1 minute read
PIONEERS : PIONEERS : PETARUNG 2.0 PETARUNG 2.0
Pada acara Pelatihan Pengamatan Burung (PETARUNG) yang ke-2, tim Ornitologi memilih topik pengamatan burung hutan di Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Pemilihan lokasi ini didasari oleh fakta bahwa Desa Sugihmukti merupakan desa yang ramah terhadap burung, sebab masih berada dalam kawasan Gunung Patuha dan telah mengelola pelestariannya selama tiga tahun terakhir.
Dalam PETARUNG 2 ini, 22 peserta dari angkatan 2021 dan 2022 turut serta. Sebelum melakukan pengamatan, peserta terlebih dahulu mendapatkan materi tentang metode dan teknik identifikasi burung hutan.
Advertisement
Pengamatan dilakukan dengan membagi peserta menjadi tiga kelompok yang masing-masing memiliki jalur pengamatan berbeda. Setiap kelompok didampingi oleh 2-3 pembimbing dari Pasukan Jaga Leuweung, sebuah organisasi yang berkomitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Hasil pengamatan dari setiap kelompok menunjukkan bahwa terdapat sekitar 25 spesies burung yang berhasil teramati, dan di antaranya terdapat 7 spesies yang merupakan burung endemik. Temuan ini sangat penting karena menunjukkan kekayaan biodiversitas burung hutan di Desa Sugihmukti.
Kegiatan PETARUNG ini memiliki harapan yang besar. Pertama, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian peserta terhadap pelestarian burung. Melalui pengamatan langsung, peserta dapat melihat pentingnya menjaga habitat burung dan upaya konservasi yang perlu dilakukan. Kedua, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan lapangan peserta dalam mengidentifikasi burung dan melakukan pengamatan Hal ini akan bermanfaat bagi mereka yang tertarik dalam melakukan penelitian lapangan di bidang ornitologi.
Selain itu, PETARUNG juga menjadi ajang untuk menjalin kerjasama dan memperluas jaringan di antara peserta dan pembimbing. Mereka dapat saling bertukar pengetahuan, pengalaman, serta membangun hubungan yang erat dalam upaya pelestarian burung dan lingkungan.
Desa Sugihmukti sebagai desa ramah burung dan keberhasilannya dalam pengelolaan pelestarian burung hutan selama tiga tahun ini patut dijadikan contoh bagi daerah lain.
Melalui pengalaman yang didapatkan dalam PETARUNG, diharapkan peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dalam upaya pelestarian burung di daerah masing-masing.
Dengan adanya kegiatan seperti PETARUNG, diharapkan semakin banyak pihak yang peduli terhadap kelestarian burung dan lingkungan secara keseluruhan. Konservasi dan pelestarian alam merupakan tanggung jawab bersama, dan melalui upaya kolaboratif, kita dapat menjaga keberagaman hayati dan keindahan.