HU
BUNGAH STRATEGI PEMASARAN DENGAN KEPUASAH KO}I SUiJiEH *) Oleh : FakhrunaziAbbas
Abstrak Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui hubungan strategi pemasarai^l dengan kepuasan konsumen. Metode penuiisan menggunakan melode library research. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa mengingat sebagian besar para pelaku bisnis di lndonesia saai ini berperasi di industri yang tingkat persaingan dan perubahannya cukup tinggi, maka paling tidak tnad<eting philosophy yang mendasari produknya adalah konsep pemasaran. Perusahaan yang menggunakan konsep inidalam falsafah bisnisnya berasumsi bahwa perkembangan dan kontinjuitas perusahaannya sangat tergantung seberapa jauh mereka dapat memuaskan para konsumennya. Kata
kuni :sfiafagipemasaran dan kepuasan konsurnen
1. Pendahuluan
pesaing dan meningkatnya tingkat persaingan.
1.1. Latar Belakang
Mereka harus mampu merebut hati pasar
Pe*embangan dunia bisnis
di
sasarannya untuk mencapai volume penjualan
negara
4ar tetap
bertahan
kita yang sudah berusia lebih dari 5C tahun ini
tertentu
nampak cukup pesat, khususnya dalam 25 tahun
mengembangkan usahanya dalam industri yang
terakhir. Hal ini bisa kita lihat dengan semakin.
sudah dipilihnya. Dalam kondisi seperti
banyaknya pendirian perusahaan oleh para
kepuasan konsunen mempunyai perman yang
investor dan semakin beragamnya produk yang
cukup penting
ditawarkan
di pasar oleh para pelaku bisnis.
Perkembangan
ini cukup
atau
ini
bryi perusahaan. Karena
secanggih atau sebagus produk yang dihasilkan
oleh
menyenangkan bagi
perusahaan.
jika
konsumen
tidak
kila semua, sebagai konsumen. Mengingat,
rnenyukainya, baik karena terlalu mahal atau
dengan emakin beragamnya macam dan ienis
tedalu rumit dalam penggunlannya,
produk yang ditawarkan memberikan peluang
produk tersebut tidak ada artinya.
maka
pada kita untuk membeli produk yang sesuai
Pada kenyataan lain mungkin saja
dengan keinginan kita. Tetapi perkembangan
konsumen enggan membelirnerk tertenfu karena
yang demikian ihr, bisa dirasakan
sebagai
pmduknya kurang berkualihs, tetapi mungkin
sebuah beban bagi para pelaku bisnis. Mereka
mereka pemah dikecewakan dalam pelayanan
tidak bisa lagi menjalankan bisnisnya
tanpa
pada saat atau pasca pembelian, atau karena
perencanaan dan perhitungan yang matang,
merk tersebut hanya tersedia di tempat lertentt
karena semakin bertambahnya pelaku bisnis
saia, atau mungkin saja karena sistem
dalam industri dapat berarti
pembayaran yang sangat kaku. Fenomena ini
J
Dosen Univenitas Abulyatama, B. Aaeh
bertambahnya 140