DO KUM ENTASI GRAFFITI TANGERANG
P E NULIS
HAFIZ DARYANSYAH NAR ASUMB ER
ROBOWOBO DPLUS WACKY CABAL GAOS UHKZ AKLG SHANO NOSKILLS OTAK KANAN UMK KIP TCCK JUSTICE RAM WESTRAW NORTHSIDE THE GAOS GAOS ONLYONE P E NY UNT ING
HAFIZ DARYANSYAH P E R ANC ANG SAMP UL
HAFIZ DARYANSYAH DESAINER G R AF IS
HAFIZ DARYANSYAH
Copyright © 2021 Tangerang
DOKUMENTASI GRAFFITI TANGERANG
12
TSAF TANGERANG STREET ART FORUM
18
GRAFFITI ARTIST 20. 26. 32. 38.
68
GAOS UHKZ AKLG SHANO
NOSKILLS OTAK KANAN UMK KIP TCCK
98. 104. 110. 114.
JUSTICE RAM WESTRAW NORTHSIDE
156. 160. 162. 166. 170.
PAMUMINGSOLAM STREET MATE TSAFEST CITY CONNECTION LADIES ON WALL
MOVEMENTS 122. 138. 144. 148. 152.
176
44. 50. 56. 62.
ALL CREW 70. 74. 80. 86. 92.
120
ROBOWOBO DPLUS WACKY CABAL
JUMPA TEMBOK FIRSTART BOOM SEPTEMBER CERIA TANGERANG TEAM
GRAFFITI STORE 178. 182.
THE GAOS GAOS ONLYONE
TNG CITY 2013 NORTHSIDE | DOC ARTKEOLOG
Buku ini adalah media informasi serta dokumentasi mengenai perkembangan graffiti di kota Tangerang dari berbagai aspek, yakni sejarah graffiti di kota Tangerang, Graffiti Artist, Crew atau team, Karya Graffiti di kota Tangerang, Acara dan Projek, serta Behind the Scenes Graffiti di Kota Tangerang. Beberapa sumber dan narasumber yang ada pada penulisan buku ini adalah graffiti writer serta crew yang ada di Tangerang, yang menjadi perjalanan serta perkembangan graffiti di Tangerang dan menginspirasi graffiti artist lainnya dalam kota maupun luar kota. Diharapkan dengan adanya media informasi serta dokumentasi graffiti dalam bentuk buku dapat menjadi sebuah awal yang baik pada perkembangan graffiti di kota Tangerang, supaya mempunyai alur dan data yang lebih jelas. Dan dapat bermanfaat, serta sebagai media berbagi pengalaman dan dapat menjadi pembelajaran bagi graffiti artist maupun penikmat untuk dapat mengetahui perkembangan graffiti di kota Tangerang. Tangerang, Juli 2021 Salam, Hafiz Daryansyah
TANGERANG TEAM 2013 TSAF
T A N G E R A N G
S T R E E T
A R T
F O R U M
TSAF STREET MATE 2014 FARIED MARIAM, TANGERANG
TA N G E R A N G S T R E E T A R T F O R U M
Tangerang Street Art Forum merupakan wadah komunikasi dan informasi para penggiat seni jalanan atau street art yang berdomisili di kota Tangerang. Tangerang Street Art Forum muncul dari kebuntuan informasi serta kurangnya pemahaman keberadaan street art di kota Tangerang. Tangerang Street Art Forum berawal dari inisiasi beberapa street artist di kota Tangerang, yang pada awalnya dikelola oleh, Robowobo, JAR, Wacky, Cabal dan lainnya. Kehadiran Tangerang Street Art Forum sudah menjadi salah satu tanda untuk sebuah perubahan dan perkembangan graffiti di kota Tangerang. Street Art di kota Tangerang tidak akan terlepas dari peran TSAF (Tangerang Street Art Forum) sebagai komunitas dan media diskusi street art pertama di kota Tangerang. Tangerang Street Art Forum bermula pada Januari 2011, yang dibentuk oleh inisiasi dan persetujuan pada beberapa crew setelah adanya acara Jumpa Tembok 1, beretempat di Terminal PAM, Perumnas Karawaci, sebagai wujud persatuan dan langkah untuk dapat saling respect sesama street artist lainnya di kota Tangerang. Jumpa Tembok merupakan cikal bakal berdirinya Tangerang Street Art Forum. Kurang rasanya kalau membuat nama tidak ada peresmian, pada April 2011 TSAF membuat sebuah acara yang bernama Firstart, dan sebagai pertanda resmi berdirinya TSAF. Rumah Belajar Anak Langit adalah lokasi pada peresmian serta acara tersebut. Dalam Acara tersebut, berisi mengenai pameran karya street artist Tangerang, workshop, diskusi, hingga adanya pemutaran video.
14 | TNG GRAFF TSAF
TNG GRAFF TSAF | 15
REVOLT 2005 ROBOWOBO, CIKOKOL TANGERANG
AHA CREW
T ARTIS I T I F GRAF NGERANG TA
RO BO WO BO Robowobo adalah ‘nama jalanan’ dia dalam berkarya, karakter Robot dengan teksnya membuat Robowobo memiliki karakter yang khas. Jumpa Tembok merupakan konsep dari Robowobo, yang menjadi acara khas graffiti di Tangerang. Robowobo juga salah satu termasuk pencetusnya forum di tangerang, TSAF (Tangerang Street Art Forum). Pertama kali turun kejalan tahun 2001, mengikuti acara Jakart Festival, yang merupakan inisiasi dari Ruang Rupa dalam rangka ulang tahun Jakarta. Acara Jakarta tersebut yang menjadi daya tarik Robowobo untuk membuat karyanya dijalan. Pada tahun 2003 membuat propagraphic movement, yang sebelumnya dinamai Grabah (Grafis Bawah Tannah), saat itu Robowobo tertarik pada seni grafis atau seni cetak, seperti cukil, dan cetak saring. Masih di tahun yang sama dalam propagraphic movement, membuat PAT (Projek Akhir Tahun) berawal dari lingkup kampusnya. Acara tersebut berisi kegiatan bombing poster di daerah Rawamangun hingga Blok M. Pada proses PAT tersebut didokumentasikan proses, produksi, eksekusi, hingga diskusi pada karya-karya yang mengikuti PAT. Projek tersebut terus berjalan hingga berhenti pada tahun 2011. Sebelum adanya nama Robowobo, pada tahun 2004 Robowobo turun kejalan sebagai street art dengan karya stiker, karena saat itu Robowobo lebih ke arah grafis. Stiker dan poster yang menjadi medium Robowobo di tahun tersebut. Karya stiker tersebut dibuat di Forum Jakarta 32, dengan karya tulisan “Hati Hati Ini Jakarta” yang membahas tentang pengeboman di kedutaan Australi, dan disebarkan di 3 terminal Jakarta. Terminal Blok M, Kalideres, dan Pulogadung merupakan tempat ditempelkannya karya tersebut. Yang menjadi target Robowobo saat itu adalah pendatang, seperti orang-orang yang datang ke Jakarta, yang saat berangkatnya diingatkan untuk hati hati di Jakarta, secara tidak langsung menjadi reminder pada orang pendatang tersebut. Dilain hal juga sebagai mengingatkan kehidupan jakarta yang keras, dengan segala macam konflik serta permasalahan yang ada.
22 | TNG GRAFF ROBOWOBO
Berjalannya waktu, karakter robowobo sudah terbentuk di tahun 2004 saat pameran residensi kampus. Poster berisi teks “Rasa Ini Seni” dengan karakter memegang molotov, itu merupakan karakter Robowobo pertama. Pada tahun 2005-2006 Robowobo tertarik dengan mural dan saat itu menjadi momentum adanya karakter Robowobo tersebut dan menjadi icon dalam berkaryanya, bentuknya serupa dengan robot berwajah besi, dan biasanya selalu ada teks yang disampaikan. Menurutnya, konten utama Robowobo adalah teks, dan karakter Robowobo tersebut hanya sebatas atraksi pada karyanya untuk menarik perhatian saja. Dalam karakter Robowobo dalam memainkan peran, si karakter Robowobo biasanya dengan pendekatan kostum pada karakternya, seperti issu apa yang sedang diangkat, lalu pendekatan pada issu tersebut melalui kostum yang dipakai pada karakter Robowobo tersebut. Namun saat waktu jenuhnya, Robowobo hanya bermain pada karakter dengan idiom visual seperti kendaraan. Dalam berkarya Robowobo selalu memposisikan karakternya untuk netral dan hanya menjadi reminder, tidak untuk berpihak layaknya pro dan kontra. Di tahun 2005 Robowobo bersama teman-teman kampusnya, UNJ, IKJ, dan ISI Yogyakarta, membuat acara Rebelnation di Institut Kesenian Jakarta. Dari acara tersebut menghasilkan obrolan-obrolan yang menjadikan Robowobo main ke tempat Ruru, dan membuat acara Revolusi 300cc di Museum Bank Mandiri. Refrensi Robowobo dalam berkarya adalah dari teman-temannya sendiri, yang saat itu teman kumpul lainnya juga sedang mencari jati diri dan mengeksplore karyanya masing-masing. Pada tahun tersebut Robowobo pergerakannya lebih dominan di lintas kampus, dengan membuat acara street art dan lainnya, seperti pada propagraphic movement yang dikerjakan. Propagraphic saat itu memiliki dua kegiatan, Projek Akhir Tahun, dan project HAH. Project HAH singkatnya sebagai projek untuk merespon issu yang sedang hype/terjadi, seperti saat itu sedang maraknya kenaikan BBM dengan lonjakan yang cukup pesat. Pada permasalahan tersebut Robowobo beserta teman di Propagraphic, berkolaborasi untuk membuat poster sablon sebesar satu plano secara bersama sebanyak 100 lembar. Pada tahun 2009 Karya bersama yang tergabung dalam Propagraphic Movement tersebut berhasil mengikuti Jakarta Biennale sebagai partisipan, dengan teks/judul “Yang Muda Yang Bertarung”.
TNG GRAFF ROBOWOBO | 23
“Graffiti, spiritnya adalah penandaan ruang” ROBOWOBO 2021
REVOLT 2005 ROBOWOBO, CIKOKOL TANGERANG
Selepas dari dunia perkuliahan dan bergelut di Jakarta, Robowobo balik ke daerah asalnya, Tangerang. Tahun 2005 bisa dibilang piece graffiti pada awalnya muncul saat itu, Robowobo gambar di underpass cikokol bersama AHA crew, merupakan crewnya yang didalamnya berisikan teman-teman kompleknya. Berawal dari ajakan temannya Aguy, Acuy, dan Ipul, menyuruh Robowobo untuk gambar graffiti dan dimodalkan. Tidak berfikir panjang, Robowobo saat itu membuat graffiti bertuliskan Revolt, yang dimaksud semacam movement revolusi seni jalanan (graffiti), menurut pemikiran Robowobo saat itu. Gambar pada spot underpass Cikokol tersebut menjadi trigger awal graffiti di Tangerang. Dekat Pusat Pemerintah yang menjadi spot saat itu selain di Cikokol tersebut. Selain refrensi dari teman-teman di lingkup kampusnya, Robowobo pada penggayaan karakter pertamanya adalah terinspirasi oleh pelukis, Heri Dono. Dengan karakter robot-robotannya pada pendekatan tradisionalnya, seperti wayang. Sudah itu warna-warnanya, warna deep/kusam, seperti warna-warna tanah serta instalasinya yang Robowobo kagumi. Berbagai medium seperti stiker, poster, mural, wheatpaste, dan graffiti sudah dikerjakan oleh Robowobo. Sekarang ini (2021) sedang diajak membuat custom toys, dan juga sedang mendalami dunia hotrod custom culture, seperti enamel painting, pinstriping, dan sebagainya, Robowobo sedang menggali lebih luas culture tersebut.
24 | TNG GRAFF ROBOWOBO
Menurut Robowobo, graffiti sudah tidak ada batasan/limitannya, dulu pada awal pandangan Robowobo, graffiti harus menggunakan cat semprot/aerosol, tidak juga. Pakai marker-pun juga graffiti, tidak melulu aerosol, kalau membicarakan toolsnya. Graffiti, menurut gua spiritnya penandaan ruang, menandakan lu pernah hadir di ruang itu, selebihnya kalau itu menjadi perdebatan di wilayah vandalisme atau estetika itu terserah, karena tergantung pada pelakunya sendiri, ujar Robowobo. Sebelum menggarap karyanya dijalan, Robowobo lebih memilih untuk observasi spot/tempatnya terlebih dahulu, dan mencocokan karya yang akan digarap pada tempat tersebut, Robowobo mengedepankan untuk menjadi karakter di tempat tersebut. Seperti pada cerita di awal Robowobo dalam berkaryanya selalu merespon tempat dan issu yang terjadi.
Berbagai projek serta pameran yang telah diikutinya, hingga Robowobo membuat pameran tunggalnya dua kali. Pameran tunggal pertamanya pada tahun 2012 di mall Kelapa Gading, dengan merespon acara, yang tadinya di sediakan dua tenda untuk Serrum (studio dan kolektif seni tempat Robowobo dan teman-temannya), berhubung karya Robowobo yang siap, jadilah tempat tersebut jadi pameran tunggal Robowobo saat itu. Lalu pameran keduanya pada tahun 2018 bertempat di Gudskul Ekosistem, berbicara tentang proses Robowobo berkarya dengan konsep motor-motoran yang melekat pada diri Robowobo. Yang menjadi target Robowobo sekarang adalah, bagaimana caranya agar karyanya terjual. Pada acara artfair beberapa karya Robowobo telah terjual, seperti pada Artmoment Jakarta, karyanya di tangki motor terjual oleh orang Singapore, karya di media piring kaleng terjual ke owner kamengski, dan karya Robowobo dengan gambar memegang sepeda sudah terjual, dan lainnya. Sekarang Robowobo sedang mengejar achievement bukan sekedar gambar, seperti ikut pameran apapun.
TNG GRAFF ROBOWOBO | 25
D
D P LU S
eni a.k.a D.Plus dan awalnya nicknamenya adalah D+K. Belajar atau Awal mula graffiti 2005 setelah lulus dari sekolah, berasal dari kota Tangerang dan sekarang tinggal di Jakarta. Alasan D.Plus melakukan graffiti terlebih kepada menyukai eksplore gambar di media-media umum seperti tembok, pada media tersebut D.Plus dapat ekplorisasi bentuk, warna dan sesuka hati atau ekspresi diri saja. Sebelum ada di skena graffiti D.Plus sempat membuat mural di tembok rumahnya dengan menggambar wajah orang atau seperti penggayaan karikatur, lalu awal mula terjun dalam graffiti pada tahun 2005 D.Plus lebih memilih wildstyle, dan ngedust atau seperti gradasi yang halus, hingga yang runcing-runcing dan sedikit menyerupai karakter monster. Berjalannya waktu D.Plus merubah dan mengekplorisasi style graffiti tersebut pada tahun 2019 menjadi penggayaan pattern dan memainkan warna pada graffiti yang dibuatnya. Pada awal tahun 2008 D.Plus mulai mengenal graffiti artist lainnya maupun team graffiti di kota Tangerang pada momentum bertemunya di acara graffiti dan gambar dijalan. Pada tahun tersebut D.Plus bertemu dengan crew Otak Kanan, dan RAM, serta crew dan kawan lainnya yang menjadikan teman pertama serta koneksi graffitinya di kota Tangerang. Setelah momentum 2008 tersebut D.Plus bertemu dengan Demusashi, Pickwick, Gula, Gaos, Robotof, dan lainnya lalu terbentuk crew UMK (Urat Malo Kuat). Menjadikan teman gambar serta teman ngobrol bareng mengenai graffiti pada tahun 2008 dan 2009 hingga sempat membuat pameran kecil-kecilan pada saat itu. Berjalannya waktu D.Plus pada tahun 2017 sempat vakum untuk gambar dijalanan, saat itu D.Plus memilih untuk fokus pada karirnya dan menjalani projek-projek serta gambar digital saja, hingga saat 2018 D.Plus membuat usaha cafe dan restoran besar di dua tempat yang berbeda, yakni Jakarta dan bogor, usaha terebut tidak lepas dari hasil karyanya dijalanan maupun media lain. Setelah usahanya terbilang sukses D.Plus tetap tidak meninggalkan passionnya dan mulai aktif kembali di jalanan maupun skena graffiti pada tahun 2019, karena basicnya D.Plus tidak bisa meninggalkan dunia seninya.
28 | TNG GRAFF DPLUS
Dalam style graffiti yang dibuatnya D.Plus mendapat refrensi dari graffiti artist yang berasal dari Rusia yaitu Zmogk, dan Dust yang berasal dari Swiss, dan menjadi graffiti artist favorit D.Plus hingga saat ini. Dalam membuat graffiti D.Plus lebih menyukai cans atau cat semprot, walaupun awalnya pernah menggabungkan antara cat tembok dan cat semprot namun hasilnya kurang puas dan tidak sesuai ekspetasi seperti layaknya video-video graffiti di luar negri. Dalam menggunakan cat semprot D.Plus awalnya menggunakan caps japan dot merah dan caps skinny, dalam penggunaan cat semprot tersebut D.Plus mendapatkan warna-warna yang solid, efisien waktu, dan dapat bermain efek-efek pada gradasi yang halus.
Metode yang dipakai D.Plus saat menggunakan cans pada awalnya menggunakan tekhnik dengan memiringkan cans tersebut atau biasa disebut dust dan itu menjadikan teknik favorit D.Plus pada saat itu, karena pada teknik tersebut D.Plus mendapatkan hasil cat semprot yang halus. Namun saat ini D.Plus lebih memilih ngeline atau narik garis berbeda dengan yang dulu membuat sketsapun dengan Teknik dust atau memiringkan cans tersebut. D.Plus lebih menyukai spot gambar yang tersembunyi dan spot abandoned atau bangunan-bangunan yang terbengkalai.
Media yang telah digarap oleh D.Plus selain tembok pada umumnya graffiti, D.Plus pernah membuat graffitinya di media digital, kanvas, kayu, rolling door, hingga media yang cukup besar yaitu lapangan basket di sekolah Kabupaten Tangerang. Pada awalnya D.Plus tidak mempunyai batasan gambar, alat atau bahan material yang dibawa maupun ukuran gambar saat gambar dijalan, cenderung bebas lepas dan lebih eksplore saat dijalan. Seiring waktu berjalan D.Plus dalam membuat karyanya yaitu dengan menentukkan konsep dan tema terlebih dahulu bersama team maupun teman-teman yang akan gambar bersamanya, lalu mendapat poin-poin tertentu setelah menentukan konsep dan tema yang akan digarap, dan juga tidak membuang-buang material, serta biar adanya estetika dalam karya yang akan digarapnya.
Menurutnya graffiti adalah pasangan hidupnya, karena dalam mendapat rezekinyapun dari graffiti yang sudah dilakukannya sejak tahun 2005. Dalam graffiti D.Plus tidak terlalu memikirkan tentang cara mengenalkan nama D.Plus tersebut kepada pasar yang lebih luas. Menurutnya apa yang telah dibikin dari karyanya berjalan maupun mengalir begitu saja, dan sedikit adanya tanda pengenal seperti tagging sebagai identitas saja. Dalam hal tersebut D.Plus cenderung biar orang lain yang menilai saja dan melakukannya pure dengan senang hati.
TNG GRAFF DPLUS | 29
DPLUS X WACKY
MISTIC 2016
W A C K Y
W A C K Y
Wacky adalah nickname 'jalanan' yang digunakan. seorang street artist dari Tangerang, yang sudah cukup lama dalam skena graffiti Tangerang. Background, visual binatang, dan warna-warna yang beragam menjadi ciri khas yang melekat pada karyanya. Otak Kanan, TFK, Aspaleho, dan Kandos Clan merupakan perkumpulan serta crew pada street artist tersebut. Awal terjun sebagai street art pada saat masih dibangku sekolah pada tahun 2006, tepatnya kelas satu SMA. Yang menjadi ketertarikan Wacky adalah saat melihat beberapa gambar pada tembok-tembok kelas yang dilakukan oleh kaka kelasnya saat SMA. Nickname Destroyer adalah nama pada graffiti-nya di SMA, namun pada saat menggambar hanya Wacky yang menggambar saat itu, temain lainnya sekitar 30 orang hanya membantu untuk mengumpulkan uang. Nama Wedhust adalah nama 'jalanan' yang dipakai setelah dari nama Destroyer sebelumnya. font/letter merupakan pilihan penggayaannya, dengan melihat berbagai refrensi graffiti artist di sekitarnya. Nama Wedhust tersebut berbarengan dengan nama crewnya saat itu, yaitu WTC (Wedhust, Tomshit, Cabal). Pada pertengahan 2007 bertemu dengan Tomshit, dan Cabal, lalu mereka membentuk perkumpulannya dari singkatan masing-masing nickname mereka. Wacky sangat beruntung bertemu dan kenal dengan Tomshit dan Cabal yang sudah lebih dewasa darinya. Tidak sampai setahun setelah terbentuknya crew WTC, pada tahun 2008 Wacky dan teman lainnya, seperti Tomshit, Cabal, Ice Devil, Kupu Kupu Senja, dan Maxal berinisiasi untuk membuat sebuah crew graffiti di Tangerang, dengan nama OK (Otak Kanan). Namun anggota dari crew tersebut bertambah seiring bertambahnya umur crew tersebut.
34 | TNG GRAFF WACKY
WHEDUST 2006 WACKY, BAYUR TANGERANG
Karena masih ingin menggunakan awalan nickname huruf "W", Whedust berganti nama menjadi Wacky yang merupakan nickname graffitinya sebagai pergantian dari nama sebelumnya. Nama tersebut terinspirasi dari kartun jaman dahulu, yakni Wacky Races. Karakter dengan perawakan yang terbilang seram adalah karakter saat awal adanya nama Wacky. Tidak bermain pada karakter saja, realist, dan mural juga digarap oleh street artist tersebut. Dalam menjalani pendidikan nya saat kuliah, Wacky banyak melawati eksplorisasi pada karya-karyanya dengan menggunakan cat sebagai media berkaryanya, saat tersebut Wacky sempat berhenti dan tidak terlalu tertarik pada graffiti terlebih untuk bermain dengan aerosol atau cat semprot. Namun di tahun 2014, Wacky bersama crew graffitinya Otak Kanan mengisi acara opening store Dazzle Angel, dengan live painting graffiti. Saat projek tersebut Wacky mencoba menggunakan aerosol seperti Montana, dan Rhema. Pada saat live painting acara opening store, Wacky merasa nyaman pada penggunaan aerosol yang terbilang sangat layak tersebut. Beberapa acara serta projek sudah diikuti olehnya. Dari beberapa projek yang sudah digarap, Wacky mendapat sisa aerosol dengan warna yang cukup beragam. Sisa aerosol dengan warna yang beragam tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh Wacky untuk menggambar di jalanan. Lalu dalam keterbatasan tersebut menjadi tonggak awal terbentuknya ciri khas pada Wacky hingga saat ini, dengan eksplorisasi pada warna-warna yang beragam. Berbeda dengan sebelumnya yang bermain pada realist, dengan turunan warna kulit saja.
TNG GRAFF WACKY | 35
Penggayaan pada style karyanya saat ini, Wacky cenderung mengangkat apa yang disukai dan dialaminya, seperti dirinya menyukai hiking. Dalam kegiatan tersebut, visual apapun yang berada di outdoor saat kegiatan hiking tersebut, menjadi inspirasi Wacky dalam berkaryanya. Karya Wacky dengan background, binatang, dan warna-warna yang melekat pada nama Wacky, menjadi terapi pada diri Wacky pribadi. Yang menjadi alasan Wacky menggunakan visual binatang pada karyanya, karena binatang lebih mudah untuk dieksplore dibandingkan dengan realist objek muka. Menurutnya realis bentuk muka juga memakan waktu yang tidak sebentar. Karena street art dengan esensi di jalanan, membuat Wacky untuk mengambil langkah yang lebih efisien. Dalam eksplorisasi style pada karyanya, Wacky sudah merasa cukup nyaman dan senang dalam melakukannya. Produktivitas dalam street art yang menjadi Wacky hingga saat ini.
36 | TNG GRAFF WACKY
C A B A L
R A N D O M
C A B A L
R A N D O M
Cabal adalah nickmane graffitinya dari awal tahun 2007. Beranjak dari 'boring' ngeband atau bermain alat musik, dan kebetulaan saat itu mendengar siaran radio trax fm, yang membicarakan pameran Medium Rare di Musium Gajah. Pada saat tersebut Cabal bertemu dengan Crew Artcoholic, dan Mase Crew, serta berkesempatan untuk tanya jawab mengenai graffiti dengan YEAH atau biasa dikenal dengan Ones, yang merupakan salah satu anggota crew dari Artcoholic. Selepas dari pameran tersebut, Cabal mencari tau lebih dalam mengenai graffiti. Tembokbomber dan Artcrimes merupakan platform/website yang diakses Cabal saat itu. Ditengah Cabal sedang menggali lebih dalam mengenai graffiti tersebut, Cabal mulai sedikit untuk gambar di kertas maupun media dinding di jalanan. Saat momen tersebut pada pertengahan tahun 2007 bertemu dengan Abul (Tomshit) dan Dhado (Wacky) yang saat itu masih menggunakan nickname Whedust, lalu terbentuklah crew mereka, dengan nama WTC (Whedust Tomshit Cabal) Ditahun 2008 Cabal dan teman-temannya berinisiasi untuk membentuk sebuah crew atau klan graffiti di Kota Tangerang dengan nama OK (Otak Kanan). Ditahun selanjutnya, pada tahun 2014 Cabal diajak untuk bergabung dengan crew graffiti internasional, yaitu TFK (Three Flare Krew) yang bermarkas di Singapore, lalu sebulan setelah diajak oleh crew internasional tersebut, Cabal diajak kembali untuk bergabung dengan crew TAC (Titan Aerosol Crew), merupakan sebuah crew graffiti internasional yang telah terbentuk sejak tahun 1998 di Singapore. Dengan represent dan tergabung di crew Internasional, dari mereka Cabal bisa belajar antar kultur, pengetahuan tentang skena graffiti di berbagai negara, serta style dan attitude sangat beruntung dan out of the box. Karena graffiti tidak selalu soal tiban-meniban, gengster, dan sok jagoan, bisa ambil hal positif untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari dan membawa nama baik di jalanan, menurut Cabal.
40 | TNG GRAFF CABAL
Beberapa style sudah dilakukan oleh Cabal, seperti Style 3D, wildstyle, karakter, wheatpaste dan mural. berangkat dari wildstyle-nya dan dikembangkan menjadi 3D Wildstyle, hingga style tersebut sangat melekat dan menjadi ciri khas pada nama Cabal. Nama Cabal sendiri, berasal dari pengartian dalam bahasa inggris. Menurutnya nama Cabal, artinya saat bombing di jalanan Cabal bisa 'nimbrung' di crew atau klan mana saja dan lebih membaur, karena di jalanan kita tidak bisa berdiri sendiri, ujar Cabal. Nama tersebut juga merupakan represent dari dari personal Cabal sendiri. Kalau sekarang (2021) Cabal, dalam karyanya harus bisa berkolaborasi dengan karya lainnya, dan menurutnya itu yang membuat nickname dan style menjadi semakin kuat. Dalam penggayan style graffiti yang Cabal pakai, merupakan hasil dari beberapa refrensi, seperti Peeta, Odeith, dan Syco03 dari Singapore yang sekarang menjadi teman satu crewnya di TAC (Titan Aerosol Crew). Fine, ADR1, dan Nside1 juga merupakan refrensi lokal yang membentuk Cabal sampai saat ini. Pada awalnya Cabal memang sudah tertarik pada style 3D-nya, dan seperti refrensi dari luar yang Cabal adopsi saat itu. Menurut Cabal, dalam bermain style 3D selain pada detailnya, efek lightingnya kalau dilihat dari perspektif yang berbeda, dapat menciptakan dimensi imajinatif tersendiri. Sebagai amunisi yang mempercepat dan mempermudah pergerakan dalam berkaryanya, Cabal menggunakan aerosol atau cat semprot dibandingkan dengan cat tembok. Karena dalam menggunakan aerosol, Cabal dapat membuat gradasi yang lebih soft. Media Blackbook, Tembok, Canvas, Sticker, Wheatpaste hingga Body Painting sudah digarap oleh Cabal dalam graffiti. Menurutnya dalam berkarya tidak ada batasannya seperti ukuran dan media, apa saja yang penting melakukan apa yang Cabal inginkan.
TNG GRAFF CABAL | 41
Pada graffiti dijalan, Cabal lebih tertarik untuk open spot, dan lebih menyukai untuk merespon tempat tersebut, dan menurutnya graffiti itu harus show off di ruang publik. Pada awalnya Cabal membuat sketsa terlebih dahulu sebelum merespon dan menyesuaikan tempat yang ingin digarap, berbeda dengan sekarang, yang langsung menggarapnya di tempat atau on the spot. Karena stye dan ciri khas yang sudah melekat pada dirinya, Cabal sudah jarang sekali untuk membuat sketsa dahulu, lebih kepada langsung turun ke jalanan. Style juga merupakan cara Cabal mengenalkan dirinya ke graffiti artist lainnya. Selain pada style-nya, cabal telah berpartisipasi pada beberapa pameran, sebagai cara untuk mengenalkan karyanya. First Art (Tangerang), Berbeda & Merdeka (Jakarta), Glued Sticker Party 2 (Jakarta), Indonesia Creative Power (Jakarta), Muda Berkarya-Jakart (Jakarta), hingga Sticker Bomb di Philipina, merupakan pameran yang telah diikutinya selama berada di skena graffiti. Nama Cabal sampai saat ini cukup dikenal, khususnya pada skena graffiti di Tangerang. Tidak sedikit orang di skena graffiti yang mempertanyakan ke-konsistenan Cabal. Yang menjadi alasan Cabal adalah karena kebebasan berkarya dan tidak terpaku oleh ruang gerak/galeri, serta banyak hal yang bisa Cabal lakukan dengan graffiti. Revolution Start On The Street, maklum sempet nge-Punk waktu itu, ujar Cabal. Hingga sampai saat ini Cabal masih tetap konsisten, dan karyanya banyak terlihat di ruang publik manapun, khususnya di Tangerang.
42 | TNG GRAFF CABAL
GAOS
G AO S
UR AT M ALO KUAT
Berbeda dengan kebanyakan graffiti artist lainnya, Gaos pada awalnya lebih tertarik pada dunia seni kontemporer dibandingkan dengan street art. Namun visual graffiti sudah dirasakan oleh Gaos pada tahun 2004-2005 saat di bangku sekolah, dengan melihat visual graffiti; Ones (Yeah), Darbotz, dan gambar yang ada di daerah fatmawati, dan pondok indah, seperti Redwall. Karya dari seniman lokal ternama, seperti Eko Nugroho, Wedhar Riyadi, Hendra HeHe, dan Eddie Hara yang menjadi ketertarikan Gaos pada dunia seni, ketertarikan pada seniman-seniman tersebut berawal dari Gaos yang beranjak ke daerah istimewa Yogyakarta pada tahun 2007-2008. Di tahun tersebut Gaos bermain ke studio Eko Nugroho, DGTMB (Daging Tumbuh). Saat itu juga karakter dari Gaos mulai terbentuk. Karya atau gambar karakter dari seniman Wedhar Riyadi jaman dulu sangat berpengaruh pada pembentukan karakter yang Gaos buat. Karena memiliki ketertarikan yang sama dengan temannya saat di kampus, Gaos membuat zine bersama Dancok, Demus, Mubzy, dan Kezmen, yang diberi nama Majemuk Zine. Pada Zine tersebut berisi mengenai gambar-gambar yang telah mereka buat. Beberapa edisi telah tercetak oleh Majemuk Zine tersebut. Pada tahun 2007, yang membuat Gaos gambar dijalan adalah saat Melihat DPlus dan Demushasi dengan stiker, gambar, dan tagging di kampusnya secara masive. Setelah momen tersebut, Gaos mulai mendalami graffiti dan karakter yang menjadi pilihan penggayaan pada graffitinya.
46 | TNG GRAFF GAOS
Karakter dengan memakai topeng merupakan ciri khas dari Gaos. Arti atau maksud dari visual karakter Gaos adalah seperti menutupi sifat asli dari karakter tersebut, seperti pencitraan saat orang mengeluh, lelah dan berusaha menutupinya. Adanya tanduk pada karakter Gaos, terinspirasi saat Gaos bermain sepeda ke Monas (Monumen Nasional), dan melihat hewan rusa yang tidak terawat, lalu saat itu Gaos berimajinasi bahwa hewan rusa tersebut menjadi monster, disitulah karakter dengan pendekatan hewan rusa terbentuk. Karakter rusa tersebut mengikuti pameran di Jakarta 32c yang bertempat di RURU (Ruang Rupa) Jakarta.
Dalam penempatan graffitinya, Gaos lebih tertarik pada spot yang sepi, alasannya agar tidak dilihat orang saat melakukan aksinya. Dan yang menjadi alasan Gaos tetap manjalankan graffitinya hingga saat adalah karena melakukannya berdasarkan ketertarikannya, dan tidak terlalu mementingkan capaian-capaian yang akan didapat. Sebatas bertemu teman, bercanda, dan diskusi yang membuat Gaos tetap berada di skena graffiti, dan secara tidak langsng menjadi koneksi antar graffiti artist lainnya.
Di tahun 2009 saat di kampus, Gaos, D Plus, dan Demushasi memiliki pemikiran yang sama lalu membentuk crew, dengan nama UMK (Urat Malo Kuat). Yang mengawali untuk membuat crew saat itu ialah Demushasi, teman kampusnya. Urat Malo Kuat adalah nama yang dibuat oleh Gaos. Nama Urat Malo Kuat berawal dari mereka yang cenderung kurang percaya diri untuk memperlihatkan karya mereka kepada publik. Gaos berpendapat bahwa jika mereka tidak mencoba untuk menguatkan rasa malu mereka kepada publik, maka orang lain tidak akan mengetahui karya-karya yang mereka buat. Karakter Gaos mulai terlihat di daerah kampusnya dan di jalanan Tangerang saat tergabung dengan crewnya. TNG GRAFF GAOS | 47
G A OS
U R AT M ALO KUAT
T HE C AT CAT KO TA
|
D EMO N N I GH T S O L D I ER TEAM
Zulfi, nickname dijalanan yaitu UHKZ, salah satu anggota dari crew TCCK (The Cat Cat Kota) dan DNS Team, daerah Tangerang kota. Awal mula terjun graffiti bersama coklat fams pada tahun 2008 dengan gambar orang bersama-sama pada saat itu, dan mulai graffiti di jalanan pada tahun 2009 serta tercetusnya nama UHKZ. Zulfi atau biasa disebut UHKZ membentuk dan tergabung dalam crew TCCK (The Cat Cat Kota) pada tahun 2011 pada momentum setelah adanya acara First Art bertempat di Anak Langit kota Tangerang, karena pada tahun tersebut jarang yang personal, cenderung kepada crew atau team. Setelah momen tersebut pada tahun 2012, Zulfi bermain ke kota Jakarta dan diajak oleh crew DNS Team dan tergabung pada crew tersebut, terakhir didalamnya yaitu NEMO31, NOSE, UHKZ, crew tersebut dari berbagai daerah, dari Tangerang, Jakarta maupun Bekasi.
Zulfi atau UHKZ melihat refrensi dalam menggambar pada awalnya melalui majalah-majalah lokal seperti babyboss. Semakin berkembangnya teknologi serta mudahnya informasi yang didapat, saat ini UHKZ mendapat refrensi dari visual artist luar negri yang bermain pada penggayaan pattern. Menurutnya media sosial sangat berpengaruh sekali pada penggayaan visual yang adaptasinya.
52 | TNG GRAFF UHKZ
THE CAT CAT KOTA |
Pada awalnya Zulfi atau UHKZ pada tahun 2008 mencoba membuat graffiti dengan mengeksplore karakter, seiring berjalannya waktu pada proses eksplore karakter tersebut, UHKZ mendapatkan karakter ayam pada tahun 2009 dan mulai konsisten pada karakter ayam tersebut hingga pada tahun 2015, perpindahan style karakter ayam tersebut sedikit demi sedikit berubah menjadi doodle mulai tahun 2014 walaupun masih ada karakter ayam tersebut sedikit. Alasan berubahnya penggayaan karakter tersebut ke penggayan doodle, menurutnya karena banyaknya karakter yang serupa dengannya, akhirnya UHKZ mulai bosan, karena sudah banyak yang berkecimbung di karakter tersebut. UHKZ juga pernah mencoba untuk menggunakan font dalam graffiti seperti wildstyle, namun tidak dapat feelnya.
DNS TEAM
Pertama mengenal dan mulai tertarik pada graffiti pada tahun 2006 saat masih di bangku sekolah, Zulfi menonton video clip peterpan yang berjudul Alexandria, sebelumnyapun Zulfi memang sudah menyukai dunia visual atau gambar-gambar. Alasan Zulfi membuat graffiti adalah sebagai menyalurkan ekspresi diri, dan mempunyai andrenalin tersendiri untuk gambar dijalanan sebagai graffiti writer.
UHKZ membuat graffitinya dijalan dengan menggunakan cat tembok, selain mendapatkan teksture dari cat tembok tersebut, menurutnya fillnya lebih dapat, dan dapat mengeksplore serta menggabungkan warna-warna berbeda dengan menggunakan cat semprot. Dari awal hingga sekarang UHKZ tetap menggunakan cat tembok sebagai media untuk membuat graffitinya, karena menurutnya lebih nyaman menggunakan cat tembok tersebut, walaupun UHKZ bisa sedikit-sedikit menggunakan cat semprot. Media yang telah digarap selain tembok pada umumnya graffiti, UHKZ sering menggunakan media kanvas, maupun kayu. Dalam menggambar UHKZ tidak membatasi ukuran dalam membuat karyanya, namun setelah bermain pada penggayaan pattern UHKZ ingin menggambar dengan media yang besar dan panjang. Zulfi dalam membuat karyanya, terlebih dahulu menyiapkan cat tembok. Sebelum memakai cat dengan warna satuan, Zulfi pada awalnya menggunakan cat kiloan dan campuran pigmen atau pewarna untuk mendapatkan warna-warna yang akan dipakai dan dimasukan kedalam gelas plastik. Pada tahun 2009 saat masih menggunakan karakter, UHKZ menggunakan teknik dengan menggabungkan warna di tembok agar mendapatkan hasil warna yang bergradasi. Karena susahnya dalam membuat karakter ayam tersebut, UHKZ mulai mengganti karakter tersebut ke penggayaan pattern, karena lebih simple dan tidak memainkan gradasi seperti pada karakter ayam yang telah dibuatnya. Spot yang menjadi inceran UHKZ yaitu pinggir jalan serta bangunan kosong yang sudah terbengkalai. Karena di kota Tangerang spot di jalanan atau ruang publik terbilang susah, dalam artian dengan open spot atau baru mulai menggambar pada tempat tersebut akan cepat di tutup kembali gambar yang telah dibuat pada ruang publik tersebut, dan mau tidak mau biasanya menjadi tiban-meniban antara graffiti artist lainnya di spot-spot yang sudah ada gambarnya sebelumnya dan itu menjadi hal yang lumrah namun tetap mementingkan tata krama serta saling respect antara satu sama lainnya, seperti meniban dengan full tidak tanggung-tanggung. Selain perebutan ruang antara graffiti artist lainnya, juga perebutan ruang antara spanduk iklan, dan lainnya.
TNG GRAFF UHKZ | 53
“Segala sesuatu yang disenangi sudah berubah menjadi materi, tidak akan menjadi asik lagi.”
Yang menjadi alasan Zulfi tetap dalam skena graffiti, yaitu emang udah jalannya di dunia tersebut, walaupun ada fase dimana jenuh dan bosan, akan tetap kembali lagi pada dunia graffiti lagi. Menurutnya segala sesuatu yang disenangi sudah berubah menjadi materi akan tidak menjadi asik lagi, seperti disaat masih senang-senangnya menggambar dan melakukannya tanpa ada beban, akan berbeda dengan menggambar dengan komersil atau produktif untuk orang lain, akan timbul pertimbangan seperti menjual, ataupun disenangi oleh pasar atau tidak. Gambar dijalanan, merupakan salah satu cara UHKZ mengenalkan karyanya, seperti layaknya beriklan dengan aktif dijalan dan dikenal oleh masyarakat maupun graffiti artist lainnya, karena mau tidak mau orang dapat melihat karya visual tersebut diajalanan. Selain dijalanan pada umumnya graffiti, UHKZ mengenalkan namanya dengan mengikuti event-event yang ada, seperti acara gambar maupun graffiti, dan juga media sosial menjadi cara UHKZ mengenalkan kepada graffiti artist lainnya.
54 | TNG GRAFF UHKZ
DNS TEAM THE CAT CAT KOTA |
Sebelum Zulfi ada di skena graffiti, sebelumnya sudah ada yang membuat graffiti dan crew-crew lain di kota Tangerang, sampai yang dulunya flyover cikokol penuh dengan graffiti. Zulfi bisa kenal dengan graffiti artist lainnya dengan datang dan mengikuti acara gambar. Menurutnya skena di Anak Langit sangat membantu bagi dirinya dalam dunia street art, lalu adanya pamumingsolam pada tahun 2012 yang menjadikan tempat bertemunya street art maupun graffiti yang ada di kota Tangerang, acara pamumingsolam tersebut berawal dari inisiasi dari Zulfi, Monos, Edi Bonetski, Yayat. Awalnya pamumingsolam tercetus saat berada di Anak Langit dengan pemikiran bagaimana caranya survive dengan keahlian sendiri dalam industri kreatif di kota Tangerang, lalu saat berada di Tiang Gallery, Monos menyebutkan “bagaimana kalau kita bikin acara, daripada kita nunggu acara yang akan ada?” kebetulan di daerah Tiang Gallery tersebut, toko-toko yang ada di daerah tersebut hari minggunya tutup, akhirnya manfaatin ruang tersebut untuk acara pamumingsolam. Pada momen serta acara pamumingsolam tersebut, Zulfi pada tahun 2012 saat itu membuat suatu produk yang dinamainya Hey Hello. Yang pada awalnya Zulfi tertarik dan mulai untuk berjualan pada saat acara First Art, karena melihat teman-temannya berjualan produknya masing-masing seperti the gaos gaos, lapak urban, dan lainnya pada acara tersebut. Produk pertama Zulfi adalah sticker lembaran yang dipotong lalu digambar di atas kertas sticker tersebut yang laku pada saat itu dan menjadikan Zulfi untuk ingin membuat produk secara serius.
Pada acara First Art tersebut Zulfi belum fokus untuk berjualan produknya, masih diimbangi dengan kerjaan lainnya. Lalu setelah produknya laku, saat itu Zulfi meyakini dan percaya untuk berjualan produknya dan mulai meninggalkan pekerjaan sebelumnya untuk terjun ke industri kreatif tersebut. Produk pertama masih menggunakan karakter UHKZ dan gambarnya masih secara manual pada produk yang dibuatnya, seperti pada totebag yang polos lalu digambar karakter UHKZ, dan barang-barang bekas yang polos lalu digambar manual menggunakan cat sablon. Zulfi menemukan harga pada produknya saat di pamumingsolam, ada yang menanyakan harga, yang pada awalnya Zulfi membuat dan menjualnya karena senang saja, namun saat jadi komersil malah menjadi pertimbangan Zulfi saat itu, seperti adanya tuntutan laku atau tidak dan disenangi atau tidak. Produk yang dibuatnya ditawar dengan harga yang cukup murah, yang padahal dibuatnya secara manual diatas totebag, yang kalau dijual secara serius dalam produk bisa lebih dari harga tawaran tersebut, saat itu Zulfi mulai memahami biaya produksi yang telah dikeluarkan pada produk tersebut. Setelah memahami Zulfi akhirnya membuat produk dan meninggalkan produk awalnya yang handmade atau dibuatnya secara manual.
TNG GRAFF UHKZ | 55
A K L G
|
N S F
A K L G
|
N S F
Saat AKLG masih belum mengenal graffiti, identitasnya masih disebut DMT pada tahun 2008, yang dimana singkatan dari namanya. AKLG pada masa itu masih menyebut graffiti sebagai bombing, karena belum mengenal kata graffiti. AKLG mulai tertarik pada graffiti saat melihat visual graffiti yang dibuat oleh crew Otak Kanan di jalanan pada tahun 2007 saat masih di bangku sekolah SMP. Visual graffiti di wilayah Tangerang bagian utara, seperti daerah Tomang, Kutabumi, Regency dan Greenapple juga yang menjadi ketertarikan AKLG pada graffiti. Game getting up di playstation menambah wawasan AKLG dalam pemahamannya bahwa hal tersebut adalah graffiti. Pada akhirnya di tahun 2008, dengan menggunakan sepedanya AKLG mencoba untuk membuat tagging dengan tulisan DMT di tembok sekitaran Sabar Subur dan Kutabumi sendirian, saat itu membeli aerosol/cat semprot merk pylox dengan harga 8000. Hanya bombing dan bomber yang AKLG tahu pada apa yang dilakukan saat itu. Ketertarikan semakin bertambah saat melihat acara LA Streetball di Plaza Sabar Subur Kutabumi, yang dimana acara tersebut diisi dengan live painting graffiti, streetball, dan musik. Crew Otak Kanan dan KIP (Key Idealist Project) yang mengisi live painting graffiti saat acara tersebut. Pada saat live painting berlangsung, AKLG memahami dan melihat jelas proses pembuatan graffiti yang dibuat oleh dua crew tersebut. Selepas acara tersebut, AKLG beranjak ke warung internet untuk mengakses sebuah website perkumpulan serta informasi graffiti di seluruh penjuru indonesia, yakni Tembokbomber. Mendalami mengenai graffiti sudah mulai dipahami sedikit demi sedikit olehnya. Namun ketertarikan tersebut sempat berhenti serta dibarengi oleh meredupnya graffiti dijalanan kota Tangerang, membuat nickname DMT sudah tidak terlihat kembali.
58 | TNG GRAFF AKLG
DMT AKLG 2011 JL.SYEKH YUSUF, TANGERANG
Di tahun 2009-2010 graffiti mulai booming atau ramai kembali. Momentum tersebut membuat ketertarikan AKLG untuk kembali lagi, ditambah dengan pemahaman baru mengenai tools yang dikenalkan oleh Berto teman STM-nya saat itu. Bisa gambar dengan murah menggunakan cat dan pigmen sablon, membuat AKLG kembali turun ke jalan untuk melakukan aksinya. Nickname Artkeolog menjadi nama graffiti di jalannya. Nama tersebut diambil dari headline news di televisi yang membahas mengenai penemuan arkeolog. Banyaknya yang menggunakan kata “art” sebagai bagian dari nicknamenya juga salah satu pemicu tercetusnya nickname Artkeolog. Setelah terbentuknya nama tersebut, AKLG mulai gambar kembali. Blockbuster adalah pilihan penggayaan graffiti yang dilakukan pada awalnya, alasannya karena mudah. Selain blockbuster yang menjadi style saat itu, peralihan tahun 2010-2011 Artkeolog juga membuat karakternya dengan warna hitam dan putih. Karakter tersebut terbentuk saat melihat visual graffiti di Jogja, Lovehatelove (graffiti artist jogja) dengan penggayaan karakternya yang berwarna hitam dan putih. Saat tersebut Artkeolog merubah konsepnya dengan ciri khas berwarna hitam dan putih. Setelah terbentuknya karakter tersebut, visual graffiti Artkeolog mulai terlihat di berbagai ruang publik kota Tangerang. Saat mendalami lebih jauh mengenai roots graffiti, AKLG mengakses blogspot dari graffiti artist asal jogja, yakni Muck dan Lovehatelove. Saat mengakses blog tersebut, musik rap berputar dengan sendirinya. Lirik graffiti dan rap menjadi ketertarikan AKLG pada skena hip hop dan mencari tahu lebih dalam, dan mendapatkan pemahaman bahwa graffiti adalah bagian dari hip hop.
TNG GRAFF AKLG | 59
Seiring berjalannya waktu, AKLG merasa janggal pada nickname Artkeolognya. Karena tidak mau ambil pusing, nama Artkeolog tersebut disingkat menjadi AKLG. Nama yang disingkat tersebut juga sebagai peralihan dari karakter ke penggayaan letter/font. Karena ketertarikan hip hop tersebut membuat AKLG beralih ke penggayaan letter/font. Berawal dari simple piece pada nickname tersebut hingga penggayaan wildstyle sampai sekarang. Kultur pada daerah Bronx, New York yang membuat warna serta attitude AKLG terbentuk. Setelah melalui beberapa proses dan sketsa, Kota Kuningan merupakan tempat wildstyle pertama AKLG di ruang publik. Selain tembok pada umumnya graffiti, asbes, seng, rolling door, billboard hingga mobil box sudah AKLG lakukan di jalan. Dalam pemilihan berbagai media, AKLG lebih tertarik pada ruang publik terbuka atau spot yang terlihat oleh orang yang melintas. Sebagai cara untuk mengenalkan dan memberi tahu nama AKLG tersebut, berangkat dari esensi penandaan ruang yang merupakan salah satu roots graffiti. Dedikasi AKLG terhadap elemen hip hop adalah graffiti. Kecintaan terhadap kultur hip hop tersebut, membuat AKLG tetap konsisten pada graffiti, yang merupakan masih bagian dari hip hop. Dalam style graffiti yang dipakai, AKLG banyak mengadopsi pada dunia hip hop, seperti warna, font, karakter pendukung, hingga pakaian yang dipakai. Visual graffiti AKLG banyak dijumpai di ruang publik kota Tangerang hingga kini.
60 | TNG GRAFF AKLG
S H A N O
S H A N O
Shano adalah street artist, dengan karya-karyanya yang bergaya pop surealis. Berawal dari mural menggunakan cat sablon dengan pigmen pewarna tekstill, di tahun 2011 Shano mulai menggarap mural pertamanya, dengan warna hitam, putih, dan pink. Tidak bertahan lama, hanya dalam waktu sehari gambar tersebut hilang saat turun hujan, membuat gambar pengalaman Shano dengan media cukup besar tersebut luntur. Hal tersebut membuat Shano mencari tahu lebih dalam mengenai street art. Pada tahun 2010 saat masih di bangkus sekolah, Shano dikenalkan dengan cat tembok ‘kiloan’ oleh Rakos yang merupakan teman bermain bandnya. Setelah mengenal tools barunya, Shano dan Rakos mulai menggambar, dua kali dalam seminggu. Karena pada dasarnya Shano suka menggambar di media kertas, dan mendapat pengalaman baru dalam media yang cukup besar, membuat dunia street art tersebut menjadi ketertarikan lebih pada street artist yang berangkat dari cat sablon tersebut. Menggambar dengan penggayaan karakter adalah pilihan Shano dalam eksplorisasi karyanya. Berangkat dari sering menonton serta mengoleksi komik anime, dan terinspirasi dari boneka matryoshka, pada peralihan tahun 2011-2012 Shano mendapatkan karakter yang dinamainya dengan Little Clara. Perawakan anak kecil wanita adalah pilihan dalam karakter Shano, berawal dari melihat visual karakter wanita di anime serta pola pikir “ah cowomah lebih menyukai gambar cewe”, menjadi pilihan karakter dengan lawan jenis Shano. Dalam perwatakan wanita, Shano dapat lebih mudah dalam eksplorisasi dibandingkan dengan karakter cowo yang terkesan ‘kaku’. Pemilihan perawakan anak kecil adalah sebagai cara reminder Shano saat masih kecil yang sudah gemar menggambar. Dalam pemilihan warna, warna ‘adem’ serta warna yang warm, menjadi ciri khas yang melekat pada karakter Little Clara tersebut.
64 | TNG GRAFF SHANO
Karakter Little Clara tersebut semakin berkembang, seperti bermain anatomy, pewarnaan, dan visual-visual pendukungnnya. Didukung juga oleh refrensi yang sudah mudah untuk di akses di berbagai platform. Warna serta karakter Little Clara tersebut sudah melekat pada karyanya, dan cukup mudah dikenali oleh street artist lainnya, namun Eksplorisasi sebagai perkembangan masih terus dilakukan oleh Shano. Dalam penggunaan tools yang dipakai, Shano probadi lebih menyukai cat tembok, karena dalam cat tembok selain dapat lebih detail, Shano dapat lebih mudah untuk mencampurkan warna dari yang muda hingga warna yang paling tua. Namun untuk sekarang (2021) Shano cenderung kepada aerosol atau cat semprot sebagai tools yang digunakan. Dalam cat semprot tersebut, Shano mendapatkan warna yang lebih tegas, dan menjadi lebih efisien dalam berkarya di jalanan, tidak menutup kemungkinan untuk mix media sebagai cara untuk berkaryanya.
Spot yang menjadi ketertarikan lebih pada Pembuat karakter Little Clara tersebut adalah open spot, cenderung untuk merespon media apapun di jalanan, seperti runtuhan bangunan yang sudah kosong. Menurutnya jadi kebanggaan tersendiri, kalau spot tersebut Shano yang memulai lebih dahulu. Selain tembok pada unumnya, canvas, kayu, besi, mobil hingga bangkai pesawat telah digarap oleh Shano. Karena penggayaan Shano adalah katakter, Shano dalam berkarya lebih menyukai spot yang potrait. Visual karakter tersebut banyak dijumpai di berbagai jalanan Kota Tangerang dan beberapa kota lainnya. Berbagai kota sudah di datangkan untuk mengenalkan karakter Little Clara. Selain teman skena dalam kota asalnya, teman-teman street artist lainnya di berbagai kota juga menjadi koneksi dan pertemanan di skenanya, hal tersebut juga menjadi salah satu alasan Shano tetap konsisten dalam skena street art.
TNG GRAFF SHANO | 65
S H A N O
66 | TNG GRAFF SHANO
ALL CREW TANGERANG GRAFFITI
NOS KILLS
A
walnya teman di bangku sekolah saat SMP lanjut di SMA, memiliki aktifitas untuk berkumpul bermain skate dengan 6 orang didalamnya. Pada saat itu karena masih umur yang belasan tahun dan masih di bangku sekolah tepatnya SMA, saat itu tujuan dari menjadi bomber sesimpel untuk keren-kerenan, ujar helmy. Sebelum Noskill terbentuk, mereka mengakses website tembok bomber dan memulai untuk update perkembangan global street art, serta melihat visual graffiti tahun 2003-2004 melalui majalah hai/trax saat itu. visual graffiti yang ada dijalan seperti Echo ‘Morden’, Tutu, dan Darbotz juga yang menjadi ketertarikan mereka pada skena graffiti. Terdapat studio yang aktif dalam membuat buku kenangan sekolah di Jalan Kh. Soleh Ali, yaitu DISVOLT dan berganti nama FIBONACCI (FIBO), didalamnya merupakan senior mereka, seperti Okky, Reza Azer (Komikazer), Reza Hellowar, Zhimet, yang saat itu sedang melangsungkan pendidikannya di Intitut Kesenian Jakarta. Senior mereka tersebut aktif dalam dunia street art, bombing, sticker, dan merchandise. Studio DISVOLT/FIBONACCI sangat berpengaruh pada crew Noskill, dengan membawa kultur street art ke Tangerang. Sticker, bombing, zine, dan majalah-majalah seni; Concept, dan VectorJunkie. Disaat tersebut mereka tertarik pada graffiti dan mulai membicarakan dengan teman kumpulnya tersebut. Pada tahun 2004 saat masih kelas satu SMA, noskill terbentuk dengan 6 orang didalamnya, yang berdasarkan teman kumpul bareng bermain skate dan band. Dari 6 orang tersebut, yang melakukan gambar dijalan hanya setengahnya, yakni helmy, kokoh, dan makel. Lalu Nama Noskill tercetus oleh Kokoh, alasan Kokoh memberi nama Noskill pada crewnya, karena dulu merasa tidak memiliki skill/kemampuan saat itu. Pada tahun 2004 graffiti store masih terbatas, di Tangerangpun belum ada pada tahun tersebut, Noskill menggunakan cat semprot yang ada saja, dan sempat mengakali caps pada bekas minyak wangi, dengan dipanasin dan ditusuk jarum agar tipis menurutnya. Awalnya Noskill menggunakan cat semprot merek Pylox, Rj london, dan baru menemukan cat semprot merk diton di daerah Cipondoh, Tangerang saat kelas tiga SMA bersama teman-temannya. Yang menurutnya diton memiliki warna-warna yang bagus, berbeda dengan merk Pylox dan Rj London yang sebelumnya mereka pakai.
72 | TNG GRAFF NOSKILLS
Noskill dalam menggambar di jalanan, selalu berbarengan dengan dua atau tiga orang temannya di Noskill, tidak pernah sendiri saat di jalanan, karena setiap masing-masing dari crew Noskill sendiri membawanya nama crew, dan tidak bersifat personal atau memiliki nickname, karena pada tahun tersebut nama crew yang menjadi pilihan dibanding personal nickname. Pada tahun 2005 Noskill sempat mengikuti lomba graffiti di Kampus ITI (Institut Teknologi Indonesia) di kota Tangerang, saat di acara tersebut Noskill juga berkesempatan bertemu dengan Morden dan graffiti artist lainnya saat di perlombaan tersebut. Berjalannya waktu serta bertambahnya usia, Noskill mulai berhenti pada tahun 2006 saat sudah lulus di bangku sekolah bersama enam temannya. Namun Noskill pada tahun 2012 menyempatkan waktu untuk gambar kembali, karena saat itu diajak oleh teman kuliahnya, yaitu Muzza ‘Curse’ di daerah Cikokol, Tangerang. Graffiti di Tangerang bener-bener udah “canggih” dan kacau, menurut helmy saat datang dan gambar bareng di daerah Cikokol, Tangerang tersebut. Sekarang kesibukan dari masing-masing crew Noskill, helmy, kokoh, dan makel masih tetap di industri kreatif, namun sudah tidak aktif lagi di skena graffiti.
TNG GRAFF NOSKILLS | 02
O T A K
K A N A N
O T A K
K A N A N
Otak kanan berdiri pada tahun 2007, yang terdiri dari WTC, Ice Devil, Kupu Kupu Senja, dan Maxal bersepakat untuk membentuk crew. Lalu adanya anggota barunya, Akasia, Bags, Lost, dan JAR. Hingga saat ini anggota pada crew Otak Kanan adalah Wacky, Tomshit, Cabal, Curse, Akasia, Bags, JAR, Lost, Miles, Stmy, Awshit, Rullymondo, dan Screams. Crew Otak kanan dapat terbilang cukup berpengaruh pada skena graffiti di Tangerang, seperti muncul crew-crew baru pada saat pada tahun tersebut. Dalam berbagai style pada pribadi masing-masing dari Otak Kanan, pada awalnya crew tersebut cenderung untuk lebih sering menggambar bersama. Seperti berangkat dari mural, wheatpaste, karakter, realist dan letter/font graffiti, lalu di kombinasikan menjadi satu konsep saat menggambar, adalah pilihan crew tersebut untuk turun ke jalan bersama-sama. Acara hingga projek telah dilakukan oleh crew Otak Kanan, seperti pada 30 Januari 2011 menjadi penanggung jawab pada acara Jumpa Tembok pertama bersama crew KIP (Key Idealist Project), yang merupakan acara graffiti jamming pertama di kota Tangerang. Masih di tahun yang sama, 18 Desember tahun 2011 adanya Tangerang Attack juga merupakan acara yang diusung oleh Otak Kanan, sebagai acara gathering graffiti di kota Tangerang. Tidak hanya mengajak beberapa crew dari luar Otak Kanan saat mengadakan acara, namun dalam acara Otak Reunion merupakan acara khusus pada crew Otak Kanan dan menjadi momentum bertemunya para anggota dari crew tersebut. Sudah lebih dari satu dekade, crew Otak Kanan berada dalam skena graffiti. Crew tersebut tetap konsisten menjalankan serta melanjutkan pergerakan yang bersinggungan dengan graffiti, mereka tetap turun kejalan untuk menjaga kestabilan eksistensi, sambil sesekali melihat potensi-potensi pada generasi penerus mereka dalam kancah graffiti, khususnya pada wilayah Tangerang.
76 | TNG GRAFF OTAK KANAN
TNG GRAFF OTAK KANAN | 77
U R A T
M A L O
K U A T
U R A T
M A L O
K U A T
UMK (Urat Malo Kuat) adalah nama crew dari Tangerang, yang berangkat dari teman kampus satu jurusan. Yang menjadi trigger awal UMK saat itu adalah, mereka desainer hanya gambar sketsa di kertas saja, kenapa tidak di media yang besar seperti graffiti dan mural, akhirnya memiliki message ke arah tersebut, menurut Deni biasa dikenal dengan D Plus. Selepas pameran tugas kuliah berlangsung, di tahun 2009 Acul Gaos, D Plus, dan Demushasi membentuk crew, dengan nama UMK. Urat Malo Kuat adalah nama yang dibuat oleh Acul Gaos. Nama Urat Malo Kuat berawal dari mereka yang cenderung kurang percaya diri untuk memperlihatkan karya mereka kepada publik. Salah satu anggota mereka, yaitu Acul Gaos berpendapat bahwa jika mereka tidak mencoba untuk menguatkan rasa malu mereka kepada publik, maka orang lain tidak akan mengetahui karya-karya yang mereka buat. Berangkat dari rasa malu mereka, maka terbentuklah nama Urat Malo Kuat tersebut sebagai crew graffiti pada teman kuliah saat itu. Pada crew UMK memiliki anggota delapan orang, dan dipertengahan tahun 2010, dua anggotanya mengundurkan diri. Lalu saat diakhir tahun 2010 UMK merekrut tiga anggota baru, dan anggota UMK yang masih aktif di skena graffiti adalah, Gaos, D Plus, NC+, Dob20, Gula, Ednk, Ziray, Demushasi, dan Kzmn. Yang menjadi tujuan awal berdirinya UMK adalah seperti pada crew-crew yang ada di luar sana.
82 | TNG GRAFF UMK
URAT MALO KUAT NC+ | DPLUS | GAOS, CIKOKOL, TANGERANG
Setelah berdirinya UMK dengan pemikiran serta tujuannya, mereka cenderung lebih kepada konsep tematik dibandingkan dengan bombing. Gambar berbarengan atau biasa disebut prodo merupakan pilihan UMK saat itu. Berbagai style yang berbeda dari masing-masing individu, seperti karakter, font/letter, dan realist. Mereka dalam menggambar bersama lebih mengedepankan konsep, seperti menyesuaikan pada style masing-masingnya. Hingga saat ini nama UMK cukup dikenal oleh skena graffiti, khususnya di Kota Tangerang, dan memiliki peran dalam pergerakan graffiti di Tangerang. Acara serta projek sudah dijalani oleh UMK, seperti berpartisipasi dalam acara graffiti perdana di Tangerang yang cukup berpengaruh, yaitu Jumpa Tembok 1. Dalam menjalankan crewnya UMK yang terpenting adalah senang-senang bareng saja, ujar Deni. Yang menjadi harapan UMK saat ini (2021) adalah ingin membuat pameran bareng-bareng lagi dan merangkul graffiti artist lainnya.
TNG GRAFF UMK | 83
KEY IDEALIST PROJECT
Key Idealist Project adalah suatu crew, yang terdiri dari Salmonis Squad, Mibu, Shironimo, Mocca, Broots, Cluster Crew, Sarmo, Mesm Art, Armochild, Rabbit Soul, Kusut Crew, Busad, dan Zrie. Suatu crew graffiti yang ada di daerah Kutabumi, tepatnya di pondok indah Tangerang. KIP merupakan wadah untuk kumpul, dan gambar berbarengan. Pada dasarnya KIP merupakan temen kumpul serta jamming gambar bersama. Dulu banyak dari temen-temen gambar kumpul di Kutabumi, dan beberapa orang ada yang berbeda visi, misi dan pecah, dari ketidak samaan visi dan misi serta memiliki idealis yang bersebrangan, Key Idealist prodject terbentuk karena memiliki pemikiran untuk tidak terlalu mementingkan tools, dan hanya berfikir untuk gambar saja, dan tidak terpatok pada peralatan apa yang digunakan untuk menggambar. Nama Key Idealist Project merupakan ide dari Mibu yang merupakan bagian dari perkumpulan tersebut. Nama Idealis berangkat dari perbedaan tersebut dan berpegang teguh pada idealis mereka, sedangkan nama project pada KIP karena Crew KIP berjalan dengan project-project yang ada, tidak hanya di lingkup graffiti, KIP juga sebagai media support pada acara musik disekitarnya. Kita pakai seadanya dan bisa manfaatin segede mungkin, seperti dengan adanya cat dan kuas, lalu beli cat semprot 2-3. Sesimpel itu saja KIP dalam berkarya, namun karyanya selalu menjadi sorotan oleh graffiti artist lainnya dan lingkup sekitar. Nama KIP terus berjalan, dan adanya suatu momen gambar atau jamming bersama lalu momen tersebut menjadikan resmi berdirinya nama Key Idealist Project pada tahun 2011, tepatnya 9 Juni.
88 | TNG GRAFF KIP
Berbagai style, seperti Wildstyle, karakter, hingga realist. Key Idealist Project lebih memilih untuk sering jamming bareng dibanding sendiri-sendiri, seperti pada berangkatnya ide crew tersebut untuk mewadahi kumpul dan gambar bersama, dan kerennya KIP selalu gambar saat itu. Tidak terpaku oleh tools, yang penting gambar saja, dan kebersamaan selalu, Menurut Fierce (busad) salah seorang dari crew KIP. Key Idealist Project bisa dikatakan menjadi salah satu penggerak adanya skena graffiti di Tangerang, tepatnya daerah tangerang bagian utara. Seperti visual graffiti KIP di beberapa daerah sangat berpengaruh sekali terhadap pelaku graffiti yang baru maupun yang graffiti artist lainnya. Sehingga KIP membuat kelompok/crew baru bermunculan pada saat itu.
Di tahun 2011 Crew KIP bekerjasama dengan crew Otak Kanan dalam rangka menyatukan dan menjadikan tempat saling mengenal serta berkoneksi satu sama lain pada acara Jumpa Tembok pertama. Pasca acara Jumpa Tembok yang pertama tersebut, crew KIP juga menjadi bagian pada peresmian forum tangerang, yakni TSAF (Tangerang Street Art Forum) saat di acara Firstart, bertempat di Rumah Belajar Anak Langit. Acara dan forum tersebut juga merupakan tonggak awal pergerakan serta perkembangan graffiti di Tangerang.
TNG GRAFF KIP | 89
T HE C AT C AT K O TA
THE CAT CAT KOTA 2019 CIMONE, TANGERANG
TH E C AT C AT KOTA
TCCK atau kepanjangan dari The Cat Cat Kota merupakan sebuah crew graffiti dari kota Tangerang. Pada awalnya TCCK dibentuk oleh Zulfi, Monos, Abdi, dan Rendy pada tahun 2011 dalam momentum setelah adanya acara First Art bertempat di Anak Langit kota Tangerang. Nama dari The Cat Cat Kota memiliki dua pengartian, yakni kucing-kucing kota dan cacat kota. Pada perkembangannya anggota pada TCCK bertambah, yaitu Grip, BF Artwork, Drawer, Ego Culture, Ekso1, dan Nask. Yang pada awalnya memiliki 15 anggota dari beberapa kota yang berbeda, dan sekarang pada tahun 2021 tersisa Grips, Ekso1, Uhkz, Tm, Mimo. Crew TCCK dalam memilih anggotanya cenderung dari wilayah yang berbeda, dengan tujuan sebagi menjalin koneksi dengan wilayah lain. Tujuan dari dibentuknya TCCK adalah sebagai teman gambar bareng, karena pada tahun 2011 tersebut jarang yang personal, cenderung kepada crew atau team. Dalam turun kejalan, crew TCCK menggabungkan dari beberapa style atau karakter masing-masing dari anggota TCCK tersebut. Pada tahun 2009 The Cat Cat Kota sempat membuat acara September Ceria yang diusulkan oleh Monos. The Cat Cat Kota juga pernah menjadi penanggung jawab pada acara Jumpa tembok 2 bersama crew Kuas Tempur pada tahun 2012 bertempat di Jl. Perintis Kemerdekaan Cikokol yang menjadikan acara kolektif graffiti di kota Tangerang .
94 | TNG GRAFF TCCK
TNG GRAFF TCCK | 95
JUSTICE STREET CREW
JU STIC E C REW
C
rew Justice berdiri pada tahun 2011, berawal tidak kesengajaan dari tongkrongan selepas pulang sekolah. Karena pada tahun tersebut sedang boming sekali pergerakan street art, delapan orang dari tongkrongan sekolah tersebut membuat crew graffiti. Justice adalah nama crew yang dibuat oleh Yoga Hermawan, dari teman tongkrongan delapan orang saat itu. Berjalannya crew tersebut hingga pada akhirnya tersisa hanya tiga orang, Kukuh Danu, Yoga Hermawan, dan Rido Rivay. Dengan berkurangnya pada crew Justice, tidak membuat mereka 'kendor' untuk mempertahankan nama crew tersebut. Di pertengahan jalan Justice memperkuat pergerakannya, dengan menambah satu anggotanya yaitu Anto, yang berawal dari perbincangan kecil dan berangkat dari tongkrongan juga, sebagaimana pada awal berdirinya. Kukuh, Yoga, Rido bermain penggayaan character pada style graffitinya, sedangkan Anto bermain font/letter pada penggayaan graffitinya. Nama Justice Crew sangat melekat pada penggayaan characternya, dan juga style character menjadi dominan pada crew tersebut. Menurut Kukuh, dalam bermain character graffiti bisa mudah untuk mengembangkan character tersebut, seperti dengan character yang terlihat lucu, hingga seram. Selain menjadi pilihan untuk mudah mengembangkannya, juga sebagai cara untuk dapat mengkombinasikan dengan graffiti artist lainnya. Proses telah dijalani oleh crew yang berangkat dari tongkrongan sekolah itu. Beberapa tools juga telah dipakai oleh masing-masing anggota pada crew tersebut, selain cans pada umumnya, Justice crew sempat menggambar menggunakan cat minyak sebelum mereka mengenal cat dan pikmen sablon saat itu. Yang mengenalkan tools dan mengajarkan Justice saat itu adalah Lozick, Sadrax, Uhkz, dan street art lainnya. Lalu setelah mendapat masukan oleh street art lainnya, Justice semakin berkembang pada style dan toolsnya.
100 | TNG GRAFF JUSTICE
Dan yang menjadi moto pada crew tersebut adalah gambar wajib di ruang publik yang terbuka atau terlihat oleh orang yang melintas, dan setiap gambar selalu dengan ukuran yang cukup besar. Karena saat itu yang menjadi refrensi pada crew Justice adalah FAB (crew asal Bandung), dan Justice berharap crewnya seperti FAB. Semakin bertambahnya umur pada masing-masing anggota crew, Justice semakin dewasa dan memiliki visi misi dalam menjalani hidup, yaitu membina rumah tangga, menurut Kukuh Danu. Rido dan Yoga fokus sebagai enginering pesawat, Anto fokus mengembangkan usahanya, dan Kukuh fokus dalam menjalankan dinas sebagai abdi negara panglima perang kompi. Masing-masing memiliki kesibukannya sendiri dan menurut Kukuh, Justice Crew akan tetap ada.
TNG GRAFF JUSTICE | 101
J U S T IC E STREET CREW .
R O O T
A L L
M I N D S
R O O T
A L L
M I N D S
RAM (Roots All Minds) adalah crew yang berangkat dari pertemanan dan memiliki ketertarikan pada graffiti. Karena sering menggambar bareng, dan kalau menulis nama masing-masing pada saat bombing kelamaan, pada tahun 2012 Shano, Rakos, Lonz, dan Mariam berfikir untuk membentuk crew. Root All Minds yang menjadi nama pada empat orang tersebut. Terlebih pada tahun tersebut sedang hype membuat crew dibandingkan dengan personal. RAM tidak sekedar crew saja, karena berangkat dari teman bermain sebelum di dunia street art, RAM memiliki sifat kekeluargaan dalam crewnya. Anggota dari crew RAM terdiri atas 11 orang, antara lain, Rakos, Mariam, Shano, Lonz, Oniri, Arttack, Soul, Cups, Orbs, Ciml, and Warok Alone. RAM sudah mereka anggap seperti keluarga, meski beberapa anggota saat ini tidak aktif turun ke jalan, mereka tetap menyempatkan diri untuk saling bertemu dan berkumpul untuk sekedar berbincang. Dalam berkarya crew RAM cenderung menghindari aksi vandal, karena mereka mencoba membangun citra graffiti kearah positif, bukan sekedar mencoret saja. RAM DAY adalah acara yang dibuat oleh crew RAM sebagai merayakan namanya, pada tahun 2014, bertempat di gedung bioskop, Pasar Lama. Pada acara tersebut tidak hanya mengundang beberapa graffiti artist dalam kota, seperti graffiti artist lainnya Menaw, Jies, Garks, dan Klifer turut mengahadirkan acara tersebut. Masih di tahun yang sama, di bulan Agustus saat merayakan kemerdekaan Indonesia, Crew Root All Minds menjadi panitia atau penanggung jawab pada acara tahunan, yakni Jumpa Tembok yang ke-4. Teras Kota, BSD Tangerang yang menjadi spot pada acara tahunan yang ke-4 tersebut.
106 | TNG GRAFF RAM
TNG GRAFF RAM | 107
WEST STREET ART WARIOR
WESTRAW CLAN 2020 BINONG, TANGERANG
WE STR AW CLA N
WES T STREET AR T WA R R I OR
W
Westraw Clan atau kepanjangan dari West Street Art Warrior merupakan crew dari tangerang bagian barat sesuai dengan nama crew tersebut. Pencetus Westraw adalah NOBITCH/NOB (Noise Of Bomb) terbentuk pada tahun 2012 yang pada awalnya pecahan dari beberapa crew, alasan dari nama Westraw Clan yaitu karena di dalamnya terdapat personal maupun crew yang lebih dominan pada awal terbentuknya, dan menjadi melekat julukan clan tersebut pada nama Westraw. Westraw pada awalnya terbentuk karena adanya konflik pada bagian barat Tangerang.
112 | TNG GRAFF WESTRAW
Tembok Kusam merupakan crew sebelum adanya clan Westraw tersebut, karena banyaknya anggota pada Tembok Kusam tersebut, NOBITCH atau biasa dikenal dengan Cuilz beserta pihak Barat berfikir untuk membuat clan di bagian Tangerang Barat, terbentuklah nama Westraw Clan yang didalamnya merupakan personal beserta crew pada bagian Tangerang bagian Barat. Setelah terbentuknya nama Westraw tersebut, adanya permasalahan internal pada tahun 2014 yang mengakibatkan Westraw terpecah dan tersisa ima orang, yaitu NEROS, DSRL, CHEESE, BRAIN ATTACK (crew), The WOA (crew). Berjalannya waktu Westraw sekarang memiliki anggota yang aktif diantaranya yatu, NOBITCH, WOA, KDNK, RUSEBAC, THE RAMONS, CRAKZ, GLABSE, dan AMIST.
Yang menjadi tujuan awal terbentuknya Westraw merupakan sebagai wadah pada graffiti artist Tangerang bagian Barat, dan nama Westraw Clan sekarang sudah tidak seperti tujuan pada awalnya, yakni tidak semua yang ada di daerah barat merupakan bagian dari Westraw Clan. Dari beberapa penggayaan style dari graffiti pada setiap angota yang ada, Westraw Clan saat menggarap karyanya di jalanan dengan Blockbuster, Bombing, dan sempat untuk membuat konsep dengan menggunakan warna yang sama, serta jamming bareng pada seita angola yang ada di Westraw Clan tersebut. Westraw mengenalkan namanya dengan gambar di jalanan, dan tidak terlalu mementingkan media sosial sebgai cara mengenalkan nama Westraw sendiri. Selain gambar di jalanan pada daerah Tangerang, Westraw mengenalkan namanya dengan trip ke Jogja pada tahun 2015 untuk mengenalkan kepada crew tau graffiti artist lainnya, dan sebagai koneksi antar lainnya. Cara mengenalkan nama Westraw pada masing-masing anggota yang ada, biasanya personal dari Clan tersebut dengan cara open spot legal maupun ilegal tetap digarap olehnya. Pada tahun 2013 Westraw menjadi penanggung jawab pada acara Jumpa Tembok 3 yang bertempat di Citra Raya Cikupa, Tangerang. Dan movement/acara yang telah dikerjakan pada tahun 2021 adalah Make Letter Great Again bersama crew Northside, yang berlokasi di Cikupa, Tangerang.
TNG GRAFF WESTRAW | 113
N O R T H S I D E
N O R T H S I D E
Pada awalnya di tahun 2012-2013 merupakan sebatas teman-teman kumpul bersama di wilayah Kutabumi Tangerang, Sebelum nama dan dibentuknya Northside. Pada tahun 2013 akhir, karena memiliki ketertarikan yang sama, yakni dalam dunia Hip Hop. Begundal Clan dengan Hellhouse yang menjadi trigger saat itu, Manto berfikiran untuk membuat suatu kolektif serupa dan diadopsi di daerah Kutabumi tersebut, dan kebetulan belum ada pada daerahnya yang seperti Hellhouse yang bertempat di Yogyakarta. Nama Northside merupakan refrensi dari kultur Hip Hop yang dimana melabeli wilayah sebagai geng atau kelompok seperti di dunia musik rap Amerika era awal 90-an yang bernama East Coast dan West Coast. Berangkat dari semangat kultur hip-hop diluar yang membanggakan dan membesarkan nama kampung atau daerah asalnya, serta Hellhouse dengan Southsidenya saat itu menjadi awal terbentuknya nama Northside di tahun 2013 dan mengadaptasi dari kolektif di jogja tersebut, ujar Manto atau biasa dikenal AKLG. Northside dengan embel-embel Familia juga melihat dari keluarga latin atau kumpulan dan kelompok pada geng-geng di luar saat itu, yang walaupun aneh terdengarnya, menurut Manto. Karena mengadopsi dari kultur hip hop, Kurang rasanya kalau Northside tidak menjalankan elemen dari hip hop tersebut, selain Graffiti yang menjadi ketertarikan perkumpulan tersebut, Rap jadi pilihan Northside saat itu.
116 | TNG GRAFF NORTHSIDE
Rekaman hingga nge-rap di beberapa panggung sudah dijalankan oleh Northside, yang merupakan amalan mereka pada kultur Hip Hop yang diadopsinya. Hal tersebut menjadikan nama Northside identik dengan Graffiti dan Hip Hop. Seiring berjalannya waktu, Northside bukan lagi halnya daerah utara saja, ada seperti Miki (Mourse) yang datang dari luar daerah utara, dan almarhum Agus (Nezmo) yang saat itu juga sangat berpengaruh pada ide serta membentuknya identitas Northside.
Movement serta projek sudah dilakukan oleh Northside, seperti menjadi penanggung jawab pada acara Jumpa Tembok 5 pada tahun 2015 di daerah Perumahan Total Persada, Tangerang. Lalu ada movement bersama crew Westraw, yaitu “Make Letter Great Again” sebagai cara untuk mengembalikan semangat pada skena graffiti di Tangerang pada tahun 2020. Northside belum lama ini juga membuat acara pameran bertema street di tahun 2021, yakni Northside Exhibition yang merupakan sebagian pencapaian dari Northside selama ini, dan diharapkan kedepannya akan terus membuat projek serta movement kembali.
TNG GRAFF NORTHSIDE | 117
MOVEMENTS TANGERANG GRAFFITI
JUMPA TEMBOK 4 TERAS KOTA TANGERANG SELATAN
JUMPA TEMBOK 1 2011 JAR | PERUM 2, TANGERANG
J U M PA TEM B OK
E V E N T K H A S TA N G E R A N G
Jumpa Tembok merupakan ajang gambar di tembok bersama dan menjadi event khas di kota Tangerang. Jumpa Tembok 1 adalah acara perdana di skena graffiti Tangerang, yang walaupun sebelumnya sudah ada graffiti serta kelompok graffiti di kota Tangerang. Berawal dari ide serta obrolan yang ada, pada tahun 2011 Crew KIP (Key Idealist Project dan OK (Otak Kanan) bekerjasama dalam rangka menyatukan dan menjadikan tempat saling mengenal serta berkoneksi satu sama lain pada acara Jumpa Tembok pertama. Terminal bis PAM, Perum 2 Tangerang yang menjadi lokasi pada acara perdana tersebut. Otak Kanan, Key Idealist Project, ORBS street art, dan OBVS yang menjadi support pada acara Jumpa Tembok 1 saat itu. Acara tersebut mampu menarik banyak perhatian para graffiti artist di kota Tangerang, hingga mencapai kurang lebih 30an crew yang menghadiri dan berkarya dalam satu tembok di acara tersebut. WTC, Uhkz, The Over, Murf, Movetwo, RSZ, UMK (Urat Malo Kuat), MESMart, Chicken Family, Koenak, JAR, Curse, Lost, Emo, Grip, Robowobo, Allen, CMSart, Spacer, KIP, Zayen art, dan BAGS, yang hadir dalam event perdana graffiti di kota Tangerang.
124 | TNG GRAFF JUMPA TEMBOK
Ajang pertemuan dari beberapa graffiti artist serta crew yang ada pada acara tersebut, selain sebagai event menggambar dan pertemuan bersama, pada acara tersebut juga menghasilkan obrolan serta diskusi mengenai graffiti dan street art. Pada Acara Jumpa Tembok 1 menjadikan cikal bakalnya berdirinya sebuah forum sebagai wadah berdiskusi dan bertukar pikiran pada graffiti/street art di Tangerang, yakni TSAF (Tangerang Street Art Forum) melalui persetujuan dari beberapa graffiti artist dan crew yang ada. Acara Jumpa Tembok juga menjadi bentuk tempat berkumpul untuk menggambar bersama, yang diadakan setiap tahun. Acara Jumpa Tembok 1 tentunya sangat berpengaruh pada perkembangan dan pergerakan graffiti di Tangerang. Event Jumpa Tembok 1 juga banyak menginspirasi, serta dijadikan refrensi pada acara-acara graffiti selanjutnya. Pada acara Jumpa Tembok 1 tersebut menjadikan trigger pada setiap individu untuk dapat membuat movement pada skena graffiti di kota Tangerang.
halaman sebelah (atas) Curse, Lost, Uhkz, Over, Emo Terminal bis PAM, Perum 2 Tangerang 2011 halaman sebelah (tengah) Movetwo, rsz, Uratmalo Terminal bis PAM, Perum 2 Tangerang 2011 halaman sebelah (bawah) grip, robowobo,gaosgaos,allen Terminal bis PAM, Perum 2 Tangerang 2011
TNG GRAFF JUMPA TEMBOK | 125
01 | TNG GRAFF DPLUS
JUMPA TEMBOK 1 2011 | PERUM 2, TANGERANG
JUMPA TEMBOK 1 PERUM 2, TANGERANG KIP | OTAK KANAN 30 JANUARI 2011
TNG GRAFF DPLUS | 02
JUMPA TEMBOK 2 CIKOKOL, TANGERANG TCCK | KUAS TEMPUR 8 JULI 2012
JUMPA TEMBOK 3 CIKUPA, TANGERANG MESM | WESTRAW 7 JULI 2013
JUMPA TEMBOK 2 CIKOKOL, TANGERANG ROOT ALL MINDS 17 AGUSTUS 2014
JUMPA TEMBOK 5 TOTAL, TANGERANG NORTHSIDE 23 AGUSTUS 2015
JUMPA TEMBOK 6 BATU CEPER, TANGERANG ARTPRO KLAN 25 SEPTEMBER 2016
Pada tahun 2011 Tangerang Street Art Forum membuat acara collective exhibition pertama di Tangerang dengan tema serta media yang bebas. Acara Firstart tersebut juga merupakan hasil obrolan serta diskusi dari kelanjutan acara Jumpa Tembok 1, yang dimana Firstart sebagai acara peresmian berdirinya TSAF (Tangerang Street Art Forum). Rumah belajar Anak langit menjadi tempat pada acara kolektif pameran bersama TSAF tersebut. Street Art, instalasi, digital art, video art, toys art, dan photography yang menjadi isi dari kelangsungan acara tersebut. Acara Firstart berlangsung dalam waktu dua hari, yakni hari pertama dengan adanya video screening, music, art perform, dan bazar. Dilanjut di hari akhir dengan music perform, art perform, workshop, bazar, serta adanya artist talk dengan mengundang pelaku graffiti dari Jakarta. The Popo, Robowobo, dan Ashtwo,yang menjadi pembicara pada pada acara kolektif tersebut dengan pembahasan mengenai perkembangan serta gerakan graffiti di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Acara tersebut berhasil mendatangkan banyak orang dari berbagai daerah, dan menjadi ajang pertemuan sesama street artist di Tangerang. Firstart menjadikan terbentuknya ekosistem baru, yang diharapkan membawa kebaikan kepada siapapun yang berada didalamnya. Acara kolektif tersebut dapat dikatakan menjadi tanda pada berjalannya skena graffiti di Tangerang.
halaman ini (atas) Artist Talk (The Popo, Robowobo, dan Ashtwo) halaman ini (bawah) Pameran beberapa graffiti dan street artist
140 | TNG GRAFF FIRSTART
Penutupan pada Firstart diramaikan dengan menggambar bersama dengan pelaku graffiti yang hadir, sepanjang jalan jembatan Tanah Gocap yang berdekatan dengan rumah belajar Anak Langit, menjadi spot pada jamming selepas acara pameran kolektif itu. Terlepas pada jamming dengan gambar bareng di tempat tersebut, saat itu menjadikan momen untuk berkenalan pada karya masing-masing yang saat itu mungkin belum pernah bertemu. Dokumentasi oleh Hari Fierce
142 | TNG GRAFF FIRSTART
TNG GRAFF FIRSTART | 143
BOOM TANGERANG 2012, TANGERANG
BOOM TANGERANG 2012, TANGERANG
B O O M TANGER A NG
BARIS AN O RANG O RAN G M U D A
S
Salah satu bentuk kecintaan dan kepudulian Rumah Belajar Keluarga Anak Langit yang terletak di bawah jembatan Tanah Gocap Unis Cikokol Kota Tangerang telah mengadakan acara Boom Tangerang. Yang menjadi tema pada acra acara tersebut adalah “Pesta Sampah Kreatif” yang mempunyai arti sudah banyak masyarakat yang menganggap sampah hanya sebagai kotoran yang tidak bisa dijadikan sesuatu yang berguna dan benilai dalam berkereavitas. Abdi merupakan wakil ketua pelaksana Boom Tangerang, Abdo mengatakan dirinya sangat berharap agar masyarakat khususnya masyarakat Kota Tangerang bisa memahami dan mengetahui bahwa dengan sampah kita bisa berkereavitas.”
146 | TNG GRAFF BOOM
TSAF (Tangerang Street Art Forum) juga berpartisipasi dalam acara kepedulian tersebut. Acara BOOM diselenggarakan pada tahun 2012 dan berlangsung selama empat hari, dari tanggal 5 hingga 8 April, yang berlokasi di beberapa titik pada kawasan Rumah Belajar Anak langit. Karnaval fashion daur ulang, karnaval bersepeda, pameran seni instalasi limbah, teater, pemutaran film, mural dan graffiti. Acara BOOM menjadi salah satu tempat bertemunya graffiti artist di Kota Tangerang, banyaknya yang berpartisipasi, dapat terlihat adanya pergerakan dan perkembangan graffiti di Kota Tangerang. Dan menjadi ekosistem baru pada acara tersebut.
TNG GRAFF BOOM | 147
Pada tahun 2012, tepatnya 16 September crew The Cat Cat Kota membuat acara September Ceria yang disusulkan oleh Monos. Jalan Kamurang Atas Tangerang merupakan tempat diadakannya acara September Ceria. Beberapa kegiatan dalam acara tersebut, yaitu ajang menggambar bersama dengan graffiti/street art lainnya, dan membuka lapak dagangan dari teman-teman graffiti artist lainnya. Tidak sedikit yang ikut berpartisipasi pada pergelaran acara dari crew TCCK tersebut. Berbagai graffiti artist serta crew yang ada di Tangerang meramaikan dengan menggambar bersama. Beberapa dagangan yang dipasarkan, seperti tshirt, sticker, bandana, buku, serta asesoris lainnya juga ikut meramaikan acara tersebut. Dengan adanya acara yang diadakan crew TCCK tersebut, turut membantu pada pergerakan graffiti di kota Tangerang.
150 | TNG GRAFF SEPTEMBER CERIA
TNG GRAFF SEPTEMBER CERIA | 151
T A N G E R A N G
T E A M
Tangerang Team adalah sebuah kelompok yang menjadi team inti pada kota Tangerang, seperti saat adanya tamu dari luar kota ataupun dari Tangerang ke luar kota, Tangerang team menjadi pilihan untuk hal tersebut. Berawal dari obrolan serta perbincangan pasca acara Jumpa Tembok ke-2, mereka ingin memiliki team yang solid untuk dapat mewakili Tangerang, namun tidak menutup kemungkinan untuk yang baru ingin gabung dalam team tersebut. TANGER ANG TEAM
154 | TNG GRAFF TANGERANG TEAM
Bebeberapa Tangerang Team sudah dilaksanakan, selain kota Tangerang yang menjadi kota asal pada team tersebut, Jakarta menjadi pilihan kota untuk diadakan acara Tangerang Team. Saat itu Tangerang Team, terdiri dari Wacky, Curse, Orbs, Shano, Gaos, Terza, Aklg, NC+, Near, Rakos, dan Zrie.
TNG GRAFF TANGERANG TEAM | 155
PASAR MUDA MINGGU SORE SAMPE MALAM
PAMUMINGSOLAM merupakan pasar seni yang digagas oleh para penggiat seni di Tangerang, terletak di tengah pusat Kota Tangerang, tepatnya pada tepi jalan Kisamaun, Pasar Lama Kota Tangerang. Pasar Muda Minggu Sore Sampai Malam adalah kepanjangan dari PAMUMINGSOLAM. PAMUMINGSOLAM pertama diadakan pada 30 Desember tahun 2012. Acara tersebut berawal dari inisiasi Zulfi, Monos, Edi Bonetski, dan Yayat pemilik Tiang Gallery. Pada awalnya PAMUMINGSOLAM tercetus saat berada di Anak Langit dengan pemikiran bagaimana caranya survive dengan keahlian sendiri dalam industri kreatif di kota Tangerang, lalu saat berada di Tiang Gallery, Monos menyebutkan “bagaimana kalau kita bikin acara, daripada kita nunggu acara yang akan ada?” dan kebetulan di daerah Tiang Gallery, toko-toko yang ada di daerah tersebut hari minggunya tutup, akhirnya memanfaatkan ruang tersebut untuk acara PAMUMINGSOLAM. Selain berfungsi sebagai pasar, juga dimanfaatkan sebagai tempat berkumpulnya beragam komunitas, seperti komunitas mural, fotografi, sepeda, dan ajang kumpul graffiti artist di Tangerang. Dilain hal, tidak sedikit anak muda Tangerang khususnya yang bergelut pada dunia seni cenderung untuk berpameran di luar kota asalnya, dengan adanya PAMUMINGSOLAM merupakan menjadi ajang untuk 'unjuk gigi' dengan berpameran di kota asalnya. Berkumpul, berbelanja, dan berbagi cerita hingga diskusi merupakan bagian dari kegiatan PAMUMINGSOLAM, dan dimeriahkan dengan live musik, pameran fotografi, pameran seni, patung, dan live painting graffiti.
158 | TNG GRAFF PAMUMINGSOLAM
TNG GRAFF PAMUMINGSOLAM | 159
TSAF Street Mate berawal dari pertemanan dijalan serta teman kumpul di PAMUMINGSOLAM. Pada acara tersebut TSAF mencoba untuk mengajak para graffiti artist di Tangerang untuk berpameran bersama di lorong sempit gang Perintis 1, yang dijadikan layaknya galeri jalanan alternatif. "Think Local Act Global" merupakan tema pada acara tersebut, dengan semangat pergerakan global graffiti dengan kebebasan berekspresi, dan mengangkat permasalahan pada individu masing-masing yang biasa mereka geluti sehari-hari sebagai ide pemikiaran dalam berkaryanya. Pameran Street Mate yang diusung oleh TSAF ini, menantang untuk mencoba mengekplorisasi karya dengan media yang terbatas, seperti mewarnai, mendaur ulang, memodifikasi, hingga mendistorsi bentuk, berdasarkan alat dan bahan pada objek yang biasa mereka lihat. Dengan diselenggarakannya acara pameran Street Mate, diharapkan dapat menjadi inspirasi serta barometer untuk pergerakan dan perkembangan skena graffiti di tangerang.
160 | TNG GRAFF STREET MATE
STREET MATE PAMUMINGSOLAM 100, PASAR LAMA TANGERANG
PAMUMINGSOLAM sangat berpengaruh pada pergerakan serta perkembangan graffiti di Tangerang, banyak sekali pemikiran, pergerakan, bahkan agenda di masa-masa berikutnya. Event-event atau acara graffiti yang berangkat dari PAMUMINGSOLAM, seperti adanya TSAF Street Mate pada tanggal 23 November 2014 saat edisi khusus PAMUMINGSOLAM yang ke 100.
TNG GRAFF STREET MATE | 161
T S A F
T A N G E R A N G
S T R E E T
A R T
F E S T I V A L
TA N GERA N G STR EET ART FESTIVAL
Tangerang Street Art Festival adalah sebuah proyek yang dibuat oleh TSAF (Tangerang Street Art Forum), yang bertujuan mengubah image pada aksi coret-coret tembok. Acara atau Festival ini juga dibarengi dengan ulangtahun kota Tangerang pada tanggal 28 Februari 2015. Penggagasnya yaitu Abdi Sadrax, Dhado Wacky, dan Robo Wobo. Dan mengusung beberapa street artist, yaitu D+K, Shano, CIML, Yayat Lesmana, Edi Bonetsky, Uhkz, dan kawan-kawan TSAF dan Pamumingsolam, serta melibatkan 25 seniman atau crew yang ada di kota Tangerang. Kegiatan utamanya adalah secara berbarengan membuat graffiti dan mural di jalan Kalipasir, Pasar Lama kota Tangerang. Acara Festival tersebut dimeriahkan dengan adanya wokshop cukil kayu, live sablon, bazzar, dan live musik. Sebagian ide dalam karya festival ini membahas menganai budaya dan kebiasaan yang menjadi ciri dari kota Tangerang. Tidak berhenti di Tangerang Street Art Festival pertama saja, acara kedua pun terbilang sukses, hingga mendatangkan graffiti artist dari beberapa kota yang berbeda, hingga mendatangkan graffiti artist asal Malaysia. Tangerang Street Art Festival 2 dilaksanakan di tahun 2017 dan berlangsung 3 hari. Tema yang diangkat adalah Local Pride. v
164 | TNG GRAFF TANGERANG STREET ART FESTIVAL
Tangerang Street Art Festival berdampak baik pada masyarakat. Berkat acara tersebut Tangerang memiliki destinasi wisata baru untuk dikunjungi. Dan sebagian masyarakat sekitar menyambut baik pada perhelatan tersebut. Harapan dibuatnya Tangerang Street Art Festival yaitu membuat karya di ruang publik pesan yang terkandung didalamnya dapat diterima oleh masyarakat atau publik luas, serta mengembangkan seni dan budaya di daerah kota Tangerang.
TNG GRAFF TANGERANG STREET ART FESTIVAL | 165
C ITY CONNECTION
City Connection adalah program graffiti jamming antar kota di Indonesia, yang merupakan inisiasi dari Gardu House, Artherapy Movement, dan Tangerang Street Art Forum. Pada acara graffiti jamming tersebut, menjadi acara silaturahmi antar dua kota, yaitu Artherapy Movement dari Bekasi, dan Tangerang Street Art Forum. Acara tersebut sukses dilaksanakan pada 20 Maret 2016, yang berlokasi di samping mall Teras Kota BSD, Tangerang. City Connection tersebut berhasil menghadiri 26 graffiti artist, antara lain Miles, Orbs, Shano, Rorz, Robowobo, Curse, D+k, Gula, Wacky, Gems, Cabal, Akasia, Nask, dan Demusashi, serta graffiti artist asal bekasi, Slazer, Bonds, Mover, Reks, Ndoe, Cuns, Cabyel, Mars, Nose, Tengo, Ombean, Mone, dan Anth. Acara City Connection tersebut mengusung tema “Warm Up City Connection”, sebagai dua kota yang melakukan pemanasan awal, untuk agenda acara antar kota yang lebih luas lagi. Ide serta pemikiran kolaborasi antar graffiti artist Tangerang dan Bekasi sudah tercetus dari jauh-jauh hari. Dari beberapa perwakilan TSAF bertemu dan mendiskusikan dengan perwakilan dari Artherapy Movement saat berlangsungnya acara Ironwall di Gardu House, Jakarta.
168 | TNG GRAFF CITY CONNECTION
TNG GRAFF CITY CONNECTION | 169
LADIES ON WALL SEA VIBES 2016, TANGERANG | DOC WDZG
Ladies on Wall berawal dari obrolan Bunga Fatia bersama seorang graffiti artist wanita bernama Cynthia dari Tangerang di sosial media, lalu bertemu dan merencanakan sebuah acara yang diisi oleh graffiti artist wanita semua. Saat tersebut tercetus nama Ladies on Wall. Beberapa acara tahunan Ladies on Wall telah dijalani. Ladies on Wall ketiga kali ini digelar pada 7 Agustus 2016, di Tangerang dengan spot berada di Jalan Perintis Kemerdekaan. Mengusung tema “Sea Vibes”, para graffiti artist ditantang untuk merespon tema tersebut menjadi suatu gambar. Acara ini mengajak beberapa graffiti artist wanita, diseluruh kota, dan satu graffiti artist asal Malaysia, Artist yang terlibat diantaranya Adctd, Alls, Asr, Beni, Blanca, Bunga, Ciml, Fee, Des, Chiens, Frsk, Hana Madness, Iecha182, Kare, Magn, Miyo, Nay, Noirca, Noviarts, Nur, Onde, Poetry88, Rsa, Trisn, Tors, Visamume, Wonderyash, dan lain-lain. Berbagai style ada pada masing-masing individunya, sepeti character, letter, hingga realist. Warna-warna yang digunakan juga menyesuaikan pada tema yang diangkat "Sea Vibes". Dalam acara tersebut sukses, dan banyak yang berpartisipasi, dengan mendatangkan 31 graffiti artist wanita. Banyaknya graffiti artist yang mengikuti gelaran acara tersebut, menjadi bukti eksistensi graffiti artist wanita di Indonesia. Semakin bertambah usia nama Ladies on Wall, semakin banyak juga yang ikut berpartisipasi. Hal tersebut terlihat bahwa semakin berkembangnya skena graffiti di Indonesia.
LADIES ON WALL SEA VIBES | NUR 2016, TANGERANG
172 | TNG GRAFF LADIES ON WALL
DOKUMENTASI OLEH WADEZIG
TNG GRAFF LADIES ON WALL | 173
DOKUMENTASI OLEH WADEZIG
GRAFFITI STORE TANGERANG
The Gaos Gaos dibentuk tahun 2009, baju yang menjadi produk pertama The Gaos Gaos saat itu, dan masih dirumah dari pemilik The Gaos Gaos yakni dirumah Acul. Seiring berjalannya waktu, The Gaos Gaos terhitung sudah tiga kali berpindah tempat, pada tahun 2011 pindah ke daerah Cibodas Tangerang, lalu di tahun 2015 pindah ke daerah Grendeng Tangerang bertempat di 25 Cafe and Gallery, dan sekarang di tahun 2021 berpindah kembali di Cibodas Tangerang, di kediaman Ibod Pope. Dalam menjalankan usahanya, The Gaos Gaos tidak terlalu memikirkan target, hanya sebatas keinginan apa yang sedang dipikirkan, dan melakukannya karena senang saja. Seperti menjual cat semprot, dari pada membeli sedikit di orang, mendingan sekalian beli banyak bisa dipakai pribadi dan bisa dijual, ujar Acul pemilik The Gaos Gaos.
180 | TNG GRAFF THE GAOS GAOS
THEGAOSGAOS THEGAOSGAOS.COM
The Gaos-Gaos adalah Alternative Shop and Raw yang menjual keperluan graffiti seperti cans, caps, hingga merchandise serta produk gaos-gaos lainnya. Trigger awal The gaos-gaos, saat di yogyakarta tahun 2008 melihat Eko Nugroho berjualan dengan produknya yaitu Daging Tumbuh, kebetulan saat itu teman dari pemilik The Gaos Gaos, Tio Alba yang jaga di tempat daging tumbuh tersebut. Wah keren banget nih tempat, menurut Acul saat melihat tempat Daging Tumbuh tersebut, saat itu Acul langsung berfikir ingin gambarnya dijadikan merchandise, dan ditambah dengan melihat zine dan komik-komik yang ada di Daging Tumbuh, seperti komik Robot Goblok.
Berbagai acara sudah diikuti dan buka lapak pada acara-acara serta event yang ada. Seperti street dealin dari yang pertama bertempat di Gatdu House, Carburator Springs Jakarta, di Street Dealin pertama The Gaos Gaos sudah membuka lapaknya, dan sempat membuka lapak bersama Dripsndrops, hingga The Gaos Gaos dibantu dengan supply caps, cans seperti Montana. Sampai saat ini The Gaos Gaos tetap menjual graffiti supply dan merchandise dari The Gaos Gaos. Menurutnya jualan graffiti supply untuk sekarang, terlebih pada cans atau cat semprotnya sudah sangat bagus, dengan harga yang berbeda jauh dengan cans luar. Untuk menjual cans luar serperti Montana, sangat segmented, susah untuk terjual. Di Tangerang toko graffiti masih terbatas, kebetulan di daerah yang Acul sekarang tempatin belum ada toko graffiti di daerahnya. Harapannya The Gaos Gaos akan terus support dalam membangun skena graffiti di Tangerang, dan toko gape The Gaos Gaos menjadi tempat ngobrol, dan bertukar pikiran, menurut Acul Gaos. Karena menurutnya dari ngobrol serta berdiskusi, membuat Acul Gaos mendapat koneksi dimana-mana, hingga mendapat pekerjaan juga dari temannya, yang berawal dari obrolan dan bertukar pikiran.
TNG GRAFF THE GAOS GAOS | 181
O N LY O N E
G R A F F I T I
S T O R E
O N LY O N E
Onlyone merupakan toko yang menyediakan alat-alat atau bahan yang dibutuhkan untuk membuat graffiti, dan menjual beberapa merchandise lainnya. Selain menyediakan perlengkapan graffiti seperti aerosol, caps, marker, dan cat, Onlyone juga membantu mendistribusikan merchandise dari beberapa toko graffiti lainnya. Karena membuat sendiri, modal sendiri, dan tidak ada sangkut paut oleh orang lain merupakan ide yang menjadi nama graffiti store tersebut. Pada awalnya pemilik dari Onlyone yang juga sebagai graffiti artist ikut merasakan keresahan teman-teman satu skenanya, dalam kebutuhan serta perlengkapan pada graffiti. Pada tahun 2017 Onlyone terbentuk dan mulai membuka tokonya yang berangkat dari keresahan diri serta teman-temannya. Daerah Serpong Tangerang merupakan tempat penyedia perlengkapan graffiti tersebut. Dengan adanya graffiti store tersebut membuat skena graffiti di Tangerang menjadi terus berkembang. Event serta projekan telah dilakukan oleh Onlyone, sebagai media dan wadah bagi berkumpulnya graffiti artist di Tangerang. Graffiti store tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan graffiti, seperti memanjakan graffiti artist itu sendiri, dengan perlengkapan serta tools yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
O N LY 1 . I D O N LY O N E . C A T A L O G
184 | TNG GRAFF ONLYONE
TNG GRAFF ONLYONE | 185
DA F TA R PU S TAK A B U KU
Dwisworo, Berto. 2020. HIT’S & RUN, Yogyakarta.
Robowobo, http://therobowobo.blogspot/ Robowobo, http://m.facebook.robo.wobo/ Robowobo, http://instagram.com/robowobo/ Dplus, http://instagram.com/d.plus___/ Whedust, http://whedustpeople.blogspot/ Whedust, http://w-dustpeople.blogspot/ Wacky, http://m.facebook.dhado.wacky/ Wacky, http://instagram.com/wacky.ok/ Wacky, http://behance.net/dhadowacky/ Cabal, http://cblrndm.blogspot/ Cabal, http://m.facebook.nnnafri/ Cabal, http://instagram.com/cabalrandom/ Gaos, http://aculgaos.tumblr.com/ Gaos, http://instagram.com/aculgaos/ Uhkz, http://kukuruyuhuhkz.blogspot/ Uhkz, http://m.facebook.uhkz/ Uhkz, http://m.facebook.pahello/ Uhkz, http://instagram.com/uhkz/ Aklg, http://artkeologstreetart.blogspot/ Aklg, http://m.facebook.artkeolog/ Aklg, http://m.facebook.manto.darmanto/ Aklg, http://instagram.com/soulassasin34/ Shano, http://instagram.com/ifan.shano/ Otak Kanan, http://otakkananstreetart.blogspot/ Otak Kanan, http://m.facebook.otak.kanan/ Otak Kanan, http://instagram.com/otak_kanan/ UMK, http://uratmalokuat.blogspot/ UMK, http://instagram.com/uratmalokuat/ KIP, http://keyidealistprojectstreetartmural.blogspot/ KIP, http://m.facebook.key.idealist.project/ TCCK, http://thecatcatkota.blogspot/ TCCK, http://instagram.com/thecatcatkota/ TCCK, http://m.facebook.thecatcat.kota/ Justice, http://instagram.com/justico_crew/ RAM, http://rootallminds.blogspot/ RAM, http://instagram.com/root.all.minds/ Westraw, http://instagram.com/westrawclan/ Northside, http://instagram.com/norsaidforevah/
188 | TNG GRAFF DAFTAR PUSTAKA
Jumpa Tembok, http://m.facebook.jumpa.tembok/ Firstart, http://m.facebook.pahello/ Jumpa Tembok, http://pasificpaint.com/ Jumpa Tembok, http://m.facebook.groups/TSAF/ Firstart, http://m.facebook.groups/TSAF/ Firstart, http://m.facebook.pahello/ Boom, http://m.facebook.boom.tangerang/ Boom, http://twitter.com/boomtangerang/ Boom, http://m.facebook.groups/TSAF/ September Ceria, http://m.facebook.thecatcat.kota/ Tangerang Team, http://artkeologstreetart.blogspot/ Tangerang Team, http://twitter.com/cimolorbs/ Pamumingsolam, http://m.facebook.pamuming.solam/ Pamumingsolam, http://instagram.com/pamumingsolam/ Pamumingsolam, http://m.facebook.groups/TSAF/ TSAFestival, http://visualjalanan.org/ TSAFestival, http://cemprut.cc.blogspot/ TSAFestival, http://hot.detik.com/ TSAFestival, http://m.facebook.groups/TSAF/ TSAFestival, http://instagram.com/tsaftng_/ City Connection, http://m.facebook.indonesian.walls/ City Connection, http://instagram.com/artherapy_movement/ City Connection, http://instagram.com/otak_kanan/ Ladies on Wall, http://wadezig.com/ Ladies on Wall, http://flicker.com/photos/wadezig/album Ladies on Wall, http://montanacans.blog/ Ladies on Wall, http://twitter.com/ladiesonwall/ Ladies on Wall, http://hot.detik.com/ The Gaos Gaos, http://thegaosgaos.com The Gaos Gaos, http://aculgaos.tumblr.com/ The Gaos Gaos, http://instagram.com/thegaosgaosshop/ The Gaos Gaos, http://instagram.com/thegaosgaos/ Onlyone, http://instagram.com/onlyone/ ARSI P F OTO
Fierce, Hari. 2021. Old graff by hardisk, Tangerang. Ridzky, Noskills. 2021. Old graff by email, Tangerang
DOKUMENTASI GRAFFITI TANGERANG
A RT I K E L INT ER NET
Hafiz Daryansyah biasa disapa Hafiz, dilahirkan di Tangerang 30 Agustus 1999. Menempuh pendidikan Desain Komunikasi Visual di Telkom University dalam bidang Graphic Design, tahun akademik 2017. Saat ini (2021) sedang melakukan penelitian perkembangan serta pergerakan graffiti di kota Tangerang. Dilain hal, penulis memiliki pengalaman kerja dalam bagian Comminication pada Unit Shared Services and Corporate Social Responbility, sebagai Graphic Design pada perusahaan Angkasa Pura 1, Yogyakarta. Selain menjadi Graphic Design, penulis dalam buku Tangerang Graffiti juga sebagai graffiti artist yang aktif turun ke jalan pada tahun 2012 sejak di bangku sekolah menengah pertama, hingga saat ini masih menjalani ketertarikan tersebut. Buku Tangerang Graffiti merupakan salah satu dedikasi penulis untuk skena graffiti di Kota Tangerang. Harapan penulis pada buku ini adalah sebagai media informasi serta dokumentasi pada perkembangan dan pergerakan graffiti di Kota Tangerang.
TNG GRAFF TENTANG PENULIS | 189
DOKUMENTASI GRAFFITI TANGERANG