7 minute read

Tata nilai perusahaan

Laporan Dewan Komisaris

Pemegang Saham yang terhormat,

Advertisement

Dewan Komisaris melaksanakan tugas pengawasan dengan komitmen, konsistensi dan integritas yang tinggi, agar pengelolaan Perseroan berjalan sesuai dengan aturan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), peningkatan efisiensi dan efektifitas kerja untuk mencapai target dan sasaran pendapatan usaha dan peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol.

AGOES WIDJANARKO

Komisaris Utama Sedangkan dari sisi pelaksanaannya, Dewan Komisaris melaksanakan tugas pengawasan dengan komitmen, konsistensi dan integritas yang tinggi, agar pengelolaan Perseroan berjalan sesuai dengan aturan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), peningkatan efisiensi dan efektifitas kerja untuk mencapai target dan sasaran pendapatan usaha dan peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol.

Pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi dalam mengelola Perseroan dalam tahun 2012 yang perlu kami laporkan kepada seluruh Pemegang Saham antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut:

Pertama, terkait dengan rencana Pengembangan jangka menengah sampai dengan tahun 2017, Perseroan akan terus menambah panjang jalan tol secara berkelanjutan sampai di luar Pulau Jawa, sehingga Jasa Marga akan menguasai paling sedikit 50% panjang jalan tol di Indonesia, atau setara dengan pengoperasian sekitar 738 km jalan tol.

Dalam mencapai target tersebut, Dewan Komisaris senantiasa memberikan arahan dan mengingatkan Direksi untuk selalu memperhatikan ketepatan target waktu pengoperasian jalan tol dengan cara membangun dan menjaga koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar tetap berjalan dengan sinergis dan harmonis. Pengelolaan risiko juga selalu dilakukan sesuai dengan kerangka kerja manajemen risiko agar berbagai risiko dapat diantisipasi dan ditangani dengan baik.

Seiring dengan berakhirnya tahun buku 2012 pada 31 Maret 2013, Dewan Komisaris dengan penuh rasa syukur dan bertanggung jawab melaporkan pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat atas pengelolaan Perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi selama tahun buku 2012.

Laporan pelaksanaan tugas pengawasan ini disusun dalam rangka memenuhi ketentuan Undang Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 66 ayat (2) e yang mengamanatkan kepada Dewan Komisaris untuk menyusun laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan selama tahun buku yang baru lampau (tahun buku 2012).

Sepanjang tahun buku 2012, telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 30 Januari 2012 yang menyetujui dan menetapkan penggantian 2 (dua) orang anggota Direksi. Selain itu juga telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2011 pada 09 Mei 2012 yang menyetujui dan menetapkan pengangkatan kembali 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris yang telah habis masa penugasannya. Dengan perubahan komposisi keanggotaan tersebut, Dewan Komisaris yang baru sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kemudian menyepakati dan menetapkan pembagian tugas masingmasing Komisaris dalam menjalankan pengawasan terhadap kepengurusan Perseroan.

Dalam melakukan tugas pengawasan, khususnya dalam hal substansi dan materinya, Dewan Komisaris mengacu pada Rencana Jangka Panjang Perusahaan Tahun 2010-2014, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan Tahun 2012, dan Kontrak Manajemen Tahun 2012 antara Dewan Komisaris dan Direksi beserta dengan Indikator Kinerja Kunci, serta mengacu pada Program Kerja Tahunan Dewan Komisaris Tahun 2012.

www.jasamarga.com Laporan Manajemen Laporan Dewan Komisaris

Selain itu, Dewan Komisaris juga memberikan saran dan masukan agar penambahan panjang jalan tol juga turut berkontribusi positif bagi pembangunan ekonomi nasional dengan cara mendukung pelaksanaan proyek-proyek prioritas infrastruktur Pemerintah untuk meningkatkan kelancaran arus barang dan jasa dalam

www.jasamarga.com Laporan Manajemen Laporan Dewan Komisaris

skema Kerja Sama Pemerintah Swasta (KPS), baik di Jawa maupun di luar Jawa, terutama proyek-proyek yang termasuk dalam kerangka MP3EI. Sebagai sebuah BUMN yang menjadi salah satu pilar pendorong pertumbuhan ekonomi, Jasa Marga mempunyai moral obligation untuk turut berpartisipasi dalam proyek-proyek infrastruktur jalan tol yang berdampak strategis bagi perbaikan konektivitas nasional dan pembangunan ekonomi kawasan. Namun sebagai sebuah entitas bisnis yang telah go public, Dewan Komisaris tetap meminta kepada Direksi agar kiprah Jasa Marga tetap didasarkan pada pertimbangan kelayakan investasi sesuai dengan pokokpokok kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan oleh Perseroan.

Kedua, Dewan Komisaris melakukan review dan evaluasi terhadap realisasi Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2010-2014 sampai dengan tahun ke-3 (tiga). Hasil review dan realisasi ini kemudian disampaikan kepada Direksi sebagai masukan dalam rangka me-redefinisi Visi, Misi dan Tata Nilai serta penyusunan RJPP 2013-2017. Pendefinisian kembali Visi, Misi dan Tata Nilai beserta dengan target-target Perseroan yang tercantum dalam RJPP 2013-2017 merefleksikan kesiapan seluruh elemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dalam menghadapi tantangan dan perubahan lingkungan bisnis ke depan yang semakin dinamis dengan tingkat persaingan yang semakin ketat.

Ketiga, dalam kerangka penambahan panjang jalan tol yang dioperasikan oleh Jasa Marga, pengawasan oleh Dewan Komisaris sepanjang tahun 2012 difokuskan pada penyelesaian 9 (sembilan) proyek-proyek jalan tol baru dan 1 (satu) proyek relokasi. Sehubungan dengan hal tersebut, setiap Direksi diberikan tugas untuk melakukan pengawasan dan pengendalian pada ruas-ruas tol tertentu agar proyek-proyek tersebut dapat selesai tepat waktu. Hasil pengawasan dan pengendalian dari masing-masing Direksi tersebut dilaporkan dan dibahas dalam setiap Rapat Gabungan Dewan Komisaris-Direksi Jasa Marga yang diselenggarakan sekali dalam satu bulan. Dalam pembahasan tersebut akan dapat diketahui perkembangan pelaksanaan proyek, masalah-masalah yang dihadapi, serta kemudian dapat dirumuskan solusi-solusi untuk menyelesaikan hambatan-hambatan yang ada.

Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi juga menyepakati bahwa fokus pengawasan pada tahun 2013 ditujukan pada 4 (empat) proyek jalan tol baru yang ditargetkan selesai dan beroperasi pada tahun 2013. Proyekproyek tersebut meliputi Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (ditargetkan selesai bulan Juni 2013 untuk mendukung kelancaran Konferensi APEC di Bali), Jalan Tol Semarang-Solo ruas Ungaran-Bawen, Jalan Tol JORR W2 Utara paket 1-3 (Kebon Jeruk-Ciledug), dan Jalan Tol Gempol-Pandaan.

Selain penyelesaian proyek-proyek jalan tol baru, penambahan panjang jalan tol juga dilakukan dengan cara melakukan akuisisi dan penambahan hak pengusahaan jalan tol baru. Untuk itu, Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Investasi dan Risiko Usaha melakukan pengawasan dan mengkaji kelayakan rencana akuisisi, penambahan hak pengusahaan jalan tol baru dalam skema unsolicited project, serta keikutsertaan dalam tender-tender jalan tol baru. Dari hasil pengawasan dan pembahasan bersama dengan Direksi, dapat dilaporkan bahwa pada tahun 2012, Perseroan telah berhasil mengakuisisi sebagian saham ruas Jalan Tol Cinere-Jagorawi. Pada tahun 2013, pembahasan telah dilakukan juga untuk memprakarsai proyek Kalibaru-KBN-Marunda dan Daan MogotCengkareng.

Keempat, Dewan Komisaris juga berpandangan perlunya mendorong kenaikan pendapatan di luar tol, melalui pengembangan usaha-usaha yang turut mendukung pengelolaan jalan tol. Hal ini mengingat pengembangan usaha lain mempunyai potensi dan prospek yang sangan besar. Untuk itu, Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Investasi dan Risiko Usaha melakukan review dan merumuskan rekomendasi perbaikan kebijakan dan strategi pengembangan usaha lain, termasuk aspek legal dan administrasinya. Revisi strategi dan kebijakan investasi di bidang non tol ini bertujuan untuk memperbaiki profil risiko investasi dan sekaligus memaksimalkan tingkat return investasi non tol.

Selain itu, Dewan Komisaris juga telah membahas dan menyetujui usulan Direksi untuk mendirikan Anak Perusahaan baru di bidang properti. Pendirian Anak Perusahaan baru ini, selain ditujukan untuk mendorong peningkatan pendapatan usaha lain, juga bertujuan untuk memaksimalkan nilai dan manfaat jalan tol yang dikelola Jasa Marga. Dalam kaitannya dengan pendirian Anak Perusahaan baru di bidang properti tersebut, Dewan Komisaris memberikan arahan agar para direksi dipilih atas dasar pertimbangan profesionalisme, kompetensi dan keahlian, integritas, serta jiwa entrepreneurship yang kuat. Selain itu, Dewan Komisaris juga memberikan arahan kepada Direksi untuk memperkuat Anak Perusahaan di bidang pemeliharaan dan peningkatan jalan tol, khususnya dalam hal kompetensi SDM agar dapat lebih berperan dalam proyek-proyek pemeliharaan jalan tol.

Kelima, dalam Bidang Organisasi dan Pengembangan SDM, Dewan Komisaris memberikan masukan dan arahan agar kiranya Direksi membenahi struktur organisasi Perseroan mengingat saat ini Jasa Marga telah berubah menjadi “Holding Company” seiring dengan bertambahnya jumlah Anak Perusahaan di bidang jalan tol dan non tol yang hingga akhir tahun 2012 telah mencapai 11 Anak Perusahaan. Pembenahan ini dimaksudkan agar Jasa Marga memiliki struktur organisasi yang ramping sehingga mampu bekerja secara efektif dan efisien dalam mengendalikan Anakanak Perusahaan dan Kantor Cabang.

Selain itu, Dewan Komisaris juga meminta Direksi untuk segera mengajukan sistem pembinaan personil/SDM

www.jasamarga.com Laporan Manajemen Laporan Dewan Komisaris

yang baik dan efektif guna mewujudkan SDM yang memiliki kompetensi, integritas dan kemampuan yang handal serta profesional.

Sistem karir dan rotasi pegawai juga diminta untuk diperbaiki agar setiap pegawai dapat mengembangkan kemampuannya secara maksimal dalam jabatan-jabatan struktural dan fungsional di Perseroan. Diharapkan sistem pembinaan dan pengembangan pegawai tersebut dapat mulai dipersiapkan pada akhir tahun 2012 dan diajukan untuk dibahas bersama Dewan Komisaris pada awal tahun 2013 ini. Dewan Komisaris menyarankan agar upaya-upaya pembenahan sistem pembinaan dan pengembangan SDM ini juga dibarengi dan didukung dengan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) di tingkat Pusat dan Cabang serta Anak Perusahaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan Jasa Marga kepada para pengguna jalan tol sebagai konsumen Perseroan.

Di samping itu, Dewan Komisaris juga menekankan kepada pihak Manajemen untuk mengkaji dan mereview kembali sistem Remunerasi pegawai berbasis kompetensi dan risiko yang dihadapi oleh para pegawai. Tujuannya tidak hanya untuk memberikan dorongan kepada para pegawai agar dapat bekerja dengan baik dan mendapatkan penghargaan sesuai dengan prestasinya, namun sistem remunerasi tersebut juga dimaksudkan sebagai langkah pertama dalam pencegahan korupsi. Dengan tingkat kesejahteraan yang memadai, diharapkan akan meminimalisasi moral hazard untuk melakukan korupsi.

Keenam, dalam lingkup internal Dewan Komisaris sendiri, telah dilakukan self assessment untuk kinerja Dewan Komisaris dengan berdasarkan pada indikatorindikator kinerja kunci (Key Performance Indicators) Dewan Komisaris yang telah ditetapkan. Self assessment kinerja Dewan Komisaris tahun 2011 telah selesai pada pertengahan tahun 2012, sedangkan untuk tahun 2012 sedang dalam proses persiapan pelaksanaannya.

This article is from: