EDITORIAL Tabloid Genta Andalas diterbitkan oleh: Unit Kegiatan P ers Mahasiswa Pers Genta Andalas dengan SK No.373/XIII/Unand-2001 Pelindung: Prof. Dr. Tafdil Husni, SE., MBA Penasehat: Prof. Dr. Ir. Hermansah, MS., M.Sc Pembina: Dr. Rembrandt, S.H., M.Pd Dewan Redaksi: Laila Mukhtari Wizra, Randy Febrian, Clara Octaria Rija, Gita Puspita, Lailatul Zuhri Indriani, Lita Mailani, Putri Ramadani, Rafika Surya Bono, Suci Ramadhanty, Yori Andriani, Annisa Rhadiani, Devita Sari, Fanny Wulandari, Nite, Rina Sephtiari, Syinta Tesya Apriliani, Wina Sartika Pemimpin Umum: Syukri R. Yoga Sekretaris Umum: Nadyra Febriany Bendahara Umum: Rizka Desri Yusfita Pemimpin R edaksi: Redaksi: Mis Fransiska Dewi Pemimpin P erusahaan Perusahaan erusahaan: Ratna Sani Tambunan Pemimpin P Prr oduksi: Novia Ratna Dewita Pemimpin Litbang: Rival Lidra Redaktur P elaksana: Pelaksana: Suci Addina Islamy Koordinator Liputan: M. Ilham RF & Ulfa Sevia Azni Redaktur: Endrik Ahmad Iqbal & Rafikha Novita Sari Bisnis & P eriklanan: Periklanan: Muthia Ekadiany Marketing & Sirkulasi: Metria Indeswara Layouter: Agung Ramadhan Ilustrator: Indah Hestina Yulianti & Mishtafiyatillah Videografer: Ade Rahmat Syarif & Nindika Widya Tirta PSDM: Azalia Mutiara Fitri Event Organizer: Novia Permata Sari Riset dan Survey: Ilham Ramadhan Anggota: Renal Afrizal Kru Genta Antara: Ayi, Choi, Danti, Dilla, Firda, Gefi, Ivo, Juni, Juri, Melati, Nisa, Novela, Nurul, Panji, Pitnia, Qudwatun, Rani, Rizki, Sabrina, Sukma, Tika, Uci, Uswa, Uus, Viocta Dicetak oleh: PT adang Graindo Mediatama PT.. P Padang (Isi di luar tanggungjawab percetakan)
M
enjadi universitas terbaik dan terkemuka tentu menjadi impian setiap Perguruan Tinggi (PT), tak terkecuali Universitas Andalas (Unand). Sebagai PT yang berada di Pulau Sumatera, Unand harus mampu bersaing dengan universitas top di Pulau Jawa seperti UGM, ITB, dan UI. Tak bisa dipungkiri, universitas-universitas tersebut masih menjadi universitas primadona di Indonesia. Hal ini belum bisa dilihat dari peringkat yang baru-baru ini dikeluarkan Dikti. Unand jauh terpental ke peringkat 12, sedang top five diisi oleh UGM, ITB, IPB, UI, dan ITS yang notabenenya berada di Pulau Jawa. Meski begitu, Unand masih tetap bisa bangga karena menjadi satusatunya universitas dari Pulau Sumatera yang masih bertengger pada peringkat terbaik di tingkat nasional. Berdasarkan pasal 56 UndangUndang No. 12 tahun 2012, PT dibagi menjadi klaster-klaster. Klasterisasi dimaksudkan untuk mendorong PT di Indonesia agar terus melakukan perbaikan mutu secara berkelanjutan dalam melaksanakan tridharma PT. Kriteria penilaian yang dilakukan oleh Kemenristekdikti meliputi indikator aspek kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), kualitas kelembagaan, kualitas kegiatan kemahasiswaan, serta kualitas penelitian dan publikasi ilmiah. Dari nilai keseluruhan berdasarkan data Kemenristekdikti Unand memang mengalami peningkatan dari tiga aspek, tetapi kontribusi terbesar nilai itu diperoleh dari poin penelitian yang
berada pada posisi delapan naik signifikan dari posisi 12 pada tahun 2016. Sedangkan untuk indikator yang lain masih standar. Nilai yang sangat mencolok yaitu dari kualitas kegiatan kemahasiswaan, Unand masih tertinggal jauh dari PT yang berada klaster pertama. Berkaca dari tahun sebelumnya, dari indikator kualitas kegiatan kemahasiswaan, Unand mendapat skor nilai 0,2 sedangkan universitas lain saja bisa mencapai skor nilai 4,0. Apakah itu berarti kegiatan kemahasiswaan di Unand melempem? Kalau melihat ramainya kehidupan kampus Unand oleh kegiatan unit-unit kemahasiswaan dari sore hingga malam hari, ternyata itu bukan indikasi kualitas kegiatan kemahasiswaan. Jika diukur dari prestasi kegiatan yang diadakan oleh Kemenristekdikti seperti PKM, PIMNAS, dan lain-lain, memang Unand berada di antara deretan terendah dari PT yang ada di klaster pertama. Kendati demikian, berada diperingkat 12 artinya menyisakan banyak PR bagi Unand. Mulai dari pembenahan akreditasi program studi, jumlah program studi terakreditasi internasional, jumlah mahasiswa asing, prestasi mahasiswa pada lomba nasional dan internasional, pengabdian masyarakat, dan penilian dosen. Dalam konteks ini, sudah saatnya Unand sejajar dengan mereka di pulau Jawa, agar ‘terbaik di Pulau Sumatera’ tak selalu dijadikan tameng dalam mengangkat nama Unand di kancah nasional.
P
uji syukur atas kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karuniaNya, kami segenap calon anggota Genta Andalas dapat menghadirkan tabloid Genta Antara Edisi Khusus 2017 untuk memenuhi kebutuhan khalayak pembaca. Shalawat beriring salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan dan rahmat bagi alam semesta. Rasa syukur dan terima kasih kami ucapkan kepada segenap pengurus, dewan redaksi, dan alumni atas kerjasama dan bimbingan yang mengiringi langkah segenap kru, sehingga kami dapat mempersembahkan Tabloid Genta Antara kepada pembaca. Disela-sela jadwal kuliah yang begitu padat, segenap kru tetap mencurahkan pikiran, perhatian, waktu, dan seluruh tenaga agar tabloid pertama calon anggota Genta Andalas 2017 ini dapat diterbitkan. Edisi kali ini kami menghadirkan laporan utama mengenai Unand kembali duduki klaster pertama perguruan tinggi
Jendela .......................... 3 Laporan Utama ............. 4 Sorotan Kampus ........... 6 Feature .......................... 7 Laporan Khusus ............ 8 Survei ............................ 9 Liputan ......................... 10 Galeri ........................... 12 Rehat ............................ 13 Aspirasi ........................ 14 Sosok ........................... 15 Gentainment ............... 16
Salam Redaksi Assalamu’alaik um W arahmatullahi Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarak atuh abarakatuh
Dapur ............................ 2
Indonesia, pada laporan khusus kami juga menghadirkan informasi mengenai ketidakjelasan limbah laboratorium dasar di Unand, tak ketinggalan pada sorotan kampus kami juga membahas tentang perpustakaan Unand apresiasi pengunjung teraktif. Selain itu jawaban atas keluhan mahasiswa juga kami hadirkan di rubrik SMS-mu dan surat pembaca. Juga ada beberapa Liputan, Feature, Rehat, Aspirasi dari dosen dan mahasiswa, Aneka Ragam, Galeri, Aktivis, Khasanah Budaya, Wawasan, Sastra dan Seni yang menghadirkan cerpen, puisi, dan kritik sastra untuk mengukur potensi dalam menulis, serta Sosok yang dapat menginspirasi pembaca. Semoga tabloid edisi kali ini dapat memenuhi rasa keingintahuan dan kebutuhan informasi pembaca di sekitar kehidupan kampus. Kritik dan saran solutif sangat kami harapkan agar tabloid Genta Antara dapat semakin baik dan menarik ke depannya. Akhir kata selamat membaca. Hidup mahasiswa! Wassalam
Aneka Ragam .............. 17 Aktivis .......................... 18 Khasanah Budaya ........ 19 Sastra dan Seni ............ 20 Wawasan ..................... 22 Resensi.......................... 23 Arena Iklan .................. 24
Sosok Edisi Khusus Genta Antara 2017
KEMENRISTEKDIK TI: Tetap di klaster pertama, Unand turun ke peringkat 12. KEMENRISTEKDIKTI:
Keluhan Kondisi Jalan Assalamualaikum wr.wb. Saya mahasiswa Ilmu Hukum. Jalan masuk setelah gerbang Unand sudah saatnya untuk regenerasi karena jalan yang tidak rata mengurangi kenyamanan dalam berkendara. Apalagi sudah banyak bagian jalan yang berlubang.Takutnya nanti akan ada korban jiwa, dikarenakan jalan yang tidak rata. Bagaimana tindak lanjut dari pihak Unand ke depan ? Terima kasih. (08521489xxxx) Jawaban : Jalan setelah gerbang Unand menuju kampus memang sudah banyak berlubang dan tidak rata karena sengaja dipilih bahan paving block yang ramah lingkungan. Tanah yang kita pijak makin lama makin turun sehingga menyebabkan jalan tidak rata. Dalam waktu dekat belum bisa diperbaiki karna itu membutuhkan dana. Wassalam. P r of .Dr .Ir .Asdi Agustar ,M.Sc of.Dr .Dr.Ir .Ir.Asdi Agustar,M.Sc (W akil R ektor II Universitas Andalas) (Wakil Rektor
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Banjir Di Gedung Kuliah
Jadwal Pelayanan Pengembalian Buku yang Tidak Sesuai Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya mahasiswa jurusan Ilmu Tanah ingin bertanya mengenai jadwal pelayanan pengembalian buku. Di jadwal seharusnya pelayanan sudah dibuka sejak pukul 08.00 WIB, namun pada hari Rabu (16/8/2017) saya datang ke perpustakaan dan masih tutup. Saya menunggu, ternyata pelayanan tersebut baru dibuka sekitar pukul 09.00 WIB. Jadi bagaimanakah jadwal yang sesungguhnya? Apakah jadwalnya diganti atau ini merupakan kelalaian dari pegawai? Terima kasih atas jawabannya. Jawaban : Sebenarnya jadwal pelayanan pengembalian buku di perpustakaan tetap seperti biasa. Hanya saja setiap hari Rabu semua pegawai mengikuti olahraga di Lapangan Pramuka, sejak pukul 08.00 – 09.00 WIB. Kegiatan ini merupakan salah satu agenda rutin yang ditetapkan oleh rektor karena dalam agenda ini setiap pegawai akan dicek kehadirannya melalui absen. Drs. Y asir ,S.Sos Yasir asir,S.Sos (Kepala P erpustak aan Universitas Andalas) Perpustak erpustakaan
Assalamualaikum wr.wb. Saya mau bertanya, mengapa terjadi banjir di gedung perkuliahan saat hujan lebat? (08137822xxxx) Jawaban : Banjir di gedung perkuliahan disebabkan selokan yang tersumbat. Penyebabnya juga dari ketidakpedulian mahasiswa terhadap lingkungan. Namun, di setiap gedung ada penanggung jawabnya. Masalah ini nanti akan ada pembahasan lebih lanjut dari pihak bawah ke pihak atas . Wassalam. P r of .Dr .Ir .Asdi Agustar ,M.Sc of.Dr .Dr.Ir .Ir.Asdi Agustar,M.Sc (W akil R ektor II Universitas Andalas) (Wakil Rektor
Redaksi Genta Andalas menerima tulisan berupa: esai, opini, feature, cerpen, puisi, khasanah budaya, dan bentuk tulisan kritis lainnya. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi. Tulisan disertai foto dan biodata penulis. Tulisan dapat dikirim melalui redaksi@gentaandalas.com
Ota Da Tagen Tagen
: Mak , wak danga-danga Unand masuak klaster 1 kini Mak.
Mak itam
: Hah? Apo kecek Tagen ko? Plaster? Nan untuak luko tu yo?
Tagen
: Indak Mak, klaster...klaster!
Mak Itam
: Tadi plaster, kini kater lo kecek Tagen lai. Ma nan sabana nyo ko?
Tagen
: Antah, iyo mungkin pisau kater mah mak.
Mak Itam
: Manga di Unand bana, bini ambo punyo lo tu mah.
K
Unand Kembali Duduki Klaster Pertama Perguruan Tinggi Indonesia
ementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) kembali mengumumkan pengelompokan (klasterisasi) Perguruan Tinggi (PT) seIndonesia tahun 2017. Pengelompokan ini dilakukan untuk memetakan PT yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti dalam rangka meningkatkan mutu secara berkelanjutan dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi. Pengumuman klasterisasi tersebut merupakan agenda tahunan dari Kemenristekdikti yang telah dimulai sejak tahun 2015 sebagai upaya menjaga kualitas PT, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai mutu PT yang ada di Indonesia. Hasil pemeringkatan ini juga merupakan landasan bagi pembentukan kebijakan, peningkatan kualitas serta kepentingan pembinaan PT.
Peringk at Unand T urun dari T eringkat Turun Tahun ahun Sebelumnya Sejak awal mula klasterisasi, Universitas Andalas (Unand) berada pada posisi klaster pertama yang merupakan klaster terbaik menurut Kemenristekdikti. Hal ini patut dibanggakan karena Unand merupakan satu-satunya Universitas di Sumatera yang masuk ke dalam klaster pertama tersebut. Jika dilihat pada tahun 2016, Unand mengalami peningkatan dan memperoleh peringkat ke-11 dari 12 PT yang berada pada klaster pertama. Capaian ini memberi indikasi bahwa jumlah dan kualitas penelitian dosen Unand semakin baik dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Produktivitas dosen Unand yang diukur dengan publikasi yang terindeks scopus juga telah mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat. Indeks scopus merupakan penilaian mengenai jurnal penelitian yang berada di dunia internasional. Indeks scopus Unand telah dapat ditingkatkan dari 240 pada tahun 2011 menjadi 569 pada tahun 2015 dengan 485 authors. Dengan demikian selama kurang lebih empat tahun, indeks scopus dosen Unand telah dapat ditingkatkan. Alhasil, Unand telah menempati urutan nomor sebelas dari PT seluruh Indonesia dan urutan kedua tertinggi di luar Jawa setelah Universitas Hasanuddin. Hal yang sama juga terjadi pada tahun 2017, Unand kembali masuk dalam jajaran klaster pertama PT non politeknik pada peringkat 12 dari 14 PT di Indonesia dengan total skor 2,74 setelah satu peringkat dari Universitas Sebelas Maret. Menanggapi hal tersebut, rektor Unand Tafdil Husni mengaku senang atas kembalinya Unand menduduki klaster pertama tingkat PT tersebut. “Alhamdulillah Unand masih masuk dalam kelompok pertama PT di Indonesia,” ujarnya saat dikonfirmasi via whatsapp, Sabtu (18/8/ 2017).Namun dari segi peringkat, Unand terpeleset jatuh satu peringkat dari tahun sebelumnya. Hal tersebut banyak menimbulkan pertanyaan dari segenap civitas akademika Unand. Unand T idak Mempermasalahk Tidak Mempermasalahkan an eringk at Peringk eringkat Turunnya P Naik atau turunnya peringkat dalam klasterisasi PT harusnya berpengaruh untuk PT tersebut. Namun berbeda dengan Unand, tahun ini Unand tidak terlalu mempermasalahkan lebih jauh mengenai peringkat. Hal ini dibuktikan dengan perkataan Tafdil saat ditemui dalam ruangannya, Senin (4/9/2017). Ia mengatakan bahwa hasil klasterisasi tersebut harus dilihat dari berbagai sisi. “Tahun lalu peringkat Unand nomor sebelas dari 12 , namun pada tahun ini Unand peringkat 12
“Tahun lalu peringkat Unand nomor sebelas dari 12 , namun pada tahun ini Unand peringkat 12 dari 14 PT, tentu hal ini tidak bisa juga dikatakan turun, yang terpenting Unand masih berada di klaster pertama,” -Tafdil HusniRektor Universitas Andalas
dari 14 PT, tentu hal ini tidak bisa juga dikatakan turun, yang terpenting Unand masih berada di klaster pertama,” ujarnya. Berbeda halnya dengan Tafdil Husni, Wakil Rektor (WR) I Dachriyanus justru mengatakan bahwa penurunan peringkat Unand dari sebelas menjadi dua belas masih wajar. “Banyak universitas yang mengalami penurunan, tidak hanya Unand saja. Turun satu peringkat adalah hal yang wajar,” katanya. Selain itu, WR III Unand Hermansah mengatakan bahwa PT lain juga bergerak lebih cepat dalam memperbaiki diri. Menurutnya, Unand tidak mengalami perubahan yang signifikan dari tahun sebelumnya dan cenderung stabil. “Peringkat Unand tidak dapat dikatakan turun, seperti halnya Universitas Padjajaran. Hal ini dikarenakan adanya penambahan indikator,” ujarnya saat ditemui diruangan, Selasa (5/9/2017). Pendapat serupa juga disampaikan dosen Fakultas Pertanian Benni Satria. Ia berpendapat bahwa peringkat Unand sebenarnya tidak turun. “Unand sudah melakukan perbaikan, tetapi masih kalah cepat dibandingkan dengan PT lain. Faktanya kita masih menjadi PT terbaik yang ada di Sumatera,” ungkapnya. Senada dengan itu, Wakil Dekan (WD) 1 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Ferdinal memaparkan bahwa wajar Unand mengalami peringkat naik turun dalam klasterisasi. Menurutnya, perbedaan kriterialah yang menjadi dasar dalam memperoleh peringkat. “Unand sebenarnya sudah bagus, namun masih kalah cepat dari PT lain dalam memenuhi kriteria,” ujarnya. Penyebab T urunnya P eringk at Unand Turunnya Peringk eringkat Dalam menetapkan peringkat klasterisasi, Kemenristekdikti menetapkan beberapa indikator penilaian. Diantara penilaian tersebut adalah sumber daya manusia, kualitas kelembagaan, kegiatan kemahasiswaan, dan kualitas penelitian. Jika dilihat dari indikator sumber daya manusia (SDM), Unand berada pada peringkat sembilan. Kriteria ini diambil sebanyak 30% dalam pemeringkatan
Dok. Genta
perguruan tinggi yang mencakup masalah indikator dosen berpendidikan Strata 3 (S3), persentase dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar, serta rasio mahasiswa terhadap dosen. Dari segi penilaian dosen, Tafdil mengatakan bahwa Unand tidak ketinggalan dari PT lainnya. Menurutnya, dosen-dosen di Unand juga mempunyai kualitas yang tinggi dan sudah banyak mendapat gelar S-3, namun sayangnya PT lain memiliki lebih banyak dosen pada kriteria tersebut. Selain itu, Dachriyanus mengatakan banyak faktor lain yang mempengaruhi, diantaranya jumlah mahasiswa dan dosen pengajar yang tidak produktif namun masih terdata. Dachriyanus mengaku sudah mengupayakan secara maksimal dalam menerapkan sistem Drop Out (DO) dan pendataan dosen yang sudah pensiun. Selain dari indikator SDM, terdapat indikator mengenai kualitas kelembagaan. Di dalam indikator tersebut terdapat pembahasan mengenai akreditasi Institusi Badan Akreditasi Nasional (BAN) PT, akreditasi program studi BAN PT, akreditasi internasional dan jumlah mahasiswa asing. Unand temasuk salah satu PT yang terakreditasi A. Namun berbeda pada akreditasi program studi (prodi), Unand ternyata masih memiliki beberapa prodi yang terakreditasi C seperti jurusan Sistem Komputer, Gizi, dan Kesekretariatan. Hal yang berbeda juga dilihat pada penilaian akreditasi internasional.Hermansah mengungkapkan bahwa saat ini Unand sedang gencar mencapai akreditasi internasional. Salah satunya Fakultas Teknik yang sedang gencar menggapai akreditasi American Board for Engineering and Technology (ABET). Menurut Hermansah, apabila Unand telah berhasil mendapatkan akreditasi internasional maka peringkat Unand akan lebih meningkat lagi bahkan bisa mencapai sepuluh besar. “Maka dari itu mahasiswa harus lebih kreatif dan mengikuti lomba-lomba tidak hanya pada tingkat daerah atau nasional saja, tapi juga
harus go internasional,” tambahnya. Tidak hanya itu, penilaian pada jumlah mahasiswa asing juga merupakan indikator klasterisasi. Menurut Kasubag Tata Usaha Unit Pelayanan Teknis (UPT) Internasional, Novita Sukmawati, mahasiswa asing di Unand kurang dari 1% dari total jumlah mahasiswa aktif, dalam hal ini Unand menerima sekitar 20 mahasiswa asing pada setiap tahunnya. Selain itu, Novita menuturkan bahwa kehadiran mahasiswa asing di masing-masing fakultas belum merata. Menurut Novita, jumlah mahasiswa asing di Unand minim karena kurangnya promosi dari pihak kampus ke luar. “Jika berkaca pada universitas-universitas di luar negeri yang termasuk World Class University (WCU), jumlah mahasiswa asingnya mampu mencapai angka 20%,” ujarnya, Senin (11/9/2017). Novita juga menjelaskan bahwa Unand masih belum dapat mencapai WCU,namun hal ini bukan tidak mungkin Unand tidak bisa meraihnya karena Unand sudah mulai merealisasikan hal tersebut. “Perlu banyak pembenahan fasilitas, akademik, dan pemberian biaya SPP hingga tunjangan hidup untuk menarik minat mahasiswa asing,” jelasnya. Selain jumlah mahasiswa asing, prestasi mahasiswa juga termasuk salah satu indikator yang berpengaruh pada klasterisasi. Prestasi mahasiswa dilihat secara nasional dan internasional baik dalam kegiatan-kegiatan yang dikelola oleh Kemenristekdikti maupun non kemenristekdikti. Selain itu, tingkat kepedulian PT terhadap kegiatan kemahasiswaan juga tak luput menjadi bahan pertimbangan. Diakui Tafdil, banyak prestasi mahasiswa Unand semakin lama semakin membaik. Hal ini dapat dilihat dari ajangajang perlombaan yang diikuti oleh Unand seperti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). “Dari tahun ke tahun jumlah kelompok yang lulus menuju PIMNAS dari Unand kian meningkat, walaupun dari segi perolehan medali tersebut masih kurang,” ungkap Tafdil.
Senada dengan itu, Hermansah juga menuturkan, bahwa pihak Unand juga sudah melakukan upaya untuk mendorong penuh mahasiswa yang kreatif dengan cara memberikan alokasi dana untuk kegiatan mahasiswa itu sendiri. Namun, pihak Unand juga melihat mutu dari kegiatannya. “Sekarang untuk sumbangan dana kemahasiswaan sudah mendekati hampir satu milyar, namun sangat disayangkan terkadang mahasiswa itu pulang dari sana tidak membawa apa-apa,” tuturnya. Disisi lain, Mahasiswa program studi Administrasi Negara, Ayu Arista mengatakan bahwa prestasi mahasiswa tidak bisa dijadikan indikator utama terhadap turunnya peringkat Unand. “Hal ini dikarenakan fasilitas yang diberikan untuk mahasiswa jauh belum maksimal sehingga terhambat dalam mengembangkan kemampuan,”ungkapnya. Lebih lanjut, Dachriyanus juga menambahkan bahwa jumlah mahasiswa lulusan Unand dengan predikat cumlaude saat ini hanya 0,1%. Persentase ini sangat sedikit jika dibandingkan dengan PT klasterisasi pertama lainnya yang mampu meluluskan 10% - 30% cumlaude. Kualitas penelitian pun juga menjadi bahan penialian dalam klasterisasi, didalamnya terdapat kinerja penelitian, rasio jumlah publikasi terindeks dosen serta kinerja pengabdian kepada masyarakat. Tafdil mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Unandsudah cukup baik. Menurut Tafdil, dosen-dosen Unand setiap saat selalu mengadakan penelitian dan hasilnya memuaskan. “Penelitian yang dilakukan sudah bagus, ini merupakan capaian yang luar biasa dari dosen-dosen Unand,” ujarnya. Hal senada juga diungkap oleh Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya, Ferdinal yang mengatakan bahwa nuansa akademik dan antusiasme dosen untuk penelitian semkin membaik. Hal ini diharapkan kedepan Unand dapat memperbaiki diri lebih baik lagi. Mahasiswa program studi Ilmu Hubungan Internasional, Ilman Syarif Masri juga mengatakan bahwa peningkatan kualitas dosen dan pegawai sangat mempengaruhi. “Staff pengajar adalah kunci utama dalam pendidikan. Sangatlah berpengaruh dalam segala hal sehingga
“Jika seseorang mengalami penurunan prestasi maka pandangan orang lain akan berbeda, begitu pula dengan institusi,”
-Werr y Darta T aifur erry Taifur aifur-Rektor Universitas Andalas Periode 2011-2015 Dok. Genta
kontribusi perguruan tinggi bagi masyarakat dan merupakan penilaian khas dari metode klaterisasi perguruan tinggi dari kemenristekdikti. “Mengenai hal ini Unand berusaha untuk lebih baik lagi, untuk pengabdian masyarakat kami sudah menyusun dan menyiapkan berkas-berkas untuk dilengkapi, setelah itu akan langsung dijalankan,” tutur Tafdil. P enurunan P eringk at Belum Peringk eringkat Timbulk an Dampak Signifik an bagi imbulkan Signifikan Unand Berdasarkan penuturan Kepala
“Unand sebenarnya sudah bagus, namun masih kalah cepat dari PT lain dalam memenuhi kriteria,” -FerdinalWakil Dek an 1 F ak ultas Ilmu Budaya Dekan Fak akultas
sangat penting untuk semakin meningkatkan kualitasnya agar tidak berhenti di situ-situ saja,”tuturnya. Sementara itu, salah satu aspek baru yang dinilai dalam klasterisasi perguruan tinggi tahun ini adalah pengabdian kepada masyarakat. Aspek ini tidak dinilai dalam metode lembaga perangkingan lain. Poin tersebut dinilai penting untuk melihat seberapa besar
Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Syafwardi, penurunan peringkat belum terlalu berdampak terhadap Unand. “Sejauh ini belum ada dampak yang ditimbulkan dari penurunan peringkat bagi mahasiswa Unand” ungkapnya. Salah seorang mahasiswa Agribisnis, Satrio Wahyudi mengatakan bahwa turunnya peringkat Unand tidak terlalu berdampak bagi mahasiswa. “Tidak ada
dampak negatif yang mencolok dari turunnya peringkat Unand ditingkat nasional,” ungkapnya. Membantah hal tersebut, salah seorang mahasiswa Teknik Elektro, Eka Maryani Ningsih mengatakan bahwa penurunan peringkat Unand sangat berdampak terhadap mahasiswa. “Semangat belajar menjadi menurun karena turunnya peringkat Unand ditingkat nasional,” tuturnya. Menanggapi penurunan peringkat Unand, Werr y mengatakan agar penurunan tersebut tidak terlalu berdampak, Unand harus bergerak lebih cepat. “Unand harus melompat seperti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dulu UNY berada di bawah Unand, sekarang sudah masuk 10 besar. Landasan kita sudah cukup kuat, Unand harus melangkah lebih cepat,” tuturnya. Upaya Unand Naikk an P eringk at eringkat Naikkan Peringk Klasterisasi Menempati klasterisasi pertama dalam PT Indonesia, tidak menjadikan Unand berpuas diri. Berbagai upaya serta target Unand untuk menaikkan peringkat mulai direalisasikan satu persatu. Terkait masalah akreditasi program studi, Tafdil menjelaskan persentase akreditasi program studi yang terakreditasi A adalah sebanyak 30-35%. “Saat ini sedang diusahakan jumlah program studi yang mencapai akreditasi A sekitar 50%, karena saat ini yang akreditasi A hanya 3035%,” ujar Tafdil. Selain itu, dalam dalam faktor SDM, Tafdil berupaya meningkatkan kualitas dosen yang berpendidikan S-3, karena menrutnya kualitas dosen juga merupakan poin penting dalam menaikkan kualitas Unand. Disisi lain, terkait penilaian dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar, Tafdil pun juga angkat bicara mengenai hal tersebut. Pasalnya Unand sudah berusaha untuk merotasikan jabatan baik dalam petinggi pusat maupun petinggi yang berada di fakultas beserta dosen-dosennya.
“Kita harus berupaya lebih keras, sehingga kita dapat meningkatkan peringkat Unand, salah satu hal yang harus diperbaiki dari Unand adalah masalah dosen yang ada, kita harus menaikkan jumlah dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar,” tutur Tafdil. Tanggapan yang serupa juga dituturkan oleh Dosen Fakultas Pertanian Benni mengenai pulikasi penelitian dosen. Menurutnya, walaupun penelitian dosen yang ada di Unand sudah dapat dikatakan baik, publikasi untuk tingkat internasionalnya masih kurang. “Harus ada tim yang membantu dosen untuk menerjemahkan hasil penelitian kedalam bahasa inggris agar memenuhi syarat terindeks scopus,”tuturnya. Benni menyebut jika penelitian yang dilakukan oleh dosen tersebut dapat diterjemahkan dan dapat masuk kedalam indeks scopus, maka pasti peringkat Unand akan naik. “Jika penelitian tersebut memenuhi syarat indeks scopus maka tidak hanya peringkat 10 besar yang kita inginkan, peringkat 5 besar pun bisa didapat Unand,”jelasnya. Berbeda halnya dengan mahasiswa asing. Menurut Novita, hal yang perlu diupayakan adalah dengan membuka kelas internasional. “Saat ini Unand sedang mencanangkan internasionalisasi beberapa program studi di kampus. Sosialisasi mengenai hal ini akan diadakan pada bulan Oktober dengan mengundang ketua jurusan sehingga didapatkan hasil yang sama nantinnya,”tuturnya. Pada akhirnya, meskipun selalu menduduki pada klaster pertama disetiap tahunnya, Unand harus tetap mengakui bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan untuk maju dan berubah kearah yang lebih baik. Selain itu, dengan adanya klasterisasi tersebut seidaknya dapat menjadi acuan agar Unand dapat mengatasi segala hambatan dan kekurangan yang muncul dimasa yang akan datang. Choi, Juni, Juri, Pitnia, Qudwatun, Sukma, Uswa, Uus, Viocta
P
Perpustakaan Unand Apresiasi Pengunjung Teraktif
erpustakaan Pusat Unand mengeluarkan kebijakan berupa penghargaan kepada sejumlah mahasiswa yang aktif berkunjung dan meminjam buku. Sebanyak sepuluh mahasiswa teraktif yang diumumkan melalui monitor dekat loket pengembalian tersebut diberi hadiah berupa buku. Hadiah buku ini diberikan untuk hitungan pertiga bulan. Berbeda dari tahun lalu, hadiah diberikan untuk hitungan tahun, dan bagi pengunjung teraktif nomor satu diberi hadiah berupa uang sebanyak Rp4.000.000, nomor dua Rp2.500.000, sadangkan yang nomor tiga mendapat Rp1.500.000, untuk hitungan pertahun. Kepala Koordinator Bidang Layanan Sirkulasi, Periyeti mengatakan bahwa rentang waktu penentuan sepuluh mahasiswa yang diberikan penghargaan ini dihitung selama tiga bulan terakhir, dan hadiahnya memang selalu buku. “Ini yang pertiga bulan memang buku hadiahnya, namun tentu ada jumlah bukunya, misalnya
S
istem pembelajaran terpusat pada mahasiswa atau dikenal dengan Student Center Learning (SCL) yang diprogramkan sejak tahun 2008, saat ini telah diterapkan di Universitas Andalas (Unand). Sistem ini menuntut mahasiswa berkontribusi penuh dalam pembelajaran, Namun SCL masih belum merata diterapkan oleh semua fakultas. Wakil Rektor (WR) I Unand Dachriyanus menjelaskan, SCL tidak dapat diterapkan di semua jurusan. Unand saat ini hanya memberlakukan SCL di Fakultas Kedokteran (FK). “SCL hanya dapat diterapkan pada jurusan yang membutuhkan pengaplikasian, sementara jurusan dengan pelajaran dasar harus menerima materi dari dosen,” jelasnya. Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Rektor (WR) II Unand, Asdi Agustar. Selain FK, fakultas lain masih menerapkan sistem yang bersifat Teacher Center Learning (TCL) atau sistem Satuan Kredit Semester (SKS) yang mewajibkan dosen memberikan silabus perkuliahan. Selanjutnya mahasiswa yang akan mencari ulasan lebih lanjut berkaitan dengan materi disetiap mata kuliah. Di samping itu, Dekan Fakultas Pertanian Munzir Busniah justru mengatakan bahwa sistem SCL memang efektif diterapkan di fakultas kedokteran. Sedangkan fakultas lain seperti Fakultas Pertanian memakai sistem belajar campuran antara SCL dan TCL. Ia juga menyampaikan sistem SCL di fakultas pertanian belum efektif. Perbandingan yang tidak sesuai antara jumlah mahasiswa dan dosen
Dok. Unand PERP UST AK A AN: Salah satu pengunjung sedang melihat koleksi buku yang PERPUST USTAK AKA tersedia melalui aplikasi penncarian di komputer yang mendapat rangking satu ia mendapat tiga atau empat buku.” katanya. Selain itu, Yulita Rachim selaku pemenang yang mendapat peringkat nomor enam
mengatakan bahwa buku yang diserahkan kepada pemenang bisa dipilih sendiri oleh pemenang.
Pengunjung teraktif ini dipilih berdasarkan beberapa kriteria, yaitu pengunjung yang sering meminjam buku, jenis buku yang dipinjam beragam, serta pengembalian buku yang tepat waktu. Periyeti juga menambahkan bahwa tujuan dari kebijakan baru tersebut adalah untuk memotivasi mahasiswa agar dapat lebih rajin membaca buku guna untuk meningkatkan minat baca di kalangan mahasiswa. “Dengan adanya penghargaan ini diharapkan mahasiswa lebih termotivasi serta lebih rajin membaca buku,” katanya. Saat diwawancarai, Rabu (23/8/2017). Salah satu mahasiswa yang mendapat penghargaan, Emir Afriazmi mengaku senang dengan adanya kebijakan baru ini. Ia juga tidak menyangka kalau dirinya termasuk salah satu mahasiswa yang teraktif di perpustakaan. “Saya tidak menyangka nama saya ada di monitor, saya juga berharap agar mahasiswa lain termotivasi untuk meningkatkan minat baca,” ujar mahasiswa Fakultas Peternakan tersebut. Ivo, Melati, Uci
Penerapan SCL Unand Tidak Merata merupakan salah satu faktor yang menyebabkan SCL belum bisa diterapkan. “Mahasiswa yang banyak dan dosen pengampu yang hanya satu orang menyebabkan kelas tidak kondusif,” kata Munzir. Sistem SCL bisa efektif, kata Munzir, apabila proses belajar berlangsung dengan jumlah mahasiswa yang relatif sedikit di ruangan yang kecil. Akan tetapi hal tersebut diakui Munzir belum bisa terwujud karena Unand masih terkendala dengan sumber daya. “SCL memang efektif jika kelasnya kecil. Oleh karena itu, sumber daya manusia dan fasilitas harus diperbaiki,” ujarnya. Lebih lanjut, Senada dengan itu Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Alfan Miko mengatakan FISIP juga sudah menerapkan sistem SCL. Hanya saja belum seutuhnya dapat diterapkan serta masih belum efektif karena jumlah mahasiswa dan dosen pengampu yang tidak sebanding serta sarana dan prasarana yang masih kurang. “FISIP sudah mendorong penerapan sistem SCL, walaupun belum seutuhnya. Jika diterapkan dengan jumlah besar tetap tidak akan efektif karena waktu terbatas, kemudian SCL kadang juga perlu alat peraga,” ujarnya. Sementara itu, keunggulan sistem SCL dipaparkan oleh dosen Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Anita Afriani Sinulingga. Menurutnya perkuliahan menggunakan sistem ini merupakan ide yang bagus. “Selain memahami, mahasiswa juga bisa menjelaskan materi perkuliahan
menggunakan sistem SCL,” ujarnya saat ditemui di ruang Jurusan HI Unand, Selasa (5/9/2017). Pemahaman mahasiswa terhadap materi semakin meningkat dengan sistem SCL. Salah seorang dosen Peternakan, Indri Juliyarsi menyatakan bahwa mahasiswa tampak lebih siap ketika dosen menjelaskan karena sudah mempelajarinya terlebih dahulu. Ada juga mahasiswa yang kurang aktif namun pada saat ujian dapat menjawab dengan baik, artinya mahasiswa tersebut lebih dominan menghafal. “Bagi mahasiswa yang aktif nilai mereka tercapai, tetapi kadang-kadang belum tentu mahasiswa yang aktif pada saat ujian mendapat nilai yang bagus, nah dari situ kita bisa mempertimbangkan nilai mahasiswa tersebut,” tuturnya. Sementara itu, dosen Sastra Indonesia M. Yunis mengaku bahwa sistem ini diterapkan pada setiap mata kuliah yang diajarkannya, meskipun tidak semua dosen fakultas lain menerapkannya. “Jika semua materi diberikan oleh dosen, maka hanya sedikit ilmu yang dapat dicerna oleh mahasiswa. Sementara saat materi dicari sendiri oleh mahasiswa, hal itu membuat mereka lebih paham,” tuturnya. Lebih lanjut ia juga mengatakan kelemahan dari sistem SCL ini. Salah satu kelemahan yang kerap kali terjadi adalah kasus plagiat yang dilakukan oleh mahasiswa. Mereka cenderung melakukan copy paste dari internet untuk menyelesaikan tugas. Referensi yang didapat pun juga jarang dicantumkan sehingga dosen harus menyiapkan aturan dan trik tersendiri.
“Biasanya saya melarang mahasiswa mengambil referensi dari internet. Saya mewajibkan mereka memiliki minimal tiga buku paduan,” sambungnya. Mahasiswa Fakultas Peternakan, Faizil Putra mengatakan sistem SCL menuntut mahasiswa lebih aktif dalam mencari materi perkuliahan. “Meskipun tanpa dosen, perkuliahan pun tetap bisa dilanjutkan,” katanya. Namun demikian, ia juga menyadari sistem ini perlu disertai dengan metode penjelasan dari dosen agar dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar mahasiswa. Berbeda dengan Faizil, mahasiswa Jurusan Sastra Daerah Renaldi Riyanto menuturkan kehadiran dosen ternyata ikut memberikan pengaruh bagi mahasiswa Dok. Unand dalam penerapan sistem SCL. Hal ini karena materi yang diberikan tiap pertemuan saling berkaitan. “ Tidak hadirnya dosen menyebabkan materi tertunda dan menurunkan minat mahasiswa untuk belajar,” tuturnya. Sejauh ini penerapan sistem SCL pun sebenarnya masih memiliki beberapa kendala, diantaranya jumlah mahasiswa yang sangat banyak berbanding terbalik dengan tenaga pengajar di Unand. Kemudian kendala lain seperti tenaga pengajar belum sepenuhnya mumpuni, sarana dan prasarana kurang mendukung, serta mahasiswa yang kesulitan karena diharuskan memahami materi secara Dilla, Nisa, P anji, Sabrina mandiri. Dilla, Panji,
Tempat Usang Yang Penuh Ilmu
D
Oleh: Juriani Rezeki Panjaitan*
i tengah hiruk-pikuknya sebuah menjadi seorang penjual buku bekas. pusat perbelanjaan tradisional yang Terlebih sekarang toko buku mulai banyak biasa disebut Pasar Raya oleh berjejeran dan ebook lebih mudah diakses masyarakat Padang, terdapat sebuah serta hemat untuk dibaca. Toko buku baru bangunan tua yang masih berdiri kokoh terlihat lebih bersih dan terawat dari segi meski catnya sudah enggan membajui bangunan itu lagi. Seorang teman mengajak saya ke salah satu toko buku antik disana. Toko buku bekas ini sudah lama berdiri di tengah bangunan pasar tradisional dan menyediakan bermacammacam buku bekas yang harganya lebih terjangkau. Menemui tempat ini tidak terlalu sulit, cukup naik angkot hijau dari kampus Universitas Andalas (Unand) sekali dan sedikit berjalan saja dari pinggiran jalan untuk ke toko buku tersebut. Siang itu saya menapakkan kaki di tempat tersebut yang berada di lantai dua. Bau pesing, jalanan kotor, bangunanbangunan kosong serta bau ayam dan burung seketika menyapa indera penciuman saya. Saat itu matahari bersinar terik, tatapan demi tatapan orang-orang seakan penuh selidik, hal itu membuat Dok.Pribadi saya menjadi was-was dan harus berhati-hati layaknya film yang sedang berada dalam puncak ketegangan. USANG : Suasana toko buku bekas Aidil di sore hari. Tidak lama setelah melewati bangunan-bangunan kosong tersebut, akhirnya saya sampai di bangunannya, ebook lebih murah dan bisa toko buku yang bernama “Aidil Kliping�. disimpan di handphone serta tidak Toko ini sama seperti kebanyakan toko memberatkan tas bila dibawa kemanabuku bekas lainnya. Buku-bukunya mana. Pernah Tomi berfikir untuk mulai menguning termakan waktu, bertumpuk- melebarkan usahanya dengan membuka tumpuk dan ada yang bergelantungan, online shop buku bekas, namun minimnya berharap mendapat rumah baru untuk waktu untuk mengantar barang pesanan ditinggali. Menariknya, Tomi si pemilik toko akan membuat tokonya sendiri memberi kepuasaan tersendiri kepada terbengkalai, sedangkan mempekerjakan pembelinya. Ia bisa menjelaskan buku-buku orang lain penghasilannya saja masih pasapa saja yang dijualnya dengan baik karena pasan. beliau sudah lebih dulu membacanya. BukuLebih dari satu jam saya berbincang buku yang ia jual pun bermacam-macam, dengan pemilik toko mengenai buku yang mulai dari novel kisah remaja hingga saya cari, pencarian saya juga diselingi beragam jenis buku lainnya. beberapa pengunjung lain yang datang Sudah 17 tahun toko ini didirikan menanyakan buku-buku yang dicarinya oleh orang tua Tomi dan kurang lebih enam juga. Namun belum ada tanda-tanda untuk tahun ia menggeluti usaha toko buku bekas rezeki itu datang menyapa Tomi. Tomi ini. Hal itu membuatnya sudah lebih mudah mengatakan bahwa jumlah pengunjung menjelaskan dan mengetahui mengenai tiap- yang dulu datang dibandingkan sekarang tiap buku yang ia jual. Baginya tidak mudah jauh berbeda. “Setelah adanya
penggerebekan salon-salon yang di depan toko saya, jumlah pengunjung banyak berkurang dan tempat ini semakin sunyi.� Jelasnya.
Bahkan banyak yang tidak tahu tempat ini. Buku-buku di sini memang tidak secantik buku baru di luar sana, sampulnya ada yang mulai kusam, kertasnya mulai berbintik, disetiap ujungnya kadang ada lipatan dan bahkan beberapa buku terdapat tanda tangan dan nama pemilik buku yang bukan penulisnya. Jendela penghubung dunia itu kini terancam untuk tutup. Tomi mengatakan bahwa beberapa bulan terakhir ini sebenarnya mulai terdengar sebuah isu tak sedap bahwa para pemilik toko di sini disuruh untuk pindah sementara waktu, agar tempat ini dapat dibangun dan dipercantik kembali sebagai tempat yang lebih layak. Tetapi kekhawatiran mulai muncul, para pedagang takut kalau ini hanyalah buaian. Jika nanti mereka benarbenar pindah, maka kemungkinan orangorang baru masuk akan lebih besar,
sedangkan mereka akan kehilangan tempat yang sudah belasan tahun menjadi sumber rezeki kehidupan mereka. Jika tempat penuh ilmu ini benarbenar akan berakhir, betapa disayangkannya hal tersebut. Bisa jadi kalau tetap bertahan, tetapi dengan konsekuensi tetap dengan keadaan yang sama seperti sebelumnya. Sosialisasi mengenai toko buku bekas ini hanya dari mulut ke mulut tanpa ada usaha untuk memperbaiki tempatnya. Tak heran jika tempat ini suatu saat nanti hanya akan menjadi bagian dari sejarah. Waktu sudah menunjukkan pukul 17.20 WIB, sudah tiga jam saya mengitari buku-buku yang ada disini dan diselingi pembicaraan mengenai bukubuku rekomendasi Tomi. Dengan uang sebesar Rp 120.000,00 saya sudah membawa pulang 4 buku bekas penuh ilmu, padahal jika di toko buku baru harganya tidak bisa kurang dari Rp 250.000,00 atau bahkan lebih besar, itupun jika stoknya ada. Jika bangunan ini lebih layak, tentu pengunjung yang datang pun akan semakin meningkat. Dari pinggir jalan saya datang tadi, saya harus berjalan lagi kedepan sekitar lima menit ditemani desakan mobil dan angkot yang masih tertahan karena macet. Saya memutuskan pulang dengan angkot, hari itu sungguh pengalaman yang begitu menyenangkan dapat menemukan sumber ilmu pengetahuan dengan harga relatif murah. Setelah dari toko buku itu terbersit kembali niat untuk ke tempat itu lagi dan mencari lebih banyak buku walaupun lingkungan toko sangat memprihatinkan. saya sangat menyarankan bagi pembaca yang hobi membaca dan ingin mendapatkan buku dengan harga yang murah, tempat ini adalah pilihan yang tepat untuk bisa dikunjungi. Sangat rugi rasanya bila tempat seperti ini tidak dimanfaatkan, sementara banyak hal yang kita peroleh bila pergi ke tempat ini.
*Penulis Merupakan Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Limbah Laboratorium Dasar di Unand Tidak Ada Kejelasan
L
imbah sering kali menjadi hal terakhir yang diperbincangkan setelah timbulnya masalah akibat pengelolaan yang tidak baik. Pengolahan limbah merupakan sesuatu yang penting sebagai upaya untuk menjaga lingkungan. Universitas Andalas (Unand) memiliki 11 fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) yang pada umumnya melaksanakan kegiatan praktikum dan menghasilkan limbah. Namun pengelolaan limbah praktikum di Unand sendiri belum memiliki standarisasi, terutama laboratorium dasar yang menjadi pusat kegiatan praktikum mahasiswa Saintek yang tidak jelas pengelolaannya. Banyak mahasiswa mempertanyakan terkait pengolahan limbah praktikum di laboratorium dasar (Labdas) Unand, serta proses pengolahannya. Mahasiswa khawatir nantinya limbah yang dihasilkan itu akan menimbulkan bahaya bagi lingkungan dan berpengaruh terhadap universitas. Salah seorang mahasiswa Jurusan Kimia, Dheasy Gustira mengungkapkan kekhawatirannya terkait pengolahan limbah yang selama ini tidak diketahui prosedur pengolahannya. Ia juga mengaku tidak tahu tempat pengolahan limbah di Unand.
Bahaya Limbah Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun rumah tangga yang dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan. Hal ini dikarenakan limbah terdiri dari beberapa komponen kimia berbahaya. Ketua Jurusan Teknik Lingkungan, Slamet Raharjo menjelaskan bahwa akan ada berbagai dampak yang dapat ditimbulkan akibat limbah yang dibuang sembarangan. Misalnya
Unand Belum Memliki Standarisasi Pengolahan Limbah Pengolahan limbah semestinya dilengkapi dengan standar kriteria pengolahan limbah, namun Unand baru akan merencanakan standar pengolahan limbah. Padahal dalam konteks lingkungan, limbah kimia termasuk dalam bahan berbahaya dan beracun (3B), sehingga diperlukan penanganan yang khusus. Wakil Rektor (WR) II, Asdi Agustar mengatakan manajemen dan regulasi pengolahan limbah di Unand diserahkan pada laboratorium di masingmasing fakultas termasuk untuk Labdas. “Standarisasi dari Unand belum ada,” kata Asdi. Ia juga akan mengusulkan SOP dalam mengolah limbah di setiap laboratorium, sehingga Unand dapat mengatur seluruh laboratorium terkait pengolahan limbahnya. Hal ini selaras dengan pernyataan Kepala Laboratorium Kimia Dasar, Bustanul Arifin. Ia mengatakan sejauh ini limbah yang dihasilkan dari laboratorium masih disimpan dalam tangki-tangki, karena belum memiliki standar pengolahan limbah. “Limbah hasil praktikum disimpan dalam tangki khusus. Pada jumlah volume tertentu limbah akan dibuang dan diserahkan pada pihak ketiga yang sudah memiliki izin dari Kementrian Lingkungan Hidup untuk menangani limbah tersebut,” katanya. Sampai saat ini, kata Arifin, belum ada standar tertentu untuk pengolahan limbah hasil praktikum, karena belum ada kerjasama dengan pihak ketiga. Sedangkan tempat penyimpanan limbah
Foto: V ela Vela
menegaskan harus ada pelaksanaan dan manajemen yang baik dalam pengolahan tersebut. Slamet berharap agar di setiap fakultas sebaiknya didirikan unit pengolahan limbah terutama untuk limbah kimia yang sering dihasilkan dari praktikum yang memakai zat-zat kimia berbahaya. “Saya pikir sebaiknya di tiap-tiap fakultas itu didirikan instansi pengolahan limbah, khususnya untuk limbah kimia,” tuturnya.
“Limbah yang berbahaya itu sebenarnya limbah dari hasil praktikum kimia, jika dibuang begitu saja tentu akan merusak lingkungan. Sedangkan limbah hasil praktikum fisika dan biologi tidak terlalu berdampak,” -Djong Hon TjongKepala P enelitian S1 Laboratorium Sentral Penelitian Universitas Andalas limbah cair yang banyak mengandung logam berat seperti mercuri yang selama ini tidak dinetralkan sebelum dibuang kesaluran air. Hal ini akan membahayakan tumbuhan disekitar air dan ikan-ikan yang yang hidup didalamnya. Apabila dimakan tentu bahan berbahaya dari limbah tersebut ikut termakan dan akan menimbulka resiko. Labdas terdiri dari labor dasar biologi, labor dasar fisika, dan labor dasar kimia. Bahaya yang ditimbulkan limbah praktikum dari setiap labor tersebut tergolong beragam dan berdampak dalam jangka waktu yang panjang tergantung bahan limbah tersebut. Kepala Penelitian S1 Laboratorium Dasar Unand, Djong Hon Tjong mengatakan limbah yang paling berbahaya dihasilkan dari laboraturium kimia. “Limbah yang berbahaya itu sebenarnya limbah dari hasil praktikum kimia, jika dibuang begitu saja tentu akan merusak lingkungan. Sedangkan limbah hasil praktikum fisika dan biologi tidak terlalu berdampak,” tuturnya.
di kawasan Unand ini sudah diawasi oleh analis,” lanjutnya. Menurutnya, sebelumnya di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) pernah ada penampungan khusus limbah laboratorium. Tetapi tidak dipakai lagi karena kebocoran pipa akibat gempa 30 September 2009 silam. Terkait standarisasi tersebut, Ketua Jurusan Teknik Lingkungan, Slamet Raharjo mengatakan standarisasi untuk pengolahan limbah di Unand belum begitu baik. Aturan yang diberlakukan oleh pemerintah belum sepenuhnya dijalankan oleh Unand. Slamet juga menegaskan bahwa seharusnya Unand memberlakukan sebuah aturan atau sebuah SOP ( Standar Operating Procedure) dalam mengolah limbah. Selain SOP, sebaiknya juga didirikan instalasi pengolahan limbah yang akan mengolahan limbah secara rinci, baik dalam mengolah limbah cair, padat maupun gas. Ia juga
M a n a j e m e n Pengolahan Limbah Unand telah berupaya untuk menjaga lingkungan dengan telah dibangunnya Unit pengelolaan, sampah, limbah, dan lingkungan. Namun SOP untuk pengolahan limbah baru akan dicanangkan. Kepala Penelitian S1 laboratorium dasar, Djong Hon Tjong mengatakan pengolahan limbah praktikum akan dibedakan menjadi dua, limbah praktikum tersebut akan dikelompokkan menjadi limbah cair, limbah padat, dan gas. Teknik pengolahannya pun akan dipisah, tujuannya agar dapat memudahkan dalam pengolahan pada tahap selanjutnya. Menanggapi hal tersebut, WR II, Asdi Agustar telah mengusulkan untuk membuat standar operating procedure (SOP) terkait pengelolaan limbah di Unand. Ia juga menegaskan tidak ada perusahaan yang bekerjasama dengan Unand untuk mengelola limbah, karena Unand dapat mengelola limbah itu sendiri. Selain itu, kata Asdi, seluruh limbah praktikum mahasiswa itu akan dikumpulkan menjadi satu, kemudian akan diolah dan diupayakan untuk di daur ulang agar dapat dimanfaatkan untuk hal lain. Seperti diolah kembali untuk dijadikan pupuk yang
digunakan untuk tanaman di taman-taman Unand. “Beberapa bahan limbah diolah kembali dan dijadikan pupuk untuk tumbuhan yang ada di taman-taman Unand,” ujarnya. Asdi juga menyampaikan ia akan mengadakan sebuah loka karya yang bertujuan mengenalkan bahaya dan manajemen pengolahan limbah kepada dosen, asisten laboratorium, dan mahasiswa terkait. “Saya berencana ingin mengadakan sebuah loka karya untuk mengenalkan pada mahasiswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola limbah,” ujarnya. Senada dengan itu, salah seorang mahasiswa jurusan Fisika, Olivia Puspita mengatakan sebaiknya Unand lebih mengupayakan yang terbaik dalam pengolahan limbah. Lebih lanjut ia juga berharap agar Unand memperjelas sistem pengolahan limbah sehingga mahasiswa dapat memahami bahaya dan cara untuk mengolah limbah tersebut. “Saya hanya berharap ada kejelasan dari pihak universitas dalam mengolah limbah. Sehingga mahasiswa juga tidak penasaran proses pengolahan limbah di Unand itu,” katanya. Unand memang sudah mencoba mengupayakan pengolahan limbah tersebut dengan baik. namun masih banyak yang harus diperhatikan, diawasi, serta di evaluasi. Standarisasi disetiap fakultas sebaiknya ditingkatkan. Sebab limbah akan terus dihasilkan selama mahasiswa masih mengadakan praktikum. Limbah tersebut akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan makhluk hidup disekitarnya. Untuk itu, diharapkan agar Unand memperbaiki lagi standarisasi pengolahan limbah, dibangunnya instalansi yang dapat mengolah limbah dengan baik, agar tidak ada pihak yang akan dirugikan nantinya. Ditambah lagi rencana Unand yang akan menuju kampus “Go Green” seharusnya sudah memiliki perencanaan yang baik terkait pengolahan limbahnya sendiri dan menambah citra yang baik bagi Ayi, Danti, F irda, Unand ke depannya. A Firda, Nurul, R ani, T ik a, V ela Rani, Tik ika, Vela
Polling Laporan Utama Genta Andalas edisi Genta Antara 2017
S
etiap Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia memiliki kredibilitasnya masing-masing. Berbagai PT akan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitasnya. Oleh karena itu, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) Indonesia mengelompokkan beberapa PT untuk melihat indeks keberhasilan suatu universitas. Berdasarkan latar belakang ini, Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Genta Antara melakukan survei terkait klasterisasi peringkat Unand menurut Kemenristekdikti. Survei ini dilakukan
dengan metode random sampling dengan jumlah responden sebanyak 300 orang. Hasil survei menunjukkan 91% responden mengatakan prestasi dosen dan mahasiswa mempengaruhi tingkat klasterisasi. Hal tersebut dikarenakan dosen yang berkompeten akan menghasilkan mahasiswa yang berkualitas. Selain itu, mahasiswa merupakan cerminan perilaku dosen yang mengajar mahasiswa. Kemudian, sebanyak 5,34% responden mengatakan prestasi dosen dan mahasiswa tidak mempengaruhi tingkat klasterisasi,
karena prestasi tergantung dari kemauan dosen dan mahasiswa itu sendiri. Sebanyak 54,34% responden mengaku setuju dengan peringkat Unand saat ini yang berada pada peringkat ke-12, tetapi 43% responden tidak setuju dengan peringkat Unand saat ini. Hal tersebut dikarenakan dari segi fasilitas maupun sumberdaya manusianya masih memiliki kekurangan, seperti masih adanya gedung fakultas yang belum rampung dan masih ada dosen yang merangkap untuk beberapa mata kuliah.
Sebesar 65% responden mengatakan bahwa peringkat sebuah PT mempengaruhi kualitas mereka, karena hal tersebut akan memotivasi mahasiswa dalam belajar dan menjadi yang terbaik seperti perguruan tinggi yang berada di Pulau Jawa. Disamping itu, sebanyak 31,67% responden mengatakan hal tersebut tidak mempengaruhi mereka, karena sebuah prestasi tergantung dari diri individu, bukan PT. Sumber : Litbang Genta Antara Grafis : Produksi
Maraknya Tindakan Bully yang Terjadi di Masyarakat
P
embentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Selain faktor keluarga, lingkungan juga memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian seseorang. Di lingkungan akan terjadi interaksi sosial, interaksi tersebut bisa berdampak positif maupun negatif bagi seseorang. Salah satu dampak negatif yang kerap terjadi adalah bullying. Tindakan bullying dapat dilihat di televisi, sekolah, media sosial dan lingkungan. Dari beberapa tindakan tersebut kami mengelompokkannya ke dalam dua
kategori, yaitu kategori langsung seperti sekolah dan lingkungan, dan kategori tidak langsung seperti media sosial dan televisi. Bully terjadi tidak hanya menimpa orang dewasa saja, bahkan anak-anak juga mengalami hal tersebut. Korban bully yang awalnya mengalami depresi bisa berujung pada bunuh diri. Selain itu, bully juga melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Dilatarbelakangi hal tersebut, Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Genta Antara melakukan survei terhadap mahasiswa Unand. Survei ini dilakukan menggunakan metode random sampling
dengan jumlah 300 orang responden. Hasil survei menunjukkan 62,79 % responden mengatakan pernah melihat tindakan bullying secara langsung, seperti di sekolah. Sebanyak 26,85% responden mengatakan tidak pernah melihat tindakan bullying secara langsung. Tatapi, mereka melihat tindakan bullying di televisi. Sebesar 94,67% responden mengatakan bahwa bullying perlu dihentikan karena bully dapat merusak moral bangsa. Selain itu, bully juga bisa membuat seseorang depresi dan kurang percaya diri. Sebanyak 2,34% responden
mengatakan bullying tidak perlu dihentikan. Sebanyak 31,34% responden mengatakan pernah menjadi korban bullying. Hal tersebut berawal dari candaan dengan teman dan berujung pada bully. Tapi sebanyak 62% responden mengatakan tidak pernah menjadi korban bully, karena mereka tidak pernah membiarkan siapapun untuk meremehkan bahkan mejatuhkan mereka. Hentikan bully karena bully tidak hanya merugikan orang lain tapi juga diri sendiri. Sumber : Litbang Genta Antara Grafis : Produksi
Unand Jadi Tuan Rumah Pertandingan Tenis
I
Dok. Unand REK TOR REKTOR TOR:: Tafdil Husni memberikan kata sambutan saat pembukan pertandingan tenis dalam rangka dies natalis Unand yang ke 61
M
katan alumni perguruan tinggi Indonesia mengadakan pertandingan tenis dalam rangka Dies Natalis Unand yang ke-61 di Lapangan Tenis Universitas Andalas (Unand), Sabtu (9/9/2017). Acara ini dibuka langsung oleh rektor Unand, Tafdil Husni. Tafdil mengatakan pertandingan ini bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi antar alumni universitas yang ada di Indonesia dan dilaksanakan di beberapa tempat. “Tempat yang kami gunakan diantaranya yaitu Lapangan Tenis Semen Padang, Telkom, Dinas Pekerjaan Umum, dan Lapangan Tenis UNP,” katanya. Ketua panitia pertandingan tenis Indra Dwipa mengatakan, acara yang sudah ke-9 kali dilaksanakan sejak tahun 2008
Maba Pendidikan Dokter Unand Alami Kendala Kuliah di Dua Tempat
ahasiswa baru (maba) Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran (FK) mengeluhkan kuliah di dua tempat karena harus berkuliah di kampus Unand Limau Manis dan kampus Jati. Banyak dari mereka yang mengalami kesulitan akses kuliah karena telah menyewa tempat tinggal di Jati. Salah seorang maba FK Jihan Putri Sari tidak mengetahui jika tahun ini kuliah dilaksanakan di Limau Manis. “Informasi tentang lokasi perkuliahan lambat diberitahukan. Pihak dekanat baru memberitahu setelah BAKTI dilaksanakan. Padahal banyak dari kami yang sudah membayar sewa tempat tinggal di Jati,” ujar Jihan, Minggu, (20/8/2017). Hal yang sama juga di rasakan oleh Najla Fadliyah, Ia mengalami kendala dengan waktu dan jarak yang harus
ditempuh tiap melakukan proses perkuliahan di Limau Manis. “Jarak Jati ke Limau Manis lumayan jauh dan memakan waktu kurang lebih 30 menit, kalau macet bisa 45 menit,” ujar Najla. Selain jarak tempuh yang jauh Najla mengkhawatirkan bahwa jika angkutan umum yang lama dalam perjalanan, maka akan menyebabkan keterlambatan kuliah. Maba lainnya, Oshin Amirah Rafi mengatakan, ia mengalami kesulitan untuk akses kuliah ke Limau Manis. “Karena jarak tempuh Jati-Limau Manis yang lumayan jauh dan Aku pakai motor terkadang kejebak macet di jalan, sementara Aku kos di Jati,” Ujar Oshin. Oshin juga berharap tahun berikutnya seluruh perkuliahan kedokteran sudah bisa diadakan di Limau Manis. Firda, Uci
Unand lepas 1563 Mahasiswa Pada Wisuda III
Dok. Humas Unand MABA: Mahasiswa baru Universitas
Upacara Blok Awali Pindahnya Pendidikan Dokter ke Limau Manis
U
pacara awal blok mengawali pindahnya mahasiswa baru (maba) Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) ke kampus Limau Manis. Upacara yang dilaksanakan di halaman Fakultas Kedokteran ini dihadiri oleh Wakil Dekan I FK, Rika Susanti selaku pembina upacara, Senin (14/8/2017). Rika mengatakan seluruh kegiatan perkuliahan maba Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2017 tidak dilaksanakan di gedung kuliah bersama, tetapi di FK Limau Manis. “Semua kegiatan belajar mengajar dilakukan di kampus Limau Manis, kecuali kegiatan Foto: Endrik laboratorium,” katanya. Untuk memudahkan mahasiswa WISUDA: 1563 wisudawan Universitas Andalas resmi diwisuda melalui rapat wisuda dalam perkuliahan, pihak dekanat FK akan III tahun 2017 di Auditorium Unand, Sabtu (26/8/2017).
S
memberi kesempatan Unand sebagai tuan rumah. Dalam pertandingan ini terdapat 12 tim dari 11 perguruan tinggi yang akan bertanding. “Selama dua hari ini peserta yang ikut bertanding diantaranya alumni dari Universitas Andalas, UI, UNPAD, UNY, ITB, IPB, UNP, ITS, UB dan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA),” katanya. Acara ini lanjut Indra untuk menjaring ikatan agar hubungan antar perguruan tinggi berjalan baik serta meningkatkan silaturrahmi antar perguruan tinggi di Indonesia. Dalam kegiatan ini turut hadir Andi Mallarangeng selaku mantan Mentri Pemuda dan Olahraga Indonesia sebagai perwakilan alumni UGM. Gefi
ebanyak 1563 wisudawan Universitas Andalas (Unand) resmi diwisuda melalui rapat wisuda III tahun 2017 yang berlangsung di Auditorium Unand, Sabtu (26/8/2017). Jumlah wisudawan terbanyak berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), yaitu sebanyak 206 orang. Selain itu, terdapat 15 orang wisudawan terbaik dari masing-masing fakultas, serta 15 orang Bintang Aktivis Kampus (BAK) dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Dalam kata sambutannya, Tafdil Husni, selaku rektor Unand mengajak semua hadirin untuk mengucapkan syukur dan memberikan selamat kepada para wisudawan atas prestasi dan keberhasilan yang dicapai, serta kontribusi yang telah
diberikan selama ini. Ia juga berharap agar wisudawan mampu menjawab tantangan dan dapat menjadi sumber daya yang produktif dan kompetitif. “Semoga wisudawan dapat memberikan kontribusi yang besar untuk kemajuan bangsa, memiliki etos kerja, serta disiplin,” tuturnya. Salah satu wisudawan terbaik dari Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), Safdi Norsyah berharap agar wisudawan dapat membuka lapangan pekerjaan serta memberikan kontribusi yang besar bagi almamater dan masyarakat nantinya. “Sedapat mungkin bukalah lapangan pekerjaan karena itu dapat memberikan banyak tenaga kerja, tetapi kalau tidak sanggup carilah pekerjaan yang sesuai Juni, Nisa dengan kriteria,” ujarnya. Juni,
H
mengatur jadwal sedemikian rupa antara perkuliahan di kelas dan kegiatan di laboratorium. Hal ini mengingat jauhnya jarak antara kampus Limau Manis dengan kampus Jati. Sementara itu, dekanat akan menyusul dipindahkan ke Limau Manis. Sebelumnya sebagian besar maba masih belum mengetahui informasi resmi mengenai kepindahan tersebut, sehingga mereka memilih untuk bertempat tinggal di Jati. Salah satunya maba FK, Zakiyatur Rahma menuturkan bahwa ia kebingungan dalam memilih tempat tinggal. “Saya dan beberapa teman terlanjur menyewa kos di Jati karena saat itu informasi tentang kepindahan masih belum pasti. Namun sudah ada beberapa yang pindah ke Limau Manis,” tuturnya. Qudwatun, Viocta
Hujan Deras, Gedung B Unand Terendam Banjir
ujan deras menyebabkan banjir melanda gedung perkuliahan B Universitas Andalas (Unand), Senin (21/8/2017). Banjir tersebut merendam empat ruang kelas, diantaranya yaitu ruang kelas B1.1, B1.2, B1.3, dan B1.4. Salah seorang dosen Peviyatmi mengaku terkejut dengan kejadian ini, sebab ketinggian air yang tergenang mencapai 15 cm. Awalnya ia mengira air yang merembes itu berasal dari atap yang bocor, ternyata air tersebut berasal dari saluran air yang tersumbat. “Waktu itu ada mahasiswa yang berteriak karena air masuk semakin banyak.
Takut beresiko saya langsung menghentikan aktivitas perkuliahan,” jelasnya. Menanggapi hal ini, pengelola gedung B Kamarudin, menyerukan kepada mahasiswa untuk tetap waspada dan berhati-hati saat hujan lebat. Sebab, banjir yang melanda ini bukan untuk pertama kalinya. Ia juga menyampaikan bahwa masalah ini juga sudah dilaporkan pada Wakil Rektor (WR) II Unand. “Sebagai pengelola gedung B, saya sudah melaporkan hal ini kepada WR II, namun sampai saat ini masih belum di tanggapi,” Rani ujarnya. Rani
Kecewa Penambahan Bus Trans Padang, Ratusan Sopir Angkot Mogok Kerja
R
atusan sopir angkutan kota (angkot) Padang melakukan aksi mogok di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang, Sawahan, Senin (28/8/2017). Aksi ini ditunjukkan sebagai wujud rasa kekecewaan sopir angkot terhadap kebijakan Pemerintah Kota Padang dalam penambahan sepuluh unit bus Trans Padang dan menjamurnya transportasi online. Semenjak pagi aparat keamanan setempat sudah berjaga-jaga di sekitar lokasi guna memastikan agar lalu lintas tetap aman dan tidak mengganggu pengguna jalan lain. Sementara itu, beberapa perwakilan supir angkot melakukan negosiasi bersama Ketua dan Wakil Ketua DPRD serta pejabat penting lainnya untuk mendapatkan solusi. Menanggapi hal itu Wakil Ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra
mengatakan bahwa sepuluh unit bus Trans Padang yang baru untuk sementara waktu akan dihentikan operasniya. “Nanti pengoperasiannya akan dihentikan selama tiga hari,” katanya. Sementara itu transportasi online menurut Ketua Koperasi Pasar (Koppas) Siteba Yan Herri, tidak memberikan keuntungan terhadap pendapatan daerah. “Transportasi online tidak memiliki izin dan masih ilegal di kota Padang serta tidak akan menambah pendapatan daerah. Nanti Dinas Perhubungan (Dishub) kota Padang yang menindak lanjuti,” ujarnya. Salah seorang sopir angkot, Alex (33) mengaku bahwa pendapatannya menurun semenjak munculnya transportasi online. “Jangankan membeli beras, membeli rokok saja saya jadi susah sekarang,” ungkapnya. ( Sukma, Ayi)
Foto: Sukma NEGOSIASI: SSopir angkot melakukan negosiasi bersama Ketua dan Wakil Ketua DPRD serta pejabat penting lainnya, gedung DPRD Sumbar, Senin (28/8/2017).
Civitas Akademika Unand Peringati HUT RI ke-72
U
oto: R Rani R ani ani Rani FFoto: HUT RI: Pengibaran bendera merah putih dalam upacara peringatan HUT RI ke-72 oleh pasukan pengibar bendera (Paskibra) Unand, di Lapangan Sepakbola Unand, Kamis (17/8/2017).
D
niversitas Andalas (Unand) mengadakan upacara kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 yang dilaksanakan di Lapangan Sepakbola Unand, Kamis (17/8/2017). Upacara yang dipimpin oleh Rektor Unand Tafdil Husni ini diikuti oleh tenaga pengajar, pegawai tata usaha serta mahasiswa baru. Selain itu, beberapa unit kegiatan mahasiswa juga turut mengahadiri upacara, seperti KSR PMI, Pramuka, BEM KM Unand, Resimen Mahasiswa, Kopma, UKS dan Mapala. Setelah memberikan komando untuk memulai upacara, pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) memasuki
lapangan upacara. Upacara ini berjalan dengan khidmat. Tafdil dalam sambutannya mengatakan bahwa setelah 7 dekade usia kemerdekaan, Indonesia telah berhasil menjadi bangsa besar. “Pembangunan infrastruktur dan manusia sekarang tersebar diseluruh Indonesia. Paradigma pertanian pun meningkat dari konsumtif menjadi produktif,” ujarnya. Upacara peringatan HUT RI ini, Rektor Tafdil juga memberikan penghargaan Satya Lencana Karya Satya kepada pegawai negeri sipil (PNS) dengan masa kerja lebih dari 10 tahun. Melati, Pitnia
Perbaiki Tajwid Maba Muslim Harus Ikuti TBQ
alam rangka memperbaiki tajwid bacaan Al Quran, mahasiswa baru (maba) Unand yang beragama islam diwajibkan mengikuti Tes Baca Quran (TBQ) di Masjid Nurul Ilmi, Senin (14/07/ 2017). Hari pertama fakultas yang mengikuti tes diantaranya Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Informasi dan Fakultas Kedokteran Gigi. Selanjutnya diikuti fakultas lainnya hingga lima hari ke depan. Dewan penasehat pengurus mentoring, Andre Vermana mengatakan agenda wajib ini merupakan langkah awal untuk persiapan mentoring lanjutan pada mata Kuliah Pendidikan Agama Islam. “Meski banyak tajwid yang salah, akan dibantu oleh kakak mentornya dan diberikan masukan dalam bacaan Al Quran,” ujarnya.
Ketua Badan Pengelola Mentoring Muhammad Riski Maulana mengatakan maba dibagi dalam beberapa kelompok dan didampingi oleh seorang mentor. Secara bergantian peserta akan membaca beberapa ayat Al-Quran, kemudian disimak dan diperbaiki oleh mentornya. “Jika ada maba yang berpotensi, bisa diikutsertakan pada perlombaan Musabaqah Tilawatil Quran,” katanya. Selesai TBQ maba akan mengikuti Grand Opening Mentoring pada tanggal 27 Agustus 2017 di gedung Auditorium Unand. Salah seorang peserta Melia Amalia Jurusan Sistem Komputer mengaku senang dengan kegiatan ini. “ kegiatan ini bagus, selain sama-sama belajar Al-Quran kami juga belajar berbagi ilmu dan memperbaiki tajwid,” katanya. Ayi, Sukma
Foto: Sukma MENTORING: Maba mengikuti Tes Baca Al Quran di Masjid Nurul Ilmi, Senin (14/07/2017).
Selengkapnya kunjungi portal berita gentaandalas.com
Semangat Kerja Di Usia Senja
Foto: Rizki KUAT: Seorang kuli panggul sedang menarik beban.
Foto: Rizki SEMANGA T: Tukang parkir mengarahkan mobil keluar parkiran. SEMANGAT
Foto: Rizki
Foto: Rizki GIGIH: Di usia yang renta seorang pengendara becak motor tetap bekerja mencari nafkah.
MENUNGGU: Seorang kusir bersabar menunggu penumpang.
Foto: Rizki SENYUM: Seorang penjahit pakaian sedang mengerjakan pesanan pelanggan.
Foto: Rizki PASTI BISA: Pedagang asongan optimis dagangannya laris.
Beasiswa Rumah Gadang untuk Ranah Minang
P
endidikan merupakan hal yang sangat penting saat ini. Anak-anak maupun orang tua butuh pendidikan. Namun, berbagai halangan muncul sebagai kendala dalam melanjutkan pendidikan seperti kurangnya perhatian pemerintah, akses pendidikan yang sulit dijangkau, termasuk kekurangan biaya pendidikan. Oleh karena itu komunitas Beasiswa Rumah Gadang (BRG) hadir untuk meringankan berbagai kendala dalam pendidikan. BRG merupakan sebuah komunitas dibidang pendidikan yang berfokus pada penyaluran beasiswa. BRG mengumpulkan dana dari berbagai pihak untuk kemudian disalurkan kepada pelajar yang berprestasi, tetapi kurang mampu secara finansial. Tujuan dari BRG adalah agar tidak ada lagi pelajar khusunya di Sumatera Barat yang berhenti sekolah karena kendala biaya. Komunitas ini awalnya bernama Beasiswa Indonesia Pintar (BIP) yang didirikan pada tanggal 1 September 2015 oleh Jaka Fernando Arisandi, kemudian pada tanggal 29 November 2015 BIP berganti nama menjadi BRG. Pada awalnya Jaka Fernando Arisandi merasa prihatin terhadap kondisi pendidikan dikampungnya, melihat banyak anak anak yang cemerlang tetapi terpaksa putus sekolah karena kekurangan biaya. Kemudian Jaka dan dua orang temannya M.Rizki Ilahi dan Mayang Berliana Septiani berinisiatif untuk mendirikan komunitas BRG. Berbagai program dilakukan oleh komunitas BRG, pertama penyaluran beasiswa ke daerah asal pendiri di Kabupaten Solok Selatan. Kemudian muncullah beberapa program BRG lainnya, seperti Education Fair, Motivation Talk dan Bookshare. Pelaksanaan setiap kegiatan dilakukan di berbagi tempat yang berbeda agar bantuan pendidikan tersebar secara merata. Sampai saat ini BRG telah menyalurkan beasiswa ke 17 kabupaten dan
kota seperti Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat dan beberapa kabupaten/kota lainnya. Pemilihan daerah yang akan dikunjungi BRG biasanya berasal
yang memenuhi syarat, divisi event organizer merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan BRG. Kemudian divisi kreatif (Design dan Web Development) yang bertanggungjawab menyiapkan konten-konten yang akan dipublikasikan, divisi publikasi dan
Dok. Pribadi BEASISW A RUMAH GAD ANG: Foto bersama komunitas BRG dalam kegiatan BEASISWA GADANG: Bookshare 2.0. dari laporan para volunteer atau peninjauan langsung oleh volunteer BRG. Belum sampai dua tahun jumlah volunteer BRG sudah mencapai 174 orang. Volunteer yang bergabung berasal dari berbagai macam latar belakang, mulai dari yang bekerja sebagai dokter, karyawan swasta, guru, pegawai negeri sipil, mahasiswa, pedagang, aktivis sosial dan pekerja lainnya. Komunitas BRG berkomitmen bekerja secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu para volunteer dibagi ke dalam beberapa divisi. Divisi Fundrising bertanggung jawab atas dana beasiswa, divisi beasiswa menyalurkan beasiswa kepada penerima
dokumentasi mengelola website dan media sosial BRG. Serta dua divisi tambahan yang akan dibentuk dalam waktu dekat yaitu divisi humas dan kesejahteraan anggota. Arioca Desectio N. selaku ketua divisi event organizer mengatakan yang banyak dibutuhkan dalam waktu dekat ini adalah divisi kreatif ( design dan web development) dan divisi media dan publikasi, karena bagaimanapun penyebaran informasi melalui media sosial ataupun website lebih cepat dan efektif. “Divisi-divisi ini bertanggung jawab untuk memfasilitasi desain baik grafis maupun video yang kemudian akan dipublikasikan ke banyak orang�, katanya.
Dalam setiap kegiatan penyaluran dana, semua volunteer diikutsertakan agar dapat melihat langsung kondisi pendidikan di wilayah-wilayah tempat penyaluran dana beasiswa. Setiap enam bulan sekali, juga dilakukan evaluasi terhadap penerima beasiswa, agar komunitas BRG bisa langsung melihat bukti konkret bahwa bantuan dana yang diberikan memang membantu proses pendidikan yang sedang ditempuh oleh para siswa. Dalam mempermudah pencariaan dana, BRG menambah cabang lainnya di berbagai kota dan provinsi seperti Jabodetabek, Cilegon, Bandung, Semarang, Medan dan Bengkulu. Kemudian dana yang terkumpul akan digunakan untuk menjalankan programprogram BRG di Sumatera Barat. Sistem yang dipakai yaitu orang donatur untuk satu orang penerima beasiswa. Beasiswa yang diberikan tidak hanya kepada para pelajar, tetapi juga kepada tenaga pengajar honorer. Besarnya dana beasiswa yang diberikan tergantung kepada tingkat pendidikan penerima beasiswa. Dana untuk SD sebesar Rp150.000/bulan, SMP Rp250.000/bulan, SMA Rp350.000/bulan, Mahasiswa dan Guru Honorer Rp500.000/bulan. Tanpa dukungan dari berbagai pihak tentu pendidikan dengan kualitas yang baik hanya akan menjadi omong kosong belaka. Pemerintah, komunitas sosial dan masyarakat harus saling bersinergi dalam mengembangkan pendidikan. Karena bagaimanapun arah yang diberikan pendidikan untuk mengawali hidup seseorang akan menentukan masa depannya (Plato). Oleh sebab itulah komunitas BRG hadir untuk mengawal dan memberi manfaat kepada generasi muda menempuh pendidikan dan membangun negara ini.  Tik a ika
Melejitkan Potensi Diri Melalui Organisasi Oleh: Dr. Ernita Arif, MSi*
Dok. Pribadi
“
Selamat datang putra putri terbaik di kampus……” itulah sepenggal kalimat yang kerap kita baca di tempat-tempat strategis di perguruan tinggi ketika musim penerimaan mahasiswa baru tiba. Kalimat tersebut tentu sengaja di pasang dalam rangka memberikan apresiasi kepada mereka-mereka yang telah tersaring melalui persaingan yang sangat ketat untuk merebut kursi yang terbatas jumlahnya. Raut kebanggaan tidak hanya dirasakan oleh mereka-mereka yang lolos, tentunya orangorang yang telah ikut mengantarkan juga merasakan kebanggaan yang sama,seperti orang tua, guru dan sahabat. Terpancar dari wajah – wajah muda belia perasaan bahagia, sebuah rasa yang merupakan perpaduan dari kesuksesan dan harapan, sukses melewati ujian dengan persaingan sangat ketat, dan harapan mendapatkan ‘kebebasan’ menjadi seorang mahasiswa. Lantas bagaimanakah tahap berikutnya ketika label mahasiswa/ mahasiswi telah disandang bagi merekamereka yang beruntung dan mendapat kesempatan tersebut? Menjadi mahasiswa tentunya dambaan dan impian bagi mereka-mereka yang menginginkannya. Sampai kini masyarakat kita masih mempercayai bahwa untuk meningkatkan daya saing suatu bangsa harus melalui pendidikan, termasuk juga untuk merubah nasib. Pendidikan memang ditujukan untuk mengembangkan potensi diri peserta didik agar memilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara, sebagaimana yang tertuang dalam sistem pendidikan nasional kita. Hal yang sama juga sesuai dengan harapan Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan diharapkan dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang
setinggi-tingginya. Artinya ketika seseorang sudah berpendidikan apalagi sudah sampai ke jenjang pendidikan tinggi tentunya semakin tinggi juga capaian pendidikan yang dimiliki. Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan yang mempersiapkan seorang mahasiswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga seorang mahasiswa mampu untuk mengmbangkan potensinya untuk bekal dalam menghadap kehidupannya nyata. Dalam hal mengembangkan diri, mahasiswa dituntut harus dapat mandiri dan bertanggungjawab. Mereka tidak akan ‘disuapi’ lagi seperti disaat mereka masih mengenakan seragam putih abu-abu. Sebagai mahasiswa mereka sudah mendapatkan ‘kebebasan’ untuk mengenakan pakaian yang ‘penuh corak’, bebas berekspresi dan bebas berkreatifitas, tentunya dengan kebebasanyang bertanggungjawab. Kampus sebagai tempat pembelajaran jenjang pendidikan tinggi dipersiapkan untuk mampu menjawab harapan semua mahasiswa. Namun masih kita temukan output dari lulusan perguruan tinggi belum memiliki daya saing yang cukup, sehingga berkontribusi terhadap angka pengangguran, (7,5 Juta Pengangguran Banyak Bertitel Sarjana (ant, Jurnalis · Rabu, 30 Desember 2015 - 07:30 WIB). Padang (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat lulusan perguruan tinggi atau sarjana mendominasi angka tingkat pengangguran terbuka di provinsi itu dengan komposisi mencapai 8,12 persen dari total angkatan kerja 2,62 juta orang. Fakta kebebasan yang bertanggungjawab dan dengan tidak semua harapan dapat dipenuhi oleh kampus atau perguruan tinggi, dimana seorang mahasiswa mengekspresikan dirinya dalam menimba ilmu, akan dihadapi oleh para mahasiswa nantinya. Khususnya ketika mereka telah menyelesaikan studi di sebuah perguruan tinggi, akan sangat terasa. Lantas apakah yang perlu disiapkan agar setiap orang memiliki daya saing dan bahkan mampu menciptakan peluangpeluang.Teringat dengan kata bijak seorang “guru” yang mengatakan untuk dapat bersaing dan sukses itu diperlukan, kemauan,kesiapan dan kesempatan, yang biasa disingkat 3K. Artinya ketika seorang itu sukses kalau dia siap dan ada kesempatan serta memiliki kemauan yang kuat untuk berubah dan mencapai kesuksesan. Berbicara tentang kemauan, kesiapan dan kesempatan sebetulnya bukanlah suatu hal yang baru dan sulit, namun tentunya juga bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Kemauan artinya
setiap orang yang ingin sukses, dia benarbenar menanamkan rasa keinginan untuk mencapai kesuksesan dalam hatinya.Kesiapan adalah sebuah stuasi dimana seseorang merasakan dirinya sudah memiliki kecukupan untuk menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang mungkin akan timbul. Kesiapan juga terkait dengan kuantitas artinya seberapa banyak hal-hal yang sudah kita miliki yang akan bermanfaat untuk diri kita, semakin banyak yang kita kuasai, miliki atau dipelajari maka makin siaplah kita. Sementara itu, kesempatan adalah berbagai stuasi yang timbul disekitar kita, yang akan menghantarkan kita untuk mencapai kesuksesan yang diinginkan.Dengan arti lain kesempatan terkait dengan peluang. Semakin banyak peluang maka makin besar kesempatan yang akan didapatkan oleh seseorang. Sepintas tiga hal ini jauh diluar kendali, namun sesungguhnya tiga hal ini dapat dikontrol dan diupayakan.Kemauan, kesiapan dan kesempatan dapat diciptakan dibawah kendali kita.Bagi mahasiwa baru an umumnya mahasiswa,tiga hal inilah yang penting yang harus dipahami dalam mengarungi kehidupan kampus, di mana kampus menjadi prototype dunia nyata. Sebagai seorang mahasiswa tentu tugas utamanya tidak hanya mendapatkan nilai bagus dan lulus tepat waktu, karena kesuksesan seseorang dalam mengarungi dunia nyata tidak hanya cukup dengan dua hal itu saja. Namun ada hal lain yang juga penting,yaitubagaimana seorang mahasiswa memiliki soft skill yang baik yang akan bermanfaat, baik semasa perkuliahan dan tentunya juga setelah lulus. Umumnya, soft skill tidak banyak tersentuh oleh berbagai macam bahan ajar diperkuliahan dan silabus yang sering dipergunakan oleh dosen, namun soft skill akan banyak didapatkan oleh seorang mahasiswa ketika banyak berinteraksi sosial di kampus dan aktif dalam berbagai kegiatan informal kampus. Soft skill sangat terkait dengan sikap dan karakter diri yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia kerja seperti kemampuan berkomunikasi, interaksi dalam kelompok, leadership , kemampuan membina hubungan (networking), dan personal development (kepercayaan diri, empati dan jiwa melayani).Salah satu untuk mengasah soft skill adalah dengan aktif berorganisasi, karena dengan organisasi seorang mahasiswa banyak melatih diri untuk dapat berkomunikasi yang baik, membina hubungan dengan banyak orang dan yang tak kalah penting adalah mengasah keberanian untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Untuk itu, beruntunglah bagi mahasiswa yang mau aktif dalamberbagai aktivitas organisasi kemahasiswaan di kampus. Sebaliknya akan rugi jika selama kuliah, waktunya hanya dihabiskan untuk belajar, karena masa kuliah adalah masa yang paling banyak untuk dapat melejitkan potensi diri. Sejatinya, perguruan tinggi sudah memfasilitasi wadah-wadah organisasi kemahasiswaan mulai dari tingkat universitas, fakultas maupun jurusan.Termasuk juga berbagai organisai kemahasiswaan dengan kegiatan berdasarkan hobi dan nilai-nilai keagamaan. Bentuk keseriusan kampus dalam memfasilitasi kebutuhan berorganisasi mahasiswa, dibentuk satu bagian sendiri yang mengurusi bagian kemahasiswaan yang terkait dengan seluruh aktivitas mahasiswa termasuk didalamnya aktivitas berorganisasi. Kehidupan dunia nyata adalah sebuah pola kehidupan yang terdiri dari berbagai aktivitas organisasi, dimulai dari lingkup yang kecil, yaitu lingkup keluarga, sampai lingkup yang besar dalam skala lokal, regional dan nasional, bahkan inernasional.Dari bentuk formal sampai ke informal.Dari organisasi profesi sampai ke hobi, dari organisasi orintasi profit sampai organisasi sosial kemasyarakatan.Seorang manusia yang berada dalam kehidupan dunia nyata, mau tidak mau akan berada dan beraktivitas dalam lingkup berbagai organisasi. Umumnya organisasi pasti memiliki aturan, anggota dan pimpinan.Ada pemimpin, pasti ada yang dipimpin.Untuk itulah kita harus mampu berinteraksi dalam lingkup berbagai oganisasi, baik sebagai anggota, pengurus, pemimpin atau yang dipimpin.Sudah sampai dimanakah persiapan seorang mahasiswa menghadapi kenyataan itu. Tentunya dengan aktif berorganisasi, seorang mahasiswa sudah berupaya untuk menambah kesiapan, sehingga ketika tiba waktunya terjun dalam dunia nyata sudah siap, dan mampu menangkap semua peluang yang ada, baik peluang sebagai anggota organisasi perusahaan, sebagai pekerja, maupun peluang sebagai pimpinan dalam organisasi yang lebih besar dan luas. Mari mulai dari sebuah KEMAUAN. Kemauan untuk aktif berpartisifasi dalam berbagai organisasi kemahsiswaan yang sudah banyak tersedia dan terbuka lebar untuk siapapun, serta tentunya akan didukung penuh oleh Dosen dan para Pimpinan Perguruan Tinggi.
*Penulis Merupakan Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan ilmu Politik Universitas Andalas
Membungkam Aspirasi Mahasiswa Oleh : Uswatun Hasanah Nasution*
D
Dok. Pribadi
i dalam setiap universitas di Indonesia badan eksekutif mahasiswa (BEM) sudah pasti ada,pada perkembangannya Dewan Mahasiswa “Dilikuidasi” oleh pemerintah pada tahun 1980-an dengan diberlakukannya peraturan NKK/BKK (normalisasi kehidupan kampus/ badan koordinasi kemahasiswaan) yang salah satu produknya yaitu Surat Keputusan MENDIKBUD No. 0457/U/1990 tentang pedoman umum organisasi kemahasiswaan dalam bentuk senat mahasiswa perguruan tinggi, perannya pun sangat penting karena BEM merupakan pusat sentral dan pimpinan tertinggi yang bisa mengambil kebijakan bagi masyarakat yang ada di universitas. BEM
dipercaya di universitas sebagai fasilitator untuk seluruh mahasiswa yang ingin mengeluarkan aspirasinya, BEM juga sering menyuarakan aspirasi mahasiswa dengan cara demo, karena apabila demo yang dilakukan masih bersifat damai dan tidak provokatif maka itu sah-sah saja dilakukan, dalam melakukan demo tentu ada tata tertibnya juga agar aspirasi itu tersampaikan kepada pihak yang dituju tetapi bagaimana jika demo yang dilakukan berakhir ricuh dan pihak keamanan seperti polisi melakukan kekerasan kepada mahasiswa? Ini terjadi di Universitas Sriwijaya, Palembang Rabu (3/8/2017), dimana mahasiswa yang dipimpin oleh BEM
melakukan demo terkait permasalahan uang kuliah tunggal (UKT) seperti yang kita tahu bahwa permasalahan menyangkut uang merupakan permasalahan akut dan sensitive tidak hanya terjadi di universitas , awalnya demo yang mereka lakukan damai namun ada mahasiswa yang memecahkan kaca rektorat dan akhirnya memicu kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisisan dan pihak sekuriti universitas. Kalau dilihat dari kedua belah pihak, baik dari mahasiswa dan pihak keamanan sama-sama salah karena
Bersambung ke hal
22
Darmawan: Prestasi Bukan IP Tinggi, Melainkan Hasil Kerja Maksimal
I
ndeks Prestasi Kumulatif (IPK) umumnya dijadikan standar kesuksesan mahasiswa. IPK juga menjadi patokan berbagai perusahaan dalam mencari karyawan. Tak heran, jika banyak mahasiwa lainnya akan berusaha mati-matian demi mendapatkan IPK memuaskan. Ketika IPK yang didapatkan nyatanya tak sesuai harapan, hal ini tidak lantas membuat Darmawan pesimis menatap masa depan. Dosen Ilmu Tanah yang biasa dipanggil Pak De tersebut yakin dengan potensi yang ada dalam dirinya. ia memiliki kemauan dan harapan besar serta berusaha optimal untuk mewujudkannya, meskipun IPK yang ia peroleh tak lebih dari tiga. Lulus dengan IPK kurang memuaskan dan mendapatkan nilai C pada 11 mata kuliah tidak membuat Darmawan kehilangan semangat. Menurut nya, manusia memiliki banyak kelemahan dan sedikit kelebihan. Dengan pemikiran yang seperti itu, ia tidak ingin memaksakan diri untuk bisa memperoleh nilai A disetiap mata kuliah. Darmawan menyadari bahwa itu impossible, itulah alasannya ia tidak pernah mengulang pada mata kuliah apapun. Bukan tidak pernah serius, tetapi ia selalu berusaha maksimal disetiap mata kuliah. Hanya saja ada beberapa mata kuliah yang muncul merupakan bagian dari kelemahanya memahami pelajaran tersebut, untuk itu ia tidak memaksakan diri untuk mendapatkan nilai A. Menurutnya apapun hasil yang didapat adalah sebuah prestasi, karena baginya prestasi bukanlah IP tinggi melainkan hasil kerja yang maksimal. Darmawan menuturkan tidak ingin melanjutkan pendidikan di dalam negeri, karena menurutnya mencari ilmu itu harus ketempat yang lebih baik dari
kondisi saat ini. “Saya berjuang untuk kuliah ke luar negeri dengan keyakinan besar, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,” tuturnya. Hal ini dibuktikannya dengan mengikuti Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) yang pada saat itu bekerjasama dengan Unand. JICA adalah sebuah lembaga yang didirikan pemerintah Jepang untuk membantu pembangunan negara-negara berkembang dengan membiayai penelitinya. Melakukan penelitian tanpa bayaran bukanlah hal yang mudah. Cemooh dari orang sekitar tidak melunturkan niat Darmawan untuk terus meraih impiannya. Ia yakin dengan tujuan dan tahu resiko yang akan dihadapi untuk meraih impian, hal itu membuatnya lebih berani mengambil langkah besar dalam hidupnya. Saat orang lain berjuang untuk mendapatkan IPK yang tinggi, Darmawan lebih memilih berjuang dijalannya, yaitu melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Empat tahun melakukan penelitian dan setiap tahunnya ia mempresentasikan hasil dari penelitiannya. Kembali dengan impiannya untuk bersekolah di luar negeri, Darmawan memberanikan diri untuk menemui Profesor JICA, dan mengatakan bahwa ia ingin kuliah ke Jepang. Keinginan untuk kuliah di Jepang bukanlah hal yang mudah, sebab kuliah di Jepang tidak semudah yang dibayangkan orang lain. Ia mengikuti seleksi beasiswa dan ditawari untuk kuliah di Jepang tanpa beasiswa oleh salah satu profesor JICA yang ia temui yaitu Prof. Dr. Tashiyuki WAKATSUKI. Tawaran untuk kuliah di negeri sakura tanpa beasiswa sempat membuat Darmawan khawatir, namun profesor mengatakan bahwa ia akan
Biodata Nama
: Dr. Ir. Darmawan, MSc
Tempat / Tanggal Lahir
: Padang, 1 September 1966
Alamat
: Jl. Binuang Kp. Dalam No. 1 Kecamatan Pauh Padang
Jenjang Pendidikan
: S1 Fakultas Pertanian Universitas Andalas S2 Shimane University, Japan S3 Tottori University, Japan
Prestasi: · Soil Science and Plant Nutrition Award (The best manuscript), 2007 · Pemenang penulis terbaik kedua pada Tropical Soil Journal, 2010 · Menjuarai kompetisi penulisan jurnal internasional se-Jepang tahun 2008
membantu Darmawan, dengan menyisihkan uang minimum labor untuk biaya hidup Darmawan selama kuliah di Jepang. Satu tahun kemudian, ia diterima di Shimane University. Ia pun langsung berangkat ke negeri sakura tersebut tanpa beasiswa. Sesampai di Jepang, ia baru mengetahui jika ia diterima di salah satu universitas terkemuka di Jepang bukan karena ia lulus seleksi, namun karena bantuan profesor. Profesor Tashiyuki memberikan surat rekomendasi kepada kedutaan Jepang agar ia dapat mengenyam pendidikan di Jepang. Hal itu tentu menimbulkan rasa haru yang sangat berkesan bagi Darmawan. Dok. Pribadi Bantuan Professor baginya tidak hanya pertaruhan pribadi atau institusi. Tetapi juga Menurut dosen yang kini juga mempertaruhkan nama profesor yang sebagai Koordinator Litbang Pusat Dok. Pribadi merekomendasikannya. Ia kuliah selama menjabat dua tahun dengan hasil yang cukup Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Unand, mengenali potensi diri dan bersaing dengan memuaskan. Tidak hanya sampai disana, diri sendiri merupakan kunci kesuksesan. Darmawan melanjutkan studi S-3 di Darmawan mengatakan jangan pernah Tottori University, Jepang dengan berpedoman kepada orang lain dan kontrak beasiswa selama tiga tahun. Ia menjadi bayang-bayang orang lain. Tetapi menjelaskan, bahwa ia bisa menyelesaikan jadilah diri sendiri, karena tidak ada orang kuliah S-3 selama dua tahun, bahkan yang bodoh, hanya saja banyak yang malas, menyelesaikan jurnal penelitiannya satu dan juga setiap orang memiliki potensi yang tahun sebelum deadline. Akan tetapi, saat berbeda. “Plus minus kita berbeda dengan itu ia tidak mau pulang dikarenakan ia orang lain, jadi kita harus memaksimalkan merasa cocok dengan budaya orang potensi diri sendiri,” katanya. Darmawan Jepang yang sibuk dengan pekerjaanya, juga mengingatkan jangan sampai pergi dan orang-orang berprestasi sangat kemana orang pergi, tanpa menyadari potensi yang dimiliki. dihargai. Kita hidup dengan beban yang luar Berbagai pengalaman penelitian pun telah dilakukannya, diantaranya biasa dan ketika kita bersaing dengan penelitian yang didanai oleh Kementrian siapapun, artinya kita telah menantang keuangan, DIKTI, dan Jepang. Salah satu dunia. Oleh karena itu bersainglah dengan judul penelitian Darmawan yang dibiayai diri sendiri, karena ada pertanyaan yang oleh DIKTI dan Jepang tahun 2016 yaitu, harus kita jawab, yaitu sejauh mana kita bisa. Combating Soil Organic Matter Sehingga sangat penting untuk mengetahui Deterioration at intensive paddy Field potensi yang dimiliki dan menentukan Through Carbon Fertilizer Application in langkah yang harus diambil. Jangan sampai West Sumatera, Indonesia. Ia bahkan menjadi korban situasi, sebab segala sesuatu memperoleh penghargaan Soil Science harus bisa dinikmati. Seberat apapun and Plant Nutrition Award (The best pekerjaan kalau kita menikmatinya akan manuscript) Blackwell Publishing 2007, terasa ringan, begitupun sebaliknya. menjuarai kompetisi penulisan jurnal Darmawan juga mengatakan apa yang internasional se-Jepang tahun 2008, terjadi hari ini akibat dari rangkaian pilihan pemenang penulis terbaik kedua pada sebelumnya. “Apa yang terjadi hari ini akibat Tropical Soil Journal Universitas Lampung dari pilihan yang telah kita pilih, jadi 2010. Dan baru-baru ini ia diberikan pandailah memaksimalkan potensi Melati, Qudwatun tanggung jawab menjadi seorang editor diri.”Melati, in chief di Soil Science and Plant Nutrition Award periode 2017-2021.
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Pemimpin Redaksi Vivi Oktaviani Cewek asal Batusangkar ini memiliki sifat lebih banyak bekerja daripada berbicara. Ia adalah pribadi yang bertanggung jawab dan bersungguhsungguh, namun sering kali memendam perasaan.
Redaktur Pelaksana Sabrina Fadilah Az-zahra Mencurahkan perhatian pada rubrik adalah rutinitas baru mahasiswi Jurusan Sastra Indonesia ini. Ia memiliki badan yang mungil, gemar menulis puisi, dan tampil ceria dalam segala kondisi.
Koordinator Liputan Pitnia Ayu Saputri Ambisius adalah kata yang tepat menggambarkan cewek asli Jambi Jurusan Agribisnis ini. Ia juga memiliki hati yang lembut.
Koordinator Liputan Rani Aprianti Cewek yang biasa disapa “Uniang” ini merupakan pribadi yang tegas. Anime dan makanan dari Pariaman adalah dua hal yang sangat disukainya.
Redaktur Firda Eka Fauresty Tipikal orang yang santai, cewek keturunan Jawa ini seolah tidak memiliki beban dalam hidupnya. Parasnya yang pendiam tidak serupa dengan sikapnya yang heboh.
Redaktur Ivonyla Krisna Memiliki rasa percaya diri yang tinggi adalah karakter dari cewek Jurusan Sastra Daerah ini. Ia juga dikenal sebagai pribadi yang lucu.
Pemimpin Perusahaan Qudwatun Nisaa Cewek Jurusan Agroteknologi ini memiliki cara berbicara yang khas. Mudah dekat dengan orang lain, ramah, dan cekatan adalah salah satu keahliannya.
Bisnis dan Periklanan Dwi Danti Kurnia Aswari Cewek yang satu ini hari kelahirannya diperingati oleh banyak orang karena bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia. Ia sering hilir mudik saat Genta Antara 2017.
Bisnis dan Periklanan Gefi Zulmiati Lannur Si bungsu dari Jurusan Proteksi Tanaman ini merupakan Sekbend Caang’17. Ia selalu memiliki topik pembicaraan, sifatnya dermawan, dan sangat pengertian.
Bisnis dan Periklanan Panji Ranjas Pratama Mahasiswa Jurusan Peternakan ini mudah bergaul dan sering kali membantu Caang’17. Ia merupakan pribadi yang gokil dan ramah.
Sirkulasi Fajar Suci Cewek yang menjadi moodbooster untuk Caang 2017 ini cocok mengikuti stand up comedy. Ia memiliki sifat yang menyenangkan.
Redaktur Juni Fitra Yenti Menulis adalah hobi dari cewek asal Solok ini. Ia merupakan penggemar berat Zayn Malik dan anime Naruto.
Redaktur Yashirli Mulyadi Mahasiswi jurusan Sastra Daerah asal Solok ini memiliki senyuman yang manis. Selaras dengan senyumannya, ia menyukai makanan yang manis.
Pemimpin Produksi Uswatun Hasanah Cewek yang mudah panikan ini sangat piawai dalam mengoperasikan komputer. Terutama dibidang layouter.
Layouter Nurul Fatimah Sekilas ia terlihat pendiam, tetapi sebenarnya cewek ini heboh dan hyperaktif. Jika sudah berbicara dengannya sulit untuk berhenti.
Layouter Sukma Hayati Mahasiswi Jurusan Sastra Indonesia ini berasal dari Pariaman. Dibalik sifatnya yang pendiam tersimpan kehebohan.
Layouter Rizqi Aatika Rambe Penyuka musik indie ini biasa dipanggil “Rambe” oleh Caang’17. Termasuk pribadi yang pendiam, namun lucu dan asyik saat berbicara.
Ilustrator Choiruddin Lubis Mahasiswa Jurusan Peternakan ini merupakan komting Caang’17. Ia merupakan pribadi yang ulet dan berbakat melobi orang lain.
Ilustrator Nisa Ulfikriah “Teman-teman yang kucintai karena Allah” merupakan salah satu kalimat mahasiswi Jurusan Sastra Jepang ini menyapa Caang’17. Ia juga berbakat dalam menggambar.
Ilustrator Rizki Putra Aslendra Cowok jurusan Ilmu Komunikasi yang multitalenta ini bisa mencairkan suasana saat beku. Dia memiliki alergi terhadap dingin.
Pemimpin Litbang Melati Tri Ilhami Mahasiswi jurusan Akuntansi yang berasal dari Padang ini lebih banyak makan saat panik. Ia juga memiliki sifat yang sabar.
Riset dan Survei Zurriati Fadilla Cewek asal Bukittinggi yang akrab disapa “Dilla” ini memiliki sifat penyabar. Ia merupakan pendengar yang baik dan tepat waktu.
Riset dan Survei Novella Wani Edista Pecinta novel yang biasa dipanggil “Vella” ini merupakan mahasiswi Jurusan Manajemen. Meski terlihat pendiam, sebenarnya dia adalah pribadi yang asyik dan pengertian.
Riset dan Survei Juriani Rezeki Panjaitan Mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional ini dikenal sebagai pribadi yang serius. Ia memliki banyak quote untuk memotivasi orang lain.
Riset dan Survei Uswatun Hasanah Nst Cewek yang kritis asal Medan ini biasa dipanggil “Nana”. Ia termasuk pribadi yang santai.
Kebersamaan adalah permulaan. Menjaga bersama adalah kemajuan. Bekerja bersama adalah keberhasilan. -Hendry Ford-
S
Kosultasi
etiap orang menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. Salah satunya sukses dalam bidang karirnya, walaupun arti kesuksesan bagi setiap orang berbeda-beda. Untuk mencapai sebuah kesuksesan ada berbagai cara yang dapat kita lakukan, salah satu cara yang terbaik untuk mencapai sebuah kesuksesan adalah menjadi pengusaha. Menjadi pengusaha sukses, mungkin impian sebagian orang. Namun kebanyakan orang beranggapan bahwa menjadi seorang pengusaha adalah hal yang menakutkan karena mempunyai risiko yang tinggi. Tapi kenapa kita lebih disarankan untuk menjadi seorang pengusaha? Lalu ketika kita memang memutuskan menjadi seorang pengusaha, apa yang harus ada dalam diri seseorang sebelum menjalankan sebuah usaha? Dan apa yang perlu dipersiapkan ketika kita akan menjalankan sebuah usaha?
(Choiruddin Lubis) Jawaban : Banyak orang berasumsi sukses itu, ketika seseorang mempunyai harta yang berlimpah, mempunyai fasilitas mewah seperti rumah mewah, mobil, bisa jalanjalan ke luar negeri dan lainnya, yang berhubungan dengan materi. Banyak orang yang beranggapan materi adalah nilai dari sebuah kesuksesan. Namun sebenarnya, kesuksesan itu tidak hanya dilihat dari materi saja, misalnya ketika anda menginginkan kuliah di Unand, dengan jurusan, Ilmu Keperawatan, lalu keinginan anda itu tercapai, itu adalah sebuah kesuksesan. Kesuksesan juga merupakan pencapaian atas mimpi-mimpi yang telah kita buat, ketika mimpi atau rencana yang telah kita buat tercapai maka itu adalah sebuah kesuksesan. Jangan pernah menilai
Mempersiapkan Diri Menjadi Pengusaha Sukses kesuksesan dari materi saja, dan jangan terlalu rumit memikirkan sebuah ukuran kesuksesan, karena sukses itu tidak selalu berhubungan dengan materi. Kemudian hal yang perlu kita tahu tentang sukses adalah sukses itu bukanlah suatu penyakit turunan, ketika orang tua sukses, belum tentu anaknya juga sukses, ketika orang tua kita belum beruntung, belum tentu juga anaknya tidak beruntung Menjadi seorang pengusaha adalah salah satu cara yang terbaik untuk mencapai sebuah kesuksesan, ada banyak bidang usaha yang dapat kita lakukan, seperti usaha kuliner, properti, pakaian, jasa, pendidikan dan lain sebagainya. Namun, kebanyakan masyarakat takut untuk menjadi seorang pengusaha, karena asumsi kebanyakan orang menjadi pengusaha mempunyai risiko yang tinggi seperti kebangkrutan dan membutuhkan modal yang besar, serta tidak adanya keyakinan dari dalam diri untuk menjalankan sebuah usaha. Masyarakat lebih banyak memilih menjadi seorang pegawai yang dianggap lebih aman, karena mempunyai risiko yang kecil, padahal faktanya menjadi seorang pengusaha bukanlah hal yang menakutkan, menjalankan sebuah usaha memang mempunyai risiko yang tinggi, seperti kebangkrutan yang berimbas kerugian, Dok. Pribadi namun ketika usaha yang kita jalankan berhasil kita akan mendapat profit yang tinggi dan profit tersebut, akan kita dapatkan dalam jangka yang panjang. Hal tersebut berbanding terbalik ketika kita menjadi pegawai yang notabennya mendapatkan gaji yang kecil, selain itu bisa terkena PHK dan juga ada pensiun. Menjadi pegawai seringkali membuat kita bosan, karena menjadi pegawai kita terikat oleh waktu dan diperintah, sementara itu menjadi seorang pengusaha tidak terikat
waktu dan tidak ada yang memerintah. Cerdas secara spritual Ketika kita memilih untuk menjalankan sebuah usaha ada beberapa hal yang harus ada dalam diri seseorang sebagai pondasi untuk menjalankan usaha tersebut. Yang pertama kali yang harus ada dalam diri seseorang adalah cerdas secara spiritual, ketika kita cerdas secara spiritual kita akan tau jalan mana yang akan kita tempuh, yaitu jalan yang di rahmati oleh Tuhan Yang Maha Esa. Cerdas secara emosional Kemudian hal kedua adalah cerdas secara emosional, sebab segala persoalan yang kita hadapi akan berpengaruh terhadap emosional seseorang. Oleh karena itu, kita harus bisa mengendalikan diri kita dengan baik. Cerdas secara intelektual Selanjutnya, hal ketiga yang harus ada dalam diri seseorang ketika akan menjalankan sebuah usaha adalah cerdas secara intelektual. Sebagai contoh dalam menjalankan usaha kita harus tau ilmunya, rajin belajar dan juga kreatif. Jika yang tiga itu sudah ada, yaitu kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual maka jalankanlah usaha itu, tidak perlu takut, usaha dengan jujur, ikhlas dan sekuat tenaga. Mental yang baik Terakhir, langkah-langkah yang harus dipersiapkan ketika kita akan menjalankan sebuah usaha adalah mental, seorang pengusaha harus mempunyai mental yang baik, selalu beranggapan positif, bangkitkan keberanian, dan jangan pernah takut mengambil risiko, selanjutnya mempunyai kemauan kuat untuk berhasil diiringi dengan semangat, tidak lupa pula
Dr Dr.. Hj. Nurtati, SE. MM Pemilik Stikes Piala Sakti Pariaman kembangkan ide dan kreatifitas, mempunyai kemauan untuk belajar serta mengembangkan komunikasi dan jaringan pertemanan adalah hal yang penting, dan terakhir yang harus dipersiapkan adalah adanya modal usaha. Ketika hal tersebut sudah ada maka jalankanlah usaha tersebut, berani mencoba, karena menjadi pengusaha adalah suatu pilihan yang sangat tepat, peluang bisnis saat sekarang ini sangat luas dan terbuka lebar. Kenali impianmu, ambil langkah, karena dibalik kesuksesan ada kegigihan, kegagalan, pengorbanan, kekecewaan, dedikasi kerja keras dan displin.
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Komik
By : Tiara Dwi Cendani
Bantu Rohingya, FKI Rabbani Unand Lakukan Aksi Penggalangan Dana
U
nit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Kajian Islam (FKI) Rabbani universitas Andalas (Unand), gelar aksi penggalangan dan untuk membantu Rohingya, Rabu (13/9/17). Penanggung jawab aksi penggalangan dana Raimon Kurniawan mengatakan aksi ini bertujuan untuk menggalang dana dari kalangan civitas akademika Unand. Penggalangan dana ini dilakukan lewat media sosial bersamaan dengan aksi penggalangan dana di lingkungan Unand sejak 3 September untuk membantu sesama muslim. “Selain aksi kami
juga menggalang dana lewat media sosial serta dibantu oleh BEM KM Unand dan Forum Studi Islam fakultas,” katanya. Dana yang telah terkumpul dari FKI lanjut Raimon, sebanyak 3 juta rupiah dan diperkirakan secara keseluruhan telah terkumpul sekitar 10 juta rupiah. Penggalangan dana akan tetap dilakukan hingga Jumat 15 September. Selanjutnya dana tersebut akan diberikan ke Pos Keadilan Peduli Umat Padang untuk disalurkan ke irda, R ani Myanmar. F Firda, Rani
Pramuka Adakan Upacara Peringatan Hari Pramuka Nasional
M
enyambut Hari Pramuka Nasional, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka melaksanakan upacara di Lapangan Upacara Bumi Perkemahan Unand, Senin (14/7/2017). Upacara ini diikuti oleh anggota UKM Pramuka, beberapa UKM di Unand dan beberapa perguruan tinggi di kota Padang, seperti Politeknik Negeri Padang, Universitas Bung Hatta, STKIP PGRI Sumatera Barat, dan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang. Upacara ini dipimpin oleh Heru Efendi, yang merupakan salah seorang anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka dan Wakil Rektor III, Hermansah
sebagai pembina upacara. Hermansah datang dengan menggunakan pakaian pramuka lengkap. Dalam amanatnya, Hermansah mengatakan bahwa kita harus mengenang jasa-jasa pahlawan terlebih untuk bidang kepramukaan. Amanat tersebut merupakan surat yang berasal dari Kuarnas yang merupakan orang tertinggi di kuartil nasional. “Kita pemuda harus mengenang dan menghargai jasa-jasa pahlawan terkhusus dibidang pramuka,” ungkapnya. Hermasnyah juga mengatakan mengenai peran pemuda. “Pemuda harus terus tumbuh, jangan berdiam diri dan tidak Pitnia boleh tertinggal,” tuturnya. Pitnia
Kerjasama Antara Unimap dan Unand
U
niversitas Malaysia Perlis (Unimap) menjalin kerja sama dengan Universitas Andalas (Unand) dalam bidang pengabdian masyarakat. Kerja sama ini diselenggarakan karena pihak Unimap ingin melakukan pengabdian masyarakat di Sumatera Barat (Sumbar). Terdapat 23 mahasiswa Unimap yang datang beserta 4 dosen pembimbingnya. Melalui BEM KM UNAND, pihak Unimap melaksanakan program tersebut di tiga titik pengabdian yaitu Batu Busuk, Pangkalan dan Maninjau. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua PUKKN Unand, Syamsurdin. Dalam pembukaan tersebut Syamsurdin mengungkapkan bahwa agenda ini sangat cocok untuk dilanjutkan. Kegiatan pertama, Senin (4/82017), berada di lokasi Batu Busuk lebih tepatnya di desa binaan BEM KM Unand. Acara pada kegiatan ini adalah sosialisasi cara menyikat gigi dan mencuci
tangan dengan baik. Sosialisasi tersebut diadakan di SD Bustanul Ulung. Kegiatan kedua yang dilaksanakan pada Selasa (5/8/2017), yang berlokasi di Pangkalan, Sumbar. Acara yang dilakukan adalah penyebaran sebanyak 500 bibit yang terdiri dari bibit mahoni dan bibit bayur. Bibit tersebut diperoleh dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar dan diserahkan kepada Camat Pangkalan. Kegiatan pengabdian terakhir adalah cek kesehatan gratis di daerah Maninjau. Kegiatan ini ditujukan untuk semua warga. Harapan dari kegiatan ini diungkapkan oleh salah satu staff Kementerian Sosial Masyarakat, Debi Zulkarnain. “Kegiatan ini diharapkan terus berlanjut, dan semakin banyak kerjasama yang dilakukan dalam bidang pengabdian Pitnia masyarakat,”tuturnya. Pitnia
WIFU Project Mendukung SDGs No.4 (Quality Education)
W
IFU Project adalah salah satu kegiatan sosial yang dilakukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) AIESEC untuk mendukung SDGs (Sustainable Development Goals) N0.4 (quality education). SDGs ini merupakan 17 goals yang dicetuskan PBB sebagai tujuan yang ingin dicapai secara bersama sebelum tahun 2030. Salah satu rangkaian kegiatan pada acara ini adalah A Day To Remember yang dilaksanakan di Kantor SKB Wilayah 2 Andalas, Sabtu (19/8/2017). Kegiatan terakhir ini terdiri dari
beberapa kegiatan pula yaitu pemberian hadiah kepada partner yang membantu acara tersebut, pemberian hadiah kepada orang-orang yang berpartisipasi yaitu terdiri dari 17 orang dimana 9 orang berasal dari China, Vietnam dan Taiwan sedangkan 8 lainnya merupakan panitia dari pihak AIESEC. Berdasarkan penuturan dari salah satu panitia yaitu Iwek, bahwa akan ada kegiatan lanjutan dari WIFU Project ini. “Kegiatan selanjutnya yang kami rencanakan akan ada di Bulan Desember tahun ini,” tuturny. Pitnia
Calon Anggota KOPMA Ikuti Open Recruitment Gelombang Kedua
S
ebanyak 120 peserta calon anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Koperasi Mahasiswa (KOPMA), mengikuti rangkaian acara opent recruitment (OR) gelombang kedua seputar koperasi di ruang seminar gedung I, Sabtu (9/9/2017). Salah seorang pemateri, Nola Anggaraini menjelaskan kepada para peserta gambaran seputar koperasi diantaranya tentang pengertian koperasi, jenis-jenis koperasi, prinsip dan landasan, serta nilai-nilai dalam koperasi. Ia juga berharap agar seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dengan baik. “Karena pada akhir kegiatan OR nanti, akan ada evaluasi peserta yang diseleksi untuk menjadi anggota KOPMA,” ujarnya. Menanggapi kegiatan ini salah seorang peserta dari Jurusan Peternakan, Nadia Chairunnisa
mengaku senang karena dapat mengambil manfaat dari acara ini. Menurutnya materi yang diberikan menambah wawasan seputar koperasi dan dapat diaplikasikan langsung pada wirausaha sehari-hari. “Beberapa penjelasan materi tadi menjelaskan kiat-kiat berkoperasi, serta pengaplikasiannya langsung pada kegiatan sehari-hari,” tuturnya. Opent recruitment gelombang kedua ini dibuka oleh ketua umum KOPMA, Meira Rahmadani. Ia menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan materi seputar koperasi kepada calon anggotanya, juga mengenalkan bidang-bidang yang ada di UKM KOPMA. Acara ini juga turut dihadiri oleh pengurus KOPMA Universitas Islam Negri Imam Bonjol Padang Novela, Rani
PIKMAG Peringati Hari Remaja Nasional dengan Baksos
U
nit Kegiatan Mahasiswa (UKM) PIKMAG mengadakan bakti sosial (Baksos) di panti asuhan AlHidayah, Minggu (20/08/2017). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Remaja Nasional yang jatuh pada tanggal 12 Agustus 2017 lalu. Salah satu kegiatan diacara ini adalah pemberian materi oleh anggota PIKMAG Sarid Suryani. Materi yang dibahas adalah terkait HIV, narkoba dan usia pernikahan. Materi ini ditujukan untuk adik-adik dari kelas 1 Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sederajat.
Selain pemberian materi, dalam kegiatan ini juga ada makan bersama yang ditujukan untuk menjalin keakraban antara UKM PIKMAG dengan warga panti asuhan Al-Hidayah. Acara selanjutnya adalah pemberian uang dan sembako. Sebagian dana tersebut berasal dari dana operasional, dan sebagian lagi berasal dari senior PIKMAG. Menurut penuturan dari salah satu pengurus PIKMAG yang hadir Sarid Suryani bahwa baksos ini akan berlanjut. “Acara baksos ini akan berlanjut, tetapi rencananya akan ke panti jompo,” ungkapnya. Pitnia
Pekan Andalas Ikut Meriahkan Dies Natalis Unand ke-61
P
ekan Andalas resmi dibuka oleh Wakil Rektor III Hermansah di Convention Hall Universitas Andalas (Unand), Rabu (13/9/2017). Pembukaan Pekan Andalas kali ini bersamaan dengan Dies Natalis Unand ke-61. Hermansah mengatakan agar mahasiswa memberi kontribusi yang nyata untuk Unand sebagai seorang mahasiswa. “Untuk mewujudkannya tidak hanya dilihat dari akademik saja tetapi juga dari soft skillnya, misalnya dengan mengikuti rangkaian kompetisi maupun kegiatan pada Pekan Andalas ini,” katanya Ketua panitia Pekan Andalas Fauzan
Maghriby mengatakan acara pembukaan Pekan Andalas kali ini sengaja diagendakan pada malam hari Dies Natalis, karena pada siang hari para petinggi Unand melaksanakan rapat senat. “Pekan Andalas diusahakan untuk selalu ikut andil dalam rangkaian acara memperingati Dies Natalis Unand,” katanya. Tujuan acara ini lanjut Fauzan, untuk mensinergikan kembali seluruh elemen-elemen yang ada di Unand seperti BEM, seluruh Himpunan Mahasiswa Daerah, Unit Kegiatan Mahasiswa, dan lainnya agar bisa bergabung memeriahkan Pekan Andalas Juri, Uswa
Berita lebih lengk ap silak an lengkap silakan kunjungi portal berita gentaandalas.com
Tradisi Alek Kanuri
M
anusia diciptakan hidup berpasang-pasangan, ikatan ini disematkan dalam tali sakral pernikahan. Setiap pernikahan biasanya selalu ada pesta perayaan yang berbeda dan unik di tiap daerah di Indonesia, termasuk salah satunya di Sumatera Barat (Sumbar) yang acara pernikahannya disebut baralek. Baralek di Sumbar selalu menyuguhkan berbagai jenis makanan yang unik dan berbeda ditiap daerah di Sumbar. Hidangan tersebut dimaksudkan untuk menjamu undangan yang datang pada acara baralek. Hal ini hampir sama dengan tradisi Alek Kanuri yang terdapat di Nagari Saniang Baka, Kabupaten Solok. Alek Kanuri merupakan tradisi mengundang masyarakat nagari, untuk jamuan makan malam yang dilaksanakan seusai magrib tepat dihari baralek di rumah anak daro (mempelai wanita). Undangan ini khusus dihadiri oleh laki-laki seperti Manti, Wali Nagari, Dubalang Adaik, pangulu (Penghulu), urang sumando, dan urang balai (masyarakat biasa). Awal mula Alek Kanuri ini yaitu ketika hari baralek sudah di takuk (ditetapkan) satu minggu sebelumnya, beberapa orang dibagi ke tiap jorong nagari untuk maucapi (mengundang) masyarakat. Undangan ini bukan berupa secarik kertas bermotif atau sejenisnya seperti undangan zaman sekarang. Melainkan hanya kecek-mangecekan (mulut ke mulut) ke tiap rumah, lapau (warung) dan surau. Setiap jamuan makan malam pasti ada hidangan yang disediakan tuan rumah. Hidangan disuguhkan awalnya hanya satu macam hidangan yaitu gulai cubadak (gulai nangka) lengkap dengan nasi putih hangat. Namun, sekitar tahun 50-an hidangan ditambah dengan Korma. Korma yang dimaksud disini bukanlah buah manis yang kerap dijumpai ketika bulan Ramadhan, melainkan gulai yang berwarna keputihan berisikan kentang dan daging. Seiring berjalannya waktu, barulah dalam 20 tahun belakangan ini hidangan yang disuguhkan
Oleh: Yashirli Mulyadi* mulai bervariasi, seperti pergedel kentang, ayam goreng bumbu, kalio dagiang, dan lain lain. Meskipun hidangan sudah mulai bervariasi, gulai cubadak yang merupakan salah satu samba adat tidak boleh ditiadakan. Sebab para undangan akan protes jika gulai lezat yang berasal dari buah nangka yang belum matang ini tidak duduk
sudah datang dan duduk di dalam rumah. lebih tepatnya lagi ketika sambah andai sudah selesai di lima menit pertama. Sambah andai merupakan perbincang dalam bentuk petatah petitih seperti “Angku manti! , lai sungguah dek angku manti surang nan ambo imbau, bakeh basamo lah ambo minta maaf, lai nan ka dipulangan ka bakeh angku dek karano lah
Foto : A yi Ayi bersama saat makan. Jadi, boleh dikatakan gulai cubadak adalah menu wajib pada Alek Kanuri. Berbeda dengan jamuan makan malam lainnya, jika biasanya hidangan sudah disuguhkan sebelum para undangan datang, kali ini hidangan disuguhkan oleh janang (pelayan) ketika tamu undangan
mudik sirih nan sakapa pinang nan sagatok nan talatak di carano, baa kandak bulih kami, sirih ee ka bamakan pinang ee ka bagatok rokok ga ka baisok ma angku angku manti” . Artinya, angku mati, sungguh hanya angku manti yang saya panggil, kepada semua saya mintak maaf, baik yang akan dipulangkan kepada angku
karena sirih yang segenggam, sebuah pinang di cerana sudah ada, sirihnya akan dimakan pinang akan dikunyah, rokok akan dihisap ya angku manti). Sementara itu, sembari sirih jo pinang dipagatok (dikunyah), saat inilah janang akan menghidangkan makanan. Setelah janang selesai menghidangkan, lalu “lah mudik lo dek janang nasi ma, nasi ee ka bamakan aia ee ka baminum, gali lah di pangka!”. Artinya karena janang sudah menghidangkan nasi, nasi akan dimakan air akan diminum, mulai lah dari ujung. Sampailah pada bagian terakhir, “Tibo karano basaru, datang karano dek dipanggia, yo dek makan paruik lah kanyang, dek minum awih lah lapeh, yo kami cari tampek masiang-masiang, dek ulah siko ka di bari nye ndu”. Artinya sampai karena diserukan, datang karena dipanggil, karena makan perut sudah kenyang, karena minum haus sudah lepas, maka kami cari tempat masing masing (rumah), oleh karena itu ada sesuatu yang ingin kami beri). Mande (ibu) anak daro akan dipanggil dan duduk di depan pintu keluar menggunakan kain panjang, sebagai alat untuk menampung uang yang akan diberi oleh tamu undangan yang bergantian keluar rumah. Jumlah perorang biasanya Rp.10.000 – 200.000 bahkan lebih. Tak banyak perubahan yang mendasar pada Alek Kanuri dulu dan sekarang. Manti Sutan Talelo (82 tahun) selaku ketua adat istiadat Nagari Saniang Baka mengatakan bahwa Alek Kanuri dulu dan sekarang hampir sama, namun yang membedakan yaitu jumlah tamu yang datang. “Dulu, masyarakat datang sangat ramai. Sekarang rumah saja kadang tidak penuh, sambah andai juga dulunya sangat lama, namun untuk meminimalisir waktu sekarang lebih dipercepat,” katanya. *Penulis Merupakan Mahasiswi Sastra Daerah Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
IKLAN BARIS @seblakbandun seblakbandung : sedia seblak seblakbandun bandung, mie jeletot, nasi goreng gila, mie goreng, mire rebus dan minuman. Tersedia level pedas 1-13. Asli Bandung lho. Harga murah meriah mulai Rp. 8.000 aja, Dijamin Puas dan enakk,, Mampirr yuk. Alamat Jalan Dr. Moh. Hatta No.86 (Depan simpang Durian Taruang) @Bayosindo : Percetakan, sablon dan printing seperti undangan, stempel, spanduk, nota, brosur, poster, cetak foto dll.Harga terbaik. Jl. M. Hatta No. 25 Padang WA. 0812.7789.9872/3 Email : bayoslimodinata@gmail.com @fannyrahmasarii : Hello guys, yang mau pesan baju, tas, sama my bottle bisa hubungi aku ya di Id Line : fannyrahmasarii untuk info lebih lanjut kunjungi ig aku di @frshop97, harga mahasiswa, produk berkualitas. nisaulfikriah @nisaulfikriah nisaulfikriah: Saje Unand, ganbattene... Saje’16 sukses promoting eventnya. Buat Saje’17, ditunggu temu ramahnya, semoga suskes. Semangat! ayiyi @ayiyi ayiyi: semangat terus Caang’17, kita pasti bisa! vioctavian15 @vioctavian15 vioctavian15: suatu hal yang luar biasa menjadi keluarga di Genta Andalas. But, wetercat, sopa, so bep, kece squad, aku rindu. Sungguh. Queen-galau @Queen-galau Queen-galau: Semoga cepat nikah ya sayang, aku tunggu lamaran nyatamu 2 tahun lagi. I love you
sukmahayati @sukmahayati sukmahayati: banyak hal yang telah dilalui. Banyak teman yang telah didapat, banyak kisah yang telah tercatat. Semangati hati, semangati jiwa. junidswr @junidswr junidswr: kejamnya kapitalis memaksaku hedonis. nurulfatimahhamasah @nurulfatimahhamasah nurulfatimahhamasah: teman-teman Caang yang kucintai karna Allah. Selalu tagok yahh.. Mangat.. gefi_zl @gefi_zl gefi_zl: HBD buat my hero sehat terus ya pa dan jangan lupa jaga pola makannya. suci @suci suci: aku cinta genta qudnisaa @qudnisaa qudnisaa: selamat berjuang dan merantau untuk kesayanganku @dewiirm @balqistnadia @fanifanifanii @alwinard @alwan_at @naurahnra sukses selalu. Libur semester harus meet up yaa raniaprianti @raniaprianti raniaprianti: Cuma gentara yang mampu buat ku berurai air mata. Tapi disana, ku temukan arti dewasa. Semangat kangkawankuh, Caang Genta’17 laffyu nananasution @nananasution nananasution: semangat buat semua Caang 17 Genta Andalas. Dan semoga tahun depan aku bisa exchange ke luar negeri Aminn ya Allah novelaedista @novelaedista novelaedista: Terimakasih untuk semua moment berharganya Caang Genta Andalas 2017. Tetap semangatss yaa jurypanjaitan @jurypanjaitan jurypanjaitan: kepada segala lelah kita, semoga Lillah. Tetap jaga ke-optimisan Caang’17. HAMYEON DWAENDA!! sabrinafadilahaz @sabrinafadilahaz sabrinafadilahaz: Semangat Caang Genta Andalas 2017! ^^ Dalam setiap
perjuangan tentu terselip berbagai harapan. Semoga kita kian kompak aamiin. Sayang deh <3 melati @melati melati: terimakasih dan tetap semangat buat caang17. Apapun yang terjadi nanti, aku harap kita akan tetap menjaga silaturahmi fef @fef fef: maaf dan terima kasih buat caang Genta 2017 tetap semangat untuk kedepannya!! zurriatifadilla @zurriatifadilla zurriatifadilla: untuk abang Adi semoga cepat dapat kerja dan tetap semangat untuk Caang’17. Kita pasti bisa choiruddinlubis @choiruddinlubis choiruddinlubis: caang GA 2017 I love u so much.. terima kasih atas perjuangannya selama ini. Beruntung bisa kenal kalian semuaa. uswnhasanah @uswnhasanah uswnhasanah: selamat sukses Agro 16 buat pelantikannya. Keep tagok kawan!! pitniaayu @pitniaayu pitniaayu: happy birthday iin ku @ririnseptika, sengaja aku gak ada ngucapain supaya aku bisa ngucapin disini. rizkiaslendra @rizkiaslendra rizkiaslendra: semangat Caang’17 semoga semakin baik lagi kedepannya. Jangan menyerah kita bersama dwidantikurnia @dwidantikurnia dwidantikurnia: aku sayang kalian semua Caang’17. Jangan lupa follow ig @dwidantikurnia. tika731 @tika731 tika731: kepada COMBRO semangat bikin laporan. Tetap jaga kesehatan, terus jangan galau dimalam minggu. Love uu panjiranjaspratama @panjiranjaspratama panjiranjaspratama: selamat buat genta antaranya sukses
@anon anon: harapan tidak sesuai ekspetasi. anon septianiv @septianiv septianiv: Halo ini tia, salam buat Qudwatun Nisaa. Ngomong apaan ya biar 20 kata hmmm. Temen yang baik kan gue cha? nurhamidiyah @nurhamidiyah nurhamidiyah: semangat sahabtku Qudwatun Nisaa yang lain sibuk-sibuknya ngejar target. Walaupun sibuk jangan lupain kita yaa J SEVENN love you:* fajripayfazz @fajripayfazz fajripayfazz: yg mau jual pulsa, paket data, token listrik, PDAM, dll. Ayoo segera gabung dengan Payfazz Agen dengan cara download aplikasi nya di playstore dan segera daftar dengan masukin kode referral: FAJRI98439. Atau yang ingin kepoin Payfazz Agen Cp: 082283275008. KaosCostume @KaosCostume KaosCostume: jual baju kaos, katakata bisa direquest, harga 75k. Lengan panjang 83k. Bahan cotton combed. Free ongkir area Unand. Cp: 082283275008. pitniaayu @pitniaayu pitniaayu: Happy Birthday @ririnseptika dan @virraputrisilviana semoga menjadi lebih baik, makin canti, IP tinggi dan makin gendut. IMKJUNAND : Hai mahasiswa @IMKJUNAND Unand, Hai jambangers yukyuk dateng ke sekre IMKJ Unand (Iikatan Mahasiswa Jambi) di daerah Pasar Ambacang. dirrafadillah : honesty is like a mirror, @dirrafadillah once you broke it, it will not be back as before, be careful :) @sofi: Semangat buat Veli Isyanaku :)
Pesan Untuk Mamak
K
epulan asap yang keluar di sudutsudut dapur kayu, beserta dentuman periuk bertengger di tungku yang tersusun dari tiga buah batu penyangga yang di bawahnya disorongkan daun kelapa kering beserta ranting-ranting dan kayu bakar yang dipungutnya dari ladang kemarin. Seperti biasa rutinitas setiap paginya, dimulai dari dapur yang menyatu dengan ruang makan, perbincangan mereka diawali dengan kabar dari juragan Maksinjan yang meminta mereka untuk memelihara dua ekor sapi miliknya. Tentu berita baik tersebut membuat Pak Harto dan Buk Yet senang, pasalnya nanti mereka juga akan mendapat upah dan jika sapi-sapi tersebut beranak, maka mereka akan mendapat satu ekor anak sapi tersebut, walaupun dia harus kerepotan untuk menyabit rumput setiap harinya. Pekerjaanya sebagai buruh tani tentu tidaklah mencukupi kehidupan sehari-harinya, terlebih kedua anak perempuannya sebentar lagi akan tamat di bangku Sekolah Menengah Atas. Tentu keinginannya untuk melanjutkan pendidikan putri kembarnya tersebut ke bangku kuliah sangatlah besar. â&#x20AC;&#x153; Alhamdulillah, Maksinjan mempercayai kita untuk memelihara sapinya Pak. Upah dari sapi ini bisa kita gunakan untuk biaya kuliah anak kita nantinyaâ&#x20AC;?, ujar Buk Yet kepada suaminya, sembari menyodorkan segelas kopi di depan suaminya itu. Dengan wajah penuh tanda tanya beliau berpikir sejenak. â&#x20AC;&#x153;Kenapa Pak?â&#x20AC;? tanya isterinya itu penuh heran. â&#x20AC;&#x153;Bapak khawatir jika nantinya, itu masih belum mencukupi biaya kuliah kedua putri kita Bukâ&#x20AC;?, ujar suaminya tersebut sembari membiarkan kopi panasnya tersebut dingin di atas meja. â&#x20AC;&#x153;Jangan begitu Pak, rezeki sudah diatur Allah, kita tinggal berusaha dan bekerja lebih keras lagi, serta berdoa kepada Allah, bagaimanapun juga kita mau putri-putri kita nanti dapat melanjutkan pendidikannya dan mempunyai bekal untuk masa depan nya nanti Pakâ&#x20AC;?, ujar isterinya tersebut dengan wajah meyakinkan. Memang, semenjak sering sakit-sakitan sejak satu tahun yang lalu, Pak Harto sekarang hanya bekerja sebagai buruh serabutan dan mencari upahan di sawah orang lain. Pada sore harinya ia pergi menyabit rumput dan pulang pada petang harinya. Dulunya ia sempat bekerja diluar kota sebagai buruh, tetapi semenjak sakit-sakitan, sang anak melarangnya untuk bekerja di luar kota lagi. Sementara, sang istri juga pergi ke sawah mencari upahan. Mereka juga tak memiliki sepetak sawahpun untuk digarap. Berangkat dari keyakinan istrinya tersebut, beliau langsung bergegas menuju kandang sapi, diambilnya sabit yang disisipkannya di dinding kandang beserta karung yang akan digunakannya untuk membawa rumput nanti, lalu beliau bergegas menuju pematang sawah. Sementara sang istri sibuk menyelesaikan pekerjaannya di dapur, karena nantinya beliau akan pergi berkunjung ke rumah orang tuanya, karena adik laki-lakinya baru saja pulang dari Jakarta. Padahal beliau baru saja pergi ke Jakarta enam bulan yang lalu, karena mendapatkan pekerjaan baru disana. Pedong, sapaan yang akrab dipanggil untuk adiknya itu, sempat menganggur selama tiga bulan semenjak bercerai dengan istrinya. Biasanya ia bekerja bersama sang mertua yang merupakan juragan sapi terkenal di kampungnya. Semenjak bercerai dengan sang istri, Pedong tidak lagi bekerja bersama mertuanya itu. Karena iba dengan adiknya, sempat ia gadaikan emasnya untuk biaya
Oleh: Juni Fitra Yenti* keberangkatan adiknya itu. Beliau juga heran kenapa baru beberapa bulan di rantau ia memutuskan untuk balik lagi ke kampungnya. Khawatir dengan kondisi adiknya itu, beliau bergegas menuju rumah orangtuanya yang tak jauh dari kampungnya, yaitu dusun Panarian. Sebuah dusun yang masih kental dengan adat dan istiadatnya. Peran seorang Mamak masih dianggap sakral disana , yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan keluarga matrilineal di Minangkabau. Adik satusatunya itu, yang merupakan mamak bagi anak-anaknya tentu mempunyai peran yang besar bagi anaknya. Maka dari itu, ia mau adiknya nanti dapat bertanggung jawab dan membimbing keponakannya itu. Sesampai di sana ia bertemu dengan ibunya beserta adiknya itu. Rupanya, kepulangan adiknya itu karena ia akan menikah lagi dan memilih untuk tetap di kampung saja, memulai kehidupan dan pekerjaan yang baru, bersama istri barunya itu. Ia menceritakan bahwa ia tak sesuai dengan kehidupannya di rantau. Mendengar kabar pernikahan adiknya tersebut tentu ia bahagia, karena kasihan jika lama-lama adiknya tersebut menduda. Setelah lama berbincang di rumah orang tuanya itu, lalu ia pamit untuk pulang kerumahnya, karena ia takut nanti suaminya, Pak Harto beserta putri kembarnya, Rima dan Rani khawatir, karena beliau tidak sempat minta izin sebelum berangkat ke rumah orang tuanya itu. â&#x20AC;&#x153; saya balik pulang dulu Bu, karena takut nanti anak-anak khawatir jika terlalu lama pulang jika tidak mengabari sebelumyaâ&#x20AC;?, ujarnya sambil berpamitan kepada Ibu dan Adiknya itu. â&#x20AC;&#x153; Jangan lupa titip salam, buat cucu kembarku ituâ&#x20AC;?, sahut Ibunya, sembari menyodorkan bingkisan beserta makanan kesukaan cucu-cucunya itu, yang telah dibungkusnya dengan rapi. Sesampai
menyarankan Adiknya itu untuk membuat pondok sementara disamping rumahnya, karena tanah dibelakang rumahnya itu masih luas. Sembari ia mengumpulkan uang untuk rumah nanti ia bisa bekerja bersama suami kakaknya, yang merupakan sumandonya itu untuk bertenak sapi dan membagi hasilnya nanti. â&#x20AC;&#x153;Tentu ini hal yang bagus, tinggal berdekatan dengan kakak, sumando dan keponakannya, ujarnya sembari menerima tawaran kakaknya itu. Lalu, dibangunlah sepetak rumah yang terbuat dari kayu dan sebagian dilapisi triplek dibelakang rumah kakaknya itu. Pedong dan Pak Harto, diamanahkan Maksinjan untuk memelihara sapi itu, dan membagi hasilnya nanti. Tak lupa, setiap pasar senin mereka berangkat bersama untuk menjual sapi yang disuruh oleh jurugan, dan membagi dua hasilnya. Mengetahui penghasilan suami yang hanya sebagian, Leni sang isteri meminta suaminya itu untuk meminta sapi lain kepada Maksinjan untuk dipelihara sendiri dan menerima upah sendiri tanpa harus dibagi. Hari demi hari kelicikan dan keserakahan isterinya itu mulai terlihat. Ia selalu menurut apa yang dikatakan isterinya. Sempat sekali ia menyuruh suaminya itu berbohong kepada sumandonya mengenai harga jual sapi, karena pada saat itu Pak Harto sedang sakit dan hanya Pedong yang sendirian pergi menjual sapi tersebut k e
di rumah ia menceritakan kabar kepulangan adiknya itu kepada suami dan putri kembarnya itu. Mereka juga kaget sekaligus senang mendengar berita pernikahan mamaknya itu. Acara pernikahan yang dinantinantipun tiba. Segala keperluan sudah disiapkan. Para tamu undangan telah berdatangan. Leni, yang juga merupakan janda tersebut telah resmi dinikahi oleh Pedong. Untuk biaya pernikahan tersebut telah digadaikan sepetak sawah untuk biaya pernikahan mereka. Selama beberapa bulan semenjak pernikahan itu, Pedong dan isterinya itu tinggal serumah dengan orang tuanya. Tentu itu menimbulkan anggapan miring dan perbincangan di dusun panarian tersebut, karena tidak ada anak laki-laki yang membawa isterinya tinggal di rumah orangtuanya. Oleh karena itu, sang kakak
pasar senin. Ia meminta suaminya untuk memberikan seperempat saja uang hasil menjual sapi tersebut kepada Pak Harto. Dan yang lebih parahnya lagi, ia mengambil semua hasil jualan sapi qurban itu, tanpa membaginya dengan Pak Harto, dan ia beranggapan bahwa sapi itu dia yang sering menyabit rumputnya. Sumandonya itu sering sakit-sakitan, ia mengidap penyakit diabetes dan harus dirawat di rumah sakit beberapa minggu, hingga akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Tentu kematian Pak Harto meninggalkan duka bagi anak dan isterinya. Terlebih kedua putri kembarnya itu, sebentar lagi akan memasuki bangku kuliah. Buk Yet sekarang hidup sebagai janda, yang akan menghidupi kedua anaknyaitu. Teringat ia akan perbincangannya dengan almarhum suaminya itu, bahwa bagaimanapun juga
putri-putrinya itu harus melanjutkan pendidikannya. Beberapa bulan sejak kematian Pak Harto, Buk yet kembali mendengar kabar duka, bahwasanya Ibunya meninggal dunia, dan ia sempat mewariskan harta pusakanya berupa sawah, ladang, tanah dan pandam pekuburan untuk digarapnya demi membantu biaya cucu-cucunya. Mendengar kabar pembagian harta warisan tersebut, Pedong dan sang isterinya juga meminta separo harta pusaka itu kepada kakaknya itu. Perselisihan sering terjadi, terlebih ketika ia memutuskan untuk mengambil rumah peninggalan orangtuanya itu, dan memutuskan untuk tinggal lagi bersama sang isteri di rumah pusaka itu. Pedong mulai lupa akan perannya sebagai mamak bagi kemenakannya, ia tidak lagi peduli dan bertanggung jawab atas kemenakannya, ia lupa akan perannya sebagai tungganai yang bertanggung jawab mengembangkan warisan tersebut demi kelangsungan dan kesejahteraan keponakannya. Bahkan sapi yang dipelihara Pak Harto dulu yang akan digunakan untuk keponakannya itu sudah dijualnya tanpa memberi sedikitpun kepada keponakannya . Beruntung puteri kembarnya itu mendapatkan beasiswa, sehingga cukup membantu meringankan beban Buk Yet. Sempat beliau meminta separo hasil penjualan sapi tersebut kepada adiknya itu, tetapi beliau tidak mau membagi hasilnya. Ketamakan dan keegoisan sang adik dan isterinya membuat ia lupa akan tanggung jawabnya sebagai mamak bagi keponakannya, bahwa ia memiliki peranan penting yaitu membimbing, mengajari dan bahkan membiayai kehidupan kemenakannya. Mamak membimbing kemenakanya untuk bisa hidup menghadapi d u n i a . Memberitahukan segala pengetahuan yang ia miliki untuk kemenakanya, tidak hanya hidup dalam bermasyarakat tapi juga dalam menjalani hidup berumah tangga. Sekarang hubungan kakak dan adik tersebut dingin saja, terlebih ketika Pedong menjual sepetak sawah pusaka itu. Buk Yet hanya pasrah dan mendoakan yang terbaik terhadap adik laki-lakinya itu, ia paham betul terhadap prilaku mamak putrinya itu. Fungsi mamak tak lagi sesuai adat yang berlaku. Ia dan putrinya hanya bisa berdoa supaya dia bisa menjadi mamak yang arif dan bijaksana, membimbing keluarga dan ponakannya. Sekarang Buk Yet hanya sibuk mengurusi 2 ekor sapi miliknya dan sesekali menerima telepon dari putri kembarnya mengenai kuliahnya diluar kota. â&#x20AC;&#x153;Aku harap Ibu dan mamak hadir pada wisudaku nantiâ&#x20AC;?, tutupnya.
*P enulis Merupak an Mahasiswi *Penulis Merupakan Sastra Indonesia Fak ultas Ilmu Budaya akultas Universitas Andalas
Kritik Sastra “Pesan untuk Mamak” Karya Juni Fitra Yenti Oleh: Ronidin*
M
enulis pada mulanya berawal dari ide, tidak terkecuali menulis cerpen. Dari mana ide bisa didapatkan? Dari sekitar kita. Ide-ide yang bersileweran di mana-mana kita punguti satu persatu, lalu kita olah. Untuk bisa mengolah ide-ide itu perlu pengetahuan yang luas. Pengetahuan saja tidak cukup tanpa sensitivitas kemanusiaan serta ketajaman dalam melakukan observasi. Tanpa itu, penulis cerpen tidak mungkin bisa melukiskan peristiwa dan tokoh cerita secara meyakinkan. Tanpa observasi yang tajam, kita tidak bisa melihat apa-apa dari kehidupan di sekeliling kita, meskipun kedua pelupuk mata kita terbuka lebar-lebar. Untuk itu langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membuka mata batin kita. Cari ide itu dengan cara mengamati siklus kehidupan sehari-hari dengan cermat. Kita tidak bisa menunggu ide itu turun dari langit. Misalnya: kita pulang pergi ke sekolah, kampus, pasar, sawah, dan lainlain. Dalam perjalanan itu kita pasti menyaksikan banyak peristiwa. Jangan kita lewatkan peristiwa itu. Manfaatkan momen itu untuk mencari ide, sesuatu yang bisa kita tulis menjadi cerpen. Selanjutnya, setelah ide itu kita dapatkan, maka jangan tunggu lama. Segeralah menuliskannya. Kalau tidak, ide itu akan hilang berganti dengan ide yang baru. Agar ide itu tidak hilang, ada cara yang biasa dilakukan dengan menyediakan potongan kertas atau kartu ide. Setiap kita menemukan ide, catat ide itu di kartu ide. Sewaktu diperlukan, kita tinggal menuliskannya. Catatlah ide itu dengan kalimat yang baik dan jelas. Tidak serampangan. Kalau perlu ditulis dengan kalimat yang menggugah minat untuk meneruskannya. Ketika ide sudah ada, observasi sudah dilakukan, dan bahan-bahan lain sudah tersedia pula, lalu apa yang akan dilakukan? Mulailah menulis kalimat pembuka. Ingat, kalimat pembuka itu harus menarik, supaya pembaca merasa tertarik untuk meneruskan bacaannya terhadap cerpen kita. Dengan kalimat pembuka yang baik, kita telah memberikan daya kejut kedua setelah judul. Sebuah pembuka yang menarik menyebabkan pembaca bertanyatanya: apa peristiwa sebenarnya yang ingin
disampaikan dalam cerpen tersebut. Contoh pembuka yang baik dapat kita baca dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” karya A.A. Navis. Sementara itu, hal lain yang paling penting dalam sebuah cerpen adalah konflik. Terserah kita mau menulis cerita tentang apa saja, yang penting kita tidak mengabaikan konflik di dalamnya. Cerpen tanpa konflik hanya akan jadi teks pidato. Konflik terjadi karena pertentangan kepentingan yang kita bangun dalam cerpen itu, umpamanya pertentangan kepentingan antara yang baik dengan yang tidak baik. Seterusnya, yang perlu ada dalam cerpen adalah suspensi atau ketegangan. Hadirkanlah suspensi atau ketegangan itu dengan cara-cara yang tidak diduga pembaca. Misalnya, suspensi saat-saat si tokoh cerita menghadapi masalah yang begitu besar, sehingga rasa-rasanya ia tidak akan mampu menyelesaikannya. Efek dramatik dari detik-detik genting ini sangat besar perannya dalam cerita, karena ia sangat kuat merangsang tanggapan emosional pembaca. Tapi jangan lantas mendramatisir cerita. Kalau masalahnya kecil, jangan dibesar-besarkan. Selain konflik dan suspensi, hal yang tak kalah pentingnya adalah penokohan. Penokohan penting karena apa yang digambarkan dalam cerpen sebenarnya adalah realitas yang ada dalam masyarakat. Dalam hal inilah pentingnya kita memiliki pengetahuan yang dalam tentang sifat dan karakter manusia. Kalau kita membuat beberapa tokoh, bagaimana sifat-sifat tokoh itu kita harus hafal betul. Kalau dia seorang dokter, bagaimana karakter dokter itu, bagaimana caranya berbicara, berjalan, berpakaian, dll. Penokohan yang baik menimbulkan kesan bahwa penulisnya memiliki pengetahuan tentang itu. Selanjutnya, fokus cerita dalam cerpen juga harus jelas. Tidak bercabang ke mana-mana. Cerpen biasanya berupa penggalan peristiwa yang dialami oleh seseorang. Jadi, ceritanya tidak bercabang seperti yang ada dalam novel atau roman. Satu hal lagi adalah soal dialog sebagai pemberi informasi kepada pembaca. Dialog dalam cerpen harus dirangkai dengan jelas
dan efektif.Terakhir, sebuah cerpen hendaknya ditutup dengan ending yang mengesankan Terserah kita, mau memilih happy ending atau unhappy ending. Yang jelas, ending harus benar-benar memberi kejutan dan kesan yang mendalam bagi pembaca. Jangan membuat ending yang sudah bisa ditebak ketika pembaca baru membaca separoh dari cerpen kita. Ending adalah kejutan penutup dalam sebuah cerpen. Cerpen yang akan kita bicarakan sekarang ini adalah cerpen “Pesan untuk Mamak” (PuM) karya Juni Fitra Yenti (JFY). Cerpen ini bercerita tentang kehidupan keluarga sederhana yang tinggal di kampung. Pak Harto dan Buk Yet bersama anak kembar perempuannya serta Pedong dan istrinya. Pak Harto dan istrinya digambarkan hidup miskin, tetapi punya harapan besar untuk dapat menyekolahkan kedua putri kembarnya sampai berhasil. Dalam kesehariannya, mereka berhadapan dengan Pedong dan istrinya Leni. Pedong adalah adik Buk Yet, mamak dari kedua putri kembarnya. Pedong adalah laki-laki yang tidak bertanggung jawab dan tidak punya pendirian. Ia mudah saja dihasut oleh istrinya Leni untuk menguasai harta keluarganya. Pedong tidak saja menandaskan harta itu, tetapi juga tidak memperlihatkan perannya dan tanggung jawabnya sama sekali sebagai mamak dari kemenakan kembarnya. Dalam hal inilah cerpen “PuM” ingin mengingatkan peran dari seorang mamak dalam mengayomi kemenakannya. Ide dari cerpen ini sebenarnya menarik. Apalagi belakangan ini kita di Minangkabau tengah berhadapan dengan gejala pelapukan budaya. Mamak tidak lagi menjadi pengayom kemenakan karena peran itu selain telah digantikan oleh ayah, juga karena banyak mamak yang tidak cakap membentengi diri dari serbuan budaya luar serta rendahnya kemauan untuk menuntut ilmu pengetahuan. Tokoh Pedong dalam cerpen “PuM” merupakan sosok mamak yang tidak dapat diharapkan sebagai pengayom kemenakannya. Hal ini selain karena hidup miskin, juga karena ketertinggalan pengetahuan karena tidak memiliki kesempatan untuk mengecap
pendidikan. Cerpen “PuM” karya JFY ini tidak menghadirkan konflik yang kuat serta tidak fokus. Banyak pragmen cerita yang tidak tergarap dengan baik sebagai sebuah cerpen, hanya sebagai sebuah rangkaian cerita yang disusun berderet-deret seperti cerita dalam sebuah teks pidato. Selain itu, tokoh-tokoh dalam cerpen ini juga belum digarap dengan maksimal. Watak yang dilekatkan pada tokoh-tokohnya belum didukung oleh pengetahuan yang memadai tentang mereka sehingga terkesan sebagai tokoh biasa saja. Untuk melihat contoh tokoh yang baik bisa dibaca dalam cerpen-cerpen A.A. Navis seperti watak Kakek Garin dan Ajo Sidi dalam “Robohnya Surau Kami” atau watak tokoh Laki-laki (Ayah) dan Iyah dalam “Datangnya dan Perginya”. Selain itu, banyak persoalan teknis yang harus ditingkatkan oleh JFY. Dalam “PuM” banyak ejaan yang salah, misalnya penulisan di sebagai kata depan dan di sebagai awalan, penulisan huruf besar, dan sebagainya. Lalu, paragraf yang ada ditulis sangat panjang sehingga tidak jelas ide pokok dan ide bawahannya. Petikan dialog juga belum disusun dengan format yang semestinya seperti lazimnya sebuah cerpen. Biar bagaimana pun seorang penulis cerpen harus cakap menggunakan kaedah-kaedah bahasa tulis seperti ejaan dan fungtuasi karena ia bukan teks lisan yang tidak terikat pada pedoman-pedoman itu. Bagaimana pun cerpen “PuM” karya JFY ini perlu diapresiasi. Kemampuan JFY untuk menulis membuktikan bahwa ia tengah menapaki garis kaum intelektual. Menulis adalah mencurahkan isi pikiran. JFY telah memulainya dan itu berarti bahwa pikirannya memang ada isinya. Sekarang tinggal bagaimana memolesi itu dengan kemauan untuk terus belajar, terus membaca, dan terus memperbaiki diri. Mudah-mudahan JFY tidak seperti pohon pisang: sekali berbuah setelah itu mati. Wallahualam bissawab.
*P enulis Merupak an Dosen Sastra *Penulis Merupakan Indonesia Fak ultas akultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Miring Angan Sang Malam Oleh : Sukma Hayati Tampak semu angan sang malam
Terlalu gamang ku berdiri
Agaknya menjajaki Sabang
Bagai panorama terlindungi baja raksasa
Terlalu lunglai ku berlari
Menjelajahi Merauke
Tak dapat diharap mendekat, intip syukur terpanjat Diriku jatuh didasar, kau melambai jauh diatas
Anganku milik anganku Sepiku milik sepiku
Kini ku harap kesemuan angan berakhir
Sungguh hidup ini tak ada guna
Agar dapat ku tapaki garis lurus
Selalu berkelabut akan impi tentangmu
Agar dapat ku tinggalkan garis miring
Bisakah kau menatap kebawah, melirik ku harap bisa Gar tampak seseorang mengigil sepi disana
Agar hilang mati tamat anganku
Lumrah, titipan Tuhan Yang Mahakuasa
Tiada titik temu antara keduanya
Layaknya toleransi mengakar pada tanah surga
Budaya yang tak sama
Memang kita tidaklah sama
Kepercayaan yang berbeda
Sebab batas adalah pembeda Dididik, dianut sedari masa-masa Namun kita adalah satu silam Sebab batas yang menyatu Aneh rasanya bila tak mengira perbedaan di sela kita
Hidroponik Solusi Menanam yang Lebih Mudah
ndonesia telah lama mengenal cara budidaya hidroponik, namun di kota padang sendiri budidaya hidroponik baru dikenal. Karena baru beberapa orang saja yang melakukan budidaya hidroponik ini. Hidroponik itu sendiri merupakan salah satu cara budidaya tanaman dengan menggunakan air sebagai pengganti tanah. Salah seorang ahli dalam budidaya hidroponik, Novendra menjelaskan â&#x20AC;&#x153;Budidaya hidroponik bisa dilakukan oleh siapa saja karena cara perawatannya mudah dilakukan,â&#x20AC;? katanya. Tanaman yang sering dibudidayakan dengan cara ini, sejenis sayur-sayuran seperti sawi, selada, pakcoy, dan kangkung. Tak hanya jenis sayuran saja
tapi tanaman hias dan tanaman obatobatan juga bisa menggunakan budidaya hidroponik. Hasil panen tanaman hidroponik khususnya sayuran tidak jauh berbeda secara fisik dengan tanaman yang ditanam normal. Namun dari segi rasa dan kesehatan, hidroponiklah juaranya karena pemberian nutrisi pada tanaman sangat terkontrol dan tidak menggunakan pestisida dan banyak mengandung air yang sangat baik untuk tubuh kita. Cara budidaya nya yang mudah sehingga bisa dilakukan dirumah untuk sekedar mengisi waktu sengang. Dengan hidroponik tidak perlu menyiram tanaman, menekan pengunaan pestisida, tidak perlu mengganti air setiap hari cukup
saat habis panen dengan jangka waktu yang cepat. Berikut ini beberapa cara hidroponik yag dapat dilakukan. 1. Rakit apung Kelebihan dari metode ini yaitu biayanya murah, tidak terlalu berpengaruh saat listrik padam, lebih hemat air dan nutrisi, serta perawatannya yang mudah. Sedangkan kekurangan dari teknik ini yaitu akar akan lebih mudah terserang penyakit. 2. Nutrient Flm Technique (NFT) Kelebihan dari metode ini yaitu perakarannya bagus, cocok untuk tanaman yang membutuhkan banyak air. Sedangkan kekurangan teknik ini yaitu biayanya yang sangat besar. 3. Sistem sumbu Kelebihan dari metode ini yaitu mudah dipindahkan dan mudah dilakukan karena sederhana. Sedangkan kekurangan dari teknik ini yaitu tidak cocok untuk tanaman yg memerlukan banyak air. 4. Sistem tetes Sistem ini mengunakan mesin untuk mengatur jumalah nutrisi pada tanaman, biasanya mengunakan timer untuk mengatur jumlah nutrisinya. Keuntungan dari sistem ini yaitu lebih hemat air dan nutrisi, dan lebih efisien. Sedangkan kekurangannya yaitu oksigennya susah didapatkan karena media tanam terlalu padat. 5. Deep Flow Technique (DFT) Kelebihan dari metode ini yaitu apabila mati lampu maka nutrisi masih tersedia, dan tanamannya tidak layu. Sedangkan kekurangannya yaitu tanaman
Sambungan hal.14
adalah lambannya tanggapan dari pihak rektorat terkait masalah UKT, nah sama juga dengan masalah UKT ini akibat dari lambannya tanggapan yang di berikan rektorat ada beberapa mahasiswa akan terancam tidak bisa lanjut kuliah karena tidak mampu membayar UKT yang terlalu mahal. Terlepas mana pihak yang benar ataupun salah, sangat disayangkan ini bisa terjadi karena seakan dunia pendidikan membungkam pergerakan mahasiswa yang berjuang menurunkan UKT untuk bisa melanjutkan studi di universitas. Ya itulah gunanya BEM di universitas menyuarakan aspirasi yang dirasakan rekan sesama mahasiswa seharusnya pihak rektorat jangan langsung melaporkan beberapa mahasiswa tersebut ke kepolisian karena ada cara yang lebih ampuh daripada itu yaitu dengan cara musyawarah, Yang disesalkan juga apabila mahalnya uang kuliah menjadikan mahasiswa yang memiliki prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik harus menghentikan langkahnya untuk
mendapatkan pendidikan yang layak karena biaya kuliah yang mahal padahal kalau negara Indonesia bisa melahirkan generasi-generasi yang memiliki intelektual maka feedback yang didapatkan negara juga sangat bagus karena kontribusi mereka akan membantu Indonesia survive dengan negara-negara yang memiliki power yang cukup besar. Tidak dapat di pungkiri bahwa sebagian dari mahasiwa yang kuliah memiliki kemampuan ekonomi menengah kebawah untuk biaya kebutuhan sehari-hari saja terkadang mereka masih kekurangan tetapi mereka masih optimis dengan melanjutkan bangku perkuliahan . Seperti yang kita tahu bahwa peran mahasiswa sejak zaman kemerdekaan, orde lama, orde baru serta era reformasi sekarang ini mahasiswa lah yang paling konsisten bersuara dan bergerak maju dengan dasar untuk kepentingan negara dan isu-isu yang mereka bawa juga beragam mulai dari isu politik, ekonomi, agama, ras serta kesejahteraan, nah disini saya hanya ingin
Foto: Danti
I
melakukan tidakan yang menurut saya kurang baik. Tetapi jika di lihat dari sisi rektoratnya, mereka mengklaim bahwa yang salah adalah beberapa orang yang menggerakkan demo tersebut seperti presiden mahasiwa dan ada beberapa mahasiswa lainnya yang jabatannya di bawah presiden mahasiswa bahkan portal mahasiswa tersebut sempat diblokir oleh pihak rektorat karena mereka di tuduh menyebarkan ujaran kebencian terhadap rektor, mengancam ingin membakar gedung rektorat, mempermalukan rektor dan senat, serta pelanggaran hukum dan undang-undang tetapi dari pihak BEM mereka menyangkal semua tuduhan dari rektorat.Tetapi menurut saya sendiri mahasiswa yang sudah memilih universitas tersebut tidak akan melakukan perbuatan yang mempermalukan kampus nya sendiri terlebih pasti ada rasa cinta terhadap almamaternya. Karena pemicu mereka demo
juga mudah terserang penyakit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan budidaya hidroponik yaitu harus menggunakan bibit unggul. Tujuan mengunakan bibit unggul agar hasil produksi berkualitas baik, sehingga meningkatkan nilai jual dan gizi. Cahaya matahari harus diperhatikan karena ada beberapa tanaman yang tidak tahan terhadap cahaya matahari terlalu terik. Nutrisi sangat penting diberikan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang. Novendra juga menyarankan agar memberi naungan seperti memberikan atap dan memberikan jaring jaring agar tidak terserang hama. â&#x20AC;&#x153;Tanaman hidroponik harus dijaga, seperti jarak tanam yang juga harus diperhatikan agar tanaman dapat berkembang dengan baik,â&#x20AC;? katanya. Tak hanya pertanian organik yang mengunakan bahan alami, namun pada budidaya hidroponik ada pula hal serupa yaitu aquaponik. Aquaponik yaitu pengabungan hidroponik sekaligus membiakan ikan sehingga saling menguntungkan. Hubungan ini terjadi karena kotoran ikan tersebut akan menjadi pupuk alami bagi tumbuhan sehingga tempat tinggal ikan pun menjadi bersih . Kotoran ikan ini mengandung amoniak yang sangat diperlukan oleh tanaman itu sendiri. Dengan hidroponik ini kita dapat melakukan hal yang saling menguntungkan di waktu senggang, terlebih bagi mereka yang banyak memiliki waktu senggang hal ini tentu sangat bermanfaat dan Danti mendatangkan laba. ď&#x20AC;źDanti
menekankan bahwa mahasiswa merupakan generasi yang akan meneruskan perjuangan negara Indonesia untuk menjadi negara yang makmur , saya berharap kejadian-kejadian seperti itu tidak menjadikan semangat juang mahasiswa di seluruh Indonesia berkurang atau terkikis sedikitpun. Karena mahasiswa harus terus bergerak menjadi ujung tombak harapan negara dalam memperjuangkan nasib bangsa. Jangan pernah berhenti untuk berjuang apapun masalah yang kita hadapi dan untuk seluruh mahasiswa yang memiliki potensi dan mau mengembangkannya jangan pernah jadikan masalah ekonomi penghalang untuk terus maju karena itu hanyalah sebagian kerikil-kerikil kehidupan yang harus kita lewati. *Penulis Merupakan Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas
Petualangan yang Belum Usai
I
ni petualangan keempat kami. Setelah tiga kali berhasil menyelamatkan dunia paralel dari kehancuran besar, kami harus menyaksikan bahwa kamilah yang melepaskan â&#x20AC;&#x153;musuh besarâ&#x20AC;?-nya. Ini ternyata bukan akhir petualangan, ini justru awal dari semuanya.... Itulah sepenggal kalimat yang ada dalam novel bintang karya Tere Liye. Novel ini merupakan serial keempat dari novel â&#x20AC;&#x153;BUMIâ&#x20AC;?. Setelah sebelumnya Tere Liye merilis judul novelnya yaiu bumi, bulan, dan matahari. Dalam novel ini Tere Liye kembali menceritakan perjalanan Raib dan kedua sahabatnya, Seli dan Ali. Raib dan teman-
temannya memiliki kekuatan super. Raib memiliki kemampuan untuk menghilang, Seli bisa mengeluarkan petir dari tangannya, dan si Ali si biang kerok yang juga genius bisa berubah menjadi beruang raksasa. Klan bintang merupakan dunia paralel keempat yang mereka kunjungi untuk berpetualang setelah menyelamatkan dunia paralel sebelumnya, yaitu klan bumi, bulan dan matahari. Setelah berpetualang mereka kembali berhasil dari klan bintang, tapi perjalanan mereka belum berakhir. Masih ada misi besar yang harus mereka lakukan, yaitu memberi informasi kepada tiga klan permukaan mengenai hal penting yang mereka dapatkan di klan bintang. Pertemuan per wakilan klan permukaan pun dilakukan. Para petarung kuat juga disiapkan untuk menemukan pasak bumi yang akan diruntuhkan. Raib, Seli, Ali beserta Miss Selena dan sepuluh petarung terbaik, pasukan Bayangan dan pasukan Matahari berangkat menuju klan bintang mengunakan kapsul terbang. Pencarian pasak bumi tentu saja tidak mudah, ada ribuan kemungkinan posisi pasak itu berada. Tapi Ali si genius dengan mudah memperkecil ruang pencarian menjadi enam titik saja. Menggunakan buku kehidupan, Raib, Seli, Ali dan miss Selena beserta pasukan membuka portal menuju ruangan padang rumput milik Meer. Awalnya mereka mengira itu adalah tempat teraman untuk melewati lorong-lorong kuno yang tidak bisa dibuka portalnya oleh buku kehidupan. Namun perkiraan mereka salah, benda terbang kecil yang bisa mengirimkan sinyal pada Kota Zaramaraz mengenai kedatangan penyusup ternyata bersembunyi di ruangan padang rumput. Dengan susah payah akhirnya mereka sampai di lorong kuno yang akan
Judul
: Bintang
Pengarang
: T ere Liye Tere
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Tahun T erbit Terbit
: 2017
Tempat T erbit Terbit
: Jakarta
Tebal
: 392
Resensiator
: Nurul F atimah Fatimah
membawa mereka ketitik pertama pasak bumi, namun sebelum itu mereka harus melewati ruangan hutan Taiga yang memiliki cuaca yang sangat ekstrim. Dalam perjalanan mereka terpisah oleh rombongan akibat dihantam oleh badai salju. Perjalanan Raib, Seli, dan Ali kali ini lebih sulit daripada perjalanan mereka yang sebelumnya. Selalu ada bahaya yang menanti mereka di setiap lorong yang akan dilewati. Terutama ancaman dari robot terbaru klan bintang. Novel ini sangat cocok dibaca oleh pecinta dunia fantasi dan petualangan. Bintang juga salah satu karya Tere Liye tanpa romance yang lebih memfokuskan pada eratnya persahabatan yang saling mengisi kekurangan masing-masing. Meskipun novel ini merupakan penuh dengan fantasi, namun ada banyak hal yang bisa kita pelajari, seperti aliran magma, elegtromagnetic pulse (EMP), hutan taiga dan lain sebagainya. Novel ini
juga berisi pesan moral yang ingin disampaikan Tere Liye kepada pembaca. Di balik pesan moral yang di sampaikan Tere, ada banyak fakta menarik yang mungkin belum diketahui seperti kehidupan yang berbeda dimensi. Yaitu pada serial sebelumnya klan bumi yang merupakan makhluk tanah, klan bulan makhluk bayangan, klan matahari makhluk cahaya hidup bersamaan. Sementara klan bintang makhluk yang berada pada titik terjauh dari ketiga klan. Ketika membaca novel ini, pembaca dibuat penasaran untuk menyelesaikannya karena alurnya yang bikin greget. Akan tetapi novel bintang ini terasa kurang karena perasaan dari tokoh yang terlibat kurang dibangun. Meski demikian, tetap saja akan sangat rugi jika para penggemar novel tidak membacanya. Selamat membaca!
Kisah Gru dan Kembarannya Judul
: Despicable Me 3
Rilis
: 12 Juli 2017 ( Indonesia )
Produksi
: Illumination Entertainment
Distribusi
: Universal Pictures
Durasi
: 96 menit
Resensiator : Novela W ani Edista Wani
S
iapa yang tidak kenal dengan Minions? Animasi dengan karakter lucu, unik dan menggemaskan satu ini kembali hadir di tengah penggemarnya. Despicable Me 3 ini merupakan sekuel dari film sebelumnya, yaitu Despicable Me dan Despicable Me 2. Despicable Me 2, bercerita tentang Gru yang mempunyai kehidupan baru, ia membuka usaha bisnis jelly dan selai serta Gru berubah menjadi baik berkat ketiga anak adopsinya. Selain itu, Gru memutuskan untuk vakum jadi penjahat setelah bertemu Lucy Wilde di Liga Anti Penjahat (Anti Villain League/AVL). Selama bergabung dalam AVL, Gru dan Lucy telah berhasil mengalahkan penjahat yang bernama El Macho. Kini pada film seri ketiganya , Gru yang telah menikah dengan Lucy ditugaskan untuk menggagalkan rencana super villain yang bernama Balthazar Bratt, seorang mantan bintang cilik yang telah dewasa dan sangat terobsesi sama karakternya (Evil
Bratt) sebagai penjahat. Gru dan Lucy gagal untuk menangkap Bratt, sang super villain. Meskipun mereka berhasil menggagalkan Bratt untuk mencuri berlian, Gru dan Lucy tetap dipecat dari AVL oleh direktur barunya Valerie Da Vinci. Gru dan Lucy tidak ingin anakanaknya (Margo, Edith dan Agnes) mengetahui bahwa mereka telah diberhentikan. Mereka hanya berjanji akan mendapatkan pekerjaan baru secepatnya. Gru tidak berencana kembali menjadi penjahat, tetapi sebagian besar minions tidak sependapat dengan Gru, mereka ingin Gru kembali menjadi penjahat karena kehidupan Gru saat ini sangat membosankan. Akhirnya para minions memutuskan untuk meninggalkan Gru meski harus merelakan pekerjaannya. Pada situasi ini, muncul salah seorang utusan dari saudara kembar Gru untuk memberi tahu tentang keberadaan saudara kembarnya yang telah lama terpisah. Gru yang tidak
langsung mempercayai kabar tersebut pergi untuk menemui ibunya. Setelah ibunya menceritakan yang sebenarnya, Gru baru percaya bahwa ia memiliki saudara kembar. Gru bersama istri dan anak-anaknya menyusul Dru (saudara kembar Gru) yang tinggal disebuah rumah mewah di Freedonia. Setelah sampai di Freedonia, Lucy yang baru menyesuaikan diri sebagai seorang ibu mengajak anak-anaknya untuk keliling kota Freedonia. Sementara Gru dan Dru menghabiskan waktu bersama sambil jalan-jalan melihat isi rumah Dru. Dru mengajak Gru melihat markas besar ayahnya, dan memberi tahu kenyataan tentang ayahnya yang merupakan seorang penjahat legendaris. Dru minta bantuan Gru untuk mengajarinya bagaimana cara menjadi penjahat, tetapi Gru tidak ingin kembali menjadi penjahat. Untuk itu, Dru membujuk Gru jalan-jalan memakai mobil super canggih ayahnya. Ikatan persaudaraan mereka pun kembali terlihat selama perjalanan. Sementara para minions yang rindu dengan Gru, memutuskan untuk keluar dari penjara dan pergi mencari keberadaan Gru. Mengetahui Bratt yang kini berhasil mencuri berlian, Dru meminta Gru untuk bekerja sama mencurinya kembali dari Bratt. Gru akhirnya mengikuti saudara kembarnya untuk mencuri berliannya kembali, dan menggagalkan rencana Bratt menghancurkan kota Hollywood dengan menggunakan permen karet untuk mengangkat kota ke luar angkasa. Lucy menyelamatan anak-anak, sementara Gru dan Dru berusaha menghancurkan Bratt yang ingin menguasai seluruh kota. Meski
demikian, Gru dan Dru tetap memiliki tujuan yang berbeda.Dalam film Despicable Me 3 ini, penonton akan terkesan oleh kehadiran Dru yang merupakan kembaran Gru. Film ini lebih banyak mengisahkan perjalanan Gru dan Dru yang telah lama terpisah. Kerjasama saudara kembar untuk menghancurkan rencana super villain ini sukses menarik perhatian penggemar, karena perjalanan mereka yang penuh keseruan, asik dan penuh tantangan. Film yang bergenre komedi petualangan ini sangat bagus ditonton oleh semua kalangan. Terutama bagi anda yang senang berkumpul bersama keluarga. Selamat menyaksikan!