1 engineering -education- campus - books - travel
EDITION #12 â–Ş MEI 2014
SENSOR PORTABLE MATERNAL ELECTROCARDIOGRAM: Solusi Mengurangi Risiko Kematian pada Ibu Hamil PAGE 06
ON TF: Workshop Metrologi dan Instrumentasi 2013 PAGE 24
ON CAMPUS: International Office, Ujung Tombak ITS Menuju Global PAGE 34
PROFIL Mahasiswa Teknik dalam Dunia Sastra & Seni
PAGE012
2
SENSOR Magazine 12th Edition Untuk mengu-
[Salam Redaksi] Majalah SENSOR adalah salah satu bentuk karya dari kami mahasiswa Teknik Fisika FTI-ITS, dimana dalam pengerjaan majalah sensor, ...
SENSOR Magazine 12th Edition
rangi resiko kematian ibu hamil yag disebabkan oleh penyakit jantung dilakukan pemantauan aktivitas jantung secara berkala” ucap Asrori,
»»p.05
[Headline]
“Pada kepengurusan HMTF ITS periode 13/14 ini , saya mengusung semangat Revolusi dengan tujuan HMTF ITS yang prestatif, bermanfaat dan bersahabat”.
»»p.10
[HMTF]
Braja Wahana
“Mobil Listrik ITS yang Siap Tempur”
Sinematografer Muda, Reva Girindra Ariyadi, “Seni Milik Semua Orang”
itu lirik lagu ini menemani perjalananku menuju kampung halaman ...
REVOLUSI HMTF
sporadic, namun setiap elemennya adalah ... On Campus International Office, Ujung Tombak ITS Menuju Global.
28 30 34
[On TF]
Skor PISA: Posisi Pendidikan Indonesia di Mata Dunia Nyaris Menjadi Juru Kunci
Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi Teknik Fisika ITS Gelar Seminar Metrologi Pertama di Indonesia
»»p.18
»»p.24
Prestasi TF HSD : Solusi Kekurangan Air Bersih di Daerah Pantai Prestasi TF TEKNOLOGI BARU, ENERGY STORAGE Serba-serbi Yang Unik dari Kota Surabaya
22-23
26
Semarak EPW 2014
berantakan, misterius, fantastis, dan
»»p.16
[OPINI]
”Saya bukannya mendalami sastra, hanya memenuhi kebutuhan akan kegemaran saya,” tuturnya.
Cerita Penyanyi Jalan: Masih teringat, sore
Sinopsis: Hidup dan nasib, bisa tampak
»»p.14
[Profile] [OPINI] Ansor Prima Yuda
Sisi Lain
Resensi
[Profile]
»»p.09
»»p.12
DAFTAR ISI
Inovasi untuk Eksistensi: Sejak dibentuk pada Juli 2013 lalu, kepanitiaan baru EPW yang diketuai oleh Anggara Widya Wicaksono .....
»»p.06
3
[pENGURUS HMTF ITS 2013/2014]
36 38 40
4
SENSOR Magazine 12th Edition
Susunan Redaksi Penasehat: Ir. Totok S., M.Eng. Pelindung: Detak Yan Pratama Penanggung Jawab: Ihsan Yudhatama Pimpinan Redaksi: Nur Rahmatinnisa Aulia Guntar Wakil Pimpinan Redaksi: Rosy Modicha Sari Editor: Akhmad Faruq Alhikami Fotografer: Ahmad Nur Rizky Fauzy, Kevin Bagus Wijaya Putra Reporter: Andan Tunjung Pangesti, Khusnul Khotimah, Ramadhania Koestanti, Damas Panji, Winona Andnindyara. Muhammad Qomaruz Zaman, Heru Susanto, Dina A. Riana, Riska Ayu. Tim Design: Henokh Yernias Fibrianto, Ainun Nadiroh
SENSOR Magazine 12th Edition
[ Salam Redaksi ] Assalamu’alaikum wr. wb. Salam Semangat, Salam Menginspirasi. Sebuah karya dapat diartikan sebagai kerja nyata dalam bentuk dedikasi terbaik untuk menampilkan sesuatu yang dapat dibanggakan. Sebuah karya yang hebat dapat dimulai dengan hal-hal kecil disekitar kita. Majalah SENSOR adalah salah satu bentuk karya dari kami mahasiswa Teknik Fisika FTIITS, dimana dalam pengerjaan majalah sensor, kami berusaha memberikan
kerja, kreativitas serta inspirasi terbaik. Dengan memilih jalan pendidikan dibidang teknik, itu bukan berarti mematikan jiwa kreativitas yang kami miliki. Pada sensor kali ini, kami awak sensor crew tidak hanya membahas prestasi mahasiswa terbaik Teknik Fisika FTI-ITS di bidang teknik, tapi juga kita akan menguak sisi lain dari mahasiswa teknik yang juga memiliki passion di bidang seni. Apreasi kami terhadap seluruh mahasiwa yang mampu mengembangkan kreativitas dan passion yang dimiliki menjadi
Cover design: anhida
suatu karya yang membawa prestasi bagi dirinya sendiri dan juga bermanfaat bagi orang lain. Akhir kata semoga, majalah sensor kali ini dapat membawa banyak insprirasi bagi pembaca dan kami yakin karyakarya baru akan terus bermunculan dari segenap mahasiswa yang ingin terus mengembangkan dirinya menjadi bermanfaat dan membawa perubahan bagi Negara kita tercinta. Selamat Membaca
5
6
SENSOR Magazine 12th Edition
S
PORTABLE MATERNAL ELECTROCARDIOGRAM: Solusi Mengurangi Risiko Kematian pada Ibu Hamil Pada tahun 2004, rata-rata jumlah kematian ibu hamil di Indonesia yang disebabkan oleh penyakit jantung berkisar antara 0,4%-4,7%, angka ini diprediksi oleh Kementria Kesehatan akan terus meningkat disetiap tahunnya hingga mencapai 25%-50%, tingginya angka kematian ibu hamil yang disebabkan oleh penyakit jantung, membuat Ahmad Asrori, Muhammad Kamalul Wafi, Ikarda Tegar Pambudi dan Ola Dwi hasan, memberikan solusi yang mudah dan praktis untuk mencegah hal tersebut
HEADLINE
IMAGE CAPTION Ahmad Asrori Saat Mengaplikasikan Alat Portabel Maternal Electrocardiogram Pada Ibu Hamil
Teknik Pemisahan sinyal ini tidak menggunakan metode Filtering, melainkan dengan metode Blind Source Separation (BSS).
SENSOR Magazine 12th Edition
olusi yang diberikan oleh Mahasiswa Teknik Fisika ITS ini adalah PORTABLE MATERNAL ELESTROCARDOGRAM, yakni sebuah alat ukur Portable untuk memonitoring aktivitas jantung ibu hamil. Monitoring ini sangat perlu dilakukan mengingat aktivitas jantung pada ibu hamil sering diprediksi kurang stabil, khususnya pada ibu hamil dengan menderita penyakit jantung, hal ini beresiko besar terhadap kesehatan ibu dan janin, bahkan dapat menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani. Selain tingginya angka kematian ibu hamil penderita penyakit jantung , hal yang melatarbelakangi terbentuknya alat ukur Portable ini adalah ketersediaan alat monitoring ini terbatas pada rumah sakit saja, jika ada ibu hamil yang ingin melakukan monitoring harus pergi ke rumah sakit terlebih dahulu, hal tersebut menyulitkan ibu hamil, apalagi datangnya
7
penyakit jantung sangat tiba-tiba. Sehingga alat buatan Asrori dkk ini dibuat portable untuk mempemudah pemakaian dimana pun. “Untuk mengurangi resiko kematian ibu hamil yag disebabkan oleh penyakit jantung dilakukan pemantauan aktivitas jantung secara berkala� ucap Asrori, pemantauan ini dilakukan dengan memisahkan sinyal ibu dan sinyal janin yang ada di dalam kandungan, atau dalam bahasa kedokteran disebut sinyal electrocardiogram. Teknik Pemisahan sinyal ini tidak menggunakan metode Filtering, melainkan dengan metode Blind Source Separation (BSS), metode ini memanfaatkan sinyal masukan yang berasal dari hasil bacaan sensor, sensor yang digunakan yaitu Disposable Electrode, untuk proses pemisahan sinyal sensor disusun secara aray (sensor yang ter-
8
9
SENSOR Magazine 12th Edition
hubung menjadi satu kesatuan), beberapa komponen yang dibutuhkan untuk merancang alat ini adalah Sensor Electrode Array, lalau Instrument ECG yakni alat untuk mengakuisisi data, serta Software Pemisah Sinyal yakni BSS. Dan untuk melihat sinyal hasil pemisah menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0, berikut
gambar rancangan alat yang digunakan. Dari hasil pengukuran menggunakan alat ukur tersebut, didapatkan bahwa frekuensi sinyal ibu hamil lebih rendah dibanding frekuensi sinyal janin, hal ini sesuai denga teori yang menyebutkan bahwa denyut jantung ibu hambil berkisar antara 90—120 kali per menit sedangkan
untuk janin antara 120-140 kali permenit. Dengan rancang bangun alat ukur monitoring jantung ibu hamil ini Asrori dkk dapat lolos dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional dan juga kejuaraan Lomba Karya Tulis Ilmiah lainnya.
IMAGE CAPTION Braja Wahana (Mobil Listrik ITS)
Braja Wahana, mobil listrik ITS yang siap bertempur
Rancangan Alat Ukur Monitoring Jantung Ibu Hamil
Melihat potensi Indonesia dan sumber daya manusianya, mobil listrik memiliki peluang besar untuk dikembangkan di Indonesia. Pengembangan mobil listrik menjadi mobil masa depan juga didukung dari beberapa kelebihannya. Yakni bebas polusi karena tidak ada gas sisa hasil buang, menghemat bahan bakar fosil dan bisa memanfaatkan energi yang terbuang menjadi sumber energi baru. Pemerintah mencoba menjajaki universitas-universitas untuk pengembangan mobil listrik di Indonesia. Terpilih lima universitas negeri untuk mengembangkan sekaligus ajang perlombaan yakni UI, ITB, UGM, Universita Negeri Surakarta, dan ITS. Kelima universitas tersebut berupaya untuk menciptakan mobil listrik yang akan dinilai dan diseleksi dua terbaik di tahun ini. Mobil listrik sendiri terdiri dari lima komponen penyusun utama yakni kerangka yang
terbuat dari besi/ baja, body, motor penggerak, sumber energi berupa baterai, dan kontroler untuk inverter dan penerangan. Pengerjaan mobil listrik ITS dikerjakan oleh beberapa jurusan. Kerangkanya ditanggani oleh jurusan Tek. Mesin, body mobil ditanggani oleh jurusan Despro, sumber tenaga yakni berupa baterai ditangani oleh jurusan Tek. Kimia, motor penggerak oleh Tek. Elektro, dan yang terakhir kontroler ditanggani oleh Tek. Fisika. Mobil listrik ITS didesain mampu menampung empat penumpang dan diprediksi mampu berjalan degan kecepatan 100km/ jam. Dengan nama Braja Wahana, mobil listrik ITS siap untuk bersaing dengan empat Universitas lainnya. “Bagi mahasiswa yang ingin menyumbangkan pemikiran untuk bangsa mulailah untuk menyumbangkan karya idenya di mobil listrik� pesan Pak Purwadi, dosen Tek. Fisika. (inn)
10 SENSOR Magazine 12th Edition
Revolusi dipilih sebagai dasar kepengurusan kali ini dikarenakan beberapa hal, yaitu amandemen AD/ART HMTF ITS yang mengakibatkan perubahan tujuan dan definisi dasar
Saya adalah tipe orang yang memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi dan sangat percaya akan kekuatan mimpi. Karena rasa ingin tahu saya inilah saya mengikuti beberapa pelatihan sejak sebelum berlabel mahasiswa dan saat berlabel mahasiswa seperti LKMM TM, CCBFL, Pelatihan Jurnalistik Dasar KOMPAS GRAMEDIA dan berbagai pelatihan lainnya. Sejak awal masuk sebagai mahasiswa ITS sampai menjelang masa pendaftaran cakahima HMTF ITS 2013/2014 tidak pernah terpikir dalam benak saya untuk menjadi seorang kahima. Wa c a n a p e n calonan kahima ini muncul dikalangan temanteman terdekat saya yang biasa berdiskusi dan
SENSOR Magazine 12th Edition
berbincang seputar HMTF ITS. Meski mendapat dukungan dari beberapa orang, saya masih sempat ragu mengingat amanah yang saya emban sebagai komandan tingkat (KOMTING) angkatan 2011. Saya takut dengan pencalonan saya dapat mengakibatkan berbagai hal yang kurang baik untuk angkatan 2011. Selain itu pencalonan kahima ini tidak ada dalam life plan yang sudah saya buat. Bahkan sampai H-1 penutupan pendaftaran pun saya masih bimbang, namun setelah berbincang dengan kakak senior yang lebih berpengalaman dalam bidang kepemimpinan seperti Rizky Primachristi R y a n t i r a Pongdatu Kahima HMTF ITS 12/13
dan Zaid Marhi Nugraha Kahima HMTF ITS 10/20 dan beberapa orang lainnya serta dorongan dan dukungan dari beberapa orang membuat saya membulatkan tekad untuk maju menjadi salah satu calon kahima HMTF ITS 13/14. Pada kepengurusan HMTF ITS periode 13/14 ini , saya mengusung semangat Revolusi dengan tujuan HMTF ITS yang prestatif, bermanfaat dan bersahabat. Revolusi HMTF ITS ini kami bagi menjadi tiga tahap, yaitu Revolusi Struktural, Revolusi Mindset dan Revolusi Kader. Revolusi dipilih sebagai dasar kepengurusan kali ini dikarenakan beberapa hal, yaitu
11
PROFIL KAHIMA HMTF
Ihsan Yudhatama, KetuaHimpunanTeknik Fisika ITS Tahun Periode 2013-2014.
HMTF ITS, tata kerja, kelengkapan organisasi, keanggotaan dan lainnya.
amandemen AD/ ART HMTF ITS yang mengakibatkan perubahan tujuan dan definisi dasar HMTF ITS, tata kerja, kelengkapan organisasi, keanggotaan, dan lainnya. Selain itu juga diperlukan akselerasi dalam berbagai hal untuk mampu bersaing dan menghasilkan kaderkader terbaik bangsa. Atas dasar beberapa hal ini lah dirasa perlu pembentukan pondasi yang kuat untuk menggerakan roda organisasi kedepannya sehingga kata REVOLUSI dirasa mampu merepresentasikan cita-cita besar ini. R e v o l u s i Struktural bertujuan untuk memperbaikai struktur dan
seluruh perangkat organisasi, dan kesekretariatan. Sehingga diharapkan dengan tatanan kerja organisasi yang baru membuat Badan Pengurus Harian (BPH) HMTF ITS bisa lebih bersahabat dengan Warga HMTF ITS Revolusi Mindset bertujuan mengarahkan agar mindset mahasiswa TF lebih terbuka akan kondisi kekinian lingkungan, almamater dan bangsa. Inilah core Revolusi HMTF ITS. Revolusi Kader bertujuan menyiapakan kaderkader terbaik HMTF ITS selanjutnya, agar bisa mengabdi ditataran yang lebih tinggi diseluruh lini KM ITS
dan masyarakat. Khusus untuk calon penerus estafet HMTF ITS agar memahami milestone yang diawal kepengurusan ini telah dicanangkan. Selain capaiancapaian di atas, pada kepengurusan HMTF ITS periode 13/14 ini akan disusun rencana strategis dengan target pencapaian 3 tahun, yaitu tahun 2015 dengan tujuan besar terciptanya HMTF ITS Emas. Rencana strategis ini fokus pada beberapa hal, yaitu membangun kesiapan mahasiswa mengahadapi AEC, pengembangan keprofesian serta kemandirian oraganisasi.
12 SENSOR Magazine 12th Edition
M a h asiswa T ek nik da l a m Bida ng Sas t r a Sensor HMTF ITS- Seni dan ilmu eksak yang mendasari dalam bidang keteknikan (engineering) merupakan dua hal yang berbanding 180 derajat. Keduanya bisa diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang apabila dikombinasikan dengan komposisi tepat akan menghasilkan suatu karya tak ternilai. Seorang manusia dikatakan memiliki kecerdasan yang seimbang antara otak bagian kanan dan kiri jika memenuhi permisalan dua sisi mata uang di atas. PROFILE
Saya bukannya mendalami sastra, hanya memenuhi kebutuhan akan kegemaran saya,” tuturnya. ANSOR PRIMA YUDA, SALAH SATU MAHAISWA TEKNIK FISIKA ITS YANG JUGA BERPROFESI SEBAGAI PENULIS DAN PERNAH MENERBITKAN BUKU.
SENSOR Magazine 12th Edition 13
Memang jarang ditemui seorang jenius fisika mampu menggambar dengan baik suatu pemandangan alam bergaya abstrak, begitu pula sebaliknya seorang seniman yang menguasai berbagai teknik dalam melukis belum tentu mahir untuk menyelesaikan persamaan integral rangkap apalagi studi kasus dalam pengaplikasian persamaan tersebut. Namun menguasai keduanya bukanlah hal yang mustahil. Memiliki latar belakang teknik bukan menjadi alasan seorang mahasiswa untuk tidak berkarya di bidang seni. Ansor Prima Yuda mampu membuktikannya. Pria yang sedang menjalani studi semester tiga di Teknik Fisika ITS ini sudah tidak asing lagi dengan yang namanya sastra. Ia memaparkan bahwa sastra menawarkan sebuah kebebasan berkarya, tidak ada aturan, tidak ada batasan, tak ada asumsi, dimana abstrak dan konkret terwujud dalam bias kesaruan. Yuda, sapaan akrabnya, tertarik dengan dunia sastra
berawal ketika salah satu guru di SMA-nya memberi sebuah puisi karya Sapardi Djoko Damono berjudul ‘Aku Ingin’. Semenjak saat itu Yuda mulai sering membuat puisi sendiri dan menunjukkan talentanya di bidang sastra klasik . Saat kuliah semester satu lalu, pria yang memiliki hobi travelling/backpacking ini berhasil menerbitkan sebuah buku berjudul ‘Itu Aku’ berisi kumpulan beberapa puisi hasil karyanya sendiri yang ia tulis semasa SMA. Selain itu dalam waktu dekat ini ia berencana menerbitkan novel berjudul ‘Pagar Di Lain Waktu’. Meskipun begitu, Yuda menolak jika dibilang mendalami sastra. ”Saya bukannya mendalami sastra, hanya memenuhi kebutuhan akan kegemaran saya,” tuturnya. Pria kelahiran Baturaja ini mengungkapkan tidak ada salahnya mahasiswa teknik berkarya di bidang seni, dengan catatan bukan untuk mencari predikat melainkan untuk mengekspresikan passion. “Ya kenapa nggak bisa anak teknik berprestasi di
bidang seni? Nicola Tesla saja hobinya bikin puisi” imbuhnya. Menariknya, di tengah Kesibukannya saat ini tak menghalangi pecinta jajanan pempek ini untuk aktif berorganisasi. Yuda ikut menjadi bagian di IAC (ITS Astronomy Club) sebagai ketua, anggota di SAC (Surabaya Astronomy Club), dan juga anggota di FLP (Forum Lingkar Pena) Surabaya. Ketika ditanyai bagaimana cara membagi waktunya, Yuda hanya menjawab santai, “Yang penting put first thing first saja.” Terakhir pria yang memiliki motto “Que Sera Sera” ini berpesan untuk mahasiswa teknik lain yang memiliki passion di bidang seni agar tetap mengasah diri dengan menyempatkan waktu luang untuk menulis puisi atau lagu, maupun karya seni lainnya. Ia juga menuturkan keinginannya untuk membuat komunitas sastra di ITS sebagai tempat berkumpulnya mahasiswa dengan hobi yang sama. Semoga komunitas sastra tersebut bisa benar-benar terwujud. (oma)
14 SENSOR Magazine 12th Edition
SENSOR Magazine 12th Edition 15
Teknik Fisika, ITS – Film-film yang diproduksi di Hollywood seringkali menyuguhkan grafis visual di atas rata-rata, efek yang ditampilkan pun tak jarang mengundang decak kagum. Hal tersebut tak bisa terlepas dari kelihaian sang editor film dalam mengolah ilmu sinematografi. Dilihat dari kacamata orang awam mungkin sinematografi terkesan aneh jika dihubungkan dengan ilmu keteknikan, karena memang tidak ada korelasi secara langsung. Meskipun demikian pernyataan tersebut disanggah oleh Reva, seorang mahasiswa Teknik Fisika ITS yang hingga sekarang masih aktif berkecimpung di dunia sinematografi. Keisengan tak selamanya mempunyai konotasi buruk. Dari suatu keisengan pun mampu menghasilkan karya positif yang luar biasa. Reva Girindra Ariyadi merealisasikannya lewat sinematografi. Reva, sapaan akrabnya, mengawali debut di dunia rekam video lewat sebuah kamera dari HP saat masih duduk di bangku SMP.Ia menuturkan, “Pada waktu itu kami hanya iseng. Namun dari hal tersebut kami mendapatkan pelajaran bahwa sebuah film terdiri dari potonganpotongan video yang digabungkan secara urut menjadi satu.”Berlanjut setelah itu Reva dan teman-temannya yang tergabung dalam GSM mulai membuat video dengan konsep yang dikemas layaknya sketsa bernuansa komedi. GSM sendiri merupakan singkatan dari Geng Suka
Caption Image: Reva (pojok kiri) bersama tim saat memenangkan salah satu lomba festival film.
Matematika. Pria kelahiran Bontang yang kini berdomisili Jombang ini mengatakan GSM berawal dari persaingan para pendiri GSM dalam mengerjakan tugas Matematika di kelas. Sampai akhirnya GSM beralih untuk konsentrasi dengan pembuatan video. “Dengan berkembangnya GSM baik dari segi teknik, peralatan,
maupun pengalaman, GSM yang pada mulanya hanya sebagai hobi kini kami jadikan potensi dalam mencari uang saku tambahan.” Pecinta nasi goreng buatan ibunya ini menuturkan saat ini anggota inti GSM Production adalah 8 orang dari Perguruan Tinggi yang berbeda-beda, ITS, UI, UGM, UB, dan ITB. Meskipun terpisah,
Sinematografer Muda, Reva Girinda Ariyadi : “Seni Milik Semua Orang” iatetap berkomunikasi dengan teman-teman GSM melalui forum tertutup dan aktif dalam pembuatan Video iklan maupun Film Festival. Sebagai seorang sutradara sekaligus sinematografer di GSM produciton, Reva membantah jika ada yang mengatakan mahasiswa teknik tidak mampu berkarya di bidang seni. “Seni adalah suatu unsur yang dimiliki oleh setiap orang, bahkan mahasiswa teknik sekalipun. Hanya saja mungkin hasil outputnya yang berbeda-beda,” jelasnya. Bahkan menurutnya, terkadang bidang seni pun berkaitan dengan hal yang teknik. “Jadi sebenarnya tidak ada masalah antara mahasiswa teknik dan seni, malah pada kenyataannya bidang teknik cukup membantu kami dalam seni sinematografi, seperti pencahayaan seting (set lighting), audio engineering saat perekaman suara, teknik optik pada kamera,
hukum mekanika pada film equipment, dan lainlain,” Reva menjelaskan dengan gamblang. Meskipun berkecimpung di ranah yang sangat berbeda dari mahasiswa teknik pada umumnya, Reva dan teman-teman GSM tetap mendapat dukungan dari orang tua mereka, baik dari segi waktu maupun pendanaan alat. ”Terbukti dari izin orang tua mereka, GSM Production mampu menghasilkan karya-karya gemilang. Karya-karya yang sudah dihasilkan banyak berupa iklan TV (TVC), iklan layanan masyarakat, dokumentasi, video profil, dan film pendek. Prestasi tertinggi mereka antara lain 2 Award dari CARAKA Festival Kreatif Mahasiswa, Best Cinematography Tahun 2012 dan BRONZE TVC Tahun 2013. Selain itu, beberapa bulan yang lalu GSM Production menjadi official partner pada event Buronan Film. Selebihnya adalah
menjadi finalis di berbagai lomba film maupun video iklan. “Follow Your Passion, but don’t forget what you are created for,” merupakan motto yang selalu jadi pegangan penikmat musik karya Dream Theater ini. Terakhir ia berpesan kepada mahasiswa lain untuk tidak perlu mempermasalahkan seseorangitu mahasiswa teknik atau bukan.“Seni itu milik setiap orang yang pernah dilahirkan dan seni dari setiap orang itu tidak wajib untuk diberi pengakuan oleh orang lain,” jelas Reva.“Seni milikmu cuma butuh pengakuan dari dirimu sendiri. Kalaupun seni milikmu mendapat pengakuan dari orang lain, itu hanyalah bonus dan sebuah potensi untuk mencari mata pencaharian.” Imbuhnya. Pada intinya teruslah Berkarya, Vivat Seni !!! (oma)
16 SENSOR Magazine 12th Edition
SENSOR Magazine 12th Edition 17
REVOLUSI HMTF: Jargon Baru untuk Kabinet Ihsan 2013/2014 HMTF ITS
Caption Image: Kabinet HMTF-ITS Periode kepengurusan 2013-2014
Sensor HMTF ITS - Jika kita mengingat sejarah Negeri menara Eiffel, mungkin bayangan kita akan mengarah pada masa pergolakan politik di Negara tersebut. Masa yang memilki dampak dahsyat terhadap sejarah Perancis. Perkembangan ideologI modern dan penemuan gagasan perang total membawa perancis (monarki absolut) melahirkan perancis modern. Meski dengan latar belakang tujuan yang berbeda, pria yang akrab dipanggil dengan sebutan
Ihsan ini mengusung kata kunci yang sama untuk kepengurusan HMTF ITS, yakni REVOLUSI. Rendahnya tingkat kepercayaan warga terhadap HMTF merupakan salah satu alasan yang melatarbelakangi Ihsan untuk membuat suatu gebrakan baru di kepengurusan yang ia emban. Ia mengatakan meski warga Teknik Fisika menyadari akan pentingnya peran alumni dalam perkembangan HMTF ITS, tetapi memperhatikan kondisi yang sebenarnya hubungan
himpunan dengan alumni mulai memudar. Sebagai seorang kahima, ia tidak bisa serta merta menyelesaikan permasalahan yang ada. Karena itu ia membuat pondasi dan revolusi mindset terlebih dahulu. Di dalam kepengurusan HMTF tahun ini, yang menjadi departemen inti (Departemen fokusan) yaitu Departemen Internal, Departemen PSDM (Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa), dan juga Departemen Sosmas (Sosial Masyarakat). Sedangkan departemen lain seperti Departemen Ristek (Riset dan Teknologi), Departemen Kominfo (Komunikasi dan Informasi), Departemen KWU (Kewirausahaan), Departemen Hublu (Hubungan Luar), serta Departemen Kesma (KesejahteraanMahasiswa) sebagai departemen pendukung. Departemen Internal memegang peranan penting dalam harmonisnya hubungan HMTF dengan warga.
Departemen PSDM sudah pasti berkutat dengan kaderisasi, namun Ihsan berharap kepengurusannya kali ini tidak hanya fokus dalam hal kaderisasi. Untuk Departemen Sosmas yang ditekankan saat ini adalah diskusi publiknya, Ihsan menyatakan Departemen Sosmas dalam hal diskusi publik masih belum maksimal dikarenakan tidak ada dari staf maupun fungsionarisnya yang memiliki passion di bidang tersebut. Ia mencoba ‘memancingmancing’ lewat forum di salah satu media sosial, contohnya Green Building, Blok Mahakam. ½ Tahun Perjalanan Kepengurusan Ihsan Yudhatama Setengah tahun sudah kepengurusan kabinet revolusi berjalan. Beberapa proker dan agenda dari masing-masing departemen telah dilaksanakan. Ada yang sesuai ekspektasi bahkan lebih, namun ada juga yang masih butuh beberapa perbaikan. Memang diakui oleh Ihsan bahwa selama satu semester tersebut belum sepenuhnya menjalankan tujuan dari terbentuknya kabinet revolusi. Hal
tersebut dikarenakan beberapa permasalahan yang timbul diantaranya : a. baik staf maupun fungsionaris masih belum mengetahui nilai-nilai revolusi, padahal pada waktu awal kepengurusan sudah sepakat untuk mengemban amanah bersama. b. komitmen dari teman-teman masih meragukan. Semua mahasiswa pastinya sudah samasama faham jika himpunan merupakan organisasi sosial dimana tidak bisa menghasilkan profit, melainkan memberikan yang lebih berharga yakni pengalaman dalam bekerjasama dengan orang lain dan memanajemen waktu antara kuliah dan berorganisasi. c. ada beberapa dari teman-teman yang salah start, jadi ketika sudah di tengah-tengah seperti ini susah untuk mengembalikan ke jalurnya. d. kinerja dari Personalia Organisasi yang belum maksimal. Seharusnya PO berkewajiban dalam memantau perkembangan staf, karena kedepannya yang menjadi kahima dan kadep-kadep maupun fungsionaris berasal dari staf yang sekarang. Sudah
semestinya PO memantaskan setiap staf untuk menjadi kahima sehingga timbul atmosfer positif dalam persaingan pemilihan kahima berikutnya. Menanggulangi kendala-kendala tersebut, pria yang memiliki saudara kembar ini mempunyai strategi sendiri. “Dalam waktu dekat ini rencananya akan diadakan upgrading yang sasarannya fungsionaris terlebih dahulu, saya menyebutnya revolusi reborn,” tuturnya. Terakhir pria yang memiliki motto hidup “Hari ini harus lebih baik” ini menyampaikan kepeduliannya terhadap pasar bebas asia 2015 dengan mencoba untuk merubah mindset warga Teknik Fisika akan pentingnya mengambil langkah nyata untuk mempersiapkan hal tersebut. Semoga REVOLUSI dapat benarbenar terwujud. (an/ oma)
“Dalam waktu dekat ini rencananya akan diadakan upgrading yang sasarannya fungsionaris terlebih dahulu, saya menyebutnya revolusi reborn,” tuturnya.
18 SENSOR Magazine 12th Edition
SENSOR Magazine 12th Edition 19
Apa Kabar Pendidikan Indonesia? OPINI Sensor HMTF ITS -Skor PISA: Posisi Pendidikan Indonesia di Mata Dunia Nyaris Menjadi Juru Kunci
Oleh: Ahmad Faruq Alhikami, Mahasiswa Teknik Fisika 2011.
Kemampuan Matematika, Membaca dan Sains anak-anak indonesia berada di urutan ke-64 dari 65 Negara. Kemampuan anak indonesia usia 15 tahun dibanding anak-anak lain di dunia masih rendah. Hasil Programme International Student Assessment 2012, indonesia mengalami posisi yang sangat ironis yakni peringkat 64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam tes, penilaian itu dipublikasikan pada tanggal 4 desember 2012 oleh the Organization for Economic Cooperation and Development(OECD). Indonesia hanya sedikit lebih baik dari Peru yang berada di ranking terbawah, dan Indonesia sudah terlampau jauh dengan China yang men-
duduki peringkat pertama disusul oleh Singapura dan Hongkong, Taiwan,Korea Selatan,MakaudanJepang, bahkan Negara Finlandia yang dinilai memiliki sistem pendidikan terbaik didunia dan Negara dengan korupsi hampir 0 % berada pada posisi ke-12. Dan hasil ini juga mengejutkan banyak Negara eropa, terutama Amerika dengan Posisi ke36. Menanggapi hasil PISA 2012, guru besar Matematika Institut Teknologi Bandung mengatakan Balitbang Kemendikbud harus mengambil manfaat sebesar-besarnya dari hasil PISA ini, dan harus menyusun strategi penguatan dalam proses pembelajaran
Apa kabar Pendidikan Indonesia? hal ini patut kita ucapkan dengan melihat hasil PSIA tersebut. Memang hasil PSIA tidak bisa dijadikan patokan seutuhnya, tetapi hasil PSIA ini melibatkan murid sebanyak 510.000 anak usia 15 tahun yang mewakili 28 juta anak usia 15 tahun di sekolah di Negara partisipan termasuk Indonesia, apa yang salah dengan sistem pendidikan kita, mari kita lihat bagaimana perkembangan pola pendidikan di indonesia. Pola pendidikan indonesia selalu berubah-ubah, bahkan setiap pergantian menteri memiliki kurikulum yang berbeda, sebelumnya kita memiliki kurikulum KTSP lalu dirubah menjadi kurikulum KBK, dan sekarang dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru Kurikulum pun berganti menjadi Kurikulum 2013. Apa pengaruh Kurikulum dengan Pola perkembangan kepada peserta didik? Perkembangan kurikulum pendidikan di indonesia mengalami banyak perubahan, dimulai dari kurikulum 1975, 1984 dan 1994. Kurikulum tersebut mengalami kritikan yang cukup banyak, terutama materi kurikulum yang terlalu padat sehingga siswa tidak bisa mengembangkan dirinya sesuai kemampuan siswa masing-masing, sehingga lahirlah kurikulum 2004 yag biasa
disebut kurikulum KBK. Pada kurikulum ini materi kurikulum dituntut dapat mengembangkan potensi siswa sesuai dengan kemampuan masing-masing dan peranan orang tua dituntut aktif pada kurikulum ini pada pembelajaran siswa khususnya diluar sekolah. Apakah yang dihasilkan sudah sesuai dengan yang diharapkan? KBK pun belum mempunyai peranan dalam meningkatkan mutu pendidikan kita karena pendidikan kita masih jauh dari negara China, Jepang, Taiwan bahkan Malaysia. Mari kita lihat mutu pendidikan di Amerika, Pendidikan dasar Amerika mengembangkan prinsp �less is more� yaitu siswa diberikan sedikit bahan ajar sehingga dapat mempelajari bahan ajar tersebut secara mendalam. Pergantian lagi menjadi kurikulum KTSP, kurikulum ini guru dituntut untuk memberikan pelajaran di dalam kelas dan diluar kelas, agar memancing kreatifitas siswa dalam belajar, tetapi banyak guru mengajarkan hanya dengan satu metode yaitu metode ceramah, karena metode ini dirasa cukup mudah, dan tidak membuang bayak energi, sehingga siswa hanya monoton pada buku teks dan buku paket yang diajarkan. Dan sekarang telah diterap-
20 SENSOR Magazine 12th Edition
SENSOR Magazine 12th Edition 21 jiwa, dan anak rata-rata usia jenjang SMP/MTs mencapai 22,931 juta jiwa, serta anak rata-rata usia jenjang SMA/MA mencapai 13,498 juta jiwa. Betapa banyak anak-anak negeri ini yang putus sekolah, sungguh angka yang menyesakkan bukan?. Seperti itulah kondisi bangsa ini, segala upaya telah dilakukan oleh pihak yang berwenang. Menurut M. Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, mengatakan akan dibukanya posko gerakan anti putus sekolah diberbagai Kota/ Kabupaten, agar angka putus sekolah anak-anak
kan kurikulum 2013, semoga dapat menghasilkan hasil yang lebih baik, apapun kurikulum yang diterapkan , pendidikan yang paling utama harus merata ke seluruh siswa, diharapakan seluruh siswa mendapatkan pendidikan yang sama Masih belum selesai dengan masalah perubahan kurikulum, tingginya angka putus sekolah di indonesia masih cukup tinggi menyebabkan penurunan kualitas pendidikan di negeri ini. Menurut data dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebutkan prosentasi penduduk pada tahun 2011 yang masih sekolah kelompok umur 7-12 tahun (kelompok
usia SD/MI) tercatat sebesar 97,58 %, dan kelompok umur 13-15 tahun (kelompok usia SMP/MTs) sebesar 87,78 % , serta kelompok umur 16-17 tahun (Kelompok usia SMA/ MA) sebesar 67,17 %. Jika kita lihat dari data tersebut terdapat 3,42% anak putus sekolah pada jenjang SD/ MI dan terdapat 23,32% anak putus sekolah pada jenjang SMP/MTs, serta terdapat 43,83% anak putus sekolah pada jenjang SMA/MA. Apakah data angka putus sekolah tersebut masih tergolong kecil? Tentunya tidak karena dengan jumlah proyeksi penduduk anak indonesia tahun 2013 dengan rata-rata usia jenjang SD/MI berjumlah 22,032 juta
Hasil Programme International Student Assessment 2012,
semakin berkurang tiap tahunnya, bahkan Mantan Rektor ITS menyebutkan terdapat 173 Kabupaten/ Kota yang memiliki APS (Angka Putus Sekolah) yang tergolong tinggi. Upaya dari Kemendikbud pun belum cukup, jika para orang tua siswa tidak berupaya untuk mensekolahkan anak-anaknyadenganbaik,banyakpara orang tua yang tidak menghiraukan tentang pendidikan anaknya, hingga mereka disuruh mengemis/mengamen dijalanan. Mari kita tingkatkan kesadaran pentingnya pendidikan bagi anakanak.
Indonesia mengalami posisi yang sangat ironis yakni
peringkat 64 dari 65 negara,
22 SENSOR Magazine 12th Edition
SENSOR Magazine 12th Edition 23
PENGURUS HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK FISIKA ITS 2013/2014 [REVOLUSI HMTF] PSDM
INTERNAL HUBLU
TEE (TIM EVEN
T EKSTERNAL)
SOSMAS
RISTEK
HAAN
KEWIRAUSA
KOMINFO KESMA
24 SENSOR Magazine 12th Edition
SENSOR Magazine 12th Edition 25
Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi Teknik Fisika ITS Gelar Seminar Metrologi Pertama di Indonesia On TF Untuk pertama kalinya, program studi D3 Metrologi dan Instrumentasi Teknik Fisika ITS dipercaya untuk menyelenggarakan event Seminar Nasional Metrologi dan Instrumentasi. Seminar ini juga merupakan event seminar tentang kemetrologian yang pertama di Indonesia. Seminar yang bertajuk Workshop Metrologi dan Instrumentasi 2013 ini bertemakan “Peran Metrologi Dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa di Era Pasar Bebas”. Dalam seminar tersebut juga turut diundang seluruh instansi kemetrologian dari seluruh Indonesia. Workshop Metrologi dan Instrumentasi 2013 ini berlangsung di gedung Jatim International Expo Surabaya pada tanggal 14 Nopember 2013. Workshop ini diikuti oleh 300 peserta yang terbagi menjadi 2 kategori, yakni kategori mahasiswa dan kategori instansi. Peserta mahasiswa berasal dari mahasiswa program studi D3 Metrologi dan Instrumentasi dari beberapa perguruan tinggi negri, diantaranya ITS, USU, UGM dan ITB. Sedangkan untuk kategori instansi adalah seluruh UPT Metrologi dan instansi yang bergerak dalam bidang kemetrologian di seluruh Indonesia. Dipandu oleh
dua MC dari mahasiswa D3 Metrologi dan Instrumentasi ITS yang berdandan ala Cak Ning, workshop ini dibuka dengan penampilan Tari Remo. Tari Remo yang ditampilkan oleh mahasiswa ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Jawa Timur kepada peserta yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia. Setelah acara pembuka, ada beberapa sambutan oleh Ketua Jurusan Teknik Fisika ITS, Ketua Prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi ITS, serta dari Kepala UPT Metrologi Surabaya. Selanjutnya acara workshop langsung masuk
ke sesi materi. Dalam sesi materi ini ada 6 pemateri yang sudah sangat berpengalaman dan profesional dalam bidang Metrologi dan Instrumentasi. Pemateri tersebut adalah Dr. Ir. Ali Musyafa’,Ms. Sc yang merupakan staff pengajar Jurusan Teknik Fisika ITS, Dra. Endang Pudjiwati, Apt., MM, yang merupakan Kepala Balai Besar POM Surabaya, Hari Prawoko selaku Direktur Jenderal Metrologi Bandung, Drs. Helmi, MM, selaku konsultan dan praktisi kemetrologian, Agus Purwadianto selaku staff ahli Menkes Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Ir.
Caption Image: Para panitia workshop metrologi dan instrumentasi 2013
Radison Silalahi, MM, dari Pusat Standarisasi BPKIMI Kementerian Perindustrian serta Suryono Nugroho. BE. ST. MMT, dari BPFK Jakarta. Dr. Ir. Ali Musyafa’, M s . S c m e n y a m p a ikan materi “kontribusi ITS dalam menyiapkan SDM Kemetrologian yang memenuhi kualifikasi internasional”. Dra. Endang Pudjiwati, Apt., MM meyampaikan materi terkait “peran metrologi dalam upaya memperkuat fungsi pengawasan obat dan makanan”. Sedangkan Hari Prawoko menyampaikan materi dengan judul “urgensi metrologi dan kalibrasi dalam menjamin kepercayaan publik”.
Drs. Helmi, MM yang merupakan seorang praktisi metrologi yang dulu juga pernah mengajar mahasiswa D3 Metrologi dan Instrumentasi ITS angkatan 2011, membawakan materi yang berkaitan dengan “ peranan metrologi dalam keberterimaan produk pada pasar global”. Semetara Agus Purwadianto dari Kemenkes menyampaikan materi “kebijakan metrologi legal terkait bidang kesehatan”. Ir. Radison Silalahi, MM dari Pusat Standarisasi membawakan materi “kebijakan dan peran standarisasi industri dalam perdagangan global”. Dan yang terakhir adalah Suryono Nugroho. BE. ST. MMT dari BPFK Jakarta yang
menyampaikan materi “peranan metrologi dalam menjamin keandalan, kualitas keamanan instrumentasi medis”. Dari tema yang diusung, Workshop metrologi dan Instrumentasi 2013 selain bertujuan untuk mempersiapkan SDM penerus bidang metrologi, juga untuk memberikan pemahaman serta pengetahuan tentang dunia kemetrologian dari berbagai aspek. Sehingga dapat ditarik benang merah bahwa bidang metrologi itu ternyata sangat luas dan sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. (cy/kev)
26 SENSOR Magazine 12th Edition
SENSOR Magazine 12th Edition 27
SISI LAIN
Cerita Penyanyi Jalan Oleh: anhida
Hamparan sawah nan luas padipun mulai menguning disana tempatku dilahirkan gembala bermain lagu seraya terus mengalun irama aa aa aa menulis lagu Di atas lembah yang indah dan sungai bening
yang
mengalir
gembala menulis lagu Masih teringat, sore itu lirik lagu ini menemani perjalananku menuju kampung halaman. Untuk sebagian banyak orang, mungkin berpikir bahwa itu hanyalah sebuah lagu biasa yang dinyanyikan oleh seorang pengamen jalanan. Terlebih lagu yang dibawakan tak familiar di telinga orang-orang zaman. Pertanyaannya? Pernahkah
kita mencoba untuk memperhatikan sejenak nyanyian yang mereka bawakan? Terlepas dari merdu tidaknya suara mereka, elok tidaknya rupa mereka, serta sopan tidaknya tingkah mereka. Tapi makna yang terkandung di dalam setiap alunan liriknya! Itu yang perlu di garis bawahi. Mari kita sejenak membayangkan pemandangan yang ada pada lirik lagu di atas. Pemandangan yang mulai jarang ditemukan. Terlebih di hantaran jagat kota metropolitan, seperti tempat tinggalku saat ini. Mari kita pikirkan sejenak, bisa saja lantunan itu merupakan rintih adu si pengamen jalan yang telah sesak mengamen di bus-bus kota surabaya. Rintihan pengamen yang ingin menghirup udara segar kampung halaman, tapi sayang tak ada duit untuk pulang. Boro-boro memikirkan uang untuk pulang kampung, buat makan saja pusingnya minta ampun. Di tengah renungan akan malangnya nasib pengamen yang ingin pulang kampung, sedang posisiku saat itu sedang menuju kampung halaman, tiba-tiba lagu selanjutnnyapun dinyanyikan.
Kita berkumpul berbicara kehidupan negeri di awan Kebenaran hanya kata Buat apa menang Aku lelah dan sangsi Nasib rakyat sudah sempit Tambah diimpit Dulu minta dipilih Berjanji benahin ekonomi Malah ngajak korupsi Wakil rakyat mondar-mandir pakai merci Mulutmu pembual Kesenjangan sosial gonjang ganjing Pemimpin maling Rakyat makan beling Supoyo eling
pejabat. Mumpung nih, bentar lagi ada pemilihan presiden 2014. Saya mengajak yang memang benar-benar Cerita mengerti Penyanyi untuk meJalan milih secara bijak. Jangan Pejabat gak tutup mata hanya korupsi mati karena menilai gareng! semua calon pemimpinnya tidak S e t e l a h layak. Setidaknya nyanyian terhenti, dari yang jelek dalam perjalanan masih ada yang aku membatin ten- lebih bagus dari tang rasa ketidak s e g e r o m b o l a n percayaan mereka orang-orang jelek. pada pemerintah Tapi bukan berarti saat ini. Ketidak- saya pesimis denpercayaan janji gan calon pemyang digadang- impin di pemilu gadangkan saat yang akan datang. minta dipilih. Wanti-wanti aja, Ketidakpercayaan kalau semisal kejanji yang katan- jadian diatas bisa ya mau ngurusi aja terjadi. rakyat kecil. MeB i c a r a mang amanah masalah pengayang tidak mudah, men, pemimpin, apalagi ditambah dan pemilih bijak. dengan bobroknya Kalau pemimpinya pejabat-pejabat jadi jelek semua, yang doyan ma- pilih yang labelnya kanin duit rakyat. cukup satu jelek. Jangan marah saja Kasihan juga denbanyak pengamen gan para pengabernyanyi teriakin
men yang hak suaranya dibeli oleh pemimpin berlabel sangat-sangat jelek. Nggak mau kan indonesia dipimpin oleh pemimpin yang sangat-sangat jelek? Ayolah para pemilih bijak, kalau memang dibilang bijak jangan hanya menghujat calon pemimpin yang katanya bakal ngemakmurin tanah air kita. Satu suara kalian dapat berpengaruh untuk kemakmuran pengamen-pengamen jalanan tadi. Pengamen pasti juga ingin menghabiskan masa tua bersama anak dan cucu mereka, membahas tentang lagu kehidupan. Masih diperjalanan sore itu, menarik sekali memperhatikan lantunan lagu para penyanyi jalan. :)
28 SENSOR Magazine 12th Edition
SENSOR Magazine 12th Edition 29
SEMARAK EPW 2014
DESEMBER 21TH, 2013
Warning Morning Mengajak Peserta Melek AEC 2015 Warning Morning merupakan salah satu preevent dari Engineering Physics Week yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika ITS. Acara yang dihadiri sekitar 180 peserta ini menghadirkan tiga pembicara, antara lain Silvana Da Costa selaku Vice President Engineering Center Pertamina, Wisnu Wibowo selaku dosen ekonomi UNAIR dan perwakilan dari GNFI (Good News From Indonesia). Warning Morning dengan tema “Semangat Pemuda Menyambut AEC 2015” ini membahas AEC dari kacamata bidang ekonomi dan teknik. “Jika membahas AEC dalam bidang ekonomi maka salah satu tujuan diadakan-
nya AEC ini untuk menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi “, ujar bapak Wisnu. Lain halnya dalam bidang teknik, menurut ibu Silvana, Indonesia butuh Sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk kepentingan bangsa. “Kekurangan dari SDM Indonesia ada dua point yakni kurangnya kemampuan dalam hal leadership dan communication”, jelasnya. “Leadership tidak tumbuh dengan sendirinya, tapi dengan Learning By Doing”, imbuh Ibu dengan dua anak ini. Dengan berakhirnya acara ini diharapkan peserta lebih melek akan hadirnya AEC yang sudah di depan mata. (an) FEBRUARY 6-7 TH, 2014
EPW 2014 Engineering Big Event
Physics
Dalam suatu perhimpunan tentu tidak akan lengkap rasanya jika tidak memiliki satu Big event untuk dilaksanakan secara bersama satu kali dalam satu tahun. Kegiatan semacam ini ini biasanya dijadikan
sebagai agenda rutin karena memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan sebagai sarana untuk melatih softskill panitia sekaligus merekatkan hubungan kekeluargaan diantara mereka. Demikian halnya yang terjadi di Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika ITS yang memiliki Engineering Physics Week (EPW) sebagai Big event yang dilaksanakan setiap tahun. EPW dianggap sebagai acara paling prestigious yang menyimpan misi memperkenalkan Teknik Fisika ITS kepada masyarakat luas serta menarik minat pelajar SMA di Indonesia terhadap Teknik Fisika ITS. Pentingnya goal yang ingin dicapai tersebut membuat panitia EPW harus bekerja keras untuk membuat suatu acara yang meriah, bermanfaat, dan menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Oleh sebab itu bantuan dari pihak yang terdekat dengan mahasiswa TF yaitu alumni, dosen dan semua elemen jurusan sangat berperan dalam memberi-
kan saran-saran, dan berbagi pengalaman. Di tahun 2014 ini EPW telah memasuki edisi yang ke-5 sejak resmi dibuka pada tahun 2009. Sejak saat itu telah banyak perkembangan dan perbaikan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan ini dari tahun ke tahun. Perkembangan dan perbaikan tersebut terjadi dalam semua segi baik konsep maupun teknis, dan beberapa hasil yang sangat terasa adalah semakin banyaknya jumlah peserta dan pelaksanaan yang meriah. EPW 2014 Inovasi untuk sistensi
Ek-
Sejak dibentuk pada Juli 2013 lalu, kepanitiaan baru EPW yang diketuai oleh Anggara Widya Wicaksono mulai bekerja memutar otak untuk menemukan inovasi-inovasi yang akan dibawa pada pelaksanaan EPW tahun 2014. Setelah sebelumnya menentukan tema EPW tahun 2014 yang akhirnya diputuskan sebagai “Sustainable Youth Techno and Science Creativity for Encountering AEC 2015”, panitia melakukan brainstorming un-
tuk menemukan inovasi tersebut. Yakni LKTI yang menjadi sub-event di EPW 2014 dengan tema yang tidak jauh dari keprofesian Teknik Fisika yaitu Green Building. Selain memunculkan sub-event baru, tahun ini EPW juga membuat gebrakan baru dengan mengadakan WFR Jabodetabek sebagai bagian dari sub-event WFR. WFR Jabodetabek adalah kegiatan pelatihan robot microcontroller yang dikhususkan bagi pelajar SMA se-Jabodetabek dan diadakan bersamaan dengan pelaksanaan EPC rayon didaerah tersebut dan bertempat di Universitas Nasional Jakarta. Selain itu, perubahan yang terjadi diantaranya adalah proses seleks pada Engineering Physics Chalenge (EPC) yang sebelumnya 2 tahap, menjadi 3 tahap. Dari peserta yang jumlahnya yang rata-rata diatas 1400 tim diseleksi dengan meloloskan 7% dari jumlah tersebut. Tahap kedua seleksi meloloskan 20 tim, dan tahap ketiga meloloskan 5 tim. 5 tim tersebut adalah peserta yang akan bertanding dibabak final.
Dari ILTC robot micro yang dilombakan kali ini tidak hanya robot line tracer tetapi juga dikonsep mengikuti beberapa sirkuit balap yang ada di asia tenggara yaitu sirkuit Sepang Malaysia, Sentul Indonesia, dan Marina Bay Singapura. 7 Februari 2014, 21.00, pelaksanaan EPW selama 2 hari selesai. Sebagai ketua panitia, mahasiswa asal Bogor ini mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya EPW 2014. Ia berharap semoga softskill yang didapat dapat benarbenar tertanam pada diri masing-masing panitia dan semoga pelaksanaan EPW tahun depan lebih baik dan meriah. (hess)
30 SENSOR Magazine 12th Edition
SENSOR Magazine 12th Edition 31
RESENSI EDENSOR, SEBUAH SEMANGAT MEMBARA UNTUK MERAIH CITA Harga Buku: Rp 49.000,00
KELEBIHAN BUKU
IDENTITAS BUKU Judul Buku: Edensor ISBN: 978-979-1227-02-5 Nama Pengarang : Andrea Hirata Penerbit : PT Bentang Pustaka Tahun Terbit: 2008 Tebal Buku: 290 Halaman
Beberapa kelebihan buku ini adalah, penulis menjelaskan mengenai ilustrasi dari kehidupan eropa yang tidak banyak para pembaca tahu secara gamblang, seperti dinginnya eropa pada bulan Desember dan alunan musik eropa yang kental sekali dengan budaya mereka disana, sehingga pembaca dapat terbawa oleh suasana dalam cerita tersebut. Selain itu juga informasi mengenai sejarah dan segala kehidupan di Eropa cukup tersaji dengan amat kreatif dan cukup lengkap sehingga pembaca dapat mengetahui lebih dalam mengenai kehidupan dan
budaya Eropa. Dengan dibumbui oleh kisah romantisme remaja yang setia terhadap gadis pujaannya tanpa mengabaikan mimpi mereka, cukup menjadikan pembelajaran yang berharga untuk pembacanya.
KEKURANGAN BUKU Kekurangan dari novel ini adalah banyaknya istilah-istilah dan kalimat-kalimat yang sulit dimengerti oleh pembaca, seperti pada istilah Gracias senor dan la niege au sahara. Dan pada kalimat “…. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungki-
nan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang dan terurai…..”. Dan pada akhir cerita yang membuat kita penasaran, novel ini hanya menceritakan ketika ikal menemukan desa khayalan A-Ling, Edensor. Bukan ikal bertemu dengan A-Ling. Sehingga rasanya kita diwajibkan membaca novel keempat Andrea Hirata, Marymah Karpov yang merupakan novel kelanjutan dari Edensor.
SINOPSIS Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis dan sporadic, namun setiap
elemennya adalah sub system keteraturan dari sebuah desain holistic yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal kecil apapun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tidak terbantahkan. Rangkaian kata di atas di kutip oleh Andrea Hirata dari pemikiran Harun Yahya yang dijadikannya sebagai kalimat pembuka pada buku yang berjudul Edensor, buku ketiga dari tetralogi laskar pelangi. Tetralogi laskar pelangi menceritakan rangkaian perjalanan seorang anak yang bernama “ikal” dan sekelompok teman masa kecilnya yang memiliki mimpi dan berjuang untuk memujudkannya. Keterbatasan ekonomi,
jarak dan akses terhadap layanan pendidikan tidak memupus semangat mereka untuk bisa bersekolah, tak perduli seberapa besar rintangan yang akan mereka lalui. Pada akhirnya hanya dua orang anak yang tersisa, yang masih tetap berjuang mewujudkan mimpi untuk menaklukkan samudra kehidupan. Edensor mengulas tentang perjalan hidup Andrea dan Arai, saudara sekaligus teman seperjalanannya yang telah melalui banyak episode kehidupan, suka maupun duka. Pertemuannya dengan Weh, lelaki yang harus menanggung aib karena menderita penyakit burut, penyakit nista yang disebabkan oleh ulah nenek moyangnya yang telah
32 SENSOR Magazine 12th Edition berani melanggar aturan agama. Weh yang telah mengajarkannya cara membaca bintang, mengurai langit sebagai kitab terbentang serta membawanya pada satu pemahaman tentang konstelasi zodiak. Zenit dan nadir, pesan terakhir yang ditinggalkan Weh sebelum kematiannya. Weh adalah orang pertama yang telah mengenalkan Adrea pada diri sejatinya, dan telah menguatkan tekat Andrea untuk menjelajahi separuh belahan dunia, berjalan di atas tanah-tanah mimpi, dan menemukan cinta yang sesunguhnya. Pelajaran yang tidak akan ditemukan di bangku pendidikan formal, karena hanya kekuatan semesta yang mampu menguak realita kehidupan. Tawaran beasiswa dari Uni Eropa telah menjadi sebuah jembatan keberuntungan (magical bridge) yang menghantar mereka pada penjelajahan panjang di tanahtanah mimpi, menjadi sebuah kunci yang telah membuka kotak pandora yang berisi mimpi-mimpi masa kecil mereka.
Sebuah kerinduan untuk berbuat sesuatu bagi tanah kelahiran, memberikan kebanggaan bagi orangtua dan menyelesaikan mimpimimpi para sehabat yang telah terenggut oleh keterbatasan dan jerat kemelaratan. Universitas Sorbonne Perancis, telah menghantar mereka pada pertemuan dan persahabatan dengan mahasiwa dari berbagai belahan dunia dengan beragam latar belakang. Kehidupan bangsa eropa yang terkenal intelektual, dinamis dan efisien telah menunjukkan pada berbagai realita betapa rendahnya kualitas serta sistem pendidikan bangsa Indonesia. Hanya semangat dan tekad yang kuat yang mampu menghantar mereka pada sebuah keberanian untuk menjadi bagian dari sistem pendidikan yang modern. Kesenjangan tingkat pemahaman dan pengetahuan mengharuskan dua sobat karib ini berjuang untuk menyelesaikan pendidikan mereka.
SENSOR Magazine 12th Edition 33 Keindahan benua eropa dan gemerlapnya dunia malam kota Paris memberikan daya tarik bagi siapapun yang melihatnya. Namun, tradisi dan etika back packer Kanada sangat menarik perhatian Andrea bahkan lebih menarik dibadingkan Katya. Mahasiswi jerman yang telah menolak cinta banyak pemuda dan memilih Andrea menjadi kekasihnya. Meskipun pada akhirnya perbedaan makna tentang mencintai telah membawa mereka kembali pada jalinan pertemanan. Kerinduan Andrea pada A Ling, perempuan masa kecil yang sangat dicintainya telah menguakkan kembali ingatannya tentang Edensor. Sebuah desa khayalan pada sebuah novel pemberian A Ling, karya Herriot yang berjudul Seandainya Mereka Bisa Bicara. Hamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa khayalan yang telah membuka jalan rahasia
dalam kepala Andrea, jalan menuju penaklukan-penaklukan terbesar untuk menemukan A Ling, untuk menemukan cinta dan diri sejatinya. Andrea dan Arai berencana untuk melakukan perjalanan keliling benua Eropa mengikuti tradisi para pengelanan back packer Kanada. Rencana perjalanan panjang ini mendapat respon yang serius dari para sahabat, yang akhirnya dijadikan sebagai ajang pertaruhan untuk mengukur keberanian untuk menahklukkan tantangan. Penjelajahan panjang menjelajahi benua eropa dengan bermodal semangat dan keberanian. Perjalanan dimulai dari kota Paris Perancis melintasi benua Eropa dan berakhir di Spanyol. Pencarian Andrea akan cinta masa kecil telah membawa mereka melintasi rute perjalanan yang panjang melintasi benua Eropa hingga Tunisia, Zaire dan Casablanca di benua Afrika. Rasa lapar, kelelahan serta ancaman kematian karena kedinginan tidak menyurutkan semangat dan keberanian
Andrea untuk menjelajahi enigma tentang A Ling yang kini menjadi semakin terang. Kota demi kota menghadirkan beragam realita yang semakin memperjelas makna pencarian Andrea. Sekuat apapun upaya untuk menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya tersebut masih belum berhasil sesungguhnya kita sedang dihadapkan pada berbagai realita tentang diri kita. Pencarian cinta pada sosok perempuan bernama A Ling telah memberikan pembelajaran tentang makna cinta sejatinya, yaitu diri sendiri. Keberanian untuk bermimpi telah menghantar kita pada satu realita yang mengajarkan kita arti kebahagiaan yang sesungguhnya. Edensor, membawa kita pada perjalanan yang tidak hanya membawa kita pada tempat-tempat yang spektakuler, tidak hanya memberi kita tantangan ganas yang menghadapkan pada cinta putih, tetapi mampu membawa kita pada satu kesadaran kesejatian diri manusia. Toleransi, daya tahan dan
integritas bukanlah hal yang dapat ditawar-tawar dalam keadaan apapun. Dibutuhkan semangat, kemauan dan daya juang tinggi untuk menghidupi setiap mimpi hingga mewujud dalam sebuah realita kehidupan.
Dibutuhkan semangat, kemauan, dan daya juang tinggi untuk menghidupi setiap mimpi hingga mewujud dalam sebuah realita kehidupan.
34 SENSOR Magazine 12th Edition
SENSOR Magazine 12th Edition 35
International Office, Ujung Tombak ITS Menuju Global
I
ON CAMPUS
TS Surabaya-Menjadi World Class University merupakan visi dari berbagai perguruan tinggi di dunia. Begitu pula ITS, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia ini tak kalah gencar menyusun strategi guna mencapai visi tersebut. Sudah bertahuntahun internasionalisasi di kampus biru ini digerakkan oleh International Office, organisasi yang dipimpin oleh Ibu Maria Anityasari ini sedang giatnya menyebarkan citra positif ITS di kancah dunia. kampus teknologi ini tengah concern dalam melaksanakan internasionalisasi. Terlihat dari meningkatnya jumlah mahasiswa asing disini, ITS ternyata sedang berupaya mengakselerasi diri menuju World Class University. Meski terdapat banyak sisi yang harus dibenahi, namun dengan adanya International Office, ITS yakin bisa mendunia.
“
Kami mencoba mengadopsi pendekatan yang dilakukan PKM, yaitu melalui himpunanhimpunan�, ujar Ibu Maria.
International Office, kantor yang bertempat di gedung rektorat lantai 1, ini tak hanya menciptakan internasionalisasi, namun juga menguatkan pondasi institusi dalam menyambut Asean Economic Community 2015 mendatang. Tahun 2015 mendatang, akan terjadi integrasi ekonomi regional berupa arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil di kawasan ASEAN. Dengan adanya hal tersebut, maka persaingan kualifikasi tenaga kerja akan semakin
ketat. Apabila kita tidak dapat bertahan dan memiliki kualifikasi yang memadai maka kita akan kalah oleh tenaga kerja asing profesional di rumah sendiri. Pimpinan IO ITS, Ibu Maria menjelaskan, ketika AEC diberlakukan yang harus dimiliki tenaga terampil untuk survive, yaitu hard skill (learning outcome), soft skill, dan kemampuan untuk cross-culture. Sebagai institusi yang mencetak tenaga terampil, ITS berupaya untuk mengoptimalkan
ketiga kriteria tersebut agar tertanam pada mahasiswa-mahasiswa disini. Ketiga hal tersebut dirasa dapat terbentuk optimal apabila seluruh elemen pendidikan bekerja keras mempersiapkannya. IO sebagai salah satu elemen pendidikan di ITS, telah menyusun berbagai strategi guna membangun ketahanan menyambut AEC 2015. Langkah pertama yang dilakukan International office yakni mempersiapkan kekuatan internal ITS. Ketika internal siap, maka AEC bukan lagi ancaman. Dalam mempersiapkan internal ini tentu dibutuhkan sarana dan prasana yang cukup. Dengan fasilitas memadai, maka internasionalisasi akan semakin lancar digerakkan. Langkah selanjutnya yaitu pelajar luar akan diundang untuk menuntut ilmu disini. Tujuannya agar mereka tahu bahwa ITS siap menjadi rujukan dan juga agar mahasiswa ITS bisa belajar keluar. Karena disini tentunya berlaku timbal balik,
maka ITS tidak bisa senantiasa menutup pintunya. Dalam mempersiapkan kekuatan internal sendiri, IO memiliki beberapa plan yang terfokus pada sumber daya manusia. Untuk mahasiswa sendiri, tahun ini IO mengadakan English day setiap kamis dan lomba untuk himpunan yang aktif melaksanakan internasionalisasi di jurusan masingmasing. “Kami mencoba mengadopsi pendekatan yang dilakukan PKM, yaitu melalui himpunan-himpunan�, ujar Ibu Maria. Pada perlombaan ini pemenangnya akan diajak untuk backpack ke negara-negara ASEAN. Tak hanya itu, IO juga menyoroti kemam puan karyawan-karyawan ITS dalam berbahasa Inggris. Melalui workshop yang diadakan khusus kepada karyawan, lomba karyawan antar jurusan, dan juga magang karyawan diharapkan internasionaisasi dapat terjadi secara menyeluruh.
Semua rencana -rencana tersebut dapat berjalan dengan adanya kerjasama dari seluruh pihak terkait. Dengan keyakinan bahwa World Class University tidak sekedar cita-cita, ITS melalui Internasional Office terus berupaya mempersiapkan tenaga kerja unggul yang mampu bersaing dikancah dunia. (ra)
36 SENSOR Magazine 12th Edition
Alat Hybrid System Desalinator (HSD)
HSD : Solusi Kekurangan Air Bersih di Daerah Pantai Belakangan ini, bidang Technopreneur agaknya mulai digandrungi oleh kaum muda-mudi di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari maraknya ajang perlombaan di bidang Technoepreneur yang ditujukan kepada para pemuda bangsa ini. Bank Mandiri memiliki suatu ajang perlombaan di bidang Technopreneur, yaitu Wirausaha Muda Mandiri dan Mandiri Young Technopreneur. Mandiri Youth Technopreneur merupakan ajang kompetisi tahunan yang diadakan oleh Mandiri. Event ini mampu mendorong mahasiswa untuk se-
SENSOR Magazine 12th Edition 37 makin menggali potensinya dalam dunia bisnis. Kompetisi ini di dalamnya dibagi menjadi dua jenis yaitu, Technology dan Non Technology. Kompetisi ini berlaku untuk umum, sehingga tidak hanya mahasiswa/ mahasiswi yang mengikuti kompetisi ini, melainkan para pengusaha juga ikut andil di dalamnya. Salah satu tim dari ITS adalah mahasiswa Teknik Fisika 2011 yaitu, Muhammad Faisal dan Yamuna Gangga. Tim yang terdiri dari Faisal dan Yamuna ini diberi nama “Green Lakone”. Judul yang diangkat oleh tim Green Lakone ini adalah “Hybrid System Desalinator”. Alat ini merupakan teknologi pengolahan air laut menjadi air tawar dengan menggunakan system hybrid, hybrid disni dikarenakan menggunakan teknologi ramah lingkungan yakni menggunakan energi matahari sebagai sumber panas untuk mengalirkan energi listrik. Pada alat ini digunakan sumber panas berupa reflector, kompor listrik dan juga solar panel. Selain sumber panas, juga terdapat sumber listrik yang digunakan yaitu berupa vertical axis wind turbine dan photovoltaic. Implementasi dari Hybrid System Desalinator ini adalah di Desa Kemadang Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Daerah tersebut tergolong daerah yang kekeringan ketika musim kemarau dating. Musim kemarau yang terjadi dapat mengakibatkan melemahnya beberapa sector, seperti sector pertanian dan peternakan, sector pariwisata, dan sector kesehatan karena kekurangan air bersih. Upaya-upaya pemerinatah dalam menanggulangi permasalahan tersebut masih terbatas dengan penyalu-
IMAGE CAPTION M. Faisal dan Yamuna Gangga Mahasiswa Jurusan Teknik Fisika yang Menginisiasi Alat Hybrid System Desalinator (HSD).
PRESTASI TF ran air bersih melalui truck tangki. Hal inilah yang melatarbelakangi diciptakannnya HSD ini. Keunggulan yang dimiliki oleh HSD ini adalah merupakan solusi penyediaan air bersih, desalinator mandiri energy, tidak ada polusi, maintenancenya mudah, teruji layak digunakan oleh Laboratorium Teknik Lingkungan ITS, harga air lebih murah dan hasil sampingan berupa garam. Hybrid System Desalinator (HSD) ini mampu menghasilkan produksi air tawar sebesar 85.000 liter/hari. Tim yang anggotanya dari laboratorium Energi ini mampu menembus 5 besar dalam kompetisi MYT non Technology. Pada awalnya persaingan ini diikuti oleh 837 tim, namun hanya 10 tim yang lolos dalam seleksi proposal. 5 tim untuk technology dan 5 tim untuk non technology. Pada kompetisi tersebut terdapat tiga hal yang menjadi parameter penilaiannya yaitu, kebermanfaatan social, inovasi teknologi dan juga impact terhadap bisnisnya di kemudian hari. Lima tim non technology ini terdiri dari tim Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Negeri Yoygyakarta, UNSADA dan juga dari Pontianak.
Untuk tim alumni IPB dan UNY ini mereka sudah memiliki perusahaan tersendiri. Kedua tim tersebutlah yang mampu menjuarai kompetisi ini. Juara pertama jatuh ke tangan Alumni IPB dengan membawa pulang uang senilai Rp. 50.000.000,- dan untuk tim Universitas Negeri Yogyakarta mampu meraih juara kedua dengan total hadiah Rp. 40.000.000,-. “Hal-hal yang simple bisa kita kembangkan ke hal yang lebih memiliki nilai teknologi yang tinggi, namun semua itu bergantung dari passion masing-masing. Jadi jangan pernah ragu untuk belajar hal-hal baru, dengan begitu akan diperoleh ilmu, motivasi dan pengetahuan baru pula”, kata Faisal selaku anggota HSD sekaligus koordinator laboratorium Energi Teknik Fisika ITS. “Ketika kita mampu mengembangkan potensi kita, ketika itu pula kita mampu menciptakan hal-hal yang baru termasuk menciptakan lapangan pekerjaan. Meskipun disisi lain background kita adalah seorang teknik. Untuk itu, management itu penting”, ujar Yamuna Gangga, sang ketua tim HSD. (Nia/TJ)
38 SENSOR Magazine 12th Edition
SENSOR Magazine 12th Edition 39
PRESTASI TF
TEKNOLOGI BARU, ENERGY STORAGE Seharusnya mekanismenya yaitu menjadi yang kita fikirkan. Fikirkanlah usaha terbaik, laksanakan kemudian pasrahkan hasil,” imbuhnya.
Teknik Fisika ITS - Sebagai manusia modern tentunya kita tak bisa terlepas dari teknologi. Semakin berkembangnya teknologi menuntut manusia untuk lebih mengefisiensikan energi, khususnya energi listrik. Krisis energi yang menjadi masalah serius di Indonesia tidak sejalan dengan kian gencarnya produk-produk terbaru sejumlah peralatan elektronik seperti laptop, smartphone,ataupun gadget lainnya. Hal ini mengakibatkan tingginya kebutuhan akan peralatan penyimpanan energi listrik denganbahan baku yang mudah diperoleh, murah, efisien, serta ramah lingkungan. Penyimpan energi listrik yang sering digunakan yaitu baterai, terlebih baterai Ion Lithium.
Fenomena tersebut memacu Nur Abdillah Siddiq bersamaAhmad Fauzan ‘Adziimaa, Firqi Abdillah, Miratul Alifah,dan Nur Fadhilah untuk berinovasi dalam mengembangkan teknologi LiFePO4 sebagai baterai Ion Lithium yang hemat energi melalui ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang penelitian di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-26 Mataram. Mereka mencoba meneliti pengaruh ukuran dan komposisi komposit terhadap performa LiFePO4 sebagai bahan alternatif baterai hemat energi. LiFePO4 memang sedang dikembangkan sebagai bahan pembuat katode pada baterai Ion litium kerena ramah lingkungan, sus-
tainable, tidak beracun, ketersediaan cukup melimpah dan biaya produksi rendah. Siddiq, sapaan akrabnya, memilih menggunakan metode Flame Spray Pyrolysis untuk mensintesis komposit LiFePO4karena lebih sederhana dan murah jika dibandingkan dengan metode Spray Pyrolysis. Keduanya merupakan proses aerosol, yaitu proses sintesis partikel yang dikembangkan karena mampu menghasilkan partikel berskala nanometer baik single ataupun multikomponen material dengan komposisi kimia yang homogen dengan waktu proses yang relatif pendek dan kontinyu. Hasilnya, tim PKM yang diketuai pria kelahiran 11 Oktober 1993 ini berhasil menyabet medali emas bersama dengan kontingen ITS lainnya, dan membuat kampus pahlawanmembawa pulang titel juara umum. Pecinta makanan tradisional tahu campur ini menuturkan mahasiswa seringkali takut kalah ketika mengikuti suatu kompetisi. “Seharusnya mekanismenya yaitu menjadi yang kita fikirkan. Fikirkanlah usaha terbaik, laksanakan kemudian pasrahkan hasil,” imbuhnya. Terakhir, Siddiq berharap mahasiswa Teknik Fisika banyak yang berprestasi sehingga banyak yang bisa menginspirasi dan tercipta lingkungan Teknik Fisika yang kondusif untuk berprestasi. (oma) Caption Image: Nur Abdillah Siddiq bersama tim dan pembimbing
40 SENSOR Magazine 12th Edition
SENSOR Magazine 12th Edition 41
WISATA ASYIK DI KOTA PAHLAWAN Kota Surabaya merupakan Ibukota provinsi Jawa Timur yang kaya akan objek wisata. Hal ini dapat dilihat dari besarnya minat masyarakat Jawa Timur yang sering menghabiskan masa liburan di Kota Pahlawan ini. Berbicara tentang objek wisata di Surabaya nampaknya tak akan pernah ada habisnya. Kali ini tim Sensor Crew akan memberikan rekomendasi 6 tempat wisata menarik di Surabaya. So, check this out! Caption Image: Monumen Tugu Pahlawan
SERBA-SERBI 2) House Of Sampoerna (HOS) House of Sampoerna (HOS) adalah museum yang berisikan mengenai sejarah rokok di Indonesia. Dimuseum ini anda dapat melihat dan mempelajari bagaimana cara proses pemilihan cengkeh, pencampuran bahan, sampai proses pengepakan rokok. Agenda yang ditawarkan di Museum HOS ini
adalah keliling Surabaya gratis yang dikemas
dalam acara ‘Surabaya Heritage Track’.
Caption Image: Museum HOS
3) Monumen Kapal Selam
1) Tugu Pahlawan Tugu Pahlawan merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Surabaya. Tugu Pahlawan terletak di pusat kota Surabaya, tepatnya di depan kantor Gubernur Jawa
Timur. Letaknya yang mudah dicapai menjadi alasan tempat ini sering dikunjungi. Biaya masuk Tugu Pahlawan gratis dan hanya dikenakan biaya masuk saat akan memasuki
Museum 10 Nopember. Menyempatkan diri untuk berkunjung ke Tugu Pahlawan di Surabaya membantu Anda mengenal sebagian sejarah bangsa Indonesia.
Monumen Kapal Selam Surabaya ini merupakan
museum Kapal Selam KRI Pasopati 410. Kapal selam ini merupakan salah satu kapal yang dimiliki TNI AL yang dibuat pada tahun 1952. Monumen Kapal Selam ini terletak di Embong Kaliasin yang terletak berada di sebelah Plasa Surabaya di tepian Kali
Caption Image: Monumen Kapal Selam
Mas. Untuk mengarungi lautan dengan Kapal Selam tersebut anda hanya butuh mengeluarkan uang Rp.5000 / orang.
42 SENSOR Magazine 12th Edition
43
4) Balai Pemuda Caption Image: Gedung Balai Pemuda
ini buka mulai pukul 07.00-22.00 WIB.
5) Area Sunan Ampel Area Sunan Ampel adalah sebuah kawasan di bagian utara Kota Surabaya dimana mayoritas penduduknya merupakan etnis Arab. Di kawasan ini kental dengan suasana Timur Tengah dan pasarnya yang menjual barang dan makanan khas
Timur Tengah. Pusat kawasan Ampel adalah Masjid Ampel yang terletak di Jalan Ampel Suci 45 atau Jl. Ampel Masjid 53. Kawasan Ampel merupakan salah satu daerah kunjungan wisata religi di Surabaya.
6) Kawasan Hutan Mangrove Wisata Hutan Mangrove berada di tepi garis pantai yang berada di sebelah timur. Hutan Bakau ini terletak di Kecamatan Rungkut, Wonoreko, Surabaya. Di Hutan Bakau Surabaya
juga terdapat perahu untuk berwisata yang berkapasitas 10 sampai 40 orang. Untuk dapat menggunakan fasilitas ini, Anda akan di pungut biaya Rp.25.000 untuk orang dewasa dan
Caption Image: Jalan Masuk Menuju Area Sunan Ampel
Rp.15.000 untuk anakanak. Dengan fasilitas ini anda akan dibawa untuk berkeliling untuk menjelajahi hutan bakau tersebut.
SENSOR CREW
Gedung Balai Pemuda merupakan suatu gedung kesenian yang terletak di Jl. Gubernur Suryo No. 15 Surabaya Timur/Genteng. Gedung ini digunakan untuk pameran kerajinan, pameran bunga dan pertunjukan seni. Biaya masuk gedung Balai Pemuda ini gratis. Gedung Balai Pemuda
44
KARYA ANAK BANGSA UNTUK NEGERI