Buku Putih SIBADES HMS ITB 2019/2020

Page 1

‘


Untuk orang-orang yang pernah dan sedang memperjuangkan impian #BerdiriMengabdi. Untuk orangorang yang telah memberikan waktu, tenaga, dan kebesaran hati selama mengelola SIBADES 2019/2020‌

Audy, Nunuy, Rindi, Ifa, Qin, Aldin, Asep, Ninda, Marco, Anggi, Dila, Abbas, Syifa, Vernanda, Aldy, Adrian, Kiki, Tikah, Fadi, Iqbal, Hanif, dan seluruh staff

Terutama untuk Anda, Penggiat sosial kemasyarakatan HMS ITB


DAFTAR ISI DAFTAR ISI............................................................................ 3 DESAIN ORGANISASI SIBADES 2019/2020 ............................. 6 Umum .............................................................................. 7 Visi ................................................................................. 10 Misi ................................................................................ 10 Organogram ................................................................... 13 Program Kerja................................................................. 14 WARISAN ........................................................................... 23 G.R.O.W. ............................................................................ 30 KEBERMANFAATAN YANG INFKLUSIF .................................. 35 SIBADES YANG KOLABORATIF ............................................. 38 KEPEDULIAN TERHADAP ISU SEKITAR ................................. 42 PENGHARGAAN SIBADES 2019/2020 .................................. 45 Penghargaan Ganesha Karsa 2019 .................................. 46 Penghargaan Organisasi Kepemudaan Kategori Pengabdian Masyarakat 2019 ............................................................ 48 LINGKARAN SETAN DAN KOMUNITAS SOSIAL ..................... 52 JAUH MENELUSUR PASAR CIROYOM BERSAMA RUMBEL SAHAJA............................................................................... 59 KITA PEDULI 1 : PANTI ASUHAN HIKMAH MUFAKIR ............ 68 KITA PEDULI 2 : YAYASAN BAGEA ........................................ 75 3


KITA PEDULI 3 : RUMAH HARAPAN INDONESIA .................. 83 BENDUNG DESA MARGAMUKTI .......................................... 90 Latar Belakang ................................................................ 91 Gambaran Umum ........................................................... 94 Metodologi ..................................................................... 96 Desain Bendung.............................................................. 99 Proses Pelaksanaan ...................................................... 104 HUMAN CAPITAL .............................................................. 116 Aset Terbesar SIBADES ................................................. 117 Narasi Basi? .................................................................. 118 Delegasi ........................................................................ 119 Persepektif Manajemen Personalia SIBADES ................. 121 UJI HIPOTESIS ................................................................... 126 Bangun Pemahaman Dulu, Solusi Kemudian ................. 127 Pohon Logika ................................................................ 128 DESA LAMAJANG DAN PENDIDIKAN.................................. 132 Latar Belakang .............................................................. 133 Gambaran Umum Desa Lamajang ................................. 138 PAUD AL-BAROKAH DESA LAMAJANG 2.0 ......................... 143 Gagasan Perbaikan ....................................................... 144 Transformasi Mimpi Menjadi Realita ............................ 146 Konsultan SIBADES ....................................................... 157 SABILULUNGAN ................................................................ 160 4


LOMBA CERITA KEMASYARAKATAN .................................. 166 CERITA PENANAMAN EMPATI........................................... 168 NaraSIBADES ................................................................ 169 SIBADESTalk ................................................................. 175 ENGINEER SIBADES ........................................................... 177 OPERASIONAL SIBADES..................................................... 181 Tanggung Jawab Besar.................................................. 182 Bermasyarakat Melalui Survei dan Pemetaan ............... 186 MEDIA SIBADES ................................................................ 191 Konsistensi dan Skill...................................................... 192 Optimasi Publikasi dan Dokumentasi SIBADES .............. 198 FUNDRAISING SIBADES .................................................... 203 Sponsorship, Donaturial, dan Kemitraan SIBADES ......... 204 SHOBADES-Core Engine of SIBADES .............................. 215 KEPENGAWASAN DALAM SIBADES ................................... 221 MEET OUR TEAM.............................................................. 225

5


DESAIN ORGANISASI SIBADES 2019/2020

6


Umum Berbicara tentang kemerdekaan Indonesia tidak akan terlepas dari perjuangan para pendahulu kita. Berbagai pengorbanan yang diberikan mereka dalam melawan penindasan dan mengambil kembali hak masyarakat untuk hidup sejahtera di tanah airnya. Menilik kedepan, ternyata masih banyak hal yang

harus

diselesaikan

dalam

rangka

melanjutkan

kemerdekaan Indonesia. Persoalan yang bergulir di kehidupan masyarakat seperti kesenjangan ekonomi, bencana alam, pengangguran, korupsi dan lain-lain. Semua ini terasa sangat dekat, nyata, dan mencemaskan. Tanpa disadari waktu akan terus berjalan dan berjalan. Masa depan nantinya akan menjadi masa lalu. Indonesia menumpukan harapannya kepada para pemuda, termasuk didalamnya

para

mahasiswa,

untuk

menjadi

calon

pemimpinnya di masa depan. Jika ditinjau lebih dalam, mahasiswa sendiri mempunyai posisi, potensi, dan peran yang sangat

strategis

dalam

mengusahakan

solusi

atas

permasalahan-permasalahan bangsa baik sekarang maupun di masa depan. Salah satu perwujudan konsep tersebut adalah melalui pengabdian masyarakat.

7


Salah satu contoh tinjauan tentang potensi gerakan mahasiswa

Biasa karena terbiasa. Seharusnya pengabdian masyarakat adalah hal yang biasa saja. Pengabdian masyarakat sendiri bisa hadir dalam berbagai bentuk yang intinya adalah penebaran manfaat dan proses belajar dari masyarakat itu sendiri. Pengabdian masyarakat menjadikan mahasiswa semakin merasa bahwa mahasiswa tidak lain merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri. Semakin merasa bahwa kita semua adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan harus saling membantu satu sama lain. HMS ITB sebagai salah satu organisasi kemahasiswaan yang bernaung di ITB juga turut serta memberikan wadah untuk melakukan pengabdian masyarakat bagi para anggotanya. 8


Salah satu wadah tersebut hadir dalam bentuk Badan Semi Otonom yang dinamakan Sipil Bangun Desa (SIBADES). Harapannya dengan kehadiran wadah ini HMS ITB mampu mewadahi gerakan kemasyarakatan para anggotanya.

9


Visi

“Menjadi wadah peningkatan kepedulian anggota terhadap lingkungan sekitar melalui inspirasi1, perwujudan karya ketekniksipilan2, dan kedekatan dengan masyarakat3.�

Misi 1.

Menanamkan nilai kemasyarakatan kepada seluruh anggota HMS ITB Penjelasan

:

Untuk dapat peduli terhadap lingkungan sekitar dan kemudian menciptakan gagasan-gagasan solusi maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah menanamkan nilai yang

memberikan jawaban atas identitas

1

Inspirasi disini memiliki arti untuk menggerakan orang lain dari aspek internalnya untuk berbuat suatu hal. 2 Karya keprofesian teknik sipil adalah hasil daya cipta potensi seseorang yang berbasis keilmuan teknik sipil. Perwujudan yang dimaksud lebih ditekankan kepada proses yang terjadi didalamnya, bahwa selama keberjalanan perwujudan akan terdapat proses transformasi diri guna meningkatkan kepedulian anggota 3 Dekat memiliki arti terjalinnya ikatan silaturahmi yang lebih baik lagi.

10


seseorang di masyarakat. Sehingga timbul suatu paham bahwa tiap individu dalam tatanan kehidupan masyarakat saling berhubungan dan perlu untuk saling membantu.

Pendekatan

lainnya

adalah

melalui

pemberian wawasan mengenai realitas dan isu-isu masyarakat di lingkungan sekitar sehingga dapat memantik dan menggerakan seseorang untuk peduli dan bergerak.

2.

Meningkatkan partisipasi aktif seluruh anggota HMS ITB

dalam

kegiatan

kemasyarakatan

yang

dilaksanakan. Penjelasan

:

Kata partisipasi aktif disini sangat krusial dalam rangka ketercapaian visi yang dirumuskan mengingat sasaran dari keberadaan SIBADES tidak lain adalah anggota HMS ITB sendiri. Kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang dieksekusi dari SIBADES sebisa mungkin melibatkan elemen-elemen yang ada di anggota HMS ITB sehingga potensi yang ada bisa tersalurkan dan pesan manfaat

dari

kegiatan

kemasyarakat

dan dapat

dimaksimalkan. 11


3.

Menjalin hubungan dekat dengan masyarakat selama kepengurusan SIBADES HMS ITB 2019/2020. Penjelasan

:

Kegiatan kemasyarakatan yang dirancang dan dilakukan oleh SIBADES selama satu kepengurusan sudah selayaknya mengimplementasikan salah satu aspek paling penting dari nilai kemasyarakatan yaitu dekat dengan masyarakat itu sendiri. Untuk itu perlu dilakukannya

usaha

tertentu

yang

mampu

mendekatkan anggota HMS ITB kepada masyarakat baik dari segi persepsi hingga tindakan yang dilakukan.

4.

Merancang,

merencanakan,

dan

melaksanakan

pembangunan infrastruktur yang tepat manfaat. Penjelasan

:

Wujud dari karya yang memiliki kesesuaian paling tinggi dengan

dasar

keilmuan

teknik

sipil

adalah

pembangunan infrastruktur. Tepat manfaat disini memiliki arti bahwa infrastruktur yang akan dibangun nantinya

harus

sesuai

dengan

kebutuhan

dan

permasalahan aktual di kehidupan masyarakat. 12


Organogram

13


Program Kerja Kita Peduli

Latar belakang

Deskripsi kegiatan

Tujuan

Anggota HMS ITB sebagai elemen dari pendidikan tinggi yaitu mahasiswa perlu untuk mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian masyarakat. Salah satu metode perwujudan hal ini adalah melalui community service . Harapannya kegiatan ini bisa memfasilitasi anggota HMS ITB untuk terjun langsung ke masyarakat untuk memberikan bantuan dan menjadi ajang penumbuhan kepedulian anggota. Kita Peduli adalah program kerja yang dibuat untuk mengajak massa HMS peduli dan memberi manfaat kepada lingkungan sekitar, terutama masyarakat yang membutuhkan. Acara akan dikemas dalam berbagai kegiatan dengan mengunjungi masyarakat sekitar seperti Panti Asuhan, Rumah Harapan, turun ke jalan, dan lain-lain • Memfasilitasi anggota HMS ITB agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar • Memberikan bantuan berupa baik materi maupun jasa terhadap orang yang membutuhkan. Ketua Divisi Peduli Sekitar

Penanggungjawab Sasaran Waktu pelaksanaan

Parameter keberhasilan Alat ukur

Anggota HMS ITB dan masyarakat terkait • Kita Peduli 1 : 16 Mei 2019 • Kita Peduli 2 : 21 September 2019 • Kita Peduli 3 : 17 November 2019 • 80% peserta merasa lebih peduli terhadap lingkungan sekitar • Terlaksananya acara Kita Peduli • Kuesioner Rp. 4.565.000

Rencana anggaran biaya

14


Sabilulungan

Latar belakang

Deskripsi kegiatan

Tujuan

Penanggungjawab Sasaran Waktu pelaksanaan

Parameter keberhasilan

Alat ukur Rencana anggaran biaya

Anggota HMS ITB sebagai mahasiswa yang dicita-citakan untuk menjadi pemegang masa depan bangsa Indonesia perlu untuk mengetahui sudut pandang masyarakat dan paham akan kondisi lingkungan sekitar. Kegiatan kerja sosial ditambah dengan live in di desa dapat menjadi ladang untuk mewujudkan hal tersebut. Hal ini mengingat banyak hal yang bisa diperlajari dari desa mulai dari keramahan masyarakat, budaya ketimuran yang kental, sudut pandang masyarakat terhadap suatu hal, dan masih banyak hal lainnya, Sabilulungan merupakan kegiatan dimana anggota HMS ITB tinggal dengan orang tua angkat di pedesaan selama periode waktu tertentu. Pada periode waktu tersebut akan dilaksanakan berbagai kegiatan-kegiatan seperti kerja sosial, acara bersama warga, hingga mengikuti rutinitas warga disana. • Memberikan pemahaman anggota HMS ITB terkait kondisi lingkungan lokasi desa yang dikunjungi • Menjalin hubungan dengan pihak masyarakat Ketua Divisi Bakti Desa Anggota HMS ITB dan masyarakat di lokasi kegiatan dilaksanakan 19 – 22 Desember 2019 • 100 anggota HMS ITB mengikuti kegiatan yang dilaksanakan • 80% peserta merasa lebih dekat dengan masyarakat disana • 80% peserta mengetahui kondisi desa tersebut • Data Peserta • Kuesioner Rp. 17.155.000

15


Buku Putih SIBADES

Latar belakang

Deskripsi kegiatan

Tujuan Penanggungjawab Sasaran Waktu pelaksanaan Parameter keberhasilan Alat ukur Rencana anggaran biaya

HMS ITB sebagai organisasi kemahasiswaan akan mengalami regenerasi tiap tahunnya. Dalam rangka menjaga keberlangsungan semangat kemasyarakatan di HMS ITB diperlukan pengarsipan, dokumentasi, dan cerita yang dikemas dengan baik. Buku Putih SIBADES hadir guna memenuhi kebutuhan tersebut. Buku Putih SIBADES merupakan kumpulan dokumentasi, tulisan, dan cerita-cerita selama satu tahun kepengurusan yang menggambarkan keberjalanan dari SIBADES HMS ITB tahun ini. • Mengabadikan seluruh keberjalanan SIBADES guna menjaga semangat berkemasyarakatan di HMS ITB Ketua Divisi Konten Kemasyarakatan Anggota HMS ITB Seluruh kepengurusan • Tercetaknya 1 buku puth SIBADES selama kepengurusan. • Dokumen Buku Putih SIBADES Rp. 300.000

16


NaraSIBADES

Latar belakang

Dalam rangka menanamakan nilai kemasyarakan anggota HMS ITB diperlukan penyebaran konten-konten-konten yang dapat diterima dan dikemas dengan baik. NaraSIBADES hadir sebagai salah satu wujud penyebaran konten-konten kemasyarakatan.

Deskripsi kegiatan

NaraSIBADES merupakan video singkat sebagai media komunikasi konten-konten kemasyarakatan yang dikemas secara kreatif.

Tujuan Penanggungjawab Sasaran Waktu pelaksanaan

• Meningkatkan pemahaman anggota terhadap isu-isu di lingkungan sekitar Ketua Divisi Videografi Anggota HMS ITB Selama Kepengurusan • 70% penonton (random sampling, 5 orang tiap kelas) paham terhadap isu yang diungkit

Parameter keberhasilan

Alat ukur Rencana anggaran biaya

• 1 video berhasil di-release selama semester genap, dan 1 video berhasil direlease selama semester ganjil. • Kuesioner Rp 850.000

17


SIBADESTalk

Latar belakang

Deskripsi kegiatan

Tujuan Penanggungjawab Sasaran Waktu pelaksanaan

Parameter keberhasilan

Alat ukur Rencana anggaran biaya

HMS ITB sebagai organisasi kemahasiswaan perlu untuk terus menghidupi nafas pengabdian masyarakat para anggotanya. Dalam praktisnya, semangat, wawasan, dan kesadaran untuk berkemasyarakat menjadi komponen penting yang harus tetap dijaga. SIBADESTalk hadir untuk memfasilitasi penumbuhan komponen-komponen tersebut memalui platform non-fisik. SIBADESTalk merupakan video yang dikeluarkan oleh SIBADES. Video ini berisi wawancara, pemaparan, atau diskusi dengan tokoh kemasyarakatan ataupun orang lainnya yang sekiranya bisa menanamkan nilai-nilai kemasyarakatan. • Meningkatkan animo anggota HMS ITB dalam melakukan gerakan kemasyarakan • Meningkatkan wawasan anggota terhadap gerakan kemasyarakatan Ketua Divisi Konten Kemasyarakatan Anggota HMS ITB Selama Kepengurusan • 2 buah SIBADESTalk bisa di-release • 75% anggota yang menonton (random sampling, 5 orang tiap kelas) merasa mendapat wawasan kemasyarakatan • 75% anggota yang menonton (random sampling, 5 orang tiap kelas) merasa lebih peduli dengan lingkungan sekitar • Kuesioner Rp 500.000

18


Konstruksi dan Peresmian Bendung Desa Margamukti

Latar belakang

Deskripsi kegiatan

Tujuan

Penanggungjawab Sasaran Waktu pelaksanaan

Parameter keberhasilan

Alat ukur

Rencana anggaran biaya

Anggota HMS ITB memiliki potensi dasar keilmuan teknik sipil untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan wujud karya ketekniksipilan. Bendung merupakan salah satu karya ketekniksipilan yang direncanakan untuk dibangun guna menyelesaikan permasalahan terkait kebutuhan air di Desa Margamukti. Harapannya dengan adanya bendung ini anggota HMS ITB dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat sekaligus memahami permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Konstruksi bendung merupakan realisasi dari perencanaan bendung yang sudah dilakukan sebelumnya. Hal-hal yang menjadi cakupan dalam kegiatan ini adalah • Meringankan permasalahan yang ada di masyarakat • Meningkatkan pemahaman anggota terhadap masalah yang ada di lingkungan sekitar Ketua Divisi Engineering Anggota HMS ITB Sekarang-24 Agustus 2018 • Didapatkan desain infrastruktur akhir • Terbangunnya bendung sesuai perencanaan • Konstruksi yang dibangun bisa dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar • Bukti foto dan laporan • Wawancara Rp 113.000.000 (Proyek) Rp 3.250.000 (Peresmian)

19


Survei dan Pemetaan

Alat ukur

Dalam merencanakan kegiatan kemasyarakatan dalam ruang lingkup desa dibutuhkan data-data sehingga kegiatan yang dilaksanakan bisa sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. Survei dan Pemetaan hadir untuk mengumpulkan dan menganalisis data-data tersebut untuk menentukan lokasi desa yang akan diadakan kegiatan kemasarakatan Survei dan pemetaan merupakan kegiatan yang dilaksanakan di desa untuk mengumpukan data-data dan dianalaisis dalam rangka menentukan lokasi. Kegiatan ini akan berlangsung tiap minggu hingga lokasi yang ditentukan sudah pasti. • Mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menentukan lokasi • Menentukan lokasi desa kegiatan SIBADES Ketua Divisi Survei dan Pemetaan Desa sekitar Kota dan Kabupaten Bandung Sepanjang Kepengurusan • Data-data yang diperlukan sudah terkumpul • Lokasi untuk pelaksanaan kegiatan SIBADES sudah ditentukan Laporan

Rencana anggaran biaya

Rp

Latar belakang

Deskripsi kegiatan

Tujuan Penanggungjawab Sasaran Waktu pelaksanaan Parameter keberhasilan

1,200,000.00

20


Tim Konstruksi

Latar belakang

Deskripsi kegiatan

Tujuan

Penanggungjawab Sasaran Waktu pelaksanaan

Parameter keberhasilan Alat ukur Rencana anggaran biaya

Dalam perancangan dan perencanaan karya ketekniksipilan perlu untuk melibatkan anggota HMS ITB guna menjawab visi dan misi yang telah dirumuskan. Tim Konstruksi hadir sebagai salah satu wadah anggota untuk dapat terlibat langsung. Tim Konstruksi merupakan tim atau sekumpulan orang yang dikhususkan untuk terlibat langsung dalam merencanakan dan merancang konstruksi Bendung. Tim ini akan dikoordinir dan bekerja bersama divisi engineering . Anggota yang terlibat dalam tim ini akan mendapatkan keuntungan tertentu sebagai daya tarik tambahan. • Meningkatkan partisipasi anggota HMS ITB dalam pendesainan dan pelaksanaan bendung • Meningkatkan kepedulian anggota HMS ITB melalui perwujudan konstruksi bendung Ketua Divisi Engineering Desa sekitar Kota dan Kabupaten Bandung Dari mulai konstruksi sampai peresmian bendung • 5 orang tergabung dalam tim konstruksi • 100% orang yang tergabung dalam tim kontruksi merasa lebih peduli terhdap isu infrastruktur yang diungkit • Kuesioner Rp. 490.000

21


Lomba Cerita Kemasyarakatan

Alat ukur

Berbicara tentang isu dan potensi kemasyarakatan akan sangat banyak dan beragam. Berdasarkan hal ini perlu untuk menumbuhkan kepedulian anggota guna bisa memperhatikan isu dan potensi kemasyarakatan di sekitarnya. Lomba cerita kemasyarakatan hadir agar anggota HMS ITB bisa terinisiasi untuk peduli dan memperhatikan lingkungan sekitarnya. Lomba cerita kemasyarakatan merupakan kompetisi berhadiah yang diadakan oleh SIBADES. Lomba ini mengangkat topik isu/potensi kemasyarakatan disekitar peserta dengan kemasan cerita. • Menumbuhkan kepedulian anggota terhadap isu dan potensi masyarakat di skeitarnya Ketua Divisi Konten Kemasyarakatan Anggota Biasa HMS ITB 22-Nov-19 • 10 orang anggota HMS ITB mengikuti perlombaan ini • 100% peserta lomba merasa lebih peduli terdahap isu/potensi kemasyarakatan di sekitarnya. • Kuesioner

Rencana anggaran biaya

Rp

Latar belakang

Deskripsi kegiatan

Tujuan Penanggungjawab Sasaran Waktu pelaksanaan

Parameter keberhasilan

450,000.00

22


WARISAN

23


Teruntuk para pembaca Buku Putih SIBADES. Organisasi SIBADES ini sudah berdiri sejak zaman dulu kala. Sudah banyak sekali terjadi pergantian kepengurusan, perubahan visi-misistrategi yang semuanya berkutat pada bidang Sosial Kemasyarakatan. Tidak dapat dipungkiri semua hasil kerja keras pendahulu SIBADES berdampak pada gagasan, program, dan pembelajaran yang ada sekarang. Meninggalkan warisan bagi eksistensi organisasi ini. Siapa yang tidak ingin nama organisasinya melegenda secara harum dan positif? Siapa yang tidak ingin organisasinya keberadaannya berdampak positif? Kenyataannya, banyak di antara kita, karena kesibukan dan fokus pada masa sekarang, tidak

menyadari

bahwa

segala

tindakan

kita

akan

meninggalkan bekas. Bekas itu bisa positif, namun juga bisa berbentuk dendam, kesia-siaan, dan sebuah utang yang mengikat. Setiap anggota organisasi mempunyai tugas yaitu mempertanyakan apakah yang kita buat dan lukiskan sekarang akan membentuk masa depan yang lebih baik, atau malah sebaliknya. Meninggalkan sebuah warisan menurut saya merupakan bentuk kepedulian dalam orientasi jangka panjang. Ketika kita

24


'pergi' kita harus meninggalkan jejak positif. SIBADES tahun ini sangat terbantu oleh ilmu dan evaluasi sebelumnya dari Buku Putih SIBADES 2011, LPJ SIBADES sebelumnya. Jikalau tidak ada warisan tersebut, saya pribadi yakin SIBADES 2019/2020 tidak akan mencapai titik ini.

Pembangunan Penampungan Air di Desa Warjabakti Bersama Gebrak ITB

25


Pembangunan Sekolah Tahan Gempa di Pangelengan Tahun 2011

26


Pekerjaan Pemasangan Dinding Penahan Tanah Kampung Mekarjaya Tahun 2018

#BangunDiriBangunEmpati, SIBADES 2018/2019 sebagai inisiator gerakan kemasyarakatan lingkup non-infrastruktur

27


Buku Putih ini merupakan instrumen kami untuk menuangkan segala gagasan, cerita, dan evaluasi yang ada selama perjalanan SIBADES 2019/2020. Semua yang ditulis disini sebaiknya tidak diterima mentah-mentah, sebaiknya menjadi bahan yang perlu diolah untuk memperluas spektrum pengetahuan.

28


“Legacy : Dampak dan Kualitas Positif yang Tertinggal�

29


G.R.O.W.

30


Waktu adalah sumber daya terbatas yang setiap organisasi punya. Namun, tidak semua memanfaatkannya dengan baik. Problematika organisasi seperti SIBADES yang saya alami adalah setelah beberapa waktu berjalan kadang kami terlalu fokus pada beban pekerjaan dan seringkali justru lupa dengan nilai-nilai

yang

kami

pegang

pada

organisasi

ini.

Konsekuensinya kondisi ini membuat sebuah tantangan yang menurut

saya

cukup

sulit

untuk

diselesaikan

yaitu

memprioritaskan isu dan strategi dalam menentukan langkahlangkah yang akan diambil kedepannya. Langkah yang salah tidak akan menjawab permasalahan, membuang sumber daya uang, material, dan waktu semua yang terlibat didalamnya. Selama tahun 2019, banyak langkah yang sudah dijalani bersama. Berhasil dan gagal merupakan satu paket. Isu dan strategi bukan merupakan sesuatu yang statis melainkan dinamis sepanjang waktu. Memprioritaskan merupakan aktivitas yang membutuhkan banyak data internal dan eksternal. Secara sederhana, satu paragraf diatas dapat diterjemahkan menjadi:

31


“Apa yang bisa saya lakukan sekarang dan akan berdampak paling besar pada ketercapaian visi SIBADES?�

“Isu dan strategi apa yang paling masuk akal untuk saya pilih dan investasikan sekarang sehingga akan bertumbuh menjadi banyak manfaat di kemudian hari?�

Namun, bagaimana? Salah satu alat yang saya gunakan adalah G.R.O.W, sesuatu yang bisa digunakan sebagai alat navigasi untuk menentukan keputusan yang bisa dilakukan. Dasar analisisnya adalah melihat suatu peluang di depan yang paling memberikan fondasi untuk berkembang. G.R.O.W adalah sebagai berikut: G : Goal Alignment , Kalau kita mengambil tindakan ini, apakah dampaknya akan sejalan dengan keinginan kita di masa depan? Setiap konsekuensi tindakan harus sejalan dengan visi SIBADES. R : Realistic Possibility, Apakah terdapat infrastruktur yang memungkinkan kita mengeksekusi tindakan tersebut?

32


Bisakah kita membuat infrastruktur tersebut? Bisa berupa data, uang, tenaga, dll. O : Opportunity Value, Apakah strategi kita sejalan dengan peluang yang ada di masa depan dan memiliki prospek jangka panjang? W : Way Forward, Tentukan cara kita mencapai ke tujuan tersebut dan kecepatan kita. Tidak semua hal bisa dicapai dengan instan, penting bagi kita untuk mengetahui apa yang kita lakukan dan kapan kita akan mencapainya. Selama menggunakan alat ini dan menjalankan SIBADES terdapat satu cuplikan quotes yang menurut saya menarik dan memantik saya pribadi.

33


“If we end up doing something wrong, we can always correct it, but if we just sit around and pontificate and procastinate, then there isn’t anything we can do with it. Therefore, the greatest sin isn’t doing the wrong thing: it’s doing nothing”.

34


KEBERMANFAATAN YANG INFKLUSIF

35


Kami paham betul setiap manusia mempunyai kepribadian, hobi, minat, dan lingkungan sosial yang berbeda-beda. Sejak memasuki kampus ITB ini segala perbedaan tersebut sangat terasa. Tentu ini bukan hal yang buruk, justru menjadi sebuah keberagaman yang indah dan nyaman. Namun, hal ini secara konsekuen menjadi tantangan yang cukup besar bagi SIBADES. Sejak pertama kali memilih untuk memimpin organisasi ini, saya paham betul bahwa ada beberapa klaster di himpunan ini (kalau ingin menggeneralisir), kelompok yang nyaman untuk melakukan

kegiatan

sosial,

kelompok

yang

lebih

mengesampingkan kegiatan kemahasiswaan, kelompok yang beraktivitas hanya pada bidang yang ia kuasai, dan lain-lain. SIBADES dan program-programnya didesain bukan hanya untuk sekelompok yang memang sering berkutat pada kegiatan serupa, tetapi bagi seluruh anggota HMS ITB. Hal ini saya istilahkan sebagai kebermanfaatan yang inklusif. Inklusif adalah dimana sesuatu ditujukan benar-benar ke semua orang. Jika dianalogikan, olahraga adalah kegiatan yang saya percayai bermanfaat positif, namun ada beberapa orang yang anti-olahraga karena beragam alasan. Kita harus menyusun strategi untuk mengajak orang tersebut ingin dan merasa butuh untuk olahraga. Hal ini relatif sulit jika 36


dibandingkan kita mengajak orang yang memang nyaman dan terbiasa untuk olahraga. Banyak cara sebenarnya yang menurut saya bisa dilakukan sebagai strateginya. Bisa terkait branding, pemosisian program, penyusunan tim, dan membangun kredibilitas. Beberapa hal akan dibahas pada bab-bab selanjutnya di Buku Putih ini, saya akan sedikit sharing tentang dua terakhir. Penyusunan tim menurut saya dapat bermanfaat bagi proses infiltrasi ke lingkup-lingkup sosial dari anggota tim kita sendiri. Membangun kredibilitas berarti membangun kepercayaan dari anggota HMS ITB terhadap apa yang kita lakukan. Saya percaya bahwa dengan menghargai setiap kegiatan yang ada di HMS ITB, tidak egois dengan selalu mementingkan kegiatan sendiri, berkontribusi pada kesempatan yang ada, akan berdampak baik dalam membangun krediblitas di HMS ITB yang tentunya mendukung apa yang SIBADES lakukan.

37


SIBADES YANG KOLABORATIF

38


Kilas balik kepada awal kepengurusan sekitar bulan Februari 2019, kami sempat mengadakan rapat di ruang 3210 membahas suatu topik. Topiknya menarik, tentang bagaimana potensi kepengurusan SIBADES jika melakukan kolaborasi dengan HMJ lain. Kami berdiskusi tentang gagasan berkolaborasi dengan SF untuk membuat suatu puskesmas di suatu desa, kolaborasi dengan HMP untuk melakukan pemetaan sosial, kolaborasi dengan Arsitektur dalam mendesain sebuah infrastruktur. Sepanjang kepengurusan, semakin banyak lagi lembaga yang menurut saya sangat unik dan luar bisa. Contohnya CIMSA UNPAD dengan program bina kesehatan yang terkontrol, Generasi Cerdas Iklim (GCI) IPB dengan program pendidikan tanggap bencana dan lingkungan yang sustain di Bogor, IMG ITB yang mampu melakukan pemetaan jalur evakuasi gempa menggunakan drone, dan masih banyak lainnya. Sayangnya untuk tahun ini masih belum ada kolaborasi yang terencana, padahal adanya kolaborasi dapat menyambung cabang keilmuan untuk berdampak secara holistik. Apalagi berbicara infrastruktur, salah satu domain dari SIBADES

sebagai

organisasi

pengabdian

masyarakat 39


mahasiswa teknik sipil, infrastruktur adalah karya multidisiplin. Banyak sekali aspek yang tercakup didalamnya untuk mendukung fungsi infrastruktur tersebut. Melihat kebelakang sebenarnya kolaborasi bukan hal yang mustahil

untuk

diwujudkan

di

SIBADES,

buktinya

pembangunan Sekolah Tahan Gempa oleh SIBADES 2011 dapat berkolaborasi dengan begitu banyak cabang keilmuan. Hal paling penting adalah timing dan komunikasi. Kesalahan pada kepengurusan ini adalah seringkali menyimpan gagasan kolaborasi pada diri sendiri atau justru mengomunikasikan tapi pada waktu yang salah. Komunikasi dengan pihak lain harus dilakukan secara bertahap pada waktu yang tepat yaitu ketika setiap organisasi tersebut sedang pada tahapan perencanaan. Biasanya mekanisme perubahan program pada tengah-tengah kepengurusan sangat sulit dan menghambat terwujudnya kolaborasi yang potensial. Harapannya di masa depan

SIBADES

atau

organisasi

penggantinya

dapat

menerapkan strategi yang lebih baik.

40


41


KEPEDULIAN TERHADAP ISU SEKITAR

42


Kepengurusan SIBADES 2019/2020 membawa visi yang cukup to the point yaitu menjadi wadah peningkatan kepedulian anggota terhadap lingkungan sekitar. Kalau kita menurunkan satu pertanyaan penting dari visi ini, pertanyaan tersebut adalah

“Apa

yang

perlu

anggota-anggota

HMS

ITB

pedulikan?�. Jawaban dari pertanyaan ini saya kontekskan sebagai sebuah isu. Jujur ketika berbicara isu, ada sangat banyak sekali isu yang bisa diangkat. Mulai dari yang terdekat sampai isu global, isu tentang infrastruktur, sosial, dsb. SIBADES perlu untuk menentukan isu apa yang akan diungkit dan dieskalasi melalui beragam metode. Salah satu evaluasi mendasar yang ada pada kepengurusan tahun ini adalah mekanisme pemilihan isu yang kemudian berpengaruh terhadap isu yang diangkat. Setiap program kerja mengangkat satu isu dan pemilihan isu ini mayoritas dilakukan oleh setiap divisi yang bertanggung jawab. Hal ini memiliki kelebihan

dan

kekurangannya.

Kelebihannya,

sistem

pengerjaan terasa jelas, setiap divisi dapat mengerjakan bagiannya tanpa fokusnya terpecah. Kekurangannya, sistem ini kaku. Tidak terhitung ada berapa banyak isu yang terlewatkan karena mekanisme SIBADES 2019/2020 sulit untuk mengangkat isu yang dikategorikan sebagai ‘tiba-tiba’. 43


Contohnya isu Gempa Lombok, Banjir Jakarta, Penggusuran Tamansari, dsb. Padahal tidak ada fungsi lain juga dalam tatanan struktur BP HMS ITB tahun kami yang mengaji atau mengeskalasi isu tersebut. Potensi sumber daya HMS ITB dari segi manusia, biaya, dan waktu sangatlah besar untuk dialirkan ke isu-isu tersebut. Banyak hal yang bisa diperbaiki, salah satunya dengan membuat kesepakatan mekanisme pemilihan isu yang baik, menetapkan suatu fungsi pada BSO SIBADES sehingga lebih adaptif terhadap isu eksternal, melakukan koordinasi dengan sistem lembaga di HMS ITB, dan paling penting yaitu memastikan setiap pengurus mempunyai sense of crisis yang tinggi terhadap isu-isu yang ada.

44


PENGHARGAAN SIBADES 2019/2020

45


Penghargaan Ganesha Karsa 2019

Apa itu Ganesa Karsa?

Setiap tahun ITB memberikan Penghargaan Ganesha, yaitu suatu bentuk apresiasi dan kepedulian ITB kepada mahasiswa yang secara perorangan/kelompok/organisasi dinilai telah menunjukan suatu prestasi dibidang tertentu, seperti bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta pengembangan bakat dan minat, yang akan diberikan pada saat sidang terbuka penerimaan mahasiswa baru 2019/2020. Jenis penghargaan terdiri dari: 1. Penghargaan Ganesha Karya untuk bidang Karya Inovatif 2. Penghargaan Ganesha Karsa untuk bidang Ilmiah dan Sosial Kemasyarakatan 3. Penghargaan Ganesha Rasa untuk bidang Seni, Budaya dan Agama 4. Penghargaan Ganesha Perkasa untuk bidang Olahraga

46


Pada tahun 2019, SIBADES berhasil menerima penghargaan Ganesha Karsa atas karya-karya pengabdian masyarakat yang telah dilakukan dalam satu tahun kebelakang.

Penerimaan Ganesha Karsa oleh Malvin Heraldo, Ketua Himpunan Mahasiswa Sipil

47


Penghargaan Organisasi Kepemudaan Pengabdian Masyarakat 2019

Kategori

Apa itu Penghargaan Organisasi Kepemudaan?

Penghargaan organisasi kepemudaan adalah sebuah kegiatan yang dirancang untuk memberikan apresiasi bagi organisasi dan komunitas pemuda yang dinilai telah memnyumbangkan karya dan kerja nyata membantu pemerintah dalam membangun Jawa Barat. Kehadiran organisasi dan komunitas pemuda merupakan membantu pemerintah minimal dalam hal meningkatkan kualitas sumber daya manusia Jawa Barat ke depan yang terbiasa dengan pola gerak yang terorganisir, taat asas, terbiasa dengan ‘rules’, disiplin, terbiasa memimpin dan dipimpin dan memiliki jaringan sosial yang luas. Dengan kebiasaan-kebiasaan itu, kader organisasi pemuda biasanya selalu memiliki kesempatan yang lebih besar dibanding pemuda lainnya dalam menapaki jenjang karir sosial politik ke depannya. Apalagi pola rekrutmen pemimpin dan elit Indonesia dan Jawa Barat hari ini masih memberikan ruang yang sangat besar bagi kader organisasi kepemudaan untuk

48


berada di posisi itu. Kader organisasi kepemudaan hari ini merupakan elit Indonesia dan Jawa Barat ke depan.

Puji Tuhan, melalui proses seleksi berkas, tahap wawancara oleh panitia, dan presentasi didepan para juri, SIBADES 2019/2020 berhasil mendapatkan penghargaan ini. Selama keberjalanannya kami mendapatkan banyak pembelajaran dari organisasi kepemudaan lainnya serta mendapatkan banyak relasi yang harapannya juga membuka gerbang kolaborasi bagi SIBADES.

49


Ketua dan Kabid Keilmuan sebagai perwakilan lomba

Bersama CIMSA UNPAD sebagai runner-up

50


Foto bersama dewan juri penghargaan

Penerimaan penghargaan pada Youth Innovation Summit oleh Gubernur Jawa Barat

51


LINGKARAN SETAN DAN KOMUNITAS SOSIAL

52


Seringkali pengbadian masyarakat bisa disebut sebagai sebuah pencarian. Dalam prosesnya kadang kita menemukan berbagai data, makna, atau bahkan pertanyaan. Salah satu contohnya

“apa yang menyebabkan ada beberapa orang bisa memiliki standar kehidupan yang lebih rendah dari orang lainnya?�

Contoh Tongseng, cerita kehidupannya sangat mengenaskan walaupun masih berumur 6 tahun. Tongseng lahir di pinggir jalan oleh orang tua yang maaf punya gangguan kementalan. Kebetulan diangkut oleh mobil Panti Asuhan Hikmah Mufakir untuk diasuh oleh panti ini. Latar belakang Tongseng ini meninggalkan bekas yang mendalam. Bahkan ketika Tongseng masih balita, Tongseng mengalami ketakutan akan kantong plastik karena waktu kecil dulu sering dibawa melalui kantong plastik berwarna hitam. Selain Tongseng, masih ada sekitar 30 orang lainnya yang dibawa dari ‘kesialan nasib’ dan kemudian diberi pendidikan sehingga menjadi pribadi yang menjalani kehidupan yang 53


lebih baik. Apa yang dinamakan ‘nasib’ ini tentu tidak semata sesuatu yang tidak bisa dikontrol. Berdasarkan pengamatan semata, ‘nasib’ tersebut merupakan produk dari tindakantindakan yang dilakukan tanpa menimbang konsekuensi penuh atas tindakan tersebut. Contoh tindakan asusila remaja yang mengakibatkan kelahiran bayi yang kemudian dibuang karena tekanan sosial, kurangnya pendidikan seorang remaja desa yang merantau dan terpaksa menjalani kehidupan dengan pekerjaan terlarang. Kondisi-kondisi ini akan terus berjalan dan terus terulang. Seperti terjebak dalam lingkaran setan.

“Dalam lingkaran setan, orang itu akan makin dalam jatuhnya seperti arah obat nyamuk bakar. Bentuk lingkaran setan yang mirip obat nyamuk bakar itu, titik yang paling dalam adalah kebinasaan”

Saya kira ketika kita berpikir bagaimana memutuskan lingkaran setan tersebut kita harus memberikan pandangan kita terhadap Panti Asuhan. Panti Asuhan sering kita tahu dengan seorang tempat dimana anak-anak terbuang atau 54


dititipkan karena keterbatasan atau kekurangan yang dimiliki. Biasanya Panti Asuhan menjadikan pendidikan sebagai landasan mereka dalam mengasuh anak-anak tersebut, menjadikan mereka menjadi orang yang berpendidikan dan berakhlak. Tempat ini menjadi keluarga dan sekolah bagi anak-anak tersebut. Goal

alignment,

kesamaan

pemberantasan kemiskinan,

visi,

terutama

terhadap

peningkatan kesejahteraan

seseorang, merupakan potensi besar dalam gerakan-gerakan sosial kemasyarakatan. Rasa semangat memperjuangkan visi tersebut perlu dikembangkan dan diwadahi. Pelayanan jasa komunitas berupa kunjungan panti asuhan harus difokuskan agar sasaran semakin paham akan peran panti asuhan dalam tatanan sosial. Semoga kedepannya lingkaran setan bisa terputuskan, menjadikan kehidupan dan lingkungan sekitar lebih baik lagi.

55


56


57


58


JAUH MENELUSUR PASAR CIROYOM BERSAMA RUMBEL SAHAJA

59


Sabtu 10 Agustus 2019 - Ditengah hiruk hipuk awal kehidupan kuliah yang diwarnai dengan keraguan dan keyakinan akan perencanaan studi kami pun mencoba untuk menelusur Bandung daerah Ciroyom. Nama daerah ini tentu tidak asing karena sudah tertanam di otak kami melalui medium jurusan Angkot yang sering melalui kampus ITB. Lebih spesifik lagi kami akan mendatangi salah satu komunitas belajar senior di Bandung yaitu Rumah Belajar SAHAJA. 30 menit lamanya menuruti kata Mbah Google tentang lokasi Rumbel ini, kamipun sampai. Namun, 5 menit kemudian kami bersiap-siap untuk pergi lagi, rupanya informasi internet tidak sepenuhnya tepat. Setelah mengikuti arahan dari relawan Rumbel Sahaja, kami segera menuju ke Pasar Ciroyom dan pergi ke lantai paling atas (atapnya). Kebingungan berikutnya pun melanda. Tidak ada indikasi bahwa Rumbel ini terletak disini. Baik plang, kumpulan orang, suara, dan ketidaktahuan orang tentang Rumbel ini. Untungnya ketika kami pun memutuskan untuk pulang saja, sekitar 4 remaja terlihat sedang duduk di samping jalan dengan tumpukan barang perkakas. Itulah Rumbel Sahaja.

60


Ada beberapa hal yang jadi poin pengamatan pertama disini. Pertama, kesadaran orang sekitar tentang Rumbel ini sangatlah sedikit mengingat Rumbel sudah aktif sejak tahun 2002. Kedua, lokasi belajar Rumbel Sahaja berada pada ruang terbuka didekat masjid.

61


Maraknya penggunaan lem aibon di kalangan anak jalanan

62


"Geus sholat jeung mandi can?"kata Kak Tio, Kepala Sekolah Rumah Belajar Sahaja kepada beberapa anak jalanan yang mengikuti KBM kali ini. Sambil bercanda ria atau bahasa Sundanya "heureuy" anak jalanan tersebut mengiyakan pertanyaan tersebut. Mandi dan sholat merupakan 2 dari 3 syarat para anak jalanan untuk mengikuti kegiatan. Syarat terakhir adalah mengumpulkan lem aibon. Betul, maraknya penggunaan lem aibon di kalangan anak jalanan bukan mitos melainkan isu yang sungguh benar-benar terjadi. Selama 3 jam kedepan anak-anak akan dilarang menggunakan lem ini sebagai alat pemuas ketergantungan. Lem merupakan substansi pengalih dan penenang bagi anak-anak disana. Biasanya anak-anak menggunakan lem sejak usia dini. Penggunaan lem mempunyai konsekuensi yang buruk pada kesehatan sang anak, beberapa mengalami kerusakan syaraf, ingatan, dan lain-lain. Kegiatan KBM hari ini adalah prakarya, belajar menggunakan alar bor, dan belajar membuat ecobrick. Setelah diarahkan, masing-masing peserta mulai beraktivitas sesuai pilihannya. Ada yang menggunting plastik bekas sebagai filler ecobrick, ada yang belajar menggunakan bor, ada yang merokok, ada pula yang asik mengobrol dengan kakak-kakak relawan. 63


Sambil menggunting plastik kami pun bertukar cerita dengan salah satu anak disana bernama Jaka. Walaupun bertubuh kecil dan bertampang sangat muda, umur Jaka hanya berselisih 2 tahun dari kami. Sifatnya terlihat lebih dewasa dibandingkan dengan anak-anak lainnya, Jaka bercerita bahwa belajar di Rubel Sajaha merupakan pilihan setiap individu dari anak-anak jalanan disini. Banyak juga yang tidak ingin mengikuti KBM, namun masih ada beberapa yang rutin belajar. Jaka pernah melakukan tindak kriminal sebelumnya, namun ia sudah menebus tindakan tersebut. Sekarang ia ingin melanjutkan hidup dengan mengerjakan pekerjaan halal. Setiap pagi Jaka membantu mengangkat karung berisi kentang di pasar. Dari pekerjaan ini Jaka dapat menghidupi dirinya, bahkan membantu teman-temannya ketika kesulitan untuk makan. Kunjungan hari itu ke Rubel Sahaja ini sangat menarik. Pada tanggal 17 Agustus 2020, kami memutuskan untuk datang kembali dan mengadakan acara kemerdekaan Indonesia Bersama. Kali ini dengan lebih banyak teman-teman dari SIBADES dan Rubel Sahaja itu sendiri.

64


Suasana Pasar Ciroyom dari atas parkiran

Foto bersama kunjungan 17 Agustus 2019

65


Sesi sharing dan makan bersama

Salah satu keseruan dari games tepung

66


Setiap anak punya hak untuk merencanakan dan mengontrol masa depannya. Ketika anak terlahir dan terdidik di lingkungan yang memiliki pengaruh buruk, maka dia pun akan tidak jauh menjadi penerus dan secara tidak langsung haknya diambil. Lingkaran Setan.

67


KITA PEDULI 1 : PANTI ASUHAN HIKMAH MUFAKIR

68


Kadiv Peduli Sekitar- Anggi Dheyanda-15017068 Kita peduli merupakan salah satu acara yang di adakan oleh Sibades. Kita peduli bertujuan untuk memantik kepedulian massa HMS terhadap isu isu yang ada di masyarakat. Sebagai mahasiswa sudah seharusnya untuk peduli terhadap linkungan sekitar, karena banyak sekali permasalahan yang ada di masyarakat itu sendiri dan ada satu dua hal yang bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk mengurangi permasalahan tersebut

salah

kepengurusan

satu

contohnya

pendidikan.

Dalam

Sibades

2019/2020

Kita

sudah

Peduli

dilaksanakan di 3 tempat dengan Kita Peduli 1 diadakan di Panti Asuhan Hikmah Mufakir. Berkunjung dan beraktivitas di panti asuhan selalu meninggalkan cerita tersendiri, waktu yang sebentar disana memberikan pandangan yang jarang kita lihat di kelas, di kampus. Tentang anak-anak yang bernasib kurang beruntung dan bagimana mereka menyikapinya dengan sangat tegar dan membuat terlihat kita terlihat tidak dewasa saat ditimpa masalah yang jauh lebih sederhana. Tentang pengurus panti yang menjadi pahlawan, orangtua, dan pendamping yang tulus terhadap anak-anak disana. Tidakah kita harus membuka

69


mata? Bahwa dibalik kebisingan jalan raya, kesibukankesibukan, ada orang yang bisa saja pasrah terhadap nasib, menanti apapun yang bisa dinanti. Apa tanggapan para peserta tentang Kita Peduli 1? 1.

Siddiq HMS’16 "Pertama, hal yang paling utama dalam menjalani kehidupan adalah senantiasa untuk selalu bersyukur. Kedua, menjadi menarik untuk kita bisa belajar untuk memahami satu sama lain. Ketiga, melakukan yang terbaik untuk meraih harapan yang diinginkan itulah makna dibuatnya pohon mimpi"

2.

Amin HMS’17 Pentingnya bersyukur sama apa yg udh kita miliki sekarng. Jangan lupa untuk selalu berbakti, membantu dan membahagiakan orang tua selagi masih adaaaa!! Indahnya berbagi kebahagian walau sebutir nasi wkwkw kek sharing" ilmu ttg mimpi, keseharian merekaaaaa. Jangan pernah takut untuk punya mimpi yg tinggi. Jangan gampng nyerah gt aja klo keadaaan sekitar sedang tdk mendukung atau kurang baik. Harus mau bekerja keras buat mencapai kata sukses.

70


3.

Affan HMS’17 "Berhubung saya cuma sampe jam 5, paling hikmah yg diambil ini sih : Bahwasannya setiap anak itu polos dan lugu, dari sana nya. Nanti setelah terjun ke masyarakat lah, semua itu akan terbentuk ulang. Tidak salah, tapi saya rasa kita butuh optimisme yang dimiliki anak-anak tadi! Kita masih kalah pede sama anak-anak tadi, dan bahkan saya sendiri belum tau cita-cita dan tujuan hidup konkret saya apa:( "

4.

Fadhlan HMS’17 Jadi di panti asuhan itu ga sesedih itu ternyata

Lokasi Panti Asuhan Hikmah Mufakir

71


Salah satu mata acara Kita Peduli 1

Penyerahan donasi HMS ITB ke Panti Asuhan

72


Interaksi peserta Kita Peduli 1 dengan anak-anak

73


Foto bersama peserta dan anak-anak Panti Asuhan Hikmah Mufakir

74


KITA PEDULI 2 : YAYASAN BAGEA

75


Kita Peduli 2 dilaksanakan di ITB bersama adik adik yang bergabung di Yayasan Bagea. Pada acara Kita Peduli 2, adik adik Yayasan Bagea bersama massa HMS bermain bersama pos to pos dengan di akhiri dengan kerajinan. Tujuannya untuk membuat adik adik yang belajar di yayasan bagea tergerak hatinya untuk melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi negeri walaupun mereka ada keterbatasan biaya, disamping itu adik adik juga bisa refreshing dengan ketawa bersama kakak kakak HMS. Apa kata mereka yang menjadi peserta Kita Peduli 2? 1.

Audya HMS’16 Bener-bener ngerasa kalo di sekitar kita masih banyak orang yg butuh bantuan dan masih banyak juga orang2 baik di luar sana yg mau berbagi walaupun mungkin untuk dirinya sendiri belum terlalu cukup. Salut bgt sama kegigihan para relawan di luar sana.

2.

Tri Mulia HMS’16 Hikmahnya saya hrus lebih peduli terhadap sekitar. dan ilmu itu bisa diberikan dgn berbagai cara, khususnya untk anak ank yg blum berkesempatan untuk mengemban ilmu di bangku sekolah.

76


3.

Luis HMS’16 Paling memorable itu tentang Bu Suminya itu sendiri, seluruh hidupnya bener2 dibaktikan untuk anak jalanan. Pernah Bu Sumi membuat perusahaan kerajinan dengan memberdayakan orang tua anak jalanan sehingga harapannya mereka punya kerjaan yang

positif,

tetapi

karena

kejadian

tertentu

menyebabkan perusahaannya hancur dan harus berhutang banyak. Akhirnya Bu Sumi menemukan jalannya dengan membangun yayasan Bagea yang tujuannya satu yaitu anak-anak tidak ke jalan lagi dan memutus rantai setan "kehidupan jalanan". Jalan perjuangannya

sangat

berliku-liku,

ditolak

oleh

beberapa orang di lingkungan yayasan itu sendiri, membayar orang tua untuk menyekolahkan anaknya, perjuangan advokasi yang tidak pernah selesai, dan masih banyak hal lainnya. Dari sini saya belajar bahwa jalan yang benar itu tidak akan mulus, sepi, dan banyak risikonya. Namun, kalau tidak ada yang berjalan disana selamanya masalah akan terus ada. 4.

Shodiq HMS’18

77


Kebahagiaan tidak harus didapatkan dari orang lain, tapi memberi kebahagiaan ke orang lain juga merupakan kebahagiaan tersendiri. 5.

Alif HMS’17 Bahwa aku percaya masa depan bangsa ini masih cerah.

78


Senam pagi sebagai acara pembuka

Keseruan acara Kita Peduli 2

79


Oleh-oleh Kita Peduli 2

Kreativitas anak-anak dituangkan melalui patung tanah liat

80


Foto bersama acara Kita Peduli 2

Sesi sharing bersama Bu Sumi

81


Pemberian kenang-kenangan dan donasi dari HMS ITB

82


KITA PEDULI 3 : RUMAH HARAPAN INDONESIA

83


Kita Peduli 3 dilaksanakan di Rumah Harapan Indonesia, di tempat ini banyak adik adik yang sedang berjuang melawan penyakit mereka dan harus menjalankan perawatan di RSHS. Acara Kita Peduli 3, membawakan keceriaan untuk adik adik dengan membacakan dongeng, bermain bersama, bernyanyi bersama, dan lainnya. Tujuannya agar massa HMS dapat meningkatkan rasa syukur terhadap apa yang sekarang kita dapatkan. Dibalik itu semua, untuk adik adik yang berada di RHI dapat berbahagia bersama kakak kakak dan melupakan sejenak penyakit yang adik adik alami. Apa kata mereka yang menjadi peserta Kita Peduli 3? 1.

Angela HMS’18 Di RHI sbg tempat tinggal sementara, tujuan utamanya biar tetep bahagia walaupun lg berobat, karena hati yang gembira adalah obat yang manjur.

2.

Kiki HMS’17 Cerita2 para pejuang untuk trus bisa sehat, jadi reminder kalo kita harus bersyukur dan menjaga kesehatan. Salut banget sama Kak Intan yg mengabdi untuk anak2 RHI.

3.

Dila HMS’16

84


Masih ada banyak orang2 yang bener2 baik dan peduli dengan orang lain, bantuan yang diberikan bener2 nyata. Orang tua adik2 ini juga sabar banget menghadapi keadaan yang sulit. 4.

Selvie HMS’17 Lebih bersyukur dan terus berjuang.

85


“Hati yang gembira adalah obat paling manjur�

86


Rumah Harapan Indonesia

Tree of Hope

87


Percobaan gunung berapi sebagai salah satu mata acara

Foto bersama Kita Peduli 3

88


Kesan-Pesan Selama di SIBADES Banyak banget sebenernyaa permasalahan yang ada di masyarakat, semoga dengan adanya kita peduli, kakak kakak HMS bisa meningkatkan kepeduliannya. Acara kita peduli bukan hanya dilakukan sekali aja tapi kakak kakak yang ikut bisa rutin datang ketempat yang pernah dikunjungi. Adik adik di tempat itu pasti sangat senang dengan kedatangan kakak kakak, adik adik tidak memerlukan materi loh kak, yang adik adik inginkan ya sosok kakak kakak yang ada di samping mereka. Contohnya untuk panti asuhan hikmah mufakir, kakak kakak bisa mengajarkan adik adik belajar juga mengerjakan PR. Untuk yayasan bagea, kakak kakak bisa menemani adik belajar dan bisa meningkatkan minat adik yang kurang akan bersekolah karena mereka harus bekerja. Untuk adik adik di RHI, kakak kakak bisa datang ke RHI dan membuat adik adik tidak merasa sendiri. Dengan kakak kakak melakukan hal itu, aku sangat yakin ada manfaat yang di rasakan secara tidak langsung, entah itu kebahagiaan, kepuasan, maupun lainnya. Kakak kakak semua yang akan merasakan itu semua.

89


BENDUNG DESA MARGAMUKTI

90


Latar Belakang Desa Margamukti merupakan desa yang terletak di Kabupaten Pangalengan, Provinsi Jawa Barat. Pertanian dan perkebunan merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat dari desa ini. Akan tetapi, permasalahan yang menjadi tantangan agraria masyarakat adalah terkait penyediaan air irigasi pertanian.

Kondisi Sungai Desa Margamukti

Dalam menyediakan air irigasi untuk kebutuhan pertanian, desa Margamukti memiliki sungai yang mengalir dari puncak gunung di dekat desa. Untuk mengalirkan air sungai ke sawah, warga setempat telah berupaya membuat bendung untuk menaikkan tinggi muka air sungai untuk dialirkan menuju saluran intake sederhana. Bendung dibangun merupakan

91


bendung tradisional sederhana yang terbuat dari karungkarung pasir dan batu. Permasalahannya terletak pada distribusi debit sungai yang ekstrim pada dua kondisi. Pada musim hujan, debit sungai akan

sangat

melimpah

menyebabkan

bedung

terguling/tergeser dan hancur. Hal ini menyebabkan air tidak bisa mengalir lagi ke saluran intake dan perlu biaya dan kerja terus menerus setiap bangunan dibangun dan kemudian hancur dan terus berulang. Pada musim kemarau, debit sungai cukup kecil sehingga tidak mencukupi kebutuhan pertanian.

Saluran intake eksisting Desa Margamukti

92


Untuk menanggulangi hal tersebut. Sipil Bangun Desa (SIBADES) HMS ITB ingin mengusahakan solusi dengan membentuk tim konstruksi yang berfungsi untuk mendesain dan merealisasikan suatu desain infrastruktur bendung yang lebih kuat, baik, dan aman. Hal ini diharapkan dapat turut serta mewujudkan misi ketiga dari Jawa Barat yaitu “Meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang sejahtera dan adil melalui pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi dengan pusat-pusat inovasi serta pelaku pembangunan, dengan sasaran misi yaitu nelayan juara, pariwisata juara, lingkungan juara, kelola sampah juara, tanggap bencana juara, ekonomi keratif juara, buruh juara, industri juara, pasar juara, petani juara, umat juara, umkm juara, dan wirausaha juara� melalui ketersesiaan air yang stabil untuk sektor pertanian, perkebunan, peternakan, home industry, dan kolaborasi dengan organisasi kepemudaan yang bernaung di lembaga akademik.

93


Gambaran Umum Desa Margamukti terletak di Kabupaten Pangalengan, Provinsi Jawa Barat. Lokasi sungai yang akan dibendung terletak pada koordinat: 7°11’16â€? S dan 107°35’32â€? E. Sungai terletak di dekat jalan utama dan merupakan sumber intake utama dari pengairan perkebunan warga. Pencaharian utama dari warga sekitar merupakan perkebunan palawija dengan luas perkebunan mencapai hingga 300 đ??ťđ?‘Ž. Saat ini warga telah memiliki bendung eksisting yang bersifat sementara dan hanya bertahan dalam hitungan bulan. Secara berkala warga akan

merenovasi

kembali

bendung

tersebut

untuk

meningkatkan debit yang diambil untuk intake irigasi.

94


Lokasi Bendung

Jalan Akses menuju Sungai

95


Metodologi Alur kerja yang digunakan dalam perancangan Bendung Desa Margamukti adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur Studi yang dilakukan didasarkan pada konsep-konsep Pengembangan Sumber Daya Air yang merupakan bagian dari Jurusan Teknik Sipil. Konsep utama yang digunakan adalah Konsep Hidrologi, Irigasi, dan Drainase yang didapatkan salah satunya dari Buku Kriteria Perancaanaan Direktorat Jendral Pengairan. 2. Mengumpulkan data Data yang dikumpulkan antara lain adalah foto kondisi lokasi bendung rencana di Desa Margamukti, data hidrologi berupa data curah hujan, data klimatologi, dan data debit sungai yang dilakukan di lapangan. 3. Analisis Hidrologi dan Klimatologi Analisis ini merupakan pengolahan data hidrologi dan klimatologi yang tujuan akhirnya untuk mengetahui ketersediaan air dari Daerah Aliran Sungai Tanggul. Data yang dicari adalah curah hujan rata-rata dan luas DAS, evapotranspirasi, debit dari hujan limpasan, 96


debit andalan, ketersediaan air, debit rencana dan debit banjir dengan periode ulang 100 tahun. 4. Analisis Irigasi Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air untuk irigasi yang akan disuplai dari bendung ini. Data yang dicari adalah data sawah eksisting dan kebutuhan air untuk setiap pola tanam, sedangakan perencanaan jaringan irigasi serta dimensi saluran tidak dilakukan karena telah dibangun sebelumnya. 5. Analisis Hidraulik Dalam analisis ini akan didapatkan dimensi bangunan secara hidrolis, output dari analisis ini adalah lokasi bendung, tinggi mercu bendung, lebar efektif bendung, serta tinggi energi di hulu dan hilir bendung. 6. Analisis dan Perhitungan Stabilitas Analisis ini dilakukan dengan analisis gaya-gaya yang terjadi untuk mengetahui kekuatan dan stabilitas bendung. Gaya- gaya yang dianalisis dilihat dari 2 (dua) kondisi yaitu kondisi debit rendah dan debit banjir. Kontrol stabilitas dianalisis terhadap geser dan guling. 97


Metodologi Perencanaan Bendung Desa Margamukti

98


Desain Bendung

99


100


101


102


103


Proses Pelaksanaan Program telah berjalan selama dua tahun dengan tahapan pertama yaitu survei sebagai instrumen pengumpulan data yang dibutuhkan untuk dasar argumentasi masalah yang ada dan desain teknis bendung itu sendiri. Survei dialakukan selama intensif selama periode bulan Maret-Juni 2019.

Pengukuran oleh Tim Konstruksi

104


Survei bendung April 2019

Keadaan eksisting bendung

105


Salah satu potensi desa yang membutuhkan air

Perencanaan dan perancangan bendung. Pada tahap ini dilakukan perancangan bangunan air bendung sesuai dengan masalah yang telah terumuskan saat survei. SIBADES bekerja sama dengan Pa Hadi (Dosen Teknik Sumber Daya Air ITB) untuk merancang bendung sesuai dengan data yang telah dikumpulkan. Selain itu, SIBADES membentuk Tim Konstruksi yang terdiri dari mahasiswa Teknik Sipil ITB yang dikhususkan untuk membantu proses perancangan. Interaksi resiprokal dengan masyarakat. Salah satu kunci keberhasilan dari program masyarakat adalah tentang pengembangan masyarakat itu sendiri yang kemudian

106


diimplementasikan menjadi perlibatan masyarakat dalam seluruh proses program. Dalam keberjalannya sering dilakukan musyawarah bersama perwakilan masyarakat dan komunikasi yang baik sehingga terbentuk kedekatan, kepedulian, dan partisipasi masyarakat Desa Margamukti dan Pangalengan.

Interaksi dengan Pak Utang RW 018

107


Silaturahmi bersama SIBADES 2018/2019

Proses konstruksi. SIBADES menggaet masyarakat lokal yang bekerja sebagai tukang ahli pembangunan sehingga terbentuk program yang dilaksanakan oleh dan untuk masyarakat sekitar itu sendiri. Proses ini berjalan selama 2 bulan yang selama keberjalannya Tim Konstruksi SIBADES berkerja sebagai konsultan pengawas sehingga apa yang dibangun dapat sesuai dengan hasil perancangan.

108


Kunjungan proyek oleh Tim Konstruksi

Dokumentasi pengerjaan bendung

109


Pemantauan hasil konstruksi bendung bersama Konsultan SIBADES 2018/2019

Peresmian dan Sosialisasi. Pada tanggal 24 Agustus telah dilaksanakan peresmian bendung yang mengundang pihak prodi Teknik Sipil ITB, panitia SIBADES, dan masyarakat setempat. Peresemian ini dilakukan sebagai simbolis bahwa program telah selesai dilaksanakan. Bersama dengan peresmian juga dilakukan sosialisasi tentang teknis operasi bendung tersebut dan terkait masalah-masalah hasil temuan survei seperti masalah degradasi lingkungan sungai akibat pola pembuangan sampah yang sembarangan.

110


Peresmian bendung 24 Agustus 2019

Pemotongan pita oleh Pak Abduh selaku perwakilan prodi dan Pak Utang selaku perwakilan desa,

111


Sambutan Pak Utang

Hasil akhir bendung Desa Margamukti dan Pangalengan

112


Hasil akhir bendung Desa Margamukti dan Pangalengan (2)

Sosialisasi proses pengerjaan bendung

113


Kunjungan home industry. Pada saat program dilaksanakan, SIBADES juga ingin meningkatkan daya kompetisi beberapa pusat industri disana salah satunya yaitu home industry olahan kerupuk dari bahan-bahan perkebunan seperti kerupuk olahan tomat, kerupuk olahan kentang, dan lain-lain. Kegiatan yang dilaksankan yaitu kunjungan saat peresmian dan membantu marketing produk terhadap peserta peresmian bendung.

Kunjungan home industry hasil perkebunan desa

114


Kerupuk tomat home industry

115


HUMAN CAPITAL

116


Aset Terbesar SIBADES Berapa persen dari potensi anggota SIBADES yang sudah dapat disalurkan? Ketika rapat ring 1 dan ring 2 ini menjadi bahasan yang cukup penting, berdasarkan data dari tiap divisi, faktanya kontribusi aktif dari anggota SIBADES tahun saya masih mencapai angka 60-an %. Sebagai organisasi kemasyarakatan dimana penggeraknya adalah kepekaan terhadap masalah, kreativitas terhadap solusi yang ditawarkan, dan konsistensi dalam eksekusi, SIBADES sangatlah bergantung pada sumber daya manusianya. Namun, tidak ada kurasi instan. Hal sulit dalam mengelola manusia adalah kita tidak bisa melakukan perubahan mendadak walaupun sumber daya tersedia. Padahal upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah value creation. “There’s a floor to cost reduction but no ceiling to value creation� Pada kalimat tersebut untuk organisasi non-profit seperti SIBADES, tentu biaya bisa disubstitusi dengan waktu. Dengan sumber daya manusia yang baik pasti bisa melakukan kinerja tak terbatas. 117


Narasi Basi? Seandainya upaya-upaya tersebut semudah itu. Narasi lama tentang keaktifan seringkali membuat pengelola inti angkat tangan di tengah perjalanan. Tidak seperti perusahaan besar dimana pihak manajemennya dapat “membeli jadi� orang bertalenta. SIBADES harus menomorsatukan membangun talenta bukan membeli talenta. Upaya membangun talenta perlu dipandang secara holistik. Dimulai dari awal yaitu proses perekruitan hingga akhir ketika seluruh program sudah selesai dilaksanakan. Banyak aspek yang mempengaruhi dan setiap anggota dengan segala karakternya punya treatment-nya masing-masing. Salah satu hal yang saya sadari sangat masih perlu dibenahi pada kepengurusan tahun ini ialah konsep kami tentang sumber daya manusia. Dalam organisasi non-profit, tidak ada ‘uang’ yang dapat diberikan sebagai bentuk penumbuhan komitmen kontinuitas, melainkan jenis komitmen yang perlu difokuskan adalah komitmen normatif. Upaya penumbuhan komitmen normatif sendiri sangatlah sulit jika tidak konsisten dan punya kredibilitas. Selain itu, perlu disadari bahwa anggota perlu merasa bahwa mereka mendapatkan sesuatu di

118


organisasi kita, kebutuhannya harus merasa terpenuhi. Pada proses perekruitan, explore sejauh mungkin tentang apa yang dia ingin dapatkan selain motif normatifnya seperti skill berbicara di depan umum, skill leadership, dsb. Setelah itu jangan lupa untuk mempunyai mekanisme yang sistematik dalam mengusahakan kebutuhan ini terpenuhi. Manfaatkan setiap kesempatan yang ada dan pastikan setiap ketua, kabid, kadiv selalu ingat akan konsep ini.

Delegasi Organisasi akan berhasil jika sistem organisasi tersebut memungkinkan terwujudnya pola kerja yang produktif. Kita tidak dapat menambahkan jam lagi ke 24 jam/hari yang kita punya apalagi sebagai mahasiswa dimana kita juga mempunyai tugas yang lebih penting yaitu mengemban pendidikan tinggi. Akan tetapi, meningkatkan keterampilan delegasi dapat membantu memaksimalkan waktu yang ada. Pendelegasian menawarkan keuntungan bagi seluruh pihak dan organisasi itu sendiri.

“Delegating well is managing well; not relinquishing authority, but leading� 119


Beberapa tips sebagai bentuk sharing dari pengalaman dalam mendelegasikan sesuatu lebih baik yaitu sebagai berikut: 1.

Selalu sediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam mengerjakan suatu pekerjaan, biasanya sumber daya ini adalah ilmunya. Dapat berupa artikel, buku, diskusi, dsb. Apapun yang membuat mereka dapat belajar dan mengerjakan sesuatu tanpa perlu merasa terbebani melainkan merasa belajar.

2.

Bangun kepercayaan terhadap staff sejak dini, jangan hanya di tengah kepengurusan atau di akhir, melainkan bagi secara proporsional waktunya.

3.

Pastikan orang yang kita delegasikan tau apa yang harus dikerjakan dan mengapa pekerjaan itu sangat penting bagi keberlangsungan organisasi kita.

4.

Selalu buat mekanisme kontrol dan feedback

5.

Kita harus paham bahwa kesalahan adalah sesuatu yang wajar dan hal ini perlu dikomunikasikan kepada orang yang kita delegasikan baik secara langsung maupun tidak langsung tergantung dari situasinya.

6.

Dll.

120


Persepektif Manajemen Personalia SIBADES Manajemen Personalia-Ninda Oktriani-15016 Anggota memiliki peranan yang penting dalam organisasi. Peran organisasi tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan secara aktif dari para anggota di dalamnya. Oleh karena itu perlu adanya suatu bidang yang mewadahi pemberdayaan anggota, yaitu manajemen personalia. Bidang manajemen personalia pada kepengurusan SIBADES 2019/2020 awalnya dibentuk karena adanya kegelisahan dari kepengurusan sebelumnya dan kebutuhan akan pengelolaan anggota yang baik dalam keberjalanan organisasi ini. Diharapkan dengan adanya bidang ini hal yang berhubungan dengan keanggotaan dapat berjalan dengan baik dan berdampak pada kelancaran program kerja setiap divisi. Manajemen personalia (MP) SIBADES berjalan secara fungsional dan memiliki beberapa tupoksi yaitu pembuatan database, open recruitment staf dan magang, pemberdayaan pengurus,

kontrol

kehadiran,

kekeluargaan. Untuk

presensi

kegiatan,

dan

memudahkan koordinasi dengan

masing-masing divisi, setiap anggota MP bertanggung jawab dalam pengelolaan anggota divisi sesuai bagiannya. Dalam hal pendataan seperti database, oprec anggota, presensi, follow 121


up dapat dijalankan dengan baik, namun tidak untuk masalahmasalah yang berkaitan dengan keanggotaan. Lalu, apakah dengan dijadikannya Manajemen Personalia sebagai satu bidang sebenarnya efektif untuk organisasi non profit seperti SIBADES? Secara umum, tujuan pembentukan Bidang Manajemen Personalia sudah bagus, namun kurangnya pemahaman maupun pengalaman MP terkait penyelesaian masalah kurangnya keaktifan anggota membuat permasalahan ini tidak terpecahkan dengan baik. Selain itu, permasalahan keaktifan anggota memang sudah umum dihadapi oleh organisasi non profit di ITB, termasuk SIBADES. Hal ini disebabkan karena tidak adanya profit berupa materi sehingga anggota bekerja secara sukarela tanpa adanya hukuman apabila tidak ikut berpartisipasi. Ketika manajemen kerja di divisi kurang baik, mereka akan memprioritaskan hal lain seperti akademik ataupun tanggung jawab yang lebih besar di organisasi lain. Dan pada akhirnya, yang banyak bekerja adalah ketua bidang/divisi dan segelintir anggota saja. Berdasarkan keberjalanannya, fungsi terkait pemberdayaan anggota suatu divisi tidak efektif jika dilakukan oleh anggota 122


MP yang notabenenya bukan dari divisi yang bersangkutan. Fungsi tersebut akan lebih efektif jika dijalankan oleh ketua divisi (kadiv) masing-masing. Pendekatan secara personal akan lebih mudah dilakukan oleh kadiv agar terciptanya bonding yang baik antara kadiv dan anggota. Selain itu, dengan karakter anak ITB yang tidak suka mengerjakan hal receh dan jarang skip mengerjakan tugas maka perlu adanya pembagian tugas yang jelas untuk masing-masing anggota. Dengan adanya pembagian tugas yang jelas, maka anggota akan merasa punya tanggung jawab yang harus dilakukan sehingga akan sulit lepas dari tanggung jawab tersebut. Apabila bidang MP tetap dilanjutkan pada kepengurusan berikutnya, anggota bidang ini haruslah terdiri dari orangorang yang proaktif dan tidak mudah skip. Kontrol dan follow up secara rutin seharusnya dilakukan dengan intensif. Selain itu,

perlu

adanya

pemahaman

tentang

manajemen

sumberdaya anggota yang baik agar dapat menerapkan metode yang cocok untuk para anggota SIBADES. Untuk fungsi internalisasi MP yang sebelumnya juga tidak terlaksana, bisa dihilangkan mengingat sudah adanya departemen yang memfasilitasi kekeluargaan di HMS. Namun apabila tetap diperlukan agar terciptanya bonding yang bagus antara kadiv 123


dan anggota, maka sepenuhnya diserahkan pada kadiv yang bersangkutan dengan pembawaannya masing-masing. Untuk apresiasi seperti best staf dan best magang sebaiknya tetap dilanjutkan sebagai bentuk penghargaan untuk anggota yang memberikan effort lebih. Apabila bidang MP dihilangkan, fungsi oprec anggota, database, dan presensi bisa dilakukan oleh sekretaris mengingat SIBADES merupakan organisasi yang tidak terlalu besar. Apabila dibebankan pada satu orang sekretaris terlalu memberatkan, maka bisa dibentuk satu orang MSDM/MP yang bertanggung jawab menjalankan fungsi tersebut + apresiasi. MP di sini bukan yang secara langsung terjun dalam pendekatan personal dengan anggota di divisi-divisi, namun lebih pada koordinasi dengan para kadiv terkait keanggotaan. Jadi, dibentuk atau tidaknya bidang manajemen personalia di kepengurusan SIBADES selanjutnya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setiap pilihan punya konsekuensi bagaimana agar kekurangan itu kita tutup dengan usaha yang lebih besar agar tujuan dapat tercapai dengan baik. It’s your choice, semoga dari evaluasi ini bisa menambah inside baru bagi teman-teman. Semangat!

124


Kesan-pesan selama di SIBADES Aku bersyukur menjadi bagian dari SIBADES ini. Banyak pembelajaran yang didapat dari kegiatan maupun postingan OA seperti kita peduli, sabilulungan, narasibades, sibadestalk, dll. SIBADES tahun ini menurutku keren dengan berbagai prestasinya. Semoga yang baik dari kepengurusan ini dapat bertahan dan ditingkatkan di kepengurusan berikutnya. Untuk para pengurus dan anggota, semoga tetap bisa menebar manfaat dan mengabdi pada masyarakat dengan karya-karya lainnya meski sudah tidak di SIBADES lagi. Kalau bukan kita, siapa lagi?

125


UJI HIPOTESIS

126


Bangun Pemahaman Dulu, Solusi Kemudian Selama keberjalanan SIBADES, waktu yang ada sebenernya sangatlah sedikit. Eksekusi mengambil mayoritas dari potongan waktu yang ada. Seringkali kita tenggelam dalam masalah teknis sehingga tidak memberi kesempatan terhadap organisasi untuk sejenak berhenti untuk menggarap kembali hal-hal fundamendal yang ada. SIBADES lahir karena adanya sebuah visi berlandasakan masalah. Terlalu berfokus pada eksekusi dan kemulusan jalannya sebuah program menurut saya dapat berakibat fatal pada minimnya perencanaan. Kita tentu ingin sebuah program dimana keberjalanannya lancar dan betul menyelesaikan sebuah masalah. Analogi sederhananya yaitu seperti ini, seorang konsultan perlu memahami secara betul masalah kliennya apa baru kemudian bergerak untuk menentukan solusinya. SIBADES perlu

memahami

secara

betul

masalah

sasaran

masyarakatnya baru kemudian bergerak untuk menentukan solusinya. Hal ini tentu terlihat sangat sederhana dan memang sederhana jika kita mengambil langkah pemecahan yang tepat.

127


Pohon Logika Saya coba membagikan sebuah metode dimana kita dapat mendapat gambaran penuh sebuah permasalahan bahkan solusi itu akan muncul dengan sendirinya. Misalnya kita dihadapi dengan sebuah kasus sebuah daerah A dengan datadata yang menunjukkan indikasi permasalahan. Pertama kita harus berani menentukan hipotesis kita. Menganalisis semua hal akan memakan waktu, waktu yang tidak dimiliki sepanjang kepengurusan SIBADES. Kita bisa mengambil banyak data, namun kita tetap akan tidak berprogres dalam pemahaman kita terhadap semua permasalahan. Ini yang dinamakan dengan pendekatan hypothesis-driven.

128


Langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis tersebut. Istilah pohon logika sering digunakan sebagai instrumen alat bantu seperti yang tertera pada gambar diatas. Jikalau kondisi #1, kondisi #2, dan kondisi #3 benar, maka hipotesisnya akan terbukti dan sebaliknya. Pohon logika yang baik perlu memenuhi kaidah mutually exclusive, collectively exhaustive (MECE). ME berarti tidak ada tumpang tindih antar satu kondisi dengan kondisi lainnya

129


(kondisi bersifat diskrit). CE berarti jika seluruh kondisi disatukan akan membentuk satu kesatuan yang utuh. Pemahaman yang baik akan sebuah permasalahan merupakan 80% dari perjalanan menentukan solusi. Keterampilan dalam menganalisis, mengumpulkan data, membuat hipotesis, dan kemudian mengujinya akan sangat berpengaruh besar selama keberjalanan SIBADES. Menurut saya pendekatan sistematik seperti ini sangat membantu dibanding secara abstrak mencoba menyelesaikan sebuah permasalahan yang didapat dari hasil survey. Analisis Kuantitatif dan Kualitatif Sebagai seorang mahasiswa Teknik Sipil, kita tidak terbiasa dihadapi dengan permasalahan sosial dalam pembelajaran di kelas sehari-hari. Evaluasi terbesar selama keberjalanan saya adalah ketidakseimbangan analisis kuantitatif dan kualitatif selama keberjalanan program. Ketika dihadapkan dengan suatu

permasalahan

sosial,

saya

pribadi

cenderung

menggunakan analisis secara kualitatif lebih banyak. Konsekuensinya, saya lebih paham terhadap ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’. Contoh : Mengapa daerah A yang berada dalam satu desa yang sama dengan daerah B memiliki permasalahan 130


X. Namun, pemahaman saya terhadap aspek kuantitatifnya cenderung lebih rendah. Biasanya aspek ini ditandai dengan kata ‘berapa’. Berapa persen jumlah keuntungan ekonomi yang bisa dihasilkan dengan adanya X. Keseimbangan antara dua analisis ini dapat memberikan gambaran permasalahan yang lebih holistik.

131


DESA LAMAJANG DAN PENDIDIKAN

132


Latar Belakang Desa Lamajang merupakan desa yang terletak di Kabupaten Pangalengan, Provinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki potensi yang besar seperti potensi hasil perkebunan tinggi, pelestarian alam yang baik, dan pariwisata. Bahkan, Desa ini sedang dibidik menjadi desa wisata nasional. Banyak objek wisata menarik seperti Kampung Adat, Batu Eon, Hutan Larangan, Wahana Arung Jeram Cisangkuy, dan lain-lain.

Suasana Desa Lamajang

Untuk mengembangkan potensi besar tadi dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten pula. Salah satu usaha untuk mewujudkan tersebut adalah melalui instrumen pendidikan. Berdasarkan hasil social mapping, didapat bahwa mayoritas warga RW 022 masih bekerja sebagai buruh tani.

133


Buruh tani merupakan pekerjaan dimana warga bekerja untuk lahan yang dimiliki orang lain, sehingga keuntungannya pun sedikit dan tidak dapat cepat berkembang. Hal ini tentu menjadi salah satu problematika sumber daya manusia Desa Lamajang untuk mengembangkan potensi yang ada.

“Pendidikan adalah Senjata Paling Ampuh Untuk Mengubah Dunia�

Desa Lamajang saat ini sudah memiliki berbagai fasilitas penunjang pendidikan seperti adanya Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas yang memadai dan dekat dengan rumah warga. Namun, untuk benar-benar menghasilkan sumber daya manusia dengan kualitas yang baik, proses pendidikan harus ditinjau secara sistematik dari awal hingga akhir. RW 022 sudah memiliki fasilitas belajar yang layak untuk pendidikan dasar hinga menengah ke atas. Permasalahannya terletak pada fasilitas belajar untuk anak usia dini atau rentang umur 0-7 tahun. Kelompok Belajar (Kober) Al-Barokah merupakan sekolah PAUD yang ditujukan untuk anak-anak RW 022. Selama 8 tahun PAUD ini tidak mempunyai fasilitas belajar sendiri dan 134


masih menumpang di rumah Ibu Tati, pengajar PAUD tersebut. Padahal fasilitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang baik, sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap pendidikan.

PAUD Kober Al-Barokah

Kondisi PAUD Menyatu Dengan Rumah Pengajar

135


Untuk menanggulangi hal tersebut. Sipil Bangun Desa (SIBADES) HMS ITB ingin mengusahakan solusi dengan mendesain fasilitas PAUD baru yang lebih memadai. Dalam prosesnya SIBADES bekerja sama dengan warga setempat untuk proses konstruksi dan kegiatan lainnya. Harapannya anak usia dini yang dimana sedang dalam rentang umur emas dapat berkembang lebih baik lagi, memajukan Desa Lamajang, dan dapat berkontribusi bagi Indonesia.

Diskusi dengan Pak Yusep selaku Kades Lamajang dan Pak Kur selaku Kadus V

136


“SIBADES Hadir untuk Membantu Menyediakan Fasilitas Belajar yang Layak Bagi Anak Usia Dini di Desa Lamajang�

137


Gambaran Umum Desa Lamajang

Lokasi Desa Lamajang Desa ini bernama Desa Lumajang yang terletak di Kabupaten Bandung, Kecamatan Pengalengan.

Lokasi Desa Lamajang

Pekerjaan dan Budaya Desa ini terdiri dari 23 RW dan 93 RT yang membawahi sekitar 160 keluarga dengan penduduk sejumlah 3000 orang. Tidak jarang terdapat 1 bangunan juga yang berisi 2 kepala keluarga. Sebagian besar penduduk disana bekerja sebagai buruh tani. Mereka dipekerjakan untuk menanam, merawat, dan 138


memanen hasil pertanian yang ada. Sebagian warga desa juga ada yang merantu bahkan sampai ke Batam untuk memenuhi kebutuhan mereka. Masyarakat disana juga tergolong aktif dalam mengadakan kegiatan-kegiatan yang tidak hanya bisa mempererat hubungan antar warga, namun juga mampu meningkatkan keterampilan mereka. Seperti pelatihan berternak ayam dan kegiatan gotong royong membersihkan desa. Diadakannya gotong royong juga dikarenakan sering terjadi longsor kecil disana. Selain itu terdapat koperasi di desa ini, namun koperasi ini tidak beroprasi secara baik padahal sudah ada tempatnya. Desa ini juga memiliki posyandu yang berada di RW 9, namun tempat beroprasinya masih berada di rumah sala satu RT. PAUD Desa Lamajang RW 022 Mayoritas warga Desa Lamajang adalah lulusan SMP. Saat ini terdapat 5 SD, 2 SMP, dan 1 SMA. Namun letak dari SMA tersebut jauh dari desa. Beberapa tenaga pengajar SD, SMP, dan SMA juga berasal dari luar desa. Selain itu terdapat sebuah sekolah PAUD yang saat ini dikelola oleh warga desa. Dahulu PAUD ini didirikan oleh sebuah yayasan yang bernama PKBM Sawargi. Tenaga pengajar PAUD ini berasal dari warga

139


desa ini sendiri yang jumlahnya hanya 2 pengajar. Padahal jumlah murid dari PAUD ini 25 anak yang terdiri dari 15 anak di kelas A (2-4 tahun) dan 5 anak di kelas B. Sayang sekali sudah 8 tahun ini sekolah PAUD ini pindah ke rumah warga dikarenakan tidak adanya tempat yang mempuni. Sebenarnya terdapat tanah wakaf di kantor RW yang rencananya digunakan untuk membuat PAUD ini, namun masalah yang membuat realisasi itu tidak berjalan adalah belum adanya dana untuk melakukan hal tersebut. Warga juga kurang tanggap untuk membangun PAUD di Desa Lamajang. Keadaan tersebut tidak menghalangi anak-anak PAUD serta tenaga pengajar disana untuk berprestasi. Buktinya mereka berhasil menjadi Juara 2 serta Juara Favorit Peragaan Manasik Haji pada tahun 2013 dan 2016. Mereka tetap bersemangat walaupun bersekolah di tempat seadanya. Aspek Sanitasi dan Irigasi Sebagian besar masyarakat di Desa Lamajang memiliki rumah yang terbuat dari kayu dan bambu. Terdapat MCK baru yang dapat digunakan warga, namun beberapa juga masih menggunakan MCK umum. Masih sedikit warga disana yang memiliki septictank. Desa tersebut memiliki tanah wakaf

140


berukuran 20 m x 14 m yang direncanakan untuk dibangun sumur bagi warga berukuran 6 m2 untuk 2 RW. Hal tersebut sudah diajukan namun belum dieksekusi. Selama ini warga hanya bergantung pada sawah sebagai tadah hujan saat musim kemarau. Selain itu, prasarana air bersih yang dimiliki desa ini tidak terlalu baik. Air bersih di desa ini masih kurang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selama ini warga bergantung pada sumber air yang berasal dari gunung yang debitnya kecil jika tidak mendapatkan air bersih. Air tersebut terkadang juga keruh saat musim kemarau. Tidak jarang saat musim kemarau, warga berebut untuk mendapatkan air bersih. Namun untuk pengairan untuk sawah-sawah di musim kemarau, warga tidak terlalu mengalami kesulitan karena terdapat 111 titik air di Lamajang. Desan ini memiliki PLTA hasil peninggalan Belanda. Air dari PLTA ini dipakai di Badak Singa Tamansari. RW 2 Cibihana di desa tersebut memiliki tempat pengelolaan sampah. Namun masyarakat disana masih melakukan pembakaran terhadap sampah-sampahnya karena masih belum adanya TPA di Desa Lamajang. Aspek Lainnya

141


Ada wacana dari pemerintah untuk melakukan pemekaran di Desa Lamajang, namun hingga saat ini masih belum ada kabar diberikannya dana dari pemerintah untuk pemekaran desa tersebut. Terdapat 7000 hak pilih di Desa Lamajang dan letak geografisnya sudah cukup untuk pemekaran, hal tersebut masih terkendala modal hingga saat ini. Sebenarnya desa ini sempat menerapkan sistem swadaya masyarakat, namun sistem tersebut dianggap kurang maksimal karena ada pihak ketiga yang lebih mementingkan laba. Untuk saat ini masyarakat menggunakan sistem swakelola, masyarakat sendiri yang membangun dan akan dibayar juga nantinya.

142


PAUD AL-BAROKAH DESA LAMAJANG 2.0

143


Gagasan Perbaikan Kami mempunyai sebuah gagasan perbaikan terhadap masalah pendidikan Desa Lamajang yaitu fasilitas bangunan PAUD-nya. Gagasan kami adalah membangun sebuah PAUD dengan kapasitas yang lebih besar, dimiliki publik, mendukung fungsi belajar mengajar dengan baik, dan kuat secara struktural. Setelah melakukan konsultasi dengan berbagai pihak akhirnya muncul desain PAUD sebagai berikut:

Konsep desain PAUD

Guna memenuhi seluruh kriteria gagasan di awal, terdapat beberapa acuan peraturan yang kami gunakan yaitu: 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 2. “Konstruksi Rumah Sederhana� yang diterbitkan oleh Kementrian PUPR tahun 2017 144


3. “Dasar-Dasar Rumah Sehat� yang diterbitkan oleh Kementrian PUPR tahun 2017 PAUD ini memiliki luas 12 x 5 m dengan tinggi 3 m. Disampingnya dilengkapi toilet dan tempat cuci tangan sebagai sarana untuk menjaga kebersihan. Halaman luarnya direncakan memiliki playground dengan berbagai macam alat bermain. Proses konstruksi dipimpin langsung oleh Kepala Dusun V yaitu Pak Kur. Beliau juga selalu menjadi penghubung antara kami dengan Desa Lamajang. Untuk memudahkan quality control dari kami, sistem yang digunakan adalah sistem pembayaran HOK harian sehingga alur pengerjaan lebih terkontrol dan kualitas tetap terjaga.

145


Transformasi Mimpi Menjadi Realita

Proses pembersihan lahan oleh masyarakat

Penebangan pohon-pohon atas dasar izin pemilik tanah

146


Hasil tanah yang sudah bersih

Perakiran tulangan di tempat

147


Kedatangan material baja pertama kali

Proses koordinasi dengan warga sekitar terkait pembangunan

148


Kontrol kualitas bahan yang digunakan

Kontrol kualitas hasil pekerjaan

149


Proses pemasangan pondasi

Pemasangan dinding penahan tanah

150


Proses pengecoran elemen struktur

Pemasangan rangka atap

151


Rangka PAUD Desa Lamajang

Proses pemasangan atap

152


Proses plester dinding PAUD

Atap yang sudah terpasang

153


Proses pengerjaan toilet

Pengerjaan plafon dan interior PAUD

154


Peresmian PAUD 8 Februari 2020

Pak Ukim (baju biru) pemilik tanah, Pak Kur (baju oren) Kepala Dusun V, Pak Yusep (baju coklat) Kepala Desa, Bu Taty sebagai pemilik PAUD

155


Peresmian secara simbolis

156


Konsultan SIBADES Ketua Divisi Engineering-M. Abbas-15016 Seperti yang sudah diketahui, SIBADES Tahun ini membangun 2 konstruksi, yaitu bendung dan bangunan PAUD. Di sini saya akan cerita terlebih dahulu tentang bendung ya Bendung ini adalah proyek warisan, atau boleh dikatakan, yang tidak sempat dibangun pada masa SIBADES sebelumnya. Sehingga, harapannya adalah desain yang sudah ada dapat langsung dibangun. Namun, setelah mendapatkan desain dari SIBADES sebelumnya, ternyata desainnya belum merupakan desain final, masih dalam tahap coba-coba saja. Akhirnya pun kita mendesain dari awal lagi saja. Agar melibatkan massa, muncullah ide untuk membentuk tim konstruksi, yaitu tim yang terdiri dari SIBADES sendiri dan juga anggota HMS ITB. Terbentuklah Tim Konstruksi Bendung SIBADES. Keaktifan Tim Konstruksi ini sesuai dengan yang diharapkan.

Hampir

semua

anggota

tim

ini

selalu

berpartisipasi aktif dalam proses perancangan bendung. Tidak lupa juga, selama proses perancangan, kami sering meminta saran dan masukan kepada dosen-dosen. Jadilah produk akhir dari tim konstruksi ini, yaitu desain bendung. 157


Langkah selanjutnya adalah menentukan metode konstruksi, apakah akan dibuat borongan atau dikerjakan harian. Setelah berhitung dengan mandor yang ada di lokasi, akhirnya pilihan jatuh pada pekerjaan borongan. Alasan lainnya adalah karena masa konstruksinya bertepatan dengan kerja praktek sehingga pihak SIBADES tidak bisa mengawasi proses pembangunan Bendung ini secara terus menerus. Proyek kedua adalah pembangunan bangunan PAUD. Proses perancangan PAUD ini berbeda dengan bendung yang mempunyai

waktu

yang

banyak.

Sehingga

akhirnya

perancangan PAUD ini langsung dikerjakan oleh Divisi Engineering SIBADES sendiri. Berhubung sudah ada pedoman dari Kementerian PUPR untuk bangunan tahan gempa, maka perancangan PAUD selesai dengan cepat. Masalahnya muncul saat hendak memulai konstruksinya. Munculnya masalah diakibatkan karena saat merancang ini, tidak melibatkan dosen.

Akhirnya

kami

dipanggil

menceritakan bagaimana proses

oleh

dosen

untuk

perancangannya dan

diberikan banyak masukan. Yang menjadi poin di sini adalah bawah pedoman PUPR ini dibuat pada Tahun 2003, walaupun dirilis pada Tahun 2017.

158


Kaget lah semua waktu itu, dikiranya pedoman dari kementerian sudah cukup untuk dijadikan dasar perancangan bangunan sederhana seperti bangunan PAUD ini. Untungnya desain masih sempat diperbaiki sesuai dengan saran dosen yang mana lebih aman daripada yang tertulis di pedoman PUPR tersebut. Sarannya jangan malu untuk bertanya kepada dosen karena kita masih mahasiswa di sini dan belum tahu banyak tentang perancangan. Saat perancangan bendung misalnya, dosen terlibat aktif sehingga tidak ada masalah. Sedangkan saat perancangan bangunan PAUD, tidak ada dosen yang terlibat aktif sehingga saat akan dibangun barulah terlihat masalahmasalah yang ada.

159


SABILULUNGAN

160


Satu hal yang menarik selama proses pengerjaan PAUD adalah keterlibatan massa HMS ITB. Selama 3 hari pada bulan Desember 2019, 150 massa HMS ITB pergi langsung menuju Desa Lamajang untuk terlibat dalam acara Sabilulungan. Sabilulungan sendiri berasal dari bahasa Sunda yang artinya gotong-royong. Rangkaian acara pada Sabilulungan seperti kerja sosial, jelajah desa, interaki dengan masyarakat, dll. semua disusun sebagai wadah kontribusi karya nyata pesertanya dan wadah bermasyarakat. Yuk lihat beberapa cuplikan keseruan Sabilulungan!

161


162


163


164


165


LOMBA CERITA KEMASYARAKATAN

166


167


CERITA PENANAMAN EMPATI

168


Dalam bab ini akan diceritakan bagaimana cara dan proses penanaman empati yang dilakukan oleh divisi Konten Kemasyarakatan dan divisi-divisi terkait. Penanaman empati yang dimaksud disini bukan sebuah ke-ibaan terhadap sesuatu tapi sebuah semangat ingin membantu dan kepedulian. Bagaimana proses dan cara penanaman empati yang kami lakukan?

NaraSIBADES Ketua Divisi Konten Kemasyarakatan-Asyifah Annafis Narasibades, terbentuk dari dua kata yaitu “Narasi� dan “Sibades�, yang artinya sebuah narasi yang dbawakan oleh organisasi bernama Sibades. Narasibades ada dengan latar belakang

sebagai

wadah

untuk

mengulik

isu-isu

kemasayarakatan yang ada disekitar, lalu menularkan kegelisahan terhadap isu tersebut melalui platform video. Video dipilih sebagai media penyampaian karena dirasa generasi milenial yang identik dengan gadget akan lebih mudah menerima informasi yang disampaikan secara digital. Oleh karena itu, untuk mewujudkan Narasibades ciamik, divisi Konten

Kemasyarakatan

bekerja

sama

dengan divisi

Videografi. Harapannya, dengan media penyampaian yang sudah disesuaikan dengan generasi yang saat ini, pesan yang 169


ingin dibawa pada Narasibades dapat tersampaikan dengan baik. Selama satu kepengurusan ini, ditargetkan akan terlaksana 2 Narasibades. Atas kerja keras divisi Konten Kemasyarakatan dan Videografi, Narasibades 1 berhasil dibuat dengan tema “Peduli Teman�. Sudah nonton Narasibades 1? Kalau belum lebih baik nonton dulu.

https://youtu.be/DYra8YGmyUE

Bagaimana? Menurutmu apa pesan yang ingin kami sampaikan ke penonton? Kenapa sih kami milih tema ini?. Alasan utamanya adalah kami melihat banyak temen kami yang mulai jarang masuk kuliah. Banyak disini kami tafsirkan sebagai lebih dari satu orang. Setelah ditelusuri, kami menemukan beberapa fakta. Kebanyakan kasus alasannya adalah mereka tidak merasa nyaman dengan situasi

kelas. Terdapat berbagai sumber

170


kenapa situasi kelas menjadi tidak nyaman bagi mereka. Jika dilihat dari kacamata teman-teman kelasnya, alasannya adalah si A yang katanya suka ngilang kalo ada tugas, si B yang sering di ejekin sama temen kelasnya katanya sih “Kan gw bercanda�, si C yang katanya si yang sering lupa kawan lama, dan si D sampai Z yang lain. Dari semua kasus tersebut, aku ingin temen-temen untuk merenungkan. Apakah kita yang juga seorang manusia memiliki hak untuk menghakimi mereka? Mereka sih gitu, salah mereka dong? Mungkin bisa jadi itu hanya dari perspektif mu saja. Coba belajar untuk melihat perspektif mereka juga. Bukankah kita seorang manusia adalah makhluk yang sering melakukan salah dan dosa? Gw kan cuma bercanda, dia aja yang “baperan�? Setiap manusia lahir dengan kepekaan-nya masing-masing. Ada manusia yang dibentak dikit, dia langsung minder, takut dan sebagainya. Ada manusia yang kebalnya minta ampun,

171


diapain aja masih aja ketawa. Menurutku pribadi, suatu percakapan dapat dianggap bercanda jika kedua belah pihak sama-sama tertawa. Dan sepertinya, kamu sendiri yang dapat mendefinisikan sendiri apa maksud dari pembicaraanmu, bercanda atau sebenarnya menyerang. Bagaimana jadinya kalau teman mu yang kamu ajak bercanda tadi orang yang sangat sensitif? Bagaimana jadinya kalau teman mu ini akhirnya bunuh diri karena mu? Di Indonesia, kasus bunuh diri akibat bullying mungkin bisa terbilang sedikit. Tapi, kalau kamu sering nonton drama korea. Gimana sih perjuangan yang di bully ini, Kamu bisa lihat kan? Sempat nangis atau turut berempati? Masih bisa bilang “dia aja yang baperan�? Bisa jadi sebenarnya kamu yang baperan. Kalau kata Henry Mampiring di buku “Filosofi Teras�, kita marah terhadap suatu kejadian karena kita membawa perspektif negatif kita kedalam kejadian tersebut. Kalau kita memandang suatu kejadian, sebagai kejadian yang utuh tanpa memasukkan perspekif kita, kemungkinan kecil kita bisa marah. Jadi, ketika 172


kamu kesal atau marah dengan temanmu bisa jadi karena kamu membawa perspektif mu di kejadian tersebut. Bagaimana kalau kita adalah objek tersebut? Nyerah aja? Diem aja? Itu bukan solusi kawan. Masalah hadir untuk kamu pecahkan, bukan dihindari. Kalau kata Narasibades 1 sih, janganlah menjadi seorang manusia yang hanya selalu menjaga kertasnya tetap putih. Karena hidup bukan tentang menjaga kertas tetap putih, tetapi tentang seberapa banyak pelajaran hidup yang dapat kau tulis dikertas tersebut. Coba untuk bicara, coba untuk berubah. Hati manusia memang suatu hal yang sangat abstrak. Tidak ada suatu hal yang dapat mendefinisikan tujuan atau niat dari setiap orang. Kadang manusia yang melakukan dan punya niat itu sendiri pun malu untuk mengakui niat buruknya itu. Manusia malu untuk mengakui dia salah. Mengetahui kita salah dan mau mengakui kesalahan akan membantu kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.

173


Kalau Narasibades 2 gimana? Sudah nonton belum?

https://www.youtube.com/watch?v=wgN4jd_4uCg

Narasibades 2 kali ini mengangkat tentang topik kesehatan mental melalui self love. Berikut sekilas kata-kata yang menggambarkan videonya: Tidak ada yang bisa disebut sempurna di dunia ini. Tetapi, bagaimana bisa kita manusia selalu berfikir bahwa yang bukan milik kita akan membuat kita menjadi sempurna? Selalu menilai bahwa hidup miliknya lah yang paling tidak sempurna. Sibuk membandingkan dia yang lebih pintar, dia yang lebih kaya, dan dia yang memiliki banyak teman. Lalu menyiksa diri dan batin dengan logika-logika.

Mungkin begitulah selama ini aku hidup. Tanpa sadar aku membiarkan batin ini perlahan mati. Aku sibuk dengan apa yang dikatakan orang. Aku sibuk berekpektasi dengan apa yang sekejap mata ku lihat.

174


Aku sibuk berhipotesa tentang kehidupan ku. Mulai sekarang akan ku teriakan bahwa aku hidup! Aku akan hidup dengan caraku. Aku percaya, setiap orang adalah pemenang dan ia berhak untuk dicintai.

SIBADESTalk Ketua Divisi Konten Kemasyarakatan-Asyifah Annafis SibadesTalk adalah bentuk modifikasi dari program kerja Seminar Kemasyarakatan pada Sibades 2018/2019. Konsep dan tujuan utama dari SibadesTalk ini adalah memberikan dan menularkan semangat pengabdian dari pendiri-pendiri komunitas kepada massa HMS ITB. Dalam penyampaian konten, sama dengan Narasibades yaitu melalui video. Video dipilih karena alasan yang sama seperti Narasibades. Evaluasi penyelenggaraan seminar ini di tahun lalu juga karena peserta seminar yang sedikit. Kami menilai, peserta yang dating ke acara seminar kemasyrakatan ini sudah memiliki ke-ingintauan

tentang

pengabdian

masyarakat.

Padahal,

kami

mengharapkan materi semangat pengabdian ini bisa menjangkau juga teman-teman yang juga belum memiliki rasa ke-ingintau-an ini.

175


SibadesTalk 1 meliput sosok Bu Sumi, pendiri Yayasan Bagea. Dari Bu Sumi yang merupakan seorang ibu rumah tangga, kita belajar tentang semangat beliau untuk menuntaskan anak jalanan di kota Bandung. Sudah seharusnya kita sebagai pemuda pemudi yang memiliki waktu dan tenaga lebih jangan sampai mau kalah dari semangat Bu Sumi. Yuk nonton konten lengkapnya di:

Bit.ly/SibadesTalk1

SibadesTalk 2 meliput sosok Kang Pringga, pendiri Pemuda Peduli. Kang Pringga, percaya bahwa membangun suatu organisasi non-profit yang menjadi objek bukan hanya masyarakat tetapi juga volunteer didalamnya. Oleh karena itu, penting mengarahkan bagaimana setiap manusia di organisasi untuk bisa terus berkembang. Kang Pringga lalu bercerita bahwa kunci penting dalam pengembangan SDM di organisasi non-profit adalah memastikan apa yang ia ingin dapatkan terpenuhi. Yuk nonton konten lengkapnya di:

https://youtu.be/bPKVugG0NG8 176


ENGINEER SIBADES

177


Ketua Divisi Engineering-M. Abbas-15016 Seperti yang sudah diketahui, SIBADES Tahun ini membangun 2 konstruksi, yaitu bendung dan bangunan PAUD. Di sini saya akan cerita terlebih dahulu tentang bendung ya Bendung ini adalah proyek warisan, atau boleh dikatakan, yang tidak sempat dibangun pada masa SIBADES sebelumnya. Sehingga, harapannya adalah desain yang sudah ada dapat langsung dibangun. Namun, setelah mendapatkan desain dari SIBADES sebelumnya, ternyata desainnya belum merupakan desain final, masih dalam tahap coba-coba saja. Akhirnya pun kita mendesain dari awal lagi saja. Agar melibatkan massa, muncullah ide untuk membentuk tim konstruksi, yaitu tim yang terdiri dari SIBADES sendiri dan juga anggota HMS ITB. Terbentuklah Tim Konstruksi Bendung SIBADES. Keaktifan Tim Konstruksi ini sesuai dengan yang diharapkan.

Hampir

semua

anggota

tim

ini

selalu

berpartisipasi aktif dalam proses perancangan bendung. Tidak lupa juga, selama proses perancangan, kami sering meminta saran dan masukan kepada dosen-dosen. Jadilah produk akhir dari tim konstruksi ini, yaitu desain bendung.

178


Langkah selanjutnya adalah menentukan metode konstruksi, apakah akan dibuat borongan atau dikerjakan harian. Setelah berhitung dengan mandor yang ada di lokasi, akhirnya pilihan jatuh pada pekerjaan borongan. Alasan lainnya adalah karena masa konstruksinya bertepatan dengan kerja praktek sehingga pihak SIBADES tidak bisa mengawasi proses pembangunan Bendung ini secara terus menerus. Proyek kedua adalah pembangunan bangunan PAUD. Proses perancangan PAUD ini berbeda dengan bendung yang mempunyai

waktu

yang

banyak.

Sehingga

akhirnya

perancangan PAUD ini langsung dikerjakan oleh Divisi Engineering SIBADES sendiri. Berhubung sudah ada pedoman dari Kementerian PUPR untuk bangunan tahan gempa, maka perancangan PAUD selesai dengan cepat. Masalahnya muncul saat hendak memulai konstruksinya. Munculnya masalah diakibatkan karena saat merancang ini, tidak melibatkan dosen.

Akhirnya

kami

dipanggil

menceritakan bagaimana proses

oleh

dosen

untuk

perancangannya dan

diberikan banyak masukan. Yang menjadi poin di sini adalah bawah pedoman PUPR ini dibuat pada Tahun 2003, walaupun dirilis pada Tahun 2017.

179


Kaget lah semua waktu itu, dikiranya pedoman dari kementerian sudah cukup untuk dijadikan dasar perancangan bangunan sederhana seperti bangunan PAUD ini. Untungnya desain masih sempat diperbaiki sesuai dengan saran dosen yang mana lebih aman daripada yang tertulis di pedoman PUPR tersebut. Sarannya jangan malu untuk bertanya kepada dosen karena kita masih mahasiswa di sini dan belum tahu banyak tentang perancangan. Saat perancangan bendung misalnya, dosen terlibat aktif sehingga tidak ada masalah. Sedangkan saat perancangan bangunan PAUD, tidak ada dosen yang terlibat aktif sehingga saat akan dibangun barulah terlihat masalahmasalah yang ada.

180


OPERASIONAL SIBADES

181


Tanggung Jawab Besar Ketua Bidang Operasional-Marco Christian S.-15016034 Motivasi Semua

dimulai

dari

keisengan

mengetahui

apa

itu

pembangunan? Kumulai semua dengan masuk ke dalam sibades tahun 2017 hanya ingin mengetahui bagaimana proses konstruksi. Awalnya kukira sibades ialah pembangunan di desa saja. Sebagai Teknik sipil tahun ke 2, aku masih belum tahu apa itu pembangunan dan itu menjadi satu-satunya alasanku untuk masuk bukan lebih. Biasa saja, semua kujalani seperti mahasiswa biasa yang ikut rapat tanpa sepenuhnya berpikir apa yang sebenarnya terjadi. Pembangunan bendung? Wow hebat sekali, sibades dapat melakukan itu tapi semuanya tidak terlaksana karena situasi yang tidak mendukung. Tetap sama, tidak ada yang berubah dalam diriku. Semua itu berubah di kegiatan main event tahun 2018. Desa Mekarjaya, 3 hari di sana telah mengubah caraku untuk melihat apa itu sibades. Desa Mekarjaya adalah termiskin ke 2 di jawa barat yang memiliki rata-rata lulusan hanya SD. Pembangunan yang sangat singkat hanya memungkinkan HMS untuk membangun 182


dinding kecil dan jalan-jalan. Hal yang sangat biasa akan tetapi tidak pernah kulihat sebelumnya senyum masyarakat desa yang penuh tulus. Mereka dengan senang hati menerima HMS untuk tinggal bersama dan melakukan kegiatan bersama. Pandanganku berubah dan menjadikan tujuanku untuk sibades berubah. Kebutuhan pembangunan atau kebutuhan akan infrakstruktur di desa menggerakan hatiku untuk mau melakukan lebih. Kumantabkan hatiku untuk menghabiskan waktuku di sibades dan dimintalah aku oleh Luis menjadi kepala bidang operasional. Awal mula Awalnya aku sangat tidak PD sama sekali. Melakukan survey dan pemenuhan kebutuhan merupakan tanggung jawab yang besar terutama menemukan desa untuk dilakukannya live in dan adanya pembangunan. Akan tetapi karena bantuan dari Fadi dan Iqbal, semua dapat terlaksana dengan sebaikbaiknya. Survey pertama, yaitu meneruskan proyek bendung. Perjalanan 3 jam dengan sepeda motor saat hujan berlangsung membuatku mulai berpikir apakah aku bisa melakukan ini seterusnya? Apakah niatku cukup untuk melakukan ini? Siapa sebenarnya yang aku tolong? Apa

183


untungnya bagiku melakukan semua ini? Semua ini pertanyaan yang sebenarnnya masih menghantuiku sampai aku mengetik tulisan ini. Penyemangat Hal yang berkesan berikutnya adalah saat adanya kunjungan ke panti asuhan maupun kedatanagan anak jalanan. Senyum bahagia yang sebelumnya belum pernah aku pikirkan. Betapa beruntungnya aku hidup serba berkecukupan dengan keadaan yang sangat enak. Aku sering mengeluh tanpa melihat siapa yang lebih sial dariku. Senyum dan keceriaan anak-anak memotivasiku untuk berkontribusi kepada sibades. Kunjungan ke anak jalan untuk melakukan pengambilan video adalah hal yang paling tidak aku duga. Perjalanan ke pasar ciroyom yang merupakan tempat kumuh di kota Bandung. Anak jalanan yang suka dengan lem yang awalnya tidak kuhiraukan sekarang aku mengerti. Siapakah yang salah dalam hal ini? Pemerintah? Orang tua? Masyarakat? Semua itu adalah kontribusi kesalahan dari semua orang mulai dari orang yang tidak peduli sampai kepada pemerintah yang bertutup tangan. Buah

184


Survei ke desa lamajang ialah survey yang sebenarnya tidak terencana. Dikarenakan kebutuhan untuk mengecek kondisi bendung, diputuskan untuk melakukan survey di desa yang dekat dengan bendung tersebut. Saat pertama kali masuk ke desa yang sebelumnya pernah dikabarkan kurangnya fasilitas pendidikan, aku syok berat dengan jalan yang ekstrem dan licin. Saat sudah sampai hal itu benar mengenai fasilitas pendidikan.

Dikarenakan

kurangnya

perhatian

dari

pemerintah, PAUD disana menggunakn rumah pengajar sebagai tempat untuk mendidik anak-anak. Dengan lantai yang sudah tidak aman dan ruangan yang penuh sesak mereka melakukan pembelajaran di sana. Saat kutanya lebih lanjut, sebenarnya sudah ada warga yang menyumbangkan tanahnya untuk dilakukan pembangunan tetapi tidak terlaksana karena kurangnya dana yang ada. Awalnya, aku berpikir apakah sibades sanggup untuk dapat melakukan pembangunan ini dengan rancangan awal untuk kegiatan sangat sedikit. Dana yang dibutuhkan untuk membangun pasti sangat besar dan perlu melakukan perencanaan yang tidak mudah. Saat itupun pembangunan bendungpun masih berlangsung dan belum terpikir untuk melakukan kegiatan yang besar. Setelah perundingan yang 185


lama untuk memutuskan dilakukan pembangunan paud yang akhirnya digunakan sebagai puncak acara sibades tahun 2019/2020. Tuhan berkehendak dan akhirnya semua berjalanan dengan lancer mulai dari dana hingga izin. Penutup Suatu kebanggan dapat bergabung dalam tim sibades dan dapat menghasilkan hasil yang dapat digunakan langsung untuk masyarakat.

Bermasyarakat Melalui Survei dan Pemetaan Ketua Bidang Survei dan Pemetaan-Iqbal Lasmana-15017 Sebuah kehormatan dan kesenangan, ketika diamanahi menjadi kepala divisi survei pada kepengurusan sibades tahun ini. Pada awalnya aku sama sekali tidak tertarik untuk berkegiatan di sebuah organisasi sosial, namun semenjak live ini di desa mekarjaya pada kepengurusan kak ical, aku sangat ingin bergerak di kemasyarakatan. Pada akhirnya aku diamanahi untuk menjadi kepala divisi. Begitu senangnya ketika aku diajak berbicara dengan luis. Akhirnya aku bisa bergerak di bidang kemasyarakatan.

186


Dari awal memang sudah dikatakan bahwa divisi survei dan pemetaan ini adalah salah satu divisi yang berat untuk dilaksanakan,

karena

dalam

keberjalanannya

harus

mempunyai tekad yang kuat untuk meluangkan waktunya pergi ke beberapa desa untuk melaluka social mapping masyarakat disana. Namun aku rasa itu akan mudah dilakukan apalagi dengan staff yang sama-sama angkatan 17. Kumpul perdana pun dilakukan pada hari tersebut. canda dan gelagak tawa pada hari itu membuat aku semakin yakin bahwa kami akan bekerja sama dengan baik untuk menjalankan proker survei. Beberapa minggu berlalu, akhirnya survei pertama dengan staff akan dilaksanakan. Pagi itu ternyata meidy sudah terlebih dahulu sampai di sekre untuk memulai survei. Aku sedikit terlambat. Sesampainya aku disekre ternyata Cuma ada meidy seorang. Mau tidak mau aku harus tetap menjalankan proker pada hari itu sehingga kami memutuskan untuk memakai motorku untuk pergi. Sebelum berangkat kami mencoba mencari desa yang mengalami bencana baru2 ini. Akhirnya ketemu lah desa nanggerang yang ternyata baru2 ini mengalami bencana longsor. Kami memutuskan untuk pergi

187


kesana, menimbang jaraknya yang tidak terlalu jauh dan masih terjangkau. Setelah 2 jam perjalanan kami akhirnya tiba di desa nanggerang dan mencari beberapa tokoh masyarakat disana. Bertemu lah kami dengan salah satu pak rw di desa nanggerang. Pak rw oun mengajak kami ke tempat terjadinya bencana longsor tersebut.

sesampainya disana kami

terkaget2, ternyata longsornya mencapai lebar 80m dan tinggi 5 m. Sementara bantuan dari pemerintah baru membantu dalam membersihkan beberapa rumah yang tertimpa tanah, belum sampai membuat dinding yang dapat menahan tanah tersebut. padahal kejadian terebut sudah terjadi beberapa minggu yang lalu. Kami merasa sangat iba dan kasian terhadap masyrakat disana terutama masyarakat yang rumahnya tertimbun oleh tanah. Setelah itu pak rw pun mengajak kami ke lokasi bencana satu lagi yaitu jembatan yang roboh akibat derasnya air yang mengalir di sungai. Jembatan tersebut ternyata merupakan akses utama warga disana untuk berpergian, sehingga beberapa aktivitas warga terpaksa tidak dapat dilaksanakan. Beberapa saat kemudian luis datang dan ikut melihat kondisi bencana disana. Setelah kami pun pulang. Namun ketika itu hapeku mati sehingga harus meminjam hape meidy yang tidak memiliki 188


kuota hanya untuk sekedar melihat maps dan mengandalkan gps saja. Karena akan turun hujan, meidy pun ikut dalam mobil luis. Aku pun pulang sendiri ke itb. Alhamdulillah aku berhasil selamat sampai tujuan walaupun harus menghadapi hujan yang lumayan besar dijalan. Sesampainya di itb, luis pun membelikan beberapa kudapan untuk aku dan meidy. Inti dari semua survei yang aku telah lakukan, survei merupakan proker yang sangat menguras waktu dan tenaga. Tapi hal itu seketika hilang ketika aku dan tim melihat kegembiraan yng terpancarkan dari warga desa ketika kita berkunjung kesana. Aku pun dapat merecharge diriku ketika melihat banyak hal yang berbeda di desa. Aku selalu merasa bersyukur. Walaupun terkadang malas melaksanakannya, aku selalu kembali ke tujuan awalku. Yaitu aku ingin bermanfaat untuk masyarakat dan berbakti kepada Indonesia. Kesan-pesan selama di SIBADES : Terimakasih Kak Luis atas kesempatannya dapat berkontribusi dalam kepengurusan kakak. Maaf kalo masih banyak kekurangan dari aku. Semoga kedepannya SIBADES dapat

189


menjadi lebih baik lagi dan terus menebar kebermanfaatan dimanapun SIBADES berada.

190


MEDIA SIBADES

191


Konsistensi dan Skill Ketua Bidang Media-Muhammad Fakhri Aldin-15016121 Salah satu faktor di bidang media yang paling penting adalah tentang konsistensi. Konsistensi yang dimaksud adalah pembuatan konten yang terus menerus yang terjadwal beserta timeline publikasinya. Pada kepengurusan kali ini konsistensi pada Media SIBADES kurang berjalan sesuai dengan rencana. Ada beberapa faktor yang menyebabkan konsistensi ini kurang berjalan dengan baik. faktor yang pertama adalah kondisi sumber daya yang sangat terbatas. Perlu diketahui pada bidang media ini membawahi tiga divisi yaitu publikasi & dokumentasi, videografi, grafis. Dari ketiga divisi tersebut kontribusi dari anggota masing – masing divisi masih fluktuatif, atau bisa dibilang “ilang – ilangan”. Selain itu anggota dari masing – masing divisi juga masih kurang responsif dan inisiatif terkait dengan peran dan tugas mereka. Dengan adanya hal ini ketua dari masing – masing divisi masih kesulitan untuk mengatasi hal tersebut ditambah lagi dengan proker yang harus dikerjakan, sehingga keberjalanan program kerja dilaksanakan oleh beberapa orang itu saja.

192


Faktor kedua adalah skill yang diperlukan di masing – masing divisi yang masih sangat terbatas. Misalnya, pada divisi publikasi

&

dokumentasi

dan

videografi

dibutuhkan

kemampuan untuk mengedit video, sedangkan pada divisi grafis

diperlukan

kemampuan

untuk

mengedit

poster/infografis. Pada kasus ini rata – rata anggota dari tiap divisi belum atau hanya sedikit orang yang memiliki kemampuan tersebut, maka hal ini membuat job desc yang harus dikerjakan oleh divisi – divisi masih bergantung pada ketua divisi dan sulit untuk membagi – bagi tugasnya kepada masing – masing anggota tersebut.

Tetapi pada kepengurusan tahun ini terdapat beberapa hal yang perlu dipertahankan. Yaitu adanya program kerja baru seperti narasibades dan pengemasan sibadestalk yang dibuat berbeda membuat SIBADES pada tahun ini punya suasana baru dalam hal pengabdian masyarakat. Sehingga hal ini menghapus stigma bahwa pengabdian masyarakat terkurung pada hal yang itu – itu saja. Selain itu, adanya sekolah media sebagai wadah pembelajaran untuk anggota dari setiap divisi di bidang media untuk mengatahui basic skill dari tiap divisi juga perlu diapresiasi. Dikarenakan skill yang belum merata 193


pada anggota di tiap divisi maka sekolah media ini dapat berfungsi untuk memperkenalkan mereka tentang basic skill yang perlu dikuasai.

Di sisi lain, divisi yang berada dibawah bidang media saat ini saling bahu membahu untuk membantu satu sama lain. Ini digambarkan dengan proker SIBADES TALK yang dibantu oleh divisi videografi dalam proses pengerjaannya. Hal ini patut untuk dipertahankan karena menciptakan kultur yang supportif diantara divisi.

Saran untuk bidang media selanjutnya adalah sebagai berikut 1.

Membuat timeline media bersama dengan kadiv masing – masing untuk satu tahun kepengurusan dan sebisa mungkin untuk tetap menjalankan timeline tersebut

2.

Apabila masih ingin membuat platform video seperti narasibades/sibadestalk, sebaiknya menggabungkan divisi pubdok dan videografi jika sumberdaya manusia terbatas

3.

Memplotkan orang tertentu untuk memegang sosial media sibades, agar publikasi dapat lebih luwes tidak 194


mengandalkan satu orang saja, missal Instagram dipegang untuk 1 – 2 orang saja dan focus memegang platform tersebut, sedangkan sisanya memegang OA Line dengan prinsip yang sama 4.

Membuat sekolah media di awal kepengurusan bagi anggota yang belum memiliki skill basic yang diperlukan

5.

Mempelajari skill branding agar SIBADES dapat dipublikasikan lebih luas lagi

6.

Untuk bidang grafis, sebaiknya diperlukan orang yang memiliki skill desain infografis/poster lebih dari 3 orang mengingat banyaknya kebutuhan infografis yang perlu dibuat

7.

Memperbanyak konten publikasi di Instagram dan OA Line agar menaikkan daya tarik

195


Pengalaman Mengontrol Keberjalanan Media SIBADES Ada yang bulat namun bukan tekad, ada yang menonjol namun bukan bakat. Dengan hanya bermodalkan niat dan keinginan untuk selalu belajar. Berangkat dari latar belakang yang berbeda, akhirnya memberanikan diri untuk mencoba. Dari yang tidak tahu apa – apa, kini haus untuk mengetahui segalanya. Menjalaninya pasti tak mudah, tapi kami tangkis dengan bismillah, siapa sangka nyatanya sedih lebih susah, bahkan sangat susah, dengan sedikit sabar dan perlahan, masalah itu kami coba bereskan, dan benar bukan kami sudah tau kalau kami pasti bisa. Walaupun ada kekurangan disana – sini tapi tak mengapa. Ketika kami berwacana Tuhan sudah berencana bukan? Hingga akhirnya pesan ini ditulis, kami akan selalu bersyukur atas apa yang telah kami lalui bersama. (untuk yang ingin mengetahui makna dibalik tulisan tersebut dapat berdialog dengan saya hehe)

196


Kesan-Pesan Selama di SIBADES Terimakasih kepada SIBADES karena telah mempercayakan bidang media kepada saya, sekaligus saya ingin memohon maaf apabila selama kepengurusan ada hal – hal yang belum sesuai dengan ekspekstasi, sekali lagi saya sebagai perwakilan dari media memohon maaf. Semoga kedepan sibades bisa menjadi jauh lebih terkemuka daripada sekarang. Inisiasi propaganda yang sudah dimulai pada kepengurusan ini semoga

tetap

bisa

dilanjutkan

seperti

Narasibades,

SIBADEStalk, Kelas Media dan lain sebagainya. Siapapun yang akan memegang media kedepannya aku harap selalu konsisten untuk dapat memberikan yang terbaik bagi BSO ini, dibarengi dengan konsistensi untuk terus mengelola social media SIBADES secara teratur. Terus belajar bahwa branding adalah sesuatu yang penting dan design skill itu memang diperlukan di berbagai organisasi manapun, sesimple apapun bentuknya.

197


Optimasi Publikasi dan Dokumentasi SIBADES Ketua Divisi Pubok-Alfandy BagusPramudyansyah-15017032 Tupoksi Divisi Publikasi dan Dokumentasi SIBADES tahun ini antara lain mengolah informasi yang keluar masuk SIBADES; melakukan

pengadaan

publikasi

SIBADES;

mendokumentasikan, menyortir, dan menyimpan hasil dokumentasi; dan merencanakan strategi penyuasanaan acara dan eksistensi SIBADES. Dari tupoksi tersebut, terdapat beberapa evaluasi yang perlu disampaikan. Evaluasi pertama yaitu dari penjadwalan publikasi di berbagai media SIBADES. Publikasi yang dilakukan tak lepas dari koordinasi beberapa divisi lain yang membutuhkan publikasi untuk menyebarkan informasi terkait program kerja tiap divisi yang bersangkutan atau informasi lain mengenai SIBADES. Pada awal masa jabatan, sebenarnya telah dibuat timeline sebagai patokan pelaksanaan proker tiap divisi. Selain itu, dari bidang media dan divisi publikasi sendiri juga telah membuat timeline kasar untuk

memperkirakan

kapan

divisi

pubdok

perlu

mempersiapkan publikasi. Pada kenyataannya, terdapat beberapa publikasi yang tidak sesuai dari jadwal. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor seperti keaktifan staff divisi pubdok yang tidak stabil, pelaksanaan proker tidak sesuai 198


jadwal yang berimbas pada publikasi, ataupun koordinasi antara divisi yang kurang baik. Evaluasi kedua yaitu pada pendokumentasian kegiatan-kegiatan SIBADES. Beberapa proker SIBADES kurang terdokumentasikan dengan baik karena keterbatasan alat dan sumber daya dari divisi pubdok itu sendiri. Di samping berbagai evaluasi terhadap kendala yang ada, terdapat beberapa hal positif yang perlu dipertahankan dari publikasi dan dokumentasi kepengurusan kali ini. Pada kepengurusan ini, bentuk publikasi yang dilakukan oleh SIBADES tidak hanya terfokus dari poster-poster infografis, tetapi juga menggunakan video. Dengan adanya berbagai video kemasyarakatan yang terpublikasi, publikasi SIBADES menjadi lebih segar dan menarik. Selain itu, video-video tersebut memfasilitasi massa HMS yang tidak dapat mengukuti berbagai kegiatan SIBADES untuk tetap mendapat wawasan terkait pengabdian masyarakat. Publikasi juga tidak hanya dilakukan melalui media OA Line dan Instagram tetapi juga melalui media Youtube yang saat ini sedang hangat. Dengan dimulainya publikasi melalui Youtube, diharapkan wawasan kemasyarakatan yang terkandung dalam video-

199


video tersebut dapat lebih tersebar luas tidak hanya di dalam lingkup HMS ITB saja tetapi juga di dunia luar. Evaluasi yang diberikan kepada staff yaitu kurangnya keaktifan mengikuti kegiatan-kegiatan SIBADES sehingga staff yang ditugaskan untuk melaukan dokumentasi menanggung tugas yang terlalu berat karena harus mendokumentasi dalam waktu lama. Selain itu staff yang tidak mengikuti kegiatan SIBADES menjadi kurang mengetahui dan mendalami informasi tentang hal-hal yang akan dipublikasikan. Kemudian untuk evaluasi anak magang, anak magang yang terpilih untuk magang di divisi pubdok seperti sudah menutup diri untuk melakukan tugas-tugas yang akan diberikan. Saran yang dapat diberikan yaitu saat memilih anak magang, perlu ditanyakan apabila ditempatkan ke divisi yang tidak sesuai minatnya apakah akan tetap menjalankan tugas yang diberikan. Selain itu dapat juga melakukan pendekatan terhadap anak yang sekiranya memiliki skill publikasi dan dokumentasi yang baik. Pengalaman Mengerjakan SIBADESTalk 1 SibadesTalk adalah program kerja Sibades yang berbasis video dan berisi wawancara serta pemaparan oleh tokoh kemasyarakatan. Yang bertanggung jawab terhadap proker ini 200


sebenarnya adalah divisi konten kemasyarakatan (menurut file audiensi pada awal kepengurusan), namun dalam pengerjaannya bekerja sama dengan divisi publikasi dan dokumentasi. Pada SibadesTalk 1, konten skrip dan video berasal dari divisi konten kemasyarakatan, videographer adalah kerja sama antara kedua divisi, dan editing video dilakukan oleh divisi pubdok. Awalnya kami mengira kalau editing video dilakukan oleh divisi pubdok dan videografi, tetapi ternyata hanya dilakukan oleh divisi pubdok. Sebagian besar anggota divisi pubdok tidak memiliki kemampuan edit video sehingga proses editing 100% dilakukan oleh kepala divisi, yang sebenarnya hanya belajar editing secara otodidak. Hal tersebut mengakibatkan publikasi video SibadesTalk 1 tersebut terlambat rilis oleh karena editor yang belum berpengalaman sehingga proses editing berlangsung sangat lama. Sebaiknya, proses editing tetap dibantu oleh divisi videografi yang lebih berpengalaman dalam hal edit video. Di samping berbagai kendala yang ada, sebenarnya adanya proker tersebut sangat bagus karena dapat memfasilitasi massa HMS yang tidak dapat mengikuti kegiatan Sibades secara langsung. Dengan adanya video SibadesTalk, massa HMS yang tidak dapat mengikuti kegiatan pengabdian 201


masyarakat secara langsung tetap dapat memperoleh wawasan seputar pengabdian masyarakat. Kesan-Pesan Selama di SIBADES Dengan menjabat sebagai salah satu badan pengurus Sibades, banyak hal positif yang dapat diambil seperti melatih manajemen waktu, melatih kemampuan fotografi, videografi, dan publikasi, serta melatih kerja sama dan koordinasi antara berbagai pihak. Di samping itu, esensi pengabdian masyarakat juga lebih tertanam dalam diri karena secara tidak langsung ikut mempersiapkan berbagai kegiatan kemasyarakatan yang dilaksanakan oleh Sibades sehingga dapat lebih mendalami kegiatan-kegiatan tersebut.

202


FUNDRAISING SIBADES

203


Sponsorship, Donaturial, dan Kemitraan SIBADES Ketua Divisi SDK-M. Rizky Prima-15017 Program Kerja : Riset dan Penyusunan Database Sposnsor Sebenernya saya tuh ga ada pengalaman di bidang sponsorship, jadi selama keberjalanannya selalu nanya ke temen-temen yang udah terbiasa dengan bidang sponsorship, termasuk dalam penyusunan database ini. Database yang ada di bit.ly/SDKSIBADES1920 tuh hasil dari kumpulan data sponsor AMI, MTI Night, ICEE, dan acara SBM. Tapi database ini perlu divalidasi lagi datanya, soalnya itu kan kita minta dari orang jadi ga tau kontaknya bener apa ngga. Pernah kejadian pas ngontakin narahuubungnya ternyata dia udah ga kerja lagi di perusahaan tsb., ada juga nomor yang udah ga bisa dihubungin. Jadi saran saya sih, mending pastiin lagi aja kontaknya satu2, soalnta kita baru coba kontakin beberapa aja. Program Kerja : Pengajuan Proposal ke Perusahaan Dana yang harus dicari tuh kan sebenernya besar di 2 progker aja sabilulungan sama bending, jadi kita juga harus nyari 2 kali untuk masalah pendanaannya. Kecewa sih, ga bisa maksimalin kesempatan ini. Nah itu tuh kenapa? Jadi gini ceritanya. Dari 204


awal tuh udah disuruh tuh tim SDK untuk nyipain konten proposal, nah pokoknya udah beres aja dikumpulin ke sekretaris sesuai sama target. Tapi nunggu proposal beres secara keseluruhan tuh lamaaaa bangeettt, karena SDK kerjanya tergantung sama divisi lain makannya kita nunggu tuh sampe proposalnya siap. Nah sekalian nunggu, kita tuh ngontak2in lagi donator bendung yg udah dapet pas kepengurusan kak ical, supaya duitnya turun hehee. Terus kita juga nyambil sama ngebuat database sponsor tadi. Bahkan saking gabut nunggunya kita juga udah buat timeline kontak2an gitu. Jadi kita tuhngeplotin nih kontak2in diteleponin tuh selama 2 minggu, terus kita udah buat timeline di hari ke 1 ada siapa aja yg tugas, trus ngontakin siapa aja, udah kesusun rapi lah pokoknya mah dan kalo itu terpenuhi targetnya tuh bisa sampe 60 perusahaan gitu yang bisa dikontakin sekalian ngevalidasiin data yg udah kita himpun juga kan. Apesnya, proposal tuh baru beres j-‌ aku berangkat KKN. Wah keos banget tuh, bahkan malemnya tuh yg finishing proposalnya tuh aku, soalnya dari grafisnya masing foto2 kepisah gitu belum jadi 1 file pdf. Nah udah tuh malemnya langsung dishare ke grup dan udah koar2 juga ke grup buat siap2 kontakin. Kendala ku tuh staff SDK kurang 205


proaktif bahkan cenderung ilang2an, harus ditarik2in dulu, ilang banget sih ngga. Makin was-was kan tuh selama KKN nnti mereka gimana, makannya malemnya aku langsung chat Kak Asep untuk bantuin kontrolin kerja staff supaya sesuai sama timeline dan target yang dibuat, bahkan aku juga udah nunjuk staff yang jadi pj sdk selama aku KKN. Di KKN tuh susah banget untuk gawein SDK karena sinyalnya agak susah sama disana juga full kegiatan, sekalinya istirahat pasti bukan jam kerja, jadinya ga bisa nelpon2in sponsor kan. Nah karena kekeosan KKN, susah juga untuk kontrolin kerja2 staff, udah minta bantuan Kak Asep juga katanya pada ga bales. Intinya lapur we lah, dan bener selama aku KKN ga ada yang gawe samsek, ada sih yang gawe tapi Cuma neleponin 1 / 2 perusahaan aja, bersyukur sih ada yang nyoba juga. Padahal sebelumnya aku tuh buat strategi gitu yang buat timeline tuh mereka sendiri, jadi aku tuh berharap mereka bisa tanggung jawab sama pilihan mereka, eh tapi ya gitu lah. Tapi tetep apresiasi jugaa sama mereka yang udah coba mau nelpon, salutt. Pas aku tanyain kenapa mereka ga ngelakuin sesuai timeline, mereka tuh bilangnya takut gituu kalo nelponnya sendiri. Emang iya sih deg degan, makannya aku tuh sempet buat jadwal untuk kita nelpon berjemaah gitu, jadi ga deg degan tapi ga 206


kesampean soalnya disuruh berhenti kontakin sponsor dan fokus ke donator bendung yang udah fix.

Yang kedua tuh yang pas sabilulungan, buat proposalnya juga daadakan banget pas UAS malahh. Tapi untungnya banyak yang bantuin dari Kak Luis sama kesekjenan juga, bahkan yang edit2 grafisnya juga dibantuin sama kak Luis. Sabilulungan kan akhir tahun jadi bakal susah banget kalo ngajuin sponsor ke perusahaan soalnya pasti pada udah tutup buku. Agak bingung sih harus gimana, kalaupun mau ngajuin sponsor ke perusahaan harus ke orang dalem gitu, tapi lagi dan lagi di tim sdk tuh ga ada yang punya. Ditambah lagi dulu tuh sempet minta kontak alsi ke anak eksternal, tapi ga ada juga datanya. Makin bingung tuh, yaudah we aku ngepc2 gitu temen2 sbm siapa tau kan ada yang punya kenalan, eh tapi hasilnya tetetp ga ada yang punya kenalan dalem. Bingung sih harus gimana, tapi untungnya Kak Luis turun langsung ngebantu, malu sih sebenenrya sampe ketua turun langsung. Pokoknya akhirnya dapetlah dari Sekolah Iya Gagas sama Hotel Tata Malaka, makasih banget lah buat Kak Luis ngebantu banget, tapi maaf ya kak dari tim akunya malah ga dapet apa2. Nah untuk

207


koordinasi selanjutnya baru diserahin ke SDK, ini ancar sih soalnya anak magangnya juga ngebantu untuk jadi ngehubungin donaturmya. Program Kerja : Hubungan dengan ALSI Jadi yang diundang di acara ALSI tuh ada 2, adayang di Jakarta sama yg di ITB, tapi lupa ngakatan berapa hehee. Nah sekarang yang di Jakarta dulu ya. Info bakal ada reuni alsi di Jakarta tuh pas liburan dann itu kalo ga salah baru tau fix tanggak tempat dllnya h-7, dan itu aku posisinya masih belum di Bandung. Udah gitu, ngajakin kumpul tuh, untuknya masih ada Diah sama Samsul yang bantu nyiapin. Kita tuh kumpul untun nyiapin spek2 acara alsi, kaya kartu nama, thank you card, poster, infografis ttg program sibades. Nah itu semua kita buat dari 0, karena ini agak dadakan juga jadi kita ga bisa nih ngandelin grafis, soalnya takutnya ga beres. Yaudah deh kita dengan modal ppt sama canva design2 amatir tuh spek2nya. Tapi salut banget sama tim SDK hasilnya bagus bangett sih kalo kata aku. Nah, tapi kita tuh baru tau kalo acaranya di Jakarta, bingung tuh harus gimana, Udah diomongin juga, pokonya kita bertiga bakal berangkat, bahkan kita tuh tiap orang udah nyari2 travel gitu ke Jakarta. Jujur

208


agak bingung kesananya gimana, soalnya acaranya malem trus bingun pergi sam apulangnya mesen yang jam berapa. Eh terus, Kak Luis baru ngasih kabart nih ternyata yang dikasih slot cuma 2 orang dan akhirnya yang ngisinya anak 16 yang lagi kp di Jakartam jadinya kita bertiga gaberangkat deh. Tapi ada masalah lain nih, karena awalnya kita bertiga udah ada niat mau berangkat jadi rencananya tuh bakal ngeprint2nya di perDUan, eh tapi karena kita ga jadi berangkat, jadi produksinya di Jakarta. Makasih banyak banget juga buat Kak Marco udah bantuin produksi di Jakarta, bahkan kita tuh ada file yang dikirimnya apa mepet2 gitu tapi untungnya masih bisa diprint. Mantap juga,m diakhirnya kita dapet kontak alsi yg dari pemerintan sama koordinasi angkatan alsi gitu yang bisa bantu ngehimpun dana, diitambah lagi dapet uang 1 jt.

Acara yang kedua di ITB, kalo ini untung ada Diah dari tim SDK yang bisa bantu, agak berdosa ga bisa ikut soalnya ada acara wajib KKN. Kalo ini ga ad apersiapan gimana2 sih, soalnya kita ake spek yang sisa acara asli di Jakarta. Nah kalo ini lebih ga jelas lagi, katanya sih acaranya kan bukan reuni khusus alsi tapi

209


reuni alumni ITB, jadinya kita promosi sibadesnya kurang banget. Udah buka stand aja, tapi cuma lewat-lewat gitu aja. Program Kerja : Hubungan dan Kepercayaan Kalo yang ini cerita opas kita udah dapet dananya nih dari donator, tinggal menjalin silaturahmi sama ngejalanin kewahjiban kita. Udah ada nih 6 donatur bendung, berarti kan kewajiban kita ngontakin lagi trus ngasih kotraprestasi ke donatur2nya. Kendala yang bendung sih agak susah nyari kontaknya soalnya kan ini donator dari kepengurusan kemaren. Nanya ke kepengurusan kemaren aja aga susah soalnya dioper2 gitu. Udah we ya, ceritanya udah dapet semua. Udah itu kita bagi tugas ke semuanya untuk jadi pj penghubung antara sibades sama donaturnya. Apresisasi juga buat tim sdk semuanya gawe nihh, keren lah. Terus ada masalah di paragon, pt kai, alsi 2010 mereka tuh ga ada respon samsek, bahkan sampe hari ini juga ga ada respon samsek. Bingung lah harus gimana. Jadi yang masih ada kontakan tuh sama PP HK dan alsi 2006. Tapiii, kontraprestasinya belum dijalanin nih apalagi yang photobook. Jadi ada misscom gitu sama logistik, jadi kan aku minta tolong ke Kak Fadi buat bikini udah tuh dijelasin, eh tapi aku lupa ga bilang jumlahnya

210


berapa. Jadi yang jadi tuh cuma 1, kalau ini kecerobohan aku sih,karena kau orangnya lupaan sama dr logistic juga ga nanya butuhnya berapa jadi cuma ada 1 deh. Yg gawat lagi tuh, harga photobooknya mahal bangett, padahal yg jadi cuma 1 . Makannya sekarang lagi diurus nih photobook supaya cepet beres. Kalo yang Sabilulungan, yang ngilangnya yg Hotel Tata Malaka. Kalo ini lancar2 aja sih yg Iya Gagasnya, sering ngehub juga masalah progress pembanguana PAUD. Intinya tuh, yang aku tangkep tuh semua donatur sibades teh sukarela gitu emang pada ikhlas gitu soalnya pas dihubungin lagi mau ngasih kontraprestasi tuh pada ga ada respon semua. Program Kerja : Crowdfunding dan Dana lainnya Crowdfundung tuh ga jadi dilaksanain, padahal dari aku sendiri udah nyari tau tentang prosedurnya di Kita Bisa. Kenapa ini ga jadi? Sebenernya harus ada kesepaktan di dua pihak solanya bakalan dipublish kan. Nah yang bendung tuh kan emang sempet ada masalah sama perizinan jadi kita ga berani untuk ngadain crowdfunding. Kalo yang Sabilulungan tuh ga jadi karena aku baru dapetfix acaranya aja pas lagi ujian, bahkan buat proposal aja pas UAS, karena mepet dang a efektif juga 211


makannya ga dilakuin. Trus ditambah lagi kalo crowdfunding tuh harus bener2 dipikir lagi sih soalnya kan kita mau ngasih bantuan dari sibadesnya sendiri, tapi secara ga langsung kita sebagai yg mau ngasih bantun minta bantuan lagi ke orang banyak, jadi jatunya kita penyalur aja. Crowdfunding ga jadi, tapi kita juga nyobain ngajuin dana ke LK sama ikut lomba, Ngajuin dana ke LK amanlah turun 20 jt, dan kita uga udah buat laporan yang diserahin ke LK, ga ada kendalah sih kalo yang ini. Nah sekaranf mau ceritain yang lomba. Jadi gini kan kebetulan aku tuh masuk ke grup2 pengmas gitu terus ada yg share nih info lomba organisasi kepemudaan dari Dispora Jabar. Langsung tuh gas kirim ke grup fundraising, terus ditelaah sama Kak Luis, trus katanya gas deh ikut aja. Kontribusi SDK disinin cuma ngecek konten yang udah dibuat sesuai sama kriteria penilaian apa ngga. Dan akhirnya kita menang deh dapet 30 jt walaupun turunnya lama sih. Kecewa sih aku ga bisa ikut persiapan finalnya, soalnya aku ada agenda dan kewajiban lain di tempat lain jugaa, jadi makasih banget buat Kak Luis dan Kang Qin udah bantuin finalnya.

212


Kesan-pesan selama di SIBADES Di Sibades, aku banyak banget belajar apalagi aku megang bener2 bidang yang ga pernah aku pegang selama hidup malah wkwk. Jadi harus mulai banget dari 0, tapi untungnya makasih banget buat semuanya yang udah ngebantuin selama di Sibades ini. Tim sibaednya juga rame, jadi nyaman gawenya, Pesannya sih menurut aku penting banget masalah SDM. Jadi kita sebagai kadiv jangan progker orientrd coba bahsa aja yang seru2 di grup, pokoknya buat mereka senyaman mungkin supaya nanti tuh si staffnya ga ilang2an, dan aku baru rasainnya sekarang, itu sebagai eval juga buat aku sih. Kalo di SDKnya sendiri, sebenrnya keuangan kita tuh kuat di alsi, jadi coba2in lagi aja yang ke perusahaan soalnya bisa nambah jangkauan perduitan sibades. Terus kalo misalnya udah terus, cobian keep in touch terus sama donaturnya, mungkin kalo ga ada apa2 bisa basa basi sekedar nanya kabar atau gimana gitu, jadi pas kita mau ngasih lontraprestasi ga susah lagi ngehubunginnya. Cobain juga nih kaya ada celengan gitu atuu amplop yang beredar setiap ada acara besar supaya kepemilikan hal yang akan kita bangun tuh, semuanya

213


ngerasain punya banguna tsb bukan orang2 yang dating pas konstruksi aja.

214


SHOBADES-Core Engine of SIBADES Ketua Divisi Bisnis dan Pemasaran-Atikah-15017 Penjualan daful dan wisuda Penjualan daful adalah penjualan pertama di Sibades, itu lokasi dafulnya di jatinangor dan kita jualan selama 2 hari. Waktu itu keputusan kenapa jualan adalah “kenapa engga?� padahal itu udah hari kesekian daful, tp kita baru iktan jualan di 2 hari terakhir. Itung-itung uji coba, siapa tau untung. Yang dijualin waktu itu cuma sticker fakultas. Selama penjualannya aku seneng dan bersyukur banget sih. Pertama, karena kiki yang bukan staff bisnis dan pemasaran bahkan sangat mau bantu dan usaha banget jadi terharu banget huhu. Kedua, karena banyaaaak banget temen-temen ITB yang baru masuk bahkan para orang tua bantu kita mau bali stickernya, bahkan ada yang ngasi uang lebih untuk sekalian sedekah. Sebenernya penjualan sticker ini tuh aku ngerasa jadi lebih ke jualan yang maksa utk dibeli wkwkw. Kita jualan sambil cerita ttg sibades. Kadang ada yang nolak, tapi lebih banyak yang beli. Alhamdulillah dari penjualan sticker ini dapet keuntungan bersih yang lumayan. Saran ku untuk penjualan dafuk ttp dilanjutin. Tapi persiapannya harus lebih baik dan mateng.

215


Jangan dadakan kaya waktu aku dulu. Karna masa itb yg baru2 ini masih excited bgt utk beli2 ginian dan sekalian ngenalin sibades itu sendiri.kalo bisa sebaiknya jg ga cuma jualan sticker aja, bisa jas lab, (pokoknya barang yg penting utk kuliah ya! Sticker bolelaa karena harganya masi terjangkau, inget mereka pengeluarannya gede utk persiapa masuk kuliah, jd kaya kaos hoodie gt kayanya sedikit peminat) Untuk

penjualan

wisuda

adalah

penjualan

terkeos

(sebenernya setiap jualan pasti keos, tp ini palingpalingpaling keos). Pertama wisuda juli, yang waktu itu aku ga di Bandung, banyak miskom dan super deg2an. Ada yang salah barang, kurang lah, atau bahkan ada yang belom bayar smp skrg he he. Keos bgt karena juga aku salah memutuskan barang yang dijual, yaitu bucket sayur. Ini tuh latar belakang pengen karena, kasian kalo bunga dipetik trus dibuang atau dibiarin layu gt aja. Jadi aku mikir bikin sesuatu yg cantik kaya bunya tapi ada manfaatnya. Jadilah bucket sayur. Tapiiii, dengan tenaga kerja tidak ahli, jdnya serba ribet dan susah utk ngerangkai sayurnya biar jd bucket yg bagus. Aku, di Padang waktu itu juga bikin video gimana cara ngerangkai, nyusun nge wrap dll. Trus 2 staff yang bener-bener ilang, jadi cuma 2 staff yang bisa bantu. Tapi Alhamdulillah, ternyata ada temen216


temen yang mau bantu untuk persiapin barang yang mau dijualin (bucket sayuran :� dan grad card) ada chantika, kiki (lagi! wkw), kak luis, dll. Tapi keos lagi pas ngasi ke pembeli. Dan sedih jg sih dengan effort yang gede bgt itu, tp keuntungannya ga segede pas jualan daful wkwk. Kedua wisuda juli, sama sih ini keuntungannya ga segede pas daful. Waktu itu jualannya grad card dan jar hope. Ini juga keos karena mikir untuk jualan bahkan 5/4/3(?) hari sebelum hari wisudanya. Awalnya ragu bgt mau jualan karena udh mepet (pas mikir ini bahkan masih semingguan sebelum wisuda). Moral value: kebanyakan ragu bikin semuanya tertunda. Waktu itu cerita ke kak luis, dan kak luis ngomong gow aja tikk, kalo kamu ga keberatan. Itu udah 5/4/3(?) hari sebelum hari wisuda akhirnya mulai lah buat poster dan mikir mau jualan apa selain graduation card yg emg udah ada templatenya. Kayanya sih h-2 sih aku jualan yg jar hope itu. Kepikiran karna punya jar kecil di kosan trus mikirnya kalo diisi quotes wisuda lucu juga. Tapi ini kekeosannya kurang dikit dibanding yg juli. Di wisuda juli aku dibantu satu staff yang ngerjain di hari wisuda (kita baru ngerjain semua nya di hari wisuda) dari pagi jam 7an sampe jam 12 di sepan kosku gelar tikar. Lagi-lagi bikin terharu, aku ngerasa terbantu bgt. Saranku utk yg wisuda 217


baiknya dijadiin market, tapi cari lagi produk yg mudah dijual tapi menarik utk dibeli. Semangattttt! Sibachips Ini berawal dari kak luis kasi tau kalo desa bendung itu punya hasil olah tani mereka selain yg terkanal susu, yaitu beraneka ragam kerupuk. Lalu, kak luis pengennya divisi ga hanya membantu dgn cara jualan aja, yg mana kerupuk ini diharapkan dijual sm kita agar org2 tau desa pangalengan ini ada hasil olah tani yg menarik jugaa loh, yaitu kerupuk unik (wortel, susu, kentang, kulit ubi, dll). Dan akhirnya aku setuju utk jualin dan dibelilah kerupuk ini. Dan temen2 hms ada yg tau jg kalo bakal ada kerupuk desa inii. Tapii, emg anaknya suga mager dan kurang produktif, sampe berbulan2 kerupuknya ga diapa2in di kosan. Alasannya selain mager adalah bingung. Aku ngerasa bakal ribet bgt aja. Tapi yang bikin aku akhirnya tergerak yaitu ada temen hms yg tau dan selalu nagihin tiap kita ketemu. Namanya, tian. Alasan terbesarku sih ini. Aku ngerasa ditungguin, dinantikan dann bikin superrrrrr terharuu bgt. Sibachips adalah proker yg paling terkenang sih. Disini staff ku juga nambah ada staff magang, makin seru jg pas diskusi utk packagingnya. Dibantu

218


staff dan magang, proker paling rame bantuan. Terharu lagi wkkw. Tapi juga proker terberat sih ini. Kalo jualan wisuda keos, kalo sibachips berat. Karena 5 bungkus kerupuk yg kalo digoreng itu bisa jadi 6-7 plastik putih setinggi 60an cm (?) itu aku goreng sendirian. Sampe jam 2 pagi juga pernah ngegoreng dann masukin satu2 yg plastik kecil utk dijualin, ini jg sendirian. Ini karena mungkin, produksi pas tubes lagi mayan rame dan cuma ada 2 cewe di divisi ini, yaitu aku dan dhania (magang). Dan dhania jg lg sibuk sama latihan unitnya yg mau nampil. Jujur, pas akhirnya kerupuk ini jd aku lega bgt dan pengen cepet2 kasi tau tian wkwk. Saranku, karena ini super berat (bagi ku) kalo mau ttp dilanjutin prokernya, mending hire org lain yg bakal goreng dan bungkus kerupuknya dan packagingnya dibikin sederhana aja biar masih sgt untung dan sepadan sm effortnya. Merchandise Merchandise ini sebagi branding sibades jg sih selain utk dana. Jadi ttp ada kepengurusan berikutnya. Saranku utk kaosnya jgn banyak2 bgt warna dan desainnya :( keos bgt nge rekap dan vendornya jg keos. variasi merch jg sabii mau ditambah. Dann smp skrg masi byk yg blm bayar nii:( besok rencana mau

219


di pc 11 biar pada bayar. Selain kaos, minat merch lainnya sgt kurang. Aku gatau kenapa sih, tp mungkin kurang semarak aja publikasinya (?) mungkin. Garage Sale Ini prokerku yg gagal terlaksana. Ngerancang padahal udh dari agustus/september gt, tp gagal. Aku yg salah karena ga follup2, semoga temen2 pengurus selanjutnya bisa ambil pelajarannya wwkkw. Tapi utk Kesan-pesan selama di SIBADES Kalo kesan, aku banyak terharunya sih, wkwkw (anaknya mudah terharu). Mau itu dari temen2 hms, kakak2 di sibades dan terutama kegiatan2 sibades itu sendiri. Kalo kataku kegiatan sibades tuh salah satu healing pas lg capek2nya. Dan ngerasa lumayan deket pas sibades mau berakhir wkwkw. Semoga kedepannya ttp jalin pertemanan, makin akrab lagi (kalo bisa) dan sukses selalu dimana pun. Untuk sibades selanjutnya, semangat untuk membuat ini lebih baik lagi, semoga cerita ini bisa bermanfaat juga. Pokoknya semangat!

220


KEPENGAWASAN DALAM SIBADES

221


Pengawas SIBADES-Abdurahman Hanif-15017 Sibades, Sipil Bangun Desa, tentu saja sudah tidak asing lagi di telinga mahasiswa ITB, apalagi khususnya anak sipil, mau kuya, bos, bahkan dosen sekalipun. Siapa sih yang nggak kenal sama Sibades? Pasti kenal semua lah, ya. Oke kita lanjut ke bagian selanjutnya. Buat yang belum tau, dalam HMS, Sibades itu adalah sebuah Badan Semi Otonom (BSO) yang berada langsung di bawah ketua himpunan, artinya Sibades masuk ke dalam Badan Pengurus (BP) HMS ITB. Dalam HMS, selain BP, ada juga senator dan Badan Perwakilan Anggota (BPA), nah dalam cerita ini akan difokuskan ke dalam bagian BPA-nya, karena keberjalanan Sibades ini tentu diawasi oleh BPA, sama seperti departemen-departemen lain yang ada di dalam BP HMS ITB. Pengalaman dalam mengawasi Sibades ini bisa dibilang "unik". Ya benar, unik. Kenapa unik? Karena Sibades ini agak berbeda dari departemen yang lain. Sibades memiliki organogram sendiri di dalamnya yang terpisah dari BP HMS ITB. Tentu ini merupakan tantangan yang berbeda juga dalam menjalani kepengawasan di Sibades ini.

222


Meskipun organongram internalnya terpisah dari BP, namun tetap saja Sibades ini masih di bawah ketua himpunan, sehingga dalam bergeraknya Sibades ini tentu tidak akan melenceng dari arahan sang ketua himpunan. Para penggerak Sibades, dalam hal ini para ring 1 dan ring 2, atau lebih disebut sebagai RT RW Sibades, sangat menjalankan tugasnya dengan baik sehingga dapat menjawab arahan dari ketua himpunan. Meskipun tentunya ada beberapa kendala saat keberjalannya, seperti ada beberapa program kerja Sibades yang dilaksanakan tidak sesuai dengan tanggal yang direncanakan sebelumnya saat audiensi Sibades, namun hal itu wajar, karena lapangan itu sangat dinamis. Meskipun begitu, semua perancangan program kerja bisa dilakukan semuanya dengan sangat baik, itulah yang membuat para RT RW Sibades ini sangat cakap dalam menjalankan program yang tentunya membutuhkan perancangan yang matang, bahkan jika lapangan pun "berkehendak lain", para penggerak Sibades ini terus mengusahakan yang terbaik dengan sedikit melakukan perubahan contohnya seperti tanggal yang berubah, sehingga semua proker yang dirancang sebelumnya dapat berjalan dengan matang

223


Dari aspek kepengawasan, tentu hal ini adalah hal yang sangat baik dari sisi pengawas. Jujur tidak menemukan suatu kekurangan yang signifikan, sangat lancar selama ini. Mungkin satu2nya hal yang mungkin masih menjadi kepribadian orang Indonesia, yaitu "ngaret" tertular dalam salah satu proker Sibades, yaitu Sabilulungan, proker puncaknya. Jika ingin tetap sesuai dengan rencana awalnya, mungkin ada baiknya jika didalam perencanaan jadwal acara, sebaiknya dibuat juga jadwal ngaretnya. Jadi jikalau terjadi ngaret, tentu sudah ada rencana cadangan sehingga tetap sesuai dengan rencana awal yang diinginkan. Mungkin evaluasi ini bukan hanya diberikan ke Sibades saja, tapi ke semua acara-acara yang menimbulkan potensi untuk terjadinya ngaret. Itu dari hal teknis. Untuk perencanaan nya, tidak ada kekurangan yang berarti, semua perencanaan nya sudah dinilai dari segala aspek sehingga semakin mendekati ke ideal an, dan para penggerak sangat tanggap dalam segala kondisi. Mungkin itu saja sepenggal cerita dari kepengawasan, maaf kalau terbelit-belit, tapi kapan lagi bisa mencurahkan semuanya, hehe. Jadi untuk selanjutnya, semoga semakin sukses dan sesuai dengan yang diharapkan

224


MEET OUR TEAM

225


Ketua-Luis Valerius Pasasa-15016141

Sekretaris- Annisa

Sekjen- Audya

Bendahara-

Rindiana Febriawati-

Qintari-15016041

Nurrohmah Samrotul

15016075

Fauziah-15016144

226


Manajemen Personalia-Ninda Oktriani-15016090

Kadiv Peduli Sekitar-

Kabid Acara-Astari

Kadiv Bakti Desa- Tari

Anggi Dheyanda-

Afifah-15016140

Adila Noor

15017068

Damaiyanti15016104

227


Kadiv Survei dan

Kabid Operasional-

Kadiv Logistik-Fadi-

Pemetaan-

Marco Christian

15016063

Muhammad Iqbal

Sutanto-15016034

Lasmana-15017116

Kadiv Engineering-

Kabid Keilmuan-

Kadiv Konten

Muhammad Fadhl

Muhammad

Kemasyarakatan-

'Abbas-15016143

Qinthara Aghnat-

Asyifah Annafis

15016027

Milda-15016037

228


Kadiv SDK- Muhamad

Kabid Fundraising-

Kadiv Bisnis dan

Rizky Prima-

Asep Mochammad

Pemasaran- Atikah

15017060

Syawaludin Fetriady-

Dwi Faulina-

15016145

15017099

Kabid MediaMuhammad Fakhri Aldin-15016121

229


Kadiv Grafis-

Kadiv Pubdok-

Kadiv Videografi-

Vernanda Yunan

Alfandy Bagus

Adrian Marchelino-

Hilmi- 15016132

Pramudyansyah-

15017091

15017032

230


231


232


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.