Implikasi privatisasi terhadap perubahan perilaku karyawan dan budaya organisasi

Page 1

IMPLII(ASIPRIVATISASITERHADAP PERUBAHA}*PERII.AKU I(ARYAWAN DAII BUOAYA ORGATIISASI Oleh : Fakhrunazi Abbas Dosen Kopertis M,t Dpk. UNAYA, B. Aceh

Penulisan nnrraa!,j11!$iy1u$rk *rrtffilt"plikasidariprivarisasi bukan dariaspek bgd arau finansial, tetapi lebih ditekankan padai aspek manus'ri dan orginisasi. trletooe penutis.n *.nggdiak.n-*too. "frrubaf,an library researdr. Dari hmil pembahasan dapat disimpulkan bafi'aa inplikasi ptvatisasi terhdap p,if*u manusia dan budaya organisasi nrenganhkan kita pada suafu kesimpulan peilama, seoagai beikut: .tita seiima ini para pengambil keputusan yang bertancoung jawab terhadap proses privatisisl cenoerung teurr rempe*ratran apek ffnansial dan ekonomi sebagai y"i.b"l yang dianggap menetukan ddam keberhasift pair ini nelihat adanya dua aspek ldn yang patut dipertinbangfan puta yakni aspek manusia dan kultural.

t'"ad;,

Kata kunei : primtisasi , peflaku karyann-an 1.

dn

budaya organisai

Pendahuluan

bahwa sebanyak 90.000 pegawai Departemar Pertahanan Amerika terpaksa harus menjadi

1.1, Latar Belakang

rcisis ekonomi yang fidak bed(esudahan

karyawan swwta akibat program s','r*tanisasi.

nBmaksa pemerintdr lndonesia menata ulang

Angka inidiperkir*an nencapai 230.m0 pada tahun 2005. Mirsha, Spreiber and lrfirsha (1SSO, ea; bahftan nnnyebutkan b*rwa sebanyak 1.1 juta orang

kebijakan ekonominya. Di safu sisi pemerintah berusaha nraksimal mengendalikan pengeluaranpengeluaran yang lidak perlu dalam rangka efisiensi oan di sisi lain usaha yang sama dilakukan unfuk nenggali sumbersunber pendapatan baru dalam

-

dihiturg sejak tdrun 1978, yang bekefa padi indusfi pertahanan Anedka terpd<sa teirilangar

peke{aan akibat adanya progran privalisasi dan

rmgfta menutup defisit anggaran. Salah satu dematif perggalian sumber-sumber pendapatan

pemotongan anggarm belanja penerintdr. Di lndonesia sendiri, dalam beberapa tahun terakhh pemerintah mulai genca melaksanakan

dalah mengubdr orientasi kegiatan pelayanan sodal layaknya menidankan organisasi bisnis. upaya ini biasa disebut sebagai enteryrMry rnnpoft (Dees, 1998). Di tndonesia, rdncani

prcgran Eivalisasi. l(setiusan

otonorni beberapa Perguruan Tinggi Negeri (pTN) dafah.salah satu conbhnfa. Selain itu, yang sedang nrxrjadi tend di negar+negera be*eruang adalatr

nw{ual asel-aset nqaâ‚Ź, termretrk di

dayakan BUMN. pennrintah bahkan

-

dalamnya

*Urgign maupun seturuhnya (Rama, 1999). !* Penjualan BUMN kepada pihak

sr,'rcta inilah yang tiasa disebut privalisasi. Tenfunya privatisasi bukan

kembali dan kennrdian di swa$akan. penggabungan Bank â‚Źrim, BAPINDO, BBD dan BDN, nrcnjadi

Bk

seperti

hdonesia, Philippines atau Thailsrd tetapi juga lenjdi hd biasa dinegara*egara rnaju. Cunha and

Mandiri, npski bdum sampai tahap privatisasi, nrerupd<an salah satu upaya penyehahn bank{ank

Cooper (1998) misalnya nelapo*an bahwa sejd<

pernednhh yang bukan tidak mungkin tarSet

mulai nelaksanakan program privatisasi ddam skala yang a*up besar unfuk ukuran negara maju.

yang sama juga teriadi pada

Hrun

1980sn neger&negdra E('pa

bddlotfiya' adalah fiens$restaken benk tirseUut.

pT pLN

ilA

yang

berencana relakukff restrukfurisasi dinnna tirgei bedkuhya adalah merger atau diansi Srddis dengan pih* swata - suatu kangkdr awal menilu

Dengan rnerujut pada l4oran OECD, O,eneas Emrnmh

hopention and Devetopnent, lanjut dikatakan bahwa pada tahun 199f tnggris brcaffi seb4ai regara paling banyak melakulian trograrr}init Sdlain di Eropa, program pniratisasi juga

Sih

pdvatisasi.

Pogram pdvatisasi, baik yarg terjadi di nmeara Senkat mupun, yarg !.o. na

briadi di_Anerika (lihat thuow; 1996). Sebagai contoh, Departenen Pertahanan AS dibawah korundo l,lentert Perbhanan lMlliarn Cohen

sedang, tedadi

di lndonesia, semuanya demi efisiensi Oatarn-rangfa nreningkat<an daya saing, ndakukan deregubi dan nenjrgfatan layanat lrepada pelarggan" renAorong peningkatan produhivitas karyawan, nemperkuai

nenjalankan Defed Reform lnltiative - s-r'rlastanisasi leSiatan*egidan koncrsial yang da dibarvah dept. Tersebut (Peters, 1999). Datam kurun uaktu i7 Hrue mulai HTun 1979.:1996, peten menyatakan

pasar nodal dan nembanfu nengurangi beban penedntah (Cunha and Cooper, 19gg: nD. Sayangnya tuiuan mulh

23

I

sengaja

mengangkat seorag nqnapr pofusionaf yarig sudah malang nelintang di dunia bisnis ianil Abeng yang diteruskm oleh Laksamana Sukardi qenjadi oâ‚Źng noflxlr safu di departenren tersebutl harapan agar BUMN yang sebagian besa 9.rng."n kinefanya kunng rnengunfungkan dapat iisehadcan

reniual badan$adan usaha milik negara (BUMit)

nonopsli negafttnegam berkenbang

penerintatr

fitunjulkgn dengar dibentuknya satrr departemen tersendiri, khusus unfuk rnnangani dan rerber-

dai

privalisar* 'mi iuga


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.