Panduan Perencanaan dan Pelaporan
i
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
ii
PANDUAN PERENCANAAN DAN PELAPORAN 2013
iv
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
KATA PENGANTAR Perencanaan, monitoring-evaluasi dan pelaporan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting, terutama dalam kerangka pengendalian dan pengawasan. Perencanaan, monitoring-evaluasi dan pelaporan juga berfungsi untuk menunjukkan tingkat akuntabilitas dan transparansi sebuah organisasi, terutama kepada penerima manfaat, mitra strategis, Pemerintah Indonesia, dan masyarakat pada umumnya, baik secara nasional maupun internasional. Sebagai sebuah organisasi yang modern, PMI telah memiliki Peraturan Organisasi (PO) No. 007 tahun 2010 yang mengatur tentang sistim Perencanaan, Monitoring-Evaluasi dan Pelaporan untuk diimplementasikan kedalam sistim manajemen PMI di semua tingkatan. Dalam rangka imptementasi PO 007 tersebut, Markas Pusat PMI juga telah menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Perencanaan dan Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaporan Semester/Tahunan. Juklak dan Juknis ini disusun agar dapat membantu Pengurus PMI dalam menyusun kebijakan dan strategi yang tepat, baik untuk perencanaan pengembangan tugas-tugas PMI ke depan, juga berfungsi sebagai alat untuk monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas-tugas tersebut. Kami menyadari bahwa Juklak Perencanaan dan Juknis Perencanaan ini masih akan terus dikembangkan, disamping untuk mengetahui kekurangan-kekurangannya juga untuk memperbaiki sistim informasi manajemen PMI secara keseluruhan. Oleh karena itu partisipasi Pengurus dan Staf PMI dalam menggunakan Juklak dan Juknis ini akan sangat dihargai. Kritik dan saran sangat kami harapkan agar pada penerbitan berikutnya dapat disempurnakan. Dalam pada itu, kami juga hendak menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada PMI Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah berkontribusi datam proses penyusunan Juklak dan Juknis ini, baik dalam kesempatan tokakarya, ujicoba serta korespondensi. Kami menegaskan agar Juklak Perencanaan dan Juknis Pelaporan ini dapat digunakan sebaik-baiknya dengan dilandasi komitmen yang kuat demi terwujudnya organisasi PMI yang profesional, cepat, tanggap dan dicintai masyarakat. Pengurus Pusat PMI Ketua Umum,
v
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Petunjuk Penggunaan Buku Panduan Perencanaan dan Pelaporan Buku panduan ini disusun dengan tujuan, untuk memudahkan proses perencanaan dalam hal penetapan nama program, menetapkan tujuan program, memilih indikator program yang relevan dan menguraikan jenis kegiatan yang terkait dengan pencapaian indicator program. Buku Panduan ini dapat digunakan, baik oleh Pengurus maupun Staf yang terkait dengan proses perencanaan secara umum (semua program) maupun secara khusus (program sektoral). Oleh karena itu buku Pedoman ini disusun secara sistimatis untuk memudahkan penggunanya dalam memilih halaman yang diinginkan. Buku Pedoman ini terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu : - Bagian-1, Perencanaan - Bagian-2, Pelaporan Pada bagian-1 Perencanaan, memuat : - Pendahuluan, yang terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang harus dipahami dan wajib dibaca oleh Pengurus/Staf yang terkait dengan proses perencanaan di semua tingkatan, terdiri dari : latar belakang, dasar hukum, pengertian dasar, tujuan dan manfaat serta ruang lingkup perencanaan PMI, prinsip-prinsip perencanaan, serta siklus dan jadwal perencanaan PMI - Proses Perencanan, menguraikan langkah-langkah proses perencanaan di tingkat PMI Kab/ Kota, Provinsi dan Pusat hingga menghasilkan sebuah matriks perencanaan yang terpadu antar tingkatan sebagaimana contoh matriks perencanaan yang sudah jadi. - Daftar dan definisi indicator. Merupakan alat untuk membantu Pengurus/Staff untuk melihat dan memilih indicator yang terkait dengan perencanaan yang dimaksudkan. Daftar indicator telah dipilah-pilah menurut tingkatannya, yaitu : o o o o
Renstra/Renops Renstra/Renops Renstra/Renops Renstra/Renops
induk, memuat 101 indikator PMI Kab/Kota, memuat 61 indikator (dari 101) PMI Provinsi, memuat 44 indikator (dari 101) PMI Pusat, memuat 48 indikator (dari 101)
Adapun definisi indicator adalah alat untuk membantu Pengurus/Staf dalam memahami pengertian setiap indicator yang digunakan, terdiri dari: uraian/bunyi pernyataan indicator, definisi, dan tujuan indicator. Disarankan, Pengurus/Staf melihat definisi indicator yang dipilih terlebih dahulu sebelum menguraikan lebih lanjut dalam matriks perencanaan.
vi
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
- Nomenklatur. Adalah tatanama, merupakan alat untuk membantu Pengurus/Staf dalam memahami konteks program yang direpresentasikan dalam bentuk Kategori Kegiatan dengan kode-kode tertentu, masing-masing kategori kegiatan memuat uraian kegiatan yang serumpun dan terkait dengan program yang sedang direncanakan. Sebuah program dapat terdiri dari beberapa kategori kegiatan yang berbeda-beda, dan sebuah kategori kegiatan terdiri dari beberapa kegiatan yang serumpun. - Contoh matriks perencanaan (PMI Kab/Kota, Provinsi dan Pusat) yang sudah jadi dapat dijadikan acuan untuk menyusun perencanaan yang sebenarnya. Pada bagian-2 Pelaporan, memuat : - Pendahuluan, yang terdiri dari prinsip-prinsip dasar yang harus dipahami dan wajib dibaca oleh Pengurus/Staf yang terkait dengan proses pelaporan, yaitu : latar belakangm tujuan, dasar hokum, pengertian umum, ruang lingkup pelaporan, bagan kebutuhan informasi dan jenis-jenis laporan. - Bentuk Laporan, yang dibagi menurut tingkatan PMI, yaitu: Laporan PMI Kab/Kota (semester), PMI Provinsi dan Pusat (tahunan). Laporan masing-masing tingkatan memiliki ciri-ciri dan muatan yang khas, disamping memuat data dasar yang terus diperbaharui, juga terkait dengan realisasi perencanaan. Dengan demikian, laporan ini dapat dilihat keterkaitannya antar tingkatan, dan selanjutnya mudah untuk disimpulkan, dan dapat digunakan sebagai alat monitoring di masing-masing tingkatan. Laporan masing-masing tingkatan ini telah dilengkapi contoh-contoh yang dapat menjadi acuan dalam proses penyusunan laporan. Buku Pedoman ini akan diperbaiki dari waktu ke waktu. Untuk itu kami berharap kepada pengguna Buku Pedoman dapat memberi masukkan dan tanggapan untuk perbaikan buku pedoman ini dimasa mendatang. Selamat bekerja. Jakarta, Februari 2014 MARKAS PUSAT PMI BIRO PERENCANAAN
vii
Panduan Perencanaan dan Pelaporan DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………
iii
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
vi
BAGIAN I PERENCANAAN A PENGANTAR PERENCANAAN 1 …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 1.2 Dasar hukum ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 1.3 Pengertian Umum 1.4 Tujuan dan Manfaat ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 1.5 Ruang Lingkup Perencanaan ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….… 2 PELAKSANAAN PERENCANAAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 2.1 Prinsip-prinsip Pelaksanaan Perencanaan ……………………………………………………………………………………………………………………… 2.2 Proses Perencanaan ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..……………………………………. 3
SIKLUS PERENCANAAN 3.1
4
Siklus dan Jadual Proses Perencanaan PMI
………………………………………………………………………………………………………..…………
RENCANA STRATEGIS 2009 - 2014……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 4.1 Rencana Strategis dan Indikator Kunci Kinerja Palang Merah Indonesia………………… NUMENKLATUR DAN KODEFIKASI UNTUK PERENCANAAN, PELAPORAN PROGRAM DAN KEGIATAN PMI …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 5.1 PENDAHULUAN 5.2 MENGAPA PMI PERLU NOMENKLATUR UNTUK PERENCANAAN DAN PELAPORAN 5.3 BAGAIMANA MENGGUNAKAN NOMENKLATUR ……………………………………………………………………………………………………………… 5.3.1 Formulasi Perencanaan ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… 5.3.2 Penyusunan Laporan ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 5.3.3 Nomenklatur Nama Program PMI ……………………………………………………………………………………………………………… 5.3.4 Kodefikasi Katagoro Kegiatan dan Nama Kegiatan………………………………………………………
5
B
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……
PROSES PERENCANAAN 1 Proses Perencanaan di PMI Kabupaten/Kota 1.1 Penjelasan Proses Tatacara Perencanaan di PMI kabupaten/Kota………………………………….… 1.2 Format Kosong Matrik Rencana Kerja PMI Kabupaten/Kota “X” tahun 20xx…… 1.3 Penjelasan Pengisian Matrik Perencanaan PMI Kabupaten/Kota…………………………………………… 1.4 Contoh format Matrik Rencana Kerja PMI Kabupaten/Kota “X” tahun 20xx…… 1.5 Rencana Strategis 2009-2014 dan Definisi Indikator untuk PMI Kab/Kota………….… 2
viii
Proses 2.1 2.2 2.3
Perencanaan di PMI Provinsi Penjelasan Proses Tatacara Perencanaan di PMI Provinsi…………………………………………………………………… Format Kosong Matrik Rencana Kerja PMI Provinsi “X” tahun 20xx………………………………… Penjelasan Pengisian Matrik Perencanaan PMI Provinsi………………………………………………………………………….
3 3 3 4 4 4 5 5 5 6 6 7-16
19 19 20 20 20 21 22
29 29 30 33 37
63 64 64
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
3
2.4 2.5 Proses 3.1 3.2 3.3
Contoh format Matrik Rencana Kerja PMI Provinsi “X” tahun 20xx………………………….……… Rencana Strategis 2009-2014 dan Definisi Indikator untuk PMI Provinsi…………….…… Perencanaan di PMI Pusat Penjelasan Proses Tatacara Perencanaan di PMI Pusat…………………………………………………………………………… Penjelasan Pengisian Matrik Perencanaan PMI Pusat………………………………………………………………………………….. Rencana Strategis 2009-2014 dan Definisi Indikator untuk PMI Pusat………………….………
67 69 91 92 95
BAGIAN II PELAPORAN C
PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN 1
2
Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………… ……………………… 1.2 Tujuan ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 1.3 …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… Dasar Hukum 1.4 Pengertian Umum ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………. 1.5 Ruang Lingkup Juknis Pelaporan ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 1.6 Bagan Kebutuan Informasi ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 1.7 Jenis Pelaporan ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… PELAPORAN 1. Laporan PMI Kabupaten/Kota …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
117 117 117 117 118 118 119 121
…
1.1
Format Laporan Semester PMI Kabupaten/Kota ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. Format Data Dasar Uraian Pencapaian Indikator Kinerja PMI Kabupaten/Kota…………………………………………………………….. Uraian Laporan Keuangan …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. Penutup …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
122 122 124 125
2. Laporan PMI Provinsi 2.1 Format Laporan Tahunan PMI Provinsi ……………………………………………………………………………………………………………………………… a Data Dasar (Kumulatif data PMI Kabupaten/Kota) ………………………………………………………………………………………… b Rangkuman Pencapaian Indikator oleh PMI Kabupaten/Kota (akan diotomatisasi dengan SIM PMI) ………………………………………………….....................…………………………………………………………………………………………………………. c Uraian Pencapaian Indikator Kinerja PMI Provinsi……………………………………………………………………………………………. d Uraian Laporan Keuangan PMI Provinsi ………………………………………………………………………………………………………………………………. e Penutup ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 3. Laporan PMI Pusat 3.1 Format Laporan Tahunan PMI Pusat ……………………………………………………………………………………………………………………….……………… a Data Dasar Nasional (Kumulatif Laporan Tahunan PMI Provinsi)…………………………………………… b Rangkuman Data KeuanganPMI Provinsi ……………………………………………………………………………………………………………….…………… c Program Reguler dan Proyek ……………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………… d Laporan Keuangan Markas Pusat PMI ………………………………………………………………………………………………………………………….………….. e Penutup……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
123 130 130
a b c d
3
126
131 131 131 132 133 134 134 135 135 135 135 136
ix
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
x
BAGIAN I PERENCANAAN
1
A. PENGANTAR PERENCANAAN
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
2
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
3
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
4
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
5
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
6
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
7
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
8
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
9
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
10
Indikator Hasil A.1.2.:
5. UU Ke-PM-an dituangkan dalam Lembaran Negara.
Indikator Hasil A.1.1.:
1. %Prov/Kab-Kota dan Pusat yang melaksanakan Musyawarah 5 tahunan tepat waktu. 2. %Prov/Kab-Kota dan Pusat yang melaksanakan Musyawarah Kerja setiap tahun. 3. % Prov/Kab/Kota dan Pusat melaksanakan aturan kepegawaian mengacu Juklak/juknis sesuai kemampuan. 4. % Prov/Kab/Kota yang memiliki peraturan daerah yang mengacu kepada AD/ART, PO, Juklak dan Juknis
7. Diterbitkan draft Peraturan Organisasi yang mengacu kepada AD/ART yang telah diperbaharui.
6. Diterbitkan draft AD/ART PMI tahun 2014-2019 sesuai UU Ke-PM-an.
Hasil A.1.2. UU Ke-PM-an yang telah disahkan oleh lembaga legislatif diimplementasikan di PMI seluruh tingkatan.
Hasil A.1.1. PMI di Pusat/ Prov/Kab-Kota melaksanakan AD/ART & PO, serta Juklak/Juknis.
Tujuan Strategis A.1. Meningkatkan kemampuan PMI di semua tingkatan untuk mengimplementasikan UU Ke-PM-an, AD/ART dan PO serta Juklak/Juknis yang terkait dengan kelembagaan.
11. % Prov/Kab/Kota dan Pusat memiliki struktur kepengurusan/kemarkasan/UPT yg disahkan melalui SK. 12. % Prov/Kab/Kota dan Pusat yang melaksanakan rapat pleno pengurus setiap bulan. 13. % Prov/Kab/Kota dan Pusat yang melaksanakan Rakor Unit kerja/Staff setiap bulan. 14. % Prov yang menerima kunjungan supervisi dalam rangka pembinaan dari Pusat minimal 2 kali setahun. 15. % Kab/Kota yang menerima kunjungan supervisi dalam rangka pembinaan dari Prov minimal 2 kali setahun.
8. % Prov/Kab/Kota dan Pusat yang memiliki rencana kerja dengan anggaran tahunan yang mengacu kepada Renstra dan Renops
10. Jumlah divisi/biro/unit di PMI Pusat yang memiliki hasil evaluasi program kerja tahunan.
9. % Prov/Kab/Kota yang melaporkan hasil evaluasi program tahunan dalam Muker sesuai panduan PMER.
Indikator Hasil A.2.2.:
Hasil A.2.2. PMI di Pusat/Prov/Kab-Kota memiliki sistem koordinasi horizontal maupun vertikal
Indikator Hasil A.2.1.:
Hasil A.2.1. Sistem Perencanaan Monitoring & Evaluasi dan Pelaporan di PMI Pusat/Prov/Kab-Kota berfungsi baik.
16. % Prov/Kab-Kota yang mengirimkan laporan kegiatan dan keuangan ke PMI setingkat di atasnya sesuai ketentuan organisasi. 17. %Prov/Kab-Kota yang menggunakan rekening a/n PMI 18. %Prov/Kab-Kota yang memberikan SK atau Kontrak Kerja kepada Staf 19. % Prov/Kab-Kota dan Pusat yang memiliki pencatatan asset sesuai juklak juknis. 20. % Prov/Kab-Kota dan Pusat yang memiliki profil organisasi (peta kapasitas& kinerja organisasi?) yang diperbaharui minimal 2 tahun sekali. 21. Laporan keuangan bulanan Markas Pusat selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya . 22. Laporan triwulan kegiatan divisi/biro/unit di Markas Pusat selambat-lambatnya 20 hari setelah triwulan pelaporan.
Indikator Hasil A.2.3.:
Hasil A.2.3. Fungsi-fungsi ke-Markas-an berjalan sesuai Tupoksi terutama aspek administrasi dalam mendukung pelayanan kepalangmerahan.
Tujuan Strategis A.2. Memperkuat kapasitas PMI semua tingkatan (Pusat, Prov/Kab-Kota) dalam manajemen organisasi.
Tujuan Strategis A. Menguatkan kelembagaan PMI di Pusat, Provinsi, Kab-Kota.
Goal 1. Meningkatkan Fungsi Organisasi PMI di Pusat, Provinsi, Kab-Kota.
Rencana Operasional
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
11
12 34. % Prov/Kab/Kota yang memiliki pengurus/pegawai yang terlatih di bidang kepemimpinan/ manajemen/ keterampilan sesuai bidang tugasnya.
23. % Kab/Kota dengan peningkatan jumlah unit PMR/KSR 24. % Prov/Kab/Kota memiliki database SDM yang diperbaharui setiap tahun. 25. % Prov/Kab/Kota memiliki rencana tahunan perekrutan pegawai dan relawan sesuai Juklak/Juknis. 26. % Kab/Kota memiliki relawan dari perusahaan/ corporate. 27. % Prov memiliki rencana diklat/pembinaan setiap tahun 28. Pusat/Prov/Kab/Kota memiliki sistim pengembangan karier untuk pegawainya. 29. % Prov yang memiliki minimal 5 staf markas, Kab/Kota yang memiliki 3staf markas (Kab/kota). 30. % Prov/Kab/Kota yang telah menggaji staf sesuai standar UMP/K (Upah Minimum Provinsi/Kota). 31. % Prov/Kab/Kota dan Pusat memberikan penghargaan kepada pengurus/pegawai/relawan sesuai ketentuan yang berlaku. 32. % Kab/Kota telah membentuk Forum Relawan (Forel) atau Forum Remaja Palang Merah Indonesia (Forpis) 33. % Kab/Kota telah mengasuransikan pegawai dan relawannya sesuai ketentuan yang berlaku. 37. % Pelatih PMI Prov/Kab/kota dan Pusat yang dimobilisasi dalam penugasan pelatihan.
36. % Prov/Kab/kota dan Pusat yang memiliki pelatih yang tersertifikasi oleh PMI Pusat.
35. % Kab/Kota dengan Relawan terlatih spesialisasi pelayanan prioritas I/II/III.
Indikator Hasil B.1.2.:
Hasil B.1.2. Kapasitas Pengurus, pegawai dan Relawan meningkat sesuai dengan komptensi yang dibutuhkan.
43. Jumlah kurikulum pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan eksternal. 44. % Prov/Kab/Kota yang telah menyediakan layanan pelatihan kepada pihak eksternal.
39. Jumlah jenis pelatihan PMI yang telah tersertifikasi oleh badan yang berwenang. 40. % Kurikulum diklat telah diperbaharui dalam 3 tahun terakhir. 41. % Pelatih Pertolongan Pertama yang tersertifikasi dari badan yang berwenang).
42. Tersedianya peta analisa kebutuhan diklat secara nasional setiap tahun di Pusat.
Indikator Hasil B.2.2.:
Hasil B.2.2. Manajemen dan pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan PMI berfungsi dengan baik.
38. Tersedianya gedung pusdiklatnas PMI Pusat dengan fasilitas diklat yang standar.
Indikator Hasil B.2.1.:
Hasil B.2.1. Pusat pendidikan dan pelatihan Nasional PMI memenuhi standard sertifikasi.
Tujuan Strategis B.2. Meningkatkan kompetensi PMI untuk mengelola pusat pendidikan dan pelatihan nasional bagi SDM (pengurus, pegawai dan relawan) dan bagi pihak eksternal pengguna layanan diklat.
Indikator Hasil B.1.1.:
Hasil B.1.1. Manajemen pembinaan SDM meningkat mulai dari rekrutment, pelatihan/ orientasi, penugasan, pengembangan kapasitas serta pengakuan penghargaan dan monitoring & evaluasi.
Tujuan Strategis B.1. Meningkatkan profesionalisme SDM (pengurus, staff dan relawan) dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Tujuan Strategis B. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM (pengurus, staff dan relawan) di semua
Goal 1. Meningkatkan fungsi organisasi PMI di Pusat, Provinsi, Kab-Kota.
Rencana Operasional
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
48. % Prov/Kab/Kota yang memiliki posko.
47. % Provinsi yang memiliki gudang logistik.
52. % Gudang Provinsi yang melaporkan kondisi stok sebulan sekali ke PMI Pusat.
56. % Prov memiliki Jaringan Radio Komunikasi yg terhubung ke Pusat.
55. % Prov yang memiliki jaringan Radio Komunikasi lokal.
54. % Prov/Kab/Kota yang memiliki jaringan internet di markasnya.
50. % Prov/Kab/Kota yang memiliki aturan penggunaan dan pemeliharaan aset mengacu kepada juklak-juknis.
51. Jumlah gudang regional yang memiliki stok minimum kebutuhan bencana sesuai ketentuan.
53. PMI Pusat dilengkapi dengan back up sistem berstandar Internasional.
49. % Prov/Kab/Kota yang melaporkan hasil inventarisasi aset ke Pusat setiap tahun sesuai pedoman yang ditetapkan.
45. Persentase Prov/Kab/Kota dan Pusat memiliki sarana prasarana dasar operasional Markas.
46. Jumlah gudang regional yang berfungsi sesuai dengan ketentuan PMI.
Indikator Hasil C.2.1.:
Indikator Hasil C.1.2.:
Indikator Hasil C.1.1.:
Hasil C.2.1
Ketersediaan infrastruktur ITTelekom di Pusat/Provinsi/Kab/Kota meningkat dan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hasil C.1.2. Manajemen asset serta sarana prasarana pendukung kegiatan operasional dan pelayanan di Markas, Posko, dan gudang regional meningkat.
60. % Keluhan pengguna IT ditangani oleh IT unit Pusat.
59. % Pengguna SIM merasa puas terhadap layanan SIM PMI.
58. % Prov/Kab/Kota menggunakan SIM PMI untuk mendukung operasional.
57. % Prov/Kab/Kota telah menggunakan email resmi PMI.
Indikator Hasil C.2.2.:
Hasil C.2.2 Kinerja IT-Telekom di Pusat/Prov/Kab/Kota meningkat dalam rangka mendukung sistem perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelayanan PMI.
Tujuan Strategis C.2. Meningkatkan fungsi Manajemen Sistem Informasi di semua tingkatan sebagai dasar perencanaan kegiatan operasional, pelayanan, koordinasi dan komunikasi internal organisasi PMI maupun kepada Pemerintah, Mitra Gerakan, Swasta, dll.
Hasil C.1.1. Ketersediaan sarana prasarana pendukung pelayanan rutin Markas meningkat.
Tujuan Strategis C.1. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana dasar pendukung kegiatan operasional dan pelayanan (seperti markas, alat-alat kerja dan komunikasi (komputer, telepon), kendaraan operasional, gudang logistik) melalui pengadaan dan pemeliharaan serta pengelolaan yang baik.
Tujuan Strategis C. Meningkatkan kapasitas PMI di semua tingkatan dalam mengelola infrastruktur material dasar (sarana-prasarana) untuk mendukung kegiatan operasional dan pelayanan.
Goal 1. Meningkatkan fungsi organisasi PMI di Pusat, Provinsi, Kab-Kota.
Rencana Operasional
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
13
14
69. % Prov/Kab/Kota yang memiliki Posko yang berfungsi sesuai pedoman operasional.
61. % Kab/Kota yang memiliki Tim Satgana. 62. % Kab/Kota yang memiliki tim pelayanan kesehatan terlatih. 63. Jumlah spesialis untuk
64. % Respon dari spesialis tanggap darurat bencana di tingkat nasional terhadap Alert Message yang diberikan. 65. % Anggota tim spesialis Tanggap Darurat yang dimobilisasi pada saat bencana. 66. % PMI Kab/Kota yang memberikan pelayanan PP. 67. % Kasus RFL yang ditindaklanjuti. 68. % Prov/Kab/Kota yang terhubung dengan sistem peringatan dini setempat.
73. % Prov/Kab/Kota dan Pusat/ yang memiliki alokasi dana Kontinjensi.
72. % Prov, Kab/Kota yang memiliki peralatan standard pelayanan PB dan Kesehatan.
71. % Prov/Kab/Kota yang mengupdate laporan periodik kejadian bencana setidaknya 3x seminggu/sesuai SOP
70. % Kab/Kota di wilayah bencana/wabah yg melaksanakan respon awal dalam kurun waktu 6 jam setelah bencana.
Indikator Hasil D.1.2:
Hasil D.1.2. Fungsi sarana prasarana dan perangkat pendukung pelayanan bencana/wabah meningkat dan sesuai dengan standard akuntabilitas.
77. % Kab/Kota yang memiliki setidaknya satu Sekolah/Universitas binaan yang Siaga Bencana.
76. % Kab/Kota yang memiliki setidaknya 1 desa binaan program PRB/ Kesehatan.
75. % Kab/Kota yang memiliki kegiatan PRB/Kesehatan berbasis masyarakat.
74. % Kab/Kota dengan KSR/TSR yang telah mengikuti min 2 spesialisasi pelatihan program berbasis masyarakat.
Indikator Hasil D.2.1:
Hasil D.2.1 PMI Kab/kota memiliki kapasitas dalam memfasilitasi upaya kegiatan PRB dan kesehatan berbasis masyarakat.
Tujuan Strategis D.2. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan PMI dalam upaya pengurangan risiko bencana/kesehatan yang berbasis masyarakat.
Indikator Hasil D.1.1:
tanggap darurat bencana di tingkat Nasional.
Tujuan Strategis D
Indikator Hasil D.3.2: 81. % Penerima manfaat operasi katarak yang disediakan oleh PMI Pusat. 82. % Penerima mafaat kacamata yang didistribusikan oleh PMI Pusat. 83. % Kab/Kota yang menyediakan bantuan sosial kepada masyarakat setempat. 84. % Kab/Kota yang menyediakan pelayanan kesehatan sosial (yang terjangkau) melalui poliklinik. 85. % PMI Kab/Kota dengan pelayanan ambulans 24 jam x 7 hari.
Indikator Hasil D.3.1: 78. % Kab/Kota yang melaksanakan promosi Donor Darah.
(Cat. Standar minimal pelayanan UDD meliputi sarana dan prasarana, SDM serta ijin operasional)
80.a. % Kab/Kota yang memiliki standar minimal pelayanan UDD.
80. % Kab/Kota yang dapat memenuhi minimal 50%* dari kebutuhan darah setempat.
79. % Populasi yang menjadi Pedonor Darah Sukarela
Hasil D.3.2 Target pelayanan sosial yang direncanakan untuk diberikan kepada kelompok rentan tercapai.
Hasil D.3.1 Pelayanan Donor Darah yang aman dan memadai meningkat.
Tujuan Strategis D.3 Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan sosial yang diberikan oleh PMI kepada masyarakat yang membutuhkan.
Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kepalangmerahan melalui penguatan unit-unit pelayanan PMI di semua tingkatan dan pengembangan program berbasis masyarakat.
Tujuan Strategis D.1. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan bencana/kesehatan PMI.
Hasil D.1.1. Kapasitas dan fungsi unit pelayanan bencana dan kesehatan serta satuan spesialisasi yang professional di PMI Pusat/Prov/Kab/Kota meningkat.
Goal 2.
Meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap resiko dan dampak bencana serta penyakit.
Rencana Operasional
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
88. % Prov/Kab-Kota yang memiliki saranaprasarana dasar kehumasan.
87. Jumlah media massa yang menjadi mitra strategis PMI Pusat, Provinsi, Kab/Kota.
Indikator Hasil E.1.1: 86. Jumlah produk promosi/publikasi yang diterbitkan di PMI Pusat, Provinsi, Kab/Kota.
94.% Prov/Kab/kota dan Pusat yang mengalokasikan minimal 10% dari total anggaran untuk kegiatan pelayanan dan pembinaan.
93.Jumlah laporan penggunaan donasi yang lolos verifikasi audit.
90.% Perusahaan/Corporate yang mendukung kegiatan PMI Pusat lebih dari satu kali. 91.% Prov/Kab/Kota dan Pusat dengan pendapatan yang meningkat dari upaya penggalangan dana atau unit usaha.
92.Jumlah laporan penggunaan donasi yang dipublikasikan kepada masyarakat.
Indikator Hasil E.1.2: 89.% Prov/Kab/Kota dan Pusat yang mengimplementasikan mekanisme kerjasama sesuai panduan/rujukan kerja sama.
Indikator Hasil E.2.1:
Hasil E.2.1 Prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi organisasi PMI dilaksanakan dengan baik.
Hasil E.1.2
Hasil E.1.1 PMI memiliki sumber daya yang memadai di bidang kehumasan untuk melaksanakan kegiatan publikasi, dokumentasi, advokasi, dan promosi. PMI memiliki kapasitas pengembangan sumber daya dalam rangka meningkatkan partisipasi mitra dan masyarakat untuk mendukung keberlangsungan program.
Tujuan Strategis E.2. Meningkatkan kepercayaan mitra dan masyarakat terhadap organisasi PMI.
Tujuan Strategis E.1. Meningkatkan kapasitas PMI dalam menjalin kemitraan strategis melalui upaya-upaya kehumasan dan pengembangan sumber daya.
Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan strategis dengan pemerintah, mitra gerakan (IFRC, ICRC, PNSs), swasta, dan lembaga/organisasi nasional dan internasional.
Tujuan Strategis E
Goal 3. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI secara berkesinambungan melalui kemitraan strategis di Pusat, Provinsi, Kab/kota.
Rencana Operasional
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
15
16
100. Jumlah kegiatan dan forum nasional, regional asia tenggara, dan internasional yang diikuti oleh PMI.
96. Jumlah pengunjung Laman PMI.
98. % Berita tentang organisasi dan kegiatan PMI Pusat, Provinsi, Kab/Kota yang dikategorikan bersifat positif.
101. Keterlibatan PMI dalam kegiatan operasi Federasi/ ICRC/ PNSs
99. % Prov/Kab/Kota dan Pusat yg mendiseminasikan nilai-nilai ke-PM-an.
95. Jumlah rata-rata informasi yang dipublikasikan di laman PMI Pusat dalam sebulan.
97. Jumlah produk promosi yang didistribusikan kepada sasaran Humas PMI (public, mitra, mitra potensial).
Indikator Hasil F.2.1
Hasil F.2.1. Pemahaman pemangku kepentingan terkait baik eksternal maupun internal terhadap nilai- nilai kepalangmerahan meningkat.
Hasil F.1.1. Layanan informasi tentang nilai-nilai kepalangmerahan dan pelayanan serta kinerja PMI meningkat.
Indikator Hasil F.1.1:
Tujuan Strategis F.2. Meningkatkan dukungan dan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap PMI dalam melaksanakan aksi kemanusiaan.
Tujuan Strategis F.1. Meningkatkan ketersediaan informasi nilai-nilai kepalangmerahan, yang dapat dijangkau dan diakses oleh masyarakat dan pemangku kepentingan yang relevan.
Tujuan Strategis F. Meningkatkan citra positif PMI sebagai bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Goal 4. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional.
Rencana Operasional
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
17
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
18
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
19
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
20
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
21
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Pengembangan, Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan bagi Pengurus, Staf dan Relawan
22
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Pelayanan sosial dan kesehatan (nonbencana alam)
Pengelolaan dan Pelayanan Donor Darah
Pembinaan Kemitraan Strategis
Akuntabilitas dan transparansi organisasi
Diverifikasi sumber pendapatan
Diseminasi dan eksplorasi nilai-nilai kemanusiaan
23
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
24
B. Proses Perencanaan 1. Proses Perencanaan PMI Kabupaten/Kota 2. Proses Perencanaan PMI Provinsi 3. Proses Perencanaan PMI Pusat
25
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
26
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
B.1.PROSES PERENCANAAN KAB/KOTA
Proses perencanaan PMI Kabupaten/Kota
27
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
28
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
B. PROSES PERENCANAAN 1. PROSES PERENCANAAN PMI KABUPATEN/KOTA 1.1.Penjelasan Tatacara Perencanaan di PMI Kabupaten/Kota Pertama, PMI Ranting/Kecamatan merumuskan usulan-usulan kegiatan dan menyampaikan kepada PMI Kab/Kota sebagai bahan penyusunan rencana kerja tahunan. Kedua, PMI Kabupaten/Kota melakukan kajian atas usulan-usulan kegiatan PMI Ranting/ Kecamatan dengan memperhatikan hal-hal sbb: a. Relevansinya terhadap permasalahan setempat b. Relevansinya terhadap kebijakan PMI (Renstra PMI) c. Kapasitas Organisasi (kekuatan dan kelemahan) • Kebijakan, pedoman, prosedur, mekanisme • Sumber daya PMI (SDM, Dana, Sarana dan Prasarana) • Kegiatan unggulan d. Analisa atau kajian peluang dan tantangan • Hubungan PMI dengan Pemda, Masyarakat, LSM, Swasta, dll • Rencana pembangunan Pemda setempat (RPJM Daerah) • Kerentanan terhadap bencana, kesehatan, ekonomi, sosial, dll. Ketiga, berdasarkan analisa tersebut, PMI Kabupaten/Kota menetapkan Rencana Program Pokok yang kemudian dijabarkan dalam matriks Rencana Kerja Tahunan (lihat contoh format perencanaan). Rencana Kerja Tahunan tersebut disertai dengan rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja PMI Kabupaten/Kota. 1.2. Format Kosong Matrik Rencana Kerja PMI Kabupaten/Kota “X” Tahun 20xx Format Matrik Rencana Kerja PMI Kabupaten/Kota Rencana Program Pokok (1) : Tujuan
Hasil
(2)
(3)
.....................................................
Indikator (4) No
Uraian
Target (5)
Kode Kategori Kegiatan (6)
Uraian Kegiatan (7)
Kategori Anggaran (8) Rutin
Program
Darurat
Total (9)
29
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Usulan kegiatan ke tingkat PMI Provinsi (10): No.
Usulan Program
Kode Kategori Kegiatan
Uraian Kegiatan
Alasan
1.3. Penjelasan Pengisian Matrik Perencanaan PMI Kab/Kota. 1.3.1.
Rencana Program Pokok (Nama Program) Rencana Program Pokok merupakan arah/haluan rencana kerja yang ditetapkan oleh Pengurus PMI di semua tingkatan. Penetapan Rencana Program Pokok disesuaikan dengan kapasitas dan potensi sumber daya yang tersedia, sehingga tidak harus mencakup semua program pokok. Daftar nama Rencana Program Pokok (Nama Program) terdapat pada,. Nomenklatur dan KodefikasiProgram/ Kegiatan PMI..
3.2.2.
Tujuan Tujuan adalah kondisi yang hendak dicapai dari pelaksanaan rencana program pokok yang dinyatakan dalam bentuk kalimat aktif. Kolom Tujuan dapat mengutip pernyataan Tujuan Strategis Rencana Operasional yang disesuaikan dengan konteks setempat. Contohnya: Pernyataan Tujuan Strategis Dalam Rencana Operasional PMI
Pernyataan Tujuan Strategis yang disesuaikan
Tujuan Strategis A.2: Memperkuat kapasitas PMI semua tingkatan (Pusat, Prov/Kab-Kota) dalam manajemen organisasi.
Memperkuat kapasitas PMI Kab/Kota “X” dalam manajemen organisasi
Tujuan Strategis D.1: Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan bencana/kesehatan PMI.
Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan kebencanaan PMI
3.2.3. Hasil Adalah perubahan (yang diharapkan) dari suatu intervensi yang berkontribusi pada pencapaian tujuan. Pernyataan hasil dapat mengutip pernyataan hasil pada Rencana Operasional PMI dan selanjutnya disesuaikan dengan konteks PMI setempat. Contohnya: Pernyataan Hasil Dalam Rencana Operasional PMI Hasil A.2.1. Sistem Perencanaan Monitoring & Evaluasi dan Pelaporan di PMI Pusat/ Prov/Kab/Kota berfungsi baik.
30
Pernyataan Hasil yang disesuaikan Sistem Perencanaan Monitoring & Evaluasi dan Pelaporan di PMI Kab/Kota “X” berfungsi baik.
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Hasil D.1.1 : Kapasitas dan fungsi unit pelayanan bencana dan kesehatan serta satuan spesialisasi yang professional di PMI Pusat/Prov/Kab/Kota meningkat.
3.2.4.
Kapasitas dan fungsi unit pelayanan bencana serta satuan spesialisasi PB di PMI Kab/Kota “X” meningkat.
Indikator Memuat ukuran keberhasilan pencapaian hasil dan tujuan rencana kerja yang digambarkan secara kuantitatif atau kualitatif. Indikator dapat dipilih dari daftar indikator Rencana Operasional PMI, khusus pada bagian Daftar dan Definisi Indikator Hasil PMI Kab/Kota dan nomor Indikator harus menggunakan kode nomor yang sama, kemudian pernyataan indikator disesuaikan dengan konteks PMI setempat. Contohnya: Indikator Hasil Dalam Rencana Operasional PMI
Pernyataan Indikator yang disesuaikan
61. % PMI Kab/Kota memiliki Tim SATGANA
Terbentuk dan terlatihnya 30 orang relawan PMI sebagai Tim SATGANA
11. % Prov/Kab/Kota dan Pusat memiliki struktur kepengurusan/ kemarkasan/ UPT yg disahkan melalui SK.
PMI Kab. “X” memiliki struktur kemarkasan yang disahkan melalui SK
3.2.5.
Target yang diharapkan Adalah pernyataan terukur (kuantitatif), yaitu angka capaian indicator hasil yang diharapkan. Pernyataan angka biasanya diikuti dengan satuan, misal: 1 orang, 1unit, 1 buah, persentase dan seterusnya.
3.2.6.
Kode Kategori Kegiatan Memuat Kode Kategori Kegiatan dari Rencana Program Pokok, di mana bertujuan untuk mengetahui proporsi dan variasi kegiatan yang dilakukan PMI secara nasional. Daftar kategori kegiatan dapat ditemukan pada. Nomenklatur dan Kodefikasi Program/Kegiatan PMI..
3.2.7.
Uraian Kegiatan Memuat rincian kegiatan sesuai kategori dinyatakan dalam bentuk kalimat aktif (lihat contoh di bawah). Uraian kegiatan berkorelasi dengan penyusunan anggaran belanja, yaitu menunjukan tingkat beban kerja dan jumlah satuan (unit) per kegiatan. Daftar Nomenklatur, Kategori Kegiatan dan Uraian Kegiatan, pada Nomenklatur dan Kodefikasi Program/Kegiatan PMI.
3.2.8.
Kategori Anggaran Memuat jumlah biaya yang dikeluarkan per-kegiatan yang direncanakan, dengan kategori anggaran sbb : • Anggaran Kegiatan Rutin meliputi: belanja pegawai, perjalanan dinas, dan belanja rumah tangga Markas • Anggaran Program meliputi: biaya untuk kegiatan-kegiatan pengembangan PMI setempat, termasuk kegiatan kerja sama dengan donor • Anggaran Darurat meliputi: biaya pengadaan barang bantuan, biaya mobilisasi Pengurus/Staf/Relawan, biaya penggunaan sarana/ prasarana tanggap darurat, biaya pelayanan/operasi/distribusi bantuan bencana. 31
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
3.2.9.
Total Anggaran Kegiatan Memuat jumlah total semua biaya per kategori anggaran
3.2.10. Usulan rencana kerja ke tingkat PMI Provinsi Merupakan rencana kerja yang tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh PMI Kab/ Kota sehingga dapat diusulkan ke tingkat PMI Provinsi dan menjadi bagian dari rencana kerja Provinsi, yaitu dengan kriteria sebagai berikut: • Kegiatan-kegiatan yang relatif sama dengan PMI Kab/Kota lain, sehingga penyelengaraannya bisa digabungkan untuk diorganisir oleh PMI Provinsi (misal, kegiatan pelatihan tertentu). • Kegiatan-kegiatan yang memerlukan bantuan teknis/ahli dari luar yang dapat dikoordinasikan oleh PMI Provinsi. • Kegiatan-kegiatan yang relatif sama dengan rencana kerja prioritas PMI Provinsi
32
Kapasitas dan fungsi unit pelayanan bencana serta satuan spesialisasi PB di PMI Kab/Kota ____ meningkat.
Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan kebencanaan PMI
Fungsi sarana prasarana dan perangkat pendukung pelayanan bencana/ wabah meningkat dan sesuai dengan standard akuntabilitas.
Hasil
Tujuan
Tersedianya alat dan kelengkapan personil
Tersedianya alokasi dana Kontinjensi.
73
Terbentuk dan terlatihnya 30 orang KSR sebagai Tim SATGANA
Uraian
72
61
No
Indikator
Rencana Program Pokok: D. Pelayanan Masyarakat
Tersedia
D.01
D.01
1 dokumen
Total
Menyediakan alokasi dana darurat untuk operasi bencana dan pelayanan korban bencana
4. Menyusun Rencana Darurat Bencana, SOP, mekanisme tanggap darurat bencana 5.
3. Mengadakan alat/ kelengkapan personil dan Tim SATGANA.
2. Mengikutsertakan staff bidang PB dalam pelatihan Manajemen PB di tingkat Nasional.
1. Melaksanakan Diklat dasar dan spesialisasi Tim SATGANA.
Uraian Kegiatan
C.01
B.01
D.01
Kode Kategori Kegiatan
30 set
3 orang
30 orang
Target
Tahun 20xx
RENCANA KERJA PMI KAB/KOTA “X�
1.4. Contoh Format matrik Rencana Kerja PMI Kabupaten/Kota
35.000.000
25.000.000
10.000.000
Rutin
350.000.000
100.000.000
200.000.000
Program
Darurat
100.000.000
100.000.000
AnggaranKegiatan (Rp)
Kode Provinsi/Kab-Kota
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
33
34
Meningkatkan profesionalisme SDM (pengurus, staff dan relawan) dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
16
29
Fungsi-fungsi keMarkas-an berjalan sesuai Tupoksi
Manajemen pembinaan SDM meningkat mulai dari rekrutment, pelatihan/ orientasi, penugasan, pengembangan kapasitas serta pengakuan penghargaan
11
8
Sistem Perencanaan Monitoring & Evaluasi dan Pelaporan di PMI Pusat/Prov/Kab-Kota berfungsi baik.
Memperkuat kapasitas PMI Kab/Kota “X” PMI Kab/Kota “X” dalam manajemen memiliki sistim organisasi koordinasi horizontal dan verikal
3
PMI Kab/Kota “X” melaksanakan AD/ART, PO, Juklak dan Juknis
Menigkatkan kemapuan PMI Kab/Kota “X” mengimplementasikan AD/ART, PO serta Juklak/Juknis terkait kelembagaan.
No
Hasil
Tujuan
3 orang
100%
Tersedianya laporan keuangan yang lengkap dan tepat waktu.
Setidaknya ada 3 orang staff yang berkerja penuh waktu.
SK Struktur Markas diterbitkan
1 event
100%
Target
PMI Kab. XX meiliki struktur kemarkasan yang disahkan melalui SK
Tersedianya rencana kerja tahunan.
Melaksanakan aturan kepegawaian mengacu Juklak/ juknis sesuai kemampuan.
Uraian
Indikator
Rencana Program Pokok : A. Pengembangan Organisasi & Kelembagaan
B.01
A.02
A.02
A.01
A.02
Kode Kategori Kegiatan
10.000.000
10.000.000
Menetapkan struktur organisasi dan tupoksinya, menempatkan personil sesuai pedoman markas. Menyusun laporan bulanan (kegiatan dan keuangan)
25.000.000
15.000.000
Mengadakan penyusunan rencana tahunan sesuai juknis perencanaan partisipatif dan berjenjang.
Rekrutmen dan pelatihan staff sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
100.000.000
Rutin
Program
Darurat
AnggaranKegiatan (Rp)
Alokasi dana pemenuhan hak dan kewajiban Pegawai markas
Uraian Kegiatan
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
B. Pembinaan SDM
D. Pelayanan Masyarakat
2.
Usulan Program
1.
No
D.02
B.04
Kode Kategori
Usulan rencana kerja ke tingkat PMI Provinsi: Alasan
Kebutuhan program PMI Kab/Kota dan perlu bantuan teknis PMI Pusat/Provinsi
Perlu Pelatih/Fasilitator teknis dan kurikulum standard dari PMI Pusat/Provinsi
(Ketua PMI Kabupaten/Kota
PMI Kab/Kota _____ tgl/bln/thn
Pelatihan analisa kapasitas dan kerentanan masyarakat
Pelatihan ATLS (advance training life saving) untuk crew ambulans
Uraian Kegiatan
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
35
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
36
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Rencana Strategis 2009-2014 Dan Definisi Indikator Untuk PMI Kabupaten
37
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
38
Goal:
Misi:
Meningkatkan kualitas pelayanan kepalangmerahan
Mengembangkankegiatan kepalangmerahan yang berbasis masyarakat
Meningkatkandanmengembangkanjejaringkerjasama
Menyebarluaskan, mengadvokasi dan melaksanakan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit
3.
4.
5.
6.
Meningkatkan fungsi organisasi PMI di Pusat, Provinsi, Kab/kota.
Meningkatkanketahananmasyarakatterhadapresikodandampakbencanasertapenyakit.
Meningkatkankemandirianorganisasi PMI secaraberkesinambunganmelaluikemitraanstrategis di Pusat, Provinsi, Kab/kota.
Meningkatkan reputasi organisasi PMI di Indonesia dan di tingkat Internasional.
2.
3.
4.
Mengembangkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi kepalangmerahan
1.
7.
Meningkatkandanmengembangkankualitas SDM (Pengurus, Staf, PMR danRelawan)
2.
Merah serta Hukum Perikemanusiaan Internasional
Menguatkandan mengembangkanOrganisasi
1.
Visi: Terwujudnya PMI sebagaiOrganisasiKemanusiaan yang professional, tanggap, dandicintaimasyarakat.
RENCANA OPERASIONAL DAN INDIKATOR KUNCI KINERJA PALANG MERAH INDONESIA
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
39
40
kepada PO PMI.
daerah yang mengacu
4. Kab/Kota memiliki peraturan
Juklak/Juknis Kepegawaian.
kepegawaian yang mengacu
3. Kab/Kota memiliki aturan
waktu.
Musyawarah Kerja tepat
2. Kab-Kota melaksanakan
waktu.
Musyawarah 5 tahunan tepat
1. Kab-Kota melaksanakan
Indikator Hasil A.1.1.:
Hasil A.1.1. PMI Kabupaten-Kota melaksanakan AD/ART & PO, serta Juklak/Juknis.
tahunan yang mengacu
Evaluasi dan Pelaporan
Perencanaan, Monitoring,
sesuai panduan
dalam Musyawarah Kerja
evaluasi program tahunan
9. Kab/Kota melaporkan hasil
pada PO No. 007
19. Kab-Kota memiliki pencatatan asset sesuai juklak juknis. 20. Kab-Kota memiliki profil organisasi yang diperbaharui setiap tahun.
15. Kab/Kota menerima kunjungan supervisi dalam rangka pembinaan dari Provinsi setidaknya 2 kali setahun.
18. Kab-Kota memberikan SK atau Kontrak Kerja kepada Pegawainya sesuai PO No. 006
17. Kab-Kota menggunakan rekening a/n PMI untuk menyimpan dana/uang milik PMI.
16. Kab-Kota mengirimkan laporan keuangannya ke PMI setingkat di atasnya.
Indikator Hasil A.2.3.:
Hasil A.2.3. Fungsi-fungsi ke-Markas-an berjalan sesuai Tupoksi terutama aspek administrasi dalam mendukung pelayanan kepalangmerahan.
13. Kab/Kota melaksanakan Rakor Unit kerja/Pegawai setiap bulan
12. Kab/Kota melaksanakan rapat pleno pengurus setiap bulan.
11. Kab/Kota memiliki struktur kepengurusan dan Kemarkasan mengacu pada PO No. 001 dan PO No. 002 dan disahkan melalui SK
8. Kab/Kota memiliki rencana kerja dengan anggaran
Indikator Hasil A.2.2.:
Indikator Hasil A.2.1.:
Indikator Hasil A.1.2.:
Hasil A.2.2. PMI Kabupaten-Kota memiliki sistem koordinasi horizontal maupun vertikal
Hasil A.2.1. Sistem Perencanaan Monitoring &Evaluasi dan Pelaporan PMI KabupatenKota berfungsi baik.
Tujuan Strategis A.2. Memperkuat kapasitas PMI Kabupaten-Kotadalam manajemen organisasi.
Hasil A.1.2. UU Ke-PM-an yang telah disahkan oleh lembaga legislatif diimplementasikan di PMI seluruh tingkatan.
Tujuan Strategis A.1. Meningkatkan kemampuan PMI di semua tingkatan untuk mengimplementasikan UU Ke-PM-an, AD/ART dan PO serta Juklak/Juknis yang terkait dengan kelembagaan.
Tujuan Strategis A. Menguatkan kelembagaan PMI Kabupaten-Kota.
Goal 1. Meningkatkan Fungsi Organisasi PMI Kabupaten-Kota.
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
33. Kab/Kota mengasuransikan pegawai dan relawannya
32. Kab/Kota yang membentuk forum relawan.
Pegawai dan Relawan sesuai ketentuan yang berlaku.
31. Kab-Kota memberikan pengharagaan kepada Pengurus/
Minimum Kabupaten/Kota)
30. Kab-Kota menggaji pegawainya sesuai standard UMK (Upah
28. Kab/Kota memiliki sistimpengembangan karier untuk pegawainya. 29. Kab/Kota memiliki setidaknya3 pegawai Markas.
26. Kab/Kota memiliki Relawan dari perusahaan/koorporasi.
relawan sesuai Juklak/Juknis.
25. Kab/Kota memiliki rencana tahunan perekrutan pegawai dan
thn.
24. Kab/Kota memiliki database SDM yang diperbaharui 1 x 1
23. Kab/Kota meningkatkan jumlah unit PMR
Indikator Hasil B.1.1.:
Hasil B.1.1. Manajemen pembinaan SDM meningkat mulai dari rekrutment, pelatihan/ orientasi, penugasan, pengembangan kapasitas serta pengakuan penghargaan dan monitoring & evaluasi.
penugasan pelatihan
37. Kab-Kota dimobilisasi dalam
tersertifikasi oleh PMI Pusat
36. Kab/Kota memiliki Pelatih yang
ketrampilan prioritas I/II/III
spesialisasi pelayanan dan
35. Kab/Kota dengan SDM terlatih
dan manajemen
yang terlatih di bidang kepemimpinan
34. Kab-Kota memiliki Pengurus/pegawai
Indikator Hasil B.1.2.:
Indikator Hasil B.2.1.:
Hasil B.2.1. Pusat pendidikan dan pelatihan Nasional PMI memenuhi standard sertifikasi.
pihak eksternal.
layanan pelatihan kepada
44. Kab/Kota menyediakan
Indikator Hasil B.2.2.:
Hasil B.2.2. Manajemen dan pengembangansistem pendidikan dan pelatihan PMI berfungsi dengan baik.
pengguna layanan diklat.
Tujuan Strategis B.2. Meningkatkan kompetensiPMI untuk mengelola pusat pendidikan dan pelatihan nasional bagi SDM (pengurus, pegawai dan relawan) dan bagi pihak eksternal
Hasil B.1.2. Kapasitas Pengurus, pegawaidan Relawan meningkat sesuai dengan komptensi yang dibutuhkan.
Tujuan Strategis B.1. Meningkatkan profesionalisme SDM (pengurus, staff dan relawan) dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM (pengurus, staff dan relawan) di tingkat Kabupaten/Kota
Tujuan Strategis B.
Goal 1. Meningkatkan fungsi organisasi PMI Kabupaten-Kota.
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
41
42
prasarana dasar operasional
48. Kab/Kota yang memiliki Posko
Markas.
Juklak/Juknis
pemeliharaan aset yang mengacu kepada
50. Kab/Kota memiliki aturan penggunaan dan
pedoman yang ditetapkan.
markasnya.
54. Kab/Kota memiliki koneksi internet di
asetnya ke Pusat setiap tahun sesuai
49. Kab/Kota melaporkan hasil inventarisasi
45. Kab/Kota memiliki sarana
Indikator Hasil C.2.1.:
Indikator Hasil C.1.2.:
Indikator Hasil C.1.1.:
Hasil C.2.1
Ketersediaan infrastruktur ITTelekom di Kabupaten/Kota meningkat dan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hasil C.1.2. Manajemen asset serta sarana prasarana pendukung kegiatan operasional dan pelayanan di Markas, Posko, dan gudang regional meningkat.
58. Kab/Kota menggunakan SIM PMI untuk mendukung operasional.
57. Kab/Kota menggunakan email resmi PMI.
Indikator Hasil C.2.2.:
Hasil C.2.2 Kinerja IT-Telekom Kabupaten/Kota meningkat dalam rangka mendukung sistem perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelayanan PMI.
Tujuan Strategis C.2. Meningkatkan fungsi Manajemen Sistem Informasi di semua tingkatan sebagai dasar perencanaan kegiatan operasional, pelayanan, koordinasi dan komunikasi internal organisasi PMI maupun kepada Pemerintah, Mitra Gerakan, Swasta, dll.
Hasil C.1.1. Ketersediaan sarana prasarana pendukung pelayanan rutin Markas meningkat.
Tujuan Strategis C.1. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana dasar pendukung kegiatan operasional dan pelayanan (seperti markas, alat-alat kerja dan komunikasi (komputer, telepon), kendaraan operasional, gudang logistik) melalui pengadaan dan pemeliharaan serta pengelolaan yang baik.
Meningkatkan kapasitas PMI di semua tingkatan dalam mengelola infrastruktur material dasar (sarana-prasarana) untuk mendukung kegiatan operasional dan pelayanan.
Tujuan Strategis C.
Goal 1. Meningkatkan fungsi organisasi PMI Kabupaten-Kota.
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
sistem peringatan dini setempat.
69. Kab/Kota terhubung dengan
Hubungan Keluarga).
Restoring Family Link (Pemulihan
68. Kab/Kota menindak lanjuti Kasus
Pertolongan Pertama
67. Kab/Kota memberikan pelayanan
diwilayahnya .
66. Kab/Kota memiliki Tim Satgana
Indikator Hasil D.1.1:
pelatihan spesialisasi program
kontinjensi
73. Kab-Kota memiliki alokasi dana
77. Kab/Kota memiliki setidaknya satu Sekolah/Universitas binaan yang siaga bencana.
program PRB dan Kesehatan di Kabupaten/Kota
bencana setidaknya 3 kali
76. Adanya minimal 1 desa binaan
Kabupaten/Kota.
berbasis masyarakat di
75. Adanya kegiatan PRB/Kesehatan
berbasis masyarakat.
seminggu sesuai SOP
secara berkala apabila terjadi
71. Kab/Kota mengupdate laporan
pertama saat terjadi bencana.
awal dalam kurun waktu 6 jam
bencana) melaksanakan respon
70. Kab/Kota (wilayah rawan
telah mengikuti sedikitnya 2 jenis
74. Kab/Kota memiliki KSR/TSR yang
69. Kab/Kota memiliki Posko sesuai pedoman operasional.
Indikator Hasil D.2.1:
Hasil D.2.1 PMI Kab/kota memiliki kapasitas dalam memfasilitasi upaya kegiatan PRB dan kesehatan berbasis masyarakat.
Indikator Hasil D.1.2:
Hasil D.1.2. Fungsi sarana prasarana dan perangkat pendukung pelayanan bencana/wabah meningkat dan sesuai dengan standard akuntabilitas.
Tujuan Strategis D.2. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan PMI dalam upaya pengurangan risiko bencana/kesehatan yang berbasis masyarakat.
(Cat. Standar minimal pelayanan UDD meliputi sarana dan prasarana, SDM serta ijin operasional)
80.a. % Kab/Kota yang memiliki standar minimal pelayanan UDD.
80. UDD PMI Kab/Kota dapat memenuhi setidaknya 50%* dari kebutuhan darah setempat
jam.
pelayanan Ambulans 24
85. Kab/Kota memberikan
melalui Poliklinik
sosial (yang terjangkau)
pelayanan kesehatan
84. Kab/Kota menyediakan
masyarakat setempat
bantuan sosial kepada
83. Kab/Kota menyediakan
Indikator Hasil D.3.2:
Indikator Hasil D.3.1: 78. Terlaksannya promosi donor darah di Kabupaten/Kota.
Hasil D.3.2 Target pelayanan sosial yang direncanakan untuk diberikan kepada kelompok rentan tercapai.
Hasil D.3.1 Pelayanan Donor Darah yang aman dan memadai meningkat.
Tujuan Strategis D.3 Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan sosial yang diberikan oleh PMI kepada masyarakat yang membutuhkan.
Tujuan D TujuanStrategis Strategis D -unit Meningkatkan mutumutu dan jangkauan pelayanan kepalangmerahan melalui penguatan pelayanan Meningkatkan dan jangkauan pelayanan kepalangmerahan melaluiunit-unit penguatan unit PMI di pelayanan PMIsemua masyarakat. tingkatan dan pengembangan program berbasis masyarakat. di semua tingkatan dan pengembangan program berbasis
Tujuan Strategis D.1. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan bencana/kesehatan PMI.
Hasil D.1.1. Kapasitas dan fungsi unit pelayanan bencana dan kesehatan serta satuan spesialisasi yang professional di PMI PMI Kabupaten/Kota meningkat.
Goal 2.
Meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap resiko dan dampak bencana serta penyakit.
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
43
44
kehumasan
88. Kab/Kota memiliki sarana-prasarana dasar
PMI Kab/Kota
87. Jumlah media massa yang menjadi mitra strategis
penggalangan dana atau unit usaha terus meningkat.
91. Pendapatan Kab/Kota yang berasal dari upaya
kerjasama sesuai panduan PMI.
89. Kab/Kota mengimplementasikan mekanisme
86. Produk promosi/publikasi diterbitkan oleh
Kab/Kota
Indikator Hasil E.1.2:
Indikator Hasil E.1.1:
anggaran untuk kegiatan pelayanan.
94. Kab/kota mengalokasikan minimal 10% dari total
Indikator Hasil E.2.1:
Hasil E.2.1 Prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi organisasi PMI dilaksanakan dengan baik.
Hasil E.1.2
Hasil E.1.1 PMI memiliki sumber daya yang memadai di bidang kehumasan untuk melaksanakan kegiatan publikasi, dokumentasi, advokasi, dan promosi. PMI memiliki kapasitas pengembangan sumber daya dalam rangka meningkatkan partisipasi mitra dan masyarakat untuk mendukung keberlangsungan program.
Tujuan Strategis E.2. Meningkatkan kepercayaan mitra dan masyarakat terhadap organisasi PMI.
Tujuan Strategis E.1. Meningkatkan kapasitas PMI dalam menjalin kemitraan strategis melalui upaya-upaya kehumasan dan pengembangan sumber daya.
Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan strategis dengan pemerintah, mitra gerakan (IFRC, ICRC, PNSs), swasta, dan lembaga/organisasi nasional dan internasional.
Tujuan Strategis E
Goal 3. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI secara berkesinambungan melalui kemitraan strategis di Kabupaten/kota.
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
99.
Kab/Kota mendesiminasikan nilai-nilai kepalangmerahan
Indikator Hasil F.2.1
Hasil F.2.1. Pemahaman pemangku kepentingan terkait baik eksternal maupun internal terhadap nilai- nilai kepalangmerahan meningkat.
Hasil F.1.1. Layanan informasi tentang nilai-nilai kepalangmerahan dan pelayanan serta kinerja PMI meningkat.
Indikator Hasil F.1.1:
Tujuan Strategis F.2. Meningkatkan dukungan dan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap PMI dalam melaksanakan aksi kemanusiaan.
Tujuan Strategis F.1. Meningkatkan ketersediaan informasi nilai-nilai kepalangmerahan, yang dapat dijangkau dan diakses oleh masyarakat dan pemangku kepentingan yang relevan.
Tujuan Strategis F. Meningkatkan citra positif PMI sebagai bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Goal 4. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional.
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
45
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Jumlah Indikator: 61 No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
Tujuan Indikator
Hasil A. 1. 1 PMI Kab/Kota melaksanakan AD/ ART dan PO serta Juklak/Juknis kelembagaan, kepegawaian, perencanaan, keuangan, dan bagian terkait 1
Kab/Kota melaksanakan Musyawarah 5 Tahunan tepat waktu.
PMI Kab/Kota yang dapat melaksanakan Musyawarah 5 tahun sekali, terhitung dari tahun pelaksanaan Musyawarah terakhir
Untuk mengukur organisasi PMI Kab/Kota telah berfungsi dengan baik sesuai AD/ART PMI (AD ps. 32, 33; ART ps. 36, 37)
2
Kab/Kota melaksanakan Musyawarah Kerja tepat waktu.
PMI Kab/Kota yang dapat melaksanakan Musyawarah Kerja Kab/ Kota setahun sekali, terhitung dari tahun pelaksanaan Musyawarah Kerja sesuai ketentuan yang berlaku
Untuk mengukur organisasi PMI Kab/Kota telah berfungsi dengan baik sesuai AD/ART PMI (AD ps. 32, 33; ART ps.36, 37)
3
Kab/Kota melaksanakan aturan kepegawaian yang mengacu Juklak/Juknis Kepegawaian.
PMI Kab/Kota yang telah memiliki aturan-aturan kepegawaian yang di SK-kan.
Untuk mengukur PMI Kab/ Kota memiliki aturan kepegawain yang mengacu pada juklak dan juknis kepegawaian berdasarkan PO No. 006 tentang PokokPokok Kepegawaian.
4
Kab/Kota memiliki peraturan daerah yang mengacu kepada PO dan juklak/juknis PMI.
PMI Kab/Kota yang menerbitkan Untuk memastikan PMI Kab/ peraturan daerah yang mengesahkan Kota telah mengakomodasi implementasi PO PMI sesuai dengan dan melaksanakan PO PMI kapasitas dan karakteristik PMI setempat
Hasil A. 1. 2 UU Ke-Palang Merah-an yang telah disahkan oleh Lembaga Legislatif diimplementasikan di PMI seluruh tingkatan Hasil A. 2.1 Sistem Perencanaan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan di PMI Pusat/Prov/Kab/Kota berfungsi dengan baik 8
Kab/Kota memiliki rencana kerja dengan anggaran tahunan yang mengacu pada PO No. 007
PMI Kab/Kota yang memiliki rencana kerja dan anggaran tahunan PMI yang mengacu pada PO No.007 tentang Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi.
Untuk mengetahui persentase PMI Kab/Kota yang telah melaksanakan salah satu fungsi manajemen (perencanaan)
9
Kab/Kota melaporkan hasil evaluasi program tahunan dalam Musyawarah Kerja sesuai panduan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (PMER)
Laporan kinerja PMI Kab/Kota yang dilaporkan dalam musyawarah kerja sesuai dengan Panduan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dan PO No.007
Untuk mengetahui persentase PMI Kab/Kota yang menggunakan hasil evaluasi untuk merumuskan rencana kerja tahun berikutnya.
46
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
Tujuan Indikator
Hasil A. 2.2 PMI Kab/Kota memiliki tatalaksana koordinasi baik secara horizontal maupun vertikal tingkatan 11
Kab/Kota memiliki struktur kepengurusan dan Kemarkasan mengacu pada PO No. 001 dan PO No. 002 dan disahkan melalui SK
PMI Kab/Kota yang telah memiliki struktur kepengurusan, pembidangan dan pembagian tugas yang jelas dan mengacu pada PO No.001 tentang kepengurusan PMI dan disahkan oleh SK PMI Pusat untuk Provinsi dan SK Provinsi untuk Kab/Kota
antar sektor dan
Untuk mengetahui persentase PMI Kab/Kota yang telah melaksanakan PO No.001 dan PO No.002
PMI Kab/Kota yang telah memiliki struktur Markas dengan tata hubungan kerja dan pengelolaan Markas yang jelas dan mengacu pada PO No.002 tentang Markas Palang Merah Indonesia dan disahkan oleh SK Pengurus PMI di masing-masing tingkatan 12
Kab/Kota melaksanakan rapat pleno pengurus setiap bulan.
PMI Kab/Kota yang secara aktif dan efektif melaksanakan rapat kepengurusannya minimal satu kali dalam sebulan untuk membahas topik kepalangmerahan dan dijadiri oleh pengurus
13
Kab/Kota melaksanakan Rakor Markas PMI Kab/Kota yang secara Unit kerja/Pegawai setiap bulan efektif melaksanakan monitoring (pengawasan dan pengendalian) terhadap fungsi-fungsi Markasnya melalui rakor unit terkait minimal satu kali sebulan dihadiri pengurus
Untuk mengetahui berfungsinya mekanisme kerja dalam kegiatan kemarkasan
15
Kab/Kota menerima kunjungan supervisi dalam rangka pembinaan dari Provinsi minimal 2 kali setahun
Untuk mengetahui frekuensi pembinaan oleh PMI Provinsi terhadap PMI Kab/Kota (yang dikunjungi)
PMI Kab/Kota yang menerima kunjungan supervise PMI Provinsi dalam setahun
Untuk mengetahui persentase tingkat aktifitas Pengurus dalam pengelolaan PMI di wilayah kerjanya masingmasing
Hasil A. 2.3 Fungsi-fungsi ke markasan berjalan sesuai Tupoksi, baik aspek administrasi (ketatausahaan, keuangan, logistik, kepegawaian, dokumentasi dan arsip) untuk mendukung pelayanan di lapangan 16
Kab/Kota mengirimkan laporan kegiatan dan keuangannya ke PMI setingkat di atasnya.
PMI Kab/Kota yang telah melaporkan pengelolaan keuangannya dan mengirimkan ke PMI setingkat di atasnya, setidaknya laporan penerimaan dan pengeluaran
Untuk mengetahui sebaran PMI Kab/Kota yang telah menerapkan prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam bidang keuangan.
47
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
Tujuan Indikator
17
Kab/Kota menggunakan rekening a/n PMI untuk menyimpan dana/uang milik PMI.
PMI Kab/Kota yang telah mempunyai no rek atas nama PMI untuk menyimpan dana/ uang milik PMI
Untuk mengetahui persentase PMI Kab/Kota yang telah menerapkan prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi berdasarkan PO No. 005 tentang Tata Kelola Keuangan PMI.
18
Kab/Kota memberikan SK atau Kontrak Kerja kepada Pegawainya sesuai PO No. 006
PMI Kab/Kota yang telah menerapkan sistem rekrutmen kepegawaian dengan memberikan kontrak dan SK kepada pegawai atau karyawan yang di rekrut
Untuk mengetahui persentase PMI Kab/Kota yang telah menata manajemen kepegawaian sesuai PO No.006
19
Kab/Kota memiliki pencatatan asset sesuai juklak juknis.
PMI Kab/Kota dan Pusat yang telah mempunyai data aset baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak
Untuk mengetahui persentase PMI Kab/Kota dan Pusat yang telah menerapkanPMI No.010
20
Kab/Kota memiliki profil organisasi yang diperbaharui minimal setiap 2 tahun.sekali.
PMI Kab/Kota yang melaporkan profil organisasi yang diperbaharui setiap tahun sesuai template Divisi Kelembagaan dan Humas
Untuk mengetahui perubahanperubahandata organisasi PMI Kab/Kota
Hasil B.1.1 Manajemen pembinaan SDM meningkat mulai dari rekrutmen, pelatihan/orientasi, penugasan, pengembangan kapasitas serta pengakuan dan penghargaan. 23
Kab/Kota meningkatkan jumlah unit PMR
PMI Kab/Kota yang melaporkan/ updated jumlah unit PMR di wilayah kerjanya
Untuk mengetahui perkembangan pembinaan PMR, baik dalam arti wadah pembinaannya dan jumlah anggota PMR.
24
Kab/Kota memiliki database SDM yang diperbaharui 1 x 1 thn.
PMI Kab/Kota yang memiliki dan memperbaharui data-data Pengurus, Pegawai dan Relawan yang aktif.
Untuk mengetahui data terkini anggota Pengurus, Pegawai dan Relawan, dalam arti jumlah, status, jabatan, pengalaman, pengetahuan, ketrampilan dan informasi lainnya yang relevan
25
Kab/Kota memiliki rencana tahunan perekrutan pegawai dan relawan sesuai Juklak/ Juknis.
PMI Kab/Kota yang memiliki perencanaan perekrutan pegawai dan relawan berdasarkan rencana kerja tahunan.
Untuk mengetahui PMI Kab/Kota yang memiliki dan melaksanakan sistem rekrutmen Kepegawaian dan Relawan berdasarkan PO No. 006 dan PO. No. xxx (tentang Relawan)
48
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
Tujuan Indikator
26
Kab/Kota memiliki Relawan dari PMI Kab/Kota yang memiliki dukungan perusahaan/koorporasi. SDM/Relawan dari sector swasta yang bekerja sehar-hari dikantor swasta dan siap sewaktu-waktu dimobilisasi
Untuk mengetahui tingkat dukungan masyarakat, khususnya sector swasta, terhadap PMI
28
Kab/Kota memiliki sistim pengembangan karir untuk pegawainya..
memiliki pola pembinaan pegawai Untuk mengetahui adanya yang berorientasi pada pengembangan acuan dalam pengembangan karir dan jabatan pegawai PMI karier di PMI Kab/Kota
29
Kab/Kota memiliki setidaknya3 pegawai Markas.
PMI Kab/Kota yang memiliki pegawai tetap dengan uraian tugas yang jelas dan penggajian oleh PMI sesuai dengan ketentuan yang berlaku
30
Kab/Kota menggaji pegawainya PMI Kab/Kota yang telah membayar sesuai standard UMK (Upah gaji setidaknya memenuhi standard Minimum Kabupaten/Kota). upah minimum setempat
Untuk mengetahui tingkat kemampuan PMI Prov/Kab/ Kota dalam mengupayakan kesejahteraan Pegawainya merujuk pada PO No.006 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
31
Kab/Kota memberikan pengharagaan kepada Pengurus/ Pegawai dan Relawan sesuai ketentuan yang berlaku.
Penghargaan kepada Pengurus/ Pegawai dan Relawan dalam berbagai bentuk atas jasa dan atau pengabdianya yang telah diberikan kepada PMI sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Untuk mengetahui PMI di semua tingkatan dalam memberikan penghargaan kepada pengurus, pegawai, relawan yang telah memberikan sumbangsihnya kepada PMI.
32
Kab/Kota yang membentuk forum relawan
Wadah yang terdiri dari kelompok unit relawan (TSR/KSR/PMR) yang bertugas untuk menyalurkan aspirasi relawan secara menyeluruh
Untuk mengetahui PMI Kab/Kota yang telah mengakomodasi inisiatifinisiatif relawan, dalam proses pengambilan kebijakan
33
Kab/Kota mengasuransikan pegawai dan relawannya
PMI Kab/Kota yang mengasuransikan pegawai dan relawan untuk bantuan tunjangan kesehatan maupun lainya dengan mendaftarkan pegawai kepada penyedia asuransi.
Untuk mengetahui tingkat kemampuan PMI Kab/Kota dalam memenuhi kewajiban mengasuransikan pegawai dan relawanya sesuai dengan PO No. 006 dan PO SDM No. 004 Pasal 21, butir 2 B
Untuk mengetahui tingkat kapasitas dan keberfungsian pegawai Markas PMI Kab/ Kota.
49
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
Tujuan Indikator
Hasil B.1.2 Kapasitas dan Keterampilan Pengurus, Pegawai, Relawan meningkat sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan 34
Kab/Kota memiliki Pengurus/ pegawai yang terlatih di bidang kepemimpinan dan manajemen
PMIKab/Kota yang memiliki pengurus/ pegawai yang terlatih dan terampil dalam bidang kepemimpinan dan manajemen.
Untuk mengetahui tingkat kebutuhan Diklat Kepemimpinan dan Manajemen untuk Pengurus/ Pegawai PMI Untuk mengetahui potensi kemampuan pegawai di PMI Kab/Kota untuk melakukan penjenjangan karir dan jabatan pegawai
35
Kab/Kota dengan SDM terlatih spesialisasi pelayanan dan ketrampilan prioritas I/II/III
PMI Kab/Kota yang memiliki sedikitnya 2 orang pegawai atau relawan yang terlatih spesialisasi prioritas I, yaitu : asesment, pertolongan pertama & evakuasi, pemulihan hubungan keluarga, komunikasi dan kehumasan.
Mengetahui ketersediaan Pegawai/Relawan yang terlatih spesialisasi prioritas I/II/II pada setiap PMI Kab/ Kota .
PMI Kab/Kota yang memiliki sedikitnya 3 orang pegawai/relawan yang terlatih spesialisasi prioritas II, yaitu : dapur umum, pelayanan kesehatan, pelayanan ambulans dan program dukungan psikososial PMI Kab/Kota yang memiliki sedikitnya 3 orang pegawai/relawan yang terlatih spesialisasi prioritas III (penampungan dan pengungsian, air dan sanitasi, distribusi dan relief)
36 Kab/Kota memiliki Pelatih yang tersertifikasi oleh PMI Pusat
50
Pelatih PMI yang tersertifikasi adalah Mengetahui jumlah pelatih Pelatih yang telah mengikuti pelatihan bersertifikat PMI Pusat di ToT dan sudah memiliki “jam setiap tingkatan mengajar� sesuai dengan ketentuan yang berlaku sampai ybs mendapat sertifikat sebagai pelatih dari PMI Pusat.
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
37 Kab/Kota dimobilisasi dalam penugasan pelatihan
Uraian Indikator Definisi
Tujuan Indikator
Pelatih PMI yang dimobilisasi pada kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh PMI Pusat/Provinsi/Kab/Kota berdasarkan mekanisme penugasan pelatih pada buku pedoman pelatihan PMI.
Mobilisasi pelatih mengindikasikan tingkat keberhasilan tindak lanjut dari pasca program Pelatihan Pelatih (ToT) Frekuensi penugasan Pelatih merupakan salah satu dasar dalam penilaian untuk penaikkan jenjang pelatih mengacu pada petunjuk teknis pelatih PMI.
Hasil B.2.1 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nasional PMI memenuhi standard sertifikasi Nasional
Hasil B.2.2 Manajemen dan pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan PMI berfungsi dengan baik 44 Kab/Kota menyediakan layanan pelatihan kepada pihak eksternal.
PMI Kab/Kota yang telah memiliki kerjasama layanan pelatihan dengan pihak Mitra
Untuk mengetahui jumlah PMI Kab/Kota yang telah memiliki kerjasama layanan pelatihan dengan pihak Mitra
Hasil C.1.1 Ketersediaan sarana prasarana pendukung pelayanan rutin Markas meningkat 45 Kab/Kota memiliki sarana
Markas adalah bangunan permanen, baik milik PMI, hak guna bangunan/ sewa dengan alat-perlengkapannya yang digunakan sebagai tempat untuk mengatur kegiatan kepalang merahan
Untuk memastikan semua kegiatan PMI dapat dikelola dengan baik dan teratur.
48 Kab/Kota yang memiliki Posko
Adalah PMI Kab/Kota yang mengoperasikan unit komunikasi dengan peralatan komunikasi standard (radio komunikasi) dan diawaki oleh setidaknya 4 orang Relawan, yang beroperasi 24 jam.
Untuk mengetahui kapasitas PMI Kab/Kota dalam memberikan layanan tanggap darurat yang cepat.
prasarana dasar operasional Markas.
Untuk mengetahui dan memastikan keterhubungan antara PMI Pusat – PMI Provinsi dan PMI Kab/Kota
Hasil C.1.2 Manajemen asset serta sarana prasarana pendukung kegiatan operasional dan pelayanan di Markas, Posko, dan Gudang Regional meningkat Asset adalah seluruh harta yang yang Mengetahui jumlah asset yang 49 Kab/Kota melaporkan hasil inventarisasi asetnya ke Pusat setiap tahun sesuai pedoman yang ditetapkan.
bergerak dan tidak bergerak yang dimiliki oleh PMI yang dilaporkan sesuai dengan Juklak Asset PMI
dimiliki oleh PMI di semua tingkatan
51
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
50
Kota memiliki aturan penggunaan dan pemeliharaan aset yang mengacu kepada Juklak/Juknis
PMI Kab/Kota yang memiliki aturan penggunaan dan pemeliharaan asset yang mengacu kepada Juklak Asset PMI
Tujuan Indikator Untuk mengetahui PMI Kab/Kota yang telah mengimplementasi PO No. xxx tentang pengelolaan asset.
Hasil C.2.1 Ketersediaan infrastruktur IT- Telkom di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota meningkat dan berjalan dengan sesuai dengan ketentuan yang belaku 54
Kab/Kota memiliki koneksi internet di markasnya.
PMI Kab/Kota memiliki koneksi internet serta perangkat dasar pendukung IT-Telekom sistem yang terdiri • Komputer • Printer • Jaringan Komputer • Koneksi Internet
Mengetahui ketersedian koneksi internet dan perangkat dasar pendukung system IT-Telekom di PMI Kab/Kota dalam mendukung keberlangsungan system komunikasi dan informasi internal dan eksternal
Hasil C.2.2 Kinerja IT- Telkom PMI di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota meningkat dalam rangka mendukung sistem Perencanaan, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Pelayanan PMI 57
Kab/Kota menggunakan email resmi PMI.
PMI Kab/Kota yang mengimplementasikan dan mendapat manfaat dari IT-Telekom System berupa penggunaan e-mail(surat elektronik) resmi lembaga sebagai sarana komunikasi dan informasi internal dan eksternal di PMI semua tingkatan
Mengetahui tingkat keberfungsian sistem ITTelekom khusunya surat elektornik s di Kab/Kota
58
Kab/Kota menggunakan SIM PMI untuk mendukung operasional
Kab/Kota yang telah menggunakan data-data yang tersedia pada Sistim Informasi Manajemen PMI untuk pengem-bangan kegiatan-kegiatan operasionalnya.
Untuk mengetahui tingkat efektifitas SIM PMI dalam manajemen program-program PMI Provinsi
Hasil D. 1.1 Kapasitas dan fungsi unit pelayanan darurat bencana dan kesehatan serta satuan spesialisasi yang professional di PMI Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota Meningkat 61
Kab/Kota memiliki Tim Satgana di wilayahnya .
52
PMI Kab/Kota yang telah membentuk Satuan Siaga Bencana (SATGANA) yang terdiri dari, dan tidak terbatas pada, 50 orang yang terlatih ketrampilan tanggap darurat bencana/wabah, seperti :
Untuk mengetahui kapasitas kesiapsiagaan (komponen tanggap darurat) PMI Kab/ Kota yang berada di wilayah rawan bencana
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
Tujuan Indikator
□ Bantuan Manajemen Operasional • Kepemimpinan lapangan (1) • Assessment (2) • Logistik (2) • Pengelolaan Posko lapangan/aju (2) • Pelayanan informasi (2) • Pelayanan administrasi dan keuangan (2) □ Bantuan dan Pertolongan korban bencana • Distribusi Bantuan (2) • Pelayanan Pertolongan Pertama dasar , korban perorangan/massal (2) • SAR dan evakuasi (2) • Pelayanan kesehatan, keliling/di penampungan (2) • Pelayanan di penampungan • Bongkar pasang tenda (2) • Pelayanan dapur umum (2) • Pelayanan air dan sanitasi • Restoring Family Link • Bantuan serba guna/KSR (23) 62
66
Kab/Kota memiliki Tim Pelayanan Kesehatan terlatih
Kab/Kota memberikan pelayanan Pertolongan Pertama
PMI Kab/Kota yang memiliki Satuan Pelayanan Kesehatan untuk situasi normal non bencana) dan berkesinambungan sebagai ), yang terdiri dari, dan tidak terbatas pada : • 1 orang TSR (berlatar belakang Medis) • 1 orang Pegawai (penanggung jawab bidang kesehatan) • 10 orang KSR dengan ketrampilan dasar Pertolongan Pertama, Pertolongan Keluarga, Watsan, bekerja dengan masyarakat dll. PMI Kab/Kota yang mensiagakan Pos Pelayanan Pertolongan Pertama sebelum dibawa ke Rumah Sakit dan memberikan Pelayanan di Markas atau ditempat tertentu (Posko)
Untuk mengetahui tingkat kapasitas dan kapabilitas dasar PMI Kab/Kota dalam melaksanakan program maupun kegiatan pelayanan kesehatan
Untuk mengetahui aktifitas Pos Pelayanan Pertolongan Pertama di PMI Kab/Kota.
53
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
Tujuan Indikator
67
Kab/Kota menindak lanjuti Kasus Restoring Family Link (Pemulihan Hubungan Keluarga).
Restoring Family Link/Pemulihan Hubungan Keluarga yang diakibatkan oleh bencana maupun konflik diajukan kepada PMI dan dicarikan jalan keluar penyelesaian hingga kasus dinyatakan ditutup oleh PMI Kab/Kota atau Provinsi dan Pusat
Untuk memastikan kasuskasus Restoring Family Link telah ditindaklanjuti sebagaimana mestinya
68
Kab/Kota terhubung dengan sistem peringatan dini setempat.
PMI Kab/Kota yang memiliki jaringan komunikasi dengan sistim peringatan dini Pemerintah Daerah setempat ketika kondisi darurat bencana.
Untuk mengetahui tingkat keterkaitan PMI Kab/ Kota dengan mekanisme kesiapsiagaan Pemerintah Daerah setempat.
Hasil D.1.2 Fungsi sarana prasarana dan perangkat pendukung pelayanan tanggap darurat bencana/wabah meningkat dan sesuai dengan standar akuntabilitas 69
Kab/Kota memiliki Posko sesuai pedoman operasional.
PMI Kab/Kota yang mengoperasikan Posko 24 jam selama 7 hari.dalam menerima dan menyalurkan informasi tentang kebencanaan/wabah dan pelayanan kepada masyarakat.
Untuk mengetahui tingkat kapasitas PMI Kab/Kota dalam penyebarluasan informasi terkait kebencanaan/wabah dan pelayanan kepada masyarakat
70
Kab/Kota (wilayah rawan bencana) melaksanakan respon awal dalam kurun waktu 6 jam pertama saat terjadi bencana.
PMI Kab/Kota yang melaksanakan tindakan-tindakan awal respons bencana/wabah dalam waktu 6 jam pertama setelah kejadian bencana, seperti :
Untuk mengetahui kemampuan PMI Kab/Kota dalam memberikan respons bencana secara cepat, tepat sasaran dan terkoordinasi baik.
� Mengirim laporan situasi bencana terkini � Mengirim laporan kegiatan operasi bencana PMI Kab/Kota : • Mobilisasi Tim Satgana • Melaksanakan bantuan/pertolongan darurat (SAR, Evakuasi, Pertolongan Pertama, penampungan darurat, distribusi bantuan darurat) • Melaksanakan koordinasi horizontal/ vertical, memfungsikan Posko bencana
54
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
Tujuan Indikator
71
Kab/Kota mengupdate laporan secara berkala apabila terjadi bencana setidaknya 3 kali seminggu sesuai SOP
PMI Kab/Kota yang mengirimkan laporan situasi terakhir bencana, baik besar maupun kecil, secara periodic. Laporan terkini yang ketiga ditandai dengan menyebutkan “laporan akan dihentikan” (karena bencana tidak berdampak) atau “laporan akan dilanjutkan” (karena bencana berdampak)
Untuk menunjukkan bahwa PMI Kab/Kota yang bersangkutan telah atau akan terus memonitor situasi bencana di daerahnya.
72
Kab/Kota memiliki peralatan standar pelayanan PB dan Kesehatan.
PMI Kab/Kota yang memiliki peralatan standard pelayanan PB yang dapat mendukung kebutuhan operasional Tim respons bencana, yaitu : - Perlengkapan DU lengkap untuk 500 orang - Perlengkapan PP (untuk individu atau tim) dan - Perlengkapan evakuasi korban (ambulans, tandu) - Perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja (pelampung, masker, kacamata debu, helmet, sarung tangan, jas hujan) - Tenda penampungan sementara + alat-kelengkapannya - Tenda Posko + alat kelengkapannya - Alat-alat lapangan (pacul, sekop, palu, tali-temali) - Truk pengangkut (apabila belum memiliki, dimungkinkan dengan praperjanjian sewa) - Kendaraan operasional untuk personil
Untuk memastikan tingkat kemampuan PMI Kab/Kota dalam mendukung operasi bencana oleh PMI Kab/Kota di wilayah kerjanya
73
Kab/Kota memiliki alokasi dana PMI Kab/Kota memiliki alokasi dana kontinjensi kontinjensi atau siap pakai untuk mendukung operasi respons bencana 6 jam pertama
Untuk memastikan PMI Kabupaten/Kota memiliki ketersediaan dana dalam operasi respon bencana pada 6 jam pertama setelah kejadian.
55
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
Tujuan Indikator
Hasil D.2.1 PMI Kab/Kota memiliki kapasitas dalam memfasilitasi upaya kegiatan PRB dan kesehatan masyarakat PMI Kab/Kota dengan KSR/TSR yang telah mengikuti setidaknya 2 jenis pelatihan program berbasis masyarakat, seperti : • HVCA • PRA (Participatory Rural Appraisal/Assessment) • PHAST • PK • CBHFA
berbasis
Untuk mengetahui ketersediaan personil yang memiliki keahlian khusus di PMI Kab/Kota untuk pengembangan programprogram berbasis masyarakat
74
Kab/Kota memiliki KSR/TSR yang telah mengikuti sedikitnya 2 jenis pelatihan spesialisasi program berbasis masyarakat
75
Adanya kegiatan PRB/Kesehatan PMI Kab/Kota yang membina/ berbasis masyarakat di mengembangkan program/kegiatan Kabupaten/Kota berbasis masyarakat (PB/Kes), dengan criteria tidak terbatas pada: • Pendidikan dan Pelatihan kepada masyarakat • Kerjasama dengan kelompok masyarakat terlatih • Pengorganisasian dan pendampingan masyarakat
Untuk mengetahui jangkauan dan sebaran program/ kegiatan PRB/Kesehatan PMI Kab/Kota yang dijalankan di tingkat masyarakat
76
Adanya minimal 1 desa binaan program PRB dan Kesehatan di Kabupaten/Kota
Untuk mengetahui peran, partisipasi dan keterlibatan PMI Kab/Kota dalam upaya meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap antisiapasi dan dampak bencana/wabah penyakit
PMI Kab/Kota yang membina/ mengembangkan program/kegiatan regular pengurangan resiko (PB/ Kes) setidaknya di 1(satu) komunitas tertentu, dengan criteria tidak terbatas pada : • Komunitas binaan ditetapkan dalam program PMI Kab/Kota (dengan SK atau dokumen lain yang sederajat) • Melaksanakan kegiatan-kegiatan mitigasi non-struktural • Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mengurangi kerentanan masyarakat (fisik/material, social/ organisasi, perilaku) • Melaksanakan kegiatan2 yang meningkatkan kapasitas masyarakat (fisik/material, social/organisasi, perilaku)
56
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
77
Kab/Kota memiliki setidaknya PMI Kab/Kota yang membina/ satu Sekolah/Universitas binaan mengembangkan program/ kegiatan yang siaga bencana. siaga bencana di sekolah/kampus, dengan criteria tidak terbatas pada : • Mobilisasi PMR/KSR untuk melakukan penyuluhan/pelatihan • Pengurangan resiko bencana di lingkungan sekolah/kampus (untuk Pelatihan PB/PP, penyuluhan PB/Kes, inisiatif pemeliharaan lingkungan, promosi sadar bencana) • Menyelenggarakan simulasi tanggap darurat di lingkungan sekolah/ kampus (penyelamatan diri, menyiapkan sekolah/kampus sbg. tempat penampungan sementara)
Tujuan Indikator Untuk mengetahui kemampuan PMI Kab/kota dalam melakukan pembinaan PMR/KSR (inisiatif PRB) di lingkungan sekolah/kampus
Hasil D.3.1 Pelayanan Donor Darah yang aman dan memadai 78
Terlaksannya promosi donor darah di Kabupaten/Kota.
PMI Kab/Kota/UDDyang melakukan promosi donor darah, baik secara insidentil maupun reguler di wilayah kerjanya.
Untuk mengetahui tingkat kesigapan dan partisipasi PMI Kab/Kota dalam meningkatkan kesadaran pendonor sekaligus menjaring/meningkatkan jumlah pedonor darah secara sukarela.
80
UDD PMI Kab/Kota dapat memenuhi setidaknya 50%* dari kebutuhan darah setempat
UDD PMI Kab/Kota yang mampu menyediakan kebutuhan darah minimal 50% dari kebutuhan RSUD setempat
Untuk mengetahui kemampuan UDD PMI Kab/ Kotadalam menyediakan kebutuhan darah
Hasil D.3.2 Target Pelayanan Sosial yang direncanakan untuk diberikan kepada kelompok rentan tercapai 83
Kab/Kota menyediakan bantuan PMI Kab/Kota yang mampu sosial kepada masyarakat menyediakan bantuan/pelayanan setempat sosial setidaknya secara insidental, antara lain, namun tidak terbatas pada : • Bantuan material • Khitanan massal • Pelayanan kesehatan gratis • Bhakti sosial
Untuk mengetahui kegiatan PMI Kab/Kota yang menjangkau kelompok rentan/kurang mampu di wilayah kerjanya.
57
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No 84
85
Indikator
Uraian Indikator Definisi
Tujuan Indikator
Kab/Kota menyediakan pelayanan kesehatan sosial (yang terjangkau) melalui Poliklinik
PMI Kab/Kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan sosial melalui poliklinik atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Kab/Kota memberikan pelayanan Ambulans 24 jam
PMI Kab/Kota yang mengoperasikan pelayanan mobil ambulans secara reguler, dengan kriteria, dan s tidak terbatas pada :
Untuk mengetahui PMI Kab/ Kota yang memiliki kegiatan pelayanan kesehatan melalui poliklinik atau fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia
• Memiliki setidaknya 1 buah kendaraan ambulans dengan perlengkapan standard • Memiliki awak ambulans terlatih Pertolongan Pertama setidaknya 9 orang • Memiliki fasilitas call center dengan jumlah operator setidaknya 3 orang • Memiliki sistim rujukan dengan Rumah Sakit setempat • Memiliki alokasi anggaran operasional ambulans
Untuk mengetahui kapasitas pelayanan mobil ambulans sesuai Juknis pelayanan mobil ambulans PMI yang dioperasikan oleh PMI Kab/ Kota.
Hasil E.1.1 PMI memiliki kapasitas yang memadai di bidang kehumasan serta dilengkapi dengan sarana prasarana publikasi, dokumentasi, advokasi dan promosi 86
Produk promosi/publikasi diterbitkan oleh Kab/Kota
Produk promosi/publikasi PMI adalah Untuk mengetahui jumlah media promosi/publikasi yang memuat dan jenis produk promosi/ informasi kegiatan layanan PMI. publikasi yang diterbitkan PMI Produk promosi/ publikasi dapat berupa event promotion kit (spanduk, giant banner, umbul-umbul, roll banner, backdropp), brosur, poster, multimedia (video), foto, kalender kit (kalender dan agenda), dan majalah.
87
Jumlah media massa yang menjadi mitra strategis PMI Kab/Kota
Media Massa yang menjadi mitra strategis PMI adalah media massa (elektronik dan cetak) yang menjalin kerjasama yang erat dalam baik tertuang dalam MoU maupun tidak dalam memberikan informasi kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh PMI.
58
Untuk mengetahui media massa yang membantu mempublikasikan dan mempromosikan kegiatan layanan PMI ke masyarakat luas
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
88
Kab/Kota memiliki saranaprasarana dasar kehumasan
Sarana dan prasarana dasar kehumasan adalah perlengkapan penunjang tugas kehumasan PMI, yaitu kamera foto, kamera video, alat perekam, dan perlengkapan penyelenggaraan acara resmi PMI (sound system, bendera PMI, pataka, dan ruangan yang memadai)
Tujuan Indikator Mengetahui kapasitas dan penunjang kinerja kehumasan PMI Kab/Kota
Hasil E.1.2 PMI memiliki kapasitas pengembangan sumber daya dalam rangka meningkatkan partisipasi mitra dan masyarakat untuk mendukung keberlangsungan program dan pelayanan PMI 89
Kab/Kota mengimplementasikan Mekanisme Kerjasama adalah sistem mekanisme kerjasama sesuai atau aturan yang menjadi pedoman panduan PMI. dalam mengimplementasikan kebijakan strategis PMI dalam bermitra dengan pemangku kepentingan.
91
Pendapatan Kab/Kota yang berasal dari upaya penggalangan dana atau unit usaha terus meningkat.
Pendapatan dalam bentuk uang yang diperoleh dari berbagai upaya, contoh (alokasi dana dari Pemerintah lokal, dukungan dana dari pihak Swasta/ Lembaga/ Organisasi Nasional/Internasional juga upaya pengembangan sumber daya, seperti pengembangan unit bisnis.
Untuk mengukur pemahaman, upaya dan komitmen dari PMI Prov/Kab/Kota dalam mengimplentasikan mekanisme kerjasama. Untuk mengetahui trend kemampuan PMI Kab/ Kota dalam meningkatkan pendapatan dari waktu ke waktu.
Trend pendapatan tahunan adalah kecenderungan pendapatan tahunan di tahun tertentu yang dibandingkan dengan pendapatan tahunan di tahun sebelumnya. Hasil E.2.1 Prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi organisasi PMI dilaksanakan dengan baik 94
Kab/kota mengalokasikan PMI Kab/Kota yang memiliki alokasi minimal 10% dari total anggaran dana untuk kegiatan pelayanan untuk kegiatan pelayanan. (Kab/Kota) dan pembinaan (Prov), setidaknya 10% dari total angaran tahunannya
Untuk mengetahui kapasitas dana PMI Kab/Kota yang tersedia untuk mendukung kegiatan pelayanan dan pembinaan.
59
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Hasil F.1.1 Layanan Informasi tentang nilai-nilai kepalangmerahan dan pelayanan serta kinerja PMI meningkat No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
Tujuan Indikator
Hasil F.2.1 Pemahaman pemangku kepentingan terkait, baik eksternal maupun internal terhadap nilai-nilai kepalangmerahan meningkat 99
Kab/Kota mendesiminasikan nilai-nilai kepalangmerahan
60
PMI Kab/Kota yang melaksanakan upaya penyebar luasan nilai-nilai ke-PM-an secara umum, baik melalui promosi, edukasi, informasi, advokasi kepada masyarakat Hukum, Politik, Akademisi, Hankam, dan lembagalembaga pendidikan dasar-menengahtinggi
Untuk mengetahui intensitas upaya diseminasi nilai-nilai ke-PMI-an yang dilaksanakan oleh PMI Kab/Kota
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
B.2 PROSES PERENCANAAN PROV
Proses perencanaan PMI Provinsi
61
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
62
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
63
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
64
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
65
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
66
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
67
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
68
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Rencana Strategis 2009-2014 Dan Definisi Indikator Untuk PMI Provinsi
69
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
70
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
71
72
Indikator Hasil A.1.2.:
Indikator Hasil A.1.1.:
4. Provinsi memiliki peraturan daerah yang mengacu pada PO PMI
Juklak/Juknis Kepegawaian.
kepegawaian yang mengacu
3. Provinsi memiliki aturan
Evaluasi dan Pelaporan
Perencanaan, Monitoring,
2 kali setahun
pembinaan dari Pusat setidaknya
supervisi dalam rangka
14. Provinsi menerima kunjungan
Unit kerja/Pegawai setiap bulan
13. Provinsi melaksanakan Rakor
pleno pengurus setiap bulan.
dalam Musyawarah Kerja
waktu. sesuai panduan
12. Provinsi melaksanakan rapat
evaluasi program tahunan
melalui SK
PO No. 002 dan disahkan
Musyawarah Kerja tepat
9. Provinsi melaporkan hasil
mengacu pada PO No. 001 dan
tahunan
waktu.
2. Provinsi melaksanakan
kepengurusan dan Kemarkasan
11. Provinsi memiliki struktur
8. Provinsi memiliki rencana kerja dengan anggaran
Indikator Hasil A.2.2.:
Hasil A.2.2. PMI Provinsi memiliki sistem koordinasi horizontal maupun vertikal
Indikator Hasil A.2.1.:
Hasil A.2.1. Sistem Perencanaan Monitoring &Evaluasi dan Pelaporan PMI Provinsi berfungsi baik.
diperbaharui setiap tahun.
20. Provinsi memiliki profil organisasi yang
sesuai juklak juknis.
19. Provinsi memiliki pencatatan asset
Kerja kepada Pegawainya.
18. Provinsi memberikan SK atau Kontrak
keuangannya ke PMI Pusat.
16. Provinsi mengirimkan laporan
Indikator Hasil A.2.3.:
Hasil A.2.3. Fungsi-fungsi ke-Markas-an berjalan sesuai Tupoksi terutama aspek administrasi dalam mendukung pelayanan kepalangmerahan.
TujuanStrategis A.2. Memperkuatkapasitas PMI Provinsidalammanajemenorganisasi.
Musyawarah 5 tahunan tepat
1. Provinsi melaksanakan
Hasil A.1.2. UU Ke-PM-an yang telah disahkan oleh lembaga legislatif diimplementasikan di PMI seluruh tingkatan.
Hasil A.1.1. PMI Provinsi melaksanakan AD/ART & PO, serta Juklak/Juknis.
Tujuan Strategis A.1. Meningkatkan kemampuan PMI di semua tingkatan untuk mengimplementasikan UU Ke-PM-an, AD/ART dan PO serta Juklak/Juknis yang terkait dengan kelembagaan.
Tujuan Strategis A. Menguatkan kelembagaan PMI Provinsi
Goal 1. Meningkatkan Fungsi Organisasi PMI Provinsi
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Pegawai dan Relawan sesuai ketentuan yang berlaku
31. Provinsi memberikan pengharagaan kepada Pengurus/
(Upah Minimum Provinsi)
Provinsi.
73
penugasan pelatihan
37. Pelatih Provinsi dimobilisasi dalam
tersertifikasi oleh PMI Pusat
36. Provinsi memiliki Pelatih yang
ketrampilan prioritas I/II/III
spesialisasi pelayanan dan
35. Provinsi memiliki SDM terlatih
pihak eksternal tersedia di
44. Pelayanan pelatihan kepada
Indikator Hasil B.2.2.:
Hasil B.2.2. Manajemen dan pengembangansistem pendidikan dan pelatihan PMI berfungsi dengan baik.
dan manajemen.
Indikator Hasil B.2.1.:
Hasil B.2.1. Pusat pendidikan dan pelatihan Nasional PMI memenuhi standard sertifikasi.
yang terlatih di bidang kepemimpinan
34. Provinsi memiliki Pengurus/pegawai
29. Provinsi memiliki setidaknya 5 pegawai Markas.
30. Provinsi telah menggaji pegawainya sesuai standard UMP
Indikator Hasil B.1.2.:
Hasil B.1.2. Kapasitas Pengurus, pegawai dan Relawan meningkat sesuai dengan komptensi yang dibutuhkan.
Tujuan Strategis B.2. Meningkatkan kompetensiPMI untuk mengelola pusat pendidikan dan pelatihan nasional bagi SDM (pengurus, pegawai dan relawan) dan bagi pihak eksternal pengguna layanan diklat.
Indikator Hasil B.1.1.:
Hasil B.1.1. Manajemen pembinaan SDM meningkat mulai dari rekrutment, pelatihan/ orientasi, penugasan, pengembangan kapasitas serta pengakuan penghargaan dan monitoring & evaluasi.
Tujuan Strategis B.1. Meningkatkan profesionalisme SDM (pengurus, staff dan relawan) dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM (pengurus, staff dan relawan) di tingkat Provinsi
Tujuan Strategis B.
Goal 1. Meningkatkan fungsi organisasi PMI Provinsi
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
74
48. Provinsi memiliki posko
47. Provinsi memiliki gudang logistik
yang ada sebulan sekali ke PMI Pusat.
52. Gudang provinsi melaporkan kondisi stok
Juklak/Juknis
pemeliharaan aset yang mengacu kepada
50. Provinsi memiliki aturan penggunaan dan
pedoman yang ditetapkan.
Provinsi
49. Provinsi melaporkan hasil inventarisasi
45. Sarana prasarana dasar
asetnya ke Pusat setiap tahun sesuai
Indikator Hasil C.1.2.:
Indikator Hasil C.1.1.:
operasional Markas tersdia di
Hasil C.1.2. Manajemen asset serta sarana prasarana pendukung kegiatan operasional dan pelayanan di Markas, Posko, dan gudang regional meningkat.
Hasil C.1.1. Ketersediaan sarana prasarana pendukung pelayanan rutin Markas meningkat.
Tujuan Strategis C.1. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana dasar pendukung kegiatan operasional dan pelayanan (seperti markas, alat-alat kerja dan komunikasi (komputer, telepon), kendaraan operasional, gudang logistik) melalui pengadaan dan pemeliharaan serta pengelolaan yang baik.
Komunikasi yang terhubung ke Pusat.
56. Provinsi memiliki Jaringan Radio
Komunikasi lokal.
55. Provinsi memiliki jaringan Radio
mendukung Operasional.
58. Provinsi menggunakan SIM PMI untuk
57. Provinsi menggunakan email resmi PMI.
54. Provinsi memiliki koneksi internet di markasnya..
Indikator Hasil C.2.2.:
Hasil C.2.2 Kinerja IT-Telekom Provinsi meningkat dalam rangka mendukung sistem perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelayanan
Indikator Hasil C.2.1.:
Ketersediaan infrastruktur ITTelekom di Provinsi meningkat dan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hasil C.2.1
Tujuan Strategis C.2. Meningkatkan fungsi Manajemen Sistem Informasi di semua tingkatan sebagai dasar perencanaan kegiatan operasional, pelayanan, koordinasi dan komunikasi internal organisasi PMI maupun kepada Pemerintah, Mitra Gerakan, Swasta, dll.
Meningkatkan kapasitas PMI di semua tingkatan dalam mengelola infrastruktur material dasar (sarana-prasarana) untuk mendukung kegiatan operasional dan pelayanan.
Tujuan Strategis C.
Goal 1. Meningkatkan fungsi organisasi PMI Provinsi
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
peringatan dini setempat.
68. Provinsi terhubung dengan sistem
Hubungan Keluarga).
Restoring Family Link (Pemulihan
67. Provinsi menindaklanjuti Kasus
Indikator Hasil D.1.1:
Tujuan Strategis D
kontinjensi.
73. Provinsi memiliki alokasi dana
PB/Kesehatan
standard pelayanan
72. Provinsi memiliki peralatan
pedoman operasional.
69. Provinsi memiliki Posko sesuai
Indikator Hasil D.1.2:
Hasil D.1.2. Fungsi sarana prasarana dan perangkat pendukung pelayanan bencana/wabah meningkat dan sesuai dengan standard akuntabilitas.
Indikator Hasil D.2.1:
Hasil D.2.1 PMI Kab/kota memiliki kapasitas dalam memfasilitasi upaya kegiatan PRB dan kesehatan berbasis masyarakat.
Tujuan Strategis D.2. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan PMI dalam upaya pengurangan risiko bencana/kesehatan yang berbasis masyarakat.
Hasil D.3.2 Target pelayanan sosial yang direncanakan untuk diberikan kepada kelompok rentan tercapai.
Indikator Hasil D.3.2:
Hasil D.3.1 Pelayanan Donor Darah yang aman dan memadai meningkat.
Indikator Hasil D.3.1:
Tujuan Strategis D.3 Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan sosial yang diberikan oleh PMI kepada masyarakat yang membutuhkan.
Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kepalangmerahan melalui penguatan unit-unit pelayanan PMI di semua tingkatan dan pengembangan program berbasis masyarakat.
Tujuan Strategis D.1. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan bencana/kesehatan PMI.
Hasil D.1.1. Kapasitas dan fungsi unit pelayanan bencana dan kesehatan serta satuan spesialisasi yang professional di PMI Provinsimeningkat.
Goal 2.
Meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap resiko dan dampak bencana serta penyakit.
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
75
76
kehumasan
88. Provinsi memiliki sarana-prasarana dasar
PMI Provinsi
penggalangan dana atau unit usaha terus meningkat.
91. Pendapatan Provinsi yang berasal dari upaya
sesuai panduan PMI.
89. Provinsi mengimplementasikan mekanisme kerjasama
86. Produk promosi/publikasi diterbitkan oleh Provinsi
87. Jumlah media massa yang menjadi mitra strategis
Indikator Hasil E.1.2:
Indikator Hasil E.1.1:
anggaran untuk kegiatan pelayanan.
94. Provinsi mengalokasikan minimal 10% dari total
Indikator Hasil E.2.1:
Hasil E.2.1 Prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi organisasi PMI dilaksanakan dengan baik.
Hasil E.1.2
Hasil E.1.1 PMI memiliki sumber daya yang memadai di bidang kehumasan untuk melaksanakan kegiatan publikasi, dokumentasi, advokasi, dan promosi. PMI memiliki kapasitas pengembangan sumber daya dalam rangka meningkatkan partisipasi mitra dan masyarakat untuk mendukung keberlangsungan program.
Tujuan Strategis E.2. Meningkatkan kepercayaan mitra dan masyarakat terhadap organisasi PMI.
Tujuan Strategis E.1. Meningkatkan kapasitas PMI dalam menjalin kemitraan strategis melalui upaya-upaya kehumasan dan pengembangan sumber daya.
Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan strategis dengan pemerintah, mitra gerakan (IFRC, ICRC, PNSs), swasta, dan lembaga/organisasi nasional dan internasional.
Tujuan Strategis E
Goal 3. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI secara berkesinambungan melalui kemitraan strategis di PMI Provinsi
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
99.
Provinsi mendesiminasikan nilai-nilai kepalangmerahan.
Indikator Hasil F.2.1
Hasil F.2.1. Pemahaman pemangku kepentingan terkait baik eksternal maupun internal terhadap nilai- nilai kepalangmerahan meningkat.
Hasil F.1.1. Layanan informasi tentang nilai-nilai kepalangmerahan dan pelayanan serta kinerja PMI meningkat.
Indikator Hasil F.1.1:
Tujuan Strategis F.2. Meningkatkan dukungan dan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap PMI dalam melaksanakan aksi kemanusiaan.
Tujuan Strategis F.1. Meningkatkan ketersediaan informasi nilai-nilai kepalangmerahan, yang dapat dijangkau dan diakses oleh masyarakat dan pemangku kepentingan yang relevan.
Tujuan Strategis F. Meningkatkan citra positif PMI sebagai bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Goal 4. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional.
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
77
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Jumlah Indikator: 44 No Indikator
Uraian Indikator Tujuan Indikator
Definisi Hasil A. 1. 1 PMI Provinsi melaksanakan AD/ ART dan PO serta Juklak/Juknis kelembagaan, kepegawaian, perencanaan, keuangan, dan bagian terkait 1 Provinsi melaksanakan PMI Provinsi yang dapat Untuk mengukur organisasi melaksanakan Musyawarah PMI Provins telah berfungsi Musyawarah 5 tahunan tepat waktu. Provinsi 5 tahun sekali, dengan baik sesuai AD/ART terhitung dari tahun PMI (AD ps. 32, 33; ART ps. pelaksanaan Musyawarah 36, 37) terakhir 2 Provinsi melaksanakan PMI Provinsi yang dapat Untuk mengukur organisasi PMI Provinsi telah berfungsi Musyawarah Kerja tepat waktu. melaksanakan Musyawarah Kerja Kab/Kota setahun dengan baik sesuai AD/ART sekali, terhitung dari tahun PMI (AD ps. 32, 33; ART ps.36, 37) pelaksanaan Musyawarah Kerja sesuai ketentuan yang berlaku 3 Provinsi melaksanakan aturan PMI Provinsi yang telah Untuk mengukur PMI kepegawaian yang mengacu memiliki aturan-aturan Provinsi memiliki aturan Juklak/Juknis Kepegawaian. kepegawaian yang di SK-kan. kepegawain yang mengacu pada juklak dan juknis kepegawaian berdasarkan PO No. 006 tentang PokokPokok Kepegawaian. 4 Provinsi memiliki peraturan PMI Provinsi yang menerbitUntuk memastikan PMI daerah yang mengacu kepada kan peraturan daerah yang Provinsi telah mengakomoPO PMI. mengesahkan implementasi dasi dan melaksanakan PO PO PMI sesuai dengan kapPMI asitas dan karakteristik PMI setempat Hasil A. 1. 2 UU Ke-Palang Merah-an yang telah disahkan oleh Lembaga Legislatif diimplementasikan di PMI seluruh tingkatan Hasil A. 2.1 Sistem Perencanaan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan di PMI Pusat/Prov/Kab/Kot berfungsi dengan baik 8 Provinsi memiliki rencana kerja PMI Provinsi yang memiliki Untuk mengetahui persendengan anggaran tahunan yang rencana kerja dan anggaran tase PMI Provinsi yang mengacu pada Renstra dan tahunan PMI yang mengatelah melaksanakan salah Renops. cu pada PO No.007 tentang satu fungsi manajemen Perencanaan, Pelaporan dan (perencanaan) Evaluasi.
78
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No 9
Indikator
Uraian Indikator
Provinsi melaporkan hasil evaluasi program tahunan dalam Musyawarah Kerja sesuai panduan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (PMER)
Laporan kinerja PMI Provinsi Untuk mengetahui persenyang dilaporkan dalam musy- tase PMI Provinsi yang awarah kerja sesuai dengan menggunakan hasil evalPanduan Perencanaan, Mon- uasi untuk merumuskan itoring, Evaluasi dan Pelapo- rencana kerja tahun beriran dan PO No.007 kutnya. Hasil A. 2.2 PMI Provinsi memiliki tatalaksana koordinasi baik secara horizontal maupun vertikal antar sektor dan tingkatan Untuk mengetahui persen11 Provinsi memiliki struktur PMI Provinsi yang telah memiliki struktur kepenguru- tasePMI Provinsi yang telah kepengurusan dan Kemarkasan mengacu pada PO No. 001 san, pembidangan dan pem- melaksanakan PO No.001 dan PO No.002 dan PO No. 002 dan disahkan bagian tugas yang jelas dan mengacu pada PO No.001 melalui SK tentang kepengurusan PMI dan disahkan oleh SK PMI Pusat untuk Provi dan SK Prov untuk Kab-Kota PMI Provinsi yang telah memiliki struktur Markas dengan tata hubungan kerja dan pengelolaan Markas yang jelas dan mengacu pada PO No.002 tentang Markas Palang Merah Indonesia dan disahkan oleh SK Pengurus PMI di masing-masing tingkatan 12 Provinsi melaksanakan rapat PMI Provinsi yang secara aktif Untuk mengetahui persenpleno pengurus setiap bulan. dan efektif melaksanakan tase tingkat aktifitas Penrapat kepengurusannya min- gurus dalam pengelolaan imal satu kali dalam sebuPMI di wilayah kerjanya lan untuk membahas topik masing- masing kepalangmerahan dan dihadiri oleh pengurus 13 Provinsi melaksanakan Rakor Markas PMI Provinsi yang Untuk mengetahui berfungUnit kerja/Pegawai setiap bulan secara efektif melaksanakan sinya mekanisme kerja damonitoring (pengawasan lam kegiatan kemarkasan dan pengendalian) terhadap fungsi-fungsi Markasnya melalui rakor unit terkait minimal satu kali sebulan dihadiri pengurus 14 Provinsi menerima kunjungan PMI Provinsi yang menerima Untuk mengetahui frekuensupervisi dalam rangka pemkunjungan supervisi PMI si pembinaan oleh PMI binaan dari Pusat setidaknya 2 Pusat dalam setahun Pusat terhadap PMI Provinsi kali setahun. (yang dikunjungi)
79
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator
Hasil A. 2.3 Fungsi-fungsi ke markasan berjalan sesuai Tupoksi, baik aspek administrasi (ketatausahaan, keuangan, logistik, kepegawaian, dokumentasi dan arsip) untuk mendukung pelayanan di lapangan 16 Provinsi mengirimkan laporan PMI Provinsi yang telah mel- Untuk mengetahui sebaran kegiatan dan keuangannya ke aporkan pengelolaan keuan- PMI Provinsi yang telah PMI Pusat. gannya dan mengirimkan ke menerapkan prinsip-prinsip PMI setingkat di atasnya, akuntabilitas dan transparsetidaknya laporan peneriansi dalam bidang keuanmaan dan pengeluaran gan. 17 Provinsi yang menggunakan rek- PMI Provinsi yang telah Untuk mengetahuipersenening a/n PMI mempunyai no rek atas nama tase PMI Provinsi. yang PMI untuk menyimpan dana/ telah menerapkan prinuang milik PMI sip-prinsip akuntabilitas dan transparansi berdasarkan PO No. 005 tentang Tata Kelola Keuangan PMI. Untuk mengetahui persen18 Provinsi memberikan SK atau PMI Provinsi yang telah metase PMI Provinsi yang Kontrak Kerja kepada Pegawain- nerapkan sistem rekrutmen telah menata manajemen ya. kepegawaian dengan memkepegawaian sesuai PO berikan kontrak dan SK kepada pegawai atau karyawan No.006 yang di rekrut 19 Provinsi memiliki pencatatan PMI Provinsi yang telah mem- Untuk mengetahui persenasset sesuai juklak juknis. punyai data aset baik yang tase PMI Provinsi dan Pusat bergerak maupun yang tidak yang telah menerapkanPMI bergerak No.010 20 Provinsi memiliki profil organiPMI Provinsi yang melaporkan Untuk mengetahui perubasasi yang diperbaharui minimal profil organisasi yang diper- han-perubahandata organi2 tahun sekali.. baharui setiap tahun sesuai sasi PMI Provinsi template Divisi Kelembagaan dan Humas Hasil B.1.1 Manajemen pembinaan SDM meningkat mulai dari rekrutmen, pelatihan/orientasi, penugasan, pengembangan kapasitas serta pengakuan dan penghargaan. 24 Provinsi memiliki database SDM PMI Provinsi yang memiliki Untuk mengetahui data yang diperbaharui setiap tahun dan memperbaharui data-da- terkini anggota Pengurus, ta Pengurus, Pegawai dan Pegawai dan Relawan, Relawan yang aktif. dalam arti jumlah, status, jabatan, pengalaman, pengetahuan, ketrampilan dan informasi lainnya yang relevan
80
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator
25
Provinsi memiliki rencana tahunan perekrutan pegawai dan relawan sesuai juklak/juknis
PMI Provinsi yang memiliki perencanaan perekrutan pegawai dan relawan berdasarkan rencana kerja tahunan.
Untuk mengetahui PMI Provinsi yang memiliki dan melaksanakan sistem rekrutmen Kepegawaian dan Relawan berdasarkan PO No. 006 dan PO. No. xxx (tentang Relawan)
27
Provinsi memiliki rencana diklat/pembinaan setiap tahun
28
Provinsi memiliki sistim pengembangan karir untuk pegawainya
Untuk mengetahui PMI Kab/Kota yang melaksanakan pembinaan Pegawai/Relawan setiap tahunnya. Untuk mengetahui adanya acuan untuk pengembangan karir dan jabatan pegawai PMI di semua tingkatan
29
Provinsi memiliki setidaknya 5 pegawai Markas.
30
Provinsi telah menggaji pegawainya sesuai standard UMP (Upah Minimum Provinsi)
PMI Provinsi yang memiliki upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia berdasarkan prioritas kebutuhan PMI PMI Pusat memiliki pola pembinaan pegawai yang berorientasi pada pengembangan karier dan menjadi acuan pembinaan pegawai oleh PMI Provinsi PMI Provinsi yang memiliki pegawai tetap dengan uraian tugas yang jelas dan penggajian oleh PMI sesuai dengan ketentuan yang berlaku PMI Provinsi yang telah membayar gaji setidaknya memenuhi standard upah minimum setempat
31
Provinsi memberikan pengharagaan kepada Pengurus/ Pegawai dan Relawan sesuai ketentuan yang berlaku
Penghargaan kepada Pengurus/Pegawai dan Relawan dalam berbagai bentuk atas jasa dan atau pengabdianya yang telah diberikan kepada PMI sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Untuk mengetahui tingkat kapasitas dan keberfungsian pegawai Markas PMI Kab/Kota. Untuk mengetahui tingkat kemampuan PMI Provinsi dalam mengupayakan kesejahteraan Pegawainya merujuk pada PO No.006 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Untuk mengetahui PMI di semua tingkatan dalam memberikan penghargaan kepada pengurus, pegawai, relawan yang telah memberikan sumbangsihnya kepada PMI.
81
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator
Hasil B.1.2 Kapasitas dan Keterampilan Pengurus, Pegawai, Relawan meningkat sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan 34 Provinsi memiliki pengurus/ PMI Provinsi yang memiliki Untuk mengetahui pegawai yang terlatih di bidang pengurus/pegawai yang tingkat kebutuhan kepemimpinan dan manajemen. terlatih dan terampil dalam Diklat Kepemimpinan bidang kepemimpinan dan dan Manajemen untuk manajemen. Pengurus/Pegawai PMI Untuk mengetahui potensi kemampuan pegawai di PMI Provinsi untuk melakukan penjenjangan karir dan jabatan pegawai 36 Provinsi memiliki Pelatih yang Pelatih PMI yang tersertifikasi Mengetahui jumlah pelatih bersertifikat PMI Pusat di tersertifikasi oleh PMI Pusat adalah Pelatih yang telah setiap tingkatan mengikuti pelatihan ToT dan sudah memiliki “jam mengajar� sesuai dengan ketentuan yang berlaku sampai ybs mendapat sertifikat sebagai pelatih dari PMI Pusat. 37 Pelatih Provinsi dimobilisasi Pelatih PMI yang dimobilisasi Mobilisasi pelatih dalam penugasan pelatihan pada kegiatan pelatihan yang mengindikasikan tingkat dilakukan oleh PMI Provinsi keberhasilan tindak berdasarkan mekanisme lanjut dari pasca program penugasan pelatih pada buku Pelatihan Pelatih (ToT) pedoman pelatihan PMI. Frekuensi penugasan Pelatih merupakan salah satu dasar dalam penilaian untuk penaikkan jenjang pelatih mengacu pada petunjuk teknis pelatih PMI.
82
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator
Hasil B.2.1 Hasil B.2.2 Manajemen dan pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan PMI berfungsi dengan baik 44 Pelayanan pelatihan kepada PMI Provinsi yang telah Untuk mengetahui jumlah pihak eksternal tersedia di memiliki kerjasama layanan PMI Provinsi yang telah Provinsi. pelatihan dengan pihak Mitra memiliki kerjasama layanan pelatihan dengan pihak Mitra Hasil C.1.1 Ketersediaan sarana prasarana pendukung pelayanan rutin Markas meningkat 45 Provinsi memiliki Sarana Markas adalah bangunan Untuk memastikan semua permanen, baik milik PMI, kegiatan PMI dapat dikelola prasarana dasar operasional dengan baik dan teratur. Markas tersedia di Provinsi hak guna bangunan/ sewa dengan alat-perlengkapannya yang digunakan sebagai tempat untuk mengatur kegiatan kepalang merahan 47 Provinsi memiliki gudang Adalah PMI Provinsi Mengetahui kesiapan PMI Propinsi dalam logistik yang memiliki fasilitas memberikan dukungan penampungan barang, logistic kepada PMI Kab/ baik permanen atau semi permanen, berstatus milik Kota di wilayah kerjanya sendiri, hak guna, ataupun sewa 48 Provinsi memiliki posko Adalah PMIProvinsi yang Untuk mengetahui mengoperasikan unit kapasitas PMI Provinsi komunikasi dengan peralatan dalam memberikan layanan komunikasi standard (radio tanggap darurat yang komunikasi) dan diawaki oleh cepat. setidaknya 4 orang Relawan, Untuk mengetahui dan yang beroperasi 24 jam. memastikan keterhubungan antara PMI Pusat – PMI Provinsi dan PMI Kab/Kota Hasil C.1.2 Manajemen asset serta sarana prasarana pendukung kegiatan operasional dan pelayanan di Markas, Posko, dan Gudang Regional meningkat 49 Provinsi melaporkan hasil Asset adalah seluruh harta Mengetahui jumlah asset inventarisasi asetnya ke Pusat yang yang bergerak dan tidak yang dimiliki oleh PMI di setiap tahun sesuai pedoman bergerak yang dimiliki oleh semua tingkatan yang ditetapkan. PMI yang dilaporkan sesuai dengan Juklak Asset PMI 50 Provinsi memiliki aturan PMI Provinsi yang memiliki Untuk mengetahui PMI penggunaan dan pemeliharaan aturan penggunaan dan Provinsi yang telah aset yang mengacu kepada pemeliharaan asset yang mengimplementasi PO No. Juklak/Juknis mengacu kepada Juklak Asset xxx tentang pengelolaan PMI asset.
83
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator
52
Gudang provinsi melaporkan kondisi stok yang ada sebulan sekali ke PMI Pusat.
Gudang/PMI Provinsi yang Untuk mengetahui kinerja melaporkan pemeliharaan PMI Provinsi, khususnya barang (jumlah stok dan pergudangan dalam kondisi barang) yang mengelola barang di tersimpan pada gudangnya. gudang Hasil C.2.1 Ketersediaan infrastruktur IT- Telkom di Provinsi meningkat dan berjalan dengan sesuai dengan ketentuan yang belaku 54 Provinsi memiliki koneksi PMI Provinsi memiliki koneksi Mengetahui ketersedian internet di markasnya. internet serta perangkat koneksi internet dan dasar pendukung IT-Telekom perangkat dasar pendukung sistem yang terdiri system IT-Telekom di PMI Provinsi dalam mendukung • Komputer keberlangsungan system • Printer komunikasi dan informasi • Jaringan Komputer • Koneksi Internet internal dan eksternal 55
Provinsi memiliki jaringan Radio Komunikasi lokal.
PMI Provinsi yang memiliki dan menggunakan Perangkat Jaringan Radio Komunikasi yang terhubungan dengan radio komuniasi PMI Kab/Kota di wilayah kerjanya.
• Mengetahui Perangkat Radio Komunikasi yang terpasang dan berfungsi di PMI Prov, Kab-Kota • Mengetahui penggunaan perangkat Radio Komunikasi
56
Provinsi memiliki Jaringan Radio Komunikasi yang terhubung ke Pusat.
PMI Provinsi yang memiliki dan menggunakan Perangkat Jaringan Radio Komunikasi yang terhubungan dengan radio komuniasi PMI Pusat.
• Mengetahui Perangkat Radio Komunikasi yang terpasang dan berfungsi di PMI Provinsi • Mengetahui penggunaan perangkat Radio Komunikasi
Hasil C.2.2 Kinerja IT- Telkom PMI di Provinsi meningkat dalam rangka mendukung sistem Perencanaan, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Pelayanan PMI
57
Provinsi menggunakan email resmi PMI.
84
PMI Provinsi yang mengimplementasikan dan mendapat manfaat dari ITTelekom System berupa penggunaan e-mail(surat elektronik) resmi lembaga sebagai sarana komunikasi dan informasi internal dan eksternal di PMI semua tingkatan
Mengetahui tingkat keberfungsian sistem ITTelekom khusunya surat elektornik s di Provinsi
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No 58
Indikator
Uraian Indikator
Provinsi menggunakan SIM PMI untuk mendukung Operasional.
Provinsi yang telah Untuk mengetahui tingkat menggunakan data-data efektifitas SIM PMI dalam yang tersedia pada Sistim manajemen programInformasi Manajemen program PMI Provinsi PMI untuk pengembangan kegiatan-kegiatan operasionalnya. Hasil D. 1.1 Kapasitas dan fungsi unit pelayanan darurat bencana dan kesehatan serta satuan spesialisasi yang professional di PMI Provinsi Meningkat Restoring Family Link/ Untuk memastikan kasus67 Provinsi menindaklanjuti Kasus Restoring Family Pemulihan Hubungan kasus Restoring Family Link telah ditindaklanjuti Link (Pemulihan Hubungan Keluarga yang diakibatkan sebagaimana mestinya Keluarga). oleh bencana maupun konflik diajukan kepada PMI dan dicarikan jalan keluar penyelesaian hingga kasus dinyatakan ditutup oleh PMI Kab/Kota atau Provinsi dan Pusat 68 Provinsi terhubung dengan PMI Prov/Kab-Kota yang Untuk mengetahui tingkat sistem peringatan dini memiliki jaringan komunikasi keterkaitan PMI Prov/Kabsetempat. dengan sistim peringatan dini Kota dengan mekanisme Pemerintah Daerah setempat kesiapsiagaan Pemerintah ketika kondisi darurat Daerah setempat. bencana. Hasil D.1.2 Fungsi sarana prasarana dan perangkat pendukung pelayanan tanggap darurat bencana/wabah meningkat dan sesuai dengan standar akuntabilitas 69 Provinsi memiliki Posko sesuai PMI Provinsi yang Untuk mengetahui tingkat pedoman operasional. mengoperasikan Posko kapasitas PMI Provinsi 24 jam selama 7 hari. dalam penyebarluasan dalam menerima dan informasiterkait menyalurkan informasi kebencanaan/wabah tentang kebencanaan/ dan pelayanan kepada wabah dan pelayanan kepada masyarakat masyarakat. 71 Provinsi yang mengupdate Provinsi yang mengirimkan Untuk menunjukkan bahwa laporan periodik kejadian laporan situasi bencana, baik PMI Provinsi ybs telah atau bencana sedikitnya 3x besar maupun kecil, secara tetap memonitor situasi seminggu/sesuai SOP. periodic. Laporan update bencana di daerahnya ketiga ditandai dengan menyebutkan “laporan akan dihentikan” (karena bencana tidak berdampak) atau “laporan akan dilanjutkan” (karena bencana berdampak)
85
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
72
Provinsi memiliki peralatan standard pelayanan PB/ Kesehatan
73
Provinsi memiliki alokasi dana kontinjensi.
Uraian Indikator PMI Provinsi yang memiliki peralatan standard pelayanan PB yang dapat mendukung kebutuhan operasional Tim respons bencana, yaitu : • Perlengkapan DU lengkap untuk 500 orang • Perlengkapan PP (untuk individu atau tim) • Perlengkapan evakuasi korban (ambulans, tandu) • Perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja (pelampung, masker, kacamata debu, helmet, sarung tangan, jas hujan) • Tenda penampungan sementara + alatkelengkapannya • Tenda Posko + alat kelengkapannya • Alat-alat lapangan (pacul, sekop, palu, talitemali) • Truk pengangkut (apabila belum memiliki, dimungkinkan dengan pra-perjanjian sewa) • Kendaraan operasional untuk personil PMI Provinsi memiliki alokasi dana kontinjensi atau siap pakai untuk mendukung operasi respons bencana 6 jam pertama
Untuk melihat tingkat kemampuan PMI Provinsi dalam mendukung PMI Kab/kota dalam memberikan pelayanan kesehatan dalam operasi bencana
Untuk memastikan PMI Provinsi mememiliki ketersediaan dana dalam operasi respon bencana pada 6 jam pertama setelah kejadian.
Hasil D.2.1 PMI Kab/Kota memiliki kapasitas dalam memfasilitasi upaya kegiatan PRB dan kesehatan berbasis masyarakat Hasil D.3.1 Pelayanan Donor Darah yang aman dan memadai Hasil D.3.2 Target Pelayanan Sosial yang direncanakan untuk diberikan kepada kelompok rentan tercapai
86
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator
Hasil E.1.1 PMI memiliki kapasitas yang memadai di bidang kehumasan serta dilengkapi dengan sarana prasarana publikasi, dokumentasi, advokasi dan promosi 86 Jumlah Produk promosi/ Produk promosi/publikasi Untuk mengetahui jumlah publikasi diterbitkan oleh PMI adalah media promosi/ dan jenis produk promosi/ publikasi yang diterbitkan Provinsi publikasi yang memuat informasi kegiatan layanan PMI PMI. Produk promosi/ publikasi dapat berupa event promotion kit (spanduk, giant banner, umbul-umbul, roll banner, backdropp), brosur, poster, multimedia (video), foto, kalender kit (kalender dan agenda), dan majalah. Untuk mengetahui media 87 Jumlah media massa yang Media Massa yang menjadi massa yang membantu menjadi mitra strategis PMI mitra strategis PMI adalah mempublikasikan dan Provinsi media massa (elektronik mempromosikan kegiatan dan cetak) yang menjalin layanan PMI ke masyarakat kerjasama yang erat luas dalam baik tertuang dalam MoU maupun tidak dalam memberikan informasi kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh PMI. 88 Provinsi memiliki saranaSarana dan prasarana Mengetahui kapasitas prasarana dasar kehumasan dasar kehumasan adalah dan penunjang kinerja perlengkapan penunjang kehumasan PMI Kab/Kota tugas kehumasan PMI, yaitu kamera foto, kamera video, alat perekam, dan perlengkapan penyelenggaraan acara resmi PMI (sound system, bendera PMI, pataka, dan ruangan yang memadai)
Hasil E.1.2 PMI memiliki kapasitas pengembangan sumber daya dalam rangka meningkatkan partisipasi mitra dan masyarakat untuk mendukung keberlangsungan program dan pelayanan PMI 89 Provinsi mengimplementasikan Mekanisme Kerjasama adalah Untuk mengukur mekanisme kerjasama sesuai sistem atau aturan yang pemahaman, upaya dan panduan PMI. menjadi pedoman dalam komitmen dari PMI Provinsi mengimplementasikan dalam mengimplentasikan kebijakan strategis PMI mekanisme kerjasama. dalam bermitra dengan pemangku kepentingan. 87
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No 91
Indikator Pendapatan Provinsi yang berasal dari upaya penggalangan dana atau unit usaha terus meningkat.
Uraian Indikator Pendapatan dalam bentuk uang yang diperoleh dari berbagai upaya, contoh (alokasi dana dari Pemerintah lokal, dukungan dana dari pihak Swasta/ Lembaga/ Organisasi Nasional/Internasional juga upaya pengembangan sumber daya, seperti pengembangan unit bisnis.
Untuk mengetahui trend kemampuan PMI Provinsi dalam meningkatkan pendapatan dari waktu ke waktu.
Trend pendapatan tahunan adalah kecenderungan pendapatan tahunan di tahun tertentu yang dibandingkan dengan pendapatan tahunan di tahun sebelumnya. Hasil E.2.1 Prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi organisasi PMI dilaksanakan dengan baik Untuk mengetahui 94 Provinsi mengalokasikan PMI Provinsi yang memiliki kapasitas dana PMI Provinsi minimal 10% dari total anggaran alokasi dana untuk kegiatan yang tersedia untuk untuk kegiatan pelayanan. pelayanan (Kab/Kota) mendukung kegiatan dan pembinaan (Prov), setidaknya 10% dari total pelayanan dan pembinaan. angaran tahunannya Hasil F.1.1 Layanan Informasi tentang nilai-nilai kepalangmerahan dan pelayanan serta kinerja PMI meningkat Hasil F.2.1 Pemahaman pemangku kepentingan terkait, baik eksternal maupun internal terhadap nilai-nilai kepalangmerahan meningkat 99 Provinsi mendesiminasikan nilai- PMI Provinsi yang Untuk mengetahui nilai kepalangmerahan. melaksanakan upaya intensitas upaya diseminasi penyebarluasan nilai-nilai ke- nilai-nilai ke-PM-an yang PM-an seacara umum, baik dilaksanakan oleh PMI melalui promosi, edukasi, Provinsi informasi, advokasi kepada masyarakat Hukum, Politik, Akademisi, Hankam, dan lembaga-lembaga pendidikan dasar-menengah-tinggi
88
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
B.3. PROSES PERENCANAAN PUSAT
Proses perencanaan PMI Pusat
89
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
90
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
ke pusat Provinsi
91
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
92
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
93
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
94
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Rencana Strategis 2009-2014 Dan Definisi Indikator Untuk PMI Pusat
95
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
96
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
97
98
kepada UU Ke-PM-an.
7. Tersedianya draft Peraturan Organisasi yang mengacu kepada AD/ART yang telah diperbaharui.
2019 yang mengacu
kepada Juklak/Juknis.
AD/ART PMI tahun 2014-
6. Tersedianya draft
Lembaran Negara.
kepegawaian yang mengacu
3. Pusat memiliki aturan
waktu.
musyawarah kerja tepat
2. Pusat melaksanakan
dicantumkan dalam
5. UU Ke-PM-an
1. Pusat melaksanakan
musyawarah tepat waktu.
Indikator Hasil A.1.2.:
Hasil A.1.2. UU Ke-PM-an yang telah disahkan oleh lembaga legislatif diimplementasikan di PMI seluruh tingkatan.
Indikator Hasil A.1.1.:
Hasil A.1.1. PMI Pusat melaksanakan AD/ART & PO, serta Juklak/Juknis.
Tujuan Strategis A.1. Meningkatkan kemampuan PMI di semua tingkatan untuk mengimplementasikan UU Ke-PM-an, AD/ART dan PO serta Juklak/Juknis yang terkait dengan kelembagaan.
tahunan
kerja dengan anggaran
Pusat memiliki rencana
tahunan
evaluasi program kerja
10. Pusat yang memiliki hasil
8.
Indikator Hasil A.2.1.:
Hasil A.2.1. Sistem Perencanaan Monitoring & Evaluasi dan Pelaporan PMI Pusat berfungsi baik.
bulan pelaporan.
kepalangmerahan
tersedia di Markas Pusat
setiap Divisi/Biro/Unit terkumpul dan
22. Laporan triwulan/ tiga bulanan kegiatan
tersedia selambat-lambatnya 15 hari setelah
21. Laporan keuangan bulanan Markas Pusat
diperbaharui setiap tahun.
20. Pusat memiliki profil organisasi yang
juklak juknis.
19. Pusat memiliki pencatatan asset sesuai
Indikator Hasil A.2.3.:
Hasil A.2.3. Fungsi-fungsi ke-Markas-an berjalan sesuai Tupoksi terutama aspek administrasi dalam mendukung pelayanan kepalangmerahan.
membahas topik
pengurus setiap bulan
12. Pusat melaksanakan rapat pleno
PO No. 001
yang disahkan mengacu pada
kepengurusan dan kemarkasan
11. Pusat memiliki struktur
Indikator Hasil A.2.2.:
Hasil A.2.2. PMI Pusat memiliki sistem koordinasi horizontal maupun vertikal
Tujuan Strategis A.2. Memperkuat kapasitas PMI Pusat dalam manajemen organisasi.
Tujuan Strategis A. Menguatkan kelembagaan PMI Pusat
Goal 1. Meningkatkan Fungsi Organisasi PMI Pusat
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Pegawai dan Relawan sesuai ketentuan yang berlaku.
31. Pusat memberikan pengharagaan kepada Pengurus/
badan berwenang
PMI.
99
41. % Pelatih Pertolongan Pertama
PMI Pusat.
diklat dalam 3 tahun terakhir di
40. Pusat memperharui kurikulum
pelatihan yang tersertifikasi oleh
dengan kebutuhan eksternal
pelatihan yang disesuaikan
43. Pusat memiliki kurikulum
nasional setiap tahun.
dengan fasilitas standar. 39. Pusat memiliki jenis dan jumlah
kebutuhan diklat secara
42. Pusat memiliki peta analisa (Pusat pendidikan dan pelatihan)
38. Pusat memiliki gedung pusdiklat
Indikator Hasil B.2.2.:
Indikator Hasil B.2.1.:
mekanisme dan pedoman pelatihan
penugasan pelatihan berdsarkan
37. Pusat memobilisasi pelatih untuk
tersertifikasi oleh PMI Pusat
36. Pusat memiliki Pelatih yang
28. Pusat memiliki sistim pengembangan karier untuk
pegawainya tercantum dalam Juklak.
Indikator Hasil B.1.2.:
Hasil B.2.2. Manajemen dan pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan PMI berfungsi dengan baik.
Hasil B.2.1. Pusat pendidikan dan pelatihan Nasional PMI memenuhi standard sertifikasi.
Tujuan Strategis B.2. Meningkatkan kompetensi PMI untuk mengelola pusat pendidikan dan pelatihan nasional bagi SDM (pengurus, pegawai dan relawan) dan bagi pihak eksternal pengguna layanan diklat.
Hasil B.1.2. Kapasitas Pengurus, pegawai dan Relawan meningkat sesuai dengan komptensi yang dibutuhkan.
Indikator Hasil B.1.1.:
Hasil B.1.1. Manajemen pembinaan SDM meningkat mulai dari rekrutment, pelatihan/ orientasi, penugasan, pengembangan kapasitas serta pengakuan penghargaan dan monitoring & evaluasi.
Tujuan Strategis B.1. Meningkatkan profesionalisme SDM (pengurus, staff dan relawan) dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM (pengurus, staff dan relawan) di tingkat Pusat
Tujuan Strategis B.
Goal 1. Meningkatkan fungsi organisasi PMI Pusat
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
100
ketentuan PMI.
berfungsi sesuai dengan ketentuan.
sistem berstandar Internasional.
53. Pusat dilengkapi dengan back up
minimum kebutuhan bencana sesuai
51. Jumlah gudang regional yang memiliki stok
46. Jumlah gudang regional yang
Indikator Hasil C.2.1.:
Indikator Hasil C.1.2.:
Indikator Hasil C.1.1.:
Ketersediaan infrastruktur ITTelekom di Pusat meningkat dan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hasil C.2.1
Hasil C.1.2. Manajemen asset serta sarana prasarana pendukung kegiatan operasional dan pelayanan di Markas, Posko, dan gudang regional meningkat.
ditangani oleh IT unit Pusat.
58. Persentase keluhan pengguna IT yang
puas terhadap layanan SIM PMI.
57. Persentase pengguna SIM yang merasa
Indikator Hasil C.2.2.:
Hasil C.2.2 Kinerja IT-Telekom Pusat meningkat dalam rangka mendukung sistem perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelayanan PMI.
Tujuan Strategis C.2. Meningkatkan fungsi Manajemen Sistem Informasi di semua tingkatan sebagai dasar perencanaan kegiatan operasional, pelayanan, koordinasi dan komunikasi internal organisasi PMI maupun kepada Pemerintah, Mitra Gerakan, Swasta, dll.
Hasil C.1.1. Ketersediaan sarana prasarana pendukung pelayanan rutin Markas meningkat.
Tujuan Strategis C.1. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana dasar pendukung kegiatan operasional dan pelayanan (seperti markas, alat-alat kerja dan komunikasi (komputer, telepon), kendaraan operasional, gudang logistik) melalui pengadaan dan pemeliharaan serta pengelolaan yang baik.
Meningkatkan kapasitas PMI di semua tingkatan dalam mengelola infrastruktur material dasar (sarana-prasarana) untuk mendukung kegiatan operasional dan pelayanan.
Tujuan Strategis C.
Goal 1. Meningkatkan fungsi organisasi PMI di Pusat
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
73. Pusat memiliki alokasi dana
63. Jumlah spesialis tanggap daruat
yang ditindak-lanjuti
(Pemulihan Hubungan Keluarga)
kasus Restoring Family Link
67. Pusat memiliki data persentase
bencana.
yang dimobilisasi pada saat
spesialisasi Tanggap Darurat
65. Persentase anggota tim
Message yang diberikan.
tingkat nasional terhadap Alert
tanggap darurat bencana di
64. Persentase respon dari spesialis
di Pusat
kontinjensi.
Indikator Hasil D.1.2:
Hasil D.1.2. Fungsi sarana prasarana dan perangkat pendukung pelayanan bencana/wabah meningkat dan sesuai dengan standard akuntabilitas.
Indikator Hasil D.1.1:
bencana tingkat nasional terdata
Tujuan Strategis D
Indikator Hasil D.2.1:
Hasil D.2.1 PMI Kab/kota memiliki kapasitas dalam memfasilitasi upaya kegiatan PRB dan kesehatan berbasis masyarakat.
Tujuan Strategis D.2. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan PMI dalam upaya pengurangan risiko bencana/kesehatan yang berbasis masyarakat.
darah sukarela
yang menjadi pedonor
Pusat.
didistribusikan oleh PMI
manfaat kacamata yang
82. Persentase penerima
PMI Pusat
yang disediakan oleh
manfaat operasi katarak
81. Persentase penerima
Indikator Hasil D.3.2:
Indikator Hasil D.3.1: 79. Persentase populasi
Hasil D.3.2 Target pelayanan sosial yang direncanakan untuk diberikan kepada kelompok rentan tercapai.
Hasil D.3.1 Pelayanan Donor Darah yang aman dan memadai meningkat.
Tujuan Strategis D.3 Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan sosial yang diberikan oleh PMI kepada masyarakat yang membutuhkan.
Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kepalangmerahan melalui penguatan unit-unit pelayanan PMI di semua tingkatan dan pengembangan program berbasis masyarakat.
Tujuan Strategis D.1. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan bencana/kesehatan PMI.
Hasil D.1.1. Kapasitas dan fungsi unit pelayanan bencana dan kesehatan serta satuan spesialisasi yang professional di PMI Pusat meningkat.
Goal 2.
Meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap resiko dan dampak bencana serta penyakit.
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
101
102
sebagai mitra strategis
87. Pusat menjalin kemitraan dengan media massa
86. Pusat memproduksi media promosi/publikasi.
Indikator Hasil E.1.1: donasi ke PMI Pusat lebih dari satu kali.
90. Persentase Perusahaan/Corporate yang memberikan
Indikator Hasil E.1.2:
lolos verifikasi audit.
93. Pusat menerbitkan laporan penggunaan donasi yang
masyarakat.
92. Pusat menerbitkan laporan penggunaan donasi kepada
Indikator Hasil E.2.1:
Hasil E.2.1 Prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi organisasi PMI dilaksanakan dengan baik.
Hasil E.1.2
Hasil E.1.1 PMI memiliki sumber daya yang memadai di bidang kehumasan untuk melaksanakan kegiatan publikasi, dokumentasi, advokasi, dan promosi. PMI memiliki kapasitas pengembangan sumber daya dalam rangka meningkatkan partisipasi mitra dan masyarakat untuk mendukung keberlangsungan program.
Tujuan Strategis E.2. Meningkatkan kepercayaan mitra dan masyarakat terhadap organisasi PMI.
Tujuan Strategis E.1. Meningkatkan kapasitas PMI dalam menjalin kemitraan strategis melalui upaya-upaya kehumasan dan pengembangan sumber daya.
Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan strategis dengan pemerintah, mitra gerakan (IFRC, ICRC, PNSs), swasta, dan lembaga/organisasi nasional dan internasional.
Tujuan Strategis E
Goal 3. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI secara berkesinambungan melalui kemitraan strategis di Pusat
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
98.
Pusat memproduksi media promosi yang didistribusikan kepada sasaran Humas
97.
Kab/Kota yang dikategorikan bersifat positif.
Persentase berita tentang organisasi dan kegiatan PMI Pusat, Provinsi,
PMI (publik, mitra, mitra potensial).
Jumlah pengunjung Laman PMI.
96.
dalam sebulan. 101. Pusat terlibat dalam kegiatan operasi Federasi/ICRC/PNSs
100. Pusat mengikuti kegiatan di forum Nasional, Regional, Internasional.
95.
Jumlah Jumlah rata-rata informasi yang dipublikasikan di laman PMI Pusat
Indikator Hasil F.2.1
Hasil F.2.1. Pemahaman pemangku kepentingan terkait baik eksternal maupun internal terhadap nilai- nilai kepalangmerahan meningkat.
Hasil F.1.1. Layanan informasi tentang nilai-nilai kepalangmerahan dan pelayanan serta kinerja PMI meningkat.
Indikator Hasil F.1.1:
Tujuan Strategis F.2. Meningkatkan dukungan dan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap PMI dalam melaksanakan aksi kemanusiaan.
Tujuan Strategis F.1. Meningkatkan ketersediaan informasi nilai-nilai kepalangmerahan yang dapat dijangkau dan diakses oleh masyarakat dan pemangku kepentingan yang relevan.
Tujuan Strategis F. Meningkatkan citra positif PMI sebagai bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Goal 4. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional.
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
103
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Jumlah Indikator : 48 No
Indikator
Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator Hasil A. 1. 1 PMI Pusat melaksanakan AD/ ART dan PO serta Juklak/Juknis kelembagaan, kepegawaian, perencanaan, keuangan, dan bagian terkait 1 Pusat melaksanakan PMI Pusat dapat melaksanakan Untuk mengukur organisasi musyawarah tepat waktu. Musyawarah Provinsi 5 tahun PMI Pusat telah berfungsi dengan baik sesuai AD/ART sekali, terhitung dari tahun pelaksanaan Musyawarah terakhir PMI (AD ps. 32, 33; ART ps. 36, 37) Untuk mengukur 2 Pusat melaksanakan PMI Pusat dapat melaksanakan musyawarah kerja tepat Musyawarah Kerja Kab/Kota organisasi PMI Pusat telah berfungsi dengan baik waktu. setahun sekali, terhitung dari tahun pelaksanaan Musyawarah sesuai AD/ART PMI (AD ps. Kerja sesuai ketentuan yang 32, 33; ART ps.36, 37) berlaku UU Ke-Palang Merah-an yang telah disahkan oleh Lembaga Legislatif diimplementasikan di PMI seluruh tingkatan 5 UU Ke-PM-an dicantumkan Dicantumkan dalam Lembaran untuk mengetahui UU dalam Lembaran Negara Negara adalah mengumumkan ke-PM-an telah berlaku (mengundangkan) berlakunya UU sebagai hukum positif di Kepalangmerahan secara definitive wilayah hukum Negara sebagai hukum positif di wilayah Kesatuan RI. hukum Negara Kesatuan RI. 6 Tersedianya draft AD/ART Adalah draft AD/ART PMI yang Untuk menyesuaikan AD/ PMI tahun 2014-2019 yang merupakan pedoman dasar ART PMI tahun 2014-2019 mengacu kepada UU Ke-PM- organisasi sebagai pondasi yang mengacu kepada UU Kean. mengatur kejelasan azas, tujuan PM-an dan garis-garis besar tata kelola organisasi yang mengacu pada UU ke-PMI-an 7 Tersedianya draft Peraturan Peraturan Organisasi adalah Untuk menyesuaikan Organisasi yang mengacu aturan-aturan setingkat dibawah Peraturan Organisasi PMI kepada AD/ART yang telah AD/ART yang menjabarkan garis tahun 2014-2019 mengacu diperbaharui. besar tata kelola organisasi PMI, kepada AD/ART yang yaitu tidak terbatas pada : diperbaharui - Kepengurusan - Kemarkasan - Pelayanan Palang Merah Indonesia - Sumber Daya Manusia dan Pengembangannya - Tata Kelola Keuangan PMI - Pokok-Pokok Kepegawaian - Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi
104
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator Definisi
Tujuan Indikator
- Kemitraan - Pencitraan - Pengelolaan Asset dan Logistik PMI - Keterwakilan (PMI Kecamatan Hasil A. 2.1 Sistem Perencanaan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan di PMI Pusat/Prov/Kab/Kota berfungsi dengan baik PMI Pusat memiliki rencana kerja Untuk mengetahui 8 Pusat memiliki rencana kerja dengan anggaran dan anggaran tahunan PMI yang persentase PMI Pusat yang tahunanW mengacu pada PO No.007 tentang telah melaksanakan salah Perencanaan, Pelaporan dan satu fungsi manajemen (perencanaan) Evaluasi. 10 Pusat yang memiliki hasil Laporan hasil evaluasi program Untuk mengetahui unit evaluasi program kerja kerja tahunan dari divisi/biro/unit kerja di Markas Pusat PMI tahunan di PMI Pusat. Laporan mencakup yang melaporkan kegiatan tahunannya sebagai salah paparan mengenai capaian/ satu ukuran kinerja unit progress, hasil, dampak luas, tantangan dan success story secera tersebut. general. Hasil A. 2.2 PMI Pusat memiliki tatalaksana koordinasi baik secara horizontal maupun vertikal antar sektor dan tingkatan 11 Pusat memiliki struktur PMI Pusat telah memiliki struktur Untuk mengetahui kepengurusan dan kepengurusan, pembidangan dan persentase PMI Pusat yang kemarkasan yang disahkan pembagian tugas yang jelas dan telah melaksanakan PO mengacu pada PO No. 001 mengacu pada PO No.001 tentang No.001 dan PO No.002 kepengurusan PMI dan disahkan oleh SK PMI Pusat untuk Provi dan SK Prov untuk Kab-Kota PMI Pusat yang telah memiliki struktur Markas dengan tata hubungan kerja dan pengelolaan Markas yang jelas dan mengacu pada PO No.002 tentang Markas Palang Merah Indonesia dan disahkan oleh SK Pengurus PMI di masing-masing tingkatan 12 Pusat melaksanakan rapat PMI Pusat secara aktif dan Untuk mengetahui pleno pengurus setiap efektif melaksanakan rapat persentase tingkat bulan membahas topik kepengurusannya minimal satu kali aktifitas Pengurus dalam kepalangmerahan dalam sebulan untuk membahas pengelolaan PMI di wilayah topik kepalangmerahan dan kerjanya masing- masing dihadiri oleh pengurus.
105
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator Hasil A. 2.3 PMI di semua tingkatan melaksanakan supervisi sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan antar tingkatan (Pusat-Prov, Prov-Kab/Kota) Hasil A. 2.4 Fungsi-fungsi ke markasan berjalan sesuai Tupoksi, baik aspek administrasi (ketatausahaan, keuangan, logistik, kepegawaian, dokumentasi dan arsip) untuk mendukung pelayanan di lapangan Untuk mengetahui 19 Pusat memiliki pencatatan PMI Pusat telah mempunyai data asset sesuai juklak juknis. aset baik yang bergerak maupun persentase PMI Pusat yang yang tidak bergerak telah menerapkan PMI No.010 20 Pusat memiliki profil PMI Pusat melaporkan profil Untuk mengetahui perubahan-perubahandata organisasi yang organisasi yang diperbaharui diperbaharui setiap tahun. setiap tahun sesuai template Divisi organisasi PMI Pusat Kelembagaan dan Humas Untuk mengetahui posisi 21 Laporan keuangan bulanan Laporan bulanan Biro Keuangan Markas Pusat PMI yang diterbitkan Keuangan bulanan Markas Markas Pusat tersedia selambat-lambatnya 15 hari paling lambat 15 hari setelah bulan Pusat PMI pelaporan, terdiri dari : setelah bulan pelaporan. Laporan Neraca Kas/Bank Umum (Rutin dan BAU) - Laporan Posisi Keuangan Dana Donor 22
Laporan triwulan/ tiga Divisi/Biro/Unit Markas Pusat Untuk mengetahui kinerja bulanan kegiatan setiap PMI yang melaporkan realisasi Divisi/Biro/Unit Markas Divisi/Biro/Unit terkumpul kegiatansetiap triwulan selambat- Pusat PMI dalam konteks dan tersedia di Markas lambatnya 20 hari setelahnya realisasi jadwal kegiatan Pusat dan serapan dana. Manajemen pembinaan SDM meningkat mulai dari rekrutmen, pelatihan/orientasi, penugasan, pengembangan kapasitas serta pengakuan dan penghargaan. 28 Pusat memiliki sistim PMI Pusat memiliki sistem Untuk mengetahui pengembangan karier untuk pengembangan karir pegawai adanya acuan untuk pegawainya tercantum yang dan dapat menjadi acuan pengembangan karir dan dalam Juklak pembinaan pegawai untuk PMI jabatan pegawai PMI di Pusat semua tingkatan
31
Pusat memberikan pengharagaan kepada Pengurus/ Pegawai dan Relawan sesuai ketentuan yang berlaku
Penghargaan kepada Pengurus/ Pegawai dan Relawan dalam berbagai bentuk atas jasa dan atau pengabdianya yang telah diberikan kepada PMI sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Untuk mengetahui PMI di semua tingkatan dalam memberikan penghargaan kepada pengurus, pegawai, relawan yang telah memberikan sumbangsihnya kepada PMI. Kapasitas dan Keterampilan Pengurus, Pegawai, Relawan meningkat sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
106
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No 36
37
38
39
Indikator
Uraian Indikator
Definisi Pusat memiliki Pelatih yang Pelatih PMI tersertifikasi adalah tersertifikasi oleh PMI Pusat Pelatih yang telah mengikuti pelatihan ToT dan sudah memiliki “jam mengajar� sesuai dengan ketentuan yang berlaku sampai ybs mendapat sertifikat sebagai pelatih dari PMI Pusat. Pusat memobilisasi pelatih Pelatih PMI dimobilisasi pada untuk penugasan pelatihan kegiatan pelatihan yang dilakukan berdsarkan mekanisme dan oleh PMI Pusat/Provinsi/Kab-Kota pedoman pelatihan PMI. berdasarkan mekanisme penugasan pelatih pada buku pedoman pelatihan PMI.
Tujuan Indikator Mengetahui jumlah pelatih bersertifikat PMI Pusat di setiap tingkatan
Mobilisasi pelatih mengindikasikan tingkat keberhasilan tindak lanjut dari pasca program Pelatihan Pelatih (ToT) Frekuensi penugasan Pelatih merupakan salah satu dasar dalam penilaian untuk penaikkan jenjang pelatih mengacu pada petunjuk teknis pelatih PMI.
Hasil B.2.1 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nasional PMI memenuhi standard sertifikasi Nasional Adalah fasilitas standar gedung Tersedianya fasilitas PMI Pusat memiliki gedung yang dapat digunakan atau pusdiklat (Pusat pendidikan diklat dengan sarana prasarana sebagai berikut : dikembangkan sebagai dan pelatihan) dengan fasilitas standar. pusdiklat standar Gedung Diklat (ruang belajar/ in door, akomodasi, area kegiatan luar ruangan/out door Media peraga pelatihan (cetak, audio visual) Furniture (kantor, kelas, ruang akomodasi) Perlengkapan kelas, media belajar Perlengkapan kantor (komputer, printer, mesin tik) Perlengkapan recording (camera, handy-cam) Pusat memiliki jenis dan Jenis pelatihan PMI yang Mengetahui jumlah dan jumlah pelatihan yang memperoleh Sertifikat yang jenis pelatihan PMI yang tersertifikasi oleh badan diterbitkan oleh Badan yang memenuhi mutu/kualitas berwenang. berwenang dalam melakukan pelatihan sesuai standard sertifikasi pelatihan diantaranya sertifikasi nasional dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi memiliki potensi/nilai jual Profesi), PPSDM Kementerian Kesehatan, BSNI, Kemenakertrans
107
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No 40
41
Indikator
Uraian Indikator
Definisi Pusat memperharui Kurikulum pelatihan PMI yang kurikulum diklat dalam 3 diperbaharui adalah kurikulum tahun terakhir di PMI Pusat. yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan materi pelatihan
% Pelatih Pertolongan Pertama yang tersertifikasi dari LSI.
Jumlah Pelatih pertolongan pertama yang bersertifikasi yang diakui secara nasional oleh lembaga sertifikasi.
Tujuan Indikator Mengetahui jumlah PMI yang memutakhirkan/ menyempurnakan kurikulum pelatihan sebagai acuan pelaksanaan pelatihan di PMI Pusat Untuk mengetahui jumlah Pelatih PP PMI yang bersertifikat LSI
Hasil B.2.2 Manajemen dan pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan PMI berfungsi dengan baik 42 Pusat memiliki peta analisa Peta analisa kebutuhan pendidikan Untuk mengetahui ketersediaan dan sebaran kebutuhan diklat secara dan pelatihan adalah peta pelatih, jenis pelatihan, nasional setiap tahun. kesenjangan antara jumlah dan dan alumni pelatihan jenis SDM PMI terlatih yang PMI di semua tingkatan tersedia dengan jumlah dan jenis untuk perencanaan dan SDM terlatih yang dibutuhkan, pemenuhan kebutuhan terdiri dari : pelatih, jenis SDM pelatihan pelatihan, alumni pelatihan
43
46
Pusat memiliki kurikulum pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan eksternal
Adalah kurikulum jenis pelatihan Untuk mengetahui tertentu yang dapat memenuhi kurikulum jenis pelatihan kebutuhan pelatihan pihak Mitra tertentu yang perlu (misal : PP untuk Keamanan dan standarisasi/dibakukan Keselamatan Kerja (KKK); PP kualitas Pelatihannya, dan untuk Pelayanan Ambulans; PK tenaga Pelatihnya. untuk Sekolah Perawat) Hasil C.1.1 Ketersediaan sarana prasarana pendukung pelayanan rutin Markas meningkat Jumlah gudang regional Adalah Gudang regional Padang, Untuk mengetahui yang berfungsi sesuai Serang, Gresik, Makassar, kapasitas pengelolaan dengan ketentuan PMI. Banjarmasin, Semarang dengan gudang regional, baik manajemen pergudangan yang pada masa normal maupun baik dan mampu menyediakan pada saat memberikan dukungan dalam operasi tanggap dukungan operasi bencana darurat lintas provinsi.
108
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator Hasil C.1.2 Manajemen asset serta sarana prasarana pendukung kegiatan operasional dan pelayanan di Markas, Posko, dan Gudang Regional meningkat 51 Jumlah gudang regional Adalah gudang regional yang Untuk mengetahui kapasitas minimum yang yang memiliki stok memiliki stok barang minimum minimum kebutuhan untuk : tersedia pada masingmasing gudang regional bencana sesuai ketentuan. - 2.000 KK, Padang, Semarang, Banjarmasin, Makassar untuk memberikan - 5.000 KK, Gresik dan Serang dukungan operasi bencana. Hasil C.2.1 Ketersediaan infrastruktur IT- Telkom di Pusat meningkat dan berjalan dengan sesuai dengan ketentuan yang belaku 53 Pusat dilengkapi dengan Back Up berstandar Internasional : Mengetahui tingkat back up sistem berstandar • Jaringan LAN Internal dan kapasitas dan Internasional. eksternal yang memadai keberfungsian unit • Ruang Data Center sesuai kerja IT-Telekom standar yang berlaku dalam mensupport alur • Server System yang memadai komunikasi dan informasi sesuai dengan standar yang antar Divis/Biro/unit kerja berlaku di lingkungan PMI markas • Koneksi Internet untuk Internal pusat minimal 10 Mbps ((Internal untuk operasional PMI Pusat • Koneksi Internet untuk eksternal min 30 Mbps) untuk mendukung operasional seluruh jajaran PMI • Backup System Server sesuai dengan standar DRP/BCP • Komputer, Printer dan perangkat pendukung operasional PMI memadai • Sistem dan Prosedur pemeliharaan perangkat secara reguler Hasil C.2.2 Kinerja IT- Telkom PMI di Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota meningkat dalam rangka mendukung sistem Perencanaan, Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Pelayanan PMI 59 Persentase pengguna SIM Pengguna SIM PMI individu maupun Untuk mengetahui tingkat yang merasa puas terhadap organisasiyang menyatakan puas kepuasan pengguna SIM layanan SIM PMI. terhadap ketersediaan data PMI dalam manajemen dan informasi yang terkandung program-dan operasional di dalam PMI melalui survey PMI di semua tingkatan pengguna SIM PMI. 60 Persentase keluhan keluhan pengguna system ITUntuk mengetahui tingkat pengguna IT yang ditangani Telekom PMI terhadap layanan kinerja unit IT-Telekom oleh IT unit Pusat. yang diberikan oleh IT-Telekom di PMI Pusat. lingkungan PMI Pusat. 109
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator Hasil D.1.1 Kapasitas dan fungsi unit pelayanan darurat bencana dan kesehatan serta satuan spesialisasi yang professional di PMI Pusat Meningkat Untuk mengetahui 63 Jumlah spesialis tanggap Personil yang tergabung satuan ketersediaan personil PMI daruat bencana tingkat tanggap darurat bencana yang yang berkeahlian khusus nasional terdata di Pusat dibina dan dimobilisasi oleh PMI untuk tanggap darurat Pusat yang memiliki kehalian dan bencana/kesehatan yang tdspesialisasi dalam bidang: dapat dimobilisasi lintas • Manajemen dan Kepempinan daerah sewaktu-waktu • Manajemen Relief oleh PMI Pusat pada saat • Manajemen Logistik diperlukan • Pelayanan Kesehatan Darurat • Pelayanan Air dan Sanitasi Darurat • Pelayanan Dukungan Psychologi (PSP) • Pelayanan Penampungan (Shelter) • Pelayanan IT – Telekom • Pelayanan Adminstrasi dan Keuangan • Pelayanan Umum 64 Persentase respon dari Respon Alert Message adalah Untuk memastikan spesialis tanggap darurat jawaban siap dimobilisasi (lintas prosedur dan mekanisme bencana di tingkat nasional daerah) per SMS dari para spesialis mobilisasi specialist terhadap Alert Message Tanggap Daurat Bencana setelah Tanggap Darurat Bencana yang diberikan. menerima pesan kesiagaan dari berjalan sesuai SOP PMI Pusat ketika terjadi kondisi tanggap darurat bencana darurat skala besar. 65 Persentase anggota tim Anggota Tim spesialist Tanggap Untuk mengetahui spesialisasi Tanggap Darurat Darurat Bencana yang dimobilisasi jumlah specialist dan yang dimobilisasi pada saat untuk operasi bencana lintas jenis spesialisasi yang bencana. daerah ketika terjadi kondisi dimobilisasi (dibutuhkan) darurat dalam operasi tanggap darurat atau bencana lintas daerah. 67 Pusat memiliki data Restoring Family Link/Pemulihan Untuk memastikan kasuspersentase kasus Restoring Hubungan Keluarga yang kasus Restoring Family Family Link (Pemulihan diakibatkan oleh bencana maupun Link telah ditindaklanjuti Hubungan Keluarga) yang konflik diajukan kepada PMI dan sebagaimana mestinya ditindak-lanjuti dicarikan jalan keluar penyelesaian hingga kasus dinyatakan ditutup oleh PMI Kab/Kota atau Provinsi dan Pusat
110
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator Hasil D.1.2 Fungsi sarana prasarana dan perangkat pendukung pelayanan tanggap darurat bencana/wabah meningkat dan sesuai dengan standar akuntabilitas 73 Pusat memiliki alokasi dana PMI Pusat memiliki alokasi dana Untuk memastikan kontinjensi kontinjensi atau siap pakai untuk PMI Pusat mememiliki mendukung operasi respons ketersediaan dana dalam bencana 6 jam pertama operasi respon bencana pada 6 jam pertama setelah kejadian. Hasil D.2.1 PMI Kab/Kota memiliki kapasitas dalam memfasilitasi upaya kegiatan PRB dan kesehatan berbasis masyarakat Hasil D.3.1 Pelayanan Donor Darah yang aman dan memadai Untuk mengetahui jumlah 79 Persentase populasi yang Adalah jumlah pedonor darah pedonor darah sukarela se menjadi pedonor darah yang terdaftar di seluruh UDD Indonesia sukarela PMI dan aktif (lebih dari 5 kali) menyumbangkan darahnya. Hasil D.3.2 Target Pelayanan Sosial yang direncanakan untuk diberikan kepada kelompok rentan tercapai Pemohon operasi katarak yang Untuk mengetahui jumlah 81 Persentase penerima memperoleh pelayanan operasi pemohon operasi katarak manfaat operasi katarak katarak yang disediakan oleh PMI yang terjangkau oleh yang disediakan oleh PMI Pusat. Pusat. bantuan yang diupayakan oleh PMI. 82 Persentase penerima Pemohon kacamata optik Untuk mengetahui jumlah manfaat kacamata yang yang terdaftar dan yang telah pemohon kacamata optik didistribusikan oleh PMI memperoleh bantuan kacamata yang terjangkau oleh Pusat. optik yang disediakan oleh PMI bantuan yang diupayakan Pusat. oleh PMI. Hasil E.1.1 PMI memiliki kapasitas yang memadai di bidang kehumasan serta dilengkapi dengan sarana prasarana publikasi, dokumentasi, advokasi dan promosi 86 Pusat memproduksi media Produk promosi/publikasi PMI Untuk mengetahui jumlah promosi/publikasi. adalah media promosi/publikasi dan jenis produk promosi/ yang memuat informasi kegiatan publikasi yang diterbitkan layanan PMI. Produk promosi/ PMI publikasi dapat berupa event promotion kit (spanduk, giant banner, umbul-umbul, roll banner, backdropp), brosur, poster, multimedia (video), foto, kalender kit (kalender dan agenda), dan majalah.
111
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator 87 Pusat menjalin kemitraan Media Massa yang menjadi mitra Untuk mengetahui media dengan media massa strategis PMI adalah media massa massa yang membantu sebagai mitra strategis (elektronik dan cetak) yang mempublikasikan dan mempromosikan kegiatan menjalin kerjasama yang erat dalam baik tertuang dalam MoU layanan PMI ke masyarakat maupun tidak dalam memberikan luas informasi kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh PMI. Hasil E.1.2 PMI memiliki kapasitas pengembangan sumber daya dalam rangka meningkatkan partisipasi mitra dan masyarakat untuk mendukung keberlangsungan program dan pelayanan PMI 90 Persentase Perusahaan/ Perusahaan/Corporate adalah Untuk mengetahui tingkat lembaga profit (swasta, nasional kepercayaan Perusahaan/ Corporate yang Corporate sebagai Donatur memberikan donasi ke PMI dan multi-nasional) yang memberikan donasi (terikat/tidak terhadap kinerja PMI yang Pusat lebih dari satu kali. menyalurkan donasinya. terikat) kepada PMI, baik melalui sebuah mekanisme kerjasama. Hasil E.2.1 Prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi organisasi PMI dilaksanakan dengan baik 92 Pusat menerbitkan laporan Laporan penggunaan dan Melaporkan secara penggunaan donasi kepada pertanggungjawaban PMI atas berkala dan konsisten masyarakat. penerimaan dan penggunaan atas donasi masyarakat donasi masyarakat yang sebagai pencerminan dipublikasikan kepada masyarakat prinsip akuntabilitas dan melalui media massa. transparansi PMI 93 Pusat menerbitkan laporan Penggunaan donasi yang lolos Untuk mengetahui penggunaan donasi yang verifikasi audit dan donasi yang jumlah donasimasyarakat lolos verifikasi audit. dapat dipertanggungjawabkan dan mitra yang (keabsahan, sesuai peruntungkan telah disalurkan dan dan kepatuhan/sesuai prosedur) informasinya layak untuk dan layak dipublikasikan. dipublikasikan. Hasil F.1.1 Layanan Informasi tentang nilai-nilai kepalangmerahan dan pelayanan serta kinerja PMI meningkat 96 Jumlah pengunjung Laman Laman PMI yang dikunjungi Untuk mengetahui jumlah PMI baik lokal maupun dari manca pengunjung laman PMI negara yang membuka dan membaca berita layanan PMI yang dipublikasikan di www.pmi.or.id 97 Pusat memproduksi Media yang berisi informasi Untuk mengetahui jumlah media promosi yang layanan PMI yang dikemas dalam produk publikasi PMI yang didistribusikan kepada bentuk brosur, poster, multimedia didistribusikan ke sasaran sasaran Humas PMI (publik, dan majalah yang didistribusikan strategy yang berisikan mitra, mitra potensial). kepada public, mitra, dan mitra sosialisasi kegiatan potensial PMI layanan PMI
112
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
No
Indikator
Uraian Indikator
Definisi Tujuan Indikator 98 Persentase berita tentang Pemberitaan yang dipublikasikan Untuk mengetahui tingkat organisasi dan kegiatan PMI oleh media massa (elektronik dan pencitraan PMI di mata Pusat yang dikategorikan cetak) yang menyatakan citra media dan publik bersifat positif. positif mengenai kegiatan PMI Hasil F.2.1 Pemahaman pemangku kepentingan terkait, baik eksternal maupun internal terhadap nilai-nilai kepalangmerahan meningkat 100 Pusat mengikuti kegiatan di Bentuk partisipasi PMI dalam Mengukur dan mengetahui wadah-wadah komunikasi dan tingkat kontribusi dan forum Nasional, Regional, Internasional. koordinasi di tingkat nasional, partisipasi aktif PMI dalam regional dan internasional, baik forum nasional, regional dilingkungan Gerakan PM/BSM dan internasional yang maupun masyarakat internasional diikuti. lainnya. Untuk mengetahui tingkat 101 Pusat terlibat dalam Adalah bentuk keterlibatan PMI, kegiatan operasi Federasi/ seperti penyediaan personil, partisipasi kontribusi PMI dalam kegiatan ICRC/PNSs bantuan barang, sumbangan internasional dana untuk mendukung kegiatan operasi bencana internasional yang dikoordinasikan oleh Federasi/ ICRC
113
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
114
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
C. PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN
BAGIAN II PELAPORAN
115
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
116
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
117
Data Kebutuhan Informasi
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
118
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
119
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
120
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
2.
121
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
122
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
123
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
124
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
125
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
126
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
Keterangan
127
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
128
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
2.
129
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
130
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
131
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
132
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
133
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
134
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
135
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
136
Panduan Perencanaan dan Pelaporan
137