BBPK BULETIN
Forum Komunikasi Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta
JAKARTA
EDISI NO. JULI-SEPTEMBER 2017
Apa itu Pedofilia? Uraian lengkap tentang mengapa dan siapa yang bisa menjadi Pedofelia
LIPUTAN KHUSUS
11 TAHUN BPPK JAKARTA BUMBU DAPUR Rubrik Maslahat
Mengenal Konsep
“One Health”
HBH IDUL FITRI 1438 H Lebaran adalah acara penting bagi umat Islam di BBPK untuk saling berkumpul dan bersilahturahmi bersama.
BBPK Jakarta Fasilitasi
Laboratorium Lapangan Kalimantan Barat LIPUTAN INDONESIA SEHAT
DA F TA R I S I M A S L A H AT 14 03
Cara Memperlakukan Obat Dengan Benar HUT BBPK Jakarta ke 11 Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadpsum dolor sit
28 05
BBPK Jakarta Fasilitasi Laboratorium Lapangan Kalimantan Barat
22 Manfaat Obat Tradisional Untuk Jaga Kesehatan Mandiri
HBH Idul Fitri 1438 Hijriah Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadpsum dolor sit
OPINI
2
16
Mengenal Konsep “One Health”
34
PNS Riwayatmu Kini
26
“The worst enemy to creativity is self-doubt”
18
Ini lah Khasiat Bumbu Dapur Untuk Kesehatan
Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadpsum dolor sit amet, consetetur sa
Buletin BBPK Jakarta
K ATA P E N G A N TA R PENGANTAR BELUM ADA
Salam Kesuma Salam Kesehatan untuk semua Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,Buletin BBPK Jakarta hadir kembali di edisi ke 1 tahun 2017 Mengawali laporan utama edisi ini adalah Strategi Pembelajaran dalam pelatihan keluarga sehat sebagai inspirasi bagi para fasilitator dalam melaksanakan tugasnya,pelatihan keluarga sehat merupakan langkah awal kementrian kesehatan untuk mencetak para tenaga kesehatan si Puskesmas dalam melakukan pendekatan keluarga. Berbagai kegiatan,ilmu pengetahuan dan tehnologi serta program kesehatan kami suguhkan dalam edisi kali ini. Kami sajikan pula berbagai berita dan artikel dalam rublik seputar BBPK,Berita lensa, ulasan Freguently Asked (FAQ) keluarga sehat dll. Akhir kata semoga buletin ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan para pembaca semua. Salam sehat dan sukses untuk kita semua!!! Tim Redaksi.
T I M E D I TO R I A L
Drs.Zaenal Komar Apt,MA
Dra. Titik Handayani
Margaretha Yuliani,SKM,MM
Ati Dwi Kurniati,SKM, MKM.
Pemimpin Redaksi
Editor
Editor
Euis Sunarsih, SKM
Ida Ayu NSY, S.Sos
Diani Purwitasari,S,Sos
Editor
Redaktur
Redaktur
Penanggung jawab
Abdul
shomad, SE
Fotografer
Buletin BBPK Jakarta
3
BERITA UTAMA
H UT BBPK KE 11 SORE itu, keriuhan pecah di lapangan volley samping kantor BBPK Dapur Susu, Jakarta Selatan. Pekikan suara dari pinggir lapangan menggambarkan keseruan pertandingan final pertandingan Volley dalam rangka HUT BBPK ke 11 antara karyawan BBPK Vs Peserta pendidikan.
Dalam rangka HUT ke 11 BBPK tahun 2017, selain
meriahkan HUT, bisa juga untuk memberikan motivasi dan
volley, juga diperlombakan Futsal dan memancing. Pesertan-
menciptkan suasana kerja yang penuh semangat,� ujar Abdul
ya yang ikut selain karyawan BBPK, juga melibatkan peserta
Somad, SE., salah seorang staf Pemasaran yang juga fotogra-
Diklat, security dan cleaning service. Kebersamaa dalam rang-
pher.
ka memeriahkan hari lahirnya BBPK ini sangat terasa, meng-
Puncaknya HUT BBPK digelar pemotongan tumpeng pada 29
ingat di usia ke 11, BBPK tumbuh dewasa dan semakin percaya
Mei kemarin di Taman Aneka, alam terbuka di tengah gedung
diri.
BBPK oleh Tri Hernowo SKM., M.Kes., Kepala Bagian pengendalian mutu mewakili Kepala BBPK, Drs. Zaenal Komar, Apt.
Setiap tahun di lingkungan BBPK selalu diadakan pertandingan dalam rangka hari lahirnya BBPK. “Tujuannya selain me-
4
Buletin BBPK Jakarta
MA., yang berhalangan hadir.
Dalam acara puncak itu, Tri Hernowo mewakili Kepala BBPK,
bidan dan berlokasi di Jalan Fatmawati. Pada tahun 1970 – 1976
berpesan di usia ke 11 ini, berharap setiap bagian bisa bersin-
menjadi pusat pelatihan yang berbasis kesehatan dengan nama
ergi, “Karena saat ini eranya kompetisi, jadi BBPK harus siap
Pusat Latihan Kesehatan Masyarakat Nasional (PLKMN), dan
bersaing dengan lembaga lainnya bahkan dapat mejalin ker-
lokasinya pindah ke Dapur Susu Jl. Wijayakusuma Raya. Sei-
jasama yang lebih erat lagi demi kemajuan Indonesia di bidang
ring dengan berkembangnya jenis pelatihan yang diselengga-
kesehatan,” pungkasnya.
rakan yaitu prajabatan, kepemimpinan dan teknis fungsional, pada tahun 1976 – 1993 namanya berubah menjadi Balai Lati-
Sejatinya, berdirinya BBPK Jakarta merupakan proses sejarah
han Kesehatan Masyarakat (BLKM) berdasarkan Kepmenkes
yang panjang, dimulai dengan berdirinya Kursus Tambahan
RI No: 45/SK/MENKES/SK/I/1987, tanggal 22 Januari 1987.
Bidan (KTB) pada tahun 1960 – 1970 yang ditujukan khusus bagi
Buletin BBPK Jakarta
5
6
Buletin BBPK Jakarta
Kemudian, tahun 1993 – 2002 berdasarkan SK Menkes No: 911/Menkes/SK/X/1993, tanggal 20 Oktober 1993 tentang organisasi dan tata kerja Balai Latihan Kesehatan Masyarakat (BLKM) berubah nama menjadi Bapelkes Cilandak. Dimana susunan jabatan dilingkungan organisasi Bapelkes Cilandak menurut SK Kepmenkes RI No: 208/MENKES/SK/III/1994, tanggal 9 Maret 1994 merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusdiklat Kesehatan. Perubahan rumusan kedudukan UPT dilingkungan Departemen Kesehatan, secara administratif Bapelkes Cilandak berubah status menjadi UPT Badan PPSDM namun secara teknis tetap menjadi UPT Pusdiklat SDM Kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No.556/MENKES/ SK/VI/2002.
...
“KARENA SAAT INI ERANYA KOMPETISI, JADI BBPK HARUS SIAP BERSAING DENGAN LEMBAGA LAINNYA BAHKAN DAPAT MEJALIN KERJASAMA YANG LEBIH ERAT LAGI DEMI KEMAJUAN INDONESIA DI BIDANG KESEHATAN,”
Tri Hernowo
Pada tahun 2006, perubahan organisasi dan tata kerja Bapelkes Cilandak menjadi Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Cilandak melalui Permenkes 382.A/MENKES/ PER/V/2006 tanggal 29 Mei 2006. Seiring dengan berkembangnya isu gender dan dikeluarkannya Instruksi Presiden No 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam bidang pembangunan, maka melalui SK Menteri Kesehatan No 423 Tahun 2008, BBPK Cilandak ditunjuk sebagai Pusat Pelatihan Gender Bidang Kesehatan. Setelah itu mulailah bergulir program-program gender, sehingga pada tahun 2009 Program Gender telah menjadi salah satu program unggulan di BBPK Jakarta.
Buletin BBPK Jakarta
7
BERITA UTAMA
8
Buletin BBPK Jakarta
Dari HUT S a m pai H B H Oleh: Diani Purwitasari, S.Sos
Suka cita terpancar di raut wajah para pegawai di lingkungan BBPK Jakarta. Ya usia boleh tambah, ibadah jalan terus dan nuansa kekeluargaan sesama pegawai selalu tetap terjaga dalam koridor ukhuwa islamiah. Begitu lah cerminan beberapa bulan
FOTO BELUM ADA
terakhir kemarin ini yang terjadi di kantor BBPK, Dapur Susu, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Orang Indonesia memang paling hebat sedunia. Kehebatan itu bisa dibuktikan dalam beberapa bulan kemarin, misal saat bulan puasa pasti ada acara BPB (Buka Puasa Bersama), setelah itu lebaran tiba. Pasti ada acara satu lagi yang digelar yaitu HBH (Halal bi Halal) semuanya pasti berkumpul dan makan-makan sebagai pelengkap acara. Seperti halnya di lingkungan kantor BBPK Jakarta, belum lama merayakan HUT ke 11 yang jatuh tepat tanggal 29 Mei 2017 ditandai acara tumpengan, pasti makan-makan sekalian tasyakuran di usia ke 11 ini. Tak dipungkiri dalam bulan suci Ramadhan, acara Buka Puasa Bersama (BPB) pun digelar. Sejatinya, Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, bulan penuh pahala dan bulan penuh kebaikan, tak hanya untuk seluruh pegawai BBPK Jakarta, namun juga membawa banyak keberkahan bagi peserta bazar dalam acara Bazar Ramadhan di BBPK Jakarta, yang diadakan Selasa, 16 Juli 2017. Acara yang diadakan setahun sekali ini, dibuka langsung oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Drs. Zaenal Komar, Apt, MA di
Buletin BBPK Jakarta
9
Auditorium Garuda BBPK Jakarta. “Bazar ini merupakan kegiatan rutin BBPK Jakarta setiap tahunnya dalam menyemarakkan Ramadhan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 H,� ujar Zaenal Komar dalam sambutannya. Acara Bazar Ramadhan ini diikuti puluhan peserta berasal dari kalangan internal maupun eksternal BBPK Jakarta yang menyediakan berbagai macam kebutuhan bagi pegawai BBPK Jakarta dan masyarakat sekitar. Adapun barang-barang yang dijual antara FOTO BELUM ADA
lain pakaian layak pakai, sembako, baju muslim, perlengkapan sholat, kue-kue kering, makanan basah (menu untuk berbuka puasa), bakso, kosmetik, sepatu, aksesoris, optik (periksa mata gratis), cek kesehatan dan lain-lain. Melihat dari rangkaian acara dalam hitungan sebulan. Kantor BBPK menjadi ramai dan seru dengan nuansa perayaan HUT BBPK ke 11,
apalagi
bertepatan bulan Ramadhan, selain menggelar Bazar Ramadhan, dan hasil-
fig 1.
MODEL :
fig
01
NAME HERE PHOTOGRAPHER : NAME HERE:
10
Buletin BBPK Jakarta
S eg e n ap Kelua rga Be s ar BBPK Jakar t a meng uc ap kan S el amat Hari Raya I d ul F it r i 143 8 H , Mo ho n M aa f Lahir & Bat in. nya dari Bazar (hasil penjualan stand/meja dan pakaian layak pakai) disumbangkan ke Panti Asuhan Yayasan Yatim Piatu di daerah Depok. Untuk lebih menarik minat pengunjung, pada bazar ini disediakan juga berbagai door prize menarik yang berasal dari sumbangan para pejabat dan staf dilingkungan BBPK JakarFOTO BELUM ADA
ta serta grand prize yang disponsori oleh Koperasi Wijaya Kusuma. Selain itu dalam menyemarakkan suasana, turut menampilkan kegiatan kesenian marawis yang dipersembahkan khusus oleh Tim Marawis BBPK Jakarta dan lomba membaca Al Qur’an surat pendek untuk anak-anak untuk mengiringi penyelenggaraan bazaar.
fig
02 Selain acara itu, BBPK juga membagikan takjil kepada pengendara yang melewati jalan depan kantor pada saat men-
arahan Kepala BBPK Jakarta, Drs. Zaenal Komar,
jelang bedug buka puasa, kemudian santunan kepada anak
Apt, MA.
yatim di dua panti asuhan yang berbeda, serta dilanjutkan dengan buka puasa bersama di lingkungan kantor BBPK.
Dalam sambutannya, Zaenal Komar berpesan,
Tak lengkap rangkaian bulan suci Ramadhan sudah digelar
semangat bulan suci Ramdhan dan hari raya Idul
kalau lebaran tiba acara HBH (Halal bi Halal) dilewatkan.
Fitri 1438 H terus dibawa sampai sekarang, kare-
Karena itu, penyelenggaraan HBH yang dihadiri oleh seluruh
na dalam hakekatnya semangat islami yang ada
pegawai dan para pensiunan BBPK Jakarta serta peserta pela-
di dalam diri kita menjadikan kinerja di lingkun-
tihan/Diklat Kepemimpinan Tingkat IV angkatan I yang se-
gan BBPK menjadi sejuk dan lebih kondusif.
dang melaksanakan pelatihan pun digelar pada Selasa, 4 Juli 2017 di Kantor BBPK.
Dan tak ketinggalan pula, puncak HBH
Kegiatan Halal Bihalal diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al
tausyiah oleh Ustad Shofwan yang diakhiri den-
Qur’an dan saritilawah oleh pegawai BBPK Jakarta, Rodih dan
gan doa, kemudian ditutup dengan saling ber-
Suryani. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan serta
maaf-maafan sesama pgawai BBPK.
diisi
Buletin BBPK Jakarta
11
OPINI
...
ISTILAH PEDOFILIA MEMANG MULTITAFSIR. SEHINGGA TIDAKLAH ANEH JIKA 4050% TERDUGA PEDOFILIA, SETELAH DIPERIKSA DOKTER TERNYATA BUKAN PEDOFILIA.
Apa itu Pedofilia?
PUBLIKASI TENTANG PEDOFILIA DIJUMPAI DI KRAFFT-EBING’S
dr. Dito Anurogo (Inzet) * Dokter Digital, Penulis 18 Buku, S-2 IKD Biomedis FK UGM Yogyakarta.
• Prevalensi pedofilia diperkirakan 3-5%. Rendahnya
PSYCHOPATHIA SEXUALIS TAHUN 1886. SAAT ITU, PEDOFILIA
prevalensi ini disebabkan karena anak (sebagai
DIISTILAHKAN PEDOPHILIA EROTICA.
korban pedofilia) seringkali tidak melaporkan pengalaman seksualnya karena takut, malu, merasa bersalah; anggota keluarga enggan
Publikasi tentang pedofilia dijumpai di Krafft-Ebing’s Psychopathia Sexualis
mengangkat kasus ini ke ranah hukum; pelakunya
tahun 1886. Saat itu, pedofilia diistilahkan pedophilia erotica.
dikenal dekat dengan korban/anggota keluarga; dokter cenderung diam/merahasiakan kasus ini
Sementara, menurut DSM-IV-TR, pedofilia (pedophile), ketertarikan-aktivitas
atas berbagai pertimbangan.
seksual yang menetap kepada anak-anak sebelum puberitas (maksimal berusia 13 tahun), tercermin dari fantasi, keinginan, hasrat/dorongan, pikiran,
Prevention Study (2001), 65% dari 4007 ‑ anak
bulan, berulang, menyebabkan penderitaan atau kesulitan interpersonal.
terdiagnosis pedofilia. Pelaku pedofilia mayoritas
Pelaku minimal berusia 16 tahun dan sekurangnya 5 tahun lebih tua dari
(90-99%) pria, dibedakan dua: heteroseksual dan
korban. Literatur lain menyebutkan bahwa pedofilia tidak bersinonim dengan
homoseksual. Relativitas ketertarikan
penyerangan seksual [sexual offending] terhadap anak-anak.
12
• Menurut Abel and Harlow Child Molestation
atau perilaku seksual seseorang yang berlangsung selama setidaknya 6
Buletin BBPK Jakarta
seksual ini telah dibuktikan dengan PPT
berada di dalam kandungan ibu, hiperseks,
(cyproterone acetate), agonis muskarin-1]
(penile plethysmography testing).
kurangnya empati dan keterampilan sosial
atau kastrasi hanya boleh seizin dokter.
(termasuk hard/soft-skills), disregulasi emosi,
Pemberian cyproterone acetate [pengham-
Anak perempuan sering menjadi korban
perilaku agresif-impulsif berkaitan erat den-
bat uptake testosterone], medroxyproges-
pedofilia. Uniknya, 50-70% pelaku pedofilia
gan para pelaku yang mengekspresikan
terone acetate [mengurangi pelepasan
juga memenuhi kriteria diagnostik
fantasi pedofilia mereka.
gonadotropin] haruslah sesuai rekomenda-
penyalahgunaan alkohol dan/atau zat
si dokter mengingat memiliki efek samp-
psikoaktif lainnya, retardasi mental, episode
ing berupa penambahan berat badan,
hipomania/mania, gangguan cemas,
KLINIS
perkembangan payudara, osteoporosis,
obsesif-kompulsif, depresi, kepribadian
Manifestasi pedofilia terbatas pada
dan kerusakan hati. Uniknya, meskipun
antisosial, narsisistik, voyeurisme,
fantasi dan sentuhan seksual nonkontak,
kontroversial, surgical castration dilakukan
ekshibisionisme, froteurisme, atau sadisme.
bukan penetrasi/paksaan. Perilaku seksual
di Netherlands dan Jerman.
nonkontak misalnya: mengintip anak nirbusana atau bermasturbasi di depan
Psikoterapi perilaku-kognitif diperkuat den-
PENYEBAB
anak. Pedofilia bukanlah kekerasan seksual
gan leuprolide acetate secara signifikan
Penyebab pasti pedofilia belum diketahui,
pada anak, seperti asumsi awam dan
mengurangi hasrat dan fantasi pelaku
diduga multifaktor. Gangguan otak diduga
pemberitaan (sebagian) media. Pedofilia
pedofilia. Sedangkan ketertarikannya tidak
Kraft-Ebbing (1986) sebagai penyebab
pasalnya interaksi kompleks dari gangguan
berubah selama setahun terapi. Teknik ‑,
pedofilia. Dengan teknik fMRI (functional
emosional, kognitif, dan pengalaman
seperti: pengkondisian aversif untuk ‑ mun-
magnetic resonance imaging), diketahui
seksual. Hal ini yang menjadikan istilah
culnya hasrat seksual.
perubahan pola aktivitas otak, terutama
“pedofilia� menjadi multitafsir.
di otak (bagian frontal); juga dijumpai
Sebagai preventif, dikembangkan strategi
ketidaknormalan aktivasi amigdala di otak
Penegakan diagnosis pedofilia dilakukan
coping untuk situasi risiko tinggi yang
penderita.
dokter dan tim berdasarkan kriteria DSM-
tidak dapat dicegah, identifikasi situasi
5 dan ICD-10. Pornografi anak adalah
yang berpotensi pedofilia, dampingi anak
Dengan MRI struktural, ditemukan
indikator diagnostik (pelaku) pedofilia.
saat bermain/beraktivitas, sinergi lintas-
penurunan volume substansi kelabu otak
Sedangkan penilaian pola respon otak
sektoral untuk membuat kebijakan berbasis
(area ventral striatum, korteks orbitofrontal,
hemodinamik fungsional diharapkan
spiritual-keluarga yang komprehensif dan
serebelum). Dengan teknik pencitraan
objektif untuk mendiagnosis.
berkelanjutan.
fungsional, diketahui penurunan metabolisme glukosa di otak (bagian
Uji penapisan pedofilia menggunakan
korteks temporal inferior kanan dan girus
phallometry volumetrik, penile
frontal ventral superior). Otak (daerah
plethysmography, pletismografi
cingulate gyrus dan insula) berperan
sirkumferensial, viewing time, Abel Screen.
pada stimulasi seksual visual pelaku pedofilia. Dijumpai ketidaknormalan otak
Phallometry adalah metode standar untuk
(area subkortikal dan kortikal fungsional)
identifikasi preferensi seksual. Uji Phallo-
pada pelaku pedofilia. Disregulasi sistem
metric merupakan pengukuran psikofisiol-
monoamine otak (serotonin, dopamin,
ogis tentang dorongan seksual pria yang
norepinefrin) kini dipostulasikan sebagai
biasa digunakan untuk menilai preferensi
penyebab.
seksual, termasuk pedofilia dan hebefilia.
Menurut perspektif psikoanalis,
...
CEGAH PEDOFILIA, EDUKASI PERILAKU ORANG LAIN PADA ANAK
Phallometry pertama kali dikembangkan
Gambar: Processing loops dari striato-
oleh Kurt Freund.
thalamo-cortical yang berpotensi terlibat
pelaku diduga pernah menjadi korban
di dalam formasi defisit neuropsikologis
penyalahgunaan seksual di masa anak-
Screening Scale for Pedophilic Interests
pasien pedofili. Struktur anatomi; korteks
anak. Trauma masa lalu ini terekam di
[SSPI] adalah kuesioner sederhana
motor pre-supplementary [hijau], korteks
dalam memori, kemudian teraktivasi lagi
berbasis skala 4-item untuk menilai
dorsolateral-prefrontal [biru], girus anterior
sebagai siklus yang terus berulang.
dorongan seksual.
cingulate [merah], putamen dan pallidum
Krisis cinta kasih, pengabaian dan/atau
SOLUSI
neuropsikologis, terbukti memburuk di dua
perceraian orangtua, penyakit mental saat
Pemberian terapi [antiandrogen
[..], tiga [...] atau empat [....] pasien.
[oranye], thalamus [kuning]. Signifikansi
Buletin BBPK Jakarta
13
MASLAHAT
Oleh: Dra. Helni, Apt, M.Kes Bapelkes Jambi
FOTO BELUM ADA
Cara Memperlakukan Obat Dengan Benar Seperti yang tertera dalam Undang Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Sejatinya obat merupakan bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan. Penggunaan obat yang tidak tepat seperti cara pemakaian dan dosis dapat merugikan tubuh. Disamping itu obat merupakan suatu komoditi dagang yang terkait dengan kesehatan masyarakat sebagai pengguna sehingga pemerintah perlu mengatur dan mengawasi peredarannya di tengah masyarakat. Bahan obat yang beredar pada umumnya adalah dalam bentuk sediaan obat (BSO) tujuannya adalah agar bahan obat dapat stabil atau tidak cepat rusak terutama dalam penyimpanan. Disamping itu juga agar obat aman dan mudah untuk diminum serta nyaman, efisien dan memberikan efek yang optimal bila digunakan dalam pengobatan. Berdasarkan konsistensinya bentuk sediaan obat dapat dibedakan menjadi Padat seperti tablet, kapsul, pulveres, Setengah padat seperti salep, krim, jelli, Cair seperti solution, suspensi, emulsi. Setiap macam bentuk sediaan itu mempunyai maksud atau tujuan yang berbeda, serta kekurangan dan kelebihan masing-masing. Agar obat memberikan manfaat dan keamanan bagi masyarakat ada empat langkah yang dapat dilakukan : Pertama, mendapatkan obat dengan benar, dapat dilakukan di tempat pelayanan obat resmi seperti apotek. Untuk mendapatkan obat dengan benar perlu dicermati penandaan atau label pada kemasan obat. Dengan membaca label pada kemasan obat kita akan mendapatkan informasi mengenai khasiat dan keamanan obat serta cara penggunaannya dan informasi lain yang diperlukan. Penandaan obat, apa yang harus diperhatikan? 1. Nomor izin edar (NIE), tujuannya untuk memastikan obat telah terdaftar di Badan POM sehingga obat dijamin aman, berkhasiat dan bermutu. Nomor izin edar terdiri dari 15 digit 2. Logo obat , berupa tanda lingkaran yang terdapat pada kemasan obat untuk membedakan golongan obat. Ada 4 macam logo obat :
14
Buletin BBPK Jakarta
A.
3. 4. 5.
6.
7.
Obat bebas, dapat diperoleh tanpa resep dokter B. Obat bebas terbatas, dapat diperoleh tanpa resep dokter C. Obat keras, diperoleh dengan resep dokter D. Obat narkotika (daftar O ), diperoleh dengan resep asli dokter. Batas kadaluwarsa (Expiry date/ED), adalah batas waktu jaminan produsen terhadap kualitas produk. Belilah obat yang belum melewati batas kadaluarsa Kemasan obat, kondisinya dalam keadaan baik seperti segel tidak rusak, warna dan tulisan pada kemasan tidak luntur Indikasi, adalah khasiat atau kegunaan dari suatu obat. Pastikan indikasi obat yang tercantum pada kemasan sesuai dengan gejala penyakit yang dialami 6). Kontra indikasi, adalah penggunaan obat tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan risiko terhadap pasien dengan kondisi tertentu, misalnya bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, usia lanjut atau mengidap penyakit tertentu. Peringatan dan perhatian, adalah hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menggunakan obat, misalnya tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor/ menjalankan mesin, jangan melampaui dosis yang dianjurkan dan lain lain
8. Efek samping, adalah efek yang tidak diinginkan mungkin terjadi setelah minum obat pada takaran lazim misalnya dapat menyebebkan kantuk, mual, gangguan dalam saluran cerna dan lain lain. Kedua, menggunakan obat dengan benar, tahapan berikut ini dapat dilakukan : a. Sebelum penggunaan obat Sebelum menggunakan obat perhatikan hal hal berikut : pastikan obat yang akan digunakan sudah betul, pastikan obat masih baik, baca peringatan
dalam kemasan, pastikan apakah obat bisa langsung digunakan atau ada hal tertentu yang harus terlebih dahulu dilakukan seperti menggerus, dan gunakan obat dengan benar sesuai dengan cara penggunaannya b. Selama penggunaan obat Aturan pakai selama penggunaan obat tentu harus dilakukan dengan baik. Aturan pakai meliputi : • Cara penggunaan obat seperti ditelan untuk sediaan tablet, kaplet dan kapsul, diminum untuk sediaan sirup, emulsi, suspensi, dikunyah untuk sediaan tablet kunyah, dilarutkan untuk sediaan tablet/serbuk efferfescent, dioleskan untuk sediaan salep, krim, jelli, dikumur untuk sediaan obat kumur, dimasukkan dalam dubur untuk sediaan suppositoria, enema, diteteskan untuk sediaan tetes mata, tetes hidung, tetes telinga • Waktu penggunaan obat, seperti sebelum tidur, sebelum/sesudah makan atau sebelum perjalanan untuk obat anti mabuk perjalanan • Takaran obat seperti sendok teh (5 ml), sendok makan (15 ml), sendok atau gelas takar, tetes • Frekuensi penggunaan yaitu jumlah pengulangan penggunaan obat dalam waktu tertentu seperti satu kali sehari, dua kali sehari, tiga kali sehari • Lama penggunaan obat seperti minimal dua minggu untuk obat jamur kulit c. Sesudah penggunaan obat Perhatikan apakah timbul gejala khusus seperti kantuk, gatal, perih lambung, pusing dan sebagainya. Setelah obat digunakan kembalikan obat pada tempat atau wadah yang sesuai Ketiga, menyimpan obat dengan benar harus disesuaikan dengan cara penyimpanan seperti yang
tertera pada kemasan agar mutu obat tetap terjaga, karena setiap obat memerlukan kondisi penyimpanan yang berbeda. Penyimpanan obat dilakukan dengan memperhatikan hal hal berikut : • Baca aturan penyimpanan obat pada kemasan • Jauhkan dari jangkauan anak • Jauhkan dari sinar matahari langsung/lembab/suhu tinggi • Simpan dalam kemasan asli dan dengan etiket yang masih lengkap • Periksa tanggal kadaluarsa dan kondisi obat • Perhatikan masa simpan setelah kemasan dibuka • Kunci lemari obat Keempat, membuang obat dengan benar, agar dapat membuang obat yang rusak dengan benar dapat dikonsultasikan dengan Apoteker di apotik. Ciri ciri obat yang rusak : • Batas kadaluarsa dilampaui • Kemasan rusak • Obat berubah bau, rasa dan warna • Obat tetes mata yang sudah terbuka lebih dari satu bulan Obat yang rusak harus dimusnahkan dan tidak tersisa dengan cara : • Hilangkan semua label dari wadah obat • Untuk kapsul, tablet atau sediaan padat lain, hancurkan dahulu dan campur obat tersebut dengan tanah, atau bahan kotor lainnya, masukkan kedalam plastik dan buang ketempat sampah • Untuk sediaan cair, buang di kloset kecuali antibiotika yang harus dibuang bersama wadahnya dengan menghilangkan label Sumber: IAI, dagusibu Sri Suharmi dan Tri Murini, Bentuk Sediaan Obat, 2009
Buletin BBPK Jakarta
15
INOVASI
MENGENAL KONSEP “ONE HEALTH”
S FOTO BELUM ADA
aat ini Penyakit zoonosis sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Tentunya dalam penanganan zoonosis ini harus memperhatikan karakteristik khusus wilayah setempat.
Oleh: August Munar Widyaiswara – Kemenkes, Balai Pelatihan Kesehatan Batam
16
Buletin BBPK Jakarta
”One Health” merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling bergantung satu sama lain atau interdependen, dan tenaga profesional yang bekerja dalam area tersebut akan dapat memberikan pelayanan terbaik dengan saling berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai faktor yang terlibat dalam penyebaran penyakit, kesehatan ekosistem, serta kemunculan patogen baru dan agen zoonotik, juga kontaminan dan toksin lingkungan yag dapat menyebabkan
morbiditas dan mortalitas substansial, serta berdampak pada pertumbuhan sosioekonomik, termasuk negara berkembang. Salah satu tujuan program “one health”, meningkatkan kerja sama di kalangan petugas kesehatan pemerintah tingkat nasional, regional, serta kabupaten/kota yang tertarik pada prinsip One Health, bersama dengan agen kesehatan multilateral (misalnya Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization [WHO], Badan Makanan dan Pertanian Persatuan Bangsa-Bangsa/Food and Agriculture Organization of the United Nations [FAO], serta Badan Kesehatan Satwa Dunia/World Organisation for Animal Health [OIE]), juga lembaga swadaya masyarakat (LSM)/nongovernmental organizations (NGOs) dan pihak swasta.
“
One Health sebagai upaya kolaboratif dari berbagai disiplin yang bekerja di tingkat lokal, nasional, dan global untuk mencapai kesehatan yang optimal untuk manusia, hewan, dan lingkungan kita. KONSEP ONE HEALTH One Health bukanlah sebuah konsep baru, tetapi menjadi lebih penting dalam beberapa tahun belakangan. Selama 100 tahun lalu banyak faktor yang berubah dalam interaksi antara manusia, hewan dan lingkungan. Faktor-faktor ini, termasuk globalisasi, urbanisasi dan industrialisasi, telah menyebabkan munculnya dan kemunculan kembali banyak penyakit. Konsep One Health adalah sebuah strategi dunia untuk mengembangkan kolaborasi dan komunikasi interdisiplin dalam seluruh aspek pelayanan kesehatan untuk manusia, hewan dan lingkungan. Sinergisme yang dicapai dapat memajukan pelayanan kesehatan di abad ke-21 dan setelahnya dengan mempercepat penemuan riset biomedis, penguatan keberhasilan kesehatan masyarakat, percepatan pengembangan basis pengetahuan saintifik, dan peningkatan layanan klinis dan edukasi medis. Dengan pendekatan One Health, kita percaya hubungan “pasien-dokter” adalah dasar dari sistem pelayanan kesehatan terpadu yang sukses. Untuk mendukung keyakinan ini, kita berusaha untuk menjadi proaktif dalam mengakses pasien yang sakit bersumber dari zoonosis untuk berpikir sistem menavigasi dan memahami manfaat rencana kesehatan secara efektif.
ONE HEALTH Kesehatan global merupakan kesehatan dari populasi
”
dalam konteks global dan melampaui perspektif dan permasalahan masing-masing negara. Dalam kesehatan global, permasalahan yang meliputi batas-batas negara atau memiliki dampak politik dan ekonomi secara global sering menjadi penekanan. Kesehatan global didefinisikan sebagai, “Area studi, riset, dan praktek yang memprioritaskan peningkatan kesehatan dan pencapaian kesetaraan kesehatan untuk semua orang di seluruh dunia.” Akhirnya, kesehatan global berkenaan dengan peningkatan kesehatan secara mendunia, pengurangan kesenjangan, dan perlindungan terhadap ancaman global tanpa melihat batas-batas negara. One Health sebagai upaya kolaboratif dari berbagai disiplin yang bekerja di tingkat lokal, nasional, dan global untuk mencapai kesehatan yang optimal untuk manusia, hewan, dan lingkungan kita. (Barrett and Osofksy). One Health merupakan upaya integratif dari berbagai disiplin yang bekerja di tingkat lokal, nasional, dan global untuk mencapai derajat kesehatan optimal untuk manusia, hewan & lingkungan. (American Veterinary Medical Association). Secara bersama, ketiga aspek tersebut membentuk triad One Health, dan kesehatan dari masing-masing aspek itu berhubungan erat dengan aspek lainnya di dalam triad. Pemahaman dan penyelesaian isu kesehatan yang tercipta dalam titik pertemuan itu merupakan dasar dari konsep One Health. Menyadari kesehatan
manusia (termasuk kesehatan mental melalui ikatan manusia-hewan), kesehatan hewan dan kesehatan ekosistem berhubungan secara erat, sejatinya One Health bertujuan mempromosikan, meningkatkan, dan melindungi kesehatan serta kesejahteraan dari seluruh spesies dengan menguatkan kerjasama dan kolaborasi antara dokter, dokter hewan, ahli kesehatan lain dan profesional di bidang lingkungan serta dengan meningkatkan kekuatan dalam kepemimpinan dan manajemen untuk mencapai tujuan ini. Menyadari interdependensi, dan bertujuan meningkatkan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Menyadari hal ini diartikan bahwa komunikasi, kolaborasi, dan kepercayaan antara praktisi
kesehatan manusia dan hewan merupakan jantung dari konsep One Health. Memiliki visi yang luas dan mencakup disiplin lain seperti ekonomi dan perilaku sosial yang juga esensial untuk keberhasilannya. Perlu untuk mempromosikan ‘doable,’ seperti peningkatan surveilens dan response untuk kemunculan penyakit infeksius sembari mengembangkan pendekatan yang lebih luas. Menekankan partisipasi komunitas dan pengembangan kapasitas komunitas, serta secara khusus membuka dialog yang transparan. Membutuhkan baik aksi ‘ground up’ maupun ‘top down’. Menyadari bahwa pemahaman akan ekosistem, termasuk ekobiologi molekuler, adalah hal yang penting untuk One Health.
RENSTRANAS PENGENDALIAN ZOONOSIS TERPADU 2012-2017 SESUAI KEPMENKO KESRA NO.28/2012
Tujuan aksi dan Misi Renstranas Pengendalian Zoonosis dalam One Health: Konsep One Health adalah strategi di seluruh dunia untuk memperluas kolaborasi interdisipliner dan komunikasi dalam semua aspek pelayanan kesehatan bagi manusia, hewan dan lingkungan Sinergitas akan memajukan upaya kesehatan di abad 21 dan seterusnya, hal ini diwujudkan melalui :
1. Mempercepat penemuan penelitian biomedis, 2. Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat, 3. Memperluas basis pengetahuan ilmiah, 4. Meningkatkan pendidikan medis dan perawatan klinis Bila diterapkan dengan benar, itu akan membantu melindungi dan menyelamatkan jutaan nyawa di generasi sekarang dan masa depan. Sumber: Renstranas Pengendalian Zoonosis Terpadu 2012-2017 Sesuai Kepmenko Kesra No.28/2012; Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health, Indohun, 2015; Modul TOT One Health, BBPK Ciloto, 2016
Buletin BBPK Jakarta
17
FOTO BELUM ADA
MASLAHAT
Ini lah Khasiat Bumbu Dapur Untuk Kesehatan Oleh: dr. Titien RK, M.Mkes Tak diduga jika rempahrempah khas Indonesia yang digunakan bumbu dapur memiliki khasiat untuk kesehatan. Hal ini dapat dijumpai dari waktu ke waktu pemanfaatan tanaman berkhasiat obat di Indonesia yang semakin meningkat, baik oleh pengobatan tradisional, industri kecil, maupun industri besar. Aneka bumbu dapur yang sebagian besar merupakan bahan rempah-rempah yang juga berkhasiat sebagai obat, telah banyak dimanfaatkan secara turun temurun sebagai ramuan pengobatan, misalnya lada, kayu manis, cengkeh, bawang putih, dan lain-lain.
Dalam perkembangannya, tanaman rempah-rempah itu telah digunakan secara turun temurun sebagai bumbu dapur oleh masyarakat Indonesia. Selain bermanfaat sebagai penambah lezatnya makanan ternyata bumbu dapur berperan pula dalam pengobatan. Sebagai contohnya “lada�, karena selain untuk bumbu dapur, lada digunakan untuk bahan baku parfum, kosmetik, dan obat tradisional. Di kalangan pengobatan tradisional, lada telah dipakai sebagai bahan campuran untuk ramuan pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat
disembuhkan dengan ramuan lada di antaranya rematik, asam urat, gatalgatal, masuk angin dan perut kembung. Di samping lada, ada beberapa bumbu dapur yang saat ini telah dipakai sebagai bahan ramuan pengobatan berbagai penyakit, seperti kayu manis dan daun salam. MANFA AT BUMBU DAPUR Selain digunakan sebagai bahan pelezat masakan, beberapa jenis bumbu dapur seperti lada, kayu manis, cengkeh, bawang putih, kencur, sering digunakan untuk bahan campuran kosmetik dan obat-obatan. Beberapa zat kimia alamiah, seperti minyak atsiri yang ada pada kayu manis, sudah lama dimanfaatkan sebagai antiseptik. Ini disebabkan karena minyak atsiri secara umum memiliki daya bunuh
18
Buletin BBPK Jakarta
terhadap mikroorganisme. Dari berbagai hasil penelitian diketahui bahwa minyak kayu manis bisa membunuh basil tiphus hanya dalam waktu 12 menit. Sementara itu, minyak cengkeh dapat membunuh basil tiphus dalam waktu 25 menit. Kloppenburg Versteegh menyatakan bahwa beberapa bumbu dapur seperti kayu manis, lada dan bawang putih dapat dijadikan sebagai bahan jamu untuk mengobati disentri dan masuk angin. Seiring pernyataan Versteegh, Biachini, Corbetta, dan Kiangsiu, beberapa jenis bumbu dapur sejak ratusan tahun lalu sudah dikenal di belahan dunia Barat dan Timur sebagai bahan ramuan pengobatan, seperti jantung, hipertensi, disentri, diare, sakit pinggang. Sementara Sumaryo Syu dalam buku Resep Jamu
Jawa mengemukakan bahwa beberapa jenis bumbu dapur berkhasiat sebagai obat untuk kesuburan wanita dan meningkatkan stamina. Disamping itu berbagai jenis bumbu dapur juga dipakai sebagai pewangi dan kosmetik. Di beberapa negara Eropa, jenis-jenis bumbu dapur tertentu juga digunakan sebagai campuran untuk minuman keras, soft drink, agar-agar, kue, kembang gula dan sup. Menurut Emma S. Wirakusumah (dalam Buah dan Sayur untuk Terapi), banyak bumbu dapur yang mempunyai khasiat sebagai obat, diantaranya bawang merah, bawang putih, dan seledri. Sebagai bahan pengobatan, bawang putih sangat penting untuk mencegah arterosklerosis dan gangguan pada jantung. Beberapa studi menemukan bahwa bawang putih dapat menurunkan tingkat serum kolesterol total dan meningkatkan serum HDL kolesterol (jenis kolesterol yang baik). Bawang putih mengandung yodium yang tinggi dan jika digabung dengan seledri dapat menurunkan tekanan darah, mengatasi cacingan, dan gondok. Di beberapa negara Eropa dan negara kawasan Asia, bawang putih dimanfaatkan untuk mengobati penyakit TBC, asma, dan demam. Bumbu dapur dan bahan hasil olahannya semakin hari semakin diminati oleh pasar dalam dan luar negeri seiring dengan semakin banyaknya industri makanan, minuman dan obat-obatan. BUMBU - BUMBU DAPUR BERKH A SIAT OBAT DIANTA R A N YA: A. Bawang Putih (Allium sativum) Bawang putih diperkirakan berasal dari Asia. Bawang putih mempunyai jenis yang cukup banyak, tetapi
tidak ada perbedaan yang mencolok antara satu dan lainnya, kecuali pada bentuk umbinya. Dalam beberapa literatur dinyatakan bahwa umbi bawang putih memiliki beberapa khasiat sebagai berikut: 1. Menurunkan tekanan darah tinggi. 2. Sebagai obat diare, batuk, sakit gigi, disentri, dipteri, vaginitis,dan aterosklerosis. 3. Menurunkan kolesterol. 4. Menurunkan kadar gula darah. 5. Menambah sistem kekebalan tubuh. 6. Mencegah kanker. 7. Antimikroba. 8. Mengobati gangguan pencernaan dan wasir. Sebagian besar pengaruh terapi bawang putih adalah disebabkan faktor folatil (senyawa yang mudah menguap) yang terkomposisi di dalam senyawa yang mengandung sulfur, seperti allicin, diallyl disulfida, dan diallyl trisulfida. Faktor lainnya yang terdapat pada bawang putih adalah kandungan mineral yang tinggi, terutama selenium, germanium, glukosinoleat, dan enzim. Senyawa allicin ini yang menyebabkan timbulnya aroma tidak sedap dan sangat tajam. Umbi bawang putih penting untuk mencegah aterosklerosisi dan jantung. Beberapa studi penelitian menemukan bahwa bawang putih dapat menurunkan tingkat serum kolesterol dan meningkatkan serum HDL kolesterol. Herba ini juga mengandung yodium yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi bersama seledri, dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah, pengobatan penyakit cacingan, dan gondok. Bagi penderita gangguan jantung, bawang putih dapat berfungsi sebagai
antikoagulan yang mempunyai kekuatan untuk memacu sistem fibrinolitik tubuh, yakni sistem pelarutan gumpalan darah, sehingga terjadi keseimbangan antara penggumpalan dan pelarutan darah. Komponen sulfur bawang putih juga mengandung substansi allicin (diallyl sulfide) dan allyl proopyldisulfide yang bermanfaat sebagai antibiotik dan antiseptik. Komponen yang menyembuhkan pada bawang putih ternyata tidak ditemukan ketika umbi tanaman ini sudah dimasak. Karena itu, untuk penyembuhan dianjurkan mengkonsumsi bawang putih dalam bentuk mentah, segar (tidak layu), berwarna putih, dan tidak ada tandatanda mulai tumbuhnya tunas. Dalam kondisi sakit dianjurkan untuk mengkonsumsi bawang putih sebanyak 3 siung perhari. Sementara itu, untuk pemeliharaan kesehatan dianjurkan mengkonsumsi bawang putih 3 siung perminggu. B. Bawang Merah dan Bawang Bombay (Onion dan Allium cepa) Herba ini diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Bawang merah mengandung berbagai komponen sulfur organik, juga enzim allinase yang timbul saat disayat atau dihancurkan. Senyawa ini tergolong zat non gizi yang berfungsi untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan tubuh. Bawang merah berguna untuk menurunkan aktivitas gula darah, sehingga dapat membantu menyembuhkan diabetes mellitus dengan jalan meningkatkan metabolisme hati dari glukosa atau meningkatkan ekskresi insulin. Seperti halnya bawang putih, bawang merah juga bisa menurunkan kadar lemak darah, mencegah penggumpalan darah, dan menurunkan tekanan darah, serta asma. Sementara itu, bawang bombay dapat menurunkan kadar gula darah. C. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Belimbing wuluh tumbuh menyebar hampir diseluruh nusantara. Selain digunakan sebagai bumbu masakan, belimbing wuluh juga digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional yang dimanfaatkan sebagai obat untuk menyembuhkan sariawan, darah tinggi, gondongan, pegal linu, batuk pada anak, batuk rejan, rematik, sakit gigi karena berlubang dan jerawat. D. Cabai (Capsicum annuum) Selain digunakan sebagai pelezat masakan, cabai digunakan sebagai bahan ramuan pengobatan tradisional, dan merupakan salah satu sumber vitamin A, C, dan capsaicin. Zat mucokinetik yang ada pada cabai dapat mengurangi,
Buletin BBPK Jakarta
19
mengatur, dan mengeluarkan lendir dari paru-paru. Karenanya cabai sangat efektif untuk membantu penyembuhan bronkitis, influensa, masuk angin, sinusitis, asma, hipersensitif udara, untuk membersihkan rongga hidung, dan sebagai dekongestan dalam kasus udara dingin.
dimanfaatkan sebagai bumbu masakan dan sebagai bahan baku obat tradisional, untuk mengobati penyakit kulit, kolera, perut kembung, obat batuk, gatal-gatal, dan sebagai obat kuat (aprodisiak).
I. Kayu Manis (Cinnamomum)
E. Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.) Selain bermanfaat menambah kelezatan masakan, tanaman ini digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional dan campuran bahan minuman. Dari berbagai literatur disebutkan bahwa herba ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit influensa, rematik, beri-beri, lemah sahwat, bronkitis, masuk angin, sakit kepala, kolera, dan sesak nafas. F. Cengkeh (Eugenia aromatica O.K.) Cengkeh merupakan tanaman rempah yang sejak berabad-abad telah digunakan sebagai bahan pelezat makanan dan bahan obat tradisional. Dalam pengobatan tradisional, tanaman ini talah dipakai secara turun temurun untuk mengobati berbagai penyakit, seperti campak, kolera, batuk, pelega perut, sakit gigi akibat berlubang, ayan atau epilepsi, dan beriberi. Di samping itu juga digunakan untuk menambah denyut jantung dan sebagai bahan untuk menghitamkan alis mata. G. Jahe (Zingiber officinale Roxb) Rimpang jahe memiliki aroma yang sangat spesifik, tajam, pahit, dan langu. Ada 3 jenis jahe yang dikenal di Indonesia, yaitu jahe putih atau kuning besar (disebut juga jahe badak atau jahe gajah), jahe putih kecil atau jahe emprit, dan jahe merah. Sejak dulu jahe sudah
20
Buletin BBPK Jakarta
melahirkan, selain itu dapat pula digunakan untuk mencuci rambut. Rimpang kering juga dapat digunakan untuk melindungi pakaian dari serangga dengan cara menyisipkannya di antara lipatan-lipatan pakaian.
H. Kencur (Kaempferia galanga L) Rimpang dan daun kencur digunakan sebagai penyedap masakan karena memiliki rasa dan aroma yang khas. Rimpang kencur dapat dijadikan obat tanpa harus diramu dengan tumbuhan atau bahan lainnya. Khasiat rimpang kencur antara lain untuk menyembuhkan batuk dan keluarnya dahak (ekspektoran), peluruh dan memperbanyak keluarnya air kencing (diuretik), menambah nafsu makan, mengeluarkan angin dalam perut (peluruh kentut), perut kembung, dan sebagai perangsang (stimulan). Di samping itu, air perasan rimpang kencur yang digunakan secara langsung dan sederhana pada penetesan luka yang berdarah, dapat menggumpalkan darah sehingga perdarahan terhenti. Untuk mengobati luka bernanah borok dan kudis, air perasan rimpang kencur digunakan untuk mencuci luka tersebut. Untuk mencegah bau mulut atau luka di mulut, air perasan itu dapat digunakan dengan cara di kumur-kumur. Air perasan rimpang kencur juga dapat di minum atau dibalurkan ke bagian yang sakit untuk keluhan-keluhan saat sakit perut, pegalpegal, memar, bengkak karena keseleo atau terkilir, kelelahan setelah
Ada 4 jenis kayu manis yang digunakan sebagai bahan bumbu dapur dan sebagai bahan ramuan obat tradisional, diantaranya Cinnamomum burmani, C. Zeilanicum, C. Cassia, C. Cullilawan. Minyak kayu manis dapat dimanfaatkan untuk mengobati sakit maag dan kolera, juga sebagai obat gosok dengan nama dagang Minyak Lawang. Selain itu juga bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, menghilangkan sakit (analgesik), penambah nafsu makan, dan peluruh kentut. Perlu diperhatikan, tanaman ini bisa menimbulkan efek samping jika dikonsumsi terlalu banyak (lebih dari 30 gram bubuk per hari).
K. Kunyit (Curcuma domestica) Dari berbagai penelitian diketahui bahwa kunyit dapat menghilangkan penyumbat dengan cara melancarkan aliran darah dan energi vital. Kunyit juga berkhasiat anti radang, antibakteri, antioksidan, peluruh kentut, peluruh haid, dan bisa melancarkan keluarnya empedu ke usus. Kandungan fitohormonnya dapat menormalkan siklus haid yang tidak teratur.
L. Lengkuas (Alpinia galanga L)
J. Ketumbar (Coriandrum sativum) Selain digunakan sebagai bahan penyedap masakan, ketumbar juga dapat dipakai sebagai bahan ramuan untuk mengobati beberapa penyakit, di antaranya gangguan pencernaan, mual, pelega perut, sakit kepala, dan sariawan.
Dikenal 2 jenis, yakni lengkuas putih dan lengkuas merah. Dari beberapa hasil penelitian diketahui bahwa ekstrak lengkuas dapat merangsang kelenjar bronkial dan menghambat pertumbuhan mikroba penyebab penyakit tuberkulosisi (TBC). Air rebusan rimpang lengkuas dapat dipakai untuk menghambat pertumbuhan dan mematikan jamur. Dalam pengobatan tradisional, rimpang lengkuas biasa digunakan untuk mengobati penyakit kulit seperti panu dan kurap. Juga dapat dimanfaatkan untuk menghangatkan tubuh, menambah nafsu makan, mempermudah pengeluaran
gas dalam perut (karminatif), obat batuk, merangsang otot, dan dapat meningkatkan gairah seksual (aprodisiak). M. Lada (Piper nigrum L) Minuman yang berasal dari bahan lada dapat membuat tubuh tidak merasa dingin meskipun suhu udara sekitar mencapai 0 derajat C, atau bahkan lebih rendah lagi. Produk lada hitam umumnya dimanfaatkan untuk bahan baku minyak wangi dengan aroma yang khas. N. Salam (Eugenia polyantha) Berdasarkan beberapa literatur dan berbagai pengalaman dari pengobat tradisional, daun salam dapat dipakai untuk mengobati hipertensi, diabetes, diare, maag, mabuk akibat alkohol, kudis, dan gatal-gatal.
Jus apel dan jus seledri berfungsi untuk menetralkan asam tubuh, kombinasi jus seledri parsley, dan asparagus sangat baik untuk penyakit ginjal. Sementara jus seledri dan pepaya baik untuk mengobati asma. Selain itu, menurut dr.Setiawan Dalimartha, seledri mempunyai khasiat untuk membersihkan darah, memperbaiki fungsi hormon yang terganggu, dan mengeluarkan kelebihan asam urat melalui urin. Untuk wanita yang jarang haid, karena kekurangan hormon estrogen (akibat hipogonadism) atau wanita usia perimenopause yang banyak keluhan akibat menurunnya kadar estrogen, meminum air perasan seledri merupakan salah satu solusinya, karena dapat memperbaiki fungsi hormon yang terganggu. Juga berkhasiat sebagai antioksidan, hipotensif, sebagai pencerna lemak, dan setiap 100 gram seledri mengandung 50 gram kalsium, yang dapat mencegah timbulnya osteoporosis.
Dari beberapa literatur disebutkan bahwa herba ini berkhasiat sebagai obat aprodisiak (obat kuat), mules, sariawan, dan sebagai obat batuk. Sebagian masyarakat menggunakan akar herba ini sebagai obat pencahar, bahan baku minuman keras, kue, dan parfum. R. Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Dari beberapa hasil penelitian, diketahui bahwa buah asam memiliki sifat manis, asam, dan sejuk. Secara turun temurun, asam diyakini dapat mengobati penyakit radang payudara, bisul, borok luka, sariawan, demam, rematik, bengkak terpukul, menurunkan berat badan, gatal-gatal, mencegah rambut rontok, bengkak persendian, karat gigi, susah tidur, dan batuk.
O. Seledri (Apium graveolens)
S. S. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
Berguna bagi dinding lambung dan saluran usus, memperlambat proses penuaan, menjaga kelenturan dan aktivitas otot, melarutkan penumpukan kalsium di dalam tubuh, memperlancar sistem sikulasi dan metabolisme tubuh.
Bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan ramuan obat adalah buah, kulit buah, dan akarnya. Secara turun temurun jeruk nipis dapat menyembuhkan demam, batuk kronis, flu ringan, penyakit kurang darah, menghentikan kebiasaan merokok, bau badan, analeptik (penyegar atau bisa menghilangkan rasa lelah, letih, dan lesu), dan melancarkan kencing. Air perasan jeruk nipis dapat digunakan sebagai obat pelangsing, peluruh dahak (ekspektoran), penurun panas (antipiretik), demam, dan buang air besar (diare). Sementara itu akar jeruk nipis bisa digunakan untuk mengobati penyakit wasir.
Seledri paling baik dimakan mentah. Fungsinya sebagai penyeimbang protein yang berasal dari ayam, ikan tuna atau udang. Daun seledri mentah dapat digunakan untuk menjaga kesehatan saraf dan untuk pengobatan penyakit gangguan saraf, dapat berfungsi mengurangi ketegangan sel-sel otot dan saraf sehingga tubuh menjadi lebih rileks.
P. Serai (Cymbopogon nardus) Secara turun temurun, serai digunakan sebagai salah satu bahan ramuan tradisional. Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan serai di antaranya batuk, nyeri dan pegal linu, sakit kepala, nyeri lambung, dan diare. Q. Adas (Foeniculum vulgare Mill.) Biji adas merupakan bagian yang paling banyak digunakan sebagai bumbu masakan, yakni sebagai pengharum, penyedap, dan pengawet makanan.
T. Kapulaga (Amomum cardamomum Willd.) Bagian tanaman kapulaga yang biasa dipakai untuk bahan baku obat tradisional adalah buahnya yang juga dipakai untuk bahan campuran industri parfum dan industri makanan. Beberapa literatur menyatakan bahwa herba ini berkhasiat menyembuhkan penyakit kejang perut, rematik, demam, batuk, sesak nafas, menambah nafsu makan, menghilangkan bau badan, dan sebagai obat radang amandel. Selain biji, air rebusan daun dan batang kapulaga dapat mengurangi penimbunan gas di dalam usus, menyembuhkan kolik, dan mengatasi lemah badan. U. Pala (Myristica fragrans Houtt.) Di beberapa daerah, biji pala dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap masakan, dan dari beberapa literatur pala dapat digunakan untuk mengatasi kelebihan gas di dalam usus, obat pencahar, diare, dan dapat membuat rasa mengantuk. Bertolak dari pemanfaatan rempah sebagai bumbu dapur dan dapat bermanfaat sebagai obat, dan mengingat masih banyak jenis bumbu dapur yang memiliki spektrum penggunaan yang luas dalam pengobatan, maka penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat. (Sumber: Buku Manfaat Bumbu Dapur untuk Mengatasi Aneka Penyakit, cetakan I Th.2003 Penerbit: PT Agro Media Pustaka Penulis: Ir. W.P. Winarto dan Tim Karyasari)
Buletin BBPK Jakarta
21
FOTO BELUM ADA
MASLAHAT
Oleh: Dra. Helni, Apt, M.Kes Bapelkes Jambi SEKILAS TENTANG PENGOBAT TRADISIONAL
Pemeliharaan kesehatan mandiri (selfcare) di rumah adalah salah satu upaya memelihara, mencegah, mengatasi gangguan
Indonesia adalah negara yang kaya dengan keanekaragaman
kesehatan ringan (Common diseases) dari dan untuk setiap
hayati, kurang lebih 30.000 jenis tanaman dan sekitar 9.600
individu serta anggota keluarga pada pelayanan kesehatan di
spesies diantaranya berkhasiat obat. Dari jumlah tersebut 300
tingkat rumahtangga. Salah satu upaya untuk meningkatkan
spesies telah digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional
hidup sehat masyarakat adalah memanfaatkan semua potensi
oleh Industri Obat tradisional. Jamu sebagai obat tradisional
yang ada termasuk tanaman obat melalui TOGA.
telah digunakan sejak abad ke 7 seperti yang tertulis pada relief
Manfaat Tradision Kesehat
candi Brobudur yang menggambarkan jenis tanaman obat yang biasa digunakan masyarakat waktu itu. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 48 menyatakan bahwa salah satu penyelenggaraan upaya kesehatan adalah pelayanan kesehatan tradisional, dan berdasarkan cara pengobatannya terbagi menjadi pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan keterampilan dan pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan ramuan. Menurut Undang-Undang Kesehatan obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Saat ini penggunaan obat tradisional dalam mengatasi masalah kesehatan berkembang dengan pesat. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa 30,4% Rumah Tangga di Indonesia telah memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional dimana 49,0% menggunakan bentuk ramuan. Tanaman yang cukup banyak digunakan seperti jahe ( Zingiber officinale) 50,36%, kencur ( Kaempferia galanga) 48,77%, temulawak (Curcuma xanthorriza) 39,65%, meniran (Phyllanthus niruri) 13,39% dan pace atau mengkudu (Morinda citrifolia) 11,73%. Pelayanan kesehatan tradisional yang menggunaan ramuan tidak terlepas dari tanaman obat. Upaya penyediaan tanaman obat dapat dilakukan dengan mengembangkan Taman Obat Keluarga (TOGA). TOGA bisa sebidang tanah baik di lahan pekarangan rumah, sekolah, kantor, pesantren, kebun dan ladang
Ruang lingkup pemeliharaan kesehatan mandiri meliputi : •
Upaya memelihara dan meningkatkan kesehatan (promotif)
•
Upaya pencegahan penyakit gangguan kesehatan dan menghindari terkena penyakit
•
daerah terpencil atau jauh dari akses sarana pelayanan
obat, dalam rangka memenuhi keperluan keluarga dan masyarakat akan obat.
kesehatan •
peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan tanaman yang ada dalam TOGA. Disamping itu TOGA juga berguna sebagai upaya perbaikan gizi, pelestarian dan pembudidayaan tanaman obat, meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman serta peningkatan ekonomi masyarakat.
Upaya pemulihan dan perawatan kesehatan pasca tindakan medis atau persalinan atau sesudah mengalami sakit
TOGA juga merupakan wujud partisipasi masyarakat (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) dalam bidang
Upaya mengatasi gangguan kesehatan, mengobati gangguan kesehatan sebagai pertolongan pertama, khusus di
yang digunakan untuk menanam tanaman yang berkhasiat
yang lama (kronis). Ramuan tanaman obat yang dapat diterapkan untuk pemeliharaan kesehatan mandiri harus memenuhi kriteria: •
Aman dan bermanfaat untuk kesehatan
•
Praktis, mudah dilakukan, murah
•
Ketersediaan cara, bahan, peralatan mudah terjangkau
•
Merupakan bagian/sesuai dengan tradisi budaya masyarakat
22
Buletin BBPK Jakarta
KELEBIHAN OBAT TRADISIONAL ADALAH :
KELEMAHAN OBAT TRADISIONAL ADALAH :
1.
Efek samping yang relatif kecil (selama takaran/
1.
Efek farmakologisnya lemah,
dosis, waktu penggunaan, cara penggunaan,
2.
Bahan baku belum terstandar dan bersifat hi-
indikasi yang tepat). 2.
groskopis serta volumines,
Efek komplementer dan atau sinergisme dalam
3.
suatu ramuan 3. 4.
Belum banyak dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.
Memiliki lebih dari satu efek farmakologi dalam
Disamping itu saat ini masih lemahnya informasi ten-
satu jenis tanaman.
tang asal-usul tanaman obat, termasuk kelengkapan
Lebih sesuai untuk jenis penyakit metabolik dan
data pendukung bahan yang digunakan, seperti umur
degeneratif.
tanaman, waktu panen, kondisi lingkungan tempat tumbuh tanaman, termasuk budidaya, dan penanganan pasca panennya.
Obat nal Untuk Jaga tan Mandiri TEKNIK RAMUAN OBAT TRADISIONAL MEMBUAT RAMUAN OBAT TRADISIONAL SEHARUSNYA DIPERHATIKAN HAL-HAL BERIKUT :
Cara pemakaian :
• Gula Jawa
secukupnya
Minum pagi dan sore
• Garam
secukupnya
• Air
1 liter
3.
MENGATASI CAMPAK
RADIOSIONAL YANG BANYAK DIGUNAKAN
• Kunyit
RAMUAN MENGURANGI PEGAL LINU
2 jari (kupas
&
potong
Bahan : • Jahe
1 jempol
• Sereh
2 batang
• Meniran
¼ genggam
• Air
2 gelas
• Pegagan
½ genggam
• Gula merah
1 sendok
• Air
3 gelas
Garam
potong)
secukupnya Cara pembuatan :
• Gula merah/madu secukupnya
rebus. Setelah menyusut sampai stengahnya tambahkan
Cara pembuatan :
gula merah, aduk dan dinginkan.
Setelah semua bahan dicuci bersih masukkan kedalam air
Cara pemakaian :
dan rebus dengan api kecil hing-
Minum pagi dan sore
ga air menyusut setengahnya. Setelah dingin tembahkan gula/
RAMUAN UNTUK MENAMBAH NAFSU MAKAN
Bahan :
• Aduk daging buah asam dengan sedikit air, saring,sisihkan • Kunyit diparut, tambahkan sedikit air, saring, sisihkan • Campur sari asam, sari kunyit, garam, gula merah dan 1 liter air • Rebus sampai mendidih dan gula larut
5.
RAMUAN MEMBANTU MENGATASI KELUHAN DARAH TINGGI
Bahan :
madu
• Pegagan
1 genggam
Cara pemakaian:
• Meniran
½ genggam
4 kali sehari 6 sendok makan
• Daun kumis kucing ½ genggam
• Temulawak 3 jari Cara pembuatan :
• Pisahkan daging buah asam dari
• Angkat , saring dan siap disajikan
Jahe dibakar kemudian dimemarkan. Jahe dan sereh di-
2.
Cara pembuatan : bijinya
Bahan :
MASYARAKAT : 1.
RAMUAN MEMBANTU
• Air 4.
3 gelas
KUNYIT ASAM Cara pembuatan :
Temulawak dicuci bersih, dibakar sebentar, diparut kemu-
Bahan :
dian diperas dan disaring dengan kain bersih
• Empu Kunyit 3 rimpang
semua bahan dalam keadaan segar dicuci kemudian direbus
• Asam Jawa
menjadi setengahnya
secukupnya
BEBERAPA RAMUAN TRADIOSIONAL YANG BANYAK DIGUNAKAN MASYARAKAT :
1.
RAMUAN MENGURANGI
3.
PEGAL LINU
RAMUAN UNTUK MENAMBAH NAFSU MAKAN
Bahan : Bahan :
• Temulawak 3 jari
• Jahe
1 jempol
• Sereh
2 batang
Cara pembuatan :
• Air
2 gelas
Temulawak dicuci bersih, dibakar sebentar, di-
• Gula merah 1 sendok
parut kemudian diperas dan disaring dengan
• Garam secukupnya
kain bersih 2.
Cara pembuatan :
RAMUAN MEMBANTU MENGATASI CAMPAK
Jahe dibakar kemudian dimemarkan. Jahe
Cara pemakaian : Minum pagi dan sore
dan sereh direbus. Setelah menyusut sampai stengahnya tambahkan gula merah,
Bahan :
aduk dan dinginkan.
• Kunyit
2 jari (kupas
& potong
Cara pemakaian :
potong)
Minum pagi dan sore
• Meniran
¼ genggam
• Pegagan
½ genggam
• Air
3 gelas
• Gula merah/madu secukupnya Cara pembuatan : Setelah semua bahan dicuci bersih masukkan kedalam air dan rebus dengan api kecil hingga air menyusut setengahnya. Setelah
2.
dingin tembahkan gula/madu
4.
Cara pemakaian:
Bahan :
4 kali sehari 6 sendok makan
• Empu Kunyit
3 rimpang
• Asam Jawa
secukupnya
• Gula Jawa
secukupnya
• Garam
secukupnya
• Air
1 liter
RAMUAN MEMBANTU MENGATASI KELUHAN DARAH TINGGI
KUNYIT ASAM
Cara pembuatan : Bahan :
• Pisahkan daging buah asam dari bijinya
• Pegagan
1 genggam
• Meniran
½ genggam
• Aduk daging buah asam dengan sedikit air, saring,sisihkan
• Daun kumis kucing ½ genggam • Air
• Kunyit diparut, tambahkan sedikit air, saring,
3 gelas
sisihkan • Campur sari asam, sari kunyit, garam, gula
24
Cara pembuatan :
Cara penggunaan :
semua bahan dalam keadaan segar dicuci
diminum 2 kali sehari, pagi dan menjelang
• Rebus sampai mendidih dan gula larut
kemudian direbus menjadi setengahnya
tidur
• Angkat , saring dan siap disajikan
Buletin BBPK Jakarta
merah dan 1 liter air
JENIS OBAT TRADISIONAL
01 SAAT INI SESUAI DENGAN KETENTUAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN ADA TIGA JENIS OBAT TRADISIONAL YANG DIPRODUKSI OLEH INDUSTRI :
A. JAMU
LOGO JAMU
Merupakan obat tradisional yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut. Jamu di sajikan secara tradisional dalam bentuk serbuk seduhan, pil, atau cairan.
C. FITOFARMAKA
LOGO FITOFARMAKA
Umumnya dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur. Satu
Merupakan obat tradisional yang dapat
jenis jamu disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya antara
disejajarkan dengan obat modern. Proses
5-10 macam, bahkan bisa lebih. Jamu tidak memerlukan pembuktian
pembuatannya telah terstandar dan
ilmiah sampai uji klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Disamping
ditunjang oleh bukti ilmiah sampai uji klinis
klaim khasiat yang dibuktikan secara empiris, jamu juga harus memenuhi
pada manusia, pembuatannya memerlukan
persyaratan keamanan dan standar mutu.
peralatan berteknologi modern, tenaga ahli, dan biaya yang tidak sedikit. Contoh fitofarmaka : nodiar, rheumaneer, stimuno, tensigard, dan x-gra.
C.
OBAT HERBAL TERSTANDAR
logo Obat Herbal Terstandar Merupakan obat tradisional yang disajikan dari hasil ekstraksi atau penyarian bahan alam, baik tanaman obat, binatang, maupun mineral. Proses pembuatannya dibutuhkan peralatan yang tidak sederhana dan lebih mahal dari pada jamu dan didukung dengan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan membuat ekstrak. Obat herbal ini ditunjang oleh pembuktian ilmiah berupa pembuktian praklinis, yang meliputi standarisasi kandungan senyawa berkhasiat dalam bahan penyusun, standarisasi pembuatan ekstrak yang higienis, serta uji toksisitas akut maupun kronis. Contoh obat herbal terstandar : diapet, fitogaster.
Sumber: Kemenkes RI, Buku saku petunjuk pemanfaatan TOGA, 2013
Buletin BBPK Jakarta
25
FOTO BELUM ADA
PARADIGMA
Oleh: Ratna Aryani Staf dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta I
“T he worst enemy t o c re ativ ity is self -d oubt ” (Syl vi a P l a t h ) “Musuh utama kreativitas adalah ragu-ragu”. Sylvia Plath (27 Oktober 1932 – 11 Februari 1963), seorang penyair, novelis, cerpenis dan penulis esai asal Amerika Serikat. Salah satu novel semi-autobiografinya paling fenomenal adalah The Bell Jar menceritakan perjuangan melawan depresi (Poetry Foundation, 2017).
Namun pernahkah kita tahu bahwa untuk menjadi seseorang yang dikenal di zamannya saat itu, ia pun pernah mengalami stress, blocking, bingung, merasa tak punya satu ide, serta dihinggapi rasa-ragu apakah karyanya akan disukai orang lain. Sampai akhirnya ia berusaha “meng-kreatif-kan” dirinya untuk meminimalisir semuanya itu dengan cara membuat mind map dan kemudian menulis bebas tanpa memperdulikan apapun. Bahkan ia pun membuat jadwal khusus untuk memperbanyak membaca dan menonton TV. fig
01
26
Buletin BBPK Jakarta
fig 1.
Seorang yang mengalami stress, blocking, & bingung. fig 2.
5 karakteristik utama sehingga orang tersebut disebut kreatif atau tidak, yaitu : dinamis, cerdas, ramah dan mempunyai rasa empati.
fig
02
tuntutan global juga “memaksa’ perawat untuk lebih kreatif dalam membuat inovasi keperawatan Penulis seringkali mendapatkan fenomena dari lingkungan sekitar ataupun mendengar secara langsung ketika mahasiswa kesehatan under estimated dengan dirinya sendiri, “Saya tidak bisa, Bu. Saya kan tidak kreatif, yang lain saja, Bu. Dia (sambil menunjuk temannya) itu yang kreatif”. Penulis tak habis pikir bagaimana bisa statement ini bisa muncul di kalangan pendidikan? Sudahkah ada usaha untuk “meng-kreatif-kan” seperti yang dilakukan Sylvia Plath ? Dunia pendidikan (termasuk di dalamnya institusi yang mencetak
juga hanya terpatri untuk terus meng-
perawat mempunyai peran yang sangat
update kemampuan kognitif siswanya
signifikan dalam pemberian layanan
menjadi tenaga kesehatan yang full
kesehatan, terlebih jumlah perawat
of knowledge, namun tidak full of
hampir mencapai 80% dari jumlah
creativity. Sebenarnya hal ini tidak
tenaga kesehatan secara keseluruhan
hanya ditemui di dunia pendidikan
di dunia (Isfahani, Hosseini, Khoshknab,
kesehatan di Indonesia, namun juga
& Khanke, 2015).
di seluruh dunia pada umumnya. Karwowski (2010) menyatakan bahwa
Karwowski (2010) pernah melakukan
sifat kreatif seringkali dianggap sepele
penelitian dengan responden 630
dan tidak dianggap penting ada dalam
guru (84% guru perempuan) untuk
karakteristik seorang siswa yang
mengidentifikasi 5 karakteristik
diharapkan di institusi pendidikan.
orang yang kreatifitas. Berdasarkan penelitian tersebut, disimpulkan
Lima Karakter Orang Kreatif
adanya 5 karakteristik utama sehingga
Satu hal yang harus disyukuri,
orang tersebut disebut kreatif
perhatian dunia terhadap kreatifitas
atau tidak, yaitu : dinamis, cerdas,
mulai mengalami pergeseran yang
ramah dan mempunyai rasa empati
menggembirakan. Khususnya di
(Cronbach’s .80). Dalam penelitian
bidang keperawatan, saat ini tuntutan
tersebut, ia pun menunjukkan
global juga “memaksa’ perawat untuk
banyak hal-hal yang mengejutkan
lebih kreatif dalam membuat inovasi
dimana dibuktikan bahwa sifat kreatif
keperawatan. Kreatifitas seorang
dapat membangun kehidupan yang
tenaga kesehatan) pun tampaknya
Buletin BBPK Jakarta
27
Liputan Indonesia Sehat
BBPK Jakarta Fasilitasi Laboratorium Lapangan Kalimantan Barat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya di wilayah kerjanya. Kegiatan pembentukan laboratorium Lapangan pada pelatihan Keluarga Sehat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu. mulai dari penjajagan, survai awal lokasi, pembuatan draf MoU sampai dengan penandatangan antara Kapala Dinas Kesehatan Propinsi dalam hal ini diwakili oleh Kepala UPELKES Kalbar dan Kadinkes Kota Pontianak (lokasi Lab Lapangan Puskesmas). Kemudian
Penyerahan MOU Lab.Lapangan Keluarga Sehat antara Ka.Dnkes Kota Pontianak dengan Ka.Upelkes Kalbar Seminar dan Komitmen Bersama warga / Tokoh masyarakat, Puskesmas Siantan Hilir dan Upelkes Kalbar.
FOTO BELUM ADA
FOTO BELUM ADA
P
dilakukan pendataan/pembinaan keluarga sehat, pengolahan dan analisis hasil pendataan, melakukan komitmen bersama antara warga/ tokoh masyarakat, Upelkes Kalbar dan Puskesmas Siantan Hilir melalui kegiatan seminar atau sosialisai hasil pendataan KS. Selanjutnya adalah mewujudkan pelaksanaan komitmen
ONTIANAK, BBPK -- Unit Pelatihan Kesehatan (UPELKES) Kalimantan Barat yang difasilitasi BBPK Jakarta belum lama, tepatnya tanggal 17 – 20 Mei 2017 telah melakukan pembentukan Lab. Lapangan Keluarga Sehat yang berlokasi di wilayah kerja Puskesmas Siantan Hilir. Pembentukan Lab Lapangan pelatihan keluarga sehat ini digagas dan difasilitasi oleh BBPK Jakarta. Bersamaan dengan pembenttukan Lab Lapangan di Bapelkes NTB dan Unit Pelatihan Kesehatan Murnajati Jawa Timur.
bersama untuk mengintervensi
Sejatinya, pelaksanaan Program
harus terintergrasi antara Upaya
Indonesia Sehat dilaksanakan dengan
Kesehatan Perorangan (UKP) dan
3 pilar yaitu pilar paradigma sehat,
Upaya Kesehatan masyarakat (UKM)
pilar penguatan yankes dan pilar
secara berkesinambungan, dengan
JKN disandingkan dengan metode
target keluarga, berdasarkan data
pendekatan Keluarga. Untuk mencapai
dan informasi dari profil kesehatan
upaya kesehatan masyarakat (UKM)
keluarga.
dengan kegiatan pencegahan dan penyuluhan bagi warga masyarakat. Program Keluarga Sehat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 mengenai peran penting puskesmas lewat Program Keluarga Sehat ini, lebih memprioritaskan upaya kesehatan promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif. Pendekatan keluarga sehat ini dibentuk untuk memaksimalkan potensi Puskesmas dalam melaksanakan upaya tersebut. Upaya kesehatan
dan upaya kesehatan perseorangan
Tim BBPK Jakarta sedang memfasilitasi pembentukan Lab Lapangan di Kalimantan Barat
tingkat pertama (UKP) secara optimal.
Salah satu pendekatan keluarga
Hal itu perlu dibentuk suatu wadah
yang paling efektif adalah dengan
atau lahan yang saling memudahkan
meningkatkan kegiatan puskesmas
dan menguntungkan kedua belah
untuk terjun ke wilayahnya melalui
pihak, serta perlu diikat melalui suatu
pendekatan jangkauan akses
perjanjian kerja sama. Wadah atau
pelayanan kepada masyarakat dengan
wahana pelatihan tersebut disebut
secara kontinyu mendatangi keluarga.
laboratorium lapangan. Tujuannya
Baik itu untuk pendataan, pembinaan
untuk memudahkan dalam upaya
dan melakukan penyuluhan kesehatan.
promotif dan preventif, kepada masyarakat mencapai derajat
28
Buletin BBPK Jakarta
Upaya tersebut dengan penguatan
fungsi layanan kesehatan pertama/
dan lain sebagainya.
puskesmas sebagai layanan
2017 penyelenggraannya sebanyak 6 angkatan/klas yang terbagi dalam
kesehatan yang langsung
Sementara, Unit Pelatihan
2 gelombang. Masing-masing klas
bersentuhan dengan masyarakat.
Kesehatan (UPELKES) Kalimantan
30 orang yang terdiri staf yang
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
Barat merupakan unit pelaksana
ada di puskesmas kecamatan.
kesehatan yang menyelenggarakan
teknis di bidang pelatihan
Seluruh pesertanya adalah petugas
upaya kesehatan masyarakat dan
kesehatan merupakan salah satu
puskesmas yang ada di seluruh
upaya kesehatan perseorangan
fungsinya adalah untuk melakukan
Kalimantan Barat. Agar proses
tingkat pertama, dengan lebih
pengembangan dan meningkatkan
pelatihan terutama dalam praktek
mengutamakan upaya promotif dan
mutu pelatihan bagi tenaga
Kerja Lapangan (PKL) dapat berjalan
preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan.
lebih efektif dan efisien maka perlu
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya di wilayah kerjanya.
dibentuk Laboraturium Lapangan Berdasarkan tugas-tugas itu,
Keluarga sehat.
maka UPELKES Kalimantan Barat Untuk mencapai upaya kesehatan
melakukan upaya terkait peningkatan
Diharapkan Pembentukan
masyarakat (UKM) dan upaya
pemahaman, sikap dan keterampilan
Laboratorium lapangan pelatihan
kesehatan perseorangan tingkat
baik petugas kesehatan maupun
Keluarga Sehat ini bisa dijadikan
pertama (UKP) secara optimal perlu
masyarakat tentang pelayanan
sebagai unggulan pelatihan di
dibentuk suatu wadah atau lahan
kesehatan terkait implementasi di
UPELKES Pontianak. Pembentukan
yang saling memudahkan dan
lapangan. Untuk mencapai tujuan
Laboratorium Lapangan ini juga untuk
menguntungkan kedua belah pihak,
dari upaya-upaya tersebut diperlukan
meningkatkan dan mengembangkan
serta perlu diikat melalui suatu
ketelibatan sektor terkait, termasuk
akreditasi institusi pelatihan sesuai dengan amanah Peraturan Lembaga Administrasi Negara no. 25 Tahun 2015, tentang Pedoman Akreditasi lembaga Pelatihan. Unit Pelatihan Kesehatan (UPELKES) Pontinak juga mendukung program keluarga sehat tersebut dengan melakukan upaya pembentukan Laboratorium Lapangan Keluarga Sehat yang diawali dengan kegiatan workshop mengenai persiapan pengumpulan data keluarga sehat. Workshop ini dilakukan dalam rangka laboratorium lapangan yang
FOTO BELUM ADA
diharapkan dapat mendukung pelaksanaan pelatihan bagi aparatur dalam meningkatkan kompetensi dan memberikan dampak yang langsung pada masyarakat. perjanjian kerja sama. Wadah atau
puskesmas, kecamatan dan peran
Upaya pembentukan Laboratorium
wahana tersebut di dalam istilah
serta masyarakat. Di samping itu
Lapangan Keluarga Sehat ini
pelatihan adalah laboratorium
juga untuk pelatihan-pelatihan yang
diharapkan dapat mendukung
lapangan. Tujuannya untuk
bersifat unggulan di Upelkes Pontianak
penerapan paradigma sehat dengan
memudahkan dalam upaya promotif
belum terbentuk.
mengoptimalkan kegiatan promotif
dan preventif, kepada masyarakat
preventif di Puskesmas. Selain itu
mencapai derajat kesehatan
Pelatihan KS dan Peningkatan
pembentukan laboratorium lapangan
masyarakat yang setinggi-tingginya di
Akreditasi di Upelkes Pontianak
ini diharapkan juga dalam rangka
wilayah kerjanya.
Sesuai dengan amanat dari
penyiapan lahan praktek peserta
Kementerian Kesehatan RI, sebagai
diklat yang mendukung substansi
Laboratorium lapangan suatu
penyelenggara Pelatihan Keluarga
materi dan kebutuhan diklat di
unit atau wilayah yang dibina dan
sehat diamanatkan untuk Tahun
UPELKES Pontianak serta mendukung
dikembangkan oleh Unit Pelatihan di dalam meningkatkan mutu pelatihan serta di gunakan untuk praktek lapangan (PKL), study banding, uji coba
pelaksanaan pelatihan bagi aparatur
Pembentukan Laboratorium lapangan pelatihan Keluarga Sehat ini bisa dijadikan sebagai unggulan pelatihan di UPELKES Pontianak.
dalam meningkatkan kompetensi dan memberikan dampak yang langsung pada masyarakat.
Buletin BBPK Jakarta
29
FOTO BELUM ADA
THE LOREM IPSUM
Pendataan keluarga sehat sekaligus pemeriksaan kesehatan warga masyarakat
Tujuan Laboratorium Lapangan
Adapun manfaat dari pembentukan itu untuk peningkatan mutu pelatihan di Upelkes Pontianak
30
Buletin BBPK Jakarta
dalam rangka peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, peningkatan status akreditasi institusi pelatihan Upelkes oleh Lembaga Administarsi Negara dan Kementerian Kesehatan, serta sebagai bahan pengganggaran yang efektif dan efisien pendukung proyek perubahan. Sedangkan bagi masyarakat adalah, diperolehnya informasi kesehatan masyarakat untuk proses pelayanan kesehatan dan pendekatan pelayanan kesehatan masyarakat dalam peningkatan program keluargaa sehat. Bagi Stakeholder manfaatnya untuk meningkatkan wawasan yang luas dalam pelayanan pelatihan dan memberikan pelayanan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pendataan keluarga sehat sekaligus pemeriksaan kesehatan warga masyarakat
FOTO BELUM ADA
Tujuan dari pembentukan ini adalah menyiapkan lahan praktek melalui pembentukan laboratorium lapangan keluarga sehat dalam meningkatkan mutu pelatihan dan kompetensi tenaga kesehatan. Didapatkannya kesepakatan lokasi pembentukan laboratorium lapangan keluarga sehat melaui perjanjian kerjasama (Mou) antara UPELKES dengan Dinas Kesehatan Kota (PUSKESMAS). Terselelenggaranya pendataan kesehatan masyarakat dalam rangka preventif dan promotif. Terselenggaranya kegiatan seminar hasil Laboratorium lapangan, kegiatan ini merupakan hasil dari kegiatan pendataan melalui pendekatan keluarga sehat dengan upaya preventif dan promotif.
Hasil Kegiatan pengambilan data Sementara dalam Seminar hasil pendataan kesehatan keluarga yang dilakukan tidak di gedung Unit Pelatihan Kesehatan atau Gedung Puskesmas Siantan Hilir, tetapi dilaksanakan langsung di rumah Ketua RW 028 tujuannya agar dekat dengan masyarakat sesuai dengan program pemerintah yaitu pendekatan Keluarga. Pelaksanaan seminar dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Pontianak, Petugas dari Kemenkes Jakarta, Kepala Upelkes, Ka Puskesmas, Widyaiswara, beberapa orang staf Upelkes, staf puskesmas, Tokoh masyarakat, Ketua RW, kader, warga masyakat. Jumlah peserta mencapai 40 orang. Dalam seminar tersebut di buka oleh kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, kemudian dipaparkan oleh Kepala Puskesmas dan widyaiswara hasil pendataan keluarga sehat. Hasil Pendataan di RW 28 Rt 01 Siantan Hilir, dari target 50 bangunan yang akan disurvei, didapatkan sebanyak 45 bangunan yang berhasil disurvei terdiri dari 45 kepala keluarga. Indikator keluarga sehat yang didapatkan yaitu sebagian besar tergolong dalam Keluarga Pra Sehat 26 KK (57,7 %), Keluarga Sehat 16 KK (35,53 %) sementara Keluarga Tidak Sehat ada sebanyak 3 KK (6,6 %). Penggolongan Keluarga sehat dibagi menjadi 3 gradasi yaitu 80% keluarga sehat, 50%-80% keluarga pra sehat, dan <50% keluarga tidak sehat.
Baseline data permasalahan kesehatan Siantan Hilir Dari hasil pendataan akan diperolehnya Rekapitulasi baseline data dan permasalahan kesehatan prioritas terkait program keluarga sehat di Wilayah kerja Puskesmas Siantan Hilir. Kemudian data ini bisa dijadikan bahan untuk melakukan intervensi penanganan tindak lanjut permasalahan kesehatan prioritas dengan melakukan penyuluhan preventif dan promotif terkait program keluarga sehat. Dalam jangka panjang tentunya dilakukannya monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan Laboratorium Lapangan pelatihan KS sebagai bahan tindak lanjut. Bila perlu ke depan dialokasikan anggaran untuk Pengembangan dan peningkatan program kegiatan Laboratorium Lapangan. Sebagai rekomendasi dari pembentukan laboratorium lapangan sangat efektif dalam
pelaksanaan kegiatan pelatihan, direkomendasikan dapat dibentuk juga di Bapelkes lain di Indonesia yang belum mempunyai laboratorium lapangan. Kegiatan Komitmen bersama dilaksanakan bukan hanya di RW 28 Rt 01 saja, tetapi dilaksanakan juga di RW dan RT lain di wilayah Puskesmas Siantan Hilir. Bagi yang telah menandatangani komitmen bersama untuk dapat melaksanakan komitmenya di dalam pencegahan permaslahan kesehatan sesuai pendataan keluarga sehat. Dukungan dan komitmen tokoh masyarakat sangat diperlukan dalam menjalankan komitmen yang telah disepakati bersama. Perlu dilaksanakan beberapa pelatihan bagi masyarakat dan petugas puskesmas tentang pelatihan yang berhubungan dengan bahaya merokok , hipertensi dan JKN. (Tri Hernowo, SKM, M.Kes)
Dari 12 indikator Keluarga Sehat ditemukan : keluarga Yang Tidak mengikuti KB : 5 kepala keluarga (KK), Persalinan Ibu Tidak di Fasyankes: 2 KK, Bayi yang Tidak mendapat ASI Eksklusif : 1 KK, Penderita Hipertensi yang tidak berobat teratur : 10 KK, Anggota Keluarga yang merokok : 27 KK, Keluarga yang tidak memiliki JKN : 23 KK.
Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod
Buletin BBPK Jakarta
31
lebih baik, memperkuat individu
melanjutkan studi di Universitas
REFERENSI
dan masyarakat sekitarnya, bahkan
Indonesia (UI) adalah Sigit Mohammad
Isfahani, S. S., Hosseini, M. A.,
berpengaruh terhadap pembangunan
Nuzul, S.Kep dan Budhi Mulyadi,
Khoshknab, M. F., & Khanke, H.
bangsa. Kaboodi & Jiar (2012)
M.Kep.,Sp.Kom serta Ahmad Zaki
R. (2015). Nurses ’ Creativity :
menambahkan karakteristik orang yang
Anshori, S.Kom. Karya “gila” mereka
Advantage or Disadvantage. Iran Red
kreatif adalah orang yang tidak hanya
bernama ATM Sehat yang memperoleh
Crescent Med, 17(2), 1–6. http://doi.
mampu beradaptasi dengan lingkungan
Juara 1 Lomba Inovasi Universitas
org/10.5812/ircmj.20895
baru, namun juga orang yang mampu
Indonesia tahun 2017, menjadi finalis
Kaboodi, M., & Jiar, Y. K. (2012).
menstimulus untuk memproduksi
lomba inovasi Kemenristekdikti tahun
Cognitive and trait creativity in
pengetahuan baru di luar ilmu yang
2017 dan memperoleh penghargaan
relation with academic achievement.
dipelajari.
Tanoto Foundation Student Research
International Journal of Social Science
Award tahun 2017 (Medianers, 2017).
and Humanity, 2(5). http://doi.
Wang & Taichung (2011) juga pernah
Bahkan karya mereka telah terdaftar
org/10.7763/IJSSH.2012.V2.132
melakukan penelitian pada 133 siswa
Hak Paten di Kementerian Hukum dan
Karwowski, M. (2010). Are creative
di Amerika Serikat untuk mengetahui
HAM RI. Hebatnya lagi, ATM Sehat
students really welcome in the
hubungan antara pencapaian hasil
ciptaan mereka telah diproduksi
classrooms ? Implicit theories of “ good
belajar dengan tingkat kreativitas.
oleh PT. Telehealth Indonesia untuk
” and “ creative ” student ’ personality
Seluruh responden pada penelitian
dipasarkan. ATM sehat mereka
among polish teachers. Procedia
tersebut menerima buku untuk
merupakan alat monitor kesehatan
Social and Behavioral Sciences, 2,
mengidentifikasi tingkat kreativitasnya
(tekanan darah, cek gula darah dan
1233–1237. http://doi.org/10.1016/j.
dan daftar pertanyaan. Hasil tes
berat badan) yang dilengkapi dengan
sbspro.2010.03.179
kemudian dikirimkan ke Scholastic
AED (Automatic External Devices) cek
Medianers. (2017). Karya Anak
Testing Service Scoring Center untuk
tekanan darah.
Negri ATM Sehat Layanan Mirip ATM
dikaji. Hasil penelitian tersebut
Bank. Diunduh pada tanggal 7 April
menyatakan adanya hubungan antara
2017 di https://medianers.blogspot.
pencapaian hasil belajar dengan tingkat
co.id/2017/03/Anjungan-telehealth-
kreativitas.
masyarakat-sehat-atm-sehat.html.
mengadakan penelitian serupa, dimana diketahui bahwa sikap kreatif ternyata berpengaruh terhadap kepemimpinan seseorang. Pemimpin
FOTO BELUM ADA
Zhang (2010) pun juga pernah
Poetry Foundation. (2017). Sylvia Plath. Diunduh pada tanggal 6 April 2017 di https://www.poetryfoundation.org/ poems-and-poets/poets/detail/sylviaplath Wang, A. Y., & Taichung, N. (2011).
yang kreatif akan lebih mudah untuk
Sumber gambar : Medianers. (2017).
Contexts of Creative Thinking : A
mengidentifikasi masalah, mencari
Karya Anak Negri ATM Sehat Layanan
Comparison on Creative Performance
informasi dan seringkali mempunyai
Mirip ATM Bank. Diunduh pada tanggal
of Student Teachers in Taiwan and the
ide alternatif sebagai usaha dalam
7 April 2017 di https://medianers.
United States. Journal of International
memecahkan masalah. Menjadi kreatif
blogspot.co.id/2017/03/Anjungan-
and Cross-Cultural Studies, 2(1), 1–14.
tentunya tidak datang serta merta
telehealth-masyarakat-sehat-atm-
Zhang, X. (2010). Linking empowering
dalam diri seseorang. Amabile (1988)
sehat.html.
leadership and employee creativity :
dalam Zhang (2010) menyebutkan
32
The influence of psychological
bahwa faktor intrinsik dan motivasi
Dari fenomena itu, dampak yang
empowerment , intrinsic motivation
internal merupakan faktor yang dapat
dirasa dan hasil penelitian yang
and creative process engagement.
membentuk sifat kreatif ini.
mendukung, maka dapat disimpulkan
Academy of Management Journal,
bahwa seorang tenaga kesehatan,
53(1), 107–128.
Salah satu contoh karya kreatifitas
apapun profesi kesehatannya, sangat
yang menggila yang dicontohkan
dibutuhkan sifat kreatifitas, bahkan
oleh perawat Indonesia yang sedang
kreatifitas yang menggila.
Buletin BBPK Jakarta
Buletin BBPK Jakarta
33
RUBRIK: LIPUTAN PELATIHAN DASAR CPNS
Oleh: Yana Irawati, SE, SKM, MKM
PNS RIWAYATMU KINI
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abrur, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Kepegawaian di Jakarta Convention Center (JCC) tanggal 10 Mei 2017, menegaskan bahwa tahun ini pemerintah masih memberlakukan moratorium CPNS. Alasan penerapan kebijakan tersebut adalah karena pemerintah masih memilih fokus pada upaya peningkatan kompetensi PNS yang sudah ada sekaligus dalam rangka membenahi sistem pengelolaan pemerintahan yang berbasis elektronik serta persiapan penerapan sistem digital di pemerintahan.
Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih menjadi impian banyak orang.
... ”KAPAN PEMERINTAH MEMBUKA KEMBALI LOWONGAN CALON PNS?”
Moratorium PNS yang diberlakukan di pemerintahan Presiden SBY sejak tahun 2011, tampaknya tidak pernah menyurutkan minat masyarakat untuk menjadi PNS. Animo masyarakat untuk bekerja di lembaga pemerintahan bukan tanpa alasan. Jaminan pensiun di hari tua, jaminan kesehatan, dan tunjangan kinerja yang diperoleh PNS selain gaji pokok yang diterimanya setiap bulan, rupanya masih memiliki ‘daya magnet’ yang sangat kuat sehingga membuat orang kerap bertanya,”Kapan pemerintah membuka kembali lowongan Calon PNS?” Masih pada kesempatan yang sama, Men-
absensi elektronik, pengaturan cuti dan
pan dan RB, Asman Abrur menyampaikan
ijin pegawai, pengisian log book pegawai,
pengecualian moratorium PNS tetap
hingga pemberlakuan Sistem Penilaian
diberlakukan untuk tenaga/formasi khusus
Kinerja Pegawai (SKP). Sistem absensi me-
yang dianggap penting, seperti tenaga
wajibkan PNS melakukan rekam kehadiran
kesehatan dan pendidikan.
datang dan pulang setiap hari dengan durasi kerja normal selama 8 jam.
FOTO BELUM ADA
Tantangan Profesionalitas PNS
34
Buletin BBPK Jakarta
Permohonan cuti harus diajukan minimal 2
Membaiknya sistem penggajian PNS
(dua) minggu sebelumnya dan pemberian
yang diikuti kebijakan pemerintah dalam
ijin yang hanya diberikan dua kali dalam
pemberian tunjangan kinerja kepada
setahun. Selain itu, PNS diwajibkan mengisi
PNS, pada akhirnya menuntut PNS untuk
log book pegawai yang berisikan informasi
bekerja lebih profesional. Untuk mewu-
kegiatan-kegiatan yang dilakukan PNS
judkan itu, pemerintah secara masif be-
dikaitkan dengan butir SKP yang dimiliki
rupaya keras mengubah citra buruk PNS
lengkap dengan bukti pendukungnya
di masa lalu yang malas, tidak disiplin, dan
dalam bentuk elektronik. SKP merupakan
kurang melayani dengan memberlakukan
kontrak kerja seorang PNS yang berisikan
beragam kebijakan, diantaranya sistem
kegiatan-kegiatan lengkap dengan rencana
target dan capaian keluarannya.
Serupa Tapi Tak Sama
harus selalu dikaitkan dengan
Kegiatan-kegiatan yang dituangkan dalam
kedudukan peran dan fungsi PNS,
SKP merupakan turunan kegiatan dari
Perbedaan mendasar antara Pelatihan
yang meliputi tiga hal, yaitu Mana-
unit eselon di atasnya. Dalam hal seorang
Dasar CPNS dan Diklat Prajabatan adalah
jemen ASN, Pelayanan Publik dan
PNS tidak dapat memenuhi target-tar-
sebagai berikut:
get yang direncanakannya dalam SKP
1.
Perubahan Nomenklatur. Nomen-
ANEKA Plus. Terkait ANEKA, per-
tersebut, maka tunjangan kinerja PNS
klatur pelatihan untuk CPNS berubah
bedaan mendasar pada Pelatihan
bersangkutan dapat dipotong melalui
dari Diklat Prajabatan menjadi Pelati-
Dasar CPNS adalah adanya tamba-
mekanisme tertentu. Penilaian SKP juga
han Dasar CPNS.
han konsep habituasi, yakni proses
Jaminan Status PNS. Mengacu
internalisasi nilai-nilai ANEKA (Akunt-
yang bobotnya mencapai 40% dari
Undang Undang No. 5 tahun 2014
abilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
keseluruhan total penilaian kinerja. Dalam
tentang ASN, CPNS wajib mengi-
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
melakukan penilaian perilaku, atasan
kuti pendidikan dan pelatihan
yang dilakukan peserta, tidak hanya
langsung dapat mempertimbangkan
terintegrasi dalam waktu 1 (satu)
pada saat mengikuti proses pembe-
masukan dari pimpinan lain yang selevel
tahun sebelum yang bersangkutan
lajaran di lembaga diklat, namun juga
dengan dirinya yang berasal dari bidang/
diangkat menjadi PNS. Bedanya,
terbawa hingga peserta kembali ke
bagian lain namun masih berada di unit
CPNS yang telah mengikuti Pelatihan
unit kerjanya masing-masing dalam
kerja PNS yang bersangkutan.
Dasar CPNS tidak otomatis diangkat
memuat komponen penilaian perilaku
2.
sebagai PNS karena harus terlebih
â&#x20AC;ş
Whole of Government. 5.
rangka melaksanakan aktualisasinya. 6.
Penguatan Kompetensi Bidang
Yang menarik dalam penilaian SKP, baik
dahulu melalui serangkaian tahapan
Teknis dan Pembagian Peran.
pejabat penilai maupun PNS yang dinilai,
berikut: (1) mengikuti ujian kompre-
Pelatihan Dasar CPNS memberikan
keduanya memiliki tanggung jawab yang
hensif dengan nilai passing grade
penekanan pada kewajiban instansi
sama agar proses penilaian berjalan
minimal 70; (2) membuat rancangan
untuk meningkatkan kompetensi
objektif dan transparan sehingga tidak
aktualisasi yang disetujui mentor
bidang teknis CPNS sesuai tu-
menimbulkan gugatan hukum di kemudi-
di instansinya dan dikomunikasikan
gas pokok dan fungsinya dalam
an hari.
dengan pendamping/coach di lem-
organisasi, yang bobotnya cukup
baga diklat tempatnya berlatih; (3)
besar, yakni 20% dari keseluruhan
Sejatinya, menjadi PNS saat ini memiliki
mendapatkan pembekalan kompe-
total penilaian akhir evaluasi CPNS.
tantangan tersendiri. Diawali dengan
tensi teknis bidang tugas di unit ker-
Pembekalan kompetensi dapat
proses seleksinya yang semakin ketat
janya masing-masing dengan output
berupa penguatan teknis umum
dan bersifat terbuka, sejak tahun 2013,
akhir berupa nilai dan (4) memper-
(administrasi) dan penguatan teknik
seorang CPNS diharuskan menjalani
tahankan aktualisasinya di hadapan
substansi. Keduanya dapat diperoleh
serangkaian ujian berbasis komputer
penguji untuk mendapatkan nilai
melalui workshop, seminar, pelatihan,
yang disebut CAT (Computer Assist-
akhir sebagai syarat kelulusan, selain
kegiatan pendampingan, dan lain
ed Test). Tes semacam itu merupakan
bobot 10% yang diperhitungkan
lain. Dengan demikian, Pelatihan
perintah Undang Undang No. 4 tahun
dari komponen penilaian sikap dan
Dasar CPNS sekaligus dapat menjadi
2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang
perilaku peserta selama mengikuti
wadah berbagi peran dan tanggung
bertujuan memperoleh PNS profesional,
proses pembelajaran.
jawab antara lembaga diklat dan
Durasi pelatihan. Mengacu Pera-
instansi pengirim dalam membentuk
dan netral, berkepribadian baik, mampu
turan Kepala Lembaga Administrasi
CPNS yang profesional dan berkarak-
berperan sebagai perekat pemersatu
Negara Republik Indonesia (LAN RI)
ter.
bangsa, serta memiliki keterampilan, keah-
No. 22 tahun 2016 tentang Pedoman
lian dan perilaku sesuai dengan tuntutan
Penyelenggaran Pelatihan Dasar
Itulah ulasan singkat tentang Pelatihan
jabatannya.
CPNS Golongan I dan Golongan II,
Dasar CPNS, pelatihan yang didesain
durasi pelatihan menjadi lebih pan-
sedemikian rupa untuk merubah mindset
Masih merujuk undang undang yang
jang, yakni 113 hari, dengan rincian
CPNS agar selalu termotivasi menjadi PNS
sama, penguatan nilai-nilai serta pem-
33 (tiga puluh tiga) hari pembelajaran
yang profesional di bidangnya, berkarak-
bangunan karakter seorang PNS, maka
klasikal/on campus di lembaga diklat
ter dan dapat menjadi agent of change
setiap CPNS wajib menjalani pendidikan
dan 80 (delapan puluh) hari pembe-
bagi lingkungan sekitarnya. (Yana Irawati,
dan pelatihan terintegrasi selama 1 (satu)
lajaran non klasikal/off campus yang
SE, SKM, MKM)
tahun masa percobaan sebelum yang
dilakukan di unit kerja masing-masing
berintelegensia, jujur, bertanggung jawab
3.
bersangkutan diangkat menjadi PNS. Im-
dalam rangka aktualisasi.
Daftar Pustaka: Perka LAN RI No. 22 tahun
Penetapan Isu. Perbedaan men-
2016 tentang Pedoman
tersebut diwujudkan dalam bentuk kegia-
dasar terkait penetapan isu rancan-
ran Pelatihan Dasar CPNS Golongan I dan
tan pelatihan untuk CPNS yang kemudian
gan aktualisasi pada Pelatihan Dasar
Golongan II
dikenal sebagai Pelatihan Dasar CPNS.
CPNS adalah bahwa isu-isu tersebut
plementasi dari amanah Undang Undang
4.
Penyelengga-
Buletin BBPK Jakarta
35
GALERI
Galeri
Foto
Judul foto belum ada
Judul foto belum ada
Judul foto belum ada
36
Buletin BBPK Jakarta
Judul foto belum ada
Studi Banding ISO BPKP
Peringatan Isra Mi'raj di BPK Jakarta
Judul foto belum ada
Buletin BBPK Jakarta
37
GALERI
Galeri
Foto
Judul foto belum ada
Upacara lahirnya Pancasila di BPPK Jakarta beserta peserta pelatihan
Uji kompetensi peserta TOT Kesehatan haji
38
Buletin BBPK Jakarta
Judul foto belum ada
Rapat Pelatihan Dasar CPNS
Tanda-tangan MOU Latsar Golongan II
Buletin BBPK Jakarta
39
NAWACITA 1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara. 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.3 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan. 4. Menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistim dan penegakan hukum yang bebas korupsi,bermartabat,dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia. 6. Meningkatan produktivltas rakyat dan daya saing di pasar internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domistik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasisosial Indonesia.
Nilai - nilai ’KERJA DAN DOA’’ KOMITMEN ETIKA DEDIKASI RESPONSIF & OPTIMAL JUJUR AMANAH AKUNTABEL
BULETIN EDISI NO. JULI-SEPTEMBER 2017
BBPK JAKARTA ‘’Diklat Berkualitas SDM Cerdas’’
Alamat Redaksi
Jl. Wijayakusuma Raya No 45, Cilandak, Jakarta Selatan 12450
Telepon : 021 7657625
Fax : 021 7656876
Email :bbpkjakarta@gmail com
www.bbpkjakarta.co.id