2 minute read

Tersangka Anak Meningkat di Kasus Penganiayaan Libatkan Perguruan Silat

Tulungagung, Bhirawa

Kasus penganiayaan atau pengeroyokan yang melibatkan perguruan silat dan dilakukan anak di bawah umur di Tulungagung terus meningkat. Di awal tahun ini saja sudah tercatat 14 tersangka anak, sementara di dua tahun terakhir sebanyak 15 tersangka dan 23 tersangka.

Advertisement

Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia Putra, mengakui jika tersangka anak terus meningkat di kasus penganiayaan yang melibatkan perguruan pencak silat.

“Tahun 2021 dari 26 kasus, jumlah tersangka dewasa sebanyak 37 orang serta anak-anak sebanyak 15 anak.

Dan tahun 2022 dari 39 kasus jumlah tersangka dewasa sebanyak 75 orang serta anak-anak sejumlah 23 anak,” ujarnya usai konferensi pers di Mapolres Tulungagung, Senin (13/3).

Untuk tahun 2023 ini, menurut dia, dari awal tahun sampai tanggal

13 Maret 2023 terus juga bertambah. Termasuk yang terbaru dalam kasus penganiyaan yang terjadi di Desa Podorejo Kecamatan Sumbergempol pada Sabtu (11/3) dini hari lalu dengan korban dua orang. “Dari kasus terbaru tersebut kami mengamankan tujuh tersangka. Ketujuh tersangka itu empat orang dewasa dan tiga anak-anak,” paparnya.

Dengan adanya kembali anak di bawah umur yang menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan yang

Tekan Aksi Penyakit Masyarakat, Samapta Polres Amankan Puluhan Pemuda

Situbondo, Bhirawa

Jajaran Patroli Samapta Polres Situbondo berhasil mengamankan puluhan pemuda karena ditemukan sedang pesta minuman keras sekitar dinihari pada pukul 23.00 wib.

Para pemuda tersebut diamankan di 3 lokasi terpisah yakni jalan tembus Desa Sumberkolak, area persawahan Desa Talkandang dan area Dam Sampean Lama. Barang bukti miras yang ditemukan diantaranya 3 botol arak dan 1 botol amer.

Menurut Kasat Samapta AKP Sudpendi, kegiatan patroli di lakukan dalam rangka untuk mengantisipasi penyakit masyarakat (pekat). Langkah pencegahan ini, aku Sudpendi, akan terus dilakukan terutama menjelang bulan Ramadhan tahun 2023.

“Ini juga dalam rangka untuk menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif serta mencegah aksi kriminalitas,” tutur Sudpendi. Sudpendi menambahkan, kegiatan patroli malam hari, akan dijadikan jajaran Samapta untuk kembali menjumpai para pemuda yang kedapatan pesta miras. Dia mengakui, sedikitnya ada puluhan pemuda yang berhasil dibawa ke Mapolres Situbondo untuk diberi pembinaan. [awi.gat] melibatkan perguruan pencak silat itu, lanjut Kasat Reskrim Agung membuat jumlah tersangka anak dalam kasus serupa di tahun ini bertambah menjadi 14 anak.

“Kalau melihat jumlahnya cukup banyak. Hampir 40 persen pelakunya anak-anak,” terangnya.

Perwira pertama polisi ini menandaskan Polres Tulungagung sudah berupaya maksimal agar bentrokan antar perguruan pencak silat di Tulungbagung tidak terjadi. Terlebih dalam bentrokan itu melibatkan juga anak di bawah umur.

“Upaya preventif terus kami lakukan dengan imbauan pada adik-adik perguruan pencak silat. Kami pun komunikasi dengan pimpinan perguruan setiap hari tanpa mengenal waktu. Selain dalam sebulan tera- khir terus melakukan operasi terkait atribut pencak silat dan operasi minuman keras,” paparnya.

Kasat Reskrim Agung menyebut rasa fanatisme yang berlebihan atas perguruan pencak silat yang diikuti memicu terjadinya bentrokan antar perguruan silat.

“Rasa fanatisme yang berlebihan kemudian memunculan kebanggaan berlebih sehingga melihat perguruan lain sebagai musuh atau perguruan lain ibarat tidak sejalan dan kalau melihat terpancing emosinya,” bebernya.

Ia pun berharap proses hukum yang dilakukan Polres Tulungagung pada para tersangka dapat dijadikan atensi bagi semua anggota perguruan silat. Apalagi selama ini Polres Tulungagung tidak pula menerapkan restorative justice (RJ) dalam

Kasat Reskrim Agung berdialog dengan tersangka penganiayaan yang melibatkan perguruan silat saat konferensi pers, Senin (13/3). kasus tersebut.

“Tidak pernah ada RJ.Tetap diproses sebagaimana mestinya.

Untuk tersangka anak sesuai peradilan anak dan proses tetap berlanjut,” pungkasnya. [wed.gat ]

This article is from: