PULO ACEH
The Real Zero Kilometer of INDONESIA Foto dan Teks Ghozali Qodratullah
118
pages
FULL COLOUR
comm
unity
Inspired by :
Tentang Kami 01 Siapa Kami
02 Tujuan Kami
Manusia yang ingin menikmati INDONESIA dengan cara yang sederhana dan bersahaja. Mencoba menebar hal - hal yang indah tentang Tanah Air INDONESIA.
Sederhana saja sebenarnya tujuan kami melakukan perjalanan ini. Hanya untuk “PAMER” kepada para pembaca semua, bukan pamer bahwa kami telah jalan-jalan hingga tempat ini, namun “PAMER” bahwa INDONESIA itu sangatlah indah dan menawan.
ghozaliq.wordpress.com Ghozali
Anggoro
Heru
Oleh : Saefur
Rizqi
Alam dan Budaya yang sangat bervariasi merupakan hal yang diberikan oleh-Nya kepada bangsa yang negara ini.
2
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Oleh : Rizqi
03 Harapan Kami Tak perlulah anda ke luar negeri untuk berwisata, alam kita masih menanti untuk dapat dinikmati oleh warganya sendiri. Menebarkan wawasan tentang keanekaragaman dan kekayaan alam INDONESIA
?
Dimanakah
Pelajaran semasa SD menceritakan bahwa pulau
Pulau Weh
terbarat di INDONESIA adalah Pulau Weh atau terkadang disebut Sabang. Jika anda belum mengetahui objek wisata yang ada di Pulau Weh, silahkan download FREE - EBOOK saya yang menceritakan perjalanan saya di Pulau Weh pada
Pulau Beras
ghozaliq.com/download Bila anda sudah membaca EBOOK saya tersebut,
Pulau Nasi
maka anda akan memahami mengapa kami sebut bahwa Kecamatan Pulau Aceh adalah.....
The Real Zero Kilometer of INDONESIA Banda Aceh
Sumber : -Google Earth -Hasil Lapangan
3
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
?
Bagaimana Mencapai Pulau NASI Sumber : -Google Earth -Hasil Lapangan
Pulau Nasi
Untuk menuju ke Pulau Nasi, anda dapat memulai dari area masuk ke Pelabuhan Ulee Lheue. Kapal Motor yang akan membawa anda ke Pulau Nasi biasanya bersandar di dekat jembatan menuju pintu masuk Pelabuhan Ulee Lheue. Kapal motor yang kecil dan sederhana itu biasa berangkat pagi hari dari Pulau Nasi menuju Banda Aceh, kemudian kembali lagi ke Pulau Nasi dari Banda Aceh pada siang hari menjelang sore. Tarif yang dikenakan untuk satu kali perjalanan pada saat tengah tahun 2012 yaitu Rp. 10.000 /orang, untuk kendaraan bermotor berbeda lagi tarifnya :D [agustus 2012]
4
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Selamat Datang di Pulau NASI pulau kecil dengan pantai pasir putih yang memanjakan ruang pandang anda
Tiang putih yang menjulang tinggi diantara kehijauan menyambut kedatangan kami di Pulau Nasi. Pasir putih terlihat menghampar layaknya karpet merah yang akan kami pijak ketika menapakkan kaki di Pulau Nasi #mulai.lebay
5
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Merapat ke Pulau Nasi Perjalanan yang memakan waktu sekitar 3600 detik ini terasa sangat cepat, karena pemandangan sepanjang perjalanan ditemani dengan angin sepoi membuat mata sempat terlelap tanpa tersadar. Cukup menegangkan bagi saya yang baru pertama kali mengalami kejadian ketika mesin kapal motor sempat mati selama beberapa menit. Syukurlah perjalanan lancar hingga merapat di Pelabuhan Deudap, Pulau Nasi. Ada kendaraan bak terbuka yang mengangkut anda ke tempat tujuan anda dari pelabuhan ini.
6
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Melaju di Pulau Nasi Oleh : Anggoro
Tr uck Fuso
ggoro Oleh : An
Rizqi
Rizqi Karena saya menaiki angkutan berupa mobil bak terbuka yang seakan kabel remnya kendor, saya terlalu sibuk untuk berpegangan erat sehingga tidak ada moment paska merapat yang didokumentasikan oleh saya. Ketiga gambar ini merupakan screenshoot dari video yang direkam oleh anggoro selaku pemboncengnya Heru.
Rizqi
Oleh : Anggoro
Kondisi jalan yang masih dalam pembangunan menyisakan jalur offroad yang menantang terlebih ketika berpapasan dengan truck fuso yang lalu lalang.
7
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Sesampainya
di
tempat
rekan
Pantai Alue Reuyeung
kami,
bernaung
sesaat
sembari
meluruskan tulang belakang untuk menanti menjinaknya terik sang surya.
Ketika matahari mulai bersahabat ketika berada di ujung hari itu. Perlu
waktu
sekitar
10
menit
untuk
kuda
besi
berkarat
dan
penumpangnya untuk sampai di tepian Pantai Alue Reuyeung
8
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Serasa Pantai Pribadi :D Hanya kami berdua yang berada di Pantai Alue Reuyeung saat matahari mulai men-jingga-kan ronanya. Membuat jejak perdaban serta mengabadikan dalam frame digital adalah wajib hukumnya :D.
9
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Menatap Biru Terbaring diterpa angin waktu Menanti ditemani debur biru Seakan semua berhenti berderu.
10
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Senja itu [selalu] punya cerita Beranjak ke sisi yang lain, di mana karang dan pasir bertemu.
11
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
?
Video or Photo
Semenjak mengenalnya, memang Heru lebih suka dengan gambar bergerak. Merekam segala aktivitas rekan-rekan dihadapannya dan mengomentari dengan sesuka hatinya. Bila saya, cukuplah gambar diam saja. :D.
12
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Rona itu....
Isyarat alam agar kita kembali ke peraduan di bawah langit malam.
13
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Selamat malam semua #bangun.siang
Bangun siang itu biasa, bangun lebih siang itu baru karunia :D jadi tidak ada foto bertema sunrise di Pulau Nasi. Kembali menanti matahari cukup rendah, kembali berkeliling Pulau Nasi untuk berkenalan dengan pasir putihnya :D
Pantai Nipa
14
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Private
Beach
Hanya kami berlima di sini :D sempurna bukan? *4 sehat 5 ...
15
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Pulau Weh, yang lebih dikenal dengan Sabang. Menatap Itulah Di sanalah berdiri Tugu 0 Km INDONESIA. sisi barat
Pulau Weh
16
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Sungguhlah terasa tidak sopan apabila berjalan memakai alas kaki di pantai seindah ini yang terhampar pasir putih dan hanya kami berlima saja :D
kaki kami Pasir putih dan
17
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Hanya kami
Tak ada selain kami yang berjalan damai di atas hamparan permadani putih ini. :D Tenang, sunyi dan menentramkan jiwa yang gusar gundah gelisah gulana dan galau :P
18
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Pasir tidak sendirian ketika menemani deburan ombak tiap waktu. Ada beberapa batang rapuh yang lapuk menanti tanpa tujuan. Tapak kaki pengunjung terlihat di sekitarannya, tanda mereka masih berguna.
19
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Saksi bisu
♪Tak ingin aku sendiri... ♪
Cukuplah mudah untuk memanjatnya, melompatpun
tak
ragu
terhampar pasir di bawahnya
20
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
karena
Duduk di tepian pantai sunyi hening,
♫ ♫ ♪ Kucari damai bersama bayanganmu... ♪ selalu membuat lamunan ketika tatapan mata mengikuti gerakan gemulai sang ombak pantai
#nyanyi
21
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Pantai Nipa
dari atas
Berhenti sebuah tepian tebing untuk melihat kembali Pantai Nipa dari ketinggian
22
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Tak haruslah selalu di O mdpl
Terima kasih kepada tripod dan fitur timer pada kamera serta alam indah dan suasana damai kala itu... #standing.aplause
23
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Duduk sendiri melamun terkadang identik dengan kegalauan maupun kegusaran. Padahal menikmati keintahan alam menhindarkan kita dari galau gusar gelisah gulana namun mengingatkan masa lalu :P
Lamunan tentangmu 24
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
"Nge-drift di sini menggunakan sepeda MTB itu rasanya absurd." sumber : Rizqi
Lika liku laki-laki
25
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Waktu seperti ini tak ada kapal yang merapat, tinggalah kami menanti senja melabuh di
Menanti senja berlabuh ujung beton ini.
Pelabuhan Lamting
26
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Pantai
Pasi Janeng Menati senja menelan raganya, Jiwa kan tetap benderang dalam ronanya, Jingga yang tersapu butiran waktu, Membawa kembali kenangan masa lalu,
27
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Putih sunyi tanpa jejak
Entah berapa lama pantai ini tidak dikunjungi, tak terlihat jejak tegas langkah manusia di tepian pantai ini.
28
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Di ujung senja itu, matahari tepat menggambarkan siluet pulau beras dari Pantai Pasi janeng. Lekuk indah topografi gelap oleh senja tersembunyi rimbun keindahan alam yang ada di sana. Pulau Beras, tunggulah kami.
Jingga itu....
29
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Sampai Jumpa
Terima kasih kepada :
-pak supir labi-labi
-ibu-ibu di angkutan pulo
-pak pawang (nahkoda)
-pak tukang jualan tebu
-pak tukang angkat motor
-ibu tukang jualan gorengan
-pak supir angkutan pulo
-pak di dekat tukang jualan gorengan
30
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
-etc
a Pulau Nasi
bro AZIZ
bro EKO
BIG THANKS atas semua jamuan, semua obrolan semua candaan semua keanehan semua kegilaan maaf telah merepotkan :-*
31
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
bro SENO
PULAU NASI
Pantai Pasi Janeng
Pelabuhan Lamting
Kenampakan secara spasial mengenai lokasi yang sempat saya kunjungi, mungkin tidak semua
Bukit
terdokumentasi, namun sebagian besar saya muat dalam peta citra ini
Pantai Nipa
Pantai Alue Reuyeung
Pelabuhan Deudap
Sumber : -Google Earth -Hasil Lapangan
Pelabuhan Deudap pagi hari #setelah sekian lama bangun siang
Terpaksa bangun pagi agar tidak ketinggalan kapal motor yang berangkat waktu pagi hari. Menaiki mobil bak terbuka bersama para panumpang lainnya, bersanding dengan barang bawaan yang akan di bawa ke Banda Aceh.
Oleh : Heru
Oleh : Heru
Setelah bongkar muat selesai, maka kami beralih ke badan kapal paling belakang :D
Oleh : Heru
Berlayar kembali ♍
♪
Walau masih terasa kurang, namunlah sudah cukup sudah untuk menikmati sepotong keindahan di Pulau Nasi. Saatnya bergerak kembali ke Banda Aceh untuk berganti armada yang akan mengantarkan kami ke Pulau Beras. Duduk di bagian belakang kapal motor, merendah merasakan deburan air, mengabadikan Pesisir Pulau Nasi.
34
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Menuju Pulau Beras
Sesampainya di Banda Aceh, segera menuju ke kantor tempat di mana rekan semasa SMP bekerja. Seperangkat filter 58 mm saya alamatkan kepadanya dari pembelian secara online Bersua sembari bercanda ringan kami lakukan di kantor ber-AC tersebut walau tak begitu lama, lalu kami bergerak ke Lampulo. Lampulo adalah pelabuhan kecil yang biasa digunakan untuk menuju ke Pulau Beras. Pemberangkatan biasanya antara pukul 14.20-15.30 wib, tidak ada jam pasti, semua tergantung cuaca dan jumlah penumpang. Usahakan lakukan kunjungan saat musim cerah.
Pulau Beras
Sumber : -Google Earth -Hasil Lapangan
35
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Menanti Pemberangkatan Seperti inilah pemandangan di atas kapal motor yang akan mengantarkan kami menuju Pulau Beras.
Oleh : Anggoro
Bawaan penumpang mendominasi bagian kapal yang terbuka. Kurang beruntung bagi kami yang menemukan sisasisa tempat di ujung depan kapal motor dengan terik yang langsung membelai kami. Jaket dan helm terpaksa saya gunakan untuk mengurangi evaporasi saat itu :D,
Oleh : Anggoro Oleh : Anggoro
36
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Perlu waktu sekitar 90 menit untuk mencapai pelabuhan Gugop dari Lampulo jika cuaca cerah seperti ini :D #horeee
Melintasi
PULAU NASI 37
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Akhrnya merapat di pelabuhan Gugop, segera bergerak menuju sebuah rumah sederhana untuk meletakkan semua beban yang terpaksa dibawa :D Suasana khas pesisir, deburan ombak yang menderu terdengar sampai dalam rumah sederhana tersebut.
Selamat datang di
PULA U BER AS 38
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Malam harinya, langit bertabur bintang,
1st Milky Way :D
kukeluarkan kamera dan tripod ke depan rumah, Pertama kali memotret Milky way.
Exifnya [f/8, 119 sec, ISO 3200 RAW]
kalo inget jadi pengen ngakak, konsepnya gini pas baru pernah motret milky way :, -f/8 biar tajem ujung ke ujung, malah cahaya dikit yang masuk. -119 sec biar cahaya makin banyak masuk, malah jadine startrail. -ISO 3200 biar makin sensitif cahaya, malah banjir noise. -RAW biar bisa postprocessing lebih baik, ini saya udah bener *nyengir Biarlah......, nasi udah jadi bubur, di jual aja, tukang bubur aja bisa naik haji :D
39
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Saatnya berkeliling :D Karena kami sedang tidak mencari rejeki, maka kami relakan hari itu ayam mematoknya. :D #alibi.bangun.siang Menaiki sepasang kuda besi dengan sepatu karetnya, kostum seadanya kami gunakan untuk mengurangi sengatan sang surya siang itu.
Oleh : Heru
Oleh : Heru
Oleh : Heru
40
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Sunrise kami lewatkan dalam mimpi indah di pulau kapuk. Tanpa rasa bersalah, segera mepersiapkan segalanya untuk edisi jalan-jalan menahan terik surya (no sunblock). Kunjungan pertama menuju ke Pantai Lambaro, pantai terdekat yang bisa kami kunjungi untuk pertama kali.
PA NTAI L AM BA RO
41
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Tenang, sepi, damai, tak ada pengunjung, bersih, dan panas...... itulah yang kami rasakan saat berkunjung ke Pantai Lambaro, cuaca terik saat itu membuat kami hanya mengambil foto dan memastikan arah hadap dari pantai ini. Mulai men-survey pantai untuk melewatkan sunset nanti. Beberapa kelebihan ketika mengujungi pantai di tempat terpencil + tak ada tiket masuk, + tak ada tukang parkir, - tak ada warung buat sekedar jajan. :D
Menatap Untuk Sesaat 42
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Sampah yang berserakan adalah sampah organik berupa batang pohon maupun dahan tanaman yang terhempas ombak pasang dan terdampar di pasir putih ini.
Putih, Bersih dan Sepi
43
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Sepanjang Jalan
Di tepian jalanan yang kami lalui terdominasi oleh pemandangan seperti ini.
44
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Terkaget dengan CPL
Di tempat ini juga saya tersadar, pengaturan ISO pada kamera saya masih berada di angka 3200. Lupa untuk menggantinya semenjak memotret Milky Way tadi malam #tepokjidat
Di tempat ini saya sempat kaget dengan Filter CPL yang baru pertama kali saya gunakan ini, bisa menghilangkan refleksi sehingga dapat menembus air hingga ke dasar karang.
45
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Karang terhampar hingga beberapa meter ke depan dari bibir pantai karang ini. Mata telanjang dengan hasil foto ber-CPL sangatlah berbeda terutama pada penampakan dasar karang ini. Mencoba mencari foreground sembari mengatur jatuhnya bayangan topi, lalu jepretttt ....
Hamparan Karang
46
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Makin kegirangan bermain filter CPL kala itu, untuk main air sepertinya ditunda dulu saja, masih terlalu banyak daftar lokasi yang akan kami kunjungi.
Asyiknya CPL-an
47
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Jernihnya air yang digoyangkan oleh gemulainya ombak siang itu membuat suara alam yang tenang, Namun cuaca terik membuat kami tidak merasa tenang, ahahaha #gosong
Masih tentang CPL-an
48
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Eskrim di jaket saya saja sampai mau meleleh :D
“Please, save me” -earth
49
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Mercusuar William Toren Berhenti sejenak untuk menyapa rekan yang ada di sebuah Sekolah Dasar di ujung pulau ini, beristirahat sejenak, lalu melanjutkan ke sebuah Mercusuar yang terselip diantara perbukitan dan rimbunnya hutan khas pesisisr Perlu perjuangan ekstra untuk mencapai tempat ini, kondisi jalan yang ekstrim dan berdebu membuat saya menyimpan rapat kamera saya dalam tas. Sementara sodara Heru merekam menggunakan handycamp favoritnya, tapi apa mau di kata, video tersebut hilang ditelan format hardisk -_-" #akurapopo
50
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Setelah memarkirkan kendaraan kami yang sepertinya lelah meraung setelah melewati jalur ekstrim tadi, kami segera menuju sebuah bangunan di mana para penjaga mercusuar ini berada. Dengan tingkah sopan kami memnta izin untuk dapat menikmati pemandangan yang indah dari atas mercusuar tersebut. Berjalan
pelan
m e m a s u k i mercusuar sembari celingak-celinguk takjub.
51
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Lewat Jendela
Sepanjang perjalanan naik Pemandangan dari tiap jendela yang terdapat di sepanjang perjalanan menuju puncak tersebut memberikan keasyikan dan kengerian secara bersamaan :D Maklum, baru pernah naik mercusuar, saya kan anak rumahan, gak pernah main kemana-mana, jam 9 malem aja udah bobo di kamar. hehehe
52
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
The scenery Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami telah sampai di bagian atas mercusuar. Kembali bermain-main dengan filter CPL, posisi matahari yang tegak lurus dengan posisi filter semakin membuat filter CPL memaksimalkan kemampuannya. Hanyalah awan, langit, laut dan hutan yang ada di hadapan kami. angin yang membelai kalmi juga seakan meninabobokan kami . #nguap
53
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Pagar merah membatasi ruang gerak kami agar selamat. :D Terlihat Pulau Weh di sebelah timur kami. Jadi kami berada di mana? di sebelah barat titik 0 KM iIndonesia tentunya. :D
Be nice, be safe :-)
54
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Dua kapal nelayan bergerak bersama, mencari rezeki di
Balapan
hamparan biru ini. Seperti sedang balapan atau kejar setoran ya. :D Kembali lagi ke masalah utama, urusan perut tetap harus membuat dapur tetap mengepul. :D
55
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Jernih tanpa polusi Kondisi air yang bersih dan penggunaan
filter
CPL
membuatpemandangan yang
tertangkap
di
kamera lebih jernih. Tak
ada
menggenang
sampai maupun
terdampar di tepian batas laut dan darat ini.
56
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Sisi utara mercusuar
Menengok ke arah Utara, lepas jauh memandang cakrawala tanpa tampak daratan yang tersamarkan oleh atmosfer. Mungkin bila kita teruskan akan mencapai
57
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
"Great Nicobar Island" dan "Little Nicobar Island"
narSIS itu perlu
Sejatinya, semua orang ingin diabadikan di sebuah tempat yang menurutmereka berkesan. itulah yang kami rasakan. :D
58
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Lensa terfavorit saya, karena cuman punya itu :D Lebih menyukai landscape membuat saya sering menggunakan 18 mm. Ingin lebih wide namun apa daya dompet sudah meronta, hehehe
18 mm - 55 mm
Cukuplah lensa kit sejuta umat dengan berbagai filter dan cara kreatif untuk eksplorasinya.
59
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
FOTO KELUWARGA
Pertama kami dikenalkan pada pertengahan 2006, berpose bersama pada pertengahan 2012. 2018 semoga ada kesempatan untuk berkumpul seperti ini lagi ya sahabat :D Amiiiiin #siklus.6.tahunan
60
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Ketiadaan wahana untuk bermain di sini tidak menutupi hasrat kami untuk mengisi waktu selagi masih berada
Bercengkrama
61
di atas mercusuar. Bercanda, mengejek, bertanya dan berfoto kerap kami lakukan sembari menatap pemandangan sekitar.
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Meniru pose mas Wahyu Widhi pada ebook Landscapse Indonesia - Mengabadikan sunrise di gunung.pdf
Blue Red Blue
Tripod dan foto badan tanpa kepala, namunsaya sampai leher. Beberapa kali saya mnta di foto seperti ini :D
62
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Terik matahari mulai memutar sehingga hanya menyisakan sedikit ruang teduh bagi kami, jadilah ngemper seperti ini di atas mercsuar sembari melepas lelah akibat berdiri dari tadi.
Ngadem dulu
63
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
mumpung dapat sinyal :D
Kondisi sinyal di atas mercusuar sampai full bar, sangat berbeda dengan di bawah mercusuar. Segera kirim kirim gambar via wasap dan efbe, #mulai.pamer
64
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Berdiri di tepian mercusuar dengan pemandangan seperti ini di bagian bawahnya membuat saya sesekali saya melihat ke bawah, itupun hanya untuk memotret seperti ini dengan posisi tubuh tidak terlalu bersandar pada pagar merah.
Tepat di bawah mercusuar
65
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Andai saja kapalnya berwarna biru, kamuflase ya mungkin #ngaco
Mr. lonely..
66
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Dahulu ada sebuah pelabuhan kecil di dekat Mercusuar ini, namun rusak entah karena Tsunami beberapa waktu silam atau karena proses alam. Laut dalam dan tidak terlalu terjalnya tebing mendukung untuk digunakan sebagai melabuhnya kapal di dekat mercusuar ini. Sebenarnya bisa saja apabila kapal motor kecil merapat menggunakan jangkar di tepian karangnya, namun memerlukan kondisi gelombang yang ramah dan sedikit keberanian untuk menginjakkan kaki ke daratan.
Mari berlabuh
67
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Pintu kecil dan serpihan kaca yang bisa jatuh setiap saat di atas kami membuat kami semakin berhati-hati ketika memasuki ruang lampu suar ini. ruang terasa sempit dan lensa saya kurang wide untuk dapat menangkap semua penampakan yang ada dalam ruangan ini. :D
Lampu suar
68
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Melangkah lagi
69
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Turun dari mercusuar dan bergerak kembali ke tempat rekan kami yang kami singgahi sebelumnya. Perjalanan turun dari lokasi mercusuar tidak kalah melelahkan daripada waktu berangkat, jalan air terkadang menjadi jalur yang menggoda karet bundar ini. Beruntung tidak ada insiden parah ketika perjalanan turun saat itu. :D Lha pembalap kok #pemuda.berbadan.gelap Mengucapkan terima kasih dan pamit, kami bergerak kembali menuju ke arah awal mula kami datang. Sampai Jumpa Pak Ovan :D semoga sehat selalu ya :)
Sebenarnya ada sebuah pantai yang terlewati oleh kami ketika kami berada di Desa Meulingge tadi, cukuplah saya foto dari kejauhan. :D
Tak sempat terkunjungi
70
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Te r p a k s a .... Kondisi jalan saat itu yang masih seperti pada gambar [agustus 2012] memaksa salah satu motor terpaksa di dorong untuk menghindari insiden putus rantai. bengkel di sini sepertinya susah sekali di temua, jadi lakukan saja tindakan pencegahan d a r i p a d a penanggulangan
71
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Oleh : Anggoro Oleh : Anggoro
Walau jalan kaki... Tetap SNI. 72
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Tanjakan serasa tak berujung ya kawan :D #pukpukpuk.... Panas terik tetap tak masalah buat saya, lha saya naik motor yang kuat sampai atas tanjakan kok :D #melambai.haru
Pantai Balu sudah terlihat
Pantai Balu, tujuan kami selanjutnya untuk sekedar berbasah-basahan :D
73
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Mendekat & Merapat
Menuruni
jalan
tanah
berpasir,
memarkirkan kendaraan kami, Daaaaan.....
saatnya
bercengkrama
dengan pasir putih ini. :D
dieng, 2010
74
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Terasa terik saat itu, perlu memakai filter ND ini :D
?
0,3 mpdl
75
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
4 Tahun+ menemani Sudah lama sekali topi ini biasa menempel di rambut kusam ini. Sampai - sampai rangka plastiknya hancur dan remuk berkeping di dalamnya.
76
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Menyapa hamparan pasir Tidak kami temu manusia, jadi kami menyapa pasir saja :D
77
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Eh apa ini, Jerigen ??
Dilempar aja ru... biar seru Jerigen
GusarERs
Jalur lemparan Hiyaaaaakkk
prediksi mendarat
Arah angin
hohoho, untung saya tidak kena :P
kepala
Jerigen
78
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
?
What should we do -Main air .....................sudah -Main pasir ................sudah -Foto-foto ...................sudah -Lompat .....................sudah -Nakutin sapi.............sudah -Dikejar sapi ..............belum :D
79
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Nulis di pasir biasanya memakain kayu atau tangan...
Bro ngk os 1 3
Ini pakai jejak kaki ukuran 39 :D
80
on the san d
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Lompat
h=10 cm h=11 cm
Ke pantai bisa mengembalikan masa kecil anda, Melompat lepas, Berlarian bebas, Serasa semua masalah lepas.
81
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Di bawah tajuk bayang awan
Kadang terasa terik kadang terasa teduh, pergerakan awan terasa cepat sangat di pantai ini. Walau biru bersanding awan, namun tidak sama sekali menunjukkan hujan kan turun. tentunya menambah variasi komposisi di biru langit saat itu.
82
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Senja mulai mendekat, Saatnya melangkah dari Pantai Balu. Melepas senja akan kami lewatkan di Pantai Lambaro, pantai pertama yang kami kunjungi hari ini.
Meninggalkan
Pantai Balu 83
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Aspal baru nih ye..... lingkar Pulau beras memang sudah #cie...cie..ciee... Jalan beraspal untuk sebagian sisi, panjang yang teraspal juga masih bertahap hingga beberapa meter selepas pantai balu menuju Desa Rinon. [agustus 2012] Semoga
84
dipercepat
untuk
pengaspalan
jalannya sehingga meningkatkan aksesbilitas
The masyarakat di Pulau beras. Real Zero Kilometer of INDONESIA
Pantai Balu, sampai jumpa... Jalan menanjak serta meliuk memberikan kami sebuah pemandangan Pantai Balu secara menyeluruh, Terilhat bersih sepi sunyi dan tanpa manusia, hanya ada sapi.
85
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Sesampainya di pantai lambaro, Belasan sapi sedang merumput dan menikmati pancaran sinar senja. Saya harus berhati-hati dalam melangkah menghindari "ranjau biologis" tersebut.
Tenang dan terang
86
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
1st slow speed on the beach
Berbekal filter CPL, ND dan FLD, saya mencoba berbagai pengaturan untuk mendapatkan foto yang lumayan ketika senja akan menghampiri. seonggok dahan rapuh terkoyak waktu menjadi saksi muka bingung saya saat itu.
87
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Beralih ke arah lain, sepanjang pantai hampir hanya aku seorang diri yang kebingungan dilanda mode Manual pada kamera.
Mencari titik terbaik
88
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Menanti matahari terbenam
Akhirnya menemukan titik yang ideal menanti
matahari
terbenam
dalam
peraduan. diperkirakan akan tenggelam diantara dua pulau imut di ujung daratan tersebut. #naruh.sandal.buat.tanda
89
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Karangnya menari lho.. :D
Batu dan karang sebenarnya biasa saja menyambut senja Akunya saja yang terlalu bersemangat pindah sana-sini sambil menekan tombol shutter. Andai kameraku bisa bicara"lepaskan aku...lepaskan..."
90
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Matahari semakin merendah
Menggunakan filter FLD membuat rona semakin berwarna ungu. Saat itu saya belum tau kalau ada fitur custom white balance. :D Senja semakin merebah, dan warna langit mulai berpindah.
91
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Batang lapuk bin galau
+ = 92
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Cemilan sederhana
Waktu menunjukkan 18.57 WIB. Saatnya makan cemilan dan minum es sirup dulu... Walau teramat sederhana, namun inilah yang akan selalu terkenang. Bersama sahabat dalam senja yang menggeliat.
93
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Jingga semakin merona Rona khas senja semakin memenuhi langit waktu itu.
Garis dan gumpal awan di atas cakrawala semakin menambah sensasi senja.
94
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Ombaknya menggoda kami Tenggelamnya mentari yang dinanti diantara pulau mungil ternyata terhalang oleh gumpalan awan yang bersanding di cakrawala. Sedikit kecewa, namun tak apalah, :D Masih ada semburatnya yang terlontar ke atas selimut awan. #menghibur.diri.
95
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Angka fantastis kami saat minum es sirup Punya perangkat GPS? Atau masukkanlah
95째4'10.85" E 5째40'2.59" N 96
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
angka ini di aplikasi seacam google earth atau sejenisnya, maka anda akan tau di mana posisi kami saat itu. :D
Senja masih bersemangat
Kepalkan tangamu ke langit atas pecapaian hari ini. sebarkan bahwa nyala senja membakar jiwa. Jiwa-jiwa malam yang kehausan, haus akan kisah petualangan yang lebih menantang.
97
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Godaan di pantai
Deburan
ombak
dipadu
dengan
meronanya atmosfer membuat hati ini tergoda untuk menceburkan diri ke dalam belaian ombak di pantai lambaro.
98
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
?
To tight..
Percayalah, mereka tetap berbusana, hanya terlalu ketat saja, terlebih di-siluet-kan.
99
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Sebuah ketenangan
100
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Langit sore itu terasa berbeda, Gradasi senja yang menawan seakan membuat enggan beranjak dari tempat ini.
Menutup senja Gelap semakin merata, berkemas agar tak ada satupun yang tertinggal. Hanyalah
jejak
langkah
kami
yang
tertinggal di putihnya pasir Pantai Lambaro. Segera meninggalkan Pantai Lambaro beserta kenangan kami bersama senja. Berbilas bersih kemudian makan malam untuk
kemudian
dilanjutkan
berkemas untuk esok hari.
101
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
dengan
Malam hari kami lewatkan dengan menyalin foto dan video yang terekam hari ini, karena esok kami sudah menuju ke lokasi masingmasing. Proses pengemasan juga dilakukan malam itu juga karena esok
z z z . . . . . z z z . . . . . z Zz
sebelum mentari menyapa, kami harus sudah bergerak menuju Pelabuhan Lampuyang.
. . . . z z z . . . . . . z z z
Obrolan ringan menemani dalam keheningan malam itu.
kriiik....krik....
Bintang masih terlihat ketika menjejakkan kaki di teras peraduan kami. Carier segera kuangkat untuk memijat pundak kurus ini. Deru motor membelah keheningan kala itu, udara dingin
ngeeee eng.....
pagi serta sejuk menemani sorot lampu motor. Berjalan pelan meliuk menghindari lubang jalan dan "ranjau biologis"
. . . . . . r brr
Tak berapa lama, terdengar riuh ramai di kejauhan....
102
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Selamat pagi Aroma khas pelabuhan mulai terasa. Segera menyandarkan carier ini di sebelah parkiran si kuda besi. Bergerak hati-hati menyusuri karang menuju ujung teluk pelabuhan. Mendapati pesona indahnya pagi yang telah lama kami lewatkan. Gelora awan dan perahu nelayan memberikan pemandangan khas di dekat cakrawala.
103
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Merendah mendekat kumpulan karang, Menekan shutter, berslowspeed handheld, Membuat gambar terasa bergoyang.
Geliat ombak pagi
104
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Tripod tertinggal bersama carier di parkiran.
Awan yang bergelora
Sesaat, warna biru nampak diantara gumpalan awan jingga pagi itu.
Ingin menambah tingkat ketampanan anda? Cobalah berfoto secara siluet :D
105
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
trust me, its works !
Siluet alam
Di balik bukit ini kapal kami naiki nanti akan menghilang dari ruang pandang.
106
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Gradasi yang indah
Walau masih pagi, namun warna langit bersifat dinamis kala itu, beberapa bentukan dan warna mengisi frameframe digital kamera.
107
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Rezeki itu dicari
Manusia melewati waktu dalam sinar-Nya, Mencari rezeki dalam hamparan laut penuh karunia.
108
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Semangat pagi Selagi ikan masih tertidur, -_Para nelayan sudah menebar jala untuk meraup rezeki dari lautan ini.
109
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Benderang merapat Hari tak terasa semakin terang, Haripun menjadi tak bertuan.
110
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Katanya akan segera dibangun jembatan. Agar mempermudah semua urusan di berbagai aspek.
Jarak keduanya Pulau Nasi
Âą 94m
111
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Pulau Beras
“Pak Camat� Pulo Aceh "SAYA BANGGA MENJADI CAMAT KECAMATAN PULO ACEH" -Pak Camat's quoteSaya bersama Anggoro duduk di atap kapal, dan beruntungnya Pak Camat Pulo Aceh duduk di dekat kami sembari menyapa, sehingga 120 menit perjalanan tak terasa karena obrolan seru dengan Pak Camat Terima kasih pak :D Sehat selalu dan dilimpahi nikmat-Nya ya pak :D
Oleh : Anggoro
112
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
#shakehand
Sampai Jumpa... #Lambaikan tangan
Heru
Hampir berakhir sudah kisah perjalanan saya bersama sahabat semasa kuliah, Mengarungi laut lepas membawa kenangan dan kisah. Foto, video dan ragam pesona alam telah kami dapatkan walaupun itu hanya bagian kecilnya. Semoga kelak nanti diberikan kesempatan untuk berkunjung dengan kisah yang lebih seru dan lebih bermakna. :D
113
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Sampai Jumpa
Terima kasih kepada :
-pak
Tukang
merangkap
Sol
jadi
yang Tukang
-pak Pawang (Nahkoda) -pak Warung Jualan Bensin
Becak Motor.
-pak Penjaga Mercusuar
-pak Tukang Angkat Motor
-pak Tukang Aspal Jalan -Pak Camat Pulo Aceh
114
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
-etc
a Pulau Beras
bro Yusuf
bro Malik
BIG THANKS -atas pinjaman alamat buat ngirim paket filter, serta menyimpannya :D -obrolan ringan dan hangat selama di Pulo Beras -Sambutan hangat di Meulingge -dan untuk semua kebaikan kalian :D
Nyomot dari eFBe maaf ya bro.. :-)
115
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
bro Ovan
Mercusuar William T Desa Meulinnge Desa Rinon
PULAU BERAS
Kenampakan secara spasial mengenai lokasi yang sempat saya kunjungi, mungkin tidak semua terdokumentasi, namun sebagian besar saya muat dalam peta citra ini
Pantai Balu PelabuhanLampuyang Pantai Lambaro Pelabuhan Gugop
Sumber :
± 94m
-Google Earth -Hasil Lapangan
116
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
“jarak terdekat kedua pulau”
?
Merasa kurang
E-photobook ini lebih banyak bercerita menggunakan foto-foto yang saya ambil. Tulisan tentang perjalanan yang
lebih lengkap saya publikasikan pada blog saya maupun LandscapeIndonesia.com, Tulisan yang terlalu panjang tersebut tidak memungkinkan untuk dituangkan semuanya pada e-book ini, sehingga terpaksa saya pisahkan antara kumpulan foto dan kumpulan cerita perjalanan serta video perjalanan. Untuk kisah yang lebih detail dan lebih rapi, silahkan klik tautan untuk menuju ke tautan di bawah ini di bawah ini :
Travel Journal Pulau Nasi #1 Travel Journal Pulau Beras #2 Travel Journal Pulau Beras #3 Travel Journal Pulau Beras #4
O E D I V L E V TRA Free E-b ook
Ebook perjalanan lainnya :
117
The Real Zero Kilometer of INDONESIA
Terima kasih kepada anda, karena anda telah dengan selesai menyimak buku yang masih jauh dari kekurangan ini. Penulisan nama tempat atau isitlah dalam bahasa aceh hanyalah berdasarkan pengetahuan kami selama berada di sana, apabila ada kesalahan, itu diluar niat baik kami, mohon untuk dikirim kritikan serta sarannya kepada kami. Beberapa kejadian dan cerita kami alami sendiri dan kami ceritakan kembali menurut sudut pandang kami sebagai manusia yang gemar untuk mengunjungi suatu tempat yang jauh dari keramaian dan ikuk hiruk manusia Salam ^_^
Ditunggu saran dan kritik mengenai e-photobook ini, anda dapat menemukan saya pada : ghozaliq88@gmail.com ghozaliq.wordpress.com