6000
6000
MAIN LOBBY ±0.00
RESEPSIONIS ±0.00
Analisis Simulasi Thermal
Setingan anaslisis
8000
8000
8000
8000
8000
LOBBY
Material Lobby
6000
8000
8000
8000
8000
RUANG
STUPA 5
6000
PROJEK HOTEL Identikasi
ACP aluminium composite tebal 5 mm rangka baja
Material keramik ukuran 60x60 cm
ACP cutting tebal 6 mm motif kawung
Denah Lobby Lebar Jendela kaca mati = 1,2 m Tinggi dinding = 5 m
Lantai perket kayu
Kaca Tempered glass tebal 8 mm
wood
Denah menghadap selatan utara dengan bentuk Penggunaan material diatas sebagai respon untuk persegi panjang dan setengah lingkaran. Ruang penghalang bunyi yang menyebar ke seluruh Penggunaan material brick plester dan values for number 30. hours of opration dari jam 8 sampai 5 sore. lobby terdapat ruang retail store, caffe mini, ruang bagian ruangan. sedangkan untuk ukuran jendela tinggi 3 m, lebar 1.4 m dengan menggunakan kaca dan aluminium tunggu. sebagai material. untuk pintu menggunak pintu otomatis atau sensor. +5.00
1
Mean Radiant Temperature
2
Predicted Mean Vote
LOBBY
±0.00
±0.00
6000
8000
Perspektif
Potongan Lobby
Potongan dengan tinggi dinding 5 meter dengan Visual area lobby dengan beberapa fungsi material bata dan plesteran dan menggunakan r uangan di dalam lobbi dan resepsionis plafond gypsum dan rangka baja. berhadapan langsung dengan ruang tunggu maupun pintu masuk. Mean radiant temp dari 28.0 sampai 68.0 derajat Predicted mean vote yang dihasilkan 1.80 sampai celcius dan dapat di katakan ruangan ini cukup 2.80 pmv sudah mencukupi dan nyaman. panas dengan penggunaan alami.
Permasalahan +5.00
3
Percentage People Dissatised
LOBBY
±0.00
±0.00
6000 angin
8000
Perspektif lobby dari luar
bunyi
Material yang digunakan pada lobby lebih memantulkan bunyi dan tidak menyerap pada material. tidak adanya sistem sirkulasi atau ventilasi terbuka pada ruangan membuat bunyi maupun suhu di dalam terasa panas dan kurang
Material Lobby ACP aluminium composite tebal 5 mm rangka baja
Material keramik ukuran 60x60 cm
ACP cutting tebal 6 mm motif kawung
Lantai perket kayu
Kaca Tempered glass tebal 8 mm
wood
Moh. Fajri Ramdani 5160911165 Dosen : Hendro Trieddiantoro Putro, ST., M.Sc.
Percentage people dissatised dengan value range 64 sampai 74 PPD dengan ini lebih banyak yang tidak mengetahui dari simulasi analisis ruangan lobbi.
Fisika Bangunan Kelas B Asisten : Mustabiqul Ikhsan
Page 1/6
Analisis Simulasi Akustik
Analisis Bulan Juni
800-
8000
8000
8000
8000
Resepsionis 8000
Analisis Bulan Maret
LOBBY
Ruang tunggu
8000
PROJEK HOTEL STUPA 5 RUANG Simulasi Lighting Alami
MAIN LOBBY ±0.00
Denah Analisis
6000
6000
Caffe shop Retail Store
Denah Analisis
Hasil Analisis Luasan Area = 551,4 Lux 300 = 49,7
90,2%
Analisis Bulan Desember
Luasan Area = 551,4 Lux 300 = 28,9
Dari analisis dalam r uangan terdapat 3 sumber suara yaitu dari depan, kanan, dan bagian kiri. 3 bagian sumber suara terdapat 3 aktitas pengguna yang berbeda dan yang paling bising dibagian ruang kanan karena terdapat banyak pengguna.
52,42%
Analisis pada bulan maret, juni, dan desember mendapatkan cahaya yang efektif karena lebih dari standar SNI 30%. Bulan juni lebih banyak 90,2% sedangkan bulan desember 19,23% dibawah standar SNI karena bulan desember adalah bulan penghujan atau musim dingin di wilayah tropis khususnya di indonesia.
Denah Analisis
Luasan Area = 548,1 Lux 300 = 107,55
Sampel Analisis
19,23% warna hijau (direct) tidak merata sedangkan warna kuning (useful) lebih banyak dan bunyi di dalam ruangan tidak terlalu bunyi di karena luas ruangan dan material yang digunakan pada ruanga.
Simulasi Lighting Buatan Luasan Area = 448,43 Lux 350 = 151,73
33,84%
Respon dan Usulan 8000
8000
Konsep Usulan
8000
8000
8000
8000
8000
8000
8000
Spesikasi Lampu
+5.00
LOBBY
±0.00
±0.00
Standar SNI Lobby
350 lux
Moh. Fajri Ramdani 5160911165 Dosen : Hendro Trieddiantoro Putro, ST., M.Sc.
6000
RESEPSIONIS ±0.00
6000
6000
Spesikasi lampu yang digunakan sebanyak 40 dengan total power 52 W persatu lampu. penempatan titik lampu dengan 4 baris dengan hasil perhitungan p e n c a h ya a n b u a t a n ya n g dihasilkan 33,84% atau lebih dari standar SNI 30% pencahayaan buatan.
6000
MAIN LOBBY ±0.00
Penggunaan lampu downlight sebanyak 40 pada area lobbi dengan intesitas cahaya yang dihasilkkan 1771 lx dapat dikatan cukup baik dan di tambah dengan lampu dekoratif dibagian resepsionis.
6000
8000
Material Lobby Hasil Analisis ruang lobbi dapat di simpulkan bahwa dari segi pencahayaan alami dan buatan sudah cukup baik tetapi ada beberapa yang perlu di tambahkan seperti material interior yang Penambahan material penyerap bunyi atau suara kurang baik untuk meyerap bunyi dan perlu di sebagai respon untuk mengatasi kebisikan di dalam tambahkan material yang bisa menyerap bunyi. ruangan dan juga bisa sebagai estetika interior. ACP aluminium composite tebal 5 mm rangka baja
Material keramik ukuran 60x60 cm
ACP cutting tebal 6 mm motif kawung
Lantai perket kayu
Kaca Tempered glass tebal 8 mm
Fisika Bangunan Kelas B Asisten : Mustabiqul Ikhsan
wood
Page 2/6
PROJEK HOTEL Identikasi
STUPA 5
RUANG
TIPE DELUXE
Analisis Simulasi Thermal
Material Room
Setingan anaslisis
DELUXE ROOM +25.00
4000
8000
4000
8000
Material keramik ukuran 60x60 cm
ACP cutting tebal 6 mm motif kawung
Lantai perket kayu DELUXE ROOM +25.00
Kaca Tempered glass tebal 8 mm
wood
Denah ruang tipe deluxe berada di lantai 14 Penggunaan material pada room deluxe dengan dengan posisi dibagian timur dan mempunyai menggunakan kayu, kaca, keramik dan ornamen Penggunaan material brick plester dan values for number people 2. hours of opration dari jam 8 sampai dari acp cutting. balkon 1 meter dari kamar tidur. 5 sore. sedangkan untuk ukuran jendela tinggi 2,5 m, lebar 1 m dengan menggunakan kaca dan aluminium +4.00 sebagai material. untuk pintu menggunakan pintu standar dari kayu
1 DELUXE ROOM +9.00
Mean Radiant Temperature
2
Predicted Mean Vote
±0.00
8000
Perspektif
Potongan
Potongan dengan tinggi 4 meter dan luasan tinggi Visual gambar interior persepktif ruang deluxe ruangan bersih 3 meter dengan material plafon dengan beberapa ornamen sebagai ciri khas ruangan hotel dan bermaterial kayu. menggunakan gypsum dan rangka baja hollow. Mean radiant temp dari 24.0 sampai 64.0 derajat Predicted mean vote yang dihasilkan 0.00 sampai celcius dan dapat di katakan ruangan ini cukup 1.40 pmv sudah mencukupi dan nyaman. panas dengan penggunaan alami.
Permasalahan +4.00
3 DELUXE ROOM +9.00
Percentage People Dissatised
±0.00
8000 Jendela room full kaca dengan lebar 1 meter dan ttinggi 2.5 meter. besarnya jendela membuat cahaya yang masuk terlalu panas dan terjadi kenaikan udara di dalam ruangan. Material kayu sebagai respon alami terhadap interior ruangan.
Material Room Material keramik ukuran 60x60 cm
ACP cutting tebal 6 mm motif kawung
Lantai perket kayu
Kaca Tempered glass tebal 8 mm
wood
Moh. Fajri Ramdani 5160911165 Dosen : Hendro Trieddiantoro Putro, ST., M.Sc.
Percentage people dissatised dengan value range 6.3 sampai 46.3 PPD dengan ini lebih banyak yang tidak mengetahui dari simulasi analisis ruangan deluxe.
Fisika Bangunan Kelas B Asisten : Mustabiqul Ikhsan
Page 3/6
PROJEK HOTEL STUPA 5 RUANG Simulasi Lighting Alami
TIPE DELUXE
Analisis Simulasi Akustik
Analisis Bulan Juni
Analisis Bulan Maret
Denah Analisis
Denah Analisis
Hasil Analisis Luasan Area = 26,63
Lux 150 = 4,28
Analisis Bulan Desember
16,08%
Denah Analisis
25,27% Luasan Area = 22,40
Lux 150 = 5,66
Luasan Area = 22,40 Lux 150 = 1,83
Dari analisis dalam r uangan terdapat 1 sumber suara yaitu dari depan dengan jumlah pengguna 2 dan dapat dilihat bunyi dari arah pintu. useful pada ruang bagian tengah lebih dominan dan border dibagian ujung pada ruanga tipe deluxe.
81,70%
Hasil analisis yang tidak memenuhi standar SNI terdapat pada maret dan desember karena kurang dari 30% sedangkan bulan juni melebihi standar yaitu 81,70%. bulan desember terjadi musim penghujan pada wilayah tropis khususnya di indonesia dan penurunan pencahayaan sinar matahari, tapi dapt di respon dengan tempat room yang berada di bagaian timur dan bisa memanilisir pencahyaan alami pada room.
Sampel Analisis warna hijau (direct) tidak merata sedangkan warna kuning (useful) lebih banyak dan bunyi di dalam ruangan tidak terlalu bunyi di karena luas ruangan dan material yang digunakan pada ruangan.
Simulasi Lighting Buatan
Luasan Area = 26,63
Lux 150 = 2,07
77,3%
Respon dan Usulan
Spesikasi Lampu
8000
Konsep Usulan
DELUXE ROOM +9.00
4000
Spesikasi lampu menggunakan LED Downlight sistem power 25 w sebanyak 4 buah dan menghasilkan 237 lx atau 77,3% sudah cukup baik untuk intesitas ruang hotel yang standarnya 30% atau 150 lx.
8000
4000
+4.00 DELUXE ROOM +25.00
Hasil analisis menunjukkan 237 lx dengan jumlah 4 lampu dibagain ceiling dan menghasilkan 77,3% Hasil Analisis ruang deluxe dapat di simpulkan sudah cukup baik karena standar SNI 30% dan bahwa dari segi pencahayaan alami dan buatan sudah cukup baik tetapi ada beberapa yang standar ruang hotel 150 lx. perlu di tambahkan seperti material interior dan beberapa komponen yang bisa mengurangi suhu Standar SNI pada ruangan dan transmisi cahaya ke dalam kamar Tidur ruang .
150 lux
Moh. Fajri Ramdani 5160911165 Dosen : Hendro Trieddiantoro Putro, ST., M.Sc.
±0.00
DELUXE ROOM +25.00
8000
Material Lobby
ACP aluminium composite tebal 5 mm rangka baja
Material keramik ukuran 60x60 cm
ACP cutting tebal 6 mm motif kawung
Lantai perket kayu
Kaca Tempered glass tebal 8 mm
wood
Penambahan komponen dan material yang alami atau bisa menahan sinar matahari dari luar dan material yang tidak mentransmisikan panas dari luar.
Fisika Bangunan Kelas B Asisten : Mustabiqul Ikhsan
Page 4/6
PROJEK HOTEL Identikasi
STUPA 5
RUANG
TIPE STANDAR
Analisis Simulasi Thermal
Material Room
Setingan anaslisis
7000
4000
STANDAR ROOM +21.00
4000
8000
Material keramik ukuran 60x60 cm
STANDAR ROOM +21.00
ACP cutting tebal 6 mm motif kawung
Lantai perket kayu
Kaca Tempered glass tebal 8 mm
wood
Denah tipe standar tidak jauh beda sama tipe Penggunaan material pada room deluxe dengan deluxe hanya berbeda pada besar ruanagan dan menggunakan kayu, kaca, keramik dan ornamen Penggunaan material brick plester dan values for number people 2. hours of opration dari jam 8 sampai fasilitasnya. ruang tipe standar berada di lantai 4 dari acp cutting. 5 sore. sedangkan untuk ukuran jendela tinggi 2,5 m, lebar 1 m dengan menggunakan kaca dan aluminium dibagian timur dan barat sebagai respon sebagai material. untuk pintu menggunakan pintu standar dari kayu terhadap matahari.
1
+4.00
STANDAR ROOM +9.00
Mean Radiant Temperature
2
Predicted Mean Vote
±0.00
7000
Potongan
Perspektif
Potongan dengan tinggi 4 meter dan luasan tinggi Visual gambar interior persepktif ruang tipe ruangan bersih 3 meter dengan material plafon standar dengan beberapa ornamen sebagai ciri khas ruangan hotel dengan material kayu. menggunakan gypsum dan rangka baja hollow. Mean radiant temp dari 24.0 sampai 64.0 derajat Predicted mean vote yang dihasilkan 0.00 sampai celcius dan dapat di katakan ruangan ini cukup 1.40 pmv sudah mencukupi dan nyaman. panas dengan penggunaan alami.
Permasalahan +4.00
3 DELUXE ROOM +9.00
Percentage People Dissatised
±0.00
8000 Jendela pada ruang tipe standar dibagian timur full kaca dengan tinggi 2.5, lebar 1 meter dan jarak bad tidak terlalu jauh membuat pengguna tidak terlalu nyaman dengan sinar matahari yang di tranmisikan lewat kaca.
Material Room Material keramik ukuran 60x60 cm
ACP cutting tebal 6 mm motif kawung
Lantai perket kayu
Kaca Tempered glass tebal 8 mm
wood
Moh. Fajri Ramdani 5160911165 Dosen : Hendro Trieddiantoro Putro, ST., M.Sc.
Percentage people dissatised dengan value range 5.6 sampai 45.6 PPD dengan ini lebih banyak yang tidak mengetahui dari simulasi analisis ruangan standar.
Fisika Bangunan Kelas B Asisten : Mustabiqul Ikhsan
Page 5/6
PROJEK HOTEL STUPA 5 RUANG Simulasi Lighting Alami
TIPE STANDAR
Analisis Simulasi Akustik 7000
Analisis Bulan Juni
Analisis Bulan Maret
Denah Analisis
Denah Analisis
17,42%
Lux 150 = 2,59
Hasil Analisis Dari analisis dalam r uangan terdapat 1 sumber suara yaitu dari depan dengan jumlah pengguna 2 dan dapat dilihat bunyi dari arah pintu. kamar standar tidak terlalu bersuara karena tempatnya berada dibagian barat yang dibawa oleh angin ke arah timur.
Luasan Area = 22,40 Lux 150 = 3,90
Analisis Bulan Desember
Denah Analisis
12,33% Luasan Area = 22,40
STANDAR ROOM +21.00
Denah Analisis
11,57% Luasan Area = 22,40
4000
8000
4000
STANDAR ROOM +21.00
Hasil analisis dari bulan maret, juni, desember menghasilkan dibawah 20% hanya bulan juni yang 17,42% dan paling rendah di bulan maret. ruang tipe standar yang berada dibagian lantai 4 tidak terlalu mendapatkan p e n c a h aya a n d i k a r e n a f u n g s i nya . Pencahayaan buatan lebih dibutuhkan pada ruang tipe standar.
Sampel Analisis
Lux 150 = 2,76
warna hijau (direct) tidak merata dan sedikit dikarena bunyi lebih banyak di bawa arus oleh angin ke tim ur. penyebarannya hanya dibagian atas dan barat.
Simulasi Lighting Buatan
Luasan Area = 22,39
Lux 150 = 1,96
87,54%
Spesikasi Lampu
Respon dan Usulan Konsep Usulan 8000 STANDAR ROOM +21.00
Hasil analisis menunjukkan 830 lx dengan jumlah 4 lampu dibagain ceiling dan menghasilkan 87,54% sudah cukup baik karena standar SNI 30% dan standar ruang hotel 150 lx. Standar SNI kamar Tidur
150 lux
Moh. Fajri Ramdani 5160911165 Dosen : Hendro Trieddiantoro Putro, ST., M.Sc.
DELUXE ROOM +9.00
4000
Spesikasi lampu dan sistem power 9 w perlampu sebanyak 4 buah lampu dibagian ceiling dan beberapa tambahan lampu ceiling. Pencahayaan buatan pada ruaangan sudah memenuhi standar SNI yang 30% dengan 150 lx, sedangkan hasil analisis menghasilkan 87,54% dengan intesitas cahaya 83 lx.
+4.00
4000
7000
STANDAR ROOM +21.00
±0.00
8000
Hasil Analisis ruang standar dapat di simpulkan bahwa segi bunyi, thermal, dan analisis dapat disumpulkan bahwa permasalahan hanya terdapat dari therma ruangan dan dapat di respon oleh material dan komponen pada ruangan seperti material alami yang bisa menyerap sinar matahari dan tidak memantulkan cahaya.
Material Lobby
ACP aluminium composite tebal 5 mm rangka baja
Material keramik ukuran 60x60 cm
ACP cutting tebal 6 mm motif kawung
Lantai perket kayu
Kaca Tempered glass tebal 8 mm
wood
Penambahan material alami dan beberapa komponen di dalam ruangan dapat membuat ruangan nyaman dan bisa mengurangi panas di dalam maupun sekitarnya.
Fisika Bangunan Kelas B Asisten : Mustabiqul Ikhsan
Page 6/6
UJIAN AKHIR SEMESTER
FISIKA BANGUNAN d KOMPILASI STUDI THERMAL, LIGHTING, DAN AKUSTIK LUTHFI HAZMI 5170911039
IDENTIFIKASI
D
DENAH BANGUNAN
DENAH LANTAI 2 KETERANGAN : AREA RESTO INDOOR : AREA LOBBY HOTEL : AREA GUEST ROOM 1
LUTHFI HAZMI 5170911039
DENAH LANTAI 3,4,5, & 6 INFORMASI BANGUNAN Architects Area Year Location Task
: : : : :
Luthfi Hazmi 2.500 m² 2018 JL. Ringroad Utara,Maguwo, Sleman. Studio Perancangan Arsitektur 3
1
D
POTONGAN BANGUNAN
POTONGAN A-A
LUTHFI HAZMI 5170911039
2
D
PERSPEKTIF BANGUNAN
LUTHFI HAZMI 5170911039
3
D
PERMASALAHAN
Pada bangunan Hotel Budget biasanya tidak terlalu dipedulikan tentang pencahayaan ruang, analisis thermal bangunan dan analisis akustik. Sering kali kenyamanan dikorbankan demi kepraktisan dalam pembangunan. Analisis ditujukan untuk mengetahui apakah desain yang dilakukan sudah memenuhi standart yang ada untuk kenyamanan dan pencahayaan ruang.
Data standar pencahayaan diatas menjadi acuan untuk proses analisis dan untuk mengetahui apakah cukup pencahayaan yang ada pada Hotel Budget ini. Selain itu apakah kenyamanan termal dan akustik sudah cukup baik pada bangunan ini.
LUTHFI HAZMI 5170911039
4
ANALISIS
D
ANALISIS
TAMPAK TIMUR
TAMPAK BARAT
TAMPAK ATAS
TAMPAK SELATAN
Gubahan Massa Solar Access Analysis
LUTHFI HAZMI 5170911039
5
D
ANALISIS
PERSPEKTIF 1
PERSPEKTIF 2
TAMPAK UTARA
Gubahan Massa Solar Access Analysis
Pada dinding bangunan yang telah diubah, membuat bangunan memiliki variasi panas dari matahari. Sehingga tidak terbagi rata langsung ke permukaan dinding bangunan. Yang membuat didalam bangunan tidak terlalu panas berlebih yang di hasilkan dari dinding bangunan.
LUTHFI HAZMI 5170911039
6
D
ANALISIS
PENCAHAYAAN ALAMI GR 1
BULAN MARET
BULAN JUNI
PENCAHAYAAN ALAMI
BULAN DESEMBER INTERIOR GUEST ROOM 1
Pada Guest Room 1 hotel mendapatkan pencahayaan alami yang cukup baik. Rata-rata berkisar dari 100-1000 lux. Bagian paling banyak mendapatkan cahaya pada sisi bagian jendela kaca pada ruangan 500-1000 lux. Ini telah memenuhi standar SNI 150 lux.
LUTHFI HAZMI 5170911039
6
D
ANALISIS
PENCAHAYAAN BUATAN GR 1
SPESIFIKASI LAMPU GR 1
PENCAHAYAAN BUATAN Pada Guest Room 1 hotel menggunakan 4 buah lampu downlight. Dan menggunakan 2 buah lampu aksen dinding. Dilihat dari hasil analisis pencahayaan, ruangan ini mendapatkan cahaya 100-300 lux. dengan zona terbesarnya ada pada 200 lux. Hal ini sudah masuk standar SNI yang harus mencapai 150 lux. Sehingga ruangan ini dapat dikatakan cukup pencahayaan.
LUTHFI HAZMI 5170911039
7
D
ANALISIS
PENCAHAYAAN ALAMI LOBBY
BULAN MARET
BULAN JUNI
PENCAHAYAAN ALAMI
BULAN DESEMBER INTERIOR LOBBY HOTEL
Pada lobby hotel mendapatkan pencahayaan alami yang cukup baik. Rata-rata berkisar dari 200-1000 lux. Bagian paling banyak mendapatkan cahaya pada sisi bagian jendela kaca pada ruangan.
LUTHFI HAZMI 5170911039
8
D
ANALISIS
PENCAHAYAAN BUATAN LOBBY
PENCAHAYAAN BUATAN Pada lobby hotel menggunakan pencahayaan buatan dengan lampu berjenis lampu TL. Dengan spesifikasi pada gambar diatas. Lampu jenis TL ini berjumlah 17 buah. Hasil analisis menunjukkan bagian lobby hotel terkena cahaya sebesar 200-750 lux. Dengan wilayah terbesar 500 lux. Ini telah memenuhi standar pencahayaan SNI yang mencapai 350 lux.
LUTHFI HAZMI 5170911039
9
D
ANALISIS
PENCAHAYAAN ALAMI RESTO INDOOR
BULAN MARET
BULAN JUNI
PENCAHAYAAN ALAMI Pada Resto Indoor hotel mendapatkan pencahayaan alami yang cukup baik. Rata-rata berkisar dari 200-1000 lux. Bagian paling banyak mendapatkan cahaya pada sisi bagian jendela kaca pada ruangan 500-1000 lux. Ini telah memenuhi standar SNI 250 lux. Namun pada koridor masuk resto indoor kekurangan cahaya alami, dikarenakan tidak adanya akses cahaya alami yang masuk kedalam bangunan.
LUTHFI HAZMI 5170911039
BULAN DESEMBER
10
D
ANALISIS
PENCAHAYAAN BUATAN RESTO
SPESIFIKASI LAMPU RESTO
PENCAHAYAAN BUATAN Pada resto indoor hotel menggunakan pencahayaan buatan dengan lampu berjenis lampu TL. Dengan spesifikasi pada gambar disamping. Lampu jenis TL ini berjumlah 22 buah. Hasil analisis menunjukkan bagian lobby hotel terkena cahaya sebesar 200-500 lux. Dengan wilayah terbesar 500 lux. Ini telah memenuhi standar pencahayaan SNI yang mencapai 250 lux.
LUTHFI HAZMI 5170911039
11
D
ANALISIS
AKUSTIK RESTO INDOOR
Volume: 672.000 m3 Surface Area: 608.000 m2 Occupancy: 0 (90 x 0%) Optimum RT (500Hz - Speech): 0.75 s Optimum RT (500Hz - Music): 1.34 s Volume per Seat: 7.467 m3 Minimum (Speech): 4.527 m3 Minimum (Music): 8.472 m3
LUTHFI HAZMI 5170911039
FREQ. 63Hz 125Hz 250Hz 500Hz 1kHz 2kHz 4kHz 8kHz 16kHz
TOTAL ABSPT. : 91.740 : 75.180 : 33.645 : 18.010 : 14.967 : 23.232 : 33.397 : 33.720 : 45.565
SABINE RT(60) 1.07 1.25 2.01 2.36 2.13 1.56 1.16 0.81 0.78
12
RESPON
D
RESPON
Rekomendasi Insulasi Panas
Pemberian atap seperti gambar disamping memberikan efek peredaman panas langsung kedalam bangunan. Selain itu juga membuat celling bangunan yang menjadi cukup tinggi, Dan memberikan efek sirkulasi di bagian atap bangunan. Selain itu juga dapat ditambahkan dengan roof garden ataupun green roof.
Selain pada atap, pada bagian eksisting bisa ditambahkan beberapa vegetasi pohon yang dapat menimpulkan passive cooling untuk bangunan dan juga sebagai penahan panas untuk dinding bangunan lantai 1 dan lantai 2. Sehingga panas matahati tidak langsung terkena dinding bangunan dan juga memberikan udara bersih karena fungsi pohon sebagai penyaring udara sebelum langsung masuk kedalam bangunan.
LUTHFI HAZMI 5170911039
13
D
RESPON
Respon Pencahayaan Alami
Respon Akustik
Pada seluruh ruangan yang di analisis, pencahayaan alami yang masuk ke bangunan cukup maksimal dan mencukupi keseluruhan ruang yang di analisis. Sesuai dengan standar SNI yang digunakan. Pencahayaan alami berkisar 100-1000 lux. Cahaya yang melebihi 500 lux dikhawatirkan membawa panas yang berlebih masuk kedalam bangunan. Maka material kaca jendela pada bangunan dilapisi dengan kaca film penolak panas. Seperti contohnya penggunaan Low E-Glass
Pada ruang yang dianalisis, akustik yang diperlukan adalah pada ruang yang bersifat publik. Maka analisis hanya terpaku pada area Resto Indoor. Untuk analisis sudah cukup baik. Persebaran suara dan peredaman pada bangunan sudah cukup baik. Namun untuk memaksimalkannya. Dinding padabagian privat dilapisi dengan multiplek yang ditimpa material HPL untuk peredaman suara dan estetika pada bagian interior.
Respon Pencahayaan Buatan Pada seluruh ruangan yang di analisis, pencahayaan buatan yang dihasilkan cukup maksimal dan mencukupi keseluruhan ruang yang di analisis. Sesuai dengan standar SNI yang digunakan. Pencahayaan alami berkisar 100-500 lux. Sehingga pencahayaan ruang dalam tercukupi dengan cukup baik. Pencahayaan buatan yang dipakai memaksimalkan pencahayaan dari jenis lampu LED, yang hemat daya dan tidak menghasilkan panas berlebih pada ruang dalam bangunan
LUTHFI HAZMI 5170911039
LAPISAN DINDING HPL
14
Booklet UAS
FISIKA BANGUNAN UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
NAMA: March William H.S NIM: 5170911216
DENAH
DENAH LANTAI 1
DENAH LANTAI 2
DENAH LANTAI 4-5
NAMA: March William H.S NIM: 5170911216
DENAH LANTAI 3
DENAH LANTAI 6
ANGKATAN: 2017
Booklet UAS
DENAH LANTAI 7-8
MATA KULIAH: FISIKA BANGUNAN
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
POTONGAN DAN TAMPAK
POTONGAN A-A
POTONGAN B-B
TAMPAK KAWASAN BARAT
TAMPAK KAWASAN SELATAN
NAMA: March William H.S NIM: 5170911216
ANGKATAN: 2017
Booklet UAS
MATA KULIAH: FISIKA BANGUNAN
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
PENGHAWAAN DAN PENCAHAYAAN
WIND EXSISTING : Ÿ Angin berhembus dari Tenggara dengan kecepatan 7 km/jam Ÿ Angin sungai berasal dari barat PROBLEM : Ÿ Hembusan angin cukup kencang POTENSI: Ÿ Desain bangunan berbentuk dinamis pada ke nggian diatas 20m lebih agar sirkulasi
SITE
U
Sirkulasi angin melewati bangunan
PENCAHAYAAN ALAMI
12.00 SITE
16.00
07.00
U
EXSISTING : Ÿ Site merupakan lahan terbuka sehingga cahaya matahari dapat masuk langsung, Ÿ Pada siang hari suhu pada site mencapai 300 C PROBLEM : Ÿ Merupakan lahan terbuka, sehingga hawa di site panas POTENSI: Ÿ Menggunakan material yang menyerap panas, serta minim kaca Ÿ Menggunakan material berwarna gelap agar
Material penyerap panas Tone warna gelap
Vegetasi peneduh NAMA: March William H.S NIM: 5170911216
ANGKATAN: 2017
Booklet UAS
MATA KULIAH: FISIKA BANGUNAN
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN 2. PENCAHAYAAN BUATAN 1. PENCAHAYAAN ALAMI MARET
JUNI
DESEMBER
DESKRIPSI JENIS LAMPU
NAMA: March William H.S NIM: 5170911216
ANGKATAN: 2017
Booklet UAS
MATA KULIAH: FISIKA BANGUNAN
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN
DESKRIPSI JENIS LAMPU
NAMA: March William H.S NIM: 5170911216
ANGKATAN: 2017
Booklet UAS
MATA KULIAH: FISIKA BANGUNAN
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
Link google drive UAS Fisbang https://drive.google.com/drive/folders/1sKYH6atkMITuEoPNyzr9Dye2L8qvyByC?usp=sharing
UAS FISIKA BANGUNAN – KELAS A POTONGAN RUANG
DENAH RUANG TYPE STUDIO
TYPE 2 BADROOM
TYPE STUDIO
RUANG MAKAN INDOOR RUANG MAKAN INDOOR
AMERIA GUSPITAWATI - 5190911010
TYPE 2 BADROOM
UAS FISIKA BANGUNAN – KELAS A SIMULASI THERMAL MATERIAL
INFORMASI PENGGUNA
Trousers and shirt
Brick Plaster Single glass- timber frame
Mean Radiant Temperature
Predicted Mean Vote
Deskirpsi mean radiant temperature yang muncul sinar radiasi rata-rata yang diterima sebedar 28 derajat
Deskripsi predicted mean vote yang muncul, komparasikan dengan table kenyamanan didapatkan PMV 1.00 artinya kondisi ruangan slightly warm, pengguna nyaman dengan kondisi tersebut
AMERIA GUSPITAWATI - 5190911010
TYPE STUDIO
Solid core – pine timber
UAS FISIKA BANGUNAN – KELAS A Percent Dissatisfaction
Deskripsi percentage people dissatisfied yang muncul, Presentase ketidaknyamanan pengguna sebesar 28% 35&
Area disekitar jendela dipergunakan aktivitas sebagai dapur/ruang makan agar tidak kepanasan.
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI Bulan Maret : 01 Maret 2021 Luas area terang minimal 300 lux :
Luas area terang / Luas ruang x 100% = 8,5 / 26,5 x 100% = 32% Maka pencahayaan pada bulan Maret sudah optimal.
AMERIA GUSPITAWATI - 5190911010
TYPE STUDIO
RESPON : menggunakan system penghawaan alami dan buatan (AC). Agar hawa didalam ruangan bisa terkontrol tidak terlalu panas.
UAS FISIKA BANGUNAN – KELAS A Bulan Juni : 15 Juni 2021
SIMULASI PENCAHAYAAN BUATAN
Luas area terang / Luas ruang x 100% = 7 / 26,5 x 100% = 26% Maka pencahayaan bulan Juni kurang optimal.
Bulan Desember : 31 Desember 2021 Tidak ada area 300 lux
AMERIA GUSPITAWATI - 5190911010
RESPON : menambahkan jumlah titik lampu menjadi 18 titik lampu pada ruang studio agar tercapai area 150 lux. Juga menggunakan pencahyaan alami pada siang hari. Luas area terang / Luas ruang x 100% = 6/ 26,5 x 100% = 22%
Dengan 13 titik lampu belom menghasilkan area 150 lux.
TYPE STUDIO
Luas area terang minimal 300 lux :
UAS FISIKA BANGUNAN – KELAS A SIMULASI AKUSTIK
STATISTICAL ACOUSTICS - Zone 2 Model: Volume: 140.000 m3 Surface Area: 166.000 m2 Occupancy: 0 (1 x 0%) Optimum RT (500Hz - Speech): 0.54 s Optimum RT (500Hz - Music): 1.07 s
Sumber suara berasal daru suara kendaraan yang berada di luar bangunan (jalan raya)
Hasil analisis distribusi suara pada ruang makan indoor yaitu suara dapat terdistribusi dengan baik ke pendengar, karena pemantulan suara dengan level direct (bewarna hijau) sampai ke level masked (warna biru) merata ke setiap sisi dalam ruangan.
AMERIA GUSPITAWATI - 5190911010
Most Suitable: Sabine (Uniformly distributed) Selected: Sabine (Uniformly distributed) TOTAL SABINE NOR-ER MIL-SE FREQ. ABSPT. RT(60) RT(60) RT(60) ------- ------- ------- ------- ------63Hz: 23.339 0.95 0.83 0.83 125Hz: 18.708 1.15 1.02 1.03 250Hz: 10.772 1.72 1.38 1.66 500Hz: 3.305 2.24 1.91 2.22 1kHz: 2.913 0.82 0.79 0.82 2kHz: 4.631 0.53 0.53 0.53 4kHz: 7.606 0.40 0.41 0.40 8kHz: 7.038 0.17 0.17 0.17 16kHz: 8.263 0.19 0.19 0.19
RESPON : Didalam ruang menggunakan karpet tebal sebagai penyerap suara agar suara tidak diteruskan keruang sebelah.
TYPE STUDIO
Volume per Seat: 140.000 m3 Minimum (Speech): 3.553 m3 Minimum (Music): 7.156 m3
UAS FISIKA BANGUNAN – KELAS A SIMULASI THERMAL Mean Radiant Temperature
Deskripsi predicted mean vote yang muncul, komparasikan dengan table kenyamanan didapatkan PMV 2.00 artinya kondisi ruangan warm, pengguna nyaman dengan kondisi tersebut
Percent Dissatisfaction Deskripsi percentage people dissatisfied yang muncul, Presentase ketidaknyamanan pengguna sebesar 18% 38&
AMERIA GUSPITAWATI - 5190911010
RESPON : menggunakan system penghawaan alami dan buatan (AC). Agar hawa didalam ruangan bisa terkontrol tidak terlalu panas. Area disekitar jendela dipergunakan aktivitas sebagai dapur/ruang makan agar tidak kepanasan.
TYPE 2 BADROOM
Deskirpsi mean radiant temperature yang muncul sinar radiasi rata-rata yang diterima sebedar 28 derajat
Predicted Mean Vote
UAS FISIKA BANGUNAN – KELAS A SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI Bulan Maret : 01 Maret 2021
Bulan Juni : 15 Juni 2021
SIMULASI PENCAHAYAAN BUATAN
Tidak ada area 300 lux Menggunakan lampu jenis downlight
Bulan Desember : 31 Desember 2021 Luas area terang minimal 300 lux : Luas area terang / Luas ruang x 100% = 1 / 12 x 100% = 8%
AMERIA GUSPITAWATI - 5190911010
Luas area terang 150 lux : Luas area terang / Luas ruang x 100% = 2 / 12 x 100% = 16% RESPON : juga menggunakan pencahyaan alami pada siang hari.
TYPE 2 BADROOM
Luas area terang minimal 300 lux : Luas area terang / Luas ruang x 100% = 1 / 12 x 100% = 8%
UAS FISIKA BANGUNAN – KELAS A SIMULASI AKUSTIK
STATISTICAL ACOUSTICS - kamar3 Model: Volume: 42.000 m3 Surface Area: 73.000 m2 Occupancy: 0 (2 x 0%) Optimum RT (500Hz - Speech): 0.38 s Optimum RT (500Hz - Music): 0.86 s
Sumber suara berasal daru suara kendaraan yang berada di luar bangunan (jalan raya)
Hasil analisis distribusi suara pada ruang makan indoor yaitu suara dapat terdistribusi dengan baik ke pendengar, karena pemantulan suara dengan level direct (bewarna hijau) sampai ke level masked (warna biru) merata ke setiap sisi dalam ruangan.
AMERIA GUSPITAWATI - 5190911010
Most Suitable: Sabine (Uniformly distributed) Selected: Sabine (Uniformly distributed) TOTAL SABINE NOR-ER MIL-SE FREQ. ABSPT. RT(60) RT(60) RT(60) ------- ------- ------- ------- ------63Hz: 8.887 0.72 0.60 0.65 125Hz: 6.802 0.88 0.73 0.81 250Hz: 2.904 1.25 1.01 1.23 500Hz: 1.670 1.26 1.27 1.26 1kHz: 1.502 0.51 0.53 0.51 2kHz: 2.027 0.29 0.29 0.29 4kHz: 3.146 0.20 0.20 0.20 8kHz: 2.793 0.08 0.08 0.08 16kHz: 3.387 0.09 0.09 0.09
RESPON : Didalam ruang menggunakan karpet tebal sebagai penyerap suara agar suara tidak diteruskan keruang sebelah.
TYPE 2 BADROOM
Volume per Seat: 21.000 m3 Minimum (Speech): 3.703 m3 Minimum (Music): 7.359 m3
UAS FISIKA BANGUNAN – KELAS A SIMULASI THERMAL Mean Radiant Temperature
Deskirpsi mean radiant temperature yang muncul sinar radiasi rata-rata yang diterima sebedar 28 derajat
Deskripsi predicted mean vote yang muncul, komparasikan dengan table kenyamanan didapatkan PMV 1.20 artinya kondisi ruangan slightly warm, pengguna nyaman dengan kondisi tersebut
Percent Dissatisfaction
RESPON : menggunakan system penghawaan buatan (AC). Agar hawa didalam ruangan bisa terkontrol tidak terlalu panas.
Deskripsi percentage people dissatisfied yang muncul, Presentase ketidaknyamanan pengguna sebesar 32% 37&
AMERIA GUSPITAWATI - 5190911010
Posisi meja makan tidak terlalu dekat dengan jendela.
RUANG MAKAN RESTORAN
Predicted Mean Vote
UAS FISIKA BANGUNAN – KELAS A SIMULASI AKUSTIK
STATISTICAL ACOUSTICS - Zone 2 Model:
Volume per Seat: 28.000 m3 Minimum (Speech): 3.902 m3 Minimum (Music): 7.627 m3
Sumber suara berasal dari speaker music didalam ruang makan restoran.
Most Suitable: Sabine (Uniformly distributed) Selected: Sabine (Uniformly distributed) FREQ. ------63Hz: 125Hz: 250Hz: 500Hz: 1kHz: 2kHz: 4kHz: 8kHz: 16kHz:
Hasil analisis distribusi suara pada ruang makan indoor yaitu suara dapat terdistribusi dengan baik ke pendengar, karena pemantulan suara dengan level direct (bewarna hijau) sampai ke level masked (warna biru) merata ke setiap sisi dalam ruangan.
AMERIA GUSPITAWATI - 5190911010
TOTAL SABINE NOR-ER MIL-SE ABSPT. RT(60) RT(60) RT(60) ------------------------23.073 0.94 0.90 0.83 18.444 1.14 1.12 1.03 10.570 1.66 1.59 1.61 3.060 2.33 2.40 2.32 2.710 1.00 1.01 1.00 4.460 0.61 0.62 0.61 7.520 0.44 0.45 0.44 6.910 0.20 0.20 0.19 8.220 0.21 0.22 0.21
RESPON : Ruangan tertutup agar para pengunjung tidak terganggu kebisingan diluar ruang. Pemutaran music juga dapat membuat suasana nyaman didalam ruang.
RUANG MAKAN RESTORAN
Volume: 140.000 m3 Surface Area: 166.000 m2 Occupancy: 0 (5 x 0%) Optimum RT (500Hz - Speech): 0.54 s Optimum RT (500Hz - Music): 1.07 s
UAS FISIKA BANGUNAN – KELAS A SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI
SIMULASI PENCAHAYAAN BUATAN
Bulan Maret : 01 Maret 2021
Luas area terang / Luas ruang x 100% = 3,5 / 23 x 100% = 15 %
Bulan Juni : 15 Juni 2021 Luas area terang minimal 300 lux :
Menggunakan lampu TL : 8 titik lampu Luas area terang 250 lux (ruang makan) : Luas area terang / Luas ruang x 100% = 19 / 23 x 100% = 82%
Luas area terang / Luas ruang x 100% = 4 / 23 x 100% = 17 %
Bulan Desember : 31 Desember 2021 Luas area terang minimal 300 lux : Luas area terang / Luas ruang x 100% = 8 / 23 x 100% = 34 %
AMERIA GUSPITAWATI - 5190911010
RESPON : juga menggunakan pencahyaan alami pada siang hari.
RUANG MAKAN RESTORAN
Luas area terang minimal 300 lux :
THE HAHIHU
DESIGN BY: DIDIN HENDRA PRASETYO - 5190911013 DOSEN PEMBIMBING: HENDRO TRIEDDIANTORO P, S.T., M.Sc ASISTEN DOSEN: SHINTA AMELIA FITRI
FISIKA BANGUNAN Ÿ Ÿ Ÿ
THERMAL LIGHTING (ALAMI dan BUATAN) ACOUSTIC
A
IDENTIFIKASI 0
Ÿ PERMASALAHAN The HAHIHU merupakan projek Vertical Housing pada STUPA 3. Terdiri dari 8 lantai dan 3 type hunian, serta terdapat beberapa fasilitas umum seperti daycare, caffe, minimarket, dan food court. Berlokasi di Jl. Tunjungan Surabaya. Memiliki luas site sebesar 3000m2. Terdapat 2 masalah utama pada site ini, yakni masalah kebisingan dan cuaca yang terik.
Ÿ DATA GAMBAR
Kebisingan bersumber dari kendaraan yang melaui Jalan Tunjungan. MAX: 88,53 dB AVG: 82,62 dB MIN: 78,66 dB
24-34 C
6-8 KNOT
Cuaca pada siang hari terasa kurang nyaman dan angin yang berhembus dari timur.
ANALISIS THERMAL 1. SHADE AND FILTER SHADING DEVICE Shading Device berfungsi untuk menangkal sinar matahari yang mengenai fasad bangunan secara langsung.
SECONDARY SKIN
Atap dak dengan kemiringan 2%, digunakan untuk mempercepat air mengalir. Atap balkon berfungsi untuk melindungi balkon dibawahnya dan menciptakan pembayangan dari sinar matahari.
Second Skin Berfungsi sebagai filter penerimaan radiasi panas matahari. Alokasinya tidak sekedar didepan bukaan tapi dapat menutupi fasad.
Secondary Skin pada bangunan ini menggunakan kaca double glass yang dapat memantulkan dan mengurangi intensitas thermal yang masuk ke dalam bangunan. Selain itu diperkuat dengan penambahan horden pada setiap jendela/bukaan sehingga dapat menghalau sinar matahari secara optimal.
RECESSED SUN SPACE Substact pada lantai bangunan, sehingga menghasilkan berupa pembayangan terhadap radiasi matahari yang diterima fasad bangunan. Substract pada bangunan ini berupa balkon dan playground outdoor. Substract dapat ditemui pada lantai 2 dan 6-8
Adalah subtract pada bangunan dengan dimensi yang cukup besar sebagai pembayangan terhadap radiasi matahari & ruang transisi udara.
FINISHING FASAD Material finishing pada fasad yang digunakan ada 2, yakni batu alam dan cat warna putih. Pemilihan batu alam dikarenakan batu alam merupakan salah satu material yang lambat dalam menyalurkan radiasi matahari. Selain itu motif batu alam dapat mempercantik fasad bangunan. Pemilihan warna putih dikarenakan warna putih tidak menyerap panas tetapi memantulkan panas matahari. Sehingga ruangan ruangan yang ada di dalamnya dapat lebih dingin.
ANALISIS THERMAL 2. THERMAL INSULATION Keterangan Hasil Analisis
Dari hasil keterangan analisis didapat area yang paling panas berada pada atap di setiap gubahan. Value Range nya sebesar 1935000.0 wh/m2. Sedangkan Area yang tidak terlalu panas yang berwarna biru pada setiap sisi bangunan Value Range terendah sebesar 71000.0 wh/m2
Keterangan Judul Analisis Ada bermacam-maca m spesifikasi material terkait panas matahari dan yang paling penting untuk diketahui dalam proses desain rumah adalah sebagai berikut. 1. Konduktivitas panas 2. Transmitans panas 3. Kapasitas panas Keterangan Hasil Analisis
MEAN RADIANT TEMP
Keterangan Judul Analisis
REKOMENDASI MATERIAL KULIT BANGUNAN Batu Bata merupakan sala satu material yang baik dalam menghambat radiasi mathari, dikarenakan berbahan dadsar tanah liat. Tanah liat tidak cepat memanas jika terkena paparan radiasi panas matahari. Dengan dinding kulit bangunan yang tebal, saat siang hari yang sangat panas suhu dalam rumah dapat diusahakan agar mencapai kenyamanan termal.
Secondary Skin mirip seperti prinsip ‘berada dibawah bayangan pohon’ ketika siang hari yang terik. Ketika berada dibawah pohon akan merasakan sejuk, nyaman dan dingin. Secondary Skin digunakan untuk mendinginkan ruangan ruangan yang ada didalamnya.
Atap Dak berfungsi sebagi naungan yang memberikan perlindungan dari sengatan sinar matahari ketika siang hari. Dengan kemiringan 2%, atap dak mampu mengalirkan air hujan dengan sangat baik. Selain itu atap dak juga digunakan sebagai sky court.
INSULATIVE WALL
THERMAL MASS
Menggunakan material dinding bangunan dan Struktur Beton dengan konduktivitas panas & transmitan rendah, Sehingga mampu menginsulasi panas, panas yang masuk ke bangunan tereduksi
Pengendalian Suhu ruangan pada bangunan ini diatasi juga dengan Secodary skin, sehingga mampu menghambat perpindahan panas masuk kedalam bangunan.
ANALISIS THERMAL 3. COOLING EFFECT COOLING EFFECT Merupakan strategi pengendalian termal melalui teknik pasif (tanpa bantuan alat mekanis) pendinginan udara menggunakan elemen air pada bangunan dan lingkungannya dengan adanya proses penguapan uap air, serta bisa memantulkan obyek yang berada disekitar kolam pada permukaan airnya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang teduh, sejuk, tenang, dan hening pada sebuah ruangan.
KOLAM KECIL Penggunaan kolam kecil pada area lobby berfungsi sebagai cooling effect. Hal ini disebabkan karena uap air dari kolam dapat melembabkan dan mendinginkan ruangan tersebut. Selain itu penggunaan kolam kecil dapat mempercantik lobby. Pancaran cahaya yang mengenai air kolam pada malam hari akan menambah kesan apik.
TANAMAN Tanaman pada lobby juga digunakan sebagai cooling effect. Tumbuhan dapat menghasilkan oksigen untuk menyejukkan ruangan. Selain itu tanaman berfungsi sebagai penghias isi interior. Warna hijau pada tumbuhan dapat memengaruhi mata menjadi lebih segar.
ANALISIS THERMAL 4. ZONE Keterangan Hasil Analisis
Keterangan Judul Analisis
Dari data datas diperoleh angka -3.00-2.00PMV. Masih ada zona yang dingin (COLD), Respon Bangunan ini memperbanyak bukaan / Ventilasi agar cahaya dan suhu panas dari luar cukup untuk menghangatkan area di dalam.
LOKASI SITE
SIANG
Lokasi site yang sudah terkepung bangunan sekitar, harus menyesuaikan keadaan sekitar. Yaitu dengan mengarahkan ke sisi timur. Selain itu View Timur merupakan sisi yang paling positif. Dikarenakan sisi utara, barat dan selatan menghadap dinding bangunan disekitarnya.
PEMBAGIAN ZONA Pembagian Zona berdasarkan lingkungan sekitar. Sisi depan digunakan sebagai area publik dikarenakan area depan paling dekat dengan jalan raya yang menjadi sumber kebisingan. PAGI Sisi belakang digunakan sebagai area utilitas dikarenakan sisi selatan merupakan area lapangan SMP 3 dan 4 Surabaya.
CORE WALL Peletakan Core Wall berdasarkan fungsi didalamnya. Terdapat 5 Core Wall dengan masing masing fungsinya. Didalam Core Wall terdapat tangga darurat, lift barang, lift penumpang dan tangga pemadam kebakaran. SORE Salah satu core wall berada didepan dikarenakan arah angin berasal dari sisi timur, sehingga core wall yang berada di depan dapat mengurangi dampak ketika terjadi angin bertiup dengan kencang.
ANALISIS THERMAL 5. GREEN VEGETASI AREA LANDSCAPE Vegetasi pada area ini sudah banyak, tetapi mengganggu desain bangunan. Oleh karena itu vegetasi vegetasi yang mengganggu akan ditebang dan akan diganti dengan vegetasi vegetasi yang dapat memberikan dampak positif bagi bangunan. Selain berfungsi sebagai penyedia oksigen, vegetasi dapat menurunkan suhu ruangan sebesar 2˚C. Vegetasi yang akan digunakan: -Perdu -Palm -Rumput -Tabebuya -dan Bunga
VEGETASI AREA ROOFTOP Rooftop digunakan sebagai area sky court. Tanaman yang digunakan berupa tanaman yang tidak memiliki akar yang kuat agar tidak merusak struktur bangunan. Vegetasi yang akan digunakan: -Rumput -Bambu Kecil -Sansevieria -Tanaman Rambat -dan Pohon yang ditanam pada pot
ANALISIS THERMAL HUNIAN TYPE 20 Thermal Comfort Mean Radiant Temp Value Range: 32.00 - 33.00 °C © ECOTECT v5
°C 33.00+ 32.90 32.80
PMV
Thermal Comfort Value Range: 2.10 - 3.10 PMV © ECOTECT v5
3.00
Percent Dissatisfaction
2.90
Value Range: 90.00 - 91.00 PPD © ECOTECT v5
2.80
32.60
2.70
32.50
2.60
32.40
2.50
32.30
2.40
32.20
2.30
32.10
2.20
32.00
2.10
PPD
Thermal Comfort
3.10+
Predicted Mean Vote
32.70
91.00+ 90.90 90.80 90.70 90.60 90.50 90.40 90.30 90.20 90.10 90.00
MEAN RADIANT TEMP
PREDICTED MEAN VOTE
PERCENT DISSATISFACTION
HUNIAN TYPE 29.4 Thermal Comfort Mean Radiant Temp Value Range: 32.00 - 33.00 °C © ECOTECT v5
MEAN RADIANT TEMP
PPD
Thermal Comfort 33.00+
PMV
32.90 Value Range: 3.50 - 4.50 PMV 32.80 © ECOTECT v5
4.40
32.70
4.20
99.70
32.60
4.10
99.60
32.50
4.00
99.50
32.40
3.90
99.40
32.30
3.80
99.30
32.20
3.70
99.20
32.10
3.60
32.00
3.50
°C
4.50+
Predicted Mean Vote
4.30
PREDICTED MEAN VOTE
Thermal Comfort
100.00+
Percent Dissatisfaction
99.90
Value Range: 99.00 - 100.00 PPD © ECOTECT v5
99.80
99.10 99.00
PERCENT DISSATISFACTION
KANTOR Thermal Comfort Mean Radiant Temp Value Range: 28.00 - 29.00 °C © ECOTECT v5
MEAN RADIANT TEMP
°C 29.00+ 28.90 28.80
Thermal Comfort Predicted Mean Vote Value Range: 0.60 - 1.60 PMV © ECOTECT v5
PMV 1.60+ 1.50 1.40
Thermal Comfort Percent Dissatisfaction Value Range: 14.00 - 19.00 PPD © ECOTECT v5
PPD 19.00+ 18.50 18.00
28.70
1.30
17.50
28.60
1.20
17.00
28.50
1.10
16.50
28.40
1.00
16.00
28.30
0.90
15.50
28.20
0.80
15.00
28.10
0.70
14.50
28.00
0.60
14.00
PREDICTED MEAN VOTE
PERCENT DISSATISFACTION
SIMULASI LIGHTING HUNIAN TYPE 20
ANALISIS ALAMI
Analisis Menggunakan Software Dialux 8.2. Analisis dilakukan pada tangga 18 Maret 2020, 18 Juni 2020 dan 18 Desember 2020 pukul 12.00 WIB. Lokasi analisis berada di Jawa Timur tepatnya di Kota Surabaya, Jalan Tunjungan. Hunian memiliki dimensi 2m x 10m dengan total 13 unit hunian. Hunian Type 20 berada di lantai 2 Vertical Housing. Bulan Maret
Bulan Desember Bulan Juni
Room 1
Room 1
Room 1
KESIMPULAN ANALISIS ALAMI
Room 2
Room 2
Room 2
Berdasar analisis pada bulan bulan tersebut, Ruang 1 yang digunakan sebagai tempat tidur dan dapur serta tempat makan telah memenuhi SNI 03-6197 2011. Sehingga tidak perlu adanya pencahayaan buatan. Tetapi pada bulan bulan tertentu seperti bulan Desember ruangan 1 sangat terang (AVG 3344 lx) perlu adanya horden. Pada plafond sebaiknya berwarna gelap (misal abu abu) sehingga pada lantainya terjadi pengurangan intensitas cahaya sebesar 61%. Untuk Ruang 2 yang digunakan sebagai kamar mandi yang belum memenuhi standar perlu adanya jalan cahaya untuk menerangi. Bisa menggunakan Kaca pada dindingnya.
ANALISIS BUATAN Analisis Menggunakan Software Dialux 8.2. Analisis dilakukan pada tangga 18 Maret 2020, 18 Juni 2020 dan 18 Desember 2020 pukul 12.00 WIB. Lokasi analisis berada di Jawa Timur tepatnya di Kota Surabaya, Jalan Tunjungan. Hunian memiliki dimensi 2m x 10m dengan total 13 unit hunian. Hunian Type 20 berada di lantai 2 Vertical Housing. Room 1
Spesikasi Lampu KESIMPULAN ANALISIS BUATAN Berdasar analisis pada Ruang 1 yang digunakan sebagai tempat tidur dan dapur serta tempat makan belum memenuhi SNI 03-6197 2011. Sehingga perlu adanya penambahan jumlah pencahayaan buatan. Selain itu dinding dibuat berwarna cerah agar lebih baik dalam memantulkan cahaya. Room 2
Untuk Ruang 2 yang digunakan sebagai kamar mandi yang belum memenuhi standar perlu adanya jalan cahaya untuk menerangi. Bisa menambah jumlah pencahayaan buatan dan menggunakan Kaca pada dindingnya.
SIMULASI LIGHTING HUNIAN TYPE 29.4
ANALISIS ALAMI
Analisis Menggunakan Software Dialux 8.2. Analisis dilakukan pada tangga 18 Maret 2020, 18 Juni 2020 dan 18 Desember 2020 pukul 12.00 WIB. Lokasi analisis berada di Jawa Timur tepatnya di Kota Surabaya, Jalan Tunjungan. Hunian memiliki dimensi 3m x 9.8m dengan total 69 unit hunian. Hunian Type 29.4 berada di lantai 3-5 Vertical Housing. Bulan Maret
Bulan Juni
Room 1
Room 1
Room 2
Bulan Desember Room 1
Room 2
KESIMPULAN ANALISIS ALAMI Berdasar analisis pada bulan bulan tersebut, Ruang 1 yang digunakan sebagai dapur, tempat makan dan ruang keluarga BELUM memenuhi SNI 03-6197 2011. Sehingga perlu adanya pencahayaan buatan. . Untuk Ruang 2 yang digunakan sebagai kamar mandi yang BELUM memenuhi standar perlu adanya jalan cahaya untuk menerangi. Bisa menggunakan Kaca pada dindingnya. Ruang 3 yang digunakan untuk kamar tidur TELAH memenuhi standar yang telah ditentukan. Tetapi pada bulan bulan tertentu ruang 3 terlalu terang. Sehingga butuh horden dan secondary skin guna mengurangi intensitas cahaya yang masuk. Selain itu penggunaan plafond berwarna gelap semisal abu abu dapat mengurangi intensitas cahaya sebesar 61% pada lantainya.
ANALISIS BUATAN
Analisis Menggunakan Software Dialux 8.2. Analisis dilakukan pada tangga 18 Maret 2020, 18 Juni 2020 dan 18 Desember 2020 pukul 12.00 WIB. Lokasi analisis berada di Jawa Timur tepatnya di Kota Surabaya, Jalan Tunjungan. Hunian memiliki dimensi 3m x 9.8m dengan total 69 unit hunian. Hunian Type 29.4 berada di lantai 3-5 Vertical Housing.
Spesikasi Lampu Room 1
Room 2
Room 3
KESIMPULAN ANALISIS BUATAN Berdasar analisis pada Ruang 1 yang digunakan sebagai dapur, tempat makan dan ruang keluarga TELAH memenuhi SNI 03-6197 2011. Sehingga tidak perlu adanya penambahan jumlah pencahayaan buatan. Selain itu dinding dibuat berwarna cerah agar lebih baik dalam memantulkan cahaya. Untuk Ruang 2 yang digunakan sebagai kamar mandi yang belum memenuhi standar perlu adanya jalan cahaya untuk menerangi. Bisa menambah jumlah pencahayaan buatan dan menggunakan Kaca pada dindingnya. Ruang 3 digunakan sebagai kamar tidur telah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Lebih baik lagi dinding menggunakan warna cerah agar lebih maksimal dalam memantulkan cahaya.
SIMULASI LIGHTING KANTOR
ANALISIS ALAMI
Analisis Menggunakan Software Dialux 8.2. Analisis dilakukan pada tangga 18 Maret 2020, 18 Juni 2020 dan 18 Desember 2020 pukul 12.00 WIB. Lokasi analisis berada di Jawa Timur tepatnya di Kota Surabaya, Jalan Tunjungan. Kantor memiliki dimensi 4m x 4.86m. Sedangkan Ruang Pemasaran memiliki dimensi 4m x 4.94m. Keduanya berada di lantai 2 Vertical Housing. Bulan Maret
Room 1
Bulan Juni
Room 1
Bulan Desember
Room 1
KESIMPULAN ANALISIS ALAMI Berdasar analisis pada bulan bulan tersebut, Ruang 1 yang digunakan sebagai Ruang Pemasaran telah memenuhi SNI 03-6197 2011. Sehingga tidak perlu adanya pencahayaan buatan. Untuk Ruang 2 yang digunakan sebagai Kantor Pengelola Telah memenuhi standar. Tidak perlu adanya bantuan pencahayaan buatan. Tetapi pada bulan bulan tertentu menjadi sangat terang. Oleh karena itu perlu adanya horden dan secondary skin guna mengatasi masalah tersebut. Selain cara itu dapat pula ditambah plafond berwarna gelap yang dapat membantu mengurangi intensitas cahaya yang masuk sebesar 61% pada lantainya.
Room 2
ANALISIS BUATAN
Analisis Menggunakan Software Dialux 8.2. Analisis dilakukan pada tangga 18 Maret 2020, 18 Juni 2020 dan 18 Desember 2020 pukul 12.00 WIB. Lokasi analisis berada di Jawa Timur tepatnya di Kota Surabaya, Jalan Tunjungan. Kantor memiliki dimensi 4m x 4.86m. Sedangkan Ruang Pemasaran memiliki dimensi 4m x 4.94m. Keduanya berada di lantai 2 Vertical Housing.
Spesikasi Lampu
KESIMPULAN ANALISIS BUATAN Berdasar analisis pada Ruang 1 yang digunakan sebagai Ruang Pemasaran TELAH memenuhi SNI 03-6197 2011. Sehingga tidak perlu adanya penambahan jumlah pencahayaan buatan. Selain itu dinding dibuat berwarna cerah agar lebih baik dalam memantulkan cahaya. Untuk Ruang 2 yang digunakan sebagai Kantor Pengelola Sudah Memenuhi standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu tidak perlu adanya rekayasa pencahayaan buatan lagi. Tetapi warna dinding dan lantai diharapkan berwana cerah utamanya putih/krem agar maksimal dalam memantulkan cahaya.
SIMULASI ACOUSTIC HUNIAN TYPE 20 Persebaran warna hijau telah merata keseluruh ruangan. Warna lainnya merupakan hasil pantulan dari warna hjau terhadap dinding. Mempunyai kapasitas 2 orang. Memiliki dimensi 2m x 10m berada pada lantai ke 2 Vertical Housing. Sumber Suara berasal dari alarm dan speaker darurat yang dipasang pada ceilling. Menurut SNI 03-6386-2000 tentang Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu Dengung Dalam Bangunan Gedung dan Perumahan (Kriteria desain yang direkomendasikan), Standar Reverberation Hunian berada 0.5 sampai dengan 1.5. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hunian type 20 telah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dari data disamping, analisis dengan melihat tabel Sabine RT(60) Frekuensi suara berada di rentang 0,3 sampai dengan 2,37. Maka RT(60) Hunian Type 20 telah memenuhi standar RT.
Solusi untuk memantulkan suara: 1. Speaker 2. Dinding Solid 3. Plafond GRC
DINDING SOLID
PLAFOND GRC
SPEAKER
SIMULASI ACOUSTIC HUNIAN TYPE 29.4 Persebaran warna hijau telah merata keseluruh ruangan. Warna lainnya merupakan hasil pantulan dari warna hjau terhadap dinding. Mempunyai kapasitas 2 orang. Memiliki dimensi 3m x 9.8m berada pada lantai ke 3-5 Vertical Housing. Sumber Suara berasal dari alarm dan speaker darurat yang dipasang pada ceilling. Menurut SNI 03-6386-2000 tentang Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu Dengung Dalam Bangunan Gedung dan Perumahan (Kriteria desain yang direkomendasikan), Standar Reverberation Hunian berada 0.5 sampai dengan 1.5. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hunian type 29.4 telah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dari data disamping, analisis dengan melihat tabel Sabine RT(60) Frekuensi suara berada di rentang 0,3 sampai dengan 2,37. Maka RT(60) Hunian Type 20 telah memenuhi standar RT.
Solusi untuk memantulkan suara: 1. Speaker 2. Dinding Solid 3. Plafond GRC
DINDING SOLID
PLAFOND GRC
SPEAKER
SIMULASI ACOUSTIC KANTOR Persebaran warna hijau telah merata keseluruh ruangan. Warna lainnya merupakan hasil pantulan dari warna hjau terhadap dinding. Mempunyai kapasitas 5 orang. Memiliki dimensi 4m x 9.8m berada pada lantai ke 2 Vertical Housing. Sumber Suara berasal dari alarm dan speaker darurat yang dipasang pada ceilling. Menurut SNI 03-6386-2000 tentang Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu Dengung Dalam Bangunan Gedung dan Perumahan (Kriteria desain yang direkomendasikan), Standar Reverberation Hunian berada 1.0 sampai dengan 1.5. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Kantor telah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dari data disamping, analisis dengan melihat tabel Sabine RT(60) Frekuensi suara berada di rentang 1.0 sampai dengan 1.5. Maka RT(60) Kantor telah memenuhi standar RT.
Solusi untuk memantulkan suara: 1. Speaker 2. Dinding Solid 3. Plafond GRC
DINDING SOLID
PLAFOND GRC
SPEAKER
MOJAVE RESIDENCE DESIGN BY
MUHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN 5190911017
THERMAL LIGHTING (Alami Buatan) AKUSTIK
FISIKA BANGUNAN
A
THERMAL Shadng Device (Peneduh) Penangkal sinar fasad, bertujuan menangkal sinar matahari yang langsung menyinari fasad.
1. SHADE AND FILTER Atap lebar dengan kemiringan >30 derajat, untuk mempercepat aliran air hujan.
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Secondary Skin
Atap balkon guna pelindung balkon dibawahnya.
GUBAHAN MASSA STUPA-3 Recessed sun Space subtract pada suatu lantai bangunan, sehingga diperoleh pembayangan terhadap radiasi panas matahari (berupa balkon)
Second Skin Berfungsi sebagai filter penerimaan radiasi panas matahari. Alokasinya tidak sekedar didepan bukaan tapi dapat menutupi fasad.
Second Skin pada bangunan ini menggunakan material kayu yang disusun rapi, hingga dapat mereduksi s i n a r m a t a h a r i . Selain itu Second skin ini berfungsi mempercantik fasad dan melindungi p r i v a s i p e n g h u n i
Material Kaca Balkon Kelebihan kaca sebagai penutup atau pembatas Balkon 1. Mampu menahan panas 2. Estetika lebih bagus 3. Harga lebih murah 4. Beban yang tidak terlalu besar 5. Kemampuan kaca melalui selec vity Selec vity = light transmi ance/solar factor
Adalah subtract pada bangunan dengan dimensi yang cukup besar sebagai pembayangan terhadap radiasi matahari & ruang transisi udara.
Tampak Depan
NIM : 5190911017 NAMA : MUHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN
A
KELAS
1/11
2. THERMAL INSULATION
THERMAL
Dari hasil keterangan analisis didapat area yang paling panas berada pada atap di setiap gubahan. Value Range nya sebesar 1614000.0 wh/m2. Sedangkan Area yang tidak terlalu panas yang berwarna biru pada setiap sisi bangunan Value Range terendah sebesar 340000.0 wh/m2 Ada bermacam-maca m spesifikasi material terkait panas matahari dan yang paling penting untuk diketahui dalam proses desain rumah adalah sebagai berikut.
KETERAGAN JUDUL ANALISIS
1. Konduktivitas panas 2. Transmitans panas 3. Kapasitas panas
KETERANGAN HASIL ANALISIS
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
REKOMENDASI DESAIN KULIT BANGUNAN DINDING BATU BATA TANAH LIAT
SECOND SKIN
PENUTUP ATAP Roof Thermal Insulation Tidak semua atap dak diberi penutup atap, bisa sebagian atau dibuat berjarak.
Tanah liat tidak cepat memanas jika terkena paparan radiasi panas matahari. Dengan dinding kulit bangunan yang tebal, saat siang hari yang sangat panas suhu dalam rumah dapat diusahakan agar mencapai kenyamanan termal
Rangka atap baja dan penutup atap dapat meredam panas sinar matahari langsung, sehingga pengguna yang ada di dalam bangunan tidak merasa panas.
Penggunaan secondary skin mungkin mirip seperti prinsip ‘berada dibawah bayangan pohon’ Barangkali Anda bisa membayangkan, bahwa berada dibawah bayang bayang pohon disaat udara panas dan matahari menyengat adalah hal yang sangat nyaman.
Mean Radiant Temperature (MRT) Insulative Wall Menggunakan material dinding bangunan dan Struktur Beton dengan konduktivitas panas & transmitan rendah, Sehingga mampu menginsulasi panas, panas yang masuk ke bangunan tereduksi
Keterangan Judul Hasil Simulasi Suhu ruang yaitu 1.4-21.4°C
Keterangan Warna Hasil Simulasi: Suhu ruang yaitu 21°C
Thermal mass Pengendalian Suhu ruangan pada bangunan ini diatasi juga dengan Secodary skin, sehingga mampu menghambat perpindahan panas m a s u k k e d a l a m b a n g u n a n
GUBAHAN MASSA STUPA-3
NIM : 5190911017 NAMA : MUHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN
A
KELAS
2/11
3. COOLING EFFECT
THERMAL
GUBAHAN MASSA STUPA-3 utilitas (Lift, Tangga, Shaf)
Area Parkir
Play Ground Penitipan anak
Mushola Klinik Loundry
Loby R. Staf Storage
Foodcourt
Kolam Kecil di Area Ruang Tunggu
R. Meeting R. Staf
Coolong Effect Merupakan strategi pengendalian termal melalui teknik pasif (tanpa bantuan alat mekanis) pendinginan udara menggunakan elemen air pada bangunan dan lingkungannya dengan adanya proses penguapan uap air, serta bisa memantulkan obyek yang berada disekitar kolam pada permukaan airnya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang teduh, sejuk, tenang, dan hening pada sebuah bangunan.
Kolam Kecil Penerapan produk ini tampak dengan adanya kolam renang yang didesain sedemikian efesiennya pada suatau hunian, seperti di area loby Entarnce dan juga yang menerapkannya reflect pool pada area atas seperti hiasan atapnya sehingga pada saat malam hari pantulan riak-riak air akan menciptakan ketenangan pada suatu hunian/bangunan.
Kolam Kecil di Area Loby Entrance
NIM : 5190911017 NAMA : MUHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN
A
KELAS
3/11
THERMAL
4. ZONE
8 7
Predicted Mean Vote (PMV
7
11.7
7
M
1 7
33.6
M
Keterangan Judul Hasil Simulasi PMV value Range : -3.00-2.00PMV
7 M
8
84.5
M
44.2
Keterangan Warna Hasil Simulasi -3.00-2.00PMV
700 700
3
6 700
2
4200 700 700 700
350
LEGENDA
8
6 600
600
100
2900
4 600
700
5 4 2 700
A
B
700
3
200
2
700
C
Dari data datas diperoleh angka -3.00-2.00PMV. Masih ada zona yang terasa dingin (COLD), Respon Bangunan ini memperbanyak bukaan / Ventilasi agar cahaya dan suhu panas dari luar cukup untuk menghangatkan area di dalam.
5
44.2
7
200
200
M
600
600 1750
4900
700
D
600 700
E
700
F
1
G H
57.6 M
8
Site Plan
1. Area In-Out 2. Parkir Mobil 3. parkir Motor 4. Ruang Terbuka Hijau 5. Drop Of Penghuni/Tamu 6. Drop Of Pengunjung/Tamu 7. Kawasan Pertokoan 8. Permukiman Penduduk
SIANG Lokasi site yang sudah terkepung bangunan sekitar, PAGI membuat posisi bangunan yang menyesuaikannya.
Core Wall
View ke Arah Utara dan Selatan lebih unggul karena langsung menghadap ke pusat Kota semarang.
Posisi CoreWall di letakan dekat dengan tengah bangunan, berfungsi sebagai Utilitas ( S h a f t , Ta n g g a , d a n l i f t ) . Posisi Core berada pada area yang kurang baik untuk melihat view keluar.
Pembagian zona pada bangunan ini menyesuaikan juga posisi view. Untuk view yang kurang baik digunakan sebagai area utilitas, berupa sirkulasi vertikal. Untuk Zona yang mendapat View bagus digfungsikan sebagai Unit hunian. dan di lantai 2 digunakan sebagai area Outdoor Café dan Roof Garden.
SORE
GUBAHAN MASSA STUPA-3 NIM : 5190911017 NAMA : MUHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN
A
KELAS
4/11
5. GREEN
THERMAL
Vegetasi Area Landscape
M
Jenis tanaman yg bisa dipakai antara lain: -Peredu -Palm -Rumput -Pohon besar -dan Bunga
33.6 M
11.7
Vegetasi pada area landscape, Area ini belum banyak ditanami pohon vegetasi yang diterapkan cukup memberikan dampak yang baik bagi bangunan. Selain menyaring udara, dan menjadi sumber pangan, suhu dalam ruangan mampu turun hingga 2˚C sehingga kenyamanan thermal pada ruang hunian tetap terjaga.
M
44.2
M
84.5 M
44.2
Palem Kipas
Palem Raja
Fungsi: -Petunjuk arah -Estetika
Fungsi: -Petunjuk arah -Estetika
Area Roof Garden Dan Outdoor Café 57.6 M
Situasi
Vegetasi Area Roof Garden Terdapat Roof Garden pada lt. 2 digunaan sebagai area outdoor café dan tempat kumpul. Adanya area hijau menmbah kesegaran dan kesejukan udara pada area ini. Jenis Vegetasi yang bisa ditanam: -Peredu -Palm -Bambu Kecil -Tanaman Rambat
Fungsi: Penyaring udara
Fungsi: Penyerapan air tanah
GUBAHAN MASSA STUPA-3
NIM : 5190911017 NAMA : MUHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN
A
KELAS
5/11
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LOBBY STUPA-3 1. RUANG LOBBY ENTRANCE
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
LIGHTING (Alami Buatan)
Analisa Pencahyaan Alami MARET Bulan Maret tgl 10 2020. Pukul 08.00 lokasi Semarang. Optimal cahaya alami sebesar 30% dengan intensitas 300 lux. Luas Ruang Lobby = 42m2 Luas area 300 lux = 27,82m2 penggunaan pencahyaan alamai optimal 27,82/42*100% =66,24% Disimpulkan ketika matahari bersinar pada bulan tersebut Sudah Optimal masuk ke dalam ruangan.
Analisa Pencahyaan Buatan
JUNI Bulan Juni tgl 09 2020. Pukul 08.00 lokasi Semarang. Optimal cahaya alami sebesar 30% dengan intensitas 300 lux. Luas Ruang Lobby = 42m2 Luas area 300 lux = 20,51m2 penggunaan pencahyaan alamai optimal 20,51/42*100% =48,83% Disimpulkan ketika matahari bersinar pada bulan tersebut Sudah Optimal masuk ke dalam ruangan.
Objek Penelitian Lobby Entrance yang berada ditengah ruangan menggunakan tipe penerangan General Lighting dan Spot Light Down dengan intensitas cahaya rata-rata 285 lux yang diukur dari beberapa titik, sementara itu berdasarkan sumber dari SNI 03-6197 2011 standar penerangan minimal untuk ruang Lobby Entrance dengan ketinggian ceiling diatas 3 meter adalah 350 lux.
General Light
DESEMBER Bulan Desember tgl 10 2020. Pukul 08.00 lokasi Semarang. Optimal cahaya alami sebesar 30% dengan intensitas 300 lux. Luas Ruang Lobby = 42m2 Luas area 300 lux = 28,41m2 penggunaan pencahyaan alamai optimal 28,41/42*100% =67,64% Disimpulkan ketika matahari bersinar pada bulan tersebut Sudah Optimal masuk ke dalam ruangan.
Down Light
Penggunaan pencahyaan Buatan optimal 17,05/42*100% =40,59% Disimpulkan Pencahayaan buatan Hampir Optimal untuk menerangi ruangan tersebut, untuk meratakan penerangan buatan di Lobby Solusinya adalah menambahkan lampu di beberapa titik ruangan. Dapat menambahkan Spot light atau Led Strip pada Ceiling Lobby.
NIM : 5190911017 NAMA : MUHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN
A
KELAS
6/11
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG SERBAGUNA STUPA-3 2. RUANG KOMUNAL & SERBAGUNA
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
LIGHTING (Alami Buatan)
Analisa Pencahyaan Alami MARET Bulan Maret tgl 10 2020. Pukul 08.00 lokasi Semarang. Optimal cahaya alami sebesar 30% dengan intensitas 300 lux. Luas Ruang Komunal = 210m2 Luas area 300 lux = 48m2 penggunaan pencahyaan alamai optimal 48/210*100% =22,85% Disimpulkan ketika matahari bersinar pada bulan tersebut Kurang Optimal masuk ke dalam ruangan. Solusinya adalah menambahkan Ventilasi/Bukaan pada area yang masih kurang cahaya alami.
JUNI
Analisa Pencahyaan Buatan
Objek Penelitian
Bulan Juni tgl 09 2020. Pukul 08.00 lokasi Semarang. Ruang Komunal yang berada ditengah ruangan menggunakan tipe penerangan General Lighting dan Optimal cahaya alami sebesar 30% dengan intensitas 300 lux. Spot Light Down dengan intensitas cahaya rata-rata 294 lux yang diukur dari beberapa titik, sementara itu berdasarkan sumber dari SNI 03-6197 2011 standar penerangan minimal untuk Luas Ruang Komunal = 210m2 Ruang Komunal dengan ketinggian ceiling diatas 3 meter adalah 200 lux. Luas area 300 lux = 12,57m2 penggunaan pencahyaan alamai optimal 12,57/210*100% =5,98% Disimpulkan ketika matahari bersinar pada bulan tersebut Sangat Kurang masuk ke dalam ruangan. Solusinya adalah menambahkan Cahaya buatan untuk siang hari. Down Light
DESEMBER Bulan Desember tgl 10 2020. Pukul 08.00 lokasi Semarang. Optimal cahaya alami sebesar 30% dengan intensitas 300 lux.
General Light
Luas Ruang Komunal = 210m2 Luas area 300 lux = 49,05m2 penggunaan pencahyaan alamai optimal 49.05/210*100% =23,35% Disimpulkan ketika matahari bersinar pada bulan tersebut Kurang Optimal masuk ke dalam ruangan. Solusinya adalah menambahkan Ventilasi/Bukaan pada area yang masih kurang cahaya alami.
Penggunaan pencahyaan Buatan optimal 183,24/210*100% =87,25% Disimpulkan Pencahayaan buatan Sudah Optimal untuk menerangi ruangan tersebut, jadi tidak perlu penambahan Lampu di ruang tersebut.
NIM : 5190911017 NAMA : MUHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN
A
KELAS
7/11
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN UNIT HUNIAN STUPA-3 1. RUANG TIDUR UNIT HUNIAN TIPE 21
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
LIGHTING (Alami Buatan)
Analisa Pencahyaan Alami MARET Bulan Maret tgl 19 2020. Pukul 08.00 lokasi Semarang. Optimal cahaya alami sebesar 30% dengan intensitas 300 lux. Luas Ruang Tidur = 9,45m2 Luas area 300 lux = 6,77m2 penggunaan pencahyaan alamai optimal 6,77/9,45*100% =71,64% Disimpulkan ketika matahari bersinar pada bulan tersebut Sudah Optimal masuk ke dalam ruangan.
Analisa Pencahyaan Buatan
JUNI Objek Penelitian Bulan Juni tgl 20 2020. Pukul 09.00 lokasi Semarang. Optimal cahaya alami sebesar 30% dengan intensitas 300 lux. Luas Ruang Tidur = 9,45m2 Luas area 300 lux = 7,90m2 penggunaan pencahyaan alamai optimal 7,90/9,45*100% =83,59% Disimpulkan ketika matahari bersinar pada bulan tersebut Sudah Optimal masuk ke dalam ruangan.
Ruang Tidur yang berada di lantai 5 menggunakan tipe penerangan General Lighting dan Spot Light Down dengan intensitas cahaya rata-rata 213 lux yang diukur dari beberapa titik, sementara itu berdasarkan sumber dari SNI 03-6197 2011 standar penerangan minimal untuk R u a n g Ti d u r d e n g a n k e t i n g g i a n c e i l i n g d i a t a s 3 m e t e r a d a l a h 2 5 0 l u x .
DESEMBER Bulan Desember tgl 20 2020. Pukul 10.00 lokasi Semarang. Optimal cahaya alami sebesar 30% dengan intensitas 300 lux. Luas Ruang Tidur = 9,45m2 Luas area 300 lux = 5,38m2 penggunaan pencahyaan alamai optimal 5,38/9,45*100% =56,93% Disimpulkan ketika matahari bersinar pada bulan tersebut Sudah Optimal masuk ke dalam ruangan.
Down Light
Penggunaan pencahyaan Buatan optimal 3/9,45*100% =31,74% General Light
Disimpulkan Pencahayaan buatan Kurang Optimal untuk menerangi ruangan tersebut, untuk meratakan penerangan buatan di Ruang Tidur Solusinya adalah menambahkan lampu di beberapa titik ruangan. Dapat menambahkan Spot light atau Led Strip pada Ceiling Ruang Tidur.
NIM : 5190911017 NAMA : MUHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN
A
KELAS
8/11
AKUSTIK
DISTRIBUSI SUARA DAN REVERBERATION TIME RUANG LOBBY STUPA-3
Persebaran suara warna hijau sudah merata ke seluruh bagian ruangan. Sisanya adalah suara yang dipantulkan pada dnding ruangan Kapasitas Lobby Untuk 15 Orang
Ruang Lobby yang berukuran 6x7 meter ini berada di lt. 1 Vertical House. Merupakan Fasilitas umum yang banyak digunakan penghuni untuk banyak kegiatan. Speaker dipasang pada titik bagian depan pada ruangan, dan posisinya agak diatas dinding dibawah plafond. Standar Rverberation Time untuk ruang Lobby adalah 1,5 sampai dengan 2,5. Berikut merupakan hasil analisi Reverberation Time ruang Lobby vertical house. Dari data disamping, analisis dengan melihat tabel Sabine RT(60) Frekuensi suara berada di rentang 0,3 sampai dengan 2,37. Maka RT(60) Ruang Lobby hampir cukup memenuhi standar RT.
Solusi untuk memantulkan Suara: 1. Plafond Solid 2. Material dinding solid 3. Intensitas suara Speaker ditambah Speaker Plafon Dinding Solid
Plafon GRC
NIM : 5190911017 NAMA : MUHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN
A
KELAS
9/11
AKUSTIK
DISTRIBUSI SUARA DAN REVERBERATION TIME RUANG SERBAGUNA STUPA-3 Persebaran suara warna hijau sudah merata ke seluruh bagian ruangan. Sisanya adalah suara yang dipantulkan pada dnding ruangan Kapasitas Ruang Serbaguna 40 Orang
Ruang serbaguna yang berukuran 15x12 meter ini berada di lt. 1 Vertical House. Merupakan Fasilitas umum yang banyak digunakan penghuni untuk banyak kegiatan. Speaker dipasang pada titik bagian depan pada ruangan, dan posisinya agak diatas dinding dibawah plafond. Standar Rverberation Time untuk ruang serbaguna adalah 1,5 sampai dengan 2,5. Berikut merupakan hasil analisi Reverberation Time ruang serbaguna vertical house. Dari data disamping, analisis dengan melihat tabel Sabine RT(60) Frekuensi suara berada di rentang 0,90 sampai dengan 5,01. Maka RT(60) Ruang serbaguna melebihi standar atau bisa diartikan cukup bising.
Solusi untuk menyerap suara bising: 1. Penggunaan Glasswol pada dinding 2. Karpet busa pada lantai 3. Plafond akustik ruangan 4. Pemakaian furniture material alami seperti Kayu. Glasswol
NIM : 5190911017 NAMA : MUHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN
Plafond Akustik
A 10/11
KELAS
AKUSTIK
DISTRIBUSI SUARA DAN REVERBERATION TIME UNIT HUNIAN STUPA-3
Persebaran suara warna hijau sudah merata ke seluruh bagian ruangan. Sisanya adalah suara yang dipantulkan pada dnding ruangan Kapasitas Unit Hunian Tipe 21 yaitu 2 Orang
Ruang Lobby yang berukuran 6x7 meter ini berada di lt. 1 Vertical House. Merupakan Fasilitas umum yang banyak digunakan penghuni untuk banyak kegiatan. Speaker dipasang pada titik bagian depan pada ruangan, dan posisinya agak diatas dinding dibawah plafond. Standar Rverberation Time untuk Unit hunian adalah 1,5 sampai dengan 2,5. Berikut merupakan hasil analisi Reverberation Time Unit hunian vertical house. Dari data disamping, analisis dengan melihat tabel Sabine RT(60) Frekuensi suara berada di rentang 0,12 sampai dengan 1,36. Maka RT(60) Unit Hunian hampir cukup memenuhi standar RT.
Solusi untuk memantulkan Suara: 1. Plafond Solid 2. Material dinding solid 3. Intensitas suara Speaker ditambah Speaker Plafon Dinding Solid
Plafon GRC
NIM : 5190911017 NAMA : MUHAMMAD ZAINAL MUTTAQIN
A 11/11
KELAS
THE TROVHI
D
Project Bangunan Vertical Housing Dengan Luas Site 3.098,6m2 Luas Bangunan 524m2
UJIAN AKHIR SEMESTER
FITRA HADISUWARNO 5190911047
KOMPILASI
STUDI THERMAL
LIGHTING (ALAMI DAN BUATAN)
| Fisika Bangunan
JAKARTA Jakarta Pusat
jakarta Pusat adalah administrasi terkecil Provinsi DKI Jakarta. Pada zaman Hindia Belanda disebut Batavia Centrum.
THE TROVHI PROJECT STUPA 2020
AKUSTIK
ARAH TIMUR
SUN SHADING
pembayang sinar matahari di filter oleh kantilever fasad dibagian timur bangungan dengan konsep green rooftop untuk mengurangi paparan sinar matahari yang masuk pada bangunan tersebut sehingga kenyamanan thermal tetap terjaga,
PENGAPLIKASIAN SHADING DEVICES KANTILVER KACA DOUBLE LOW E-GLASS bukan hanya sebagai konsep kenyamanan thermal tetapi pengaplikasian kaca pada area tersebut juga sebagai view keluar pada saat menggunakan lift
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I K A
B A N G U N A N
ARAH BARAT
FASAD
SHADING
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I K A
B A N G U N A N
DESAIN LANSKAP untuk dapat menciptakan kenyamanan secara termal dengan mempertimbangkan pemilihan dan penataan vegetasi pada area landscape. optimasi pembayangan dan alokasi vegetasi pada lanskap
SKY COURT pengadaan vegetasi di recessed sun space & transitional space untuk membentuk iklim mikro sehingga tercipta penghawaan alami.
ARAH BARAT
Orientation Building bangunan merupakan konsep metafora dari sebuah piala, dengan orientasi bangunan menghadap ke arah barat. bangunan berbentuk lingkaran di pilih agar bisa mendapatkan view ke berbagai arah, yang dimana view tersebut merupakan view kota jakarta.
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I K A
B A N G U N A N
ARAH BARAT
simulasi dilakukan dengan pengaturan seperti pada gambar, dengan periode waktu setiap tahun selama 24 jam
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I K A
B A N G U N A N
total radiation/ total radiasi berada pada angka 79000.0 - 2363000.0 Wh/m2 dengan radiasi matahari rata2 berada pada warna merah yaitu pada angka 992600 yang menandakan bahwa bangunan mendapatkan radiasi matahari yang lumayan panas, area terpanas area depan bangunan atau bagian timur, solusinya dengan menambahkan area green roof dan menggunakan full kaca agar cahaya dapat dipantulkan dan sebagian diserap hanya beberapa persen sehingga pencahayaan pada dalam ruangan tetap terang di siang hari, full kaca disini dapat menjadi poin plus bagi bangunan ini kareana kita bisa melihat view jakarta dan sunset dari bangunan ini.
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I K A
B A N G U N A N
total direct radiation/ total radiasi langsung berada pada angka 0.0 - 1566000.0 Wh/m2 dengan radiasi matahari rata2 berada pada warna biru dan merah tua yaitu pada angka 0-469800 yang menandakan bahwa bangunan sangat cukup memenuhi kriteria kenyamanan thermal, area terpanas terdapat di bagian atap bangunan bisa dimanfaatkan sebagai konsep green rooftop agar cahaya matahari yang masuk dapat terserap oleh bangunan sehingga udara didalamnya/penghawaan di dalam bangunan tetap terjaga, pengadaan vegetasi pada atap bangunan agar diperoleh insulasi termal & membentuk iklim mikro. pengadaan vegetasi di recessed sun space & transitional space untuk membentuk iklim mikro sehingga tercipta penghawaan alami.
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I K A
B A N G U N A N
total diffuse radiation/ total penyebaran radiasi berada pada angka 79000.0 798000.0 Wh/m2 dengan radiasi matahari rata2 berada pada warna merah yaitu pada angka 438500 yang menandakan bahwa pada area tersebut kurang nyaman terutama bagi penghawaan bangunan dalam memenuhi kriteria kenyamanan thermal, sehingga pada area tersebut bisa menggunakan penghawaan alami dengan beberapa bukaan pada area tersebut dan penghawaan buatan di dalamnya menggunakan AC split dan VRV. dengan menggunakan kulit bangunan material beton, area terpanas terdapat di bagian atap bangunan bisa dimanfaatkan sebagai konsep green rooftop agar cahaya matahari yang masuk dapat terserap oleh bangunan sehingga udara didalamnya/penghawaan di dalam bangunan tetap terjaga, pengadaan vegetasi pada atap bangunan agar diperoleh insulasi termal & membentuk iklim mikro. pengadaan vegetasi di recessed sun space & transitional space untuk membentuk iklim mikro sehingga tercipta penghawaan alami.
untuk dapat menciptakan kenyamanan secara termal dengan mempertimbangkan pemilihan dan penataan vegetasi pada area landscape. optimasi pembayangan dan alokasi vegetasi pada lanskap
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I K A
B A N G U N A N
MEMASUKAN Cahaya
Cahaya masuk melalui material kaca pada setiap sisi bangunan, bukan hanya menghemat listrik tetapi penggunaan full kaca pada bangunan disini juga sebagai view arah luar yaitu kota jakarta dan sebagai estetika bangunan.
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I KA
B ANGU NAN
MENUTUP/MENGHALANGI Cahaya
ruangan yang berada di bagian timur ditambahkan gorden pada area kaca sehingga cahaya yang masuk dari arah timur dapat kita atur sendiri.
sedangkan untuk ruangan yang berada di bagian barat di shading/dihalangi oleh cantilever bangunan diatasnya sehingga cahaya tetap masuk ke dalam bangunan tetapi cahaya tersebut tidak berlebihan, sehingga pada area barat bangunan tidak perlu menggunakan gorden.
GAMBAR KAMAR UNIT HUNIAN LANTAI 3 (BAGIAN TIMUR)
GOR D E N
GAMBAR BANGUNAN DARI ARAH SELATAN (BANGUNAN MENGHADAP BARAT)
untuk ruangan yang berada pada area utara dan selatan tetap mendapatkan cahaya karena penggunaan kaca di setiap sisi bangunan, sama halnya dengan bagian timur penggunaan gorden pada ruangan agar kita dapat mengatur sendiri cahaya yang masuk.
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I KA
B ANGU NAN
MENGURANGI/ MEREDUKSI CAHAYA 01
LOW-E penggunaan kaca low-e(kaca dengan emisivitas rendah) sehiongga mampu memfilter penerimaan sinar matahari.
02
ABSORBING GLASS penggunaan kaca absorbing glass untuk memfilter sinar matahari tidak hanya itu kaca ini juga dapat mereduksi kebisingan dan menurunkan energi listrik misalnya AC.
KACA BERTEKNOLOGI LOW-E (LOW EMISSIVITY)
SPSM VERTIKAL (KACA ABSORBING GLASS)
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I KA
B ANGU NAN
MEMANTULKAN CAHAYA
KOLAM pengaplikasian kolam sebagai pemantul cahaya, penggunaan dinding yang di dominasi warna putih serta penggunaan material wood sehingga ruangan ruangan yang berada di dalam bangunan tetap terang dan dapat menghemat penggunaan listrik.
TIMUR
BARAT
tidak hanya sebagai pemantul cahaya kolam disini juga sebagai efek pendinginan secara pasif dengan tujuan meningkatkan kelembaban udara serta menjaga sirkulasi yang baik
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I KA
B ANGU NAN
BAGIAN
RUANGAN YANG KELEBIHAN CAHAYA
SOLUSI dengan menambahkan gorden jendela agar dapat memfilter cahaya yang masuk pada ruangan yang berada di arah timur tepatnya di lantai 3-8
GAMBAR KAMAR UNIT HUNIAN LANTAI 3 (BAGIAN TIMUR)
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I KA
B ANGU NAN
BAGIAN RUANGAN YANG KEKURANGAN CAHAYA
solusinya dengan menggunakan dinding putih agar ruangan tetap terlihat terang dan penggunaan finishing berbahan satin,semigloss,
pada bagian core tepatnya di area tengah bangunan cahaya yang masuk kurang maksimal dikarenakam terhalang oleh ruangan-ruangan yang dekat dengan jendela/ruangan yang terletak di sisi/sudut bangunan.
atau high-gloss yang bersifat shiny atau reflektif, memanfaatkan warna gelap pada elemen-elemen yang berbentuk ramping seperti kaki kursi,karpet, dan sebagainya atau dengan menambahkan pencahayaan buatan di area yang kekurangan cahaya.
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I KA
B ANGU NAN
Pencahayaan Alami
Pencahayaan Buatan
simulasi percahayaan alami menggunakan dialux ruangan cafetaria menggunakan 3 skenario(matahari di utara, ditengah, dan di selatan) yakni pada bulan maret, juni, dan desember. MARET
presentase ruangan dengan terang 300 lux di bulan maret luas area 300 lux dibagi luas ruangan.
26m2 : 56m2 = 46 %
JUNI
presentase ruangan dengan terang 300 lux di bulan Juni luas area 300 lux dibagi luas ruangan.
13m2 : 56m2 = 23 %
"Caffe" dengan tingkat pencahayaan min 200 Lux 3,4m
DESEMBER
3,5m
presentase ruangan dengan terang 300 lux di bulan desember luas area 300 lux dibagi luas ruangan.
34m2 : 56m2 = 60 %
penggunaan cat berwarna putih dipilih sebagai penerang ruangan. bukan hanya sebagai penerang, cat warna putih juga memberikan kesan luas dan bersih dan pemilihan jenis material furniture yang glossy. dapat disimpulkan bahwa ruangan ini sudah mencapai minimal presentase dari standar pencahayaan alami dalam gbci, maka tidak perlu lagi ditambahkan bukaan pada area ruangan ini.
tinggi dinding ruangan ini 4 meter dengan ketinggian ceiling plan 3,5 meter dan ditambah variasi ketinggian yaitu 3.4 meter
400cm 80cm
KURANG TERANG
Hasil Simulasi dengan menggunakan 3 buah jenis Lampu tersebut rata-rata berada di angka 300 Lux (green), sehingga ruangan ini sudah memenuhi standart Caffetaria, sehingga orang yang berada pada Area Caffe dapat melakukan aktifitas dengan nyaman.
terdapat 3 jenis lampu pada ruangan ini diantaranya 1 titiklampu Ringo Star 60mm Surface - A3 RA3OSE830H-D1500-U 96W diletakan pada bangian tengah plafond 4 titik lampu ALGORITMO INCASSO 2368mm LED 3000K EMISSIONE DIRETTA PRISMOPTIC DIMMER M2884W01+M197000+M204900 68W 14 titik lampu BHH2200C 1*40W 2700K 15D 31010813380 dengan ceiling yang berbeda ketinggian yakni 3.5m, 3,4m
SANGAT TERANG
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN
FITRA HADISUWARNO 5190911047
CAFFE
F I S I KA
B ANGU NAN
Pencahayaan Alami
Pencahayaan Buatan
simulasi percahayaan alami menggunakan dialux ruangan "Kamar Unit Type Studio" menggunakan 3 skenario(matahari di utara, ditengah, dan di selatan) yakni pada bulan maret, juni, dan desember. MARET
JUNI
"Kamar Unit Type Studio" dengan tingkat pencahayaan min 250 lux
DESEMBER 3,4m 3,5m
3,5m
presentase ruangan dengan terang 300 lux di bulan maret luas area 300 lux dibagi luas ruangan.
4m2 : 30m2 = 13%
presentase ruangan dengan terang 300 lux di bulan Juni luas area 300 lux dibagi luas ruangan.
4m2 : 30m2 = 13%
presentase ruangan dengan terang 300 luxdi bulan desember luas area 300 lux dibagi luas ruangan.
4m2 : 30m2 = 13 %
dikarenakan terlalu banyak cahaya yang masuk pada ruangan kamar ini penggunaan cat berwarna hitam dipilih sebagai pengurang cahaya, cat warna hitam juga memberikan kesan elegan, dan juga penambahan gorden. dapat disimpulkan bahwa ruangan ini sudah mencapai minimal presentase dari standar pencahayaan alami dalam gbci, maka tidak perlu lagi ditambahkan bukaan pada area ruangan ini. hanya saja cahaya yang masuk terlalu berlebihan sehingga ditambahkan gorden di bagian jendela.
tinggi dinding ruangan ini 4 meter dengan ketinggian ceiling plan 3,5 meter dan ditambah variasi ketinggian yaitu 3.4 meter
400cm 80cm
KURANG TERANG
Hasil Simulasi dengan menggunakan 3 buah jenis Lampu tersebut mendapatkan hasil ratarata diangka 750 Lux (cream) sehingga ruangan tersebut sudah memenuhi standart Ruangan Kamar, sehingga orang yang berada pada Ruang Kamar tersebut akan merasa nyaman.
terdapat 3 jenis lampu pada ruangan ini diantaranya 1 titik lampu Ringo Star 60mm Surface - A3 RA3OSE830H-D1500-U 96W diletakan pada bangian tengah plafond 4 titik lampu ALGORITMO INCASSO 2368mm LED 3000K EMISSIONE DIRETTA PRISMOPTIC DIMMER M2884W01+M197000+M204900 68W 4 titik lampu BHH2200C 1*40W 2700K 15D 31010813380 dengan ceiling yang berbeda ketinggian yakni 3.5m, 3,4m
SANGAT TERANG
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN
FITRA HADISUWARNO 5190911047
KAMAR UNIT TYPE STUDIO
F I S I KA
B ANGU NAN
Pencahayaan Alami
simulasi percahayaan alami menggunakan dialux ruang "Keluarga Unit Type Studio" menggunakan 3 skenario(matahari di utara, ditengah, dan di selatan) yakni pada bulan maret, juni, dan desember. MARET
JUNI
Pencahayaan Buatan
"Ruang Keluarga Unit Type Studio" dengan tingkat pencahayaan min 150 lux
DESEMBER 3,5m
presentase ruangan dengan terang 300 lux di bulan maret luas area 300 lux dibagi luas ruangan.
presentase ruangan dengan terang 300 lux di bulan Juni luas area 300 lux dibagi luas ruangan.
presentase ruangan dengan terang 300 luxdi bulan desember luas area 300 lux dibagi luas ruangan.
terdapat 2 jenis lampu pada ruangan ini diantaranya 4 titik lampu BHH2200C 1*40W 2700K 15D 31010813380 1 buah lampu standing 1137020A 28W dengan tinggi ceiling 3,5m
8m2 : 12m2 = 66%
8m2 : 12m2 = 66%
8m2 : 12m2 = 66 %
dapat disimpulkan bahwa ruangan ini sudah mencapai minimal presentase dari standar pencahayaan alami dalam gbci, maka tidak perlu lagi ditambahkan bukaan pada area ruangan ini.
tinggi dinding ruangan ini 4 meter dengan ketinggian ceiling plan 3,5 meter
200cm 80cm
KURANG TERANG
Hasil Simulasi dengan menggunakan 2 buah jenis Lampu tersebut mendapatkan hasil ratarata diangka 300 Lux (green) sehingga ruangan tersebut sudah memenuhi standart Ruangan Keluarga, sehingga orang yang berada pada Ruang Keluarga tersebut akan merasa nyaman. SANGAT TERANG
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN
FITRA HADISUWARNO 5190911047
RUANG KELUARGA UNIT TYPE STUDIO
F I S I KA
B ANGU NAN
POHON CEMARA
JALAN RAYA
SUMBER KEBISINGAN DARI ARAH BARAT YANG DISEBABKAN KEMACETAN DAN PERPUTARAN ARAH.
POHON TREMBESI
POHON KIARA PAYUNG
STRATEGI PENGENDALI AKUSTIK
PENANAMAN BEBERAPA JENIS POHON DIANTARANYA POHON CEMARA,TREMBESI,DAN KIARA PAYUNG UNTUK MENGURANGI/MEMFILTER KEBISINGAN DARI JALAN RAYA
PELETAKAN BANGUNAN YANG AGAK MENJAUH DARI AREA JALAN UNTUK MENGURANGI BISING DARI KENDARAAN.
HADISUWARNO 11047
FITRA HADISUWARNO 5190911047
FISIKA BANGUN F I S I KA
B ANGU NAN
DAYCARE,
UNIT
HUNIAN,
KANTOR
KANTOR
DAYCARE
RUANG-RUANG
PADA
YANG
KETIGA
SEHINGGA
MEMBUTUHKAN
RUANGAN
RUANGAN
INI
MERASA
INI
PRIVASI/KETENANGAN
PLAFOND
TIDAK
TERLALU
TENANG,
DAN
5190911047
BISING,
TIDAK
PENGGUNAAN
FITRA HADISUWARNO
BERBENTUK
CEKUNG
SEHINGGA
MENGGANGGU
MATERIAL
DINDING
LEBIH
AGAR ORANG
MENGGUNAKAN
BUNYI
YANG
ORANG
RUANGAN
PENYERAP
YANG
RUANGAN
YAITU
MATERIAL
DIPANTULKAN
DI
DI
DALAM
AKUSTIK
HANYA
PADA
BANGUNAN.
SEDIKIT
RUANGAN
INI
AKAN
SEBELAHNYA.
GLASSWOOL
ARAH PANTULAN DAN PENYERAPAN HANYA ILUSTRASI
F I S I KA
B ANGU NAN
PADA
RUANG
CEMBUNG
PENYEBARAN
DAPAT
AGAR
TERSEBAR.
BUNYI
DARI
BERADA
DI
GYM
DAN
BUNYI DAN
SUARA
COFFE
AGAR LANTAI
SPEAKER
RUANGAN
INI
KOPI
SHOP
DATAR
YANG
TERSEBUT
AKAN
PLAFOND
GELOMBANG
MERASA
MAUPUN
BUNYI DAPAT
SEHINGGA NYAMAN
BERBENTUK DARI
SPEAKER
MEMANTULKAN ORANG
SAAT
YANG
MENIKMATI
BEROLAHRAGA.
PEMANTULAN FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I KA ARAH PANTULAN DAN PENYEBARAN HANYA ILUSTRASI
B ANGU NAN
distribusi Suara
RUANG DAYCARE
Denah DayCare
interior view
interior view
3D Visualize View
Simulasi dilakukan dengan penempatan speaker di arah barat bangunan tepatnya di jalan raya karena suara yang datang dari arah jalan raya. penempatan speaker dimaksudkan dari kebisingan dari arah jalan raya. penggunaan material dinding bata dan lantai keramik yang dapat memantulkan. FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I KA
B ANGU NAN
distribusi Suara 3D Visualize View
RUANG DAYCARE 3D Visualize View
3D Visualize View
Distribusi suara yang masuk pada area daycare didapatkan panah berwarna Hijau (Direct),Suara Langsung yang masuk pada angka rata - rata -0.2 dB dengan artian bahwa hanya sedikit saja suara yang masuk, sehingga orang dapat dengan nyaman yang beraktifitas di area daycare tanpa adanya kebisingan dari arah jalan raya.
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I KA
B ANGU NAN
Reverberation Time
ANALISIS DENGAN TABEL SABINE RT(60)
standar reverbration time yang di sarankan untuk ruang daycare adalah 0 sampai 1 frekuensi berada di angka 0, maka RT(60) untuk area daycare sudah sangat baik
FITRA HADISUWARNO 5190911047
F I S I KA
B ANGU NAN
De Vos Vertical House
Jl. Perintis Kemerdekaan, Klp. Gading Timur, Kec. Klp. Gading, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Rivan Muhammad Akbar 5190911057
Fisika Bangunan Kelas D Dosen
: Hendro Trieddiantoro Putro, ST., M.Sc.
Asisten
: Aushafia Rafidah Thahira
Kamar Tipe 24
Denah
Potongan A-A
Potongan B-B
Perspektif Interior
Lighting Alami Desember
Juni
Maret Pada bulan Maret, cahaya matahari masuk dengan baik. Sinar matahari masuk dengan intensitas rata-rata pada ruangan.
Pada bulan Juni, cahaya matahari masuk dengan baik. Sinar matahari masuk agak berlebih pada bukaan kaca pada kamar.
Respon Pada bulan D e s e m b e r , intensitas cahaya matahari masuk dengan berlebih.
Untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk pada bagian utara bangunan, kaca yang digunakan adalah double tempered glass dengan lapisan laminated.
Lighting Buatan Material Untuk memenuhi kebutuhan pencahayaan alami, ditambahkan 6 titik lampu downlight, led strip, lampu dinding, dan lampu modular. Pencahayaan yang dihasilkan dari lampu, merata pada area kamar dengan tanda warna hijau. Intensitas cahaya berlebih yang dihasilkan hanya sedikit.
Modular Pista track 48V LED 2700 K
RZB 90-LM204-1700
LAMP AMBIENT LED1300MM 5200 WW
Simon Downlight 735.20
Studi Thermal MRT
PMV
PPD
Rentang Suhu 28 - 29oc
Rentang 35.00 - 40.00 PDD
Rentang 1.20 - 2.20 PMV
Dari studi thermal yang telah dilakukan, ruangan cukup baik untuk ditempati. Ruangan cukup nyaman karena disinari matahari secara terus menerus. Suhu ratarata pada ruangan juga nyaman untuk ditempati.
Studi Akustik Pada simulasi akustik ini, menggunakan speaker dengan kekuatan 1000 Hz. Terlihat bahwa simulasi ini suara yang dihasilkan maksimal.
Kesimpulan Untuk mengurangi sinar matahari yang masuk pada area dalam kamar, bagian luar bangunan ditambahkan secondary skin untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk. Untuk penerangan pada malam hari, ditambahkan ampu untuk pencahayaan buatan pada area dalam kamar. Suhu pada kamar ini berada pada suhu rata-rata, sehingga nyman untuk ditempati.
Minimarket
Denah
Potongan A-A
Potongan B-B
Perspektif Interior
Lighting Alami Maret
Juni Pada bulan Maret, intensitas sinar matahari yang masuk agak berlebih. Terlihat warna merah pada pojok ruangan.
Desember Pada bulan Juni, intensitas sinar matahari yang masuk kedalam ruangan berlebih. Terlihat warna kuning yang masuk terlihat banyak dan merata.
Respon Pada bulan D e s e m b e r, s i n a r matahari yang masuk cenderung sedikit. Terlihat pada area kasir berwarna ungu yang berarti gelap.
Untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk pada bagian utara bangunan, kaca yang digunakan adalah double tempered glass dengan lapisan laminated.
Lighting Buatan Untuk memenuhi pencahayaan buatan, pada area dalam minimarket, ditambahkan 16 titik lampu TL. 12 lampu TL pada area minimarket, 4 lampu TL pada area gudang. Penggunaan lampu TL dimaksudkan agar cahaya yang dihasilkan terang dan dapat menyinari ruangan secara maksimal.
Material
OFFLYTE LINEAR 12x3HO 4K S330 DALI Em3
Studi Thermal MRT
Rentang Suhu 28 -33oc
PPD
Rentang 64.00 - 74.00 PDD
PMV
Rentang 1.80 - 2.80 PMV
Dari studi thermal yang telah dilakukan, ruangan cukup baik untuk ditempati. Suhu rata-rata ruangan cenderung tinggi karena pada bagian luar bangunan tidak ada filter untuk sinar matahari.
Studi Akustik Pada simulasi akustik ini, menggunakan speaker dengan kekuatan 1000 Hz. Terlihat bahwa simulasi ini suara yang dihasilkan maksimal.
Kesimpulan Sinar matahari yang masuk ke area dalam minimarket sudah cukup, namun pada area kasir karena tertutup dengan gudang, cahaya matahari yang masukpada area tersebut kurang. Untuk memenenuhi kebutuhan cahaya yang kurang, ditambahkan pencahyaa buatan dengan menambahkan 12 lampu TL pada area minimarket dan 4 lampu TL pada area dalam gudang. Suhu ruangan minimarket cenderung tinggi, hal ini disebabkan karena bagian luar bangunan tidak dilindungi dengan secondary skin. Untuk menanggulangi hal itu, kaca panel pada minimarket menggunakan double glass laminated. Studi Akustik pada minimarket sudah maksimal dengan menggunakan sepeaker berkekuatan 1000 Hz.
Ruang Staff & Marketing
Denah
Potongan A-A
Potongan B-B
Perspektif Interior
Lighting Alami Maret
Juni Pada bulan Maret, intensitas sinar matahari yang masuk cenderung berlebih. Terlihat warna merah pada bibir ruangan.
Desember Pa d a b u l a n J u n i , intensitas sinar matahari yang masuk kedalam ruangan berlebih. Terlihat warna merah yang masuk terlihat banyak.
Respon P a d a b u l a n Desember, sinar matahari yang masuk cenderung sedikit dibandingkan dengan bulan Juni.
Untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk pada bagian timur bangunan, ditambahkan secondary skin yang berfungsi menyaring sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan.
Lighting Buatan Untuk memenuhi pencahayaan buatan, pada area dalam Kantor, ditambahkan 11 lampu TL, 1 lampu downlight pada toilet, dan 1 lampu sorot. Penggunaan lampu TL dimaksudkan agar cahaya yang dihasilkan terang dan dapat menyinari ruangan secara maksimal.
Material OFFLYTE LINEAR 12x3HO 4K S330 DALI Em3
Artis 1 Shelf Track mit Bügel 40W2700K
Studi Thermal MRT
Rentang Suhu 28 -33oc
PPD
Rentang 56.00 - 66.00 PDD
PMV
Rentang 1.50 - 2.50 PMV
Dari studi thermal yang telah dilakukan, ruangan cukup baik untuk ditempati. Suhu rata-rata ruangan cenderung tinggi karena mengahadap ke arah timur yang mengakbatkan sinar matahari masuk dengan intensitas yang tinggi
Studi Akustik Pada simulasi akustik ini, menggunakan speaker dengan kekuatan 1000 Hz. Terlihat bahwa simulasi ini suara yang dihasilkan maksimal.
Kesimpulan Sinar matahari yang masuk kedalam ruangan sudah cukup. Dikarenakan bukaan kaca mengahadp ke timur, sinar matahari yang masuk cenderung berlebih. Untuk menanggulang hal tersebt, pada bagian luar bangunan ditambahkan secondary skin yang berfungsi sebagai filter sinar matahari. Untuk memenuhi pencahayaan buatan, ditambahkan lampu TL pada area kantor, lampu downlight pada toilet, dan lampu sorot. Suhu rata-rata ruangan cukup tinggi, yaitu 28-33oc. Untuk mengurangi s uhu panas ter sebut, penghawaan ruangan menggunakan 2 ac ceiling mounted. Studi akustik pada area kantor sudah baik. Terliha dari simulasi tersebut sabine terendah yaitu 0.24 dan sabine tertinggi 2.75.
F ISIK A BA NGU NA N
KELAS D BOOKLET ANALISIS : THERMAL LIGHTING ACOUSTIC -
V E R T I C A L H O U S I N G
NAMA : YOHANSYAH AJI P. NIM : 5190911065
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO PUTRO, ST., M.Sc ASDOS : AUSHAFIA RAFIDAH T.
UAS
RUANG HUNIAN TYPE 24 6.000 MEAN RADIANT TEMP Break
Work
DENAH Batu bata sebagai material dinding pada bangunan. Kaca anti panas jenis Tempered T : 3-5mm pada kaca.
6.000 POTONGAN
MATERIAL
Material kayu sebagai kusen pada bangunan.
Material beton bertulang sebagai kolom pada bangunan.
SIMULASI KENYAMANAN THERMAL
Study ACTIVITY
Analisis dilakukan dengan menggunakan weather kota Bandung. Pada Mean Radiant Temperature muncul angka 24C
4.000
KAMAR HUNIAN TYPE 36
PREDICTED MEAN VOTE
Analisis dilakukan dengan menggunakan weather kota Bandung. Pada Predicted Mean Vote didapatkan PMV 0.0 s/d 1.0 artinya kondisi ruangan Neutral, pengguna tidak nyaman dengan kondisi thermal ruangan tersebut.
DATA EKSISTING PERCENT DISSATISFACTION
Nama Fungsi Luas Jenis Bukaan
: Ruang Hunian Type 24 : Ruang Hunian : 24m2 : Jendela kaca dengan material kusen kayu
PERSPEKTIF
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO PUTRO, ST., M.Sc ASDOS : AUSHAFIA RAFIDAH T.
FISIKA BANGUNAN D FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKRTA
Analisis dilakukan dengan menggunakan weather kota Bandung. Pada Percent Dissatisfaction, persentase ketidaknyamanan pengguna sebesar 5.6% s/d 6.6% untuk ruangan tersebut.
NAMA : YOHANSYAH AJI PANUNTUN NIM : 5190911065
PAGE 1
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI
PENCAHAYAAN ALAMI PADA BULAN MARET PENCAHAYAAN ALAMI PADA HUNIAN TYPE 24 Menggunakan material kaca Tempered pada semua bukaan untukmereduksi panas matahari pada sisi timur dan selatan.
Analisis pada bulan Maret Kamar Hunian terdapat satu sisi yang dominan mendapat sinar matahari di sisi jendela Timur sedangkan area lainnya mengandalkan pencahayaan buatan pada siang hari. Pada sisi Timur mendapat cahaya sebesar 4.486 lux. Artinya hanya sekitar 60% ruangan yang terkena sinar matahari.
Analisis dilakukan jam 12.00 WIB siang hari pada tanggal 1 Maret, Juni, Desember dengan tahun yang sama 2020. Analisis dilakukan di siang hari saat matahari berada diatas bangunan.
PENCAHAYAAN ALAMI PADA BULAN JUNI
Menggunakan material kaca Tempered pada semua bukaan untukmereduksi panas matahari pada sisi timur dan selatan.
Dari data diatas disimpulkan bahwa bangunan membutuhkan cahaya rata-rata 1700 lux pada kamar tidur, sedangkan untuk kamar mandi membutuhkan cahaya 600 lux.
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO PUTRO, ST., M.Sc ASDOS : AUSHAFIA RAFIDAH T.
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI
SIMULASI PENCAHAYAAN BUATAN
PENCAHAYAAN BUATAN PADA HUNIAN TYPE 24
FISIKA BANGUNAN D FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKRTA
Analisis pada bulan Maret Kamar Hunian terdapat satu sisi yang dominan mendapat sinar matahari di sisi jendela Timur sedangkan area lainnya mengandalkan pencahayaan buatan pada siang hari. Pada sisi Timur mendapat cahaya sebesar 3.986 lux. Artinya hanya sekitar 55% ruangan yang terkena sinar matahari.
PENCAHAYAAN ALAMI PADA BULAN DESEMBER
Menggunakan material kaca Tempered pada semua bukaan untukmereduksi panas matahari pada sisi timur dan selatan.
Analisis pada bulan Maret Kamar Hunian terdapat satu sisi yang dominan mendapat sinar matahari di sisi jendela Timur sedangkan area lainnya mengandalkan pencahayaan buatan pada siang hari. Pada sisi Timur mendapat cahaya sebesar 3.786 lux .Artinya hanya sekitar 55% ruangan yang terkena sinar matahari .
NAMA : YOHANSYAH AJI PANUNTUN NIM : 5190911065
PAGE 2
SIMULASI DISTRIBUSI SUARA PADA RUANG HUNIAN TYPE 24
SIMULASI DISTRIBUSI SUARA
Level Direct Useful Border Echo Reverb Masked
1
3
SUMBER SUARA
ANALISIS REVERBERATION TIME
REVERBERATION TIME
2 4
Berdasarkan hasil reverberation time ruang hunian type 24 dapat dikatakan masih baik karena berada di rentan 0.5 s/d 1.5
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO PUTRO, ST., M.Sc ASDOS : AUSHAFIA RAFIDAH T.
FISIKA BANGUNAN D FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKRTA
NAMA : YOHANSYAH AJI PANUNTUN NIM : 5190911065
PAGE 3
MINIMARKET 10.000 MINIMARKET Shopping
MEAN RADIANT TEMP 6.000
Analisis dilakukan dengan menggunakan weather kota Bandung. Pada Mean Radiant Temperature muncul angka 28C
DENAH
Work
Batu bata sebagai material dinding pada bangunan. Kaca anti panas jenis Tempered T : 3-5mm pada kaca.
10.000 MATERIAL
POTONGAN
Material alumunium sebagai kusen pada bangunan. Material beton bertulang sebagai kolom pada bangunan.
SIMULASI KENYAMANAN THERMAL
ACTIVITY
Buy and sell
DATA EKSISTING Nama Fungsi Luas Jenis Bukaan
PERCENT DISSATISFACTION
: Minimarket : Fasilitas Umum : 60m2 : Jendela kaca dengan material kusen alumunium
PERSPEKTIF
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO PUTRO, ST., M.Sc ASDOS : AUSHAFIA RAFIDAH T.
PREDICTED MEAN VOTE
Analisis dilakukan dengan menggunakan weather kota Bandung. Pada Predicted Mean Vote didapatkan PMV 0.6 artinya kondisi ruangan Neutral, pengguna nyaman dengan kondisi thermal ruangan tersebut.
FISIKA BANGUNAN D FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKRTA
Analisis dilakukan dengan menggunakan weather kota Bandung. Pada Percent Dissatisfaction, persentase ketidaknyamanan pengguna sebesar 12.4% s/d 13.0% untuk ruangan tersebut.
NAMA : YOHANSYAH AJI PANUNTUN NIM : 5190911065
PAGE 4
Analisis pada bulan Maret pada Minimarket dapat satu sisi yang dominan mendapat sinar matahari di sisi jendela bawah (timur) sedangkan area lainnya mengandalkan pencahayaan buatan pada siang hari. Pada sisi Timur mendapat cahaya sebesar 5.440 lux. Artinya hanya sekitar 45% ruangan yang terkena sinar matahari . Menggunakan material kaca Tempered pada semua bukaan untukmereduksi panas matahari pada sisi timur. Analisis dilakukan jam 12.00 WIB siang hari pada tanggal 1 Maret, Juni, Desember dengan tahun yang sama 2020. Analisis dilakukan di siang hari saat matahari berada diatas bangunan.
PENCAHAYAAN ALAMI PADA BULAN JUNI
PENCAHAYAAN BUATAN PADA MINIMARKET
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa ruangan membutuhkan cahaya rata2 4.370 lux sehingga menggunakan 2 type lampu downlight 45watt.
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO PUTRO, ST., M.Sc ASDOS : AUSHAFIA RAFIDAH T.
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI SIMULASI PENCAHAYAAN BUATAN
PENCAHAYAAN ALAMI PADA BULAN MARET
PENCAHAYAAN ALAMI PADA MINIMARKET
FISIKA BANGUNAN D FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKRTA
Analisis pada bulan Maret pada Minimarket dapat satu sisi yang dominan mendapat sinar matahari di sisi jendela bawah (timur) sedangkan area lainnya mengandalkan pencahayaan buatan pada siang hari. Pada sisi Timur mendapat cahaya sebesar 4.930 lux. Artinya hanya sekitar 45% ruangan yang terkena sinar matahari . Menggunakan material kaca Tempered pada semua bukaan untukmereduksi panas matahari pada sisi timur.
PENCAHAYAAN ALAMI PADA BULAN DESEMBER Analisis pada bulan Maret pada Minimarket dapat satu sisi yang dominan mendapat sinar matahari di sisi jendela bawah (timur) sedangkan area lainnya mengandalkan pencahayaan buatan pada siang hari. Pada sisi Timur mendapat cahaya sebesar 4.930 lux. Artinya hanya sekitar 45% ruangan yang terkena sinar matahari . Menggunakan material kaca Tempered pada semua bukaan untukmereduksi panas matahari pada sisi timur.
NAMA : YOHANSYAH AJI PANUNTUN NIM : 5190911065
PAGE 5
SIMULASI DISTRIBUSI SUARA PADA MINIMARKET
SIMULASI DISTRIBUSI SUARA
Level Direct Useful Border Echo Reverb Masked
1 SUMBER SUARA
3 ANALISIS REVERBERATION TIME
REVERBERATION TIME
2
4 Berdasarkan hasil reverberation time ruang minimarket dapat dikatakan baik karena berada di rentan 0.5 s/d 1.5
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO PUTRO, ST., M.Sc ASDOS : AUSHAFIA RAFIDAH T.
FISIKA BANGUNAN D FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKRTA
NAMA : YOHANSYAH AJI PANUNTUN NIM : 5190911065
PAGE 6
FOOD COURT 11.000 FOOD COURT Break
MEAN RADIANT TEMP 6.000
Analisis dilakukan dengan menggunakan weather kota Bandung. Pada Mean Radiant Temperature muncul angka 28C
DENAH
Read
Batu bata sebagai material dinding pada bangunan. Keramik jenis Granit T : 1,5cm sebagai material lantai. Material kayu sebagai kusen pada bangunan.
11.000
MATERIAL
POTONGAN
Material beton bertulang sebagai kolom pada bangunan. Pemberian motif pada dinding foodcourt sebagai pengisi kekosongan
SIMULASI KENYAMANAN THERMAL
ACTIVITY
Eat
DATA EKSISTING Nama Fungsi Luas Jenis Bukaan
PERCENT DISSATISFACTION
: Food court : Fasilitas Umum : 66m2 : Jendela kaca dengan material kusen alumunium
PERSPEKTIF
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO PUTRO, ST., M.Sc ASDOS : AUSHAFIA RAFIDAH T.
PREDICTED MEAN VOTE
Analisis dilakukan dengan menggunakan weather kota Bandung. Pada Predicted Mean Vote didapatkan PMV 0.5 artinya kondisi ruangan Neutral, pengguna nyaman dengan kondisi thermal ruangan tersebut.
FISIKA BANGUNAN D FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKRTA
Analisis dilakukan dengan menggunakan weather kota Bandung. Pada Percent Dissatisfaction, persentase ketidaknyamanan pengguna sebesar 10.0% s/d 11.0% untuk ruangan tersebut.
NAMA : YOHANSYAH AJI PANUNTUN NIM : 5190911065
PAGE 7
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI
PENCAHAYAAN ALAMI PADA BULAN MARET
PENCAHAYAAN ALAMI PADA FOODCOURT
Menggunakan material kaca Tempered pada semua bukaan untukmereduksi panas matahari pada sisi timur dan selatan.
Analisis dilakukan jam 12.00 WIB siang hari pada tanggal 1 Maret, Juni, Desember dengan tahun yang sama 2020. Analisis dilakukan di siang hari saat matahari berada diatas bangunan.
Analisis pada bulan Maret R. Foodcourt terdapat dua sisi yang dominan mendapat sinar matahari di sisi jendela (Timur dan Selatan) sedangkan area timur mengandalkan pencahayaan buatan pada siang hari. Pada sisi Timur mendapat cahaya sebesar 5.440 lux dan sisi selatan mendapat cahaya sebesar 1.225 lux. Artinya hanya sekitar 55% ruangan yang terkena sinar matahari.
PENCAHAYAAN ALAMI PADA BULAN JUNI
Dari analisa dia atas disimpulkan bahwa ruangan membutuhkan cahaya sebesar 1300 lux dari ketinggian 3.5 meter dengan untuk malam hari.
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO PUTRO, ST., M.Sc ASDOS : AUSHAFIA RAFIDAH T.
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI
SIMULASI PENCAHAYAAN BUATAN
PENCAHAYAAN BUATAN PADA FOODCOURT Analisis pada bulan Maret R. Foodcourt terdapat dua sisi yang dominan mendapat sinar matahari di sisi jendela (Timur dan Selatan) sedangkan area timur mengandalkan pencahayaan buatan pada siang hari. Pada Menggunakan material kaca Tempered sisi Timur mendapat cahaya sebesar 5.520 lux dan sisi selatan mendapat pada semua bukaan untukmereduksi cahaya sebesar 1.925 lux. Artinya hanya sekitar 55% ruangan yang panas matahari pada sisi timur dan terkena sinar matahari. selatan.
PENCAHAYAAN ALAMI PADA BULAN DESEMBER
Analisis pada bulan Maret R. Foodcourt terdapat dua sisi yang dominan mendapat sinar matahari di sisi jendela (Timur dan Selatan) sedangkan area timur mengandalkanpencahayaan buatan pada siang hari. Pada Menggunakan material kaca Tempered sisi Timur mendapat cahaya sebesar 8.720 lux dan sisi selatan mendapat pada semua bukaan untukmereduksi cahaya sebesar 4.925 lux. Artinya hanya sekitar 70% ruangan yang panas matahari pada sisi timur dan terkena sinar matahari selatan.
FISIKA BANGUNAN D FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKRTA
NAMA : YOHANSYAH AJI PANUNTUN NIM : 5190911065
PAGE 8
SIMULASI DISTRIBUSI SUARA
SIMULASI DISTRIBUSI SUARA PADA RUANG FOOD COURT
1 SUMBER SUARA
3 ANALISIS REVERBERATION TIME
REVERBERATION TIME
2
4 Berdasarkan hasil reverberation time ruang food court dapat dikatakan baik karena berada di rentan 1.0 s/d 2.4
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO PUTRO, ST., M.Sc ASDOS : AUSHAFIA RAFIDAH T.
FISIKA BANGUNAN D FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKRTA
NAMA : YOHANSYAH AJI PANUNTUN NIM : 5190911065
PAGE 9
Muhammad Rizqi Fauzi 5190911068
Dosen : Hendro Trieddiantoro Putro, ST., M.Sc Asdos : Mustabiqul Ikhsan
FISIKA BANGUNAN B
RUANG HUNIAN TIPE 24 PERSPEKTIF
DENAH
STUDI THERMAL PMV
PPD
MRT
Rentang Suhu 0.5 - 40 c
RENTAN 81 - 101.0 PPD
DARI SIMULASI STUDI THERMAL YANG TELAH DILAKUKAN RUANG TERGOLONG CUKUP BAIK UNTUK DITEMPATI, DINILAI DARI SEGI CAHAYA MATAHARI MASUK DAN SUHU RATA - RATA RUANGAN SANGAT NYAMAN DAN SEJUK SEHINGGA NYAMAN SAAT DITEMPATI.
RENTAN -7.47- -2.47 PMV
STUDI PENCAHAYAAN ALAMI JUNI
MARET PADA BULAN MARET CAHAYA MATAHARI MASUK DENGAN BAIK, DISINI RUANGAN TERPENUHI DALAM HAL RATA - RATA CAHAYA YANG MASUK, PADA RUANGAN HUNIAN. TERUTAMA MELALUI JENDELA PADA RUANGAN, SEHINGGA RUANGAN MEMILIKI KETERANGNGAN YANG BAIK.
DESEMBER PADA BULAN JUNI CAHAYA MATAHARI MASUK DENGAN BAIK, MELEBIHI PADA BULAN MARET DIMANA CAHAYA MASUK SANGAT MAKSIMAL. DISINI RUANGAN TERPENUHI DALAM HAL RATA - RATA CAHAYA YANG MASUK, PADA RUANGAN HUNIAN. TERUTAMA MELALUI CENDELA PADA RUANGAN, SEHINGGA RUANGAN MEMILIKI KETERANGNGAN YANG BAIK.
UAS FSIKA BANGUNAN
PADA DESEMBER CAHAYA MATAHARI MASUK CUKUP RENDAH, DIBANDINGKAN DENGAN BULAN MARET DAN JUNI. NAMUN MASIH DAPAT MEMENUHI KETERANGAN RUANGAN HUNIAN, SEHINGGA RUANGAN CUKUP TERANG DAN TIDAK PANAS
1
STUDI PENCAHAYAAN BUATAN PADA RUANGAN HUNIAN DIBUTUHKAN CAHAYA DIKOMBINASI ADA YANG SEDANG DAN TINGGI SEHINGGA PENGHUNI NYAMAN SAAT BERADA DALAM RUANGAN, MAKA DARI ITU LAMPU YANG DIGUNAKAN
MATERIAL LAMPU :
MENGGUNAKAN LAMPU DOWNLIGHT UNTUK LAMPU UTAMA DAN LAMPU DINDING UNTUK PENDUKUNG, SEHINGGA INTENSITAS CAHAYA MEMILIKI KOMBINASI DI PERGUNAKAN AGAR TIDAK SILAU. NAMUN JUGA ADA YANG MEMILIKI INTENSITAS TINGGI UNTUK MENERANGI MEMBERIKAN EFEK BAYANG DINDING YANG MENGHASILKAN : MAKSIMAL 500 LUX
STUDI AKUSTIK PADA HASIL SIMULASI STUDI AKUSTIK DISINI TERLIHAT PADA RUANGAN HUNIAN ADANYA SEDIKIT GEMA SEHINGGA DILAKUKAN PENGENDALIAN AKUSTIK DENGAN CARA YAITU SISI PANTUL DINDING DIBERI PANEL PENYERAP, PLAFOND MENGGUNAKAN DOUBLE STEP, DAN ALAS MENGGUNAKAN PARKET. SEHINGGA BUNYI GEMA DAPAT BERKURANG DAN HILANG.
KESIMPULAN PADA HASIL SIMULASI DAN STUDI YANG DIHASILKAN, DAPAT DIBERI KESIMPULAN, DISINI DARI SEGI THERMAL RUANGAN HUNIAN MEMILIKI RATA - RATA SUHU YANG BAIK SEHINGGA NYAMAN. LALU DARI SEGI PENCAHAYAAN ALAMI DAPAT DIAMBIL RATA - RATA DISINI SANGAT BAIK, DIKARENAKAN CAHAYA DAPAT MASUK MAKSIMAL DAN DAPAT MEMBERIKAN TERANG PADA RUANGAN. DARI SEGI PENCAHAYAAN BUATAN DENGAN OBJEK LAMPU YANG ADA, DIBERIKAN PENERANGAN YANG MAKSIMAL SEHINGGA RUANGAN TERANG PADA MALAM HARI. DARI SEGI AKUSTIK DISINI DITEMUKAN PADA HASIL SIMULASI ADANYA SEDIKIT GEMA YANG TERJADI, SEHINGGA DIPERLUKAN PENGENDALIAN AKUSTIK AGAR GEMA DAPAT BERKURANG DAN HILANG.
UAS FSIKA BANGUNAN
2
RUANG MEETING PERSPEKTIF
DENAH
STUDI THERMAL PMV
PPD
MRT
Rentang Suhu 0.5 - 40 c
RENTAN 100 - 101.0 PPD
DARI SIMULASI STUDI THERMAL YANG TELAH DILAKUKAN RUANG TERGOLONG CUKUP BAIK UNTUK DITEMPATI, DINILAI DARI SEGI CAHAYA MATAHARI MASUK DAN SUHU RATA - RATA RUANGAN SANGAT NYAMAN DAN SEJUK, SEHINGGA NYAMAN SAAT DITEMPATI.
RENTAN -7.51- -2.51 PMV
STUDI PENCAHAYAAN ALAMI MARET
JUNI PADA MARET CAHAYA MATAHARI MASUK CUKUP BAIK, NAMUN CAHAYA M A K S I M A L H A N YA A D A PA D A SEKITAR JENDELA, NAMUN CAHAYA MASIH DAPAT MEMENUHI KETERANGAN PADA RUANGAN MEETING, SEHINGGA RUANGAN CUKUP TERANG DAN TIDAK PANAS
DESEMBER PADA BULAN JUNI CAHAYA MATAHARI MASUK DENGAN BAIK, MELEBIHI PADA BULAN MARET DIMANA CAHAYA MASUK CUKUP MAKSIMAL. DISINI RUANGAN TERPENUHI DALAM HAL RATA - RATA CAHAYA YANG MASUK, PADA RUANGAN HUNIAN. TERUTAMA MELALUI JENDELA PADA RUANGAN, SEHINGGA RUANGAN MEMILIKI KETERANGNGAN YANG BAIK.
UAS FSIKA BANGUNAN
PA D A B U L A N D E S E M B E R C A H AYA MATAHARI MASUK DENGAN SANGAT BAIK, DISINI RUANGAN TERPENUHI DALAM HAL RATA - RATA CAHAYA MELEBIHI PADA BULAN MARET DAN JUNI YANG MASUK, PADA RUANGANHUNIAN. TERUTAMA MELALUI CENDELA PADA RUANGAN, SEHINGGA RUANGAN MEMILIKI KETERANGNGAN YANG BAIK.
3
STUDI PENCAHAYAAN BUATAN PADA RUANGAN MEETING DIBUTUHKAN CAHAYA YANG TERANG AGAR PENGGUNA NYAMAN PADA RUANGAN, DENGAN MENGKOMBINASIKAN DUA LAMPU DENGAN MENGGUNAKAN
MATERIAL LAMPU :
MENGGUNAKAN LAMPU DOWNLIGHT UNTUK LAMPU UTAMA DAN LAMPU DINDING UNTUK PENDUKUNG, SEHINGGA INTENSITAS CAHAYA MEMILIKI KOMBINASI , YANG DITUJUKAN INTENSITAS CAHAYA PADA RUANG MASKIMAL SEHINGGA MENGHASILKAN : MAKSIMAL 750 LUX DAN MINIMAL 300 LUX
STUDI AUSTIK PADA HASIL SIMULASI STUDI AKUSTIK DISINI TERLIHAT PADA RUANGAN MEETING ADANYA BANYAK GEMA, SEHINGGA DILAKUKAN PENGENDALIAN AKUSTIK DENGAN CARA SISI PANTUL DINDING DIBERI PANEL BERPORI, PANEL PENYERAP, DAN KARPET. LALU PLAFOND MENGGUNAKAN DOUBLE STEP, DAN ALAS MENGGUNAKAN PARKET. SEHINGGA BUNYI GEMA DAPAT BERKURANG DAN HILANG.
KESIMPULAN PADA HASIL SIMULASI DAN STUDI YANG DIHASILKAN, DAPAT DIBERI KESIMPULAN, DISINI DARI SEGI THERMAL RUANGAN MEETING MEMILIKI RATA - RATA SUHU YANG BAIK SEHINGGA NYAMAN. LALU DARI SEGI PENCAHAYAAN ALAMI DAPAT DIAMBIL RATA - RATA DISINI BAIK, DIKARENAKAN CAHAYA DAPAT MASUK MAKSIMAL DAN DAPAT MEMBERIKAN TERANG PADA RUANGAN. DARI SEGI PENCAHAYAAN BUATAN DENGAN OBJEK LAMPU YANG ADA, DIBERIKAN PENERANGAN YANG MAKSIMAL SEHINGGA RUANGAN TERANG PADA MALAM HARI. DARI SEGI AKUSTIK DISINI DITEMUKAN PADA HASIL SIMULASI ADANYA BANYAK GEMA YANG TERJADI, SEHINGGA DIPERLUKAN PENGENDALIAN AKUSTIK AGAR GEMA DAPAT BERKURANG DAN HILANG.
UAS FSIKA BANGUNAN
4
RUANG CAFE DENAH
PERSPEKTIF
STUDI THERMAL PMV
PPD
MRT
DARI SIMULASI STUDI THERMAL YANG TELAH DILAKUKAN RUANG TERGOLONG CUKUP BAIK UNTUK DITEMPATI, DINILAI DARI SEGI CAHAYA MATAHARI MASUK DAN SUHU RATA - RATA RUANGAN SANGAT NYAMAN DAN SEJUK SEHINGGA NYAMAN SAAT DITEMPATI.
Rentang Suhu 0.5 - 40 c
RENTAN 18.0 - 98.0 PPD
RENTAN -7.51- -2.51 PMV
STUDI PENCAHAYAAN ALAMI MARET
JUNI PADA BULAN MARET CAHAYA MATAHARI MASUK DENGAN SANGAT BAIK PADA RUANGAN CAFE, DISINI RUANGAN TERPENUHI DALAM HAL RATA - RATA CAHAYA YANG MASUK, PADA RUANGAN CAFE. TERUTAMA MELALUI CENDELA PADA RUANGAN, SEHINGGA RUANGAN MEMILIKI KETERANGNGAN YANG BAIK DAN TIDAK PANAS.
DESEMBER PA D A J U N I C A H AYA M ATA H A R I MASUK CUKUP BAIK, NAMUN CAHAYA M A K S I M A L H A N Y A A D A PA D A SEKITAR JENDELA MAKA CAHAYA MASIH DAPAT MEMENUHI KETERANGAN PADA RUANGAN CAFE, SEHINGGA RUANGAN CUKUP TERANG DAN TIDAK PANAS.
UAS FSIKA BANGUNAN
PADA BULAN DESEMBER CAHAYA MATAHARI MASUK DENGAN BAIK, DIMANA CAHAYA MASUK CUKUP BAIK. DISINI RUANGAN TERPENUHI DALAM HAL RATA - RATA CAHAYA YANG MASUK, PADA RUANGAN CAFE. TERUTAMA MELALUI CENDELA PADA RUANGAN, SEHINGGA RUANGAN MEMILIKI KETERANGNGAN YANG BAIK DAN TIDAK PANAS.
5
STUDI PENCAHAYAAN BUATAN PADA RUANGAN CAFE DIBUTUHKAN CAHAYA YANG TERANG AGAR PENGGUNA NYAMAN PADA RUANGAN, DENGAN MENGKOMBINASIKAN DUA LAMPU DENGAN MENGGUNAKAN
MATERIAL LAMPU :
MENGGUNAKAN LAMPU DOWNLIGHT UNTUK LAMPU UTAMA DAN LAMPU DINDING UNTUK PENDUKUNG SEHINGGA INTENSITAS CAHAYA MEMILIKI KOMBINASI, YANG DITUJUKAN AGAR RUANGAN MEMILIKI INTENSITAS CAHAYA MAKSIMAL DAN MENGHASILKAN : MAKSIMAL 750 LUX DAN MINIMAL 500 LUX
STUDI AKUSTIK PADA HASIL SIMULASI STUDI AKUSTIK DISINI TERLIHAT PADA RUANGAN CAFÉ ADANYA GEMA, SEHINGGA DILAKUKAN PENGENDALIAN AKUSTIK DENGAN CARA YAITU SISI PANTUL DINDING DIBERI PANEL BERPORI, PLAFOND MENGGUNAKAN DOUBLE STEP, DAN ALAS MENGGUNAKAN PARKET. SEHINGGA BUNYI GEMA DAPAT BERKURANG DAN HILANG.
KESIMPULAN PADA HASIL SIMULASI DAN STUDI YANG DIHASILKAN, DAPAT DIBERI KESIMPULAN, DISINI DARI SEGI THERMAL RUANGAN CAFE MEMILIKI RATA - RATA SUHU YANG BAIK SEHINGGA NYAMAN. LALU DARI SEGI PENCAHAYAAN ALAMI DAPAT DIAMBIL RATA - RATA DISINI CUKUP BAIK, DIKARENAKAN CAHAYA DAPAT MASUK DAN DAPAT MEMBERIKAN TERANG PADA RUANGAN. DARI SEGI PENCAHAYAAN BUATAN DENGAN OBJEK LAMPU YANG ADA, DIBERIKAN PENERANGAN YANG MAKSIMAL SEHINGGA RUANGAN TERANG PADA MALAM HARI. DARI SEGI AKUSTIK DISINI DITEMUKAN PADA HASIL SIMULASI ADANYA CUKUP BANYAK GEMA YANG TERJADI, SEHINGGA DIPERLUKAN PENGENDALIAN AKUSTIK AGAR GEMA DAPAT BERKURANG DAN HILANG.
UAS FSIKA BANGUNAN
6
RAPZ
ANALYSIS BOOKLET THERMAL ANALYSIS LIGHTING ANALYSIS ACOUSTIC ANALYSIS NAMA NIM
: NABILA DIONI SUDHARVIANTY : 5190911071
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO. P, ST., MSc ASISTEN : MUSTABIQUL IKHSAN
FISIKA
BANGUNAN
B
VERTICAL HOUSING PROJECT IKLIM SEMARANG
Jl. Imam Bonjol No.154, Pindrikan Lor, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50131
Matahari Terbit : 5.20 WIB Matahari Terbenam : 17.20 WIB Berdasarkan grafik cuaca di Semarang, suhu rata-rata pada pagi hari adalah 22-23O C-, saat siang hari 27-33O C dan pada malam hari 21-24OC. ANALISIS MATAHARI
Matahari pagi-sore mengenai langsung bangunan, sehingga cahaya matahari masuk langsung ke dalam ruangan-ruangan di dalamnya. DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO. P, ST., MSc ASISTEN : MUSTABIQUL IKHSAN
DESKRIPSI BANGUNAN
Vertical Housing ini terdiri dari 2 tower dengan tower satu memiliki 6 lantai hunian dengan type 36, sedangkan tower sebelahnya memiliki 7 lantai hunian dengan type 54. Dan lantai satu pada gedung merupakan area fasum & fasos. ANALISIS ANGIN
Di depan area site terdapat banyak pepohonan yang bisa menjadi penghawaan alami ke area Vertical Housing. FISIKA BANGUNAN
B
VERTICAL HOUSING PROJECT IDENTIFIKASI THERMAL PADA HUNIAN
Identifikasi thermal dilakukan pada salah satu hunian type 36 di lantai 3 untuk mengetahui apakah pada hunian di lantai 3 sudah memenuhi standar kenyamanan thermal atau belum.
ANALISIS THERMAL PADA HUNIAN
Mean Radiant Temp Berdasarkan Value Range MRT, ruang hunian masih masuk dalam kategori nyaman selama menggunakan pendingin untuk pengguna yang tidak bisa berada dalam ruangan panas. Predicted Main Vote Berdasarkan Value Range PMV, ruang ini berada dalam kategori +1 hingga +2 yang artinya ruangan masuk dalam kategori slightly warm-warm. Percent People Dissatisfaction Berdasarkan hasil PPD di software ecotect, ruangan pada hunian paling panas terdapat pada area balkon dan kamar. Dan ruangan yang hangat berada pada dapur & ruang makan serta ruang tamu. RESPOND TERHADAP ANALISIS THERMAL HUNIAN TYPE 36
Hunian diberikan tambahan jendela dan ventilasi untuk penghawaan alami dan ruangan diberikan exhaust fan ceiling sebagai pertukaran udara. Pengguna juga bisa menambahkan kipas angin/air cooler di ruang tamu/ruang makan.
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO. P, ST., MSc ASISTEN : MUSTABIQUL IKHSAN
FISIKA BANGUNAN
B
VERTICAL HOUSING PROJECT IDENTIFIKASI & ANALISIS THERMAL PADA RESTAURANT
Analisis thermal dilakukan pada resto untuk mengetahui apakah area makan sudah cukup nyaman untuk pengguna. Mengingat area ini merupakan area yang akan memiliki banyak pengguna dan akan menjadi area yang cukup sering digunakan. Karena tidak memiliki kolam untuk meningkatkan kelembaban udara pada ruangan-ruangan di dalamnya, maka setiap ruangan lebih di optimalkan penghawaannya melalui bukaan yang lebar dan banyak. Bukaan
Area restaurant di buat memiliki 2 bukaan dengan masing-masing lebar 6 meter. Selain itu, agar resto menjadi nyaman, ruangan dengan ketinggian 6 meter ini memiliki tinggi plafond 5 meter dengan ceiling fan yang berjarak setiap 2-3 meter pada plafonnya agar udara dingin masuk secara merata.
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO. P, ST., MSc ASISTEN : MUSTABIQUL IKHSAN
FISIKA BANGUNAN
B
VERTICAL HOUSING PROJECT IDENTIFIKASI THERMAL INSULATION PADA KESELURUHAN GEDUNG
ANALISIS THERMAL INSULATION
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada software ecotect, sisi samping (dinding) bangunan ini menerima radiasi/cahaya matahari cukup tinggi sehingga dapat memengaruhi pengguna di dalamnya bahkan ke material bangunan itu sendiri. Maka perlu dilakukan pemberian penambahan material berupa secondary skin dalam merespon masalah sinar matahari yang datang ke bangunan.
RESPOND : PENGGUNAAN SHADE & FILTER DAN SECONDARY SKIN
Penggunaan secondary skin menutupi fasad bangunanyang menjadi filter penerimaan radiasi panas matahari. Sehingga, penggunaan secondary skin juga memengaruhi kenyamanan thermal. Penggunaannya sendiri juga bisa untuk kebutuhan view atau estetika. Untuk beberapa area fasum, fasus dan ruang pengelola, bangunan vertical house ini menggunakan material kaca ABSORBING GLASS (Mono tinted glass) yang mampu menyerap energy radiasi dari panas matahari. Pemilihan material kaca ini agar tetap memanfaatkan cahaya matahari sebagai pencahayaan alami yang bisa mengurangi energi dari pencayaan buatan, namun pengguna tetap merasa nyaman karena panas matahari sudah diserap oleh kaca. Kaca yang digunakan berwarna lebih gelap, seperti warna logam yang bisa menambah kesan elegan pada bangunan. DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO. P, ST., MSc ASISTEN : MUSTABIQUL IKHSAN
FISIKA BANGUNAN
B
VERTICAL HOUSING PROJECT IDENTIFIKASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA HUNIAN TYPE 36 13 MARET 2020
13 JUNI 2020
IDENTIFIKASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG RAPAT 13 MARET 2020
13 JUNI 2020
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO. P, ST., MSc ASISTEN : MUSTABIQUL IKHSAN
13 DES 2020
13 DES 2020
IDENTIFIKASI PENCAHAYAAN ALAMI PADA MINIMARKET 13 MARET 2020
13 JUNI 2020
13 DES 2020
FISIKA BANGUNAN
B
VERTICAL HOUSING PROJECT HASIL ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI PADA HUNIAN TYPE 36
KESIMPULAN :
ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI HUNIAN 36 MENGGUNAKAN SOWFTWARE DIALUX : Setelah dilakukan simulasi, didapati bahwa pada seluruh waktu analisis, area yang paling terang adalah diruang di dapur karena dekat dengan jendela. Pada kesuluruhan ruang, intensitas cahaya paling banyak terjadi pada bulan Juni.
Setelah dilakukan analisis, dapat disimpulkan bahwa seluruh ruang mendapatkan nilai Lux tertinggi pada area yang dekat dengan jendela atau bukaan. Dan berdasarkan simulasi yang dilakukan pada software dialux di dapati bahwa keseluruhan ruang (yang dianalisis), intensitas cahaya paling banyak terjadi pada bulan juni. Hal ini karena pada bulan Juni, Indonesia sedang berada pada musim kemarau sehingga intensitas cahaya matahari juga lebih banyak.
HASIL ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG RAPAT
ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG RAPAT MENGGUNAKAN SOWFTWARE DIALUX : Setelah dilakukan simulasi, didapati bahwa pada seluruh waktu analisis, area yang paling terang adalah diruang di dekat jendela (jendela mati) sebagai area datangnya cahaya. Pada kesuluruhan ruang, intensitas cahaya paling banyak terjadi pada bulan Juni. HASIL ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI PADA MINIMARKET
KESIMPULAN :
ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI PADA MINIMARKET MENGGUNAKAN SOWFTWARE DIALUX : Setelah dilakukan simulasi, didapati bahwa pada seluruh waktu analisis, area yang paling terang adalah diruang di dekat jendela sebagai area datangnya cahaya. Pada kesuluruhan ruang, intensitas cahaya paling banyak terjadi pada bulan Juni.
Karena pada keseluruhan ruang terdapat intensitas cahaya paling tinggi adalah pada area dekat jendela, maka jendela akan diberikan tirai kain penutup atau sun shading pada eksterior bangunan.
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO. P, ST., MSc ASISTEN : MUSTABIQUL IKHSAN
FISIKA BANGUNAN
B
VERTICAL HOUSING PROJECT IDENTIFIKASI PENCAHAYAAN BUATAN PADA HUNIAN TYPE 54
HASIL ANALISIS PENCAHAYAAN BUATANPADA HUNIAN TYPE 54
TOILET
KAMAR TIDUR
DAPUR & R. MAKAN SPESIFIKASI LAMPU PADA HUNIAN TYPE 54
LAMPU 1
LAMPU 2
LAMPU 3
KALKULASI PENCAHAYAAN BUATAN PADA : -KAMAR TIDUR (L. area min.250 Lux/L. Total x 100% = min.30%) 5.9571 / 8.1165 x 100% = 73% -KAMAR MANDI ((L. area min.250 Lux/L. Total x 100% = min.30%) 2.3418 / 3.1408 x 100% = 74% -RUANG TAMU ((L. area min.150 Lux/L. Total x 100% = min.30%) 5.7973 / 8.1225 x 100% = 71% -R.MAKAN DAN DAPUR (L. area min.250 Lux/L. Total x 100% = min.30%) 20.5957 / 22.8569 x 100% =90% -BALKON/TERAS (L. area min.60 Lux/L. Total x 100% = min.30%) 0.5650 / 1.4450 x 100% =39% Berdasarkan hasil kalkulasi pencahayaan buatan pada hunian type 54 sudah bisa dikategorikan sesuai dengan standar pencahayaan yang ditetapkan oleh SNI yaitu diatas 30%.
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO. P, ST., MSc ASISTEN : MUSTABIQUL IKHSAN
FISIKA BANGUNAN
B
VERTICAL HOUSING PROJECT IDENTIFIKASI PENCAHAYAAN BUATAN PADA RUANG RAPAT
SPESIFIKASI LAMPU
IDENTIFIKASI PENCAHAYAAN BUATAN PADA RUANG RAPAT
SPESIFIKASI LAMPU
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO. P, ST., MSc ASISTEN : MUSTABIQUL IKHSAN
HASIL ANALISIS
Kalkulasi pencahayaan buatan pada ruang rapat : L. Area min.300 lux/l. Total x 100% = min.30% 13.3493 / 24.2376 x 100% = 55% Berdasarkan hasil kalkulasi pencahayaan buatan pada ruang rapat sudah bisa dikategorikan sesuai dengan standar pencahayaan yang ditetapkan oleh sni yaitu diatas 30%. HASIL ANALISIS
Kalkulasi pencahayaan buatan pada ruang rapat : L. Area min.300 lux/l. Total x 100% = min.30% 48.1055 / 51.7725 x 100% = 92% Berdasarkan hasil kalkulasi pencahayaan buatan pada mini market sudah bisa dikategorikan sesuai dengan standar pencahayaan yang ditetapkan oleh sni yaitu diatas 30%.
FISIKA BANGUNAN
B
VERTICAL HOUSING PROJECT IDENTIFIKASI AKUSTIK PADA RUANG BERMAIN ANAK
MATERIAL AKUSTIK PADA RUANG BERMAIN ANAK Dinding : BRICK PLASTER
Lantai : ConFloorCarpetedSusp
Simulasi dilakukan pada ruang bermain anak yang berukuran 9m x 6m dengan kapasitas 30 orang dalam satu ruang dan sumber suara berasal dari 2 buah speaker dan sumber suara dari manusia itu sendiri. HASIL SIMULASI AKUSTIK PADA RUANG BERMAIN ANAK
Pada hasil simulasi, RT (60) telah menunjukkan hasil 1,351,99. Namun, dalam analisis ruang bermain anak ini digunakan standar seperti ruang kelas, yaitu 1.0 yang artinya RT pada ruang ini masih sedikit tinggi.
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO. P, ST., MSc ASISTEN : MUSTABIQUL IKHSAN
Jendela : Single Glazed AlumFrame RESPON AKUSTIK PADA RUANG BERMAIN ANAK Menambahkan material Pollywood untuk meredam suara supaya tidak mengganggu aktivitas diluar ruang.
Setelah dilakukan pelapisan pollywood pada dinding, hasil RT sudah tidak terlalu tinggi.
FISIKA BANGUNAN
B
VERTICAL HOUSING PROJECT IDENTIFIKASI AKUSTIK PADA RUANG RAPAT
MATERIAL AKUSTIK PADA RUANG RAPAT Dinding : BRICK PLASTER Lantai : CarpetedSusp
ConFloor-
Jendela : Double Glazed Alum-Frame
ALTERNATIF AKUSTIK RUANG PADA RUANG RAPAT
Simulasi dilakukan pada ruang rapat yang berukuran 5m x 5m dan ketinggian 5m dengan kapasitas 10 orang dalam satu ruang dan sumber suara berasal dari 2 buah speaker. HASIL SIMULASI AKUSTIK PADA RUANG BERMAIN ANAK Karena ketinggian ruang dinilai terlalu tinggi, maka dilakukan alternative pertama dengan menurunkan ketinggian plafond dan alternative kedua dengan menambahkan material pollywood.
Pada hasil simulasi, RT (60) telah menunjukkan hasil 0,22-2.17. Namun, dalam analisis ruang rapat ini ingin menggunakan standar seperti ruang kelas, yaitu 1.0 yang artinya RT pada ruang ini belum sesuai.
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO. P, ST., MSc ASISTEN : MUSTABIQUL IKHSAN
Setelah dilakukan perubahan tinggi plafond dan pelapisan pollywood pada dinding, hasil RT sesuai keinginan.
FISIKA BANGUNAN
B
VERTICAL HOUSING PROJECT IDENTIFIKASI AKUSTIK PADA DAPUR
MATERIAL AKUSTIK PADA DAPUR Dinding : BRICK PLASTER Lantai : CarpetedSusp
ConFloor-
Jendela : Double Glazed Alum-Frame
ALTERNATIF AKUSTIK RUANG PADA DAPUR Simulasi dilakukan pada dapur resto yang berukuran 3 x 6m dan ketinggian 4m dengan kapasitas 5 orang dalam satu ruang dan sumber suara berasal dari 1 buah speaker dan kegiatan memasak di dalamnya. HASIL SIMULASI AKUSTIK PADA RUANG DAPUR RESTO
Pada analisis ruang dapur restaurant, ruang ini ingin diberikan lapisan panel dengan material kayu untuk kebutuhan estetika interior. Lalu, didapatkan hasil seperti diatas.
Pada hasil simulasi, RT (60) telah menunjukkan hasil 0.88 pada 125Hz dan 0.77 pada 1kHz.
DOSEN : HENDRO TRIEDDIANTORO. P, ST., MSc ASISTEN : MUSTABIQUL IKHSAN
FISIKA BANGUNAN
B
recap
BANGUNAN
Fisika bangunan merupakan kumpulan ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menganalisa dan berfokus untuk mengendalikan fenomena fisika yang memiliki pengaruh pada bangunan dan rancangan arsitektur.
thermal lightning akustik
adam sentik julhijah KELAS A 5190911076
UAS FISIKA BANGUNAN Studi termal pada Kamar type 36
Sinar radiasi rata - rata yang diterima 32oC
Daerah Cuaca yang digunakan Zone Properties tabel kenyamanan didapatkan 1 s/d 2 artinya ruangan slighty warm
persentase ketidak nyaman penggunan sebesar 72% - 92%
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN Simulasi pencahayaan Alami
tanggal dan bulan yang digunakan adalah 1 maret 2021, jam 12:00
jendela yang digunakan berukuran 180 cm x 140 cm simulasi alami bulan maret Perhitungan Presentase Luas area 300 lux / luas ruangan x 100 % luas area = 300 lux luas ruangan = 14.716 jadi = 300 lux / 14.716 x 100 % = 0.020
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN Simulasi pencahayaan Buatan
Simulasi lampu Perhitungan Presentase Luas area 350 lux / luas ruangan x 100 % luas area = 350 lux luas ruangan = 3.354 jadi = 350 lux / 3.354 x 100 % = 0.1043
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN
Hasil yang ditunjukan pada simulasi ini lebih menunjukan warna hijau (direct) jadi distribusi suara yang di hasilkan didalam ruangan meyebar merata.
Suara yang di pantulkan berwaran biru tua dan biru muda jadi suara yang di hasilkan menjadi bergema
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN Analisa Reverberation Time
Standar Reverberation Time yang disarankan untuk ruang minimarket secara umum ( berbicara dan musik) adalah 1.5 sampai dengan 2 Analisis dengan melihat tabel Sabine RT(60) Hampir semua frekuensi suara berada di rentang 1.5 sd 2 Maka RT(60) untuk ruangan minimmarket sudah baik
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN
Mean Radiant Temp
Studi termal pada Musholla
Sinar radiasi rata - rata yang diterima 28oC
Predicted Mean Vote Predicted Mean Vote
Denah Musholla Daerah Cuaca yang digunakan Zone Properties
tabel kenyamanan didapatkan 3.2 s/d 4.5 artinya ruangan slighty warm
Percent Dissatisfaction
persentase ketidak nyaman penggunan sebesar 99% - 100%
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN Studi Pencahayaan Alami pada Musholla
tanggal dan bulan yang digunakan adalah 1 maret 2021, jam 12:00
denah hasil simulasi pada bulan maret
jendela yang digunakan berukuran 180 cm x 140 cm Perhitungan peresentase luas area 300 lux / luas area ruang x 100 % luas area = 300 lux luas ruangan = 23.775 jadi = 300 lux / 23.775 x 100 % = 0.012 lux
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN
Jenis lampu yang digunakan
Studi Pencahayaan Buatan pada Musholla
Perhitungan peresentase luas area 350 lux / luas area ruang x 100 % luas area = 350 lux luas ruangan = 17.550 jadi = 350 lux / 17.550 x 100 % = 0.0199 lux
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN Simulasi Distribusi Suara Musholla
Hasil yang ditunjukan pada simulasi ini lebih menunjukan warna hijau (direct) jadi distribusi suara yang di hasilkan didalam ruangan meyebar merata.
Suara yang di pantulkan berwaran biru tua dan biru muda jadi suara yang di hasilkan menjadi bergemasum
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN Analisa Reverberation Time
Standar Reverberation Time yang disarankan untuk ruang musholla secara umum (pidato dan ibadah) adalah 1 sampai dengan 2,5 Analisis dengan melihat tabel Sabine RT(60) Hampir semua frekuensi suara berada di rentang 1 sd 2,5 Maka RT(60) untuk ruangan minimmarket sudah baik
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN
Mean Radiant Temp
Studi termal pada Minimarket
Sinar radiasi rata - rata yang diterima 28oC
Predicted Mean Vote
Denah Minimarket Daerah Cuaca yang digunakan Zone Properties tabel kenyamanan didapatkan 3.2 s/d 4.2 artinya ruangan slighty warm
Percent Dissatisfaction
persentase ketidak nyaman penggunan sebesar 99% - 100%
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN Studi Pencahayaan Alami pada Minimarket
tanggal dan bulan yang digunakan adalah 1 maret 2021, jam 12:00
jendela yang digunakan berukuran 180 cm x 400 cm Perhitungan peresentase luas area 300 lux / luas area ruang x 100 % luas area = 300 lux luas ruangan = 10.579 jadi = 300 lux / 10.579 x 100 % = 0.028 lux
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN
Perhitungan peresentase luas area 300 lux / luas area ruang x 100 % luas area = 350 lux luas ruangan = 12.046 jadi = 350 lux / 12.046 x 100 % = 0.029 lux
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN Simulasi yang dilakukan pada ruangan Minimarket
Hasil dari simulasi
Hasil yang ditunjukan pada simulasi ini lebih menunjukan warna hijau (direct) jadi distribusi suara yang di hasilkan didalam ruangan meyebar merata.
Suara yang di pantulkan berwaran biru tua dan biru muda jadi suara yang di hasilkan menjadi bergema
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
UAS FISIKA BANGUNAN Analisa Reverberation Time
Standar Reverberation Time yang disarankan untuk ruang minimarket secara umum ( berbicara dan musik) adalah 1 sampai dengan 2,5 Analisis dengan melihat tabel Sabine RT(60) Hampir semua frekuensi suara berada di rentang 1 sd 2,5 Maka RT(60) untuk ruangan minimmarket sudah baik
ADAM SENTIK JULHIJAH I 5190911076 I FISBANG A
BOOKLET FISBANG B
DOSEN: HENDRO TRIEDDIANTORO P, S.T, M.sc
ASDOS: MUSTABIQUL IKHSAN
DHOLI RAHMADANI_5190911077
ANALISIS SOLAR ACCESS PADA BANGUNAN STUPA RENCANA FASAD GUBAHAN
Pada bangunan 8 lantai ini menggunakan fasad transional space yang berfungsi sebagai shading sehingga matahari tidak akan langsung mengenai dinding luar bangunan. Menggunakan material beton bertulang dan pada masing-masing dinding luar bangunan menggunakan kaca untuk penahayaan alami dengan ukuran lebar sehingga dapat memasukan cahaya lebih banyak ke dalam bangunan. Penggunakan vegetasi pada area transional membuat penghawaan alami micro untuk bangunan di dalam sehingga sejuk .
3
4200
3000
5 7
4
3 3275
3500
HUNIAN TYPE 54 1. LIVING ROOM 4. WALKIN CLOSET 2. PANTRY 5. MASTER BEDROOM 3. BATHROOM 6. BEDROOM
© E CO T E CT v 5
°C
Thermal Comfort
12
15
14
PM V
10
15
16
16
330°
315°
300°
17
PPD
2 6 .0
270°
30°
4000
1925 1000
3 1
6250
HUNIAN TYPE 24 1. PANTRY 3. BEDROOM 2. BATHEOOM 4. BALCONY
3 .0 0
17
1st Feb
09
1st Apr
30°
1st Feb
08
270°
9 9 .2 0
09
3 .2 0 3 .1 0 15°
12 13
14
11
°C
10
14
3 3 .0 0 +
15
3 2 .5 0 3 2 .0 0
10
3 1 .5 0
09
15
3 1 .0 0
16
3 0 .5 0 3 0 .0 0 16
2 9 .5 0
17
330°
315°
300°
2 9 .0 0
345° N
285°
2 8 .5 0
15°
1 st Ju n 1 st M a y
2 8 .0 0
270°
17
08
9
1 st A p r
30°
1 st M a r
255°
45°
1 st Fe b
07
1 st Ja n 240°
8 60°
1 st Ju l0 6
225°
1 st A u g 75°
1 st S e p
7 210°
1 st O c t
6
195°
90°
1 st N o v 105°
1 st D e c
1 st Ja n
1 st Ja n
45°
75°
225°
210°
75°
1 st O c t
105°
120°
165°
135°
180°
90°
210°
270°
17
45°
10
330°
315°
09
345° N 15°
08
9
1 st A p r
30°
1 st M a r
255°
45°
1 st Fe b
07
1 st Ja n
240°
240°
60°
90°
8
120°
6
10st 6 N ov 105°
6
195°
210°
7
10st 6 N ov 105°
6
195°
75°
1 st S e p
7
90°
1 st O c t
07
210°
07
105°
6
195°
120°
1 st N o v
135°
120°
180°
135°
165°
150°
135°
150°
105° 120°
180°
135°
165°
90°
1 st O c t
10st 6 N ov
1 st D e c
1 st D e c
120°
165°
150°
1 st A u g
1 st S e p 08
8 90°
1 st O c t 7
105°
165°
135°
150°
1 st Ju l0 6
225°
75°
1 st D e c
180°
THERMAL HUNIAN TYPE 36 dengan topi-topi
135°
150°
1 st Ju l 1 st A u g
1 st S e p
210°
07
1 st D e c
1 st N o v
66 0 105°
120°
09
225°
08
8 90°
1 st O c t 7
70 7
1 st N o v
1 st D e c
180°
165°
135° 165°
300°
1 st Ju n 1 st M a y
2 .0 2
10
9 75°
08
8 1 st S e p
1 st O c t
195°
70 7
66 0 105°
120°
150°
17 285°
1 .8 0
1 st M a r
1 st Ju l 1 st A u g
225°
1 st S e p
75° 80 8
90°
1 st O c t
195°
1 st N o v
66 0 1 st D e c
180°
THERMAL HUNIAN TYPE 54 dengan topi-topi 150°
16
2 .6 8 2 .4 6 2 .2 4
30°
1 st Ja n 60°
09
9 75°
210° 1 st S e p
1 st S e p
70 7
6 1st Nov
195°
2 .9 0 15°
11 11
1 st A p r
18 1 st Fe b
1 st Ja n 240°
1 st Ju l 1 st A u g
180°
180°
9 9 .0 0
16
3 .1 2
345° N
1 st Ju n
1 st M a y
17 255°
9 9 .1 0
45°
10
10
330°
1321 5 ° 300° 12
285°
270°
17
9 9 .2 0 1 st M a r
18 1 st Fe b
10 15
3 .3 4
13
14
15 16 16
9 9 .3 0
1 st A u g 75°
210° 80 8
80 8
1st Dec
120°
17
15
9 9 .6 0 9 9 .5 0 9 9 .4 0 30°
10
3 .7 8 3 .5 6
9 9 .7 0 15°
11 11
1 st A p r
13
14
9 9 .8 0
345° N
1 st Ju n
1 st M a y
17 255°
2 .8 0
09
9 225°
195°
105° 1st Dec
4 .0 0 +
PPD
9 9 .9 0 330°
1321 5 ° 300° 12
285°
3 .1 0
60°
60°
1 st Ju l
1 st A u g
1 st A u g 210°
6 1st Nov
195° 105°
Value Range: 99.00 - 100.00 PPD
13
14
270°
3 .0 0 2 .9 0
1 st Ja n
90 9
225°
90° 195°
6 1st Nov 1st Dec
45°
45°
10
10
06
7
1st Oct
195°
60°
1 st Ju l
1 st Ju l
75°
1st Sep 1st Oct
1 st Ja n
1 st M a r
18 1 st Fe b
15 15 16 16
11
11
15
60°
1st Aug 07
06
7
17 255°
2 4 .5 0 2 4 .0 0
240°
90 9
225°
60°
1st Jul
1st Sep 210° 90°
1st Oct
90°
75°
06
7
1100
3 .2 0
17
2 5 .0 0
30°
1 st M a r
1 st Fe b
3 .4 0 3 .3 0 30°
12
14
14
PM V
1 0 0 .0 0 +
3 .6 0 3 .5 0 15°
11 11
13
14
3 .7 0
345° N
1 st Ju n
1 st M a y 1 st A p r
240°
90 9
225°
8
1st Aug 07
1st Sep 210°
45°
240°
45°
240°
08
255°
9 9 .1 0 9 9 .0 0
330°
1321 5 ° 300° 12
285°
270°
240°
1st Jul
225°
9 9 .2 0
1100
16 16
3 .8 0 +
13 13
14
15
2 6 .5 0 2 6 .0 0 2 5 .5 0
17 17
9 9 .3 0
30°
1 st M a r
1 st Fe b
60°
1st Aug 07
255°
15°
1 st A p r
135° 150°
13 12 13
P re d ic te d Me a n V o te
Value Range: 1.80 - 4.00 PMV © E CO T E CT v 5
© E CO T E CT v 5
PM V
15
2 7 .0 0
N
1 st Ju n 1 st M a y
270°
14
2 7 .5 0
345°
1111
285°
1166
9 9 .4 0
© E CO T E CT v 5
2 8 .5 0 2 8 .0 0
330°
315° 300°
9 9 .6 0 9 9 .5 0
15°
17 17
1100
1 st Fe b
1122
1155
9 9 .7 0
N
Value Range: 2.80 - 3.80 PMV
°C 2 9 .0 0 +
1144
9 9 .9 0 9 9 .8 0
345°
1111
1 st A p r
165°
Thermal Comfort
P e rc e nt D is s a tis fa c tio n
P re d ic te d Me a n V o te
© E CO T E CT v 5
1133
PPD 1 0 0 .0 0 + 330°
315° 300° 1 st Ju n 1 st M a y
270°
1st Jan
60° 8
1st Jul
2 .8 0
30°
Value Range: 24.00 - 29.00 °C
P e rc e nt D is s a tis fa c tio n
Value Range: 99.00 - 100.00 PPD
1122
285°
1166
3 .0 0 2 .9 0
1 st M a r
255°
2 4 .5 0 2 4 .0 0
1st Feb
240° 60° 8
225°
165°
11
13
Me a n R a d ia nt T e mp
Value Range: 28.00 - 33.00 °C © E CO T E CT v 5
Thermal Comfort
Thermal Comfort
Me a n R a d ia nt T e mp
© E CO T E CT v 5
1133
1155
3 .3 0 N
1 st A p r
17 17
2 5 .0 0
30° 9
345°
1111
1 st Ju n 1 st M a y
270°
2 5 .5 0
1144
3 .5 0 3 .4 0
330°
315° 300° 285°
1166
2 6 .0 0
15°
3 .6 0
1122
1155
2 7 .0 0 2 6 .5 0
N
1st Mar
255°
9 9 .0 0
08
1st Jan
1st Jan 240°
10 345°
1st Apr
17
9 9 .1 0
45°
330°
315°
285°
1st Jun 1st May
9 9 .3 0
9
1144
2 8 .0 0
300°
17
3 .7 0
1133
2 9 .0 0 + 2 8 .5 0
16
9 9 .5 0 9 9 .4 0
3 .8 0 +
°C
10
2 7 .5 0
9 9 .6 0
15°
1st Mar
255°
2 .8 0
45°
180°
12
Thermal Comfort
THERMAL HUNIAN TYPE 24 Thermal Comfort
Thermal Comfort
PM V
Value Range: 24.00 - 29.00 °C © E CO T E CT v 5
11
16
9 9 .7 0
N
P re d ic te d Me a n V o te
Value Range: 2.80 - 3.80 PMV © E CO T E CT v 5
Me a n R a d ia nt T e mp
12
15
15
9 9 .8 0
10 345°
285°
1st Jun 1st May
270°
2 .9 0
9
1st Mar
255°
330°
315°
300°
17
3 .2 0 3 .1 0
1st Apr
17
2 5 .0 2 4 .0
16
3 .3 0
09 15°
14
9 9 .9 0
3 .4 0
N
1st Jun 1st May
4
Thermal Comfort
© E CO T E CT v 5
10
16
3 .5 0
10 345°
285°
2
THERMAL HUNIAN TYPE 36
1 0 0 .0 0 +
15
3 .6 0
2 9 .0 2 8 .0 2 7 .0
13
Value Range: 99.00 - 100.00 PPD
11
3 .8 0 + 3 .7 0
3 2 .0
2275
180°
Thermal Comfort
11
14
P e rc e nt D is s a tis fa c tio n
© E CO T E CT v 5
11
3 3 .0
3 1 .0
3500
12
13
11
14 13
Value Range: 2.80 - 3.80 PMV
3 0 .0
2500
HUNIAN TYPE 36 1. LIVING ROOM 4. MASTER BEDROOM 5. BEDROOM 2. PANTRY 3. BATHROOM
12
13
Thermal Comfort P re d ic te d Me a n V o te
12
15
14
3 4 .0 +
4
3975
THERMAL AREA FITNESS
Bisa dilihat dari hasil MRT,PMV & percent dissatisfaction di bawah bahwa pada hunian ini masih kurang dari kenyaman thermal karena terdapat bukaan yang besar pada jendela R.tidur. Pada nomer 1 & 2 bisa dilihat kurang karena di batasi oleh lemari yang besar di sisi tengah.
120°
11
14 13
5
THERMAL HUNIAN TYPE 54
12
13
Thermal Comfort Me a n R a d ia nt T e mp Value Range: 24.0 - 34.0 °C
3
1
4000
2
Bisa dilihat dari hasil MRT,PMV & percent dissatisfaction di bawah bahwa pada hunian ini masih kurang dari kenyaman thermal karena terdapat bukaan yang besar pada jendela R.tidur. Pada nomer 1,2 & 3 bisa dilihat tidak mendapat kenyamanan thermal karena ruangan di batasi oleh dinding.
3075
7
2 2925
5000
6
3800
1
INTERIOR HUNIAN TYPE (54,36,24) 6000
3075
Bisa dilihat dari hasil MRT,PMV & percent dissatisfaction di bawah bahwa pada hunian ini masih kurang dari kenyaman thermal karena terdapat bukaan yang besar pada jendela R.tidur. Pada nomer 1,2,3 & 4 bisa dilihat tidak mendapat kenyamanan thermal karena ruangan di batasi oleh dinding.
6750
1 st D e c
135°
165°
180°
150°
150°
120°
THERMAL HUNIAN TYPE 24 dengan topi-topi
165°
135° 150° 12
Thermal Comfort P e rc e nt D is s a tis fa c tio n
11
13 12 13
14
Value Range: 64.0 - 104.0 PPD
11
10
© E CO T E CT v 5
12
300°
17 17
2 6 .0 0
255°
PPD
3 .8 0
17 17
3 .5 0
45°
255°
3 .4 0
60°
9 9 .3 0
1st Aug
7 07
1st Oct
1st Nov 06 6
195°
240°
225°
2 5 .5 0
1st Mar
1st Aug
240°
1st Oct
1st Nov 06 6
195°
1st Dec
315°
330°
345°
17 255°
1 st A p r
15°
120°
2 .9 0 2 .8 0
330°
135° 150°
1 st A p r
15°
9 9 .0 0 30° 240°
17 255°
330°
2 6 .5 0
10 345°
1 st A p r
2 4 .5 0
15°
2 4 .0 0
1 st M a r 30°
3 .5 0
345° 09
3 .2 0
1 st M a r
255°
08
2 .8 0
10 45°
1 st M a r
255°
08 10
225°
90°
7 07
1st Oct
1st Nov 06 6
195° 105°
90°
1 st S e p 195°
06
90°
1 st O c t
7
1 st O c t
1st Dec
6
6
180°
1 st N o v
6
180°
1 st N o v
1 st N o v
1 st D e c
105°
1 st D e c
150°
90°
1 st O c t
1 st N o v
6 105°
135°
150°
135°
150°
30°
1 st M a r 45°
1 st Fe b
07
1 st Ja n 240°
07
8
60° 06 1 st Ju l
1 st Ju l0 6
225°
1 st A u g
1 st A u g
75° 75°
1 st S e p
8
210°
90°
1 st S e p
7
1 st O c t
90°
1 st O c t
90°
7 195°
1 st N o v
6 105°
1 st N o v 105°
6
195°
1 st D e c
1 st D e c
1 st N o v 105°
180°
1 st D e c 120°
120°
180°
165°
165°
165°
150°
120°
135°
135°
135°
120° 150°
150°
08
9
105°
165° 120°
15°
60°
120°
165°
255°
45°
75°
180°
180°
105°
N
9 225°
06 1 st Ju l
1 st D e c
120° 165°
08 10
1 st A u g
1 st S e p
8
210°
195°
195°
6
180°
345°
1 st A p r
90°
105°
135°
165°
270°
17
1 st Fe b
240°
7
7
06
90°
330°
315°
1 st Ju n 1 st M a y
6 8 .0 6 4 .0
1 st Ja n
300°
285°
7 2 .0
210°
1 st O c t
7
06 1 st O c t
17
7 6 .0
09 15°
30°
255°
09
16
16
8 0 .0 N
75°
1 st S e p 195°
7
9 9 .0 0
10 15
9 2 .0 8 8 .0 8 4 .0
345°
11
07
225°
06 1 st Ju l
9 6 .0
330°
315°
1 st A p r
1 st M a r
60°
1 st A u g
1 st S e p
8
210°
1 0 0 .0
10 12
1 st Ju n 1 st M a y
270°
17
15
1 0 4 .0 +
11
16
17 300° 285°
16
9
75°
1 st Ju l 07 1 st A u g
210° 75°
1 st S e p 195°
225°
60° 8
1 st Ju l 1 st A u g
9 9 .1 0
45°
60°
60°
07
210° 75°
9 9 .4 0 9 9 .3 0 9 9 .2 0 30°
1 st Ja n
45°
14
13
15
9 9 .5 0
15°
07
08
8 1 st Ju l 07 1 st A u g
9 9 .6 0 09
11
1 st A p r
240°
240°
1 st Ja n
9 9 .7 0
345° N
270°
17
1 st Fe b
1 st Fe b 1 st Ja n
9
2 .9 0
14
9 9 .8 0 330°
315°
1 st Ju n 1 st M a y
16
3 .1 0 3 .0 0
30°
15
PPD
9 9 .9 0 12
17 300° 285°
3 .3 0
15°
1 st A p r
14
PPD
1 0 0 .0 0 +
16
14
15
3 .4 0
N 11
1 st Ju n 1 st M a y
17
13
3 .7 0 3 .6 0 330°
315° 17 300° 285°
270°
2 5 .5 0 2 5 .0 0
10
3 .8 0 +
12
15
16
2 6 .0 0
09 N
12
P e rc e nt D is s a tis fa c tio n
Value Range: 99.00 - 100.00 PPD © E CO T E CT v 5
15
PM V
16
2 8 .0 0 2 7 .5 0
315°
1 st Ju n 1 st M a y
45°
225°
8 210°
Thermal Comfort
11
Value Range: 2.80 - 3.80 PMV © E CO T E CT v 5
10 13 14
2 8 .5 0
2 7 .0 0
300° 285°
1 st Fe b
9
60°
75°
1st Sep
180°
135°
9 9 .1 0
1 st M a r
1 st Ja n
45°
13
12
14
P re d ic te d Me a n V o te
11
15
°C 2 9 .0 0 +
16
17 270°
Thermal Comfort
14
© E CO T E CT v 5
10
15 15
16
9 9 .3 0 9 9 .2 0
1 st Fe b 240°
9 9 .4 0
09
13
9
1st Aug
120°
165°
345° N
120°
165°
9 9 .5 0
10
08
08
8 08
1st Dec
180°
17 255°
3 .0 0 30° 9
315°
1 st Ju n 1 st M a y
12
Me a n R a d ia nt T e mp
Value Range: 24.00 - 29.00 °C
11 12
11
9 9 .8 0
300° 285° 17 270°
3 .1 0
1 st M a r
1 st Fe b
1 st D e c
180°
13 14 14
9 9 .9 0
9 9 .7 0
16
3 .3 0 3 .2 0
1 st Ja n
Thermal Comfort
12
© E CO T E CT v 5
9 9 .6 0 16
3 .4 0
09 N
13
Value Range: 99.00 - 100.00 PPD
P P D1 0 0 .0 0 + 10
11
3 .5 0
10
1 st Ju n 1 st M a y
225°
1st Jul 225° 75°
210°
210°
300° 285° 17 270°
60°
1st Sep 90°
2 4 .5 0 2 4 .0 0
Thermal Comfort P e rc e nt D is s a tis fa c tio n
11 12
15
3 .7 0
16
2 5 .0 0
45°
9 09
13 14
15
3 .8 0 +
3 .6 0 16
2 6 .0 0
1st Jan
8 08
7 07
105°
2 7 .0 0 2 6 .5 0
30°
14
PM V
2 7 .5 0
15°
1st Feb
9 9 .0 0
1st Sep
P re d ic te d Me a n V o te
Value Range: 2.80 - 3.80 PMV © E CO T E CT v 5
10
11 15 15
2 8 .0 0
N
13
Thermal Comfort
11 12
14
2 8 .5 0
345°
10
1st Apr
60°
8 08
210°
255°
9 9 .1 0
45°
9 09
1st Jul 75°
17 17
9 9 .2 0
1st Mar
1st Jan 240°
°C
11 330°
1st Jun 1st May
270°
12
12
Value Range: 24.00 - 29.00 °C 1143
315°
285°
16 16
9 9 .5 0 9 9 .4 0
30°
1st Jul 225°
300°
9 9 .6 0
15°
13
Me a n R a d ia nt T e mp
15
9 9 .7 0
N
© E CO T E CT v 5
12
2 9 .0 0 +
9 9 .8 0
345°
10
1st Apr
1st Feb
3 .3 0 3 .2 0
9 09
11 330°
1st Jun 1st May
270°
3 .6 0
1st Mar
1st Jan 240°
2 4 .0 0
315°
285°
16 16
3 .7 0
30°
14
9 9 .9 0
300°
3 .9 0
15°
13
1 0 0 .0 0 +
12
15
4 .0 0
N
Thermal Comfort
Value Range: 99.00 - 100.00 PPD 13
14
4 .1 0
345°
10
1st Apr
1st Feb
2 5 .0 0 2 4 .5 0
11 330°
1st Jun 1st May
270°
2 5 .5 0
315°
285°
16 16
2 7 .5 0 2 7 .0 0 2 6 .5 0
PM V 4 .2 0 +
15
2 8 .5 0 2 8 .0 0
© E CO T E CT v 5
Value Range: 3.20 - 4.20 PMV © E CO T E CT v 5
13
14
°C 2 9 .0 0 +
P e rc e nt D is s a tis fa c tio n
P re d ic te d Me a n V o te
Me a n R a d ia nt T e mp
Value Range: 24.00 - 29.00 °C © E CO T E CT v 5
Thermal Comfort
Thermal Comfort
Thermal Comfort
13
150°
135°
150°
165°
135° 150°
Pada hasil simulasi dengan topi-topi di bagian bukaan jendela yang besar dapat dilihat dari warna dan range MRT,PMV & percent dissatisfaction sedikit berubah pada bagian kamar dan lebih mendapat kenyamanan thermal namun jika ditambah dengan gorden akan lebih baik lagi.Karena posisi bukaan pada arah timur maka baik untuk pagi hari namun jika hunian berada di lantai 5-8 akan kurang nyaman karena akan terasa panas sampai jam 10 -12 sehingga di butuhkan gorden.
FISIKA BANGUNAN
B
Pada hasil simulasi dengan topi-topi di bagian bukaan jendela yang besar dapat dilihat dari warna dan range MRT,PMV & percent dissatisfaction terjadi perubahan karena memiliki topi-topi yang lebar sehingga mendapat kenyaman thermal yang baik dan juga bukaan berada disisi selatan sehingga tidak terkena matahari langsung. Jika ingin menggunakan gorden itu relatif dari si penghuni karena ruangan ini sudah baik dari segi thermalnya.
DOSEN: HENDRO TRIEDDIANTORO P, S.T, M.sc
Pada hasil simulasi dengan topi-topi di bagian bukaan jendela yang besar dapat dilihat dari warna dan range MRT,PMV & percent dissatisfaction penambahan topi-topi masih terbilang kurang karena bukaan berada di sisi barat yang sinar matahari sangat panas pada jam 14:00-17:00 sehingga di butuhkan gorden yang agak gelap sehingga panas tidak akan masuk ke dalam ruangan sehingga tercipta kenyamanan thermal yang baik pada ruang walaupun dengan bukaan.
ASDOS: MUSTABIQUL IKHSAN
DHOLI RAHMADANI_5190911077
Pada hasil simulasi area fitness yang tidak punya bukaan jendela dapat dilihat dari warna dan range MRT,PMV & percent dissatisfaction sehingga di butuhkan bantuan penghawaan AC yan banyak dengan PK besar agar thermal terpenuhi. SIMULASI SOLAR ACCESS & THERMAL COMPORT
01 05
DENAH TYPIKAL HUNIAN(MARET)
DENAH TYPIKAL HUNIAN(JUNI)
Pada bulan juni bangunan menerima cahaya matahari paling terang di bulan ini sehingga lux 500-600 sehingga sangat menyilaukan dan di butuhkan gorden pada
Pada bulan maret bangunan menerima cahaya matahari paling rendah dari bulan juni dan desember. Pada masing-masing hunian juga terdapat bukaan kaca yang lebar sehigga memudahkan cahaya masuk.
U
B
Pada bulan desember bangunan menerima cahaya matahari sedang pada pagi dan sore hari sehingga juga memenuhi kenyamana thermal. namun pada arah selatan cahaya yang masuk rendah sekitar 70-120 lux karena terdapat kantilever yang panjang di depannya.
U
HUNIAN TYPE + DAYCARE(MARET)
FISIKA BANGUNAN
DENAH TYPIKAL HUNIAN(DESEMBER)
U
HUNIAN TYPE + DAYCARE(JUNI)
HUNIAN TYPE + DAYCARE(MARET)
Pada hunian type 36 di bulan maret lux yang masuk sangat rendah di tambah terdapat kantilever yang panjang di depannya sehingga membutuhkan sekali pencahayaan buatan pada siang hari. Pada Daycare juga masih di bawah standar pencahyaan alami namun sudah memiliki jendela yang besar pada bulan maret.
Pada hunian type 36 di bulan juni cahya matahi lebih tinggi dari pada saat bulan maret namun masih terdapat sedikit are yang tidak terkena cahya sama sekali.
Pada hunian type 54 kamar tidur mendapat pencahayaan alami pada pagi hari yang sangat baik.
Pada hunian type 54 kamar tidur mendapat pencahayaan alami pada pagi hari yang melebihi kenyamanan thermal sehingga gorden gelap akan membantu mereduksi cahaya yang berlebihan.
Pada hunian type 54 kamar tidur mendapat pencahayaan alami pada pagi hari yang sangat baik.
Pada hunian type 24 kamar tidur mendapat pencahayaan alami pada pagi hari yang sangat baik juga.
Pada hunian type 24 kamar tidur juga hampir sama seperti kamar type 54 di butuhkan gorden gelap agar mereduksi cahaya yang masuk berlebihan.
Pada hunian type 24 kamar tidur mendapat pencahayaan alami pada pagi hari yang sangat baik juga.
DOSEN: HENDRO TRIEDDIANTORO P, S.T, M.sc
Pada Daycare sudah terbilang memenuhi kenyamanan thermal sehingga tidak perlu ada peambahan dan gorden bisa di buka pada siang hari.
ASDOS: MUSTABIQUL IKHSAN
DHOLI RAHMADANI_5190911077
Pada hunian type 36 di bulan maret lux yang masuk sangat rendah di tambah terdapat kantilever yang panjang di depannya sehingga membutuhkan sekali pencahayaan buatan pada siang hari. Pada Daycare juga masih di bawah standar pencahyaan alami namun sudah memiliki jendela yang besar pada bulan maret.
SIMULASI PENCAHAYAAN ALAMI
02 05
PENCAHAYAAN BUATAN PENCAHAYAAN BUATAN (TYPE 54) U
Pada hunian type 54 (kamar) memiliki 5 buah lampu fitting dan pada bagian tengah ceilling bisa di ubah dengan lampu gantung variasi karena masterbedroom sehingga terkesan lebih mewah dan elegan namun masih menjaga lux ruangan kamar yang memenuhi standar.
U
JENIS LAMPU PADA HUNIAN (TYPE 54)
PENCAHAYAAN BUATAN (TYPE 36)
PENCAHAYAAN BUATAN (TYPE 24)
PENCAHAYAAN BUATAN (DAYCARE)
U
U
U
Pada hunian type 24 (kamar) memiliki 6 buah lampu fitting dan sudah memenuhi standard kamar dalam pencahayaan buatan. Pada hunian type 36 (kamar) memiliki 5 buah lampu fitting, hampir sama dengan dengan hunian 54 pada masterbedroom tampu pada titik tengan dapat diganti dengan lampu gantung sehingga area cakup lux nya luas dan memberi kesan elegan pada kamar.
FISIKA BANGUNAN
B
DOSEN: HENDRO TRIEDDIANTORO P, S.T, M.sc
Pada daycare memiliki 18 buah lampu TL dan 9 buah lampu fitting agar memberi cahaya yang baik pada malam hari, walupun daycare ruang pada malam hari juga bisa diakses dengan leluasa untuk ke balkon sehingga di butuhkan pencahayaan yang baik pada ruang ASDOS: MUSTABIQUL IKHSAN
DHOLI RAHMADANI_5190911077
SIMULASI PENCAHAYAAN BUATAN
03 05
SIMULASI Reverberation Time pada living room
SIMULASI Reverberation Time pada FITNESS CENTER
Pada area hunian type 54 khususnya area living room terdapat TV dengan ketinggian 80cm dengan speaker namun material masih polos dan belum di setting sehingga mendapatkan 0.11-1.40 pada RT(60). Pada living room diisi dengan5 orang dalam ruangan.
Pada area fitness awalnya speaker diletakkan di tengan sehingga suaranya banyak terhalang oleh kaca sehingga tidak luas dalam distribusi suaranya. Dapat dilihat dari alur suaranya dengan pantulan yang banyak dan cepat ke lantai kayu sehingga jika diletakkan di atas ceilling tengan kurang efektif.
SIMULASI Reverberation Time pada living room
SIMULASI Reverberation Time pada living room
Pada ruang yang sama juga namun pada material di setting dengan material brick plaster membuat suara lebih baik dari pada tidak di setting material walaupun tidak menambah perubahan yang kontras pada RT nya, hasil yang di dapat 0.10-1.43 pada RT(60).
Setelah speaker di pindah pada area depan pintu utama memasuki fitness penyebaran suara dapat lebih baik dengan penyebaran kesamping lalu di pantulkan ketengah dan sebagian memantul di ceilling dan lantai sehingga sebagian suara di serap oleh lantai namun yang memantul ke samping dapat melalui kaca dengan baik dan distribusi suara yang efesien. SIMULASI DENGAN AUDITORIUM SEATING 100
SIMULASI DENGAN AUDITORIUM SEATING 40
FISIKA BANGUNAN
B
Pada simulasi pertama dengan orang dalam ruang ada 40 mendapatkan frek 4kHz dengan SABINE RT (60) sebesar 0.62 dan NOR-ER RT (60) sebesar 0.62 juga. Jika menggunakan 1 speaker pada ketinggian 3.2m pada simulasi ini suara yang disebarkan condong lebih lama suara yang di sampaikan namun jarak yang disebarkan dengan warna hijau sangatlah jauh dan tidak langsung terpantul pada material lantai granite namun sebagain juga masih mematul. Pada ujung koridor terdapat dinding sehingga suara yang disampaikan dapat memantul sampai beberapa kali saati di simulasi sampi warna kuning redup dan hilang menjadi biru tua. Bila di lihat dari tampak atas dengan material dinding beton berpori suara yang dihasilkan masih bisa masuk dan jika di lihat dari hasil simulasi suara tersebut lebih condong ke arah hunian timur dari pada hunian di sebelah barat.
DOSEN: HENDRO TRIEDDIANTORO P, S.T, M.sc
ASDOS: MUSTABIQUL IKHSAN
Pada simulasi pertama dengan orang dalam ruang ada 100 mendapatkan frek 4kHz dengan SABINE RT (60) sebesar 0.49 dan NOR-ER RT (60) sebesar 0.49 juga. Jika menggunakan 1 speaker pada teringgian yang sama dengan simulasi pertama. Suara yang dihasilkan di simulasi kali ini lebih condong cepat mengarah kelantai dan menghasilkan suara yang cepat menghilang karena lebih banyak pantulan dan juga jumlah orang yang banyak sehigga menjadi penghalang bagi suara yang lewat sehingga pada pantulan dinding pertama suara akan cepat hilang.
DHOLI RAHMADANI_5190911077
SIMULASI AKUSTIK
04 05
TAMPAK
PERSPEKTIF
MAIN GATE (SIANG)
MAIN GATE (SIANG)
MAIN GATE (MALAM)
MAIN GATE (MALAM)
AREA LIFT (SIANG)
ROOFTOP VIEW
AREA LIFT (MALAM)
FASAD VIEW
POTONGAN
FISIKA BANGUNAN
B
DOSEN: HENDRO TRIEDDIANTORO P, S.T, M.sc
ASDOS: MUSTABIQUL IKHSAN
PARKIR MEZZANINE
FITNESS CENTER 1
FITNESS CENTER 2
FITNESS CENTER 3
CAFE & EATERY (SIANG)
SEATING AREA & GARDEN (SIANG)
CAFE & EATERY (MALAM)
SEATING AREA & GARDEN (MALAM)
DHOLI RAHMADANI_5190911077
TAMPAK,POTONGAN & PERSPEKTIF
05 05
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
FISIKA BANGUNAN
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI PRODI ARSITEKTUR
B
Thermal tugas : Studi Thermal, Lighting (alami dan buatan), dan akustik projek STUPA 3, dilakukan pada 3 ruangan, yakni masing-masing hunian bertipe 64,60 dan 24
MRT : 28.0-36.0
1.HUNIAN T.64
PMV : 1.20-1.70
Data menunjukkan suhu di bawah 30 derajat celcius, ada penurunan sekitar 3 - 4 d e ra j at , u n t u k p e n gg u n a a n material dinding bata plaster dan penggunaan kaca Low E (berdasarkan pengamatan pada minggu ke 6)
Lightning BULAN DESEMBER
Denah H. T. 64 BULAN JUNI
BULAN MARET
Informasi : Semua hasil analisis yang dilakukan, menggunakan material : Wall : BrickPlaster Window : DoubleGlazed_LowE_AlumFrame Railing (panel):Glass
Pencahayaan alami : pada bulan juni sangat terang ( sinar masuk ke dalam) sehingga memerlukan filter cahaya pada sisi luar balkon dan jendela. pencahayaan dilakukan di satu waktu (12:00) dan pada bulan yang berbeda.
2
10 watt 18 watt
Simulasi Distribusi Suara
AUDIO TV Simulasi dilakukan pada audio televisi. Speaker diletakkan di dinding dengan ketinggian 170cm.
6
5
4 watt
Permasalahan : Belum mengetahui hasil rekayasa pada hunian yang telah dibuat pada proyek STUPA 3
Akustik
pencahayaan buatan
1 spek. lampu :
PPD : 32.0-64.0
4 3
Dari hasil yang didapatkan, level yang didapatkan yakni berwarna Hijau(direct), Cyan(reverb), biru (masked) dan kuning(useful). Reverberation Time Analisis menunjukan grafik p a n t u l a n s u a ra d e n ga n kecepatan tertinggi di atas 2400 ms
WC : 235 lx WC : 238 lx kamar : 239 lx ruang tamu : 156 lx kamar : 232 lx ruang kerja : 262 lx
UAS
S i mu l a s i i n i d a l a m ke a d a a n kosong, belum termasuk furniture dan halangan suara lainnya, sehingga analisa dapat berubah di suatu waktu.
AKHMAD FAUZY MURSALIM
5190911078
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
FISIKA BANGUNAN
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI PRODI ARSITEKTUR
B
Thermal tugas : Studi Thermal, Lighting (alami dan buatan), dan akustik projek STUPA 3, dilakukan pada 3 ruangan, yakni masing-masing hunian bertipe 64,60 dan 24
MRT : 32.0
2.HUNIAN T.60
PMV : 2.40-2.60
PPD : 90.0-95.0
Data menunjukkan suhu di bawah 30 derajat celcius, ada penurunan sekitar 3 - 4 d e ra j at , u n t u k p e n gg u n a a n material dinding bata plaster dan penggunaan kaca Low E
Lightning BULAN JUNI
Denah H. T. 60 BULAN MARET
Pencahayaan alami : pada bulan juni sangat terang ( sinar masuk ke dalam) sehingga memerlukan filter cahaya pada sisi luar balkon dan jendela. pencahayaan dilakukan di satu waktu (12:00) dan pada bulan yang berbeda.
Akustik Simulasi Distribusi Suara
PERCAKAPAN
BULAN DESEMBER
Informasi : Semua hasil analisis yang dilakukan, menggunakan material : Wall : BrickPlaster Window : DoubleGlazed_LowE_AlumFrame Railing (panel):Glass Permasalahan : Belum mengetahui hasil rekayasa pada hunian yang telah dibuat pada proyek STUPA 3
pencahayaan buatan
spek. lampu :
AUDIO TV
10 watt 18 watt
Dari hasil yang didapatkan, level yang didapatkan yakni berwarna Hijau(direct), Cyan(reverb), biru (masked) dan kuning(useful). Reverberation Time Analisis menunjukan grafik p a n t u l a n s u a ra d e n ga n kecepatan tertinggi di 1500 ms
Frekuensi suara normal manusia berkisar 170 Hz (pria) - 200 Hz (wanita), sehingga sabine yang didapatkan sekitar 1.50
UAS
AKHMAD FAUZY MURSALIM
5190911078
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
FISIKA BANGUNAN
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI PRODI ARSITEKTUR
B
Thermal tugas : Studi Thermal, Lighting (alami dan buatan), dan akustik projek STUPA 3, dilakukan pada 3 ruangan, yakni masing-masing hunian bertipe 64,60 dan 24
MRT : 28.0-40.0
3.HUNIAN T.24
PMV : 1.40-6.40
Data menunjukkan suhu di antara 2534 derajat celcius, ada penurunan sekitar 3-4 derajat, untuk penggunaan material dinding bata plaster dan penggunaan kaca Low E
Lighting BULAN JUNI
Denah H. T. 24
BULAN MARET
BULAN DESEMBER
Pencahayaan alami : pada bulan maret sangat terang ( sinar masuk ke dalam) sehingga memerlukan filter cahaya pada sisi luar balkon. pencahayaan dilakukan di satu waktu (12:00) dan pada bulan yang berbeda.
Permasalahan : Belum mengetahui hasil rekayasa pada hunian yang telah dibuat pada proyek STUPA 3
Akustik Simulasi Distribusi Suara
pencahayaan buatan
Informasi : Semua hasil analisis yang dilakukan, menggunakan material : Wall : BrickPlaster Window : DoubleGlazed_LowE_AlumFrame Railing (panel):Glass
PPD : 48.0-108.0
PERCAKAPAN Dari hasil yang didapatkan, level yang didapatkan yakni berwarna Hijau(direct), Cyan(reverb) dan biru (masked).
spek. lampu : 4 watt
3
Reverberation Time
10 watt
1 18 watt
2
Analisis menunjukan grafik p a n t u l a n s u a ra d e n ga n kecepatan tertinggi di 1000 ms
kamar : 255 lx ruang tamu : 157 lx WC : 235 lx
UAS
Frekuensi suara normal manusia berkisar 170 Hz (pria) - 200 Hz (wanita), sabine yang didapatkan dibawah 1.50
AKHMAD FAUZY MURSALIM
5190911078
ujian akhir semester
b
fisika bangunan Analisis Thermal, Cahaya dan Akustik Ruang
NG-ONDAK riky sufthonul fata 5190911079
APARTMENT
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
cover
ujian akhir semester
fisika bangunan
Jl. Jimerto Surabaya, Ketabang, Kec. Genteng, Kota SBY, Jawa Timur 60272
Data Bangunan
Zona Hunian
Meliputi unit hunian 36 dan 24 , ruang komunal serta roof garden
Zona Fasilitas Umum
Meliputi restaurant, ruang fitness coffeshop serta minimarket
Zona Lobby
Meliputi resepsionis, housekeeping, ruang utilitas dan karyawan
Sunpath & Wind Angin rata-rata berhembus dari arah timur sampai barat, dengan perbandingan angin timur +++, angin selatan ++, dan angin barat+. Kecepatan dan arah angin dapat dijadikan sebagai sirkulasi penghawaan pada banguunan.
b
massa bangunan di tempatkan di belakang site sehingga meminimalkan jika terjadinya kebisingan yang dihasilkan dari jalan.
riky sufthonul fata 5190911079
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
page | 1
ujian akhir semester
fisika bangunan ANALISIS THERMAL
Subjek Ruang untuk Analisis Thermal Pada bangunan vertical housing ini diambil ruang antara lain, ruang hunian type 36, ruang gym dan ruang rapat seperti gambar disamping.
Ruang Hunian type 36
Pada analisis mean radian temp, menunjukkan bahwa ruangan hangat dengan suhu pada diagram menunjukkan 23,9C. Hal ini karena ruangan hanya memiliki 2 ventilasi jendela.
Pada analisis predicted mean vote, diagram pada ruang rata rata berada pada skala 0,5-1yang berarti ruangan ini tergolong dalam skala slighty warm
Respon Untuk meningkatkan kenyamanan ruang pada analisis mean radiant, maka diasumsikan di dalam ruang kamar yang suhunya lebih tinggi diberi vegetasi, untuk menambah kadar air dalam ruang sehingga suhu di dalam ruang dapat turun.
Keseluruhan gedung
b
Pada percent dissatisfaction, diagram yang ditunjukkan pada ruang ini rata rata pada skala 29,4%. Hal ini menunjukkan ruangan cukup nyaman karena ketidaknyamanan rata rata 29,4%
riky sufthonul fata 5190911079
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
Page | 2
ujian akhir semester
fisika bangunan
Ruang Gym
Ruang Rapat
Pada analisis mean radian temp, menunjukkan bahwa ruangan hangat dengan suhu pada diagram menunjukkan 24C. Kemungkinan karena luas ruangan yang lebih lebar sehingga sirkulasi udara dapat lebih lama pada ruangan
Pada analisis mean radian temp, menunjukkan ruangan memiliki rata rata suhu berada pada 16-22 derajat. Sehiingga ruangan ini tergolong nyaman bagi pengguna
Pada analisisPredicted mean, diagram menunjukkan pada skala 1 yang berarti ruangan termasuk slighty warm, sehingga cukup nyaman bagi pengguna ruang.
Pada analisis Predicted mean, diagram menunjukkan rata rata antara -2 sampai nol, sehingga termasuk cool. Hal ini tentunya memiliki tingkat kenyamanan yang cukup
Pada analisis tingkat ketidaknyamanan berada pada value range 23-35%, tingkat ini dapat berubah tergantung cuaca sekitar dan pengaturan suhu pada hvac
Pada analisis Percent dissatisfaction, diagram menunjukkan cenderung berada pada tingkat 45, pada daerah yang jauh dari ventilasi. sehingga perlunya vegetasi untuk meningkatkan comfort di ruangan
Respon
Respon
Untuk menambah kenyamaan pada ruang, maka diberi 2 titik penghawaan untuk membantuk sirkulasi udara alami
Tingkat kenyamanan pada ruang ini sangat cukup, namun hal ini dapat berubah bergantung pada keadaan cuaca sekitar yang tidak menentu. Pengaturan suhu HVAC juga sangat berperan dalam kenyamanannya.
b
riky sufthonul fata 5190911079
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
Page | 3
ujian akhir semester Total Radiation
fisika bangunan Total Direct Radiation
Hasil Analisis
Rekomendasi Kulit Bangunan
Pada hasil simulasi Solar Access Analysis pada software Autodesk Ecotect 2011, didapatkan hasil dari total radiation, direct, maupun diffusse radiation pada massa bangunan. Perbedaan warna pada surface massa nya menunjukkan perbedaan tinggi rendahnya Wh/m2. Untuk surface yang berwarna kuning tingkat Wh/m2 nya paling tinggi, sedangkan yang berwarna biru Untuk Direct radiation atau surface yang dilintasi sinar matahari sepanjang tahun, area belakang tidak menerima langsung sinar dari sunpath. Hal ini menyebabkan daerah memiliki tingkat pada diagram yang paling rendah.
Secondary skin. Sisi barat di beri secondari skin untuk mereduksi panas matahari siang. Secondary skin yang digunakan, berupa
Pada sebagian besar dinding menggunakan material bata hebel clc, bata hebel ini memiliki konduktifitas termis yaitu 0,14 W / mK sehingga cocok digunakan pada
Untuk sisi barat, pada sore hari akan terkena matahari siang yang mengganggu kenyamanan termal.
b
Total Diffuse Radiation
Dinding dilapisi material Acp. Material jenis ini memiliki daya tahan tinggi
Pemanfaatn solar panel, pada bagian atap dak. Hal ini akan menurunkan penggunaan energi
Sumber foto : https://www.constructionplusasia.com/id/pengaplikasian-secondary-skin-ke-dalam-konstruksi-bangunan/ https://www.sciencemag.org/news/2019/04/amp-solar-cells-scientists-ditch-silicon https://www.ressalalumindo.com/p/acp.html
riky sufthonul fata 5190911079
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
Page | 4
ujian akhir semester R.Manager
Pencahayaan Alami juni
desember
b
fisika bangunan ANALISIS Cahaya maret
Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 43.39%
Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 83.6%
Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 47.62%
(luas min 300/luas total) x 100% =(13,1237m2/30,2422m 2) x 100 = 0,4339m2 x 100% = 43.49%
(luas min 300/luas total) x 100% =(25,3080m2/30,242 2m2) x 100 = 0,836m2 x 100% = 83.6%
(luas min 300/luas total) x 100% =(14.4040m2/30,242 2m2) x 100 = 0,4762m2 x 100% = 47.62%
Berdasarkan simulasi pada software dialux, pada ruang manager di bulan Maret dan Desember rata rata >300 lux, dan dengan luas lantai min300lx lebih dari 30% sehingga cahaya pada ruangan ini optimal.
riky sufthonul fata 5190911079
Bulan juni masuk pada musim Angin muson timur yang mana berada pada musim kemarau, sehingga mempengaruhi cahaya berlebih pada ruangan.
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
Page | 5
fisika bangunan
ujian akhir semester Pencahayaan Buatan
Minimal pencahayan berdasarkan SNI
Pencahayan menggunakan directlight dan indirectlight. Cahaya direct dengan lampu dow nlight 34watt dan 15 watt, cahya indirect dengan lampu led strip 6.6w
LETAK LAMPU
Luasan Lantai Min350 Lux Sebesar 59.47%
b
(luas min 35 0/luas total) x 100% =(17.9879m2/30,24 22m2) x 100 = 0,5947m2 x 100%
riky sufthonul fata 5190911079
Dari hasil disamping dapat disimpulkan bahwa, pencahayaan di ruangan ini sesuai standar dengan rata rata 369lx. Yang mana luasan minimal tingkat pencahayaan sebesar 350 lux adalah 30%, dan didapat diruangan ini luasan minimal 350 lux sebesar
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
Page | 6
ujian akhir semester R.Hunian Type 36
desember
b
fisika bangunan Pencahayaan Alami juni
Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 47.96%
Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 91.25%
(luas min 300/luas total) x 100% =(3.1986m2/6.683m2) x 100 = 0,4796m2 x 100% = 47.96%
(luas min 300/luas total) x 100% =(6.0988m2/6.683m2) x 100 = 0,9125m2 x 100% = 91.25%
Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 38.99%
Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 63.4%
(luas min 300/luas total) x 100% =(3.167m2/8.1225m2) x 100 = 0,3899m2 x 100% = 38.99%
(luas min 300/luas total) x 100% =(5.1573m2/8.1225m2) x 100 = 0,634m2 x 100% = 63.4%
Berdasarkan simulasi pada software dialux, pada HUNIAN TYPE 36 di bulan Maret dan Desember rata rata >300 lux, dan dengan luas lantai min300lx lebih dari 30%
riky sufthonul fata 5190911079
maret Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 44.36% (luas min 300/luas total) x 100% =(2.9648m2/6.683m2) x 100 = 0,4436m2 x 100% = 43.36% Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 35.34% (luas min 300/luas total) x 100% =(2.871m2/8.1225m2) x 100 = 0,3534m2 x 100% = 35.34%
Bulan juni masuk pada musim Angin muson timur yang mana berada pada musim kemarau, sehingga mempengaruhi cahaya berlebih pada ruangan, sama seperti di ruangan manager.
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
Page | 7
ujian akhir semester
fisika bangunan
Pencahayaan Buatan Pada area kamar tidur menggunakan direct+indirect light, pada wc menggunakan direct light dan ruang tamu direct+indireclight. Dari hasil Simulasi dapat disimpulkan bahwa, pencahayaan di ruangan ini sesuai standar sni pada tabel. Pada setiap ruangan, luasan minimal 250 dan 150 lux lebih dari 30% luas lantainya. Sehingga pencahayaannya optimal pada masing” ruang
KAMAR 1
LETAK LAMPU
KAMAR 2
WC
RUANG TAMU
Luasan Lantai Min250 Lux Sebesar 65.39%
Luasan Lantai Min250 Lux Sebesar 47.55%
Luasan Lantai Min250 Luasan Lantai Min150 Lux Lux Sebesar 52.58% Sebesar 54.74%
(luas min 250/luas total) x 100% =(4.3703m2/6.683m2) x 100 = 0,6539m2 x 100% = 65.39%
(luas min 250/luas total) x 100% =(3.8626m2/8.1225m2) x 100 = 0,4755m2 x 100% = 47.55%
(luas min 250/luas (luas min 150/luas total) x 100% total) x 100% =(1.2469m2/2.3713m2) =(8.3425m2/15.2377m x 100 2) x 100 = 0,5474m2 x 100% = 0,5258m2 x 100% = 52.58% = 54.74%
RATA RATA LUX
b
riky sufthonul fata 5190911079
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
Page | 8
ujian akhir semester R.Hunian Type 24
desember
fisika bangunan Pencahayaan Alami juni
Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 88.8%
Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 39.04%
b
maret Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 39.77%
(luas min 300/luas total) x 100% =(2.6148m2/6.6975m2) x 100 = 0.3904m2 x 100% = 39.04%
(luas min 300/luas total) x 100% =(5.9479m2/6.6975m2) x 100 = 0.888m2 x 100%
(luas min 300/luas total) x 100% =(2.664m2/6.6975m2) x 100 = 0,3977m2 x 100% = 39.77%
Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 30.51%
Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 88.96%
Luasan Lantai Min300 Lux Sebesar 39.66%
(luas min 300/luas total) x 100% =(3.7605m2/12.3225m2) x 100 = 0,3015m2 x 100% = 30.15%
(luas min 300/luas total) x 100% =(10.9632m2/12.3225m2) x 100 = 0,8896m2 x 100%
(luas min 300/luas total) x 100% =(4.8872m2/12.3225m2) x 100 = 0,3966m2 x 100% = 39.66%
Berdasarkan simulasi pada software dialux, pada HUNIAN TYPE 24 di bulan Maret dan Desember rata rata >300 lux, dan dengan luas lantai min300lx lebih dari 30%
riky sufthonul fata 5190911079
Bulan juni masuk pada musim Angin muson timur yang mana berada pada musim kemarau, sehingga mempengaruhi cahaya berlebih pada ruangan, sama seperti di ruangan manager dan hunian type 36.
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
Page | 9
ujian akhir semester
fisika bangunan Minimal pencahayan berdasarkan SNI
Pada area kamar tidur menggunakan direct+indirect light, pada wc menggunakan direct light dan ruang tamu direct+indireclight.
LETAK LAMPU
Dari hasil Simulasi dapat disimpulkan bahwa, pencahayaan di ruangan ini sesuai standar sni pada tabel. Pada setiap ruangan, luasan minimal 250 dan 150 lux lebih dari 30% luas lantainya. Sehingga pencahayaannya optimal pada masing” ruang.
LETAK LAMPU
b
WC
RUANG TAMU
KAMAR 1 Luasan Lantai Min250 Lux Sebesar 52.19%
Luasan Lantai Min250 Lux Sebesar 49.26%
Luasan Lantai Min150 Lux Sebesar 60.7%
(luas min 250/luas total) x 100% =(3.4933m2/6.6975m2) x 100 = 0,5219m2 x 100% = 52.19%
(luas min 250/luas total) x 100% =(1.2305m2/2.4975m2) x 100 = 0,4926m2 x 100% = 49.26%
(luas min 150/luas total) x 100% =(7.4807m2/12.3225m 2) x 100 = 0,607m2 x 100% = 60.7%
RATA RATA LUX
riky sufthonul fata 5190911079
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
Page |10
ujian akhir semester
fisika bangunan analisis Akustik ruang
RUANG FITNESS Simulasi dilakukan pada Ruang Fitness dengan bantuan Software Autodesk Ecotect Analysis 2011, dengan letak speaker diletakkan di tenggah ruangan ketinggian 1700mm dari lantai. Volume ruang sekitar 288m3 Visualisasi ruang pada software
reverberation time
distribusi suara yang menyebar secara merata pada waktu sekitar 99,8 ms, suara menyebar secara rata dikarenakan bentuk ruang yang persegi.
Koefisien serap material yang dipakai
Asumsi seating diruang dibuat sejumlah 20
b
pada frekuensi 63-500 hz berada pada rentang Sabine Reverberation Time (60) 1,64 sampai 2,09 sehingga kurang sesuai dengan standar multipurpose auditorium.
dinding = brick plaster
lantai = concrete bagian langit-langit = Suspended concrete ceiling floor-carpeted suspended
jendela = double glazed low-e pintu = glass sliding door alumunium frame
riky sufthonul fata 5190911079
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
Page |11
ujian akhir semester
fisika bangunan
pelapisan material
Koefisien serap material yang dipakai Dengan melapisi dinding dengan lapisan Plywood, maka reverberation time tidak jauh dari standar pada skala tertentu. Berikut hasil analisisnya pada frekuensi 63-500 hz berada pada rentang Sabine Reverberation Time (60) 1,31 sampai 1,92 sehingga mendekati standar RT(60) pada ruang
b
riky sufthonul fata 5190911079
Partisi Plywood
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
Page |12
ujian akhir semester
fisika bangunan
RUANG Rapat Simulasi dilakukan pada Ruang Rapat dengan bantuan Software Autodesk Ecotect Analysis 2011, dengan letak speaker diletakkan di tenggah ruangan ketinggian 1000mm dari lantai.
reverberation time
pada frekuensi 63-500 hz berada pada rentang Sabine Reverberation Time (60) 0,57 sampai 1,42 sehingga sudah mendekati standar lecture/conference room
Asumsi seating diruang dibuat sejumlah 8
b
riky sufthonul fata 5190911079
Visualisasi ruang pada software
distribusi suara yang menyebar secara merata pada waktu sekitar 73 ms, suara menyebar secara rata dikarenakan bentuk ruang yang persegi.
Koefisien serap material yang dipakai
dinding = brick plaster
lantai = concrete bagian langit-langit = Suspended concrete ceiling slab-Tiles-onground
jendela = single glazed alumunium frame
pintu = Solidcore-pine timber
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
Partisi Plywood
Page |13
ujian akhir semester
fisika bangunan
RUANG Hunian Simulasi dilakukan pada Ruang Hunian dengan bantuan Software Autodesk Ecotect Analysis 2011, dengan letak speaker diletakkan di tenggah ruangan ketinggian 800mm dari lantai. Tempat spesifik analasis berada di ruang tamu yang tersambung dengan dapur
reverberation time
pada frekuensi 63-500 hz berada pada rentang Sabine Reverberation Time (60) 0,36 sampai 1,16 sehingga sudah mendekati standar lecture/conference room
Visualisasi ruang pada software
distribusi suara yang menyebar secara merata pada waktu sekitar 64,9 ms, suara akan di redam dalam ruang agar tidak keluar koridor.
Koefisien serap material yang dipakai
dinding = brick plaster
lantai = concrete bagian langit-langit = Suspended concrete ceiling slab-Tiles-onground
Sumber Suara Asumsi seating diruang dibuat sejumlah 8
b
riky sufthonul fata 5190911079
pintu = Solidcore-pine timber
Partisi Plywood
Dosen : Hendro trieddiantoro putro, s.t., m.sc asdos : mustabiqul ikhsan
Page |14
UJIAN AKHIR SEMESTER
FISIKA BANGUNAN - D Dosen : Hendro Trieddiantoro, ST, M.Sc Asisten : Aushafia Rafidah Thahira
HARMONY APARTEMEN
NAMA : ALFANI NURMA’RIFFAH NIM : 5190911082
IDENTIFIKASI Pada proyek stupa yang digunakan sebagai analisis pada mata kuliah fisika bangunan adalah bangunan berupa vertical housing/apartemen
LATAR BELAKANG Urgensi dari vertical housing sejatinya memang perlu dilakukan tidak hanya karena keterbatasan lahan dikota saja tetapi juga dapat meminimalisir dari dampak yang ditimbulkan dari pertumbuhan penduduk yang amat pesat. Site berada di Jl. Jimerto, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya berada di area pemukiman padat penduduk dengan batas site sisi utara Jl. Jimerto, sebelah selatan pemukiman penduduk, timur Jl. Ketabang dan sisi barat merupakan lahan hijau.
Apartemen adalah tempat tinggal yang terdiri atas ruang duduk, kamar tidur, kamar mandi, dan sebagainya yang ada pada satu lantai bangunan
KLIMATOLOGI curah hujan rata-rata : 165,3 mm kelembaban rata-rata (RH) : 65% kec. angin maks (Wx) : 4 knot kebisingan dari rumah masyarakat dan jalan suhu maks (Tx) : 35.4° Bangunan berupa apartemen 7 lantai dengan fasilitas balkon di setiap kamarnya
suhu rata-rata (Tav) : 30.9° suhu min (Tn) : 24.6°
1/18
THERMAL SIMULATION
STRATEGI PENNGENDALIAN THERMAL SUN SHADE MERUPAKAN PENGENDALIAN THERMAL YANG BERFUNGSI SEBAGAI PEMBAYANG MATAHARI, SEDANGKAN SUN FILTER SEBAGAI PENYARING MATAHARI SHADING DEVICE
HASIL ANALISIS TOTAL RADIATION = 71000 - 1935000 Wh/m2
RECESSED SUN SPACE
DOUBLE GLASS
Bagian atap merupakan bagian dengan radiasi paling tinggi sehingga adanya penambahan shading device yang digunakan untuk mengurangi beban panas yang disebabkan oleh radiasi matahari dan juga sebagai peneduh
Double glass diterapkan pada area lantai 5-7 yang langsung mengekspos view luar bangunan sehingga penggunaan double glass sangat cocok selain dapat memfilter transmisi radiasi matahari terutama pada sisi yang menghadap ke arah timur juga dapat mereduksi bising.
SECONDARY SKIN
Pemberian balkon pada setiap kamar unit hunian
RECESSED SUN SPACE adalah substrack pada suatu lantai bangunan, sehingga diperoleh pembayangan terhadap radiasi panas matahari.
Secondary skin disini berfungsi sebagai filter penerima radiasi panas matahari dan juga sebagai ekstetika pada fasad bangunan
2/18
THERMAL SIMULATION THERMAL ISULATION INSULASI TERMAL (ISOLASI TERMAL, ISOLASI PANAS) ADALAH STRATEGI PENGENDALIAN TERMAL MELALUI PEMAKAIAN MATERIAL YANG MAMPU MEREDUKSI PERPINDAHAN PANAS THERMAL MASS INSULATIVE WALL
Menggunakan material dinding bangunan dengan kondiktifitas panas dan transmitan rendah sehingga dapat melerai atau mengisulasi panas, panas yang masuk dapat direduksi Penggunaan material hebel karena dianggap lebih tahan lama dan memberikan kesan dingin, hebel juga lebih ekonomis dan dapat meredam suara juga mencegah timbulnya gaung dan gema.
Shear wall adalah dinding yang bisa menghalau panas. Pada bangunan ini shear wall diletakkan pada bagian sisi Timur dan core pada sisi Barat agar menghambat radiasi matahari yang berlebihan.
3/18
THERMAL SIMULATION COOLING EFFECT COOLING EFFECT ADALAH STRATEGI PENGENDALIAN TERMAL MELALUI EFEK PENDINGINAN, DALAM HAL INI UDARA DIDINGINKAN SECARA PASIF TANPA BANTUAN ALAT MEKANIS OLEH PROSES PENGUAPAN UAP AIR. KARENA KANDUNGAN UAP AIR PADA UDARA MENJADI BERTAMBAH (TERJADI PENINGKATAN KELEMBAPAN UDARA)
OUT IN
Penambahan elemen air berupa kolam pada area taman pojok untuk memberikan kesan sejuk serta meningkatkan kelembaban udara.
COOLING EFFECT juga digunakan pada interior bangunan dengan penambahan waterwall yang bertujuan untuk membuat suasana ruangan menjadi lebih sejuk dan menambah kelembaban udara ditengah kondisi udara surabaya yang cenderung panas.
4/18
THERMAL SIMULATION ZONE BANGUNAN YANG DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI BUFFER. DALAM MEMBANGUN SEBUAH HUNIAN ATAU BANGUNAN DIPERTIMBANGKAN ARAH BANGUNAN MENGHADAP KEMANA, KARENA ARAH MATAHARI DAN ANGIN MENJADI FAKTOR UTAMA KENYAMANAN TERMAL BANGUNAN TERSEBUT CORE ZONE
BUILDING ORIENTATION
U MATAHARI PUKUL 06.00 WIB
ANGIN
Core diletakkan pada bagian belakang bangunan di sisi Barat pertengahan bangunan yang juga berguna sebagai buffer/penahan penerima radiasi matahari ORIENTASI BANGUNAN MENGHADAP KE ARAH UTARA
600
1 2 800
MATAHARI PUKUL 09.00 WIB
800
3
800
4
7 8
300
600
200
600
5 6
600
A
800
B
800
C
800
D
9
800
E
F
Core Shearwall
MATAHARI PUKUL 18.00 WIB
MATAHARI PUKUL 15.00 WIB
MATAHARI PUKUL 12.00 WIB
5/18
THERMAL SIMULATION GREEN GREEN ADALAH STRATEGI PENGENDALIAN TERMAL MENGGUNAKAN VEGETASI MELALUI DESAIN LANSEKAP DARI PENGADAAN VEGETASI DI BANGUNAN, BAIK PADA ATAP MAUPUN DINDINGNYA., SEHINGGA DIPEROLEH MIKRO YANG MENUNJANG PEROLEHAN KENYAMANANTERMAL .VEGETASI MAMPU MEMBENTUK IKLIM MIKRO MELALUI EFEK PEMBAYANGAN, FUNGSI ISULASI TERMAL, DAN PENDINGINAN UDARA SECARAPASIF (PASIF COOLING) DIMANA UAP AIR HASIL RESPIRASI/PERNAFASAN TUMBUHAN SAAT MENGANBIL PANAS DARI UDARA. LANDSCAPE
OUT IN
Pemberian vegetasi di sepanjang site bertujuan untuk memberikan suasana teduh terhadap bangunan. Pemberian vegetasi di area sirkulasi pada bangunan untuk memberikan kenyamanan termal berupa peneduh dari beberapa pohon yang ada ditaman.
GREEN ROOFTOP
Strategi pengendalian termal dengan pengadaan vegetasi pada atap bangunan. Pada atap bangunan dimanfaatkan sebagai green rooftop dengan memberikan vegetasi agar panas matahari dapat diserap dan bisa mendapatkan kenyamanan termal yang lebih maksimal.
6/18
THERMAL SIMULATION HUNIAN TYPE 24 ANALISIS PENGGUNA
Menggunakan Mixed Mode System
Pada proses analisa pengguna menggunakan celana dan baju (0.4) Berisi 2 orang didalam kamar Penghuni dengan kegiatan tidur
Jam Operasional 24jam
MATERIAL YANG DIGUNAKAN LANTAI
DINDING
JENDELA
PINTU
7/18
THERMAL SIMULATION HUNIAN TYPE 24
Mean Radiant Temp pada kamar tidur mencapai rata-rata 29.19°C. Dimana suhu masih nyaman ketika melakukan kegiatan atau disebut suhu slightly warm.
Predicted Mean Vote pada kamar tidur mencapai rata-rata 1.54 PMV artinya kondisi ruangan slighty warm, Pengguna nyaman dengan kondisi termal ruangan tersebut.
Preentase ketidaknyamanan atau People Dissatisfied pengguna sebesar 28% s/d 68% untuk ruangan tersebut, area ketidaknyamanan besar berada di dekat area jendela.
Required Air Velocity rata-rata sebesar 2.00 m/s
8/18
THERMAL SIMULATION HUNIAN TYPE 24 ANALISIS PENGGUNA
Menggunakan Mixed Mode System
Pada proses analisa pengguna menggunakan celana panjang dan baju (0.6) Berisi 20 orang didalam musholla Penghuni dengan kegiatan istirahat
Jam Operasional jam 04.00 sampai jam 22.00
MATERIAL YANG DIGUNAKAN LANTAI
DINDING
JENDELA
PINTU
9/18
THERMAL SIMULATION MUSHOLLA
Mean Radiant Temp pada musholla mencapai rata-rata 26.65°C. Dimana suhu nyaman ketika melakukan kegiatan atau disebut suhu neutral.
Predicted Mean Vote pada kamar tidur mencapai rata-rata 0.66 PMV artinya kondisi ruangan neutral, Pengguna nyaman dengan kondisi termal ruangan tersebut.
Preentase ketidaknyamanan atau People Dissatisfied pengguna sebesar 12% s/d 32% untuk ruangan tersebut, area ketidaknyamanan besar berada di dekat area pintu, karena posisi jendela tinggi.
Required Air Velocity rata-rata sebesar 2.00 m/s
10/18
THERMAL SIMULATION PLAYGROUND ANALISIS PENGGUNA
Menggunakan Mixed Mode System
Pada proses analisa pengguna menggunakan celana dan baju (0.4) Berisi 8 orang didalam playground Dengan kegiatan istirahat
Jam Operasional jam 08.00 sampai jam 18.00
MATERIAL YANG DIGUNAKAN LANTAI
DINDING
PINTU JENDELA
PINTU
11/18
THERMAL SIMULATION PLAYGROUND
Mean Radiant Temp pada playground mencapai rata-rata 30.14°C. Dimana suhu masih nyaman ketika melakukan kegiatan atau disebut suhu slightly warm.
Predicted Mean Vote pada playground mencapai rata-rata 1.74 PMV artinya kondisi ruangan slighty warm, Pengguna nyaman dengan kondisi termal ruangan tersebut.
Preentase ketidaknyamanan atau People Dissatisfied pengguna sebesar 63% s/d 64% untuk ruangan tersebut, area ketidaknyamanan besar berada di dekat area pintu, karena posisi jendela tinggi.
Required Air Velocity rata-rata sebesar 2.00 m/s
12/18
LIGHTING HUNIAN TYPE 24 GREEN Hunian tipe 24 yang dipilih terletak pada lantai 2 dengan ketinggian +4.00m. Ruang ini menghadap arah Timur dengan bukaan yang diletakkan pada sisi sebelah Barat. Untuk mengrtahui apakah pencahayaan sudah cukup atau belum maka akan dilakukan simulasi dengan 3 waktu yang berbeda ukuran pintu jendela
U standar pencahayaan yang dibutuhkan
Tinggi plafond +7.20 dari permukaan lantai 2
PENCAHAYAAN ALAMI
18 MARET
Pada bulan Maret area yang paling terang terkena cahaya matahari mendapat sebesar 3000lux dan yang terendah sebesar 200lux (Melebihi standar cahaya yang dibutuhkan)
18 JUNI
18 DESEMBER
Pada bulan Juni area yang paling terang terkena cahaya matahari mendapat sebesar 5000lux dan yang terendah sebesar 200lux (Melebihi standar cahaya yang dibutuhkan)
Pada bulan Desember area yang paling terang terkena cahaya matahari mendapat sebesar 750lux dan yang terendah sebesar 100lux (Mendekati standar cahaya yang dibutuhkan)
SOLUSI Untuk mengatasi tingkat radiasi matahari terlalu banyak akibat cahaya matahari yang berlebihan makan tiap bukaan atau pintu jendela setiap unit kamar hunian di pasang gorden/tirai dan memberikan shading pada balkon tiap hunian PENCAHAYAAN BUATAN
Simulasi menggunakan lampu LED PHILIPS LuxSpace Accent RS740B 1 berwarna putih dengan daya 16.4 watt Terdapat 5 titik lampu pada area kamar dan 1 titik lampu pada area kamar mandi Area yang terkena pencahayaan buatan paling besar yakni 300lux dan terendah 100lux, Hasil analisis pencahayaan buatan pada ruang ini dengan menggunakan spesifikasi lampu PHILIPS 16.4watt. Pada area kamar menerima intensitas cahaya rata-rata sebesar 259 lux, sehingga dapat disimpulkan bahwa ruangan tersebut sudah memenuhi standar pencahayaan buatan yakni sebesar 250 lux
13/18
LIGHTING HUNIAN TYPE 36 GREEN
ukuran pintu jendela
Hunian tipe 36 yang dipilih terletak pada lantai 5 dengan ketinggian +16.00m, dengan ketinggian plafond +19.2m. Ruang ini menghadap arah Barat dengan bukaan yang diletakkan pada sisi sebelah Timur. Untuk mrngrtahui apakah pencahayaan sudah cukup atau belum maka akan dilakukan simulasi dengan 3 waktu yang berbeda.
standar pencahayaan yang dibutuhkan
U PENCAHAYAAN ALAMI
18 MARET
Pada bulan Maret area yang paling terang terkena cahaya matahari mendapat sebesar 3000lux dan yang terendah sebesar 3lux (Hasil rata-rata melebihi standar cahaya yang dibutuhkan) Namun masih ada area yang minim bahkan tidak terkena cahaya
18 JUNI
18 DESEMBER
Pada bulan Juni area yang paling terang terkena cahaya matahari mendapat sebesar 3000lux dan yang terendah sebesar 7.50lux (Hasil rata-rata melebihi standar cahaya yang dibutuhkan) Namun masih ada area yang minim bahkan tidak terkena cahaya
Pada bulan Desember area yang paling terang terkena cahaya matahari mendapat sebesar 3000lux dan yang terendah sebesar 5lux (Hasil rata-rata melebihi standar cahaya yang dibutuhkan) Namun masih ada area yang minim bahkan tidak terkena cahaya
SOLUSI Untuk mengatasi tingkat radiasi matahari terlalu banyak akibat cahaya matahari yang berlebihan makan tiap bukaan atau pintu jendela setiap unit kamar hunian di pasang gorden/tirai dan memberikan shading pada balkon tiap hunian PENCAHAYAAN BUATAN
Simulasi menggunakan lampu LED PHILIPS LuxSpace Accent RS740B 1 berwarna putih dengan daya 22.5 watt Terdapat 5 titik lampu pada area kamar dan 1 titik lampu pada area kamar mandi Area yang terkena pencahayaan buatan paling besar yakni 300lux dan terendah 100lux, Hasil analisis pencahayaan buatan pada ruang ini dengan menggunakan spesifikasi lampu PHILIPS 22.5watt. Pada area kamar menerima intensitas cahaya rata-rata sebesar 312 lux, sehingga dapat disimpulkan bahwa ruangan tersebut sudah memenuhi standar pencahayaan buatan yakni sebesar 250 lux
14/18
LIGHTING GREEN MUSHOLLA U Jendela terletak pada ketinggian 1.6 dari lantai
Musholla terletak pada lantai 1 dengan ketinggian +0.10m dengan ketinggian plafond +3.20. Ruang ini menghadap arah Utara dengan bukaan yang diletakkan pada sisi sebelah Utara. Untuk mrngrtahui apakah pencahayaan sudah cukup atau belum maka akan dilakukan simulasi dengan 3 waktu yang berbeda
standar pencahayaan yang dibutuhkan
PENCAHAYAAN ALAMI
18 MARET
Pada bulan Maret area yang paling terang terkena cahaya matahari mendapat sebesar 1000lux dan yang terendah sebesar 7.5lux (Kurang dari standar cahaya yang dibutuhkan)
18 JUNI
Pada bulan Juni area yang paling terang terkena cahaya matahari mendapat sebesar 1000lux dan terendah sebesar 10lux (Kurang dari standar cahaya yang dibutuhkan)
18 DESEMBER
Pada bulan Desember area yang paling terang terkena cahaya matahari mendapat sebesar 300lux dan yang terendah sebesar 5lux (Kurang dari standar cahaya yang dibutuhkan)
SOLUSI Kerena hasil analisa menunjukkan bahwa intensitas cahaya yang dibutuhkan kurang maka solusinya akan memperlebar bukaan atau menambah ventilasi/jendela pada area tersebut. Jika tidak maka ruang tersebut akan sangat tergantung dengan pencahayaan buatan. PENCAHAYAAN BUATAN
Simulasi menggunakan lampu LED PHILIPS LuxSpace Accent RS740B 1 berwarna putih dengan daya 22.5 watt Terdapat 3 titik lampu pada ruang tersebut Area yang terkena pencahayaan buatan paling besar yakni 300lux dan terendah 100lux, Hasil analisis pencahayaan buatan pada ruang ini dengan menggunakan spesifikasi lampu PHILIPS 22.5watt. Pada ruang musholla ini menerima intensitas pencahayaan buatan rata-rata sebesar 281 lux, sehingga dapat disimpulkan bahwa ruangan tersebut sudah memenuhi standar pencahayaan buatan yakni sebesar 200 lux
15/18
AKUSTIK LOBBY MATERIAL YANG DIGUNAKAN DINDING
LANTAI
REVERBERATON TIME PLAFOND
SPEAKER
Ruang lobby hanya menggunakan 1 speaker pada area samping tengah ruangan dengan arah suara ke tengah ruangan. Lobby berada di lantai 1 dengan kapasitas 30 orang
Menggunakan kapasitas 30 orang pada ruang lobby
PERSEBARAN BUNYI
Suara didistribusikan ke seluruh ruangan dengan area yang berwarna hijau dan kuning adalah bunyi yang dapat diterima oleh pendengar. Pengukuran Parameter Akustik berdasarka ISO 3382-1
Standart Reverberation times yang disarankan pada lobby (saya menggunakan standart auditorium) sebesar 1.3 sampai 1.5 Pada hasil analisis dengan jumlah auditorium seating sebanyak 30 telah memenuhi standart bahkan lebih . Rata-rata suara yang dapat ditangkap dengan baik oleh pendengar adalah 4kHz. Warna biru pada persebaran bunyi yaitu hasil pantulan atau pantulan bunyi.
Pantulan bunyi berupa partikel
16/18
AKUSTIK MINIMARKET MATERIAL YANG DIGUNAKAN DINDING
LANTAI
REVERBERATON TIME PLAFOND
SPEAKER
Minimarket hanya menggunakan 1 speaker pada area samping tengah ruangan dengan arah suara ke tengah ruangan. Minimarket berada di lantai 1 dengan analisis 5 orang Menggunakan 5 orang pada minimarket
PERSEBARAN BUNYI
Suara didistribusikan ke seluruh ruangan dengan area yang berwarna hijau dan kuning adalah bunyi yang dapat diterima oleh pendengar. Pengukuran Parameter Akustik berdasarka ISO 3382-1
Standart Reverberation times yang disarankan pada minimarket (saya menggunakan standart ruang kelas) sebesar 1 Pada hasil analisis dengan jumlah auditorium seating sebanyak 5 telah memenuhi standart bahkan lebih . Rata-rata suara yang dapat ditangkap dengan baik oleh pendengar adalah 63kHz. Warna biru pada persebaran bunyi yaitu hasil pantulan atau pantulan bunyi.
Pantulan bunyi berupa partikel
17/18
AKUSTIK MUSHOLLA MATERIAL YANG DIGUNAKAN DINDING
LANTAI
REVERBERATON TIME PLAFOND
SPEAKER
Musholla hanya menggunakan 1 speaker pada area samping tengah ruangan dengan arah suara ke tengah ruangan. Musholla berada di lantai 1 dengan analisis 20 orang
PERSEBARAN BUNYI
Menggunakan kapasitas 20 orang pada musholla
Suara didistribusikan ke seluruh ruangan dengan area yang berwarna hijau dan kuning adalah bunyi yang dapat diterima oleh pendengar. Pengukuran Parameter Akustik berdasarka ISO 3382-1
Standart Reverberation times yang disarankan pada musholla/tempat ibadah (saya menggunakan standart gereja (tempat ibadah)) sebesar 1.4 sampai 1.6 Pada hasil analisis dengan jumlah auditorium seating sebanyak 20 telah memenuhi standart bahkan lebih . Rata-rata suara yang dapat ditangkap dengan baik oleh pendengar adalah 1kHz. Warna biru pada persebaran bunyi yaitu hasil pantulan atau pantulan bunyi.
18/18
FISIKA BANGUNAN
STUDI THERMAL, LIGHTING, DAN AKUSTIK PADA BANGUNAN STUPA 3
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
C
SHADE & FILTER TOTAL DIRECT RADIATION Analisis ini dilakukan pada tanggal Desember jam 12.00 siang 28 hari, dengan kondisi cahaya matahari sedikit condong ke arah utara.
Pada Area fasad bangunan dari lantai 2 sampai 5, diberikan sirip sinar penangkal matahari bisa (SPSM), di bagikan menjadi 2 bagian ver kal dan horizontal.
SPSM ver kal yang di miringkan 30 ke arah barat, selain sebagai este ka fasad bangunan, spsm berfungsi sebagai penangkapan cahaya matahari secara maksimal ke ka di sore hari.
T SPSM horizontal efek f untuk sinar matahari dengan al tude nggi (10.0014.00) pada fasad mur dan barat.
U
B
PERBEDAAN SPSM HORIZONTAL & VERTIKAL
Pada Area outdoor, di beri sun shader, berupa kayu sebagai hiasan dan berkurangnya cahaya matahari yang masuk.
Pada analisis kali ini, bangunan pada sisi utara lebih banyak terpapar sinar matahari, maka di perlukan sun shader sebagai kenyamanan pengguna ke ka berada di dalam bangunan.
PENGERTIAN
Bangunan pada sisi selatan lebih sedikit terpapar sinar matahari, maka di perlukan sun shader lebih terbuka agar kenyamanan pengguna ke ka berada di dalam bangunan.
Shade adalah strategi pengendalian termal menggunakan sun shader. Sun Shader merupakan komponen pada fasad rumah atau bagian rumah yang berfungsi sebagai pembayangan sinar matahari. Sun shader bersifat masif dan tanpa lubang, sehingga dak ada sinar matahari yang masih dapat ditransmisikan. Filter adalah strategi pengendalian termal menggunakan sun filter. Sun filter merupakan komponen pada fasad rumah yang berfungsi sebagai penyaring sinar matahari. Sun filter berlubang dan atau bersifat transparan, sehigga masih ada radiasi panas matahari yang dapat masuk ke dalam rumah.
Kayu yang di sejajarkan menampilkan kesan menarik sebagai este ka bangunan.
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
Pada Area fasad bangunan dari lantai 2 sampai 5, diberikan sirip sinar penangkal matahari bisa (SPSM), hanya menggunakan 1 SPSM, yaitu horizontal.
FISIKA BANGUNAN C
SPSM horizontal efek f untuk sinar matahari dengan at tude nggi (10.00-14.00) pada fasad mur dan barat. SPSM horizontal berfungsi sebagai baklon, selain itu berfungsi sebagai atap dan berfungsi sebagai meminimalisir masuknya panas matahari.
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
THERMAL INSULATION
COOLING EFFECT RUANG KOMUNAL
MUSHOLA
TOTAL DIRECT RADIATION Thermal insula on (insulasi termal) adalah strategi pengendalian termal melalui penggunaan material yang mampu mereduksi perpindahan panas. Perpindahan panas dapat direduksi karena material tersebut memiliki kemampuan konduksi panas yang rendah dan kemampuan memantulkan daripada menyerap radiasi panas.
Mushola diberikan beberapa vegetasi sebagai penyaring udara yang masuk dalam bangunan, dan memberikan kolam sebagai mengatur kelembapan air. Agar ruangan dak terasa panas
Thermal insula on (insulasi termal) adalah strategi pengendalian termal melalui penggunaan material yang mampu mereduksi perpindahan panas. Perpindahan panas dapat direduksi karena material tersebut memiliki kemampuan konduksi panas yang rendah dan kemampuan memantulkan daripada menyerap radiasi panas.
Sama seper mushola ruang komunal juga diberikan beberapa vegetasi sebagai penyaring udara yang masuk dalam bangunan, dan memberikan kolam sebagai pengatur kelembapan air.
Balok yang disusun secara sejajar ( berjarak) berfungsi sebagai sirkulasi udara dan masuknya cahaya matahari yang sedikit ke dalam bangunan. Pada ruangan ini di gunakan sebagai ruang fasilitas umum, seperti ruang komunal dan mushola.
Eksterior shading berupa lightshelf Desain lantai 6 dan 7 gedung lebih mengandalkanpenerangan alami dari sinar matahari pada siang hari. Dengan menggunakan kulit bangunan yang berupa kaca, dari Sedangkan Lantai 1 sampai 5 menggunakan penambahan layer seper beton dan kayu. seper pada gedung kementrian pupr.
Higih Performance Glazing Parapet dengan insulasi un k memperkecil perpindahan panas pada bangunan Pada lantai 5 dan 3 terdapat outdoor. sebagai penyerap panas ke ka siang hari. Beton yang ditampilkan secara diekspos, menampilkan este ka dari bangunan tersebut. Selain este ka, beton berfungsi sebagai shading agar dak semua area dak terkena sinar matahari material thermal mass yang digunakan adalah beton sebagai struktur dinding geser (shear wall) rumah atau bangunan.
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
FISIKA BANGUNAN C
Dengan penambahan mini garden pada area outdoor, area di bawahnya dak terlalu panas, dan sebagai penyaring udara yang masuk ke dalam bangunan.
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ZONE
GREEN
PENGERTIAN
PENGERTIAN
Zone adalah strategi pengendalian termal melalui pengaturan orientasi rumah/bangunan (alokasi bukaan) terkait penerimaan radiasi panas matahari dan alokasi zona rumah atau bangunan yang dapat digunakan sebagai buffer / penahan radiasi panas matahari.
17.00
B
07.00
BUILDING ORIENTATION
T
Orientasi bangunan (building orienta on) adalah pengendalian termal dengan cara perencanaan Bangunan ber ngkat 7 dengan area sekitar alokasi bukaan cahaya (termasuk bukaan udara) yang rata rata bangunan ber ngkat rendah. yang berpotensi dalam penerimaan radiasi panas Bangunan menghadap ke utara, agar akses matahari ke dalam rumah / bangunan. sun path nya terbagi rata. Dan banyaknya bukaan pada sisi bangunan utara, agar CORE ZONE penerimaan angin di pagi hari bisa di Zona in rumah / bangunan (core zone) adalah maksimalkan. pengendalian termal dengan cara perencanaan alokasi core rumah / bangunan agar menjadi ANALISA buffer / penahan radiasi panas matahari. Arah angin pada pagi hari mengarah ke arah mur. Dengan kecepatan 10 Km/H. Angin pada siang hari dak bergerak dengan kecepatan 0 Km/H. Arah angin pada sore hari mengarah ke arah Barat. dengan kecepatan 10 Km/H.
Green adalah strategi pengendalian termal menggunakan vegetasi melalui desain lanskap dan pengadaan vegetasi di rumah / bangunan, baik pada atap maupun dindingnya, sehingga diperoleh iklim mikro yang menunjang perolehan kenyamanan termal. Vegetasi mampu membentuk iklim mikro melalui efek pembayangan, fungsi insulasi termal, dan pendinginan udara secara pasif (passive cooling) dimana uap air hasil respirasi/pernapasan tumbuhan saat mengambil panas dari udara.
GREEN ROOF
1. Pucuk Merah
2. Pohon Angsana
Pada lantai 5 dan 3 terdapat outdoor. sebagai penyerap panas ke ka siang hari. Beton yang ditampilkan secara diekspos, menampilkan este ka Digunakan sebagai peneduh pada site bagian mur dari bangunan tersebut. Selain dan barat, selain menjadi peneduh pohon pucuk este ka, beton berfungsi sebagai merah dan angsana sebagai penghias area site shading agar dak semua area dak terkena sinar dengan warna merah dan kuning. matahari. Dengan penambahan mini garden pada area outdoor, area di bawahnya dak terlalu panas, dan sebagai penyaring udara yang masuk ke dalambangunan.
Core yang berfungsi selain in bangunan, yang berfungsi menahan radiasi matahari. Agar radiasi matahari bisa terhambat penyebarannya.
Pada outdoor lantai 7 diberi taman mini, sebagai penyegaran ke ka pagi hari. Taman mini terletak pada sisi selatan bangunan.
MONSTERA Pada outdoor lantai 6 diberi taman mini, sebagai penyegaran ke ka pagi hari. Taman mini terletak pada sisi selatan bangunan.
KETERANGAN : ANGIN KETIKA PAGI HARI ANGIN KETIKA SORE HARI
BUNGA GERANIUM
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
FISIKA BANGUNAN C
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS THERMAL PADA MUSHOLA MATERIAL YANG DI GUNAKAN Menganalisis pengguna yang menggunakan celana dan baju (0.6)
LANTAI
DINDING
PLAFOND
Dengan kapasitas 12 orang
Dengan kegiatan excercising (shalat)
Menggunakan mixed - mode system
JENDELA
PINTU
Jam operasi AC untuk weekdays dari jam 04.00 - 20.00.
Jam operasi AC untuk weekend dari jam 03.00 sampai 20.00.
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
FISIKA BANGUNAN C
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS THERMAL PADA MUSHOLA MARET
Pada bulan maret matahari lebih condong sedikit ke arah utara, pada jam 12.00
Memberikan bukaan berupa jendela pada sisi utara mushola.
IDENTIFIKASI
JUNI
DESEMBER Pada bulan juni matahari lebih condong sedikit ke arah utara dan ke mur pada jam 12.00
Pada bulan desember matahari lebih condong sedikit ke arah selatan dan ke barat pada jam 12.00
ANALISIS
Analisis dilakukan pada tanggal 28, bulan maret. Analisis dilakukan pada ruang mushola yang terletak pada lantai 1 bangunan stupa. Disini menganalisa tentang macam-macam thermal menggunakan aplikasi ecotect.
RESPON Pada analisis di dapat bahwa MRT berkisar 26.77 C, dan ruangan sudah terkatagorikan nyaman untuk di tempa . Mungkin penambahan AC sudah tepat, tetapi mungkin bisa saja di tambahkan bukaan seper jendela.
Rata-rata PMV adalah 2.19 PMV, tergolong cold
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
Rata-rata PD adalah 84.85 PPD tergolong slighlt cool to neutral
Rata-rata Solar Gains adalah 0.15 Wa
FISIKA BANGUNAN C
Rata-rata RAV adalah 2 m/s tergolong cold
Rata-rata MRT adalah 26.77 C tergolong cold to cool
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS PENGGUNAAN AC PADA MUSHOLA
Pada tanggal 1 sampai 2 maret menghasilkan 84.453 Kwh. Misal per Kwh sama dengan harga Rp. 0,72.
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
1 hari mengeluarkan biaya Rp. 60.086 Jadi dalam 1 bulan biaya AC pada mushola Rp 1.862.666
FISIKA BANGUNAN C
Analisis penggunaan AC dilakukan pada bulan maret tanggal 1 sampai 2
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS THERMAL PADA PANTRY MATERIAL YANG DI GUNAKAN Menganalisis pengguna yang menggunakan celana dan baju (0.6)
LANTAI
DINDING
PLAFOND
Dengan kapasitas 10 orang
Dengan kegiatan res ng.
Menggunakan mixed - mode system
JENDELA
PINTU
Jam operasi AC untuk weekdays dari jam 06.00 - 20.00.
Jam operasi AC untuk weekend dari jam 06.00 sampai 24.00.
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
FISIKA BANGUNAN C
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS THERMAL PADA PANTRY MARET
Pada bulan maret matahari lebih condong sedikit ke arah utara, pada jam 12.00
Memberikan bukaan berupa jendela pada sisi utara mushola.
IDENTIFIKASI
JUNI
Pada bulan juni matahari lebih condong sedikit ke arah utara dan ke mur pada jam 12.00
DESEMBER
Pada bulan desember matahari lebih condong sedikit ke arah selatan dan ke barat pada jam 12.00
ANALISIS
Analisis dilakukan pada tanggal 28, bulan juni. Analisis dilakukan pada pantry yang terletak pada lantai 2 sampai 7 di bangunan stupa. Disini menganalisa tentang macam-macam thermal meng gunakan aplikasi ecotect.
RESPON Pada analisis di dapat bahwa MRT berkisar 27.45 C, dan ruangan sudah terkatagorikan nyaman untuk di tempa . Mungkin penambahan AC sudah tepat, tetapi agar biaya dapat di minimalisir dengan adanya penambahan jendela.
Rata-rata PMV adalah 3.44 PMV tergolong slightly cool to neutral
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
Rata-rata PD adalah 99.93 PPD tergolong hot
Rata-rata Solar Gains adalah 0.03 Wa
FISIKA BANGUNAN C
Rata-rata RAV adalah 2 m/s tergolong cold
Rata-rata MRT adalah 27.45 C tergolong cold.
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS PENGGUNAAN AC PADA PANTRY
Pada tanggal 1 sampai 2 juni menghasilkan 83.373 Kwh. Misal per Kwh sama dengan harga Rp. 0,72
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
1 hari mengeluarkan biaya Rp. 60.028 Jadi dalam 1 bulan biaya AC pada mushola Rp 1.800.840
FISIKA BANGUNAN C
Analisis penggunaan AC dilakukan pada bulan juni tanggal 1 sampai 2
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS THERMAL PADA RUANG KOMUNAL MATERIAL YANG DI GUNAKAN Menganalisis pengguna yang menggunakan celana dan baju (0.6)
LANTAI
DINDING
PLAFOND
Dengan kapasitas 5 orang Dengan kegiatan reading.
Menggunakan full Air Condi oning
JENDELA
PINTU
Jam operasi AC untuk weekdays dari jam 04.00 - 22.00.
Jam operasi AC untuk weekend dari jam 04.00 sampai 24.00.
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
FISIKA BANGUNAN C
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS THERMAL PADA RUANG KOMUNAL MARET
Pada bulan maret matahari lebih condong sedikit ke arah utara, pada jam 12.00
JUNI
Memberikan bukaan berupa jendela pada sisi utara mushola.
IDENTIFIKASI
Pada bulan juni matahari lebih condong sedikit ke arah utara dan ke mur pada jam 12.00
DESEMBER
Pada bulan desember matahari lebih condong sedikit ke arah selatan dan ke barat pada jam 12.00
ANALISIS
Analisis dilakukan pada tanggal 28, bulan desember. Analisis dilakukan pada R.komunal yang terletak pada lantai 2 sampai 7 di bangunan stupa. Di sini menganalisa tentang macam-macam thermal menggunakan aplikasi ecotect.
RESPON Pada analisis di dapat bahwa MRT berkisar 26.76 C, dan ruangan sudah terkatagorikan nyaman untuk di tempa . Mungkin penambahan AC sudah tepat, tetapi agar biaya dapat di minimalisir dengan adanya penambahan jendela.
Rata-rata PMV adalah 3.29 PMV tergolong cool to slightly warm.
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
Rata-rata PD adalah 99.82 PPD, tergolong hot
Rata-rata Solar Gains adalah 1.05 Wa
FISIKA BANGUNAN C
Rata-rata RAV adalah 2 m/s tergolong cold
Rata-rata MRT adalah 26.76 C, tergolong cold to cool
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS PENGGUNAAN AC PADA RUANG KOMUNAL
Pada tanggal 1 sampai 2 desember m e n g h a s i l k a n 8 7 . 9 6 3 Kw h . Misal per Kwh sama dengan harga Rp. 0,72
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
1 hari mengeluarkan biaya Rp. 63.333 Jadi dalam 1 bulan biaya AC pada mushola Rp 1.963.323
FISIKA BANGUNAN C
Analisis penggunaan AC dilakukan pada bulan juni tanggal 1 sampai 2
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI PADA MUSHOLA BULAN MARET
IDENTIFIKASI
RESPON
Analisis dilakukan menggunakan aplikasi Dialux evo, untuk mengetahui pencahayaan alami yang masuk ke dalam bangunan. Dengan analisis yang dilakukan pada perbedaan bulan yaitu bulan maret, juni, dan desember. Analisis yang pertama dilakukan pada tanggal 28 maret. Analisis di lakukan pada mushola.
Pada area mushola akan menggunakan 3 bukaan jendela yang di letakkan sejajar secara ver kal. Mushola terletak pada sisi utara.
ANALISIS Pada area wudhu wanita sedikitnya terkena sinar dari cahaya matahari dan pada area tempat shalat hanya setengah terkena sinar matahari.
Pada area mushola sebenarnya dalam pencahayaan alami sudah mecukupi dalam standar rata-rata ketentuan pencahayaan untuk mushola. Tetapi pada ruangan ini ada area yang terkena cahaya matahari lebih sedikit, sehingga di perlukannya lampu sebagai penerangan tambahan.
IDENTIFIKASI BULAN JUNI Analisis yang kedua dilakukan pada ruangan yang sama yaitu mushola yang di lakukan pada tanggal 28 juni. Namun pada bulan juni terlihat matahari lebih terik ke mbang bulan maret.
sedangkan tempat wudhu pria terkena 2/3 dari sinar matahari Dan pada area shalat mendapatkan 2/3 area yang terkena sinar matahari.
ANALISIS Pada bulan maret tanggal 28, ruang ini mendapat sinar dengan rata-rata 407 lux, dengan luas area 12.121 m² yaitu 33,3 % dari ruangan yang terkena sinar matahari. MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
Pada area wudhu wanita bulan juni lebih mending dalam penyinaran dari bulan maret.
FISIKA BANGUNAN C
Sama seper bulan maret yaitu terkena 2/3 dari sinar matahari Dan pada area shalat mendapatkan 2/3 area yang terkena sinar matahari. Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI PADA MUSHOLA Ruang ini mendapat sinar dengan rata-rata 1912 lux, dengan luas area 18.42 m² , yaitu 51,16 % dari ruangan yang terkena sinar matahari.
ANALISIS Pada area wudhu wanita hampir dak ada terkena sinar dari cahaya matahari dan pada area tempat shalat hanya setengah terkena sinar matahari.
Pada area shalat dan area wudhu pria mendapatkan 2/3 area yang terkena sinar matahari.
RESPON Pada area mushola akan menggunakan 3 bukaan jendela yang di letakkan sejajar secara ver kal. Mushola terletak pada sisi utara. Pada area mushola sebenarnya dalam pencahayaan alami sangat mecukupi dalam standar rata-rata ketentuan pencahayaan untuk mushola. Tetapi pada ruangan ini ada area yang terkena cahaya matahari lebih sedikit, sehingga diperlukannya lampu sebagai penerangan tambahan.
Ruang ini mendapat sinar dengan ratarata 158 lux, dengan luas area 7.43 m² , yaitu 20,6 % dari ruangan yang terkena sinar matahari.
RESPON
IDENTIFIKASI BULAN DESEMBER Analisis yang kedua dilakukan pada ruangan yang sama yaitu mushola yang di lakukan pada tanggal 28 desember. Namun pada bulan desember terlihat matahari dak terik ke mbang bulan maret & juni. MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
Pada area mushola akan menggunakan 3 bukaan jendela yang di letakkan sejajar secara ver kal. Mushola terletak pada sisi utara. Pada area mushola sebenarnya dalam pencahayaan alami kurang mecukupi dalam standar rata-rata ketentuan pencahayaan untuk mushola. sehingga diperlukannya lampu sebagai penerangan tambahan.
FISIKA BANGUNAN C
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI PADA PANTRY RESPON
IDENTIFIKASI BULAN MARET Analisis di lakukan pada maret tanggal 28 pantry dan smoking area dengan menggunakan 2 bukaan jendela pada smoking area. Area ini terletak pada sisi Utara.
Pa d a s m o k i n g a r e a di butuhkan pencahayan buatan untuk malam hari, pada siang hari ruangan cukup dalam pencahayaan.
Pada area dalam sangat di butuhkan pencahayaan buatan, seper lampu.
ANALISIS
IDENTIFIKASI BULAN JUNI
pada area smoking terkena full sinar matahari.
Analisis di lakukan pada 28 bulan juni pantry dan smoking area dengan menggunakan 2 bukaan jendela pada smoking area. Area ini terletak pada sisi Utara.
ANALISIS Pada area pantry dak adanya cahaya matahari yang masuk.
pada area smoking terkena full sinar matahari. Area ini lebih panas dari bulan maret dan desember.
Ruang ini smoking area mendapat sinar matahari dengan rata-rata 768 lux, dengan luas area 18,45 m² , yaitu 51,2 % dari ruangan yang terkena sinar matahari.
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
Pada area pantry dak adanya cahaya matahari yang masuk.
FISIKA BANGUNAN C
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI PADA PANTRY ANALISIS
Pada smoking area mendapat sinar matahari dengan rata-rata 4824 lux dengan luas area 18m² , yaitu 50 % dari ruanganyang terkena sinar matahari.
RESPON Pa d a s m o k i n g a r e a di butuhkan pencahayan buatan untuk malam hari, pada siang hari ruangan sangat cukup d a l a m p e n ca h aya a n yang di terima.
Pada area dalam sangat di butuhkan pencahayaan buatan, seper lampu.
IDENTIFIKASI BULAN DESEMBER
pada area smoking terkena full sinar matahari. Area ini lebih sejuk dari bulan juni & maret.
Pada area pantry dak adanya cahaya matahari yang masuk.
Ruang ini smoking area mendapat sinar matahari dengan rata-rata 414 lux dengan luas area 9,40 m² , yaitu 26,1 % dari ruangan yang terkena sinar matahari.
RESPON
SMOKING AREA
Analisis di lakukan pada tanggal 28 bulan desember pantry dan smoking area dengan menggunakan 2 bukaan jendela pada Pada area dalam sangat smoking area. Area ini terletak pada sisi di butuhkan pencahayaan Utara. buatan, seper lampu.
Pa d a s m o k i n g a r e a di butuhkan pencahayan buatan untuk malam hari, pada siang hari ruangan cukup dalam pencahayaan yang di terima.
PANTRY
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
FISIKA BANGUNAN C
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KOMUNAL RESPON
IDENTIFIKASI BULAN MARET Analisis di lakukan pada Ruang komunal pada bulan maret tanggal 28 . Ruang komunal terletak pada sisi selatan bangunan.
Memberi jendela yang di susun secara ver kal ke samping, dengan menggunakan 3 jendela. sehingga area yang terkena sinar matahari lebih dominan yaitu pada area dekat jendela.
IDENTIFIKASI
ANALISIS BULAN JUNI Pada bulan maret pencahayaan sudah mencukupi standar yang ada.
Analisis di lakukan pada Ruang komunal pada bulan juni tanggal 28 . Ruang komunal terletak pada sisi selatan bangunan.
ANALISIS Pada area R. komunal cahaya matahari yang masuk hampir 4/6 nya ruangan.
Pada bulan juni pencahayaan sudah mencukupi standar yang ada.
Ruang ini mendapat sinar matahari dengan rata-rata 1136 lux, dengan luas area 34,46 m² yaitu 95,7 % dari ruangan yang terkena sinar matahari.
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
FISIKA BANGUNAN C
Pada area R. komunal cahaya matahari yang masuk hampir 5/6 nya ruangan.
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KOMUNAL ANALISIS
Ruang ini mendapat sinar matahari dengan rata-rata 1147 lux, dengan luas area 35,6 m² yaitu 98.8 % dari ruangan yang terkena sinar matahari.
Pada bulan desember pencahayaan sudah mencukupi standar yang ada. Pada area R. komunal cahaya matahari yang masuk full pada ruangan.
RESPON
Memberi jendela yang di susun secara ver kal ke samping, dengan menggunakan 3 jendela. sehingga area yang terkena sinar matahari lebih dominan yaitu pada area dekat jendela.
Ruang ini mendapat sinar matahari dengan rata-rata 7392 lux, dengan luas area 36 m²yaitu 100 % dari ru a n ga n ya n g terken a s in a r matahari.
RESPON
IDENTIFIKASI BULAN DESEMBER Analisis di lakukan pada Ruang komunal pada bulan desember tanggal 28 . Ruang komunal terletak pada sisi selatan bangunan.
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
FISIKA BANGUNAN C
Sama seper pada bulan sebelumnya, yaitu memberi jendela yang di susun secara ver kal ke samping, dengan menggunakan 3 jendela. sehingga area yang terkena sinar matahari lebih dominan yaitu pada area dekat jendela. Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS PENCAHAYAAN BUATAN RUANG KOMUNAL Analisis di lakukan pada ruang komunal, disini saya memakai R. komunal sebagai R.rapat dan ruang rapat memiliki standar dalam pencahayaan.
Dalam memenuhi syarat pencahayaanarea Ruang komunal di beri penerangan berupa lampu. Agar mencapai minimal standar pencahyaan, si butuhkan 6 lampu gantung.
PANTRY
MUSHOLA
Analisis di lakukan pada pantry, disini saya memaki pantry sebagai kan n dan kan n memiliki standar dalam pencahayaan.
LAMPU GANTUNG
LAMPU TI
Analisis di lakukan pada mushola, diketahui mushola sendiri mempunyai standar dalam pencahayaan.
LAMPU DINDING LAMPU GANTUNG
LAMPU TI
LAMPU GANTUNG Dalam memenuhi syarat pencahyaan area pantry diberi penerangan berupa lampu. Agar mencapai minimal standar pencahyaan, dibutuhkan 4 lampu gantung pada area Pantry. Pada smoking area dibutuhkan 1 lampu gantung,4 lampu TI,dan lampu dinding.
Pada area Ruang Komunalmendapatkan pencahayaan dengan rata-rata 225 lux, dengan area 31.83 m² yaitu 88.41% .
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
Pada area pantry mendapatkan pencahayaan dengan rata-rata 221 lux, dengan area 9.57 m² yaitu 53,16%. Pada Smoking area mendapatkan pencahayaan dengan rata-rata 221 lux, dengan area 16,3 m² yaitu 90,5%
FISIKA BANGUNAN C
Dalam memenuhi syarat pencahyaan area mushola di beri penerangan berupa lampu. Agar mencapai minimal standar pencahyaan, si butuhkan 5 lampu gantung dan 6 lampu TI. Pada area mushola mendapatkan pencahayaan dengan rata-rata 204 lux, dengan area 20,94 m² yaitu 58,16% .
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS AKUSTIK PADA RUANG KOMUNAL RUANG KOMUNAL
Plafond yang dak di turunkan
MATERIAL YANG DIGUNAKAN LANTAI
DINDING
PLAFOND
SPEAKER
Syarat reverbera on me yang disarankan untuk ruang komunal adalah 0.5 sampai 1.0 Pada tabel dengan jumlah auditorium sea ng 10, telah memenuhi syarat bahkan lebih. Rata-rata suara yang dapat di tangkap pada manusia adalah 4 kHz.
Bangunan hanya menggunakan 1 speaker pada area pojok kanan atas dengan arahan ke tengah ruangan. Ruang komunal berada di lantai 2 sampai 7 dengan kapasitas 5-10 orang.
Visualize Arah speaker Pada area ruang komunal hanya mendapatkan 1/6 distribusi suara yang baik. Suara di distribusikan ke seluruh ruangan, keterangannya area yang berwarna hijau dan kuning adalah area yang dapat di dengar dengan baik. Area 1/6 akan mendapat distribusi suara setelah pantulan dari tembok mendapatkan distribusi suara, tetapi distribusi suara yangdihasilkan dak maksimal. Pada visualize di samping di ketahui area 1/6 mendapatkan distribusi bewarna biru, sedangkan yang standar dalam pendengaran bewarna hijau.
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
Analysis
Reverbera on Times
UAS
Perbedaan orang menyebabkan perbedaan hasil suara yang di tangkap.
Reverbera on Times Plafond yang di turunkan
Dan pas nya perbedaan pada puncak kebisingan yang di dapat.
Perbedaan angka kebisingan yang di dapat akibat perbedaan antara ke nggian plafond. Plafond yang di turunkann penangkapan suara akan lebih nggi.
FISIKA BANGUNAN C
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS AKUSTIK PADA MUSHOLA Reverbera on Times
MUSHOLA
Plafond yang dak di turunkan
MATERIAL YANG DIGUNAKAN LANTAI
DINDING
PLAFOND
SPEAKER
Bangunan hanya menggunakan 1 speaker pada area pojok kanan atas dengan arahan ke tengah ruangan. Mushola berada di lantai 1 dengan kapasitas 12 orang.
Visualize Suara di distribusikan ke seluruh ruangan keterangannya area yang berwarna hijau dan kuning adalah area yang dapat di dengar dengan baik.
Dengan jumlah 12 orang pada ruang mushola. Syarat reverbera on me yang disarankan untuk mushola adalah 0.5 sampai 1.0 Pada tabel dengan jumlah auditorium sea ng 12, telah memenuhi syarat bahkan lebih. Rata-rata suara yang dapat di tangkap pada manusia adalah 4 kHz.
Reverbera on Times Plafond yang di turunkan
Dan sedangkan warna biru yaitu hasil pantulan, dan yang berwarna biru kurang dalam penangkapan suara. Perbedaan orang akan memengaruhi kebisingannya.
Contoh yang berupa patr kel Pantulan pertama yang di hasilkan
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
Pada tabel dengan jumlah auditorium sea ng 12, telah memenuhi syarat bahkan lebih. Ke ka plafond di turunkan, maka hasil suara yang di tangkap akan lebih baik.
FISIKA BANGUNAN C
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
ANALISIS AKUSTIK PADA PANTRY Reverbera on Times
PANTRY
Plafond yang dak di turunkan
MATERIAL YANG DIGUNAKAN DINDING LANTAI PLAFOND
SPEAKER
Dengan jumlah 5-10 orang pada ruang mushola. Bangunan menggunakan 2 speaker pada area pojok kanan atas Syarat reverbera on me yang dengan arahan ke tengah ruangan. Pantry berada di lantai disarankan untuk pantry adalah 2 sampai 7 dengan kapasitas 5-10 orang. Namun pada analisis kali 1 sampai 1.5 ini menggunakan 5 orang Pada tabel dengan jumlah auditorium sea ng 5, belum memenuhi syarat. Rata-rata suara yang dapat di tangkap Visualize pada manusia adalah 4 kHz. Suara di distribusikan melalui 2 speaker. Speaker pertama berada di Pantry, speaker kedua di letakkan pada smoking area. Speaker di arahkan ke arah tengah dari pojokan atas dan di sebarkan ke seluruh ruangan. Dan diketahui keterangannya area yang berwarna hijau dan kuning adalah area yang dapat di dengar dengan baik.
Reverbera on Times Plafond yang di turunkan
RESPON Mungkin dengan penambahan speaker agar penangkapan ruang pantry dapat lebih baik. Mungkin penambahan di dekat area yang di lingkari.
MUHAMMAD FARHAN MUNTAZAM 5190911084
UAS
Dengan jumlah 5-10 orang pada ruang mushola. Syarat reverbera on me yang disarankan untuk pantry adalah 1 sampai 1.5 Pada tabel dengan jumlah auditorium sea ng 5 dan penurunan plafond, belum memenuhi syarat juga. Rata-rata suara yang dapat di tangkap pada manusia adalah 4 kHz.
FISIKA BANGUNAN C
Dosen : Hendro Trieddiantoro ST. M.Sc Asdos : Fuji Febrian MG
JUNI
MARET Pada bulan Maret, cahaya matahari masuk dengan agak kurang.
Pada bulan Juni, cahaya matahari masuk dengan baik. Sinar matahari masuk dengan intensitas rata rata.
Pada bulan Agustus, cahaya matahari masuk dengan agak kurang.
JUNI
MARET Pada bulan Maret, cahaya matahari masuk dengan agak kurang.
AGUSTUS Pada bulan Juni, cahaya matahari masuk c u k u p b a i k .
Pada bulan A gustus, cahaya matahari masuk dengan baik. Masuk kedalam ruangan dengan intensitas ata rata
JUNI
MARET Pada bulan Maret, cahaya matahari masuk dengan agak kurang.
Pada bulan Juni, cahaya matahari masuk c u k u p b a i k .
Pada bulan A gustus, cahaya matahari masuk dengan baik. Masuk kedalam ruangan dengan intensitas ata rata