LUHURING ANGKASA....
Ciri khas dari tangan mahakarya Ni Nyoman Nuarta tertuang jelas dengan hubungan kuat dengan lokasi sekitar yang berkarakter batu kapur dan hasil pahatan dari Bli Nyoman yang menggunakan material tembaga yang teroksidasi.
Luhuring Angkasa menjadi proyek yang melanjutkan pembangunan GWK ke tahapan ruang ekspresif dengan tetap mempertahankan axis lokasi yang mengikuti prinsip Tri Hata Karana yang menjadikan Lotus Pond sebagai kawasan beraktivitas.
Melalui Ekspresi seni, diharapkan proyek ini dapat meningkatkan rasa penasaran pengunjung mengenai respon masyarakat Indonesia tentang Ketidaksetaraan Gender dan Bertanya tanya apakah kesetaraan itu sendiri bisa dicapai atau tidak.
Dengan mempertemukan respon perbedaan mengenai Timur bertemu Barat dalam proyek ini menciptakan ruang inklusif dari respon Barat yang aktif menjunjung tinggi Hak asasi manusia secara global sedangkan respon dari pihak Timur yang menjadikan seni sebagai sarana berkomunikasi untuk menyampaikan kesetaraan gender itu sendiri