PADIMAGZ IAAS INDONESIA
Photo by Elaine Casap on Unsplash
PERTANIAN
BERKELANJUTAN
Redaction Editor :
Aliya S.
Aprilia Reni
Graphic designer :
Ziyana W.
Yuniar Lestari
Contributors
Muammar Zhafar Aziz, Sonia Az Zahra, Baraela Ezra Wijaya, Aisyatur Rosyidah, Bintang Yudhatama, Fairuz Hanifah Wahyudyanti, Moerindra Sekar Arum Pratiwi, Illona Kristiani Alvena, Muhammad Rifqi Muchdyat, Dita Humaira, Ria Ayu Chandraningsih, Muhammad Dafa Athaullah, Farah Hanan Nabila, Aisyatur Rosyidah, Mila Novalita Suhardani, Aisyah Helda Wati, Hanifah Fadhila, Erfransdo, Ririn Anisti, and Sakhara Zade.
2
In IAAS Indonesia, we believe that the knowledge sharing is one of the most important actions in our learning process. It doesn't only spread the information for all, but also strengthen bond between our members. Start from there, we aspire to genuinely share knowledge about agriculture and related sciences through our activities and channels, one of it by this e-magazine. We bring to your screen sets of information about sustainable agriculture as the most important things to do due to current world's situation. We learn that Earth's worsening conditions, such as climate change and land degradation, can be changed, one of which is through sustainable agricultural practices. We aims to inspire you to work on this together and hopefully you would savvy what to do! I have learned a lot from you. You, the amazing people I have (online!) met, written about and all the articles you have provided to make PadiMagz what it is. Thank you all for your generosity in sharing your knowledge to PadiMagz readers! While you absorb all the cool knowledges here, a slight reminder - Stay away from the Corona virus! Keep your distance amd wash your hands. We are all a bit tired of the restrictions and it is so easy to forget. But please don't! Stay Healthy & Take Care! Hanna Bella Setiaty S. Vice Director of Project and Science IAAS Indonesia
CONTENT Cover
1
Letter from Editor and Credits
2
Content Introduction : Sustainable Agriculture 3
For Your Information : Konversi Lahan Pertanian organik
Indonesia Menuju Pertanian Terpadu
12
6
Agroforestcape Sebagai Solusi Menuju Sustainable Development Goals (SDGs) untuk Kedaulatan Pangan yang Sejahtera
8
FUN FACT : Perusahan Pertanian Organik 10 Model Sistem Pertanian Terpadu
12
Mengapa Perlu Adanya Sitem Pertanian
LC UPDATES : Our Struggling During Pandemic
20
berlanjut?
14
Teknologi Pemberantasan Hama Secara Hayati
17
LC UPDATES : Our Struggling During Pandemic 20
How To : Pembenihan Secara Organik
Meningkatkan Kualitas Benih dengan Pembenihan Secara Organik
26
3
26
Pembuatan dan Manfaat Pupuk Organik
28
Pengendalian OPT
30
INTRODUCTION
Pertanian Berkelanjutan Yuniar Lestari / IAAS LC UB
Pertanian merupakan sektor yang memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan manusia karena dalam prakteknya memiliki pengaruh terhadap lingkungan. Praktek yang diterapkan dapat mempengaruhi emisi sehingga diperlukannya perubahan sistem. Solusi alternatif tersebut adalah “Sustainable Agriculture� atau Pertanian Berkelanjutan. Menurut FAO (1989) dalam Sutanto (2001) menyatakan bahwa pertanian berkelanjutan merupakan pengelolaan dan konservasi sumber daya alam, dan orientasi perubahan
4
teknologi dan kelembagaan yang dilakukan sedemikian rupa sehingga menjamin pemenuhan dan pemuasan kebutuhan manusia secara berkelanjutan bagi generasi sekarang dan mendatang di mana diharapkan dari pembangunan sektor pertanian, perikanan dan peternakan mampu mengkonservasi tanah, air, tanaman, sumber genetik hewan, tidak merusak lingkungan dan secara sosial dapat diterima.
INTRODUCTION
Secara singkat, pertanian berkelanjutan melihat dari 3 indikator yang meliputi lingkungannya lestari, ekonominya meningkat (sejahtera), dan secara sosial diterima oleh masyarakat petani. Sistem berkelanjutan dalam lingkungan dimaksudkan agar tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan berlaku adil untuk masa depan sehingga penerapannya mengutamakan prinsip ramah lingkungan. Pada indikator ekonomi memiliki makna bahwa mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu atau berkelanjutan melalui peningkatan pengelolaan tanah dan rotasi tanaman dengan tetap menjaga kualitas tanah dan ketersediaan air. Sedangkan pada indikator sosial, sistem yang mampu mencapai keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumberdaya alam dan pelayanan publik baik dalam bidang kesehatan, gender, maupun akuntabilitas politik (Utri, 2015). Terdapat beberapa contoh pendekatan yang dilakukan untuk sistem pertanian berkelanjutan seperti salah satunya dengan pertanian organik. Sistem pertanian organik ini menggunakan input berupa organik dalam mengelola pertanian sehingga tidak menggunakan bahan kimia. Beberapa penerapan lainnya seperti pupuk organik, pembibitan organik, penggunaan musuh alami, pestisida yang ramah lingkungan, dan lain sebagainya.
5
Photo by Bethany Szentesi on Unsplash
Photo by Gabriel Jimenez on Unsplash
For Your Information
KONVERSI LAHAN PERTANIAN ORGANIK Baraela Ezra Wijaya / IAAS LC UNUD
Pertanian organik semakin marak dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Pertanian organik dapat menyediakan produk yang bebas pestisida dan bahan kimia lain, sehingga tidak membahayakan kesehatan konsumen. Namun, sebagian besar orang bahkan praktisi pertanian, tidak tahu bahwa hanya 251,630 hektar lahan di Indonesia (2019) yang dapat dinyatakan sebagai lahan organik, mengapa demikian? Nyatanya ada beberapa kualifikasi yang perlu dipenuhi agar suatu lahan dapat disebut sebagai lahan organik. Photo by NeONBRAND on Unsplash
Suatu lahan pertanian baru dapat dikatakan organik apabila memenuhi kaidah pertanian organik sebagaimana diatur dalam SNI 6729:2013 dan Peraturan Menteri Pertanian nomor 64/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Sistem Pertanian Organik, dimana peraturan ini mengacu kepada standar organik internasional yaitu IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Movements) dan CAC (Codex Alimentarius Commission). Salah satu alasan mengapa sebagian besar lahan di Indonesia tidak dapat diberi label sebagai lahan organik adalah adanya revolusi hijau pada masa orde baru, dimana salah satu program pemerintah yang dijalankan adalah swasembada beras. Untuk mencapai tujuan tersebut, ditemukan beberapa varietas padi dan jagung yang kemudian didorong dengan penggunaan pupuk kimia maupun bahan agrokimia lainnya secara besar-besaran. Penggunaan pupuk kimia dan bahan agrokimia lainnya secara berlebih dapat meninggalkan residu yang tidak tereduksi oleh tanah dan mengendap menjadi bahan kimia. Hal ini dapat merusak tanah akibat adanya unsur hara terikat dan tidak dapat diserap oleh tanaman. Selain itu residu bahan kimia menjadikan struktur dan tekstur tanah menjadi keras, sehingga membuat perakaran tanaman sulit untuk tumbuh. Kondisi ini membuat produktivitas tanaman menjadi berkurang. Kegiatan dalam revolusi hijau masih dilakukan oleh sebagian besar petani hingga masa sekarang, akibatnya dapat ditemukan kandungan residu kimia yang tinggi di hampir seluruh lahan pertanian di Indonesia. 6
For Your Information
Photo by Wahyu Chandra on Mongabay Indonesia
Photo by Anton Muhajir on Mongabay Indonesia
Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64/Permentan/OT.140/5/2013, lahan yang menghasilkan produk organik adalah lahan yang tidak mendapatkan perlakuan dengan bahan yang dilarang sebagai penyubur tanah dan bahan yang dilarang penggunaanya dalam pembuatan pestisida selama 3 (tiga) tahun sebelum pemanenan. Namun, hal ini sulit dilakukan di masa sekarang ini. Petani menggunakan bahan agrokimia karena reaksinya yang cepat di lapangan sehingga mempercepat produksi. Selain itu, penggunaan produk agrokimia didorong oleh adanya peningkatan kebutuhan konsumen akibat pertumbuhan penduduk Indonesia yang cepat. Sebagian besar lahan di Indonesia tidak dapat dikategorikan sebagai lahan organik. Namun, bukan berarti tidak dapat dilakukan upaya untuk mengembalikan kondisi lahan walaupun akan memakan jangka waktu yang lama. Ada banyak upaya yang dapat dilakukan, salah satunya dengan cara berhenti menggunakan bahan agrokimia dan beralih ke pengendali hayati seperti pupuk hayati, mikoriza, dan lain-lain. Proses ini memakan waktu yang lama dan memiliki kekurangan, yaitu bila lahan di sekitarnya tidak ikut berhenti menggunakan bahan agrokimia maka pada lahan yang berusaha dialihkan menjadi lahan organik akan terjadi ledakan populasi hama. Selain itu, selama masa konservasi ada kemungkinan terjadi penurunan hasil akibat penyesuaian lahan beralih ke organik. Pertanian organik ternyata dapat menghasilkan produk yang aman dikonsumsi dan mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu,bukan hanya menguntungkan dalam segi budidaya, lingkungan, serta kesehatan, pertanian organik juga memiliki keuntungan di sisi ekonomi. Meskipun membutuhkan modal yang cukup besar di awal dan selama masa perawatan, akan tetapi produk berkualitas lebih tinggi dan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi sehingga dapat menguntungkan petani.
7
For Your Information
Agroforestcape Sebagai Solusi Menuju Sustainable Development Goals (SDGs) untuk Kedaulatan Pangan yang Sejahtera Muhammad Syafaad / IAAS LC UGM Photo by Irina Iriser on Unsplash
Agroforestri adalah sistem penggunaan lahan yang menggabungkan pohon dengan tanaman komoditas pertanian untuk meningkatkan keuntungan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Sistem ini dibangun di dalam areal pertanian, dimana dapat melindungi tanah dari erosi, sekaligus mengurangi kebutuhan untuk mendapatkan pupuk kimia dari luar kebun dan menggantinya dengan pupuk kompos daur ulang sisa tanaman. Praktik agroforestri mengalami peningkatan baik secara pengetahuan maupun teknologi akibat adanya revolusi teknologi. Revolusi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas secara efektif dan terpadu. Salah satu pengembangan teknologi dalam praktik agroforestri adalah blockchain. Blockchain merupakan sistem pengaturan rantai pasok kegiatan usaha agroforestri secara otomatis. .
8
Paradigma baru agroforestcape (lanskap agroforestri) sebagai sebuah konsep pengelolaan pertanian dan kehutanan Indonesia berbasis teknologi blockchain sangatlah penting untuk mengatur kegiatan pengelolaan pertanian dan kehutanan mulai dari pembentukan modal niaga, kegiatan persemaian, pemeliharaan tanaman, kegiatan panen, penyelesaian otomatis, rawan pangan, dan evaluasi lahan pertanian Perubahan iklim merupakan ancaman serius bagi kedaulatan pangan masyarakat Indonesia. Diharapkan sektor pertanian dan kehutanan dapat menjadi solusi dalam mencapai kedaulatan pangan. Hambatan utama pertanian dan kehutanan masih dalam bidang rantai pasokan, yaitu ketidakpastian hak guna lahan dan efisiensi yang tidak memadai komersial, biaya logistik mahal, lahan subur yang sempit, produktivitas rendah dan lembaga terpusat.
For Your Information
Teknologi blockchain memberikan peluang untuk meningkatkan operasi rantai pasokan pertanian dan kehutanan. Manfaat potensial dari semua peserta sangat banyak. Dari produsen kecil hingga perantara (termasuk pengolah, distributor, dll.). Di bidang pertanian, blockchain dapat digunakan untuk melacak asal muasal produk pertanian. Blockchain dapat juga digunakan untuk mengakses berbagai informasi yang selama ini sulit diperoleh karena berbagai alasan. Penelitian oleh Lin et al. (2017) mengungkapkan bahwa pemanfaatan integrasi blockchain dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Model itu menyusun untuk membuat pertanian elektronik. Sistem pertanian elektronik dengan teknologi diusulkan untuk menggunakan blockchain dalam skala lokal dan regional. Penggunaan teknologi blockchain dapat membantu memudahkan kompleksitas dari sistem lacak-balak (chain of custody) produk perkayuan yang dihasilkan dari kegiatan pengelolaan hutan. Pemanenan dan pengiriman kayu ke pihak ketiga membutuhkan dokumen dan sertifikasi yang lengkap agar dapat diterima dengan baik oleh pihak industri atau konsumen. Namun, pengurusan dokumen kayu oleh petani merupakan suatu hal yang cukup rumit dan membutuhkan biaya yang cukup besar.
9 Photo by David Jusko on Unsplash
Teknologi blockchain dapat memotong rantai pasok dan sertifikasi kayu menjadi lebih efisien dan efektif. Pengembangan agroforestri berbasis teknologi blockchain memerlukan kerjasama dari berbagai stakeholder. Stakeholder yang akan berpartisipasi sistem agroforestcape adalah pemerintah, yaitu melalui KHLK Administrasi Umum Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (Ditjen PSKL) dan IAEA Dinas Umum Pusat Pembiayaan Pembangunan Kehutanan (BLU P3H) Dinas kehutanan dan pertanian di setiap provinsi, dinas perhutanan sosial 15 Dan Kemitraan Lingkungan Sektor Swasta (BPSKL) melalui Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Pemerintah kabupaten / kota setempat, pemasok sarana produksi pertanian (Tanaman membusuk), pertanian, pertokoan (penjualan produk), LSM Masyarakat (LSM), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), bank dan penyuluh bidang.
FUN FACT
PERUSAHAAN PERTANIAN ORGANIK Muammar Zhafar Aziz / IAAS LC UNDIP
Pertanian organik merupakan salah satu bentuk usaha untuk mengembalikan kesuburan tanah sekaligus kerusakan yang diakibatkan oleh residu pupuk kimia maupun pestisida. Upaya ini dilakukan secara organik dengan memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah agar tercipta pertanian yang berkelanjutan. Pertanian organik dikelola dengan didasarkan pada beberapa prinsip diantaranya prinsip kesehatan, ekologi, keadilan dan perlindungan. Pertanian organik saat ini banyak dilakukan di beberapa wilayah di dunia yaitu Asia, Afrika dan Amerika Latin. Indonesia merupakan negara agraris yang sudah cukup mengenal sekaligus mempraktekkan pertanian organik sejak tahun 1984 oleh Yayasan Bina Sarana Bakti (BSB) berupa usaha tani sayuran organik di Bogor, Jawa Barat. Pertanian organik semakin banyak dikembangkan di Indonesia dengan peningkatan luas areal pertanian organik Indonesia dari 40.870 sampai 225.063 ha per tahun 2007-2011 (sumber SPOI 2011). Pertanian organik di Indonesia ada beberapa diantaranya Paguyuban Petani Al-Barokah, Jowey farm dan CV Shinta Rama. 10
Al-Barokah merupakan organisasi masyarakat pedesaan yang berbasis pertanian organik dengan mengkhususkan pertanian padi organik yang berlokasi di desa Ketapang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Lahan terbagi menjadi 2 lahan yaitu lahan yang tersertifikasi 122,43 ha dan lahan konversi 29,73 ha dengan jumlah petani sebanyak 428 orang yang terdiri dari 16 kelompok tani dan 3 kelompok wanita tani. Beras Organik yang dihasilkan Al-Barokah diproduksi dengan budidaya padi secara organik yaitu budidaya cara alami, pemupukan dengan pupuk organik (kompos,pupuk kandang), pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida nabati dengan bahan-bahan alami. Varietas padi organik yang dimiliki Al-Barokah antara lain; Menthik Wangi Susu, Pandan Wangi, Cisokan, Beras Hitam, Beras Ketan, Beras Merah, Songgo Langit, Anggarojo, Beras Pelangi, Arum Jenar, dan padi unggul lokal lainnya. AlBarokah memasarkan produk padi organik pada PT, CV, Kop, lembaga, pemerintah maupun pengencer baik skala lokal, nasional bahkan luar negeri.
FUN FACT
Jowey farm merupakan perusahaan pertanian organik dengan produk organik yang dihasilkan berupa sayuran organik, buah organik serta makanan organik yang kualitasnya sudah terjamin dan tersertifikasi. Jowey farm memiliki luas lahan 5.000 m2 dimana 1.200 m2 untuk greenhouse sedangkan sisanya digunakan untuk lahan resort sebagai tempat Organic Farming Education yang terletak di Taman Sari, Ciapus, Bogor. Komoditas sayur organik yang dikembangkan oleh Jowey farm antara lain kale, bayam, lettuce, pakcoy, kangkung, tomat, brokoli, wortel, caisim, asparagus dan seledri, sedangkan buah yang dibudidayakan yaitu durian, rambutan, alpukat dan melon. Tanaman yang sedang fokus dibudidayakan di Jowey farm saat ini yaitu Kale Nero, Romaine Lettuce dan Beef Tomato.
11
Contoh lain dari perusahaan yang fokus pada pertanian organik, yakni CV Shinta Rama. Pada tahun 2011 CV Shinta Rama telah menghasilkan brand Beras Hotel.
Varian dari Beras Hotel yang dimiliki antara lain; beras sugar free organik, beras merah organik, beras kepala super organik, beras hitam organik, beras pandan wangi coklat organik, beras pandan wangi putih organik, beras rainbow organik dan beras susu organik. CV Shinta Rama sudah berhasil memasarkan beras organik ke luar negeri salah satunya yakni ke Australia.
For Your Information
INDONESIA MENUJU PERTANIAN TERPADU Sonia As Zahra / IAAS LC UNPAD
Photo by https://kabarrafflesia.com.
Jumlah penduduk di dunia setiap tahunnya terus bertambah. Pada tahun 1990 terdapat 5.3 miliar penduduk dan diperkirakan pada tahun 2030 akan menjadi 8.9 miliar penduduk. Tetapi, peningkatan populasi dunia tidak sebanding dengan kapasitas produksi pangan, dimana lajunya lebih rendah dari laju pertumbuhan penduduk. The World Food Summit-FAO memprediksi bahwa produksi pangan dan pakan di negara berkembang akan meningkat sebanyak tiga kali lipat di tahun 2050 guna memenuhi jumlah populasi yang kian meningkat. Dalam memenuhi produksi pangan ini dibutuhkan pertanian yang lebih hemat energi pertanian, mempertahankan keanekaragaman hayati pertanian, dan mampu mencapai produksi dan mampu mencapai produksi optimum melalui
12
diversifikasi produksi dan dalam lahan yang kian terbatas. Pembangunan sektor pertanian memerlukan inovasi pertanian yang mampu membantu permasalahanpermasalahan yang terjadi. Sistem pertanian terpadu merupakan bentuk inovasi pertanian dengan sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam suatu lahan. Pola pertanian terpadu adalah pola yang mengintegrasikan usaha dibidang pertanian yang dikelola secara terpadu, yang baik untuk lingkungan sehingga mampu meningkatkan hasil produktivitas pertanian dan menciptakan ekonomi yang lebih baik.
For Your Information
Photo by Sri Lanka on Unsplash
13
Keunggulan pertanian terpadu dari sisi ekonomi adalah tidak ada sumber daya yang terbuang sia-sia. Pertanian terpadu memanfaatkan input secara efisien guna mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga dapat mengurangi potensi kegagalan panen. Peningkatan hasil produktivitas pertanian yang berkualitas akan menghasilkan pendapatan pertanian yang lebih tinggi bagi petani. Kemudian, sistem pertanian terpadu juga berdampak baik untuk lingkungan. Limbah-limbah pertanian dimanfaatkan dengan baik. Lalu, penggunaan input lebih ke arah organik guna mengurangi bahan-bahan kimia yang dapat merusak tanah dan lingkungan sekitar. Hasil dari sistem pertanian terpadu ini adalah lingkungan yang lebih sehat dan kesejahteraan petani yang lebih baik. Implementasi sistem pertanian terpadu sering mengalami kendala, seperti lahan pertanian milik petani tidak terlalu luas sehingga sulit untuk penerapan sistem pertanian terpadu. Kemudian, petani di Indonesia tidak memiliki cukup modal dalam memulai usahatani, dan masih adanya keterbatasan sumber daya manusia serta teknologi. Oleh karena itu, untuk mengimplementasikan sistem terpadu ini diperlukan kerjasama antar pelaku dari setiap aspek pertanian agar dapat menciptakan sistem pertanian terpadu.
For Your Information
Mengapa Perlu Adanya Sistem Pertanian Berkelanjutan? IAAS LC UNS
Semenjak adanya perubahan iklim, kekurangan air, dan permasalahan lingkungan lainnya telah memberikan dampak pada kondisi ekonomi dan sosial masyarakat menimbulkan adanya sebuah inovasi. Saat ini, kekurangan air merupakan sesuatu yang kian meningkat setiap harinya. Setidaknya 70% air bersih digunakan di seluruh dunia untuk pengairan persawahan, perkebunan, dan taman, dan ada sekitar 30% air yang digunakan ini berpotensi untuk tercemar dan terbuang karena kondisi lingkungan yang tidak menentu atau penggunaannya tidak tepat. Aliran irigasi menuju lahan pertanian sangatlah penting, karena ketika musim kemarau datang petani tidak akan susah untuk mencari air dan lahan pertanian tidak mengalami kekeringan. Tujuan dilakukannya irigasi yakni untuk membasahi tanah berkaitan dengan kapasitas kandungan air dan udara dalam tanah sehingga sesuai dengan kondisi pertumbuhan tanaman, mengatur suhu pada tanah, dan mengangkut bahan pupuk melalui aliran air. Sistem pengairan sangat penting bagi sektor pertanian untuk memberikan kelembaban sekaligus nutrisi pada hasil komoditas pertanian yang berdampak pada bahan pangan. Oleh karena itu perlu adanya inovasi-inovasi yang dapat menjadi solusi permasalahan ketersediaan air salah satunya sistem pengairan berkelanjutan.
14
For Your Information
Lantas, apa itu sistem pengairan berkelanjutan? Seperti apa konsep yang diterapkan pada sistem pengairan berkelanjutan?
Sistem pengairan berkelanjutan merupakan suatu sistem pengairan atau irigasi yang dirancang untuk digunakan berkelanjutan. Penerapan sistem irigasi secara berkelanjutan juga mempertimbangkan aspek ketersediaan air sehingga lebih efisien dalam irigasi. Konsep irigasi berkelanjutan tidak hanya terbatas pada tempat fisik di mana irigasi diterapkan, tetapi juga memperhitungkan dampak manufaktur dan transportasi peralatan dan bahan yang diperlukan, serta pembuangan dan dampak limbah yang ditimbulkan. Sistem irigasi berkelanjutan dibuat untuk menjaga agar kebutuhan air tercukupi dengan ketersediaan air yang memadai dan dapat melindungi ekosistem air guna menghindari ketidakcukupan air. Dikutip dari riedo.org, kelestarian sumber daya air adalah kemampuan untuk menggunakan air dalam jumlah dan kualitas yang cukup dari skala lokal hingga global untuk memenuhi kebutuhan manusia dan ekosistem di masa kini dan masa yang akan datang untuk menopang kehidupan, serta melindungi manusia dari kerusakan yang ditimbulkan oleh alam dan bencana yang disebabkan oleh manusia yang mempengaruhi kelangsungan hidup. Karena air mempengaruhi banyak sekali aspek keberadaan kita, maka banyak aspek yang harus diperhatikan dalam pelestarian sumber daya air diantaranya: 1. Keberlanjutan sumber daya air mencakup ketersediaan pasokan air tawar selama periode perubahan iklim, kekeringan berkepanjangan, pertumbuhan penduduk, dan meninggalkan persediaan yang dibutuhkan untuk generasi mendatang. 2. Terpenuhinya infrastruktur penyediaan air untuk kebutuhan konsumsi manusia. 3. Terdapat Penyediaan infrastruktur air bersih dan pengolahan air setelah digunakan oleh manusia sebelum dikembalikan ke badan air.
15
For Your Information
1. 2. 3. 4. Keberlanjutan air harus memiliki kelembagaan yang memadai untuk menyediakan pengelolaan baik untuk pengelolaan penyediaan air maupun pengelolaan kelebihan air. 5. Keberlanjutan air harus dipertimbangkan secara lokal, regional, nasional dan internasional. 6. Untuk mencapai keberlanjutan sumber daya air, prinsip pengelolaan sumber daya air terpadu (IWRM) harus dilaksanakan. Oleh sebab itu, sistem irigasi berkelanjutan mencakup kebutuhan dalam mempertimbangkan berbagai aspek, dengan relevansi untuk aspek-aspek yang terkait dengan degradasi, kehilangan atau penipisan sumber daya seperti tanah, air, dan energi, dan dengan perhatian khusus pada perlindungan dan konservasi keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup. Sistem irigasi berkelanjutan mampu mewujudkan ketersediaan dan kedaulatan pangan sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
16 Photo by Sandy Zebua on Unsplash
For Your Information
LIGHT TRAP: Solusi Atasi Hama Pengganti Pestisida Aisyatur Rosyidah/ IAAS LC UNEJ Photo by Gouthaman Raveendran on Unsplash
Sawah merupakan areal tempat yang biasa digunakan untuk pertanian, dimana hasil pertaniannya nanti sangat berguna dalam mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, sektor pertanian tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dapat mengancam keberlanjutan kegiatan pertanian. Oleh karena itu, para petani melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang ada. Salah satu permasalahan yang cukup serius yakni hama. Hama merupakan organisasi makhluk hidup yang dianggap mengganggu, hal ini dikarenakan aktivitasnya dapat mengganggu pertanian para petani, sehingga perlu adanya pembasmian. Proses pembasmian hama ini dapat menggunakan pestisida. Pestisida sendiri merupakan bahan kimia yang diperuntukan khusus dalam pengendalian hama. Terdapat berbagai jenis pestisida yang dapat digunakan seperti; insektisida, bakterisida, fungisida, herbisida, dan lain sebagainnya. Adapun mekanisme kerja dari pestisida ini yakni dengan
17
meracuni hama secara langsung dan meracuni tanaman terlebih dahulu baru hama akan keracunan setelah memakan tanaman tersebut. Penggunaan pestisida ini bermanfaat dalam meningkatkan hasil pertanian. Pestisida selain memberikan manfaat ia juga mampu memberikan dampak negatif bagi lingkungan bahkan kesehatan manusia. Yakni dengan cara menghalangi pengikatan nitrogen yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Selain itu, juga dapat mengakibatkan rendahnya pertumbuhan rambut akar, penguningan tunas, dan terhambatnya pertumbuhan. Solusi yang dapat digunakan selain penggunaan pestisida yaitu dengan memanfaatkan pemberantasan hama secara hayati. Yakni teknologi perangkap lampu yang biasa disebut dengan ‘Light Trap’. Alat ini berfungsi untuk mengendalikan atau memonitor populasi hama dari sawah tersebut. Light Trap merupakan unit alat untuk menangkap atau menarik serangga yang dinyalakan sekitar jam 6 sore-jam 5 pagi.
For Your Information
Photo by http://banten.litbang.pertanian.go.id/
Tentunya, serangga yang tertangkap adalah serangga yang tertarik cahaya pada waktu malam hari. Hasil serangga yang tertangkap akan dijadikan patokan petani untuk menangani sawah tersebut. Light Trap Biasanya diletakkan pada jarak 3-5 m dari pinggiran sawah. Berikut merupakan gambar dari Light Trap. Efektivitas teknologi ini dipengaruhi oleh penempatan, penggunaan dan daya lampu dari Light Trap. Semakin tinggi daya watt lampu maka serangga yang tertangkap pun akan semakin banyak. Selain itu, alat ini bisa dimanfaatkan petani untuk dijadikan sebagai indikator datangnya hama pada saat persemaian atau masa pertanaman padi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ini mampu membantu para petani dalam mengurangi penggunaan pestisida yang berbahaya. Harapannya, semakin banyak petani yang memanfaatkan teknologi ini, sehingga hasil pertanian yang diperoleh pun dapat menghasilkan pangan sehat sekaligus berkualitas.
18
LC UPDATES
Photo by Greta SchÜlderle Møller on Unsplash
Bagaimana kami bertahan di tengah Pandemi?? Tahun 2020 adalah tahun yang tidak terduga bagi kita semua. Pandemi COVID-19 yang melanda di Indonesia sejak awal Maret 2020 membuat pemerintah menetapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Dampak kebijakan ini salah satunya dirasakan oleh perguruan tinggi yang menetapkan kegiatan pembelajaran secara online. Tidak hanya itu, organisasi kemahasiswaan pun, harus dapat beradaptasi untuk dapat menjalankan kegiatankegiatannya. Tak terkecuali, organisasi IAAS. Yuk kita lihat bagaimana IAAS di seluruh local committe bertahan di tengah pandemi?
19
LC UPDATES
LC IPB
Gambar 1 Rapat online IAAS LC IPB dari Departemen External (kiri) dan dokumentasi pelaksanaan program kerja Content Creating Class (kanan)
Pandemi COVID-19 yang terjadi menjadi tantangan bagi kita semua. Frank Knight, seorang ekonomis pernah berkata, “We have to adapt and overcome, that’s all we can do.� adaptasi dan mengatasi masalah yang ada adalah hal yang manusia lakukan sejak dulu. Melakukan diskusi bersama-sama untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi adalah salah satu cara IAAS LC IPB untuk beradaptasi di masa pandemi ini. IAAS LC IPB terdiri dari lima departemen yang memiliki program kerja yang berbeda-beda, ada beberapa kegiatan yang sangat bergantung dengan pelaksanaan di lapangan, dan juga ada yang lebih adaptif terhadap perubahan yang ada. Proses perubahan rencana ini dibicarakan oleh kabinet dan disetujui oleh seluruh anggota yang menghasilkan keputusan seperti mengganti sebagian besar program kerja dan rapat yang ada menjadi daring. Tentunya, program kerja yang bervariasi dari tiap departemen menjadi tantangan bagi para staf untuk dapat melaksanakannya. Adapun program kerja yang dilaksanakan berupa webinar dan diskusi online yang dikemas dalam program IAAS Conversation Club dan Content Creating Class.
Sumber: Dokumentasi (Local Committee Meeting, 7 February 2020)
LC UB
Di masa pandemi COVID-19, berbagai cara agar program k dapat tetap tersampaikan wala Setiap departemen mengupayak program kerjanya dapat dilaksan 19 ini. “Bonding atau kerekata yang paling terasa penurunanny menurut salah satu anggota IA masalah yang cukup serius teru Oleh karena itu, upaya yang masalah tersebut adalah denga bonding secara daring, dengan berguna untuk refreshing bersa UB. Meskipun memunculkan b positif yang didapatkan yak pembelajaran agar kita harus bis membuat perencanaan yang le tertentu.
20 Photo by Rishabh Pammi on Unsplash
LC UPDATES
LC UNDIP
IAAS LC UB mengupayakan kerja yang telah direncanakan upun dilakukan secara online. kan berbagai penyesuaian agar nakan di masa pandemi COVIDan antar anggota IAAS adalah ya karena adanya pandemi ini� AAS LC UB. Hal ini menjadi utama bagi departemen HRD. g dilakukan untuk mengatasi an menyelenggarakan kegiatan n diselingi games-games yang ma diantara member IAAS LC berbagai masalah, namun sisi kni, COVID-19 memberikan sa keluar dari zona nyaman dan ebih tajam pada suatu fokus
21
IAAS LC UNDIP memiliki beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama pandemi Covid-19 salah satunya adalah kegiatan Agrotalk Batch 1, Agrotalk merupakan suatu kegiatan diskusi dengan menggunakan Bahasa Inggris yang membahas isu-isu pertanian yang terjadi dalam lingkup member IAAS LC UNDIP. Agrotalk Batch 1 telah dilaksanakan pada tanggal 26 April 2020 secara online via Microsoft Teams dengan tema yaitu “Food Security during Covid-19 Pandemic� yang diikuti oleh 20 member IAAS LC UNDIP. Pemilihan tema ini didasarkan pada perlunya mengetahui keamanan pangan baik dilihat dari sisi petani sebagai pelaksana selama proses budidaya hingga menjadi produk pertanian yang dijual ke pasar dan dikonsumsi oleh masyarakat serta barang yang diimpor perlu diperhatikan karena persebaran dari covid-19 dapat melalui berbagai macam benda.
LC UPDATES
LC UNEJ
Di masa pandemi COVID-19, IAAS LC UNEJ tetap menjalankan program kerjanya secara online. Program kerja yang diselenggarakan adalah hasil kolaborasi departemen STD dan Project bernama Webinar STPRO (Stay Productive). Webinar ini dilaksanakan sebanyak dua kali (part) karena antusiasme masyarakat yang tinggi. Pada Webinar STPRO Part 1, tema yang diangkat adalah “Pemanfaatan Rempah-Rempah dan Tanaman Herbal Sebagai Peningkat Daya Tahan Tubuh Selama Masa Pandemi COVID-19”.
Webinar menghadirkan dua pemateri yang berpengalaman, yaitu Ir. Ananto Kusuma Seta, Msc., Ph.D. (CEO Jalur Rempah) dan Dr. Nurhayati, S.TP., M.Si (dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember). Kemudian, pada Webinar STPRO Part 2, tema yang diusung adalah “Menjaga Stabilitas Pangan Nasional Pada Masa Pandemi COVID-19 Menggunakan Pendekatan Milenial” dengan menghadirkan dua pemateri yaitu Sari Nurmayani (CEO dan Founder PT AGAVI) dan Dr. Inti Pertiwi Nashwari, S.P,M.SI. (Kepala Bidang Distribusi Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian). Pembahasan pada kedua webinar sangat relevan dan menarik untuk dibahas khususnya selama masa pandemi COVID-19. Diharapkan, penyelenggaraan webinar tersebut dapat menambah wawasan baru terkait pemanfaatan rempah-rempah dan pangan lokal di kalangan milenial.
LC UGM Selama pandemi, beragam perubahan harus bisa dihadapi oleh seluruh FamilIAAS LC UGM. Berbagai media digunakan untuk menunjang perencanaan, pelaksanaan, maupun collaborative working secara real time, seperti Gmail, Google Meet, Google Calendar, Spreadsheet, Google Docs, dan Google Drive. Menurut Hafiyyan Naufal selaku Executive Secretary IAAS LC UGM, rapat online dan pencatatan digital malah menguntungkan. Ia juga menambahkan bahwa dengan menggunakan teknologi, pencatatan file dan koordinasi antar orang terkait transfer data atau file menjadi lebih mudah dan tidak berceceran karena semua administrasi pengumpulannya dapat berjalan sistematis yakni di satu akun IAAS LC UGM. Adapun tantangan lain yang harus dihadapi, yaitu banyaknya program kerja yang terhambat dan tidak terlaksana. Diantaranya seperti mencari VCP, IAAS 1001 Plants maupun kegiatan lainnya. Berbagai upaya dan solusi pun terus dilakukan. Semangat sekaligus optimis tinggi dari para member, board maupun EC hingga pada akhirnya berbagai kendala sekaligus tantangan pun dapat teratasi oleh IAAS LC UGM, dan bahkan menghasilkan output yang lebih maksimal dari kegiatan sebelumnya. 22
LC UPDATES
LC ULM Beradaptasi semasa pandemi dalam hal melaksanakan program kerja dilakukan IAAS LC ULM dengan beralih memanfaatkan media daring. Salah satu program dari IAAS LC ULM yang diubah melalui daring adalah Earth Day Celebration (peringatan hari bumi). Peringatan hari bumi ini dilaksanakan untuk mengajak masyarakat untuk tetap memperhatikan tentang perubahan kondisi bumi yang terus terjadi saat ini. Earth Day Celebration dilakukan melalui pelaksanaan webinar dengan tema “Zero Waste in South Kalimantan.� Selain kegiatan tersebut, terdapat kegiatan lain yang juga dilakukan IAAS LC ULM secara daring. Berbagai kegiatan tersebut yang diadakan secara internal yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian para member serta secara eksternal yang bertujuan untuk meningkatkan branding IAAS LC ULM dan juga menyebarkan pengetahuan ke masyarakat luas. Kedepannya IAAS LC ULM juga akan mengadakan webinar dan workshop sebagai langkah untuk beradaptasi dengan Work From Home (WFH) di tengah pandemi seperti sekarang.
LC UMY IAAS LC Universitas Muhammadiyah Yogyakarta telah melakukan beberapa kegiatan guna menganalisis dampak Corona Virus pada kehidupan petani melalui kunjungannya di Village Concept Project IAAS LC UMY pada bulan Juli 2020. Ketika dilapangan, ditemukan berbagai keluh kesah yang disampaikan oleh para petani di desa mitra Village Concept Project IAAS LC UMY. Pada akhirnya IAAS LC UMY pun melakukan pergerakan nyata dalam menangani dampak yang timbul akibat pandemi Covid-19 ini, yakni dengan memberikan dukungan, penggalangan dana, donasi peduli covid, hingga turun kelapangan untuk menyalurkan bantuan secara langsung. Harapannya kegiatan yang telah berjalan ini dapat memberikan inspiratif terhadap generasi muda untuk lebih peduli terhadap kondisi yang ada, sekaligus dapat membantu meringankan beban yang telah dialami para petani di Dusun Kecitran.
23
LC UPDATES
LC UNPAD Bergerak di bidang pertanian dan lingkungan sosial, IAAS LC UNPAD memiliki beberapa program yang mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi seperti VCP (Village Concept Project), Agroschooling, YACT (Youth Agricareture), dan Aquaponik yang mana keempat kegiatan tersebut bergerak di bidang pengabdian kepada masyarakat. Dengan adanya pandemi ini, kegiatankegiatan tersebut dipastikan berjalan secara daring. Meski dilanda pandemi, namun program IAAS LC UNPAD melalui Project Department masih tetap berjalan. Seperti Tim VCP yang beberapa waktu lalu menggalang dana melalui Serbu Cinanjung (Sepuluh Ribu untuk Cinanjung) yang mana donasi tersebut akan diberikan kepada warga di Desa Cinanjung yang terdampak COVID-19. Selain itu, Agroschooling masih tetap konsisten memberikan materi edukasi seputar lingkungan melalui akun media sosial instagram dan sejenisnya. Dan kini, perjalanan IAAS LC UNPAD bersama para anggota hebatnya masih akan tetap terus berlanjut, apapun itu halangannya. Virus corona boleh saja menyerang kita semua, namun semangat juang dan cita tidak bisa dikalahkan. “Hei fams, hope we’re fine in this pandemic situation. Semangat buat kita semua yang mendapatkan keistimewaan di tahun ini. We’re all in this together guys. See you as soon as possible.” Ucap Ahmad Fauzan selaku Local Committee Director LC Unpad tahun 2020 yang senantiasa menjadi pelopor semangat para anggotanya.
LC UNRAM
Mengubah seluruh format program kerja yang berbasis tatap muka langsung menjadi tatap muka daring adalah langkah yang ditempuh IAAS LC UNRAM dalam mewujudkan program kerja yang memiliki luaran maksimal dan tetap mengutamakan keamanan dan kesehatan seluruh pihak. Salah satu program yang dilaksanakan oleh IAAS LC UNRAM adalah berbagai webinar yang terbuka untuk umum dengan mengundang narasumber ahli di masing-masing bidang bahasan, salah satunya bertema “How to be a Good Agropreneur” yang mendapatkan antusiasme tinggi dari peseta.
Selanjutnya, dilaksanakan kegiatan “Study On Farm” yang berlokasi di Unram Farming, Narmada, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Selanjutnya kegiatan ini dilaksanakan kembali oleh anggota IAAS LC UNRAM dengan mempraktikkan budidaya sayuran yang mudah ditemui di rumah masing-masing. Kegiatan ini dilanjutkan dengan pembuatan konten mengenai pertanian dan mempublikasikannya di media sosial. Berbagai tantangan dan keterbatasan tentunya tidak menjadikan semangat FamilIAAS LC Unram untuk terus belajar dan berkegiatan yang postif.
24
LC UPDATES
LC UNRAM
IAAS LC UNS tetap produktif di tengah-tengah kondisi pandemi melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan untuk dapat menambah pengetahuan anggota dan mempererat hubungan antar anggota. IAASowing diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan ilmu pertanian dan mendorong untuk beraktivitas berkebun selama masa pandemi. Kegiatan lainnya, Science Club dengan tema “Simple Activity in Pandemic Era,” diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan baru mengenai berbagai topik, keterampilan, dan inovasi yang berkaitan dengan pertanian serta mengenalkan kepada FamilIAAS dan masyarakat bahwa pertanian tidak hanya dibatasi oleh tanam menanam, tetapi juga pengolahan hasil pertanian menjadi produk yang beragam serta bermanfaat bagi kehidupan manusia. Terdapat berbagai kegiatan lainnya seperti Workshop Design serta Training and Sharing bersama seluruh ECCO-Dept dan seluruh anggota IAAS LC UNS yang tentunya menambah pengetahuan serta semangat seluruh FamilIAAS LC UNS untuk terus aktif belajar dan berbagi pengetahuan di masa pandemi yang menantang ini.
LC UNUD
Ditengah pandemi ini LC UNUD dituntut untuk berpikir keras sekaligus kreatif dalam membuat inovasi dalam membentuk acara yang bermanfaat secara daring. Adapun berbagai kegiatan LC UNUD dari masing-masing departemen selama pandemi sukses dilaksanakan, salah satunya membentuk KORONA PODCAST (Korea Oppa Noona Podcast) dari divisi Exchange Program yang membahas mengenai magang dan EXPRONAS serta podcast Suara Tani muda dari divisi Project Departemen yang mengupas tuntas peluang pertanian melalui sudut milenial. Adapun dari divisi STD mengadakan pelatihan LKTI yang bertujuan untuk mengedukasi seluruh anggota LC, agar tetap produktif di masa pandemi ini. IAAS LC UNUD juga mengadakan IAAS GREAT dalam bentuk webinar yang dilaksanakan oleh divisi Public Relationship dan Partnership dengan tema “Millenial Tani Ga Takut Dan Bagaimana Tips Menghadapi Pandemi”. Acara webinar ini dilakukan sekaligus untuk menggalang dana yang kemudian digunakan untuk membeli kebutuhan pokok berupa sembako yang kemudian diberikan ke komunitas di Gianyar. Hal ini bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat setempat
25
How to
Meningkatkan Kualitas Benih dengan Pembenihan Secara Organik IAAS LC UNRAM
Akhir akhir ini, budidaya pertanian organik sedang maraknya di kalangan masyarakat luas. Bukan hanya memiliki nilai ekonomis yang tinggi, akan tetapi tren hidup sehat juga menjadi faktor utama masyarakat tertarik dengan pertanian organik, baik itu sehat saat mengkonsumsi hasil produk maupun sehat terhadap lingkungan. Artinya, dengan pertanian organik kerusakan ekosistem pada lingkungan akibat bahan-bahan kimia seperti pupuk anorganik dan pestisida yang sering digunakan sebelumnya dapat diperbaiki, sehingga lingkungan tetap sehat dan asri. Penerapan pertanian organik haru dilakukan dengan totalitas dan konsisten Jika sudah menetapkan untuk menerapkan pertanian organik, maka, bertani dalam skala kecil harus menggunakan bahan organik. Dalam bertani secara oganik, perbedaan yang paling mendasar adalah adanya penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan zat-zat unsur hara pada tanah. Namun, terlepas dari hal yang mendasar, kita juga tidak boleh melupakan hal kecil namun sangat penting dalam penerapan pertanian organik, yaitu pembenihan. Pembenihan merupakan suatu kegiatan atau proses untuk menghasilkan benih, yang dimana benih inilah yang akan disemai dan dijadikan bibit untuk proses selanjutnya. Dalam bertani, benih sangatlah penting dan perlu diperhatikan. Karena benih merupakan salah satu faktor bagaimana bentuk produk
26
pertanian yang akan dihasilkan, untuk itu kenapa benih memiliki berbagai varietas dalam suatu tanaman. Pembenihan dapat dilakukan secara konvensional dan organik. Benih yang diproduksi secara konvensional biasanya melalui proses rekayasa genetika atau persilangan, manfaatnya benih lebih bervarietas dan dapat bernilai unggul. Akan tetapi, cara konvensional ini menghasilkan benih yang membutuhkan pupuk atau pestisida anorganik yang lebih tinggi dalam proses pemeliharaannya setelah pembibitan. Hal ini tentu bertolak belakang dengan sistem pertanian organik, yaitu pertanian yang tidak menggunakan atau bebas dari bahan kimia.
Photo by majalah1000guru.net
Sedangkan, pembenihan secara organik berasal dari varietas atau tanaman alami dari pertanian organik itu sendiri. Manfaatnya, benih organik ini tidak membutuhkan pupuk dan pestisida yang berbahan kimia (anorganik) sebagai bentuk pemeliharaannya karena zat unsur hara yang dibutuhkan sudah
How to
dapat dipenuhi oleh pupuk-pupuk organik. Namun, benih organik sangat jarang di pasaran sehingga, para petani biasanya memproduksi benih sendiri dari hasil pertanian mereka. Tentu, hal tersebut menjadi salah satu faktor kenapa hasil produk pertanian organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada pertanian konvensional.
Photo by 8villages.com
Pada dasarnya, baik secara konvensional maupun organik, mereka sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, alangkah baiknya petani menggunakan pembenihan secara organik atau menggunakan hibrida produk lokal, agar mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan mendukung produk lokal untuk bersaing di kancah internasional.
27
How to
Meningkatkan Kualitas Tanah dengan Penggunaan Pupuk Organik IAAS LC ULM
Indonesia merupakan negara agraris, dimana mata pencaharian utama dari masyarakatnya yakni sebagai petani. Seiring berjalannya waktu, pola pemikiran masyarakat akan kehidupan sehat semakin tinggi, maka pertanian organik pun mulai banyak dikembangkan. Pertanian organik merupakan suatu budidaya tanaman yang menggunakan bahan-bahan alami tanpa adanya menggunakan bahan kimia sintetis dalam prosesnya. Salah satunya adalah penggunaan pupuk organik dalam meningkatkan kesuburan tanah Menjaga kesuburan tanah merupakan suatu kewajiban untuk menuju pertanian berkelanjutan di Indonesia. Tanah yang subur memiliki ciri-ciri berupa kadar unsur hara yang tinggi, kadar pH netral, terdapat biota tanah, memiliki tekstur lempung, mengandung unsur mineral dan mudah ditumbuhi oleh berbagai macam tumbuhan. Pada pupuk organik terdiri dari 3 jenis, yaitu kompos, pupuk hijau dan pupuk kandang. Ketiga jenis pupuk tersebut memiliki fungsi yang berbeda berdasarkan jenisnya, tetapi pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dalam menyuburkan tanah. Penggunaan pupuk organik dalam budidaya tanaman sangatlah bermanfaat bagi kesuburan tanah, meliputi : 1. Memperbaiki struktur tanah dengan menjadikan tanah lebih ringan dan mudah ditembus akar tanaman. 2. Meningkatkan jumlah unsur hara dalam tanah, baik unsur makro maupun mikro. 3. Meningkatkan daya tahan terhadap air, sehingga tanah mampu lebih banyak dalam menyediakan air. 4. Meningkatkan Kapasitas Pertukaran Kation (KPK). 5. Memicu aktivitas mikroorganisme dalam tanah yang berperan dalam proses dekomposisi bahan organik. 6. Memperbaiki kehidupan biota tanah. 7. Meningkatkan daya sangga terhadap goncangan perubahan sifat tanah. 8. Memperbaiki struktur dan permeabilitas tanah. 28
Photo by sinauternak.com
How to
Dalam pembuatan pupuk organik salah satunya yakni menggunakan kotoran sapi. Pembuatan pupuk menggunakan kotoran sapi dapat dilakukan dengan menyiapkan bahan berupa kotoran sapi 60 kg, jerami padi yang sudah dicacah 40 kg, 3 sendok EM4, 4 sendok gula, 1,5 liter air dan terpal sebagai penutup. Adapun cara pembuatannya yaitu dengan mencampurkan gula, EM4 dan air terlebih dahulu, kemudian dibiarkan selama 1 malam. Selanjutnya mencampurkan kotoran sapi dan jerami cacah sampai merata yang kemudian disiram dengan larutan EM4 secara perlahan.
Photo by sinauternak.com
Setelah itu, campuran pupuk dapat ditutup menggunakan terpal dan diberi beban agar terpal tidak mudah terbuka dan didiamkan sekitar 30 hari. Selama proses pendiaman, 3 hari sekali pupuk dapat diaduk untuk membantu proses aerasi. Apabila suhu pupuk organik sudah mulai menurun maka pupuk organik siap digunakan. Penggunaan pupuk organik memiliki kelebihan dibandingkan penggunaan pupuk sintetik, karena pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah tanpa adanya dampak negatif yang akan ditimbulkan. Dengan menggunakan pupuk organik dalam proses budidaya tanaman, maka tingkat kerusakan tanah sekaligus pencemaran lingkungan akibat bahan kimia dapat diminimalisir.
29
How to
Kumbang Koksi/Ladybug Sebagai Musuh Alami Hama Kutu Daun Aphis IAAS LC UMY
Photo by nrd on Unsplash
Pangan merupakan satu dari sekian aspek yang penting dalam kehidupan setiap manusia. Berbagai kegiatan dapat dilakukan sebagai upaya dalam pemenuhan kebutuhan pangan, salah satunya melalui kegiatan budidaya tanaman. Kegiatan tersebut terdiri dimulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. Dalam prosesnya, Organisme Pengganggu Tanaman atau yang sering disebut OPT kerap kali menjadi faktor X penyebab kegagalan dalam budidaya tanaman. Seperti kutu daun aphis yang banyak menyerang tanaman cabai hingga menyebabkan para pelaku usaha tani mengalami gagal panen. Serangan kutu daun aphis pada tanaman cabai menjadi salah satu contoh OPT yang pengendaliannya membutuhkan penanganan serius. Hal ini karena jenis hama ini memiliki jumlah populasi paling tinggi dibandingkan serangan OPT lainnya yang menyerang tanaman cabai . Serangan kutu daun Aphis gossypii menyebabkan tanaman cabai tumbuh kerdil, daun menjadi keriting, menggulung dan mozaik (Riyanto, 2010). Kerugian yang diakibatkan oleh serangan hama kutu daun dapat mencapai lebih dari 90%. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan pengendalian OPT untuk meminimalisir terjadinya gagal panen. Banyak komponen atau macam cara yang dilakukan oleh dalam menanggulangi serangan OPT baik pengendalian melalui fisik, mekanik, kultur teknis, kimiawi, dan hayati/biologi. Pengendalian secara biologi melalui penggunaan musuh alami menjadi salah satu alternatif pengendalian yang efektif tanpa harus memberikan treatment tambahan dari petani. Hal ini dikarenakan musuh alami dari OPT terkadang telah tersedia di alam sehingga jika dilihat dari sudut pandang ekonomi akan sangat menguntungkan bagi para petani. Dalam hal ini, bentuk nyata musuh alami dari kutu daun aphis yaitu kumbang koksi (Ladybug). Kumbang koksi (Coleoptera: Coccinellidae) memiliki tingkat diversitas yang tinggi yang terdiri dari banyak spesies. Beberapa dari spesies tersebut bersifat predator terhadap serangga lain termasuk kutu daun aphis dan diperkirakan terdapat 5000 spesies di seluruh dunia (Foltz, 2002). Coccinella transversalis merupakan salah satu spesies yang keberadaannya melimpah di wilayah Asia dan Eropa. Di Indonesia, C. transversalis banyak dijumpai pada wilayah pertanaman cabai. Kemampuan memangsa C. transversalis tergolong tinggi baik pada stadium imago maupun larva. Hal tersebut mengindikasikan bahwa C. transversalis memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai musuh alami dari kutu daun Aphis
30
Adapun mekanisme penyerangan kumbang koksi yaitu dengan menyerang bagian perut yang lunak dari kutu daun. Pertama-tama, kumbang koksi akan menggerak-gerakkan antenanya untuk mendeteksi zat kimia yang dilepaskan tanaman saat diserang serangga herbivora. Setelah menemukan sumber sinyal tersebut, kumbang koksi akan menggunakan sensor lainnya untuk mencari molekul yang hanya dikeluarkan oleh kutu daun. Kemudian kumbang koksi akan menyerang mangsanya menggunakan rahangnya yang bergerigi. Kumbang koksi juga memiliki perlindungan yang cukup ampuh agar terhindar dari musuhnya. Perlindungan tersebut ada pada sayap yang berbentuk perisai yang berwarna merah totol hitam. Sayap perisai tersebut berfungsi sebagai peringatan bagi pemangsanya.
Photo by Sorin Gheorghita on Unsplash
Performa kumbang koksi dalam memangsa kutu daun cukup tinggi. Pengendalian OPT dengan memanfaatkan musuh alami seperti kumbang koksi merupakan konsep pengendalian yang berlandaskan pada ekologi, yang dikenal dengan pengendalian hama terpadu (PHT). Salah satu prinsip PHT yaitu lebih mengutamakan berjalannya pendekatan pengendalian alami dengan musuh alami (natural enemy). Dalam keadaan alam yang seimbang, alam memberikan kesempatan musuh alami untuk bekerja sehingga selalu berhasil mengendalikan populasi hama. Jenis predator efektif sebagai agensia hayati karena memiliki keunggulan (1) daya pemangsaan dan kemampuan mencari yang tinggi; (2) preferensi terhadap mangsa; (3) memiliki potensi reproduksi yang tinggi; dan (4) toleransi terhadap lingkungan tinggi. Keberlangsungan interaksi ekologi dipengaruhi oleh keseimbangan ekosistem itu sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya konservasi untuk menjaga ekosistem tetap seimbang dan selaras dengan alam.
31
The Ultimate goal of farming is not the growing of crops, but the cultivation and perfection of human beings."
Masanobu Fukuoka
32
Photo by Adele Payman on Unsplash