FuturesMonthly
Gold Outlook
Pengantar Redaksi
Tahun 2011 telah kita tinggalkan dengan beragam peristiwa yang terjadi. Rangkaian peristiwa itu hendaknya bukan sekedar dipandang sebagai cerita masa lalu. Namun harus dijadikan suatu pelajaran bagi kita, terutama investor yang bertransaksi di pasar keuangan, untuk lebih jeli melihat peluang di masa depan. Tahun 2011 bisa disebut sebagai tahun yang penuh dengan kejutan, khususnya dalam catatan sejarah Eropa dan Amerika Serikat (AS). Beberapa negara anggota Uni Eropa terlilit hutang yang begitu besar sehingga membutuhkan bail out (dana penyelamatan). Penurunan rating kredit negara oleh lembaga pemeringkat juga makin tidak bisa dihindari. Pada bulan Agustus, Standard&Poor’s terpaksa menurunkan rating kredit AS dari AAA menjadi AA+ terkait penurunan kemampuan negara itu untuk membayar hutangnya. Downgrade tersebut adalah pemangkasan rating pertama bagi AS sejak 1917, padahal negara ini merupakan negara teratas dalam urusan rating hutang. Di sisi lain, komoditi emas sempat mencatat kenaikan fantastis sampai 35%. Namun jelang akhir tahun, gain emas tergerus perlahan-lahan. Bahkan di bulan penutupan tahun, harga logam mulia ini sempat anjlok sampai 11%. Apakah emas masih menjadi investasi yang menarik di tahun 2012? Bagaimana proyeksi lembaga keuangan ternama terhadap pergerakan emas 12 bulan ke depan? Temukan jawabannya di artikel Gold Outlook – Safe Haven or Risky Asset? Futures Monthly edisi Januari 2012 mengedepankan topik pembahasan tentang emas. Pembaca diharapkan mendapat informasi yang berharga soal investasi emas, termasuk dari prediksi narasumber handal yang diwawancarai oleh tim redaksi Futures Monthly. Artikel menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan : •
•
•
•
Editor Focus Volatilitas terjadi sepanjang tahun lalu. Sentimen pasar berubah cepat dan dinamikanya bisa terjadi dalam hitungan hari. Bagaimana supaya investor bisa mengantisipasi volatilitas serupa yang kemungkinan terjadi di tahun 2012? Kami akan berbagi tipsnya dalam artikel: ‘Ikuti Kemauan Pasar’. Forex Market Outlook Di tengah penguatan USD tahun 2011, apakah masih ada peluang bagi major currencies lain untuk berbalik menguat? Bagaimana dengan kelanjutan krisis zona euro, makin baik atau justru bertambah parah? Semua pertanyaan ini akan dijawab pada artikel ‘Menyongsong Armageddon di Tahun Naga Air’, disertai target harga dari major currencies untuk 6 bulan mendatang. Opinion Anda suka melihat CNBC Asia? Jika jawabannya ‘ya’, maka Anda pasti familiar dengan sosok bernama Daryl Guppy, trader dan analis terkenal yang sering muncul dalam program CNBC Asia Squawk Box. Ia membocorkan prediksinya tentang pasar keuangan dan investasi untuk tahun 2012 pada artikel: ‘Volatilitas Berlanjut di 2012’. Highlight Indonesia Saat negara-negara maju khawatir dengan resesi dan perlambatan ekonomi, Indonesia mendapatkan hadiah dari penantian selama 14 tahun, yaitu predikat rating ‘Investment Grade’. Indonesia siap menantikan derasnya arus modal asing masuk ke dalam negeri tahun ini. Bagaimana prospek kinerja rupiah pasca kenaikan rating ini? Apakah makin tangguh atau masih akan didikte oleh faktor eksternal? Simak artikel: ‘Manfaatkan Peluang Investment Grade, Rupiah!’.
FUTURESMONTHLY Special Edition January 2012
What Inside ?
_ Editor Focus_________________________ 04 ‘Ikuti Apa Kemauan Pasar’ Forex Market Outlook_________________ 07 Menyongsong Armageddon di Tahun Naga Air Stock Index Market Outlook____________ 13 PR BESAR di Tahun Baru Gold Outlook________________________ 17 Safe Haven or Risky Asset Daryl Guppy Analysis__________________ 28 VOLATILITAS Berlanjut Di 2012 Opinion-Kontributor Tamu______________ 23 Doomsday or Boomsday CFD Strategy________________________ 25 Saham Primadona 2012 Multilateral Product___________________ 28 Cpo Konsisten Tertekan Highlight Indonesia___________________ 30 Manfaatkan Investment Grade, Rupiah! Trading Strategy______________________ 32 Gunakan Moving Averange Sebagai Titik Masuk Commodity Focus____________________ 34 Fase Penuh Gejolak Bagi Minyak Mentah Invesment Clinic_____________________ 36 Trading dengan Elliott Wave Bagian 2 Fundamental Analysis_________________ 38 International Trade In Goods And Services Central Bank Interest Rate Outlook______ 41 Global Economic Calendar_____________ 42 Mr. Smart Investment_________________ 44 Trader dan Analis Ternama
Desain Iklan : Reza Agusta Desain & Tata Letak : Thinktank-creative
January 2012
DISCLAIMER Isi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi, Setiap transaksi yang dilakukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas suatu jenis kontrak perdagangan apapun berdasarkan isi dari artikel di majalah ini adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi
3
4 January 2012
January 2012
5
FuturesMonthly
Editor Focus
Ariston Tjendra
Head of Research and Analyst Monex
‘Ikuti Apa Kemauan Pasar’
6 January 2012
FuturesMonthly
Editor Focus
Tahun 2011 lalu, pasar keuangan bergerak dengan volatilitas tinggi tanpa menghasilkan suatu tren yang stabil. Beberapa bulan sebelum akhir tahun, pasar juga masih menyuguhkan volatilitas yang tinggi. . Dan volatilitas yang tinggi terkadang mengejutkan para pelaku pasar.
V
olatilitas harga yang tinggi tergambar saat harga suatu instrumen keuangan bergerak dalam kisaran yang sangat lebar pada suatu periode tertentu. Biasanya volatilitas pasar seperti ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: • Keadaan ekonomi suatu negara atau global • Kebijakan fiskal dan moneter • Perubahan aturan trading • Pergolakan politik • Bencana alam • Perang Perubahan dari faktor-faktor di atas akan menyebabkan gejolak atau volatilitas di pasar keuangan. Dinamika yang cepat dan tidak dapat diprediksi berakibat pada volatilitas tinggi. Kisaran pergerakan harga kian melebar dan kondisi seperti ini bisa terjadi dalam satu hari, satu minggu atau bahkan berbulan-bulan. Sepanjang tahun 2011, kekisruhan soal masalah hutang Eropa menjadi pemicu utama volatilitas pasar. Eropa selalu menjadi sorotan, terutama setiap terjadi lelang surat hutang, pidato dari para pejabat tinggi negara yang berkepentingan dan pertemuanpertemuan yang diselenggarakan untuk mencari solusi. Segala imbas dari sentimen itu, baik yang dianggap positif maupun negatif, selalu menggerakan harga secara signifikan. Bencana nuklir di Jepang juga membuat intensitas yang tinggi bagi fluktuaksi harga. Pergerakan Nilai tukar USD/JPY yang kalem berubah menjadi liar dan bahkan terjun bebas sebesar 700-an pip hanya dalam beberapa hari. Sebelum kurs akhirnya kembali naik 900-an pip dalam 3 pekan berselang.
Tidak berbeda dengan tahun lalu, tampaknya isu penyelesaian krisis hutang Eropa masih menjadi penggerak utama volatilitas tahun ini Volatilitas tinggi juga terjadi saat pemerintah maupun bank sentral menerapkan kebijakan intervensi ke pasar keuangan, seperti yang dilakukan oleh Jepang dan Swiss. Perubahan kebijakan moneter dari ketat menjadi longgar dan sebaliknya, seperti yang dilakukan oleh sejumlah bank sentral dunia, juga memberi dampak yang sama. Data fundamental ekonomi yang dirilis setiap hari juga seringkali memicu volatilitas, apalagi jika angka yang keluar jauh melampaui angka ekspektasi pelaku pasar. Data-data ekonomi negara-negara besar, khususnya dari negara yang tengah diguncang masalah, akan berdampak lebih besar terhadap fluktuasi harga. Contohnya Amerika Serikat (AS), yang sedang dilanda isu perlambatan ekonomi, data tenaga kerjanya seperti laporan Non-Farm Payrolls akan selalu menarik perhatian pelaku pasar. Demikian pula di zona euro, data-data yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi kerap menjadi sorotan. Pasar ingin memastikan apakah data dari zona euro, yang bermasalah dengan krisis hutang, benar-benar memberi pengaruh negatif terhadap performa ekonominya. Pergerakan harga emas dan perak juga tidak luput dari volatilitas, terutama ketika bursa komoditas COMEX mengubah aturan persyaratan marjin. Kisaran pergerakan emas yang selama ini hanya sekitar $20 per hari berubah menjadi sekitar $20-60 per hari. Tidak berbeda dengan tahun lalu, tampaknya isu penyelesaian krisis hutang Eropa masih menjadi penggerak utama volatilitas tahun ini. Mengingat hingga akhir 2011 lalu, belum ditemukan solusi komprehensif yang mampu memuaskan investor dan pelaku pasar. Saat-saat dimana surat hutang negara Eropa masuk masa jatuh tempo adalah momen ketika volatilitas bertambah besar. Potensi penurunan peringkat hutang secara massal untuk negara-negara Eropa dan perbankannya oleh tiga lembaga pemeringkat hutang dunia yakni S&P’s, Moody’s dan Fitch, tentu akan semakin mendramatisasi pergerakan harga. Spekulasi pelonggaran moneter juga menjadi isu utama penggerak volatilitas. Mulai dari Bank sentral AS, dengan kemungkinan pelonggaran kuantitatif
January 2012
7
FuturesMonthly
Editor Focus
para trader harus bisa lebih adaptif dan mampu mengubah persepsinya tentang pasar dengan cepat ketiganya maupun bank sentral Eropa, dengan kemungkinan pemangkasan suku bunganya sekali lagi di kuartal pertama. Dan beberapa bank sentral utama dunia, seperti Inggris dan Australia, kemungkinan memangkas suku bunga apabila keadaan ekonomi memburuk. Volatilitas pergerakan harga memang ditunggu oleh para pelaku pasar terutama yang memiliki horison jangka pendek. Pelaku pasar dapat memperoleh banyak kesempatan dari volatilitas. Potensi yang mungkin berbahaya adalah perubahan arah dan volatilitas yang melonjak tinggi secara mendadak, jauh di atas ratarata harian. Berikut ini adalah beberapa tips untuk berhasil melewati kondisi pasar dengan volatilitas tinggi:
Ubah persepsi, ikuti pasar Pelaku pasar biasanya sudah memiliki analisa ataupun prediksi ke arah mana harga akan bergerak. Kemudian mereka menerapkan strategi berdasarkan analisa atau prediksi tersebut. Perubahan arah yang tiba-tiba akan membuyarkan strategi tadi dan biasanya para trader masih tetap bertahan dengan asumsinya itu. Hal inilah yang berbahaya, oleh karena itu para trader harus bisa lebih adaptif dan mampu mengubah persepsinya tentang pasar dengan cepat. Seperti kata pepatah “The market is always right�.
Batasi leverage dan jumlah lot Dengan naiknya kisaran pergerakan harga harian, risiko tentu menjadi semakin besar. Membatasi jumlah posisi ataupun leverage per satu kali transaksi dapat membantu mengurangi tingkat risiko.
Pergunakan stop yang ketat Mengingat pasar memiliki karakter volatilitas tinggi, ada baiknya menempatkan level stop pada setiap posisi yang dibuka. Hal ini terutama bertujuan untuk mencegah perubahan arah secara mendadak, yang dapat membuyarkan strategi yang telah disusun. Penggunaan stop yang disiplin tentu akan membantu mengurangi risiko.
Selektif dalam membuka posisi
8 January 2012
Di tengah kondisi pasar yang bergerak dalam volatilitas tinggi, para pelaku pasar dituntut untuk selektif mengambil peluang. Pasar keuangan selalu memunculkan banyak peluang setiap hari. Tidak semua peluang memberi keuntungan yang sepadan dengan risiko yang diambil. Oleh karena itu, harus terlebih dahulu dihitung apakah potensi keuntungan sudah sesuai dengan risiko yang dihadapi.
Tingkatkan disiplin trading Seringkali para trader mengabaikan strategi yang sudah disusun karena tergoda untuk masuk pasar setelah melihat volatilitas harga yang tinggi. Padahal mereka belum memiliki strategi yang jelas. Tentunya bila resiko pasar meningkat, para trader harus lebih disiplin dalam menerapkan strateginya. Termasuk menentukan kapan masuk, kapan keluar, berapa target dan besaran risiko yang diambil.
Pelajari gambaran besar Akan sangat membantu bila para pelaku pasar mengerti gambaran besar pergerakan harga. Dengan begitu, mereka dapat membaca ke arah mana kira-kira tujuan harga meski bergerak dalam volatilitas tinggi. Gambaran besar bisa diperoleh dari headline-headline berita yang sedang hot di media-media keuangan atau dari grafik dengan timeframe yang lebih besar. Volatilitas yang tinggi bukanlah suatu kerugian dalam aktivitas trading di pasar keuangan. Keberadaannya justru membuka peluang besar yang nantinya bisa digali untuk meraih keuntungan yang maksimal. Manajemen risiko yang baik dapat sangat membantu peningkatan profit secara signifikan.â–ˆ Selamat Tahun Baru 2012, Happy trading!
FuturesMonthly
Forex Market Outlook
Menyongsong Armageddon di Tahun Naga Air
Secara Historis, Amerika Serikat Memimpin Resesi Terdapat korelasi cukup kuat antara kinerja ekonomi AS dan pertumbuhan di Eurozone. Berdasarkan fenomena masa lampau, setiap terjadi resesi di AS maka akan diikuti oleh resesi Eropa. Hal ini disebabkan oleh besarnya pengaruh permintaan domestik dari AS ke perekonomian zona Eropa. Albertus Christian
Senior Research and Analyst Monex
• Sejak era 1970-an, resesi Eropa secara historis selalu didahului dengan resesi Amerika Serikat (AS). Pola seperti ini terjadi karena AS telah menjadi sumber sentimen penting pertumbuhan, baik positif maupun negatif, ke zona Eropa. • Situasi krisis terkini tampaknya berbeda. Seperti kita ketahui, Eurozone sudah memasuki tahap awal resesi dalam skala domestik. Sebaliknya perekonomian AS terlihat lebih tangguh dan cukup mampu menahan imbas resesi Eurozone. Meskipun prospek global cukup suram, peluang meraup gain terbuka lebar seiring adanya pergeseran equilibrium kurs Dollar terhadap mata uang utama.
Sumber: OECD
• Ada banyak peluang menarik di pasar keuangan yang perlu diperhatikan oleh investor di tahun Naga Air 2012. Sesuai karakteristiknya, shio Naga merupakan shio pemimpin, maka tidaklah heran jika banyak investor yang melihat peluang peruntungan pada pasar aset obligasi dan kurs mata uang negara adidaya AS.
Untuk menyamakan pemahaman, resesi di suatu negara terkonfirmasi saat laju pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) dirilis pada level negatif selama dua kuartal atau lebih. Bila kita perhatikan gambar 2 di atas, pola resesi Eropa selalu didahului oleh resesi AS antara periode 1975-1991. Pengecualian hanya terjadi pada periode 2001-2003, yang termasuk fase resesi di kedua wilayah tersebut. Ketika itu, kontraksi mengawali resesi zona Eropa kemudian disusul oleh resesi di Amerika. Selanjutnya pada periode 2008–2009, resesi Eurozone berakar dari situasi di AS sebagaimana terlihat jelas pada grafik.
Gambar 1: Proyeksi Makro Ekonomi AS
Teropong Resesi Korelasi antara resesi kedua wilayah tidak menunjukkan bahwa ekonomi AS menjadi faktor tunggal penggerak pertumbuhan Eurozone. Meski demikian,
January 2012
9
FuturesMonthly
Forex Market Outlook
tampaknya akan terjadi anomali di masa depan. Eurozone akan mengalami resesi yang dalam dan panjang sepanjang tahun 2012, sedangkan AS justru berhasil terhindar dari resesi teknikal (pertumbuhan GDP negatif selama 2 kuartal berturut-turut). Meski fundamental Amerika masih lemah, dimana pertumbuhan ekonominya berpotensi di bawah 1.4%, divergensi akan tampak sepanjang 2012. Pertumbuhan GDP AS kelak masih positif namun sebaliknya ekonomi zona Eropa akan mengalami kontraksi. Asumsi ini diambil berdasarkan rilis terakhir OECD Composite Leading Indicator, yang mengindikasikan perlambatan lebih tajam di zona Eropa dibanding AS. Selanjutnya risiko penularan resesi dari Eurozone ke Amerika akan muncul dari jalur kredit. Jika kekacauan hutang zona Eropa berlanjut, tidak tertutup kemungkinan pertumbuhan AS ikut tersendat. Dollar Outlook: Masih Ada Risiko Penghambat Momentum Positif •
Beberapa momentum positif pertumbuhan AS pada semester II 2011 telah memicu revisi naik terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi ke depan. Namun kondisi stress keuangan maupun fiskal di tengah iklim pendapatan yang rendah masih akan menyeret pertumbuhan ke bawah potensi sesungguhnya.
•
Risiko penurunan masih dominan terutama jika krisis hutang dan kondisi sektor kredit zona Eropa makin memburuk sehingga membuka probabilitas resesi 50%.
•
Inflasi akan melambat sehingga The Fed bisa merespon perlambatan ekonomi dengan ekspansi stimulus di pertengahan 2012. Apalagi jika ada kejutan dari krisis Eurozone, yang secara logika dapat saja memicu respon kebijakan lebih agresif dari The Fed.
risiko pelemahan US Dollar kian tinggi terutama jika The Fed menambah stimulus untuk meraih capital gain dengan memanfaatkan volatilitas, yang seharusnya menjadi alasan klasik investor untuk berlindung pada safe haven USD untuk short term. Sejak 4 Agustus, indikator Risk Aversion/pengalihan resiko (VIX Index) masih cukup stabil pada level tinggi, ditutup di atas level 30 selama 82 hari transaksi. Meskipun VIX Index semakin turun, kecil kemungkinan VIX berbalik ke level di bawah 20, seperti yang tampak pada Q1 2011. Saat itu indeks dollar juga meraih rekor terendahnya. Gambar 3: Indikator Pengalihan Resiko/Risk Aversion (VIX Index)
Sumber: Bloomberg Analisa Teknikal Indeks Dollar
Peningkatan Volatilitas & Risk Aversion Pengaruhi Indeks Dollar AS Program ‘Operation Twist’ dari The Fed dijadwalkan berakhir pada Juni 2012. Namun cepat atau lambat, The Fed diperkirakan mengubah kebijakan supaya lebih mengakomodasi ekonomi. Momentum pertumbuhan global yang negatif serta kondisi sektor kredit yang ketat akan memicu perlambatan. Dengan demikian, risiko pelemahan US Dollar kian tinggi terutama jika The Fed menambah stimulus. Untungnya masih ada harapan
10 January 2012
Grafik Indeks Dollar - Sumber Monex Trader
FuturesMonthly
Forex Market Outlook
Secara teknikal, indeks dollar masih dalam fase uptrend di jangka pendek untuk setidaknya mengincar area 82.65 (Level Fibonacci retracement 61.8% dari swing high Maret 2009 s/d swing Low Mei 2011). Resisten terdekat tampak di area Fibonacci 50%, 80.65. Tembus ke atas area tersebut seharusnya dapat memicu momentum bullish untuk menguji resisten trendline yang menjaga penguatan dollar sejak tahun 2009. Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 79.60, anjlok ke bawah area tersebut dapat menunda uptrend untuk menguji level psikologis penting di area 79.00, sekaligus membuka peluang skenario bearish reversal ke bawah area 78.66. Gambar 4: Risiko Pada Outlook Dollar
•
Respon ECB sebagai jaring pengaman terakhir patut untuk dilihat. Pemimpin zona Eropa dapat bersama-sama meluncurkan amunisi terakhirnya atau memilih bergantung pada integrasi fiskal di kawasan. Apapun strategi yang dipilih Eurozone, risiko tetapnya adalah restrukturisasi hutang atau pun keluarnya Italia dan Spanyol dari Uni Eropa
Gambar 5: Proyeksi GDP Eurozone
Sumber: Thomson Reuters Forecast Dinamika Makroekonomi Masih Mengindikasikan Resesi Eurozone
Eurozone Outlook : Makin Terpuruk Sebelum Membaik •
Kami mengekspektasikan GDP Eurozone hanya tumbuh 1.4% di 2011 dan akhirnya mengalami kontraksi -0.8% di 2012. Proyeksi ini sudah memasukkan asumsi bahwa Yunani default dan anggota zona Euro keluar di akhir 2012. Ditambah skenario terburuk akan restrukturisasi hutang Italia secara tidak teratur (disorderly default) di masa depan.
•
Permintaan domestik Eropa akan menghambat kinerja perekonomian secara signifikan dalam 2 tahun mendatang. Hal ini adalah konsekuensi negatif dari program pemangkasan pemerintah. Ditambah dengan luruhnya keyakinan konsumen dan bisnis, kenaikan tingkat pengangguran serta kehancuran sektor kredit. Prancis kian terancam kehilangan rating triple A-nya pada 2012 karena pelemahan fundamental hutang
Pertumbuhan GDP rata-rata Eurozone hanya di kisaran 1.4% (YoY), sementara indikator permintaan domestik masih stagnan di semester II 2011. Jika mengacu pada leading indicator yang dirilis OECD terakhir, trend makro kawasan Eropa berpotensi untuk berlanjut lagi tahun ini. Di lain sisi, pengeluaran pemerintah juga tertekan oleh program penghematan anggaran yang akan diimplentasikan Italia, Spanyol, Yunani dan Portugal. Pada bulan November Prancis juga mengumumkan program efisiensi yang kami perkirakan memicu pergerakan pasar untuk mendiskon situasi makroekonomi tersebut. Secara keseluruhan, konsumsi swasta maupun investasi akan menggerus pertumbuhan laba emiten sehingga resesi Eurozone tidak terhindarkan dalam 6 bulan ke depan. Mengacu pada prospek resesi ekonomi zona Eropa, maka Prancis kian terancam kehilangan rating triple A-nya pada 2012 karena pelemahan fundamental hutang. Kemungkinan paling berbahaya adalah jika Prancis terjebak dalam siklus penghematan, namun tetap meleset dari pencapaian target defisit sebesar 3%. Hal ini dapat memicu kekacauan fiskal lebih lanjut karena terjadi devaluasi aset akibat penurunan rating kredit. Lain cerita dengan Jerman, ‘powerhouse’ Uni Eropa, yang diprediksi kehilangan momentum ekonomi jangka panjang. Setelah menikmati pertumbuhan sangat kuat tahun lalu, nasib Jerman bagai roda yang berputar di tahun 2012, periode saat ekonomi mengalami stagnasi akibat perngaruh eksternal. Pelemahan signifikan pada ekspor Jerman akan dipicu oleh penurunan laju permintaan dari zona Eropa. Terlepas dari harapan
January 2012
11
FuturesMonthly
Forex Market Outlook
untuk permintaan lebih pesat dari emerging market, yang dimotori oleh China. Seiring dengan prospek pertumbuhan yang suram di zona Eropa, maka kami memperkirakan ECB segera memangkas suku bunga nya sebesar 25 basis poin di kuartal I. Kemudian diikuti dengan pemangkasan sebesar 25 basis poin lagi menjadi 0.50% di triwulan II. Level suku bunga rendah ini tentunya akan mempengaruhi performa mata uang Euro, khususnya terhadap Dollar dan Yen. Gambar 6: Risiko pada Outlook Euro
Outlook Poundsterling: Aset Investasi Alternatif (Proxy) di Tengah Tema Resesi Eropa •
Tantangan terbesar pada ekonomi Inggris akan datang dari eskalasi krisis hutang Eurozone. Pasalnya eksposur keuangan maupun kapitalisasi ekonomi Inggris terhadap negara tetangga Eropa cukup besar.
•
Kombinasi antara faktor eksternal yang tidak kondusif dan kebijakan moneter longgar Bank Sentral Inggris, masih diimbangi oleh rating kredit tinggi. Mengingat target fiskal Inggris kemungkinan terpenuhi disertai good corporate governance pejabat negara.
•
Optimisme terhadap potensi pertumbuhan GDP Inggris lebih kuat di jangka menengah. Ditambah dengan defisit anggaran yang menipis dibanding defisit Eurozone sehingga masih membuka ‘two way opportunity’ dari pergerakan Sterling. Tetapi secara keseluruhan, struktur ekonomi Inggris masih rentan mendekati stagnasi aktivitas ekonomi sejak Q4 2010
12 January 2012
Gambar 7: Proyeksi GDP Inggris
Sumber: ONS, Bank of England & Thomson Reuters Defisit di Bawah Perkiraan, Posisi sebagai Tuan Rumah Olimpiade 2012 Memberi Keuntungan Berdasarkan data Office of National Statistics (ONS), neraca perdagangan barang dan jasa menipis ke -£1.5 miliar, setelah sempat menyentuh rekor tinggi -£4.3 miliar di bulan September. Jumlah defisit tersebut merupakan yang terkecil sejak bulan Mei, dipicu oleh peningkatan ekspor sebesar £2.1 miliar. Kinerja neraca perdagangan masih rentan karena sekitar 50% dari total ekspor Inggris tertuju ke zona Eropa sehingga resesi di kawasan itu membawa konsekuensi penurunan volume ekspor. Di lain sisi, perlambatan pertumbuhan emerging markets, terutama di China dan India, serta Amerika masih menghadirkan risiko ekonomi. Permintaan konsumen Inggris, yang menyumbang sekitar 65% dari GDP, masih bertahan hingga Q1 2012. Sektor consumer, properti dan perbankan berpeluang terkena imbas positif dari ajang Olimpiade Games 2012 di London. Kondisi suku bunga kondusif akan kembali over-performing terhadap pasar aset Inggris (Treasury Gilt dan Sterling). Dari sisi suku bunga, yang sejauh ini bertahan di 0.5%, kami memprediksi tidak akan ada perubahan hingga akhir Q1 2012 dengan asumsi efek kenaikan inflasi utama di atas target Bank of England (2%). Kemudian lonjakan harga komoditi dan depresiasi mata uang akan mereda sehingga inflasi akan turun mendekati target pada semester II 2012. Perkiraan ini senada dengan proyeksi BoE inflation report pada bulan November, yang mencantumkan revisi turun terhadap forecast GDP dan inflasi. Di lain sisi, program Quantitative Easing BoE masih akan berlanjut di bulan Februari dengan jumlah dosis yang kemungkinan sama. Nilai paket konsolidasi fiskal 5 tahun secara total telah mencapai £147 miliar atau naik dari angka £126 miliar, berdasarkan pernyataan Departemen Keuangan Inggris. The Office for Budgetary Responsibility (OBR) yakin bahwa pemerintah Inggris dapat memenuhi
FuturesMonthly
Forex Market Outlook
mandat fiskal dan mencapai tujuan surplus sebesar 0.5% dalam 5 tahun. Proyeksi itulah yang menjadi alasan utama mengapa rating kredit sovereign Inggris lebih terjamin. Tetapi secara keseluruhan, struktur ekonomi Inggris masih rentan mendekati stagnasi aktivitas ekonomi sejak Q4 2010.
Outlook Australia dan AUD: Akumulasi Jangka Panjang. •
Penurunan permintaan ekspor dari China akan menjadi tantangan terbesar untuk Australia di semester pertama 2012. Meskipun masih ada harapan dari peningkatan permintaan Jepang untuk kebutuhan rekonstruksi pasca gempa.
•
Ada peluang rebound ekonomi China di semester II 2012. Mengacu pada situasi ini, Aussie dollar diperkirakan hanya melemah sesaat, dan menuju 0.9780 lagi dalam jangka menengah. Wajar kalau pair currency ini sangat menarik untuk diakumulasi untuk jangka panjang sejak level 0.9450.
•
GDP Australia untuk Q1 2012 ini diperkirakan tumbuh minimal 2.9%. Atas dasar itu, pemerintah masih mampu menjaga kebijakan fiskal demi mengantisipasi kondisi pelambatan pertumbuhan global.
Gambar 8: Risiko pada Outlook Sterling
Top 3 Potential Gain
Outlook Jepang dan JPY: Fundamental Solid.
Outlook Swiss dan CHF: Manfaatkan Peluang.
•
Laju pemulihan Jepang pasca gempa masih berpotensi terhambat oleh faktor dari luar. Namun pengeluaran sektor publik sudah cukup menopang pertumbuhan di 2012, sehingga mata uang Yen Jepang layak menjadi pilihan.
•
Kemungkinan terjadinya krisis hutang sovereign Jepang masih sangat kecil dalam waktu 10 tahun ke depan. Di lain sisi, BoJ telah meminimalisasi risiko dengan menambah dana program pembelian aset jika memang diperlukan.
•
Kami menargetkan mata uang Yen Jepang untuk menguat ke level 75.60, namun setelah itu cenderung melemah terhadap dollar AS dan kembali ke level 79.10. USD/JPY bahkan bisa menuju 84.90 dengan asumsi default Italia turut menghantam sistem perbankan Jepang dan maraknya kebijakan perusahaan eksportir Jepang yang merelokasi produksinya ke luar negeri untuk menghindari apresiasi Yen.
•
•
•
Makin tingginya risiko default secara tidak teratur akan menambah permintaan aset safe haven seperti Franc Swiss. Namun penguatan masih rentan akibat posisi Leading Index – Swiss KOF indicator & manufacturing PMI – memberi sinyal pelemahan aktivitas domestik. Faktor ini berimbas negatif pada Franc untuk jangka panjang. Pematokan plafon nilai tukar oleh Swiss National Bank (SNB) akan diuji pelaku pasar keuangan di tengah eskalasi krisis hutang Eurozone dan perlambatan global. Sentimen kawasan masih memacu permintaan aset safe haven. Padahal level Franc yang terlampau tinggi akan melukai sektor ekspor Swiss, yang pada akhirnya berimbas negatif pada perekonomian. Tidak heran jika mata uang Franc Swiss mengalami penguatan berlebihan. Peluang itu siap dimaksimalkan dengan memanfaatkan potensi reversal Franc terhadap Dollar. Tidak berlebihan bila USDCHF ditargetkan ke level 0.9630, dari bottom 0.8840.
Pilihan Currency dengan price target 6 bulan:
Tidak berlebihan bila USDCHF ditargetkan ke level 0.9630, dari bottom 0.8840
January 2012
13
FuturesMonthly
Stock Index Market Outlook
PR BESAR di Tahun Baru Daru Wibisono
Senior Research and Analyst Monex
Memasuki tahun 2012, pasar saham dunia kembali dihadapkan pada isu seputar krisis Eropa, yang kini berada dalam fase kritis. Indeks saham utama mengemban pekerjaan rumah besar, yakni bertahan di tengah potensi kemunculan krisis baru dari berbagai lini. Ancaman terbesar tak lain adalah peluang terjadinya resesi ekonomi secara global. 14 January 2012
FuturesMonthly
D
Stock Index Market Outlook
i saat pasar mulai optimis menyambut resolusi penanganan krisis, investor justru kembali dikejutkan oleh kemungkinan downgrade besar-besaran terhadap negara-negara benua biru. Terutama setelah pemimpin Eropa gagal menghasilkan kebijakan tegas dalam KTT Uni Eropa, tanggal 8-9 Desember 2011 silam. Adalah Moody’s Investors Service yang berniat mengkaji ulang rating dari 27 negara anggota Uni Eropa pada kuartal pertama tahun ini. Agensi Standard & Poor’s dan Fitch Ratings turut menebar ancaman serupa sebagai antisipasi bila Uni Eropa gagal merancang solusi ‘komprehensif’ dalam waktu dekat. Secara faktual, harga saham sudah terdiskon (menyesuaikan) dengan hasil KTT Eropa bulan lalu. Pengaruh positif dari KTT hanya bersifat jangka pendek, karena bursa membutuhkan solusi lebih nyata untuk jangka panjang. Pasar sebenarnya berharap tindakan lebih konkrit dari Uni Eropa untuk mengatasi krisis hutang. Misalnya, dengan melanjutkan pembelian obligasi negara-negara yang bermasalah oleh European Central Bank (ECB). Sayangnya semangat pasar kembali dipatahkan oleh pemerintah Jerman. Kanselir Angela Merkel menolak penambahan dana sebesar €500 miliar ($654 miliar) untuk fasilitas bailout permanen Eropa pada European Stability Mechanism (ESM).
Grafik Dow Jones (sumber: MonexTrader) Menutup akhir tahun 2011, angin negatif juga berhembus dari Amerika Serikat (AS) kala Federal Reserve tidak memberi sinyal pengucuran stimulus baru guna mengimbangi efek krisis hutang Eropa. Setelah menahan suku bunga pada medio Desember lalu, the Fed menilai perekonomian AS tumbuh secara moderat dan tidak memerlukan pelonggaran moneter di tahun 2012. Oleh karena itu, hingga sekarang belum ada niat dari bank sentral untuk merilis kebijakan longgar dalam waktu dekat.
Meski fundamental ekonomi Jepang dapat menopang bullish Nikkei, tidak demikian dari sisi teknikal
Studi Teknikal: Secara umum, indeks Dow Jones (_ DJ) cenderung volatile dengan potensi bullish selama kuartal I 2012. Gelombang penurunan tajam tidak akan terjadi lantaran para analis memprediksi imbas krisis hutang Eropa hanya memberi efek minor terhadap perekonomian Amerika. Maka secara teknikal, dengan indikator Stochastic dan MACD yang terkondisi uptrend, indeks berpeluang membidik target pertama pada resisten 12290. Sukses melewati level tersebut, maka skenario bullish akan terpicu ke 12600 dan 12870, (level tertinggi Mei tahun lalu) atau bahkan hingga ke 13000. Sementara koreksi the Dow akan terbendung oleh tahanan support, di antaranya 11540 (Fibonacci 38.2%) kemudian 11305 (Fibo 50%) dan support terkuat di 11080 (Fibo 61.8%). Namun bila support kuat 11080 tertembus juga, maka target 10600 hingga 10327 sudah masuk radar indeks saham Dow Jones. Nikkei : ‘Terkendala Faktor Teknikal’ Mengawali kuartal perdana, indeks Nikkei Jepang diprediksi terkonsolidasi dengan peluang bullish untuk menguji psikologis 9000. Asumsi tersebut cukup beralasan lantaran bursa Tokyo cukup menikmati kenyamanan dari langkah-langkah penanganan krisis yang diambil Uni Eropa. Atas dasar itu, kecil kemungkinan terjadinya koreksi tajam Nikkei pada kuartal I tahun ini. Apalagi sejak angka GDP Jepang kuartal III melesat hingga 6.0% dari catatan triwulan sebelumnya (-2.1%), pasar kian semangat untuk pulih dari keterpurukan pasca gempa dan tsunami. Motivasi makin bertambah karena indikator fundamental menggambarkan perbaikan kinerja ekonomi. Sebut saja data Industrial Output bulan lalu, yang dirilis naik 2.4% dari -3.3%, sementara angka Retail Sales melejit jadi +1.9% dari -1.2%. Sebagai tambahan, rangkaian data Amerika dirilis cukup optimis dalam beberapa bulan terakhir. Menambah harapan bahwa pertumbuhan ekonomi AS yang solid bisa membentengi negara itu dari efek ancaman resesi di Eropa tahun ini. Pemulihan Amerika, yang merupakan mitra dagang utama, sejatinya akan menopang performa eksportir Jepang di masa depan. Di lain sisi, pelaku pasar menyadari bahwa krisis hutang Eropa tidak mudah untuk dipecahkan. Sehingga tidak ada alasan untuk mengoleksi saham untuk jangka pendek, kecuali terlihat fakta bahwa saham Jepang sudah relatif murah. Belum lagi ditambah kecemasan
January 2012
15
FuturesMonthly
Stock Index Market Outlook
Fakta mencatat bahwa sepanjang bulan Desember 2011 saja, rangkaian fundamental ekonomi China sudah mengarah pada ‘resesi stadium pertama’ terkait kemungkinan downgrade massal negara-negara Eropa. Alhasil investor enggan masuk ke pasar dan bahkan ada yang melikuidasi dana terlebih dahulu untuk dialihkan ke aset lain. Studi Teknikal: Meski fundamental ekonomi Jepang dapat menopang bullish Nikkei, tidak demikian dari sisi teknikal. Pasalnya, beberapa indikator utama Nikkei masih menunjukkan tren bearish sehingga rentan menghambat rally Nikkei untuk keluar dari zona degradasi. Mengacu pada kondisi pola tersebut, indeks Nikkei (NK_JPK50) berpotensi melanjutkan penurunannya, namun secara moderat. Tahanan support pertama yang akan dibidik adalah level 8000, kemudian 7785 (titik terendah saat gempa Maret 2011). Pecah level ini, bearish akan berlanjut ke area 7500 hingga 7000. Sementara target rally jangka pendek adalah 8725 (Fibonacci 61.8%) hingga psikologis 9000. Bila indeks berhasil melewati area psikologis tersebut, Nikkei akan melanjutkan penguatan ke resisten 9275 hingga 9625.
Tercatat indeks manufaktur China PMI (November) anjlok ke angka 49.0 dibanding bulan sebelumnya, 50.4. Sementara service PMI (November) turun 49.7 dari rilis Oktober, 57.7. Dari Hong Kong sendiri, data manufaktur PMI (November) menyusut ke 48.7 dari 49.0 dan angka industrial production merosot ke 12.4% dari catatan periode Oktober, 13.2%. Pelemahan di sektor manufaktur memperkuat ekspektasi bahwa pemerintah Beijing akan melonggarkan kebijakan moneter di tahun 2012. Inisiatif perdana telah diambil dengan memangkas persyaratan rasio cadangan dana bagi pemberi pinjaman komersial (RRR) untuk kali pertama dalam tiga tahun pada Desember silam. Terlepas dari segala macam dinamika regulasi dalam negeri, investor tetap harus berhati-hati dalam mengambil posisi di awal tahun ini. Selain ketidakpastian ekonomi China, krisis hutang zona euro akan terus membayangi pelaku pasar. Saham sektor keuangan maupun perbankan rawan terkoreksi akibat menyusutnya permintaan pinjaman dan kelesuan pasar properti di China dan Hong Kong. Patut dicatat bahwa sepanjang tahun 2011 lalu, Hang Seng telah merosot sekitar 18% dan menjadi indeks dengan kinerja terburuk di Asia. Pemicu utamanya adalah aksi jual masif pada kuartal III, terkait kekhawatiran terhadap ‘hard landing’ China. Studi Teknikal: Setelah gagal melanjutkan rally ke atas 20,000, indeks Hang Seng (HK_HKK50) akhirnya terkoreksi dan berubah menjadi bearish. Konfirmasi tercapai setelah indikator utama, seperti Moving Average, Stochastic dan MACD, kembali membentuk downtrend. Maka searah dengan tren tersebut, indeks akan tergerus ke support 17730 (Fibo 61.8%) kemudian 17000 hingga 16135 atau bahkan 15500. Sementara rally indeks yang bersifat minor hanya terjadi bila ada buyback demand atas bargain hunting serta short covering. Kondisi seperti itu bisa mengangkat Hang Seng ke resisten 18655 (Fibo 38.2%), 19270 (Fibo 23.6%) hingga 20200 ( level tertinggi bulan Oktober) atau bahkan mencapai area 21000.
Grafik Nikkei (sumber: MonexTrader) Hang Seng : ‘Cemaskan Hard-landing China’ Laju indeks Hang Seng Hong Kong secara umum akan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi bursa China daratan. Kendati tengah berupaya untuk tidak terus melemah, bursa Hong Kong tetap rentan koreksi. Pasalnya, indeks akan kembali diterpa isu ‘hard landing’ perekonomian China. Fakta mencatat bahwa sepanjang bulan Desember 2011 saja, rangkaian fundamental ekonomi China sudah mengarah pada ‘resesi stadium pertama’.
16 January 2012
KOSPI : ‘Optimis Dengan Fundamental’ Menginjak triwulan pembuka di tahun 2012, minat beli di bursa Kospi kemungkinan surut. Mengingat aksi hindar resiko belum pudar di tengah kecemasan krisis hutang Eropa. Kombinasi antara sikap pasif bank sentral Eropa dan ancaman downgrade rating negara membuat investor enggan masuk ke pasar. Selain itu kabar wafatnya Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il, Desember lalu turut menghadirkan kecemasan baru ihwal stabilitas politik di semenanjung Korea. Namun penggemar berat indeks Kospi sekarang
FuturesMonthly
Stock Index Market Outlook Secara teknikal, kecil kemungkinan bagi indeks KOSPI futures mengalami rally panjang
Grafik Hangseng (sumber: MonexTrader)
cukup gembira lantaran berbagai data dirilis positif belakangan ini, termasuk dari Amerika Serikat. Selain data PPI, indeks sektor manufaktur dari distrik New York maupun Philadelphia (bulan Desember) juga melonjak tajam. Angka klaim pengangguran mingguan bahkan mengalami penurunan drastis hingga ke titik terendah dalam 3½ tahun terakhir. Dari dalam negeri, investor kian optimis karena prospek laporan pendapatan kuartal IV 2011 cenderung membaik. Hyundai Motor memprediksi kenaikan laba bersih sebesar 55% (y/y) untuk kuartal IV. Sementara Kia Motors memperkirakan pertumbuhan profit sebesar 32% (y/y).
Grafik KOSPI (sumber: Thomson Reuters)
Studi Teknikal: Secara teknikal, kecil kemungkinan bagi indeks KOSPI futures mengalami rally panjang. Terutama di tengah pola indikator Moving Average dan Stochastic yang downtrend. Tren penurunan akan membawa indeks menuju level support terdekat 230.45, kemudian 225.65 hingga 218.00 atau bahkan sampai ke 213.70 (level terendah Oktober 2011). Sementara dengan bantuan fundamental yang cukup kuat, indeks akan rally namun terbatas pada level 240.85. Dan bila sanggup menembus level tersebut, indeks akan meneruskan tren bullish menuju 247.25 hingga 257.65 (tertinggi Oktober 2011). â–ˆ
January 2012
17
18 January 2012
FuturesMonthly
Gold Outlook
Johannes Ginting
Safe
Haven or Risky Asset
Head of Education Monex
Emas merupakan salah satu safe haven atau investasi yang paling aman saat situasi sedang tidak pasti, baik karena gejolak politik maupun kinerja ekonomi yang memburuk. Situasi ekonomi terkini jelas tidak menguntungkan bagi investor. Terutama menyangkut masalah hutang di wilayah Eropa, yang dalam perkembangannya berpotensi meluas ke negara pengguna valuta lainnya. Bagaimana kiprah komoditi gold tahun depan?
P
erlambatan ekonomi dunia sudah terindikasi dari langkah pemangkasan suku bunga oleh beberapa otoritas moneter dunia, termasuk Bank Sentral Eropa (ECB). Namun mengapa emas, yang di gadang-gadang sebagai safe haven terbaik, justru makin merosot nilainya? Tercatat mendekati penghujung tahun lalu, emas mengalami penurunan tajam sekitar 11%. Apa penyebabnya? Di tengah penurunan performa, apakah emas masih menjadi salah satu investasi yang menarik di tahun 2012? Penyebab Harga Turun Terdapat tiga alasan mendasar atas tren penurunan harga emas di kala kekhawatiran krisis ekonomi eksis di pasar: Pertama, investor memburu US dollar sebagai safe haven karena mata uang ini digunakan sebagai aset cadangan devisa utama dunia. Porsi penggunaan alokasi devisa pada dollar mencapai 60,7%, jauh dibanding penggunaan euro, yang hanya sebesar 26,6%. Fakta ini mengingatkan kita akan krisis mortgage tahun 2008
January 2012
19
FuturesMonthly
Gold Outlook
silam. Saat itu, USD menguat tajam karena dijadikan safe haven. Investor lebih memilih USD sebagai pelindung nilai aset dibanding emas karena dollar lebih mudah dikonversi menjadi tunai (cash). Mengingat denominasi harga emas memakai satuan dollar, maka penguatan mata uang Amerika Serikat (AS) otomatis menggerus nilai emas. Ke dua, pergeseran status emas dari aset lindung nilai menjadi sarana untuk mendapat keuntungan yang atraktif. Michael O’Kane dari NZ Mint mengatakan bahwa dahulu investor menempatkan dana sebesar 5%-10% pada emas sebagai aset jaminan yang memberi rasa aman. Namun sekarang, komoditi logam ini digunakan sebagai aset transaksi layaknya saham dan currencies, sehingga terdapat risiko cukup besar di dalamnya. Tidak heran jika harga emas makin dipengaruhi oleh mekanisme pasar, terutama yang erat kaitannya dengan risk on dan risk off.
Namun sekarang, komoditi logam ini digunakan sebagai aset transaksi layaknya saham dan currencies, sehingga terdapat risiko cukup besar di dalamnya. seiring pertumbuhan tenaga kerja dan tingkat pendapatan yang melemah. Diskusi soal kebijakan moneter AS akan muncul lagi ke permukaan dan kemungkinan besar bisa melemahkan nilai USD. Inilah kesempatan bagi emas untuk kembali meraih momentum kenaikan. 2. Di Zona Eropa, ECB sejauh ini menolak rencana pengucuran bantuan dana dalam jumlah yang tidak terbatas. Begitu peliknya masalah Eropa sampai diperlukan suatu langkah super-efektif untuk menyelesaikannya. Peluang pencetakan uang sangat terbuka tahun ini karena ECB harus melakukan sesuatu untuk mempertahankan eksistensi euro.
Ke tiga, emas tidak lagi menarik sebagai lindung nilai karena ancaman inflasi tidak lagi signifikan. Emas dikenal sebagai aset anti-inflasi. Berdasarkan catatan sejarahnya, ketika inflasi naik, maka harga akan ikut naik. Bahkan ketika inflasi melonjak tinggi, harga emas bisa naik melampaui angka inflasi saat itu. Kondisi ekonomi terkini sedang tidak menguntungkan. Prospek ekonomi Eropa makin suram akibat masalah hutang negara, sedangkan ekonomi AS sedang kurang darah. China, yang merupakan basis pertumbuhan ekonomi dunia, juga tengah mengalami perlambatan. Secara teoritis, perlambatan ekonomi global sama artinya dengan tingkat inflasi yang makin rendah. Jadi, saat ini emas tidak menarik untuk dijadikan aset lindung nilai terhadap inflasi.
Singkat kata, jika ekonomi AS memburuk dan masalah hutang Eropa makin panas serta berpotensi memicu kebijakan cetak uang ECB, maka emas memiliki kesempatan untuk kembali menjadi safe haven. Artinya, emas masih sangat menarik untuk dijadikan pilihan investasi di tahun 2012 karena berpeluang untuk kembali merangkak naik. Kita juga harus ingat bahwa emas berkembang menjadi aset yang dapat memberi keuntungan atraktif dalam jangka pendek dan bergerak mengikuti perkembangan saham, currencies dan komoditi lainnya. Namun, pada saat mengalami penurunan tajam, selalu ada peluang besar untuk membeli.
Masihkah menarik di 2012?
Prediksi Emas 2012
Pertanyaan ini layak diajukan, terutama jika berkaca pada koreksi harga di penghujung tahun 2011. Tetapi alangkah baiknya bila Kita terlebih dahulu mempertimbangkan dua alasan berikut ini:
Kami merangkum proyeksi harga emas untuk tahun 2012 dari lembaga finansial ternama dunia. Semoga bisa menjadi panduan investasi Anda.
1. Di awal tahun 2012, kondisi ekonomi Amerika cukup baik sehingga wacana pelonggaran kuantitatif (QE) jilid 3 kemungkinan belum akan terealisasi. Pemulihan ekonomi dalam negeri cenderung mendukung kurs USD untuk beberapa waktu dan memperkecil peluang emas untuk naik lebih tinggi. Namun setelah kuartal II berlalu, ekonomi AS kemungkinan kembali menggelepar. Belanja konsumen akan mulai lesu
20 January 2012
Barclay’s Capital: rerata harga untuk tahun 2012 diplot sebesar $2,000. Menurut analis Suki Cooper, permasalahan ekonomi global akan menjaga selera investor terhadap logam mulia. Bank sentral diyakini juga masih giat menambah cadangan emas. Citigroup: masalah hutang masih berlanjut di tahun 2012, sehingga emas akan bergerak dalam kisaran $2,000 hingga $2,500. Untuk jangka panjang, Citigroup yakin bahwa emas tidak akan lebih murah dari $1,200 per ons.
FuturesMonthly
Gold Outlook
Commerzbank: analis teknikal Axel Rudolph melihat emas tidak akan kesulitan menjangkau $2,000 pada 2012. GFMS: Emas tidak akan kesulitan merangsek ke atas $2,000 pada 2012. HSBC: untuk 2012, emas akan berkisar di $2025 sebelum nantinya mencatat rata-rata harga sekitar $1850 di tahun 2013. HSBC memperkirakan bull market bagi logam mulia dalam 10 tahun mendatang. HSBC menekankan prediksinya pada perkembangan situasi di eropa, sengketa valuta antara Amerika Serikat dan China serta isu global lain. Morgan Stanley: lebih spesifik, terdapat peluang 85% bagi emas untuk diperdagangkan antara $1,819 dan $2,085 pada 2012. Societe Generale: momentum saat ini mendukung emas untuk mencapai level rata-rata $2,275 per ons pada tahun ini. Societe Generale melihat adanya minat besar pada permintaan individu, perhiasan dan fisik
Diskusi soal kebijakan moneter AS akan muncul lagi ke permukaan dan kemungkinan besar bisa melemahkan nilai USD di masa depan. Terutama bila kondisi ekonomi makin memburuk. TD Securities: kombinasi antara bunga obligasi lebih rendah, rendahnya return pada aset berisiko serta proyeksi ekonomi negatif tahun depan cukup mendukung harga emas. Namun ramalan TD relatif lebih moderat dibanding lembaga lain. Emas akan bertengger di $1,975 pada akhir 2012 dan turun ke $1,750 pada 2013. UBS: Emas akan berada di $2,075 tahun ini, sebelum menuju $1725 pada 2013. Fokus perhatian utama dari asumsi tersebut adalah ekspektasi suku bunga AS, kebijakan moneter the Fed dan kondisi ekonomi global.â–ˆÂ
Rekomendasi : Emas masih tertekan, mengikuti pergerakan aset berbasis risiko lainnya. Support kuat ada di area $1,560-an. Level ini akan menjadi level krusial, yang jika tertembus maka emas berpotensi test level rendah saat terjadi panic selling di $1,530-an. Kemudian harga menuju level terendah tahun 2011 pada area $1,470/80. Kedua level ini akan memberi peluang besar untuk buy on dips.
Untuk proyeksi kenaikan, Moving Average simple 200 akan menjadi kunci arah emas. Jika titik penutupan berada di atas MA, emas berpeluang test resistance di $1670/80 guna menuju level psikologis $1,700. Seandainya $1,700 terlampaui, maka emas berpotensi menguat ke $1,750 sampai $1,800. Dalam beberapa bulan ke depan, harga mengikuti pergerakan currencies, saham dan komoditi (aset berisiko).
January 2012
21
FuturesMonthly
Daryl Guppy Analysis
VOLATILITAS BERLANJUT DI 2012 By Daryl Guppy from guppytraders.com
Daryl Guppy adalah seorang trader dan penulis buku Trend Trading, The 36 Strategies of the Chinese for Financial Traders www.guppytraders. com. Beliau secara reguler menjadi narasumber di CNBCAsia Squawk Box. Beliau juga menjadi pembicara mengenai trading di China, Asia, Australia dan Eropa dan akan menjadi pembicara di Monex Investor Club 2012.
V
olatilitas mendominasi pergerakan pasar keuangan sepanjang 2011, dan kondisi tahun ini juga tidak akan jauh berbeda. Terdapat dua faktor yang memicu instabilitas finansial, yaitu ketidakpastian ekonomi global dan arus dana jangka pendek (hot money) akibat pelonggaran kuantitatif di Amerika Serikat (AS). Perilaku pasar cenderung berubah akibat kombinasi antar faktor di bawah ini, yaitu: 1. 2. 3. 4.
Hot money Pertumbuhan ekonomi rendah Exchange Traded Funds (ETFs) Dark pool trading dan peningkatan risiko bagi pihak kedua. Pembahasan pertama adalah arus modal jangka pendek yang masuk ke pasar investasi. Hot money selalu mengalir ke lokasi yang bisa memberi
22 January 2012
imbal hasil yang lebihbagus. Di tengah iklim suku bunga Amerika Serikat (AS) yang nyaris nol, dana investasi beralih ke aset berbasis komoditi dan pasar uang. Tren peralihan aset seperti ini lazim terjadi tidak hanya di Amerika, namun meluas secara global. Hot money tidak digunakan untuk mendanai ekspansi sektor industri AS, namun lebih bertujuan untuk mencetak keuntungan di tempat lain. Uang masuk ke pasar komoditi secara deras karena sifat bursa berjangka yang dalam dan likuid. Sejauh ini memang cukup bagus bagi pasar komoditi dan pasar uang, namun mekanisme seperti ini bukan faktor utama yang memicu volatilitas pasar. Faktor kedua adalah pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang rendah dan eskalasi krisis hutang euro zone. Pertumbuhan terlihat flat dengan pasar saham bergerak sideways seakan berada di tepi jurang. Pergerakan yang tiba-tiba selalu mengarah ke bawah. Sementara kenaikan harga terbentur oleh faktor teknikal dan perlambatan ekonomi. Hal ini menjadi dilema bagi manajer investasi, terutama mereka yang berbasis di Eropa. Sudah menjadi hal yang lumrah bagi lembaga keuangan untuk menjanjikan imbal hasil positif setiap tahun. Bukan sesuatu angka yang besar, namun menjadi angka yang hampir mustahil di tengah pasar yang sedang sideways. Strategi klasik investasi yaitu investasi berbasis nilai dan membidik laba jangka panjang, tidak lagi relevan di pasar yang penuh volatilitas. Dampaknya, b a n y a k manajer
FuturesMonthly
Daryl Guppy Analysis
pengelola keuangan meninggalkan metode lama dan mengubah orientasi ke jangka pendek. Mereka memilih trading berdasarkan rally dan koreksi temporer untuk menuai keuntungan. Langkah seperti ini kian menambah volume dana jangka pendek yang beredar di pasar, hingga memicu volatilitas harga. Volume modal masuk dan keluar makin menambah tingkatan dan panjang dari rally dan koreksi. Dinamika seperti ini juga meningkatkan probabilitas berlanjutnya pasar yang bergerak dalam kisaran terbatas (range bound) karena para pelaku pasar melakukan aksi bergerak menjauh dari level-level tahanan di dalam kisaran terbatas tersebut. Alhasil, volatilitas di dalam pasar yang range bound makin besar. Faktor ketiga adalah peningkatan volume dana Exchange Traded Funds (ETFs), terutama yang berbasis komoditi. Dalam dunia investasi, ETFs diartikan sebagai produk investasi yang terdiri dari kumpulan indeks harga suatu komponen investasi, seperti saham, valas maupun komoditi. Biasanya Kita membuat pembedaan antara spekulan, investor dan trader. Sekarang ada kelompok keempat yang muncul dan mengubah perilaku pasar, Kami menyebutnya ‘investor spekulan’. Termasuk dalam kategori ini adalah manajer investasi besar dan Exchange Traded Funds Komoditi. Investor umumnya melakukan pengamatan jangka panjang karena memiliki proyeksi ke depan terhadap pasar. Mereka memiliki kepercayaan terhadap perusahaan tempat mereka menanamkan modalnya. Investor juga mempunyai keyakinan bahwa penempatan dananya bisa membantu perusahaan untuk berkembang. Sementara trader lebih tertarik dengan performa harga jangka pendek. Walaupun pada kenyataannya jika pergerakan menjanjikan profit lebih, mereka rela bertahan di dalam tren untuk berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Aktifitas mereka membantu penyediaan likuiditas di pasar karena investor cenderung membeli saham dan memegangnya untuk waktu lama. Adapun pihak spekulan membeli untuk menghasilkan laba besar saat pasar kekurangan volume permintaan. Misalnya, pengurangan stok beras karena kekeringan maupun pengurangan suplai minyak akibat faktor perang atau cuaca. Spekulan tidak peduli dengan tren ataupun kualitas suatu perusahaan. Tidak jauh berbeda halnya dengan investor spekulan. Golongan ini mengambil posisi jangka panjang di pasar berjangka secara spekulatif karena
Exchange Traded Commodity Fund juga harus menjual aset fisiknya saat harga sedang turun dan ini menyebabkan penurunan harga bertambah cepat mereka percaya bahwa harga komoditi atau logam akan naik. Mereka aktif menempatkan dana di aset komoditi sehingga aktifitasnya memicu gelembung (bubble) di pasar berjangka. Mereka membeli kontrak jangka pendek dan mengalihkannya menjadi kontrak jangka panjang yang membuat likuiditas di pasar jadi terkuras. Metode seperti itu mempersempit ruang gerak trader berjangka murni, yang memakai kontrak berjangka sebagai perlindungan dari fluktuasi harga. Mereka harus berkompetisi memperebutkan jumlah kontrak yang kian mengecil dengan investor spekulan. Hasilnya sama dengan apa yang terjadi di pasar minyak pada 2008 silam. Pemicu dari bencana itu adalah celah yang disebut ‘swaps loophole’ pada regulasi pasar, yang mentoleransi akumulasi jangka panjang pada suatu kontrak yang dirancang untuk jangka pendek. Ancaman untuk menutup celah ini menyeret turun harga minyak dari $145.00 kala itu. Ancaman bubble kini datang dari Exchange Traded Funds yang mengelola investasi tembaga fisik dan logam lainnya. Peran Exchange Traded Funds sangat besar mengacu pada skala transaksi yang dimilikinya. Industri ini tumbuh cepat pasca krisis finansial global karena mampu menawarkan investor dan manajer investasi sebuah cara untuk memanfaatkan eksposur pasar. Total aset kelolaan di Exchange Traded Funds Amerika Serikat sekarang melampaui $1 triliun, naik 26% sejak 2009 lalu. Transaksi Exchange Traded Commodity Fund sedikit berbeda dengan ETF lainnya. Prinsip trading-nya sama dengan Exchange Traded Funds yang memakai indeks harga, namun modal kelolaan Exchange Traded Commodity Fund disertai oleh simpanan fisik beberapa aset berbasis logam seperti tembaga, nikel dan timah. Ketika investor membeli Exchange Traded Commodity Fund ini, maka lembaga pengelola dananya juga harus membeli sejumlah produk logamnya dalam bentuk fisik. JPMorgan membeli $1.5 miliar tembaga sebagai dasar dari rencana pendirian Exchange Traded Copper Fund. Exchange Traded Commodity Fund tidak memasukkan periode pengiriman. Logam-logam fisiknya disimpan oleh pengelola dana. Setiap penjualan maupun pembelian fisik tergantung pada aktifitas trading partisipan di Exchange Traded Commodity Fund. Akumulasi beli membantu pengetatan suplai logam-
January 2012
23
FuturesMonthly
Daryl Guppy Analysis
logam utama dan menyebabkan kenaikan harga. Saat investor spekulan komoditi memutuskan untuk menjual, maka harga akan turun dengan cepat. Exchange Traded Commodity Fund juga harus menjual aset fisiknya saat harga sedang turun dan ini menyebabkan penurunan harga bertambah cepat.
Dark pools seperti pasar siluman. Mereka mengijinkan para partisipan untuk membeli dan menjual portofolio saham dalam jumlah sangat besar secara diam-diam dan sangat cepat
Faktor keempat adalah kenaikan volume trading dark pools, yang memicu kenaikan risiko kerugian pihak yang terlibat jual beli. Krisis keuangan global menegaskan betapa pentingnya transparansi pasar. Nah dark pools ini adalah lawan dari transparansi pasar. Dark pools seperti pasar siluman. Mereka mengijinkan para partisipan untuk membeli dan menjual portofolio saham dalam jumlah sangat besar secara diam-diam dan sangat cepat.
Tidak hanya itu, MF Global mengungkap potret kesemrawutan dana nasabah hingga memicu kerugian berbagai pihak. Aturan yang menyebut bahwa dana nasabah dipisahkan dan terlindung dengan baik hanya tinggal isapan jempol belaka. Kisah MF Global memperlihatkan fakta bahwa sejumlah kecil uang dapat melakukan transaksi yang besar dengan menggunakan kata yang asing seperti ‘re-hypothecation’ atau pinjaman marjin.
Dark pools tercetus di Amerika Serikat dan saat ini mencakup 64% dari seluruh perdagangan yang terjadi di New York Stock Exchange. Adapun porsi transaksi dark pools di pasar modal Asia Pasifik diprediksi naik menjadi 20% pada akhir 2012 dari catatan tahun 2008 silam, yang nyaris nol persen. Dark pools memperjualbelikan produk saham perusahaan terbuka secara tertutup. Hal ini memberikan keuntungan bagi investment bank dan perusahaan pengelola aset yang besar terhadap investor ritel yang tidak bisa berpartisipasi di pasar ini.
Hypothecation adalah saat pihak peminjam mempertahankan kepemilikan jaminan, yang secara teori sudah dikuasai oleh kreditur. Kreditur sendiri memiliki hak untuk menyita jaminan tersebut jika sang peminjam gagal bayar, contohnya adalah agunan rumah. Pihak bank berhak menjual aset jaminan jika investor gagal membayar cicilan pinjaman atau ketika nilai jaminan turun dan investor gagal memenuhi margin call.
Dark pools membuka kesempatan bagi siapapun untuk mencapai kecocokan harga. Karakteristik khusus dark pools adalah sesi trading-nya yang berjalan sesuai hari perdagangan reguler, tetapi eksekusinya tidak berlangsung di bursa saham. Data yang dilaporkan ke otoritas bursa saham hanya hasil penutupannya, bukan bagaimana proses perdagangan berlangsung. Dark pools berperan dalam penciptaan kondisi yang dialami oleh MF Global dan kenaikan risiko kerugian tiba-tiba bagi pihak lawan. Kebangkrutan MF Global kembali memunculkan sinyal bahaya dari leverage pada pasar derivatif di tengah aturan yang longgar. Kasus itu juga menunjukkan betapa pentingnya transparansi murni di pasar finansial. MF Global memiliki aset saham senilai $1.4 miliar yang dijadikan modal untuk memainkan dana investor tersebut, sebagian besar, di perdagangan obligasi Eropa yang menyebabkan kerugian sebesar $44.4 miliar. Kebangkrutan perusahaan ini menutup operasional perusahaan lainnya dan merugikan para investor perorangan dan trader yang rekeningnya dibekukan dan posisinya terlikuidasi pada harga yang tidak sesuai harapan.
24 January 2012
Sedangkan ‘re-hypothecation’ terjadi saat bank atau broker menggunakan lagi jaminan yang diajukan oleh nasabah, sebagai agunan untuk peminjaman pribadi bank atau broker tersebut. Mereka menggunakan dana nasabah dari rekening terpisah sebagai jaminan peminjaman untuk diri mereka sendiri. Hal ini seperti mengambil kredit kedua tanpa memberitahu bank kedua bahwa kita sudah mendapatkan kredit dari bank pertama dengan jaminan yang sama. Proses tersebut membiarkan broker menggunakan dana nasabah untuk mendanai trading-nya sendiri. Lehman Brothers, perusahaan pemicu krisis besar 2008 silam, memakai metode re-hypothecation dan mengklaim bahwa segala sesuatunya ‘oke’, sampai akhirnya benar-benar kolaps. Rangkaian keempat faktor di atas memperlihatkan betapa volatilitas akan menjadi karakteristik utama pasar di tahun 2012. Gambaran di atas menunjukkan bahwa Kita harus mengubah cara bertransaksi, cara menerapkan analisis dan cara memahami perilaku tren. Kita akan melihat perubahan-perubahan tersbut pada artikel di FM berikutnya dan kami akan membahas semua aspek perubahan pasar dan metode trading serta analisa terbaru di seminar Monex Investor Club pada 11 Februari 2012.█
FuturesMonthly
Gold Special Edition
Financial Market Kaleidoscope 2011
• • • •
K
risis ekonomi Eropa makin memburuk sepanjang 2011. Iklim pemulihan di awal tahun turut memicu rally harga komoditi global sehingga mengancam pemulihan ekonomi global. Bank sentral negara maju bahkan dipaksa untuk mengurangi stimulus. Lonjakan harga komoditi disertai efek masalah hutang memicu konflik sosial politik di wilayah Eropa dan membuat beberapa nama terguling dari kursi tertinggi pemerintahan. Berikut adalah berbagai peristiwa penting yang terjadi sepanjang tahun 2011. Januari • • • • • •
14/01, People Bank of China (PBoC) menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan sebanyak 50 bp menjadi 19% 15/01, Presiden Tunisia menjadi korban pertama Revolusi Arab. 15/01, Aksi demonstran berhasil menggulingkan Ben Ali yang telah berkuasa 23 tahun 17/01, Moody’s menaikkan peringkat kredit Indonesia dari Ba2 menjadi Ba1 22/11, Perdana Menteri Irlandia, Brian Cowen, kalah dalam pemilihan umum 27/01, S&P menurunkan peringkat kredit Jepang dari AA menjadi AA-
Februari • 04/02, Bank Indonesia menaikkan suku bunga sebanyak 25 bp ke 6,75% • 08/02, PBoC menaikkan suku bunga pinjaman bertenor satu tahun sebanyak 25 bp ke 6,06% • 11/02, Hosni Mubarak mundur setelah 30 tahun menjabat sebagai Presiden Mesir • 18/02, PBoC menaikkan GWM 50 bp menjadi 19,5% Maret • 11/03, Gempa 8,9 SR mengguncang Jepang, memicu tsunami di wilayah Miyagi dan kebocoran radiasi PLTN Fukushima
14/03, Bank of Japan (BoJ) menambah program pembelian aset sebanyak ¥5 triliun menjadi ¥40 triliun 18/03, BoJ, European Central Bank (ECB), Bank of England (BoE), Bank of Canada (BoC) dan the Fed berkoordinasi untuk mengintervensi kurs yen. 18/03, PBoC menaikkan GWM 50 bp menjadi 20% 23/03, Perdana Menteri Portugal Jose Socrates mengundurkan diri
April • 05/04, PBoC menaikkan suku bunga pinjaman bertenor satu tahun sebanyak 25 bp menjadi 6,31% • 06/04, Portugal meminta bantuan keuangan dari Uni Eropa • 07/04, ECB menaikkan suku bunga 25 bp menjadi 1,25% • 08/04, S&P menaikkan peringkat kredit Indonesia dari BB menjadi BB+ • 17/04, PBoC menaikkan GWM 50 bp menjadi 20,5% Mei • 01/05, Osama bin Laden terbunuh dalam serangan militer Amerika Serikat di Pakistan • 03/05, Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) kucurkan bailout €78 miliar untuk Portugal • 12/05, PBOC menaikkan GWM 50 bp menjadi 21% • 18/05, Jepang kembali tergelincir dalam jurang resesi Juni • 14/06, PBoC menaikkan GWM 50 bp menjadi 21,5% • 23/06, International Energy Agency melepas cadangan minyak anggotanya sebanyak 60 juta barel • 29/06, The Fed, BoC, BoE, SNB (bank sentral Swiss), ECB memperpanjang fasilitas swap dollar hingga 1 Agustus 2012 • 30/06, The Fed mengakhiri program pembelian obligasi $600 miliar (QE II) Juli • 06/07, PBoC menaikkan suku bunga pinjaman bertenor satu tahun sebanyak 25 bp menjadi 6,56% • 07/07, ECB menaikkan suku bunga 25 bp menjadi 1,5% • 15/07, Hasil uji stress menunjukkan 8 bank Eropa gagal memenuhi kualifikasi dengan kekurangan modal mencapai €2,5 miliar
January 2012
FuturesMonthly •
Gold Special Edition
21/07, Pejabat Eropa menyepakati pengucuran beberapa kebijakan, yakni bailout II bagi Yunani senilai €109 miliar, ekspansi wewenang EFSF dan kenaikan kapasitas pinjaman EFSF menjadi €440 miliar
Agustus • 02/08, Presiden AS menandatangani UU kenaikan batas hutang sebanyak $2,4 triliun • 04/08, Jepang mengintervensi pergerakan yen secara sepihak. BoJ menambah program pembelian aset sebanyak ¥10 triliun menjadi ¥50 triliun. • 04/08, SNB menurunkan suku bunga dari 0,25% menjadi 0-0,25% • 06/08, S&P menurunkan peringkat kredit AS dari AAA menjadi AA+ • 10/08, The Fed menjanjikan suku bunga rendah hingga pertengahan 2012 • 23/08, Moody’s menurunkan peringkat kredit Jepang dari Aa2 menjadi Aa3 • 28/08, Yoshihiko Noda dilantik sebagai Perdana Menteri Jepang ke-6 dalam 5 tahun terakhir September • 06/09, SNB menetapkan nilai tukar minimum EUR/CHF di 1.20 • 15/09, ECB bersama the Fed, BoE, ECB, BoJ dan SNB menyediakan fasilitas likuiditas dollar hingga Desember 2011 • 22/09, The Fed meluncurkan ‘operation twist’ Oktober • 06/10, BoE menambah program pembelian aset sebanyak £75 miliar menjadi £275 miliar. ECB meluncurkan fasilitas likuiditas 1 tahun dan mengaktifkan program pembelian obligasi senilai €40 miliar • 07/10, Fitch memangkas peringkat Italia dari AAmenjadi A+ dan Spanyol dari AA+ menjadi AA• 09/10, Prancis dan Belgia mem-bailout bank Dexia • 11/10, BI menurunkan suku bunga 25 bp menjadi 6,5% • 20/10, Moammar Qaddafi tewas dan mengakhiri rejim kekuasaan selama 42 tahun di Libya • 26/10, Uni Eropa sepakat menambah kapasitas pinjaman EFSF • 27/10, BoJ menambah program pembelian aset sebanyak ¥5 triliun menjadi ¥55 triliun • 31/10, Jepang kembali mengintervensi yen secara sepihak. • 31/10, Perdana Menteri Yunani, George Papandreou, mengajukan referendum
January 2012
November • 01/11, Rerserve Bank of Australia menurunkan suku bunga 25 bp menjadi 4,5% • 02/11, Jerman dan Prancis menunda pencairan dana bailout Yunani • 03/11, Yunani membatalkan rencana referendum. • 03/11, ECB menurunkan suku bunga 25 bp menjadi 1,25% • 10/11, BI menurunkan suku bunga 50 bp menjadi 6%. • 10/11, George Papandreou mengundurkan diri dari posisi Perdana Menteri dan digantikan oleh Lucas Papademos • 13/11, Mario Monti menggantikan Silvio Berlusconi sebagai Perdana Menteri Italia • 20/11, Partai oposisi Socialist Party memenangkan pemilu di Spanyol • 30/11, ECB, BOE, SNB, BOJ, BOC dan the Fed menurunkan suku bunga fasilitas swap dollar menjadi 0,5%. • 30/11, PBOC menurunkan GWM sebanyak 50 bp ke level 21% Desember • 06/12, RBA menurunkan suku bunga 25 bp menjadi 4,25% • 09/12, Uni Eropa, kecuali Inggris, membentuk pakta fiskal bersama • 08/12, ECB menurunkan suku bunga 25 bp menjadi 1% dan meluncurkan fasilitas likuiditas bertenor 3 tahun. • 08/12, Hasil uji stress menunjukkan bahwa perbankan Eropa butuh modal ekstra sebanyak €114,7 miliar • 15/12, Indonesia meraih investment grade setelah Fitch Ratings menaikkan peringkat kredit dari BB+ menjadi BBBMemasuki tahun 2012, investor patut mewaspadai potensi penyebaran krisis hutang. Pengetatan fiskal di Eropa akan memperlambat kinerja ekonomi. Ancaman resesi dapat mendorong bank sentral untuk menyuntik stimulus, meski the Fed sepertinya menahan diri untuk melaksanakan Quantitative Easing III. Beberapa bank sentral seperti ECB, BoE, SNB, RBA, dan PBoC tentu tidak akan segan merilis pelonggaran moneter demi melindungi perekonomian masing-masing.█
FuturesMonthly
Gold Special Edition
Johannes Ginting
Jual-Beli Emas Fisik Makin Mudah
Head of Education Monex
Saat ini rasanya khalayak umum sudah ‘melek’ informasi tentang komoditi emas, seiring popularitas logam mulia ini yang sudah mencapai puncaknya. Kenaikan harga emas secara konsisten dalam satu dekade terakhir tentunya cukup menggiurkan. Terutama bagi mereka yang ingin melindungi kekayaannya dari gerusan krisis, baik itu di sektor ekonomi, politik, sosial maupun ancaman penurunan nilai uang. Lebih dari itu, investasi emas kini sudah bisa dilakukan tanpa harus keluar rumah. January 2012
T
FuturesMonthly
Gold Special Edition
erdapat beragam produk investasi emas yang di tawarkan saat ini, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan uniknya, masih sedikit masyarakat Indonesia yang paham benar soal seluk beluk investasi dalam emas. Kebanyakan masih rela antri berjam-jam di kantor penyedia emas fisik, seperti PT Antam, untuk memiliki emas batangan. Padahal sekarang sudah ada bursa yang memperdagangkan emas via internet kepada masyarakat Indonesia dalam denominasi rupiah. Bursa Komoditi Derivatif Indonesia (BKDI/ICDX) memfasilitasi transaksi emas secara online dalam satuan harga rupiah per gram. Bagaimana mekanisme transaksi di Bursa Komoditi Derivatif Indonesia? Berikut ini adalah langkah-langkah untuk berinvestasi secara online di bursa: •
Membuka rekening dalam jumlah dana tertentu, sesuai ketentuan yang diberlakukan anggota bursa.
•
Unduh (download) platform trading J-Trader versi terbaru sebagai sarana untuk melakukan transaksi.
•
Anda sudah bisa transaksi jual beli emas secara online.
ditransfer ke rekening transaksi milik Anda. Proses serah terima tersebut di atur oleh lembaga kliring ISI (Identrust Security International) dan dilaksanakan di kantor Antam. Emas yang ditransaksikan di bursa adalah ‘GOLD GR’ atau GOLD Gram Rupiah dengan menggunakan ukuran kontrak 100 gram. Transaksi ini disebut transaksi multilateral (melibatkan banyak pihak) dengan acuan harga terpusat di bursa. Artinya, harga emas ditentukan oleh mekanisme pasar atau pihakpihak yang bertransaksi di BKDI. Sama halnya dengan transaksi saham di bursa efek. Berikut adalah spesifikasi kontrak GOLD GR: Contoh Transaksi: Misalnya Anda membeli emas di bulan futures (Maret 2012) dengan harga Rp.500.000/gram. Dua minggu berikutnya harga naik ke Rp.550.000/gram dan Anda menjualnya untuk melikuidasi posisi. Atas transaksi itu, maka keuntungan Anda adalah sebagai berikut :
Sebagai catatan, transaksi emas di bursa mengacu pada harga bulan futures dan spot. Transaksi di bulan futures mengacu pada pergerakan nilai kontrak untuk bulan yang akan datang. Sebagai contoh, saat ini Anda berada di bulan Januari 2012, maka Anda bisa transaksi emas untuk bulan yang akan datang, mulai Februari, Maret hingga April 2012 dan seterusnya sampai 12 bulan ke depan. Selama transaksi futures tidak jatuh tempo, Anda tidak memerlukan serah terima fisik. Sebaliknya transaksi di bulan spot adalah transaksi untuk bulan berjalan, yang mengharuskan adanya serah terima fisik. Sebagai contoh, pada awal Januari 2012 Anda membeli GOLDGR MAR12 (kontrak Maret 2012). Maka terhitung sejak awal Januari hingga akhir bulan Februari 2012, Anda berada di dalam bulan Futures, yang tidak mengharuskan adanya serah terima fisik. Kemudian Anda mempertahankan posisi tanpa melikuidasinya hingga masuk bulan berjalan yang jatuh pada awal Maret 2012, dan Anda menerima fisik emas yang Anda beli. Jika Anda ingin langsung menjualnya di bulan berjalan (GOLDGR MAR12), Anda dapat menyerahkan fisik emas tersebut kepada pihak pembeli dan menerima dana tunai (cash) yang langsung
January 2012
(Harga Jual – Harga Beli) X 100 gram = (550.000 500.000) X 100 gram = Rp.5.000.000 * Perhitungan belum termasuk komisi. * Keuntungan di atas adalah ilustrasi, kondisi sebaliknya dapat terjadi. Jadi tunggu apa lagi? Mari gunakan kesempatan ini untuk melakukan jual-beli emas secara online. Anda dapat bertransaksi di mana saja dan kapan saja, sesuai dengan keinginan Anda masing-masing. Dengan transaksi di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia, transaksi emas fisik makin mudah!█
FuturesMonthly
Gold Special Edition
Emas Online Emas Fisik
V
Johannes Ginting Head of Education Monex
erkembangan dunia teknologi berimbas pada kemudahan akses untuk bertransaksi di pasar. Pada artikel ini, Saya akan membahas secara singkat tentang berbagai cara untuk berinvestasi pada komoditi paling populer di masyarakat saat ini, yaitu emas. Tidak lupa diulas segala kelebihan dan kekurangan dari transaksi emas secara ‘online’. Tujuannya adalah untuk membuka wawasan masyarakat terhadap berbagai alternatif investasi emas yang selama ini mungkin belum pernah diketahui. Sekaligus membuat perbandingan antara transaksi emas online dan emas fisik. Dengan demikian, masyarakat bisa menentukan pilihan investasi yang sesuai dengan karakteristik diri masing-masing.
Fisik Investasi secara fisik sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu, caranya dengan membeli emas berbentuk fisik untuk disimpan dalam jangka waktu tertentu. Investasi ini tergolong jangka panjang dengan masa penyimpanan antara satu sampai dua tahun, atau bahkan lebih. Atas alasan keamanan, emas biasanya disimpan dalam deposit box di lembaga keuangan atau bank dengan biaya sewa tertentu. Investor akan mendapat keuntungan saat harga mengalami kenaikan signifikan dalam jangka panjang. Ketika harga turun, maka investor akan mengalami kerugian. Sedangkan jika kenaikan tidak cukup cukup tinggi, investor akan merugi terutama dari segi waktu. Namun mengingat emas fisik sudah dimiliki, investor dapat memilih untuk menunggu harga naik kembali meski perlu waktu yang cukup lama.
Gadai Emas Investasi ini memberi kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki emas dengan cara mencicil. Investor cukup membayar down payment (DP) di awal transaksi untuk sejumlah nilai emas yang dibeli, dengan harga yang ditetapkan oleh Lembaga Keuangan. Biasanya harga sedikit lebih rendah dibanding harga pasar. Pada bulan yang disepakati (biasanya di bulan ke-4), investor berkewajiban melunasi sisa harga pembelian dari emas tersebut. Sistem gadai emas memberlakukan bunga di kisaran 1,5% per bulan di samping biaya administrasi lainnya. Investor akan mencicipi keuntungan jika harga
January 2012
AC
FuturesMonthly
Gold Special Edition
mengalami kenaikan dengan jumlah lebih besar besar dibanding bunga yang dibayar.
Kebun Emas Berkebun emas adalah pembelian emas secara tunai untuk kemudian digadaikan. Uang hasil penggadaian diakumulasi sebagai modal untuk membeli emas lagi. Demikian seterusnya, hingga dilakukan beberapa kali. Namun emas yang dibeli terakhir kali tidak digadaikan, melainkan dijadikan peluru untuk melunasi emas yang digadaikan. Investor akan menikmati keuntungan jika harga emas naik melebihi bunga, yang berkisar antara 1.0%-1,5% per bulan. Jika harga emas tidak lebih besar dari jumlah bunga yang dibayar, maka investor tidak akan menikmati keuntungan. Apalagi jika nantinya harga mengalami penurunan.
Emas Online Transaksi emas online difasilitasi oleh Bursa Berjangka dengan mengacu pada harga emas internasional (Loco London). Selain menggunakan kontrak, transaksi online memberi fasilitas leverage (daya ungkit) sehingga investor dapat memperoleh keuntungan yang besar. Namun terbuka pula peluang kerugian yang tidak sedikit jika transaksi tidak disertai manajemen risiko yang benar. Untuk transaksi online, investor harus terlebih dahulu menempatkan dana,
AH January 2012
Selain menggunakan kontrak, transaksi online memberi fasilitas leverage (daya ungkit) sehingga investor dapat memperoleh keuntungan yang besar dalam jumlah yang sudah ditetapkan sebelumnya, di perusahaan pialang berjangka. Dalam transaksi online investor memiliki dua peluang (two way opportunity), yakni membeli jika harga diprediksi naik dan menjual (tanpa harus membeli terlebih dahulu) jika harga diperkirakan turun. Sebelum memutuskan transaksi online, ada baiknya jika investor mempelajari terlebih dahulu faktor untung dan ruginya. Sementara bunga yang dikenakan pada trading online relatif sangat kecil jika dibandingkan dengan gadai emas atau kebun emas. Dari uraian di atas, Anda bisa melihat kelebihan dan kelemahan dari masing-masing pilihan investasi. Anda sendiri yang menentukan investasi mana yang paling cocok. Namun harus diingat untuk memahami dulu segala seluk beluk dari sebuah produk investasi supaya Anda benar-benar memahami risikonya. â–ˆ Selamat berinvestasi, semoga sukses!
FuturesMonthly
Gold Special Edition
M
enjelang penghujung tahun 2011, kondisi ekonomi global masih tidak menentu. Situasi kian sulit ditebak sehingga mengganggu proyeksi investasi di tahun yang baru. Pelaku ekonomi tanah air mulai membaca arah pergerakan ekonomi regional dan dampaknya terhadap Indonesia. Salah satunya adalah Faisal Basri, politisi dan ekonom senior kelahiran Bandung 51 tahun lalu. Ia sudah mempunyai proyeksi mengenai apa yang akan terjadi dengan pasar investasi di masa depan. Futures Monthly mendapat kesempatan berbincang dengan salah satu Calon Gubernur DKI Jakarta ini. Berikut adalah kutipannya: Apa pendapat Anda tentang krisis hutang Eropa yang sudah berlangsung selama 2 tahun terakhir? Krisis hutang Eropa memang makin bertambah buruk. Yunani tercatat memiliki hutang 120% dari Gross Domestic Product (GDP) dan bebannya baru terpangkas 40%. Hutang mereka juga tidak akan turun signifikan meski dilakukan penghematan besarbesaran. Bayangkan saja, pegawai negeri harus rela menerima pemotongan gaji. Kemudian dari 10 PNS yang pensiun, penggantinya hanya 1 orang. Anggaran untuk jaminan sosial warga diturunkan sekian persen sedangkan pajak-pajak dinaikkan secara bersamaan, misalnya pungutan untuk alkohol dan tembakau yang dipatok sampai 33%. Kondisi makin menyaki tkan k a r e n a pemerintah harus tetap
January 2012
FuturesMonthly
Gold Special Edition
menurunkan angka spending. Yunani tidak punya pilihan. Lihat saja apa yang terjadi ketika pemerintah lama mengajukan referendum, (George) Papandreou langsung jatuh dari kekuasaannya. Bagi Saya, masuk akal jika Yunani keluar dari zona euro. Tetapi sekarang sudah masuk urusan gengsi karena masa depan euro jadi dipertanyakan. Padahal krisis ini sendiri disebabkan oleh penggunaan mata uang tunggal, yang nilai tukarnya tidak bisa disesuaikan oleh Yunani. Di wilayah yang sama, masih ada Prancis dan Jerman, dua negara dengan perekonomian kuat. Yunani terbebani oleh nilai tukar yang tidak kompetitif (bagi pemerintah). Dampaknya adalah penurunan ekspor dan kenaikan angka pengangguran. Aktifitas manufaktur yang kecil membuat Yunani sangat tergantung pada impor, sehingga angka defisit anggaran makin menggila. Pemerintah Eropa berkepentingan mencegah penyebaran krisis, kalau tidak seluruh kawasan bisa bermasalah. Eksposur hutang Yunani ke bank-bank Eropa cukup besar. Uni Eropa sebenarnya tidak merasa kasihan kepada Yunani. Pemerintah negara-negara Eropa itu justru sedang membantu dirinya sendiri. Pemulihan Yunani membutuhkan biaya besar sehingga Bank Sentral Eropa (ECB) harus meluncurkan obligasi. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga Eropa tidak terhindarkan. Jadi, jalan terbaik saat ini adalah dengan mengemis bantuan ke Asia. Tapi Saya berpendapat kalau situasi Eropa tidak akan bertambah buruk. Ketika yield obligasi Yunani dan Portugal tembus 7%, dua negara itu langsung meminta bailout Uni Eropa. Apa yang membuat Italia masih tenang walau yieldnya sudah di atas level tersebut? Kontribusi Yunani ke Eropa hanya 2%, dampaknya terhadap Eropa relatif kecil. Demikian juga dengan Portugal. Tetapi kalau Italia sampai kolaps, berbahaya sekali mengingat eksposur hutang negara ini ke perbankan Prancis sangat tinggi. Meski bunga obligasinya sudah sampai di atas level 7%, Italia masih punya keleluasaan fiskal untuk pulih. Masih ada sektor yang memberi pemasukan kepada negara. Berbeda dengan negara Portugal, Irlandia dan Yunani, pemerintah Italia belum terdesak untuk mengajukan bailout walau yield obligasinya sudah menembus 7%. Apa pengaruh krisis Eropa terhadap perekonomian Indonesia pada tahun 2012 mendatang? Efek dari eskalasi krisis Yunani terhadap Indonesia
January 2012
Saya memperkirakan kurs rata-rata rupiah terhadap dollar berkisar di 8.600 bisa dilihat dari 3 skenario. Pertama, jika kondisi ekonomi global dan krisis Eropa tetap sama seperti saat ini, growth Indonesia akan berada dalam kisaran 6%-6,5%. Ke-dua, bila dunia sampai dilanda krisis finansial, maka pertumbuhan Indonesia akan turun. Rasionya kira-kira sebesar 1% sehingga angka GDP turun menjadi 5%. Kemungkinan ke-tiga dan terburuk adalah kalau sampai terjadi resesi global. Paling bagus ekonomi Indonesia hanya bisa tumbuh 4,5%, angka itu masih quite good. Secara umum, pengaruh krisis Eropa terhadap perekonomian Kita tidak banyak, karena ekspor Indonesia ke Eropa cuma 13%, bahkan makin turun. Volume tertinggi ekspor adalah ke Jerman, yaitu sebesar 2,4% dari seluruh pengiriman ke Eropa. Tujuan ekspor utama Indonesia saat ini adalah China, Jepang, Amerika Serikat (AS) dan India. Walau pertumbuhan ekonomi China diprediksi melambat dari 10% ke 9%, tetapi growth-nya masih terhitung tinggi. Apalagi China haus suplai bahan baku dari Indonesia, itulah mengapa kinerja ekspor komoditi Indonesia saat ini tidak buruk. Jadi sekarang mitra perdagangan utama Indonesia adalah China, bukan Jepang lagi, setelah itu baru India. Tingginya permintaan ekspor komoditi berdampak baik untuk kesejahteraan masyarakat petani. CPO misalnya, sebanyak 40% hasil produksi sawit merupakan hasil tani rakyat, komoditi kopi bahkan mencapai 90%. Masih banyak produk ekspor lain seperti kopi, kakau atau teh, yang tidak kehabisan pesanan dari luar. Kalau begini, wilayah yang paling diuntungkan adalah Kalimantan dan Sumatera, sehingga bermunculan daerah ekonomi baru yang berkembang pesat dari kemajuan produksi komoditi. Akan beda ceritanya kalau komponen ekspor Indonesia didominasi oleh produk elektronik atau otomotif (durable goods), seperti negara Thailand. Produk elektronik dan otomotif rentan terkena gejolak krisis ekonomi. Namun kelemahannya adalah sulit bagi negara Kita untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 7% dalam waktu cepat dengan komponen ekspor utama berupa komoditi. Yunani tdk punya eksposur ke Indonesia, sehingga dampaknya ke negara ini tidak ada. Tidak ada bank
FuturesMonthly
Gold Special Edition
Kita yang pegang obligasi Yunani karena skala bisnis bank-bank Indonesia masih sangat kecil. Soal minat berinvestasi, Indonesia masih diuntungkan oleh tingkat suku bunga yang tinggi dibandingkan negara maju seperti Amerika Serikat. Uang pasti terus datang ke Indonesia. Meski BI rate turun menjadi 6%, interest rate differential masih besar dan stabilitas politik tetap ada. Hampir setiap minggu Saya bertemu dengan orang Amerika yang berniat investasi pada portofolio Indonesia, seperti membeli SUN maupun saham. Jangan takut kalau nantinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus turun. Profit perusahaan di bursa rata-rata tumbuh 30% sepanjang semester I. Jadi, potensi kenaikan indeks sudah di depan mata. Apakah efek krisis Eropa sama besar dengan kasus Lehman Brothers? Kalau ditanya apakah krisis Eropa berpengaruh sama besar seperti kasus Lehman Brothers 2008 lalu, maka jawabannya ‘tidak’. Kejatuhan Lehman Brothers adalah masalah private banking, yang kemudian memicu distrust di pasar keuangan. Singkatnya, Saya butuh uang, tetapi Anda tidak mau meminjamkan karena takut nanti Saya bernasib seperti Lehman. Oleh karena itu likuiditas menjadi ketat, sehingga suku bunga naik. Jadi banyak bank yang likuiditasnya cukup tetapi takut memberi pinjaman ke pihak lain. Sedangkan krisis Eropa saat ini lebih disebabkan oleh kegagalan pengelolaan keuangan pemerintah. Kalau dulu, krisis membuat Lehman Brothers hilang dari muka bumi karena nilai kertasnya jadi nihil. Sedangkan kalau untuk obligasi negara, paling parah nilainya terdiskon 50% saja. Bagaimana prospek nilai tukar rupiah tahun depan? Prospek nilai tukar rupiah akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan mata uang Amerika. AS pasti akan terus memperlemah nilai tukar dollar untuk mengenjot ekspor. Apalagi trade defisit mereka sudah naik, begitu pula dengan angka pengangguran. Menjelang Pemilu tahun depan, (presiden) Obama pasti ingin mengurangi pengangguran, dan nilai tukar rendah bisa mendukung rencana itu. Saya memperkirakan kurs rata-rata rupiah terhadap dollar berkisar di 8.600. Eksportir tidak akan dirugikan oleh penguatan rupiah, tetapi memang tingkat
keuntungannya berkurang dibanding saat rupiah di level tinggi. Tetapi janganlah Kita menjaga daya saing dengan mengutak-atik kurs. Mencari keuntungan harus dari produktifitas dan bukan dari selisih kurs. BI masih menjadi pihak tunggal yang mengintervensi rupiah karena investor masih asing dengan mata uang IDR. Di saat yang sama, arus dana akan kembali masuk karena investor tidak punya pilihan pasar untuk berinvestasi. Indeks (saham) Indonesia adalah yang terbaik di dunia. Sekarang bagaimana caranya Indonesia menurunkan volatilitas dengan tidak bergantung pada dollar. Kita punya bilateral swap dengan China, jadi sebaiknya Indonesia ekspor ke China dengan memakai kurs rupiah saja. Begitu pula kalau China ekspor ke Indonesia, bisa berbentuk yuan. Selisihnya baru disesuaikan dengan denominasi dollar sehingga ketergantungan terhadap dollar turun. Tidak masuk akal kalau Kita ekspor ke China dan Korea memakai mata uang dollar. Bagaimana dengan emas? Akankah mencetak rekor baru lagi tahun depan? Harga emas baru akan melonjak kalau perekonomian Amerika ndablek. Mengingat safe haven dunia cuma ada dua, yakni emas dan dollar. Keduanya bersaing, kalau USD anjlok maka emas naik dan sebaliknya. Tetapi harus diingat bahwa tahun depan ada pemilu di Amerika. Jadi perekonomian akan ‘dimuluskan’ oleh pemerintah, itu tipikal strategi politik penguasa dimanapun termasuk Indonesia. Ketika menjelang pemilu, kinerja ekonomi selalu bagus, pengeluaran pemerintah dan inflasi terjaga, sementara angka penganggguran ditekan. Kalau ditanya apakah emas akan memecahkan rekor baru tahun depan, maka Saya jawab ‘tidak’. Harga tetap di bawah level tertingginya selama ini, $1920 per ons. Meski kemungkinan resesi meningkat tetapi efeknya akan diimbangi oleh suasana menjelang pemilu AS. Lagi pula, kenaikan harga emas sudah terlalu tinggi.█ Pewawancara: Ariston Tjendra
Keduanya bersaing, kalau USD anjlok maka emas naik dan sebaliknya.
January 2012
FuturesMonthly
Gold Special Edition
Safir Senduk
Skill Investor Tentukan Risk dan Return
T
erdapat beragam produk investasi yang beredar di Indonesia dalam satu dekade terakhir, namun tidak banyak yang mampu memberi keuntungan optimal sesuai harapan investor. Memasuki tahun 2012, banyak pelaku investasi gamang dalam memilih instrumen terbaik. Apalagi krisis tengah melanda separuh kawasan ekonomi dunia. Futures Monthly berkesempatan menggali analisa dari perencana keuangan muda Indonesia, Safir Senduk. Penulis buku dan penasihat investasi terkemuka ini berbagi pandangannya tentang prospek emas, produk derivatif hingga kiatkiat jitu dalam penanaman modal. Kami merangkumnya khusus untuk Anda. 1. Investasi apa yang paling menarik untuk tahun 2012 ? Investasi yang sifatnya paper base seperti reksadana, unit link, saham dan obligasi masih sangat terpengaruh oleh kondisi (krisis) di Eropa. Kenaikan peringkat kredit Indonesia menjadi ‘investment grade’ juga belum berpengaruh banyak saat ini. Investasi yang menarik di Indonesia untuk tahun 2012 masih berada di sektor riil, terutama bisnis yang bergerak di bidang konsumen. Apalagi didukung oleh inflasi yang rendah di tahun 2011 dan kemajuan ekonomi Indonesia yang terbilang ‘ok’ dibanding negara-negara lain. 2. Apakah Anda setuju jika emas masih dianggap sebagai salah satu alternatif investasi terbaik untuk tahun 2012? Secara fundamental emas masih banyak diburu orang, terutama karena adanya kepercayaan akan peran emas sebagai ‘safe haven’. Tapi secara teknis, emas sudah menunjukkan perubahan trend, dari bullish menjadi bearish. Pada data harga bulanan, emas sudah menunjukan death cross pada indikator MACD dan keluar dari garis support ketika menembus US$1600. Kita lihat apakah emas berhasil kembali masuk ke garis trend-nya di akhir Januari nanti. Pelemahan rupiah terhadap US dollar juga membuat investasi emas fisik jadi kurang atraktif. Secara umum, emas kurang menarik untuk dijadikan investasi pada tahun 2012 dibanding tahun-tahun sebelumnya.
January 2012
January 2012
FuturesMonthly
Gold Special Edition
3. Apa kriteria untuk menentukan investasi yang paling cocok untuk kita ? Ada 3 kriteria: (1) Cocok dengan tujuan kita, (2) Cocok dengan profil pribadi kita, (3) Mempunyai prospek yang baik untuk jangka waktu yang memang menjadi tujuan kita. 4. Selain tingkat keuntungan, faktor apa lagi yang harus dipertimbangkan dalam berinvestasi? Ketika berinvestasi, banyak orang hanya melihat potensi return ketimbang risikonya. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Namun alangkah baiknya kalau kita lebih melihat risikonya terlebih dahulu, baru kemudian melihat potensi return-nya. Kalau kita hanya melihat potensi return maka nantinya kita tidak siap menghadapi kemungkinan terburuk. Ketika nilai investasi kita turun, reaksi kita hanya ikut-ikutan (baik bertahan ataupun mundur) sambil berharap keputusan untuk ‘ikut-ikutan’ itu benar. Padahal prinsip utama dari investasi adalah untuk mendapatkan uang dan bukan untuk berspekulasi, apalagi spekulasi karena ikut-ikutan. Sebelum kita berinvestasi, lihat risikonya dulu. Jika siap menerima risiko tersebut, baru kita mulai mempertimbangkan potensi return dan mulai berinvestasi. 1. Bagaimana pandangan Anda terhadap transaksi derivatif? Benarkah derivatif menganut paham ‘High Risk, High Return’? Investasi di pasar derivatif adalah investasi yang paling dinamis pada zaman sekarang. Sifat dinamis seperti ini layaknya dua mata pedang, yakni mengandung potensi dan juga risiko. Pasar derivatif menunjukkan potensi keuntungan yang sangat besar, tapi besar juga kemungkinan untuk merugi. Oleh karena itu, walaupun tampak menarik, pasar derivatif lebih cocok dilakoni oleh investor yang berpengalaman. Sebenarnya istilah ‘high risk, high return’ itu tidak selalu tepat diasosiasikan dengan suatu investasi tertentu (termasuk derivatif), karena besaran risiko dan return lebih ditentukan oleh skill investor dibandingkan karakteristik produk keuangan atau bisnisnya. Misalnya seperti ini, investor awam mungkin mengatakan bahwa investasi pada produk derivatif adalah ‘high risk, high return’ karena setiap kali masuk ke bursa, harga yang ia beli selalu 50% naik dan 50% lagi turun. Jadi setiap investasi yang ia lakukan di pasar derivatif mirip seperti melempar koin. Hal ini berbeda dengan yang dialami oleh investor kawakan. Produk yang ia beli tetap punya
January 2012
Namun ketika memasang posisi, ia selalu memperhitungkan risiko dan return-nya (demikian juga timing) sehingga ia bisa memperkecil risiko dan memaksimalkan return. kemungkinan naik dan turun. Namun ketika memasang posisi, ia selalu memperhitungkan risiko dan return-nya (demikian juga timing) sehingga ia bisa memperkecil risiko dan memaksimalkan return. 5. Bagaimana pendapat Anda tentang fasilitas ‘leverage’? Leverage bersifat menaikkan potensi return tapi juga menaikkan profil risiko. Jadi, leverage baik digunakan oleh investor yang lebih berpengalaman dan memang betul-betul paham. 6. Bagaimana pandangan Anda tentang kinerja perusahaan Futures, khususnya Monex? Perusahaan Futures adalah perusahaan yang membuat perdagangan derivatif jadi terbuka untuk semua orang. Hal ini tentu saja berdampak baik untuk masyarakat umum karena akan membuka banyak kesempatan untuk bertransaksi dan belajar. Monex sendiri sudah berdiri cukup lama di Indonesia dan mempunyai nama baik di sini. Tidak hanya itu, Monex juga banyak memberikan seminar dan informasi yang bisa membantu masyarakat umum dalam mempelajari dan bertransaksi di pasar derivatif. 7. Apa Anda memiliki masukan untuk Futures Monthly, pelopor majalah edukasi khusus perdagangan berjangka (Futures)? Untuk saat ini saya rasa sudah cukup baik. Informasi mengenai hal-hal teknis dan beritanya juga cukup banyak. Saran saya adalah agar Futures Monthly memperluas jangkauan distribusinya supaya lebih banyak lagi orang yang makin memahami tentang Perdagangan Berjangka. Adalah sangat baik untuk bekerjasama dengan Perencana Keuangan supaya bisa lebih menjangkau masyarakat umum. Terima Kasih.█
Pewawancara: Johannes Ginting
FuturesMonthly
OPINI Kontributor Tamu
Doomsday or Boomsday Rowena Suryobroto
Head of Research Indonesia Finance Today
Indonesia baru saja mendapatkan rating Investment Grade dari Fitch pada tanggal 15 Desember 2011. Peringkat utang jangka panjang bermata uang valuta asing dan rupiah Indonesia menjadi BBBdari sebelumnya BB+, dengan outlook stabil. Bagaimana investor saham dapat memanfaatkan momentum ini?
P
ertama, kenaikan rating ini tidak hanya melihat kepada kondisi internal melainkan juga kondisi eksternal. Banyak investor merasa bahwa kondisi di Eropa sudah demikian tidak terprediksi sehingga risiko yang harus mereka tanggung menjadi sangat besar. Krisis utang Yunani dan beberapa negara lainnya dapat saja memicu lepasnya mereka dari persekutuan mata uang bersama, euro, dan bahkan pecahnya persekutuan itu sendiri. Tidak ada analis maupun pelaku pasar yang bisa dan berani memprediksi apa yang terjadi setelah itu. Bila Eropa masih tetap pada kondisi kritis tersebut, maka ada bahaya di mana investor akan menahan seluruh investasinya dan dikonversikan ke dalam
January 2012
23
FuturesMonthly
OPINI Kontributor Tamu
kas. Dengan demikian akan terjadi credit crunch dan investment crunch global sehingga pertumbuhan ekonomi dunia akan makin melambat dan situasi menjadi ‘deadlock’.
Gambar: Pertumbuhan Dunia kini makin Tergantung kepada Pasar Berkembang
Karenanya, dengan Fitch menaikkan rating Indonesia menjadi investment grade, ‘deadlock’ dapat dihindari. Investor memiliki target investasi lainnya sebagai alternatif, dan tidak akan menahan uangnya. Kedua, kenaikan rating ini perlu dilihat sebagai momentum bagi Indonesia untuk memasukkan investasi-investasi yang strategis namun membutuhkan modal besar. Beberapa contoh adalah proyek-proyek pembangkit listrik, pengolahan bahan tambang dan industri teknologi pangan yang dapat memberikan nilai tambah besar kepada Indonesia. Ketiga, rating investment grade berarti biaya utang (cost of debt) yang lebih murah bagi Indonesia yang akan mengeluarkan global bond lagi di kuartal pertama tahun 2012. Dengan biaya bunga yang lebih rendah, artinya pemerintah dapat meningkatkan anggaran di sektor lainnya untuk lebih mendorong perekonomian Indonesia. Dan keempat, rating investment grade berarti risiko Indonesia menjadi lebih kecil dibandingkan sebelumnya. Obligasi pemerintah bukan satu-satunya yang terkena dampak positif dari kenaikan ini karena setiap perubahan rating obligasi negara (sovereign) akan pula membawa kenaikan rating aset-aset di dalam negara itu. Fitch sudah langsung menaikkan rating atas 8 bank di Indonesia hanya 3 hari setelah pengumuman kenaikan rating Indonesia. Akibatnya, nilai intrinsik dari kedelapan bank ini naik karena persepsi investor tentang risiko menjadi lebih kecil. Hal ini tidak hanya terjadi di kedelapan bank ini melainkan seluruh aset investasi Indonesia kini perlu dilihat dengan kacamata baru, yaitu kacamata rendah risiko. Profil investasi dunia kini akan terbalik. Bila sebelumnya pertumbuhan ekonomi dunia didorong oleh negara-negara maju, kini negara-negara berkembang menjadi motor pertumbuhan. Indikasi akan hal ini sudah terlihat dari 1 dekade yang lalu, namun diakselerasi dengan adanya krisis utang Eropa ini. Maka dari itu, lembaga-lembaga pemeringkat investasi melihat bahwa investor perlu lebih digiring kepada negara-negara berkembang yang baik.
24 January 2012
Sumber: Schroders ada Seminar Outlook 2012 yang diadakan oleh AAJSI, November 2011 Sebagian besar negara berkembang yang potensial terletak di Asia, termasuk Indonesia belum tersentuh cukup banyak oleh investor global. Dana segar akan membanjiri Indonesia, sementara potensi upside masih banyak. Bagi Indonesia, tahun 2012 adalah tahun yang penuh semangat, namun perlu diiringi dengan kewaspadaan. Pertama, krisis Eropa berkembang sedemikian rupa menjadi krisis politik yang mengancam kesatuan euro. Bila para pemimpin Eropa tidak mampu menjaga integritas euro, maka perkembangan ekonomi dunia akan sangat buruk bagi seluruh aset di dunia. Kedua, krisis Timur Tengah yang berpotensi membara lagi perlu diperhatikan karena sangat terkait dengan harga minyak. Kenaikan harga minyak ditambah dengan enggannya pemerintah Indonesia untuk menaikkan harga BBM bersubsidi akan membesarkan defisit anggaran dan menjadi risiko jangka panjang. Sebaliknya bila pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, maka inflasi akan naik, begitupula biaya yang harus ditanggung perusahaan.â–ˆ
FuturesMonthly
CFD Strategy
Saham Primadona 2012 P
ada tahun 2012 ini, investor direkomendasikan untuk investasi pada perusahaan dengan bunga dividen berkesinambungan, neraca keuangan solid, pangsa pasar negara berkembang dan pendapatan yang stabil. Adapun faktor yang paling mempengaruhi bursa saham kelak adalah Quantitative Easing ala the Fed, solusi krisis Bank Sentral Eropa dan intervensi Bank of Japan hingga akhir kuartal I nanti.
Dukungan Positif bagi Kinerja Saham 2012 Vicky Amarnani Market Strategist Monex
Di tengah krisis Eurozone, pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini kemungkinan tidak terlalu impresif. Negara maju akan terus berjuang membendung efek krisis dengan kebijakan suku bunga rendah. Sementara negara berkembang harus terkendala oleh inflasi harga pangan, yang merupakan imbas dari komponen pertumbuhan kredit. Arus kas perusahaan tetap tinggi dan tingkat suku bunga terkini memberi peluang ekspansi lebih lanjut via merjer dan akuisisi. Meski sektor perbankan memiliki risiko tinggi akibat tekanan fundamental dan kebijakan pemerintah, sahamnya akan dapat rally secara signifikan di tengah sentimen berisiko (risk appetite).
Kami memproyeksikan adanya dukungan berharga bagi bursa saham untuk tahun 2012, yakni: 1. Peningkatan indikator di Amerika Serikat (AS)
makroekonomi
Terlihat beberapa sinyal pemulihan momentum ekonomi makro. Sektor tenaga kerja mulai membaik, dengan penurunan klaim pengangguran ke level terendah dalam 3 ½ tahun terakhir (≤400 ribu). Sedangkan rata-rata pengangguran jatuh ke 8,6% dan laporan PHK mendekati level terendahnya. Pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) untuk Q3 2011 berada pada level 2%, dan diperkirakan tetap terjaga sepanjang tahun ini. Mengacu pada rangkaian fakta tersebut, bisa disimpulkan Amerika Serikat tidak berada di ambang resesi. Gambar 1: Klaim Pengangguran pada Level Terendah 3 ½ tahun
Sumber: Thomson Reuters
January 2012
25
FuturesMonthly
CFD Strategy
1. Neraca keuangan perusahaan Amerika Serikat sangat sehat dan dana investasi berlimpah Pendapatan sebelum pajak dan amortisasi (EBITDA) perusahaan non-finansial berada pada level terendah dalam 30 tahun belakangan (gambar 2). Sementara arus kas bebas tercatat pada jumlah tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Meski sektor perbankan memiliki risiko tinggi akibat tekanan fundamental dan kebijakan pemerintah, sahamnya akan dapat rally secara signifikan di tengah sentimen berisiko (risk appetite). Sebagai tambahan, neraca kas korporasi Amerika juga berada pada rekor tinggi dengan rata-rata simpanan 5,7% dari total aset (gambar 3). Gambar 2: Hutang Bersih Korporasi AS terhadap Pendapatan berada pada Rekor Rendah 30-tahun Sumber: Credit Suisse Research
Potret ekuitas tahun 2011 mengajarkan investor agar lebih selektif dalam memilih saham
memangkas Giro Wajib Minimum (RRR) sebanyak 50 basis poin menjadi 21% untuk lembaga keuangan. Sangat penting untuk memilih saham dengan eksposur (moderat hingga tinggi) di emerging markets seperti Brazil, Rusia, India dan China (BRIC). 3. Lonjakan likuiditas berlebih dan kemungkinan pelonggaran moneter Limpahan likuiditas terus bertambah dan Kami memperkirakan Bank of England (BOE) dan Bank of Japan (BOJ) merilis quantitative easing lanjutan di triwulan perdana. Sementara wilayah Eropa masih menjadi sumber risiko signifikan, namun secara umum Kami melihat European Central Bank (ECB) bersedia menambah sumber dananya di Q1 2012. Dukungan Positif bagi Kinerja Saham 2012
Gambar 3: Rekor Jumlah Kas Neraca Keuangan Korporasi AS Sumber: Credit Suisse Research
2. Negara berkembang memberi kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi global Emerging markets saat ini menguasai hampir separuh nilai GDP global. Fakta ini menandakan bahwa pertumbuhan dunia mampu mencapai 3% meski kinerja ekonomi nagara maju di bawah tren (1.5% di AS dan 1% di Eropa). Kami yakin bahwa China terus memperlonggar kebijakan moneter dengan
26 January 2012
Terdapat peluang 20% untuk terjadinya resesi ringan di Amerika Serikat tahun ini. Di kala resesi terpicu, saat pertumbuhan GDP berbalik minus 0,5% hingga 1%, indeks S&P 500 rentan jatuh ke 1000–1100 (saat ini berada di 1234). Pada sejarah resesi terdahulu, pasar saham anjlok hingga sepertiga dan earnings merosot sekitar 30%. Namun dalam hal ini, estimasi earnings 1 tahun ke depan sudah terpangkas sebanyak 42%, sehingga membuat saham jadi lebih murah jika dibandingkan aset lain seperti pbligasi. Potret ekuitas tahun 2011 mengajarkan investor agar lebih selektif dalam memilih saham. Mengambil risiko dengan berinvestasi pada perusahaan yang memiliki leverage tinggi terbukti salah. Kiat lain untuk bertransaksi di tahun 2012 adalah dengan tidak terlalu mengambil posisi over-leverage supaya tidak terjebak dalam volatilitas tinggi. Tingkat leverage bisa bervariasi, tergantung pada karakteristik trader atau investor itu sendiri. Pastikan untuk berinvestasi pada perusahaan yang menjadi pemimpin dalam industrinya, memiliki bunga dividen berkesinambungan, neraca kuat, pangsa pasar negara berkembang, kas besar dan hutang rendah. Tabel 1 memperlihatkan saham berbasis dividen dengan kualitas teratas untuk tahun 2012. Saham-saham ini layak dikoleksi saat pasar terkoreksi. Saham dari perusahaan yang solid cenderung menunjukkan penurunan terbatas akibat berita negatif dan bereaksi lebih kuat saat ada kabar positif.
FuturesMonthly
CFD Strategy
Tabel 1: Saham Dividen Unggulan Tahun 2012 (Beli saat koreksi)
January 2012
27
FuturesMonthly
Multilateral Product
CPO
KONSISTEN TERTEKAN
Harga Crude Palm Oil (CPO) kembali mendapat banyak tekanan tahun lalu. Mulai dari perang harga antar komoditi substitusi seperti kedelai dan jagung hingga krisis hutang Eropa yang tidak kunjung usai. Di lain pihak, potensi gangguan cuaca dan ekspektasi kemunculan Quantitative Easing (QE) Amerika jilid III dapat menjadi modal penguatan harga di tahun yang baru. Namun secara umum, minyak kelapa sawit masih akan terserang banyak sentimen pada kuartal I. 28 January 2012
D
Ariana Nur Akbar
Senior Research and Analyst Monex
i awal pekan ke-2, tepatnya tanggal 12 Desember 2011 lalu, kontrak CPO mengalami tekanan cukup berat. Harga komoditi minyak sawit mencapai level terendah di RM2.994 akibat pesimisme terhadap kemampuan Eropa untuk mengatasi masalah hutang. Potret suram di negara ekonomi barat menekan volume permintaan komoditi minyak sawit. Kontrak CPO untuk bulan Februari di Malaysia Derivatives Exchange ditutup minus 2.8% pada level RM2.998 per ton. Beberapa saat sebelumnya harga bahkan sempat menyentuh RM2.994 atau titik terendah sejak 8 November silam. Sayangnya, tekanan dari wilayah Eropa belum akan pudar tahun ini. Apalagi tiga lembaga pemeringkat kredit, yakni Moody’s Investor Service, Fitch Ratings dan Standard & Poor’s sudah menebar ancaman downgrade terhadap beberapa negara di wilayah itu. Bukan hanya negara berkembang, raja ekonomi seperti Prancis juga tidak luput dari peninjauan agensi rating. Penurunan harga minyak sawit juga dialami oleh komoditi minyak sayur lainnya, seperti kedelai, Sejak pekan pertama Desember harga minyak kedelai tertekan akibat eskalasi isu Eropa. Kombinasi antara data United States Department of Agriculture (USDA) dan kinerja kontrak CBOT turut menghambat harga. Dari sisi persediaan secara global, stok komoditi minyak sayur masih memadai. Meski data versi pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa ekspor kedelai dan gandum akan melambat akibat tingginya volume panen komoditi biji-bijian di seluruh dunia. Jika mengacu pada rilis data ekspor minyak sawit terakhir, Intertek Testing Services memperkirakan volume ekspor Malaysia turun hingga tahun ini. Terutama jka mempertimbangkan tingginya volume persediaan dan perkembangan ekonomi global, khususnya di Eropa. Selain itu, faktor cuaca di dua negara produsen, Indonesia dan Malaysia, sangat berpengaruh terhadap performa CPO. Badan perkiraan cuaca Indonesia bahkan telah jauh hari memperingatkan adanya ancaman banjir di Kalimantan dan Sumatera. Seperti biasa, perubahan cuaca yang cenderung menghambat volume produksi, seharusnya mendukung kenaikan
FuturesMonthly
Multilateral Product
harga. Curah hujan yang tinggi sejatinya berdampak buruk terhadap hasil panen di wilayah swasembada sawit itu, yang seharusnya dapat mengangkat harga, justru dapat memaksa perusahaan minyak sawit untuk menjual produknya pada harga diskonto, sehingga perang harga antara CPO dengan komoditi substitusinya mungkin akan mencuat kembali, terkait permintaan komoditi tersebut yang masih lemah. Korelasi antara cuaca dan hasil produksi ini akan membuat investor, yang sebelumnya berpaling ke komoditi substitusi, kembali meminati CPO, dengan asumsi bahwa CPO akan terus mengalami diskonto harga. Adapun aspek kebijakan politik dan ekonomi mungkin akan menopang prospek positif harga. Harapan akan munculnya QE 3 dapat menjadi stimulus bagi CPO, meski hingga saat ini belum ada tanda-tanda pasti dari kebijakan tersebut. Pasalnya perselisihan politik antara Partai Republik dan Partai Demokrat di senat AS terus berlangsung. Tarik ulur kepentingan membuat otoritas moneter gamang dalam mengambil keputusan strategis. Mayoritas analis dan ekonomi memperkirakan bahwa peluncuran Quantitative Easing tinggal menunggu waktu. Dari Asia, sinyal pelonggaran moneter juga mencuat di tanah China. Perdana Menteri Wen Jiabao sudah memberi pertanda akan adanya pemangkasan pajak guna menggenjot perekonomian. Kebijakan seperti ini tentu akan disambut baik oleh pelaku pasar komoditi,
Masih buruknya kondisi perekonomian global akan berakibat pada penyusutan permintaan yang memungkinkan harga untuk terus melemah karena dapat meringankan biaya ekspor. Aksi bargain hunting akan menghiasi pasar saat harga sudah mencapai level jenuh jual. Secara fundamental, walau terdapat beberapa dukungan untuk penguatan harga, sepertinya pergerakan CPO maslh akan mengalami tekanan. Masih buruknya kondisi perekonomian global akan berakibat pada penyusutan permintaan yang memungkinkan harga untuk terus melemah. Studi Teknikal: berdasarkan indikator trendline, harga akan terus mengalami tekanan bearish pada kuartal perdana. Walaupun indikator Fast Stochastics memperlihatkan bahwa kondisi jenuh jual segera memudar. Sedikit berbeda dengan 2 indikator tersebut, SMA dan Parabolic SAR menunjukkan prospek harga tetap stabil, dalam kisaran RM3.185 (Fibonacci 61.8%) hingga RM2.928 (Fibonacci 23.6%). Peluang bagi CPO untuk terus berada di atas RM3.000-an kemungkinan akan sulit dicapai kembali, dengan level resistance berada di level RM3.026, RM3106 dan RM3185. Level support dapat ditemui di kisaran RM2928 (Fibonacci 23.6%) hingga RM2.769 (Fibonacci 0.0%). â–ˆ
Grafik CPO, sumber: Thomson Reuters
January 2012
29
FuturesMonthly
Highlight Indonesia
Manfaatkan Investment Grade,
Rupiah!
Zulfirman Basir
Senior Research and Analyst Monex
Rupiah mencatat pelemahan tipis di tahun 2011 akibat terkena dampak krisis hutang zona-euro. Namun, outlook ekonomi Indonesia yang bagus dan kesungguhan Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas nilai tukar mampu melindungi mata uang Garuda dari gejolak eksternal. Tahun ini kinerja valuta domestik sejatinya lebih cemerlang, karena predikat ‘Investment Grade’ sudah di tangan.
M
ata uang Indonesia gagal mempertahankan tahun lalu karena tergerus isu ancaman resesi ekonomi dunia. Italia dan Spanyol diprediksi menyusul langkah Yunani, Irlandia, dan Spanyol dengan mengajukan bailout baru. Masalah hutang Amerika Serikat (AS) juga belum terselesaikan hingga penghujung tahun lalu karena Partai Demokrat dan Partai Republik belum menemukan cara terbaik untuk mengurangi defisit anggaran negara. Dari Asia, Jepang masih mengalami resesi di tengah penguatan panjang mata uang yen. Sementara China, negara perekonomian terbesar ke dua dunia, tengah menunjukkan sinyal perlambatan, sebagaimana terlihat pada kontraksi di sektor manufaktur. Kecemasan investor global terus merebak, namun masih ada harapan bagi dunia untuk terhindar dari
30 January 2012
resesi dan melanjutkan pemulihan. Bank sentral Eropa (ECB) masih aktif membeli obligasi pemerintah dan kemungkinan bisa berperan lebih aktif dalam implementasi pakta fiskal baru. Pejabat Uni Eropa juga mempercepat aktivasi Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM) menjadi Juli 2012 serta memberi pinjaman via Dana Moneter Internasional (IMF) demi menambah amunisi untuk memerangi krisis hutang. Di Amerika, Federal Reserve belum akan mengubah komitmen moneter longgar supaya pemulihan ekonomi bisa berjalan efektif. Sedangkan perlambatan angka inflasi turut membuka ruang bagi Bank sentral China (PBOC) untuk melonggarkan kebijakan, terutama setelah menurunkan Giro Wajib Minimum perbankan di akhir November.
Prospek Kuartal I Kemunculan ancaman resesi global memang berhasil menegaskan status dollar sebagai aset safe-haven tahun lalu. Namun penguatan USD cenderung bersifat sementara, terutama jika mengacu pada komitmen suku bunga rendah the Fed hingga medio 2013 dan ruang untuk adanya stimulus baru. Perbedaan politik antara Partai Demokrat dan Partai Republik juga akan menghambat penyelesaian masalah hutang, sehingga dollar sulit menguat jelang pemilu presiden 2012. Untuk sementara waktu, rupiah harus rela terkalahkan oleh performa apik USD. Daya tarik rupiah kembali berkurang setelah BI memangkas suku bunga sebanyak 75 basis poin sepanjang 2011. Namun penurunan interest rate ke level 6% belum cukup untuk menghentikan aliran modal ke tanah air. Indonesia masih menjadi salah satu tujuan investasi favorit karena beberapa alasan, yakni
FuturesMonthly
Highlight Indonesia
imbal hasil tinggi, stabilitas politik, kebijakan fiskal dan moneter yang kredibel serta prospek ekonomi yang cerah. Masalah hutang di Eropa dan AS tentu akan mendorong investor untuk memarkir dananya di Indonesia. Iklim investasi makin membaik setelah Fitch menaikkan peringkat kredit Indonesia menjadi investment grade. Penantian 14 tahun kini lunas sudah. Sejak krisis moneter mencuat pada 1997 silam, pasar investasi negeri ini tidak pernah lagi menikmati rapor rating sempurna. Sekarang kondisinya jauh berbeda, ekonomi Indonesia tampil lebih kuat dibanding negaranegara barat pada umumnya. Alhasil, agensi rating Moody’s dan S&P sepertinya siap memberi label serupa bagi Indonesia tidak lama lagi. Pengakuan dari tiga agensi pemeringkat dapat mengkonfirmasi betapa besarnya potensi investasi yang dimiliki republik ini. Ketangguhan ekonomi dalam negeri berhasil melindungi rupiah dari terpaan gejolak eksternal. Indonesia bahkan masih mampu mencatat pertumbuhan 6,5% (data Q3 2011) meski zona euro dilanda krisis hutang. Pemerintah dan BI tentu sudah memiliki langkah antisipatif jika masalah hutang Eropa dan AS memburuk tahun ini. Penguatan konsumsi domestik dan investasi masih dapat diandalkan untuk melindungi Indonesia dari ketidakpastian ekonomi global. Potensi sektor konsumsi Indonesia sangat besar, terutama dengan jumlah penduduk yang mencapai 240 juta jiwa dan 66% di antaranya adalah tenaga kerja produktif. Pelonggaran moneter BI sejatinya akan membuat biaya pinjaman modal lebih rendah dan memacu aliran kredit. Di saat yang sama, tingkat inflasi rendah dan stabilitas nilai tukar rupiah juga dapat menjaga daya beli masyarakat. Indeks harga konsumen memang terus melambat hingga level 4,15%
Indonesia masih menjadi salah satu tujuan investasi favorit karena beberapa alasan, yakni imbal hasil tinggi, stabilitas politik, kebijakan fiskal dan moneter yang kredibel serta prospek ekonomi yang cerah pada bulan November atau mendekati target bawah BI (4%). Akan tetapi, tingginya harga minyak dunia dan potensi pelemahan rupiah akan mengangkat tingkat inflasi impor. Demikian pula dengan inflasi domestik, yang akan terbebani penguatan volume permintaan dalam negeri dan rencana pengurangan subsidi pemerintah. Kedua faktor ini dapat mencegah BI untuk memangkas suku bunga secara agresif seperti yang dilakukan pada kuartal terakhir 2011. Oleh karena itu, pemerintah dituntut menjaga stabilitas mata uang seraya memberi ruang lebih untuk sedikit penguatan kurs guna meredam inflasi. Lagi-lagi, sebuah sinyal positif bagi nilai tukar rupiah di kuartal I. Studi Teknikal: Pada grafik mingguan, pelemahan rupiah masih terjaga seiring harga masih diperdagangkan di dalam channel bullish dan di atas Moving Average 50 dan 100. Namun penurunan indikator stochastics akan meredam pelemahan mata uang Indonesia. Meski demikian, rupiah perlu menembus batas bawah channel bullish untuk mengakhiri periode depresiasi terhadap dollar AS. Level 9360 dan 9500 (harga tertinggi 22 September 2011 dan Moving Average 200) merupakan resisten. Sementara 8790 dan 8630 (harga terendah 28 Oktober dan 28 Juni 2011) akan menjadi support.â–ˆ
Sumber Grafik Rupiah: Monex Trader
January 2012
31
FuturesMonthly
Trading Strategy
Gunakan Moving Average Sebagai Titik Masuk
K
ita tidak akan membahas definisi dari moving average kali ini, karena Anda pastinya sudah mengetahui apa itu garis moving average dan formula pembentukannya dari berbagai sumber di internet. Secara spesifik, Kita akan mengulas aplikasi moving average dalam trading. Kita sering mendengar strategi ‘golden cross’ atau ‘death cross’, yaitu strategi membuka posisi setelah terjadi persilangan antar moving average periode tertentu dengan periode yang lebih besar. Contohnya adalah persilangan antara moving average periode 5 dengan 21. Bila moving average periode 5 memotong ke atas moving average periode 21 artinya probabilitas harga untuk naik lebih tinggi dibanding peluang untuk turun, demikian pula sebaliknya. Namun banyak trader mengatakan bahwa strategi ini lagging atau agak terlambat karena biasanya harga sudah naik tinggi, baru kemudian garis-garis moving average tersebut berpotongan. Oleh karena itu dalam penggunaan strategi di atas, para pelaku pasar menambahkan indikator-indikator pendukung lainnya seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastics maupun indikator lainnya. Hal ini tentu membuat layar grafik trading kita menjadi penuh dan pasti menambah kerumitan dalam menganalisa titik masuk atau keluar.
Editor Focus Ariston Tjendra
Head of Research and Analyst Monex
Garis moving average adalah indikator teknikal yang sudah umum dipakai oleh para trader. Ada trader yang menggunakannya sebagai patokan support dan resisten, ada pula yang memakainya untuk menentukan tren saat ini. Namun ada juga yang menggunakannya sebagai patokan titik masuk maupun titik keluar. 32 January 2012
Semakin sederhana cara kita menganalisa, maka semakin memudahkan kita untuk mengambil keputusan masuk atau keluar pasar. Kita bisa hanya menggunakan garis-garis moving average dalam melakukan transaksi untuk mendapat probabilitas keuntungan yang lebih besar. Kata kuncinya tetap pada kata ‘probabilitas’, artinya strategi ini bukan seperti matematika yang esakta tapi bagaimana kita mencari probabilitas yang tinggi dan bereaksi bila ternyata terjadi kesalahan. Sebagai contoh, kita menggunakan garis moving average periode Exponential Moving average (EMA) 20 dan 200 dengan timeframe grafik 15 menit. Garis moving average 200 merupakan level kunci untuk masuk. Sedangkan EMA 20 menjadi level support atau resisten kecil. Semakin sederhana cara kita menganalisa, maka semakin memudahkan kita untuk mengambil keputusan masuk atau keluar pasar
FuturesMonthly
Trading Strategy
Mari kita perhatikan gambar EUR/USD Time Frame 15 Menit. Tanda panah berwarna coklat menunjukkan potensi titik masuk. Garis hijau moving average 200 bisa diasumsikan sebagai area dimana supply dan demand cukup kuat sehingga menimbulkan resistensi begitu harga mencapai area tersebut. Oleh karena itu terbuka probabilitas besar bagi harga untuk berbalik kembali setelah menyentuh atau bergerak di sekitar EMA 200 tersebut. Bila ternyata harga tidak berbalik, averaging bisa dilakukan pada area support atau resistance berikutnya, yang bisa kita dapatkan dari area konsolidasi harga sebelumnya. Sementara EMA 20 yang berwarna kuning bisa juga dijadikan titik masuk awal jika harga terlihat masih jauh dari area EMA 200. Bila ternyata harga tidak berbalik, bisa dilakukan averaging di kisaran EMA 200.
Grafik EUR/USD Time Frame 15 Menit – Sumber: Monex Trader
Kata kuncinya tetap pada kata ‘probabilitas’, artinya strategi ini bukan seperti matematika yang esakta Probabilitas benar akan semakin besar bila kita membuka posisi sesuai dengan arah fundamental yang saat itu terjadi. Seperti masalah Eropa yang membuat euro melemah terhadap dollar AS selama beberapa bulan. Untuk dapat menjalankan strategi ini, ada baiknya dilakukan observasi yang mendalam dan latihan yang berulang-ulang sehingga bisa mendapatkan feel-nya dan bisa tahu apa yang harus dilakukan bila terjadi kesalahan seperti melakukan averaging, cut loss, atau cepat mengambil profit yang di depan mata.█ Semoga bermanfaat dan happy trading!
January 2012
33
FuturesMonthly
Commodity Focus
Fase Penuh Gejolak Bagi Minyak Mentah Ariana Nur Akbar
Senior Research and Analyst Monex
Harga minyak mentah terbebani oleh banyak faktor sepanjang 2011 lalu. Kolaborasi antara krisis ekonomi dan performa supply-demand akan membuat kinerja crude oil tidak akan jauh berbeda pada triwulan pertama tahun ini. Meski bisa berharap pada kebangkitan roda industri Amerika Serikat (AS) dan China, nasib harga masih sulit dipastikan.
S
alah satu aksi fundamental yang menonjol akhir tahun lalu adalah kebijakan harga minyak Irak. Negeri warisan Saddam Husein ini menaikkan harga minyak mentah terhadap negara konsumen dengan jumlah bervariasi. Irak menaikkan harga minyak mentah Basra terhadap pembeli asal Amerika sebanyak 10 sen. Hal serupa ditiru oleh Iran tidak lama berselang, yakni dengan menaikkan harga jual resmi minyak mentah pengiriman bulan Januari untuk wilayah Eropa dan Asia sebanyak 75 sen sampai $1.65 per barel. Sikap kedua negara dipandang sebagai cara untuk unjuk diri sebagai negara yang dapat mempengaruhi harga, tanpa tergantung pada hasil kebijakan Eropa. Dengan adanya kenaikan harga minyak mentah dari negaranegara Timur Tengah tersebut, potensi harga untuk naik mungkin akan terbatasi oleh turunnya permintaan yang datang dari negara-negara konsumen seperti AS dan Eropa saat ini.
34 January 2012
Kekecewaan pelaku pasar terhadap proses penyelesaian krisis Eropa sontak menekan nilai tukar euro, yang otomatis mengangkat nilai dollar AS. Pertemuan Brussel, yang bertujuan untuk memperketat anggaran di zona Eropa, gagal mengangkat tingkat kepercayaan pasar. Apalagi beberapa saat sebelumnya Bank Sentral Eropa (ECB) kembali memangkas suku bunga acuan demi merangsang pertumbuhan industri dan bisnis. Rangkaian sentimen itu berperan besar dalam pelemahan kurs euro dan apresiasi nilai tukar USD. Seperti biasanya, minyak akan kembali terbebani apabila dollar AS, yang menjadi mata uang transaksi untuk minyak mentah, mengalami penguatan. Prospek Kuartal I 2012 Energy Information Association (EIA) meramalkan penurunan suplai minyak mentah AS dalam beberapa pekan ke depan. “Persediaan berkurang cukup besar sebagai akibat dari penurunan volume impor minyak mentah, menjadi di bawah 9 juta barel per hari,� dikatakan Jim Rittenbusch, Direktur Utama Ritterbusch & Associates, Illinois, AS. Meski EIA optimis impor minyak mentah akan naik sebesar 375.000 barel menjadi 9,4 juta barel per hari, mayoritas analis tidak melihat demikian. Apalagi banyak kilang minyak telah menggunakan cadangan stok selama bulan Desember untuk tujuan pengurangan pajak. Secara umum, faktor persediaan tampaknya masih menopang penguatan harga minyak dalam beberapa bulan mendatang. Selain itu apabila crude oil masih kekurangan dukungan untuk harga, maka China siap memberi sentimen positif bagi pelaku pasar. Negara Seandainya mulai tampak sinyal-sinyal perbaikan ekonomi dalam waktu cepat, maka kinerja harga baru mulai membaik setidaknya pada triwulan berikutnya
FuturesMonthly
Commodity Focus
perekonomian terbesar kedua dunia ini baru saja mencetak volume permintaan tertinggi dalam dalam sejarah pada November silam. Impor gabungan minyak mentah untuk operasional dan produk minyak bersih tercatat naik 1,7% dibanding satu tahun sebelumnya menjadi sekitar 9,5 juta barel per hari. Kinerja konsumsi China belum akan surut sehingga bisa disimpulkan bahwa negeri Tirai Bambu bisa berperan besar dalam mekanisme permintaan dunia di tahun 2012. Wacana pemangkasan pajak yang dumumkan oleh Perdana Menteri Wen Jiabao, makin membuka celah pertumbuhan ekonomi. Komponen pajak impor minyak mentah konon segera diturunkan guna menstimulasi aktifitas manufaktur dalam negeri. Hal ini tentunya akan dianggap oleh para investor dan trader sebagai salah satu pendukung kenaikan harga. Tetapi, sebaliknya, dengan adanya pengurangan ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar minyak mentah dari salah satu konsumen besar dunia, yaitu Jepang, mungkin akan memberikan hambatan terhadap pergerakan permintaan minyak mentah dunia. Berdasarkan informasi Reuters, sekitar 10
perusahaan pembangkit energi Jepang menggunakan lebih banyak gas alam dibanding minyak mentah pada bulan November (year on year). Gas alam difungsikan sebagai substitusi tenaga nuklir, yang pasokannya tengah berkurang akibat kerusakan reaktor Fukushima. Volume penggunaan Liquefied Natural Gas (LNG) mengalami kenaikan pesat dalam satu tahun terakhir, dari 3,08 juta ton (November 2010) menjadi 4,11 juta ton (November 2011), seperti diungkapkan oleh Federation of Electric Power Companies of Japan. Sebagai salah satu konsumen bahan bakar minyak terbesar, kebijakan energi di Jepang cukup membebani prospek harga. Mengacu pada berbagai asumsi di atas, harga minyak mentah sepanjang kuartal pertama tahun ini akan cenderung bergejolak. Volatilitasnya sangat bergantung pada perubahan sentimen fundamental dari waktu ke waktu. Seandainya mulai tampak sinyalsinyal perbaikan ekonomi dalam waktu cepat, maka kinerja harga baru mulai membaik setidaknya pada triwulan berikutnya.
Grafik Minyak Mentah, Sumber: Thomson Reuters
Studi Teknikal: harga minyak mentah kemungkinan berkutat dekat level $95 - $100 per barel. Berdasarkan indikator Stochastics, harga berpotensi turun secara moderat. Sepanjang mampu bertahan di dekat $100, minyak cenderung stabil, sesuai konfirmasi yang diberikan indikator SMA. Sementara Parabolic SAR memperlihatkan harapan rebound saat harga mencapai level terendah bulan September 2010. Resistance akan dapat dijumpai pada level $102.8 (Fibonacci 72.8%) dan $114.97 (Fibonacci 100%). Sedangkan titik support akan berada di level $97.87 (Fibonacci 61.8%) dan $87.31 (Fibonacci 38.2%). â–ˆ
January 2012
35
FuturesMonthly
Investment Clinic
Trading
dengan Elliot Wave 3 (bagian 2)
P
Iswardi Lingga
Senior Education Monex
ada Futures Monthly edisi Desember, telah diulas tentang 3 ciri khas dari diagonal wave yaitu Leading Diagonal, Ending Diagonal dan Corrective Wave. Kali ini kita akan membahas 3 pola lain yang tidak kalah pentingnya. Pola zigzag, flat dan triangle akan melengkapi 6 pola khaspada diagonal Wave. Semoga bisa bermanfaat dalam analisa transaksi Anda. Zigzag (5-3-5)
36 January 2012
Zigzag adalah koreksi yang memiliki pola formasi 5-35. Secara keseluruhan membentuk 3 gelombang dan diberi label A, B, dan C. Wave A dan C bergerak 5 gelombang, sementara wave B bergerak 3. Pada periode lebih pendek, detil pergerakan zigzag umumnya tidak terlihat seperti pada Gambar 13 poin a.
FuturesMonthly
Investment Clinic
Namun pada periode atau pergerakan yang lebih besar, pola zigzag seharusnya terlihat jelas. Flat (3-3-5)
Pola Triangle terbentuk dalam 5 gelombang. Setiap gelombangnya terdiri dari 3 gelombang yang lebih kecil
Pola koreksi Flat diidentifikasi berdasarkan formasi 3-35. Secara umum, pola tetap membentuk 3 gelombang koreksi ABC, dimana A dan B masing-masing terdiri dari 3 gelombang. Sementara C terdiri dari 5 gelombang yang lebih kecil. Sama halnya dengan seluruh pola dalam Elliott wave, flat juga mengenal prinsip fractal (diulas pada edisi terdahulu). Terdapat beberapa varian lainnya yang dikategorikan ke dalam pola koreksi flat, karena memiliki formasi yang sama; irregular dan running flat. Hal yang membedakan antara pola irregular dan pola flat biasa adalah titik B, yang berhasil melewati puncak harga sebelumnya. Sementara yang membedakan irregular dengan running flat adalah kegagalan titik C melewati titik terendah A. Triangle (3-3-3-3-3) Pola Triangle terbentuk dalam 5 gelombang. Setiap gelombangnya terdiri dari 3 gelombang yang lebih kecil. Karena merupakan salah satu pola koreksi, maka pemberian label-nya mengikuti label koreksi; A,B,C,D dan E. Elliott menyebut pola koreksi triangle sebagai Horizontal Triangle. Penyebutan itu untuk membedakannya dengan diagonal triangle pada motive wave. Ia juga membaginya ke dalam 3 jenis utama;
2. Descending triangle, memiliki dasar harga yang flat. Sementara puncak harga mengalami kontraksi. 3. Ascending triangle, memiliki puncak harga yang flat, sementara dasar harga mengalami kontraksi. Terdapat satu lagi jenis triangle, yang disebut oleh Elliott sebagai reverse symmetrical triangle atau expanding triangle. Triangle ini memiliki puncak dan/atau dasar harga yang melebar satu sama lain. Gambar 16 memberikan ilustrasi lengkap dari setiap jenis triangle, baik pada saat uptrend (sisi kiri gambar) maupun dalam kondisi downtrend. Demikian pembahasan trading strategy kali, saran dan pertanyaan dapat dikirimkan ke: education@mifx.com.â–ˆ
1. Symmetrical triangle, memiliki puncak dan dasar harga yang saling berkontraksi satu sama lain.
January 2012
37
FuturesMonthly
Fundamental Analysis
Azhar Fauzi Noor
Research and Analyst Monex Medan
Perdagangan Internasional adalah salah satu komponen perekonomian penting yang patut untuk diulas. Mulai dari sejarah terjadinya transaksi secara tradisional sampai tingkat internasional, termasuk adu kekuatan politik yang mempengaruhi harga barang dan jasa. Data fundamental ini wajib dimengerti oleh seorang trader agar memahami korelasi kebijakan moneter dan fiskal terhadap pergerakan harga mata uang, investasi dan modal.
INTERNATIONAL TRADE IN GOODS AND SERVICES
T
onggak terpenting dalam sejarah perdagangan antar negara terjadi di awal 1970-an. Ketika itu hampir semua negara di dunia belum memandang perdagangan internasional sebagai faktor krusial dari aktivitas bisnis dalam negeri. Namun persepsi mulai berubah saat perjanjian Bretton Woods bergulir pasca Perang Dunia II. Sistem pertukaran mata uang asing menjadi tidak stabil di penghujung tahun 1971, dengan dihapuskannya standar emas dari nilai mata uang. Dengan demikian, nilai mata uang terhadap mata uang negara lainnya mulai mengambang bebas dan bergerak liar, baik naik maupun turun. Pada kondisi seperti ini, perdagangan dunia tumbuh lebih cepat dibanding sebelumnya. Banyak negara mengalami surplus, namun tidak sedikit pula yang mengalami defisit neraca. Situasi diperkeruh oleh adanya invisible hand dari kekuatan politik suatu negara, yang mempengaruhi pasar domestik dan luar negeri. Barang dari luar jadi lebih murah sehingga aroma persaingan kian memicu ketidakstabilan.
Terdapat 2 kategori laporan yang dihasilkan dari data International Trade in Goods and Services. Pertama adalah laporan perdagangan internasional barang dan jasa, yang berisi kumpulan data bulanan Salah satu kondisi yang bisa memicu reaksi jelas adalah jika angka neraca perdagangan naik atau turun secara signifikan melampaui ekspektasi pasar
38 January 2012
FuturesMonthly
Fundamental Analysis
sektor ekspor dan impor. Sebagian dari angka-angka di dalamnya dikalkulasi menjadi angka ‘ekspor bersih’, yang dimasukkan dalam perhitungan Produk Demestik Bruto (PDB). Kategori kedua adalah International Transactions Account yang dirilis per kuartal. Laporan ini tidak hanya mencakup data barang dan jasa, tetapi juga volume investasi keluar masuk suatu negara. Data International Trade in Goods and Services menjadi begitu penting karena beberapa alasan, yaitu: 1. Kinerja ekspor mencerminkan daya saing satu negara di pasar dunia, menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi domestik. 2. Meningkatkan keuntungan perusahaan di suatu negara. Guna memenuhi permintaan barang dan jasa dari dalam dan luar negeri, perusahaan harus menghasilkan output lebih banyak. 3. Volume impor memperlihatkan nilai permintaan konsumen dan perusahaan dalam negeri. Kenaikan jumlah impor sama artinya dengan penurunan angka pertumbuhan PDB, karena barang impor berbasis asing dan bukan berasal dari sumber daya dalam negeri. Perbedaan tingkat inflasi antar negara juga mempengaruhi pola perdagangan. Jika inflasi suatu negara cukup tinggi maka harga barang-barang buatan dalam negeri akan lebih sesuai untuk pasar luar. Dalam situasi ini, permintaan untuk produk lokal akan turun. Sebaliknya jika inflasi di negara lain naik lebih cepat dibanding inflasi dalam negeri maka impor akan relatif lebih mahal. Konsekuensi negatif dari ketidakseimbangan komponen ekspor-impor dalam perdagangan internasional adalah terjadinya defisit neraca perdagangan. Solusi terbaik untuk mengatasinya adalah dengan membuka kesempatan bagi negara lain tumbuh sesuai dengan target inflasi ideal. Namun hal ini tidak mudah karena konsep dan struktur ekonomi suatu negara dan negara lainnya kemungkinan berbeda. Pendekatan melalui lobi-lobi politik secara bilateral lazim dilakukan oleh pemerintah. Jika gagal mencapai kesepakatan, tidak jarang pemerintah suatu negara mengambil kebijakan lebih ekstrim. Salah satunya adalah dengan memangkas nilai tukar mata uang sehingga harga barang impor menjadi lebih mahal dan konsumsi masyarakat bisa ditekan. Namun solusi ini mempunyai imbas negatif, yakni percepatan laju inflasi secara abnormal dan kenaikan suku bunga
bank. Satu-satunya cara paling logis untuk mengakhiri defisit perdagangan suatu negara adalah dengan penghematan dan pengurangan konsumsi produk impor. MARKET IMPACT Sedikit sulit untuk memprediksi reaksi pasar keuangan terhadap data Trade Balance ini. Salah satu kondisi yang bisa memicu reaksi jelas adalah jika angka neraca perdagangan naik atau turun secara signifikan melampaui ekspektasi pasar. Perubahan arus ekspor atau impor yang mendadak dapat berimplikasi pada penguatan mata uang dalam negeri dan pertumbuhan PDB. Obligasi Skenario yang mungkin dihadapi oleh investor pasar obligasi adalah sebagai berikut: defisit neraca dipandang sebagai kabar baik bagi investor fixed income. Nilai mata uang domestik akan menyusut dan turut mengurangi tekanan inflasi, sehingga harga obligasi menjadi terangkat. Namun perlu diingat pula bahwa laporan serupa justru bisa dipandang negatif oleh pemegang obligasi, karena penurunan defisit akan meningkatkan pertumbuhan PDB. Sementara kenaikan volume ekspor maupun penurunan arus impor juga bisa mempengaruhi PDB. Peningkatan ekspor akan mempercepat laju ekonomi negara sehingga investor obligasi memilih aksi jual. Di sisi lain, jika defisit dipicu oleh penurunan arus impor maka laju ekonomi negara cenderung melemah dan direspon sebagai berita baik bagi investor obligasi. Saham Pada dasarnya, trader saham akan sangat antusias melihat data neraca perdagangan yang positif. Alasannya cukup simple, neraca yang sehat menciptakan stabilitas produksi industri, mengangkat prospek keuntungan perusahaan dan memperkuat nilai tukar mata uang. Valuta Trader akan merespon baik rilis neraca perdagangan yang positif karena nilai mata uang akan menguat. Semakin banyak barang dan jasa yang dikonsumsi tentu semakin banyak pula uang yang dibutuhkan untuk membayar produk dan jasa tersebut. Sebaliknya, defisit perdagangan akan melemahkan nilai mata uang.█
January 2012
39
FuturesMonthly
Trading Rule
LOGAM MULIA (XAU/USD Product XAU/USD Specification Contract Size 100 Troy Ounce Minimum Fluctuation 0.05 MARGINS Necessary Margin US $ 1000 / Lot Fee $ 15 / Lot / Side Spread 50 Pips (Normal Market) Trading Hours 05.00 AM . 03.30 AM Jakarta Time - Summer Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000
Contoh transaksi Seorang nasabah membeli Gold (XAU/USD) sebanyak 1 lot di harga $1,550.00 1. Jika GOLD naik ke harga $1,600.00 dan nasabah berhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut. Perhitungan transaksi: P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x kontrak x lot = ($1,600.00 – $1,550.00) x 100 Troy Ounce x 1 lot = $5,000 = Rp. 50.000.000 Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 50 juta. 2. Jika ternyata GOLD mengalami penurunan dan nasabah sudah menempatkan stop loss atau membatasi kerugian di level $1,530.00. Perhitungan transaksi: P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x lot = ($1,550.00 - $1,530.00) x 100 Troy Ounce x 1 lot = $2,000 = Rp. 20.000.000 Maka kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 20 Juta. National Public Holiday January 2012 2 New Year’s Day Country: Japan, Hong Kong, China, German, UK, Swiss New Zealand, Australia, US, Canada 3 New Year’s Day Country: Japan, China, New Zealand 4 Half of Trading Day Country: Japan 9 Coming of Age Day Country: Japan 16 Martin Luther King, Jr.’s Day Country: US 23 Lunar New Year’s Day Country: South Korea, Hong Kong, Indonesia, China 24 Lunar New Year’s Day Country: South Korea, Hong Kong, China 25 Lunar New Year’s Day Country: Hong Kong, China 26-27 Lunar New Year’s Day Country: China 26 Australia Day Country: Australia
40 January 2012
FuturesMonthly
Central Bank Interest Rate Outlook Dwi Aviono P
Senior Research and Analyst Monex Bandung
Central Bank
Last Meeting
Next Meeting
Outlook
8 Desember 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 10 November 2011: 25 bps cut
12 Januari 2012
Tim ekonom DBS memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga acuan BI rate rendah sepanjang 2012 dengan penurunan satu kali sebesar 25 basis poin pada kuartal pertama. Hal tersebut akan dilakukan BI melihat inflasi yang terkendali.
13 Desember 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 16 Desember ‘08: 75 bps cut)
24-25 Januari 2012
Fed tetap mempertahankan kebijakan suku bunga dekat 0% hinggal Mei 2013.
Bank Indonesia (BI) 6.5%
Federal Reserve (The Fed) 0.0%-0.25%
8 Desember 2011 / changed (perubahan terakhir pada 8 Desemberr ‘11: 25 bps cut)
12 januari 2012
8 Desember 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 5 Maret ‘09: 50 bps cut)
11-12 Januari 2012
15 Desember 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 11 Desember ‘08: 50 bps cut)
15 Maret 2012
European Central Bank (ECB) 1.00%
Paul Robson, strategis forex di Royal Bank of Scotland Group di London dan Christoph Rieger kepala strategi pendapatan tetap di Commerzbank AG di Frankfurt mengatakan bahwa European Central Bank memberikan sinyal penurunan suku bunga di bawah 1% pada bulan Januari.
Dalam 3 bulan ke depan The Commite tetap akan mempertahankan suku bunga di level sekarang dengan tetap mempertahankan strategi pembelian aset sebesar £275 miliar.
Bank of England (BOE) 0.50%
Swiss National Bank (SNB) 0.25%
Reserve Bank of Australia (RBA) 4.75%
Bank of Japan (BOJ) 0.10%
Bank of Canada (BOC) 1%
Reserve Bank of New Zealand 2.5 %
Tingkat pertumbuhan yang lemah telah memicu bank Sentral untuk tidak menaikan tingkat suku bunga pada level sekarang. Kebijakan ini cenderung untuk tetap mempertahankan nilai tukar terhadap Euro di level 1.2.
5 Desember 2011/ unchanged (perubahan terakhir pada 31 Oktober ‘11,25 bps hike)
7 Februari 2012
Adam Boyton, kepala ekonom untuk Australia pada Deutsche Bank AG di Sydney mengatakan RBA akan memotong suku bunganya pada kuartal pertama 2012.
15 November 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 19 Desember ‘08: 20 bps cut)
23-24 Januari 2012
Kebijakan yang diutamakan pada saat ini adalah program pembelian aset daripada mengubah tingkat suku bunga untuk pemulihan ekonomi dari dampak gempa bumi dan tsunami bulan Maret 2011 lalu.
6 Desember 2011/ unchanged (perubahan terakhir pada 8 September 2010: 25 bps hike)
17 Januari 2012
BoA-Merrill Kanada mengatakan bahwa bank sentral Kanada kemungkinan akan memangkas tingkat suku bunga overnight pada kuartal pertama tahun depan, kembali ke 0,25%.
7 Desember 2011/ /unchanged (perubahan terakhir pada 10 Maret 2011: 50 bps cut)
26 Januari 2012
Bank Sentral New Zealand memprediksi kenaikan lanjutan suku bunga akan terjadi paling cepat pada bulan Juni di kisaran 2%4% hingga akhir tahun 2012.
January 2012
41
FuturesMonthly
Global Economic Calendar Adityawarman
Research & Education Monex Surabaya
DATE
42 January 2012
TIME (WIB)
DATA
PREVIOUS
January 2012
43
FuturesMonthly
Mr. Smart
Trader dan Analis Ternama
44 January 2012
January 2012
45
46 January 2012