15 minute read

Peles tarian Bangunan Rumah Sakit P anti Rapih : Rumah P en yembuhan Ber gaya Indis di Y ogy akart a

Pelestarian Bangunan di Y ogyakarta Pelestarian Bangunan R umah Sakit P anti R apih, Rumah P eny embuhan Ber gaya Indis Oleh: Ely ada Wig ati Pr amar esti Kebuda yaan Indis merupak an sebut an untuk berbag ai kebuda yaan campur an an tara Eropa/Belanda deng an Indonesia. Per campur an buda ya tersebut memberi pengaruh besar pada gaya hidup mas yarak at Hindia Belanda. Kehidupan mas yarak at lok al dipeng aruhi oleh buda ya Indis umumn ya melalui jalur formal, misaln ya melalui pendidik an dan pekerjaan. Selain gaya hidup, arsitektur bangunan pun tidak luput dari pengaruh buda ya Indis. Hing ga masa kini, kit a masih bisa menemuk an bangunan-bangunan deng an gaya Indis, terutama di Yogy akart a. Salah satu bangunan ber gaya Indis di Yogy akart a adalah Rumah Sakit Panti Rapih. Bangunan unik semac am itu tentu harus diles tarik an karena merupak an bukti fisik ber campurn ya kebuda yaan lok al deng an Belanda sekaligus iden titas buda ya yang pernah ada di Yogy akart a. Topik yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah fokus peles tarian bangunan Rumah Sakit Panti Rapih sebag ai cagar buda ya yang menyimpan sejar ah panjang. Sejarah RS Panti Rapih seorang uskup dari Semar ang memberi nama Rumah Sakit Rumah Sakit Panti Rapih didirik an oleh yayasan Panti Rapih yang artin ya "rumah pen yembuhan” bernama "Onder de Bogen Stichting" ya ng Peles tarian Rumah Sakit Panti Rapih diduku ng oleh pengurus Gere ja Yogyaka rta . Pelestarian adalah upaya dinamis untuk Pencetusan pendirian rumah sakit dilatar mempert ahank an keberadaan cagar buda ya dan nilain ya belakangi oleh keinginan misionaris Belanda yang dengan cara melindungi, mengembangkan, dan ingin berk ary a bagi mas yarak at pribumi dalam memanf aa tkan (UU no 11 tahun 2010). Perlu diing at bidang keseha tan. Pembangunan fisik rumah sakit bah wa cagar buda ya memiliki lima nilai penting yaitu dimulai deng an pele takkan batu pertama pada sejar ah, ilmu peng etahuan, pendidik an, agama, dan tang gal 14 September 1928 oleh Ny . C. T.M. kebuda yaan. Dalam meles tarik an cagar buda ya, kit a harus Schmutz er van Rijck evorsel. Bangunan tersebut mengusahak an agar kelima nilai penting tersebut tetap selesai dibangun pada pert engahan Agus tus 1929 bertahan dan meminimalisasi kemungkinan terjadin ya dan resmi dibuk a oleh Sri Sult an Hamengk u pengurangan nilai penting. Piagam Burra sendiri Buwono VIII pada bulan September 1929 deng an men yebutk an bah wa peles tarian dimak sudk an untuk nama "Onder de Bogen" mempert ahank an makna kultur al dari sua tu cagar buda ya. Pada masa kolonial Jepang , rumah sakit Pada peles tarian bangunan Rumah Sakit Panti Onder de Bog en diambil alih menjadi rumah sakit Rapih, terdapat tiga aspek arstektur yang harus pemerin tah Jepang. Di masa ini pula Jepang tidak diperha tikan. Pertama adalah aspek fungsi, yaitu untuk menghendaki penggunaan segala sesua tu yang apa bangunan tersebut dimanf aa tkan di masa lalu, berbahasa Belanda di Indonesia. Karena kebijak an kegia tan apa saja yang pernah dilak ukan pada masa lalu, itu, nama rumah sakit dig anti deng an nama dan kegia tan apa yang dilak ukan di masa kini. Bangunan pribumi. Mak a Mgr . Alb. Soegijopr anot o, SJ , lama Rumah Sakit Panti Rapih yang fungsin ya masih tetap

sama dengan fungsi lamanya adalah bangunan Kesimpulan adminis trasi di bagian depan dan bangunan per awatan di Pada dasarn ya, nilai penting adalah dasar bagian belakang. Menurut sa ya alangk ah lebih baik dari kela yakan sua tu objek (benda, bangunan, apabila kedua bangunan tersebut tidak diubah baik struktur , dan yang lain) untuk diles tarikan. Bangunan sec ara fisik maupun fungsi agar wujud bangunan lama Rumah Sakit Panti Rapih memiliki ke unikan sert a fungsi aslin ya masih bisa terliha t hing ga saa t ini. tersendiri dari segi arsitektur yaitu perpaduan gaya

Advertisement

Kedua adalah aspek bentuk. Rumah Sakit Panti Belanda berupa busur dinding lengku ng yang Rapih memiliki dua jenis selasar (Sury ono , 2013). Selasar te rinspirasi dari rumah induk biara suste r di muk a bangunan disang ga oleh dinding bangunan dan Maas tritch, Belanda deng an gaya pribumi, yang der etan kolom. Yang lain adalah selasar lepas bangunan terliha t pada atap rumah sakit. Selain itu, Rumah yang disang ga oleh struktur busur dinding pasang an ba ta. Sakit Panti Rapih juga memiliki sejarah Aslin ya kedua selasar itu difinish deng an batu tempel. pembangunan yang didasari oleh keinginan Sa yangn ya, sek arang hampir semua finishingn ya sudah misionaris Belanda untuk berk ary a bagi raky at dig anti deng an acian dan dic at halus seperti pada rumah pribumi yang pada masa Kolonial diang gap sebag ai sakit modern lainn ya. Langk ah peles tarian yang dapa t mas yarak at kelas terendah. ditempuh saa t ini adalah deng an mempert ahank an bentuk dasar kedua selasar tersebut. Referensi:

Ketig a adalah makna kultur al. Dari nilai sejar ah Koent jaraningrat . 1990. Penganta r Ilmu Ant ropologi. yang ada, kit a dapa t menangk ap bah wa pendirian Rumah Jakart a: PT.Rinek a Cipt a Sakit Panti Rapih awaln ya diperun tukk an untuk menolong Schif fer , Michael B dan Geor ge J. Gummerman. 1997.

mas yarak at pribumi. Karena pada masa kolonial Jepang Conser vation Archaeology , a Guide for Cultur al Resour ces tidak diperbolehka n menggunaka n nama Belanda,

Manag emen t Studies. New York: Academic Press akhirn ya nama rumah sakit dig anti menjadi Rumah Sakit Sury ono , Alwin. 2013. Fokus Peles tarian dan Makna

Panti Rapih. Nilai sosial yang didapa t adalah fungsi rumah Kultur al Peles tarian Arsitektur Bangunan Arsitektur Indis di sakit yang bereput asi baik (Sury ono , 2013). Sedangk an Kot a Bandung dan Yogy akart a. Fakultas Teknik, Univ ersitas dari nilai ar sitektur dapa t terlihat dari bangunan ber atap Katolik Parah yangan, Bandung

Ja wa yang disang ga oleh busur dinding penduk ung. Tjandrasasmit a, Uka. 1984. Sejar ah Nasional Indonesia III. Bangunan ini han yalah satu-sa tun ya yang tersisa di Jakart a: PN Balai Pus tak a Indonesia. Bentuk lengk ung an terinspir asi dari rumah Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 ten tang Cag ar induk biar a sus ter-sus ter di Maas tritch, Belanda yang Buda ya sang at unik apabila dipaduk an deng an atap ber gaya Ja wa. Wahy uhono, Bambang Pra setya.

1997.

"BangunanBangunan Indis di Yogy akart a: Tinjauan Keles tarian dan Peles tarian" dalam Disk usi Ilmiah Arkeologi VIII-P eles tarian dan Pemanf aa tan Bangunan Indis. Ik atan Ahli Arkeologi Indonesia Komda D.I Yogy akarta-Ja wa Teng ah

Seluruh unsur buda ya tersebut menampilk an bentuk ma terin ya (tangible ) yang mer epresen tasik an sua tu Kajian Arsitektur pencampur an buda ya yang terwujud dalam kebuda yaan indis. Indis di Indonesia Buda ya ma teri inilah yang menjadi perspektif keilmuan arkeologi. Dalam pada itu, karena gagasan dan perilak u Jujun K urnia wanmanusia (terutama pada masa lalu) sering kali tidak dapa t jujun. fib@ugm.ac.id diama ti sec ara konkr et, mak a objek studi arkeologi yang Kebuda yaan Indonesia yang terben tuk saa t ini utama adalah wujud kebuda yaan yang berupa kebuda yaan merupak an hasil pengaruh dari bangsa-bangsa lain di dunia ma teri yang merupak an hasil kary a manusia masa lalu. Salah yang melak ukan kon tak pada sepanjang sejar ah Nusan tara. Hal satu wujud atau ekspresi tig a dimensi dari kebuda yaan ini an tara lain disebabk an oleh fakt or kondisi geogr afis unik manusia adalah arsitektur . kepulauan Nusan tara yang terlet ak tepa t di persimpang an jalur Kehadir an bentuk arsitektur ini tidak muncul transport asi perdagangan dunia pada saa t itu. Ban yak bangsasema ta-ma ta sec ara inspir asi saja, sehing ga tidak dapa t bangsa lain yang da tang ke Nusan tara seperti India, Cina, Arab, disama-artik an deng an lukisan atau kary a seni sema ta. Portugis, dan Belanda, yang memberik an pengaruh kepada Arsitektur memiliki unsur tampilan kary a, cara membangun, buda ya lokal. Keda tangan mer eka tidak han ya menghasilk an dan konsep yang mela tarbelak angin ya, hal ini iden tik deng an pertuk aran komodit as, melaink an jug a ide, teknologi, gaya kebuda yaan yang berwujud ma terial, perilak u, dan konsep hidup, bahk an religi. ide. Oleh karena itu kebuda yaan indis ini terwujud jug a dalam Telah dipahami bersama bahwa ke budayaan bentuk arsitektur yang kemudian dijuluki sebag ai arsitektur ber sif at dinamis yang memiliki kecenderung an mengik uti indis. Bahk an pembahasan arsitektur indis ini memiliki por si perubahan yang terjadi di lingk ungann ya. Fakt or kon tak buda ya yang cukup signifik an dalam disert asi Djok o Soekiman. deng an bangsa-bangsa lain yang kebuda yaann ya berbeda, Arsitektur indis ini merupak an asimilasi unsurmenjadi salah satu pengaruh pada perubahan kebuda yaan. Dari unsur buda ya bar at (terutama Belanda) deng an buda ya keda tangan bangsa-bangsa lain ke Nusan tara, Belanda dan Indonesia (khususn ya Ja wa). Arsitektur yang menampilk an Portugis memberik an pengaruh mendalam pada kebuda yaan unsur-unsur buda ya Eropa deng an pen yesuaian kondisi tropis pribumi. Pengaruh buda ya kolonial bar at di Nusan tara ini dan lingk ungan buda ya yang ditampilk an dalam bentuk menghasilk an sua tu kebuda yaan campur an yang disebut komposisi ruang , konstruk si, pemilihan bahan, dan tampilan deng an Kebuda yaan Indis. facade. Pada bangunan gedung-g edung perk an toran dan

Sebutan Indis ini berasal dari istilah rumah kedinasan pejaba t pemerin tah Hindia Belanda pada "Nederlandsch Indie" yang berarti "Hindia Belanda" saa t itu tidak lagi murni ber gaya Eropa dan telah ber campur dalam bahasa Indonesia. Istilah itu untuk pen yebut an dengan desain rumah tr adisional Nusan tara. Sejak saa t itulah sua tu daer ah jajahan Pemerin tah Belanda pada abad ke-sudah dikenal istilah Indische Huiz en atauIndo Europeesche 17 di wila yah "timur jauh", karena itu sering disebut jug a Bouwk uns tuntuk bangunan yang ber gaya indis tersebut. Nederlandsch Oos t Indie. Fenomena kebuda yaan indis ini kemudian diulas sec ara rinci oleh sejar awan UGM Djok o Soekiman dalam disert asin ya di tahun 1996 yang kemudian dibuk ukan pertama kali pada tahun 2000. Soekiman membahas pengaruh Eropa (terutama Belanda) terhadap kebuda yaan lok al Ja wa pada abad ke-18 hing ga abad ke-20, mulai dari bahasa, benda-benda kelengka pan hidup, profe si, sistem eduk asi, bentuk-ben tuk kesenian, ilmu peng etahuan dan gaya hidup, bahk an religi (yang terwujud dalam bentuk enkultur asi Nasr ani Katolik deng an unsur buda ya Ja wa).

Jujun K urnia wan

Sec ara politis arsitektur indis ini kemudian Indonesia menganggap arsitektur indis sebagai dimak sudk an sebag ai pembeda deng an bangunan monumen dan simbol buda ya priy ayi yang tidak bisa lagi tradisional yang telah ada sebelumn ya. Ga ya indis ini dipert ahank an dan dibang gakan, oleh karena itu sempa t kemudian dipahami sebag ai simbol kekuasaan, status muncul ang gapan bah wa kehancur an atau musnahn ya sosial, dan kebesar an pihak penguasa pada saa t itu. arsitektur indis ini tidak perlu dir atapi. Pemerintah Kolonial Belanda menjadikan gaya Kemudian pada tahun 1985 terjadi perubahan arsitektur ini sebag ai standar dalam pembangunan sikap ya ng lebih mengharg ai bangunan-bangunan gedung baik milik pemerinta h, maupun swasta . landmark peninggalan sejarah setelah peristiwa Bentuk-ben tuk itu kemudian ditiru oleh golong an penghancur an bangunan Socie teit de Harmonie di penduduk ber status ekonomi ting gi terutama par a Jakart a karena alasan perluasan jalan. Sejak itu ber agam pengusaha niag a dari etnis tert entu deng an tujuan elemen masyarakat dan organisasi telah memper oleh kesan pen yamaan status sosial yang sama mendokumentasi, mengkaji, menerbitkan, deng an penguasa dan priy ayi. mendisk usikan, dan mencipt akan kesadar an ten tang

Namun, bentuk konstruk si adapt asi terhadap arti penting ting galan masa kolonial di Indonesia sebag ai iklim dan kondisi geogr afis ini merupak an tahapan awal bagian dari warisan buda ya yang harus diles tarik an. dari perkembang an arsitektur indis. Penerapan gaya arsitektur klasik Eropa namun tanpa memperha tikan fungsi bangunan ini kemudian dikritik. Dua abad kemudian muncul gerakan peningk atan arsitektur (dan jug a tata kota) yang mengusahak an arsitektur indis yang kon tempor er yang sec ara fisik cocok deng an keadaan se tempa t sekaligus menampilk an keindahan es tetis. Perkembang an yang muncul kemudian terf okus pada beber apa aspek seperti penggunaan bahan, me tode konstruk si, gaya, dek orasi, dan penerapan Di dunia akademik pun telaahan meng enai motif-motif ornamen lokal. Hasil dari gerakan warisan buda ya masa kolonial ini setidakn ya dapa t arsitektur indis yang kon tempor er ini adalah per cobaan terliha t dari munculn ya kajian arkeologi kolonial yang penerapan berbag ai bentuk me tode konstruk si dan baru muncul dua dekade belakangan ini. Seiring gaya arsitektur mulai dari Art Dec o hing ga Ekspresionis . perke mbangan zaman dan teknologi, kajian ini Nusan tara di awal abad ke-20 menjadi labor atorium diuntungk an oleh aksesibilit as bahan ma teri kajian yang arsitektur indis yang menampilk an eksperimen tal, tersedia sec ara melimpah di jaring an in terne t. Selain arsitektur campur an dan sekaligus mener apkan gaya pemanf aa tan artikel-artik el jurnal ilmiah yang telah arsitektur in ternasional pada kala itu namun deng an dilangga n oleh UGM via lib.ugm.ac.id, saat ini, menambahi sedikit corak khusus di dalamn ya. aksesibilit as kepada sumber utama kajian masa kolonial

Pengama tan terhadap arsitektur indis ini di Indonesia terutama kebuda yaan indis dan khususn ya dapa t jug a fokus pada deskripsi keindahan bentuk arsitektur indis ditandai deng an diaktifk ann ya situs ta mpilan luarnya semata , teta pi juga hendaknya colonialarchit ecture.nl pada awal tahun 2014 sebag ai menyingkap makna, simbol, ata u nilai-nilai yang reposit orymedia elektr onik berisi berbag ai sumber terkandung di dalamn ya. Hubung an sosial dan kegia tan berupa dokumen teks, fot o, gambar ber gerak, pe ta, dan yang terjadi di dalam bangunan ber gaya indis ini arsip. Situs web ini berisi da ta yang berk aitan deng an merupak an hubung an pertuk aran nilai buda ya Ja wa arsitektur masa kolonial Eropa di negeri-neg eri luas deng an Belanda. Pembaur an manusia Belanda ke Eropa yang dapa t diakses dan diunduh sec ara gr atis. dalam lingk ung an buda ya Ja wa dan sebalikn ya. Namun Sumber da ta primer yang luar biasa ini diinisiasi oleh seiring perubahan zaman dan terhapusnya Delft Univ ersity of Technology bekerja sama deng an kolonialisme, berakhir pula buda ya feodal-kolonialisme beber apa univ ersitas dan institusi di negeri Belanda. termasuk kebuda yaan indis. Karena fakt or his toris sosial-politis dalam periode kemer dekaan, bangsa

Semen tara itu, terdapa t situs web delpher .nl yang berisi ma teri liter atur forma t digit al berbahasa Belanda yang di dalamn ya tersimpan informasi berkaitan dengan kebuda yaan indis. Sis tem navigasi menu situs ini menggunak an bahasa Belanda, oleh karena itu untuk pemanf aa tann ya harus meng etahui kata-k ata kunci dalam bahasa Belanda yang berk aitan deng an arsitektur indis. Situs serupa yang memua t ber agam multimedia dapa t diperoleh di gahetna.nl. Selain itu, da ta gambar berupa foto-f oto yang berk aitan deng an bangunan ber arsitektur indis dapa t diperoleh di spaarnes tadphot o.nl , media-kitlv .librar y.leiden.edu , dan collectie.tropenmuseum.nl . da ta meng enai pe ta-pe ta masa Hindia Belanda termasuk di dalamn ya pe ta tata kot a dan beber apa da ta berupa denah bangunan disediak an di maps.librar y.leiden.edu .

Alama t situs webdeng an isi serupa dari Indonesia dapa t dijumpai di perpusnas.go.id dan/ atau sejarahnusan tara.anri.go.id yang dikembangk an oleh institusi Arsip Nasional Republik Indonesia. Dibalik kemudahan dan ken yamanan dalam meng akses da ta-da ta tersebut, situs webtidaklah ber sif at permanen, deng an kata lain sewaktu-w aktu alamat-alama t situs tersebut ditutup atau ber ganti. Deng an demikian kemajuan teknologi informasi saa t ini memberik an keuntung an deng an memberik an akses kepada sumber da ya kajian yang melimpah. Tentun ya hal ini dihar apkan dapa t memacu peningk atan kajian-k ajian meng enai arsitektur indis yang karena kondisi dan posisin ya sang at ren tan terhadap kehancur an dan kehilang ann ya sebag ai salah satu warisan buda ya di Indonesia.

1Pembahasan bukti-bukti k on tak per dagangan dan pela yaran global di Nusan tara salah sa tun ya pernah dilak ukan pada k egia tan Semarak Ark eologi 2010 oleh Balai Arkeologi Bandung dalam ben tuk Seminar Nasional: Nusan tara Dalam P erdagangan Dunia (22–24 Juni 2010) dan t elah dit erbitkan dalam proceeding : “Perdagangan, Pertuk aran, dan Ala t Tukar di Nusan tara Dalam Lin tasan Masa” (2010). 2Faktor pengubah k ebuda yaan yang lain adalah perubahan jumlah penduduk, modifik asi lingk ungan, penemuan baru, peminjaman k ebuda yaan, penerimaan mas yarak at, dan ak ulturasi. Liha t Muly ono Joyomart ono , Perubahan Kebudayaan dan mas yarakat Dalam Pembangunan (1991: 30–42). 3Etimologi is tilah Indis ini dapa t dilihat pada disert asi Djoko Soekiman, 1996, Kebudayaan Indis dan Gaya Hidup Mas yarak at Penduk ungnya di Jawa Abad XVIII Sampai Medio Abad XX . Sebelum dit egaskan oleh Djok o Soekiman, is tilah ini dikenal pula deng an sebutan “indo” . 4Arkeologi sebagai disiplin ilmu berk aitan er at dengan Sejarah dan An tropologi, namun t erdapat perbedaan yang mendasar t erutama dalam hal peng gunaan me tode. 5Kemunculan g aya ar sitektur indis y ang lebih k on temporer ini disinggung dalam beber apa tulisan v an Roosmalen. Liha t Pauline v an Roosmalen, 2003, “ Changing Views on Colonial Herit age” dalam Oer s & Haraguchi: World Herit age Papers No. 5 (UNE SC O, 2003: 121–128). Sebagian berpendapa t bah wa munculn ya gaya ar sitektur ini sebag ai akhir dari g aya indis y ang kemudian berubah menjadi bangunan-bangunan baru y ang disebut deng an istilah nieuwe bouwen.

This article is from: