CREMONA 2018

Page 1


Pekerja Konstruksi Sumber | unique-con.com


PENGANTAR

KETUA UMUM

HMS ITB

Anggi Renaldy P.

(Mahasiswa Teknik Sipil 2015)

S

alam Cinta Atas Nama Perjuangan, Assalamualaikum Wr.Wb

“ suara-suara itu tak bisa dipenjarakan di sana bersemayam kemerdekaan apabila engkau memaksa diam aku siapkan untukmu : pemberontakan! “

Petikan Puisi Widji Thukul di atas yang berjudul “Sajak Suara” membuka hati nurani saya bahwa seorang mahasiswa harus berani bersuara dan menyuarakan pendapatnya. Mahasiswa harus punya idealisme. Berani berkata benar jika memang benar, dan berani berkata salah jika salah. Dan mimpi itu akan semakin menguat jika semua pemikiran dicurahkan dalam bentuk tulisan yang membuatnya akan terus abadi.

Saya mempunyai harapan besar bahwa Cremona sebagai media jurnalistik HMS-ITB dapat mewadahi asa ini. Di tengah media jurnalistik yang semakin marak, sudah seharusnya Cremona dapat menjadi media yang memiliki prinsip dan karakter yang khas dalam menyuarakan karya – karyanya. Menjadi Media yang dapat menyuarakan kegelisahan dan mimpi dalam penguatan peran pembangunan berbasis keprofesian Teknik Sipil untuk bangsa kedepannya. Semoga Cremona dapat menjadi media terdepan dan andalan bagi setiap kalangan yang menyajikan potret infrastruktur masa depan berkelanjutan. Melalui wadah ini semoga mahasiswa dapat tergerak dalam mengevaluasi dan menemukan solusi atas realitas bangsa, juga mampu untuk mencurahkan pemikirannya melalui tulisan. Agar kelak ketika lulus nanti mahasiswanya dapat mempunyai kemampuan engineering adjustment yang terasah. Dan lulusannya memiliki keinginan besar dalam upaya berkontribusi nyata untuk Indonesia kita. Tempat berlindung di hari tua, sampai akhir menutup mata. Selamat membaca, selamat memaknai setiap kata. Semangat No.1!

KETUA

M. Irsyad Sya’bana

(Mahasiswa Teknik Sipil 2015)

S

Karena tingkat urgensi akan kebutuhan dari infrastruktur tersebut sangat tinggi, sehingga pihak yang terkait dalam pembangunan harus menggunak an metode -metode pelaksanaan konstruksi yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, sehingga konstruksi dapat dibangun dengan efektif dan e sien, yang erat kaitannya dengan nilai waktu dan biaya yang harus dikeluarkan dalam pembangunan serta jumlah sumber daya yang diperlukan.

04

Vol. 18 Januari 2019 PELINDUNG Ir. Muhammad Abduh, M.T., Ph.D.

KETUA

M. Irsyad Sya’bana

SEKRETARIS - BENDAHARA Handini Yuniarti

KETUA BIRO REDAKSI UTAMA

KETUA BIRO MANAGERIAL

Johanes Deninov

Prayogo Siswono Putra

DIVISI SPONSORSHIP & FUNDRAISING

DIVISI REDAKSI

Wilson Harry Adhyatna Daryani Noly Wijaya Jan Davin Tengdyantono Firlana Hanifah Muhammad Ha dh

Darwin Limanto Asep Mochammad Syawaludin Fetriady Julius Luis Valerius Pasasa Melvin Jonathan Ra i Anwar

DIVISI HRD

DIVISI EDITING

Putra Rizky Viktor Siahaan Andy Julyandy Yosafat Setiawan Mulia Andreas

Eka Alim Wijaya Dizka Triarsani Nurrohmah SF Rifqi Khoirul Anam Rizky Novitasari Vandy

DIVISI PRODUKSI & DISTRIBUSI M. Qinthara Aghnat Angger Gangsar Gumilang Hira Pradana Kenneth Algian

DIVISI LAYOUTING

CREMONA

eperti yang diketahui pembangunan di Indonesia saat ini sedang dalam puncaknya, terutama di bidang infrastruktur dan konstruksi seperti pembangunan bendungan, jalan tol, dan lain sebagainya. Pembangunan tersebut didasarkan pada adanya kebutuhan yang tinggi dari masyarakat akan suatu infrastruktur yang dibangun sehingga berdampak pada keharusan pembangunan tersebut untuk diselesaikan dengan keterbatasan biaya, waktu dan sumber daya yang tersedia.

CREMONA

Oleh karenanya, saat ini banyak pihak dalam konstruksi menggunakan metode yang terbarukan dalam bidang konstruksi (modern method of construction) yang sejalan dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat, sehingga didapatkan konstruksi dengan tingkat produktivitas tinggi. Oleh karenanya, Cremona Edisi 18 tahun ini mengangkat sebuah tema yang berjudul “Modern Method of Construction” dengan tujuan untuk mengenalkan kepada pembaca bagaimana perkembangan dari metode-metode konstruksi dari masa ke masa dan sejauh mana perkembangan teknologi yang digunakan dalam proses pembangunan konstruksi,mulai dari awal p e re n c a n a a n , p e n d e s a i n a n , h i n g g a p ro s e s pelaksanaan dari konstruksi tersebut. Dengan rasa hormat, majalah CREMONA diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada pembaca dan masyarakat mengenai metode terbaruk an pada bidang konstruksi. Selamat membaca!

Anindya Rachma Putri Alfredo Kosasih Andrew Ng Joshua Kenny M. Fadhl ‘Abbas Tatya Koesandriani

DIVISI MEDIA Jagad Slogo Langit Aulia Akhtiar Daenulhaq Muhammad Fadhli Mubarak Rego Manahan Cakra Hutagaol

KONTRIBUTOR ALUMNI Widi Nugraha Albert Pranata Irvin Nathaniel Tobing Qisthina Dewi

KONTRIBUTOR 2015 Galatia A. Nainggola Reza Prama Arviandi Keza Harsono Andronikus R. L. Ramadhan Dwi Kurniawan Elan Septaji N. Anang Marjono

Anantyanto K. W. Arini Sa tri Anugerah Tito P. Wenisah Octavia Alif Muhammad Reza Dimas Y. Pratama

KONTRIBUTOR 2016 Andy Julyandy Winni Laxmi D. Malvin Heraldo Ismi Ra dah Andrew Ng

05


CONTENTS SOFTWARE

REKAM JEJAK

8 46

Mengenal Modern Method of Construction Tantangan Teknologi pada Dunia Konstruksi

58

26 64

PERSPEKTIF

OPINI

22

Penggunaan Piranti Lunak Midas Civil untuk Analisis dan Desain Struktur Jembatan Building Information Modelling (BIM): Mengukir Masa Depan Konstruksi

Modernisasi Metode Konstruksi, Mampukah Indonesia? Mengenal Building Information Modelling

18

Modern Method of Construction terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Potensi atau Bahaya?

TEROBOSAN

FOKUS 12

Efisiensi Sistem Modular dalam Proyek Konstruksi

14

Menimbang Keuntungan Memanufakturkan Industri Konstruksi Nasional Menuju Era Industri 4.0 Metode Konstruksi Top-Down sebagai Solusi Efisiensi Konstruksi Bangunan dengan Basement

54

28 50

AR-PRO: Kini, Konstruksi Serasa Pokemon Go? Modular Construcion sebagai Solusi Kendala Permukiman Inddonesia

LIPUTAN 40 72

Seminar dan Pameran HAKI 2018 Tol Fungsional, Apa Kabar?

INTIP 36 70

KILAS WISATA 62

Henderson Wave Bridge

Bangun Jembatan Sekarang Tinggal Pasang Mengenal Standar Manajemen Proyek Internasional


REKAM JEJAK

MENGENAL

MODERN METHOD OF CONSTRUCTION

Prinsip MMC adalah menggabungkan pembangunan dengan sektor industri, dimana MMC menawarkan kualitas yang lebih baik yang dapat dicapai melalui pembuatan di luar lokasi proyek (off-site construction). Off-site construction dapat mempercepat produksi bangunan karenaproses yang dilakukan adalah proses industri, yang tidak bergantung faktor cuaca, terjaga kualitas produksinya karena dibentuk di pabrik, tidak memerlukan banyak tenaga ahli (skilled labour), dan tingkat kecelakaan atau pencemaran lingkungannya (polusi dan wastage) dapat diminimalisir.

oleh Galatia A. Nainggola (Mahasiswa Teknik Sipil ITB 2015)

MMC memperbaharui produk dan proses dan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi bisnis, kualitas, kepuasan pelanggan, performa lingkungan, kelestarian, dan perkiraan waktu serta biaya pekerjaan.

P

asca Perang Dunia ke-2, kebutuhan perumahan di seluruh dunia meningkat dengan cepat, namun tidak sebanding dengan kemampuan pemerintah untuk menyediakannya. Tidak ada langkah terobosan dari zaman tersebut yang dapat menjadi solusi, karena masih kurangnya teknologi dalam bentuk teknik produksi modern, pengembangan material bangunan yang ringan, pengembangan material bangunan berkekuatan tinggi, dan kurang efektifnya metoda-metoda konstruksi yang ada. Hal ini menyebabkan produktivitas menjadi rendah, waktu dan biaya perkiraan konstruksi menjadi tidak pasti, rentang level kualitas dan perkiraan waktu konstruksi melebar, dan dibutuhkannya banyak tenaga kerja. Ditambah dengan adanya isu global warming saat ini, semakin dibutuhkan pembaharuan dalam teknologi material dan metoda konstruksi yang ada. Untuk itu dibutuhkan konstruksi yang e sien dan metoda konstruksi yang lebih e sien pula (Modern Method of Construction). MMC memperbaharui produk dan proses dan bertujuan untuk meningkatkan e siensi bisnis, kualitas, kepuasan pelanggan, per forma lingkungan, kelestarian, dan perkiraan waktu serta biaya pekerjaan.

08

Modular Construction Sumber | https://www.pbctoday.co.uk/news/planning-construction-news/ modern-building-means-modular-construction/34899/

09


REKAM JEJAK

pelanggan untuk menggunakan elemenatau gabungan elemen yang diinginkan untuk menghasilkan desain yang optimal

Prefabricated Modular Construction Sumber | modulego.net

Produk dari MMC dapat berupa material, metoda konstruksi, estimating software, construction software, analisa konsumsi energi dan e siensi. Produk material dan metoda konstruksi dibagi lagi pada 5 tingkat yaitu, sub-assemblies, frames, panels, volumetric, dan hybrids system. Sub-assemblies adalah penggunaan material yang difabrikasi dahulu, kemudian dirakit atau digabung satu sama lain di pabrik atau di lokasi proyek. Material yang digunakan untuk subassemblies ini adalah material yang ramah lingkungan, mudah didapat, dan tidak mahal. Saat ini sudah terdapat beberapa material modern seperti rangka baja tahan api yang dapat menggantikan kayu, admixture beton yang terbuat dari berbagai bahan daur ulang, atap baja, parapet dari logam atau baja, lantai balok-blok-pondasi pra-cetak, sistem material pra-cetak (precast), dan sistem pra-tegang (posttensioned).

10

Frames system (sistem rangka) adalah susunan dari material-material contohnya adalah susunanstruktur kerangka baja yang ringan dan kuat. Panels system (sistem panel) adalah memproduksi unit panel datar di pabrik kemudian dibawa ke lokasi proyek untuk dirangkai bersama kerangka yang ada. Contoh unit lantai, dinding, dan atap yang telah dirakit adalah prefabricated sandwich panel. Volumetric system atau modular construction adalah gabungan dari frames dan panels system berupa konstruksi yang dirakit secara modul atau unit ruang terlebih dahulu sebelum dibawa ke lokasi proyek. Contoh dari modular construction adalah unit kamar mandi.

Selain perkembangan metoda d a n te k n o l o gi m ate r i a l k o n s t r u k s i , perkembangan manajemen konstruksi dengan estimating software juga merupakan bentuk dari aplikasi MMC. Estimating software membantu mempermudah dalam menghitung volume material yang dibutuhkan serta harga keseluruhan proyek. Teknologi ini menghemat waktu, uang, dan mencegah pemborosan yang tidak perlu. Construction software juga sangat membantu pembangunan di lokasi proyek dalam bidang akuntansi, manajemen sumber daya manusia, produktivitas, analisis hingga pengoperasian pekerjaan di lapangan. Contohnya adalah aplik asi Building Information Modelling (BIM). BIM adalah aplikasi yang membantu menyediakan visualisasi tiga dimensi (3D) sehingga tiap bagian dari rancangan dapat dikerjakan terpisah namun tidak bertabrakan karena disinkronisasi pada aplikasi ini. BIM juga mampu menyediakan detail tiap komponen konstruksi dengan presisi. Dengan melakukan analisa konsumsi energi dan e siensi, dapat membantu mengurangi gas emisi rumah kaca yang ada di setiap bagian konstruksi bangunan. Walau MMC sedang naik daun dan telah banyak diaplikasikan di negaranegara lain, perkembangannya masih terlalu lambat di Indonesia. Hingga saat ini, belum semua terobosan MMC yang ada telah digunakan di Indonesia karena

banyaknya tantangan seperti aspek logistik, manajemen perencanaan proyek, ketersediaan pekerja terlatih, dan pendidikan penyuluhan terkait MMC. Disamping itu, para tukang dan ahli lapangan juga sudah nyaman dengan cara tradisional yang telah digunakan sehingga enggan untuk melakukan peningkatan dengan metode yang baru. Tantangan lainnya adalah diperlukan standar per bagian-bagian dari suatu bangunan dan perlu dilakukan banyak tes sebelum rancangan dibangun, juga aturan regulasi agar konstruksi dapat dilihat dari sudut pandang keamanan namun tetap dapat menguntungkan. Dengan memperhatikan hal-hal diatas, diharapkan kemajuan MMC dapat lebih banyak diaplikasikan di Indonesia sehingga inovasi ini dapat turut mendukung perkembangan infrastruktur negara.

REFERENSI https://www.designingbuildings.co.uk/wiki/Modern_met hods_of_construction https://www.concrete.com/BuildingElements/Frames/Modern-Methods-of-construction(MMC).aspx https://www.ukessays.com/essays/construction/theeffect-ofm=-modern-methods-of-constructionconstruction-essay.php https://www.linkedin.com/pulse/modern-methodsconstruction-mmc-time-get-bus-troy-eiken

Hybrids system atau yang sering disebut semi-volumetric system adalah gabungan dari volumetric system dan panels. Hybrids system membebaskan

11


FOKUS

EFISIENSI SISTEM MODULAR

DALAM PROYEK KONSTRUKSI oleh Albert Pranata (Alumni Teknik Sipil ITB 2014)

SELAYANG PANDANG

S

istem modular dalam dunia arsitektur merupakan istilah yang tidak asing didengar. Dalam dunia arsitektur, modul memiliki hubungan dengan dimensi dan ukuran suatu ruang. Satu modul dasar dapat digambarkan sebagai satu ruang yang memiliki ukuran dasar t e r t e n t u . D a l a m i m p l e m e n t a s i ny a u n t u k perancangan, satu bangunan dapat tercipta akibat gabungan dari beberapa modul dasar. Salah satu bangunan yang menerapkan konsep arsitektur modular ini adalah perusahaan asuransi Central Beheer di Belanda. Lama-kelamaan, perkembangan arsitektur modular tersebut merambah ke dalam dunia konstruksi yang saat ini dikenal dengan nama konstruksi modular. Sistem konstruksi modular adalah metode pelaksanaan pembangunan dengan memanfaatkan material atau komponen fabrikasi yang dibuat di luar lokasi proyek atau di dalam lokasi proyek, namun perlu disatukan lebih dahulu antar komponennya (erection) di tempat yang seharusnya atau posisi dari komponen tersebut (Tatum dkk., 1987). Sebuah konstruksi modular lebih mengacu kepada volumetrik sebuah ruang, bukan sebagai bagian

ruang seperti tembok, atap, atau lantai, namun sebagai sebuah kesatuan ruang (Velamati, 2012). Dengan konsep tersebut, paradigma terhadap proses konstruksi berubah 180 derajat dari arah unik menuju ke arah manufaktur yang mempengaruhi e siensi dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan.

EFISIENSI SISTEM MODULAR Kriteria yang harus dipenuhi dari produk yang dihasilkan dari proyek meliputi kriteria atau batasan waktu, batasan ruang lingkup, batasan biaya, dan batasan kualitas. Keempat komponen tersebut saling mempengaruhi. Dalam pelaksanaaan proyek konstruksi, kriteria yang dapat ditangani secara maksimal tidak bisa lebih dari dua buah. Oleh karena itu, setiap alternatif yang diambil akan menimbulkan kelemahan tersendiri. Untuk menghasilkan kualitas yang lebih tinggi dengan waktu penyelesaian proyek yang cepat, diperlukan biaya yang tinggi atau ruang lingkup yang lebih kecil. Jika menginginkan waktu penyelesaian proyek dipercepat dan biaya yang dikeluarkan murah, kualitas menjadi aspek yang dikorbankan. Jika ruang lingkup proyek bertambah setelah penetapan estimasi waktu dan biaya, maka

Perusahaan Asuransi Central Beheer di Apeldoorn, Belanda Sumber | kompasiana.com

12

Proses Perakitan Modul dalam Konstruksi Gedung Sumber | communicationscollective.com.au

harus diikuti dengan meningkatkan waktu dan/atau biaya (Dimyati & Nurjaman, 2014). Berdasarkan konsep tersebut, dan mengasumsikan bahwa tidak ada perubahan ruang lingkup, e siensi dari konstruksi modular dapat diukur menggunakan tiga parameter, yaitu biaya, mutu, dan waktu. Konstruksi modular dapat menghasilkan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan metode konstruksi konvensional karena memiliki tingkat prediktibilitas biaya, tingkat produktivitas, dan tingkat keandalan yang lebih tinggi. Selain itu, limbah konstruksi yang dihasilkan dari sistem konstruksi modular juga lebih sedikit dibandingkan dengan konstruksi konvensional. Dengan demikian, konstruksi modular menghasilkan biaya lingkungan (environmental cost) yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan konstruksi konvensional. Dari segi waktu konstruksi, waktu konstruksi akan menjadi lebih pendek dibandingk an dengan konstruksi konvensional karena pekerjaan yang dilakukan di lapangan hanyalah merakit komponen yang sudah difabrik asi. Mesk ipun begitu, waktu yang dihasilkan bisa menjadi sama apabila waktu

konstruksi dengan waktu fabrikasi dijumlah. Dari segi mutu, penjaminan dan kontrol kualitas (QA/QC) lebih mudah dilakukan karena dilakukan secara off-site (Smith, 2016). Maka, dapat disimpulkan bahwa konstruksi modular memiliki e siensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan konstruksi konvensional. Dengan potensi e siensi yang dimiliki, sistem konstruksi modular dapat menjadi salah satu alternatif jawaban untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia. REFERENSI Dimyati, A. Hamdan dan Nurjaman, Kadar. 2014. Manajemen Proyek. Bandung: Pustaka Setia. Smith, Ryan E. 2016. Off-site and Modular Construction Explained. Washington : National Institute of Building Sciences, Off-site Construction Council. Tatum, C. B.; Venegas, J. A.; dan Williams, J. M. 1987. Constructability Improvement Using Prefabrication, Preassembly and Modularization. Construction Industry Inst., Austin, Tex. Velamati. 2012. Feasibility, Bene ts, and Challenges of Modular Construction in High Rise Development in the United States: A Developer's Perspective. University of Pennsylvania.

13


FOKUS

MENIMBANG KUNTUNGAN MEMANUFAKTURKAN

INDUSTRI KONSTRUKSI

KONVENSIONAL

Di zaman Mesir kuno, manusia memulai kebudayaan membangun bangunan megah seperti Piramida dengan cara yang amat sederhana. Hanya dengan membuat balok dari pasir padat atau batu, manusia mengatur sedemikian rupa sehingga balok tersebut menjadi sebuah bangunan makam atau tempat berlindung dari hewan dan pemangsa lain.

Pola membuat balok-balok sederhana yang kemudian disusun menjadi sebuah bangunan pada tahun 1960an menjadi ramai di Eropa. Kemudian muncullah istilah Prefab, yang mempunyai kepanjangan Pre Fabrication. Contoh mudah prefab yaitu membuat fabrikasi komponen bangunan yang terukur serta terjaga kualitas juga kuantitasnya yang kemudian ditrasportasikan ke tempat kerja.

MENUJU ERA INDUSTRI 4.0 oleh Reza Prama Arviandi (Mahasiswa Teknik Sipil ITB 2015)

D

i tengah majunya teknologi gelombang ke empat, sebagian besar masyarakat dunia menganggap bahwa untuk mencapai kehidupan yang lebih baik diperlukan usaha untuk mendisrupsi sekitarnya bahkan dirinya sendiri. Berbagai sektor industri seperti nansial dan pertanian yang sudah sangat maju mengembangkan hal tersebut. Namun di industri “tua” semacam kontruksi, perkembangannya sangat lamban. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti regulasi pemerintah yang kurang memberi ruang untuk berbagai teknologi yang mau masuk ke pasar, kurangnya edukasi tentang berbagai teknologi yang kini berkembang, penguasaan teknologi

ramah lingk ungan yang belum masuk segmentasi kecil rumahan, sudut pandangmasyarakat, kondisi sosial politik tentang maraknya hal remeh, pungutan lari, serta masih ruwetnya birokrasi pelaksanaan kontruksi di lapangan.Industri 4.0 awalnya merupakan program pemerintah Jerman ditahun 2012 untuk membuat peraturan dan aturan untuk membuat komputasidi keseluruhan sektor industri. Industri 4.0 berprinsip 4 hal yaitu keterhubungan satu alat ke alat lainnya, ketermudahan akses informasi detil setiap pekerjaan, merevolusi pekerjaan sik berat manusia, dan komputasi penentuan keputusan awal.

Piramida Giza yang dibangun dari balok-balok sederhana Sumber | the-vegan-travelers.com

Sampai sekarang kuliah Manajemen Konstruksi di hampir seluruh universitas di dunia, khususnya Indonesia selalu mengajarkan bahwa entitas produksi di manufaktur dan konstruksi sipil merupakan 2 hal yang berbeda. Prefab hadir bersamaan dengan ide membuat modular, bagian dari otomatisasi industri. Nilai besar yang dibawa dalam usaha otomatisasi ini sebenarnya sangatlah besar: memanufakturkan dunia kontruksi sipil. Mengapa sangat besar?

Rancangan perkembangan Industri Sumber | windriver.com

14

Sampai sekarang di kuliah Manejemen Kontruksi di hampir seluruh universitas di dunia, khususnya Indonesia, selalu mengajarkan bahwa entitas produksi

di manufaktur dan kontruksi sipil merupakan 2 hal yang berbeda. Kunci dari produksi di kontruksi yaitu keunikan. Semua hal di bentuk melalui mekanisme pekerjaan yang saling berkaitan satu sama lain, bersambung, dan menjadi satu pekerjaan yang lebih besar. Desain kerja awal yang sama untuk dua bangunan yang dikerjakan berbeda dimensi waktu dan tempat, sangatlah tidak mungkin menghasilkan dua produk yang sama. Produksi manufaktur mempunyai kunci yaitu mengendalikan produksi yang massal dengan kualitas yang terjaga. Produksi di manufaktur memungkinkan kita untuk membuat produk dengan hasil yang bisa diatur tanpa memperhatikan dimensi waktu dan tempat mengerjakan. Asalkan ada desain dan komponen kerja yang terkondisikan, hal tersebut sangat mungkin terjadi.

15


FOKUS

Salah Satu Bangunan Prefab yang dikerjakan oleh Startup Unicorn, Revolution Precrafted Sumber | revolutionprecrafted.com

Mari hitung secara kasar bagaimana mekanisme modular dan atau prefab memberikan dampak secara sosial, ekonomi, ilmu engineering, kensumsi energi, dan lingkungan yang lebih baik. Dari ranah sosial, kita selalu khawatir bahwa dengan adanya otomatisasi di bidang kontruksi sipil akan melenyapkan sebagian besar lapangan kerja di Indonesia. Menurut buku Sapiens (Yuva, 2009) dan Homo Deus (Yuval, 2018), keberadaan pekerjaan manusia akan semakin bervariasi dan tergantikan oleh pekerjaan lain. Di ranah ekonomi, startup bernama Revolution Precrafted yang berfokus untuk menyediakan jasa desain dan pengerjaan rumah prefab menghentak dunia karena menjadi unicorn (perusahaan dengan valuasi diatas $1 miliar) pertama di Filipina. Mereka mampu membuka lapangan pekerjaan yang besar dan menggairahk an sektor ekonomi privat kontruksi di Filipina. Hal yang lebih jauh lagi adalah membuka mata dunia bahwa usaha memanufakturkan produksi kontruksi konvensional merupakan hal yang nyata dan bukan bercanda. Salah satu kendala dalam ranah ekonomi malah berkaitan dengan regulasi, sampai sek arang saya belum menemukan regulasi yang sudah di sahkan oleh pemerintah untuk penjualan massal produksi manufaktur prefab. Di ranah ilmu engineering, kontruksi prefab membuka kesempatan dan sudut pandang baru untuk diteliti dan direkontruksi. Dengan memainkan produksi manufaktur modular, dunia ilmu pengetahuan akan memikirkan cara baru bagaimana meningkatkan mutu dan kualitas

16

dengan mudahnya proses karena dilakukan lingkungan yang terkondisikan yaitu pabrik. Di ranah konsumsi energi dan lingkungan, manufaktur prefab memberi lebih sedikit sampah dan limbah karena proses produksi yang lebih terkondisikan dan massal. Produksi manufaktur memungkinkan alat alat yang bekerja dapat digunakan berkali kali dalam satu jenis pekerjaan. Selain itu, produksi manufaktur dapat menekan tingkat kebutuhan material yang digunakan karena material sisa dapat didaur ulang dan digunakan dalam proses produksi selanjutnya. Dengan e siensi yang ada, sistem produksi manufaktur mampu mengurangi jumlah energi yang diperlukan.

Piramida Kegunaan dari Manufaktur untuk Mengurangi secara Signifikan Sampah Sumber | zerowastemontenegro.me

Beberapa Keuntungan Ditinjau dari Aspek Lingkungan yang Dapat Disediakan oleh Rumah Modular Sumber | bwncy.com

Hal yang lebih jauh lagi adalah membuka mata dunia bahwa usaha memanufakturkan produksi kontruksi konvensional merupakan hal yang nyata dan bukan bercanda. Hal lain yang patur diketahui yaitu l a p o r a n d a r i Fo r b e s b a h w a p r o d u k s i manufaktur untuk kontruksi saat ini sedang tumbuh 1.5 sampai 2.5 kali lebih cepat daripada produksi kontruksi konvensional di Eropa. Hal ini menjadi catatan penting bagaimana dunia kontruksi di dunia sedang bergerak, shifting dari kondisi nyamannya. Kalau boleh dievaluasi, dunia kontruksi Indonesia masih tergagap-gagap untuk masuk ke industri 3.0 yang ditandai d e n g a n e ra p ro d u k s i m a n u f a k t u r d a n otomatisasi. Rasa-rasanya untuk masuk ke industri 4.0 yang menggunakan kecerdasan buatan, monitoring yang dilakukan setiap waktu, dll, industri kontruksi haruslah

membuka mata lebih luas lagi. Sehingga era industri 4.0 di dunia kontruksi akan menjadi terang dengan beberapa catatan yang sudah disebutkan diatas. Jadi, sudah siap menjadi bagian pergeseran industri besar-besaran di dunia kontruksi dekade ini? REFERENSI Prefabrication and Modularization: Increasing Productivity in the Construction Industry. SmartMarket Report. McGraw Hill, 2009. Rachel Novotny. 2017. What is Modular Construction?. https://esub.com/what-is-modular-construcion/. Diakses pada jam 21.00 tanggal 23 Juli 2018 Julia Bunch. 2017. The Rise of the Prefabricated Building. https://www.forbes.com/sites/bisnow/2017/08/02/the-rise-ofthe-fabricated-building. Diakses pada jam 21.30 tanggal 23 Juli 2018. Yuval Noah Harari. 2009. Sapiens: A Brief History of Humankind. Indonesia: Kepustakaan Populer Gramedia. Yuval Noah Harari. 2018. Homo Deus: A Brief History of Tomorrow. Indonesia: Kepustakaan Populer Gramedia.

17


PERSPEKTIF

MODERN METHOD OF CONSTRUCTION

TERHADAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA,

POTENSI ATAU BAHAYA? oleh Keza Harsono (Mahasiswa Teknik Sipil 2015)

Jika Indonesia belum siap, penerapan metode konstruksi yang mutakhir tidak akan menyelesaikan permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang ada, justru akan menimbulkan permasalahan yang baru.

P

ercepatan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Indonesia telah mendatangkan sejumlah kecelakaan kerja. Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, tercatat 1877 klaim kecelakaan atau setara dengan Rp41,2 miliar sepanjang tahun 2017. Waktu pembangunan pun semakin terhambat akibat setiap kasus kecelakaan kerja yang terjadi. Aspek kesehatan dan keselamatan kerja masih perlu ditingkatkan untuk menyukseskan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hadirnya metode konstruksi yang mutakhir menimbulkan sebuah dilema dalam percepatan pembangunan. Metode ini dapat menghadirkan e siensi dan efektivitas kerja dalam mempercepat pembangunan yang berkualitas baik, seperti volumetrik konstruksi, sistem panelisasi, komponen pracetak, dan lainlain. Namun, metode ini juga menghadirkan beberapa hambatan dalam penerapannya. Beberapa pertimbangan perlu disiapkan dalam penerapan metode konstruksi modern, seperti bahaya keselamatan kerja yang akan terjadi, kesiapan sumber daya manusia, ser ta kesiapan tek nologi, peralatan, dan material.

BAHAYA KESELAMATAN KERJA Chris Luscombe, seorang Real Estate Underwriting Manager di Allianz

18

dalam pendapatnya pada media The Telegraph, mengungkapkan bahwa metode konstruksi yang mutakhir harus dipastikan untuk menyediakan keamanan terhadap bahaya api. Namun, pada kenyataan beberapa kasus, metode konstruksi modern justru menyebabkan api merambat lebih cepat yang menjadi risiko keselamatan kerja yang baru. Selain api, bahaya-bahaya konstruksi lain juga dapat terjadi pada metode konstruksi modern. Luscombe menambahkan bahwa tingkat keamanan bangunan akan menurun jika ada komponen baru yang ditambahkan pada bangunan volumetrik yang telah diproduksi dari luar lokasi proyek. Andy Miller, Technical Risk Control Manager di Allianz juga berpendapat hal serupa terhadap bahaya akibat metode konstruksi modern. Material yang digunakan dengan pada konstruksi modern tidak dapat diidenti kasi sesuai dengan material asli pada metoda konvensionalnya, sehingga dapat menyebabkan bahaya pada penanganan yang tidak sesuai. Sebagai contoh, pengelasan pipa pada sebuah panel dapat menyebabkan kebakaran besar, karena secara visual, panel tersebut terlihat seperti panel biasa hasil konstruksi konvensional, padahal, panel tersebut merupakan panel hasil konstruksi modern yang telah dilapisi bitumen (aspal) yang menghantarkan api seperti halnya olahan minyak bumi lainnya.

Steel Frame Homes Design Sumber | http://www.whitehouse51.com/modern-home-construction-methods/

Konstruksi Terowongan Modern di Jakarta (Underpass Cibubur) Sumber | https://www.dywidag.co.uk/projects/project-details/article/cibubur-underpass-indonesia.html

19


PERSPEKTIF

SUMBER DAYA MANUSIA Melihat bahaya di atas, sumber daya manusia memiliki peranan penting pada penerapan metode konstruksi yang mutakhir terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Kedisiplinan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, baik dari pekerja maupun p e n g aw a s d i l a p a n g a n , d i b u t u h k a n p a d a pencegahan hal-hal berbahaya akibat penerapan metode yang baru. Kualitas pekerja juga dibutuhkan untuk cara bekerja yang baru dan berbeda dari metode sebelumnya. Kedisiplinan dan kualitas pekerja di Indonesia terhadap kesehatan dan keselamatan kerja belum diterapkan dengan baik. Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri, menjelaskan bahwa terdapat masalah budaya kedisiplinan pada pekerja. Sebagai contoh, alat pelindung diri yang sudah diberikan tidak digunakan oleh pekerjanya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga memaparkan delapan kriteria yang perlu dievaluasi dalam penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di Indonesia, di antaranya adalah tenaga kerja berkompeten d a n b e r s e r t i k at, m e l a k s a n a k a n Standard Operating Procedure (SOP), dan keberadaan konsultan pengawas pada proyek.

TEKNOLOGI, PERALATAN, DAN MATERIAL Sejumlah bahaya konstruksi pada metode konstruksi yang mutakhir terjadi akibat ketidakselarasan metode yang digunak an. Penerapan metode konvensional yang dikombinasikan dengan metode modern d e n g a n p ro s e d u r ya n g t i d a k te p at d a p at menimbulkan bahaya yang tidak dapat diprediksi. Metode ini perlu mempertimbangkan penggunaan teknologi, peralatan, dan material yang digunakan agar penerapan metode dapat saling terintegrasi dengan baik. 8 Kriteria Evaluasi Konstruksi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sumber | https://www.pu.go.id/berita/view/15360/pemerintah-perketat-pengawasan-konstruksi-penghentian-sementara-hanyauntuk-pekerjaan-konstruksi-layang

20

Melihat kondisi Indonesia, teknologi, peralatan, dan material yang digunakan belum seluruhnya mengacu pada standar yang ada. Sebagai contoh pada proyek-proyek konstruksi di Indonesia, beberapa alat berat masih belum memiliki Surat Izin Laik Operasi (SILO). Ketiga hal ini juga menjadi bagian dari kriteria evaluasi kesehatan dan keselamatan kerja, yakni peralatan yang memenuhi standar kelaikan,

material memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), dan teknologi yang memenuhi standar kelaikan. Metode konstruksi yang mutakhir tidak sepenuhnya mengakibatkan bahaya dalam pelaksanaannya. Pada dasarnya, metode ini justru dapat mencegah dan menyelesaikan permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang saat ini sedang digarap pemerintah Indonesia. Sebagai contoh dari salah satu metode, pekerjaan pada pabrik akan lebih aman dibandingkan pekerjaan langsung pada proyek karena kecelakaan kerja dapat diantisipasi sejak awal dan pelaksanaan kerja lebih mudah diawasi. Metode konstruksi yang mutakhir dapat menjadi sebuah bahaya maupun potensi dalam pencegahan, penyelesaian masalah kesehatan, dan keselamatan kerja. Namun, jika metode ini diterapkan di Indonesia, sumber daya manusia, teknologi, peralatan, d a n m a te r i a l m a s i h b e l u m s i a p d a l a m memanfaatkan metode ini dengan baik. Indonesia perlu menggarap persiapan ini terlebih dahulu, sehingga metode konstruksi yang mutakhir dapat diterapkan. Alhasil, pembangunan dapat dilaksanakan secara cepat, efektif, e sien, dan dapat membenahi permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja di Indonesia.

REFERENSI NHBC Foundation, 2016. Modern methods of construction, Views from the industry. Milton Keynes, IHS BRE Press. Menaker: Sepanjang 2017, Ada 1877 Kecelakaan Tenaga Konstruksi. http://nasional.kontan.co.id/news/menaker-sepanjang-2017ada-1877-kecelakaan-tenaga-konstruksi, diakses pada tanggal 27 Juli 2018 pukul 10.16 The Telegraph. 2018. Modern Construction: what are the risks? https://www.telegraph.co.uk/business/risk-insights/modernmethods-of-construction/, diakses pada tanggal 27 Juli 2018 pukul 13:02 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. 2018. Pemerintah Perketat Pengawasan Konstruksi, Pemberhentian Sementara Hanya Untuk Pekerjaan Konstruksi Layang, https://www.pu.go.id/berita/view/15360/pemerintahperketat-pengawasan-konstruksi-penghentian-sementara-

hanya-untuk-pekerjaan-konstruksi-layang, diakses pada tanggal 27 Juli 2018 pukul 14.12

21


OPINI

MODERNISASI METODE KONSTRUKSI,

MAMPUKAH INDONESIA? oleh Andronikus Riansy L. (Mahasiswa Teknik Sipil 2015)

B

erbicara mengenai konstruksi, maka a s p e k ya n g d i l i h at b u k a n h a nya sekedar objek yang dihasilkan, tetapi juga subjek yang menghasilk an. K ata modern buk an hanya merujuk kepada teknologi yang digunakan, tetapi juga budaya pengguna teknologi tersebut. Oleh karena itu, dalam menelaah perihal metode konstruksi modern, maka hal dasar yang perlu ditinjau adalah budaya dari subjek yang menggunakannya.

SIAPKAH BUDAYA KONSTRUKSI INDONESIA MENUJU MODERNISASI? Seluruh dunia bergerak di dalam arus globalisasi yang menuntut langkah cepat, efektif, dan e sien. Tak terkecuali di dunia konstruksi infrastruktur. Metode serta biaya konstruksi menjadi faktor yang wajib di perhatikan efekti tas ser ta e siensinya. Maka tidak heran apabila berbagai metode-metode konstruksi yang modern diciptakan untuk memenuhi hal tersebut. Sebagai bagian dari dunia tersebut, Indonesia pun dituntut untuk mampu mengiringi arus modernisasi konstruksi yang ada. Namun, kembali kepada p e r nyat a a n awa l te r k a i t f u n d a m e nt a l konstruksi modern, apakah budaya konstruksi di Indonesia telah siap untuk itu?

BUDAYA KONSTRUKSI MODERN Setidak-tidaknya, terdapat tiga karakter yang diperlukan suatu budaya konstruksi agar dapat disebut modern, yaitu disiplin, teliti, dan perfeksionis.

22

Disiplin Metode-metode konstruksi yang modern senantiasa menuntut keteraturan dan konsistensi dalam pelaksanaannya. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, maka dibutuhkan budaya kerja yang disiplin, baik itu disiplin waktu, disiplin prosedur, dan lain sebagainya. Tanpa adanya budaya disiplin, maka sulit rasanya menyamakan langkah dengan prosedurprosedur yang menuntut ketepatan waktu, tahapan, dan sebagainya.

Teliti Bagi budaya yang maju dan modern, hal besar dan signi kan sudah bukan lagi merupakan konteks utama. Hal besar dan dominan telah dikuasai dengan baik sehingga dapat dilakukan dengan lumrah. Hal yang justru menjadi fokus perhatian adalah detail-detail kecil dan rinci. Namun bagi budaya yang masih berkembang, fokus masih diarahk an kepada hal-hal pokok saja sedangk an detailing masih mendapatkan perhatian yang kurang, bahkan terkadang diabaikan dan disepelekan sebagai hal 'kurang penting'.

Perfeksionis Ketelitian dalam hal-hal yang rinci akan menumbuhkan perasaan untuk meraih hasil yang sempurna. Perfeksionis merupakan ciri khas yang sudah dimiliki budaya modern. Per feksionis dapat diar tikan sebagai budaya kerja yang senantiasa berusaha meminimalisir celacela yang ada. Sementara itu, bagi budaya yang

Gambaran Pekerja Keras dalam Bidang Teknik Sipil Sumber | https://pxhere.com/id/photo/780811

Setidak-tidaknya, terdapat tiga karakter yang diperlukan suatu budaya konstruksi agar dapat disebut modern, yaitu disiplin, teliti, dan perfeksionis. masih berkembang, kesempurnaan acap kali di cap sebagai hal yang terlalu berlebihan. Maka, dalam budaya konstruksi yang belum maju, wajar jika kita menemukan kesempurnaan sering kali dikorbankan.

BAGAIMANA BUDAYA KONSTRUKSI DI INDONESIA? Berkaca dari tiga karakter budaya modern diatas dengan kondisi aktual yang terjadi di Indonesia saat ini, tentunya wajar apabila kita merasa masih ada gap di antara keduanya. Budaya konstruksi di Indonesia masih memiliki banyak permasalahan yang

perlu diselesaikan apabila berbicara mengenai kesiapan menuju budaya konstruksi yang maju dan modern. Disiplin masih merupakan karakter yang jauh dari budaya konstruksi Indonesia. Idle Time pekerja, baik itu tenaga terampil (tukang, mandor, dsb) maupun tenaga ahli (insinyur), masih tinggi. Dari 8 jam waktu kerja normal di Indonesia, 4-6 jam diantaranya merupakan idle time atau waktu yang tidak produktif. Pekerja konstruksi di Indonesia juga masih sangat sering mengabaikan halhal yang detail. Sebagai contoh, terkait pekerjaan pembesian, masih banyak pekerjaan detail seperti kait angkur atau

23


OPINI

__________ _____ overlap tulangan yang tidak sesuai standar. Contoh lainnya yaitu dalam hal pekerjaan mixing beton, kualitas air untuk beton masih kurang di perhatikan. Tidak hanya dalam hal hasil pekerjaan, detail prosedur kerja pun masih dianggap remeh. Tidak jarang kita mendapati pekerja yang tidak menggunakan safety harness ketika melakukan pekerjaan di ketinggian. Apalagi dalam hal usaha mencapai kesempurnaan. Ketelitian yang kurang, tentunya mengurangi perfection awareness konstruksi di Indonesia.

KESADARAN ADALAH KUNCI Tidak bijak tentunya apabila kita hanya menyalahkan budaya konstruksi Indonesia yang ada saat ini. Melakukan demikian sama halnya mengutuk kegelapan tanpa berusaha menyalakan pelita. Untuk menemuk an solusi yang tepat, tentunya kita harus memahami akar belenggu masalah sehingga dapat memilih kunci yang tepat untuk melepasnya. Kunci utama dari belum majunya budaya konstruksi di Indonesia adalah minimnya kesadaran dari setiap subjek yang terlibat. Kesadaran yang dimaksud adalah bagaimana setiap pihak yang terlibat memahami peran, potensi, serta posisinya. Masih banyak subjek konstruksi yang kurang memaknai profesinya. Hal ini d i s e b a b k a n o l e h b a ny a k h a l, s e m i s a l kurang matangnya pertimbangan dalam memilih profesi sejak dini atau keterpaksaan dalam memilih profesi yang ditekuninya.

menekuni pekerjaan konstruksi tanpa passion, tanpa inovasi maupun kreati tas. Puncaknya, ketidaksadaran ini menumpuk menjadi suatu budaya 'bekerja ala kadarnya' dan budaya yang demikianlah yang menjadi hambatan untuk berkembangnya karakter disiplin, teliti, dan perfeksionis. Mengetahui hal ini, maka ada dua jalur solusi yang berbeda. Pertama adalah preventif, yaitu dengan menanamkan sejak dini kepada generasi-generasi penerus yang terjun di dunia konstruksi mengenai pentingnya memaknai profesi merek a. Pupuk rasa bangga terhadap mereka yang akan menjadi tenaga terampil maupun tenaga ahli konstruksi di Indonesia. Hal ini bisa di lakukan melalui kurikulumkurikulum pendidikan yang ada. Kedua yaitu kuratif, dengan memberik an pemahaman lebih kepada mereka yang telah berkecimpung di dunia konstruksi mengenai pentingnya peran mereka. Hal ini bisa dilakukan melalui perusahaanperusahaan maupun lembaga-lembaga konstruksi yang ada.

Konstruksi LRT di Jakarta Sumber | http://www.tribunnews.com/metropolitan/2018/01/23/jakpro-investigasi-konstruksi-beton-lrt-yang-ambruk

PENUTUP Dari pemaparan diatas, tidak dinyatakan bahwa Indonesia tidak siap untuk menerapkan metode-metode konstruksi yang modern. Akan tetapi untuk mencapai tahap kesiapan yang sesungguhnya, maka diperlukan usaha lebih. Jadi, siapkah kita menjadi bagian dari generasi konstruksi yang berbudaya modern?

Ketidaksadaran ini menyebabkan subjek-subjek konstruksi di I ndonesia

Konstruksi Bandara Kertajati Sumber | https://bijb.co.id/progres-konstruksi-terminal-utama-bijb-16-mei-2017/

24

25


SOFTWARE

PENGGUNAAN PIRANTI LUNAK

MIDAS CIVIL UNTUK

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR JEMBATAN oleh Widi Nugraha (Alumni Teknik Sipil 2009)

MIDAS CIVIL: INTERFACE DAN FITUR KHUSUS UNTUK DESAIN JEMBATAN

S

alah satu piranti lunak analisis struktur untuk desain jembatan yang memiliki fungsi cukup lengkap dan tersedia saat ini adalah Midas Civil. Midas Civil dikembangkan oleh MIDAS Software Group POSCO, Korea Selatan, untuk menjadi sistem solusi terintegrasi yang fokus mengenai tek nik sipil k hususnya struktur jembatan. Fitur utama Midas Civil adalah untuk Pemodelan, Analisis, dan Desain berbasis Finite Element Model (FEM) dengan fokus dukungan tur untuk struktur jembatan. Tampilan Interface dari piranti lunak Midas Civil cukup sederhana namun mempunyai tur yang sangat lengkap untuk keperluan pemodelan, analisis, dan desain jembatan. Dalam tahap pemodelan, pengguna dapat mende nisikan jenis elemen dan properti material serta penampang, untuk kemudian diterapkan pada geometri jembatan yang dibuat. Proses input data dalam pende nisian jenis elemen serta properti material dan penampang dapat

Logo Midas Civil

dilakukan dengan cukup mudah melalui work tree di samping kiri layar dan dapat diterapkan perubahan data model dengan drag & drop. Selain itu, tur pembuatan geometri struktur jembatan (bridge wizard) tersedia untuk berbagai tipe jembatan yang umum digunakan. Kemudian, tur analisis dan desain struktur jembatan yang tersedia pada Midas Civil diantaranya adalah desain struktur baja, jembatan gelagar komposit, gelagar beton prategang, analisis jembatan kabel, non-linear, optimasi beban bergerak, dan analisis interaksi tanah dan struktur.

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DARI PIRANTI LUNAK MIDAS CIVIL Salah satu pengalaman penulis dalam menggunakan Midas Civil adalah untuk melakukan analisis dan desain jembatan gantung untuk pejalan kaki tipe asimetris. Jembatan gantung pada umumnya memiliki dua pilar di kedua sisi dan kemudian dibentangkan kabel dari satu sisi ke sisi lainnya dan menumpu di atas puncak kedua pilar. Sedangkan tipe asimetris adalah tipe jembatan gantung yang hanya menggunakan satu pilar di salah satu sisi, yang dimaksudkan agar pekerjaan dapat dilakukan secara bertahap dari satu sisi dimana pilar berada. Midas Civil penulis gunakan karena memiliki tur khusus analisis jembatan gantung, yang berfungsi untuk menghitung gaya awal kabel secara non-linear berdasarkan geometri. Midas Civil juga dapat digunakan untuk analisis tahapan konstruksi sehingga nilai kontrol tegangan dan deformasi struktur bisa didapatkan sebagai acuan

Tampilan Antarmuka Piranti Lunak Midas Civil

tahapan konstruksi sesungguhnya. Salah satu hambatan yang penulis hadapi saat menggunakan piranti lunak Midas Civil adalah pembuatan model tanpa bantuan wizard karena geometri khusus dari jembatan gantung asimetr is. M idas Civil menggunakan sistem koordinat berbasis titik node. Dalam proses pembuatan frame, titik node dibuat satu per satu di setiap ujung dari batang, kemudian dibuat batang dari kedua titik node tersebut. Hal ini cukup berbeda jika dibandingkan penggunaan piranti lunak seperti SAP2000 maupun CSI Bridge yang menggunakan sistem pemodelan gridline.

keilmuan dari hasil analisis tetap harus dilakukan, seperti pengecekan kembali reaksi perletakan harus setimbang dengan beban yang bekerja pada jembatan, kemudian pengecekan hasil analisis yang logis atau tidak. Pengecekan seperti ini akan sangat terbantu oleh pengalaman dan juga pengetahuan yang dimiliki. Maka, jangan pernah berhenti mempelajari hal baru, seperti piranti lunak yang dapat membantu pekerjaan, dengan pelajari juga prinsip dasar yang digunakan agar dapat melakukan pengecekan hasil dari piranti lunak tersebut sehingga dapat dipastikan analisis dan desain yang baik serta benar.

PENUTUP Midas Civil merupakan piranti lunak yang dibuat khususnya untuk bidang struktur jembatan dengan dukungan tur yang lengkap. Piranti lunak seperti Midas Civil ini memang sangat membantu tugas dari seorang Insinyur perencana struktur jembatan, namun pengecekan ulang sesuai kaidah

REFERENSI “Midas Civil Description". <http://admin.midasuser.com/UploadFiles2/84/Civil_Descripti on.pdf>. Jembatan Gantung untuk Desa tipe Asimetris (Judesa). Pusjatan.

Deformasi Jembatan Gantung Tipe Asimetris Hasil Analisis Struktur dengan Midas Civil Sumber | Pusjatan

26

27


TEROBOSAN

Logo AR-PRO

AR-PRO:

KINI, KONSTRUKSI SERASA POKEMON GO? oleh Ramadhan Dwi Kurniawan (Mahasiswa Teknik Sipil 2015)

P

ernahkah anda bermain Pokemon Go? Aplikasi permainan di smartphone yang mulai viral pada tahun 2016 lalu menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System) dari pengguna untuk menangkap berbagai monster yang ada pada karakter kartun pada lm Pokemon. Monster yang berbentuk digital tersebut hanya terlihat pada layar smartphone, sedangkan dalam dunia nyata tidak terlihat wujudnya. Apabila teknologi yang digunakan oleh permainan Pokemon Go dikembangkan dalam dunia konstruksi, akan seperti apa ya?

28

AR-PRO (Augmented Reality Project) adalah sebuah aplikasi dengan menggunakan teknologi augmented reality yang dipadukan dalam dunia konstruksi. Konsep yang diusung dalam AR-PRO adalah menggabungkan gambar arsitektural dan struktural dalam bentuk augmented reality. Augmented Reality (AR) bertujuan untuk mengembangkan teknologi yang memperbolehkan penggabungan secara real-time terhadap digital content yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata. Dengan Augmented Reality, pengguna dapat melihat objek maya dua dimensi atau tiga dimensi yang diproyeksikan terhadap dunia nyata. Teknologi AR ini dapat menyisipkan suatu informasi tertentu ke dalam dunia maya dan menampilkannya di dunia nyata dengan bantuan perlengkapan seperti w e b c a m , k o m p u t e r, s m a r t p h o n e , maupun kacamata khusus. Pengguna di dalam dunia nyata tidak dapat melihat objek maya dengan mata telanjang, untuk mengidenti kasi objek dibutuhkan perantara berupa komputer dan kamera yang nantinya akan menyisipkan objek maya ke dalam dunia nyata.

Sekarang, teknologi AR telah berkembang pada berbagai sektor kehidupan. Pada dunia game, perkembangan yang mengenalkan teknologi AR ke dunia adalah Pokemon Go. Dalam dunia e-commerce, telah berkembang teknologi AR, sehingga pembeli dapat melihat barang yang dijual secara nyata dalam smartphone. Contoh perusahaan yang telah mengembangkan teknologi AR adalah Ikea dan Amazon. Teknologi AR pun telah digunakan dalam sektor arsitektur untuk memberikan visualisasi kepada client tentang project. Perusahaan yang telah menggunakan teknologi ini contohnya PT. Fujicon Priangan Perdana. Seiring perkembangan zaman, maka munculah sebuah inovasi dalam dunia konstruksi dalam bidang augmented reality. AR-PRO bukan hanya sebagai salah satu bentuk perkembangan teknologi dalam dunia konstruksi. Namun lebih jauh lagi, terdapat tiga tujuan utama yang hendak d i c a p a i . Pe r t a m a , A R - P R O d a p a t meminimalisir penggunaan kertas dalam konstruksi, seiring dengan isu lingkungan terkait penggunaan kertas yang

29


TEROBOSAN

membutuhkan bahan baku utama adalah kayu. Diharapkan penggunaan kertas untuk gambar teknik dapat dikurangi dengan beralih menggunakan AR-PRO. Kedua, AR-PRO dapat menjadi bentuk perkembangan teknologi di bidang konstruksi, untuk memvisualisasi gambar detail yang kompleks, sehingga dapat mengurangi risiko kegagalan konstruksi di lapangan. Selain itu, kegagalan konstruksi dapat terjadi karena ketidaksesuaian antara gambar arsitektural yang telah direncanakan oleh arsitek dengan gambar teknik yang dibuat oleh insinyur. Oleh karena itu, ARPRO memiliki kesatuan antara gambar teknik dan gambar arsitektural sehingga berpotensi untuk mengurangi risiko ketidaksesuaian diantara keduanya. Ketiga, AR-PRO dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dalam visualisasi gambar struktural, karena dengan gambar teknik yang ada saat ini yaitu gambar 2D dalam kertas, seringkali kesulitan untuk memvisualisasi dalam bentuk nyata.

Gambar Struktural yang Tersimpan dalam Barcode Divisualisasikan dengan Smartphone Ilustrasi oleh Anindya R. Putri

Mekanisme penggunaan AR-PRO adalah dengan memindai image target yang berbentuk barcode oleh aplikasi ARPRO. Barcode tersebut telah berisikan gambar struktural dan arsitektural yang disimpan dalam ser ver dan dapat divisualisasikan secara nyata dalam smartphone. Barcode tersebut dipindai oleh aplikasi AR-PRO maka akan tervisualisasikan gambar arsitektural dari gambar yang telah disimpan sebelumnya. Kemudian dapat diubah mode menjadi struktural untuk menampilkan gambar struktural dan gambar teknik. Putarlah barcode untuk melihat berbagai sudut pengamatan dari gambar. AR-PRO merupakan sebuah hasil karya dari mahasiswa ITB dalam Program Kreati tas Mahasiswa (PKM) tahun 2017. Tim AR-PRO terdiri dari empat orang,

30

Barcode pada Aplikasi AR-PRO

yaitu Ramadhan Dwi Kurniawan (mahasiswa teknik sipil ITB 2015) sebagai founder dan drafter, Jehian Norman Saviero (mahasiswa teknik informatika ITB 2015) sebagai application developer, I Komang Sena Aji Buwana (mahasiswa teknik kelautan ITB 2015) sebagai web developer, dan Muhammad Rais Syam (mahasiswa teknik kelautan ITB 2015) sebagai bussines analyz. Dalam keberjalannya, tim dibantu oleh seorang dosen pembimbing, Eliza Rosmaya Puri (dosen teknik sipil ITB). Untuk mendapatkan aplikasi ARPRO, anda dapat mengunduhnya di playstore dengan kata kunci “AR-PRO”. Di bawah ini terdapat salah satu contoh dari barcode yang dapat dipindai menggunakan aplikasi AR-PRO. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi admin di web arpro.id, instagram arpro.id, dan surat elektronik di arpro.appcorp@gmail.com. REFERENSI https://www.it-jurnal.com/pengertian-augmentedrealityar/ www.arpro.id

31


KARIR

Implementasi Hydroseeding di Lereng Jalan Tol Ngawi-Kertosono

HYDROSEEDING

(SDGs). Tak hanya itu, ada riset mengenai efektivitas yang menyatakan penggunaan hydroseeding pada permukaan lereng bahwa hydroseeding mampu mengurangi erodibilitas lahan kritis hingga 90%.

SANG PENYULAP LERENG TANDUS 1

Hydroseeding tidak dapat digunakan untuk meningkatkan stabilitas lereng karena memang bukan komponen struktural lereng. Peningkatan stabilitas lereng hanya dapat dilakukan dengan upaya rekayasa geoteknik seperti pemasangan soil nailing, rock bolt, atau pemberian batu bronjong.

oleh Dimas Y. Pratama (Mahasiswa Teknik Sipil ITB 2015)

B

erdasarkan data yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sekitar 75% tanah di Indonesia tergolong tanah yang berisiko mengalami erosi. Pulau Jawa, yang notabene adalah pulau terpadat di Indonesia, menjadi salah satu pulau dengan persentase risiko tertinggi, yakni mencapai 90% dari luas wilayahnya. Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini pemerintah sedang gencar memperkenalkan teknik terbaru dalam lingkup perbaikan lereng, yaitu teknik hydroseeding. Hydroseeding merupakan sebuah teknik untuk melindungi lereng dari bahaya erosi. Pada prinsipnya, hydroseeding dilakukan dengan menyemprotkan campuran tertentu ke permukaan lereng yang akan dilindungi (PUSJATAN, 2017). Campuran yang dimaksud merupakan kombinasi dari biji tanaman, bahan pemantap tanah, air, dan mulsa. Campuran ini akan tumbuh menjadi tanaman dewasa kurang lebih dalam waktu 3-6 bulan.

32

Melalui surat edaran menteri No.2/SE/M/2018, saat ini pemerintah berusaha untuk memperlakukan teknik hydroseeding secara masif. Peraturan tersebut mendorong para perencana untuk menerapkan teknologi hydroseeding dalam perancangan lereng kritis dan tandus. Surat edaran menteri tersebut berisi perintah untuk mengimplementasikan penerapan teknologi hydroseeding.) sebagai salah satu solusi dalam mengatasi erosi lereng. Jika hendak mengetahui hydroseeding lebih lanjut, anda dapat membaca Pd 02 - 2017 - B (versi terbaru penyempurnaan Permen PU No.27 2007). Usaha penerapan teknologi hydroseeding sendiri diprakarsai oleh penelitian yang dilakukan oleh Balitbang Pusjatan K e m e nte r i a n P U P R . B e rd a s a r k a n h a s i l penelitian, hydroseeding mampu menekan biaya proteksi lereng hingga 50% dengan alasan material yang digunakan pada teknologi ini mudah ditemukan dan tidak memerlukan

REFERENSI Peraturan Menteri PU Nomor/22/PRT/M/2007 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor. Contoh Tanaman Hydroseeding yang Sudah Dewasa -Puearia Javanica

banyak alat seperti metode proteksi lereng dengan shotcrete. Dari segi keindahan, hydroseeding juga lebih unggul bila dibandingkan dengan metode proteksi lereng yang lain. Benih hydroseeding yang sudah tumbuh akan memberikan nuansa hijau disepanjang jalan yang membuat jalan terkesan lebih asri. Konsep go-green yang ditawarkan hydroseeding ini sangat sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals

Kementerian PUPR. 2017. Pd-T-2017-B: Penerapan Teknologi Hydroseeding untuk Pengendali Erosi Permukaan Lereng Jalan. Jakarta: Kementerian PUPR. Surat Edaran Menteri PUPR Nomor:02/SE/M/2018 tentang Pemberlakuan Empat Pedoman Bidang Jalan dan Jembatan. Albaladejo, Juan, dkk. 2000. Three Hydroseeding Revegetation Techniques for Soil Erosion Control on Anthropic Steep Slopes. Spanyol: CSIC. http://w w w.greenpersada.co.id/pro l-17-revegetasihydroseeding.html (diakses pada 26 Juli 2018 pukul 11.51) http://www.pusjatan.pu.go.id/rnd_products/detail/31hydroseeding (diakses pada 26 Juli 2018 pukul 11.23)

33


INFOGRAFIK

Jalan Raya Sumber | id.wikipedia.org

34

35


INTIP

BANGUN JEMBATAN SEKARANG TINGGAL PASANG oleh Anantyanto K. Wicaksono (Mahasiswa Teknik Sipil 2015)

P

ada umumnya, perangk aian sebuah jembatan dilakukan secara langsung di lapangan. Akan tetapi, hal berbeda terjadi di proyek pembangunan Jembatan Holtekamp. Biaya untuk membangun jembatan ini bernilai hingga Rp1,7 triliun. Proyek ini dilaksanakan oleh konsorsium PT Pembangunan Perumahan , PT Hutama Karya , dan PT Nindya Karya. Jembatan Holtekamp yang terletak di atas Teluk Youtefa Papua ini adalah jembatan yang

menghubungkan daratan Holtekamp dengan daratan Hamadi. Panjang bentang utama jembatan ini adalah 433 meter dan panjang jembatan pendekat mencapai 900 meter. Dengan adanya jembatan ini, waktu tempuh dari Kota Jayapura ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw menjadi jauh lebih singkat. Jika sebelumnya membutuhkan waktu 2,5 jam lewat pegunungan, perjalanan hanya akan memakan 60 menit saja jika melewati jembatan ini.,

Fabrikasi 2 bentang utama Jembatan Holtekamp pada awalnya dilaksanakan untuk menggunakan Metode segmental . Sayangnya, pada Peta Gempa Indonesia 2017 tercantum bahwa gempa akan sering terjadi pada daerah konstruksi tersebut dan dengan kekuatan gempa yang besar. Tidak hanya itu, alas an lain metode segmental ini tidak digunakan adalah karena waktu pekerjaan perakitan tidak bisa parallel antar bagian (harus saling menunggu), kemudian kualitas pengelasan baja akan tidak baik karena pekerjaan dilakukan di atas laut, lalu keamanan pekerja juga akan kurang terjamin karena berada di atas laut, dan kebutuhan lahan penyimpanan serta workshop dikhawatirkan tidak dapat tercukupi sehingga kualitas baja akan berkurang akibat korosi karena terlalu lama disimpan. Akhirnya, untuk mencegah kegagalan konstruksi akibat gempa dan kelemahan-kelemahan tersebut, konstruksi dilakukan dengan metode yang baru pertama kali ada di Indonesia, yaitu metode Strand Lifting (full span) , dimana sebagian konstruksi tidak dilakukan langsung di lapangan. Metode tersebut menjawab ketidakpuasan terhadap metode segmental karena pekerjaan dapat dilakukan parallel di pabrik, lalu kualitas pengelasan dapat presisi sehingga ketebalan pengelasan dapat berjalan sesuai t a rg e t , j u g a k a re n a k e a m a n a n p e l a k s a n a a n pengelasan dan bebas dari kondisi cuaca dan karena dilakukan di tempat yang terkontrol, kebutuhan lahan perakitan dan penyimpanan tidak lagi menjadi masalah.

Lokasi Proyek pada Peta Gempa Sumber | Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017

Lokasi Jembatan Holtekamp Sumber | Google Maps 2018

Joint Operation / operasi bersama

36

Metode perakitan jembatan secara bertahap dan secara langsung di lapangan Metode perakitan jembatan yang sebagian dilakukan di pabrik dan diangkut ketika hampir selesai

37


INTIP

Ilustrasi Metode Segmental Sumber | Erection Sequence Method Jembatan Holtekamp Jayapura multy arch steel box bridge, Holtekamp Bridge Project Team

Ilustrasi Metode Strand Lifting Sumber | Erection Sequence Method Jembatan Holtekamp Jayapura multy arch steel box bridge, Holtekamp Bridge Project Team

38

39


LIPUTAN

Perusahaan konstruksi harus menjaga profesionalitasnya dan menumbuhkembangkan budaya kerja yang baik untuk meminimalisasi kecelakaan dan mengoptimalkan daya pakai infrastruktur yang dibangun. - Ir. Dradjat Hoedajanto, M.Eng., Ph.D. (Ketua Umum HAKI)

Seminar HAKI 2017

SEMINAR DAN PAMERAN HAKI 2018 oleh Arini Safitri (Mahasiswa Teknik Sipil 2015)

S

eminar dan Pameran HAKI merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) sebagai wadah untuk mempelajari bagaimana proyek-proyek yang ada dapat dikerjakan dengan lebih baik berdasarkan pemaparan para ahli dan praktisi dalam dan luar negeri yang berkecimpung di dunia konstruksi, serta memperkenalkan produkproduk teknik kepada anggota HAKI yang m e n c a k u p b e r b a g a i b i d a n g p ro fe s i d a r i seluruh Indonesia. Acara ini terdiri dari dua kegiatan, yakni seminar dan short course yang rutin dilaksanakan setiap tahun pada sekitar

40

bulan Agustus di Flores Ballroom, Hotel Brobudur, Jakarta. Di tahun 2018, HAKI menggelar salah satu acara terbesar yang sdah ditunggutunggu oleh para insinyur knstruksi di Indonesia pada tanggal 28 hingga 30 Agustus 2018 dengan mengangk at tema “Gempa, Kegagalan Konstruksi, Kegagalan Bangunan, dan Profesionalisme SDM Konstruksi” untuk seminar pada tanggal 28 dan 29 Agustus 2018, serta “Forensic Engineer in Buildings and Civil Structures” untuk short course pada tanggal 30 Agustus 2018.

Menindaklanjuti isu kegagalan konstruksi dan bangunan yang marak akhirak hir ini, sudah menjadi keharusan bagi seluruh pihak yang terkait untuk berupaya memberikan yang terbaik saat konstruksi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga perawatan. Suatu kecelakaan dapat dikategorikan sebagai kegagalan konstruksi apabila masih dalam proses pembangunan atau sebagai kegagalan bangunan apabila bangunan tersebut sudah beroperasi, dimana kecelakaan ini dapat disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. M enanggapi pertanyaan terkait hubungan antara kapasitas kerja yang mumpuni dengan banyak nya proyek infrastruktur di Indonesia pada wawancaranya di KompasT V, Ketua Umum HAKI, Ir. Dradjat Hoedajanto, M.Eng, Ph.D, menyatakan bahwa perusahaan konstruksi harus menjaga profesionalitasnya dan menumbuhkembangkan budaya kerja yang baik untuk meminimalisasi kecelakaan dan mengoptimalkan daya pakai infrastruktur yang dibangun. Sehubungan pula dengan kegagalan konstruksi dan bangunan, fakta bahwa Indonesia sebagai negara yang rawan akan bencana gempa bumi menimbulkan k e b u t u h a n a k a n p e n c e g a h a n r u n t u h ny a

bangunan saat gempa bumi akibat adanya kesalahan dalam konstruksi bangunan, terlebih lagi karena gempa bumi tidak dapat diprediksi waktu terjadi dan besar kekuatannya. Acara ini didukung dan dihadiri oleh stake holders konstruksi, unsur pemerintahan, produsen bahan bangunan, konsultan, kontraktor, dosen, dan anggota-anggota HAKI dengan kuota peserta sebanyak 600 orang. Rangkaian kegiatan pada hari pertama dan kedua dimulai dengan pembukaan oleh ketua umum HAKI, dilanjutk an dengan seminar keynote session yang salah satunya menghadirkan Menteri PUPR RI, Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc, Ph.D, kemudian presentasi paper oleh para ahli yang berisi hasil studi dan penelitian mereka, dan diakhiri dengan penutupan. Presentasi dan pemaparan oleh para ahli tersebut dibagi menjadi berbagai sesi, yakni morning session d a n a f te r n o o n s e s s i o n d e n g a n t i a p s e s i memiliki subtema masing-masing yang terkait dengan tema besar acara ini. Adapun hari ketiga dikhususkan untuk short course d e n g a n p e m a t e r i P r o f. D r. I r. B a m b a n g Suhendro, ketua tim penelitian Universitas

41


LIPUTAN

Gadjah Mada. Tidak hanya itu, di luar ruang seminar terdapat pameran berupa boothbooth dari perusahaan maupun publisher buku terkait bidang konstruksi, sehingga tidak hanya dapat menambah ilmu, namun mengikuti acara ini dapat pula menambah wawasan secara praktikal dengan melihat berbagai perkembangan tek nologi yang dipamerkan. Seluruh materi keynote speakers, presentasi perusahaan, dan presentasi paper dibagikan via CD kepada peserta. Dengan diadakannya acara ini, diharapkan pengetahuan para praktisi di d u n i a k o n s t r u s i a k a n m e n i n g k at s e c a ra multidisiplin dan multikultural, khususnya pengetahuan akan metode baru dan aplikasi p r o d u k t e k n o l o g i m u t a k h i r. A c a r a i n i ber tindak sebagai jembatan untuk dapat mendukung pengembangan profesionalisme yang berkesinambungan antara dunia k o n s t r u k s i ( k o n s u l t a n , k o n t r a k t o r, d a n pengawas), dunia perguruan tinggi (riset), dunia otoritas/pemerintah (kode dan peraturan-peraturan baru), dan dunia manufakturing (produk-produk teknik dan aplikasinya). Kasus kegagalan konstruksi dan bangunan yang terjadi dapat menjadi bahan pembelajaran, baik dari segi teknis maupun n o n - t e k n i s . Ta k h a n y a i t u , d i p e r l u k a n implementasi forensic engineering yang tepat untuk dapat mengidenti k asi penyebab

kegagalan konstruksi dan bangunan. Pengetahuan yang telah didapat kemudian diterapkan untuk meningkatkan keselamatan dan memperbaiki performa di masa depan agar kejadian yang sama tidak terulang lagi. Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) merupakan organisasi nasional yang menghimpun para ahli konstruksi di Indonesia. HAKI didirikan pada tanggal 2 Oktober 1971 oleh 36 orang insinyur dalam bidang ketekniksipilan. Saat ini anggota HAKI berjumlah 4.735 orang dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia berbentuk Komisariat Daerah (KOMDA). Selain seminar dan pameran maupun short course, kegiatan yang rutin oleh HAKI adalah Serti kasi Keahlian (SKA) serta penerbitan jurnal dan newsletter. HAKI juga berpartisipasi dalam berbagai komunitas jasa konstruksi tingkat internasional, seperti Asian Concrete Federation (ACF) dan Asian Civil Engineering Coordinating Council (ACECC).

REFERENSI http://haki.or.id https://wiryanto.blog https://www.youtube.com/watch?v=UPJK4ojfCg4 Meeting ACECC

42

43


TTS 1 2 3 4 5

6

7

3

8 9

10

12

11

14

13 15 16 17 18

19

20

21 22

MENDATAR 1. American Standard Testing and Material 3. Bahan tambahan pada beton untuk memodi kasi sifat dan karakteristik beton 5. Elemen struktur beton yang digunakan untuk mengikat pondasi sebelum didirikan kolom di bagian atasnya 9. Teknik konstruksi untuk memutar bahu lengan beton jalan layang 11. Majalah ketekniksipilan HMS ITB 13. Kota dimana tata letak, infrastruktur dan ekonomi berpusat pada bandar udara 15. Channel Tunnel 19. Cetakan beton bisa dari kayu atau besi 22. Naiknya mixing water ke permukaan beton sesaat setelah beton selesai di cor

44

MENURUN 1. ..... Airport, bandara terbesar di dunia 2. Jembatan terpanjang di Indonesia saat ini 4. Struktur atas yang terbuat dari precast beton yang terpasang diantara dua penyangga 6. Jalur kereta api sepanjang 118-kilometer (73-mil) yang sedang dibangun di Inggris dan membentang melintasi London dan beberapa county inti lainnya 7. The longest toll of indonesia 8. Jenis semen yang dikembangkan dari jenis lain kapur hidrolik di Britania Raya pada pertengahan abad ke-19 10. Struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam suatu kegiatan konstruksi 12. Terowongan kereta api dasar di bawah Alpen di Swiss 14. Pemisahan agregat kasar dari adukannya akibat campuran yang kurang lecak 16. Negara dengan index infrastuktur paling e sien 17. ..... crossing, akronim dari pedestrian light controlled crossing 18. Transit Elevated Bus 20. ..... Raka Sukawati, penemu teknik konstruksi pada no.9 21. ..... tower, bangunan dalam proses konstuksi yang akan menjadi bangunan tertinggi di dunia

GET OUR

PREVIOUS EDITIONS!


REKAM JEJAK Salah Satu Teknologi Alat Berat yang Digunakan pada Proses Konstruksi Sumber | mckinsey.com

TANTANGAN TEKNOLOGI PADA

DUNIA KONSTRUKSI oleh Anugerah Tito P. (Mahasiswa Teknik Sipil 2015)

M

anusia didapati telah berada di Bumi selama lebih dari 90% dari keberadaan Bumi itu sendiri (McNeill, 1999). Sebagai salah satu spesies yang memiliki keunggulan dalam akal budi, tentu saja Homo sapiens menjadi spesies yang paling unggul dan dominan. Hal tersebut dapat dikatakan demikian karena perkembangannya dari waktu ke waktu, dari pemburu hingga pengumpul makanan, dari nomadis hingga menetap, dan semua perkembangan lainnya hingga seperti sekarang ini. Seperti yang dikatakan oleh Besari, semua perkembangan akan terus muncul demi memenuhi kebutuhan utama manusia, bertahan hidup (Besari, 2008:10). Gagasan demi gagasan muncul selama perkembangan tersebut, termasuk dalam bidang yang menopang kehidupan kita hingga saat ini, teknologi. Teknologi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2018). Dapat dikatakan, teknologi ada untuk membantu pekerjaan manusia sehingga pekerjaan kita dapat terlaksana dengan lebih efektif dan juga e sien. Hal tersebut merupakan pendorong bagi m a n u s i a u nt u k k i a n m e n g e m b a n g k a n teknologi yang ada. Selain pernyataan tersebut, Wawan Wardiana pun turut menyatakan bahwa perkembangan teknologi mampu meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dilaksanakan dengan cepat, tepat, dan akurat, sehingga produktivitas meningkat (Wawan Wardiana, 2011), sehingga dengan seiringnya waktu berjalan, teknologi akan terus berkembang untuk keberlangsungan kehidupan manusia.

46

47


REKAM JEJAK

Teknologi terus berkembang pada hampir seluruh aspek yang ada di kehidupan kita, hingga saat ini hampir seluruhnya berbasis internet seperti e-government, e-commerce, e-education, dan tidak lepas juga dari dunia konstruksi. Seiring berkembangnya penggunaan teknologi, sistem dalam dunia konstruksi pun turut mengikuti perkembangannya demi tidak tertinggal serta pengoptimasian manajemen yang lebih baik. Seperti salah satu contoh perkembangannya dalam dunia teknologi internet, tahap pengadaan barang dan jasa dapat melalui media non-paper based, atau dalam dunia digital, yang biasa disebut e-procurement, atau biasa dikenal di Indonesia sebagai LPSE atau Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LKPP, 2016). Pengadaan barang dan jasa merupakan satu tahapan dalam konstruksi untuk memilih pelaksana konstruksi suatu proyek yang dibuat oleh instansi di Indonesia, baik pemerintah ataupun swasta. Dalam proses tersebut, perlu terpenuhinya prinsip-prinsip sehingga suatu pekerjaan konstruksi dapat berjalan dengan baik, yaitu efektif, e sien, transparan, terbuk a, berkompetisi, adil, dan juga akuntabel (Perpres No. 54 tahun 2010). Dengan adanya prinsip-prinsip tersebutlah perlu dikembangkannya suatu sarana dan sistem yang mampu menjadikan tahapan ini lebih baik, karena tidak menutup kemungkinan munculnya kasus penyimpangan seperti PT Adhi Guna Keruktama didapati melakukan praktik suap Kementrian Hubungan untuk dapat memenangkan tender dari tahun 2012 hingga 2017 dengan nilai proyek total Rp433 miliar (Agustiyani, “Perusahaan Terkait Suap Kemenhub Menang Tender Tiap Tahun”, CNN Indonesia). Oleh karena itu, tahap pengadaan jasa diberikan dalam bentuk daring (online) sehingga seluruh masyarakat dapat memantau tahap pengadaan tersebut. Namun, sesuai dengan yang diungkapkan Prof. Dr. Ir. Rizal Z. Tamin, ahli Manajemen dan Rekayasa Konstruksi yang menjadi Guru Besar di Institut Teknologi Bandung, bahwa sifat dari konstruksi masihlah belum pasti sehingga proses procurement itu sendiri harus dinyatakan dalam suatu kontrak . Adapun salah satu keistimewaan utama dar i produk-produk konstruksi ialah produknya telah terde nisi namun belum ada 'barang asli'-nya, berbeda dengan

48

barang industri yang dapat kita tinjau produk yang telah jadi. Seperti yang Beliau katakan, bahwa sesungguhnya, menggunakan pembayaran berbasis elektronik, atau e-purchasing dalam proyek konstruksi merupakan hal yang berisiko karena ketidakpastian konstruksi tersebut. Oleh k arena itu, penggunaan tek nologi untuk procurement hanya memperbaiki sistem komunikasi, namun belum dapat menggantikan proses tersebut, dimana untuk mencegah pertemuan antara kedua belah pihak untuk menghindari tahapan yang menyimpang terlalu berisiko. Sesuai yang diungkapkan beliau, eprocurement merupakan penggunaan teknologi informasi dalam dunia konstruksi merupakan suatu langk ah sehingga dunia konstruksi dapat mengikuti perkembangan jaman yang telah menjadi gebrakan selama setiap prosesnya. Tetapi, teknologi ini masihlah perlu dikembangkan secara terus-menerus karena dengan adanya risiko dari suatu konstruksi, teknologi ini masih belum dapat diandalkan menggantikan proses procurement pada umumnya. Sehingga, semua berakhir pada suatu pertanyaan, apakah yang mampu kita kembangkan demi tercapainya efekti tas?

REFERENSI Agustiyanti, 2017, “Perusahaan Terkait Suap Kemenhub Menang Tender Tiap Tahun”, https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/2017082513145392-237240/perusahaan-terkait-suap-kemenhub-menangtender-tiap-tahun, diakses pada tanggal 23 Juli 2018 pukul 16.50

Bidding Sumber | onlinelibrarywiley.com

Besari, M. Sahari. (2008). Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi. Jakarta: Salemba Teknika. Eadie, Robert, Perera, Srinath, Heaney, George and Carlisle, Jim. (2007). Drivers And Barriers To Public Sector E-Procurement Within Northern Ireland'sConstruction Industry. Northumbria: International Council for Research and Innovation in Building and Construction https://eproc.lkpp.go.id/forum/home/threads?post=1&threadI d=269 diakses pada tanggal 21 Juli 2018 pukul 11.53 McNeill, William H. (1999) [1967]. A World History (4 th ed.). New York: Oxford University Press. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010.

Penggunaan teknologi untuk procurement hanya memperbaiki sistem komunikasi, namun belum dapat menggantikan proses tersebut, dimana untuk mencegah pertemuan antara kedua belah pihak untuk menghindari tahapan yang menyimpang terlalu berisiko. - Prof. Dr. Ir. Rizal Z. Tamin (Ahli Manajemen Rekayasa Konstruksi)

Wawancara 4 September 2018 dengan Prof. Dr. Ir. Rizal Z. Tamin

49


TEROBOSAN

MODULAR CONSTRUCTION

Faster,

M

Fabrikasi yang dilakukan dalam pabrik mengizinkan berbagai pekerjaan dilakukan secara otomasi sehingga dapat diselesaikan dengan relatif lebih cepat. Ditambah lagi dengan pengaruh cuaca yang dapat dieliminasi sehinga mengurangi kemungkinan penundaan pekerjaan akibat cuaca. Hal ini tentunya juga mengizinkan pekerjaan persiapan lahan dilakukan disaat yang bersamaan dengan fabrikasi unit sehingga waktu pengerjaan proyek dapat direduksi hingga 30-50%.

etode konstruksi merupakan penentu terpenuhinya target dalam mewujudk an proyek . Berbagai macam teknologi yang terlibat dikombinasikan sehingga tercapai kualitas terbaik dalam waktu singkat dan biaya yang paling murah. Modern ini, terdapat sebuah metode konstruksi yang mengizinkan bangunan diperlakukan layaknya mainan bongkar pasang. Metode ini disebut dengan modular construction. Metode konstruksi modular dilaksanakan dengan menyusun unit-unit bangunan yang sudah difabrikasi oleh pabrik. Unit tersebut dapat berupa kamar, kamar mandi atau lift yang strukturnya mampu berdiri sendiri. Layaknya bongkar pasang, bangunan modular juga dapat direlokasi dengan m e m b o n g k a r k e m b a l i u n i t ny a d a n menyusunnya kembali di lokasi yang diinginkan.

FITUR KONSTRUKSI MODULAR

MODULAR CONSTRUCTION SEBAGAI

SOLUSI KENDALA

Greener, Metode konstruksi modular dinilai lebih ramah lingkungan karena konsep pembangunan yang cenderung berulang. Fabrikasi dalam pabrik yang cenderung mengandalkan otomasi dapat meningk atk an akurasi pemotongan material sehingga limbah dapat diminimalisir. Menurut WRAP (Waste and Action Programme), konstruksi modular dapat mereduksi penggunaan material seperti palet kayu, plastik pembungus, kardus, semen, bata dan beton hingga 90%. Di sisi lain, bangunan modular dapat memiminalisasi gangguan terhadap kondisi alam yang kerap disebabkan oleh alat berat serta limbah konstruksi.

Quality, Karena dilakukan dalam ruangan tertutup, fabrikasi dapat sepenuhnya dikendalikan sehingga akurasi sesuai spesi kasi teknis lebih tinggi. Berbeda dengan konstruksi pada lokasi yang menuntut kompromi terhadap berbagai variabel tak terkontrol seperti cuaca, kualitas air, dll. Pada bangunan modular, paku disubstitusi dengan mur, sambungan diperkuat dengan lem dan digunakan 810% lebih banyak kayu. Secara desain, bangunan modular akan menghasilkan integritas struktur yang lebih baik . Integritas struktur juga merupakan syarat agar bangunan tidak runtuh ketik a dimobilisasi ke lokasi. Di sisi lain, dengan mengurangi pekerjaan yang dilakuk an di lok asi, kemungkinan terjadinya kecelakaan k o n s t r u k s i k i a n b e r k u r a n g. Pr o y e k konstruksi menjadi lebih aman bagi pekerja maupun lingkungan pekerjaan.

PERMUKIMAN INDONESIA oleh Wenisah Octavia Panjaitan

50

51


TEROBOSAN

Percepatan Waktu Pelaksanaan Konstruksi dengan Konstruksi Modular

METODE KONSTRUKSI MODULAR SEBAGAI SOLUSI KENDALA PERMUKIMAN INDONESIA

Kondisi Permukiman di Surabaya Sumber | pixabay

MASALAH PERMUKIMAN INDONESIA Menurut BAPPENAS, terdapat berbagai kendala dalam mewujudkan permukiman penduduk yang ideal di Indonesia. Pertama adalah timpangnya permintaan dan penawaran lahan membuat harga lahan layak huni di Indonesia melambung tinggi sehingga mempersulit perolehan lahan untuk permukiman masyarakat berpenghasilan rendah. Kedua, rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarak at menghasilk an lingkungan yang kurang sehat dan layak sebagai akibat dari masyarakat yang kurang paham mengenai pemeliharaan lingkungan yang bersih. Ini merupakan dampak langsung dari rantai tertutup sebab akibat kemiskinan dan rendahnya pendidikan. Ketiga, pemerintah tidak dapat sepenuhnya diandalkan untuk

52

menyediak an solusi. Keterbatasan kemampuan pemerintah secara ekonomi tidak memungkinkan untuk menyediakan perumahan dan permukiman secepat peningkatan kebutuhannya. Data pusat statistik menyebutkan bahwa DKI Jakarta de sit 1,3 juta unit rumah. 51% warga Jakarta telah memiliki rumah sendiri, 34% lainnya kontrak atau sewa, 13% bebas sewa dan 2% tinggal di rumah dinas. Untuk mengatasi permasalahan ini, dibutuhkan 50 kawasan permukiman yang masing-masingnya dapat mengakomodasi 50 ribu penduduk. Terbatasnya lahan merupakan salah satu penyebab tidak terpenuhinya kebutuhan tersebut. Sebagai solusi, pemerintah mendirikan rumah susun yang dapat disewa oleh warga berpenghasilan rendah. Namun, kecepatan pembangunan belum bisa setara dengan pertumbuhan kebutuhan akan rumah susun tersebut.

I ndonesia kerap mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan penduduk dari segi infrastruktur. Secara kuantitas, fasilitas umum yang tersedia juga masih belum memadai untuk melayani populasi yang begitu besar. Dengan menerapkan metode konstruksi modular dalam pengadaan permukiman di Indonesia, hunian menjadi lebih terjangkau s e c a r a e k o n o m i d a n w a k t u . Wa k t u pembangunan yang relatif lebih cepat memungkinkan tersedianya jumlah permukiman yang sesuai dengan pertumbuhan kebutuhan masyarakat sehingga de sit hunian seperti yang dialami penduduk Jakarta dapat ditanggulangi. Layaknya industri, orientasi untuk mencapai e siensi maksimum harus dicapai dengan peningkatan kuantitas dan kualitas pekerjaan melalui sistem otomasi. Untuk medukung visi ini, diperlukan sumber daya manusia yang kompeten. Menurut Dirjan Bina Konstruksi Kementrian PUPR, Syarif Burhanudin, dari 7,4 juta tenaga kerja konstruksi yang ada, baru 10% yang telah terserti kasi. Berbeda dengan singapura dan Jepang yang dengan Singapura dan Jepang yang mensyaratkan serti kasi bagi seluruh tenaga kerja konstruksinya.

Secara garis besar metode kontruksi modular merupakan alternatif yang cepat, hemat dan berkualitas. Namun, agar dapat menuai manfaat tersebut, Indonesia perlu meningk atk an kemampuan otomasi konstruksi dan kompetensi pekerja konstruksi. Kadin Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) menyatakan bahwa pada tahun 2018, konstruksi di Indonesia memiliki total pasar senilai Rp 451 triliun dengan 65% merupakan pekerjaan sipil dan 35% merupakan pekerjaan bangunan. Realisasi dari proyek tersebut tentunya akan sangat diuntungkan dengan metode konstruksi m o d u l a r. U nt u k i t u, s u d a h s a at nya Indonesia bergerak menuju pertumbuhan yang lebih pesat agar dapat memenuhi tuntutan pasar konstruksi. Tentunya tanpa mengorbankan aspek keselamatan dan kualitas infrastruktur.

REFERENSI Features, S.T. (2018, May 18). When affordable housing starts in a factory - Sidewalk Talk - Medium. Retrieved July 31, 2018, from https://medium.com/sidewalktalk/when-affordable-housing-starts-in-a-factory20bad64d4fe0 R.S. (2014, October 14). How Singapore plans to push its construction industry into the 21st Century. Retrieved August 1, 2018, from http://www.globalconstructionreview.com/markets/howsingap98ore-pla37ns-pu90sh-it0s-constru36ction/ I.M. (2017, January 12). Jakarta Butuh 50 Permukiman Baru. Retrieved August 1, 2018, from http://mediaindonesia.com/read/detail/87306-jakartabutuh-50-permukiman-baru

53


FOKUS

S

METODE KONSTRUKSI

TOP-DOWN S E B A G A I S O LU S I E F I S I E N S I

KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN

BASEMENT

eiring dengan berjalannya waktu tuntutan terhadap e siensi dalam p e l a k s a n a a n p ro ye k k o n s t r u k s i semakin tinggi. Tiap perusahaan konstruksi berlomba-lomba dalam melaksanakan proyek dengan biaya dan waktu yang sesedikit mungkin tanpa mengurangi mutu dari infrastruktur itu sendiri. Hal tersebut mengakibatkan munculnya berbagai inovasi baru yang diciptakan untuk meningkatkan e siensi proyek konstruksi, khususnya dalam bidang metode pelaksanaan konstruksi. Inovasi Top-Down merupakan salah satu inovasi yang mulai berkembang di dunia konstruksi. Prinsip konstruksi top-down ialah membangun struktur atas dan struktur bawah secara bersamaan. Konstruksi topdown dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Tahap Pertama Lakukan pengecoran pondasi tiang yang juga akan merangkap sebagai kolom pada basement dan lakukan pengecoran dinding penahan perimeter di bawah tanah yang akan menjadi dinding basement.

Tahap Kedua Buat pelat lantai dasar (post-tension) di atas pondasi tiang dan dinding perimeter.

Tahap Ketiga Mulai lakukan konstruksi struktur atas.

Tahap Keempat Setelah pelat lantai dasar telah mencapai kekuatan tertentu, lakukan penggalian tanah di bawah lantai dasar. Dengan dilakukannya langkahlangkah tersebut, metode top-down dapat mengurangi waktu yang biasanya diperlukan oleh metode konvensional untuk menunggu pekerjaan struktur bawah (basement) selesai agar bisa dilanjutkan dengan pekerjaan struktur atas. Salah satu contoh bagus proyek yang menggunakan metode ini ialah proyek pembangunan Apartemen St. Quentin di 40 St. Quentin's Ave., Claremont, Australia pada tahun 2008. Apartemen ini terdiri atas satu lantai basement, lantai dasar, dan empat lantai atas (total lima lantai di atas tanah).

oleh Alif Muhammad Reza (Mahasiswa Teknik Sipil ITB 2015)

Konstruksi Basement Sumber | theleadenhallbuilding.com

54

Apartemen St. Quentin’s Claremont Sumber | https://atconsulting.com.au/wp-content/uploads/2014/08/Top-Down-Construction-Sequence-2.pdf

55


FOKUS

Lingkungan Sekitar Apartemen St. Quentin’s Claremont Sumber | https://atconsulting.com.au/wp-content/uploads/2014/ 08/Top-Down-Construction-Sequence-2.pdf

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Dick Kalagow, metode top-down yang diterapkan pada proyek ini berpotensi untuk mengurangi waktu selama lima bulan dibandingkan jika dengan menggunakan metode konvensional. Apartemen ini kemudian mendapatkan penghargaan 2011 Award for Excellence in Construction, Highly Commended in the State Awards categor y k arena telah menggunakan inovasi metode konstruksi. Apartemen ini terletak di daerah yang padat dengan permukiman dan terdapat pada persimpangan jalan arteri. Hal tersebut mengakibatkan terdapat beberapa tantangan berupa pengendalian debu yang ketat, dibutuhkan sistem penahan yang cukup kaku agar tidak merusak bangunan dan jalan raya yang mengelilingi lokasi proyek, serta akses alat berat terbatas dan batas kebisingan yang ketat pada waktu-waktu tertentu. Ternyata semua tantangan tersebut dapat diatasi pada metode top-down, yang berarti metode ini juga ramah terhadap ragam kondisi lingkungan lokasi proyek konstruksi. Contoh lain proyek konstruksi yang dilaksanakan dengan metode top-down ini adalah State Theatre Centre of Western Australia (STCWA) yang dibangun pada akhir tahun 2007 sampai pertengahan tahun 2008. STCWA merupakan bangunan yang jauh lebih kompleks dibandingkan dengan apartemen St. Quentin's. Akan tetapi secara umum terdapat beberapa tantangan yang juga dihadapi STCWA karena memiliki luas site yang terbatas dan terdapat pada persimpangan jalan besar.

56

STCWA pada Masa Konstruksi Sumber | https://atconsulting.com.au/wp-content/uploads/ 2014/08/Top-Down-Construction-Sequence-2.pdf

Cockburn Gateway Shopping Centre Stage 3 Sumber | https://www.specialtymallleasing.com.au/ Cockburn-Gateway

Satu lagi contoh proyek konstruksi yang menggunakan metode top-down adalah Cockburn Gateway Shopping Centre Stage 3 yang dibangun pada tahun 2013. Pelaksanaan proyek yang satu ini memang tidak dihadapkan oleh tantangan-tantangan lingkungan seperti dua proyek sebelumnya. Akan tetapi terdapat satu tantangan yang perlu dihadapi pada proyek ini, yaitu keterbatasan dana. Owner proyek ini tidak siap untuk melanjutkan pengembagan pusat perbelanjaan ini sampai ke stage 3, kecuali terdapat solusi untuk menekan harga konstruksi. Pihak konsultan

yang mengerjakan proyek ini (yang juga mengerjakan dua proyek di atas), Airy Taylor Consulting, dapat menekan harga dari 112 juta dolar menjadi hanya 79.7 juta dolar dengan menggunakan metode top-down. Itu berarti metode ini dapat menghemat sampai 32.3 juta dolar atau setara dengan sekitar Rp390 milyar, nilai penghematan yang sangat fantastis. Akhirnya pihak owner pun setuju untuk melakukan pembangunan proyek ini. Ketiga proyek di atas merupakan bukti bahwa metode top-down memiliki banyak manfaat, khususnya dalam meningkatkan efekti tas dan e siensi proyek konstruksi. Akan tetapi metode ini masih jarang ditemukan pada proyek-proyek pada umumnya, terutama di Indonesia. Hampir semua proyek gedung dengan basement di I ndonesia masih dibangun dengan menggunakan metode konvensional. Hal tersebut disebabkan oleh masih minimnya ahli konstruksi di Indonesia yang menguasai metode top-down ini. Gagapnya masyarakat Indonesia terhadap perkembangan inovasi teknologi sepertinya juga merambat ke bidang konstruksi. Mungkin saja kebiasaan masyarakat Indonesia yang

hanya menjadi pengguna inovasi teknologi dari luar negeri juga akan merambat ke bidang konstruksi, seperti contohnya terus menarik ahli-ahli konstruksi dari luar negeri untuk menyelesaikan masalah konstruksi dalam negeri akibat minimnya sumber daya manusia. Tentunya kita berharap hal tersebut tidak terjadi dan ahli-ahli konstruksi di Indonesia dapat terus mengikuti perkembangan inovasi seperti metode top-down ini bahkan sampai menemukan inovasi-inovasi baru dalam bidang konstruksi. Akankah Anda menjadi orang tersebut? Kita lihat saja nanti. REFERENSI https://atconsulting.com.au/wpcontent/uploads/2014/08/Top-Down-Construction-Sequence2.pdf https://atconsulting.com.au/project/st-quentins/ https://atconsultng.com.au/top-down-construction/ https://atconsulting.com.au/project/cockburn-central-stage-3

57


OPINI

__________ _____

MENGENAL

BUILDING INFORMATION MODELLING oleh Qisthina Dewi (Alumni Teknik Sipil 2014)

P

ernahkah terbesit di pikiran Anda bagaimana cara membangun jembatan dengan bentang yang sangat panjang yang sedang Anda lewati? Tentunya konstruksi yang rumit dan kompleks tersebut membutuhkan teknologi dan tenaga ahli yang memadai dan didukung dengan koordinasi yang baik. Perkembangan metode konstruksi sangat bergantung pada ketersediaan material, pengetahuan konstruksi, dan ketersediaan tenaga terampil. Sebelum ditemukannya material beton pada abad ke-3 sebelum Masehi dan material baja saat dimulainya revolusi industri, konstruksi pada zaman dahulu umumnya menggunakan berbagai jenis batu dengan ukuran yang relatif besar dan berat, seperti bata lumpur dengan jerami yang digunakan pada masa Sumeria, bata tanah liat dibakar yang digunakan oleh bangsa Romawi, dan batu limestone dan marmer yang digunakan oleh bangsa Yunani. Jika pada zaman dahulu`untuk membuat sebuah bangunan masif diperlukan ribuan pekerja, sekarang alatalat berat sudah umum digunakan untuk menggantikan sebagian peran pekerja tersebut demi e siensi pekerjaan.

58

Build Information Modelling Sumber | https://www.aproplan.com/blog/quality-management-plan-construction/ what-is-bim-what-are-its-benefits-to-the-construction-industry

Terselesaikannya permasalahan yang terjadi di atas seiring lahirnya teknologi konstruksi tidak membuat inovasi dalam proyek konstruksi di zaman modern berhenti. Kompleksitas pekerjaan yang semakin tinggi dalam konstruksi modern kerap menimbulkan permasalahan baru, yakni terkait desain. Permasalahan desain seringkali terjadi disebabkan berbagai faktor, mulai dari kurang berpengalamannya perencana, tidak tersedianya data prarencana yang cukup, hingga tidak tersedianya waktu yang cukup

untuk melakukan perencanaan. Proyek konstruksi, khususnya bangunan gedung, umunya terbagi menjadi tiga kelompok besar pekerjaan. Tiga pekerjaan ini adalah pekerjaan arsitektur, pekerjaan struktur dan pekerjaan MEP (Mechanical, Electrical, and Plumbing). Tiga pekerjaan ini seringkali megalami ketidakcocokan sampai dengan kondisi ekstrem tidak dapat dilaksanakan. Ketidakcocokan dalam desain sering terjadi karena perencana dari tiga pekerjaan ini tidak saling memahami pekerjaan satu sama lain. Perencana struktur tidak

memahami pekerjaan arsitektural dan MEP. Hal ini berlaku juga bagi perencana arsitektural dan MEP. Kegelisahan atas permasalahan tersebut mencetuskan teknologi yang kini berkembang di dunia internasional pada bidang konstruksi yaitu Building Information Modeling (BIM). Building Information Modeling merupakan representasi digital dari karakteristik sik dan fungsional sebuah fasilitas. Pemodelan menggunakan BIM menjadik an para stakeholder dapat

59


OPINI

__________ _____ Pemodelan menggunakan BIM menjadikan para stakeholder dapat mengambil keputusan dengan lebih akurat karena dilakukan pemodelan secara tiga dimensi.

Rancangan Tiga Dimensi Suatu Bangunan dari Gambar Dua Dimensi Sumber | wassigroup.com

mengambil keputusan dengan lebih akurat karena dilakukan pemodelan secara tiga dimensi. Konsep Building Information Modeling (BIM) awalnya tercetus pada sekitar tahun 1970 dengan menggunakan istilah “Building Description System (BDS)”. Selanjutnya, istilah “Building Model” pertama kali digunakan pada 1985 di dalam makalah arsitektur mengenai teknologi desain berbasis komputer dan selanjutnya istilah tersebut berkembang menjadi “Building Information Model” yang pertama kali dipakai untuk mendiskusikan makalah otomatisasi pada konstruksi. Singkatnya, teknologi Building Information Modeling

60

(BIM) ini akan memudahkan para teknisi dalam menggambar gambar teknik yang detail karena teknologi ini memungkinkan pemodelan struktur 3 dimensi dikonversi menjadi gambar 2 dimensi, melakukan per hitungan volume mater ial yang dibutuhkan sehingga dapat langsung diketahui volume paket-paket pekerjaan yang akan dilaksanakan, serta melakukan cross-check desain struktural dengan denah rencana pemasangan plumbing, elektrikal, dan mekanikal beserta solusinya sehingga tidak adanya saling tumpang tindih dan dapat dilaksanakan.

Inovasi teknologi Building Information Modeling ini mendapat sambutan yang baik mengingat impilikasi dari permasalahan desain yang cukup luas, antara lain keterlambatan penyelesaian pekerjaan, peningkatan biaya, dan tidak berfungsinya sebagian atau seluruh fungsi bangunan. Investasi infrastruktur, yang umumnya bernilai besar, menjadikan kesalahan kecil dalam desain dapat mengakibatkan kerugian besar, sehingga penggunaan teknologi dibutuhkan agar kesalahan di tingkat pelaksanaan maupun pada level perencanaan dapat diminimalisir. Tentunya di balik manfaat yang dijanjikan, terdapat pertanyaan yang muncul dari adanya otomatisasi pekerjaan tersebut, yaitu apakah peran manusia yang biasanya mengisi posisi-posisi dengan pekerjaan tersebut akan benar-benar tergantikan di dunia profesional? Satu hal yang pasti adalah pergeseran manusia oleh teknologi komputasi dalam industri konstruksi modern ini tidak akan langsung terjadi secara besar-besaran, melainkan secara perlahan. Memang jumlah pekerja akan dapat tereduksi, tetapi sebagai gantinya dibutuhkan tenaga ahli yang lebih berkompeten, sudah terlatih untuk menggunakan teknologi ini, serta mengerti interaksi antardisiplin ilmu di dalam proyek. Terlebih biaya untuk membeli teknologi

yang tidak murah membuat pengusaha mempertimbangkan lagi keputusan untuk berinvestasi dalam teknologi ini. Di dunia mahasiswa sendiri, penggunaan teknologi BIM ini sudah diperkenalkan sebagai sarana pembelajaran dan bahkan mengakui bahwa teknologi ini mempermudah pengerjaan tugas mereka. Hal ini tentu memiliki dampak positif apabila mahasiswa menggunakan teknologi tersebut secara bijak. Mahasiswa selayaknya harus tetap menguasai konsep-konsep perhitungan dan kemampuan mendesain tanpa menggunakan teknologi ini, sehingga setiap output yang dikeluarkan tidak akan salah. Building Information Modeling merupakan satu dari sekian banyak bentuk pengaruh perkembangan tek nologi komputasi pada konstruksi modern yang sejatinya telah tercetus sejak lama di dunia internasional. Di I ndonesia sendiri, teknologi ini baru mendapat banyak perhatian karena sangat membantu pekerjaan. Walaupun belum tentu akan bersentuhan langsung dengan teknologi i n i , t i d a k a d a s a l a h ny a m a h a s i s w a mengenal dan mempelajari teknologi yang menarik ini dan mempersiapkan diri akan p e s at nya p e r k e m b a n g a n te k n o l o gi komputasi yang memengaruhi hampir seluruh bidang pekerjaan.

61


KILAS WISATA

HENDERSON WAVE oleh Irvin Nathaniel Tobing (Alumni Teknik Sipil ITB 2014)

S

ingapura sudah lama menjadi salah satu tempat turis paling terkenal di Asia Tenggara. Ketenaran Singapura didukung dengan pusat perbelanjaan yang nyaman di Orchard Road, tempat-tempat tamasya seperti Sentosa Island, dan MRTnya yang sangat mudah dipakai. Namun, banyak orang yang masih belum mengetahui karya-karya arsitektural di sana. Salah satu karya tersebut adalah Henderson Wave Bridge, sebuah jembatan indah yang memadukan antara seni dan teknik dengan mengagumkan Henderson Wave Bridge adalah sebuah jembatan pejalan kaki yang terbuat dari besi dan tergantung setinggi 36 meter di atas permukaan jalan. Jembatan tersebut ditopang oleh pilar beton dan memakai

BRIDGE

memberikan pemandangan yang menakjubkan dari kedua sisi jembatan. Selain itu, kayu yang dipasang sebagai lantai juga dipasang di lengkungan jembatan sehingga membuat tempat tersebut menjadi teduh. Jembatan ini terletak di daerah bernama Southern Ridges. Daerah ini merupakan kumpulan dari 5 taman besar dan terhubung dengan jalur trekking sepanjang 10 k m. Henderson Waves menghubungkan 2 dari 5 taman di puncak tertingginya. Kedua taman itu adalah Mount Faber Park dan Telok Blangah Hill Park. Untuk mencapai ke sana memerlukan waktu setidaknya setengah jam dari salah satu pintu masuk kedua taman. Namun, setengah jam yang dipakai untuk menuju

Henderson Waves dilihat dari samping Sumber | https://lynchmenow.wordpress.com/tag/henderson-waves/

ke sana akan membawa kamu melalui pemandangan asing di Singapura. Di perjalanan itu, kamu akan melewati sebuah wa l k wa y b e s i ya n g d i k e l i l i n gi o l e h pepohonan rindang dan sesekali kamu akan melihat binatang liar. Perjalanan itu akan sangat mengesankan bagi para pecinta alam dan bagi yang suka berjalan kaki. Namun kamu perlu bawa banyak air karena akan cukup melelahkan. Perjalanan yang panjang melewati Southern Ridges akan membawa kamu ke salah satu pemandangan tercantik di Singapura. Langkah awal di jembatan akan membawa k amu berjalan di tengah pepohonan. Perlahan-lahan pepohonan itu menghilang dan tergantikan oleh bird's eye view hutan di sisi kanan dan pemandangan kota di sisi kiri. Selain itu, di kejauhan, kamu bisa melihat sebuah gedung yang kesannya dibangun di tengah hutan.

Pemandangan yang indah bukan satu-satunya hal yang didapat di sana. Karena bentuknya, kamu bisa mengambil foto-foto keren dengan jembatan sebagai latarnya. Bahkan, kalau kamu datang ketika matahari terbenam, kamu akan melihat jembatannya menyala karena lampu LED. Kalau kamu tidak mau foto-foto, ada beberapa tempat istirahat di jembatan itu dan kamu bisa mengamati orang-orang yang berlalu-lalang dengan tenang. Jadi kalau kamu pergi ke Singapura, coba kunjungi Henderson Waves terutama bagi kamu yang belum pernah. Kalau kamu sudah pernah ke sana, coba dijalani lagi. Siapa tahu kamu bisa mendapat pengalaman yang berbeda.

REFERENSI h t t p s : / / w w w. n p a r k s . g o v. s g / g a r d e n s - p a r k s - a n d nature/parks-and-nature-reserves/the-southern-ridges Pengalaman Pribadi Penulis

Berjalan di Atas Henderson Waves Sumber | http://www.rsp.com.sg/project/show?id=5

62

63


SOFTWARE

I

BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM)

MENGUKIR MASA DEPAN KONSTRUKSI oleh Andy Julyandy (Mahasiswa Teknik Sipil ITB 2016)

ndonesia, negara dengan pasar konstruksi terbesar di Asia Tenggara dan No. 4 di Asia, sedang giat memenuhi salah satu tujuan Nawa Cita (9 program prioritas pemerintah Indonesia 2014-2019) yaitu membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur untuk menciptakan keadilan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Bidang konstruksi berkontribusi 10% ter hadap GDP I ndonesia (nilai yang dihasilkan dari berbagai unit produksi di Indonesia dalam 1 tahun). Namun e siensi dan produktivitas konstruksi masih lemah akibat utilisasi atau pemanfaatan teknologi digital yang masih rendah pada sektor kontruksi. Permasalahan umum terkait proses desain sering terjadi di lapangan seperti kurangnya koordinasi data-data desain antar tim, dan lemahnya kooordinasi antar pemangku kepentingan yang menyebabkan ine siensi waktu ser ta membuat semakin rentan terjadi kesalahan. Saat ini, sudah ada terobosan terbaru untuk mengatasi isu terk ait koordinasi pemangku kepentingan di ranah konstruksi yaitu dengan Building Intelligent Modelling (BIM). BIM merupakan representasi digital dalam bentuk sik dan karakteristik fungsional dari suatu fasilitas. BIM bermanfaat untuk mengurangi waktu p e n g e r j a a n d a n b i ay a p e r a n c a n g a n konstruksi karena lebih e sien dalam hal waktu koordinasi dan lebih minim kesalahan pada pelaksanaan. Autodesk BIM 360 merupakan salah satu contoh aplikasi BIM yang berbasis web dan memanfaatkan teknologi cloud (media penyimpanan data di internet untuk dibagi bersama). Aplikasi tersebut memungkinkan kolaborasi internasional beberapa perusahaan antar negara yang mungkin berjauhan untuk mengerjakan satu proyek yang sama dengan lebih e sien. Autodesk BIM 360 mendapatkan data dari Autodesk Revit yang kemudian dapat dibagikan kepada seluruh anggota tim pada suatu projek. Harga dari lisensi Autodesk BIM 360

64

sebesar $ 115 / bulan atau $ 900 / tahun, tapi tidak usah khawatir karena untuk mahasiswa dan organisasi nopro t kita dapat menggunakannya dengan gratis dengan mendaftarkan diri untuk membuat akun Autodesk versi pelajar. Contoh tur yang dimiiki Autodesk BIM 360 adalah Design collaboration yang memungkinkan berbagai pengguna yang berbeda dapat melihat kemajuan pekerjaan proyek yang sedang dikerjakan oleh masing-masing Tim desain. Level settings dari model projek juga memungkinkan pengguna untuk melihat desain dari perpektif yang berbeda. Contoh berikutnya adalah Visual timeline yang memungkinkan pengguna dapat melihat progress pekerjaan serta melihat capaian target dari tim.

Design collaboration: Pengguna dapat melihat kemajuan pekerjaan proyek yang sedang dikerjakan oleh masing-masing tim desain. Sumber | youtube.com

65


SOFTWARE

Membuat package yang merupakan hasil kerja tim yang telah di buat dari Revit. Mengklik tanda tambah yang ada di visual timeline. Sumber | youtube.com Level settings dari model proyek dapat memungkinkan pengguna untuk melihat desain dari beberapa perpektif yang berbeda. Sumber | youtube.com

Hasil package pada BIM. Sumber | youtube.com

Visual Timline: pengguna dapatmelihat kondisi data berupa data yang telah diakses oleh tim lain serta melihat capaian target dari tim. Sumber | youtube.com

66

Semoga dengan banyaknya manfaat dari BIM, perusahaan konstruksi di Indonesia terpicu untuk menerapkannya sehingga dapat meningkatkan kualitas konstruksi di Indonesia. REFERENSI http://cad-media.blogspot.co.id/2016/08/pengertian-tentang-bim.html http://www.e-zigurat.com/noticias/7-tips-bim-implementation/ materi seminar ICEE materi seminar kementrian PUPR “International Conference of Digital Construction Day” http://www/bimframework.info/papers.html

67


INFOGRAFIS

KONSTRUKSI MODERN DENGAN

MODULAR CONSTRUCTION

Grading & Site prep.

oleh Winni Laxmi Dewi infografis oleh ModSpace diedit oleh Andrew Ng

Mungkin anda pernah merasa bahwa akhir-akhir ini memang sudah terjadi lompatan teknologi, karena memang teknologi berkembang lebih cepat di era modern ini. Dunia konstruksi memang sudah ada bahkan sebelum adanya teknik sipil, tapi kini kita dapat mengetahui perbedaan yang mana yang konstruksi modern dan mana konstruksi yang sudah tertinggal oleh zaman. Modular construction adalah salah satu hasil dari perkembangan teknologi konstruksi, dimana konstruksi hanya berlangsung singkat di lapangan, karena sebagian besar elemen-elemen bangunan telah disusun di pabrik lalu kemudian barulah dibawa ke lapangan untuk disusun, bahkan pada beberapa konstruksi dengan modular construction, struktur sudah jadi sejak dari pabrik dan hanya tinggal diletakkan saja di lapangan. Metode konstruksi modern ini sudah banyak diterapkan oleh kontraktor-kontraktor di seluruh dunia.

Pekerjaan pondasi

Pembangun modular

Fondasi selesai

MODULAR CONSTRUCTION

modular a.k.a component a.k.a prefabricated adalah proses konstruksi dengan elemen elemennya diproduksi di pabrik dan dibawa ke lapangan dengan kondisi utuh.

TRADITIONAL CONSTRUCTION

Transport modul

DAY 10

DAY 40

Ÿ

Ÿ

Ÿ

Linear construction, m e m b u t u h k a n penyelesaian suatu tahap sebelum tahap selanjutnya bisa dikerjakan. R isiko kerugian ak ibat faktor lingkungan dan inkonsistensi dari tenaga kerja yang dapat mempengaruhi mutu. Karena konstruksi berlangsung di lapangan, maka penjadwalan proyek bergantung pada cuaca.

HOW?

Design/Engineering, Permits & Approvals, Site Development Kedua metode ini walaupun dimulai bersamaan, akan memberikan proses dan hasil yang berbeda.

Grand Opening

DAY 90

Open for business 25 days

DAY 115

Grading & Site prep.

Pekerjaan pondasi

Open for business 45 days Fondasi selesai

tradisional a.k.a conventional a.k.a stick-built adalah proses konstruksi dengan elemen - elemen konstruksi dibangun di lapangan.

Open for business 65 days

WHY MODULAR?

68

DAY 1

Menyusun modul

DAY 45

Membangun rangka

Open for business 80 days

Interior/Exterior, Finishing

`

Site cleaning & landscap.

DAY 65 DAY 80

DAY 135 DAY 155 DAY 170

Listrik

Interior/Exterior, Finishing

Listrik dan perpipaan

Finishing

Site cleaning & landscap.

Atap, dinding, dan insulasi

Pintu, kusen, dan jendela

90 days of ROI

DAY 180

Grand Opening

Modular Method of Construction jelas lebih e sien terhadap waktu dengan perkiraan lebih cepat hingga 40-60% daripada cara tradisional, kemudian pada MMC biaya proyek diperkirakan lebih awal karena bantuan perkembangan aplikasi seputar biaya proyek dan juga tenaga ahlinya, pengendalian kualitas dan mutu dapat dilakukan lebih mudah karena dilakukan pada suatu ruangan yang terkontrol, limbah dapat diolah dengan baik karena terkontrol sehingga mungkin limbah dapat dikurangi. Kesehatan dan keselamatan juga lebih terjamin karena mengurangi waktu konstruksi di lapangan tentu akan mengurangi risiko, sehingga metode ini akan menjadi lebih menarik dari segi bisnis dan ekonomi sehingga dengan banyaknya keuntungan dari MMC ini, banyak perusahaan-perusahaan yang mulai menerapkan metode ini dalam pembangunan infrastruktur

69


INTIP

prinsip, tujuh tema, serta tujuh tahapan proses. Prinsip-prinsip yang tercantum antara lain penyesuaian bisnis berkelanjutan, pembelajaran dari pengalaman, pende nisian peran dan tanggung jawab, pengaturan sesuai tingkatan, pengaturan dengan pengecualian, peningkatan fokus pada produk, serta penyesuaian kepada kenyamanan lingkungan. Kemudian, pengelompokkan tema terbagi atas masalah bisnis, organisasi, kualitas, perencanaan, risiko, pengubahan, dan kemajuan. Sedangkan, tahapan proses dalam PRINCE2 dibagi atas mulai, inisiasi, pengarahan, pengawasan tahapan-tahapan, pengaturan pengiriman produk, pengaturan batasbatas tingkatan, serta diakhiri dengan penutupan proyek. Kekurangan penggunaan standar ini adalah tidak mencakup banyak wilayah pengetahuan serta penerapan metodenya cukup kompleks.

GLOBAL ALLIANCE FOR PROJECT PERFORMANCE STANDARD (GAPPS)

Project Management Sumber | gernotkapteina.com

MENGENAL

STANDAR MANAJEMEN PROYEK INTERNASIONAL

oleh Malvin Heraldo (Mahasiswa Teknik Sipil ITB 2016)

B

agaimana cara menjalankan suatu proyek? Dalam pekerjaan konstruksi, pelaksana tidak hanya harus menguasai pengetahuan teknis, tetapi diperlukan juga pengetahuan tentang tahapan-tahapan pengerjaan yang telah tersusun. Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan tersebut tentu harus tepat agar e sien dari berbagai aspek. Untuk menemukan tahapan-tahapan yang tepat, digunakan dokumen-dokumen yang menjadi acuan manajemen proyek. Berikut beberapa standar yang sudah lazim digunakan dan diakui oleh berbagai lembaga dalam manajemen proyek.

GAPPS merupakan sebuah produk dari Global Alliance for Project Professions. Organisasi tersebut menyediakan bantuan mengenai kepemimpinan dan manajemen proyek termasuk bagi asosiasi profesi, baik swasta atau pemerintah, serta untuk institusi akademik. GAPPS dikembangkan untuk mengelompokkan proyek berdasarkan kompleksitasnya dengan menggunakan sarana yang bernama CIFTER (Crawford-Ishikura Factor Table for Evaluating Roles). Dengan CIFTER, GAPPS mengelompokkan factor-faktor yang memengaruhi kompleksitas manajemen proyek. GAPPS membagi tahapan proyek ke dalam enam unit, yaitu pengaturan hubungan stakeholder, pengembangan perencanaan, pengaturan kemajuan proyek, pengaturan keberterimaan produk, pengaturan transisi, serta evaluasi dan peningkatan performa proyek.

ISO 21500 - GUIDANCE ON PROJECT MANAGEMENT International Organization for Standardization (ISO) merupakan organisasi independen dunia yang pada awalnya dibentuk di London untuk memfasilitasi penyamarataan standar industri internasional. Sekarang ini, ISO berpusat di Swedia dan bekerja untuk mengembangkan serta mempublikasikan standar-standar internasional berbagai bidang pekerjaan untuk menghasilkan produk, pelayanan, serta sistem yang e sien dan aman. ISO 21500 merupakan salah satu produknya yang memaparkan petunjuk mengenai manajemen proyek dan dapat digunakan oleh berbagai organisasi untuk bermacammacam proyek dengan beragam kompleksitas, ukuran, dan durasi. Pada ISO 21500, dijelaskan konsep-konsep mengenai manajemen proyek, seperti lingkungan, operasi, siklus, batasan, hubungan konsep dan proses, serta berbagai konsep lainnya. Selain, itu dijelaskan pula proses-proses manajemen proyek yang diharapkan mampu dipraktikkan dengan baik.

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK merupakan standar yang dibuat oleh Project Management Institute (PMI), suatu organisasi nonpro t yang bergerak di bidang manajemen proyek di Amerika Serikat. Secara sederhana, pengelompokkan tahapan menurut PMBOK versi 5 dapat terbagi atas lima proses utama, yaitu mulai, perencanaan, eksekusi, pengawasan, dan selesai. Selain itu, kegiatan manajemen dikelompokkan menjadi sepuluh wilayah pengetahuan (knowledges area), yaitu integrasi, bidang/ruang lingkup, waktu, biaya, kualitas, sumberdaya manusia, komunikasi, risiko, usaha, serta stakeholder. PMBOK tidak hanya digunakan dalam pekerjaan konstruksi, tetapi juga digunakan dalam bidang industri bahkan digunakan pula dalam pengerjaan proyek teknologi informasi. PMBOK termasuk mudah digunakan karena berorientasi pada kebutuhan penggunanya. Namun, PMBOK dinilai kompleks untuk proyek yang ruang lingkupnya cukup kecil.

PROJECTS IN CONTROLLED ENVIRONMENTS 2 (PRINCE2) PRINCE2 adalah pengembangan dari PRINCE yang dibentuk oleh AXELOS, sebuah perusahaan hasil kerja sama pemerintah Inggris dengan sebuah perusahaan pelayanan profesi dan proses outsourcing bisnis bernama Capita. Pada awalnya, PRINCE dibuat untuk pelayanan publik di Inggris dan berfokus pada proyek IT. Namun, setelah dikembangkan menjadi PRINCE2, standar ini dapat digunakan dalam berbagai bidang proyek, termasuk konstruksi, dan saat ini sangat umum digunakan di Eropa. PRINCE2 mencakup tujuh

70

REFERENSI http://manajemenproyekindonesia.com/ PMBOK http://www.codepolitan.com/mengenal-project-management-body-of-knowledge-pmbok- fth-edition http://www.pmi.org/about PRINCE 2 https://www.axelos.com/about-axelos https://id.routeso nance.com.10-facts-about-prince2-certi cation https://www.capita.com/about-us GAPPS https://globalpmstandards.org/ ISO https://www.iso.org/

71


LIPUTAN

TOL FUNGSIONAL,

APA KABAR?

oleh Ismi Rafidah (Mahasiswa Teknik Sipil ITB 2016)

Antrian Kendaraan Sumber | http://cnnindonesia.com

Jalan Tol Meningkatkan Konektivitas Antar Wilatah Sumber | finance.detik.com

I

Gerbang Tol Kotabaru Sumber | http://katadata.co.id

72

ni merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh Jasa Marga untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik lebaran tahun ini, tanpa menemui suatu kendala apapun," ujar Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur dalam keterangan resmi mengenai tol Merak – Banyuwangi yang baru saja terhubung di pertengahan tahun 2018. Bulan Juni tahun 2018 lalu menjadi puncak arus mudik karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri. Bagi para pemudik yang menggunakan transportasi darat Pulau Jawa tentu memiliki keresahan tersendiri mengenai jalur yang akan dilewatinya. "Dimana ya kirakira macetnya?", "Jalur tol ini udah dibuka belum, ya?" ,"Ada rest area nggak di tol yang baru ini?" "Pulang tanggal berapa yang nggak

kena arus puncak, nih?" kira-kira keresahan pemudik terlontar dari beberapa pertanyaan diatas. Menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, tahun ini dibuka beberapa tol operasional baru dan tol fungsional. Kedua jenis tol memiliki peran yang sama untuk meminimalisir terjadinya kemacetan di waktu arus mudik. Secara mudah, tol operasional adalah jalan tol yang sudah selesai pembangunannya secara 100% dan dilengkapi infrastruktur pendukung seperti rest area hingga rambu-rambu lalu lintas. Sedangkan tol fungsional adalah jalan tol yang belum selesai pembangunannya tapi sudah cukup layak untuk dilalui kendaraan sebagai jalur alternatif.

73


LIPUTAN

Jalan Tol Sumber | google.com

Walaupun sudah diberlakukan jalur tol yang baru, namun jalur tol fungsional mulai berlaku hanya pada H-7 hingga H+7 lebaran dengan waktu berlakunya jalur mulai pukul 06.00 WIB – 16.00 WIB dengan asumsi rentang waktu tersebut adalah rentang waktu kendaraan terbanyak yang melintasi jalur mudik. Kondisi jalur fungsional selama mudik sangat membantu mengatasi

74

kemacetan. Kemacetan yang berlangsung tidak begitu padat seperti tahun sebelumnya. Namun, ada beberapa titik macet yang diakibatkan jalur ini, beberapa diantaranya adalah persimpangan jalur pantai utara (pantura) dan pantai selatan (pansela), jembatan k ali kuto, jalur peralihan operasional dan fungsional.

Jalur tol fungsional juga memiliki kekurangan dalam hal fasilitas. Karena pembangunan jalan yang baru layak menjadi jalur alternatif saja, pemberlakuan jalan ini dilakukan secara satu arah bergantung pada arus ramai ke arah mana. Rest area yang tersedia dirasa tidak memenuhi kriteria yang baik, apalagi dengan lahan yang masih cukup sempit u nt u k p a r k i r d i b a n d i n g b a nya k nya

kendaraan yang hendak masuk ke rest area. Walaupun sudah ada sistem zoning – jalur khusus untuk kendaraan rest area, keluar masuknya kendaraan di rest area masih menjadi faktor yang menghambat arus di jalur tol fungsional.

75


KARIR

IMPLEMENTASI

PROGRAM KEPROFESIAN DI ITB

oleh Elan Septaji (Mahasiswa Teknik Sipil 2015)

T

ahun 2014, tepatnya tanggal 25 Februari kemarin, Panitia Khusus (Pansus) DPR-RI akhirnya berhasil merampungkan UU no. 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran. Produk hukum tersebut akhirnya disahkan setelah pertama kali diinisiasi pada 15 tahun lalu oleh PII (Persatuan Insinyur Indonesia). Jika disandingkan dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, dan Kanada yang telah mengimplementasikan peraturan tersebut sejak tiga dekade yang lalu, Indonesia terlihat sangat tertinggal. Hal ini mengingat profesi insinyur di negara tersebut menjadi salah satu kunci dalam pembangunan negara. Undang-undang ini bertujuan untuk memberikan perlindungan landasan hukum bagi para pengguna dan penyedia jasa keinsinyuran agar dapat terciptanya profesionalisme dalam bidang insinyur, dengan daya saing tinggi dan dapat bermanfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat luas. Undang-Undang keinsinyuran sendiri memiliki l i n g k u p p e ra t u ra n m u l a i d a r i s t a n d a r keinsinyuran, hak dan kewajiban insinyur, kelembagaan insinyur hingga mengatur tentang insinyur asing. Salah satu poin penting dari UU Keinsinyuran adalah berlakunya Program Profesi Insinyur, program yang dapat diikuti oleh mahasiswa jurusan teknik yang telah lulus dari tahap S1. Program Profesi Insinyur ini diadakan oleh perguruan tinggi yang bekerja

sama dengan kementerian dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII), seperti ITB. Setelah lulus dari Program Profesi Insinyur, lulusan akan mendapatkan serti kat profesi insinyur yang tercatat oleh PII dan meraih gelar profesi Insinyur, “Ir.” di depan namanya. Program Profesi Insinyur di ITB sendiri terdiri dari dua jalur, yaitu jalur Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL) dan jalur Program Reguler. Perbedaan dari kedua program tersebut adalah adanya perbedaan persyaratan dalam pendaftaran yaitu pengalaman kerja. Program Rekognisi Pengalaman Lampau (RPL) menerima pendaftar yang memiliki pengalaman bekerja di 4 proyek yang berbeda sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing, sedang bergabung pada organisasi profesi/keahlian yang bergerak di bidang pekerjaannya, pernah mengikuti satu kali pendidikan profesi/keahlian teknik/keinsinyuran, pernah mengikuti minimal satu kali pendidikan profesi/keahlian teknik/keinsinyuran, dan pernah mengikuti minimal s a t u k a l i s e m i n a r / l o k a k a r y a k e i n s i ny u r a n (seluruhnya harus sesuai dengan bidang pekerjaannya). Syarat durasi pengalaman kerja untuk Program RPL dan Program Reguler memiliki syarat yang sama, yaitu minimal bekerja selama dua tahun untuk lulusan perguruan tinggi akreditasi A, dan minimal bekerja selama empat tahun untuk lulusan perguruan tinggi akreditasi B. Program RPL sendiri nantinya akan berlangsung selama satu semester, sedangkan program reguler akan berlangsung selama dua semester. Terwujudnya program keprofesian di ITB (di Indonesia) menandakan bahwa sudah diemplementasikannya UU no. 11 tahun 2014 di tingkat perguruan tinggi. Sehingga harapannya, ini menjadi awal dari peningkatan kualitas dan kompetensi insinyur di Indonesia dan insinyur Indonesia jadi lebih menjanjikan. REFERENSI UU no. 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran http://usm.itb.ac.id/wp/?page_id=2242

Institut Teknologi Bandung Sumber | http://www.fedu.uec.ac.jp/~f12utami/itb.html

76

77


TAHUKAH ANDA

P

ada abad ke-21, Modern Method of Construction bukanlah hal yang baru. Sejarah mencatat bahwa metode prefabrikasi yang meningkatkan e siensi konstruksi ini telah diterapkan manusia pada zaman Romawi kuno. Berikut cuplikan singkat sejarah MMC dalam peradaban manusia.

TAHUKAH ANDA?

Oleh Andrew Ng (Mahasiswa Teknik Sipil 2016)

ROMAWI KUNO (43 SM)

Pos Jaga Bangsa Romawi Sumber | pinterest.com

Bangunan dengan konsep M M C pertama kali diterapkan pada masa kerajaan Romawi kuno. Pada saat itu, komponen – komponen bangunan militer diproduksi secara masal. Setelah selesai diproduksi, komponen – komponen tersebut diangkut dan dipasang di lokasi.

ZAMAN MODERN (2015)

PERANG DUNIA I DAN II (1914-1945 M) Pada masa perang dunia, MMC digunakan untuk konstruksi bangunan militer, yakni Quonset. Quonset diproduksi pada tahun 1941 ketika angkatan laut Amerika Serikat membutuhkan bangunan multifungsi dan ringan yang dapat dimobilisasi dan dipasang tanpa membutuhkan tenaga ahli. Quonset berbentuk setengah tabung. Bagian sampingnya terbuat dari baja tipis, sedangkan bagian depan dan belakangnya terbuat dari papan yang memiliki jendela dan pintu. Interiornya memiliki ruang yang lebar sehingga dapat digunakan sebagai barak, toilet, ruang isolasi, rumah, dan dapur.

78

Mini Sky City, Hunan, China Sumber | www.chinadaily.com.cn

Quonset Hut Sumber | Yankee Magazine

Di Changsa, China, tower Mini Sky City dengan 57 lantai dibangun dalam waktu 19 hari. Tower ini dibangun dengan metode modular. Tower ini bisa dibangun dengan cepat karena 95% proses konstruksi dilakukan di pabrik. Konstruksi dengan metode ini dapat menghemat energi hingga 80% dan memotong emisi CO2 sebanyak 12.000 metric ton per tahun. Selain itu, dengan menghemat waktu konstruksi, biaya pembangunannya bisa jauh lebih hemat daripada metode konstruksi konvensional di lokasi konstruksi.

Sejarah ini memperlihatkan perkembangan teknologi konstruksi seiring dengan peradaban manusia. Sumber daya yang semakin terbatas sedangkan pertumbuhan manusia yang semakin pesat menuntut perkembangan alternatif – alternatif dalam dunia konstruksi agar semakin e sien dan cepat.

79


HMS

Selain mempersiapkan sumber daya untuk jangka panjang, HMS ITB juga berusaha untuk berkontribusi untuk kemajuan bangsa dengan keilmuan teknik sipil melalui Badan Semi Otonom (BSO). BSO HMS ITB adalah Sipil Bangun Desa (SIBADES), ITB Civil Engineering Expo (ICEE), serta Cremona.

HMS ITB

MENJADI KONTRIBUTOR NYATA BANGSA? BISA!

Melalui SIBADES, HMS ITB mencoba mengabdi kepada masyarakat untuk memecahkan masalah khususnya pada aspek infrastruktur di sekitar Jawa Barat. Sudah hampir 30 tahun, SIBADES telah berhasil menyumbangkan berbagai macam infrastruktur mulai dari perbaikan perpipaan sampai pembangunan gedung sekolah anti gempa.

Oleh Anang Marjono

H

impunan Mahasiswa Sipil Institut Teknologi Bandung (HMS ITB) adalah salah satu wadah berkembang bagi mahasiswa program studi sarjana teknik sipil ITB. Didirikan pada 30 Mei 1954, HMS ITB dahulu ditujukan sebagai pendukung sistem pendidikan yang ada di prodi teknik sipil. Sepanjang berjalannya waktu, HMS ITB terus berkembang hingga saat ini.

Kegiatan HMS Sumber | Dokumentasi HMS

Setiap tahunnya, Ketua Himpunan yang dipilih secara sah oleh seluruh anggota himpunan melalui rangkain pemilihan umum, mengusung visi dan misi yang beragam. Pada kepengurusan tahun 2018/2019, Anggi Renaldy Pratama selaku Ketua Umum HMS ITB mengusung visi :

Cremona, majalah tahunan HMS ITB, terus memberikan informasi dan pengetahuan terkini terkait dunia ketekniksipilan yang mudah dipahami oleh awam dan menarik untuk dibahas oleh para ahli.

“ M e r a n g ka i H M S I T B s e b a g a i kontributor nyata bangsa melalui usaha penjaminan kebutuhan anggota serta rumah eksplorasi diri sesuai minat dan potensi”. Tertulis dengan jelas bahwa visi besar yang ingin dicapai HMS ITB dibawah kepemimpinan Aldy adalah sebagai kontributor nyata bangsa. Pertanyaannya adalah : kontributor nyata ang seperti apa? y Banyak program kerja HMS ITB yang bertujuan mengembangkan karakter anggotanya agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi bonus demogra Indonesia 2030 ser ta Indonesia Emas 2045.

80

Tak sampai disitu, melalui ICEE dan Cremona, HMS ITB juga ikut serta dalam mencerdaskan masyarakat pada umumnya dan juga mahasiswa sipil khususnya. Mengusung tema Modern Method of Construction, ICEE mencoba menjadi wadah penuangan ide bagi seluruh mahasiswa sipil untuk mencari sebuah solusi dari tema terkait. Selain itu, adapula seminar nasional dan konferensi yang diharapkan menambah wawasan luas tentang tema yang diusung.

Memang, untuk mewujudkan Indonesia yang maju dibutuhkan banyak cara. Namun bagi HMS ITB, untuk mewujudkan Indonesia yang maju, dibutuhkan kualitas individu dan kelompok dengan kualitas yang baik. Hal ini bisa dimulai dari lingkup paling kecil yaitu anggota HMS ITB dan mahasiswa sipil seluruh Indonesia.

Acara Wisuda HMS ITB Sumber |

81


is

sponsored by



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.