EDITORIAL Pengemis Tak Melulu Harus Dikasihani Tabloid Genta Andalas diterbitkan oleh: Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Genta Andalas dengan SK No.373/ XIII/Unand-2001 Pelindung: Prof.Dr. H. Werry Darta Taifur, S.E., MA. Penasehat: Dr. Ir. H. Aprisal, MP. Pembina: Rembrandt, S.H., M.Pd. Dewan Redaksi: David Murdi Oka Putra, Dhearien Fizwa, Adrizal, Amelia Putri, Desi Faiturrahmi, Khairat, Yudi Irfan, Desi Marina, Febrika Hade Putri, Hafiza, Hananna Taqwa, Hilyatul Aulia, Icha Wulanda, Ismi Fadhilah Sinaga, Laila Mukhtari Wizra, Marisi Sagala, Michelia Annisa Cempaka, Muhammad Fikri, Muhammad Yaqub BE, Nadira, Neny Sandrawati, Randy Febrian, Sari Ramadhanis, Siti Khairani Elhakim, Tree Mentari, Violita Kresna Wuri, Yuliani Sartika, Yuni Amelina. Pemimpin Umum: Ayu Lestari Sekretaris Umum: Hisna Natria Hilda
S
etelah berhasil memberantas tenda ceper yang berjajar di sekitar Pantai Purus Padang, Pemerintah Kota (Pemko) Padang kini dihadapkan dengan permasalahan lama yang tak kunjung usai. Permasalahan tersebut terkait dengan keberadaan pengemis di Kota Padang. Keberadaan pengemis di berbagai sudut kota sebenarnya bukanlah permasalahan yang harus dibesar-besarkan. Namun ketika mengemis dilakukan untuk menipu masyarakat dengan modus yang beragam, maka Pemko Padang sudah seharusnya menyelesaikan permasalahan ini. Harus diakui, Pemko Padang sudah berusaha menanggulangi masalah pengemis dan anak jalanan, namun upaya ini tak kunjung membuahkan hasil. Hal ini dikarenakan usaha yang telah dilakukan tidak berjalan maksimal dan efektif. Terlihat dengan masih banyaknya pengemis yang melakukan ‘penipuan’ terhadap masyarakat demi mendapatkan sekeping uang. Dengan menambahkan berbagai ‘atribut’ yang dapat mendukung penampilan. Pengemis mampu mendapatkan pundi-pundi uang yang cukup banyak. Dalam sehari, minimal pengemis bisa mendapatkan Rp100.000,00, sehingga jika ditotalkan selama sebulan mereka bisa mengantongi Rp3.000.000,00. Pendapatan yang terbilang besar jika dibandingkan dengan Upah Minimum Regional (UMR) Kota
Bendahara Umum: Anestia Berlianda Pemimpin Redaksi: Muhammad Arif Pemimpin Perusahaan: Teja Alone Pemimpin Produksi: Lailatul Zuhri Indriani Pemimpin Litbang: Clara Octaria Rija Redaktur Pelaksana: Peri Irawan Koordinator Liputan: Adha Giva Sakinah, Lizsa Egeham Redaktur: Gusranil Fitri, Rafika Surya Bono Administrasi dan Finance: Chintia Lestari Bisnis & Periklanan: Zikra Delvira Marketing & Promosi: Putri Ramadhani Sirkulasi: Gita Puspita Kepala Layouter: Suci Ramadhanty Layouter: Tania Dian Putri Kepala Desain Grafis: Yori Andriani Desainer Grafis: Faishal Wafiq Zakiy PSDM: M. Qamarul Hadi Event Organizer: Ully Saputri Riset dan Survei: Lita Mailani Dicetak oleh: PT. Singgalang Press (isi diluar tanggungjawab percetakan)
Padang tahun 2015 yang hanya Rp1.615.000,00 Berbagai komentar miring pun muncul dari masyarakat terhadap tingkah laku pengemis saat ini. Hal ini terjadi karena masyarakat sudah risih melihat tingkah laku pengemis sekarang, dan lambatnya kinerja Pemko Padang dalam menangani masalah tersebut. Tak bisa dipungkiri, ini terjadi karena sikap apatis masyarakat terhadap lingkungan sosial. Terkadang, pemberian masyarakat itu seperti ‘sabu-sabu’ yang mampu memberikan ‘kepuasan’ bagi setiap pengemis. Inilah yang membuat mereka terlihat tak kenal lelah menadahkan tangan kepada setiap orang yang melewatinya. Sudah seharusnya masyarakat ikut berperan dalam memberantas pengemis yang ada. Memberikan uang kepada pengemis secara langsung bukanlah solusi yang tepat. Karena dengan begitu pengemis akan lebih bersemangat dalam menjalani profesinya. Sekarang, tinggal ditunggu saja aksi dan tindakan dari pemerintah. Bagaimana komitmen dan keseriusan untuk memperbaiki Kota Padang. Pengemis yang saat ini tengah membutuhkan perhatian sudah seharusnya ditangani serius. Oknumoknum yang memanfaatkan pengemis sudah seharusnya ditindas habis! Jangan sampai pemerintah hanya menangani pengemis dari luar permukaannya saja, sedangkan akar-akarnya masih menjalar ke mana-mana!
Salam Redaksi Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya, kami segenap Kru Genta Andalas dapat menghadirkan tabloid edisi LIX April-Mei 2015 kepada khalayak pembaca. Selawat beriring salam tidak lupa kami haturkan kepada Rasulullah SAW sebagai suri tauladan penerang jalan seluruh umatnya. Syukur dan bangga adalah gambaran perasaan yang kami rasakan setelah menyelesaikan tabloid perdana di kepengurusan 2015-2016. Berbagai halangan dan rintangan mewarnai perjalanan panjang berhasil kami lalui untuk menghadirkan kembali tabloid Genta Andalas ke tengah pembaca. Di sela-sela perkuliahan yang padat, segenap kru mencurahkan seluruh tenaga, pikiran, perhatian, dan waktu. Seperti tak kenal lelah dan terus berjuang, berburu informasi terkini untuk menyajikan berita informatif dan karya terbaik demi terbitnya tabloid mahasiswa Universitas Andalas (Unand) ini. Pada edisi pertama di kepengurusan ini, kami menghadirkan laporan utama mengenai berbagai macam modus pengemis di Kota Padang. Memanfaatkan kondisi fisik yang cacat,
hingga eksploitasi anak demi mendapatkan perhatian masyarakat. Pada laporan khusus, yang dibahas kali ini terkait beasiswa Bidikmisi Unand yang sampai saat ini masih perlu pembenahan. Mulai dari mahasiswa yang melalaikan kewajibannya setelah mendapatkan hak beasiswa, tindak lanjut mahasiswa yang nilai akademiknya tidak mencapai standar, serta perbandingan kriteria penerima beasiswa Bidikmisi Unand dengan perguruan tinggi negeri lainnya. Semuanya akan kami bahas dalam sajian laporan khusus. Banyaknya fasilitas baru di gedung perpustakaan Unand juga kami hadirkan dalam rubrik sorotan kampus. Di samping itu kami juga menghadirkan inovasi rubrik yaitu teknologi. Tak ketinggalan kami juga menghadirkan jawaban SMS-mu untuk menjawab berbagai keluhan mahasiswa. Semoga tabloid ini dapat memenuhi rasa keingintahuan dan kebutuhan informasi pembaca di sekitar kehidupan kampus. Sehingga mampu mewujudkan eksistensi kami sebagai Pers kampus. Kritik dan saran solutif kami harapkan dari pembaca, agar karya ini dapat semakin baik dan menarik ke depannya. Akhir kata selamat membaca. Hidup mahasiswa!
Daftar Isi Dapur .................... 2 Jendela .................. 3 Laporan Utama ...... 4 Sorotan Kampus ..... 6 Feature ................... 7 Laporan Khusus ...... 8 Survei ..................... 9 Liputan ................. 10 Galeri .................. 12 Rehat ................... 13 Aspirasi ................ 14 Aneka Ragam ....... 16 Teknologi ............. 17 Aktivis .................. 18 Khasanah Budaya .. 19 Sastra dan Seni ...... 20 Wawasan .............. 22 Resensi................... 23 Sosok ..................... 24 SOSOK EDISI LIX
L AIL A JANGAN TERLENA: Tidak semua pengemis patut dikasihani, brebagai motif dilakukan demi setumpuk recehan.
Pembatasan Kuota Beasiswa PPA Pelayanan Biro Fakultas ISIP Kurang Nyaman Assalamualaikum. Wr. Wb. Saya mahasiswa FISIP merasa sedikit kecewa dengan pelayanan dari biro fakultas, dalam hal peminjaman gedung, ruangan, dan tempat di FISIP. Mulai dari prosedurnya yang susah hingga petugas biro yang melayani mahasiswa dengan muka yang masam. Terima Kasih. (08789573****) Jawaban: Sebagai pegawai, kami berusahan melayani dengan sebaik-baiknya sebab itulah tugas kami. Pihak biro Fakultas ISIP tidak bermuka masam tetapi pihak yang menerima surat peminjaman bingung sebab di fakultas tidak ada gedung yang dapat dipinjamkan. Tempat yang dapat dipinjamkan hanya ruangan rapat, lobby fakultas, dan pelataran parkir FISIP. Leli Anggraini Kepala Biro Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
KKN Tidak Efektif Untuk Jurusan Sosial Pak, saya mahasiswi angkatan 2012, ingin bertanya terkait KKN. Menurut saya, KKN sendiri tidak terlalu terlihat manfaatnya di jurusan sosial. Namun, kenapa KKN sangat diwajibkan, padahal di universitas lain tidak mewajibkannya? Lalu, apa dampak KKN bagi mahasiswa? Bukankah lebih baik langsung job training agar mahasiswa dapat bersaing di dunia kerja? Apakah BP-KKN yakin program tersebut akan efektif? (08961636****)
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya Novita Sari, mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2012. Saya ingin menanyakan tentang program beasiswa PPA yang sudah dibatasi. Bagi mahasiswa non reguler, PPA merupakan satu-satunya kesempatan yang selama ini dapat menunjang kuliah. Namun kuota beasiswa PPA sekarang dibatasi. Mungkin banyak yang menyangka, mahasiswa non-reguler berasal dari golongan menengah ke atas, padahal tidak. Saya berusaha agar uang kuliah yang mahal itu bisa ditutupi dengan beasiswa prestasi. Meskipun tersedia beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu, tetapi saya lebih ingin beasiswa karena prestasi yang saya miliki. Namun, sampai saat ini belum ada pengumuman terkait pembatasan kuota PPA dari pihak kampus. Terlebih lagi Unand juga melarang pengajuan dua beasiswa, padahal kita tidak tahu mana yang akan lulus. Sebagai mahasiswa non reguler, beban uang kuliah yang mahal dan kesempatan beasiswa yan minim, membuat saya hrus berfikir keras untuk membayar uang kuliah apabila tidak lulus beasiswa PPA. Terima Kasih.
Jawaban: Tidak ada pengurangan dan pembatasan beasiswa PPA, malah untuk tahun 2015 kuota penerima beasiswa PPA lebih banyak apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk beasiswa BBM sendiri memang ditahun ini sudah ditiadakan lagi. Hal ini disebabkan BBM lebih dikhususkan bagi mahasiswa yang kurang mampu, sedangkan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu telah dibantu dengan bantuan beasiswa Bidikmisi. Makanya, BBM dihapuskan. Dr. Ir. H. Aprisal, M.P Wakil Rektor III Unand
Ota Da Tagen Da Tagen
Jawaban: KKN wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Unand sebab dengan KKN mahasiswa mendapatkan pengalaman di lapangan. Pengalaman mahasiswa di lapangan berkaitan dengan kompetensi dan jurusan, seperti pengalaman beradaptasi dengan teman-teman di luar jurusan serta memahami kehidupan masyarakat di desa atau nagari yang memiliki kehidupan berbeda dengan mereka. Selain itu, Unand bersama Unhas dan UGM merupakan pionir dari ide KKN. Sejauh ini, program KKN di Unand masih berjalan efektif dan sesuai harapan. Ujang Khairul Ketua Badan Pengelola Kuliah Kerja Nyata (BP-KKN)
Mak Itam Da Tagen Mak Itam Da Tagen Mak Itam Da Tagen
Penyebaran Beasiswa di Unand Tidak Objektif
Mak Itam
Assalamualaikum. Wr. Wb. Pendistribusian beasiswa yang ada di Unand baik itu Bidikmisi, BBM dan PPA tidak terkualifikasi dengan baik. Banyak rekayasa data dan ada unsur kedekatan dalam pemilihan calon penerima beasiswa, khusunya di jurusan saya. Mohon tanggapannya. Terima Kasih. (08136746****)
Da Tagen
Mak Itam Da Tagen
: Mak.. Oo mak.. Mak Itam, ambo caliak kini lah banyak mahasiswa yang kurang mampu bisa malanjuikan kuliah yo, dek dibantu jo beasiswa Bidikmisi namo nyo. : Bidikmisi,, beasiswa apolo tu? Baru sakali ko ambo mandangannyo Tagen. : Itu Mak a,, masak Mak Itam ndak tau.. beasiswa yang diagiahan untuak mahasiswa yang kurang mampu. : Ooo itu,, lah lai beasiswa itu kini yo,, rancak lah tu nyoh Tagen, jadi anakanak yang urang tuo nyo kurang mampu bisa kuliah jadinyo. : Tapi walaupun rancak, lai pulo beasiswa Bidikmisi tu yang salah agiah. : Salah agiah baa makasuik nyo ko Tagen ? Ndak mangarati ambo doh aa. Tolong lah jalehan ciek aa. : Giko mak aa. Dari carito nan ambo danga, beasiswa Bidikmisi tu kan saharusnyo untuk mahasiswa kurang mampu, tapi kini ado mahasiswa mampu yang dapek beasiswa tu di Unand. : Baa kok bisa pulo? memang di sinan rasakinyo atau kurang taliti urang Unand manyaleksinyo? : Aa itu nan kurang jaleh dek ambo mak, dan nan labiah parahnyo mahasiswa mampu yang dapek beasiswa bidikmisi tu ba oto gai pai kuliah, gaya panampilannyo ndak tangguang-tangguang lo do. Kalah lo awak dek nyo : Ondeh mandeh, lah ba oto bagai. itu yo bana indak cocok manarimo beasiswa Bidikmisi tu doh tagen. Sia nan salah sabana nyo tu.. : Itu lah mak Itam. ndak mangarati lo ambo do. Baa sabananyo.
Menguak Modus Pengemis Kota Padang kepada setiap orang yang lewat. Tiap harinya, pria yang tinggal di Sebrang Padang tersebut mengemis mulai dari pukul 11.00 hingga pukul 20.00 WIB. Acik diantar jemput oleh keponakannya dengan menggunakan becak. Tak perduli panas dan hujan, Acik mengaku melakukan pekerjaan tersebut agar dapat tetap bertahan hidup. “Kalau
Dok. Genta
S
ebagai ibukota provinsi, dan masuk dalam kategori kota besar, keberadaan pengemis tidak bisa dipisahkan dari Kota Padang. Masalah sosial yang satu ini selalu menjadi momok baik bagi pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat. Kesenjangan sosial yang muncul di tengah masyarakat, kebutuhan ekonomi yang mendesak, hingga lapangan pekerjaan yang tidak tersedia merupakan alasan dari pengemis melakukan pekerjaan tersebut. Berbagai cara pun telah ditempuh pemerintah Kota Padang dalam menertibkan dan memberikan pelatihan keterampilan terhadap pengemis. Namun, sikap pengemis yang membandel dan tetap melakukan aksinya dengan berbagai cara membuat keberadaannya mulai meresahkan masyarakat. Motif Pengemis dalam Menjalankan Aksi Banyak titik yang dijadikan tempat mangkal para pengemis di Kota Padang, salah satunya di sepanjang jalan Permindo. Di depan Toko Buku Sari Anggrek, Genta Andalas berhasil mewawancarai beberapa pengemis yang sering duduk di sana. Salah satunya adalah Yet (50), Wanita paruh baya ini mengaku sudah mengemis selama tiga tahun. Alasannya mengemis karena terdesak kebutuhan ekonomi dan keadaan fisiknya yang tidak memungkinkan untuk bekerja. Yet mengisahkan, dulunya ia bukanlah seorang pengemis. Ibu dua anak ini sebelumnya bekerja sebagai penggiling cabai di Pasar Raya Padang. Karena kecelakaan saat bekerja, Yet harus dirawat selama tiga bulan di rumah sakit. Hidupnya berubah total, Yet yang awalnya berjalan
mampu membeli sepeda motor, namun tak mampu mengurus sang ibu dan malah membiarkannya menjadi pengemis. Sedangkan bagi Syamsurizal, upayanya membawa sang buah hati yang kondisinya memprihatinkan merupakan caranya dalam menambah biaya untuk pengobatan rawat jalan si anak. Syamsurizal mengaku membawa Icha ke RS Siti Rahmah ndak bantuak iko, apak ndak makan do. sepuluh hari sekali untuk melakukan check Hasilnyo lumayan lah nak, lai cukuik untuak up. Pengakuan Syamsurizal tersebut kehidupan apak jo kaluarga saharimembuat Genta Andalas hari ,” jelasnya. Acik juga melakukan kroscek langsung mengatakan pekerjaan ke Rumah Sakit Siti tersebut baru dilakoninya Rahmah untuk “Dari penghasilan amak selama sebelas bulan. mencari tahu Sebelumnya, ia kebenarannya. ko nak, amak bisa mengaku hanya Informasi yang mangontrak rumah, menghabiskan didapatkan waktu di rumah. Genta Andalas walaupun anak laki-laki H a l s u n g g u h amak yang alah berbeda terjadi mencengangkan. pada Syamsurizal Menurut berkeluarga masih dan istrinya, orang penuturan salah manumpang di rumah tua yang mempunyai seorang petugas amak” anak pengidap rumah sakit yang penyakit hidrosefalus. tak mau Penyakit yang disebutkan -Yet, pengemisdisebabkan karena namanya, ia penumpukan cairan pada membenarkan ada otak ini, dapat meningkatkan pasien yang pernah tekanan pada otak penderitanya. dirawat atas nama Icha. Hal tersebut membuat kepala anak “Pasien atas nama Icha, riwayat penyakit Syamsurizal yang bernama Icha mengalami hidrosafalus, berasal dari Sungai Sariak pembesaran. Kedua orang tua ini juga Kabupaten Padang Pariaman, dan berumur mengemis di depan Sari Anggrek dengan sebelas tahun. Ia pernah dirawat di Rumah ‘memanfaatkan’ keadaan anak mereka Sakit ini. Namun, ia sudah berhenti rawat yang sangat memprihatinkan. jalan sejak tahun 2010,” ungkapnya. Dari penuturan petugas rumah sakit tersebut, Tingkah Pengemis Mencengangkan terungkaplah fakta yang sebenarnya bahwa Melihat pola tingkah pengemis, orang tua Icha telah berbohong dengan Genta Andalas pun melakukan penelusuran mengatakan melakukan check up sepluh terhadap seorang pengemis asal Belimbing, hari sekali ke rumah sakit. bernama Herman. Sekitar pukul 10.00 WIB, Herman diantar oleh anaknya dengan Penghasilan Pengemis Lampaui UMR menggunakan gerobak untuk menaiki Cukup mencengangkan memang, angkot merah Belimbing yang akan jika melihat pendapatan yang bisa normal, kini harus memakai tongkat karena menuju Pasar Raya Padang. Sesampainya di didapatkan oleh seorang pengemis. Dalam kakinya yang pincang. “Sajak tu amak Pasar Raya, Herman turun di persimpangan sehari, minimal mereka bisa mendapatkan mancubo maminta-minta ko nak. Hasilnyo jalan Permindo. Dengan bermodalkan Rp100.000,00, sehingga jika ditotalkan lumayan dalam sahari, kadang saratuih atau ember kecil, Herman duduk di depan toko selama sebulan mereka bisa mengantongi duo ratuih ,” ujar Yet berusaha tetap aksesoris wanita sambil memasang wajah Rp3.000.000,00. Pendapatan yang tersenyum. mengiba. Ia juga menggunakan bantalan di tergolong besar jika dibandingkan dengan Menjadi penopang hidup di kala badannya sehingga terlihat seperti memiliki Upah Minimum Regional (UMR) Kota usia dan fisik yang tidak lagi mendukung, benjolan besar di badannya. Aksi tersebut Padang tahun 2015 yang hanya membuat Yet harus terus mencari dilakoninya hingga azan isya Rp1.615.000,00. Melihat kondisi tersebut, rupiah demi kelangsungan berkumandang. wajar saja jika banyak pengemis yang tidak hidupnya. Yet mengaku Dari pantauan mau beralih dari pekerjaannya. mengemis bukanlah Genta Andalas, Herman Hal tersebut dialami oleh Yet, pekerjaan yang tergolong perokok karena mengemis ia dapat mengontrak diinginkannya. aktif. Hal ini rumah sendiri. “Dari penghasilan amak ko “Kalo ndak kayak iko, Wanita yang tinggal dibenarkan oleh Yas, nak, amak bisa mangontrak rumah, apak ndak makan do. di sekitar Andalas pedagang asesoris walaupun anak laki-laki amak yang alah ini sudah pernah wanita tempat biasa berkeluarga masih manumpang di rumah Hasilnyo lumayan lah mencoba untuk Herman mengemis. amak,” ungkap Yet. nak, lai cukuik untuak mencari pekerjaan “ M e s k i p u n Acik, dalam sehari bisa kehidupan apak dan lain seperti buruh pengemis, pak mengantongi Rp 100.000,00 per hari. cuci dan pekerjaan Herman terbilang “Kalau lai rami urang nak, lai lah duo ratuih keluarga sahari-hari” rumah tangga perokok berat, ribu apak dapek sahari,” ujar Acik lainnya, namun tidak biasanya ia membeli tersenyum. -Acik, pengemismembuahkan hasil. Tak rokok dari penjual rokok Sedangkan Herman, yang sudah seorang pun yang bersedia yang lewat. Bisa sebungkus belasan tahun mengemis memiliki mempekerjakannya sehari,” ujar Yas yang sudah tiga penghasilan yang lumayan besar dalam satu dikarenakan kondisinya yang tidak belas tahun berjualan. Yas harinya. Meskipun Genta Andalas tidak memungkinkan. “Kebanyakan alasannyo menambahkan bahwa Herman telah ada mendapatkan informasi langsung dari takuik amak jatuah atau ba’a-ba’a, tapaso semenjak ia membuka kedainya di lokasi Herman, hal tersebut diakui oleh Yas, maminta-minta ko karajo amak kini nak,” tersebut. Hal senada juga dikatakan oleh penjual aksesoris. Namun ia tak bersedia ujar Yet pasrah. Yar, pedagang martabak yang berjualan menyebutkan nominalnya. Beberapa langkah dari tempat Yet tepat di depan Herman. “Saya juga sudah Syamsurizal mengatakan tiap duduk, terlihat seorang pengemis pria berjualan di sini selama sebelas tahun dan harinya ia bersama istri membawa Icha penyandang disabilitas. Genta Andalas pun Pak Herman sudah ada di sini,” katanya. berangkat dari Padang Pariaman untuk sempat berbincang-bincang dengan pria Lain Herman, lain pula Yet. Setelah mencari nafkah. Tiap harinya, mereka yang duduk di kursi roda tersebut. Acik melakukan ‘pekerjannya’, Yet pamit pada berhasil mengumpulkan uang namanya, kondisi fisik yang tidak sempurna Genta Andalas karena telah dijemput anak Rp150.000,00 hingga Rp250.000,00. saat lahir, membuat kaki Acik tidak bisa perempuannya dengan menggunakan “Bapak terpaksa melakukan ini untuk biaya digerakkan. Ia hanya bisa duduk di kursi sepeda motor matic putih yang terbilang pengobatan Icha, untuk sekali berobat saja roda yang sudah reot sambil mengetuk- cukup bagus. Ironis memang, anaknya dapat menghabiskan uang ngetukkan ember kecil berisi uang receh
Rp1.200.000,00. Jika dalam bulan Ramadan, dalam seharinya bisa mencapai Rp500.000,00,” imbuh Syamsurizal.
habisnya,” ujar Duski yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang ini.
Jumlah Pengemis Kota Padang Peran dan Upaya Pemerintah Berdasarkan data yang didapatkan Berbagai upaya pun telah dari Dinas Sosial Kota Padang, pada tahun dilakukan oleh Pemko Padang untuk 2006-2008 jumlah pengemis yang terdata menanggulangi masalah pengemis dan anak sebanyak 250 orang. Selama tiga tahun jalanan, namun upaya ini tak kunjung tersebut, jumlah pengemis cenderung membuahkan hasil. “Pemko Padang telah stagnan dan tidak berubah. Namun pada menyekolahkan pengemis pada usia tahun 2009-2010, jumlah pengemis sekolah, membina pengemis dengan mengalami penurunan sebanyak 20 persen. memberikan pelatihan, dan memulangkan Karena yang terdata pada tahun para pengemis ke daerahnya tersebut berjumlah 230 orang. masing-masing. Namun Sedangkan sisanya pada biasanya, setelah diberikan tahun 2010 pengemis pelatihan mereka yang terdata setelah k e m b a l i ditangani oleh Dinas mengemis,” “Meskipun mengemis pak Sosial berjumlah 210 ungkap Mahyeldi. Herman terbilang perokok orang. Amrizal, berat, biasanya ia membeli Te r k a i t Kasi Trantib Satuan rokok dari penjual rokok dengan data Polisi Pamong Praja yang lewat. Bisa sebungkus tersebut, Mahyeldi (Satpol PP) Ansharullah, menyatakan tiap sehari” Walikota Padang harinya Satpol PP mengatakan sudah melakukan -Yas, penjual aksesorispengemis merupakan berbagai usaha salah satu dampak untuk menertibkan kemiskinan di Sumatera dan mengurangi Barat (Sumbar). jumlah pengemis dan “Munculnya pengemis ini anak jalanan. “Satpol PP menunjukkan adanya fakta sejauh ini terus berusaha kemiskinan di Sumbar. Kenapa mengurangi jumlah Sumbar? Karena pengemis di Padang tak pengemis. Seperti melakukan hanya berasal dari Padang tapi juga penjangkauan setiap harinya kepada pendatang dari daerah sekitar padang,” pengemis, anak jalanan, pedagang asongan, kata mantan Wakil Walikota Padang ini. dan pengamen. Selain itu, membentuk Tim Senada dengan Walikota Padang, Elang yang khusus untuk menertibkan Duski Samad, Ketua Majelis Ulama pengemis, anak jalanan, pengamen, dan Indonesia (MUI) Padang mengatakan ada orang gila yang bekeliaran di jalan raya,” tiga faktor yang memengaruhi jumlah ujarnya. pengemis di Padang. Pertama, ada aktor Amrizal menegaskan anak jalanan, yang bermain di belakang pengemis. pengemis, dan pengamen yang menganggu Kedua, struktur masyarakat yang tidak ketertiban saja yang ditangkap. “Ketika berpihak kepada orang-orang lemah. pengemis tersebut belum menganggu tata Ketiga, mental masyarakat yang tidak mau tertib, kami masih bisa mentolerirnya. bekerja keras. “Ada namanya pengemis Namun, jika sudah terusik rasa nyaman rental, di mana mereka dimanfaatkan oleh masyarakat, Satpol PP akan berusaha untuk oknum tertentu. Di sisi lain, pengemis juga menekannya,” tegasnya. lemah dari segi ekonomi dan pendidikan. Amrizal juga mengungkapkan Sehingga pengemis terlihat tidak pernah ada anak jalanan, pengemis, pedagang asongan,
Dok. Genta
Dok. Genta dan pengamen yang tertangkap akan Untuk memberikan efek jera bagi dibawa ke Dinas Sosial. “Kami berkoordinasi pengemis, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dengan Dinas Sosial, pengemis yang sudah memberikan peringatan agar tidak tertangkap akan dibawa ke panti sosial turun ke jalanan lagi. “Mereka harus untuk diberikan keterampilan. membuat surat perjanjian, jika mereka turun Sedangkan untuk anak yang di ke lapangan setelah dipulangkan bawah umur akan ke daerah asal maka mereka dimasukkan ke panti akan ditangkap dan asuhan,” ungkapnya. ditahan oleh Satpol Hal ini terbukti, PP. Selanjutnya Satpol “Pasien atas nama Icha, setelah dibawa ke PP akan panti sosial banyak melaporkan riwayat penyakit hidrosafalus pengemis yang kepada Kepala pernah dirawat di Rumah Sakit sekarang menjadi Dinas Sosial dan ini. Namun, ia sudah berhenti t e k n i s i Tenaga Kerja untuk rawat jalan sejak tahun 2010” handphone, supir ditindaklanjuti,” angkutan umum, ujar Freisdawati. -Petugas dan lain-lain. J e l a n g S e l a i n bulan Ramadan, Rumah Sakit Siti Rahmahm e l a k u k a n biasanya jumlah penertiban, Mahyeldi pengemis di Padang menghimbau seluruh mengalami peningkatan masyarakat Kota Padang yang cukup tinggi. Hal inilah untuk tidak memberikan yang coba diantisipasi oleh MUI sumbangan kepada para pengemis. dengan memberikan himbauan kepada “Sebenarnya sudah ada peraturan daerah seluruh pengemis. Himbauan yang yang mengatur tentang pengemis dan anak dilakukan MUI ini jika dilihat dari sudut jalanan. Selain itu pemko juga sudah pandang tertentu dapat berjalan efektif. memberikan himbauan kepada masyarakat “MUI akan memberikan imbauan untuk untuk tidak memberikan sumbangan menertibkan tempat yang menyimpang dari kepada pengemis. Karena dengan kontrol sosial, salah satunya adalah tempat memberikan uang, akan mendorong hiburan malam. Salah satu bentuk mereka terbiasa meminta-minta,” dukungan MUI dalam mengurangi tambahnya. pengemis adalah dengan mengadakan Dinas Sosial dan tenaga kerja subuh mubarakah,” tutur Guru Besar Ilmu sebenarnya telah menjalankan peran mereka Tasawuf IAIN Imam Bonjol ini. untuk meminimalisir pengemis dan anak Melihat fenomena di atas, jalanan. “Kami dari dinas sosial dan tenaga permasalahan pengemis tidak akan kunjung kerja telah memberikan penyuluhan, usai jika usaha preventif hanya dilakukan sosialisasi, agar tidak mengemis lagi, tidak oleh pemerintah. Masyarakat seharusnya berdiri di perempatan jalan,” kata sadar dan bijak dalam menghadapi Freisdawati A. Boer, Kepala Dinas Sosial pengemis. Kadang, pemberian dari Kota Padang. masyarakat lah yang membuat mereka terus “Untuk menyadarkan anak ‘candu’ melakukan hal tersebut. Tak ayal, jalanan, gelandangan, pengemis, jika mereka melakukan berbagai cara agar memang faktor ekonomi yang menuntut mendapatkan belas kasihan dari masyarakat mereka untuk mengemis maka mereka akan padahal realitanya tidak selalu demikian. diberikan semacam pelatihan kelompok Masyarakat harus pintar dalam menghadapi usaha bersama. Seperti memberikan ‘kepintaran’ pengemis, sehingga semua pelatihan montir sepeda motor untuk bekal upaya dalam menekan jumlah pengemis mereka nantinya. Agar mereka bisa bekerja dan memberikan efek jera dapat berjalan dengan layak dan bisa memperbaiki dengan baik. perekonomiannya,” tambahnya. Laporan: Anes, Arif, Gita, Laila, Lizsa, Peri, Ruli
Pustaka Unand Upayakan Akreditasi A
Foto: Ist. MEWAH: Lobi pustaka pusat Unand setelah direnovasi tahun 2013.
S
ebagai satu-satunya Universitas di pulau Sumatera yang terakreditasi A, Unand tentunya memiliki berbagai fasilitas demi menunjang prestasi akademik mahasiswanya. Salah satu fasilitas yang dimiliki Unand adalah Perpustakaan pusat yang letaknya strategis, yaitu di tengah area kampus. Bangunan berlantai enam ini, menyediakan berbagai fasilitas bagi pengunjung. Hingga kini tercatat pustaka pusat memiliki 91.000 judul buku dengan jumlah keseluruhan 157.000 eksemplar. “Semua buku yang dibutuhkan oleh mahasiswa sudah tersedia. Setiap tahun pustaka terus menambah koleksi buku. Baik yang tercetak maupun e-book. Untuk mendapatkan e-book, mahasiswa dapat
mengunjungi situs pustaka.unand.ac.id,” ungkap Azral, Kepala Pustaka. Azral menjelaskan terdapat beberapa menu di pustaka.unand.ac.id, antara lain Tugas Akhir Elektronik berisi skripsi yang diunggah mahasiswa, Minangkabausian, Usulan Buku, dan lainnya. Pada menu Usulan Buku mahasiswa dapat mengusulkan buku apa yang dibutuhkan, baik itu buku kuliah, buku fiksi mengenai pendidikan, ataupun buku motivasi. “Diharapkan partisipasi mahasiswa untuk mengisi ini. Kami akan tampung usulan mahasiswa,” tutur Azral. Lebih lanjut, Azral juga mengungkapkan di website pustaka Unand juga terdapat Digital Library. “Mahasiswa
dapat mengunduh secara gratis jurnal yang dibutuhkan. Jurnal tersebut antara lain dari situs Science Direct, Pro Quest, Scopus, Directori E-Journal Unand, dan lain sebagainya,” imbuhnya. Lantai dua pustaka juga dilengkapi dengan ruangan koleksi majalah dan koran. Pustaka berlangganan koran lokal seperti Padang Ekspress, Singgalang, Haluan, hingga koran nasional semisal Bisnis Indonesia, Kompas, dan The Jakarta Post. Tak ketinggalan majalah-majalah pendidikan dan kebudayaan ada di ruangan ini. Berbagai corner pun ikut meramaikan pustaka, seperti American Corner, French Corner, Timur Tengah Corner yang sedang dalam tahap pengerjaan, dan Minangkabau Corner yang baru saja diresmikan. Selain itu, Azral mengatakan terdapat satu corner yang masih belum diketahui oleh mahasiswa, yaitu Popular Corner. “Di ruangan yang berada di sebelah Minangkabau Corner ini disediakan jaringan TV berlangganan. Mahasiswa dapat menonton Al Jazirah, British Broadcasting Corporation (BBC), dan lainnya. Novel-novel populer terbaru dan karya sastrawan besar, buku tips, hingga novel Harry Potter edisi Bahasa Inggris juga menjadi koleksi di ruangan ini,” paparnya. Banyaknya fasilitas yang disediakan oleh Popular Corner ternyata tidak mampu menarik perhatian pengunjung. Hal ini dibuktikkan dengan sedikitmya pengunjung dari Popular Corner, dilihat dari sedikitnya
daftar pengunjung yang disediakan. “Pustaka telah berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Tentu kita menginginkan partisipasi pengguna,” ungkap Azral. Loli Yasnita, mahasiswi Fakultas Hukum mengatakan apabila ke pustaka hanya meminjam buku saja. “Kalau ke pustaka minjam buku aja, nggak tahu kalau ada Popular Corner. Tapi pustaka Unand memang memiliki fasilitas yang bagus,” ucap Loli. Di balik fasilitas serta kelebihan yag dimiliki oleh pustaka Unand, sampah menjadi masaah utama. Masih ada oknum yang membuang sampah sembarangan, padahal tempat sampah sudah disediakan. “Tangga darurat dijadikan tempat pacaran oleh beberapa oknum mahasiswa. Kelemahan sistem pengamanan pustaka, pintu tangga darurat tidak terkunci. Tapi ada norma dan etika yang harus dijaga. Jangan memanfaatkan situasi dan suasana yang sepi,” keluh Azral. Azral menegaskan pihaknya akan mengusahakan agar pustaka dapat memenuhi standar perpustakaan nasional. “Mudah-mudahan nanti perpustakaan kita berakreditasi A. Kita sedang mengusahakan ke arah itu.” Selain fasilitas yang memadai, syarat agar pustaka dapar berakreditasi A adalah jumlah peminjaman buku dan jumlah pengunjung, minimal sebanyak 10% dari total mahasiswa,” katanya. Zikra
Unand Masih Miliki Jurusan Berakreditasi C
D
i tengah gencarnya niat Universitas Andalas (Unand) mendirikan jurusan dan program studi (prodi) baru, ternyata masih banyak jurusan di Unand yang memiliki akreditasi C bahkan belum memiliki akreditasi. Dengan kata lain, jurusan tersebut masih mendapatkan akresitasi default. Direktori BAN-PT mencatat empat belas prodi dan jurusan di Unand masih berakreditasi C. Fakultas Teknologi Informasi (FTI) adalah salah satu fakultas yang seluruh jurusannya masih berakreditasi C, yaitu Jurusan Sistem Komputer (Siskom) dan Sistem Informasi (SI). Tak hanya Siskom dan SI, Jurusan Sastra Jepang juga mengalami nasib yang sama. Penghambat Peningkatan Akreditasi Mengenai lambatnya peningktan akreditasi, Tesri Maideliza, WD III FTI menilai hal tersebut disebabkan beberapa faktor. Diantaranya, jumlah dosen yang dimiliki jurusan kurang memadai, belum adanya gedung fakultas serta fasilitas yang masih belum sempurna, dan kurangnya dana bagi fakultas baru. “Untuk membuat rancangan gedung saja tentu butuh biaya,” katanya. Hal senada dituturkan Dodon Yendri, Ketua Jurusan Siskom. Ia menilai adanya ketidakadilan untuk fakultas baru. “Fakultas lain sumber dayanya disediakan sedangkan kita mencari-cari sumber daya yang akan menjadi staf pengajar di FTI ini,” tuturnya. Meski demikian Dodon maklum karena ia menyadari profesi dosen saat ini kurang diminati. Meskipun ada keinginan untuk mengangkat alumni untuk menjadi dosen namun hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh pihak fakultas. “Saat ini calon dosen minimal harus beregelar S2. Hingga kini, belum ada bantuan untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah S2 untuk menjadi dosen dari fakultas maupun jurusan,” jelas Tesri.
Berbagai hal pun dilakukan demi meningkatkan akreditasi FTI. Mulai dari bekerjasama dengan universitas, absen lebih dimaksimalkan, dan menyerahkan seluruh prestasi yang pernah diraih oleh mahasiswa kepada pihak fakultas hingga mengutus mahasiswa untuk ikut perlombaan. “Dengan itu, kami berharap FTI bisa lebih dikenal,” ujar Werman Kasoep, WD I FTI Meski demikian, Nurrahman Hadi, Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi merasa akreditasi tidak begitu penting. Hal ini dikarenakan alumni jurusan Sistem Informasi yang dapat bersaing di dunia kerja. “Dunia kerja saat ini lebih menilai dari mana perguruan tingginya dan tentu saja hasil tes dari alumni jurusan tersebut,” katanya. Sementara itu Jurusan Sastra Jepang yang telah lebih dahulu berdiri dari SI dan Siskom juga masih berkutat dengan akreditasi C. Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Phil. Gusti Asnan, menjelaskan bahwa akreditasi C ini disebabkan beberapa faktor teknis. Terutama dengan terbatasnya sumber daya pengajar, sementara mahasiswa tiap tahunnya cukup banyak. “Selain itu pengajar saat ini juga masih ada yang sedang menyelesaikan studi kuliahnya. Untuk meningkatkan akreditasi ini, FIB akan mencoba menambah sumber daya pengajar,” jelasnya. Di samping itu masalah sarana dan prasarana penunjang pun masih minim meskipun sudah ada . Sistem organisasi struktural pun masih lemah. Beberapa upaya telah dilakukan oleh FIB untuk meningkatkan akreditasi fakultas seperti pengadaan seminar internasional, Bunkasai Mahasiswa, hingga pertukaran mahasiswa Indonesia dengan Jepang. “Apabila semua hal ini dapat teratasi, Prodi Sastra Jepang bisa mendapat nilai yang lebih baik,” katanya. Masih Jauh dari Predikat World Class
University Tesri Maideliza menjelaskan dalam pembuatan RKAKL (Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian dan Lembaga) yang melibatkan ketua jurusan dan dekanat, Himpunan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas masih ada yang tidak meny-erahkan Term of Reference kegiatannya. Tindakan inilah yang menjadikan anggaran di fakultas baru selalu kurang.
Saat kuliah di Jepang, saya pulang jam 12 malam. Saya inginnya Unand juga seperti itu, ada kuliah malam tidak pulang jam 4 sore. Padahal di Kota Padang juga banyak yang kuliah malam,” ungkapnya. Namun, tidak hanya dari mahasiswanya saja yang enggan. Ia juga mengungkapkan keengganan
LAILA
Menanggapi situasi akademik dan kemaha-siswaan di Unand, Tesri Maideliza memilih menyorot sistem perkuliahan Unand yang masih konservatif. “Unand ingin mendapatkan predikat World Class University tapi masih memakai sistem lama.
dosen untuk mengubah sistem pembelajaran tersebut. “Saya bilang begitu, dosen lain malah mengatakan: Apak se nan maaja malam surang ,” tutup Tesri. Faishal
Gali Nuansa Islami Miniatur Mekah Oleh: Adha Giva Sakinah*
D
ikenal sebagai lokasi manasik haji, objek wisata yang bertempat di Lubuk Minturun Padang ini juga populer sebagai Miniatur Mekah. Disebut Miniatur Mekah karena struktur bangunan dan nuansa islami yang dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki kemiripan dengan Mekah. Sesuai dengan namanya, Miniatur Mekah, maka ukurannya tidak seluas dan sebesar tanah suci Mekah. Saat penulis berkunjung ke lokasi wisata ini, Sabtu (13/3), sekilas terlihat seperti berada di tanah suci Mekah yang sesungguhnya,namun dalam luas area yang jauh berbeda tentunya. Awal menginjakkan kaki di pintu gerbang, terbentang megah tugu Alquran raksasa seperti yang ada di Kota Mekah, hanya ukurannya lebih kecil. Seperti tempet bersejarah lainnya, di depan lokasi terdapat sebuah prasasti yang bertuliskan nama pendiri tempat ini. Berbelok ke sebelah kiri, terdapat Masjid Nurzikrillah dengan miniatur Ka’bah di dalamnya. Selain digunakan untuk beribadah, masjid ini juga digunakan untuk manasik haji. Namun, masjid khusus ini hanya dibuka pada waktu salat. Pada bagian samping masjid ini terukir kembali tulisan kapan pendirian masjid, serta siapa saja yang menghadirinya. Melanjutkan perjalanan, Anda akan melihat bongkahan-bongkahan batu yang bertuliskan nama-nama kawasan di Kota Mekah, salah satunya adalah Arafah. Belum puas dengan hanya melihat bagian luar, pengunjung dapat memanjakan mata dengan masuk ke lokasi lebih dalam lagi. Terdapat batu-batu besar dengan tulisan nama-nama tempat di Kota Mekah.
Di tengah-tengah Miniatur Mekah terdapat jembatan dengan tiga tugu di atasnya. Ini menyimbolkan tempat umat Islam melempar jumrah. Di samping jembatan terdapat sebuah terowongan yang melambangkan terowongan Mina. Selain itu juga berdiri miniatur Bukit Safa dan Bukit Marwah yang
padang pasir, dengan bebatuan besar menjadi pemanis tempat bernuansa islami ini. Berbagai koleksi satwa seperti unta, ular pyton, dan ikan besar juga dipelihara di tempat ini. Di tengah kawasan, terdapat sebuah jembatan kecil, yang di atasnya terdapat tiga buah tugu, melambangkan
Foto: Ist. TAMPAK DEPAN: Masjid Nurzikrillah tempat ibadah bagi pengunjung Miniatur Mekkah. merupakan tempat berkunjung dalam rangkaian ibadah haji. Wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan bukit yang hijau. Ya, layaknya Serambi Mekah, hamparan rumput yang diselingi pasir layaknya
tempat umat Islam melempar jumrah, AlUla, Al-Wustha, Al-Aqabah. Anda juga akan menjumpai miniatur terowongan Mina, yang menjadi persinggahan saat menunaikan ibadah haji di samping jembatan berwarna biru tersebut.
Tak perlu khawatir dengan transportasi ke lokasi tujuan. Hanya dengan merogoh kocek Rp3.000,00 pengunjung dapat mencapai lokasi dengan kendaraan umum dari pusat kota. Atau jika menggunakan kendaraan pribadi melalui jalur bypass Kota Padang, hanya memakan waktu sekitar setengah jam menuju simpang Lubuk Minturun. Sarde Fita Loka, salah satu pengunjung yang mengadakan acara upgrading mengaku Miniatur Mekah merupakan tempat yang cocok untuk mengadakan acara outbond. “Konsep lokasi yang dikemas apik dapat meningkatkan minat pengunjung untuk mengadakan acara,” ujarnya. Namun, menurut Sarde karena lokasi yang cukup luas, tidak semua lokasi yang efektif digunakan. Sehingga tempat yang tidak terjangkau oleh pengunjung tampak tidah terurus dengan baik. Miniatur Mekah di Lubuk Minturun Padang memiliki daya tarik wisata rohani tersendiri. Tempat ini bisa didatangi oleh masyarakat umum yang ingin berwisata. Wisatawan bisa mengetahui tempat-tempat yang harus dikunjungi umat Islam saat menunaikan ibadah haji. Jadi, Miniatur Mekah menjadi tempat yang direkomendasikan untuk belajar dan mengetahui rangkaian ibadah haji. Di samping itu, panorama indah objek wisata ini juga menambah rasa syukur tata nikmat Yang Maha Kuasa.
*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Andalas Angkatan 2013
Menyusuri Masjid 175 Tahun Oleh: Zikra Delvira*
J
ika Anda mengunjungi Keluruhan Balai Nan Duo di Kota Payakumbuh, maka Anda akan menemukan sebuah bangunan panggung yang terbuat dari kayu, berbentuk segi empat dengan atap limas berundak-undak. Suara azan senantiasa berkumandang dari beberapa corong pengeras suara yang terpasang di dinding. Masyarakat sekitar menyebut bangunan itu sebagai Masjid Gadang Balai Nan Duo. Letaknya persis di samping Kantor Adat Nagari (KAN) Balai Nan Duo. Berbeda dengan masjid bergaya Arab dengan kubah-kubah yang kini banyak ditemukan pada umumnya, Masjid Gadang Balai Nan Duo ini bernuansa Minangkabau . Tak heran, karena memang diperkirakan masjid ini dibangun sejak tahun 1840. Saat itu kebanyakan masjid atau pun surau di Minangkabau dibangun berbentuk persegi dengan atap berundak-undak. Jika pengunjung melihat tampilan luar masjid indah ini, tampak bangunan masjid berwarna coklat gading dan coklat tua dengan ukuran 20 meter x 20 meter yang ukup untuk menampung sekitar 150 orang jamaah. Atapnya bertingkat tiga, terbuat dari seng yang bercat merah. Puluhan tiang kayu menjadi penyangga, sementara fondasi berasal dari batu-batu yang menjadikan masjid ini senantiasa kokoh berdiri. Tak ketinggalan ukiranukiran di dinding berbentuk bebungaan dan sulur-sulur yang melengkung. Memasuki bagian dalam masjid, jamaah maupun pengunjung akan merasakan kesejukan. Nuansa klasik jelas terasa, ditambah dengan suasana di dalam masjid yang sedikit gelap, namun memberikan kenyamanan. Lampu-lampu
gantung yang terbilang jadul juga dapat kajian tafsir yang diadakan pada Hari Gadang Balai Nan Duo belum terdaftar ditemukan di dalam masjid yang berfungsi Jumat. Tak ketinggalan iven peringatan hari sebagai cagar budaya. Padahal menurut AB sebagai penerang sekaligus sebagai hiasan. besar keagamaan seperti Maulid Nabi dan Datuak Rajo Bosa, salah satu pengurus Ukiran bunga dan sulur juga kembali dapat Isra’ Mi’raj yang diadakan di masjid, telah diajukan permohonan agar kita ditemukan. masjid ini, baik itu oleh murid masjid ini dijadikan cagar budaya ke Masjid Gadang Balai Nan Duo sekolah, pemerintah kota, pemerintah kota. “Ya, semoga saja masjid dibangun oleh masyarakat secara swadaya maupun warga sekitar. tertua di Payakumbuh ini dapat segera sekitar tahun 1840. Meski telah berlalu Meski telah ditetapkan sebagai salah satu warisan oleh ratusan tahun, masjid yang juga dikenal berumur ratusan pemerintah kota,” ujarnya. dengan nama Masjid Tuo Koto Nan tahun, masjid Ompek ini tetap berdiri kokoh, tanpa legendaris ini *Penulis merupakan mahasiswa penggunaan satu pun paku dalam tetap bertahan Jurusan Manajemen pemasangan papan-papannya. Renovasi dan kuat hingga Fakultas Ekonomi telah beberapa kali dilakukan, dengan kini. Akan Universitas Andalas material kayu yang tetap sama dengan kayu tetapi Masjid Angkatan 2012 yang digunakan sejak awal berdiri. Tak terdapat perbedaan yang signifikan pada masjid ini dibandingkan dengan bentuk aslinya. Luasnya tetap sama, perbedaan hanya pada warna cat, atap yang dulunya ijuk dan digantikan dengan seng, serta lantai yang dialasi. Hingga kini Masjid Gadang Balai Nan Duo tetap s e n a n t i a s a digunakan. Tidak hanya untuk shalat Foto: Zikra berjamaah setiap hari, juga pengajian yang diadakan setiap BERDIRI KOKOH: Berumur 175 tahun Masjid Gadang Balai Nan Duo masih berdiri kokoh. Hari Rabu, dan
Bidikmisi Unand Masih Perlu Pembenahan
P
rogram bantuan biaya pendidikan berupa Beasiswa Bidikmisi diberikan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini bertujuan untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi untuk dapat menempuh pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Hak yang diterima oleh mahasiswa penerima Bidikmisi haruslah seimbang dengan kewajiban yang dilaksanakan. Namun, hasil evaluasi selama beberapa tahun terakhir menunjukkan kekecewaan pihak Unand terhadap penerima Bidikmisi. Enggannya mahasiswa membayar uang asrama, kelalaian menunaikan kewajiban membuat proposal kegiatan mahasiswa (PKM), capaian standar Indeks Prestasi Komulatif (IPK), serta mengabaikan kewajiban lainnya. Selain itu, isu mengenai status Bidikmisi salah sasaran ikut mewarnai polemik beasiswa yang telah berjalan sejak tahun 2010 di kampus hijau ini. Dapatkan Hak, Mahasiswa Lalaikan Kewajiban Sebagai penerima Bidikmisi, mahasiswa Unand diberikan bantuan biaya hidup senilai Rp600.000,00 per bulan yang cair setiap tiga bulan sekali. Dengan bantuan tersebut, mahasiswa dapat melengkapi kebutuhan hidupnya demi memenuhi kebutuhan sosial sebagai mahasiswa. Dibalik hak yang diterima mahasiswa Bidikmisi, ada kewajiban dan syarat untuk pencairan dana tersebut. Salah satu syarat untuk menerima Bidikmisi di Universitas Andalas (Unand) adalah membuat PKM dan memenuhi standar nilai IPK 2,75. Namun masih ada penerima yang tidak memenuhi syarat ini. Terkait hal ini, Ridho, salah satu penerima Bidikmisi mengatakan tidak ada kejelasan atau imbauan dari pihak kampus. “Sosialisasi dan informasi ini masih kurang jelas terkait nilai IPK dan pembuatan proposal PKM. Saya melihat banyak di antara penerima Bidikmisi tidak membuatnya,” u j a r mahasiswa Jurusan
melaporkan perkembangan IPK mahasiswanya. “Selama ini, penurunan IPK penerima Bidikmisi menurun tidak begitu drastis. Kami akan melakukan peninjauan penyebab dan berkonsultasi terhadap mahasiswa tersebut,” jelas Yoserizal, Kepala Bagian (Kabag) Kemahasiswaan Unand. Selain membuat proposal dan mempertahankan IPK, penerima Bidikmisi juga diharuskan membayar biaya Asrama. Ketua pengelola asrama, Fajri Usman yang ditemui di kantor asrama mengungkapkan dari total mahasiswa angkatan 2013 dan 2014 masih ada yang belum membayar uang asrama. “Tahun pertama mahasiswa bidikmisi diharuskan tinggal di asrama. Namun hingga saat ini masih banyak yaang belum membayar, jika dijumlahkan sekitar 2,4 miliyar,” ungkapnya. Tidak membayarnya mahasiswa yang telah menempati asrama bukan tanpa alasan, salah satu mahasiswa Jurusan Sistem Informasi angkatan 2013 mengaku belum membayar uang asrama karena uang tersebut terpakai untuk keperluan lain. “Dana Bidikmisi telah terpakai untuk membayar kontrakan dan keperluan lainnya. Sehingga uang yang tersisa tidak cukup untuk membayar uang asrama,” ucap mahasiswa yang tidak mau disebutkan namanya ini. Mengetahui kondisi ini, Aprisal menegaskan mahasiswa harus sadar dengan kewajibannya. “Uang asrama harus dibayar karena hak dan kewajiban harus seimbang. Uang asrama akan dipakai untuk perbaikan fasilitas di asrama. Seharusnya mahasiswa sadar akan hal itu!” tegasnya. Lebih lanjut, alumnus Jurusan Ilmu Tanah Unand ini menuturkan, jika mahasiswa tersebut belum membayar uang asrama sampai tenggat waktu yang telah ditetapkan, maka kebijakan Unand akan berlaku berupa sanksi terhadap mahasiswa yang bersangkutan. “Bisa saja ijazah mereka ditahan, atau portal website mahasiswa yang bersangkutan akan ditutup!” sambungnya.
Salah Sasaran, Beasiswa Dicabut Mahasiswa yang dinyatakan lulus Bidikmisi harus melakukan verifikasi data terlebih dahulu. Setelah dinyatakan lulus ke tahap selanjutnya, maka dilakukan verifikasi lapangan. Apabila lulus tahap ini, maka mahasiswa tersebut dinyatakan berhak menerima Bidikmisi. Setiap tempat tinggal calon penerima Bidikmisi akan “Pernah terdapat hasil survei yang tidak disurvei oleh tim Unand. Satu orang tim survei sesuai dengan data yang ada, maka bertanggung jawab langsung ditindaklanjuti oleh Unand, terhadap 10-12 calon kemudian dialihkan ke sistem penerima. pembayaran UKT,” Terkait data yang diverifikasi, mahasiswa harus -Yoserizal, Kepala Bagian (Kabag) memenuhi persyaratan, Kemahasiswaanyaitu memiliki salah satu dari tiga kartu yang dikeluarkan pemerintah. Diantaranya Fisika Kartu Indonesia Pintar (KIP), angkatan Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan 2012 ini. Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). M e “Apabila salah satu saja sudah dimiliki nanggapi hal ini, oleh calon penerima Bidikmisi, maka A p r i s a l ia bisa lolos verifikasi,” jelas Destrinita, menegaskan semua penerima Bidikmisi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Kesejahteraan wajib membuat proposal PKM. “Dari awal Mahasiswa Unand. sudah ditegaskan, jika masih ada yang tidak Lebih lanjut, Destrinita membuat proposal PKM maka akan menambahkan syarat lain yang harus dievaluasi dan didata, serta akan diberi dipenuhi adalah penghasilan orang tua. sanksi yang tegas terkait hal ini!” tegas Wakil Penghasilan untuk satu jiwa dalam suatu Rektor III Unand tersebut. keluarga yang bernilai Rp 750.000,Selain diadakannya dikalikan dengan jumlah seluruh anggota evaluasi tiap semester, pihak kampus juga keluarga. Apabila jumlah penghasilannya meminta masing-masing fakultas kurang dari hasil yang dikalikan, maka
calon penerima berhak mendapatkan bidik sanksi. Bisa saja status Bidikmisinya dicabut, misi. bahkan kemungkinan terburuk mahasiswa “Misalnya dalam satu yang bersangkutan bisa di keluarga ada tiga Drop Out,” jelasnya. anggota keluarga, Sementara di dan penghasilannya F a k u l t a s kurang dari Rp Ekonomi, telah 2.250.000,ada mahasiswa maka berhak y a n g “Bisa saja ijazah mereka ditahan, atau menerima beasiswanya Bidikmisi. dicabut dan portal website mahasiswa yang Apabila dialihkan ke bersangkutan akan ditutup!” lebih, maka mahasiswa tidak berhak l a i n . menerima “ Pe n e r i m a -Aprisal, bidik misi,” beasiswa ini Wakil Rektor III Unandlanjutnya. tidak datang Syarat ketiga ke kampus yaitu memiliki selama satu Surat Keterangan hingga dua bulan Kurang Mampu tidak menjalani (SKTM). cuti sementara. “Pada tahun Setelah diakukan 2014 lalu, setelah melakukan pengecekan, akhirnya verifikasi data dan lapangan, beasiswanya dialihkan ke ada dua belas mahasiswa yang tidak lolos mahasiswa lain,” terang Wakil Dekan (WD) tahap tersebut,” ungkap Destrinita. Hal ini III Fakultas Ekonomi, Nasri Bachtiar. dikarenakan verifikasi data yang membuktikan mahasiswa tersebut tidak Perbandingan dengan PTN Lain layak mendapatkan Beasiswa Bidikmisi. Kriteria untuk penerima Beasiswa Terkait hal ini, Ridho meragukan Bidikmisi di Universitas Negeri Padang hasil survei Bidikmisi yang telah (UNP) mengikuti kriteria yang telah dilaksanakan. Mahasiswa Jurusan Fisika ditentukan oleh pemerintah pusat. Syahrial, tersebut mendengar informasi bahwa ada Pembantu Rektor III UNP mengatakan dari salah seorang mahasiswa yang tidak tiga ribu mahasiswa yang menerima menggunakan rumah asli, melainkan rumah Beasiswa tersebut, kurang dari 1% tidak neneknya. “Padahal rumah calon penerima tepat sasaran. Bidikmisi bagus, ia pindah ke tempat rumah “ Tindak lanjut mahasiswa neneknya yang berkayu saat mengetahui penerima beasiswa tersebut diberikan sanksi ada tim survei Bidikmisi yang akan datang,” seperti pencabutan beasiswa,” ungkapnya. ungkapnya. Selain itu dilakukan sistem kontrol dari Menanggapi mahasiswa yang pihak kampus dengan terjun langsung ke memanipulasi data, Yoserizal mengatakan lapangan untuk mahasiswa yang akan mencabut Bidikmisinya. “Pernah bersangkutan. terdapat hasil survei yang tidak sesuai “Pihak kampus belum dengan data yang ada, maka itu langsung mengeluarkan sanksi Drop Out kepada ditindaklanjuti oleh Unand, kemudian mahasiswa yang melanggar. K ami dialihkan ke sistem pembayaran UKT,” membiarkan saja mereka melanjutkan ujarnya. perkuliahannya dengan biaya kuliah sesuai Daerah yang disurvei seharusnya level yang ditetapkan. Terkait survei, kami keseluruhan lokasi, namun yang tidak mengunjungi alamat rumah penerima berjalan tahun lalu adalah daerah Aceh dan beasiswa tersebut, seperti Sumatera Utara, Bengkulu. “Semua daerah Sumatera Barat Kepulauan Riau dan lain-lain,” ungkap sudah terlaksana, ditambah pula daerah Syahrial, Pembantu Rektor III UNP . Medan Kota, dan Pulau Jawa,” tambah Menilik kampus lain di Sumatera Destrinnita terkait keakuratan data survei. Barat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salah satu mahasiswi Unand, Imam Bonjol merupakan salah satu Venny Damayanti mengaku status perguruan tinggi di bawah Kementerian Bidikmisinya dicabut karena ia sendiri yang Agama yang juga menyelanggarakan berniat mencabutnya. Saat mengikuti program Bidikmisi. Rektor IAIN Imam kegiatan BAKTI 2013, Veny salah paham Bonjol Padang, Makmur Syarif menjelaskan saat mendengar pengumuman oleh Wakil penerima bidikmisi di PTN ini memiliki satu Rektor III ketika itu, Novesar Jamarun. Ia kriteria yang berbeda yaitu hafal Al-Qur’an. mendengar ada kuota beasiswa untuk anak “Di samping kriteria yang sama yatim piatu. “Menanggapi hal ini, saya dengan Unand dan UNP, di IAIN ini kami langsung melengkapi syarat-syaratnya mendahulukan mahasiswa yang hafal Alkarena saya merupakan anak piatu,” Qur’an satu juz atau lebih untuk ungkap Venny. mendapakat beasiswa ini,” jelasnya. Selang beberapa minggu, ia Kewajiban yang dilalaikan terkejut melihat namanya terpampang di penerima Bidikmisi seakan terjadi karena fakultas sebagai penerima Bidikmisi. kelonggaran yang diberikan. Evaluasi Mengetahui hal ini, Venny berniat mencabut selama beberapa tahun terakhir dapat status Bidikmisinya kaena dari awal salah dijadikan sebagai ajang introspeksi oleh paham terhadap beasiswa yang diurusnya. pihak kampus agar lebih tegas dalam “Karena dari awal saya tidak pernah merealisasikan kebijakan. Sehingga mengurus Bidikmisi dan tiba-tiba pembenahan terhadap progam Bidikmisi kejadiannya seperti ini, mending statusnya Unand dapat berjalan dengan efektif. dicabut saja,” katanya saat ditemui di Labor Dengan begitu, mahasiswa penerima Matematika Unand, Rabu (06/05). Bidikmisi dapat terus berkarya dan Menanggapi hal tersebut, Aprisal berprestasi. mengklarifikasi terkait Beasiswa Bidikmisi yang salah sasaran di Unand. Ia Tim: Clara, Dhanty, Hisna, Giva, mengatakan masih belum ada yang Laila, Lita, Putri, Tania, Ully, Zikra memberikan laporan mengenai ini. “Jika ada, pihak kampus akan segera menindaklanjuti mahasiswa tersebut. Akan dilakukan kontrol sosial dan akan diberikan
Polling Beasiswa Bidikmisi
B
easiswa bidikmisi merupakan program bantuan biaya pendidikan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program pemerintah yang diberikan kepada mahasiswa beasiswa bidikmisi ini sudah digalakan sejak tahun 2010. Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan pada mahasiswa baru yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi akademik baik. Proses perekrutan Bidikmisi dimulai sebelum pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Dengan adanya beasiswa ini, pemerintah mengharapkan tidak ada lagi alasan untuk tidak berkuliah. Dan dengan adanya beasiswa tersebut maka mahasiswa yang mendapatkan diharapkan dapat memanfaatkan dengan menjalankan perkuliahan secara baik. Namun, kenyataan tidak selamanya berjalan sesuai pengharapan. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan beasiswa bidikmisi tidak tepat penggunaannya. Melihat kondisi ini, Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Genta Andalas tertarik untuk melakukan survei terkait polemik beasiwa bidikmisi dikalangan mahasiswa Unand. Survei ini menggunakan metode random sampling dan pemilihan responden secara accidental.
Sumber: Litbang Genta Andalas; Grafis: Produksi
Pergerakan Mahasiswa Kini Terkesan Sendu
M
ahasiswa merupakan kaum intelektual yang berperan sebagai kontrol sosial. Kontribusi mahasiswa dibutuhkan untuk menghadirkan sebuah perubahan di tengah masyarakat ke arah yang lebih baik. Mahasiswa juga menjadi penghubung masyarakat dengan pemerintah. Ketika suatu kebijakan tidak pro rakyat maka di sana dibutuhkan peran mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah. Pada zaman orde baru, mahasiswa berhasil menggulingkan pemerintahan Soeharto yang dianggap otoriter dan tidak pro rakyat dengan turun ke jalan. Kondisi dan tantangan yang dihadapai oleh mahasiswa dulu dan sekarang tentu berbeda. Akan tetapi Indonesia tetap membutuhkan mahasiswa yang memiliki suara lantang untuk menyampaikan aspirasi masyarakatn dan mengawasi jalannya pemerintahan. Dilatarbelakangi hal tersebut Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Genta Andalas melakukan survey kepada mahsiswa Unand. Survey ini digagas untuk mengetahui pergerakan mahasiswa sekarang. Metode yang digunkan yaitu random sampling dengan 290 responden yang dipilih secara acccidental. Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa mahasiswa sebagai agent of change, cara mahasiswa dalam menanggapi kebijakan pemerintah yaitu mengkrik dengan melakukan aksi turun kejalan dengan persentase 47,93 %, sedangkan yang memilih mengkritisi hanya dengan tulisan dengan persentase 43,10 %. dari total responden yang menilai bahwa aksi turun kejalan dan lewat tulisan merupakan cara yang efektif dilakukan dengan totoal persentase 8,27 %. 74,13 % mahasiswa Unand setuju apabila aksi turun kejalan dapat menggambarkan kepedulian mahasiswa terhadap kebijakan yang tidak pro rakyat,
sedangkan 26 % mengatakan tidak setuju. Hasil persentase juga menunjukkan, 42,41 % aksi yang dilakukan oleh mahasiswa sekarang memberikan hasil lebih baik terkait isu yang disuarakannya sebab dengan adanya aksi tersebut pemerintah dapat mendengar keluhan dari masyrakat, dan 52, 06 % menyatakan aksi tersebut tidak ada gunanya. Berdasarkan hasil persentase, dapat diketahui mahasiswa seperti apa yang dibutuhkan untuk mengawasi pemerintahan. Mayoritas mahasiswa menjawab terdapat tiga hal yang dibutuhkan dengan persentase 60 %, diantaranya yang mengedepankan akademik, mahasiswa yang kritis dan dibarengi dengan aksi sebagai wujud nyata yang terlihat oleh masyarakat. Sementara 34,13 % responden menilai yang dibutuhkan adalah mahasiswa yang kritis, 4,13 % mahasiswa yang mengedepankan aksi dan 3,10 % mahasiswa yang hanya mengedepankan akademik. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat pergerakan mahasiswa saat ini. Hasil survei memunjukkan sebanyak 23,79 % disebabkan mahasiswa terlalu fokus kepada study, 32,75 % mengaku tidak adanya feedback. 11 % menyatakan adanya tujuan yang blunder dalam pergerakan mahasiswa, dan 27, 58 % menjawab saat ini tingkat kepatisan mahasiswa semakin tinggi. Dari survey diatas dapat disimpulkan bahwa pergerakan mahasiswa yang terlihat sendu disebabkan oleh beberapa faktor. Namun, bukan berarti tidak ada lagi ditemukan mahasiswa yang tidak peduli. Hal ini terbukti dari mahasiswa yang tetap menyuarakan kepedulian dengan mengkritisi lewat tulisan dan aksi turun ke jalan untuk mengawasi kebijakan pemerintah. Sumber: Litbang Genta Andalas; Grafis: Produksi
Hari Libur, Portal Jalan Ditutup Demi Keamanan
T
erkait sebagian mahasiswa yang menyayangkan penutupan portal jalan baru di Unand setiap hari Sabtu dan Minggu, Kasubag Umum angkat bicara. “Penutupan portal dimaksudkan sematamata untuk menjaga sistem keamanan kampus,” kata Masrial Jamal saat ditemui Senin, (27/4). Mahasiswa yang aktif berkegiatan di hari libur serta yang aktif di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) menyayangkan penutupan portal tersebut. Hal itu dikarenakan mereka harus melewati jalan yang cukup jauh untuk menyambangi Bussiness Center (BC) atau PKM. “Sebenarnya tidak terlalu menjadi kendala sih , hanya saja akses jalan agak ribet. Apalagi mahasiswa Jurusan Teknik tahun satu, mau ngerjain tugas ke
BC saja melewati jalan memutar,” ungkap Randi Agustianto Riandi, Mahasiswa Teknik Sipil Unand. Ditutupnya salah satu jalur portal tersebut bertujuan untuk memudahkan pengontrolan siklus kendaraan di Unand. Masrial Jamal mengatakan setiap hari libur sistem pengamanan dialihkan dengan sistem satu pintu. “Pihak kampus tidak bermaksud mempersulit mahasiswa. Jika ada even besar, tidak menutup kemungkinan bisa memberitahu satpam untuk membiarkan portal tetap dibuka,” ujarnya menambahkan. Hal senada diungkapkan Atri Moris, salah satu petugas keamanan Unand. “Yang terpenting akses jalan Unand tidak ditutup sepenuhnya. Jika memang ada keperluan acara kami bisa membuka portal kembali,” tutupnya. Teja
Foto: Teja HARI LIBUR: Tampak sebuah angkot melintas di depan portal jalan yang sedang ditutup.
Lima Tahun Vakum, NMF Kembali Punya Presiden
Widyarman: PMI Tidak Jual Darah
etelah sempat lima tahun vakum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) akhirnya memiliki Presiden Negara Mahasiswa (NM) FISIP. Zarni Nugraha Saputra, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi 2012 dan Muslimin, Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik 2013 diamanahkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) FISIP, Selasa (21/4). Dalam pidato kepresidenanya, Zarni mengatakan NM FISIP hadir untuk melanjutkan Negara demi rakyat FISIP yang lebih sejahtera dan berkualitas. “NM FISIP adalah wadah untuk mahasiswa FISIP berkreasi, berinovasi, dan berorganisasi. Terutama sebagai ruang dan laboratorium sosial kita dalam mempersiapkan diri sebagai pemuda penerus bangsa. Foto: Peri Di sini kita bisa mengimplementasikan ilmu kita sebagai mahasiswa FISIP,” PELANTIKAN: Pembacaan sumpah oleh Presiden Negara Mahasiswa FISIP, Zarni katanya. Syaiful, WD III FISIP Nugraha Saputra. mengungkapkan rasa bangganya kepada mahasiswa FISIP. “Meskipun dengan kontra,” ungkapnya. Ia juga berharap agar keterbatasan, saya tetap bangga dengan NM FISIP dapat menjadi penyalur aspirasi, mahasiswa FISIP yang telah bersusah payah sarana komunikasi dan pengembangan dan berusaha untuk membangun potensi diri, serta sarana pengembangan kembali surau yang roboh. Saya berharap ilmu mahasiswa. Lizsa, Peri tidak ada lagi perpecahan serta pro dan
proses yang harus dilewati, meliputi pengambilan darah, analisis skrining, pemisahan komponen darah, penyimpanan, dan pendistribusian,” katanya. Widyarman menuturkan proses analisis skrining harus dilakukan untuk Foto: Ist. menghasilkan darah yang siap pakai. ahalnya harga darah per kantung “Dengan metode skrining serologi, yaitu yang mencapai Rp360 ribu metode standar yang saat ini wajib membuat pertanyan besar diterapkan di PMI, yaitu untuk memeriksa sebagian masyarakat kota Padang. keberadaan virus dan materi penyakit di Mengingat darah yang dibeli merupakan darah hasil donor,” terangnya. hasil sumbangan suka rela dari pendonor. Adapun pemisahan komponen Pertanyaan yang muncul, apakah PMI darah ini dilakukan sesuai dengan menjual darah tersebut dengan mengambil kebutuhan pasien. “Sekantung darah berisi keuntungan? 350cc ini nantinya akan dipisahkan menjadi Foto:thrombosit, Ruli Menanggapi hal ini, Widyarman, Whole Blood, Plasma darah, Direktur Unit Donor Darah kota Padang dan sebagainya. Satu kali proses per menegaskan PMI tidak menjual darah, kantung membutuhkan biaya sekitar empat melainkan penggantian service cost . ratus ribu,” ungkapnya. “Masyarakat harus tahu, yang dibayar Melalui talkshow yang diadakan adalah biaya pemeliharaan dan pengolahan di Ruang Seminar I Unand ini, Widyarman darah,” katanya dalam talkshow yang berharap paradigma masyarakat terhadap diadakan KSR PMI Unit Unand, Sabtu (16/ PMI yang menjual darah tersebut bisa 5). diubah. “Untuk kantung saja kita masih Lebih lanjut, lulusan Fakultas mengimpor dengn harga satu kantung lima Kedokteran Unand ini menjelaskan darah puluh ribu. Belum lagi biaya yang lain, yang didapat dari donor darah tidak serta inilah yang harus diketahui masyarakat,” merta dapat diberikan begitu saja. “Banyak pungkasnya. Ayu
S
M
Shoran Boshi Meriahkan Penutupan Bunkasai XI
R
Foto: Zikra BUNKASAI XI: Penutupan Bunkasai XI dimeriahkan dengan tarian Shoran Boshi, Rabu (6/5).
abu (6/5), bertempat di Auditorium Unand, Bunkasai XI resmi ditutup dengan penampilan Shoran Boshi dan Band Saje . Shoran Boshi merupakan sebuah tarian sehabis panen di Jepang. Sekitar empat puluh orang panitia menarikan tarian tersebut dengan diiringi musik dan teriakan-teriakan “Shoran!”, baik dari penari maupun panitia yang berdiri di sisi panggung. Pencahayaan dari lampu sorot juga turut mendukung tampilan dari tarian tersebut. Tidak hanya itu, penutupan juga dimeriahkan dengan penampilan cosplay dan wotastreet. Aprisal, Wakil Rektor III dalam kata sambutannya memberikan apresiasi terhadap acara tersebut. “Terima kasih terhadap seluruh pihak yang telah berpartisipasi terhadap acara tersebut. Meskipun hari terakhir, tetapi pengunjung tetap ramai,” ujarnya.
Azri Azwar, Ketua Panitia Bunkasai XI mengungkapkan puas dan bangga dengan acara yang diadakan selama tiga hari tersebut. “Saya mewakili rekan-rekan yang telah bekerja selama tiga hari demi acara tersebut. Ini merupakan even besar Unand yang ditunggu-tunggu, terutama bagi pencinta Jepang. Meskipun lelah, tetapi semua terobati dengan suksesnya acara ini,” katanya. “Bunkasai XI sangat meriah dan ramai. Banyak cosplayer yang bagusbagus dan Obake house nya juga menegangkan,” tutup Ihsanul Mahardika, salah satu pengunjung. Acara penutupan ini diakhiri dengan pengumuman pemenang lomba cerdas cermat, kana contest, cosplay contest, dan lain-lain. Zikra
Melalui Public Hearing, Pimpinan Kampus Jawab Kisruh KKN
A
da yang berbeda dari Kuliah Kerja nyata (KKN) 2015 yaitu, kebijakan dari Badan Pengelola KKN (BP-KKN) yang memberikan kebebasan kepada calon peserta KKN untuk memilih lokasi sendiri KKN melalui sistem online. Namun, secara tiba-tiba pihak BP-KKN mengacak kembali lokasi KKN dengan alasan pemerataan peserta agar jumlahnya proporsional. Menjawab kekisruhan mahasiswa yang akan melaksanakan KKN, pihak kampus mengadakan Public Hearing ”Evaluasi Sistem KKN 2015" bertempat di ruang seminar PKM, Jumat (8/5). Werry Darta Taifur, Rektor Unand menyampaikan latar belakang diadakannya KKN hingga saat ini. “Akademik adalah technical skill, sedangkan non akademik adalah softskill . Dari studi empiris, mahasiswa yang KKN lebih tahan di lapangan kerja. Dengan adanya bukti ini, Unand bisa mempertahankan adanya KKN,” ujarnya dalam kata sambutan. Dalam diskusi antara pihak pimpinan kampus dengan mahasiswa, diawali dengan penjelasan dari Herwandi, Ketua LP3M. “Pada KKN 2015 ini ada beberapa aspek baru, diantaranya pendaftaran yang bersifat online, yang SKS
kurang dari 110 akan mengikuti KKN Temporal, dan adanya pembuatan kelompok dalam KKN di suatu nagari,” katanya. Mendengar penjelasan tersebut, mahasiswa yang hadir langsung merespon. Salah satunya Fadli, perwakilan BEM KM Unand. Fadli menyatakan berdasarkan riset yang dilakukan, tidak ada korelasi antara syarat jumlah SKS mengikuti KKN dengan kemampuan mahasiswa saat berada di masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Werry mengatakan ini sudah menjadi peraturan rektor yang dijadikan sebagai acuan. “Peraturan ini tidak dapat diubah seenaknya karena sudah dibuat Foto: Laila dengan proses,” ungkapnya di hadapan para mahasiswa. Terkait beberapa mahasiswa KISRUH KKN: Menjawab Kekisruhan KKN 2015, BEM-KM bersama Pimpinan yang dipindahkan, Ujang menegaskan Kampus Unand Adakan Public Hearing. hal tersebut dilakukan untuk menyesuaikan jumlah kuota yang ada. Banyaknya mahasiswa yang belum verifikasi data. “Saya akan melihat lagi “Karena adanya batasan kuota, maka dilakukan validasi untuk menyesuaikan puas akan jawaban pihak kampus, akhirnya datanya setelah pertemuan ini. Pihak BPkuota dan karena tidak mengetahui daftar meminta solusi terbaik untuk sistem KKN KKN akan melakukan pemanggilan ke nagari urutan. maka dilakukan pengacakan dan yang pelaksanaannya sudah semakin dekat. yang bermasalah agar permasalahan ini Werry pun berjanji akan melakukan segera terselesaikan,” tutupnya.Laila penyebaran sesuai jurusan,” tegasnya
Hary Tanoesoedibjo Sedot Perhatian Mahasiswa
Panglima TNI: Goncangan Politik Hanya Terjadi di Media
P
Foto: Zakiy KULIAH UMUM: Peserta sedang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
K
uliah umum kewirausahaan Unand yang diselenggarakan Selasa, (28/4) tampak berbeda. Jam belum menunjukkan pukul 10.00 WIB, namun mahasiswa tampak berjubel di depan Convention Hall (CH). Pasalnya, Hary Tanoesoedibjo (HT), Chief Executive officer (CEO) Multi-National Corporation (MNC) Group menyambangi kampus Unand. Kesempatan untuk bertemu dengan salah satu orang terkaya di Indonesia ini menjadikan gedung CH menjadi sesak dan penuh oleh mahasiswa. Kuliah umum tersebut turut dihadiri oleh wakil gubernur Sumbar dan mantan walikota Padang, Fauzi Bahar Melalui kuliah umum ini, HT lebih banyak menceritakan pengalaman hidupnya dalam merintis usaha yang didirikan. “Saya merintis usaha ini benarbenar dari nol. Awalnya karyawan saya hanya satu orang, namun kini karyawan saya telah mencapai 32 ribu orang lebih,” ujar HT yang langsung disambut tepuk tangan dari peserta. HT juga membahas mengenai sumber daya alam di Indonesia yang sangat menjanjikan untuk para pengusaha. Sebagai negara yang kaya dengan sumber daya serta
punya penduduk yang banyak, Indonesia akan mampu menjadi negara dengan perekonomian yang besar nantinya. “Mesin pembangunan bangsa adalah manusia, dan Indonesia punya masyarakat yang banyak pada usia produktif,” jelasnya. HT juga sangat mendukung mahasiswa menjadi entrepreneur karena kesempatan dan kebutuhan Indonesia saat ini. “Untuk kesempatan itu artinya Indonesia butuh tidak hanya saat ini, karena Indonesia terus berkembang,” ujarnya. Indonesia butuh kehadiran pengusaha untuk memajukan Indonesia. Pengusaha akan memberikan kontribusi pajak kepada pemerintah. “Nantinya, pajak itu bermanfaat untuk pembangunan negara. Dampak lainnya adalah terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia,” ujar HT. Rektor Unand, Werry Darta Taifur dalam sambutannya berharap mahasiswa Unand dapat mengambil spirit untuk berwirausaha, baik saat kuliah maupun setelah wisuda nanti. “Jika itu dilakukan, maka akan menciptakan peluang besar untuk membuka lapangan kerja dan memajukan negara kita,” ujar Werry. Anes, Zakiy
anglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jendaral Dr. Moeldoko hadir di Convention Hall (CH) Universitas Andalas memberikan materi kuliah umum, Rabu (20/5). Molor selama dua jam tidak mengurangi antusias peserta untuk mengikuti kuliah umum bersama jenderal bintang empat tersebut. Semua kursi yang disediakan panitia terisi penuh sehingga sebagian peserta rela berdiri untuk bertemu orang nomor satu di lingkungan TNI tersebut. Mengawali kuliah umum, Moeldoko membahas kondisi di Indonesia saat ini. “Demokrasi di Indonesia tidak jauh bedanya dengan anarkis. Apabila terlalu demokrasi, maka tingkat untuk melakukan sifat anarkis semakin tinggi,” katanya. Jenderal bintang empat ini turut
menyampaikan tiga syarat Indonesia bisa menjadi negara maju diantaranya stabilitas keamanan, stabilitas ekonomi, dan stabilitas politik. Ia juga mengingatkan agar mahasiswa tidak mudah terpengaruh dengan situasi pilitik Indonesia yang ramai di media. “Goncangan politik itu hanya terjadi di media dan hal ini secara tidak langsung memengaruhi keputusan investor,” ucapnya. Kemudian Moeldoko membahas tentang isu internasional yaitu ISIS. Menurutnya ISIS bukan berlandaskan paham agama. “ISIS merupakan paham bersifat aliran yang sangat berbahaya. Intelek muda harus berhati-hati karena pengaruh ISIS tidak memandang kemampuan intelektual tetapi menyerang dan memngaruhi melalui media sosial yang sulit dikendalikan,” katanya.Fika,Lizsa
Foto: Lizsa
KULIAH UMUM: Panglima TNI berikan kuliah umum di Convention Hall Unand.
Berbagai Motif Pengemis di Kota Padang untuk Mendapatkan Uang
DIBANTU DUA TONGKAT : Pengemis di perempatan jalan Mohammad Hatta dengan dua tongkat di tangannya. (Foto: Putri)
RABUN : Pengemis di tangga toko Suzuya dengan kondisi mata rabun. (Foto: Arif)
RABUN : Pengemis di perempatan jalan Mohammad Hatta dengan kondisi rabun. (Foto: Hisna)
SEHAT : Anak kecil yang mengemis di pertamina pasar Bandar Buat dengan kondisi yang sehat.(Foto: Peri)
TERLIHAT SEHAT: Seorang ibu pengemis di perempatan jalan Mohammad Hatta dengan kondisi yang masih terlihat sehat. (Foto: Putri)
Pensi, Kerang Air Tawar nan Lezat dan Gurih
D
i kalangan anak muda pensi identik dengan pentas seni. Nah, yang dibahas kali ini bukanlah pensi tersebut, melainkan sebuah makanan yang isinya berada dalam sebuah kerang yang berukuran kecil. Di Sumatera Barat sendiri, tidak ada yang tidak mengenal pensi . Penganan ini dapat ditemukan di Danau Maninjau dan Danau Singkarak. Pensi adalah makanan yang diolah dari kerang air tawar. Ukuran kerang ini kecil dan pipih, mirip dengan kerang putih. Pensi biasanya ditangkap secara tradisional oleh para nelayan dengan menggunakan tangguak (keranjang dari rotan) di tepian danau menggunakan sampan tradisional. Pencarian biasanya dilakukan pada waktu subuh hingga matahari terbit. Di Danau Maninjau sendiri, ukuran pensi relatif kecil dengan warna hitam. Sedangkan di Danau Singkarak, warnanya kekuning-kuningan dan ukurannya lebih besar dari Foto: pensi Maninjau. Selain rasanya yang enak, pensi juga memiliki kandungan gizi yang tinggi. “Bentuk dan ukuran pensi maninjau dan pensi singkarak berbeda, dilihat dari segi pembeli, konsumen lebih suka pensi dari Maninjau daripada pensi Singkarak,” ujar Yani, salah seorang pedagang pensi di kota Bukittinggi.
Pensi tidak hanya bisa ditemukan di sekitaran danau maninjau saja. Pensi dapat ditemukan di jajanan tepi jalan yang ada di beberapa daerah di Sumatera Barat, seperti Bukittinggi, Pantai Purus Padang, dan Pariaman. Banyak orang yang menyukai makanan yang satu ini. Ini
pergi rekreasi ke pantai Purus dan saya tetap suka walau sudah lama tidak makan pensi,” ujar mahasiswa Fakultas Pertanian Unand ini. Pensi tidak hanya diolah menjadi cemilan saja namun pensi juga dapat diolah sebagai lauk-pauk. Pensi dapat digoreng
Ist. terbukti dari salah satu penggemar pensi, Clara. Ia mengungkapkan menyukai pensi pertama kali ketika pergi jalan-jalan ke danau Maninjau di masa kecil. “Pertama kali makan pensi waktu kecil. Ketika ke Padang saat sudah kuliah, coba pensi lagi ketika
dengan dicampur biji petai atau digulai dicampur dengan jengkol ataupun kentang. Dan dijamin akan membuat selera makan menjadi terbuka. Untuk hidangan sebagai lauk pauk pensi dimasak hanya dagingnya saja. Untuk
mendapatkannya harus dilakukan proses pemisahan daging dari cangkangnya. Dan daging tersebut biasa disebut Urai. Jangan khawatir, di pasar-pasar tradisional banyak ditemukan pedagang yang menjual urai tersebut. “Kami biasa membawa hasil tanggkapan pensi ke pasar yang ada di Bukittinggi, dan kami juga membawa pensi yang sudah di pisahkan dengan cangkangnya”, ujar Amak, salah satu pedagang pensi di Pasar Padang Lua. Cara pengolahan pensi sebagai penganan pecukup mudah. Yaitu, pertama-tama pensi dicuci hingga bersih untuk menghilangkan kotoran pada proses penangkapan. Lalu, pensi direbus dengan menambahkan garam, kunyit giling, dan daun pandan agar bau amis hilang lalu direbus hingga pensi mengelupas. Sembari menunggu rebusan pensi, kita dapat menumis bawang merah, bawang putih, daun bawang, cabe, daun pandan, serei, daun jeruk nipis, daun salam dan rempah-rempah secara bersamaan. Tumisan tersebut dimasak kira-kira lima menit. Setelah bumbu siap masak, campurkan dengan pensi yang telah direbus tadi lalu aduk hingga rata, hingga bumbu meresap ke dalam daging pensi. Terakhir, olahan pensi dapat dinikmati dengan orangorang tersayang. Putri
Internet dan Moralitas Oleh: Sartana, S.Psi., M.A*
S
elama beberapa tahun terakhir, jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat pesat. Pada tahun 2014, Indonesia merupakan negara dengan pengguna internet terbesar di Asia Tenggara. Diperkirakan, jumlah tersebut akan terus bertambah di masa yang akan datang. Penetrasi internet di Indonesia tidak hanya menjangkau masyarakat di kota-kota besar. Tetapi ia sudah menelusup hingga wilayah kampung dan pedalaman. Penggunanya pun beragam, Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Semakin murahnya harga smartphone dan gadget, intensitas orang berinteraksi di dunia maya pun juga semakin meningkat. Karena orang dapat mengakses internet di mana saja dan kapan saja. Bagi sebagian orang, saat ini internet sudah merupakan salah satu kebutuhan penting hidup mereka. Kehadiran internet bak pisau bermata dua. Di satu sisi, internet dapat mempermudah hidup kita. Internet dapat memudahkan kita dalam berkomunikasi, menambah wawasan, menjadi sarana hiburan, dan memudahkan pekerjaaan atau menjadi sarana pengembangan bisnis. Tidak sedikit masyarakat yang meraup untung dari internet. Sebagian orang mendadak kaya atau tenar karena internet. Di sisi yang berbeda, juga tidak dapat dipungkiri bahwa internet juga menimbulkan dampak yang tidak kita harapkan. Beraneka ragam bentuk sikap dan perilaku menyimpang di dunia nyata juga bertranformasi dalam wujud yang baru di internet, dengan intensitas dan pengaruh
yang lebih besar, seperti pencurian, perjudian, pelacuran, juga beragam jenis kekerasan. Terkait hal tersebut, internet juga ditengarai memiliki pengaruh penting terhadap perkembangan moral masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja. Moral merujuk pada ajaran-ajaran mengenai hal yang dianggap baik atau buruk oleh masyarakat. Dengan demikian moral merupakan dasar dari perilaku etis. Pada era sebelum ada internet, Lawrence Kohlberg (1958) pernah menyatakan bahwa secara umum, penalaran moral seseorang berkembang dalam tiga tingkat. Bila dirinci, ketiga tingkat itu dapat dipilah lagi menjadi enam subtahap. Tahapan perkembangan moral tersebut tidak terikat pada usia, meskipun usia juga mempengaruhinya. Ia terus berlanjut berkembang sepanjang rentang kehidupan individu. Tahap Pertama adalah tahap prakonvensional. Pada tahap ini individu mendasarkan standar baik dan buruk perilakunya pada hukuman dan minat pribadi. Orang berbuat baik karena mereka takut pada hukuman atau karena tindakan itu menguntungkan bagi dirinya. Tahap kedua adalah tahap konvensional. Pada tahap ini individu mendasarkan perilaku moralnya pada konvensi-konvensi yang berlaku di masyarakat tempat mereka hidup. Termasuk nilai-nilai agama yang mereka anut. Individu berbuat baik karena alasan konformitas atau karena adanya otoritas hukum dan peraturan yang mereka sadari. Tahap terakhir adalah tahap pascakonvesinal. Tahap perkembangan ini menggambarkan bahwa seseorang sudah matang secara moral. Individu yang sudah mencapai tahap ini mendasarkan perilaku moral mereka pada hubungan transaksional demi keadilan atau karena pertimbangan nilai-nilai moral universal. Individu berperilaku baik karena digerakkan oleh hati nurani mereka sendiri, bukan karena faktor dari luar akan tetapi karena mereka menyakini bahwa hal yang mereka lakukan benar, bukan karena ada maksud pribadi, sesuai harapan, legal atau karena sudah disetujui sebelumnya. Internet mempengaruhi perkembangan moral terutama karena informasi yang disebarkannya. Internet memungkinkan orang bebas untuk mencari informasi apa pun dari beragam sumber.
Dalam proses tersebut, mereka dapat melakukannya tanpa kontrol dari orang lain. Kebebasan tersebut memungkinkan individu untuk terpapar oleh beragam informasi. Termasuk informasi yang dapat mengisi benak mereka dengan informasi sampah yang dapat menggiring mereka pada perilaku amoral. Selain itu, pada era internet, individu dapat berbincang dengan siapa pun yang diinginkan tanpa harus di batasi sekat-sekat geografis dan budaya. Orang sering bersinggungan dengan nilai dan norma budaya yang berbeda, bahkan kadang bertentangan dengan kerangka nilai mereka yang sebelumnya. Melalui beragam informasi tersebut maka akan mendorong masyarakat untuk mendefinisikan ulang konsep dan nilai moralnya. Bagi anak-anak dan remaja, informasi itu akan menjadi asupan bahan guna membangun kerangka dasar moralitas mereka. Ia menggantikann peran pembimbingan moral yang sebelumnya di lakukan oleh orang tua atau orang dewasa di sekitar mereka. Juga institusi masyarakat yang terbatas, seperti lembaga adat, agama, sekolah, dan pemerintah. Persinggungan ini menguntungkan di satu sisi, karena orang dapat belajar dari masyarakat dengan latar belakang budaya berbeda. Hal itu dapat mendorong individu untuk mengembangkan penalaran moral mereka hingga tahap paripurna, mencapai tahap pascakonvensional. Karena persinggungan dengan berbagai nilai budaya memungkinkan individu untuk membangun konvensi-konvensi baru yang dapat diterima secara global. Namun, kondisi itu juga membuka peluang bagi individu untuk mengalami kebingungan nilai dan norma, yang oleh Emile Durkheim (1893) di sebut keadaan anomie. Orang bingung menentukan mana yang baik dan yang buruk karena adanya standar norma kolektif yang berbeda-beda. Dalam kondisi anomie, masyarakat rentan untuk terbujuk oleh informasi yang tidak jelas sumbernya atau terbawa arus perilaku massa yang kadang kurang bertanggung jawab. Melihat pentingnya internet bagi perkembangan moral tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar internet memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan moral masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja. Pertama, perlu ada kerjasama
untuk membanjiri internet dengan informasi yang positif. Paling tidak hal itu kita lakukan untuk mengimbangi banyaknya konten negatif yang bertebaran di internet. Kita perlu menyadari bahwa pada era internet, kata-kata, gambar, dan keyboard adalah senjata. Siapa yang dapat memanfaatkan dengan baik senjata-senjata itu, maka ia yang akan menang dalam pertarungan, termasuk dalam pertarungan nilai. Kedua, perlu diciptakan konvensi atau regulasi di internet untuk mengarahkan perilaku warga dunia maya. Meskipun kebebasan adalah hak, namun kebebasan yang tanpa batas cenderung bersifat destruktif. Pun demikian dengan kebebasan di dunia maya. Ketika pelanggaran demi pelanggaran di dunia maya dibiarkan, maka semua orang akan melakukan pelanggaran, yang akhirnya akan berakhir menjadi tragedi bersama. Tidak hanya di dunia maya, kontrol juga harus dilakukan di dunia maya. Orang tua perlu mengkondisikan anak-anak untuk menggunakan internet secara sehat. Mereka dapat menggunakan internet untuk hal-hal yang positif dan produktif. Termasuk membiasakan anak untuk mencerna secara kritis terhadap berbagai informasi yang mereka peroleh di internet. Ketiga, pentingnya keterbukaan dalam hubungan antara orang dewasa dan anak-anak. Orang dewasa perlu menciptakan pola komunikasi yang demokratis dalam keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, anak memiliki keleluasaan untuk membahas yang mereka temukan dan orang tua dapat memberikan pertimbangan sebagai masukan pada anak-anak. Uraian di atas menunjukkan bahwa internet dapat memperluas daya pikir dan wawasan individu, yang mendukung percepatan perkembangan moral. Pada sisi berbeda, keberagaman informasi yang diterima individu juga dapat mendorong mereka kehilangan pegangan yang menimbulkan kegamangan dalam berperilaku. Diantara semua itu, kiranya sikap bijaksana dan penuh hati-hati perlu senantiasa dijadikan pegangan selama menggunakan internet.
*Penulis merupakan Dosen Program Studi Psikologi Universitas Andalas.
Antara Akreditasi dengan Keamanan Kampus Oleh: Muhammad Ridho* Akreditasi instutisi dan akreditasi program sangatlah menguntungkan bagi kampus dan mahasiswa, pengertian akreditasi menurut UU RI N0. 20/2003 pasal 60 ayat (1) dan (3), akreditasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan berdasarkan kriteria yang bersifat terbuka. Kriteria tersebut dapat berbentuk standar seperti yang termaktub dalam pasal 35 ayat (1) yang menyatakan bahwa standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, stĂĄndar proses, stĂĄndar kompetensi lulusan, stĂĄndar tenaga kependidikan, stĂĄndar sarana dan prasarana, stĂĄndar pengelolaan, stĂĄndar pembiayaan, dan stĂĄndar penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Suatu kebanggaan bagi kita bahwa
Universitas Andalas (Unand) akreditasi instusinya sudah memperoleh peringkat A pada tahun 2014, salah satu keuntungan yang didapatkan oleh Unand yaitu dapat mengusulkan proyek dengan jumlah mencapai milyaran rupiah untuk meningkatkan standar sarana dan prasarana. Inilah yang sedang dimanfaatkan dan dilakukan oleh Unand dengan banyaknya proyek pembangunan yang sedang dikerjakan oleh Wakil Rektor (WR) II dan jajaranya yang membidangi bagian infrastuktur di Unand yaitu pembangunan rumah sakit, waduk dan pembangunan jembatan. Dengan akrediasi A yang disandang, Unand ingin memperindah diri, tapi lupa membenahi masalah keamanan yang sudah sangat meresahkan di lingkungan kampus Unand Kampus Unand tidak lagi bisa memberikan rasa nyaman bagi mereka
yang beraktivitas di kampus dikarenakan tingkat keamanan di kampus sangatlah rendah. Bukti rendahnya kemaanan di kampus ini yaitu sering terjadinya pungutan liar (pungli) terhadap mahasiswa/unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ingin mengadakan acara di kampus, sering terjadinya kehilangan helm, dan yang sangat merugikan mahasiswa Unand yaitu sering terjadinya kehilangan kendaraan bermotor. Mengapa penulis katakan sangat merugikan, dari data yang didapat dari Kapolsek Pauh, dari tahun 2012 kehilangan kendaraan motor sebanyak 43 motor, pada tahun 2013 sebanyak 36 motor, pada tahun 2014 sebanyak 36 motor dan terulang lagi tahun 2015 sampai bulan
Bersambung ke halaman 15...
Radikalisme dan Lunturnya Ke-Bhineka-an Oleh: Nabhan Aiqoni*
B
erkembangnya isu radikalisme dalam beberapa waktu terakhir menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Berbagai aliran yang muncul mengakibatkan kegamangan, apalagi di kalangan masyarakat awam yang hanya menerima pemahaman Islam dari apa yang disampaikan mubaligh di masjid-masjid. Oleh karenanya, kelompok ini menyasar generasi muda yang sedang mencari kebenaran akan diri dan keyakinan hati yang hakiki. Sehingga, tidak heran muncul sebutan kelompok muslim garis keras dengan massa dominan dari golongan pemuda. Radikalisme dan aksi terorisme Paham radikalisme selalu disandingkan dengan kelompok teroris. Anggapan ini memang tidak salah, namun bila dirujuk secara epitimologi, radikal dapat dikatakan sebagai pemahaman yang mengakar atau mendasar. Tidak adil rasanya bila pengertian radikal selalu diarahkan pada terorisme, walaupun dua hal ini memang memiliki makna dan tindakan yang berdekatan. Keyakinan yang mendalam berarti fanatis terhadap yang dipercayai dan kemudian berujung kepada taqlid buta ( mengikuti orang lain tanpa mengerti dalil yang mendasari). Kemungkinan inilah yang ditakutkan terjadi bila seorang telah memahami sesuatu secara radikal. Tindakan-tindakan di luar etika dan moral yang berlaku secara universal bukan lagi penghalang untuk menasbihkan kelompok dan golongannya lah yang paling benar. Di samping itu, tidak jelasnya tujuan yang ingin dicapai dari tindakan kelompok radikal membuat hujatan semakin keras. Diskriminasi atas golongan dengan mengedepankan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) semakin jamak terjadi, bahkan meningkat dari tahun ke tahun. Penerapan hukuman yang berat pun tidak mampu memberikan efek jera atas pelaku tindak terorisme. Brainwash dengan menyadur ayat-ayat Al-qur’an dan hadits nabi tanpa melandaskan pada tafsiran yang kuat berdasarkan ijtihad ulama’, seringkali menjadi dalih untuk menggaet anggota baru. Tidak heran, bila
Sambungan halaman 14... Maret yaitu 8 motor. Rata rata kehilangan kendaraan bermotor perbulannya berjumlah 3 buah motor. Kehilangan kendaraan motor sering terjadi pada saat semester baru dan akhir tahun. Kalau kita lihat waktu tersebut adalah waktu yang sangat menjadi dilema bagi mahasiswa yang belum mempunyai budget karena itu adalah waktu untuk membayar uang kuliah, membayar uang kos dan waktu untuk liburan tahun baru. Data tersebut masih mungkin bertambah bila korban kehilangan kendaraan bermotor tidak melaporkan kasus tersebut ke Kapolsek. Kalau kita buat rata rata harga beli untuk satu motor yang hilang dan belum kembali kepada pemiliknya yaitu Rp10 juta, kerugian yang diderita mahasiswa Unand selama tiga tahun terakhir yaitu Rp125 juta. Kerugian ini sangatlah tinggi tetapi ibaratnya keledai jatuh di lubang yang sama, dari data tersebut kehilangan kendaraan bermotor dari tahun ke tahun tidak berkurang secara signifikan sementara kerugian yang diderita mahasiswa akan semakin bertambah. Apakah tidak adanya pencegahan yang serius dari pihak Unand sehingga kehilangan kendaraan bermotor
penyerangan rumah ibadah, penistaan agama, sampai pada kerusuhan antar kelompok agama, dan tak kalah hebohnya, aksi pemblokiran terhadap 22 situs islam yang disinyalir menjadi pemicu konflik horizontal, selalu menjadi penghias di layar kaca. Apalagi akhir-akhir ini, dengan semakin gencarnya penyebaran paham ISIS yang disinyalir menganut aliran takfiri menimbulkan kekhawatiran baru. Karena paham seperti ini, memandang segala bentuk paham di luar mereka adalah kafir dan sesat, serta diperbolehkan jalan kekerasan untuk memeranginya, adalah halal darah mereka. Sedikit mengulas tentang Kelompok ISIS yang muncul sekitar tahun 1994 menjadi sorotan dunia dalam dua tahun terakhir. Dengan membawa panji penyatuan seluruh umat Islam sedunia dalam satu kekhalifahan sebagaimana pernah Rasulullah sampaikan. Namun, konteks kekhalifahan yang dibawa ISIS justru melenceng dari dasar-dasar islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Mufti besar Arab Saudi, Syeikh Abdul Aziz al Sheikh bahkan menyatakan paham ISIS adalah sesat dan sangat jauh dari nilai-nilai Islam yang sejati. Di bawah kepemimpinan Abu Bakar Al Baghdadi ISIS, merajalela dan menjadi salah satu kelompok teroris yang paling dicari di dunia. Ditaksir kekayaan kelompok teroris yang memiliki basis di Mosul, Iraq mencapai US$ 2 miliar. Keyakinan radikal yang mereka percayai mengakibatkan tindakan-tindakan di luar kemanusiaan menjadi umum terjadi. Seperti pemancungan, pembunuhan, penyiksaan sandera, dan terakhir pembakaran pilot Yordania yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Pada akhirnya, makna takbir yang selalu dikumandangkan setiap mereka melancarkan aksi, semakin sempit dan jauh dari Islam sebagai agama yang membawa perdamaian. Pengaruhnya pun sudah menyebar kemana-mana dan tidak bisa dipandang ancaman sesaat. Di Indonesia sendiri, beredar video pembaiatan dan ancaman langsung anggota ISIS asal Indonesia terhadap TNI, khususnya panglima TNI
Moeldoko. Terakhir, 16 orang turis asal Indonesia, memisahkan diri dari kelompok tour di Turki, diketahui mereka mencoba menyusup masuk ke daerah konflik ISIS dan Suriah. Sehingga sudah semestinya kita dekonstruksi lagi pemahaman tentang radikalisme. Pendapat Filsuf Slavoj Zizek dapat dijadikan rujukan dalam mengartikan radikalisme itu seperti apa. Menurutnya, apabila seseorang telah berpikir radikal (fundamental), ia tidak akan merasa terancam dengan kehidupan pihak atau kelompok lainnya. Lanjutnya lagi, paham radikal (fundamental) diandaikan telah mendapatkan kebenaran sejati, sehingga tak perlu khawatir dengan pemahaman dan keyakinan kelompok lainnya.
berulang tiap tahunnya? Kehilangan kendaraan bermotor yang sering terjadi di Unand disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kekhilafan mahasiswa yang lupa mencabut kunci motor yang masih terpasang karena terburu-buru dan juga lupa memasang kunci ganda, tidak teraturnya tempat parkir juga memudahkan maling untuk beraksi. Hal ini dapat teratasi apabila satpam yang bertugas bekerja dengan optimal dengan selalu mengontrol dan berkeliling parkiran untuk memastikan ada tidaknya kunci motor mahasiswa yang tertinggal dan mengarahkan mahasiswa untuk memarkir pada tempat yang sudah disediakan Dalam hal ini mungkin Unand harus lebih banyak belajar dari UNRI. Dalam mengoptimalkan kinerja satpam universitas yang akreditasinya di bawah Unand telah menerapkan sistem keamanan Barrier Gate atau dalam istilah bahasa indonesia Gerbang-Parkir atau Palang-Parkir adalah alat yang digunakan sebagai barrier/ palang otomatis. Alat ini biasanya digunakan di Mall, Bandar Udara, Hotel, dll. Dengan adanya alat ini, maka setiap orang yang akan masuk akses ke UNRI harus memiliki kartu Barrier Gate. Untuk mahasiswa UNRI.
Untuk mewujudkan Barier Gate dan penjagaan seluruh parkiran yang ada di Unand dibutuhkan satpam yang memadai. Dalam hal ini pihak Unand yang diwakilkan oleh WR II menjelaskan bahwa tenaga keamanan (satpam) di Unand jumlahnya terbatas hanya 65 orang. Sistem kerja satpam dibagi menjadi 3 shift perhari dan satu shift yang bertugas 20 orang dan tersebar di beberapa titik di Unand (Kedokeran Jati, Kedokteran Gigi Jati, rumah Rektor, gerbang Unand, asrama, rektorat, gedung I, dan fakultas teknik). Mengingat kondisi kampus yang besar tentu tidak maksimal dalam penjagaan keamananan terutama dalam mengawasi kendaraan bermotor yang jumlahnya ribuan. Jika jumlah satpam ditambah, anggaran Unand terbatas (audiensi WR II dengan BEM KM Unand) Bila WR II beralasan satpam yang kurang memadai setidaknya Unand yang berakreditasi A memasang CCTV pada setiap parkiran. Saat ini Unand memang sudah memasang CCTV tetapi tersembunyi dan hanya pada titik tertentu saja , eperti yang dipasang di gerbang masuk ke Unand tidak banyak orang yang mengetahui di gerbang masuk Unand terdapat CCTV. Pemasangan CCTV di setiap parkiran
Radikalisme dan Kebhinnekaan Kelompok-kelompok radikal ini memiliki tujuan akhir untuk menegakkan nilai-nilai yang mereka anut di muka bumi. Pandangan mereka tentang Sistem Demokrasi dan segala hal yang berhubungan dengan Barat bukan suatu yang universal dan menyalahi Hukum Tuhan. Kesempitan berpikir seperti ini yang justru menjerumuskan dan memicu gesekan serta perpecahan. Bahkan sesamanya pun tidak malu untuk saling menghujat. Harusnya direfleksikan kembali dalih dan alasan di balik niat dan tujuan mereka. Sejatinya, perdebatan mengenai dasar-dasar negara seperti apa yang akan dijalankan Indonesia, telah dimulai jauh sebelum Indonesia merdeka. Pada tahun 1940-an, Muhammad Natsir dan Soekarno terlibat perang tulisan yang terekam dalam Panji Islam. Sehingga muncul dua kubu yang saling berseberangan antara Nasionalis Agamais dan Nasionalis Sekuler. Menariknya, perdebatan ini hanya terbatas pada forum diskusi dan literasi, secara hubungan persaudaraan dan kekeluargaan dua tokoh ini baik-baik saja. Sikap toleransi seperti ini yang harus tetap dijaga. Jangan sampai perdebatan yang terjadi di dalam suatu forum, justru merusak jalinan silaturahmi yang telah dibangun. Keutuhan negara dan bangsa Indonesia sekali lagi terancam dengan
munculnya banyak kelompok radikal yang berlandaskan ideologi. Nasionalisme yang selama ini dibangun berada di ambang perpecahan, bila saja rakyat masih terintimidasi dengan paham-paham dan aliran yang menentang semangat Pancasila dan Demokrasi. Langkah antisipatif dengan berbagai upaya pencegahan harus dilakukan sedini mungkin. Anak-anak mesti dididik dengan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Generasi muda diberikan keleluasan untuk berkreativitas di bidang yang diminatinya. Ketiadaan aktivitas bermanfaat yang mesti dikerjakan membuat mereka terjerumus dalam kegiatan kegiatan yang justru merusak pikiran dan akal. Dengan demikian, kebhinekaan yang menjadi ruh penyatu bangsa Indonesia tetap terjaga. Setiap golongan, agama, suku dan ras dapat menjalankan aktivitas dengan aman dan nyaman. Negara menjamin keberlangsungan hidup dan kebebasan mereka. Sebagai pengejewantahan terhadap amanat konsitusi. Mari cegah setiap upaya paham radikal !!
*Penulis merupakan Ketua Umum UKM Pengenalan Hukum dan Politik Universitas Andalas
bertujuan untuk mencegah maling untuk melancarkan aksinya karena mengatahui di parkiran tersebut terdapat CCTV. Jadi fungsi CCTV yang dipasang di setiap parkiran bukan hanya untuk penindakan juga pencegahan karena semua orang mengatahui adanya CCTV. Lebih susah menjaga daripada mendapatkan, itulah nasihat yang sering kita dapatkan dari orang tua kita, pihak Unand dan mahasiswa harus belajar dari nasihat di atas. Mempertahankan akreditasi A UNAND itulah yang harus dilakukan oleh seluruh civitas akademika Unand. Yang harus menjadi perhatian khusus bagi pihak kampus bukan hanya pada bidang pembangunan tetapi harus memperhatikan juga keamanan di lingkungan kampus agar mahasiswa tidak merasa khawatir saat memarkirkan motor di parkiran yang disediakan dan merasa nyaman saat berada di kampus sehingga menciptakan proses belajar mengajar yang harmonis.
*Penulis merupakan anggota Departemen Hukum dan Politik UKM Pengenalan Hukum dan Politik Universitas Andalas
Teh Aman Dikonsumsi Bersamaan dengan Nasi
Tuty Anggraini, S.TP, MP, PhD Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Assalamualaikum.wr.wb eh merupakan salah satu minuman yang paling populer di dunia. Banyak orang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi teh setiap harinya. Awalnya, teh dikenal sebagai ramuan atau jamu kesehatan pada era Cina Kuno dan perlahan menyebar hampir ke seluruh dunia, sehingga teh dikenal sebagai minuman kesehatan. Salah satu penelitian mengatakan, lak-laki selama 37 tahun yang rata-rata mengonsumsi satu gelas teh per harinya menderita kanker prostat. Bagaimana sebenarnya efek teh terhadap kesehatan? Apakah merugikan atau menguntungkan? Lalu, teh seperti apa yang
T
baik untuk kesehatan? Zat apa saja yang terkandung di dalam teh tersebut? Apa benar jika mengkonsumsi nasi dan teh secara bersaman, kandungan protein dari nasi yang dimakan akan hilang? (Gita Puspita, Fakultas Teknologi Hasil Pertanian 2013) Jawaban: Pada dasarnya, teh itu menguntungkan bagi kesehatan tubuh manusia. Tidak ada teh yang merugikan. Bahkan beberapa jurnal mengatakan, teh dapat mengurangi resiko kanker prostat. Di dalam teh, terdapat senyawa polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan, yaitu senyawa yang mampu mencegah dan memperlambat oksidasi. Apabila seseorang terkena kanker, antioksidan yang berfungsi mengurangi kanker tersebut. Antioksidan yang terdapat di dalam teh dinamakan polifenol, sedangkan nama personalnya adalah katekin. Katekin adalah antioksidan yang paling banyak terdapat di dalam teh. Dari segi komposisi kimia, teh dibagi menjadi 3, yaitu teh hijau, hitam, dan oolong. Pada teh hijau, tidak dilakukan oksidsi enzimatis. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan jumlah katekin yang terdapat di dalam teh sehingga teh memiliki warna hijau yang menarik. Berbeda dengan teh hijau, teh hitam melewati serangkaian proses oksidasi enzimatis sehingga katekin yang terdapat pada teh akan mengalami serangkaian perubahan. Perubahan tersebut melibatkan enzim, oksidasi dan kondensasi. Katekin berubah menjadi ortokuinon, bisflavanol, autoflavin, dan terubigin yang menyebabkan perubahan warna. Awalnya katekin yang tidak berwarna, menjadi autoflavin dan terubigin yang memberikan
warna coklat kemerahan pada teh hitam. Terakhir adalah teh oolong, teh jenis ini mengalami serangkaian proses semi oksidasi enzimatis atau oksidasi enzimatis sebagian. theaflavin dan thearubiginnya sedikit, namun katekin sudah teroksidasi. Karena itu, teh oolong memiliki campuran rasa antara teh hijau dan teh hitam. Pada dasarnya, semua jenis teh baik untuk kesehatan, yang membedakan hanya komponen epi galo katekin galat. Epigalokatekin galat adalah katekin yang paling power full untuk kesehatan, dan banyak terdapat pada teh hijau. Namun, dari segi polifenolnya semua teh sama. Teh yang dikonsumsi sehari-hari bermacam-macam jenisnya. Contohnya, teh celup yang tergolong teh wangi, yaitu teh hijau yang sudah digosongkan dan diberi wewangian. Teh jenis ini aman dikonsumsi. Teh sebaiknya dikonsumsi 2-3 kali dalam sehari, tanpa menggunakan gula sebab terlalu banyak mengkonsumsi gula akan menyebabkan penyakit. Banyak orang salah persepsi tentang senyawa yang terdapat di dalam teh. Mereka beranggapan didalam teh terkandung senyawa tanin, yang mempunyai sifat sebagai taning. Taning adalah kemampuan menyamak atau menghaluskan, biasanya digunakan untuk menyamak kulit hewan. Pada permukaan kulit hewan terdapat bulu, taning tersebut yang berfungsi menghaluskan. Tanin adalah senyawa yang mampu menghaluskan atau merusak protein, senyawa ini banyak terdapat pada buah-buahan seperti
pisang, apel, dan lain-lain. Pada teh tidak terdapat senyawa tanin, yang ada hanya katekin. Katekin tidak berfungsi merusak protein. Jadi anggapan tidak boleh mengonsumsi teh bersamaan dengan makanan berat, itu tidaklah benar. Penelitian yang benar adalah teh mampu menghambat penyerapan Fe. Hal ini tidak masalah bagi orang yang normal, karena penghambatannya sedikit. Namun, pada orang yang menderita anemia dan kekurangan gizi akan berbahaya. Di dalam teh terkandung senyawa alkaloid atau bahan penyegar yang berfungsi menstimulasi syaraf dan mnenimbulkan efek segar. Beberapa alkaloid tergolong senyawa psikotropika, seperti kokain. Alkaloid dapat menimbulkan kecanduan bagi konsumen. Namun, pada kopi dan teh hanya terdapat sedikit senyawa alkaloid yang biasa dikenal dengan kafein, sehingga tidak menyebabkan kecanduan. Jadi teh aman dikonsumsi sebagai minuman sehari-hari.
Foto: Ist.
Oleh: Abdul Rahman
GaraGara Budi
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hidrolik (Semangaik)
S
eiring dengan mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM), tarif PLN pun juga ikut naik. Beralih ke pembangkit listrik tenaga surya atau panas pun tak membawa solusi dikarenakan cahaya matahari tidak selalu sampai ke bumi (saat hujan dan malam). Beralih ke tenaga turbin angin pun tidak mendukung karena sama halnya seperti tenaga surya, angin pun tidak ada terus menerus dan membutuhkan tempat yang luas. Tidak hanya itu, tetapi PLN dan tenaga surya, serta turbin angin membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dan biaya yang cukup mahal. Karena berbagai alasan tersebut, Deona Erion, mahasiswa Teknik Mesin Universitas Andalas (Unand) angkatan 2011 ini menciptakan pembangkit listrik tenaga hidrolik. Deon menceritakan hasil karyanya ini kepada crew Genta Andalas saat ditemui Jumat (24/04) di Perpustakaan Pusat lantai 2. Karyanya tersebut dinamakan dengan ‘Semangaik’ yang merupakan singkatan dari Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hidrolik. Penelitian telah dilakukan Deon sejak Januari 2014 dan berakhir pada Maret 2015. Semangaik terdiri dari 4 rangkaian penyusun utama, yakni hidrolik, motor listrik, controller, dan aki. Cara kerja alat ini dimulai dengan hidrolik yang dipompa (di-starter awal) lalu akan menggerakkan motor listrik, di mana motor listrik mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Lalu, energi ini akan masuk ke controller dan dilanjutkan ke aki. Setelah tersimpan di aki, maka daya listrik dapat digunakan. Controller di sini mengatur berapa daya yang dibutuhkan oleh sebuah benda listrik untuk menyala. Contohnya, sebuah
Foto: Deon bola lampu akan hidup dengan daya 2 volt, sedangkan pembangkit menghasilkan daya 10 volt, maka controller akan menyesuaikannya. Keuntungan dari Semangaik ini cukup menjanjikan, karena biaya yang cukup murah dan peralatan yang mudah didapatkan serta SDM yang dibutuhkan pun tidak terlalu banyak. Tidak hanya itu, perawatan pun murah dan tempat yang digunakan lebih efisien serta waktu yang diperlukan untuk membuat sebuah Semangaik pun tergolong sebentar. “Perawatannya murah dan mengerjakannya pun sebentar. Cuma penelitiannya saja yang lama,” ujar Deon. Ini merupakan karya yang membanggakan namun karena beberapa
proposal hasil karyanya selama ini tidak ditanggapi oleh pihak Unand, maka Deon sedikit pesimis untuk kembali mengajukan proposal kerjasama ke pihak Unand. “Karena proposal karya sebelumnya tidak ditanggapi Unand,” ceritanya. Banyaknya teknologi-teknologi baru yang diciptakan oleh mahasiswa Unand merupakan suatu kebanggaan bagi pihak kampus dan dapat mengharumkan nama kampus. Hanya saja, temuan atau ciptaan mahasiswa tersebut tidak terekspos ke permukaan sehingga tidak mendapatkan perhatian. Karenanya, temuan dan ciptaan tersebut menguap begitu saja. Setelah pengalamannya tersebut, Deon berniat untuk memasukkan karyanya
ini ke dalam jurnal, sehingga jika tidak ada respon dari pihak Unand maka besar harapannya pihak luar selain Unand akan menanggapi. “Harapan saya ada kerjasama antara Unand dan mahasiswa, sehingga karya ini dapat diperbanyak. Karena ini sangat bermanfaat. Karya ini akan saya masukkan ke jurnal agar pihak luar juga menanggapi,” harapnya. Meskipun diselimuti pesimistis mengenai tanggapan Unand yang tidak ada selama ini, Deon masih berharap besar kepada pihak kampus. “Besar harapan saya Unand mau bekerjasama dalam merancang Semangaik ini dalam skala besar. Sehingga kita punya pembangkit listrik sendiri dan lebih hemat,” tutupnya.Fitri
IKLAN BARIS Deco Boco Yatai. Masakan Jepang asli. Jl. M. Hatta No.21 Pasar Baru, jalan kampus Unand. Menu: Ramen, takoyaki, dorayaki, okonomiyaki, ikayaki, dll. Untuk order: 082184810404 Lukil FOOD.Jl. Raya Gadut Samping Lapangan Golf. Menu: Nugget, sosis, risoles, burger. Menerima pesanan snack kotak, orderan ulang tahun, arisan, seminar, rapat. Stan di PKM: NUGGETTA. 081364281655. @Hisna_nana.23!!! Semoga yang berjalan, bisa tergenggam tak lepas dengan rangkulan. Bayi pertama kita adalah awal semangat CREWS GA 15/16!
Harly Meta Asbani.Hai semua keluarga besar UKPM Genta Andalas, semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga dan harmonis. Ohyaa kalau ada undangan pernikahan kasih2 kabar yah termasuk undangan dari saya. Salam semangat, keep contact untuk kita semua. @jak.Jika tak percaya padaku, maka berjalanlah, bersihkan jejakmu, karena aku tak suka diragukan. @gita_cantik.Jangan pernah ninggalin yang baik demi yang terbaik. Di saat yang baik pergi, kamu akan sadar kalau dia yang terbaik ({})
@Aislin. Akhirnya cetak juga tabloid GA LIX. Semangat and keep strong crews.. Apresiasi untuk semua teman-teman. Hidup pers mahasiswa!
@boy. Untuak kawan2 katiko maso alay. Nekpi HI, Amioeng n Bungek di Biologi, Rian Kabayan T.Industri, Kak Ili n Daham T.Sipil, Maek di Kedokteran, Cacing di Kimia. Haaaaiiii.....
Toko Buku Andesco Berkah. Menjual: Alat2 tulis sekolah dan kantor. Jl. Bandar Buat No. 18 RT 01 RW04 Padang
@Dizipi. Mau pesan boneka wisuda dg nama? Yuk order ke Dizipi, House of Creatifity... Hub: 085766223390 atau invite 51707501 (+ Reseller kalung dan gelang cantik)
@Michael_Nirin Selamat atas terbitnya tabloid perdana Genta Andalas kepengurusan 15/16. Sukses selalu, semangat. Semoga Genta Andalas semakin jaya
@Bii. Selamat ulang tahun jangkrik, sehat selalu ya say
Wakil Rektor II Lantik Pengurus Genta Andalas
U
nit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Genta Andalas sukses menggelar Pelantikan Pengurus periode 2015/2016 dengan tema “ Bersama Berkarya Menjadi Media Terkemuka”. Sebanyak 23 orang pengurus dilantik oleh Herry, Wakil Rektor II yang mewakili Rektor Unand, Kamis (7/5) di Ruang Seminar Gedung E. Herry mengaku bangga terhadap UKPM Genta Andalas yang telah sukses melaksanakan kaderisasi. Selain itu Herry mengatakan, aktif di sebuah organisasi selayaknya menanam investasi masa depan. “Orang yang aktif di organisasi akan menempuh karir yang lebih baik di dunia kerja nantinya, khususnya Genta Andalas .
Jika saya bisa kembali jadi mahasiswa, maka saya akan memilih Genta andalas sebagai wadah organisasi. Karena dengan menulis kita bisa menjadi populer dan terkenal,” tambahnya. Terbentuknya kepengurusan yang baru, Ayu Lestari Pemimpin Umum Genta Andalas 2015/2016 berharap Genta Andalas bisa membawa sinergi yang kuat antar sesama aktivis di Unand. Hal ini mengingat besarnya tantangan dunia aktivis yang akan dihadapi ke depannya. “Saya berharap Genta dan UKM lainnya bisa saling menjalin kerjasama untuk kemajuan Unand ke depannya,” ujar mahasiswi Jurusan Sastra Indonesia ini. Giva
UKM Pramuka Selenggarakan Pelatihan Jurnalistik
D
alam rangka mempersiapkan tabloid Impeesa kedelapan yang merupakan bagian dari program kerja Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka, Minggu, (3/5), Racana Swanadwipa mengadakan Pelatihan Jurnalistik. Dalam hal ini, turut mengundang Pemimpin Umum UKPM Genta Andalas, Ayu Lestari sebagai pemateri. Bertempat di sekretariat Pramuka, pelatihan ini diikuti oleh reporter Impeesa. Syanti Mustika, Pemimpin Redaksi Tabloid Impeesa memaparkan alasannya mengundang Genta Andalas dalam Pelatihan Jurnalistik tersebut. “Kita meminta
BEM KM Unand Lakukan Aksi Take Care Our Selves
M
enanggapi kejadian bunuh diri yang belakangan ini terjadi di kampus hijau, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unand mengadakan aksi solidaritas, Senin (11/5). Aksi yang berlangsung dari Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Unand dan berakhir di bundaran rektorat ini bertemakan “ Take Care Our Selves” (peduli pada diri sendiri). “Kami dari BEM mengajak temanteman untuk lebih mengenal dan peduli terhadap diri sendiri. Aksi ini merupakan seruan moral bahwa bunuh diri merupakan tindakan yang dilarang oleh agama. Bunuh diri bukan jalan untuk menyelesaikan masalah, tetapi malah menimbulkan masalah yang lebih besar bagi orang yang ditinggalkan,” jelas Presiden BEM KM
B
Unand, Reido Deskumar. Usai melaksanakan aksi, Presiden Mahasiswa dan beberapa anggota BEM berdiskusi dengan Wakil Rektor III Unand. BEM KM Unand mengusulkan kepada pimpinan untuk memperkuat fungsi Pembimbing Akademik (PA). Sebab PA merupakan orang yang paling tahu tentang kondisi mahasiwa. “Kami merasa cukup prihatin dengan mahasiswa Unand, moral mahasiwa akhir-akhir ini sangat dipertanyakan. Seharusnya peran PA lebih tajam sebagai tempat diskusi dan sharing. Apalagi saat ini, satu orang PA membimbing lebih kurang dua puluh orang mahasiswa,” jelas Reido lebih lanjut saat ditemui di sekre BEM KM Unand. Dhanty, Gita
Pengurus BEM KM Unand Resmi Dilantik
adan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unand sukses menggelar pelantikan kepengurusan untuk periode 2015/2016. Pelantikan yang dilaksanakan di Gedung Perpustakaan Lantai 5 Unand ini dihadiri oleh Rektor dan Wakil Rektor III Unand. Rektor Unand, Werry berharap dengan terbentuknya kepengurusan BEM KM Unand yang baru, demonstrasi yang dilakukan tidak bersifat anarkis lagi. “Saya berharap untuk selanjutnya demonstrasi yang dilakukan mahasiswa tidak berbentuk anarkis lagi. Sebab apabila dibicarakan
dengan sopan maka suara mahasiswa akan didengar,” ujarnya. Memulai kepengurusan baru saat ini, Reido Deskumar, Presiden Mahasiswa BEM KM Unand mengatakan untuk sekarang ingin mendudukkan jobdesk serta belajar dari kepengurusan sebelumnya. “Dengan adanya penambahan beberapa posisi, dapat mendudukkan pekerjaan masing-masing bidang dan memperbaikinya dari masa lalu,” ujar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ini. Hisna
Siskom 3D, Ajang Pengenalan Siskom Unand
S
enin (11/05), Himpunan Mahasiswa Sistem Komputer (HMSK) kembali menggelar Siskom Design Delighfully for a Dedication (Siskom 3D) untuk kedua kalinya. Bertempat di Ruang Seminar Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Unand, acara ini merupakan pembuka dari berbagai acara lainnya. Rangkaian acara yang bertema “ Winamp: With New Inovation of Atmosphere” ini antara lain futsal, bazar, pameran alat yang pernah dibuat oleh mahasiswa Siskom, turnamen games, donor darah, mini games, dan seminar nasional yang akan diadakan selama seminggu.
Werman Kasoep, Wakil Dekan I Fakultas Teknologi Informasi (FTI) yang membuka rangkaian acara ini menyatakan dengan adanya acara ini mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa. “Mahasiswa dapat mengasah softskill yang tidak didapatkannya di bangku perkuliahan,” tambahnya. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan Jurusan Sistem Komputer (Siskom) kepada masyarakat Unand. Hal ini dituturkan oleh Ketua Panitia Siskom 3D, Haditya Fajri. “Terkhusus kepada jurusanjurusan lain yang ada di Unand,” jelasnya.Dhanty, Gita
Lebih lengkapnya, berita seputar aktivis kampus dapat dilihat melalui portal berita gentaandalas.com
pemateri dari Genta Andalas sebab merupakan UKM yang bergerak dalam bidang jurnalistik. Ini dapat membantu reporter Impeesa untuk lebih mengenal jurnalistik dan dapat menjalin hubungan baik dengan UKM yang ada di Unand,” ujar mahasiswi jurusan Sastra Indonesia ini. Suryani Renanda, Ketua Gugus Depan (Gudep) Putri UKM Pramuka menegaskan pelatihan ini sebagai salah satu syarat menjadi anggota Impeesa. “Semua wajib untuk mengikuti pelatihan ini karena merupakan salah satu syarat untuk menjadi anggota tetap pembuatan tabloid Impeesa,” ungkap mahasiswi jurusan Keperawatan ini. Giva, Putri
Pembina Kopma Unand Lantik Pengurus Baru
S
abtu (4/4), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Koperasi Mahasiswa (Kopma) Unand mengadakan pelantikan pengurus periode 2015/2016 di Ruang Seminar Gedung F. Acara ini dilantik langsung oleh Pembina Kopma Unand, Jhon Farlis. Dalam kata sambutannya, Jhon berharap kepengurusan periode ini dapat bersama dalam menghadapi tantangan. Selamat atas dilantiknya kepengurusan Kopma yang baru. Semoga dapat membawa Kopma lebih maju lagi ke
depannya serta lebih mantap dalam hal kaderisasi,” ujar Dosen Fakultas Peternakan ini. Hal senada juga dikatakan Ketua Umum Kopma Periode 2015/2016, Primayoga Dastara. “Semoga apa yang diinginkan dan direncanakan pengurus sekarang dapat berjalan dengan baik. Serta dapat membawa Kopma lebih baik ke depannya,” papar mahasiswa Fakultas Ekonomi ini. Lizsa
Kaderisasi, UKO Unand Adakan Diksar
D
alam membentuk kader, Unit Kegiatan Olahraga (UKO) kembali mengadakan Pendidikan Dasar (Diksar) yang kedua belas. Pembukaan Diksar UKO dilaksnakan di Ruang Studio Lantai 2 PKM, Jumat (17/4). Diksar merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari Open Recruitment. Hal ini diungkapkan Onriza Putra, Ketua Panitia. “Sebelum mengadakan Diksar, kami telah mengadakan Pra Diksar. Peserta akan
diberikan materi berua pengenalan dan sejarah UKO, kepemimpinan, manajemen konflik, P3K, dan lainnya,” ungkapnya. Lebih lanjutm Onriza mengatakan, dengan mengikuti diksar, peserta dapat lebih professional dalam menjalan tugas dan kewajiban di UKO. “Kami berharap peserta diksar dapat melanjutkan tongkat estafet UKO Unand menjadi lebih baik dan maju,” imbuhnya. Yori, Zikra
Peringati Isra Mikraj, FKI Rabbani Gelar OASIS
D
alam rangka memperingati Isra’ Mi’raj tahun ini, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Kajian Islam (FKI) Rabbani Unand mngadakan Obrolon Asyik Seputar Islam (OASIS), Jumat (15/5). Bertempat di pelataran parkiran Gedung E, acara ini turut dihadiri oleh UKM yang ada di Unand serta menghadirkan Ustadz Zul Adli sebagai pembicara.
Ustadz Zul Adli menyampaikan pada Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW menjemput perintah yang luar biasa, yaitu perintah salat. Hal ini menunjukkan perintah salat dari Allah tidak main-main. “Shalat merupakan intisari dari Islam. Orang-orang mengetahui tentang Isra Mikraj, namun masih banyak yang belum menyadari pentingnya salat,” jelasnya. Zikra
Muslim Kasim Lepas Peserta Lomba Pencinta Alam KIBAR
P
aitua, Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Fakultas Teknik Unand mengadakan pembukaan Kebut Bukit Barisan (KIBAR). Acara ini dibuka dan dilepas langsung oleh Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim di Aula Fakultas Kedokteran, Jum’at (8/5). KIBAR merupakan lomba lintas alam yang merupakan event terbesar yang diadakan oleh Paitua Mapala Teknik Unand. KIBAR
sebelumnya telah sukses dilaksanakan tiga kali pada tahun 2000, 2002, dan 2010. Muslim Kasim mengungkapkan melalui KIBAR, semua peserta lomba akan mendapatkan nilai-nilai yang positif. “Dengan lomba lintas alam ini dapat memupuk nilai solidaritas, kebersamaan, gotong royong, dan tolong menolong sesama tim dan juga dengan tim lain,” jelasnya. Putri
Indahnya Akulturasi Lewat Gamaik dan Balanse Madam Oleh: Juli Ishaq Putra*
Foto: Ist.
G
amad atau dalam bahasa Minang disebut Gamaik dikenal sebagai salah satu genre musik. Dendang gamad yang semarak sering kita dengar di pesta pernikahan, corong radio, dan lapaklapak kaset sepanjang jalan. Artis Minang macam Odi Malik atau artis kelas nasional seperti Benigno sudah menelurkan beberapa album gamad masing-masing. Tapi, seperti apa sebenarnya gamad, dari mana asalnya, dan benarkah gamad itu musik asli Minang. Beberapa hari yang lalu, penulis dan beberapa rekan seprofesi berkesempatan meliput suatu acara seni dan budaya, bertempat di Balai Sejarah Provinsi Sumbar, Jalan Belimbing Nomor 16A Kuranji, Padang. Dalam acara tersebut,
berlangsung pengukuhan kepengurusan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Sumbar. Sebagai selingan acara, dipertontonkan beberapa tarian yang baru pertama kali penulis saksikan. Nama tariannya terdengar aneh, pertama adalah Tari Karipanyo dan yang kedua bernama Tari Balanse Madam. Uniknya, kedua tarian itu dimainkan dengan iringan musik yang asing terdengar di telinga pada beberapa bagian, tapi di beberapa bagian lain begitu akrab dan bersahabat dengan kuping. Salah seorang rekan dari salah satu telivisi swasta menangkap tanda tanya besar yang ada di kerutan kening penulis. “Ini musik gamad yang sebenarnya,” ucapnya tiba-tiba. Penulis sedikit percaya, teman itu dulu menempuh pendidikan di jurusan Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (FIB Unand). Secara akademis, tentu ia punya kapasitas memberitahu penulis soal seni dan budaya. Penulis mencoba untuk menerima sepenuhnya, kalau musik yang mengiringi dua tarian aneh ini adalah musik gamad. Karena kadang memang terdengar akrab, meskipun di beberapa bagian musik itu seperti menggiring penulis untuk membayangkan daratan eropa. Setelah pertunjukan Tari Balanse Madam berakhir, penulis menemui Tawanto Karim, pemilik Sanggar Balanse Madam. Sanggar seni tari dan musik yang masih bertahan di tengah hiruk pikuknya ajang pencarian bakat di bidang musik seperti XFactor dan D’Academy di telivisi. Jujur, dari raut wajah Tawanto, terbaca pesan bahwa
tak sedikitpun ia rela musik gamad menjadi punah karena diserang terus-terusan oleh genre RnB, Pop, Rock atau Disco. Tawanto mulai bercerita, gamad dan Tari Balanse Madam adalah kesenian khas Kota Padang yang lahir dari rahim kesenian Portugis. Alamak, bukannya hadir sejak zaman Jepang atau Belanda, umur musik gamad dan Tari Balanse Madam lebih tua lagi rupanya, sejak zaman Portugis. Pernyataan Tawanto jadi masuk akal jika dilihat dari alat-alat musik khas Eropa yang dipakai dalam memainkan musik gamad asli ini. Antara lain biola, akordion, sexophone, terompet, dan gendang rampak. Ditambah pula musik ini mengiringi tari Balanse Madam yang gerakannya dikomandoi oleh comander yang meneriakkan bahasa-bahasa yang juga asing. “Yang diteriakkan comander itu bahasa Portugis, tapi kami tak tahu artinya. Dulu nenek-nenek kami mengajarkan tanpa memberitahu apa artinya. Salah satunya berbunyi Balanse Madam itu sendiri,” lanjut Tawanto. Gamad, Tari Kaparinyo dan Tari Balanse Madam sepertinya sudah sepaket. Tawanto mengisahkan, dulu saat orangorang Portugis menyambangi tepian laut Kota Padang, saat menepi di dermaga orang-orang bermusik dan berdansa untuk menunjukkan kesenangan hati karena telah sampai di daratan. Mereka yang berdansa adalah laki-laki dan perempuan yang berpasang-pasangan di atas kapal, berlenggak-lenggok sambil berpegangan tangan. “Saat kedatangan Portugis itu Padang ditempati oleh orang Melayu (Minang) yang merupakan penduduk asli. Selain itu ada pula pendatang yang sudah beranak pinak dari India, Tionghoa dan Nias. Keempat suku itu terkesan dengan musik dan tarian yang dimainkan orang Portugis di atas kapal itu. Lantas musik dan tarian itu diadopsi dan dibawa ke kampung (daratan), kemudian dimodifikasi dengan memasukkan unsur budaya dari ke empat suku tersebut. Jadilah Gamad dan Tari
Balanse Madam yang baru kita tampilkan tadi,” jelas Tawanto panjang lebar. Dari penjelasan Tawanto, dapat dipahami bahwa gamad adalah hasil dari akulturasi (perpaduan budaya) yang asal muasalnya dari kesenian Eropa. Meskipun demikian, gamad dan Tari Balanse Madam tetap harus disebut tradisi asli Kota Padang, meskipun bukan tradisi asli Minangkabau. Karena berdasarkan sejarah, bukan orang Minang (Melayu) saja yang meramu kesenian ini, melainkan seluruh orang dari empat suku yang tinggal di Kota Padang. Sudah jelas kiranya, gamad dan Tari Balanse Madam adalah wujud keindahan pruralisme (keberagaman) yang terbangun di Kota Padang pada masa lalu. Kenyataan bahwa seni dan budaya dapat menyatukan orang-orang dari latar belakang yang berbeda terbukti atas lahirnya dua jenis kesenian tersebut. Hingga hari ini musik gamad masih eksis, meskipun yang memainkannya saat ini hanyalah orang Minang, itupun telah semakin dimodifikasi dengan menguatkan unsur dan instrument asli Minangkabau di dalamnya, seperti Saluang, Bansi dan Rabab. Hanya saja gamad asli yang diciptakan oleh empat suku berbeda itu sudah jarang sekali terdengar akhir-akhir ini. Hanya masyarakat suku Nias yang masih melestarikan gamad asli, lengkap pula dengan Tari Balanse Madamnya. Selain itu, hanya beberapa sanggar kecil yang masih mempertahankan benteng kesenian asli ini agar tak runtuh diterjang kesenian yang datang dari luar. Tawanto Karim mengatakan, salah satu alasan anak muda-mudi Sumbar enggan mempelajari tradisi asli Padang atau bahkan Minangkabau karena minimnya sarana dan prasarana bagi mereka untuk unjuk kemampuan, tak ada tempat dan waktu khusus untuk menampilkan apa yang mereka pelajari di sanggar-sanggar seni. Intinya, kembalikan pada pemerintah yang bertanggungjawab untuk menyediakan wadah-wadah tersebut.
* Penulis Merupakan Jurnalis Harian Umum Haluan
Mitos dan Wacana Pendidikan Karakter Perempuan Minangkabau Oleh: M. Yunis, SS. M.Hum*
M
inangkabau merupakan sebuah wilayah adat istiadat dan secara kebudayaan termasuk salah satu suku bangsa yang tergolong unik dari sekian banyak suku bangsa di Indonesia. Realita kehidupan masyarakat identik sebagai kebiasan dan tradisi lama (mitos). Terlebih lagi masyarakat yang melakukan rutinitas di daerah kabupaten. Masyarakat tradisional memiliki kepercayaan bahwa mitos merupakan kesucian yang tidak boleh dipandang sebagai doktrin benar atau salah. Tetapi dijadikan sebagai pembelajaran dari generasi ke generasi. Mitos merupakan ilmu pengetahuan yang paling awal, sebagai hasil usaha pertama manusia yang mencoba menjelaskan apa yang mereka saksikan di sekitar mereka (Hamilton, 2009: xix). Sebagai pengetahuan awal, mitos mampu mengcover dan menyerap nilai-nilai positif yang ditawarkan alam semesta. Kemudian menjadikannnya filosofi hidup pembentuk karakter. Pandangan Hamilton di atas sejalan dengan pandangan hidup masyarakat Minangkabau yang menjadikan alam semesta sebagai bimbingan hidup yang dikenal dengan filosofi alam takambang jadi guru. Keserasian hidup dengan alam semesta mampu menghadiahi masyarakat ini dengan etos kerja yang tercermin di dalam kebiasan marantau.
Foto: Ist. Sebagai wilayah yang masih kental dengan kebudayaan tradisional, Minangkabau hidup di dalam kebisaan matrilineal, yang mana garis keturunan di tarik dari garis ibu. Oleh karenanya, anakanak yang dilahirkan mengikuti garis keturunan ibu, dan pendidikan terhadap anak termasuk di dalamnnya (Navis, 1886). Jadi, dalam sistem ini kaum perempuan diberi keistimewaan tertentu, di antaranya pemilik harta pusaka kaum, pendidikan
anak, amban puruak aluang bunian (tempat konsultasi), dan limpapeh rumah gadang (penguasa rumah). Perempuan yang mendapat keistimewaan ini disebut di dalam filosofi adat Minangkabau sebagai Bundo Kanduang. Untuk menempati posisi sebutan Bundo Kanduang tidaklah semudah membalik telapak tangan. Posisi itu didapatkan melalui proses yang sangat panjang, mulai dari pendidikanpendidikan informal dan seleksi alam yang sangat ketat. Salah satu cara pendidikan tersebut disalurkan melalui pencitraan cerita rakyat yang disebut dengan mitos. Cerita rakyat yang disebut mitos ini seakan-akan kekal dan hidup di dalam keseharian masyarakat. Sehingga masyarakat lebih takut melanggar larangan di dalam mitos ketimbang aturan-hukum formal yang berlaku. Sehingga mitos mampu membentuk karakter dan kepribadian generasi. Oleh karena itu mitos dianggap sebagai pranata dan simbol primordial yang mempunyai nilai-nilai pembelajaran dalam
hidup bermasyarakat. Fakta di lapangan ditemukan beberapa bentuk pengkodean awal pengetahuan tentang sistim nilai masyarakat. Pengetahuan tersebut diperkenalkan pada kaum perempuan dalam bentuk tuturan mitos yang diwariskan secara turun-temurun. Berkaitan dengan itu, terdapat enam item yang berkaitan dengan mitos perjodohan, di antaranya mandi malam,
madok makan ka dapua, duduak di pintu, karajo indak salasai, macik sapu tabaliak, dan malangkahi kakak padusi. Semua item tersebut terdapat logika pendidikan yang saling berkaitan dan tumpang tindih. Pertama tiga logika kesehatan. Kebiasaan mandi pada waktu malam hari merupakan tindakan yang merugikan kesehatan. Kebiasaan ini mampu menimbulkan dan memancing penyakit. Penyakit yang biasa di derita masyarakat dari perbuatan ini adalah paru-paru basah. Berikutnya madok makan ka dapua yang juga berkaitan dengan kesehatan. Sarana dapua merupakan tempat yang yang sarat dengan dengan debu sisa pembakaran dan asap. Tentunya debu dan asap ini sangat merusak pernapasan dan penderita akan menderita penyakit seperti asma. Selanjutnya mamacik sapu labaliak juga berkaitan dengan Bersambung ke hal 23...
M
ori memandang ke kejauhan dengan tatapan kosong. Ia tidak peduli pada jendela yang terbuka sehingga angin ribut masuk ke dalam ruangan dan tempias hujan mulai membasahi beberapa bagian lantai. Pikirannya kalut, dan terseret bermacam ingatan. Hujan terus mengguyur tanah Amsterdam, dan membuat pagi terasa seperti menjelang malam. Aku tidak akan pulang, pikirnya.
Meskipun dengan begitu jelas dia mengatakan telah berpisah dengan lelaki itu. Uh, memangnya kenapa aku harus tahu? Bukankah dia sendiri yang dulu memastikan bahwa tidak akan ada penyesalan, tidak akan ada dendam, dan perpisahan adalah salah satu jalan menuju kebahagiaan yang ternyata belumd dapatkan? Biar saja, dia sungguh perempuan yang bisa dipercaya. Sampai saat ini aku masih begitu yakin dia bisa menjaga anakku dengan baik. Masih terbayang jelas dalam pikiran Mori, saat-saat sebelum ia memutuskan untuk benar-benar pergi. Masih terasa jelas bagaimana amuk getar hatinya ketika melihat kenyataan yang tak pernah bisa ia maafkan itu. Sungguh menyakitkan, ketika menyadari bahwa rutinitasnya bepergian ke luar kota dulu ternyata menjadi sesuatu yang ia kutuk selama hidupnya. Saat itu pagi. Hari masih belum begitu terang. Lelah di tubuhlah yang memburu perasaan Mori untuk cepat-cepat sampai di rumah dan bertemu Nita, setelah hampir satu minggu jauh dari rumah. Namun malah kepulangan itu pula yang menghancurkan perasaan Mori dengan tidak terperi. Entah siapa lelaki berkepala pelontos itu. Yang jelas, badannya yang mengkilat tampak begitu bersemangat menggumuli Nita yang sudah tidak sadar apa-apa waktu itu. Jangankan menyadari kedatangan Mori, dengan diri sendiri pun Nita seolah lupa, hingga membiarkan saja perutnya yang buncit hampir meletus ditindih lelaki itu. “Aku hanya seorang perempuan.” malamnya, Nita mengeluh. “Lantas, kau butuh lelaki yang seperti dia?” “Kita sudah saling memahami, Mor.” “ Tidak, Nita, akulah yang memahamimu. Kau tidak paham denganku.” Mori menegang, rahangnya mengeras ketika mengucapkan kalimat itu. “Kau memang keterlaluan, Mori!” Nita menangis dan berlari ke kamar, mengunci pintu. Mori hanya bisa tertegun, sambil membayangkan apa yang akan dilakukan Nita padanya. Saban malam itu, pikiran Mori melayang ke segala arah. Ia mengutuk lelaki yang telah lancang menyentuh istrinya. Ia juga mengutuk Nita yang tak tahu diri dan terlalu sering egois dan kekanakkan. Mori ingat anaknya yang masih meringkuk di perut Nita, dan mendadak was-was, membayangkan apa yang akan menimpa bayi itu jika sekiranya kenyataan terburuk menimpa dirinya dan Nita. Hanya menunggu malam benarbenar habis. Paginya, Nita memastikan bahwa ia ingin bercerai. Saat itu, tidak ada sepatah pun kalimat yang bisa dipikirkan Mori untuk membalas pukulan Nita. Mori hanya tertegun, dan lebih menghayati perasaannya sendiri. Ia merasakan betapa pedihnya luka yang bisa digores seorang makhluk perempuan pada diri lelaki. Dan tak ada yang lebih menyedihkan bagi Mori ketika sadar ia tidak akan dapat merawat anaknya kelak, sebab sadar, ia tinggal di sebuah negeri yang selalu mengedapankan perempuan sebagai pengasuh utama bagi anak. ***
Hujan Sepanjang Hari Oleh: Andesta Herli W* Angin meliuk-liuk gusar. Di depan kafe, bendera sewarna pelangi berkibar tak berhenti. Orang-orang berjalan lalu-lalang di depan kafe dengan mantel tebal, tampak santai, seolah tidak terganggu dengan tetes hujan yang terus turun. Siang tampak sedikit lebih lengang dari biasanya. Tak banyak mobil melaju di jalanan, lebih banyak dilewati beberapa pesepeda dengan jaket bulu tebal yang tampak sedikit memutih. Di sebelah pintu, seorang lelaki setengahbaya berkulit Asia sedang memainkan komposisi Moonlight dari Beethoven dengan saksofon usang miliknya, lalu beberapa orang yang berpakaian mencolok yang keluar-masuk kafe kadang berhenti di sampingnya, mengeluarkan beberapa uang kecil dari saku celana. Mori telah terlalu larut dalam pikirannya. Jari-jarinya lentik mengapit garpu, memain-mainkannya dengan ritmis. Telah satu jam ia menunggu di kafe itu. Dalam pesan pendek yang ia terima, Jhonson seharusnya sudah datang sejak tiga puluh menit lalu. Tapi Mori masih sabar dan ingin terus menunggu, sebab ia tahu Jhonson adalah lelaki pemalas yang tidak pernah bisa tepat waktu dalam hal apapun. Seingat Mori, telah tiga tahun. Selama itu ia dan Jhonson telah menjelma sepasang makhluk Tuhan yang sangat serasi dan sepadan. Makhluk Tuhan yang saling mengenal dan saling memahami hingga ke lekuk-lekuk perasaan paling dalam. Telah tiga tahun Jhonson menjadi teman sekaligus kekasih yang sempurna bagi Mori—sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ia dapatkan. Di pikiran Mori, Jhonson begitu tepat, begitu sempurna dalam hal kasih-mengasihi. Di mata Mori, Jhonson begitu tampan sebagai lelaki, dan begitu menawan sebagai pendamping diri. Mori ingat tiga tahun lalu, sebelum ia terbang ke Negeri Kincir Angin. Lebih dua bulan Mori bergulat dengan pikiran dan perasaan, dan akhirnya memutuskan kelanjutan jalan hidupnya. Dalam masa itu Mori nyaris bergejolak sendiri. Masa kelabu yang membawa Mori kepada pilihan yang ia jalani hingga hari ini. Masa sulit yang membuat Mori ingin melupakan semua orang, pergi ke tempat jauh dan memulai sesuatu yang baru dengan orang-orang baru. Malam sebelum keberangkatan itu, Mori masih sempat berbicara dengan Lilis, teman sekantor yang ia anggap satu-satunya yang memiliki perasaan peduli dan mau memaklumi Mori. Dan betapa sedihnya pembicaraan kala itu, ketika Lilis dengan lantang mengatakan bahwa dirinya tidak akan mencari Mori ke manapun jika seandainya Mori pergi. Dalam mengatakan itu, tampak betapa Lilis bergetar. Dan Mori hanya menunduk dan sedang tidak ingin meyakinkan apa-apa kepada Lilis. Mori hanya menyentuh sedikit bahu Lilis lantas berkata ingin segera pindah ke negeri Belanda. “Kau benar-benar pengecut, Mori. Inilah kekalahan yang kau pilih!” Lilis terisak di hadapan Mori. “Pengecut atau tidak, bukan itu yang seharusnya kita bicarakan saat ini. Ini adalah tentang pilihan, Lis. Pilihan yang juga suatu waktu menghampiri dirimu dan mengharuskan kau untuk memilih yang terbaik, demi kebaikan dirimu dan orangorang yang engkau cintai.” “Pilihan itu yang menunjukan bahwa kau lelaki pengecut.” “Itu hakmu, untuk menilaiku.” “Kau pikir tidak ada orang yang mempedulikanmu? Kau pikir tidak ada orang yang mencintaimu?” “Ah... entahlah. Aku hanya tidak ingin memikirkan hal seperti itu.”
Begitulah percakapan terputus malam itu. Mori belum sempat mengatakan banyak hal, ketika melihat Lilis pergi dengan mata merah dan seperti ingin membunuh seseorang. Sebuah kesedihan merayapi jantung Mori hingga menjadi begitu dingin dan biru. Ia tahu apa yang dipikirkan Lilis. Bagaimanpun, bahkan sebelum Nita, Lilis telah lebih dulu mencium bibirnya. Tapi tetap saja Lilis tidak memahami Mori malam itu. Lilis tidak mau mendengar mengapa Mori ingin pergi dari Indonesia, dan belum menyadari mengapa ia berpisah dengan Nita dan bagaimana perasaan Mori dipatahkan begitu remuk oleh seorang perempuan. Sungguh Lilis tidak pernah tahu betapa sakitnya rasa itu. “ Bahkan aku telah terlanjur
membenci semua perempuan yang aku kenal, tak terkecuali kau, Lis. Maafkan aku, menebarkan kesalahan Nita secara tidak adil pada dirimu. Tapi aku sungguh lemah. Aku adalah Mori, dan aku terlalu patah hati oleh Nita...” Mori tersentak dari pikiran. Di luar hujan terus merintik, meski sedikit lebih pelan dari sebelumnya. Orang-orang masih berjalan di depan kafe dengan jaket bulu tebal. Bendera pelangi berkibar kencang. Telah hampir dua jam, dan Jhonson benarbenar tidak datang. Dalam waktu itu, sebuah mobil sedan cokelat berhenti tepat di depan tempat pengamen berkulit Asia sedang berdiri. Cericit rem mobil mengagetkan sang pengamen, dan permainan Wellington’s Victory yang sedang begitu meletup-letup mendadak berhenti. Seorang lelaki berkepala pelontos keluar dari dalam mobil dan menghampiri sang pengamen yang tertegun. Laki-laki itu mengeluarkan secarik kertas lalu menyodorkannya kepada sang pengamen. Tangannya menunjuk-nunjuk ke dalam kafe, sambil sesekali berbicara ke dekat daun telinga si pengamen. Laki-laki itu berbisik, dengan raut wajah datar dan sesekali memandang tenang ke dalam kafe. Hanya dua menit. Laki-laki berambut putih masuk kembali ke dalam mobil, dan melaju ke arah simpang jalan. Sejenak saja, mobil itu hilang. Sang pengamen tidak lagi ingat dengan irama Wellington’s Victory dan Saksofon di tangannya. Wajahnya yang berwarna kekuningan tampak tanpa
Laila
ekspresi. Dan dengan tanpa ekspresi pula ia mulai membuka secarik kertas yang baru saja diterimanya:
Dear, Kekasihku Mori Pertama, kau harus memaafkanku atas ketidakdatangan ini. Bukan karena aku masih asik tidur saat ini. Aku bahkan tidak tidur dari semalam. Hujan Amsterdam membawa kesedihan bagi orang-orang tertentu, kau tahu? Begitu pula aku, sepanjang malam tadi aku tenggelam dalam kesedihanku sendiri. Kau tahu, Gilbert dan anakanaknya tidak pernah suka dengan dirimu, Mori. Meskipun aku telah berusaha membelamu di hadapan mereka dan menegaskan bahwa kau adalah temanku yang baik, mereka tetap saja tidak percaya. Gilbert menyudutkanku dengan pilihan yang pelik: dirinya dan anak-anakku, atau aku harus pergi denganmu untuk selamalamanya? Ah, Mori. Kau tahu, aku hanya seorang laki-laki. Dan aku mencintaimu. Maafkanlah atas kelancanganku ini. Tapi untuk membuktikan keseriusan pilihan yang kuambil tadi malam, aku harus mengirimkan surat ini kepadamu lewat orang lain. Di depan istriku aku bersumpah, sejak saat itu tidak akan menemuimu lagi. Bukankah itu menakjubkan? Sekarang kau boleh pulang ke apartementmu, dan tidurlah. Hujan begitu menawan, bukan? Dan lewat pengemis ini kusampaikan kecupmesra untukmu, kekasihku, Moriku! _Jhonson_ *** Hujan mengguyur sepanjang hari di Amsterdam City. Sore merayap seperti malam dengan sedikit bintang. Mori berjalan di sepanjang trotoar dengan jaket bulu tebal yang basah. Di tangan Mori, secarik kertas tergenggam, basah dan sedikit hancur. Pandangan Mori kosong, hanya kaki yang mengarahkan langkahnya ke arah yang tidak ia tahu di mana. Perasaan Mori kalut. Ketika sesekali terisak, wajah Jhonson dan Nita melintas di hadapannya, lengkap dengan kesedihan dan rasa sakit yang berbeda-beda. “Aku akan pergi. Tapi aku tidak akan pulang...” Mori membatin. (*) (Uniang Kamek Caffe – Unand, 2015)
*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Angkatan 2012
Kritik Sastra Oleh: Dr. Syafril, M.Si* 1. Sastra Sastra tidak saja mengacu pada karya tetapi juga pengarang, pembaca, dan semesta sosialnya (universe), baik secara sinkronis, historis, teoretis, maupun praktis. Sebagai karya, sastra merupakan bentuk seni yang bermediakan bahasa dengan wujud narasi estetis—baik dalam wujud narasi langsung maupun tidak langsung—yang dibangun dari unsur-unsur dan teknik-teknik naratifnya. Secara otonom ia merupakan realitas tersendiri, atau berdiri sendiri, yaitu realitas narasi yang berada dalam karya sastra itu sebagai realitas instrinsik. Akan tetapi secara heteronom, ia merupakan fakta sosial seni yang sengaja diciptakan pengarang untuk ditujukan kepada pembaca dalam konteks keberadaan semesta sosialnya. Sebagai fakta sosial, ia merupakan refleksi (cerminan) dan sekaligus refraksi (pembelokan, penyimpangan, atau dekonstruksi) sosial tertentu secara estetis. Ia tidak saja merupakan fakta sosial kemasyarakatan itu sendiri tetapi juga budaya, politik, kekuasaan, hukum, ekonomi, psikologis, intelektual dan sebagainya. Fakta sosial itu dihasilkan pengarang. Hal ini berarti bahwa karya sastra tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan pengarang. Tidak saja sebagai seniman/sastrawan yang telah menciptakan tetapi yang lebih penting adalah sebagai anggota atau wakil masyarakat dalam menanggapi dan meyampaikan pemikiran sosial termasuk ideologi yang dipandang lebih baik atau lebih bermakna.
Karya sastra itu juga tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan pembaca. Tidak saja karena diperuntukkan baginya tetapi terlebih penting adalah karena keberadaannya juga ditentukan pembaca. Di tangan pembacalah karya sastra itu menjadi bermanfaat atau sebaliknya, baik sebagai hiburan maupun pemberi pelajaran atau “penerang” sosial tertentu, baik secara langsung maupun secara kritis. Sastra dengan demikian tidak saja menyangkut realitas individual (otonom, intrinsik) yakni karya sastra semata tetapi juga sosial (heteronom, ekstrinsik) yaitu pengarang, pembaca, dan semesta sosial (masyarakat, institusi-instusi sosial, negara dan sebagainya). Ia juga tidak bersifat sesaat (sinkronis) tetapi juga setiap waktu atau terus-menerus (historis) karena ia memang menciptakan realitas sejarahnya sendiri. Dengan demikian, ia tidak saja merupakan wujud seni (sastra) tetapi juga pengetahuan teoretis keilmuan yang merumuskan dan menjelaskan realitas ontologisnya. 2. Ilmu Sastra Ilmu Sastra adalah ilmu yang sangat luas karena objeknya tidak hanya karya tetapi juga realitas semesta sosialnya; tidak hanya dalam keberadaannya sesaat (sinkronis) tetapi juga terus-menerus (diakronis, historis), dan; tidak hanya berupa objek teoretis tetapi sekaligus praktis. Dalam perkembangannya, Ilmu Sastra tersebut diklasifikasi menjadi tiga cabang, yaitu sejarah, teori, dan kritik sastra. Pada cabang sejarah, ia memposisikan sastra sebagai realitas perkembangan atau
Di Kandang Para Penggerak Oleh: Azmul Pawzi Di pojok kampus tua. Termenung sebuah gejolak mahasiswa yang tertinggal bernama pergerakan. Ia kosong, tak seperti dulu. Kala ia gagah berani tegak berhadapan laras panjang pemerintah. Di pojok kampus tua. Aksi dan advokasi tak lagi sebuah penyampai suara. Hanya pelepas tanya bahwa pergerakan masih ada. Mereka sibuk sambutan dalam mimbar-mimbar beriuh tepuk tangan. Meninggalkan jiwa pergerakan yg tersungkur lesu di pojok kampus tua.
hilang timbul, lalu mengaku berkerja sbg aktivis penggerak. Di kandang pergerakkan. a g e Th b u le r su rdaya eta n tng ku isdi rakyat. Pernyataan sikap hanya pandaipandai pimpinan pergerakan. Tak ada a l g i pencerdasan prauj tri. Mereka hanya dituntut datang, meramaikan teriakan-teriakan kepedulian tanpa tau apa yg di teriakan dengan toa.
Di kandang para penggerak. Aspirasi prajurit bukanlah hal patut dihiraukan. Mereka yg bicara atas nama ketidakidealan adalah makhluk haram pergerakan. Di kandang para penggerak. Ia adalah hama yg harus Mereka para penguasa disingkirkan. pergerakkan mulai terlupa. Karena lebih baik bertahan i aub r e T d a y n pa l dikekalutan organisasi dari pada r eme g n ag n e event-event meriah. terusik citra. anap r eT d a l ak s r abka a r aca nagne meluas berdecak kagum Di kandang para penggerak. terpesona. ndu Tempat tiu ri da ie l ktki a para prajurit ttg bangsa. Di kandang para penggerak. nTdeum p a t t t g i t u s e b urai h Para prajurit-prajurit pergerakan keterbukaan penyampaian bungkam tanpa kata. aspirasi. Resahnya terkungkung lembaran nd T eu m p a tt t g i t u k e b er is a m a a n kertas bernama sertifikat. gerak tanpa ada lagi otoriteran Prinsipnya tenggelam dalam memimpin. tumpukan kertas terbubuhi tanda Kerinduan sang saksi bisu tangan. pergerakkan mahasiswa. Mereka bungkam, mereka diam,
keberlangsungan sastra yang terus-menerus; pada cabang teori ia memposiskan sastra sebagai realitas konseptual atau teoretis, dan; pada cabang kritik sastra, ia memposisikan karya sebagai praktik pengkajian atau penelitian. Meskipun masing-masing berdiri sendiri tetapi dalam praktiknya saling berkaitan. Ilmu Sastra merupakan ilmu yang terikat nilai, karena ia terikat pada konteksnya, yaitu kehidupan manusia itu sendiri dengan nilai-nilai yang dimilikinya, dan secara aksiologis berada untuk kepentingan konteksnya. Secara aksiologis, semua ilmu sebenarnya terikat nilai. Tidak ada yang bebas nilai, atau objektif, apalagi benar-benar objektif. 3. Kritik Sastra Kritik Sastra sebagai cabang Ilmu Sastra (seharusnya) tidak lain adalah praktik pengkajian, penelitian, atau studi sastra untuk memperoleh pengetahuan keilmuan sastra dalam Ilmu Sastra itu sendiri. Ia disebut kritik, atau kritik sastra, adalah karena ia tidak saja merupakan praktik memperoleh pengetahuan keilmuan sastra secara deskriptif belaka tetapi lebih dari itu, ia sekaligus mengevaluasi, memberi penilaian. Sesuai dengan asal katanya krinein (Yunani) yang berarti menghakimi, Kritik Sastra benar-benar bertindak seperti menghakimi, menyatakan vonis nilai (penilaian) setelah memaparkan hasil pemahamannya atas suatu fenomena sastra (yakni suatu pengetahuan keilmuan sastra). Hanya saja, dalam perkembangannya belakangan terutama
dalam dunia akademis, sikap atau tindakan penilaian itu seperti sengaja dihilangkan. Hal itu terjadi karena penerimaan atas Ilmu Sastra itu sendiri yang diposisikan sebagai ilmu yang bebas nilai. Penerimaan itu tentu pula karena penerimaan atas ilmu itu sendiri bahwa ilmu pengetahuan harus objektif, dan syaratnya adalah bebas nilai. Jadilah Ilmu Sastra menjadi ilmu deskriptif saja, dan Kritik Sastra menjadi pemahaman deskriptif belaka—jika tidak hendak dikatakan “penceritaan kembali”. Ini pulalah sekaligus yang menyebabkan Ilmu Sastra, terutama di Indonesia, cenderung jalan di tempat, termasuk dunia kehidupan sastranya. Bahwa Kritik Sastra merupakan praktik pengkajian, penelitian, studi sastra, atau praktik memperoleh dan sekaligus memaparkan dan menjelaskan pemahaman atau pengetahuan yang diperolehnya secara deskriptif dan evaluatif, sebagai satu cabang dari Ilmu Sastra yang diposisikan terikat nilai, konsep itulah yang dimaksudkan sebagai Kritik Sastra di sini. Sesuai dengan istilahnya, ia tidak saja bertujuan mengetahui atau memahami dan menjelaskan tetapi sekaligus mengoreksi, mengungkapkan kekurangan di samping kelebihan. Tentu saja dalam tujuan yang konstruktif, bukan destruktif. Bukan saja untuk kemajuan keilmuan, tetapi juga masyarakat dan karya sastra itu sendiri ke depan. *Dosen Jurusan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas e-mail: syafrilprelt@yahoo.com
“WAAKIIL RAKYAT.. SEHAARUSNYAA MERAKYAT.. “
Karya : DNA Tapi yg terjadi malah Mencari pencapaian akhir “menjerat” rakyat dengan dari kata munfakat.. keputusan yang jauh dari Sehingga pendapat dan kata “sepakat”.. suara rakyat dapat terekap.. Apa salah jika kami Di bawa dan disampaikan berpendapat.. kepada Bapak Presiden kita Menyampaikan apresiasi, yang terhormat.. bersuara untuk negeri dan Agar bisa membersihkan rakyat.. telinga yang sekiranya mungkin tersumbat.. Lagi - lagi kami tidak berniat Hingga mampu mendengar untuk berdebat.. jeritan para rakyat.. Tapi, ingin mengingatkan Atas keputusan yang jauh kembali akan janji - janji dari kata “sepakat”.. yang dulu pernah terucap.. Dan jika lagi - lagi hanya Sejatinya dari dulu rakyat sebatas janji, kenapa dulu hanya ingin hidup sejahtera harus berucap.. dan bermartabat.. Hari ini kami menangih, Semua serba ada dan jauh malah tak dianggap.. dari kata “melarat”.. Tapi, ada apa dengan negeri Dimana para pejabat.. yang katanya hebat.. Kala di panggil untuk Pemimpin yang katanya mendekat.. hadir dari rakyat.. Malah takut dan berlindung Malah membuat mereka di salah tempat.. tercekat dan melarat.. Kami ulang, kami bukan bermaksud untuk berdebat.. Tapi, hanya ingin duduk dan bersahabat..
inipun suara rakyat #2
Air Hujan Bisa Isi Ulang Air Aki
M
ungkin sedikit mengejutkan bagi anda yang belum pernah mendengarnya, tapi penelitian telah membuktikannya. Seperti dilansir dari sainskonologi.blogspot.com, ternyata air aki dapat diisi ulang dari air hujan. Sebelum mengetahui apakah air hujan benar-benar bisa digunakan untuk isi ulang aki, perlu diketahui perbedaan aki zuur dan air isi ulang aki. Aki zuur adalah air aki yang diisikan pertama ke aki yang mengandung “asam sulfat�, sedangkan air isi ulang aki adalah air hasil penyulingan (destilasi) murni yang tidak mengandung mineral. Biasanya aki zuur berwarna merah dan isi ulangnya berwarna biru. Proses Air Hujan Air hujan sama halnya dengan air hasil destilasi di laboratorium, mengalami proses penyulingan secara alami yang disebut siklus hidrologi. Proses ini lebih ilmiah, yang meliputi penguapan dari tanaman, vegetasi darat (transpirasi), penguapan dari air laut, sungai, danau, dan sumber air darat (evaporasi). Kemudian terkumpul menjadi awan yang menggumpal menjadi satu kesatuan yang mengembun (kondensasi), terus menerus naik hingga suatu titik di mana suhu bagian bawah sangat dingin karena ketinggian tempat dan terhalangnya sinar matahari dari
awan yang ada di sebelah atasnya. Setelah itu terjadilah hujan (presipitasi). Karena proses penyulingan secara alami inilah air hujan menjadi murni, dan sama dengan air hasil destilasi yang biasa digunakan untuk isi ulang air aki. Membuat Air Hujan Untuk Isi Ulang Aki Tidak semua air hujan bisa digunakan untuk pengganti isi ulang aki, karena tingkat keasaman suatu tempat dengan tempat lain bisa berbeda. Hal tersebut bisa dikarenakan tingkat pencemaran yang berbeda, daerah yang tingkat pencemarannya tinggi cenderung tingkat keasamannya tinggi. Dan air hujan yang asam tidak baik untuk aki. Berikut langkah-langkah jika anda ingin mencoba mengisi ulang air aki anda dengan air hujan. 1. Ambil air hujan tanpa perantara apapun walaupun hanya talang air. Lebih baik gunakan bahan plastik seperti ember tanpa ada logam sedikit pun. Karena apabila air hujan sudah terkenal logam, air hujan tersebut sudah tidak murni lagi. 2. Jangan mengambil air hujan yang jatuh pertama kali. (Biarkan dulu hujan turun beberapa saat) 3. Masukkan air tersebut ke aki anda. 4. Selamat mencoba!!!! Anes
Foto: Ist.
Daun Sirih Merah, Solusi Herbal Antikanker
P
erkembangan ilmu medis sangat membutuhkan inovasi baru dalam mencari solusi pencegahan ataupun pengobatan berbagai penyakit ganas dan kronis seperti kanker yang semakin hari semakin bervariasi jenisnya. Penyakit yang tidak mengenal usia ataupun ras ini merupakan hal yang sangat menakutkan di masyarakat karena jika telah terkena penyakit ini butuh dana yang tidak sedikit untuk pemulihan dan pengobatannya, dalam kondisi terburuknya penyakit ini mempunyai kemungkinan yang
radioterapi dan kemoterapi ataumetoda berbahan kimia sintesis dianggap berbahaya karena mempunyai efek samping jangka panjang. Salah satu solusi alternatif pengobatan kanker yang tepat dan terbukti ampuh adalah metoda pengobatan herbal menggunakan daun sirih merah. Daun sirih merah mengandung
sangat besar berujung dengan kematian. Sel kanker yang merambat cepat keseluruh organ tubuh sangat membutuhkan peng-obatan yang efektif untuk menimimalisir dan menekan pertumbuh-annya. Berbagai metoda penyembuhan kanker seperti menggunakan
senyawa fotokimia yaitu tanin, alkaloid, saponin dan flavonoid yang berpotensi sebagai anti kanker. Selain itu, daun ini juga multifungsi sebagai pengobatan
tradisional untuk menyembuhkan keputihan, diare, sakit mata, jamur dan juga bisa digunakan sebagai tanaman hias karena warnanya yang sangat indah. Penelitian di bidang kimia organik dan biokimia, telah membuktikan daun sirih merah ini mempunyai kemampuan dalam mencegh serta mengobati kanker. Berbagai jenis zat yang terkandung didalam daun ini t i d a k
Dalam penerapan konsepnya di kehidupan sehari-hari, kita dapat mengonsumsi ekstrak dari daun sirih merah yang sebelumnya telah direndam dengan air panas. Warna merah yan larut di dalam air menandakan zat-zat di dalam daun sirih merah telah terlarut dengan air. Layaknya obat herbal lain, perasan air daun sirih merah ini dapat dikonsumsi secara langsung ataupun dicampur dengan sedikit madu karena rasanya yang sangat pahit. Ada baiknya meminum air daun sirih ini hanya sekali seminggu karena jika diminum secara berlebihan akan menyebabkan masalah di lambung dan pencernaan yang disebabkan oleh rasa pahit daun tersebut yang sangatlah kuat. Cara lain mengonsumsi Foto: Ist. daun sirih ini adalah dengan mengunyahnya, karena alkaloid yang terkandung di dalamnya yang bersifat sebagai antimikroba bisa mengatasi kuman penyebab bau mulut serta menghambat pembentukan sel squamous pemicu kanker di rongga mulut. menyebabkan Dengan meng-konsumsi atau efek samping yang menggunakan obat herbal, anda secara berarti bagi tubuh karena langsung telah membentuk proteksi bagi bersifat herbal. Dari penelitian yang tubuh anda dari berbagai serangan radikal telah dilakukan, ada beberapa mekanisme bebas pemicu sel kanker yang bisa saja antikanker dari ekstrak daun sirih ini salah datang dari paparan sinar matahari, satunya dapat melindungi sel dari kerusakan makanan yang tidak sehat ataupun polusi DNA karena kandungan flavonoid yang yang disebabkan oleh industri maupun bersifat antioksidan dapat membersihkan sel kendaraan bermotor. Bani dari radikal bebas pemicu kanker.
Redaksi Genta Andalas menerima tulisan berupa: esai, opini, feature, cerpen, puisi, khasanah budaya, dan bentuk tulisan kritis lainnya. Redaksi berhak mengedit tuliusan tanpa mengubah isi. Tulisan disertai foto dan biodata penulis. Tulisan dapat dikirim melalui redaksi@gentaandalas.com
Petualangan di Klan Matahari Pergilah ke utara, Temukan seruling tak berkesudahan. Singkap di belakangnya, Petunjuk paling awal akan muncul.
I
tulah dua kalimat yang menjadi penuntun bagi tiga sekawan, Ra, Seli, dan Ali dalam menemukan petunjuk pertama petualangan mereka di klan matahari. Tiga remaja yang hidup di bumi, namun berasal dari klan yang berbeda-beda. Ra, dari Klan Bulan dengan kekuatan menghilangnya. Seli, dari Klan Matahari yang bisa mengeluarkan petir dari tangannya. Dan Ali, si jenius urakan dari klan terendah, Klan Bumi. Namun, pada petualangan ini mereka dibantu oleh Ily, lulusan akademi di Klan Bulan. Mereka berempat mengikuti festival bunga matahari. Sebuah kompetisi
Identitas buku Judul
:
Pengarang
:
Penerbit
:
Tahun Terbit
:
Jumlah halaman
:
Resensiator
:
sangat berbahaya yang ada di Klan Matahari. Ra dan kawan-kawan harus melawan sembilan kontingen dari klan matahari yang tangguh dan sangat terlatih. Tujuan dari festival ini yaitu menemukan bunga matahari yang pertama kali muncul. Daerah pencarian bunga tersebut adalah kawasan hutan Klan Matahari yang dikenal sangat berbahaya dan dihuni oleh populasi hewan yang ukurannya jauh lebih besar dibandingkan yang ada di bumi. Petualangan Ra dan kawan-kawan di dunia paralel kali ini tidak kalah menegangkan dengan petualangannya di Klan Bulan (Novel Bumi). Jika di klan Bulan, Ra dan kawank a w a n harus meBulan l a w a n Tere Liye Tamus yang ingin mengPT. Gramedia Pustaka Utama uasai keseluruhan Maret, 2015 dunia para200 halaman lel (Klan Bumi, Klan, Anestia Berlianda Bulan, Klan Matahari,
dan Klan Bintang). Di Klan Matahari mereka menemui orang yang memilliki ambisi yang sama dengan Tamus, yakni Fala-tara-tana IV. Ra, dan kawan-kawan dilibatkan secara sepihak untuk mengikuti festival bunga matahari. Itu merupakan harga yang harus mereka bayar agar tujuan mereka datang ke klan matahari tidak sia-sia. Yaitu, agar klan matahari mau bersekutu dengan klan bulan untuk menghadapi ancaman Tamus yang bisa datang sewaktu-waktu. Kepiawaian Tere Liye kembali terlihat di novel fantasi keduanya ini. Setelah novel bumi yang menghadirkan petualangan Ra dan kawan-kawan di bulan sukses di pasaran. Lanjutan dari novel Bumi ini akan membuat pembaca terbius untuk membaca halaman demi halamannya hingga akhir. Kemampuan Tere Liye dalam mengolah kata-kata sangat terasa di novel ini. Pembaca dibuat merasakan langsung ketegangan dalam petualangan Ra dan kawan-kawan selama sembilan hari di hutan klan matahari. Hari demi hari tim Ra dalam mencari bunga matahari dijelaskan secara gamblang dan menarik. Hal yang menarik lainnya yaitu bagaimana Tere Liye menjelaskan dunia paralel dari kacamata ilmiah. Hal-hal yang bersifat sains dijelaskan dengan cara sederhana.Tak ketinggalan, nilai-nilai kehidupan bertaburan di setiap perjalanan Ra dan kawan-kawan dalam mencari bunga matahari. Namun, terdapat beberapa bagian
di mana pembaca yang tidak membaca novel Bumi akan sedikit kesulitan dalam memahaminya. Terlepas dari semua itu, novel ini sangat bagus dan patut dibaca bagi semua kalangan. Nah, apakah Ra dan kawan-kawan dapat menemukan bunga matahari yang pertama kali muncul? Apa saja rintangan yang akan mereka hadapi selama sembilan hari di hutan? Siapakah yang sebenarnya lawan dan kawan? Pembaca akan dibuat menahan nafas pada klimaks dari novel ini. Selamat membaca!
MARXISME untuk Pemula
K
arl Marx dan Friedrich Engels adalah dua pemikir ulung pada zamannya. Terlebih Marx adalah pemikir yang berani menentang ideologi Liberalisme yang dipuja-puja kaum Liberal sebelum terjadinya revolusi Inggris. Hingga kini pemikirannya diagungkan dan ada juga yang menuhankannya. Pemikiran Karl Marx ini dirangkum dalam buku MARXISME untuk Pemula. Salah satu pemikiran Marx dengan Engels yang paling terkenal adalah Manifesto
Identitas buku Judul
:
Pengarang
:
Penerbit
:
Cetakan
:
Jumlah halaman
:
Resensiator
:
Komunis. Itu juga dibahas di dalam buku ini. Tidak hanya pemikiran Marx, perkembangan Marxisme pun dijelaskan dengan gamblang.
“Kaum buruh di Seluruh Dunia, bersatulah!” (Karl Marx)
“Kalian tak akan kehilangan apa-apa, selain belenggu yang mengekang kalian.”
(Friedrich Engels) Itu adalah sepenggal kalimat yang dilontarkan Karl Marx dan Friedrich Engels di dalam buku tersebut. Friedrich Engels adalah seorang MARXISME untuk Pemula yang berpengRupert Woodfin dan Oscar Zarate aruh terhadap Marx. Di mana Resist Book mereka berdua bersama-sama Pertama, Maret 2008 membangun Marxisme 174 halaman sebagai kekuatGusranil Fitri an intelektual.
sambungan dari hal 19... kesehatan. Sapu lantai yang banyak mengadung kuman penyakit akan berterbangan dan dihirup oleh hidung. Kedua logika moralitas, Kebiasan gadis Minang menutup aurat dan memang tidak diperbolehkan mengumbar aurat apalagi mengumbar kecantikan ke khalayak ramai. Gadis Minang yang suka duduk di pintu akan selalu dipandang dan dilihat oleh orang yang selalu lalu lalang di depan rumah. Dari sini image negative akan terbangun dalam pikiran setiap orang yang sering lewat. Cerita lisan pun akan berkembang dari mulut ke mulut tentang seorang gadis yang belum laku, sudah tua, dan suka melihat lelaki yang lewat. Ketiga, logika tanggung jawab
terlihat ketika gadis Minang selalu menuntaskan suatu pekerjaan. Seorang gadis yang pemalas tentunya tidak diminati oleh laki-laki sebagai pasangan hidup. Di sini karakter gadis Minang mulai dibentuk menjadi orang yang cekatan, terampil dalam bekerja, dan disiplin. Keempat logika etika sangat menjadi perhatian utama di dalam masyarakat. Hal ini diperlukan untuk menjaga hubungan yang harmonis di dalam keluarga. Penanda ini dibuktikan adanya larangan mendahului kakak perempuan menikah. Sebab masyarakat meyakini bahwa si kakak akan susah menemukan jodohnya. Pada hakikatnya bukanlah si adik yang menyebabkan si kakak susah menemukan jodohnya. Tetapi gunjingan
Engels lah yang membuat Marx lebih membumi. Manifesto Komunis adalah buah karya Marx dan Engels yang diterbitkan pada Februari 1848. Dialektika yang dirintis Hegel dan diadopsi Karl Marx adalah salah satu yang paling banyak digunakan dewasa ini. Ketika thesis diadu dengan anti-thesis yang akan menghasilkan sintesis. Dialektika dimanfaatkan oleh setiap peneliti atau pun masyarakat untuk menganalisa suatu kejadian. Dari analisis ini akan melahirkan sebuah kesimpulan atau ide baru. Buku berhalaman 174 ini menghadirkan pemikiran-pemikiran Karl Marx dengan cukup gamblang. Penulis menjadikannya sebagai tokoh sejarah yang hidup kembali. Di mana setiap pembahasannya, kita seperti berada dalam abad saat Marx hidup. Dipercantik dengan adanya komik-komik yang memperjelas deskripsi pemikiran Karl Marx tersebut. Karena ini merupakan sebuah buku mengenai pemikiran atau ideologi, maka banyak istilah-istilah baru yang
masyarakat yang mendominasi psikologi si kakak. Atas dasar ini si kakak akan malu diri dan menutup diri. Resiko penyakit yang dijelaskan di atas merupakan suatu tindakan komisif yang menghadirkan janji yang akan dialami oleh pelaku. Penanda ‘orang tua’ menghadirkan petanda penyakit, dan jodoh merupakan fitur tanda yang berfungsi sebagai pertalian referen antara orang tua dengan penyakit. Di sini terdapat teks terselubung yang diusung oleh teks jodoh yang menghasilkan evaluasi (hasil dekonstruksi) berupa penyakit, perempuan rendahan, pemalas, dan bahan gunjingan. Evaluasi selanjutnya dari tuturan ini berbentuk ketakutan masyarakat untuk melanggar. Direktifitas masyarakat bertindak
membuat pembaca akan kesulitan untuk memahaminya. Namun, dari keseluruhan isi buku, buku ini sangat bermanfaat. Meskipun buku ini terbilang sudah cukup lama, tapi sangat direkomendasikan untuk dibaca apalagi bagi mereka yang berhaluan kiri atau menyukai hal-hal yang berbau ideologi, terutama bagi pemula
untuk mematuhi dalam arti kata tidak membiasakan diri mandi tengah malam, menuntaskan semua pekerjaan, tidak memegang sapu terbalik, menghindari aura dapur ketika makan, dan mehindarkan diri dari gunjingan. Kedekatan antara penyakit dengan tubuh di umpamakan sebagai sosok kedekatan diri dengan pasangam hidup. Artinya penyakit dianggap pendamping hidup yang tentunya akan selalu berjodoh dengan manusia. Kemudian segala sikap yang jelek seperti pemalas, tak punya rasa tanggung jawab dan tak mampu menjaga kehormatan sangat menentukan siapa jodoh si gadis di kemudian hari.
*Penulis merupakan Dosen Sastra Indonesia Universitas Andalas
L
ebih dari seabad silam, pendidikan untuk perempuan masih dianggap tabu. Anggapan kaum perempuan hanya berkutat didapur, sumur, dan kasur sangat tepat pada saat itu. Hanya kalangan tertentu yang dapat mengenyam bangku pendidikan, kalau bukan dari keluarga terhormat, maka jangan harap akses pendidikan itu akan mudah didapat. Beruntunglah bagi Raden Ajeng Kartini, wanita yang lahir dalam keluarga bangsawan Jawa. Ia dapat menempuh pendidikan di EuropeseLagere School (setingkat SD), walaupun hanya sampai berumur 12 tahun. Dengan kemampuan Bahasa Belanda yang diperolehnya semasa sekolah, Kartini aktif mengirim surat ke beberapa media di Belanda. Salah satu suratnya yang terkenal adalah habis gelap terbitlah terang. Dalam suratnya, Kartini menegaskan bahwa kaum wanita harus mendapatkan pendidikan yang layak dan sama dengan kaum pria. Agaknya, emansipasi wanita yang didengung-dengungkan Kartini terutama dalam hal pendidikan semakin nyata terlihat di zaman sekarang. Kini, dengan mudah kita bisa melihat banyaknya wanita Indonesia yang menempuh pendidikan hingga jenjang yang paling tinggi. Jika dulu gelar profesor jamak diberikan pada kaum pria, namun sekarang wanita pun tak kalah banyaknya yang bergelar profesor, bahkan dikukuhkan sebagai guru besar. Di kampus Universitas Andalas (Unand) sendiri, jumlah profesor wanita tidak bisa dikatakan sedikit. Salah satunya adalah Prof. Dr. Rahmiana Zein. Dosen Kimia ini merupakan dosen penemu teknik kromatografi tercepat di dunia. Kamis (22/ 4), Genta Andalas berkesempatan berbincang-bincang dengan wanita kelahiran Maninjau, 58 tahun silam tersebut. Di ruangannya, di laboratorium Kimia, dosen yang akrab disapa Mimi ini menuturkan bahwa teknik kromatografi merupakan teknik untuk pemisahan senyawa kimia. Ia melakukan penelitian tersebut pada saat ia tengah menempuh S3 nya di Gifu, Jepang pada tahun 1998 untuk disertasi doktoralnya. Jika sebelumnya peneliti lain membutuhkan waktu antara 1.000 dan 100 menit untuk membedah senyawa kimia, teknik yang digunakan Rahmiana Zein mampu mendiagnosis senyawa kimia dalam waktu kurang dari 10 menit. “Secara sederhana proses kromatografi dapat dilihat di dalam tubuh kita sendiri. Ketika minum air, zat-zat yang terdapat di dalam air yang dibutuhkan tubuh akan diserap langsung oleh tubuh. Sedangkan yang tidak dibutuhkan, akan dikeluarkan melalui urin. Nah, proses pemisahan itulah yang dikenal dengan kromatografi,” demikin ibu tiga anak ini menjelaskan. Dengan penemuannya tersebut, Rahmi menjawab bagaimana proses Nabi Adam dan Hawa menjadi manusia. Menurut kepala laboratorium Kimia Lingkungan tersebut, Nabi Adam dan Hawa memang
Prof. Hj. Rahmiana Zein, PhD
Sosok Kartini di Era Sekarang
diciptakan dari tanah yang mengandung zat kimia, diantaranya protein. Lalu, sesuai kaidah kromatografi, protein itu berproses sehingga jadi fisik manusia. “Hal ini terbukti dengan unsur-unsur senyawa kimia yang terdapat di dalam tanah banyak memiliki kesamaan senyawa kimia yang ada di dalam tubuh manusia,” jelasnya. Keberhasilan yang diperolehnya tidak membuat Rahmi lantas berpuas diri. Dengan temuannya tersebut, ia semakin memahami bahwa ilmu Tuhan itu sangat luas. “Dengan kromatografi, ibu semakin
menyadari manusia tidak akan punya cukup waktu untuk mempelajari ilmu Allah yang maha luas ini,” ujarnya seraya tersenyum. Istri dari Prof Edison Munaf yang juga Dekan FMIPA tersebut menuturkan bahwa teknik kromatografi ini sudah banyak diaplikasikan di bidang ilmu pengetahuan lain, tidak hanya di Kimia. Seperti halnya menganalisis obat-obatan, kandungan zat kimia di dalam makanan, hingga menganalisis zat kimia yang terkandung di dalam air yang tercemar. Di dunia kedokteran misalnya, teknik
BIODATA Nama
: Prof. Hj. Rahmiana Zein, PhD
Tempat, Tgl Lahir : Maninjau, 25 Desember 1956 Jabatan
: Kepala Laboratorium Kimia Analitik Lingkungan
Suami
: Prof. Dr. Eng. Edison Munaf (Dekan FMIPA Unand)
Prestasi
: Penemu teknik kromatografi tercepat di dunia tahun 1998
kromatografi digunakan dalam proses cuci darah pada pasien gagal ginjal. Rahmi tidak pernah berhenti berkarya. Ia telah menganalis berbagai jenis tanaman dan diolah untuk netralisasi zat kimia. Diantaranya, biji salak, kulit salak, abu sekam padi dan biji rambutan. Genta Andalas pun diajak berkeliling labor kimia lingkungan untuk melihat proses dan hasil olahan anak didiknya dalam netralisasi zat kimia. diantaranya proses pemurnian minyak jelantah dengan menggunakan serbuk tongkol jagung. “Kita bisa lihat, ini minyak hasil penggorengan pecel ayam, dan ini minyak dari hasil olahan serbuk tongkol jagung. Warnanya jauh berbeda,” ujarnya seraya memperlihatkan dua buah botol kecil kira-kira berukuran 5 cm. Minyak dari olahan serbuk tongkol jagung tampak lebih kuning dibandingkan dengan minyak pecel ayam yang sudah menghitam. Dengan hasil ini, Rahmi membuktikan bahwa sesuatu yang selama ini yang dianggap ampas atau sampah, ternyata dapat diolah menjadi suatu produk dengan nilai ekonomis yang tinggi. Keberhasilannya di bidang akademik dan dedikasinya untuk ilmu pengetahuan tidak lantas membuat Guru Besar Kimia ini melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Pendidikan seorang wanita menurut Rahmi adalah penting. “Bagi saya, wajib hukumnya seorang ibu maupun calon ibu untuk memiliki pendidikan yang tinggi. Karena ialah yang menjadi madrasah pertama untuk anak-anaknya. Didalam hadist dikatakan Wanita adalah tiang negara, jika baik wanitanya maka baiklah negaranya dan jika rusak wanitanya maka rusak pula negaranya,” katanya. Menurutnya, baik di dalam hadis itu mempunyai artian yang luas. Baik bisa berarti memiliki pendidikan yang baik. Rahmi mencontohkan hal yang lebih sederhana ke dalam kehidupan rumah tangga. Baiknya sebuah keluarga itu bisa dilihat dari wanitanya. “Pendidikan seorang ibu sangat berpengaruh terhadap masa depan anaknya kelak. Pendidikan tidak hanya di bangku formal, pendidikan itu luas, bisa didapatkan dimana saja,” ujarnya. Rahmi membuktikan, sebagai seorang wanita ia bisa membagi perannya kapan bertindak sebagai istri, dosen dan seorang ibu. Hal itu dibuktikannya dengan sukses mengantarkan ketiga orang putranya menjadi dokter. Putra pertamnya, Rizki Edni Edison telah menempuh jenjang S3 untuk spesialis bedah syaraf. Yang kedua, Eijiro Sugiyama Edison juga telah menempuh jenjang S3 untuk spesialis jantung dan yang terakhir Ebill Puji Edison yang baru menamatkan kuliah kedokterannya di Fakultas Kedokteran Unand. “Kalau anak pertama dan kedua ibu sudah berkeluarga. Nah kalau yang ketiga ini sedang koas dan masih bujang,” tutupnya sembari tertawa.Anes