Tabloid MTQ Edisi 5

Page 1


2

Edisi No. 5 / 28 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

DAPUR DAFTAR ISI Dapur..................................2 Salingka Minang................3 Liputan................................4 Sosok...………....................6 Mimbar Kafilah..................7 Galeri...................................8

SALAM REDAKSI

A

lhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kesempatan bernafas dan berkarya dengan Buletin Harian Edisi Khusus Genta Andalas dalam rangka memberikan informasi seputar MTQ Mahasiswa Nasional XIII tahun 2013. Pada kesempatan kali ini, MTQ Nasional diselenggarakan di Sumatera Barat, terkhusus Universitas Andalas tercinta. Salawat beserta salam dengan lafaz “allahumma salia’la sayyidina Muhammad wa ala alihi sayyidina Muhammad” semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, Rasul akhir zaman yang mempunyai pengaruh utama terhadap peradaban dunia sampai hari ini. Di hari kelima proses pembuatan buletin edisi khusus MTQ MN XIII ini, banyak kendala dan onak

duri yang kami (tim redaksi) lewati, namun itu tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap berkarya. Delapan tahun silam Genta Andalas juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan nasional yakni Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun 2005 yang diselenggarakan di tempat yang sama. Saat ini diamanahkan sebagai bagian dari panitia humas dan informasi pelaksanaan MTQ Mahasiswa Nasional XIII di Universitas Andalas. Buletin ini terbit untuk menjaga eksistensi dan peran Genta Andalas sebagai media kampus yang peduli, damai dan bermoral. Sudah lima hari ini, Universitas Andalas ramai oleh kehadiran kafilah dan official dari seluruh nusantara. Para utusan pembawa nama baik Universitas dan daerah masing-masing. Para tamu

terhormat tersebut ada yang ditempatkan di asrama dan mess Unand. Untuk melayani kafilah tersebut diutuslah Laision Officer (LO) setiap universitas yang selalu siap membantu peserta dalam berbagai hal termasuk konsumsi dan transportasi. Semoga setiap langkah yang dijalani memberikan tabungan pahala kepada kita yang berada di barisan depan dalam melestarikan budaya mengenal Al-Qur’an. Begitu juga kepada peserta, official, LO dan panitia yang sudah berpartisipasi nyata dalam kegiatan ini. Tanpa niat yang tulus dan tujuan mulia, tentu semua itu sia-sia. Semangat MTQ Mahasiswa Nasional XIII! Terimakasih kepada semua pihak atas dukungan moril yang diberikan. Terimakasih kepada pihak

Pelindung: Dr. H. Werry Darta Taifur, SE, MA Penasihat: Prof. Dr. H. Novesar Jamarun, MS Pembina: Rembrandt, SH, M.Pd Pemimpin Umum: Abdirian Syaputra Sekretaris Umum: Nitri Asriani Bendahara Umum: Desi Faiturrahmi Tabloid Mahasiswa Genta Andalas diterbitkan oleh: Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Genta Andalas dengan SK No. 373/ XIII/ Unand-2001

Pemimpin Redaksi: Fikri Azardy Pemimpin Perusahaan: Harly Meta Asbani Pemimpin Produksi: David Murdi Oka Putra Pemimpin Litbang: Silvia Ningsih

Humas MTQ bagian Unand yang telah mengikutsertakan kami dalam pelaksanaan MTQ Nasional ini.. Terimakasih para Dewan Redaksi, tanpa dukungan dan arahan dari kakakkakak dan abang-abang tentu kami akan kebingungan dalam proses penerbitan buletin harian MTQ ini. Semoga semangat ini masih akan tetap ada sampai detik terakhir acara besar ini.. Semangat kawan-kawan. Akhir kata, semoga semua informasi yang kami berikan memenuhi kebutuhan pembaca seputar MTQ Mahasiswa Nasional XIII tahun 2013 yang diadakan di Sumatera Barat. Tak hanya seputar MTQ, kami juga menyajikan beragam tulisan yang berkaitan dengan ranah minang tercinta ini. Terimakasih. Wassalam

Dewan Redaksi: David Oliver Purba, Meta Orlanda Pradezi, Yusran Ilyas, Fadli Wardi, Septriadi, Novelia Dewi Moore, Lisa Oktaviana, Agseora Ediyen, Ulfa Devita Dartias, Dhearien Fizwa, Fitria Lonanda, Midha Husni, Erna Surniyanti, Ulfa Yulius, Osa Minarsa, Khairunnisah, Noni Mulya Sari, Mairisdawenti, Dedy Citra Permata, Andri Hardinata, M. Taufik Esman, Prana Citra, Wildati Syukraini Redaktur Pelaksana: Suhelnida Eka Putri, Redaktur Tulisan: Aivi Yola Dwiputri, Amelia Putri, Redaktur Bahasa: Asra Hayati Syahrul Nova, Melisa Harniati, Redaktur Online: Yudi Irfan, Bisnis & Periklanan: Amalia Permata Sari, Marketing & Sirkulasi: Khairat, Layouter: Nurweni Putri, Kepala Desain Grafis: Metriadi Afrikh Heru, Desainer Grafis: Violita Kresna Wuri, Kepala PSDM: Eka Ananda Putri, PSDM: Adrizal, Event Organizer: Ria Andriani, Riset dan Survei: Dona Ariani Tim Redaksi MTQ MN XIII: David, Meli, Nuri, Irfan, Reporter: Pengurus dan Calon Anggota Genta Andalas 2013.


Salingka minang

Edisi No. 5 / 28 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

3

Rendang Punya Posisi Tehormat Oleh: Shinta Anggreini*

H

asil survei yang meletakkan rendang sebagai makanan terlezat di dunia mengangkat popularitas Sumatera Barat. Daerah berpenduduk sekitar lima juta jiwa ini diyakini sebagai etnis yang mampu menghasilkan masakan berkualitas. Bagi masyarakat Minang, rendang adalah menu utama saat harihari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan menjelang bulan Ramadhan. Rendang juga menjadi menu wajib saat kawinan atau pesta adat lainnya. Di hari-hari biasa, rendang bukanlah masakan utama yang menemani makanan keluarga. Namun pada hari besar Islam, rendang menjadi menu utama atau hidangan wajib bagi orang Minang. Rendang memang makanan yang nikmat yang telah menjadi icon masyarakat Padang. Jika kita bicara rendang pasti rendang Padang. Proses pembuatan rendang pun memakan waktu kurang lebih 6 jam, waktu yang cukup lama, tak heran jika harga sepotong rendang harganya lebih mahal dari makanan lainnya. Keistimewaan rendang Padang semakin lama dan semakin sering dihangatkan, rasanya akan akan semakin nikmat. Warnanyapun akan semakin hitam. Tak heran jika masyarakat Padang jika pergi haji, selalu membawa bekal Rendang Padang karena bisa tahan selama 1 bulan. Etnis Minangkabau, mempunyai banyak resep makanan serta minuman tradisional sebagai kekayaan budaya kuliner Indonesia. Makanan dari etnis, lebih sering disebut Masakan Padang, umumnya memiliki cita rasa yang pedas berbumbu dan dalam pengolahannya banyak memakai santan kelapa. Wanita (padusi) Minang,

Foto: Ist sangat terkenal dengan keahlian memasaknya. Demikian pula kaum lelaki Minang pun memiliki keahlian dalam masak-memasak. Dalam setiap kesempatan acara dan kenduri, upacara sepanjang kehidupan manusia, upacara yang berkaitan dengan perekonomian, upacara keselamatan, selalu terhidang aneka ragam masakan. Diantara semua ragam masakan itu, maka rendang merupakan menu utama di setiap kesempatan. Rendang adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan utamanya. Masakan khas dari ranah Minang ini, sangat digemari oleh semua kalangan masyarakat baik itu di Indonesia sendiri ataupun di luar negeri.

Secara filosofi adat dan budaya Minangkabau, Rendang memiliki posisi terhormat. Rendang yang terdiri dari 4 bahan pokok, yang masing-masingnya mengandung makna. Pertama, dagiang (daging sapi) sebagai bahan utama, pelambang Niniak Mamak dan bundo kanduang yang akan memberi kemakmuran pada anak kemenakan dan anak pisang. Kedua, karambia (kelapa), yang merupakan lambang Cadiak Pandai (Kaum Intelektual) yang akan merekat kebersamaan kelompok dan individu. Ketiga, lado (sambal), merupakan lambang Alim Ulama yang pedas, tegas untuk mengajarkan syarak (agama). Keempat, pemasak (bumbu), peran fungsional setiap individu dalam kehidupan berkelompok dan merupakan

Jam Gadang Bukittinggi Kota Bukittinggi dikenal dengan Kota Wisata. Julukan tersebut bukan tanpa alasan, karena memang ada begitu banyak tempat wisata di Bukittinggi, seperti Jam Gadang, Ngarai Sianok, Taman Panorama dan lain-lain. Namun Jam Gadang merupakan tujuan utama wisatawan sebelum menjelajahi ke tempat wisata lainnya, karena Jam Gadang terletak di pusat kota dan telah menjadi simbol Bukittinggi. Jam Gadang terletak di pusat kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Nama Jam Gadang dalam bahasa Minangkabau, yang berarti “jam besar� dalam bahasa Indonesia. Jam Gadang ini memiliki tinggi 26 meter dan memiliki diameter jam 80 cm. Menara jam yang telah menjadi lokasi wisata favorit di Bukittinggi ini sudah ada sejak tahun 1926 dan telah mengalami beberapa kali renovasi hingga saat ini. Sejarah Jam Gadang dibangun sebagai hadiah yang diberikan oleh Ratu Belanda kepada sekretaris kota pada masa itu, yang didirikan seorang arsitek bernama Yazin dan Sutan Gigi Ameh. Mengunjungi Jam Gadang, kita tidak hanya melihat menara jam yang

Foto: Ist

besar saja, lokasi ini telah dijadikan taman wisata, pemerintah daerah melengkapi dengan kursi-kursi beton tempat wisatawan duduk santai, di temani angin sepoi-sepoi karena banyak pohon rindang yang di tanam di kawasan tersebut. Lokasi ini selalu ramai, mulai pagi, sore maupun malam hari oleh pengunjung. Para wisatawan juga bisa naik ke menara dengan seizin petugas. Pada siang hari, dari atas menara kita bisa melihat pemandangan Kota Bukittinggi yang begitu indah dengan background langit biru. Sedangkan pada malam hari, dari atas menara kita bisa melihat Kota Bukittinggi yang berubah menjadi kota yang romantis karena temaran lampu yang indah. Tidak hanya itu, di dekat Jam Gadang terdapat pula Pasar Atas yang merupakan pusat perdagangan di Bukittinggi. Pasar ini biasanya ramai setiap hari. Berbagai barang dijual di pasar ini, mulai dari pakaian hingga berbagai macam kerajinan, hingga kaus dan baju yang menunjukkan citra Minangkabau.

unsur yang penting dalam hidup kebersamaan masyarakat Minang. Asal-usul rendang ditelusuri berasal dari Sumatera, khususnya Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Kemudian seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya; mulai dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang di Negeri Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau. Karena itulah rendang dikenal luas baik di Sumatera dan Semenanjung Malaya. Kelahiran rendang tak luput dari pengaruh beberapa negara, misalnya bumbu-bumbu dari India yang diperoleh melalui para pedagang Gujarat, India. Karena diaduk terusmenerus, rendang identik dengan warna hitam dan tidak memiliki kuah. Rendang kian termahsyur dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau Suku Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai atau berniaga, banyak di antara mereka berwirausaha membuka Rumah Makan Padang di seantero Nusantara, bahkan meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika. Rumah makan inilah yang memperkenalkan rendang serta hidangan Minangkabau lainnya secara meluas.


C M Y K

4

liputan

Edisi No. 5 / 28 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

USU Juarai Fahmil Qur’an

F

inal Fahmil Qur’an Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQ MN) XIII berlangsung di GOR Universitas Negeri Padang, hari ini Kamis, 27 Juni 2013. Universitas Sumatra Utara (USU) keluar sebagai juara pertama. USU menang mutlak dengan skor 1710 mengalahkan Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Gadjah Mada dengan skor masingmasing 875, 805, dan 775. Tim USU terdiri dari tiga orang, yaitu berasal dari Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Fakultas Ekonomi. Jupriadi, salah satu anggota tim USU menuturkan bahwasannya ia dan tim nya telah melakukan persiapan selama dua bulan sebelum MTQ berlangsung dan menargetkan memperoleh juara satu. Untuk mencapai target itu, Mahasiswa Jurusan Sastra Arab ini mengaku hanya tidur dua jam dalam sehari, belajar sore di perpustakaan kampus,bahkan ia juga mengorbankan kuliah demi acara ini.

Foto: Genta Para pemenang Fahmil Quran mengunjungi Audit setelah berlaga di UNP

Convention Hall Diselimuti Rasa haru

B

abak penyisihan Hifzil Qur’an (HQ) lima juz diadakan pada hari Kamis (27/06) bertempat di Convention Hall Universitas Andalas (Unand). Convention Hall, gedung serba guna tempat penyelenggaraan lomba MTQ cabang Hifzil Qur’an ini mulai dipenuhi peserta dan penonton sejak pukul 08.00 WIB. Padamnya listrik kembali terjadi di pertengahan acara lomba, namun para peserta dan penonton tampak tetap tenang menunggu listrik kembali menyala. Setelah Foto: Genta listrik menyala, semua peserta kembali fokus Salah satu penampilan Qariah mengundang haru terhadap jalannya acara. penonton yang menikmati lomba Salah satu dosen Kimia Unand, akrab disapa Nel yang mendengarkan peserta dengan nomor tengah menyaksikan acara, menuturkan urut tampil 038. Firdaus, peserta yang bahwa ini adalah kali ketiganya ia berasal dari Universitas Brawijaya menyaksikan lomba Hifzil Qur’an. “ Hari (Unibraw) Malang menangis saat Senin saya juga menyaksikan Hifzil melafalkan ayat. Firdaus menyelesaikan Qur’an, ini adalah kali ketiga saya paket soal tanpa memperoleh bel ‘satu menyaksikan lomba Hifzil Qur’an,” ujar kali’ dari Dewan hakim sebagai tanda sang dosen. Pada hari pertama ia kesalahan. Ia menyelesaikan mengaku sempat meneteskan air mata, penampilannya dengan baik dan disertai ketika salah seorang peserta Hifzil Qur’an tepukan meriah dari penonton yang ada melantunkan ayat suci Al-Qur’an. “Saya di Convention hall. terharu melihat peserta itu menangis saat Ditemui usai menenangkan diri melafalkan ayat Al-Qur’an,” tuturnya. dan mengistirahatkan diri di masjid Nurul Nel mengaku lebih senang menyaksikan Ilmi yang tak jauh dari gedung Convention Hifzil Qur’an, karena dalam Hall, Firdaus menuturkan, perlombaannya Dewan Hakim tidak “Alhamdulillah, berkat rahmat allah saya memperhitungkan irama sebagai mendapatkan paket soal yang pas”. Ia pun penilaian. Sedangkan cabang Tilawatil merasa bersyukur karena terpilih Qur’an menyertakan irama sebagai salah mewakili universitasnya pada cabang satu kategori penilaiannya. “Ketika di Hifzil Qur’an lima jus. “Alhamdulillah, Auditorium, suara peserta seringkali berkat rahmat Allah jugalah saya terpilih, melengking, jadi saya lebih suka nonton dibandingkan teman-teman saya yang lomba yang disini”,Ujarnya. sudah lama mondok,” ujarnya sambil Suasana ruangan Convention memohon diri. Desi, Yuli Hall menjadi hening dan khidmat

“Dalam lomba Final Fahmil Qur’an ini banyak cabang ilmu yang harus dikuasai diantaranya sastra Inggris, sastra Arab, Sejarah, dan pengetahuan umum’’, ujarnya. Diumumkan sebagai pemenang lomba ini, Jupriadi tak hentihentinya mengucapkan syukur. “Saya bersyukur kepada Tuhan, Orang Tua, Teman-teman, Pelatih, dan Official, karena saya tidak boleh mengikuti acara ini, ’’ ungkapnya. Shahrial Affandi selaku salah satu Official tim USU mengaku bahwa mereka mendapat dukungan seratus persen dari pihak rektorat meliputi dukungan dana, tenaga dan lainnya. Selain membimbing timnya, Offcial juga mengatur pendaftaran peserta, kegiatan peserta dan segala keperluan peserta selama di kota Padang. Shahrial mengatakan sekembalinya kemedan nanti, mereka akan membuat event MTQ mahasiswa sekota Medan dan melegalisasi LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawaril Qur’an). Amel, Anis, Dona

Fasilitas Bus Kampus Lengkapi Kebutuhan Kafilah

P

elaksanaan MTQ Mahasiswa Nasional (MTQ MN) telah memasuki hari ke empat. Selama acara MTQ MN, tersedia bus yang mengantar para kafilah dan official menuju kampus Universitas Negeri Padang (UNP) maupun Asrama Haji dan menjemputnya kembali. Bus yang berangkat ke UNP maupun Asrama Haji dibagi langsung oleh koordinator bus untuk setiap jadwal piket. “Kami sudah dibagi langsung oleh koordinator bus Unand, namun kami tidak tau seperti apa mekanisme pembagian jadwal piket tersebut,” ungkap Syahril Latief, sopir bus kampus Unand nomor 27. Setiap sopir bus yang ditugaskan standby dari pagi pukul 06.30 WIB sampai malam pukul 21.00 WIB. Rute yang dilalui bus kampus meliputi UNP, Asrama Haji, Unand,dan Asrama Unand. Unand berkomitmen hanya memberikan fasilitas bus kampus untuk kepentingan yang berhubungan dengan MTQ saja. “Kami mengantar dan menjemput para kafilah hanya sebatas kepentingan yang berhubungan dengan MTQ,” tambahnya lagi. Salah seorang kafilah Tartil Qur’an yang menggunakan fasilitas bus

kampus adalah Razan, mahasiswa Jurusan Kedokteran Universitas Tanjung Pura, Pontianak. Menurutnya fasilitas yang diberikan Unand bagus, terutama fasilitas bus kampusnya. “Bus kampus selalu siap mengantar Kami ke UNP maupun kembali ke Unand. Sistem busnya juga lumayan bagus, selalu ada transit antara Unand dan UNP,”ujarnya. Razan merasa tidak ada kendala apapun mengenai fasilitas yang dia dapatkan selama acara MTQ berlangsung. “InsyaAllah gak ada kendala, busnya standby terus membantu kami,” tutupnya. Begitu juga dengan kafilah yang berasal dari Politeknik Negeri Kupang, Arsyad, mengaku bahwa tidak ada kendala terkait bus kampus. “kami merasa nyaman dengan fasilitas ini,” ungkapnya. Namun dari segi rundown acaranya masih belum transparan. Dia tidak tahu bahwa masih ada agenda lain diluar acara perlombaan MTQ, seperti acara jalan-jalan (rihlah). “Saya merasa sedikit kecewa karena sudah terlanjur membeli tiket untuk pulang ke Pontianak,” ujar Arsyad yang juga pernah menjabat sebagai Presiden mahasiswa di kampusnya. Rani, Hafiza

Redaksi Genta Andalas menerima tulisan berupa artikel, essay, opini, feature, cerpen, puisi, khasanah budaya, refleksi, dan bentuk tulisan kritis lainnya. Tulisan disertai foto dan biodata penulis. Tulisan dapat dikirim via email gentaandalas@yahoo.com atau message ke facebook Persma Genta Andalas Unand serta bisa diantar langsung ke sekretariat Genta Andalas gedung PKM lantai 2


liputan

Edisi No. 5 / 28 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

5

Empat Universitas Berlaga di Babak Final Lomba Debat Ilmiah Kandungan Al Qur’an dalam Bahasa Arab yang digelar di Ruang Sidang Senat Universitas Negeri Padang (UNP), Kamis (27/6) memasuki babak final. Terdapat empat universitas yang maju menjadi finalis dengan anggota masing-masing dua orang. Diantaranya, Fajar Imam Zarkasyi berpasangan dengan Ibnu Rusyad dari Universitas Indonesia (UI), Ibrahim Malik berpasangan dengan Samsul Zakaria dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Faris berpasangan dengan Junaidi dari UIN Syarif Hidayatullah, dan Diki Daima Andrivian berpasangan dengan Syamsi Riyadi dari Unversitas Negeri Malang (UM). Pada babak final ini Islam dan Ham menjadi tema yang diperdebatkan oleh pihak pro dan kontra. Posisi pro diisii oleh peserta dari UI dan UM sedangkan posisi kontra dilakoni oleh peserta dari UIN dan UII. Dalam perdebatan ini, Fajar Imam Zarkasyi sebagai salah seorang peserta dari pihak pro berpendapat bahwa HAM itu bersifat nisbi. Hal ini dibuktikan dengan pelanggaran yang dilakukan oleh bangsa barat terhadap HAM padahal bangsa itu sendirilah yang mencetuskan dan mendukung pelaksanaan HAM. Selain itu di dalam islam HAM mempunyai arti yang lebih dari HAM barat. “HAM islam betujuan untuk menjadikan manusia yang terhormat,” ungkapnya, Kamis (27/6). Namun Ahmad Faris Salbini dari pihak kontra menyimpulkan islam lebih mendahulukan kewajiban dari pada HAM.

Saat ditanya mengenai persiapannya dalam mengikuti lomba debat kandungan Al-Quran bahasa arab ini, Ahmad Faris salah seorang finalis dari UIN Syarif Hidayatullah mengungkapkan bahwa waktu latihan dalam persiapan mengikuti perlombaan ini hanya diberikan satu bulan saja. Meskipun demikian, ia tetap bersyukur dan senang. “Apapun itu karena Allah” ungkapnya, Kamis (27/6). Hal senada juga diungkapkan Fajar dari UII. Menurut pengakuannya ini adalah pengalaman pertama dalam mengikuti lomba debat kandungan AlQuran dengan bahasa arab. “Sebelumnya gak pernah ikut sama sekali lomba debat ini, ternyata masuk ke babak final,” ungkapnya senang, Kamis (28/6). Meskipun demikian, ia berharap acara MTQ MN XIII ini menjadi salah satu ajang silaturahmi dan semata-mata tidak hanya untuk mengejar juara. Diluar itu, Anisa Difa Septika salah seorang kafilah dari perguruan tinggi Diniyah Putri Padang Panjang juga ikut berkomentar. Meskipun hanya ikut dalam tahap penyisihan ia tetap bangga bisa ikut MTQ yang berstandar nasional ini. Menurutnya selain memperkuat silaturahmi dengan mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di Indonesia, debat kandungan Al-Qur’an dalam bahasa arab ini juga membahas tema tentang fenomena yang heboh di Indonesia. “Mudah-mudahan tak ada lagi tawuran antar mahasiswa dan bisa membangun bangsa” harapnya, Kamis (28/6).

Foto: Ganto Penampilan babak final Debat Bahasa Arab para kafilah mencapai puncak Tepat pukul 10.30 WIB acara debat selesai dan ditutupi dengan foto bersama oleh para peserta, enam orang dewan hakim, panitia dan LO. Sedangkan untuk pengumuman pemenang lomba debat kandungan AlQuran dalam bahasa arab ini, akan diumumkan pada saat penutupan acara MTQ MN yang ke XIII di GOR Agus Salim yang akan digelar pada hari Jumat 28 juni. Liza

Persma UNP www.ganto.web.id

Makassar Usung Dua Wakil di Final Syarhil Quran

T

anah air ini untuk orang-orang yang benar, bukan orang-orang yang pintar,” ujar perempuan berjilbab biru itu, Kamis (27/6). Namanya Wulan Rara Puspa Dini selaku Syarahan di regunya. Ia didampingi dua rekan lainnya, Hayatul Mubasyaroh sebagai tillawah dan Naely Fauziah sebagai sari tillawah. Ketiga kafilah ini merupakan satu dari tiga regu yang berhasil maju ke babak final di cabang Syarhil Al-quran. Membawakan tema Solusi Islam Tentang Kerusakan Lingkungan, kafilah asal Universitas Gunung Jati Cirebon itu tampil cukup baik. Terlihat sesekali penonton mengucapkan takbir dan memberikan tepuk tangan. Meskipun awalnya sempat merasa gerogi, Wulan mengaku cukup puas dengan penampilannya tersebut. Menurutnya selain harus tampil baik di hadapan sembilan dewan hakim, berhadapan dengan peserta-peserta terbaik cabang Syarhil Al-quran menjadi faktornya. “Awalnya sangat deg-degan, tapi setelah tampil akhirnya nyaman dan enjoy,” ujar Wulan. Selain Universitas Gunung Jati Cirebon, Universitas Hasanudin dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) juga tampil di babak final. Dua regu teakhir merupakan perwakilan dari Makassar. Fauzi Ahmad salah satu kafilah asal Universitas Hasanudin mengaku sangat senang dengan keberhasilan regunya

Foto: Ganto Foto bersama setelah perwakilan USU maju ke babak Final Syarhil Quran masuk babak final. Selain berhasil mengharumkan nama universitasnya, ia juga bangga atas keberhasilan kafilah Makassar yang menempatkan dua wakilnya. “Senang sekali ada dua wakil daerah saya di babak final,” ujarnya. Meskipun terkesan kurang persiapan, namun Fauzi dan dua rekannya

Nini Salwa selaku sari tillawah dan Ika Restiana sebagai tillawah berhasil tampil maksimal. Berdasarkan pengakuan ketiganya, mereka tidak pernah melakukan latihan bersama selama di Makassar. Hal itu dikarenakan Nini Salwa tengah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah Sumatera Barat.

Ketika sudah sampai di Padang baru ketiganya ada waktu untuk berlatih bersama. “Kami latihan hanya satu hari saja, dan itu dilakukan ketika sudah bertemu di Padang,” lanjut Fauzi. Rasa senang juga dirasakan finalis asal Makassar lainnya. Muhammad Sainal, kafilah dari UMI Makassar mengaku sangat bersyukur bisa mewakili UMI dan daerah Makassar. Menurutnya itu merupakan buah dari latihan rutin yang ia lakukan dan timnya selama di kampus. “Kami telah melakukan persiapan sejak dua bulan sebelum perlombaan,” ungkapnya. Untuk bisa menjadi kafilah, Sainal mengaku harus melalui perjalanan panjang terlebih dahulu. Mula-mula ia dan beberapa kafilah asal UMI lainnya harus mengikuti seleksi tingkat universitas. Setelah itu mengikuti karantina yang dilakukan pihak kampus. Selama kurang lebih dua bulan ia dan kafilah lainnya ditempatkan di rumah susun mahasiswa. Selama itu ia dilatih oleh mentor yang telah disiapkan pihak kampus. “Mencari referensi-referensi dan mengikuti bimbingan merupakan rutinitas kami selama karantina,” ujar kafilah yang bertugas sebagai syaharan itu. Dengan keberhasilan regu asal Makassar mencapai babak puncak, Sainal berharap agar kedepannya semakin banyak kafilah asal Timur Indonesia yang berhasil di MTQ. Hasduni


6

Edisi No. 5 / 28 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

oase

RUMAH GADANG DAN AL-QUR’AN DALAM FILSAFAT ABS,SBK (ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH) Oleh: Drs. Izharman, M.Ag Pada rubrik Salingka Minang, Tabloid Kampus Genta Andalas di hari pertama Edisi Khusus Liputan MTQ MN XIII No.1/24 Jni 2013, di muat tulisan ananda Riki Eka Putra: “Seni Arsitek Ranah Minangkabau” “Rumah Adat Kampai Nan Panjang, Rumah Adat Indak Bapaku”. Istilah “Rumah Adat di Miknangkabau dikenal dalam pemakaian bahasa sehari-hari dalam kehidupan masyarakat Minangkabau disebut dengan istilah “Rumah Gadang”. “Gadang” artinya “besar” jadi Rumah Gadang ialah “Rumah Besar”. Secara fisik tentu rumah adat Minangkabau itu ukurannya sangat besar, sehingga disebut dengan Rumah Gadang (Rumah Besar). karena di Rumah Gadanglah semua anggota keluaraga yang seibu bertempat tinggal menjalani kehidupan mereka. Rumah Gadang berfungsi sebagai tempat tinggal utnuk membangun keluarga menurut sistem matriahcat (bersuku menurut garis keturunan jalur ibu), Ibu di Minangkabau di panggil dengan istilah Bundo kanduang (Bunda Kandung), karena ibulah yang mengandung dan mengasuh kita. Jika ibunya bersuku bodi; maka semua anak dan keturunannya melalui garis anak cucunya yang perempuan terus ke bawah akan bersuku bodi, bila ibu bersuku caniago; maka semua keturunannya akan bersuku caniago pula. Orang Minangkabau dengan sesama anggota keluara yang bersuku caniago tidak boleh menik, karena manurut hukum adat Minangkabau mereka hanya dibolehkan menikah dengan anggota keluarga yang besuku lain; seperti dengan keluarga suku bodi, dan begitulah seterusnya, karena orang Minangakabau tidak boleh menikahi orang yang berada di dalam lingkaran keluarga ibunya; yang disebut dengan “sesuku”, sebab secara naluriah dan sunnatullah setiap anak makhluk hidup secara alamiyah lebih dekat kepada ibunya sesuai dengan filasfat hidup “Alam Takambang Jadi Guru” (Alam terkembang Jadikan Guru), maka orang Minangakabu hanya boleh menikahi orang yang berjauhan dengan keluarga ibunya; yang tidak sesuku dengan suku ibunya.

Pelakasnaan pernikahan dilaksanakan berdasarkan hukum Syara’ (hukum Islam). Inilah salah satu contoh kongkrit dari penerapan Filsafat hidup Masyarakat Minangakabu ABS, SBK (“Adat Basandi Syarak, Sarak Basandi Kibabullah (AlQur’an)” (Adat bersendi kepada Syarak, Syarak bersendi kepada Kitabullah (AlQur’an). Sistem kekerabatan Minangakabau yang matriahcat ini, telah ada semenjak orang Minangkabau bertempat tinggal menjalani kehidupan dan membangun keluarga di daerah alam Minangkabau ini, jauh sebelul Islam masuk ke Minangakabau. Diterimanya agama Islam sebagai agama pengganti agama nenek moyang orang Minangakabau yang animisme, disebkan karena kelenturan syari’at Islam yang dapat beradaptasi dengan adat di mana Islam itu masuk dan berkembang disetiap penduduk di muka bumi ini, tidak terkecuali di masyarakat Minangkabau, sepanjang adat itu menyangkut hal-hal yang bersifat furu’uddin, tidak yang bersifat ushuluddin, sesusi dengan dalil usul-fiqh “al-‘Adah al-Muhakkamah” (Adat yeng berlaku di suatu masyarakat, sepanjang tidak bertentangan dengan pokok-pokok syari’ah (usul) yaitu alQur’an dan Sunnah dapat dijadikan sebagai suatu hukum yang diterima dalam hukum Islam). Eksistensi al-Qur’an dalam kehidupan masyarakat Minangakabau menempati posisi sentral, karena adat Minangakabau berdasarkan kepada syarak yang berdasar kepada kitabullah alQur’an, sehinga seluruh orang Minangkabau adalah orang Islam, manakala ada orang Minangkabau yang kemudian keluar dari Islam, maka otomatis eksistensinya dalam keluarga Minangakabau telah tercabut, artinya dia telah melakukan pelenggaran berat dalam adat Mninangkabau yang ABS,SBK, sehingga berlaku kepadanya hukum adat dan hukum syarak. Secara hukum adat Minangkabau dia dibuang sepanjang adat dalam nagari asalnya dan dalam adat alam Minangkabau secara keseluruhan, secara syarak dia dihukum kafir (telah keluar dari

Islam), sehingga hak-haknya baik menurut hukum adat maupun menurut hukum syarak secara otomatis telah tercabut pula. Maka orang itu tidak berhak lagi menyebut dirinya sebagai orang Minangkabau, karena orang Minangkabau itu beragama Islam. Eksistensi alqur’an dalam keluarga di rumah gadang di Minangakabau adalah sebagai pondasi kehidupannya, maka di setiap rumah gadang, anggota keluarganya membaca alQur’an pada setiap malam, selepas shalat magrib atau shalat ‘isya, atau menjelang tidur, di setiap kamar tidur orang Minangkabau selalu ada al-Qur’an. Orang Minangkabau akan malu jika tidak pandai membaca al-Qur’an. Agar anak cucu orang Minangkabau pandai membaca al-Qur’an, di setiap kaum (suku) diwajibkan membangun Surau (Mushalla) yang disebut dengan surau suku, sebabgai tempat beribadah shalat jama’ah, tempat mengaji dan belajar mengaji al-Qur’an dan kegiatan kegamaan lainnya bagi anggota keluarga suku, di setiap nagari (desa) di wajibkan membangun Munsajik (Masjid), sebagai salah satu syarat berdirinya nagari. Karena syarat nagari itu menurut system pemerintahan di Minagkabau itu, sebagaimana dalam fatwa adat: Ba Balai, (Balai-Balai adalah kantor Wali Nagari dan kantor para Penghulu adat) ba Munsajik,(Masjid tempat shalat jum’at, shalat jama’ah, mengaji dan belajar mengaji al-Qur’an dan kegiatan kegamaan lainnya). ba Galanggan tampaik rang mudo, (Lapangan olah raga) ba Tapian tampei mandi.(Tempat pemandian umum, yang dipisah lakilakidan perempuan). Setiap tahun sebelum Ramadhan, atau peringatan nuzul alQur’an, pada waktu selepas hari raya IdulFitri, atau pada waktu peringatan hari-hari besal Islam lainnya, seperti peringatan tahun baru Islam tanggal 1 Muharram, peringatan Maulid NabivMuhammad SAW., atau pada peringatan Isra’ dan Mi’raj, atau pada akhir tahun pelajaran, di setiap Surau atau Munsajik dilaksanakan

Salam-salam

Semangat untuk politani pertanian payakumbuh *Rani Elhakim Dini – Pend.Inggris UNP Mau souvenir bagus untuk dibawa pulang ke kampung halaman… ayo kunjungi stand oleh-oleh khas MTQ di Lobi PKM Unand lt.1. Aneka ragam makanan khas minang, gantungan kunci cantik, koleksi gamis ataupun kaos sablon MTQ MN XIII tersedia disini. Bangga jadi partisipan MTQ, miliki koleksinya segera! Ooya, ada juga nih bagi yang mau genjot TOEFL. Ajak temanmu minimal 15 orang, dengan modal cukup 100 rb/bln kamu akan mantap menghadapi Tes TOEFL yang sebenarnya !! (Y) Eka hitomi – cantikkkk Kirim salam buat teman – teman nagari pakan rabaa utara,,,terutama jorong batuang bajawek. Bwt dEBi pencinta uda saya, Young Hwa,,,buat Yani “papa lover”,,,buat Ade m0t-Mot,,imuTt.

Eh, buat mbAK ike n mMBak idho jg. Heheee….semoga kita awett!!!!! Afwan Syawi - peserta MTQ bidang Syaril Qur’an Assalamkualikum wr.wb Saya Afwan, peserta dari Universitas Sam Ratulangi, Sulawesi Utara. Unand memang keren dan asri, hijauan kampus yang asri, membuat kami betah dikampus hijau unand, dan orang-orangnya, khususnya mahasiswa pada ramah-ramah ^_^ Harapannya semoga Unand bisa lebih maju dan kapan-kapan bisa berkunjung ke Universitas Sam Ratulangi untuk study tour tepatnya, ditunggu yahh ^_^ Salam hangat untuk seluruh peserta MTQ Mahasiswa Nasional. Kalah menang yang penting bisa ke Padang! Tetap semangat buat kru Genta Andalas yang tengah “mengayunkan pena” Febby Mellisa, alumni Fakultas Hukum Unand.

Arsyad _Politeknik Negeri Kupang “MTQ MN XIII” Sukses dan Proviciat kepada panitia MTQ MN XIII Padang. Kami dari kafilah NTT (Politeknik Negeri Kupang) Mengucapkan Terimakasih kepada panitia, khususnya buat Uni Rani dan Uni Hafizah. Razzan_Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura Bangga , seru dan menyenangkan menjadi salah satu kafilah diantara kafilah – kafilah terbaik diseluruh Indonesia. Salam sukses MTQ MN XIII. Rani dan Hafizah_Unand “Salamaik” untuk kafilah se-Indonesia. Kedatangan teman-teman ke Sumbar untuk mengikuti MTQ MN XIII merupakan suatu kebangaan . semangat untuk KH 126, teruslah berkarya*Hafiza.

perhelatan Khatam al-Qur’an terhadap anak-cucu orang Minangkabau yang telah pandai mengaji al-Qur’an. Sekarang seiring dengan kemajuan lembaga pendidikan di Surau atau di Mnsajik, pada setiap Surau dan Mnsajik telah memilki lembaga pendidikan Islam secara formal, yaitu TPA (Taman pendidikan Al-Qur’an), TPSA (Taman Pendidikan Seni Al-Qur’an) dan MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah). Pada acara-acara formal serimonial dalam kehidupan orang Minangkabau, al-Qur’an selalu menunjukan eksistensinya, misalnya seperti: Ketika acara perhelatan sunnat Rasul bagi anak-laki-laki, maka syaratnya adalah si anak yang akan disunnat Rasul wajib pandai membaca al-Qur’an, maka di tampilkan kepandaannya membaca alQur’an sebelum dilakukan penyunatan terhadap kelainnya. Ketika upacara sacral pernikahan, maka maharnya selalu alQur’an dan perangkat alat shalat. Ketika upacara-upacara tertentu dalam pemerintahan dan kemasyarakatan pembacaan ayat al-Qur’an dengan irama tilawah yang merdu selalu dikumandangkan, guna untuk ketenangan hati, kesuksesan scara dan memperoleh keberkatan dari Allah SWT.. Ketika upacara takziyah, para ta’ziyin dan ahli mushibah di rumah gadang tempat tyakziyah dilangsungkan selalu membaca al-Qur’an untuk memperoleh ketenagnan dan kesabaran, dan diberikan taushiyah secara bergantian oleh para buya yang memimpin jama’ah takziyah. Dekianlah sekelumit catatan penulis berdasarkan pengalaman hidup yang panulis alami daam mmenjalani kehidupan sebagai anak cucu bundo kanduang di Minangkabau.

David Murdi: Mereka yang selamat dari medan perang, salam sayang untuk semuanya, Alhamdulillah hasil kerja keras kita tidak sia-sia. Semoga Allah membalas semua kebaikan kita. Amin Selamat buat GeNTA AndalaS yg telah bERhasiL meERbitKAn tabloid edisi khusus MTQ MN X III “tak ada hal yang tak mungkin jika kita bersama” . Buat calon anggota 2013, sukses buat genta antaranya. Buat kawan2 KKN nagari tanjung lolo “selamat atas terselenggaranya pekan olahraga dan kesenian” semoga KKN kita punya arti bagi masyarakat nagari tanjung lolo sijunjung Buat rekan rekan HIMALOGISTA ditunggu ide ide barunya setelah KKN “ABDIRIAN SYAPUTRA “


MIMBAR KAFILAH

Edisi No. 5 / 28 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

7

Peserta Final MTQ MN XIII Unand - UNP Convention Hall Unand Hifdzhil Quran 1 Juz

Hifdzhil Quran 2 Juz

Hifdzhil Quran 5 Juz

Auditorium Unand

Kategori : Putra Universitas Diponegoro Universitas Syah Kuala Universitas Riau

Kategori : Putra Universitas Syah Kuala Institut Teknologi Bandung Universitas Tanjung pura

Kategori : Putra Universitas Mataram Universitas Muslim Indonesia Universitas Syah Kuala

Tilawah

Qiraat Sab’ah

Kategori : Putri Universitas Muslim Indonesia Universitas Tadulako Universitas Ahmad Dahlan

Kategori : Putri Universitas Negeri Medan Universitas Trunojoyo Universitas Negeri Yogyakarta

Putra 098 004 118

Putra 048 024 020

Putri 013 119 109

Putri 019 009 017

Kategori : Putri Universitas Negeri Medan Universitas Pattimura Universitas Pendidikan Indonesia I.

Final Karya Tulis Ilmiah : 26 Juni 2013 Di LPMP Sumbar 1. Universitas Muslim Indonesia Makassar 2. Universitas Airlangga 3. Unand 4. UNY 5. Universitas Sebelas Maret 6. Universitas Negeri Malang 7. Universitas Brawijaya 8. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung 9. Institut Teknologi Bandung (ITB) 10. Universitas Padjajaran (Unpad)

II. Final Tartil Qur’an : 27 Juni 2013 Di LPMP Sumbar 1. Universitas Negeri Padang (UNP) 2. Univesitas Negeri Padang (UNP) 3. Universitas Airlangga 4. Universitas Negeri Medan 5. Universitas Gorontalo 6. Universitas Malikussaleh, Nangro Aceh Darussalam III. Finalis Debat Bahasa Arab : 27 Juni 2013 Di Ruang Senat UNP 1. Universitas Negeri Malang 2. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta 3. Universitas Indonesia 4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sosok

V. Final Fahmil Qur’an : 27 Juni 2013 Di Gor UNP 1. Universitas Syiah Kuala, Nanggroe Aceh Darussalam 2. Universitas Gajah Mada (UGM) 3. UPI Banndung 4. Universitas Sumatra Utara 5. ITB 6. Universitas Negeri Malang VI. Final Syarhil Qur’an : 27 Juni Di Ruang Teater FBS UNP 1. Universitas Muslim Indonesia, Makassar 2. Universitas Gunung Jati, Cirebon 3. Universitas Hassanuddin, Makassar

Bangun Nagari dengan Beragam Prestasi

P

embukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQ MN) ke XII tak lepas dari peran besar Deni Pratama S.Hum. Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 WIB hingga 23.30 WIB ini membuat suara Deni gegap gempita di Gelanggang Olahraga (GOR) H. Agus Salim sebagai MC pada acara tersebut. Tidak hanya dalam segi suara, laki- laki yang lahir tanggal 23 September 1988 ini memiliki segudang prestasi. Terbukti dengan terpilihnya menjadi Duta anti narkotika kota Pariaman, Wakil II cik ajo Duta Wisata Kab. Padang Pariaman, juara 1 lomba baca puisi se-Sumbar, juara 3 MSQ tingkat Universitas Andalas (Unand), juara harapan 1 festival nasyid se-Sumbar, bintang aktivis kampus Universitas Andalas, juara 3 lomba Biologi Smart Competition se-Sumatra, penerima sertifikat ASP NET dari UNESCO untuk Jakarta dalam rangka hari puisi se-dunia, penerima sertifikat penghargaan Dri Kinabalu Park Malaysia, penerima sertifikat dari Chariot for Children United Kingdom dalam program humanitarian, dan segudang prestasi lainnya. Selain prestasi, Deni juga memperoleh beberapa Achievment yaitu Delegasi Sumbar dalam kegiatan Jambore Pemuda Indonesia, Bakti Pemuda antar propinsi, Kapal Pemuda Nusantara Asean - Sail Morotai, Delegasi Indonesia dalam acara Indonesia-Malaysia-Thailand

IV. Final Debat Bahasa Inggris : 27 Juni 2013 Di Fakultas Teknik UNP 1. UI 2. Universitas Negeri Yogyakarta 3. Universitas Negeri Malang 4. Universitas Syiah Kuala, Nanggroe Aceh Darussalam

Leadership Camp University Networking di Universitas Utara Malaysia dan Studi Intelektual di universitas Malaysia sabah, peserta terbaik training Leadership Forum Indonesia muda di Jakarta, kafilah MTQ Nasional di universitas Sriwijaya Palembang, Master of Ceremoni dalam berbagai kegiatan pemerintah daerah provinsi, kegiatan kementrian dan ÑGO, Trainer Andalas Leadership Training Center, dan Menjadi juri di berbagai kegiatan budaya, seni, kepramukaan dan sastra

Tidak hanya sekedar prestasi, Deni juga aktif dalam berbagai organisasi. Semasa kuliah, Deni dipercaya menjadi Sekretaris Mentri Luar Negeri BEM KM Unand, Ketua DPF KM UNAND, pemangku adat Pramuka Unand, Angbid Abdimas humas Dewan Kerja Daerah 03 Sumatra Barat, dan Koordinator Sumatra Barat Forum Indonesia Muda. Selain itu, Deni bersama beberapa teman – teman alumni peserta MTQ MN di Universitas Sriwijaya Palembang tahun 2007 mendirikan organisasi (PIKA). Organisasi yang bertujuan menjadi wadah dalam pengembangan minat dan bakat mahasiswa dibidang pendalaman ilmu – ilmu Al-Qur’an. “Saya pribadi bangga kepada sahabat – sahabat pendiri, dan pengurus PIKA sekarang dan sebelumnya. Mereka tetap memnerikan kontribusi nyata untuk kampus tercinta secara nyata.” , ungkap Deni bangga. Berawal dari keberhasilan kafilah Universitas Andalas pada MTQ Mahasiswa Nasional di universitas Sriwijaya Palembang tahun 2007. Universitas Andalas meraih juara umum ÌI dengan selisih point 1 dengan juara umum yang meraih point 13. Universitas Andalas meraih point 12. Melihat potensi besar yang dimiliki oleh mahasiswa Unand, beberapa official dan pelatih sepakat membentuk wadah dalam pengembangan minat dan bakat mahasiswa dibidang pendalaman ilmu -

ilmu Al-Quran. Terkendala atas beberapa hal, UKM PIKA baru berdiri pasca MTQ di Lhoksumawe Aceh. Segudang prestasi dan kesuksesan yang telah diperoleh Deni tentu tak lepas dari perjuangan menghadapi kerikil – kerikil masalah. Ini terbukti, Deni sempat menjadi loper Koran selama 3 bulan, dan pelayan café demi memenuhi kebutuhan diawal tahun perkuliahan. “karna keterbatasan biaya, saya tidak menjadi seseorang pesimis. Saya terus berusaha dari yang kecil sampai besar sehingga menjadi sesuatu yang berguna untuk negri.” , tambah Deni. Dengan terus berkarya dan berprestasi, Deni menjadi staf protokol kantor gubernur Sumatra Barat dan pengisi acara pada salah satu stasiun TV Sumatra Barat semenjak masih mengenyam bangku kuliah. Selain menjadi staf protokol, Deni mendirikan Leadership Training Center. Dengan peserta trainer rata – rata 700 peserta. Segudang prestasi ini tidak membuat seorang Deni Pratama berniat mengepakkan sayap keberhasilan kedunia luar. Hal ini dibuktikan dengan citan – cita beliau yang akan mendirikan sekolah Public Speaking untuk para siswa di Sumatera Barat tahun ini. “Saya berfikir bahwa, untuk apa saya menjadi orang besar diluar sana tapi saya tidak dapat berbakti untuk negri saya sendiri.”, tukanya.


galeri

Dok: Genta (27/06) Hasil karya peserta Khattil Quran dijadikan pameran seni, banyak yang berkunjung banyak juga yang mendokumentasikan Dok: Genta

Edisi No. 5 / 28 Juni 2013 MTQ Mahasiswa Nasional XIII

8

Dok: Genta Para finalis sedang berkonsentrasi menyelesaikan proses pembuatan kaligrafi Dok: Randy

Meraup rejeki : pedagang pakaian ini membuka lapak di lobi Auditorium Dewan Hakim setelah trio Qiraat Sab’ah di Mimbar, tampak ketua Dewan selama perlombaan berlangsung Hakim Said Agil (tengah) bergembira

Dok: Genta Dok: Genta Sibuk : Pedagang mengukir souvenir untuk pembeli

Dokumentasi : Lumayan ada pameran gratis!!


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.