3
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
5
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
“… Untuk HMS yang lebih baik”
6
Daftar Isi Tentang Perjuangan .................................................................. 8 BAGIAN I Garis Waktu................................................................. 19 PEMILU RAYA HMS ITB: Gerbang Awal perjuangan ......... 23 PERSIAPAN ............................................................................... 59 HMS dalam Bingkai Cerita ........................................................ 83 Catatan Renungan ................................................................... 212 Bagian II PEMIMPIN .................................................................. 215 Posisi dan Peran....................................................................... 218 Building yourself ..................................................................... 221 Building your Team ................................................................ 255 Mimpi Untuk HMS .................................................................. 284 BAGIAN III Value N Team ....................................................... 289 VALUE....................................................................................... 290 TEAM ........................................................................................ 315 BAGIAN IV HMS ........................................................................ 385 ANGKATAN .............................................................................. 387 SISTEM HMS ........................................................................... 399 KM ITB ...................................................................................... 420 SEJARAH.................................................................................. 423 KONTRIBUSI UNTUK INDONESIA .................................... 445 BAGIAN V Kutitipkan Padamu .................................................. 447 KONTEMPLASI ....................................................................... 452
7
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
JALAN JUANG ........................................................................ 454 KUTITIPKAN HIJAUKU ........................................................ 460 Tentang Pengabdian ................................................................. 482 HMS In Frame............................................................................. 484 Tentang Penulis .......................................................................... 488
8
Tentang Perjuangan “When you want something, all the Universe conspires in helping you to achieve it.” -The Alchemist Berjuang adalah cara untuk bertahan hidup. Bagiku berjuang adalah caraku hidup untuk mewujudkan mimpi – mimpiku. Begitupun berkuliah di kampus ITB adalah salah satu cerita panjang perjuanganku. Ya, perjuangan untuk melanjutkan pendidikan. Menjadi secercah harap untuk membangun bangsa ini nantinya. Menjadi semacam stimulus diri untuk selalu merasa ada tanggung jawab yang harus ditunaikan. Dan semoga menjadi pelecut semangat kawan – kawan nantinya yang berasal dari sudut – sudut lain di luar sana. Perjuangan selalu identik dengan pencapaian. Ya, pencapaian – pencapaian di sekitar kita tidak lain dan tidak bukan adalah hasil jerih payah perjuangan yang telah kita lalui. Pencapaian ini ibarat sebuah pos pendakian, ia selalu menunggu para pendaki untuk mencapainya. Namun pos pendakian hanyalah sebuah peristirahatan sementara, karena puncaklah yang merupakan tujuan besar kita sebenarnya. Dan catatan ini akan dimulai dari perjalanan ku berjuang untuk sebuah organisasi. Sebuah wadah berkembang yang tidak
9
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
pernah menjanjikan kepada anggota nya untuk dapat berkembang, kecuali anggotanya sendiri yang aktif untuk mengisi wadah ini dengan segala cerita perjuangannya. Ya, sebuah organisasi yang menghabiskan hampir sebagian hidupku di kampus. Sebuah organisasi berbasis perhimpunan mahasiswa yang akhirnya membuatku benar – benar cinta kepadanya. Organisasi ini bernama HMS. Satu hal yang mungkin belum banyak orang tahu adalah ‘Aku masuk sipil karena HMS’. Hal yang aneh ketika tujuan banyak mahasiswa lainnya saling bersaing masuk ke jurusan sipil supaya mudah mencari lapangan pekerjaan. Mungkin sedikit aneh bagi banyak orang. Tapi satu yang kupegang, aku hanya ingin mengatakan ke kalian bahwa kuliah jangan sampai mencetak kita menjadi robot, tapi mendidik kita sebagai manusia. Seorang manusia seutuhnya yang tahu akan jatidirinya. Dari awal aku tidak pernah mematok aku ingin bekerja di perusahaan mana, sebagai apa, atau dengan gaji berapa nantinya. Hal yang kupikir saat itu hanyalah aku berkuliah dan dapat mengembangkan diriku semaksimal mungkin di setiap ruang – ruang aktualisasi yang ada di Kampus Ganesha ini. Ketika dinyatakan diterima di ITB dan mengikuti rangkaian penerimaan mahasiswa baru di sini, satu jawabanku ketika ditanya ingin masuk jurusan apa? “Entahlah bingung”. Aku cuma ingin masuk jurusan yang paling bisa menebarkan banyak manfaat dan yang bisa membangun daerahku dan menyejahterakan rakyatnya disana. Ketika masa – masa TPB, aku sebagai mahasiswa FTSL yang harus memilih jurusan untuk tahun berikutnya benar – benar tidak punya plan harus masuk ke mana.
10
Dan semua titik baliknya ketika aku pertama kali melihat arak – arakan wisuda Oktober 2015. Seketika itu HMS datang dengan gagahnya dan seketika membuatku takjub yang kala itu menjadi panitia wisuda Oktober non-lapangan. Ditambah oleh ibuku yang saat hari arak-arakan datang ke Bandung menemaniku pasca operasi fraktur yang kudapat setelah berlatih futsal dengan tim FTSL. Beliau hanya berkata ketika HMS datang “Keren ya, paling ramai”. Pikiranku jauh melayang, kelak aku ingin menjadi bagian di dalamnya, mencoba berkontribusi, dan diarak dengan hal yang sama. Hati kecil sempat berpikir “Andai aku bisa menjadi Kahim disana” tapi segera pikiran itu ku buang jauh – jauh. Karena toh bisa apa aku. Aku pun bukan siapa – siapa di kampus ini. Bahkan punya kenalan banyak aja ngga. Tapi semenjak kejadian itu aku sudah tidak berpikir panjang untuk membulatkan tekad masuk Teknik Sipil ITB. Setahun TPB yang kuhabiskan hanya belajar dan belajar karena takut nantinya aku tidak lulus tahap ini. Namun karena momen inilah yang akhirnya benar – benar menjadi titik balikku untuk merubah mindset dalam diri. Jujur, aku bukan tipe orang yang hanya bisa disuruh belajar saja. Aku bukan tipe akademisi seperti teman – teman kampusku yang lain. Kehidupan di SMP dan SMA kuhabiskan dengan cara aktif dan berkontribusi untuk organisasi kesiswaan. Setelah setahun melewati masa TPB dan memasuki masa liburan panjang selama 3 bulan, aku hanya menggunakan 2 minggu untuk ikut kegiatan Menwa. Sisanya aku menghabiskan diri di rumah di tengah teman – temanku di kampus sibuk menyiapkan menjadi panitia OSKM.
11
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Di Saat itulah aku mulai sadar bahwa aku kecewa dengan hidupku setahun kebelakang karena tidak mencoba merasakan wahana – wahana pengembangan diri di kampus. Aku kecewa karena hanya duduk diam di zona nyaman. Aku sadar aku selama ini hanya berjalan di tempat di tengah teman – temanku sudah berakselerasi mengembangkan diri di kampus. Dan akhirnya aku sadar bahwa aku salah. Aku salah karena berpikir semua aspek kehidupan di kampus harus diselesaikan satu persatu hingga akhirnya kesempatan itu terbuang, padahal sebenarnya kita bisa memilih untuk menjalankan berbagai aspek ini secara paralel. Hal inilah yang mendasariku untuk membalaskan kesalahan selama setahun TPB nantinya di Osjur HMS. Aku akan benar – benar menjadi seorang Aku yang berbeda dari sebelumnya. Aku ingin mengeksplorasi diri lebih, dan menjadikannya sebuah jalan dasar perjuangan ke depan. Osjur di HMS bernama Kaderisasi Pasif. Masa-masa kaderisasi pasif (kadpas) di HMS adalah masa dimana para peserta kadpas diposisikan menjadi sebuah wadah kosong untuk menampung semua ilmu yang diberikan panitia kadpas. Disana aku menjadikan diriku sebagai sebaik – baiknya pembelajar dalam mencari ilmu dan sangat antusias mengikuti setiap kegiatannya. Hal dasar yang harus kalian tahu jika ingin benar – benar mendapatkan banyak ilmu adalah selalu posisikan diri sebagai gelas kosong, mendengarkan setiap pelajaran yang ada, jangan pernah kau buang, tampung setiap pelajaran lalu gunakan sebaik mungkin. Jika dirasa ada yang tidak sesuai dengan prinsip kita maka buanglah, namun yang bermanfaat harus bisa dijaga karena nantinya akan kita beri dan tebarkan manfaatnya ke penerus kita
12
kelak. Jangan sampai kita menjadi teko yang masih kosong atau teko yang airnya tidak diperbarui setelah proses ini. Akhir dari rangkaian kadpas ini menjadi masa mengikrakrkan janji untuk berkontribusi pada organisasi ini kelak. Pada momen ini, jangan sampai ikrar yang terucap hanyalah kata - kata yang setengah sadar kita rasakan. Karena kedepannya hanya ada lupa yang kau dapatkan. Ingat bahwa perjuangan adalah pelaksanaan dari kata – kata. Kenapa setiap organisasi yang ada sekarang sedang tidak baik – baik saja? Karena banyak orang yang seolah lupa pada ikrarnya ini. Akhirnya setelah proses panjang, akupun resmi menjadi anggota himpunan ini. Akupun merasa puas karena pada saat kadpas yang lalu aku berhasil membayar semua kesalahanku sebelumnya. Aku benar – benar mendapatkan banyak pembelajaran selama menjadi gelas kosong saat itu. Masa – masa awal di himpunan adalah masa dimana kita menjadi sebuah observer. Disini adalah tahap dimana kita memupuk kegelisahan, menyalakan api semangat berkontribusi, mematri sebuah komitmen, dan menjalankannya dengan sepenuh hati. Ya, menjadi sebuah anggota baru selalu menjadi hal yang seru dimanapun itu. Aku bisa sebebas – bebasnya menjadi seorang pengamat lepas. Aku bisa menjadi seorang yang selalu ingin bertanya. Saat seperti ini adalah saat – saat terpenting kita gelisah terhadap suatu sistem dalam organisasi, memupuknya, dan berusaha memperbaikinya kelak. Pada saat kadpas ada beberaa hal yang telah aku resahkan, dan kegelisahan ini semakin menjadi selama masuk HMS. Banyak hal – hal yang menunggu untuk segera diperbaiki.
13
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Ya, inilah masa – masa yang sangat penting dalam tahapan eksplorasi diriku selama disini. Waktu berkembang semakin lama, hingga tiba saatnya pada tahap paling krusial dari sejarah pengembangan diri di HMS yaitu menjadi seorang pengkader generasi – generasi baru HMS. Masa dimana semua kegelisahan yang telah kita pupuk kita keluarkan satu persatu untuk kemudian diperbaiki pada tahap ini. Kadpas memang bukan segalanya, namun segalanya berawal dari Kadpas. Rangkaian kadpas ini dimulai dari sebuah forum angkatan atau biasa disebut forum kaderisasi (forkad) dimana semua orang memiliki hak dan kedudukan yang sama untuk meyuarakan pendapatnya. Ya, tahap dimana kita harus membuat sebuah rancangan kaderisasi mulai dari nol hingga menjadi sebuah rancagan yang diinginkan oleh angkatan kita serta tepat sasaran untuk angkatan baru sebagai subjek kaderisasi. Sebuah jenjang dimana akhirnya kita menentukan apakah kita layak menjadi bosbis mereka sebuah panggilan dan status baru ketika ada angkatan baru yang masuk dan akhirnya mempunyai kuya – kuyi baru sebuah panggilan dan status angkatan bawah terhadap angkatan di atasnya di HMS ini. Masa menjadi panitia kaderisasi (pankad) adalah masa dimana angkatan pengkader paling banyak diuji. Mulai dari kesiapan fisik yang ditempa karena hampir pasti ada forkad di setiap hari dari semenjak liburan semester genap hingga ranah persentasi ke massa tiap minggunya. Lalu kesiapan hati dan mental menghadapi perdebatan antar kawan di angkatan untuk mencari materi dan metode yang pas untuk digunakan. Hingga nantinya
14
bagaimana kita dapat mempertahankan pendapat ketika ditanya oleh bos-bis yang datang pada saat persentasi kadpas ke massa. Dan yang paling penting adalah bagaimana mengajak setiap orang di angkatan untuk turut terlibat dan memupuk rasa kekeluargaan yang ideal sebelum kita menuntut hal ini kepada angkata baru. Sedih, gembira, tangis, tawa, menghiasi proses ini hingga berakhirnya dengan ditandai angkatan baru resmi dilantik menjadi anggota. Beberapa bulan setelah kadpas saatnya kita dituntut untuk menjadi angkatan pengurus. Menjadi orang – orang yang akhirnya merealisasikan mimpinya menjadi sebuah aksi nyata. Menjadi role model yang mengelola himpunan. Ya, menjadi angkatan yang akan menjadi badan pengurus sama saja harus menjadi angkatan yang ideal. Setiap orang dituntut harus menjadi pribadi yang memiliki pengalaman, pemahaman, dan dedikasi yang lebih tinggi dari angkatan lainnya. Hal ini dilakukan semata untuk membawa himpunan ini tetap menyala dan berkontribusi untuk sekitarnya. Setelah purna menjadi pengurus HMS, tugas selanjutnya adalah menjadi penjaga nilai. Menjadi abang yang merangkul dan tak segan menegur jika ada yang salah. Menjadi orang - orang yang selalu membenarkan hal – hal yang tak sesuai dengan nilai – nilai HMS yang ada. Selalu mengawasi di balik layar kinerja angkatan pengurus baru. Mencoba untuk tetap hadir dan mengalir dalam setiap kegiatan dari angkatan pengurus yang baru supaya dapat menjaga himpunan yang telah diperjuangkan sebelumnya. Memang benar, salah satu aspek yang dapat membuat himpunan ideal adalah ketika swasta (mahasiswa tingkat akhir) himpunannya juga bisa ideal.
15
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Kelak ketika aku lulus darisini ada 2 hal yang mungkin akan aku rasakan. Pertama akan banyak hal yang aku akan rindukan karena sudah tidak bisa lagi berkontribusi untuk himpunan ini. Kemungkinan kedua adalah tidak mencoba lagi mengungkit – ungkit kembali sejarah dulu agar kelak himpunan ini dapat berkembang dan adaptif terhadap perkembangan zaman anggotanya. Ya 2 pilihan itu mengerucut kepada 2 makna, yaitu mencoba kembali atau tidak kembali lagi ke HMS untuk menjaganya. Kembali berarti berusaha untuk tetap update isu terhadap perkembangan himpunan ini dan memberikan kritikan dan masukan dari jauh. Dan tidak kembali berarti bagaimana membiarkan daun – daun muda HMS berkarya sebebas kreativitas mereka untuk kontribusi bagi himpunan ini. Hal yang ingin aku sampaikan adalah ingatlah kawan bahwa HMS tidak akan memberikan apa - apa kepada kalian, terkecuali kalian sendiri yang mau mencoba mengambilnya dari sini. Berkontribusilah seikhlas mungkin tanpa mengharapkan apa – apa niscaya kelak kau akan sadar seberapa jauh kau akan berkembang dan sebesar apa manfaat yang kau dapatkan disini. Perjalanan ini adalah perjalanan yang tidak mudah sehingga membutuhkan dedikasi dan ketulusan yang tinggi. HMS tidak selalu bisa membuat kalian puas, kadang ia memberikan kekecewaan yang mendalam dan mengantarkan seseorang ke percabangan pilihan “Apakah sudah saatnya kita menyerah, atau melawan tantangan yang ada dan memperbaikinya?�. Ya, seperti kata pepatah mimpi hanya akan menjadi mimpi jika kita tidak bangun dan melaksanakannya. Aku juga salah satu orang yang sangat sering dikecewakan himpunan ini, tapi aku sadar mimpiku
16
terlalu mahal jika aku berhenti di tengah jalan. Teruslah berjalan tak peduli selambat apapun kalian, karena hanya jika kalian berhentilah maka kalian dianggap gagal. Dari tempat ini aku mendapatkan hal - hal yang menurutku tak ternilai dari pada sekedar jabatan, relasi, atau eksistensi. Yaitu sebuah kepedulian, loyalitas, dan totalitas. Ya, hal – hal itulah yang aku sangat syukuri karena hal itu bukanlah hal yang mudah didapatkan dari tempat - tempat lainnya. jika ingin berkontribusi jangan pernah berharap ada balasan kembali untuk diri kita sendiri, tapi niatkanlah selalu untuk HMS yang lebih baik. Di HMS inilah kita belajar bergerak dan menggerakkan. Menjadi penggerak dan menjadi agen perubahan dalam rangka transformasi demi menuju satu harapan yang selalu tidak bosan untuk digaungkan yaitu: “Untuk HMS yang lebih baik!� Terakhir, Aku selalu merasa HMSKu adalah Rumahku. Itu berarti HMS bukan hanya tempat beraktualisasi, bukan hanya tempat bercengkrama, bukan hanya tempat yang nyaman bersama teman - teman. Tapi selalu menjadi tempat yang nyaman untuk kembali. Kau boleh berkelana sejauh apapun, berkontribusi, dan beraktualisasi di manapun dan kapanpun. Namun HMS selalu memberi kepastian bahwa selalu ada tempat pulang buatmu. Ya, sebuah tempat yang menjadi awal cerita kita melejitkan diri di kampus ganesha ini. Ia selalu tetap berada disana tidak berpindah sedikitpun meskipun semua dari kita telah berpindah.
17
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Akhir kata mengutip perkataan salah satu dosenku yaitu Ir. Agung Wiyono untuk menggambarkan semua cerita ini adalah “selamat menikmati indahnya perjuangan�.
Anggi Renaldy Pratama 15015100
18
19
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
BAGIAN I Garis Waktu
20
Garis Waktuku Hal yang paling berharga di dunia ini adalah waktu. Waktu adalah kemewahan yang tidak bisa kau ulur ataupun kau putar ke belakang. Ya, waktu selalu terasa singkat bergulir, seperti mengejar – ngejar mereka yang selalu dihantui rasa haus terhadap suatu hal. Waktu tak pernah bisa ditangkap. Tak pernah bisa jatuh tersungkur. Meskipun telah dikejar dan diperangkap. Meskipun telah tua dan renta. Waktu lah yang paling berjasa melukis lembaran kehidupan kita. Waktu adalah sesuatu yang misterius. Kau tidak pernah bisa menebak kapan ia akan menjadikanmu tamu istimewa. Agaknya sang waktulah yang paling perkasa dalam kehidupan. Ia tak tersaing. Tak pernah mengeluh. Tak pernah juga merasa takut. Sementara kita semakin berlanjut usia, berlanjut pula tulahnya. Padahal waktu yang sama menggerakan orang – orang untuk mengubah dunia, namun waktu yang sama hanya digunakan orang – orang untuk hal – hal yang tidak bermanfaat dan sia - sia. “When you love what you are doing, you don’t look at the clock.”
21
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Kalimat itu agaknya menggambarkan sedikit apa yang aku rasakan. Selama menjadi kahim aku beryukur dan sangat menikmati setiap prosesnya. Ketika bekerja dengan ikhlas dan sepenuh hati maka aku merasa waktu yang setiap detiknya terlewat menjadi begitu berharga, seakan ingin kurekam semua peristiwa yang ada agar aku tak lupa terhadap perjalanan yang telah aku pijakkan. Jika ada pertanyaan apa yang kudapatkan setelah menghabiskan masa bakti di kampus sebagai ketua himpunan? Aku hanya menjawab sebuah pengalaman berharga yang mungkin tidak semua orang akan mengalaminya. Walaupun terkadang merasakan lelah sendirian, merasakan sakit sendirian, namun percayalah bahagianya sangat luar biasa, dan mungkin tidak bisa dirasakan orang lain yang melihatnya. Seperti kata Ardhi Rasy Wardana Presiden KM ITB 2017/2018, karena aku percaya apa yang kita lakukan hari ini, entah berdiskusi, berdebat, melakukan aksi, yakinlah cepat atau lambat hal ini akan berguna untuk membangun Indonesia kelak. Waktu tak bisa diulang. Dia cepat berlalu tanpa disadari. Namun satu hal yang pasti, kita semua memiliki jumlah waktu yang sama. Entah mau memanfaatkannya semua atau tidak. Jangan menunda. Jangan habiskan separuh hidupmu untuk menunggu waktu yang tepat. Seringnya, saat kau sadar, waktu yang tepat itu sudah lewat. kalau sudah begitu, kau hanya bisa menyesal. Dan aku masih berharap semoga penyesalan itu bisa menjadi pembelajaran untuk tidak mengulanginya. Siapapun kamu, yang sedang membaca ini sekarang. Semoga dapat mengambil pembelajaran ini untuk dapat
22
memanfaatkan waktu sebaik mungkin di kawah candradimuka kampus ganesha. Seperti kata Kak Tika Almira (Kahim IMA-G angkatan 2012), Menjadi seorang ketua himpunan itu “Selamat menjalani perjalanan yang panjang namun menyenangkan�. Ya, setahun menjadi ketua himpunan adalah cerita perjalanan yang benar – benar luar biasa dan bahagia. Cerita perjalanan ketika masih ada status cakahim hingga purnanya aku memegang amanah ini. Cerita perjalanan selama setahun memahami, mengamati dan melaksanakan semua pembelajaran yang ada. Selamat membaca, selamat meresapi setiap kata – kata. Ya, selamat menikmati garis waktuku.
23
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
PEMILU RAYA HMS ITB: Gerbang Awal perjuangan Pemilu HMS ITB adalah sebuah gerbang permulaan bagi mereka yang ingin menantang dirinya untuk berani bekontribusi lebih. Jalan ini tidak mudah, dan tidak ada bayaran atas hasil jerih payah yang akan kita lakukan. Maka dibutuhkan orang – orang yang benar - benar tulus membangun HMS kedepannya. Ya, melalui semua rangkaian peristiwa yang terjadi dalam hidupku singkat cerita aku pun akhirnya berani memajukan diri untuk bertarung mempertaruhkan mimpi di pemilihan Ketua Umum HMS ITB. Ini semua bukan semata – mata jabatan ataupun hanya mencari wadah aktualisasi saja. Tapi, lebih jauh ini bicara tentang janji dan mimpi pribadi yang berusaha untuk terealisasi bagaimanapun di beragam kondisi. Aku paham perjuanganku berat, dan apa yang terjadi tak semulus yang dituliskan disini. Tapi, tetap apapun yang terjadi aku berusaha menuliskannya, berharap bisa menjadi pelajaran pribadi dan refleksi diri ketika kehilangan motivasi. Apalagi bisa menjadi pelajaran bagi teman – temng yang nantinya berniat untuk mewujudkan mimpi pribadi.
24
Pondasi Dasar Berawal dari keinginan untuk menjadi kahim dan keraguan dalam memantaskan diri, akupun berusaha meminta pencerahan dari beberapa orang, dan lingkar yang berani kudekati terutama yang ada di luar HMS. Pertama kali yang kutemui adalah sahabatku sejak kecil dari HMK ‘Amisca’, Ignatio Glory (KI’15, Senator Amisca 18/19). Di saat itu aku menemukan jawaban bahwa sebenarnya memupuk keyakinan adalah melalui diri sendiri bukan dari orang lain. Dan perjalanan pun dimulai. Ngobrol dengan beberapa orang pun kulakukan, termasuk teman seperjuangan di HMS, Andronikus Riansy Lumembang (Ketua AMI 2017). Ya Andro adalah Koorlas 2 (sebutan untuk perpanjangan tangan ketang di kelas), dan dia menurutku adalah orang yang paling ikhlas berkontribusi selama di HMS. Dari ngobrol dengannya semakin menguatkan pijakan untuk maju ke ranah yang lebih jauh. Berturut - turut teman dari sipil kuajak satu persatu meminta sokongan motivasi dan dukungan nyata dalam bentuk tim. Dan salah satu yang aku rasa kesempatan berharga adalah ketika bertemu dengan Anang Marjono, sahabat teraneh (read: unik) yang pernah kukenal, tapi dari dia jalanku semakin dikuatkan untuk menghalau badai yang menghadang di depan. Terakhir, pondasi dasar yang semakin menguatkanku berjuang adalah ketika aku harus meminta izin ke Menwa untuk mundur dari jabatan Kasie Ops Batalyon sebagai prasyarat untuk menjadi calon Ketua Umum HMS. Sebelumnya aku meminta masukan ke wadanyon yang seletting denganku terkait niatku ini. Dia berkata bahwa “Perkembangan di kampus itu seperti media tanam, Menwa dan HMS sama – sama seperti tanah kita tumbuh
25
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
namun mungkin saat ini HMS lah media tanam yang cocok untukmu tumbuh dan berakselerasi tinggi. Maka majulah, aku selalu mendukungmu”. Suasana emosional selalu menyelimuti setiap aku berkunjung mengetuk pintu ruang komandan pun akhirnya berakhir ketika ketiga kalinya aku bertemu beliau. Sepanjang pertemuan sebelumnya yang sangat alot, saat ini komandan hanya berkata “Majulah, totalitas dalam apa yang akan kamu ambil, dan jangan pernah kecewakan nama baik Menwa dimanapun kamu berjuang.” Perjuangan Dimulai Jadwalku sungguh padat dalam masa pemilu ini. Terhitung satu bulan full di November 2017 aku harus berjibaku dalam perang visi-misi ini guna meyakinkan masa atas mimpi yang kubawa. Tapi dengan pasti satu persatu amunisi untuk kubawa pada gelanggang pemilu ini terpenuhi, seperti konten dan tim. Aku dari dulu memang telah mengikuti tulisan dari Atika Almira AR’12 yang menciptakan bahan pembelajaran yang berjudul ‘How to Be Cakahim’ yang telah melanglang buana di kampus ganesha ini. Ya, dia kahim perempuan Arsitektur yang hebat dalam hal menulis. Dari tulisannya, aku mulai memupuk mimpi semenjak masuk HMS sehingga persiapanku sedikit lebih terbantu, walaupun aku baru takeaction memasuki semester 5. Hal pertama tentang konten aku memang telah menyiapkan hal ini sendiri. Aku mencoba mengumpulkan setumpuk kegelisahanku selama setahun kebelakang dan apa yang sebenarnya aku ingin perbaiki dari HMS ini. Dibumbui modal perjuangan yang berkobar - kobar aku hampir menyelesaikan
26
bagian konten – konten penting sendirian. Sisanya, hal – hal minor terkait perbaikan narasi dan analisis kondisi aku meminta bantuan tim kajian ku untuk menambahkan dan memperbaikinya. Setelah itu platform yang telah matang kucoba audiensikan ke tim dan promotor untuk dapat diberikan saran maupun koreksi perbaikan.
#HMSReborn Jika berbicara soal tim, mungkin akan panjang sekali perjuangan ku meraih timses yang hebat ini, dan sampai saat ini aku belum tahu mau berterimakasih ke mereka seperti apa. Pertama- tama kukumpulkan timses dengan tim - tim yang terbagi lagi. Praktis aku membagi 5 tim sesuai kebutuhan saat itu beserta PJnya. Administrasi (Dian), Kampanye (Wina), Grafis (Dimas), Internal (Ion), dan Kajian (Kevin) dengan dikepalai satu koordinator yaitu sahabat baikku, Rama. Mereka semua teman – teman seangkatanku yang hebat dan jujur aku sangat terbantu oleh mereka. Aku sangat bersyukur memiliki mereka. Mungkin aku takkan bisa banyak berkutik dan berjalan jauh tanpa bantuan mereka dan tim - tim didalamya.
27
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Selain timses, bagian yang paling krusial adalah promotor. Ya, promotor adalah timses yang berisikan beberapa orang, kebetulan aturan pemilu saat itu mensyaratkan maksimal 3 orang yang akan menjadi barisan perang terdepan menemani perjuangan dari Cakahim itu sendiri. Promotor adalah hal yang sangat vital, karena dialah orang yang akan mendampingi selama hearing di depan massa himpunan. Dia akan menjadi orang yang berhak ditanya ketika hearing oleh massa dan juga yang akan mempengaruhi poin dari cakahim itu sendiri ketika terjadi pelanggaran – pelanggaran. Beruntung aku memiliki promotor yang sangat hebat yaitu Anang, Reza, Eki yang mau menemani dari semenjak awal sampai akhir rangkaian pemilu. Anang adalah ujung tombak dari ku yang menjalankan fungsi utama promotor yaitu mempromosikan diriku kepada seluruh khalayak HMS dengan propaganda – propaganda yang dibuat. Lalu, Reza adalah kawan baikku yang membantuku menggodok konten. Dan, Eki adalah koorlasku yang mempunyai lingkar pertemanan yang sangat banyak dengan angkatan bawah. Ya, dengan ini persiapan timku lengkaplah sudah.
28
Tim Kerabat Aldy
Karena mereka Aku Kuat
Bersama 3 The Promotors Perjuangan dimulai, dengan kuambilnya berkas Calon Ketua HMS ITB 2018 dengan dibersamai satu angkatan 2015. Ya, hari itu aku mengambil berkas bersama Revo sebagai cakahim lainnya, dan abdul sebagai Ca-senator. Kami berdua sepakat untuk mengambilnya bersama – sama supaya tetap menjaga suasana angkatan agar tidak terjadi intrik antar salah satu kubu calon
29
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
dengan euforia pemilu ini. Ya, kami adalah satu angkatan, kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun.
Kampanye – Hearing – Kampanye – Hearing Ketika aku berpikir kembali sejenak kebelakang, aku bahkan tak percaya bisa melalui proses ini sampai selesai. Bayangkan dengan chaosnya diriku menyelasikan 5 Tugas Besar di semester 5 ini, aku harus membagi waktu dengan kampanye, mengajak sebanyak – banyaknya orang mendukungku atau minimal datang pada sesi unjuk dengarku, serta coba mengenalkan diriku ke setiap satu per satu anggota HMS. Ya, akhirnya aku sadar, semua ini bisa dilalui karena kekuatan dari teman - teman yang ada di sampingku. Berkat adanya mereka aku merasa beban berat ku selama ini menjadi seperti tambahan motivasi untuk membuktikan diriku sanggup menyelesaikannya, apapun hasilnya nanti. Banyak halangan dan rintangan selama prosesnya, tapi aku tetap
30
memegang teguh prinsipku “Berlarilah sampai suara cemoohan itu berubah menjadi suara tepuk tangan”.
Salah satu ajakan poster kampanye Di pemilu raya kali ini, ada 2 calon ketua HMS yaitu aku sendiri dan Revo, sedangkan dibuka juga pemilu senator yang diikuti oleh Abdul Kadir Alhamid a.k.a Ading. Ya, kami saling berjuang demi mewujudkan mimpi untuk HMS yang lebih baik. Terhitung total berpuluh – puluh kampanye kusebar setiap harinya, sehingga tak kubiarkan ada hari yang lolos tanpa ada sebuah propaganda maupun posting di timelineku dan timeline promotor. Promotor – promotor hebat inilah yang sehari – hari membantuku terjaga dari pagi hingga malam menjemput, demi memperbaiki apa yang kurang dariku baik itu konten hingga materi kampanye. Satu hal yang tak akan pernah kulupa adalah saat Anang membuatkanku X-Baner besar 120 x 80 cm untuk dipasang
31
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
di Student Lounge Jurusan dengan harapan agar orang – orang yang tidak sering datang acara HMS bisa mengenalku sebagai calon ketua himpunan mereka. Dan ini yang membuatku tidak bisa tidur sepanjang malam mengingat akan benar – benar terjadi sebuah kegilaan esok harinya.
Panasnya suasana Hearing Hari demi hari berlalu. Poin demi poin kami pun terus berkurang sebagai cakahim karena gagal mendatangkan massa sesuai persyratan. Terhitung sampai akhir poin dari kami berdua para cakahim turun sebesar 30 poin. Ya minor memang, tapi cukup memberikan kekhawatiran tersendiri bagiku. Panasnya hearing pun menjadi sebuah trigger bagiku untuk terus memantaskan diri menjadi pemimpin dari mereka semua.
32
Poin yang semakin berkurang Hingga akhirnya semua bermuara pada debat cakahim. Jujur ini sesi paling menguras mental dan keringat. Dimana jika kalian ingat bagaimana debat Calon Gubernur Jakarta tahun 2017, kalian bakal tahu gimana debat yang kujalani kali ini juga. Efek dari masa yang memeriahkan juga tak kalah panas, disertai shock terapy dari para pendukung yang semakin memanaskan ruangan yang memang dari awal sungguh membuatku ingin menerkam habis mereka dengan kata - kata. Tapi akhirnya debat pun selesai, menandai semua rangkaian pertempuran ini telah mencapai titik akhir sebelum memasuki masa rehat pemilu.
33
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Poster Debat Cakahim Perjuangan Sesungguhnya akhirnya dimulai Seminggu masa tenang, membuatku sedikit melemaskan otot – otot yang tegang selama 2 minggu kebelakang. Ya, tak lupa juga mengerjakan kewajiban tubes - tubesku sebelumnya. Hingga akhirnya, masa penghitungan suara pun tiba. Aku kembali mengumpulkan 3 promotorku yang telah berjuang membantu banyak hal dalam pemilu ini. Kuingatkan mereka kedepannya mengenai apapun hasilnya mereka harus berjuang dengan jalan mereka masing – masing. Tak lupa terimakasih kuucapkan atas ketulusan dan totalitas mereka membantuku. Hingga akhirnya masa perhitungan suara dimulai tepat di hari Kamis, 30 November 2017 bertempat di Sekretariat HMS. Berkas suara dibuka, perhitungan secara digital pun dimulai. Selip menyelip antar suara mewarnai perhitungan malam itu. Suasana sekre tiba – tiba riuh sesak menampung kehadiran massa yang penuh di luar sana.
34
Hingga akhirnya, atas kehendak Allah swt akhirnya akulah yang diamanahi tanggung jawab menjadi ketua HMS ITB Periode 2018.
Ya, inilah perjalanan pemilu dariku. Ada beberapa hal yang mungkin belum kutulis disini karena sifatnya private untuk disebarluaskan ke orang - orang. Namun, aku membuka pintu untuk orang – orang yang ingin mengetahuinya. Mari kita bertemu dan berdiskusi saja. - Tertulis pada penghujung tahun 2017
35
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Bagian I: Platform Ketua Himpunan Hal dasar yang harus dipenuhi di awal ketika mencalonkan diri sebagai ketua himpunan adalah sebuah draft konten pencalonan ketua himpunan atau yang biasa aku sebut platform ketua himpunan. Hal ini sangat penting mengingat saat itu merupakan syarat dasar pencalonan. Platform ini berfungsi sebagai sebuah wadah untuk mencurahkan apa yang ada di pikiran kita menjadi sebuah visualiasai kata- kata. Platform ini harus ada supaya setiap orang bisa menikmati, supaya setiap orang dapat memberikan evaluasi dan saran dengan kesalahan – kesalahan yang kita tulis, dan supaya setiap orang tahu dan dapat merasakan ide kita baik ada atau tidaknya kehadiran kita. Karena platform ini akan abadi, dibaca tidak hanya satu generasi tapi generasi - generasi kedepan. Ketika mempersiapkan sebuah pemilu hal yang harus kalian lakukan pertama adalah menggali mimpi dan kegelisahan yang telah kalian pupuk sebelumnya. Mimpi disini adalah sebuah gambaran besar mengenai himpunan yang kalian cita – citakan. Mimpi ibarat sebuah bahan bakar yang membuat kalian akan terus dan selalu terus berjuang mewujudkannya. Sedangkan, kegelisahan adalah sebuah hal yang mengganjal dan mendorong kalian untuk akhirnya ingin berjuang mengentaskannya segera. Dari kegelisahan ini kalian tidak akan bisa dibuat tidur hingga akhirnya benar – benar dapat tuntas terselesaikan. Mimpi dan kegelisahan adalah hal dasar yang harus kalian temukan sebelum mendeklarasikan diri berjuang untuk menjadi calon ketua himpunan. Dua hal ini harus ada. Mimpi saja tanpa kegelisahan seperti sebuah oase di padang pasir. Ia ada tapi hanya
36
sebagai sebuah imaji. Sedangkan kegelisahan saja tanpa mimpi hanya akan menjadi sebuah toxic yang merenggut sedikit demi sedikit idealisme kita, karena hanya ada rasa mengutuk tanpa memperjuangkannya menjadi sebuah aksi nyata. Dari mimpi dan kegelisahan di ataslah yang akan melahirkan sebuah latar belakang. Latar belakang merupakan landasan awal dari proses perumusan platform yang mendasari proses penurunan visi dan misi. Dalam tahap ini dilakukan peninjauan sehingga didapatkan latar belakang atau alasan yang mendasari penurunan visi dan misi. Dalam latar belakang terdapat gabungan janji, mimpi, dan kegelisahan dari diri sendiri yang diharapkan dapat terwujud kelak dan menjadi landasan yang kuat bagi perumusan nilai dasar. Tidak usah bingung bagaimana merumuskan latar belakang. Cukup dengan merangkai mimpi yang telah ada dan kegelisahan yang timbul sebelumnya, niscaya akan menjadi sebuah latar belakang yang telah cukup mewakili diri kita. Selanjutnya hal yang harus kalian susun adalah merumuskan nilai dasar. Nilai dasar merupakan hal yang dapat dijadikan sebagai pegangan oleh seseorang untuk diikat sebagai sebuah prinsip dalam menjalankan organisasi ke depan. Nilai dasar ini sangat penting untuk menjadi value yang dipegang sebagai seorang pemimpin yang akan membawanya merealisasikan mimpi dan kegelisahan sebelumnya. Karena dari nilai dasar inilah apapun yang akan kita kerjakan nantinya tidak akan melebar kemana – mana dan hanya akan fokus kepada apa yang memang kita pegang. Namun menemukan nilai dasar ini tidaklah mudah. Kita harus memeras mimpi dan kegelisahan menjadi sebuah prinsip
37
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
dasar yang akan dipegang. Sebuah prinsip yang akan menjadi jawaban ketika dihadapkan pada setiap persimpangan saat menahkodai himpunan nanti. Ya ketika dihadapkan pada suatu pilihan kelak, kembalikan lagi semuanya kepada nilai dasar yang telah kalian susun ini. Nilai dasar sendiri nantinya merupakan sebuah acuan dalam penentuan dokumen di koridor. Koridor disini mempunyai posisi sebagai sebuah acuan dalam merumuskan sebuah kebutuhan. Koridor merupakan batasan minimum yang bertujuan menghubungkan dan mengarahkan penurunan visi misi secara efektif dan efisien. Efektif merupakan dampak yang sesuai dengan yang diinginkan, dan efisien merupakan proses yang maksimal dalam ketercapaian dampak yang diinginkan. Koridor adalah sebuah batasan kita untuk merumuskan setiap poin – poin platform nantinya. Jadi kita bisa dapat memahami kebutuhan apa yang ingin kita gali dan visi apa yang dapat menjawabnya. Dalam tahap ini dilakukan analisis dokumen - dokumen dengan filter latar belakang dan nilai dasar sehingga didapatkan koridor yang berlandaskan alasan dari latar belakang. Dari koridor yang telah dibentuk selanjutnya kita dapat merumuskan kondisi ideal dan aktual dari HMS ITB. Kondisi ideal merupakan kondisi yang ingin dicapai dengan batasan koridor berlandaskan alasan berupa latar belakang. Dilakukan analisis kondisi ideal HMS ITB berupa tinjauan dokumen dan historis yang telah dibatasi oleh koridor yang ada. Kondisi aktual merupakan kondisi nyata yang ada di HMS ITB pada zamannya. Nantinya Kondisi ideal akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan koridor dari kondisi aktual dalam bentuk penyusunan
38
kuisioner dan aspirasi masa. Data yang berkaitan langsung terhadap kondisi aktual HMS ITB seperti GBHP HMS ITB 2017 digunakan sebagai data tambahan Dalam tahapan menentukan kondisi ideal, pastikan bahwa setiap orang dan anggota HMS pada khususnya paham dan setuju akan hal ini. Kondisi ideal harus bisa menjadi kondisi ideal bagi setiap orang tidak hanya menurut Cakahim saja. Oleh karena itu, dibutuhkan syarat – syarat dasar yang terpenuhi seperti: tingkat keabsahan tinggi yang menandakan bahwa ia adalah dokumen legal – formal, lingkup terdekat dengan HMS ITB agar semua orang bisa searah mendefinisikannya, dan relevansi dengan nilai dasar yang kita bawa sehingga penurunannya dapat dipahami dengan jelas. Pada tahap ini, mintalah bantuan dari seluruh tim kalian untuk mengkajinya. Diperlukan banyak referensi untuk menentukan bahwa inilah kondisi ideal yang akan kita gunakan. Selanjutnya kondisi aktual dapat ditentukan dengan banyak metode. Biasanya dari setiap metode harus dicek tingkat keabsahannya. Apalagi sehari – hari kita berkuliah sebagai engineer akan selalu berkaitan dengan data, jadi sudah menjadi sense tersendiri untuk memverifikasi setiap metode yang dipakai. Aku menyarankan untuk mencoba lebih banyak mencari referensi mengenai verifikasi metode ini. Sejauh ini di ITB selalu menggunakan slovin, dan sudah saatnya untuk lebih banyak membaca dan mencoba menerapkan hal baru. Metode analisis kondisi aktual sendiri banyak bentuknya, bisa dengan wawancara langsung maupun tidak langsung, atau bahkan menggunakan data dari GBHP yang telah disahkan akan sangat membantu mengefisiensikan proses ini.
39
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Dua tahapan di atas dibenturkan sehingga menjadi sebuah kebutuhan. Kebutuhan merupakan suatu hal yang merupakan kesimpulan dari analisis kondisi yang perlu untuk dipenuhi dan menjadi landasan menentukan tujuan atau arah gerak kedepannya. Dengan meninjau kondisi ideal dan aktual, akan dianalisis penyebab tidak tercapainya kondisi ideal. Lalu akan muncul analisis kebutuhan yang harus dipenuhi dalam sebuah gambararan visi besar. Poin – poin kebutuhan ini lah yang nantinya harus kita penuhi selama satu tahun kedepan. Kebutuhan – kebutuhan yang ada meminta untuk segera dipenuhi dan artinya dari kebutuhan – kebutuhan inilah akan lahir sebuah visi besar kita sebagai ketua himpunan. Visi merupakan pandangan ke depan yang ingin dicapai. Visi juga merupakan dasar idealisme yang menjadi penggerak sekaligus pegangan dalam merumuskan organisasi ke depan. Ya, Visi ini tidak boleh muncul asal sembarang saja. Visi adalah gabungan dari cita - cita besar dan juga jawaban atas setiap kebutuhan. Dan merumuskannya menjadi sebuah visi besar adalah sebuah tantangan tersendiri. Visi ini harus konkret menjawab setiap kebutuhan yang dinamis dan berubah setiap periodenya. Sejatinya tidak ada visi yang buruk dari setiap calon ketua himpunan, yang ada hanya visi yang akhirnya tidak sesuai dengan kebutuhan massa pada zamannya. Setelah didapat sebuah Visi akhirnya akan diturunkan menjadi sebuah misi. Ya, misi adalah penjabaran dari gagasan besar kita dalam bentuk tugas – tugas yang harus dilaksanakan. Misi adalah penjabaran dari visi yang menjadi arahan – arahan yang harus dilakukan agar tujuan organisasi/kelompok dapat tercapai. Penurunan menjadi poin per poin misi pun harus bisa saling
40
berkaitan, atau bahkan saling spesifik untuk menjawab bagian gagasan yang mana dari visi yang ingin kita bawa. Misi tak boleh dilupa. Untuk itu, agar memudahkannya aku menggunakan beberapa hastagh/jargon sendiri dari setiap misi yang ada. Harapannya misi ini tidak sekedar coretan dalam kertas, namun supaya aku bisa memegangnya benar – benar di hati yang paling dalam dan menjadikannya misi yang kubawa setia harinya. Setelah didapatkan poin – poin misi, maka perlu sebuah translate dalam bentuk arahan pergerakan yang konkret. Dari hal ini lahirlah tahap perumusan strategi implementasi. Strategi implementasi berusaha mengejawantahkan gagasan dari misi menjadi sebuah butir – butir pelaksanaan. Implementasi misi merupakan sebuah penerapan dari misi besar yang akan dibawakan. Implementasi mengandung gagasan teknis dalam mengatur agar misi dapat diaplikasikan dengan nyata. Dari pon – poin strategi implementasi inilah akan dibuat sebuah desain organisasi selama setahun kedepan yang dapat menjawab semua hal yang telah kita susun bahkan dari awal sekali yaitu mimpi dan kegelisahan. Desain Organisasi merupakan output dari pendesainan organisasi. Desain Organisasi didefinisikan sebagai hasil dari proses sistematika perancangan berbentuk kerangka organisasi yang mengelompokkan arahan sesuai bidang – bidang tertentu guna mencapai tujua bersama dalam organisasi yang bersangkutan. Tahap desain organisasi merupakan tahap paling penting, karena dari sini akan menentukan nahkoda kapal kepengurusan akan mengarah ke mana dan seperti apa. Setelah desain organisasi telah disahkan oleh semua massa himpunan maka selanjutnya akan dijabarkan menjadi sebuah program kerja dari
41
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
setiap departemen yang akan menjadi pelaksanaan dari visi itu sendiri. Tahap terakhir dari semua kerangka alur platform sebagai ketua himpunan adalah sebuah program kerja. Program kerja merupakan output dari perumusan program kerja. Program Kerja (Proker) didefinisikan sebagai rancangan kerja yang diberikan kepada setiap bidang yang ada di dalam suatu organisasi. Program kerja tentu harus bisa menjawab semua hal yang telah didefinisikan di atas. Setiap program kerja harus disetujui oleh seluruh massa HMS melalui perwakilannya yaitu BPA. Dari program kerja inilah kita dituntut untuk selalu melaksanakannya dengan sepenuh hati, supaya tercapai semua jawaban dari mimpi dan kegelisahan yang ada pada diri kita. Ya, tercapainy atau tidak sebuah proker adalah gambaran nyata bahwa mimpi dan kegelisahan kita sesuai dengan kondisi HMS atau tidak. Semua definisi di atas tergambar pada piramida berikut:
42
Mimpi dan kegelisahan Nilai dasar Koridor Kondisi Ideal Kondisi Aktual kebutuhan Visi
Visi Misi Implentasi Misi
Desain Organisasi Program Kerja Berawal dari mimpi besar dan sebuah kegelisahan yang terpendam dan sangat abstrak, aku akhirnya berani untuk membawanya kepada ranah yang lebih konkret untuk diwujudkan. Dia semakin lama akan semakin meruncing. Mimpi dan kegelisahan ini akan terus diasah, hingga semakin tajam untuk bisa menjadi senjata dalam menjawab semua permasalahan himpunan. Senjata itu bernama visi. Dari visi ini kita akan semakin melebarkan sayap, mengekspansinya menjadi sebuah misi – misi tersendiri hingga akhirnya mempunyai senjata masif yang bernama program kerja.
43
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Aku mendefinisikan semua alur ini seperti proses pembuatan pedang. Ya, pedang yang dibuat dari sebuah batuan yang sangat keras dan Tangguh. Dimana semua ini dimulai dari sebuah pencarian. Sebuah pencarian terhadap sesuatu hal yang kita tidak tahu kemana tapi kita tahu ingin mencari apa. Pencarian disini adalah pencarian mengenai makna HMS itu sendiri. Setelah menemukan sebuah gunung yang memiliki batuan yang kokoh, disinilah proses sedikit demi sedikit dibuat, dipahat, ditempa hingga akhirnya berujung pada terciptanya sebuah pedang yang kuat dan tangguh melawan setiap arah rintangan. Dari pedang ini, kita akan semakin yakin dapat membawanya ke petualangan kita dan menjadikannya sebuah senjata untuk menaklukan semua permasalahan yang ada. Pedang itu bernama Visi. Namun, pedang yang hanya dimiliki oleh satu orang takkan cukup hebat untuk memecahkan semua masalah. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang hebat untuk mendukungnya. Dari sini kita bergerak untuk semakin melebarkan dan memikirkan sedikit demi sedikit sistem perang yang akan kita gunakan selama setahun kedepan. Hingga semua sistem ini bermuara pada sebuah proker – proker yang dalam setiap pencapaiannya berkontribusi dalam mencapai sebuah tujuan kita di awal. Berikut contoh platform dariku sebagai ketua himpunan dulu, yang bisa digunakan untuk menggambarkan deskripsi di atas. Konten dapat diakses di https://issuu.com/aldy1998/docs/platform_ketua_himpunan_hms_ itb
44
Bagian II: Hal -hal yang harus dipersiapkan Selain konten, hal – hal lain yang harus dipersiapkan selama pencalonan sebagai ketua himpunan adalah hal– hal penunjang dari rangkain pemilu ini. Dulu aku membagi beberapa timses menjadi beberapa tim lagi yang mempunyai tugasnya masing – masing untuk membantuku melengkapi hal – hal penunjang tersebut. Yang pertama dan utama sebagai syarat seleksi dan supporting system dalam tim adalah adalah tim adminstrasi. administrasi bertugas melengkapi semua administrasi yang Target awal adalah hingga semua berkas pencalonan dilengkapi semua. Berkas – berkas tersebut terdiri dari 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7.
8.
juga Tim ada. bisa
Satu lembar fotokopi KTP yang masih berlaku Surat keterangan telah satu tahun menjadi Anggota Biasa HMS ITB dari BP HMS ITB Surat keterangan bebas sanksi Akademik dari Prodi Surat keterangan bebas sanksi HMS ITB dari BPA HMS ITB Surat keterangan non-aktif dalam suatu kepengurusan organisasi maupun kepanitian yang sedang diikuti sampai berakhirnya rangkaian acara pemilu (non-aktif adalah bebas dari seagala tanggung jawab dan tugas yang harus dilaksanakan dari jabatan yang sedang dipegang) Surat keterangan sehat dari dokter Surat pernyataan kesediaan mengikuti program kerja DecisionMaking Training (DMT) dari Departemen Kaderisasi BP HMS ITB dalam rangka memenuhi kompetensi decision maker (disediakan oleh Panpel Pemilu) Surat pernyataan kesediaan mengikuti pengarahan yang diselenggarakan oleh BPA HMS ITB (disediakan oleh Panpel Pemilu)
45
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
9. 10. 11. 12. 13. 14.
Dokumen syarat administrasi promotor Surat pernyataan pencalonan (disediakan oleh Panpel Pemilu) Surat keterangan tidak menjabat sebagai Panpel Pemilu Lembar dukungan (disediakan oleh Panpel Pemilu) Softcopy pas foto berwarna 3x4 terbaru (formal) Essay pencalonan yang berisi gambaran umum tentang visi yang akan dibawa 15. Curricullum Vitae (content ditentukan oleh Panpel Pemilu)
Tidak hanya syarat diatas, laporan draft konten dan tata letak dokumennya, aku juga menyerahkan sepenuhnya kepada tim ini. Aspek ini sangat penting, karena calon ketua himpunan seharusnya sudah selesai dengan hal – hal ini, dan selanjutnya fokus dengan kontennya masing - masing. Tim ini sangat krusial dan menentukan lanjut/gagalnya calon ketua himpunan ke tahap selanjutnya.
Tahap pertama adalah menyusun sebuah Tim Konten yang berisi orang – orang yang bersedia mengkaji dengan kita dan memiliki dedikasi waktu untuk berada di tim ini. Tim ini harus dibentuk pertama karena mencari orang – orang yang mau
46
berkontribusi menjadi tim konten tidaklah mudah. Apalagi ditengah kesibukan akademik dan juga ketersediaan waktu dari tiap orang berbeda – beda. Tim ini tidaklah memerlukan jumlah anggota yang banyak. Cukup jumlah anggota yang fit sesuai seberapa luas kebutuhan konten yang akan dikaji. Namun sangat perlu diingat bahwa sebenarnya semua pemikiran konten harus dari kita sendiri atau ketika berasal dari orang lain kita harus sangat paham terhadap konten yang dibuat olehnya. Jangan pernah menyerahkan hal – hal vital seperti konten lepas dari pandangan kalian. Karena inilah senjata perang cakahim di medan perang sesungguhnya pada saat Hearing (Unjuk Dengar). Dulu aku berusaha membuat draft sendirian di awal, draft ini memang kutahan untukku pribadi. Lalu selanjutnya tim konten akan berdiskusi satu sama lain denganku membahas gagasan apa yang akan kita bawa. Aku tidak berusaha merecoki mereka dengan ideku. Kami berdiskusi, layaknya punya ide masing – masing. Lalu ide inilah yang didiskusikan bersama. Terkadang jika deadlock aku coba menyarankan draftku untuk dievaluasi sehingga menjadi sebuah konten yang lebih matang. Di tahap ini pastikan bahwa kita jangan pernah lepas dari pertemuan dan pembahasan draft dengan tim konten yang ada. Tim selanjutnya adalah tim di lingkar kedua, yaitu tim internal. Tim yang memberdayakan seluruh anggota timses dan menjaganya agar loyal menjadi tim kita. Bonding sangat diperlukan karena tim pengurus kalian kelak tidak akan banyak berubah dari tim kita sekarang. Diperlukan pensuasanaan, kumpul akbar, penjelasan visi dan misi kita berulang – ulang, supaya setiap orang di tim paham apa yang sebenarnya ingin kita bawa. Hal ini juga
47
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
untuk memastikan bahwa yang mereka dukung adalah visi kita bukan yang lain. Perekrutan nya pun sebisa mungkin dari kita sendiri yang melakukan, namun jika sudah masuk tim kita maka berikan satu PJ untuk mengurus tim internal ini karena timses adalah amunisi anda dan support paling besar selama masa pemilu. Dikarenakan masa pemilu yang lama maka dibutuhkanlah sebuah tim internal ini. Dulu tim ini aku posisikan sebagai tim yang bisa diberikan tugas untuk membantu mempermudah persiapanku. Contoh membuat social mapping (lingkar pertemanan) dari setiap anggota di kelasnya masing – masing dan menyebarkan kuisoner ke lingkar – lingkar itu. Tim di lingkar ketiga adalah tim marketing/kampanye. Tim ini bertugas untuk menyiapkan strategi – strategi pemasaran agar banyak orang yang semakin kenal dengan calonnya. Jujur untuk menjual ide dan visi yang paling efektif selain hearing adalah melalui tim ini. Tim ini kubagi menjadi 2 tim berdasarkan tugas dan fungsi yaitu tim kampanye langsung dan tim kampanye tidak langsung. Tim kampanye langsung mencoba mengajak orang – orang lebih banyak lagi dari berbagai lintas angkatan langsung secara tatap muka untuk menjadi bagian dari tim kita. Selanjutnya bagian tim kampanye tidak langsung yang kuberi nama Tim Grafis membantuku untuk menyebarkan ide – ide melalui pensuasanaan offline di daerah sekitar sipil maupun secara online melalui media sosial. Tugasnya cukup banyak mulai dari take foto dan video, membuat grafisnya, menyebarkan lewat timeline atau memasangnya secara fisik. Jadi pastikan tim kampanye adalah orang – orang yang sangat loyal dan berdedikasi tinggi denganmu.
48
Tim terakhir yang paling krusial adalah promotor. Promotor ini adalah tim yang paling penting karena merekalah yang akan membersamai kita selama waktu pencalonan hingga terpilih. Ya, semua tim yang disebutkan di ataslah yang akan membantu kita selama proses yang berat ini. Jadi pastikan Anda bisa secara cepat menggaet satu persatu orang untuk masuk ke dalam tim. Tak usah banyak – banyak, hal terpenting adalah mereka the right man in the right place dari timmu sehingga semua capaian dapat berjalan maksimal. Tidak hanya mengandalkan tim – tim yang sudah ada. Aku juga berusaha mandiri untuk menyebarkan visi dan misiku agar diketahui dan dikenal orang. Selain dari tim kampanye langsung dan tidak langsung (grafis) aku juga berusaha menulis mandiri di timeline, mengajak hearing ke satu per satu orang, chatting mereka personal dan tidak tipikal, menyapa saat ketemu dan berkenalan, blusukan ke kelas – kelas, menyebar flyer visi-misi dan perkenalan diri, juga membuat postingan dari video, foto dan poster. Dan satu yang paling penting Jangan lupa mempersiapkan Handout seperti: platform, bit.ly dan PPT karena ini lah yang menjadi pertanggungjawab hasil usaha persiapanmu ke massa dan karena mereka hanya bisa tahuapa yang kita bawa lewat konten ini. Masih banyak hal – hal kreatif lainnya yang bisa kalian siapkan maka jangan malu dan sungkan untuk berdiskusi dengan orang lain tentang ide – ide tersebut. Jangan malu untuk menyebarkan visi – misi dimanapaun kalian berada. Dan selalu semangat no.1, karena dengan semangat lah yang mengantarkanku hingga akhirnya bisa terpilih menjadi ketua himpunan.
49
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Bagian III: Hal – hal Penting lainnya Selain hal – hal teknis terkait persiapan pemilu, jangan lupa tuk persiapkan beberapa hal yang penting lainnya. Salah satunya perbanyak mengumpulkan perbendaharaan ilmu, referensi, dan kata – kata. Semakin kamu banyak membaca akan semakin memperbesar peluangmu agar lancar pada saat hearing nanti. Ya, membaca apapun boleh dan disarankan jangan hanya satu genre tapi berbagai genre. Tidak hanya novel, namu juga buku – buku politik, masyarakat, biografi, koran dan majalah bahkan paper pun sangat disarankan untuk dibaca. Dari sana kalian akan memiliki banyak quotes dan kalimat andalan untuk dikeluarkan. Dari sana pula kalian akhirnya bisa mengumpulkan berbagai macam kata – kata untuk bertarung. Karena kata adalah senjata yang lebih tajam daripada pedang, dan lebih membakar daripada api. Hal penting yang harus disiapkan lainnya adalah kalian wajib mengenal diri sendiri dan bisa mendefinisikan diri kalian sendiri. Entah secara tersurat ataupun tersirat hal ini akan selalu ditanyakan. Akan sangat aneh ketika seorang pemimpin yang akan memimpin orang banyak namun tidak bisa mengenal kepribadian dirinya sendiri sehingga berdampak menjadi tidak bisanya dia memimpin dirinya sendiri. Setelah memahami kriteria diri sendiri, jangan lupa untuk memahami pula profil kahim yang ideal seharusnya seperti apa dan dibentuk dari apa saja. Hal ini bisa dicari mulai dengan ngobrol – ngobrol bersama anggota – anggota himpunan tentang harapan sosok pemimpin yang seperti apa, atau juga bisa ngobrol dengan kahim – kahim terdahulu di himpunan atau bahkan orang – orang yang pernah menjabat kahim di himpunan lain. Hal ini dilakukan agar kita mendapatkan masukan
50
seharusnya kahim yang ideal seperti apa, karena merekalah yang pernah merasakan ketidaksempuranaan diri saat menjabat. Setelah dua hal di atas telah didapat tugas kita adalah mencari irisan dari keduanya. Yaitu irisan antara dirimu seperti apa dan kahim yang ideal seperti apa. Kalian tidak perlu memaksakan diri kalian seideal seperti yang mereka harapkan. Justru malah akan memberatkan diri kita sendiri sebagai calon untuk belajar memahami menjadi diri yang mereka inginkan. Lebih buruk lagi, mereka tidak suka jika kita berpura – pura bersikap berbeda hanya untuk membuat mereka memilih kita. Akan ada waktunya nanti kalian berproses menjadi sosok yang mereka inginkan. Namun saat di awal cukup dengan kalian menjadi diri sendiri yang sesuai dengan kriteria kahim ideal, lalu tunjukkan dan berusaha kenalkan itu ke semua kepada semua massa Himpunan. Ingat tak kenal maka tak sayang. Contoh dasar yaitu dulu aku mendeskripsikan diriku kepada massa sebagai seorang yang memiliki karakter planner, disiplin karena dibentuk di Menwa, Influencer, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ya, kurang lebih seperti itu. Terakhir adalah bagaimana kita benar - benar memahami kegelisahan yang telah kita pupuk. Mungkin banyak orang berpikiran hanya dengan mimpi saja cukup untuk menjadi kahim, namun bagiku itu salah. Dengan memiliki kegelisahan itulah yang akan menambah ruh dalam mimpi kita. Kegelisahan yang selalu membuat kita hidup dan tidak gampang menyerah mewujudukan mimpi. Kegelisahan yang harus dituntasakan itu ibarat sebuah mesin pacu selama kalian menggodok konten yang akan dibawa. Dulu aku memulai kegelisahan ini dengan sebuah pledoi akan Janji
51
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
– janji kita baik di Indonesia, sebagai pemuda, sebagai mahasiswa ITB, hingga sebagai anggota HMS itu sendiri. Kegelisahan yang bermuara pada kesan bahwa HMS memang ada namun tak nampak. Maksud dari kesan itu adalah HMS memang ada tapi ruhnya sendiri hilang, ruh yang menjadi tarian pergerakan dari organisasi ini. Lalu tidak semua anggota HMS pun punya jiwa untuk memperbaiki HMS, semua orang menganggap HMS sudah cukup dan baik – baik saja padahal HMS butuh uluran tangan mereka supaya dapat menghidupinya. Kegelisahan terakhir adalah mengenai banyaknya komitmen yang akhirnya hanya menjadi sekedar bualan. Tak pernah berusaha dilanjutkan apalagi dituntaskan. Bayangkan ketika 160 orang tiap angkatannya bisa menjawab semua komitmennya di HMS, aku sangat yakin organisasi ini menjadi organisasi yang hebat. Ya itulah hal – hal penting yang harus cukup diperhatikan. Ada banyak hal lainnya yang mungkin tak tersebut di sana. Tugas kalian adalah mencoba mencarinya dengan banyak bertanya dan membaca dari sumber - sumber lainnya.
Bagian IV: Pendapat, Kritik, Nasehat, pesan dan saran. Selama rangkaian hearing calon ketua himpunan, aku sendiri banyak mendapatkan masukan dari massa yang datang dari berbagai angkatan. Bagiku setiap masukan entah itu kritik maupun saran adalah semua pendapat dan nasehat yang membangun bagiku. Justru dengan mereka memberikan masukan memperlihatkan bahwa HMS masih dipedulikan oleh banyak orang. Tak ada yang bisa membawa konten secara sempurna, maka itulah peran massa untuk mencari celah yang kurang (bedakan
52
dengan mencari kesalahan) lalu memperbaikinya dengan memberikan masukan. Beberapa masukan itu akan aku tulis pada bagian ini, berharap calon - calon penerus kedepannya dapat menjadikannya bahan dalam perancangan platform mereka masing - masing. Dimulai dari HMS sebagai sebuah himpunan yang sudah tidak mampu untuk approach anggotanya. HMS katanya anggotanya, tapi anggotanya sendiri tidak tertarik untuk berkontribusi di HMS. HMS ada namanya namun tak nampak di lingkup HMS itu sendiri. Seolah - olah orang sudah lupa bahwa mereka adalah angggota HMS. Mencoba bersikap bodoh amat dengan keeadaan dan jerih payah teman – temannya sendiri. Ibarat sebuah ironi. Bisa dilihat dari forum – forum krusial yang hanya dihadiri beberapa orang. Hal ini sangat erat kaitannya dengan kajian tentang generasi masa kini dan bagaimana treatmentnya. Hal dasar yang perlu kalian ketahui bahwa HMS tidak dipandang dari simbol dan sejarahnya. Artinya, HMS bukanlah HMS setahun lalu, 20 puluh tahun lalu, ataupun HMS pertama kali berdiri. HMS adalah HMS hari ini yang berisi anggota – anggota saat ini dan untuk generasi – generasi masa depan. Sehingga saya pikir, adalah hal yang wajar jika partisipasi massa sekarang lebih sedikit jika suatu organisasi tidak pintar untuk membuat massanya dengan metode-metode kreatif dan inovatif zaman sekarang. Kajian tentang generasi ini harus benar–benar diperhatikan sejak awal dikarenakan sebegitu berpengaruhnya terhadap keberjalanan HMS itu sendiri kedepannya. Selanjutnya mengenai aspek kaderisasi. Kaderisasi bisakah ia menjadi penyaring anggota, bukan sebuah pintu gerbang saja.
53
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Karena akhirnya kita banyak mendapatkan kader–kader yang tidak sesuai harapan. Ikhwal dasar dari sebuah kaderisasi harusnya mendidik manusia. Kaderisasi bukan ingin mencetak manusia untuk menjadi seperti apa namun membiarkannya memilih ingin menjadi apa, dengan memberikannya ruang dan koridor agar mereka tahu kemana mereka melangkah. Kita membina proses bukan mengunci hasil. Oleh karena itu kaderisasi harus dipupuk dan harus juga bisa mengarahkan agar tidak keluar target dari apa yang sudah direncanakan, sehingga hal yang harus konkret diperbaiki adalah jenjang kaderisasinya. Ada masukan dari Kenjo SI’14 mengenai Kaderisasi dan Budaya. Coba gali lagi budaya HMS yang cocok dan relevan digunakan, jangan pernah template terhadap yang dulu – dulu. Dari budaya yang telah ada, cari lebih dalam lagi nilai – nilai luhurnya dan pegang itu. Harusnya kaderisasi adalah ajang untuk mengapresiasi karakter mereka, bukan hanya melihat kinerja secara luar. Memang kita dulu memiliki budaya kaderisasi yang waktu itu pernah disiapkan salah satu periode sejarah di HMS. Sehingga sekarang kita sudah dibagi peran – perannya masing – masing sehingga yang tinggal dilakukan adalah bagaimana mengintegrasikan setiap fungsi dari peran yang ada di HMS ini. Pentingnya GBHP untuk digunakan sebagai acuan. GBHP harusnya dibuat untuk mempermudah proses perumusan gagasan dari calon ketua himpunan. Karena GBHP sendiri sudah merupakan representatif dari kebutuhan aktual dari massa. Selalu perhatikan arahan – arahannya dan turunkan ke semua nilai – nilai kita. Jangan pernah ragu terhadap GBHP, kalau kita ragu sebaiknya diawal ditanyakan benar – benar mengenai
54
keabshaannya saat forum sosialisasi GBHP atau bisa ditanyakan ke orang – orang pembuatnya yaitu Badan Perwakilan Anggota HMS ITB. Jadi, balik lagi semua ke tujuan GBHP itu untuk apa. GBHP tidak lain dan tidak bukan agar menjadi koridor bagi ketua himpunan nantinya untuk membuat sebuah platform yang dapat menjawab kebutuhan. Ada target – target kebutuhan yang diharapkan massa untuk dipenuhi. Oleh karena itu sebaiknya, mulai dari metodenya, draft konten dan yang lainnya lebih efisien jika diambil semua dari GBHP. Justru jika sudah menggunakan GBHP sudah tidak usah ribet dan capek untuk melaksanakan survey kondisi aktual kembali. Selanjutnya adalah penentuan nilai dasar sebagai aspek untuk menentukan koridor yang digunakan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tentang pentingnya nilai dasar, maka wajar jika porsi penentuan koridor berdasarkan nilai dasar yang dipeganglah yang paling besar. Semua koridor yang ada wajib memiliki relevansi dengan nilai dasar. Karena nilai dasar lah yang akhirnya membedakan koridorku dengan koridor – koridor yang lain. Berbicara tentang koridor pastikan koridor yang terpilih yang benar – benar diakui secara legal-formal. Coba juga untuk memperluas referensi terhadap dokumen – dokumen yang jarang dikaji orag seperti Renstra ITB, Renip ITB, ABET sebagai dokumen akreditasi jurusan. Lebih bagus lagi jika koridor berisi titipan dari prodi, baik constrain - constrain maupun kebijakan yang ada. Pertanyaan yang sering kutemukan pada saat hearing adalah. “Bagaimana menjamin kebutuhan anggota yang beragam dapat terlaksana dan terpenuhi?”. Pertanyaan ini sering muncul untuk
55
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
mengecek visiku sendiri apakah sudah ditimbang dengan matang atau tidak. Ya visiku adalah “Merangkai HMS ITB sebagai kontributor nyata bangsa melalui usaha penjaminan kebutuhan anggota serta rumah eksplorasi diri sesuai minat dan potensi.” Tertulis disana kalimat penjaminan kebutuhan anggota, sedangkan ketika aku harus menjamin kebutuhan anggota akan sangat beragam dan tidak selesai – selesai. Jawabanku selalu kuarahkan pada hal yang telah aku susun sebelumnya, yang mana disini kebetulan berkaitan dengan nilai dasar. Pada salah satu paragraf nilai dasar aku memasukkan teori kebutuhan maslow yang mana intinya manusia dapat mencapai tahap aktualisasi pada dirinya jika telah melalui semua tahap kebutuhan sebelumnya. Kebutuhan itu dari yang paling dasar adalah fisiologis, rasa aman, kekeluargaan, apresiasi, hingga aktualisasi. Hal – hal inilah akhirnya yang aku pegang. Kebutuhan fisiologis secara ikhwal nya telah dipenuhi seluruh anggota HMS sendiri - sendiri. Nah yang bisa HMS usahakan disini adalah pemenuhan kebutuhan mulai dari rasa aman, kekeluargaan, dan apresiasi. Rasa aman disini terkait aspek akademik, ekonomi, dan kesejahteraan. Kekeluargaan dan apresiasi akan terus dikejar dengan program – program aplikatif nantinya. Bukankah menjamin kebutuhan anggota merupakan kewajiban dasar dari setiap himpunan? Ya, entah kualitas dan kuantitasnya tidak mendekati ideal, yang bisa kita lakukan adalah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai nya. Selanjutnya ada masukan mengenai FKMTSI. FKMTSI adalah singkatan dari Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil seluruh Indonesia. Bagiku FKMTSI adalah harapan besar dari masyrakat akan mahasiswa Teknik Sipil Indonesia. FKMTSI ada
56
agar dapat menjawab tantangan dan mengentaskan permasalahan yang lebih besar. Secara ideal harusnya FKMTSI tidak hanya wadah berkumpul saja namun dapat menjadi sebuah wadah pengabdian masyarakat baik di bagian wilayah masing – masing maupu Indonesia. Dari titik ini aku berharap seluruh mahasiswa Teknik Sipil Indoneisa dapat menimbulkan sense of crisis pada tiap – tiap jiwanya masing – masing. Sejujurnya, HMS ITB sangat capable untuk hadir dan memimpin lingkup FKMTSI ini. Karena jujur pengelolaannya sendiri tidak rapi dan sistematis. Aku yakin dengan sistem HMS ITB yang sudah cukup baik, dapat untuk ditularkan mengelola FKMTSI ini sehingga gerakannya tidak hanya sekedar wadah kongkow saja, namun juga wadah yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Ada lagi masukan mengenai seorang pemimpin yang baik. Ya, inilah yang tadi kusebut bahwa pemimpin harus sudah selesai dengan dirinya sendiri. Dia sudah harus menyelesaikan hal – hal fundamental pada dirinya. Dia harus paham dirinya seperti apa dan menguji seberapa sanggup untuk memimpin HMS nantinya. Pada titik ini, aku sendiri merasa sangat siap. Pertanyaan banyakanya berkaitan dengan Ideologi, nilai dasar atau value yang dipegang, dan komitmen & kontribusi untuk HMS. Jadi, pahami dirimu sendiri mulai sekarang. Pertanyaan seputar sejarah masa lalu juga menjadi sesuatu yang serasa selalu keluar. Ya, seperti hal apa yang masih ada dari HMS 63 Tahun yang lalu? Apakah kamu tahu nilai ini masih relevan atau justru sudah luntur? Aku dengan lantang menjawab hal yang masih ada di HMS ITB adalah penjaminan kebutuhan anggota yang selalu berusaha untuk dikejar, dan kontribusi untuk
57
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
bangsa dan negara. Ya, penjaminan kebutuhan selalu dan akan selalu terdepan diusahakan, karena kegelisahan inilah yang mendasari lahirnya sebuah himpunan. Lalu bagian kontribusi untuk Indonesia sendiri memang dinamis dan berubah – ubah sesuai perkembangan zaman. Oleh karena itu pada tahun ini aku coba memunculkan sebuah tim keprofesian, tidak muluk – muluk tugas pertamanya adalah mengkoordinir perlombaan nasional bergengsi dari Kemenristek yaitu KJI/KBGI supaya dapat menumbuhkan minat massa untuk berkarya bagi bangsa. Minat dari massa HMS sendiri ada dan juga bekal ilmu & potensi mahasiswa Teknik Sipil ITB juga sudah sangat mumpuni dibentuk selama kuliah. Sudah bukan waktunya kita duduk termenung dan tidak melakukan perubahan. Saya nyatakan pada saat hearing sudah saatnya HMS berubah untuk ke arah yang lebih baik. Pertanyaan – pertanyaan bebas di luar konteks konten pun sangat mungkin terjadi. Ya, mulai dari aspek agama hingga negara seperti tak luput wajib ditanyakan. Hal yang paling kuingat adalah pertanyaan tentang pendapatku mengenai Feminism. Bagaimana memandang perempuan dan menempatkannya dalam organisasi kemahasiswaan HMS ini. Bagiku, semua orang mempunyai peran dan kewajiban yang sama di himpunan. Tidak ada perbedaan gender atas hal ini. Namun, ada hal – hal yang memang tidak bisa dikerjakan perempuan ketimbang laki – laki, hal ini disebut kodrat. Nah, aku pun berjanji disini tak akan memandang perbedaan gender, jika memang ada perempuan yang lebih mampu memimpin dan mengurus HMS daripada laki – lakinya. Dan Alhamdullilah salah satu wakahimku (Ring 1) adalah seorang perempuan, sehingga ini membuktikan perkataanku sebelumnya
58
tentang persamaan antara laki – laki dan perempuan di organisasi ini Terakhir, selain semua masukan di atas juga tak lupa diingatkan kepadaku bahwa HMS adalah wadah aktualisasi. Entah mau kalian bawa setinggi apapun mimpimu, hal yang relevan didapat di HMS nantinya adalah sebagai tempatmu berkembang. Karena dirimu yang sesungguhnya mewujudkan mimpi adalah dunia pasca kuiah. Ditambah dengan status HMS sebagai organisasi non-profit setidaknya menjadi sebuah tantangan sendiri untuk terus membuatnya maju. Berat memang, namun sisi positifnya adalah kita jadi tidak lupa untuk selalu resah dan gelisah guna selalu bergerak untuk mengembangkan organisasi ini. HMS adalah tentang anggota, pegang ia, tulus & jujur, mindset positif & idealis, bertetes keringat, membangun, mengembangkan, dan merealisasikan mimpi. Inilah hal – hal yang harus kalian perjuangkan. Aku pun sadar alasanku untuk berjuang di HMS karena kelak aku mau IPK Kehidupanku tidak kalah dengan IPK Akademik. Belajar tidak terbatas kawan. Banyak ruang – ruang pergerakan yang dapat kau jadikan pengabdian. Maka yang selalu kutitipkan pada seluruh anggota HMS adalah untuk selalu punya mimpi bisa menjadi terang, jadi pelita bangsa ini, jadilah jawaban, jangan tambahkan beban sebab berates juta rakyat Indonesia menantimu menantiku menantikan kita.
59
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
PERSIAPAN Bagian I: Pijakan awal Ketika setelah selesai UAS aku segera kembali ke tanggung jawab utamaku sebagai Kahim Terpilih HMS 2018. Aku langsung mengadakan seleksi BPH. BPH sendiri adalah Badan Pengurus Harian dimana merupakan Ring 1 di kepengurusan Struktural HMS. Ketika seleksi aku tidak bilang bahwa mereka adalah orang – orang yang pasti akan ada bersamaku kelak. Hal ini tidak bisa kupastikan karena desain organisasi sendiri belum pasti disahkan oleh massa. Maka aku lebih suka menyebut mereka pelopor – pelopor di bidang masing – masing. Kubuka 5 bidang yang paling dibutuhkan yaitu Kaderisasi, Internal, Keprofeian, Eksternal, dan Kesekretariatan. Aku pun menyeleksinya dengan membuka open recruitment ke semua anggota HMS 2015. Kenapa? Karena aku ingin meyakinkan ke mereka, bahwa mereka punya kesempatan yang sama untuk menyalurkan mimpi mereka. Tidak ada yang berbeda nantinya, yang membedakan hanyalah kemauan dan niat mereka masing-masing. Saat itu yang mendaftar ada 10 orang yaitu wina, dian, cici, alif, bagas, ananag, andro, eki, naresh, doni, dan mile. Ya, akhirnya terpilihlah melalui pertimbangan yang sangat matang 7 orang yang menjadi tim transisi dan membantuku untuk
60
melakukan pendesainan organisasi selama setahun ke depan. Kenapa jadi 7, karena sekalian kupilih sekretaris dan bendahara pada saat yang bersamaan mengingat ada yang mendaftar disana. 7 – 14 Januari 2018 Aku harus kembali ke Bandung lebih cepat dari teman – teman yang lain. Kenapa? Karena ada tanggung jawab moral sebagai kahim terpilih, jika aku harus sudah mempersiapkan segala yang dibutuhkan dalam pendesainan HMS saat sebelum teman – teman lain pulang ke Bandung. Ya, akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke Bandung tanggal 6 Januari 2018 dan akan sampai di Bandung, pagi 7 januari 2018. Itu berarti tidak ada seminggu aku pulang ke kampung halamanku di Rembang. Berat rasanya meninggalkan segala kenikmatan liburan di kampung halaman. Apalagi dihantam dengan kepadatan selama semester 5 kemarin, rasanya aku ingin tidur seharian selama sebulan. Namun, apapun yang terjadi aku akan menjadi ketua himpunan selama setahun kedepan. Kalau hal begini saja aku telah merasakan lelah yang berkepanjangan, bagaimana saat aku resmi menjabat menjadi Ketua Himpunan HMS ITB nanti. Rasanya aku harus membuang jauh – jauh kenikmatan duniawi demi memperjuangkan hal besar sampai akhir kepengurusan. Karena tanggung jawab dan amanah menjadi ketua amatlah berat. Apalagi anggotaku yang berjumlah hampir 500 orang, sehingga aku akan sangat berdosa ketika tidak bisa memegangnya sama sekali.
61
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Pendesainan Dimulai Aku langsung meminta semua BPH yang telah datang ke Bandung untuk hadir pendesainan. Untung sekjenku adalah orang Bandung, jadi dialah yang kutemui pertama untuk membahas pendesainan organisasi HMS ITB yang akan kubawa ke depan. Namanya, Alif Muhammad Reza, Panitia Lapangan hampir segala kegiatan terpusat di ITB dan merupakan Koorlapku waktu Kaderisasi Pasif. Alasan aku memilihnya sederhana yaitu orang lapangan jauh lebih rinci perhitungan timelinenya dari orang – orang yang hanya berkutat dibalik layar. Aku membahas timeline sebulan kedepan di januari ini termasuk metode seleksi dan oprec BP nanti. Selanjutnya menyusul Anang Marjono, Wakahim Internal, orang paling terunik di angkatan, penerbit koran angkatan setiap ada yang ulang tahun. Dan selanjutnya menyusul Andronikus Riansy, Wakahim Keprofesian, si bolang dari Kalimantan. Ya, akhirnya pertemuan ini diselesaikan malam itu juga ketika tepat baru paginya aku menginjakkan kaki di Bandung. Ya, beginilah kehidupan ketua himpunan ternyata tak mengenal istirahat sebelum semuanya tuntas terselesaikan Kamar Baru, Semangat Baru Ya, jadi singkat cerita aku sudah jenuh dengan kamar kosku dulu, yang ventilasinya sempit dan mulai acak – acakan penataannya. Akhirnya, aku memutuskan pindah ke kamar di sebelah kamarku yang dulu, yang jujur malah sama sekali tidak ada ventilasi ke arah luarnya. Namun aku suka karena posisi jendelanya yang bisa mendapatkan cahaya lumayan banyak. Ya, aku merasa
62
butuh suasana baru untuk belajar dan menikmati kehidupan baru sebagai kahim selanjutnya. Dan akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkan seluruh kenangan di kamar dengan cat dinding hijau dan berganti dengan kamar dengan cat kuning cerah. Lebih kerennya lagi, aku bahkan tidak tanggung – tanggung mendatangkan seorang desainer interior dari kampung halaman yang tak lain dan tak bukan adalah ibuku sendiri. Jadi, ceritanya ibuku kuajak harus mau main ke Bandung sekalian bantu aku membereskan kamarku yang dulu. Ibuku datang saat hari Rabu pagi, yang entah kenapa kalau beliau ke Bandung bis yang dikendarai pasti datang lebih cepat dibandingkan aku yang pasti datangnya kesiangan tidak tepat sesuai perkiraan. Setelah datang ibuku tak langsung istirahat, tidak seperti aku yang datang ke Bandung pasti habis itu selalu tidur. Beliau langsung saat itu juga pagi – pagi bergerak cepat memindahkan barang – barangku di kamar yang baru, aku salut dengannya. Contoh pasti sebuah perjuangan yang tak mengenal lelah. Akhirnya aku yang awalnya ingin tidur seketika mengurungkan niat sehingga langsung bantu – bantu mengangkatkan lemari, kursi, meja, dan segala macam perabotan lainnya, belum lagi ada bagian memaku tembok juga. Pelajaran yang kudapat hari ini adalah “Jangan pernah istirahat sebelum semua urusan dan tugas kita selesai�. Namun, aku juga sangat sedih ketika aku lebih banyak meninggalkan beliau di kampus karena kesibukan pendesainan organisasi buat HMS. Ya, aku merasa bersalah dengan semua kesibukan ku yang ada. Hingga, akhirnya beliau memutuskan untuk hanya tinggal di tempatku semalam saja karena takut menganggu kesibukanku, dan siangnya langsung
63
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
pulang untuk mampir ke rumah saudara di Bekasi. Harusnya aku tidaklah sibuk, harusnya aku punya waktu, apalagi untuk keluarga dan temanku sendiri. Kehidupan Kuliah Resmi 2 minggu sudah menjalani kuliah, rasanya tak ada yang berubah dari pertama menginjakkan kaki di Bandung, hari – hari diwarnai dengan mempersiapkan kepungurusanku selama setahun kedepan. Bagiku menyiapkan kepengurusan dengan matang adalah hal wajib dan sangat krusial dalam rangka mengoordinir program - program untuk HMS kedepannya. Dan minggu ini adalah jadwal untuk, “Seleksi BP Ring 2�. Seleksi ini dilakukan dari hari senin sampai akhir minggu untuk mengisi semua struktur jabatan yang telah diturunkan dan dibentuk dari desain organisasi. Tapi, mungkin akan kuceritakan beberapa pelajaran yang kudapatkan selama minggu ini. Yang pertama, yaitu mengikuti pelajaran analisa struktur II. Mungkin pelajarannya akan terdengar biasa apalagi oleh mahasiswa sipil semester VI yang pernah menjalani kuliah di ITB. Tapi disini aku mendapatkan banyak pelajaran berharga. Salah satunya aku diingatkan bahwa aku salah satu orang yang merasa gagal di dunia ini. Bagiku ada 2 tipe orang yang sangat merugi di dunia ini, yang pertama yang sedang berada dalam keadaan salah namun dia tidak tahu salah apa, dia diam karena tidak tahu apa – apa. Yang kedua, orang yang tahu kalau dia dalam keadaan salah dan dia diam saja. Dan aku adalah adalah tipe yang kedua. Kenapa?
64
Jadi ceritanya begini, ini cerita tentang dosenku yang sekaligus dianggap guru beladiri oleh beberapa mahasiswanya. Ya, beliau sebenarnya salah satu guru besar di prodi sipil. Sejujurnya beliau merupakan dosen yang amat baik namun yang jadi tidak mengenakkan hanya ketika ada penarikan “infaq� terhadap kegiatan yang beliau sering sebut sebuah olahraga holistik. Masalahnya bukan programnya, tapi penarikan infaq nya ini. Belum lagi mahasiswanya diwajibkan untuk membeli bukunya dan membayar untuk mengikuti program metode belajarnya. Bayangkan semua orang diwajibkan menuruti beliau. Padahal bukannya kita berkuliah untuk belajar menjadi seorang manusia seutuhnya, manusia yang merdeka, sedangkan metode ini sendiri tidak membebaskan mahasiswanya. Tapi aku hanya bisa diam tidak menyuarakan suaraku kepada keadaan yang ada. Yah, itulah polemiknya dan sampai disini cukup, aku tidak mau banyak bercerita tentang hal kelam ini. Kelak nanti akhirnya kami sekelas memutuskan untuk tidak mengikuti pelatihan silatnya, dan kompak satu kelas akhirnya berani mengungkapkan ke beliau disaat kelasnya dan beliau akhirnya menerima dan memahami kondisi anak didiknya dan menyetujui permintaannya. Yang kedua mukaku sering kali dilihat letih lesu lelah lunglai oleh banyak dosen dan teman – teman. Ini mungkin terkait kualitas tidurku yang kurang. Ya seperti itulah, padahal diluar sana banyak orang - orang yang lebih capek dariku, tapi masih bisa melakukan suatu hal dengan hasil yang maksimal. Bahkan seorang SBY yang sudah cukup sepuh, bisa tidak tidur sehari atau hanya 2 jam sehari karena begitu banyak tugas dan amanah yang harus meminta untuk diselesaikan segera. Akupun banyak dinilai orang
65
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
sangat kecapekan terlihat dari perubahan raut muka. Baiklah titik ini akan menjadi masukan ku untuk merubah ke diri ke arah yang lebih baik. Makasih atas perhatiannya kawan - kawan entah yang sengaja ataupun tidak disengaja. Semua masukan kalian justru membuatku tertantang untuk menjadi pemimpin yang lebih baik lagi Yang selanjutnya aku mendapatkan banyak masukan dari bang fed (kahim patra) dan bang afif (kahim HMM), dan teman seperjuanganku di pemilu Revo. Bang Fed adalah seorang Ketang Patra 14 yang menjadi Kahim Patra. Karena beranjak dari ketang dia mampu untuk mengategorikan teman - teman di angkatannya sendiri. Aku selalu diwanti - wanti kelak dalam kepengurusan bakal banyak terjadi konflik, itulah tanggung jawab kahim untuk menyelesaikan. Jikalau dari Bang Afif, seorang muslim yang taat sekaligus prince HMM, aku banyak belajar habit - habit ke dia yang sampai saat ini masih banyak belum ku miliki dan perbaiki. Dan Revo menasehatiku untuk segera mempersiapkan semua proses kedepannya karena bakal banyak dan berat tantangan yang ada kedepannya. Intinya banyak yang mereka sampaikan dan menjadi sebuah insight bagiku juga untuk menjadi pemimpin yang lebih baik kedepannya. Dan aku sadar aku belum bisa menjadi pemimpin yang baik seperti yang mereka sarankan. It’s OK, masih ada waktu untuk memperbaikinya mulai dari sekarang, bukankan berubah itu seperti sebuah taubat, ya tidak ada kata terlambat. Terakhir dan yang paling berkesan di 2 minggu ini adalah acara expo yang merupakan proker terakhir di tahun kepengurusan BP dari Bang Fahmi aka Komeng (SI’14) dari HMS ITB yaitu ICEE ITB. Acara yang menurutku benar – benar keren, 3 hari full
66
meminjam Aula Barat ITB. Acaranya sangat bagus dan memperdalam impresi bahwa HMS tak sekedar himpunan yang hanya bisa membuat acara – acara internal saja namun juga acara yang dapat bermanfaat tuk Indonesia kedepannya. Tulisan ini ditulis pada suatu malam sehabis suporteran basket. Lengkap satu paket dengan dinginnya malam sehabis diguyur hujan deras. Tak ketinggalan ditemani senandung musik dari laptop kawan di sekre. -29 Januari 2018
Bagian II: Desain organisasi HMS ITB Pada tahap persiapan hal yang paling krusial adalah ketika kita membuat sebuah desain organisasi HMS ITB untuk setahun kedepan. Karena saat hearing cakahim kejarannya hanya sampai strategi implementasi saja sehingga semenjak resmi terpilih menjadi kahim harus menyusun desain organisasinya untuk disepakati oleh semua massa HMS nantinya. Ya, HMS sangat mempertimbangkan aspek persiapan yang matang terutama dari semenjak kahim terpilih hingga saat dia mengaudiensikan desain organisasinya nanti. Terhitung sejak Desember – Februari ada waktu kurang lebih 3 bulan untuk mempersiapkannya. Tahapan pemaparan ini dinamakan audiensi kahim terpilih. Dimana berisi audiensi yang akan memaparkan desain organisasi HMS selama setahun ke depan. Kenapa paling penting? Karena jika ada salah dalam penurusan desain organisasi akan berdampak kepada kinerja BP yang tidak maksimal. Entah arahan yang salah kepada departemen tersebut. Maupun kemunculan
67
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
departemen itu sendiri yang ternyata tidak menjawab visi dari kahim. Intinya, jangan pernah menyia - nyiakan kesempatan dalam suatu desain organisasi karena akan berdampak pada generai – generasi selanjutnya. Desain Organisasi didefinisikan sebagai hasil dari proses sistematika perancangan berbentuk kerangka organisasi yang mengelompokkan arahan sesuai bidang – bidang tertentu guna mencapai tujuan bersama dalam organisasi yang bersangkutan. Dalam konteks desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian keputusan atau tindakan - tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi. Desain organisasi kali ini aku menggunakan 2 macam metode. Metode yang pertama kudapatkan dari buku Organizational Behavior edisi ke-15 oleh Stephen P. Robbins dan Effective Organization Structural Design dari The Bridgespan Group, metode ini biasa disebut WBS (Work Breakdown Structure) dimana terdiri dari 6 langkah: 1. Work Specialization atau spesialisasi kerja adalah tahap dimana mendefinisikan tugas-tugas yang dibagi ke dalam pekerjaan-pekerjaan yang terpisah. Dalam tahap ini didefinisikan sejauh mana tugas – tugas dalam organisasi dibagi –bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri. Work Specialization mengambil langsung turunan dari misi yakni implementasi misi. Pada tahap ini breakdown dari implementasi misi dijabarkan menjadi sebuah penjabaran yang lebih detail.
68
2. Departmentalization atau departementalisasi adalah tahap dimana mengelompokan pekerjaanpekerjaan yang telah diturunkan dari work specialization. Pada tahap ini spesialisasi kerja yang telah dirancang merupakan landasan dasar dari sebuah departemen yang terbentuk dalam melaksanakan arahan kerja. 3. Span of Control atau rentang kendali adalah tahap dimana jumlah departemen yang sebenarnya dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efektif dan efisien. Jangkauan dari pengelompokkan departemen didasarkan pada kebutuhan organisasi untuk mencapai bidang – bidang yang ingin dicapai dari visi dan misi yang telah ditentukan sebelumnya. 4. Chain of Command atau rantai komando adalah tahap dimana mendefinisikan jalur melapor dari individu/kelompok ke individu/kelompok lain. Pada tahap Chain of Command, garis wewenang yang membentang dari atas ke unit terbawah menjelasakan mekanisme siapa yang bertanggung jawab kepada siapa. 5. Centralization and Decentralization atau sentralisasi dan desentralisasi adalah tahap dimana mendefinisikan tingkat wewenang pengambilan keputusan. Disini didefinisikan sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi 6. Formalization atau formalisasi adalah tahap dimana mendefinisikan aturan dan pengaturan untuk mengarahkan karyawan dan manajer. Pendefenisian
69
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
formalisasi dimaksudkan untuk menjelaskan arahan kerja dan mengusahakan ketercapaian visi dan misi secara jelas. Metode selanjutnya yang kugunakan dalam merumuskan pencapaian organisasi adalah Balance Scorecard dimana pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana cara penilaian kerja (pengukuran kerja) dalam mendeteksi ketercapaian visi misi yang dibawa oleh organisasi dengan menggunakan Balance Scorecard. Metode Balanced Scorecard ini merupakan suatu sistem manajemen strategis atau lebih tepat dinamakan "Strategic Based Responsibility Accounting System� yang menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja organisasi tersebut. Ya, dalam menyiapkan persiapan pendesain organisasi HMS selama satu tahun kedepan aku dibantu tidak hanya tim transisi tadi, namun bersama satu angkatan. Karena disini kita bukan bicara siapa pemimpinnya, namun disini bicara tanggung jawab bersama yang diamanahi sebagai angkatan pengurus. Setelah semua desain organisasi lengkap, maka dengan itu pula aku siap untuk memaparkan semua hasil memeras visi menjadi struktur kerja kepada massa HMS.
Finish Audiensi kahim terpilih selesai, diikuti oleh banyak masukan – masukan penting dari massa terhadap apa yang telah aku dan teman – temanku perjuangkan. Mulai dari sinergisasi kaderisasi yang harus benar – benar digembleng lagi saat penurunan desain program oleh departemen kaderisasi. Jenjang kaderisasi berbasis angkatan yang harus jelas menurut posisi dan
70
perannya. Dan pertimbangan masa biasa dalam hal ini angkatan 15 yang non-BP nantinya statusnya akan diikutkan sebagai apa. Secara bijak aku menjawab semua ranahnya akan kukembalikan ke BPA dan jenjang kaderisasi nanti yang akan dibentuk oleh departemen kaderisasi. Begitu juga dengan bagaimana nantinya aku akan membawa anggota 2016 dan 2017. Karena tiap orang beda - beda mengenai penjaminan diri dan pengembangan dirinya. Namun kujelaskan sekali lagi kepada massa bahwa HMS ini adalah wadah kontribusi. Aku hanya ingin mereka nantinya dapat lebih berkarya di bidangnya. Selanjutnya adalah fisibilitas dan bagaimana koordinasi 3 BSO pada keberjalanannya nantinya terhadapku sebagai sosok penanggung jawab utamanya. Disinggung juga kenapa ICEE & CREMONA menjawab spesialisasi kerja yang sama. Seperti sudah cukup salah satu dari mereka saja yang diturunkan jadi BSO. Namun kujelaskan kepada mereka kenapa tetap dimunculkan karena kejaran dari kedua BSO ini berbeda. Satu lebih ke arah pengembangan softskill dan sense of crisis dalam bidang teknik sipil yang satu mewadahi eksekusi hal itu dalam bentuk lomba, konferensi, dan seminar. Telah ditimbang juga kenapa BSO – BSO ini akhirnya tidak ditarik masuk menjadi sebuah departmen. Salah satu alasannya adalah mengenai fisibilitas waktu, timeline, dan fundraising. Aku diberi masukan bahwa ICEE, SIBADES, CREMONA selalu terdapat evaluasi setiap tahunnya maka masukan ini sudah seharusnya diolah dan diproses selanjutnya untuk membuat kita mau berubah dan HMS ini lebih berkembang. Dari sini masukan mereka aku tampung dan aku ingin
71
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
membuktikan bahwa aku bisa melaksanakan dan menghandle 3 BSO ini. Selanjutnya yang tak kalah panas di audiensiku adalah terbentuknya tim keprofesian di bawah departemen kompetisi dan karya namun menjadi salah satu BP juga. Sempat dikritik keras, namun aku dan Andro memastikan bahwa kelak tim keprofesian ini akan mengharumkan nama HMS dan berdampak bagi anggota dan bangsa ini. Terakhir adalah Persentase AHP (Analytic Hierarchy Process) dalam penentuan skala prioritas apa yang akan diambil, dan pencapaian organisasi dari subjektif kahim itu sendiri. AHP merupakan salah satu alat bantu (proses) dalam pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty pada tahun 70an. AHP adalah metode perbandingan pasangan untuk mendapatkan urut – urutan dari skala prioritas. Mengapa AHP dapat diandalkan, karena dalam AHP suatu prioritas disusun dari berbagai pilihan yang dapat berupa kriteria yang sebelumnya telah didekomposisi (struktur) terlebih dahulu, sehingga penetapan prioritas didasarkan pada suatu proses yang terstruktur (hierarki) dan masuk akal. Untuk hal, yang harus diingat penurunan visi kahim dengan metode ini harus dapat hitung total 100%. Hal ini lebih ke penentuan arahan dan bobot nantinya dan lebih prioritas mana ketika ada program yang bertabrakan. Guna AHP dadalah Sebagai penentuan prioritas dan jumlah proker jika dihadapkan pada bentrokan agenda yang berbarengan di satu waktu. Kedua adalah pertimbangan buat jumlah hari proker. Dan ketiga adalah untuk mengevaluasi keberjalanan proker.
72
Bagian III: Build your team Membangun tim seperti membangun sebuah bangunan yang kokoh dan tidak gampang roboh oleh aral rintangan apapun. Tim ini harus dapat menjadi tim yang hebat dan tangguh menghadapi segala permasalahan. Untuk itu dibutuhkan perencanaan yang sangat matang perihal penyusunan tim yang ideal. Prinsip utama yang kupegang dalam penyusunan tim ini adalah semua orang punya hak yang sama menjadi BP. Semua orang dapat merasakan wadah aktualisasi ini tanpa harus khawatir bahwa aku memilih mereka secara tidak adil. Semua murni bergantung pada komitmen dan daya juang mereka. Hal ini juga agar tidak menimbulkan kesan bahwa aku lebih memprioritaskan timsesku dan nantinya membuat antipati di angkatan. Maka dari itu dimulailah pembukaan rekrutmen seleksi calon BP HMS di angkatanku. Disini benar – benar menjadi clearing statement akan komitmenku terhadap angkatanku. Ketika dibuka pendaftaran, banyak orang yang mendaftar sebagai calon BP, terhitung hampir menyentuh angka 40 orang. Tugas yang harus dilakukan adalah menyeleksi mereka satu persatu dan menemukan the right man in the right place dari setiap calon BP ini. Hal dasar yang harus mereka tahu adalah visi dan misi dari ketua himpunan terpilih, sosok dan karakter mereka, kesiapan mereka untuk memegang amanah selama setahun ke depan, dan sejauh apa mengenal aku sebagai pemimpin mereka. Dan mereka harus tahu kalau jalan ini bukanlah jalan benefit, namun jalan untuk mencapai sebuah kontribusi untuk himpunan. Setelahnya para wakahimku akan mewawancarai mereka satu persatu sesuai
73
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
ketertarikan, minat, dan kecocokan mereka. Para wakahimku inilah yang mempunyai porsi besar untuk memilih siapa – siapa saja line-up yang ada di bawah mereka nanti. Aku dan tim juga berusaha mencari rekam jejak mereka selama satu tahun belakang di HMS juga. Hingga akhirnya kita bisa memilih orang yang tepat di tempat yang tepat. Banyak cerita perekrutan mereka. Dari yang harus menyeleksi dan menggugurkan orang – orang yang hebat. Dari hal ini kita belajar untuk memilih yang terbaik diantara yang baik karena yang terbaik bagi banyak orang belum tentu terbaik untuk mengurus bidang yang akan diemban. Usaha memilih dan menyeleksi ini menjadi satu tahap agar kita merasa yakin terhadap pilihan kita. Walau berat, hal inilah yang harus kita hadapi sebagai sebuah pembelajaran kedepannya. Ada yang dua orang tidak mau menjadi kadept dan memilih jadi wakadept semua. Ada yang benar – benar baru mencoba tahap ini dan tidak pernah berorganisasi dimanapun sehingga nothing to lose tapi komitmennya tinggi hingga akhirnya dia terpilih. Ada yang dia mau bantu bukan karena mau jadi BP namun karena memang ingin membantu temannya di BP dan mau memperbaiki bidang itu. Ada yang dihiasi suasana emosional hingga menangis saat di wawancara. Ada yang bahkan satu departemen tidak ada yang mengisi sama sekali, sehingga tidak ada calonnya. Sedangkan departemen yang lainnya diisi oleh 8 orang yang nantinya hanya dipilih 2 diantara mereka. Ya, inilah sedikit cerita dari perekrutan BP yang ada. Kalian akan menemui banyak sekali ragam cerita dan permasalahan unik ketika merekrut BP kalian, namun yang pasti kalian tidak akan pernah
74
tahu bahwa cerita – cerita ini akan menjadi cerita -cerita indah bersama satu BP. BSO Full Team Akhirnya setelah melalui rangkain seleksi dan forum diskusi massa. Terpilihlah teman–temanku yang akan melanjutkan perjuangan para pejuang BSO sebelumnya. Ya, mereka adalah: 1. Ical sebagai ketua SIBADES, 2. Edu sebagai ketua ICEE, dan 3. Irsyad sbeagai ketua Cremona. Besar harapanku mereka dapat saling bersinergis untuk bekerja sama satu sama lain. Tidak mengulangi evaluasi - evaluasi BSO sebelumnya mengenai egoisme wadah sendiri. Dan juga dapat membagi peran sebagai BP dan Ketua BSO. Dan dari lubuk hati yang terdalam aku berharap mereka dapat peduli tidak hanya di Lembaga BSO masing - masing, namun juga antar BSO. Walau semoga aku bisa menghandle mereka secara baik dan adil. Amin. Dan dengan ini lengkaplah sudah para pelopor di masing – masing bidang perjuangannya.
75
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Suasana kumpul pertama sebagai satu BP. Intrik Hari ini entah kenapa menjadi hari yang membuatku kalut. Terjadi intrik dengan kadep/wakadep intrakampus, wakahim eksternal, dan ketua sibades atas perekrutan satu orang yang akan mengisi jabatan kabiro/kadiv di tempat mereka. Intinya ini salahku, aku tak pernah menyangka keputusanku berdampak begitu besar bagi keberjalan suatu peristiwa. Namun disini aku belajar, sedikit apapun keputusan yang dikeluarkan dari mulut pemimpin sangat berdampak jauh kedepannya. Mulai saat ini aku paham harus mengatur dan benar – benar bijak mempertimbangkan keputusan. Ini baru hal kecil, apa daya nanti jika aku dihadapkan pada hal – hal besar dan krusial yang akan mendapatkan resiko yang lebih besar lagi. Keep Focus! Itulah sedikit cerita tentang membangun sebuah tim. Selain semua orang harus bisa mendapatkan kepercayaan bahwa mereka memiliki hak yang sama dalam beraktualisasi dan yang
76
membedakan hanya komitmen dan daya juang mereka. Aku juga memiliki mimpi jika semua orang di HMS harus memiliki peran. Disini aku berusaha mewujudkannya dengan cara mengajak angkatanku untuk berpatisipasi aktif menjadi kabiro/kadiv di setiap wadah yang membutuhkan mereka. Ya walau akhirnya hanya 140an orang yang mendapatkannya dan sisa lainnya tidak bisa membantu karena telah memiliki kesibukan lainnya, namun aku salut atas dedikasi dan kontribusi mereka semua. Begitupun sisa orang yang tidak mengambil amanah. Kalian hebat! Ya, akhirnya semua BP terkumpul penuh dan kami siap melaksanakan perjuangan sebagai seorang pelopor selama setahun kedepan. Maka sebut kami: Pelopor Perjuangan!
77
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
78
Audiensi Hal yang dilalui pertama setelah Badai UTS adalah Audiensi. Maklum di sipil sendiri, kita terbiasa melaksanakan UTS selama waktu seminggu full. Cukup berat, namun di sisi lain himpunan jadi mudah untk mengurus timelinenya karena jadwal UTS ini sesuai dengan jadwal dari ITB. Timeline pertama resmi semenjak aku terpilih ada seperti di bawah ini. S
S
R
MARET K
J
S
1
2
3
4
Minggu Tenang UTS
Minggu Tenang UTS
Minggu Tenang UTS
Minggu Tenang UTS
10
11
17
18
5
6
7
8
9
UTS
UTS
UTS
UTS
UTS
12
13
14
15
16
KULAP 2015
Audiensi Pengprof + Komkar
21
22
Audiensi Kaderisasi + Audiensi Kesra + Minat Akademik dan Potensi
19 Audiensi Kastrat, Ekstrakampus, dan Intrakampus
20
Audiensi Danus, Kunjungan Kader Plano Medkominfo, dan RT
27
28
Audiensi SIBADES + Wakil Ketua Umum Musyawarah Pemilihan Kakad
Presentasi Wisuda ke Wisudawan
Audiensi Sekum, Bendum, dan Sekjen
Hari Raya Nyepi
23
24
Audiensi ICEE + CREMONA
Kambol
26
29
M
25 Presentasi Wisuda ke BP
Kambol
Kambol
30
31
Jumat Agung
Koormat + Koorlap Terpilih
Kambol
Forsos Student Summit
Audensi merupakan salah satu aspek terpenting dalam keberjalanan organisasi. Di audiensi inilah setiap departemen menurunkan arahan yang ada menjadi sebuah visi departemen. Visi inilah yang akan menjadi pegangangan mereka. Semua visi departemen adalah penunjang dari satu visi besar ketua himpunan yang ada. Dari visi ini akan diturunkan menjadi misi dan program kerja dari setiap departemen yang harus mampu menjawab kebutuhan dari massa.
79
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Perlu untuk kalian ketahui jadwal audiensi ini sangat penting, mengingat masa harus tahu program kerja apa dari setiap departemen yang akan menjawab kebutuhan mereka. Terlihat seberapa padat jadwal audiensi yang ada beserta timeline dari kegiatan – kegiatan lainnya. Hal yang harus diperhatikan adalah penyusunan jadwal audiensi sebisa mungkin jangan bertabrakan dengan jadwal apapun. Entah itu acara dari setiap angkatan di HMS seperti wisuda/kadpas, dari prodi (kulap), dari hari libur, dan dari KM ITB seperti acara turnamen – turnamen olahraga yang membutuhkan suporteran ataupun forum - forum. Menyusunnya agar tidak bertabrakan bukan berarti acara angkatan seperti kadpas tidak penting. Namun memastikan bahwa sebenarnya ada hal yang lebih prioritas yang harus terlebih dahulu kita jalankan. Dan disinilah manajemen waktu yang ada harus benar – benar baik. Maka untuk menunjang keberhasilan audiensi. Kami mengadakan rapat BP. Rapat BP dilakukan rutin dan selalu cukup lengkap, saat itu setelah ketiga kali diadakan cuman faris aja yang ga hadir di satu pertemuan. Bahasan kita selalu banyak pada rapat BP. pokoknya seru. Entah kenapa aku sangat tersanjung sekali BP yang kukira kerekatannya kurang ini bisa menyatu dan datang semua pada saat rapat BP. Aku sangat excited, dan kenangan yang ga akan kulupa dengan diramaikannya sekre malam itu. Malam ini Audiensi pertama dari BP HMS ITB, yaitu Kaderisasi dan Akademik. Overall perlahan BPku sudah mulai melaksanakan kerjanya pada tahun ini. Sudah memulai transisi pergantian fungsi dan tugas BP dari BP sebelumnya ke BPku saat ini. Tapi pertanyaannya benarkah sesiap itu? Ya, itu refleksi buat aku juga.
80
Ada salah satu momen dimana jadwal audiensi bertabrakan dengan jadwal tanding Kambol (Kampung Bola). Dimana di saat itu aku pun menjadi salah satu bagian dari tim futsal yang ada. Saat itu aku egois dengan mengatakan bahwa aku tidak akan mengikuti pertandingan malam itu karena adanya audiensi yang lebih penting dari turnamen. Dan membiarkan orang yang ikut turnamen pun biarlah ikut. Di saat itu juga alumni HMS sekaligus manajer kami di pertandingan itu mengatakan kepadaku bahwa kamu tidak boleh memaksakan kehendakmu, apalagi dengan egois mengatakan kita ada 2 jadwal masing – masing. Dari dulu HMS tidak pernah membuat 2 acara berbarengan, dia tidak pernah membagi massa. Namun coba membuat partisipasinya sama satu sama lain. Dari hal itu aku sadar kedepannya untuk memperbaiki jadwal – jadwal kegiatan yang ada. Ada juga pelajaran berharga yang dapat kuambil dari suatu hari audiensi. Sore sebelum audiensi dimulai, aku disuguhkan informasi bahwa rencana audiensi akan gagal karena kunci ruangan 3202 tidak bisa dipinjam. Lalu kami disuruh memutuskan akan berjalan seperti apa nantinya audiensi ini. Ditunda atau tetap lanjut membelot dengan kunci ilegal di suatu ruangan yang memang telah diduplikat sejak lama. Dan yang disini hanya dibutuhkan keberanian dan ketegasan seorang pemimpin untuk memutuskan sesuatu. Aku berdiskusi satu jam dan baru menghasilkan keputusan bahwa apapun yang terjadi audiensi tidak boleh mundur karena tidak ada backup timeline dan aku siap menerima segala konsekuensi jika keesokan harinya terkena sanksi dari prodi. Selanjutnya audiensi bso-wakahim tidak jadi diundur
81
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
dan tetap berjalan tanpa ada kendala seperti yang kami khawatirkan. Dalam hal audiensi kita pun perlu menjaga kualitas dan kuantitas forum. HMS memang tidak menerapkan sistem muker yang biasa dipakai himpunan lainnya. Bedanya hanya pada saat muker harus ada kuorum awal mulai atau ada kuorum massa yang mendengarkan audiensi. Entah mulai periode kapan sistem muker ini sudah tidak ada dan digantikan audiensi. Tidak ada kuorum awal, tidak ada jumlah minimal masa yang mendengarkan sampai akhir namun justru inilah tantangannya. Aku sendiri paham kenapa HMS tidak menerapkan muker, secara keanggotaan sangat sulit untuk mendatangakan massa dengan jumlah persentase dari masa total. Apalagi harus mendatangkan 1/2n massa, bisa dihitung berarti harus mendatangkan kurang lebih 250 anggota HMS untuk memulai sebuah audiensi departemen sedangkan ada banyak departemen yang menunggu giliran untuk audiensi. Selain itu constrain waktu. HMS sendiri diuntungkan karena peminjaman ruang untuk audiensi tidak dipersulit, namun sebagai gantinya kita harus memenuhi persyaratan – persyaratan yang ada salah satunya yaitu jam malam. Kita tidak mau mengorbankan waktu untuk menunggu orang bisa penuh sedangkan nantinya waktu audiensi sangat sebentar. Oleh karena itu dengan tetap memegang teguh tujuan yang ingin dicapai, HMS menerapkan sistem audiensi. Permasalahannya adalah bahwa sistem audiensi yang bagaimana yang bisa mengakomodir kuantitas dan kualitas massa yang baik. Hal ini akan selalu menjadi tantangan bagi setiap generasi di HMS. Di zaman sekarang audiensi dibantu dengan
82
poster- poster digital pensuasanaan di media sosial. Zaman dahulu setiap BP wajib turun masuk kelas, untuk mengingatkan perihal audiensi dan mengajak mereka untuk hadir. Konfirmasi via koorlas juga menjadi kewajiban tersendiri. Pada tahun kepengurusanku kami mengundang massa menngunakan google calendar ke setiap e-mail anggota HMS. Sehingga setiap orang mendapatkan notifikasi di HP masing – masing yang muncul sebagai pop-up undangan. Dalam menjaga kualitas forum memang masih harus digodok ulang. Cara – cara seperti menyetak handout sebelum audiensi dan ditaruh di sekre sembari membagikan file onlinenya merupakan cara yang digunakan saat zamanku. Untuk itu ada baiknya suatu saat, generasi – generasi yang memegang HMS baik BP dan BPA harus bisa memikirkan metode audiensi yang bisa mengakomodir kuantitas dan kualitas yang ideal. Sekali lagi kalian harus ingat audiensi merupakan ranah krusial jadi harus dijaga seideal mungkin keberjalanannya. Jangan pernah kalian menyia-nyiakan atau bahkan melewatkan kesempatan ini agar tidak menyesal selama setahun keberjalanan.
83
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
HMS dalam Bingkai Cerita HMS 1.0 Awal kegiatan kerja selalu menjadi bagian yang sulit. Gerbang baru dibuka ketika resmi dilantik di sebagai BP. Namun tantangan tidak berhenti sampai disini. Bukan karena banyaknya agenda, namun ini tentang mengawali sebuah perjalanan dengan impresi yang baik. HMS 1.0 adalah keseluruhan agenda ataupun program kerja yang terlaksana pada semester 1 semenjak aku resmi menjabat sebagai ketua himpunan. Berikut program kerja HMS pada Semester 1 kepengurusan.
84
Wisuda April: Tantangan besar pertama
Wisuda april menjadi acara wisuda pertama dan yang pasti akan menjadi acara besar pertama yang dipegang oleh BP yang baru dilantik. Banyak hal yang harus diperhatikan dan disiapkan dari wisuda ini. Apalagi mengingat proses persiapan wisuda ini dimulai ketika masa transisi kepengurusan sehingga proses pergantiannya harus dapat berjalan dengan mulus. Memang untuk wisuda April intensitas dan kechaosan nya tidak sebesar dua wisuda lainnya. Dari jumlah wisudawannya pun terbilang sedikit. Namun disinilah tim BP diuji, bagaimana mendapatkan sebuah first hand menangani acara wisuda. Impresi pertama memang selalu menjadi hal yang sangat penting. Apalagi belajar untuk pertama kalinya berkoordinasi dengan Kaprodi dan Wisudawan – Wisudawati yang akan lulus.
85
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Wisuda pertama ini juga menjadi ajang BP untuk mendekatkan diri ke angkatan bawah. Mencoba menebarkan sosok BP sebagai pengayom dan role model ke angkatan bawah. Perjalanan ini dimulai ketika ketua wisuda terpilih dari angkatan 2016 melalui proses musyawarah angkatan yang panjang. Terpililhlah Ricky Wijaya sebagai ketua wispril saat itu. Agenda setelah itu dimulai dari persentasi panitia wisuda Ring 1 kepada BP. Disana, beberapa BP yang hadir terutama Kesra dan Kaderisasi menguji pemahaman dan kemantapan dari panwis. Hal – hal yang diulang lebih ke dasar – dasarnya mulai dari alur berpikir-latar belakang hingga tujuan. Ketika hal ini beres maka dilanjutkan pemaparan progress dan konsep dari acara wisuda yang akan dibawa nantinya. Persentasi ini dilakukan beberapa kali hingga akhirnya berujung kepada persentasi wisuda kepada wisudawanwisudawati. Persentasi wispril adalah persentasi wisuda pertamaku sebagai kahim. Aku berharap persentasi kali ini akan lancar - lancar saja, namun ternyata banyak kejutan di dalamnya. Pertama, kehadiran 2016 sangat ramai, yang aku sendiri tidak menyangkanya. Aku dulu sempat negative thinking dengan kehadiran 2016 di HMS, namun ternyata mereka menamparku pada malam ini. Kejutan selanjutnya, banyak masukan dan evaluasi terkait acara wisuda ternyata dari wisudawan. Aku pun sempat kaget dengan hal ini karena biasanya wisudawan april berisikan orang – orang yang lebih kalem masalah forum. Dan yang lebih mengangetkannya lagi tanggapan dari 2016, yang merasa tidak mau kalah. Mereka merasa capek - capek menyusun acaranya, tapi banyak dikomen dan tidak diberi terimakasih.
86
Aku berusaha menengahkan pada malam itu. Namun tetap saja suasana tensi tidak hilang seketika. Selanjutnya persentasi akhirnya berakhir. Kusuruh Doni sebagai kadept Kader untuk menengahi di belakang forum dan ninis sebagai wakadep kesra dan mile wakahim eksternal untuk memberikan nasihat kepada panwis perempuan yang bermasalah. Dan diakhiri aku mengajak korlap danlap wispril buat makan – makan. Aku hanya bisa berpesan “Jangan pernah mengutuk kegelapan, tanpa mau menyalakan pelita di dalamnya� yang berarti jangan hanya mengkritik tanpa mau memberikan solusi juga yang membangun, di sisi lain panwis juga jangan lupa bahwa tugas utamanya adalah mengapresaisi wisudawan.
Acara wisuda april pertama kali yang ku tangani ini menjadi acara yang cukup menguras tenaga dan pikiran. Walaupun wisudawan yang lulus tidak terlalu banyak, namun persiapan mencari dana juga menjadi hal yang cukup berat. Garage Sale di Gasibu yang merupakan kegiatan yang selalu rutin diadakanpun harus selalu aku dan teman-teman BP kawal. Belum lagi latihan barikade dari panwis, lalu persiapan dokumentasi sidang, dan juga LO yang sibuk membantu mengurusi keperluan
87
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
dari wisudawan. Setelah persiapan yang panjang datanglah waktu minggu wisuda. Minggu ini sibuk dengan kegiatan persentasi wisuda, wisnite, syukwis prodi, hingga wisday itu sendiri. Malam ini adalah acara wisnite. Tema yang diambil pada wisnite kali ini adalah disco night party yang diselenggarakan di Graha Pos Indonesia. Dibuka dengan sambutan dariku lalu diwarnai dengan games, performance angkatan, hingga refleksi dari wisudawan. Jujur aku kagum sekali dengan desain artistik dan improvisasi yang ada di acaranya. Walaupun sebelumnya ada hubungan yang renggang antara wisudawan dengan panwis disini semuanya seolah menyatu kembali. Namun sayang refleksi yang merupakan kegiatan tradisi untuk mengungapkan kesan pesan terakhir wisudawan kepada HMS dan adik - adiknya hanya dihadiri 4 dari 18 orang wisudawan. Overall, Acara ini berlangsung sukses dan membuatku bangga, sehingga menjadi sebuah motivasi bagiku untuk selalu mengawal wisuda kedepannya. Masalah adalah hal yang pasti akan selalu ada dimanapun acara wisudanya. Kaprodi kami sendiri adalah orang yang sangat membenci aspek pengkoranan (pemukulan gulungan koran kepada wisudawan sebagai tanda apresiasi) Dan di saat wisday, beliau menemukan bukti rekaman terjadi hal tersebut oleh alumni kepada teman wisudawannya. Akhirnya saat itu aku langsung segera mengeluarkan press release melalui ketua wisuda sebagai klarifikasi atas kejadian tersebut sebagai bahan tanggung jawab kami atas terjadinya kejadian yang tidak diinginkan.
88
89
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Terakhir dari rangkaian acara wisuda adalah evaluasi wisuda dari panitia wisuda kepada BP sebagai representative massa. Saat evaluasi ini aku akhirnya tersadar bahwa aku harus bisa menjadi abang mereka yang harus selalu menemani adik - adikku mulai dari persiapan acara sampai evaluasi. Ya aku sadar sosok pemimpin harus seperti itu yaitu menjadi kakak yang baik untuk mereka. Jadi Ayah yang pengayom buat mereka. Evaluasi wisuda
90
biasa diakhiri dengan apresiasi dari BP diwakili Kesra dengan makan – makan bersama. Acara wisuda menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena menjadi momen untuk melakukan pekerjaan besar pertama secara bersama – sama. Pastikan ini menjadi momen BP untuk act out dan mendapatkan keyakinan dari anggota HMS lainnya. Internalisasi BP Sudah sebaiknya sebelum kita ingin menginternalisasi HMS secara utuh jangan sampai kita lupa untuk menginternalisasi BP itu sendiri. Sangat penting rasanya slot ini diperhatikan dan disediakan di awal – awal kepengurusan berjalan sebelum nantinya dihantam badai program kerja dan segala hiruk pikuknya selama setahun. Maka ada baiknya untuk semua BP bisa merasakan kedekatan satu sama lainnya. Hal ini juga agar menjaga chemistry antara BP satu sama lain. Membuat yang belum kenal menjadi lebih kenal dan yang kenal lebih mengerti lagi akan satu sama lainnya. Ya, tidak bisa dipungkiri walaupun kita telah bersama – sama satu angkatan, namun kedekatan itu belum tentu otomatis didapat. Bentuk acaranya sendiri bebas dan tidak ada aturan khusus. Jika aku boleh berpendapat maka sedikit menyarankan untuk melakukan malam keakraban khusus BP atau kegiatan – kegiatan semacam Team Building. Lokasinya tidak usah jauh, bisa di suatu tempat di Bandung atau di rumah salah satu BP yang tinggal di
91
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Bandung bahkan bisa juga di sekre, atau jika uang berlebih bisa di luar kampus asal memang benar – benar memuaskan. Hitung – hitung ini akan menjadi investasi kalian untuk membuat kinerja kedepan lebih bagus. Aku sendiri sempat beberapa kali melakukannya. Saat itu di awal kepengurusan bertempat di rumah salah satu BP di Lembang kita mengadakan bonding pertama. Acara yang kita lakukan cukup sederhana seperti nonton film dan main games di lapangan. Namun, dari acara itu minimal kita telah mencairkan suasana kerja yang tegang di awal – awal kepengurusan. Kegiatan – kegiatan lainnya kita mengadakan biasanya sebelum awal semester. Makan – makan dan main games adalah hal kecil yang selalu disempatkan untuk dilaksankan. Sisanya, biasanya kita melaksanakan bonding sembari kegiatan seperti ketika waktu TFT dan DMT yang diadakan di luar kampus. Intinya bagaimanapun kegiatanya asal kita sebagai BP dapat menikmati momennya. Apapun acaranya pastikan bahwa keberjalanannya bisa maksimal dan dapat melekatkan kalian sebagai satu BP. Dimanapun, kapanpun, dan apapun kegiatannya intinya kejar bonding dan chemistry dari BP itu sendiri. Percayalah semakin berjalannya waktu kelekatan antara satu sama lain akan tumbuh dan ini yang menjadi modal amat penting bagi keberjalanan kedepan.
Open Recruitment staff Masa – masa Open Recruitment (oprec) staff adalah masa – masa yang sangat krusial. Disini titik yang sangat menentukan keberjalanan individu selama setahun kedepan bagaimana dilihat
92
dari dimana ia ditempatkan. Oleh karena itu, jangan sampai masa oprec staff mendekati masa – masa UAS. Sebisa mungkin beri jarak untuk kalian bisa bonding dengan staff entah seminggu maupun beberapa minggu sebelum UAS dengan masa persiapannya. Hal ini sangat krusial dikarenakan kalian juga akan bekerja dengan mereka selama setahun kepengurusan. Susah ataupun senang di departemen harus mampu dirasakan secara bersama – sama. Begitupun pada aspek kebutuhan jumlah staff setiap departemen harus benar – benar dipikirkan secara matang. Kebutuhan staff tidak boleh asal ‘nembak angka’ dan juga harus pas sesuai pekerjaan yang nanti ada di departemen itu sendiri. Oleh karena itu, dibuatlah jumlah kebutuhan minimal, ideal, dan maksimal. Di titik ini perasaan dilema akan datang ketika melihat ada satu departemen yang memiliki jumlah kebutuhan staff berlebih sedang yang lainnya bahkan kurang dari ideal. Pada kasus ini, diskusi harus bisa dilakukan oleh banyak pihak terutama kadept – wakadept dan kabid yang bersangkutan untuk mendapatkan win – win solution. Selain itu adanya kejadian kelebihan dan kekurangan staff pada satu departemen harusnya bisa diatasi dengan melakukan tahap wawancara kepada mereka untuk melihat kecenderungan pilihan mereka dan memastikan mereka tidak asal pilih saat mengisi lembar oprec. Dilema lainnya adalah saat dibukanya dua kesempatan kepada staff untuk bekerja ganda baik sebagai staff di departemen dan di BSO. Salah satunya kekhawatiran yang dipikirkan saat itu adalah terkait performa mereka yang nantinya tidak dapat maksimal. Di satu sisi mereka juga harus bisa bekerja secara fungsional ketika di departemen namun dituntut untuk
93
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
melaksanakan pekerjaan teknis di BSO. Disinilah tantangan kepada BP. Kemampuan manajerial dari kadept dan kadiv di BSO harus bisa nge-treatment mereka lebih dalam lagi sedemikian rupa sehingga mereka bisa membagi waktu kerjanya. Jangan sampai mereka hanya aktif di salah satu, atau bahkan yang lebih buruk lagi hilang di dua bidang ini. Koordinasi harus bisa jalan antara kepala departemen dan ketua divisi di BSO. Setelah lembar rekrutmen staff sudah selesai terisi penuh saatnya mengadakan pertemuan perdana antara departemen dengan staff. Disini lah ajang BP berkenalan dengan para staffnya, mengenalkan seluruh program kerja dan membuka kesempatan mereka untuk memberikan masukan terhadap proker yang ada. First Impression dengan staff harus dibuat sebaik dan secair mungkin agar tidak ada rasa canggung dan terkesan berat saat menjalani sebagai staff departemen. HMS adalah himpunan yang potensial dengan angota yang banyak. Masa – masa oprec staff adalah masa yang harus menjadi sorotan lebih. Selain kejaran MSDM yang mempunyai mimpi menempatkan mereka di wadah yang sesuai dengan minat dan potensi mereka, oprec staff juga menjadi gerbang utama mereka akan berkontribusi seperti apa di HMS kedepannya. Ya, jangan sampai melepaskan momen oprec staff ini dengan sepele karena kitalah yang akan bertanggung jawab terhadap masa depan mereka di HMS. Pengenalan BSO Selanjutnya yang tak kalah penting dan harus diagendakan adalah pengenalan BSO kepada massa untuk setahun ke depan.
94
Pengenalan seperti apa yang akan mereka bawa selama setahun ke depan, kebutuhan apa yang mereka inginkan dari massa HMS, dan rangkaian kegiatan apa saja yang akan dilakukan. Beri mereka ruang di awal kepengurusan untuk mengenalkan programnya selama setahun. Karena percayalah setelah mereka terpilih sebagai Tim BSO hampir tidak punya waktu untuk mengenalkan gerakan mereka secara kultural. Impresi pertama menjadi sangat penting untuk membuat mereka dikenal oleh massa HMS dan dimiliki oleh satu sama lainnya. Agenda KM ITB yang penting. Pada masa awal kepengurusan BP, selain memikirkan dan menyiapkan kegiatan di HMS pastikan juga memberikan waktu kosong pada agenda – agenda KM ITB yang membutuhkan peran himpunan di dalamnya. Sebagai bagian dari KM ITB, kita harusnya sadar akan peran dan kontribusi kita dalam memajukan kemahasiswaan di kampus ganesha ini. Salah satu program besar di awal kepengurusan yang penting adalah Student Summit. Student Summit (SS) merupakan salah satu ajang yang sangat penting tidak hanya untuk HMJ namun juga untuk UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Sejarah student summit sendiri dimulai saat zaman presiden Mahardhika Zein SI’12 yang sebenarnya bertujuan awal untuk menyinergisasikan arah gerak KM ITB. Evaluasi pada zaman itu adalah kebanyakan dari lembaga yang datang hanya memaparkan program kerjanya saja. Padahal tujuan lain dari SS sebenarnya adalah untuk menyamaratakan periodisasi di awal
95
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
tahun sehingga tidak ada lagi ketimpangan yang terjadi antar himpunan - himpunan yang ada. Selain itu SS ini akan menghasilkan pergerakan KM ITB yang diselaraskan untuk pergerakan yang lebih masif dan berdampak ke depannya. Pergerakan dan perjuangan secara kolektif untuk kepentingan orang banyak. Di sinilah titik penentu apakah keberjalanan timeline di KM ITB berjalan lancar atau tidak. Secara ideal seluruh HMJ dan UKM memasukkan inputan tanggal – tanggal penting mereka terutama yang menggunakan sarana – prasarana ITB dalam kegiatan itu. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi terjadinya clash kegiatan yang bersamaan antar lembaga pada satu hari yang sama. Selain atensi dan partisipasi massa yang terpecah, ketenangan satu acara akan terganggu dengan acara lainnya. Tak ayal akan terjadi percekcokan di tengah – tengah acara untuk saling memenangkan acaranya. Cukup susah untuk menyamakan timeline satu himpunan di ITB apalagi banyak periodesasi lembaga yang kadang terlambat yang memungkinkan penyusunan program kerja belum bisa diprediksi. SS sendiri rentan menjadi sebuah forum dimana akan menjadi ajang arogansi lembaga dalam menghujat kabinet atas arah gerak yang telah disusunya. Di SS tak bisa ditutupi akan terjadi intrik sana – sini dengan himpunan lain karena membawa kepentingan sendiri apalagi ketika penyusunan arah gerak KM ITB. Namun satu yang harus dipersiapkan adalah kedewasaan masing – masing lembaga. Ya, bukan untuk lembaga nya saja tapi kebijaksanaan keputusan demi KM ITB yang lebih baik.
96
Satu hal yang harus diingat kenapa kita harus mengikuti SS adalah untuk tahu gerak kabinet di dalamnya. Kenapa Penting? Karena kita lah para pelaksana sekaligus pengawas dalam semua kegiatan KM ITB yang ada. "If you don't know why? You don’t know what you’re doing". SS ini juga berperan sebagai sinergisasi timeline terpusat agar setiap elemen KM ITB dapat benar - benar bisa mengawalnya. Student Summit pada tahun ini dibagi menjadi 2 sesi yaitu sesi 1 terkait perumusan arah gerak dan sesi 2 tentang kontribusi lembaga di arah gerak sehingga diakhiri nantinya dengan inputan timeline besar KM ITB. SS 1 selesai dengan disahkannya 6 arah gerak yang ada pada tahun itu. Saatnya mulai forum SS2, semua wakahim dan kadeptku yang terkait kusebar ke semua arah gerak untuk melihat bahwa semua harus tahu arah gerak KM ITB. Urusan mau bergabung atau atau tidak nantinya itu belakangan. Aku sendiri datang membantu Ical datang pada arah gerak Somay. Kamis, 12 April 2018 dimana menjadi forum SS yg terakhir khusus untuk penandatanganan lembaga terkait arah gerak dan inputan timeline yang ada. Perumusan timeline terasa janggal karena memang cuman timeline lembaga saja yg diinput. Bukan timeline arah gerak. Akhirnya HMS diwakili dengan aku dan Alif waktu itu langsung mengajukan banding ke kabinet. Perundingan berjalan sangat alot dan akhirnya clear dengan kabinet, lembaga, dan kongres saling bertanggung jawab mengawal SS ini.
ď‚Ş Acara selanjutnya di awal kepengurusan adalah Inaugurasi. Acara dimana setiap ketua lembaga baik ketua HMS dan Ketua
97
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
UKM bersama kabinet & MWA-WM dan jajarannya dikumpulkan dan dilantik bersama – sama dalam satu tempat sakral di Plaza Widya Nusantara. Di Inaugurasi lah kita dapat melihat bagaimana sinergisasi satu Lembaga dengan lembaga lainnya dalam KM ITB. Inaugurasi biasanya diadakan setelah student summit selesai, setelah semua program kerja setahun dimasukan ke timeline besar KM ITB. Dan yang paling penting dari agenda KM ITB di semester 1 saat kita sebagai BP menjabat adalah KAT (Kaderisasi Awal Terpusat). Sebuah ajang yang sangat krusial dan melibatkan seluruh peran lembaga dalam merumuskan acaranya. KAT ini adalah kaderisasi bersamanya dari seluruh elemen di KM ITB untuk itu sangat memerlukan kawalan dari setiap lembaga – lembaga kemahasiswaan di ITB. Dimulai dari sebuah forum inisiasi yang bernama Forum Formatur KAT. Disini setiap himpunan dan unit wajib mengirimkan formatur yang mewakilkan suara lembaga dalam suatu tahap pendesainan bersama yang akan merumuskan poin – poin arahan kepada ketua KAT nantinya. Setiap lembaga di ITB secara ideal harusnya wajib mengawal keberjalanan formatur ini dan menyebarkan hasil setiap pendesainan yang dilakukan terhadap massanya. Setelah hasil dari formatur ini disahkan selanjutnya akan dilaksanakan rangkaian untuk memilih Ketua KAT kedepan yang akan mengimplementasikan arahan – arahan menjadi grand desain Kaderisasi Awal Terpusat. Di tahap ini akan ada hearing terpusat calon ketua KAT kepada lembaga – lembaga yang ada di KM ITB. Setiap lembaga mempunyai satu hak suara untuk memilih calon
98
ketua ini. Nantinya, si Ketua KAT akan terpilih dan segera mengadakan rangkaian kegiatan KAT berdasarkan dari konsep yang telah dia bawa. Saat itu ada forum pemaparan calon ketua KAT yang aku sendiri sangat kecewa karena tidak bisa datang dililit deadline tugas besar struktur baja. Saat itu calon ketua KAT hanya ada satu orang saja namun akhirnya tetap dilanjutkan karena masalah timeline. Walau aku tidak bisa ikut datang ke forum dan telah diwakilkan dengan pihak eksternal, namun aku mendengar kabar bahwa calon ketua KAT tidak siap konten hingga banyak mendapatkan evaluasi massa kampus. Tapi aku tetap merasa ini semua adalah salahku yang tidak bisa mengatur waktuku sehingga tugas yang ada benar - benar terbengkalai yang akhirnya tidak bisa mengawal pergerakan KM ITB yang ada. Maafkan sekali lagi kesalahanku kali ini. Untuk selanjutnya aku akan berjanji datang forum hearing ketua KAT lanjutan. Hearing 2 ini yang hadir sangat sedikit di ruangan yang cukup besar yaitu GMKI. Padahal ini adalah forum sepenting hearing ketua KAT ITB. Apakah dikarenakan massa KM ITB terlanjur kecewa dengan performa saat hearing 1 ketua KAT atau memang kepedulian massa kampus hanya sampai segitu saja. Setelah forum melewati jam 1 malam, audiens yang tersisa tinggal beberapa kahim – kahim dan orang – orang yang setidaknya masih peduli dengan KM ITB. Berbicara tentang KAT (Kaderisasi Awal Terpusat) aku sendiri pernah dijelaskan bahwa filosofinya adalah bagaimana sinergisasi lembaga dan juga bagaimana aktivis terpusat dituntut untuk terjun dan balik lagi ke pusat. KAT mempunyai peran
99
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
penting dalam kolaborasi lembaga dan beberapa poin penting yang harus diperhatikan adalah: ▪
Resources, bagaimana sinergisasi anak - anak himpunan untuk KAT ini
▪
Nilai, yang harus diselaraskan menjadi sebuah proses kaderisasi dari seluruh - seluruh elemen HMJ yang ada di KM ITB
▪
Regulasi yang harus dipatuhi oleh setiap elemen yang berperan.
Satu lagi yang menarik dari Agenda KM ITB di saat semester 1 ini adalah mengenai keputusan Presiden KM ITB pada saat ini untuk mengambil bagian menjadi Koordinator Pusat BEM SI. Ya, keputusan yang dulu hanya isu mendadak ternyata menjadi sebuah kenyataan. Satu KM ITB dibuat gempar, mengingat saat itu masih tahap awal -awal periodesasi dari kabinet sendiri dan belum lengkapnya himpunan – himpunan yang selesai periodesasi. Pengambilan koorpus ini juga bukan merupakan janji dari sang presiden kepada rakyat KM ITB. Hal yang lebih mengejutkan adalah keputusan ini tidak melalui persetujuan kongres sehingga akhirnya kabinet KM ITB dikenakan memorandum 1 atas sikap yang dilakukan. Ya, walaupun akhirnya semua permintaan memorandum dapat terpenuhi namun ini menjadi kejadian yang cukup akan diingat pada tahun ini. Agenda KM ITB di semester 1 cukuplah banyak dan acapkali membuat chaos himpunan – himpunan yang ada. Belum lagi diselingi ada acara – acara turnamen antar himpunan baik turnamen olahraga maupun turnamen lainnya yang ada. Oleh
100
karena itu memang sudah sebaiknya hal ini dapat disiapkan dan diantisipasi sejak awal kepengurusan agar sebisa mungkin setiap HMJ dapat berpartisipasi aktif dimanapun dan kapanpun kegiatannya. Agenda Internal Himpunan Selain agenda - agenda yang telah disebutkan sebelumnya jangan lupakan pula agenda – agenda internal yang ada di himpunan. Secara ideal pada periode HMS 1.0 ini penempatan proker tidak perlu terlalu banyak agar BP bisa berfokus pada hal – hal dasar seperti pembentukan tim dan partisipasi aktif keluar. Namun tetap sudah menjadi kewajiban proker – proker yang ada sudah seharusnya kita bantu untuk meramaikan. Salah satu acara proker yang pertama diadakan di HMS 1.0 adalah Angkringan (Angkatan bercengkrama ringan) yang merupakan program kerja dari departemen Kajian dan Aksi Strategis (Kastrat) kastrat HMS ITB. Acara yang cukup pas ditempatkan di awal agar tetap menghidupkan suhu berhimpun di masa – masa first hand Badan Pengurus. Acara ini menyajikan kajian – kajian baik keilmuan dan non-keilmuan dibahas secara bersama – sama dengan konsep yang ringan dan tidak menjemukkan audiens yang hadir di sana. Kita benar – benar seperti berada di sebuah warung angkringan. Ya, cukup asik karena kita bisa berdiskusi sambil makan jajanan kecil dan seduhan kopi. Selama setahun kepengurusan sendiri angkringan dapat terlaksana 4 kali dengan membawakan tema yang asik seperti kebencanaan, kecelakaan konstruksi, bedah buku, dan inspeksi jalan. Angkringan selalu menjadi sebuah hal yang bagus untuk menyebarkan
101
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
informasi dan pelajaran secara efektif. Angkringan menjadi pemantik diskusi tersendiri bagi internal masa HMS, menjadi sebuah hal yang menarik untuk disimak, dan menjadi sebuah rehat bagi anggota untuk datang sejenak hadir mendengarkan sebuah kajian yang bermanfaat yang nantinya diharap dapat tercipta budaya yang dicita- citakan oleh departemen kastrat yaitu: berdiskusi, menulis, dan membaca. Selanjutnya adalah Desain Guru dari departemen Media Komunikasi dan Informasi. Sebuah hal dasar jika sebuah pensuasanaan kegiatan apapun memerlukan desain grafis. Oleh karena itu untuk membantu mengoptimalkan tugas dari departemen medkominfo dan juga untuk mengajarkan ilmu filosofi desain agar se-frame kepada setiap anggota HMS maka diadakanlah progam kerja Desain Guru. Harapannya setelah tahu bagaimana cara – cara dasar mendesain maka setiap departemen bisa mandiri dalam mendesain poster atau propaganda secara grafis terhadap acaranya sendiri. Acara ini banyak mendapatkan sanjungan dari alumni tentang gebrakan yang dibuat. Desain guru juga memperlihatkan bahwa sebuah supporting system tidak hanya menjadi support saja tapi juga bisa menjadi sosok utama dalam pergerakan himpunan. Selain itu ada juga agenda dari BSO yaitu Sibades dan Cremona. Dari Sibades ada proker Mini Event & Seminar Kemasyarakatan dan dari Cremona terdapat pelatihan jurnalistik cremona. Mini Event adalah acara kemasyarkatan bertajuk charity dari anak – anak HMS kepada masyarakat sekitar. Selama setahun kepengurusan Mini Event telah terselenggara 3 kali yaitu
102
mengunjungi Panti Anak Jalanan, Rumah Kanker, dan juga Panti Jompo. Mini event sibades selalu hadir dengan acara yg sangat seru. berprinsip kakak senang, adik senang, semua senang. Ya, semoga benar-benar begitu adanya. Mini event yang pertama kami mengunjungi rumah asuh anak - anak jalanan. Disini anak HMS benar – benar diajak untuk turut melihat realita bahwa di samping kita ternyata ada anak - anak yang masih hidup dalam garis kemiskinan dan setiap hari harus banting tulang mengamen dan menjual tisu hanya untuk sesuap nasi yang belum tentu besok didapatnya kembali atau tidak. Intinya mereka hanya bisa memikirkan bagaimana hidup untuk hari ini sehingga untuk urusan besok dipikirkan esoknya lagi. Anak - anak disini adalah anak - anak yang menurutku punya semangat hidup tinggi walaupun ada beberapa yang akhirnya tidak bisa dengan baik berkembang menjadi anak - anak kebanyakan. Di sisi lain aku bangga dengan Ibu pemilik panti karena dari beliaulah anak - anak ini bisa mendapatkan pendidikan yang setara dengan kaum - kaum terpelajar lain. Bahkan sudah ada yang lulus SD di sini. Hebat pokoknya. Sedangkan Seminar Kemasyarakatan merupakan acara seminar dan sharing session dari pemantik – pemantik yang mampu menginspirasi gerakan kemasyrakatan di bidangnya. Seminar kemasyarakatan saat itu mengundan Nyoman Anjani sebagai founder Pelita Muda ITB dan Julius Sitompul HMS’14 sebagai founder Cerdas Indonesiaku. Dari sosok mereka aku banyak belajar tentang sosok pemimpin yang akhirnya berani dan mampu merealisasikan ide. Tips dari kak nyoman tentang merealisasikan
103
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
ide adalah; buat yang tidak tahu menjadi tahu, kasih wadah untuk mereka dan buat mereka keluar dari zona nyaman dengan metode paling kreatif. Kak nyoman lalu menimpaku setelah ngobrol panjang lebar bahwa masuk ITB itu susah, lalu ngapain untuk buru – buru keluar dari sini. Dan insight terakhir dari beliau adalah gerakan itu dikatakan berhasil ketika bisa sustain, dan itulah tantangan bagi pemimpin – pemimpin masa depan. Sedang Cremona sendiri untuk menunjang terwujudnya majalah Cremona sebagai hasil karya anak – anak HMS maka diadakanlah pelatihan jurnalistik bagi massa HMS dan khususnya kontributor cremona nantinya. Proker pertama dari BSO Merupakan aspek penting yang harus diperhatikan supaya peran dan posisi BSO tidak terpinggirkan oleh proker – proker departemen lainnya.
Sembari menjalani timeline yang telah disusun rapi di awal kepengurusan, maka akan sangat mungkin terdapat kunjungan yang tiba – tiba datang melalui departemen Ekstra Kampus. Hal ini sangat memerlukan kadep/wakadep yang tanggap dan mampu mengurusnya. Ya untuk itu departemen ini mewadahi agenda kunjungan dalam sebuah proker bernama Sambut Hangat. Menerima baik kunjungan bagi instansi (biasanya SMA/Univ) yang ingin studi banding dengan Teknik Sipil ITB baik kunjungan prodi maupun kunjungan himpunan. Hal yang mendadak juga biasanya datang dari organisasi ALSI, organisasi berisikan para alumni sipil berbagai angkatan. Seperti yang pernah kita lakukan saat itu adalah kuliah lapangan ke
104
Terowongan Tol Cisumdawu yang merupakan program kerja dari Alsi yang melibatkan mahasiswa sebagai peserta. Kuliah Lapangan kali ini diurus oleh kolaborasi antara departemen pengprof dan ekstrakampus. Kulap Cisumdawu cukup memberikan banyak ilmu terkait dunia teknik sipil dimana konstruksi dari terowongan ini memerlukan teknik yang tinggi. Pada kulap ini tidak hanya mahasiswa yang tertarik melihatnya, banyak dari generasi alsi dari berbagai angkatan mulai dari yang termuda sampai tua ikut terjun ke lapangan untuk melihat konstruksi terowongan ini. Pelajaran yang diambil dari kulap ini adalah bagaimana kita dapat menjadi seorang insniyur yang handal di bidangnya. Ya, Kuliah lapangan selalu menjadi hal yang penting bagi keberjalanan mahasiswa teknik terutama yang berkuliah di Teknik Sipil ini. Ya, Kuliah lapangan juga bukan saja kuliah resmi dari prodi saja karena akan sangat mungkin nantinya akan ada tawaran kuliah lapangan dari alumni dan dosen. Intinya selama kegaiatan itu positif dan bermanfaat tidak ada salahnya kita mengambil bagian dari kegiatannya. Agenda lain di luar himpunan yang tak kalah penting adalah Kadwil. Kadwil sebenarnya diurus oleh angkatan yang baru masuk sipil sebenarnya namun juga menjadi agenda kahim dan departemen kaderisasi untuk mengawalnya. Kenapa? karena kemungkinan besar merekalah yang akan menjadi kader – kader himpunan nantinya sehingga jika bisa mencicil profil kaderisasi disini bisa lebih bagus agar tidak menumpuk di kaderisasi pasif nantinya. Selain itu bagi aku sendiri sebagai kahim akan ada pula nantinya agenda rapim yang mulai datang menghantam. Rapim
105
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
adalah singkatan dari Rapat Pimpinan dimana biasanya kabinet dan kahim juga kongres (opsional) saling duduk bersama membahas permasalahan KM ITB. Rapim ini hampir pasti diadakan seminggu maupun dua minggu sekali. Bahkan jika urusannya sangat mendadak bisa hingga 2 kali seminggu. Dan salah satu dulu yang sangat panas adalah masalah KM ITB yang menjadi koordinator pusat BEM Seluruh Indonesia yang sangat memeras otak saat itu. Belum lagi tuntutan aksi yang harus diadakan KM ITB untuk mengawal isu – isu sosial politik yang ada di sekitar. Salah satu yang kuikuti saat itu adalah Demo Buruh di depan Gedung Sate bersama para demonstran dari berbagai himpunan buruh di Bandung dan Jawa Barat. Ini adalah aksi pertama yang kuikuti dan keren banget. Terkadang aku heran kenapa mereka sangat rela untuk berpanas – panas ria sedangkan belum tentu haknya dipenuhi oleh pemerintah. Apakah ada penunggang di dalamnya, apakah ini ranah tebar pesona politisasi, ah entahlah terlalu berat memikirkannya. Demo ini juga diwarnai aksi teatrikal dari anarko. Ya, memikirkan KM ITB cukup memeras otakku, ditengah tuntutan memikirkan kehidupan himpunan dan juga tuntutan akademik. Apapun itu, tidak ada yang kita harus perhitungkan untung-ruginya demi membaut KM ITB ini lebih baik. Karena sesungguhnya kahim – kahim inilah yang merupakan pilar – pilar penjaga nilai – nilai luhur KM ITB. Acara terakhir di semester pertama sebagai BP dan sangat amat krusial adalah TFT. TFT singkatan dari Training for Trainer merupakan proker dari departemen Kaderisasi untuk menyiapkan panitia kaderisasi yang terdidik sebelum terjun mendidik kader – kader HMS selanjutnya. TFT ini harus benar – benar dipersiapkan
106
dan tidak boleh disia – siakan mengingat kejaran yang begitu tinggi agar panitia kaderisasi nantinya dapat menjadi panitia kaderisasi yang baik dan sebagai role model peserta kadpas.
Suasana TFT di Cikole Lembang TFT pada zamanku lebih menekankan bagaimana pankad dapat disiplin menjadi panutan bagi angkatan bawah ditambah materi – materi penunjang kadpas. TFT saat itu diselenggarakan di Cikole Lembang dengan berkolaborasi bersama Menwa dan TNI. Menuntut kekompakan satu sama lain, membuat mereka dapat keluar pada susasana tertekan, dan yang pasti peduli antar sesama. Setelah ujian MPK aku bergegas ke Dodik Cikole buat mengurus perizinan dengan tentara. Sebuah gebrakan dan inovasi percobaan dari Depkad yang akhirnya dapat terlaksana. Aku bersyukur karena BP bisa ramai – ramai datang dan juga feedback dari peserta yang positif saat itu. Pesanku dari TFT yang BP saat itu adakan yaitu
107
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
jangan pernah menyesal dengan menyelenggarkan TFT setengah - setengah. Jika diperlukan bahkan kita harus All out untuk membuatnya sangat berkesan dan nilai – nilainya dapat meresap ke setiap orang yang terlibat. Kegiatan di HMS 1.0 ini tidaklah banyak. Kalau bisa idealnya memang digunakan untuk mempersiapkan acara – acara krusial seperti internalisasi BP, acara wisuda, kadpas, dan mengikuti acara KM saja sudah cukup. Intinya, jangan pernah kau lewatkan hal – hal di periode HMS 1.0 ini, karena permulaan itu memang selalu menjadi bagian tersulit untuk dilakukan tapi dari permulaan ini akan menentukan keberhasilan anda hingga akhir kepengurusan.
108
HMS 1.5 HMS 1.5 adalah agenda yang ada setelah semester 1 sebagai BP berakhir dan liburan dimulai. Agenda ini dimulai ketika UAS selesai. Ini juga menjadi liburan pertamaku yang akan dijalani dengan menyandang status sebagai ketua himpunan. Ya, liburan ini tidak seperti liburan lainnya, justru terasa lumayan berat dikarenakan banyak yang harus dikorbankan. Mulai dari liburan yang panjang menjadi sebentar dan mau tidak mau harus melaksanakan KP di bandung ditengah teman – teman lainnya bebas mencari sesuai yang mereka inginkan. Ya, semua ini kembali lagi demi himpunan yang akan kau pegang ini, dan inilah cerita perjalanan di HMS 1.5 HMS Jelajah
Agenda liburan paling pas jika digunakan berkunjung dan studi banding ke himpunan mahasiswa sipil di daerah lain. Selain
109
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
untuk bonding, hitung – hitung juga sebagai waktu yang bebas untuk kita bisa benar – benar belajar dengan HMS sana, menyerap hal yang baik dan coba memperbaiki evaluasi yang buruk dari HMS ITB. Kebetulan kunjungan diwadahi kembali oleh departemen ekstrakampus dengan proker bernama HMS Jelajah. HMS Jelajah lah yang menjadi awal proker pada periode HMS 1.5 ini. Pada HMS Jelajah edisi pertama ini kami berkunjung ke Surabaya di 2 universitas yaitu ITS dan juga Universitas Kristen Petra. 2 Universitas ini dikunjungi karena memiliki kekhasan sendiri. UK Petra dipilih karena merupakan Universitas swasta terbaik di Surabaya, dan sebagai universitas swasta kami sendiri penasaran ingin lebih tahu bagaimana pengelolaan organisasi di dalamnya. ITS sendiri dipilih karena sama – sama berbasis institut dan juga ingin mempelajari bagaimana kultur berhimpun di kampus pahlawan ini. Day 1 (24 Juli 2018) Kami berangkat dari Bandung dengan kereta pertama berangkat sekitar pukul 05.00. Aku sudah bangun dari jam 02.00 untuk sahur karena saat itu ramadhan dan beres - beres barang yang bahkan hanya kupersiapkan selang berapa jam dari keberangkatan. Aku menjemput pasukan kontrakan C29 sebelum subuh yaitu Anang, Andro, Dimas, Reza dan kami berangkat menggunakan grabcar bersama. Jam menunjukkan pukul 05.00 hampir menuju keberangkatan dan kukira orang sudah banyak datang. Ternyata justru kami duluan yang merupakan kelompok pertama datang. Memang orang-orang ini tidak ada sama sekali
110
awarenessnya terhadap waktu. Bahkan sampai ada yang belum datang di menit – menit terakhir kereta berangkat. Perjalanan kami adalah perjalanan yang panjang. Melewati belasan kabupaten dan puluhan stasiun. 17 Jam. ya, 17 jam kami menikmati pergantian dari mekarnya matahari ke peradaban hingga tenggelamnya matahari ke pengasingan awal. Berbagai macam hal kami lakukan, mulai dari ngobrol dengan teman sendiri, penumpang, sampai ngobrol sama diri sendiri. Mulai dari berbagi ilmu hingga berbagi gosip. Mulai dari baca buku sampai nonton film. Mulai dari main pes bareng hingga youtubing hal2 tidak faedah seperti tik-tok (disinilah awal mula aku mendengar istilah tik – tok). Ya, semua kegiatan ini bisa kami lakukan karena kecerdasan Keza memesan tiket di gerbong yang amat kosong hingga serasa gerbong ini milik sendiri (apalagi nanti gerbong waktu pulang lebih kosong lagi). Sekitar pukul 22.00 kami sampai di Surabaya, suasana hangat lembab menyambut kami datang ke sana. Tak kalah pula kedatangan kami disambut tukang angkut (taksi) yang segera memburu mangsanya. Tapi memang Ekstrakampus merupakan EO yang mantap, mereka sudah menyiapkan rencana dengan memesan grabcar dan telah membagi clother Grab masing – masing orang. Lebih murah pastinya, fleksibel, dan bisa sampai dengan lebih aman dan nyaman. Ya, walaupun sedikit dimarahain oleh bapak – bapak sopir taksi karena kita sangat mencolok sekali menunggu grab sedangkan disana adalah area steril kendaraan online. Malamnya kami sampai ke kamar masing – masing. Kamar yang nyaman bagiku, karena aku sendiri jarang menginap di hotel.
111
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Satu kamar berisi 3 orang, ada yang 2 bahkan 1 orang saja isinya sesuai kehadiran masing – masing di list yang ikut. Satu hal lagi yang aku suka, aku bisa melihat gemerlap Surabaya dari ketinggian, entah kenapa aku sangat suka ketinggian, walaupun bikin merinding tapi pemandangan yang disajikan sungguh luar biasa. Mulai dari Gedung hingga Gunung semua nampak disini dan merupakan kesukaanku. Apakah kami capek setelah 17 jam perjalanan? Jawabannya tidak. Ya kami belum tidur untuk memutuskan sekalian mencari sahur. Dari destinasi yang kami cari dan tentukan. Kami memutuskan untuk ke seafood genteng. 10 orang dengan 2 grab dan satu tujuan seafood genteng. Namun ternyata gagal karena seafood genteng memiliki banyak cabang. Akhirnya, 2 grab ini turun di 2 tempat yang berbeda. Temanya sih makan bareng, tapi kenyataannya makan bareng di 2 tempat yang berbeda. Aku, andro, anang, wina, dan ion akhirnya makan diseafood genteng yang outdoor. Uniknya kami memutuskan untuk pulang dengan cara berjalan kaki dari tempat makan ke hotel. Menurut Google Maps sih harusnya dekat, kenyataannya jauh banget. Gila, hampir sejam kita berjalan dan baru sampai hotel jam 2 malam. Namun positifnya adalah kami jadi tahu suasana Surabaya malam hari dan gemerlapnya jalan – jalan di sana. Berbeda dengan Bandung, di Surabaya jalan – jalannya terasa luas juga serasa lebih tenang saja dan yang pasti tidak sedingin Bandung. Day 2 (25 Juli 2018) Jumat, pagi – pagi kami sudah siap untuk berangkat. Kunjungan pertama adalah Himasitra (HMS Universitas Kristen Petra). Pertama kali aku datang ke sana katanya UK Petra adalah
112
kampus swasta terbaik di Surabaya dan spotnya di tengah – tengah kompleks kota sedikit identik dengan ITB namun bedanya jalanan disini lebih sempit. Namun di sini, mobil bisa masuk ke kampus dikarenakan kampusnya yang besar. Kami disambut oleh anak anak Himasitra yang hampir kulitnya putih - putih dan kebanyakan memang merupakan keturunan Cina Surabaya. Hal yang lucu adalah walaupun kebanyakan orang cina tapi medok jawanya tetep kelihatan, jadi hiburan tersendiri bagiku yang sama – sama orang jawa walau selama disana aku tidak menampakkan logat kejawaanku. By the way, tulisan ini bukan untuk menyudutkan atau menandakan rasis justru aku sangat bahagia di sini karena sambutan nya yang hangat, ramah, dan bersahabat. This is service excellent, bro! Ya, notabene kalau ditanya kebanyakan orang – orang disini adalah orang - orang yang awalnya kalau jalur seleksi nasional memilih ITB sebagai kampus pilihannya. Sama seperti anak – anak di ITS juga yang kebanyakan pasti pilihan satunya adalah FTSL ITB, kecuali chris (kahim HMS ITS) yang memang sudah dari awal jatuh hati dengan kampus pahlawan ITS. Kahim Himastira bernama David Teknik Sipil angkatan 15 tapi saat kunjungan ke sana dia sudah memiliki kahim terpilih sebagai penerusnya yaitu angkatan 16 sehingga tinggal menunggu waktunya untuk demisioner. Dari mataku, terlihat sekali David orang yang sangat baik, dan rendah hati. Bagaimana tidak, berkali – kali david menawarkan untuk memfotokan kami dengan statusnya sebagai Kahim. Satu lagi David inilah tipe – tipe pemimpin yang bakal menjadi pemimpin yang dicintai oleh rakyatnya. Kalau kosakata ku boleh menggambarkan dirinya, it’s
113
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
clear. Tanpa celah untuk dilihat keburukannya. Dan dia begitu mengayomi anak – anak 16 nya. Di Himasitra aku banyak belajar bagaimana kampus swasta yang namanya pun mungkin hanya tenar di seantero provinsinya atau bahkan kotanya saja itu mengembangkan dunia kemahsiswaaannya. Disana orang – orang sudah pasti terlahir memiliki self-egosentirk yang tinggi. Karena mereka kuliah di kampus swasta dimana biaya kuliah yang sangat besar, dan jarang sekali beasiswa yang mengampu disana. Aku angkat topi dengan masih adanya peran Himastira di sana. Sebagai katalisator peran mahasiwa dan sebagai guardian of valuenya negeri ini. Porsi besar dari berkembangnya dunia kemahasiswaan tak bisa dilepaskan dari kampusnya sendiri yaitu UK Petra Surabaya, dimana disana menerapkan tidak hanya SKS (Sistem kredit semester) untuk akademik tapi juga sebuah sistem yang kalau kupelintir namanya jadi SKS juga, yaitu sistem kredit softskills untuk kegiatan nonakademik. Apa itu? Jadi intinya disana setiap anak wajib mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang terbagi jadi beberapa tahapan seperti kegiatan kepanitiaan, keagaamaan, dan organsisasi di himpunannya. Ya mereka cerita disana tidak semuanya himpunan, karena himpunan hanya menunjukkan beberapa orang (pengurus+staff) saja. Dan disana, himpunan benar – benar dijalankan atas asas sukarela, toh sebenarnya kalaupun tidak jadi pengurus juga tidak masalah, karena masih tetap bisa ikut kepanitian himpunannya nanti untuk memenuhi yang dinamakan SKS non-akademik tadi. Berbeda dengan di ITB, himpunan sebagai ajang awal memastikan satu langkah aman di dunia kerja ke depan.
114
Setelah berbicang, kami pun isitirahat sholat jumat. Memang Surabaya sangat panas apalagi saat itu di bulan ramadhan. Kami bergegas kumpul kembali untuk melanjutkan agenda laboratory visit. Disana ternyata pembangunan kampus benar benar tertata. Jadi laboratorium disana adalah laboratorium universitas. Di dalamya terdapat lab. sipil, mesin, dan desain interior. Karena kita berada di kampus F, maka labnya isinya untuk jurusan - jurusa teknik saja. Lalu sekeliling kita benar – benar bisa dibilang asri. Karena pengembangan ruang terbuka hijau disini sangat bagus dan diperhatikan. Dari Himasitra selesai, kunjungan kami berlanjut ke ITS keesokan harinya. Malamnya, aku tak mau menyia-nyiakan untuk bertemu teman-teman SMPku yang berkuliah di Surabaya. Aku dijemput 3 orang lalu diajak berputar – putar ITS terlebih dahulu, hitung – hitung pemanasan buat besok. BP – BP yang lain juga sama banyak yang bergelut dengan kesibukannya sendiri. Aku, fadil, Cibi, dan Anggi teman – temanku ini akhirnya memutuskan menikmati malam di kedai langganan anak2 ITS buat nyangkruk (ngumpul) yang aku lupa nama kedainya sendiri apa. Malam itu diakhiri dengan aku pulang diantar fadil sambil membeli makanan sahur. Day 3 (26 Juli 2018) Hari ini adalah agenda kunjungan ke ITS. Namun sebelum itu, kami menikmati jalan – jalan di Surabaya dengan berkunjung ke museum Sampoerna, sebuah nama tenar dari nama asalnya yaitu Dji Sam Soe. Seperti biasa dengan tim Grabcar masing – masing. Mulai dari sinilah aku mulai tertarik dengan sebuah museum. Tanpa harus membaca yang monoton, kita bisa melihat dan mendengar secara langsung ilmu pengetahuan yang priceless.
115
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Selanjutnya aku harus mengagendakan jadwal pribadi untuk jalan – jalan museum yang ada di Bandung. Satu hal yang extraordinary dari museum ini adalah panorama pekerja pelinting rokok langsung dari tempat industrinya yang saat itu menurutku sungguh memukau walaupun jadinya kami merasa seperti konglomerat yang melihat mereka kerja dari lantai 2 museum. Siang tiba, segera kami bergegas menuju ITS. Bersama tim grabcar aku datang duluan dan disana terlihat suasana yang cukup sepi. Tapi ini hanya sementara karena setelah kami masuk ke gedung pertemuan di aula ternyata disana telah penuh dengan anak - anak ITS. Sedangkan kami hanya ½ dari 1 bentang panjang meja. Ada 3 deretan panjang, dan sisanya diisi anak ITS semua. Selanjutnya kutahu bahwa mereka yang datang hanyalah yang terdata sebagai anggota himpunan, disini menrapkan sitem yang sama dengan Himasitra UKP tadi. Hanya saja yang bikin terkejut adalah semua anak2 excited datang menyambut kedatangan kami. Selanjutnya aku disambut oleh Christ Billy sebagai Kahim HMS-FTSP ITS. Billy orang yang ramah, dan menurutku punya aura pemimpin. Ya walaupun dia tak jauh beda sepertiku kalau kulihat, sama – sama dibully BP kita masing – masing karena selera humor yang rendah. Disana kami saling sharing tentang program kerja. Sejujurnya persentasi yang kami bawakan sama dengan yang dibawakan ke Himasitra UKP hanya saja pembawaannya yang emang lebih siap. Satu yang kami merasa jauh kalah saat itu adalah, ketika HMS ITS melakukan mars dan saat itu pula kami dipaksa terpukau melihatnya. Hentakan dan gelora marsnya merasuk hingga sekujur tubuh. Aku kalah dan angkat topi dengan HMS ITS.
116
Foto bareng telah dilakukan, setelahnya adalah buka Bersama dan makan Bersama. Semua disediakan dari ITS. Yang aku kejutkan adalah himpunan ini sebenarnya tidak memiliki dana pribadi, bahkan untuk meyelenggarakan Civil Engineering Expo (Civex) saja mereka harus rela tidak memungut biaya masuk agar acara tersebut bisa ramai oleh banyak orang. Tapi mereka masih bersedia menyambut kita dengan makanan dari dana mereka sendiri. Aku pun diberi 2 plakat langsung yaitu dari prodi dan dari himpunan mereka. Selanjutnya, malam tiba. Kami menghabiskan malam di foodfestnya Surabaya. Ramai, seru dan menurutku malam yang lengkap. Sebelum pulang kami beberapa orang ini janjian untuk membeli lontong tahu telor di sana. Lucunya adalah, kami kira disana adalah tempat yang gede dan bisa digunakan makan bareng, ternyata hanya sebuah gerobak jualan. Hehe kocak. Tapi walaupun gerobak, jangan salah karena kata teman – temanku makanannya enak banget. Malam nya kami evaluasi Bersama. Banyak insight yang kami dapatkan dari 3 hari ini. Dan aku sangat bersykukur diberikan oleh Allah karunianya. Untuk kelancaran 3 hari ini di Surabaya. Meski sempat panik dengan desas – desus bom di sini sebelumnya yang akhirnya membatalkan keberangkatan beberapa orang namun overall perjalanan ini sangat lancar. Malam ditutup dengan final liga champions yang sekali lagi Liverpool harus gugur di final dan menyisakan duka yang dalam bagi supporter setianya, termasuk aku. Day 4 (27 Juli 2018)
117
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Hari ini merupakan hari terakhir kami di Surabaya. Ya, Hari kepulangan kami ke Bandung. Aku terkejut, tiba - tiba Billy datang ke hotel kami menawarkan tumpangan kepada kami untuk diantarkan ke stasiun. Billy memang kahim yang hebat, aku banyak belajar darinya. Setelah sampai kami pun tidak hanya mengucapkan perpisahan dengan Billy begitupun ninis dan farah yang tidak lagsung pulang tapi ke tempat destinasi mereka masing – masing. Pengalaman berharga kami dapatkan dari sini. Ya walaupun 4 hari tapi banyak sekali hal yang didapat, dan aku lebih suka karena tidak hanya aku yang dapat, tapi semua orang yang ikut kesana. Biarkan mereka disana mendapatkan ceritanya masing – masing. Itulah yang membuat berjalan bersama – sama selalu lebih asyik daripada berjalan sendirian. Banyak hal yang kami dapatkan selama berkunjung. Berkunjung bagiku tidak hanya merefresh sejenak otak yang jenuh dengan agenda – agenda internal, tapi juga sebagai ajang berbagi ilmu dan mempelajari hal – hal baru yang positif untuk dapat diterapkan di himpunan masing – masing. Disini aku bersyukur membawa 35 orang anak – anak HMS berkunjung, dan untuk memberitahu ke mereka bahwa kampus ITB bukan merupakan kampus terbaik di Indonesia, maka kita harus benar – benar banyak belajar lagi untuk mencapai gelar kampus terbaik itu dan salah satunya adalah melalui kunjungan ini. Dari sini kami juga dapat memperlebar jaringan komunikasi dan juga memperluas tali silahturami dengan anak – anak sipil di seluruh penjuru Indonesia. Ya, itulah hal yang sangat berkesan bagiku dari proker ekstrakampus satu ini. Terimakasih buat Ekstrakampus HMS ITB.
118
Ramadahan. Oh Ramadhan: Melepas mu dengan penuh kesedihan dan penyesalan. Ramadhan ketiga ku selama berkuliah dan saat ini kujalani sebagai status Kahim HMS ITB. Dari dulu kutunggu momen ramadhan sebagai momen membersihkan dan menyucikan diri dari segala macam kotoran hati yang telah menimbun sejak lama. Aku bahkan telah merencanakan untuk membuat Ramadhan ini sebagai ajang produktif. Selain one day one juz, Ramadhan kali ini aku ingin membuat kegiatan yaitu #30hari Ramadhan bercerita. Namun sayang sekali semuanya sirna bak ditelan petang. Kejadiannya saat aku sedang menginap di sekre, lusanya yaitu hari Jumat dimana aku ingin meningkatkan motivasi sebagai Kahim dengan bertemu Aditya Firman Ihsan (PHX) MA’12 kahim Himatika pada zamannya dan mantan anggota Menwa ITB. Dan di saat itu pula HPku tiba – tiba saja hilang. HP baru yang belum ada sebulan kubeli hilang, ludes, tak berbekas. Awalnya aku biasa – biasa saja, tapi setelah tahu bahwa HP ku yang hilang tadi benar – benar tidak kembali lagi. Aku benar – benar down se downdownnya. Segera kusebar pengumuman kehilangan HP ini. Mulai dari aku minta tolong kahim MTI (Agat) untuk menyebarkan info ini. Hingga ke anak - anak sipil yang peduli. Tapi satu yang membuatku lebih down yaitu seakan tidak ada yang peduli dan menganggap kejadian ini biasa saja termasuk BPku. Aku pun semakin terpuruk dengan keadaan. Dua hari aku benar - benar down, dan hanya bisa berbaring di kosan. Serasa semua sirna dan menganggap musibah yang menimpaku sangat amat besar. Keesokan hari, setelah HPku ilang. Aku yang bertarawih di masjid Pusdai setelah ada acara bukber
119
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
paguyuban mendapatkan musibah yang kedua kalinya. Saat itu aku sedang tadarus di dalam masjid setelah melaksanakan tarawih, hingga saat aku memutuskan untuk pulang ketika itu aku pulang ketika masjid sudah dalam keadaan sepi. Sandal gunungku tiba – tiba hilang, tidak ada, ludes dan masalah ini membuatku semakin terpuruk lagi. Hari terasa lama saat itu, untung aku masih menyimpan HPnya Mile. Hpnya pun kupakai kembali dan servise hp ku yang dulu kulanjutkan ulang. Mengeluarkan ongkos lagi karena harus ganti LCD, tapi lebih baik daripada aku harus beli hp baru, hanya menambah penyesalanku kenapa saat dulu aku sangat gegabah dan tergesa – gesa membeli HP baru. Aku berpikir, sampai harus mencari kerja hingga mencukupi semuanya. Aku mencari semua link kerja saat itu, dan job yang cocok untukku. Mengingat minggu depan aku sudah magang dan waktuku akan semakin tersita. Akhirnya aku mengambil job guru les part time saat itu. Uangnya cukup untuk kutabung membeli HP baru. Aku mencoba nya sekali, ya tempatnya jauh di Lembang dan itu berarti sudah minus ongkos transportasi hingga selanjutnya kurasa job ini tidak cocok sampai akhirnya aku ketemu Bang Juni kahim angkatan 2013. Aku menceritakan semuanya, ke Bang Juni tentang masalahku. Aku bercerita dengan menunjukkan semua masalahku saat itu. Aku bilang sudah tidak tahu bagaimana lagi ke depannya. Seperti sudah hopeless, dan sudah capek dengan semuanya. Hingga Bang Juni mengingatkanku arti penting amanah yang sekarang berada di pundakku. Ya, tak ada manusia yang sempurna tapi
120
bagaimana amanah itu tetap diemban hingga titik darah penghabisan inilah yang menjadi pembeda. Semua orang punya masalah. Pasti. Allah akan menguji semua hamba-nya dengan ujian – ujian kehidupan. Namun, semua ini tergantung dari cara kita mengatasinya. Ujian kehidupan inilah yang dapat membuat orang bisa semakin dekat dengan Rabb-nya atau semakin menjauh karena keluputannya dan kekecewaannya. Jika kau dilanda sebuah ujian kehidupan, kenapa kau harus capek – capek untuk menyelesaikan masalahnya dengan berbagai kesibukan lain hingga melupakan kewajibanmu kepada Rabb-mu. Padahal Allah lah yang menciptakan ujian itu, ketuk hati-Nya dan mohon ampunlah kepada-Nya. Hingga suatu saat musibah inilah yang akan menguatkanmu dengan ujian – ujian lain yang menunggu. Lalu aku diingatkan pula, tak boleh sama sekali aku punya perasaan kecewa kepada BP-BPku. Toh, dari awal aku lah yang memilih mereka, walaupun ring 2 sebagian besar dipilih oleh ring 1 namun sejatinya aku masih ada hak untuk menolak untuk menjadikan mereka sebagai BPku. Tapi nyatanya, aku menyetujuinya, yang artinya aku bertanggung jawab dengan konsekuensi yang ada dan setuju merekalah yang akan membantuku selama setahun ke depan. Mengingat kata membantu, aku jadi ingat kembali toh mereka secara sukarela berjuang untuk HMS ini. Maka, jangan sampai aku menyia nyiakan mereka. Tanpa BP, aku mungkin bukanlah apa – apa. Serius. Ya, singkat cerita aku sadar, aku mulai bangkit perlahan, walaupun terseret - seret. Kembali kepada topik bagaimana
121
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
ramadhanku kali ini? Bisa dibilang aku cukup mengecewakan. Bagaimana tidak? 2 tulisan dari #Ramadhanbercerita yang ada selanjutnya tidak kulanjutkan karena moodku yang buruk, lalu one day one juz mentok di 15 juz, yang artinya hanya 50% dari target. Aku mengakui, aku sangat tidak bisa konsisten dan fokus dengan apa yang sudah kurencanakan. Ya Allah ampunilah kelalaian hambamu ini dalam menjalankan semua ibadahnya. Jika bukan Engkaulah Yang Maha Pengampun dan Pengasih, mungkin aku sudah menjadi puing – puing yang berserakan karena dosa dan kelalaian yang kulakukan. Ya Allah sesungguhnya engkaulah yang maha pemberi rahmat bagi hambamu, semoga aku tidak termasuk golongan orang – orang yang terjerumus dan tidak mendapatkan pertolongan di hari akhir nanti. Naudzubillahi min dzalik. P.S: Hal yang aku lewatkan juga disini aku tidak ikut aksi hari pancasila dan menyekolahkan danlap – danlap OSKM.
Dies Natalis HMS KE – 64. Dies merupakan salah satu agenda penting di HMS yang seringkali tidak disiapkan dengan baik sehingga akhirnya tidak maksimal dalam pelaksanaannya. HMS ITB sendiri berdiri pada tanggal 30 Mei 1964 sehingga Dies HMS ini memang selalu memiliki tanggal yang memotong waktu liburan. Namun bukan berarti kita tidak mengusungnya dengan baik. Ya, Dies HMS memang acapkali rawan sepi dari pandangan khalayak baik massa HMS apalagi massa kampus. Oleh karenanya diperlukan pensuasanaan yang cukup untuk menyelenggarakannya. Kita memang harus melihat realita yang ada apalagi tentang kehadiran
122
massa, namun kita harus tetap berusaha bagaimanapun caranya acara Dies harus tetap dapat dimiliki dan dirasakan bersama-sama oleh seluruh masa HMS. 30 Mei 2018 yang lalu HMS ITB merayakan pertambahan umurnya yang ke- 64. Sebuah pesta syukuran kecil -kecilan di gelar walaupun bertabarakan tanggalnya dengan acara syukuran fakultas di ruang ALSI. Momen dies menurutku momen yang paling cocok untuk me-refleksikan diri untuk mengingat HMS lebih dalam dan mengevaluasi segala kekurangan yang selama ini terjadi. Entah, tapi seharusnya kita dapat berhenti sejenak, dari waktu yang selalu memburu dan memikirkan gagasan – gagasan apa kedepannya yang dapat menjadi momen untuk kita berkembang dan bergerak maju. Liburan memang adalah waktu yang paling susah untuk mengajak massa melakukan apapun sehingga rentan ketercapaiannya tidak akan maksimal. Oleh karena itu dibutuhkan pensuasanaan yang pas dan cocok pada waktunya agar hype dies ini masih terasa sampai acara puncak dilaksanakan. Menunjang visi BP pada saat itu maka Dies Natalis HMS Ke – 64 mengusung tema Dies “Karya nyata keteknisipilan untuk bangsa”. Tema ini berharap dapat membuat anak – anak HMS dapat sadar peran mereka sebagai mahasiswa teknik sipil di Indonesia. Tema ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dalam rangka menunjang isu global dan peran serta kita dalam pembangunan. Ada 3 rangkaian acara besar yang akan dilaksanakan. Pertama Syukuran Dies & Donasi (30 mei), Lomba (1 juni – 1 juli), dan acara puncak dies (21 juli).
123
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Pada saat tanggal 30 Mei kita hanya mengadakan bagi – bagi makanan berbuka untuk petugas ITB dan juga civitas yang ada di kampus. Syukuran dies, sama seperti acara – acara sebelumnya. Kita tumpengan, makan bersama, bakar – bakaran dan bernostalgia satu sama lain sembari mensyukuri karunia Tuhan atas masih hidup dan berkembangnya himpunan ini. Kita juga berbincang – bincang tentang cerita selama satu semester telah melampaui semester genap. Harusnya momen ini menjadi momen perekat antar angkatan, bukan momen berkumpul dengan angkatan sendiri – sendiri. Memang tidak banyak yang hadir hanya sekitar 50 orang namun esensi untuk mensyukuri nya tetap dapat terasa pada siapapun yang hadir pada saat itu. Acara ditutup dengan berbincang – bincang sampai malam menjemput tidur. Lomba dan donasi sendiri nantinya dimaksudkan untuk menyuasanakan dies sebagai tujuan utamanya. Tujuan lainnya adalah untuk mengumpulkan karya dari anak – anak yang nantinya akan dimasukkan ke dalam buku. Buku yang berisi konten dalam bentuk tulisan dan foto dari anak -anak HMS sendiri. Sedangkan donasi adalah bagaimana kita berbagi dengan orang – orang sekitar kita dan untuk menjalin hubungan silahturahmi lebih dekat dengan mereka. Semuanya telah berjalan tapi tak semuanya sesuai rencana. Pertama, donasi telah terkumpul namun pelaksanaanya hanya sederhana dengan menyerahkannya kepada civitas – civitas bantuan tenaga di jurusan teknik sipil ITB, namun syukurlah silahturahmi sebagai tujuan awal bisa terjaga. Selanjutnya adalah lomba yang menurutku paling gagal, karena peserta tak seheboh yang dikira. Aku mengira hal ini bukan tanpa maksud selain aku
124
yang gagal memberikan arahan kepada anak – anak untuk menularkan mimpiku ini. Alhasil acara berlangsung apa adanya namun mencapai target yang ingin dicapai. Donasi diakhiri dengan penyerahan donasi kepada semua sasaran civitas dan terutama ke Manggo, bapak kita di sekre yang kami langsung datangi ke rumah beliau di kampung halamana, Garut.
ď‚Ş [ HMS Punya Cerita] “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. " We Want You Dibuka ruang tulisan tentang "HMS dan kontribusinya bagi bangsa" dalam topik bebas. Tulisan dari kotributor ini akan dimasukkan ke dalam Booklet HMS edisi dies natalis ke-64. Deadline oprec kontributor: selasa, 17 Juli Harap menghubungi line ketum HMS line: anggirenaldy
Momen terakhirku adalah acara puncak Dies, dimana merupakan acara paling efektif untuk mendoktrin orang agar dapat memaknai lebih arti mereka ber-HMS. Acara puncak telah ditentukan akan dilaksanakan pada weekend bulan Juli setelah Wisuda juli untuk mengakomodir massa agar dapat meramaikan Dies pada tanggal yang tepat. Target audiens adalah masa 16 sebagai apresiasi atas terselesainya wisuda juli, masa 15 sebagai angkatan BP, dan masa 14 sebagai angkatan senior. Hal ini telah mempertimbangkan bebas tugasnya satu acara angkatan bawah yaitu wisuda, pulangnya angkatan BP yang sedang KP di luar kota
125
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
untuk hadir pada wisuda Juli, dan juga wisudawan yang masih di Bandung setelah perayaan. Setelah tanggal 30 mei sampai awal juli kita melaksanakan lomba – lomba pensuasanaan untuk dies ini yaitu lomba fotografi dan lomba menulis. Tak lupa disertai funfact – funfact menarik untuk menghidupkan timeline OA HMS selama liburan.
Acara puncak dies natalis ini adalah untuk re-building HMS dan memaknai kembali momen kebersamaan di HMS. Acara ini mengundang alumni dari berbagai generasi untuk saling sharing mengenai pengalaman selama di HMS dalam bentuk talkshow. Ada dosen pak Indrajati (SI’72) sang Kahim pada zamannya, ada pak Enda Nasution (SI’94) Bapak blogger Indonesia dan juga kahim pada zamannya, dan juga Mahardhika Zein (SI’2012) ketang sekaligus merupakan presiden KM ITB pada zamannya.
126
Rangkaian Dies telah selesai, tapi masih ada tanggunganku dalam membuat booklet atau buku edisi Dies. Dan akhirnya pada bulan Agustus rangkain terakhir dari Dies Natalis ini ditutup dengan launching buku edisi dies HMS ITB. Buku ini berjudul Karang Karsa dan dapat diakses di akun isuu HMS. Semoga buku ini dapat menjadi catatan sejarah untuk dikenang ke depannya dan semoga anggota HMS memaknai lagi arah kita ber-HMS dengan tulisan – tulisan dan karya foto dari teman – teman kita sendiri. Melalui buku ini aku ingin menyadarkan para anggota himpunanku agar sadar bahwa HMS itu bermanfaat baik bagi mereka dan sekitar. Tulisan ini aku buat untuk menyadarkan anak - anak betapa pentingnya ber HMS. Tulisan ini berisi sambutan, ucapan ulang tahun dari alumni berbagai generasi, kumpulan tulisan dari berbagai nilai2 yang ada baik pengmas, kaderisasi, dan pergerakan, kumpulan karya foto, dan ditutup dengan sejarah HMS. [Karya Nyata Untuk Bangsa] Agustus akan segera berakhir, tapi narasi kemerdekaan harus tetap diukir Sederet foto-foto terbaik telah dikumpulkan Setumpuk tulisan inspiratif telah digoreskan Menyatu dalam bingkai kemahasiswaan Yang mampu mengukir Indonesia masa depan! Sambut persembahan dari kami, Sebuah karya sederhana yang berharap menjadi inspirasi untuk kita semua, KARANG KARSA. KARANG KARSA dapat dibaca di https://issuu.com/hmsitb/docs/karang-karsa
127
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Talkshow DIES HMS ITB dapat disaksikan di bit.ly/DiesHMSITB Karya ini dipersembahkan oleh HMS ITB dalam rangka menyambut Dirgahayu RI ke-73 sekaligus menjadi kontribusi HMS ITB yang beberapa waktu lalu telah genap berusia 64 tahun. Kami berharap semua ini dapat bermanfaat tak hanya untuk HMS ITB, tetapi juga untuk ITB dan Indonesia. #KarangKarsa #HMSkuRumahku #PeloporPerjuangan
ď‚Ş Sedikit di akhir aku ingin melampirkan tulisan ku pada saat itu tentang sedikit celotehan dan keresahan menyambut bertambah tuanya himpunanku. Telah 64 tahun HMS ITB berdiri, telah cukup lama himpunan ini berdiri sehingga telah menghasilkan banyak artefak bagi anggotanya. Namun, ditengah zaman yang semakin cepat sekarang, HMS harusnya dapat beradaptasi dengan zaman. Menjadi wadah yang memenuhi kebutuhan anggotanya dalam keprofesian, kreativitas, akademik dan kesejahteraan. Apalagi di tengah organisasi eksternal yang lebih menjanjikan saat ini. Di tengah tantangan organisasi yang ada, organisasi2 luar lebih memberikan suatu feedback yang lebih banyak. HMS sekarang adalah HMS hari ini, bukan kemarin, bukan minggu lalu, tahun lalu, dan seterusnya. Lalu adakah kesamaan HMS sekarang dan dulu? Ada yang bisa menebak? Sebagai organisasi kita tentu punya dasar untuk bergerak. Kekeluargaan, keprofesian, dan pengabdian masyarakat. 3 hal inilah yang selalu menjadi arah dan pedoman kita. Merangkai HMS ITB menjadi kontributor nyata bangsa adalah sebuah harapan untuk setiap orang agar sadar akan perannya sebagai garda pembangun bangsa. HMS sebagai kontributor nyata bangsa adalah bagaimana HMS dapat menyediakan wadah bagi anggotanya berkembang karena HMS itu sendiri adalah anggotanya. Selalu ingat bahwa perbaikan tidak akan pernah sempurna dan perjuangan tak pernah selesai.
128
Wisuda Juli Sebenarnya telah lama niatanku untuk menulis tentang kegiatan wisuda khususnya wisuda di HMS namun selalu kandas termakan sibuknya KP. Ya, KP memang menyibukkan sekali. Tapi akhirnya, KP bisa selesai juga, walau masih tersisa tugas untuk membuat laporan. Secara definisi, Wisuda adalah suatu proses pelantikan kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada suatu universitas. Tapi bagiku, dan anak – anak HMS, Wisuda intinya adalah tentang apresiasi. Ya, mungkin inilah puncak apresiasi dari segala bentuk apresiasi yang ada di HMS. Bagi wisudawan/wisudawati, wisuda merupakan momen terakhir mereka di HMS sebelum dinonhimkan dan dilepas ke luar sana. Dan sudah selayaknya ini waktunya mereka untuk diapresiasi dari semua jerih payah yang ada di HMS. Selain tujuan lain apresiasi, tujuan lain dari wisuda yaitu bagaimana meningkatkan rasa kekeluargaan dan kesatuan angkatan salah satunya. Ranah wisuda di HMS adalah ranah kaderisasi aktif bagi anggotanya, khususnya angkatan bawah. Wisuda ranah yang sangat sakral dan merupakan bagian dari kaderisasi aktif HMS. Entah kenapa semenjak aku jadi kahim, aku baru merasakan sebuah integrasi yang hebat dalam setiap proses berhimpun disini. Mulai dari ketika kita masuk sampai ranah menjadi pemegang estafet kepemimpinan. Rasanya tak hentinya diriku dibentuk dan ditempa dalam proses yang tidak instan dan berkesinambungan dari sebuah kaderisasi aktif di himpunan ini. Dan ini semua termaktub dalam jenjang kaderisasi HMS ITB. Mulai dari proyek angkatan – wisuda oktober, hingga ketika
129
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
mereka jadi pengurus yang bertanggung jawab atas terlaksanannya kegiatan proyek angkatan – wisuda oktober. Terus seperti itu, dan tidak pernah ada satu pun yang terlewat. Memang HMS hanyalah sebuah wadah, tapi wadah ini begitu memberikan banyak ilmu bagi mereka yang mencarinya. Rangkaian Wisuda ini dimulai dari langkah awal yaitu terbentuknya panitia yang mengurusnya. Panwis merupakan angkatan paling junior. Jika BP saat itu angkatan 2015, maka panwis harus dari angkatan 2016 atau dibawahnya lagi. Proses terbentuknya panwis diawali dari pemilihan kawis (ketua wisuda) terlebih dahulu, dan semuanya diserahkan kepada angkatan. Karena kembali lagi ini adalah jenjang kaderisasi angkatan. Dari mereka, oleh mereka, dan untuk mereka. Dan semua nya mereka lah yang bertanggung jawab. Karena mereka lah yang memulai dan akan mengakhiri semua prosesnya. Entah diakhiri dengan senyuman dan tepuk tangan, atau kekecewaan dan kesedihan. Ini juga merupakan tugasku untuk mendidik mereka agar mantap dalam melangkah dan menentukan pilihan. Setelah Kawis terpilih dari forum angkatan, selanjutnya kawis ini menyusun perangkat wisudanya yang dinamakan panring (panitia inti/perangkat wisuda) dari mereka. Metodenya dikembalikan kepada kawis nya, ingin closerec ataupun oprec. Ranah yang harus dilalui selanjutnya adalah menyusun staff – staff dari divisi – divisi yang telah dibentuk sembari menjalankan tugas – tugas kepanitiaan yang harus terus jalan. Tiga divisi yang paling penting dari kepanitiaan wisuda ini adalah Acara, LO, Lapangan. Sisanya adalah pengembangan dan supporting system yang berperan membantu keberjalanan divisi – divisi di atas agar
130
acara berjalan sukses dan mimpi dari kawis itu sendiri. Divisi – divisi itu seperti: Artistik, PubDok, Administratif, dll. Dimana letak peran BP? Ohiya sebelumnya departemen yang dalam hal ini paling bersinggungan dengan wisuda adalah Kesra dan Kaderisasi. Disini merekalah departemen yang paling mengawal wisuda sekaligus menjadi tugas-pokok-fungsi mereka. Peran BP disini adalah mengawal keberjalanan wisuda agar lancar sampai akhir. Nilai dan budaya yang panwis belum pernah mendengar, wajib BP ajarkan. BP punya tanggung jawab besar dalam mengawal ini. Dan terlebih selalu diadakan persentasi ke BP setiap minggunya. Inilah wadah dimana BP bisa berkontribusi dalam wisuda. Selain itu, juga ada ranah pengawalan dari massa dalam hal persentasi massa, atau biasanya juga dilakukan hanya dengan persentasi wisuda. Harusnya persentasi ini tidak hanya sekali karena adanya tuntutan kaderisasi dan penciptaan pola pikir. Selain itu jika persentasi hanya dilakukan sekali, tidak ada pengelolaan inputan baru dari wisudawan atau massa. Setelah melalui proses yang panjang dan melelahkan, maka selanjutnya adalah eksekusi. Rangkain yang ada terdiri dari wisnite, syukwis prodi, dan wisday. Wisnite merupakan acara malam perpisahan yang berisi banyak seru - seruannya. Jadi disini mereka disuguhi banyak games dan hiburan dari angkatannya yang belum lulus, maupun dari angkatan bawah. Wisnite biasanya merupakan rangkaian acara yang paling menghabiskan banyak dana. Sebuah hal yang wajar, karena disini lah acara yang bisa mencampurkan senyum di pipi sekaligus haru di muka. Ya, banyak acara hiburan dan juga tidak ketinggalan ada acara refleksi juga. Wisnite ini
131
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
menyajikan sebuah tumpah ruah dalam satu acara pada malam itu juga. Mulai dari perform angkatan, game – game receh, hingga refleksi. Syukwis Prodi, adalah acara dari prodi resmi sebagai acara syukuran untuk melepas wisudawan yang telah lulus. Acara ini biasanya berisi sambutan kaprodi, dosen, mahasiswa berperestasi, dan diakhiri dengan makan bersama. Wisday merupakan rangkaian puncak wisuda merupakan acara resmi dari HMS mulai dari penyambutan di sabuga, arak – arakan sampai penon-himan. Ya, Disini para LO wisudawan/wisudawati bertumpah ruah menghampiri dan melayani kebutuhan wisudawannya. Setelah itu dilanjutkan arak – arakan wisuda dari mulai sabuga – tangga spiral -saraga – tunnel – jalan mesin – hingga berakhir di depan sekretariat hms di jalan C. Biasanya ada yang namanya lorong apresiasi dimana seluruh anggota yang belum wisuda akan melakukan pembentukan lorong dan memberikan apresiasi dengan tepuk tangan kepada wisudawan yang lewat. Loron massa ini tergantung kebutuhan massa. Selanjutnya dilakukan prosesi pelepasan dari angkatan dan dari kesemua rangkaian di akhiri dengan penonhiman. Ya, itu semua rangkaian panjang wisuda. Mengapa bagi kami wisuda adalah hal yang sangat penting, karena tak ada yang lebih tinggi daripada sebuah ranah apresiasi untuk mereka yang telah berkontribusi di HMS. Hey kuy, lihatlah bos-bismu ini, yang siap menantang kerasnya cakrawala Inegeri Dengan semua nilai – nilai yang telah diberi Sebentar lagi kami yang akan memegang pergerakan bangsa ini.
132
Hey bos, lihatlah kuya-kuyimu ini Kami, yang sealu bersemangat untuk mengawalmu. Menjunjung tinggi apresiasi untukmu Sebagai balas budi atas semua jasamu HMS hanyalah wadah ITB adalah kawah candradimuka yang menempa kita semua dalam rangka menggapai mimpi dan cita selamat wisuda sekamat bekontribusi untuk Indonesia
 Wisuda Juli jujur bagiku adalah salah satu wisuda terberat dari ketiga wisuda yang ada. Sebenarnya wisuda memang acara besar yang selalu berat dan memiliki karakteristiknya masing – masing. Khusus wisuda juli, wisuda yang nanti dikerjakan oleh hanya satu angkatan saja namun memiliki jumlah wisudawan yang paling banyak dan berjumlah rata – rata tiap tahunnya di atas 100 orang atau sekitar 2 kali jumlah LO yang ada. Dari gambaran yang ada maka bisa diihat bakal se-chaos apa wisuda ini nantinya belum lagi masalah fundraising dan arak -arakan wisuda ini. Ditambah angkatan BP yang sudah mulai KP di luar kota. Hal yang harus disiapkan adalah pembentukan panitia yang sudah sejak lama, aku sarankan sudah mulai ada sejak mei sebagai persiapan untuk mencari fundraising dan lain – lain. Selain itu panitia wisuda juga harus pintar – pintar membaca kondisi dan juga pengalaman dan evaluasi yang tertulis pada LPJ wisuda itu sendiri.
133
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Jangan hanya berdiam diri dan mengikuti template dari yang pernah ada. Berani mencoba hal – hal baru untuk melaksanakannya. Toh, ketika akhirnya mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan dananya, BP berkewajiban untuk membantu masalah anggaran dana mereka sampai tuntas karena ini merupakan bagian dari acara HMS juga. Kalau begitu kenapa tidak dibantu dari awal saja? Karena disini kita ingin melihat kerja keras dan usaha mereka terlebih dahulu sejauh apa memperjuangkan wisuda ini. Selain itu aku sendiri gencar mendata kehadiran BP dalam minggu – minggu wisuda. Memang cukup capek dan membutuhkan effort yang besar namun percayalah hasil yang maksimal harus datang dari usaha yang maksimal pula. Berikut salah satu narasi orasiku saat penonhiman di wisuda juli HMS ITB 2018. Selamat sore bos-bis detik2 menjadi begitu berharga seiring dilepasnya keluargaku keluar sana apakah akan jadi sebuah penyesalan atau keberhasilan semua itu kalianlah yang menentukan cukup sampai disini rumah tua ini mengantar kalian walau begitu, yel2 tetap selalu dikumandangkan apresiasi harus terus diacungkan' barisan hijau tak boleh padam gelora semangat tak boleh redam Sarjana bukan sekedar toga dan perayaan wisuda
134
bukan sekedar membanggakn IPK atau bukan sekedar adu jotos menyambut dunia kerja lebih dari itu sarjana adalah harapan bangsa tuk menjadikan negara kita jadi milik bersama selanjutnya kutitipkan masa depan Indoensia kepada kalian kawan agar mimpi kemerdekaan tak hanya menjadi sekededar harapan bukan untuk indoensia mu, ndonesiaku, melainkan indonesia kita tempat berlindung di hari tua, sampai akhir menutup mata. Jadi terang, jadi pelita bangsa ini, jadilah jawaban, jangan tambahkan beban sebab beratus juta rakyat Indonesia menantimu, menantiku, menantikan kita.
CREMONA dan Profil H Acara liburan yang paralel lainnya adalah oprec penulis Cremona dan persiapan KJI-KBGI. Ya, penulis Cremona atau biasa disebut kontributor, disini diharapkan pada saat liburan dapat meluangkan waktunya untuk menulis artikel sesuai topik yang didapat. Tim Cremona sendiri akan bekerja semaksimal mungkin untuk membuat deadline pengumpulan tulisan bahkan hingga mulai dari tiap paragrafnya dan juga membantu sebisa mungkin kontributor dapat menyelesaikan tulisannya. Jujur sistem penulisan yang dipakai Cremona ini sudah cukup baik dan juga tidak memberatkan dari penulis yag ikut terlibat. Cremona menjadi wadah yang melatih kemampuan jurnalistik dari anak – anak HMS yang mau berkontribusi di dalamnya. Dan waktu liburan yang panjang ini paling pas untuk digunakan untuk menulis. Selanjutnya juga ada Tim Profil H yang sudah memulai masa kerjanya di liburan, mulai dari oprec tim serta pelatihan dan bimbingan dari para ahli. Disini sebuah gerakan awal positif untuk
135
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
mengembalikan KJI dalam masa jayanya sendiri. Sebagai evaluasi kedepannya seharusnya persiapan KJI-KBGI bahkan harus dimulai jauh dari bulan – bulan liburan karena liburan adalah salah satu waktu tidak efektif untuk bimbingan. Karena dari kampus – kampus lain tim ini sudah berjalan jauh – jauh hari bahkan dari awal tahun sudah running. Sistem pairing dari kompetitor sebelumnya terhadap para kompetitor – kompetitor baru di himpunan juga wajib dilakukan, mengingat Teknik sipil ITB hanya memiliki 3 tahun angkatan aktif saja untuk terjun dalam keberjalanan tim ini. Ya apapun itu bagiku tim ini sudah berusaha maksimal memberikan yang terbaik untuk HMS dan juga ITB. Alhamdulillah ITB mampu meloloskan satu tim pada Final KJIKBGI yang berada di Makassar. Walaupun belum bisa merasakan gelar juara bagiku tim ini menjadi bukti nyata ranah kontribusi kami pada bangsa dan juga menjadi pijakan awal untuk meningkatkan minat terkait wadah aplikatif keilmuan dalam bidang KJI-KBGI. Kerja Praktek Magang adalah salah satu kegiatan wajib yang ada di Jurusan Teknik sipil di ITB. Magang merupakan mata kuliah yang biasa disebut Kerja Praktik. Aku sendiri memilih magang yang berarti bekerja di balik layar atau di kantor (bukan di site). Di sipil ada 2 jenis Kerja Praktik yang umum dilakukan. Pertama yaitu KP (kerja praktik) yang biasa dilakukan di kontraktor, disini Tim kerja berada di site langsung mengamati proses proyek konstruksi dan waktu yang disarankan kurang lebih hanya sebulan. Berbeda dengan KP jenis yang kedua adalah magang. Kegiatan magang
136
atau biasa disebut internship ini menuntut tim kerja bekerja di suatu perusahaan untuk menyerap ilmu – ilmunya secara komprehensif, dan sebagai tenaga yang diperbantukan. Ohiya di magang ini biasanya tim bekerja di konsultan kalau di sipil. Ya, ingat – ingat saja Filosofi triplehelix sipil yaitu Kontraktor, Konsultan dan owner/regulator. Aku sendiri mendapatkan jatah yaitu magang. Kenapa? Pertama karena menarik, dan merasa lebih banyak ilmu yang akan didapat karena tugasnya learning by doing tidak cuman learning by seeing seperti KP. Kedua prestis magang ini sangat terlihat di mata anak - anak. Biasanya magang ini digaji pula lho. Ketiga, karena aku harus di bandung, so simple karena kahim tak boleh jauh - jauh dari sekre. Apalagi masa – masa kadpas dan wisjul kaya sekarang. Oh tidak, kurang dari 2 minggu sebelum wisjul nih. Ya intinya magang lebih menarik. Tapi sejujurnya aku menyia – nyiakan banget kesempatan magang ini. Kenapa? Pikiranku sama sekali lagi tak bisa lepas dari memikirkan HMS dan seluruh agendanya termasuk Dies, Wisjul, dan Kadpas. Banyak waktu yang kubuang di tempat magang, karena sesimple aku mikirin hal lain. Ya aku belum bisa fokus magang, dan lebih parahnya lagi, ketika aku tidak fokus sama magang, aku juga tidak bisa fokus sama agenda apa yang kupikirin saat itu. Jadi bisa dibilang merugi, karena tak dapat apa – apa. Sebenarnya magang ini menarik, karena banyak pelajaran baru, ilmu baru, dan suhu baru bagaimana belajar bekerja di sebuah perusahaan. Dan kerjaanku setiap hari hanya 2 hal setelah bangun tidur. Berangkat kerja (magang), lalu ke sekre nemenin anak – anak. Ya, hanya dua itu. Walau ada yang berpikir harusnya udah
137
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
bukan jadwal kuliah bisa free dong. Tidak kawan, kalaupun ada waktu free kugunakan untuk tidur karena terlalu lelah selepasmagang dan memikirkan agenda HMS yang tiada pernah berakhir ini. Kenapa tak pernah berakhir? Ya karena aku aja yang mikirin dan ngerjain sendiri. Hanya beberapa BP saja yang masih stay di bandung dan itutidak seberapa banyak, yang membuat ujung – ujungnya aku lagi dan aku lagi yang turun tangan. Secara ideal BP harus tetap bisa berada di Bandung selama liburan. Dan itu berarti BP harus memilih untuk KP di Bandung agar tetap bisa menjaga HMS. Namun hal ini sangat terasa susah mengingat semua proyek biasanya ada di Jakarta. Ya, usaha yang sudah sering dilakukan oleh setiap kepengurusan BP namun hasilnya sangat susah untuk terlaksana. Karena tidak setiap orang mau dan mampu untuk stay di bandung selama liburan. Minimal kalau seperti itu peran – peran krusial harus berada di Bandung seperti Kesra dan Kaderisasi, dengan BP yang lainnya juga harus berjanji untuk balik ke bandung kalau dibutuhkan baik untuk persentasi kaderisasi maupun wisuda. Jangan sampai semuanya hilang dari bandung terutama Kahim dan Wakahim yang harus mengurus banyak agenda saat liburan. Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi kepengurusan BP dan bahkan kahimnya sendiri. Masa – masa dimana orang – orang yang di Bandung merasa sangat kesepian karena tidak ada orang yang menemaninya, entah itu berkegiatan ataupun hal lainnya. Penting sekali pengertian satu sama lain, agar tidak terjadi iri hati antar satu BP yang diluar Bandung dan yang masih stay di Bandung. Ini adalah masa – masa sulit, namun percayalah ini hanya masalah waktu sebelum nantinya kalian akan
138
berkumpul kembali menjadi satu kesatuan untuk mengurus HMS lagi. Ingat, badai pasti berlalu. Sebenarnya ini merupakan salahku juga. Ya, kesalahan dimana aku tidak bisa menularkan kegelisahan dan menjelaskan mimpi secara gamblang yang bisa membuat BP antusias dalam mengerjakannya sehingga lebih memprioritaskan himpunan dari hal lain. Pendelegasianku buruk. Aku sering ragu dengan keputusanku, dan aku sering tidak berani menjalankan suatu hal. Padahal tugas pemimpin adalah Berani. Hanya ada satu kata? LAWAN. Lawan ketidakberanianmu itu. Entah kenapa manajerial waktuku sangat amat buruk. Keahlian manajerial waktu yang kubanggakan dari TPB bisa – biasanya kacau semenjak jadi kahim. Kenapa, karena aku sendiri banyak menyia - nyiakan waktu. Dan aku tidak mencoba mendekatkan diri kepada-Nya. Berserah dirilah engkau kepada Allah, Tuhanmu. Karena Dialah yang menciptakan waktu dan seluruh peristiwa di dalamnya. Jika ingin waktumu berkah, maka mendekatklah ke Dia, dan luangkan waktu mu kepada-Nya. Untuk menunaikan kewajiban manusia yang telah ditasbihkan di Al-quran. Menyembah Allah swt. Ya Allah semoga hamba dapat menjadi golongan orang – orang yang engkau berkahi. Acara Alsi Salah satu agenda yang padat pada saat liburan adalah acara dari alumni. Entah itu halal bi halal alsi, maupun turnamen turnamen hiburan dari mereka. Ya, mereka selalu mengadakan acara di saat waktu liburan dan cuti menyesuaikan waktu kuliah dan juga waktu mereka bekerja. Terhitung dalam satu bulan ada 2
139
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
acara besar yang aku datangi, yaitu Halal bi halal Alsi ITB dan juga turnamen futsal Alsi. Di keduanya, aku mendapatkan banyak pengalaman berharga bertemu dengan alumni – alumni dari berbagai generasi. Tak ketinggalan barang – barang danus kami ludes dalam satu hari acara halal bi halal tersebut. Kembali disini aku melihat bagaimana ekstrakampus kembali bekerja dengan sangat bagus ditambah kolaborasi dari mipot dalam menyelenggarakan acara turnamen futsal alsi. Ya, acara yang cukup bagus selain untuk menjaga hubungan baik antar generasi di sipil juga sebagai ajang olahraga dan membudayakan sportifitas dalam pertandingan. Acara yang cukup menjadi perekat hubungan HMS dengan Alsi sendiri. OSKM dan Referendum OSKM adalah ranah terpenting yang harus disiapkan selama liburan. Mungkin itulah gunanya kahim harus stay di Bandung, salah satunya mengawal isu OSKM ini. Entah rapat setiap malam yang diadakan ketua dan mamet OSKM membahas kejaran OSKM yang ideal. Hal ini sangat repetitif dan banyak karena jujur OSKM bukan masalah memperbaiki di hilir saja. Tapi juga memperbaiki proses pengalirannya mulai dari hulu - hulunya. Maka seharusnya OSKM ini menjadi sebuah kejaran yang diutamakan. Tidak cukup disiapkan hanya beberapa bulan. Harus satu tahun dan satu kesatuan KM ITB yang mengawalnya. OSKM memang bukanlah segalanya, namun segalanya bermula dari OSKM. Salah satu hal penting di OSKM yang sangat menjadi concern saat itu adalah forbas panitia lapangan OSKM kepada massa
140
KM ITB melalui HMJ – HMJ nya. Ya, Forbas merupakan wadah warna warni KM ITB. forbas wadah yang cukup memenuhi kriteria itu dengan melibatkan seluruh elemen – elemen KM ITB. objek forbas adalah representasi KM ITB nantinya kepada mahaiswa baru. Ya, panitia 2017 adalah wajah pertama mahasiswa baru melihat KM ITB. Untuk itu dalam menjalankan tugasnya panitia 2017 harus menjalankan tugasnya dengan baik. Karena sedang mengemban tugas membawa nama baik KM ITB, jadi massa km ITB berhak tahu dan mengecek kesiapan mereka untuk turun di Hari H. Untuk mengetahui kesiapan dari panitia OSKM maka penjaminan dari keseluruhan massa kampus hanya bisa dilakukan waktu hari ini. Nantinya akan ada pengecekan kesiapan dari panitia pengkader mereka sendiri. Ketika HMJ sudah tahu kesiapan mereka maka di akhir HMJ akan memberikan bentuk wejangan terakhir, dengan cara mendukung mereka melalui apresiasi masing – masing Himpunan. Hal yang jadi masalah adalah bagaimana agar narasi di atas bisa berjalan dengan baik dan tidak ada kegagalan teknis. Hal itulah akhirnya yang dipikirkan kahim – kahim semasa OSKM agar forbas menjadi wadah yang menekankan ke arah tanggung jawab panitia terhadap keberjalanan OSKM ini bukan ajang perploncoan dan arogansi semata.
Agenda krusial di liburan saat itu juga adalah suatu kejadian gempar KM ITB, yang mungkin baru terjadi setelah 20 tahun KM ITB berdiri yaitu referendum, sebuah acara yang menegangkan saat itu. Dan akan selalu menjadi saksi sejarah pergerakan kemahasiswaan di ITB kedepannya. Kejadiannya adalah lanjutan
141
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
dari masalah - masalah yang telah ada sebelum – sebelumnya. Dan ini mengenai presiden KM ITB itu sendiri. Maka oleh karena itu ketok palu terakhir dari kongres menyatakan bahwa presiden dinyatakan status nya dikembalikan kepada referendum. Saat itu diadakan forbas di mektan yang dihadiri banyak anggota himpunan. Saat itu aku mengirimkan karangan bunga sebagai tanda duka cita HMS atas lunturnya nilai – nilai KM ITB dan terkhusus kepada seluruh massa KM ITB yang datang pada saat itu. Isinya adalah “Daripada Ragu lebih baik pulang”. Berikut sikap duka HMS yang kutuliskan dalam satu narasi panjang.
DARIPADA RAGU LEBIH BAIK PULANG HMS ITB turut berduka atas geliat kemahasiswaan yang sudah tak jelas arah substansinya. Tulisan ini keluar sebagai langkah awal pernyataan sikap dan wanti – wanti dari HMS ITB terhadap kegagalan sistem kemahasiswaan kita sekarang. Puluhan postingan, ratusan komentar, dan ribuan orang telah membaca mengenai semua gerakan KM ITB saat ini. Huru – hara tentang forbas kali ini serasa muncul lebih dulu daripada esensi nya itu sendiri. Gerakan ekstremis untuk melakukan perubahan yang masif menjadi sebuah output keharusan. Tapi tidaklah kalian berpikir sejenak, apa sebenarnya yang kita harapkan dari semua hal ini? Kita serasa tahu akan segaalnya, dan menyambut forum hari ini seperti sebuah ajang eksistensi ataupun penghakiman tak berarah. Seberapa banyak curah pikiran yang kita habiskan dengan semua retorika ini, sedangkan agenda – agenda penitng lainnya yang harusnya dikawal, tersisihkan begitu saja. Tak pedulikah kita tentang nasib gerakan kemahasiswaan yang akhirnya tidak terekskalasikan dengan baik seperti AMI, Olimpiade KM ITB, Kolaborasa yang bahkan lebih ditunggu
142
manfaatnya. Kepedulian kita redup dan dibutakan dengan huru – hara hingga lupa mengawal gerbang awal kemahasiswaan awal kita yaitu, OSKM. Saya tidak yakin, apakah kalian memikirkan bahwa tindakan ini adalah tindakan yang benar? Kalian cenderung setengah - setengah melakukannya. Setengah maju, setengah ragu. Lalu sebenarnya narasi besar apa yang ingin kita bawa setelah pergolakan ini. Apakah KM ITB akan benar – beanr berubah sertelh forum ini selesai. Masih adakah wacana untuk mempertanyakan kembali KM ITB? KM ITB tidak terbuat dari kebanggan yang sama, tapi kesamaan nasib anggotanya. Terbangun dari rasa memikiki anggota yang berjanji untuk saling peduli. Di tanah ganesha ini, gerakan kemahasiswaan sangat memberi arti yang seharusnya membuka ruang untuk saling menghargai. Sistem KM ITB saat ini mungkin belum yang terhebat. Tapi tidak sepantasnya kita hanya sebagai kaum yang hanya mengutuk kebrorobokan system KM ITB saja, tanpa mau membangunnya dari akar rumput nilai luhur kemahasiswaan kampus kita. Jika kehendak untuk memperbaki system secara bersama-sama sudah musnah, niscaya semua mimpi dan harapan untuk kemahasiswaan yang lebih baik akan sirna. Keinginan hanya bisa terlaksana, jika kehendak bisa menjalar pada semua. “Daripada Ragu Lebih Baik Pulang� Sebuah Alegori yang terpapampang nyata di gerbang masuk HMS ITB, menjadi sebuah prinsip yang mendarah daging bagi kami guna menandakan keyakinan dalam melakukan sesuatu. Kata yg menggambarkan bahwa tidak ada hal yg bisa membawa dirimu kemana saja kecuali pikiranmu sendiri. Adalah hal penting bagi tiap langkah kehidupan, hingga di tiap langkahnya kami diajarkan perlu tahu kenapa harus melangkah, Jangan pernah melangkah jika kau sendiri merasa tak yakin dengan itu. Bukan untuk menunjukkan bahwa kami adalah kaum yang paling benar, tapi sebagai guratan emosional dan saran
143
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
perbaikan bersama agar diversifikasi gerakan yang ingin diusung itu nyata adanya. Kegagalan kali ini bukanlah salah individu ataupun kelompok. Tapi kesalahan Bersama semua elemen KM ITB. Untuk Itu kami menghimbau kepada elemen – elemen terkait yang ada di KM ITB: “Daripada Ragu, Lebih Baik Pulang�. 1. Kabinet KM ITB, sebagai ekskutif KM ITB. Pelopor perjuangan dan pergerakan utama, juga sebagai terang dan redupnya di kemahasiswaan kampus ini. Kami berpesan, Pemimpin yang bijak, tahu kapan saatnya harus bertindak. Mencari jalan tengah sesuai kebutuhan dari anggota sebagai basis landasan utama. Tidak semena – mena tanpa mengabari sebelumnya. Pengambilan keputusan haruslah representatif, maka dari itu jangan cuma reaktif, tapi harus punya inisitaif. 2. Kongres KM ITB, sebagai puncuk pimpinan landasan kemahasiswaan kampus ini. Sebagai penentu sukses dan gagalnya system KM ITB. Pada konsepsi jelas tertulis kelemahan sistem KM akan muncul apabila kongres tidak mampu menjalankan kekuatan kontrolnya. Taat pada aturan memang penting, tapi mendobrak kebekuan tidak kalah genting. Jangan terlalu ribet melulu masalah birokrasi, di sisi lain pengambilan sikap berani tetap harus dieksekusi. 3. HMJ sebagai basis keterwakilan massa KM ITB. Selayaknya harus juga peduli terhadap semua permasalahan sistem yang terjadi. Salah jika dirasa mengawal KM ITB sebagai bagian kontribusi eksternal dinilai tidak ada manfaatnya. Justru dengan berkutat hanya dengan urusan internal saja, organisasi lambat berkembang. Tertulis dalam Konsepsi KM ITB, pada langkah terakhir, apabila KM ITB mengalami krisis akibal kontrol kongres KM ITB tidak berjalan semestinya, maka menjadi tugas HMJ dan unit melakukan kontrol aktif secara informal. Dan penting bagi seluruh HMJ untuk membawa massanya paham akan arti penting KM ITB untuk Bersama.
144
4. Teruntuk Massa KM ITB, yang masih merasa menjadi anggota KM ITB tanpa terkecuali. Semua huru – hara yang terjadi adalah kesalahan bersama. Kita seperti kucing dan anjing yang kejar -kejaran saling bersuara tanpa mau menyelsaikan permasalahan secara bersama. Sebagai pihak yang punya kepentingan, dan ingin suaranya dan kegelisahannya didengar, Kita sudah bukan menjadi seorang gentleman yang duduk berdiskusi saling menyuarakan tesis-antitesis sehingga keluar solusi yang diterima bersama. Bukan malah saling mengutuk tanpa kejelasan. Di sisi lain, hasil dialektika kusir ini mengakibatkan pihak - pihak lain yang sejujurnya tidak tahu akar masalahanya jadi ikut terpantik tak mau tinggal diam. Hanya asik – asikan meramaikan ketidakjelasan ini. Bukankah melelahkan jika selalu ikut tren, apalagi hanya agar dianggap keren. Maka jadilah seorang pembaharu yang berdampak, daripada terus mengikuti arus, hidup seperti tidak ada maknanya. Seharusnya kita tahu bos, ketika KM ITB dilanda pergolakan, membuat sebuah ketidaksabilan sistem yang akan terjadi dan berdampak pada gerakan – gerakan lain yang lenggam dan tak terkawal dengan baik. Lalu apa yang akan menjadi kontrribusi kita terhadap bangsa ketika KM ITB sudah tidak bisa menjadi landasan kita dalam bergerak Bersama. Padahal Landasan demokrasi saat ini dirintis oleh senior kita yang memutuskan utuk menjadi martir. Tugas kita saat ini adalah membangun KM ITB mulai dari sekarang lewat kerja, cipta, karya, karsa, dan cinta. Sekali lagi HMS Turut berduka atas geliat kemahasiswaan yang salah arah ini Semoga kasus ini menjadi pembelajaran kita Bersama untuk meningkatkan awareness terhadap semua kondisi kemahasiswaan yang terjadi. Dan menjadi mandat kedepannya agar semua elemen di dalam KM ITB yang bergerak mempunyai dasar pacu yang jelas dan tidak asal hanya ingin meraih eksistensi semata, tanpa menemukan makna luhur didalamnya. Maka dari itu kami menghimbau, Cukupkan semua retorika ini, jika kita sebenarnya tak pernah tahu akan dibawah kemana pergolakan ini. Daripada Ragu Lebih baik pulang!
145
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Ahmad Wali Radhi kami tunggu komitmen perbaikanmu! Di Bawah Matahari ini kita bertanya: Ada yang menangis, ada yang mendera Ada yang habis, ada yang mengikis. Dan Maksud baik kita. Berdiri di pihak yang mana Lih Rendra, sajak pertemuan mahasiswa 1977.
Kaderisasi Pasif Agenda HMS terpenting bagiku pada saat waktu liburan adalah kaderisasi pasif. Ya kegiatan yang benar – benar menguras emosi dan pikiran. Dimana pada posisi pankad diharuskan mengadakan forang dan memulai semua rangkaian acara ini dari nol. Harus memikirkan alur berpikir, latar belakang dan semua kebutuhan - kebutuhan yang ada. Harus persentasi kepada masa HMS. Dan atas alasan inilah sebaiknya angkatan BP harus selalu standby di sekretariat agar mereka dapat menjadi jawaban ketika dibutuhkan konsultasi dari pankad. Proker kadpas ini benar – benar melelahkan. Ada berapa kali kejaran persentasi yang harus dilakukan. Ada berapa kali yang harus pula dibubarkan karena tidak sesuai ketentuan. Disamping itu pankad juga harus mengecek kesiapan dari peserta kadpas yaitu 2017 itu sendiri. Ya, sangat capek. Tapi aku sendiri mengakui tahap inilah yang merubah banyak jalan hidup anggota HMS. Ada yang akhirnya semakin ingin berkontribusi lebih di HMS dikarenakan telah mengetahui bagaimana keadaan saat mereka berjuang bersama – sama dalam kaderisasi pasif. Namun ada juga
146
yang akhirnya semakin benci dan apatis setelah mengetahui kejamnya sistem ini berjalan. Terkhusus Departemen Kaderisasi harus bisa benar – benar memikirkan kejaran dari tercapainya profil – profil yang telah mereka susun. Mengecek relevasinya dengan yang telah didesain oleh panitia kaderisasi dan masih banyak lagi. Intinya disini yang diperlukan adalah saling bantu membantu dari berbagai elemen tidak hanya satu entitas saja yang bekerja. Kalau kalian ada kegelisahan sampaikan saja satu sama lain agar tecipta solusi yang tepat sasaran. Keberhasilan proses ini ditentukan oleh semua peran yang ada agar dapat berjalan sukses dan bersama – sama. Pembagian peran angkatan sebagai penjaga nilai juga menjadi catatan penting yang harus diperhatikan. Tidak ada tim yang akan juara jika mereka tidak mengandalkan kerjasama secara bersama – sama. Kaderisasi adalah gerbang utama merubah sebuah organisasi. Banyak orang yang tertlalu yakin terhadap idealnya kegiatan ini. Mereka yakin bahwa pengganti - pengganti mereka adalah orang - orang yang tak kalah hebat, yaitu junior - junior mereka, hasil kaderisasi HMS yang cerdas dan efisien. Kaderisasi yang membuat putra – putri terbaik bangsa yang telah memasuki gerbang perkuliahan sadar bahwa himpunan bukanlah beban, bukanlah pilihan, bukanlah kewajiban, namun himpunan adalah sebuah kebutuhan. Tidak ada lagi him-nonhim karena seluruh peserta kaderisasi paham betul apa arti berhimpun dan tidak ada orang yang sebodoh itu untuk melewatkan berkarya dan berkeluaga dalam sebuah himpunan yang jaya. Padahal realita sangat mungkin tidak semulus kata – kata itu.
147
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Malam ini malam yang panjang, dan aku habis ngobrol sama salah satu orang yang paling aku suka ketika diajak ngobrol karena bisa memahami orang dan mampu menjadi pendengar yang baik yaitu Albert Pranata, SI’14 Mantan Depkad BP sebelumnya. Entah kenapa dia adalah orang yang paling bisa dan enak diajak ngobrol. Mencurahkan semua pemikiran langitku yang tidak bisa dipahami banyak orang kepada dia. Dan dia juga salah satu yang paling bisa memposisikan diri sebagai pendengar yang baik dan saran yang baik. Entah kenapa aku kagum dengan dirinya. Awalnya malam ini aku hanya nantang dia untuk menulis booklet HMS. Namun setelahnya aku jadi ngobrol banyak hal. Dan mengerucut pada pembahasan 2 masalah besar sistem yang ada di HMS. Satu darinya sebagai background kaderisasi, satu dariku sebagai kahim. Yang pertama ada pada Sistem Kaderisasi yaitu forkad yang merupakan hal vital yang harus bisa dibawa ideal semenjak awal. Karena nantinya forkad akan sangat berguna bahkan lebih berguna dari DMT untuk menyiapkan angkatan sebagai angkatan yang mengurus HMS kedepannya. Yang kedua adalah sistem BPA yang harus merupakan orang yang paling mampu menarik semua aspirasi mereka baik secara formal maupun kultural. Sekian.
148
HMS 2.0 HMS 2.0 adalah agenda yang ada pada saat semester 2 sebagai BP dimulai. Agenda ini dimulai ketika OSKM dimulai hingga berakhirnya UAS. Pengalaman yang sudah dilakukan sebelumnya menjadi sebuah pelajaran berarti dan menguatkan dalam mengarungi semester yang ke 2 ini. Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa ITB
OSKM ITB atau singkatan dari Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa ITB adalah sebuah rangkaian kaderisasi yang dimulai dari dibentuknya sebuah formatur kaderisasi awal terpusat hingga diakhiri oleh 3 hari acara pelaksanaan yang ada di kampus. OSKM sendiri seperti mempunyai pamor sendiri di setiap Lembaga – Lembaga di kampus baik itu HMJ maupun UKM. Ya, bagi HMJ ini seperti sebuah pertempuran arogansi antar himpunan untuk menunjukkan siapa yang paling keren kepada anggota baru KM
149
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
ITB. Bagi UKM mereka sangat berharap dilirik oleh mahasiswa baru untuk nantinya menarik minat mereka untuk bergabung menjadi anggota mereka. Apapun pandangan tentang OSKM bagiku sendiri, OSKM adalah bagian terpenting dari terwujudnya sistem ideal bagi KM ITB. Merujuk kata – kata dari aktivis pendahulu bahwa OSKM sudah menjadi setengah nyawa dari KM ITB sendiri. Kalimat ini pastinya benar, karena dari keberjalanannya sendiri selalu melibatkan Lembaga untuk ikut terjun merumuskan dan mengawalnya bersama - sama. OSKM seperti sebuah lembaran baru kehidupan kampus yang harus digoreskan dengan tinta manis perjuangan. Namun OSKM sendiri bukan tanpa evaluasi dari setiap keberjalannnya. Justru banyak yang tidak dapat ideal selama kita merumuskan OSKM ini sendiri. Ya, yang harus kita ketahui adalah OSKM bukan hanya masalah yang ada di hilir saja, namun kita harus berani memperbaiki masalah ini dari hulunya juga. OSKM seperti sebuah potret kesalahan besar yang tidak bisa kita perbaiki semuanya. Mulai dari tim formatur yang sebenarnya tidak seideal itu untuk merumuskan poin – poin OSKM. Hingga panitia eksekusi yang masih saja menerapkan sistem yang sama untuk mendidik kader – kader penerusnya. Dari kesemua masalah itu satu yang pasti adalah OSKM tidak bisa diperbaiki hanya dengan kinerja segelintir orang namun harus satu KM ITB yang mengelolanya bersama – sama. Mulai rentang bulan Mei – Juli disusunlah perencanaan OSKM ini. Ya, para kahim – kahim selalu dilibatkan untuk menjadi gerbang pertama konsultasi dari mamet dan acara OSKM.
150
Disini posisi kita sebagai kahim sendiri diuji kontribusinya untuk KM ITB. Berat memang untuk membagi waktu antara liburan, himpunan dan KM ITB. Apalagi semester ini telah dipadatkan dengan KP oleh masing – masing orang. Oleh karena itu, tidak boleh yang namanya kahim lepas tanggung jawab sedikitpun mengawal OSKM ini. Kahim lah respresentatif dari masa himpunannya. Mengawal OSKM ini menjadi bentuk support kita terhadap KM ITB dan tanggung jawab kita untuk mendidik generasi KM ITB kedepannya. Pelaksanaan eksekusi akhirnya dimulai. Banyak hambatan pada saat persiapan hari H ini. Mulai dari fasilitas SARAGA yang tidak bisa digunakan karena merupakan venue latihan untuk ASIAN GAMES 2018. Hingga pembatasan – pembatasan jam yang sangat mencekik kebebasan. Jadilah banyak hal – hal yang coba di pas- paskan dalam OSKM ini. Hal pertama yang sangat berubah adalah pembukaan OSKM yang berada di boulevard depan ITB. Ya mengumpulkan 4000 mahasiswa ada di depan sana menjadi sebuah kerumitan tersendiri bagi panitia yang ada. Hingga orasi pelangi yang ada di Sabuga dan tidak boleh ditonton oleh masa himpunan hanya orator dan pemegang bendera yang boleh masuk sana. Terasa beda memang, namun ya sudahlah semuanya telah menjadi suatu keharusan untuk menerima apa adanya. OSKM berakhir, namun tanggung jawab terhadap acara ini belum berakhir. Satu yang ingin saya tekankan adalah OSKM memang bukan segalanya, namun segalanya bermula dari OSKM. Apa yang kita lakukan hari ini akan berdampak besar bagi generasi KM ITB masa depan.
151
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Kutipan Narasi Orasi Pelangi OSKM yang kubuat untuk menghasilkan pesan berantai dengan orator lainnya. Hingga suatu saat aku berani bermimpi Indonesia akan jaya dan abadi Pembangunan kota dan desa merata Lalu lintas selalu terasa lega Dan Infrastruktur layak huni menjadi milik bersama tapi semua percuma, jika hanya jadi angan-angan semata berdirilah kawan, tunjukkan kalian adalah kontributor nyata bangsa. Ini bukan semata untuk Indonesiaku, bukan pula Indonesiamu Tapi Indonesia kita, tempat berlindung dihari tua, sampai akhir menutup mata
HMS BERIMAN 1.0
HMS Beriman singkatan dari HMS Bersih – bersih, interaksi dan makan. Program dari DRT yang berkolaborasi dengan Deparemen Kesra mengadakan sebuah program kerja untuk membersihkan sekre secara keseluruhan, berinteraksi dengan sesama anggota selama bersih – bersih dan makan bareng
152
di akhir acara. HMS Beriman ini adalah proker penting yang mempunyai dampak satu semester ke belakang. Kenapa aku bilang begitu, karena ini adalah acara dimana kita bisa melakukan bersih – bersih besar sekre, mengeluarkan semua barang – barangnya, menemukan barang – barang yang sempat hilang ataupun kita tidak tahu ditaruh mana kemudian mereduksi dengan cara membuangnya. HMS Beriman volume satu ini berfokus untuk mencoba merubah layout sedikit dengan memindahkan TV yang awalnya di pojok sudut dinding menjadi di tengah, sisanya mengeluarkan barang – barang yang tidak berharga ke luar dan yang terpenting mencoba membersihkan daerah manggo dengan GO-Clean agar tidak menjadi sudut – sudut kotor juga tak lupa membersihkan debu dan atap sekre. Pada saat itu juga, selain membersihkan daerah manggo kita juga memfasilitasi dengan membeli beberapa kebutuhan jualan manggo dari hasil uang donasi yang kita kumpulkan untuk THR pada saat ramadhan lalu. Sebelumnya juga aku dan teman – teman sempat datang ke rumah manggo di Garut yang cukup lumayan jauh dari bandung untuk silahturahmi dengan beliau dan anak – anak. Setelah semua barang dikeluarkan kita memasukkan lagi semua barang sesuai layout yang ada. Sebelum melaksankan HMS beriman dilakukan terlebih dahulu kuisoner kepada anggota HMS tentang masukan untuk sekre. Hal ini semata – mata dilakukan untuk mengakomodir setiap kebutuhan anggota terkait sekretariat yang lebih baik dan nyaman untuk berkegiatan. Setelah melaksanakan kuisoner dirumuskanlah sebuah layout yang mengakomodir kebutuhan itu.
153
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Ketahuilah proker ini bukan proker sepele, banyak dampak yang akan didaptkan jika kita maksimal dengan proker HMS beriman. Ya, seperti salah satu tujuanku untuk menjadikan sekretariat HMS menjadi ruang publik yang nyaman untuk anggotanya berkembang. Kaderisasi Pasif Minggu ini, minggu pertama kuliah di semester genap? Apa agenda malam ini? Seperti biasa persentasi dilakukan pada hari senin dan kamis di minggu ini. Persentasi senin digunakan sebagai metode back up dari persentasi pada hari sabtu yang dibubarkan karena tidak kuorum. Persentasi ini for the first time dilaksanakan di UKSI, tempat Studio TA nya para swasta – swasta yang ada di HMS. Ya, karena memang benar – benar tidak mendapatkan tempat dimanapun di Sipil terkait perizinan yang sangat mepet. Hari kamis minggu kemarin adalah hari weekdays terakhir, karena pada jumatnya adalah hari libur dimana kami mengadakan persentasi pada 2 hari yaitu jumat-sabtu agar keterkejaran materi tersampaikan. Sedangkan pada saat hari sabtu kami mengadakan persentasi dan harus membubarkan 2016 karena tidak kuorum, maka tidak ada kesempatan lain meminjam ruangan di hari senin untuk digunakan pada hari yang sama. Peminjaman ruangan ditolak, dan akhirnya kita melaksanakan nya di Uksi. Di luar dugaan jumlah pankad yang datang melebihi ketentuan kuorum dari kami, yang mensyarakatkan 80 orang, dan didata ada 110 orang yang datang. Ya, baru pertama kali itu aku melihat 2016 sebagai angkatan terbawah saat ini, begitu kompaknya saling bahu membahu satu sama lain. Saat itu pula aku
154
sadar bahwa tidak ada yang tidak bisa di dunia ini. Ya seperti buku yang pernah kubaca, Semua hal yang terjadi di dunia berawal dari pikiran yang optimis, lalu frekuensi itu ditransfer ke semesta, lalu semesta akan segera membalasnya dengan sebuah resonansi sama dalam bentuk perasaan. Nah perasaan optimis inilah yang akan membuat permintaan menjadi kenyataan. Persentasi selesai pukul 01.45, lalu dilanjut makan malam di Dwi Lingga bersama anak – anak kadpas.
Selasa aku tidak terlepas dari sebuah rasa kantuk yang sangat mendera. Minggu kuliah ini beda dengan minggu magang di Bandung. Ku kira aku akan sangat enak di minggu kuliah, karena kerjaan di saat minggu magang yang sangat monoton. Tapi ternyata salah besar, minggu kuliah membuat jadwalku sangat dinamis, beda ketika minggu – minggu magang yang penuh dengan jadwal teratur.
155
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Rabu, Idul Adha. Ya sebuah momen, yang cukup membuat kita rehat sejenat dari semua hal ini. Untuk selanjutnya memumpuk semangat untuk melewati hari - hari lainnya. By the way, minggu ini adalah minggu dimana Sekolah Danlap telah dimulai, literally hampir setiap hari Aku, Naresh, Cici, Kenan, dan Alif menyekolahkan mereka dan puncaknya ada pada saat hari Sabtu dini hari diiringi prosesi pelepasan di kota dan wawancara terpilihlah Danlap Kadpas yaitu Teng, Cipay, dan TB. Hari ini, hari yang sebenarnya yaitu eksekusi kadpas. Bisa dibilang mereka menunjukkan performa yang cukup baik. Aku tak lupa datang untuk memberi motivasi di awal, entah merasuk ke mereka atau tidak, setidaknya aku menunjukkan bahwa aku sangat menyupport kegiatan ini. Setelahnya adalah talkshow dari Aku dan Andro yang dimintai panitia kadpas untuk menularkan nilai ke mereka. Syukurlah cukup baik penyampaian kami, dan aku berharap semuanya tertrigger untuk bergerak lebih di HMS. Hingga suatu sore, aku yang sedang membaca buku akhirnya diguraukan oleh pertanyaan iseng dari Ismi “Kak, Massa emang sengaja ga datang ya Eksekusi ini?” Di satu sisi aku kelagapan menjawabnya, dan di sisi lain ada seseorang yang menunggu untuk mendengar suatu jawaban konkret. Akupun hanya bisa berkata “Ya, udah diajakin tapi masing – masing punya agenda sendiri -sendiri. Lain kali kalau ada informasi eksekusi ajak – ajakin nya lewat grup besar ya mi” (Lho, jadi aku yang lempar batu sembunyi tangan). Di situ aku benar-benar merasa bahwa diriku gagal membawa massa. Mungkin aku hebat bisa menampakkan sosok yang mempunyai aura kepemimpinan, tapi secara pengaruh aku NOL besar. Sejenak aku mer-refleksikan sejenak jalanku sebagai
156
Kahim. Seharusnya ranah sebagai Kahim adalah ranah aku bisa benar – beanr meng-aktualisasikan diriku dengan setinggi – tingginya.
Aku yang pernah bilang pada diriku sendiri (dan mungkin orang lain), berkata bahwa ranah kahim adalah ranah dimana kita lebih banyak belajar. Tapi melihat diriku saat ini, aku merasa aku sangat amat tidak jauh bebeda seperti jadi kahim di momen – momen awal. Ada 3 hal yang sebenarnya adalah porsi belajar penting bagiku: 1. Menjadi kahim adalah membuat kita menjadi sosok pemimpin sekaligus role model Ya, sebenarnya aku terbayang, seharusnya role model yang baik seperti apa. Jadilah orang yang kamu sendiri suka jika memandang orang itu seperti apa. Pemimpin harus berani, adil, tanggung jawab, tegas, pengayom, dll. Di sisi lain, pemimpin akan mempunyai sosok negarawan yang melekat di didirinya. Artinya
157
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
dimanapun kalian berada, kalian harus bisa menjaga sikap baik perkataan maupun perbuatan. Sebagai negarawan kita dituntut untuk bisa menjadi sosok yang dapat dihormati oleh orang lain. Oleh sebab itu, Aku sudah tidak ada kesempatan lagi bertingkah, konyol, childish, gampang tidur di kelas, egois, ngomong tidak lancar, dan tidak bisa jaga wibawa. Aku harus benar - benar menjadi pemimpin yang bisa dipandang dan dihormati. 2. Memiliki pengaruh besar ke orang lain Pemimpin tanpa balutan pengaruh, seperti mobil tanpa sebuah roda yang melengkapinya. Ya, mogok tak bisa jalan. Anggota yang kita pimpin ibarat roda yang membawa kita bergerak jauh kemanapun kita ingin. Makanya, tak lengkap jika hanya mimpi yang diejawantahkan dengan arahan yang tidak ada melaksanakan bahkan menggubris arahan itu. Aku sangat kurang di pengaruh, aku masih jalan sendiri, makan sendiri, kemana – kemana sendiri kaya tidak ada temannya. Pemimpin justru yang mampu membawa orang lain ikut dengan dia mencapai tujuannya. Aku harus berubah! 3. Dan Menggapai mimpi yang telah di susun Dan pemimpin yang terakhir adalah pemimpin yang mampu menggapai mimpi yang disusun. Supaya kelak apa yang diamanahkan massa dapat dipertanggungjawabkan. Supaya semua kepuasan batin akan dijawab dengan terlaksananya mimpi – mimpi itu. Sampai saat ini aku kurang idealis menjaga mimpi. Maka besok, aku harus berpegang teguh dengan mimpiku itu. Selesai. -Agustus 2018
158
Kaderisasi pasif adalah sebuah masa orientasi dari HMS kepada para anggotanya baik anggota biasa maupun calon anggota muda. Kaderisasi pasif ini merupakan sebuah acara yang melibatkan semua generasi yang ada di HMS. Baik generasi yang paling bawah sebagai panitia kaderisasi, lalu generasi badan pengurus yang bertanggung jawab terhadap program kerja ini, maupun generasi swasta yang bertugas mengawal nilai – nilai agar tidak luntur. Kaderisasi pasif memiliki urgensi untuk menghasilkan generasi yang nantinya mampu menggerakan roda organisasi ini kelak. Kaderisasi pasif merupakan gerbang awal untuk mencapainya. Walaupun merupakan langkah awal, namun nilai – nilai kaderisasi harus tetap ditularkan melalui proses ini. Mulai dari materi memilih hingga penarikan komitmen. Materi ini juga sembari menularkan mimpi – mimpi untuk mendidik generasi yang sesuai dengan visi. Ya, mulai dari visi kahim, visi depkad, dan visi kakad. Tugas berat dari kaderisasi pasif adalah bagaimana mendefine tujuan dari kaderisasi yang sesuai dengan kebutuhan era. Ya, panitia dituntut menyusunnya dari awal bukan hanya karena untuk mengajari mereka agar mandiri dalam berpikir dan paham akan dasar bergerak melainkan juga agar dapat menemukan materi dan metode – metode baru yang nantinya sesuai dengan perkembangan generasi yang ada. Hal ini dilakukan agar sebisa mungkin massa sebagai pengawal dan pengawas keberjalanan tidak berusaha menutup ruang – ruang berpikir dari adik – adik pelaksananya. Ya, massa juga tidak akan tinggal diam dan selalu berusaha berpikir bagaimana menemukan pola mendidik kader
159
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
yang baik dan mengevaluasi keseluruhan dari hasil materi dan metode dari pankad yang sesuai dengan nilai – nilai HMS. Kaderisasi Pasif selalu memiliki tantangan bagaimana membawa energi ini ke seluruh anggota agar dapat mengawal dan membersamai prosesnya dengan baik. Inilah proses kaderisasi berantai akbar di HMS. Kaderisasi pasif ini dibawakan oleh seorang ketua kaderisasi pasif yang biasa dipanggil kakad. Kakad inilah yang nanti akan mengoordinir teman – teman satu angkatannya untuk saling berjibaku bantu membantu menyukseskan acara kadpas ini. Definisi sukses disini ketika apa yang disusun terutama profil peserta dapat dicapai semua 100%. Kakad nantinya akan dibantu oleh semua pelopor – pelopor di angkatannya mulai dari ketang sebagai pemimpin legal formal maupun perintis – perintis lain yang mampu mengajak orang – orang di angkatan. Kaderisai pasif selalu mengajarkan bahwa setiap generasi di HMS tidak berhenti untuk dikader sampai kapanpun dia berada di HMS. Karena inilah dikenal istilah kuya – kuyi dan bos – bis. Kuya dan kuyi merupaka sebutan untuk junior kita. Sedangkan bos – bis adalah panggiln senior kita. Panggilan sendiri tidak menandakan apa – apa, lebih dari itu sebutan di atas menentukan sebuah status tingkatan bagi mereka. Status ini sendiri akan merujuk kepada tanggung jawab untuk mengkader angkatan bawah. Panitia pengkader ini akan menyandang status sebagai kuya – kuyi selama setahun dikarenakan dia tidak mempunyai generasi di bawahnya. Ya, pankad akan menyiapkan generasi kuya – kuyi ini di kadpas. Selama proses itu pankad akan dikader oleh bos – bis yang ada dari angkatan BP dan angkatan swasta (pasca
160
BP). Selain itu walaupun angkatan BP merupakan bos – bis dari angkatan pankad namun mereka juga merupakan kuya – kuyi dari angkatan swasta. Ketika salah memegang dan tidak bisa menghandle tanggung jawab memegang kadpas pun dari angkatan swasta yang akan turun untuk menegur dan mengevaluasi mereka. Ya jadinya semua ini kompleks menjadi sebuah sistem kaderisasi utuh. Kaderisasasi pasif ini dimulai dengan sebuah forum angkatan yang membahas tentang kaderisasi pasif secara kesuluruhan berkala. Forum ini ada yang diadakan yang setiap hari ada juga yang dua hari sekali. Forum ini dinamakan forkad. Forkad sendiri memiliki kejaran setiap forumnya harus bisa mencapai bahasan tertentu dan sebisa mungkin mendatangkan massa angkatan sebanyak – banyaknya minimal massa yang bisa representative untuk mengesahkan hasil bahasannya. Fungsi forkad sendiri selain mempersiapkan persentasi juga merupakan ajang pembagi pemahaman kepada setiap orang di angkatan biar menyamakan suhu dalam satu rangkaian acara ini. Forkad cukup penting dikarenakan merupakan milestone dari panitia untuk mencapai tujuannya. Setelah forkad diadakan biasanya seminggu sekali akan diadakan persentasi ke massa, massa disini adalah angkatan atas dari pengkader ini yang tidak lain adalah angkatan BP dan swasta. Persentasi ini ditunjukkan untuk mengecek hasil dari forkad yang telah mereka lakukan baik progress maupun pemahaman setiap orang di angkatan terhadap progress itu sendiri. Persentasi ini biasanya ditarik jumlah kehadiran pangkat ketika tidak terpenuhi maka bubar. Kenapa harus ada pembubaran
161
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
sebagai tantangan ke mereka untuk bisa meraih kekeluargaan dulu sebelum menantang kekeluargaan yang ada di angkatan bawah, dan juga sebagai hukuman agar benar – benar dicermati oleh rorang – orang yang tidak datang pada saat persentasi. Ada saat dikala Persentasi kuya – kuyi gagal namun tahu itu merupakan resiko. Oleh karenanya disini diperlukan sosok orang yang mampu menghandle dan menjelaskan ke angkatan kembAli tujuan dari kadpas ini untuk apa. Ada kalanya titik jenuh menjumpai, namun hal itu tidak boleh terlalu lama karena sementara kita berhenti sesaat saja generasi baru telah datang dengan ribuan langkah panjang. Ya kita memang dikejar waktu, namun keidealan tetap harus dijaga sebaik mungkin. Ada tujuannya mengapa akhirnya dari BP dan swasta saat itu memberikan hukuman kepada pankad dengan membubarkan forumnya. Esensi hukuman sendiri ada 3 hal yaitu: Mendidik, Memberikan Efek Jera, dan bermanfaat bagi menunjang kegiatan berikutnya. Kalau dihukum ga jera, maka hukumannya salah atau kurang tepat. Kalau dipilih hukuman yang lebih berat dengan penekanan kesalahannya agar jera, ya jangan salahkan yang memberi hukuman. Toh hukuman yang gampang masih belum jera. Mendekati eksekusi semua hal akan dipersiapkan, mulai dari TFT untuk divisi lapangan dari kadiv atau dari ahli di bidangnya, persiapan logistik, persiapan mentor, dan sekolah danlap berusaha dijalankan semuanya. Ya karena memang benar ini acara kita semua. Kita tidak ingin menerapkan impresi yang buruk kepada 2017 sebagai calon anggota HMS.Eksekusi menjadi ranah vital menampilkan hasil dari perencanaan yang sudah
162
disusun semenjak 3 bulan yang lalu. Eksekusi merupakan pertunjukan wajah HMS kepada calon anggota baru. Kadpas kali ini ada yang berbeda dari pada kadpas sebelum–sebelumnya. Ya tak sedikit, mulai dari adanya kontrak belajar mengenai komitmen panitia dan peserta dalam kadpa, sistem mentoring yang tidak lagi menggunakan 2:10 namun 2: 4, tidak ada proyek angkatan digantikan dengan observasi angkatan, dll. Ya semua perubahan ini sebenarnya adalah mencoba, karena kalau kita tidak pernah mencoba kita tidak akan pernah tahu hasilnya. Pada hari H Eksekusi Kadpas hal yang paling ditinjau adalah bagaimana ketersampaian materi dengan menggunakan metode yang telah ditentukan dapat merasuk ke setiap peserta kadpas. Ya, ujung tombak dari kadpas adalah mentor, apalagi mentor adalah orang yang paling dekat dengan peserta. Setelah eksekusi selesai maka hal yang dilakukan adalah persentasi lagi, untuk pengecekan profil – profil yang telah tercapai dan penjelasan teklap untuk hari H berikutnya. Tahap semi-pelantikan terjadi ketika malam kuya – kuyi. Ya, walaupun sekarang kegiatan teknisnya tidak terjadi di malam hari namun di sore hari. Pelantikan kali ini diawali dari persentasi kuya – kuyi yang saat itu depkad mensyaratkan harus minimal mendatangkan kuorum 145 orang namun akhirnya dapat kuorum juga. Jumlah yang sangat banyak dan berat untuk dilaksanakan. Persentasi kuya – kuyi ini membahas mengenai capaian profil dari 2017 apakah layak sudah menyandang status kuya – kuyi yang harus sudah mengenal nilai – nilai HMS. Disisi lain persentasi ini juga menguji apakah angkatan pankad siap untuk menyandang
163
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
gelar bos-bis bagi angkatan bawah. Menjadi role model dalam berkehidupan di HMS. Sampai akhirnya semua proses ini diakhiri dengan eksekusi kuya – kuyi diringi orasi danlap: “Hey Kuy” Sipil Bos! “Apa yang utama kuy?” Semangat nomor satu! “Masih semangat kalian kuy?” Semangat kali pun bos!
Setelah semua proses selesai, saatnya kita mengusung pelantikan. Pelantikan ini ditandai dengan proses penarikan komitmen setiap orang yang ada di HMS. Proses kadpas dianggap selesai jika persentasi terakhir yaitu persentasi pelantikan telah dapat menyatakan bahwa orang – orang yang ada dinyatakan lulus profil. Dengan visi kepengurusan HMS tahun ini dalam merangkai HMS ITB menjadi kontributor nyata bangsa adalah menyediakan wadah bagi anggotanya dalam berkembang selanjutnya melalui usaha penjaminan kebutuhan (baik akademik, kesejahteraan, dll) sehingga akan tercipta rumah eksplorasi sesuai minat dan potensi. Setiap yang masuk, yang dididik, dan yang keluar dari hms ini harus pernah merasakan proses pembelajaran di sini, harus pernah menjadi sesuatu yang berdampak bagi perkembangan
164
kehidupannya, harus bisa menjadi jawaban atas permasalahan bangsa nantinya. Setelah pelantikan, kadpas belumlah benar – benar selesai. Ada tanggung jawab moral seharusnya dari pankad kepada peserta kadpas untuk tetap menjaga kaderisasi ini dilanjutkan secara kultural. Ada mentor yang harusnya selalu menemani anak – anak kedepannya. Dan ada tanggung jawab dari ketua kaderisasi pasif untuk memastikan profil itu benar – benar ada di setiap orang – orang yang ada. Setelah kaderisasi pasif selesai proses kaderisasi tidak benar – benar selesai dengan ini resmi dimulai kaderisasi aktif bagi para anggota biasa. Ya, tidak ada aturan resminya namun filosofi kuya yang harus selalu bertanya diterapkan disini. ketahuilah pelantikan ini bukanlah akhir dari segalanya, justru ini adalah awal dari sebuah perjalanan panjang di HMS ITB. Kadpas menjadi wadah pembentukan yang sangat berdampak bagi setiap individu yang aktif di dalamnya. Ya, proses inilah yang paling berdampak membentuk orang menjadi generasi yang dapat memegang HMS kedepannya. Terakhir, selamat datang HMS ITB selamat berkontirbusi dan berkarya di bidangnya masing – masing. Terakhir adalah pesan yang kusampaikan saat melantik anggota baru di kadpas Selamat datang angkatan muda lama nian kami rindukan dikau Ketahuilah ini bukanlah akhir, justru ini adalah awal dari sebuah perjalanan panjang di HMS ITB. Merangkai hms itb menjadi kontributor nyata bangsa adl menyediakan wadah dan mencetak bagi anggotanya berkembang.
165
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
melalui usaha penjaminan kebutuhan (baik akademik, kesejahteraan, dll) sehingga akan tercipta rumah eksplorasi sesuai minat dan potensi setidaknya, jika ternyata kami tidak dikaruinia umur yang cukup maupun kesempatan membangun indonesia dan mensejahterahkan rakyat, kami disni mencoba berkontibusi mencetak orang2 yang dapat menunaikan hal tersebut. semua ini dilakukan bukan untuk HMSku, bukan hanya untuk HMSmu, tapi HMS kita.
Mini proyek Pada kepengurusan kali ini hal konkret terkait kontribusi nyata dari HMS untuk sekitar ditandai dengan sebuah program kerja bernama mini proyek. Mini proyek sendiri adalah program kerja dari departemen pengembangan keprofesian yang berusaha mengentaskan masalah - masalah ketekniksipilan yang ada di sekitar kampus. Mini proyek ini dimaksudkan sebagai ajang kontribusi nyata kita melalui keilmuan teknik sipil terhadap pengembangan dan pengoptimalan infrastruktur sekitar. Mini proyek ini diawali terlebih dahulu dengan diadakannya Forum Mini Proyek. Forum ini diadakan untuk menjelaskan dan meminta inputan dari massa tentang langkah apa yang seharusnya kita pilih dan masalah apa yang harus kita perbaiki. Ada banyak aspek mulai dari drainase kampus, kemacetan di gerbang belakang ITB di jalan tamansari, dan ada pula masalah parkir di ITB. Pada mini proyek kali ini kami memilih untuk coba mengurai masalah parkir di ITB. Ruang lingkup yang kami tinjau adalah Lahan Parkir di Sipil dimana yang seringkali terjadi kemacetan yang mengular entah ketika antrian masuk maupun antrian keluar kendaraan. Dengan ditunjang data ISS (pengelola
166
parkir), dan observasi langsung di lapangan yaitu traffic counting maka saat itu kami berhasil menghasilkan solusi berupa aspek – aspek perbaikan yang dapat dilakukan. Pertama, dari dibukanya gerbang loket baru untuk kendaraan yang sesuai dengan arus keluar-masuk kendaraan menjadi 3 buah. Selain itu kami usulkan untuk membuat sekat dinding pembatas sejauh 5meter untuk mengoordinir kendaraan yang masuk dan keluar agar tidak mengantri secara sporadis. Terakhir kami juga paparkan data – data kapan dan solusi sebaiknya waktu keluar-masuk kendaraan untuk parkir agar tidak terjadi kemacetan. Ya, ini memang baru rujukan, tapi semoga rujukan ini nanti jadi suatu realisasi nyata. Mini proyek adalah sebuah karya nyata yang harus diwujudkan dan dilanjutkan kedepannya. Semoga mini proyek ini dapat menjadi sebuah jawaban konkret bahwa sebagai mahasiswa kita bisa berdampak untuk kampus tercinta. Sambut Hangat Sambut Hangat merupakan program kerja dari departemen Ekstra Kampus yang mewadahi setiap kunjungan dari instansi luar kepada pihak HMS ITB maupun prodi teknik Sipil ITB. Tidak hanya sebagai event organizer Sambut hangat ini juga merupakan ajang menjalin silahturahmi dengan kampus/instansi lain yang terkait. Terkadang timbul pertanyaan, kenapa kita harus repot untuk menerima setiap kunjungan, kenapa tidak prodi saja yang mengurusnya. Disinilah titik kita menjalin hubungan baik dengan pihak di luar HMS. Tidak hanya instansi tadi namun juga prodi sebagai wadah bernaung himpunan ini. Tidak sekedar untuk menjalin
167
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
relasi, tapi juga menunjukkan impresi bahwa kita terbuka untuk semua kampus yang ingin berbagi maupun memetik pengalaman kepada kita. Program ini juga coba membunuh karakter – karakter ego dari anak – anak sipil untuk coba sedikit terbuka terhadap kunjungan tersebut. Kenapa? Karena disini anak – anak HMS akan berposisi sebagai pelayan yang dituntut untuk dapat memberikan service excellent hal yang hampir sama ketika kita disambut hangat ketika kunjungan ke Surabaya. Hal yang nantinya akan menjadi sebuah PR tersendiri bagaimana HMS ITB menerima sebuah kunjungan baik yang sudah diplanning jauh – jauh hari dan juga yang mendadak. Baik di hari kosong maupun di hari – hari berat seperti hari yang bertabrakan dengan proker, jadwal akademik, maupun hari libur. Kita harusnya melihat bagaimana ketika kita disambut oleh universitas lain saat kunjungan, mereka bisa ramai menyambut kita memberikan sebuah service excellent kepada kita. Ya, inilah yang tidak dimiliki oleh kita. Merasa diri ini paling tinggi, padahal sebenarnya hanya asumsi semu dari kita saja. Pada semester ini banyak sekali kunjungan yang datang. Mulai dari Unjani, Unpar, Undip, Binus, UNJ, Universitas Udayana, hingga USB lampung. Ke semuanya merupakan kunjungan – kunjungan yang dikelola oleh ekstrakampus. Aku berharap kunjungan – kunjungan ini semakin banyak sebagai bahan untuk kita selalu mau belajar dengan benchmarking terhadap kampus – kampus lainnya. Jangan menjadi sok tinggi, tetaplah merendah, karena semua orang akan memandang kita dari sisi melayani mereka.
168
KM ITB, Rapim, dan MWA-WM KM ITB merupakan sebuah agenda khusus yang harus disediakan bagi setiap pemimpin HMS kedepannya. Jangan bertanya apa yang KM ITB berikan tapi coba selalu kau bertanya apa yang nantinya HMS berikan ke KM ITB. Banyak dari kita, anggota HMS yang antipati terhadap KM ITB yang menurutku merupakan tindakan yang salah dan konyol. Kenapa? Karena kita pun di AD/ART mengakui bagian dari kemahasiswaan ITB yang berarti bagian dari KM ITB itu sendiri. Jika mengutip perkataan bos Heru SI’05, beliau berucap jika kau ingin keluar dari KM ITB, copot terlebih dahulu logo di dada jahimmu sekarang. Karena di logo itu tersemat jiwa KM ITB itu sendiri. Isu – isu di KM ITB selalu bersifat dinamis dan tidak bisa diprediksi. Ya, kehidupan kampus ini memang seperti itu agar menuntut stakeholders di dalamnya selalu mau diajak berpikir demi masa depan KM ITB. Beberapa isu yang besar yang terjadi selama kepengurusan ku adalah Koordinator BEM SI, Referendum Presiden, Kejadian Presiden Mundur, dan juga di akhir adalah Isu Pemira yang tak kunjung kelar. Masih ingat kejadian sebelumnya, yaitu ITB mencoba mengambil bagian menjadi koordinator isu BEM SI. Ya, saat itu ITB dengan gagahnya mengambil peran ini yang saat itu sontak mengejutkan para ketua lembaga yang ada di ITB. Otomatis ketika KM ITB telah resmi menjabat dalam BEM SI maka tanggung jawab nya dilimpahkan pula kepada seluruh entitas di KM ITB. Ya, keputusan yang dulu sangat dicerca walupun akhirnya bisa surut karena pemenuhan memorandum yang berhasil.
169
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Kembali lagi setelah kejadian tersebut, presiden KM ITB melakukan kesalahan dengan melakukan aksi yang tidak direncanakan sebelumnya pada demo saat tanggal 1 juni. Dan akhirnya pada saat sekitar bulan Juni, Presiden KM ITB melakukan kesalahan pengatasnamaan terkait kasus Judicial Review atas undang – undang Presidential Threshold yang akhirnya kasus yang ketiga ini Presiden dikenakan Memorandum yang sanksinya cukup berat. Singkat cerita, Presiden KM ITB tidak bisa memenuhi tuntutan hingga akhirnya dilaksanakan Referendum penurunan presiden. Setelah masa referendum selesai tuntutan tidak hanya berhenti sampai sana saja. Otomatis sebagai stakeholder lembaga kita dituntut untuk bisa mengawalnya. Mulai dari memprediksi semua skenario yang akan terjadi hingga menentukan langkah apa yang akan dilakukan lebih dulu dan jeda waktu yang dibutuhkan dari satu mekanisme ke mekanisme lainnya. Saat itu kita membutuhkan 2 hari full untuk membahas apakah harus dilakukan perhitungan sekaligus SIK di hari yang sama ataupun dijeda. Selain itu persiapan nama PJS apakah baiknya setelah perhitungan selesai maupun sebelum perhitungan terkait pertimbangan persepsi massa. Saat itu pun kami mendefine bahwa PJS adalah pengganti lanjutan yang melanjutkan GBHP dan proker yang telah disusun dari awal keberjalanan kabinet. Diikuti pula pembahasan kriteria PJS yang bisa memenuhi ekspektasi kabinet dan kongres dengan memilih pertimbangan harus dari dalam kabinet atau boleh outsorcing dari luar. Ya, pembahasan ini amatlah memeras otak para stakeholder lembaga saat itu. Itulah semua plan yang kami bahas walaupun yang terjadi akhirnya Wali tidak mundur dari mekanisme
170
referendum ini. Terlihat melelahkan memang prosesnya dan memang tidak menghasilkan apa – apa. Namun di sisi lain saya sadar bahwa menjadi seorang pemimpin harus siap memikirkan segala hal yang terjadi demi kebaikan rakyatnya. Rapim berturut – turut, mengawal isu referendum seperti tidak henti – hentinya. Ya, disini kekuatan sebagai kahim pun mulai diuji. Kadang aku tidak berani bersuara disana karena takut salah. Harusnya aku lebih tegas dan berani memeprtahakan pendapat bukan memilih diam melihat keadaan, dan berharap keadaan akan berubah dengan sendirinya. Harusnya sebagai pemimpin lembaga kita tidak boleh sama sekali ada keraguan dalam diri karena aku adalah ujung tombak himpunan. Pegang prinsip terlebih dulu, maka yan lain akan mudah. Ya, ini terkait kesadaran kita tentang tanggung jawab kita. Rapim adalah sebuah kegiatan kumpul dari kahim - kahim bersama beberapa stakeholder dari Kabinet KM ITB, MWA-WM, dan lainnya. Biasanya rapim diadakan untuk membahas isu taktis dan arahan yang harus segera dieksekusi. Malam ini adalah rapim ke berapa belas dari pertama kali aku dilantik menjadi ketua umum hms itb. Satu hal yang menarik dari rapim adalah konten ilmu yang dibagikan ke kita adalah ilmu yang berguna untuk menggali kegelisahan untuk bangsa dan negara. Rapim sendiri ada dua jenis yaitu rapim formal dan rapim informal. rapim formal biasanya diadakan untuk membahas kepentingan KM ITB secara umum dan teragendakan sebelumnya. sedangkan rapim informal adalah kumpul secara kultural dari kahim - kahim yang ada untuk membahas isu yang hangat ngga hanya tentang kemahasiswaan tapi juga Indonesia. rapim informal
171
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
inilah menurutku ilmu menarik yang jarang untuk didapatkan. karena pasti kita bakal dapat ilmu baru ketika seminimal mungkin ikut diem aja disitu. Ada beberapa kali rapim informal yang kita adakan dan salah satunya adalah malam ini beberapa menit yang lalu. saat ini kan telah menunjukkan Pukul 02.43. Rapim kali ini akhirnya kita sepakat kalau kita perlu untuk konsolidasi bersama terkait masa depan KM ITB dan kahim – kahim itu sendiri. Ya, kumpul hari ini menurutku lumayan berfaedah. aku mendapatkan banyak hal mulai dari pembahasan kemahasiswaan kampus gajah sampai isu pendidikan dan bahasan bahasan gak berfaedah lainnya. Ya, aku dulu kecewa tak bisa dapat mengikuti 2 rapim penting yaitu aksi dan sekdan. selamat jalan momen itu, maafkan aku tak bisa berkontribusi banyak untuk kalian di masa itu. kedepannya aku bakal bertekad untuk mengawal rapim lebih rajin. Sudah terlalu lama termakan isu referendum. Selanjutnya kita dihadapkan isu untuk pengawalan BEM SI. Sebenarnya ini merupakan permintaan HMS dari awal, untuk KM ITB coba mundur dari BEM SI. Bicara tentang BEM SI bicara tentang kasus yang terjadi akhir – akhir bulan lalu. Dimana KM ITB mundur menjadi koorpus BEM SI. Ada isu katanya ada yang menyetting sehingga ITB mundur, karena sebelum kedatangan ITB ke munas, sebelumnya sudah ada pembahasan di forum munas di Padang. Dan bahkan katanya jauh sebelum forum itu sudah ada terlebih dahulu pembahasan mengenai performa KM ITB sebagai koorpus BEM SI.
172
Kriteria pemilihan BEM SI di awal sebenarnya simple: Internal, menyosok, dan dekat ibukota. Hal inilah yang membuat akhirnya KM ITB dapat dengan mudah memenuhi kriteria itu dan memang didesak untuk mengambil amanah sebagai BEM SI. Namun akhirnya ITB dipukul mundur dari jabatannya karena clueless dan juga terlalu banyaknya masalah internal yang terjadi di kampus. Sempat ditawarkan untuk menjadi PJ Pengarsipan, tapi bagi perwakilan KM ITB yang datang saat itu, hal itu hanya menjadi sebuah penghalusan dari kata ditendang. Dan akhirnya dengan segala hormat ITB mundur dari BEM SI. Bagimana langkah kedepannya? ITB Sebenarnya mampu menghidupi diri sendiri, kajian -kajian kita sudah dinilai bagus dan komprehensif. Dan kita menjadi contoh beberapa universitas lain dalam gerakan kajian ini. Perbedaan kultur kita dengan BEM-BEM lain yang ada BEM fakultas, dan ranah kita yang kebanyakan Teknik. Membuat seolah sosok ini jadi titik mati. Namun ITB bisa sebenarnya berkolaborasi mandiri tanpa bendera BEM SI untuk membuat kajian – kajian multisektoral semisal dengan BEM UNPAD atau UPI. Semoga ini jadi isu untuk kepengurusan presiden selanjutnya. Ada pula agenda yang cukup ramai dan menguras keringat ketika ITB melalui studium generale mengundang Menko Polhukam sebagai pembicara. Akhirnya Kabinet, kahim dan para aktivis yang tergabung dalam kstaria ganesha mengadakan rencana aksi untuk keesokan harinya. Mulai dari penyiapan becak, menuliskan tulisan unjuk rasa di kain panjang, dan memberikan hasil kajian kepada pak menko,
173
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Mengundang seluruh mahasiswa untuk turut bergandeng tangan turun bersama2 menyikapi kedatangan dari Menko Polhukam Wiranto pada Studium Generale Rabu, 31 Oktober 2018 dengan beberapa tuntutan sikap yang dilayangkan. KM ITB akan mengeluarkan sikap kepada Wiranto akan 5 hal: 1. Peraturan KPU 2. Kondisi KKN di Indonesia 3. Militerisme 4. Kebebasan Akademik 5. Pengusutan HAM Bagi para mahasiswa yang tergerak untuk untuk datang. Silahkan hubungi para stakeholder himpunan masing-masing (Kahim/Senator) Ya walaupun akhirnya aksi ini banyak terjadi kesalahan teknis, setidaknya kami berusaha untuk tetap memacu gelora perjuangan kapanpun dan dimanapun. Ketika kita tidak berhenti bersuara maka kita tidak gagal.
 Setelah itu KM ITB cukup digemparkan kembali dengan kejadian dari Presiden Ahmad Wali Radhi mundur dari jabatannya. Kejadian yang membuat banyak kepala di KM ITB bertanya – tanya ada apakah gerangan yang terjadi. Hal itu bermula ketika pasca mundurnya KM ITB dari BEM SI yang saat itu dirapimkan agar meluruskan isu dan menjelaskan kepada seluruh pimpinan lembaga bagaimana mengusung gerakan kedepannya. Pada titik
174
itu memang tidak terlihat adanya sosok Wali sebagai presiden KM ITB yang harusnya menjadi garda teredepan klarifikasi masalah yang terjadi. Setelah itu banyak hal – hal yang dilalui tanpa adanya sosok Presiden KM ITB. Mulai dari rapim, proker kabinet, bahhkan kehadiran di kampus sendiri. Kronologis dimulai ketika kabinet mendesak Wali untuk mundur dan segera menggantikannya dengan sosok PJS karena telah melalaikan amanahnya selama ini sebagai pemimpin, sedangkan Wali yang beranggapan bahwa adanya sentimen dari Ring 1 kabinet terhadap dia padahal Beliau merasa sanggup melaksanakan amanahnya. Hal ini sebenarnya akar masalah dari miskomunikasi bahwa wali menganggap evaluasi kinerja dari Ring 1 dianggap sebagai bentuk ketidakpercayaan terhadap pemimpin. Sedangkan Ring 1 memang merasa semenjak referendum Wali jadi sosok yang clueless dan leaderless. Akhirnya saat itu daripada kondisi berlarut – larut, aku menginisiasi forum kekeluargaan untuk membahas keberjalanan KM ITB kedepan dengan mengundang Kabinet, Kongres, beserta Kahim – kahim dan tak lupa Wali yang akhirnya mau untuk memunculkan diri saat itu. Alasanku sederhana mau memperjuangkan ini sampai kapanpun adalah karena kelak aku tidak mau menjadi orang yang gelap terhadap sejarah zamannya. Masalah ini harus segera diselesaikan tuntas tidak hanya oleh kabinet namun juga seluruh stakeholder KM ITB. Sangat sulit memang menjadi seorang pemimpin yang terpilh 2 kali dalam satu periode kepengurusan. Aku akhirnya menjadi moderator dipilih oleh forum untuk menjadi penengah. Aku menekankan bahwa keputusuan malam
175
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
ini bukan hanya untuk hari ini tapi untuk menjadi sejarah dan pembelajaran untuk massa depan. Bagi beberapa pihak, yaitu: Wali-kabinet: hal – hal ini harus menjadi sebuah pembelajaran berharga dan menjadi ajang kedewasaan bersama. Jika akhirnya Wali turun maka, Wali harus legowo melepas jabatannya bukan karena desakan kabinet semata tpai karena permintaan dari KM ITB. Dan jika akhirnya Wali masih diputuskan untuk lanjut mengawal kabinet, maka kabinet harus bisa tetap ikhlas menjalankan roda KM ITB hingga berakhir. Untuk kahim – kahim akhirnya dapat mengawal hal – hal yang diputuskan malam ini dan menjadi garda terdepan pengawal isu ke massa. Sedangkan hasil hari ini semoga tidak lagi membuat kongres bingun alan menetapkan kebijakan seperti apa terkait keputusan yang dapat diterima dan didukung seluruh elemen KM ITB. Cerita pun dimulai. Bermula pasca referendum kehadiran Wali dinilai semakin tidak memperbaiki apa yang dititipkan masa kepadanya setelah terpilih kembali dalam referendum. Forum evaluasipun terus dilakukan. Setelah konsolnas BEM SI di padang, Wali meminta izin 3 hari dan sempat Wali sakit selama beberapa hari hari. Setelah forum muamalat untuk mengusung aksi terkait Wiranto yang akhirnya tidak bisa maksimal karena ketidakhadiran presiden saat pembahasan menghasilkan sebuah refleksi yaitu: -
-
Apakah KM ITB mau seperti ini – ini saja sampai akhir kepengurusan dimana tidak bisa bergerak dan selalu terhambat Atau sudahlah, Wali jadi presiden formal saja tapi nantinya yang bergerak dan menadatangani adalah para inisiator gerakannya
176
-
Atau sebaiknya presiden diturunkan karena 90% kabinet ring 1 sepakat untuk memutuskan hal ini.
Akhirnya ketika telah mendengar semua pendapat dari semua kepala terkhusus kabinet yang berat untuk menerima kembali kehadiran Wali dikarenakan sudah banyak meninggalkan polemik di dalam tubuh kabinet maka akhirnya malam itu Wali bersedia menyatakan mundur dari statusnya dari Presiden dengan menandatangani surat dari Kongres KM ITB. Jujur masalah ini adalah masalah yang disayangkan, Bayu sendiri sebagai menko Kesma sempat bilang di awal forum ketika diberi hak bercerita bahwa masalah ini berawal dari ketidakterbukaan sehingga mempengaruhi kinerja semuanya. Ketika ada yang tidak datang, bahkan ketidakhadiran sosok pemimpin di rumahnya sendiri akan menghambat semua kinerja yang ada. Bahkan menterinya pun sempat bertanya siapa yang harus menginisasi kalau sudah kondisinya begini. Singkat cerita akhirnya Wali mundur dari jabatannya dengan dirinya sendiri yang mengucapkan selamat tinggal kepada seluruh pimpinan lembaga. Walaupun begitu, setelah forum kekeluargaan tersebut semua pihak yang awalnya bersitegang mau untuk bersalam – salaman dan berfoto bersama sebagai sebuah tanda keluarga. Ya, siapapun kita dan seberapa masalahnya kita terhadap satu sama lain. Ketahuilah, bahwa kita tetap satu identitas di bawah naungan Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung. Setelah isu yang cukup melelahkan terkait pengunduran diri Wali muncul kembali isu pengawalan pemira yang cukup panjang dan alot. Bagaimana mekanisme pemira yang tetap legitimate dengan kondisi yang akan terjadi saat itu adalah pemira
177
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
satu calon. Bagaimana kita memikirkannya berhari – hari berdebat satu sama lain hingga akhirnya sampai saat tulisan ini selesai dibuat pemira tetap tak kunjung kelar dan belum menghasilkan keputusan siapa pemimpin KM ITB selanjutnya. Dari sisi MWA-WM sendiri akan ada Wacana diadakannya forum MWA – WM Nasional. Akhirnya di akhir kepengurusan MWA-WM resmi mempunyai forum nasional MWA-WM se-Indonesia. Kemudian dari rapim dengan MWAWM sempat dibahas masalah wacana osjur akan dipegang ITB kedepannya. Dari rapim dengan MWA-WM setidaknya lembaga khususnya HMJ jadi cukup tahu perihal isu – isu strategis dan taktis dari rektorat. Dan terakhir wacana beberapa prodi pindah ke jatinangor termasuk FTSL, namun sipil udah teken kontrak dengan CIBE selama 50 tahun. Ya, jika kita memandang seberapa banyak agenda KM ITB yang ada selama di kepengurusan ini. Maka kita harus berterima kasih kepada senator masing – masing yang telah dengan gagah dan hebatnya mengawal semua isu yang ada secara langsung. Ya, Aku sangat memuji kinerja dari senator utusan HMS ITB sendiri yang selalu membersamai kegiatan apapun dari KM ITB. Apapun yang terjadi di KM ITB ini semua mengajarkanku bahwa mengawal KM ITB bukan hanya tentang seberapa kritis kita terhadap sistem tapi ini semua masalah ketulusan hati dan keikhlasan juang yang akhirnya mampu membersamai semua polemik di KM ITB menjadi sebuah pembelajaran yang berharga bagi penerus – penerus kedepannya. Amin
178
Olimpiade
Olimpiade merupakan acara 2 tahunan yang penting dan menjadi hegemoni setiap himpunan. Olimpiade ini adalah acara kompetisi olahraga yang melibatkan seluruh himpunan. Kadang aku Pada tahun ini Olimpiade KM ITB memasuki edisi ke X. Olimpiade ini sendiri akhirnya dijuarai oleh HMM. Kedepan setiap kepengurusan yang ada harus benar – benar menempatkan acara ini menjadi sebuah acara yang krusial. Himpunan juga wajib mengapresiasi sebesar – besarnya pada para atlet yang tidak dibayar namun harus melaksanakan pekerjaan mewakili dan mengawal nama harum himpunan. Olimpiade ini adalah agenda yang memakan banyak porsi timeline. Acara yang hampir berjalan selama 2 bulan lebih ini memang sangat menguras fisik dan waktu. Ditengah masa – masa periodesasi yang diusung. Rasanya, cukup banyak pengalaman yang berarti pada ajang olimpiade ini mulai dari meningkatnya rasa kekeluargaan dan supportif di dalam himpunan, hingga kerja keras dari para atlet yang membawa harum nama himpunan.
179
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Walaupun saat itu HMS hanya mendapatkan 1 emas, 2 perak, dan 4 perunggu namun aku bangga karena kita sangat support atlet dan meramaikan setiap pertandingan yang dijalankan. Kajian Kolaborasi Kajian kolaborasi merupakan gerakan dari kabinet KM ITB untuk menghidupkan hasrat kajian kepada kantung – kantung himpunan untuk membahas isu terkait keilmuan yang kita emban. Kajian kolaborasi ini juga nantinya akan menghasilkan sebuah dokumen kajian maupun pernyataan sikap dari beberapa aliansi yang dibentuk. HMS ITB sendiri menjadi koordinator aliansi kajian infrastruktur dan cukup berhasil mengawal keberjalanannya dengan dikepalai oleh departemen kastrat KM ITB. Terhitung ada 3 kajian kolaborasi. Aliansi infratruktur, kajian kolaborasi dengan MTM, dan aliansi kemaritiman. Salah satu yang kuingat adalah ketika aliansi infrastruktur mengadakan sebuah diskusi terkait kebencanaan. Ada beberapa hal yang aku ingat dari diskusi kebencanaan dari aliansi infrastruktur mengenai kebencanaan ini. Aliansi ini juga mengadakan diskusi terkait kebencanaan dikarenakan Indonesia yang pada saat itu sedang lagi ditampar oleh bencana alam yang beruntun. Beberap hal yang disampaikan yang paling berkesan adalah dari mbah rono salah satu purna dosen dari geologi ITB mengabari bahwa kita sekarang disuruh memilih mau jadi relawan sebelum bencana (yang tidak diliput) atau setelah bencana (yang
180
ngangkatin korban). Ada pembicara lain juga yang menjelaskan bahwa resiko = hazard (given) x kerentanan x capacity. Sejujrunya hal yang palong bisa dilakukan untuk mencegah bencana adalah bagaiaman untuk menjaga kode etik pembangunan bisa tercapai. Kode etik pembangunan adalah standar – standar yang harus ditegakkan oleh semua pihak dalam membangun suatu bangunan. Ada satu hal yang cukup unik dan nyata bahwa di Cile ada gempa sebesar 9.5 SR yang hanya memakan korban jiwa yang sedikit karena aspek kode etik yang benar – benar dijaga. Selain itu juga bagaimana aspek penanggulangan bencana yang sudah cukup settle ditegakkan. Mbah rono kembali menimpal bahwa “daerah rawan gempa sangat nyaman untuk ditempati�. Susah akhirnya untuk membendung kebutuhan masyrakat akan tempat tinggal mereka. Akhirnya hal yang bisa kita lakukan adalah bagaimana mengkompromikan teknologi dengan kemauan alam. Hal lain adalah bagaimana kesiapan diri jika memang hasil yang ada harus dirubah dalam artian bangunannya, maka kita juga harus taat aturan. Dan terakhir kalau mau merubah hal ini dimulai dari jangan hanya mengundang masyarakat saja atau pimpinannya saja tapi kedua-duanya sebagai subjek yang akan sangat berdampak bagi kedepannya. Pada masa ini HMS ITB di akhir kepengurusan berhasil menelurkan sebuah buku kajian sebagai karya dari departemen kastrat untuk Indonesia.
181
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Wisuda Oktober Wisuda terakhir BP. Yang memiliki tingkat kesulitan juga. Biasanya yang lulus di oktober adalah pentolan – pentolan HMS pada zamannya. Banyak permintaan. Banyak persiapan. Namun kita sudah dibantu dengan angkatan baru yang telah dilantik. Wisuda oktober juga menjadi ajang wisuda terakhirku yang kukawal untuk HMS. Meluluskan pentolan – pentolan yang ada di HMS. Alhamdulillah dari kesemua wiusda yang terselenggara, wisuda oktober ini merupakan wisuda yang memiliki feedback yang paling baik yaitu 100% wisudawan merasa terapresiasi. Ya, hal inilah yang harusnya menjadi tujuan utama dari kegiatan wisuda yaitu mengapresiasi wisudawan dan wisudawati HMS ITB. Wisuda oktober ini juga menjadi wisuda dimana aku merasa berhasil menularkan semangat dan energi kepada seluruh anggota untuk mengawal dan membersamainya. DMT & LKO
182
DMT adalah singkatan dari Decision Making Training sebuah tahapan dari jenjang kaderisasi HMS kepada calon angkatan BP yang mengajarkan dasar – dasar pendesainan dan pelaksanaan organisasi. Kebetulan tahun ini depkad lebih terfokus kepada bagaimana membuat calon angkatan BP siap dalam mendesain HMS selama setahun kedepan. Dan akhirnya terpilihlah pelatihan Cara Berpikir Sistem di Rumah Kail sebagai sarana BP dalam mempersiapkan kemampuan skill untuk memegang HMS selama setahun kedepan. Cara Berpikir Sistem (CBS) adalah kemmapuan memahami dan mempengaruhi sistem secara kompleks. Disini kita diajarkan bahwa ketika sebuah aturan dirubah, maka keseluruhan sistem akan berubah. 3 bagian yang terpenting adalah komponen → hubungan → tujuan. Semakin ke belakang semakin besar pengaruhnya bagi sistem, namun semakin kedepan semakin bertambah mudah untuk merubah bagian part tersebut. Aku rasa ketika sudah melewati pelatihan sebagai mentor disana kemampuan CBS merupakan sebuah kemampuan yang sangat penting dimiliki oleh calon BP apalagi untuk digunakan dalam mendesain hal – hal yang mau dibawa untuk HMS kedepannya. Berkat CBS kita dituntut untuk melihat realitas seperti apa adanya, bukan sepeti apa yang kita harapakan. Fokus pada keseluruhan ketimbang bagian – bagiannya. Mengenali masalah yang dapat mengakibatkan masalah lainnya. Dan menghindari penyelesaian masalah yang menguntungkan jangka pendek, tetapi merugikan dalam jangaka panjang. Dalam praktiknya nanti angkatan BP akan berperan sebagai mentor bagi angkatan 2016 dengan dipandu oleh fasilitator utama dari Rumah
183
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Kail. CBS sangat berguna apalagi disini kita belajar merumuskan indikator (base data) dan memperluas persepktif waktu sehingga dapat menyusn kegiatan dan rencana secara strategis.
Ini ranah yang krusial untuk dibahas, mempersiakan generasi – generasi penerus himpunan nantinya. LKO adalah singkatan dari Latihan Kepemimpinan Organisasi. Merupakan pendidikan kaderisasi lanjutan untuk angkatan 2017 yang baru memasuki kehidupan ber-HMS. LKO ini juga memiliki capaian bagaimana 2017 mengenal HMS dan badan – badan di dalamnya lebih jauh. LKO juga berusaha menurunkan nilai – nilai HMS sedikit demi sedikit di setiap sesi yang ada kepada 2017. LKO pada tahun ini terselenggara menjadi 2 sesi. LKO pertama adalah sesi pengenalan BPO atau Badan Pelengkap Organisasi di HMS yang terdiri dari BP, BPA dan Senator. LKO disini lebih mengenalkan nilai – nilai yang ada di setiap peran BPO dan terkhusus pengenalan BP juga mengenalkan fungsi dan peran
184
setiap bidang dan departemen yang ada. Pada akhir sesi ini dibuka kesempatan magang kepada angkatan 2017 di kesemua posisi di BPO. LKO yang kedua diselenggarakan di kampus juga dan terbagi menjadi 2 sesi. Yaitu sesi materi dan praktik di lapangan. Sesi materi sendiri departemen Kaderisasi mengundang Bang Juni untuk mengisi materi pengalaman di HMS, Abdul Kadir sang senator yang mengisi masalah mengatur jadwal antara akademik dan non-akademik di tengah semua jadwal kemahasiswaannya yang padat. Dan terakhir Bang Rama yang mengisi tentang filosofi organisasi. Terakhir untuk materi praktik sendiri kami berkesempatan mengundang Tim Pramuka Bandung untuk memberi materi kepemimpinan di Lapangan. Kukira Tim Pramuka adalah anak – anak SMA atau pemuda – pemuda sebaya. Namun ternyata disini adalah orang tua seumuran guru – guru kami di SMA dulu yang memiliki semangat muda di hatinya. Ya, akhirnya rangkaian LKO selesai ditutup dengan orasiku. mungkin LKO telah selesai, tapi ketahuilah belajar menjadi pemimpin tak kan pernah usai. Pemimpin bukan dibentuk dari sekolah2 kepemimpinan, tapi pemimpin dibentuk dari sebuah medan tempaan yang tangguh. Ibarat mendaki gunung, perjalanan ini adl perjalanan yg terjal, melelahkan, tertatih, terseok, dan jatuh bangun. Tapi percayalah akan ada kepuasan jika kita telah sampai pada puncaknya Ketahuilah ini bukanlah akhir, tapi ini adl awal dari perjalanan panjang. sebuah perjalanan panjang menemukan resonansi diri, dalam ragamnya denting dawai kehidupan, dalam sebuah kotak kecil bernama HMS ITB. Wahai Sukarno Muda, HMS adalah anggotanya Dan yang paling harus diingat, HMS butuh pejuang bukan pecundang.
185
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Karena senjaku akan segera usai, namun fajarmu baru akan dimulai. kutitipkan 2 hal pada kalian 1. kutitipkan HMS pada kalian, jadilah roda penggerak di dalamnya 2. Kutitipkan Indonesia di bahu kalian teruslah geram, jengkel, sedih, gelisah, dan marah melihat keadaan negeri kita saat ini. Dengan begitu kalian, anak negeri ini, akan tetap mencari jalan dan berjuang utk membenahi dan memajukan tanah air, entah kini maupun nanti. jadi terang jadi pelita bangsa ini, jadilah jawaban, jangan tambahkan beban sebab beratus juta rakyat Indonesia menantimu menantiku menantikan kita
Pemilu HMS ITB Saatnya dimulai Pemilu. Hal yang jauh membawa ingatan ku terbang ke masa dimana aku sebagai peserta pemilu itu. Ya, sekarang aku sudah berada di posisi yang dulu aku berjuang menyuarkan mimpi untuknya. Dan sekarang akulah yang melihat bagaimana penerusku kelak. Mungkin inilah yang dulu dirasakan Komeng ketika melihatku. Rangkaian Pemilu ini merupakan rangkaian yang panjang. Dimulai dari forsos yang sudah dilaksanakan selama sepetember, lanjut dengan ada forsos GBHP, forsos aturan pemilu. Pengambilan berkas Lalu hearing. Masa kampanye. Dan PPS. Disini aku juga meminta bantuan dari anak – anak BP untuk dapat hadir dan membersamai jalannya pemilu ini. Aku berkata kepada seluruh angkatanku “tanpa mengurangi rasa hormat aku minta tolong kalian semua bisa datang hearing cakahim. Maaf dariku selama ini jika masih belum bisa menjadi pemimpin yang baik, maka tugas selanjutnya adalah mencetak pemimpin yang jauh lebih baik dariku yang dapat memimpin kita setahun ke
186
depan. Aku tak perlu lagi minta ketang-korlas buat konfrimasi, kita yang paling tua sekarang dan sudah seharusnya mencontohkan yang baik untuk selanjutnya.� Pemilu akhirnya selesai menandakan sebuah semangat baru yang muncul dan meneruskan tangguk kepemimpinan organisasi ini. Ya, terpilihlah Malvin Heraldo sebagai Kahim dan Tubagus Ghiffari sebagai Senator. Selamat adik – adiku perjalanan masih panjang, namun kuyakin kalian pasti mampu mengembannya. KABAR BSO Lama tak mengulik kinerja BSO, akhirnya aku mengadakan rapat koordinasi dengan mereka terkait persiapan dalam mengusung program kerja besarnya. Setiap dari mereka juga masih mempersiapkan untuk dapat melaksanakan acara yang maksimal. Mulai dari Cremona sedang menyiapkan launching yang akhirnya diundur jadi Januari. Harusnya memang Cremona lah yang mengawali rangkaian acara besar dari BSO. Namun ada satu lain hal kendala terutama masalah dana yang akhirnya memukul mundur jadwal launching ini menjadi Januari. Ya ada rasa dilematis karena Cremona serasa terpinggirkan oleh keberadaan BSO lainnya. Apalagi jlka 2 BSO lainnya terlalu superior memakan perhatian massa. Cremona yang hanya menjadi basis percetakan majalah menjadi tersaingi dan oleh sebab itu akhirnya kesusahan dalam mengelola keberjalanannya. Untuk itu, penting sekali kedepannaya peran BP dalam menyupport keberjalanan dari Cremona ini.
187
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Selanjutnya ada Sibades yang sedang menyiapkan main event nya yang dilakasanakan di Bulan Desember. Walaupun akhirnya banyak kendala terjadi, bahkan seperti ketika tempat utama pembangunan kita tidak bisa dibangun dikarenakan cuaca yang sedang tidak memungkinkan pada saat itu. Ya, awalnya kita merencanakan akan mengadakan pembangunan Bendung di salah satu desa di Pengalangen. Sejauh ini seluruh kegiatan SIBADES memang mengarahkan untuk dapat terlaksananya proyek ini. Mulai dari survey yang hampir tiap minggu, pencarian fundraising yang memang dikhususkan untuk pembangunan Bendung, hingga seluruh jajaran SIBADES dan seluruh anggota yang memang mempersiapkan pembangunan Bendung ini seperti lomba rancang banugn internal dan info – info yang masuk kepada massa. Namun, dikarenakan Bulan Desember merupakan puncak curah hujan tinggi di desa itu sehingga membuat tidak memungkinkan pembangunan konstruksi di sana. Akhirnya, kita harus memutar otak kembali dengan tetap ditekennya kontrak dengan desa bahwa kita akan membangun di desa itu digeser
188
menjadi bulan Maret. Akhirnya, atas dasar pemenuhan janji ke massa mengenai wadah aplikatif keilmuan yang berdampak ke masyrakat, SIBADES akhirnya menemukan program baru dengan membangun tembok penahan tanah dan perbaikan jalan di desa Mekarsari. Ohiya, pada saat bulan november SIBADES memenangkan penghargaan sebagai best CSR Program di ITB dari Paragon dan merupakan modal utama bagi SIBADES untuk dapat melangkah maju kedepannya. Sedangkan di sisi ICEE sedang menyiapkan 3 hari besarnya di Januari. Seluruh tenaga sudah dikerahkan mulai dari sponsorship, fundrasining, competition, public relations, dan infographic lomba. Ya, kesemua itu demi menyiapkan acara terakhir di Januari. Edu sebagai sang ketua setiap minggunya bolak – balik ke Jakarta untuk dapat memfollow up pembicara yang notabene ada 3 menteri dan juga memastikan sponsorhip masuk. Pekerjaan yang berat namun juga pasti akan ada akhir yang indah di belakang. Kegiatan Luang disamping proker Selain program kerja, hal – hal yang dilakukan tidak banyak dan lebih sering melaksanakan kegiatan non – formal seperti suporteran olimpiade, menyebarkan nilai secara kultural di sekre, dan terutama untuk mengecek ketercapaian rutin dengan mengadakan rakoor baik BPH maupun dengan BPA dan Senator. Rakoor ini selain membahas ketercapaian juga membahas performa dari BP sendiri agar tidak kendor menuju akhir kepengurusan.
189
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Selain itu juga BP sempat mengadakan persiapan akan evaluasi TT yang berguna untuk pengecekan program kerja yang ada. Kejaran Evaluasi TT ini sendiri juga baru mulai diinisiasi tahun ini. Kejarannya hanya untuk memperbaiki klarifikasi program yang ada dan juga menambah program yang menjawab parameter. Seharusnya kedepan agar lebih ideal evaluasi TT adalah membahas evaluasi setengah semester kemarin dengan menyicil parameter program yang sudah terselanggara. Pertimbangannya selain untuk mempermudah dan tidak membebankan tugas yang menumpuk di LPJ akhir juga mempercepat masa LPJ yang berlarut – larut. Selain itu pula untuk mendapatkan evaluasi perbaikan bagi BP agar masih dapat memperbaiki kepengurusan setengah tahun kedepan. Hal ini agar menjaga peran swasta dalam menjaga nilai tetap ada. Persiapan ini walaupun sudah digodok sebulan namun pelaksanaanya juga belum bisa maksimal. Aku berharap apa yang dilakukan angkatan BPku dengan memulai menginisiasi adanya
190
Evaluasi TT ini dapat diteruskan dan diperbaiki mengenai sistem yang ada. Waktu luang biasanya kugunakan untuk seminggu sekali ngobrol sama dosen/alumni/siapapun tokohnya. Demi untuk meruntutkan peristiwa sejarah agar tidak mati. Disini aku juga sempat seminggu terkapar tidak berdaya. Ada kalanya kita akan sakit maka diperlukan back up plan dan kepedulian satu sama lain BP untuk memback up apa yang sudah ada. Momen HMS 2.0 ini proker cenderung padat, ada bubar, ada pelatihan software, sebelumnya juga ada mini proyek, ada kunjungan kunjungan yang tiada henti entah dari luar dan dalam kampus. Dan ada juga angkringan. Maka diperlukan kekuatan bersama dalam mengawal semua keberjalannya. Terakhir warna – warni dari HMS 2.0 ini adalah adanya kabar duka dari temen seangkatanku. Ya, kabar duka itu adalah berpulangnya Tifanny pardosi HMS159 kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menggetarkan seluruh jiwa kami. Memang Tifanny sendiri sudah cuti 1 tahun dikarenakan sakit kanker darah yang menderanya. Namun seketika itu kita terkejut ketika akhirnya Ia menghebuskan nafas terakhirnya dengan dikabari oleh kakanya kepada kami. Aku memakan kata – kataku yang sempat bilang wisokto adalah momen terakhirku menon-himkan seseorang dan aku tidak ingin sampai menon-himkan temanku sendiri yang akhirnya kejadian sekarang. Hari itu Kamis sore kami semua berkumpul di Benteng mengadakan doa bersama sembari menguatkan barisan atas kesedihan yang amat mendalam atas berkurangnya satu keluarga kami yang telah semangat berjuang melawan penyakitnya. Tepat
191
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
pukul 17.00 kami semua barisan hijau merapatkan diri dalam suasanan sendu diiringi pembuka dari Pak Rian selaku pembimbing HMS dan ditutup olehku selaku ketua Himpunan mengiringi doa bersama untuk Tifanny.
[KABAR DUKA BAGI KELUARGA BESAR HMS] Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh Salam sejahtera bagi kita semua Turut berduka cita atas telah kembalinya Tifanny Pardosi (HMS15159) kepada Tuhan Yang Maha Esa. Saya sebagai Ketua Umum HMS meminta doa dari keluarga besar HMS kepada beliau agar diberikan ketenangan di sana. Mohon doanya dan saya mewakili beliau memohon teman2 untuk memaafkan kesalahan Tifanny Pardosi atas segala kesalahan di dunia yang diperbuat baik sengaja maupun tidak sengaja. Kita doakan semoga Tifanny Pardosi mendapat tempat yang terbaik di sana. serta keluarganya diberikan ketabahan yang luar biasa. Amin. Terimakasih.
192
Untuk kawan, bagian dari keluarga, dan pejuang sesungguhnya Assalamualaikum wr.wb Salam sejahtera bagi kita semua “setiap yang berjiwa akan merasakan mati� [QS. Ali Imran: 185] Hidup adalah helaan nafas, dimana suatu saat akan kita hembuskan untuk terakhir kalinya, kematian sesuatu yang dekat. Kematian adalah peristiwa tercepat, yang menjadikan segala tinggal sejarah Semoga tenang di sisi-Nya Tifanny Indah Bibra Pardosi HMS15159 Semua tentangmu tak akan pernah kami lupa Sedikit bercerita, pertama kali aku sendiri mendengar engkau sakit saat Forum Sosialisasi GBHP HMS 2017 hampir lebih dari setahun lalu. Ketika itu aku yang masih Ca-Kahim hadir, dan sempat menanyakan kepada BPA siapa tim pembuat GBHP ini. Niat awal dariku adalah untuk mewawancarai lebih dalam dari tim yang membuat GBHP ini, karena dari forum saja jujur bagiku tidak akan cukup terpuaskan. Dan salah satu nama yang kuingat saat itu adalah Tifanny, ya memang pembentukan tim ini didasari dari elemen2 yang berbeda – beda dan ga harus dari BPA Saja. Setelah itu spontan aku langsung menanyaimu, dan kenapa engkau sendiri tak dapat hadir dalam forum sosialisasi melihat hasil GBHP yang telah engkau susun susah payah. Namun ternyata engkau mengabariku bahwa dirimu sedang sakit dan tidak sedang di Bandung saat itu. Aku masih berpikir positif cepat atau lambat masih akan ada waktu ngobrol denganmu. Waktu yang ada berlalu, sampai akhirnya aku terpilih menjadi Kahim pun, engkau tak ujung kembali kulihat sosoknya di kampus. Kukira kau tidak akan selama ini untuk penyembuhan. Dan ketika aku sempat bertanya kabarmu dari teman dekatmu, ternyata kau telah berada di Medan sejak lama dan divonis
193
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
menderita sakit leukemia atau kanker darah. Innalillahi sontak aku kaget dan shock saat itu, apa yang bisa aku lakukan hanyalah berdoa kepada Tuhan semoga dirimu cepat sembuh, karena berkunjung pun aku tak mampu saking jauhnya tempatmu. Akhirnya kau yang tidak kembali di semester 5 itu melepas semua beban akademik semester tersebut. Pada saat liburan, aku masih berusaha keep contact denganmu, menanyakan kabar, dan kapan lagi bisa berkuliah dan berjumpa di Bandung. Aku masih positif thingking semester 6 engkau bakal kembali, Tif. Akhirnya Di tengah semester itu aku berinisiatif chat kembali dan ternyata engkau msaih sakit dan belum bisa kembali. Sampai akhirnya semester ini pun kau memutuskan tidak berkuliah juga, aku selalu berdoa yang terbaik untukmu. Tif, sejujurnya kami kawan angkatanmu sangat rindu kau dapat kembali Bersama kami. Aku sering berdiskusi dengan teman – teman, strategi apa yang dapat membantu mu nanti ketika kau memulai kuliahmu kembali. Pastinya, kau harus bergabung dengan angkatan di bawah kita karena ketertinggalan mata kuliah semenjak sakit. Namun, karena kami satu tingkat di atasmu, kami bisa membantu dan mengusahakan semua tugas – tugasmu untuk kau selesaikan semaksimal mungkin walau rekanmu bukan kami tapi adik – adik kelas kami. Sekarang kau telah kembali, ya kembali ke tempat yang terbaik. Bukan dekapan kawan – kawanmu pastinya, tapi di pangkuan Tuhan Yang Maha Esa. Kami telah kehilangan seorang kawan, bagian keluarga, dan seorang pejuang sejati yang berjuang melawan penyakitnya agar bisa tetap hidup untuk menggapai asa untuk hari esok. Sebuah pembelajaran buat kita semua, orang – orang yang masih banyak gerutu terhadap masalah sederhana di dunia. Ketika kita masih merasa mengeluh terhadap diri dan hidup kita. Merasa Tuhan tidak adil dengan masalah yang selalu menimpa kita. Ketahuilah bahwa di luar sana ada orang yang bahkan bersyukur sesederhana Tuhan masih memberikan ufuk mentari esok hari kepadanya. “Setiap aku bangun pagi, aku selalu bersyukur kepada Tuhan karena masih memberikan kesempatan kepadaku untuk hidup” Itu ujarmu Tif. Dan aku selalu tak bisa menahan haru mendengarnya. Banyak cerita inspirasi perjuangan yang aku dapatkan darimu Tif, walaupun semua itu tidak secara langsung keluar dari bibirmu. Kau orang yang
194
hebat, yang masih mampu berjuang dan optimis terhadap semua takdir yang ada. Kau tak pernah sama sekali menyerah dikala mungkin banyak orang yang akan langsung menyerah jika terkena kondisi yang sama sepertimu. Aku sempat kaget mendengar cerita, bahwa dirimu tidak mau di Kemoterapi. Tapi setelah mendengar alasanmu, karena kau optimis kalau kau bakal sembuh dan karena kemoterapi mempunyai efek samping yang berkepanjangan, kau memilih untuk melewati penyembuhan secara herbal sembari berharap selalu ada secercah harapan untuk kesembuhanmu di hari esok. Kau selalu optimis kalau kau bisa sembuh! Walau senjamu telah tiba, setidaknya jika memang kau tidak bisa sembuh secara fisik, kau menyembuhkan mental ku secara moral. Terhadap bagaimana cara bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya didunia. Kau tidak mengajarkanku arti perjuangan melalui cerita- cerita perjuangan, tapi kau sukses membuatku belajar arti perjuangan yang sesungguhnya dari semua yang kau lakukan untuk sembuh selama ini. Saya atas nama keluarga besar HMS ITB meminta maaf dan berterima kasih kepada kalian semua yang telah mendoakan beliau. Semoga Tifanny mendengar dan tersenyum di alam sana. Salam Cinta dan Perjuangan, HMS ITB
ď‚Ş HMS 2.5 HMS 2.5 adalah agenda setelah hari kuliah berakhir dan UAS semester ganjil di semester 7 BP dimulai. Agenda ini lebih sedikit dari agenda yang lain dan waktunya juga sedikit namun memiliki kenangan tersendiri bagiku.
195
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
UAS Memasuki masa – masa ujian dan lebih banyak menghabiskan waktu di UAS. Selalu begini. Namun biasanya di selang – selang itu bisa digunakan banyak agenda. Salah satunya hal yang kulakukan selama jeda UAS adalah pulang ke Rembang untuk beberapa hari. Kemudian Hal cukup menarik adalah kampanye integritas yang kulakukan dengan departemen akademik. Ya, kami sangat concern sekali terhadap isu integritas di kalangan mahasiswa. Mahasiswa yang katanya garda terdepan pembangunan bangsa ini banyak sekali dilihat kecacatannya selama berkehidupan menjadi mahasiswa. Dan salah satunya adalah masalah mencontek. Maka dari itulah alasanku dan departemen akademik segera merumuskan gerakan kampanye ini. Ada dua hal yang kita lakukan yaitu menyuasanakan dan juga menindak tegas. Dalam hal menyuasanakan kami mulai dari membuat twibbon #Istandwithintegrity dan menyebarkan ke seluruh anggota untuk memakainya, minimal dari sini sudah ada tanggung jawab moral untuk menjunjung tinggi integritas. Selanjutnya kami menyebar poster – poster tentang integritas mulai dari bernada satir sampai menyadarkan secara halus. Dan terakhir kami mencoba menyiapkan video dari anggota HMS yang dapat memberikan inspirasi terkait aspek ini, dengan pertanyaan seputar: 1. bagaimana kuliah di teknik sipil 2. bagaimana membagi waktu kuliah dengan HMS 3. bagaimana tips menghadapi ujian 4. apa itu integritas menurut kamu? 5. i take it for UAs integrity
196
Satu lagi hal panas yang terjadi adalah tentang USM ITB. Pada isu ini ITB direncanakan akan membuka sebuah mekanisme seleksi baru yaitu seleksi mandiri yang ditengarai akan merangsek ke aspek “Uang Sumbangan� yang akan jor – joran didapatkan. Isu ini sangat panas hingga akhirnya gagal dikawal dikarenakan kesibukan UAS dari para mahasiswa ITB. Ya, salah satu strategi dari rektorat yang kembali sukses meredam gelora kemahasiswaan di kampus.
SIBADES
Acara terakhir di tahun 2018 adalah main event sibades. Ya kami akhrinya kesana, live in dan membantu pembangunan infrastruktur di desa sana. Awalnya Ical selaku ketua sibades hanya menyarankan untuk membuka pendaftaran maksimal untuk 60 orang, namun kenyataannya pendaftar membludak menjadi 100 orang dikarenakan program pre-event sibades seperti mini event dan seminar kemasyarakatan sukses merangsek di empati masing – masing anggota untuk menumbuhkan rasa kemasyrakatan yang tinggi.
197
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Terakhir aku sengaja tidak langsung pulang ke kampung karena menyiapkan berbagai hal untuk ahir kepengurusan dan salah satunya adalah buku ini. Karena liburan adalah waktu dimana mendesain akhir kepengurusan, memikirkan legacy apa yang akan ditinggalkan.
 HMS 3.0 HMS 3.0 merupakan acara terakhir BP hingga menjelang akhir kepengurusan. HMS 3.0 berkutat tentang perjalanan akhir menjalankan program kerja yang ada hingga selesainya momen LPJ. Berikut cerita singkat tetang perjalanan BPku di akhir kepengurusan. Rapat BPH, BP, STAKEHOLDER Agenda pada HMS 3.0 ini dimulai dari rapat di awal kepengurusan. Dimulai dengan rapat BPH, dilanjutkan dengan rapat BP, dan etelah itu rapat stakeholder. Rapat awal semester merupakan hal yang sangat penting guna merumuskan agenda satu semester ke depan. Berhubung untuk HMS 3.0 ini kita menyiapkan akhir kepengurusan maka hal yang kita bahas seputar proker – proker terakhir dan LPJ nantinya. Rapat BPH menjadi starting point dimana disini kita saling mengabari progress bidang satu sama lain dan juga saling membahas isu – isu yang ada secara komprehensif. Semakin sedikit kepala semakin dalam dan efektif pembahasan terhadap suatu hal. Rapat
198
BPH juga menjadi ajang kita saling cerita masalah satu sama lain baik masalah di HMS maupun departemen masing - masing. Hal ini semata – mata demi menunjang kinerja kita dan menumbuhkan rasa saling support satu sama lain. Rapat BPH diadakan seminggu sekali sebagai laporan progress terhadap keberjalanan bidang. Rapat BP adalah agenda yang segera dilaksakan ketika rapat BPH telah selesai. Rapat BPH sebelumnya berguna untuk menyiapkan hal – hal apa saja yang akan dibahas dalam rapat BP ini. Kenapa harus disiapkan? Rapat BP mendatangkan semua departemen dan BSO dalam satu ruang. Sekitar 34 orang yang akan datang dalam satu ruangan, dan tidak akan efektif jika bahasannya tidak disiapkan dan justru akan ngalor ngidul. Untuk itu, persiapan matang, mengarahkan forum, dan terutama setting goals merupakan hal wajib yang sudah ditentukan sebelum rapat BP ini. Setelah Rapat BP selesai, kita kembali masing – masing ke departemen untuk melakukan hasil rapat sebelumnya. Untuk menunjang hasil rapat yang telah diadakan dan juga agar menjalin silahturahmi antar lembaga maka diadakan rapat stakeholder yaitu rapat antara BPH, BPA, dan Senator untuk membahas agenda/proker ke depan dan juga menjadi sebuah penjaminan agar proker ini dapat berjalan dengan resmi dan didukung oleh legislatif HMS. BP dan Senator saling mengabari progress dan rencana ke depan, dan BPA sebagai pihak pengawas akan memberi masukan berdasarkan posisinya sebagai seorang legislator. Setelah didapatkan solusi terbaik untuk semua pihak maka rapat ini selesai dengan hasil strategi yang sudah siap untuk dilaksanakan.
199
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
HMS BERIMAN Acara terakhir beres – beres sekre bersama satu HMS. Pada acara HMS Beriman volume dua ini kita lebih berfokus memperlebar ruang dengan membuang barang – barang yang tidak terpakai dan juga mengambil alih workshop. Hal yang cukup berat karena workshop ini sendiri statusnya bukan kepemilikan HMS sehingga harus punya strategi yang matang untuk mendapatkannya. Aku sendiri yang dari dulu ingin sekali mendapatkan workshop dan berencana untuk memindahkan barang – barang TU Fakultas yang ada di sana ke suatu ruangan kosong. Ditemukanlah satu ruangan kosong di lorong sipil yaitu bekas ruangan pak Adang di sebelah SL. Tak berpikir lama, aku langsung memerintahkan anak – anak untuk memindahkan semua barang – barang disana ke ruangan pak Adang saat HMS Beriman ini. Sekarang workshop serasa seperti ruangan sendiri, lega dan dapat menaruh barang – barang keperluan kerja seperti loker departmen dan barang – barang lainnya. Dan yang paling utama adalah sekre yang serasa lebih luas dan dapat digunakan sebagai ruang publik bagi anggotanya untuk saling bercengkrama dan melakukan kegiatan – kegiatan yang bermanfaat. Gebrakan yang dilakukan pada kepengurusan saat ini untuk beres – beres sekre adalah menjebol sekat yang menutupi antara sekre dengan workshop yaitu HMS Megaplex. Setelah dijebol sekarang sekre serasa jadi ruangan yang luas dan memiliki 4 ruangan utama. Lantai 1 sebagai tempat anak – anak bermain dan menonton. Lantai 2 biasanya sebagai tempat kumpul dan rapat. Lantai 1 workshop sebagai tempat menyimpan barang – barang
200
departemen. Dan Lantai 2 sekre sebagai tempat serbaguna entah belajar maupun rapat. Ya, sedikit demi sedikit harapan mengenai sekre terlaksana sudah. Sejenak aku sangat bersyukur karena beberapa hal akhirnya bisa terealisasi walaupun masih banyak PR yang mengikuti setidaknya harus siap ketika workshop kembali diambil alih prodi. Aku menitipkan sekre HMS kepada kalian penerus - penerus ke depan. Strategi terpenting dalam menjaga kekeluargaan dan interaksi di HMS adalah salah satunya di sekre. Jadi jangan sampai kau menelantarkan sekre, karena di sana tersimpan setengah jiwa HMS. HMS Jelajah
HMS jelajah volume kedua sekaligus merupakan HMS jelajah terakhir di semester ini. Kali ini kita berkunjung ke salah satu perguruan tinggi bandung adik dari ITB yaitu Politeknik
201
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Negeri Bandung (Polban). Kenapa akhirnya bisa terpilih Polban. Dari deaprtemen EkstraK ampus sendiri saat audiensi di awal ke massa HMS telah memaparkan tujuan dari kunjungan ke Polban. Selain untuk lebih mengenal kultur politeknik yang merupakan hal yang baru bagi kami, disini juga ingin mengetahui bagimana pengelolaan himpunan di dalamnya. Dengan kondisi saat itu kami kurang kendaraan untuk berangkat, maka taktik dari Ekstrakampus sendiri yang sering dilaksanakan adalah menyewa Grabcar untuk setiap orang berangkat bareng – bareng ke Polban. Diiringi oleh rintik – rintik hujan ketika berangkat ke sana, akhirnya kami sampai tepat waktunya. Disana persiapan dari anak – anak polban sendiri sangat bagus. Mereka seperti akan menyambut tamu yang tidak akan ke sana lagi. Walaupun memakai ruangan kosong di dekat lab namun Polban menghadirkan seluruh anggotanya untuk menyambut HMS ITB. Kunjungan dimulai dari sambutan satu sama lain dari masing - masing kahim. Kemudian diteruskan dengan pemaparan masing – masing himpunan untuk memperkenalkan struktur organisasi dan program kerja satu sama lain. Setelah pemaparan selesai dilanjut dengan acara laboratorium visit kalau anak – anak di polban lebih familiar menyebutnya dengan istilah bengkel. Pada sesi ini kami diajak berkeliling kampus untuk melhat semua bengkel mereka. Bengkel mereka sangat banyak dan terhitung sangat lengkap dalam skala politeknik. Banyak hal – hal yang asing yang tidak kami ketahui karena memang beda kurikulum akademik. Namun hal yang patut diapresiasi adalah anak – anak HIMAS Polban benar – benar mengerahkan seluruh anggota
202
mereka untuk menemani kunjungan lab ini. Hampir di setiap sudut lab yang kami jumpai pasti ada saja anak polban yang siap untuk melayani kami ketika ingin bertanya atau membutuhkan sesuatu. Setelah semua rangkaian tourlab sudah terlaksana maka dilanjutkan sesi sharing antar departemen untuk dapat saling berbagi dan bertanya tentang masing – masing programnya. Bukan untuk membandingkan, tapi untuk sama – sama belajar memperbaiki himpunan yang lebih baik kedepannya. Aku sendiri tergabung dalam clother bersama para kahim dan jajarannya. Polban sendiri memiliki 2 jenis jenjang yaitu D3 dan D4. Hal ini juga menjadi treat yang harus diantisipasi sendiri. Fauzan sendiri kahim saat itu adalah D3 sipil, disana dia berstatus semester 5 dan ketika turun otomatis dia harus fokus dengan Tugas Akhirnya nanti. Manajemen sumber daya manusia di Polban cukup unik untuk mengatur ini. Mereka mengadakan kegiatan – kegiatan sederhana seperti belajar bersama dan doa bersama menjelang Ujian yang diprokerkan secara resmi dalam BP sehingga semakin mempererat kelekatan mereka satu sama lain untuk menanggulangi rawannya anak – anak yang hilang. Acara selesai, diakhiri dengan acara foto bersama. Setelah dilanjutkan dengan sesi penyerahan cinderamata, maka terakhir kita saling mengapresiasi dengan menyanyikan mars masing – masing himpunan. Selanjutnya setelah selesai acara terkejutnya kami dibuatkan barikade manusia dari gedung pertemuan hingga keluar. Saat itu kondisi sudah maghrib dan langit sudah mulai gelap. Anak – anak polban langsung buru – buru membuat barisan barikade berjajar seperti sebuah koridor kepulangan dengan
203
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
menyalakan flashlight dan menyanyikan lagu kepulangan untuk kami. Ya, suatu hal yang sederhana namun sangat amat berkesan bagi kami. Sekali lagi, HMS Jelajah merupakan satu hal yang sangat positif untuk menunjang kinerja BP dan juga sebagai ajang silahturahmi satu sama lain dengan himpunan sipil se-Indonesia. HMS bubar
HMS bubar edisi terakhir. Setelah banyaknya edisi HMS bubar yang terselanggara pada saat semester sebelumnya, maka untuk bulan ini merupakan HMS Bubar yang terakhir. HMS bubar adalah singkatan dari HMS Bugar Bareng, acara olahraga bersama – sama satu HMS yang biaya sewa tempatnya diakomodir oleh BP Minat dan potensi. HMS Bubar sendiri merupakan salah satu cara mewadahi tersalurkannya hobi – hobi dari anggota tanpa harus memikirkan biaya, jadwal, dan mengurus tempat karena semua telah
204
diakomodir oleh himpunan. Satu hal yang diutamakan disini adalah partisipasi massa karena wadah telah ada tinggal isi dari wadah itu sendiri. Setelah sebelumnya telah terselenggara HMS Bubar Futsal, basket, dan badminton lebih dari sekali kali ini giliran volly yang diwadahi. Alhamdulillah banyak anggota yang ikut hitung – hitung menjadi feedback positif untuk dapat menarik partisipasi massa melalui penyaluran hobi. PEMIRA KM ITB Setelah lama diundur akhirnya pemira jalan kembali. Pemira KM ITB merupakan ajang untuk memilih pemimpin KM kedepannya baik itu K3M maupun MWA-WM. Dahulu mulai semenjak Oktober 2018 Pemira ini diusahakan dapat berjalan namun kenyataannya nihil karena kesiapan dari calon – calonnya sendiri yang kurang. Akhirnya pada januari dapat diambil keputusan karena telah memenuhi semua persyaratan terutama calon yang lebih dari 1 maka pemira k3m dapat dijalankan. Pemira MWA-WM tetap vakum karena tidak ada yang maju untuk menyalonkan diri disana. Kebetulan HMS mendapatkan jatah hearing pertama dan masuk dalam zona depan yang berisikan 5 himpunan yaitu HMS, KMKL, HMTL, IMG, dan HIMAFI ditambah dengan berapa unit lain yang tak lupa turut diundang dalam mengawal hearing pertama ini. Di sini banyak sekali intrik yang terjadi, pertanyan – pertanyaan keras bahkan tantangan kepada calon pun dilontarkan. Pada saat itu aku sangat bahagia dan bersyukur karena HMS menjadi himpunan yang dapat mendatangkan massa terbanyak di
205
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
hearing ada sekitar 60 an orang yang datang memenuhi basemenet cc barat pada saat itu. Salah satu yang akhirnya kusayangkan adalah ketika IMG memberikan tantangan kepada kedua calon presiden dengan dibumbui promosi – promosi acara mereka dalam satu waktu bersamaan. Yang jadi sangat miris adalah tantangan untuk berani mengundurkan diri ketika hal tersebut tidak tercapai, dan akhirnya benar di akhir salah satu calon dengan berat hati harus mundur karena tantangan yang ada. Akhirnya pemira vakum untuk beberapa saat setelah itu. Ya, sampai akhir kepengurusanku pemira belum selesai dan ini menjadi PR Besar bagi KM ITB selanjutnya. CIVIL DAY (mini proyek, semi-pro, SPASI, Profil H, dan Launching Cremona).
Sebuah acara yang keren dan berdampak bagi internal HMS adalah Civil Day. Sebuah acara yang menggabungkan seluruh unsur keprofesian di HMS untuk saling berkolaborasi mengadakan satu acara besar yaitu civil day. Acara ini terdiri dari
206
talkshow, pameran karya, pemaparan mini-proyek, dan juga launching majalah cremona. Mengundang pembicara - pembicara keren di bidangnya talkshow kali ini bertemakan kontribusi pasca kampus. Mengundang 4 pembicara dari berbagai latar belakang yaitu konsultan, kontraktor, regulator dan non – sipil akhirnya dapat memantik semua massa untuk datang. Massa yang hadir banyak dan memenuhi satu ruangan Alsi. Setelah talkshow diikuti oleh pemaparan oleh Andro sebagai wakahim keprofesian untuk menjelaskan mengenai progress mini proyek. Hal yang menjadi sebuah harapanakan kontribusi nyata HMS terhadap sekitar. Selanjutnya sembari melaksanakan ishoma juga dilaksanakan pameran karya diikuti dengan persentasi dari setiap kompetitor lomba yang pernah menjuarai suatu kompetisi. Setelah itu dilanjut dengan launching cremona majalah kebangaan dari HMS. Overall satu hari ini acaranya sangat keren dan berkesan untuk dapat meningkatkan asa kita sebagai satu HMS di bidang keprofesian teknik sipil. Kompetisi di Januari: GBS & IFL Ada beberapa kompetisi yang dilaksanakan pada saat semester, 2 yang bergengsi antara lain GBS (Ganesha Basketball) dan IFL (ITB Football League). Kompetisi basket dan sepak bola terbesar se-KM ITB. Disini membutuhkan pembagian waktu agar tidak bentrok dengan jadwal HMS dan juga terutama pembagian massa sebagai suporter untuk mendukung kesebelasan yang bertanding.
207
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Isu Formatur OSKM. KM ITB sedikit dibuat panik apalagi kongres KM ITB yang sudah terlalu banyak beban selain Pemira dan SIK yaitu isu OSKM yang dipantik salah satu kahim di ITB yaitu prince HMM Darryl. Isu ini mengenai perbaikan besar – besaran OSKM. Dan juga guna menyiapkan OSKM lebih awal agar tidak menjadi sekedar acara formalitas. Karena OSKM masalahnya bukan hanya di hilir saja namun mulai dari hulu. Dan membutuhkan orang – orang untuk tahu akan urgensi masalah ini. Isu ini akhirnya diselesaikan dengan penandatangan petisi dari 500 orang massa KM ITB dan dimulainya formatur lebih dahulu walaupun agenda pemira belum selesai. Ya, hal ini juga sebagai pencegahan jangan sampai kaderisasi mati gara – gara isu pemira. ICEE
Setelah sebelumnya launching Cremona maka dilanjutkan acara BSO terakhir di kepengurusan ini yaitu ITB Civil
208
Enginering Expo yang diadakan mulai dari Jumat-Mingu di beberapa tempat. Sebenarnya acara ini dimulai kamis yaitu persiapan lomba techmeet dan semacamnya. Jumat adalah jadwal lomba dan konferensi yang diadakan di Cibe dan Hotel Luxton. Lomba ICEE sendiri terdiri dari 2 bagian besar yaitu International Paper Competion dan juga Tender Competition. Konferensi sendiri adalah forum diskusi nasional antara mahasiswa teknik sipil seluruh Indonesia untuk mendiskusikan masalah ketekniksipilan di Indonesia agar nantinya dapat dihasilkan solusi nyata. Setelahnya hari sabtu ada Expo atau pameran dari perusahaan - perusahaan yang menjadi sponsor acara kami. Semuanya memiliki andil bagian penting, apalagi pada sesi going abroad yang ada 2 sesi di ruang VIP Albar. Dan terakhir adalah acara seminar nasional yang mengundang 3 menteri untuk hadir mengisi acara ini, dilanjut dengan diskusi panel antara satu dengan yang lain. Overall walaupun banyak evaluasi yang harus diperbaiki terutama hubungan dengan stakeholder di ITB namun keberjalanan acara ini sudah cukup bagus. FKMTSI FKMTSI singkatan dari (Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia). FKMTSI ini jadwalnya bentrok dengan jadwal ICEE. FKMTSI kali ini diselenggarakan di Cirebon yaitu TW-Reg. Kenapa akhirnya kami memutuskan untuk ikut hadir terlibat karena beberapa aspek. Pertama karena pentingnya TWReg dalam keberjalanan FKMTSI dimana disini akan diadakan kongres guna memilih koordinator wilayah selanjutnya. Selain itu
209
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
juga untuk mengenalkan calon BP yang baru yang belum pernah mengikuti FKMTSI sama sekali. Mungkin dalam cerita ini FKMTSI memang tidak dibahas secara mendalam, namun percayalah bahwa FKMTSI bukan sebuah wadah asing atau bahkan wadah yang tidak bermanfaat. FKMTSI menurutku adalah potensi besar bagi Indonesia. Memiliki massa yang banyak sekali dan tersebar di banyak kampus di Indonesia, maka aku sendiri sangat berharap kepengurusan kedepan dapat memperhatikan hal ini untuk dikelola lebih baik. Sudah banyak jalinan relasi yang telah dipupuk semenjak zamanku, dan kuharap kalian bisa meneruskannya. Pelantikan BPA Pelantikan BPA baru dari mulai angkatan 2012 sampai dengan angkatan 2017. Daun – daun baru bermunculan mengiringi harapan – harapan baru untuk mereka yang ada di HMS. MA pertama di tahun 2019 yang syukurlah bisa kuorum ½ n + 1. Aku selalu getol untuk mengawal pelantikan BPA ini agar menjadi sebuah harap kedepannya bahwa BPA bukan sebagai ajang elit himpunan saja namun juga sebagai pengawal sistem himpunan. Kunjungan Inkam Kunjungan Intrakampus yang terakhir yang akhirnya setelah sekian lama akhirnya aku bisa ikut. Kunjungan ini ada di Jatinangor di 3 himpunan yaitu HMPG, HMTB, dan HMRH. Ya, disini kita mendatangi setiap himpunan satu persatu, memaparkan
210
struktur organogram BP, dan juga memberikan hadiah ulang tahun kepada mereka. Satu yang sebenarnya jadi narasi besar adalah bagaimana akhirnya jalinan silahturahmi ini dapat berjalan satu sama lain. Mapres Acara BP terakhir di akhir kepengurusan. Merupakan kepanjangan dari Malam Apresiasai berisikan penghargaan – penghargaan selama setahun kebelakang atas prestasi maupun capaian dari setiap acara. Kolaborasi dengan danus untuk menyelenggarakannya dan juga medkominfo dalam menyiapkan kaleidoskop yang ada. Acara ini sempat diadakan by request dariku dikarenakan ingin menumbuhkan rasa apresiasi untuk anggota dalam satu momen bersama. Alhamdulillah, acara ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan feedback positif untuk dilanjutkan oleh BP – BP selanjutnya. Forsen Terakhir Forsen terakhir dari sang senator perwakilan HMS ke luar. Berkolaborasi dengan eksternal mendatangkan 2 alumni hebat yaitu Bang Zaki HMS 2010 PJS Senator HMS dan juga Kakong saat itu dan Bang Heru HMS 2005 sebagai Kahim pada zamannya yang meneruskan sebagai PJS Senator pada waktu itu. Bertemakan HMS potensi dan kolaborasi dalam lingkup eksternal. Pada momen ini berusaha untuk mengupas secara lebih mendalam peran penting kita di luar. Acara ini cukup ramai dan banyak meninggalkan pesan
211
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
kepada kita untuk semakin menjaga himpunan ini dan potensinya kedepan. Rapat LPJ terakhir Setelah semua agenda terakhir hal yang ada adalah menunggu LPJ berakhir. LPJ selalu menjadi ranah yang sakral dan harus dipersiapkan jauh – jauh hari karena menurunkan legasi kepada angkatan bawah sangat susah jika hanya sekedar formalitas. Rapat ini diadakan langsung pada hari sabtu. LPJ Inilah cerita akhir dari seluruh perjalanan panjang selama hidup dan menghidupi HMS ITB sebagai badan pengurus. LPJ merupakan ajang terakhir dimana kita melaporkan seluruh hal yang telah kita lakukan dan mempertanggungjawabkannya ke massa sebagai bentuk pengabdian terakhir. LPJ ini juga merupakan ajang terakhir kita dapat menitipkan semua hal yang telah diperjuangkan sebelumnya di depan penerus – penerus himpunan ini kelak. Suka, duka, tawa, ketegangan, dan susasana emosional mewarnai perjalanan LPJ ini. Di akhir masa baktiku dan BP, aku mengucapkan permohonan maaf sebesar – besarnya atas segala kekurangan yang kami lakukan. Seperti dosenku berkata bahwa takkan ada beton yang tak retak, begitupun kami yang selalu diselimuti kesalahan yang begitu banyak. Kedepannya semoga semua LPJ kami adalah bahan pembelajaran buat kalian sebagai generasi penerus supaya senantiasa dapat membangun HMS yang lebih baik
212
Catatan Renungan Meratapi garis waktu yang ada membuat semakin bersyukur atas semua kenangan yang ada. Garis waktu yang ketika di momen terakhir ini sangat begitu berharga serasa ingin kupegang erat agar tidak terlepas. Ya walaupun akhirnya waktu adalah hal yang pasti akan pergi dan takkan kembali, namun aku berdoa semoga pembelajaran yang kudapat setahun menjadi Kahim adalah pelajaran yang berharga tak hanya bagi hidupku tapi kehidupan orang banyak. Apa yang kita miliki bersama adalah waktu. Semua akan diambil Tuhan. Harta, jabatan, dll. Tapi kita masih diberikan waktu. Jangan pernah membuang waktumu untuk tidak ambil bagian dari setiap pergerakan himpunan. Apalagi karena malu apalagi malas. Percayalah setiap detik adalah hal yang berharga. Connecting the dots. You can’t connect the doots looking forward. You can only connect the dots looking backward Ya, quotes di atas menggambarkan betapa pentingnya waktu itu untuk menjadi sebuah pembelajaran kedepannya. pembelajaran yang nantinya entah secepatnya atau suatu saat pasti
213
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
akan berguna untuk membangun Indonesia. Ingatlah bahwa kalian adalah pemuda harapan bangsa. Pemuda telah dan akan selalu menjadi harapan bagi suatu bangsa dan negara. Ramaikan selalu rumahmu, rumah yang sudah kami buat senyaman mungkin demi kalian bisa berkembang di sana. Dan terakhir coba meninggalkan legasi berupa bentuk LPJ yang enak dibaca. Dan semoga buku ini menjadi jawaban atas LPJ yang ingin aku buat tersebut Maka dari itu, Enjoy the Journey!
Takkan Mudah, Namun yakinlah setiap langkah yang dipijakkan mengandung makna yang berarti bagi kehidupan -Anggi Renaldy Pratama
214
215
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Bagian II PEMIMPIN “Jika dan hanya jika aku anggota HMS maka ketua himpunan adalah pemimpinku�
216
PEMIMPIN Aku percaya setiap orang terlahir untuk jadi pemimpin. Entah dia yang ditakdirkan memimpin sebuah bangsa, atau sebuah kelompok besar, atau minimal dia menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri. Tuhan memberikan sebuah bibit pemimpin pada setiap pribadi masing – masing manusia. Sekarang manusia tinggal memilih apakah akan memupuk bibitnya, merawatnya, dan mengembangkannya atau justru membiarkannya tergeletak di jiwa raga kita masing – masing. Bagiku Pemimpi dan pemimpin itu tidak beda kawan. Pemimpi akan menjadi pemimpin terhadap mimpinya kelak. Justru para pemimpin hebat kebanyakan berasal dari seorang pemimpi, Hanya satu huruf yang membedakan yaitu N yang berarti Niat. Ya seyakin apa kita terhadap mimpi kita dan merealisasikannya. Jujur jika boleh dikata, aku hidup dari mimpi. Mimpi – mimpi aneh, gila dan tidak masuk diakal kucoba terabas untuk diwujudkan. Dan dengan merealisasikan mimpi ini semua perjalanan kehidupan terasa seperti sebuah petualangan. Pun begitu juga di HMS tempat aku berasal. Merangkai HMS ITB menjadi Kontributor nyata bangsa merupakan ide gila kawan, ide yang sepertinya tidak bakal bisa terealisasi. Mana bisa HMS menjadi kontributor nyata bangsa. Namun aku coba jalan dulu, hasilnya mah nanti belakangan. Kadang aku pesimis dengan
217
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
mimpi ini, kadang aku ragu dan merasa ingin berbalik arah untuk menjadi pemimpi pasif saja. Tapi jalan sudah kutempuh, pena dariNya sudah ditakdirkan. Dan aku harus melaksanakan amanah ini untuk-Nya. Bicara pemimpin, tak jauh kaitannya dengan seorang Role Model. Ya banyak hal yang harus kubenahi dalam menjadi Role Model atau aku lebih suka menyebutnya Suri Tauladan. Berat sekali, namun setidaknya aku harus terus berjuang dan berusaha, bukan semata untuk menunjukkan diriku pantas menjadi pemimpin. Tapi lebih dari itu, untuk mengajarkan mereka, suatu saat “Kau harus bisa menjadi seperti itu, jauh, dan jauh lebih baik lagi�. Mengutip pesan dari temanku. “Pemimpin yang baik itu mencintai dan dicintai oleh angggotanya�. Dan setelah satu tahun berjalan aku baru sadar apa yang dimaksudkan oleh temanku. Kita disini belajar peduli terhadap orang lain, belajar bekerja ikhlas tanpa harap kembali, belajar totalitas demi himpunan ini. Menjadi kahim perlu yang namanya integritas, loyalitas, dan totalitas. Integritas adalah ketika kita melakukan apa yang kita katakan, loyalitas adalah ketika kita melaksanakan integritas secara terus menerus, dan totalitas adalah ketika kita tidak menggunakan satu alasan kecil pun untuk meninggalkan integritas dan loyalitas kita. Dan dengan itulah kita akan bisa mencintai anggtota kita dan dicintai anggota kita juga. Kutuliskan satu bab ini untukmu kawan, semoga kelak kaulah yang akan menjadi pemimpin itu
218
Posisi dan Peran Sebuah hal yang harus diketahui oleh seorang ketua himpunan ketika dia menjabat adalah posisi dan perannya. Posisi menandakan kedudukannya saat ini berada dimana, dan peran menandakan tugas kerja nya sebagai ketua himpunan. Posisi menandakan sebuah jabatan atau tanggung jawab dalam suatu hal baginya. Selama menjabat Sebagai ketua himpunan kita harus tahu kita mempunyai 3 posisi utama, yaitu kahim sebagai: Ketua BP, Ketua Himpunan, Pelopor KM ITB. Kahim sebagai ketua BP layaknya kita sebuah badan eksekutif himpunan, maka aku adalah pemimpin dari teman – teman ku yang ada dalam satu wadah bernama badan pengurus. Ya, aku harus mengatur dan mengoordinasi mereka semua yang berjumlah 34 orang lainnya (ring 1-ring 2) yang akan mengurus dan menjalankan HMS ini. BP ini yang akan kita bimbing menjadi the winning team kita untuk mewujudkan visi besar kita di HMS. Kahim sebagai ketua himpunan, yaitu Kahim sebagai ketua massanya yang memiliki anggota yang banyak dan beragam namun selalu siap sedia memimpin mereka. Dari posisi ini aku harus siap menjadi sosok suri tauladan itu. Aku harus siap jadi sosok abang mereka, sosok guru mereka, sosok yang mampu mengayom mereka, dan jadi sosok pemimpin yang baik bagi mereka
219
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Dan terakhir dan sering terlupa adalah Kahim merupakan salah satu pelopor KM ITB. Kahim adalah orang yang nantinya akan mengawal KM ITB, menjadi penjaga nilai – nilai luhur di sana. Di konsepsi sendiri tertulis, ketika kabinet bubar maka yang berhak mengawal keberjalanann kemahasiswaan di ITB adalah FKHJ yaitu Forum Ketua Himpunan Jurusan. Jadi beban seorang kahim tidak hanya mengurus internal anggotanya, namun ia juga yang menjadi garda terdepan di KM ITB. Sedangkan Peran menandakan sebuah tugas. Peran ini juga menandakan sebuah tanggung jawab moral sebagai pemimpin. Peran sebagai ketua himpunan memiliki 3 hal yaitu peran secara struktural, fungsional, dan kultural. Peran – peran ini memberitahu kita agar kita sadar selama menjadi kahim kita harus melakukan ketiga peran ini secara berbarengan, tidak boleh linier apalagi hanya satu atau dua dari tiga peran yang disebutkan di atas. Struktural identik ke jabatan kita sebagai ketua dari pengurus – pengurus kita. Fungsional sebagai fungsi dan tugas kita sebagai pemimpin. Sedangkan kultural tanggung jawab yang dilakukan keseharian kepada anggotanya. Maka agenda terdekatku adalah mencoba melahirkan pemimpin – pemimpin baru yang siap dan sanggup menjalankan roda kepengurusan HMS ITB ini. Siap dan sanggup, ya keduaduanya. Siap saja namun tidak sanggup akan menicptakan pemimpin yang tidak bisa memegang roda pergerakan dari organisasi ini. Namun sanggup tapi tidak siap justru akan membuat organisasi ini tidak akan berjalan. Di HMS sendiri, di setiap jenjang kaderisasi lanjutan yang ada aku selalu berusaha memantik api semangat para kuya – kuyiku
220
agar mau melejitkan diri menjadi seorang pemimpin kelak. Agenda terdekatku setelah kaderisasi pasif adalah LKO, untuk mencetak pemimpin – pemimpin sukses selanjutnya. Pemimpin tidak lahir dari sekolah kepemimpinan, dia terbentuk dari medan – medan perang yang menempanya menjadi seorang pejuang yang tangguh dan totalitas. Zaman sekarang, pemimpin itu bukan disiapkan lagi tapi sudah harus sadar untuk menyiapkan diri. Ya, untuk itu di HMS aku benar – benar harus mengatur pemosisian dan peran dengan tepat. Pertama – tama yang aku lakukan adalah aku harus selesai dengan pergolakan di diriku sendiri. Aku harus mampu mendefine mimpiku terlebih dahulu untuk selesai. Selanjutnya aku baru mengurus BP ku dan menjaga hubungan interpersonal dengan anggota. Hal ini harus cepat dilakukan di masa – masa awal resmi menyandang status sebagai Kahim. Kemudian ketika dua hal tadi selesai, maka aku bisa berknotribusi ke luar dan menjadi pelopor KM ITB. Namun, tidak harus memandang pemosisian ini harus diselesaikan seara linier, cukup tahu bagaimana strategi yang pas dan semuanya dapat berjalan bersama – sama. Sekali lagi aku ingin memberi tahu bahwa tugas ketua himpunan bukan hanya di internal saja, tugas ketua himpunan bukan hanya berdiam menunggu hasil saja setelah selesai terpilih. Tapi banyak hal – hal yang harus kita lakukan. Melaksanakan posisi dan peran ini berarti kita juga menjalankan roda pergerakan di organisasi kita. Jika salah satu nya tidak dilakukan, alangkah sayang kita tidak dapat melaksanakan status Kahim ini dengan sempurna.
221
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Building yourself Membangun diri sama saja kita berjanji untuk selalu belajar dalam setiap proses yang ada dalam setiap detik kehdiupan yang kita lalui. Selama menjadi kahim banyak pelajaran yang secara sadar atau tidak sadar aku ambil dari setiap proses yang dilakukan. Ya, banyak refleksi yang aku lakukan mulai dari mengevaluasi diri sendiri dan juga lingkungan sekitar. Pertama, mengenai perencanaan waktu yang baik. Merencanakan waktu sama saja merencanakan kesuksesan. Disini kita dituntut untuk dapat membagi waktu antara organisasi, akademik, kesibukan pribadi, dan juga agama. Hal ini harus dimulai dari pertama kali kita memulai kehidupan di awal hari nya. Bangun tepat waktu, disiplin, dan paksa tubuh ini selelah apapun untuk all out di setiap harinya. Sesungguhnya tubuh kita tidak lemah justru malah akan melemah jika terbiasa kita manjakan. Ibadah diusahakan dijaga untuk rutin dilakukan, tepat waktu dan khusyuk. Olahraga seminimal mungkin setiap ada waktu luang agar menunjang tubuh yang fit ditengah jadwal yang padat. Belajar memanfaatkan momen pelajaran di kelas semaksimal mungkin. Jangan pernah ngantuk, perhatikan, tanya, dan tunjukkan bahwa kamu bisa menjadi orang yang lebih hebat dan pintar sebagai ketua himpunan. Jujur, ini memang sangat berat
222
untuk dilakukan namun bukannya pemimpin adalah seorang pembelajar yang selalu mengusahakan keidealan tercapai. Sampai akhir kepengurusanku aku selalu belajar untuk mencapai hal – hal tersebut. Gagal-coba lagi, hingga akhirnya kita terbiasa melaksanakannya. Hal – hal kultural lainnya laiknya dijaga seperti kenal dengan adik – adik dan abang – abang di himpunan. Inisiasi lah interaksi ini dari diri kita sendiri sebagai pemimpin. Jangan kebanyakan berpikir untuk beraksi yang kamu perlukan adalah memulainya semua, karena semua bisa berjalanan paralel. Jangan lupa untuk belajar memperhatikan dan menghormati anggota kita di setiap kesempatan yang kita punya. Karena itulah uniknya sebuah himpunan di ITB, kita bergerak atas dasar kekeluargaan dan saling support satu sama lain. Intinya aku sadar, bahwa setiap hari yang kau lewati bisa kau buat sangat hebat. Kembali lagi semua tergantung doa, usaha, dan tawakal yang kau berikan seberapa keras untuk itu. Rancang dengan baik dan susun dengan baik. Kalau prinsip menwa mengatakan, gagal merencanakan adalah merencanakan untuk gagal. Berikut ada beberapa cerita yang sejauh ini building myself. Malam ini seperti biasa jadwal audiensi selalu berdatangan. Sebelum audiensi tiba, aku bertemu dengan kawan lamaku Royyan (IF’15). Hari ini aku mendapat banyak hal di kala pertemuanku dengannya. Ya, aku banyak mendapatkan kesan dari dirinya yang menurutku memiliki sosok pemimpin islam yang baik. Dia merupakan aktivis di banyak bidang dan merupakan salah satu Imam Muda Salman. Keteguhan dan prinsipnya dalam bekerja banyak menginspirasiku. Kali ini kita melepas penat dan berdoa di
223
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
selasar salman. Dimana aku dan dia banyak membicarakan masalah karya dan pemimpin. Ya intinya kalau mau jadi contoh yang baik minimal punya karya yang patut dijadikan panutan dari orang orang. Karya ini jangan didefinisikan sempit sebagai sebuah prestasi, namun hal – hal yang dapat bermanfaat dan sustain kedepannya. Hal ini juga sesuai dengan teori kepemimpinan menurut Maxwell di level 3, setelah posisi dan perkenanan yaitu produktivitas. Nah intinya aku dan royan sepakat, ini adalah saat yang tepat kita untuk menghasilkan karya bagi himpunan dan mengembangkan anggota juga untuk ikut berkarya. Sosok selanjutnya yang penting dimiliki oleh setiap pemimpin adalah prinsip yang teguh. Aku sempat khawatir apakah aku masih bisa menjaga prinsip sebagai seorang pemimpin muslim di tengah kultur himpunan yang sangat bervariatif. Hingga Royyan mengatakan bahwa mengusik dalam hal kebaikan itu tidak apa– apa, selama kita sadar bahwa ini adalah prinsip yang harus dijalankan. Sejauh kita menjalankan prinsip ini, semakin menimbulkan kesan bahwa kita akan dipandang seorang pemimpin yang memang mempunyai karakter. Sejenak aku langsung teringat kata – kata dari Bang kodir (SI’09) bahwa pemimpin harus tegas dalam mengambil keputusan, walaupun itu nantinya berada dalam kondisi eksterm. Di mana saat itu posisiku adalah tidak bisa memutuskan ingin menjalankan yang mana antara audiensi dan pertandingan kambol. Intinya adalah jangan pernah takut untuk mengambil keputusan dimanapun kondisinya. Cerita selanjutnya ada pada pertandingan HMS saat turnamen futsal kambol. Aku banyak mendapatkan banyak hal
224
disini. Kesalahan pertamaku disini adalah kedatanganku yang selalu mepet dengan pertandingan sehingga membuat pemasanan tidak maksimal. Kagetnya, saat itu aku dimainkan pertama dengan kondisi belum panas. Kalau kata pelatih yang saat itu menemani tim, aku gagal total mainnya. Baru 5 menit diganti. Aku langsung dideketin oleh Bang Wawan (SI’09), sang pelatih tervokal dan termantap menurutku. Beliau bilang, “kamu itu kenapa? Lagi grogi, kamu itu sekarang jadi pemimpin lho, dilihat. Seminimal2nya kalau emang lagi gamood main, ya udah PAKSA, gerak ke kanan ke kiri. Semaksimalnya. Kalau kamu dilihat orang kaya gitu, yaudah ga bakal ada lagi orang yang akan percaya lagi sama kamu. Jangan pernah melihatkan citra jelek ke anggota. Entar mental mereka down semua. Intinya adalah mentalmu menunjukkan mental anggotamu.� Walaupun Selanjutnya HMS lolos dan masuk 8 besar, sayang di 8 besar kita bertemu HMFT dan kalah. Banyak hal yang kupetik di sini. Walaupun kita kalah tapi kuaggap kita kalah terhormat. Satu hal yang kudapatkan. Mentalku lemah dan aku malas berlatih. Ya apa yang aku dapatkan adalah bahwa mentalku lemah, mentalku kalah. Mungkin tubuh bisa capek, tapi mental lah yang akan mendorongmu untuk terus berlari. Dan selanjtunya aku akan memegang prinsip ini. jangan takut salah, dan paksa tubuh untuk berlatih, tertatih, dan terlatih.
 Cerita lain adalah saat masih forum SS 2, aku hanya ikut arah gerak somay sebentar karena ternyata aku lupa aku tidak memiliki hak suara yang ada di Ical (SI’15) saat itu. Sontak ketika aku berbicara aku langsung dipotong oleh momodnya karena tidak
225
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
ada hak suara. Selanjutnya aku disuruh registrasi untuk mengganti hak suara dari Ical. Namun karena aku terlanjur unmood karena dipotong pembicaraannya sehingga langsung pulang ke sekre saat jam menunjukkan pukul 21.00. Aku sendiri memang berniat dari awal untuk tidak berlama – lama mengikuti forum SS karena aku sendiri sudah mengarahkan semua perwakilan apa – apa saja yang harus dikatakan nanti. Oleh karena itu aku berniat ingin mengerjakan tugas malam ini, ketika sudah sampai di sekre dan sesaat baru mau buka laptop, aku langsung dipanggil mile (SI’15) wakahim eksternalku saat itu yang baru saja datang untuk menemani dia ke forum SS yang sudah berjalan dari mulai 19.30. Mau tidak mau aku harus melayani dan ikut dengannya walaupun tahu tugas kuliahku tersebut akan terbengkalai. MasyaAllah seberat ini untuk jadi ketua baru aja mau duduk ngerjain tugas, tapi udah disuruh langsung cabut lagi. Aku gabisa nolak. Lalu nanti kemana tugas - tugasku? Ga tahu aku juga bingung mau dibawa kemana tugas - tugas ini. Apalagi mau bertanya mau dikerjain siapa tugas - tugas ini. Tapi inilah jalan pemimpin. Sesudah forum, acara tidak selesai begitu saja. Saat itu Ka Ana (SI’14) yang baru selesai dari Dorum SS juga mengajakku untuk menemaninya makan. Hal yang sama, aku ngga bisa nolak karena alasan mengerjakan tugas. Selanjutnya aku bareng ka ana nemenin beliau makan. Dan disini Ka ana cerita banyak hal tentang background keluarga dia hingga keinginan pencalonan dirinya menjadi MWA-WM. Disini aku belajar bahwa menjadi gentle bukan berarti berani melakukan dengan sembunyi – sembunyi atau tidak berani mengungpkannya. Tapi berani
226
mengabarkan dengan terang-terangan, berdebat, menghasilkan keputusan yang win-win Menjadi ketua himpunan kita dituntut untuk sanggup memimpin. Untuk mencapai tahap disana, setidaknya kita harus pernah merasakan dipimpin dengan baik oleh orang, dan memimpin orang dengan baik pula. Ya, seperti pepatah mengatakan A good leadership start from a good followership. Setidaknya kita bisa menjadi anggota yang baik saat dipimpin, bisa merasakan bagaimana dipimpin seseorang, gelisah dan akhirnya mencoba memperbaiki kesalahan – kesalahan yang ada ketika kita nantinya yang menjadi pemimpin. Ya, setidaknya ketika kita pernah menjadi anggota HMS, jadilah anggota yang baik. Dan selama dipimpin oleh kahim – kahim sebelumnya, amati setiap hal yang dilakukan, untuk nantinya bisa kalian terapkan dan perbaiki kedepannya. Hal ini tidak mudah untuk menjadi pengikut yang baik dan coba memendam diam – diam kegelisahan agar dapat diperbaiki kelak adalah hal yang susah. Jangan hanya ketika ada butuhnya saja kita menjadi seorang anggota yang baik, namun juga selalu ada ketika dibutuhkan. Konsisten dan terus berniat untuk memperbaiki himpunan ini kedepannya selama menjadi seorang anggota hingga nantinya dibuka kesempatan untuk menjadi kahim juga merupakan hal yang tidak mudah. Semua ini perlu sebuah ketelatenan untuk menjalaninya. Karena kesempatan itu tidak datang 2 kali, maka ketika kesempatan itu datang kita harus siap. Sama dengan menjadi seorang good followership, sebelum menjadi kahim minimal kita pernah belajar untuk memimpin. Itulah kenapa tak bisa dipungkiri orang akan melihat CV kita juga
227
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
dalam pencalonan. Hal itu sebagai pemastian bahwa kia pernah memiliki pengalaman memimpin sebelum jadi kahim. Sebuah first hand dalam memimpin merupakan sebuah tahap penting. Disana kita mampu untuk merasakan dan langsung mempraktikannya. Dalam keberjalannya kalian akan tahu bahwa kepemimpinan kalian tidak sempurna, maka hal ini lah yang diperlukan. Sehingga ketika memimpin jadi kahim nantinya, kita tidak canggung dan kaku karena sudah pernah memimpin sebelumnya. Dipimpin dan memimpin adalah sebuah trial and error. Semakin banyak trial n error maka kita akan semakin matang ketika memegang amanah ini nantinya.
Wadahku berkembang Banyak wadah di dunia ini untuk berkembang. Mulai dari tahap kita kecil hingga besar. Semuanya menempa kita sesuai masanya masing – masing, sesuai kapabilitas kita saat itu. Waktu SMP aku sudah mulai terjun ke OSIS saat kelas 7 dan aku sudah terpilih sebagai sekretaris osis untuk menggali pengalaman. Mengikuti kegiatan – kegiatan leadaership seperti pramuka dan PBB juga merupakan cara efektif bagiku untuk menjadi a good followership. Di SMA aktivitasku semakin memadat. Ya selain menjadi OSIS kembali, aku juga menjadi bagian dari Paskibraka kabupate dan juga menjadi ketua Forum osis se-kabupaten selama setahun masa jabatan. Dari hal – hal ini cukup membuatku memiliki skill leadership saat itu. Masuk ke kampus ganesha, sebenarnya banyak sekali wadah – wadah pengembangan yang ditawarkan disini. Bagiku, ITB seperti dufan yang menawarkan wadah pengembangan yang
228
bisa kau coba bebas dengan kau telah memegang tiket masuknya. Kau bisa berkembang di organisasi seperti unit, kabinet, maupun himpunan nantinya, bahkan bisa juga dengan mengikuti kegiatan kepanitiaan. Aku sendiri berkembang di beberapa tempat tapi ada 4 tempat yang akhirnya benar – benar menempaku untuk berkembang. Pertama dan yang paling berpengaruh di hidupku adalah Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon I/ITB. Walaupun sampai saat ini aku terhitung menjadi anggota dari tiga unit yaitu perisai diri, menwa, dan PS. Namun Menwalah yang sangat membentukku. Ya, dia menjadi sebuah stimulusku untuk menjadi pemimpin. Kenapa akhirnya menwa dimasukkan kedalam rumpun Pendidikan di ITB karena dia benar – benar mendidik kader – kadernya sebagai pemimpin. Di menwa kita benar – benar diberikan jenjang kaderisasi yang sangat jelas. Mulai dari pertama kali masuk melalui tahap yang sangat berat yaitu Diksar (Pendidikan Dasar), Pendidikan selama 2 minggu seperti layaknya tentara. Pendidikan basis dan longmarch adalah 2 bagian besar Diksar ini. Setelah masuk dan resmi dilantik menjadi bagian anggota baret ungu ini kita harus melewati jenjang selanjutnya yaitu Binkija. Binkija berjalan kira – kira 3 bulan. Binkija singkatan dari Bina kompi Remaja, Pendidikan ini menyiapkan kita untuk masuk ke kompi remaja. Pendidikan selanjutnya adalah OJT (On Job Training) selama kurang lebih 3 bulan, dimana kita ditempatkan ke salah satu staff untuk magang dan melihat semuanya. Pendidikan selanjutnya kita harus melewati KDSP (Kursus Dinas staf dan pelatih) dimana selama 2 minggu kita disiapkan
229
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
untuk menjadi staff batalyon nantinya dan bekal menjadi pelatih agar bisa memegang anak didik nantinya. Jadi di menwa sendiri dalam aspek memegang peserta didik tidak asal saja. Di menwa yang hanya boleh memegang anak didik atau siswa haruslah yang sudah menempuh jenjang KDSP. Setelah setahun pengembangan kita harus menempuh jenjang selanjutnya yaitu mendidik generasi baru di Diksar dimana saat itu pula kita disiapkan menjadi seorang pelatih. Disini status kita adalah sistih (siswa pelatih) yang dikader juga. Selanjutnya kita akan menjadi pengurus menwa ini selama masa jabatan yang telah ditentukan. Setelah menwa ada kegiatan yang membuatku terbentuk selanjutnya yaitu LKM. LKM ini adalah acara latihan kepemimpinan mahasiswa. Acaranya di basis tentara, dulu aku ditempatkan di PusdikArmed. Ranah militer sudah menjadi makanan sehari – hariku semenjak di menwa. Disana aku dilatih jiwa kepemimpinan dengan mencoba mensimulasikan pemecahan masalah, berdiskusi, dan diinspirasi melalui seminar – seminar bersama – sama dengan banyak mahasiswa ITB lainnya dengan beragam latar belakang. Ya, ada yang dari ketua himpunan, ketua unit, dll. Aku selanjutnya menjadi ketua angkatan di LKM batch 2 ini. Selanjutnya aku diminta untuk menajdi fasilitator acara bagi peserta – peserta LKM generasi selanjutnya. Acara ini benar – benar membuka pandanganku untuk selalu berkembang menjadi seorang problem solver. Aku tidak mengikuti sama sekali saat semester 4 acara pendidikan lanjutan menwa yaitu KDSP yang harusnya aku dipasrahi jabatan wakil direktur gladi posko untuk anak – anak menwa semester 2 yang menempuh jenjang KDSP ini. Jujur aku
230
melewatkan sebuah momen yang sangat sayang sekali sebenarnya karena bagiku setiap tahapan pendidikan baik itu dididik maupun mendidik mempunyai manfaat yang sangat berarti. Aku tidak bisa mengikutinya karena aku akhirnya memilih mengikuti kegiatan KKN yang sudah sejak lama kurencanakan. Ya, aku memutuskan untuk mengikuti KKN, yang notabene bukan merupakan mata kuliah wajib di ITB, apalagi tidak masuk perhitungan sks akademik di jurusanku teknik sipil. Dan saat aku mengambilnya terhitung total aku kuliah sebanyak 25 sks semester itu, walau SKS KKN baru bisa dimasukkan ketika telah selesai menempuh semua proses dan tahapannya. Namun disinilah aku diajarkan arti sebuah ketulusan dan totalitas. Sebuah rasa tanggung jawab sebagai mahasiswa dalam membangun sebuah daerah. Saat itu aku dipasrahkan tanggung jawab sebagai koordinator lapangan KKN Tematik Infrastruktur dimana setiap harinya harus bisa bekerja mengejar targetan dan mengarahkan baik anggota tim ku dan warga untuk sama – sama bergotong royong mendirikan saung yang tingginya dari alas ke atap hingga 8 meter. Walaupun aku benar – benar menjadi kuli selama 3 minggu namun pengalaman inilah yang tidak akan pernah terlupakan. Yang terakhir, pasti adalah HMS. Tempat dimana aku menemukan sebuah resonansi diri untuk coba aktif dan berkontribusi pada organisasi ini. Selama disini banyak lika – liku yang kujalani dan perjalanan hingga menjadi seorang kahim tidak selalu mulus. aku pernah menjadi ketua proyek angkatan, promotor senator, gagal menjadi danlap wispril, gagal menjadi kormat osjur, menjadi danlap HMS, dan akhirnya menjadi kahim
231
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
HMS. Banyak pembelajaran yang aku dapat selama proses kaderisasi pasif maupun aktif disini. Belajar mulai dari diri sendiri bagaimana menjadi seorang Bos (panggilan untuk senior di HMS) yang baik, sekaligus bagaimana nantinya membawa organisasi ini menjadi lebih baik pula.
Pra-Jabatan Sesudah resmi 30 oktober aku terpilih menjadi kahim, saaat itu aku mencoba untuk mengikuti sisa – sisa kegiatan pengembangan diri yang masih bisa tuk aku ikuti. Harapannya menjadi kesempatan terakhirku untuk mencoba berkembang di wadah – wadah yang ada. Tak banyak memang namun akan coba kutuliskan disini untuk berbagi pengalaman kepada calon – calon pemimpin masa depan. LMD (Latihan Mujtahid Dakwah) 189 Sebuah lanjutan dari proses kaderisasi masjid Salman ITB bagi para pemuda pemudi yang telah siap dalam ranah berdakwah. Banyak pelajaran hidup yang kudapat disini. Dan ternyata apa yang kuekspektasikan selama ini tentang LMD berubah 90 derajat. Bukan dengan hasil kecewa, tapi dengan hasil luar biasa takjub dengan proses pengkaderannya. LMD 189 Kali ini mengusung tema – tema seperti LMD sebelum – sebelumnya yaitu ijtihad teknologi. Yang agak membedakan LMD 189 ini yang sifatnya hanya regional saja meraih minat dan partisipasi luar biasa, bahkan dari peserta di luar pulau Jawa. Ya beragam karakteristik orang dikumpulkan jadi satu disini untuk mengusung satu misi menjadi mujtahid yang baik di
232
jalan masing – masing. Alasanku sederhana, karena diminta salah satu temanku ketua LMD 188 untuk ikut ini sebelum nantinya menjadi seorang Kahim HMS. Aku pun megikutinya dengan low expectations. Kaderisasi yang unik diterapkan disini. aku sebagai peserta kader diharuskan melaksanakan amalan yaumi setiap hari. Sebenarnya bukan sebuah kewajiban, tapi sebuah tanggung jawab moral yang harus kita lakukan sebagai peserta LMD. LMD ini selain materi – materi islami yang kami dapat dari 3 pemateri yang luar biasa hebat di sini, kami juga harus menempuh perjalanan jauh untuk mencapai tempat yang ingin kami tempuh nantinya. Ya, longmarch yang kami lakukan adalah semata – mata untuk menguatkan mental kami selama perjalanan. Diiringi istighfar yang selalu kami amalkan setiap hari diiringi komando dari Danlap di ujung depan yang selalu mengingatkan untuk menguatkan diri dengan istighfar. Ada sesi AHA Time yang paling ditunggu oleh para peserta, dimana disini peserta wajib menceritakan apa insight yang didapatkan hari ini selama keberjalanan LMD. Quotes yang saya suka dari salah satu peserta LMD pada sesi AHA Time ini adalah “Jangan kita yang menunggu cahaya Allah, tapi kita yang harus mencari cahaya Allah, karena cahaya Allah itu tidak berpendar, namun terarah” Hal yang menjadi unik adalah, bukan berarti walaupun covernya adalah latihan dakwah, tapi isinya tidak berat. Justru yang buat saya tercengang adalah panitia – panitia yang notabene adalah anak – anaka masjid salman dapat membentuk sedemikian rupa kaderisasi yang berat namun beresensi. Bayangkan kami juga selalu
233
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
disidang setiap pagi (sampai tahan posisi) sebelum sholat qiyamul lail dan saat subuh untuk evaluasi pada saat hari itu. Kami juga dimarah - marahi karena ketidak sigapan kami. “Esensi kaderisasi sebenarnya adalah penularan nilai, dan nilai hanya bisa ditularkan lewat sebuah ketulusan.” Dan yang menjadikan aku suka dengan konsepnya adalah dari kata - kata dari Danlap kami saat itu yang mengingatkan. “Perjuangan Kalian sebagai Mujtahid akan lebih berat nantinya daripada sekedar proses kaderisasi ini”. Ya, banyak cerita, banyak kenangan, apalagi ilmu yang saya dapatkan selama proses ini. Dan kukutipkan quotes terakhir yang paling bagus menurutku yang selalu Danlap katakana kepada kami. “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaff: 4). DIKSAR (26 Desember 2017 – 29 Desember 2018) Saatnya diksar dimulai, sebuah perhelatan akbar tahunan dari Menwa Yon I/ITB. Melibatkan banyak pihak selama proses perencanaan dan persiapan. Mulai dari siswa, pelatih, Kolat (Komando Latihan) Inti, Danyon, senior, alumni, organik tentara, kesehatan, dan beberapa aspek – aspek lainnya. Ya, inilah wajah batalyon dan jenjang harapan bagi penerus – penerus tahta organisasi nantinya. Semua elemen terjun langsung disini membawa misinya masing – masing. Mulai dari Siswa yang akan dilantik anggota, calon pelatih yang siap menjadi eksekutor
234
lembaga, dan kolat yang siap memegang tahta kepemimpinan berikutnya. Kami seluruh elemen menwa sadar ini bukanlah acara yang main – main. Terhitung aku 3 hari disana, total 26 siswa dengan terhitung 24 panitia kaderisasi yang terbagi atas 16 pelatih dan 8 kolat inti berada disana selama masa awal di basis. Aku sangat sadar proses ini panjang dan masih berlajut hingga sekarang. Diksar sendiri terdiri dari 6 hari di basis dan sisanya latraks (Latihan Tradisi Korps) hingga hari pelantikan atau yang biasa kami sebut pembaretan. Setelah 3 hari aku pun harus pamit ke teman – temanku, menitipkan salam perjuangan ke mereka, semoga acara ini berjalan lancar sampai akhir tanpa kendala apapun. Amin
DAT: Pengalaman bertemu aktivis - aktivis kampus Jumat – Sabtu (12-13 Januari 2018) DAT adalah singkatan dari Diklat Aktivis Terpusat merupakan sebuah kegiatan kaderisasi dalam menyiapkan aktivis – aktivis lembaga nantinya. DAT ini merupakan ajang penurunan nilai – nilai luhur KM ITB kepada peserta didik yang notabene merupakan ketua lembaga di kampus. Akhirnya aku “terpaksa” mengikuti ajang DAT ini ditengah kesibukan dalam menyiapkan desain organisasi himpunan, karena apa? It’s simple bahwa aku calon pemegang tahta lembaga kedepannya. But, it’s really gave me so many things about an activist. Dengan pembic'ara yang sangat hebat, teman - teman panitia yang ga kalah bagusnya, apalagi teman - teman se-diklat yang super –
235
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
super keren. Di sini tercampur aduk peserta dari berbagai latar belakang mulai dari calon menteri, calon ketua himpunan, dan penerus - penerus dari generasi 2016. Ya, daripada aku banyak bercerita kemana – mana berikut kutulis beberapa insight keren dari beberapa pembicara. Materi pertama datang dari seorang Yan Pandu, Fisika 2013. Cukup tua, namun untung sudah lulus oktober kemarin. Kak Yan adalah pribadi yang rendah hati namun memiliki segudang ilmu untuk dibagikan ke adik - adiknya. Beliau mengajarkan materi ke kita yaitu Pemimpin dan Kepemimpinan. Bahwa habbit yang dibangun oleh seorang pemimpin mulai dari: 1. Self Awareness; 2. Self-Management; 3. Other-Awareness 4. Other-Management. Beliau juga mengajarkan metode analsiis TWOS (SWOT dibalik). Banyak hal yang saya dapatkan dari beliau terutama ilmu mengenai sejarah. Kalimat yang cocok untuk menggambarkan beliau memang “Jas Merah, Jangan Sekali - sekali melupakan sejarah�. Ya karena beliau sendiri saat ini telah menjadi sejarah dalam KM ITB. Selanjutnya materi kedua di hari pertama langsung ke materi yang cukup berat yaitu terkait cara berpikir sistem. Ya intinya disini bagaimana kita bisa mendapatkan tujuan kita dalam meangani sebuah isu permasalahan yang ada. Dari sebuah masalah dan segala permasalahan yang ada, nantinya didapatkan akar masalah lalu muncul menjadi sebuah solusi. Metode CBS ini juga
236
didalamnya termasuk ada tahapan BOT (Behaviour of Time) dan CLD (Casual loop diagram), cukup berat apalagi ketika dituntut melakukan simulasinya sebanyak 2 kali. Namun, lumayan worthed untuk digunakan dalam pendesainan organisasi kedepannya. Selanjutnya materi kemahasiswaan dari Presiden KM ITB Ardhi Rasy Wardhana, dimana membuka semua pandangan mata tentang kemahasiswaan dan sejarahnya. Ya, Ardhy yang terkenal dengan slogan “Jangan pernah bertanya apa yang KM ITB beri, tapi tanyakan kepada dirimu sendiri apa yang telah kau beri kepada KM ITB. Disana ditayangkan video perjuangan tahun 1978 yang merupaka titik awal pergerakan masif mahasiswa ITB. Dan semua materi ardhi, ditutup dengan satir terhadap beberapa topik yang viral di kemahasiswaan kemarin mengenai pembubaran KM ITB. Sebenarnya apa sih guna KM ITB sekarang? Lalu dengan lantang, Ardhi menyatakan bahwa dari semua perjuangan dan pergerakan tadilah KM ITB Berdiri, dan jika masih ada yang bertanya tentang itu maka mereka adalah kumpulan orang - orang yang buta sejarah. Materi selanjutnya dari Afif Pajar, Prince HMM. Afif pajar banyak bercerita tentang getirnya kehidupan masyrakat zaman seakrang, yang tidak sebanding dengan kemajuan arus teknologi. Beliau banyak bertutur kata, bahwa sudah saatnya lembaga bergerak untuk ranah kontribusi ke masyarakat, bukan untuk ego masing – masing saja. Afif yang memang notabene seorang yang alim, menuturkan petuah - petuah mengenai tanggung jawab seorang pemimpin, yang menurutku sangatlah bagus dan patut untuk diikuti. Setelah Aff ada materi juga dari Fauzan Makarim, MWA-WM ITB. Yang menjelaskan seluk beluk lembaga lembaga non kemahasiswaan apa aja yang ada di ITB.
237
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
selanjutnya tak kalah serunya adalah materi berantai dari 3 tokoh di bidangnya. Sosmas oleh Fadhil Menteri Pengmas, Karya oleh Malik ketua HMFT, dan Sospol oleh Girsang selaku Menko Sospol. Ketiganya merupakan tokoh yang pas dan memberikan banyak ilmu terkait bidangnya masing – masing. Dan terakhir materi dari anak fisika 2011 yang berisi tentang petuah bahwa kemhasisawaan yang harus tetap berjalan. Itulah sekelumit cerita tentang DAT dan penutupan pun dilaksanakan pukul 22.00 ditemani oleh sepasang obor dari presiden Ardhy yang syahdu dan menutup malam yang indah ini. Sekian. Menjadi kahim bukan hanya mempunyai tanggung jawab mengurus himpunan ada banyak wadah – wadah pengembangan di luar sana. Selalu kembangkan dirimu, namun jangan lupa tanggung jawabmu sebagai pemimpin di organisasimu.
Pemimpin Merakyat. Aku sudah ingin menulis tentang pemimpin merakyat ini sejak lama. Cuman, waktu yang selalu menjadi kendala. Berbicara kata pemimpin merakyat, siapa yang ada di benak kalian ketika muncul kata - kata ini? Bu risma? Pak emil? Atau bahkan Jokowi? Ya. Tren Pemimpin merakyat saat ini seakan dimiliki oleh pemimpin yang mengadakan blusukan langsung ke rakyatnya. Apakah hanya itu standarisasinya? Bukankah sebagai pemimpin sudah tugasnya untuk memperhatikan nasib rakyat yang dipiminnya.
238
Jika aku boleh mendefinisikan tentang makna dari pemimpin merakyat ini. Aku bisa bilang Pemimpin merakyat adalah dia yang dipilih dan dimiliki dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Hal yang sama dengan pengertian demokrasi sendiri. Kepemimpinan seperti ini sangat susah sekali diwujudkan. Kenapa aku sangat kekeh dengan argumen tadi. Ya, karena demokrasi saja sudah jauh dari kata ideal apalagi pemimpinnya yang notabene menjadi motor penggerak di dalamnya. Selanjutnya tak lengkap rasanya sebuah bait teori tidak dilengkapi dengan contoh. Ya contoh pemimpin yang paling gampang disebutkan adalah sukarno. Sukarno merupakan seseorang yang sudah terlahir dengan karismanya dan juga tak ketinggalan merasuknya dirinya ke jiwa – jiwa rakyatnya. Sukarno memang diciptakan untuk rakyat karena berasal dari rakyat. Suharto sedikit berbeda, dirinya dari awal sudah memiliki wibawa tinggi karena merupakkan petinggi ABRI juga. Suharto memperjuangkan kepentingan rakyatnya dengan berkoar – koar di komunitas - komunitas internasional dan kerjasama dengan negara lain. Menilik dua contoh di atas, label karisimatik tak bisa dilepaskan dari mereka. Namun ada yang satu yang mungkin kurang, bahwa mereka kurang dekat dengan rakyat. Dalam artian menjadi tipe yang eksklusif buat rakyatnya. Rakyat pun segan untuk mengabarkan hal – hal dengan mereka. Jadinya demo adalah salah satu cara berekspresi ke mereka. Gerakan 1959 dan 1998 adalah bukti pergerakan yang jadi ranah teatrikal rakyat kepada pemimpinnya.
239
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Pemimpin – pemimpin Indonesia selanjutnya merupakan pemimpin yang belajar dari pengalaman sejarah. Kini mereka lebih dekat dengan rakyat. Kecanggihan teknologi membantu terwujudnya hal ini. Jokowi adalah salah satu bukti konkrit akan hal ini yang telah dirintis semenjak beliau menjabat sebagai walikota solo. Namun, karena keterbukaan inilah banyak masukan – masukan yang membangun hingga menjatuhkan. Rakyat seperti tidak ada rasa takut terhadap pemimpinnya, dan mereka bebas menyuarakan pendapatnya sebebas – bebasnya. Di sini pemimpin akan terlihat tidak ada wibawa, apalagi ketika hal ini dilihat dan dilakukan oleh orang banyak. Aku jadi ingat David kahim Himasitra UKP, orang sebaik dan semengayomi itu dengan anggotanya mungkin tak akan menimbulkan suatu celah bagi anggotanya untuk menyerangnya. Namun, aku yakin sosok dia pada seangkatannyabisa dinilai tidak tegas dan ragu. Ya, David sangat baik sebagai pemimpin yang mengayomi, namun kurang baik untuk ke luar. Kadang sebagai pemimpin kita harus berani dan jangan ragu untuk tegas di depan anggota – anggota. Ketika berbicara ini aku merujuk ke sosok ideal pemimpin yaitu Rasulullah dan para sahabatnya. Semua pemimpin itu pada zamannya merupakan khalifah yang paling dekat dengan rakyatnya. Tapi disuatu sisi mereka tegas dalam mengambil keputusan mengenai yang haq dan bathil. Umar contohnya, dia tak segan untuk memarahi rakyatnya yang salah, namun hidupnya juga bukan hidup yang elite namun sangat sederhana dan minimal, zuhudnya adalah keungulannya. Satu hal sebenarnya narasi besar ku di atas. Sebagaimanapun tipe kepemimpinanmu itu tidak salah, namun
240
yang jadi tujuan adalah pemimpin harus meliliki pengaruh. Hal ini wajib dalam sebuah tanduk kepemimpinan. Pemimpin tanpa pengaruh tak beda seperti pemimpi yang berjalan sendiri. Dengan cara apa mewujudkannya, mulailah dari sekarang untuk dekat dengan orang lain (Anda yang harus mulai), libatkan mereka pada setiap proses kepemimpinanmu. Bangkitkan gairah mereka dalam bekerja denganmu. Dan jangan takut jika dianggap kurang wibawa karena dekat dengan bawahan. Maka tugasmu adalah tetap harus meningkatkan kapasitas diri dengan tetap berada di tengah – tengah rakyatmu. Sekian
AKADEMIK Menjadi pemimpin harus bisa menyeimbangkan banyak hal salah satunya harus bisa menyeimbangkan antara kegiatan akademik dan non – akademik. Ya, Ditengah kesibukan kau mengurus himpunan jangan lupakan akademikmu. Perlu diingat bahwa menjadi kahim pun tidak boleh mengesampingkan urusan akademik. Kenapa? Pertama karena kita diamanahi oleh semua orang tua kita untuk berkuliah disini, mencari ilmu, menempa ilmu terkait jurusan yang kita tempuh, jadi jangan pernah kecewakan mereka. Yang kedua membuat citra sebagai kahim yang baik dan membuat orang – orang tidak antipati terhadap himpunan gara – gara harus mengorbankan akademik mereka. Memang akan sangat berat. Apalagi menjadi seorang kahim yang balance antara organisasi dan akademik. Kehidupan akademik ku sebagai kahim kulewati dengan prinsip “Man Jadda Wa Jadda” dimana yang kupunya tingga berusaha semaksimal mungkin kemudian memanjatkan semua
241
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
hasil kepada Allah swt. Aku selalu rutin untuk memetakan jadwal akademik dan strategi – strategi dalam menempuh beban sks tiap semesternya. Ya, semua ini kembali ke cara kita masing – masing dalam mengelola waktu. Semester 5 adalah momen dimana kita harus pintar memanajemen waktu. Semester 6 adalah waktu dimana kita harus menyiapkan akademik dengan matang dan juga membagi waktu banyak dengan himpunan. Semester 7 pilihlah mata kuliah yang cocok dan kamu sukai serta tidak memberatkanmu dalam menempuhnya karena proker di semester ini sangat gila – gilaan. Dan semester terakhir sudah seharusnya terfokus dengan akademik maka siapkan kepengurusan HMS agar tidak menganggu jawdal akademik terutama Tugas Akhir. Kalian boleh menanyakan bagaimana tipsnya kepada banyak orang hebat disana. Aku dulu sempat menanyakan kepada beberapa kahim sebelumnya. Seperti bang Aris (SI’12), dia harus bisa fokus ketika sedang menjalankan kegiatan akademik di kelas maka fokuslah pada akademikmu itu. Ketika fokus ber HMS maka maksimalkanlah pula HMS mu itu. Kalau dari Bang juni (SI’13) menerapkan metode belajar bareng sama BPnya apalagi jika ada BP yang pintar di suatu matkul. Ya, BPlah yang paham sebagaimana sibuknya kalian dan padatnya jadwal yang BP miliki. Jika aku sendiri memang tipe orang yang butuh waktu memahami pelajaran sendirian, sedikit effort karena harus menyiapkan waktu belajar juga. Tapi aku selalu menyediakan waktu belajar rentang jam 2-4 pagi dimana suasana yang sangat tenang dan dapat berkosentrasi maksimal jika sebelumnya aku gunakan untuk tidur singkat terlebih dahulu.
242
Menjadi sosok role model yang dapat menyeimbangkan aspek akademik dan non-akademik memang susah. Akupun sama demi menjaga akademik kita tetap baik, kita bisa terlihat sangat lelah selama di kelas karena sebelumnya ada agenda sampai malam bahkan sampai pagi yang kita lakukan. Tapi tetap kita harus bisa menjaga image kita sebagai sosok yang dapat dicontoh. Sengantuk – ngantuknya sebisa mungkin jangan pernah tidur di kelas. Keluar izin ke toilet dan raup pun menjadi hal yang sehari – hari wajib dulu kulakukan agar membaut tubuh tidak merasa ngantuk. Ya, Akademik adalah kewajiban utama disamping kegiatan non-akademik yang merupakan kewajiban kita juga sebagai kahim. Namun kedua – keduanya bukan harus berjalan linier, tapi harus bisa parallel satu sama lain. Tenang kau tidak sendiri kawan, kau boleh dan tidak dilarang jika meminta bantuan teman – temanmu untuk mengajarimu lebih dalam terkait hal yang kamu tidak paham. Intinya jangan sampai akademikmu jatuh gara – gara fokusmu hanya kepada non-akademik saja.
AGAMA Hal ini mungkin agak sedikit sensitif, yaitu masalah agama. Bagiku pemimpin yang baik agamanya juga harus bisa dijaga dengan baik. Karena kamu akan dipandang bisa mengurus himpunan jika hubungan mu dengan Allah saja bisa dijaga. Ketahuilah Allah itu sangat sayang kepada hambanya yang taat kepada-Nya. Dia akan memudahkan urusannya di dunia jika dia selalu mengutamakan urusan di akhirat. Jangan pernah korbankan kewajibanmu sebagai muslim (sesuai agama masing – masing) dengan hal – hal yang masih bisa untuk tidak dilakukan
243
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
ataupun ditunda. Ikhlaskanlah banyak hal – hal yang memang tidak diperkenankan dalam agama, percayalah akan ada nikmat lain yang menunggumu di luar sana. Hal yang harus diperbaiki pertama adalah habbit kita dalam beribadah. Mulailah dari dengan melakukan ibadah secara rutin dan maksimal. Kesibukanmu memang sungguhlah padat namun kau tidak boleh dengan alasan itu lalu mengesampingkan agamamu. Penuhilah kewajibanmu sebagai umat beragama dengan melaksanakan apa yang diperintah-Nya dan dilarang olehNya. Biasakan sholat di awal waktu, berjamaah, dan di masjid dan percayalah akan ada sebuah kenikmatan sendiri bagi dia yang bersungguh – sungguh menjemput rahmat-Nya. Makanya nikmati setiap kesempatan itu. Jaid kahim memang capek tapi melaksanakan perintah agama merupakan hal yang wajib entah kita mau kau jadi kahim, presiden KM, atau bahkan presiden negara. Ya, semua ini tergantung cara mu mangatur waktu saja. Selain itu kita dituntut menikmati setiap ibadah dalam hal ini melaksanakannya secara khusyuk. Allah memfasiitasi hambanya dengan sarana – sarana pintu rezeki. Yaitu bagi orang – orang yang berdoa kepada-Nya dengan bersungguh – sungguh, bertawakal, bertakwa, dan bersyukur kepada-Nya atas karunia yang didapatkan oleh manusia tersebut. Aku sendiri berdoa dan selalu meminta agar dapat diberi surga bersama orang tua dan keluarga, meminta keehatan dan rezeki yang berkecukupan, menjadi muslim yang taat dengan dikuatkan imannya, menjadi akademisi yang baik, dan menjadi pemimpin yang baik, dan terakhir dapat bermanfaat kepada siapapun yang ada di dunia ini. Lengkapi juga diakhir sholatmu dengan dzikir kepada-Nya. Kata – kata sederhana
244
seperti Astagfirullah, Alhamdulillah, Allahuakbar, Subhanallah wabihamdihi subhanallah hil adzim, dan Lailahaillallah yang kau latunkan sehari – hari akan semakin mendekatkan dirimu kepadanya. Lengkapi juga Ibadahmu dengan tambahan amal seperti sholat sunnah. Sholat sunnah apapun yang dapat kau kerjakan, entah itu sholat dhuha, sholat witir bahkan kalau bisa lebih bagus lagi sholat tahajud. Lalu bacalah quran sehari – hari, luangkan waktu untuk membacanya. Selanjutnya sedekahkan rezekimu sedikit di jalan-Nya. Jaga wudhumu dan perbanyaklah mengucap istighfar. Karena sesungguhnya kita harus tahu kita hidup untuk apa dan siapa. Karena suatu saat kelak kita akan ditanya 4 hal yang ditanya saat di kubur yaitu: Waktu sudah kau gunakan untuk apa, Usiamu kau habiskan untuk apa, Hartamu kau habiskan dimana, Ilmumu diamalkan atau tidak. Seharusnya dari hal ini kita sadar bahwa tugas kita sebagai manusia di dunia adalah mencari rahmat dan ridha-Nya semata. Dan ada 4 hal pula yang ketika kita punya maka akan selamat di dunia yaitu: jujur, akhlak yang baik, amanah, dan makan secukupnya. Untuk itulah hidup harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Dari semua kontemplasiku terhadap islam dan bagaimana natasan – batasannya justru membuatku tidak gentar untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Orang yang berpikir kita tidak bisa hidup bahagia di dunia jika hanya menjalankan syariat islam saja adalah salah besar. Justru kita akan hidup semakian bahagia ketika menjalankan syariat islam dengan benar. Dari renungan di atas membawaku kepada kesimpulan bahwa
245
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
sebenarnya hakekat hidup itu yang paling utama adalah 2 hal: Bertemu Allah & masuk surga-Nya dan dapat bermanfaat untuk sekitar.
Strategi kepemimpinan Setiap pemimpin ibarat sebuah manajer tim bola. Dia selalu punya strategi ketika memimpin. Strategi itu adalah sebuah pegangan yang mempermudah dalam menjalankan roda kepemimpinan nantinya. Ada beberapa hal yang aku siapkan selama memimpin. Strategi kepemimpinan yang kuterapkan yaitu pertama mengabdi dengan visi, trilogi oleh Ki Hajar Dewantara, dan pemimpin yang dapat menjadi seorang negarawan yang baik. Hal pertama yang harus menjadi pegangan dan selalu dikeluarkan dimanapun kita berada adalah mengabdi dengan visi. Mengabdi dengan visi disini berarti kita selalu menekankan ulang visi kita dimanapun kita berada. Setiap langkah dan perbuatan kita mengacu pada visi kita. Karena apa? Karena kita tahu bahwa amanah kita terletak pada visi kita. Visi kita lah yang dipilih orang – orang. Dan itulah janji yang kita umbar ke mereka ketika terpilih. Maka jadkan visi kalian goals utama dalam bergerak Peran selanjutnya adalah mendalami sebuah pesan trilogi dari Ki hajar dewantara yaitu: Ing ngarsa Sang tuladha (di depan memberi contoh), Ing madya Mangun Karsa (di tengah memberikan semangat), Tut Wuri Handayani (di belakang mengikuti). Trilogi ini adalah anutan dalam dunia Pendidikan, namun juga bisa dijadikan anutan dalam dunia kepemimpinan.
246
Ing ngarsa sang tuladha menandakan sebuah filsofofi kepemimpinan pertama bahwa pemimpin harus sebagai garda terdepan dalam melakukan semua pergerakan himpunan. Pemimpin yang didepan ini nantinya akan menjadi point of view dari semua anggota. Akan diikuti oleh barisan – barisan di belakanganya. Makanya dia yang didepan harus memberikan contoh yang baik terhadap semua pasukan di belakangnya. Ing ngarsa sang tuladha adalah sebuah tuntutan untuk menjadi seorang Role Model atau Suri Tauladan yang baik. Ya, sama seperti satu dari dua peran danlap HMS saat sekdan dulu, yang salah satunya menjadi role model. Sebagai ketua himpunan, role model tidak hanya dengan bersikap baik untuk diri sendiri. Namun lebih dari itu, kita harus bisa menjadi pengayom kepada semua anggota, selalu memperhatikan pengembangan mereka, peduli terhadap mereka. Sehingga tidak hanya berhenti ketika kita sudah melakukan hal – hal yang dapat dicontoh saja, tetapi tetap berusaha menerjemahkannya kepada setiap orang, kemudian mengceek kembali ketersampaian itu, hingga memastikan jika setiap anggota mendapatkan pemahamannya. Kedua, Ing Madya Mangun Karsa menandakan sebuah filosofi kepemimpinan yang membangun dari dalam tubuh organisasi itu sendiri. Pemimpin harus seperti kapten tim di sepakbola. Dia tidak hanya menjai contoh, tapi yang selalu dan tak pernah Lelah meneriakan semangat kepada semua anggota tim. Dia yang menjadi komandan di lapangan, menugaskan semua hal serta turut ambil bagian dalam tanggung jawab pribadi. Jadi, pemimpin tidak boleh tinggal diam duduk dan mengamati saja. Dia harus menjadi orang yang selalu terjun dan memberikan
247
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
semangat ke mereka. Pemimpin harus jadi sebuah nahkoda yang peduli, dia yang paling tahu arah mau dibawa kemana organsiasiasi ini. Namun semua itu tidak cukup dan tidak berhenti di kepala pemimpin saja, tapi ditularkan ke semua orang, diulang – ulang, memastikan semua orang paham akan arah yang sama – sama akan dituju. Peran ini juga mengacu posisis sebagai ketua badan pengurus, dia yang harus paling capek, paling getol terhadap BPnya untuk selalu menyemangati, mensupport mereka hingga tujuan akhir ini bisa tergapai. Filosofi kepemimpinan terakhir, adalah Tut wuri handayani. Pemimpin harus bisa memposisikan juga sebagai orang yang berdiri paling belakang dari barisan. Seperti filosofi longmarch serigala, justru pemimpin yang ditaruh paling belakang. Dia harus percaya bahwa ada orang yang akan bisa menggantikannya di depan untuk menentukan arah. Dia orang yang pasti harus paling kuat dalam satu tim itu. Di belakang dia harus mendorong orang – orang untuk bisa mencapai garis finish. Dan dia orang yang akan memastikan tidak ada satupun orang yang tertinggal. Dalam barisan. Hal ini menuntut sebuah etos kerja yang tinggi, disiplin, dan tak kenal Lelah. Namun bukankah sudah seharusnya begitu tugas pemimpin. Menjadi last man standing di himpunan. Menjadi sisa orang yang masih menjaga nilai HMS ditengah semua orang sudah mulai apatis dan hilang. Oleh karena itu, jadi kahim harus jadi manusia yang paling kuat se-angkatan bahkan se-himpunan. Tidak hanya fisik, tapi mental dan semangatnya. Terakhir, di luar filosofi kepempinan, kita harus dapat bertindak sebagai negarawan yang baik. Kita tidak boleh bertindak aneh – aneh, bertindak hal yang tidak patut dilakukan yang justru
248
mencemarkan nama himpunan. Karena Kahim akan dilihat orang sebagai seorang percontohan himpunan yang akan menyebabkan orang menjadi tidak respect lagi terhadap himpunan kita. Karena kahim adalah representative dari himpunan, maka kahim akan dipandang selalu mewakili karakter anggota - anggotanya. Kalau kahimnya buruk, maka pasti akan ada impresi bahwa himpunan ini mempunyai anggota yang buruk pula. Menjadi negararawan yang baik, juga berarti menjadi orang yang paling membela himpunannya dimanapun. Dia selalu memprioritaskan himpunan di atas sgealanya. Kepentingannya adalah kepentingan himpunan yang menjadi tujuan utama. Dia tidak gampang didesak, karena dia membawa semua kepentingan himpunan di tangannya. Di tangannya inilah masa depan himpunan kelak dia bawa keluar.
Kemampuan yang harus dikembangkan Ada beberapa kemampuan yang saya pahami semasa menjadi kahim harus dimiliki setiap pemimpin agar dapat maksimal ketika menjalankan roda kepemimpinan di organisasi. Hal – hal itu adalah sebagai berikut: Instruktif, memberikan perintah - perintah singkat padat dan yang mudah dilakukan. Kita harus bisa mengarahkan orang. Kita tidak hanya dituntut untuk selalu bisa bergerak namun juga menggerakkan orang lain. Untuk menggerakkan orang lain ini dibutuhkan kemampuan instruktif. Dia harus bisa mengejawantahkan pesan -pesan kerja menjadi suatu hal yang mudah dicerna dan mudah diingat, sehingga dapat dilaksanakan dengan mudah oleh anggota himpunan. Fungsi instruktif sangat
249
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
berkaitan dengan fungsi pemimpin sebagai pemegang komando tertinggi. Konsultatif, menjadi wadah berkonsultasi akan suatu masalah. Jadi kahim tidak boleh eksklusif. Dia harus inklusif harus dekat kepada setiap orang. Dari sifat ini, jadi kahim harus bisa melaksanakan kemampuan konsultatif. Yaitu mampu menjadi wadah konsultasi anggota terkait masalah apapun yang ada di himpunan. Tidak hanya bidang yang hanya dia bisa atau bahka dia suka saja tapi semua bidang yang ada. Dari fungsi konsultatif ini Kahim dituntut untuk menjadi orang yang serba bisa akan semua pemahaman di himpunan. Kemampuan selanjutnya adalah Partisipatif, mendukung dan mensupport setiap kegiatan yang ada. Kahim harus menjadi orang yang harus paling partisipatif terhadap semua agenda himpunan. Dia orang yang paling gencar, dan tidak pernah bosan mendukung dan support semua kegiatan yang ada. Dia yang harus paling bangga terhadap kegiatan yang ada. Dia yang harus dan selalu membersamai semua kegiatan di himpunan. Karena dari aspek partisipatif inilah kita akan dihargai sebagai seorang pemimpin yang benar – benar mencintai himpunannya. Kahim pun mempunya batas waktu memimpin. Maka dia tidak akan bisa menjalankan roda organisasi sendiri. Disinilah diperlukan kemampuan delegasi. Delegasi, memberikan pembelajaran bagi individu dengan cara belajar peran. Kahim harus bisa dan mampu membaca celah dan peluang, lalu membuat delegasi ke orang - orang. Kahim tidak boleh terus – terusan takeover berbagai hal, karena tujuan luhurnya nantinyaa adalah
250
mengembangkan potensi semua anggota. Nah disinilah diperlukan untuk memiliki kemampuan delegasi. Jadi kahim tidak boleh melepas saja semua kegiatan, dan membiarkannya berjalan sendiri karena menganggap telah dikerjakan oleh para penanggung jawab masing - masing. Namun dia harus juga mempunya fungsi kontrol terhadap semua kegiatan itu, karena penanggung jawab utama kegiatan sepenuhnya ada pada ketua himpunan nantinya. Entah itu orang lain yang melakukan kesalahan pasti yang bakal tercoreng adalah nama seluruh himpunan, terkhusus nama kita sendiri. Maka dari itu jadi kahim harus mampu mempunyai kemampuan pengendalian, mengontrol semua hal agar sesuai target dan tujuan. Kemampuan pengendalian ini harus diatur sesuai ala kadarnya, jangan sampai jadinya kita sangat otoriter terhadap semua kegiatan kita yang ada. Selalu beri rasa kepercayaan kepada semua orang, sesuai fungsi delegasi tadi. Tugas kita hanya mengawasi keberjalanan apakah sudah sesuai dengan target dan tujuan, mengevaluasi kegiatan itu agar diperbaiki kedepannya. Dan bahkan tidak ragu memberhentikan jika memang sudah kelewat batas. Fungsi terakhir adalah memiki kemampuan keteladanan, menjadi suri tauladan bagi setiap orang. Hal ini berkaitan dengan fungsi role model pada strategi sebelumnya. Ya kahim harus bisa memiliki kemampuan menjadi teladan bagi orang – orang. Hal ini memerlukan pelatihan berulang – ulang. Selalu mengevaluasi ketercapaian diri setiap hari terhadap kemampuan ini. Karena menjadi teladan bukan hanya butuh sehari ataupun sebulan, tapi sepanjang perjalanan sebagai kahim lah kita selalu mengusahakan untuk bisa menjadi teladan untuk semuanya.
251
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Target Selama Jadi Kahim untuk Himpunan Manusia terasa hampa jika hidup tanpa target, begitu pula aku mempunyai target selama menjadi kahim untuk anggota – anggotaku. Target inilah yang menghidupiku untuk terus berjuang mencapai keidealan selama jadi kahim. Target ini sudah seperti janji ku terhadap diri sendiri untuk selalu dilaksanakan. Hal yang aku targetkan pertama aku berharap dapat berbicara kepada Semua Anggota HMS. Siapapun itu, mulai dari angkatan tertua sampai angkatan termuda. Aku ingin lebih sering kultural terhadap orang – orang coba menurunkan nilai – nilai kepada mereka. Menjadikan mereka orang – orang yang nantinya dapat memegang HMS kedepan sepeninggalanku. Dan aku berusaha menyosok, menimbulkan sosok ke orang – orang. Entah itu sosok pemimpin, sosok ramah atau apapun itu kepada anggota, agar anggota tahu kahimnya dan mau berkonsultasi dengan kahimnya. Target selanjutnya Aku ingin Semua orang anggota di HMS punya peran di Himpunan ini dan merasakan tahap aktualisasi disini. Hal ini sudah kuawali dari pertama aku membentuk BP. Aku mencoba melibatkan satu angkatan ku yang berjumlah 160 orang untuk setidaknya di tahap jenjang kita menjadi pengurus di HMS, mereka dapat merasakannya semua. Walaupun tidak berjalan 100% setidaknya semua orang jadi punya awareness terhadap HMS di tingkat - tingkat akhirnya. Hal ini membuatku sedikit merasa aman, karena biasanya banyak evaluasi yang terjadi ketika orang telah melampaui tahapan menjadi kuya, dia malas lagi berkontribusi dengan himpunan.
252
Memang membutuhkan effort yang besar di awal, tapi efek dan hasil yang didapat bukanlah jangka pendek, tapi jangka panjang. Percayalah. Aku juga berusaha untuk melakukan hal yang sama kepada angkatan yang lebih junior supaya mereka semua dapat merasakan tahapan pengembangan di HMS, mereka dapat berganti peran satu dengan yang lain. Harus tahu kemampuan satu sama lainnya. Ya hal ini telah kulakukan semenjak staffing dan magang yang berusaha sebisa mungkin harus bisa mencapai 100% ketercapaian. Selanjutnya, Aku ingin kewajiban anggota dapat dilaksanakan dengan maksimal tanpa terkecuali. Ya, kewajiban sebagai anggota HMS. Aku ingin menjaga kuantitas dan kualitas semua agenda yang ada di HMS. Dengan begitu maka himpunan ini akan terselamatkan sejenak oleh pengaruh disrupsi organisasi zaman sekarang. Ya, semakin canggihnya teknologi, forum atau acara tatap muka semakin tidak efektif. Hal ini aku usahakan dengan memparameterkannya dengan MA Selalu Kuorum dan jangan sampai gagal. Aku sempat bermimpi untuk membuat hari berjahim. Jahim days rutin sekali dalam satu minggunya. Aku sangat berharap jahim days ini dapat menimbulkan sebuah kebanggan tersendiri bagi anggota HMS. Ya aku terinspirasi hal ini dari menwa yang ada hari berseragam. Hal ini kuusahakan mulai dari diriku sendiri, lalu ke BP, sampai selanjutnya menyebarkan ke setiap orang. Sudah pernah tersoundingkan kita ingin melaksankan hari senin berjahim, namun akhirnya hal ini tidak bisa dilakasankan dengan baik karena kurangnya konsistensi dari orang – orang yang
253
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
menjalankan. Semoga kedepannya ini menjadi inspirasi saja bagi pemimpin atau anak – anak HMS kedepannya. Sebagai kahim dan pemimpin dari anggotanya aku ingin selalu menyempatkan untuk menyapa orang dan anggota atau minimal menebar senyum ke mereka jika menyapa tidak memungkinkan. Hal ini menjaga agar kita tidak menjadi orang yang cuek terhadap siapapun. Ya biarkan mau secapek apapun, mau tidak direspons, aku berusaha menrutinkannya. Tekniknya adalah dengan kau memandanginya dulu lebih lama, jika dia telah melihat balik. Maka saat nya aku berbalik arah untuk ke arahnya lalu menyapanya atau menghiasi wajahku dengan senyuman. Target selanjutnya aku Ingin bonding dengan BP dan membantu mereka dalam proker mereka. Aku ingin BP merasa menjadi satu kesatuan tubuh yang utuh. Walau setiap orang punya peran masing – masing, tapi mereka peduli akan perkembangan yang lainnya. Hal ini sangatlah susah, dan memerlukan keterikatan yang dalam antar satu sama lain. Oelh karena itu aku selalu berusaha mengadakan bonding setiap ada waktu kosong bersama, maupun saat ada kegiatan ke luar. Terkadang jika susah, aku mensupportnya dengan cara membantu setiap BP yang kesusahan satu per satu setiap programnya Aku ingin juga memiliki harapan Untuk Menjadikan slogan HMSku rumahku dapat terealisasi. Menjadikan HMS menjadi ruang publik, menjadikan HMS sebagai ruang bersama yang bisa digunakan siapa saja dan menjadikan HMS ruang yang sangat nyaman bagi anggotanya untuk berkembang. Hal pertama yang harus kulakukan adalah mendapatkan SL dan Workshop
254
untuk kemudian membuat sekre lebih luas, untuk berinteraksi dan yang lainnya. Siapapun kalian, kalian pasti akan mempunyai target masing – masing untuk himpunan ini. Selalu ingat target itu, dan selalu berjuang sampai akhir kepengurusan untuk mendapatkannya. Kalau tidak bisa terlaksanakan, jangan ragu untuk tetap mengejarnya walaupun telah turun jabatan entah dengan menurunkannya kepada pemimpin selanjutnya ataupun melanjutkannya sendiri.
255
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Building your Team Kunci sukses dari suatu kepengurusan adalah ketika satu tim saling bantu membantu dan bahu membahu menyukseskan setiap kegiatan yang ada. Untuk mencapainya memang tidak mudah harus melakukan effort dan kerja keras untuk membuat badan pengurus kita menjadi the winning team. Maka hal pertama yang harus dilakukan di awal kepengurusan adalah build your team. Tidak ada tim yang berhasil karena satu orang saja. Jadi kamu sebagai pemimpin harus bisa mengarahkan ke mereka agar punya dan mendukung visi yang sama. Ada peribahasa yang mengatakan “gagal merencanakan adalah merencakan untuk gagal�. Hal ini menjelaskan ke kita bagaimana beratnya menjaga agar setiap hal yang kita lakukan didahului dengan perencanaan yang matang. Untuk itu tim harus bisa melaksanakan hal ini dengan cara mengadakan rapat bersama. Aku sendiri selama kepengurusan dalam sebulan telah membagi jadwal rapat menjadi Rapat BPH rutin seminggu sekali, Rapat BP sebulan sekali, dan rapat bersama stakeholder (BPH, BPA dan Senator) sebulan sekali. Hal ini agar dapat menjaga setiap kegiatan terencana dengan baik. Selain itu juga sebagai ajang ku mendekatkan diri dengan mereka. Biasanya sehabis rapat diakhiri dengan makan bersama atau jalan – jalan ke suatu tempat.
256
Hal yang bisa membuat tim terbangun salah satunya adalah melakukan hal - hal kultural ke mereka. Hal kultural yang paling sederhana adalah membantu mereka dari hari ke hari untuk menunjang kegiatan yang mereka akan laksanakan. Selain itu bonding di awal adalah step yang penting bagi keberjalanan tim, hal – hal kultural yang menyebabkan bonding seperti mencoba kumpul sehabis forum agar suasana bondingnya lebih dapat. Untuk bonding tidak harus sesusah seperti team building di outdoor dan ikut kegiatan team building dari luar cukup dengan merutinkan kegiatan – kegiatan dengan intensitas yang ringan – ringan dan berinteraksi satu sama lain. Hal inilah kunci bagi kalian menjaga BP kalian. Sebagai pemimpin mereka aku pun mempunyai cerita betapa capeknya diriku menjaga suhu dan chemistry satu kesatuan di BP. Terkadang beberapa kali aku terlihat sendiri, itu bukan berarti aku menghindar dari BP tapi memikirkan sebuah perencanaan aspek jangka panjang untuk keberjalanan BP ke depan yang membutuhkan suasana yang tenang. Seberapa sering BPH berdebat demi terselenggaranya kegiatan – kegiatan dari BP yang ideal. Jujur aku setiap hari tak pernah lepas memikirkan BP – BP ku, aku masih berjuang memikirkan bagaimana membuat kalian bisa cinta sama HMS. Menularkan semangat kaderisasi ke setiap orang yang ada di BP untuk merangkul adik – adik kita. Mengajak – ajak masa untuk hadir dan tertarik kepada program yang telah kita susun. Membuat kalian bangga dan percaya diri terhadap program yang telah kalian susun sendiri. Karena di BP inilah kalian dilatih bahwa mimpi bisa jadi kenyataan melalui sebuah perjuangan. Aku ingin jika kalian ada masalah tolong kita ceritakan ini bersama - sama, kita pecahkan ini bersama – sama,
257
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
biar tidak ada lagi prasangka buruk di antara kita. Karena kalau bukan kita siapa lagi. Maafkan aku karena selalu mengacu parameter keberhasilan kepada kepuasan pribadiku sendiri. Tapi harus kau ketahui kawan, semua ini kulakukan demi mengusahakan yang terbaik untuk kalian dan untuk HMS ini. Untuk itu bagi kau para pemimpin ataupun calon pemimpin, hal kunci yang aku berikan ke kalian adalah jangan pernah ragu di awal kepengurusan. Jangan pernah ragu apalagi dengan para BP mu sendiri. Koreksi mereka kalau memang mereka salah. Rangkul mereka dan jangan pernah sungkan kalau kamu memang tidak kenal dia. Agar kelak ke bawah – bawah nanti kamu bisa tegas terhadap dirimu sendiri.
ď‚Ş Pemimpin yang baik Pemimpin yang baik itu sederhana, ketika dia mampu melaksanakan amanah terkait tugas dan tanggung jawabnya hingga selesai. Karena amanah itulah yang akhirnya mengantarkan kita pada status pemimpin ini. Banyak orang yang berkata jadi pemimpin itu keeping the team, harus paling capek di awal, dan baru lega paling belakangan. Ya apapun itu intinya menjadi pemimpin adalah bagaimana kita mampu belajar menjadi orang super dalam kurun waktu kepemimpinan kita. Pemimpin harus bisa mencontohkan suatu hal yang dia inginkan hal itu dilakukan oleh orang lain. Seberapa seringnya itu dilakukan aku hanya berharap
258
ini seperti riak air laut yang akan menyebar jauh – jauh sampai ke samudera. Tidak harus menjadi orang lain, atau bahkan berusaha menjadi seperti pemimpin yang ada – ada sebelumnya. Pemimpin yang baik dia hanya harus teguh sama pendiriannya. Kahim – kahim sebelumku yaitu mulai dari Komeng yang punya tipe gasgas aja, bang Juni yang merangkul, dan Aris yang wibawa pun mempunyai tipe yang berbeda – beda. Ini menandakan tidak ada karakter wajib yang harus kamu miliki. Cukup jadi dirimu sendiri dan teguhlah dengan prinsip yang kamu pegang. Menjadi seorang Kahim itu tidaklah mudah. Kita tak boleh egois memaksa orang menerima karakter kita. Tapi kitalah yang harus menjadi orang yang menerima apapun karakter dengan mereka. Makanya sebuah petuah dari senior – senior dulu bahwa kahim juga ajang belajar itu tidak salah. Belajar menjadi sosok yang ideal. Jadi kahim itu Attitude dan Wibawanya harus dijaga jika ingin dihormati dan didengar anggota. Jadi kahim situ harus jadi sosok pemimpin yang baik dan dekat semua orang jika ingin dicintai dan mencintai anggotanya. Jadi kahim itu harus totalitas berkarya dan bertanggung jawab terhadap apa yang akan terjadi. Ya kesemua itu mengajari ku menjadi pembelajar sejati saat menjadi kahim. Beberapa pembelajaran yang aku dapatkan sebagai pemimpin di himpunan adalah sebagai berikut: Kahim harus memiliki Pengaruh mulai dari angkatan paling tua, angkatan sendiri, dan angkatan paling muda. Jadi kahim harus dapat membawa massanya. Untung disisi ini aku dibantu oleh senator HMS ading (SI’15) yang mempunyai keahlian sendiri dalam mengajak masa. Jadi kahim juga harus sering - sering
259
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
kultural kepada anggota untuk menurunkan nilai. Entah bisa atau tidak bisa kita harus belajar menjadi seorang yang influencer terhadap mereka. Dan jadi kahim yang utama harus Inisiatif dan tidak menunggu. Dialah yang paling banyak bersuara untuk mengomandokan sesuatu. Dan dia pula yang paling getol untuk membenarkan jika terjadi kesalahan. Jadi kahim harus dekat & kenal dengan anggota, seperti tulisan sebelumnya harus jadi pemimpin yang merakyat. Selalu menunjukkan Keberpihakan kepada anggota, selalu peduli ke anggota, merangkul ke semua anggota. Jadi kahim juga harus dapat menjaga hubungan baik tidak hanya anggota namun juga di luar anggota baik itu civitas akademika di jurusan dan fakultas, rektorat, alumni, anak – anak yang ada di KM ITB, dan juga relasi – relasi luar yang telah terjalin oleh pihak eksternal. Jadi kahim harus pengertian terhadap semua anggota tidak boleh marah dan merendahkan mereka. Jadi Kahim juga harus bisa adil terhadap anggota dan tidak boleh membela satu kubu saja. Jadi kahim harus peduli terhadap pengembangan keseharian mereka dan selalu percaya kepada anggota terhadap apa yang mereka kerjakan. Kita juga harus dituntut Humble dan mulai belajar mendengar tidak hanya menuntut untuk ingin didengar. Aspek mendengarkan ini sangat penting agar membuat kelekatan dengan anggota kita dan tidak menimbulkan kesan hanya over terhadap pribadi saja. Jadi Kahim juga harus bisa memberikan pelayanan yang baik dan maksimal ke anggota namun Jangan sampai hal ini membuatmu semakin bersikap merendah. Jadilah pelayan mereka sekaligus leader untuk mereka. Jadi kahim Harus Murah hati kepada siapa saja dan memiliki karisma sekaligus rasa welas asih.
260
Caranya bagaimana? Yaitu dengan tulus menghagai, tidak menggurui mereka, dan harus siap punya sikap mau belajar dan dikoreksi juga. Jadi kahim harus berkomunikasi yang bagus. Harus berberbicara bagus, mengatur intonasi, dan juga menjadi seorang komunikator yang influencer. Ya, ketika di posisi pemimpin kita adalah seorang yang sangat didengar, oleh karena itu penting itu bisa melatih skill menjadi komunikator ulung. Dan untuk menjadi komunkator yang baik maka kita harus aktif, minim bicara tidak apa – apa namun kualitas nya berbobot, juga sering – sering interaksi dengan anggota. Jadi kahim harus selalu percaya diri, dan jangan pernah merasa minder ketika sudah di possi ini. Selain percaya diri, penting pula untuk percaya kepada seluruh anggota dalam mengemban tugas dan amanahnya di himpunan. Jadi kahim wajib hukumnya untuk memiliki dedikasi tinggi terhadap himounan. Selalu berusaha bekerja secara ikhlas. Selalu totalitas dan mencoba selalu berkarya untuk himpunan ini. Jangan pernah pelit untuk berkontribusi maupun menurunkan nilai ke anak – anak. Jadi kahim harus rela berkorban dan benar – benar bantu satu persatu setiap orang yang membutuhkan sosok anda. Hingga akhirnya kita dapat meninggalkan sesuatu yang sustain ke himpunan dengan kontribusi dan karya kita. Jadi kahim harus bisa Thinking outside the box dan berani ambil resiko. Harus berani mendobrak birokrasi jika memang itu untuk kepentingan anggota secara positif. Jadi kahim harus bisa dan terbiasa tegas & Berani. Miliki pandangan tajam dan to the point terhadap suatu hal. Selalu memiliki cara bertindak di berbagai
261
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
kondisi, dan mempunyai banyak plan terhadap suatu hal yang terjadi juga mampu memposisikan diri sebagai problem solver. Jadi kahim harus memiliki kemampuan untuk menjadi Positivie Leadership. Filosofi ini seperti memandang sebuah gelas itu apakah ½ kosong dan ½ penuh. Pemimpin positif akan selalu bersyukur akan apa yang telah didapatkanya dengan selalu berusaha untuk mendaptkan hasil yang maksimal. You can’t beat something with nothing. Oleh karena itu kembangkan diri kita sejauh mungkin, Jadi kahim juga dituntut untuk dapat bersikap positif dan memiliki mental “ if you think you can, you can”. Fokus ke tujuan, visi dan pembawaan. Selalu tularkan visi, dan jadikan visi itu sesuai pembawan kita. Belajar untuk bertanggung jawab sepenuh hati, disiplin diri, fokus, terencana dengan agenda, tidak egois, terus berlatih dan menjadi seorang pekerja keras yang dapat diandalkan. Visi akan lahir menjadi sebuah Semangat. Sebuah semangat ini akan mendasari sebuah Komitmen yang nantinya akan menjadi passion kita dalam memimpin. Intinya, Nikmati setiap pembelajaran ini. Jangan lupakan untuk menjadi Kahim sebagai Role Model kita juga harus menjadi tauladan dalam keagamaan kita. Menjadi shaleh dan jangan menunda. Selalu sibukkan diri dengan hal – hal positif Menjadi kahim harus dapat matang dalam memimpin. Untuk dapat mencapai tahap ini cukup belajar dari prinsip seorang atlet. Ya, seorang atlet yang memiliki semua aspek untuk juara. Hal itu ada 4 hal yaitu: pertama. fisik & skill yang hebat, mental yg kuat, kesiapan terjun dan terakhir fokus di lapangan
262
Terakhir, aku belajar dari Afif (PJS K3M) bahwa pemimpin yang baik memiliki ketiga hal ini dalam dirinya. Setidaknya salah satu yang benar – benar mereka perjuangkan. Pertama, Pengalaman. Ya, seorang pemimpin harus memiliki pengalaman yang lebih banyak dan dalam daripada semua timnya agar dari sana kita dapat menjadi sosok yang tahu baik dan buruk secara lebih komprehensif dan dapat menjadi penentu arah dalam pemutusan kebijakan. Kedua adalah pemahaman. Pemimpin yang baik lebih tahu akan situasi dan kondisi dari siapapun di timnya. Pemimpin ini harus lebih menggali dan mencari tahu hal – hal apa yang terkait value dan vision dari sebuah organisasi. Dan terakhir, harus memiliki dedikasi lebih tinggi dari siapapun. Dedikasi merupakan hal yang paling relevan untuk digapai namun memerlukan sebuah komitmen tinggi untuk mencapainya. Terakhir jangan lupa untuk menerima diri sendiri, menghargai dan mencintai diri kita sendiri agar kita menjadi orang yang dapat menikmati setiap prosesnya dan bahagia selama menjalaninya.
ď‚Ş Kepemimpinan Olson Menurut Jason Olson 1, modal utama dalam memimpin sebuah tim dan projek tidak bisa ditemukan di hal-hal teknis dan prosedur-prosedur tertentu, tapi ada pada kemahiran untuk berhubungan dengan orang lain. Jadi meskipun kita bisa mengingat semua proses dan prosedur, memiliki semua sertifikat, jadi expert dalam semua hal teknis, dan hafal semua terminology,
263
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
hal itu tidak akan berguna jika kita tidak mahir me-manage hubungan antar manusia. Berikut adalah beberapa panduan yang dituliskan Olson untuk meningkatkan kemampuan memimpin kita: 1.Jangan Terus-Terusan Mengkritik dan Komplain Cara yang paling ampuh untuk menghambat motivasi orang adalah dengan terus mengkritik atau komplain pada mereka. Jika mereka berbuat kesalahan, coba lihat dari sudut pandang mereka terlebih dahulu. Lalu tonjolkan sisi positif dan manfaatkan kesalahan tersebut untuk perbaikan yang berkelanjutan. 2. Puji Setiap Kemajuan, Bahkan Kemajuan Kecil Psikologis menemukan bahwa ketika kita mendukung dengan positif suatu perilaku, orang-orang akan cenderung mengulang perilaku tersebut. Kebanyakan orang ingin melakukan hal yang benar, jadi kita akan menjadi lebih sukses jika memimpin sebuah tim jika kita berfokus pujian positif. 3. Berikan Pujian dan Apresiasi yang Jujur Semua orang mengharapkan pengakuan. Hal yang paling mudah untuk memberikan hal tersebut adalah dengan menawarkan pujian dan apresiasi yang Jujur kapan pun memungkinkan. 4. Dorong Anggota Tim untuk Berbicara dan Menjadi Pendengar yang Baik Manusia hakiatnya ingin didengarkan. Seringkali, daripada mendengarkan orang lain berbicara, kita hanya menunggu kesempatan untuk berbicara. Jika terjadi hal ini, maka salah satu triknya adalah dengan mengatakan: “Dari yang saya pahami, Anda berkata‌â€? Dengan mengulang apa yang orang lain katakan, kita
264
memaksa diri kita untuk benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan. Sekaligus menghormati apa yang mereka katakan. 5. Serius saat Tertarik dengan Orang Lain agar Mereka Merasa Penting Prioritas utama manusia adalah diri mereka masing-masing. Fenomena selfie menjadi bukti nyatanya. Tidak seorang pun ingin diabaikan dan merasa tidak dihargai. Jadi penting untuk menghargai orang lain jika kita mengharapkan kerja sama mereka. 6. Peka Terhadap Harga Diri Orang Lain Fakta lain manusia, kita adalah makhluk yang penuh harga diri. Jika kita menunjukkan kesalahan mereka di depan orang banyak dan membuatnya terlihat buruk, mereka akan melawan sampai akhir. Tapi jika kita bisa menawarkan kritik atau ketidaksetujuan dengan santai dan sopan sehingga tidak melukai mereka, maka kita akan lebih mudah untuk bekerjasama dengan kita. 7. Menghormati Ide dan Pendapat Orang Lain. Coba Lihat dari Sudut Pandang Mereka Ketika kita mencoba memahami sudut pandang orang lain, kita mungkin akan menemukan hal baru. Bahkan jika kita tidak mendapatkan apa-apa, paling tidak kita akan bisa untuk lebih menghormati pendapat orang lain. 8. Jika Kita Salah, Jujur Saja dan Rendahkan Hati untuk Mengakui Manusia tidak pernah luput dari kesalahan, dan daripada mengelak dan mengulangi kesalahan tersebut, orang bijak akan mengakui kesalahan mereka dan belajar dari pengalaman. Jika kita cukup jujur dan rendah hati untuk mengakui kesalahan kita, lalu meminta
265
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
maaf pada mereka yang terkena dampaknya, dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan kita. Maka kita akan mendapat rasa hormat dari orang-orang di sekitar kita. 9. Pasang Target yang Tinggi untuk Orang-Orang di Sekitar Kita dan Pastikan Mereka Tahu Kalau Kita Percaya Pada Mereka Pada 1980, Tim Hoki Olimpiade Amerika Serikat dihadapkan dengan Tim dari Soviet pada Olimpade musim dingin. Saat itu tim Soviet digadang-gadang menjadi pemenang karena jauhnya level antara 2 tim. Tapi berkat kalimat motivasi dari sang pelatih yang percaya pada mereka, tim Amerika Serikat berhasil membawa pulang medali emas. Sebuah contoh bahwa dengan menaruh target yang tinggi dan mempercayai mereka, lalu komunikasikan dengan baik, maka bersiaplah untuk hasil yang tidak terduga. Menjadi pemimpin yang baik bukan hanya sekedar menyuruh-nyuruh bawahan. Tapi lebih ke menginspirasi dan memandu tim kita untuk mencapai tujuan yang sama
ď‚Ş How to Be a Leader? Untuk menjadi seorang pemimpin, Anda tidak perlu menjadi seorang pejabat terpilih, atau CEO. Seorang pemimpin adalah seseorang yang lain secara konsisten ingin mengikuti tren baru dan ide-ide. Judul mewah dapat membuat itu terjadi sementara, tapi seorang pemimpin sejati yang menginspirasi loyalitas teguh melalui langkah-langkah di bawah ini!
266
Thinking Like a Leader Yakin. Langkah ini tidak ada hubungannya dengan benarbenar mengetahui apa yang Anda lakukan - selama Anda yakin, Keyakinan dapat Anda miliki dalam situasi apapun. Bayangkan Anda mengatakan, “Saya tidak tahu jawabannya,� sambil melihat ke bawah, jempol memutar-mutar, dan kaki Anda gelisah. Sekarang bayangkan Anda mengatakan, “Saya tidak tahu jawabannya,� dengan kepala tegap dan melihat pembicara dalam mata. Tidak tahu sesuatu baik-baik saja - hanya menjadi yakin bahwa Anda tidak tahu itu! Kurangnya pengetahuan tidak ada hubungannya dengan keyakinan (atau kemampuan untuk memimpin) Anda. Bersikaplah tegas, tapi menjadi baik. Karena Anda memimpin, Anda salah satu yang perlu menetapkan aturan dan batas-batas. Terserah Anda untuk membangun beberapa sistem, sajak dan alasan untuk situasi. Untuk melakukannya, Anda harus tegas dalam keyakinan Anda dan menjaga sikap Anda. Namun, menjadi diktator akan menghasut revolusi. Logis dan memahami ketika Anda menegaskan aturan. Anda harus tahu tempat Anda. Akan ada saat-saat ketika Anda harus membuat keputusan sendiri dan saat-saat ketika Anda harus memberikan waktu tim untuk membentuk konsensus. Hormati pengikut Anda, apa yang mungkin terjadi jika Anda memveto pendapat mereka? Pedulilah dengan pengikut Anda. Hanya karena mereka bukan pemimpin tidak berarti mereka adalah idiot. Mereka akan dapat memberitahu jika Anda penuh kasih dan benar-benar peduli untuk mereka.
267
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Anda memimpin (mudah-mudahan) karena Anda tahu apa yang terbaik bagi tim, mereka tidak mungkin. Hanya karena seseorang tidak setuju dengan Anda bukan berarti Anda harus memberi mereka apa yang mereka inginkan. Izinkan mereka untuk tidak setuju dengan Anda, mendengarkan argumen mereka, dan membiarkan mereka tahu mengapa Anda berpikir dengan cara yang Anda lakukan. Biarkan mereka tahu bahwa Anda peduli, tapi bertindak dalam cara terbaik Anda. Percaya bahwa siapa pun bisa menjadi pemimpin. Sejujurnya, semua orang mencari untuk dipimpin. Memikirkan hidup sebagai jalan gelap - semakin banyak orang yang di depan Anda memegang senter sebagai kekuatan industri. Acting Like a Leader Menepati janji Anda. Anda tahu bagaimana politisi dipandang sebagai janji-pemutus? Baik. Anda juga tahu bagaimana orang membenci politisi? Nah, di sana Anda memilikinya. Mengingkari janji Anda dan Anda kehilangan rasa hormat. Titik kosong. Anda cocok dapat gugatan itu, Anda dapat memiliki semua karisma, dan Anda dapat memiliki pengetahuan, tetapi jika Anda tidak memenuhi apa yang telah Anda janjikan, bisa jadi orang-orang tidak akan bisa mempercayai Anda lagi. Perlakukan tim Anda dengan baik. Baiklah, jadi Anda tahu kontribusi tim Anda, tetapi Anda harus menindaklanjutinya dengan tindakan Anda. Jika Anda sekedar memeberi ceramah untuk tim Anda untuk menjadi kohesif, bertindak seperti mereka sedang bersenang-senang, dan bersikap ramah dengan klien Anda, tetapi berbalik dan berteriak pada mereka setiap 5 menit ketika
268
mereka retak senyum. Janganlah menjadi pribadi yang baik di depan namun buruk di belakang. Menunjukkan komitmen Anda untuk perbaikan tim Anda. Untuk organisasi yang lagi berkembang, setiap orang harus mendapatkan yang lebih baik. Ini tidak ada hubungannya dengan hanya Anda yang besar - Anda harus membuat tim Anda besar. Idealnya, tugas akan dilakukan dan tim akan mengatakan, “Kami melakukannya!”, Bukan berseru, “Aku melakukannya!” Ini tentang seluruh kelompok, bukan satu. Untuk menumbuhkan tim Anda, Anda harus memberikan perhatian kepada mereka. Memaksa angka dan meninggalkan mereka untuk mencari tahu peran tidak akan melakukannya keadilan. Kenali mereka pada tingkat individu dan berkomitmen untuk mereka menjadi anggota lebih banyak akal. Membantu mereka belajar, membantu mereka tumbuh, dan membantu mereka mengambil kendali ketika Anda membutuhkan cadangan. Memimpin hanya ketika Anda harus. Seorang pemimpin alami tidak berjalan ke sebuah ruangan dan menyatakan, “Aku di sini!” Ini bukan tentang meraih situasi dengan tanduk dan molding ke visi Anda, tidak, tidak sama sekali. Ini tentang melihat bahwa sesuatu perlu dilakukan. Putting It All Together Mengidentifikasi masalah. Melihat - lihat dan menemukan cara untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Mengamati lingkungan Anda dan mendengarkan orang-orang.
269
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Bagaimana Anda dapat membantu? Apa yang ditantang belum dijawab? Apa yang bisa digunakan organisasi? Jadilah proaktif. Jika Anda memiliki ide-ide dalam pikiran Anda tentang apa masalah yang lebih dalam, Anda mungkin dapat memprediksi masalah yang akan muncul sebagai hasilnya. Dari pada menunggu masalah tersebut muncul, mengambil langkahlangkah untuk mencegah mereka. Jika Anda tidak dapat mencegah mereka, maka Anda setidaknya dapat mempersiapkan. Itulah perbedaan inti antara pemimpin dan manajer. Manajer yang baik respons yang baik dengan berbagai situasi, seorang pemimpin yang baik mengambil tindakan efektif untuk mencegah dan menciptakan situasi sebelum mereka benar-benar terjadi. Membuat keputusan dan bertanggung jawab atas konsekuensi. Untuk menggunakan pengaruh dan mengatasi masalah yang lebih besar, Anda akan membutuhkan kekuatan pengambilan keputusan, dan keputusan-keputusan akan mempengaruhi orang-orang yang memberikan Anda kekuatan itu. Ini adalah sebanyak tanggung jawab itu adalah suatu kehormatan. Anda tidak hanya harus mampu membuat keputusan suara, tetapi Anda juga harus bersedia untuk bertanggung jawab kepada mereka. Jika ada yang salah, orang akan menganggap itu adalah kesalahan Anda. Pikirkan diri Anda sebagai kapten kapal, nasib kapal pada dasarnya di tangan Anda, dan itu terserah Anda untuk mengarahkan semua orang di arah yang benar. Jika Anda tidak siap untuk mengambil tanggung jawab atas keputusan Anda - jika Anda berjuang dengan ragu-ragu dan keraguan diri - itu mungkin ide yang baik adalah mengundurkan diri.
270
Berbagi visi Anda. Sebagai seorang pemimpin, Anda dapat melihat masalah yang lebih besar, tetapi Anda juga dapat melihat bagaimana hal-hal bisa menjadi jauh lebih baik jika kita bisa menghilangkan rintangan. Untuk mendapatkan orang-orang untuk membantu Anda dalam mengubah hal-hal, Anda perlu berbagi visi positif dengan mereka. Menginspirasi mereka. Memotivasi mereka. Membimbing mereka. Tunjukkan pada mereka bagaimana tindakan mereka membawa semua orang lebih dekat dengan mimpi itu. Ingat bahwa itu adalah tentang seluruh tim. Pemimpin terbesar melihat peran mereka secara keseluruhan, dan diri mereka sendiri, sebagai instrumen dari tujuan yang lebih dalam, setiap kemuliaan, prestise, atau kekayaan adalah efek samping dari pada motivasi. Semua itu tidak dapat dilakukan dengan hanya satu orang. Berikut kutipan lain tepat untuk Anda ini dari Lao Tzu: “Seorang pemimpin yang terbaik adalah ketika orang hampir tidak tahu dia ada Ketika pekerjaannya selesai, tujuannya terpenuhi, mereka akan mengatakan: kami melakukannya sendiri‌â€?
271
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
SELF IMPROVEMENT CARDS Self Improvement Cards adalah kartu kunci untuk kita mengembangkan diri kita sendiri. Ya, sebelum kita memimpin, kita harus bisa memimpin diri kita sendiri. Untuk itu diperlukan pengenalan terhadap diri sendiri. Menjadikannya hal dasar yang harus dibangun terlebih dahulu dari hal – hal lainnya. Pertama, untuk menjadi pemimpin kita harus siap dengan perubahan. Ketahuilah Pertumbuhan membutuhkan perubahan dan Potensi dapat dicapai dengan perubahan. Maka harus Selalu sedia untuk terus bertumbuh dan Menumbuhkan diri dari orang lain agar kita dapat termotivasi olehnya. Untuk berkembang harus berani Mengambil langkah baru. Mencoba Melangkah dengan kepribadian yang adaptif, tidak boleh kaku terhadap suatu hal, dapat fleksibel namun tetap under control. jangan ragu dan takut akan resiko. Daripada ragu lebih baik pulang. Harus berani dan mulai Tinggalkan zona nyaman untuk mengambil langkah baru tersebut. Selanjutnya kita harus bisa membentuk Habbit. Habbit adalah sebuah kunci dari kesuksesan kita dalam mengatur diri sendiri. Ketika seseorang bisa memiliki habbit yang bak itu artinya dirinya memiliki disiplin diri yang baik pula. Mencoba Biasa menggerakkan pikiran delalu Fokus pada waktu kita yaitu Jadwal dan Agenda yang telah kita susun. Fokus juga pada Energi yang kita punya supaya bisa selalu prima dalam segala keadaan dan tidak cepat capek. Tidak cepat berpuas diri dengan prestasi hari ini tapi tetap harus bersyukur dengan apa yang sudah didapat. Selalu ingin meningkatkan kapasitas diri. Menjadi pemimpin juga menjadi orang yang tidak pernah puas. Oleh
272
karena itulah diperlukan kemauan untuk mengembangkan sikap mau belajar. Singkirkan Hambatan yang ada. Dan salah satu hambatan terbesar adalah takut gagal. Cobalah sebanyak mungkin hal dan jangan takut gagal. Karena Pengalaman memperkuat kemampuan. Dan maksimalkan potensi kecerdasan otak dan kecerdasan emosi yang kita punya sebagai pemimpin. Bijak. Ketika menjadi pemimpin, kelak kita akan dihadapkan pada momen dimana kita harus mengeluarkan sebuah keputusan. Hal tersebut sebernya bukanlah hal yang asing karena contoh sehari – hari kita telah melaksanakan sebuah keputusan setiap kesempatan yang ada. Menjadi bijak berarti belajar memperluas perspektif. Menimbang dan menakar masalah dengan tepat. Pertanyaannya bagaimana dapat mengambil keputusan dengan tepat? Semua ini bukan lah hal yang tiba – tiba kita dapatkan atau secara instan bisa dilakukan. Untuk memiliki sense mengambil keputusan kitalah yang harus melatihnya setiap hari. Latihan setiap hari dengan cara keterbukaan pikiran terhadap semua pandangan demi solusi yang terbaik. Pemimpin harus mempunyai Prinsip. Prinisip adalah pedoman hidup yang harus dipegang teguh. Prinsip inilah yang membuat orang berhasil menjadi pemimpin atau gagal menjadi pemimpin. Seminimal mungkin dia punya prinsip untuk dirinya sendiri. Dalam setiap kesempatan yang ada maka akan selalu diiringi dengan peluang dan Resiko. Tak perlu ragu, yang perlu kita lakukan hanya berani mengambilnya. Prinsip ini jugalah yang mendasari sebuah kerja keras. Kerja keras sendiri merupakan buah dari optimisme. Dengan prinsip juga kita dilatih untuk selalu
273
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
konsisten terhadap suatu hal. Maka dari keKonsistenan inilah kita akan mudah untuk dipercaya. Lihat diri Anda (Introspeksi diri). Jadi pemimpin juga selalu ingat untuk mengintrospeksi diri dimanapun dan kapanpun. Introsepksi diri berarti berkomitmen lebih baik dari sebelumnya. Hal inilah yang dapat mengurai medan konflik dari diri sendiri. Pilihlah satu yang paling baik dan bertanggungjawablah terhadapnya. Dengan introspeksi diri pula kita dapat mengevaluasi diri, dan akan semakin tangguh di segala medan dan cuaca.
 RELATIONSHIP CARDS Relationship cards adalah kartu kunci kedua. Setelah kita dapat mengembangkan diri kita sendiri, sekarang kita dituntut untuk melakukan itu kepada kolega ataupun teman – teman kita Mengembangkan hubungan ataupun relasi yang bagus itu juga susah harus benar – benar dipupuk dari awal. Pertama, buka hubungan dengan sapaan yang tulus dan hangat. Pancarkan energi positif Bangkitkan antusiasme dan biarkan dia mengungkapkan siapa dirinya Bagaimana cara kita jika tak tahu apa yang harus dikatakan untuk menyenangkan orang lain? Cukup dengan diam dan dengarkan penuh perhatian. Lakukan komunikasi dengan sempurna. Sempurna berarti kita memperhatikan setiap kata - kata dan sikap, mencoba membangun kepekaan, dan peduli pada hal – hal kecil di sekitar kita dan lawan bicara. Mencoba selalu bicara hal yang bermanfaat Mengembangkan sikap, pilihan kata, cara bertutur waktu
274
mengucapkan, dan waktu menggerakkan tubuh yang pas. Ketika telah menemukan metode yang tepat maka selanjutnya biarkan orang percaya kepada kita. Pemimpin adalah komunikator ulung, kita harus terbuka terhadap semua yang terjadi. Inkonsistensi sikap akan melemahkan kepercayaan. Percaya diri juga cara praktis membangun rasa percaya orang lain kepada kita. Dan jangan malu berbagi sesuatu tentang diri kita. Pujian di saat yang tepat. Beri lawan bicara atau kolega perhatian dan dukungan. Tatap mereka saat berbicara sehingga akan menimbulkan kesan perhatian dan ketertarikan kepada mereka. Perlakukan mereka seperti kita berharap diperlakukan oleh mereka. Dan berilah penghargaan ke mereka sesekali sebagai pengikat hubungan kalian. Dalam menjaga hubungan diperlukan sikap dan perilaku yang ramah. Hal yang sederhana dapat dilakukan adalah menawarkan sebuah senyum yang tulus, berusaha selalu menjawab pertanyaan yang diajukan, dan menawarkan bantuan kepada mereka. Menjaga hubungan juga belajar mengembangkan kesabaran dan belajar mendengar kepada orang lain yang beragam sikap dan karakternya. Usahakan selalu tampil tanpa keangkuhan. Ya, kita harus memegang prinsip sebagai orang yang rendah hati dan mempunyai emosi yang terkontrol. Tumbuhkan Karisma pada diri sendiri. Bagaimana? Dengan sedikit bicara, banyak mendengar, dan tidak mengabaikan orang. Karisma ini akan membawamu kepada citra diri yang mengundang rasa simpatik. Selalu belajar bersikap bijaksana. Orang yang bijak adalah orang yang mau bekorban untuk orang lain, memiliki rasa sayang terhadap sesama kita dan menatap
275
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
kedepan untuk memperbaiki segalanya. Selalu berpegang teguh pada prinsip untuk selalu bermanfaat bagi semua orang. Belajar menyembunyikan ketidaksukaan. Dan percayalahah bahwa “Hidup kita ditentukan oleh pikiran�, jadi selalu usahakan keep positive thinking everyday. Menjadi pemimpin sekaligus sahabat. Bagaimana membuka komunikasi beretika yaitu dengan senyuman. Memiliki kemampuan dasar bergaul yaitu: murah senyum, ramah dan simpatik, suka memberi, gemar silahturahmi, dan bersedia melayani. Memiliki kemampuan dasar berdialog yaitu: mendengar dengan baik, mampu menyampaikan ide dan pikiran dengan bahasa sederhana, menyesuaikan bahasa sesuai dengan lawan bicara, lihat situasi kondisi yang tepat, dan menarik kepercayaan orang lain. Jangan sapmpai kita merusak komunikasi yang telah terjalin, sedikit menghindar dari teman – teman yang kurang disuka karena emosional, hindari debat kusir, hindari menghina dan merendahkan orang lain dan hindari mengumbar aib. Disini kita dituntut untuk cepat menyesuaikan diri. Selalu munculkan sikap santai, tertawa, dan rasakan yang orang lain rasakan. Tampilkan sisi - sisi yang sama dengan orang lain agar membuat kita dekat dengan mereka.
ď‚Ş
276
MENTORING CARDS Sebagai seorang pemimpin adalah sebagai seorang yang mengayomi dan membimbing anggota - anggota kita. Ada 2 peran penting pada bagian mentoring cards ini yaitu pemimpin sekaligus
mentor
dan
juga
pemimpin
sekaligus
team
leader/captain. 1. Pemimpin sekaligus Mentor. Pemimpin sebagai mentor disini adalah bagaimana kita dapat menggali dan menyadarkan potensi setiap orang. Melakukan pendampingan kepada mereka para badan pengurus kita selama masa
transisi pekerjaannya
dan terkhusus dalam rangka
menyiapkan bahan audiensi program kerja setahun kedepan. Berusaha mendorong dan memotivasi ke arah keberhasilan. Berusaha mengurai tekanan yang dirasakan dengan kata – kata motivasi penengan atau dengan jokes yang cari. Hal ini dilakukan agar untuk mengendorkan kepala yang terasa kencang dan menyuntik semangat ke mereka. Menocba untuk Open Conseling and open door everytime dalam setap hal yang ingin mereka butuhkan. Membantu seseorang belajar dari awal daripada mengajarinya. Mencoba untuk mengayomi, mengajari, dan meningkatkan kualitas mereka. Membuat mereka merasa beruntung, karena kita yang memimpin mereka. Melatih anggota agar lebih mahir. Untuk membuat mahir maka hal yang diperlukan adalah membuka wacana dan pikiran mereka. Memberikan kesempatan untuk menjalani proses mencari solusi.
277
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Karena pengalaman bisa menjadi guru terbaik yang akan memperluas ruang belajar mereka. Belajar mengelola konflik di tim dan mencoba selalu membantu mereka kapanpun tanpa syarat. 2. Pemimpin sebagai leader Sebagai pemimpin kita dituntut untuk mengembangkan kinerja tim dengan memposisikan diri sebagai “Team Leader�, tanggung jawab penuh terhadap tim. BP bukanlah follower tanpa kejelasan, mereka adalah tim yang mendukung secara bersama sama untuk mencapai tujuan pemimpinnya dengan ilmu dan kemampuan masing - masing untuk mendukung satu sama lain. Disini kita dituntut untuk tumbuh bersama dengan sebuah goal melalui potensi yang berbeda – beda dari sebuah tim. Tugas kita sudah pasti untuk membentuk tim yang solid dalam bekerja dan berelasi. Pemimpin disini harus dapat memberikan inspirasi ke tim. Keberhasilan mapupun kegagalan harusnya dirasakan oleh semua anggota tim, bukan hanya pemimpin saja. Posisi
sebagai
team
leader
menuntut
kita
untuk
menyampaikan rutin visi kita kepada tim. Visi tidak akan tercapai apabila tidak tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran. Dalam menyampaikan visi, yang paling terpenting adalah satu kalimat yang bagus dan dapat menyemangati semua anggota. Oleh karena itu untuk mencapainya, pemimpin harus memiliki pengaruh. Membantuk tim yang antusias. Mereka mungkin jatuh, tetapi akan segera bangkit menciptakan keadaan dan peluang untuk mewujudkan visi, karena cahaya antusiasme menerangi dari dalam
278
diri sendiri. Untuk menciptkaan antusias anggota dapat dilakukan dimulai dengan memberi motivasi, memberitahukan tujuan yang hendak dicapai, menantang mereka untuk mencapai sesautu yang lebih baik, dan berikan kesempatan untuk berbicara & berpendapat. Kita harus dapat memukan permasalahan dan mulai membicarakannya dengan tim, jangan membebankannya ke individu saja. Jadikan ini project dan tanggung jawab untuk setiap anggota
di
tim.
Belajar
memprioritaskan
waktu
untuk
mengembangkan orang lain. Sebagai pemimpin kita harus menyediakan waktu untuk mengajari dan menyiapkan kesabaran lebih dan juga menyediakan waktu kapanpun dan dimanapun adalah
komitmen
mengembangkan
seorang anggotanya
pemimpin Belajar
yang
ingin
mengembangkan
hubungan sebelum memulainya. Dan coba membangun empati kita agar mudah masuk ke dalam wilayah mereka. Pemimpin sebagai team leader juga berarti mengusahakan perlindungan yang aman kepada mereka setiap saat.
ď‚Ş EQUIPPING CARDS Equipping
cards
memberikan
kita
kemampuan
–
kemampuan yang akan melengkapi kapasitas kita sebagai pemimpin. Sebuah hal yang dirasa cocok dan perlu untuk setiap tipe kepemimpinan yang akan dibawa.
279
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Menjadi pemimpin yang baik adalah bagaimana kita dapat meningkatkan selalu setiap waktu kualitas diri sebagai pemimpin. Mulai dari kemampuan analitis, kemampuan untuk fleksibel, dan kemampuan berkomunikasi. Dari kemampuan - kemampuan kita akan memiiki sebuah sense memimpin sehingga akhirnya mempunyai peran baik secara interpersonal, pengolah informasi, dan peran pengambil keputusan. Selanjutnya selalu mengembangkan nilai – nilai etik seorang pemimpin. Hal pertama yang dipupuk adalah kepercayaan diri dan ras bangga terhadap organisasimu dengan kerendahaan hati secara seimbang yang akan menumbuhkan keyakinan kuat saat kita harus menghadapi sebuah dilema dalam menentukan sikap. Disini kita juga belajar bagaimana mengembangkan gaya kepemimpinan demokratis. Caranya adalah dengan belajar untuk bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja, dan dapat mengarahkan diri sendiri dengan metode yang benar. Kepemimpinan secara sederhana adalah prores untuk membawa orang-orang atau organisasi yang dipimpin menuju suatu tujuan yang jelas. Kemampuan untuk menginspirasi, mendorong, dan memampukan anggota. Berperilaku sebagai pemimpin berarti adalah memiliki integritas, terbuka, mampu menerima kritik, rendah hati, agamis, dan selalu megupayakan yang terbaik bagi diri sendiri maupun orang lain. Pemimpin adalah penggerak dan pembuka jalan yang memiliki pengaruh yang kuat tehadap yang dipimpinnya. Belajar menjadi pemimpin yang
280
visioner dan berintegritas. Integritas membuat orang lain percaya bahwa kita dapat diandalkan dan mampu membawa pengikut kita ke posisi teratas. Manajemen diri sebelum mengatur orang. Jika kita menghabiskan waktu untuk berpikir dan khawatir akan pekerjaan kita dibanding mengerjakannya, maka kita tidak dapat megatur diri kita sendiri. Mereka kuat karena mengambil resiko dan belajar dari setiap permasalahan. Oleh karena itu berlatih mendelegasikan sesuatu dan menempatkan diri sebagai pemimpin adalah manajer. Pengamatan dan kunjungan rutin, prosedur, interaksi, dan alur kerja merupakan dasar untuk menerapkan penyesuaian dalam meningkatkan hasil. Menjadi pemimpin juga dituntut untuk menguasai berbagi skill. Sebagai pemimpin kita tak boleh gentar, kita memerlukan keyakinan, keberanian dan kejujuran bahwa kita pasti bisa meraihnya. Selalu berusaha berpikir inovatif dengan tujuan yang jelas. Agar efektif, seorang pemimpin harus menegaskan fokus visinya secara berkala melakui penetapan tujuan yang efektif. Visi itu penting namun tidak akan terwujud bila tujuan tidak terencana dan dilaksanakan dengan benar. Visi ini juga selalu ditinjau berkala sebagai checkpoint atas tujuan yang kita tularkan. Pemimpin harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan semua yang terbaik dalam diri para anggota. Ing ngarsa sang tuladha dan menjadi pelengkap anggota. Ing madya mangun karsa, yaitu pemimpin harus melihat dirinya berada di
281
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
tengah - tengah karyawan, mengakui mereka, dan mau mendengarkan mereka. Pemimpin harus senantiasa belajar untuk mendapatkan cinta dan rasa hormat anggota, kemudahan mereka untuk menemui kita dan keterbukaan kita sebagai pemimpin dalam menanggapi persoalan membuat mereka akan di bawah pengelolan kita sebagai pemimpin. Pemimin yang efektif adalah mereka yang mampu membangun hubungan pribadi. Dengan begitu, tim kita akan memberitahu kita ketika kita keluar jalur dan memberikan umpan balik yang tulus. Tanyakan kepada diri sendiri apakah kita telah menajdi pribadi yang menyenangkan untuk mereka sebagai tim kita? Maka dari itu diperlukan rasa melayani dengan sepenuh hati dan selalu mau berkorban untuk kepentingan bersama. Berkorban juga berarti seorang pemimpin rela kehilangan kenyamannya dan keluar dari comfort zone. Disini kita juga belajar menghargai anggota. Pemimpin yang hanya memberikan pujian tidak akan membangun tim yang kuat, namun harus disertai dengan teguran apabila timnya salah sehingga setiap anggota tim dibangun untuk menjadi kuat. Memberikan arahan dan dukungan untuk mencapai suatu sasaran dan Mampu menggerakkan. Pemimpin harus membuat anggota antusias dan berpikir positif tentang masa depan. Membuat keputusan tepat pada saat yang jernih. Ciptakan kepercayaan mereka kepada kita. Kepemimpinan adalah kombinasi yang sangat kuat dari stragtegi dan karakter. Tiga kualitas yang harus ditunjukkan oleh seorang pemimpin adalah: kompetensi,
282
hubungan dan karakter. Dengan mengambil keputusan yang berani, mengakui kesalahan sendiri, dan lebih mendahulukan apa yang terbaik untuk pengikut dan organisasi daripada kepentingan pribadi. Menjadi pemimpin juga berusaha untuk menjadi kuat dan tangguh. Hal itu dilakukan dengan cara menemukan kedamaian diri, kerendahan hati, integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan vsi serta misi yang jelas. Selalu berusaha mengkomunikasikan jujur dan terbuka kepada tim agar mereka harus percara terhadap apa yang dijalankan pemimpinnya. Fokus, optimis dan temukan gairahmu dalam memimpin. Kadang perlu menggali dalam dan berkomitmen kepada diri sendiri, bahwa kita tidak akan pernah berhenti sampai kita betul betul menemukan gairah kita sebagai pemimpin. Jangan pernah ada kata putus asa. Oleh karena itu diperlukan sikap kerja keras, tanguh, dan ulet sehingga tumbuh sebagai bagian kepribadian yang mampu hidup dalam tantangan.
283
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Gambar 1 Pola Hidup dan Motivasi yang kubuat untuk diri sendiri sebagai bagian rutinitas yang diusahakan untuk dijalankan setiap hari
284
Mimpi Untuk HMS Selama setahun menjabat, aku berusaha untuk benar – benar berdedikasi untuk himpunan ini. Ya aku rela untuk tidak ikut lomba, pelatihan – pelatihan lain, atau tawaran magang di luar bandung atau prospek karir yang menggiurkan. Aku memang dari awal sudah komitmen untuk benar – benar fokus mengurus himpunan keika maju mencalonkan diri. Namun kau boleh mengembangkan dirimu di luar juga, kenapa aku tidak mengambilnya karena aku takut tidak bisa membagi waktu sehingga membuat nantinya urusan himpunan menjadi terlantar sehingga menjadi tidak amanah. Namun justru bagus ketika keduanya balance. Menjadi kahim memang belajar bagaimana caranya tuk tulus ikhlas untuk himpunan. Dan tetap manusia harus mempunyai mimpi untuk dilaksanakannya, beberapa mimpiku disini yang akan kulakukan yaitu Aku ingin membuat buku catatan perjalananan seorang ketua himpunan sebagai bekal LPJku dan supaya hal – hal yang kuturunkan dapat abadi jauh di kemudian hari. Aku ingin sekali BPku tahu 2 fungsi yaitu: sosok & Karakter sebagai BP. Hal yang selalu aku tekankan pada BP – Bpku adalah mereka akan selalu paham sosok dan karakter sebagai BP. Dan aku ingin setiap orang punya peran dan berkontribusi untuk HMS ini, karena HMS adalah wadah berkembang untuk setiap anggotanya, maka akan sangat sayang sekali jika beberapa tahun di HMS tidak digunaka secara maksimal.
285
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Dan untuk melakukan itu semua aku hanya berpesan sesuai pesan dari bos Aris 2012 yang sudah seperti abangku sendiri kepadaku “Kalau sudah melakukan suatu hal buat HMS jangan setengah2 – setengah�.
ď‚Ş PENUTUP Dalam hidup ini, hal terpenting dan sangat fundamental adalah kita tahu tujuan hidup kita agar kita tidak terombang ambing. Filosofi kehidupan manusia yaitu tentang kenapa, apa, dan bagiamana harus bisa kita jawab dengan clear. Bukankah kita juga telah diutus Tuhan untuk menjadi Khalifah di muka bumi ini. Untuk menjaga semua ciptaannya agar tetap lestari dan tidak merusaknya. Tugas kita dalah beribadah kepada-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kahim adalah sarana belajar, menuturku itu benar dan tidak sama sekali salah. Pun selama berkehidupan di kampus. Idealisme hanya bisa didapatkan di kampus. Semua itu terlihat dari bagaimana kita mempertahankan prinsip, berani bilang benar jika kita memang benar, mempertahankan pendapat dan menyebarkan mimpi ke semua orang. Makanya jangan pernah bosan belajar agar membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya. Jangan pernah bosan membaca buku. Perhatikan setiap orang yang memberikan ilmu kepadamu dan jangan sampai kamu jadi orang yang kurang pandai, malu bertanya, dan takut salah. Belajar bahwa keputusan ada di tangan saya. Dobrak kebiasaan
286
sungkan nolak atau jawaban yang berputar - putar. Kalau semua solusi kita selalu menunggu dari atas, maka kita tidak akan terlatih untuk berpikir kritis menyelsaikan masalah. Kita juga harus tahu filosofi pemimpin itu sendiri. Pemimpin adalah sebuah jalan menyendiri. Ketahuilah Knowledge tidak berpindah, dia ada pada tempatnya, leadership yang membuat kita harus untuk menuju ke sana. Banyak belajar ke orang, selalu munculkan sosok, kenal sama anggota, banyak belajar buku dan teori dan belajar tegas. Disini yang harus dilatih itu kreativitas dan jiwa berani kalian. Belajar pada sebuah BBS Process Models dan dikaitkan dengan aspek kepemimpinan maka kita harus mampu 4 hal: Top-down, Bottom-up, cultural, dan self-managed. Sebagai pemimpin kita harus selalu Ingat to do list kita. Selalu perhatikan sikap dimanapun dan kapanpun, menjaga untuk selalu dalam kondisi mood yag baik setiap hari, jaga inklusifitas, dekat ke banyak orang, murah senyum, dan berwibawa. Manfaatkan setiap waktu yang ada dan harus bisa selalu menyusun agenda dimanapun dan kapanpun kita berada. Dan salah satu yang terpenting adalah jangan lupa untuk bersyukur. Salah satu cara bersyukur adalah dengan menuliskan hal - hal positif yang kamu lakukan hari ini sebelum tidur beserta waktunya. Lalu ucapkan Alhamdulillah sebelum tidur Lalu ada tips bagaimana cara mendapatkan sebuah energi positif tingkat tinggi: 1. Ketika saya punya target 2. Tahu alasan kenapa ingin mewujudkannya 3. Tahu KAPAN saya menginginkannya
287
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
4. Tahu CARA mencapainya 5. SUSUN rencana dan laksanakan Terakhir dari semuanya setiap tahapan Aku sempurnakan supaya bica mencapai target. Terakhir pesan dariku pada bab ini, Jadi pemimpin harus memiliki kepuasan di akhir. Jadilah Kahim yang baik & dapat menjadi teladan bagi banyak orang. Dan untuk mencapai itu kita harus benar – benar struggling dan tidak pernah menyerah mencapainya. Pemimpin dan pecundang itu tak beda jauh, bedanya pecundang tidak bisa mengalahkan dirinya sendiri dan pemimpin sudah selesai dengan dirinya sendiri. Pertanyaan terakhir, mau jadi apakah kalian kedepan? Pemimpin atau pecundang? “Menjadi ketua himpunan adalah mecoba menjadi manusia super. Belajar menjadi pemimpin, manajer, dan hero di satu momen yang bersamaan. Menjadi seorang manusia yang mempunyai ketegasan dan kelembutan di saat yang sama. Dan tak pernah lelah dalam menggapai prinsip yang dituju.” Karena
“Pemimpin adalah seorang pembelajar sejati”
ANGGI RENALDY PRATAMA Ketua Umum HMS ITB 2018/2019
288
289
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
BAGIAN III Value N Team
290
VALUE “Karena kalianlah Pelopor Perjuangan, yang akan selalu menghidupkan terangnya obor – obor semangat perjuangan di setiap sudut peran yang kita emban saat ini.” “Karena kalianlah Pelopor Perjuangan, yang menyalakan pelita pelita di setiap titik - titik yang belum diterangi oleh semangat kepeloporan itu. “ sebuah tim dan nilai yang diperjuangkan di dalamnya. Akan selalu menjadi roh perjuangan dalam tim tersebut. Tim dan nilai tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dua entitas ini saling melengkapi satu sama lain. Membuat tim yang ideal membutuhkan usaha yang besar. Perlu prosese seleksi yang berat, perlu bonding yang sukses, arahan kerja yang tepat, dan keberjalanan yang solid. Membuat nilai yang tumbuh dalam tim juga sama beratnya dengan membuat tim itu sendiri. Nilai ini ada untuk menjalankan sebuah visi besar yang akan dibawa nantinya. Nilai ini nantinya tumbuh menjadi sebuah semangat gotong – royong yang akan membawa menuju sebuah tujuan akhir.
291
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
HMS Memiliki jenjang kaderisasi angkatan dimana angkatan yang akan memegang roda pergerakan himpunan. Oleh karena itu sangat krusial untuk menjaga kesiapan angkatan. Pada bab ini kuberikan perjalanan perjuangan dari angkatan BP kami demi HMS yang lebih baik.
ď‚Ş Visi Semua perjalanan ini dimulai dari sebuah visi, sebuah mimpi yang berusaha dicipta dan dipupuk sehingga nantinya akan diturunukan menjadi sebuah desain organisasi yang utuh. “Merangkai HMS ITB sebagai kontributor nyata bangsa melalui usaha penjaminan kebutuhan anggota serta rumah eksplorasi diri sesuai minat dan potensi. “ Merangkai HMS ITB sebagai kontributor nyata bangsa melalui usaha penjaminan kebutuhan anggota serta rumah eksplorasi diri sesuai minat dan potensi berarti sebuah cita besar untuk merangkai HMS ITB sebagai organiasi yang mewadahi mahasiswa S1 teknik sipil itb agar dapat kelak menjadi sebuah kontributor nyata untuk bangsa. Karena dari HMS ITB lah cita – cita banyak orang tertumpu dan sudah seharusnya sebagai ujung tombak oragnasisi keilmuan Teknik sipil wadah ini berkembang dan berdampak untuk bangsa dan seluruh masyrakat. Cita besar itu
292
akan terasa berat jika tidak melauli upaya perbaikan diri organisasi ini sendiri. 2 aspek penting yang dilalui adalah penjaminan kebutuhan diri anggota dan aktualisasi sesuai minat dan potensi. Oleh karena itu HMS ITB harus berkonsentrasi dalam hal penjaminan kebutuhan dasar anggotanya sehingga nantinya ketika semua anggota sudah merasa terjamin dan aman terhadap diri sendiri terciptanya aktualisasi sesuai minat dan potensi anggota merupakan hadiah besar bagi proses tadi. Dari Visi ada 2 hal besar yang ingin dicapai yaitu mencoba untuk mengusahakan penjaminan kebutuhan anggota Penjaminan adalah sebuah proses dalam rangka menjamin suatu hal tersebut ada ataupun terjadi. Kebutuhan adalah sebuah hal yang dibutuhkan oleh setiap orang, butuh dalam artian benar – benar membutuhkan dan urgensinya penting sekali. Usaha penjaminan kebutuhan anggota dalah sebuah upaya dalam rangka menjamin telebih dahulu kebutuhan anggota yang beraneka ragam sehingga nantinya dapat dibuat sebuah penajminan diri agar harapannya mereka, anggota, dapat nyaman dan bebas untuk aktulaisasi dalam keberjalannya ber-HMS ITB. Rumah adalah sebuah tempat ternyaman untuk tinggal dan tumbuh kembang. Eksplorasi diri sebuah proses menjelajahi diri untuk memperoleh sebuah pengetahuan yang lebih banyak terhadap seuatu hal yang dipelajari. Rumah Eksplorasi diri sebagai sebuah fasilitas pengembangan diri yang nyaman dalam mencapai aktualisasi yang optimal. Minat adalah sebuah ketertarikan yang luar biasa tinggi terhadap sesuatu hal yang ada. Potensi adalah kemampuan ataupun daya yang merupakan kelebihan yang dapat
293
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
dikembangkan lebih jauh kedepannya. Minat dan potensi menjadi sebuah parameter dalam mengelompokkan anggota sesuai wadahnya masing – masing. Rumah eksplorasi minat dan potensi adalah sebuah tempat dimana kita dengan nyaman dan bebas dapat mengembangkan diri lebih jauh sesuai ketertarikan diri dan bakat yang ada dalam diri sendiri. Rumah eksplorasi diri dimaksudkan agar mewadahi cita dan mimpi dari berbagai keinginan anggota yang beragam agar didapatkan upgrade diri yang sama. Kedua hal itu sebenarnya merupakan sebuah tugas sejati himpunan. Tidak perlu lagi inisiasi kedepannya. Aku berusaha mengusakannya untuk kelanjutan HMS Sedangkan Merangkai HMS Sebagai Kontributor nyata bangsa adalah sebuah mimpi besar. Merangkai adalah sebuah proses menyusun suatu hal menjadi berangkai – rangkai. HMS ITB adalah sebuah wadah aktualisasi yang harus dirangkai kembali, disusun sedimikian rupa hingga menjadi sebuah kepingan yang utuh dan indah. Sehingga membuat orang – orang memandang binar HMS ITB sebagai sebuah wadah besar. Kontributor adalah orang atau sekelompok orang yang mau berkontribusi. Nyata berarti terbukti dalam artian beewujud, tampak, dan berdampak. Sedangkan Bangsa yang dimaksud di sini adalah seluruh semesta rakyat yang ada di Negara Indonesia. HMS ITB adalah sebuah wadah besar yang diharapkan dapat memberikan sumbangsih terbaiknya untuk mempelopori pembangunan bangsa. Sehingga hegemoni besar bukan hanya sekedar tampilan luar tapi ada bukti konkret dan berasa bagi para insan yang ada di dalam dan di luarnya.
294
Visi → Mimpi → Pemimpin → HMS (Proker) → posisi & peran → Jangka Panjang Hal pertama yang dilakukan setelah kita memiliki sebuah visi besar adalah mencoba membreakdownnya menjadi sebuah mimpi – mimpi gerakan yang akan dilakukan. Visi ini nantinya akan diturunkan jadi misi yang merupakan mimpi – mimpi yang ada Mimpiku di HMS adalah mencoba mewujudkan himpunan yang dapat berdampak ke bangsa Dari mimpi – mimpi ini akan mempengaruhi strategi kepemimpinan yang akan dijalankan untuk menggerakkan HMS nantinya. Pemimpin lahir dan dibentuk dari visinya sendiri. Pemimpin yang tidak memiliki visi ibarat badan tanpa ruh. Ini juga sebagai bahan untuk menghadapi timeline yang padat nantinya. Mimpi ini juga akan turun menjadi sebuah program kerja dan evaluasi kerja nantinya. Proker dan evaluasi ini nantinya akan menjadi checkpoint dari penurunan mimpi yang ada. Untuk menjalaninya selama satu tahun kepengurusan diperlukan strategi kepemimpinan yang tepat agar semua program kerja dapat terlaksana dengan sukses. Proker ini nantinya akan ditreatment secara berbeda - beda tergantung dari posisi & peran dari HMS ITB sendiri dan mimpi sebagai koridor di awal, apakah sesuai atau tidak. Posisi dan peran HMS menandakan wewenang dan batasan HMS yang hanya sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan. Jangka Panjang nya adalah bahwa hal ini bisa berdampak dan diteruskan kedepannya. Merangkai hms itb menjadi kontributor nyata bangsa adalah menyediakan wadah bagi
295
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
anggotanya berkembang untuk dapat berkarya di bidangnya masing – masing, “Karena HMS adalah anggotanya.”
Misi Misi merupakan Penjabaran atau langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai / mewujudkan visi tersebut. Dalam melaksanakan visi besar diatas maka dilakukan beberapa misi guna mencapai keidealan tujuan. Misi ini dirangkum dalam sebuah tujaun yang disebut tri asa yang berarti 3 cita. • HMS Reborn: Upaya merekonstruksi ulang HMS ITB menjadi sebuah wadah yang terintegrasi dalam upaya penjaminan kebutuhan & profil anggota dalam ranah kekeluargaan. • Explore HMS: Mengoptimalkan wahana eksplorasi kepada anggota HMS ITB untuk dapat berkembang & berkarya sesuai dengan minat & potensi • HMSKuRumahku: Merintis HMS sebagai rumah sentral pergerakan anggotanya dalam upaya meningkatkan rasa kepemilikan terhadap HMS ITB Misi adalah sebuah hal yang menjadi sebuah pedoman dalam melaksanakan dan menjalankan roda pergerakan di himpunan. Tanpa misi kita seakan kehilangan ruh dalam menahkodai sebuah organisasi. Misi – misi ini berikutnya kuturunkan menjadi translate yang dapat kujadikan pegangan dan menjelaskan dengan gamblang kepada timku. Berikut gambaran misi yang kujabarkan sebagai nilai dan tugas kepada setiap bidang yang ada di HMS.
296
297
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Implementasi Misi Implementasi misi merupakan sebuah penerapan dari misi besar yang akan dibawakan. Implementasi mengandung gagasan teknis dalam mengatur agar misi dapat diaplikasikan dengan nyata Merupakan sebuah penjabaran dari misi menjadi poin – poin garis besar haluan dalam menjalankan program kerja. Penjabaran lebih lengkap dari implementasi misi sebenarnya dapat dilihat pada draft platform ketua himpunan yang ada sebelumnya. Pada saat itu aku menamakannya nawa kridha atau sembilan pekerjaan. Berikut penjelasan nawa kridha yang lebih mendetail dari sebelumnya di platform yang hanya sekedar deskripsi. 1. Penjaminan kebutuhan dasar anggota dalam bidang studi dan kesejahteraan. Kebutuhan dasar anggota HMS ITB yang notabene adalah mahasiswa S1 ITB saat ini yang paling dasar ada 2 aspek, yaitu bidang studi (akademik) dan bidang kesejahteraan (kesehatan, ekonomi, kebahagiaan, dll). Dalam rangka tujuan besar untuk aktualisasi diri anggota maka sudah seharusnya HMS ITB concern terlebih dahulu untuk memenuhi dua aspek ini. Karena dua aspek ini merupakan hal dasar yang harus dilakukan anggota sebelum menuju kebutuhan puncak untuk aman dan nyaman dalam beraktualisasi. Penjaminan kebutuhan sesuai dengan teori Maslow yang dijadikan acuan juga merupakan dasar penting bagi anggota dalam meningkatkan kekeluargaan setelah kebutuhan dasarnya terpenuhi. Oleh karena itu penting bagi HMS ITB kedepannya
298
agar dapat mengusahakan penjaminan kebutuhan dasar ini terpenuhi. Penjaminan Kebutuhan ini diimplemntasikan kepada: Mereka adalah Perpanjangan a. Kesra Tangan kepada angkatan yang ada b. Akademik 2. Sinergisasi & kesepahaman kaderisasi berbasis penjaminan target. Menilik sejarah HMS ITB yang sudah 63 tahun, program yang selalu ada dalam setiap keberjalanan kepengurusan adalah kaderisasi. Kaderisasi menjadi penting karena proses ini mendidik kader agar sesuai dengan tujuan organisasi. Tetapi akar masalah terjadi karena tidak ada follow up tentang kaderisasi ini kedepannya. Oleh karena itu kaderisasi yang notabene selama ini berbasis kekeluargan hendaknya diupgrade menjadi sebuah kaderiasi yang bersinergi dan memiliki kesepahaman agar tercipta penjaminan target baik dari kader maupun kebutuhan pengkader. Sinergisasi dalam artian semua aspek tidak hanya BP Kaderisasi yang merumuskan, tapi semua saling bahu membahu merumuskan profil bagaimana kader akan dibawa kedepannya. Kesepahaman yang dimaksud bahwa proses kader ini milik bersama dan alangkah baiknya semua pihak memahami proses kaderisasi (penurunan nilai) ini dalam rangka follow up selanjutnya. Sistem kaderisasi yang ideal adalah sisem kaderisasi yang berbasis penjaminan target, dengan kader dapat mencari jawaban atas permasalahannya sendiri secara mandiri. Sehingga dalam keberjalanannya BP kaderisasi
299
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
dapat memfokuskan diri dalam aspek kekeluragaan, kaderisasi, interaksi, kegiatan yang terintegrasi dan penjaminan profil kader dan dengan tetap mengoptimalkan sistem kaderisasi aktif dengan meninjau ulang kurikulum dan standar kompentensi dari kader. Catatan: Disini tugas yang ada adalah meninjau Profil Depkad → Mana yang belum terpenuhi
3. Membudayakan apresiasi dan kepercayaan kepada sesama anggota. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar sudah selayaknya diimbangi dengan sebuah apresiasi atas sebuah pencapaian yang diraih. Kepercayaan juga dimaksudkan agar pemenuhan profil diri yang diberikan adil dan sama rata walau nantinya setiap individu memiliki pengembangan berbeda – beda. HMS ITB sebagai sebuah organisasi yang memiliki anggota melimpah sudah seharusnya membudayakan rasa apresiasi terhadap semua anggotanya agar tercipta suasana kekeluargaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar. Dan hal itu diimbangi juga dengan memberikan kepercayaan kepada sesama anggota yang dirasa belum berkembang karena mungkin tak diberi kesempatan untuk mencoba menempa diri. Kepercayaan disini dimaskudkan ke ranah menyadarkan kepada semua aspek anggota bahwa mereka punya peran dan tanggung jawab di HMS ITB. 2 aspek ini (Apresiasi dan Kepercayaan) merupakan aspek dasar yang penting sebelum tercipta aktualisasi diri yang masif di sana
300
Tugas Apresiasi & Rasa Percaya ini juga diimpeletasikan melalui dukungan untuk setiap acara, melalui: a. Kesra b. Komkar
Sahabat kalian untuk mengumpulkan informasi
4. Mengembangkan Jaringan Kolaborasi yang baik terhadap mitra HMS ITB. Sebagai organisasi yang berisi mahluk sosial di dalamnya sudah seharusnya HMS ITB tidak bisa lepas dari hubungan baik terhadap jaringan – jaringan yang terkait. Mitra HMS ITB juga beragam mulai dari di dalam kampus seperti: KM ITB, HMJ, UKM dan lembaga pendidikan seperti Prodi, Fakultas, hingga Rektorat hingga pihak eksternal seperti: FKMTSI, ALSI, dll. HMS ITB sudah terhubung dengan mitra itu telah lama tapi terkesan hanya sekadar kebutuhan sesaat. Sudah saatnya tali silahturahmi harus ditegakkan dan tetap berjalan dengan pihak – pihak terkait. Dan untuk saat inilah HMS ITB butuh sebuah pengembangan ke arah hubungan yang lebih dalam terkait mitra – mitra yang ada agar tercipta harmonisasi kolaborasi antara kedua belah pihak. Diharapkan nantinya mengembangkan bukan dalam sekedar artian menjalin hubungan keterikatan saja tapi juga untuk mencoba mengambil peran yang dapat diampu oleh HMS ITB sebagai organisasi mahasiswa teknik sipil. Jaringan Kolaborasi yang dimaksud untuk mencapai 2 nilai, yaitu: a) Kebanggan & Keterikatan b) Tercerdaskan & Berdampak (cth: Forum KM dan FKMTSI)
301
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
5. Mendorong kreativitas anggota menghasilkan karya yang bermanfaat.
sehingga
mampu
Pengembangan Kreativitas merupakan tujuan dasar dari HMS ITB. Aspek kreativitas merupakan hal penting ditengah krisis dan moral plagiarisme sekarang. HMS ITB sebagai sebuah wadah eksplorasi sudah seharusnya mendorong kreativitas anggotanya sehingga mampu menghasilkan karya yang bermanfaat. Disini HMS ITB harus memantik potensi anggotanya sehingga bisa menciptakan karya, dan karya yang dihasilkan pun menjadi tak sekedar karya usang dan tak terpakai namun menjadi bermanfaat baik untuk sekitar maupun bangsa. Karya disini akan digodok dengan step sebagai berikut: Inisiasi (contoh dengan karya2 yang udah ada) → Fasilitas → Karya 6. Mengoptimalkan wawasan dan kemampuan anggota dalam rangka penjaminan profil keprofesian. Pengembangan Kreativitas merupakan tujuan dasar dari HMS ITB. Aspek kreativitas merupakan hal penting ditengah krisis dan moral plagiarisme sekarang. HMS ITB sebagai sebuah wadah eksplorasi sudah seharusnya mendorong kreativitas anggotanya sehingga mampu menghasilkan karya yang bermanfaat. Disini HMS ITB harus memantik potensi anggotanya sehingga bisa menciptakan karya, dan karya yang dihasilkan pun menjadi tak sekedar karya usang dan tak terpakai namun menjadi bermanfaat baik untuk sekitar maupun bangsa. profil keprofesian dapat
302
terjamin pencapaiannya. Profil keprofesian disini adalah profil yang akan dibutuhkan ke depannya sebagai sarjana teknik sipil. Misi ini memang menekankan kepada wawasan dan kemapuan keprofesian dari anggota. 7. Membangun harmonisasi arah gerak dalam upaya pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Sudah seharusnya sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan Perguruan Tinggi maka HMS ITB harus dapat melaksanakan pemenuhan aktualisasi dalam bidang tri dharma. Tri dharma adalah sebuah eksplorasi diri mahasisawa dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyrakat. Dan porsi dalam pengembangan tri dharma ini haruslah seimbang tidak timpang salah satu. HMS ITB selama keberjalanan kurang bisa menyamaratakan aspek ini apalagi penelitian. Untuk itu nantinya dapat dibentuk sebuah wadah yang dapat menaungi penjaminan aktualisasi ini dalam rangka membangun arah gerak organisasi yang harmonis. Catatan: Harmonisasi yang dimaksudkan disini juga mengarahkan kepada harmonisasi BSO. 8. Menjadikan HMS ITB sebagai infrastruktur aktualisasi yang integralistik. Integralistik adalah satu keseluruhan. HMS ITB sebagai sebuah organisasi memiliki banyak aspek yang harus dikembangkan dari anggotanya. Untuk itu, dibutuhkan sebuah
303
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
sinergisasi aktualisasi yang menyeluruh dan saling terkait agar pengembangan anggota tidak terpencar – pencar dan menyatu menjadi sebuah wadah yang utuh. Infrastruktur disini berarti adalah fasilitas (baik fisik maupun non fisik) yang dikembangkan agar tercipta sebuah aktualisasi anggota yang optimal. Seperti peningkatan dalam hal - hal SOP departemen, pendesainan arah gerak departemen, dan pengelolaan data terpusat agar tercipta wadah aktualisasi yang integralistik. Menjadikan HMS ITB sebagai wadah aktualiasi yang saling memiliki keterkaitan merupakan sebuah tugas penting untuk mencapai visi yang telah dirumuskan sebelumnya. Aktualisasi yang terintegralistik → dengan cara rapat besar sebulan sekali 9. Membangun Kesadaran kritis bagi anggota HMS ITB agar mampu berperan aktif untuk masyarakat secara nyata. Mahasiswa adalah agen perubahan masyarakat. Mahasiswa adalah orang – orang yang diharapkan masyarakat untuk berkembang. Maka, sudah sepantasnya bahwa aktualisasi diri dapat diarahkan dalam proses kebermanfaatan ke masyarakat. Bentuknya banyak, mulai dari karya, inovasi penelitian, kegiatan yang berdampak untuk masyarakat, dll. Semua ini dilakukan dan menjadi sebuah goal besar agar mahasiswa sadar bahwa mereka merupakan sarjana teknik sipil yang diharapkan dapat mengentaskan problema bangsa kedepannya. Hal ini terimpelemntasikan oleh Kastrat dan BSO dengan memupuk 2 hal:
304
a. Kesadaran Kritis b. Aksi
 Milestone Sebuah milestone digunakan dalam mengecek ketercapaian mimpi dengan membuat segmen – segmen pencapaian. Seorang Kahim penting memiliki planning agar standar keberhasilannya dapat tercapai. Apa sih parameter keberhasilan kahim selain dari standar kepuasan dia sendiri. Berikut milestone tersebut:
305
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Milestone 1: Tahap pertama yang harus dilewati untuk mencapai sebuah milestone yang pertama adalah tahap – tahap pembentukan dan penguatan dari tim. Dalam mengusung ketercapaian awal perlu sekali dipupuk kedekatan antar satu sama lain baik di BP maupun di HMS itu sendiri. Dikarenakan kepengurusan selalu berganti tiap tahunnya sehingga ketua himpunan harus bisa mengakomodir semua mimpinya dalam satu tahun. Waktu yang sangat terbatas membutuhkan akselerasi yang hebat pula, sehingga nantinya dibutuhkan penguatan dalam tubuh HMS ITB sendiri agar siap dibawa mengarungi dan menggapai mimpi yang ada. Hal yang dilakukan pertama adalah bagaimana building BP. Ranah building BP ini sangat penting sebelum nantinya kita tidak ada waktu untuk memikirkan BP lagi. BP memang harus kompak. Selalu tekankan kepada BP untuk memunculkan sosok & karakter, selalu kompak, dan tak bosan untuk mengkonfirmasi kehadiran dalam upaya meramaikan proker HMS yang ada. Tekankan ke mereka bahwa jadi BP bukanlah sekedar base on kerjaan/ proker namun mencapai mimpi bersama. Selanjutnya adalah mengajak 2016 dan mengkadernya setelah nantinya akan berganti fokus ke 2017. 2 hal yang dilakukan adalah mencoba merangkul kembali dengan meularkan nilai dan ilmu ke mereka, lalu memaksimalkan potensi mereka terutama di Kaderisasi Pasif dan Wisokto. Selain building BP, jangan lupa untuk Approach juga angkatan sendiri yaitu 2015. Terutama minta bantuan ketang – korlas untuk
306
mengajak mereka dalam meramaikan seluruh acara HMS. Berusaha untuk selalu membuat mereka ada dan dibuthkan di HMS. Dan semua ini dilakukan hingga Check Point awal di Pelantikan 2017. Jadi, selama rentang dari pertama menjadi BP hingga nantinya pelantikan 2017 usahakan semua hal yang ada di atas selalu dikejar keidealannya sampai tercapai. Milestone 2 Setelah 2017 masuk, fokus awal ke pengembangan mereka. Rangkul mereka dari BP2 karena BP2 lah sosok paling tua yang aka sering dilihat dan berhubngan dengan mereka. Arahkan juga mereka untuk maksimal di wisokto, kebetulan karena tahun ini kebetulan tidak ada acara angkatan, dan jangan lupa mentor kadpas selalu mentoring dia secara dekat jangan sampai hilang komitmen, apalagi kalau si mentor kadpasnya ini hilang komitmennya sendiri. Maksimalkan OLIMPIADE. Acara yang paling banyak menghabiskan timeline. Jangan dijadikan beban jadikan aja sebuah ajang hiburan dan pelepas penat melaksanakan hobby. Selalu support atlet – atlet yang berjuang mengharumkan nama HMS, yang tidak dibayar ini.
Pada tahap ini kemudian dapat melakukan Check Point pada agenda Wisokto apakah hal – hal sebelumnya sudah tercapai atau tidak. Milestone 3: Setelah Wisokto, buka Oprec untuk 2017 sebagai wahana rumah eksplorasi mereka. Buka dengan Staffing ke bidang yang mereka minati masing – masing. Dan maksimalkan potensi mereka disana.
307
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Persiapan untuk takeaction BSO pertama yaitu Cremona. BSO merupakan ranah penting dan wajah dari HMS sendiri baik di dalam maupun ke luar. Oleh karena itu, sudah seharusnya BP dan tim harus mengusahakan agar acara ini bisa berhasil dan sukses.
Check Point: CREMONA Milestone 4: Tahap awal di milestone 4 adalah Pemilu. Ajang paling krusial. Benar – benar ajakin 15 untuk jadi swasta yang baik terutama BP sendiri untuk tahu calon pemimpin dia. Dan ajak – ajak semua massa HMS untuk dapat turut berpartisipasi dalam mengawal keberjalanan pemilu ini. Sama seperti BSO sebelumnya maka dilakukan persiapan terkait SIBADES. Check Point: SIBADES
Milestone 5: Setelah dilalui massa- massa akhir semester ganjil maka yang dilakukan adalah bagaimana mempersiapkan sebuah momen untuk meninggalkan himpunan ini agar dapat dilanjutkan nantinya. Liburan ini juga merupakan massa paling pas untuk memikirkan hal – hal apa yang masih belum terkejar dalam waktu sebelumnya dan legasi apa yang akan ditinggalkan agar dilanjutkan generasi berikutnya. Jangan lupakan untuk menyiapkan Momen terakhir (Bonding) dengan BP dalam setiap kegiatan HMS yang ada nantinya. BP mu sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi dan akhirnya kepuasaan pada penghujung kepengurusan. Dan pada tahap ini jangan lupakan untuk menyiapkan acara BSO pamungkas yaitu ICEE.
Check Point: ICEE
308
Milestone 6: Milestone ini adalah tahap akhir kita sebagai BP hingga menunggu waktunya untuk turun. Tahap ini adalah tahap paling menentukan bagaimana mimpi dan impresi BP kita diakhir dapat berjalan dan dilanjutkan dengan baik. Disini dimulai dari proker terakhir yang saat itu adalah Malam Apresiasi hingga dimulainya LPJ dari setiap departemen satu per satu. Kita harus tahu bahwa kesuksesan dari kepengurusan ini adalah bagaimana mimpi – mimpi ini tetap abadi diusahakan hingga bisa tercapai suatu saat.
ď‚Ş Grand Desain Pergerakan Grand desain pergerakan adalah sebuah strategi dan tahapan dalam mencapai tujuan besar. Grand desain pergerakan ini adalah penurunan gagasan menjadi sebuah bentuk teknis yang dilakukan Pertama, singkronisasi kebutuhan anggota. Hal yang ditanyakan seharusnya tidak hanya sudah tercapai atau belum bidang-bidang yang ada di tujuan HMS, tetapi juga bentuk kegiatan seperti apa yang diinginkan. Pendefinisian ini tidak selayaknya dilakukan melalui kuesioner tertutup, namun perlu pembicaraan dua arah sehingga ada kesepahaman antara maksud anggota dan perancang. Kedua, bungkusan acara sangat krusial karena nyatanya, kebanyakan anggota tidak menolak prokernya, tapi mungkin
309
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
waktunya ga cocok, atau metodenya membosankan, atau memang tidak sesuai minat.
Semua ini berawal dari sebuah mimpi besar. Mimpi yang membawa roda pergerakan organisasi berjalan di tahun ini. Mimpi ini tak lain adalah mimpi ketua himpunan yang menjadi cikal bakal terbentuknya tim – tim pengurus HMS ITB 2018/2019. Dari mimpi ini harusnya dapat diturarkan kepada setiap BP yang ada secara keseluruhan. Nilai – nilai dari mimpi besar tadi harusnya sudah diejawantahkan menjadi setiap proker yang ada dalam timeline kepengurusan satu tahun kedepan. Dan mimpi ini menjadi pedoman bagaimana sosok & karakter dari BP pada saat itu. BP – BP yang akhirnya terbentuk utnuk menjalankan mimpi di awal agar dapat tercapai mempunyai implementasi kerja yang akhirnya dibungkus dalam suatu prinsip bernama semangat berkarya. Semangat berkarya ini harus menjadi nilai yang dipegang oleh setiap BP dan akan menjadi sebuah legasi di akhir.
310
Legasi ini mempunyai 2 cakupan yaitu karya saat ini dimana kita mencoba untuk terus berkontribusi dalam mencapai mimpi saat ini dan karya masa depan dimana kita mendidik generasi penerus kita untuk melanjutkan mimpi ini. Dapur pacu dari BP sendiri adalah mimpi – mimpi di tiap departemen yang berusaha untuk dijawab dalam keberjalanannya selama menjadi BP. Mimpi ini diejawantahkan menjadi visi departemen. Maka dari setiap visi inilah nantinya akan dilahirkan pemimpin – pemimpin yang akan menjadi pelopor perjuangan di setiap bidangnya. FASE I Fase I adalah fase ketika BP pertama kali terbentuk hingga kaderisasi pasif akan dimulai. Fase ini menjadi sebuah strategi bagaimana mengajak massa untuk berpartisipasi dan terlibat dalam setiap arah gerak di himpunan. •
BP BP sebisa mungkin menjadi sebuah strategi pergerakan yang harus diselesaikan di awal fase ini. Karena BP lah yang menjadi pasukan perjuangan dalam mengarungi suka-duka kepengurusan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencoba mengobrol dengan bertemu satu per satu orang untuk kalian tularkan mimpi, gagasan, dan nilai yang ingin kalian bawa. Ngobrol disini sebisa mungkin satu per satu orang, atau minimal langsung dengan kadept – wakadept. Hal – hal yang harus dijelaskan seperti sosok&karakter seorang BP, pentingnya sebuah kekompakkan di BP, dan
311
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
•
•
selalu mengabarkan apa yang terjadi ke BP – BP lainnya agar rasa kepemilikan dapat dirasakan bersama. 2015 Angkatan 2015 menjadi bagian penting karena merekalah yang akan bersama – sama membantu kita dalam menjalankan roda organisasi ini. Hal ini bisa dilakukan mulai dengan approach orang – orang di setiap kelasnya untuk mengajak mereka turut aktif dan berkontribusi di HMS. Mengingatkan bahwasanya ini merupakan kesempatan emas kita dalam mewujudkan mimpi di HMS dalam satu roda pergerakan yang sama. Atau minimal dengan selalu mengajak mereka untuk turut hadir walaupun bukan merupakan bagian dari tim. Hal sederhana yang dapat dilakukan secara kultural adalah sapa mereka dan ajak mereka secara langsung saat bertemu. Dan hal krusial lainnya adalah bagaimana semakin ke atas fungsi ketang-korlas dalam mengajak partisipasi massanya untuk turut hadir dalam acara – acara HMS semakin menurun. Hal ini perlu dire-aktifkan kembali agar roh pergerakan dapat tetap timbul dan tidak tenggelam hingga angkatan yang paling atas. 2016 2016 adalah angkatan harapan. Angkatan yang nantinya akan meneruskan jejak dan mimpi kita. Angkatan ini lah yang disiapkan menjadi staff untuk nantinya dapat diberdayakan dalam keberjalanan proker HMS. Untuk itu beberapa hal yang dilakukan adalah merangkul mereka. Merangkul disini berarti dekat dengan mereka, kenali
312
mereka, ajak bicara, dan tularkan mimpi dan gagasan kita kepada mereka. Lalu maksimalkan potensi mereka dalam keberjalan departemen masing – masing yang diampu. Bahkan ttik baliknya adalah ketika mereka siap untuk menjadi panitia kaderisasi yang terjun langsung ke lapangan, ada baiknya tarik semua komitmen mereka setelah ini akan berkontribusi seperti apa. Lalu akhirnya penurunan nilai dapat dilakukan dalam diklat – diklat yang ada seperti Sekdan (sekolah danlap) dan TFT (Training for trainer). FASE 2 Fase II adalah fase ketika kaderisasi pasif berakhir hingga nantinya kepengurusan juga ikut berakhir. Fase ini menjadi strategi dalam menyiapkan kehadiran angkatan baru yaitu 2017 dan juga bagaimana menjaga performa atas strategi pergerakan pada fase sebelumnya. •
2017 Hal yang paling mudah dilakukan ketika angkatan baru masuk di himpunan adalah mendoktrin mereka. Doktrin mereka tentang nilai – nilai yang ingin kita wujudkan selama kepengurusan ini. Contoh yaitu dengan mewajibkan mereka memakai jahim agar menunjukkan identitas nya sebagai angkatan baru dan juga mewajibkan mereka untuk saling sapa baik angkatan sendiri dan bos – bos mereka. Ya, kita harus merangkul mereka dan minimal BP dapat mengenal mereka satu persatu. Angkatan 2016 sebagai pankad apalagi mentor juga memiliki andil besar
313
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
•
untuk dapat keep anak – anak baru agar tetap hadir dan mengalir di HMS. Peran sangat penting dipegang angkatan ini karena dialah garda terdepan dalam mengkader angkatan 2017. Selain dirangkul, dorong juga angkatan baru untuk turut terlibat dalam setiap program HMS yang ada agar rasa kepemilikan sebagai anggota HMS ada. Hal sederhana yang dapat dilakukan adalah membantu pekerjaan dalam acara besar pertama yaitu wisuda oktober. Dalam kegiatan itu selain 2017 dapat membantu dan akhirnya memahami bagaimana kultur HMS dalam programnya, mereka juga dapat mengenal angkatan – angkatan yang ada di atasnya. Support Hal terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan mendukung setiap anggota HMS dalam keberjalanan yang ada. Entah itu melalui kompetisi, keaktifan di luar HMS, hingga yang paling mudah adalah support pada pertandingan olaharaga. Ranah support ini penting sebagai bagian penguatan kepada anggota dalam berjuang membawa nama HMS. Suporter adalah aspek terpenting dimana akan berdampak kepada siapapun anggota HMS yang sedang berjuang mengharumkan nama himpunan.
Intinya, Grand desain pergerakan adalah sebuah strategi dimana akan membuat tercapainya mimpi besar kepengurusan dalam metode – metode kultural yang akan dilakukan. Kalian bebas berkreasi dalam merancang seluruh metode yang ada demi satu tujuan yaitu mencapai mimpi besar secara bersama – sama.
314
315
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
TEAM Membangun tim ibarat kita membangun sebuah bangunan. Perancangan harus benar – benar matang sebelum kita memulai eksekusinya. Setelah itu pondasi harus benar – benar kuat menahannya. Kemudian bangunan itu sendiri harus mampu menahan sampai umur layan yang telah ditentukan. Dia harus tahan goncangan selama masa layan tersebut. Syukur – syukur masih bisa berdiri dan dilanjutkan pemakaiannya setelah sekian tahun lamanya setelah masa layan. Perancangan disni adalah benar – benar memilih the right man in the right place. Hal ini sebenarnya tidak bisa dipaksankan. Harus ada 2 arah, yaitu keinginan mereka untuk berkontribusi, dan rencana kita menempatkan mereka dimana. Bagi setiap departemen, yang benar itu ketika pertama kali membangun departemen dan staff bukan pada teknis proker tapi menularkan visi kalian dalam bidang – bidang tersebut. Visi ibarat sebuah marwah dasar perjuangan dari badan pengurus ini. Menularkan nilai sebagai kontributor nyata bangsa ke semua golongan. BP, Angkatan, 2016-2017. Tahap selanjutnya yang penting adalah bonding BP satu sama lain. Ini adalah pondasi itu sendiri. memahami satu orang
316
dengan orang lainnya, dan juga memahami interaksi orang satu dengan yang lainnya. Hal ini harus dipupuk dari awal. Kerja selama setahun dalam satu tim bisa dibilang sangat capek. Maka diperlukan rasa saling peduli satu sama lain agar tercipta suasana dan lingkungan kerja yang kondusif. Selalu sempatkan untuk selalu ada momen ini, karena jika ditunda nantinya BP akan terlalu sibuk sehingga akan berat di tengah – tengah karena tidak ada momen desain adanya langsung running. Beberapa hal yang juga diperhatian seperti menularkan habit BP. Sama seperti di perusahaan kita harus menerapkan budaya – budaya kerja yang mendukung keberjalanan kepengurusan kita. Beberap hal yang dapat diterapkan antara lain Budaya melayani (service excellent), memberikan yang terbaik apapun itu. Entah mau diapresiasi atau tidak. Service excellent ini kudapat semasa aku jadi staff di menwa. Dan orang luar tak pernah mau tau kita lagi sedang under perform, sedang tidak mood, dll. Namun yang mereka inginkan adalah kita memberikan mereka pelayanan yang maksimal. Budaya apresiasi dan memberi kepercayaan. Ini seperti salah satu misiku sebelumnya. Ya, Budaya apresiasi menjadi sangat penting pada zaman sekarang. Orang lebih merasa dimiliki ketika hasil kerjanya diapresiasi. Mereka akan merasa dihargai dan dianggap jika tahu kalau ada orang yang memperhatikan kerja keras mereka selama ini. Hal ini sama juga dengan memberikan kepercayaan, bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan kesempatan yang sama di HMS. Namun biasanya ada beberapa orang yang tidak tergerak untuk mengambil kesempatan ini. Nah
317
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
salah satu tugas himpunan adalah memberikan kesempatan merata ke setiap orang. Dan ketika mereka telah menjabat, berilah kepercayaan sepenuhnya kepada mereka. Maka mereka akan memberikan hasil yang sepenuhnya juga. Memberikan kepercayaan juga merupakan salah satu cara untuk merangkul mereka dalam HMS. Meningkatkan peran (pelopor staff). Ya, BP ku yang kita namakan #Pelopor Perjuangan harus lah mempunyai semangat sebagai inisiator yang tinggi. Dia sebagai pelopor dalam setiap pergerakan – pergerakan staffnya. Mereka yang harus memulai. Karena kalau bukan BP siapa lagi. Semangat berkarya. BP harus mempunyai semangat berkarya dimanapun bidang yang dia tekuni. Ya karya adalah hasil dari kontribusi mereka yang maksimal kepada himpunan. Berkarya ini juga berarti memunculkan impresi kita totalitas dalam bekerja. Berkarya ada 2 jenis, karya sekarang karya yang kita ciptakan sekarang oleh tangan kita sendiri, dan memupuk karya untuk masa depan yaitu mencetak kader – kader yang dapat meneruskan kita. Aktualisasi. Ya tidak bisa dipungkiri bahwa BP adalah ranah belajar. Walaupun disini kita dituntut untuk terus kerja dan bekerja. Tapi jangan lupakan bahwa BP juga wadah untuk belajar. Belajar untuk memimpin, berkomunikasi dengan baik, mengarahkan orang, menyusun program dan mengeksukisnya. Kesemuanya merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk dipupuk menjadi sebuah wadah aktualisasi. Sense of crisis dan kepedulian. Ya BP harus punya sense of crisis untuk hal – hal disekitar BP ini. Dia harus peduli akan keadaan
318
dan sekitar dan turut andil merubahnya. Tidak semua orang bisa mendapatkan sifat ini, tapi menjadi BP wajib hukumnya untuk mempunyainya. Karena sense of crisis ini adalah hal yang susah didapat, sehingga harus menerapkannya mulai dari awal dan konsisten. Selain mengejar dan berusaha memupuk habit di atas ketahuilah kita sebagai kahim harus benar – benar memantau mereka untuk bisa melaksanakan habit ini. Kita tidak boleh melepas saja, karena aku yakin hasilnya akan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Maka hal yang harus dilakukan adalah bagaimana kita mentreat mereka satu – satu. Untuk mencapai habit di atas harus menempuh jalan yang berbeda – beda setiap orangnya. Hal ini yang harus diperhatikan. Maka untuk mengefektifkannya, coba tularkan ini dari Ring 1 terlebih dahulu, nantinya Ring 1 yang akan menuntun ring 2 kita mencapainya. Kapan kita merasa kalau BP kita bisa mencapai habit - habit di atas. Itu semua dikembalikan kepada standar kepuasan pemimpin masing - masing. Ya, yang jadi acuanku selama ini adalah standar kepuasanku. Jika aku merasa belum puas maka aku tidak akan pernah berhenti untuk menularkannya.
ď‚Ş Selain BP Jangan lupakan juga pemosisian dan peran kita sebagai pengkader ke angkatan bawah. Untuk ke angkatan 2016, didiklah mereka, anggaplah mereka sebagai penerus kita kelak nanti. Mereka yang akan jadi roda penggerak himpunan. Jadikan mereka kader dengan posisi sebagai penerus kalian. Untuk ke 2017 angkatan paling muda, posisikan diri kalian sebagai role model.
319
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Jadikan BP sebagai contoh yang baik ke mereka, untuk menjalankan peran BP ini. Jangan lupakan juga, tekankan BP untuk selalu memenuhi proker dan parameter yang belum tercapai. Selalu dan selalu ingatkan mereka untuk memenuhi hal itu. Karena hal itulah yang merupakan janji BP kepada massa. Selalu dan jangan pernah lupa tekankan kepada mereka menganai sosok dan karakter seorang BP. BP harus selalu ada di HMS, BP harus selalu solid, BP harus bisa jadi abang yang baik kepada adik – adik nya, dan BP harus bisa menjadi percontohan massa HMS. Jangan lupakan untuk kumpul setelah forum sebagai wadah untuk menginternalisasi BP secara kultural dan menyampaikan hal – hal yang belum tersampaikan pada saat forum. Beberapa hal penting yang harus diarahkam ke BP seperti: pembagian psosi dan peran bp baik di angkatan maupun di HMS sendiri seperti siapa yang jadi badcop dan goodcop, menurunkan semangat kader yang harus sama di setiap BP agar lulusan staff dan magang mempunyai profil yang seimbang, bagaimana ring 1 harusnya tidak spesialis saja, tapi lebih ke kemampuan umum dan bisa bantu fleksibel ke segala lini. BP juga harus sering – sering kultural dengan berbagai macama nggota, selain untuk menunjukkan sosok dan karakter, juga untuk menjamin kebutuhan anggota dapat tercapai. BP sebisa mungkin membuat konfirmasi kehadiran untuk setiap acara agar nantinya BP dapat dilihat kompak oleh anak – anak. Dan terakhir ingatkan bahwa tugas menulis & membuat LPJ bukanlah sekedar formalitas. Ada hal – hal yang harus kita
320
klarifikasi, ada hal – hal yang harus kita beritahu, dan ada yang harus kita tinggalkan untuk nantinya dilanjutkan. Jangan lupakan intinya bahwa BP Wadah Belajar. Boleh kita bekerja secapek mungkin, tapi ingat kita juga disini masih belajar. Ya belajar untuk lebih baik kedepannya. Ini sebuah pengalaman berharga yang tidak akan bisa didapatkan ketika kita memilih diam saja. Aku sendiri masih mempunyai misi dan goals pribadi yaitu: bagaimana membuat BP "Sesayang itu sama himpunan". Karena ketika kalian tulus melakukannya kalian tidak akan capek, kita akan bahagia melihat senyuman - senyuman yang hadir menyapa ketika terlaksananya proker kita. sekarang gagal dan suksesnya bukan berdasarkan indikator/parameter lagi tetapi melalui kebahagiaan kita. Maka dari itu hal – hal yang dapat dlakukan adalah: Pertama adalah jalankan fungsi lebih banyak daripada sekedar proker. Kalian disini bertindak sebagai BP bukan pegawai. contoh: kesra fungsinya apa? kekeluargaan dan apresiasi. Artinya departemen kesra lah yang harus memulai interaksi dan inisiasi kekeluargaan dan ranah apresiasi di HMS. Departemen kademik? menjamin kebutuhan akademik. Artinya semua kebutuhan akademik anggota yang membutuhkan harus selalu siap diakomodir oleh deaprtemen akademik. DRT? menjaga keluhuran sekre. Artinya tak hanya SOP dan kebersihan yang dijaga namun juga nilai – nilai yang tersemat di sekre itu sendiri. Departemen Kastrat? inisiasi kajian. Artinya inisiator diskusi dan berpikir kritis di himpunan harusnya berasal dari kastrat.
321
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Alangkah lebih baik lagi jika setiap departemen bisa meninggalkan karya. maksudnya apa? Karya disini kudefinisikan 2 hal yaitu karya dalam bentuk fisik dan investasi. Karya dalam bentuk fisik adalah karya yang kita hasilkan selama menjadi BP, entah itu dalam bentuk fisik maupun program. Karya ini didefinisikan sesuatu yang dapat bermanfaat luas dan dapat sustain. Sedangkan karya dalam bentuk investasi adalah kaderi – kader penerus dari anak – anak himpunan itu sendiri yang nantinya dapat melanjutkan hal yang telah kita pupuk sekian lama. Dan satu lagi selain melaksanakan fungsi departemen maka laksanakanlah fungsi sebagai BP itu sendiri. Apa itu fungsi BP? Yaitu hadir dan mengalir di setiap pergerakan himpunan. Dalam artian selalu datang forum, proker – proker himpunan, acara – acara himpunan keluar, dll. Penting juga BP terlihat kompak dan jadi satu. agar anggota melihat bahwa kita aja bisa kompak gini mengurus HMS dan semangat melakukannya. Yang kedua adalah Jadi role model yang baik. Tahu kan role model yg baik? Ya seperti datang tepat waktu, bersikap bijak dan dewasa, mengayomi, dan lain sebagainya. Dari sikap role model inilah maka kita berharap kader – kader penerus dapat mencontohnya dan dapat menerapkannya lebih baik dari kita. Dari tugas ini juga BP wajib menjaga wibawa satu sama lain dari teman – teman masing – masing. Yang ketiga adalah hargai orang lain jika ingin dihargai dan apresiasi. Pernah tidak berat ngelaksanain proker? atau pernah tidak merasa kami – kami saja yang mengerjakann proker kami sendiri? Kok rasanya tidak pernah dibantu BP lain? Kira - kira
322
sebenearnya letak salahnya dimana sih? Ya, secara ideal BP harus bantu sesama departemen yg lain. Ingat untuk selalu lebih banyak jalanin fungsi daripada sekedar fokus sama prokernya, terutama fungsi BP. Tapi kan manusia sekarang susah untuk membantu secara sukarela? Nah untuk itulah kalau kita mau menarik hati orang lain untuk membantu kita suatu saat, kita harus melakukan dan menginisiasi dulu hal itu. Dan hal yang paling simple adalah hargai mereka dan apresiasi setiap poster kegiatan mereka di OA dengan like n share dan komentar. Terakhir adalah rangkul angkatan 2016 sebagai penerus keberjalanan BP. Jangan sampe karena terlalu sibuk dengan program masing – masing dan ketercapaian keberhasilan kita jadi lupa dengan anak 2016 nya. Selalu ingat BP wadah kalian belajar, belajar sukarela, dan belajar menghargai orang lain
 Ujian terberat bukanlah ketika menjalankan ini, tapi perjalanan berat adalah ketika kita selesai dari semua ini. Makanya akhirnya banyak org yang nangis ketika wisuda, karena mereka setidakrela itu meninggalkan himpunan yang telah dibinanya selama mas baktinya di kampus. Karena pertanyaan akhirnya adalah menjadi BP mencari pencapaian untuk siapa? buat diri atau HMS yang lebih baik. BP itu wadah aktualisasi, jangan setengah – setengah di dalamnya. Aku tidak menyalahkan BP yang tidak datang forum karena nugas, karena akademik adalah kepentjngan yang utama. Tapi aku tak bisa menerima ketika dia tidak datang karena tidak
323
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
ada alasan apa - apa. karena kalian berarti menolak wadah pembelajaran ini. Aku apresiasi orang - orang yang yang tidak datang forum karena belajar ataupun tugas, karena kedepannya Indonesia butuh orang - orang yang ahli di bidangnya, jadi seriuslah. Tapi aku juga sangat mengapresiasi orang yang rela mengorbankan waktunya untuk sejenak hadir menonton perjuangan teman – temannya HMS seperti suporteran, forum, audiensi, dll, karena kedepan Indonesia lebih butuh orang - orang yang ikhlas dan menghargai orang lain. Orang - orang yang mengabariku kalau dia gabisa datang, itu sudah cukup buat aku senang. Jangan pikir kalau kalian tidak datang forum ya sudahlah santai, paling juga tidak ada yang tahu atau komplain juga. Jujur aku adalah orang yang paling merasa sedih ketika banyak BP yang ga dateng, dan bahkan tidak mengabarkan kenapa tidak datang. Dulu di awal kita bisa ideal, tapi sekarang ya mungkin gara - gara aku juga ga intens mengingatkan. Tapi kalau kalian inget aku pernah ngobrol 4 mata kepada kadept-wakadept, pesanku terakhir adalah aku tidak akan intervensi kalian lagi di sisa satu semester ini karena kalian sudah menjadi orang yang luar biasa biasa, yang harusnya sudah tahu peran BP kaya gimana. Jadi sadarlah akan hal itu. Kalau alasannya akademik, atau perkuliahan sipil. Maka sadarlah aku juga kuliah, dan teman - teman yg lain juga sama. Tapi kenapa kita ngga bisa begitu, mungkin aku tidak sechaos kalianyang jadi tulang punggung kelompok. Ya kalau begitu
324
kenapa tidak diatur dari awal. Bukan dengan menghindar dari jalan terjal, cara kita untuk melihat kalau kita sudah berjalan sejauh itu hingga mencapai di puncak, tapi terus mendaki walau perjalanannya semakin berat. Sadarlah, kepedulian itu menular, begitu juga ketidakpedulian. Hal itu tidaklah mucur sendiri, tapi diajarkan dari tingkah laku orang - orang yang ada. Aku sebisa mungkin datang forum tepat waktu, menghargai forum yang ada dengan mendengar dan tidak pernah mengerjakan tugas saat forum untuk mengajarkan kepada adik – adik kita beginilah seharusnya cara kalian menghargai sesama anggota HMS. Apa jadinya kalau aku tidak berkorban sejauh ini. Dan jujur aku akhirnya paham usaha satu orang saja tidak akan pernah cukup. Terlihat, saat ini aku sedih melihat adik - adikku mengikuti contoh dari kakaknya yang tidak baik yang juga kita dapatkan dari senior – senior kita dulu, dan tidak sengaja kita tularkan ke mereka. Dari angkatan ke angkatan kita hanya selalu menutup kejelekan kita tanpa bisa berbuat lebih untuk membuat generasi lebih baik. Entah sampai kapan HMS ini bisa lebih baik, Satu yang aku percaya, semua itu bisa terjadi kalau semua anggota HMS bisa ideal. Dan itu butuh bantuan kalian semua.
325
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Kaderisasi Kaderisasi adalah ujung tombak himpunan. Dialah yang memegang tanggung jawab besar untuk membuat organisasi ini terus bejalan kedepan – kedepannya Kaderisasi adalah wadah yang mencetak kurikulum Pendidikan selama setahun di HMS. Dialah yang akan mencetak contributor – contributor HMS kelak. Visi kaderisasi BP tahun ini adalah “Mendidik, mengawasi dan mengevaluasi kader HMS ITB sesuai jenjang yang terintegrasi dengan departemen lain demi keberlangsungan HMS ITB sebagai organisasi yang dinamis” kaderisasi terdiri dari Tim Kaderisasi yang bertugas merumuskan program kegiatan dalam mencapai visi kaderisasi dan Tim MSDM yang bertugas menghitung ketercapaian target pada setiap objek kaderisasi. Kaderisasi juga bertugas merumuskan profil – profil kader (2016&2017) yang ada berdasarkan visi dari ketua himpunan yang ada. Secara ideal dicoba di akhir kepengurusan coba buat milestone – milestone yang ada. Harusnya profi – profil ini lekat dan tidak hilang dimakan zaman. Bahkan seharusnya menjadi profil generasi angkatan itu. Harusnya ditinjau atau dibuat grand desain kaderisasi selama beberapa tahun ke depan. Dengan mencoba evaluasi dari divisi kaderisasi – kaderisasi sebelumnya. Semua capaian itu harus dimulai dari tahapan kaderisasi awal. Di HMS dikenal dengan kaderisasi pasif. Metode osjur/diklat yang bisa membangkitkan semangat kebanggaan dan cinta himpunan. Ada beberapa profil targetan yang ingin dicapai dari
326
departemen kaderisasi ini beberapa seperti berpikir kritis, sense of crisis, dll. Profil ini disesuaikan dengan jenjang angkatan dan visi dari BP tahun ini dengan menggunakan standar kurikulum dari Spencer&Spencer. Profil ini nantinya harus dibuat sebuah raport baik untuk staff maupun Magang sesuai jenjangkKaderisasinya. Jenjang kaderisasi mereka inilah yang nantinya akan diteruskan oleh kepengurusan selanjutnya dalam mendidik dan membina mereka. Pertanyaan yang timbul adalah apakah profil ini sesuai dengan perkembangan zaman. Maka sudah seharusnya dikaji besar – besaran mengenai profil anggota yang sesuai perkembangan zaman (next future leader). Karena yang harus kalian ketahui adalah Kita akan mencetak generasi yang 20-30 tahun lagi memimpin Indonesia kelak. Kalau kami salah dalam merumuskan jenjang kaderisasi ini, maka kami akan bertanggung jawab atas masa depan kalian dan masa depan bangsa ini. Jadi kita sangat berkontribusi terhadap mereka. Jangan pernah main – main dnegan hal ini. Perlu kajian yang sangat mendalam Mencetak generasi yang bisa berkontribusi nyata untuk bangsa. Sebenarnya jujur wadah kaderisasi secara formal tidak akan cukup benar – benar membentuk mereka menjadi kontirbutor nyata bangsa. Harus ada wadah – wadah aplikatif yang dapat membuat mereka merasakan langsung reaitas bangsa yang dialami saat ini. Beberapa hal seperti merasakan melalui lomba, tidak hanya yang sipil tapi non-sipil juga. Mengikuti kegiatan kastrat, berpikir kritis dan berani bersikap. Dan tentunya merasakan pengabdian masyarakat dan langsung terjun ke sana. Kesemua hal itu sangat
327
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
berhubungan sama banyak departemen lain yang membantu tercapainya hal ini. Hal dasar yang harus diketahui dalam pendesainan profil adalah bagaimana menjelaskan secara benar dan menyamaratakan pemahaman dari seluruh elemen HMS ITB terkait profil yang telah disusun ini. Sebaiknya, profil yang disusun departemen kaderisasi merupakan cita – cita dari seluruh anggota dan terutama BP di departemen masing – masing. Profil ini juga harus mudah dipahami oleh semua kadep-wakadep nantinya karena merekalah yang akan mendidik anggota staffnya menjadi kader yang sesuai profil yang diinginkan. Selanjutnya, tantangan besar ada pada bagaimana semangat kaderisasi bisa tertular ke setiap orang sehingga nantinya tujuan yang telah disusun bisa tercapai. Sehingga seharusnya perancangan implementasi kerja dari setiap departemen menunggu ketika perancangan profil dari depkad selesai, lalu implementasi kerja yang sesuai kebutuhan ini harus bisa menjadi jawaban atas pemenuhan profil anggota. Program kaderisasi yang pertama adalah staffing, dan wisuda. Staffing adalah salah satu ranah vital bagi departemen kaderisasi beserta seluruh jajaran BP untuk saling bahu membahu merumuskan tempat/departemen yang tepat sesuai minat dan potensi untuk mereka berkembang kedepannya. Oleh karena itu perlu sekali pertimbangan yang matang dan pemikiran dari banyak kepala tentang staffing ini. Dan untuk wisuda sendiri adalah sebuah ranah dimana tiap angkatan dapat memenuhi target dalam menyelanggarakan wadah acara, mendekatkan diri ke HMS, dan juga meningkatkan kekompkakan satu angkatan. Biasanya acara
328
wisuda ini akan dipegang oleh dua departemen yaitu Kaderisasi dan Kesra dalam keberjanannya sesuai targetan masing – masing. Program kaderisasi selanjutnya yang paling krusial adalah TFT dan kaderisasi pasif. TFT yang merupakan singkatan dari Training for Trainer merupakan acara persiapakan pendidikan bagi pengkader sebelum akhirnya terjun langsung dalam ranah kaderisasi pasif dan siap mengkader anggota baru. TFT harus bisa benar – benar memupuk kesiapan dan menularkan gagasan dan mimpi besar untuk membentuk kader baru yang ideal dan sesuai yang diharapkan massa Selanjutnya acara paling penting adalah kaderisasi pasif. Kenapa? Karena kita memainkan smeua Pendidikan di semua jenjang di HMS. Mulai dari peserta osjur, panitia osjur, badan pengurus himpunan, dan juga swasta himpunan. Kaderisasi pasif diwarnai mulai dari forkad, persentasi massa, lalu eksekusi, pada setiap satu rangkaian ini akan ada evaluasi yang ada saat forkad maupun persentasi massa. Kaderisasi pasif merupakan hal yang paling memeras keringat, oleh karenanya butuh kerja sama dari seluruh elemen di HMS tidak hanya departemen kaderisasi. Program kerja yang vital selanjutnya adalah LKO dan DMT yaitu sebuah program kaderisasi lanjutan bagi tiap angkatan. LKO yang memiliki kepanjangan Latihan Kepemimpinan Organisasi adalah latihan lanjutan kepada angkatan baru 2017 dalam mengenalkan HMS lebih dalam dan menyiapkannya sebagai staff nantinya. Sedangkan DMT yaitu Decision Making Training adalah program kaderisasi untuk menyiapkan angkatan 2016 sebagai badan pengurus.
329
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Hal yang paling susah namun sangat penting adalah bagaimana menularkan semangat no.1 HMS ke semua orang. Tentunya semangat dalam mengikuti dan mengawal program kaderisasi bagi tiap angkatannya. Ya kaderisasi merupakan kunci penting dari berjalannya roda pergerakan organisasi. Kaderisasi yang dilakukan tidak hanya sebatas formal dalam bentuk proker namun juga kaderisasi non-formal. Kaderisasi kultural terus menerus menamamkan nilai ke siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Ya, Kaderisasi adalah gerbang awal bagi sebuah Himpunan. Kaderisasi memang bukanlah segalanya, tapi segalanya bermula dari kaderisasi.
 Kesekjenan Sebuah bidang yang sangat vital bersifat supporting system dan dikepalai oleh seorang sekretaris jenderal. Dan menjadi tangan kanan kahim untuk banyak hal. Kesekjenan ini ibarat sebuah pengatur flow dari keberjalanan pergerakan BP. Walaupun bukan merupakan pokok – pokok kunci pergerakan namun intensitas dan kualitas pergerakan sangat ditentukan dari bantuan bidang kesekjenan. Bagi Seorang sekjen sendiri harus dapat mengatur timeline secara baik dari flow massa dan flow beban akademik. Flow massa yaitu dilihat titik semangat dan jenuh dari massa. Seperti pada awal semester merupakan tinggi - tingginya semangat massa untuk berkegiatan setelah liburan, dan makin menurun ketika mendekati
330
massa ujian. Setelah ujian ada baiknya diisi program kerja bertemakan refreshing dan mendekati liburan jangan sampai memberikan program kerja yang mengharapkan partisipasi massa yang besar. Sedangkan Flow akademik menyesuaikan beban akademik tiap angkatan dan juga jadwal akademik dari prodi. Dari dua hal tersebu akan digabungkan menjadi sebuah flow timeline keseluruhan Pada bidang ini sendiri aku sangat berharap dapat muncul dan mempunyai sebuah Platform Big Data, yang dapat diaskes siapa saja, kapan saja, dan berisi apa saja hal – hal di HMS baik itu foto, video, link, arsip, dll dari berbagai angkatan. Harapanya agar kelak generasi penerus kita tidak buta sejarah dan dapat melanjutkan hal ini. Ada lagi keinginan seperti adanya poster Infografis baik online maupun offline tentang kegiatan selama beberapa waktu tertentu. Entah satu tahun kedepan ataupun satu bulan kedepan. Timeline yang direkap dan disebarkan terus menerus dan ada reminder juga di setiap orangnya. Hal ini syukurnya tercapai dalam kepengurusan kali ini, walau memang tak sempurna tapi setidaknya kami sudah menginisiasi hal yang bisa dilanjutkan. Dalam hal pensuasanaan membuatkan video yang berisikan kegiatan, tempat, dan tanggal selama satu bulan kedepan dan ditayangkan di TV dalam sekre. Terkadang pensuasanaannya ditambah aksesoris – aksesoris yang dipasang di sekre untuk pensuasanaan kegiatannya. Lalu untuk reminder sendiri, kami telah memiliki database email setiap orang di HMS dan nantinya
331
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
kegiatan akan terus disebar secara berkala ke mereka dan masuk notifikasi HP masing – masing. Sekjen juga bertugas mengakomodir kesemua bidang yang ada dibawahnya, yaitu: Sekum, Bendum, DRT, Danus, Medkominfo.
Sekum Sekum merupakan hal yang penting dalam keberjalanan sebuah organisasi. Dialah punya peran sebagai media yang membuat dan mengurusi administasi sekaligus mengarsipkan segalanya. Entah waktu rapat ataupun kegiatan – kegaitan resmi. Kebetulan Sekum dan bendum HMS mengakomodir Sekertarisbendahara tiap departemen sehingga rekap dan penyebaran informasi lebih cepat dan efisien. Visi dari Sekum BP tahun ini adalah “Sebagai penanggung jawab dalam hal administrasi dan pusat data Himpunan Mahasiswa Sipil ITB.” Sekum dituntut harus belajar dan mempunyai Metode pengarsipan yang baik dan bagus. Pengarsipan ini sangat penting dalam sebuah organisasi. Untuk itu perlulah dicari metode bagaimana sistem pengarsipan agar efektif dan efisien. Dan sudah sebaiknya zaman sekarang bentukan dari pengarsipan masuk kepada aspek digitalisasi agar tidak lekang dan hilang seiring waktu. Notulensi. Dari fungsi Notulensi ini maka seharusnya sekum diharapkan selalu ada dalam setiap rapat ataupun hal – hal
332
yang perlu dinotulensikan. Notulensi ini laiknya juga bisa enak dibaca, bukan cuman sekedar semua ditulis. Tapi poin – poin intinya. Nantinya secara lebih bagus, notulensi ini bisa dibaca lebih banyak lagi orang – orang lain yang tidak hadir saat itu juga. Dan bahkan tidak lekang ketika dibaca oleh generasi – generasi sesudah. Transparasi surat. Banyak surat yang masuk via HMS. Dan kadang kita tidak tahu. Nah surat ini sekarang pun sudah masuk via email jadi tidak lagi dalam bentuk fisik. Sebisa mungkin segera difloorkan ke BP ataupun departemen terkait. Arsip Sejarah. Merupakan hal yang paling krusial. Baik peninggalan – peninggalan sebelumnya ataupun yang baru – baru. Makanya harus ata metode pengarsipan, bahkan harus ada loker khusus untuk menaruh khusus barang – barang arsip ini. Apalagi arsip – arsip yang lebih lama, arsip lewat tulisan, file – file resmi, undangan, dll. Arsip Sejarah ini sebaiknya sudah memasuki era digitalisasi dan bisa di scan dari yang dulu – dulu kemudian ditaruh pada satu databese besar. File - file LPJ Dari setiap departemen baik itu Wisuda & Kadpas terutama proker – proker angkatan yang tidak langsung dipegang oleh angkatan pengurus sangat penting untuk segera mengarsipkan dan tidak menunda – nunda. Dan juga sebagai bahan untuk dibaca oleh tahun lalu. Hal sepele lainnya adalah absensi saat rapat dan kegiatan yang masih sangat kurang awareness nya di kita Sekum adalah pusat data, bukan hanya babu menulis dialah yang harusnya paling berkontribusi terhadap pengarsipan dan peninggalan HMS untuk generasi berikutnya. Harus rajin dan rapi!
333
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Bendum Bendum pemilik keuangan tertinggi di organisasi HMS. Dia memiliki tanggung jawab besar karena harus mengoordinir semua uang yang masuk dari berbagai macam pintu. Diallah nantinya yang menghidupi juga keuangan dari BSO, BP, BPA, senator dan seluruh acara HMS lainnya Visi bendum pada BP tahun ini adalah “Sebagai penanggung jawab perihal segala urusan keuangan selama kepengurusan BP HMS ITB 2018� Hal – hal yang harus dilakukan bendum adalah memahami bagaimana aliran uang berjalan, metode manajemen uang. Harus mampu membuat uang terus mengalir, mengetahui ada yang ganjal dan berani menolak jika ada pemasukan yang tidak jelas asal dan halalnya. Ada beberapa hal yang disarankan seperti menginvestasikan dan mendepositokan uang tersebut, namun balik lagi kita bukan organisasi profit, kita bergerak atas dasar non – profit. Biarlah uang yang ada sebagai tambahan dana, sisanya nanti kita cari lagi, atau kalau bisa kita turunkan ke generasi berikutnya. Penjaminan aliran uang juga harus diperhatikan. Aspek Tranparasi dari uang ini merupakan aspek yang sangat penting. Massa berhak tahu keadaan uang kita sekarang. Agar bisa mengawal keberjalanan uang ini. Namun informasi ini juga tidak boleh dibuka terlalu bebas agar tidak terjadi konflik yang tidak diperlukan.
334
Tiap angkatan pengurus pada setiap periode selalu bertujuan untuk memberika peninggalan dana yang aman untuk HMS, serta resiko2 ke depannya. Tantangan ke depan tentang uang semakin banyak. Maka harus diperlukan perencanaan yang matang untuk kedepannya. Uang – uang pengganti kegiatan dan uang peninggalan dari BSO juga harus diatur mekansime yang jelas. Apalagi ketika ada masukan dari lembaga – lembaga lain yang menawarkan kerjasama dengn HMS. Potensi uang di HMS sangatlahbesar, dan tantangannya adalah bagaimana pengelolaannya agar efektif, efisien, dan halal. Untuk itu Bendahara merupakan ujung tombak kehidupan HMS. Dia harus MENJADI orang yang handal dan paling depan concern masalah dana di HMS.
Danus Danus sebuah wadah dana usaha bagi HMS. Danus sebagai pusat kreativitas bagi anak – anak HMS dengan menghasilkan karya yang nantinya dipakai oleh anak – anak sebagai identitas mereka. Dengan visi danus tahun ini adalah “Memenuhi sebagian kebutuhan HMS ITB akan sumber daya dana dan memenuhi kebutuhan anggota HMS ITB akan barang-barang beridentitas HMS ITB.” Hal yang harus diperhatkan danus adalah metode apa untuk menghasilkan uang tetep nmengalir. Sekarang banyak sekali
335
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
inovasi yang harus diketahui dan harus diterapkan agar danus menjadi sebuah dpeartemen yang menarik dan kesannya tidak monoton. Inovasi – inovasi inilah yang ditunggu nantinya Selain Inovasi – inovasi metode, diperlukan juga inovasi terkait hasil barang danus. Harus paham kebutuhan massa pada saat zaman itu. Dan jangan lupa untuk identitas HMS, ya mencetak jahim ataupun kemeja kulap yang bagus dan membuat anak – anak bangga memakainya. Ada kalanya di setiap audiensi selalu saja mempermasalahkan barang – barang yang dijual danus apakah akan menyaingi jahim itu sendiri. Kenapa harus ada hoodie ketika ada jahim. Ya, jawabannya mudah, apa iya jahim juga harus dibawa ke luar kampus ketika kita ingin bangga bahwa menunjukkan bahwa kita anggota HMS. Tujuan dari danus sendiri sebisa mungkin membuat anak – anak HMS bangga dengan desain – desain HMS, meningkatkan rasa kepemilikan dan cinta terhadap HMS ini sendiri. Ya, selain itu kedepannya diharapkan dari Danus akan terlahir sebuah grand desain produksi bagi aksesoris – aksesoris HMS kedepannya. Program kerja nya berkutat pada produksi jahim bernama Imej Kuyaku, ada juga kemeja kulap per angkatan. merchandise – merchandise lain, dan terutama semua itu dikemas dalam acara bertajuk HMS Garage Sale. Danus harus menjadi Pusat kreativitas HMS dan menjadi awal mulai inisiasai rasa kepemilikan & rasa bangga terhadap identitas HMS.
336
DRT DRT adalah penjaga utama sekre. Departemen Rumah Tangga adalah penanggung jawab utama terkait sekre. Kenapa harus dibuat departemen khusus, karena aspek yang ada sangat luas sekali. Tidak hanya kebersihan dan kenyamanan, namun juga nilai – nilai yang ada di sekre juga harus dijaga. Karena tugas berat untuk menjaga lingkungan sekre inilah akhirnya departemen Rumah Tangga ini muncuk. Visi dari DRT tahun ini adalah “Menggerakkan dan mengoordinasikan anggota HMS ITB untuk berpartisipasi meningkatkan kenyamanan lingkungan fisik HMS ITB.” DRT harus bisa menjaga lingkungan sekre tetap bersih dan nyaman. DRT yang paling paham dan menegakkan SOP yang ada. Selain itu juga, DRT harus bisa bertugas menjaga nilai – nilai yang ada di HMS. Tahu nilai – nilai di sekre dan menurunkannya secara kultural kepada setiap yang ada di sekre. Pada tahun ini aku sangat bermimpi bagaimana menjadikan sekre sebagai ruang publik ternyaman dan milik bersama. Hal ini sebagai pendukung slogan #HMSkuRumahku dan juga agar menciptakan suasana nyaman untuk beriteraksi. Program kerja yang mendukung dari DRT adalah HMS Beriman, singkatan dari HMS Bersih – bersih, interaksi, dan makan. Ya, hal ini merupakan program bersih-bersih besar sekre selama satu semester sekali. Bekerja sama dengan Kesra untuk mewujudkan program bersih – bersih yang memfasilitasi rasa nyaman bagi para anggota. HMS Beriman selalu menjadi aspek
337
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
paling krusial untuk diconcernkan, dia menjadi titik balik untuk kenyamanan orang – orang di sekre. Ada pula HMS Clean yaitu bersih – bersih berkala tiap hari sesuai jadwal departemen dan berhadiah sebagai pemantik agar banyak pula massa yang antusisasi dan semangat mengikuti Selain itu DRT punya tugas tentang inventarisir barang yaitu dengan program HMS Ke Pasar (Pengadaan), HMS Rawat ini Rawat Itu, HMS Punya barang. Beberapa barang – barang yang akan dibeli seperti: Kasur & Bantal. Pesanku adalah jangan tanggung untuk pengadaan barang, intinya apa kebutuhan anggota ya beli. Jangan sayang uang, karena uang tersebut dikumpulkan juga hasil iuran uang dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota lagi. Aku sudah berusaha mengambil alih workshop dan sudah dapat setelah sudah beberapa tahun melalangbuana oleh TU Fakultas. Pergunakan Workshop benar – benar menjadi sebuah ruang yang bermanfaat. Kelak harapannya workshop benar – benar dapat menjadi ruang kerja. Ya, sebuah Ruang professional untuk Sibades, Cremona, dan ICEE. Dulu jangkauan DRT ada banyak bahkan tidak hanya sekre dan workshop tapi juga SL dan Stuta. SL juga salah satu aspek paling penting. Dari SL sudah memakan sebagian anggota yang ada di SL untuk belajar. Lorong Sipil adalah tempat dimana kita bertemu sehari – hari. Ya walaupun ada CIBE, namun tidak bisa dipungkiri. Lorong sipil adalah tempat untuk kita selalu bertemu setiap hari.
338
Menjadikan Ruang publik HMS merupakan tugas yang sangat berat dan tidak akan selesai hanya karena satu departemen maupun satu kepengurusan apalagi hanya dikerjakan beberapa orang. Kedepannya semoga DRT selanjut – selanjutnya dapat membuat area sipil sebagai ruang publik bagi anggota.
Medkominfo Departemen Media Komunikasi dan Informasi menjadi sebuah gerbang utama informasi untuk diluar dan di dalam HMS sendiri. Visi dari departemen medkominfo tahun ini adalah “Menunjang ketersampaian informasi[a] yang berkaitan dengan internal maupun eksterna[c] HMS ITB yang dikemas dengan menarik dan menyeluruh selama kepengurusan BP HMS ITB 2018/2019.” Potensi HMS melalui media sungguh sangat besar. OA HMS itu benchmarking dari himpunan – himpunan sipil yang lain bahkan HMJ – HMJ lain di kampus ITB. Jadi pahami dulu bahwa kalian harus tahu posisi ini karena kita dilihat oleh banyak orang lain diluar sana. Sejauh ini OA HMS cukuplah bagus namun sudah seharusnya bisa selalu update. Selain untuk mengabari massa juga untuk orang lain entah itu alumni atau entitas lain untuk tahu kabar terdekat dari HMS itu sendiri apalagi untuk mengabarkan alumni bahkan orang di luar HMS bahwa kita masih hdup dan berjalan. Salah satu kegunaan departemen Medkominfo Untuk internal adalah juga memastikan ketersampaian informasi yang didapat bisa tersebar merata. Bebearapa proker dari medkominfo adalah.
339
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
HMS This Week, merupakan hal penting dan sebagai reminder mengabari setiap proker yang ada setiap minggu untuk kita. HMS Creative Assistant, membantu semua desain untuk BP lain yang mau share sesuatu dalam bentuk grafis. Social Media, baik OA Line, IG dan lai – lain harus diperhatikan. Wallgazine, adalah mading. Sebuah mading yang mengabarkan banyak informasi secara utuh dan merata. Walaupun sudah era digital namun saya berharap kalian sadar pentingnya mading untuk pensuasanaan. HMS Digital, yaitu website. Penting untuk terlihat HMS bisa lebih professional. Apalagi untuk hal – hal seperti BSO yang memerlukan ruang khsusus untuk mendapatkan pangsanya Gallery HMS, adalah tempat foto – foto. Nantinya semua nya akan terangkum dalam sebuah program terakhir yang bernama Kaleidoskop. Selanjutnya penghidupan kembali mahalah itnernal HMS yaitu R32sebagai pusat penyebaran Informasi. Yang terakhir dan tidak kalah krusial tahun ini adalah pelatihan design guru, yaitu sebuah seminar pelatihan desain buat internal HMS. Kenapa menjadi penting? karena agar medkom tak terbebani. Banyak hal terkait permintaan desain walaupun sudah diwadahi dengan proker HMS Creattive Assistant. Beberapa hal yang diperhatikan bagi medkominfo adalah Kaleidoskop, merupakan ajang kita merangkum serpihan – serpihan cerita menjadi sebuah kenangan utuh untuk dilanjutkan oleh pengurus selanjutnya. Website dikejar ke comlabs (prosedurnya balik). Sebenarnya agak susah untuk mengurus website ini namun sebisa mungkin tahun inikami mengusahakan untuk bisa mendaptkan website untuk mendesainnya kami serahkan kepengurusan selanjutnya. R32 harus ada etalase sebagai ajang untuk dibaca oleh
340
orang – orang setidaknya agar penyebaran infonya lebih mudah. Creative Assistant terlambat terus dari kabironya ujung – ujungnya yang ngedesain Kadep – Wakadep lagi. SOP Wisudawan di Grup Besar dan sepatah dua kata dari mereka dan juga SOP Medkominfo lainnya Medkominfo adalah gerbang utama informasi namun yang perlu diperhatikan kedepannya bagaimana informasi tersebut dapat ditingkatkan dalam aspek ketersampaian dan kepemilikan oleh seluruh anggota HMS. Kedepannya HMS berpotensi untuk dapat mengembangkan aspek selain grafis yaitu videografi untuk seluruh pensuasanaan yang ada di HMS kelak.
ď‚Ş Internal Salah satu bidang yang paling krusial di HMS adalah bidang internal. Jika ada slogan bahwa HMS adalah anggotanya. Maka bidang yang berkutat mengurus anggota HMS adalah bidang Internal. Salah satu asa dariku kepada internal adalah bagaimana anggota bisa bangga terhadap HMS. Banyak metode yang dilakukan mulai dari Jahim day hingga membudayakan sistem Sapa di HMS Kita punya banyak sekali aspek internal, dan salah satunya adalah angkatan per angkatan. Mulai dari Angkatan paling tua (SWASTA). Bicara angkatan ini biasanya sudah susah untuk diajak berkontribusi, karena agenda mereka adalah sisanya mengerjakan TA. Paling forum terakhir yang efektif adalah persentasi kadpas
341
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
sebagai swasta. Namun sebenarnya mereka memiliki potensi memberikan ilmunya kepada adik – adik. Coba cari wadah dimana angkatan tua dapat berkontribusi secara maksimum. Apalagi orang – orang yang akhirnya diwisuda. Coba gali lagi kontribusi apa yang cocok untuk mereka tetap lakukan Selanjutnya angkatan sendiri atau angkatan pengurus. Biasanya ini menjadi opportunity dan Treat sendiri. Angkatan sendiri biasanya kalau yang sudah tidak menjadi BP, akan mulai menghilang di permukaan. Entah yang sudah aktif di luar, maupun yang memilih menjadi massa biasa. Hal yang dapat dilakukan adalah, mencoba menjadikan mereka semua pengurus. Baik kabiro, kadiv BSO, dll. Ini meminamilisir resiko untuk angkatan sendiri tidak aktif HMS. Selanjutnya jangan lupa bantu2 dan perhatikan juga orang -orang yang tidak memegang jabatan apa2 di manapun. Entah itu di sapa, dll. Pada tahun saya, saya mencoba memfokuskan ke mereka ke Profil H. Untuk mengikuti lomba – lomba. Angkatan staff. Biasanya mereka yang paling chaos dengan acara angkatannya. Nah sebagai kahim, dukung acara angkatan mereka. Support kalau perlu apresiasi kerja keras mereka. Tarik mereka untuk dapat menggali sebanyak dan sedalam ilmu di setiap kegiatan angkatan Angkatan paling muda Angkatan paling muda biasanya angkatan yang baru tahu HMS. Suguhkan apa – apa saja yang ada di HMS. Bagaimana mereka membantu acaranya. Terutama di Magang. jadi ya coba benar – benar kenalkan mereka dengan HMS secara utuh.
342
Visi kali ini ingin membawakan internal yang Supportif & Apresiatif yang pada intinya sesuai sekali dengan cita – citaku bagaimana membudayakan sebuah rasa menghargai dan menghormati antarsesama anggota. Jahim day dan sistem saling sapa juga punya alasan kenapa harus ada. Salah satu ajang perekat adalah adanya kesamaan. Maka bagus jika dibuat adanya Jahim Day maka disini perlu bantuan danus untuk produksi jahim yang harus diperecepat. Idealnya angkatan baru memiliki jahim 2 bulan setelah pelantikan. Hal yang paling dasar dari sebuah himpunan adalah harus saling kenal. Maka harus dibuatlah system Sistem Saling sapa. Sistem saling sapa ini juga berusaha untuk menghilangkan yang namanya gap angkatan dan kuamanahkan kepada wakahim internal, anang. Jangan pernah biarin sekre kosong. Jangan pernah membuat sekre terlantar. Selain karena untuk menandakan kita ada kehidupan. Juga untuk memperlihatkan ketika ada alumni yang datang bisa tahu kalau sekre ada orang. Maka yang paling utama adalah harus meramaikan Sekre dengan membuat acara – acara internal yang seru. Pernah diadakan kompetisi DOTA di kampus, walau banyak komplain internet ITB yang tidak capable, pernah juga diadakan nobar bola dan nobar film. Banyak inspirasi unik untuk mengadakan kegiataninternal di sekre. Bidang internal ini juga harus bisa menjaga internal BP. Dia harus bisa yang inisiasi untuk membuat bonding BP. Bidang internal juga harus paham dan bisa membaca Flow Timeline (Akademik), ketika lagi jenuh – jenuhnya maka dibikin hiburan.
343
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Ketika ada momen apa, dibikin nobar. Ketika sepi, harus tahu cara untuk meramaikannya. Bidang internal juga harus bisa dekat dengan orang - orang disekitar internal HMS. Seperti manggo, dosen, dan mungkin alumni – alumni yang datang ke sekre. Internal juga harus paham departemen – departemen di bawahnya. Dialah yang paling tahu. Seperti wisuda di kesra, olimpiade di mipot, dan advokasi di akademik. Semoga Internal HMS kedepannya bisa menjunjung visi dari Internal BP HMS 2018/2019 yaitu Internal HMS yang Supportif & apresiatif. Ya, yang menghargai & menghormati.
Akademik Departemen akademik merupakan sebuah peran yang mempunyai tugas untuk menjaminan kebutuhan akademik anggota HMS. Departemen ini layaknya kemenkoan kesma di kabiner. Arahanku sendiri terhadap departemen ini adalah tentang penjaminan kebutuhan dan Integritas. Visi dari departemen ini adalah “Mengusahakan pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kemandirian anggota HMS ITB dari segi akademik.�. Departemen akademik bertanggung jawab menjamin & melayani kebutuhan akademik setiap anggota. Membantu setiap orang memenuhi kebutuhan akademiknya masing - masing. Tetap subjeknya adalah anggota tersebut yang mengentaskan sendiri. Membantu disini dengan memandang orang lain sebagai subjek,
344
dialah aktor utama yang dapat menyelesaikan kebutuhannya sendiri. Corenya rasa aman kita dalam menjalani kegiatan di HMS ITB karena bantuan dari departemen ini. Ada beberapa bagian program kerja dari departemen ini yang dikelompokkan yang pertama menjadi kebutuhan akademik. Proker yang menunjang kebutuhan akademik adalah Perjal (Pengumpulan Arsip Soal), Booklet KP X TA, Akademik Sekilas Info, Seputar MK. Untuk tiap semesternya nanti seputar MK yang akan mengakomodir mengenai mata kuliah per semester nya dan gambaran besarnya. Untuk Booklet KP & TA diarsipkan menjadi sebuah karya nyata dari departemen ini. Bagi program yang mengakomodir Kebutuhan dasar seperti: Beasiswa Untukku, Untukmu, Untuknya dan Conssearch-Link. Beasiswa ini entah menyalurkan informasi dari LK ataupun mengakomodir dari Alsi. Beasiswa harus bisa mengentaskan masalah eknomi anggota. Hal yang vital terakhir tentag departemen ini adalah bagimana perjuangannya dalam ujian untu melakasanakan kampanye integritas. Ya sebuah misi tersendiri dari BP tahun ini ditengah semakin maraknya tindakan – tindakan percontekan dikalangan mahasiswa. Pada tahun kepengurusan kali ini gerakan yang kami lakukan seperti halnya memasang poster bernada satir bagi pencontek, memasang twibbon kampanye integritas dan juga melaksanakan video kampanye integritas. Departemen Akademik akan selalu melaskanakan dua hal dasar. Pertama tentang penjaminan kebutuhan anggota dalam bidang akademik dan yang selanjutnya bagimana menularkan
345
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Integritas menjadi sebuah empati bersama lalu disalurkan ke para anggotanya. “Because integrity is must and Grade A is not enough”
Kesra Kesra sebuah singkatand ari Kekluargaan serta Apresiasi. Namanya sedikit dirubah dari sebelumnya yaitu kesejahteraan anggota. Hal ini dikarenakan mimpi dan nilai yang terkanung dalam departemen ini sebagai sebuah pelopor dalam hal Kekeluargaan & Apresiasi. Visi Kesra tahun ini adalah “Mengusahakan terbentuknya suasana nyaman antar anggota dengan interaksi berkelanjutan dan apresiasi.” Didalam kesra sendiri sesuai namanya terdapat dua biro. Pertama, biro Apresiasi yang mengapresiasi setiap orang dan biro Interaksi yang harus menginisiasi interaksi di dalamnya. Pada biro apresiasi ada ranah apresiasi yang harus diakomodir. Dan pada biro interaksi ada peran di Ranah Kekeluargaan yang harus dijaga dan dinisisasi. Corenya dari departemen ini adalah bagiamana menciptakan rasa nyaman di HMS Program kerja dari kesra sendiri pada bagian kekeluargaan ada: Baymax, Civilita, Gemes, M&M. Baymax adalah birthday max sebagai kalender ulang tahun anggota, Gemes adalah proker seru – seruan yang diadakan kesra untuk menunjang interaksi massa HMS, M&M adalah malam keakraban dan malam pelantikan,
346
sedangkan civilita adalah acara dari para perempuan sipil biasanya seputar makan – makan atau ada kegiatan lainnya. Untuk ranah apreasiasi sendiri terdiri: Wall of fame, GoCard Kartu Ucapan, dan syukwis. Wall of fame adalah dinding prestasi dan juga apresiasi atas pencapaian anggota HMS baik bidang akademik dan non-akademik. Sedangkan Go-card adalah kartu ucapan bagi anggota HMS. Untuk syukwis sendiri adalah acara syukuran wisuda yang berkolaborasi dengan kaderisasi dan juga disini memantau keberjalanan dari angkatan panwis. Hal penting yang ada di kesra juga adalah bagaimana pemberdayaan staff dari departemen ini untuk mewakili nilai kedua hal tadi kekeluargaan dan apresiasi. Sehingga dapat menjadi perpanjangan dari Kesra untuk dapat mengakomodir kebutuhan kekeluargan dan apresiasi dalam lingkar - lingkar sosial yang ada di HMS. Program terakhir Kesra adalah Malam Apresiasi. Ya acara ini tidak diaudiensikan di awal, namun baru muncul setelah evaluasi TT. Acara ini menagkomodir apresiasi atas kerja keras dari setiap masa HMS yang berjunang selama setahun kebelakang. Kesra adalah core dasar sebelum aktualiasasi lebih jauh maka dari itu departemen ini harus bisa selalu menginisiasi kekeluargaan dan apresiasi dimanapun dan kapapun berada.
Mipot Mipot merupakan sebuah departemen baru yang ada di HMS. Merupakan singkatan dari Departemen Minat dan Potensi
347
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
sesuai dengan visi yang dibawa pada tahun ini. Sebuah dasar akan penyaluran Minat & Potensi (Hobi) di himpunan. Arahan dan tugas untuk Mipot adalah bagaimana membuat anggota dapat tertarik kembali dan bangga akan HMS melalui penyaluran minat dan potensinya dalam komunitas – komunitas yang ada. Visi dari departemen ini adalah “Menyediakan kebutuhan anggota melalui pewadahan minat dan pengembangan potensi khususnya di bidang seni dan olahraga, serta meningkatkan pengembangan diri anggota secara lebih jauh dalam berkompetisi.” Penyediaan wadah-wadah untuk berkembang dan mengakomodir wadah – wadah yang telah ada sebelumnya. Wadah - wadah berdasar minat dan hobby dari anggotanya. dari sini melahirkan sebuah cita dalam meningkatkan Semangat perjuangan dari wadah2 non-formal OR, Seni, dll. Slogan yang digaungkan adalah “Melalui Hobi kita tingkatkan partisipasi massa di HMS”. Proker dari departemen ini ada beberapa. Untuk Olahraga seperti HMS juara, Larutan, Bubar. Proker HMS juara adalah persiapan HMS dalam mengikuti Olimpiade KM ITB X. larutan merupakan proker latihan rutin sedangkan bubar adalah singkatan dari bugar bareng dimana menyediakan dan meangakomodir wahana olahraga untuk anggota sesuai hobi masing – masing. Selain olahraga departemen ini juga mewadahi minat lain seperti HMS Sound yaitu wadah kreativitas anak – anak HMS dalam bidang musik yang kemudian akan disalurkan ke channel sosial media HMS atau bahkan bisa tampil di acara - acara yang membutuhkan. Sedangkan Momento adalah singkatan dari
348
momen fotografi dimana setiap anggota berlomba dalam menghasilkan karya fotografi terbaik. Proker terakhir adalah P-3K (Perawatan logistic) dimana departemen ini yang merawat logistik – logistik mengenai barang – barang terkait olahraga dan musik yang ada di sekre. Targetku pada departemen ini adalah bagaimana memposisikan mipot sebagai perangkul jikalau ada tahun yang ga tidak ada olimpiade. Contoh yaitu mengadakan home tournament untuk anggota HMS sendiri. Kegiatan – kegiatan lain yang berhubungan dengan lomba himpunan juga penting. Salah satunya yaitu Olimpiade. Olimpiade merupakan ajang yang sangat bisa mendekatkan anggota HMS dengan satu visi yaitu HMS juara. Mipot akan selalu jadi wadah Bersama yang bisa menarik orang tanpa keterpaksaan, tanpa memandang entitas siapa aja. Kita bersatu dalam satu hal bernama minat.
ď‚Ş
349
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Keprofesian Bidang selanjutnya yang tak kalah penting adalah bidang keprofesian. Tanpa keprofesian HMS hanyalah sebuah himpunan mahasiswa tanpa ada kata sipil di belakang namanya. Keprofesian adalah sebuah bidang yang mempunyai mimpi memajukan HMS kedepan. Aku sendiri menempatkan keprofesian sebagai sebuah pelopor dalam hal inisiasi keprofesian. Bidang inilah yang nantinya menjadi jawaban untuk setiap kebutuhan keprofesian yang ada di HMS. Bidang keprofesian juga menjadi basis pencetak karya bagi para anggotanya. Wakahim Keprofesian sendiri yaitu Andro menurutku sudah berhasil menampakkan sosok & karakter keprofesian dalam setiap pergerakan di himpunan. Ada juga suatu saat gimmick yang dilakukan kemarin saat KP oleh andro dengan selalu mengupdate kabar KP nya di snapgram. Aku mempunyai banyak harapan besar terhadap bidang ini. Hingga akhirnya aku berani untuk bermimpi kelak HMS tidak sekedar organisasi kongkow bagi para anggotanya saja, namun mengembangkan potensi keprofesian yang sesuai dari setiap anggotanya. Dari bidang ini akhirnya dapat menghasilkan sebuah acara bernama Keprofesian day. Dimana acara ini menjadi sebuah kontribusi nyata dari HMS untuk bangsa ke depannya.
350
Bidang ini membawahi beberapa departemen yaitu departemen pengembangan keprofesian dan kompetsisi dan karya juga satu tim keprofesian sipil HMS.
Pengprof Departemen pengprof adalah departemen yang mewadahi pengembangan keprofesian setiap anggota HMS agar dapat beraktualisasi lebih jauh. Departemen ini menjadi sebuah kontributor Keprofesian yang berbasis aplikatif dan manfaat untuk bangsa ke depan. Visi pengprof tahun ini adalah “Memenuhi kebutuhan keprofesian anggota HMS ITB melalui pengembangan wawasan serta pengaplikasian keilmuan teknik sipil demi meningkatkan kesadaran anggota HMS ITB atas peran teknik sipil di masyarakat.� Departemen Pengprof juga bertugas mengembangkan jenjang keprofesian yang nyata dan berguna untuk dunia luar nanti baik karakter dan skill masing – masing. Jenjang keprofesian inilah yang berguna yang tidak diwadahi hanya di dalam kelas – kelas saja. Kedepan pengprof sendiri diharapkan dapat menginisiasi pengembangan keprofesian berbasiskan karya nyata yang nantinya bisa digunakan dan langsung bermanfaat kepada sekitar. Adapun beberapa proker yang dimiliki departemen pengprof terbagi menjadi 3 aspek besar. Yaitu pengembangan wawasan, pengembangan skill, dan karya nyata. Dalam pengembangan wawasan sendiri terdapat program kerja Civil News yang rutin menyebarkan informasi kepada anggota HMS
351
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
untuk mengembangkan wawasan mereka terkait bidang teknik sipil di masyarakat, dan Semi – Pro singkatan dari Seminar Keprofesian yang membuka wawasan para anggota HMS kepada dunia karir ke depan. Berikut nya pada aspek pengembangan skill terdiri dari Pesut ( Pelatihan Software Terbuka) yang berbeda dengan pelatihan komkar dan lebih kepada pelatihan software yang baru dan tidak didapatkan di dalam kelas dan kali ini pengprof mengadakan pelatihan Revit, Kemudian Go – Pro yaitu open recruitment bagi anggota HMS yang ingin wadah aplikatif nyata pengembangan keilmuan melalui proyek – proyek yang masuk ke HMS, dan terakhir adalah Ekskursi yang mencoba memenuhi kebutuhan angkatan terkait kuliah lapangan sesuai proyek yang dibutuhkan saat itu. Dan terakhir dalam aspek karya nyata ada dua hal yaitu penunjang sibades, yaitu pelatihan dalam mempersiapkan para kompetitor sibades dan terakhir dan yang paling viral pada masanya adalah Mini Proyek yang merupakan sebuah proyek kecil – kecilan dari HMS dalam mengentaskan permasalahan di sekitar. Dan kebetulan saat itu kami memberikan alternatif solusi terkait lahan parkir sipil ITB yang banyak sekali permasalahannya. Hal yang sealu menjadi permasalahan dalam keberjalanan pengprof pada tahun ini adalah masalah kulap. Kulap memang menjadi masalah yang sensitif apalagi terkait dengan fasilitas yang harus dilalui setiap angkatan minimal sekali dalam satu semester. Banyak permasalahan dalam mengadakan kulap ini yang berujung pada kesimpulan bahwa sejujurnya prodi tidak mampu untuk menghandle masalah kulap ini apalagi dengan resource yang terbatas sehingga diperlukan uluran tangan mahasiswa yang lebih
352
mempunyai keluangan waktu untuk membantu melancarkan proyek ini. Kedepannya Pengprof akan selalu menjadi tumpuan dalam pengembangan jenjang keprofesian tiap orang di HMS. Agar setiap anggota HMS dapat merasakan kesiap-sediaan menjadi seorang sarjana teknik sipil nantinya. Maka pengembangan keprofesian harus menjadi garda terdepan pemenuhan jaminan keprofesian tiap anggota yang ada di HMS.
Komkar Departemen Komkar adalah singkatan dari departemen kompetisi & karya. Basis dari departemen ini adalah bagaimana menumbuhkan semangat dalam berkompetisi & berkarya bagi anggota HMS ITB. Visi dari departemen ini adalah “Departemen kompetisi dan karya yang mampu menginisiasi serta memfasilitasi kebutuhan aktualisasi diri di bidang keprofesian melalui kompetisi untuk menghasilkan karya yang inovatif dan bermanfaat� Kenapa akhirnya perlunya mendorong semangat mahasiswa akan berkompetisi yaitu sebagai moral mengembalikan marwah ITB dan teknik sipil sebagai jurusan teknik sipil terbaik di Indonesia. Minat mahasiswa sekarang sangat kurang dalam hal lomba, padahal lomba adalah wadah aktualisasi lanjut dari hal – hal yang diajarkan di kelas. Kenapa kompesisi harus diwadahi? Dan pentingnya kompetisi? Aku rasa sudah cukup kita banyak bertanya masalah ini, kalau kita msih mau mendorong Indonesia lebih maju kedepannya. Anak ITB terkenal dengan banyak bicara sedikit
353
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
prestasi, stigma inilah yang berusaha dilawan dengan adanya Komkar di HMS ITB. Selain meningkatkan minat kompetisi, komkar juga sangat concern pada pengembangan inovasi. Dari semangat ini akan menuntunt setiap anggota untuk menumbuhkan semangat berkarya. Ranah karya memang sangat sulit bagi teknik sipil yang notabene ilmu yang sudah sangat lama dan minim pengembangan. Dan mungkin inilah alasan adanya departemen komkar agar menginisiasi aktualisasi secara nyata bagi setiap anggota HMS. Proker – proker dari komkar terdiri dari proker mengenai kompetisi yang terdiri dari Informasi Lomba KJI – KBGI, Cens UI, CEIC Undip dan Civex ITS. Selanjutnya proker yang berkutat pada skill penunjang bagi lomba – lomba yang sering digunakan yaitu Kelas Sofware Plaxis dan SAP. Ada lagi Fasilitas By Request yang merupakan sebuah pewadahan persiapan lomba bagi anak – anak kompetitor yang lolos. Dan terakhir adalah proker berbasis karya yaitu Spasi yang merupakan pameran karya dari hasil lomba – lomba dari anak – anak HMS yang dipamerkan untuk berusaha memantik antusias anggota untuk dapat menghasilkan karya yang sama bahkan lebih baik lagi. Ada beberapa targetan yang berusaha dikejar seperti program kerja Spasi pada keprofesian day yang merupakan kaleidoskop keprofesian bagi kepengurusan HMS pada tahun ini. Masih juga ada tanggungan sampai akhir kepengurusan mengenai inisiasi Info Lomba yang tetap berusaha sebisa mungkin dilakukan berkala dan ditunjang dengan jadwalnya.
354
Intinya tugas komkar akan tetap abadi apapun namanya atau bentukannya yaitu menggugah semangat untuk berkarya.
Profil H Profil H adalah sebuah tim keprofesian yang mempunyai amanah sebagai sebuah inisiator KJI-KBGI bagi para anggota HMS. Berkat wadah ini harusnya orang – orang bisa terwadahi KJI-KBGI nya karena hegemoni lomba KJI-KBGI telah lama surut. Arahan bagi Profil H memang bagaimana mengembalikan hegemoni kita dalam kejuaaran KJI-KBGI. Namun lebih dari itu sebenarnya tugas utama mereka adalah bagaimana memantik orang untuk berkarya dan bermanfaat kedepannya. Mengembangkan anggota terkait Karya Dalam konteks lomba KJI-KBGI Visi dari Profil H pada tahun ini adalah “Meningkatkan prestasi HMS ITB dalam bidang kompetisi teknik sipil pada umumnya dan kompetisi konstruksi jembatan pada khususnya.” Target untuk mengembalikan hegemoni nya kurasa sudah cukup berhasil walaupun tidak maksimal. Syukurlah tahun ini HMS ITB dapat mengirimkan satu kompetitor untuk lolos di final. Namun di final banyak hal – hal yang dirasa tidak ideal kami lakukan karena persiapannya sendiri kami tidak sebagus kampus lainnya. Kenapa bisa begitu? Karena bimbingan dari kampus lain sudah jauh – jauh hari sedangkan HMS ITB tidak pernah mengirimkan finalis sudah hampir 2 tahun sehingga transfer knowledge dari satu generasi ke generasi selanjutnya serasa hilang.
355
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Bagiku kinerja tim ini sudah cukup bagus walaupun banyak sekali terjadi evaluasi selama pelatihan dijalankan. Oleh karena itu harapan kedepannya dari tim ini dapat menurunkan transfer knowledge yang dirasa telah lama hilang dan menurunkan cerita tentang KJI-KBGI kepada seluruh penerus kompetitornya, memperbaiki kekurangan sipil ITB dan menjadi masukan untuk kedepannya.
ď‚Ş Eksternal Bidang eksternal merupakan bidang penghubung antara anggota HMS dengan para mitra HMS. Dari bidang eksternal ini aku menjadi tahu sebesar apa potensi HMS sebenarnya. HMS Memiliki hubungan yang luas dengan banyak hal harusnya ini diketahu sebagai potensi oleh banyak orang. Seperti beberapa hal di bawah ini. Alsi. Alsi merupakan kependekan dari Alumni Sipil. Merupakan sebuah ikatan alumni dari jurusan Teknik sipil ITB. Yang menghimpun beberapa kegiatan untuk dijadikan kegiatan rutinnya. Biasanya membutuhkan HMS sebagai mitra untuk melaksanakan kegiatan tahunannya itu. Dan HMS biasanya mengajukan permohonan Dana dari Alsi ini. Alsi merupakan potensi sebenarnya, karena alumni nya yang sangat luas mereka mempunyai ilmu yang sangat relevan untuk disebar ke generasi sekarang, ditengah Ilmu yang terbatas tentang HMS oleh generasi
356
swasta yang mulai hilang sekarang. Bukan hanya tentang HMS tapi juga tentang Indonesia Khususnya. KM ITB. KM ITB merupakan wadah besar. Dan HMS Merupakan bagian dari KM ITB itu sendiri. HMS harus menjadi pelopor kemajuan KM ITB, dan merupakan bagian pergerakannya. Jika HMS ga butuh KM ITB, harus dipertanyakan kenapa HMS ada. Apa yang bisa dilakukan kedepannya, dengan melakukan pergerakan bareng yang masif melalui kegiatan kegiatan kolaboratif. FKMTSI. Salah satu potensi besar HMS adalah untuk leading FKMTSI, karena FKMTSI sendiri membutuhkan sekali uluran tangan dari HMS Masyrakat & Indonesia HMS bukan hanya dari dalam saja, tapi juga harus berkontribusi ke luar yaitu masyarakat. HMS memiliki potensi untuk dapat bermanfaat kepada sekitar. Biasanya hal ini sedikit terlupakan dan tidak kita sadari, kita hanya berkutat pada apa kepentingan diri kita saja. Selanjutnya bidang eksternal sendiri harus tahu dan mengawal performa deaprtemen di bawahnya. Mulai dari Intra dan Ekstra terkait penyebaran Informasi. Bagaimana melakukan pairing alumni. Suatu saat aku ingin sekali menemukan sebuah momen bagaimana menceritakan ini ke massa di suatu momen yang pas terkait potensi dan kolaborasi yang ada di HMS.
Intra Kampus Departemen Intra Kampus adalah gerbang utama informasi dan relasi bagi HMS ke dalam kampus. Deaprtemen intra kampus
357
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
sendiri memiliki tuntutan untuk menjalin hubungan sebanyak banyaknya dengan mitra intra kampus yang ada. Visi dari intra kampus sendiri adalah “Membina dan memelihara hubungan baik yang komunikatif dan kooperatif dengan pihak eksternal HMS ITB di dalam lingkup ITB serta menjadi sarana yang informatif kepada massa HMS ITB” Harapan untuk Intra Kampus sendiri untuk memunculkan kebangaan dan kepemilikan terhadap HMS di forum – forum pusat yang ada. Selanjutnya bagaimana menjalin relasi yang baik antara HMJ pada khusunya dan KM ITB pada umumnya. Selanjutnya bagaimana penyebaran info dari luar dan dalam ini dapat dirasakan, dan bagaimana menjalin hubungan baik dengan mitra – mitra HMS ITB. Beberapa proker yang ada garis besarnya ada dua aspek yaitu tentang relasi dan informasi. Proker relasi sendiri terkait dengan Roadshow Himp, A Special Gift for You (Ultah), Thanks For your invitation (KM), Welcome to HMS (Kunjungan). Sedangkan proker Informasi adalah Ada apa di intrakampus bulan ini. Sangat terlihat bahwa hal ini sangat timpang sekali, harusnya ga hanya relasi – relasi yang difokuskan tapi juga untuk meningkatkan kebanggaan dan kepemilikan dengan menyebarkan informasinya juga Target yang ada bagimana mengejar acara – acara open house dari lembaga yaitu Open House ITB (Acara2 expo dari kampus) dan Open House AMI. Selain itu juga bagaimana menyebarkan hadiah ke himpunan - himpunan lain yang benar –
358
beanr ngena dan dapat dirasakan manfaatnya sampai bertahun – tahun ke depan. Selanjutnya bagaimana Mading inkam dapat menjadi sarana berbagi informasi yang efektif. Selanjutnya bagaimana menerima kunjungan / pawai harus benar – benar meninggalkan kesan. Dan terakhir bagaimana Inkam harus yang bisa doyan forum. Pesan terakhir adalah bagaimana hal – hal yang didapat Intra Kampus dapat memiliki kebanggaan & kepemilikan bersama anggota HMS.
Ekstra Kampus Departemen Ekstra Kampus adalah menjalin relasi terhadap mitra ekstrakampus. Menjalin relasi juga harus bisa timbal balik manfaatnya tidak hanya menguntungkan satu pihak saja. Visi dari departemen Ekstra Kampus ini adalah Membina, memperluas, dan meningkatkan hubungan baik yang komunikatif dan kooperatif dengan mitra HMS ITB di luar kampus ITB yang melibatkan massa HMS ITB Jalinan Ekstra Kampus adalah FKMTSI, ALSI, dan Universitas Lain. Maka jalinan relasi ini dituntut Tak hanya membantu relasi dengan luar tapi juga manfaatnya kerasa juga oleh massa HMS. Proker nya memang lebih banyak bagaimana menjalin relasi mulai dari: Temu Akrab ALSI, SAMBUT Hangat, HMS Jelajah. Jujur memang sangat kurang wadah informasi yang ada walaupun tahunku ada informasinya tapi ga diprokerin. Alangkah
359
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
sebaiknya kedepannya informasi ini harus selalu ada. Karena mereka adalah perwakilan ke luar harus ada laporan kunjungan kunjungan yang mereka lakukan. Agar usaha untuk menjalin relasi ini tidak sia – sia dan hanya menjadi capek di Ekstra Kampus saja. Bisa juga dengan membuat kaleidoskop rententan dari awal sampai akhir untuk kunjungan – kunjungan yang ada. Target kedepan bagaimana akhirnya sambut hangat dapat ramai. Minimal mengusahakan ada kadept dan staffnya untuk hadir, bahkan jika bisa ada prodi juga datang. Karena jika memposisikan sebagai tamu pun aku pasti akan merasa kurang puas terhadap pelayanan yang ada. Selanjutnya ketika HMS jelajah cari banyak ilmu dan gali lebih dalam lagi. Dan terakhir FKMTSI merupakan sebuah potensi untuk kita memperbaikinya. Terakhir, mencoba mengingatkan kembali bagaimana Ekstrakampus sekali lagi selalu menjadi gerbang kita untuk keluar
Kastrat Sebuah tugas kastrat di saat pertama kali terbentuk sungguhlah berat. Yaitu bagaimana kastrat nantinya dapat menumbuhkan Awareness dari anggota HMS ITB terhadap isu – isu terkait sosial, politik dan kemasyarakatan. Hal ini sangat susah dan harus benar – benar memerlukan usaha terbaik. Visi dari kastrat sendiri adalah membangun kepekaan dan kekritisan anggota HMS ITB terkait isu infrastruktur, sosial politik, serta kemasyarakatan melalui 3 budaya utama yaitu membaca, menulis, dan berdiskusi.
360
Kastrat memiliki banyak tugas berat. Pertama dari, bagaimana menghidupkan gejolak mahasiswa terhadap isu. Melakukan Kajian - kahian kreatif namun berbobot Kastra sendiri aku posisikan sebagai Frontier HMS dalam menginisiasi dan mempelopori kajian. Berbeda dengan inkam dan ekstra, dia lebih luas. Kastrat mempunyai lingkup INDONESIA Capaian yang berusaha dikejar sepanjang kepengurusan adalah mengenai Awareness anggota terhadap isu dan bagaimana menumbuhkan 3 budaya kastrat yaitu Budaya Membaca, Menulis Berdiskusi, dan Hingga akhirnya jika capaian itu bisa dicapai dapat menghasilkkan sebuah aksi nyata dari HMS kepada bangsa ini. Sejauh ini Proker kastrat terdiri dari sebuah senjata dari internal kastrat sendiri yaitu Kelas Pre – Kastrat dan Kolase Isu Lalu proker tentang menyebarkan dan meningkatkan wawasan yaitu Angkringan, Menebarkan budaya yaitu Publikasi Bulanan (Medium), Lomba Menulis Kastrat dan terakhir bagaimanamemunculkan aksi yaitu HMS Bersikap Target kastrat sendiri selalu dikejar setiap saat karena proker ini selalu berkesinambungan dan bukanlah eventual. Mulai dari Angkringan, Lomba Menulis, dan Kolase Isu. Selanjutnya bagaimana meningkatkan hubungan kolaborasi sama yang lain Kastrat menjadi departmen yang sangat aku andalkan pada kepengurusan kali ini dan dengan diisi oleh amunisi yang keren. Harusnya hal ini selalu menjadi wadah pengembangan yang lebih dirasakan kepada semua anggota. Ujung tombak pergerakan himpunan.
361
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
BSO Badan Semi Otonom atau yang biasa disingkat BSO ini merupakan sebuah badan di dalam tubuh organisasi yang sifatnya semi independent dalam kepengurusannya. Independen dalam artian bahwa ada beberapa aspek yang mereka lepas tanggung jawab dari badan eksekutif contohnya terkait timeline, dana/fundraising, manajemen staff. Dan ada yang bersinggungan dalam artian. Timeline juga mereka menyeysuaikan timeline HMS, dana juga diberi modal awal dari HMS, pemberdayaan anggota juga menyesuaikan MSDM HMS. Sebenarnya kenapa akhirnya BSO ini ada, karena dalam penyusunannya diperlukan resource yang lumayan besar. Walaupun HMS bukan hanya tentang BSO ini, namun BSO ini pada saat itu harus dimaksimalkan untuk tetap ada.
Sejarah dan perkembangannya. Pada tahunku ada 3 BSO yaitu ICEE, Cremona, dan Sibades. Dalam sejarahnya Cremona ada sudah sejak tahun 60, entah tahun berapa saya juga kurang tahu detailnya (Harus dicari tahu), sibades katanya ada sejak tahun 88, dan dulu mungkin Cremona dan Sibades adalah bagian dari BP. Sedangkan ICEE baru ada waktu kepengurusan angkatan 13 oleh bang Juni. Keberjalanan BSO benar – beanr bergantung pada sosok dan kapabilitas seorang ketuanya. Jika tidak ada ketuanya bahkan BSO ini bisa saja tidak diadakan di kepengurusan saat itu.
BSO dan kepemilikannya dari anggota HMS
362
Hal yang diperlukan dari BSO kenapa harus ada, selain dari keinginan kahimnya juga kemampuan ketua nya yang bakal ngehandle. Karena mereka lah yang akan jadi garda terdepan yang akan mengurus BSO ini kedepannya. Bicara pemimpin juga bicara garda terdepan yang terjadi di dalamnya. Dulu aku sempet disarankan, bahwa kamu ga bakal bisa secara ideal berkontribusi aktif untuk memenangkan ketiga – ketiganya. Ya, dari generasi tua/biasa disebut swasta saat itu memandang, mengurus ketiga BSO ini secara bersamaan sungguh sangat memberatkan. Hal yang bisa dilakukan adalah, memfokuskan ke salah satu. Tapi akhirnya aku memaksan, dan aku pun tidak tahu bagaimana hasilnya. Terkait rasa kepemilikan inilah yang merupakan PR besar dari BSO ini selama yang kutahu. Ketika jadi BSO, maka otomatis dia akan berada di luar kendali dari BP dan khalayak massa. Yang bisa dilakukan adalah struggle dengan dirinya sendiri untuk dikenal oleh orang banyak. Dan akhirnya aku sadar, rasa kepemilikan dari BSO ini malah dimiliki oleh orang2 pengurus BSO saja. Terkadang, aku takut. Suatu saat orang lebih mengurusin BSO dari HMS itu sendiri karena kalah hype. Atau aku justru takut suatu saat BSO semakin dilupakan, dan kita bertanya kenapa harus ada BSO?
ICEE ICEE merupakan andalah dalam menebarkan visi sebagai kontributor nyata bangsa. Selain karena hegemoni acaranya yang sudah cukup bagus. ICEE juga Menjadi pelopor keprofesian di HMS itu sendiri. Visi tahun ini ICEE membawakan gagasan “ICEE sebagai wadah aplkikatif untuk menambah wawasan
363
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
ketekniksipilan & wadah aktualisasi utama pengembangan ide terkait isu ketekniksipilan agar bermanfaat bagi masyarakat terutama mahasiswa itu sendiri” HMS harus paham peran dan pemosisian ICEE di HMS. ICEE merupakan acara besar HMS namun kepemilikannya sendiri mungkin tidak mengakar ke jiwa – jiwa masing. Pun dengan masalah BSO – BSO yang lain. Oleh karenanya jangan lupa untuk mengadakan forsos ICEE untuk menyemarakkan pemahaman ke seluruh massa HMS mengenai acara ini. PR selanjutnya juga bagaimana mengerahkan seluruh massa HMS dan supaya terbukti untuk Indonesia ke depannya. Dilema treat ICEE, karena semakin zaman sekarang semakin menarik minat massa lebih karena profit bukan wadah aktualisasinya. Selanjutnya menjadi tugas bersama ICEE agar menjadi sebuah kebanggaan dari HMS untuk berdampak bagi Indonesia.
SIBADES SIBADES diharapkan selalu menjadi pelopor gerakan aksi nyata ke masyarakat. SIBADES menjadi jawaban atas kegelisahan bermasyarakat oleh anggota – anggota HMS. Visi dari SIBADES tahun ini adalah “Sibades sebagai wadah untuk meningkatkan kepedulian massa HMS terhadap permasalahan sekitar sehingga dapat menciptakan karya ketekniksipilan ataupun non-teknik sipil dengan partisipasi aktif Massa HMS dan masyarakat dalam pelaksanaannya”
364
Menjadi sebuah tantangan besar bagaimana mengerahkan seluruh massa utuk merasakan nilai kemasyrakatan. Sibades sendiri memiliki Proker yang terbagi dari Internal dan persiapan yaitu Ekspedisi dan Penentuan Lokasi, Untuk massa: Mini Event. Main Event, Seminar x Kumpul Akbar, Grand Semianr Sibades. Dan Wadah aplikatif yaitu Lomba rancang Bangun Infrastruktur. Lalu bagaimana menebarkan empati mengenai Kampanye Kebaikan. dan meninggalkan sebuah legacy yaitu Pembuatan draft Kemsayrakatan Ada beberapa Target evaluasi dan keinginan pribadi. Mulai dari Mini Event, harus benar – benar sesuai kebutuhan zaman dan titpikal anggota. Bagaimana Seminar kemasyarakatan, membahas gerakan – gerakan yang masih relevan dilakukan sekarang. Bagaimana Main Event, yang benar – benar berbau Teknik sipil, dan dapat mewadahi ilmu itu. Semoga SIBADES selalu dapat menjadi jawaban bagi hausnya rasa kemasyrakatan di HMS. Dan dapat mewujudkan mimpi sesuai slogannya #BangunDiriBangunEmpati.
CREMONA Cremona selalu menjadi garda terdepan penyebaran info keprofesian. Cremona selalu mempunyai posisi tersendiri bagi masa HMS. Walaupun terkadang ada bentrokan sama pengprof namun Cremona mempunyai eksistensi sendiri kenapa harus ada dan dimunculkan walaupun banyak sekali beririsan dengan yang lainnya.
365
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Visi Cremona sendiri tahun ini adalah “Menjadikan Cremona sebagai wadah aktualisasi keprofesian teknik sipil berbasis jurnalistik yang dapat menghasilkan karya jurnalistik yang mampu bermanfaat bagi anggota dan masyarakat serta menjadikan Cremona sebagai media informasi terdepan HMS ITB dalam isu ketekniksipilan�. Cremona selalu menjadi majalah terdepan HMS yang bisa membuktikan info dan pamornya Pembuatan Majalah sendiri kalau bisa yang bagus dan berkesan. Masalah Cremona sendiri pada tahun ini adalah Dana (selalu deficit), coba satu pintu dan digabungin dengan ICEE. Harus pinter nyari pangsa nya sendiri untuk sponsor. Namun akhrinya bisa terpecahkan atas bantuan dana dari ICEE. Satu hal lagi yang penting yaitu bagaimana Launching Cremona yang benar - benar pamungkas. Karena pada dasarnya satu tahun mereka bekerja yaitu mengejar lunching ini. Alangkah sayang jika launching ini tidak maksimal. Intinya Cremona Harus menjadi majalah yang bermanfaat kedepannya bagi HMS dan dunia ketekniksipilan Indonesia.
366
SPI BP SPI BP adalah standar Performance Indicator yang diperlukan guna mengevaulasi performa dari tim.
Kaderisasi Kaderisasi merupakan pelopor Pendidikan Berkelanjutan (Berbasis Penjaminan Target). Kaderisasi harus dapat mencapai target profil penyamarataan BP, BSO, BPA, Senator. Kaderisasi harus dapat mengevaluasi ketercapaian profil di setiap akhir kegiatan Kaderisasi harus dapat mencapai profil yang disusun dari visiku bisa terlaksana. Kaderisasi harus bisa mewujudkan metode diklat yang bisa membuat mereka cinta akan HMS. Dan Kaderisasi harus dapat menjadikan HMS menjadi himpunan yang profesional, memikat, dan menjanjikan anggotanya untuk berkontribusi di sini. Sosok di kaderisasi harus bisa menurunkan ego demi menunjang ketercapaian profil kuya, harus secara kultural nemenin kuya, dan harus punya tanggung jawab terhadap tugas berat yang diembannya. Sosok di kaderisasi juga harus bisa sadar aan tugasnya dan ikhlas karena memang disini butuh ketulusan yang luar biasa. Kaderisasi harus jadi sosok yang selalu ada nemenin kuya dan menjadi penjaga nilai di HMS. Kaderisasi harus bisa menjadi seorang yang thinkthank dan juga dapat mengenal semua kuyanya.
ď‚Ş
367
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Kesekjenan Pertama dari bidang kesekjenan, sudah seharusnya sekjen adalah orang yang paling dekat dengan kahim. Dia harus menjadi orang yang paling enak dan bisa diajak diskusi. Namun menjadi sekjen juga dituntut untuk tidak yesman. Oleh karena itu butuh orang yang punya pendirian teguh dan juga memiliki pengelolan dan manajemen waktu yang baik. Dia juga harus menjadi orang yang paling tegas dan strict jika ada perubahan timeline yang ada. Sekjen juga harus menjadi teman yang enak untuk diajak diskusi sekaligus curhat. Intinya sekjen adalah tangan kananmu maka pastikan dia adalah orang yang paling siap menggantikanmu jika tidak ada kamu suatu saat. Bendum merupakan sosok penting penjaga uang di HMS. Bendum harus tegas namun juga royal jika masalah penggunaan uang demi kemaslahatan anggota. Bendum juga harus menjadi orang yang paham tentang pengelolaan uang tak haya metoda manajemen uang yang baik namun juga hukum – hukum pengelolaan uang sesuai aturan yang berlaku juga syariat agama. Bendum karena sebagai BPH juga dituntut untuk menampakkan sosok dan karakter. Dan terakhir bendum harus mampu membuat transparasi aliran uang yang pas dan dapat dibaca dengan enak oleh masa juga dapat mempertanggungjawabkannya. Sekum menjadi sosok vital penyokong keberjalanan administrasi di HMS. Sekum karena berposisi sebagai BPH juga harus dapat memunculkan sosok di seiap keberjalanan ber HMS. Sekum harus bisa rapi dan harus memang memiliki kepribadian yang rapi dalam mengarsipkan sesuatu. Seku juga harus fastresponse
368
karena keberadaanya dibutuhkan banyak orang untuk dimintai surat. Hal – hal yang dapat menjadi masukan sebaiknya sekum harus tahu bagaimana metode pengarsipan yang bagus dan juga efektif. Sekum juga harus bisa membuat notulensi setiap agenda yang rapi, bisa dibaca dan dapat dikonsumsi oleh khalayak umum dan harus rutin apapun agendanya. Dan terkahir sekum harus bisa mengelola transparasi surat yang bagus entah yang masuk dan keluar. DRT merupakan penjaga sekre utama. DRT yang ideal harus bisa bertindak tegas terhadap setiap hal yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan dan SOP yang berlaku. DRT juga harus bisa berani mewujudkan mimpinya agar tercipta lingkungan HMS yang aman nyaman dan dapat menunjang sebagai wadah berkembang. DRT juga harus selalu ada di sekre dan juga menjadi penjaga nilai untuk HMS. DRT juga harus mempunyai awareness yang tinggi terhadap kondisi lingkungan HMS dan juga dapat bertindak tergas terhadap kesalahan yang ada. DRT juga harus peduli dengan semua keadaan dan menjadi inisiator keberjalanan lingkungan sekre yang nyaman. Beberapa harapan ideal untuk DRT adalah seperti pensuasanaan ekre setiap acara, selalu mau mengevaluasi berkala tentang sekre ketika kondisi sekre sedang sepi, menjadi penjaga nilai – nilai tentang sekre, menegakkan SOP, dan mampu menjadikan sekre jadi tempat ternyaman. Danus merupakan sebuah pusat kreativitas HMS. Danus harus bisa menjadi metode pemasok uang paling efektif untuk HMS dengan memenuhi semua kebutuhan anggota HMS. Danus
369
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
juga harus memunculkan inovasi – inovasi barang danus dan membuat anggota bangga ketika memakai aksesoris HMS. Sosok Danus juga harus berani ngelead orang – orang dengan karya danus. Harus menjadi orang yang paling bisa memanage semua pola bisnis yang dilakukan. Harus berani memunculkan sosok karena dialah yang nantinya secara ideal akan dicari baik anggota HMS dan alumni terkait barang – barang aksesoris HMS. Dan anak danus tak boleh ketinggalan untuk menjadi sosok yang HMS sekali. Medkominfo merupakan gerbang utama informasi. Banyak potensi dari media yang sudah ada di HMS. OA HMS itu merupakan benchmarking dari himpunan – himpunan lain bahkan himpunan sipil seluruh Indonesia. Media – media HMS juga harus up to date dimanapun baik LINE, IG, dan website. Medkominfo juga harus dapat mengoptimalkan pensuasanaan dan ketercapaian informasi ke internal HMS sama seperti ketercapaian kepada eksternal HMS. Dan terakhir semoga penyebaran informasi internal dapat kembali berjaya seperti zaman R32 dulu. Medkominfo harus bisa rapi terhadap hal – hal yang dikejar. Harus bisa menjadi orang terdekat dengan massa HMS yang lain karena merupakan penunjang utama informasi yang ada. Dan juga Medkominfo HMS harus bisa menjadi orang yang paling ter-HMS juga.
Internal Wakahim Internal merupakan sososk yang paling penting dalam keberjalanan di HMS. Dia harus orang yang dapat membuat
370
suasana interaksi berjalan dengan nyaman di setiap kondisi kegiatan yang ada. Sekaligus wakahim internal adalah orang yang selalu datang agenda HMS dan ikut mengalir di dalamnya. Dalam artian dia harus orang yang paling keras ketika nilai – nilai HMS melenceng dibawa oleh angkatan bawah. Wakahim internal merupakan sosok kahim di bidang internal yang harus punya keidealan sebagus itu. Dia yang harus punya lingkar sosial paling besar pada seluruh anggota HMS. Departemen akademik harus menjadi penjamin kebutuhan akademik bagi setiap anggota HMS. Meyakinkan kepada setiap anggota bahwa akdemik bukanlah halangan untuk turut aktif dan bekontribusi pada HMS. Sosok di Akademik juga harus dipilih yang mana sosok akademik dapat dan juga HMS nya dapat. Akademik harus nisa memamanage staffnya sebagai perpanjangan tangan dia kepada lingkar – lingkar sosial di HMS. Sosok di akademik harus rapi dan menjadi inisiator terkait pemenuhan kebutuhan akademik. Jangan sampai sosok disini merupakan orang yang moody karena Akademik selalu dibutuhkan setiap saat oleh anggota. Untuk itu ketika ada titik – titik kritis anggota akademik, maka anggota akadmeik lainnya harus bisa sadar akan peran untuk membackup satu sama lain di dalam anggotanya. Departemen akademik juga menekankan integritas dimapun dan kapanpun dia berada. Harus berani menekankan ketercapaian akademik bagi setiap anggota dan menekanakan kepada anggota agar harus tahu outputnya apa seelah belajar suatu hal. Akademik harus bisa menjamin dan membantu melayani kebutuhan akademik anggota dengan core rasa aman anggota dalam beraktivitas di HMS. Hal ini diwujudkan denganadanya evaluasi perkuliahan di akhir semester.
371
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Kesra merupakan pelopor kekeluargaan dan apresiasi di HMS. Kesra harus bisa menjadi sosok paling ideal yang dapat menjaga nilai - nilai kesra dan juga menjadi sosok BP yang paling hebat. Sosok kesra juga harus bisa menampakkan sosok HMS. Harus bisa jadi thinktank yang selalu memikirkan tentang kekeluargaan dan apresiasi yang menurun dan menemukan solusinya. Sosok kesra juga harus menjadi sosok inisiatif dan jangan pernah moody untuk melaksanakan tugasnya. Kesra harus bisa menjadi insiator apresiasi dan rasa percaya di HMS. Memulai budaya saling sapa demi meningkatkan interaksi dan kekeluargaan. Hal ini nanti dapat diukur dengan adanya evaluasi kesejahteraan akhir semester. Mipot harus menjadi pelopor minat dan hobby di HMS. Menyediakan wadah – wadah untuk berkembang agar meningkatkan partisipasi massa melalui penyaluran minat dan hobby. Harus bisa membudayakan pelaksanaan inat dan hobby ini secara kultural tidak hanya wadah – wadah formal. Dan bagamana wadah – wadah yang ada menjadi daya tarik HMS dan bisa membuat anggota tergerak. Mipot juga harus bisa vokal mengajak – ajak dan menginisasi acara -acara non – formal seperti suporteran. Harus tegas terhadap SOP penyaluran minat dan hobby di sekitar sekre. Dan harus menunjukkan sosok HMSnya kepada setiap anggota agar bisa tertarik untuk ikut aktif di HMS.
Keprofesian Wakahim Keprofesian harus menjadi pelopor keprofesian paling hebat di HMS. Wakahim keprofesian harus dapat
372
memberikan contoh bagaimana menerapkan nilai – nilai keprofesian di HMS. Wakahim keprofesian juga dapat menjadi sosok role model di bidangnya dalam berkarya dan berkontribusi nyata. Pengprof merupakan pelopor pengembangan keprofesian di HMS. Pengprof harus bisa membuat jenjang keprofesian yang jelas, nyata dan berguna bagi anggota HMS dan dapat diimplementasikan menjadi program nyata yang didapat setiap orang. Pengprof harus bisa mengoptimalkan wawasan bagi setiap anggota. Menyediakan wadah aplikatif dan praktik bagi pengembangan keprofesian untuk setiap anggota HMS. Pengprof harus bisa menjadi wadah pengembangan aktualisasi lebih jauh bagi anggota. Pengprof harus bisa menunjukkan sosok HMS sekaligus sosok seorang pengprof sejati. Harus bisa memantik dan peduli terhadap pengembangan keprofesian yang ada di HMS Komkar merupakan pelopor dalam inisiator berkompetisi & berkarya dan meningkatkan Kreativitas di HMS. Komkar harus bisa menginisiasi semangat berkarya bagi anggota HMS. Komkar harus bisa menyediakan wadah berkarya atau minimal kalo tidak ada menunjukkan karya -karya apa yang ada di HMS. Komkar juga harus bisa melanjutkan level kepada mengusahakan karya yang ada agar bermanfaat. Dan terakhir meningkatkan rasa berkompetisi dalam artian positif. Sosok di komkar juga harus bisa menunjukkan sosok BP tidak hanya sosok komkar saja. Sosok disini harus bisa rapi mengelola data – data baik mencari data kompetisi dan mengelola data prestasi. Dan juga sosok komkar harus bisa menjadi sosok yang inisiatif dalam mempelopori kompetisi dan karya di HMS.
373
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Profil H adalah pelopor terkait Awareness kontes Jembatan. Profil H harus dapat menjadi wadah pengembangan yang menarik orang - orang yang terliat tidak aktif forum tapi mewadahinya dalam lomba – lomba. Profil H harus bisa menjadi komunitas yang bisa sustain. Profil H harus bisa menjadi sosok yang berani menyosokkan diri di HMS, harus bisa menjadi sosok yang inisiatif, pintar di bidangnya, dan juga mampu merealisasikannya menjadi sebuah pelaksanaan yang konkret. Sosok profil H juga harus bisa menunjukkan sosok di keprofesian juga di HMS.
 Eksternal Wakahim Eksternal harus bisa menjadi sosok penghubung HMS dengan pihak eksternal. Harus bisa menjadi sosok yang supel. Sosok yang adaptif. Yang dapat menjalin banyak relasi. Yang kuat forum. Yang dapat mengajak massa untuk meramaikan kegiatan bidangnya. Intra Kampus harus menjadi sosok pelopor eksternal yang dapat menarik ke Luar dan dapat membuat jaringan yang mutualisme antar relasi yang ada. Intrakampus juga harus dapat menjaga hubungan timbal balik baik kepada KABINET, PRODI, MWA-WM. Intrakampus juga harus daat menjalin silahturahmi kultural dan aktif di luar HMS. Intrakampus juga harus dapat meningkatkan penyebaran info dari luar ke dalam. Sosok disini harus bisa teratur, tidak skip, dan responsid dengan selalu menginfokan hal – hal yang telah dilakukan. Intrakampus memang punya tugas dan tanggung jawab yang berat tapi disana sosok ini
374
harus bisa ikhlas dan memahami perannya sebagai penghubung HMS dengan mitra di dalam kampus. Intrakampus juga harus punya kemampuan doyan datang fprum dan aktif disana. Menjadi orang ang dekat dengan banyak orang di ITB. Dan juga mampu membagi perna menjadi BP HMS dan juga melaksanakan tugas intrakampusnya tidak hanya ngikut – ngikut saja. Ekstra Kampus harus menjadi pelopor eksternal dalam rangka Menarik anggota ke luar dan juga meningkatan jaringan yang mutualisme. Ekstrakampus juga harus menjaga hubungan juga harus timbal balik (ALSI, FKMTSI), jangan cuman jadi EO. Ekstrakampus juga harus menjalin relasi yang menguntungkan. Ekstrakampus juga harus meningkatkan silahturahmi kultural (gpp aktif di luar), memulai dari apresiasi. Ekstrakampus juga harus rutin meningkatakan penyebaran info dari luar ke dalam. Sosok in harus friendly, betah forum, dan sangat suka untuk mempromosikan dan menjalin relasi dengan yang lain. Kastrat menjadi sosok pelopor awaraness pada massa HMS. Hasil dari kastrat harus ada sebuah kajian besar. Kastrat juga harus rutin mengekskalasi dan memantik isu berkala. Kastrat juga harus bisa menghidupkan gejolak mahasiswa terhadap suaru isu. Dan mengadakan metode - metode kajian kreatif. Kastrat harus bisa kultural terhadap anggota, harus tidak kaku dan luwes dengan karakter anggota harus bisa memunculkan sosok kastratnya dimanapun dan menjadi sosok HMS juga. Dan terakhir dan paling penting kastrat harus bisa membawa anak – anak untuk menjadi seorang sosok kastrat.
ď‚Ş
375
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
BSO ICEE harus menjadi pelopor mewakili pengembangan keprofesian yang ada di HMS. Sosok di ICEE memang harus tegas dan teuh sama prinsip namun juga tidak batu terhadap saran. Dan memiliki ego yang dapat dikendalikan sosok BSO harus dijaga begitupun sosok sebagai BP. SIBADES harus bisa menjadi pelopor kemasyrakatan di HMS. Sibades harus bisa mewakili nilai pengmas dan aktualisasi nyata. SIBADES harus bisa mengajak dan mencakup semua orang untuk terjun langsung meningkatkan awareness di lapangan. Dan sosok Sibades harus bisa balance antara di BSO dan BP. CREMONA harus bisa menjadi pelopor keprofesian. Cremona harus bisa mewakili nilai pendidikan. Dan Cremona harus bisa membuat orang bangga akan kehadrian majalah cremona. Menjadi sosok di Cremona juga merupakan beban yang berat karena keberadaaannya kalah pamor dengan BSO yang lain. Sosok Cremona juga harus bisa manage BSOnya. Dan bisa menyeimbangkan antara sosok BSO dan BP.
376
PERBAIKAN BP Perbaikan BP merupakan sebuah harapan untuk BP kedepannya agar bisa dapat berjalan ideal. Karena kunci kesuksesan HMS adalah ketika BP nya bisa berjalan maksimal. Maka harapan ini dibuka dari pertanyaan apa yang masih kurang dari BP sampai sekarang untuk HMS? Aku sendiri merasa setiap departemen kurang antusias terhadap prokernya masing – masing. Mereka kebanyakan menganggap proker hanya sekedar untuk dilaksanakan tanpa menjiwai setiap pergerakan departemennya. Kemudian semangat dalam mempersiapkan suatu acara yang kurang semakin membuat prokernya semakin susah untuk disuasanakan. Selanjutnya BP juga belum bisa semuanya menjadi role model yang baik. Padahal seharusnya, ketika resmi menjabata sebagai BP resmi pula saat itu kita harus menjadi role model bagi angkatan bawah. Hal ini membuat BP belum bsia kompak satu sama lain karena jarangnya disatukan dalam satu acara yang kontinu. BP juga kurang bsa menyosokkan diri kepada angkatan yang baru dilantik. Mungkin karena BP sendiri tidak terlbiat teknis eksekusi kaderisasi pasif yang ada. Namun, seharunya itu bukan sebuah alasan untuk BP tidak mulai kultural terhadap angkatan baru. Hal ini akhirnya membuat BP kurang memiliki pengaruh
377
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
kepada angkatan 2017, sebagai angkatan termuda. Semua ini sebenarnya disebabkan karena tidak semua BP mendedikasikan waktunya di HMS, dan masih sibuk dengan kegiatan – kegiatan di luar himpunan. Ada juga porsi kesalahan dariku yang mungkin tidak bisa merangkul dan mengawasi BP secara maksimal sehingga keberjalanannya banyak menemukan ketidakidealan. Coba penurunan nlai harus diruitnkan. Pastikan lagi visi – visi BP dapat terlaksana. Pastikan lagi visi – visi BP dapat terlaksana dan tercpai, jangan hanya terfokus pada visimu sendiri sebagai Kahim. Maka untuk itulah ada gunanya kita melaksanakan evluasi TT sebagai sebuah wadah checkpoint ketersampaian dan ketercapaian. Dan terakhir, Jangan biarkan BP – BPmu sampai meninggalkan HMS dengan masih ada sesuatu yang mengganjal Perbaikan apa yang dapat dilakukan. Mulai dari evaluasi BP dari orang per orang. Menegaskan lagi filosofi prinsip kepemimpinan ki hajar kepada BP: Ing ngarsa sang tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Sebelum pendesainan audiensi dari BP harusnya wajib membaut Casual Loop Diagram (CLD) per departemen. Jangan lupa untuk meninjau peranmu dari segi Pemimpin ke BP. Pesankan ke BP jangan sampai akademik keteteran, karena disini kita berusaha belajar jadi role model untuk mereka. Jangan lupa untuk tularkan mimpi setiap saat. Jangan diamkan dari diri sendiri. Pairing BP satu – satu dan pastikan mereka untuk meninjau sosok mereka ke bawah. Pesan untukmu sebagai pemimpin BP selanjutnya adalah buatlah BP mu bisa saling terintegrasi & sinergisasi. Selalu setiap
378
saat untuk perbaiki kinerja BP kapanpun dimanapun. Sebagai Ketua BP kau harus bisa untuk menjadi Role Model untuk BPmu layaknya Ahok kepada Pemda Jakarta. Selalu Tahu dan ingatkan mengenai Fungsi Departemen, dan tahu nilai – nilai di departemen masing – masing. Dan maksimalkan Fungsi BP itu sendiri secara utuh dan jadikan HMS merupakan kepemilikan secara bersama.
 PESAN Semua kumpulan pesanku kepada BP – BP ku. Yang terlewat, teranggurkan, tidak dirasakan, atau mungkin di baca. Tak apa, bukankah tugasku adalah tetap mendampingi mereka apapun yang terjadi selama amanah masih dikandung badan. Mungkin pesan ini akan kutitipkan ke kalian agar kelak dapat menjaga BP kalian lebih baik dariku. Pesan 1 ketika liburan semester 6: Makasih semuanya, maaf sampai sejauh ini belum bisa menjadi pemimpin yang ideal menurut kalian masing2. Jujur sejauh ini dalam melakukan segala hal aku masih banyak sendiri, atau hanya melibatkan beberapa orang saja. Maaf akhirnya ga bisa mempengaruhi kalian untuk menjadi terlibat atau sekedar untuk secara sukarela meluangkan waktunya terlibat dalam mengurus HMS yang sudah jarang orang mempedulikannya lagi selain BP2 ini. Sampai kapanpun akan selalu aku yang salah karena semua ini berawal dari mimpi besar yang aku punya yang sayangnya belum bisa aku tularkan menjadi mimpi kita bersama, setidaknya sampai saat ini.
379
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Seperti yang pernah kubilang di awal saat pertama kali kita dilantik. Aku tak meminta kalian untuk mengerti aku, tapi mengertilah himpunan ini. Himpunan ini masih butuh kalian, orang-orang hebat yang tak kenal lelah mengemban amanah tanpa berharap bayaran apaapa. Para BP yang amat kucintai, Para Pelopor Pejuangan. Mungkin saat ini keinginanku hanya satu, semoga dalam mengarungi sisa kepengurusan kedepannya kita dapat berjalan Bersama, tanpa ada satu pun yang merasa tertinggal dan ditinggal. Gua tahu gua capek, tapi balik lagi ini acara hms, kalau bukan BP siapa lagi. Gua tahu kalian capek, tapi balik lagi ini tentang ketulusan. Banyak yang cerita kw gua betapa capeknya ngerubah ini itu, masalah yang ada. Ya, inilah waktu kalian setidaknya sampai akhir semasa jabatan kalian ga boleh ngeluh lagi. Karena dari kalian juga semua ini dimulai. Mumpung masih ada waktu, maka Rubahlah. Kalau bukan kalian siapa lagi. Ngga akan ada yang tiba - tiba bantu kalian, Jagan Berharap! kecuali teman2 kalian ini. Selalu mikir bagaimana perkembangan departemen, segimana gua mikir HMS, apa yang salah dan kurang. Ini bukan masalah kebijaksanaan, tapi ketulusan & Totalitas 1. Jadikan proker ini milik bersama, belajar lebih dalam. Ada proker reminder otomatis kita datang. 2. Milestone, waktu kita bentar jadi BP, sudah kalian manfaatkan seberapa jauh peran kalian sebagai BP. sudahkah dapat pembelajaran banyak. sudahkan dapat feedback positif. sudahkah mengkader anak2 kalian dengan baik. 3. Proker (milik bersama) Sesederhana: Piket, like & share. proker milik kita juga, merekalah teman kita setahun kedepan. Buatlah diri kalian nyaman disini, bukan selalu menuntut kalau kita tidak nyaan ada di sini.
380
Ikhlas lah, insyaallah akan terasa nikmat 4. Kepercayaan. emang setiap masalah departemen beda - beda. Apple to Apple. setidaknya tahu bagaimana metode departemen lain melakukan jangan lupa berkembang sebagai manajer 5. SOP -> Dipatuhin, jangan memberatkan satu sama lain, siapa lagi kalau bukan BP. 6. jadi dewasa, semua masalah kalau bisa diselesaikan di awal. Kultural BP ga ngungkapin unek - unek. Belajar: Dewasa, nyaman, dan ikhlas Makasih semuanya, maaf sampai sejauh ini belum bisa menjadi pemimpin yang ideal menurut kalian masing2. Jujur sejauh ini dalam melakukan segala hal aku masih banyak sendiri, atau hanya melibatkan beberapa orang saja. Maaf akhirnya ga bisa mempengaruhi kalian untuk menjadi terlibat atau sekedar untuk secara sukarela meluangkan waktunya terlibat dalam mengurus HMS yang sudah jarang orang mempedulikannya lagi selain BP2 ini. Sampai kapanpun akan selalu aku yang salah karena semua ini berawal dari mimpi besar yang aku punya yang sayangnya belum bisa aku tularkan menjadi mimpi kita bersama, setidaknya sampai saat ini. Seperti yang pernah kubilang di awal saat pertama kali kita dilantik. Aku tak meminta kalian untuk mengerti aku, tapi mengertilah himpunan ini. Himpunan ini masih butuh kalian, orang-orang hebat yang tak kenal lelah mengemban amanah tanpa berharap bayaran apaapa. Para BP yang amat kucintai, Para Pelopor Pejuangan. Mungkin saat ini keinginanku hanya satu, semoga dalam mengarungi sisa kepengurusan kedepannya kita dapat berjalan Bersama, tanpa ada satu pun yang merasa tertinggal dan ditinggal.
ď‚Ş
381
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Pesan 2 ketika masa – masa liburan dan KP: Ya makasih BP2ku udAh meluangkan waktunya buat gua ganggu sebentar. Sejauh ini pertanyaan yang ada di pikiran gua cuman satu? sejauh ini gimana perasaan kalian? makasih semuanya, maaf ya sejauh ini belum bisa menjadi pemimpin yang baik utk kalian masing2. Ya, bisa dibilang aku begiu banyak kekurangan dalam memimpin hms ini. aku masih suka sendiri, masih suka tidak melibatkan kalian dalam agenda2 lain. jujur gua merasa sendiri ketika liburan, ga ada yang nemenin ditengah urusan yang banyak. Maaf akhirnya aku ga bisa memepengaruhi kalian utk menjadi terlibat atau sekedar secara sukarela meluangkan waktu scrhsukarela dalam mengurus HMS ini yang sudah jarang orang mempedulikannya selain ya BP2 ku ini. Sampai kapanpun akan selalu aku yang salah karena semua ini berawal dari mimpi besar yang aku punya yang sayangnya belum bisa aku tularkan menjadi mimpi kita bersama, setidaknya sampai saat ini. 1. ini bukan semata - mata tugas, tapi tanggung jawab sekarang saatnya kalian yang mengambil keputusan, tanpa ada lagi interverensi dari atas. kalian sekarang ujung tombak BP, bukan aku lagi 2 BP ini adalah momen kalian, panggung kalian untuk bersinar. Jangan malu mengungapkan proker/progress 3. selanjutnya aku beri kepercayaan full kepada kalian , tidak setengah2. dan kuharap kalian bisa melakukannya dengan baik 4. Jangan lupakan visi departemen kalian 5. bangun sinergi tim, bahwa hms bukanlah kamu saja, dan segalanya memang bukan tentang kamu tok. kamu tidak sendiri di sini intinya ada 3:
382
1. jalankan fungsi lebih banyak daripada sekedar proker. karena ini bukan kepanitiaan, yang base on target trus beres. munculkan sosok dan karakter setelah ini. yang lebih bagus setiap departemen dapat meninggalkan karya. Jadi role model yang baik. 2. kompak ya, kita jalanin semua bareng2, ya kelihatan rame aja. kalau ada masalah dan lain2 cerita aja, minimal ke BP yang lain, kalau misal ga mau ke semua BP. agar ada yang paham dari kita ketika kamu lagi ada masalah 3. Konfirmasi ya jangan lupa. mau bisa ga bisa. sekarang intinya tentang kedewasaan. hargai orang jika ingin dihargai, minimal dengan menghargai prokernya. 4. dan jangan pernah lupakan untuk merangkul angkatan baru. Tetaplah mencoba untuk mengerti, tetaplah mencoba untuk bergerak menggapai mimpi. Teruslah menjadi jiwa-jiwa tak kenal lelah yang selalu senang ketika terjatuh karena yakin pasti bangkit kembali untuk menjadi jiwa yang baru.
ď‚Ş Pesan 3 ketika tahun baru: Selamat Liburan, Selamat tahun baru ya! Makasih atas kontribusinya sejauh ini. Makasih atas tetes keringat, kerja keras, kesabaran, dan seluruh usaha yang dicurahkan baik dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Maaf belum bisa jadi Role Model, Ketua, kawan, maupun partner yang baik buat lu. Buat ini, gua bener2 minta maaf. Semoga gua tidak jadi orang yang dzalim, karena kurang merangkul kalian, kurang mendengar kalian, kurang support dan membantu kalian. Untuk selanjutnya, Mari bersama2 kita akhiri goresan tinta perjuangan dengan kenangan yang Indah.
383
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Tapi sekarang, saatnya kita liburan dulu aja, saat untuk melepas penat, lelah, emosi, yang terakumulasi selama perjalanan 365 hari kebelakang. Puaskan bertemu sama keluarga, teman, dan orang2 sekitar yang kalian cintai. 12 Januari 2018 Kita rapatkan barisan kembali, siap untuk memulai tabuh genderang perjuangan lagi untuk mengakhiri masa jaya bakti kita demi HMS ini. Ohiya, udah lihat timeline di grup? Lumayan padet kan? apalagi LPJ yang beruntun. Nah Gua paham LPJ yang hanya beberapa jam itu tidak akan cukup untuk menuangkan kisah perjuangan kita. Nah makanya nanti pas di akhir kepengurusan Gua ingin merangkum kisah2 perjuangan kalian dalam sebuah buku kepengurusan HMS 2018/2019. Kalian boleh cerita semua pengalaman dari perjalanan yang kalian lalui. Dari senang, sedih, emosi, tangis, dan tawa boleh dicurahkan disana. Dan terlebih pesan untuk generasi2 selanjutnya. Percayalah, apa yang kalian lakukan sekarang baik sadar atau tidak sadar akan berdampak pada generasi masa depan. "Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. (Mama, 84) Pramoedya Ananta Toer," Ya, persiapkan LPJ nya masing-masing gengs. Terakhir, gua ga tau kalian kedepannya punya rencana masa depan apa setelah ini buat hidup kalian masing2. Gua hanya bisa berdoa, "Semoga sukses kawan, semoga suatu saat kita bisa bertemu lagi di puncak kesuksesan". Berlarilah dan berjuanglah sekeras yang lu bisa lakukan. Kerja keras dan semua pengorbanan akan Tuhan bayar dengan harga yang pantas suatu saat nanti. Sayonara #BP Pelopor Perjuangan
384
385
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
BAGIAN IV HMS
386
“HMS adalah anggotanya� Slogan HMS diatas serasa menjadi sebuah doktrin yang selalu terngiang di benak pikiran anggotanya. HMS adalah sebuah himpunan yang mewadahi anggotanya, dimana setiap orang dapat berkembang disini. Hipotesis mahasiswa kini tentang suasana dulu yang lebih kondusif untuk bergerak karena didukung kondisi dan generasi merupakan asumsi tak berdasar yang keluar dari mulut seorang pengecut. Jadi buatlah HMS yang ideal sesuai zamanmu. Karena kembali HMS adalah anggotanya.
387
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
ANGKATAN Bicara tentang HMS tak lepas kaitannya dengan membahas angkatan yang ada di dalamnya. HMS dibangun dan terdiri dari angkatan – angkatan yang saling memegang posisi dan peran di HMS. Jenjang kaderisasi yang telah didesain sedemikian rupa menjadi sebuah pedoman bagi pemosisian tiap angkatannya di HMS. Setiap peran di angkatan berperan penting membuat sebuah HMS yang ideal. Angkatan adalah pemersatu. Ya, jika angkatan tersebut sudah menyatu maka akan membuat HMS akan turut menyatu juga. Angkatan dirangkul dan dipimpin oleh ketua angkatan Peran angkatan harus dijaga. Kalau mau HMS ideal setiap angkatan harus juga melaksanakan peran angkatannya secara ideal. Hal yang bisa dilakukan untuk menjaga keidealan tersebut adalah menghapuskan gap angkatan. Perjuangan tak boleh berhenti ketika angkatan sudah bisa menyatu. Karena HMS terdiri dari angkatan – angkatan yang ada, sehngga sudah seharunya membuat setiap angkatan juga bisa menyatu. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menghilangkan gap angkatan yang seringkali terjadi dengan sistem saling sapa. Merangkul mulai dari angkatan swasta, pengurus, staff, dan angkatan baru. Sistem ini juga merupakan upaya untuk merangkul semua orang agar terajak ke HMS. Karena ketika ada orang yang tidak
388
merasa dianggap dari sebuah keluarga itu, mungkin itu merupakan salah satu alasan besar dia hilang. Intinya, angkatan adalah harta yang paling berharga bagi HMS. Dengan jumlah anggota yang banyak inilah yang membuat HMS mempunyai potensi yang besar.
 2014 Angkatan 2014 merupakan angkatan paling senior saat ini bersama angkatan 2012 yang masih ada beberapa yang belum lulus, sedangkan angkatan 2013 sudah melewati fase tutup angkatan saat usia mereka di kampus tepat menyentuh 5 tahun. Oleh karena merupakan angkatan paling atas, maka angkatan ini disebut dengan angkatan swasta. Singkatan dari mahasiwa tingkat akhir. Bicara tentang HMS yang ideal berarti bicara tentang bagaimana angkatan swasta menjaga HMS supaya bisa berjalan ideal. Angkatan ini biasa disebut di jenjang kaderisasi HMS adalah angkatan penjaga nilai atau guardian of value. Angkatan swastalah yang membimbing angkatan bawah, memberikan kita wejangan dan membenarkan ketika salah mengacu pada nilai – nilai yang selama hampir lebih 3 tahun ada pada dirinya. Angkatan swasta juga selalu punya peran mengingatkan esensi sebuah kegiatan di HMS kepada kuyanya. Dialah yang mengawasi keberjalanan angkatan bawah di HMS. Angkatan ini sungguh sangat vital perannya. Karena tanpa ada angkatan swasta maka tidak ada yang menekan dari atas para decision maker yang ada di himpunan.
389
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Kami mempunyai filosofi Bos selalu benar yang menandakan bos tahu apa yang dia lakukan, bos melakukan apa yang dia katakan, dan bos mengatakan apa yang dia lakukan. Semboyan ini sendiri yang menuntut swasta untuk selalu hadir baik secara langsung maupun tidak langsung pada setiap momen kegiatan di HMS. Angkatan swasta bukannya tinggal diam sendiri, angkatan ini yang notabene sudah pernah melewati fase kepengurusan justru akan banyak tahu hal – hal konkret dari evaluasi suatu kegiatan. Untuk itu angkatan swasta juga mengadakan rapat internal entah di grup – grup diskusi di sosial media maupun di meja om saat malam tempat andalan swasta membahas keberjalanan HMS saat ini. Angkatan swasta sebagai generasi tua mencoba selalu memberikan realisasi nyata apa yang pernah mereka alami kepada generasi muda nahkoda HMS untuk mencoba melawan idealisme yang mereka pegang. Tujuannya? Jelas untuk semakin memantapkan lagi kegiatan yang telah diusung angkatan di bawah mereka. Sebentar lagi angkatanku akan resmi menyandang status sebagai angkatan swasta ketika aku resmi turun dan badan pengurus baru resmi dilantik. Untuk itulah sudah tugasku mengajak angkatanku dan merangkul mereka untuk membersamai aku menjadi angkatan swasta yang baik dengan mengawal seluruh keberjalanan angkatan baru. Ya, menjadi baik, entah itu akan jadi angkatan yang galak, yang lembut, yang mendorong, atau mengkritik intinya kami berusaha memberikan yang terbaik demi masa depan HMS yang lebih baik.
ď‚Ş
390
2015 Angkatan 2015 merupakan angkatan pengurus. Angkatan yang telah melalui fase menjadi eksekutor dan beranjak menjadi angkatan yang biasa dikenal dengan nama decision maker. Angkatan inilah yang merupakan peran paling vital selama keberjalanan di HMS. Seberapa ramai dan meriah HMS kelak dapat dilihat dari seberapa antusias angkatan ini untuk selalu membersamai kegiatan HMS baik formal maupun non-formal selama masa bakti menjadi kuya hingga menyandang status bos. Berbicara tentang angkatan 2015 saat itu sama saja mengingat kembali perjalanan angkatanku menjadi bagian dari HMS ITB. Dimulai dari pemilihan ketang dengan suasana tegang disertai tangis dan emosi, hingga akhirnya kami tidak bisa membawa 1 orang dari total 161 orang untuk menjadi anggota HMS. Bicara tentang kami, bicara bagaimana kami mencoba membagi peran – peran yang ada di angkata untuk menghidupkan gelora ber-HMS di sini. Mulai dari bulliers, terbully, pemantik isu, influencer, pendorong dari balik layar, unsung leader, dll. Hal inilah yang akhirnya masih mengokohkan kami sebagai satu angkatan sampai akhir. Mulai dari akhirnya ada 2 orang yang maju sebagai calon ketua himpunan walaupun akhirnya terpecah menjadi 2 kubu, hingga akhirnya bersedia untuk disatukan kembali menjadi angkatan BP hingga masa sekarang yang mendekati purna jabatan. Menjadi angkatan BP bukan merupakan hal yang mudah. Tapi dari setiap prosesnya kami belajar untuk selalu bisa memposisikan bagaimana menjadi sosok yang ideal, sosok role model bagi angkatan bawah hingga membimbing mereka untuk
391
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
bisa mengembangkan diri di HMS. Setiap proses dari cerita perjalanan angkatan kami yang panjang inilah yang menguatkan. Menjadi angkatan BP yang ideal bukanlah hal yang instan. Kami masih perlu belajar. Apalagi stakeholder – stakeholder lembaga masing – masing yang selalu melasanakan effort lebih untuk membuat angkatan BP ini ideal. Menjadi angkatan BP merupakan sebuah pembelajaran berharga. Sebuah kontemplasi kehidupan yang mengantarkan kepada sebuah wadah berkembang yang nyata. Menjadi sebuah kenangan yang tidak akan pernah terlupa. Dan menjadi sebuah tanggung jawab moral yang akhirnya akan mengantarkan dan menyadarkan kita selama akhirnya setahun bekerja sebagai angkatan kepada sebuah kalimat “Ternyata bukan menjadi BP tujuan akhir kita, tapi menjadikan HMS selalu lebih baiklah yang akan menjadi visi di diri masing – masing”.
2016 Angkatan 2016 saat itu berposisi sebagai angkatan staff atau biasa disebut eksekutor. Angkatan ini berposisi akan mengalami setiap proses di angkatan bersama – sama hingga akhirnya akan berakhir di rangkaian pemilu angkatan mereka kembali. Angkatan ini akan merasakan semua fase acara angkatan di HMS mulai dari proyek angkatan, wisuda, hingga kaderisasi pasif. Ya, dari acara angkatan inilah mereka ditempa dan dibina tidak hanya untuk belajar mengenal HMS secara utuh melalui peristiwa yang terjad
392
namun juga dididik agar nantinya sudah siap untuk melewati jenjang menjadi angkatan pengurus. Dari acara – acara angkatan itulah akhirnya angkatan eksekutor ini memahami satu sama lain dari dalam tubuh angkatannya. Dari acara – acara itulah mereka akhirnya menemukan sosok pemimpin – pemimpin baru yang dapat dijadikan tumpuan dan menjadi sebuah harapan dari mereka untuk dapat menahkodai mereka saat menjadi angkatan pengurus. Dan dari acara – acara itulah akhirnya mereka lebih mengenal HMS hingga mengurucut kepada satu keputusan “aku semakin cinta kepada himpunan ini atau malah semakin ingin menjauh dari sini”.
Bagiku sudah menjadi tugas dan tanggung jawab mendidik mereka untuk disiapkan meneruskan roda pergerakan himpunan ini. Pendampingan – pendampingan baik secara formal
393
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
maupun kultural selalu dilakukan agar mereka dapat terakselerasi dengan baik. Bagiku apa yang dikatakan seorang Bos kepadaku benar “HMS tidak akan memberikanmu apa – apa, kecuali kamu sendiri yang mencarinya”. Ya hal inilah yang aku ingin sekali katakan kepada setiap orang di angkatan eksekutor. Karena sejatinya, siapa yang berusaha selalu ada di sini, ialah yang nantinya akan jauh berkembang melebihi siapapun. Perjalanan angkatan ini memang telah menuju titik akhir dimana mereka akan melanjutkan peran sebagai angkatan pengurus. Aku sendiri sebagai bos mereka selalu berusaha untuk tidak melewatkan kesempatan untuk mengikuti semua perjalanan dari angkatan mereka untuk menjadi calon penerus HMS kedepannya. Banyak metode yang kulakukan mulai dari menyekolahkan beberapa perangkat angkatan terutama di kderisasi pasif, mengobrol dengan mereka eventual jika ada momen yang tepat, selalu mentoring perangkat – perangkat angkatan, melakukan pendampingan dan membuka seluas – luasnya ruang bertanya kepada mereka, bahkan jika tidak sempat yaitu hanya dengan mengobservasi dan mengawasi mereka dari jauh. Satu pesanku, jangan sia – siakan momen ini sebagai momen belajar melejitkan diri lebih jauh di HMS. Karena setiap detiknya benar – benar akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih matang dan siap untuk menahkodai HMS kedepan.
394
2017 Angkatan 2017 merupakan angkatan paling muda di HMS. Angkatan baru yang masih menyandang status kuya bagi siapapun angkatan lain yang ada di HMS. Angkatan ini otomatis menjadi tumpuan baru bagi keberjalanan HMS kelak ke depan. Menjadi
angkatan ini adalah belajar menjadi angkatan yang haus akan ilmu, berusaha menyerap sebanyak – banyaknya pelajaran yang didapat di HMS ini, dan belajar menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.
395
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Setiap momen yang dilewati selama menjadi angkatan baru merupakan momen berharga sekaligus usaha memupuk antuasiasme untuk beraktualisasi di HMS. Pada fase ini kita sangat diwajarkan untuk berbuat salah dan nantinya akan dibenarkan oleh para angkatan atas entah secara halus maupun keras. Disini kita berusaha berkembang dengan mengikuti semua rangkaian yang telah didesain dan ada di HMS seperti wisuda dan pemilu. Wadah berkembang kita adalah dengan mengikuti proker – proker terdekat yang ada di HMS. Dari proker ini yang membuat kita lebih kenal dengan HMS lebih jauh. Aku sendiri memiliki beberapa targetan kepada angkatan baru ini sebagai daun muda di HMS. Aku ingin mengenal semua angkatan mereka. Ya, aku ingin memulai dengan tahu setiap orang dari mereka, mengenal mereka, merangkul mereka hingga akhirnya kepada tingkatkan menularkan nilai kepada setiap dari mereka. Aku selalu berusaha untuk meyakinkan mereka bahwa aku selalu terbuka dengan saran dan masukan dari mereka. Walaupun beda 2 tahun, tapi aku berusaha menjadi abang yang dekat bagi mereka. Meyakinkan kepada mereka pula jika butuh apa – apa jangan sungkan bilang ke BP yang bersangkutan untuk menceritakan kondisi yang ada. Selama pertemuanku terutama dengan ketang – korlas mereka aku berusaha menekankan mereka kepada pentingnya mengikuti semua kegiatan HMS untuk belajar mengenal HMS lebih dekat. Akupun tidak lupa untuk selalu meminta feedback bagaimana 2017 selama ini memandang kegiatan HMS. Tak lupa juga menanyakan apakah selama ini masih merasa kurang
396
dirangkul sama BP. Selanjutnya aku menekankan untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan lingkungan HMS dan mengajak teman – teman untuk meramaikan sekre kembali. Suatu kejadian saat itu dimana salah satu kawan di angkatanku berpulang kepada Tuhan. Aku menekankan untuk angkatan mereka selalu menjaga keutuhan angkatan, peduli satu sama lain dan saling support dimanapun dan kapanpun. Pelajaran berharga bagiku dari peristiwa duka Tifanny adalah bagaimana untuk mensupport dia tidak hanya ketika dia telah tiada tapi menunjukkan dan menemaninya selama masa – masa sulitnya. Pesanku kepada angkatan 2017 adalah mengingatkan kembali bahwa merekalah generasi masa depan HMS kedepannya. Generasi yang nantinya akan menentukan HMS akan dibawa kemana 2 tahun lagi. Dan untuk angkatan pengurus selanjutnya, daun muda sangatlah mudah dibawa ke arah mana tujuan kita. Untuk itulah tahap paling vital adalah mendidik mereka seperti apa yang nantinya tujuan luhur yang akan kita capai.
Acara angkatan Angkatan adalah bagian penting dari berjalannya system di HMS. Seperti sudah dijelaskan di awal bahwa sinergisasi dari setiap elemen di angkatan menjadi sebuah potensi tersendiri untuk membuat HMS lebih baik. Sinergisasi tersebut dapat dilakukan melalui sebuah wada yaitu acara angkatan. Di HMS sendiri ada beberapa acara angkatan yang vital yaitu proyek angkatan, wisuda, dan kaderisasi pasif.
397
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Acara angkatan sendiri merupakan pengembangan paling efektif di lingkar masing - masing. Proyek Angkatan merupakan acara pertama pendampingan bagi generasi baru dari abang – abang mereka. Bentukan acara ini bebas tidak ada standar yang harus diikuti intinya balik lagi tujuan utamanya adalah membuat angkatan baru menjadi satu kesatuan angkatan yang kompak. Ketika acara ini maka angkatan pengkader mereka pasti akan mengawasi keberjalanannya, dan turut hadir angkatan BP yang merupakan penanggung jawab utama dari kegiatan yang angkatan muda selenggarakan. Momen selanjutnya yang selalu berhasil melibatkan semua angkatan di HMS adalah wisuda dimana mulai dari angkatan paling bawah sebagai event organizer, angkatan BP sebagai penanggung jawab, hingga angkatan swasta sebagai objek yang diapresiasi akan saling membaur menyukseskan acara syukuran wisuda ini. Dan terakhir acara angkatan yang cukup menguras tenaga dan pikiran adalah kadpas dimana melibatkan angkatan baru sebagai subjek peserta kadpas, angkatan pengkader, angkatan BP sebagai penanggung jawab utama, dan swasta sebagai massa yang dimintai persetujuan atas eksekusi yang ada. Acara angkata selalu menjadi momen krusial bagi keberjalanan HMS kedepan. Masih banyak acara – acara yang bisa melibatkan angkatan berbagai generasi namun acara angkatan tetap menjadi salah satu acara paling efektif mendekatkan dan mengurangi gap angkatan. Namun acara angkatan ini tidak lepas dari banyak perbaikan. Pertama, singkronisasi kebutuhan anggota. Hal yang ditanyakan seharusnya tidak hanya sudah tercapai atau belum acara - acara yang ada di tujuan HMS, tetapi juga bentuk
398
kegiatan seperti apa yang diinginkan. Pendefinisian ini tidak selayaknya dilakukan melalui kuesioner tertutup, namun perlu pembicaraan dua arah sehingga ada kesepahaman antara maksud anggota dan perancang. Dan kedua, bungkusan acara sangat krusial karena nyatanya, kebanyakan anggota tidak menolak prokernya, tapi mungkin waktunya yang tidak cocok, atau metodenya membosankan, atau memang tidak sesuai minat. Hingga akhirnya kita baru tersadar sangat penting sekali mengawal acara angkatan ini. Karena ini bukan tentang giliran siapa acara ini dipegang namun bagaiman kita tidak memandang siapa namun tetap memegang acara ini bersama – sama.
399
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
SISTEM HMS HMS yang ideal diawali dari sistem didalamnya yang ideal pula dimana hal ini melibatkan banyak peran tidak hanya angkatan namun juga lembaga – lembaga yang ada di HMS. Permasalahan HMS dari dulu adalah bagaimana membuat sistem ini dapat berjalan baik dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Soal menjalankan sistem sepertinya sudah pasti dilakukan oleh setiap peran yang ada di HMS namun untuk memastikan apakah sistem di HMS masih relevan memerlukan kajian yang amat mendalam dan banyak kepala untuk merumuskan bersama – sama. Sistem adalah sesuatu yang harus settle berjalan. Di HMS sendiri menganut sistem yang sama seperti sistem yang ada di Indonesia yaitu trias politika ada eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sistem ini berjalan semenjak lama dimana peran eksekuti dipegang oleh BP dan juga senator yang nantinya akan dikirim ke pusat sebagai bagian dari kongres KM ITB yang akan menjadi legislator disana. Sedangkan legislatif di HMS berada pada BPA yang merupakan representasi perwakilan massa di HMS. Sedangkan yudikatif berada di massa sebagai penentu sah atau tidaknya suatu hal di HMS. Massa ini diawadahi oleh sebuah wadah bernama MA atau musyawarah anggota yang mana merupakan lembaga
400
tertinggi yang mengontrol keberjalanan dari 3 lembaga yang disebutkan sebelumnya. Namun definisi ini masih menjadi tanda tanya bagi banyak benak di HMS karena pengaplikasiannya sendiri yang tidak nampak dan masih banyak yang belum memaknainya secara lebih dalam sehingga semakin membuat sistem di HMS serasa tidak ideal. ketahuilah bahwa sistem semakin lemah karena semakin berkurang orang yang percaya terhadapnya Ada paradoks sendiri yang terjadi di Sistem HMS. Ada yang bilang akar masalahnya dari BPA, ada yang bilang dari kadpas, dan ada yang bilang dari Swasta. Apapun itu semua aspek mulai dari BP, Senator, dan BPA mempunyai andil besar dalam membuat sistem ini tidak bisa berjalan ideal. Mulai dari segi BPA. BPA dirasa kurang dapat menjalankan fungsi. Jikalau BPA menyuruh BP untuk memaksimalkan fungsi yang terjadi ternyata terkadang dari BPA sendiri yang tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Mulai dari pengawasan yang hanya sekedar formalitas tugas yang biasa dilakukan di awal dan akhir saja. Banyak pengawas yang bahkan tidak tahu menahu akan proker departemen yang diawasi dan hanya memberikan komentar atau kritikan waktu LPJ. Selanjutnya, komisi aspirasi yang merupakan fungsi dasar BPA serasa tidak dapat berjalan dengan baik karena BPA tidak pernah akhirnya terjun secara kultural ke massa. Sehingga, akhirnya BPA tidak dapat menjadi representative massayang berujung kepada request kepada Komisi aspirasi untuk dihapuskan dan diganti dengan kewajiban menarik aspirasi bagi setiap anggota BPA. Dan terakhir terkait perbaikan sistem yang
401
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
hanya terlihat sekali muncul pada saat perumusan GBHP saja dan tidak berusaha mengkaji sistem HMS yang ada secara berkala. Pun begitu BP tak lepas dari kesalahan sistem yang selama ini ada, Karena BP kebutuhannya berasal dari anggota, harusnya partisipasi dalam acara BP bisa sesuai dengan target. Namun, banyak sekali hal yang akhirnya tidak bisa berjalan idel. Ini berarti BP tidak bisa memenuhi kebutuhan anggota dengan tepat sasaran. BP juga sudah seharusnya menerima komplain dari anggota tentang banyaknya kebutuhan yang tidak tepat sasaran dan memang sudah sejatinya sebagai pelayan tugasnya memberikan service yang maksimal. Akhirnya dari pergolakan ini senator juga terkena dampaknya selain karena memang dari senator sendiri yang tidak dapat membawa massa untuk menjadi pengawal KM ITB karen metode yang tidak kreatif, ini juga disebabkan oleh BPA dan BP yang bekerja tidak maksimal. Semua sistem ini harusnya bisa berjalan ideal ketika semua langkah – langkah terpenuhi secara step by step. Mulai dari BPA → BP → Senator. Start dimulai dari BPA yang bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Harusnya komisi pengawasan bisa excited untuk terjun dan membesamai semua pengawasan dari awal – akhir. Harusnya komisi aspirasi hanyalah koordinator yang mengarahkan semua anggota BPA untuk terjun langsung ke lingkar – lingkar sosial yang ada dalam menarik aspirasinya terhadap HMS. Dan harusnya komisi perbaikan sistem dapat berjalan sepanjang setahun kepengurusan untuk berusaha menampung saran mengenai perbaikan sistem dan melaksanakannya.
402
Selanjutnya setelah BPA berjalan ideal maka BP dituntut untuk memenuhi kebutuhan anggota secara ideal pula dinahkodai oleh seorang Kahim yang baik pula dalam membuat perencanaan – perencaan yang strategis. Perbaikan mulai dari bagaimana pengelolaan departemen antara BP dengan staff. Bagaimana departemen medkominfo menunjang dengan persebaran informasi proker himpunan kepada massa. Departemen Akademik yang menjaga kestabilan flow timeline proker dengan melayani kebutuhan akademik anggota. Sehingga akhirnya tercipat minat aktualisasi keilmuan yang tinggi dari anggota dengan tergambarkan melalui program kerja utama dari BSO yang ramai dikawal massa. Setelah akhirnya BP dapat berjalan dengan ideal maka senator pun menjadi salah satu lembaga yang mendapatkan keuntungan dengan dapat dengan mudah menarik ketertarikan massa untuk mengawal isu pusat. Semua ini memang harus didasari oleh perbaikan sistem di HMS (BPA X BP X Senator) secara bersama – sama, saling berdiskusi, berkoordinasi dan mencipatkan solusi demi melahirkan sistem yang ideal.
ď‚Ş Ini cerita ketika semua anggota HMS merasa memiliki Seharusnya HMS yang ideal adaalah HMS yang memiliki dan dimiliki oleh anggotanya, dan dekat satu sama lain terlepas dari asal-usul dan angkatannya. Saat semua anggotanya merasa sebagai satu kesatuan dan satu keluarga, yang bangga akan identitasnya.
403
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Anggota BPA saat itu adalah orang yang paling dekat dengan rekan - rekan se-angkatannya, sehingga jika orang – orang memiliki saran dan keluhan tentang himpunan, tidak ada seorang pun yang sungkan bercerita kepada anggota BPA. Jika anggota BPA sedang memiliki waktu kosong di luar kesibukan akademik, mereka akan selalu mengajak ngobrol rekan - rekan seangkatannya yang mereka jumpai, untuk menyampaikan informasi maupun bertanya tetang semua isu yang ada. Ngobrol bisa dimana saja: di meja himpunan, di sela - sela kegiatan bergosip, di kos teman saat belajar bareng, di SL saat waktu luang, di kantin, kendaraan umum, main futsal, saat lari pagi, di mana saja dan kapan saja. Andai legislator di Indonesia bisa seperti ini. Dan hal ini dimungkinkan karena semua anggota BPA tidak ada yang menjabat apapun saat program kerja BP. Murni sebagai pengawas dan berkonsentrasi pada pekerjaannya. Kemauan semua anggota himpunan ditampung dan disampaikan BPA kepada sang Kahim, yang memang dekat dengan semua massa. Dikenal angkatan bawah sebagai figure yang tidak sombong dan mau berbagi nilai – nilai, dicintai angkatan sendiri sebagai rekan yang dekat di hati dan selalu bisa mengajak teman - temannya untuk bekerja bersama, dan dihormati angkatan atas sebagai pemimpin muda yang terbuka terhadap saran dan kritik namun tetap tegas dan visioner Antara Sang Kahim dan BPA tidak ada batasan formal, BPA berperan sebagai rekan sekerja Kahim. Nasihat - nasihat yang diberikan tidak melulu formal. Keluhan seorang anggota saja dapat langsung diberitakan BPA kepada Kahim, sehingga sang kahim
404
tahu benar concern dari tiap - tiap anggota himpunannya yang berjumlah 500 orang itu, orang per orang. Sang Kahim bekerja bersama - sama timnya yaitu Badan Pengurus. Istilah Kadept pun bergeser perlahan digantikan koordiv, karena semua anggota divisinya ikut berperan, ikut bekerja dan ikut berpikir dalam menentukan dan menjalankan proker - prokernya sehingga tugas sang Koordiv hanya memanage ide - ide dan pekerjaan anggotanya bukan lagi menjadi sumber tunggal, ide - ide dan penentu tunggal kebijakan yang sering terjadi. Meskipun tanggung jawab atas departemen dipegang oleh sang Koordiv, namun sang Kahim atau siapapun itu tidak perlu bertanya pada Koordiv jika ingin mengetahui progress koordivnya. Cukup tanyakan kepada salah satu anggotanya, karena semua anggota mengenal divisinya sebaik Koordivnya. Semua anggota himpunan selalu tahu segala perkembangan terkini tentang himpunan. Selain karena anggota anggota BPA yang tiap hari tidak kenal Lelah menyampaikan info - info kepada semua orang yang mereka temui, juga karena Departemen Medkominfo yang tiap hari rutin menerbitkan selebaran tentang isu apapun yang terkini di kelas - kelas. Acara - acara rutin himpunan disambut baik oleh semua anggota. Semua mau berparitsipasi, semua mau memiliki. Form form oprec kepanitian selalu terisi penuh dan semua yang mengisi tidak hanya ikut - ikutan namun sungguh ingin bekerja. Tidak ada batasan angkatan, Anggota - anggota yang sudah tingkat 3 dan 4 ikut hadir di lapangan saat acara syukuran wisuda dan acara – acara lainnya.
405
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Karena banyaknya sumber daya anggota untuk kepanitiaan, tidak ada lagi orang yang terpaksa mengorbankan prestasi akademik untuk bekerja total di kepanitiaan sedangkan ada teman yang enak - enakan belajar. Semua kegiatan di tiap departemen dan tiap acara dilakukan dengan pembagian kerja yang baik sehingga semua orang memiliki waktu belajar yang sama dan juga waktu organisasi yang sama. Dengan demikian presatasi akademik setiap anggota pun terjaga, apalagi departemen akademik rajin menggelar kegiatan belajar bareng, tidak hanya menjelang ujian. Dan kegiatan ini tidak membuat alergi orang - orang, karena dijalankan secara informal dan menyenangkan sama hanya seperti belajar bareng saja. Orang - orang yang mengadakan tutorial ini memang orang2 yang bisa menerangkan pelajaran dengan baik sehingga penjelasaanya mudah dan enak dimengerti. Tujuan kegiatan belajar bersama ini tidak hanya untuk memperoleh nilai bagus, namun juga menumbuhkan minat dan pemahaman terhadap mata kuliah yang diajarkan dan aplikasinya. Tumbuhnya minat terkait keilmuan, diiringi bagusnya prestasi akademik, membuat anggota himpunan tertarik untuk terjun langsung dalam aplikasi nyata. Program - program keprofesian yang dimotori departemen keprofesian kebanjiran peminat. Sumber daya manusia yang luas membuat program program nya beragam lingkupnya. Mulai dari skala lokal-nasional. Nama HMS pun jadi masyhur karena setiap anggotanya yang mengobrol dengan rekan - rekan mahasiswa dari jurusan lain,
406
semua dapat menceritakan dengan baik, karena mereka sendiri yang terlibat di dalamnya. Apalagi jika melihat acara - acara HMS yang selalu ramai karena semua anggotanya terlibat. Setiap pertandingan Olaharga yang melibatkan HMS selalu dipenuhi penonton. Setiap himpunan yang akan tanding melawan HMS harus datang lebih dulu untuk menjaga tempat duduk, kalau tidak mereka akan melawan lautan jaket hijau berisi 200an massa HMS yang sangat antusias mendukung timnya dengan yel - yel khas yang pasti dikenali seluruh mahasiswa ITB karena begitu sering dan kerasanya dikumandangan, baik sat timnya menang atau kalah. Makrab - makrab himpunan yang digelar setidaknya 2 kali satu semester, sekalu ramai. Wisudawan – wisudawan HMS meninggalkan kampusnya dengan perasaan bangga karena diiringi oleh 200an junior – juniornya yang mengarak mereka dari SABUGA menuju sekre HMS, tempat prosesi penonhiman himpunan dimulai. Himpunan pun mendapatkan beberapa tempat strategis seperti workshop dan SL berkat hubungan prodi dan himpunan yang begitu baik karena citra himpunan yang bersih dan professional. Ruangan baru ini digunakan dengan sebaik - baiknya oleh himpunan untuk berkegiatan. Dan untuk penjualan berbagai macam barang dari Danus dan Majalah dari Cremona yang segera menjadi mesin pencetak uang untuk HMS. Divisi BRT segera saja menjadi salah satu departemen paling sibuk berhubung sekre himpunan yang harus dijaganya bertambah besar dan orang yang datang ke sana ratusan jumlahnya. Buku - buku bacaan bertebaran untuk dibaca anggota
407
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
yang sedang santai - santai tiduran di Kasur sambil menonton televis atau minum - minum kopi atau teh di kantin sekre. Semua barang - barang lengkap, semua itu berkat keuntungan dari dana usaha yang besar, yang bahkan masih ada sisa untuk membantu rekan - rekan anggota himpunan yang kurang mampu. Dalam menangani sekre himpunan, untunglah BRT tidak kelabakan karena bersih - bersih himpunan yang diadakan tiap minggu sesuai jadwal departemen selalu dibantu oleh anggota - anggota lain yang banyak jumlahnya. Sekre Himpunan menjadi pusat kekeluargaan anggota dan selalu ramai. Tapi kekeluargaan tidak terbatas di sekre. Jika ada yang sakit atau kecelakaan, dalam waktu 1x24 jam pasti telah terkumpul uang sumbangan yang cukup untuk biaya pengobatannya, yang diserahkan langsung oleh perwakilan himpunan yang datang menjenguk. Tidak ada cerita yang kuliahnya keteteran karena masalah keuangan. Semua ditanggung himpunan lewat iuran bersama yang dengan senang hati diberikan rekan - rekannya yang lebih mampu. Setiap hari sekre himpuanan selalu ramai karena yang berulang tahun hari itu pasti dikerjain dan dirayakan ulang tahunnya di sekre himpunan. Segera saja HMS menjadi salah satu himpunan yang disegani di ITB. Apalagi divisi kajian strategis rutin mengadakan kajian mengenai isu - isu terkini baik skala kampus dan Indonesia. Tak jarang mengundang anggota dari divisi lain, dan selalu diikuti sang Kahim. Hasil inilah yang disuarakan pada forum - forum massa ITB, yang selalu mendapat aplause dari mahasiswa mahasiswa lainnya karena kajiannya yang berbobot, mendalam dan
408
tepat sasaran. Isu - isu tersebut selalu dikomunikasikan divisi Medkominfo kepada semua anggota himpunan baik selabaran harian, majalah internal bulanan, maupun media – media sosial lainnya. BPA pun rajin memberikan lewat obrolan - obrolan informal keseharian. Semua anggota pun paham tentang isu - isu yang ada di kampus dan Indonesia dan paham serta mendukung sikap himpunannya mengenai isu tersebut. Maka di forum - forum, omongan orang berjaket hijau tua selalu disimak dengan baik siapapun dia. Hal ini sangat memeprmudah tugas Senator dalam menarik dan menyuarakan aspirasi. senator HMS adalah seorang yang dekat dengan semua kalangan di himpunan, dipercaya dan dicintai semua golongan, bekerja secara total, dan menghabiskan waktunya untuk memahami suara himpunan serta menyuarakannya dengan diplomatis dan mengena di kongres KM-ITB. Tugasnya menjadi jauh lebih mudah karena dia tidak perlu menggali untuk mendapatkan aspirasi anggota, aspirasi tersebut sudah bermunculan di atas tanah dan tinggal dikeruk saja. Pendapat seanotr HMS selaku perwakilan himpuann yang maju pun selalu mendapat perhatian khusus dari himpunan himpunan lainnya. DItambah lagi berhasilnya penanaman nilai nilai di atas telah membuat anggota HMS sadar apa artinya berKMITB. Seingga bnayak kader - kader HMS aktif di kegiatan terpusat lainnya, nilai - nilai yang mereka dapat di HMS ditularkan kepada rekan - rekan mahasiswa sehingga kemahasiswaan ITB cepat atau lambat menjadi kemahsiswaan yang kuat dan dekat dengan semua
409
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
mahasiswanya dan HMS memegang peranan penting di dalam gerakan itu. Saat sang Kahim beserta Badan pengurusnya akan mengakhiri masa jabatan, mereka pun tersenyum. Bangga akan prestasi - prestasi yang telah dicapai himpunannya, namun terlebih lagi bangga karena memiliki HMS sebagai himpunannya. Ditambah, mereka yakin bahwa pengganti pengganti mereka adalah orang - orang yang tak kalah hebat, yaitu junior - junior mereka, hasil kaderisasi HMS yang cerdas dan efisien. Kaderisasi yang membuat putra – putri terbaik bangsa yang memasuki gerbang perkuliahan sadar bahwa himpunan bukanlah beban, bukanlah pilihan, bukanlah kewajiban, namun himpunan adalah sebuah kebutuhan. Tidak ada lagi him-nonhim karena seluruh peserta kaderisasi paham betul apa arti berhimpun dan tidak ada orang yang sebodoh itu untuk melewatkan berkarya dan berkelruaga dalam sebuah himpunan yang jaya. Dikutip dengan beberapa perubahan yang menyesuaikan kondisi dari: http://alfonsorodriguezpenadelcastillo.blogspot.com/2008/12/himatek-yang-jaya.html
ď‚Ş
410
Sistem Saling Sapa di HMS ITB Gap angkatan? Kenapa? Orang cenderung suka dengan angkatannya? Jelas lah. Salah siapa? Ga ada yang salah. Namun kurang afdol ketika ini terjadi terus menerus. Seharusnya yang atas merangkul, dan yang bawah juga tak hanya tinggal diam tapi harus proaktif bertanya sehingga tercipta interaksi yang berkelanjutan. Bukankah ini yang merupakan filosofi bos dan kuya. Kalau meninjau peran angkatan, yang paling salah adalah ketika angkatan yang terpaut satu tahun terjadi gap, nah itu salah sekali. Kenapa? Ya karena tanggung jawabnya, apalagi tanggung jawab selama proses kaderisasi yang dilakukan. Apalagi ketika peran swasta yang harus dibackup dengan BP, karena siapa lagi yang dapat langsung saling berinteraksi mengingat angkatan paling atas sudah sibuk dan tidak ada tanggung jawab lagi selain jadi massa aktif. Tugas merangkul sekarang jadinya hanya dipegang oleh BP. Sebuah pertanyaan besar apakah himpunan dapat mewadahi interaksi semua anggotanya? Ini awalnya sebuah tantangan dari seorang Bos 2014 yang lulus 3.5 tahun saat wisuda april. Jeremy Silverius namanya, dia alumnus dari SMA Gonzaga. Di sana sebuah kewajiban bahwa adik kelas wajib menyapa kakak kelasnya. Kayanya ini cocok diterapkan di himpunan - himpunan timur yang menjunjung tinggi sekali kekeluargaan. Namun di HMS gimana, apakah cocok? Aku jadi berpikir apa itu kekeluargaan? Apakah hanya kata - kata bullshit pemanas telinga saja?
411
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Gap awal sebenarnya dapat segera pudar dengan interaksi lintas angkatan secara intensif. Dimana anggota dapat berbaur lintas angkatan tanpa dipaksa. Dengan apa? Banyak hal baik formal maupun non-formal entah itu akhirnya ketemu di sekre, di lorong sipil, hingga di forum. Intinya harus ada wadah interaksi yang menarik dalam keseharian. “Jika suatu budaya dianggap sudah tidak baik, bukan budayanya yang salah, namun masyarakat yang mempertahankannya, karena budaya adalah benda mati yang tak dapat disalahkan.� lalu memang apa itu budaya HMS? Apa itu boskuya, dan lainnya. Aku akhirnya sempat berbicara dengan wakahim internal ku saat itu yaitu anang marjono. Dia juga sepakat dengan apa yang kugelisahkan karena di SMA nya di Dwi Warna Bogor yang notabene asrama sangat dituntut kedeaktan antara satu orang dengan berbagai tingkat senior-junior di sana. Oleh karena itu akhirnya kami bersama sepakat untuk menerapkan sistem saling sapa ini semasa di HMS. Sistem saling sapa kurasa dimulai jika kedua aspek ini berjalan yaitu: orang yang sadar dan system yang menyadarkan. Orang yang sadar adalah orang yang paham bahwa sudah merupakan kewajiban moral dia untuk menyapa keluarganya, dan sistem yang menyadarkan adalah sistem yang berusaha membuat suasana yang diharapkan bisa tercapai sesuai ekspektasi. Apa solusinya dan usaha yang dapat dilakukan. Semua ini bisa dimulai dari kuisoner antar angkatan, tentang bagaimana suasana saling sapa dan kekeluargaan di HMS. Apakah suasananya
412
sudah nyaman ataukah tidak mendukung cita - cita ini. Lalu gerakan dari anak - anak kesra mulai dari kadept-wakadpet-birostaff untuk memikirkan dan menuntaskan masalah ini dengan diskusi bersama. Hal ini merupakan miniatur dari respon antar angkatan terutama angkatan BP dan angkatan staff. Dan terakhir peran apresiasi dari kesra yang dapat membuat anggota merasa dianggap sebagai bagian di HMS. Ya, jujur cita ini bukan saja merupakan cita satu orang atau beberapa orang saja, membutuhkan semua elemen untuk terlibat dalam sistem ini agar didapat hasil yang maksimal dan berkelanjutan.
ď‚Ş Peran dan posisi di HMS
413
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Sejatinya jika bicara tentang HMS, kita juga bicara tentang sebuah organisasi besar. Kenapa kusebut organisasi besar karena HMS tidak hanya punya tanggung jawab internal saja namun juga tanggung jawab eksternal yang tak kalah besar. Semua ini dibina supaya menjaga tali silahturahmi tetap berjalan. Karena dunia itu berputar kawan, suatu saat kau akan sadar seberapa butuh kau menjalin hubungan baik dengan kesemuanya. Bicara mengenai lingkat pertama erat kaitannya bicara tentang HMS itu sendiri. Ya anggota merupakan sebuah jantung dan marwah perjuangan dari HMS ITB. Bicara kepada lingkar kedua kita bicara banyak aspek yaitu : • • • •
Kaprodi (Anggap sebagai bapak, juga partner kerja) HMS independent Pegawai – pegawai TU dosen dari hms juga sebenarnya itu, Lk,fakultas, dll Manggo
Bicara kepada lingkar ketiga kita bicara banyak aspek yaitu : • • •
HMJ UKM KM – MWA-WM
Bicara kepada lingkar keempat kita bicara banyak aspek yaitu : Sponsor, • •
Alumni yang tergabung alsi , ajak aja mereka bercerita dan gali momen – momen zaman dahulu Univ
414
• •
fkmtsi perusahaan
Bicara kepada lingkar kelima kita bicara banyak aspek yaitu: • •
masyarakat indonesia
Kaprodi Dalam keberjalanan mengarungi masa kepengurusan di HMS pihak yang paling sering berhubungan denganku tidak lain adalah Ketua Prodi. Kaprodi disini adalah sosok yang memiliki wewenang dalam mengetahui bahkan menyetujui seluruh kegiatan HMS yang berjalan. Dana yang digelontorkan untuk program kerja pun dari prodi yang merupakan mandat LK untuk setiap HMJ di jurusan masing – masing. Fasilitas berkegiatan seperti ruangan dan logistik pun pasti melalui prodi kecuali memang barang – barang inventaris yang kita punya. Dan terutama jadwal akademik pun merupakan kuasa utama dari prodi. Sehingga harusnya kita sudah terbayang betapa superiornya peran prodi dalam menunjang keberjalanan himpunan itu sendiri. Pada tahun kepengurusan ku adalah tahun ketiga dari kaprodi kami mengemban amanah. Beliau bernaman Pak Abduh, yang merupakan dosen kejuruan Manajemen Rekayasa Konstruksi. Pak Abduh bukanlah orang yang asing bagiku sendiri karena begitu melekat erat di bayanganku bagaimana beliau membubarkan malam pelantikan di saat angkatanku akan dilantik menjadi anggota HMS. Ya, beliau juga kaprodi yang cukup berusaha
415
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
menampilkan inklusifitas kepada mahasiswanya dengan rutin mengadakan pertemuan di setiap awal semester. Menurutku setiap angkatan di HMS tidak ada yang tidak mungkin mengenal beliau sebagai kaprodi. Pak Abduh sendiri sudah tidak asing lagi dengan dunia kemahasiswaan. Angkatannya dulu salah satu penggagas kerja sosial di HMS yang merupakan cikal bakal lahirnya SIBADES. Tak ayal, pada tahunku beliau dan angkatanya bersedia menjadi donatur utama dalam program kerja SIBADES memperingati 30 tahun ulang tahun angkatannya. Beliau juga merupakan orang yang paling concern dengan kegiatan kaderisasi. Dimanapun, kapanpun, dan siapapun akan berhadapan dengan beliau masalah kaderisasi. Mulai dari angkatanku diospek pertama kali ketika beliau menjadi kaprodi untuk perdana hingga nanti sampai masa baktinya berakhir. Beliau tidak main – main masalah ini dan selalu menekankan kepada siapapun kahim dan kakad di setiap kesempatan yang ada. Karena pada zaman mahasiswanya, beliau merupakan korban perploncoan kaderisasi. HMS pernah beku beberapa waktu karena masalah kaderisasi ini. Aku mengenal beliau ketika pertama kali dikenalkan oleh Bang Komeng saat awal semester ketika pertama kali terpilih menjadi kahim. Beliau cukup kritis terhadap apa yang saat itu akan aku bawa selama setahun kedepan dan aku yakin selamanya akan begitu. Aku selalu dituntut untuk merubah sistem HMS ke arah yang lebih baik dan profesional. Dan menurutku itu bukanlah beban bagiku justru merupakan tantangan tuk membuktikan bahwa HMS bisa kubawa menjadi lebih baik. Perjalanan panjang dimulai dan kulalui bersama beliau sebagai kaprodi kami. Mungkin hampir tiap 2 mingu atau seminggu sekali aku bertemu beliau terutama mendekati acara –
416
acara krusial seperti wisuda dan kaderisasi. Untuk acara – acara lainnya? Sayang sekali beliau tidak terlalu tertarik dan cenderung cuek kepada acara – acara yang tidak berhubungan dengan hal tadi. Berdebat, saling beragumentasi, dan mempertahankan pendapat adalah hal yang kami sering lakukan. Tapi bagiku karena hal itulah yang mengajariku untuk berkembang. Pak Abduh orang yang cukup bijak dengan menempatkan mahasiswanya bukan anak kecil namun menjadi partner kerja nya. Selain aku punya tanggung jawab untuk menjaga hubungan baik dengan beliau. Tak lupa aku juga menjaga hubungan baik kepada seluruh civitas akademik di S1 Teknik Sipil. Mulai dari pegawai TU hingga pegawai kontrak. Departemen Akademik HMS saat itu merupakan BP yang paling sibuk dalam rangka mengurusi agenda – agenda akademik mahasiswa karena selalu dimintai bantuan oleh TU. Dan aku pun selalu menjalin hubungan baik kepada semua pegawai kontrak TU. Dan kadang membuatku terbantu juga dalam rangka meminjam kunci dan lobby terkait fasilitas yang akan digunakan. Ya, Prodi memang merupakan salah satu mitra yang harus kita jalin hubungannya. Terkhusus kaprodi sebagai sosok utama. Banyak pelajaran dan pembelajaran yang kuterima sebagai kahim selama menjalin hubungan dengan prodi. Suka, duka, jengkel, bahagia, dan marah bercampur dan berubah sebegitu cepat seiring kabar yang kudapat dari prodi. Di satu hari kami bisa mendapatkan feedback yang baik disisi lain kami dilarang melakukan sesuatu. Namun dari sudut itu benar – benar mengajarkanku bahwa ini adalah tentang memandang sesuatu sebagai tempat belajar dan memperbaiki diri. Kalau diarang mungkin bukan kita tidak diperbolehkan tapi kita tidak sesuai dengan kebenaran. Di Akhir, aku ingin berterima kasih kepada prodi yang menjadi partner yang
417
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
baik bagi keberjalanan HMS. Dan aku menitipkan pesan kepada generasi – generasi penerus untuk selalu menjalin hubungan dengan prodi siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Berikut surat terakhirku saat pertemuan terakhir dengan Pak Abduh. Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh “Bagaimana kabarnya pak? Sehat? Alhamdulillah kalau begitu” Maafkan saya pak setidaknya yang selalu terlupa menanyakan kabar bapak lebih dulu dan langsung tiba – tiba minta ini minta itu di tengah mungkin kondisi bapak saat itu sedang tidak fit. Kesehatan merupakan aspek yang paling penting yang saya rasakan sebagai pemimpin, begitu juga bapak sebagai ketua Prodi teknik sipil ITB. Tidak terasa hampir setahun sudah saya mengemban amanah sebagai ketua himpunan. Itu berarti hampir setahun pula saya telah melewati masa – masa ini bersama bapak sebagai kaprodi. Banyak momen yang mewarnai, maafkan saya jika masih banyak kekurangan sampai akhir masa purna. Banyak momen yang sudah dilewati. Semua momen itu sangatlah berharga bagi perkembangan diri saya saat ini. Saran, teguran, dan masukan bapak sangat berdampak bagi saya. Bahkan pertemuan terakhir terkait ICEE, di titik itu saya masih belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik Selanjutnya saya sangat ingin mengapresiasi sistem yang pak abduh buat. Sistem yang disiplin kepada mahasiswa. Pertama saya pasti reaktif dengan kebijakan bapak namun lama kelamaan saya paham mengapa hal ini diterapkan. Tak hanya sistem ke mahasiswa, namun juga seluruh sistem yang pak abduh terapkan di prodi teknik sipil ini. Pak abduh memberikan saya pelajaran bagaimana menjadi orang yang teguh untuk mewujudkan mimpinya meskipun banyak pergolakan dan penolakan utk mencapainya
418
Kesan pesan selama setahun bekerja sama bapak tak bisa tertulis melalui kata – kata saja. Saya beruntung bisa menjadi ketua himpunan dengan bapak sebagai kaprodi. Ohiya pak ada hal – hal yang ingin saya sampaikan buat bapak sebagai masukan atas hal – hal yang ada dan menurut saya harus diperbaiki kedepannya. Maaf karena tidak sempat mengobrol dan berdiskui langsung dengan bapak sehingga saya akhirnya menulisnya di sini. Pertama, saya berharap kedepannya sosok pak abduh sebagai kaprodi yang lebih peduli lagi kepada mahasiswanya. Sehingga tidak ada lagi kesan dari anak2 HMS, “Saya HMS, prodi mah prodi saja”. Hal ini karena mereka mungkin tidak merasa dirangkul kebutuhannya. Padahal mereka selalu difasiliasi prodi. Karena uluran tangan bapak dalam merangkul mahsiswa sangat amat berpengaruh sekali kepada kami. Sejauh ini saya merasakan kecocokan bekerja dengan pak abduh sebagai kaprodi, namun saya merasa kehilangan sosok rangkulan Bapak kepada Anaknya. Saya seperti kehilangan sosok bapak yang merangkul kepala sekolah di SMA yang sangat merangkul ketua Osisnya seolah2 seperti anaknya sendiri. Hal – hal non-formal mungkin belum banyak yang bisa dilaksankakan selama saya menjadi kahim dan bapak sbg kaprodi. Untuk itu semoga kedepan pak abduh dapat memperbanyak fungsi kultural kepada mahasiswa. Sesederhana ketika bertemu mahasiswa dengan membalas sapaan mereka, bertanya hal2 non-formal ke mereka, dan tersenyum ke arah mereka. Yang terakhir dari saya yaitu mendorong semoga bapak dapat lebih support acara himpunan. Sejauh ini pak abduh sudah kooperatif terhadap kegiatan – kegiatan yang ada. Namun support disini bukan hanya dalam bentuk support fisik saja dengan acc kegiatan. Namun dapat mengawasi dan mengupdate kabar ttg kegiatan himpunan. Alangkah lebih baik jika pak abduh bisa hadir di tengah2 mahasiswanya. Kehadiran bapak sungguh sangat menimbulkan kesan merangkul mahasiswanya tadi. Hal ini akan membuat anak – anak pun merasa dekat dengan bapak. Dan saya yakin acara prodi juga pasti akan ramai karena mereka merasa memiliki akan hal itu. Yang akhirnya menjadi timbal balik positif.
419
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Waktu begitu cepat bergulir. Tak terasa 2 minggu lagi saya resmi tidak menjabat lagi. Namun Saya tidaklah pergsi, saya masih disini sebagai mahasiswa bapak, namun sudah harus purna mengurus himpunan. Di saat saya turun, pak abduh masih menjabat sebagai kaprodi. Saya selalu mendoakan Allah selalu memberikan kesehatan dan kekuatan kepada bapak dalam merampungkan amanah sebagai kaprodi. Dan saya memberikan semangat sebesar2nya kepada bapak yang masih terus berada di jalan juangnya. Betapa banyak memori terekam, semoga dapat menjadi pembelajaran bagi saya dan seluruh jajaran badan pengurus saya. Semoga saya masih bisa menikmati hasil karya dan inovasi bapak selama menjadi kaprodi. Saya nitip adik – adik penerus saya pak untuk dididik seperti saya bahkan lebih keras lagi agar lebih memahami makna kehidupan sebenarnya. Saya berjanji akan membantu sebisa saya walaupun sudah tidak resmi lagi sebagai ketua himpunan. Terimakasih untuk satu tahunnya pak. Terimakasih atas teladan yang bapak berikan Pelajaran dari bapak tak akan terlupa, semoga dapat saya gunakan untuk nilai2 kehiudpan setelahnya. Terakhir saya hanya ingin mengucap gaung kebanggan HMS : Semangat no.1! Ketua Umum HMS 2018/2019 Anggi RenaldyPratama
420
KM ITB KM ITB adalah sebuah wadah besar kemahasiwaan. Jangan sampai Himpunan tidak dapat berpartisipasi aktif dan menjadi bagian di dalamnya. KM ITB menerapkan metode legasi yang bagus yaitu melanjutkan mimpi dalam beberapa kepengurusan lanjutan. Hal ini supaya tercipta dampak yang besar dan berkelanjutan. Demi menjawab tantangan bahwa KM ITB selalu dianggap tidak bisa melaksanakan fungsinya sebagai keluarga mahasiswa maka mari kita kaji bersama masalah KM ITB dan peran HMJ didalamnya. Ada beberapa hal yang harus kita kaji ulang mengenai peran KM ITB terhadap kemahasiswaan saat ini. Sekarang kita hidup di generasi yang berbeda, generasi millennial. Generasi yang mempunyai segala macam kemudahan tanpa harap disediakan sebuah wadah berkembang. Selanjutnya aspek Teknologi (Globalisasi) begitu sangat instan dan memudahkan, sehingga berhimpun pun di nomor duakan. Untuk itu Himpunan harus Inovatif agar tak kalah dengan yang lain. Yang terakhir adalah mengenai Generasi & Watak yang berbeda. Hal ini erat kaitannya dengan prinsip pragmatisme atau benefit oriented. Dari 3point diatas, maka himpunan perlu untuk berinovasi. Inovasi yang dilakukan himpunan harus bisa membuatnya menjadi prioritas utama anggotanya berkembang. Ketika akhirnya himpunan bisa mandiri akhirnya Kabinet KM ITB tidak usah repot
421
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
– repot turun menunggu partisipasi himpunan. Himpunan sudah bisa jadi inisiator dan pelopor sehingga hal ini akan memudahkan KM ITB untuk berkarya lebih banyak dan berdampak. Namun hal ini masih terhalang oleh budaya himpunan masing – masing. Selama ini ada 4 hal yang masih membuat sosok kabinet harus ada yaitu dinamisasi kampus, kesejahteraan mahasiswa, kaderisasi terpusat, dan gerakan sosial politik. Ketika suatu saat hal ini sudah bisa dipegang oleh HMJ masing – masing, maka selanjutnya kita bisa mendefinisikan gerakan baru yang lebih berdampak keluar tidak hanya berkutat di dalam. Ya, berdampak untuk Indonesia. Persetan dengan kemahasiswaan ITB karena kita masih terpusingkan dengan masalah partisipasi massa untuk kemahsiswaan. Sedangkan kampus - kampus di luar sana sudah bergerak menghasilkan karya untuk bangsa. BEM – BEM universitas lain sudah bisa membuat proker sendiri tanpa harus menunggu lembaga – lembaga yang ada di dalamnya untuk berpartisipasi. Sedangkan KM ITB masih bertugas mewadahi integrase untuk himpunan – himpunan. Padahal sebenarnya KM ITB adalah wadah untuk berkolaborasi itu dengan himpunan sebagai mesin pacunya. Evaluasi terbesar dari KM ITB sekarang adalah tidak adanya swasta yang mengawal keberjalanannya. Sehingga berujung pada menjadi kemahasiswaan yang stuck dan tidak berkembang. Seharunya tujuan kemahasiwaan yang ideal adalah menjadi sebuah wadah yang nyaman dan bermanfaat bagi anggotanya. Sehingga tujuannya paling dikembalikan lagi bagaimana kemahasiswaan yang nyaman dan bermanfaat bagi orang lain. Esensi berhimpun sebenarnya apa sih? Sebaiknya kita kembalikan lagi yang paling landasan dasar yaitu tujuan Pendidikan Tinggi
422
karena AD/ART pun belum cukup untuk menjadi acuan ideal dalam bergerak. Kemudian bentuk suasana kekeluargaan yang bikin nyaman seperti marwah dasar himpunan itu sendiri. Hal ini dimulai dari menurunkan LPJ yang dapat diturunkan dan dilanjutkan oleh para penerus roda organsiasi ini.
423
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
SEJARAH “Jas Merah. Jangan sekali – sekali merupakan sejarah.” Kadang hal ini yang tidak ada di setiap kepengurusan. Sebenarya semangat apa yang kalian teruskan dan perjuangkan hingga sekarang. Kita seperti menjalankan sebuah Kapal yang tidak tahu asal muasal kenapa akhirnya kapal ini diciptakan dan dijalankan. Sebagai seorang nahkoda, saya tidak ingin kita hanya menjalankan tanpa tahu maknanya. Karena akan selalu ada nilai yang diperjuangkan selama kita menjalankan ini. Belajar dari kahim – kahim lain. Ini biasanya yang paling efektif. Karena harwah perjuangan yang sama yang kita usung untuk menahkodai HMS ini. Saya baru dapat beberapa tentang ini dan masih mau mencarinya. Belajar dari Dosen, Alsi dan orang – orang yang sudah jadi tokoh masyarakat. Dosen merupakan pihak yang paling mudah digapai. Alsi juga masih mungkin, ada beberapa anggota Alsi yang dulunya HMS militant sekali. Dan orang – orang yang sudah jadi tokoh masyarakat biasanya enak juga diajak bicara. Walaupun untuk pihak ini agak susah untuk mencari atau mengulik – ngulik sejarah HMS, namun setidaknya kalian bisa mendapatkan generasi kelak yang dibutuhkan Indonesia seperti apa.
424
Turunkan Nilai. Ini biasanya dari alumni – alumni yang datang dan menurunkan nilainya untuk kita para adik – adiknya. Random, cuman bagus juga sih. Buku ini hanyalah salah satu sarana agar Jas merah itu bisa dijaga dan giliran kalianlah yang melanjutkan. Sedikit kurangkum beberapa sejarah HMS, semoga kedepannya bisa bertambah, dan bisa mencerdaskan generasi berikutnya.
Manggo: Bapak kita Bersama Beliau biasa disebut Manggo, nama aslinya sih yadin supriyadin. Beliau punya 4 anak, harusnya 5 sayang anak terakhir adalah anak kembar dan yang satu tidak dapat diselamatkan. Beliau tinggal di salah satu desa di garut. Beliau adalah orang separuh baya yang biasa kita temui di suatu ruang di HMS setiap hari senin – jumat atau jika ada hari – hari besar saja (dies HMS, wisuda, kadpas, dll). Beliaulah bapak kita semua, mango. Manggo merupakan satu – satunya penjual makanan yang ada di sekre dari zaman tahun 1998/2000an dibawa oleh bos Hokkop SI’98. Awalnya manggo adalah pedagang cuanki keliling di ITB, karena selilingnya beliau keliling lalu bertemulah beliau dengan anak – anak sekre HMS. Disitu mulai muncul pembicaraan sering, dan akhirnya manggo disuruh untuk buka dagangan di dalam sekre. Kenapa di dalam? Karena dagangannya illegal tanpa perizinan dari ITB. Manggo menjadi pusat jajanan utama dari anak – anak sipil dari zaman ke zaman. Hingga singkat cerita beberapa tahun ini
425
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
dagangan manggo tidak terlalu laris seperti dulu. Mungkin dikarenakan jajan – jajanan lain yang mulai update dan lebih menarik minat anak – anak dan lebih variative tidak melulu indomie dan jajananan – jajananan kecil. Aku pun berkesempatan untuk mengunjungi manggo di kediamannya, untuk menyampaikan donasi THR yang terkumpul untuk anak – anak. Rumah manggo berada jauh di garut pedalaman. Aku sudah dibilangin sih tentang seberapa jauh rumah mango, dan ternyata dari kota garut pun butuh waktu paling cepat 2 jam. Selanjutnya, setelah sampai rumahnya kami berbincang – bincang, dari pertemuan yang sangat singkat ini. Sekitar 2 jam. Aku dapat menyelami kehidupan mango dan keluarganya. Dan bagaimana manggo sebagai kepala keluarga dengan kesederhanaannya menghidupinya. Manggo adalah bapak kami, dan akan selalu menjadi bapak kami sampai waktu yang tidak ditentukan.
Pelajaran Berharga dari Pak Indrajati Sidi Sebelum aku pulang ke rembang, sebelum banget aku bikin tulisan surat cinta untuk BP, dan sebelum itu aku menyempatkan waktu untuk bertemu dengan pak Indra. Aku saling ngobrol dan meminta harapan bagaimana seharusnya himpunan bergerak pada zaman sekarang. Pak indra sebagai mantan kahim saat itu bercerita banyak tentang dirinya dan seluruh apa yang dilakukan saat itu. Pak indra memulai menarik cerita dari seharusnya kebutuhan bangsa saat ini apa. Kalau kita berpikir kebutuhan bangsa banyak,
426
dari mulai ekonomi global, politik bersih, budaya yang lestari, dll. Satu yang dekat sekarang adalah perkembangan globalisasi. Saat ini sudah masuk ranahnya zaman IT dimana manusia sudah seahrusnya merasakan dampaknya, jika tidak lama kelamaan dia akan tergilas. Aku jadi ingat kata – kata “siapa yang tidak dapat beradaptasi, maka dia akan termakan oleh lingkungannya sendiri”. Ya, berarti sudah seahrusnya kita menyempatkan isu perkembangan globalisasi menjadi yang terdepan dalam lini keorganisasian. Kemampuan leadership juga merupakan aspek penting. Karena 20 tahun ke depan teman – temanku akan menjadi pemimpin – pemimpin di bidangnya. Aku pernah berbincang dengan royyan, bahwa kaderisasi mu ini sangat penting untuk menanmkan sifat – sifat penting. Karena nantinya orang – orang yang kamu kader inilah akan menjadi sosok – sosok pemimpin di bidangnya. Selanjutnya pak indra berpesan agar selalu HMS memberi perhatian ke teman – teman. Tentang kebutuhan dasarnya. Seperti akademik, beasiswa, kesejahteraan, dll. Kita sebagai sebuah keluarga besar sudah seharusnya peduli masing – masing. Hal ini sama seperti harapan besarku juga ke Akademik dan Kesra. Selanjutnya pak indra berpesan agar kita define my own target (pesan ini untuk berbagai individu). Bahwa dengan memilih target tempat pengabdian kita sekarang berarti sudah menyicil masa depan yang indah. Dan pak indra berpesan agar kerja itu banyak, di bagi – bagi lah lulusan – lulusan sipil jangan di tempatnya sendiri (kontraktor – konsultan). Sekali – kali ada yang kerja di Kementrian, sekali – kali harus ada yang jadi PNS, Dosen, peneliti,
427
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
dll. Ya karena itulah yang dibutuhkan. Orang kuliah di sipil ngga disuruh jadi dosen, tapi minimal ada yang jadi dosen, kalau ngga gitu siapa yang bakal ganti dosen – dosen hebat kita. Kalau ngga gitu rugi dong kita diajar keren – keren sama dosen kita. Etos kerja merupakan hal penting yang ditekankan pak Indra. Dimana hal inilah yang seharusnya telah dipupuk sejak awal di kuliah. Agar kedepannya kita memiliki habbit dan attitude yang baik. Selanjtunya pak indra bercerita bahwa semua itu dapat terbentuk dari lingkungan. Suasana yang ekstrem akan membuat kita bekerja keras dalam menghadapi semua aral rintangan. Pak indra menyinggung habbitnya dulu yang dapat membagi peran antara belajar dan memimpin organisasi, bahka olahraga dan menjadi Atlet PON. Selanjutnya pak indra bilang bahwa jangan sampai jadi generasi bobrok. Apa itu Generasi bobrok, generasi yang hanya bisanya copy paste dan plagiat, tidak kreatif. Nah tips2nya kara pak indra adalah. Kerjakan tugas sendiri, jangan menyontek, dan kuliah datang tepat waktu. Bahkan kalau bisa pak indra menyarankan ada sanksi bagi setiap yang melanggar. Kalau mengutip kataya Pak Abduh, ini agar menciptakan bahwa kita serius dalam mengemembangkan sautu hal. Pak indra bilang bahwa, harga diri kita besar. Sebagai lulusan SIpil ITB kita dikenal professional di dunia luar. Sehingga penting kedepannya menjaga nama baik alamater kitat tercinta, dan meningkatkan dan menunjukkan kapastias diri di dunia sana. Tips dan saran pak indra kepadaku. 1. Komitmen. Kau yang memulai kalulah yang mengakhiri. Simple nya kata pak indra, kalau udah janji penuhi. Caranya ya
428
dengan manajemen yang baik. Baik manajemen orang dan manajemen waktu. 2. Waktu belajar carilah sesegera mungkin setelah materi disampaikan. Sehingga kamu bisa mneyelsaikan tugasmu dan sleanjutnya kamu bisa focus di himpunana dan tidak terbebani dengan adanya tugas – tugas akademik. Komitmen, udah janji penuhi. Manajemen + atur waktu -
Belajar langsung keluar dari kelas hari itu juga
3. Hadapi masalahmu one by one and you can see One big job done. Ya poi pentingnya adalah tetap focus appaun hal yang sedang kamu kerjakan dam agendakan di to do listmu. Pesan terakhir sebenarnya kalau bisa ngobrol dengan siapapun dan di kelaspun HP kalau bisa dimatikan. Selesai
 Sekarung Ilmu dari BOS Heru HMS'05 Sebuah keberentungan bagiku, malam 31 Juli 2018 Aku bisa bertemu dengan Bos Heru HMS’05. Beliau dulu menjabat sebagai kahim pada zamannya. Dan sempat memegang tanduk kepemimpinan di kongres walau udah tingkat akhir. Mungkin ceritaku agak sedikit acak. Karena aku menuliskannya di sebuah kertas kosong yang kudapat di sekitar meja obrolan kami. Aku mulai tertarik dengan diskusi ini, ketika Bos Heru bercerita bagaimana dulu HMS selalu stance out. Bahkan HMS pun selalu menjadi rujukan dari himpunan - himpunan lain. HMS
429
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
selalu punya pendirian (hal yang sama ketika diajarkan oleh bos Enda). Dan saat itu juga HMS sangat sering dan getol dalam mengeluarkan kajian, baik internal dan eksternal. Ya karena mungkin dulu anak – anak dengan belum nyampenya kemudahan teknologi masih mau diajak berpikir kritis, tidak seperti sekarang yang ketika ada apa – apa tinggal megang satu kotak kecil yang ada di samping kita, Smartphone. Kajian ini ga hanya keprofesian tapi juga kajian tentang kemahasiswaan. Disebutkan pada zaman itu TPB mulai berlaku pada angkatan 2006, jadi semua himpunan harus memutar otak untuk membuat jenjang kaderisasi baru. Otomatis, karena Masa OS juga berubah. Beberapa yang Bos heru bilang dokumen kajiannya, seperti grand desain kemahasiswaan, dan grand desain kaderisasi. Bos heru yang dulu sempet dicalonkan menjadi presiden KM ini, lantas saya tanyai mengenai file2 dokumennya karena menarik sekali untuk dijadikan arsip. Namun saying Bos heru laptopnya hilang, dan data2 file nya terakhir ada di laptop itu. Ada kemungkinan di computer sekre, tapi aku sendiri ga tau bagaimana nge-trace nya. Lanjut ke masalah internal di HMS. Sempat kutanyai bagaimana antusiasi berhimpun pada masa dulu. Bos heru langsung bilang kalau zaman dahulu sangat rame untuk berhimpun. Karena keinginan untuk HMS dulu ada dari diri sendiri. Bukan dipaksakan. Orang mundur pas hari pelantikan pun ada, karena tadi HMS bukanlah sebuah pilihan tapi sebuah kebutuhan. “Kau mau jaket? Ambil!� Bos heru memulai paradoksnya. Ya, banyak obrolanku tentang kaderisasi ini. Dulu melaksnakan kaderisasi sangat terkendala constrain aplaagi dari Kaprodinya dulu Bu
430
herlien. Bahkan bu herlien sangat memaki angkatan BP pada saat itu. Tapi Bos Heru, gentle. Dia selalu mengabari Kaprodi, dan tidak menutup – nutupi semua proses kaderisasi yang ada. Asal semua sesuai peraturan. Disini lah letak makna Bos selalu benar. Bos mengacu kepada semua anggota HMS. Bahwa diitik ini lu dijui, bahwa keberanian lu ngelakuin hal yang benar dan tidak takut pada resiko apapun. Disini juga dipantik ke mereka (anak2 kaderisasi) tentang esensi berhimpun. HMS ga cuman CV, ga cuman relasi, tapi kebaktian terhadap prosesnya dan jenjang kaderisasi yang ada. Bos heru mengingatkan tentang filosofi kaderisasi sampai mampus. Karena kaderisasi emang ga pernah berakhir, pasti selalu ada sampai nanti bahkan di dunia kerja pun iya. Lalu apa yang masih kalian banggakan sebagai anggota HMS? Apakah sekedar mengaku HMS untuk memudahkan mendaptkan tempat kerja. Bullshit. Kalian mengkhianati diri sendiri. Aku pun bertanya tentang sekarang HMS seperti kehilangan stance nya. Kita semakin tidak punya warna dan semakin abu – abu. Hal yang bisa menjaganya adalah swasta jawab bos heru. Peran swasta inilah yang merupakan peran penting dari HMS dan kultur nilainya. Aku sempat diingatkan juga tentang filosofi ilmu-logika ketika di lantik. “Jika dan hanya jika aku anggota HMS, maka ketua himpunan adalah pemimpinku” “Jika dan hanya jika aku anggota HMS, maka seluruh anggota HMS adalah keluargaku” DIsini lah andilku dalam membuat massa yakin, dan tunduk kepadaku. Jadi aku punya power merubah besar. Ga ada massa
431
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
yang akan menjelekkan kahimnya di depan umum. Ketika Kahim bilang “Bang, nanti interaksi massa ga boleh keluar ya”. Ga ada massa yang keluar, semua nunggu di sekre. Inilah contoh role model (swasta) yang baik yang akan dipanut oleh adik – adik tingkat untuk mulai menjaga nilai. Dan jika ada anggota yang sedang ada masalah, dia adalah keluarga lu. Bantu dia siapapun dia. Itu esensinya. Masalah diselesaikan secara gentle. Dulu Bos heru sempet bercerita bagaimana angkatannya mau berantem sam angkatan swasta. “Udah capek - capek nyiapin wisuda, tapi dimaki”, Anj*ng lah”. Kaca depan sekre pun akhirnya pecah, dan pecanya juga udah sering (waw serem). Tapi masalah diselesaikan hari itu juga. Ga dibawa ke rumah, ga kaya anak kecil. Ada masalah kita obrolin dan selesaikan hari itu juga. Besoknya kita ber-HMS seperti biasa lagi. Jadi ga ada orang yang trauma terus kabur setelah ada masalah. Bang Heru juga menitipkan pesan untuk pentingnya bermain peran di HMS. Jika konteksnya BP, bikinlah peran dan goals itu. BP harus kuat, BP harus KOMITMEN sama apa yang dipegangnya. Sekali lagi BP bukan lagi kerja di kantor. “Kau pikir kantor, cuman datang – pergi.” Disini rumah. Disini saudara. Ditekankan BP yang saling integrasi. Lalu bang heru juga menitipkan ke swasta juga main peran, siapa yang jadi breaker. Siapa yang jadi destroyer, siapa yang jadi penyemangat, dll. Intinya tugasku adalah ningkatin awareness massa buat HMS. Ingat visi lu dan capai itu. Jangan lupa untuk ngelibatin alumni ketika dirasa kalian juga udah tidak mampu. Bos heru mengatakan,
432
alumni pasti mau bantu. Emang apa yang diharpkan alumni buat dating ke sekre? Ga ada hanya sekedar kecintaan yang ingin dituntaskan aja terhadap himpunan. Beda sama himpunan lain, Alumni HMS pasti datang ke sekre dan menyempatkan bukan di kafe dll. HMS diharpkan jangan cuman EO nya Alasi. Ingat mereka adalah MITRA jadi ditempatkanlah kepada ranah seahrusnya. Kalian juga harus dapat manfaatnya, dan bukan hanya sekedar relasi ingat. Terakhit aku berusaha mengingat misiku sebagai kahim #HMS Reborn #Explore HMS #HMSku Rumahku Dimana aku ingin merubah HMS menjadi tempat yang nyaman untuk semua anggota dapat berkontribusi dengan salah satunya adalah merubah system yang ada biar saling mendukung satu sama lain. Jangan lupa periksa ketercapaian step by step. Ingatkan lagi bahwa kaderisasi itu sacral. Lalu ngapain sih? Itulah yang harus dijawab. Jangan cuman jadi sekedar hubungan transaksional, pun dengan BP – Bpku. Gali lagi kecintaannya. Dan kaderisasi paling efektif adalah dengan by example. “HMS itu manfaatnya gede banget, bos!� bos heru mencoba mnegingatkan kembali. Pola pikir dll itu yang dikembangkan. Orang semakin mengutuk proses karena ya zaman sekarang. Dan terakhir aku diingatkan kalau ada masalah apa2 cerita lah ke grup. Apalagi grupnya sudah ada kan di WA.
433
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Mungkin aku kurang capek sebagai kahim. Mungkin aku kurang peduli kepada yang lain sebagai kahim. Ya aku akan segera mulai berubah? Mulai kapan? Detik ini.
 Pesan dari Bu Ima Bu Ima merupakan dosen MRK di sipil yang seringkali menyinggung soal HMS di kelasnya. Ya, lantas aku punya keinginan untuk mewawancarai beliau agar mendapatkan beberapa informasi mengenai HMS. Angkatan bu ima yang bikin jahim yaitu angkatan SI-87, kegelisahan yang pertama gara – gara setiap angkatan bikin kaos, lalu biar ga ada gap angkatan ada yang inisiasi untuk bikin, ya minimal angkatan bawah nerusin. Eh tetapi ternyata angkatan atas juga mau ikut. Desainer nya bu Maria Bernadeta. Awalnya voting warna dan desain. Filosofi logo HMS. Kuning di logo HMS itu menandakan alat berat konstruksi Dulu kuliah senin – sabtu. Dulu ada mektek 1,2,3. Dulu Sipil perempuannya dikit, dulu angkatan Bu Ima yang mulai perempuan paling banyak yaitu 11. Kadang bahkan ada yang 4. Tapi enak, karena perempuan begitu dihargai saat itu, dan tidak ada perempuan yang pulang tidak diantar. Dulu ada praktikum theodolite, yang perempuan tugasnya pegang payung karena gabisa mengoperasikan alat. Dulu mahasiswa dan organisasinya sangat independent kalau ada demo mahasiswa sipil selalu kompak. Ingat zaman Menteri rudini. Dulu coret2 kampus adalah hal yang biasa Ada kejadian mogok secara
434
elegan pada saat zaman kaprodi Pak Adi. Kami Datang jam 7 tapi ga kuliah, semua di sekre. Dulu pak adi sebagai kaprodi mendukung” Bu Ima pun bergumam. “kayanya mahasiswa sekarang, ga bakal ada aksi gede”. Namun positifnya mahasiswa sekarang lebih dewasa, mikir bijak. Dulu, Mahasiswa melihat dulu keluar, tanpa memikirkan resikonya sendiri. Mahasiwa sekarang melihat dulu kedalam ya buruknya timbul sifat egosentris daa terlalu lama di zona nyaman. Maka sudah sebaiknya mahasiswa yang baik harus melihat 2 sisi kehidupan. Kalau akademik turun, pelarian ke kemahasiswaan. Namun Kalau akademik naik, harusnya kemahasiswaan juga naik (ideal) Dulu ada anak pintar bernama Junhur yang pintar di akademik namun akhirnya di DO karena aksi yang dilakukannya. Kejadian seperti junhur, itu bukan sesuatu yang konyol, tapi dipikirkan matang2 dia anak orang kaya lho. Harus ada dasarnya: baca yang betul! bukan ikut2an Bu ima berpesan kembali bahwa prinsip yang harus dipegang adalah “jangan bela yang lemah, tapi bela yang benar” Harus bisa menyeimbangkan sisi luar dan dalam tadi, orang tua bisa mengerti. (bu ima coba memikirkan dirinya sebagai orang tua yang punya anak. Buat orang tua kejadian itu menyakitkan tapi orang tua oke - oke aja asal itu perjuangan kalian “Saya tahu yang saya lakukan”. Memang zaman sudah berubah namun harusnya yang tidak berubah itu: pegang prinsip (punya tujuan), critical thinking, bersungguh – sungguh. kuliah 4 tahun ga hanya ngejalanin aja
435
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Dan terakhir ketika berinteraksi, ketahui kalau manusia itu berbeda dengan gadget. “kehaluasan perasaan”. Kalian itu harus hidup dan punya rasa.
Masukan berharga dari Bos Hotasi. Pada suatu waktu di Januari 2019 saat mempersiapkan akhir kepengurusan saya berkesempatan bertemu bos Hotasi Nababan (SI’83) salah satu mantan Ketua Umum HMS ITB pada zamannya. Beliau orang yang sangat ramah dan menyambut baik kedatanganku di kantornya untuk sekedar bercerita mengenai sejarah masa lalu HMS ITB. Saat itu saya siap dengan peralatan videografer dan perekam agar dapat suatu saat membagikannya lewat video. Namun hal tersebut tidak dapat terlaksana dikarenakan ada kesalahan teknis pada kamera yang dibawa. Alhasil semua cerita lengkap aku berusaha tuliskan dalam rangkaian tulisan berikut. Bos Hotasi memulai cerita dengan meriwayatkan waktu. Awal mula zaman mahasiswa kampus kita menjadi kemahasiswaan yang liberal sebelum 78, peran – peran aktif dalam mengelola semua jatuh ke Dewan Mahasiswa pada saat itu. Peran himpunan minim dan cenderung hanya fokus membahas hal – hal terkait keprofesian. Kemudian setelah fase 78 habis diberangus oleh kebijakan NKK BKK. Hingga akhirnya peran Himpunan dan UKM kembali besar dan ukm setelah dibentuk FKHJ dan BKSK mulai dari tahun 80. Peran himpunan disini sangat besar dan tidak hanya mengakomodir hanya masalah keprofesian.
436
Pada saat itu peran HMS pun semakin besar apalagi mepunyai jumlah anggota yang banyak. Sedikit bercerita tentang teman – teman seperjuangan beliau dulu, bersama Kahim Tambang Pramono Anung yang menjadi Kemensekap sekarang dan ada pula seniornya yang pada zamannya menjabat sebagai Sekretaris FKHJ yang sekarang menjadi Gubernur Bali Wayan Koster. Banyaklah kahim – kahim zaman dulu yang sekarang menjadi seorang tokoh berpengaruh di Indonesia. Himpunan sipil kegiatannya menjadi banyak ketika tidak ada peran DM. Kegiatan FKHJ pada saat itu hanya mengurus PPLK kegiatan penerimaan mahasiswa baru saat itu dan kegiatan bernama student center yang mengkoordinasikan kegiatan himpunan – himpunan. Hal ini bertahan hingga reformasi. Jadi aku sendiri dijelaskan bahwa aku menjadi generasi yang telah melalui beberapa fase kemahasiswaan kampus ganesha mulai dari 20 tahun zaman Liberal, 20 tahun zaman represi, dan kembali lagi pada 20 tahun zaman liberal. Bos Hotasi juga menimbulkan isu apakah sekarang peran himpunan menjadi kurang lagi dibanding KM seperti 40 tahun yang lalu. Zaman dulu paling seru pasti adalah pemilihan ketua himpunan. Himpunan sendiri membahas 3 bidang yaitu kemahasiswaan, keprofesian, dan penjaminan kebutuhan akademik. Keprofesian belum berkembang karena saat zaman represi sangat susah untuk mengadakan kegiatan. Dulu kelompok keahlian belum ada, yang ada hanya departemen teknik sipil. Profesi memang kurang digali. Bos Hotasi berkelakar “Jika saya mau mengulang waktu harusnya banyak hal yang harus kita
437
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
lakukan. Sisi himpunan yang bisa lebih mengakomodir ke arah non-akademik.� Bagaimana dengan ospek? Kalau dulu kan pasti lebih berat? Bos hotasi menimpal tentu anggota dulu sangat bangga masuk himpunan. OS nya berat. Setelah OS belum selesai juga, masih ada asistensi juga ketemu bos-bos. Setelah OS pun masih nunduk nunduk. Memang di sipil senioritas itu kuat. Kita merasa bangga karena prosesnya juga berat. Itu yang kita rasakan 30 tahun setelah lulus, persaudaran kita yang saat itu ditempa sampai saat ini masih bisa dijaga. OS mulai dari jam 4 pagi sampai jam 1 malam. Tidur cuman 3 jam. Namun semua itu tidak membuat capek karena itu dilakukan secara bersama – sama. Walaupun waktu OS dulu hanya 2 minggu namun ada rangkaian Pra-acaranya yang panjang. Ketua OS saat itu adalah Sujiwo Tejo (SI’81) Yang terkenal sebagai seniman sekarang. kegiatan rutin saat pertama masuk sebagai anggota yaitu dies, wisuda, panel diskusi & seminar, kegiatan keprofesian seperti bakti sosial, dll. Saat itu angkatan 83 sebagai BP juga membuat keorganisasian HMS lebih sistematis. Sekretariat HMS sekarang yang berada di jalan C dulu berkat usaha dari angkatan 83. Memindahkan dan negosiasi perpindahan sekretariat yang dulu ada di depan ITB dengan ruangan yang kecil. Selanjutnya merapikan juga aspek perbendaharaan, terutama pengurus sebelumnya yang hampir tidak pernah ninggalin budget apa – apa kepada angkatan bawah. Dulu kita selalu berusaha memberikan sebuah peninggalan dana, kalau bisa setiap kepengurusan itu cenderung ninggalin uang. harusnya setiap pengurus berlomba - lomba untuk
438
meninggalkan uang yang besar. Kecenderungannya dahulu adalah tiap pengurus berparadigma, kalau uang biar tanggung jawab pengurus setelahnya untuk mencariny. Lalu mulai untuk melakukan pertanggungjawaban secara rapi dalam bentuk laporan. Saat dulu danusnya hanya dari bazar, jualan, dan aksesoris yang ada. Dulu juga adaLKO. Bos Hotasi memberikan pandangan bahwa latihan kepemimpinan itu bagus sekali, apalagi buat kalian yang waktu studinya pendek. Karena dulu kuliah rata - rata 5 tahun sedangkan saatini kalian rata – rata dapat mengenyam kemahasiswaan cuman dalam waktu 2.5 tahun. Maka kita betulbetul harus membuat diri menyelam dalam aspek – aspek pengembangan kepemimpinan seperti di atas. Ga bisa bicara leadership jika hanya di ruang kelas saja. Berbicara masa pemilu setiap pemilihan itu sering sekali membuat masa terbagi. Setelah pemilihan biasanya yg kalah ga mau ikut untuk turut berkontribusi. Bos Hotasi melihat hal itu adalah sebuah pergerakan yang tidak baik. Jadi setelah beliau terpilih, beliau justru datang kepada calon lainnya. Yaitu Bos Bekti & Bos Erwin lalu beliau minta tolong coba buat orang – orang mereka mengisi terlebih dahulu jabatan di struktur organisasi beliau. setelah itu baru orang – orang bos Hotasi yang mengisi sisanya. Bos hotasi menjelaskan “Karena HMS itu merangkul. kami membuat supaya pasca panas itu bisa tetap kondusif.” Ada lagi pengalaman saat itu waktu OS swastanya keblablasan. Salah satu nya kuyi sampai melepuh. Dan ternyata bapaknya seorang jenderal. Namun akhirnya masalah bisa diselesaikan secara win – win. Saat itu bos Hotasi sendiri menjadi ketua himpunan di
439
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
saat dirinya sedang menulis Ta jadi ga sepenuhnya bisa optimal. berarti dulu kahim - kahim yang ada cenderung berada di posisi tingkat akhir. Bagaiamana jika bertanya sejarah? Logo HMS sekarang itu dari Bos doni SI’82. Sebenernya logo dulu itu kecelakaan, saat itu logo yang dipakai saat ini adalah logo sebuah acara. Lalu keterusan, jadinya pake ini terus. warna kuning-item saat itu melambangkan alat konstruksi seperti yang tergambar di buku – buku kuliah. jaket hijau lumut juga timbul karena dulu kita keseringan pake warna hijau. ga ada rapat-rapatnya, dan sudan seperti biasa aja. Dulu iklim mahasiswaitu tidak bisa berkembang karena berada pada zaman represi. Namun dari tekanan itu membentuk sebuah generasi kritis. Mayoritas mahasiswa zaman dahulu lebih fokus ke arah keprofesian dan belajar. Bos Hotasi pun akhirnya menitipkan pesan bahwa HMS sudah seharusnya bisa ke ranah lebih profesional. Sebisa kalau bisa HMS jadi bisnis creation, jadi segala hal bisa dipikirkan dan dibisniskan karena area sipil itu banyak sekali yang bisa dienterpenurkan mulai dari teknik aspal, tiang pancang, jalan, pondasi. kalau bisa adik adik buat HMS jadi konsultan yang lebih kompeten. Intinya how to make money. Salah satu saran kepada HMS adalah how to make bisnis di area teknik sipil. Zaman dulu tidak bisa karena emang susah, dan akses informasi susah. Sekarang harusnya bisa untuk mencapai itu. Konsultan yang ada itu sifantnya knowledge sharing, kalau lomba dan conference integrasi teknik sipil. Gunakan HMS sebagai bengkel start-up sipil. Adik-adik harusnya bisa menchalengge ketika ada masalah coba kita mikir solusinya dan
440
berujung mendapatkan keuntungan. Di kampus kita tidak diajarkan untuk menjadi kaya, kita diajarkan untuk menjadi pintar. kita belajar teori tapi kita worry dan akhirnya tidak berani untuk berkreasi. Jangan terbebani untuk berkarya, prinsip sederhananya adalah how to make money. Kita harusnya diajarkan entrepreneur, jadi kedepan HMS dapat mencetak Mark Zuckerberg yang baru. Kalau pun tokoh - tokoh hebat teknik sipil sudah banyak yang tiada, maka memang sekarang sudah saatnya anak muda yang unjuk gigi. Bos Hotasi berpesan buatlah sejarah yang baru, jangan memandang sejarah yang lama mulu. Ciptakan sesuatu yang baru jangan terbebani untuk berkarya tapi tujuannya become a rich. Kenapa tidak boleh mengekor masa lalu. Karena yang pertama setiap zaman ada tantangan masing – masing, yang kedua tidak ada organisasi yang baku, semua ini dinamis menyesuaikan tujuan masing-masing sesuai zamannya. Tidak boleh segala sesuatu yang pakem, maka untuk mencapai tujuan itu dibuat sefleksibel mungkin. Organisasi saat ini bisa dibuat sistem cluster, dengan anggota sedikit. Misalnya ada sistem pengurus inti dan cluster. Bentuk organisasi sekarang tidak harus kotak-kotak, justru itu bentuk organisasi lama. Organisasi yang baru itu bentuknya kaya satelit - satelit tapi nanti dikoordinasi oleh pengurus inti HMS. Jadi nanti siapapun yang punya kegiatan diperbolehkan menggunakan nama HMS. jadi brand itu di franchise kan. Nantinya semua anggota harus dapat perasaaan kepimilikan di HMS. Bos Hotasi mengakui bahwa “Di sipil kita terlalu kaku dan terlalu ngikutin masa lalu. Kalau kamu lihat bentuk organisasimu
441
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
sampai yg paling bawah itu ada 4 tahap dari ketua hingga staff. itu birokrasi. birokrasi menandakan habisnya waktu. Dulu kenapa bikin bentuk organsiasi seperti itu karena tidak ada hp dan alat komunikasi yang memungkinkan. Sekarang teknologi mendukung jadi sudah harusnya berubah. organisasi ini harus dibongkar. coba lihat mungkin hanya 20% saja yang aktif sekarang dari total kepengurusan. Orang – orang cenderung berpikir dilihat dari strukurnya dia hanya jadi pelengkap saja. kalau misalnya cluster maka dibuat lebih kompetitif satu sama lain. Itulah bentuk organiasi hari ini dan masa depan. Kita harus revolusi, baik revolusi mental dan organisasi. HMS itu adalah dimiliki oleh angkatan hari ini dan kedepan bukan masa lalu. Kami ga boleh bilang ga boleh ini-itu karena sudah bukan anggota HMS lagi. Bawa organisasi ini seberkreasi mungkin asal ga korupsi, ga membawa ideologi kepentingan. HMS itu nasionalis dan kekeluargaan. Generasi kalian sekarang lebih hebat. yang diambil itu kita punya kelebihan yaitu waktu, kecerdasan dan nama ITB. HMS adalah sebuah brand yang nilainya tinggi. kalo bisa kelasnya hms jangan pekerjaan kecil-kecil dan remeh – remeh. kalau bisa mulai tingkat 2 harus sudah bisa diberdayakan. Terakhir dari Bos Hotasi berpesan “Buat hms itu gue, nama - nama besar HMS sekarang adalah nama besar gue dan masa depan gue.�
442
 Pak Adi dan semua pelajaran berharga Pak Adiseobagjo adalah seorang alumni teknik sipil angkatan 51 dan salah satu founder HMS. Beliau bercerita pada zamannya dia sebagai sekretaris umum pertama HMS. Beliau adalah orang yang selalu rutin untuk mengirim surat kepada ketua himpunan saat itu entah soal maupun buku – buku. Karena beliau sangat concern terhadap perkembangan dunia teknik sipil maka sudah menjadi tanggung jawab beliau untuk selalu mengawal keberjalanan teknik sipil ITB walaupun sudah purna sebagai pengajar. Beliau merupakan mantan kaprodi teknik sipil pada zamannya. Saat itu aku sempat berkunjung ke beliau 2 kali dalam
443
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
1 kepengurusan membahas dan bercerita tentang zaman dulu dan mendengarkan petuah – petuah beliau. Di saat itu aku beruntung beliau masih segar bugar dan tinggal di kediamannya di komplek perumahan dosen di sangkuriang. Pertemuan teakhir kami sempat kami rekam dalam satu video yang akan kami upload ke youtube di channel youtube HMS ITB dengan keyword Pak AdiSoebagjo. “Semua permasalahan itu dapat dipecahkan dengan fisika, kalau belum dengan metafisika, kalau belum dengan filosofi, dan kalau sudah tidak bisa maka kembalikan kepada Tuhan�
List Kahim Ada beberapa hal yang aku usahakan agar bisa tercapai yaitu menyusun sebuah buku besar ketua himpunan HMS ITB beserta cerita dan sejarahnya. Namun hingga akhir kepengurusan aku hanya bisa mendapatkan beberapa nama saja. Aku harap suatu saat ada yang meneruskan jejak ini hingga mulai kahim pertama dan terakhir dan dapat mengumpulkan tulisan dari beliau dalam suatu buku besar sejarah HMS ITB dari masa ke masa. 69 Santoso
78 Donny Azdan
70 Iyus Ruswandi
78 *Rizky Ferisnto*
72 Indra Djati Sidi
79 Harun alRasyid Lubis
72 Tidar Naputupulu
80 Hendro Atmodjo
74 Sumaryanto W
81 Suryotomo
75
82 Doni J Widiantono
76
83 Hotasi Nababan
77 Tejo Kusumo
84 Hendry Harmen
444
85 Hary Setyawan
00 Ahmad Zaky
86 presidium, Oscar Zacky
01 Sandhria Feriawan
87 -
02 Ghozalfan Farabi
88 Prijosunoto
03 Rangga Adiprima
88 Decky Priambodo
04 Dayu Apoji Palgunadi
89 Agung Tjahjono
05 Heru Ramanda
91 Purwandono
06 Rilly Yogi
91 Adrian Wisaksono
07 Amri Sanusi
92 Oga Zano
08 Iwan Setiawan
93 -
09 Mario J. Simorangkir
94 Enda Nasution
10 Bimantoro Galih
95 Diko Oesman
11 Majid El Yumin
96 Arfi Rafnialdi
12 Aris Meisandika
97 Armenda Bachtiar
13 Juniantoro Suryanto
98 Dendy Pratama
14 Muhammad Fahmi
99 Muhammad Anwar
15 Anggi Renaldy Pratama
445
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
KONTRIBUSI UNTUK INDONESIA Akhir perjalanan panjang dalam mengurus sebuah himpunan selanjutnya adalah pertanyaan tentang mau dibawa kemana dan seperti apa himpunan ini selanjutnya. Ya, sebuah perjalanan akan menjadi sia – sia jika ternyata mimpi yang diusung dibiarkan bergitu saja menguap tak berbekas. Maka, aku menitipkan HMSku ini agar dapat menjadi kontributor nyata bangsa kedepannya. Tak usah kita sok peduli dengan hal yang jauh, sedangkan ada masyarakat yang membutuhkan kita di dekat kita. Jadilah masyarakat kawan, kita mahassiwa maka manfaatkanlah keilmuannya. Karena ini untuk masa depan bersama. Belajar tidak boleh dibatasi dinding - dinding kelas. Persahabatan tak terbatas juga. Teman - teman hebatmu banyak dan luas, dan mereka menunggumu diluar sana. Maka bawalah HMS ini menjadi sebuah Himpunan yang mampu berkarya dan berdaya bagi bangsa dan negara. Sebuah tanggung jawab di akhir, bahwa kedepannya HMS sudah harus bisa menjadi sebuah himpunan yang mampu berkontribusi untuk pengembangan Indonesia kelak. Melalui upaya – upaya inovatif dan kreatif dari anggotanya dalam memaksimalkan potensi yang ada menjadi sebuah kontribusi nayata kedepannya. Dengan meningkatkan pergerakan keilmuan teknik sipil sebagai ranah dan pemberdayaan Terakhir dariku bahwa HMSkuRumahku merupakan sebuah asa dimana tempat ini dapat menjadi tempat berkembang anggotanya di ruang - ruang mereka. HMS adalah sebuah wadah kosong, kitalah yang mengisinya sehingga menjadi sebuah wadah yang berisi yang kelak dapat memberi manfaat bagi banyak anggotanya. Semoga.
446
447
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
BAGIAN V Kutitipkan Padamu
448
KUTITIPKAN PADAMU Akhirnya semua ini bermuara pada sebuah momen dimana seseorang harus melepas apa yang telah dia perjuangkan. Ini bukan tentang rela ataupun tidak rela. Ini lebih bagaimana meninggalkan suatu hal agar bisa dipahami, dimaknai dan diteruskan oleh penerus – penerusnya. Ini bukan tentang sukses ataupun gagal. Ini lebih kepada tetap berada di posisi sebagai pejuang mimpi walaupun sudah tanpa status dan sosok yang lekang oleh waktu. Ya, Karena senjaku akan terbenam, dan fajarmu akan segera terbit maka kutitipkanlah padamu jalan juangku. Membuat HMS seideal mungkin merupakan tujuan setiap insan di HMS. Ya, namun pertanyaanya apakah himpunan ini akan bisa ideal? Sebagai pejuang mimpi aku sampai detik penghabisanku masih berani mengatakan bahwa “HMS bisa ideal” jika semua anggotanya mau dan bisa untuk menjadi ideal. Ya, tidak lain dan tidak bukan karena HMS adalah anggotanya. Jika berbicara tentang ideal itu apa? Maka sederhana saja yaitu menjadi sesuai dengan apa yang kau ingin jadi. Semua ini masih bisa kau usahakan mulai dari detik ini, ketika kau telah membacanya. Karena “jika dan hanya jika kau anggota HMS”. Maka tanggung jawab perubahan sekarang ada di tanganmu.
449
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Prinsip hidupku aku hidup tak mau ngerepotin siapapun. Ya, sebisa mungkin aku tidak ingin memberatkan orang lain apalagi dengan amanah yang sudah kupegang sebagai kahim. Amanah itu sangat berat maka selesaikanlah dengan tuntas. Bagaimana caranya start from berubah dimulai dari diri sendiri bukan dari dorongan luar. Karena perubahan diri paling besar terjadi jika ada kemauan dalam hati. Selanjutnya selalu berpikir terbaik, karena mindset mempengaruhi hidup kita ke depan. Ya bagaimanapun kondisimu saat ini jaga pikiranmu tetap selalu positif. Dan terakhir lakukan pengulangan perilaku, kemudian diikat oleh perasaan yang nantinya akan menjadikannya sebagai habit. Setelah akhirnya perjalanan panjang ini usai, jalan juang tidak boleh tidak untuk dilanjutkan. Maka setelah resmi turun jabatan nantinya aku harus tetap berada di HMS membimbing semua adik – adikku. Setelah aku resmi turun jabatan, aku masih harus bisa menjaga hubungan dengan relasi – relasi HMS, berkunjung ke tempat – tempat yang sudah pernah kita buat kegaitan disana. Setelah aku resmi turun jabatan pertanyaan yang akan menamparku adalah “Apa yang akan kau akan lakukan setelah ini?�. Sampai tulisan ini akhir dbuat aku tak bisa menjawab harus kemana aku setelah ini. Namun, satu yang pasti aku hanya perlu mengawal apa yang telah kulakukan selama setahun ini dan aku hanya perlu bersyukur atas semua hal yang nantinya telah dan akan terjadi. Satu hal lagi yang dapat kau lakukan untuk membantu merealisasikan jalan juangmu adalah dengan menularkan gagasan
450
dan ide yang cepat dan tepat. Pada saat aku resmi menjadi Ketua himpunan aku berusaha untuk membuat grup line yang bernama Jong HMS. Jong HMS sendiri grup yang berisikan dedengkot tiap angkatan yang pernah mengemban amanah di HMS. Grup ini kubuat untuk mempermudah penyebaran informasi kepada angkatan bawah. Grup ini berisi kahim, senator, wakahim internal, ketang, BPA, dan mantan ketua acara selama keberjalanan di HMS. Grup ini cukup efektif untuk melaksanakan penyebaran informasi yang membutuhkan tindak cepat. Salah satu pesan yang kutitipkan kepada Jong HMS adalah sebagai berikut:
ď‚Ş Selamat malam Jong. Aku mau nitipin beberapa pesan malam ini. Pertama, semangat buat minggu - minggu UTS. Persiapkan matang matang ujiannya, keluarkan 100% kemampuan kalian besok. Semua Alat tulisnya dibawa, dan jangan lupa membawa sekotak integritas tuk dipakai esok. Buat @audy semangat buat Wisoktonya, Maksimalkan acara angkatan kalian terakhir, semoga penutup acara ini jadi momen berkesan ngga hanya buat wisudawan dan anggota HMS juga buat angkatan kalian, para penerus HMS kedepannya. terkhusus kuya-kuyiku Hantam, dan @anwar sebagai komando tertingginya, persiapkan angkatan kalian dan sesosok pemimpin HMS buat ngelanjutin marwah perjuangan himpunan ini. Gua sangat berharap pemilu ini rame, ga hanya dari antusiasme massa, tapi juga antusiasme calon-calon penerus HMS (Ca-Kahim & Ca-Senator). Aku pribadi
451
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
berharap semoga banyak yang berani berjuang mewujudkan mimpinya buat HMS. Ini bukan tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah, tapi siapa yang berani mengumbar mimpi dan merealisasikan nya dengan kontribusi nyata. Maka, Kelak Visi Terbaik lah dari orang yang terbaiklah yang akan diterima oleh semua anggota HMS. Aku juga nitip, semua pemuda-pemudi disini saling berjibaku membaku si calon ini mempersiapkan segala yang dibutuhkan. Jangan pernah ragu sama apa yang kalian bawa, jika memang menurut kalian itulah yang terbaik. Karena HMS butuh pejuang, bukan pecundang.
ď‚Ş
452
KONTEMPLASI Selama aku hidup aku pribadi yang banyak merenung dan berpikir meresapi suatu hal. Ya memikirkan apa saja yang sejenak terlintas tapi aku tak ingin membiarkannya saja lewat makanya aku memikirkannya, mengolahnya menjadi sebuah gagasan di otakku. Selama setahun menjadi kahim banyak hal yang aku renungkan dan pikirkan menjadi sebuah gagasan entah dapat terealisasikan nantinya atau hanya menjadi sebuah angan yang sampai akhir terpendam. Kusebut semua hal ini adalah kontemplasi. Perjalanan selama ini sebagai ketua himpunan mengajariku bahwa pemimpin bukanlah semata untuk hidup saja, namun dia hidup dan menghidupinya mimpinya. Dan inilah beberapa mimpi ku di awal kepengurusan yang merupakan hasil perenungan panjang selama memupuk diri di HMS. hal – hal yang sejenak terpikirkan, dan bisa menjadi bahan untuk kalian renungkan selanjutnya. Dua hal yang selama ini kudefinisikan selama ini sebagai jalan juangku adalah hal yang bisa aku kejar secara teknis dan eventual selama masa jabatan, dan hal yang nantinya bisa aku kulturalkan dan akhirnya jika tidak dikarunia waktu yang cukup maka aku coba untuk turunkan kepada generasi selanjutnya.
453
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Hal pertama yang aku pikirkan adalah bagaimana tentang penjaminan kebutuhan anggota dapat terpenuhi sehingga menunjang aktualisasi yang berkelanjutan. Disini aku melihat akhirnya banyak keluarga ku di HMS ITB yang akhirnya tidak teraktualisasi dengan baik karena tidak memandang pemenuhan kebutuhan sebagai landasan utama. Hal ini akhirnya berujung pada sebuah tantangan bertajuk Bagaimana membuat mahasiswa mencicipi momen yang sangat berharga di kampus ini. Ya semua anggota HMS tanpa terkecuali dapat teraktualisasi di HMS ini. Hal yang selanjutnya adalah bagaimana membuat AbuAbu Wadah Pengembangan Diri cocok. Hal ini dilakukan dengan cara Revitalisasi Komunitas. Penempatan sesuai minat ini penting agar dapat mengenali anggota dan HMS itu sendiri. Selanjutnya jenjang kaderisasi yang harus dibentuk terlebih dahulu agar sesuai kebutuhan zaman dan juga dapat mengakomodir jawaban solusi dari sebelunya. Hal yang dapat menunjang itu semua adalahKomitmen Mengembalikan hegemoni, solid, kompak, bangga HMS. Bagaimana membuat itu. Kembali kepadaku sebagai pemimpi harus bisa: karakter, cara bertindak, berbicara, tegas, jangan merendah, pelayan, pede, ilmu. Tugas penerus nantinya bagaimana membuat anak2 secinta itu sama himpunan.
ď‚Ş
454
JALAN JUANG Jalan juang adalah hal – hal yang telah dikerjakan dan berharap orang – orang paham masudnya agar nantinya dapat melanjutkannya. Pertama kumulai dari bagaimana sebuah supporting system yang dapat berjalan maksimal. Bagaimana mengelola big data HMS dapat berjalan. Bagaimana mereminder semua orang untuk datang kegiatan HMS. Tentang arsip adalah bagaimana nantinya dapat membuat satu sistem pengarsipan yang bagus, yang settle. Dan bagaimana arsip itu nantinya dapat ditinggalkan dari generasi dan generasi. Penindaklanjutan arsip tersebut untuk ditularkan ke penerus juga penting. Semua hal tidak hanya arsip kepengurusan saja namun semua arsip – arsip yang ideal ada. Lalu bagaimana nantinya generasi – generasi kedepan dapat membuka dan membaca Arsip ini. Selanjutnya tentang sekre adalah bagaimana sekre menjadi sebuah ruang publik yang bisa mengakomodir semua kebutuhan anggota baik belajar, bercengkaram atau hanya sekedar melepas penat beristihat dengan hiburan atau tiduran. Tentang media komunikasi. Tahun ini HMS dinobatkan sebagai himpunan termedia, namun bagiku masih banyak hal yang harus ditingkatkan dan diperbaiki lagi dari apa yang diusahakan saat ini.
455
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Dan membuat sebuah kaleidoskop yang bagus dan rapi yang dapat merekam semua kegiatan menjadi satu. Lalu bagaimana internal yang dapat mengakomodir semuanya. Internal yang dapat suportif dan apresiatif. Selalu support kepada siapapun untuk berkembang. Bahkan juga support orang – orang yang aktif di luar kampus. Dan apresiatif terhadap semua anggota yang telah berkontribusi di HMS. Apresiatif ini merupakan aspek yang sangat penting dan merupakan taap penyokong aktualisai. bagaimana membudayakan sistem saling sapa. Dan bagaimana menunjukkan kekompakkan bersama. Selanjutnya bagaimana penjaminan kebuthan selalu menjadi hal utama yang diusahakan. Mulai dari akademik dan kesejahteraan anggota. Mulai dari kekeluargaa yang selalu dijunjung tinggi. Dan mulai dari pewadaan minat & potensi mereka. Dan akhirnya berujung kepada mensupport mereka untuk beraktualisasi dimanapun dan kapanpun. Mengenai keprofesian di HMS bagaimana dapat menunjang sebuah keprofesian yang memiliki manfaat nyata. Mulai dari pengembangan keprofesian yang dapat aplikatif dan berdampak. Dan menjadi inisiator berkarya. Lalu bagaimana meningkatkan bidang eksternal. Tentang relasi dengan meningkatkan dan menjalin terus relasi – relasi yang telah dibangun. Relasi ini tidak boleh lepas walapun orang – orang yang di dalamnya berganti. Termasuk relasi di dalam kampus terutama dengan civitas akademika baik dosen maupun pegawainya. Lalu bagaimana menjalin hubungan dengan alumni yang dapat support untuk pengembangan HMS nan jaya. Jangan
456
sungkan juga untuk saling sharing dan sounding program kepada relasi – relasi yang telah kita jalin. Dan dari titik ini aku berani berharap kedepan selanjutnya kalian harus berani leading dari wadah relasi yang ada ini. Kalian sudah tahu posisi dan peran HMS maka maksimalkanlah. Tentang sebuah generasi, bagaimana kita dapat membudayakan orang – orang yang kritis di HMS. Sejalan dengan sebutan bahwa HMS adalah himpunan kajian adalah bagaimana mengusahakan budaya membaca, menulis, dan berdiskusi tercipta di lingkar – lingkar sosial yang ada. Menciptakan dan memantik isu agar anggota banyak tahu akan isu – isu sosial dan sekitar. Menciptakan sense of crisis terhadap anak – anak HMS. Dan akhrinya berujung kepada HMS bisa mengawal pergarakan bangsa ini seperti dulu kala. Lalu tentang proses kaderisasi yang nantinya mampu membuat jenjang kaderisasi yang efektif. Kaderisasi yang mampu mendidik kader yang nantinya diharapkan mampu menjadi garda terepan pembangunan. Kaderisasi ini sebenarnya dapat dimulai dari ebuah kekompakkan dan kesolidan angkatan yaitu dengan menginisiasi proyek angkatan yang dapat mengakomodir 2 tujuan pasti yaitu kekompakkan angkatan dan gerakan yang sustaianble dan bermanfaat bagi masyarakat. Dan kaderisasi yang dapaat mengajarkan dan melestarikan value & prinsip HMS Terkait nantinya sebuah badan semi otonom di himpunan. Hal simple yang ditipkan adalah rangkul mereka. Support mereka apapun yang kita bisa, karena mereka sudah cukup hebat dan hanya minimal butuh dukungan dalam entuk suntikan moral. Dan berusaha menjadikan acara milik mereka menjadi acara milik
457
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
bersama. Bagaimana nantinya cremna dapat menjadi medianya milik HMS yang mampu menawarkan karya – karya jurnalistik yang optimal. Bagaimana ICEE tetap menjadi program yan besar dan berdampak besar pula. Kita harus tetap melanjutkan relasi yang ada, selainmelatih mahasiswa dalam beraktualisasi kita juga dituntut untukd dapat berdampak dan bermanfaat nyata bagi nusa dan bangsa. Dan bagaimana sibades dapat menjadi kebangaan bersama milik HMS dan tetap menjalin relasi dan pengmas yang sustain. HMS sekarang belumlah ideal, HMS ideal jika semua anggotanya turut ikut ideal mau bekorban dan menjaga kualitas nilai – nilai HMS dapat terjaga Kahim harus bisa ideal sebagai Sebagai Ketua HMS, Sebagai Ketua BP, Sebagai Pelopor KM ITB. Selama berperan sebagai pelopor KM ITB aku rasa HMS sangat kurang bisa bersuara di KM, sebenarnya ini tergantung pemimpinnya. Aku dulu mengusahakan ini, tapi susah. Akhirnya diriku sendiri yang muncul di KM, sedangkan himpunan ngga. Kekurang-responsifan terhadap isu/kegiatan KM juga berdampak mungkin dikarenakan banyaknya proker himpunan dan akademik sipil yang sangat berat. Apapun itu aku berpesan bahwa jangan lupakan bahwa menjadi kahim pun merupakan wadah belajar. Belajar apa saja yang kita mau belajar. Salah satunya belajar untuk membagun kelekatan dengan orang – orang di sekitar kita. Kahim yang bagus ketika mampu dekat dengan ketangnya, dekat sama BPnya, dekat sama bidang kaderisasinya dan dekat sama massanya. Kahim di HMS benar – benar dijaga wibawanya oleh massa HMS untuk itu jadilah pemimpin yang bisa meyakinkan mereka bahwa kita adalah
458
pemimpin yang seperti mereka cita – citakan. Jadilah pemimpin yang gelora semangatnya selalu terpupuk untuk himpunan. Ada dilema dimana kita mau mendikitkan proker tapi memperbanyak fungsi. Pertanyaan pertama yang kuajukan. BP2 mu siap ga? Apakah mereka secara otomatis paham tentang fungsi kultural itu. Seharusnya mereka sadar, cuman realitnya mereka juga baru setahun lebih dikit di HMS dan udah jadi BP. Menurutku mereka ga bakal tahu sebanyak itu. Ketika ga kuat, solusinya mudah perbanyak proker. Nah kalau terlalu banyak ada positifnya jadinya anggota merasa himpunan ini dinamis dan progressif. Tapi apakah iya akan semua anggota HMS ikut. Yang ada malah membuat capek BP2 sendiri, apalagi jika tipe kahim yang memaksa semua BP ikut. Ya secara ikhwal sebagai kahim memang harus memaksa BP, karena kalau bukan BP siapa lagi. Sehingga solusi ideal sebenarnya bener2 pahamai kebutuhan anggota secara tepat guna dan kemampuan BPmu tahun salah satunya dengan memami metode cara berpikir sistem yang dulu tahunku ajarkan kepada BP angkatan 2016. Selanjutnya bagaimana membuat HMS menjadi salah satu bagian kontributor nyata untuk bangsa. Tugas berat kedepan adalah bagaimana menyadarkan bahwa merah putih ada di dada kalian dan Indonesia merupakan tanggung jawab kita bersama. Indonesia masih negara berkembang, karena orang - orangnyanya masih ego dan mau berkembang sendiri. Indonesia belum sampai negara maju untuk dapat mewujudkan mimpinya. Dan semua itu akan menjadi tanggung jawab kita semua. Karena esok hari kita
459
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
adalah 1 generasi. HMS memang tak sempurna, tapi mereka layak disempurnakan. Akhirnya di akhir masa juang aku hanya ingin meminta maaf kalau ada ucapan atau tindakan yg tidak berkenan selama ini buat para keluargaku di himpunan. Sebagai penutup ada quotes bagus buat semuanya "There's always ways of motivating yourself into higher levels. Write about it, dream about it. But after that, turn it into action. Don't just dream" Sayonara.
ď‚Ş
460
KUTITIPKAN HIJAUKU Setelah berjuang selama setahun mewujudkan mimpi dan kegelisahan aku tahu bahwa waktu memang tidak akan serasa cukup untuk mewujudkan semuanya. Pada tahun ini HMS dianugerahi oleh kabinet KM ITB pada malam apresiasi sebagai Himpunan Termedia dan Himpunan Terbaik se-KM ITB. Namun hal itu hanyalah sebuah hadiah saja, karena sejujurnya banyak mimpiku yang belum tercapai. Selanjutnya kutitipkan hijauku kepada kalian wahai penerusku. Kejarlah hal – hal yang telah kuperjuangkan namun tak sampai ini. Perjuanganku mohon untuk diteruskan dan dilanjutkan. Muailah dengan memperbaiki dan membuat sistem yang ideal mulai dari awal Audiensi hingga LPJ. Sistem di HMS dan lembaga di dalamnya mulai dari BPA X BP X Senator. Mulailah membudayakan sistem sapa di HMS berharap dengan hal tersebut dapat memperbaiki masalah gap angkatan. Mulai lah menginisiasi pembagian peran BP di HMS siapa yang Bad Cop dan Good Cop, siapa yang dapat membawa forum serius dan cair. Dan tularkan hal itu ke Angkatan agar terbagi perannya bukan hanya ke BP saja. Mulai untuk menurunkan semangat kadpas kepada setiap orang. Tidak hanya eventual namun jugakultural. Rutinkan selalu
461
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
penyebaran nilai dan esensi kepada setiap anggota HMS. Dan cari terus value & sejarah HMS dan tuliskanlah pada sebuah buku besar HMS yang berisi perjalanan panjang HMS sebagai sebuah himpunan yang semakin tua harusnya semakin bijak dalam bergerak dan berkarya. Jalin terus relasi baik dengan Alsi, FKMTSI, masyrakat mitra sibades, dosen, dan semua orang yang pernah dan sedang terlibat hubungan dengan HMS. Dan jangan ragu untuk mebuat gerakan dan karya yang sustain dan membuat HMS ini lebih baik. Setelah itu jadilah abang – abang yang baik mengawal adik – adikmu selanjutnya. Terakhir lanjutkan visiku tentang #HMSReborn sebagai wadah yang adaptif, #ExploreHMS sebagai wadah yang Inklusif dan #HMSkuRumahku sebagai Rumah ternyaman dan tempat kembali bagi anggotanya untuk berkembang.
ď‚Ş
462
Sekretariat HMS ITB: Ruang Publik yang Mulai Redup. Welcome To HMS ITB “Bukan sekedar wadah berkembang, tapi sebagai rumah sentral pergerakan anggota dalam mencapai tujuan bersama.” Tulisan ini dibuat di sekretariat HMS ITB lantai 1 yang beralamat di Jl. C ITB pada waktu kampus hanya diramaikan oleh aktivis KAT dan pejuang TA. Di malam yang amat dingin setelah hujan rintik yang tiada henti di Bandung sepanjang hari. Sekre malam ini lumayan ramai karena ditemani dengan wawancara sekolah Danlap dari Bis Anna, SI’14 selaku PJS MWA WM ITB di lantai 2 sekre. Mana yang lain? Ada Kadept RT dan Bos Erza SI’14 yang mengerjakan TA. Sisanya? ada di rumah nyaman mereka masing — masing.
Kupikir jarang muncul tulisan yang membahas tentang sekretariat himpunan/lembaga. Ya, yang ada hanya pembahasan tentang organisasi itu sendiri. Padahal menurutku sendiri sekre mempunyai peran yang sangat amat penting dari perjalanan organisasi itu sendiri, khususnya himpunan — himpunan di ITB. Tempat ini seakan memiliki ruh yang dapat menanamkan suatu motivasi tersendiri bagi anggota — anggota organisasinya untuk
463
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
berkemahasiswaan. Dan dari tempat inilah organisasi memulai pergerakannya untuk mencapai tujuan mereka masing — masing. Membahas mengenai sekre HMS tak bisa kulepaskan dari jargon yang kugaungkan selama masa pemilu raya HMS ITB. Ya, mungkin sedikit terngiang di telinga orang — orang ketika mendengar mengenai sebuah klausa #HMSkuRumahku. Gabungan 2 kata yang menandakan sebuah harapan untuk setiap anggotanya dapat sadar dan hadir dalam setiap momen perjuangan di HMS.Dan tak lupa menempatkan HMS sendiri sebagai pijakan mereka untuk bergerak ke depan. Dan hal apa yang paling dekat dengan goal ini adalah sekretariat itu sendiri.
Sejarah dan kegunaan Sekretariat HMS ITB ada semenjak tahun 1987 dan mulai dibangun 2 lantai sekitar tahun 1994. Awal mula sekre HMS dibangun hanya memiliki satu ruangan besar dan tanpa tingkat. Lalu melalui inisiatif dari anak — anak pada zaman kepengurusan Bos Oga HMS’92 akhirnya dibangunlah lantai 2 sekre, dengan membagi satu ruangan besar yang ada menjadi 2. Gedung — gedung di sipil memang memiliki ukuran tinggi — tinggi karena memang gaya khas bangunan peninggalan Belanda juga. Tak jauh berbeda dengan zaman sekarang, fungsi ruang sekretariat HMS pada masa itu juga digunakan untuk tempat berkumpul dan berinteraksi. Selain itu juga ruang sekretariat ini dipakai untuk rapat pengurus HMS dan kumpul angkatan. Pada
464
zaman — zaman itu bisa dibilang tidak ada tempat lain untuk berkumpul atau rapat selain sekre HMS. Kini, sekretariat memang tak seramai zaman itu. Ada banyak factor yang mempengaruhi. Salah satunya kemudahan akses komunikasi melalui perkembangan teknologi. Sekarang sudah
ada smartphone yang
sudah
mengakomodir
banyak
kebutuhan manusia, pun social media yang bisa digunakan untuk mengetahui keadaan dari suatu tempat tanpa harus hadir disana. Kebutuhan untuk berkumpul juga semakin berkurang. Selain karena kost — kostan merupakan tempat yang lebih nyaman untuk melakukan hal — hal produktif tanpa adanya gangguan (pada zaman ini hampir setia kost di bandung memiliki wi-fi). Dan jika dikaji lebih dalam, sebenarnya akan sangat banyak perbedaan antara zaman sekarang dan zaman dulu terkait kebutuhan berhimpun di sekretariat ini.
Peran Sekretariat vs perkembangan teknologi Sebuah pemikiran pledoi muncul dariku akan pentingnya peran sekretariat HMS ITB baik untuk anggota dan untuk kemahasiswaan di ITB sendiri. Salah satu aspek yang dapat kita tinjau dari sejarah keberadaan dari HMS misalnya. Ya Ibarat bos Sukarno pernah mempopulerkan sebuah jargon Jas merah “jangan sekali2 merupakan sejarah”, begitu pun seharusnya HMS dan anggotanya. Namun, sangat disayangkan kenangan — kenangan HMS dari zaman dulu sangat susah untuk diakses oleh anggota — anggotanya zaman sekarang. Ditambah lagi pengarsipan di
465
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
organisasi sebesar HMS sangat kurang dikelola sehingga jarang yang tahu bagaimana perkembangan HMS dari dulu hingga sekarang. Tapi, satu peninggalan yang masih utuh tak lekang waktu sampai saat ini adalah sekretariat HMS. Utuh dengan beberapa adaptasi ruang sesuai kebutuhan anggota. Dari hal ini, maka perlu jika valueyang yang ada semenjak bangunan ini berdiri bisa tetap hadir dan terjaga sampai saat ini. Teringat aku akan pesan dari bos — bos Kahim terdahulu yang selalu menitipkan pesan “Jaga sekre ya jangan sampai sepi”. Kapanpun itu waktunya mau malam hari, weekend, bahkan hari libur nasional sekre sebagai rumah berhimpun harus selalu hidup. Namun, makna dari pesan Itu baru kusadari ketika keberjalananku sebagai Kahim. Lalu apa makna pesan tersebut? Bagiku Sekretariat HMS merupakan gerbang pergerakan utama dari himpunan ini. Sekrelah tempat anggota melakukan berbagai aktivitas mulai dari rapat hingga hiburan — hiburan receh yang mengendorkan stress di otak, bahkan bagi anggota yang sejatinya jarang ke sekre. Sekrelah tempat alumni berkunjung ketika mereka menepi ke ITB baik ketika sendiri, bersama teman — teman, maupun keluarga. Dan juga sekrelah tempat singgah pertama lembaga — lembaga baik HMJ, UKM, Kabinet, dll yang membutuhkan HMS. Ada alasan dimana peran sekre tak bisa tergantikan oleh perkembangan teknologi. Sebagai sarana penyebaran informasi untuk anggota mungkin bisa terwadahi dengan keberadaan social media chatting yang bisa mengampu hal itu. Tapi kehidupan sekre yang masih harus tetap hidup kapanpun itu merupakan hal dasar yang harus dipahami anggotanya. Setiap orang masih berharap
466
bahwa ketika dia berkunjung ke sana, akan ada orang yang menyambut setidaknya memenuhi kebutuhannya di sana. Atau ekstremnya aku membayangkan jikalau suatu malam ada anggota yang sedang butuh tempat untuk belajar, mengerjakan tugas — tugasnya, atau bahkan tidur, dimana saat jam malam ITB telah diberlakukan maka sekrelah tempat bernaung yang paling pas. Namun, ketika sekre dalam keadaan terkunci, aku tak yakin ada orang yang akan datang ke sana membuka pintunya dan menjadi penghuni di dalamnya sambil menanti kedatangan anggota — anggota lainnya. Selain itu penting pula menjaga sekre tetap ramai apalagi malam hari. Dimana sekre HMS merupakan titik cahaya terakhir dari mahasiswa penjuru kampus yang lewat untuk pulang atau mengambil kendaraannya menuju parkiran sipil. HMS merupakan spot di penjuru barat kampus yang menjadi pilar cahaya kemahasiswaan di ujung barat. Ya walaupun ada Sekre KMKL yang merupakan tetangga sendiri. Namun sekre HMS lah cahaya yang dilihat pertama kali dari jauh. Jika sekre HMS sepi maka sepi sudah penjuru ujung barat kampus dari arah Aula Barat hingga parkiran sipil, sepi pula kemahasiswaan di kampus yang katanya penuh pergerakan ini. Posisi sekre HMS inilah sebagai pemantik obor kemahasiswaan di wilayah ujung barat yang harus dijaga oleh anggotanya Satu hal lagi yang harus diketahui oleh anggotanya bahwa penurunan nilai yang paling efektif berasal dari sekre. HMS bukanlah sebuah organisasi layaknya unit ekstrakulikuler, yang ketika ganti tahta kepemimpinan maka ganti pula haluan
467
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
organisasinya. HMS merupakan kumpulan perjalanan sejarah panjang. Dan nilai — nilai luhur harus tetap ada dan harus dijaga keberadaanya. Nilai — nilai inilah yang hanya bisa diturunkan lewat cerita langsung dari saksi sejarahnya, atau lewat diskusi 2 arah dengan sesame anggoanya. Hal ini tidak bisa diampu oleh sebuah media sosial, karena kekuatan emosional ketika bercerita lah yang menjadi landasan kuat mengapa media social bukan jalur yang tepat.
Sekretariat sebagai ruang publik dan diskusi. Kondisi di atas semakin menggerus peran sekretariat sebagai ruang publik dan mematikan spot — spot diskusi yang dapat menciptakan sebuah ilmu dan pengetahuan baru. Terkait ruang publik, frasa ini sangat popular apalagi beberapa kota di Indonesia yang gencar menciptakannya, salah satu yang paling kelihatan yaitu kota Bandung tempatku berkuliah. Ruang publik yang dimaksud secara umum pada sebuah kota, menurut Project for Public Spaces in New York tahun 1984, adalah bentuk ruang yang digunakan manusia secara bersama-sama berupa jalan, pedestrian, taman-taman, plaza, fasilitas transportasi umum (halte) dan museum. Itu pengertian formalitasnya, tapi aku lebih suka mengutip pengertian dari bapak teori ruang publik, Habernas. Ruang Publik yang diidealkan oleh Habermas kiranya adalah ruang dimana setiap masalah bisa dikomunikasikan tanpa kendala, bukan dimana segalanya boleh dilakukan begitu saja. komunikasi yang terbentuk adalah bentuk komunikasi demokratis,
468
timbal-balik dan tiap-tiap pihak bisa menerimanya dengan baik tanpa dominasi. Ya Ruang publik inilah salah satu hal yang kupikirkan dari dulu sampai sekarang. Salah satu yang menjadi target pribadiku dalam kepengurusan kali ini adalah menciptakan ruang publik terutama di sekretariat HMS ITB. Dari ruang publik inilah aku berharap dapat memunculkan ruang — ruang diskusi yang dapat menghasilkan sebuah manfaat bagi anggota — anggotanya. Sebuah ruang terbuka dengan pemikiran dan pendapat yang bebas dari setiap individu yang terlibat. Dimana setiap orang berdiskusi dengan nyaman dan membahas hal yang konkret dan cemerlang. Hal ini sangat berbenturan dengan terhadap minimnya ruang publik yang ada di lingkungan HMS sehingga menimbulkan minimnya keramaian yang ada. Padahal banyak hal — hal yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana ruang publik di sekretariat ini. Mulai dari meja om dan meja hitam di luar. Area tenis meja sebagai sarana bermain anggotanya. Bahkan pilar — pilar pun potensial di sekre untuk dijadikan spot informasi. Sekre kami memiliki 6 pilar yang sangat bisa dimafaatkan untuk anggotanya berkreasi. Bergeser ke arah dalam, mungkin perlu juga suasana baru dalam hal penataan barang — barang seperti papan tulis, tv, dan Kasur. Belum lagi loker — loker yang ada di dalam seperti loker departemen, loker pribadi, loker inventaris barang. Rak sepatu, papan informasi, dan barang — barang lain pun harus dimanfaatkan secara kreatif bagi anggotanya. Wilayah manggo juga jadi bagian penting untuk di renovasi. Belum lagi jika beralih ke lantai 2 yang memiliki wilayah
469
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
nyaman. Satu lagi, yaitu ada workshop dan berbagai hal lain yang menurutku jadi potensial untuk diurus oleh anggotanya. Masalah yang terjadi adalah generasi sekarang yang tidak sadar akan potensi — potensi dari sebuah sekretarat dan barang — barang di dalamnya. Hal ini merupakan salah satu wabah yang buruk tapi hal ini sangat bisa diatasi dengan menyadarkan kembali anggotanya terkait peran dan potensi sebuah sekretariat. Mungkin masalah besarnya adalah sekre sekarang tidak bisa memenuhi kebutuhan dari setiap individu yang ada. Semisal anggota butuh tempat belajar bebas, sekre mungkin tidak bisa mengakomodir, sehingga mereka harus pergi ke luar untuk memenuhi kebutuhannya. Harusnya secara ideal sekre dapat menjadi tempat pemenuhan kebutuhan anggotanya dan rumah berkemahsiswaan yang aman dan nyaman.
Sebuah Angan buat rumah kita. Banyak diskusi yang sudah dilakukan sebelumnya terkait pengembangan sekretariat sendiri. Bahkan aku sendiri sudah sempat berdiskusi dengan anak — anak dari jurusan desain interior ITB terkait kegelisahanku ini. Selanjutnya pertanyaan yang muncul adalah mau dibawa kemana fungsi sekre ini. Mencoba mengintisarikan dari 3 misi yang kubawa pada tahun kepengurusan ini. 1. #HMSReborn, Upaya merekonstruksi ulang HMS ITB menjadi sebuah wadah yang terintegrasi dalam upaya penjaminan kebutuhan dan profil anggota dalam ranah kekeluargaan.
470
Ada 2 kata yang perlu digaris bawahi yaitu penjaminan kebutuhan dan profil anggota. Dan sekretariat lah sebagai tools untuk bisa mendapatkan penjaminan kebutuhan dan juga pemenuhan profil anggota. Dengan sekre yang mendukung keberjalanan itu, maka tugas departmen sedikit diringankan. Walau sebenarnya memang sekretariat adalah sebuah fasilitas, tapi dari fasilitas inilah nantinya akan tercapainya tujuan bersama. Lalu sekarang apa saja kebutuhan anggota dan profil anggota yang dapat dipenuhi. Kebutuhan sendiri ada di GBHP sebagai landasan dasar dalam merancang sesuatu. Berikut intisari dari kebutuhan GBHP yang ada dan dapat diwadahi sekre sebagai wadah berkarya anggotanya. A. Mewadahi minat dan potensi serta terkait komunitas yang ada di HMS. Komunitas di HMS pun banyak mulai dari minat olahraga hingga keprofesian. Dan ini diintisarikan dalam audiensi departemen Mipot B. Interaksi yang baik yang menyebabkan dan meningkatkan kekeluargaan pada tingkat kenal. C. Pengembangan keprofesian di sekre. Seharusnya sekre bisa mewadahi ini, dengan pemantik isu — isu keprofesian di sekre. Hal ini bisa jadi suatu hal yang mendukung tercapainya pengembangan keprofesian. D. Undangan dari eksternal dan pengabdian masyarakat (sense of crisis). Sebenarnya bisa dipantik beberapa informasi baik keprofesian itu di dinding tempelan informasi agar orang — orang tahu progress dan kabar terbaru. Baik itu info keprofesian, pengmas, eksternal ataupun proker — proker
471
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
lain. Hal ini bisa diakomodir dengan mengadakan papan info dan dengan pemasangan info yang baik pula. E. SOP sekre sebagai pengawasan, kabar tentang proker (Countdown), transparasi RAB, info — info tentang HMS. F. Kaderisasi. Profil kaderisasi ini kebanyakan tentang mengetahui arah gerak HMS. Kalau dulu sempet di ITS mereka menerapkan metode propaganda AD/ART nah untuk ini bisa dengan menempelkan hal2 berbau propaganda BP sendiri agar bisa menularkan ide secara efektif. Profil ada di profil kaderisasi yang mau di terapkan dan profil dari cita2 bersama, entah Kahim atau massa. Sebagai visi dari Kahim sebagai contributor nyata bangsa sudah seharusnya sekrerariat mendukung ini. (Wall untuk pengmas, eksternal, dan keprofesian). 2. #Explore HMS, Mengoptimalkan wahana eksplorasi kepada anggota HMS ITB untuk dapat berkembang dan berkarya sesuai dengan minat dan potensi. Dalam pengaplikasiannya pada ruang publik ini definisi berkembang dan berkarya sejauh untuk memantik mereka Sedangkan minat dan potensi anak — anak sesuai intisari dari kuisoner departemen Mipot adalah olahraga bersama, lomba, grup berisi minat sama, perform, berkegiatan di sekre, latihan serius. Beberapa hal bisa dilakukan anggotanya di lingkungan HMS seperti main musik dan menonton film di sekre, bulutangkis di depan sekre, basket dan volley di lapangan ccbar, bahkan futsal di lapangan BSC A dengan syarat ada gawang kecil. Hobi hobi seperti fotografi, desain, menulis, hiking, bisa terwadahi jika
472
ditempel di dinding mading HMS. Dinding ini sebenarnya tidak sekedar mewadahi hobi — hobi di atas. Hal — hal seperti info akademik, social pengmas, keprofesian pun bisa diwadahi disini. Dan itupun masih ada wadah lainnya yang masih kosong seperti 6 mading kecil, 1 mading besar, 1 etalase ga kepakai, dan etalase organongram. Intinya banyak tempat yang potensial dijadikan wahana oleh anggota — anggota, pun karena wilayah kita sebenarnya seluas itu untuk mewujudkannya. 3. #HMSku Rumahku, Merintis HMS sebagai rumah sentral pergerakan anggotanya dalam upaya meningkatkan rasa kepemilikan terhadap HMS ITB. Definisi rumah sentral sederhanannya adalah semua gerakan di HMS mengakar dan dimulai dari sana. Contoh seperti forum, rapat, dan bahasan — bahasan lainnya yang menimbulkan dampak entah kini maupun nanti.
Saran dan perbaikan Jadi bagaimana untuk bisa mencapai tujuan itu? Pertama kali yang dapat dilakukan jelas harus membuat sekre harus nyaman. Hal ini tidak bisa hanya dengan pemikiran sendiri ataupun hanya beberapa tim saja. Analisis kondisi juga harus dilakukan secara kompleks dengan mendata kenapa orang malas dan tidak memilih sekre sebagai tempat berkegiatan mereka. Beberapa metode yang efektif adalah wawancara dan kuisoner. Wawancara menghasilkan sebuah pendapat dan saran yang komprehensif serta dapat diuji kebenarannya. Wawancara dengan ebrbagai angkatan karena
473
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
pandangan setiap angkatan terhadap kebutuhan di sekre memiliki kencenderungan yang tidak sama. Saran dari beberapa DRT zaman dulu pun menjadi inputan penting karena penurunan nilai merupakan suatu hal yang sangat membantu dalam perbaikan sekretariat ini. Metode kuisoner dapat dilakukan lebih ringan namun dengan hasil yang harus melampaui batas valid. Sebarkan kuisoner terkait kebutuhan mereka untuk suatu fasilitas di HMS, baik itu kebutuhan barang, atau tempat seperti SL atau workshop. Ketika metode analisis kondisi di atas telah mendapatkan sebuah hasil yang cukup dijadikan pegangan. Maka bisa ditambahkan beberapa hal terkait gerakan lain. Contoh berkunjung ke himpunan dan diskusi dengan yang lain — lain dan cari referensi tentang sekre yang bagus. Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk memperbaiki ruang publik di HMS disini adalah: 1. Dinding karya HMS. (Fotografi, hiking, kegiatan2 HMS, info akademik) 2. Olahraga sekitar sekre. Bultang, futsal (gawang kecil), tenis meja, basket voli (lap itb). Gudang Alat olahraga -> workshop 3. Hiburan (Music, game, film) 4. Etalase, (ruang publik). Buku r32, tulisan2, info2 keprofesian, kajian, countdown. 5. Seputar info nitip mading (Undagan, agenda proker, lomba). 6. Jam sholat di dalam sekre 7. Tenda di smoking stone dan payungnya
474
8. Pembersihan sekre bagian dalam, dan alih fungsi workshop + SL (kewajiban ke HMS juga) 9. Informasi Intenal Hms + Visi Bp 10. Potensi di lorong sipil: 6 Mading Kecil, Etalase Organogram. Harapan terakhir sebenarnya ada pada ranah Eksekusi pada saat HMS beriman yang merupakan kepanjangan dari HMS Bersih — bersih dan makan. Gerakan selanjutnya adalah mengawal dan tinggal ngelihat dampaknya kedepan. Saran dan evaluasi akan dilanjutkan di tulisan selanjutnya. Untuk HMS yang lebih baik. 1,2,3 Ijo 3x.
475
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
Arsip HMS ITB Secara etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu archium yang artinya peti untuk menyimpan sesuatu. Semula pengertian arsip itu memang menunjukkan tempat atau gedung tempat penyimpanan arsipnya, tetapi perkembangan terakhir orang lebih cenderung menyebut arsip sebagai warkat itu sendiri. Menurut Kamus Administrasi Perkantoran, oleh Drs. The Liang Gie Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur, terencana, karena mempunyai nilai sesuatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali. Jadi sebagai intinya arsip adalah himpunan lembaranlembaran tulisan. Catatan tertulis yang disebut warkat harus mempunyai 3 (tiga) syarat yaitu disimpan secara berencana dan teratur, mempunyai sesuatu kegunaan, dan dapat ditemukan kembali secara tepat. Manfaat dari arsip sendiri agar dapat membuat relationship antar kejadian-kejadian atau peristiwa. HMS saat ini tidak mempunyai arip yang bagus. Ya, kegelisahan muncul ketika tidak adanya peninggalan – peninggalan sejarah yang sustain di HMS. Tidak adanya penurunan kegelisahan karena terbatas gap angkatan sehingga hal ini membahayakan bagi generasi – generasi ke depan yang akan membuat akan buta sejarah.
476
HMS ITB memiliki banyak arsip yang terbagi dalam beberapa jenis Jenis-jenis arsip dapat dibagi secara sederhana agar lebih mudah dalam memprosesnya. Contoh tulisan - tulisan dari para bos - bis terkait aspek apapun, dokumen resmi tertulis. Ex: Audiensi, LPJ, AD/ART, peraturan, dll, dokumentasi Kegiatan, sejarah, tracer study, Kedepannya aku berharap HMS dapat menargetkan sebuah big data yang tersinergisasi satu sama lainnya. Kedepan HMS sudah seharusnya mempunyai representasi dari data-data arsip untuk disajikan dalam bentuk yang menarik, seperti infografis, artikel, dll. Tujuannya bisa untuk informasi, hiburan, atau fact file. Dalam pemusatannya ke depan untuk memberi ruang kepada junior junior yang ada dalam mengakses informasi dan value yang ada, sehingga tidak ada ketimpangan dan gap antar angkatan dalam menjalankan HMS. Dan tidak ada pula angkatan pengurus yang bingung HMS mau dibawa kemana kedepannya berkat adanya buku besar HMS ITB.
477
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
ORASI dan PUISI ORASI INAUGURASI Gelora Kemahasiswaan kita tengah diuji kawan ditengah ruang2 publik semakin dimatikan tugas akademik semakin bertambah beban namun gerakan kemahasiswaan tak boleh lekang oleh keadaan Kita tidak bodoh kita hanya dibodohkan oleh sistem, Penggusuran tamansari jadi bukti, bahwa kita masih egois dengan diri sendiri kapan kita bergerak, sampai rumah2 kitalah yang jadi korban penggusuran Mahasiswa garda terdepan pembangunan ketahuilah, gedung2 kuliah kita yang megah ini diabngun oleh jerih payah mereka petani dan nelayan Maka dari itu kawan, Keluarlah dari pagar2 tinggi kampus ganesha ini Karena hanya dengan itulah, kau dapat melihat Indonesia lebih dekat dan kampus ini akan benar2 bisa mencetak calon kontributor bangsa yang membangun indonesia dan mensejahterahkan rakyatnya Jadi terang, jadi pelita bangsa ini, jadilah jawaban jangan tambahkan beban sebab beratus juta rakyat Indonesia menantimu, menantiku, menantikan kita.
478
Kumpulan Puisi Janganlah sampai kita terpenjara di dalam negeri sendiri bila begitu ramai mengetuk pintu membawa badai pembangunan pada tanah-tanah gersang di bumi ini. Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi, maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam. Lembaga pendapat umum tidak mengandung pertanyaan. Tidak mengandung perdebatan. Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan Jangan sampai ada yang tertinggal di negeri sendiri Apalagi yang bisa kita lakukan bila pernyataan lepas dari kenyataan kebijakan lepas dari kebijaksanaan manusia kehilangan kemanusiaannya karena kami terlantar di jalan dan apartemenmu memiliki semua keteduhan karena jalan berlubang kami kecelakaan sedangkan mobilmu melaju kencang menembus metropolitan sejak itu aku menangis
479
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
sedangkan kita disini hanya duduk manis meringis bergeraklah kawan, bangun negeri ini bukan untuk Indonesiaku, bukan pula Indonesiamu Tapi Indonesia kita, tempat berlindung dihari tua, sampai akhir menutup mata
seberapa sering kita merasa bahwa diri kitalah yang paling baik sedangkan di luar sana ada yang merasa dialah yang paling buruk di dunia apakah kau yang pertama/kedua seketika aku sadar aku bisa merasa di keduanya secara bersama
Aku suka memandangi mu kala pagi hari dimana semua tampak segar dipandang mata kelok pipi yang halus merona mata yang bulat mempesona dan senyum yang membuatku tak bisa lupa semoga jam-jam berjalan lebih lama agar memandangimu menjadi kenikmatan ku semata
480
terkadang ku berpikir pagi begitu jahat Menidurkanku ketika aku terbangun matahari begitu membuat nyaman terlelap ketika semalam bulan menjaga ku tetap terbangun.
Dulu tak pernah ku bercita Bahwa pagi tempat bersembunyi dalam mimpi Aku hanya meminta kembalikan masa dimana Sinar matahari menjadi energi dan sebuah elegi menciptakan karya
Hidup untuk apa? Beribadah kepada pencipta Dan coba menikmati ciptaan-Nya dengan jalan yang berbeda. Bukan, bukan dengan foya-foya tapi dengan selalu berusaha membantu sesama tiap ada waktu, gunakan semaksimal mungkin. tuk berkarya, tuk mengimplementasikan kata-kata hidup seperti sebuah ensiklopedi FIlm
481
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
kita lah pemeran utama Maka kelak aku akan menulis sendiri tintanya dengan aku penulisnya, dan aku (di surga) kelak sebagai pembacanya
Pencuri Apakah hukuman yang pantas buat mereka? ganti rugi, dihukum malu, atau dibiarkan saja. Kita juga tidak tahu alasan dia mencuri apakah karena membantu org lain, atau karena keterbelitan diri sendiri, atau bahkan memperkaya diri. Tapi intinya mencuri itu salah dan dosa Bagaimana bagimu yang selalu mencuri waktu?
482
Tentang Pengabdian Awal dan akhir dari perjalanan di HMS dimulai ketika terpakainya jahim di pundak dan diakhiri oleh perayaan penonhiman oleh sang Kahim. Aku berada di tengah – tengah fase ini. Titik dimana perjuangan seakan sedang di puncak dan menunggu waktu untuk rehat dan menjadi pengamat kembali. Banyak hal yang kupikirkan tentang HMS. Mimpi, cita, dan asa mengalir dalam darah yang memicu untuk selalu bergerak dan terus berkarya di himpunan ini. Sekarang perjuangan ini akan segera berakhir entah selanjutnya akan menjadi sebuah hal yang lalu atau dapat menjadi sebuah sejarah panjang pergerakan. Aku orang yang sangat tertarik akan sejarah. Selama menunaikan masa bakti di HMS serasa sejarah itu hanya diturunkan dan didengar oleh beberapa orang saja. Lalu cerita – cerita perjuangan itu sering terkubur dan tidak dilanjutkan kepada generasi – generasi berikutnya. Mungkin ini kegelisahan terakhir yang akhirnya tercipta semasa menjadi Kahim. Akhirnya atas dasar kegelisahan itu aku mencoba menulis. Menulis adalah caraku menikmati karunia Tuhan. Entah ada yang membaca atau tidak, setidaknya aku sudah berusaha mengupayakan agar sejarah itu tidak hilang. Buku ini ditulis
483
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
sebagai LPJ ku kepada HMS. Banyak cita – cita yang belum terealisasi dan diharap untuk dilanjutkan. Buku ini kutinggalkan khususnya kepada massa HMS ITB dan KM ITB pada umumnya. Buku ini belumlah sempurna dan aku beharap karya pengabdian terakhirku bagi HMS ini dapat disempurnakan oleh generasi penerusku. Akhir perjalanan ini aku ingin mengatakan bahwa tidak ada kado kekecewaan bagi mereka yng telah mengabdikan diri sepenuh hati. Ya, Pengabdaian adalah sebuah jalan juang yang mengantarkanku pada rasa bersyukur atas semua pengalaman hidup yang tak ternilai harganya semasa menjadi ketua himpunan. Aku datang dengan keterbatasan, tetapi aku puas, aku tersenyum melihat senyuman dari kalian yang boleh hadir dan mengisi relung pengabdian dan mengibarkan harapan di masa masa akhir baktiku. terimakasih kepada kedua orang tua, Pak Abduh selaku Kaprodi, Seluruh BP Pelopor Perjuangan, jajaran BPA-Senator 2018/2019 dan semua anggota hms (kawis, kakad, ketang, dll) yang telah membersamai ruang pengabdian ini. Dan terimakasih ku terkhusus kepada kamu, orang yang sudah membuka kisah perjalanan panjangku ini sebagai ketua himpunan. Semoga yang terbaik untukmu. Aku tunggu pengabdianmu. "Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, tersakiti, yang telah dan tengah mencari, dan mereka yang telah mencoba. Karena, merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.�
484
HMS In Frame
485
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
486
487
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan
488
Tentang Penulis Anggi Renaldy Pratama lahir di Rembang, Jawa Tengah 09-08-98. Anggi memiliki makna Agustus Minggu Legi dan Renaldy sebuah akronim dari Rembang aku dilahirkan namun biasa dipanggil Aldy dalam kesehariannya. Aldy merupakan anak tunggal dari ayah seorang Tentara Nasional Indonesia dan Ibu seorang Ibu rumah tangga. Hingga Saat buku ini dicetak sedang menempuh studi sarjana di jurusan Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung. Sejak SMP, Aldy rajin mengikuti berbagai kegiatan di sekolah mulai dari OSIS hingga di SMA sempat mengemban amanah sebagai Ketua Forum Osis Se-Kabupaten Rembang. Memasuki tahap berkuliah, aktivitas organisasi tak lantas ditinggalkan. Berbagai macam kegiatan kepanitiaan dan organisasi sempat diikuti mulai dari Perisai Diri, KKN ITB, Latihan Kepemimpinan Mahasiswa, Persatuan Sepakbola, Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon I/ITB, hingga menjadi Ketua Umum HMS ITB. Orang yang sangat cinta dengan Indonesia ini memiliki impian untuk mengelilingi semua daerah Indonesia. Menjadi seorang kontributor nyata bangsa yang membangun daerahnya dan menyejahterakan rakyatnya. Info lebih lanjut tentang penulis dapat menghubungi: email: anggirenaldypratama@gmail.com idline: @anggirenaldy instagram: @aldisono
489
Catatan Perjalanan Seorang Ketua Himpunan