Hubungan sistem pengukuran kinerja strategi integrative penyelarasan strategi manufaktur pembelajara

Page 1

I1 m i ah UKfl UWAI t Yolume 6 No.3 Edisi Juli - September 201I

Maj al ah

HUBUNGAN SISTEIS PE}IGUKURAN KII{ERJA STRATEGI II,ITEGRATII/E, PENYELARASAN STRATEGI HAI.IUFAKTUR, PEIIBEI.AJARA}T ORGANISASIONAL DAN HASIL AKHIR STRATEGI

Oleh : Bukhari Usman*)

Abstrak Penulisan makalah ini berfujuan mendeskipsikan hubungan antara teori kontijensi dengan sistem pengukuran kinerja yang rnerupakan bagian darisistem pengendalian manajemen yaifu sistem pengukuran kineria strategi ntegralive, pnyelarasan sfategimanufaktur, pembelajaran organisasional dan strategi outcomes. SPMS lntegralive merupakan karakteristik infomasi prirner yang dapat membantu perusahaan atau organisasi unfuk mencapai persaingan shategis dengan menyelaraskan fungsi manufakfur dengan stategi dan mengembangkan pembelajaran organisasional. Secara keseluruhan hasil pembahasan ini mendukung dimensi SPMS integrative yaitu dapat meningkatkan persaingan sfategis untuk perusahaan yang nenekankan sfateginya baik bagi strategi diferensiasi produk maug.tn sFategi penetapan harga rendah. Penelitian ini npmberikan sudut pandang tenhng bagaimana SPMS integrative memungkinkan perusahaan unfuk mencapai strategi yang lebih efektif

dengan membantu perusahaan dalam penyelarasan fungsi manufakfur dan pembelajaran organisasional dalam perusahaan. Kata kunci : kine$a, strategi

stratqi integrative, penyelaraxn sfralegi pembelajann organisasional dan akhir

1996, Kaplan & Norton, 2ffi11 dan pengukuran

1. Pendahufuan

1.1.

kinerja dengan lntangible Assef Scorecard

Ldar Belakang

Saat ini, inovasi sistem

(Sveiby,1997).

akuntansi

manajemen telah menuntut perusahaan unfuk

Yang membedakan sistem pengukuran

mengembangkan informasi yang beorientasi

kine{a shategis (&rategic Peiwmance

pada orientasi stategis yang berhubungan

Measuremet Sysfan

dengan fungsi operasional perusahaan (lttner

sistem pngukuran kinefa yang lain adatah

dan Larcker, 2ffi2; Kaplan, 1994; Shank

&

bahwa bentuk pengukuran kinerja SPMS

Govindrajan, 1993; Simrncns, 2000). Beberapa

didesain atau dibenfuk unfuk rnamberikan

peneliti sebelumnya telah

rnengkaji

kepada pihak manajerial sebuah pengukuran

pengukuran kineria yang bersif-at stategis

finansial dan non finansial yang neltputi

dengan menggunakan pendekatan integritas

berbagai perpektif yang

yang berhubungan dengan fungsi openasional

dikombinasikan

visi perusahaan serta visi konsurnen (Dixon,

dalam sebuah bentuk pengukuran kinerja yang

Nanni & Vollman, 1990, Lynch & Cross, 1995;

lebih kornprehensit (Hoque & Janres, 20ffi;

McNair, Lynch

& Cross, 1990),

&

1Dcâ‚Źn

UMYA, EandaAcdt

Dp{c

Norton, 1992; Kaplan

&

dengan

berHa yang

bila

akan memberikan sfategi

Ither & Larcker, 1998b; lttner & Larckel 2003;

pengukuran

kinerja dengan &a{aned Soorecard (BSC} {Kaplan

atau SPMS)

fther& Larcker & Randeff, 2003).

Norton, 262


Majalah llmiah UKHUWffI Yolume 6 No-3 Edisi Juli - September 201I

Perspektif perusahaan

yang relevan bagi

yang berorientasi pada

perusahaan seringkali

laba,

2. Uraian Teoritis 2.1. Teori Kontiniensi

Teori kontinjensi dapat

melakukan

digunakan

pembaharuan abu inovasi di bidang finansial,

untuk menganalisis desain dan

konsunpn, prcses internal dan inovasijangka

akuntansi manajemen untuk memberikan

panjang. Sistem

ini

berhubungan dengan

sistem

infurmasi yang dapat digunakan perusahaan

pengukuran yang memiliki potensi untuk

untuk berbagai macam fujuan (Ofley,

nengident'fikasi hubungan sebab akibat yang

dan untuk menghadapi persaingan (Mia dan

menplaskan cara operasional perusahaan

Clarke, 1999). Menurut CIley

yang

berhubungan dengan stategi

pengendalian dipengaruhi oleh konteks dimana

organisasional. Tujuannya adalah untuk

mereka perlu baoperasidan perlu disesuaikan

memhrikan kerangka kerja rasional untuk

dengan kebutuhan dan keadaan oqanisasi.

nembentuk dan menerapkan sebuah strategi.

Premis dari teori kontijensi adalah tidak

Bukli tentang penerapan dari system pengukuran kinerja shtegis (SPMS) khususnya penggunaan BSC (Balaned

terdapat sistem pengendalian yang secara

Scorecanl {Chenhall & LangfieU-Smitft, 1998;

Suatu sisbm pengendalian akan berbeda-beda

Hoque & Janps, 2000, ltUrer & Larcker, 1998b,

ditiaptiap oryanisasi yang berdasarkan pada

Silk, 1998), (Hoque & James, 2tt00; lttner &

faktor organisasioris dan fakbr sitnasional.

pada seluruh organisasi dalam setiap keadaan.

Terdapat banyak literatur yarg

dan menjelaskan tenhng inovasi dalam hal pengukuran

nengemukakan

krcker & Randell, 2003).

pentingnya

kinerja (Atkinson dkk, 1996; Hroone, 1993;

1.2. Tujuan Penulisan

rrendeskripsikan hubungan

sistem

universal selalu tepat untuk bisa diterapkan

Larcker, 1998b; fther & Larcker, 2003; lttner &

Penulisan makalah

19CI5)

ini

hrbjuan

anhra

Kaplan & Norton, 1996, Lynch & Cross, 1995).

teori

Bahwa SPMS akan nreningkatkan kemampuan

kontijensi dengan sistem pengukuran kinerja

perusahaan untuk bersikap kompetitif dalam

yang nerupakan bagian dad sistem pngendalian manajemen yaitu sistem pengukuran kineria stategi integralive,

ncnerapkan prbritas strategis yang spesifik.

penyelarasan

strategi

pembelajaran organisasional outmmes.

manufaktrr,

dan

stategi

SPM$

membantu

nengembangkan

keunggulan sfategis dengan memformulasikan

dan

nrenerapkan

meyakinkan

sfabgi yang

dapat

ranhi nilai seb4ai suatu yang

sesuai dengan stategi perusahaan. Hal yang

perlu diperhatikan, adalah bahwa

SPMS


Maj alah llmiah UKI{UWAfl Yolume 6 No.3 Edisi Juli - September 2011 rnemiliki pemnan yang dapat meyakinkan

sedikit dari manajerial perusahaan dalam hal

perusahaan untuk mernelihara keunggulan

membanfu memahami tujuan dan sfategi yang

bersaing di masa yang akan datang.

menghubungkan pekerjaan mereka dengan tujuan bisnis perusahaan. lttner dan Larcker

2.2.Sistem Pengukuran Kinerja Strategi Integntive SPMS dikemukakan

seb4ai hntuk

system manajemen unfuk perkembangan

dan

membantu

nempertahankan

(2003) nenemukan bahwa manajer melakukan

sedikit upaya unfuk nrenghubungkan pengukuran kinerja non fiannsial unfuk nreningkaftan pilihan sfategis mereka. Terlebih lagi, hanya

230/o dart

manajer ini yang

keunggulan bersaing. Kaplan & Nodon {1996,

mampu nemperlihatkan bahwa

2000) nengemukakan bahwa SPMS sebagai

mampu npmbenfuk atau npmbangun rmdel

suatu bentuk

Baland

mereka

Scorecard (BSC)

hubungan sebab akibat atau npdel kausal dan

dengan menjelaskan bentuk strategi dari

sebagian besar dari studi ii tidak memvalidasi

sistem pengukuran kinerja. Dan

atau mengesahkan hubungan kausal yang ada

SPMS

bertujuan untuk untuk nengembangkan

(Chenhall, 2005).

keunggulan bersaing: nenjelaskan dan menerjemahkan visi serh sfategi perusahaan;

mengkomunikasikan

dan

2.3. Penyelarasan Stntegi Hanufaktur

menghubungkan

Signifikansi dari penyelarasan stategi

tujuan strategis dan benfuk pengukurannya,

manufaktur adalah unfuk mengembangkan

merencanakan, menetapkan target, dan

hasil yang kompetitif yang telah ditekankan

nenyatukan inisiatif sFategi (Kaplan

&

oleh perusahaan dan menjadiperhatian utama

Norcton, 1996). Tedapat sejumlah penelitian

bagitungsi manufaktur (Hayes & Wheelwright

(Dixon dkk, 1990; Kaplan

& Noroton,

1996,

1984; Hayes dkk, 1988; Skinner, 1969, 1978,

Kaplan & Noroh, 2001; Lynch & Cross, 1995;

1985). Pada intinya persaingan yang tinggi

Mooraj, Oyon, Hostetle, 1999)

yang

berasal dari cara perusahaan manufaktur

menjelaskan tentang keberhasilan dan

dalam rnenyediakan kemampuan sfategis

pengukuran kineria non finansial, namun hanya

untuk membrikan formulasi

atau

sedikit bukli survei tentang efektivitas dari

pembentukan prioritas

dan

SPMS.

implemenhsinya yang efektif (Chenhall, 2005).

Berkaihn dengan hal ini, maka BSC berusaha membantu nenjelaskan sfategi yang

ada (lftner

&

Larcker, 1998) menemukan

bahwa Balane;d Scorecard hanya membantu

stategis

Oleh karena itu, prioritas strategis tentang

pengiriman produk yang tepat

waktu

memerlukan kepastian dari fungsi manufakfur

bahwa pihak supplier atau

pemasok


I1 mi ah UKHUWAII Yolume 6 No.3 Edisi Juli - September 2011

Maj al ah

rnembedkan produk dengan kualitas yang

melibatkan tunfutan akan ilmu pengehhuan

tinggi dan pengiriman pmduk yang tepat waktu.

dan infurmasi yang tinggi. Tekanan

Penyeiarasan strategi manulaktur dapat

mendorong perusahaan untuk nengidentif,kasi

meningkat<an fungsi manufaktur nenjadi

perkembangan dari ilmu pengetahuan dalam

peranan yang sangat penting

organisasi, pembelajaran organisasbnal dan

dalam

ini

nemperkuat posisi pasar dengan npmberikan

modal intelektual seb4ai bidang

kemampuan untuk mengembangkan prioritas

nencapai keunggulan bersaing (Garvin, 1S3,

strategiyang dipilih {Hayes dkk, 1988).

Edvinson

Safu aspek dari penyelarasan

kemarnpuan

stategi adalah

&

untuk

Malone, 1997; Senge, 1990).

Pembelajaran organisasional dengan intensihs

danya

ilmu pengtehuan dari suatu organisasi atau

penyafuan komunikasi yang te{adi antara

perusahaan nerupakan prasyarat unfuk

individu yang nernformulasikan atau membuat

nemberikan tespon terhadap keunggulan

suatu sfategi produk dengan pihak yang lain

strategis {Starbuck, 1992). Huber (1991)

yang berada pada lingkat operasional. Hal ini

pembelajaran organisasbnal diidentifikasikan

akan nendorong manajer operasional untuk

sebagai

memastikan bahwa perusahaan manufaktur

interpretasi, distibusi dan memori informasi.

rnemungkinkan

unfuk

memprioritaskan

hal yang rnelibat<an akuisisi,

Akuisisi inbrmasi melibafl<an

pencapaian

sfategis yang ditehpkan dan dirasakan pengaruhnya. Selain ihr juga pnyelaiasan

informasi ilmu pengetahuan yang mengacu

sfategi

ada memberikan bentuk pemahaman umum,

manufaktur memfokus

atau

pada proses dimana disfibusi infurmasi yang

ini

memusail<an perhatian terhadap proritas

distibusi infunnasi

sfategi yang remberikan inovasi

pembagian infromasi

yang

berkaitan dengan

dan

memori

semakin bed<embang dengan renggunakan

organisasional yang akan disimpan untuk

pendekatan pembelajaran inovatif untuk

prCIses

neningkafl<an kemampaun fungsi manutakfur

aspek pembelajaran ini memberikan kapasihs

dalam

untuk mengernbangkan stategi diferensiasi

Vasudeva

perusahaan

&

(Bhoovaraghavanrn,

Candran, 1996; Brown, 1998,

Hayes dkk, 1988).

sbat4i di masa depan. Masing-masing

prcduk dan harya rendah yang kompetitif.

Bertahannya suatu organisasi atau

perusahaan 2.4. Penbelaiaran Organisasional Lingkungan operasional dalam suahr

akan terus

menghadapi

lingkungan operasional yang terus bersaing

dan akan teqantung pada aktivitas dimana

yang ada berusaha

bisnis perusahaan nenjadi suatu hal yang

prosedur

bersifat kompetitif. Lingkungan semacam ini

rnengidentifikasi perubahan

untuk dan


Maj aI ah lJmiah UKIIU$|AH Valume 6 No.3 Edrsi Juli - September

20II

rnengembangkan shategi yang efektif (Daft,

&

harga rendah dari dimensi SPMS integrative,

Parks, 1988). lnformasi yang

maka perusahaan ini akan berupaya untuk

diperoleh dapat nrembantu dalam menciptakan

mempertahankan keunguulan bersaingnya

peluang ekstemal dan peluang intemal serta

terhadap perusahaan pesaing.

Sormunen

dapat rembantu mengetahui ancaman yang

timbul yang

berhubungan

3.2.Hubungan antara Penyehrasan Strategi llanufaKur dengan tlasil Akhir yang

dengan

pembentukan strategi inovasi untuk mencapai

keunggulan bersaing dalam

hal

Kompetitif yang Berhubungan dengan

Sfirategi Diferensiasi Produk

sfategi

diferensiasi produk atau penurunan harga (Dutton

&

Selain pengukuran kinerja, inovasi

Freedman, 1985; Hambrick, 1982;

jangka paniang digunakan untuk memastikan

JelincK 1979; Shrivastava, 1983).

perkembangan

manufuktur 3. Pembahasan

3.1. Hubungan antara

yang teriadi dalam

yang

Sistem

dengan Hasil Akhir Strategi SPMS integratif dapat meningkaU<an

manufaktur

stategb untuk perusahaan

ngsi st"ategi

tidak memperhatikan

terhadap

yang dinginkan oleh konsunren dan harga yang

dapat dijangkau oleh konsumen sehingga

diferensiasi prduk maupun strategi penetapan

penyelanasan strategi dari fungsi manufaktur

harga rendah. Menurut penelitian yang

tidak saling berhubungan. Sebenamya fungsi

dilakukan oleh {Dixon, dkk, 1990; Kaplan &

sfategi penetapan harga rendah,

1995) yang

fungsi

operasional, dan fungsi sfategi yang lain

menyatakan pengukuran kinerja dapat menjadi

rnemberikan

alat manajemen strategis, sistem pengukuran

hasil yang dipengaruhi

oleh

penyelarasan strategi manufaktur. Hubungan

kineria akan meningkafl<an persaingan sfategis dari sebuah organisasi atau

yang tedadi antara penyelarasan stategi manufaKur dengan hasil akhir sfategi

prusahaan dalam pencapaian tujuan yang

memberikan hasil yang signiftkan untuk

diharapkan.

nencapai keunggulan

Hubungan yang terjadi antara SPMS

bersaing

(Bhoovaraghavan dkk., 1996; Brown, 1998;

integratif dan pencapaian keunggulan bersaing

hayes & Wheelwrighl 1984; Hayes dkk, 1988;

dalam hal strategi dibrensiasi produk dan

strategi penetapan harga rendah.

fu

keinginan konsunpn baik nengenai produk

yang

nenekankan strateginya baik pada strategi

& Crpss,

pada

perkembangan konsunpn (Perera dkk, 1997). Dalam makalah ini penyelarasan

Norton, 2001; Lynch

fungsi

memfokuskan

Pengukunn Kineria Strategi lr(qratif

persaingan

dan

Stfiategi Pene{apan Harga Rendah

Skinner, 1969, 1978, 1985).

Bagi

perusahaan menerapkan strategi penetapan

266


Maj al ah Ilmi ah

UKIIUfAH

Yolume 6 No.3 Edisi Juli - September 2011 penyelarasan yang ada berdasarkan sistem

3.3.Hubungan antam Sistem Pengukuran

Kinefia Strategi lntegratlf

dengan

Penyelarasan Strategi ilan ufaktu

r

SPMS yang menekankan

pengukuran kinerja.

dimana

3.4.

Hubungan antara Pembelajaran Organisasional dengan Hasil Akhir

sebuah sisbm dapat nembedkan justifikasi

yang rpmfokuskan terfiadap

penyelarasan

fungsi nunuhktur dengan

$rategi yang Berhubungan dengan Difercnsiasi Produk dan Strategi

keseluruhan

Penetapan Harga Rendah Dalam pembahasan ini pembelajaran

prioritas sfategidalam perusahaan (Kaplan & Norton, 1996; Kaplan & Norton, 2001; Lynch &

organisasional $dak befiubungan scara

Cross. 1995). SPMS intqntive adalah bentuk

signifikan dengan hasil akhir sfategi terhadap

fungsional yang npmbanfu peyehrasan sbategi dari fungsi manufakfur. Hal ini melibaftan kombinasi pengukuran

sfategi penetapan harga rendah

befiubungan dengan deferensiasi produk. Hal

kineria

inidisebabkan karena adanya hntangan unfuk

sehingga keputusan fungsi manufaktur dapat

dinilai berdasa*an koherensinya

nrencapai keunggulan bersaing dengan stategi

dengan

penetapan harga rendah tidak memerlukan

strategi perusahaan yang berkaihn dengan

pembelajann organisasional yang signifikan,

laba finansial, konsumen, proses dan inovasi

&

(Dixon dkk., 1990; Lynch

karena keunggulan yang diperobh

Cross, 1995).

penyelarasan sfategi

Artinya SPMS brtqratve dapat rembantu

renyelaraskan dengan nengkomunikasikannya manajerial tentang

ebk

dengan

dan

hasil survei

pihak

penyesuaian terfiadap bauran

teknologis dan desain darisebuah perusahaan {Chenhall, 2005}.

dengan keseluruhan stategi yang ada (De

Untuk sFategi penetapan harga rendah

Hass & KjleingeH, 1999). Pada inlinya, SPMS

dan strategi fleksibilitas (deferensiasi produk)

integrative membedkan motivasi bagi manajer

perusahaan atau organisasi tidak tergantrng

unfuk menyelaraskan operasionalnya dengan

Hal ini

keberhasilan

disebabkan

pihak manalerial

rnembedkan pengaruh

pada

produk

(fleksibilitas) dikendalikan oleh kemampuan

unfuk

memastikan konsistensi dari berbagai tahapan

strategi.

bahwa

disesuaikan dengan keinginan konsunpn dan

hasil finansial. Hal ini rnelibail<an identifikasi

logis

nengindikasikan

pembenfukan atau desain sebuah produk yang

dad hubungan yang

pemetaan hubungan

ngsi manufakfu r dalam

faktor diferensiasi produk dan dari beberapa

terjadi anbr fungsi manuhktur, konsumen dan

dan

fu

dari

perusahaan. Dengan rnempertimbangkan

nengideritifikasi

secara eksplisit, nengukur

tetapi

pada proses pembelajaran organisasbnal yang

karena

terus berlanjut Akan tetapi konsunen selalu

dalam

menuntut desain produk yang be*ualitas dan

benfuk

produk produk yang tersebut dikirimakan tepat

?s!7


Maj al ah llm i ah UKHUI{AI t Volume 6 No.3 Edisi Juli - September 2011 pada waktunya dan memberikan servis atau

& Norton, 1996). Hubungan positif yang terjadi

pelayanan yang baik. Unfuk memuaskan

antara pembelajaran organisasional dengan

tuntutan ini, maka diperlukan respon yang lebih

persaingan hasil akhir sfategis memberikan

akurat dan semua informasi yang dipercieh

dukungan kepada perusahaan untuk memiliki

dari

dan

dari

ilmu pengetahuan, inteleKualitas yang dimiliki

lalu yang membanfu terjadinya keberlangsungan proses ini

sebagai sumber utama perusahaan unfuk

(Galbraith, 1973).

Malone, 1997; Garvin, 1993; Senge, 1990).

3.5. Hubungan antara

4. Kesimpulan

keseluruhan perusahaan

pengalaman masa

Sistem Pengukuran Kinerja Slrategi lntegratif dengan Pembelajaran organisasional SPMS integratrT dapat meningkafl<an

mencapai keunggulan bersaing (Edvinson &

SPMS lntegrative

merupakan

karakteristik infromasi primer yang dapat

strategi yang kompetitif dengan menghasilkan

membantu perusahaan atau organisasi untuk

prcses pembelajaran organisasional sebagai

rencapai pensaingan stategis

pondasi atau dasar dari sistem manalernen

menyelaraskan fungsi manufaktur dengan

strategi (Kaplan

& Norton, 1996). Hubungan

sfategi dan mengembangkan

dengan

pembelajaran

yang signifikan antara konsumen dengan

organisasbnal. Secara keseluruhan hasil

perusahaan dari sebuah SPMS intqrative dan

pembahasan

ini

proses

integralive

yaitu dapat

pembelajaran

organisasional

mendukung dimensi SPMS neningkafl<an

diharapkan dapat rnemberikan kerangka kerja

persaingan sfategis untuk perusahaan yang

untuk menetapkan sfategi dan visi yang ada,

rnenekankan strateginya baik bagi stategi

dengan sebuah bahasa yang

mampu

diferensiasi produk maupun strategi penetapan

nembanfu individu untuk rnelihat bagaimana

haqa rendah. Penelitian ini memberikan sudut

bagian dari sebuah organisasi ahu

pandang tentang bagaimana SPMS integrative

perusahaan akan nnncapai tujuan yang

nemungkinkan perusahaan unfuk nencapai

diinginkan dengan menyimpan informasi yang

strategi yang lebih ebktif dengan membantu

berupa ilmu pengetahuan dan umpan balik

perusahaan dalam penyelarasan fungsi

yang diharapkan bisa memberikan input untuk

manufaKur dan pemhlajaran organisasional

menganalisa

dan mengetahui manajemen

perusahaan dari hasil kinerja tersebut (Kaplan

dalam perusahaan.


M aj al ah II m i ah UKHU$|AH Yolwne 6 No.3 Edisi Juli - September 2011 DAFTAR KEPUSTAIGAIT

Atkinson, A. A., Balakrishnan, R., Boo$l, P., Cote, J. M., Groot, T., Malmi, T., Robefts, H', Uliana, E.,

and WuA. (1997) "New Directions in Management Accounting Research". Joumal of Management Accounting Researcfr. 9, 70-108.

Banker, R., Janakiraman, S. N., Konsbns, C., and Pidni, M.J. (2001). 'Determinartts of Chief Financiat Ofiicer's Safisfacfron wrffr Sysfems for Pertomane Measuremenf. Univensity of Dallas Working PaPer.

Bartlett, C. A., and Ghoshal, S. (2000). 'Going Global Lesson from Late Movers'. Hawad Business Reviqr. March/Aptil. 132-142. Bates, K. A., Amundson, S.D., Schroeder, R. G., and Monis, W. T. (1995). "The Crucial Relationship between Manuhcfuring ard OrganizationalCulfure'. Manqemenf Sabnoe.41,1565-1580. Berliner, C., and Bdmson, J. A. (1988).

CrldManqementfortdat's Advaned Manufaduring. Boston,

IvlA:Harvard. Bhoovaraghavan, S., Vasudevan, A., and Chandr:an, R. (1996). 'Resolving the Process vs Product lnnovation Dilemma: a Consuner Choie Theoretic Approach. Managemenf Sctene, February.232-247. Billington, C. A., and Dav'rs, T. C (1992). 'Manufac{uring Stategy Analysis: Models and Practice, OMEGA. Intemational Joumal of Manqemenf Siene. 20 (5/6), 587-595. Brown, S. (199S). 'Manuhcturing Seniority Strategy and lnovation". Technovation March. 149-162.

Buryelman, R.A. (1990). "Stategy Making and Organizational Ecobgy;a conceptualFrarnework". ln J. V. $iingh (Ed.), Organizatbnal Evoltttion (pp. aS57). Newbury Park, CA: Sage. Bums., and Stalker, G. M (1961i. The Managementof Inovatian London: Tavistock.

Chelhall, R. H., and Langfieldâ‚Źmitr, K. (1998). "The Relationship betneen Sfategic Priorities, Managenent Techiques and Management Accounting: an Emperical lnvesligation Using a Systens Approach. Accounling, Organizations and Socie$. 23{3). 243'26/'.

Cooper, R. G. (2000). "Product lnnovation and Technology Sfategt'. Resear$ Technology Managemenf. January-February. 3841

.

Daft, R. L., Sormunen, J., and Parks, D. (1988) "Chief Executive Scanning, Environmental Characteristics and Company Performance: an Emperiel fudf. Sfrafegic Manqanent Jwmal,9, n2+^1239. De Hass, M., and KleingeH, A. (1999). 'Multilevel Design of krfonnance Measurerent Systems: Enhancing Stategic Dialogue Throughout fte Organization, Management amunting Researcft, 14,1-23.

269


Maj a I ah Il m i a h UKIIUWAII Yolume 6 No.3 Edisi Juli - September 2011 Dekker, H. C. (2003). 'Value Chain Analysis in lnterfirm Relationships: a Field Studyr. Managenent Amunting Research, 1 4, 1 -23.

in Anerica: Rqaining the Productive

of

Dertouzos, M. 1., Lester, R. K., and Slow, R. M. i19Sg). Made Edge. New York: Harper Perennial.

ef

Dixon, J. R., Nanni, A., and Vollmann, T. E. (1990). The New Peiormance Challenge; Measuing Operations for Wodd-Class hmpetition. Honewood. lL: Dow Jones-lnadn.

Df

Duncan, R. 8., and Weiss. A. (1979). "Organizational Leaming: implications for Organizalional Design. ln B. M. Staw (Ed.). Research in Uganiational tuhavbur (pp. 7$123). Greenwich CT: JAI Press.

ts

Dutton, J. M., and Frcedman, R. D (1985). "Extemal Environment and lntemal Sfategies; Calculaling, experinenting and lmiating in Organizations'. ln. R Lamb and P. Shrivastava (Eds.), Advanes in Megic Management. Vol. 3. Greenwich CT: JAI Press. Dutton, J. M., and Jackson, S. E. (1987).'Categorizing Strategic lssues: Links to OrganizationalAclion. Academiy of Management Review, 12, 7 6-9A. Edvinsoon, 1., and Malone, M. S. (1994. lntelleciual Capiial: Realizing your

hmpanfs

True Vtue by

Finding fts Hidden Roofs. New York Harper Collins, El-Shishini, H. (2001). "lntegrating Financial and non-Financial Performance Measures: Shte of fre Art and Research Opportunities'. ln Management Awunting Research Group hnferenoe. Birmingham: Aston Business School.

Eptein, M., and Birchad, B. (2000). hunting what munts: Tuming &rprate Awuntabitity to hmpefrTive Advantage. Cambridge, MA: Perseus BooKs. Frigo, M. L., and Krumwiede, K. R. (2000).'The Balance Scorcard". Sfrafegic Finance,81,50-54. Galbratth, J. (1973). Designing

hnplex

organizations. Reading fulA: Addison-wesley.

Ghozali, l. (2006). &ructunl Equatbn Mdeling, Metode Altematff dengan Partiatleas{ Sguare. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

GueEkow,

H. (1965).

'Communications

in

Organizations'.

ln J. G. March (Ed.), Handhok

of

Organizafnn s. Chicago: Rand Mcnally.

Guilding,

C.

(1999). "Compettor-Focused Accounting: an Exploratory Note".

Organizational and Sociefi 24 (7j,58$595.

Hayes, R. H., and Wheelwright, S. C. (19e4). Res:toing our

bnpetilive

,

Accounting,

Edge: Conpeting Through

Mantffdwing. New York Wiley. Harvey, M., Novicevic, M. M., and Kiessling, T. (2001). "Hypercompetition and the Fufure of Global Management in fte Twen$-First Centurf. Thundeftird lntemational Business Review,

Septembr/Mobef 599{16

27t J


Maj al ah llm i ah UKIIUWAII Yalume 6 No.3 Edisi Juli - September 201I Hedberg, B. (1981). 'How Orgnizations Leam and Unleam. ln W. Nysfrom and W. Stanbuck (Eds), Handtuok of Organizational Design (Vol. 1 . pp. 3.37). Oxford, UK: Oxfotd Univerci$ Press. Hoque, 2., andJames, W. (2000). 'Lingking Balanced Scorecard fvleasures to Size and Ma*et Fachrs: lmpact on Organizational Performanc;e". Joumal of Management Awunting Research, 12, 17.

Hronee, S. M. (1993). WatSgas. NewYork, NY, ArhurAnderson and Co.

Huber, G. P. (1932). 'Organizational Informalion system Determinanb of their Performance and Behaviof . Manqemenf Ssencc, 28, 1 3S155. Krone, K. J., Jablin, F. M., and Puham, L. L. {1987}. 'Communication Theory and Organizational Comrnunicatbns:Multiple Perspectives. ln F. M. Jablin, L. L. Putnam, K. H. Roberb, and L. W.

Porter (Eds.). Handbok

of Uganintianal hnmunicatbns,

Newbury

Pa*, CA; Sage

Publications. Levitt, T. (19S3). The Organization of Markets'. Haruard Business Revbw, May-June, 92-102.

Lynch, R. L., and Cross, K. (1995). Measure

rp

Yasdsftcks for

hntircus lmprovemenf. Cambridge,

MA: Basil Blackwell.

Lawrence, P., and Lorsch,

i.

(1967). Organization and fts Enviroment. Cambridge, MA: Harvard

University Press.

271


ISSN: 1907-3135

Majalah Ilmiah

Vol. 6 No.

3

Edisi Jufi -

Septemberffitl

DAFTAR ISI

UJI BEBEMPA BENTUK FERO-TMP TERHADAP KEMAMPUAN MEMERANGI(AP HAMA GGEREK BUAH I(AKA} hnopamoryha ceranetreila (LEptDoprEM :

GRACILLqR|DAE) PADA TANAMAN T(AKAO

Oleh: AMulHadildris, Dosen Univ. Pembangunan parrca Budi

232-21$

PENGARUH DIMENSIBII.AH TERHADAP KERUNTUHAN LENTUR PADA BALOK BAMBU

IAMINASI Oleh : Abdullah Abbas, Staf Pengajar Kop. W. I Dpk UN|DA, B.Aceh

237

PENGATUMN HUKUM TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP MEIALUI PRANATA SUMT TUMBAGAHOUNG PADA MASYARAKAT BATAK Dl SUMATEM UTARA Oleh: Ahmad Mahdi Siregar, Dosen FH. UMN Medan

244-252

PERHITUNGAN STRUKTUR PONDASI DIATAS TAMH LUNAK PADA BANGUMN BERTINGMT Oleh : Azhar, Staf Pengajar Kop. Wil. I Dpk UNIDA, B. Aceh

253

HUBUNGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA STRATEGI INTEGMTIVE,PENYELAMSAN SIRATEGI MANUFAKTUR, PEMBEI.AJAMN ORGANISASIONAL DAN HASIL AKHIR STRATEGI Oleh : Bukhari Usman, Dosen Dpk. UNAYA, Banda Aceh ........

262-271

PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI GENTENG PADA TAHUN 2OO2 DI CV. GENTENG PIONEER INDONESIA MEDAN Oleh: Enrin, Dosen Univ. euality

271-280

PEMNCANGAN APLIKASIVISUAL BASIC PADA SISTEM INFORMASI ITiIANAJEMEN PERHOTELAN oleh : Henry sunandar, ST, M.Kom, Dosen srMlK Guna Darma, Medan ..........

281

-2ffi

PERAN PENYULUHAN PERTANIAN DIINDONESIA DAIAM MENGHADAPI ERA DESENTMLISASI oleh : lr. M. Nasir lsmail, MSi, Dosen yayasan uNAyA, B. Aceh

289

-

299

PENINGKATAN KET\,AMPUAN MENULIS BAHASA ]NGGRIS DENGAN MODEL wRlrlNGWoRKsHoP oleh :M. Amin Hasibuan, Dosen srKlp, padarEsidempuan

300

-

309

TEKNIK PEMBEIAJAMN WRITING DALAM BAHASA INGGRIS Oleh : M. Kalid Dosen Dpk. Fakuttas pertanian UISU,

310 _ 31g

Medan

-243

-261


ISSN : 1907-3135

MAIATI|H TLMIAH

UKHTJMH

UNIVERSITAS

At

WASHTIYAII

MEIIAN MAJALAH ILiIIAH UKHUWAH

Hal. Vol.6

Medan

tssN

No.3 232 - 381

Juli - September

2011

1907-31 35


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.