EDITORIAL Aturan Belum Bisa Taklukan LGBT
Tabloid Genta Andalas diterbitkan oleh: Unit Kegiatan P ers Mahasiswa Pers Genta Andalas dengan SK No.373/XIII/Unand-2001 Pelindung: Prof. Dr. Tafdil Husni, SE., MBA Penasehat: Prof. Dr. Ir. Hermansah, MS., M.Sc Pembina: Dr. Rembrandt, S.H., M.Pd Dewan Redaksi: Randy Febrian, Gita Puspita, Suci Ramadhanty, Yori Andriani, Annisa Radhiani, Fanny Wulandari, Nite, Rina Sephtiari, Syinta Tesya Apriliani, Wina Sartika Pemimpin Umum: Syukri R. Yoga Sekretaris Umum: Mishthafiyatillah Bendahara Umum: Rizka Desri Yusfita Pemimpin R edaksi: Redaksi: Mis Fransiska Dewi Pemimpin P erusahaan Perusahaan erusahaan: Ratna Sani Tambunan P emimpin P Prr oduksi: Novia Ratna Dewita Pemimpin Litbang: Rival Lidra R edaktur P elaksana: Pelaksana: Suci Addina Islamy Koordinator Liputan: M. Ilham RF Redaktur: Endrik Ahmad Iqbal & Rafikha Novita Sari Bisnis & P eriklanan: Periklanan: Muthia Ekadiany Marketing & Sirkulasi: Metria Indeswara Layouter: Agung Ramadhan Ilustrator: Indah Hestina Yulianti Videografer: Ade Rahmat Syarif & Nindika Widya Tirta PSDM: Azalia Mutiara Fitri Anggota: Renal, Ayi, Chacha, Dilla, Gefi, Ivo, Juni, Melati, Nisa, Nurul, Pitnia, Rani, Suci, Sukma, Tika, Uus, Viocta Dicetak oleh: PT adang Graindo Mediatama PT.. P Padang (Isi di luar tanggungjawab percetakan)
S
etahun yang lalu, Unand mengeluarkan surat bebas dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) kepada mereka yang baru menginjakkan kaki sebagai mahasiswa baru di kampus hijau ini. Tak tanggung-tanggung, di dalam surat tersebut juga diterangkan sanksi bagi yang ketahuan menjadi pelaku LGBT maka akan dikeluarkan dari kampus. LGBT merupakan penyimpangan seks dari fitrah gender yang seharusnya. ‘Penyakit’ ini terindikasi sedang menggerogoti segelintir warga Unand. Walaupun Unand sudah berjelas-jelas mengeluarkan ‘kecaman’ yang cukup membuat takut mahasiswa, tetapi kenyataannya masih ada pelaku yang berani berbuat tanpa memedulikan efek yang akan diterima. Tak diketahui secara pasti alasan mereka memilih menjadi LGBT. Entah karena besarnya pengaruh lingkungan terhadap diri ‘mereka’ sehingga ‘penyakit’ ini sebegitunya merasuki jiwa dan psikis mereka. Atau trauma masa lalu yang menghantui perjalanan hidup mereka sehingga yang awalnya sebagai korban bisa menjadi pelaku. Atau ada hal lain
yang menjadikan mereka berbuat seperti itu. Keberadaan LGBT memang tidak nampak secara kasat mata. Namun, sejatinya mereka tetap beraktivitas layaknya mahasiswa biasa. Entah memang karena mereka terlalu lihai berkamuflase atau elemen kampus yang lalai meninjau hal ini. Hingga saat ini, eksistensi mereka masih berada dalam taraf aman karena seakan tertutupi oleh berbagai aktivitas dunia kampus dengan segala macam hirukpikuknya. Walaupun sebenarnya mereka ingin diakui keberadaannya. Sebuah perguruan tinggi tentu menginginkan warganya memeroleh kesejahteraan yang merata. Masing-masing kampus pun memiliki aturan tersendiri untuk mencapai hal tersebut. Begitupun dengan Unand yang mengharapkan semua aktivitas kampus berjalan dengan semestinya tanpa hambatan. Lalu, kenapa masih ada mereka yang bebas berlaku seperti itu? Bagaimana tindakan pimpinan Unand mengenai hal ini? Bukankah surat yang dilayangkan sudah cukup menohok jika memang kaum LGBT sudah beroperasi sejak lama.
Dapur ............................ 2 Jendela .......................... 3 Laporan Utama ............. 4 Sorotan Kampus ........... 6 Feature .......................... 7 Laporan Khusus ............ 8 Survei ............................ 9 Liputan ......................... 10 Gentainment ................ 12 Rehat ............................ 13 Aspirasi ........................ 14 Aneka Ragam .............. 16
Salam Redaksi Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
P
uji syukur atas kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya, kami segenap Kru Genta Andalas dapat menghadirkan tabloid edisi LXXII Januari-Februari 2018 kepada khalayak pembaca guna memenuhi kebutuhan akan informasi. Salawat beriring salam tidak lupa kami haturkan kepada Rasulullah SAW sebagai suri tauladan penerang jalan seluruh umatnya. Lega, syukur, haru dan bangga adalah gambaran perasaan yang kami rasakan setelah menyelesaikan tabloid edisi LXXII Januari-Februari 2018 ini. Berbagai halangan dan rintangan mewarnai perjalanan panjang berhasil kami lalui untuk menghadirkan kembali tabloid Genta Andalas ke tengah pembaca. Di sela-sela waktu ujian tengah semester, segenap kru tetap meluangkan waktu dan mencurahkan seluruh tenaga, pikiran, perhatian, dan waktu untuk menyelesaikan tabloid ini. Seperti tak kenal lelah dan terus berjuang, berburu informasi terkini untuk menyajikan berita informatif dan karya terbaik demi terbitnya tabloid mahasiswa Genta Andalas edisi LXXII. Pada edisi ini, kami
menghadirkan laporan utama mengenai keberadaan kelompok LGBT di Unand yang masih berkeliaran meski sudah ada aturan yang melarangnya. Selanjutnya, kami juga turut menghadirkan laporan khusus terkait keamanan kampus yang akhir-akhir ini meresahkan warga Unand.. Semuanya akan kami bahas dalam sajian laporan khusus. Pada rubrik sorotan kampus, kami menghadirkan mengenai kebijakan jam malam di Fakultas Teknik. Tidak hanya itu, khasanah budaya, aneka ragam, aspirasi, aktivis, wawasan, resensi, dan sosok kembali kami kemas dalam suguhan menarik dan informatif. Kami juga menambahkan kritik sastra sebagai pelengkap rubrik sastra dan seni. Tak ketinggalan kami menghadirkan jawaban pesan-mu untuk menjawab berbagai keluhan mahasiswa. Semoga tabloid ini dapat memenuhi rasa keingintahuan dan kebutuhan informasi kehidupan kampus bagi pembaca. Sehingga mampu mewujudkan eksistensi kami sebagai pers kampus. Kritik dan saran yang solutif kami harapkan dari pembaca, agar karya ini dapat semakin baik dan menarik ke depannya. Akhir kata selamat membaca. Hidup mahasiswa!
Teknologi ..................... 17 Aktivis .......................... 18 Khasanah Budaya ........ 19 Sastra dan Seni ............ 20 Wawasan ..................... 22 Resensi.......................... 23 Sosok ........................... 24
Sosok Edisi LXXII
Berpasangan: Banyak kelompok LGBT memiliki pasangan yang berasal dari Unand dan saling berhubungan secara tertutup.
Pesanmu
Aturan Berpakaian Ketika Ujian Assalamualaikum. Saya ingin bertanya terkait aturan berpakaian saat ujian. Ketika ujian mahasiswa memakai baju kemeja putih beserta rok atau celana dasar. Tapi, saya sering melihat mahasiswa yangg hanya memakai kaos putih dan terkesan tidak rapi. Menurut saya, ini tidak sesuai dengan aturan. Apakah ada larangan akan hal ini ? Mohon penjelasannya.
Penggunaan Kartu Asuransi Mahasiswa Assalamuaikum wr.wb. Saya salah seorang mahasiswa Unand. Saya ingin bertanya mengapa kartu asuransi yang dimiliki oleh mahasiswa Unand tidak dapat digunakan di Rumah Sakit Unand?
Jawaban :
Jawaban :
Terkait aturan mengenai ujian, hal tersebut tergantung dari fakultas masingmasing, bukan dari universitas. Jadi, jika ada mahasiswa yang tidak berpakaian sesuai aturan ketika ujian. Seharusnya itu ditegur oleh Komisi Disiplin (Komdis) fakultas. Tetapi jika saya melihat langsung mahasiswa seperti itu, pasti akan saya tegur.
Kartu asuransi yang dimiliki oleh mahasiswa Unand memang belum dapat digunakan di RS Unand karena memang belum ada kebijakan dari pihak Unand itu sendiri. Namun, kartu BPJS dapat dipakai. Kartu asuransi yang lain pun juga belum dapat di gunakan. Kedepannya akan diusahakan agar apat digunakan tapi waktunya belum bisa ditentukan.
Syafwardi SE. M.Pd (Kepala Biro Akademik Dan Kemahasiswaan)
Leila Hyedina Rasyid (Costumer Service Rumah Sakit Unand )
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Kejelasan A turan Mer ok ok Aturan Merok okok Assalamualaikum wr.wb. Saya salah seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unand. Saya ingin bertanya mengenai aturan merokok ketika berada di dalam kelas. Setahu saya merokok di dalam kelas itu dilarang. Namun, di kelas saya menemukan mahasiswa yang merokok. Saya sebagai perokok pasif jelas tidak nyaman ketika duduk disebelahnya. Apakah tidak ada sanksi terhadap perokok di dalam kelas ? Mohon penjelasannya.
Jawaban
Merokok di dalam kelas memang tidak diperbolehkan bagi siapapun. Jika ada mahasiswa yang merokok di dalam kelas dan ada bukti berupa foto atau sebagainya, jelas akan saya panggil dan saya proses dengan aturan yang telah ditetapkan. Dr Dr.. Hasanuddin, M.SI (Dekan FIB) Redaksi Genta Andalas menerima tulisan berupa: esai, opini, feature, cerpen, puisi, khasanah budaya, dan bentuk tulisan kritis lainnya. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi. Tulisan disertai foto dan biodata penulis. Tulisan dapat dikirim melalui redaksi@gentaandalas.com
Ota Da Tagen Tagen
: Mak itam, wak danga-danga di Unand kini sadang banyak LGBT, mak.
Mak itam : Ha, iyo ? Lai perai tuh? Kok iyo, ka Unand wak lai Tagen
: Antahlah mak, pek lah wak caliak ka Unand tu mak.
Mak itam : Untuang-untuang iyo. Bia bisa lo wak masak randang 5 kilo Tagen
: Kama lapeh e tu mak, baa kok ka randang gai lari e ?
Mak itam : Iyo, Elpiji kan untuak mamasak? Tagen
: Eyayai yo, LGBT mak, ndak elpiji do.
Kisah Kaum Pelangi di Kampus Unand
M
enjadi laki-laki atau perempuan merupakan kodrat manusia yang telah ditentukan oleh Sang Pencipta. Apa yang dibawa ke dunia merupakan kodrat yang telah diamanahkan dan perlu dijaga. Namun, ada yang merasa tidak sesuai dengan apa yang menjadi kodratnya, hingga memutuskan mencari jati diri dan melewati batas kewajarannya. Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), kelompok yang sedang menjadi buah bibir saat ini. Keberadaan dan keinginannya dipertanyakan, membutuhkan kebebasan, pengakuan atau cuman ajang untuk eksis. Sayangnya, bagi kebanyakan orang, mereka adalah noda hitam dalam lembaran putih sejarah dunia.
pernah melihat pelaku LGBT secara nyata, tetapi ia pernah mendengar bahwa LGBT ada di Unand. Hal ini didapatkannya dari pemantauan yang dilakukan oleh pihak Unand terhadap LGBT. Meski demikian, hingga saat ini Hermansah belum mendapatkan laporan LGBT beserta bukti nyata. Jika ada laporan yang dapat membuktikan adanya LGBT, maka orang tersebut (LGBT- red) akan diproses, terlebih jika hal tersebut merusak nama baik universitas kata Hermansah. Menurut pengakuan salah seorang wanita yang mengaku dirinya adalah transgender, menjadi pria merupakan pilihannya, bukan karena keluarga atau lingkungan penyebabnya. Sebut saja I, seorang mahasiswi dari fakultas rumpun sosial di Unand. Ia bercerita tentang bagaimana ia menjadi begini (LGBT- red). “Waktu kecil, saya selalu sulit memakai baju perempuan, bahkan nangis,” katanya pada kru Genta Andalas, Minggu (21/02/2018). Tahun 2017 lalu, ketika rektor Unand menyatakan mahasiswa baru harus mengisi surat pernyataan bebas LGBT,
‘apabila ketahuan LGBT, maka akan dikeluarkan’. Namun, hal ini tidak berdampak apa-apa, hanya perasaan takut di awal saja kata M. Sebab Menjadi LGBT Usia remaja merupakan masa untuk belajar dan mulai menemukan ketertarikan diri. Saat itulah I mulai tidak nyaman memakai baju perempuan, hingga ia mulai menyadari ketertarikan seksualnya pada sesama jenisnya. Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). I sudah mulai memotong rambutnya menyerupai potongan rambut laki-laki, tetapi tidak sependek yang terakhir kali dilihat oleh kru Genta Andalas, persis seperti laki-laki sungguhan. Sebelum menjadi transgender, I mengatakan, setiap bangun dari tidur ia merasakan hal yang beda. Dia bukanlah dirinya yang dulu. Awalnya ia sempat merasa takut dan bingung bagaimana harus bertindak. Rasa takut dan kekhawatiran membuat I berani bercerita pada ibunya. Keberanian itu ia dapatkan dari Feminis Indonesia, saat awal mula ia menjadi mahasiswa. Januari 2018 lalu adalah momen yang tidak bisa ia lupakan. Dia mengatakan apa yang terjadi kepada ibunya. Begini katanya, “Bu, aku mau ngomong, tapi ibu jangan marah ya, Bu? Aku enggak nyaman jadi perempuan, enggak nyaman sama kehidupan yang
memanggil ibunya, tiba-tiba kena serangan jantung dan masuk rumah sakit, ketika mengetahui M adalah Gay. “Padahal ketika itu, sudah dekat dengan Ujian Akhir Nasional SMP. Saya ketahuan, karena saat itu saya dan pasangan saya lagi ada masalah. Pasangan saya marah dan datang ke rumah membongkar semua aib saya,” katanya. M sendiri menyadari dirinya adalah Gay saat duduk di bangku Kelas 3 SMP. Ayah M tidak tahu sama sekali, karena ayahnya jarang di rumah. Ayah M bekerja di ladang sepanjang hari dan baru pulang pada hari pasar (Rabu), karena harus mengantar hasil kebun ke pasar dan memberi uang belanja untuk amak. Sementara, M pulang kampung hanya pada hari Sabtu dan Minggu saat tidak ada kegiatan di kampus. Meski anggota keluarga yang lain tahu, mereka juga tidak sanggup memberi tahu ayah M. Sekalipun keluarganya telah mengetahui bahwa M adalah Gay, keluarga tidak tinggal diam begitu saja. Keluarga senantiasa menasehati dan menyuruhnya agar lebih taat beribadah. Bahkan, M pernah disuruh mandi menggunakan air yang sudah dijampi-jampi oleh dukun agar ia tidak menyukai sesama jenis lagi dan melupakan masa lalunya, tetapi tetap tidak mempan. “Keinginan untuk berubah ada, tetapi selalu banyak godaan. Saat dinasehati, untuk beberapa saat saya taubat, tapi kemudian nafsu itu tumbuh lagi. Apalagi ketika sendiri, ada saja godaan untuk mencari teman (LGBT-red), lalu mulai berkenalan lagi. Kalau untuk masuk ke rehabilitasi gay, kalaupun ada, saya belum mau,” ucap M. Beberapa teman M mengetahui bahwa M adalah gay. R dan N, tidak merasa keberatan memiliki teman gay. Tetapi, mereka tetap menyayangkan mengapa temannya sampai begitu. R acap kali menasehati M untuk berubah dan berharap suatu hari nanti M bisa menjadi orang normal. “Mau diapakan lagi, dia sudah begitu. Percuma juga nyuruh-nyuruh dia suka ke cewek, kalau memang sukanya cowok. Tapi ya harapannya M berubah, kami berharap yang terbaik untuk M,” kata R. Mengejutkannya M pernah didiagnosa menderita penyakit herpes. M menceritakan dokter mengatakan itu (herpes- red) adalah petanda awal adanya gejala HIV/AIDS. Dalam 5 tahun terakhir, paling tidak Ia sudah bersetubuh dengan 10 orang lelaki. Ia yakin bahwa penyakit yang dideritanya berasal dari salah satu mantan pasangannya yang dulu. Sekarang peyakitnya sudah sembuh, tetapi bekasnya masih ada seperti luka bakar kata M. Mengetahui M terkena herpes, amak ikut merawat, sekalipun Amak tahu bisa saja beresiko tertular herpes. “Saya masih ingat ketika saya bilang ke amak untuk tidak usah menyentuh luka herpes ini, tapi Amak bilang, ‘bagaimana bisa aku tidak merawat darah dagingku sendiri, pokoknya kamu sehat, itu sangat sedih,” kata M.
“Unand ak an mengeluark an kkembali embali surat akan mengeluarkan bebas LGBT di tahun ajaran baru 2018 mendatang, Jik a memang ada tolong Jika lapork an, kkarena arena kita memiliki pihak yang laporkan, memantau,” Hermansah, -Wakil R ektor III UnandRektor Unand Keluarkan Surat Bebas LGBT T ahun 2017 Tahun Salah satu kampus yang menolak LGBT hingga meminta mahasiswanya mengisi surat bebas LGBT adalah Universitas Andalas (Unand). Pada akhirnya tak ada tindak lanjut, sehingga mereka (LGBT-red) dapat bernafas lega. Namun tetap saja beragam pertanyaan kian menjamur. Wakil Rektor III Unand, Hermansah mengatakan “Unand akan mengeluarkan kembali surat bebas LGBT di tahun ajaran baru 2018 mendatang,” katanya saat ditemui di ruangannya, Rabu (14/3/2018). Surat edaran tersebut, kata Hermansah, masih berlaku untuk seluruh mahasiwa Unand. Sebagai tempat pendidikan, Unand berusaha untuk mengantisipasi penyakit sosial tersebut dan akan menindak lanjutinya. “Jika memang ada LGBT tolong laporkan, karena kita memiliki pihak yang memantau,” ujar Hermansah. Hermansah telah melakukan konsultasi dengan beberapa pihak terkait LGBT. Pihak Unand akan mengobati jika memang ada laporan dan bukti yang menunjukkan mahasiswa tersebut LGBT. “Jika dia butuh bimbingan akan diberikan psikolog untuk membantu mereka,” katanya. Hermansah mengaku belum
I sama sekali tidak megetahui berita tersebut, karena sedang disibukkan dengan persiapan sebagai panitia Bimbingan Aktivitas Kemahasiswaan dalam Tradisi Ilmiah (BAKTI). “Saya nggak tahu kalau Unand mengeluarkan surat itu, tahunya pun melalui salah satu postingan akun di sosial media,” ujarnya. Tidak hanya di akun sosial media, katanya, I juga mengetahui informasi tersebut lewat member Feminis Indonesia, salah satu gerakan ideologi yang memperjuangkan kesetaraan perempuan yang ia ikuti. Kelompok itu peduli satu dengan yang lainnya. Bahkan, I mengatakan “Mereka kayak langsung menghandel gitu loh , langsung mengambil petisi. Karena itulah, beberapa hari surat itu keluar langsung diprotes oleh pemerintah kota Padang, karena melanggar HAM. Surat itupun langsung ditarik, lalu sempat dikatakan akan dikeluarkan kembali,” ujarnya. Kasus I berbeda dengan M, seorang pria yang sudah cukup lama menjadi Gay. Sesaat setelah surat bebas LGBT menjadi topik perbincangan, M mengaku sedikit takut, tetapi ia tidak terlalu memikirkannya. “Asalkan tidak ketahuan,” katanya. Isi surat yang membuat M cukup khawatir adalah kalimat yang menyatakan
kayak gini (LGBT- red), ini bukan aku, Bu”. Kata I, ia mengatakannya kala itu dengan derai air mata dan kepala tertunduk, semua yang ada dipikirannya hanyalah ketakutan. Namun yang terjadi di luar prediksi. Ibunya justru memeluknya dan mengatakan “Apapun yang kamu ambil itu keputusan kamu, ibu percaya sama kamu. Asalkan kamu sekolah yang bener ya, Nak.” Akhirnya I memutuskan untuk berbicara kepada ibunya, tetapi sebelumnya I sudah melakukan terapi hormone testosteron pada November 2017 lalu. Ia mengatakan bahwa perempuan tidak memiliki hormone testosteron seperti yang dimiliki laki-laki. Hormon tersebut, menurut I, dapat merubahnya menjadi maskulin, salah satunya mengubah pita suaranya menjadi berat dan tumbuh janggut. “Saya sekarang sudah tumbuh janggut loh, bahkan sekarang saya sudah tidak menstruasi lagi,” kata I sambil memegang dagunya. Ia juga mengatakan, I sendirilah yang menyuntikkan hormone testosteron tersebut kepada dirinya. “Ibu saya kan perawat,” katanya. Serupa dengan I, Ibu M juga mengetahui bahwa M adalah LGBT. Bedanya, M tidak pernah menceritakan kepada ibunya, melainkan karena ketahuan. Dulu ketika kelas 3 SMP, amak, begitu ia
Kehidupan dan Cara P andang Pandang Hidup LGBT LGBT sama dengan manusia
normal lainnya yang memiliki pasangan. Kebanyakan kelompok LGBT terhubung melalui media sosial. Namun, I tidak menyembunyikan dirinya adalah LGBT kepada teman-temannya. Ketika ditanya tentang komunitas LGBT di Unand, ia tidak mengetahuinya. Sebab I lebih memilih bergabung pada komunitas yang berada di luar daerah Padang. Orientasi antar LGBT itu berbeda-
saja, tetapi saya memang tidak tertarik lagi kepada lawan jenis. Saya merasa agak berbeda dengan teman-teman yang lain. Seperti perempuan diantara para lelaki, sekalipun saya laki laki. Saya vers (berperan ganda, menjadi cowok atau cewek dalam hubungan gay),” ujarnya. Grup Gay di FB yang M ketahui adalah grup Gay Sumbar. Anggotanya paling banyak berkisar 4.267 anggota.
LGBT, kata Rama. Berbeda dengan mahasiswa Unand yang berinisial RA. Ia mengaku sudah terbiasa berhadapan dengan temantemannya yang memiliki kelainan (LGBT- red) sejak SMP. Bahkan bisa membedakan antara LGBT dan orang normal. LGBT Unand yang ia ketahui
Sebagian besar ahli berpendapat bahwa pengaruh lingk ungan lebih besar terhadap individu dalam lingkungan berperilak u, termasuk perilak u seksual, K alau kita berperilaku, perilaku Kalau sama-sama setuju ini penyakit. Mak a, perlu kita Maka, tolong. Ini tidak bisa ditolong kkalau alau kita menjauhinya. Perlu dibentuk kkesadaran esadaran kkalau alau hal ini bertentangan dengan fitrah,” Diny Amenik e, Amenike, -Dosen P sik ologi UnandPsik sikologi beda, sepengetahuan I, LGBT Padang lebih pada kesenangan dan tertutup, sementara I berorientasi untuk menuntut haknya. “LGBT di Unand itu tertutup dan tidak mau dekat-dekat dengan sesama LGBT,” katanya. I merasa bingung menanggapi alasan masyarakat mengatakan LGBT adalah sesuatu yang dapat menular kepada orang lain. “Kenapa dia takut ketularan LGBT kalau dia yakin bahwa dirinya normal,” ujarnya. Kedepannya I mengatakan tidak akan menutupi jati dirinya sebagai seorang transgender. “Kalau saya tutupin nanti orang gak kenal saya. Lagi pula saya pengennya orang kenal saya, terima saya apa adanya,” kata I. Selain itu, ia juga berharap dirinya jangan diganggu, dengan demikian ia juga tidak akan mengganggu orang lain. Kehidupan LGBT sama halnya dengan orang normal, hanya saja, mereka (LGBT- red) menjalani hubungan sejenis. I sendiri sempat memiliki pasangan di kampus yang sama dan sekarang sudah berganti dengan pasangannya yang baru dari luar kota Padang. Menjadi seorang transgender tidak lantas membuatnya kesulitan mencari pasangan. Ia mengatakan, rata-rata perempuan yang didekatinya adalah perempuan normal. “Saya orangnya jujur. Saya tidak suka hubungan yang ditutupi. Jadi, pendekatan dulu, kalau udah mulai suka, saya akan bilang ke dia kalau saya transgender. ‘Kamu mau gak sama saya?’, dan kebanyakan dari mereka kalau udah nyaman mau,” katanya. Jika I memiliki kekasih di luar kota Padang, M mempunyai kekasih yang berada satu daerah dengannya. M mengaku sedang menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang bekerja di salah satu toko sepatu di Kota Padang. Sebelumnya M juga pernah menjalin hubungan dengan salah seorang mahasiswa rumpun sains dari Universitas Baiturrahmah, Padang. Rata-rata yang pernah menjadi pasangan M yaitu umur 17-35 tahun. Awal bertemu biasanya dari grup Facebok (FB), kata M, janjian lalu ketemuan. Dari pertemuan inilah biasanya M mulai saling mengenal, pergi makan bersama, nonton bioskop dan pergi kencan layaknya pasangan normal pada umumnya. M merasa tidak terganggu dengan lingkungan sosial maupun psikisnya, meski ia bagian dari LGBT. “Sejauh ini baik-baik
Sedangkan grup dengan nama Gay Unand memiliki 339 anggota yang tersebar di berbagai fakultas di Unand. Itu belum semua, kata M, karena ada beberapa teman Gay M yang juga Gay, tetapi tidak masuk ke dalam grup Gay Unand. Komentar Mahasiswa Unand tentang LGBT Banyak polemik mengenai keberadaan LGBT di Unand, namun banyak yang menutup mata tentang keberadaan mereka. Menurut Mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian Unand, Kelvin Dwiky Nugraha, menular atau tidaknya LGBT, tergantung individu itu sendiri dan lingkungannya. “Kita sendiri yang harus memagar diri dengan memiliki prinsip yang kuat agar tidak tertular,” ujarnya. Unand harus mengeluarkan kebijakan yang tegas, kata Kelvin. Kebijakan tersebut akan menjadi tolak ukur bagaimana sikap Unand terhadap perilaku LGBT. Kalau menggunakan surat bebas LGBT yang diisi sendiri oleh mahasiswa, itu akan mudah dimanipulasi, sehingga hanya ada beberapa orang saja yang mau menyatakan secara jujur. “Cara ini mempunyai kelebihan dan kelemahan. Sebaiknya perlu cara yang lebih efektif lagi untuk membebaskan Unand dari perilaku menyimpang ini,” katanya. Hal senada juga disampaikan Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum, Rama Antonio Syaputra, menurutnya keberadaan LGBT akan menimbulkan masalah dan dapat mempengaruhi orang lain yang ada disekitarnya. “LGBT secara tidak langsung dapat mempengaruhi sistem pergaulan yang sudah ada dan menyebabkan perubahan cara berfikir mahasiswa lain,” katanya. Teman-teman LGBT perlu dibantu, salah satunya menurut Rama dengan mengkritik secara verbal, sehingga para pelaku dapat berubah dan kembali ke kodratnya. “Jika saya memiliki teman yang LGBT, hal pertama yang saya lakukan adalah mengkritik dia dengan sindiran, jadi dia dapat sadar ketika diperlakukan seperti itu,” ujar Rama. Menurut Rama, remaja zaman sekarang lebih mementingkan omongan orang lain. Sehingga mereka akan berubah ketika disindir seperti itu, namun tidak dengan sindiran yang menjatuhkan saja, tetapi juga diiringi dengan solusi. Meskipun terkadang candaan yang dilakukan sedikit kasar, namun hal itu malah akan membangun kepribadian mental pelaku
lebih dulu adalah temannya. Ia tahu, karena saat itu RA menangkap basah temannya sedang melakukan video call dengan sesama jenis tanpa busana di kamarnya. Melalui temannya lah sampai sekarang RA masih berteman dekat dengan orang-orang yang terlibat LGBT, namun RA mengaku bukanlah bagian dari LGBT tersebut. “Saya tidak bisa menghindar dari mereka, karena mereka banyak membantu saya dalam hal materi,” ucap RA. Sepengetahuan RA, temantemannya yang menjadi gay disebabkan beberapa faktor. Pertama faktor lingkungan, kebanyakan temannya yang gay adalah lakilaki yang bersih, rapi, namun lemah gemulai seperti wanita. Laki-laki yang berpenampilan seperti wanita merupakan incaran bagi para LGBT, bahkan laki-laki normal sekalipun. “Cara LGBT menarik pria normal adalah meningkatkan nafsu mangsanya dengan cara mengajak menonton film porno atau hal lainnya yang dapat membangkitkan nafsu sasarannya. Setelah itu barulah mereka memulai aksinya,” kata RA. Kedua, faktor ekonomi. Salah satunya teman RA yang hidup serba terbatas lalu memutuskan untuk menjadi gay, karena kekurangan ekonomi. Ketiga, karena dilecehkan. Menurut RA beberapa gay yang dikenalnya pernah dilecehkan waktu kecil. Salah satu temannya yang berasal dari pesantren pernah dilecehkan sesama teman sekamarnya. Namun bukannya trauma, temannya malah katagihan. Faktor lainnya kata RA, kurangnya perhatian keluarga. Salah seorang gay yang dikenal RA dulunya adalah orang kaya yang penuh perhatian dari orangtuanya. Namun, setelah ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi, temannya tidak mendapat perhatian dari keluarganya, sehingga mencari perhatian pada orang lain. LGBT Adalah Orientasi Seksual yang Harus Diperbaiki LGBT merupakan orientasi seks menyimpang, menurut Diny Amenike selaku dosen Psikologi Unand, dalam Ilmu Psikologi, LGBT tidak bisa dilihat dari satu aspek saja, tetapi dari dua aspek, yaitu biologis dan lingkungan. “Sebagian besar ahli berpendapat bahwa pengaruh lingkungan lebih besar terhadap individu dalam berperilaku, termasuk perilaku seksual,” kata Diny saat diwawancarai di Klinik Medika Andalas, Rabu (7/3/2018).
Dosen yang akrab disapa Keke ini menuturkan perilaku menyimpang akan muncul jika gen tertentu didukung oleh lingkungan yang sesuai. Selain itu, menurutnya kontribusi faktor sosial memainkan peranan besar dalam hal ini. Pelaku LGBT, kata Keke, tidak mutlak dapat dikenali melalui penampilan fisik. Individu yang terlihat biasa saja ketika berada di lingkungan yang ‘mendukung’ bisa berubah menyimpang karena pengaruh lingkungan sangat besar. “Secara psikologisnya, memang tidak ada ciri khas dari LGBT, namanya saja penyakit, bukan ciri-ciri fisik, tapi behavior,” katanya. Perilaku LGBT juga bisa disebabkan oleh kasus di masa lalu, contohnya pelecehan yang dialami seseorang bisa menjadi penyebab timbulnya perilaku menyimpang. Dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ), LGBT masih dikatakan sebagai penyakit, maka harus disembuhkan. “Kalau kita sama-sama setuju ini penyakit, maka perlu kita tolong. Ini tidak bisa ditolong kalau kita menjauhinya. Perlu dibentuk kesadaran kalau hal ini bertentangan dengan fitrah,” ujar Keke. Salah satu yang dapat dilakukan, kata Keke, dengan memberikan edukasi, pendekatan, secara psikologis dan religius, tidak hanya dengan menegur saja. Keke menilai, LGBT bukan suatu hal yang bisa diberi toleransi begitu saja. “Sebatas mana toleransi yang harus ditegakkan akan hal ini, karena LGBT bisa memengaruhi dan dipengaruhi. Kita harus menyikapinya dengan bijak. Toleransi bukan berarti hanya menerima dan membiarkan dia berperilaku terus-terusan seperti itu,” katanya. Pembentukan identitas dari keluarga juga sangat penting, sehingga orang tua benar-benar berperan dalam mendidik anak, termasuk pendidikan seks dan gender. Anak yang memiliki problem dengan ayahnya berpotensi munculnya perilaku seksual menyimpang. Figur ayah dalam hidup seseorang menjadi panutan bagaimana anak bertindak seharusnya “Ketika seorang anak tidak diberikan edukasi tentang gender, maka ia akan berperilaku di luar gendernya. Ini bisa berdampak panjang pada ketahanan negara jika generasinya rusak,” ujar Keke. Beberapa pelaku LGBT, sudah ada yang berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit tropik dan infeksi. Salah satunya dosen Fakultas Kedokteran Unand, Armen Ahmad. Ia mengatakan pasien yang Bersambung ke halaman 7..
Aktivitas Malam Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Dibatasi
K
ampus merupakan tempat yang baik dan aman bagi mahasiswa untuk belajar. Biasanya, mahasiswa beraktivitas di kampus dari pagi hingga
diizinkan untuk melakukan persiapan kegiatan dan merapikan kembali fasilitas yang digunakan di gedung JTS. Hal ini berarti mahasiswa tidak boleh melaksanakan kegiatan atau aktivitas di malam hari, kecuali jika mendapat izin dari ketua atau sekretaris jurusan. “Namun, jika k e g i a t a n dilaksanakan di luar waktu yang telah ditetapkan, pelaksana
dan kegiatan asistensi. Selain itu, lanjut Wimar Kautsar, mahasiswa tahun akhir merasa kesulitan dalam penelitian, karena penelitian baru bisa dilakukan malam hari setelah selesai praktikum. Mahasiswa yang akan penelitian malam hari harus mengantongi izin terlebih dahulu dari pihak kampus. Menurut Wimar, pihak jurusan memiliki alasan untuk memberlakukan kebijakan tersebut. “Salah satu diantaranya, laporan dari beberapa orang tua mahasiswa yang beranggapan aktivitas kampus di malam hari mengganggu,” ujar Wimar saat diwawancarai, Selasa (6/3/2018). Kurangnya sosialisasi kepada mahasiswa, menurut Wimar turut menjadi permasalahan ditentangnya kebijakan jam
dilakukan. Jadwal praktikum yang biasanya selesai paling cepat pukul 19.00, sekarang harus selesai pada pukul 18.00 WIB. Ihsan menilai kebijakan ini perlu ditinjau ulang, karena bisa mengganggu semua aktivitas labor dan kegiatan praktikum sehingga tidak berjalan maksimal. Hal inilah yang disayangkan oleh Ophi, asisten labor terkadang menyuruh praktikan untuk mengumpulkan tugas sampai tengah malam. Terkadang, karena tidak bisa pulang, banyak mahasisiwi yang terpaksa menginap di jurusan sampai pagi, bahkan terkadang orangtuanya yang mengantar sampai tengah malam dan dijemput pagi hari. Ophi menilai hal tersebut sudah dilakukan turun temurun pada malam hari
“ Tidak adanya pengawasan baik dari dosen ataupun Satpam, kkalau alau terjadi sesuatu yang tidak diingink an, tidak ada yang bisa diinginkan, bertanggungjawab” Ketua Jurusan T eknik Sipil , Teknik a Ophiyandri Taufik aufika malam hari. Dimulai pada pukul 07.30 hingga 17.40 WIB. Pada waktu tersebut, mahasiswa mendapatkan pembelajaran dari dosen di kelas. Pada malam harinya, sebagian mahasiswa biasanya disibukkan dengan laporan dan melakukan berbagai aktivitas. Tempat yang nyaman bagi sebagian mahasiswa untuk melakukan kegiatan tersebut ialah gedung jurusan. Di jurusan Teknik Sipil Unand, biasanya mahasiswa beraktivitas hingga larut malam di gedung jurusan. Ketua Jurusan Teknik Sipil (JTS), Taufika Ophiyandri mengatakan ketika mahasiswa berkegiatan di gedung JTS tersebut, tidak ada yang mengontrol dan mengawasi mahasiswa. Ia khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap mahasiswa, seperti terjadinya kecelakaan kerja atau kebakaran saat praktikum. Sehingga dikeluarkanlah Surat edaran tersebut untuk mengatasi hal tersebut. “Tidak adanya pengawasan baik dari dosen ataupun Satpam, kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, tidak ada yang bisa bertanggungjawab,” tuturnya. Tak hanya itu, Wakil Dekan (WD) III Fakultas Teknik, Is Prima Nanda menyatakan ketika mahasiswa dengan bebas menggunakan alat praktikum bantuan Astra International, banyak ditemukan alat-alat rusak bahkan hilang. Ketika ditanya kepada mahasiswa tersebut, kata Is, tidak ada satupun yang mengaku. Ketua Jurusan T Teknik eknik Sipil an Surat P embatasan Jam Keluarkan Pembatasan Keluark Malam Melakukan aktivitas pada malam hari di kampus memunculkan komplain baik dari mahasiswa maupun orangtua mahasiswa kepada dosen, ketua jurusan, bahkan rektor. Ophi menilai hal itu memberikan image negatif tentang JTS Unand. Oleh karena itu, pada 6 Februari 2018 lalu ia mengeluarkan surat edaran ketentuan penggunaan ruangan dan fasilitas di gedung JTS. Dalam surat tersebut, menyatakan semua kegiatan akademik, intra-kurikuler, dan ekstra-kurikuler hanya dapat dilaksanakan pada hari Senin-Sabtu dalam rentang waktu pukul 07.30-17.40 WIB. Sementara itu, pada hari SeninSabtu dalam rentang waktu pukul 07.0018.00 WIB, seluruh civitas akademika
kegiatan harus mendapatkan izin dari ketua atau sekretaris jurusan melalui kepala laboratorium atau koordinator kemahasiswaan,” tulis Ophi pada surat edaran tersebut. Ketentuan tersebut, lanjut Ophi, diberlakukan guna menciptakan kondisi akademik yang baik dan kondusif. “Surat edaran dikeluarkan untuk ketertiban dan keamanan di gedung JTS,” tulisnya. Senada dengan hal tersebut, Is Prima Nanda juga menyatakan kebijakan tersebut dikeluarkan untuk mencegah terjadi perpeloncoan dan menghindari halhal yang sifatnya negatif. Menurutnya, jam malam lebih banyak bernilai negatif daripada positif. Oleh karena itu, tidak dibenarkan lagi adanya jam malam. Semua aktivitas akademik dilakukan di siang hari. Hal tersebut juga dilakukan agar penggunaan fasilitas gedung bisa dipertanggungjawabkan. Is Prima Nanda menambahkan, kebijakan tersebut sebenarnya sudah lama diterapkan oleh seluruh jurusan yang ada di Fakultas Teknik (FT). Apabila ada yang melanggar peraturan ini maka ia akan diberi sanksi. “Bisa satu semester ia tidak akan diakui kuliahnya, jadi kita memang tidak main-main dengan peraturan ini,” ujarnya. Tanggapan Mahasiswa Terhadap P embatasan Jam Malam Pembatasan Kekhawatiran pihak kampus dengan adanya jam malam karena bernilai negatif ditanggapi oleh salah seorang mahasiswa JTS, Dori Sukma Agus. Menurutnya, berkegiatan malam di kampus justru memiliki banyak manfaat. Diantaranya asisten labor bisa saling berkoordinasi mengenai jadwal masingmasing labor, agar tidak terjadi bentrok antara labor yang satu dengan yang lainnya. Berkegiatan malam, kata Dori, merupakan salah satu sarana diskusi antara senior dengan junior. Adanya manfaat berkegiatan malam di kampus, tak hanya dirasakan Dori. Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil, Wimar Kautsar juga merasakan hal yang sama. Oleh karena itu, ia menganggap kebijakan pembatasan jam malam justru menganggu aktivitas mahasiswa. Salah satunya seperti upgrading pada masing-masing labor untuk menambah kemampuan asisten
malam. Sebab, kebijakan tersebut baru dikeluarkan dan langsung diberlakukan. Hal tersebut dibantah oleh Ophi yang mengatakan proses sosialisasi mengenai pemberlakuan jam malam tersebut sudah dilakukan dari setahun yang lalu. Pihak jurusan tidak serta merta melarang, namun hal tersebut sudah disosialisasikan satu tahun bahwa akan diberlakukan jam malam, pihak jurusan sudah membuat pengumuman dalam bentuk pamflet dan juga sudah diberitahu kepada asisten-asisten laboratorium namun saat itu masih fleksibel dan pihak jurusan baru memberlakukan peraturan tersebut pada semester genap tahun ini, bahwa jurusan tidak boleh diakses pada malam hari tanpa izin. Dikeluarkannya surat edaran itu, kata Ophi, bukan berarti mahasiswa sama sekali tidak boleh mengakses jurusan saat malam hari. Jika mempunyai keperluan yang jelas, misalnya penelitian, maka diizinkan. Namun, harus ada penanggung jawabnya dan diketahui oleh dosen pembimbing atau kepala laboratorium dengan membuat surat izin yang jelas. Senada dengan hal tersebut, Is Prima Nanda juga mengatakan kebijakan tersebut diterapkan, kecuali kepada mahasiswa yang diberi izin khusus, misalnya urusan tugas akhir, persiapan mengikuti lomba di tingkat nasional, dan memakai alat, namun tetap harus seizin ketua jurusan, pembimbing dan mengisi beberapa formulir. Salah seorang koordinator asisten laboratorium transport, Muhammad Ihsan mengaku ia merasa sedikit kesulitan untuk menyesuaikan waktu yang sudah ditentukan dengan praktikum yang akan
dan sudah membudaya, sehingga sulit untuk merubahnya. “Wajar kaget, karena sudah membudaya. Merubah budaya itu tidak mudah. Saya merasa hal itu tidak baik, maka dihentikan,” ujarnya. Menurutnya, sudah seharusnya mahasiswa beristirahat pada malam hari. Setiap kebijakan yang dikeluarkan memiliki konsekuensi. Konsekuensi tersebut tentu sudah dipertimbangkan oleh si pembuat kebijakan. Kita (mahasiswa-red) sebagai pelaksana teknis dari kebijakan tersebut tentu juga memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat. Menerima atau menolak. Hal tersebut juga perlu dipertimbangkan kembali oleh pihak terkait. Demi mencapai Unand yang lebih Chacha, Ivo, Pitnia, Uci, Uus baik.
Wisata Alam di Tirta Alami
A
Oleh: Rani Aprianti*
wal tahun 2018, saya bersama memasuki gerbang utama menuju kawasan gembiranya. untuk berenang, karena saya tidak mahir Ketika saya bertanya tentang berenang. Harga sewa pelampung besar itu keluarga berlibur ke tempat wisata Tirta Alami, kami pun berjalan sekitar 100 pemandian Tirta Alami yang terletak m dari pintu masuk menuju lokasi sumber air pada orang-orang yang sekitar Rp. 10.000 untuk waktu yang tidak di Kabupaten Padang Pariaman, lebih pemandian. Melewati puluhan anak tangga berjualan di sekitar kolam, ternyata air yang ditentukan alias sepuasnya sampai kami letih tepatnya berada di kawasan Malibo Anai, yang terbuat dari batu yang ditumbuhi mengalir ke kolam Tirta Alami itu bersumber dan mengembalikannya. kecamatan K ayu Tanam, Saat memasuki kolam, saya Kabupaten Padang Pariaman. langsung merasakan dinginnya air Kami berangkat pukul di sana. Mungkin karena belum 11.00 Waktu Indonesia Barat terbiasa mandi di air yang cukup (WIB) dari Kota Pariaman dingin itu. Maklum saja, airnya menuju Tirta Alami langsung dari mata air Gunung menggunakan sedan berwarna Tandikek. Meski dingin, tetapi air hijau tua. Kami menempuh jarak di Tirta Alami terasa sangat sejuk dan kurang lebih 60 km dengan menyegarkan. Air Tirta Alami lama perjalanan sekitar satu jam. mengalir dari air terjun di kolam Sepanjang perjalanan kami utama, sehingga selalu berganti dan melihat hamparan sawah yang cukup bersih meski banyak masih hijau dan rumah-rumah pengunjung yang berenang di penduduk yang bergaya kolam itu. Di beberapa kolam ada tradisional. Ketika hampir batang pohon pinang yang sampai di tempat tujuan, di sisi dibentangkan. Batang itu, biasanya kiri dan kanan jalan, saya dapat digunakan untuk permainan uji melihat monyet-monyet kecil keseimbangan bagi para yang merupakan hewan pengunjung yang ingin dilindungi di kawasan itu. mencobanya. Menurut saya monyet-monyet Tak terasa waktu yang saya kecil itu begitu lucu dan habiskan bersama keluarga cukup menghibur. lama. Menjelang sore, kami pun Ketika sampai di tempat bersiap-siap pulang, berganti tujuan, kami disuguhkan pakaian dan membereskan hijaunya pemandangan dari perlengkapan. Di perjalanan perbukitan yang masih begitu pulang, kami singgah di daerah asri. Udara di sana terasa segar Kayu Tanam untuk membeli olehdan jauh dari polusi. Pohonoleh. pohon besar dan rindang Saya sangat senang dapat menambah kesan sejuk tempat menikmati liburan bersama keluarga itu. Lokasi Tirta Alami berada di Tirta Alami. Mungkin, suatu saat Foto: R ani. Rani. sekitar tiga km dari jalan lintas nanti saya akan berlibur kembali ke Padang-Bukitinggi, yang jauh Tirta Alami, karena menurut saya dari keramaian. Meski demikian Tirta Alami menjadi tempat wisata RAMAI: Wisatawan ramai mengunjungi pemandian Tirta Alami sembari berenang dan keberadaannya yang dikelilingi alam yang patut untuk dikunjungi hutan menambah kesan alami menikmati kolam renang yang jernih dan sejuk. dan cocok untuk wisatawan yang dan unik tempat wisata yang memang ingin berlibur ke tempat satu ini, sehingga cocok bagi wisata alam. Tak hanya sebagai pengunjung dari kota yang jarang sedikit lumut seolah menunjukkan betapa langsung dari Gunung Tandikek. Sehingga wisata pemandian, Tirta alami juga dapat menikmati pemandangan alam yang alami. alaminya tempat tersebut. menjadi salah satu destinasi bagi wisatawan masih sangat jernih dan segar. Cukup dengan uang Rp 10.000 Sampai di lokasi pemandian, Terdapat Lima buah kolam dengan yang ingin berkemah bersama keluarga. pengunjung sudah bisa masuk ke dalam jantung saya berdebar hebat dan bulu-bulu kedalaman air yang berbeda-beda. Ada objek wisata Tirta Alami dan bermain saya merinding takjub menyaksikan kolam untuk anak-anak dengan kedalaman sepuasnya. Harga ini relatif murah jika kealamian yang disuguhkan tempat itu. Di air sekitar 40-50 cm. Lalu untuk remaja dibandingkan dengan objek wisata lain depan saya sudah terlihat kolam-kolam sedalam 80-100 cm, dan dewasa 120-150 *P enulis merupak an *Penulis merupakan yang menawarkan harga lebih tinggi. yang terbuat dari susunan batu yang di cm. Saat itu cuaca sedang cerah, namun mahasiswa Sastra Indonesia Beruntung, saat itu kami diberi diskon oleh dalamnya diisi oleh air yang sangat jernih kami tidak merasa kepanasan sedikitpun, Fak ultas Ilmu Budaya akultas penjual tiket, karena jumlah kami yang seperti kaca. Menyaksikan itu adik-adik karena kami dilindungi pohon-pohon besar Universitas Andalas cukup banyak. Kami hanya perlu membayar sepupu tak bisa berdiam diri hanya melihat yang rindang di sekitar pemandian tersebut. Rp 250.000 untuk 28 orang. saja, mereka berlarian mendekati kolam, Sebelum masuk ke kolam itu, saya Persis seperti namanya, pemandian kemudian menyentil air tersebut saking dan sepupu menyewa pelampung besar Tirta Alami benar-benar sangat alami. Saat .....sambungan dari halaman 5 berkonsultasi kepadanya ada yang berasal dari kalangan mahasiswa, dosen maupun pegawai Unand. Menurutnya, jika ada satu pasien yang datang dan terindikasi HIV/AIDS, maka diperkirakan ada 100 orang lainnya yang terkena, begitupun dengan LGBT. Hal tersebut dilakukan berdasarkan perbandingan penelitian, kata Armen. Armen menuturkan tahun 2000an persentase HIV/AIDS paling banyak disebabkan penggunaan obat terlarang, disusul seks bebas heteroseks (dengan PSK). Tetapi, sejak tahun 2016 persentase HIV/AIDS lebih banyak disebabkan oleh kasus LGBT, baru kemudian disusul oleh kasus penggunaan obat terlarang. Hukum yang dibuat saat ini, menurut Armen, belum mampu mengatasi LGBT. “Dibuat susah, tidak dibuat juga susah,” katanya. Tindakan dosen yang memperlama mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhirnya juga dapat manjadi faktor pemicu perilaku seks menyimpang. “Ada dosen (perempuan)
yang memperlama mahasiswi sehingga disuruh ke rumahnya untuk konsultasi dan diajak bermalam di rumahnya, itu bisa memicu terjadi lesbian,” ujarnya. Armen tidak sepenuhnya percaya data yang menyebutkan Sumbar tertinggi tingkat LGBTnya. Data Sumbar terbesar LGBT didapat dari sensus penduduk, berapa penghasilan penduduk dan aset yang dimiliki. “Jika ekonomi melarat, pihak kesehatan meramalkan keluarga atau daerah tersebut banyak penyebaran narkoba dan LGBT,” katanya. Sekretaris Jurusan Sosiologi, Dwiyanti Hanandini menyebutkan zaman sekarang sudah berubah. Dulu, ketika seseorang berjalan dengan lawan jenis dicurigai, tetapi sekarang berjalan sesama jenis yang akan dicurigai. Menurut Dwiyanti salah satu kemungkinan mahasiswa termasuk ke dalam kelompok LGBT yaitu karena kurangnya kegiatan, sehingga mencari kesibukan lain yang malah mengarahkan pada kesibukkan yang salah. Selain itu, terdapat pula beberapa anak yang yang minder untuk
bertemu lawan jenis sehingga ia lebih menyukai berteman dan berinteraksi dengan sesama jenisnya. Akibatnya, ada gap yang akan terjadi dalam kehidupan LGBT yang akan menutup dirinya untuk berinteraksi dengan masyarakat pada umumnya. Dwiyanti juga mengatakan, tidak hanya gay dan lesbi yang dapat menimbulkan penyakit, transgender pun dapat menimbulkan penyakit menular, karena dalam kehidupan sosialnya transgender tetap menikah, tetapi ia juga suka dengan sesamanya. Dari hubungan sesama jenis itulah penyakit berbahaya timbul. Namun, Dwiyanti tidak hanya melihat dari sisi negatif saja. Pasalnya, jika mahasiswa tergabung dalam LGBT, ia masih berkemungkinan untuk sukses. Hal ini dikarenakan dalam kelompok tersebut pasti mempunyai jaringan, untuk menunjang hidup mereka. “ Tidak menutup kemungkinan mereka sukses. Jika mereka saling mendukung untuk berkembang, maka mereka akan sukses dalam pekerjaan,”
tuturnya. Dalam ciri sosial, gay yang termasuk dalam LGBT biasanya memiliki postur yang macho dan wangi, tetapi tidak semua laki-laki seperti itu. Menurut pandangan sosial, kata Dwiyanti, LGBT dapat diketahui jika seseorang terbiasa berinteraksi dengan mereka. Banyak hal yang terjadi di luar pandangan manusia, entah itu baik atau buruk. Secara tidak sadar, hal itu dapat mengubah apa yang seharusnya telah digariskan. Seperti LGBT yang ada di Unand, mereka adalah kelompok yang selama ini jarang mendapat perhatian sehingga tumbuh tanpa arah. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya sebagai makhluk sosial civitas akademika Unand bahumembahu untuk mengingatkan, mengarahkan dan menyadarkan bukan menjauhi atau menghukum, karena hukum, dosa, dan pahala adalah Tuhan Endrik, Gefi, yang menentukan. Endrik, Melati, Chacha, T ik a, V iocta, Tik ika, Viocta, Pitnia, Mis, Rival
Waspada Tingkat Keamanan Kampus
“
Saya sudah melapor, tapi sampai sekarang masih belum ada kabar,” kata Viona Yoelandari kepada kru Genta Andalas, 12 Maret 2018 lalu. Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian angkatan 2014 itu kehilangan motornya yang ia parkirkan di depan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Universitas Andalas (Unand). Kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 2016 silam. Viona tak menyangka akan kehilangan motornya. Saat itu, kata Viona belum ada CCTV yang mendukung sehingga menyulitkannya dalam mencari siapa dalang pencurian tersebut. Kesal dan cemas ia rasakan ketika kehilangan motornya mengingat jarak rumahnya dengan kampus juga tidaklah dekat. Namun kini, ia telah mengikhlaskan motor tersebut. Ia hanya berharap agar pihak kampus dapat menempatkan Satuan Pengamanan (Satpam) di tempat-tempat yang rawan
dengan motornya mengintai saya. Ketika kunci saya ketinggalan, selang berapa menit dia jalan mengambil kunci motor dan langsung membawa motor itu pergi,” tuturnya. Resti berharap agar pihak kampus tetap mempekerjakan Satpam untuk berjaga pada hari Sabtu dan Minggu, karena masih banyak kegiatan mahasiswa yang dilakukan pada saat hari libur. Penambahan kuantitas Satpam untuk berjaga tidak hanya di gedung perkuliahan, kata Resti, namun juga di berbagai fakultas dan tempat-tempat rawan lainnya juga sangat diharapkan. B u k a n Cuma Resti, mahasiswa dari Jurusan Sastra Indonesia angkatan 2016, Roni Okta
“Kalau menurut saya jumlah Satpam saat ini tidak sebanding dengan luas Unand yang 500 hektar ini, jumlah Satpam sedikit sedangkan kampus begitu luas. Saat ini saja untuk mengontrol parkiran, kami harus patroli untuk menjaga keamanan, seharusnya setiap parkiran itu ada seorang Satpam yang menjaganya,” -Bripk a Albert Amarta, (Bhabink amtibnas) Bripka (Bhabinkamtibnas) kelurahan Limau manis kkecamatan ecamatan P auh, Pauh, Padang, pencurian. Ia juga menyarankan kepada mahasiswa yang membawa kendaraan agar memasang kunci ganda untuk lebih meningkatkan keamanan, sebab tak sedikit kasus pencurian di kampus terjadi, dan beberapa seniornya pun juga pernah kehilangan motor sebelumnya. Hingga tahun berlalu, CCTV pun telah dipasang untuk memantau kondisi di fakultas. Namun, maling selalu saja mengintai dan mencari celah untuk beraksi. Penghujung tahun 2017 tepatnya pada 9 Desember, kasus pencurian motor terjadi
di tempat yang sama, Fateta yang menimpa mahasiswa dari Jurusan Agroekoteknologi angkatan 2014, Resti Oktalia. Saat tahu ia telah kehilangan motornya, ia hanya tertegun lemas. “Kaget sekali dan tidak bisa berkata-kata,” ujarnya pada kru Genta Andalas. Hari itu, kisah Resti, ia sedang ada kegiatan roadshow di Fateta. Ketika salah seorang teman memanggilnya dari lantai dua, ia pun bergegas menghampiri temannya, dan tanpa sadar meninggalkan kunci yang masih menggantung di motornya. Pada sore harinya, ia baru menyadari bahwa kunci motor sudah tidak ada, dengan tergesa-gesa ia segara bergegas ke area parkir dan ternyata motornya sudah Raib. Kemudian dengan bantuan temannya Resti memutuskan untuk melihat rekaman CCTV dan melaporkan kejadian ini ke Kepolisian Sektor (Polsek) Pauh. Saat melihat rekaman CCTV, ternyata pelaku memang sudah mengintainya dari awal semenjak ia sampai diparkiran. “Ternyata dia sudah bolak-balik
Gusri j u g a pernah mengalami kasus pencurian. Ia kehilangan helmet saat memarkirkan motornya di depan Auditorium Unand. Ia yang saat itu merasa kecewa, lantas tidak melapor pada pihak keamanan, karena saat itu ia masih belum memahami bagaimana prosedur keamanan kampus. Tak sampai di situ saja, berselang satu bulan kemudian, ia kembali kehilangan helmetnya ketika memarkirkan motornya di belakang gedung F. “Saya bahkan sudah dua kali kehilangan helmet,” Roni. Menurutnya, masih banyak pencuri yang berkeliaran di kawasan Unand. Meski kondisi saat ini sudah terasa lebih aman daripada beberapa waktu sebelumya, ia merasa keamanan di Unand masih belum kondusif, sebab beberapa bulan terakhir ia kerap mendengar banyak terjadi kasus pencurian di Unand, terutama di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). Tampaknya pencuri tak pandang bulu menentukan mangsanya. PKM yang bisa dikatakan tidak pernah benar-benar sepi juga menglami kemalangan. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka pun mengalami nasib yang sama. Salah seorang anggota UKM Pramuka, Ibnu mengatakan dalam dua tahun terakhir sudah tiga kali UKM Pramuka di jarah maling. Kejadian ini pun telah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Tetapi, sampai sejauh ini belum jua menemui kepastian dari pihak kepolisian. “Sampai sejauh ini, belum ada kabar lanjut dari pihak polisi terkait kejadian itu,” kata Ibnu. Nanang Kurniawan, atau lebih akrab disapa Tito, salah seorang anggota Pramuka yang kehilangan laptop baru-baru ini. “Terkejut pastinya, karena dalam waktu sebentar saja sekre sudah berantakan dan banyak barang yang hilang,” jelasnya. Tito merasa menyesal karena kala itu ia meletakkan kunci di tempat berbeda dari sebelumnya, hingga kejadiaan tersebut menimpanya. Tito juga mengatakan bahwa pencurian tersebut motifnya sama seperti sebelumnya yang dialami UKM Pramuka, maling membuka jendela bagian tengah yang ada di dalam. Tetapi, perkiraan dari pengurus pramuka bahwa maling tersebut
masuk melalui pintu, karena kunci yang diletakkan berbeda posisinya. “kejadiiannya sama dari kehilangan pertama hingga yang ketiga ini, jendela yang tengah dibuka dan posisi kunci pintu berubah dari yang semula,” tutur Tito. Tito juga mengatakan bahwa maling tersebut pernah datang untuk mencuri lagi, namun ia tidak berhasil melakukan aksinya. Engsel pintu bagian dalam sudah diganti, tetapi bagian luarnya tidak. Kunci yang lama diletakkan di tempat semula. Tiba-tiba seminggu kemudian kunci tersebut hilang, “Kami curiga kalau maling tersebutlah yang mengambilnya,” ujarnya. Maraknya kasus pencurian, perampokan, jambret, hingga pemerasan di Unand menjadi momok tersendiri bagi mahasiswa. Rasa takut kehilangan uang, ponsel, motor maupun barang berharga lainnya m e n j a d i kekhawatiran tersendiri terlebih bagi mahasiswa yang sering berkegiatan di kampus. Beberapa pihak yang pernah menjadi korban tindak pencurian, penjambretan, hingga pemerasan terkadang takut melapor kepada pihak yang berwajib. Bahkan, tidak semua korban yang telah melapor kepada polisi mendapat titik temu terkait siapa pelaku tindak kriminal tersebut, karena hingga saat ini masih dalam penyelidikan polisi. Laporan Data Kepolisian Tentang P encurian di Unand Pencurian Hingga akhir Februari 2018, Polsek Pauh Padang, telah mencatat sebelas kasus pencurian hingga pemerasan yang terjadi di kawasan kampus Unand, Limau Manis Padang. Berikut Tabel data kasus Pemerasan, Pencurian, Percobaan Pencurian, Curanmor, dan Penjambretan di Unand pada Bulan Januari-Februari dari Polsek Pauh Padang! Pada bulan Januari, tercatat empat kasus tindak pencurian. Diawali dengan kasus pencurian pada tanggal 2 terjadi di sekretariat BEM KM FMIPA, pukul 16.00 WIB, kemudian kasus percobaan pencurian yang terjadi di Fakultas Pertanian pada tanggal 16, pukul 06.30 WIB. Berselang dua hari setelahnya, pada tanggal 18, terjadi kasus pencurian motor di perumahan dosen, kompleks Unand blok E, pukul 04.30 WIB, dan terakhir pada tanggal 21, pukul 07.30 WIB terjadi kasus penjambretan di dekat Rumah Sakit (RS) Unand. Kasus pencurian tersebut meningkat pada bulan Februari, tercatat tujuh kasus pencurian, penjambretan, hingga pemerasan terjadi di kawasan Unand. Pencurian paling banyak terjadi di PKM Unand yaitu UKM Pramuka pada 6 Februari, yang kehilangan tiga unit ponsel dan satu unit laptop. UKO Unand tanggal 22, tiga hari setelah UKO, gudang PKM juga di jarah maling. Sementara itu, di area kampus terjadi kasus pencurian pada tanggal 12, di koridor Fakultas Ilmu Budaya (FIB) pada tanggal 13, curanmor di perumahan dosen tanggal 22, dan penjambretan di asrama putri tanggal 25. Faktor P enyebab P encurian di Penyebab Pencurian Unand Maraknya kasus pencurian di
Unand, umumnya disebabkan oleh kelalaian korban. seperti yang diungkapkan oleh salah seorang mahasiswa Jurusan Agroteknologi angkatan 2016, Dedy Saputra Lubis ia menuturkan kemungkinan pencurian yang terjadi di Unand terutama yang sering terjadi di PKM disebabkan oleh keteledoran dari UKM itu sendiri. “Menurut saya, kemungkinan kalau kehilangan di kampus mungkin karena UKMnya teledor dalam menjaga barang-barang mereka,” katanya. Senada dengan itu, menurut Personil Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibnas) kelurahan Limau manis kecamatan Pauh, Padang, Bripka Albert Amarta kasus pencurian terjadi karena beberapa faktor. Ia mengatakan adanya peristiwa pencurian di Unand disebabkan karena kelalaian dari korbannya sendiri. Berdasarkan fakta di lapangan Albert megatakan 80% tindakan kriminal terjadi akibat kelalaian korban. Mahasiswa yang pernah menjadi korban kasus pencurian banyak mengaku bahwa mereka sedang terburu-buru hingga lalai dalam menjaga barang berharga seperti ponsel maupun motor. Selain itu, faktor lain seperti faktor niat dan kesempatan dari pelaku. Kurangnya rasa peduli mahasiswa terhadap lingkungan sekitar, kurangnya koordinasi maupun kepercayaan antara mahasiswa dengan pihak keamanan kampus, serta kurang baiknya sistem keamanan juga menjadi salah satu penyebab tindak kriminal di Unand. “Kejadian itu terjadi akibat adanya niat dan kesempatan, kadang korban pemerasan juga tidak melapor kepada polisi,” katanya. Ia juga menghimbau mahasiswa untuk saling mengingatkan dan menjaga keamanan. Hal yang sama juga dikatakan Wakil Rektor (WR II) Unand, Syafrizal. Kasus pencurian, kata Syafrizal dapat terjadi karena lengahnya mahasiswa dan ini dapat menjadi peluang bagi pelaku pencurian. “Kita lengah, bisa jadi pelaku menyusup. Pencurian sepeda motor sudah berkurang, tapi masih ada, kejahatan ada dimana-
mana. Kita harus meningkatkan waspada,” katanya. Unand
Upaya Menjaga Keamanan
Salah satu cara untuk menjaga keamanan kampus dari pencurian dan semacamnya adalah mempekerjakan Satpam. Setiap titik-titik tertentu di kawasan parkir telah dijaga oleh beberapa Satpam. Pembina Satuan Pengamanan, Bripka Albert Amarta, menilai kinerja satpam di Unand sudah cukup baik dan maksimal, namun jumlah satpam tidak sebanding dengan
Bersambung ke halaman 15...
Polling Utama Genta Andalas Edisi LXX
S
umatera Barat (Sumbar) menduduki peringkat pertama LGBT terbanyak di Indonesia berdasarkan survei sementara yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Barat dan lembaga konseling rekanan tahun 2017 dilansir dari harianhaluan.com. Akibatnya, masyarakat menentang keras berkembangnya LGBT di Sumbar. Berbagai kebijakan dikeluarkan agar LGBT tidak semakin berkembang. Salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang mengeluarkan kebijakan mengenai surat keterangan bebas LGBT bagi mahasiswa baru adalah Universitas Andalas (Unand). Dilatarbelakangi hal tersebut, Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Genta Andalas melakukan survei terkait LGBT yang menyerang Unand. Survei ini dilakukan menggunakan metode random sampling dengan jumlah responden 300 orang. Terkait Unand mengeluarkan surat keterangan bebas LGBT pada 27 April 2017, 83% responden mengatakan bahwa kebijakan tersebut sudah tepat untuk mencegah berkembangnya LGBT. Namun, sebanyak 14,5% responden mengatakan kebijakan Unand mengeluarkan surat bebas LGBT belum bisa mencegah berkembangnya LGBT di Unand. Adanya LGBT di Unand, terdapat 13,5% responden yang dapat menoleransi
hal tersebut, karena menurutnya LGBT juga berhak mendapatkan pendidikan. Tetapi, sebanyak 84,5% responden tidak bisa menoleransi keberadaan LGBT di Unand, karena merupakan penyimpangan sosial dan harus diatasi karena merusak moral bangsa. Terkait hukuman terhadap pelaku LGBT, sebanyak 65% responden mengatakan pelaku LGBT layak diberi hukuman karena tindakan tersebut melanggar norma yang berlaku dalam masyarakat dan dapat memberikan efek jera kepada pelaku. Namun, sebanyak 32% responden mengatakan pelaku LGBT tidak layak diberikan hukuman, karena hal tersebut merupakan sebuah penyakit, bukan
kemauan mereka dan sebaiknya direhabilitasi. Terkuaknya LGBT di Unand menuai berbagai pandangan dan pendapat dari responden. Sebagian besar responden merasa terkejut dan kecewa mendengar adanya LGBT di Unand. Hal tersebut telah melenceng dari hukum alam yang telah ditetapkan Tuhan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar dapat terhindar dari perilaku menyimpang seperti LGBT. Caracara tersebut diantaranya menjalankan perintah agama, bergaul dilingkungan yang baik dan melakukan hal-hal positif.
Sumber : Litbang Genta Andalas Grafis : Produksi
rhindar LGBT? L
84,
G
Pengaruh Bermain Games Online Bagi Mahasiswa
ames online merupakan hal yang digemari oleh sebagian orang untuk dijadikan hiburan ataupun sekedar mencari pundi-pundi uang. Salah satu games online yang sedang hangat saat ini adalah Mobile Legend. Tidak hanya remaja, anak-anak hingga orang dewasa juga menyukainya, bahkan mahasiswa pun tak luput dari demam games online yang satu ini. Dilatarbelakangi hal tersebut, Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Genta Andalas melakukan survey terkait LGBT yang menyerang Unand. Survei ini dilakukan menggunakan metode random sampling
dengan jumlah responden 300 orang. Mengenai kegemaran games online , sebanyak 34% responden merupakan penggemar games online dan 65% responden bukanlah penggemar games online. Akibat banyaknya penggemar games online , 88,5% responden berpendapat bahwa gemar bermain games online akan mempengaruhi kepribadian seseorang. Hal ini dikarenakan gamers akan lebih fokus bermain game dibandingkan berinteraksi dengan orang lain sehingga membuatnya lebih tertutup. Namun, sebanyak 9,5 % responden berpendapat bermain games online tidak akan mempengaruhi kepribadian karena
tergantung bagaimana cara menyikapi games tersebut. Terkait dampak dari games online, 81% responden mengatakan gemar bermain games online akan memberikan dampak buruk bagi seseorang. Kebiasaan itu dapat menjadikan mereka malas, bodoh, kecanduan, lupa waktu dan menganggu kesehatan mata. Tetapi, sebanyak17% responden mengatakan bermain games online tidak akan memberikan dampak buruk bagi seseorang karena tergantung pada diri sendiri. Hubungan antara bermain games online terhadap interaksi sosial seseorang, 87,5% responden mengatakan ada
pengaruh antara keduanya. Hal ini dapat mengakibatkan waktu berkumpul dengan teman-teman berkurang. Namun, sebanyak 10,5% responden mengatakan bermain games online tidak berpengaruh terhadap interaksi sosial seseorang. Kondisi tersebut tergantung seberapa sering orang tersebut bermain games. Sebagai penerus generasi bangsa, boleh-boleh saja mencari hiburan seperti bermain games online untuk melepas penat. Namun, jangan larut didalamnya, karena waktu akan terbuang sia-sia dan berinteraksi dengan masyarakat menjadi berkurang.
Sumber : Litbang Genta Andalas Grafis : Produksi
Disambar Petir, Rumah Dosen Unand Terbakar
S
alah satu rumah di Perumahan Palimo Indah RT 03 RW 06 terbakar karena tersambar petir, Rabu (14/2/2018). Kebakaran tersebut dipicu hujan lebat disertai petir. Lalu petir menyambar parabola milik Dekan Fakultas Keperawatan Unand Rizanda Machmud. Menurut penuturan salah satu tetangga korban, Zulkarnain Munir, api melalap barangbarang pemilik rumah yang berada di lantai dua. Di sisi lain satpam Perumahan Palimo Indah Joni menambahkan, tiga ruangan di lantai dua hampir seluruhnya terbakar. Beruntung korban selamat dan tidak mengalami luka-luka. Joni menyebutkan tim pemadaman kebakaran tiba tepat waktu.
“ Tim pemadam kebakarannya cepat bertindak dan cukup banyak yang membantu memadamkan. Ada empat mobil tim kebakaran berukuran besar dan satunya berukuran kecil,” katanya. Saat kejadian, kata Joni, korban di dalam rumah bersama putranya, sementara suami dan putrinya belum kembali ke rumah. Akibat kejadian ini korban harus mengungsi ke tempat lain, dan sebagian barang di rumah korban dibantu dibereskan dan dijaga oleh warga setempat. Sampai berita ini diturunkan, kru Genta Andalas masih berupaya mengonfirmasi ke Rizanda Endrik,Y oga Machmud. Endrik,Y Endrik,Yoga Foto : Endrik TERBAK AR TERBAKAR AR:: Rumah Dekan Fakultas Keperawatan Unand setelah kebakaran akibat petir di Perumahan Palimo Indah, Rabu (14/2/2018)
Jokowi Sebut Pers Diperlukan Sebagai Pilar Penyampai Kebenaran
P
ers makin diperlukan untuk menjadi pilar penegak penyampai kebenaran, penegak fakta, penegak aspirasi serta turut membangun narasi kebudayaan baru yang ada di masyarakat. Demikian disampaikan oleh orang nomor satu di Indonesia Joko Widodo saat menghadiri puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Danau Cimpago, Kota Padang, Sumatera Barat, Jum’at (9/2/2018). Meskipun dalam lima tahun terakhir, Jokowi Menuturkan, sering muncul berbagai analisa media pers akan digeser oleh media-media baru seperti media sosial, namun ini bukanlah suatu hambatan maupun penghalang bagi pers itu sendiri. “Pers dikenal sebagai pilar keempat demokrasi meskipun informasi yang disajikan semakin berlimpah melalui media social. Saya percaya di era kemajuan teknologi dan melimpahnya informasi justru pers makin diperlukan,” ujar Jokowi.
Kedepannya, Jokowi berharap seluruh insan pers Indonesia dapat menghasilkan inovasi dan menjadi penyalur aspirasi masyarakat. “Saya berharap seluruh insan pers Indonesia dapat terus menjadi penyalur kebenaran, penyalur fakta dan penyalur aspirasi masyarakat” tutupnya. Di sisi lain, sebelum Jokowi berkunjung ke rumah keluarga besar Djamaluddin Adinegoro di Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto. Beliau menyerahkan sertifikat tanah dengan luas 2.459 meter. Tanah tersebut rencananya akan dibangun Museum Adinegoro. “Lahan yang ada akan kami bangun Museum Adinegoro, agar dapat mengenal karya-karya beliau sebagai wartawan, maupun sebagai Foto : Ist sastrawan yang begitu besar peranannya S AMBUT AN: AMBUTAN: Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam terhadap kemajuan pers Indonesia” ujar puncak perayaan Hari Pers Nasional di Danau Cimpago, Kota Padang, Sumatera Barat, Jum’at Ayi Jokowi. Ayi
Sistem Baru Bidikmisi Unand Tahun 2018
K
asubag Kesejahteraan Mahasiswa dan Alumni Universitas Andalas (Unand), Destrinita mengatakan bahwa keputusan pencairan dana bidikmisi tahun ini memakai sistem enam bulan. “Sekarang, aturannya enam bulan langsung, itu berdasarkan panduan bidikmisi tahun 2018,” katanya saat ditemui di ruanganya, Selasa (13/3/2018). Perubahan tersebut, kata Destrinita, tentunya sudah dipertimbangkan oleh Unand. Jika uang bidikmisi yang dicairkan sebesar Rp 3.900.000 dapat diambil seluruhnya, maka dana tersebut akan keluar kembali kemungkinan pada bulan September mendatang. Oleh sebab itu, sebagian dana bidikmisi diblokir, sehingga yang dapat diambil oleh mahasiswa hanya sebesar Rp 1.950.000. “Mahasiswa boleh ambil uangnya dari Januari hingga Maret. Kalau untuk bulan April, Mei, dan Juni diblokir dan akan dibuka pada awal Mei,” ujarnya. Panduan tersebut akan tetap digunakan untuk seterusnya, sebelum ada perubahan panduan lagi oleh Kementrian
Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) kata Destrinita. Pertimbangan tersebut menurut salah satu mahasiswa Sastra Indonesia dan penerima bidikmisi, Arni Jusmita adalah tindakan yang benar. “Tindakan yang dilakukan pihak Unand lumayan bijak, sehingga uang tersebut bisa dianggap sebagai tabungan,” tuturnya. Berbeda dari Arni, mahasiswa jurusan Agribisnis dan penerima bidikmisi pula, Fuaddatul Hasanah menyayangkan akan kebijakan tersebut. “Kecewa tentu saja. Jika diblokir maka uang yang ada tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup,” katanya. Kabar terkait uang bidikmisi akan diambil kembali oleh universitas jika tidak ditarik dalam waktu dekat, Destrinita tidak membenarkan kabar tersebut. “Mahasiswa punya buku tabungan sendiri, ATM sendiri. Kecuali, yang bersangkutan ATM dan passwordnya diberikan pada orang lain,” katanya. Pitnia
Foto : Pitnia KEBIJAKAN: Destrinita jelaskan perihal proses pencairan bidik misi terbaru
Lagi, PKM Unand Dijarah Maling
Foto: Endrik KLARIFIKASI: Salah seorang anggota Pramuka menunjuk tempat biasa nmenyimpan kunci sekretariat Pramuka
K
asus pencurian kembali terjadi di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Unand. Dalam sebulan terakhir telah terjadi tiga kali kemalingan berturut-turut. Berawal dari kemalingan yang dialami oleh
hari lalu kehilangan barang-barang diantaranya infocus, tas yang berisi laptop, dan sepatu. Total kerugian diperkirakan mencapai 12 juta rupiah. Menurut penuturan salah seorang
pengurus UKO Ardiyanto, maling tersebut masuk melalui pintu yang tidak dikunci. “Pintu memang tidak dikunci dan hanya diganjal menggunakan kursi,” kata Ardiyanto saat diwawancarai di sekretariat UKO. Sementara itu kemalingan yang dialami oleh UKM Pramuka diperkirakan terjadi pada pukul 16.30-19.00 WIB saat sekre dalam keadaan kosong. Barangbarang yang hilang diantaranya 1 unit laptop, 3 handphone, dan 3 handy talkie. Kerugian yang dialami Pramuka diperkirakan mencapai 10 juta rupiah. Salah satu anggota Pramuka Pratama Rahmatullah mengatakan pramuka sudah tiga kali mengalami kemalingan. Ia menduga maling tersebut masuk melalui pintu depan, sebab tidak ada tanda-tanda pintu atau jendela yang dicongkel. “Kemungkinan maling tersebut melihat kami meletakkan kunci sebelum meninggalkan sekre. Soalnya pintu dan jendela sudah dikunci tetapi waktu kami masuk, ada jendela yang terbuka,” jelasnya. Barang-barang yang hilang, kata Pratama, sebelumnya berada di dalam loker di ruangan pengurus. Tak hanya barang di dalam loker, semua tas yang berada di
dalam ruangan tersebut juga di keluarkan isinya, dan sekre dalam keadaan berantakan. Kejadian ini sudah dilaporkan pada pihak berwajib dan secepatnya akan dilaporkan ke pihak Unand, serta juga akan dilihat rekaman CCTV yang ada di PKM Unand. Mendapati laporan dari anggota UKM Pramuka, anggota Polsek Pauh segera mendatangi TKP untuk melakukan pemeriksaan. Namun, pihak kepolisian belum bisa menduga pelaku dan modus pelaku pencurian. Menurut salah seorang anggota Polsek Pauh, Ridho, hal tersebut baru bisa disimpulkan berdasarkan bukti-bukti dan saksi yang ada. “Jika ada orang yang dicurigai, akan kita panggil sebagai saksi, bukan sebagai tersangka,” ujarnya. Ia juga mengingatkan, kedepannya mahasiswa harus lebih meningkatkan kepedulian antar sesama. “Jika ada orang yang tak dikenal datang, harus ditanya siapa dan ada urusan apa. Jangan cuek. Kemudian lebih berhati-hati lagi ke depan,” Endrik,Pitnia,Rizka katanya.Endrik,Pitnia,Rizka
Rektor Unand Beri Tanggapan tentang Hari Pers Nasional
H
ari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada tanggal 9 Februari merupakan salah satu hari besar yang ada di Indonesia. Hal tersebut juga dirasakan oleh masyarakat Universitas Andalas (Unand). Sebab, Sumatera Barat khususnya Padang, tahun ini mendapat kesempatan menjadi tuan rumah pelaksanaan HPN dan turut melibatkan Unand untuk memeriahkan perayaan tersebut. Soal HPN, Rektor Unand Tafdil Husni angkat bicara tentang pentingnya sebuah pers. “Hari pers penting, karena pers bersangkut paut dengan berita,” katanya saat ditemui di Convention Hall, Kamis (8/ 2/2018). Tafdil mengaitkan antara kemajuan teknologi yang sangat pesat dengan pers. Adanya kemajuan teknologi sekarang ini membuat masyarakat Indonesia semakin
cerdas apalagi berita bisa didapat dengan mudah. Selain pers pada umunya, kata Tafdil, HPN ini juga sekaligus memperingati pers mahasiswa (persma) yang ada di universitas. Pasalnya persma tak kalah beda dengan pers pada umumnya yang menyampaikan berita. Tafdil menginginkan persma lebih berkualitas dari sebelumnya. “Dengan memperingati hari pers ini, saya menginginkan persma dapat lebih berkualitas lagi dalam menyampaikan informasi yang disajikan,” tuturnya. Menurutnya, berita yang bagus adalah berita yang mengandung validasi, dapat dipercaya dan menjauhi hoax. “Kalau ada informasi yang tidak jelas sumbernya, jangan disebarkan kecuali info dari Pitnia pemerintah,” ujar Tafdil. P
Foto: Endrik TANGGAP AN: Rektor Universitas Andalas, Tafdil Husni angkat bicara hari pers ANGGAPAN:
Unand Persiapkan Sertifikasi AUN-QA
U
niversitas Andalas (Unand) tengah gencar mempersiapkan beberapa program studi (Prodi) untuk mendapatkan sertifikasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA). Sertifikasi AUN-QA ini merupakan sebuah komunitas di ASEAN yang menjamin universitas di ASEAN agar kualitasnya sama. Unand telah menjadi member AUN-QA sejak bulan April 2017 dan mendaftarkan tiga prodi diantaranya Kedokteran, Akuntansi, dan Biologi. Ketiga prodi tersebut akan disertifikasi pada tanggal 14, 15, dan 16 Agustus 2018. Kepala Pusat Penjaminan Mutu Unand Dedison Gasni menjelaskan ada beberapa tahapan yang harus dipersiapkan, diantaranya Self Assessment Report (SAR) yang terdiri dari tiga bagian yaitu tingkat universitas, fakultas, dan prodi. Kemudian Persiapan lainnya, kata Dedison, memperbaiki fakultas seperti fasilitas untuk disable, fasilitas umum, jalur evakuasi dan ruangan yang menunjang mahasiswa agar lebih aktif. “Persiapan SAR ini harus selesai dua
bulan sebelum Assessment dan perbaikan fasilitas akan kami lakukan tahap demi tahap,” katanya saat ditemui di gedung E, Jumat (2/2/2018). Dalam upaya menunjang persiapan ini, Dedi mengatakan bahwa Unand sudah mengundang asessor dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk melihat sejauh mana persiapan Unand dalam AUN-QA. Kedatangan asessor ITS ini untuk membagi pengetahuan, mengingat ITS merupakan salah satu perguruan tinggi yang telah mendapatkan sertifiksi berstandar AUN-QA. Selain itu, Unand menjalin kerjasama dengan alumni dan nantinya mahasiswa akan dilibatkan dalam proses assessment beserta karyawan dan stakeholder. Dalam proses ini rektor, dekan, dan ketua prodi akan melakukan presentasi terkait Unand. “Kita optimis bisa mendapatkannya, kita belajar mempersiapkan diri dari pengalaman ITS. Jika mereka bisa kenapa kita tidak bisa,” ujar Dedison. Melati chacha
Syukri R. Y Yoga oga (P emimpin Umum) (Pemimpin
Mishthafiyatillah (Sekretaris Umum)
Rizk a Desri Y usfita Rizka Yusfita (Bendahara Umum)
Pugan (PU Ganteng) begitulah ia akrab disapa. BerpikAir kritis dan berjiwa pemimpin membuatnya dipercaya menjadi orang nomor satu di genta.
Cewek asal Padang ini memiliki jiwa keibuan. Rapi dan bersih namun panikan. Begitulah bundanya genta andalas.
“Kecil-kecil cabe rawit”. Julukan yang pantas untuk cewek yang satu ini. Lihai sebagai editor kini membuatnya dipercaya dalam mengatur keuangan
Miss F ransisk a Dewi Fransisk (P emimpin R edaksi) (Pemimpin Redaksi)
R atna Sani T Tambunan ambunan emimpin P erusahaan) (Pemimpin Perusahaan) (P
Novia Ratna Dewita emimpin P (Pemimpin Prr oduksi) (P
Rival Lidra emimpin Litbang) (P (Pemimpin
Cewek tangguh penuh semangat ini berasal dari Jakarta. Pintar dan kreatif membuatnya diamanahkan menjadi Pemimpin Redaksi.
Senyumnya yang manis menjadi senjata untuk menarik klien. Dengan kelebihan yang dimilikinya dia diamanahkan menjadi pemimpin perusahaan
Cewek jurusan Fisika ini diberi julukan “master”. Ahli dalam editing foto dan video, ia juga memiliki banyak keinginan yang tersimpan
Cowok jurusan teknik pertanian ini memiliki pembawaan yang tenang. Sifat tenang membawa dirinya menjadi Pemimpin Litbang Genta Andalas.
Suci Addina Islamy (R edaktur P elaksana) (Redaktur Pelaksana)
Muthia Ekadiany erik anan) Perik erikanan) (Bisnis P
Agung Ramadhan (Layouter)
Azalia Mutiara Fitri (PSDM)
Cewek asal Payakumbuh ini selain pintar dalam hal hitunghitungan dia juga lihai dalam bermain kata-kata. “Puitis” begitulah dia.
Tampilannya yang glamour membuat orang-orang memanggilnya princess. Ia mampu mendatangkan owner untuk memasang iklan di setiap tabloid terbit.
Cowok satu ini berpenampilan tegap dan cool. Tahi lalat didagunya membuat dirinya tampak lebih manis.
Cewek jurusan ilmu Komunikasi ini adalah “speaker”nya genta andalas. Membawa keributan dan tidak bisa diam.
Muhammad Ilham Rf (Koordinator Liputan)
Metria Indeswara (Marketing & Sirkulasi)
Indah Hestina Y ulianti Yulianti (Ilustrator)
Nindika Widya Tirta (Videografer)
Cowok satu ini akrab dipanggil “Oppa” karena paras wajahnya yang mirip orang Korea. Sikapnya tegas & berwibawa.
Cowok asal payakumbuh ini memiliki panggilan yang unik “memet”. Ia orang yang paling sibuk pada saat tabloid dicetak.
Cewek jurusan sistem komputer ini memiliki tahi lalat di hidung. Handal dalam segala bentuk design menjadikan ia seorang ilustrator di genta andalas.
Hobi dalam pembuatan karikatur dan editing video membuat dirinya diamanahkan menjadi videographer.
Endrik Ahmad Iqbal (Redaktur)
Rafikha Novita Sari (Redaktur)
Ade Rahmat Syarif (Videografer)
Receh dan mudah bergaul, itulah gambaran untuk cowok yang satu ini. Selain handal dalam hal redaktur, juga jago sebagai pembawa acara.
Lihai dalam hal masak memasak, membuat cewek asal Padang ini menjadi langganan bidang konsumsi disetiap event genta.
Cowok jurusan ilmu komunikasi ini handal dibidang Fotografi. Ia juga hobi menggombal dan pintar mencairkan suasana.
A yi Ayi
Chacha
Nurul
P itnia Pitnia
Dilla
Gefi
R ani Rani
R enal Renal
Uci
Sukma
Ivo
Juni
Uus
“Hidup selalu punya dua pilihan. Lari atau hadapi, lepaskan atau perjuangkan.”
Melati
T ik a Tik ika
Nisa
V iocta Viocta
Komunitas V illa A Daur Ulang Sampah P antai Villa Pantai
K
ehidupan manusia memang tidak pernah terlepas dari sampah. Alam yang indah juga terkadang menyisakan sampah di samping keindahan yang disuguhkannya. Tak jarang juga ditemui manusia saat ini hidup berdampingandengan sampah. Tetapi, sampah tidak selamanya menjadi sesuatu yang harus dibenci, karena sampah yang berada di tangan-tangan orang yang peduli dan punya kreativitas akan berubah menjadi suatu karya yang indah dipandang mata. Inilah yang menjadi latar belakang dan memotivasi berdirinya komunitas peduli sampah pantai yang bernama komunitas Villa A. Berdirinya komunitas yang mengelola sampah ini diprakarsai oleh Khairul Mahmud selaku ketua dari komunitas Villa A. Hal ini berawal ketika Mahmud berkunjung ke pantai dan melihat banyaknya sampahsampah berserakan di pinggir pantai, terutama ranting kayu, sehingga timbul niat untuk menjadikan sampah tersebut menjadi sesuatu yang bernilai. Niat ini pun diapresiasi warga sekitar dengan turut membantu pengelolaan sampah pantai. “ Waktu pertama kali saya datang ke ASYIK: Padang, saya melihat banyaknya sampah berserakan di pinggir pantai, sehingga terpikir untuk mengelola sampah ini menjadi suatu karya yang bernilai,” tutur Mahmud sore itu saat ditemui Kru Genta Andalas. Komunitas Villa A merupakan satusatunya komunitas di Sumatera Barat (Sumbar) yang mengelola sampah pantai menjadi karya seni. Berlokasi di pinggir Pantai Parkit, komunitas ini menggarap sampah sejak September 2017 lalu. Berbekal ilmu kesenian, komunitas yang saat ini memiliki anggota enam orang ini mencoba mengumpulkan sampah-sampah di pantai, kemudian mengubahnya menjadi karya yang bernilai seni. Komunitas ini awalnya bergerak dengan dana yang didapat dari uang patungan anggota. Kemudian, untuk
menambah dana, anggota komunitas Villa A juga melakukan kegiatan ngamen dan atraksi kesenian di beberapa tempat, seperti di Universitas Negeri Padang, Pantai Muaro
kayu, bahkan bangkai binatang yang hanyut, dan potongan kayu, akan dikelompokkan menjadi kriteria yang layak olah atau yang dapat digunakan sebagai
A adalah penduduk setempat. Komunitas Villa A ingin memberikan pembelajaran dan peningkatan kesadaran penduduk untuk tidak membuang sampah ke sungai maupun pantai. Komunitas Villa A juga menerima kunjungan dari anak-anak Sekolah Dasar. Di sana, anak-anak akan diajarkan menggambar dan dilatih menggunakan alat musik perkusi, yang semua medianya berasal dari sampah yang telah didaur ulang. Menariknya, komunitas ini juga mengenalkan dan mengajak pengunjung untuk mengikuti aksi bersih pantai di sore hari sambil menunggu sunset yang mewarnai langit senja. Wilayah yang saat ini dikelola oleh komunitas Villa A berkisar 100 m, dan rencananya akan diperluas lagi mengingat sampah memang tidak akan ada habisnya. Selain itu, Mahmud juga berencana membuat perpustakaan kecil untuk pengunjung yang suka membaca. Adapun isi dari perpustakaan tersebut nantinya yaitu karya-karya seni berupa tulisan dan bukubuku yang masih bisa Dok. Pribadi dimanfaatkan. Tepian pantai yang terlihat bersih dari semakAnak-anak sedang berwisata edukasi daur ulang sampah di Pantai Parkit semak dan sampah merupakan impian komunitas Villa A, sehingga Lasak, Tugu Gampo, dan Mesjid Raya bahan bakar, seperti kayu. Pada malam hari, yang tampak di sepanjang pantai ialah karya seni yang menyejukkan mata. Berkat Sumbar. anggota komunitas ini tetap berkarya. Bagi yang berminat bergabung Selain berkarya, Komunitas Villa motivasi dan tekad yang kuat, komunitas dengan komunitas ini, tidak harus memiliki A juga mengadakan pameran dan Villa A telah berhasil menyulap tepian Pantai ilmu kesenian, tetapi cukup memiliki mengundang seniman dari berbagai daerah Parkit menjadi wahana wisata edukasi bagi kepedulian dan keinginan untuk mengelola di Indonesia. Di pinggir pantai, hasil sampah masyarakat. Dari wisata edukasi ini, sampah di pantai. “Kami terbuka untuk yang didaur ulang ditata sedemikian rupa masyarakat bisa memahami bagaimana siapa saja yang ingin bergabung, karena membentuk wahana unik. Mulai dari sampah itu tercipta dan bisa dikelola masing-masing manusia memiliki kreativitas gerbang gubuk yang dihiasi rangkaian sehingga bernilai tinggi. Hingga akhirnya yang berbeda-beda,” tuturnya. tulang-belulang, tumpukan kayu yang timbul perubahan mindset dan kesadaran Kegiatan komunitas ini dilakukan tersusun rapi, ayunan, mural, dan berbagai untuk berpikir ulang jika ingin membuang setiap hari selama 24 jam. Kegiatan karya instalasi lainnya. Sedangkan, karya dua sampah. Komunitas ini berharap, dapat mengumpulkan sampah dimulai dari subuh dimensi seperti lukisan dan pajangan menciptakan sebuah kampung seni di hari hingga menjelang pukul 08.00 pagi disimpan di dalam rumah Villa A yang pinggir pantai sehingga yang tampak di WIB. Beragam jenis sampah yang berjarak sekitar 50 m dari pinggir pantai. tepian pantai bukan lagi sampah namun Viocta didapatkan, seperti tas, buku, plastik, botol, Target utama dari komunitas Villa pemandangan yang indah.
Dimanakah Mahasiswa yang Peduli Itu Sekarang? Oleh : Asrinaldi A*
B
anyak pihak menilai gerakan mahasiswa saat ini bisa dikatakan antara “ada” dan “tiada.” Dikatakan “ada” karena faktanya di kampus-kampus organisasi mahasiswa memang masih banyak melakukan kegiatannya. Mulai sebagai event organizer dalam beberapa kegiatan kemahasiswaan, yaitu mengundang banyak tokoh penting, hingga melaksanakan kegiatan rutin seperti melakukan kaderisasi anggotanya. Bahkan, dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan itu juga diikuti dengan persaingan di antara faksi yang ada dalam organisasi mahasiswa tersebut. Inilah dinamika politik yang selalu menyertainya. Semua faksi di lembaga kemahasiswaan itu ingin berkuasa dengan cara mengalahkan faksi lainnya. Mereka pun menggunakan segala cara hingga menjurus kepada aktifitas politik praktis yang selama ini mereka larang ada di kampus. Bahkan, mengadakan debat kandidat calon presiden atau kepala daerah di kampus saja yang tujuannya untuk mengetahui gagasannya dan diuji secara ilmiah juga ditentang karena dianggap berpolitik praktis. Kalau dikatakan “tiada”, mahasiswa “zaman now” sangatlah berbeda dengan mahasiswa zaman dulu. Mahasiswa “zaman now” lebih sibuk dengan diri mereka sendiri. Mereka beraktifitas tidak lagi dalam konteks riil, tapi aktif di dunia maya. Hari-hari mereka dihabiskan dengan aktif di media sosial. Kalaupun berkumpul sesama mereka di dunia nyata, tetap saja yang dibicarakan adalah apa yang ada dalam gadget masingmasing. Alih-alih membicarakan bagaimana keadaan bangsa, mereka lebih sibuk dengan bermain game online di kafe, kedai kopi dan tempat nonkrong lainnya. Sementara aktifitas mahasiswa zaman dulu selalu diisi dengan diskusi yang padat dan bernas. Bahkan, setiap saat diskusi yang berlangsung menghasilkan kritik tajam terhadap penyelenggaraan pemerintahan. Apalagi, jika keputusan pemerintah bertentangan dengan kepentingan masyarakat. Secara terangterangan mahasiswa menentangnya, baik melalui gagasan yang dituliskan hingga ke aksi jalanan melalui demonstrasi. Tidak usah mengambil contoh terlalu jauh, seperti yang terjadi menjelang kemunuculan Orde Reformasi. Pada tahun 1998, mahasiswa begitu bersemangat menuntut pemerintah Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto mengendalikan keadaan krisis terkait dengan kenaikan harga barang kebutuhan pokok yang sangat tinggi. Belum lagi, persoalan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang berdampak buruk pada keadaan bangsa saat itu. Krisis ekonomi di Asia menyebabkan sebagian besar masyarakat kehilangan pekerjaan karena adanya kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Pengangguran pun bertambah, masyarakat pun mulai gelisah dan marah. Mahasiswa pun turun mengambil perannya dengan menuntut pemerintah untuk bisa mengendalikan keadaan. Namun, karena rezim Orde Baru tidak mampu mengendalikan keadaan, maka mahasiswa pun turun ke jalan untuk berdemonstrasi menutut agar pemerintah yang berkuasa mundur dari kekuasaanya. Kerusuhan dan kekerasan menyertai mundurnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998. Tercatat gerakan mahasiswa monumental ini menjadi bagian sejarah keberhasilan gerakan mahasiswa di Indonesia.
Mahasiswa “Zaman Now” alu bagaimana dengan sikap kritis mahasiswa hari ini? Masihkah mahasiswa sekarang menyandang prediket sebagai agent of change dan sebagai katalisator demokrasi yang penting? Sayangnya, fungsi seperti ini sudah mulai mengendor karena sikap individualis mahasiswa dan lebih mementingkan diri sendiri. Jika mau jujur, keadaan hari ini tidak lebih baik dibandingkan dengan Zaman Orde Baru yang berhasil diturunkan mahasiswa pada masa itu. Coba lihat, bangsa ini menghadapi berbagai macam krisis, terutama krisis pangan yang melanda Indonesia. Buktinya, setiap saat selalu saja keluar kebijakan tentang impor di sektor pertanian. Misalnya, impor daging sapi, impor beras, impor bawang, impor garam dan impor produk pertanian dan impor lainnya. Kemandirian pangan seakan-akan tidak pernah terwujud karena visi pemerintah yang memang tidak jelas. Akibatnya, bangsa Indonesia masih saja bergantung kepada bangsa lain walaupun sudah merdeka selama 17 tahun. Padahal, dari kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya, sangat sulit diterima oleh akal sehat bahwa bangsa ini mengalami krisis di bidang pertanian. Apalagi, bangsa ini sebagai bangsa agraris yang dulu pernah jaya di Benua Asia. Lalu, apa masalahnya? Ini yang mestinya turut dipikirkan oleh mahasiswa. Sayangnya, mahasiswa sekarang tidak tertarik membahas hal ini. Mereka menganggap seolah-olah ini bukan tanggung jawabnya. Padahal, di balik kebijakan impor ini, sesungguhnya negara ini sedang dikendalikan oleh roving and stationary bandits yang ingin mengambil keuntungan dari keadaan yang sangaja mereka ciptakan (Olson, 2000). Mestinya, ini yang perlu disadari dan dikritisi oleh mahasiswa agar keadaan bangsa ini semakin membaik. Bangsa ini juga dihadapkan pada masalah free rider yang membajak demokrasi sehingga kehilangan kualitasnya, karena partai politik sudah dikuasai oleh para pemburu rente. Berapa banyak pengusaha kroni Orde Baru yang terpental karena gerakan mahasiswa pada tahun 1998 kembali mengorganisasikan kekuasaannya. Cara yang mereka pilih adalah mendirikan partai politik atau bergabung dengan partai politik yang sudah ada untuk bisa masuk ke dalam lingkaran kekuasaan pemerintahan. Hasilnya, masih dapat kita lihat hari ini. Partai politik tidak lagi memperjuangkan idealisme dan manifesto politiknya untuk membuat negara ini menjadi lebih baik. Mereka ramai-ramai berburu kekuasaan politik dengan cara berbagi kuasa di pemerintahan untuk suatu keuntungan ekonomi. Karena faktor inilah, maka mahar politik dalam Pilkada sulit dihilangkan. Lihatlah, bagaimana partai politik saat ini juga berlomba-lomba menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi. Akibatnya, mekanisme check and balances di parlemen yang menjadi hakikat demokrasi tidak ada lagi. Bahkan, yang terlihat adalah menguatnya kartel politik yang menguasai seluruh kekuasaan negara dari hulu hingga ke hilir untuk melindungi kepentingan masing-masing kalangan. Sekali lagi, mahasiswa tidak peduli dengan realita hari ini. Celakanya, banyak dari mereka yang tidak kritis seolah-olah menutup mata dengan keadaan ini sejak diajak makan siang oleh presiden. Persoalan korupsi yang semakin pasif juga luput dari perhatian mahasiswa. Bahkan, beberapa kesempatan mahasiswa pun cenderung berperilaku sama.
Contohnya, ketika m a h a s i s w a mengadakan suatu kegiatan dengan mendatangkan narasumber untuk m e n j a d i pembicara, namun pembicara itu tidak pernah dibayar hanya karena alasan mereka mahasiswa dan tidak punya uang. Barangkali alasan ini bisa diterima sepanjang mahasiswa mau jujur dengan keadaan yang sebenarnya. Akan tetapi, faktanya tidaklah demikian. Sebab, bisanya dalam mengadakan kegiatan mahasiswa selalu menyusun proposal kegiatan dan meminta bantuan dari sponsor, termasuk kepada perusahaan dan pemerintah. Bahkan, dalam proposal bantuan tersebut diusulkan adanya komponen pembiayaan untuk honor narasumber yang mereka undang untuk mengisi kegiatan yang dilaksanakan. Lalu, mengapa komponen yang dimintakan ini tidak dibayarkan? Inilah sikap mental mahasiswa yang juga harus diperbaiki. Jangan sampai sikap seperti ini dipelihara karena akan semakin memperparah keadaan bangsa ini di masa yang akan datang. Pertanyaannya sekarang, masih bisakah masyarakat Indonesia berharap kepada mahasiswa untuk tetap menjadi agen perubahan tersebut? Ini tentu sangat
sulit dijawab jika empati sosial mahasiswa terhadap lingkungan sekitarnya sudah mulai hilang. Alih-alih memikirkan bangsa dan negara, mahasiswa “zaman now” memang sudah terlarut dengan budaya baru yang mereka ciptakan sendiri. Mereka lebih senang duduk di kafe, kedai kopi dan tempat hiburan lainnya agar bisa keluar dari masalah perkuliahan yang mereka anggap beban.
*Penulis merupakan *P enulis merupak an Dosen akultas ultas Ilmu Sosial Fak Politik dan Ilmu P olitik Universitas Andalas
Menakar Keterlibatan Pemilih Pemula dalam Pilkada Kota Padang 2018 Oleh: Egip Satria Eka Putra*
P
erhelatan pesta demokrasi tingkat daerah atau Pilkada jilid III akan segera digelar serentak pada tahun 2018. Pilkada yang akan digelar pada 27 Juni 2018 mendatang akan memilih kepala daerah baru di 171 daerah, diantaranya 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten. Dari 171 daerah tersebut, salah satunya adalah pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang periode 2018-2023. Pilkada Kota Padang, saat ini sudah memasuki fase-fasekrusial. Para incumbent yang berkontestasi di perhelatan 5 tahunan ini yakni Mahyeldi Ansharullah dan Emzalmi sudah mulai gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Mahyeldi sebagai petahanan Wali Kota Padang yang berpasangan dengan Hendri Septa sudah mulai gencar memasang baliho, spanduk dan perangkat kampanye lainnya di hadapan publik. Begitu juga dengan lawan tanding Mahyeldi sesama petahanan yakni Emzalmi yang berpasangan dengan Desri Ayunda juga tidak kalah gencarnya memasang atribut kampanye. Suasana panas semakin terasa dengan sudah mulai banyaknya dibahas isu-isu seputar Pilkada. Salah satu isu yang begitu mendapat sorotan adalah pemilih pemula. Tentunya, bukan tanpa alasan mengapa pemilih pemula kian marak diperbincangkan. Hemat penulis, mengapa peran pemilih pemula begitu menjadi acuan, bahkan secara hitungan pragmatis, tentu karena keadaan pemilih pemula akan sangat menentukan kemenangan calon, karena sumbangan suaranya yang cukup signifikan. Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang , daftar pemilih pemula dalam Pilkada
Kota Padang 2018 ini mengalami peningkatan 15-20 persen, dibandingkan dengan Pilkada sebelumnya. KPU memperkirakan jumlah pemilih pemula pada Pilkada 2018 ini sebanyak 16.077 orang. Hal ini tentu menjadi kabar gembira, tidak hanya untuk KPU kota Padang, melainkan juga untuk para kontestan Pilkada tahun ini. Dengan jumlah yang cukup signifikan tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi dua pasangan calon ini nantinya. Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 2017 tentang Pemilu dalam pasal 198 ayat (1) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pemilih pemula adalah warga negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara sudah genap berumur 17 (tujuh belas)
tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah kawin mempunyai hak memilih. Pemilih pemula dalam kategori politik adalah kelompok yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya. Orientasi politik pemilih pemula ini selalu dinamis dan akan berubah-ubah mengikuti kondisi yang ada dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Namun, terlepas dari semua itu, keberadaan pemilih pemula tentu menjanjikan dalam setiap ajang pemilihan umum, sebagai jalan untuk mengamankan posisi strategis yang ingin dicapai oleh setiap kandidat yang maju dalam pemilihan. Siapapun itu yang bisa merebut perhatian kalangan ini akan dapat m e r a s a k a n keuntungannya, sebaliknya ketiadaan dukungan dari kalangan ini akan terasa cukup merugikan bagi target-target suara pemilihan yang ingin dicapai. M. Rusli Karim (1991:32) mengemukakan kaum muda adalah kaum yang sulit didikte, bahkan ada dugaan generasi muda merupakan salah satu kelompok yang sulit didekati partai politik ataupun kontestan Pemilu. Pada umumnya, pemilih pemula belum memiliki literasi politik yang
Sukma
memadai. Pemilih pemula cenderung mengikuti tren di lingkungan tempat tinggalnya. Pemilih pemula memiliki antusiasme yang tinggi sementara keputusan pilihan yang belum bulat, sebenarnya menempatkan pemilih pemula sebagai swing voters yang sesungguhnya. Pilihan politik mereka belum dipengaruhi motivasi ideologis tertentu dan lebih didorong oleh konteks dinamika lingkungan politik lokal. Seringkali apa yang mereka pilih tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ketidaktahuan dalam soal politik praktis, terlebih dengan pilihan-pilihan dalam pemilu atau Pilkada, membuat pemilih pemula sering tidak berpikir rasional dan lebih memikirkan kepentingan jangka pendek. Peran KP U Kota P adang KPU Padang Eksistensi anak muda atau pemilih pemula tidak bisa dianggap remeh dalam pesta demokrasi seperti Pilkada 2018. Terutama Pilkada Kota Padang, pemilih Bersambung ke halaman 19...
....Sambungan dari halaman 8 luasnya area kampus Unand, sehingga masih ada celah untuk terjadinya tindakan pencurian dan semacamnya. “Kalau menurut saya jumlah Satpam saat ini tidak sebanding dengan luas Unand yang 500 hektar ini, jumlah Satpam sedikit sedangkan kampus begitu luas. Saat ini saja untuk mengontrol parkiran, kami harus patroli untuk menjaga keamanan, seharusnya setiap parkiran itu ada seorang Satpam yang menjaganya,” ujar Albert. Satpam merupakan bagian kepolisian terbatas, kata Albert, bedanya dengan kepolisisan Indonesia adalah adanya batas kewenangan dalam area kerjanya, misalkan Satpam di Unand, maka wewenang kerjanya hanya ada pada area Unand saja, namun Satpam tetap memiliki hak penuh dalam melaksanakan kinerjanya dalam menjaga keamanan di area yang ditempatkan. Salah satu cara meminimalisir kasus curanmor di Unand, dengan menerapkan sistem kartu parkir. Setiap mahasiswa yang memakai motor dan memarkirkannya di sekitar gedung perkuliahan akan diberi kartu parkir. Kemudian jika mahasiswa ingin keluar dari area parkir maka ia harus mengembalikan kartu parkir tersebut pada Satpam yang berjaga. Sitem ini, kata Albert, terbukti dapat mengurangi kasus curanmor. “Tahun 2016, tercatat ada 50 kasus curanmor, setelah diterapkan sistem ini,
pada tahun 2017 hanya ada empat kasus curanmor,” katanya. Albert juga menjelaskan bahwa untuk meningkatkan keamanan kampus, bisa saja diterapkan sistem secure parking. Akan tetapi, sistem tersebut akan memakan lebih banyak biaya sehingga mahasiswa mungkin saja akan lebih terbebani. Oleh sebab itu, Albert hanya berusaha agar sitem yang telah ada dapat digunakan dengan semaksimal mungkin, karena jika semua pihak bekerjasama keamanan akan terjaga. Sebelum diterapkannya sistem kartu parkir ini, lanjut Albert, Unand menerapkan sistem satu pintu. Albert menjelaskan bahwa Polsek Pauh telah berpatroli dan mengunjungi tempat-tempat yang rawan akan tindak pencurian. Kawasan yang rawan curanmor maupun pemerasan diantaranya adalah area parkir yang tidak dijaga satpam, belakang PKM, panorama teknik, dan daerah farm (daerah tempat pemeliharaan ternak, pakan, dan penelitian bagi Fakultas Peternakan). Adapun jam rawan di kampus Unand khususnya PKM adalah pagi hari sekitar pukul 09.00-11.00 dan siang hari 14.0017.00 WIB. Keamanan merupakan tanggung jawab bersama. Albert berharap agar mahasiswa lebih meningkatkan kewaspadaan dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Jangan segan untuk meminta bantuan ataupun menyampaikan
keluhan, karena kepolisian siap siaga selama 24 jam. “Kita yang bertanggung jawab penuh atas keamanan diri kita sendiri. Meskipun telah ada pihak keamanan yang berwajib,” ujarnya Hal serupa juga disampaikan oleh WR II Unand, Syafrizal, selain penjagaan oleh Satpam, pengamanan dapat ditingkatkan lagi dengan menggunakan sistem digital. Akan tetapi, untuk beralih ke sistem digital, Unand masih mempertimbangkan hal tersebut karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit. “Sistem digital memang bisa diterapkan dimana saja, tetapi membutuhkan biaya yang tinggi. Mahasiswa saja dinaikkan biaya kuliahnya sedikit, langsung protes dan ribut. Pembaharuan itu bertahap dan butuh kerja sama dengan berbagai pihak,” ujarnya. Namun, tidak menutup kemungkinan kedepannya Unand akan memakai sistem digital dalam hal peningkatan keamanan kampus meski belum dalam waktu yang dekat. Oleh karena itu, Unand akan tetap menggunakan sistem kartu parkir. Menurutnya, upaya Unand dalam meningkatkan keamanan sudah dapat dikatakan berhasil. Hal ini terbukti dengan menurunnya tindak kejahatan dari tahun sebelumnya. Sementara itu, untuk menjaga keamanan di fakultas menurut Syafrizal,
Satpam juga sudah berjaga. Namun, Satpam di setiap fakultas bukan berada di bawah naungan universitas, melainkan kebijakan masing-masing fakultas tersebut. “Satpam di setiap fakultas itu memang bertugas mengamankan fakultas masingmasing. Sistem keamanannya harus diperbaiki. Kedepannya, kita akan menyampaikan kepada setiap dekan di fakultas dalam rapat agar dapat meningkatkan kewaspadaan,” tuturnya. Unand akan tetap meningkatkan sistem keamanan. Namun sebaliknya, dosen, maupun mahasiswa juga harus meningkatkan kewaspadaan. “Percuma sistem bagus, tapi satu pihak saja yang peduli. Saya rasa tidak perlu lah disuapi betul mengenai bagaimana meningkatkan kewaspadaan dan menjaga diri. Kita sudah tahu dan sudah dewasa, saling mengingatkan saja,” katanya. Menjaga keamanan harusnya menjadi tanggung jawab bersama. Kesuksesan dalam menjaga kampus tentunya dikarenakan semua berjalan seimbang tanpa ada ketimpangan dari salah satu pihak. Terlepas dari bagaimana hasil dan keefektifan upaya maupun solusi yang telah dilakukan, tentu semua berharap agar tindak kriminal seperti pencurian tidak kembali meresahkan masyarakat kampus. Endrik, Mis, Pitnia, Rani, Rizka, Endrik, Viocta
LGBT Kelainan Orientasi Seksual Kecanduan Drama Korea sebagai Wujud Eksistensi Diri
Konsultasi Jurusan Teknik Pertanian 2014) Jawaban: Drakor
Lala Septiyani, M.P si.P sik olog M.Psi.P si.Psik sikolog Dosen P sik ologi Psik sikologi Universitas Andalas
D
rama korea (drakor) merupakan tontonan yang paling diminati masyarakat Indonesia saat ini terutama kaum perempuan. Ceritanya yang romantis serta menghadirkan kecantikan dan kegantengan pemerannya menjadi alasan utama bagi sebagian besar pecinta drakor untuk selalu menontonnya. Tak sedikit dari pecinta drakor yang rela begadang demi menyelesaikan episodeepisode yang selalu membuat penasaran sehingga lupa waktu dan lupa istirahat. Apakah terlalu sering menonton drakor berdampak dengan psikologis seseorang? Apa saja dampak negatif dari kecanduan drakor? Bagaimana cara mengatasi kecanduan drakor? (Rival Lidra, Mahasiswa
Dampak P sik ologis P ecandu Psik sikologis Pecandu
Peminat drakor didominasi oleh kalangan remaja wanita, terutama yang sedang dalam masa pubertas. Pada usia remaja 18 sampai 21 tahun akan terjadi pembentukan identitas diri dan citra diri atau self image. Citra diri adalah gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya yang dikaitkan dengan karakter fisik terkait penampilan. Dapat juga dikatakan citra diri merupakan gambaran seseorang terhadap dirinya atau pikiran tentang pandangan orang lain terhadap dirinya terkait dengan bagaimana seseorang memandang dirinya dan bagaimana orang lain berpikir tentang penilaian orang lain tehadapnya. Salah satu cara seseorang untuk membentuk citra dirinya adalah dengan imitasi. Remaja yang sering menonton drakor akan mengimitasi gaya berpakaian, perilaku, bahasa, dan life style idolanya dalam drakor tersebut, sehingga lambat laun akan terbentuklah citra diri dan konsep diri seperti artis-artis korea. Tentu saja hal ini dapat terjadi bila remaja belum mampu meregulasi emosi diri mereka, sehingga terhanyut dalam drakor. Selain itu, dengan seringnya menonton drakor dapat membuat penonton menjadi sering berimajinasi hingga terhanyut dalam kisah-kisah yang ada dalam drakor. Penikmat drakor akan menjadi penasaran untuk terus mencari kisah-kisah seru yang lain sehingga berdampak addict atau kecanduan. Jika drama korea hanya dijadikan sebagai selingan atau tidak terlalu sering
menonton, maka itu dapat melepaskan ketegangan dan menjadi hiburan. Meski memiliki dampak positif, darkor dinilai lebih banyak memberikan dampak negatif bagi pencandunya. Dampak negatif kecanduan drama korea 1. Waktu terbuang percuma Waktu untuk melakukan kegiatan yang produktif seperti belajar, dan berorganisasi di kampus akan berkurang tergantikan oleh aktivitas menonton drakor. Bahkan jika terhanyut dalam menonton, pencandu drakor akan lupa waktu dan membuat pekerjaan lain terbengkalai. 2. Mengubah citra diri Proses imitasi life style secara terusmenerus, bisa mengubah cara berpakaian, makanan, berbahasa dan cara bergaul seseorang. Selain itu pencandu drakor akan menjadi sering berkhayal hal-hal yang kurang bermanfaat.
korea. Mulailah realistis untuk memprioritaskan pekerjaan atau kegiatan yang lebih penting bagi seorang mahasiswa. 2. Membuat jadwal menonton drakor yang memungkinkan, misalnya satu jam dalam sehari dan terus mempersingkat durasi secara perlahan. Lalu, beri reward dan punishment bagi diri sendiri jika berhasil atau melanggar ketetapan tersebut. 3. Meminta orang terdekat untuk mengingatkan agar tidak terjerumus kembali dalam kebiasaan buruk kecanduan menonton drakor. 4. Mengisi waktu senggang dengan hobi atau kegiatan lain yang bermanfaat. Misalnya, melakukan hobi dan kegiatan yang mengasah kemampuan sosial atau interpersonal.
3. Shooping addiction Dari sisi ekonomi, berubahnya gaya hidup dan citra diri berdampak pada keinginan untuk membeli aksesoris dan pakaianpakaian baru yang kekorea-koreaan yang notabenenya tidak terlalu penting. Cara mengatasi kecanduan menonton drama korea: 1. Pahami dampak negatif dari kecanduan drama
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Cekrek
Oleh: Rizqi Aatikah Rambe
Robot Terbang Cerdas Serbaguna dengan Sensor Thermography
S
erangan penyakit terhadap tanaman untuk meninjau lokasi dan setelah satelit, maka kita harus menunggu satelit merupakan hal yang sangat merugikan dimasukan wide point kedua, maka alat lewat untuk mendapatkan foto. Sementara untuk petani terutama petani kecil. ini akan berpindah ke lokasi kedua. menunggu satelit datang, arah angin bisa Selain itu, diperlukannya jumlah tenaga Hasil yang dikeluarkan oleh alat ini berubah sehingga daerah zona kerja dan waktu yang sangat besar untuk berbagai macam antara lain live video, berbahayanya juga berubah. “Dengan mendeteksi suatu lokasi membuat fotografi, dan bisa dalam bentuk thermal menggunakan alat ini langsung dapat Muhammad Makky, Dinah Cherie, Dendi imaging dengan menggunakan sensor diamati hasilnya karena menggunkaan real Adi Saputra, Nirmala dan Tarmisi selaku pemindai panas maupun menggunakan time,” katanya. dosen Teknik Pertanian menciptakan suatu kamera spektrum. Lalu dapat terbang Pada kondisi tertentu alat ini dapat alat yang mampu mendeteksi penyakit hingga mencapai ketinggian maksimum dioperasikan tanpa menyentuh bumi pada tanaman di lokasi yang luas. 2000-3000 m dan daya jelajahnya lebih dengan cara memegang kaki pendarat oleh Penggunaan alat yang dinamakan kurang 30 km serta kecepatan rata-rata operator dan mendarat dengan cara robot terbang cerdas serbaguna dengan sensor thermograpy terhadap pertanian ini akan jauh lebih hemat jika dibandingkan sampling satu per satu oleh penyuluh atau petugas. Alat ini bisa memproses kegiatan pendataan hama penyakit, luas kebun, luas tanaman, dan pendataan untuk kesiapan panen. Makky juga menjelaskan bahwa alat ini juga bias mengetahui jumlah korban jiwa dan memindai teroris dalam aksi terorisme. “Walaupun penjahat mengumpat di balik pohon atau di dalam gedung, bias terdeteksi dengan alat termografi ini. Jadi bias diketahui siapa pelakunya dan senjata apa yang dibawanya,” ujarnya. Robot terbang cerdas ini juga bisa digunakan di bidang pertahanan, kemaritiman, perkebunan, iklim, kebencanaan, engineering, dan antariksa. Alat yang multifungsi ini dapat bekerja dengan cara yang mudah. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan dimana alat ini akan diterbangkan, Foto: Melati artinya diperlukan ground check dan original position. Setelah itu data akan dimasukkan ke dalam laptop. Selain itu kita juga dapat UJI COBA: Makky sedang memeragakan robot terbang serbaguna memerintahkan kemana ia akan ditujukan. Terdapat dua cara menggunakannya yaitu secara manual terbangnya 70 km/jam. Namun tidak ditangkap seperti di daerah banjir. dengan menggunakan remot control dan menutup kemungkinan kecepatannya Untuk terbang dan mendarat, alat bisa juga dengan komputer yaitu free dapat berubah karena kecepatan ini tidak membutuhkan area yang terlalu programme flight atau seperti pesawat terbangnya bisa diatur oleh operator. luas. “Daerah yang dibutuhkan tidak terlalu komersial yaitu menggunakan wide point. Namun untuk mengoperasikannya luas yaitu lebih kurang 3,14 meter persegi Tujuan wide point adalah kita bisa dibutuhkan latihan sebanyak tiga sampai saja. Dengan 3,14 meter dia sudah bisa untuk tahu pasti tujuan posisi ia berhenti nanti di lima kali dengan berbagai kondisi hingga terbang dan mendarat secara otomatis lokasi yang dituju dan dengan presisi yang operator dapat dianggap ahli dalam menggunakan program,” lanjutnya. dimiliki oleh alat ini yaitu akurasi ketepatan mengoperasikan alat ini. Alat ini juga dapat Disamping banyaknya kelebihan, dia berpindah sejauh satu meter. Maka ini dilipat sehingga mudah dibawa kemana- alat canggih ini juga tidak luput dari dapat digunakan untuk berbagai fungsi mana. kekurangan. Makky mengatakan alat ini Selain murah dan mudah tidak bisa diterbangkan pada berbagai selama dia terbang kurang lebih 45 menit, selama itu dia bisa melakukan banyak tugas. dioperasikan alat ini juga fleksibel. Dengan cuaca, seperti ketika curah hujan diatas 3 Alat ini bisa terbang menuju suatu tempat hasil yang real time dan jika menggunakan ml per hari. Jika curah hujan melebihi itu,
maka alat ini harus diturunkan. “Artinya jika hujannya turun sudah mulai deras, dia tidak dapat digunakan,” ungkapnya. Hal ini dikhawatirkan bisa menyebabkan terjadinya short sircuit (korsleting listrik). Selain itu dibutuhkannya platform yang datar untuk terbang dan mendarat. Selain itu, kesulitan dalam mencari komponen juga menjadi kendala dalam pembuatan robot terbang cerdas serbaguna dengan sensor thermograpy karena alat ini tidak dapat diproduksi didalam negeri. Oleh karena itu komponenkomponen tersebut harus diimpor, seperti baterai yang diimpor dari China, sensor termal dari Jepang dan sistem kontrol dari Amerika Serikat. Bahan lain yang digunakan adalah serat karbon karena bahannya ringan namun lebih kuat daripada baja sehingga menjadikan alat ini terasa ringan. Serat karbon dilapisi berkali-kali lalu dipres dan dibakar di dalam oven sehingga menjadi keras. Sedangkan komponen berupa plastik berasal dari polimer yang dicetak menggunakan 3D printing. Alat yang melibatkan kerjasama dalam dan luar negeri ini telah diuji pada empat nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu Pua Datar, Sungai Siriah, Sungai Dadok dan Koto Tinggi. Robot ini juga telah diuji pada tanaman jeruk untuk mendeteksi penyakit tertentu dengan akurasi 91%. Makky juga menjelaskan secara ekonomi akan lebih murah menggunakan alat ini untuk skala yang besar. Jika dibandingkan dengan tenaga penyuluh dengan honor tertentu yang bekerja selama satu tahun, biayanya akan lebih mahal. “Tetapi kalau dihitung satu kabupaten, kebutuhan dana untuk melakukan tugas yang digantikan oleh alat ini maka jumlahnya jauh lebih murah. Harga per unit dibandrol Rp 90.000.000 ditambah dengan perangkat lain untuk mendukung operasionalnya dan ditambah dengan operator yang akan dilatih untuk mengoperasikan alat tersebut, maka lebih kurang harga satu paket sebesar Rp 150.000.000,” jelas Makky. Makky berharap kedepannya ia dan timnya dapat menyempurnakan sistem sensor dari alat ini dan menambah kapasitas daya terbangnya dengan menggunakan motor yang lebih efisien energi. Melati
Iklan Iklan Baris Baris @rusunawa. Telah hadir Milkshake Rusunawa (rumah susu nongkrongnya mahasiswa), varian rasa istimewa yang akan memanjakan lidah anda. Sedia milkshake, fresh milk, smoothie milk, coffe, Hot and cool. Yang lain memberi janji kami memberi bukti 100 % susu murni. Lokasi jl. Dr.Moh. Hatta No 57, Binuang simpang koto tingga, Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat. Cp wa :085363953884 @setiabudiman. Kamu hits zaman now???? belum lengkap rasanya kalau belum mengunjungi Tabek Talang Babungo, sebuah destinasi dea wisata Tabek Tigo Ranah, ayo ajak kerabat, teman dekat, pacar dan keluarga
mu kesini, kita tunggu di lembah gumanti kabupaten Solok. @mezaEkaPutri. Bagi kamu pencinta ngemil, kini hadir makanan khas indonesia untuk anda para mahasiswa, apalagi kalau bukan KUE BAWANG, rasanya enak,gurih, dan nikmat dimakan pas lagi santai maupun ngerjain tugas kuliah, Harganya MURAH ABISSS lho, hanya 1000/bungkusnya, dan jika kamu beli satu renteng, kita kasih bonus 20 %, masih ragu, terlalu lama, pesan sekarang juga di wa 08566653523 (meza). @febriyan. AIESEC Unand kembali mengadakan acara Hometown Project, acara ini dimulai bulan Januari minggu kedua bulan Maret yang
berlokasi di Pariaman dengan sudah menjajaki 38 tempat mulai dari sekolah, Panti Asuhan dan beberapa desa. Semangat Terus untuk Aiesec @AcasiaAndalas. Selamat datang untuk calon Generasi Bangsa dari SMAN 1 Kec. Suliki, semaangat dalam menempuh UN dan kami tunggu di Unand. @BG TS_Ik amadiksiUnand. @BGTS_Ik TS_IkamadiksiUnand. Selalu sukses untuk mahasiswa bidikmisi khususnya yang ada di Unand, semangat untuk Bidikmisi Goes To School tanggal 24 Maret nanti yang akan di adakan Pesisir Selatan, Pariaman / Kabupaten Solok, bagi kamu yang bukan panitia namun mahasiswa bidikmisi kita juga menerima kontribusi
terbaiknya terbaiknya ya, ya,segera segerabergabung bergabungdengan dengan kami, cp cp081275318286 081275318286(asra) (asra)bakalan bakalan ada ada donation openopen donation jugajuga lho...lho... @Bidadari Selamat datang buat teman teman OR Genta Andalas @Nisaul Semangat buat PJTD dan OR peserta GA, Selamat bergabung di keluarga kami @Umachieecekimoutzzz Semangat buat teman teman anggota yang mau jadi pengurus @Secret Thanks for every one who always stay with me until the day
Tumbuhkan Kepedulian, UKO Unand Gelar Baksos
U
nit Kegiatan Olahraga (UKO) Universitas Andalas melaksanakan Bakti Sosial ke Panti Asuhan Anak Mentawai dan Yatim Hj. Syafri Moesa yang dilaksanakan di Hulu Gadut, Padang, Minggu (18/2/2018). Alhafizh, selaku panitia menuturkan dengan mengangkat tema Berbagi Itu Indah Bersama UKO Peduli Sesama, tujuan kegiatan ini dapat tercapai yaitu sebagai bentuk pengenalan UKM UKO kepada panti asuhan tersebut dan juga masyarakat sekitar. “Dalam kesempatan ini UKO memberikan beberapa materi tentang olahraga dan teknik bermain olahraga
dengan baik, seperti teknik bermain voli dan badminton ditambah dengan tausyiah dengan pemateri dari pihak UKO sendiri,” tuturnya Selain itu, menurut pemateri volly pada kegiatan baksos Rizki Putra menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi dengan masyarakat sekitar. Ia berharap bisa menyosialisasikan pentingnya olahraga dalam kehidupan sehari - hari. “Selain berbagi materi kita juga meninggalkan beberapa alat-alat olahraga seperti raket dan bola volly,” tuturnya. Metria Metria
Seratus Hari Kerja, BEM Fakultas Peternakan Mesti Harus Berbenah
D
alam seratus hari kerja BEM Fakultas Peternakan (Universitas Andalas) Unand sudah memiliki banyak kegiatan, akan tetapi program kerja yang dilakukan tidak pernah melibatkan Kampus Payakumbuh, ungkap Ketua BEM Peternakan Kampus Payakumbuh Iskandar Zulkarnain di Plaza Fakultas Peternakan, Rabu (21/2/2018). Dalam segi informasi, Iskandar menyayangkan segala info yang ada di Kampus Padang, tidak pernah disebarkan ke Kampus Payakumbuh, hal ini membuat mahasiswa Kampus Payakumbuh harus mencari sendiri setiap info yang dikeluarkan oleh pihak fakultas. “Saya berharap BEM tidak hanya fokus di Padang, namun juga dalam setiap informasi dan bentuk kegiatan juga mengikutsertakan Kampus Payakumbuh, sehingga akan tercipta hubungan yang harmonis,” ujarnya. Kemudian BEM Fakultas Peternakan harus bisa menyamaratakan posisi kedua kampus ini, karena masih dalam satu fakultas. Juga, dalam melakukan aksi diharapkan dapat melibatkan Kampus Payakumbuh, tambah Iskandar. Sejalan dengan itu , Mantan Wakil Gubernur kabinet Silase Dwi Ramadhani Mahadika menilai peran media sangat penting dalam sebuah organisasi, terutama
publikasi suatu event,hal inilah yang kurang pada kinerja BEM saat ini, seperti contoh website yang tidak update. “Seharusnya BEM lebih kuat dalam sarana media sosial, baik itu informasi maupun desain yang menarik sebagai daya tarik masyarakat,” ujarnya. Kendati pun demikian,Wakil Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan Muhammad Azzardi menilai sudah menjalankan beberapa program kerja dari masing – masing dinas, diantaranya aksi, pengurusan Bintang Aktifis Kampus (BAK), kunjungan kerja, university expo , simulasi SBMPTN 2018 dan program lainnya. Namun masalah terbesar yang diungkapkan Gubernur Fakultas Peternakan Randi adalah sikap kurang peduli mahasiswa , terutama dalam kaderisasi, maupun acara yang diadakan di fakultas, padahal persiapan sudah dilakukan secara matang. “Pengkaderan di fakultas tahun ini menurun, terbukti di beberapa UKF yang kekurangan peserta OR, seperti sanggar ungu,mapala Svarna Dwipa Ungu dan yang lainnya, ini tentunya akan menjadi masalah kita bersama untuk segera dituntaskan,” ujarnya. Ilham RF dan Metria
UKM Penalaran gelar Pelatihan Kepenulisan Intensif
U
nit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran gelar pelatihan kepenulisan intensif Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Simposium yang diadakan di Gedung A 1.2, Minggu (11/3/ 2018). Ketua Umum UKM Penalaran Danuar Musthafa mengatakan penalaran termasuk ke dalam lembaga nasional yaitu Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian seIndonesia (ILP2MI). Setiap tahun ILP2MI mengadakan LKTI dan expo. “Pelatihan ini diadakan untuk mengikuti LKTI dan Simposium mendatang serta membekali pengurus,” tuturnya. kegiatan ini ditujukan untuk anggota supaya mampu menulis karya tulis ilmiah dengan baik dan benar dan mampu mempresentasikannya di Simposium .
Kelanjutan dari kegiatan ini yaitu monitoring secara berkala. Selain itu, juga diadakan pelatihan PHBD (Program Hibah Bina Desa). Danuar mustafa berharap setelah diadakan pelatihan ini, anggota dapat mempertahankan prestasi prestasi yang diraih oleh UKM Penalaran Unand serta bisa mengabdi kepada desa dari karyanya. Pitnia Pitnia
BSTM FIB Unand Raih Penghargaan dalam Ajang Variasi
B
engkel Seni Tari Mahasiswa (BSTM) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unand berhasil meraih penghargaan kategori penyaji terbaik ketiga dalam acara Festival Tari Mahasiswa Nasional (Variasi) keempat yang diadakan di Universitas Jember pada tanggal 25 Februari hingga 5 Maret 2018. Tidak hanya itu, BSTM Unand juga meraih gelar penata rias dan kostum terbaik dalam ajang Variasi ini. Pemimpin Produksi BSTM Unand Aldhyta Sabrina Jayanthy awalnya mengaku pesimis mengikuti acara ini, sebab persiapan mengikuti acara Variasi hanya dilakukan selama sembilan hari. “Alhamdulillah, meski persiapannya singkat, kami berhasil meraih nomor satu untuk
kurasi video dan lanjut mengikuti festival di Jember,” katanya. Pihak fakultas, kata Aldhyta, turut mendukung BSTM dengan dana untuk mengikuti kegiatan Variasi di Jembar. “Dana keberangkatan kami Alhamdulillah dibantu oleh pihak fakultas,” ujarnya. Ketua BSTM Kiki Nofrijun berharap kesenian tradisi dan budaya di Minangkabau tetap berjaya, meskipun peminat kesenian tradisi Minangkabau terbulang sedikit. “Kami ingin budaya dan tradisi Minang tetap menjadi kearifan lokal di zaman ilmu pengetahuan dan teknologi Dilla dan Nurul saat ini,” katanya. Dilla
Lukah Gilo Persembahan UKS Untuk Minangkabau
P
ergelaran seni dengan tema Lukah Gilo di gelar Unit Kegiatan Seni (UKS) Universitas Andalas (Unand) pada tanggal 14 Februari 2018. Kegiatan yang diadakan di Ruang Seminar Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) lantai 1 ini merupakan penampilan awal dalam rangka persiapan untuk mengikuti Festival Tari Mahasiswa Nasional Ke-4 di Universitas Jember tanggal 26 Februari hingga 5 Maret 2018. Della Firna selaku pimpinan produksi mengatakan bahwa Lukah Gilo merupakan permainan dalam tradisi Minangkabau yang sudah mulai ditinggalkan. “Minangkabau ada Lukah Gilo yang perlu dilestarikan sehingga tradisi ini tidak hilang,” jelasnya.
Banyak harapan yang tersembunyi, kata Della, dalam penampilan Lukah Gilo ini dimana salah satunya mengajak masyarakat untuk lebih tertarik dalam mengkaji Lukah Gilo. Selain itu, juga menimbulkan ketertarikan masyarakat untuk mempelajari tari kontemporer. “Harapannya Lukah Gilo makin digemari dan banyak orang yang mempelajarinya begitu pula dengan tari kontemporer ,” tuturnya. Della berharap UKS dapat mengikuti event tingkat internasional sehingga Lukah Gilo diperkenalkan di tingkat internasional. Pitnia
Mantapkan Pemahaman Bisnis Melalui Pelatihan Business Plan
H
impunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Andalas (HIPMI) Perguruan Tinggi (PT) Universitas Andalas (Unand) mengadakan pelatihan pembuatan business plan yang diadakan di Gedung Seminar F1.14, Minggu (18/2/2018). Ketua HIPMI PT Unand, Rian Hidayatullah mengatakan sasaran utama dari kegiatan ini adalah internal HIPMI PT Unand sendiri, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mahasiswa yang berjiwa enterpreneur yang ingin mengikuti. Supaya minat enterpreneur menjadi matang dan siap masuk ke dunia bisnis. “Setidaknya internal HIPMI PT Unand sudah mengetahui bagaimana pembuatan business plan tersebut dan semoga anggota dapat menerapkan ilmu yang didapatkan,”
tuturnya. Ketua Bisnis, Rizki Syahputra mengatakan kegiatan tersebut bukanlah pelatihan biasa. “Kegiatan ini bukanlah sekedar kegiatan, proposal business plan tersebut dibedah dan dijabarkan bagaimana cara pembuatannya dan diterapkan sehingga dapat diwujudkan menjadi sebuah bisnis,” jelasnya. Kelanjutan kegiatan, kata Rizki, yaitu mentoring dan forum bisnis yang diperuntukkan untuk internal HIPMI sehingga semakin menimbulkan semangat untuk memulai dan menjalankan bisnisnya. Tahap selanjutnya, proposal tersebut akan dimasukkan ke Badan Pengurus Cabang (BPC) Kota Padang dan diusahakan juga ke investor untuk dibantu masalah pendanaannya. Pitnia
Berita lebih lengk ap silahk an kkunjungi unjungi portal berita lengkap silahkan gentaandalas.com
Tradisi Basapa di Makam Syeikh Burhanudddin
B
Oleh: Rizqi Aatikah Rambe*
asapa merupakan tradisi ziarah Sapa Gadang, semua kelompok surau akan berkumpul di sekitaran makam dengan luas makam yang diperuntukkan khusus lebih kurang lima hektar tersebut. Para memperingati kematian Syeikh pengunjung yang datang akan berziarah. Burhanuddin. Kematian Syeikh Suara orang berzikir dan bershalawat akan Burhanuddin diperingati oleh masyarakat berdengung dimana-mana. Ada juga yang minang khususnya di daerah Pariaman, karena memiliki andil besar dalam mengajarkan dan mengenalkan Islam terutama bagi penganut Tarekat Syatariah di Minangkabau. Basapa dilakukan di Masjid Raya Syeikh Burhanuddin, di Desa Manggopoh Palak Gadang, Ulakan, Pariaman. Tradisi Basapa rutin dilakukan di Bulan Sapa atau Bulan Syafar yang merupakan bulan kedua dalam penanggalan Hijriah. Basapa terbagi dua, yaitu Sapa Ketek (Kecil) dan Sapa Gadang (Besar). Sapa Ketek dilakukan pada Rabaah (Rabu) pertama di Bulan Syafar sedangkan Sapa Gadang dilakukan pada Rabaah kedua di bulan Syafar. Dari segi kegiatannya, menurut Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto atau yang biasa dipanggil Mak Katik tidak ada perbedaan yang mencolok antara keduanya kecuali dari segi jumlah pendatang. “Apabila Basapa Ketek, jumlah pendatang tidak sebanyak Basapa Gadang. Biasanya pada Basapa Gadang, jumlah RAMAI: Pengunjung tampak ramai berziarah ke pendatang yang ingin berziarah lebih banyak, salat dan berdoa di sekitaran makam. karena memperingati kematian Syeikh Samar-samar terhirup bau kemenyan yang Burhanuddin yang jatuh tepat pada Rabaah kedua, tanggal 10 di bulan Syafar pada dibakar oleh beberapa pendatang. Basapa tidak hanya dilakukan di tahun 1111 H,” tutur Mak Katik selaku Ulakan, Pariaman, daerah Aceh juga budayawan yang juga pernah bermain di memiliki tradisi Basapa. Sekalipun Basapa dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der umumnya dilakukan oleh kaum penganut Wijck sebagai tokoh dari mamaknya Syatariah, tidak menutup kemungkinan Hayati. bisa Mak Katik juga menjelaskan bahwa orang awam juga biasanya orang-orang dari pengikut mengikutinya. Syatariah memiliki surau mereka masingDisinyalir, dahulunya di daerah Pantai Barat Sumatera termasuk Singkil masing di daerah sekitar Ulakan, ada yang merupakan daerah penganut Syatariah. dari Malalo, Sungai Nyalo, Sungai Pisang, Syeikh Burhanuddin berguru kepada Syeikh Lubuak Bareh, Lubuak Pandan, Ampalu Tinggi, Ampalu Randah dan juga surau- Abdur Auf dari Singkil. Sayangnya, Syeikh Burhanuddin tidak memiliki keturunan. Ia surau lainnya sekitaran Ulakan. Mereka akan memukul kemaluannya di atas sebuah batu berzikir dan bershalawat disekitar makam. Saat Basapa Ketek dilaksanakan, karena nafsunya naik setelah mencium rambut putri dari gurunya, Syeikh Abdur jumlah pengunjung biasanya terdiri dari Rauf. beberapa kelompok surau saja.Tetapi pada
perayaan Basapa, para muda-mudi yang datang di sekitar tempat kegiatan memanfaatkan momen tersebut untuk bermain hati, berpacaran di sekitaran pantai atau dalam bahasa kiasan minang “mahuni batang karambia”. Adapun kegiatan semacam itu, lanjut Mak Katik, apabila tidak dipahami dengan benar bisa menjadi salah paham. “Tradisinya tidak syirik, tetapi apabila ada yang menganggap bahwa air yang ada di sana atau tanah yang ada di sana dapat menyembuhkan itu baru syirik. Karena sebenarnya yang menyembuhkan tetap Allah. Hal itu kembali lagi kepemahaman kita. Pemahaman bahwa air itu mampu menyembuhkan adalah pemahaman yang salah,” ujar dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas tersebut. Berbeda dengan cerita dari seorang yang juga pernah melakukan tradisi Basapa, One Desi bercerita bahwa dahulunya ia Basapa dengan menghajat atau meminta penyakit kulit yang ada di kepala anaknya sembuh. Lalu, setelah Basapa Foto: Ist. dan mengambil air yang ada di dalam kimo untuk diusapkan di kepala anaknya, secara berangsur-angsur penyakit kulit yang ada di kepala anaknya sembuh. “Sudah kemana-mana Foto: Wita saya bawa anak saya si Oped untuk berobat, tidak kunjung makam Syeikh Burhanuddin. sembuh. Tetapi setelah saya Basapa dan mengusapkan air kimo di kepala Oped, menggunakan rebana pada awalnya untuk berangsur-angsur dia sehat. Wallahualam,” menghindari mengantuk dan diiringi tutur One Desi yang merupakan warga di sekitar Ulakan, Pariaman. dengan zikir,” ucap Mak Katik. Terlepas dari pro dan kontra yang Namun, ada juga beberapa pemahaman dan tindakan yang seringkali ada tentang Basapa, Basapa tetaplah sebuah justru menjauhkan makna Basapa itu dari tradisi yang bisa saja musnah apabila tujuan kegiatan awalnya. Misalnya saja dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya untuk pemahaman bahwa dengan pergi tujuh kali melestarikannya. Semuanya kembali kepada Basapa akan sama maknanya dengan pergi pemahaman tentang hakikat Basapa itu ke Makkah, bahkan beberapa dari sendiri. Pada saat ini, makam Syeikh pendatang ada juga yang sengaja membawa Burhanuddin dikelola oleh pemerintah tanah makam tersebut untuk dijadikan daerah dan dijadikan sebagai tempat sebagai pengusir hama tanaman dan pariwisata religi. Tetapi, pengelolaan ini juga menyimpan tanah tersebut sebagai jimat. tidak lepas dari pantauan para ninik mamak Ada juga yang membawa air kimo (kima, disekitar wilayah Ulakan, Pariaman. sejenis kerang yang berukuran besar) yang *P enulis merupak an ada di sekitaran makam yang berisi air dan *Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Ilmu T anah airnya telah dicampur dengan jeruk asam Tanah Fak ultas P ertanian untuk dijadikan sebagai obat dari segala akultas Pertanian Universitas Andalas macam penyakit. Bahkan, pada saat Pada saat Basapa, orang-orang akan berzikir, berselawat, berdoa dan salat di sekitar makam. Adapun orang-orang yang berselawat dan berzikir melakukannya sambil didendangkan. “Kalau menurut hakikat kajian tasawuf, orang yang berzikir
.....sambungan dari halaman 15 pemula haruslah menjadi fokusan utama dari KPU Kota Padang. KPU Kota Padang harus bekerja ektra keras menyingsingkan lengan baju untuk gencar melakukan sosialisasi-sosialisasi pemilihan kepala daerah kepada pemilih pemula terutama pada kalangan siswa/i SMA-sederajat dan Mahasiswa. Sosialisasi yang dilakukan oleh KPU Kota Padang haruslah dapat menyentuh seluruh pemilih pemula dan melibatkan secara aktif calon pemilih yang berasal dari kalangan anak muda. Di samping melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di Kota Padang, KPU Kota Padang juga harus bisa aktif dan concern melakukan sosilisasi di media sosial. Karena , di era media sosial yang sudah mewabah ini,
maka seharusnya dapat dijadikan peluang bagi KPU kota Padang untuk dapat maksimal masuk ke kalangan usia muda. Karena, pada faktanya generasi muda adalah generasi yang mayoritas menggunakan media sosial. Selain itu, salah satu jurus jitu yang dapat dilakukan oleh KPU Kota Padang adalah dengan lebih memaksimalkan melakukan sosialisasi door to door dari rumah kerumah. Sistem sosialisasi ini tentunya mengharuskan petugas mendatangi setiap rumah calon pemilih untuk kemudian dilakukan sosialisasi kepada anggota keluarga. Maka, dengan segala bentuk sosialisasi tersebut diharapkan agar dapat meningkatkan keterlibatan calon pemilih terutama pemilih pemula. Dengan begitu, Pilkada kali ini diharapkan tidak lagi
kecolongan, karena jika berkaca pada Pilkada sebelumnya, keterlibatan pemilih pemula masih sangat minim. Peran P asangan Calon Pasangan Tentunya peran untuk meningkatkan keterlibatan pemilih pemula dalam Pilkada Kota Padang Juni nanti, tidak hanya dari KPU Kota Padang saja. Para pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Mahyeldi-Hendri dan Emzalmi-Desri sangat berperan penting untuk menarik hati para pemilih muda untuk menggunakan hak suaranya di Pilkada 27 Juni nanti. Dengan melakukan kampanye yang tertib, menarik dan kreatif serta melakukan pencerdasan politik kepada anak muda, yang bernuansa intelektual dan seseuai aturan yang berlaku.
Akhirnya, kita berharap bahwa dua pasangan calon ini dapat menarik keterlibatan pemilih pemula pada Pilkada tahun ini. Siapa pun nanti yang dapat memenangkan suara di pemilih pemula, maka peluang untuk memenangkan perebutan kursi Padang tentu semakin terbuka lebar. Harapan kita semua tentunya siapapun nanti yang terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang yang baru, dapat mewakili suara dari semua golongan usia. Tidak hanya mewakili suara usia dewasa/tua saja, melainkan juga mewakili suara anak muda.
*Penulis merupakan *P enulis merupak an akultas Hukum Mahasiswa FFak ak ultas Huk um Universitas Andalas
S
ore itu langit tampak murung meneteskan satu persatu air matanya. Membasuh muka aspal jalan nan hampa. Jejalanan yang tadinya ramai seketika langsung lengang. Orang-orang yang tadinya berjalan meneduh ke pinggiran menatap hujan berharap segera berhenti. Di tepi jalan disebuah toko roti, aku duduk merenung memandang rintikan hujan yang membasuh jejalanan. Aku menunggu langit berhenti bersedih. Tapi, tampaknya langit terlalu banyak menanggung beban, hingga tak cukup waktu sore ini baginya untuk meluapkan keluh kesahnya. Hatiku sedikit resah menanti hujan, sebab senja telah bersiap menyapaku. Dalam keresahanku menatap langit dan jalanan nan hampa itu. Aku memandangi orang-orang yang ikut berteduh lainnya bersamaku. Mereka asyik bermain handphone. Lebatnya hujan tak lagi mereka hiraukan. Teriakan petir meminta perhatian tak lagi jadi gangguan. Mereka telah meninggalkan dunia nyata dan hidup di dunia maya. Tapi, ada satu hal lagi yang miris bagiku. Anak-anak kecil itu, mereka yang ikut menanti hujan dengan handphone-nya. Seingatku, sewaktu kecil hujan adalah waktuku berbahagia, berpetualang dalam derasnya rintikan hujan. Setiap tetes hujan yang mengenai kulit lembut kami seolah layaknya air yang turun dari khayangan. Anak kecil dan orang dewasa menerjemahkan hujan dengan cara yang berbeda. Sekarang aku menerjemahkan hujan sebagai bentuk dari kesedihan langit, tapi dulu saat kanakkanak tidak. Bagi kami hujan sebagai bentuk langit berbaik hati mencurahkan airnya yang datang dari khayangan itu. Tapi, kenapa anak-anak saat ini bersikap seperti orang dewasa. Menanti hujan dengan handphonenya. Menerjemahkan hujan sebagai bentuk penghalang dan kegundahan. Mengapa anak-anak itu tak menatap langit sebagai bentuk keceriaan. Aku melihat mereka miris, prihatin. Sayang sekali jika mereka tak pernah merasakan bagaimana itu rasanya mandi hujan, berlarian dan berpetualang dalam derasnya hujan. Kehidupan mereka sangat membosankan. Meski pun sebenarnya aku harus jujur, ada satu pengalaman kecilku yang tak dapatku lupakan tentang senja dan hujan ini. Ketika itu umurku delapan tahun, baru saja naik kelas dua SD. Aku dan temanku satu SD, kami berteman amat dekat semenjak Taman Kanak-kanak. Namanya Riri, Luna, dan Lira. Mereka sahabat karibku. Rumah kami pun tak terlalu berjauhan. Masih satu komplek, dan ibu kami pun saling berteman satu sama lain. Hal ini membuat kami selalu bersama dalam hal apapun, seperti pergi sekolah bersama, pulang sekolah bersama, bermain bersama, kemana pun bersama. Permainan kami pun tentunya berbeda dengan permainan anakanak sekarang. Memang tidak canggih dan sangat tradisional, tapi permainan itu mempunyai kebahagiaannya tersendiri. Ohh... hujan telah membuatku bernostalgia ke masa kecilku. Hujan masih turun menyusul bumi. Pikiranku bertambah-tambah menggali kenangan masa kecil ku. Hujan sore ini mengingatkanku akan satu kejadian. kisah itu terjadi sekitar sepuluh tahun yang lalu. Sore itu tanggal dua Juni 2007. Sore yang meninggalkan bekas kenangan abadi di benakku. Saat itu aku bermain petak umpet bersama temanku. Permainan yang amat ku sukai. Jika tengah bermain, kami sering lupa waktu olehnya. Didesaku, ada mitos yang mengatakan permainan tersebut tak boleh dimainkan hingga senja. Jika kita bermain hingga senja maka kita bisa disembunyikan
Oleh: Hayana Muslimah* hantu. Aku tak percaya mitos itu. Aku tak pernah melihat dengan mata kepalaku sendiri, dimana seseorang disembunyikan hantu. Itu hanyalah mitos, khayalan yang digunakan untuk menakut-nakuti anak kecil. Hari itu kami kecanduan bermain hingga buat kami lupa waktu. Sore telah menjelang senja, tapi permainan ini tiada ujungnya. Semangat masih memburu kami. Lelah adalah kata yang tak kami kenal. Namun, sore ini ditemani gerimis pula. “Ayo kita pulang, sebentar lagi akan segera senja dan hujan telah mulai merintik”, kata Riri. “Ini masih gerimis dan kalau senja memangnya kenapa?”, ucapku. “Kita semua tau apa yang akan terjadi”, balas Luna. “Maksudmu mitos itu, ayolah kawan-kawan itu hanya mitos. Mitos tak pernah menjadi kenyataan. Mitos hanya digunakan oleh orang-orang tua untuk menakut-nakuti kita”, jawabku tangkas. “Jangan bilang kau hanya mencari alasan, sebab kau yang menjadi penjaganya”, sambungku mengakali mereka agar tetap ingin bermain. “Tidak, aku tidak bermaksud begitu”, tangkas Riri. “Benar juga apa kata Sasa, janganjangan kau tak mau jadi penjaga. Itu curang namanya”, balas Lira. “Yang benar saja kau bilang aku ini curang. Baik kalau kalian bilang begitu. Ayo kita lanjuti satu putaran permainan lagi”, geram Riri membalas sangkaan kami. Segera saja permainan dilanjutkan. Lalu Riri pun menghitung, sedang kami bersembunyi. Aku bersembunyi memisahkan diri dari teman-temanku. Sebab aku tau betul tempat persembunyian paling mujarab. Dan tak satu pun dari mereka mengetahuinya. Sebab inilah tempat rahasiaku untuk memenangkan permainan ini. Tempatnya tak terlalu jauh dari tempat Riri berjaga, namun benar-benar strategis untuk mencuri kesempatan. Saat tengah bersembunyi, tiba-tiba ibuku muncul menjeputku untuk pulang. Aku tau ini akan terjadi. Ibuku paling mencemaskanku sebab aku ini anak tunggalnya. Jadi aku diperlakukan amat manja, meskipun aku tidak menyukai perlakuan tersebut. Perlakuan ibu membuatku terbatas melakukan segala hal yang ku sukai. Misalnya saja tidak boleh main terlalu jauh, tidak boleh makan es, tidak boleh bermain hingga senja juga termasuk salah satu larangan ibu. Ibu selalu saja menakut-nakuti aku dengan mitos yang telah menyebar di seantero desaku itu. Aku tak percaya mitos dan tak suka dibatasi begini. Aku ingin melakukan segala hal yang kuinginkan. Begitulah sifat kanakkanakku amat suka berpetualang. Tapi semenjak hari itu, aku tau ada hal-hal yang harus dibatasi. Riri masih menghitung. Ibu sibuk pula meneriaki namaku dari ujung jalan itu. Takut ketahuan dari tempat persembunyian, segera saja aku susul ibu. “Ya aku disini bu, satu putaran lagi kami akan pulang bu, ku mohon”, sahutku pada ibu untuk menghentikan teriakannya. Tapi ibu tetap menjangkau tanganku, menarik memaksaku pulang. Akhirnya ku putuskan untuk mengikuti kemauan ibu. Pasrahlah aku melangkah pulang tanpa mengabari mereka, agar permainan mereka tidak terganggu. Perasaan jengkel menyeruap ke permukaan wajahku. Ibu berjalan membimbingku menuju rumah
dengan raut muka penuh amarah. Sesampainya dirumah, ibu menyuruhku untuk tidur. Aku katakan aku belum mengantuk dan hari pun belum benar-benar malam. Aku masih ingin melanjutkan permainan. Mendengar itu ibu lansung memegang tanganku. Membawaku kekamar tidur dan memelukku untuk tidur. Pelukan ibu membuat nafasku sesak.Pelukannya terlalu keras. Aku tau ibu teramat mencemaskanku, teramat menyayangiku. Tapi setidaknya aku harus berpamitan pada temanku, agar mereka tak pusing mencariku. “Ibu aku harus bertemu temanku sebentar. Tidak untuk bermain ibu aku janji. Hanya untuk berpamitan bu, takutnya nanti mereka pusing mencariku hingga malam”, ujarku dalam heningnya pelukan ibu. Ibu tak menjawab ucapankanku. Hanya diam sambil memelukku bertambah erat. “Baik bu. Aku tidak pergi, tapi setidaknya ibu lepaskan pelukanmu ini”, lanjutku. Kemudian ibu menangis. Air matanya yang dingin membasahi kudukku. Aku merasa bersalah olehnya. Aku telah membuatnya cemas. Kemudian kutarik nafasku dalamdalam. “Ibu, kau tak perlu terlalu mencemaskanku, sekarang aku sudah besar. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Maafkan atas kenakalanku bu”, ucapku berbisik pelan. Kemudian ku peluk ibu. Ibu tak menjawab sepatah kata pun. Suasana hening dengan isak tangis yang mengibakan. Aku tak tau ibu akan secemas ini karena tingkahku. Sementara itu air mata ibu terus-menerus jatuh mengenai kudukku, membuat diriku basah kedinginan. Aku tak bisa tidur dalam keadaan seperti ini. Sementara itu kulit ibu amat dingin, membuat diriku kedinginan pula. Aku memegang permukaan telapak tangan ibu yang melilit pinggangku, kulihat tangannya begitu pucat. Pucat sekali seperti tak dialiri darah. Aku terkejut, sekaligus cemas. Apa ibu sakit, apa ibu diam sedari tadi karena menahan sakit. Sakit apa ini? Kenapa begitu dingin sekali. Kepanik membumbung memenuhi otakku. Aku ingin segera melepaskan pelukan ibu untuk memastikan keadaan ibu. Tapi pelukkannya terlalu kaku, sulit untuk kulepaskan. Tubuhku mulai menggigil. Aku tak lagi sanggup menyentuh kulit ibu. Aku diam sesekali meronta-rontakan tubuh kaku-ku. Tapi, ibu tak bergeming sedikitpun. Aku serasa tidur disebelah
Nisa
mayat. Hal ini membuatku menangis. Aku tak mau sesuatu yang tak ku harapkan terjadi pada ibu. Pikiran buruk telah melintas bebas di imajinasi liar yang ku benci. Aku tak sanggup melihat wajah pucat ibu. Namun, tubuhku mulai aku terasa kaku seperti mayat. Aku mau berteriak tapi suaraku tak keluar. Pikiranku kacau, nafasku saling memburu, aku putus asa. Akhirnya ku beranikan diri untuk melirik wajah ibu. Dan sungguh terkejut. Diluar dugaan, diluar perkiraanku. Sosok yang memelukku bukanlah ibu. Namun sosok yang tak ku kenal. Wajahnya tak berdarah maksudku tak seperti difilm-film horor itu. penuh darah, penuh luka, penuh sesuatu yang menakutkan. Tidak, tidak begitu. Namun sosok ini memiliki wajah yang cantik, seorang wanita muda yang pucat. Tapi, sosok tak kukenal ini tetap saja membuatku berteriak hingga tenggorokanku yang kering merontang itu terbakar oleh udara hampa. Tak ada gema suara yang keluar dari mulutku. Tapi, aku terus berteriak meminta pertolongan. Hingga akhirnya sepenggal suara terlontar. Suara yang amat menyiksa. Seketika suara itu meluncur ke udara, tiba-tiba saja penglihatanku semuanya gelap. Amat gelap, sampaisampai aku tak bisa membedakan antara buka mata dan pejamkan mata. Aku kebingungan, ingin berteriak lagi, namun gelombang suara yang ku lemparkan hanya mengeluarkan getaran yang mungkin tak dapat didengarkan semut. Aku berusaha menarik lengan orang asing ini dari lingkaran pinggangku. Perasaan takut mulai memburuku. Tapi jantungku mati rasa. Tubuhku membungkam kaku. Satu-satunya yang masih berfungsi hanyalah otakku. Selebihnya kaku seperti mayat hidup. *** Tak tau seberapa lama hingga akhirnya kegelapan ini berakhir. tiba-tiba sebuah sinaran senter menerangiku. Menyilaukan penglihatanku. Disusul sinaran senter lainnya. Terdengar samar-samar olehku terikan dan langkah kaki orangorang menuju padaku. Aku hanya bisa diam memperhatikan sinar itu. Tubuhku kaku, seolah-olah jantung dan hatiku telah dibekukan. “Sasa disini... Sasa ditemukan...”, suara terakan itu lama-lama menjelma ketelingaku. Dan senter-senter itu semakin lama semakin bertambah banyak. Aku
masih bingung, dan benar-benar bingung. Dalam kebingungan itu, sebelum sempat senter itu mendekatiku. Aku telah tak sadarkan diri. Gelap-gelap kembali menghantuiku. Tapi, dingin telah tak bersamaku. Tubuhku telah merasa kehangatan, jantung dan hatiku telah kembali berdegup mengalirkan darah. Aku merasa tak lagi kaku. Perlahan kubuka mataku. Seketika aku telah berada dirumah sakit. Aku bingung, bingung sekali. Pemandangan yang tampak pertama kali adalah ibuku yang duduk dikursi dan ayahku yang berdiri menatap mataku penuh kecemasan. Ibuku memegang tanganku dengan hangatnya, air wajahnya keruh menatapku penuh kecemasan. Tangan ibu yang melilit-lilit jejari kecilku amat menghangatkan. Membuatku merasa nyaman. “Apa yang telah menimpaku? Kenapa aku berada dirumah sakit? Dimana tadi ibu membawaku?”, ucapku lirih penuh dengan kebingungan atas apa yang baru ku alami. “Sekarang kau tak apa nak, kau aman, kami disini menjagamu”, ucap ibu sambil mengusap kepalaku. “Siapa tadi yang memelukku?”, tanyaku tangkas. Ibu diam, perlahan mengalihkan pandangannya kepada Ayah. Ayah membalas dengan anggukkan. Hal ini membuatku semakin penasaran. Kemudian Ayah menatapku dengan mata hitamnya. Aku masih menanti jawabannya. “Kamu hilang selama delapan jam Sa”, ujar Ayah singkat. Kemudian jemarinya ikut melilit tangan kiriku. Aku masih tak mengerti ucap ayah. “Aku tak dicuri ayah. aku yakin betul kalau aku tadi pulang bersama ibu. Ibu ingatkan membujukku untuk pulang?”, tanyaku sambil mengalihkan pandanganku pada ibu. Ibu menatapku mengendus-endus kepalaku. Mulutnya tampak berat menjawab. Aku menahan diri mendesak ibu, sebab lilitan jemarinya semakin dikencangkan menandakan kecemasan. Aku diam sambil mencoba kembali mengingat-ingat apa yang terjadi. Semuanya tak masuk akal. Ini pasti hanya mimpi. Yah ini pasti hanya mimpi. Tiba-tiba logikaku menyimpulkan dengan spontan. “Ini pasti mimpi”, suara ku
terlontar lirih. Kemudian kembali kupandangi mata ayah dan ibu seraya untuk mendapatkan pengiyakan atas apa yang kusimpulkan. Tapi ayah dan Ibu membalas dengan muka keruh. “Cukup nak, besok akan ibu jelaskan, sekarang kau harus beristirahat”, jawab ibu. “Tidak, tidak bu. Jelaskanlah semuanya sekarang”, sahutku. “Lihatlah pinggangmu”, balas ibu dengan nada gelisahnya. Kemudian segera saja ku periksa. Sebuah goresan panjang berwarna hijau ke-ungu-unguan melingkari pinggangku. Aku terpaku diam menatap tanda aneh ini. Aku masih belum bisa mempercayai ini semua. Dengan nada suara yang memburu aku kembali bertanya.”Lalu bagaimana dengan temanku? Apa mereka juga mengalami hal yang sama?”, ucapku penasaran dan ingin menjawab semua kebingungan ini. “Tidak, teman-temanmu ada diluar sekarang. Hampir semua penduduk desa menunggumu diluar”, jawab ayahku. Kemudian ayah keluar ruangan memanggil teman-temanku. “Temanmu baik-baik saja. Kau yang tidak baik-baik saja”, balas ibuku menaikkan nada suaranya. Aku terdiam, menatap matanya yang memerah membendung air mata. “Semua orang desa sibuk mencarimu dan kami tidak tidur hingga menjelang subuh. Hampir luluh haparan ibu. Hingga akhirnya sekitar jam 3 pagi kami menemukanmu belakang rumah tempat ibu meletakkan kayu bakar. Tubuhmu ditemukan dalam keadaan yang amat pucat, kaku kedinginan. Entah bagaimana kau bisa sampai disana ibu tak tau. Kau lah yang lebih tau dari ibu”, lanjut ibu. Aku masih diam mendengarkan penjelasannya yang diburui nafas sesaknya itu. Aku bingung sekaligus tak percaya atas hal yang baru saja aku alami. Pintu berderit, perlahan terbuka lebar. Teman-teman ku Riri, Luna dan Lira mendekati tempat tidurku. Mata mereka memerah, penuh dengan penyesalan. Mereka menatapku prihatin. Duduk disamping kiri kananku dan kemudian tersenyum lembut. “Bagaimana keadaanmu? Bagian mana yang sakit?”, tanya mereka bersahutsahutan.
“Semua baik-baik saja, hanya saja ada lingkaran aneh dipinggangku”, balasku sambil memperlihatkan pinggangku. Mereka terkejut melihat tanda aneh itu, tangan mereka spontan meraih pinggangku. Perlahan mukaku menyeringai menahan pedih. “Apa itu sakit?”, tanya Riri iba. “Sedikit, tapi ini baik-baik saja”, timpalku tersenyum kecil untuk memastikan bahwa ini memang tidak terlalu sakit. “Maaf Sa, ini semua salah kami”, ujar Luna. “Tidak ini salahku, aku yang mengajak kalian semua untuk bermain hingga senja. Padahal Riri sudah mengingatkan kita. Tapi aku...”, ucapku terputus. “Tidak ini salahku. Jujur aku kepergok kelakuan aneh Sasa ini. Kau bicara sendiri dibawah pohon itu. saat itu otakku lansung tau bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dari persembunyianku aku memperhatikan langkah anehmu. Aku hanya diamkan saja kau berlalu, padahal aku bisa meneriakimu, memberhentikan langkahmu. Seandainya saja itu kulakukan, pasti semuanya akan baik-baik saja, maafkan aku Sa”, ucap luna menyesal. “Tidak, tidak. Ini salah kita semua. Seharusnya kita mendengarkan kata ibu kita. Mungkin hal buruk ini tak akan terjadi”, ujar Lira menenangkan semuanya. Setelah kejadian itu aku tetap bermain permainan kesukaanku yaitu petak umpet. Meski pun sempat trauma selama kurang lebih seminggu. Aku mengurung diri dikamar. Shok berat akibat kejadian aneh itu. Tapi ibu malah menyuruhku untuk kembali bermain diluar. Ibu menjadi prihatin dengan keadaanku. Ibu bilang, ia merindukan tawa bahagia dan cerita-cerita aneh dari petualanganku diluar rumah sana. Hanya saja bermain ada batasannya. Ketika magrib berarti sudah waktunya shalat bukan lagi waktu bermain. Semua ada aturannya. Begitulah kata ibu. Semenjak itu, ibu menyuruh teman-temanku kerumah untuk membujukku bermain. Mereka berjanji untuk menjaga satu sama lain. Karena itulah aku mulai bermain keluar rumah. Menemukan diriku kembali. Aku menyayangi ketiga sahabatku ini. Dan ketika hujan turun senja ini membuat aku merindukan mereka.
Begitulah senja-senja berlalu dengan terjemahan yang berbeda-beda. Setiap orang memiliki kisah tersendiri tentang senja. Senja adalah waktu yang amat singkat, berlalu antara cerahnya sore disusul gelap malam berbintang. Senja mempunyai warna tersendiri. Warna yang sulit diterjemahkan. Terkadang senja berwarna kemerah-merahan dan terkadang pula berwarna ungu. Terkadang berwarna oren kecoklatan yang disebut jingga. Saat ini hujan yang beriringan dengan senja telah mengisahkan romansa baru. langit senja yang keunguan seolah paham bahwa jiwaku sedang merindu. Aku tak pernah menyesali kenapa aku terlalu cepat tumbuh dewasa. Aku pun tak menyesali kenapa waktu terlalu cepat berlari melenyapkan kenangan. Aku hanya ingin menyampaikan sedikit salamku untuk senja-senja yang telah berlalu. Jejalanan yang tadinya hampa sekarang telah kembali ramai. Hujan sedikit reda. Gerimis masih bergantungan dilangit senja. Langit jingga telah datang menyapa. Awan-awan murung telah melemburkan diri bersama nostalgia liarku. Tak ada yang peduli pada hujan senja ini. Orang-orang malah mengutuk kedatangnya dengan maksud baik itu. Tak ada lagi yang ingin bermain kejar-kejaran bersama hujan. Bahkan mitos-mitos tak diperlukan lagi untuk membatasi waktu bermain anakanak. Sebab mereka tak lagi tertarik bermain diuar. Anak-anak sekarang lebih memilih bersama handphonenya dibandingkan dengan temannya. Tak ada tawa geli kegirangan menelan rintikan hujan. Manusia telah bermusuhan dengan hujan. Hujan pun turun terasingkan kebumi. Kemudian ku langkahkan kaki meninggalkan toko roti itu, berjalan menuju kosku. Kubuka kepalan tanganku yang kaku kedinginan. Menyambut rintikan rinai yang jatuh di jari jemari tanganku. Lembut dan bersahabat. Aku mendambakan hujan senja itu. Senja kelabu ketika hujan turun.
*P enulis merupak an Mahasiswa *Penulis merupakan Jurusan Sosiologi F ak ultas Ilmu Fak akultas olitik Universitas Politik Sosial dan Ilmu P Andalas
Mitos Sebagai Sumber Inspirasi: Ulasan Cerpen “Hujan Senja” Karya Hayana Muslimah
A
pa pun topik yang ditulis dalam karya sastra seperti cerpen, hendaknya penulisnya tetap berpijak di bumi. Pengarang tidak boleh mendramatisir keadaan sehingga sulit untuk dipahami. Bagaimana pun juga sastra berawal dari fakta. Oleh pengarang, fakta itu diramu dengan imajinasi yang merupakan sarana untuk mengolah fakta menjadi fiksi. Dengan demikian, fiksi bukanlah dunia antah brantah yang mengawang-awang. Bahasanya juga bukan yang tanpa struktur dan tanpa logika. Karya sastra bukan akrobat kata-kata. Seorang pengarang termasuk cerpenis biasanya tidak menggunakan ragam bahasa formal, tetapi menggunakan ragam sastra yang memiliki nilai estetis. Bahasa ragam sastra yang dipakai itu, tetap saja harus menggunakan logika yang normal. Kalimat seperti ini: Aku berlindung di Kafe Kamek saat lapar tidak sesuai dengan logika normal. Pilihan kata berlindung tidak sesuai dipadankan dengan kata lapar. Tidak masuk logikanya. Seharusnya kata berlindung dipadankan dengan kata hujan atau kata yang berhubungan dengan bahaya.
Oleh Ronidin, S.S., M.A. * Dalam menulis karya sastra, pengarang boleh saja menggunakan istilahistilah yang menarik atau pilihan kata yang bebas sesuai dengan prinsip kebebasan pengarang, tetapi harus bisa dipahami logikanya. Begitu pula bila dihubungkan dengan unsur-unsur lainnya yang memiliki relasi . Misalnya, kalau latar ceritanya di padang pasir, maka tidak masuk akal kalau di sana tumbuh bunga Raflesia karena bunga tersebut biasanya tumbuh di daerah tropis. Bagi saya, penulis karya sastra seperti cerpen seharusnya tetap memilih diksi yang logis dan membangun relasi-relasi unsur yang koheren alias padu. Kali ini kita akan membicarakan sebuah cerpen yang berjudul “Hujan Senja” (selanjutnya ditulis “HS”) karya Hayana Muslimah (HM), mahasiswa Jurusan Sosiologi Universitas Andalas. Cerpen “HS” karya HM berlatar belakang mitos. Dalam masyarakat kita, ada banyak mitos, di antaranya mitos cindaku. Ada pula mitos hantu rau-rau. Mitos-mitos itu bermuara pada kejadian orang hilang atau orang yang dibawa pergi oleh makhluk gaib. Cerpen “HS” dimulai dengan suasana di saat hujan. Orang-orang zaman
now tidak lagi merasa dekat dengan hujan sebagaimana zaman dulu tokoh aku sangat dekat dengannya. Bagi tokoh aku, hujan adalah saat-saat yang dinantikan. Dulu tokoh aku memaknai hujan sebagai suasana yang indah. Dentingan dan melodinya membawa kesyahduan. Saat hujan ada kegembiraan bagi aku untuk bermain bersama temantemannya. Peristiwa berlanjut kepada kenangan tokoh aku terhadap sebuah peristiwa di suatu senja di kala hujan rintikrintik. Karena keasyikan bermain petak umpet, tokoh aku tidak mengindahkan nasihat ibunya untuk tidak bermain sampai senja. Aku tidak menyadari ketika ia dibawa oleh tokoh yang mirip dengan ibunya yang ternyata adalah makhluk gaib. Orang-orang sering menyebutnya hantu rau-rau. Tokoh aku hilang selama 8 jam. Setelah dicari, ia kemudian ditemukan dan dibawa ke rumah sakit. Setelah peristiwa itu, tokoh aku menyadari kelalaiannya. Ia menyadari kebenaran nasihat ibunya. Meskipun sempat shock beberapa waktu atas peristiwa yang dialamainya, aku kembali bermain dengan teman-temannya menikmati senja dan kebersamaan mereka.
Membicarakan cerpen “HS” ini ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi. Pertama–tama kita perlu mengucapkan selamat kepada HM yang telah menulis cerpen ini dengan baik. Bagaimana pun juga HM telah mampu mencurahkan apa yang dirasakan, apa yang dipikirkan, apa yang diharapkannya melalui cerpen ini. Topik mitos yang dipilih HM merupakan topik yang sulit dan perlu riset. Topik ini tidak bisa direka-reka begitu saja. Dalam cerpen riset tentang mitos perlu diperkuat karena HM hanya menulis berdasarkan pengalaman. Pertanyaannya adalah sejauh mana peristiwa ini bisa dipertanggungjawabkan secara realistis. Ketika cerpenis bicara mitos, maka ia harus punya pengetahuan yang memadai tentang itu. Kedua, berkaitan dengan bahasa yang digunakan HM dalam cerpen ini. Ada diksi yang kadang-kadang tidak koheren. Saya kutip sebuah kalimat HM: Teriakan petir meminta perhatian tak lagi jadi gangguan (lihat paragraf 2). Apakah Bersambungan ke halaman 22.....
Infeksi Penyebab Miokarditis
I
nfeksi yang sering menyerang tubuh seringkali dianggap sebagai hal sepele dan dibiarkan begitu saja. Padahal, jika dibiarkan infeksi tersebut akan semakin memburuk bahkan dapat menyebabkan miokarditis. Menurut penuturan Dosen Kesehatan Masyarakat , Dien Gusta Anggraini, miokarditis adalah peradangan dari otot jantung yang banyak menyerang kaum muda, terutama miokarditis akut terjadi pada umur 30 tahun ke bawah. Miokarditis ada tiga macam diantaranya miokarditis akut, rapidly progressive myocarditis, dan miokarditis kronik. Penyebab penyakit ini berasal dari virus, bakteri, difteri, dan virus influensa. Jika sudah masuk dalam pembuluh darah disebut infeksi sistemik. Penyebab tersebut akan masuk ke pembuluh darah, jantung dan akan menyerang otot-otot jantung. Biasanya, seseorang yang mengalami infeksi tinggi akan mengalami miokarditis. Penyakit ini bukan penyakit turunan, tapi dari segi alergi penyakit ini bisa dari turunan karena adanya riwayat alergi. Orang tua yang miokarditis karena infeksi alergi kemungkinan anaknya terkena juga tergantung daya imunitas tubuh anak tersebut. Miokarditis yang disebabkan infeksi yakni infeksi bakterial: streptokokus, stafiliokokus, meningokokus, hemofilus, salmonelosis. Infeksi spiroketa: sifilis, leptospirosis. Infeksi
jamur: aspergilosis, kandidiasis , infeksi parasit: toksoplasmosis. Infeksi virus: coxsackie b virus, arbo virus, hepatitis, cytomegalo virus, influenza, rabies, varicella dan HIV. Kemudian, adanya reaksi alergi dari obat-obatan misalnya antibiotik, anti kejang, anti peradangan, obat diuretik pada orang penyakit ginjal ataupun reaksi toksik dari bahan kimia tertentu seperti timah bagi orang yang termakan zat kimia contohnya orang yang bekerja di pabrik, sebaiknya orang yang bekerja di pabrik pakaian rumah dengan pakaian saat ia bekerja dibedakan. Penyakit ini banyak terdeteksi pada kaum muda karena epidemiologi. Kasus yang disebabkan oleh infeksi hanya 5-15%. Miokarditis dapat dibedakan: pertama, miokarditis akut biasa menyerang orang muda sekitar 20 tahun-an lebih banyak pada laki-laki. Didahului riwayat infeksi seperti demam yang tidak khas, infeksi saluran bagian atas seperti flu dan batuk yang timbul seminggu sampai tiga minggu, maka akan timbul gejala-gejala pada jantung. Gejala tersebut tidak terlalu spesifik, tetapi bagi sebagian orang merasakan nyeri di dada. Bagi orang yang daya tahan tubuhnya tinggi, penyakit ini dapat sembuh sempurna. Namun, bagi penderita HIV dengan daya tahan tubuh yang rendah, penyakit ini bisa mematikan. Karena, untuk melawan bakteri yang ada
dalam tubuh diperlukan imunitas tubuh yang bagus. Seseorang yang terkena penyakit ini akan merasakan gejalanya dalam waktu tiga minggu. Jika tidak diobati dapat mengakibatkan meninggal dunia dalam jangka delapan minggu. Jika diobati dengan baik, dapat sembuh dalam waktu enam bulan. Kedua, rapidly progressive myocarditis perjalanan penyakitnya lebih kencang dibanding miokarditis akut. Terjadi biasanya pada usia yang lebih tua pada umur 35 tahun-an ke atas. Terjadinya lebih banyak pada laki-laki. Ketiga, ada miokarditis kronis terjadi pada umur 30 tahun ke atas dan biasanya terjadi pada wanita. Penyakit ini berkembang terus-menerus dan pada kondisi kronis, infeksinya berlangsung cukup lama. Gejala p e n y a k i t miokariditis ini tidak khas, seperti kelelahan, sesak nafas, demam dan nyeri di dada.Cara mengantisipasi
agar tidak terinfeksi penyakit ini yaitu jika merasa kurang sehat segera beristirahat, memakan makanan yang bergizi, kemudian kalau merasakan ada penyakit segera periksa ke klinik terdekat. Karena miokarditis terjadi karena infeksi sistemik yang berawal dari infeksi biasa dikarenakan daya tahan tubuh rendah atau tidak istirahat. Maka infeksinya akan menjadi infeksi sistemik yang sudah masuk kedalam pembuluh darah. Kalau bisa diketahui secara cepat seperti influensa dan cepat ditangani tidak akan jatuh sampai Dilla pada miokarditis. Dilla
Foto: Ist.
Karang Gigi Sumber Masalah Kesehatan Rongga Mulut
K
esehatan gigi dan mulut di Indonesia masih kurang mendapat perhatian baik dari pemerintah maupun kalangan masyarakat. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar 43,3%. Salah satu masalah yang terjadi di rongga mulut yaitu terletak di daerah penyangga gigi, dan salah satu penyebabnya adalah karang gigi. Karang gigi (kalkulus) terbentuk dari deposite lunak yaitu plak yang tidak dibersihkan dalam jangka lama lalu
termineralisasi sehingga mengeras dan tidak bisa dihilangkan hanya dengan sikat gigi saja. Karang gigi terbagi dua, yaitu supra indiva dan sub indiva. Supra indiva merupakan karang gigi yang terdapat di atas permukaan gusi, dan jika dilihat secara visual akan terlihat berwarna kuning. Sedangkan sub indiva merupakan karang gigi yang letaknya dibawah gusi. Karang gigi merupakan sarang kuman yang ada di dalam rongga mulut dan dapat menimbulkan beberapa masalah. Menanggapi hal tersebut, Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas, Rahmi Khairani Aulia memaparkan apa saja penyakit atau masalah yang dapat ditimbulkan oleh karang gigi, yaitu: 1. Bau mulut Bau mulut berasal dari bakteri yang mengeluarkan zat asam dan bereaksi dengan sisa makanan yang terdapat disela-sela gigi yang tidak dibersihkan
Foto: Ist.
2. Gingivitis Gingivitis dapat
dikatakan sebagai peradangan gusi. Gingivitis terjadi karena kuman yang terdapat pada karang gigi menginfeksi jaringan pendukung gigi, yaitu gusi. Jika gingivitis tidak segera diatasi maka akan mengakibatkan periodontitis. 3. P eriodontitis Periodontitis Periodontitis merupakan suatu keadaan dimana tejadi kerusakan tulangtulang pendukung gigi. Tulang-tulang pendukung gigi inilah yang mempertahankan gigi untuk tetap berada pada posisinya. Jika telah terjadi kerusakan tulang pendukung gigi yang cukup parah maka gigi tersebut dapat dicabut. 4. Gigi Berlubang Karang gigi bukan hanya mengiinfeksi jaringan pendukung gigi, tapi juga gigi itu sendiri. Kuman-kuman yang terdapat pada sela-sela gigi dan tidak dapat dibersihkkan melalui sikat gigi akan mudah untuk merontokkan gigi dan membuat gigi berlubang. 5. Abses P eriodontal Periodontal Abses periodontal yaitu suatu keadaan dimana terdapat nanah di dalam rongga mulut. Hal ini disebabkan karena kuman yang ada di bawah gusi (sub indiva)
dan tidak dikeluarkan sehingga terdapat eksudet-eksudet yang menumpuk yang dapat menimbulkan nanah. 6. Kelainan jantung Ronggaa mulut bisa menjadi vocal infeksi apalagi rongga mulut yang memiliki karang gigi dan jumlah yang cukup banyak. Dalam kasus ini, jika kuman tersebut masuk ke dalam aliran darah dapat menyebabkan kelainan jantung karena ada kuman yang bersarang di katup jantung. Jika penderita kelainan jantung tersebut ingin dioperasi maka harus dibersihkan dahulu kuman yang ada di rongga mulutnya dan juga ditambal semua gigi yang berlubang. Masalah karang gigi lebih banyak diderita oleh orang tua dengan rentang umur diatas 40 tahun. Tetapi tidak dapat dipungkiri kalau anak-anak dan remaja pun bisa terkena masalah dari karang gigi yang menumpuk. Sangat disarankan kepada masyarakat untuk rutin membersihkan gigi dua kali sehari yaitu ketika pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Selain dari rutinnya menggosok gigi, juga dapat dilakukan pembersihan karang gigi maksimal 6 bulan sekali sehingga dapat menjaga kebersihan gigi dan tidak Pitnia menimbulkan masalah yang serius. Pitnia
.....sambungan dari halaman 21 maksudnya teriakan petir? Memangnya petir bisa berteriak. Entahlah. Tetapi kata ini tidak koheren. Saya paham apa yang ingin dikatakan HM tentang gelegar petir. Menurut saya, lebih tepat digunakan kata gelegar. Memilih kata yang tepat itulah tugas seorang cerpenis agar tidak timbul kesan yang negatif. HAMKA memilih kata peraduan untuk menggambarkan matahari yang tenggelam (lihat bagian awal novel Tenggelamnya Kapal Vander Wijck). Selain itu, pada bagian awal cerpen “HS” karya HM ini ada pula kata
jejalan. Ini kata apa? Dalam bahasa Indonesia tidak dikenal awalan je-. Mungkin saja HM terpengaruh dengan bahasa pasaran, misalnya ada kalanya orang menggunakan kata jejaring. Selain masalah diksi, ada lagi persoalan kata di yang berfungsi sebagai awalan atau di sebagai kata depan. Misalnya, contoh ini: Ditepi jalan disebuah toko roti (paragraf 1). Penulisan ditepi dan disebuah seharusnya dipisah karena di berfungsi sebagai kata depan, bukan awalan. Intinya, sebagai penulis cerpen, HM juga harus studi kebahasaan. Memahami rambu-rambu bahasa tulis yang tidak sama dengan bahasa
lisan.
Selain persoalan di atas, ada unsur lain yang harus dipahami oleh HM. Yaitu soal penokohan dan konflik. Penokohan adalah karakterisasi yang diberikan kepada tokoh yang dalam cerpen “HS” belum terlalu kuat. Watak aku belum tergarap dengan maksimal. Lalu, konflik dalam cerpen ini juga belum tergarap dengan maksimal. Bahkan konflik tidak terlihat sama sekali. Boleh dikatakan bahwa cerpen “HS” karya HM ini hanya datar saja. Tidak muncul suspens yang memberikan daya kejut kepada pembaca sehingga ketika pembaca tidak membaca bagian tertentu dari cerpen
ini, ia tetap saja bisa memahami alur dan isi cerpennya. Oleh karena itu, seorang penulis cerpen harus pula memahami struktur cerpen yang baik dengan cara banyak membaca cerpen-cerpen yang sudah teruji dan berkualitas baik. Akhirnya, bagi HM teruslah menulis. Jangan seperti pohon pisang. Sekali berbuah sesudah itu mati. Wallahualam bissawab.
*P enulis merupak an *Penulis merupakan Dosen Sastra Indonesia Fak ultas Ilmu Budaya akultas Universitas Andalas
Bocornya Dokumen Rahasia Pentagon Papers
B
aru-baru ini sebuah film bergenre drama, sejarah dan thriller politik pada Januari 2018 lalu rilis di bioskop Indonesia. The Post merupakan film yang diangkat dari kisah nyata di Amerika yang cukup kontroversial. Film yang digarap oleh sutradara ternama Steven Spielberg ini menceritakan bagaimana keberhasilan para jurnalis menerbitkan dokumen rahasia Pentagon Papers yang menjadi bukti kebohongan pemerintah Amerika Serikat kepada rakyat mengenai perang Vietnam. Film ini dimulai ketika Dan Ellsberg (Matthew Rhys) diutus untuk menganalisa perkembangan angkatan militer Amerika
dalam perang di Vietnam pada tahun 1966. Sekembalinya Ellsberg bersama Robert McNamara (Bruce Greenwood), Sekretaris pertahanan negara pada saat itu, McNamara berbohong pada media bahwa aktivitas militer Amerika mengalami kemajuan yang bagus. Padahal, perkembangan aktivitas militer Amerika mengalami kemerosotan. Oleh sebab itu, Ellsberg mencuri dokumen-dokumen rahasia negara dari RAND Corporation yang kelak disebut Pentagon Papers dan meyalinnya bersama dua rekannya. Kisah berlanjut pada tahun 1971, menampilkan sosok ‘lady’ sang pemilik perusahaan surat kabar The Washington Post, Meryl Streep memainkan Katherine Graham yang akrab dipanggil Kay dengan cukup baik. Kay wanita peragu dan selalu terlihat bimbang dalam menjalankan perusahaannya, karena sebelumnya perusahaan surat kabar itu dijalankan oleh suaminya yang telah wafat. Ketegangan film yang terjadi disaat masa pemerintahan Richard Nixon ini mulai terasa ketika Kay menghadiri perjamuan makan malam bersama para politisi, McNamara mengatakan pada Kay bahwa besok akan ada berita besar mengenai dirinya yang dapat menjatuhkannya. Benar saja, keesokan harinya tulisan Neil Sheehan salah satu jurnalis terbaik The New York Times pada saat itu kembali mewarnai surat kabar tersebut dengan berita mengenai riset McNamara yang menyimpulkan Perang Amerika dengan Vietnam mengalami kemunduran. Gejolak dalam film ini pun
Identitas F ilm Film Judul Rili Produksi Genre Durasi Resensiator
: The Post : 25 Januari 2018 (Indonesia) : DreamWorks Pictures, 20th Century Fox Amblin Partners, Amblin Entertainment,Participant Media, Pascal Pictures, Star Thrower Entertainment : Drama, Sejarah, Biografi, Thriller Politik : 1 jam 57 menit : Qudwatun Nisaa
terasa saat adanya tuntutan yang dilayangkan oleh pemerintah terhadap The Times untuk tidak menerbitkan berita lagi mengenai dokumen rahasia hingga The Times terancam akan gulung tikar Tom Hanks memainkan peran Bradlee, Editor Eksekutif The Washington Post yang tegas, idealis dan ambisius dengan sangat baik. Setelah mendapat kabar bahwa The Times terancam tutup karena bocornya dokumen Negara tersebut, Bradlee semakin semangat untuk mencari tahu lebih dalam mengenai Pentagon Papers. Ternyata rekan lamanya, Ellsberg, yang membocorkan dokumen rahasia Pentagon Papers kepada The Times. Setelah Ben mendapatkan salinan dokumen rahasia Pentagon Papers dari Ellsberg. Lalu, Bradlee, Ben dan beberapa rekan jurnalis lainnya mulai memilah dokumen tersebut untuk diterbitkan pada The Washinton Post. Apa yang terjadi pada The Washington Post akan membuat penonton
merasakan konflik batin yang dirasakan oleh Kay. Keberanian Kay dalam mengambil keputusan untuk tetap menerbitkannya membuat cerita ini menjadi lebih menarik danmembuat penonton takjub. Dalam film ini Spielberg berhasil menggambarkan bagaimana seharusnya pers memiliki kebebasan untuk mencari, memperoleh dan menyebarluaskan fakta kepada masyarakat, walaupun fakta tersebut bertentangan dengan pemerintah. Film ini menarik, hanya saja cerita di awal film agak membosankan, karena konflik yang terjadi belum tergambarkan dengan jelas. Sangat disarankan bagi penonton yang ingin menonton film ini agar terlebih dahulu membaca sejarah mengenai Pentagon Papers. Meskipun begitu, alur yang disuguhkan dalam film ini membuat penonton penasaran untuk terus mengikuti jalan ceritanya. Film yang sarat akan sejarah dan pesan moral ini wajib untuk ditonton . Selamat menonton!
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Ketika Cinta Dua Kodi Membawamu Terbang Jauh Identitas Buk u Buku Judul : Cinta Dua Kodi Pengarang : Asma Nadia Penerbit : Asma Nadia Publishing House TahunTerbit : Maret 2017 TempatTerbit : Depok Tebal : 378 Halaman ISBN : 978-602-9055-55-9 Resensiator : Nurul Fatimah
D
ua kodi, jika pakaian maka hadiahnya 40 potong. Tapi wajah dengan barisan gigi putih kini menatap dalam. “Kamu tidak tahu seberapa jauh cinta dua kodi akan menerbangkan mu.” Oh. Kartika mengatur detak jantung. Memutuskan tidak terpesona dengan afirmasi dari Farid, yang lagi-lagi dikepala gadis itu memicu bayangan para pedagang di Tanah Abang... Itulah sepenggal kalimat yang ada dalam novel Cinta Dua Kodi karya Asma Nadia. Novel ini menceritakan tentang perjuangan seorang pengusaha muslimah yang berjuang dari titik nol. Selain itu, di dalamnya juga terdapat cerita cinta nan suci sang pengusaha yang juga penuh perjuangan. Cerita ini diangkat dari kisah nyata owner busana muslim KeKe, Kartika Sari. Meskipun kisah nyata, Asma Nadia juga menyertainya dengan kepingan fiksi. Dalam novel ini, Asma Nadia menyuguhkan cerita dengan alur sorot balik. Uniknya, cerita ini malah diawali dengan kisah cinta ibu dan ayah Kartika, yaitu Aryani dan Bagja. Sehingga bagi pembaca yang tidak mengetahui isi cerita novel ini akan mengira novel tersebut berkisah tentang Aryani dan Bagja. Selanjutnya, kisah Kartika dimulai dari Kartika kecil yang mendapatkan
perlakuan tidak adil dari ayahnya yang lebih menyayangi satu kakak perempuan dan dua kakak lelakinya. Sang ayah tidak pernah mengapresiasi apapun prestasi dari Kartika kecil. Tapi sang ibu selalu memberinya semangat dan menenangkan kecemburuan Kartika. Sejak kecil Kartika sangat hobi menggambar, hingga ketika SMP ia memulai bisnisnya dengan membuat kartu ucapan Valentine’s day dan kartu ulang tahun. Ia juga sering mengamati sang ibu ketika menyulap kain-kain menjadi pakaian yang bagus pada mesin jahit. Ibunya hanya membiarkan Kartika kecil mencoba belajar menjahit pola sederhana. Beranjak dewasa, Kartika sangat ingin kuliah diluar negeri seperti dua orang saudara lelakinya. Tetapi sang ayah tidak memberi izin dengan alasan Kartika seorang perempuan. Kartika memutuskan untuk kuliah di Universitas Padjajaran (Unpad) Jurusan Hukum. Di kampus maupun di sekitar tempat tinggalnya Kartika terkenal sebagai gadis cantik nan menawan, membuat banyak laki-laki ingin memilikinya. Termasuk Anton yang sangat menggilai Kartika. Ternyata diam-diam ada seorang lelaki yang telah memiliki kekasih namun menyimpan rasa kepada Kartika, namanya
Deni. Deni kemudian meminta tolong kepada teman kosnya Farid untuk menggagalkan gencaran-gencaran dari Anton dengan cara Farid mengaku sebagai pacar Kartika. Berawal dari kebersamaan yang sering terjalin karena berperan sebagai pacar pura-pura, Farid si pria Minang diam-diam menyimpan rasa kepada Kartika. Lalu, mereka pun berpacaran dan menjalani hubungan jarak jauh atau dikenal dengan istilah Long Distance of Relationship (LDR). Sementara itu, Kartika mulai bekerja namun tidak pernah betah dengan pekerjaannya dan selalu berpindah-pindah. Kartika kemudian memilih bekerja menjadi pegawai disebuah penerbitan. Tiba saatnya Farid melamar, kemudian mereka menikah setelah melalui berbagai rintangan dari keluarga kedua belah pihak. Krisis moneter 1998, membuat Kartika memilih bisnis pakaian sebagai pekerjaan sampingan. Bermula dari menjual pakaian yang diambil dari Tanah Abang, kemudian dia merancang desainnya sendiri dan menjahitnya, dimulai dengan dua kodi di hingga berkembang menjadi ratusan kodi. Tapi ketika produk China berkembang pesat di Indonesia, Kartika mengalami krisis karena produk China jauh lebih murah sehingga masyarakat beralih minat. Kartika tidak putus asa, ia memulai bisnis mukena Barbie dengan beragam warna. Kali ini pun ia memulainya dengan dua kodi kemudian semakin berkembang. Ia merekrut karyawan, kemudian memberi label pada dagangannya dengan nama KeKe yang berasal dari bahasa Sunda keukeh yang berarti pantang menyerah. Dalam novel ini, Asma Nadia tidak hanya menonjolkan karakter Kartika dan Farid. Ia juga menonjolkan karakter Aryani dan Bagja sebagai ayah dan ibu Kartika. Novel ini menggunakan bahasa yang ringan, sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
Novel ini tidak hanya berisi perjuangan cinta, tapi juga perjuangan hidup yang penuh dengan liku. Asma Nadia juga menyertai ayat-ayat Al-Quran, hadis dan quote yang menginspiratif membuka cakrawala pembaca tentang hidup. Novel ini sangat cocok dibaca oleh remaja dan mahasiswa untuk memotivasi. Meskipun demikian, novel ini sedikit membosankan karena alur cerita si tokoh yang ditimpa berbagai kerumitan terkesan itu-itu saja. Misalnya tentang pekerjaan, si Kartika yang tidak cocok dengan suatu pekerjaan kemudian berpindah tempat kerja. Kemudian setelah memiliki bisnis ada yang mencoba menjiplak, mengalami krisis kemudian bangkit, mendapat cobaan kemudian bangkit lagi. Walaupun demikian, alur cerita membuat pembaca penasaran untuk menyelesaikan kisah dari Kartika Sari yang penuh liku memperjuangkan cinta dan hidup. Selamat membaca!
Pramono : Siapa yang Bersungguh-sungguh Ia akan Berhasil
M
an Jadda Wajada, adalah sebuah peribahasa Arab yang kerap dilontarkan sebagai pemacu prestasi. Peribahasa ini memiliki arti siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil. Usaha tanpa diiringi do’a tak ada artinya begitupun sebaliknya. Keduanya harus dilaksanakan seimbang agar dapat mencapai hal yang diharapkan. Inilah yang selalu diamalkan oleh ketua Jurusan Sastra Daerah Minangkabau Universitas Andalas (Unand), Pramono. Pria kelahiran Medan ini menempuh pendidikan Strata-1 di Jurusan Sastra D a e r a h Minangkabau Unand dan mulai menekuni bidang yang tak banyak diminati orang yaitu Filologi (kajian naskah kuno). “Sejak tahun 2000, M.Yusuf dosen saya kala itu sudah memperkenalkan Nama kepada saya berbagai TTL naskah kuno. Saat itu Agama saya sering dibawa ke Pendidikan lapangan dan ternyata bidang ini sangat potensial untuk dikembangkan, ” ujar Prestasi pria keturunan Jawa ini. Filologi dapat membuktikan ribuan manuskrip
jurusan ini, tapi saya harus jadi the best . Berjuang maksimal itu harus, karena ketika kita belum lahir pun semuanya telah diatur di Lauhul Mahfuz. Ini merupakan sinyal kepada manusia untuk berjuang semaksimal mungkin dan berserah diri kepada Allah, ” katanya. Tahun 1998, Pramono resmi menjadi mahasiswa dengan prestasinya dan mendapat beasiswa. Di zamannya, beasiswa sulit didapatkan. Belum lagi, perjuangan menuju kampus cukup melelahkan. Pramono harus berdesakkan tiap hari demi sampai ke kampus tercinta menggunakan bus kota yang tak pernah sepi. Namun situasi tersebutlah yang membakar semangat juangnya untuk terus belajar giat dan cepat lulus. Menurutnya, kunci untuk cepat lulus adalah mengikuti perkuliahan dengan sungguh-sungguh dan merencanakan apa yang akan dibuat untuk tugas akhir. Uniknya, semenjak semester awal perkuliahan Pramono sudah mulai mengangsur tugas akhir. “Anggap saja skripsi terbaik itu ada 150 halaman, kalau kita Biodata bagi setengah halaman saja satu hari, 300 hari, maka tidak sampai : Pramono, Ph.D. setahun tugas tersebut : Medan, 12 Desember 1979 akan selesai,” ujarnya. : Islam Kesulitan : S1 Sastra Daerah Minangkabau Unand ekonomi sempat membuat Pramono S2 Kajian Budaya Universitas Udayana harus menanggung S3 Sastra Universiti Malaya lapar selama dua hari. : - Dosen berprestasi FIB Unand 2016 Beruntung ada orang - Dosen berprestasi 2 Unand 2016 yang menjadi penyelamat kala itu. - Juara 2 lomba penulisan cagar budaya tingkat Selain itu, kalau ada regional Provinsi Sumbar, Riau, dan kep.Riau dosen yang mengajak peninggalan masa lalu sehingga dapat diindikasikan bahwa sejak dulu masyarakat Minangkabau gemar menulis. Bagi Pramono, naskah yang juga berkaitan dengan teknologi industri informasi, menjadi salah satu alasan mengapa ia mencintai Filologi. Menjadi salah satu siswa yang lulus jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) kala itu, Jurusan Sastra Inggris menjadi pilihan yang diminati Pramono. Tapi takdir berkata lain, ketika ia ingin mengambil Jurusan Sastra Inggris dengan kode 185, secara tidak sengaja, ia memilih kode 186 yaitu Jurusan Sastra Daerah Minangkabau. Sempat kaget dan ragu untuk mengambilnya, namun ia yakin bahwa semuanya sudah dituliskan Allah di Lauhul Mahfuz. “Saya ambil
l
makan, itu adalah suatu kesempatan yang ditunggu-tunggu oleh Pramono. Pramono hanya menyayangkan mahasiswa zaman sekarang yang terlalu mudah mengeluh. Padahal dulu Pramono hidup serba keterbatasan dan hal itu bukanlah penghalang baginya untuk terus maju. Terbukti semenjak kuliah, skripsinya sudah dibiayai oleh Masyarakat Penaskah Nusantara (Manasa). Ia juga menyiasatinya dengan cara mencari uang melalui kegiatan menulis di media cetak. Filologi seolah menjadi hal yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan Pramono. Sebab, naskah kuno juga yang mengantarkannya ke beberapa negara seperti Jepang, Belanda dan berbagai negara lainnya hingga dapat menjalin pergaulan ilmiah di tingkat internasional. Bahkan saat ini ia juga menjabat sebagai sekretaris Manasa. Pramono juga pernah menjadi satu dari sepuluh nama yang lolos mengikuti kompetisi dan didanai oleh Manasa dan Yayasan Penaskah Nusantara (Yanasa). Menurut Pramono anak muda sekarang harus bisa mendoktrin diri sendiri dan merencanakan masa depan. “IP 3 sudah cukup, tapi harus memiliki bahasa asing yang bagus dan punya spesialisasi skill,” katanya. Muda kaya raya, tua foya-foya, dan mati masuk surga adalah motto hidupnya . Namun foya-foya yang dimaksud bukanlah mengacu pada hal negatif melainkan foya foya dalam kebaikan. Tiga motto itu dapat dicapai dengan cara man jadda wa jada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Sungguh-sungguh beribadah, sungguhAyi dan Ivo sungguh menuntut ilmu.Ayi