Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
BUKU PANDUAN
PENG-INPUT-AN DATA GEOSPASIAL Direktorat Jenderal Cipta Karya
John Philip Yosua Badawi 199102172019031007 Teknik Penyehatan Lingkungan
Kata Pengantar Puji Syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penyusun bisa menyelesaikan “Buku Panduan Peng-input-an Data Geospasial� ini. Penyusunan panduan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas data geospasial dalam aplikasi e-monitoring sehingga mendukung penyelenggaraan data geospasial di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Kami menyadari bahwa penyusunan panduan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penyusun mengharapkan masukan untuk pengembangan dan penyempurnaan panduan ini. Semoga panduan ini bermanfaat untuk seluruh pihak yang memerlukan. Jakarta ,
September 2019 Penyusun
i
Pembinaan Pengelolaan Data Geospasial Kepada Petugas Balai Prasarana Permukiman Wilayah
ii
Latar Belakang Sesuai dengan Permen PUPR No. 25 tahun 2014 Data Geospasial merupakan data mengenai lokasi geografis, dimensi, atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam, dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada atau di atas permukaan bumi. Kebijakan Satu Peta (KSP) merupakan program yang menjadi upaya dari pemerintah untuk mengatasi berbagai permasalahan, mulai dari perencanaan pembangunan, penyediaan infrastruktur, penerbitan izin dan hak atas tanah serta kebijakan nasional lainnya yang mengacu pada satu data geospasial yang akuntabel. Berdasarkan Perpres. 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta, Direktorat Jenderal Cipta Karya sudah menyusun 4 (empat) IGT (TPA, IPAL, IPLT, dan SPAM). Sampai saat ini, masih terdapat permasalahan pada peng-input-an data di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya yaitu rendahnya kepatuhan petugas dalam melakukan peng-input-an data geospasial, dan belum akuratnya koordinat data geospasial yang dimasukan dalam e-monitoring. Oleh karena itu, tujuan dari dibuatnya buku panduan ini adalah untuk meningkatkan kualitas data geospasial dalam aplikasi e-monitoring sehingga mendukung penyelenggaraan data geospasial di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Panduan ini berisi informasi praktis dari proses pengambilan data sampai penginputan data koordinat ke e-monitoring. Masih banyak fungsi dari tiap langkah di dalam panduan yang bisa di eksplorasi lebih jauh sesuai dengan kondisi kegiatan. Panduan ini lebih berfokus pada “hulu� Kegiatan Pengelolaan Data Geospasial, keakuratan data pada tiap lokasi kegiatan sangat diperlukan untuk menjamin akuntabilitas Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagai penyelenggara infrastruktur bidang permukiman. Setelah seluruh Data Geospasial akurat akan mempermudah pemanfaatan Data.
iii
Daftar Isi Kata Pengantar Latar Belakang Daftar Isi Bisnis Proses Kegiatan Do’s and Dont’s Pengambilan Data Menggunakan GPS Navigasi Cara Pengaturan dan Penggunaan GPS Navigasi Tipe Garmin Cara Pengambilan Data di Lapangan Transfer Data dari GPS ke Komputer Pengecekan Titik Koordinat Melalui Aplikasi ArcGis Pengecekan Titik Koordinat dengan Peta RBI dan Citra Satelit Input Data Koordinat pada E-Monitoring Penyiapan Data Koordinat Input Data Lapangan pada Aplikasi E-Monitoring Contoh Pemanfaatan Data Geospasial Tampilan Hasil Input pada E-Monitoring
i iii iv 1 2 4 5 7 9 10 11 13 14 14 15 16
iv
BISNIS PROSES KEGIATAN
Data yang diambil merupakan titik koordinat pada setiap kegiatan, pengambilan data dilakukan sebelum masa pelaksanaan, saat penyusunan ADK RKA-K/L, dan diperlukan sebagai salah satu syarat dalam Readiness Criteria
START
Pemanfaatan Data Data di E-monitoring dapat dimanfaatkan oleh seluruh unit kompetensi maupun Balai PPW di lingkungan Ditjen Cipta Karya
STAGE 05 Setelah dilakukan Pengecekan Titik Koordinat, Seluruh Data Koordinat tersebut wajib diverifikasi oleh pejabat yang berwenang (Kasatker/ PPK) sebelum diinput ke dalam E-monitoring
Pemindahan Data Data koordinat yang berasal dari survei GPS dipindahkan ke ArcGis
STAGE 02
STAGE 03 STAGE 01 Pengambilan Data Pengambilan data berupa titik koordinat menggunakan GPS Navigasi
Pengecekan Titik Koordinat Proses pengecekan bertujuan untuk meningkatkan kualitas mutu dan akuntabilitas data
STAGE 04 Peng-input-an Data Melakukan penginput-an data hasil pengecekan ke E-monitoring
FINISH
Contoh Pemanfaatan : • Pembuatan Profil • Pengecekan Lokasi • Pelaporan Percepatan Kebijakan Satu Peta • Masukan untuk Sistem Informasi berbasis GIS • Peta Sebaran Bidang Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada masing-masing Web Balai PPW Ditjen Cipta Karya
01
DO’S AND DONT’S
DO’S • Menggunakan GPS Navigasi (Handheld) • Format degree decimal (hdddo) • Menggunakan peta dasar dari Rupa Bumi Indonesia (RBI) • Berkoordinasi dengan pelaksana yang mengetahui detail lokasi kegiatan • Menyiapkan seluruh aplikasi yang diperlukan dan koneksi internet yang baik • Berkomunikasi dengan Subdit PDSI, Direktorat KIP, Ditjen Cipta Karya apabila mengalami kesulitan di dalam proses peng-input-an data geospasial
DONT’S • Menggunakan GPS pada aplikasi di Handphone • Format degree-minutes-second (hddd0mm’ss.ss’’) • Membawa benda dengan daya magnetis yang kuat saat pengukuran • Melakukan pengukuran pada pukul ±12.00 siang (diusahakan pagi/sore hari) • Melakukan pengukuran dengan kondisi awan yang tebal/mendung • Menggunakan peta dasar dari google map • Melakukan pengambilan data tanpa didampingi pelaksanan di lapangan • Melakukan proses penginputan dengan koneksi internet yang buruk • Menginput data lapangan tanpa ada proses verifikasi ke dalam aplikasi pengolahan data spasial (arcGIS) dengan mengoverlay data lapangan dengan RBI dan Citra Satelit
02
“Saya juga ingin menegaskan bahwa Kebijakan Satu Peta ini sangat penting, sangat mendesak, sangat dibutuhkan, untuk menyatukan seluruh informasi peta yang diproduksi oleh berbagai sektor, berbagai kementerian dan lembaga ke dalam suatu peta secara integratif� Joko Widodo
03
PENGAMBILAN DATA MENGGUNAKAN GPS NAVIGASI
Pemanfaatan GPS Navigasi Handheld dalam Pengambilan Titik Koordinat
04
PENGAMBILAN DATA MENGGUNAKAN GPS NAVIGASI 1.1 Cara Pengaturan dan Penggunaan GPS Navigasi Tipe Garmin
Sebelum melakukan pemetaan dengan menggunakan GPS Navigasi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1.GPS yang digunakan sebagai contoh dalam panduan ini adalah tipe Garmin, penggunaan dengan GPS Navigasi Handheld tipe lain dapat menyesuaikan output dari langkah-langkah yang akan dijelaskan. 2. Nyalakan GPS dengan menekan dan menahan tombol power Utama
di samping kanan GPS. GPS akan menyala dan menampilkan Menu
3. Gambar menunjukkan kekuatan sinyal dari GPS dan jumlah satelit yang diterima. Klik bar hijau untuk menampilkan menu sebaran satelit. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat jumlah minimal satelit yang berwarna hijau pada menu saat melakukan pengukuran adalah 6 satelit. Apabila jumlahnya di bawah itu tidak dianjurkan untuk dilakukan pengukuran.
Gambar 1.1 Tampilan Menu Utama
Gambar 1.2 Menu Sebaran Satelit
05
4. Untuk mengatur datum, spheroid, dan format koordinat yang diinginkan (geografis atau UTM), dapat dilakukan di menu setup > position format. Pilih WGS 84 untuk datum dan spheroid, dan degrees-minutes-second (hdddomm’ss.s�) untuk format koordinat atau decimal degree (hdddo). Pastikan memilih format degree decimal saat tahap ini!
Gambar 1.3-1.5. Pengaturan datum dan titik koordinat
06
PENGAMBILAN DATA MENGGUNAKAN GPS NAVIGASI 1.2 Cara Pengambilan Data Di Lapangan
Tampilkan peta dasar yang dapat diunduh dari http://www.navigasi.net/goptd.php 1. Tampilkan peta (Menu Utama >> Map). Peta akan menunjukkan posisi anda. Di dalam peta berisi informasi jalan, sungai, toponimi, topografi, dan juga data – data yang telah kita download atau upload ke dalam GPS (Waypoints dan Tracks). 2. Tambahkan waypoint (Menu Utama >> Menu Mark Waypoint >> Save and Edit). Koordinat akan disimpan dan kemudian muncul menu editor untuk mengganti nama, foto, simbol, comment, lokasi, elevasi, dan lain – lain.
Gambar 1.6 Tampilan Menu Utama Peta
Gambar 1.7 Langkah menambahkan Waypoint
Gambar 1.8 Langkah menyimpan Waypoint
07
3. Lakukan editing dan perubahan dari titik – titik koordinat (waypoints) yang sudah disimpan (Menu Utama >> Menu Waypoint Manager) 4. Langkah di atas secara khusus merupakan pengukuran untuk mengambil titik koordinat (point). Untuk pengambilan garis atau jalur (polyline), dan luasan area (polygon) digunakan dengan metode tracking yang tidak dibahas pada panduan ini.
Gambar 1.9 Mengatur Informasi pada Waypoint
08
PENGAMBILAN DATA MENGGUNAKAN GPS NAVIGASI 1.3 Transfer Data Dari GPS ke Komputer
Data koordinat yang berasal dari survei GPS biasanya digunakan sebagai masukan untuk berbagai keperluan terkait pemetaan, SIG dan navigasi. Untuk men-download dan meng-upload data dari GPS ke komputer, kita memerlukan aplikasi DNR GPS. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah : 1. Membuka DNR GPS dan mencolokkan kabel data GPS ke PC/Laptop, lalukukan koneksi DNR GPS dengan GPS (GPS >> Find GPS). Jika sudah muncul tulisan merk GPS, berarti GPS sudah terkoneksi dengan DNR GPS. 2. Ambil data dari GPS (Waypoint >> Download). Tunggu hinga muncul kalimat “Download Complete”, lalu klik “OK”. 3. Simpan data dalam bentuk .shp (File >> Save to >> ArcMap >> File). Beri nama file lalu klik “Save”. Tunggu sampai data selesai tersimpan. 4. Buka file tersebut di ARCGIS.
Gambar 1.11 GPS sudah terkoneksi dengan DNR GPS
Gambar 1.12 Data sudah terambil dari GPS.
Gambar 1.13 Penyimpanan data dalam bentuk .shp.
09
PENGECEKAN TITIK KOORDINAT MELALUI APLIKASI ARCGIS
Penggunaan Aplikasi ArcGIS oleh Petugas
10
PENGECEKAN TITIK KOORDINAT MELALUI APLIKASI ARCGIS 2.1 Pengecekan Titik Koordinat dengan Peta RBI dan Citra Satelit
Data dari GPS lazim disimpan dalam format GPX. File GPS dapat digunakan untuk menggambarkan waypoints, routes dan tracks. Agar file GPX dapat dibaca ArcGIS, maka file tersebut harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam format shapefile dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Buka Program ArcGIS >> ArcMap. 2. Klik thumbnail Search pada Menu Bar kanan, ketik GPX. Pilih GPX To Features (Conversion). GPX to Features dapat juga dipilih dari ArcToolBox pada Menu Bar Kanan >> Conversion Tools >> From GPS 3. Browse untuk mengganti input File ke GPX File dan browse untuk menyimpan Output file dalam bentuk shapefile (.shp) >> Kik OK
Gambar 2.1 Memilih GPX dalam arctoolbox Gambar 2.2 Menambahkan file .shp hasil konversi
11
5. Add data Batas Wilayah Administrasi RBI (pastikan aplikasi terhubung dengan koneksi internet yang baik) 6. Add Basemap dengan pilihan imagery (Citra Satelit)
Gambar 2.3 Menambahkan Basemap Wilayah Administrasi
Gambar 2.4 Memilih Map dengan Tampilan Imagery
Gambar 2.5 Mencocokan Titik Koodinat dengan Lokasi di Lapangan
12
INPUT DATA KOORDINAT PADA E-MONITORING
Penginputan Data Koordinat oleh Petugas E-monitoring
13
INPUT DATA KOORDINAT PADA E-MONITORING 3.1 Input Data Lapangan Pada Aplikasi E-monitoring
1. Siapkan data hasil pengukuran koordinat yang telah diverifikasi melalui ArcGis dan telah divalidasi oleh Pejabat yang Berwenang (Kasatker/PPK) 2. Pada fungsi pemasukan koordinat di aplikasi E-Monitoring, pemasukan data koordinat menggunakan Format Desimal : Format Desimal (Degree Decimal pada GPS)
3.2 Input Data Lapangan pada Aplikasi E-monitoring
1. Menu input koordinat dengan Format Desimal pada Aplikasi E-Monitoring. Pada menu ini, perhatikan ada Latitude dan Longitude 2. Pengisian Latitude diawali dengan tanda direction (+ atau -) kemudian isi koordinat tanpa spasi. Misal : -6.3056586, maka pengisian pada emon menjadi : -006.3056586. Begitu pula dalam pengisian Longitude. Jangan Tertukar dalam pengisian Latitude dan Longitude !! Saat ini penginputan data koordinat kegiatan di e-mon hanya mengakomodir titik (point) X,Y (latitude Dan longitude). ke depan sedang dikembangan untuk mengakomodir kegiatan dalam bentuk jaringan (polyline) dan luasan (polygon)
Gambar 3.1 Tampilan utama Aplikasi E-monitoring
Gambar 3.2 Interface Peng-input-an titik koordinat
Gambar 3.3 Interface Peng-input-an titik koordinat
14
CONTOH PEMANFAATAN DATA GEOSPASIAL
Pemanfaatan Data Geospasial pada Geoportal Cipta Karya
15
CONTOH PEMANFAATAN DATA GEOSPASIAL 4.1 Tampilan Hasil Input pada E-monitoring
Berikut ini adalah contoh tampilan hasil input pada E-Monitoring pada menu “Daftar Foto Paket Pekerjaan TA. 2018 Kegiatan Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi D.I. Yogyakarta�. Data koordinat tersebut diimplementasi ke dalam Geoportal Ciptakaya, untuk membuat peta sebaran. Peta Sebaran berupa informasi tematik bisa ditentukan tergantung dari jenis kegiatan, pada contoh dapat dilihat merupakan Peta Sebaran Lokasi PKP Reguler dan Strategis
Gambar 3.2 Interface Peng-input-an titik koordinat
Gambar 4.1 Tampilan Daftar Foto Paket Kegiatan Pada E-monitoring online
Gambar 4.2 Tampilan Peta Sebaran Loksi PKP Pada Geoportal Ciptakarya
16
Peta Sebaran Lokasi Kegiatan tersebut dapat digunakan juga untuk tampilan informasi pada halaman Web masing-masing Balai PPW, seperti contoh. Selain contoh, masih banyak pemanfaatan yang bisa dilakukan dengan data geospasial seperti untuk membuat Buku Profil, Laporan Progres Pekerjaan, Peta Sebaran, ataupun masukan untuk sistem informasi berbasis GIS. Oleh karena itu keakuratan data geospasial saat proses penginput-an sangat diperlukan.
Gambar 4.3 Tampilan Peta Sebaran pada halaman web Balai PPW
17
Contoh Pemanfaatan : Peta Sebaran Lokasi SPAM Strategis
18