Penertiban Papan Reklame Makin Gencar Halaman 2
rabu, 28 november 2018 nomor 1.822 tahun vii
RP3.000 (Luar Kota + ongKos Kirim)
Survei: 70,3 Persen Pemilih Persepsi Kondisi Ekonomi Baik harianjurnalasia
HarianJurnalAsia
jurnalasia.com
Halaman 4
Masyarakat Bingung Jika PMP Kembali Dihidupkan Halaman 7
Tahun Depan Pemerintah Uji Coba Biodiesel B30 Halaman 14
94 Ribu Personel Kawal Operasi Lilin 2018
Antara | Septianda Perdana PATROLI LAUT BEA CUKAI INDONESIA - MALAYSIA. Petugas Bea Cukai Indonesia dan Kastam Diraja (Bea Cukai) Malaysia mengikuti apel upacara Operasi Patroli Terkoordinasi Kastam Indonesia-Malaysia (PATKOR KASTIMA) saat gladi bersih di Medan, Sumatera Utara, Selasa (27/11/2018). Patroli keamanan laut di wilayah perairan Selat Malaka yang dilakukan jajaran Bea Cukai Indonesia dan Malaysia itu bertujuan untuk mencegah penyelundupan barang-barang ilegal.
KPK Tetapkan Ferry Kaban Buronan
Jakarta | Jurnal Asia Sebanyak 94.946 personel Polri akan dikerahkan untuk Operasi Lilin 2018. Ada 13 wilayah yang masuk prioritas pengamanan. “Salah satu pointer Pak Kapolri dalam rangka Operasi Lilin ini, Polri mengerahkan 94.946 personel. Kami memiliki 13 polda prioritas, ini kami anggap potensi kerawanan cukup tinggi dalam berbagai aspek kejahatan,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan hasil rapat analisis dan evaluasi (aneh) Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (27/11). (Bersambung ke halaman 11)
Tersangka Suap DPRD Sumut Jakarta | Jurnal Asia Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus memburu satu tersangka kasus dugaan suap terhadap anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Ferry Suando Tanuray Kaban yang belum menyerahkan diri. KPK mengultimatum agar Ferry Kaban segera menyerahkan diri. KPK sendiri sudah memasukkan Ferry Suando Tanuray Kaban dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan meminta bantuan pihak kepolisian untuk mencari dan menangkap anggota DPRD Sumut tersebut. “KPK telah memasukkan satu orang sebagai DPO dan terus melakukan penyisiran terkait posisi Ferry Suando Tanuray Kaban. KPK kembali mengingatkan agar yang bersangkutan segera menyerahkan diri,” kata
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (27/11). Febri mengungkapkan, KPK telah mencoba mendatangi pihak keluarga Ferry Kaban. Namun, pihak keluarga mengklaim bahwa sudah tidak ada komunikasi dengan Ferry Kaban. “Kami perlu mengingatkan, jika ada pihakpihak tertentu yang menyembunyikan informasi dan keberadaan seorang DPO atau memberikan keterangan palsu terkait hal tersebut maka ada risiko pidana untuk perbuatan itu, yaitu di Pasal 21 atau Pasal 22 UU Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman pidana paling sedikit 3 tahun hingga 12 tahun,” bebernya. (Bersambung ke halaman 11)
“KPK telah memasukkan satu orang sebagai DPO dan terus melakukan penyisiran terkait posisi Ferry Suando Tanuray Kaban.” Juru Bicara KPK Febri Diansyah
Saat Senam Haqi Menjadi Solusi Mampu Sembuhkan Berbagai Penyakit Tanjungbalai | Jurnal Asia Senam peremajaan diri atau yang disebut haqi, ternyata sangat luar biasa untuk penyembuhan berbagai macam penyakit di dalam tubuh manusia. Senam yang dulu belum dikenal,namun dalam kurun lima tahun terakhir semakin diminati khususnya disebagian kalangan warga Kota Kerang, Tanjungbalai. Kenyataan itu dibuktikan beberapa tahun belakangan ini, senam yang dianggap enteng tersebut cukup dikenal dan diminati banyak warga baik kawula muda maupun orang-orang tua. Terutama yang menderita penyakit stroke, asam urat maupun jenis penyakit lainnya. Uniknya, senam peremajaan diri ini tidak saja ampuh menyembuhkan penyakit, tetapi juga dapat menumbuhkan rambut yang sudah rontok. (Bersambung ke halaman 11)
Acek ai
Asmara Lawani
Antara | Aprillio Akbar PERSONEL Brimob melakukan pengamanan di Kawasan Bundaran HI, Jakarta. Pengamanan yang merupakan bagian dari Operasi Lilin 2018 itu guna memberikan kenyamanan kepada masyarakat jelang Natal dan tahun baru 2019.
Masuk 2019
Ekonomi RI di Tahun Babi Tanah Diramal Melambat Jakarta | Jurnal Asia Sebulan lagi, kita akan menyambut tahun baru. Tahun depan, berdasarkan kalender China, kita akan memasuki tahun Babi Tanah. Principal Consultant-Feng Shui Consulting Indonesia Yulius Fang menilai di tahun babi tanah 2019 merupakan tahun yang kurang harmonis, atau dengan kata lain akan ada konlik antara elemen tanah dan air. Sifat positif dari elemen tanah yang stabil, cenderung cari aman, sabar dan tanggung jawab akan berlawanan dengan sifat negatif dari air yang gelisah, khawatir, pesimis, santai, ceroboh, tantangan, takut, nafsu, sensitif dan emosi. Artinya, di tahun babi tanah kondisi ekonomi akan cenderung stabil, lambat dan santai, namun di dalamnya ada sedikit pertumbuhan, dinamisme, disertai adanya resiko, tantangan dan kegelisahan. (Bersambung ke halaman 11)