7 minute read
JATIM MEMBANGUN Angka Kemiskinan Semakin Turun, Kota Madiun Terendah Keempat di Jawa Timur
from binder7mar23
Kota Madiun, Bhirawa
Angka kemiskinan di Kota Madiun semakin turun. Angka kemiskinan di Kota Pendekar di angka 4,76 persen di 2022. Capaian itu mencatatkan Kota Madiun di posisi terendah keempat di Jawa Timur.
Advertisement
Capaian itu jauh lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang di angka 5,09 persen. Artinya, ada penurunan kemiskinan sebesar 0,33 persen di Kota Madiun.
‘’Tingkat kemiskinan ekstrem juga turun. Penduduk miskin ekstrem di angka 0,30 persen pada 2022 lalu. Kalau dari kemiskinan ekstrem kita di urutan kedua terbawah di Jawa Timur,’’ kata Kepala
Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bape- litbangda Kota Madiun, Elita Mardiani, Senin (6/3). Biarpun begitu, garis kemiskinan di Kota Madiun sejatinya cukup tinggi. Yakni, mencapai Rp 551 ribu lebih perkapita perbulan. Artinya, orang dengan penghasilan Rp 500 ribu ke bawah perbulannya termasuk pendudukan miskin. Sedang, penduduk miskin esktrem diukur dengan menggunakan ‘absolut poverty measure’ yang setara dengan Rp 322 ribu lebih
Kelana Jatim
Adanya Pramuwisata Tak Berlisensi jadi
PR DPC HPI Kota Batu Hasil Muscab II
Kota Batu,Bhirawa
Keberadaan pramuwisata di Kota Batu berperan penting dalam perkembangan dunia pariwisata di kota ini. Namun saat ini masih banyak pemandu- pemandu wisata yang belum berlisensi dan belum menjadi anggota resmi Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI).
Hal ini menjadi salah satu pembahasan dalam Musyawarah Cabang (Muscab) II HPI Cabang Kota Batu yang digelar di Aula Hotel Selecta kota ini, Senin (6/3).
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) HPI Jatim, Sujay Asmed yang hadir sebagai peninjau menyoroti masih banyaknya perjalanan wisata ke Jawa Timur yang tidak menggunakan jasa pemandu wisata lokal. Hal ini menjadi tugas bersama anggota HPI di Jawa Timur termasuk DPC HPI Kota Batu untuk mencari solusi terbaik.
“Selain itu juga ada pekerjaan rumah lain bagi pengurus DPC HPI Kota Batu, salah satunya masih ada pemandu- pemandu wisata di kota ini yang belum berlisensi dan belum menjadi anggota resmi HPI,” ujar Sujay, Senin (6/3).
Ia menegaskan bahwa HPI adalah ujung tombak terdepan dunia pariwisata dalam menghadapi wisatawan. Diharapkan melalui muscab ini bisa semakin mempersatukan semangat dan gotong- royong di antara anggota.
Para anggota senior dituntut agar terus mengayomi dan membimbing anggota - anggota muda bertalenta. “Selain itu juga bagaimana kita mengawal Perda Pramuwisata agar segera terealisasi,” tambah Sujay.
Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) HPI Kota Batu periode2018- 2023, Ilham Adilia mengatakan sebagai organisasi besar yang sangat mempengaruhi kebijakan strategis nasional tentang kepariwisataan, HPI dituntut harus memiliki pergerakan. Namun hal itu akan sulit terwujud tanpa adanya pergerakan dari grassroots atau akar rumput yang ada di tingkat DPC.
“Kurang bergeraknya di tingkat DPC maka akan berpengaruh pula pada pergerakan di tingkat DPD dan DPP,” ujar Ilham. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa DPC HPI Kota Batu (dan DPC lain) harus mengadakan Muscab minimal 5 tahun sekali dan dalam kondisi apapun.(nas.gat)
PII Probolinggo Gelar Refreshment dan Sertifikasi Kompetensi Kerja Petugas K3 Konstruksi
Probolinggo, Bhirawa
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Kabupaten Probolinggo menggelar refreshment dan sertifikasi kompetensi kerja petugas K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) konstruksi di aula Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo, selama dua hari.
Kegiatan yang diikuti oleh 32 orang peserta dari penyedia jasa konstruksi dan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo ini dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Pakar PII Cabang Kabupaten Probolinggo Dr Robby Siswanto, ST., MT.
Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dan kisi-kisi sertifikasi kompetensi kerja K3 konstruksi oleh narasumber dari
Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia (PAKKI) serta uji sertifikasi kompetensi kerja K3 konstruksi oleh Asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) K3 Konstruksi.
Ketua PII Cabang Kabupaten Probolinggo Ir Nuriz Zamzami, ST.,MT, Senin (6/3) mengungkapkan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan penyegaran ilmu pengetahuan sebagai petugas K3 konstruksi. Tujuannya agar terwujudnya meningkatnya kemampuan petugas K3 konstruksi di wilayah Kabupaten Probolinggo. “Refreshment dan sertifikasi kompetensi kerja K3 konstruksi bermanfaat untuk meningkatkan sumber daya manusia jasa konstruksi sebagai petugas K3 konstruksi di Kabupaten Probolinggo, meningkatkan sumber daya manusia jasa konstruksi dalam memahami tugas dan fungsi sebagai petugas K3 konstruksi serta mewujudkan sumber daya manusia jasa konstruksi yang berdaya saing dalam tingkat nasional di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
Menurut Nuriz, kebutuhan pekerja jasa konstruksi yang tersertifikasi di Kabupaten Probolinggo, pelaksana gedung sebanyak 74 orang, pelaksana jalan sebanyak 58 orang, pelaksana sumber daya air sebanyak 48 orang, pelaksana konstruksi bangunan unit distribusi SPAM sebanyak 13 orang, petugas K3 konstruksi sebanyak 179 orang dan tukang bangunan umum sebanyak 1.780 orang.[wap.gat] perkapita perbulan. Batasan itu disebut Elita masih cukup tinggi dibanding daerah sekitar.
‘’Garis kemiskinan setiap daerah itu kan berbeda. Ada yang garis kemiskinannya di angka Rp 400 ribuan. Artinya, penduduk ini termasuk miskin di Kota Madiun, tetapi tidak di daerah lain,’’jelas Elita. Capaian itu juga mengantarkan Kota Madiun di peringkat empat terendah tingkat kemiskinan di Jawa Timur. Sedang untuk miskin ekstrem, Kota Madiun berada di peringkat kedua terendah di Jawa Timur. Elita menyebut tingkat kemiskinan ekstrem ini ditargetkan nol persen atau tidak ada sama sekali di 2024. ‘’Tentu saja ada banyak upaya ya.
Tidak hanya di satu OPD tertentu, tetapi dari beberapa OPD sekaligus,’’ jelasnya. Elita mencontohkan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan beragam bantuan sosialnya. Mulai BPNT, BLTD, bansos air, bantuan khusus lansia, dan lain sebagainya. Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UKM hadir dengan jaminan sosial pekerja sektor informalnya. Selain itu, Dinas Pendidikan juga hadir dengan bantuan seragam gratis dan program pinjam pakai laptop. Hal itu tentu juga turut meringankan beban masyarakat dari urusan pendidikan.
‘’Ada juga program dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terkait bantuan pupuk serta Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB dengan Warung Stop Stunting. Artinya, kemiskinan ini benarbenar kita keroyok penanganannya,’’ jelasnya.
Selain itu, berbagai upaya lain juga terus dilakukan untuk menekan kemiskinan. Salah satunya melalui program Madiun Membangun Sejahtera Bersama Warga (Mbangun Swarga). Ini dimulai dari penyiapan aplikasi dan database terintegrasi, survei dan verifikasi, serta penetapan sasaran kemiskinan. Harapannya, berbagai program khususnya bantuan bisa tepat sasaran. Karenanya, tak heran angka kemiskinan di Kota Madiun juga se- makin turun. Selain itu, Pemerintah Kota Madiun juga getol memberikan fasilitas agar masyarakat berdaya. Salah satunya, melalui program lapak UMKM kelurahan. Melalui lapak-lapak tersebut harapannya memunculkan pelaku UMKM baru sekaligus mengangkat derajat ekonomi mereka.
‘’Seperti yang disampaikan bapak wali kota, bahwa orang lapar jangan dikasih nasi. Nasinya habis lapar lagi. Orang lapar diberi cara mencari nasi, maka akan kenyang terus. Karena itu, kita juga berupaya mengentaskan kemiskinan ini tidak hanya melalui bantuan, tetapi juga mendorong masyarakat agar bisa mandiri dan perlahan lepas dari garis kemiskinan,’’ungkapnya. [dar.gat]
Memprihatinkan , Tumpukan Sampah di Jalan Nasional Perbatasan Sampang-Pamekasan
Sampang, Bhirawa Pintu masuk atau area perbatasan Kabupaten Sampang - Pamekasan menjadi tempat pembuangan sampah sementara atau TPS. Area Perbatasan Sampang-Pamekasan itu berubah jadi lautan sampah dengan bau menyengat sudah cukup lama, Senin (6/3).
Tepat di Gapura Selamat Datang Kabupaten Sampang terdapat tumpukan sampah berserakan, tepatnya di pinggir jalan raya Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Sampang. Kondisi itu mendapat keluhan dari beberapa masyarakat setempat, salah satunya Syamsuddin (40) lantaran tak elok dipandang. Apalagi tumpukan sampah berada di wilayah perbatasan, dekat dengan daerah/kabupaten lain.
“Selain merusak pemandangan, tumpukan sampah mengeluarkan bau tak sedap. Baunya menyengat saat melintasi jalan setempat,” ujarnya. Menurut Gus Syam, sapaan akrabnya, jika kondisi sampah berserakan itu terkesan diabaikan oleh pihak terkait sebab, dia tidak pernah melihat adanya petugas sampah melakukan pengangkutan. “Keberadaan sampah itu cukup lama, sekitar 5 bulanan,” tandasnya. Atas kondisi tersebut dia berharap ada tindakan dari pihak terkait karena ini demi Kabupaten Sampang sendiri mengingat jalan raya setempat merupakan jalur nasional sehingga ramai dilintasi pengendara dari luar daerah.
“Kemungkinan besar orang menilai jelek tentang Kabupaten Sampang hanya gara-gara tumpukan sampah, terlebih baunya mengganggu pengendara,” pungkasnya.(lis.gat)
Forum Desa Wisata Beri Rekom Angkat Holtikultura Kota Batu
Kota Batu,Bhirawa
Forum Desa Wisata (Fordewi) Kota Batu memberikan rekomendasi untuk mengangkat holtikultura Kota Batu terutama buah Apel yang juga menjadi ikon kota ini. Rekom diberikan setelah mereka menggelar Sarasehan Desa Wisata pada akhir bulan lalu. Rekom ini juga telah disampaikan dalam gelar Jambore Desa Wisata beberapa waktu lalu.
Ketua Fordewi Kota Batu, Mochammad Dadi menjelaskan bahwa Sarasehan Desa Wisata pada 28 Februari 2023 ini menghasilkan beberapa rekomendasi. Dua di antaranya mendesak komitmen Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu untuk memberikan dukungan CSR untuk mendukung desa wisata.
“Jadi program CSR dari 1 hotel ataupun destinasi wisata diperuntukan pada program pengembangan 1 Desa Wisata,” ujar Dadi, Senin (6/3). Adapun rekomendasi kedua ditujukan Fordewi untuk membantu eksistensi hortikultura terutama buah apel yang sudah menjadi ikon Kota Batu. Rekomendasi inipun telah mendapatkan respon dari Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat menghadiri Jambore Desa Wisata pada akhir pekan kemarin. Aries mengatakan bahwa Apel Kota Batu akan bisa berjaya jika semua pihak ikut terlibat. Seluruh hotel, restoran, dan desa wisata juga bisa ikut mensosialisasikan keberadaan
Apel Batu kepada oara wisatawan. “Sosialisasi hotel bisa dengan menyediakan buah apel di kamar hotel, destinasi wisata memberi bonus 1 tiket mendapat 1 apel, dan penggunaan apel pada masakan dan minuman,” jelas Aries.
Dalam Jambore Desa Wisata, Pj walikota berharap agar acara jambore ini tidak hanya sekedar seremonial. Tetapi juga harus ditindaklanjuti dengan kegiatan dan program yang bisa meningkatkan pariwisata dan berkembangnya Desa Wisata Kota Batu.
Aries juga berpesan agar Jambore Desa Wisata terus digeber untuk membantu mempublikasikan dan memviralkan potensi Desa Wisata yang ada di Kota Batu. Dengan kerjasama dengan seluruh pihak, maka potensi Desa Wisata Kota Batu bisa meningkat.
Terpisah, Ketua Asosiasi Kepala Desa dan Lurah (APEL) Kota Batu, Wiweko mengatakan bahwa keberadaan desa wisata ini memiliki tujuan utama selain memajukan pariwisata dan kebudayaan Kota Batu, juga bertujuan untuk mengangkat perekonomian warga pedesaan.
“Alhamdulilah kita, masyarakat desa bisa merasakan manfaat dari keberadaan desa wisata. Mohon support terus dari pemerintah kota agar desa wisata bisa terus berkembang seperti harapan kita bersama,” ungkap Wiweko.(nas.gat)
Cegah Stunting, Babinsa Jajaran Korem Ingatkan Pentingnya Posyandu
Surabaya, Bhirawa
Babinsa jajaran Korem 084/Bhaskara Jaya (BJ) mendukung penuh 5 program unggulan TNI AD dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), diantaranya pengentasan stunting. Itu ditunjukkan Babinsa Koramil 0830/02 Semampir, Koptu M. Ismanto dalam pendampingan Posyandu.
Bertempat di Balai RW 2 Kelurahan Pegirian, Kecamatan Semampir, Senin (6/3) Koptu M. Ismanto melaksanakan pendampingan kegiatan Posyandu. Diikuti 46 anak, Ismanto menjelaskan pentingnya Posyandu bagi pemenuhan gizi dan mengetahui tumbuh kembang anak. Khususnya dalam program pengentasan masalah stunting.
“Posyandu ini bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan dan gizi balita. Utamanya untuk menekan angka kematian bayi lima tahun (balita) dan ibu hamil serta pencegahan stunting,” kata Koptu M. Ismanto. Pihaknya pun membantu kelancaran kegiatan serta memberikan imbauan kepada masyarakat khusus nya kepada ibu-ibu yang memiliki balita dan ibu hamil. Sehingga mereka lebih teratur untuk datang mengikuti Posyandu yang ada di wilayahnya masing-masing. Serta memeriksakan kesehatan balita dan kehamilannya secara berkala.
“Dengan keikutsertaan ibu-ibu dalam program Posyandu, dengan begitu kesehatan ibu dan anak terpantau sejak anak masih dalam kandungan,” terangnya.
Masih kata Ismanto, Posyandu ini meliputi penyuluhan kesehatan dan makanan bergizi. Kemudian pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, pemberian vaksin campak, polio serta pemberian ma- kanan sehat dan vitamin.
Dalam setiap kegiatan posyandu di wilayah, ditambahkannya, Babinsa terus mengingatkan warganya agar lebih memaksimalkan dan memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan yang ada diwilayah. Sebab Posyandu ini sebagai wadah pemeliharaan kegiatan kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil dan bayi.
“Kami akan terus rutin mendampingi pelaksanaan Posyandu. Ini sebagai wujud kepedulian kami terhadap kesehatan masyarakat dan merupakan upaya pencegahan stunting di wilayah binaan kami,” pungkasnya. [Bed.gat]