Panduan Manajemen Data Audiovisual

Page 1

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Panduan Manajemen Data Audiovisual Bidang Pembangunan Infrastruktur Permukiman melalui SSS Direktorat Jenderal Cipta Karya

Gabby Utchka 199507092019032008 Teknik Tata Bangunan dan Perumahan



Kata Pengantar Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala yang telah diberikan-Nya sehingga Tim Penyusun dapat menyelesaikan panduan berjudul “Manajemen Data Audiovisual Bidang Pembangunan Infrastruktur Permukiman melalui Sistem Sinkronisasi Server (SSS)�. Penyusunan panduan ini berkenaan dengan upaya Optimalisasi Sistem Sinkronisasi Server sebagai Media Pertukaran Data Audiovisual di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Dengan harapan panduan ini dapat memberi kontribusi dalam rangka meningkatkan efektifitas pertukaran data sekaligus meningkatkan kualitas data audiovisual itu sendiri. Kami menyadari bahwa penyusunan panduan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penyusun mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan panduan ini. Akhir kata semoga panduan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, September 2019

Penyusun



Latar Belakang Data Audiovisual merupakan data dan informasi berupa komponen suara (audio) dan komponen gambar (visual) yang meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan serta menampilkan unsur gambar yang bergerak. Data Audiovisual bermanfaat untuk mengetahui lokasi proyek beserta lingkungan di sekitarnya, mendokumentasikan proses konstruksi, menunjukkan hasil pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan, serta memberikan gambaran pemanfaatan infrastruktur. Data Audiovisual Bidang Pembangunan Infrastruktur Permukiman disampaikan sebagai bentuk pertanggungjawaban publik dari penggunaan anggaran. Data tersebut digunakan dalam bentuk pelaporan E-Monitoring, bahan informasi pimpinan, panel informasi peresmian, buku visual infrastruktur, buku hasil pembangunan, publikasi pada website hingga video dokumenter di videotron. Pada praktiknya, penyelenggaraan dan pengelolaan Data Audiovisual Bidang Pembangunan Infrastruktur Permukiman masih belum dilakukan secara maksimal ditinjau dari masih adanya permintaan data secara manual dikarenakan berbagai penyebab seperti tidak aktualnya data, irelevansi dengan data literal, hingga rendahnya kualitas data. Dalam mengoptimalkan penyelenggaraan dan pengelolaan Data Audiovisual Bidang Pembangunan Infrastruktur Permukiman, diperlukan upaya-upaya perbaikan dimulai dari standardisasi output dari tiap-tiap data yang dilaporkan, hingga tata cara pertukaran data dengan menggunakan Sistem Sinkronisasi Server(SSS). Berangkat dari hal tersebut, disusunlah “Panduan Manajemen File Data Audiovisual Bidang Pembangunan Infrastruktur Permukiman melalui SSS� sebagai upaya peningkatan kualitas data dengan pemanfaatan sistem informasi untuk meningkatkan akuntabilitas.



Daftar Isi Kata Pengantar ........................................................................................................................................i Latar Belakang........................................................................................................................................ii Daftar Isi ...................................................................................................................................................iii I. Mengenal Data Audiovisual..........................................................................................................1 Apa itu Data Audiovisual? .....................................................................................................2 Jenis Data Audiovisual ...........................................................................................................2 Pemanfaatan Data Audiovisual di Ditjen Cipta Karya ................................................3 II. Produksi dan Manajemen Data Audiovisual....................................................................11 Kualitas Data...............................................................................................................................12 Contoh Output .........................................................................................................................13 Seleksi Data ..............................................................................................................................20 Manajemen Data ....................................................................................................................21 Penamaan ...................................................................................................................21 Pengelompokkan ....................................................................................................22 III. Sistem Sinkronisasi Server sebagai Media Pertukaran Data Audiovisual........24 Mengenal Sistem Sinkronisasi Server..............................................................................25 Fitur Sistem Sinkronisasi Server.........................................................................................26 Cara Menggunakan Sistem Sinkronisasi Server: .........................................................27 Mengakses SSS .........................................................................................................27 Dashboard ..................................................................................................................28 Menambah Data ......................................................................................................30 Melihat dan Mengunduh Data ...........................................................................36


Panduan Manajemen File Data Audiovisual Bidang Pembangunan Infrastruktur Permukiman melalui SSS

I. Mengenal Data Audiovisual


Apa itu Data Audiovisual? Data adalah catatan atas kumpulan fakta atau deskripsi berupa angka, karakter, simbol, gambar, peta, tanda, isyarat, tulisan, suara, dan/atau bunyi, yang merepresentasikan keadaan sebenarnya atau menunjukkan suatu ide, objek, kondisi dan situasi. Perpres 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia

Audiovisual adalah merujuk kepada penggunaan komponen suara (audio) dan komponen gambar (visual) yang meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan serta menampilkan unsur gambar yang bergerak.

Data Audiovisual adalah data dan informasi berupa komponen suara (audio) dan komponen gambar (visual) yang meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan serta menampilkan unsur gambar yang bergerak.

Jenis Data Audiovisual

Foto

adalah gambar diam, baik berwarna maupun hitam-putih yang dihasilkan oleh kamera yang merekam suatu objek atau kejadian atau keadaan pada suatu waktu tertentu.

Rekaman Audio adalah suatu hasil perekaman, pencataan, ataupun pengabadian suatu suara agar dapat didengarkan ulang.

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak dan menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital yang berkaitan dengan penglihatan dan pendengaran. 2


Data Audiovisual di Ditjen Cipta Karya Sebagai bentuk pelaporan pelaksanaan pembangunan infrastruktur permukiman di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, diperlukan dokumentasi dalam bentuk Audiovisual. Jenis kegiatan yang perlu didokumentasikan antara lain: 1. Kegiatan Strategis Ditjen Cipta Karya 2. Kegiatan Reguler 3. Kegiatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat Secara garis besar, Business Process dari penyelenggaraan data Audiovisual berlangsung sebagai berikut:

Gambar 1. Business Process Penyelenggaraan Data Audiovisual

Panduan ini akan membahas panduan dalam Tahap Pengolahan Data, khususnya dalam proses Seleksi/ Cleansing hingga pada pertukaran Data tersebut di Sistem Sinkronisasi Server(SSS). 3


Business Process

Cleansing & Pertukaran Data Audiovisual Cleansing Data Audiovisual Hasil Dokumentasi

Penyimpanan Data dalam Database

Data audiovisual yang didapat dari proses dokumentasi menggunakan DSLR/Drone

Penyuntingan Data/Seleksi

Data yang didapat dari proses dokumentasi, dipindah dari perangkat dokumentasi ke komputer

Data yang ada diseleksi kembali berdasarkan kualitas, kelengkapan data tersebut

Penamaan Data Data Audiovisual dinamakan dengan format yang seragam dengan mencantumkan Tahun, Provinsi, Nama Kegiatan dan Judul Foto. (Dibahas dalam Bab selanjutnya)

Pengelompokkan Data Data Audiovisual dikelompokkan berdasarkan kesamaan kegiatan, jenis file, progress, dsb.

Verifikasi oleh Kasubbag TU Balai PPW

/pejabat yang berwenang

Sinkronisasi

Input Data ke

Sistem Sinkronisasi Server Provinsi

Server Pusat Cipta Karya

Pemanfaatan

4


Pemanfaatan Data Audiovisual Hasil dokumentasi tersebut digunakan untuk keperluan-keperluan antara lain:

1 Buku Profil Informasi

2 Poster Peresmian/Kunjungan Presiden/Menteri PUPR

3 Buku Visual Infrastruktur

5


4 Buku Hasil Pembangunan

7 Media Internal Cipta Karya

5 Buletin Cipta Karya

8 Videotron Kementerian PUPR 6 Video Filler Kegiatan

6


9 Social Media Kementerian PUPR

Penggunaan Data Audiovisual sebagai salah satu bentuk pelaporan berkenaan dengan adanya informasi-informasi pada Data Audiovisual yang tidak terdapat pada data-data lainnya. Sebagai elemen pelaporan, Data Audiovisual berfungsi untuk memberikan gambaran/visualisasi nyata tentang kondisi fisik kegiatan yang dikerjakan sekaligus sebagai garis waktu visual dari proses pengerjaan kegiatan. Data Audiovisual juga cenderung lebih otentik dan sulit untuk dimanipulasi, sehingga dapat menjadi bahan review maupun evaluasi pelaksanaan kegiatan.

7


8



Panduan Manajemen File Data Audiovisual Bidang Pembangunan Infrastruktur Permukiman melalui SSS

II. Produksi dan Manajemen Data Audiovisual


Kualitas & Kelengkapan Data Penggunaan Data Audiovisual mulai dari buku profil hingga tayangan di videotron, menyebabkan perlu adanya standar minimum (minimum requirements) kualitas data yang dilaporkan untuk memastikan kebergunaan data tersebut. Output dari foto yang dilaporkan minimal: 1. Format .jpeg atau .png 2. Resolusi minimal 4928 x 3264 pixel, 72 dpi 3. Kelengkapan Konten Foto: - 0%; menunjukkan kondisi eksisting lokasi/lingkungan sebelum pekerjaan dilaksanakan - 25%; menujukkan kondisi pekerjaan saat progress fisik 25% - 50%; menujukkan kondisi pekerjaan saat progress fisik 50% - 75%; menujukkan kondisi pekerjaan saat progress fisik 75% - 100%; menunjukkan kondisi pekerjaan yang telah selesai, - Pemanfaatan Infrastruktur (Uji Coba Operasional, Operasional, Pemanfaatan oleh Masyarakat) 4. Kelengkapan Point of View Foto: - Bird Eye View, menunjukkan kegiatan dan kondisi lingkungan sekitar - Perspektif Mata Manusia, menunjukkan tampak dari pekerjaan dari sudut mata manusia - Detail/Interior dari pekerjaan - Masing-masing Item Kegiatan Output dari video yang dilaporkan minimal: 1. Format .mov atau .mp4 2. Resolusi minimal 1920 x 1080 pixel dan 30 fps (menyesuaikan kamera) 3. Kelengkapan Konten Video: - Citra Infrastruktur yang dibangun - Pemanfaatan Infrastruktur (Uji Coba Operasional, Operasional, Pemanfaatan oleh Masyarakat) - Testimoni Penerima Manfaat - Landmark/Ikon Wilayah 4. Kelengkapan Point of View Video: - Bird Eye View, menunjukkan kegiatan dan kondisi lingkungan sekitar - Perspektif Mata Manusia, menujukkan tampak dari pekerjaan dari sudut mata manusia - Detail/Interior dari pekerjaan - Masing-masing Item Kegiatan

11


12


Output Bird Eye View

Gambar 2. Bird Eye View Pembangunan Stadion

13

Gambar 3. Bird Eye View Pembangunan Jalan

Gambar 4. Bird Eye View Pembangunan Waterfront

Gambar 5. Bird Eye View Pembangunan TPS

Gambar 6. Bird Eye View Pembangunan Menara Air


Output Perspektif Mata Manusia

Gambar 7. Perspektif Mata Manusia pembangunan Jalan Lingkungan

Gambar 8. Perspektif Mata Manusia pembangunan SPAM

Gambar 9. Perspektif Mata Manusia pembangunan Pos Lintas Batas Negara

14


Output Detail

Gambar 10. Detail Pekerjaan Skate Park

15

Gambar 11. Detail Aksesoris pada Pekerjaan Penataan Kawasan

Gambar 12. Detail Tangga pada Skate Park


Output Pemanfaatan

Gambar 13. Pemanfaatan Jembatan

Gambar 14. Pemanfaatan Air Bersih Pamsimas

Gambar 15. Pemanfaatan TPS 3R

Gambar 16. Pemanfaatan Ruang Publik di atas Sanimas

Gambar 17. Pemanfaatan Air Bersih Pamsimas

16


Output Item Pekerjaan

Gambar 18. Foto Item Pekerjaan Tugu pada kegiatan Pembangunan Kawasan

17

Gambar 19. Foto Item Pekerjaan M/E

Gambar 20. Foto Item Pekerjaan Dermaga Apung


Output Testimoni

Gambar 21. Contoh Pengambilan Video Testimoni

Gambar 22. Contoh Tampilan Video Testimoni

18



Seleksi Data Sebelum dilaporkan, data yang telah dimiliki harus terlebih dahulu di seleksi untuk menjaga kualitas dari data. Dalam melakukan seleksi, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

Do’s

Dont’s

FOTO • •

• • •

Foto yang dilaporkan sesuai dengan standar kualitas dan kelengkapan Terdapat minimal 1 foto untuk masing-masing point of view (Bird Eye View, Perspektif Mata Manusia, Detail) Terdapat minimal 1 foto untuk masing-masing item pekerjaan Upayakan objek dokumentasi tidak kotor, lakukan sedikit pembersihan di sekitar objek. Pastikan dokumentasi menunjukkan pemanfaatan sesuai dengan SOP

• • •

Foto buram & tidak menunjukkan objek dengan jelas Foto memuat objek yang menghalangi objek pekerjaan Foto memuat pemanfaatan yang tidak sepantasnya seperti kran air yang dihambur-hamburkan, petugas dalam frame, aksi merokok, dan sebagainya Foto progress 100% memuat perancah, alat berat, serta barang-barang lainnya yang menunjukkan belum selesainya pekerjaan.

VIDEO • •

• • •

Video yang dilaporkan sesuai dengan standar kualitas dan kelengkapan Video berdurasi maksimum 20 detik, apabila berlebih silahkan dipotong menjadi beberapa bagian oleh petugas, usahakan pemotongan dilakukan per obyek yang diambil. Terdapat minimal 1 video untuk masing-masing point of view (Bird Eye View, Perspektif Mata Manusia, Detail) Terdapat minimal 1 video untuk masing-masing item pekerjaan Upayakan objek dokumentasi tidak kotor, lakukan sedikit pembersihan di sekitar objek. Pastikan dokumentasi menunjukkan

• •

Video memuat objek yang menghalangi objek pekerjaan Video memuat pemanfaatan yang tidak sepantasnya seperti kran air yang dihambur-hamburkan, petugas dalam frame, aksi merokok, dan sebagainya Video testimoni backlight

20


Manajemen Data Penamaan Data Data yang sudah diseleksi, sebelum ditambahkan ke Sistem Sinkronisasi Server harus dinamakan dan dikelompokkan, sehingga memudahkan pada saat mencari file tersebut.

Penamaan untuk Data Foto Kegiatan Fisik

(tahun)(progress fisik)_(nama provinsi)_(nama kegiatan di e-monitoring*)_(keterangan**).ext *nama kegiatan di e-monitoring dapat dipersingkat **keterangan dapat diisi dengan Judul Obyek yang didokumentasikan, Nomor Urut Foto (opsional) contoh

• •

2019025_Jakarta Metropolitan_Gedung Perpustakaan dan Masjid Kampus UIII_Pondasi Bangunan Masjid.jpg 2018100_Papua_ Kapsul Waktu Kab Merauke_Bangunan Utama.jpg

Kegiatan Non Fisik

• (tahun)(kodifikasi*)_(nama provinsi)_(nama kegiatan di e-monitoring**)_(keterangan***).ext *kodifikasi: ‘NFS’ untuk non fisik swakelola, ‘NFK’ untuk non fisik kontraktual **nama kegiatan di e-monitoring dapat dipersingkat ***keterangan dapat diisi dengan Judul Obyek yang didokumentasikan, Nomor Urut Foto (opsional) contoh

2019_Jawa Tengah_Pembahasan RKAKL 2020_Sesi Diskusi.png

Penamaan untuk Data Video (tahun)_(nama provinsi)_(nama kegiatan di e-monitoring*)_(keterangan**).ext *nama kegiatan di e-monitoring dapat dipersingkat **keterangan dapat diisi dengan Judul Obyek yang didokumentasikan, Point of View, Nomor Urut Video (opsional) contoh

• • 21

2018_Bali_Pamsimas Singapadu Kaler_Pemanfaatan.mp4 2019_Sumatera Utara_ Gedung Pendidikan PSDD Medan Politeknik Media Kreatif Medan_ Groundbreaking.mov


Pengelompokan Data Untuk mempermudah pengelolaan data secara internal maupun mempermudah proses verifikasi sebelum melakukan pertukaran data melalui SSS, Data yang ada pada server masingmasing sebaiknya dikelompokkan dengan hirarki sebagai berikut:

Data-data yang sudah terkumpul ini dapat di-input ke SSS satu per satu dengan tata cara yang akan dijelaskan pada Bab selanjutnya.

22



Panduan Manajemen File Data Audiovisual Bidang Pembangunan Infrastruktur Permukiman melalui SSS

III. Sistem Sinkronisasi Server sebagai Media Pertukaran Data Audiovisual


Mengenal

Sistem Sinkronisasi Server SSS merupakan sebuah sistem yang dibangun untuk mengumpulkan data dari seluruh Balai PPW dan Unit Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui sinkronisasi server. Tujuan dari pembuatan SSS adalah sebagai media pengumpul, back up, dan pertukaran data.

Pengguna Balai PPW Admin Provinsi (Kasubag TU) • •

Dapat meng-input dan menghapus seluruh data di Provinsinya Dapat menambah dan mengubah pengguna di Provinsinya

Admin Unit Kerja Pusat •

Dapat meng-input dan menghapus seluruh data Unit Kerjanya di seluruh Provinsi

User (Satker Pelaksanaan) •

Dapat meng-input dan menghapus seluruh data Satuan Kerjanya

Super Admin (Direktorat KIP) • • •

25

Dapat meng-input dan menghapus seluruh data Dapat menambah dan mengubah pengguna di seluruh Provinsi dan Unit Kerja Dapat menambah dan mengubah List dan Isi List di SSS


Fitur

Sistem Sinkronisasi Server Fitur-fitur dalam Sistem Sinkronisasi server terdiri dari:

Data 1 Lihat Fitur ini digunakan untuk mendapatkan informasi terkait data yang ada di SSS. Data yang

terlihat berbeda-beda antar pengguna, misalnya Admin Balai PPW dapat melihat data dari Provinsinya saja sedangkan Unit Kerja Pusat dapat melihat data dari seluruh provinsi yang terkait dengan Unit Kerjanya. Melalui Fitur Lihat Data, pengguna dapat melihat dan mencari data berdasarkan metadata file tersebut. Pada Fitur ini, pengguna juga dapat mengunduh, mengedit dan menghapus file yang ada berdasarkan otorisasinya masing-masing.

Data 2 Tambah merupakan fitur dimana pengguna dapat menambahkan data baru ke sistem. SSS men-

gakomodasi penambahan data berupa dokumen, gambar, video, peta, dan audio. Data yang akan ditambahkan harus dilengkapi dengan informasi terkait metadatanya. Informasi yang ditambahkan berupa tahun kegiatannya, sektornya, sumber datanya dan jenis kegiatannya. Data yang ditambahkan akan masuk ke dalam server lokal untuk kemudian disinkronisasi dengan server pusat sehingga dapat diakses melalui SSS.

Pengguna 3 Pengaturan merupakan fitur yang dimiliki Admin Provinsi dan Super Admin untuk mengatur user yang dapat menambahkan ataupun mengedit dan menghapus data di Provinsinya.

List 4 Pengaturan merupakan fitur yang hanya dimiliki oleh Super Admin. Pada fitur ini, Super Admin dapat mengatur List yang digunakan dalam Sistem Sinkronisasi Server, misalnya List Jenis Kegiatan, List Direktorat dan List Sumber Data.

26


Cara Menggunakan

Sistem Sinkronisasi Server Mengakses SSS SSS adalah aplikasi yang berbasis online sehingga dapat diakses oleh tiap pengguna yang terhubung dengan jaringan komunikasi data. SSS bisa dapat diakses melalui IP Public dan localhost. Setelah alamat web dimasukkan, maka akan muncul halaman awal dari aplikasi SSS seperti ini:

Gambar 23. Halaman Awal Sistem Sinkronisasi Server

Pada halaman ini, pengguna perlu memasukkan username dan password. Jika data username, password dan kode keamanan yang dimasukkan pengguna tepat, maka pengguna akan diarahkan ke halaman dashboard.

27


Dashboard Pada halaman Dashboard, pengguna akan mendapat informasi terkait Data yang ada pada SSS dalam bentuk Grafik Jumlah Data, dimana digambarkan jumlah dan jenis data yang ada di dalam sinkronisasi server, termasuk kapasitas yang telah terpakai. Pada halaman Dashboard, terdapat juga tab fitur yang ada di SSS, tab fitur dapat berbeda antara satu pengguna dan yang lainnya, hal ini berkenaan dengan perbedaan otoritas yang dimiliki pengguna. Contohnya sebagai berikut: Apabila pengguna login sebagai Admin maupun User Balai PPW, tampilan yang akan muncul sebagai berikut:

Gambar 24. Dashboard SSS Balai PPW

Berbeda dengan Admin maupun User Balai PPW, apabila pengguna login sebagai Unit Kerja Pusat, tampilan yang akan muncul sebagai ini:

Gambar 25. Dashboard SSS Unit Kerja Pusat

Sedangkan, pada Dashboard Super Admin akan informasi untuk seluruh Provinsi dan seluruh Unit Kerja. Pada Dashboard Super Admin juga muncul Menu Pengaturan List.

Gambar 26. Dashboard SSS Super Admin

28


Untuk melihat data secara parsial, pengguna dapat melakukan pemilahan dengan cara pilihan dibawah ini, lalu tekan tombol search.

Gambar 27. Proses Pemilahan Data

Tampilan akan berubah menjadi seperti di bawah ini:

Gambar 28. Hasil Pemilahan Data

29


Menambah Data

1

Untuk meng-input data, pertama tama kita perlu klik pada menu “Tambah Data” yang ada di halaman dashboard

Gambar 29. Posisi Tombol Tambah Data pada Dashboard

Khusus Unit Kerja Pusat, Menu untuk meng-input data bisa diakses dengan terlebih dahulu masuk ke menu “Lihat Data”. Dari Interface lihat data, klik pada menu “Tambah Data” yang ada di sisi kiri atas.

Gambar 30. Menu Tambah Data

30


interface untuk Menu “Tambah Data�. Pada halaman ini, pengguna diminta untuk memilih 2 Berikut file dan mengisi keterangan atas file tersebut untuk di-input ke Sistem Sinkronisasi Server. a. Pilih Jenis data yang akan di-input

b. Setelah memilih Jenis File, akan muncul Tombol Choose File

(!) Pilih hanya satu data dalam sekali input data.

c. Isi kolom Kegiatan dengan nama kegiatan sesuai e-monitoring d. Isi keterangan tahun kegiatan, sektor, sumber data dan tahap kegiatan(*) e. Selesaikan dengan klik tombol “Tambah�

31


(*)

• •

• •

Isi Tahun kegiatan dengan Tahun kegiatan tersebut dilaksanakan. Sektor diisi dengan nama Sektor yang bertanggungjawab akan kegiatan tersebut. Apabila dokumentasi yang dilakukan di luar dari kegiatan pembangunan, misalkan dokumentasi acara Direktorat Jenderal, pengguna dapat memilih “Ditjen Cipta Karya” Sumber data diisi dengan sumber data tersebut berasal termasuk dari BPS, Bappeda, maupun berasal dari produksi Balai PPW sendiri. Tahap Kegiatan diisi dengan pilihan: Perencanaan : Dokumentasi/File terkait Tahap Perencanaan seperti Survey, Elemen Readiness Criteria, dsb Pemrograman : Dokumentasi/File terkait Tahap Pemrograman seperti Rapat, dsb Pelaksanaan : Dokumentasi Progress Pembangunan, Testimoni penerima manfaat, dsb : Dokumentasi/File terkait Evaluasi terhadap kegiatan, dsb Evaluasi : Dokumentasi terkait acara-acara Direktorat Jenderal, Data Visual Dokumentasi untuk kebutuhan profil, Dokumentasi Landmark, dsb


33


Contoh Penambahan Data Berikut adalah data yang akan di-input ke dalam Sistem Sinkronisasi Server:

Gambar 31. Data yang Akan di-input ke SSS

34


Mengisi Form Tambah File Masuk ke halaman “Tambah Data”, (1) pilih Jenis File yang akan di-input, (2) pilih File (pilih hanya satu file dalam satu kali input). Kemudian (3) isi Form:

(1) (2) (3) a. b. c. d.

Balai PPW

e.

Gambar 32. Pengisian Form Tambah Data 3. Pengisian Form Tambah Data a. Kegiatan diisi dengan “Pembangunan Lanjutan Fasilitas Venue Dayung dan Shooting Range, Peralatan Pelengkapan Venue Dayung dan Penataan Ruang Terbuka Jakabaring Sportcity dalam Rangka Asian Games XVIII” sesuai dengan nama paket di e-monitoring. b. Dari Gambar 31, terlihat dari Nama File bahwa Tahun Pelaksanaan Kegiatan adalah Tahun 2018, sehingga pada form pengguna memilih pada tahun 2018. c. Sedangkan untuk sektor, Pembangunan Shooting Range merupakan kegiatan yang dibina oleh Direktorat Bina Penataan Bangunan (BPB) sehingga pengguna memilih DIT. BPB. d. Sumber data dari foto yang ditambahkan merupakan dokumentasi yang dilakukan oleh Balai PPW terkait, sehingga penggunan memilih Balai PPW. e. Untuk kegiatan, karena foto yang ditambahkan merupakan dokumentasi pada progress pekerjaan 100% (sesuai dengan penamaan file) maka pengguna memilih “Pelaksanaan”. Setelah mengisi form sesuai dengan keterangan dari File yang di Input, klik menu “Tambah”

35


Setelah klik pada Menu “Tambah”, akan muncul dialog box proses upload file.

Gambar 33. Dialog Box Upload File Apabila upload telah selesai, akan muncul dialog box yang menyatakan bahwa data berhasil di upload ke server.

Gambar 34. Dialog Box Data berhasil di Upload

Data Masuk dalam Server Data yang berhasil di upload akan muncul pada halaman “Lihat Data” sebagai berikut:

Balai PPW

(!) Pastikan Status File “Terkirim”

Gambar 35. Data yang di-input dalam Menu “Lihat Data” Setelah melakukan peng-upload-an data, pertama-tama status file yang muncul yaitu “on progress”. Apabila status belum berganti menjadi “terkirim” hingga 3 jam setelah upload data, klik “Cek Status Data”. Apabila status masih belum berubah menjadi “terkirim”, lakukan peng-upload-an ulang.

36


Apabila pengguna ingin mengubah atau menghapus data tersebut, pengguna dapat meng-klik pada Menu yang ada di kolom “Aksi”. Apabila pengguna ingin mengubah atau menghapus data tersebut, pengguna dapat meng-klik pada Menu yang ada di kolom “Aksi”.

Balai PPW

Gambar 36. Menu Edit/Hapus

Gambar 37. Form Edit Data

Gambar 38. Dialog Box Hapus Data

37


Melihat dan Mengunduh Data

1

Untuk melihat ataupun mengunduh data, pertama-tama pengguna perlu klik “Lihat Data” pada

Gambar 39. Posisi Tab Lihat Data pada Dashboard

2 Setelah melakukan klik pada “Lihat Data” tampilan yang muncul akan seperti ini:

Gambar 40. Interface Fitur Lihat Data

38


halaman ini, pengguna dapat melihat data yang ada pada SSS, untuk mempermudah 3 Pada pengguna dapat menggunakan fitur pemilahan pada bagian atas: Pemilahan secara detail dapat dilakukan dengan klik pada tombol ini

4 Mengunduh Data

Untuk mengunduh data yang ada di Sistem Sinkronisasi Server, klik pada nama file, lalu akan muncul dialog box untuk save file.

39


SSS adalah salah satu fitur dari penyelenggaraan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

40


2019


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.