4th Edition
REDD+ Dalam Usahanya Mengurangi Emisi Teknologi Pengendalian Pencemaran Udara
Seeing
n e e s n U the
Photo: Kompas.com
OPINI
pertambangan. Tak hanya itu, daerah aliran sungai (DAS) yang mengalami kerusakan parah meningkat secara drastis menjadi 108 unit satuan DAS. Lebih tragis lagi, catatan Jatam yang menunjukan bahwa hingga tahun 2016, sudah 26 orang anak tewas tenggelam dalam lubang bekas tambang di Kalimantan yang dibiarkan tanpa penanganan. Sepanjang siklus pemanfaatannya bahan tambang menimbulkan kerusakan yang tak dapat diperbaiki pada bumi dan manusia di dalamnya. Siklus hidup bahan tambang mulai dari bawah tanah hingga ke limbah beracun yang dihasilkannya, biasanya disebut sebagai rantai kepemilikan. Rantai kepemilikan ini memiliki tiga rantai utama—penambangan, pembakaran, sampai ke pembuangan limbahnya. Setiap bagian dari rantai ini, menimbulkan daya rusak yang harus ditanggung bumi dan manusia didalamnya. Jejak kerusakan yang ditinggalkan oleh bahan tambang tidak berhenti di saat pembakarannya. Di ujung rantai kepemilikannya, terdapat pertambangan bahan yang ditinggalkan setelah dieksploitasi habis, limbah pembakaran bahan tambang, dan hamparan alam yang rusak tanpa pernah akan bisa kembali seperti sediakala. Pertambangan yang ditinggalkan pasca dieksploitasi habis, meninggalkan segudang masalah untuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Lubang-lubang raksasa, drainase tambang asam, dan erosi tanah hanya sebagian dari
masalah. Hamparan alam yang rusak adalah kondisi permanen yang tak akan pernah pulih sekeras apapun usaha yang dilakukan untuk mengembalikannya. Limbah pembakaran bahan tambang sangat beracun, dan membahayakan kesehatan masyarakat, tembaga, cadmium dan arsenic adalah sebagian dari zat toksik yang dihasilkan dari limbah tersebut, yang masing-masing memicu keracunan, gagal ginjal, dan kanker. Sayangnya masyarakat seolah terasing dari berbagai informasi ini. Perkembangan media massa dan internet dewasa ini belum mampu membentuk opini masyarakat untuk mewaspadai keberadaan sebuah operasi penambangan. Bagi masyarakat tempatan di banyak lokasi calon tambang baru, seringkali masyarakat dengan mudah terilusi oleh janji kemakmuran yang dibawa oleh perusahaan tambang. Pada lokasi lain di mana perusahaan tambang sedang atau telah selesai mengeruk hasil tambangnya, masyarakat seolah berjalan sendiri dalam memperjuangkan keselamatan hidup dan masa depannya. Sementara masyarakat umum cenderung berfikir bahwa kerusakan akibat penambangan adalah sesuatu yang harus diterima sebagai sebuah kewajaran. Harus ada upaya untuk keluar dari ketergantungan energi kotor ini, batubara yang mematikan! Disadur dari berbagai sumber Seeing The Unseen
23
big event
dak
32
Seeing The Unseen
big event
Seeing The Unseen
33
CERBUNG
G A D I S pantai berkarang Oleh
Arizky Rachmad Sudewo TL ITS 2012
“
Cerita Sebelumnya Natasya Van Duddits, seorang gadis keturunan Belanda,
mengarungi separuh hidupnya di suatu pantai berkarang. Kehidupannya yang kelam membawa kidung – kidungnya berlabuh di lautan luas. Hingga di hari itu, ketika keserakahan manusia merubah wajah tepi pantai dan musnah sudah tempat Natasya melarungkan ceritanya. Dan aku, tak bisa berbuat apa – apa.
34
Seeing The Unseen
CERBUNG
B
erminggu-minggu setelah peristiwa
Apakah dia tak melihat pantai yang pernah
tragis itu terjadi, warga pantai yang
diperjuangkannya sudah berubah menjadi
tersisa tak bisa berbuat apa-apa.
surga dunia remaja-remaja kota.
Mayoritas mereka adalah tua renta, anakanak, dan wanita. Bagaikan anak ayam kehilangan induk, mereka hanya dapat memandangi jejeran resort megah di tepian pantai. Sebagian besar mereka beralih
Hingga ketika pagi datang membawa cahaya mentari ke tengah-tengah pantai. Dan camar-camar berterbangan ribut kesana-kemari. Gelombang besar setinggi 13 meter itu berdentum dari tengah laut. Remaja-remaja kota itu tak memperhatikan
menjadi penjual kalung kerang dan souvenir
karena mereka sibuk bersendau gurau sambil
bagi turis-turis yang berdatangan. Kalau
memamerkan tubuh terbuka mereka. Pelan
beruntung mereka akan dipekerjakan
tapi pasti gelombang besar itu mendekati
sebagai tukang cuci di restoran yang mulai
pantai kami. Sontak penduduk lokal yang
berkembang memadati daerah pinggiran
sadar akan bahaya ini segera berlari
pantai. Tak ada tawa. Tak ada canda. Tak ada
menyelamatkan diri. Sementara turis-turis
lagi air mata. Semua luka yang ada mereka
seperti tak ambil pusing karena mereka
kubur dalam-dalam. Sama seperti orang-
hanya mengira itu gelombang biasa yang
orang kota itu mengubur jasad para
akan habis ketika meraih bibir pantai. Hingga,
pemuda, anak, dan suami mereka dalam
detik berikutnya‌
gulungan ombak di lautan. Sebulan sudah sejak tempat wisata “Paradise Island� ini dibuka. Turis-turis kerap berdatangan dari segala penjuru. Mereka banyak menghabiskan waktu berplesir dan menginap di cottage-cottage yang. Terlebih ketika malam menjelang, suasana tak pernah sesunyi dulu. Gegap gempita para pemuda yang tengah asyik
“Tsunami!! Lari!!� Detik berikutnya, gelombang itu telah menggenangi semua sudut pantai. Orang kota itu tak sempat menyelamatkan diri ketika gelombang besar tersebut menenggelamkan tubuh mereka. Semua bangunan rubuh, hancur tak bersisa. Puing-puing tak bisa menata peradaban lagi.
berjoget sambil menegak minuman keras
Dari celah-celah karang tempat aku
menjadi pemandangan yang tak lazim di sini.
melihat semua kejadian, kulihat seorang
Ditambah lagi, kelap-kelip lampu diskotik
gadis berdiri di atas karang di tengah pantai.
seakan menjadi isyarat habisnya riwayat
Natasya. Dia menggerak-gerakan tangannya
tempat ini. Aku muak!
untuk menghalau angin dan mengendalikan
Natasya benar, mereka orang-orang jahat! Tapi dimana gadisku itu sekarang?
gelombang. Mungkin kalian masih tak paham dengan apa yang aku ceritakan. Bagaimana Seeing The Unseen
35
CERBUNG Bagaimana Natasya-ku bisa menciptakan
“Aku tak akan meninggalkanmu lagi, aku
gelombang atau menyelam berjam-jam di
berjanji ,� ujarnya berbisik lembut membuat
lautan? Baiklah aku akan sedikit mengenang
tubuhku berdesir.
masa lalu.
Ya, aku yang hanya kalung kerang
Saat itu, setelah Tuan Erick terbang
pemberian Hendro ini memang telah
dengan penerbangan terakhir ke Belanda,
menyimpan banyak kenangan. Begitu banyak
Natasya bersembunyi di pantai karena ia
memo ri indah yang kurekam dalam
memang tak mau kembali ke negara asalnya.
sepenggal hidupku di dunia. Dan aku juga
Akhirnya ia hidup sebatang kara dalam
berjanji akan selalu menjaga gadisku ini.
keputusasaan dan kesendirian. Betapapun aku tak bisa menghalau kesedihan di wajahnya. Wajah sendu yang seperti menerawang masa lalu itu, seakan mem-bawa luka hitam bagaimana sejarah telah mencabik-cabik batin seorang dara cantik.
Kamipun menyelam ke dasar lautan. Natasya membawaku berenang menyusuri lautan. Sekilas aku bisa melihat air mata m e n ga l i r d a r i m a t a nya . S e m e n t a ra pemandangan di sekitar kami semakin pekat. Te r u m b u ka ra n g s u d a h ta k ta m p a k
Hingga di suatu hari, ia berjalan
menyambutku seperti pertama kali. Yang ada
terlunta-lunta menuju sebuah tebing.
hanyalah bola-bola besi yang dapat meledak
Natasya berniat mengakhiri hidupnya
sewaktu-waktu. Air laut pun tak lagi segar
dengan menerjunkan diri ke laut. Saat itulah
dan terasa sesak memenuhi tubuh.
Natasya mendengar suara yang membimbingnya ke dasar lautan. Suara yang membuatnya bersatu dengan alam. Suara milik-Nya yang lebih tahu ketulusan hati seorang gadis Belanda yang begitu cinta perdamaian. Sejak saat itulah Natasya-ku menjadi gadis pantai yang menjaga lautan. Dia menggiring ikan-ikan untuk para nelayan setiap harinya. Menjaga pantai untuk kamipara anak-anak negeri atas seizin-Nya. “Hai Kawan, bagaimana kabarmu? Maafkan aku ya telah meninggalkanmu,� tiba-tiba saja Natasya sudah berada di samp in g ku . D ira ih nya t u b u h ku la lu dikalungkannya aku ke lehernya.
36
Seeing The Unseen
Aku tahu Natasya-ku akan membawaku ke ceruk itu lagi. Lalu aku akan mendengarnya memujikan kidungnya untuk Hendro, Sarjo, dan semua jasad para pejuang ia kubur di ceruk bawah air itu. Jika sudah seperti itu, aku seakan melihat Natasya berdialog dengan Tuhan. Maka, ketika langit mendung menampilkan bintang-bintang gelap dan rembulan tak dapat bercahaya dengan terang Natasya akan bernyanyi. Gadisku itu akan membunyikan kidungnya untuk menjaga lautan anak-anak kami. Dia selalu membantu para nenek moyang sejak lama untuk bertahan dan hidup di lautan.
CERBUNG Begitupun sampai saat ini. Penduduk memanggilnya ikan duyung. Karena banyak dari mereka hanya menyaksikan kelebatan bayangan berwujud manusia setengah ikan setelah mendapati tubuh mereka tergeletak selamat dari amukan badai. Entahlah, yang jelas Natasyaku-Gadis Pantaiku itu kerap mengajakku berloncatan dari karang satu ke karang lainnya. Ia selalu membawaku menjaga pantai dari para kompeni baru yang datang. Menghikmati setiap jengkal pasir pantai kami. Ahai, Gadis Pantaiku Berkarang aku akan selalu menemanimu dalam perjalanan kesetiaan ini! selesai
Seeing The Unseen
37
PUISI
-TL ITS 2016
38
Seeing The Unseen
photos by Pinterest
PUISI
Fatamorgana oleh: Fauziah Raya Shinta - TL ITS 2015
Kehadiranmu adalah fragmen yang terpisah Berkeping dalam kerancuan jarak Hidup dalam imaji yang tak bisa dijelaskan Lebur namun masih bersisa Dapatkah tergabung dalam kesatuan Atau hanya akan terpisah tanpa benang pengikat
Dalam rancu yang berkepanjangan Tenangnya matahari tak bisa melukiskan isyarat Karena hadirmu adalah fatamorgana di tengah gurun pasirku
Seeing The Unseen
39
cerpen
Disetiap Inginku, Aku Berusaha Tidak By Anonim - TL ITS 2015
40
Seeing The Unseen
cerpen “Sejauh apapun seekor burung terbang
menghentikan kaset yang terus berulang ini.
berkelana, tak pernah ia lupakan jalan
Terkadang mereka datang hanya untuk
pulang kembali ke sarangnya.� ujar dirimu.
memutar kembali kaset itu. Terkadang mereka datang hanya untuk mengigatkan bahwa melodimu telah jauh meresap
Entah mengapa terlalu banyak cara bagiku
kedalam setiap sel reseptor didalam otak ini.
untuk mengingat dirimu. Entah mengapa
Mereka datang dan pergi, menyapa lalu
sejauh apapun aku berkelana, ribuan
teroksidasi menjadi butiran-butiran atom,
sangkar yang kutemui, jiwa ini selalu
terlupakan dalam memori.
berpulang kepadamu. Disetiap labirin konflik dalam hidupku, tak pernah aku tersesat sedalam ini, kehilangan pandangan
Namun engkau bagai gas mulia. Mengendap
akan jalan keluar, kehilangan pegangan atas
tak bergerak, tak lekang oleh waktu. Perlahan
kehidupan, mati tenggelam dalam memori
menggerogoti memori yang semenjak kau
yang terus menerus terulang bak kaset
pergi, tak sedikitpun melupakan ada mu.
rusak. Ka u ta h u a p a ya n g l e b i h s a k i t d a r i Masa masa berat pernah kulalui, dimana
perpisahan? Ketika raga hanya dipisahkan
j i wa d a n ra ga i n i d i u j i . Ka u s e l a l u
langkah, namun hati mengalah pada
mendampingiku, kita berkelana menuju
kenyataan. Ketika ingin saling menatap,
ketidakpastian, saling belajar mengenai satu
namun jiwa tak sanggup menahan pedihnya.
sama lain. Hingga akhirnya badai itupun
Ketika hati ini merenungkan kabarmu, meski
reda, dan aku berharap aku bisa
tak pernah bisa menyapa seperti dulu kala.
menikmatinya bersamamu. Ketahuilah, disetiap langkah yang Namun jejakmu kini telah menghilang,
mendekatkan kita, disetiap tatapan yang
berkelana bersama insan lain. Bagai tetesan
mengarahkan pada satu sama lain, dan
a i r, e n g k a u m e n g u a p , p e r g i
disetiap percakapan yang takdir siapkan
meninggalkanku.
untuk kita,
Aku masih berkelana, menjelajahi seluk
Ketahuilah disetiap inginku, aku berusaha
beluk kehidupan. Bertemu pesona yang
tidak.
sesaat mengalihkan jiwa ini. Sesaat
Seeing The Unseen
41
ilustrasi
42 40
Seeing The Unseen
ilustrasi
profil
44
Seeing The Unseen
profil
Seeing The Unseen
45
profil
46
Seeing The Unseen
HMTL
Asiknya Turun Langsung ke SD
di Envication 2017 Diadakan rutin tiap tahun, kegiatan bertajuk Envication kembali dihelat. Berlokasi di SD Negri 2 Panglungan Wonosalam, Jombang, mahasiswa angkatan 2016 diberikan kesempatan menjadi Organizing Committee atau OC untuk kegiatan berbalut Pengabdian Masyarakat tersebut. Meskipun tidak bermodalkan alat komunikasi, hal tersebut tidak menyurutkan jiwa kepedulian angkatan yang bernama “Environmate” ini untuk lingkungan. Pengabdian masyarakat yang diadakan pada Jum'at, 3 Februari 2017 tersebut mengusung tema 'Sekolahku Bejo, sekolahku bersih dan ijo'. “Latar belakang kami mengambil tema tersebut berdasarkan survey dan wawancara dengan Kepala Sekolah SDN 2 Panglungan dan beberapa guru. Minimnya pengadaan tanaman disekitar sekolah serta kebersihan dan kerapihan yang kurang terjaga di setiap ruang kelas, terutama perpustakaan mendorong kami mengambil tema tersebut” ujar Awaluddin selaku Ketua Pelaksana.
Awaluddin Ketua Pelaksana Pengmas Envication 2017
Kegiatan pengmas tersebut resmi dibuka dengan pembukaan oleh Bapak Kusnan, selaku Kepala Sekolah SDN 2 Panglungan dan dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik, siswa-siswi, dosen Teknik Lingkungan ITS serta anggota HMTL FTSP ITS. Tak hanya itu, siswa juga diberikan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan mengajarkan cuci tangan yang benar dan sosialisasi minat baca sebagai bentuk dukungan kepada SDN 2 Panglungan yang telah ditetapkan sebagai sekolah literasi. Metodenya pun dibuat melalui game puzzle untuk kelas 4 hingga kelas 6 dan puppet show untuk kelas 1 hingga kelas 3 agar penyampaian materi dapat diterima dengan mudah dan menyenangkan. Meskipun terik matahari menyengat, hal ini tidak membuat semangat siswa luntur terbukti dari riuhnya adu yel-yel dan pembagian hadiah saat penutupan di halaman SDN 2 Panglungan. Kegiatan ini pun berakhir dengan do'a bersama dan sepatah dua patah kata dari Kepala Sekolah sebagai tanda terimakasih. Meskipun selesai, sudah menjadi tugas mahasiswa untuk terus mengabdi kepada masyarakat demi mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat. Mengingat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan PTN yang hakikatnya disubsidi dari pajak masyarakat sehingga sudah seharusnya mahasiswa dapat menerapkan ilmu keprofesiannya agar bermanfaat untuk masyarakat. (ift/auf)
Seeing The Unseen
47
RUBRIK
Lulusan Teknik Lingkungan Mau Jadi Apa? Jumlah penduduk secara tidak langsung mempengaruhi kualitas lingkungan. Dengan kemajuan teknologi, semakin banyak manusia yang melakukan aktivitas industri. Tak bisa dipungkiri aktivitas tersebut mengeluarkan zat pencemar yang jika tidak diolah dengan benar akan membahayakan lingkungan. Permasalahan-permasalahan tersebut dijawab dengan hadirnya Jurusan Teknik Lingkungan.
48
Seeing The Unseen
RUBRIK
S
ebenarnya lulusan Teknik Lingkungan sangat d ib u tu h kan d i in s tu si pemerintahan, industri, atau p e r u s a h a a n m a n a p u n . S ete l a h dikeluarkan undang-undang baru dari pemerintah tentang Analisis M e n ge n a i D a m p a k L i n g ku n ga n (AMDAL), hampir se ap industri, termasuk hotel dan rumah sakit, memiliki sistem pengelolaan dan pengolahan limbah. Misalnya pada Pertamina, lulusan Teknik Ling-kungan cukup dibutuhkan dalam hal memanajemen atau monito-ring pengendalian pencemaran lingkungan. Kalau di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tugas lulusan Te k n i k L i n g k u n g a n a d a l a h memonitoring kinerja pengendalian p e n c e m a ra n l i n g ku n ga n u nt u k industri-industri se-Indonesia.Se ap tahunnya perusahaan besar, harus membuat laporan tentang pengendalian pencemaran dan kualitas lingkungan di sekitar kawasan pabriknya untuk Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia. Laporan tersebut berisi pertanggungjawaban suatu perusahaan dalam kewajiban menjaga kualitas lingkungan di sekitarnya.
Di berbagai industri, baik swasta maupun BUMN, biasanya lulusan Teknik Lingkungan akan di tempatkan di bagian HSE (Health, Safety, and Environment). Hampir semua industri besar, mulai dari petrokimia, pertambangan, minyak dan gas, teks l, otomo f, makanan dan obat, memiliki bagian HSE. Tidak hanya di industri, bahkan di beberapa ins tusi pemerintah pun membutuhkan lulusan Teknik Lingkungan. In nya, jurusan Teknik Lingkungan memiliki prospek yang cukup besar dalam karir dan pekerjaan di masa yang mendatang. (mnd/fai)
Environmental Engineering
“dedicated to save our EARTH�
Source : jurusan kuliah.info & kompaisiana
Seeing The Unseen
49
PROFIL
50
Seeing The Unseen
PROFIL
Seeing The Unseen
51
52
Seeing The Unseen
“Realita Kemaritiman Indonesia” Photography by Bima Sakti TL 2014 Seeing The Unseen
53
RUBRIK
54
Seeing The Unseen
RUBRIK
mlh fai
Seeing The Unseen
55
RESENSI
56
See TheThe Unseen Seeing Unseen
RESENSI
Sutradara Penulis Naskah Produser Pemeran Tanggal Rilis Durasi Negara Produksi
: Fisher Steven : Mark Monroe : Fisher Stevens, Leonardo DiCaprio, Jeniffer, Davisson Killoran, James Packer, Brett Ratner, Trevor Davidoski : Leonardo DiCaprio, Barrack Obama, Bill Clinton, John Kerry : 21 Oktober 2016 : 96 Menit : United States : RatPac Documentary Films, Appian Way
(rah/sit)
Seeing The Unseen
57
RESENSI
58
Seeing The Unseen
RESENSI resensi
Seeing The Unseen
59
RUBRIK
NONGKRONG
Asyique
Malam minggumu selalu sepi dan terasa membosankan? Wah, artikel ini cocok untuk kamu yang mencari suasana malam minggu baru! Bisa ngajak pacar, gebetan, temen, ataupun temen rapat!
KEDAI CERET Untuk kalian yang sedang mencari tempat kumpulkumpul yang asik, kedai ceret adalah tempat yang tepat. Tempat nongkrong dengan suasana jaman dulu ini mengusung tema angkringan. Tak kalah dengan cafecafe unik yang kini menjamur di Surabaya, kedai ceret ini menawarkan menu makanan yang unik yakni diantaranya nasi tempong, nasi mercon, dan ada menu spesial yaitu aneka sate dari sate seafood hingga sate usus. 60
Seeing The Unseen
RUBRIK
HERLIJK LIBRARY CAFE
ORANGE CAFE (nis/lia)
Seeing The Unseen
61
RUBRIK
62
Seeing The Unseen
RUBRIK
“
(dsy/auf)
Seeing The Unseen
63
komik
KE TE-EL AN “PRAKTIKUM”
64
Seeing The Unseen
HIMPUNAN MAHASISWAresensi TEKNIK LINGKUNGAN FTSP ITS Mengucapkan terima kasih atas dukungan, kerja sama, dan partisipasi dari semua pihak yang telah membantu kesuksesan dua Big Event HMTL, yaitu:
ENVIRONATION
SPONSORSHIP ENVIRONATION
HARI AIR SEDUNIA
SPONSORSHIP HARI AIR SEDUNIA
HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK LINGKUNGAN ITS