2
DAPUR
Edisi No. 3 / 26 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII
SALAM REDAKSI
A Tabloid Mahasiswa Genta Andalas diterbitkan oleh: Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Genta Andalas dengan SK No. 373/ XIII/ Unand-2001 Pelindung: Dr. H. Werry Darta Taifur, SE, MA Penasihat: Prof. Dr. H. Novesar Jamarun, MS Pembina: Rembrandt, SH, M.Pd Dewan Redaksi David Oliver Purba, Meta Orlanda Pradezi. Yusran Ilyas, Fadli Wardi, Septriadi, Novelia Dei Moore, Lisa Oktaviana, Agseora Ediyen, Dhearien Fizwa, Fitria Lonanda, Midha Husni, Erna Surniyanti, Ulfa Yulius, Osa Minarsa, Khairunnisah, Noni Mulya Sari, Dedy Citra Permata, Andri Hardinata, M. Taufik Esman, Prana Citra, Wildati Syukraini Pemimpin Umum: Abdirian Syaputra Sekretaris Umum: Nitri Asriani Bendahara Umum: Desi Faiturrahmi Pemimpin Redaksi: Fikri Azardy Pemimpin Perusahaan: Harly Meta Asbani Pemimpin Produksi: David Murdi Oka Putra Pemimpin Litbang: Silvia Ningsih Redaktur Pelaksana: Suhelnida Eka Putri Redaktur Tulisan: Aivi Yola Dwiputri, Amelia Putri Redaktur Bahasa: Asra Hayati Syahrul Nova, Melisa Harniati Redaktur Online: Yudi Irfan Bisnis & Periklanan: Amalia Permata Sari Marketing & Sirkulasi: Khairat Layouter: Nurweni Putri Kepala Desain Grafis: Metriadi AfrikhHeru Desainer Grafis: Violita Kresna Wuri Kepala PSDM: Eka Ananda Putri PSDM: Adrizal Event Organizer: Ria Andriani Riset dan Survei: Dona Ariani Tim Redaksi MTQ MN XIII: Meli, Nuri, Irfan, Reporter: Pengurus dan Anggota Genta Andalas
David, Amel Calon 2013.
lhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kesempatan bernafas dan berkarya dengan Buletin Harian Edisi Khusus Genta Andalas dalam rangka memberikan informasi seputar MTQ Mahasiswa Nasional XIII tahun 2013. Dikali ke tiga belas ini MTQ diselenggarakan di Sumatera Barat terkhusus Universitas Andalas tercinta. Salawat beserta salam dengan lafaz “allahumma salia’la sayyidina Muhammad wa ala alihi sayyidina Muhammad” semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, Rasul akhir zaman yang mempunyai pengaruh utama terhadap peradaban dunia sampai hari ini. Di hari ketiga proses pembuatan buletin edisi khusus MTQ MN XIII ini, banyak kendala dan onak duri yang kami (tim redaksi) lewati. Delapan tahun silam Genta Andalas juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan nasional yakni Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun 2005 yang diselenggarakan di tempat yang sama. Buletin ini terbit ntuk menjaga eksistensi dan peran Genta Andalas sebagai media kampus yang peduli, damai dan bermoral. Saat ini diamanahkan sebagai bagian dari panitia humas dan informasi pelaksanaan MTQ Mahasiswa Nasional XIII di Universitas Andalas. Sudah empat hari ini, Universitas Andalas ramai oleh kehadiran kafilah dan official dari seluruh nusantara. Para utusan pembawa nama baik Universitas dan daerah masing-masing. Para tamu terhormat tersebut ada yang ditempatkan di asrama dan mess Unand. Untuk melayani kafilah tersebut
diutuslah Laision Officer (LO) setiap universitas yang selalu siap membantu peserta dalam berbagai hal termasuk konsumsi dan transportasi. Semoga setiap langkah yang dijalani memberikan tabungan pahala kepada kita yang berada di barisan depan dalam melestarikan budaya mengenal Al-Qur’an. Begitu juga kepada peserta, official, LO dan panitia yang sudah berpartisipasi nyata dalam kegiatan ini. Tanpa niat yang tulus dan tujuan mulia, tentu semua itu sia-sia. Semangat MTQ Mahasiswa Nasional XIII! Terimakasih kepada semua pihak atas dukungan moril yang diberikan. Terimakasih kepada pihak Humas MTQ bagian Unand yang telah mengikutsertakan kami dalam segala hal terkait pelaksanaan MTQ. Terimakasih para Dewan Redaksi, tanpa dukungan dan arahan dari kakak-kakak dan abang-abang tentu kami akan kebingungan dalam proses penerbitan buletin harian MTQ ini. Semoga mental dan fisik kami mampu mengemban amanah selama seminggu kedepan. Semangat kawan-kawan. Perjalanan baru saja kita mulai, masih banyak tanggung jawab yang belum kita selesaikan. Akhir kata, semoga semua informasi yang kami berikan memenuhi kebutuhan pembaca seputar MTQ Mahasiswa Nasional XIII tahun 2013 yang diadakan di Sumatera Barat. Tak hanya seputar MTQ, kami juga menyajikan beragam tulisan yang berkaitan dengan ranah minang tercinta ini. Terimakasih. Wassalam
DAFTAR ISI
Dapur..................................2 Salingka Minang................3 Liputan................................4 Sosok...………....................6 Mimbar Kafilah..................7 Galeri...................................8
Yakub
Peserta MTQ Mahasiswa Nasional mengikuti lomba kaligrafi
Salingka minang
Edisi No. 3/26 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII
3
Meretas Potret Lahir Sang Proklamator Indonesia Oleh : Agseora Ediyen* Minangkabau tidak pernah kehabisan narasi dalam mengungkap kebesarannya. Tokoh-tokoh besar yang lahir dari darah Minangkabau adalah salah satu bentuk kebesaran tersebut, yang mampu membawa perubahan besar pada sejarah pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Salah satu tokoh besar asal Minangkabau yang mampu menyeret namanya dalam banyak buku sejarah Indonesia yaitu sang proklamator, Muhammad Hatta. Tak elak sering ditemui nama jalan Soekarno-Hatta di setiap penjuru kota di Indonesia. Hal ini tentunya tidak lepas dari penghormatan kepada sang tokoh proklamator. Di kota bukittinggipun nama tokoh petinggi pertama Indonesia ini mengisi nama ruas jalan yang setiap hari dipadati masyarakat, Pasar Bawah, sebuah pasar tradisional. Hal ini bukan tanpa alasan karena disinilah berdiri kokoh sebuah bangunan asri rumah kelahiran Bung Hatta di Jalan Soekarno Hatta No 37 Bukittinggi. Narasi ini akan menelusuri saksi bisu lahirnya Hatta pada rumah kelahirannya. Rumah kelahiran Hatta saat ini dialihfungsikan sebagai museum cagar budaya, menerima tamu dari dalam dan luar kota setiap harinya. Biasanya pengunjung akan meningkat disaat liburan sekolah atau libur panjang. Pengunjung bisa mencapai ratusan setiap harinya jika sedang liburan sekolah atau akhir pekan, tapi kadang juga hanya tiga pengunjung ketika hari biasa. Kedatangan para wisatawan ini tidak lain untuk menjawab keingintahuan akan masa kecil dari sosok luar biasa asli Minangkabau ini. Pengunjung akan dipandu oleh Ibu Dessi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi yang sudah mengabdikan dirinya selama 17 tahun menjaga rumah kelahiran Bung Hatta. Rumah kelahiran Bung Hatta dilindungi oleh UU No. 11 Tahun 2010 tentang Perlindungan Cagar Budaya. Rumah Bung Hatta kembali dibangun pada tanggal 12 Agustus 1995 atas kerjasama Universitas Bung Hatta dengan Pemda Tingkat II Bukittinggi. Memasuki rumah kelahiran Bung Hatta seakan merasakan kepribadian sosok bersahaja yang juga dikenal sebagai Bapak Koperasi. Rumah berlantai dua ini seakan mewakili identitas sederhana yang sering disangkutkan padanya. Bendera merah putih berkibar gagah di halaman yang cukup luas ketika memasuki pagar. Rumah berlantai dua dengan dinding rajutan dari rotan menyambut pemandangan perdana. Di lantai pertama terdapat beranda, kamar bujangan, kamar Saleh Sutan Sinaro, kamar Mamak Saleh, ruang tamu, kamar Mamak Idris, dan ruang makan. Dinding ruang tamu dihiasi potret kedekatan Bung Hatta bersama keluarganya, salah satunya kunjungan Bung Hatta ke Kutaraja mengunjungi sepupu beliau. Ada juga foto paman-paman Hatta dan foto ibundanya. Potret sejarah yang menunjukkan beberapa kegiatan kunjungan Bung Hatta ke beberapa tempat bersama petinggi
pemerintah diantaranya bertemu dengan kabinet PDRI. Selain itu juga ada foto peresmian beberapa tempat diantaranya peresmian Balai Kesehatan Ibnu Sina Bukittinggi yang dikenal dengan nama rumah sakit Yarsi. Ada beberapa foto Bung Hatta bersama para keluarga, petinggi pemerintahan dan sahabat beliau. Di dinding juga ditempel salinan teks proklamasi yang ditandatangani sendiri oleh Bung Hatta. Hal yang menarik lainnya di rumah ini yaitu ada sebuah karikatur yang berisi Hatta dan dua warna yang berjudul “Siapa Api dan Siapa Setan?�. Isinya yaitu tentang keteguhan negara kita yang diwakili oleh perdana menteri. Ada lukisan Bung Hatta bersama buku, catatan tokoh proklamator Bung Hatta, berisi riwayat hidup Bung Hatta meliputi sekolahsekolah, kongres. Di rumah tersebut juga terdapat catatan tentang pengasingan dan riwayat lainnya, diantaranya menyebutkan Hatta lahir di Bukittinggi pada 12 Agustus 1902. Ada juga sebuah meja makan tamu yang dikeliinggi 4 buah kursi dan tempat kue kuningan sebanyak 2 buah. Seperti layaknya orang Minangkabau yang berpedoman pada garis keturunan ibu atau matrilineal, di ruang tamu dibentangkan silsilah keluarga Bung Hatta. Hatta merupakan anak dari Saleha dan H.M. Djamil. Ibu Hatta menikah sebanyak dua kali karena bapak dari Hatta meninggal pada usia 30 tahun. Ayahnya memiliki 3 orang istri yang keduanya berasal dari Payakumbuh. Muhammad Hatta memiliki saudara kandung yaitu Rafi’ah yang biasa dipanggil Upik. Selain itu diujung ruang tamu ada sebuah meja yang diatasnya ada sebuah vas bunga keramik dan berisi beberapa buah buku. Buku karya Hatta dan beberapa buku seperti buku pengaturan museum, pakaian panghulu Minangkabau, alat musik tradisional Minangkabau, buletin pusat perbukuan, alat angkutan tradisional Sumatera Barat, perkembangan perbukuan di daerah, pariwisata Kotamadya Padang, petunjuk teknis penggunaan pestisida dalam konservasi koleksi museum, museografia, pedoman tata pameran museum, dan lainnya. Banyaknya buku dalam rak ini mengingatkan pada kebiasaan membaca Hatta dan kecintaannya dalam menulis. Sosok kritis aktif menulis dan gila ilmu pengetahuan yang sangat memotivasi. Beralih ke ruangan disebelahnya, terdapat kamar bujang yang berisi sebuah tempat tidur kecil dan lemari yang berisi buku. Di dinding kamar terdapat beberapa surat dengan tulisan tangan dari Supardi. Di ruangan lain terdapat kamar Saleh Sutan Sinaro, kamar Mamak Saleh, dan kamar Mamak Idris. Di kamar Mamak Idris ada sebuah sumur tua, tempat tidur, foto H.Idris dan ada lemari yang berisi bendera merah putih. Sedangkan di ruang makan ada
beberapa foto kunjungan Hatta, perlengkapan makan, cerek tua, gantang beras, dan sukat padi. Di ruang yang terpisah, kita akan menuruni beberapa anak tangga untuk sampai ke bagian belakang rumah. Di sini, kita dapat menyaksikan dua buah lumbung padi yang besar berukuran 3 x 4 meter dan di depannya ada sebuah batu untuk penumbuk padi. Lumbung padi ini diberi nama lumbung padi Soleha dan lumbung padi Idris yang berarti ini dimiliki oleh ibunda Hatta dan paman Hatta. Lumbung padi dalam Minangkabau berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan padi. Fungsinya agar padi terjaga ataupun sebagai tabungan untuk keperluan mendesak. Lumbung padi diibaratkan sebagai sebuah bank tempat menyimpan uang bagi masyarakat Minangkabau. Di sebelahnya, kita dapat menemukan sebuah kamar bujangan yang berisi sebuah meja dan tempat tidur kecil, lemari pakaian, dan sebuah sepeda ontel berwarna hijau tua. Ada foto Hatta bersama bunda dan keluarga. Disebelahnya ada dapur berisi dua buah tungku, sebuah kuali besar, nampan besar, dua buah pemasak air, tiga buah penanak nasi, dua kuali, batu giling, beberapa sendok nasi, gelas, topi berladang dan piring. Ada tulisan menarik diatas tungku masak yaitu “no smoking�. Berlanjut ruang berikutnya yaitu kamar mandi berisi dua ekor ikan. Ruang perlengkapan bendi yang terkunci, dan ruang bendi berisi satu set pelengkapan bendi bercat merah putih dengan roda sebesar satu meter. Ada foto bung hatta yang berumur sepuluh tahun yang sedang naik bugi hendak pergi ke sekolah di dinding sebelah kananya. Sedangkan 4 buah kandang kuda terletak di halaman belakang. Ruang inti yang menjadi sejarah dari rumah ini berada di lantai dua. Memasuki tingkat atas, kita akan menaiki 10 anak tangga. Lantai dua disambut dengan beranda belakang yang dihiasi bunga. Ruang tamu terdapat sebuah meja dikelilingi 4 buah kursi
dan foto Hatta bersama keluarga, Ibunda, mak Etek Ait yang membantu sekolah Hatta, foto bersama istri di hari pernikahan di Bogor dan foto bersama istri dan anakanaknya. Ada juga foto bersama masyarakat Suku Kurai, dan bersama beberapa sahabat. Selain itu juga ada kegiatan suasana siding ketika RIS (Republik Indonesia Serikat), foto Bung Hatta bersama teman-teman sekolah, foto pengukuhan nama Datuk Hatta, lukisan Hatta berukuran 1x1 meter, surat tentang pengukuhan nama datuak dan kerapatan adat nagari. Di lantai ini juga terdapat kamar Pak Gaek di sebelah kanan yang berisi dipan, meja, dan lemari. Beranda depan berisi sebuah kursi goyang besar. Tempat yang menjadi tujuan inti yaitu kamar lahir Bung Hatta. Disini ada sebuah dipan besar, kaca rias, keramik, dan kursi. Di dinding terdapat foto Hatta ketika di Belanda, ada juga peresmian beberapa tempat di Bukittinggi, Bung Hatta memakai toga saat bersekolah di MULO Padang. Ada juga sebuah lemari besar berisi beberapa perlengkapan makan. Ruang ini menjadi saksi bisu lahirnya seorang anak kecil yang membawa perubahan besar bangsa Indonesia. Tangis pertama yang dilepaskan Hatta menjadi catatan sejarah akan lahirnya sosok sang proklamator. Dari ruang yang mewakili rumah ini, kita dapat melihat semangat dan kepribadian Hatta yang sederhana namun gigih dalam mendapatkan ilmu. Deretan potret hidup Hatta mampu memberikan suntikan nyata akan semangat juang untuk mau berkembang namun tetap bersahaja dalam kesederhanaannya yang terpancar dari rumah kelahiran Bung Hatta. Putra asli Minang de ngan gelar Datuk Suri Dirajo menjadi sejarah yang tidak akan pernah dilupakan masa.
4
liputan
Edisi No. 3/ 26 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII
Mengintip Persiapan Peserta Cabang Hifzhil Qur’an MTQ MN XIII Tahun 2013
H
ari kedua Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQ MN) XIII tahun 2013 cabang Hifzhil Qur’an 1 Juz yang diadakan di Convention Hall berlangsung khidmat. Acara Selasa ini merupakan lanjutan penyisihan Hifzhil Qur’an 1 Juzz kemarin. Dimulai pukul 08.00 WIB peserta dengan nomor lot 61 sampai 90 diminta untuk mendaftar dan mengambil paket soal. Peserta yang telah mendaftar menunggu giliran untuk tampil sesuai nomor urut pada ruangan yang telah disesuaikan. Suasana di dalam ruang tunggu tampak tegang karena masing-masing peserta sibuk mempersiapkan diri untuk penampilannya sambil tetap menghafal ayat Al-qur’an. Namun, berbeda dengan Muhammad Saini (19) yang memilih untuk menunggu giliran di luar gedung. Peserta dengan nomor lot 84 ini mengaku tidak tahan dengan dinginnya ruangan. Meski demikian, khafilah asal Tanjung Pinang ini sangat percaya diri karena persiapannya yang telah matang. Ia telah mulai menghafal Al-qur’an saat menduduki bangku
Foto : Yuni MENUNGGU: Peserta Hifzhil Qur’an mempersiapkan untuk tampil Sekolah Dasar (SD) dan berhasil menghafal tiga juz ketika lulus. “Sebelumnya saya sudah hapal Alqur’an, jadi sekarang hanya
mengulang-ngulang saja,” ujar mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji ini saat ditanyai mengenai persiapannya. Saini pun
pernah mengikuti MTQ di Kepulauan Riau pada tahun 2009 dan berhasil menjadi juara 2 pada cabang Hifzhil 5 Juz. Ia mengatakan tidak akan gugup saat tampil nanti, hanya saja ada sedikit kendala yang ia rasakan karena kondisi suaranya yang serak. Berbeda dengan Putri Chris Yanto yang mengaku akan gugup saat berada di mimbar nanti. Namun, untuk mengurangi kegugupannya Ia mempersiapkan diri dengan meminta bantuan temannya untuk menyimak dan memberi soal. Sebenarnya mahasiswi Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung ini yang bernomor urut 107 seharusnya tampil pada sesi kedua. Namun, karena jumlah peserta yang sedikit panitia memutuskan untuk memajukan penampilan peserta nomor urut 91 – 116. Hal ini tidak menjadi masalah bagi Putri. “Lebih cepat lebih bagus, karena lama menunggu maka gugupnya lebih lama,” ungkap gadis asal Lampung ini. Tata, Yuni
Khattil Quran Lengkapi Rangkaian Acara MTQ MN XIII
Foto : Yuni LOMBA: Peserta Khattil Quran sedang mengikuti lomba di Auditorium
S
elasa (25/06) Hari kedua MTQ MN XIII dilaksanakan lomba cabang khattil Qur’an di Auditorium Unand. Lomba yang dilaksanakan sejak pukul 08.00 WIB ini akan berlangsung hingga 16.00 WIB. Jumlah peserta cabang ini ada 100 orang peserta yang hadir dan 15 orang tidak hadir. Terdapat lima Dewan Hakim dan satu orang panitera. Dr. H. Ahmad Thalabi selaku ketua Dewan Hakim mengungkapkan bahwa ada tiga aspek penilaian yaitu kebenaran kaedah khat, keindahan khattil Qur’an , dan keindahan
hiasan atau ornamen . Sebelum lomba dimulai, peserta diberi pengarahan tentang ketentuan lomba. Keenam ketentuan tersebut yaitu pertama teknis khattil Qur’an yang digunakan meliputi Diwani, Tsuasi Riq’ah, Diwani Jaly, Farisi, Kufi, dan Naskhi. Kedua, peserta diperbolehkan menggunakan aneka warna untuk ornamen dan penulisan huruf. Ketiga, tulisan dibuat dengan menggunakan kuas yang sesuai ruang yang tersedia. Keempat , media tulis yang digunakan adalah
triplek berukuran 80 cm x 120 cm. Kelima, waktu penulisan selama 480 menit termasuk waktu istirahat. Ketentuan terakhir yaitu peserta diperkenankan menggunakan alat bantu kecuali sablon, bunga tempel, dan cetakan huruf. Adapun ayat yang dijadikan materi adalah Qs ALZumar ayat 73-74. Dimana peserta diminta untuk menjadikannya seri khat dalam 5-7 baris, sesuai dengan mushaf standar Indonesia. Salah satu peserta asal Universitas Negeri Padang (UNP), Hari
Muklas berharap untuk memperoleh kemenangan. Tak hanya berharap, pejuang bidang Khattil asal Payakumbuh ini turut menyertai persiapan sebelum perlombaan. Ia berusaha memaksimalkan diri dalam usaha dan melengkapi perlengkapan yang dibutuhkan. Hal ini dilakukannya atas kesadaran bahwa lomba ini lebih ketat dari pada lomba yang pernah ada di Sumatera sebelumnya. “Jika terjadi kesalahan dalam penulisan , maka akan dikurangi poinnya. Dimana untuk kesalahan ringan seperti anatomi huruf yang yang kurang bagus, tulisan yang kurang sempurna maka akan dikurangi setengah poin. Sementara untuk kesalahan besar dengan maksud dapat mengubah makna maka akan dikurangi 2-3 poin,” tutur Ahmad menjelaskan mengenai penilaian. Ahmad memandang bahwa seni khattil Al-Qur’an ini memiliki daya tarik tersendiri . Karena pada lomba ini akan menghasilkan karya seni yang bersifat konkret dan bisa dinikmati langsung.”Saya melihat bahwa dari tahun ke tahun untuk cabang Khattil Qur’an telah terjadi peningkatan, baik dari segi mutu maupun kuantitas peserta . Dengan adanya MTQ MN XIII cabang Khattil Qur’an dapat memicu semangat mahasiswa untuk melestarikan Khasanah seni islam yang paling agung ini dan mahasiswa merupakan pihak yang bertugas turut andil untuk mempertahankan seni ini. Semoga dari tahun ke tahun peminatnya semakin betambah,” ujar Ahmad mengomentarinya. Anis, Neny, Iin
liputan Ilmu Tajwid Jangan Sampai Dilupakan
S
elasa (25/06) hifdzil Qur’an 1 juz memasuki hari kedua di Convention Hall. Acara dimulai dengan pembukaan, penjelasan dari dewan hakim mengenai tata cara lomba kemudian penampilan dari masing-masing peserta. Namun, ada yang berbeda dengan hari pertama. Untuk pengambilan nomor urut, para peserta mengambilnya sebelum acara dimulai. Sedangkan kemarin, peserta mengambil nomor urut dan langsung tampil. Hari ini, acara dimulai sedikit lebih lambat dari yang dijadwalkan yaitu pukul 08.00 WIB. “Acara dimulai sedikit terlambat, karena kami menunggu para peserta berkumpul terlebih dahulu untuk mengambil nomor urut dan memilih paket soal,” jelas Laksmi selaku Master of Ceremony (MC) dalam acara ini. Sewaktu penampilan, ada beberapa peserta yang merasa gugup dan nervous. Terbukti dari seringnya para dewan hakim memencet bel karena ketidak tepatan peserta dalam menyambungkan ayat- ayat Al-Qur’an. Salah satunya adalah Herman Anas, peserta nomor urut HQ.1074, khafilah yang berasal dari Universitas Negeri Jember. “Saya sedikit nervous saat diatas tadi, karena lumayan sulit berpindah dari satu surah ke surah lainnya”, ungkapnya.
Tidak hanya peserta dan dewan hakim saja yang hadir di Convention Hall, tetapi ada juga Liaison Officer (LO) yang harusnya tidak bertugas hadir hari ini, masih menyempatkan diri untuk datang. Rasa semangatnya tumbuh karena termotivasi untuk bisa menghafal AlQur’an. “Dengan melihat peserta hifdzil rasanya saya lebih termotivasi untuk lebih giat mengahafal Al-Qur’an,” ujar gadis berjilbab biru tua ini. “Ada beberapa peserta yang lancar, namun ada juga yang tidak ,” sambungnya saat ditanya mengenai peserta. Sedangkan menurut Dewan Hakim sendiri, hari ini para peserta lebih berimbang jika dibandingkan dengan hari pertama. Kesalahan peserta umumnya adalah mengenai ilmu tajwid. Menurutnya, ilmu tajwid juga termasuk hal penting dalam penilaian. “Jika ada peserta yang hafal hingga akhir ayat , namun masih ada tajwid yang salah tetap kami kurangi poinnya,” ungkap Ilham yang merupakan yang salah satu dari Dewan Hakim. “Saran saya kepada peserta untuk lebih ditingkatkan lagi hapalannya dan tajwid lebih diperhatikan. Dan untuk peserta yang tidak menang, hafalannya dipertahankan jangan malah dilupakan, “ tuturnya sambil tersenyum. Desi
Gempa 4,1 SR Sempat Bikin Panik Lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) Qur’an pada hari kedua dimulai pada pukul 08.00 WIB di Ruang Imam Bonjol Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumbar, Selasa (25/ 6). Perlombaan hari ini diikuti 31 grup yang belum tampil di hari pertama. Diantaranya Elviza Rahma Dira, peserta dari Universitas Baiturrahmah yang hadir bersama dua orang rekannya mengikuti perlombaan ini. Saat ditanya mengenai kesiapan, Elviza mengaku masih belum mempersiapkan diri secara maksimal. Pelaksaan lomba yang bersamaan dengan jadwal Ujian Akhir Semester (UAS) menjadi faktor kurangnya persiapan tim ini. “Kami harus bolak-balik ke kampus selama 2 hari ini”, tuturnya. Lebih lanjut ia menjelaskan jangka waktu mempersiapkan makalah juga relatif singkat, yakni sekitar 3 minggu menjelang perlombaan. Sebagai tim pengawas lomba, Hesty Utami.P, S.Pd menuturkan selama 2 hari ini acara berjalan dengan lancar. Meskipun sempat terjadi pemadaman listrik di hari pertama, namun panitia langsung bertindak dengan menghidupkan Genset. Alhasil 10 menit kemudian acara kembali berjalan seperti semula. “Alhamdulillah dari kemarin belum ada yang komplain dan tanggapannya positif”, lanjutnya. Berselang beberapa menit kemudian, sekitar pukul 09.46 WIB terjadi gempa. Sebagaimana yang dilansir dari situs antaranews.com, diketahui gempa berkekuatan 4,1 SR berpusat di 0,84 derajad Lintang Selatan dan 100,18 derajad Bujur Timur, 30 kilometer barat
laut kota Padang dengan kedalaman 10 kilometer. Pada saat kejadian, beberapa peserta,official dan panitian tampak berlarian keluar ruangan. Satu pintu keluar yang tersedia sempat membuat macet dan membuat gaduh situasi. Untunglah panitia bertindak sigap dengan memperingatkan situasi masih aman dan meminta untuk tenang. Hebatnya peserta yang sedang tampil pada saat gempa masih tetap melanjutkan presentasinya. Pun Dewan Hakim masih berada di posisi masingmasing. Tia Utami, delegasi dari ITB mengaku tidak merasakan getara gempa yang terjadi. Dia baru tahu setelah panitia menginstruksikan agar jangan panik. “Saya merasa biasa-biasa saja”, ungkapnya. Namun hal berbeda dirasakan Ilma Nuria Sulrieni, peserta dari Universitas Baiturrahmah Padang. Saat terjadi gempa ia dan rekannya segera berlarian ke luar ruangan. Setelah menenangkan diri dan melihat situasi sudah aman, lima menit berselang mereka kembali untuk mempersiapkan diri. Untuk antisipasi jika terjadi lagi Gempa, Sutria Rahayu, S.Pd selaku panitia menjelaskan bahwa panitia sudah mempersiapkan untuk kemungkinan terburuk. Di ruangan ini terdapat tiga pintu yang sudah bisa dibuka. Jika sewaktuwaktu terjadi gempa, panitia menginstruksikan agar jangan panik dan keluar secara tertib melalui pintu terdekat dan berkumpul di lapangan. “Berdasarkan pengamatan saya tadi, ada yang panik dan ada juga yang menanggapi dengan biasa saja”, sambungnya. Acara ditutup pada pukul 15.30 WIB setelah penampilan grup dengan kode
Edisi No. 3 / 26 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII
5
Lomba Debat Bahasa Inggris Sempat Memanas
R
uang Serba Guna (RSG) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Padang (UNP) masih terlihat kurang ramai. Terlihat hanya beberapa hadirin saja yang ada dalam ruangan tersebut. Namun lambat laun hadirin mulai memenuhi gedung kebanggaan Fakultas Teknik ini. Hari ini adalah hari kedua pertandingan Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQ MN) ke XIII cabang Lomba Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Inggris, Selasa, (25/6). Ketika jam menunjukkan pukul 08.40 WIB, para debaters mulai memasuki panggung. Pagi itu perlombaan dimulai dengan sesi VII setelah sesi I-VI dilaksanakan satu hari sebelumnya. Pada sesi ini, kompetisi diikuti oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh November sebagai Opening Government, Universitas Islam Indonesia sebagai Opening Opposition, Universitas Negeri Padang sebagai Closing Goverenment dan Universitas Suasana perlombaan debat bahasa inggris Malikussaleh sebagai Closing Opposition. Setiap kali Saat pertandingan berlangsung pertandingan akan dimulai panitia ada beberapa kesalahan yang terjadi, mengingatkan berkali-kali mengenai bel seperti kesalahan pada mikrofon yang yang akan dibunyikan ketika menimbulkan suara berdesis dan juga pertandingan berlangsung. Bel hijau beberapa suara nada dering ponsel hadirin menunjukkan waktu untuk mulai yang berbunyi pada saat perlombaan. berbicara, bel kuning pertama pertanda Sehingga panitia menghimbau kepada waktunya untuk memberikan Point of para hadirin untuk segera mematikan Information (POI) kepada pihak lawan, bel nada dering ponsel agar tidak kuning kedua pertanda POI tidak lagi mengganggu saat perlombaan diberlakukan dan mulai mengarah pada berlangsung. kesimpulan, dan bel merah berarti waktu Meskipun begitu salah seorang berbicara telah habis. peserta lomba, Narita Rahmayanti, yang Tema pada sesi ini adalah “THW ditemui usai pertandingan mengaku Support The Regulation for Mass Society sangat senang sekali mengikut Group in Indonesia”. Pada awalnya perlombaan. “Ketika penampilan saya pertandingan berlangsung tenang, akan sangat gugup, apalagi saya baru pertama tetapi suasana mulai memanas ketika kalinya” ujar mahasiswi Jurusan Akutansi pembicara kedua Opening Opposition Politeknik Negeri Pontianak ini Selasa, angkat bicara. Banyak para debaters (25/6). Narita yang akan segera mengangkat tangan pertanda meminta menginjakkan tahun keduanya di bangku untuk memberikan Point Of Information kuliah ini berusaha optimis untuk (POI), bahkan terlihat salah seorang memenangkan pertandingan. “Setelah debaters memberikan dua kali POI. ditentukan temanya, saya banyak Pukul 09.30 WIB section VII mendapat masukan-masukan dari senior”, selesai, dan dilanjutkan dengan section ucap gadis beralmamater biru muda ini. selanjutnya. Sebelum meninggalkan Disamping itu Narita yang baru pertama arena pertandingan, para debaters saling kali menginjakkan kaki di Ranah Minang berjabat tangan dari pihak teman ini sangat mengapresiasi pelaksanaan maupun lawan. Terlihat lima orang juri acara yang berlangsung lancar. yang telah lama duduk di depan, sibuk Gumala, Sonya dengan penilaian pada sebuah map berwarna merah muda yang dimiliki. KT 72. Sebelum peserta dibubarkan, Master of Ceremony (MC) menginstruksikan beberapa teknis pelaksanaan untuk lomba keesokan harinya. Lomba pada hari ke tiga, Rabu (26/6) akan dimulai pukul 09.00 WIB sekaligus pengumuman 10 besar peserta yang berhak lolos ke babak final. Satu jam kemudian, pukul 10.00 WIB akan dilakukan pengundian nomor lot peserta. “Peserta diberi waktu 15 menit untuk mempersiapkan diri”, tutupnya. Via
Persma UNP www.ganto.web.id
6
Edisi No. 3 / 26 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII
oase M. Habibi Adi Cipto, Koordinator Laision Officer (LO) Wilayah Jawa
Gali Potensi Diri Selagi Muda
B
anyak tokoh yang berperan penting dibalik pelaksanaan MTQ MN XIII tahun 2013 di Universitas Andalas. Salah satu diantaranya M.Habibi Adi Cipto yang akrab disapa Habibi. Habibi berperan sebagai koordinator Laision Officer (LO) wilayah Jawa yang membawahi 48 Universitas. Terpilihnya Habibi sebagai koordinator LO bukan tanpa alasan, staff ahli Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) BEM KM Unand Kabinet Solid dan Responsif 2013 ini memiliki segudang prestasi. Usia muda, berprestasi, berpengalaman dalam organisasi dan tertarik dengan dunia tulis-menulis. Itulah gambaran umum yang dilihat mengenai sosok edisi ini. Mahasiswa bertabur prestasi yang membawa nama baik Indonesia di Newyork MUN 2013 ini meraih predikat dengan kategori The Best Paper mengenai perekonomian dunia. Kepekaannya terhadap kondisi perekonomian negara terpampang jelas dengan opininya yang sering diposting di media sosial tentang kebijakan pemerintah Indonesia dewasa ini. Habibi yang notebane civitas akademika Universitas Andalas dengan jurusan Ilmu Ekonomi. Pemuda kelahiran Jambi ini merupakan salah seorang penerima beastudi Etos. Untuk mendapatkan beasiswa tersebut tidaklah semudah mendapatkan beasiswa lain, selain proses administrasi dan pendaftaran diri, teerdapat juga tes wawancara, dan penentuan terakhirnya adalah harus lulus di Perguruan Tinggi Negeri, mengingat Beastudi Etos ini dilakukan sebelum penerima lulus di Perguruan Tinggi.
Habibi lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Unand tahun 2011 meskipun Ilmu Ekonomi pilihan terakhir setelah Teknik Perminyakan (ITB) dan Ilmu Komunikasi (Unpad). Alumni SMAN 1 V Koto Kampung Dalam ini awalnya sudah lulus PMDK di Sekolah Bisnis Manajemen ITB, namun karena jarak yang cukup jauh dari kampung halamannya di Pariaman membuat Ia mengurungkan niat kuliah di pulau Jawa. Semenjak sekolah di SMA, Habibi sudah sering bergelut dengan dunia organisasi. Ketua OSIS, ketua Rohis, dan ketua As-Salam (Assosiasi Pelajar Islam) merupakan organisasi awal Habibi sebelum masuk ke Perguruan Tinggi. Di Etos, penerima diberikan berbagai pembekalan untuk pengembangan diri, mulai dari pemahaman tentang keaagamaan, akademik, bahkan program yang diminati baik itu tentang entrepreneur ataupun leadership. “Habibi sendiri suka dengan program leadership, dalam pembinaan sering di datangkan tokoht o k o h nasional dan lokal, hal ini yang mendorong Habibi selalu mengeluti yang namanya leadership,” akunya ketika ditanya mengenai bidang ilmu yang Ia senangi. Terlahir sebagai anak kedua dari pasangan Masri dan Nurmaini disebuah desa di Kabupaten Padang Pariaman, membuat Habibi termotivasi dalam menggapai cita-cita. Ia membuktikan bahwa seorang anak desa mampu bersaing di skala internasional. Tepatnya di tahun 2012, Habibi terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam acara “Internasional Youth Islamic Conference” di Teheran Iran. Sebelumnya Habibi juga pernah mewakili Sumatera Barat di Bandung dalam acara yang sama. Tahun 2012 merupakan tahun puncak dalam sejarah prestasi Habibi, diusia yang belum genap 20 tahun Ia telah pergi keliling Indonesia dan bolak-balik luar negeri. Diantaranya menjadi delegasi Sumbar pada acara “Forum Indonesia Muda 12” di Cibubur, delegasi Sumbar, “Forum Pemuda Bahari Indonesia” di Makassar, delegasi Universitas Andalas, “National Future Educator Conference” di Jakarta dan juara I Social Project Tingkat Nasional. Salah satu pendiri Minangkabau Youth Forum dan Etos Training Center. Dan masih banyak prestasi yang diraihnya selama tahun 2012, termasuk menjadi salah seorang penulis buku “Toga di Tepi Jendela” yang diterbitkan oleh Dompet Duafha. “Mengukir Mimpi Tanpa Kehadiran Ayah”, merupakan judul dari karya Habibi yang dimuat di buku Toga di Tepi Jendela (TTJ). Berhasil meraih kategori kisah inspiratif terbaik untuk diterbitkan dibuku tersebut. Hidup terus
berjalan, meskipun sudah menerima banyak prestasi, Habibi lantas tak terlena dengan kesuksesannya. Dalam Nama : M.Habibi Adi Cipto Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) 2013, TTL : Jambi, 14 April 1993 Habibi menjadi salah Alamat : Asrama Etos, Kel. Binuang Kampung satu penerima hibah. Di Dalam, Kec. Pauh Padang awal bulan Maret 2013, Ia Jurusan : Ilmu Ekonomi terpilih dengan predikat Duta Lingkungan Hidup Fakultas : Ekonomi dalam kompetisi Unand Universitas : Universitas Andalas Award yang Hobi : Membaca, Pertualangan, dan diselenggarakan oleh BEM KM Unand. Koresponden Berhubung Motto : La Tahzan, Keep Fight dilaksanakannya MTQ No. HP : 085264454240 Mahasiswa Nasional XIII dengan Universitas FB : M Habibi Adi Cipto Andalas sebagai tuan Email : mhabibiadicipto@gmail.com rumah, Habibi memiliki Twitter : @Habibi_Fa14 peran sebagi koordinator Blog : Habibi04.wordpress.com Laision Officer (LO) wilayah Jawa, membawahi 48 Karya-Karya : universitas. “Harapan 1.Cerpen Islami, “ Impian Terakhir “, sebagai cerpen dengan diadakannya MTQ di Sumatera Barat terbaik di kontes menulis Majalah Kuantum (2012 ). ini membuat Unand 2.Kisah Inspiratif, “ Mengukir Mimpi Tanpa Kehadiran semakin dikenal dan Ayah “, sebagai kisah inspiratif terbaik untuk di terbitkan menjadi kampus yang selalu mengedepankan di buku Toga Di Tepi Jendela ( 2012 ). agama”, ungkap Habibi 3.Karya Tulis, “ Pantai Padang Sebagai Wisata Kota ketika ditanyai mengenai Padang “, sebagai Karya Tulis terbaik di UNAND AWARD pandangannya tentang ( 2013 ). MTQ. Beralih dari 4.Social Project, “ Optimalisasi Budidaya Ikan Patin MTQ, Presiden Youth Dalam Rangka Peningkatan Perekonomian Masyarkat Care Sumatera Barat di Kecematan Koto Salak Kabupaten Dharmasraya “, 2013 ini, sekarang sedang disibukkan dengan sebagai Social Project terbaik tingkat nasional ( 2013 ). terpilihnya Ia sebagai Ketua BAKTI Universitas Andalas 2013. Mempersiapkan amunisi yang kuat kita tahu hard skill saja tak cukup, kita juga dan solid adalah tugas Habibi sebagai butuh soft skill untuk meningkatkan ketua BAKTI demi terlaksananya BAKTI kapasitas diri. Amanah adalah tanggung yang sesuai dengan target yang jawab, sebagai mahasiswa tentu hal yang ditentukan. Dengan jumlah panitia yang wajib adalah belajar dan IP yang tinggi banyak, tentu butuh koordinasi yang erat adalah sebuah prioritas. Tak bisa dipungkiri kalau organisasi itu penting, antar divisi. Dalam waktu dekat, tepatnya untuk menjadi aktifis sejati dua hal itu bulan Agustus mendatang motivator Etos harus seimbang. Cara mengimbanginya Training Centre (ETC) ini akan mewakili yaitu menjadikan semuanya itu dua Indonesia sebagai delegasi Universitas kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Andalas, “4 th University Scholars Aktivis dengan IP rendah itu sudah biasa, Leadership Symposium”, di Manila Tapi untuk menjadi aktivitas luar biasa Philipina. Berbicara mengenai prestasi, adalah mampu mengimbangi organisasi semua yang dilakukan Habibi tak lebih dengan kuliah secara baik. Mengingat banyaknya amanah untuk memperdalam ilmu pengetahuan, menambah jaringan lokal dan yang diemban, Habibi punya trik tertentu Internasional, membekali diri dengan dalam melaksanakan amanah tersebut. leadership, publik speaking, dan dunia “Bicara membagi waktu, itu tantangan. Tinggal manajemen waktu. Tentu akan kepenulisan. Salah seorang pendiri ada prioritas dan pengorbanan. Setiap Minangkabau Youth Forum ini mengaku prioritas pasti akan ada yang dikorbankan, bahwa Ia tertarik dengan leadership karena tapi kita tidak melihat dari banyaknya suka berorganisasi dan senang berbicara, amanah yang kita emban saat ini yang adalah menjalankan kebiasaan tersebutlah yang mendorong terpenting potensi dalam dirinya. Terlebih di asrama tanggungjawab,” pesan Habibi diakhir Etos, penerima beastudi dibekali dengan percakapan. Meli kegiatan yang diminati. Tujuannya agar mahasiswa penerima beastudi dapat mengasah kemampuan masing-masing. Bagi Habibi organisasi itu adalah tempat mengembangkan soft skill, karena
BIODATA
MIMBAR KAFILAH
Edisi No. 3 / 26 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII
7
Jadwal Hari Ini / 26 Juni 2013 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Nasional XIII Universitas Andalas Waktu
Tempat
Acara Pokok
08.00-12.00
Auditorium Unand Convention Hall
Tilawatil Qur’an (Penyisihan) : TQ : 106 sd 131 Hifzil Qur’an 2 Juz (Penyisihan) : HQ-2 01 sd 33
13.30-17.30
Auditorium Unand Convention Hall Unand
Tilawatil Qur’an (Penyisihan) : TQ : 132 sd 157 Hifzhil Qur’an 2 Juz (Penyisihan) : HQ-2 : 34 sd 65
Universitas Negeri Padang Waktu 08.00-12.00
Tempat Auditorium Unand GOR UNP Teater Tertutup UNP Ruang Sidang Senat UNP LPMP
Acara Pokok Tartil Qur’an (Penyisihan) : TQ : 106 sd 131 Fahmil Qur’an (Semi Final) : FQ : 12 Regu Syahmil Qur’an (Final) : SQ : 06 Regu Debat Bahasa Arab (Penyisihan) : DA : 33 sd 37 Debat Bahasa Inggris : DE : 33 sd 40
13.30-17.30
GOR UNP Teater Tertutup UNP
Fahmil Qur’an (Final) : FQ : 3 Regu Syahmil Qur’an : SQ : 51 sd 60
MTQ MERAJUT UKHWAH MERETAS DA’WAH Oleh : Jakaria, MA Pembina kafilah MTQMN Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang-Banten Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS;Alhujurat (49):13) Perhelatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional XIII tahun 2013 yang digelar di Universiats Negeri Padang (UNP) dan Universitas Negeri Andalas (Unand) yang dilaksanakan dari tanggal 23-29 Juni 2013 merupakan ajang silaturrahim antar mahasiswa seluruh Perguruan Tinggi Umum (PTU) dan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) seIndonesia. Puluhan ribu mahasiswa dan dosen hadir ditempat ini. Hal ini menunjukan bahwa kekuatan mu’jizat AlQur’an mampu mengobarkan api semangat yang tinggi dan begitu kuat hingga menggerakan seluruh potensi jasmani serta rohani bagi diri hamba yang beriman. Walau dengan jarak dan tempat yang jauh bahkan tidak sedikit pengorbanan tenaga dan pikiran tercurahkan demi suksesnya acara yang sangat agung dan mulia ini dalam mengagungkan ‘asmamu’ melalui lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang Padang Food Center Bagi temen2 yg berminat mmbeli oleh2 khas Minang silakan datang ke Masjid Nurul Ilmi disini ada menyediakan
mengandung inspirasi kekuatan spiritualisme yang maha dasyat. AlQur’an juga berupaya menyuguhkan ayatayat yang mengajak pada pembacanya dan pendengarnya untuk senantiasa mengarungi dalam luasnya ilmu AlQur’an. Pada arena ini dapat meningkatkan nilai ukhuwah islamiyah antar mahasiswa dan membentuk jati diri bangsa dalam Negara kesatuan Republik Indonesia. Pada dimensi lain, kehadiran kita di tempat musabaqoh ini merupakan bagian dari dakwah kita semua. Setiap penampilan yang dibawakan oleh peserta seperti Tilawah, Tahfid, Murrotal, Syarhil Qur’an, Fahmil Qur’an, dan lainnya merupakan ungkapan intisari dari seluruh metodologi penyampaian terhadap nilainilai luhur dari Al-Qur’an. Ketika tampil sebagai peserta pada bidang lomba tertentu, sesungguhnya peserta berdakwah atau mengajak kepada kita untuk senantiasa mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam perilaku hidup kita. Bukan semata-mata hanya melihat atau memperhatikan apa yang disampaikannya saja akan tetapi bagaimana memahami AlQur’an dengan penuh kesungguhan hati dan harus dapat mengambil intisari dan hikmah dari apa yang disampaikannya menjadi pesan bagi kita semua. Karena dari seluruh mata lomba bernilaikan ajaranajaran agama islam yang bersumberkan pernak pernik Sumbar , makanan khas Sumbar , Baju kaos dan masih banyak lagi.
dari Al-Qur’an sebagai kalamullah. Bukan pula kita hadir di arena musabaqoh ini untuk menyaksikan selebritis atau artis yang cukup terkenal ditanah air kita, akan tetapi alunan ayat melalui bacaan atau tulisan ayat Al-Qur’an mengingatkan kepada kita agar dapat terus diamalkan sepanjang jaman. Al-qur’an merupakan kitab terakhir yang diturunkan Allah bagi semua manusia. Sebuah kitab yang menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Setiap orang yang hidup di bumi wajib mempelajari Al-Qur’an dan melaksanakan perintah-perintah-Nya. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mempelajari ataupun melaksanakan yang diperintahkan Allah kendati mereka menerimanya sebuah kitab yang diwahyukan. Meski begitu, tak banyak manusia yang mau memikirkan tentang Al-Qur’an. Sebaliknya banyak orang sekedar mengetahui dari informasi yang didapat dari sana sini tanpa mengetahui apa dan bagaimana hal itu itu terjadi. Bagi orang berfikir, alquran memiliki kedudukan dan peranan yang sangat besar bagi kehidupan umat manusia. Bahkan tidak hanya itu saja. Al-Qur’an mampu memberikan jawaban dari setiap permasalahan di dunia ini dan mampu memberikan kesejukan bagi yang mendambakan ketenangan yang hakiki. Berdasarkan alasan ini, manusia perlu Salam hangat untuk seluruh peserta MTQ Mahasiswa Nasional. Kalah menang yang penting bisa ke Padang! Tetap semangat buat kru
mengetahui kitab Allah yang diturunkan untuk manusia sebagai petunjuk agar kita dapat membedakan yang baik dan yang yang buruk. Merenungkan setiap ayatnya dan melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dengan cara yang paling tepat dan diridhoi. “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran” ( QS.Ashad (38): 29) Banyak orang membaca AlQur’an bahkan tidak sedikit yang hafal, namun yang paling penting yakni merenungkan tiap-tiap ayat Al-Qur’an, mengambil pelajaran dari ayat tersebut dan memperbaiki perilaku seseorang sesuai dengan pelajaran yang terkandung di dalamnya. Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) merupakan salah satu sarana untuk dapat meningkatkan pemahaman terhadap Al-Qur’an dan keimanan terhadap Allah SWT. Semoga…dan selamat kepada Universitas Negeri Padang dan Universitas Andalas yang telah berkontribusi dalam membangun umat melalui MTQ.
Genta Andalas yang tengah “mengayunkan pena” J Febby Mellisa, alumni Fakultas Hukum Unand.
galeri
Dok : Irfan Dibopong : Selasa (25/06) Salah seorang peserta pingsan ketika perlombaan di Auditorium Unand
Edisi No. 3 / 26 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII
8
Dok : Humas Unand Rektor Unand dan ketua panitia MTQ MN XIII berfoto dengan salah satu kaligrafi hasil karya peserta
Dok : Irfan
Dok : Humas Unand Paparazzi : Orang yang memotreat ini mengambil gambar lomba Khattil Qur’an dari balik pembatas arena perlombaan
Dok : Neny Mengintip :Rela jongkok demi melihat proses perlombaan Khattil Qur’an
Penilaian : Dewan Hakim sedang melakukan evaluasi hasil karya peserta Khattil Qur’an di babak penyisihan
Dok : Irfan Fokus : Peserta Khattil Qur’an ini sedang khusyuk melukis, headphone dipasang agar tidak terganggu