Pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman kedelai

Page 1

Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010

ISSN: 2086-8421

Volume I, No. 1 APRIL 2010

Pengaruh Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycimax, L) Oleh Drs. Zulkarnaini, M.Si. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah di Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya Oleh Ir. Syarifuddin, M,.Si. Pemberdayaan Perempuan Menuju Masyarakat Aceh yang Madani dan Islami Oleh Drs. Zamzami, M.Si. Identifikasi Ekonomi Perempuan Kabupaten Aceh Jaya Oleh Dra. Asmawati, M.Si. Upaya Pemberdayaan Perempuan di Aceh Terhadap Peningkatan Sektor Usaha Industri Kecil Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kabupaten Aceh Besar Oleh Yuliana , S.E. Analisis Kesalahan Pemaragrafan dalam Penulisan Proposal Penelitian Dosen Universitas Abulyatama Oleh Drs. Yusri, M.Pd. Peranan Lembaga Pendidikan dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Oleh Putri Dini Meutia, S.Pd.I. Tinjauan Hukum Islam dalam PP No. 8 Terhadap Upah Buruh di Indonesia Oleh Drs. Nasruddin A.R., M.Si. Analisis Penggunaan Varietas Padi Terhadap Produksi dan Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya Oleh Ir. Firdaus, M.Si. Pengaruh Pemberian Magot (Hermetia sp) dengan Dosis yang Berbeda (2,3,5, dan 7%) Terhadap Pertumbuan dan Kelangsungan Hidup Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) Oleh Drs. Azwar Thaib, M.Si.

1


Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010

ISSN: 2086-8421

JURNAL TASIMAK Media Sain dan Teknologi Abulyatama ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Volume 1 Nomor 1, April 2010 Pengaruh Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycimax, L) Oleh Drs. Zulkarnaini, M.Si. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah di Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya Oleh Ir. Syarifuddin, M,.Si. Pemberdayaan Perempuan Menuju Masyarakat Aceh yang Madani dan Islami Oleh Drs. Zamzami, M.Si. Identifikasi Ekonomi Perempuan Kabupaten Aceh Jaya Oleh Dra. Asmawati, M.Si. Upaya Pemberdayaan Perempuan di Aceh Terhadap Peningkatan Sektor Usaha Industri Kecil Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Kabupaten Aceh Besar Oleh Yuliana , S.E. Analisis Kesalahan Pemaragrafan dalam Penulisan Proposal Penelitian Dosen Universitas Abulyatama Oleh Drs. Yusri, M.Pd. Peranan Lembaga Pendidikan dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Oleh Putri Dini Meutia, S.Pd.I. Tinjauan Hukum Islam dalam PP No. 8 Terhadap Upah Buruh di Indonesia Oleh Drs. Nasruddin A.R., M.Si. Analisis Penggunaan Varietas Padi Terhadap Produksi dan Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya Oleh Ir. Firdaus, M.Si. Pengaruh Pemberian Magot (Hermetia sp) dengan Dosis yang Berbeda (2,3,5, dan 7%) Terhadap Pertumbuan dan Kelangsungan Hidup Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) Oleh Drs. Azwar Thaib, M.Si.

2


Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010

ISSN: 2086-8421

JURNAL TASIMAK Media Sain dan Teknologi Abulyatama ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ Volume 1 Nomor 1, April 2010 Pelindung/Pembina Penanggung Jawab

: Rektor Universitas Abulyatama : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Abulyatama

Pimpinan Redaksi

: Drs. Yusri. M.Pd.

Redaktur Ahli

: Prof. Dr. H. Warul Walidin A.K, M.A. (IAIN) Prof. H. Burhanuddin Salim, M.Sc. Ph.D. (Unsyiah) Prof. Dr. Ir. H.M. Hassan Suud, M.Sc. (Unsyiah) Prof. Dr. A. Halim Majid, M.Pd. (Unaya) Drs. Ir. Azwar Thaib, M.Si. (Unaya)

Redaktur Pelaksana

: Drs. Zamzami A.R. M.Si. Yuliana, S.E Yulinar, S.Pd.

Dewan Redaksi

: Muhammad Nur, S.H. M.Hum. Ir. Mulyadi, M.Si. Ir. H. Firdaus, M.Si. Dewi Astini, S.H. M.Hum. Maryati B, S.H M.H. Drs. Tamarli, M.si. Yulfrita Adami, S.E. M.Si. Drs. H.M. Hasan Yakob, M.M. Drs. Bukhari, M.Si. Fakhrurrazi Abbas, S.E. M.Si.

Distributor/Komunikasi

: Drs. Akhyar, M.Si Drs. Muhammad, M.Si. : Drs. Nasruddin A.R. M.Si. : aSOKA communications (www.asoka.web.id) : Lembaga Peneltian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Abulyatama, Jl. Blang Bintang Lama km 8,5 Lampoh Keude – Aceh Besar, Telepon (0651) 21255

Bendahara Desain cover Alamat Redaksi

3


Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010

ISSN: 2086-8421

SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS ABULYATAMA Tugas pokok dosen adalah melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu Dharma dari Tri Dharma tersebut adalah melaksanakan penelitian, yang hasilnya dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pengajaran yang dilaksanakannya, atau digunakan oleh masyarakat untuk kesejahteraan hidupnya. Untuk itu publikasi ilmiah memegang peranan penting dalam memublikasikan hasil-hasil penelitian dosen tersebut. Hadirnya Jurnal Ilmah Tasimak yang merupakan Media Sain dan Teknologi Abulyatama hendaknya dapat menampung dan memublikasikan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Dosen pada Universitas Abulyatama pada khususnya dan dosen di daerah ini pada umumnya. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada para dosen dapat lebih giat lagi dalam melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi. Kami berharap jurnal ini dapat selalu diisi oleh dosen dalam lingkungan Universitas Abulyatama sehingga setiap edisi dapat terbit sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan. Kami memberi penghargaan atau apresiasi kepada Dewan Redaksi yang sudah bekerja keras sehingga telah dapat menerbitkan sebuah jurnal ilmiah ini. Mudah-mudahan jurnal ini dapat berkiprah dalam meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya, mutu pendidikan di Universitas Abulyatama pada khususnya. Akhirnya, kami menyampaikan selamat kepada Dewan Redaksi, dan kita berharap jurnal ini akan lebih baik lagi pada edisi-edisi yang akan datang, baik dari segi kualitas tulisannya, maupun kualitas penampilannya. Mudah-mudahan jurnal ini dapat berlanjut terus dan memberikan manfaatnya kepada kita semua. Aamiiiin. Banda Aceh, 20 Mai 2010 Rektor, dto. Prof. Dr. H. Warul Walidin, A.K. M.A.

4


Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010

ISSN: 2086-8421

SALAM REDAKSI Krue seumangat! Telah hadir dihadapan kita sebuah jurnal ilmiah yang dapat menampung karya tulis hasil penelitian para Dosen di lingkungan Universitas Abulyatama. Hadirnya jurnal ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari teman-teman sejawat. Tentunya, sebagai terbitan pertama, jurnal ini masih jauh dari harapan dan kesempurnaan. Terutama menyangkut format tulisan, jumlah halaman yang belum seragam dalam setiap artikel dan sistem rujukan yang digunakan. Oleh karena itu, untuk edisi-edisi berikutnya, Redaksi sangat mengharapkan penulis artikel agar dapat memedomani Pedoman Penulisannya yang tertera pada halaman kulit belakang Jurnal ini. Dewan Redaksi mengatur ribuan terima kasih kepada semua pihak, terutama para penulis edisi pertama ini yang telah mendukung dan memotivasi kami agar berbuat sesuatu yang bermanfaat. Hadirnya Jurnal ini dipandang bagian dari kreativitas dalam memajukan akademik yang sangat bermakna untuk hari ini dan masa yang akan datang. Selanjutnya, Redaksi sangat mengharapkan tulisan-tulisan dari temanteman sejawat demi kelangsungan penerbitan jurnal ini. Jurnal ini direncanakan dapat terbit setahun dua kali, yaitu setiap bulan April dan Oktober. Salam dan sukses selalu bersama kita. Banda Aceh, April 2010 Redaksi

DAFTAR ISI Halaman

5


Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010

ISSN: 2086-8421

Pengaruh Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max, L) Oleh Drs. Zulkarnaini, M.Si. ...............................................................................

1- 6

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah di Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya Oleh Ir. Syarifuddin, M,.Si. ...............................................................................

7 - 20

Pemberdayaan Perempuan Menuju Masyarakat Aceh yang Madani dan Islami Oleh Drs. Zamzami, M.S ..………………………...................................……

21 - 28

Identifikasi Ekonomi Perempuan Kabupaten Aceh Jaya Oleh Dra. Asmawati, M.Si. ……………………….……...........………….…..

29 - 46

Upaya Pemberdayaan Perempuan di Aceh Terhadap PeningkatanSektor Usaha Industri Kecil Pascabencana Gempa Bumi danTsunami di Kabupaten Aceh Besar Oleh Yuliana , S.E. …………………………………..................................…… 47 - 59 Analisis Kesalahan Pemaragrafan dalam Penulisan Proposal Penelitian Dosen Universitas Abulyatama Oleh Drs. Yusri, M.Pd. ...........………...................................………………...… 60 - 74 Peranan Lembaga Pendidikan dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Oleh Putri Dini Meutia, S.Pd.I. ……………………………………..................

75 - 86

Tinjauan Hukum Islam dalam PP No. 8 Terhadap Upah Buruh di Indonesia Oleh Drs. Nasruddin, A.R., M.Si. ………..………………….……....................

86 - 98

Analisis Penggunaan Varietas Padi Terhadap Produksi dan Pendapatan Petani Padi Sawah di Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya Oleh Ir. Firdaus, M.Si. …………………………....................................……… 99 – 107 Pengaruh Pemberian Magot (Hermetia sp) dengan Dosis yang Berbeda (2,3,5, dan 7%) Terhadap Pertumbuan dan Kelangsungan Hidup Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) Oleh Drs. Azwar Thaib, M.Si. …………………….................................…. 109 - 121

6


Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010

ISSN: 2086-8421

PENGARUH IKLIM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max, L.) Zulkarnaini* ABSTRAK Iklim merupakan salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, termasuk tanaman kedelai. Iklim adalah istilah yang meliputi berbagai faktor lingkungan dalam suatu habitat. Faktor-faktor yang temasuk ke dalam iklim antara lain suhu, cahaya, curah hujan, dan tinggi tempat. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Suhu optimum untuk pertumbuhan kedelai adalah 29,40C, dengan suhu kritis 100C dan 350C. Cahaya optimum yang diperlukan untuk berlangsungnya proses fotosintesis berkisar antara 0,3 sampai 0,8 kal/cm2/menit. Curah hujan yang optimum untuk pertumbuhannya berkisar antara 100 sampai 200 mm/bulan. Tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut.

Kata Kunci : Iklim, pertumbuhan Tanaman, dan kedelai *) Drs. Zulkarnaini, M.Si. Dosen Kopertis Wilayah I dpk Pada Universitas Abulyatama Banda Aceh

Pendahuluan Pertambahan penduduk dari tahun ke tahun terus bertambah. Seiring dengan itu persediaan bahan pangan harus ditingkatkan. Kedelai merupakan salah satu bahan pangan bernilai gizi tinggi. Oleh karena itu tanaman tersebut perlu dibudidayakan secara besarbesaran. Dewasa ini permintaan terhadap produksi kedelai meningkat dengan pesat. Namun demikian produksi kedelai dalam negeri meningkat secara lambat, baik areal maupun produktivitasnya.

Dalam hal ini setelah berhasil dengan swasembada beras, maka perlu ditingkatkan komoditas pangan lainnya, seperti kedelai. Dalam peningkatan tersebut sangat diperlukan cara penanaman yang baik dan pengembangan areal tanaman. Sehubungan dengan cara penanaman dan pengembangan areal tanaman kedelai, perlu diperhatikan tentang pertumbuhannya. Pertumbuhan tanaman, termasuk kedelai dipengaruhi oleh banyak 7


Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010

faktor, baik faktor luar maupun faktor dalam tanaman itu sendiri. Apabila salah satu faktor tersebut tidak sesuai maka pertumbuhan tanaman tidak normal. Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi per-tumbuhannya adalah iklim. Iklim sangat ditentukan oleh suhu, cahaya, curah hujan, dan tinggi tempat. Berdasarkan uraian di atas, maka mengenai faktor lingkungan tersebut khususnya iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman perlu diinformasikan kepada masya-rakat secara luas, terutama yang bergerak di bidang biologi dan pertanian. Salah satu cara penyebaran informasi tersebut melalui melalui karya tulis pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman kedelai. Karya tulis ini kiranya dapat memberikan penjelasan kepada para pembaca tentang faktor-faktor yang terliput dalam iklim yang sekaligus mempengaruhi pertumbuhan tanaman pada umumnya, termasuk kedelai. Botani Tanaman Kedelai (Glycine max, L.) Tanaman kedelai tergolong ke dalam genus Glycine. Genus glycine terdiri atas tiga sub genus, yaitu genus glycine willd, brctaeta, dan soja. Glycine max termasuk ke dalam sub genus soja (Verdcourt; dalam Somaatmadja, et.al., 1985). Secara lebih lengkap taksonomi tanaman kedelai adalah sebagai berikut. Devisio : Spermatophyta Sub devisio : Angiospermae Kelas : Dicotiledoneae

ISSN: 2086-8421

Ordo Famili Genus Spesies

: Polypetales : Leguminosae : Glycine : Glycine max (L) Merrill. Tanaman kedelai mempunyi system akar tunggang. Pada tanah yang gembur, panjang akar dapat mencapai 150 cm (Sumarno dan Hartono,1985). Menurut Somaatmadja et.al. (1985) �akar tanaman kedelai dapat mencapai kedalaman 2 meter�. Akar lateral tumbuh mendatar atau sedikit menukik, panjangnya berkisar antara 40 sampai 75 cm. Pada usia lebih kurang 4 hari setelah perkecambahan dari ujung akar tunggang tumbuh rambut akar. Rambut akar ini dapat memperbesar penyerapan air dan unsur hara. Pada masa pertumbuhannya sekitar 15 sampai 20 hari sebagian besar pada akar tersebut terbentuk bintil akar. Bintil akar tersebut terbentuk akibat simbiosis antara sel akar dengan bakteri Rhyzobium japonicum (Sumarno dan Hartono, 1985). Batang tanaman kedelai berbentuk semak, dengan tingginya berkisar antara 30 sampai 100 cm. Pada batang tersebut dapat tumbuh 3 sampai 6 cabang (Sumarno dan Hartono, 1985). Pertumbuhan cabang sangat dipengaruhi oleh jarak tanam. Biasanya apabila jarak tanam rapat, pertumbuhan cabangnya akan berkurang, bahkan tidak bercabang sama sekali (Suprapto, 1985). Di samping itu faktor keturunan dan 8


Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010

lingkungan seperti panjang hari dan kesuburan tanah dapat juga mempengaruhi pertumbuhan cabang (Somaatmadja, et.al., 1985). Tanaman kedelai berdaun lebar. Daunnya dapat dibedakan atas 4 tipe, yaitu daun biji, daun primer sederhana, daun bertiga (trifolipat), dan daun profila. Daun biji merupakan daun kotiledon. Daun primer sederhana berbentuk oval berupa daun tunggal yang terletak bersebrangan pada buku pertama di atas kotiledon. Daun bertiga (tripolifat) adalah daun yang terbentuk pada batang utama dan cabang. Sedangkan daun profila adalah daun yang terletak pada pangkal setiap cabang (Somaatmadja, 1985). Bunga kedelai termasuk bunga sempurna, yaitu dalam setiap bunga terdapat alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Alat kelamin jantan berupa benang sari, sedangkan alat kelamin betina adalah putik (Suprapto, 1985). Menurut Somaatmadja, et. Al. (1985) �besarnya bunga berkisar antara 3 sampai 7 mm�. Buah kedelai berbentuk polong. Dalam setiap polong berisi 1 sampai 5 biji dan rata-ratanya 2 sampai 3 biji. Jumlah polong setiap batang beraneka ragam, hal ini bergantung pada varietasnya, kesuburan tanah, iklim, dan jarak tanaman (Suprapto, 1985). Polong kedelai berbentuk rata atau agak melengkung dengan panjangnya berkisar antara 2 sampai 7 cm (Somaatmadja, 1985).

ISSN: 2086-8421

Biji kedelai berkeping dua, bentuknya sangat bervariasi, sesuai de-ngan varietas kedelai tersebut. Sebagian besar bijinya berbentuk bulat telur (Somaatmadja, et.al., 1985). Menurut Suprapto dan Hartono (1985) �biji kedelai berbentuk bulat lonjong, bundar, atau agak pipih�. Pertumbuhan Tanaman Kedelai Pertumbuhan merupakan salah satu ciri organisme yang melibatkan berbagai proses di dalamnya. Pertumbuhan tersebut menunjukkan pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat kembali kepada asal. Pertambahan ini mencerminkan pertambahan protoplasma, ukuran, dan jumlah sel. Pertambahan protoplasma berlangsung melalui serentetan peristiwaperistiwa. Sehubungan dengan sel tanaman peristiwa tersebut meliputi pembentukan karbohidrat, penyerapan air dan unsur hara, dan penyusunan serta pembongkaran protein dan lemak (Harjadi, 1988). Pertumbuhan merupakan hasil pembelahan, perpanjangan dan pelebaran sel yang menyebabkan terjadinya pertambahan ukuran secara keseluruhan sehingga tanaman ber-tambah besar sampai menjadi dewasa. Pertumbuhan tanaman juga tidak dapat dipisahkan dengan penggunaan zat makanan. Zat makanan tersebut biasanya diperoleh melalui proses-proses tertentu, 9


Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010

seperti asimilasi, yaitu penggunaan makanan dalam pembangunan segenap bagian tumbuhan (Tjitrosomo, 1985). Pertumbuhan juga merupakan hasil aktivitas metabolisme sel-selnya, dimana metabolisme di samping menyediakan bahan-bahan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya, juga menyediakan energi untuk proses-proses yang terjadi di dalam tubuh tanaman (Sarief, 1985). Faktor Iklim Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman Kedelai Faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kedelai antara lain suhu, cahaya, curah hujan, dan tinggi tempat. Suhu merupakan salah satu faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Banyak proses di dalam tubuh tanaman dikendalikan oleh suhu, seperti proses fisika dan kimia. Selanjutnya proses-proses ter-sebut mengendalikan proses biologi yang berlangsung di dalam tubuh tanaman. Selain itu suhu juga mempengaruhi reaksi biokimia dan fisiologi tanaman, menentukan berbagai tugas tanaman seperti penyerapan air dan unsur hara di dalam tanah, serta proses fotosintesa. Apabila suhu tidak sesuai, maka semua proses tersebut akan terganggu, dengan demikian akan terganggu pula pertumbuhannya. Suhu maksimum dan minimum yang mendukung pertumbuhan tanaman berbeda-beda, hal ini tergantung pada jenis tanaman. Biasanya suhu yang dibutuhkan tanaman

ISSN: 2086-8421

untuk pertum-buhannya berkisar antara 5 0C sampai 35 0C (Harjadi, 1988). Menurut Jumin, H.B (1989) �untuk pertumbuhan tanaman 0 diperlukan suhu antara 15 C sampai 400C. Apabila suhu < 150C dan > 400C pertumbuhan tanaman menurun secara drastis� Seperti halnya dengan tanaman lainnya, tanaman kedelai dalam melangsungkan pertumbuhannya dipengaruhi juga oleh suhu. Suhu optimum untuk pertumbuhan kedelai adalah 29,40C, dengan suhu kritis sekitar 100C sampai 35 0C. Tetapi apabila air mencukupi, tanaman kedelai masih dapat tumbuh pada suhu tinggi (360C) dan akan berhenti tumbuh pada suhu 90C. Sedangkan untuk fase pertumbuhan reproduktif, tanaman kedelai membutuhkan suhu antara 260C sampai 320C. Apabila melebihi 37,70C maka pertumbuhan bunga akan terhambat (Somaatmadja, et.al., 1985). Cahaya merupakan suatu kuantum yang sangat kecil yang berisikan energi yang dipancarkan ke segala arah oleh sumbernya. Cahaya tersebut mempunyai peranan penting dalam proses pertumbuhan tanaman. Pengaruh cahaya terhadap tanaman sangat ditentukan oleh kuantitas, kualitas, dan lamanya penyinaran. Apabila cahaya diterima oleh tanaman terlalu sedikit maka tanaman tersebut tidak tumbuh dengan normal. Sebaliknya jika 10


Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010

cahaya yang diterima terlalu ber-lebihan maka pertumbuhan tanaman juga memperlihatkan pe-nampilan yang tidak normal, bahkan berakhir dengan kematian (Heddy, 1986). Menuru Jumin, H.B. (1989) ”cahaya yang berkualitas untuk pertumbuhan tanaman adalah cahaya yang tampak dengan panjang gelombang antara 450 mμ sampai 760 mμ. Adapun cahaya-cahaya tersebut meliputi cahaya berwarna ungu (λ = 400 mμ – 435 mμ), berwarna bi (λ = 435 mμ – 490 mμ), berwarna hijau (λ = 490 mμ – 574 mμ), berwarna kuning (λ = 574 mμ – 595 mμ), berwarna jingga (λ = 595 mμ – 626 mμ), dan berwarna merah (λ = 626 mμ –760 mμ). Cahaya yang paling berkualitas bagi klorofil a (C55H72O5N4Mg) adalah cahaya yang panjang gelombang (λ = 390 mμ – 400 mμ) dan (λ = 650 mμ – 700 mμ) dan bagi klorofil b (C55H70O6N4Mg) cahaya yang panjang gelombang (λ = 400 mμ – 450 mμ) dan (λ = 620 mμ – 670 mμ)”. Sebagai tanaman berhijau daun, tanaman kedelai memerlukan cahaya matahari untuk berlangsungnya proses fotosintesis. Berdasarkan tingkat fotosintesis dan respirasinya, kedelai termasuk tanaman yang mempunyai tingkat fotorespirasi tinggi yang mengakibatkan hasil bersih fotosintesisnya jauh lebih rendah. Dengan demikian dapat diartikan bahwa fotorespirasi merupakan proses yang dapat mengu-rangi hasil bersih fotosintesis. Apabila cahaya optimum maka tanaman kedelai akan melakukan fotosintesis secara maksimal yang dapat

ISSN: 2086-8421

menghasilkan produk fotosintesis berkisar antara 0,3 sampai 0,8 kal/cm2/menit dan hasil fotosintesis tertinggi dicapai pada pukul 10 pagi (Somaatmadja, et.al., 1985). Air merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Kehilangan air dapat menyebabkan terhentinya pertumbuhan, sedangkan kekurangan air terus menerus dapat menyebabkan perubahan-perubahan fisiologi dalam tubuh tanam-an, yang akhirnya dapat mengakibatkan kematian. Secara alami tanaman men-dapatkan air dari dalam tanah dan curah huja (Harjadi, 1988). Curah hujan yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kedelai adalah 100 sampai 200 mm/bulan atau lebih kurang 2000 mm/tahun. Jumlah bulan kering 3 sampai 6 bulan dan hari hujan berkisar antara 95 sampai 122 hari/tahun (Anonimous, 1991). Tinggi tempat merupakan salah satu faktor yang menentukan iklim suatu daerah. Semakin tinggi letaknya dari suatu permukaan laut, semikin rendah suhunya. Darjanto dan Satifah (1987) menjelaskan bahawa ”setiap kenaikan 1000 meter tinggi suatu tempat dari permukaan laut, akan menyebabkan turunnya suhu sekitar 0,610C”. Pertumbuhan tanaman kedelai sangat dipengaruhi oleh tinggi tempat penanamannya. Pengaruh tinggi tempat terhadap pertumbuhan 11


Jurnal TASIMAK Vol. I, No. 1 April 2010

ISSN: 2086-8421

tanaman kedelai berkaitan dengan laju proses metabolismenya (Somaatmadja, et.al., 1985). Tinggi tempat yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman kedelai, Somaatmadja, et.al. (1985) menje-laskan bahwa �tanaman kede-lai akan tumbuh baik sampai ketinggian 1.500 meter dari per-mukaan laut�. Penutup Pertumbuhan merupakan proses pembentukan setiap organ tanaman yang merupakan hasil aktivitas metabolisme sel-selnya. Pertumbuhan tanaman, termasuk kedelai dipengaruhi oleh banyak faktor, meliputi faktor dari dalam tanaman itu sendiri dan faktor dari luar (lingkungan). Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kedelai adalah iklim, meliputi suhu, cahaya, curah hujan, dan tinggi tempat. Suhu optimum untuk pertumbuhan kedelai adalah 29,40C, dengan suhu kritis 100C dan 350C. Cahaya optimum yang diperlukan untuk berlangsungnya proses fotosintesis berkisar antara 0,3 sampai 0,8 kal/cm2/menit. Curah hujan yang optimum untuk pertumbuhannya berkisar antara 100 sampai 200 mm/bulan. Tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut.

12


JURNAL TASIMAK VOLUME I, NO. 1

ISSN: 2086-8421

Daftar Pustaka Anonimous (1991). Budidaya dan Pengolahan Hasil Kedelai. Jakarta: Departemen Pertanian; Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian/Proyek Pengembangan Penyuluhan Pertanian Pusat (NAEP III). Darjanto dan Satifah (1987). Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Penyebukan Silang Buatan. Jakarta: PT Gramedia. Harjadi, M.M., S.S., (1988). Pengantar Agronomi. Jakarta: PT Gramedia. Jumin, Hasan Basri (1989). Ekologi Tanaman. Jakarta: Rajawali Press. Somaatmadja, W., et.al. (1985). Kedelai. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian/Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Sumarno dan Hartono (1985). Kedelai dan Cara Bercocok Tanaman. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Suprapto, H.S. (1985). Bertanam Kedelai. Jakarta: PT Penebar Swadaya. Sarief, E.S. (1985). Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bandung: Pustaka Buana. Tjitrosomo, S.S. (1985). Botani Umum 2. Bandung: Angkasa.

7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.