Futures Monthly Dec 2011

Page 1



Pengantar Redaksi Pengamat pasar keuangan dunia sempat mempertanyakan predikat lindung nilai (safe haven) yang diemban oleh dollar Amerika Serikat (AS). Pasalnya, perlambatan ekonomi negeri Paman Sam konsisten mengikis kurs USD sepanjang enam bulan pertama 2011. Tidak heran jika beredar spekulasi bahwa dollar bukan lagi opsi ideal untuk memproteksi valuasi aset.

Stock Index Market Outlook____________ 11 Menanti ‘Kado Sinterklas’ di Penghujung Tahun

Namun situasi justru berbalik menjelang penghujung tahun. Bergerak trengginas, US dollar menguat nyaris 4,5% dalam satu bulan terakhir. The greenback berhasil mengulang kinerja positif yang pernah dibuatnya pada momen krisis Lehman tahun 2008 silam. Kisah klasik soal hutang Eropa masih menjadi sentimen utama yang memicu aksi risk aversion. Aset investasi berisiko, seperti valuta tunggal euro, memang selalu digemari pasca kemunculan berita positif ihwal penyelesaian krisis kawasan. Namun penguatan instrumen berimbal hasil tinggi cenderung temporer karena belum ada langkah konkrit untuk melepaskan negara-negara Eropa dari jeratan hutang. Uniknya, kurs dollar tetap solid meski pertumbuhan ekonomi dalam negeri terbilang biasa-biasa saja. Rangkaian data ekonomi negatif AS bahkan tidak mampu menggoyang USD dari posisi safe haven, bersama dengan komoditi emas. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang fenomena pergerakan valuta Amerika Serikat, simak Editor Focus Desember 2011: ‘Dollar AS Masih Safe Haven’

Gold Outlook________________________ 16 Bidik Gain di Atas 20%!

Beberapa ulasan menarik lain yang patut Anda simak:

Opinion-Kontributor Tamu______________ 18 When Facts Don’t Meet Acts

STOCK INDEX MARKET OUTLOOK Yield obligasi beberapa negara Eropa terus melonjak searah dengan kinerja moneter dan fiskalnya masing-masing. Dengan lonjakan mencapai 7,502%, imbal hasil Italia tercatat pada rekor tertinggi sejak mata uang euro diperkenalkan pada tahun 1999. Meski pasar saham regional terjebak dalam kecemasan itu, bukan berarti peluang untuk rally tertutup rapat. Kebijakan pemerintah negara Asia dan sentimen Amerika bisa memicu semangat baru di akhir periode. Proyeksi kinerja saham regional dibahas tuntas pada kolom: ‘Menanti Kado Sinterklas di Penghujung Tahun’.

FUTURESMONTHLY 58 th Edition December 2011

What Inside ?

_ Editor Focus_________________________ 04 Dollar AS Masih Aset Safe haven Forex Market Outlook_________________ 07 Bola Salju Hutang Eropa

Commodity Focus____________________ 21 Eropa dan AS: Faktor Penentu Harga Multilateral Product___________________ 23 Gelombang Pasang Surut Di Tengah Ancaman Krisis Hutang Eropa CFD Strategy________________________ 25 Walt Disney Potensi Profit Dari Aksi Buy Back Famous Person______________________ 28 Bruce Kovner “High Income, Low Profile” Highlight Indonesia___________________ 30 Rupiah Bergeming Hadapi Tekanan Trading Strategy______________________ 32 Blink Strategy: Rainbow Magic Automated Trading___________________ 34 Strategi Robot Jawara Invesment Clinic_____________________ 36 Trading Dengan Elliott Wave - 3 Fundamental Analysis_________________ 38 New Home Sales Central Bank Interest Rate Outlook______ 41 Global Economic Calendar_____________ 42 Mr. Smart Investment_________________ 44 Emas Online

HIGHLIGHT INDONESIA Setelah sempat ter-apresiasi hingga level 8.600, nilai tukar rupiah konsisten melemah terhadap dollar. Faktor krisis ekonomi Eropa turut mengguncang posisi mata uang garuda di pasar valuta. Namun prospek nilai tukar tampaknya cukup cerah. Kombinasi antara ketangguhan ekonomi dalam negeri, suku bunga atraktif dan stimulus Amerika adalah suntikan berharga. ‘Rupiah Bergeming Hadapi Tekanan’ dapat memberi gambaran jelas tentang pergerakan kurs mata uang domestik. CFD STRATEGY Dunia keuangan memang tengah diterpa krisis hutang berkepanjangan. Manajemen anggaran negara-negara maju yang buruk, membuat pasar investasi turut lesu. Namun tidak demikian halnya dengan kinerja pendapatan korporasi Amerika. Performa apik sebagian perusahaan membuat sahamnya layak dilirik. Apalagi harga saat ini terbilang murah jika ditilik dari berbagai faktor. ‘Potensi Profit dari Aksi Buy Back’ akan memberi pencerahan tentang prospek saham pilihan dari Wall Street. AUTOMATED TRADING Performa robot yang efektif tidak harus dibangun dari rangkaian strategi yang kompleks. Setidaknya fakta itu yang terlihat pada hasil kontes Automated Trading Championship lima tahun terakhir. Jika memang demikian, lalu apa yang bisa membuat sebuah robot begitu efektif mengeruk profit? Jawabannya terdapat di artikal automated trading: ‘Strategi Robot Jawara’.

FuturesMonthly

DISCLAIMER Isi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi, Setiap transaksi yang dilakukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas suatu jenis kontrak perdagangan apapun berdasarkan isi dari artikel di majalah ini adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi

3


Liputan Khusus

Penghargaan Pialang Berjangka Komoditi Terbaik 2011 Majalah Investor

MONEX REBUT 3 GELAR PRESTISIUS PT. Monex Investindo Futures berhasil menggondol tiga penghargaan tertinggi pada event Pemeringkatan Pialang Berjangka Komoditi Terbaik 2011, yang diadakan oleh Majalah Investor. Dalam acara yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada

4 FuturesMonthly

Kamis 24 November 2011 lalu, Monex meraih posisi teratas untuk 3 kategori. Tim juri menetapkan Monex sebagai perusahaan dengan Kinerja Keuangan Terbaik, Pialang Multilateral Terbaik dan Pialang Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) Teraktif.


Liputan Khusus

Rangkaian predikat tersebut tentu tidak diberikan tanpa data dan fakta yang valid. Tim juri mengambil rekam jejak dari seluruh perusahaan pialang terpilih dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Selama periode Juli 2010 hingga Juni 2011, volume transaksi multilateral Monex mencapai 33.603 lot atau tertinggi dibandingkan perusahaan lain dalam industri berjangka. Transaksi SPA Monex bahkan mencapai 801.293 lot sepanjang periode yang sama.

Momen puncak Pemeringkatan Pialang Berjangka Komoditi Terbaik 2011 juga dihadiri oleh Ardiansyah Parman (Sekretaris Jendral Kementrian Perdagangan) dan Hasan Zein Mahmud (Mantan Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta), yang juga didaulat sebagai Ketua Dewan Juri. Selain itu hadir pula para direksi dari Bursa Berjangka Jakarta dan Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia serta perwakilan dari perusahaan pedagang dan pialang berjangka.

Di samping memborong tiga gelar bergengsi dari majalah Investor, Monex juga dianugerahi perusahaan pialang dengan volume transaksi komoditi emas (gold) terbesar. Selama satu periode penilaian, jumlah transaksi emas Monex terpantau pada angka 33,603. Jumlah tersebut nyaris setara sepuluh kali lipat dari transaksi yang dilakukan oleh pesaing terdekatnya. Data itu menunjukkan betapa besar animo pelaku pasar terhadap produk emas, sekaligus menandai tingginya kepercayaan investor kepada Monex.

Penghargaan ini adalah wujud eksistensi Monex Investindo Futures dalam industri berjangka Indonesia. Di tengah dinamika dunia investasi dan keuangan, Monex membuktikan diri sebagai perusahaan pialang paling terpercaya. Enggan bertinggi hati, segenap direksi dan karyawan Monex berharap agar prestasi tahun ini dapat menjadi pelecut semangat untuk memberi pelayanan terbaik di masa depan. Monex mengucapkan terimakasih kepada seluruh nasabah, pihak otoritas serta semua pihak yang telah mendukung kiprah Monex selama 11 tahun terakhir Salam Sukses!

Prestasi Monex disambut baik oleh otoritas dan pelaku pasar berjangka Indonesia. Kinerja operasional Monex dipandang sejalan dengan misi utama yang diemban oleh Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI), yaitu meningkatkan volume transaksi multilateral di tanah air. Prospek kenaikan volume transaksi industri berjangka bahkan diyakini melonjak seiring waktu. Terutama setelah adanya payung hukum baru berupa Undang Undang nomor 10, yang sudah ditandatangani oleh presiden RI pada 11 Agustus 2011. “Amandemen peraturan transaksi berjangka akan menggairahkan para pelaku industri,� tutur Drs. Syahrul R. Sempurnajaya, Kepala Bappebti.

FuturesMonthly

5


Editor Focus Ariston Tjendra

Head of Research and Analyst Monex

Dollar AS

Masih Aset Safe haven D

ollar AS, bulan lalu menunjukkan kekuatannya di tengah kekhawatiran pelaku pasar terhadap perkembangan situasi di Eropa. Bertitik tolak dari tingkat imbal hasil obligasi 10 tahun Italia yang menembus 7% dan obligasi Spanyol yang mendekati 7%, pelaku pasar memvonis bahwa ekonomi bakal suram dalam waktu dekat.

Belakangan ini, dunia keuangan kembali diterpa kekhawatiran terhadap memburuknya perekonomian global. Situasi terkini terefleksikan oleh merosotnya nilai instrumen-instrumen berisiko dan ber-yield tinggi. Aset-aset safe haven pun terus diburu seperti dollar AS dan emas.

6 FuturesMonthly

Pelaku pasar sudah sangat khawatir jika masalah hutang di negara-negara kecil zona euro akan berimbas ke negara-negara yang lebih besar. Uni Eropa tengah kesulitan mencari solusi atas permasalahan hutang negara-negara kecil yang sudah di-bailout, seperti Yunani. Dana talangan yang sudah dipersiapkan oleh lembaga European Financial Stability Facility (EFSF) yang sekitar 440 milyar euro sudah hampir terkuras habis untuk menalangi beban Yunani, Irlandia dan Portugal. Oleh karena itu, Uni Eropa kini harus bersusah payah mencari alternatif dana tambahan guna membantu negara lain yang membutuhkan. Apalagi bila

Meskipun kini kondisi ekonomi AS membuat outlook nilai tukar dollar makin melemah untuk jangka panjang, dollar AS masih menjadi pilihan aset safe haven utama investor


Editor Editor Focus Focus negara besar seperti Italia dan Spanyol membutuhkan perawatan, maka dana yang diperlukan tentu jauh lebih besar. Grafik Tingkat Imbal Hasil Obligasi 10 Tahun Italia dan Spanyol

dollar AS masih memegang sekitar 60% dari komposisi cadangan valuta asing global

Sumber: Johnkicklighter StockTwits

Kepanikan yang mendera pasar keuangan satu bulan terakhir menyebabkan indeks dollar AS menguat 4,42%. Gejala penguatan ini hampir sama seperti saat krisis keuangan 2008 terjadi atau tepat ketika masalah hutang Yunani merebak pada awal 2010. Meskipun kini kondisi ekonomi AS membuat outlook nilai tukar dollar makin melemah untuk jangka panjang, dollar AS masih menjadi pilihan aset safe haven utama investor. Terutama ketika pasar keuangan sedang dilanda kepanikan atau gambaran ekonomi global tengah memburuk. Mengapa dollar AS masih menjadi pilihan ketika pasar panik? Hal ini disebabkan oleh status dollar AS sendiri yang menjadi mata uang cadangan terbesar dunia berkat Bretton Woods System. Menurut sumber dari Dana Moneter Internasional (IMF), dollar AS masih memegang sekitar 60% dari komposisi cadangan valuta

FuturesMonthly

7


Editor Focus asing global. Sedangkan euro hanya sekitar 26% dan mata uang lain seperti poundsterling, yen Jepang dan franc Swiss hanya kurang dari 5%.

Menurut John H. Makin, obligasi AS menjadi daya tarik besar karena dapat menjadi kendaraan bagi para investor untuk menyimpan kekayaan dalam jumlah yang sangat besar. sebesar itu. Karena hal tersebut akan mengganggu sistem moneter negara tersebut.

Grafik Komposisi Cadangan Valas Dunia Terbaru Versi IMF

Status dollar AS sebagai mata uang safe haven pun tidak diragukan lagi saat lembaga pemeringkat surat hutang S&P menurunkan peringkat hutang jangka panjang AS karena problem batas hutang negara. Meski tidak kunjung ditemukan kompromi antara parlemen dan pemerintah, dollar AS tetap menguat. Penurunan peringkat hutang tidak menjadi pemberat pelaku pasar untuk beralih ke aset dollar AS. Pada akhir November lalu, negosiasi di parlemen tentang batas hutang AS dan rencana penghematan anggaran juga sudah dimulai lagi. Hasilnya tidak mendapatkan titik temu namun dollar AS malah bertambah kuat. Surat obligasi AS bertenor 10 tahun dan 30 tahun menjadi sasaran investasi besar-besaran pada aset berdenominasi dollar AS. Surat obligasi AS ini menjadi daya tarik investor di seluruh dunia. Apalagi sekarang surat hutang ini juga di-back up oleh bank sentral AS (Federal Reserve), yang berkepentingan untuk menjaga yield obligasi jangka panjang supaya tetap rendah. Menurut John H. Makin, ekonom dan akademisi AS, obligasi AS menjadi daya tarik besar karena dapat menjadi kendaraan bagi para investor untuk menyimpan kekayaan dalam jumlah yang sangat besar. Sebagai contoh, perusahaan eksportir minyak memerlukan tempat untuk menyimpan dana sebesar puluhan miliar dollar dan instrumen investasi yang mudah untuk keluar masuk. Bila perusahaan tersebut memilih berinvestasi di surat hutang Selandia Baru, yang menawarkan yield lebih tinggi dengan performa ekonomi yang bagus, Selandia Baru tidak akan mampu menerima aliran dana

8 FuturesMonthly

Oleh karena itu, meski kondisi ekonomi AS saat ini akan melemahkan nilai dollar AS untuk jangka panjang, tetapi daya tarik aset dollar belumlah hilang. Di mata pelaku pasar, AS sebagai negara dengan ukuran perekonomian terbesar dunia, tentu akan berusaha mempertahankan kredibilitasnya seperti membayar hutang-hutang secara tepat waktu. Di tengah situasi perekonomian yang carut marut dan penuh ketidakpastian, investor pastilah akan memarkir sebagian besar dananya ke aset-aset berdenominasi dollar AS sebagai pilihan utama.

Grafik Indeks Dollar AS Mingguan - Sumber: Monex Trader


Forex Market Outlook Albertus Christian

Senior Research and Analyst Monex

Bola Salju

Hutang Eropa Gelombang resesi akibat permainan pemangku kebijakan Eropa bergulir ibarat bola salju, yang kian membesar seiring waktu. Tapi bukan berarti peluang memetik ‘capital gain’ tertutup rapat. Sentimen risk aversion serta kenaikan volatilitas siap menjadi fitur permanen market, yang memberi peluang bagi investor di akhir tahun.

S

aat zona Eropa tengah dililit krisis hutang, dan harus mendapat kucuran dana penyelamatan, pemangku kebijakan ditekan untuk merespon dengan pembentukan Dewan Fiskal Independen. Bagi Angela Merkel, Nicolas Sarkozy dan Mario Monti, kendala pada ketentuan bailout bisa disiasati dengan proposal perubahan Pakta Uni Eropa pada pertemuan puncak Ecofin akhir November dan Desember. Caranya adalah dengan pendayagunaan power terhadap masalah fiskal, berikut sanksi bagi negara yang melanggar disiplin fiskal Uni Eropa. Selanjutnya, 27 anggota Uni Eropa perlu menyusun Road Map atau cetak biru yang berbasis pada 3 pilar utama, tanggung jawab moneter dan fiskal, kebijakaan pendanaan serta kewenangan untuk menerbitkan obligasi bersama Eropa. European Central Bank (ECB) sebenarnya bisa diberdayakan untuk menjalankan peran tersebut, dengan menjadi ‘lender of last resort’ dari sistem perbankan zona Eropa, dan bukan pada level sovereign/pemerintahan. Sementara untuk penerbitan obligasi bersama dan penanggung jawab pendanaan Eropa, bisa dibentuk lembaga khusus baru dengan fungsi spesifik. Tanpa implementasi kebijakan tersebut, zona Eropa harus siap mengalami nasib terburuk hingga mata uang tunggal euro melemah signifikan. Oleh karena itu, para analis pasar yakin bahwa pemegang kebijakan global akan kembali merilis pelonggaran moneter sehingga nilai tukar valuta Amerika Serikat (AS) dan Inggris akan

kembali rapuh, meskipun masih ada faktor lain yang mesti dipertimbangkan. Namun demikian, investor tidak perlu berkecil hati sebab aset ‘safe haven’ akan memainkan peranan penting. Gejolak intervensi pemerintah pada JPY dan CHF diharapkan bisa tergantikan oleh sentimen positif USD. Outlook Mata Uang Utama •

USD: Intensitas krisis zona Eropa serta minat resiko yang relatif rendah masih menopang USD di jangka pendek.

EUR: Hasil restrukturisasi hutang dan potensi strategi exit memperbesar kemungkinan perubahan siklus moneter ECB. EUR dapat melemah lebih lanjut.

GBP: BoE adalah salah satu bank sentral yang paling agresif menerapkan pelonggaran moneter dibanding negara G10 lainnya, sehingga prospek sterling masih condong turun.

CHF: Penerapan plafon trading EURCHF masih menjaga arah Swiss Franc di jangka pendek.

Commodity Currencies: Peningkatan risk aversion, perlambatan pertumbuhan global serta penurunan tingkat suku bunga domestik mengurangi daya tarik mata uang komoditas.

JPY: Intervensi pemerintah Jepang berpotensi memperkuat mata uang JPY

FuturesMonthly

9


Forex Market Outlook EURUSD: High Volatility = Potential Gain

Masih segar dalam ingatan Kita, bagaimana kegagalan kongres AS dalam memutuskan kebijakan fiskal di bulan Agustus. Sikap kongres itu memicu pemangkasan pengeluaran otomatis sebesar 0.7% dari GDP Amerika. Untungnya kegagalan ini tidak memberikan risiko baru terhadap rating kredit AS. Namun dari sisi lain, spekulasi investor terhadap kinerja GDP AS akhir tahun ini diperkirakan lebih baik dibanding kuartal sebelumnya. Terutama setelah ditopang oleh datadata positif Q4, seperti retail sales, headline inflation maupun personal consumption. Meskipun leading indicator dan manufaktur masih menunjukkan perlambatan. Jika melihat perkembangan di Eropa saat ini, rangkaian data penting dirilis di bawah ekspektasi. Market juga harus menerima realita bahwa solusi krisis secara komprehensif belum bisa didapat dalam jangka pendek. Perbedaan suku bunga antara Eropa dan AS selama ini telah menopang penguatan EUR/USD. Namun ECB tengah dituntut untuk mendukung perekonomian dengan cara memangkas suku bunga sehingga interest rate differential zona Euro dengan AS akan berkurang. Analis yakin bahwa ECB akan memangkas suku bunga hingga 0.50%-0.75% pada 2012, atau 75 basis poin lebih rendah dibanding suku bunga saat ini, 1.25%. Studi Teknikal EURUSD

10 FuturesMonthly

Market juga harus menerima realita bahwa solusi krisis secara komprehensif belum bisa didapat dalam jangka pendek.

• Technical rebound masih berpeluang terjadi menuju area 1.3650 untuk jangka pendek, melampau area tersebut berpeluang menambah tekanan bullish mendekati level psikologis 1.4000 • 1.3320 menjadi line pivot dan bertindak sebagai support kunci untuk mencegah kejatuhan euro sebelum menuju ke 1.3145. • Level psikologis di bawahnya ada di area 1.3000. Anjlok ke bawah area tersebut berpotensi memicu momentum bearish lebih lanjut, menuju 1.2925 & 1.2625 GBP: Skema Range Bound Hadirkan Peluang Capital Gain Meski data terakhir dari Inggris berhasil melampaui ekspektasi, outlook pertumbuhan ekonomi Inggris semakin buruk akibat imbas penghematan fiskal


Forex Market Outlook negara zona Eropa. Bank of England (BoE) kembali menambah dana Quantitative Easing (QE) sebanyak £75 miliar di bulan bulan Maret, £50 miliar pada Agustus dan £25 miliar di November. Dengan demikian, total program QE ini telah mencapai 19% dari GDP dan memperkuat arus money supply sehingga berpotensi memperlemah kurs GBP. Namun pelonggaran moneter di AS serta kebijakan moneter masa depan dari ECB masih berpotensi menjebak GBPUSD dalam rangetrading untuk jangka pendek.

pelonggaran moneter di AS serta kebijakan moneter masa depan dari ECB masih berpotensi menjebak GBPUSD dalam rangetrading untuk jangka pendek.

Studi Teknikal GBPUSD

• 1.5950 akan menjadi strong resistance • Resisten tahun 2010 di level 1.5780 akan menjadi tahanan selanjutnya setelah harga tembus ke atas area 1.5690, yang merupakan level bottom crash November

berdampak minimal terhadap laporan ekspor Jepang pada bulan Oktober. Sementara ekspor otomotif

• 1.5450 – 1.5400 terbukti telah menjadi level support resistance historis. Dan di bulan September, level ini masih mampu menahan kejatuhan harga. • Strong support 1.5270, yang diraih setelah QE2 di Inggris sebelumnya, akan menjadi level support kunci. • Level psikologis penting terletak di area 1.5010. Overview Mata Uang Major JPY: Banjir Thailand secara mengejutkan hanya

FuturesMonthly

11


Forex Market Outlook

Jepang ke ASEAN jatuh 5.9% y/y. Secara keseluruhan, kombinasi antara krisis Eropa, deleveraging perbankan, stagnasi kebijakan serta pertumbuhan ekonomi yang mandek menyebabkan USDJPY bergerak bolak balik dalam kisaran 73–79. Studi teknikal lihat gambar 1. CHF: Indikator KOF Swiss dan PMI manufaktur menunjukkan perlambatan pertumbuhan cukup tajam untuk triwulan mendatang. Penyebab utama masih berasal dari krisis zona Eropa, lemahnya permintaan eksternal serta penurunan sentimen konsumen dan bisnis. Pematokan nilai tukar SNB akan kembali diuji oleh pasar keuangan karena eskalasi krisis melambungkan permintaan terhadap safe haven Swiss Franc. Studi teknikal lihat gambar 2.

12 FuturesMonthly

AUD: Produksi batubara beranjak pulih dan permintaan bahan baku untuk rekonstruksi Jepang akan naik pada 2012, sehingga menopang sektor ekspor Australia. Di sisi lain, pelonggaran suku bunga Australia, perlambatan ekonomi global dan pertumbuhan emerging markets serta risk aversion masih membebani kinerja AUD. Oleh karena itu, Kami memperkirakan AUDUSD merosot lagi ke bawah paritas, dengan prediksi bottom 0.9380. Studi teknikal lihat Gambar 3.


Stock Index Market Outlook Daru Wibisono

Senior Research and Analyst Monex

Menanti ‘Kado Sinterklas’ di Penghujung Tahun Krisis hutang zona euro bergulir sepanjang tahun 2011. Bukannya membaik, gejala perlambatan justru bertambah kronis dari waktu ke waktu. Kekhawatiran memuncak saat imbal hasil (yield) obligasi negara Italia naik melampaui ambang batas 7% pada medio November. Kini, hanya keajaiban yang bisa mengubah sentimen global menjadi optimisme sebelum tahun baru.

I

mbal hasil obligasi Italia bertenor 10-tahun sempat melesat hingga 7,502% bulan lalu. Level itu adalah rekor tertinggi sejak mata uang euro diperkenalkan pada tahun 1999. Bunga obligasi di atas titik psikologis 7% pernah memaksa negara Yunani, Portugal dan Irlandia untuk mengajukan bailout dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF). Obligasi Prancis dan Spanyol juga mencatat kinerja serupa meski wacana dana talangan belum didengungkan.

FuturesMonthly

13


Stock Index Market Outlook Kendati hanya sesaat, kompromi politik di Yunani dan Italia cukup mampu meredam gejolak pasar. Kedua negara berhasil menunjuk kepala pemerintahan transisi, yang dituntut bergerak cepat menjalankan amanat penghematan anggaran, sebagaimana dipersyaratkan oleh Uni Eropa dan IMF. Lucas Papademos, yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), didaulat memimpin reformasi Yunani. Sedangkan sosok ekonom dan eks-Komisaris Eropa, Mario Monti, mengambil kursi Perdana Menteri yang sebelumnya nyaman ditempati Silvio Berlusconi. Tetapi sayangnya, angin segar tersebut hanya berhembus secara temporer. Pemerintahan baru Athena dan Roma tidak sanggup menjaga sentimen pasar, yang terlanjur diredam ketakutan mendalam terhadap krisis hutang. Kanselir Jerman, Angela Merkel, bahkan menyebut Eropa tengah menjalani kondisi tersulit sejak Perang Dunia II. Gambaran perekonomian makin diperparah oleh rilis data penting yang menurun drastis. Indeks Kepercayaan Konsumen Jerman bulan November (ZEW Sentiment) merosot drastis ke angka -55.2 dari pencapaian sebelumnya, -48.3. Sementara Produk Domestik Bruto (GDP) kuartal III zona Eropa masih tetap dalam kisaran 0.2% (q/q) dengan pertumbuhan tahunan (y/y) pada 1.4%. Rasio tersebut lebih rendah dibanding growth periode sebelumnya, 1.6%.

Studi Teknikal: indeks Dow Jones akan mengalami konsolidasi dengan potensi pelemahan, karena indikator Stochastic dan Moving Average sudah mulai menunjukkan kurva bearish. Bila tekanan jual terus mendera indeks sepanjang bulan Desember ini, Dow akan melanjutkan koreksi ke support 11535 (Fibonacci 50%), kemudian menuju 11250 (Fibo 38.2%), 11000 atau bahkan sampai 10895. Hanya jika tembus ke atas 12250, indeks akan melanjutkan rally ke 12500 hingga 12745, yang merupakan titik puncak bulan Juli 2011. Nikkei : ‘Lanjutkan Rally Meski Rentan!’ Meski rally indeks Nikkei disinyalir berlanjut hingga akhir tahun, penguatannya masih sangat rentan terhadap koreksi. Pasalnya, investor terus dihantui oleh penguatan nilai tukar yen dan ketidakpastian ekonomi global. Prospek belum terlalu bagus, terutama setelah data ekonomi Machinery Orders Jepang memburuk ke angka -8.2%, jauh dibanding catatan sebelumnya, 11%. Laporan itu kian menambah pesimisme pelaku pasar terhadap performa sektor industri Jepang di masa datang. Namun bila Nikkei nantinya dihantam koreksi, penurunan tidak akan terlalu dalam. Investor masih optimis dengan fakta fundamental ekonomi Jepang, yang bisa berperan membangkitkan sentimen positif. Pertumbuhan ekonomi Jepang kuartal III muncul

Dow Jones: ‘Akhiri Periode Sulit’ Bursa Wall Street belum keluar dari pengaruh kecemasan terhadap krisis hutang Eropa dan potensi perlambatan ekonomi global. Dua faktor itu dipastikan menghantui pasar sampai akhir tahun ini. Tidak heran bila pelaku pasar mulai berseloroh, “Hanya Sinterklas yang bisa menyulap kondisi global menjadi seperti sedia kala”.

Grafik Nikkei (sumber: MonexTrader)

Grafik Dow Jones (sumber: MonexTrader)

14 FuturesMonthly

Motivasi tambahan bagi pasar modal datang dari kebijakan moneter pemerintah Jepang. Bank of Japan telah menyiapkan dana sebesar 2 triliun yen


Stock Index Index Market Market Outlook Outlook Stock dengan catatan menakjubkan, naik 6.0% dari GDP triwulan sebelumnya, -2.1%. Pertumbuhan GDP secara pesat dipicu oleh penguatan kinerja sektor ekspor negara serta tingkat konsumsi yang tinggi. Motivasi tambahan bagi pasar modal datang dari kebijakan moneter pemerintah Jepang. Bank of Japan telah menyiapkan dana sebesar 2 triliun yen ($26 miliar), subsidi bagi perusahaan yang terkena dampak penguatan yen. Dengan begitu, operasional pabrik dan lini tenaga kerja dalam negeri bisa lebih terlindungi di masa depan Studi Teknikal: indeks Nikkei (NK_JPK50) masih akan terpuruk seiring tren bearish yang ditunjukkan oleh indikator Moving Average, Stochastic maupun MACD. Pelemahan indeks kemungkinan melewati beberapa titik krusial, di antaranya 8270. Koreksi kemudian berlanjut ke area kunci 8000 hingga 7785, level terendah saat gempa dan tsunami Maret silam. Sementara reversal (titik balik kenaikan) mungkin terpicu pada dua titik; 8270 dan 8000, sebelum mengarah ke 8725 (Fibonacci 61.8%) hingga ke psikologis 9000. Bahkan bila Nikkei mampu melewati 9000, terbuka peluang rally menuju 9275 (Fibonacci 38.2%). Hang Seng : ‘Terkendala Kinerja Perbankan’ Rally indeks saham Hang Seng, Hong Kong, kemungkinan terhenti oleh kekhawatiran krisis hutang Eropa. Selain itu, pasar juga dicekam oleh spekulasi bahwa China akan mengalami perlambatan ekonomi secara cepat atau ‘hard landing’. Mengingat fundamental ekonomi negeri tirai bambu turun drastis beberapa bulan belakangan. Mulai dari data PPI, angka inflasi (CPI), industrial output hingga retail sales, semuanya merosot dibandingkan catatan periode sebelumnya. Rangkaian data kian melengkapi penurunan GDP China kuartal III, yang muncul di angka 9.1%. Level tersebut menandai perlambatan ekonomi selama 3 triwulan beruntun.

Investor menilai pendapatan dan modal sektor perbankan mulai terimbas oleh krisis hutang Eropa sehingga mengganggu prospek laba usaha. Sektor perbankan diperkirakan mendominasi tekanan jual, terutama setelah pasar dikagetkan oleh aksi korporasi Bank of America. Institusi keuangan Amerika ini menjual 4% kepemilikan sahamnya di China Central Bank Corp (CCB) demi mendapat cadangan modal segar. Investor menilai pendapatan dan modal sektor perbankan mulai terimbas oleh krisis hutang Eropa sehingga mengganggu prospek laba usaha. Investor akan terus meragukan kapasitas negara-negara Eropa untuk mengatasi masalah hutang masing-masing dan lonjakan bunga pinjaman. Maka tidak heran jika sektor yang paling sensitif terkena aksi jual adalah finansial dan perbankan. Dengan demikian, indeks Hang Seng rawan terseret ke zona degradasi di akhir tahun ini. Studi Teknikal: setelah berhasil pecah ke bawah level 19000, indeks Hang Seng (HK_HKK50) masih berpotensi meluncur ke area 18000. Koreksi lanjutan akan menuju 17715 (Fibonacci 23.6%) hingga ke 17000. Bahkan bila tekanan bearish Stochastic dan Moving Average kian tajam, tidak menutup kemungkinan indeks menguji bottom 16135. Sementara peluang penguatan Hang Seng akan terbatas karena harus terlebih dahulu

Grafik Hang Seng (sumber: MonexTrader)

FuturesMonthly

15


Stock Index Market Outlook

Pasar cukup diceriakan oleh data fundamental ekonomi dari Amerika.

Grafik KOSPI (sumber: Thomson Reuters)

menembus level krusial 19000 sebelum melanjutkan rally ke 19485 (Fibonacci 50%) dan area psikologis 20,000 atau 20280 (Fibonacci 61.8%). KOSPI : ‘Berharap pada Pemulihan Amerika’ Serupa dengan koleganya di Jepang dan Hong Kong, indeks Korea Selatan pasti terbentur oleh isu hutang Eropa. Sentimen negatif akan terus bersanding dengan kinerja indeks hingga akhir tahun 2011. Meski di tengah carut marut krisis, masih ada secercah harapan untuk investor. Pasar cukup diceriakan oleh data fundamental ekonomi dari Amerika. Ekonomi AS mulai memperlihatkan kedigdayaan pada kuartal IV berkat kenaikan data retail sales ke angka 0.5%, lebih tinggi dibanding ekspektasi 0.3%. Demikian pula dengan indeks manufaktur di distrik New York yang melonjak cukup tajam. Suntikan optimisme juga hadir dari China, yang segera melonggarkan kebijakan moneter. Langkah ini menjadi penyemangat investor, khususnya mereka yang gemar bermain di sektor ekspor.

16 FuturesMonthly

Studi Teknikal: Bila hanya mengacu pada indikator Moving Average dan Stochastic, indeks KOSPI Korea Selatan (KSCc1) masih berpeluang melanjutkan tren bearish. Setelah berhasil pecah ke bawah batasan Fibonacci 50%, indeks kemungkinan terus tergelincir ke 230.45 (Fibo 61.8%) kemudian 225.65 (Fibo 72.8%) hingga 218.00 atau bahkan 213.70 (level terendah awal Oktober). Sementara bullish yang masih terbatas akan terbentur resisten pada 240.85 (Fibo 38.2%), 247.25 (Fibo 23.6%) hingga 250.00.


FuturesMonthly

17


Gold Outlook Johannes Ginting Head of Education Monex

Bidik Gain di Atas 20%!

E

mas telah mencatat kenaikan lebih dari 20% selama dua tahun terakhir (2009-2010). Sebagai kilas balik, harga emas di awal tahun 2011 berada di kisaran $1,300 per ons sebelum mengalami kenaikan tajam di atas 30% ke kisaran $1,900. Kemudian panik jual menyeret turun harga emas sebanyak 20% ke level $1500-an. Patut diingat bahwa tahun 2011 belum berakhir, tapi sanggupkah emas mencatat kenaikan tahunan lebih dari 20%?

Penguatan USD

Menjelang penghujung tahun 2011, Kita pasti antusias untuk mengetahui bagaimana performa emas dalam 12 bulan terakhir. Performa logam mulia satu tahun terakhir akan menjadi acuan untuk arah pergerakan di awal 2012. Sekaligus menjawab pertanyaan klasik, apakah cenderung bearish (turun) atau justru bullish (naik)?

18 FuturesMonthly

Nilai tukar USD sangat berperan dalam menentukan laju harga emas. Krisis hutang Eropa, yang dikhawatirkan semakin memburuk, terus meneror pasar keuangan global. Fakta itu membuat investor terpaksa melepas aset risikonya, termasuk mata uang, dan beralih ke safe haven USD. Penguatan USD akhir-akhir ini menghambat langkah emas untuk naik lebih tinggi. Alhasil harga terkoreksi kembali saat menyentuh level $1,800, melemah lebih dari $100 di bawah $1,700. Mengingat masalah hutang Eropa akan berlangsung cukup lama, maka mata uang euro akan cenderung melemah dan USD berpotensi menguat. Jika demikian, apakah harga emas akan terus mengalami penurunan? Kenyataaan yang terlihat, harga emas cenderung mengikuti mata uang euro dalam periode tertentu. Namun ada saatnya harga emas mengarah positif saat euro bergerak negatif. Koreksi harga emas sering terjadi karena pelaku pasar melikuidasi posisi untuk menutup kerugian pada transaksi di aset lain. Artinya, emas tidak pernah dipandang negatif oleh investor melainkan hanya dipakai sebagai sumber dana sementara untuk memproteksi kerugian. Penurunan harga justru memberi kesempatan investor untuk membeli emas di harga lebih murah.


Gold Outlook Outlook Gold The End of the Year

Menjelang akhir tahun, investor biasanya lebih berhatihati dalam mengambil posisi dan baru kembali agresif di awal tahun depan. Harga kemungkinan bergerak ranging dengan volatilitas yang cukup tinggi akibat investor sangat sensitif dengan informasi yang beredar, khususnya soal hutang Eropa. Risk on dan risk off tampaknya terus berlanjut sampai akhir tahun 2011 dan sekali lagi pasti akan sangat mempengaruhi harga emas. Mengacu pada performa harganya dalam 2 tahun terakhir, sepertinya emas mampu mempertahankan kenaikan lebih dari 20% di penghujung tahun. Itu artinya, harga emas akan bertengger di atas $1650 per ons. Banyak analis percaya bahwa emas masih terus ‘kinclong’ sampai tahun depan, beberapa bahkan memprediksi harga dapat melampaui $2,000 per ons. Alasannya sederhana, krisis hutang di Eropa dan Amerika Serikat akan memaksa investor mencari investasi yang relatif lebih aman. Jawabannya jelas; logam mulia emas. Meski optimis, Kita tetap perlu waspada dalam mengantisipasi hal-hal yang dapat mengubah tren pasar.

Emas kemungkinan besar kembali membukukan kenaikan 20% dalam satu tahun, mengulang kinerja dua tahun sebelumnya Jadi emas akan menutup akhir tahun 2011 ini dengan manis, bergerak dalam tren positif seiring perkembangan risk on dan risk off di pasar keuangan. Emas kemungkinan besar kembali membukukan kenaikan 20% dalam satu tahun, mengulang kinerja dua tahun sebelumnya. Risk on/risk off dapat memberi peluang bagus bagi investor untuk membeli emas di harga yang lebih murah. Pada akhirnya, emas akan semakin diminati pelaku pasar karena dapat memberi keuntungan lebih besar dan stabil dibandingkan dengan aset investasi lainnya. See you next year!.

Rekomendasi: Berdasarkan indikator Fibonacci, emas memiliki support di area 1,666 (50%), harga saat ini sudah tembus 1,700. Jika harga tembus level 1,738 maka emas akan berpeluang menyentuh level 1,800. Namun jika bergerak di bawah 1,700, tampak peluang beli di area Fibo 50%, dan 61,8% pada level 1,635. Support terkuat emas berada di Fibo 72,8% pada level 1,600.

FuturesMonthly

19


Opinion - Kontributor Tamu Rowena Suryobroto

Head of Research Indonesia Finance Today

WHEN FACTS DON’T MEET ACTS terlihat ragu-ragu, padahal fakta menunjukkan bahwa pasar Indonesia berada pada supreme condition. Fakta 1: Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tinggi walaupun pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan turun. Asian Development Bank (ADB) meramalkan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 6,6%, kembali naik setelah ADB meramalkan pertumbuhan hanya sebesar 6,4% pada bulan Juni. Namun ternyata pergerakan IHSG sempat naik turun seperti roller coaster, di saat S&P500 konsisten menanjak sejak Agustus. Padahal pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan ekonomi Amerika Serikat, yang diperkirakan hanya mencapai 1,6-1,7% pada tahun ini.

WHEN FACTS DON’T MEET ACTS

Volatilitas indeks di pasar modal telah membuat fakta yang tampak di pasar tidak sama dengan apa yang seharusnya terjadi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat jatuh di awal Oktober dan langsung rebound, namun tidak sampai posisi yang sama di bulan Juli, level tertingginya di 4.193. Aksi beli investor masih

Judul Gambar: IHSG Terjun Bebas Didorong Faktor Eksternal Sumber: Bloomberg

20 FuturesMonthly

Fakta 2: Yield sukuk global Indonesia bernilai nominal US$1miliar dijual pada yield tipis, di bawah setengah yield obligasi Irlandia dan 2 basis point di bawah obligasi Italia. Sukuk Global Indonesia bertenor 7 tahun terjual pada yield 4%, yaitu yield yang sama dengan investment grade. Menggunakan prinsip nilai uang atas waktu (time value of money) maka seharusnya nilai aset yang menghasilkan di Indonesia kini makin tinggi. Menyambut fakta ini, IHSG justru turun dari 3.754 menjadi 3.679 mengiringi pelemahan atas bursa-bursa regional lainnya. Padahal ini adalah saatnya pasar modal membuka periode diskon, di mana investor seharusnya membeli saham-saham di Indonesia dengan menggunakan valuasi yang baru yang lebih tinggi. Fakta 3: Laporan keuangan emiten walaupun tidak setinggi pertumbuhan kuartal II akan tetapi tetap menunjukkan kinerja yang positif. IHSG terlihat rebound dengan cepat pada bulan Oktober setelah sempat terjun cukup dalam. Sayangnya rebound ini tidak cukup konsisten dan membawa IHSG ke posisi baru yang lebih tinggi daripada sebelumnya. IHSG tidak naik sendiri dan bukan karena fundamental dari dalam, melainkan karena hal-hal lain yang eksternal. Entah seberapa besar tekanan dari luar sampai seluruh data dan ekspektasi para ahli tidak mampu memperkuat


Opinion-Kontributor Opinion - KontributorTamu Tamu asumsi bahwa ekonomi dan pasar kita layak untuk di’hold’. Terlepas dari itu semua, mungkin sebaiknya kita kembali pada kata-kata para ahli investasi fundamental. Quote 1: “Ketika pasar panik, di situlah kesempatan untuk membeli.” – Warren Buffett. Ketika IHSG jatuh di akhir September, pada saat itulah kesempatan terbuka untuk pembelian yang besar. Investor harus meyakini bahwa, potensi yang optimal berada di pasar kita sendiri. Quote 2: “Jangan diversifikasi, tapi pahami bisnisnya.” – Warren Buffett Tendensi untuk jual pada saat harga sudah naik dan beli ketika harga turun bukanlah perilaku seorang investor

yang fundamental. Investor harus kembali mencari tahu apa yang dikerjakan oleh perusahaan dan bagaimana rencana perusahaan ke depan untuk mengembalikan investasi investor. Quote 3: “Jual hanya kalau sudah ada penggantinya yang potensinya jauh lebih baik.” – John F. Templeton Apabila investor institusional besar terutama asing melakukan penjualan (net sell) di pasar Indonesia, maka besar kemungkinan mereka melihat potensi yang jauh lebih baik di negara lain. Lalu bagaimana dengan investor domestik? Apakah alasan untuk menjual aset seiring dengan pelemahan bursa regional telah sesuai dengan kata-kata para ahli investasi di atas?

Judul Gambar: Nilai Pasar Saham-saham Di Bawah Nilai Intrinsiknya Sumber: Kalkulator Saham IFT, www.indonesiafinancetoday.com

FuturesMonthly

21


22 FuturesMonthly


Commodity Focus Ariana Nur Akbar

Senior Research and Analyst Monex

Eropa dan AS:

Faktor Penentu Harga Faktor Pendukung dari AS

Kontrak minyak mentah pulih pada tanggal 10 November 2011, tepat saat investor melihat upaya Italia untuk mengatasi masalah hutang dan rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan kemajuan. Di New York Merchantile Exchange (NYMEX), kontrak minyak mentah AS untuk bulan Desember terpantau naik $2.04 (2,1%) ke level $97.78 per barel (harga tertinggi sejak 26 Juli 2011). Ekonomi AS terindikasi membaik setelah klaim pengangguran pekan pertama November jatuh ke level terendah sejak bulan April silam. Sementara defisit perdagangan bulan September menipis. “Data jobless claims memberi kami harapan baru di tengah ketidakpastian Eropa,� ulas Carl Larry, Direktur Oil Outlooks LLC, New York.

Minyak mentah bergerak naik turun dalam beberapa pekan terakhir, walau kemudian mengalami rebound yang cukup menawan. Faktor pemicu eskalasi harga masih didominasi oleh faktor fundamental dari Eropa. Mulai pertengahan hingga akhir bulan November sampai awal Desember, harga kemungkinan stabil. Disertai kenaikan mendekati level $100 per barel saat Eropa menyelesaikan krisis hutangnya, meski masih jauh dari tuntas. Respon pasar mungkin terus memicu sentimen positif terhadap harga minyak mentah.

Harga minyak mentah juga mendapat sokongan dari kinerja harga kontrak minyak pemanas untuk bulan Desember, yang ditutup pada level tertinggi sejak bulan Mei 2011. Kontrak tersebut menguat karena data pemerintah AS menunjukkan penurunan persediaan pada pekan lalu. Berdasarkan asumsi itu, harga minyak mentah berpeluang menguat dalam beberapa pekan mendatang, dengan diwarnai beberapa fase koreksi.

Faktor Pendukung dari Eropa

Harga minyak sangat terpengaruh oleh penguatan nilai tukar euro terhadap dollar. Seperti terlihat antara tanggal 11 hingga 14 November 2011. Minyak juga melaju searah dengan performa bursa akibat optimisme terhadap kesanggupan Italia untuk beraksi memulihkan neraca keuangannya. Baik Italia dan Yunani berhasil menuntaskan konflik politik dalam negeri, yang pada akhirnya disambut dengan baik oleh pelaku pasar.

FuturesMonthly

23


Commodity Focus Senat Italia menyetujui kebijakan anggaran baru, yang di dalamnya termasuk suksesi kepemimpinan dari tangan Silvio Berlusconi kepada Mario Monti. Sedangkan di Yunani, mantan Anggota Dewan Komisi Uni Eropa, Lucas Papademos, ditunjuk sebagai Perdana Menteri. Pergeseran tampuk kekuasaan kian membuka jalan bagi pemerintah untuk mendapat dana bantuan, yang nantinya dialokasikan sebagai modal untuk menghindari kebangkrutan.

Jika berasumsi bahwa AS mencatat kemajuan dalam upaya pemulihan ekonomi dan bailout Eropa berjalan mulus, maka minyak mentah idealnya mampu kembali menembus psikologis $100 per barel

Proyeksi Fundamental

Faktor penentu pergerakan harga minyak mentah dunia akan bertumpu pada kelangsungan stimulus Eropa bagi dua negara penghutang, Italia dan Yunani. Kinerja perekonomian Amerika Serikat (AS) juga menjadi faktor penentu penguatan harga dalam beberapa pekan ke depan. Jika berasumsi bahwa AS mencatat kemajuan dalam upaya pemulihan ekonomi dan bailout Eropa berjalan mulus, maka minyak mentah idealnya mampu kembali menembus psikologis $100 per barel.

Sumber grafik Minyak Mentah: Thomson Reuters

Studi Teknikal: pergerakan harga minyak mentah justru berpotensi turun, sebagaimana dipelihatkan oleh indikator Stochastic. Sedangkan pada pergerakan candlestick, yang bersamaan dengan SMA-200, gambaran harga cenderung negatif. Walaupun

24 FuturesMonthly

indikator Parabolic SAR menunjukkan adanya potensi ringan penguatan harga. Untuk pergerakan turun, level-level support dapat ditemui sekitar 95.00 (Fibonacci Retracement 61.8%) dan 90.00 (Fibonacci Retracement 50%). Adapun untuk pergerakan naik, level resistance mungkin terlihat di level 100.92 (Fibonacci Retracement 72.8%) dan 113.00 (Fibonacci Retracement 100%).






Multilateral Product Ariana Nur Akbar

Senior Research and Analyst Monex

GELOMBANG PASANG SURUT DI TENGAH ANCAMAN KRISIS HUTANG EROPA Harga Crude Palm Oil (CPO) terus mengalami gelombang pasang surut, di tengah kelangsungan krisis hutang Eropa. Isu krisis Eropa ditengarai sebagai pemicu penurunan tingkat permintaan komoditi kelapa sawit. Tentunya selain pergerakan harga dari komoditi substitusi, yang juga mempengaruhi harga CPO. Meski demikian, cuaca buruk bisa menjadi sentimen penguatan harga dalam beberapa pekan ke depan.

W

alau sempat mengalami tekanan harga pada pekan kedua bulan lalu, tepatnya pada 11 November 2011, harga CPO menjalani pemulihan cukup menggembirakan. Harga minyak sawit di pasar Eropa naik pasca laporan penurunan suplai minyak sawit bulan Oktober versi Malaysian Palm Oil Board (MPOB). Kontrak minyak sawit rally akibat persediaan turun sebesar 1,6%, tepat di saat sebagian pelaku pasar memprediksi kenaikan pada data tersebut. Rasio itu setara dengan 2 juta ton kelapa sawit, jumlah yang tidak disambut baik oleh pembeli asal Eropa. Harga minyak mentah di Eropa sempat bergerak dalam kisaran $12.50-17.50 per ton setelah kontrak CPO Malaysia naik antara RM24-92 per ton akibat penurunan tingkat persediaan dan ekspor, sebanyak 6% selama 10 hari pertama bulan November. Naik turunnya harga terjadi cukup cepat. Namun kecenderungan pergerakan harga sepanjang Bulan November adalah naik. Faktor-faktor yang telah disebutkan di atas memicu aksi beli. Kontrak minyak sawit Malaysia naik mendekati level tertinggi 5-bulan pada 14 November 2011 seiring perbaikan sentimen di Eropa. Korelasi fundamental antara permintaan dan persediaan memberikan dukungan bagi minyak sawit. Kontrak minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 1.9% pada RM3.195 (atau

FuturesMonthly

29


Multilateral Product setara $1.106 per ton). Harga sebelumnya mencapai puncak pada RM3.198, level yang belum terlihat sejak 22 Juni silam. Pasar terlihat cukup stabil di tengah meredanya kekhawatiran soal krisis Eropa. Pandangan Fundamental Harga minyak sawit telah anjlok sekitar 15% tahun ini, sebagian besar disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global dan perkiraan permintaan. Kinerja cenderung mixed, searah dengan dinamika resolusi Eropa. Kedatangan musim dingin biasanya menekan angka produksi sehingga harga naik pada periode itu. Badai La Nina dan musim hujan sedang menuju ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia. Faktor iklim ini kemungkinan masih menopang pergerakan harga CPO dalam beberapa pekan ke depan. Terkait dengan cuaca, penurunan angka persediaan komoditi substitusi seperti gandum dan kedelai mungkin menghambat kenaikan harga. Sentimen minyak sawit masih positif, walau perkiraan ekonomi makro masih buruk. Pergerakan harga saat ini masih cenderung terpengaruh oleh faktor cuaca dan kondisi keuangan di Eropa. Solusi krisis Eropa menjadi salah satu faktor penentu karena investor melihat kondisi Eropa sebagai refleksi situasi ekonomi dunia secara keseluruhan.

Sumber Grafik CPO: Thomson Reuters

30 FuturesMonthly

Pergerakan harga saat ini masih cenderung terpengaruh oleh faktor cuaca dan kondisi keuangan di Eropa. Setiap perkembangan kabar fundamental akan menjadi motor penggerak harga komoditi kelapa sawit. Sebagai tambahan, salah satu potensi pendukung kenaikan harga lanjutan adalah membaiknya harapan terhadap pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS). Patut pula diperhatikan pergerakan harga minyak mentah. Terlihat kenaikan harga minyak mentah sepanjang November seiring dengan kenaikan harga minyak sawit. Studi Teknikal: menurut indikator Parabolic SAR, harga mungkin terus naik, dengan level resistance di 3.215 (Fibonacci retracement 72.8%) dan resistance berikutnya di 3.350 (Fibonacci Retracement 100%). Tetapi indikator Stochastic justru menunjukkan penurunan harga, dengan level support di 3.103 (Fibonacci 50%) dan 2.972 (Fibonacci 23.6%). Kesimpulannya, pergerakan harga kemungkinan stabil atau cenderung melemah, sesuai dengan apa yang diperlihatkan oleh indikator SMA-200.


CFD Strategy Vicky Amarnani Market Strategist Monex

WALT DISNEY

Potensi Profit dari Aksi Buy Back

E

uforia earnings kuartal III 2011 nyaris usai. Bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa kembali dipengaruhi oleh berita seputar makroekonomi global dan krisis hutang Eropa. Fokus perhatian investor tertuju pada upaya pemulihan dua negara, yaitu Yunani dan Italia. Namun, pelaku pasar harus memahami bahwa terdapat perbedaan besar antara kinerja sektor publik dan dunia korporasi. Anggaran pemerintah di banyak negara maju memang dipangkas habis-habisan, terutama di wilayah Eropa. Sementara kualitas kredit negara juga tengah dipertanyakan di AS sepanjang musim panas. Tetapi di sisi lain, performa perusahaan justru makin meningkat. Terdapat 5 alasan yang melatarbelakangi fenomena tersebut, yaitu: 1. Arus kas masuk ke neraca keuangan perusahaan sedang berada pada angka tertinggi dalam 55 tahun terakhir. 2. Rasio keuntungan perusahaan terhadap GDP berada pada level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. 3. Rasio hutang perusahaan yang rendah. 4. Dari 479 perusahaan yang sudah merilis angka pendapatan kuartal III 2011, 73% mencatat hasil di atas ekspektasi analis pasar. 5. Untuk tahun ini saja, perusahaan AS sudah mengumumkan pembelian kembali (buyback) saham senilai $453 miliar. Sebagai catatan, valuasi harga saham masih terlihat menarik bila dilihat dari berbagai aspek perhitungan. Harga tampaknya sudah menyesuaikan dengan kondisi

Walt Disney telah mewujudkan rencana tunggal terbesarnya tahun ini, yaitu pembelian kembali (buy back) saham senilai US$16 miliar pada Mei 2011.

FuturesMonthly

31


CFD Strategy

Disney memiliki fundamental usaha kelas dunia dengan nilai saham yang atraktif resesi ekonomi ringan. Padahal kisaran harga aktual terbilang tidak realistis jika berkaca pada performa pendapatan korporasi. Lebih jauh, risk appetite saat ini masih berada pada level terkecil dalam sejarah (gambar 1). Volume perdagangan berbagai bursa saham berada pada titik terendah di tengah makin tingginya volatilitas. Gambar 1: Indikator Risk Appetite Global Sepanjang Sejarah

Sumber: Credit Suisse

Tetap Investasi pada Saham Perusahaan Besar: WALT DISNEY

Di kala belum ada titik temu ihwal krisis Eropa, kecemasan hutang AS justru bertambah dan pertumbuhan China makin melambat. Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap berinvestasi pada saham perusahaan yang menjadi pemimpin dalam industrinya. Terutama korporasi dengan pertumbuhan kuat dan tingkat hutang yang rendah. Salah satu saham yang dapat dijadikan pilihan adalah Walt Disney (NYSE: DIS), konglomerasi media terbesar dunia. Asetnya tersebar pada industri perfilman, televisi, penerbitan dan taman bermain. Unit bisnis Disney/ABC Television

32 FuturesMonthly

Group menaungi jaringan televisi ABC dan 10 stasiun penyiaran, serta portofolio tv berlangganan seperti ABC Family, Disney channel dan ESPN (tingkat kepemilikan 80%). Studio Walt Disney memproduksi film melalui Walt Disney Pictures, Disney Animation dan Pixar. Sedangkan unit usaha Marvel Entertainment terkenal sebagai penerbit buku komik dan film papan atas. Sebagai catatan, Walt Disney Parks and Resorts mengoperasikan taman bermain seperti Walt Disney World dan juga Disneyland. Walt Disney telah mewujudkan rencana tunggal terbesarnya tahun ini, yaitu pembelian kembali (buy back) saham senilai US$16 miliar pada Mei 2011. Menurut Bloomberg, jumlah pembelian tersebut setara dengan 20% dari seluruh kapitalisasi pasarnya (lihat

gambar 2). Disney melanjutkan aksi buyback-nya secara agresif dengan total pembelian mencapai US$2 miliar pada kuartal III 2011. Jajaran direksi perusahaan besar meyakini bahwa Amerika akan terhindar dari ancaman resesi. Optimisme korporasi tampak dari aksi buyback yang giat dilakukan perusahaan-perusahaan besar seperti Walt Disney, IBM, Wal-Mart dan Intel. Jika industri bisnis tidak yakin dengan pertumbuhan ekonomi, maka perusahaan tidak akan berani memutuskan pembelian saham. Bagi investor, buyback membawa efek menguntungkan karena jumlah saham di pasar menjadi lebih sedikit sehingga Earning Per Share (EPS) meningkat. Di tengah iklim suku bunga rendah, beberapa perusahaan bahkan rela meminjam dana segar untuk membeli kembali sahamnya.


CFD Strategy

Saham Disney berpotensi naik 22.6% ke target harga $40.75 untuk jangka menengah atau lebih Gambar 2: 10 Aksi Buy Back Terbesar Tahun Ini

Sumber: Bloomberg Business Week Kami memiliki catatan khusus terkait aksi buyback Disney tahun ini. Disney memiliki fundamental usaha kelas dunia dengan nilai saham yang atraktif. Faktorfaktor di bawah ini adalah alasan yang melandasi asumsi tersebut: •

Rilis EPS (untuk akhir September, 2011) keluar pada angka US$0.59, mengalahkan ekspektasi analis yang hanya sebesar US$0.55 per lembar. Perusahaan saat ini memiliki marjin keuntungan sekitar 24% dengan kenaikan net income mencapai 20%. Pendapatan bersih tersebut lebih tinggi dibanding catatan tahun 2010. Sementara pertumbuhan income 2012 diprediksi lebih dari 15% dari tingkat pendapatan saat ini (lihat gambar 3).

•

Saham Disney sudah diperdagangkan 12.5 kali lipat dari perkiraan earnings 15 November 2011. Jika dibandingkan dengan rerata harga 25.4 sejak 1980, maka terlihat bahwa harga saat ini sangat murah.

•

Peluncuran layanan yang berpotensi memberi keuntungan besar, sehingga pendapatan bersih dapat bertambah dan beban biaya berkurang. Disney melakukan ekspansi ke bisnis konten media digital dan mencatat pertumbuhan pelanggan Disney channels. Tingkat pendapatan dan laba usaha juga terangkat oleh pemasukan iklan pada ESPN dan ABC.

•

Neraca keuangan sangat kuat. Perusahaan nyaris tidak mempunyai hutang dan kenaikan arus kas cukup positif. Rasio hutang bersih terhadap nilai saham sampai tahun 2010 berada pada angka 0.3, dan diharapkan terus turun sampai 0 di akhir tahun ini.

Gambar 3: Laporan Pendapatan Sumber: Credit Suisse Apabila dilihat dari valuasi pasar, dengan harga $33.40 saat ini, saham Disney berpotensi naik 22.6% ke target harga $40.75 untuk jangka menengah atau lebih (3 bulan plus). Target itu dipandang sebagai harga yang ideal untuk saham Disney. Pada siklus bisnis sekarang ini, salah satu indikator penting adalah leverage sektor korporasi. Leverage lebih tinggi sama artinya dengan volatilitas yang tinggi pula. Leverage perusahaan non-keuangan tidak mengkhawatirkan, meskipun leverage pemerintah di negara barat mencemaskan. Walt Disney adalah korporasi non-finansial, dan hampir tidak ada kendali perusahaan terhadap leverage-nya. Dengan demikian, harga sahamnya akan lebih stabil, mencetak rally lebih kuat di tengah optimisme pasar dan koreksi minimal jika terjadi panic selling. Lanjutkan buy on dips dan sell on rally!.

FuturesMonthly

33


Famous Person Vidi Yuliansyah

Research and Analyst Monex

BRUCE KOVNER

‘High Income, Low Profile’ Meski namanya tidak terlalu mendunia, seorang trader harusnya mengenal figur Bruce Kovner. Selain kondang sebagai tokoh paling berpengaruh di Wall Street, Kovner adalah pendiri dan ketua Caxton Associates, salah satu hedge fund terbesar di dunia. Hingga akhir Maret 2011 saja, kekayaan pribadi Kovner ditaksir mencapai $4,5 miliar! Bruce Kovner mungkin kurang dikenal kalangan nonprofesional, mengingat kepribadiannya yang tertutup dan minim publikasi. Namun kalau bicara soal nilai aset, Ia termasuk miliarder jajaran atas di industri keuangan, Salah satu propertinya bahkan dibangun sesuai permintaan khusus. Apartemen Kovner di Fifth Avenue, New York City, diketahui memiliki ruang berlapis timah yang tahan terhadap senjata kimia, biologi bahkan serangan bom sekalipun. Meski demikian, pria berusia 66 tahun ini juga populer karena kedermawanannya. Ia turut berperan mendirikan sekaligus menjadi ketua School Choice Scholarships Foundation, sebuah

34 FuturesMonthly

yayasan penyedia beasiswa bagi pelajar kurang mampu di New York City. Kovner juga tercatat sebagai penyandang dana utama Lincoln Center, sebuah pusat penyelenggaraan proyek-proyek seni Amerika Serikat.

Kiprah Kovner Muda

Bruce Stanley Kovner lahir di Brooklyn, New York dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang kurang harmonis. Ibunya meninggal dengan cara gantung diri sesaat setelah Kovner memutuskan untuk melanjutkan studi ke Harvard College pada tahun 1962, tempat dimana Ia menjadi salah satu murid berprestasi.


Famous Person Selepas dari Harvard, Ia kemudian menuntut ilmu di John F. Kennedy School of Government empat tahun berselang. Di sekolah pemerintahan JFK, Kovner belajar ekonomi politik di bawah bimbingan sarjana konservatif terkemuka, Edward C. Banfield. Namun sayang, pria keturunan Yahudi ini gagal meraih gelar Ph.D karena tulisannya dinilai melampaui batas pemilihan materi subyek. Sempat terombang-ambing dalam berbagai profesi, mulai dari anggota tim kampanye politik sampai menjadi supir taksi, Kovner akhirnya masuk ke pasar keuangan Amerika. Tidak lama setelah memutuskan untuk menikah, Ia mulai kesulitan untuk lepas dari tekanan biaya hidup. Bermodal dana sebesar $3000, yang berasal dari pinjaman kartu kredit MasterCard, Kovner memberanikan diri untuk melakukan transaksi pada kontrak berjangka kedelai. “Saya melihat adanya pergerakan bullish di pasar kedelai pada tahun 1977, yang menurut Saya suatu kebetulan,” kata Kovner dalam sebuah wawancara. Dana yang Ia investasikan sempat melonjak hingga $45.000, sebelum kemudian berbalik menjadi $22.000 dalam waktu sangat singkat. Hal itu membuat Bruce muda sangat senang sekaligus tercengang. Penurunan nilai investasi pertamanya itu sangat berpengaruh terhadap langkah Kovner di masa depan. Momen itu menyadarkannya akan betapa penting arti manajemen risiko dalam dunia trading. Kehandalan Kovner sebagai trader pemula menghantarkannya bergabung dengan perusahaan Commodities Corporation, yang sekarang telah menjadi bagian dari Goldman Sachs. Di bawah bimbingan trader legendaris, Michael Marcus, kemampuan Kovner semakin terasah. Berkat keberhasilan meraup jutaan dollar selama di Commodities Corporation, namanya juga makin dikenal sebagai trader yang obyektif dan tenang.

Prinsip Trading ala Kovner

Keputusan besar terjadi pada tahun 1983, ketika Kovner berinisiatif untuk keluar dari Commodities Corp. dan mendirikan Caxton Associates. Perusahaan besutannya ini memfokuskan diri pada perdagangan

“Kebanyakan trader pemula mengambil risiko dalam perdagangan antara 5 dan 10%, ketika seharusnya rasio risiko hanya sebesar 1 sampai 2%!”

komoditas dan mata uang, dengan mengandalkan analisa fundamental, teknikal dan grafik. Bagi Kovner, analisa teknikal dan fundamental sama-sama berperan penting dalam dunia perdagangan. “Teknikal hanya menunjukkan history pergerakan harga dan tidak menunjukkan pergerakan di masa depan,” ujarnya. Ia berpendapat bahwa seorang trader harus memakai kecerdasan sendiri untuk dapat menyimpulkan, apakah aktifitas traders di masa lampau akan mempengaruhi aktifitas traders lain di masa depan. Adapun peran analisa fundamental baginya, adalah untuk mencari tahu perkembangan ekonomi yang berpotensi menggerakkan harga. Di bawah tangan dingin Kovner, Caxton Associates saat ini dilaporkan mengelola dana hampir senilai $14 miliar dan tidak lagi menerima investor baru sejak 1992. Meski begitu, seperti halnya pelaku pasar lain, Kovner juga pernah mengalami peruntungan tidak bagus di market. Seperti yang dialami pada tahun 1987, ketika crash di pasar saham memaksa Kovner untuk cut loss pada semua posisinya. “Saya melakukan itu (cut loss) karena merasa ada sesuatu yang terjadi di pasar, yang Saya sendiri tidak mengerti,” pungkasnya. Oleh karena itu, Ia menyarankan agar traders jangan pernah terjebak dalam situasi yang berpotensi merugikan, terutama saat pergerakan pasar sulit dimengerti. “Anda harus bersiap menerima kekalahan, tidak ada yang salah dengan itu,” tambah kolektor buku langka ini. Di luar itu semua, ada 2 karakter penting yang telah membantu Kovner dalam membesarkan Caxton Associates hingga seperti sekarang. Pertama, kemampuannya dalam membayangkan konfigurasi dunia yang berbeda di masa depan serta meyakini bahwa proyeksi itu akan terjadi. Ke-dua, berusaha untuk tetap rasional dan disiplin meski tengah berada di bawah tekanan. Sedangkan untuk para trader muda, Bruce Kovner berpesan bahwa manajemen risiko adalah hal terpenting yang harus dipahami dengan baik. “Kebanyakan trader pemula mengambil risiko dalam perdagangan antara 5 dan 10%, ketika seharusnya rasio risiko hanya sebesar 1 sampai 2%!” kritik Kovner. Ia menyarankan supaya investor pemula tidak terburu-buru mengambil posisi dalam jumlah besar, meskipun berada dalam jalur yang benar. Jika semua investor bisa mengendalikan tingkat risiko, sejatinya profit optimal bukanlah impian.

FuturesMonthly

35


Highlight Indonesia Zulfirman Basir

Senior Research and Analyst Monex

Rupiah

Bergeming Hadapi Tekanan

R

upiah tertekan oleh sentimen negatif akibat skeptisme terhadap kemampuan Eropa untuk menyelesaikan krisis hutang. Meski penambahan dana Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) sudah disepakati, belum ada pemaparan implementasi secara jelas. Lembaga rating kredit Moody’s bahkan sudah jauh hari meragukan efektifitas EFSF dalam penuntasan krisis. Potensi penyebaran krisis hutang sepertinya tidak terbendung lagi, sebagaimana terlihat dari lonjakan bunga obligasi beberapa negara zona euro.

Layaknya mata uang utama dunia, rupiah ikut terguncang oleh pesimisme terhadap resolusi hutang Eropa. Daya tarik valuta domestik kian pudar setelah Bank Indonesia memangkas suku bunga pada bulan November. Tetapi tidak berarti nilai tukar akan bergerak labil di masa datang. Komitmen bank sentral untuk menjaga stabilitas kurs dapat melindungi IDR dari gejolak eksternal. Seperti biasanya, faktor penguatan utama masih mengacu pada ketangguhan performa ekonomi Indonesia dan kebijakan suku bunga rendah ala Federal Reserve.

36 FuturesMonthly

Kekhawatiran investor, yang tercermin dari pelemahan rupiah, memang beralasan. Namun masih ada harapan terhadap pencegahan krisis lebih lanjut. Selain langkah pembelian obligasi pemerintah oleh European Central Bank (ECB) suksesi kepemimpinan politik juga mendukung iklim perbaikan. Sosok Lucas Papademos dan Mario Monti diharapkan mampu mempercepat proses pencairan dana bailout bagi Yunani dan Italia. Keduanya perlu mengembalikan kepercayaan pasar yang sudah bersiap menanti skenario terburuk. Jika Athena dan Roma berhasil menjalankan amanat otoritas Eropa, maka sejatinya krisis hutang dapat dijinakkan. Dengan begitu, rupiah dapat kembali melanjutkan tren penguatan. Masalah hutang Eropa memang berhasil memperkuat kurs dollar, yang masih dilirik sebagai aset lindung nilai (safe-haven). Namun penguatan USD bersifat temporer,


Highlight Highlight Indonesia Indonesia terutama di tengah indikasi stimulus ekonomi baru yang siap diluncurkan oleh the Fed. Kepala Federal Reserve Bank, Ben S. Bernanke, membuka peluang untuk pelonggaran moneter lanjutan dalam waktu tidak terlalu lama. Komitmen pimpinan utama bank sentral diperkuat oleh pernyataan Presiden the Fed Regional Chicago, Charles Evans. Ia telah mengutarakan niat penambahan stimulus baru pada pertemuan rutin November lalu. Selain pengaruh eksternal, pesona rupiah juga berkurang akibat kebijakan otoritas tanah air. Bank Indonesia (BI) kembali membuka ruang moneter pada pertemuan bulan November. Bank sentral menurunkan suku bunga acuan sebanyak 50 bps ke level 6%. Pemangkasan itu lebih besar dibanding penyesuaian 25 bps yang sudah ditetapkan Oktober silam. Tidak hanya itu, pasar sepertinya harus bersiap menyaksikan pemangkasan interest rate lebih dalam, seandainya kondisi perekonomian Eropa terus memburuk. Keputusan suku bunga BI memang mengurangi daya tarik rupiah, terutama bagi investor jangka pendek, yang melihat tingkat imbal hasil sebagai faktor penentu investasi. Namun efeknya cenderung bersifat sementara. Bagaimanapun juga, suku bunga BI pada level 6% masih lebih tinggi dibandingkan suku bunga di negara maju. Alasan tersebut akan tetap membuat Indonesia dilirik Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi, selain tentunya faktor stabilitas politik, kebijakan fiskal dan kontrol moneter yang prima.

Indonesia telah belajar banyak dari krisis keuangan yang mendera pada periode 1997-1998 dan 20072008 silam. Pemerintah dan BI tentu sudah punya strategi guna melindungi perekonomian dalam negeri dari krisis hutang Eropa. Indonesia telah membuktikan ketangguhan ekonomi ketika dunia diguncang oleh krisis sub-prime mortgage 3 tahun lalu. Ekonomi Indonesia bahkan masih tumbuh 6,5% pada kuartal III 2011 meski krisis hutang zona euro tengah memburuk. Faktor inflasi rendah dan stabilitas nilai tukar rupiah mampu memproteksi daya beli masyarakat. Lini investasi tanah air tidak akan kekurangan peminat karena Indonesia memiliki potensi seperti, jumlah penduduk yang mencapai 240 juta jiwa, iklim investasi kondusif dan pembenahan infrastruktur. Faktor pertimbangan itu akan mendorong perusahaan, baik domestik maupun asing, untuk berinvestasi. Prospek ekonomi Indonesia sangat menunjang prospek nilai tukar rupiah di masa depan. Studi Teknikal: Pada grafik mingguan, pelemahan rupiah masih terjaga seiring harga masih diperdagangkan di dalam bullish channel dan di atas Moving Average 50 dan 100. Kenaikan indikator stochastics dan RSI juga mengisyaratkan koreksi lanjutan. Rupiah perlu menembus batas bawah bullish channel untuk mengakhiri periode depresiasi terhadap dollar AS. Level 9360 dan 9500 (kurs tertinggi 22 September 2011 dan Moving Average 200) merupakan resisten. Sementara 8790 dan 8630 (level terendah 28 Oktober dan 28 Juni 2011) akan menjadi support.

Apabila ditilik dari tingkat harga konsumen, situasi tampak sangat kondusif karena inflasi terus melambat sampai level 4,42% di bulan Oktober. Tetapi bukan berarti ancaman inflasi benar-benar sirna. Kombinasi antara permintaan domestik yang tinggi, pelemahan rupiah dan bencana banjir Thailand rawan memicu lonjakan inflasi. BI harus memberi toleransi lebih terhadap penguatan rupiah supaya daya beli konsumen terjaga. Otoritas sepertinya lebih memilih cara tersebut dibanding memperketat kebijakan moneter. Indikasi itu terlihat dari komitmen BI untuk menjaga stabilitas rupiah, meski harus menguras cadangan devisa hingga $113,9 miliar di akhir Oktober lalu.

komitmen BI untuk menjaga stabilitas rupiah, meski harus menguras cadangan devisa hingga $113,9 miliar di akhir Oktober lalu

Sumber Grafik Rupiah: Monex Trader

FuturesMonthly

37


Trading Strategy Dessy Kurniawati

Research and Education Monex Bandung

Blink Strategy:

RAINBOW MAGIC K

ita sebaiknya memilih indikator dengan karakteristik yang sesederhana mungkin dan mudah dimengerti. Dengan begitu, indikator tersebut benar-benar membantu dalam proses pengambilan keputusan transaksi (entry point) maupun menentukan target/batasan risiko (exit point). Setelah menemukan indikator yang sesuai dengan karakteristik pola trading, jangan lupa untuk melakukan riset dan simulasi sampai kita menemukan strategi trading ideal. Salah satu strategi sederhana yang dapat digunakan adalah ‘Blink Strategy’. Strategi ini sangat mudah dipelajari dan diterapkan dalam proses transaksi. Blink Strategy merupakan pengembangan dari indikator standar yang disediakan oleh Meta Trader. Hal yang spesial dari strategi ini adalah karena keberadaannya disusun berdasarkan sharing pengalaman beberapa nasabah. Pondasi blink strategy dibangun dari kombinasi antara pengembangan indikator Heikin-Ashi dan Inverse Fisher transform RSI.

Terdapat banyak indikator dalam Meta Trader yang dapat digunakan untuk menganalisa pergerakan harga. Akan tetapi, Kita sering menemui kesulitan untuk memilih indikator yang sesuai dengan karakteristik pola trading pribadi. Padahal dibutuhkan indikator yang mampu menghasilkan signal akurat guna membantu dalam proses pengambilan keputusan. Jika kendala tersebut tidak mampu diatasi, maka Kita dapat menjadi ragu atau bahkan kehilangan momentum transaksi. 38 FuturesMonthly

Cara pengoperasian blink strategy sangat sederhana. Yakni hanya dengan menunggu signal yang ditunjukkan oleh warna, baik warna candlestick, Heikin Ashi maupun Inverse Fisher. Seperti namanya, Blink Strategy hanya menunggu candlestick berwarna Blue (biru) atau Pink (merah muda) serta konfirmasi dari indikator Heikin Ashi dan Inverse Fisher. Strategi ini dapat digunakan pada pasar foreign exchange dan XAUUSD (emas) dengan time-frame 15 menit. Skenario Open Buy : - Candlestick berwarna Blue (biru), memotong Heikin Ashi ke atas dan berwarna biru. Sementara Inverse Fisher berada di bawah 0% dan berwarna biru.

Pondasi blink strategy dibangun dari kombinasi antara pengembangan indikator Heikin-Ashi dan Inverse Fisher transform RSI


Trading Strategy Skenario Open Sell : - Candlestick berwarna pink (merah muda), memotong Heikin Ashi ke bawah dan berwarna merah. Sementara Inverse Fisher berada di bawah 0% dan berwana kuning.

Strategi ini dapat digunakan pada pasar foreign exchange dan XAUUSD (emas) dengan time-frame 15 menit

Stop Loss : Ketika candlestick, Heikin Ashi, dan Inverse Fisher menunjukkan signal yang berlawanan (perubahan warna candlestick dan perpotongan Heikin Ashi serta inverse Fisher berlawanan arah) Kelemahan : Apabila sideways trend, keuntungan yang dihasilkan tidak maksimal dan bersifat momentum. Selamat Mencoba! Untuk mendapat keterangan lengkap tentang indikator di atas, silahkan mengirimkan email ke:

Sumber Grafik 1: Monex Trader

research_monex@mifx.com dengan subject: indi-blink.

Sumber Grafik 2: Monex Trader

FuturesMonthly

39


Automated Trading Albertus Christian

Senior Research and Analyst Monex

Strategi Robot Jawara Saya yakin bahwa Anda terbiasa mengandalkan strategi yang terdiri dari beberapa indikator sekaligus. Bahkan terkadang jumlahnya bisa lebih dari 3 indikator, baik indikator custom kompeks maupun neural networks. Saya juga yakin kalau Anda berpikir bahwa strategi-strategi tersebut akan bisa mendatangkan profit optimal. Mengingat strategi Anda dirancang supaya terlihat luar biasa dengan pemakaian indikator canggih tersebut.

J

ika Anda memang memiliki keyakinan seperti itu dalam pikiran Anda, maka Saya mengucapkan selamat! Terutama untuk kegagalan Anda meramu strategi robot jawara di suatu kompetisi. Saya berani jamin hasil yang didapat akan sangat bervariasi. Dari sisi profit, Anda akan meraup keuntungan untuk sesaat, sebelum akhirnya merugi seiring perjalanan market. Atau bahkan robot Anda tidak akan membuka posisi karena terlalu banyak dipasang filter, sehingga gagal mengambil peluang yang ada di pasar. Intisari dari asumsi di atas hanya satu: ‘karakteristik trading terbaik tidak harus dibangun dari strategi yang rumit dan kompleks’. Pernyataan Saya seharusnya tidak mengejutkan, karena dalam trading, sistem money management-lah yang sebenarnya lebih berperan menghasilkan statistik lebih baik. Pada artikel kali ini akan dibahas betapa Anda tidak dapat menghasilkan strategi, yang memiliki Profit Factor tinggi maupun Sharpe Ratio yang baik, tanpa pengelolaan sistem money management secara matang. Fakta yang memperkuat asumsi tersebut terlihat pada kompetisi robot trading internasional yang diselenggarakan oleh Metaquotes sejak tahun

40 FuturesMonthly

2006. Berapa banyak Robot yang tidak menggunakan sistem terlalu rumit justru bisa meraih posisi 3 besar pada kompetisi tersebut. Padahal robot-robot itu hanya menggunakan strategi sistem yang sederhana dengan style trend-following. Namun strategi itu justru ampuh untuk meraup untung besar dari pergerakan yang kuat.

Mengapa bisa terjadi hal demikian?

Maybe sounds a little bit nonsense. Seorang pakar trading terkenal mengatakan, “memahami manajemen resiko adalah fondasi utama sebelum melakukan trading jangka panjang�. Manusia cenderung terfokus pada analisa pasar. Berbagai metode dikembangkan untuk mengidentifikasi tren, support dan resistance. Termasuk dengan menggunakan indikator rumit atau melihat pola-pola tertentu. Ketika Anda terlalu banyak meng-eliminasi peluang yang ada di market, maka volatilitas harga akan meninggalkan Anda di belakang. Solusi dari kendala tersebut cukup jelas, yakni hindari penggunaan strategi yang terlalu kompleks dan jangan ragu untuk mengikuti tren di market. Penggunaan sebuah sistem sederhana berdasarkan crossing MA bisa jauh lebih efektif dibanding pemakaian sistem Expert Advisors (EA) yang kompleks. Sepanjang disertai oleh pengelolaan money management yang baik pula. Tidak lupa, Anda perlu menganalisa karakteristik suatu robot trading secara statistik untuk mengetahui peningkatan balance. Perhatikan juga Profit Factor serta Sharpe Ratio dari parameter terbaik EA saat melakukan pengujian di Strategy Tester. Sebagai penutup, Saya akan mengutip hasil review strategi terbaik pada Automated Trading Championship

Memahami manajemen resiko adalah fondasi utama sebelum melakukan trading jangka panjang.


Automated Automated Trading Trading

antara tahun 2006–2011 dari website http:// championship.mql4.com/. Semoga Anda dapat belajar sesuatu dari tabel di bawah ini:

Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa sebenarnya penggunaan strategi trading trend following memperbesar peluang untuk menjadi jawara kompetisi robot trading. Mengingat profit bisa didapat jika ada pergerakan yang kuat.

hindari penggunaan strategi yang terlalu kompleks dan jangan ragu untuk mengikuti tren di market.

FuturesMonthly

41


Investment Clinic Iswardi Lingga

Senior Education Monex

Trading Dengan Elliott Wave - 3 Pada edisi terdahulu, Kita telah membahas pola harga terpenting dalam Elliott Wave, yakni Impulse Wave. Pola ini merupakan bagian dari motive wave. Diagonal Wave

Dalam banyak kasus pergerakan harga, Kita sering menemukan pola harga triangle. Triangle umumnya terbentuk dalam fase konsolidasi, sideway atau koreksi, yang tidak bergerak senada dengan tren utamanya. Namun dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, triangle kadang terbentuk sesuai dengan arah tren utama. Triangle yang bergerak dan tetap membentuk tren utama inilah yang dikenal dengan terminal atau diagonal wave. Pada awalnya, Elliott hanya menyatakan diagonal wave terjadi pada motive wave 5 atau wave C pada corrective wave dan disebut dengan ending diagonal. Namun belakangan, Robert R. Prechter Jr., (yang berjasa mempublikasikan kembali Elliott Wave) mengajukan penambahan leading diagonal setelah menemukan banyak bukti pendukung. Ia melihat bahwa diagonal wave juga terjadi pada wave 1 (awal pergerakan motive wave) atau pada wave A (awal pergerakan corrective wave). Masing-masing diagonal memiliki ciri khas tersendiri.

Leading diagonal (5-3-5-3-5) 1. Merupakan awal dari pergerakan motive wave; wave 1 pada impulse atau wave 1 dari wave A pola koreksi zigzag. 2. Leading diagonal secara keseluruhan bergerak 5 gelombang dengan formasi 5-3-5-3-5. 3. Wave 1, 3 dan 5 dalam leading diagonal harus juga berbentuk motive wave. 4. Wave 4 overlap dengan wave 1.

Ending diagonal (3-3-3-3-3) Gelombang harga yang membentuk segi tiga (triangle), pada wave 5 dari motive wave yang lebih besar. Berbeda dengan leading diagonal yang terbentuk pada awal motive wave dan memiliki formasi 5-3-5-3-5. Gambar 11, memberikan ilustrasi konsep ending diagonal, pada uptrend maupun downtrend. Di bawah ini adalah karakteristik ending diagonal: 1. Merupakan akhir dari pergerakan motive wave; wave 5 pada impulse atau wave C dari pola koreksi; Zigzag, Flat dan Irregular. 2. Ending diagonal secara keseluruhan bergerak 5 gelombang dengan formasi 3-3-3-3-3. 3. Seluruh komponen wave 1, 2, 3, 4 dan 5 dalam

diagonal wave juga terjadi pada wave 1 atau pada wave A

42 FuturesMonthly


Investment Investment Clinic Clinic

Koreksi dalam prinsip Elliott Wave berlaku untuk dua arah ending diagonal bergerak 3 gelombang, dan tidak satupun membentuk impulse. 4. Wave 4 overlap dengan wave 1.

Corrective Wave

Memahami dan mengaplikasikan pola-pola koreksi adalah fitur tersulit dalam prinsip-prinsip Elliott Wave. Elliott sendiri menyatakan penguasaan terhadap materi

ini akan meningkatkan keuntungan trading seseorang secara signifikan. Koreksi dalam prinsip Elliott Wave berlaku untuk dua arah; ketika harga berada dalam uptrend, koreksi berarti bergerak turun. Dan ketika harga berada dalam downtrend, koreksi berarti harga bergerak naik. Secara umum, koreksi hanya terbagi dalam 3 bagian; Zigzag, Flat dan Triangle, masing-masing terbentuk dalam jangka waktu yang berbeda. Demikian strategi trading kali ini. Pada edisi Futures Monthly berikutnya, Kita akan membahas komponen Diagonal Wave lain, yaitu zig-zag, flat dan triangle. Saran dan tanggapan dapat dikirim ke: education@mifx.com

FuturesMonthly

43


Fundamental Analysis Azhar Fauzi Noor

Research and Analyst Monex Medan

NEW HOME SALES Sumber Frekuensi Waktu Rilis

Di Amerika Serikat (AS), memiliki sebuah kendaraan roda empat mungkin hal biasa bagi warga. Tetapi mereka yang memiliki rumah baru layak disebut sejahtera. Idiom tersebut bisa menggambarkan betapa penting peran data sektor perumahan/ properti terhadap makroekonomi AS.

S

elalu ada berita seputar sektor perumahan setiap bulannya. Mulai dari jumlah izin pembangunan, data penjualan rumah bekas, pengeluaran kontruksi hingga indikator yang akan Kita bahas kali ini, New Home Sales (Penjualan Rumah Baru). Masingmasing data dihitung berdasarkan sudut pandang berbeda tetapi semuanya sangat penting untuk dimengerti. Serupa dengan laporan Housing Start dan Consumer Spending, angka penjualan rumah baru juga bisa menjadi tolok ukur pertumbuhan ekonomi Amerika. Sebagai perbandingan, Existing Home Sales lebih terfokus pada sehat atau tidaknya kondisi keuangan konsumen berdasarkan parameter shopping mood. Jika Existing Home Sales turun, maka pasar bisa dikatakan kontraksi, meski terbatas. Di samping itu, indikator lebih bersifat perkiraan karena data baru dihitung jika transaksi sudah resmi terjadi. Proses ini dapat memakan waktu beberapa bulan sejak kontrak jual beli dibuat. Berbeda dengan data di atas, rilis angka penjualan rumah baru patut dicermati karena proyeksi ekonomi ke depan dihitung berdasarkan kontrak jual beli yang terjadi saat ini. Sebagai contoh: Pak Surya

44 FuturesMonthly

: National Association of Realtors (www.realtors.org) : Setiap Bulan : Pekan Ke-empat pukul 10:00 (ET)

baru saja menandatangani perjanjian pra-kontrak atas pembelian rumah baru. Dari kesepakatan itu, asumsikan bahwa Pak Surya pasti jadi membeli rumah tersebut di masa datang. Dengan demikian, sebuah rumah saat ini dinyatakan sudah terjual. Laporan tersebut akan direspon sektor bisnis dan ekonomi AS dengan positif. Mengapa demikian? Semata karena kondisi sektor perumahan yang kondusif akan memancing berbagai bentuk investasi susulan, seperti lapangan kerja, maupun tingkat pengeluaran dan produksi. Developer akan lebih semangat mencari pinjaman untuk biaya konstruksi, termasuk pembelian bahan material lain seperti rangka kayu, kaca, kabel, beton, pipa dan lain sebagainya. Pengembang juga akan menyerap pekerja terampil untuk membangun fasilitas hunian baru. Sebagai tambahan, harga rumah baru cenderung lebih mahal dibanding harga rumah yang sudah ada karena developer menyertakan banyak fasilitas baru yang lebih modern dibanding fasilitas hunian sebelumnya. Lalu saat pembeli mulai menempati rumah barunya, maka terjadi perputaran konsumsi rumah tangga untuk kebutuhan penunjang, seperti furnitur dan perabot rumah tangga dalam 12 hingga 18 bulan ke depan. Terdapat satu lagi alasan penting mengapa New Home Sales menjadi perhatian pelaku industri keuangan? Jawabannya karena rumah adalah kebutuhan pokok yang menghabiskan jumlah pengeluaran tertinggi dibanding kebutuhan hidup lain. Oleh karena itu, kinerja New Home Sales berbanding lurus dengan angka Consumer Spending (belanja konsumen). Jika minat beli rumah baru mulai berkurang, maka perlambatan sektor properti dapat memicu stagnasi ekonomi. Bank akan mulai mengurangi, atau bahkan mempersulit, persetujuan kredit properti dengan alasan pinjaman


FundamentalAnalysis Analysis Fundamental

kinerja New Home Sales berbanding lurus dengan angka Consumer Spending (belanja konsumen rentan terkendala payback period dari developer. Tanpa kecukupan modal, investasi hunian baru akan jatuh hingga turut menekan permintaan bahan bangunan, peralatan dan pekerja konstruksi. Pada fase ini, efek kelesuan mulai dirasakan oleh masyarakat secara perlahan namun pasti. Dampak Data terhadap Produk Investasi

Obligasi

Penjualan rumah baru cenderung berdampak besar terhadap pasar investasi pendapatan tetap (fixed income). Selama periode pertumbuhan ekonomi kuat maka permintaan rumah baru pasti meningkat. Hal ini tentu akan menyalakan alarm inflasi sehingga harga obligasi tertekan. Di sisi lain, jika ekonomi berada dalam

fase resesi, maka suku bunga dipatok rendah. Pebisnis properti akan kembali giat mempromosikan penjualan rumah baru sehingga akselerasi pertumbuhan sektor perumahan bisa sangat cepat. Pada iklim suku bunga rendah, obligasi tentu menjadi pilihan investasi yang menarik.

Dollar Pedagang di pasar mata uang tidak menunjukkan respon besar terhadap rilis data penjualan rumah baru. Tidak banyak korelasi antara kinerja penjualan rumah baru dan perubahan nilai tukar dolar. Saham

Tujuan utama dari bisnis adalah profit. Investor akan melihat data penjualan rumah baru sebagai peluang. Angka penjualan rumah baru yang positif akan mendongkrak nilai beberapa saham, dan demikian pula sebaliknya. Indeks rata-rata Dow Jones juga naik saat data New Home Sales dirilis positif (grafik 1).

Grafik 1: Dow Jones Index (Sumber: Monex Trader)

FuturesMonthly

45


Trading Rule

USD/CHF Product USD/CHF Specification Contract Size 100.000 Mata Uang Minimum Fluctuation 0.01 MARGINS Necessary Margin US$1000 / Lot Fee $ 15 / Lot / Side Spread Market Price Trading Hours 05.00 WIB – 03.30 WIB (Summer), 05.00 WIB -04.30 WIB (Winter) Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000 Contoh transaksi Seorang nasabah membeli USD/CHF sebanyak 1 lot di harga 0.9100 1. Jika USD/CHF menguat ke harga 0.9200 dan nasabah berhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut. Perhitungan transaksi: P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x kontrak x lot Harga Jual = (0.9200 – 0.9100) x 100.000 x 1 lot 0.9200 = US$ 1086.9565 Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp.10.869.565 2. Jika ternyata USD/CHF mengalami pelemahan dan nasabah sudah menempatkan stop loss atau membatasi kerugian di level 0.9050. Perhitungan transaksi: P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x lot Harga Jual = (0.9050 – 0.9100) x 100.000 x 1 lot 0.9050 = - (US$ 552.4861) Maka kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 5.524.861 *Perhitungan di atas tidak termasuk komisi

National Holiday November 2011 23 Emperor’s Birthday Country Christmas’s Eve Trading will close at 15:45 NZ Time Country 25 Christmas Day Country 26 The first weekday after Christmas Day Country St Stephen’s Day Country National Leave Country 27 The second weekday after Christmas Day Country Boxing Day Country 30 Exchange Holiday Country Half Day Trading Country New Year’s Eve Trading will close at 15:45 NZ Time Country 31 Exchange Holiday Country

46 FuturesMonthly

: Japan : New Zealand : South Korea, Indonesia : Hong Kong, New Zealand, Australia, Germany, UK, Canada, US : Swiss : Indonesia : Hongkong : New Zealand, Australia, Germany, UK, Canada : South Korea : Japan : New Zealand : Japan


Central Bank Interest Rate Outlook Dwi Aviono P

Research and Analyst Monex Bandung

Central Bank

Last Meeting

10 November 2011/changed (perubahan terakhir pada 10 November 2011: 25 bps cut

Next Meeting

OutLook

8 Desember 2011

Penurunan ini disebabkan BI masih meyakini inflasi berada di bawah 5%. Selama sasaran inflasi yaitu 5%±1% pada tahun 2011 dan 4,5%±1% pada tahun 2012 tercapai, maka kenaikan suku bunga masih bisa ditahan. Inflasi IHK pada Oktober 2011 tercatat sebesar 0.12% (mtm) atau 4,42% (yoy). Lebih rendah dari periode sebelumnya

Bank Indonesia (BI) 6.0%

2 November 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 16 Desember ‘08: 75 bps cut)

13 Desember 2011

Federal Reserve (The Fed) 0.0%-0.25%

8 Desember 2011

10 November 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 5 Maret ‘09: 50 bps cut)

8 Desember 2011

15 September 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 11 Desember ‘08: 50 bps cut)

15 Desember 2011

SNB terus akan menargetkan tingkat suku bunga rendah, di samping menetapkan nilai tukar di kisaran 1.20 per euro pada tgl 6 September 2011 lalu untuk menjaga kestabilan ekonominya.

31 Oktober 2011/ changed (perubahan terakhir pada 31 Oktober ‘11,25 bps hike)

5 Desember 2011

Bill Evans, Kepala Ekonom WestPac mengatakan bahwa siklus pelonggaran lanjutan masih akan terjadi dengan penurunan total 100 basis poin sampai bulan Februari 2012.

20 Desember 2011

Kebijakan yang diutamakan pada saat ini adalah program pembelian aset daripada mengubah tingkat suku bunga untuk memulihkan ekonomi dari dampak gempa bumi dan tsunami bulan Maret lalu.

6 Desember 2011

Kebijakan mempertahankan tingkat suku bunga di level ini diperkirakan masih akan berlanjut sepanjang sisa tahun ini, tahun depan bahkan hingga 2013, demikian kata Derek Holt, Wakil Presiden Scotia Capital di Toronto.

Bank of England (BOE) 0.50%

Swiss National Bank (SNB) 0.25%

Bank of Japan (BOJ) 0.10%

Bank of Canada (BOC) 1%

15 November 2011/unchanged (perubahan terakhir pada 19 Desember ‘08: 20 bps cut)

25 Oktober 2011/ unchanged (perubahan terakhir pada 8 September 2010: 25 bps hike)

26 Oktober 2011/ unchanged (perubahan terakhir pada 10 Maret 2011: 50 bps cut) Reserve Bank of New Zealand 2.5 %

Melihat langkah berani dari Draghi sebagai Sebagai Gubernur Bank Sentral Eropa yang baru, Howard Archer Ekonom senior Eropa di HIS Global Insight memperkirakan pemotongan suku bunga lanjutan dapat saja terjadi dalam beberapa bulan ke depan, apabila pemotongan kali ini memberikan efek yang cukup signifikan terhadap pasar.

3 November 2011 / changed (perubahan terakhir pada 3 November ‘11: 25 bps cut) European Central Bank (ECB) 1.25%

Reserve Bank of Australia (RBA) 4.5%

FOMC akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah 0-0.25 minimal sampai dengan tahun 2013. Kebijakan Operation Twist sebesar $400 miliar dengan menukarkan hutang jangka pendek ke jangka hutang panjang semakin meneguhkan kebijakan ini.

7 Desember 2011

Dalam 3 bulan ke depan komite tetap akan mempertahankan suku bunga di level sekarang dengan cara menambahkan program pembelian aset sebesar £75 miliar menjadi total £275 miliar.

Dengan mengacu ancaman inflasi akan terjadi pada jangka menengah jika tetap mempertahankan suku bunga di level ini dalam waktu yang lama, maka ke depan keumungkinan suku bunga akan dinaikan untuk mencegah hal itu, menurut Paul Bloxham, Chief Economist HSBC Global Research.

FuturesMonthly

47


Global Economic Calendar Adityawarman

Assistant Research & Education Monex Surabaya

December 2011 DATE

48 FuturesMonthly

TIME (WIB)

DATA

PREVIOUS


FuturesMonthly

49


Mr. Smart Invesment Johannes Ginting Head of Education Monex

Emas Online

Kantor Cabang Monex Jakarta

Bogor

Surabaya

Batam

Semarang

Monex Ravindo Menara Ravindo Lt. 8 Jl. Kebon Sirih Kav. 75, Jakarta 10340 Ph : (021) 315 0607 Fax : (021) 391 8866 Email : sales.ho@mifx.com

Monex Bogor Jl. Raya Pajajaran 1 Ruko V - Point Blok ZL, Bogor 16142 Ph : (0251) 833 4847 Fax : (0251) 831 9610 Email : sales.bgr@mifx.com

Monex Surabaya Gedung Graha Pena Lt.19 Jl. Ahmad Yani 88, Surabaya 60234 Ph : (031) 827 1188 Fax : (031) 827 1177 Email : promotionsby@mifx.com

Monex Batam Jl. Pembangunan Ruko Penuin Center Blok RB No. 3, Batam 29432 Ph : (0778) 450 734, 450 735 Fax : (0778) 450 656 Email : sales.btm@mifx.com

Monex Semarang Candi Plaza Building Ground Floor Jl. Sultan Agung No. 90 - 90A Semarang 50252 Ph : (024) 850 2121 Fax : (024) 850 2112 Email : sales.semarang@mifx.com

Monex Hayam Wuruk Menara Ravindo Lt. 12 Jl. Kebon Sirih Kav. 75, Jakarta 10340 Ph : (021) 3190 2626 Fax : (021) 3190 3322 / 3190 2525 Email :sales.hayamwuruk@mifx.com

Bandung Monex Dago Jl. Ir. H. Juanda No. 70 Bandung 40132 Ph : (022) 250 5770 Fax : (022) 253 4519 Email : sales.bdg@mifx.com

Monex Sudirman Wisma Keiai Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 3 Jakarta 10220 Ph : (021) 572 2345 Fax : (021) 572 4066 Email : sales.kyoei@mifx.com

Monex Paskal Paskal Hyper Square B-42 Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27 Bandung 40181 Ph : (022) 860 61 000 Fax : (022) 860 61 002 Email : sales.bdg@mifx.com

Monex Menara Salemba Menara Salemba Lt.9 Jl. Salemba Raya No.5 Jakarta Pusat 10440 Ph : (021) 3984 0292 Fax : (021) 3900 561 Email : sales.menarasalemba@mifx.com

Medan

Monex Bintaro Jl. Cut Mutia No. 38 BintaroJaya Sektor VII Tangerang Selatan 15224 Ph : (021) 7486 2929 Fax : (021) 7486 1729 Email : sales.bintaro@mifx.com Monex Kelapa Gading Plaza Kelapa Gading Inkopal Jl. Boulevard Barat Raya Blok.C12B Kelapa Gading, Jakarta 14350 Ph : (021) 4585 1305 Fax : (021) 4585 1552 Email : sales.kg@mifx.com

50 FuturesMonthly

Monex Medan Uni Plaza Building West Tower, 2nd Floor Jl. MT. Haryono A-1 Medan 20231 Ph : (061) 453 1015 Fax : (061) 453 1025 Email : sales.medan@mifx.com

Cirebon

Pontianak

Monex Cirebon Jl. Kesambi Raya Ruko Kesambi Regency KR.7, Cirebon 45134 Ph : (0231) 233 010 / 206 971 Fax : (0231) 207 786 Email : sales.crb@mifx.com

Monex Pontianak Komplek Pontianak Mall Blok D 9-10 Jl. Teuku Umar, Pontianak 78117 Ph : (0561) 764 111 / 765 333 Fax : (0561) 743 980 Email : sales.pontianak@mifx.com

Purwokerto

Yogyakarta

Monex Purwokerto Ruko Permata Hijau No. 10 A Jl. Dr. Angka Purwokerto 53115 Ph : (0281) 622 502 Fax : (0281) 628 011 Email : sales.pwt@mifx.com

Monex Yogyakarta Jl. Magelang km 6.2 Yogyakarta 55184 Ph : (0274) 623 168 Fax : (0274) 623 352 Email : sales.jogja@mifx.com

Tegal Monex Tegal Komplek Nirmala Square Blok C No. 6 Jl. Yos Sudarso, Tegal 52121 Ph : (0283) 320 750 Fax : (0283) 320 794 Email : sales.tgl@mifx.com

Solo Monex Solo Jl. Slamet Riyadi No. 312 Solo 57141 Ph : (0271) 7650 777 Fax : (0271) 7651 555 Email : sales.solo@mifx.com

Denpasar Monex Bali Jl. Teuku Umar No. 188 Denpasar 80113 Ph : (0361) 223 000 Fax : (0361) 248 950 Email : sales.denpasar@mifx.com




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.