Info ICCC ed. 5

Page 1

Edisi 5 - Juni 2014

Media Informasi Indonesia Climate Change Center

Bahan Bakar Transportasi Hijau untuk Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang Berkelanjutan (Rp. trillion, current prices)

Elements of Fuel Subsidy 32.8

200 150

22.6 9.4

100

53.3

50 0

7.1 64.7

107.2

79.8

2011 RON 88, Premium

2012 Diesel

Kerosene

LPG

Gambar 1. Alokasi subsidi BBM dalam anggaran pemerintah Indonesia1

PRATINJAU STUDI Tanaman untuk Energi pada Lahan Terdegradasi sebagai Langkah Awal menuju Kemandirian Energi, Pertanian untuk Penyerapan Karbon ke Tanah, dan Perlindungan terhadap Lahan yang Ditetapkan sebagai Wilayah REDD+. LATAR BELAKANG

WAWASAN DARI PETA TEKNOLOGI BAHAN BAKAR HAYATI GLOBAL UNTUK MENGEMBANGKAN PRODUKSI BIOSubsidi BBM tampaknya menghalangi inisiatif efisiensi energi ETANOL DI INDONESIA oleh konsumen umum dan, tanpa kebijakan yang mendukung investasi bahan bakar hayati, ada beberapa risiko untuk Tujuan global dalam mengadopsi bahan bakar hayati untuk produksi bahan bakar hayati. Seperti yang terlihat pada Gambar transportasi adalah untuk mempercepat pembangunan global 1, subsidi BBM di Indonesia tumbuh pada tingkat yang jauh dan penyerapan teknologi kunci untuk mencapai pengurangan lebih cepat daripada pertumbuhan anggaran pemerintah sejak emisi GRK CO2e sebesar 50% pada tahun 2050 berdasarkan 2009. Pada tahun 2012, ada dua hal penting: tingkat referensi Business As Usual (BAU) 20052. Untuk mencapai target ini, IEA membuat proyeksi bahwa bahan bakar 1. Persentase total subsidi BBM dari total anggaran lebih hayati yang diproduksi secara berkelanjutan akan memasok tinggi dibandingkan pada tahun 2008 ketika harga minyak 27% dari semua bahan bakar transportasi. mentah global mencapai $150/barrel. 2. Subsidi untuk bensin 88 RON telah melampaui 50% dari total subsidi BBM, termasuk subsidi untuk minyak tanah dan LPG keperluan rumah tangga. Hal ini jelas mengkhawatirkan dalam hal kapasitas pertumbuhan dan juga kelestarian lingkungan Indonesia. Untuk bio-etanol, pemerintah Indonesia memulai rasio mandat campuran melalui Peraturan Presiden no.5/2006. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan Peraturan no.32/2008 dengan rincian target bio-etanol selama mandat bio-etanol 2008-2025. Namun, sejak tahun 2010, produksi bahan bio-etanol kelas bahan bakar telah dihentikan Gambar 2. Proyeksi kebutuhan lahan global untuk memenuhi Skenario karena biaya produksi dalam negeri yang tidak kompetitif. Peta BIRU ETP 2010

|Edisi 5 - Juni 2014

1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.