8
Vol. IV No. 20
Vol. IV No. 20, 26 Februari - 11 Maret 2010
Gubernur Wacanakan Punya Usaha Perhotelan Bagaimana jika Pemerintah Provinsi Bali dan atau Pemerintah Kabupaten/Kota bisa memiliki usaha hotel sendiri. Jika pemerintah daerah memiliki hotel, akan ada banyak keuntungan ekonomis maupun nonekonomis bisa diperoleh Bali. Hal itu sempat diwacanakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di hadapan para pemimpin media massa se-Bali dalam acara coffee morning di Gedung Jaya Sabha, beberapa waktu lalu.
enurut Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, I Putu Suardhika, memiliki hotel sebagaimana dimaksud gubernur bukan dengan jalan membangun hotel baru. Melainkan dengan membeli hotel yang sudah ada di kawasan-kawasan wisata elite seperti di Nusa Dua, Sanur, atau tempat lainnya, sehingga pemerintah daerah akan dapat menikmati manfaat untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali sendiri. Jika pemerintah daerah memiliki hotel, sudah jelas aliran uang (cash flow) hotel-hotel itu akan masuk Bali dan itu berarti kesejahteraan masyarakat Bali akan lebih meningkat. “Sekarang ini kita kan tidak dapat apa-apa
M
dari pariwisata karena sebagian besar hotel dan hotel berbintang dimiliki orang luar Bali. Karena hotelnya milik orang luar, ya keuntungannya juga mengalir keluar kan,” urai Putu mengutip pernyataan Gubernur. Keuntungan ekonomis yang bakal diperoleh Bali adalah keuntungan dari kepemilikan hotel, keuntungan dari pembagian deviden, keuntungan dari pajak, keuntungan dari pemanfaatan tenaga kerja lokal dan sebagainya. Keuntungan non ekonomis mulai dari pengurangan angka pengangguran, peningkatan kesejahteraan rakyat, sampai pada pelestarian seni, budaya dan adat Bali yang merupakan iklim utama pencipta pariwisata budaya Bali. Keuntungan nonekonomis lainnya adalah pemerintah dapat ikut menata kawasan dan lingkungan hotel sesuai filosofi Tri Hita Karana dan nilai-nilai kearifan lokal Bali lainnya. Berkali-kali Putu Suardhika menandaskan, cara pemerintah daerah memiliki hotel bukan dengan membangun hotel baru. Tetapi dimungkinkan dengan membeli hotel yang sudah ada. Sumber dana untuk membeli bisa berasal dari hasil pengelolaan aset milik pemerintah daerah, efisiensi pengelolaan keuangan daerah dan dana deposito Pemda. Persoalannya, demikian Putu, pemikiran Gubernur ini masih sangat memerlukan dukungan komponen masyarakat Bali, terutama anggota DPRD Bali. Jika
© bud
Bali sebagai destinasi wisata berpromosi, tentunya menjadi keharusan. Perluasan pasar menjadi sebuah bagian yang terpenting. Namun, janga lantas pasar yang telah ada dan potensial dan loyal tidak lagi di-manage dengan baik. Demikian antara lain diungkapkan oleh Ismoyo, Ketua Bali Villa Association dan Ida Bagus Ngurah Wijaya Ketua Bali Touristm Board.
M
enurut mereka dua pasar potensial seperti Eropa dan Amerika belakangan kurang mendapat prioritas dalam kegiatan promosi. “Saya setuju kalau kita menyasar pula pasar Asia. Namun jangan sampai kita kebablasan hanya memikirkan Asia dan mengesampingkan Eropa dan Amerika,” kata Ismoyo Ketua Bali Villa Association. Dengan lebih gencarnnya promosi ke pasar Asia belakangan tersirat fakta bahwa leng of stay (lama tinggal) dari sebagian besar wisatawan yang datang ke Bali mengalami penurunan dari 14 hari menurun
menjadi 3 hingga 4 hari saja. Melihat kenyataan ini mungkin sebagian pelaku pariwisata merasa resah. Namun menurut Ngurah Wijaya, hal ini harus dicermati secara jeli dulu. “Disinilah kesalahan pemerintah pusat yang lebih mengkonsentrasikan promosi ke pasar Asia belakangan ini,” katanya. Seharusnnya pemerintah tidak boleh hanya mengkonsentrasikan satu pasar saja, seharusnnya semua harus tetap dimanage dengan baik. Jika dibandingkan antara Pasar Eropa dengan Asia sudah barang tentu memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Length of stay
Image-Bali Travel News Hanya dengan Rp 200.000
Hubungi
249484
26 Februari - 11 Maret 2010
Desa Belega Duta Lomba
Bali Update
Bupati Apresiasi Aksi Sosial FSP Par Badung
Save Our Destination
2
© tir
DPRD dan komponen lainnya setuju, harapan Pemprov Bali akan segera terwujud, dimana operasional pengelolaannya tetap akan dipercayakan pada manajemen profesional yang punya jaringan bisnis internasional seperti Hyatt, Westin, Hilton dan sebagainya. (image/015)
wisatawan Asia memang hanya berkisar 3 sampai 4 hari hal ini mengingat faktor jarak yang dekat dengan Bali. Hal ini tentunya sangat berbeda dengan karakteristik wisatawan Eropa yang memiliki jarak yang cukup jauh dengan Bali. Hal ini sudah barang tentu membuat mereka akan tinggal lebih lama 2 hingga 3 minggu di Bali. Dari segi tujuan liburan, wisatawan Eropa datang ke Bali untuk melihat budaya yang memang menjadi landasan pariwisata Bali. Hal ini sangat beralasan mengingat adannya perbedaan budaya antara Indonesia dan Eropa. Karakteristik masyarakat Eropa yang individual dan mementingkan kwalitas menjadikan mereka daya beli Eropa jauh lebih tinggi dibandingkan dan Asia juga sangat jauh berbeda. Melihat fenomena ini diperlukan kejelian pemerintah untuk dapat kembali menggencarkan promosi ke kedua pasar ini Disinilah seharusnnya Bali lebih banyak menyasar pasar kedua pasar sehingga Bali tidak terkesan sebagai mass tourism area. Bali harus bisa sebagai eksklusif tourism area yang benar-benar berkualitas dan nyaman. Penurunan length of stay di Bali menurut mereka bukanlah karena Bali sudah tidak indah dan tidak menarik lagi untuk dikunjungi. Hal ini semata-mata karena adannya pergeseran pasar yang memiliki karakteristik yang berbeda. (image/008)
Inkubator Bisnis Sebagai Embrio Bisnis Baru
Entertainment Corner
5
* Kiat Walikota Denpasar Pacu Pertumbuhan Ekonomi Kreatif ota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali merupakan tolok ukur perkembangan perekonomian di daerah ini. Sebab, sebagian besar fasilitas publik dibangun di Denpasar, untuk mendukung aktivitas dan mobilitas masyarakatnya. Ide kreatif Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra untuk selalu berinovasi dalam melakukan pengembangan dan peningkatan produktivitas bagi pelaku usaha selalu terus digulirkan termasuk pemanfaatan teknologi informasi dan juga menggandeng lembaga-lembaga lain seperti lembaga pendidikan maupun kerjasama dengan lembaga social masyarakat dan sektor swasta sebagai pilar-pilar penggerak pembangunan. Salah satu program untuk melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap pelaku usaha di sektor ekonomi kreatif adalah dengan pembentukan UKM Centre sebagai pusat pengembangan dan penelitian ekonomi kreatif Kota Denpasar, yang bertujuan untuk Memberikan tempat bagi kegiatan pelatihan yang dilaksanakan baik oleh Pemerintah Kota Denpasar, lembaga pendidikan dan penelitian ataupun lembaga lain kepada pengusaha, sebagai tempat pembinaan terhadap pengusaha kecil dan menengah. Pusat pengembangan dan penelitian ekonomi kreatif dan tempat pengembangan eCommerce diharapkan dapat
K
memacu pertumbuhan sektor ekonomi kreatif. untuk tahun 2010 ditargetkan mampu menjaring members sekitar 100 add members. Hingga saat ini total jumlah members dari tahun 2007 mencapai 261 perajin, dan ini akan terus bertambah karena kesadaran akan pentingnya inkubator ini bagi penumbuhan embrio bisnis baru di Kota Denpasar. Dari creative action yang digulirkan oleh Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra melalui Disperindag Kota Denpasar telah melaksanakan uji coba pada pra launching Inbis Kota Denpasar dengan penyiapan-penyiapan fasilitas Pemasangan sekat dan plafond pada sanggar telematika untuk ruang pelatihan dan e-commerce, pemasangan Hot Spot pada sanggar Telematika bekerjasama dengan PT Telkom, serta pengadaan fasilitas elektronik pada ruang pengelola serta ruang pelatihan ungkap Kadisperindag Kota Denpasar, Drs I Wayan Gatra, Msi didampingi oleh Kabid Bina Usaha, I Made Saryawan, SE dan Koordinator Inbis IB Agung Upawana Manuaba, SE diselasela persiapan Launching Inbis di Lantai V Pasar Kumbasari Denpasar”Pengembangan UKM Centre ini juga mengajak lembaga pendidikan negeri dan swasta dalam kesepakatan bersama di tingkat perguruan tinggi” tambah Drs I Wayan Gatra, Msi. (Image/014)
etika menerima jajaran Bali Travel News (Kelompok KMB) di kantor Kadin Bali, belum lama ini, Gede Wiratha mengingatkan, negara Malaysia yang amat fanatik dengan hukum Islamnya, juga sudah lama memiliki arena kasino. “Itu sebabnya kemajuan
K
pariwisata Malaysia mampu meninggalkan Bali, baik dalam jumlah maupun kwalitas wisatawan yang datang ke sana,” tegasnya. Menurutnya, bila perlu Undangundang itu harus dicabut karena tak sesuai dengan kondisi Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia. Ia yakin pernyataannya ini tidak kontroversi,
etika mendengar kata “kasino” kita akan selalu dijejali dengan perkataan pro dan kontra, ada yang mengatakan tidak sesuai dengan nafas pariwisata budaya, bertentangan dengan nilai-nilai agama, bertentangan dengan hukum positif yang berlaku dan alasan lainnya. Akan tetapi ketika kita lihat praktek sehari-hari yang terjadi, perjudian sejatinya ada di mana-mana, perjudian yang diorganisir secara sembunyisembunyi. Contohnya toto gelap (togel) yang keberadaannya sulit dilacak dan diberantas. Bahkan, belakangan kembali maraknya tajen, sehingga memberikan inspirasi bagi Pemda untuk membuat Perda tentang tajen. Isu kasino di Bali telah berhembus sejak 2001, ketika Nusa Penida diwacanakan sebagai kawasan pusat kasino, bahkan beberapa investor sudah
K
menyatakan kesanggupannya untuk berinvestasi di kawasan Nusa Penida. Menurut Gde Wiratha, pengusaha di bidang pariwisata menyatakan di Nusa Penida sangat memungkinkan dibangun kasino, hanya perencanaan dan pengelolaannya yang harus dilakukan dengan baik. Sifat mendua selalu bermunculan ketika memandang kasino, apakah sebagai komsumsi pelengkap pariwisata atau arena judi yang sesungguhnya. Apabila kita amati pariwisata yang kita jalankan sekarang tidak terlepas dari atribut – atribut tambahan yang menyertai, anggaplah seperti diskotek, bar atau bahkan arena ketangkasan yang lebih mendekati kasino ada di sekitar area pariwisata, namun keberadaannya tak terpantau. Posisi Otda Dengan demikian, dapat diartikan bahwa judi dilarang dan bertentangan dengan hukum positif, tetapi di lain sisi sesungguh-
8 benyah-latig. Tak hanya itu, Bali Travel News juga mencatat pernyataan Gede Wiratha lainnya adalah usulan dicabutnya Perda yang mengatur ketinggian bangunan di Bali. “Pada Halaman 7
Ketua Kadinda ...........................
karena orang-orang Bali yang menolak kehadiran kasino umumnya tidak pernah tahu dan tidak mengeri benar apa itu kasino. Perda Tinggi Bangunan Ia juga yakin, arena kasino yang terletak di daerah dan bangunan terisolir akan membawa kemakmuran bagi Bali. “Kalau saja izin kasino diterbitkan, jangan terlalu lama menunggu,
Gede Wiratha, Ketua Kadin Bali
Mungkinkah Dibangun Kasino di Nusa Penida Oleh Nyoman Sudipa
Page Advertorial
6
jalan-jalan di Bali dari ujung timur (Karangasem) hingga ke barat (Gilimanuk), saya yakin akan ngerenep dan diprade,” katanya membayangkan bahwa kehadiran arena kasino pasti mampu memperbaiki infrastruktur Bali yang saat ini
Bali Rugi Kalau tak Ada Kasino Dalam waktu dekat ini, Ketua Kadinda Bali, Gede Wiratha akan mengumpulkan lawyer (pengacara dan ahli hukum) di Bali untuk bersama-sama mensomasi Undang-undang Perjudian yang melarang kasino di Bali. Menurutnya, Undang-undang itu sangat merugikan masyarakat Bali. “Sebab harus dicermati yang bermain di arena kasino bukan krama Bali, tapi wisatawan asing dengan sistem pengamanan yang ketat,” katanya sambil menambahkan, Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia sangat dirugikan bila tidak mempunyai arena kasino.
Gubernur Wacanakan Punya Usaha Perhotelan
Dana Promosi 350 M, Sasar 12 Negara Potensial
Ketua Kadinda Gede Wiratha:
Kurang mendapat Prioritas Pasar Eropa dan Amerika
Wisatawan sedang menikmati liburan di atas cruise
Cukup pasang iklan di
nya kita membiarkan perjudian illegal, bahkan tidak jarang kita juga berada dalam lingkaran judi tersebut. Sikap yang mendua kita akhirnya ditangkap oleh negara tetangga seperti Malaysia dengan mendirikan kasino di Genting Island yang mampu menyumbangkan pundi-pundi penghasilan yang sangat besar dan celakanya sebagian penjudi yang datang ke Genting Island berasal dari Indonesia. Pertanyaan yang sering muncul kenapa Malaysia bisa, sedangkan kita tidak bisa. Gejala yang muncul selama ini adalah kita selalu terlambat menyikapi perkembangan yang ada, norma, hukum, selalu menjadi faktor pembatas dalam membuat perencanaan-perencanaan pariwisata termasuk kasino. Nusa Penida sebagai salah satu kawasan strategis pariwisata di Bali sesungguhnya Halaman 7
Mungkinkah ...............................
© bud
Perlu Dipikirkan Kasino di Bali su membuat kasino di Bali kembali berhembus. Dulu, sekitar tahun 2001 wacana untuk membangun tempat perjudian ini begitu gencar, sehingga menuai pro dan kontra. IB Subhiksu, Kepala Dinas Pariwisata Bali mengatakan, pembangunan kasino di Bali sebaiknya perlu dipikirkan secara matang. Apakah produk itu perlu ada di Bali atau tidak. Karena, ada satu undangundang atau aturan yang tidak membenarkan adanya judi. Tidak hanya berlaku di Bali, tetapi berlaku di seluruh Indonesia. Menurutnya, perlu ada kajian sejauh mana undang-undang itu tidak memberikan judi. Sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap kepariwisataan Bali, Subhiksu mengaku belum melihat itu pasal mana yang melarang adanya judi itu. Namun, ia hanya menegaskan sebaiknya ada kajian terlebih dahulu supaya tidak bertentangan dengan undang-undang yang ada. “Buru-buru kita membuatnya, tetapi undang-undang tidak mengijinkan kan susah juga,” ucapnya. Sementara, Made Suryawan, mantan Ketua Paras Paros (Komunitas Sosial Eksekutif Pariwisata) Bali mengatakan, kasino di Bali ibarat racun nyamuk. Bukan karena produk wisata ini jelek, tetapi jika tidak tepat penggunaannya akan menuai bahaya. Manakala digunakan untuk menyemprot nyamuk maka benda ini akan berguna, namun jika diminum maka menjadi benda berbahaya. Posisi Bali, kata Suryawan, sebagai Parahyangan Jagat (diharapkan masyarakat Bali untuk memahami ini secara niskala bukan secara teori atau konsep saja) yang membuat kita harus bijak dan tegas untuk jangan membuat kasino di Bali. Memang, beragam atraksi wisata telah berkembang pesat sebagai atraksi penunjang dari produk inti yang dimiliki Bali yaitu budaya. “Beragam
I
Halaman 7
Perlu Dipikirkan ........................
Wali Kota IB Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Kadisperindag Kota Denpasar Drs. I Wayan Gatra, M.Si, saat tinjau Inbis C12-59
2
Vol. IV No. 20, 26 Februari - 11 Maret 2010
Vol. IV No. 20, 26 Februari - 11 Maret 2010
7
Lolec
© tir © tir
Warung Online
Hijaukan Pantai Mertasari
DENPASAR – Pemerintah Kota Denpasar menggandeng RRI Denpasar, Aspartan Catur Muka, Dekopinda serta Forum Komunikasi Koperasi dan UKM Kota Denpasar membuka program warung online. Keberadaan warung online ini untuk mempercepat informasi tentang berbagai program pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Warung online juga bisa memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat dan UKM, sehingga masyarakat ada kebanggaan menggunakan produksi dalam negeri, sedangkan bagi UKM bisa lebih berkembang. Apalagi menghadapi persaingan diberlakukannya perdagangan bebas Asean-Cina mulai Januari 2010 ini. Pembukaan warung online dan nota kesepahaman (MoU) tersebut di lakukan di Ruang Praja Madya Kantor Walikota Denpasar, Selasa (9/2) yang dihadiri Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra. Sedangkan penandatangan MoU masing-masing dilakukan Kepsta RRI Denpasar-IGB Sudhyatmaka Sugriwa, Aspartan Catur Muka-Made Sutikno, Dekopinda Kota Denpasar, Forum Komunikasi Koperasi dan UKM-I Wayan Sana dan Sekkot Denpasar AA Ngr. Rai Iswara. (image/015)
© tir
Resmikan T-Cash DENPASAR – Setelah menyediakan Air Minum Otomatis (AMO) untuk masyarakat umum, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar bekerjasama dengan Telkomsel membuka T-Cash untuk memberikan pelayanan bermutu. Peresmian T-Cash dilakukan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra ditandai dengan menekan tombol pengiriman SMS pembayaran pelanggan PDAM, Sabtu (20/ 2) bertempat di Lapangan Puputan Badung. T-Cash adalah satu cara untuk mempermudah bagi pelanggan PDAM dalam melakukan pembayaran. Hadir dalam peresmian itu Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, AA Ngr. Agung Wira Bima Wikrama, Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara dan Direktur PDAM Putu Gede Mahaputra. (image/015)
DENPASAR – Sebanyak 2000 pohon terdiri pohon camplung, ketapang, dan suar ditanam di areal Pantai Mertasari dan sekitarnya. Kegiatan yang melibatkan ribuan peserta seperti dari kalangan teruna-teruni Kota Denpasar, pelajar, Pramuka, anggota PPT, Karyawan Jamsostek dan Mahasiswa FK. Unud ini diawali dengan melakukan aksi bersih-bersih pantai. Kegiatan ini sebagai wujud perbaikan dan penyelamatan lingkungan yang bertujuan untuk menjaga keasrian pantai dari ancaman abrasi air laut. Kegiatan serangkaian memperingati Hut ke 18 Kota Denpasar ini merupakan kerjasama antara Pemkot Denpasar, Perkumpulan Pecinta Tanaman (PPT) Kota Denpasar dan PT Jamsostek. Penanaman Pohon dilakukan secara simbolis oleh Walikota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota IGN Jayanegara, Sekkot Denpasar Drs. AA. Ngurah Rai Iswara, Msi, Ketua PPT Kota Denpasar Ny. IA Selly Dharmawijaya Mantra dan Kepala Jamsostek Cabang Denpasar Ignatius Abimayu Unanto Dwi, SH. (image/015)
Peluang Binis Cruise Makin Prospektif Indonesia adalah destinasi pengembangan bisnis cruise yang sangat potensial. Di tahun 2014 ada indikasi peluang cruise naik sampai 25 persen. Beberapa hal yang menyebabkan cruise mengalami perkembangan adalah isu cuaca, global warning yang melanda negara-negara manca. Ketakutan orang akan suatu saat air membeku, maka mereka melihat daerah yang memungkinkan yaitu memilih negara tropis. Demikian dikatakan Ida Bagus Sura Kesuma, Managing Director Pacific World kepada Image Bali Travel News di Denpasar beberapa waktu lalu.
© tir
© tir
Desa Belega Duta Lomba GIANYAR – Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh Gianyar tahun 2010 ini menjadi duta Kabupaten Gianyar dalam lomba kesatuan gerak PKK tingkat Propinsi Bali. Wabup Dewa Made Sutanaya mengatakan, ditetapkannya Desa Belega sebagai wakil Kabupaten Gianyar dalam lomba kali ini telah melalui tahapan-tahapan yang diawali pembinaan, evaluasi dan penilaian secara berjenjang. Penilaian telah dilakukan oleh Tim Penilai Propinsi Bali yang dipimpin oleh Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Bintang Puspayoga di Desa setempat, Kamis (11/2). Penilaiannya meliputi pelaksanaan kesatuan gerak PKK-KB-Kesehatan, Posyandu, lingkungan bersih dan sehat serta perilaku hidup Bersih dan sehat di Rumah Tangga. (image/015)
© des
Melaspas Kul-Kul Bar NUSA DUA – Guna memberikan pelayanan yang lebih maksimal bagi tamunya, The Laguna mempersembahkan bar baru yang bernama Kul-Kul Bar. Kul-kul bar sendiri merupakan fasilitas lama yang diperbaharui untuk memanjakan para tamu yang ingin bersantai sambil menikmati pemandangan pantai Nusa Dua yang menawan. Desainnya sendiri dibuat bergaya casual namun tak meninggalkan kesan Bali didalamnya. Acara pemlaspasan sendiri dilaksanakan bertepatan dengan odalan di pura hotel pada Kamis (18/2) dan disaksikan staf dan management hotel. (image/008)
Denpasar Funbike 2010
© tir
DENPASAR – Sekitar 5000 pencinta olah raga bebas polusi ikut meramaikan Denpasar Funbike 2010 dan Hotspot Day Out speedy. Acara tersebut dilepas oleh Walikota Denpasar IB Rai Dharma Wijaya Mantra di depan monumen Bajra Sandhi Niti Mandala Renon. Sebelum acara tersebut, Wali Kota juga melaunching jalur sepeda dan meresmikan radio komunitas sepeda kerja sama Duta FM serta melepas rally sepeda Denpasar Kintamani. Funbike dengan jarak tempuh 10 Km dengan rute Puputan Renon, jalan Dewi Sartika, jalan Diponogoro, jalan Tamrin, jalan Hasanudin, Jalan Gajah mada, jalan Patimura, jalan Veteran, jalan Sedap malam, jalan Hangtuah, Kembali ke jalan Puputan dan finish di lapangan Parkir Timur Niti Mandala Renon Denpasar. Acara ini digelar dalam rangka memperingati HUT kota Denpasar ke 18 itu digelar, Minggu (21/2). (image/015)
Terima Dana Penyisihan Pajak BADUNG – Sebanyak 46 desa dan 122 Desa Adat di Kabupaten Badung diberikan bantuan dari Pemkab Badung. Masing-masing desa diberikan Rp. 100 juta dan masingmasing desa adat diberikan Rp. 125 juta, sehingga total dana yang diserahkan sebanyak Rp 19.850.000.000. Dana bantuan tersebut dimaksudkan untuk mendorong serta memberikan motivasi terhadap semangat masyarakat untuk melakukan pembangunan di desa sehingga nantinya dapat mempercepat proses pertumbuhan serta tercapainya masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Dana itu diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Sudikerta kepada Perbekel dan Bendesa Adat di Ruang Kertha Gosana, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Kawasan Mangunpraja Mandala, Mangupura, baru-baru ini. (BTN/015)
S
ekarang ini, Lolek demikian panggilan akrabnya, mengaku tengah bekerjasama dengan induk perusahan inter cruises, pengusaha untuk menawarkan Indonesia di pasar cruise. Tentu yang menjadi pertimbangan adalah adalah keamanan, potensi kunjungan itu ada, dan cruise paket. Rute yang terlalu panjang menyebabkan paket menjadi mahal. “Dan Indonsia adalah salah satu yang kategori memungkinkan karena dilihat dari jauhnya,” katanya. Lolek lalu memberikan contoh, Dari Halaman 1
Bentuk KDPA
Mungkinkah ................................
BADUNG - Upaya pencegahan dan penanggulangan IMS, HIV dan AIDS di tingkat desa dan kelurahan, KPA (Komisi Penanggulangan Aids) Kabupaten Badung membentuk KDPA (Kader Desa Peduli AIDS ). Hal ini sangat perlu dilaksanakan secara meluas sampai ke tingkat desa dalam bentuk community based prevention, care, support and treatment. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan kepada para kader untuk dapat menjangkau dalam hal penanganan kasus HIV/AIDS di desa-desa, yang secara otomatis dapat meringankan serta membantu Pemerintah dalam hal mangatasi penularan penyakit HIV/AIDS. Pembentukan ini dilakukan Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Sudikerta selaku Ketua Pelaksana KPA Kabupaten Badung, Senin (15/2). (BTN/015)
memiliki aspek-aspek yang dibutuhkan, jika kasino dibangun di Nusa Penida. Cuma yang perlu dipersiapkan adalah masyarakat Nusa Penida dari sisi sumber dayanya, perangkat-perangkat yang dibutuhkan seperti infrastruktur pendukung juga dipersiapkan dan pariwisata termasuk kasino di Nusa
Sembahyang Bersama GIANYAR – Seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Gianyar melakukan sembahyang bersama di Pura Padmasana Kantor Bupati Gianyar, Rabu (17/2). Acara penuh khusuk itu serangkaian nutug karya kaping kalih mendem pedagingan, dan ngresi gana. Kabag Kesra Setda Kab. Gianyar, Drs. Cok Rai Punia, karya ini selama dua hari dan dipuput oleh Ida Pedanda Rai Gung Ketewel, Griya Babakan, Gianyar serta Ida Padanda Kekeran, Griya Kekeran, Blahbatuh, Gianyar pada puncak karya. (image/015)
Dari Halaman 1
Doa Bagi Konferensi UNEP
© tir
DENPASAR – Dalam rangka menyongsong pelaksanaan Konferensi UNEP (21 – 26 Pebruari 2010) yang berlangsung di Nusa Dua, panitia penyelenggara di daerah Bali melakukan persembahyangan untuk mohon doa dan restu bersama di Pura Candi Narmada, Tanah Kilap, Suwung, Denpasar. Acara yang berlangsung, Jumat (19/2) dipimpin oleh A.AG Alit Sastrawan, Kepala Badan Lingkungan Hidup Prov. Bali dan dihadiri pula Kepala Dinas kesehatan Prov. Bali, wakil dari Dinas PU, Dinas Kehutanan dan wakil dari PPLH Regional Bali – Nusra. Sebelum acara persembahyangan, semua panitia melaksanakan penghijauan di sekitar Pantai Merta Sari, Sanur. (image/015)
Ketua Kadinda ............................ enclave tertentu, izinkan bangunan berlantai 10, karena daerah ini terisolir semacam BTDC Nusa Dua,” katanya sembari menambah-kan, dengan demikian wisatawan akan mudah dikontrol dan sumber daya alam bisa difokuskan pada wilayah itu. Misalnya, untuk pengo-lahan air bersih pada kawasan itu harus menjadi tanggungjawab lingkungan dari kawasan tersebut. Hal lain, Gede Wiratha mengkhawatirkan ketidaksiapan pengu-
wisatawan cruise dari Hongkong ke Bali dalam perjalanannya akan menghabiskan waktu lama. Padahal, maksimal di laut dua hari itu sadah lama. Berarti di dalam cruise itu perlu ada kegiatan seperti di darat, harus ada artshop dan supermarket. Untuk membayar itu tidak terlalu murah karena cruise itu menjadi satu paket. Maka dari itu perlu ada paket cruise yang mahal, menengah dan murah. Benahi Destinasi Lolek mengungkapkan, pihaknya sempat meng-handle wisatawan cruise dari Hongkong yang sudah 40 kali menyusuri alam laut dan sempat mengunjungi 4 pelabuhan, seperti Makasar, Komodo, Bali dan Jakarta selanjutnya ke Singapore. “Dengan adanya kunjungan itu masingmasing pemerintah daerah yang wilayahnya dikunjungi mestinya mengerti, kalau pasar cruise itu mau memakai destinasinya. Maka itu destinasi harus dibenahi,” ujarnya serius. Lolek pun mengungkapkan, komentar dari wisatawan yang sudah melakukan kunjungan ke Indonesia ternyata banyak destinasi yang tidak bisa dinikmati. Hal tersebut karena kurang melakukan pembenahan atau mungkin paketpaket melalui jalur-jalur yang kurang baik. “Destinasi harusnya dibenahi oleh pemerintah daerah sendiri bekerjasama dengan pelaku-pelaku cruise. Dengan begitu akan tercipta satu pengertian.” Di samping itu, visit yang mau datang ke Indonesia juga merasa was-was terutama dari faktor Penida harus dibangun dengan konsep, batasan yang jelas sehingga benar-benar menjadi milik masyarakat dan memiliki dampak terhadap peningkatan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat. Pertanyaan lain, apakah keberadaan atau posisi status otonomi kabupaten mampu memfasilitasi perwujudan kasino sebagai rencana pelengkap parisaha Bali terhadap dibukanya kran Pasar Bebas. “Jangankan bersaing dengan pengusaha asing, masuk sebagai anggota Kadin saja mereka tak siap. Akibatnya, saat ini hanya ada 2 pengusaha yang memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) Kadin, sehingga tak ada yang siap menjadi Ketua Kadin Bali,” tegasnya. Wiratha yang telah dua kali menjabat sebagai Ketua Kadin Bali, menyatakan khawatir dampaknya, kalau nanti Ketua Kadin Bali didrop dari pengurus pusat (Jakarta) yang notabene tidak paham budaya Bali. (image/015)
keselamatannya. Hal itu karena petugas cruise kurang maksimum di dalam melaksanakan tugasnya. Keluhannya terlalu klasik, seperti tidak punya kapal, tidak punya minyak, tidak punya biaya operasi dan lainnya. Cruise yang masuk ke pelabuhan juga terlalu terbuka. Penjagaan di pelabuhan sangat longgar. Artinya, semua orang bisa lewat dan lalu-lalang pada jetty (jembatan menuju kapal) tanpa ada metal ditektor. “Mestinya pengamanan di pelabuhan itu sama dengan yang dilakukan di bandara. Petugas juga harus jujur, kalau tiak aman katakan tidak aman jangan bohong karena uang,” paparnya. Prosesnya, Lolek mengingatkan, juga jangan dipersulit. Misalnya, kalau masuk perhubungan laut harus berhubungan dengan pot agent, authority, syahbandar, customer imigrasi, polisi air, dan sampai desanyapun kalau itu di Bali. Kalau itu dijadikan semacam panduan untuk memasuki satu pelabuhan, akan berbahaya karena cost akan tinggi. Sedangkan kompetisi cruise juga semakin tinggi. Maka perlu suatu kemudahan. “Jangan dianggap sebagai keuntungan sehingga harus mencas semuanya. Intinya, perlu ada gambaran yang perlu diperhatikan. Sudah ada indikasi, mereka akan datang pada tahun berikutnya. Maka pelabuhan yang cukup memadai di Bali, Padangbai dan Benoa. Maka, untuk pelabuhan lain yang ukurannya lebih kecil, harus dibenahi lagi,” tambahnya. (image/015)
wisata di Nusa Penida. Dalam Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pariwisata sudah sangat jelas dibagi zona-zona pengembangan kawasan, dimana kawasan pariwisata sudah diplot sedemikian rupa yang mungkin termasuk Entertaiment Centre (kasino) berada dalam area yang sama. Dari sekian faktor pendukung dan penghambat tersebut apakah mungkin dibangun kasino di Nusa Penida? Pemikiran ini harus kita resapi secara holistik untuk menjawab apakah kita membutuhkan kasino sebagai salah satu atribut pelengkap pariwisata di Bali dan apakah memungkinkan dibangun di Nusa Penida yang bisa diakses dari Nusa Dua dan Sanur, apakah bisa memberikan nilai tambah bagi pariwisata Bali, mengakses tenaga kerja, mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali dan Nusa Penida pada khususnya, atau dampak negatif yang lebih banyak ditimbulkan, inilah yang perlu kita pikirkan bersama.
Siapkah Bali Menampung Kapal Pesia elama tahun 2010 ini, Indonesia diproyeksikan akan dikunjungi 31 cruises ship (kapal pesiar) besar dengan jumlah kunjungan 212 kali serta membawa wisatawan sebanyak 127,510. Saat ini di seluruh Indonesia terdapat 70 pelabuhan laut, dari jumlah tersebut terdapat 15 pelabuhan sebagai pelabuhan nonekspedisi, dan kurang dari 10 pelabuhan laut yang dapat digunakan sebagai tempat berlabuh kapal-kapal besar. Demikian dikatakan Ni Made Eka Mahadewi Kabid Diklat DPD SIPCO (Society Indonesia Professional Congress Organizer) Bali seusai mengikuti acara pertemuan Direktorat Jendral Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar bersama para bupati/wali kota di Bali, jajaran stakeholder pariwisata Bali, Dinas Perhubungan, dan instansi terkait pembangunan dermaga, di Kantor Gubernur Bali, Rabu (8/2). Dosen Kepariwisataan STP Nusadua Bali itu menjelaskan, Bali adalah salah satu tempat yang akan disinggahi kapal-kapal besar itu. Bulan Mei 2010, Sun Princess Cruises, sebuah kapal pesiar dengan total penumpang 2,342 orang belum termasuk 814 crew kapal akan hadir di Bali. Dikunjungi pula kapal pesiar P&O Australia dengan 22 kunjungan dan membawa penumpang 32.692 orang, Kapal pesiar Costa Crociere sebanyak 28 kunjungan dan membawa penumpang 28.572 orang; serta kapal pesiar Seabourn sebanyak 4 kunjungan membawa 1.298 penumpang.
S
Siapkah Bali Sudah dapat dibayangkan, lanjutnya, apabila jumlah kunjungan wisatawan ke Bali pada tahun 2009 mendekati 2 juta wisatawan, maka kunjungan wisatawan dengan kapal pesiar ini terjadi jumlah kunjungan wisatawan ke Bali akan menjadi lebih meningkat. Tidak hanya itu, dampak ikutan (multiplier effect) nya akan berdampak terhadap kunjungan ke Indonesia. Wisatawan kapal pesiar, tidak mau ke Indonesia tanpa harus Dari Halaman 1
Perlu Dipikirkan ........................
atraksi wisata memang menjadi sebuah atraksi lain yang bisa dinikmati wisatawan. Namun, beragam atraksi yang disuguhkan itu hendaknya jangan menyimpang dengan landasan pariwisata Bali,” ucapnya. Hal ini diperkuat pula dengan positioning kepariwisataan Bali yang kental dengan jiwa Bali yang shanti dan sebutan yang diberikan pada Bali yang memang benar ‘Bali is The Island of Gods’, juga tidak cocok dengan pendirian kasino di Bali. “Jikalau orang Bali bangga dan konsisten dengan nilainilai yang dijunjungnya dan paham akan tugasnya kenapa para roh-roh suci lahir menjadi orang Bali, maka jangan sekalikali mengijinkan kasino atau sejenisnya dibangun di Bali,” kata Anggota Dewan Penasehat PHRI Bali 2000 - 2002 ini. Meskipun pembangunan kasino berlindung di balik tujuan pariwisata, dirinya tetap saja tidak setuju karena
singgah di Bali. “Ini artinya, Bali mempunyai kharisma tersendiri untuk selalu dikunjungi. Hanya saja permasalahannya adalah siapkah pelabuhan di Bali menerima kunjungan tersebut?” tanya Mahadewi. Mengutip dari pemaparan Mr. Lami, Cruise Management Consulting Monaco, Mahadewi mengatakan, yang paling penting untuk kemajuan pariwisata Bali adalah pemerintah secara bersama-sama dengan stakeholder lainnya menentukan dan membangun Bandara Laut yang mampu menampung kapal pesiar mewah dan besar. “Dan, sekarang ini, Bali mempunyai pelabuhan Benoa, Padang Bai dan Tanah Ampo yang sedang dipersiapkan. Yang paling dianggap mendesak adalah merampungkan Pelabuhan Benoa yang akan disinggahi wisatawan kapal pesiar tahun ini,” paparnya. Dilihat dari perspektif pariwisata, lanjutnya, dengan kedatangan wisatawan melalui Bandara Laut, ada hal-hal terkait yang harus dipenuhi selain daya tampung kapal pada pelabuhan seperti tempat parkir kapal pesiar, fasilitas (WC, Air bersih, transportasi siap pakai, persiapan makanan minuman, minyak kapal,hiburan, souvenier) dan pelayanan selama wisatawan di Bali. “Keuntungan secara ekonomi akan banyak berdampak bagi masyarakat, mengingat ukuran spending money dari wisatawan kapal pesiar termasuk kategori mahal,” ucapnya. Sebagai gambaran harga permalam kamar di kapal pesiar mencapai US$ 1.400. Ini belum termasuk makan, minum dan berbagai fasilitas tambahan lainnya selama berlayar. Kalau berlayar sebulan, bisa dihitung berapa pengeluaran per pax wisatawan kapal pesiar. Untuk parkir/berlabuh saja, kapal pesiar membayar US$ 14.000. “Bagi Bali, ini merupakan peluang besar untuk menambah Pendapatan Asli Daerah melalui pelabuhan laut. Kenapa tidak berjuang untuk memenuhi harapan kapal pesiar yang berlabuh. Ini tantangan bagi Bali untuk berbenah diri secara cepat,” Mahadewi meyakinkan. (image/015)
dasar keberadaan pariwisata Bali tidak terpisahkan dengan nilai-nilai budaya masyarakat Bali. Pariwisata Bali masih mengandung potensi besar untuk dikelola dan dikembangkan ke arah pembangunan kualitatif yang mampu menambah pemasukan tanpa merusak. “Para Bupati mesti bersatu, Pak Mangku harus mampu memangku Bali seutuhnya, segera upayakan reformasi admin agar Bali dikelola secara bersatu bukan pecah per kabupaten untuk menghadapi isu-isu seperti ini,” harapnya. Masih banyak jumlah kreatifitas atraksi yang bisa dibuat di Bali yang sudah barang tentu mesti disesuaikan jenis atraksi-nya mengingat Bali mempunyai masalah dengan jumlah lahan yang terbatas. Pendapatan Bali dari pariwisata masih bisa ditingkatkan dengan melakukan upaya yield management terhadap jasa akomodasi dan jasa biro perjalanan. Jumlah hotel dan biro perjalanan sangat perlu dikontrol dalam upaya ini. (BTN/008/015)
6
Vol. IV No. 20, 26 Februari - 11 Maret 2010
Vol. IV No. 20, 26 Februari - 11 Maret 2010
Wacanakan Isu Lingkungan di Pilkada Beberapa bulan lagi, lima kabupaten/kota di Bali akan mengadakan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Cara berkampanye masing-masing calon memang tidak mengkhawatirkan, namun sudah mengarah pada ekploitasi yang denyutnya mulai kelihatan. “Inilah yang harus digeser atau diwacanakan sehingga tidak menjadi virus bagi calon kepala daerah itu,” kata Ir. R. Sudirman, MM., Kepala Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Bali dan Nusra seusai membuka Sosialisasi Pengarusutamaan Isu Lingkungan Hidup Dalam Visi dan Misi Calon Kepala Daerah, Rabu (10/2) di kantor setempat.
© tir
Ir. R. Sudirman, MM aka dari itu, lanjut Sudirman, pihaknya memberanikan diri untuk mengajak media, LSM, Kepala BLH provinsi dan kabupaten/ kota serta Ketua KPU provinsi dan kabupaten/kota untuk memfasilitasi mengatur langkah kerja bagaimana
M
mengintroduksi isu lingkungan hidup dalam pilkada tersebut lewat seminar. “Seorang calon, figur harus mempunyai kemauan berpikir tentang lingkungan. Jangan hanya ngomong tetapi tidak terealisai dengan baik,” ucapnya. Menurut Sudirman, Bali memiliki masalah lingkungan yang cukup banyak. Misalnya, masalah hutan, pesisir, udara dan banyak lagi lainnya. Semua itu harusnya menjadi pemikiran. Biasanya caloncalon itu hanya ngomong saja tanpa ada perbuatan riil. Bahkan, ada yang mengimploitasi lingkungan. “Inilah yang harus diintroduksi kepada pemilih dan calon kepala daerah agar mempunyai komitmen tentang lingkungan,” tegasnya. Sudirman mengatakan, BLH provinsi ataupun kabupaten/kota semestinya menjelasakan terkait detail di lima kabupaten itu. Misalnya, Bangli mempunyai masalah insensial itu apa,
Karangasem, Tabanan, Badung serta masalah di Denpasar harus dijelaskan secara detail. Lalu, masing-masing calon bupati merespon lewat kegiatan kampanyenya. “Kalau memang ingin melestarikan alam Bali, apa yang menjadi masalah esensial di lima kabupaten itu yang harusnya menjadi target calon pemilih,” terangnya. Terkait masalah lingkungan, dirinya mempetakan citra satelit terjadi tutupan Bali 30,75, masih kalah dengan Papua, Maluku dan Sulawesi. Karbon gas rumah kaca tidak bisa diserap oleh pohon yang ada di Bali. Hal itu menyebabkan, terjadinya perubahan iklim, panas suhu sangat tinggi, perbandingan antara Co2 dan O2 sangat jauh. Co2-nya lebih tinggi. “Satu-satunya cara yang harus kita lakukan dengan menanam pohon. Pendidikan lingkungan harus diberikan dari anak-anak TK sampai ke perguruan tinggi. Intinya adalah kesadaran yang bisa memperbaiki lingkungan,” paparnya. Yang jelas, kata Sudirman, dirinya sudah menyampaikan surat kepada Ketua KPU Bali agar menyampaikan ke seluruh Ketua KPU di Bali untuk menyampaikan visi terhadap lingkungan. “Saya akan berdiri di depan kalau calon bupatinya dalam visinya tidak peduli lingkungan. Kita habisin saja. Buat apa dipilih kalau akhirnya hanya merusak alam Bali,” ucapnya berang. (image/015)
2010 Bali Promosi di 10 Negara i tengah sorotan lambatnya pengurusan pelayanan VoA, secara keseluruhan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali tahun 2009 mencapai 2.229.945 orang atau meningkat 13,26 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang jumlahnya 1.968.892 orang. Pemprov. Bali tetap menargetkan jumlah kunjungan wisatawan kembali meningkat pada 2010, baik wisatawan asing mau pun domestik. Kepala Biro Humas dan Protokol Putu Suardhika mengutip keterangan Kadis Pariwisata Drs. IB. Kade Subhiksu, MM., menyatakan untuk mencapai target tersebut, sejumlah upaya telah dilakukan. Diantaranya promosi ke luar negeri serta tempat-tempat lain, yang memang berpotensi sebagai penyumbang wisatawan ke Bali. Dari 182 negara yang warga negaranya berkunjung ke Bali, tercatat 10 negara yang menjadi pasar utama pariwisata Bali, yakni Australia, Jepang, Cina, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Perancis, Inggris, Jerman dan Belanda.
D
Sementara jumlah kunjungan domestik ke Bali pada tahun 2009 sebanyak 2.521.135 orang atau meningkat 21,47 persen di bandingkan tahun sebelumnya 2.898.794 orang. Pangsa pasar utama pariwisata berasal dari Jateng, Jatim, DKI Jakarta, Jabar, Sumatera dan Kalimantan. Sayang di balik meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, tidak disertai dengan peningkatan ratarata tingkat hunian kamar hotel berbintang. Rata-rata tingkat hunian kamar hotel berbintang di Bali tahun 2009 sebesar 56,51 persen atau turun sekitar 6,26 persen dari tahun sebelumnya 62,77 persen. Turunnya rata-rata tingkat hunian hotel, diperkirakan karena pendeknya masa kunjungan serta makin banyaknya jumlah hotel berbintang di Bali. Suardhika menambahkan berdasarkan survei Puslit Budpar Unud dapat diperkirakan pendapatan devisa yang diperoleh dari kunjungan wisman sebanyak 2,7 miliar dolar, sedangkan pendapatan dari wisatawan
Putu Suardhika domestik mencapai Rp 8 triliun. “Total pendapatan dari sektor pariwisata diperkirakan Rp 32 triliun atau meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya Rp 29 triliun,’’ kata Suardhika. Terkait dengan keluhan pelayanan visa di Bandara Ngurah Rai, dikatakan sudah diupayakan dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah. (image/bp)
Ketua BVA, Ismoyo:
“Saatnya Bali Bersinergi dalam Promosi Pariwisatanya”.
© tir
Ketua BVA, Ismoyo
S
ebagai media partner Dinas Pariwisata Bali, Bali Travel News (BTN)
mendapat support dan organisasi dan pelaku pariwisata Bali. Untuk itu, media pariwisata local yang juga Kelompok Media Bali Post (KMB) ini diharapkan segera mengadakan pertemuan atau sejenis coffee morning dengan pelaku pariwisata di Bali untuk merencanakan promosi pariwisata Bali ke depan. Hal itu dikatakan Ismoyo, Ketua BVA (Bali Villa Association) kepada BTN di Uma Sapna Villa Seminyak, Senin (1/2). Bila perlu, lanjut GM Villa Uma Sapna ini, semua pengusaha juga pelaku pariwisata bergabung denga pemerintah untuk manyatukan ide dan persepsi sehingga promosi yang dilakukan tepat sasaran.
Artinya, BVA, BHA (Bali Hotel Association), BTB (Bali Tourism Board) dan steakholdernya, pelaku pariwisata lain dan pemerintah semestinya mulai bersinergi dalam berpromosi. “Bila perlu hasil kesepakatan itu nantinya dijadikan Deklarasi Pariwisata Bali,” katanya penuh harap. Selama ini promosi yang dilakukan masing-masing perusahaan tanpa ada koordinasi, sehingga promosi Bali kelihatan sangat kecil dibanding negaranegara lainnya. Padahal kalau saja masing-masing hotel berpromosi bersama-sama tentu biaya promosi akan menjadi besar. Apalagi ditambah dengan dana pemerintah.
Dana Promosi 350 M, Sasar 12 Negara Potensial
I Gde Pitana
© tir
i tahun 2010 ini, D e p a r t e m e n Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Repubik Indonesia menargetkan kunjungan wisatawan ke Indonesia sebesar 7 juta orang. Maka itu, akan menyasar pasar 12 negara yang dianggap sebagai pasar utama. Hal itu dikatakan I Gde Pitana, Director for International Promotion setelah mewakili Menbudpar membuka Serasehan 50 Tokoh Pariwisata Bali 2010 bertajuk Mengevaluasi Jejak 2009 Menata Langkah 2010 di Wiswa Sabha Kantor Gubernur, Kamis (18/2). Dikatakan Pitana, dari 12 negara yang disasar itu diantaranya Malaysia, Singapura, Korea, Jepang, Taiwan, dan Australia yang merupakan negara terdekat (south hole), negara yang agak jauh seperti Rusia, India dan beberapa negara di Timur Tengah serta negara yang tergolong jauh sekali (long hole) seperti Inggris, Jerman, Belanda, Perancis, termasuk juga menggarap Amerika. “Meskipun jumlah wisatawan Amerika kecil, tetapi mereka adalah trendsetter. Artinya kalau dia pergi orang lain ikut pergi.
D
“Kita pun biasa menentukan siapa target pasar yang akan ‘digarap’, sehingga sasaran dan hasil promosi itu menjadi jelas dan tepat,” tegas saat menerima Pemimpin Redaksi Bali Travel News, Wisnu Wardana. Ditambahkan, organisasi pariwisata dan pemerintah bersamasama merancang kalender event setiap tahun. Artinya setiap event dibuat event-event wisata yang berskala internasional, sehingga event itu menjadi ajang promosi bagi Bali sendiri. Seperti contoh event PKB (Pesta Kesenian Bali) yang sudah ada sejak puluhan tahun. Selama ini PKB belum pernah melakukan sinergi dengan pelaku pariwisata, sehingga mereka sendiri tahu dengan acara pasti PKB, apalagi dengan tamu yang baru datang beberapa hari di Bali. “Intinya, ke depan kita harus merancang apakah event itu untuk tamu yang sedang berlibur atau hanya untuk pembinaan seni bagi warga lokal,” ucapnya. Hal lain yang dapat disinergikan adalah mengajak pemilik dan pengelola mall untuk berpromosi bersama seperti memberikan discount pada saat sepi tamu, dan seterusnya. “Hanya sekarang saya harapkan agar BTN mampu mensinergikan kegitan ini,” katanya. Selaku Ketua BVA, ia berharap agar tabloid pariwisata BTN ini mampu mempublikasikan villa-villa yang menjadi anggotanya. Dengan demikian wisatawan akan nyaman dan aman tinggal di villa tersebut. Tak seperti saat ini, banyak tumbuh villa yang tak berijin, sehingga mereka terhindar dari pemungutan pajak resmi dari pemerintah. Untuk
Kalau dia mengatakan jangan orang lain tidak akan bepergian,” kata Pitana. Lalu Pitana memaparkan proses berpromosi yang dilakukan selama ini. Menurutnya, secara ideal semua promosi itu dikoordinasikan oleh Depbudpar. Untuk itulahlah pihaknya selalu mengadakan rapat koordinasi pemasaran pariwisata yang biasa digelar bulan Oktober – Desember. Untuk promosi luar negari, di tahun 2010 ini dirinya mengaku memiliki sebanyak 78 kegiatan di luar negeri. Semua kegiatan itu sudah diedarkan kepada 33 provinsi dan 400-an kabupaten/kota mulai Desember lalu. Surat edaran itu berisi permakluman itulah promosi yang dilakukan Depbudpar. Meminta informasi kepada gubernur, bupati dan wali kota tentang bahan-bahan yang akan dipromosikan. Dan memberikan kesempatan untuk melakukan sinergi. Karena, dengan cara bersinergi itu akan mengeluarkan biaya sedikit. Artinya, dengan dana yang sedikit bisa digabung untuk membeli lahan secara bersama-sama. Desainnya satu, tetapi dalam mempertanggungjawabkan dibedakan sesuai intansi masingmasing. Pitana mengaku, dana promosi tahun 2010 secara keseluruhan sebesar Rp 350 milyar. Dana itu termasuk mengadakan fun trip, iklan-iklan, tayangan tv, dan ke 78 kegiatan di luar negeri. Termasuk juga kalau ada yang bisa mendatangkan turis ke Indonesia dalam bentuk grup 100 orang akan berikan jamuan makan malam. “Intinya berbagai bentuk promosi mix kombinasi antara convensional, marketing dengan new marketing,” ucapnya. (image/015) ini, pihaknya akan bekerjasama secepatnya mendata villa illegal, sehingga dapat mengurangi citra buruk pariwisata Bali. “Kalau ini ditata dengan baik, semuanya akan untung,” katanya sambil menambahkan, tahun 2006 ada 50 villa berijin dengan pajak yang disetor ke Dispenda (Badung) Rp.23 milyar/tahun, dan angka ini naik menjadi 500 villa berijin (2008) dengan pemasukan pajak Rp.75 milyar/tahun. “Bayangkan, jumlah pemasukan Pemda lebih dari 3 kali lipat. Bagaimana kalau semua villa terdata, dan berapa PHR yang bisa diraup.” Dalam hal ini, Ketua BVA minta agar BTN bekerjasama dengan Disparda Badung dan BVA menerbitkan Buku Putih tentang villa di wilayah kabupaten Badung, sehingga lewat informasi tamu yang akan menginap di villa terjamin keamanan dan kesehatannya. Langkah yang sama juga dilakukan dengan organisasi lain seperti BHA (Bali Hotel Association), PHRI, KEC (Kuta Eksekutif Clup), ASITA, HPI, SPSI dan lainnya. Selama ini kata Ismoyo, dirinya selaku Ketua BVA sudah menggagas standard villa di Bali bekerjasama dengan Depbudpar. Demikian juga dengan Polda Bali untuk melakukan sertifikasi keamanan villa. Menurut Ismoyo, banyak hal yang bisa dilakukan oleh BTN selaku media pariwisata. Misalnya mengkordinasikan CSR (Corporate Social Responsibility) yang nilainya milyaran rupiah. (image/015)
Bali di Ambang “Senja Kala” Oleh : Prof Dr Wayan Windia ransformasi dan dampak pelaksanaan pembangunan di Bali telah menjadi wacana publik yang intens. Berbagai kesepakatan politik yang sebelumnya telah dicanangkan kepada publik, yakni tentang konsep pembangunan Bali, telah mulai dimentahkan kembali. Muncullah berbagai wacana dengan nuansa pragmatis, dan untuk kepentingan jangka pendek. Semua pemikiran itu tiada lain adalah sebuah kompromi antara berbagai stakeholders, yang masih ingin memanfaatkan Bali untuk meraih rezeki. Lalu, bagaimana dengan kepentingan jangka panjang pembangunan Bali? Kalau direnungkan, yakni berbagai wacana tentang pembangunan Bali ke depan, tampaknya Bali sekarang telah berada di ambang “senja kala”. Ya demikianlah, Bali sekarang sedang berada dalam berbagai perdebatan, yang mencirikan bahwa Bali sedang berada di ambang “senja kala”. Wajah Pulau
T
Bali telah semakin muram, murung, dan munafik. Wajah Bali yang mistis, magis, dan melankolis, telah mulai tertutup aura senja yang sendu. Orangorang berduit, kapitalis, dan investor, tak henti-hentinya merengek, untuk meminta bagian lebih banyak lagi, berbagai harta karun yang terpendam di Pulau Bali. Wacana Kontraversial Sementara itu para pemimpinnya dan elit politiknya, tampak telah menjadi semakin ragu dan bimbang, tentang wacana Ajeg Bali. Terutama tatkala mereka melirik pundi-pundi dolar dan rupiah yang dibawa kaum cucunguk yang semakin intens menggodanya. Sepertinya, para elit dan kapitalis sedang bermainmata, masing-masing sedang pasang kuda-kuda, dan kong kali kong. Hal itu kemudian tercermin dalam berbagai keputusan yang kontroversial. Mereka semua juga cendrung berlindung di bawah tekanan pemerintah pusat, yang
ingin di Bali keadaannya seperti ini atau seperti itu, karena di Bali akan diadakan pertemuan internasional ini atau itu. Wacana yang kontraversial diantaranya adalah sebagai berikut. Pembuatan jalan layang dari dan ke Bandara Ngurah Rai, hingga persilangan jalan simpangsiur. Perpanjangan dan perluasan Bandara Ngurah Rai. Pembangunan hotel dan vila yang semakin menggila, jauh di atas kapasitas optimal yang harus ada di Bali. Pembangunan hotel dan vila yang melanggar batas pantai, batas sungai, dan batas jurang. Jembatan layang yang menghubungkan Serangan dan Tanjung Benoa. Juga masalah pembuatan Bandara di Buleleng dan Jembrana. Pembangunan jalur jalan by pass yang baru di Jalan Ida Bagus Mantra. Pembuatan jalan by pass ke Buleleng melalui hutan Bedugul, dll. Selanjutnya, kawasan jalur hijau yang terus dibombardir oleh pembangunan fisik, lahan sawah yang terus
berkurang,dll. Sementara itu sebelumnya, telah muncul juga wacana tentang revisi Perda tentang ketinggian bangunan, tentang pemanfaatan Danau Buyan untuk wisata, tentang pembangunan tenaga listrik panas bumi di Bedugul, ricuh tentang penerapan RTRWP Bali, dll. Belum lagi, rencana pembangunan tegangan listrik ekstra tinggi yang akan melintas di atas alam Bali. Kehilangan Roh Berbagai hal itu menunjukkan bahwa, betapa Bali akan kehilangan rohnya, kalau semua rencana dan wacana itu dilaksanakan. Wacana pembangunan itu dikembangkan, pasti dengan berbagai alasan yang pragmatis. Dengan demikian, Bali tak akan ada bedanya dengan daerah wisata lainnya di Indonesia, dan bahkan denga kawasan wisata lainnya di dunia. Timbul pertanyaan klasik, mengapa orang dari jauh, lalu sangat ingin datang ke Bali ? Karena di Bali mereka menemukan suasana alam dan suasana sosial yang berbeda. Pembangunan fisik yang berlebihan, akan menyebabkan
3
artefak dan kohesi sosial tidak lagi dapat memberikan sentuhan mistis, bagi nurani wisatawan. Semua hal itu akan menyebabkan suasana Bali akan “kering”. Oleh karenanya Bali akan ditinggalkan wisatawan. Mereka tidak perlu susah jauh-jauh datang ke Bali. Mereka akan memilih untuk datang ke kawasan yang lebih dekat. Misalnya ke Phuket (Thailand), Hongkong, Maladewa, Makao, Singapore, atau destinasi wisata yang bernuansa pulau lainnya di dunia. Pada saatnya nanti, kalau kekhawatiran ini betul-betul mulai terjadi, maka saat itulah yang disebutkan sebagai suasana Sandyakalaning Bali, atau Bali dalam suasana senja kala. Hanya menunggu sesaat, untuk kemudian tenggelam dalam suasana kelam, kusam, dan gelapgulita. Akankah Bali akan menuju pada suasana seperti itu ? Tampaknya pelan, tetapi pasti, Bali akan menuju pada ke gelapannya, kalau tidak ada usaha yang fundamental untuk mengubah arahnya. Tetapi persiapannya justru telah dimulai, dan yakinlah bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi.— *) Penulis adalah Ketua Lab. Sistem Subak Fak.Pertanian UNUD.
Gaya Trendi ke Pantai ala Nandie
Bangunan Tidak Mencerminkan Identitas Bali
BERLIBUR ke pantai? Desainer Nandie Amidharmo menawarkan pilihan busana pantai yang modis, trendi, gaya, dan tentu tetap fashionable. pabila liburan ini, Anda mengisinya dengan pergi ke pantai, maka pastikan Anda membawa perlengkapan seperti kamera, sunblock serta baju renang. Tetapi bagaimana dengan pilihan wardrop selama berlibur? Walaupun berlibur, bukan berarti kita tidak bisa bergaya, jangan berfikir hanya memakai baju gombrong, sandal jepit, celana pendek. Cobalah tampil beda di
A
© tir
Panitia Semiloka Arsitektur Bangunan Gedung sedang berdiskusi enpasar merupakan w i l a y a h perkembangannya paling cepat dan sarat beban sehingga wajah kota dengan cepat mengalami perubahan. Maka, tidak terelakan masih terdapat bangunan yang tidak mencerminkan identitas Bali. Banyak bangunan yang mengurangi disain sehingga tidak mencerminkan identitas Bali. Hal itu terungkap pada Semiloka Arsitektur Bangunan Gedung yang digelar Pemkot Denpasar di Wisma Werdhapura Sanur baru-baru ini. Dalam mewujudkan arsitektur bangunan gedung di Kota Denpasar, peran perancang dalam mewujudkan karya arsitektur kreatif yang beridentitas kearifan lokal sangat dibutuhkan. Denpasar salah satu dari Kota Pusaka (Heritage City), yang dinilai mampu mempertahankan jati dirinya, utama di bidang arsitektur yang merupakan “tangible” yang kiranya perlu di konservasi dan dilestarikan sebagai kota kreatif berbasis budaya unggulan. Kadis Tata Ruang dan Perumahan Kota Denpasar, Ir. Made Kusuma Diputra, MT. mengatakan, hingga saat ini masih maraknya bangunan yang tidak mencerminkan arsitektur tradisional Bali dan belum optimalnya peran perancang di dalam karya-karya arsitekturnya. Selain itu banyaknya para pengusaha yang lebih cendrung
D
menonjolkan brand image perusahaannya, sehingga sering melupakan prinsip-prinsip arsitektur tradisional Bali yang selaras, seimbang dan terpadu dengan lingkungan setempat. Semiloka yang melibatkan Dinas Perijinan, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bali dan Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Bali ini membahas 3 materi yang terkait arsitektur bangunan gedung di Kota Denpasar. Selain itu kegiatan yang melibatkan Dinas Perijinan Kota Denpasar, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bali dan Ikatan Konsultan Indonesia (INKINDO) Bali melibatkan 200 peserta. “Hasil semiloka ini akan dijadikan pedoman dalam penyusunan Perda Kota Denpasar sesuai amanah Perda Propinsi Bali Nomor 5 tahun 2005 tentang persyaratan bangunan gedung,” katanya. Kegiatan ini melibatkan berbagai kalangan baik praktisi maupun akademisi juga diharapkan mampu menggagas formula pengembangan arsitektur khas Denpasar yang mampu mengadopsi berbagai fungsi yang bermukim di Denpasar. Peserta terdiri dari instansi pemerintah penyelenggara bangunan, perguruan tinggi, asosiasi profesi dan pihak swasta dengan narasumber Ir. Ni Ketut Ayu Siwalatri, MT. I Ketut Rana Wiarcha, ST. dan A.A. Gde Rai Soryawan. (image/015)
Liburan kali ini. Jika Anda berniat untuk berenang di laut , pastikan membawa baju renang favorit. Anda bisa membawa 2 pasang baju. Pilihan pertama, pilihlah yang bermotif garis vertikal agar terlihat lebih langsing. Jangan lupa memakai kaca mata hitam, topi lebar serta sarung pantai. Dengan begitu Anda akan terlihat trendy. Model Bikini Sebelum Anda menceburkan diri ke laut, kenakanlah celana pendek serta baju berbahan tunik. Pergi ke pantai tak harus memakai tank top. Apabila Anda ingin memakai bikini, tambahkan atasan berbahan tipis untuk melapisi tubuh Anda. Dengan begitu Anda akan terlihat seksi. Biasanya pergi ke pantai tak lepas dengan bermain pasir. Untuk itu kenakanlah dress pendek dengan kerah halter yang akan membuat kulit Anda mendapatkan tanning alami dari matahari. Apabila Anda ke pantai hanya untuk menenangkan diri dari aktivitas bekerja dan bersantai, busana yang tepat adalah summer dress berbahan tipis. Ini akan membuat terlihat girly. Jangan lupa membawa buku atau MP3 agar Anda bisa menikmati angin sepoisepoi dan indahnya pantai.
© bram
Gaya Cuaca yang menyengat belakangan ini tentu akan mempengaruhi cara Anda berpakaian. Untuk baju yang nyaman saat susana panas, kenakan baju pantai
© bram
bermotif khas Bali atau baju Bali. Baju ini mulai digandrungi sejak pertengahan tahun ini. Bahan Sejuk Warna-warna yang mencolok seperti merah, kuning, hijau, biru, orange dengan berbagai macam motif yang menarik itulah yang menjadi ciri khas baju Bali ini. Tak hanya itu, bahannya yang halus dan sejuk membuat si pemakai juga terasa nyaman dalam menggunakan baju Bali itu nantinya. Nah, minggu ini, Nadie Amidarmo, desainer kelahiran Pamekasan Madura yang memulai kariernya sebagai perancang busana di Bali sekitar 20 tahun yang lalu, menawarkan beragam koleksi rancangannya yang digelar di Bali in Fashion 2009. Rancangan alumni seni rupa ITB ini terinspirasi dengan hiruk pikuk pantai Kuta dengan kesibukannya yang khas baik siang maupun malam hari. (Image/osi)
4
Vol. IV No. 20, 26 Februari - 11 Maret 2010
Vol. IV No.20, 26 Februari - 11 Maret 2010
7 Mini Market di Denpasar Tanpa Izin Sebanyak 7 mini market beroperasi tanpa izin usaha toko modern (IUTM). Padahal sejumlah mini market telah buka sejak beberapa bulan. Hal ini terungkap saat Tim Dinas Perijinan Kota Denpasar yang beranggotakan, Dinas Trantib, Dinas Perindag, Dinas Tata Ruang dan Perumahan, Senin (8/2) melakukan sidak di sejumlah mini market di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan.
yoman Sudana Kabid Monitoring dan Evaluasi Dinas Perijinan Kota Denpasar yang memimpin sidak mengatakan, adanya temuan sejumlah mini market tidak punya IUTM, pihaknya mengaku telah memberikan surat panggilan langsung saat sidak pada pemiliknya. Menurut Sudana setiap toko modern diwajibkan memiliki IUTM sesuai dengan Perwali No.9 TH 1999 tentang pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko
N
modern. “Kita telah mengadakan sosialisasi dengan manajemen mini market agar mengurus IUTM. Namun masih ada sejumlah mini market tidak memiliki IUTM,” ujar Sudana. Bila pemilik mini market tersebut tidak bisa menunjukan izin usaha termasuk IUTM, menurut Sudana, pihak Trantib akan melaksanakan tindakan pidana ringan. Disamping itu banyak pemilik mini market mendirikan mini market sesuai dengan SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan). Untuk SIUP
Reguler setiap kecamatan pemilik mini market hanya boleh mendirikan satu buah mini market. Sedangkan untuk SIUP Waralaba hanya boleh mendirikan 2 mini market pada satu kecamatan sedangkan SIUP operator mandiri pemilik hanya boleh mendirikan 4 mini market pada satu kecamatan. Namun sejauh ini SIUP pemilik memiliki SIUP Reguler namun mendirikan lebih dari satu market. “Tentunya kita akan panggil semua pemilik market yang SIUP-nya tidak sesuai,” tambah Sudana. Kedepannya sidak semacam ini akan terus dilakukan untuk menata keberadaan mini market di Kota Denpasar. Wayan Gunarta management mini mart yang merupakan salah satu mini market yang tidak memiliki IUTM mengatakan selama ini memang belum mengurus ijin tersebut. Namun Ia berjanji akan mengurus izin
Sertifikat SKJA Dari Dispar Badung
© tir
Kepala Dinas Pariwisata Badung Drs. I Made Subawa, MM menyerahkan Sertifikat Standarisasi Keamanan Jasa Akomodasi kepada pondok wisata
emerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Badung menyerahkan Sertifikat Standarisasi Keamanan Jasa Akomodasi (SKJA) kepada 75 pondok wisata yang tersebar di empat Kecamatan di antaranya Kecamatan Kuta Utara, Kuta, Kuta Selatan dan Mengwi. Sertifikat tersebut diserahkan Bupati Badung diwakili Kepala Dinas Pariwisata Badung Drs. I Made Subawa, MM yang didampingi Kasat Pariwisata Poltabes Denpasar I. B Jembariawan, bertempat di Ruang
P
Rapat Kerta Gosana Mangupraja Mandala, Rabu (17/2). Subawa, mengatakan pariwisata merupakan sektor unggulan juga sangat sensitif dan rentan terhadap berbagai isu, utamanya menyangkut masalah keamanan. Kegiatan ini dipandang memiliki nilai penting dan strategis bagi pengembangan pemasaran kepariwisataan Bali dan Kabupaten Badung pada khususnya. “Dalam rangka menjaga keberlangsungan pariwisata inilah maka masalah keamanan dan kenyamanan wisatawan perlu terus ditingkatkan,” katanya.
Masalah keamanan, tambahnya, bukan semata-mata menjadi tugas dan tanggungjawab aparat keamanan semata namun juga menjadi bagian dari tanggungjawab bersama. Pemberian sertifikat terhadap sistem pengendalian keamanan dari masing-masing pondok wisata dapat memberi dorongan bagi setiap manajemen untuk melakukan upaya-upaya inovasi dalam peningkatan kualitas terutama menyangkut layanan keamanan dan keselamatan bagi setiap usaha Akomodasi Pariwisata, khususnya di Kabupaten Badung. Panitia penyelenggara yang diwakili Kasat Pariwisata Poltabes Denpasar Kompol I. B Jembariawan mengatakan, kegiatan penilaian standarisasi keamanan jasa akomodasi dapat terlaksana berkat kerjasama dan dukungan dari berbagai instansi lingkup Pemerintah Kabupaten Badung bersama dengan Dir.Pam Polda Bali termasuk dengan jajaran Poltabes Denpasar dan Polres Badung. Di akhir acara diserahkan sertifikat kepada penggelola pondok wisata yang telah berhasil memenuhi standar dengan katagori perak yakni Villa Azaya, katagori perunggu The Royal Dream dan The Bali Dream. (image/015)
tersebut secepatnya. Disamping itu Gunarta menambahkan dari 15 mini market yang ada di Kota Denpasar baru 6 mini maret yang memiliki IUTM. “Kita akan urus
semua izin yang diperlukan agar toko tidak ada masalah ke depannya,” ujar Gunarta. (image/015)
Bupati Apresiasi Aksi Sosial FSP Par Badung
40 Travel Agent & Travel Writer Malaysia Kunjungi Ubud Destinasi Ubud, selalu menjadi magnet yang menarik bagi setiap wisatawan, tidak terkecuali rombongan Airasia famtrip around Bali asal negeri Jiran Malaysia.
ombongan yang terdiri dari 35 orang direktur Travel Agent besar asal Malaysia, yang getol menjual destinasi ke Bali dan lima orang Travel Writer ini berlangsung selama 5 hari 4 malam. Kunjungan hari pertama rombongan ini, meliputi, obyek obyek wisata yang ada di Gianyar, serta beberapa hotel yang ada di kawasan Ubud. “Kunjungan mereka ke Bali ini serangkaian dengan update informasi mengenai Bali yang lebih lengkap sekaligus menyaksikan dari dekat secara langsung, tentang Bali” Ungkap Jeffry Budiman Managing Director BMW Tour sekaligus yang
R
Bupati Badung AA Gde Agung, SH. Saat Bersih Pantai Kuta Serangakaian HUT PC FSP PAR SPSI.jpg alam rangka memperingati HUT ke19 Pekerja Indonesia, Federasi Serikat Pekerja Pariwisata Serikat Pederasi Seluruh Indonesia (FSP PAR SPSI) Cabang Badung menggelar berbagai aksi sosial. Kegiatan sosial ini tidak hanya didukung para pekerja pariwisata di Badung, tetapi juga mendapat apresiasi dari Bupati Badung A.A Gde Agung S.H bersama Ketua DPRD Badung Drs. I Made Sumer, Apt, serta Pejabat terkait ikut terlibat dalam aksi bersih pantai itu. Aksi sosial yang dilaksanakan Sabtu (22/2) pada intinya ada dua pokok yaitu bersih-bersih di Pantai Kuta dan donor darah bekerjasama dengan PMI Daerah Bali. Dalam sambutannya, Bupati Badung mengatakan, kegiatan bersih-bersih pantai ini sangat positif bagi kenyamanan dan keindahan pantai kuta sebagai daerah tujuan wisata. “Kegiatan seperti ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kegiatan yang dilakukan oleh PC FSP PAR SPSI di luar daerah yaitu dengan mengadakan demo di jalan-jalan,” kata Gde Agung. Diingatkan, apabila hal tersebut dilakukan di Bali, pasti akan mengganggu pariwisata yang berimbas pada kunjungan wisatawan sehingga berdampak pada meruginya komponen
D
pariwisata khususnya FSP PAR SPSI itu sendiri. “Badung mempunyai pariwisata yang unik dan obyek wisata yang mempesona yang tidak dimiliki oleh daerah atau negara lain dan ini perlu tetap dipertahankan,” imbuh Bupati. Sedangkan, Ketua Pengcab FSP PAR SPSI Cabang Badung Putu Satyawira Marhaendra mengatakan, selain bersih-bersih di sepanjang pantai Kuta, juga melaksanakan donor darah. Kegiatan yang telah 22 kali dilaksanakan ini dapat mengumpulkan sebanyak 1.707 kantong darah. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak bupati, karena ditengah kesibukannya, beliau ikut terlibat langsung dalam kegiatan sosial tersebut. Terus terang, kami merasa bangga Bapak Bupati mendukung kegian kami,” katanya Ditambahkan, Pengcab. FSP PAR SPSI mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan menaikkan upah minimum yang semula Rp. 950.000 menjadi Rp.1.110.000. Dengan peningkatan kesejahteraan ini, ia juga melihat pentingnya dilakukan sertifikasi kompetensi bagi pekerja pariwisata sesuai dengan amanat UU No.13/2003 tentang ketenagakerjaan dan UU No.10/ 2009 tentang pariwisata. (image/015/008)
menangani kunjungan mereka selama di Bali. Belakangan ini kunjungan wisatawan asal Malaysia ke Bali mengalami peningkatan yang cukup signifikan, karena didukung oleh faktor jarak yang dekat, dan fasilitas transportasi yang semakin mudah dan murah dan ini akan dapat lebih ditingkatkan jika keunikan keunikan Bali umumnya dan Ubud sebagai kawasan wisata bahkan sebagai Best Asian City 2009 Reader’s choice Awards dari majalah Conde Nast Traveler ini tentu akan lebih memposisikan Ubud sebagai destinasi pilihan pertama bagi calon wisatawan asal negeri jiran ini”.tambah Jeffry.
Kurang Promosi, Wisata Buleleng Sepi abupaten Buleleng merupakan daerah yang sangat potensial dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Kuncinya hanya dua, yaitu pembenahan infrastruktur dan melakukan promosi destinasi secara berkelanjutan. Harus pula melakukan perbaikan dan perawatan destinasi secara serius dan profesional. Hal itu dikatakan Dewa Dipa Ketua DPC PHRI Buleleng di Kuta beberapa waktu lalu. Menurutnya, pariwisata Buleleng dengan konsep nyegara gunung dan memiliki sebanyak 43 objek wisata menarik, mulai dari agro wisata, ekowisata serta terumbu karang yang luar biasa di Buleleng bagian barat sangat perlu dipromosikan. Berpromosi, tidak usah datang ke luar negeri. Cukup dengan mendatangkan travel-travel, baik yang ada di Australia, Eropa, Amerika dan travel agen domestic diundang untuk menyaksikan pariwisata Buleleng. Kemudian, lanjut Dipa, travel agen-travel agen yang diundang itu diberikan fasilitas dan akomodasi
K
© tir
secara free sehingga mereka mau tinggal lebih lama. Bila perlu disiapkan dinner. Baru kemudian mengorek keterangan apa kira-kira kekurangan yang dimiliki Buleleng, khususnya dibidang pariwisata. “Dengan begitu baru ada masukan untuk kemudian dapat mengambil tindakan,” kata Dewa Dipa serius. Promosi Menyedihkan Berpromosi bisa juga dilakukan di daerah sendiri yakni pada eventevent yang ada di Badung, Denpasar, Nusa Dua, Sanur, Kuta dan Ubud. Karena t i d a k menutup kemungkin p u l a wisatawan
Serangkaian dengan kunjungan di Gianyar rombongan juga dijamu makan Malam di Puri Bunga Resort & Spa-Kedewatan –Ubud, yang dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Disparda dan Bupati Gianyar Dr.Ir. Cokorde Oka Ardhana Sukawati,Msi Cok Ace sapaan Bupati Gianyar, yang sekaligus Ketua PHRI Bali ini, dalam perbincangan dengan para Travel Writer, lebih banyak menjelaskan keunikan Bali sebagai destinasi dan Ubud khususnya, yang belakangan semakin dikenal sebagai kawasan wisata hijau (green Destination) dengan nuansa budaya, ramah tamah dan spiritualisnya, yang begitu menonjol di Ubud, ini akan terus dikomunikasikan kepada para operator Travel Agent yang menjual Bali maupun Travel Writer yang ingin mengulas lebih jauh tentang keunikan Ubud. (Image/014) yang berkenjung di sana tidak tahu Lovina. “Promosi seperti akan lebih efisien,” ujarnya. Selama ini, lanjut pemilik Ranggon Restaurant ini, belum ada masukan yang subtansial untuk kemajuan pariwisata Buleleng. Hal itu karena ketiga pilar yaitu pemerintah, pelaku pariwisata dan masyarakat belum melakukan konsentrasi secara penuh. “Praktisi pariwisata dan masyarakat sudah melakukan secara maksimum khususnya dalam hal meningkatkan SDM dibidang perhotelan dan restoran. Karena fungsinya memang menerima tamu. Lalu, peran pemerintah Buleleng apa?” ucapnya. Dikatakan Dewa Dipa, selama ini promosi hanya dilakukan oleh industri itu sendiri lebih menekankan pada produk. Baik lewat media cetak ataupun elektronik. Hotel Melka Lovina, salah satunya. Hotel ini mendatangkan TV asing untuk berpromosi. “Itu sangat luar biasa. Kalau itu yang dilakukan oleh pemerintah tentu nasib pariwisata Buleleng menjadi lebih baik,” katanya penuh harap. Infrastruktur yang ada di Buleleng sangat menyedihkan dan harus segera dibenahi.. Misalnya, akses jalan menuju objek wisata Air Panas Banjar. Bus pariwisata yang kapasitasnya sampai 40 seat itu tidak bisa masuk ke sana. “Satusatunya kabupaten di Bali yang mempunyai 21 air terjun adalah Buleleng. Potensi itu sangat layak dijual,” imbuhnya. Dewa Dipa mengatakan, selama ini
Bupati Gianyar bincang bincang dengan Travel Writer sesaat sebelum jamuan Makan Malam di Pura Bunga Resort & Spa memang ada wisatawan yang datang ke Buleleng tetapi itu hanya lewat saja. Padahal, industri dan pelaku pariwisata ingin wisatawan tidak hanya ramai,
abanan akan segera mempunyai pasar agrowisata. Pasar terpadu ini dibangun di kawasan strategis, tepatnya di Desa Baturiti yang selama ini dikenal sebagai pusat sayur mayur di Bali. Peletakan batu pertama pembangunan pasar agrowisata tersebut, dilakukan Kamis (18/2) oleh Bupati Tabanan, N. Adi Wiryatama. Juga melakukan pemecahan kendi sebagai pertanda awal pengerjaan pembangunan pasar agrowisata tersebut. Adanya pasar agrowisata ini bukan saja sebagai penyerap hasil produk pertanian masyarakat, tetapi juga bisa menyerap tenaga kerja serta memberikan kontribusi terhadap pencapaian pendapatan asli daerah Tabanan. Tabanan memang memiliki letak geografis yang nyegara gunung, alamnya membentang dari daerah pegunungan hingga ke daerah pantai. “Ini potensi yang cukup menggembirakan yang kita miliki di Tabanan. Namun potensi yang kita miliki merupakan sebuah tantangan, sekaligus harapan yang harus kita jawab dengan penuh strategi yang tepat, pemikiran
yang matang dan penuh kehatihatian serta kajian yang mendalam,” kata Adi Wiryatama. Menurut Adi Wiryatama, gagasan pembangunan pasar agrowisata ini sudah muncul empat tahun silam. Karena pembangunan pasar yang cukup representatif ini perlu persiapan yang matang, baru pada awal tahun ini bisa diwujudkan. “ Kami sangat berharap dalam pengelolaannya nanti agar masyarakat sekitar yang lebih banyak dilibatkan, utamanya bagi mereka yang modalnya sangat rendah dan kalau bisa diberikan kemudahan.” Pasar ini akan Dibangun secara terpadu dengan konsep modern, sehingga tidak ada kesan kumuh, dan diharapkan akan bisa dimanfaatkan sebagai lokasi stop over Denpasar-Singaraja. Direktur PT. Pancawibawa Suryatama, Andrianto pada kesempatan itu mengungkapkan, pembangunan bukan semata-mata hanya tanggung jawab pemerintah, namun harus bersinergi antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Dalam pembangunan dan penataan pasar ini kata Andrinato, pihaknya akan menggunakan konsep modern. “ Kalau pasar umumnya i d e n t i k d e n g a n suasana kotor, kumuh d a n semrawut. Pasar ini akan kita b a n g u n d e n g a n penataan y a n g profesional, sehingga k e s a n kumuh, kotor d a n semrawut tidak lagi ada. Dan k a m i PT. Bali Sinar Mentari Tours & Travel berharap Jl. Wanbira Sakti-Pondok Indah Raya III/ p a s a r 1 Gatot Subroto Barat agrowisata Ph.62-361-414057,411074 ini akan bisa Fax.62-361-414507 Email : bsmtours@dps.centrin.net.id sebagai ikon bali_sunshine@indo.net.id Baturiti,” ujarnya. Reservasi : Hotel, Restoran, Transport,
T
Jl. Pratama 88 Nusa Dua(Front Of Melia Benoa Hotel) Phone: +62 361 773738, Fax: +62 361 773970 www.ulambali.com Free Transport From Hotel To Restaurant, and Pick Up Back To Hotel in Nusa Dua Area
Twinn Massage oil Wahyu Spa, Ayurvedic Massage, Oil Head Massage, Balinese Creambath, Balinese Traditional Facial, Flower Bath or Milk Bath.
Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai No. 999 Mumbul Nusa Dua - Bali Tel: +62 361 773444, Fax: +62 361 773445 www.ulambali.com DINNER With LEGONG DANCE every night at 20.00-21.00
Free Transportation For Jimbaran & Nusa Dua Area
Included: Branch (Lunch or Dinner) Sauna, Jacuzzi, and Steambath and Balinese Legong Dance. Start : 20.00-21.00
Jl. By Pass Ngurah Rai No. 999 Mumbul Nusa Dua Bali Tel: +62 361 777010, 8545043 Fax : +62 361 777010
Open at : 09.00am till 22.00pm C12-81
tetapi mau tinggal di Bali utara ini. “Inilah akibat kurang adanya promosi terhadap fasilitas yang dimiliki,” tegas (image/015) Dewa Dipa.
Dibangun, Pasar Agrowisata di Baturiti
BEST OF WAHYU SPA 5 HOUR
Jl. Pantai Mengiat No. 14 P.O.Box 117, Nusa Dua Bali Tel: +62 361 771590, 773776. Fax : +62 361 771902 www.ulambali.com
5
Tiket, Tirta Yatra, dll.
C12-82
C12-109
(image/015) SA-126
4
Vol. IV No. 20, 26 Februari - 11 Maret 2010
Vol. IV No.20, 26 Februari - 11 Maret 2010
7 Mini Market di Denpasar Tanpa Izin Sebanyak 7 mini market beroperasi tanpa izin usaha toko modern (IUTM). Padahal sejumlah mini market telah buka sejak beberapa bulan. Hal ini terungkap saat Tim Dinas Perijinan Kota Denpasar yang beranggotakan, Dinas Trantib, Dinas Perindag, Dinas Tata Ruang dan Perumahan, Senin (8/2) melakukan sidak di sejumlah mini market di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan.
yoman Sudana Kabid Monitoring dan Evaluasi Dinas Perijinan Kota Denpasar yang memimpin sidak mengatakan, adanya temuan sejumlah mini market tidak punya IUTM, pihaknya mengaku telah memberikan surat panggilan langsung saat sidak pada pemiliknya. Menurut Sudana setiap toko modern diwajibkan memiliki IUTM sesuai dengan Perwali No.9 TH 1999 tentang pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko
N
modern. “Kita telah mengadakan sosialisasi dengan manajemen mini market agar mengurus IUTM. Namun masih ada sejumlah mini market tidak memiliki IUTM,” ujar Sudana. Bila pemilik mini market tersebut tidak bisa menunjukan izin usaha termasuk IUTM, menurut Sudana, pihak Trantib akan melaksanakan tindakan pidana ringan. Disamping itu banyak pemilik mini market mendirikan mini market sesuai dengan SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan). Untuk SIUP
Reguler setiap kecamatan pemilik mini market hanya boleh mendirikan satu buah mini market. Sedangkan untuk SIUP Waralaba hanya boleh mendirikan 2 mini market pada satu kecamatan sedangkan SIUP operator mandiri pemilik hanya boleh mendirikan 4 mini market pada satu kecamatan. Namun sejauh ini SIUP pemilik memiliki SIUP Reguler namun mendirikan lebih dari satu market. “Tentunya kita akan panggil semua pemilik market yang SIUP-nya tidak sesuai,” tambah Sudana. Kedepannya sidak semacam ini akan terus dilakukan untuk menata keberadaan mini market di Kota Denpasar. Wayan Gunarta management mini mart yang merupakan salah satu mini market yang tidak memiliki IUTM mengatakan selama ini memang belum mengurus ijin tersebut. Namun Ia berjanji akan mengurus izin
Sertifikat SKJA Dari Dispar Badung
© tir
Kepala Dinas Pariwisata Badung Drs. I Made Subawa, MM menyerahkan Sertifikat Standarisasi Keamanan Jasa Akomodasi kepada pondok wisata
emerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Badung menyerahkan Sertifikat Standarisasi Keamanan Jasa Akomodasi (SKJA) kepada 75 pondok wisata yang tersebar di empat Kecamatan di antaranya Kecamatan Kuta Utara, Kuta, Kuta Selatan dan Mengwi. Sertifikat tersebut diserahkan Bupati Badung diwakili Kepala Dinas Pariwisata Badung Drs. I Made Subawa, MM yang didampingi Kasat Pariwisata Poltabes Denpasar I. B Jembariawan, bertempat di Ruang
P
Rapat Kerta Gosana Mangupraja Mandala, Rabu (17/2). Subawa, mengatakan pariwisata merupakan sektor unggulan juga sangat sensitif dan rentan terhadap berbagai isu, utamanya menyangkut masalah keamanan. Kegiatan ini dipandang memiliki nilai penting dan strategis bagi pengembangan pemasaran kepariwisataan Bali dan Kabupaten Badung pada khususnya. “Dalam rangka menjaga keberlangsungan pariwisata inilah maka masalah keamanan dan kenyamanan wisatawan perlu terus ditingkatkan,” katanya.
Masalah keamanan, tambahnya, bukan semata-mata menjadi tugas dan tanggungjawab aparat keamanan semata namun juga menjadi bagian dari tanggungjawab bersama. Pemberian sertifikat terhadap sistem pengendalian keamanan dari masing-masing pondok wisata dapat memberi dorongan bagi setiap manajemen untuk melakukan upaya-upaya inovasi dalam peningkatan kualitas terutama menyangkut layanan keamanan dan keselamatan bagi setiap usaha Akomodasi Pariwisata, khususnya di Kabupaten Badung. Panitia penyelenggara yang diwakili Kasat Pariwisata Poltabes Denpasar Kompol I. B Jembariawan mengatakan, kegiatan penilaian standarisasi keamanan jasa akomodasi dapat terlaksana berkat kerjasama dan dukungan dari berbagai instansi lingkup Pemerintah Kabupaten Badung bersama dengan Dir.Pam Polda Bali termasuk dengan jajaran Poltabes Denpasar dan Polres Badung. Di akhir acara diserahkan sertifikat kepada penggelola pondok wisata yang telah berhasil memenuhi standar dengan katagori perak yakni Villa Azaya, katagori perunggu The Royal Dream dan The Bali Dream. (image/015)
tersebut secepatnya. Disamping itu Gunarta menambahkan dari 15 mini market yang ada di Kota Denpasar baru 6 mini maret yang memiliki IUTM. “Kita akan urus
semua izin yang diperlukan agar toko tidak ada masalah ke depannya,” ujar Gunarta. (image/015)
Bupati Apresiasi Aksi Sosial FSP Par Badung
40 Travel Agent & Travel Writer Malaysia Kunjungi Ubud Destinasi Ubud, selalu menjadi magnet yang menarik bagi setiap wisatawan, tidak terkecuali rombongan Airasia famtrip around Bali asal negeri Jiran Malaysia.
ombongan yang terdiri dari 35 orang direktur Travel Agent besar asal Malaysia, yang getol menjual destinasi ke Bali dan lima orang Travel Writer ini berlangsung selama 5 hari 4 malam. Kunjungan hari pertama rombongan ini, meliputi, obyek obyek wisata yang ada di Gianyar, serta beberapa hotel yang ada di kawasan Ubud. “Kunjungan mereka ke Bali ini serangkaian dengan update informasi mengenai Bali yang lebih lengkap sekaligus menyaksikan dari dekat secara langsung, tentang Bali” Ungkap Jeffry Budiman Managing Director BMW Tour sekaligus yang
R
Bupati Badung AA Gde Agung, SH. Saat Bersih Pantai Kuta Serangakaian HUT PC FSP PAR SPSI.jpg alam rangka memperingati HUT ke19 Pekerja Indonesia, Federasi Serikat Pekerja Pariwisata Serikat Pederasi Seluruh Indonesia (FSP PAR SPSI) Cabang Badung menggelar berbagai aksi sosial. Kegiatan sosial ini tidak hanya didukung para pekerja pariwisata di Badung, tetapi juga mendapat apresiasi dari Bupati Badung A.A Gde Agung S.H bersama Ketua DPRD Badung Drs. I Made Sumer, Apt, serta Pejabat terkait ikut terlibat dalam aksi bersih pantai itu. Aksi sosial yang dilaksanakan Sabtu (22/2) pada intinya ada dua pokok yaitu bersih-bersih di Pantai Kuta dan donor darah bekerjasama dengan PMI Daerah Bali. Dalam sambutannya, Bupati Badung mengatakan, kegiatan bersih-bersih pantai ini sangat positif bagi kenyamanan dan keindahan pantai kuta sebagai daerah tujuan wisata. “Kegiatan seperti ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kegiatan yang dilakukan oleh PC FSP PAR SPSI di luar daerah yaitu dengan mengadakan demo di jalan-jalan,” kata Gde Agung. Diingatkan, apabila hal tersebut dilakukan di Bali, pasti akan mengganggu pariwisata yang berimbas pada kunjungan wisatawan sehingga berdampak pada meruginya komponen
D
pariwisata khususnya FSP PAR SPSI itu sendiri. “Badung mempunyai pariwisata yang unik dan obyek wisata yang mempesona yang tidak dimiliki oleh daerah atau negara lain dan ini perlu tetap dipertahankan,” imbuh Bupati. Sedangkan, Ketua Pengcab FSP PAR SPSI Cabang Badung Putu Satyawira Marhaendra mengatakan, selain bersih-bersih di sepanjang pantai Kuta, juga melaksanakan donor darah. Kegiatan yang telah 22 kali dilaksanakan ini dapat mengumpulkan sebanyak 1.707 kantong darah. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak bupati, karena ditengah kesibukannya, beliau ikut terlibat langsung dalam kegiatan sosial tersebut. Terus terang, kami merasa bangga Bapak Bupati mendukung kegian kami,” katanya Ditambahkan, Pengcab. FSP PAR SPSI mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan menaikkan upah minimum yang semula Rp. 950.000 menjadi Rp.1.110.000. Dengan peningkatan kesejahteraan ini, ia juga melihat pentingnya dilakukan sertifikasi kompetensi bagi pekerja pariwisata sesuai dengan amanat UU No.13/2003 tentang ketenagakerjaan dan UU No.10/ 2009 tentang pariwisata. (image/015/008)
menangani kunjungan mereka selama di Bali. Belakangan ini kunjungan wisatawan asal Malaysia ke Bali mengalami peningkatan yang cukup signifikan, karena didukung oleh faktor jarak yang dekat, dan fasilitas transportasi yang semakin mudah dan murah dan ini akan dapat lebih ditingkatkan jika keunikan keunikan Bali umumnya dan Ubud sebagai kawasan wisata bahkan sebagai Best Asian City 2009 Reader’s choice Awards dari majalah Conde Nast Traveler ini tentu akan lebih memposisikan Ubud sebagai destinasi pilihan pertama bagi calon wisatawan asal negeri jiran ini”.tambah Jeffry.
Kurang Promosi, Wisata Buleleng Sepi abupaten Buleleng merupakan daerah yang sangat potensial dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Kuncinya hanya dua, yaitu pembenahan infrastruktur dan melakukan promosi destinasi secara berkelanjutan. Harus pula melakukan perbaikan dan perawatan destinasi secara serius dan profesional. Hal itu dikatakan Dewa Dipa Ketua DPC PHRI Buleleng di Kuta beberapa waktu lalu. Menurutnya, pariwisata Buleleng dengan konsep nyegara gunung dan memiliki sebanyak 43 objek wisata menarik, mulai dari agro wisata, ekowisata serta terumbu karang yang luar biasa di Buleleng bagian barat sangat perlu dipromosikan. Berpromosi, tidak usah datang ke luar negeri. Cukup dengan mendatangkan travel-travel, baik yang ada di Australia, Eropa, Amerika dan travel agen domestic diundang untuk menyaksikan pariwisata Buleleng. Kemudian, lanjut Dipa, travel agen-travel agen yang diundang itu diberikan fasilitas dan akomodasi
K
© tir
secara free sehingga mereka mau tinggal lebih lama. Bila perlu disiapkan dinner. Baru kemudian mengorek keterangan apa kira-kira kekurangan yang dimiliki Buleleng, khususnya dibidang pariwisata. “Dengan begitu baru ada masukan untuk kemudian dapat mengambil tindakan,” kata Dewa Dipa serius. Promosi Menyedihkan Berpromosi bisa juga dilakukan di daerah sendiri yakni pada eventevent yang ada di Badung, Denpasar, Nusa Dua, Sanur, Kuta dan Ubud. Karena t i d a k menutup kemungkin p u l a wisatawan
Serangkaian dengan kunjungan di Gianyar rombongan juga dijamu makan Malam di Puri Bunga Resort & Spa-Kedewatan –Ubud, yang dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Disparda dan Bupati Gianyar Dr.Ir. Cokorde Oka Ardhana Sukawati,Msi Cok Ace sapaan Bupati Gianyar, yang sekaligus Ketua PHRI Bali ini, dalam perbincangan dengan para Travel Writer, lebih banyak menjelaskan keunikan Bali sebagai destinasi dan Ubud khususnya, yang belakangan semakin dikenal sebagai kawasan wisata hijau (green Destination) dengan nuansa budaya, ramah tamah dan spiritualisnya, yang begitu menonjol di Ubud, ini akan terus dikomunikasikan kepada para operator Travel Agent yang menjual Bali maupun Travel Writer yang ingin mengulas lebih jauh tentang keunikan Ubud. (Image/014) yang berkenjung di sana tidak tahu Lovina. “Promosi seperti akan lebih efisien,” ujarnya. Selama ini, lanjut pemilik Ranggon Restaurant ini, belum ada masukan yang subtansial untuk kemajuan pariwisata Buleleng. Hal itu karena ketiga pilar yaitu pemerintah, pelaku pariwisata dan masyarakat belum melakukan konsentrasi secara penuh. “Praktisi pariwisata dan masyarakat sudah melakukan secara maksimum khususnya dalam hal meningkatkan SDM dibidang perhotelan dan restoran. Karena fungsinya memang menerima tamu. Lalu, peran pemerintah Buleleng apa?” ucapnya. Dikatakan Dewa Dipa, selama ini promosi hanya dilakukan oleh industri itu sendiri lebih menekankan pada produk. Baik lewat media cetak ataupun elektronik. Hotel Melka Lovina, salah satunya. Hotel ini mendatangkan TV asing untuk berpromosi. “Itu sangat luar biasa. Kalau itu yang dilakukan oleh pemerintah tentu nasib pariwisata Buleleng menjadi lebih baik,” katanya penuh harap. Infrastruktur yang ada di Buleleng sangat menyedihkan dan harus segera dibenahi.. Misalnya, akses jalan menuju objek wisata Air Panas Banjar. Bus pariwisata yang kapasitasnya sampai 40 seat itu tidak bisa masuk ke sana. “Satusatunya kabupaten di Bali yang mempunyai 21 air terjun adalah Buleleng. Potensi itu sangat layak dijual,” imbuhnya. Dewa Dipa mengatakan, selama ini
Bupati Gianyar bincang bincang dengan Travel Writer sesaat sebelum jamuan Makan Malam di Pura Bunga Resort & Spa memang ada wisatawan yang datang ke Buleleng tetapi itu hanya lewat saja. Padahal, industri dan pelaku pariwisata ingin wisatawan tidak hanya ramai,
abanan akan segera mempunyai pasar agrowisata. Pasar terpadu ini dibangun di kawasan strategis, tepatnya di Desa Baturiti yang selama ini dikenal sebagai pusat sayur mayur di Bali. Peletakan batu pertama pembangunan pasar agrowisata tersebut, dilakukan Kamis (18/2) oleh Bupati Tabanan, N. Adi Wiryatama. Juga melakukan pemecahan kendi sebagai pertanda awal pengerjaan pembangunan pasar agrowisata tersebut. Adanya pasar agrowisata ini bukan saja sebagai penyerap hasil produk pertanian masyarakat, tetapi juga bisa menyerap tenaga kerja serta memberikan kontribusi terhadap pencapaian pendapatan asli daerah Tabanan. Tabanan memang memiliki letak geografis yang nyegara gunung, alamnya membentang dari daerah pegunungan hingga ke daerah pantai. “Ini potensi yang cukup menggembirakan yang kita miliki di Tabanan. Namun potensi yang kita miliki merupakan sebuah tantangan, sekaligus harapan yang harus kita jawab dengan penuh strategi yang tepat, pemikiran
yang matang dan penuh kehatihatian serta kajian yang mendalam,” kata Adi Wiryatama. Menurut Adi Wiryatama, gagasan pembangunan pasar agrowisata ini sudah muncul empat tahun silam. Karena pembangunan pasar yang cukup representatif ini perlu persiapan yang matang, baru pada awal tahun ini bisa diwujudkan. “ Kami sangat berharap dalam pengelolaannya nanti agar masyarakat sekitar yang lebih banyak dilibatkan, utamanya bagi mereka yang modalnya sangat rendah dan kalau bisa diberikan kemudahan.” Pasar ini akan Dibangun secara terpadu dengan konsep modern, sehingga tidak ada kesan kumuh, dan diharapkan akan bisa dimanfaatkan sebagai lokasi stop over Denpasar-Singaraja. Direktur PT. Pancawibawa Suryatama, Andrianto pada kesempatan itu mengungkapkan, pembangunan bukan semata-mata hanya tanggung jawab pemerintah, namun harus bersinergi antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Dalam pembangunan dan penataan pasar ini kata Andrinato, pihaknya akan menggunakan konsep modern. “ Kalau pasar umumnya i d e n t i k d e n g a n suasana kotor, kumuh d a n semrawut. Pasar ini akan kita b a n g u n d e n g a n penataan y a n g profesional, sehingga k e s a n kumuh, kotor d a n semrawut tidak lagi ada. Dan k a m i PT. Bali Sinar Mentari Tours & Travel berharap Jl. Wanbira Sakti-Pondok Indah Raya III/ p a s a r 1 Gatot Subroto Barat agrowisata Ph.62-361-414057,411074 ini akan bisa Fax.62-361-414507 Email : bsmtours@dps.centrin.net.id sebagai ikon bali_sunshine@indo.net.id Baturiti,” ujarnya. Reservasi : Hotel, Restoran, Transport,
T
Jl. Pratama 88 Nusa Dua(Front Of Melia Benoa Hotel) Phone: +62 361 773738, Fax: +62 361 773970 www.ulambali.com Free Transport From Hotel To Restaurant, and Pick Up Back To Hotel in Nusa Dua Area
Twinn Massage oil Wahyu Spa, Ayurvedic Massage, Oil Head Massage, Balinese Creambath, Balinese Traditional Facial, Flower Bath or Milk Bath.
Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai No. 999 Mumbul Nusa Dua - Bali Tel: +62 361 773444, Fax: +62 361 773445 www.ulambali.com DINNER With LEGONG DANCE every night at 20.00-21.00
Free Transportation For Jimbaran & Nusa Dua Area
Included: Branch (Lunch or Dinner) Sauna, Jacuzzi, and Steambath and Balinese Legong Dance. Start : 20.00-21.00
Jl. By Pass Ngurah Rai No. 999 Mumbul Nusa Dua Bali Tel: +62 361 777010, 8545043 Fax : +62 361 777010
Open at : 09.00am till 22.00pm C12-81
tetapi mau tinggal di Bali utara ini. “Inilah akibat kurang adanya promosi terhadap fasilitas yang dimiliki,” tegas (image/015) Dewa Dipa.
Dibangun, Pasar Agrowisata di Baturiti
BEST OF WAHYU SPA 5 HOUR
Jl. Pantai Mengiat No. 14 P.O.Box 117, Nusa Dua Bali Tel: +62 361 771590, 773776. Fax : +62 361 771902 www.ulambali.com
5
Tiket, Tirta Yatra, dll.
C12-82
C12-109
(image/015) SA-126
6
Vol. IV No. 20, 26 Februari - 11 Maret 2010
Vol. IV No. 20, 26 Februari - 11 Maret 2010
Wacanakan Isu Lingkungan di Pilkada Beberapa bulan lagi, lima kabupaten/kota di Bali akan mengadakan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Cara berkampanye masing-masing calon memang tidak mengkhawatirkan, namun sudah mengarah pada ekploitasi yang denyutnya mulai kelihatan. “Inilah yang harus digeser atau diwacanakan sehingga tidak menjadi virus bagi calon kepala daerah itu,” kata Ir. R. Sudirman, MM., Kepala Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Bali dan Nusra seusai membuka Sosialisasi Pengarusutamaan Isu Lingkungan Hidup Dalam Visi dan Misi Calon Kepala Daerah, Rabu (10/2) di kantor setempat.
© tir
Ir. R. Sudirman, MM aka dari itu, lanjut Sudirman, pihaknya memberanikan diri untuk mengajak media, LSM, Kepala BLH provinsi dan kabupaten/ kota serta Ketua KPU provinsi dan kabupaten/kota untuk memfasilitasi mengatur langkah kerja bagaimana
M
mengintroduksi isu lingkungan hidup dalam pilkada tersebut lewat seminar. “Seorang calon, figur harus mempunyai kemauan berpikir tentang lingkungan. Jangan hanya ngomong tetapi tidak terealisai dengan baik,” ucapnya. Menurut Sudirman, Bali memiliki masalah lingkungan yang cukup banyak. Misalnya, masalah hutan, pesisir, udara dan banyak lagi lainnya. Semua itu harusnya menjadi pemikiran. Biasanya caloncalon itu hanya ngomong saja tanpa ada perbuatan riil. Bahkan, ada yang mengimploitasi lingkungan. “Inilah yang harus diintroduksi kepada pemilih dan calon kepala daerah agar mempunyai komitmen tentang lingkungan,” tegasnya. Sudirman mengatakan, BLH provinsi ataupun kabupaten/kota semestinya menjelasakan terkait detail di lima kabupaten itu. Misalnya, Bangli mempunyai masalah insensial itu apa,
Karangasem, Tabanan, Badung serta masalah di Denpasar harus dijelaskan secara detail. Lalu, masing-masing calon bupati merespon lewat kegiatan kampanyenya. “Kalau memang ingin melestarikan alam Bali, apa yang menjadi masalah esensial di lima kabupaten itu yang harusnya menjadi target calon pemilih,” terangnya. Terkait masalah lingkungan, dirinya mempetakan citra satelit terjadi tutupan Bali 30,75, masih kalah dengan Papua, Maluku dan Sulawesi. Karbon gas rumah kaca tidak bisa diserap oleh pohon yang ada di Bali. Hal itu menyebabkan, terjadinya perubahan iklim, panas suhu sangat tinggi, perbandingan antara Co2 dan O2 sangat jauh. Co2-nya lebih tinggi. “Satu-satunya cara yang harus kita lakukan dengan menanam pohon. Pendidikan lingkungan harus diberikan dari anak-anak TK sampai ke perguruan tinggi. Intinya adalah kesadaran yang bisa memperbaiki lingkungan,” paparnya. Yang jelas, kata Sudirman, dirinya sudah menyampaikan surat kepada Ketua KPU Bali agar menyampaikan ke seluruh Ketua KPU di Bali untuk menyampaikan visi terhadap lingkungan. “Saya akan berdiri di depan kalau calon bupatinya dalam visinya tidak peduli lingkungan. Kita habisin saja. Buat apa dipilih kalau akhirnya hanya merusak alam Bali,” ucapnya berang. (image/015)
2010 Bali Promosi di 10 Negara i tengah sorotan lambatnya pengurusan pelayanan VoA, secara keseluruhan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali tahun 2009 mencapai 2.229.945 orang atau meningkat 13,26 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang jumlahnya 1.968.892 orang. Pemprov. Bali tetap menargetkan jumlah kunjungan wisatawan kembali meningkat pada 2010, baik wisatawan asing mau pun domestik. Kepala Biro Humas dan Protokol Putu Suardhika mengutip keterangan Kadis Pariwisata Drs. IB. Kade Subhiksu, MM., menyatakan untuk mencapai target tersebut, sejumlah upaya telah dilakukan. Diantaranya promosi ke luar negeri serta tempat-tempat lain, yang memang berpotensi sebagai penyumbang wisatawan ke Bali. Dari 182 negara yang warga negaranya berkunjung ke Bali, tercatat 10 negara yang menjadi pasar utama pariwisata Bali, yakni Australia, Jepang, Cina, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Perancis, Inggris, Jerman dan Belanda.
D
Sementara jumlah kunjungan domestik ke Bali pada tahun 2009 sebanyak 2.521.135 orang atau meningkat 21,47 persen di bandingkan tahun sebelumnya 2.898.794 orang. Pangsa pasar utama pariwisata berasal dari Jateng, Jatim, DKI Jakarta, Jabar, Sumatera dan Kalimantan. Sayang di balik meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, tidak disertai dengan peningkatan ratarata tingkat hunian kamar hotel berbintang. Rata-rata tingkat hunian kamar hotel berbintang di Bali tahun 2009 sebesar 56,51 persen atau turun sekitar 6,26 persen dari tahun sebelumnya 62,77 persen. Turunnya rata-rata tingkat hunian hotel, diperkirakan karena pendeknya masa kunjungan serta makin banyaknya jumlah hotel berbintang di Bali. Suardhika menambahkan berdasarkan survei Puslit Budpar Unud dapat diperkirakan pendapatan devisa yang diperoleh dari kunjungan wisman sebanyak 2,7 miliar dolar, sedangkan pendapatan dari wisatawan
Putu Suardhika domestik mencapai Rp 8 triliun. “Total pendapatan dari sektor pariwisata diperkirakan Rp 32 triliun atau meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya Rp 29 triliun,’’ kata Suardhika. Terkait dengan keluhan pelayanan visa di Bandara Ngurah Rai, dikatakan sudah diupayakan dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah. (image/bp)
Ketua BVA, Ismoyo:
“Saatnya Bali Bersinergi dalam Promosi Pariwisatanya”.
© tir
Ketua BVA, Ismoyo
S
ebagai media partner Dinas Pariwisata Bali, Bali Travel News (BTN)
mendapat support dan organisasi dan pelaku pariwisata Bali. Untuk itu, media pariwisata local yang juga Kelompok Media Bali Post (KMB) ini diharapkan segera mengadakan pertemuan atau sejenis coffee morning dengan pelaku pariwisata di Bali untuk merencanakan promosi pariwisata Bali ke depan. Hal itu dikatakan Ismoyo, Ketua BVA (Bali Villa Association) kepada BTN di Uma Sapna Villa Seminyak, Senin (1/2). Bila perlu, lanjut GM Villa Uma Sapna ini, semua pengusaha juga pelaku pariwisata bergabung denga pemerintah untuk manyatukan ide dan persepsi sehingga promosi yang dilakukan tepat sasaran.
Artinya, BVA, BHA (Bali Hotel Association), BTB (Bali Tourism Board) dan steakholdernya, pelaku pariwisata lain dan pemerintah semestinya mulai bersinergi dalam berpromosi. “Bila perlu hasil kesepakatan itu nantinya dijadikan Deklarasi Pariwisata Bali,” katanya penuh harap. Selama ini promosi yang dilakukan masing-masing perusahaan tanpa ada koordinasi, sehingga promosi Bali kelihatan sangat kecil dibanding negaranegara lainnya. Padahal kalau saja masing-masing hotel berpromosi bersama-sama tentu biaya promosi akan menjadi besar. Apalagi ditambah dengan dana pemerintah.
Dana Promosi 350 M, Sasar 12 Negara Potensial
I Gde Pitana
© tir
i tahun 2010 ini, D e p a r t e m e n Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Repubik Indonesia menargetkan kunjungan wisatawan ke Indonesia sebesar 7 juta orang. Maka itu, akan menyasar pasar 12 negara yang dianggap sebagai pasar utama. Hal itu dikatakan I Gde Pitana, Director for International Promotion setelah mewakili Menbudpar membuka Serasehan 50 Tokoh Pariwisata Bali 2010 bertajuk Mengevaluasi Jejak 2009 Menata Langkah 2010 di Wiswa Sabha Kantor Gubernur, Kamis (18/2). Dikatakan Pitana, dari 12 negara yang disasar itu diantaranya Malaysia, Singapura, Korea, Jepang, Taiwan, dan Australia yang merupakan negara terdekat (south hole), negara yang agak jauh seperti Rusia, India dan beberapa negara di Timur Tengah serta negara yang tergolong jauh sekali (long hole) seperti Inggris, Jerman, Belanda, Perancis, termasuk juga menggarap Amerika. “Meskipun jumlah wisatawan Amerika kecil, tetapi mereka adalah trendsetter. Artinya kalau dia pergi orang lain ikut pergi.
D
“Kita pun biasa menentukan siapa target pasar yang akan ‘digarap’, sehingga sasaran dan hasil promosi itu menjadi jelas dan tepat,” tegas saat menerima Pemimpin Redaksi Bali Travel News, Wisnu Wardana. Ditambahkan, organisasi pariwisata dan pemerintah bersamasama merancang kalender event setiap tahun. Artinya setiap event dibuat event-event wisata yang berskala internasional, sehingga event itu menjadi ajang promosi bagi Bali sendiri. Seperti contoh event PKB (Pesta Kesenian Bali) yang sudah ada sejak puluhan tahun. Selama ini PKB belum pernah melakukan sinergi dengan pelaku pariwisata, sehingga mereka sendiri tahu dengan acara pasti PKB, apalagi dengan tamu yang baru datang beberapa hari di Bali. “Intinya, ke depan kita harus merancang apakah event itu untuk tamu yang sedang berlibur atau hanya untuk pembinaan seni bagi warga lokal,” ucapnya. Hal lain yang dapat disinergikan adalah mengajak pemilik dan pengelola mall untuk berpromosi bersama seperti memberikan discount pada saat sepi tamu, dan seterusnya. “Hanya sekarang saya harapkan agar BTN mampu mensinergikan kegitan ini,” katanya. Selaku Ketua BVA, ia berharap agar tabloid pariwisata BTN ini mampu mempublikasikan villa-villa yang menjadi anggotanya. Dengan demikian wisatawan akan nyaman dan aman tinggal di villa tersebut. Tak seperti saat ini, banyak tumbuh villa yang tak berijin, sehingga mereka terhindar dari pemungutan pajak resmi dari pemerintah. Untuk
Kalau dia mengatakan jangan orang lain tidak akan bepergian,” kata Pitana. Lalu Pitana memaparkan proses berpromosi yang dilakukan selama ini. Menurutnya, secara ideal semua promosi itu dikoordinasikan oleh Depbudpar. Untuk itulahlah pihaknya selalu mengadakan rapat koordinasi pemasaran pariwisata yang biasa digelar bulan Oktober – Desember. Untuk promosi luar negari, di tahun 2010 ini dirinya mengaku memiliki sebanyak 78 kegiatan di luar negeri. Semua kegiatan itu sudah diedarkan kepada 33 provinsi dan 400-an kabupaten/kota mulai Desember lalu. Surat edaran itu berisi permakluman itulah promosi yang dilakukan Depbudpar. Meminta informasi kepada gubernur, bupati dan wali kota tentang bahan-bahan yang akan dipromosikan. Dan memberikan kesempatan untuk melakukan sinergi. Karena, dengan cara bersinergi itu akan mengeluarkan biaya sedikit. Artinya, dengan dana yang sedikit bisa digabung untuk membeli lahan secara bersama-sama. Desainnya satu, tetapi dalam mempertanggungjawabkan dibedakan sesuai intansi masingmasing. Pitana mengaku, dana promosi tahun 2010 secara keseluruhan sebesar Rp 350 milyar. Dana itu termasuk mengadakan fun trip, iklan-iklan, tayangan tv, dan ke 78 kegiatan di luar negeri. Termasuk juga kalau ada yang bisa mendatangkan turis ke Indonesia dalam bentuk grup 100 orang akan berikan jamuan makan malam. “Intinya berbagai bentuk promosi mix kombinasi antara convensional, marketing dengan new marketing,” ucapnya. (image/015) ini, pihaknya akan bekerjasama secepatnya mendata villa illegal, sehingga dapat mengurangi citra buruk pariwisata Bali. “Kalau ini ditata dengan baik, semuanya akan untung,” katanya sambil menambahkan, tahun 2006 ada 50 villa berijin dengan pajak yang disetor ke Dispenda (Badung) Rp.23 milyar/tahun, dan angka ini naik menjadi 500 villa berijin (2008) dengan pemasukan pajak Rp.75 milyar/tahun. “Bayangkan, jumlah pemasukan Pemda lebih dari 3 kali lipat. Bagaimana kalau semua villa terdata, dan berapa PHR yang bisa diraup.” Dalam hal ini, Ketua BVA minta agar BTN bekerjasama dengan Disparda Badung dan BVA menerbitkan Buku Putih tentang villa di wilayah kabupaten Badung, sehingga lewat informasi tamu yang akan menginap di villa terjamin keamanan dan kesehatannya. Langkah yang sama juga dilakukan dengan organisasi lain seperti BHA (Bali Hotel Association), PHRI, KEC (Kuta Eksekutif Clup), ASITA, HPI, SPSI dan lainnya. Selama ini kata Ismoyo, dirinya selaku Ketua BVA sudah menggagas standard villa di Bali bekerjasama dengan Depbudpar. Demikian juga dengan Polda Bali untuk melakukan sertifikasi keamanan villa. Menurut Ismoyo, banyak hal yang bisa dilakukan oleh BTN selaku media pariwisata. Misalnya mengkordinasikan CSR (Corporate Social Responsibility) yang nilainya milyaran rupiah. (image/015)
Bali di Ambang “Senja Kala” Oleh : Prof Dr Wayan Windia ransformasi dan dampak pelaksanaan pembangunan di Bali telah menjadi wacana publik yang intens. Berbagai kesepakatan politik yang sebelumnya telah dicanangkan kepada publik, yakni tentang konsep pembangunan Bali, telah mulai dimentahkan kembali. Muncullah berbagai wacana dengan nuansa pragmatis, dan untuk kepentingan jangka pendek. Semua pemikiran itu tiada lain adalah sebuah kompromi antara berbagai stakeholders, yang masih ingin memanfaatkan Bali untuk meraih rezeki. Lalu, bagaimana dengan kepentingan jangka panjang pembangunan Bali? Kalau direnungkan, yakni berbagai wacana tentang pembangunan Bali ke depan, tampaknya Bali sekarang telah berada di ambang “senja kala”. Ya demikianlah, Bali sekarang sedang berada dalam berbagai perdebatan, yang mencirikan bahwa Bali sedang berada di ambang “senja kala”. Wajah Pulau
T
Bali telah semakin muram, murung, dan munafik. Wajah Bali yang mistis, magis, dan melankolis, telah mulai tertutup aura senja yang sendu. Orangorang berduit, kapitalis, dan investor, tak henti-hentinya merengek, untuk meminta bagian lebih banyak lagi, berbagai harta karun yang terpendam di Pulau Bali. Wacana Kontraversial Sementara itu para pemimpinnya dan elit politiknya, tampak telah menjadi semakin ragu dan bimbang, tentang wacana Ajeg Bali. Terutama tatkala mereka melirik pundi-pundi dolar dan rupiah yang dibawa kaum cucunguk yang semakin intens menggodanya. Sepertinya, para elit dan kapitalis sedang bermainmata, masing-masing sedang pasang kuda-kuda, dan kong kali kong. Hal itu kemudian tercermin dalam berbagai keputusan yang kontroversial. Mereka semua juga cendrung berlindung di bawah tekanan pemerintah pusat, yang
ingin di Bali keadaannya seperti ini atau seperti itu, karena di Bali akan diadakan pertemuan internasional ini atau itu. Wacana yang kontraversial diantaranya adalah sebagai berikut. Pembuatan jalan layang dari dan ke Bandara Ngurah Rai, hingga persilangan jalan simpangsiur. Perpanjangan dan perluasan Bandara Ngurah Rai. Pembangunan hotel dan vila yang semakin menggila, jauh di atas kapasitas optimal yang harus ada di Bali. Pembangunan hotel dan vila yang melanggar batas pantai, batas sungai, dan batas jurang. Jembatan layang yang menghubungkan Serangan dan Tanjung Benoa. Juga masalah pembuatan Bandara di Buleleng dan Jembrana. Pembangunan jalur jalan by pass yang baru di Jalan Ida Bagus Mantra. Pembuatan jalan by pass ke Buleleng melalui hutan Bedugul, dll. Selanjutnya, kawasan jalur hijau yang terus dibombardir oleh pembangunan fisik, lahan sawah yang terus
berkurang,dll. Sementara itu sebelumnya, telah muncul juga wacana tentang revisi Perda tentang ketinggian bangunan, tentang pemanfaatan Danau Buyan untuk wisata, tentang pembangunan tenaga listrik panas bumi di Bedugul, ricuh tentang penerapan RTRWP Bali, dll. Belum lagi, rencana pembangunan tegangan listrik ekstra tinggi yang akan melintas di atas alam Bali. Kehilangan Roh Berbagai hal itu menunjukkan bahwa, betapa Bali akan kehilangan rohnya, kalau semua rencana dan wacana itu dilaksanakan. Wacana pembangunan itu dikembangkan, pasti dengan berbagai alasan yang pragmatis. Dengan demikian, Bali tak akan ada bedanya dengan daerah wisata lainnya di Indonesia, dan bahkan denga kawasan wisata lainnya di dunia. Timbul pertanyaan klasik, mengapa orang dari jauh, lalu sangat ingin datang ke Bali ? Karena di Bali mereka menemukan suasana alam dan suasana sosial yang berbeda. Pembangunan fisik yang berlebihan, akan menyebabkan
3
artefak dan kohesi sosial tidak lagi dapat memberikan sentuhan mistis, bagi nurani wisatawan. Semua hal itu akan menyebabkan suasana Bali akan “kering”. Oleh karenanya Bali akan ditinggalkan wisatawan. Mereka tidak perlu susah jauh-jauh datang ke Bali. Mereka akan memilih untuk datang ke kawasan yang lebih dekat. Misalnya ke Phuket (Thailand), Hongkong, Maladewa, Makao, Singapore, atau destinasi wisata yang bernuansa pulau lainnya di dunia. Pada saatnya nanti, kalau kekhawatiran ini betul-betul mulai terjadi, maka saat itulah yang disebutkan sebagai suasana Sandyakalaning Bali, atau Bali dalam suasana senja kala. Hanya menunggu sesaat, untuk kemudian tenggelam dalam suasana kelam, kusam, dan gelapgulita. Akankah Bali akan menuju pada suasana seperti itu ? Tampaknya pelan, tetapi pasti, Bali akan menuju pada ke gelapannya, kalau tidak ada usaha yang fundamental untuk mengubah arahnya. Tetapi persiapannya justru telah dimulai, dan yakinlah bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi.— *) Penulis adalah Ketua Lab. Sistem Subak Fak.Pertanian UNUD.
Gaya Trendi ke Pantai ala Nandie
Bangunan Tidak Mencerminkan Identitas Bali
BERLIBUR ke pantai? Desainer Nandie Amidharmo menawarkan pilihan busana pantai yang modis, trendi, gaya, dan tentu tetap fashionable. pabila liburan ini, Anda mengisinya dengan pergi ke pantai, maka pastikan Anda membawa perlengkapan seperti kamera, sunblock serta baju renang. Tetapi bagaimana dengan pilihan wardrop selama berlibur? Walaupun berlibur, bukan berarti kita tidak bisa bergaya, jangan berfikir hanya memakai baju gombrong, sandal jepit, celana pendek. Cobalah tampil beda di
A
© tir
Panitia Semiloka Arsitektur Bangunan Gedung sedang berdiskusi enpasar merupakan w i l a y a h perkembangannya paling cepat dan sarat beban sehingga wajah kota dengan cepat mengalami perubahan. Maka, tidak terelakan masih terdapat bangunan yang tidak mencerminkan identitas Bali. Banyak bangunan yang mengurangi disain sehingga tidak mencerminkan identitas Bali. Hal itu terungkap pada Semiloka Arsitektur Bangunan Gedung yang digelar Pemkot Denpasar di Wisma Werdhapura Sanur baru-baru ini. Dalam mewujudkan arsitektur bangunan gedung di Kota Denpasar, peran perancang dalam mewujudkan karya arsitektur kreatif yang beridentitas kearifan lokal sangat dibutuhkan. Denpasar salah satu dari Kota Pusaka (Heritage City), yang dinilai mampu mempertahankan jati dirinya, utama di bidang arsitektur yang merupakan “tangible” yang kiranya perlu di konservasi dan dilestarikan sebagai kota kreatif berbasis budaya unggulan. Kadis Tata Ruang dan Perumahan Kota Denpasar, Ir. Made Kusuma Diputra, MT. mengatakan, hingga saat ini masih maraknya bangunan yang tidak mencerminkan arsitektur tradisional Bali dan belum optimalnya peran perancang di dalam karya-karya arsitekturnya. Selain itu banyaknya para pengusaha yang lebih cendrung
D
menonjolkan brand image perusahaannya, sehingga sering melupakan prinsip-prinsip arsitektur tradisional Bali yang selaras, seimbang dan terpadu dengan lingkungan setempat. Semiloka yang melibatkan Dinas Perijinan, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bali dan Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Bali ini membahas 3 materi yang terkait arsitektur bangunan gedung di Kota Denpasar. Selain itu kegiatan yang melibatkan Dinas Perijinan Kota Denpasar, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bali dan Ikatan Konsultan Indonesia (INKINDO) Bali melibatkan 200 peserta. “Hasil semiloka ini akan dijadikan pedoman dalam penyusunan Perda Kota Denpasar sesuai amanah Perda Propinsi Bali Nomor 5 tahun 2005 tentang persyaratan bangunan gedung,” katanya. Kegiatan ini melibatkan berbagai kalangan baik praktisi maupun akademisi juga diharapkan mampu menggagas formula pengembangan arsitektur khas Denpasar yang mampu mengadopsi berbagai fungsi yang bermukim di Denpasar. Peserta terdiri dari instansi pemerintah penyelenggara bangunan, perguruan tinggi, asosiasi profesi dan pihak swasta dengan narasumber Ir. Ni Ketut Ayu Siwalatri, MT. I Ketut Rana Wiarcha, ST. dan A.A. Gde Rai Soryawan. (image/015)
Liburan kali ini. Jika Anda berniat untuk berenang di laut , pastikan membawa baju renang favorit. Anda bisa membawa 2 pasang baju. Pilihan pertama, pilihlah yang bermotif garis vertikal agar terlihat lebih langsing. Jangan lupa memakai kaca mata hitam, topi lebar serta sarung pantai. Dengan begitu Anda akan terlihat trendy. Model Bikini Sebelum Anda menceburkan diri ke laut, kenakanlah celana pendek serta baju berbahan tunik. Pergi ke pantai tak harus memakai tank top. Apabila Anda ingin memakai bikini, tambahkan atasan berbahan tipis untuk melapisi tubuh Anda. Dengan begitu Anda akan terlihat seksi. Biasanya pergi ke pantai tak lepas dengan bermain pasir. Untuk itu kenakanlah dress pendek dengan kerah halter yang akan membuat kulit Anda mendapatkan tanning alami dari matahari. Apabila Anda ke pantai hanya untuk menenangkan diri dari aktivitas bekerja dan bersantai, busana yang tepat adalah summer dress berbahan tipis. Ini akan membuat terlihat girly. Jangan lupa membawa buku atau MP3 agar Anda bisa menikmati angin sepoisepoi dan indahnya pantai.
© bram
Gaya Cuaca yang menyengat belakangan ini tentu akan mempengaruhi cara Anda berpakaian. Untuk baju yang nyaman saat susana panas, kenakan baju pantai
© bram
bermotif khas Bali atau baju Bali. Baju ini mulai digandrungi sejak pertengahan tahun ini. Bahan Sejuk Warna-warna yang mencolok seperti merah, kuning, hijau, biru, orange dengan berbagai macam motif yang menarik itulah yang menjadi ciri khas baju Bali ini. Tak hanya itu, bahannya yang halus dan sejuk membuat si pemakai juga terasa nyaman dalam menggunakan baju Bali itu nantinya. Nah, minggu ini, Nadie Amidarmo, desainer kelahiran Pamekasan Madura yang memulai kariernya sebagai perancang busana di Bali sekitar 20 tahun yang lalu, menawarkan beragam koleksi rancangannya yang digelar di Bali in Fashion 2009. Rancangan alumni seni rupa ITB ini terinspirasi dengan hiruk pikuk pantai Kuta dengan kesibukannya yang khas baik siang maupun malam hari. (Image/osi)
2
Vol. IV No. 20, 26 Februari - 11 Maret 2010
Vol. IV No. 20, 26 Februari - 11 Maret 2010
7
Lolec
© tir © tir
Warung Online
Hijaukan Pantai Mertasari
DENPASAR – Pemerintah Kota Denpasar menggandeng RRI Denpasar, Aspartan Catur Muka, Dekopinda serta Forum Komunikasi Koperasi dan UKM Kota Denpasar membuka program warung online. Keberadaan warung online ini untuk mempercepat informasi tentang berbagai program pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Warung online juga bisa memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat dan UKM, sehingga masyarakat ada kebanggaan menggunakan produksi dalam negeri, sedangkan bagi UKM bisa lebih berkembang. Apalagi menghadapi persaingan diberlakukannya perdagangan bebas Asean-Cina mulai Januari 2010 ini. Pembukaan warung online dan nota kesepahaman (MoU) tersebut di lakukan di Ruang Praja Madya Kantor Walikota Denpasar, Selasa (9/2) yang dihadiri Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra. Sedangkan penandatangan MoU masing-masing dilakukan Kepsta RRI Denpasar-IGB Sudhyatmaka Sugriwa, Aspartan Catur Muka-Made Sutikno, Dekopinda Kota Denpasar, Forum Komunikasi Koperasi dan UKM-I Wayan Sana dan Sekkot Denpasar AA Ngr. Rai Iswara. (image/015)
© tir
Resmikan T-Cash DENPASAR – Setelah menyediakan Air Minum Otomatis (AMO) untuk masyarakat umum, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar bekerjasama dengan Telkomsel membuka T-Cash untuk memberikan pelayanan bermutu. Peresmian T-Cash dilakukan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra ditandai dengan menekan tombol pengiriman SMS pembayaran pelanggan PDAM, Sabtu (20/ 2) bertempat di Lapangan Puputan Badung. T-Cash adalah satu cara untuk mempermudah bagi pelanggan PDAM dalam melakukan pembayaran. Hadir dalam peresmian itu Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, AA Ngr. Agung Wira Bima Wikrama, Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara dan Direktur PDAM Putu Gede Mahaputra. (image/015)
DENPASAR – Sebanyak 2000 pohon terdiri pohon camplung, ketapang, dan suar ditanam di areal Pantai Mertasari dan sekitarnya. Kegiatan yang melibatkan ribuan peserta seperti dari kalangan teruna-teruni Kota Denpasar, pelajar, Pramuka, anggota PPT, Karyawan Jamsostek dan Mahasiswa FK. Unud ini diawali dengan melakukan aksi bersih-bersih pantai. Kegiatan ini sebagai wujud perbaikan dan penyelamatan lingkungan yang bertujuan untuk menjaga keasrian pantai dari ancaman abrasi air laut. Kegiatan serangkaian memperingati Hut ke 18 Kota Denpasar ini merupakan kerjasama antara Pemkot Denpasar, Perkumpulan Pecinta Tanaman (PPT) Kota Denpasar dan PT Jamsostek. Penanaman Pohon dilakukan secara simbolis oleh Walikota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota IGN Jayanegara, Sekkot Denpasar Drs. AA. Ngurah Rai Iswara, Msi, Ketua PPT Kota Denpasar Ny. IA Selly Dharmawijaya Mantra dan Kepala Jamsostek Cabang Denpasar Ignatius Abimayu Unanto Dwi, SH. (image/015)
Peluang Binis Cruise Makin Prospektif Indonesia adalah destinasi pengembangan bisnis cruise yang sangat potensial. Di tahun 2014 ada indikasi peluang cruise naik sampai 25 persen. Beberapa hal yang menyebabkan cruise mengalami perkembangan adalah isu cuaca, global warning yang melanda negara-negara manca. Ketakutan orang akan suatu saat air membeku, maka mereka melihat daerah yang memungkinkan yaitu memilih negara tropis. Demikian dikatakan Ida Bagus Sura Kesuma, Managing Director Pacific World kepada Image Bali Travel News di Denpasar beberapa waktu lalu.
© tir
© tir
Desa Belega Duta Lomba GIANYAR – Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh Gianyar tahun 2010 ini menjadi duta Kabupaten Gianyar dalam lomba kesatuan gerak PKK tingkat Propinsi Bali. Wabup Dewa Made Sutanaya mengatakan, ditetapkannya Desa Belega sebagai wakil Kabupaten Gianyar dalam lomba kali ini telah melalui tahapan-tahapan yang diawali pembinaan, evaluasi dan penilaian secara berjenjang. Penilaian telah dilakukan oleh Tim Penilai Propinsi Bali yang dipimpin oleh Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Bintang Puspayoga di Desa setempat, Kamis (11/2). Penilaiannya meliputi pelaksanaan kesatuan gerak PKK-KB-Kesehatan, Posyandu, lingkungan bersih dan sehat serta perilaku hidup Bersih dan sehat di Rumah Tangga. (image/015)
© des
Melaspas Kul-Kul Bar NUSA DUA – Guna memberikan pelayanan yang lebih maksimal bagi tamunya, The Laguna mempersembahkan bar baru yang bernama Kul-Kul Bar. Kul-kul bar sendiri merupakan fasilitas lama yang diperbaharui untuk memanjakan para tamu yang ingin bersantai sambil menikmati pemandangan pantai Nusa Dua yang menawan. Desainnya sendiri dibuat bergaya casual namun tak meninggalkan kesan Bali didalamnya. Acara pemlaspasan sendiri dilaksanakan bertepatan dengan odalan di pura hotel pada Kamis (18/2) dan disaksikan staf dan management hotel. (image/008)
Denpasar Funbike 2010
© tir
DENPASAR – Sekitar 5000 pencinta olah raga bebas polusi ikut meramaikan Denpasar Funbike 2010 dan Hotspot Day Out speedy. Acara tersebut dilepas oleh Walikota Denpasar IB Rai Dharma Wijaya Mantra di depan monumen Bajra Sandhi Niti Mandala Renon. Sebelum acara tersebut, Wali Kota juga melaunching jalur sepeda dan meresmikan radio komunitas sepeda kerja sama Duta FM serta melepas rally sepeda Denpasar Kintamani. Funbike dengan jarak tempuh 10 Km dengan rute Puputan Renon, jalan Dewi Sartika, jalan Diponogoro, jalan Tamrin, jalan Hasanudin, Jalan Gajah mada, jalan Patimura, jalan Veteran, jalan Sedap malam, jalan Hangtuah, Kembali ke jalan Puputan dan finish di lapangan Parkir Timur Niti Mandala Renon Denpasar. Acara ini digelar dalam rangka memperingati HUT kota Denpasar ke 18 itu digelar, Minggu (21/2). (image/015)
Terima Dana Penyisihan Pajak BADUNG – Sebanyak 46 desa dan 122 Desa Adat di Kabupaten Badung diberikan bantuan dari Pemkab Badung. Masing-masing desa diberikan Rp. 100 juta dan masingmasing desa adat diberikan Rp. 125 juta, sehingga total dana yang diserahkan sebanyak Rp 19.850.000.000. Dana bantuan tersebut dimaksudkan untuk mendorong serta memberikan motivasi terhadap semangat masyarakat untuk melakukan pembangunan di desa sehingga nantinya dapat mempercepat proses pertumbuhan serta tercapainya masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Dana itu diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Sudikerta kepada Perbekel dan Bendesa Adat di Ruang Kertha Gosana, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Kawasan Mangunpraja Mandala, Mangupura, baru-baru ini. (BTN/015)
S
ekarang ini, Lolek demikian panggilan akrabnya, mengaku tengah bekerjasama dengan induk perusahan inter cruises, pengusaha untuk menawarkan Indonesia di pasar cruise. Tentu yang menjadi pertimbangan adalah adalah keamanan, potensi kunjungan itu ada, dan cruise paket. Rute yang terlalu panjang menyebabkan paket menjadi mahal. “Dan Indonsia adalah salah satu yang kategori memungkinkan karena dilihat dari jauhnya,” katanya. Lolek lalu memberikan contoh, Dari Halaman 1
Bentuk KDPA
Mungkinkah ................................
BADUNG - Upaya pencegahan dan penanggulangan IMS, HIV dan AIDS di tingkat desa dan kelurahan, KPA (Komisi Penanggulangan Aids) Kabupaten Badung membentuk KDPA (Kader Desa Peduli AIDS ). Hal ini sangat perlu dilaksanakan secara meluas sampai ke tingkat desa dalam bentuk community based prevention, care, support and treatment. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan kepada para kader untuk dapat menjangkau dalam hal penanganan kasus HIV/AIDS di desa-desa, yang secara otomatis dapat meringankan serta membantu Pemerintah dalam hal mangatasi penularan penyakit HIV/AIDS. Pembentukan ini dilakukan Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Sudikerta selaku Ketua Pelaksana KPA Kabupaten Badung, Senin (15/2). (BTN/015)
memiliki aspek-aspek yang dibutuhkan, jika kasino dibangun di Nusa Penida. Cuma yang perlu dipersiapkan adalah masyarakat Nusa Penida dari sisi sumber dayanya, perangkat-perangkat yang dibutuhkan seperti infrastruktur pendukung juga dipersiapkan dan pariwisata termasuk kasino di Nusa
Sembahyang Bersama GIANYAR – Seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Gianyar melakukan sembahyang bersama di Pura Padmasana Kantor Bupati Gianyar, Rabu (17/2). Acara penuh khusuk itu serangkaian nutug karya kaping kalih mendem pedagingan, dan ngresi gana. Kabag Kesra Setda Kab. Gianyar, Drs. Cok Rai Punia, karya ini selama dua hari dan dipuput oleh Ida Pedanda Rai Gung Ketewel, Griya Babakan, Gianyar serta Ida Padanda Kekeran, Griya Kekeran, Blahbatuh, Gianyar pada puncak karya. (image/015)
Dari Halaman 1
Doa Bagi Konferensi UNEP
© tir
DENPASAR – Dalam rangka menyongsong pelaksanaan Konferensi UNEP (21 – 26 Pebruari 2010) yang berlangsung di Nusa Dua, panitia penyelenggara di daerah Bali melakukan persembahyangan untuk mohon doa dan restu bersama di Pura Candi Narmada, Tanah Kilap, Suwung, Denpasar. Acara yang berlangsung, Jumat (19/2) dipimpin oleh A.AG Alit Sastrawan, Kepala Badan Lingkungan Hidup Prov. Bali dan dihadiri pula Kepala Dinas kesehatan Prov. Bali, wakil dari Dinas PU, Dinas Kehutanan dan wakil dari PPLH Regional Bali – Nusra. Sebelum acara persembahyangan, semua panitia melaksanakan penghijauan di sekitar Pantai Merta Sari, Sanur. (image/015)
Ketua Kadinda ............................ enclave tertentu, izinkan bangunan berlantai 10, karena daerah ini terisolir semacam BTDC Nusa Dua,” katanya sembari menambah-kan, dengan demikian wisatawan akan mudah dikontrol dan sumber daya alam bisa difokuskan pada wilayah itu. Misalnya, untuk pengo-lahan air bersih pada kawasan itu harus menjadi tanggungjawab lingkungan dari kawasan tersebut. Hal lain, Gede Wiratha mengkhawatirkan ketidaksiapan pengu-
wisatawan cruise dari Hongkong ke Bali dalam perjalanannya akan menghabiskan waktu lama. Padahal, maksimal di laut dua hari itu sadah lama. Berarti di dalam cruise itu perlu ada kegiatan seperti di darat, harus ada artshop dan supermarket. Untuk membayar itu tidak terlalu murah karena cruise itu menjadi satu paket. Maka dari itu perlu ada paket cruise yang mahal, menengah dan murah. Benahi Destinasi Lolek mengungkapkan, pihaknya sempat meng-handle wisatawan cruise dari Hongkong yang sudah 40 kali menyusuri alam laut dan sempat mengunjungi 4 pelabuhan, seperti Makasar, Komodo, Bali dan Jakarta selanjutnya ke Singapore. “Dengan adanya kunjungan itu masingmasing pemerintah daerah yang wilayahnya dikunjungi mestinya mengerti, kalau pasar cruise itu mau memakai destinasinya. Maka itu destinasi harus dibenahi,” ujarnya serius. Lolek pun mengungkapkan, komentar dari wisatawan yang sudah melakukan kunjungan ke Indonesia ternyata banyak destinasi yang tidak bisa dinikmati. Hal tersebut karena kurang melakukan pembenahan atau mungkin paketpaket melalui jalur-jalur yang kurang baik. “Destinasi harusnya dibenahi oleh pemerintah daerah sendiri bekerjasama dengan pelaku-pelaku cruise. Dengan begitu akan tercipta satu pengertian.” Di samping itu, visit yang mau datang ke Indonesia juga merasa was-was terutama dari faktor Penida harus dibangun dengan konsep, batasan yang jelas sehingga benar-benar menjadi milik masyarakat dan memiliki dampak terhadap peningkatan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat. Pertanyaan lain, apakah keberadaan atau posisi status otonomi kabupaten mampu memfasilitasi perwujudan kasino sebagai rencana pelengkap parisaha Bali terhadap dibukanya kran Pasar Bebas. “Jangankan bersaing dengan pengusaha asing, masuk sebagai anggota Kadin saja mereka tak siap. Akibatnya, saat ini hanya ada 2 pengusaha yang memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) Kadin, sehingga tak ada yang siap menjadi Ketua Kadin Bali,” tegasnya. Wiratha yang telah dua kali menjabat sebagai Ketua Kadin Bali, menyatakan khawatir dampaknya, kalau nanti Ketua Kadin Bali didrop dari pengurus pusat (Jakarta) yang notabene tidak paham budaya Bali. (image/015)
keselamatannya. Hal itu karena petugas cruise kurang maksimum di dalam melaksanakan tugasnya. Keluhannya terlalu klasik, seperti tidak punya kapal, tidak punya minyak, tidak punya biaya operasi dan lainnya. Cruise yang masuk ke pelabuhan juga terlalu terbuka. Penjagaan di pelabuhan sangat longgar. Artinya, semua orang bisa lewat dan lalu-lalang pada jetty (jembatan menuju kapal) tanpa ada metal ditektor. “Mestinya pengamanan di pelabuhan itu sama dengan yang dilakukan di bandara. Petugas juga harus jujur, kalau tiak aman katakan tidak aman jangan bohong karena uang,” paparnya. Prosesnya, Lolek mengingatkan, juga jangan dipersulit. Misalnya, kalau masuk perhubungan laut harus berhubungan dengan pot agent, authority, syahbandar, customer imigrasi, polisi air, dan sampai desanyapun kalau itu di Bali. Kalau itu dijadikan semacam panduan untuk memasuki satu pelabuhan, akan berbahaya karena cost akan tinggi. Sedangkan kompetisi cruise juga semakin tinggi. Maka perlu suatu kemudahan. “Jangan dianggap sebagai keuntungan sehingga harus mencas semuanya. Intinya, perlu ada gambaran yang perlu diperhatikan. Sudah ada indikasi, mereka akan datang pada tahun berikutnya. Maka pelabuhan yang cukup memadai di Bali, Padangbai dan Benoa. Maka, untuk pelabuhan lain yang ukurannya lebih kecil, harus dibenahi lagi,” tambahnya. (image/015)
wisata di Nusa Penida. Dalam Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pariwisata sudah sangat jelas dibagi zona-zona pengembangan kawasan, dimana kawasan pariwisata sudah diplot sedemikian rupa yang mungkin termasuk Entertaiment Centre (kasino) berada dalam area yang sama. Dari sekian faktor pendukung dan penghambat tersebut apakah mungkin dibangun kasino di Nusa Penida? Pemikiran ini harus kita resapi secara holistik untuk menjawab apakah kita membutuhkan kasino sebagai salah satu atribut pelengkap pariwisata di Bali dan apakah memungkinkan dibangun di Nusa Penida yang bisa diakses dari Nusa Dua dan Sanur, apakah bisa memberikan nilai tambah bagi pariwisata Bali, mengakses tenaga kerja, mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali dan Nusa Penida pada khususnya, atau dampak negatif yang lebih banyak ditimbulkan, inilah yang perlu kita pikirkan bersama.
Siapkah Bali Menampung Kapal Pesia elama tahun 2010 ini, Indonesia diproyeksikan akan dikunjungi 31 cruises ship (kapal pesiar) besar dengan jumlah kunjungan 212 kali serta membawa wisatawan sebanyak 127,510. Saat ini di seluruh Indonesia terdapat 70 pelabuhan laut, dari jumlah tersebut terdapat 15 pelabuhan sebagai pelabuhan nonekspedisi, dan kurang dari 10 pelabuhan laut yang dapat digunakan sebagai tempat berlabuh kapal-kapal besar. Demikian dikatakan Ni Made Eka Mahadewi Kabid Diklat DPD SIPCO (Society Indonesia Professional Congress Organizer) Bali seusai mengikuti acara pertemuan Direktorat Jendral Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar bersama para bupati/wali kota di Bali, jajaran stakeholder pariwisata Bali, Dinas Perhubungan, dan instansi terkait pembangunan dermaga, di Kantor Gubernur Bali, Rabu (8/2). Dosen Kepariwisataan STP Nusadua Bali itu menjelaskan, Bali adalah salah satu tempat yang akan disinggahi kapal-kapal besar itu. Bulan Mei 2010, Sun Princess Cruises, sebuah kapal pesiar dengan total penumpang 2,342 orang belum termasuk 814 crew kapal akan hadir di Bali. Dikunjungi pula kapal pesiar P&O Australia dengan 22 kunjungan dan membawa penumpang 32.692 orang, Kapal pesiar Costa Crociere sebanyak 28 kunjungan dan membawa penumpang 28.572 orang; serta kapal pesiar Seabourn sebanyak 4 kunjungan membawa 1.298 penumpang.
S
Siapkah Bali Sudah dapat dibayangkan, lanjutnya, apabila jumlah kunjungan wisatawan ke Bali pada tahun 2009 mendekati 2 juta wisatawan, maka kunjungan wisatawan dengan kapal pesiar ini terjadi jumlah kunjungan wisatawan ke Bali akan menjadi lebih meningkat. Tidak hanya itu, dampak ikutan (multiplier effect) nya akan berdampak terhadap kunjungan ke Indonesia. Wisatawan kapal pesiar, tidak mau ke Indonesia tanpa harus Dari Halaman 1
Perlu Dipikirkan ........................
atraksi wisata memang menjadi sebuah atraksi lain yang bisa dinikmati wisatawan. Namun, beragam atraksi yang disuguhkan itu hendaknya jangan menyimpang dengan landasan pariwisata Bali,” ucapnya. Hal ini diperkuat pula dengan positioning kepariwisataan Bali yang kental dengan jiwa Bali yang shanti dan sebutan yang diberikan pada Bali yang memang benar ‘Bali is The Island of Gods’, juga tidak cocok dengan pendirian kasino di Bali. “Jikalau orang Bali bangga dan konsisten dengan nilainilai yang dijunjungnya dan paham akan tugasnya kenapa para roh-roh suci lahir menjadi orang Bali, maka jangan sekalikali mengijinkan kasino atau sejenisnya dibangun di Bali,” kata Anggota Dewan Penasehat PHRI Bali 2000 - 2002 ini. Meskipun pembangunan kasino berlindung di balik tujuan pariwisata, dirinya tetap saja tidak setuju karena
singgah di Bali. “Ini artinya, Bali mempunyai kharisma tersendiri untuk selalu dikunjungi. Hanya saja permasalahannya adalah siapkah pelabuhan di Bali menerima kunjungan tersebut?” tanya Mahadewi. Mengutip dari pemaparan Mr. Lami, Cruise Management Consulting Monaco, Mahadewi mengatakan, yang paling penting untuk kemajuan pariwisata Bali adalah pemerintah secara bersama-sama dengan stakeholder lainnya menentukan dan membangun Bandara Laut yang mampu menampung kapal pesiar mewah dan besar. “Dan, sekarang ini, Bali mempunyai pelabuhan Benoa, Padang Bai dan Tanah Ampo yang sedang dipersiapkan. Yang paling dianggap mendesak adalah merampungkan Pelabuhan Benoa yang akan disinggahi wisatawan kapal pesiar tahun ini,” paparnya. Dilihat dari perspektif pariwisata, lanjutnya, dengan kedatangan wisatawan melalui Bandara Laut, ada hal-hal terkait yang harus dipenuhi selain daya tampung kapal pada pelabuhan seperti tempat parkir kapal pesiar, fasilitas (WC, Air bersih, transportasi siap pakai, persiapan makanan minuman, minyak kapal,hiburan, souvenier) dan pelayanan selama wisatawan di Bali. “Keuntungan secara ekonomi akan banyak berdampak bagi masyarakat, mengingat ukuran spending money dari wisatawan kapal pesiar termasuk kategori mahal,” ucapnya. Sebagai gambaran harga permalam kamar di kapal pesiar mencapai US$ 1.400. Ini belum termasuk makan, minum dan berbagai fasilitas tambahan lainnya selama berlayar. Kalau berlayar sebulan, bisa dihitung berapa pengeluaran per pax wisatawan kapal pesiar. Untuk parkir/berlabuh saja, kapal pesiar membayar US$ 14.000. “Bagi Bali, ini merupakan peluang besar untuk menambah Pendapatan Asli Daerah melalui pelabuhan laut. Kenapa tidak berjuang untuk memenuhi harapan kapal pesiar yang berlabuh. Ini tantangan bagi Bali untuk berbenah diri secara cepat,” Mahadewi meyakinkan. (image/015)
dasar keberadaan pariwisata Bali tidak terpisahkan dengan nilai-nilai budaya masyarakat Bali. Pariwisata Bali masih mengandung potensi besar untuk dikelola dan dikembangkan ke arah pembangunan kualitatif yang mampu menambah pemasukan tanpa merusak. “Para Bupati mesti bersatu, Pak Mangku harus mampu memangku Bali seutuhnya, segera upayakan reformasi admin agar Bali dikelola secara bersatu bukan pecah per kabupaten untuk menghadapi isu-isu seperti ini,” harapnya. Masih banyak jumlah kreatifitas atraksi yang bisa dibuat di Bali yang sudah barang tentu mesti disesuaikan jenis atraksi-nya mengingat Bali mempunyai masalah dengan jumlah lahan yang terbatas. Pendapatan Bali dari pariwisata masih bisa ditingkatkan dengan melakukan upaya yield management terhadap jasa akomodasi dan jasa biro perjalanan. Jumlah hotel dan biro perjalanan sangat perlu dikontrol dalam upaya ini. (BTN/008/015)
8
Vol. IV No. 20
Vol. IV No. 20, 26 Februari - 11 Maret 2010
Gubernur Wacanakan Punya Usaha Perhotelan Bagaimana jika Pemerintah Provinsi Bali dan atau Pemerintah Kabupaten/Kota bisa memiliki usaha hotel sendiri. Jika pemerintah daerah memiliki hotel, akan ada banyak keuntungan ekonomis maupun nonekonomis bisa diperoleh Bali. Hal itu sempat diwacanakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di hadapan para pemimpin media massa se-Bali dalam acara coffee morning di Gedung Jaya Sabha, beberapa waktu lalu.
enurut Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, I Putu Suardhika, memiliki hotel sebagaimana dimaksud gubernur bukan dengan jalan membangun hotel baru. Melainkan dengan membeli hotel yang sudah ada di kawasan-kawasan wisata elite seperti di Nusa Dua, Sanur, atau tempat lainnya, sehingga pemerintah daerah akan dapat menikmati manfaat untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali sendiri. Jika pemerintah daerah memiliki hotel, sudah jelas aliran uang (cash flow) hotel-hotel itu akan masuk Bali dan itu berarti kesejahteraan masyarakat Bali akan lebih meningkat. “Sekarang ini kita kan tidak dapat apa-apa
M
dari pariwisata karena sebagian besar hotel dan hotel berbintang dimiliki orang luar Bali. Karena hotelnya milik orang luar, ya keuntungannya juga mengalir keluar kan,” urai Putu mengutip pernyataan Gubernur. Keuntungan ekonomis yang bakal diperoleh Bali adalah keuntungan dari kepemilikan hotel, keuntungan dari pembagian deviden, keuntungan dari pajak, keuntungan dari pemanfaatan tenaga kerja lokal dan sebagainya. Keuntungan non ekonomis mulai dari pengurangan angka pengangguran, peningkatan kesejahteraan rakyat, sampai pada pelestarian seni, budaya dan adat Bali yang merupakan iklim utama pencipta pariwisata budaya Bali. Keuntungan nonekonomis lainnya adalah pemerintah dapat ikut menata kawasan dan lingkungan hotel sesuai filosofi Tri Hita Karana dan nilai-nilai kearifan lokal Bali lainnya. Berkali-kali Putu Suardhika menandaskan, cara pemerintah daerah memiliki hotel bukan dengan membangun hotel baru. Tetapi dimungkinkan dengan membeli hotel yang sudah ada. Sumber dana untuk membeli bisa berasal dari hasil pengelolaan aset milik pemerintah daerah, efisiensi pengelolaan keuangan daerah dan dana deposito Pemda. Persoalannya, demikian Putu, pemikiran Gubernur ini masih sangat memerlukan dukungan komponen masyarakat Bali, terutama anggota DPRD Bali. Jika
© bud
Bali sebagai destinasi wisata berpromosi, tentunya menjadi keharusan. Perluasan pasar menjadi sebuah bagian yang terpenting. Namun, janga lantas pasar yang telah ada dan potensial dan loyal tidak lagi di-manage dengan baik. Demikian antara lain diungkapkan oleh Ismoyo, Ketua Bali Villa Association dan Ida Bagus Ngurah Wijaya Ketua Bali Touristm Board.
M
enurut mereka dua pasar potensial seperti Eropa dan Amerika belakangan kurang mendapat prioritas dalam kegiatan promosi. “Saya setuju kalau kita menyasar pula pasar Asia. Namun jangan sampai kita kebablasan hanya memikirkan Asia dan mengesampingkan Eropa dan Amerika,” kata Ismoyo Ketua Bali Villa Association. Dengan lebih gencarnnya promosi ke pasar Asia belakangan tersirat fakta bahwa leng of stay (lama tinggal) dari sebagian besar wisatawan yang datang ke Bali mengalami penurunan dari 14 hari menurun
menjadi 3 hingga 4 hari saja. Melihat kenyataan ini mungkin sebagian pelaku pariwisata merasa resah. Namun menurut Ngurah Wijaya, hal ini harus dicermati secara jeli dulu. “Disinilah kesalahan pemerintah pusat yang lebih mengkonsentrasikan promosi ke pasar Asia belakangan ini,” katanya. Seharusnnya pemerintah tidak boleh hanya mengkonsentrasikan satu pasar saja, seharusnnya semua harus tetap dimanage dengan baik. Jika dibandingkan antara Pasar Eropa dengan Asia sudah barang tentu memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Length of stay
Image-Bali Travel News Hanya dengan Rp 200.000
Hubungi
249484
26 Februari - 11 Maret 2010
Desa Belega Duta Lomba
Bali Update
Bupati Apresiasi Aksi Sosial FSP Par Badung
Save Our Destination
2
© tir
DPRD dan komponen lainnya setuju, harapan Pemprov Bali akan segera terwujud, dimana operasional pengelolaannya tetap akan dipercayakan pada manajemen profesional yang punya jaringan bisnis internasional seperti Hyatt, Westin, Hilton dan sebagainya. (image/015)
wisatawan Asia memang hanya berkisar 3 sampai 4 hari hal ini mengingat faktor jarak yang dekat dengan Bali. Hal ini tentunya sangat berbeda dengan karakteristik wisatawan Eropa yang memiliki jarak yang cukup jauh dengan Bali. Hal ini sudah barang tentu membuat mereka akan tinggal lebih lama 2 hingga 3 minggu di Bali. Dari segi tujuan liburan, wisatawan Eropa datang ke Bali untuk melihat budaya yang memang menjadi landasan pariwisata Bali. Hal ini sangat beralasan mengingat adannya perbedaan budaya antara Indonesia dan Eropa. Karakteristik masyarakat Eropa yang individual dan mementingkan kwalitas menjadikan mereka daya beli Eropa jauh lebih tinggi dibandingkan dan Asia juga sangat jauh berbeda. Melihat fenomena ini diperlukan kejelian pemerintah untuk dapat kembali menggencarkan promosi ke kedua pasar ini Disinilah seharusnnya Bali lebih banyak menyasar pasar kedua pasar sehingga Bali tidak terkesan sebagai mass tourism area. Bali harus bisa sebagai eksklusif tourism area yang benar-benar berkualitas dan nyaman. Penurunan length of stay di Bali menurut mereka bukanlah karena Bali sudah tidak indah dan tidak menarik lagi untuk dikunjungi. Hal ini semata-mata karena adannya pergeseran pasar yang memiliki karakteristik yang berbeda. (image/008)
Inkubator Bisnis Sebagai Embrio Bisnis Baru
Entertainment Corner
5
* Kiat Walikota Denpasar Pacu Pertumbuhan Ekonomi Kreatif ota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali merupakan tolok ukur perkembangan perekonomian di daerah ini. Sebab, sebagian besar fasilitas publik dibangun di Denpasar, untuk mendukung aktivitas dan mobilitas masyarakatnya. Ide kreatif Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra untuk selalu berinovasi dalam melakukan pengembangan dan peningkatan produktivitas bagi pelaku usaha selalu terus digulirkan termasuk pemanfaatan teknologi informasi dan juga menggandeng lembaga-lembaga lain seperti lembaga pendidikan maupun kerjasama dengan lembaga social masyarakat dan sektor swasta sebagai pilar-pilar penggerak pembangunan. Salah satu program untuk melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap pelaku usaha di sektor ekonomi kreatif adalah dengan pembentukan UKM Centre sebagai pusat pengembangan dan penelitian ekonomi kreatif Kota Denpasar, yang bertujuan untuk Memberikan tempat bagi kegiatan pelatihan yang dilaksanakan baik oleh Pemerintah Kota Denpasar, lembaga pendidikan dan penelitian ataupun lembaga lain kepada pengusaha, sebagai tempat pembinaan terhadap pengusaha kecil dan menengah. Pusat pengembangan dan penelitian ekonomi kreatif dan tempat pengembangan eCommerce diharapkan dapat
K
memacu pertumbuhan sektor ekonomi kreatif. untuk tahun 2010 ditargetkan mampu menjaring members sekitar 100 add members. Hingga saat ini total jumlah members dari tahun 2007 mencapai 261 perajin, dan ini akan terus bertambah karena kesadaran akan pentingnya inkubator ini bagi penumbuhan embrio bisnis baru di Kota Denpasar. Dari creative action yang digulirkan oleh Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra melalui Disperindag Kota Denpasar telah melaksanakan uji coba pada pra launching Inbis Kota Denpasar dengan penyiapan-penyiapan fasilitas Pemasangan sekat dan plafond pada sanggar telematika untuk ruang pelatihan dan e-commerce, pemasangan Hot Spot pada sanggar Telematika bekerjasama dengan PT Telkom, serta pengadaan fasilitas elektronik pada ruang pengelola serta ruang pelatihan ungkap Kadisperindag Kota Denpasar, Drs I Wayan Gatra, Msi didampingi oleh Kabid Bina Usaha, I Made Saryawan, SE dan Koordinator Inbis IB Agung Upawana Manuaba, SE diselasela persiapan Launching Inbis di Lantai V Pasar Kumbasari Denpasar”Pengembangan UKM Centre ini juga mengajak lembaga pendidikan negeri dan swasta dalam kesepakatan bersama di tingkat perguruan tinggi” tambah Drs I Wayan Gatra, Msi. (Image/014)
etika menerima jajaran Bali Travel News (Kelompok KMB) di kantor Kadin Bali, belum lama ini, Gede Wiratha mengingatkan, negara Malaysia yang amat fanatik dengan hukum Islamnya, juga sudah lama memiliki arena kasino. “Itu sebabnya kemajuan
K
pariwisata Malaysia mampu meninggalkan Bali, baik dalam jumlah maupun kwalitas wisatawan yang datang ke sana,” tegasnya. Menurutnya, bila perlu Undangundang itu harus dicabut karena tak sesuai dengan kondisi Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia. Ia yakin pernyataannya ini tidak kontroversi,
etika mendengar kata “kasino” kita akan selalu dijejali dengan perkataan pro dan kontra, ada yang mengatakan tidak sesuai dengan nafas pariwisata budaya, bertentangan dengan nilai-nilai agama, bertentangan dengan hukum positif yang berlaku dan alasan lainnya. Akan tetapi ketika kita lihat praktek sehari-hari yang terjadi, perjudian sejatinya ada di mana-mana, perjudian yang diorganisir secara sembunyisembunyi. Contohnya toto gelap (togel) yang keberadaannya sulit dilacak dan diberantas. Bahkan, belakangan kembali maraknya tajen, sehingga memberikan inspirasi bagi Pemda untuk membuat Perda tentang tajen. Isu kasino di Bali telah berhembus sejak 2001, ketika Nusa Penida diwacanakan sebagai kawasan pusat kasino, bahkan beberapa investor sudah
K
menyatakan kesanggupannya untuk berinvestasi di kawasan Nusa Penida. Menurut Gde Wiratha, pengusaha di bidang pariwisata menyatakan di Nusa Penida sangat memungkinkan dibangun kasino, hanya perencanaan dan pengelolaannya yang harus dilakukan dengan baik. Sifat mendua selalu bermunculan ketika memandang kasino, apakah sebagai komsumsi pelengkap pariwisata atau arena judi yang sesungguhnya. Apabila kita amati pariwisata yang kita jalankan sekarang tidak terlepas dari atribut – atribut tambahan yang menyertai, anggaplah seperti diskotek, bar atau bahkan arena ketangkasan yang lebih mendekati kasino ada di sekitar area pariwisata, namun keberadaannya tak terpantau. Posisi Otda Dengan demikian, dapat diartikan bahwa judi dilarang dan bertentangan dengan hukum positif, tetapi di lain sisi sesungguh-
8 benyah-latig. Tak hanya itu, Bali Travel News juga mencatat pernyataan Gede Wiratha lainnya adalah usulan dicabutnya Perda yang mengatur ketinggian bangunan di Bali. “Pada Halaman 7
Ketua Kadinda ...........................
karena orang-orang Bali yang menolak kehadiran kasino umumnya tidak pernah tahu dan tidak mengeri benar apa itu kasino. Perda Tinggi Bangunan Ia juga yakin, arena kasino yang terletak di daerah dan bangunan terisolir akan membawa kemakmuran bagi Bali. “Kalau saja izin kasino diterbitkan, jangan terlalu lama menunggu,
Gede Wiratha, Ketua Kadin Bali
Mungkinkah Dibangun Kasino di Nusa Penida Oleh Nyoman Sudipa
Page Advertorial
6
jalan-jalan di Bali dari ujung timur (Karangasem) hingga ke barat (Gilimanuk), saya yakin akan ngerenep dan diprade,” katanya membayangkan bahwa kehadiran arena kasino pasti mampu memperbaiki infrastruktur Bali yang saat ini
Bali Rugi Kalau tak Ada Kasino Dalam waktu dekat ini, Ketua Kadinda Bali, Gede Wiratha akan mengumpulkan lawyer (pengacara dan ahli hukum) di Bali untuk bersama-sama mensomasi Undang-undang Perjudian yang melarang kasino di Bali. Menurutnya, Undang-undang itu sangat merugikan masyarakat Bali. “Sebab harus dicermati yang bermain di arena kasino bukan krama Bali, tapi wisatawan asing dengan sistem pengamanan yang ketat,” katanya sambil menambahkan, Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia sangat dirugikan bila tidak mempunyai arena kasino.
Gubernur Wacanakan Punya Usaha Perhotelan
Dana Promosi 350 M, Sasar 12 Negara Potensial
Ketua Kadinda Gede Wiratha:
Kurang mendapat Prioritas Pasar Eropa dan Amerika
Wisatawan sedang menikmati liburan di atas cruise
Cukup pasang iklan di
nya kita membiarkan perjudian illegal, bahkan tidak jarang kita juga berada dalam lingkaran judi tersebut. Sikap yang mendua kita akhirnya ditangkap oleh negara tetangga seperti Malaysia dengan mendirikan kasino di Genting Island yang mampu menyumbangkan pundi-pundi penghasilan yang sangat besar dan celakanya sebagian penjudi yang datang ke Genting Island berasal dari Indonesia. Pertanyaan yang sering muncul kenapa Malaysia bisa, sedangkan kita tidak bisa. Gejala yang muncul selama ini adalah kita selalu terlambat menyikapi perkembangan yang ada, norma, hukum, selalu menjadi faktor pembatas dalam membuat perencanaan-perencanaan pariwisata termasuk kasino. Nusa Penida sebagai salah satu kawasan strategis pariwisata di Bali sesungguhnya Halaman 7
Mungkinkah ...............................
© bud
Perlu Dipikirkan Kasino di Bali su membuat kasino di Bali kembali berhembus. Dulu, sekitar tahun 2001 wacana untuk membangun tempat perjudian ini begitu gencar, sehingga menuai pro dan kontra. IB Subhiksu, Kepala Dinas Pariwisata Bali mengatakan, pembangunan kasino di Bali sebaiknya perlu dipikirkan secara matang. Apakah produk itu perlu ada di Bali atau tidak. Karena, ada satu undangundang atau aturan yang tidak membenarkan adanya judi. Tidak hanya berlaku di Bali, tetapi berlaku di seluruh Indonesia. Menurutnya, perlu ada kajian sejauh mana undang-undang itu tidak memberikan judi. Sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap kepariwisataan Bali, Subhiksu mengaku belum melihat itu pasal mana yang melarang adanya judi itu. Namun, ia hanya menegaskan sebaiknya ada kajian terlebih dahulu supaya tidak bertentangan dengan undang-undang yang ada. “Buru-buru kita membuatnya, tetapi undang-undang tidak mengijinkan kan susah juga,” ucapnya. Sementara, Made Suryawan, mantan Ketua Paras Paros (Komunitas Sosial Eksekutif Pariwisata) Bali mengatakan, kasino di Bali ibarat racun nyamuk. Bukan karena produk wisata ini jelek, tetapi jika tidak tepat penggunaannya akan menuai bahaya. Manakala digunakan untuk menyemprot nyamuk maka benda ini akan berguna, namun jika diminum maka menjadi benda berbahaya. Posisi Bali, kata Suryawan, sebagai Parahyangan Jagat (diharapkan masyarakat Bali untuk memahami ini secara niskala bukan secara teori atau konsep saja) yang membuat kita harus bijak dan tegas untuk jangan membuat kasino di Bali. Memang, beragam atraksi wisata telah berkembang pesat sebagai atraksi penunjang dari produk inti yang dimiliki Bali yaitu budaya. “Beragam
I
Halaman 7
Perlu Dipikirkan ........................
Wali Kota IB Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Kadisperindag Kota Denpasar Drs. I Wayan Gatra, M.Si, saat tinjau Inbis C12-59