1 minute read

Surabaya, Bhirawa

Pemkot Surabaya terus menggeber operasi pasar beras murah untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok. Dalam operasi pasar yang berlangsung Senin (13/2), pemkot menggelontorkan 50 ton beras di sejumlah pasar tradisional yang tersebar di Kota Surabaya. Direktur Utama Perusahaan

Advertisement

Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo mengatakan, hasil pantauan di beberapa pasar yang dikelola PDPS, harga beras stabil. Rata-rata harga beras medium yang dijual di pasar milik

PD Pasar Surya sekitar Rp4445 ribu per 5 kilogram.

“Jadi kurang lebih harganya sudah di bawah Rp9 ribu dan maksimal Rp9 ribu per

Rejoso Lor hingga Desa Jarangan. “Saat ini, banjir sudah memasuki hari ke lima. Ketinggian air masih tinggi di Desa Arjosari, Re-

 ke halaman 11

Dewan Temukan Pengerjaan Proyek Asal Jadi, Pemkab Tuban Bungkam

Tuban, Bhirawa Pengerjaan proyek rehabilitasi trotoar di Jalan RE Martadinata, Tuban yang menghabiskan anggaran berdasarkan pengumuman tender anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2022

Rp1.979.872.256,00 dinilai pengerjaan asal-asalan dan tidak memperhatikan konstruksi bangunan.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Fahmi Fikroni Ketua Komisi 1 DPRD Tu-

Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo saat melakukan pemantauan harga beras di Pasar Wonokromo Surabaya.

 ke halaman 11

 ke halaman 11

 ke halaman 11

Tertarik Meneliti Sejak Duduk di Bangku Sekolah Dasar

Indonesia Pecah Telor, Berkat Ekstract Kelor di Taiwan International Science Fair 2023

Patut berbangga diri. Begitulah kalimat yang layak disematkan untuk Nathania. Siswa kelas 12 SMAN 5 Surabaya ini, sukses mengharumkan nama Indonesia di Taiwan International Science Fair (TIFS) 2023. Indonesia berhasil pecah telur usai mendapatkan Juara 1 kategori Medical and Health Science.

Tanpa target. Begitulah yang ada dibayangan Nathania saat mengikuti TIFS 2023. Berkat Moringa Extract (Moringa Oliefera) based Silver Nanoparticle Sisal Fabric as Antibacterial Againts MethicillinResistant Staphylococcus Aureus (MRSA), ia tampil sebagai juara mengalahkan peserta dari 21 negara lainnya. Penelitian yang dilakulan Nathania ini dinilai paling inovatif dan menarik karena menggunakan daun kelor untuk melawan bacteri mematikan MRSA. Sebelumnya Nathania merupakan peraih medali perak pada ajang National Science Fair for Indonesian Adolescets atau NASFIA 2022 yang diselenggarakan oleh Indonesia Scientific Society (ISS) secara online pada bulan November 2022 silam. Diceritakan Nathania, awal mula ia mengikuti TIFS 2023 berawal dari ajang Asean Youth Research Innova- tion Summit (AYRIS) 2022. Dikejuaraan ini, ia meneliti Silver Moringa yang berbahan ekstra kelor untuk melawan bakteri salmonela penyebab tifus. Dari penelitian ini, ia kembangkan untuk melawan MRSA karena merupakan bakteri patogen yang sangat mematikan. Karena menyebabkan infeksi, sepsis hingga kematian.

“MRSA merupakan bakteri patogen yang sangat mematikan, baktero ini muncul karena penggunaan antibiotik berlebihan diruang ICU. Ada obat juga untuk melawan bakteri ini, namun harganya cukup mahal 1 tabletnya Rp. 1,4 juta. Tentu ini akan lebih berat lagi

This article is from: