B asic Ekonomi V
olune : kptanber
2A 12
PARADIGMA HUKUM PROGRESIF DALAM PEMBAI\GUNA}I Dewi Astini, SH, M.Hum.e
Abstrak Penulisan
makotah ini bertuiuan untuk mengerahui paradigma hukum progresif dalarn pembangunan. Metode penulisan rnenggunakan mitode tibrary ,rrZor"h,.-''ioi"n^r pembahasan dapat disimpulkon bahwa pembangunut ekonomi kerakyatan yang,mindasari keempat agenda gagasan i'ti"rnatiT pembangunan ekonomi progrestf lersebut tiiatr dayarfun sistem ehonomi neo-liberalisme, melainkan melalui paradigma sist"em elanomi pragrisif Arrrnyo pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia tidak lagi bertuipu pada domtnlsi peierrimh" piat dm perusahaan-perusahaan konglomerasi, melainkan dilakukan pada Eekuuan pemerintih daerah, pasar berbasis kerakyatan, usaha-usahq pertanian rakyat dsn sistem purpaiakon,yqng progresif, Diatas fondasi sistem pembangunan ekonomi ;a,t, partistpa/tf,'dan berkesinantbungan 'f#tr'{;##"setaniunva,
i"**g
irii'p*oais*a
*iii,**"
i*s"i* "k;";;h,;;;;;;}is
Kata kunci : hukum progresif danpembangunan
l. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang
Dalam lintasan sejarah, pembangunan sebagai sebuah upaya penataan ekonomi sebuah negara dapat
ditelusuri dalarn kurun waktu yang lamaBahkan pemikiran-pemikiran Adam smith yang disusun sejak abad ke- I g
masih diiadikan rujukan bagi pembangunan ekonomi saat
ini, khususnya neganr-nega* maju yang mengidentifikasi ekonominya sebagai mazhab kapitalis. Tetapi dalam penyelenggaraanny4 proyek pembangrrnan sempat terhenti akibat Perang Dunia II yang melantakkan sebagian besar negar4 terutama negara-negara Eropa.
Setelah Perang Dunia
II
ihrlah, Eropa yang hancur lebur akibat peran& dengan sendirinya memerlukan
pembangunan untuk menata kembali perekonomiannya. Instrumen pembangurnan (arau Epafirya rekonstruksi) ini adalah program bantuan besar-besaran dari Amerika serikal yakni prognmini
Marshal Aid. memiliki tujuan gand4 untuk menjalankan ekonomi dunia dan menahan raju komunisme. Bzrgi negara-negara Dunia Ketig4 persoalannya aclalah bagaimana bertahan hidup, atau bagaimana meletalckan dasar-dasar ekonominya supaya bisa bersaing di pasar internasional; sernentara negsre-negara adikuasa persoalannya adalah bagaimana secara sistematis dapat melalrukan ekspansi lebih laqiut bagi kehidupan ekonominya yang sudah mapan' sehingga filsafat pembangunan seperti ini kerap disebut dengan istilah 'fordisme"' yang merujuk kepada upaya terciptanya masyarakat dunia yang makmur bedasa*an maksimasi
kegunaan tanga batas, yang dibentuk melalui
tiga elemen pentin& yaitu rosionalitas,
produ ks i/ko ns u m s i m as s ql.
efesiensi, dan
Tidak dapat dipurgkiri filsafat pernbangrman ekonomi lndonesia daram pandangan dunia intemasional, bahwa Indonesia menjadi perhihrngan negara yang sedang berkembang serta identik dengan zona Dunia Ketiga9
Dosor Universrd s Abulyatama, Banda Aceh
n