plano news edisi januari
Resiliensi Desa di Indonesia :
Desa Tangguh Bencana (DESTANA) DIVISI KEILMUAN & KEPROFESIAN HMP PL ITB KOMISARIAT
outline Deskripsi
Tujuan
Aktor
Program di Kabupaten Cirebon
plano Resiliensi Desa di Indonesia news : Desa Tangguh Bencana (Destana)
Resiliensi Desa di Indonesia : The Resilient Mountain Desa Tangguh Bencana Village (RMV) (Destana) The pencarian Resilient Mountain Dalam mengenai Program materi resiliensi desa maupun studi kasus atau pendekatan ini dikembangkan Village (RMV) merupakan resiliensi desa di Indonesia oleh timoleh manifestasi minat dan bakat (Memikat) BPS International Centre for Integrated suatu pendekatan untuk Mountain Development (ICIMOD) HMP PL ITB Komisariat, sering menjumpai judul studi kasus resiliensiyang desaberasal yang pembangunan di kawasan dari elemen climate membahas smart agriculture dan berhubungan dengan bencana alam. Studi kasus tersebut mengenai pegunungan yang climate smart villages yang merupakan konsep bagaimana suatu desa dapat mengintegrasikan aspek membuat manajemen ketangguhan terhadap dari Food and Agriculture Organization (FAO) ancaman bencanasosial, alam ataupun ekonomi, dan bagaimana cara desa yang mengalami bencana dan the Consultative Group on International alam dapat bangkit kembali atau lingkungan dari me-recovery desanya. Jika ditelusuri lebih lanjut, Agriculture Research (CGIAR). Pendekatan RMV pembangunan pemerintah melalui Badan yang Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki ini berfokus pada 3 hal, yaitu ketahanan iklim, berkelanjutan program Desa/Kelurahandengan Tangguh Bencana (Destana). ketahanan sosial-ekonomi, dan ketahanan proses adaptasi, ketahanan masa depan. dan kesiapan perubahan iklim untuk risiko di masa yang akan datang. Program ini bertujuan untuk membekali masyarakat dengan alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk Menurut Peraturan Kepala Badan Dalam website Badan Nasional meningkatkan ketahanan Nasional Bencana Penanggulangan Bencana yang merekaPenanggulangan terhadap Nomor 1 Tahun 2012 tentang menjelaskan mengenai program perubahan dan mendorong pembangunan yang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, berkelanjutan. Tangguh Bencana, dalam ketentuan Destana merupakan desa atau kelurahan umum nomor 7 (tujuh) dijelaskan yang mempunyai kemampuan dalam bahwa, “Desa/Kelurahan Tangguh mengenali atau menggali mengenai Bencana adalah desa/kelurahan ancaman di wilayahnya dan mampu yang memiliki kemampuan mandiri mengkoordinasikan sumber daya manusia untuk beradaptasi dan menghadapi untuk mengurangi atau meminimalkan potensi ancaman bencana, serta kerentanan serta meningkatkan kapasitas memulihkan diri dengan segera dari untuk mengurangi risiko bencana. dampak-dampak bencana yang merugikan.“
Apa itu program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana)?
11
plano Resiliensi Desa di Indonesia news : Desa Tangguh Bencana (Destana) Intervensi yaitu Fokus pertama ketahanan iklimini yang memiliki Lebih lanjutadalah lagi, kemampuan dapat diwujudkan pada pada suatu air, perencanaan mengatasi kelangkaan air dan dua pembangunan aspek penting,yang yaitumemuat beradaptasi dengan upaya pencegahan bencana, kesiapsiagaan variabilitas iklim dan menjadi ramah lingkungan. ketidakpastian ketersedian air bencana, bencanapada dan bagi peningkatan kapasitas dalam irigasi dan kebutuhan Intervensi RMV pengurangan pada ketahananrisiko iklim berfokus pemulihan Dalam program masyarakat dapat dengan dilibatkan sistem pertanian,pascabencana. air, dan energi. Intervensi pada ini,sehari-hari menggunakan konsep sistem dapatmengkaji, memungkinkan secara pertanian aktif dalam menganalisis, menangani, memantau, meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan dalam konservasi air yang sederhana mengevaluasi dan mengurangi risiko bencana yang ada di wilayahnya, dengan pertanian, wanatani, dan sumber daya alam dengan dan irigasi yang eďŹ sien. memanfaatkan sumber daya demi keberlanjutan. pada intervensi melalui cara pengelolaan tanah danlokal hama yangmenjamin lebih Terakhir energi, yaitu dengan baik dan memperbaiki pola tanam yang nantinya penggunaan dapat meningkatkan hasil sekaligus menghemat air mendukung energi yang ramah lingkungan. efek dan Tujuan tenaga kerja, khusus serta dapat memperkecil pengembangan negatif dari pupuk danTangguh pestisida bencana kimia. Desa/Kelurahan ini adalah
berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah sebagai berikut: Fokus kedua adalah ketahanan sosial-ekonomi yang terbagi menjadi tiga komponenyang utama, 1) Melindungi masyarakat tinggalyaitu di pembangunan ekonomi dan infrastruktur, gender, kawasan rawan bahaya dari dampakdan kelembagaan. Komponen pertama yaitu dampak merugikan pembangunan ekonomi dan bencana infrastruktur yang 2) Meningkatkan peran serta masyarakat, bertujuan untuk memperkuat rantai pasokan untuk produksi khususnya pertanian yang berkelanjutan dan dalam adaptif. kelompok rentan, Komponen selanjutnya yaitu jenis kelamin (gender) pengelolaan sumber daya dalam rangka yang bertujuan untuk menciptakan keadilan dan mengurangi bencana mendukung akses kerisiko informasi dan pengambilan 3) Meningkatkan kapasitas kelembagaan keputusan.
masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana 4) Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya dan teknis bagi pengurangan Fokus yang terakhir adalah ketahanan masa depan risiko bencana yang terbagi menjadi tiga bidang utama, yaitu layanan 5) keamanan Meningkatkan kerjasama para digital, ďŹ nansial, dan antara kesiapsiagaan bencana. pemangku Bidang pertama yakni layanan digital, yang kepentingan dalam PRB bertujuan mengurangi hambatan bahasa dan (Pengurangan Risiko Bencana), pihak teknologi untuk memberikan informasi penting swasta, kepada pemerintah petani. Bidangdaerah, kedua sektor yakni keamanan LSM, pengurangan organisasi ďŹ nansial, perguruan yang memilikitinggi, tujuan adanya kerugian,masyarakat kerusakan, dan mengamankan aset yang dan kelompok-kelompok rentan dengan menggunakan pelatihan mengenai lainnya yang peduli. manfaat dan biaya asuransi.
22
Apa tujuan adanya program Desa / Kelurahan Tangguh Bencana Komponen terakhir yakni kelembagaan, yang bertujuan (Destana)?kelompok mempromosikan
tingkat desa dan lembaga lokal untuk pengambilan keputusan bersama, berbagi informasi dan layanan penyuluhan.
Bidang yang terakhir yakni kesiapsiagaan menghadapi bencana, yang bertujuan menyiapkan masyarakat untuk menghadapi bencana yang nantinya dapat mengurangi resiko dan mengurangi dampak bencana tersebut terhadap masyarakat.
plano Resiliensi Desa di Indonesia news : Desa Tangguh Bencana (Destana)
Siapa aktor dan peranannya dalam program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana?
The Resilient Mountain Village (RMV) Aktor
Peran
BPBD Provinsi
Mendorong BPBD di tingkat kabupaten/kota untuk mengembangkan program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
BPBD Kabupaten/Kota
ٯ
Berperan aktif dalam mendorong dan
The Resilient Mountain Program atau pendekatan ini dikembangkan memfasilitasi desa/kelurahan untuk Village (RMV) merupakan oleh International Centre for Integrated merencanakan dan melaksanakan suatu pendekatan untuk Mountain Development (ICIMOD) yangTangguh berasal program Desa/Kelurahan pembangunan di kawasan dari elemen climate smart agriculture dan Bencana. pegunungan yang climate smart villages yang merupakan konsep ٯ Memberikan dukungan sumber daya mengintegrasikan aspek dari Food untuk and Agriculture Organization (FAO) pengembangan program ekonomi, sosial, dan dan the Consultative Group on International Desa/Kelurahan Tangguh Bencana di lingkungan dari Agriculture Research (CGIAR). Pendekatan RMV tingkat desa/kelurahan dan masyarakat. pembangunan yang ini berfokus pada 3 hal, yaitu ketahanan iklim, berkelanjutan dengan ketahanan sosial-ekonomi, dan ketahanan Pemerintahan Tk. Kecamatan Membantu BPBD kabupaten/kota dalam proses adaptasi, ketahanan masa memantau depan. dan memberi bantuan teknis bagi dan kesiapan perubahan pelaksanaan program Desa/Kelurahan Tangguh iklim untuk risiko di masa Bencana di tingkat desa atau kelurahan yang akan datang. Program ini bertujuan untuk Tk. Masyarakat: pemimpin masyarakat, tokoh Bekerja sama dengan aparat pemerintah dalam membekali masyarakat adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lain- mobilisasi warga untuk mengadopsi pendekatan dengan alat dan lain program ini pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan ketahanan mereka terhadap perubahan dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan.
31
24
plano Resiliensi Desa di Indonesia news : Desa Tangguh Bencana (Destana) Intervensi padautara air,Pulau yaituJawa Fokus pertama adalah ketahanan iklim yang memiliki Cirebon terletak di sebelah dua aspek penting, yaitu beradaptasi dengan mengatasi kelangkaan air dan yang mempunyai pantai dengan tipe pesisir variabilitas iklim dan menjadi ramah lingkungan. ketidakpastian ketersedian air yang pada menyebabkan tinggi bagi irigasi sedimentasi dan kebutuhan Intervensi RMV pada ketahanan iklim berfokus sehari-hari dengan di sistem pertanian, air, dan energi. Intervensi padamerubah sehingga garis pantai terutama menggunakan sistem pertanian dapat memungkinkan kawasan Pantai Timur Cirebon.konsep Rohman meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan dalam konservasi air yang sederhana (dalam Oktaviani dkk, 2020: 357) melakukan pertanian, wanatani, dan sumber daya alam dengan dan irigasi yang efisien. indeks pada kerentanan pesisir intervensi melalui cara pengelolaan tanah dan hama pembobotan yang lebih Terakhir energi, yaitu dengan baik dan memperbaiki pola tanam yangberdasarkan nantinya karakteristik gelombang dari mendukung penggunaan dapat meningkatkan hasil sekaligus menghemat air hasil pemodelan di beberapa kecamatan di dan tenaga kerja, serta dapat memperkecil efek energi yang ramah lingkungan. Kabupaten Cirebon. Hasil dari pemodelan negatif dari pupuk dan pestisida kimia.
Program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) di Kabupaten Cirebon :
tersebut menunjukkan bahwa Kecamatan Gebang dan Gunung Jati merupakan salah satu kecamatan yang rentan terkena banjir rob. Istilah “banjir rob” berhubungan dengan permukaan dan air laut. Banjir rob merupakan peristiwa naiknya permukaan Fokus kedua adalah ketahanan sosial-ekonomi yangair Komponen laut atau laut ke daratan yang disebabkan terakhir yakni terbagi menjadi tiga komponen utama, yaitu kelembagaan, yang bertujuan oleh air laut pasang. Naiknya permukaan air pembangunan ekonomi dan infrastruktur, gender, mempromosikan kelompok laut yaitu ke daratan yang kemudian dan kelembagaan. Komponen pertama tingkat desa dan lembaga lokal pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang untuk menyebabkan daerah di sekitarnya pengambilan keputusan jadi bertujuan untuk memperkuat rantai pasokan untuk bersama, berbagi informasi tergenang atau mengalami banjir.
Banjir Rob di Kecamatan Gebang dan Gunung Jati
produksi pertanian yang berkelanjutan dan adaptif. dan layanan penyuluhan. Komponen selanjutnya yaitu jenis kelamin (gender) Program Desa Tangguh Bencana (Destana) di Kecamatan Gebang dan Gunung yang bertujuan untuk menciptakan keadilan dan Jati merupakan mitigasi bencana banjir rob. Melalui pemberdayaan mendukung akses ke upaya informasi dan pengambilan keputusan. masyarakat setempat, program ini menghasilkan kelompok Kerja (POKJA) yang
akan berfokus pada sebelum bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Tugas utama POKJA adalah sebagai berikut: • Sosialisasi Bencana Sosialisasi ini berupa penyuluhan yang dilaksanakan rutin setiap minggu bertempat selasar Balaidesa Gebangmekar. Fokus yang terakhir adalah yang ketahanan masa depan Sosialisasi iniutama, dilakukan dengan metode diskusi yang terbagi menjadi tiga bidang yaitu secara layananpartisipatif Bidang yang terakhir yakni kesiapsiagaan menghadapi digital, keamanandan finansial, dan kesiapsiagaan curah pendapat antara masyarakat, mahasiswa, dan anggota bencana, yang bertujuan bencana. Bidang pertama yakni layanan digital, yang BPBD setempat. Sosialisasi ini membahas mengenai pengelolaan bertujuan mengurangi hambatan bahasa dan menyiapkan masyarakat untuk bencana berbasispenting komunitas, pengkajian risiko bencana menghadapi bencana yang teknologi untuk risiko memberikan informasi partisipatif, sistem peringatan inklusif, dan nantinya dapatdini mengurangi kepada petani. Bidang keduapengembangan yakni keamanan dan rencana mengurangi finansial, yang memiliki tujuan adanya pengurangan penyusunan rencana evakuasi danresiko penyusunan kontijensi dampak bencana tersebut kerugian, kerusakan, dan mengamankan aset yang desa. Tujuan diadakan sosialisasi ini adalah peserta sosialisasi rentan dengan menggunakan pelatihan mengenai terhadap masyarakat. manfaat dan biaya mampu asuransi. menjelaskan, mensintesakan, dan menerapkan konsep dasar, strategi, metode, pendekatan dalam memfasilitasi pengembangan sistem peringatan dini masyarakat.
plano Resiliensi Desa di Indonesia news : Desa Tangguh Bencana (Destana) • Coastal Clean Up Kegiatan bersih-bersih pantai (coastal clean up) diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan wilayah lingkungan pesisir. • Sosialisasi Pembuatan Peta Mitigasi Peta mitigasi dibuat berdasarkan titik evakuasi dan daerah rawan banjir yang ditentukan berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan warga. Peta mitigasi sebagai sarana informasi jika terjadinya banjir rob dan dapat digunakan untuk berlindung karena pada peta terdapat simbol-simbol yang memudahkan warga untuk pengungsian. Themelakukan Resilient Mountain Program atau pendekatan ini dikembangkan Village (RMV) merupakan oleh International Centre for Integrated suatu pendekatan untuk yangGebang berasal Program Desa/Kelurahan TangguhMountain Bencana Development (Destana) di(ICIMOD) Kecamatan pembangunan di kawasan dari elemen climate smart agriculture dan danpegunungan Gunung Jati masih terbilang cukup baru terbentuk yaitu pada Juli 2019. yang climate smart villages yang merupakan konsep Sementara pada Juni 2020, mengintegrasikan aspekbanjir rob kembali melanda wilayah tersebut. dari Food and Agriculture Organization (FAO) Dibentuknya ekonomi, program sosial,Destana dancukup berdekatan dengan terjadinya banjir rob. dan the Consultative Group on International lingkungan Program Desa/Kelurahan dari Tangguh Bencana (Destana) dipenuhi dengan Agriculture Research (CGIAR). Pendekatan RMV pembangunan yang antusiasme masyarakat yang dibuktikan dengan terbentuknya ini berfokus pada 3 hal, yaitu kelompok ketahanankerja iklim, berkelanjutan dengan (POKJA) yang bertanggung jawab dan sudah perlahan meminimalisir dampak ketahanan sosial-ekonomi, dan ketahanan proses adaptasi, ketahanan dari banjir rob. masa depan. dan kesiapan perubahan iklim untuk risiko di masa yang akan datang. Program ini bertujuan untuk • BNBP. 2016. Perka BNPB No. 1/2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh membekali masyarakat Bencana, diakses dari dengan alat dan https://bnpb.go.id/berita/perka-bnpb-no-1pengetahuan yang 2012-tentang-pedoman-umum-desadiperlukan untuk kelurahan-tangguh-bencana pada 23 Januari meningkatkan ketahanan 2021. mereka terhadap perubahan dan mendorong • Oktaviani, et al. 2020. Pemberdayaan pembangunan yang Masyarakat melalui Program Desa Tangguh berkelanjutan. Bencana (DESTANA) Sebagai Upaya Mitigasi
The Resilient Mountain Village (RMV)
DAFTAR PUSTAKA
Banjir Rob di Kabupaten Cirebon. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat Vol 2 (3) 2020: 357362. • Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana.
51
26
plano Resiliensi Desa di Indonesia news : Desa Tangguh Bencana (Destana) Fokus pertama adalah ketahanan iklim yang memiliki dua aspek penting, yaitu beradaptasi dengan variabilitas iklim dan menjadi ramah lingkungan. Intervensi RMV pada ketahanan iklim berfokus pada sistem pertanian, air, dan energi. Intervensi pada sistem pertanian dapat memungkinkan meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan dalam pertanian, wanatani, dan sumber daya alam dengan melalui cara pengelolaan tanah dan hama yang lebih baik dan memperbaiki pola tanam yang nantinya dapat meningkatkan hasil sekaligus menghemat air dan tenaga kerja, serta dapat memperkecil efek negatif dari pupuk dan pestisida kimia.
Intervensi pada air, yaitu mengatasi kelangkaan air dan ketidakpastian ketersedian air bagi irigasi dan kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan konsep konservasi air yang sederhana dan irigasi yang eďŹ sien. Terakhir pada intervensi energi, yaitu dengan mendukung penggunaan energi yang ramah lingkungan.
Fokus kedua adalah ketahanan sosial-ekonomi yang terbagi menjadi tiga komponen utama, yaitu pembangunan ekonomi dan infrastruktur, gender, dan kelembagaan. Komponen pertama yaitu pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang bertujuan untuk memperkuat rantai pasokan untuk produksi pertanian yang berkelanjutan dan adaptif. Komponen selanjutnya yaitu jenis kelamin (gender) yang bertujuan untuk menciptakan keadilan dan mendukung akses ke informasi dan pengambilan keputusan.
Komponen terakhir yakni kelembagaan, yang bertujuan mempromosikan kelompok tingkat desa dan lembaga lokal untuk pengambilan keputusan bersama, berbagi informasi dan layanan penyuluhan.
Fokus yang terakhir adalah ketahanan masa depan yang terbagi menjadi tiga bidang utama, yaitu layanan digital, keamanan ďŹ nansial, dan kesiapsiagaan bencana. Bidang pertama yakni layanan digital, yang bertujuan mengurangi hambatan bahasa dan teknologi untuk memberikan informasi penting kepada petani. Bidang kedua yakni keamanan ďŹ nansial, yang memiliki tujuan adanya pengurangan kerugian, kerusakan, dan mengamankan aset yang rentan dengan menggunakan pelatihan mengenai manfaat dan biaya asuransi.
Bidang yang terakhir yakni kesiapsiagaan menghadapi bencana, yang bertujuan menyiapkan masyarakat untuk menghadapi bencana yang nantinya dapat mengurangi resiko dan mengurangi dampak bencana tersebut terhadap masyarakat.
plano Resiliensi Desa news : Berbasis Socio-Cultural Kesuksesan dan prestasi yang diperoleh tidak lepas dari keseriusan, antusiasme, dan kerjasama yang baik dari semua elemen masyarakat dan aparatur desa. Semua bekerja secara sinergis untuk mencapai target yang disepakati. Semangat pantang menyerah dan Tanggon (andal) Tangguh (kuat) dan Tutug (berkomitmen) bersama dengan dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Desa Tugurejo dengan motto “Guyub rukun mbangun deso tumuju rahayuning bumi Tugurejo” (membangun kesejahteraan Desa Tugurejo bersama) untuk mendapatkan yang terbaik. Semangat inilah yang senantiasa menggerakan gerakan Bencana Tugurejo.
Berikut ini aktor-aktor yang berperan pengembangan Destana Tugurejo.
dalam
Aktor/Stakeholders
6
AKTOR Peran
BNPB, BPBD Kabupaten Ponorogo
Ɣ
Sebagai yang mengadakan program Desa Tanpa Bencana (Destana)
Kepala Desa Tugurejo
Ɣ
Mengkoordinasi pembentukan dan pengembangan Destana di Desa Tugurejo
Masyarakat Desa Tugurejo
Ɣ
Berpartisipasi aktif dalam TAGANA, PERTAHANA, Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB), serta kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sebagai upaya pembentukan Destana dan pencegahan dini bencana.