BULETIN
DEPLU 2015/2016 EDISI 02
COMING SOON 21 Februari 2016?
Hari Peduli Sampah Nasional?
Bergerak untuk Indonesia #BebasSampah2020? HMTL ITB mau ngapain? Katanya anak TL? Masa katanya mulu! Coming soon dan stay tune sama info aksinya yah!
OMG ABIS INI JADI TAU organigram IMTLI
Ketua IATL periode 2011-2016, Endra Saleh A.
Akan segera ganti kepengurusan di kongres akhir taun 2016
K3M terpilih, Mahardhika Zein Teknik Sipil 2012
INTRA KAMPUS BULETIN DEPLU 2015/2016 EDISI 02
VISIT INTRAKAMPUS Visit intra merupakan proker yang memberikan kesempatan pada magangers untuk melakukan kunjungan ke himpunan lain dalam rangka membahas kepentingan tertentu disesuaikan dengan kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan oleh 2 grup dengan tujuan kunjungan adalah HMT dan HME.
Himpunan Mahasiswa Tambang (HMT)
Himpunan Mahasiswa Elektro (HME)
Perbedaan signifikan dengan HMTL: Kahim membawahi BPA dan Senator (di HMTL setara)
Perbedaan signifikan dengan HMTL: Satu himpunan menaungi lebih dari 1 jurusan
Untuk kajian sedang dicoba metode Piket Tematik Kajian dan Kajian Rutin. Dalam setiap bulan, setiap anggota HMT akan mendapat giliran untuk ikut dalam Kajian Rutin dan mau untuk datang ke secretariat himpunan.
Teknik Elektro (EL) Teknik Tenaga Listrik (EP) Telekomunikasi (Telkom) serta akan ditambah jurusan baru yaitu Biomedis.
EKSTRA KAMPUS BULETIN DEPLU 2015/2016 EDISI 02
Ekstrakampus/Buletin Deplu HMTL ITB
Bandung Juara Bebas Sampah (BJBS)
1 EDISI NOVEMBER 2015
Forum Bandung Juara Bebas Sampah (FBJBS) kali ini membahas tentang Kawasan Bebas Sampah (KBS) di kota Bandung. Beberapa poin yang dibahas di antaranya evaluasi dan pengembangan panduan kawasan bebas sampah, SOP/ juknis pemilahan sampah (pewadahan dan pengumpulan sampah terpilah), kelembagaan kawasan bebas sampah, dan desain TPS 3R. Selain bahasan tersebut, terdapat juga sharing pengalaman dari Mother Earth Foundation mengenai pengelolaan sampah yang ada di Fort Bonifacio, Manila, Filipina dan India. Acara pembahasan tersebut dimulai dengan presentasi dari Ibu Ria dari PD Kebersihan dan
2 EDISI JANUARI 2016
FBJBS kali ini membahas mengenai seberapa efektifkah kampanye persampahan yang telah dilakukan di kota Bandung. Diawali dengan penyampaian data, berdasarkan PD Kebersihan timbulan sampah rata rata Kota Bandung adalah sebesar 0,6 kg/orang/hari, total sampah kota yang dihasilkan 1500-1600 ton/hari (52% organik, 48% anorganik). Pemerintah Kota Bandung telah melakukan beragam inovasi untuk mengembangkan rencana program yang sudah ditargetkan sebagai berikut: 30% pengelolaan sampah dengan 3R, 35% waste to energy, dan 25% sanitary landfill. Beberapa program yang
juga Pak David dari Mother Earth Foundation, lalu dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab yang berlangsung interaktif. Dengan adanya FBJBS ini, diharapkan semua peserta forum dapat memberikan aspirasinya dan terinspirasi untuk dapat membat suatu solusi dari permasalahan terkait pengelolaan sampah di kota Bandung, tak terkecuali HMTL ITB. Untuk slide presentasi FBJBS November 2015 dapat diunduh dari file grup Facebook Rumah Pohon Birick.
Tanggal : Sabtu, 21 November 2015 Tempat : Kantor Aksi Cepat tanggap (ACT) Jl. Jakarta
telah diusung di awal tahun 2016 antara lain: a.Bank Sampah Terpusat, untuk mengakomodir pemanfaatan timbulan sampah disetiap TPS yang ada di Kota Bandung, karena selama ini jaringan pemanfaatan sampah yang dilakukan sektor informal dirasa belum berjalan dengan baik. b.Biodegester di daerah Pasir Impun dengan kapasitas 200 ton/hari, menghasilkan sumber energi listrik untuk dimanfaatkan oleh warga sekitar. c.Inisiasi penerapan composting dan biokonservasi.
Ekstrakampus/Buletin Deplu HMTL ITB Dilakukan pula upaya preventif seperti kampanye publik kreatif untuk mengatasi permasalahan sampah kota. Pada prinsipnya kampanye memiliki interpretasi dari berbagai sudut pandang menunjukan makna dari suatu kata yang dianggap sebagai kesepakatan sosial. Berdasarkan teori komunikasi suatu kampanye publik harus bersifat SMART yaitu Spesific, Measurable, Appropriate, Realistic, Time Bound. Secara garis besar alur kampanye publik dimulai dari informasi isu, dilanjutkan dengan edukasi dan pada akhirnya menghasilkan aksi sebagai upaya behavior change. Kampanye yang telah dilakukan antara lain: a.Gerakan #KANGPISMAN yaitu Gerakan Kurangi, Pisahkan, Memanfaatkan. Melalui pendekatan perilaku untuk menjadi trend. b.Bebas Sampah ID (BSID) mengelola aset data persampahan di Kota Bandung melalui peta hijau persampahan yang bersifat informatif. Sebagai contoh, kampanye nasional pada hari Sampah Nasional pada 21 Februari 2016.
Motivasi-motivasi tersebut diatas sangat dibutuhkan dari seluruh pihak untuk mengoptimalkan kebersihan dan kenyamanan lingkungan Kota Bandung, dengan demikian dapat menjadi inspirasi munculnya kota-kota bersih lainnya di Indonesia. – Reza Eka Putra
“
Keren banget forum BJBS ini! Tidak hanya membahas isu-isu terkait persampahan kota Bandung saja, ternyata banyak elemen masyarakat yang sangat peduli dan mau bergerak demi tertuntaskannya masalah persampahan ini. Bahkan benar-benar sampai aspek teknis dan sosial pun dibahas tuntas demi Kota Bandung yang JUARA!” – Yobel N. Putra Tanggal : Sabtu, 9 Januari 2016 Tempat : Kantor PD Kebersihan
Visit Ekstrakampus
Visit ekstrakampus merupakan program kerja berbentuk kunjungan ke tempat-tempat yang dapat menambah wawasan massa HMTL ITB terhadap hal-hal terkait profesi dan juga kehidupan ekstrakampus.
1 W4C VIDA BEKASI – SURYA UNIVERSITY Visit kali ini diikuti oleh 29 massa HMTL dari angkatan 2012, 2013, dan 2014. Kami berangkat pukul 07.00 WIB dengan tujuan pertama adalah W4C Vida Bekasi kemudian dilanjutkan dengan Surya University. Diinisiasi oleh urgensi akan pengelolaan sampah yang lebih baik di Indonesia, Greeneration Indonesia dan ecoBali Recycling pada tahun 2013 mendirikan sebuah kewirausahaan sosial bernama Waste 4 Change yang memberikan solusi terhadap permasalahan sampah, dengan
prinsip perubahan perilaku dan pengelolaan yang bertanggung jawab. Dengan misi mewujudkan masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab atas sampahnya, empat inti usaha yang dilakukan antara lain consult (konsultasi, riset dan studi pendahuluan), campaign (kampanye edukasi), collect (pengangkutan berkala sampah terpilah), dan create (memaksimalkan potensi barang melalui recycling dan upcycling untuk mengurangi beban di TPA). Pihak pengembang komplek Vida Bekasi
Alur pengelolaan sampah di Vida Bekasi
Ekstrakampus/Buletin Deplu HMTL ITB bekerjasama dengan W4C untuk mengelola sampah-sampah domestik yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat perumahan tersebut sejak saat komplek tersebut dibangun. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran lingkungan dari pihak pengembang komplek Vida Bekasi sangat tinggi.
Pengolahan lain untuk sampah anorganik yang telah dilakukan diantaranya pembuatan produk daur ulang seperti tas dan mainan anak. Sedangkan untuk kompos yang telah jadi akan digunakan untuk pupuk tanaman sayuran di kebun komplek dan juga dipasarkan.
Kunjungan dilanjutkan ke tempat kedua, yakni Surya University yang diperkenalkan sebagai Universitas berbasis riset kepada publik. Kampus Surya University saat ini hanya terdiri dari satu gedung dengan didalamnya disediakan banyak riset center guna menunjang kegiatan riset mahasiswa. Masing- masing mahasiswa setiap semesternya dibebani tugas riset yang langsung diterjunkan ke tempat yang ingin di analisis. Contohnya adalah pelibatan langsung mahasiswa dalam membuat grand design kampus baru Surya University. Jika dibandingkan dengan ITB, program studi Teknik Lingkungan Surya University lebih menekankan pada konsep Sustainable Development dengan 3 bidang pengayaan spesialis, yakni: Water & Waste Management, mempelajari tentang konsep pencegahan polusi dan penanganan pencemaran mulai dari sumbernya. Sustainable City & Green Building mempelajari tentang perencanaan kota, gedung dan
infrastruktur yang ramah lingkungan dan dapat melestarikan lingkungan secara berkelanjutan. Marine & Coastal Environment Management mempelajari tentang pengelolaan kawasan pesisir dan lautan berikut kaitannya dengan kelestarian, konservasi, ekowisata yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan terpadu. Untuk masalah kemahasiswaan, Surya University hanya boleh melakukan kegiatan kemahasiswaannya maksimal jam 19.00 dan hal unik dari himpunan mereka adalah diberikannya logo tersendiri untuk masing- masing departemen sebagai ciri khas dan semangat dari tiaptiap departemennya.
Visit ekstra kampus HMTL ITB asyik banget, bisa ketemu sama temen2 TL kampus lain, liat kesuksesan alumni TL ITB, dan dapet inspirasi yg ciamik!” – Fadil Saeful Isnan Tanggal : Sabtu, 14 November 2015
Ekstrakampus/Buletin Deplu HMTL ITB
2 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Departemen Luar Negeri HMTL 2015/2016 kembali melaksanakan salah satu proker dari Divisi Ekstrakampus yaitu Visit Ekstrakampus yang dilaksanakan sebagai bagian dari Kuliah Lapangan Teknik Lingkungan ITB Angkatan 2012 ke Surabaya dan Bali. Tujuan Visit kali ini adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Mahasiswa TL ITB 2012 sebanyak 36 orang dengan 2 dosen pendamping, Pak I Made
Wahyu Widyarsana dan Bu Dini, disambut oleh beberapa dosen ITS dan juga HMTL ITS. Acara dibuka dengan sambutan dari dosen dan juga perwakilan HMTL masing-masing pihak. Acara Visit diisi dengan presentasi HMTL kedua belah pihak yang berisikan struktur organisasi dan juga program-program kerja yang ada. Presentasi dari HMTL ITS dilakukan oleh Kahim yang sedang menjabat, yaitu Alfian, dengan tagline Badan Pengurusnya yaitu SOLID.
Acara lalu dilanjutkan dengan foto bersama dan melihat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang berada persis di depan gedung Teknik Lingkungan ITS. IPAL tersebut dikelola oleh jurusan teknik lingkungan dan sering digunakan mahasiswa untuk kebutuhan praktikum. Selain IPAL, terdapat pula dua buah komposter
yang ada persis di sebelah IPAL. Dengan adanya Visit Ekstrakampus ini, diharapkan silaturahmi antara HMTL ITB dan HMTL ITS akan tetap terjaga dan lebih baik di masa yang akan datang.
Tanggal : Senin, 4 Januari 2016
Kunjungannya asik, jadi tau gimana tl di univ lain, bisa mempererat hub silahturahmi dg mhasiswa tl its� - Dwi Wahyu Kurnia
KONGRES IMTLI 2015/2016
KEBERJALANAN KONGRES
Tanggal: 17 - 20 Desember 2015 Tempat: Universitas Mulawarman Samarinda
Kongres terbagi menjadi 6 sidang pleno, antara lain: •Pleno I –Tata Tertib Kongres 2015 Ada 12 Bab yang berisi 28 pasal yang mencakup antara lain mengenai peserta, pemimpin sidang, dan tata cara mengemukan pendapat dan interupsi. •Pleno II – Laporan Pertanggung jawaban Dewan Pengawas (DP) dan Pengurus Besar (PB) IMTLI 2014/2015. Evaluasi yang disampaikan terkait komunikasi dan keberlanjutan program-program PB dan perlu ditingkatkannya peran DP Regional mengingat lebih mudahnya koordinasi pada regional. •Pleno III – AD/ART IMTLI Hanya dibahas bagian Dewan Pengawas Regional karena hanya akan memakan waktu banyak untuk membahas secara keseluruhan. •Pleno IV –Keanggotan IMTLI. Universitas berikut ditetapkan sebagai anggota tetap IMTLI baru: Universitas Islam Arraini Aceh, STTIND Padang, Surya University, Universitas Brawijaya, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Tanjungpura. •Pleno V – GBHO IMTLI 2014/2015. Tidak ada perubahan GBHO, hanya ada penambahan beberapa poin atas usulan berbagai delegasi. •Pleno VI – pemilihan Ketua IMTLI 2015/2016. Pemilihan Ketua IMTLI diawali dengan pengajuan diri 3 calon, yaitu Yosi (UII), Yana (ITS), dan Popoy (Untan) dan 1 orang dicalonkan yaitu
KEGIATAN DILUAR KONGRES Ketika kegiatan ini dilakukan dengan orang-orang baru. itulah yang ngebuat outbound bareng temen-temen IMTLI selalu diinget. Olahraga bareng, main bareng, kenalan sama semua, belajar kompak, belajar kerjasama, saling percaya sesama tim, pokonya masih banyak pelajaran yang didapet dari kegiatan ini. Rasain sensasinya kita saling akrab, saling ketawa tanpa berfikir kalau padahal kita baru saling kenal. Selain outbound kita juga jalan-jalan, udah jelas banget sih kalau ini moment paling seru banget selama kita ada di Samarinda. Tempat-tempat yang kita datengin ada Sungai Mahakam, Mesjid Islamic Centre yang keindahannya susah dijelaskan dengan kata-kata, dan Taman Lampion yang punya jembatan buat kita liat Sungai Mahakam dan city light ala-ala Samarinda. Pokonya kalo ada kesempatan ikutan Rakernas/ Kongres IMTLI selanjutnya jangan disia-siakan. Asli seru buat sekalian refreshing. Salam Lestari! Yuk kenali IMTLI lebih dekat!
“Ketika kebersamaan menang melawan dinginnya malam dan rasa lelah. Kami sangat tidak menyesal mengikuti rangkaian kegiatan Kongres IMTLI 2015. Kami senang, kami bahagia, kami belajar banyak, yang paling utama KAMI PUNYA CERITA (kami: farrah, ega, el)” – Farrah
“Saya masih yakin kalau HMTL ITB berperan banyak di IMTLI, IMTLI bakal maju pesat. Dari kepengurusan baru aja, saya melihat mulai ada kemajuan semenjak terpilihnya Yana dari ITS menjadi ketua. Semoga semangat yang terlihat ini terus dijaga hingga akhir kepengurusan dan pengurus-pengurus selanjutnya. MANTAP” – Tafdhila
TESTI MONI
“Bertemu dengan delegasi dari berbagai universitas memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar memahami pola pikir pelajar dari perguruan tinggi lain. Hasil dari pendidikan ada pola pikir dan itu tercermin dari bagaimana seseorang menyampaikan argumentasinya. Tentu berbeda-beda, tidak mungkin sama. Kesempatan untuk berada dalam keberagaman itu memberikan insight baru kepada saya dan pengalaman untuk bagaimana berkomunikasi efektif dengan mereka. Kongres memiliki potensi besar sebagai wadah untuk menggabungkan ide besar untuk dilakukan bersama sebagai IMTLI. Kongres tahun ini sudah mulai berubah dari “perangkap” masih membahas AD/ART seperti tahun-tahun sebelumnya. Saya berharap, kontribusi HMTL ITB bisa lebih besar dalam kongres, bukan dalam hal kuantitas delegasi tetapi kualitas pembaharuan yang ingin dibawa demi Indonesia.” – Mega
DOKUMEN TASI
ALUMNI BULETIN DEPLU 2015/2016 EDISI 02
5) ALUMNI MERCUSUAR PART II28 Tanggal : Sabtu,
November 2015 Tempat : RSG Teknik Lingkungan Labtek IX C lantai 6
Acara MERCUSUAR II merupakan salah satu acara kolaborasi antara Departemen Diskusi Kreatif dan Departemen Luar Negri HMTL ITB. Bentuk acara ini merupakan Diskusi Publik dengan tema Mewujudkan Bandung Berkelanjutan. Pembicara hits sesuai tema yang diusung antara lain
Reo Audi (UNEP) & Ibu Dwinita Larasati (Bandung Creative City Forum).
Materi pertama dibawakan oleh Kak Reo mengenai konsep Sustainable Development secara umum kemudian mengerucut pada marine litter dan penerapannya dalam studi kasus di berbagai negara, antara lain: •Philipines, kerjasama antara nelayan dan produsen karpet untuk merecycle jaring-jaring bekas pancing menjadi karpet. •Kenya, membuat sampah sandal yang biasanya berakhir di laut atau pantai, menjadi suatu bentuk karya seni/ kerajinan (misal : bentuk gajah, jerapah, gantungan kunci, gelang, kalung, dsb). •Nigeria, sistem pengumpulan sampah plastik dari rumah ke rumah dengan sepeda. Materi selanjutnya dibawakan oleh insan kreatif nan cinta lingkungan,
Dr. Dwinita Larasati, MA yang saat ini aktif di Bandung Creative City Forum. Diceritakan tentang program-program BCCF diantaranya yang paling menarik adalah nonton bareng di Cikapundung dengan audience menghadap ke sungai, sehingga masyarakat bisa menyaksikan sendiri dengan mata kepalanya saat sungai itu kotor dan meluap, itulah akibat dari perilaku kita yang mau oleh mengelola 'Mercusuar yang tidak diadakan HMTL sampah dengan baik. ITB kali ini benar-benar suatu ruang diskusi yg bermanfaat dan inspiratif! Dengan mendatangkan dua pembicara yang berhasil menularkan untuk lebih peduli terhadap isu lingkungan dimulai dari dimana tempat kita tinggal dan melakukan aktivitas ;)"" - Afaf Ashari (Rekayasa Hayati) "Enak banget materinya. Ringan dan berisi. mudah dipahami meskipun telat tapi info tetep nyampe sih kemaren" - Adi
MERCUSUAR PART II
Program-program ini selanjutnya dibawa ke ranah kebijakan. Dijelaskan pula 3 hal yang sangat potensial di Bandung yang dapat dioptimalkan yaitu people, place, idea. Sesuai dengan tema yang diusung, pemateri juga menyebutkan delapan atribut green city diantaranya : green planning & design ; green community ; green building ; green energy ; green water ; green transportation ; green waste ; green open space. Wah, ternyata impian menjadikan Bandung sebagai Green City bisa diwujudkan jika semua pihak dari berbagai kalangan mau bergerak maju bersama. Buktinya, BCCF telah melahirkan kegiatan kreatif yang pastinya sesuai dengan prinsip Sustainable Development. Dan, salah satu rahasia kecilnya dari sesi tanya jawab dengan pembicara bahwa mewujudkan Bandung Green City tidak melulu dengan aksi besar lho. Tapi dengan kita mulai menimbulkan kesadaran dari diri sendiri untuk menjalani ecolifestyle maka akan berdampak bagi lingkungan dan orang-orang sekitar kita. Sehingga secara tidak langsung kitalah yang telah menumbuhkan Green City itu sendiri.
TESTIMONI
'Mercusuar yang diadakan oleh HMTL ITB kali ini benar-benar suatu ruang diskusi yg bermanfaat dan inspiratif! Dengan mendatangkan dua pembicara yang berhasil menularkan untuk lebih peduli terhadap isu lingkungan dimulai dari dimana tempat kita tinggal dan melakukan aktivitas ;)"" - Afaf Ashari (Rekayasa Hayati) "Enak banget materinya. Ringan dan berisi. mudah dipahami meskipun telat tapi info tetep nyampe sih kemaren" - Adi