iMage Vol. V No.14

Page 1

VIII

Vol. V No. 14

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

26 Nopember - 16 Desember 2010 Lomba Beleganjur FSBB

Bali Update

III

Kapolda Bersama Warga lepas 87 peyu hijau Save Our Destinations

V

Wisata Puri dan Rafting di Bongkasa

Page Advertorial

VII

MACET-Kemacetan di sekitar Patung Dewa Ruci. Sudah kronis dan menunggu solusi tepat dan cepat. (Bali Post/dok). (image/dok)

Jalan Tol Bandara Diharapkan Atasi Kemacetan M

ACET di Bali? Ah, sudah berbagai wacana dilontarkan untuk mengatasi kemacetan tersebut, namun belum juga ada tindakan nyata. Kemacetan di Jl. By Pass Ngurah Rai, utamanya di Simpang Siur hingga di sebelah timur Bandara Ngurah Rai sudah semakin menjadi jadi. Kini, gagasan tergres datang lagi, PT Angkasa Pura, Jasa Marga,

BTDC, Pelindo III, berencana membuat tol dari BenoaNusa Dua sebagai alternatif mengatasi kemacetan. Ini baru wacana awal. Perhitungan belum dilakukan. Ini usaha nyata BUMN untuk pembangunan, ungkap GM PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Heru Legowo, di tempat kerjanya baru-baru ini. Jalan

tol ini, lanjutnya, melewati bakau dengan ketinggian 2 meter di atas tanah. Jalur ini, nantinya akan bisa dilewati kendaraan, sehingga ada dua jalur yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Ini sebagai jalan alternatif untuk atasi kemacetan menuju Nusa Dua, tegasnya. Sementara itu, untuk perlua-

san bandara, Heru mengatakan ada 143 rumah dinas di wilayah bandara Ngurah Rai akan dibongkar. Semua peghuni rumah di wilayah PT Angkasa Pura I diminta rela meninggalkan lokasi. Tiga sekolah juga akan dipindahkan, tandas Heru. Heru kemudian menambahkan tidak ada pergantian biaya dalam pembongkaran itu. Ru-

mah dinas itu nantinya akan jadi terminal. Rancangan bandara Ngurah Rai yang baru akan memiliki pintu masuk bandara sebelah Hotel Harris, Tuban. Sementara ketiga sekolah akan direlokasi ke belakang tempat ibadah yang ada di dekat patung kuda. (image/bud)

Awal Desember, Ngurah Rai Mulai Bersolek ANDARA Ngurah Rai benar-benar akan tampil beda nantinya. proyek terminal Bandara Ngurah Rai yang semula direncanakan November 2010 akan dimulai awal Desember mendatang. Pembangunan terminal Ngurah Rai sangat mendesak menyusul meningkatnya wisatawan yang datang ke Bali. Tiap tahun Bandara Ngurah Rai menampung lebih dari 10 juta penumpang. Jumlah ini melebihi kapasitas yang seharusnya sehingga bandara sering mengalami krodit. Proyek pembangunan fisik Terminal Bandara Ngurah Rai akan menelan anggaran sekitar Rp 2 trilyun dan ditargetkan selesai Bulan Maret 2013 mendatang, ungkap Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura I, Tommy Soetomo di sela peresmian taman bacaan dan instalasi air bersih, Jumat (19/11).

B

Menurutnya, percepatan pembangunan Bandara Ngurah Rai atas intruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), karena Bali akan menjadi tuan rumah pertemuan Asia Pacific Economi Cooperation (APEC) Summit 2013. Untuk keperluan perluasan bandara, 143 rumah dinas di wilayah Bandara Ngurah Rai serta tiga sekolah juga akan dibongkar. Sementara ketiga sekolah akan direlokasi ke belakang tempat ibadah yang ada di dekat patung

GM PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Heru Legowo

kuda. Bupati Badung AA Gde Agung dalam kesempatan tersebut menyambut baik atas percepatan pembangunan bandara. Kami mendorong pembangunan Badara Ngurah Rai agar jauh lebih baik sebagai bandara internasional, katanya. Sebelumnya AA Gde Agung sempat mengatakan desain dan rancangan pengembangan Bandara Ngurah Rai sudah mengadopsi arsitektur Bali. Desain Bandara Ngurah Rai telah dipresentasikan pada Juli 2010 lalu. Sedangkan, 19 Juli 2010 rekomendasi pembangunan sudah dikeluarkan oleh Pemkab Badung. Sementara terkait letusan Gunung Merapi, diakui Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura I, Tommy Soetomo membawa dampak yang cukup luas. Bahkan lebih dari

10 hari penerbangan menuju atau dari Jogja ditutup. Kejadian ini memberikan dampak terhadap penerbangan wisatawan ke Bali. Penutupan resmi berlangsung hingga Sabtu (20/11). Penutupan dilakukan selama 10 hari akibat letusan Gn Merapi. Kami tidak membawa data berapa jumlah pembatalan. Kami pun tidak bisa menyebutkan kerugian akibat penutupan penerbangan. Nyawa lebih penting dari pada sekedar kerugian material, ugkapnya. Kendati ada sejumlah peristiwa yang mengganggu bisnis penerbangan, namun Tommy yakin kinerja tahun ini akan tercapai. Kami yakin target kinerja bisnis AP I akan tercapai kendati ada sejumlah masalah alam, tandasnya. (Image/kmb)

Pura Enjung Galuh dengan pemandangan sunset di Tanah Lot

(image/bud)

Romantisnya Sunset di Tanah Lot

MENYAKSIKAN sunset , diringi suara gemuruh ombak yang berkejar-kejaran menjadi sebuah pemandangan yang sangat indah. Apalagi, menyaksikan bersama orang yang kita sayangi, pastinya menjadi sangat romantis. Pemandangan indah serta aura spiritual yang tinggi mampu mencuci pikiran jenuh menjadi lebih fresh. Objek wisata yang mampu mewujudkan semua kenangan manarik itu tiada lain adalah Tanah Lot.

O

bjek wisata ini berada di Kabupaten Tabanan, tepatnya berlokasi di Desa Beraban, Kecamatan Kediri Tabanan, sekitar 20 km dari Denpasar. Tak hanya satu, sangat banyak keunikan yang dapat anda saksikan di objek seluas 202.830m ini. Pura Luhur Tanah Lot yang menjorok kelaut, Ular suci, panorama sunset yang mengagumkan, Living cultural (attraksi budaya dan agama), serta

pantai berkarang dengan ombak yang besar adalah beberapa diantara keunikan di objek wisata itu. Tanah Lot sebagai tempat yang indah dengan pemandangannya yang eksotik. Bagi masyarakat Bali objek wisata Tanah Lot bukan saja sebatas tempat berekresi mengingat terdapat dua buah pura terletak di di atas batu besar. Pura Enjung Galuh terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing

yang menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini merupakan pura pemujaan kepada dewa Laut. Meskipun tergolong objek wisata namun jangan salah ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh pengunjung untuk kemanan dan kenyamanan anda berwisata. Dilarang memasuki areal suci/pura terkecuali untuk keperluan persembahyangan dengan pakaian yang sesuai, menjaga kebersihan, berpakaian yang sopan dan lengkap, dan terakhir apabila air laut sedang pasang, dilarang bermain-main dekat dengan ombak. Disamping itu masalah keamanan juga menjadi proiritas utama objek yang berada diantara lahan

sawah dan laut ini. Adanya Penjagaan yang optimal, baik dari pihak kepolisian, Manajemen Operasional maupun pihak Pecalang (sebagai wakil dari Desa Pakraman Beraban) merupakan bentuk tanggung jawab pengelola kepada pengunjung. Fasilitas kamera CCTV di enam titik objek serta fasilitas metal detector juga melengkapi sistem keamanan kata Sujana Manager Operasional Objek Wisata Tanah Lot. Sambil menikmati sunset disore hari pengunjung juga dapat menyaksikan pementasan tari Kecak setiap hari Sabtu (19.00 wita) di Surya Mandala Cultural Park Tanah Lot. Berbagai kegiatan ritual juga sering dilaksanakan di pura ini dari kegiatan regular keagamaan (Kajeng kli-

won, purnama dan tilem, 6 bulan dan 1 tahun), dan upacara khusus (setiap 210 hari tepatnya 4 (empat) hari setelah Hari Raya Kuningan). Puas berkeliling kini saatnya berburu oleh-oleh sebagai kenangkenangan. Berbagai jenis kerajinan seperti lukisan, patung, serta busana tersedia disini dengan berbagai macam pilihan. Jika anda pintar menawar maka tak jarang barang dengan kualitas bagus dapat anda bawa pulang. Disamping itu berbagai jenis makanan dari tradisional hingga ala barat juga tersedia di beberapa restaurant yang dapat anda nikmati sambil bersantai menyaksikan deburan ombak. (Image/bud)

C12-59


II

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

VII

Festival Tektekan di Puri Anyar Kerambitan NTUK pertama kalinya Desa Kerambitan, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan mengadakan Gebyar Budaya yakni Festival Tektekkan yang pusatkan di jabe Puri Anyar Kerambitan. Gebyar Budaya yang pertama ini diselenggarakan jumat sore, 29 oktober,2010 di buka resmi oleh Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya. Penitia Penyelanggara dan Pengelingsir Puri Kerambitan Oka Sila Gunada mengatakan tujuan dari Gebyar Budaya ini adalah bermaksud menggali, melesrtarikan dan mengembangkan seni budaya yang ada di Desa Kerambitan. Disamaping bermaksud tetap menjalin hubungan harmonis antara warga Puri Kerambitan dengan warga masyarkat sekitarnya. Festival Tektekkan atau Gebyar Budaya ini juga dapat menarik kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya ke Puri Kerambitan yang tetap dilestarikan. Disamping Wisata Puri, desa Kerambitan juga punya pantai yang cukup indah yakni pantai Kelating dan pantai Pasut yang tak jauh ke arah selatan dari Puri Kerambitan. Gebyar Budaya yang dihadiri wakil Bupati Tabanan itu antara lain atraksi Tektekkan, Baleganjur, Okokan, Joged Bumbung, Tari Baris, Oleg Tamulilingan makanan khas Bali, membuat banten (mejejahitan), Wayang, Ogoh-ogoh dll. Aksi pentas seni budaya ini disambut meriah oleh penonton dan nampak juga sejumlah tamu luar negeri memadati halaman Puri Anyar Kerambitan. Wakil Bupati Tabanan Nyoman Gede Sanjaya

U

PMI Bali Muskerprov DENPASAR Palang Merah Indonesia (PMI) Bali menggelar Musyawarah Kerja Provinsi (Muskerprov) sebagai bentuk evaluasi dan membuat program kerja serta membahas isu-isu terkini yang terjadi di kabupaten dan kota di Bali. Muskerprov yang dibuka Sekda Prov Bali I Nyoman Yasa, merupakan pertemuan tahunan yang dilaksanakan untuk mempertemukan tiga pilar PMI, yaitu pengurus, karyawan dan para relawan PMI. Sementara Ketua PMI Provinsi Bali, I Gusti Bagus Alit Putra mengatakan, kegiatan ini sebagai evaluasi kinerja kita adakan setiap tahun. Secara informal setiap saat kita adakan diskusi ataupun dialog guna mematangkan kesiapan PMI ketika terjadi bencana alam, seperti musibah Gunung Merapi, Wasior dan Mentawai, kata Alit Putra, di Denpasar, Sabtu (13/10) (image/bud)

Lolec

Petang Siapkan Desa Wisata KELOMPOK sadar wisata (Pokdarwis) memiliki peranan penting dalam mengembangkan sebuah produk wisata. Mereka juga harus mampu memotivasi masyarakat untuk menggali potensi pariwisata yang ada di daerahnya untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan di desanya. Hal itu terungkap pada pembinaan dan evaluasi Pokdarwis Mekar Buana Desa Pangsan, Petang oleh Diparda Badung kerjasama Provinsi Bali belum lama ini. (image/Yan Beryas)

menyambut baik gelar kebudayaan ini. Pada sambutannya mengatakan akan mencanangkan secara leguler setiap tahun agar diselenggarakan Gebyar Seni Budaya ini di Puri Anyar Kerambitan. Perlu diketahui bahwa seni budaya di Kabupaten Tabanan pada

mulanya tumbuh di Puri Gede dan Puri Anyar Kerambitan. Boleh dikatakan embrio seni budaya di tabanan muncul pertama kali di Desa Kerambitan. (Image/Yan Beryas).

Pemkot Peduli Korban Bencana DENPASAR Pemkot Denpasar menggelar aksi sosial berupa penggalangan dana. Aksi itu, sebagai wujud keprihatinan terhadap para korban bencana yang terjadi di tiga wilayah di Indonesia yakni Wasior, Mentawai dan Yogjakarta. Segenap jajaran Pemerintah Kota Denpasar beserta para Muspida, DPRD, Pengusaha, Tokoh Masyarakat dan SKPD terlibat dalam aksi itu. Walikota Denpasar I B Rai D. Mantra yang memimpin kegiatan tersebut tampak senang karena dalam waktu 1 jam aksi kemanusiaan tersebut berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 146 juta . Aksi sosial ini bertempat di halaman parkir Kantor Walikota Denpasar pada, Senin (15/11). (image/015)

H

Hadir sebagai pembicara pada saat itu, Kasi Bimbingan Wisata Dinas Pariwisata Badung Drs I Made Astawa, MM., Kasi Bimbingan Masyarakat Diparda Prov. Bali Ni Ketut Nuryati, SH, MA., Suci Wijaya dan IGA Manik Silvia D, Dosen STP (Sekolah Tinggi Pariwisata). Sementara sebagai peserta semua anggota Pokdarwis Mekar Buana Desa Pangsan, Petang - Badung. Astawa menegaskan, menjadi anggota Pokdarwis harus kreatif dengan melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung

produk wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. Tidak hanya melibatkan seluruh anggota tetapi juga masyarakat sebagai pendukung kepariwisataan. Secara administrasi, Pokdarwis Mekar Buana sudah cukup bagus, terbukti dari semua kegiatan yang telah dilakukan sudah tercatat dengan baik dalam buku kegiatan, kata Astawa. Sementara, Manik mengatakan, keinginan Pokdarwis Mekar Buana untuk mengembangkan desa wisata sudah tampak. Buktinya, semua hal yang berkaitan dengan desa

wisata itu sudah disiapkan dengan baik, seperti SDM, sarana penginapan, maupun dukungan masyarakat sekitarnya. Tinggal sekarang meningkatkan kualitas sumber daya juga mengangkat potensi desa menjadi produk unggulan, ujarnya. Sedangkan Nuryati, mengingatkan kepada anggota Pokdarwis untuk tidak terlena dengan apa yang sudah dicapai. Karena itu, Nuryati kembali menekankan 4 aspek yang harus dipenuh dalam penilaian Pokdarwis. Yaitu aspek administrasi yang lengkap, aspek fisik

Wisata Puri dan Rafting di Bongkasa Moci untuk Kota bersih

(image/bud)

DENPASAR Pemkot Denpasar meluncurkan Moci (mobil cikar ) sebagai upaya mewujudkan Denpasar sebagai Kota yang bersih dan sehat. Moci ini diharapkan mampu menggantikan truk sampah yang tidak bisa menjangkau jalan-jelan ke cil di kota.. Peluncuran serta pengoperasian dua moci (mobil cikar ), dilakukan oleh Sekkretaris Kota Denpasar Drs. Ngurah Rai Iswara yang mewakili Wali kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra di Lapangan Kapten Japa, Denpasar Timur, Jumat (12/11). (image/bud)

D

I DALAM mewujudkan sebuah desinasi berkelanjutan, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) harus kreatif melakukan berbagai kegiatan.

Dan yang terpenting, semua kegiatan itu harus dicatat sebagai bahan evaluasi kedepannya. Melalui catatan itu, kita bisa mengevaluasi diri, apa

yang kurang dan apa yang perlu dilakukan, kata Ni Ketut Nuryati, SH, MA. Kasi Bimbingan Masyarakat Diparda Prov. Bali ketika memberi pembinaan dan

(image/bud

BTDC Peduli Bencana Gunung Merapi

(image/bud)

(image/bud)

KEBUN-Hasil kebun petani di Desa Pangsan Petang yang menjadi daya tarik wisatawan (adanya kantor, struktur organ- aspek kegiatan baik itu berupa isasi, nama pokdarwis daln lain- penyuluhan, diskusi ataupun nya), aspek sumber daya manu- pembinaan dengan penerapan sia (SDM) yaitu kemampuan sapta pesona dan sadar wisata. (imaga/bud) angota untuk berkomonikasi baik dalam bidang pariwisata, da

MANGUPURA HUT ke-37 Bali Tourism Development Corporation (BTDC) dirayakan dengan pemotongan tumpeng dan olah raga, Jumat (12/11) di kantor setempat. Namun, ada yang menarik dari perayaan itu, dimana biaya perayaan HUT itu sebagian besar disumbangkan untuk bencana Gunung Merapi, bahkan 5 relawan pilihan BTDC ditugaskan secara langsung ke lokasi posko bencana Gunung Merapi menyerahkan bantuan uang tunai, pakaian serta sembako. HUT kali ini memang kita rayakan secara sederhana karena kita turut prihatin atas musibah bencana alam yang terjadi akhir akhir ini dan sebagian besar dana HUT kita sumbangkan untuk saudara saudara kita yang mengalami musibah ungkap Ir I Made Mandra, Direktur Utama BTDC di sela-sela acara tersebut. (image/bud) (image/bud)

Š BTN/kmb

evaluasi kepada Pokdarwis di Desa Bongkasa, Abiansemal Badung belum lama ini. Dalam evaluasi itu, Nuryati mengatakan, secara administrasi yang baik harusnya semua kegiatan itu dicatat dengan lengkap, tanpa ditambah-tambah juga dikurangi. Hal itu sebagai bukti bahwa kita sudah melakukan upaya dan usaha dalam meningkatkan produk yang akan ditawarkan kepada wisatawan. Nuryati menilai, kelemahan Pokdarwis Bongkasa belum terisinya buku kunjungan tamu. Padahal, melalui catatan itu kita bisa bandingkan hasil sebelum kegiatan dan sesudah kegiatan yang dilakukan, ucapnya. Sementara Hanugerah Kristiono Liestiandre, Dosen Pariwisata STP Bali mengatakan Pokdarwis Bongkasa harus lebih kreatif dalam menggali potensi

yang dimiliki. Buktinya, sampai saat ini belum tampak kegiatan pariwisata yang dikelola. Padahal, potensi desa sangat potensial, seperti adanya kegiatan rafting dan wisata puri. Pokdarwis mestinya bisa berkoordinasi dengan pengusaha wisata yang ada, ujarnya. Hal senada juga dikatakan Kasi Bimbingan Wisata Dinas Pariwisata Kab. Badung Drs. I Made Astawa, MM. Lelaki murah senyum ini mengatakan, dengan adanya produk wisata yang dikelola secara langsung tentunya akan berdampak pada kesejahteraan anggota, dan masyarakat secara umum. Pokdarwis juga diharapkan bisa bekerjasama dengan pengusaha yang ada, sehingga terjadi saling menguntungkan antara masyarakat denga pengelola usaha itu. (image/bud)


VI

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

K. Swabawa

I Ketut Teneng Target Bali Bebas Rabies 2012 Terancam Molor

© bud

ANTUAN pemerintah pusat, Kementerian Pertanian, sebesar Rp 15 milyar untuk operasional pemberantasan rabies hingga kini belum bisa dicairkan alias ngadat. Surat Rincian Alokasi Anggaran dari Dirjen Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan belum keluar. Jika dana ini ngadat, upaya pemberantasan, terutama operasional vaksinasi anjing terancam kacau. Pemprop Bali sudah menargetkan bebas rabies tahun 2012. Namun, sampai saat ini bantuan pemerintah pusat, Rp 15 milyar untuk operasional pemberantasan

B

rabies hingga kini belum bisa dicairkan . Bisa dibayangkan, kalau vaksinasi ngadat tentu target Bali bebas rabies tahun 2012 bisa molor. Kabag Humas Pemprop Bali, I Ketut Teneng mengatakan, Dinas Peternakan Propinsi Bali hingga saat ini masih terus menunggu janji pemerintah pusat melalui perubahan anggaran tahun 2010. Pusat sudah menjanjikan dana sebesar Rp 15 milyar melalui perubahan anggaran tahun 2010, tetapi hingga saat ini belum ada realisasinya, paparnya. Teneng mengaku, Pemprop Bali sudah menyampaikan hal tersebut melalui dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI saat berkunjung ke Bali. Namun, hingga saat ini Pemprop Bali belum menerima Surat Rincian Alokasi Anggaran dari Dirjen Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan RI. Dana tersebut akan digunakan untuk biaya operasional penanggulangan penyebaran virus rabies di Bali, tegasnya. Selain itu, lanjut Teneng, Pemprop Bali juga masih menunggu dikeluarkannya izin untuk melakukan euthanasia bagi anjing yang positif rabies di Bali. Hingga saat ini Bali masih menggunakan eliminasi secara manual terhadap anjing liar atau yang tak bertuan di Bali. Hingga Oktober 2010, jumlah kasus gigitan anjing di Bali sudah mencapai 25 ribu kasus. Jumlahnya meningkat dari tahun 2009 yang hanya mencapai 24 ribu kasus . (image/bud)

Gde Pitana;

Terjadi Pergeseran Trend Kunjungan Wisatawan EKARANG ini sudah t e r j a d i pergeseran trend kunjungan wisatawan ke Indonesia. Hal itu karena sebagian besar sudah merasakan kejenuhan terhadap wisata conventional yang diikuti berulang-ulang. Trend go green, dimana wisatawan bisa melihat ekowisata desa yang lain, experience dan spiritual sebagai alternative tujuan wisata mereka. Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Budpar, I Gde Pitana di Denpasar, belum lama ini. Ditambahkan Pitana, trend lain juga berkembang dimana turis tidak ingin sesuatu yang gebyar, tetapi lebih pada pemaknaan. Mereka juga menginginkan sesuatu yang otentik dan asli. Maka itu, banyak wisatawan yang mencari kalender Bali sehingga bisa melihat jadwal odalan lengkap dengan pertunjukan seninya. Dan yang perlu diingat, 40 persen wisatawan ke Bali adalah repeater guest sehinga perlu ada hal-hal baru dan menarik, seperti mengembangkan potensi desa menjadi tujuan wisata, katanya. Menurut Pitana, desa wisata itu mempunyai potensi sebagai atraksi wisata yang dapat mendukung pengembangan daya tarik wisata. Apalagi desa-desa di Bali yang sudah mempunyai potensi tersendiri, sehingga tinggal memoles sedikit saja sudah menjadi tujuan wisata yang manarik. Membangun desa wisata hasilnya lambat, karena kalau cepat justru menjadi ngeri karena layunya akan lebih cepat pula, ucapnya Pitana mengatakan, mengembangkan desa wisata perlu membangun aspek lokal

S

bukan saja dengan p e n g u s a h a pariwisata. Ada tiga syarat mewujudkan sebuah desa menjadi tujuan wisata, yaitu desa wisata yang menjadi produk karena memiliki daya tarik, desa wisata sebagai pendukung seperti memiliki kerajinan, dan desa wisata yang bermitra dengan objek wisata yang besar, seperti Nusa Dua dengan BTDC . Dari segi pasar, tidak perlu melakukan promosi hingga keluar negeri, cukup dengan melakukan networking saja sudah bisa. Tinggal melakukan kerjasama dengan industri dan para BPW, dan guide. Kalau mengelola desa wisata, industri jangan dianggap saingan, justru dijadikan mitra untuk memasarkan produk yang ada, ujarnya serius. Di Bali, jelas Pitana, desa wisata sudah muncul sejak tahun 1991, namun itu baru pada tahap mencari bentuk. Tantangnnya, saat itu desa wisata dinggap hal yang negatif karena mengajak turis ke kampung, sehingga dapat mencemari bahkan merusak desa yang menjadi pusat budaya Bali. Ada juga persepsi lain, dimana orang mau mengembangkan desa wisata seperti Kuta. Padahal bukan itu yang dicari melainkan mengembangkan potensi daerah sendiri, terangnya. Hambatan lain, tambahnya, kurangnya network untuk mengkaitkan dengan pasar yang sudah ada, seperti dengan BPW dan hotel. Sepertinya harus ada anak asuh yang dapat membawa tamunya ke desa, pungkas Pitana. (image/bud)

E R S O A L A N pariwisata di bali mengundang berbagai tanggapan banyak kalangan. Salah satunya dari K.Swabawa, Resident Manager Kuta Seaview Boutique Resort & Spa . Saya heran dengan pemerintahan Indonesia, mengapa Bali yang sangat terkenal sebagai ikon pariwisata Indonesia bahkan dunia justru pariwisatanya ditekan dengan berbagai permasalahan di berbagai bidang? ujarnya menirukan keluhan salah satu wisatawan yang sempat ditemuinya. Pernyataan tamu tersebut tentunya bukan tidak beralasan. Ia menjelaskan munculnya ketidaknyamanan wisatawan salah satu penyebabnya adalah kurang terkoordinasinya dinas-dinas terkait di pemerintahan daerah dalam membuat program kerja. Sebagai contoh, proyek DSDP yang belum selesai pengerjaannya menimbulkan kemacetan dimana-mana, lampu penerangan sepanjang jalan utama pantai Kuta sudah padam sejak April 2010 hingga kini, areal parkir yang sangat terbatas ditambah dengan pengaturan yang tidak jelas, banjir di musim hujan, pengemis dan gelandangan serta masalah kebersihan adalah sisi negatif suatu penanganan masalah yang kurang terintegrasi. Seharusnya pemerintah bisa mengadopsi budaya menyamaberaya, yakni konsep tradisional kehidupan orang Bali untuk pola koordinasi yang terintegrasi. Dalam kehidupan bermasyarakat, orang Bali selalu mengedepankan konsep ini, dimana

Lomba Beleganjur FSBB

Belajar Pelarasan Piano ke Jepang

Manyamabraya atasi Masalah Pariwisata

‘’Pasek Badak’’ Juara Pertama

Puspanegara

Ngebet ‘’Airport Tax’’ ENCANA kenaikan airport tax di Bandara Ngurah Rai per 1 Desember 2010 mendapat perhatian anggota DPRD Badung. Menurut rencana, airport tax domestik naik dari Rp. 30.000 ke Rp. 40.000 atau naik 33%, sementara international tetap Rp. 150.000. Menurut Puspanegara, salah satu anggota legislatif asal Kuta, kontribusi bandara masih nihil ke kas Badung nihil terhadap pendapatan asli daerah(PAD). ungkap Puspanegara, politisi asal Kuta ini. Sebenarnya tidak hanya Puspanegara saja yang negebet kontribusi dari bandara ini, banyak pihak. Tetapi, tetap saja belum ada realisasi. Padahal dibeberapa daerah seperti Makassar diperoleh kontribusi PAD dari airport tax ini, sehingga dapat dikatakan bahwa rencana PT Angkasa Pura I untuk menaikkan airport tax domestik yang merupakan salah satu instrument pendapatan bandara perlu diharmonisasi dengan pemerintah daerah terutama Badung Good will atau kemauan baik bandara dalam melihat daerah Badung sebagai lokasi bandara dan sharing bandara dalam menstimulasi pembangunan infrastuktur pariwisata kita yang merupakan

R

dua komponen yang komplementer,. Artinya bandara merupakan akses penumpang terutama wisatawan dan Badung daerah akomodasi serta atraksinya, ujarnya. Jadi saatnya perlu ada kemampuan memformulasikan kenaikan airport tax ini agar dapat menjadi pemenuhan kebutuhan bandara di satu sisi, dan sisi lain ada kontribusinya pada pemerintah daerah. Oleh karenanya, menjelang kenaikan ini hendaknya pihak pihak bandara dapat mengajak pemerintah daerah Badung atau Provinsi Bali untuk bersama sama merumuskan formula kenaikan ini, karena jika fakta empirik menunjukkan bahwa bandara merupakan wilayah otorita, akan tetapi berada di wilayah otonom kabupaten Badung, beber Puspanegara, Wakil Ketua Fraksi Golkar . Kenaikan airport tax untuk domestik ini, dengan angka yang sama telah dilakukan di Bandara Sukarno Hatta.

© bud

OSEN Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar I Made Kartawan, S.Sn.,M.Si. tengah belajar methodology tuning system (pelarasan) piano di Department of Piano Tuning, Kunitachi Music Academy, Tokyo, Jepang. Kehadiran dosen Jurusan Karawitan di Negeri Sakura, sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM khususnya di bidang pelarasan. Program magang ini sebagai persiapan ISI Denpasar untuk membuka S1 jurusan pelarasan gamelan, kata Kartawan di Kampus ISI Denpasar sebelum keberangkatannya Selain belajar metodelogi tuning system, Kartawan yang mengikuti program selama dua bulan itu juga mengajar gamelan di Kanada University, serta memberikan workshop tentang tuning system gamelan Bali bagi mahasiswa dan dosen Kunitachi Music Academy. Dengan latar

D

ENI gamelan bleganjur yang semula hanya sebagai iringan prosesi upacara masyarakat Hindu di Bali, ternyata mampu disulap menjadi sebuah tontonan seni yang sangat menarik, atraktif dan inovatif. Tentu saja, semua itu membutuhkan sebuah kreativitas yang tiada henti. Apalagi, seni tradisional ini sangat dekat dengan anak muda yang mampu membuat seni bleganjur semakin energik. Mau bukti? Lihat saja, penampilan para peserta lomba bleganjur pada Festival Seni Budaya Badung (FSBB) belum lama ini. Dari 31 peserta dengan tiga kategori yaitu katagori SMP diikuti 9 peserta, kategori SMA diikuti 8 peserta dan 14 peserta dari katagori umum. Semua peserta tampil memukau. Kualitas gending dan alat musik yang dimainkan betul-betul sempurna. Kontan saja, Jaba Sisi Pura Lingga Bhuwana Puspem Badung sebagai tempat penyelenggaraan FSBB menjadi lebih ramai. Menjadi perhatian penonton, ketika penampilan sekaa bleganjur dari kategori SMP dan SMA. Dimana, para peserta dari kategori ini tidak hanya menampilkan kepiawaian memainkan alat musik gamelan bleganjur, tetapi juga dipadu dengan gerak tari yang indah. Penabuh dan penari seakan tak ada batas. Keduanya saling

S

P

esensinya adalah mengedepankan kebersamaan untuk hasil yang dinikmati bersama-sama pula tanpa ada perhitungan untuk keuntungan pribadi atau pihak-pihak tertentu. Jangan hanya pariwisata dijadikan sapi perahan, dimanfaatkan terus tetapi tidak didukung dengan fasilitas dan infrastruktur yang berkualitas, demikian paparnya. Ia juga menambahkan bahwa mamyamaberaya adalah budaya dan bukan paham agama sehingga berlaku universal termasuk di dalam pelayanan kepada para wisatawan. Ia sangat berharap bahwa pemerintah daerah kedepannya mampu untuk menerapkan pola koordinasi yang terintegrasi tersebut dan jangan merugikan pariwisata karena pariwisata khususnya destinasi tidak bisa diciptakan oleh manusia tetapi adalah ciptaan Tuhan. Sebagaimana telah terbukti kekuatan pariwisata mampu menjadi motor penggerak kemajuan dan peningkatan taraf hidup masyarakat di Bali khususnya. (image/Angga/Dewa)

III

belakang kemampuan pelarasan gamelan Bali, program metodelogi tuning system piano yang semestinya di tempuh dalam waktu 2 tahun dapat diselesaikan dalam waktu 1 bulan, sehingga Kartawan berhak menerima sertifikat tanda tamat belajar dari Kunitachi Music Academy. Menurut Prof.Dr. I Wayan Rai S.,M.A, Rektor ISI Denpasar yang didampingi Dekan Fakultas Seni Pertunjukan dan jajarannya, dosen yang telah mengikuti program magang ini dibiayai oleh hibah IMHERE (Indonesia- Managing Higher Education for Relevancy and Efficiency). Selama ini, sambung Rai, Jurusan Karawitan ISI Denpasar masih minim dosen yang ahli dibidang pelarasan gamelan. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan comparative study antara pelarasan musik barat dan gamelan Bali dan juga sebagai upaya memperluas networking antara ISI Denpasar dan Jepang. (image/bud)

FSBB Libatkan Ratusan Seniman

(Image/014)

© bud

Mangupura-Masyarakat Badung dan sekitarnya, kembali mendapat suguhan seni lewat Festival Seni Budaya Badung (FSBB). Bebagai kegiatan seni budaya digelar dengan melibatkan ratusan seniman dan masyarakat. Menjadi menarik dalam pembukaan FSBB tahun ini, Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH, tak hanya memukul gong sebagai tanda membuka ajang seni tahunan itu, tetapi juga diisi peringatan Hut ke-1 Ibukota Badung Mangupura yang ditandai dengan pemotongan tumpeng. Acara tersebut dipusatkan di Jaba Sisi Pura Lingga Bhuwana, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Mangupraja Mandala, Selasa (16/11). (image/bud)

© bud

LOMBA- Sekaa Beleganjur Widya Darma Bakti saat tampil pada Loba Beleganjur Festival Seni Budaya Badung di Puspem Badung. (image/bud) mengisi sesuai dengan tema dan cerita yang diangkat. Terkadang posisi melingkar, membentuk taman bunga, berbaris lurus, terkadang pula membentuk konfigurasi tinggi. Bahkan ada penabuh berperan sebagai bala tentara yang siap menggempur musuh. Dan untuk mendukung suasana adegan, tidak jarang dari peserta memasukan unsur lain dalam garapan, seperti letupan kertas warna-warna dan lainnya. Tema yang diangkat bervariasi, namun lebih banyak mengangkat tema “kepahlawanan” dengan cerita babad. Beda halnya dengan peserta kategori umum yang murni melombakan permainan musik

bleganjur saja. Peserta dari kategori ini hanya mengandalkan kreativitas dari penabuhnya saja. Walau demikian, penampilan kategori ini juga mendapat sambutan meriah dari penontonnya. Dalam lomba bleganjur FSBB 2010 ini tampil sebagai juara I adalah SMP Negeri 3 Mengwi dengan mengangkat cerita Pasek Badak, untuk tingkat SMA diraih SMA Negeri 2 Mengwi dengan cerita Ken Dedes dan juara I untuk umum diraih Sanggar Mario Bros Buduk, Mengwi dengan mengangkat cerita Prabu Nala (Wahuka). Semua juara I itu merupakan hasil binaan dari I Wayan Wiryadi, S.Sn. (image/bud)

‘’Grand Opening’’ Agung Bali Pusat Oleh-oleh Bali

Produk Lokal dengan Kualitas Global I BALIK ketenaran sejumlah merk produk global, ternyata produk yang ditawarkan Agung Bali, Pusat Oleh-oleh (POO) Khas Bali tidak kalah menarik konsumen. Karena itulah, Agung Bali POO yang berpusat di objek wisata Tanah Lot kini membuka cabangnya di Kuta. “Ini merupakan Agung Bali yang ketiga setelah di Tanah Lot dan di Jl Raya Kuta (depan Jogger),” kata IGK Gde Aryadi selaku penglingsir Jero Pandak, Kediri saat Grand Opening Agung Bali POO di Kuta, Senin (22/ 11). Aryadi mengatakan, Agung Bali sesungguhnya seirama dengan “Ajeg Bali”. Kecil tetapi namanya melebihi Indonesia. Bali juga seperti berlian, kecil bentuknya namun sinarnya mendunia. “Boleh dibilang Agung Bali POO sebagai cerminan dari sapta pesona yang mampu menciptakan kenangan,” katanya. Sementara I GN Arimbawa, SE owner Agung Bali POO mengatakan, lokasi Agung Bali sekarang ini sangat strategis yang bisa dijangkau wisatawan ataupun masyarakat lokal dari berbagai arah. Beda halnya dengan di Tanah Lot yang hanya dikunjungi oleh wisatawan yang berwisata ke objek wisata tersebut. “Dengan adanya cabang ini, pelanggan setiap Agung Bali akan

D

lebih mudah mendapatkannya. Saya yakin peluang itu di lokasi ini akan lebih besar,” ujarnya. Suami A.A. Mira Darini ini mengakui di lokasi ini terdapat berbagai jenis oleh-oleh yang tentunya akan menjadi pesaing. Namun, ia tidak merasa takut karena produk lokal ini didukung desain yang unik, motif yang atraktif, juga kualitas yang berkelas. Proses pembuatannya dikerjakan dengan kontrol secara telaten sehingga kualitasnya sebanding dengan produk global. “Telaten adalah kunci dalam menjalankan usaha busana fashion ini,” ucapnya.

Dalam hal harga, sambungnya, mengikuti pasar dari berbagai kelas. Harganya mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 200 ribu. Perbedaan harga itu tergantung dari kualitas bahan, motif dan desain. Untuk membedakan dengan pengusaha oleh-oleh lain, Agung Bali yang berdiri diatas tanah seluas 22 are juga menyediakan demo membuat produk Agung Bali, life musik, tarian Bali dan menyediakan tempat makan bagi wisatawan. Selama ini, lanjutnya, sasaran pasar adalah domestik dan Asia seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina. (image/bud)

© bud

OLEH-OLEH-Grand Opening Agung Bali Pusat Oleh-oleh Bali ditandai dengan pengguntingan pita oleh Gde Aryadi dan perwakilan Krisna. (image/bud)


IV

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

Empat Skenario Atasi Kemacetan Denpasar ETIDAKNYA ada empat skenario yang disiapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar dalam mengatasi kemacetan di pusat kota provinsi Bali ini. Yaitu memajukan jam sekolah untuk siswa SMA/SMK yaitu mulai 06.30 wita, untuk TK, SD, SMP jam 07.00 wita, dan PNS mulai kerja jam 08.00 wita. Juga akan menerapkan penataan anggkutan khusus/angkutan sekolah dan operasinal truk sampah DKP yang dimajukan, sehingga sebelum pukul 06.00 wita sudah harus selesai beroperasi. Kadishub Gde Astika, SH, mengatakan, kondisi lalu lintas di Kota Denpasar kian hari semakin krodit, dan jika hal ini tidak segera diambil langkah-langkah strategis dikhawatirkan akan bertambah parah. Terus terang kami jajaran Dishub Kota Denpasar tidak akan mampu mengatasi semua persoalan ini sendirian, oleh karena itu perlu dukungan semua pihak, kata pada kegiatan Focus Group Discusian III (FGD)yang dilakukan di Kantor Dishub Kota Denpasar, belum lama ini. Kebijakan yang akan diputuskan ini, lanjut Astika, tentu akan menimbulkan pro dan kontra, untuk itu pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Menurutnya, hasil FGD ini akan dilaporkan kepada Walikota, dilanjutkan dengan sosialisasi kemudian pada tahun ajaran baru 2011 akan dilajutkan dengan tahap

S

T

Menikmati Gabungan Pemandangan Laut dan Persawahan ECARA fisik, Dewi Sinta Hotel, Restoran & Spa memang tak semegah hotel-hotel dikawasan Nusa Dua, Sanur ataupun di kawasan Kuta. Namun, jangan salah! Hotel kecil (kategori hotel melati) yang berlokasi di daerah tujuan wisata (DTW) Tanah Lot ini mempunyai keunikan tersendiri, baik dari segi penampilan ataupun dalam hal pelayanan. Walau hotel kecil, tetapi kami memberi pelayanan yang mengacu pada standard hotel bintang, kata I Gusti Gde Aryadi, Owner Dewi Sinta Hotel, Restoran & Spa, pekan lalu. Yang terpenting, lanjut Aryadi, selalu bersikap ramah, jujur dan memberi pelayanan yang professional kepada wisatawan, sehingga mampu menciptakan image bagi satu-satunya hotel di kawasan wisata favorit di Bali ini. Sikap akrab dan kekeluargaan, tak hanya ditujukan pada para staf, tetapi juga menjadi prioritas bagi setiap wisatawan. Kami juga memberikan penghargaan bagi karyawan terbaik, sebagai cara untuk memacu semangat para pekerja untuk memberi pelayanan yang terbaik imbuh pelopor DTW Tanah Lot ini kalem. Dewi Sinta merupakan hotel tertua, setelah Tanah Lot ramai dikunjungi wisatawan. Seluruh bangunannya didesain dengan memadukan arsitektur tradisional dan modern, sehingga nyaman sebagai tempat beristirahat. Aura kesucian yang ditebar Pura Tanah Lot, Pura Enjung Galuh dan Pura Pakendungan memberi ketenangan lebih mendalam. Tanaman yang

S

Suasana kemacetan lalu lintas di Jl. Gajah Mada Denpasar uji coba. FGD dihadiri pula juga oleh beberapa komponen dan instansi terkait, seperti Kepolisian, DKP, BKD Propinsi Bali, BKD Denpasar,

© btn/kmb

Disdikpora, Dewan Pendidikan Kota Denpasar, PD Pasar, PD Parkir, Tramtib, Bappeda dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali. (image/bud)

75 Hotel Melati Terima Sertifikasi Standarisasi Keselamatan UJUH PULUH LIMA Hotel Melati di Kabupaten Badung menerima sertifikasi standarisasi keselamatan jasa akomodasi. Sertifikasi diserahkan Bupati Badung diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Dewa Made Apramana, MM, di

Hotel Dewi Sinta

Puri Saron Hotel, Seminyak Kuta, Kamis (18/11). Hadir pada kesempatan tersebut Anggota DPRD I Wayan Puspa Negara, Kasat Pam Wisata Polresta Denpasar AKP Fahmi, Camat Kuta I Nyoman Suendi, Camat Kuta Utara A.A Ngurah Rai Yuda Darma serta para perwakilan Hotel Melati

© bud

SERTIFIKASI-Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Dewa Made Apramana, MM Saat Menyerahkan Sertifikasi Standarisasi Keselamatan Jasa Akomodasi.

di Kabupaten Badung. Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Dewa Made Apramana mengatakan, keselamatan dan keamanan merupakan persyaratan utama dalam kepariwisataan, tanpa adanya kondisi dan penanganan keselamatan serta keamanan yang baik sangat mustahil daerah wisata tersebut akan dikunjungi oleh wisatawan. Untuk itu, lanjutnya, penilaian dan evaluasi seperti ini perlu dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mengevaluasi apakah hotel tersebut memenuhi standar keselamatan dan keamanan atau belum. Melalui kegiatan ini diharapkan adanya peningkatan peran para pelaku pariwisata dalam penanganan permasalahan melalui peningkatan program-program tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). Dalam laporannya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Cok Raka Darmawan mengatakan, setelah melakukan sosialisasi dilanjutkan dengan penilaian standarisasi keselamatan jasa akomodasi yang dimulai pada

ada merupakan tanaman tropis memberi nuansa desa. Ada 20 kamar yang terdiri dari 2 type; standard dan deluxe dengan fasilitas AC, kamar mandi pribadi dengan air panas dan dingin, TV IDD, phone, dan minibar. Di depan kamar hotel membentang hamparan persawahan yang berteras, dipadu dengan lapangan golf dan kolam renang. Semua itu, membuat akomodasi ini menjadi dekat dengan alam. Apalagi dilengkapi dengan fasilitas Spa dengan therapies khas Bali dapat memberi kesegaran dan kebugaran tubuh. Dewi Sinta yang dilengkapi restaurant menawarkan berbagai macam masakan seperti masakan Bali, Indonesia, Cina, Seafood dan masakan Eropa. Semua itu diolah oleh tukang masak yang berpengalaman dan makan pagi, siang dan malam disediakan dalam bentuk ala catering maupun prasmanan. Dilengkapi pula dengan panggung terbuka dan ruang pertemuan yang berkapasitas 300 orang. Fasilitas tersebut menawarkan pesta makan malam yang diiringi pertunjukan kesenian tradisional seperti cak, tektekan, legong dan wayang kulit. Karena pelayanan yang maksimal, keamanan terjamin dan hubungan baik dengan masyarakat sekitarnya membuat hotel ini mendapat Sertifikat Keamanan dari Polda Bali dengan predikat Emas, predikat Bronze Medal THK Awards dan sebagai pembayar pajak terbaik di Kabupaten (image/bud) Tabanan.

Antri, Melepas Penyu ke Laut

Korpri Bersihkan Pantai

© bud

Anggota Korpri menanam pohon seusai bersih-bersih pantai ENPASAR-Anggota Korpri Pemkot Denpasar melakukan bersih-bersih dan penanaman pohon di sepanjang Pantai Matahari Terbit Sanur. Kegiatan bertajuk Jumat Bersih ini sebagai salah satu upaya dalam memotivasi masyarakat untuk hidup sehat. Dengan keterlibatan anggota Korpri Pemkot Denpasar ikut membersihkan pantai, kita berharap, Pantai di kawasan Sanur akan menjadi lebih bersih, ujar Ir.A.A. Bagus Sudharsana, Dipl. PLG. selaku Ketua I Korpri Pemkot Denpasar disela-sela kegiatan bersih-bersih pantai, Jumat (5/11). Dipilihnya kawasan Sanur, jelas Bagus Sudharsana, karena tidak

D

sedikit wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke kawasan wisata pantai pertama di Bali ini. Di samping itu, kegiatan serangkaian memperingati HUT ke39 Korpri ini juga untuk mendukung program kebersihan yang sudah dicanangkan Wali Kota, IB. Rai Dharmawijaya Mantra. Lalu tentang sampah, Bagus Sudharsana yang juga Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar ini mengatakan, itu merupakan salah satu masalah serius yang harus ditangani Kota Denpasar. Terlebih lagi produksi sampah per hari di Kota Denpasar mencapai 2500 m3 lebih, sedangkan pada hari raya tertentu produksi sampah mencapai 3000 m3. (image/bud)

Donor Darah BVA

AGAIKAN sebuah pertunjukan seni, pelepasan penyu berumur ratusan tahun di Pantai Kuta, Kamis (18/11) lalu. Ratusan wisatawan dan masyarakat lokal berdesak-desakan menyaksikan pulangnya hewan langka ke habitatnya. Tak hanya itu, sebagian wisatawan mancanegara keranjingan agar dapat ikut melepasnya. Bahkan, mereka rela antre, semata-mata dapat terlibat dalam aksi sosial itu. Bahkan seorang wisatawan asal Belanda langsung ngacir mengangkat penyu karena tidak sabar menunggu jadwal antrian.

B

EMASUKI akhir Tahun 2010 , tiga event bersekala besar akan digelar Pemerintah Kota Denpasar. Diantaranya adalah Festival Pulau Serangan, Denpasar Festival dan Melepas Matahari. Untuk mematangkan kegiatan tesebut Selasa (16/11) di ruang Praja Madya Kantor Walikota Denpasar digelar rapat persiapan dipimpin Kadis Pariwisata Putu Budiasa dan Kepala Bappeda Anindya Putra. Hadir pula dalam acara tersebut Jro Bendesa Desa Pekraman Denpasar A.A. Oka Suweca, SKPD terkait dan Event Organizer. Ada beberapa hal yang menjadi catatan sekaligus sebagai bahan evaluasi dari kegiatan terdahulu seperti sinkronisasi terhadap materi yang akan ditampilkan, diharapkan tidak lepas dari tema. Termasuk beberapa masalah yang amat krusial seperti pengaturan tempat parkir, keamanan, ketertiban, kebersihan, pasokan listrik dan lain-lain. Untuk semua ini Budiasa mengharapkan agar seluruh SKPD yang terlibat mampu berkoordinasi dengan baik dengan membuat rencana detail

M

© bud

ANGUPURA Bali Villa Association (BVA) yang didukung Kuta Excutive Club (KEC) menggelar kegiatan social berupa donor darah. Tidak kurang dari 15 Villa ikut mendukung kegiatan ini dengan menghadirkan karyawannya sebagai pendonor. Dari 100 kantong darah yang ditargetkan, kegiatan bertajuk Donor Darah, Gaya Hidup ini berhasil mengumpulkan 80 kantong darah. Sesungguhnya kami

M

© bud

NYAMAN-Dewi Sinta Hotel, Restoran & Spa. Nyaman dan tetang. Salah satu pilihan menginap selama berada di Bali. belum memperoleh peringkat karena nilainya belum memenuhi standar yang ditentukan. Kedepan, standarisasi keselamatan jasa akomodasi di Badung tidak saja menyasar pada 75 hotel melati, melainkan dapat diteruskan pada jenis usaha pariwisata yang lain, (image/bud) ucapnya.

© tir

DILEPAS- Kapolda bersama warga melepas 87 penyu hijau hasil tangkapan Tentu saja, pemandangan itu mengundang gelak tawa pengunjung pantai internasional tersebut. Padahal, hewan langka yang berukuran cukup besar yang umurnya bisa mencapai 500 tahun itu harus diangkat oleh beberapa orang karena terlalu berat. Kapolda Bali, Irjen Pol Hadiatmoko seusai memimpin pelepasan penyu itu, mengatakan penyu yang dilepas ke luat itu merupakan penyu hasil tangkapan dari penyelundup. Kata Kapolda, penyelundupan penyu ini merupakan tindakan melanggar hukum dengan ancaman hukuman 5 tahun. Penyu-

penyu yang diselundupkan ini berumur 100-150 tahun, dan kerugian akibat penyelundukan ini diperkirakan mencapai Rp 500 juta. Kapolda selanjutnya menjelaskan, penangkapan dilakukan sehari sebelum pelepasan di sekitar 9 mil Perairan Kubu Karangasem. Kapal yang dipakai menyelundupkan penyu ini adalah kapal KM. Cahaya Rahmat yang dinakhodai Habong. Dengan kejadian ini maka pelabuhanpelabuhan rakyat akan diperketat, untuk mencegah penyelundupan, ujarnya. (image/bud)

Denpasar Gelar Tiga Event Akbar di Pengujung 2010

DONOR- Anggota BVA yang menyumbangkan darahnya secara bergilir. (Image/bud)

bulan Mei lalu. Dari 75 hotel melati yang dinilai, sebanyak 18 hotel memperoleh peringkat I dengan grade emas (gold), 33 hotel sebagai peringat II terima grade perak (silver) dan 12 hotel memperoleh peringkat III dengan grade perunggu (bronze). Sementara itu 12 hotel masih

V

PT. Bali Sinar Mentari Tours & Travel Jl. Wanbira Sakti-Pondok Indah Raya III/ 1 Gatot Subroto Barat Ph.62-361-414057,411074 Fax.62-361-414507 Email : bsmtours@dps.centrin.net.id bali_sunshine@indo.net.id Reservasi : Hotel, Restoran, Transport, Tiket, Tirta Yatra, dll. SA-126

menargetkan 100 kantong darah terkumpul, namun PMI hanya menyediakan 80 kantong saja. Jadi, banyak pendonor yang belum bisa diambil darahnya, kata Drs. I Gede Sukarta, Ketua Panitia disela-sela kegiatan social yang dilaksanakan di Taman Merah Spa, Petitenget, Jumat (12/11). Menurutnya, kegiatan ini digelar sebagai wujud kepedulian BVA terhadap bencana gunung merapi di Yogyakarta. Sebelumnya, BVA bersama-sama dengan Pemkab Badung juga menyumbang berupa masker, sembako dan uang senilai 25 juta rupiah. Sementara Ketua BVA, Ismoyo berharap bantuan yang diberikan oleh pengusaha di Bali bukan saat ini saja, tetapi juga secara berkelanjutan. Ini adalah tanggung jawab social kita terhadap sesama. Melalui dana CSR ini, kita juga membantu veteran di Badung berupa sembako dan bedah rumah. Fisiknya oleh BPD dan isinya tanggung jawab BVA, ucapnya. (image/bud)

tentang apa yang akan ditampilkan, dimana, berapa jumlahnya dan sebagainya. Hal ini penting mengingat dibeberapa tempat ruang publik yang tersedia cukup sempit. Dicontohkan, kuliner dan great sale yang diploting di sepanjang kawasan Gajah Mada .Mengingat ruang tersebut terbatas maka harus ada perhitungan yang matang terhadap jumlah pedagang yang mesti ditampung agar tidak melebihi kapasitas yang tersedia. Pesona Pulau Serangan yang

dilaksanakan pada 26 sampai 28 Nopember kemudian Denpasar Festival 28 sampai 31 Desember sekaligus dirangkaikan dengan acara Melepas Matahari. Sedangkan Anindya Putra berharap agar event ini mampu memperkuat jati diri Kota disamping bermanfaat buat masyarakat. Pada sesi awal juga dipaparkan tentang gambaran keseluruhan dari acara tersebut dari Deva Commnucation yang dipercaya sebagai Event Organizer. (Image/bud)

© bud


IV

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

Empat Skenario Atasi Kemacetan Denpasar ETIDAKNYA ada empat skenario yang disiapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar dalam mengatasi kemacetan di pusat kota provinsi Bali ini. Yaitu memajukan jam sekolah untuk siswa SMA/SMK yaitu mulai 06.30 wita, untuk TK, SD, SMP jam 07.00 wita, dan PNS mulai kerja jam 08.00 wita. Juga akan menerapkan penataan anggkutan khusus/angkutan sekolah dan operasinal truk sampah DKP yang dimajukan, sehingga sebelum pukul 06.00 wita sudah harus selesai beroperasi. Kadishub Gde Astika, SH, mengatakan, kondisi lalu lintas di Kota Denpasar kian hari semakin krodit, dan jika hal ini tidak segera diambil langkah-langkah strategis dikhawatirkan akan bertambah parah. Terus terang kami jajaran Dishub Kota Denpasar tidak akan mampu mengatasi semua persoalan ini sendirian, oleh karena itu perlu dukungan semua pihak, kata pada kegiatan Focus Group Discusian III (FGD)yang dilakukan di Kantor Dishub Kota Denpasar, belum lama ini. Kebijakan yang akan diputuskan ini, lanjut Astika, tentu akan menimbulkan pro dan kontra, untuk itu pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Menurutnya, hasil FGD ini akan dilaporkan kepada Walikota, dilanjutkan dengan sosialisasi kemudian pada tahun ajaran baru 2011 akan dilajutkan dengan tahap

S

T

Menikmati Gabungan Pemandangan Laut dan Persawahan ECARA fisik, Dewi Sinta Hotel, Restoran & Spa memang tak semegah hotel-hotel dikawasan Nusa Dua, Sanur ataupun di kawasan Kuta. Namun, jangan salah! Hotel kecil (kategori hotel melati) yang berlokasi di daerah tujuan wisata (DTW) Tanah Lot ini mempunyai keunikan tersendiri, baik dari segi penampilan ataupun dalam hal pelayanan. Walau hotel kecil, tetapi kami memberi pelayanan yang mengacu pada standard hotel bintang, kata I Gusti Gde Aryadi, Owner Dewi Sinta Hotel, Restoran & Spa, pekan lalu. Yang terpenting, lanjut Aryadi, selalu bersikap ramah, jujur dan memberi pelayanan yang professional kepada wisatawan, sehingga mampu menciptakan image bagi satu-satunya hotel di kawasan wisata favorit di Bali ini. Sikap akrab dan kekeluargaan, tak hanya ditujukan pada para staf, tetapi juga menjadi prioritas bagi setiap wisatawan. Kami juga memberikan penghargaan bagi karyawan terbaik, sebagai cara untuk memacu semangat para pekerja untuk memberi pelayanan yang terbaik imbuh pelopor DTW Tanah Lot ini kalem. Dewi Sinta merupakan hotel tertua, setelah Tanah Lot ramai dikunjungi wisatawan. Seluruh bangunannya didesain dengan memadukan arsitektur tradisional dan modern, sehingga nyaman sebagai tempat beristirahat. Aura kesucian yang ditebar Pura Tanah Lot, Pura Enjung Galuh dan Pura Pakendungan memberi ketenangan lebih mendalam. Tanaman yang

S

Suasana kemacetan lalu lintas di Jl. Gajah Mada Denpasar uji coba. FGD dihadiri pula juga oleh beberapa komponen dan instansi terkait, seperti Kepolisian, DKP, BKD Propinsi Bali, BKD Denpasar,

© btn/kmb

Disdikpora, Dewan Pendidikan Kota Denpasar, PD Pasar, PD Parkir, Tramtib, Bappeda dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bali. (image/bud)

75 Hotel Melati Terima Sertifikasi Standarisasi Keselamatan UJUH PULUH LIMA Hotel Melati di Kabupaten Badung menerima sertifikasi standarisasi keselamatan jasa akomodasi. Sertifikasi diserahkan Bupati Badung diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Dewa Made Apramana, MM, di

Hotel Dewi Sinta

Puri Saron Hotel, Seminyak Kuta, Kamis (18/11). Hadir pada kesempatan tersebut Anggota DPRD I Wayan Puspa Negara, Kasat Pam Wisata Polresta Denpasar AKP Fahmi, Camat Kuta I Nyoman Suendi, Camat Kuta Utara A.A Ngurah Rai Yuda Darma serta para perwakilan Hotel Melati

© bud

SERTIFIKASI-Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Dewa Made Apramana, MM Saat Menyerahkan Sertifikasi Standarisasi Keselamatan Jasa Akomodasi.

di Kabupaten Badung. Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Dewa Made Apramana mengatakan, keselamatan dan keamanan merupakan persyaratan utama dalam kepariwisataan, tanpa adanya kondisi dan penanganan keselamatan serta keamanan yang baik sangat mustahil daerah wisata tersebut akan dikunjungi oleh wisatawan. Untuk itu, lanjutnya, penilaian dan evaluasi seperti ini perlu dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mengevaluasi apakah hotel tersebut memenuhi standar keselamatan dan keamanan atau belum. Melalui kegiatan ini diharapkan adanya peningkatan peran para pelaku pariwisata dalam penanganan permasalahan melalui peningkatan program-program tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). Dalam laporannya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Cok Raka Darmawan mengatakan, setelah melakukan sosialisasi dilanjutkan dengan penilaian standarisasi keselamatan jasa akomodasi yang dimulai pada

ada merupakan tanaman tropis memberi nuansa desa. Ada 20 kamar yang terdiri dari 2 type; standard dan deluxe dengan fasilitas AC, kamar mandi pribadi dengan air panas dan dingin, TV IDD, phone, dan minibar. Di depan kamar hotel membentang hamparan persawahan yang berteras, dipadu dengan lapangan golf dan kolam renang. Semua itu, membuat akomodasi ini menjadi dekat dengan alam. Apalagi dilengkapi dengan fasilitas Spa dengan therapies khas Bali dapat memberi kesegaran dan kebugaran tubuh. Dewi Sinta yang dilengkapi restaurant menawarkan berbagai macam masakan seperti masakan Bali, Indonesia, Cina, Seafood dan masakan Eropa. Semua itu diolah oleh tukang masak yang berpengalaman dan makan pagi, siang dan malam disediakan dalam bentuk ala catering maupun prasmanan. Dilengkapi pula dengan panggung terbuka dan ruang pertemuan yang berkapasitas 300 orang. Fasilitas tersebut menawarkan pesta makan malam yang diiringi pertunjukan kesenian tradisional seperti cak, tektekan, legong dan wayang kulit. Karena pelayanan yang maksimal, keamanan terjamin dan hubungan baik dengan masyarakat sekitarnya membuat hotel ini mendapat Sertifikat Keamanan dari Polda Bali dengan predikat Emas, predikat Bronze Medal THK Awards dan sebagai pembayar pajak terbaik di Kabupaten (image/bud) Tabanan.

Antri, Melepas Penyu ke Laut

Korpri Bersihkan Pantai

© bud

Anggota Korpri menanam pohon seusai bersih-bersih pantai ENPASAR-Anggota Korpri Pemkot Denpasar melakukan bersih-bersih dan penanaman pohon di sepanjang Pantai Matahari Terbit Sanur. Kegiatan bertajuk Jumat Bersih ini sebagai salah satu upaya dalam memotivasi masyarakat untuk hidup sehat. Dengan keterlibatan anggota Korpri Pemkot Denpasar ikut membersihkan pantai, kita berharap, Pantai di kawasan Sanur akan menjadi lebih bersih, ujar Ir.A.A. Bagus Sudharsana, Dipl. PLG. selaku Ketua I Korpri Pemkot Denpasar disela-sela kegiatan bersih-bersih pantai, Jumat (5/11). Dipilihnya kawasan Sanur, jelas Bagus Sudharsana, karena tidak

D

sedikit wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke kawasan wisata pantai pertama di Bali ini. Di samping itu, kegiatan serangkaian memperingati HUT ke39 Korpri ini juga untuk mendukung program kebersihan yang sudah dicanangkan Wali Kota, IB. Rai Dharmawijaya Mantra. Lalu tentang sampah, Bagus Sudharsana yang juga Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar ini mengatakan, itu merupakan salah satu masalah serius yang harus ditangani Kota Denpasar. Terlebih lagi produksi sampah per hari di Kota Denpasar mencapai 2500 m3 lebih, sedangkan pada hari raya tertentu produksi sampah mencapai 3000 m3. (image/bud)

Donor Darah BVA

AGAIKAN sebuah pertunjukan seni, pelepasan penyu berumur ratusan tahun di Pantai Kuta, Kamis (18/11) lalu. Ratusan wisatawan dan masyarakat lokal berdesak-desakan menyaksikan pulangnya hewan langka ke habitatnya. Tak hanya itu, sebagian wisatawan mancanegara keranjingan agar dapat ikut melepasnya. Bahkan, mereka rela antre, semata-mata dapat terlibat dalam aksi sosial itu. Bahkan seorang wisatawan asal Belanda langsung ngacir mengangkat penyu karena tidak sabar menunggu jadwal antrian.

B

EMASUKI akhir Tahun 2010 , tiga event bersekala besar akan digelar Pemerintah Kota Denpasar. Diantaranya adalah Festival Pulau Serangan, Denpasar Festival dan Melepas Matahari. Untuk mematangkan kegiatan tesebut Selasa (16/11) di ruang Praja Madya Kantor Walikota Denpasar digelar rapat persiapan dipimpin Kadis Pariwisata Putu Budiasa dan Kepala Bappeda Anindya Putra. Hadir pula dalam acara tersebut Jro Bendesa Desa Pekraman Denpasar A.A. Oka Suweca, SKPD terkait dan Event Organizer. Ada beberapa hal yang menjadi catatan sekaligus sebagai bahan evaluasi dari kegiatan terdahulu seperti sinkronisasi terhadap materi yang akan ditampilkan, diharapkan tidak lepas dari tema. Termasuk beberapa masalah yang amat krusial seperti pengaturan tempat parkir, keamanan, ketertiban, kebersihan, pasokan listrik dan lain-lain. Untuk semua ini Budiasa mengharapkan agar seluruh SKPD yang terlibat mampu berkoordinasi dengan baik dengan membuat rencana detail

M

© bud

ANGUPURA Bali Villa Association (BVA) yang didukung Kuta Excutive Club (KEC) menggelar kegiatan social berupa donor darah. Tidak kurang dari 15 Villa ikut mendukung kegiatan ini dengan menghadirkan karyawannya sebagai pendonor. Dari 100 kantong darah yang ditargetkan, kegiatan bertajuk Donor Darah, Gaya Hidup ini berhasil mengumpulkan 80 kantong darah. Sesungguhnya kami

M

© bud

NYAMAN-Dewi Sinta Hotel, Restoran & Spa. Nyaman dan tetang. Salah satu pilihan menginap selama berada di Bali. belum memperoleh peringkat karena nilainya belum memenuhi standar yang ditentukan. Kedepan, standarisasi keselamatan jasa akomodasi di Badung tidak saja menyasar pada 75 hotel melati, melainkan dapat diteruskan pada jenis usaha pariwisata yang lain, (image/bud) ucapnya.

© tir

DILEPAS- Kapolda bersama warga melepas 87 penyu hijau hasil tangkapan Tentu saja, pemandangan itu mengundang gelak tawa pengunjung pantai internasional tersebut. Padahal, hewan langka yang berukuran cukup besar yang umurnya bisa mencapai 500 tahun itu harus diangkat oleh beberapa orang karena terlalu berat. Kapolda Bali, Irjen Pol Hadiatmoko seusai memimpin pelepasan penyu itu, mengatakan penyu yang dilepas ke luat itu merupakan penyu hasil tangkapan dari penyelundup. Kata Kapolda, penyelundupan penyu ini merupakan tindakan melanggar hukum dengan ancaman hukuman 5 tahun. Penyu-

penyu yang diselundupkan ini berumur 100-150 tahun, dan kerugian akibat penyelundukan ini diperkirakan mencapai Rp 500 juta. Kapolda selanjutnya menjelaskan, penangkapan dilakukan sehari sebelum pelepasan di sekitar 9 mil Perairan Kubu Karangasem. Kapal yang dipakai menyelundupkan penyu ini adalah kapal KM. Cahaya Rahmat yang dinakhodai Habong. Dengan kejadian ini maka pelabuhanpelabuhan rakyat akan diperketat, untuk mencegah penyelundupan, ujarnya. (image/bud)

Denpasar Gelar Tiga Event Akbar di Pengujung 2010

DONOR- Anggota BVA yang menyumbangkan darahnya secara bergilir. (Image/bud)

bulan Mei lalu. Dari 75 hotel melati yang dinilai, sebanyak 18 hotel memperoleh peringkat I dengan grade emas (gold), 33 hotel sebagai peringat II terima grade perak (silver) dan 12 hotel memperoleh peringkat III dengan grade perunggu (bronze). Sementara itu 12 hotel masih

V

PT. Bali Sinar Mentari Tours & Travel Jl. Wanbira Sakti-Pondok Indah Raya III/ 1 Gatot Subroto Barat Ph.62-361-414057,411074 Fax.62-361-414507 Email : bsmtours@dps.centrin.net.id bali_sunshine@indo.net.id Reservasi : Hotel, Restoran, Transport, Tiket, Tirta Yatra, dll. SA-126

menargetkan 100 kantong darah terkumpul, namun PMI hanya menyediakan 80 kantong saja. Jadi, banyak pendonor yang belum bisa diambil darahnya, kata Drs. I Gede Sukarta, Ketua Panitia disela-sela kegiatan social yang dilaksanakan di Taman Merah Spa, Petitenget, Jumat (12/11). Menurutnya, kegiatan ini digelar sebagai wujud kepedulian BVA terhadap bencana gunung merapi di Yogyakarta. Sebelumnya, BVA bersama-sama dengan Pemkab Badung juga menyumbang berupa masker, sembako dan uang senilai 25 juta rupiah. Sementara Ketua BVA, Ismoyo berharap bantuan yang diberikan oleh pengusaha di Bali bukan saat ini saja, tetapi juga secara berkelanjutan. Ini adalah tanggung jawab social kita terhadap sesama. Melalui dana CSR ini, kita juga membantu veteran di Badung berupa sembako dan bedah rumah. Fisiknya oleh BPD dan isinya tanggung jawab BVA, ucapnya. (image/bud)

tentang apa yang akan ditampilkan, dimana, berapa jumlahnya dan sebagainya. Hal ini penting mengingat dibeberapa tempat ruang publik yang tersedia cukup sempit. Dicontohkan, kuliner dan great sale yang diploting di sepanjang kawasan Gajah Mada .Mengingat ruang tersebut terbatas maka harus ada perhitungan yang matang terhadap jumlah pedagang yang mesti ditampung agar tidak melebihi kapasitas yang tersedia. Pesona Pulau Serangan yang

dilaksanakan pada 26 sampai 28 Nopember kemudian Denpasar Festival 28 sampai 31 Desember sekaligus dirangkaikan dengan acara Melepas Matahari. Sedangkan Anindya Putra berharap agar event ini mampu memperkuat jati diri Kota disamping bermanfaat buat masyarakat. Pada sesi awal juga dipaparkan tentang gambaran keseluruhan dari acara tersebut dari Deva Commnucation yang dipercaya sebagai Event Organizer. (Image/bud)

© bud


VI

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

K. Swabawa

I Ketut Teneng Target Bali Bebas Rabies 2012 Terancam Molor

© bud

ANTUAN pemerintah pusat, Kementerian Pertanian, sebesar Rp 15 milyar untuk operasional pemberantasan rabies hingga kini belum bisa dicairkan alias ngadat. Surat Rincian Alokasi Anggaran dari Dirjen Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan belum keluar. Jika dana ini ngadat, upaya pemberantasan, terutama operasional vaksinasi anjing terancam kacau. Pemprop Bali sudah menargetkan bebas rabies tahun 2012. Namun, sampai saat ini bantuan pemerintah pusat, Rp 15 milyar untuk operasional pemberantasan

B

rabies hingga kini belum bisa dicairkan . Bisa dibayangkan, kalau vaksinasi ngadat tentu target Bali bebas rabies tahun 2012 bisa molor. Kabag Humas Pemprop Bali, I Ketut Teneng mengatakan, Dinas Peternakan Propinsi Bali hingga saat ini masih terus menunggu janji pemerintah pusat melalui perubahan anggaran tahun 2010. Pusat sudah menjanjikan dana sebesar Rp 15 milyar melalui perubahan anggaran tahun 2010, tetapi hingga saat ini belum ada realisasinya, paparnya. Teneng mengaku, Pemprop Bali sudah menyampaikan hal tersebut melalui dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI saat berkunjung ke Bali. Namun, hingga saat ini Pemprop Bali belum menerima Surat Rincian Alokasi Anggaran dari Dirjen Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan RI. Dana tersebut akan digunakan untuk biaya operasional penanggulangan penyebaran virus rabies di Bali, tegasnya. Selain itu, lanjut Teneng, Pemprop Bali juga masih menunggu dikeluarkannya izin untuk melakukan euthanasia bagi anjing yang positif rabies di Bali. Hingga saat ini Bali masih menggunakan eliminasi secara manual terhadap anjing liar atau yang tak bertuan di Bali. Hingga Oktober 2010, jumlah kasus gigitan anjing di Bali sudah mencapai 25 ribu kasus. Jumlahnya meningkat dari tahun 2009 yang hanya mencapai 24 ribu kasus . (image/bud)

Gde Pitana;

Terjadi Pergeseran Trend Kunjungan Wisatawan EKARANG ini sudah t e r j a d i pergeseran trend kunjungan wisatawan ke Indonesia. Hal itu karena sebagian besar sudah merasakan kejenuhan terhadap wisata conventional yang diikuti berulang-ulang. Trend go green, dimana wisatawan bisa melihat ekowisata desa yang lain, experience dan spiritual sebagai alternative tujuan wisata mereka. Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Budpar, I Gde Pitana di Denpasar, belum lama ini. Ditambahkan Pitana, trend lain juga berkembang dimana turis tidak ingin sesuatu yang gebyar, tetapi lebih pada pemaknaan. Mereka juga menginginkan sesuatu yang otentik dan asli. Maka itu, banyak wisatawan yang mencari kalender Bali sehingga bisa melihat jadwal odalan lengkap dengan pertunjukan seninya. Dan yang perlu diingat, 40 persen wisatawan ke Bali adalah repeater guest sehinga perlu ada hal-hal baru dan menarik, seperti mengembangkan potensi desa menjadi tujuan wisata, katanya. Menurut Pitana, desa wisata itu mempunyai potensi sebagai atraksi wisata yang dapat mendukung pengembangan daya tarik wisata. Apalagi desa-desa di Bali yang sudah mempunyai potensi tersendiri, sehingga tinggal memoles sedikit saja sudah menjadi tujuan wisata yang manarik. Membangun desa wisata hasilnya lambat, karena kalau cepat justru menjadi ngeri karena layunya akan lebih cepat pula, ucapnya Pitana mengatakan, mengembangkan desa wisata perlu membangun aspek lokal

S

bukan saja dengan p e n g u s a h a pariwisata. Ada tiga syarat mewujudkan sebuah desa menjadi tujuan wisata, yaitu desa wisata yang menjadi produk karena memiliki daya tarik, desa wisata sebagai pendukung seperti memiliki kerajinan, dan desa wisata yang bermitra dengan objek wisata yang besar, seperti Nusa Dua dengan BTDC . Dari segi pasar, tidak perlu melakukan promosi hingga keluar negeri, cukup dengan melakukan networking saja sudah bisa. Tinggal melakukan kerjasama dengan industri dan para BPW, dan guide. Kalau mengelola desa wisata, industri jangan dianggap saingan, justru dijadikan mitra untuk memasarkan produk yang ada, ujarnya serius. Di Bali, jelas Pitana, desa wisata sudah muncul sejak tahun 1991, namun itu baru pada tahap mencari bentuk. Tantangnnya, saat itu desa wisata dinggap hal yang negatif karena mengajak turis ke kampung, sehingga dapat mencemari bahkan merusak desa yang menjadi pusat budaya Bali. Ada juga persepsi lain, dimana orang mau mengembangkan desa wisata seperti Kuta. Padahal bukan itu yang dicari melainkan mengembangkan potensi daerah sendiri, terangnya. Hambatan lain, tambahnya, kurangnya network untuk mengkaitkan dengan pasar yang sudah ada, seperti dengan BPW dan hotel. Sepertinya harus ada anak asuh yang dapat membawa tamunya ke desa, pungkas Pitana. (image/bud)

E R S O A L A N pariwisata di bali mengundang berbagai tanggapan banyak kalangan. Salah satunya dari K.Swabawa, Resident Manager Kuta Seaview Boutique Resort & Spa . Saya heran dengan pemerintahan Indonesia, mengapa Bali yang sangat terkenal sebagai ikon pariwisata Indonesia bahkan dunia justru pariwisatanya ditekan dengan berbagai permasalahan di berbagai bidang? ujarnya menirukan keluhan salah satu wisatawan yang sempat ditemuinya. Pernyataan tamu tersebut tentunya bukan tidak beralasan. Ia menjelaskan munculnya ketidaknyamanan wisatawan salah satu penyebabnya adalah kurang terkoordinasinya dinas-dinas terkait di pemerintahan daerah dalam membuat program kerja. Sebagai contoh, proyek DSDP yang belum selesai pengerjaannya menimbulkan kemacetan dimana-mana, lampu penerangan sepanjang jalan utama pantai Kuta sudah padam sejak April 2010 hingga kini, areal parkir yang sangat terbatas ditambah dengan pengaturan yang tidak jelas, banjir di musim hujan, pengemis dan gelandangan serta masalah kebersihan adalah sisi negatif suatu penanganan masalah yang kurang terintegrasi. Seharusnya pemerintah bisa mengadopsi budaya menyamaberaya, yakni konsep tradisional kehidupan orang Bali untuk pola koordinasi yang terintegrasi. Dalam kehidupan bermasyarakat, orang Bali selalu mengedepankan konsep ini, dimana

Lomba Beleganjur FSBB

Belajar Pelarasan Piano ke Jepang

Manyamabraya atasi Masalah Pariwisata

‘’Pasek Badak’’ Juara Pertama

Puspanegara

Ngebet ‘’Airport Tax’’ ENCANA kenaikan airport tax di Bandara Ngurah Rai per 1 Desember 2010 mendapat perhatian anggota DPRD Badung. Menurut rencana, airport tax domestik naik dari Rp. 30.000 ke Rp. 40.000 atau naik 33%, sementara international tetap Rp. 150.000. Menurut Puspanegara, salah satu anggota legislatif asal Kuta, kontribusi bandara masih nihil ke kas Badung nihil terhadap pendapatan asli daerah(PAD). ungkap Puspanegara, politisi asal Kuta ini. Sebenarnya tidak hanya Puspanegara saja yang negebet kontribusi dari bandara ini, banyak pihak. Tetapi, tetap saja belum ada realisasi. Padahal dibeberapa daerah seperti Makassar diperoleh kontribusi PAD dari airport tax ini, sehingga dapat dikatakan bahwa rencana PT Angkasa Pura I untuk menaikkan airport tax domestik yang merupakan salah satu instrument pendapatan bandara perlu diharmonisasi dengan pemerintah daerah terutama Badung Good will atau kemauan baik bandara dalam melihat daerah Badung sebagai lokasi bandara dan sharing bandara dalam menstimulasi pembangunan infrastuktur pariwisata kita yang merupakan

R

dua komponen yang komplementer,. Artinya bandara merupakan akses penumpang terutama wisatawan dan Badung daerah akomodasi serta atraksinya, ujarnya. Jadi saatnya perlu ada kemampuan memformulasikan kenaikan airport tax ini agar dapat menjadi pemenuhan kebutuhan bandara di satu sisi, dan sisi lain ada kontribusinya pada pemerintah daerah. Oleh karenanya, menjelang kenaikan ini hendaknya pihak pihak bandara dapat mengajak pemerintah daerah Badung atau Provinsi Bali untuk bersama sama merumuskan formula kenaikan ini, karena jika fakta empirik menunjukkan bahwa bandara merupakan wilayah otorita, akan tetapi berada di wilayah otonom kabupaten Badung, beber Puspanegara, Wakil Ketua Fraksi Golkar . Kenaikan airport tax untuk domestik ini, dengan angka yang sama telah dilakukan di Bandara Sukarno Hatta.

© bud

OSEN Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar I Made Kartawan, S.Sn.,M.Si. tengah belajar methodology tuning system (pelarasan) piano di Department of Piano Tuning, Kunitachi Music Academy, Tokyo, Jepang. Kehadiran dosen Jurusan Karawitan di Negeri Sakura, sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM khususnya di bidang pelarasan. Program magang ini sebagai persiapan ISI Denpasar untuk membuka S1 jurusan pelarasan gamelan, kata Kartawan di Kampus ISI Denpasar sebelum keberangkatannya Selain belajar metodelogi tuning system, Kartawan yang mengikuti program selama dua bulan itu juga mengajar gamelan di Kanada University, serta memberikan workshop tentang tuning system gamelan Bali bagi mahasiswa dan dosen Kunitachi Music Academy. Dengan latar

D

ENI gamelan bleganjur yang semula hanya sebagai iringan prosesi upacara masyarakat Hindu di Bali, ternyata mampu disulap menjadi sebuah tontonan seni yang sangat menarik, atraktif dan inovatif. Tentu saja, semua itu membutuhkan sebuah kreativitas yang tiada henti. Apalagi, seni tradisional ini sangat dekat dengan anak muda yang mampu membuat seni bleganjur semakin energik. Mau bukti? Lihat saja, penampilan para peserta lomba bleganjur pada Festival Seni Budaya Badung (FSBB) belum lama ini. Dari 31 peserta dengan tiga kategori yaitu katagori SMP diikuti 9 peserta, kategori SMA diikuti 8 peserta dan 14 peserta dari katagori umum. Semua peserta tampil memukau. Kualitas gending dan alat musik yang dimainkan betul-betul sempurna. Kontan saja, Jaba Sisi Pura Lingga Bhuwana Puspem Badung sebagai tempat penyelenggaraan FSBB menjadi lebih ramai. Menjadi perhatian penonton, ketika penampilan sekaa bleganjur dari kategori SMP dan SMA. Dimana, para peserta dari kategori ini tidak hanya menampilkan kepiawaian memainkan alat musik gamelan bleganjur, tetapi juga dipadu dengan gerak tari yang indah. Penabuh dan penari seakan tak ada batas. Keduanya saling

S

P

esensinya adalah mengedepankan kebersamaan untuk hasil yang dinikmati bersama-sama pula tanpa ada perhitungan untuk keuntungan pribadi atau pihak-pihak tertentu. Jangan hanya pariwisata dijadikan sapi perahan, dimanfaatkan terus tetapi tidak didukung dengan fasilitas dan infrastruktur yang berkualitas, demikian paparnya. Ia juga menambahkan bahwa mamyamaberaya adalah budaya dan bukan paham agama sehingga berlaku universal termasuk di dalam pelayanan kepada para wisatawan. Ia sangat berharap bahwa pemerintah daerah kedepannya mampu untuk menerapkan pola koordinasi yang terintegrasi tersebut dan jangan merugikan pariwisata karena pariwisata khususnya destinasi tidak bisa diciptakan oleh manusia tetapi adalah ciptaan Tuhan. Sebagaimana telah terbukti kekuatan pariwisata mampu menjadi motor penggerak kemajuan dan peningkatan taraf hidup masyarakat di Bali khususnya. (image/Angga/Dewa)

III

belakang kemampuan pelarasan gamelan Bali, program metodelogi tuning system piano yang semestinya di tempuh dalam waktu 2 tahun dapat diselesaikan dalam waktu 1 bulan, sehingga Kartawan berhak menerima sertifikat tanda tamat belajar dari Kunitachi Music Academy. Menurut Prof.Dr. I Wayan Rai S.,M.A, Rektor ISI Denpasar yang didampingi Dekan Fakultas Seni Pertunjukan dan jajarannya, dosen yang telah mengikuti program magang ini dibiayai oleh hibah IMHERE (Indonesia- Managing Higher Education for Relevancy and Efficiency). Selama ini, sambung Rai, Jurusan Karawitan ISI Denpasar masih minim dosen yang ahli dibidang pelarasan gamelan. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan comparative study antara pelarasan musik barat dan gamelan Bali dan juga sebagai upaya memperluas networking antara ISI Denpasar dan Jepang. (image/bud)

FSBB Libatkan Ratusan Seniman

(Image/014)

© bud

Mangupura-Masyarakat Badung dan sekitarnya, kembali mendapat suguhan seni lewat Festival Seni Budaya Badung (FSBB). Bebagai kegiatan seni budaya digelar dengan melibatkan ratusan seniman dan masyarakat. Menjadi menarik dalam pembukaan FSBB tahun ini, Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH, tak hanya memukul gong sebagai tanda membuka ajang seni tahunan itu, tetapi juga diisi peringatan Hut ke-1 Ibukota Badung Mangupura yang ditandai dengan pemotongan tumpeng. Acara tersebut dipusatkan di Jaba Sisi Pura Lingga Bhuwana, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Mangupraja Mandala, Selasa (16/11). (image/bud)

© bud

LOMBA- Sekaa Beleganjur Widya Darma Bakti saat tampil pada Loba Beleganjur Festival Seni Budaya Badung di Puspem Badung. (image/bud) mengisi sesuai dengan tema dan cerita yang diangkat. Terkadang posisi melingkar, membentuk taman bunga, berbaris lurus, terkadang pula membentuk konfigurasi tinggi. Bahkan ada penabuh berperan sebagai bala tentara yang siap menggempur musuh. Dan untuk mendukung suasana adegan, tidak jarang dari peserta memasukan unsur lain dalam garapan, seperti letupan kertas warna-warna dan lainnya. Tema yang diangkat bervariasi, namun lebih banyak mengangkat tema “kepahlawanan” dengan cerita babad. Beda halnya dengan peserta kategori umum yang murni melombakan permainan musik

bleganjur saja. Peserta dari kategori ini hanya mengandalkan kreativitas dari penabuhnya saja. Walau demikian, penampilan kategori ini juga mendapat sambutan meriah dari penontonnya. Dalam lomba bleganjur FSBB 2010 ini tampil sebagai juara I adalah SMP Negeri 3 Mengwi dengan mengangkat cerita Pasek Badak, untuk tingkat SMA diraih SMA Negeri 2 Mengwi dengan cerita Ken Dedes dan juara I untuk umum diraih Sanggar Mario Bros Buduk, Mengwi dengan mengangkat cerita Prabu Nala (Wahuka). Semua juara I itu merupakan hasil binaan dari I Wayan Wiryadi, S.Sn. (image/bud)

‘’Grand Opening’’ Agung Bali Pusat Oleh-oleh Bali

Produk Lokal dengan Kualitas Global I BALIK ketenaran sejumlah merk produk global, ternyata produk yang ditawarkan Agung Bali, Pusat Oleh-oleh (POO) Khas Bali tidak kalah menarik konsumen. Karena itulah, Agung Bali POO yang berpusat di objek wisata Tanah Lot kini membuka cabangnya di Kuta. “Ini merupakan Agung Bali yang ketiga setelah di Tanah Lot dan di Jl Raya Kuta (depan Jogger),” kata IGK Gde Aryadi selaku penglingsir Jero Pandak, Kediri saat Grand Opening Agung Bali POO di Kuta, Senin (22/ 11). Aryadi mengatakan, Agung Bali sesungguhnya seirama dengan “Ajeg Bali”. Kecil tetapi namanya melebihi Indonesia. Bali juga seperti berlian, kecil bentuknya namun sinarnya mendunia. “Boleh dibilang Agung Bali POO sebagai cerminan dari sapta pesona yang mampu menciptakan kenangan,” katanya. Sementara I GN Arimbawa, SE owner Agung Bali POO mengatakan, lokasi Agung Bali sekarang ini sangat strategis yang bisa dijangkau wisatawan ataupun masyarakat lokal dari berbagai arah. Beda halnya dengan di Tanah Lot yang hanya dikunjungi oleh wisatawan yang berwisata ke objek wisata tersebut. “Dengan adanya cabang ini, pelanggan setiap Agung Bali akan

D

lebih mudah mendapatkannya. Saya yakin peluang itu di lokasi ini akan lebih besar,” ujarnya. Suami A.A. Mira Darini ini mengakui di lokasi ini terdapat berbagai jenis oleh-oleh yang tentunya akan menjadi pesaing. Namun, ia tidak merasa takut karena produk lokal ini didukung desain yang unik, motif yang atraktif, juga kualitas yang berkelas. Proses pembuatannya dikerjakan dengan kontrol secara telaten sehingga kualitasnya sebanding dengan produk global. “Telaten adalah kunci dalam menjalankan usaha busana fashion ini,” ucapnya.

Dalam hal harga, sambungnya, mengikuti pasar dari berbagai kelas. Harganya mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 200 ribu. Perbedaan harga itu tergantung dari kualitas bahan, motif dan desain. Untuk membedakan dengan pengusaha oleh-oleh lain, Agung Bali yang berdiri diatas tanah seluas 22 are juga menyediakan demo membuat produk Agung Bali, life musik, tarian Bali dan menyediakan tempat makan bagi wisatawan. Selama ini, lanjutnya, sasaran pasar adalah domestik dan Asia seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina. (image/bud)

© bud

OLEH-OLEH-Grand Opening Agung Bali Pusat Oleh-oleh Bali ditandai dengan pengguntingan pita oleh Gde Aryadi dan perwakilan Krisna. (image/bud)


II

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

VII

Festival Tektekan di Puri Anyar Kerambitan NTUK pertama kalinya Desa Kerambitan, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan mengadakan Gebyar Budaya yakni Festival Tektekkan yang pusatkan di jabe Puri Anyar Kerambitan. Gebyar Budaya yang pertama ini diselenggarakan jumat sore, 29 oktober,2010 di buka resmi oleh Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya. Penitia Penyelanggara dan Pengelingsir Puri Kerambitan Oka Sila Gunada mengatakan tujuan dari Gebyar Budaya ini adalah bermaksud menggali, melesrtarikan dan mengembangkan seni budaya yang ada di Desa Kerambitan. Disamaping bermaksud tetap menjalin hubungan harmonis antara warga Puri Kerambitan dengan warga masyarkat sekitarnya. Festival Tektekkan atau Gebyar Budaya ini juga dapat menarik kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya ke Puri Kerambitan yang tetap dilestarikan. Disamping Wisata Puri, desa Kerambitan juga punya pantai yang cukup indah yakni pantai Kelating dan pantai Pasut yang tak jauh ke arah selatan dari Puri Kerambitan. Gebyar Budaya yang dihadiri wakil Bupati Tabanan itu antara lain atraksi Tektekkan, Baleganjur, Okokan, Joged Bumbung, Tari Baris, Oleg Tamulilingan makanan khas Bali, membuat banten (mejejahitan), Wayang, Ogoh-ogoh dll. Aksi pentas seni budaya ini disambut meriah oleh penonton dan nampak juga sejumlah tamu luar negeri memadati halaman Puri Anyar Kerambitan. Wakil Bupati Tabanan Nyoman Gede Sanjaya

U

PMI Bali Muskerprov DENPASAR Palang Merah Indonesia (PMI) Bali menggelar Musyawarah Kerja Provinsi (Muskerprov) sebagai bentuk evaluasi dan membuat program kerja serta membahas isu-isu terkini yang terjadi di kabupaten dan kota di Bali. Muskerprov yang dibuka Sekda Prov Bali I Nyoman Yasa, merupakan pertemuan tahunan yang dilaksanakan untuk mempertemukan tiga pilar PMI, yaitu pengurus, karyawan dan para relawan PMI. Sementara Ketua PMI Provinsi Bali, I Gusti Bagus Alit Putra mengatakan, kegiatan ini sebagai evaluasi kinerja kita adakan setiap tahun. Secara informal setiap saat kita adakan diskusi ataupun dialog guna mematangkan kesiapan PMI ketika terjadi bencana alam, seperti musibah Gunung Merapi, Wasior dan Mentawai, kata Alit Putra, di Denpasar, Sabtu (13/10) (image/bud)

Lolec

Petang Siapkan Desa Wisata KELOMPOK sadar wisata (Pokdarwis) memiliki peranan penting dalam mengembangkan sebuah produk wisata. Mereka juga harus mampu memotivasi masyarakat untuk menggali potensi pariwisata yang ada di daerahnya untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan di desanya. Hal itu terungkap pada pembinaan dan evaluasi Pokdarwis Mekar Buana Desa Pangsan, Petang oleh Diparda Badung kerjasama Provinsi Bali belum lama ini. (image/Yan Beryas)

menyambut baik gelar kebudayaan ini. Pada sambutannya mengatakan akan mencanangkan secara leguler setiap tahun agar diselenggarakan Gebyar Seni Budaya ini di Puri Anyar Kerambitan. Perlu diketahui bahwa seni budaya di Kabupaten Tabanan pada

mulanya tumbuh di Puri Gede dan Puri Anyar Kerambitan. Boleh dikatakan embrio seni budaya di tabanan muncul pertama kali di Desa Kerambitan. (Image/Yan Beryas).

Pemkot Peduli Korban Bencana DENPASAR Pemkot Denpasar menggelar aksi sosial berupa penggalangan dana. Aksi itu, sebagai wujud keprihatinan terhadap para korban bencana yang terjadi di tiga wilayah di Indonesia yakni Wasior, Mentawai dan Yogjakarta. Segenap jajaran Pemerintah Kota Denpasar beserta para Muspida, DPRD, Pengusaha, Tokoh Masyarakat dan SKPD terlibat dalam aksi itu. Walikota Denpasar I B Rai D. Mantra yang memimpin kegiatan tersebut tampak senang karena dalam waktu 1 jam aksi kemanusiaan tersebut berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 146 juta . Aksi sosial ini bertempat di halaman parkir Kantor Walikota Denpasar pada, Senin (15/11). (image/015)

H

Hadir sebagai pembicara pada saat itu, Kasi Bimbingan Wisata Dinas Pariwisata Badung Drs I Made Astawa, MM., Kasi Bimbingan Masyarakat Diparda Prov. Bali Ni Ketut Nuryati, SH, MA., Suci Wijaya dan IGA Manik Silvia D, Dosen STP (Sekolah Tinggi Pariwisata). Sementara sebagai peserta semua anggota Pokdarwis Mekar Buana Desa Pangsan, Petang - Badung. Astawa menegaskan, menjadi anggota Pokdarwis harus kreatif dengan melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung

produk wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. Tidak hanya melibatkan seluruh anggota tetapi juga masyarakat sebagai pendukung kepariwisataan. Secara administrasi, Pokdarwis Mekar Buana sudah cukup bagus, terbukti dari semua kegiatan yang telah dilakukan sudah tercatat dengan baik dalam buku kegiatan, kata Astawa. Sementara, Manik mengatakan, keinginan Pokdarwis Mekar Buana untuk mengembangkan desa wisata sudah tampak. Buktinya, semua hal yang berkaitan dengan desa

wisata itu sudah disiapkan dengan baik, seperti SDM, sarana penginapan, maupun dukungan masyarakat sekitarnya. Tinggal sekarang meningkatkan kualitas sumber daya juga mengangkat potensi desa menjadi produk unggulan, ujarnya. Sedangkan Nuryati, mengingatkan kepada anggota Pokdarwis untuk tidak terlena dengan apa yang sudah dicapai. Karena itu, Nuryati kembali menekankan 4 aspek yang harus dipenuh dalam penilaian Pokdarwis. Yaitu aspek administrasi yang lengkap, aspek fisik

Wisata Puri dan Rafting di Bongkasa Moci untuk Kota bersih

(image/bud)

DENPASAR Pemkot Denpasar meluncurkan Moci (mobil cikar ) sebagai upaya mewujudkan Denpasar sebagai Kota yang bersih dan sehat. Moci ini diharapkan mampu menggantikan truk sampah yang tidak bisa menjangkau jalan-jelan ke cil di kota.. Peluncuran serta pengoperasian dua moci (mobil cikar ), dilakukan oleh Sekkretaris Kota Denpasar Drs. Ngurah Rai Iswara yang mewakili Wali kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra di Lapangan Kapten Japa, Denpasar Timur, Jumat (12/11). (image/bud)

D

I DALAM mewujudkan sebuah desinasi berkelanjutan, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) harus kreatif melakukan berbagai kegiatan.

Dan yang terpenting, semua kegiatan itu harus dicatat sebagai bahan evaluasi kedepannya. Melalui catatan itu, kita bisa mengevaluasi diri, apa

yang kurang dan apa yang perlu dilakukan, kata Ni Ketut Nuryati, SH, MA. Kasi Bimbingan Masyarakat Diparda Prov. Bali ketika memberi pembinaan dan

(image/bud

BTDC Peduli Bencana Gunung Merapi

(image/bud)

(image/bud)

KEBUN-Hasil kebun petani di Desa Pangsan Petang yang menjadi daya tarik wisatawan (adanya kantor, struktur organ- aspek kegiatan baik itu berupa isasi, nama pokdarwis daln lain- penyuluhan, diskusi ataupun nya), aspek sumber daya manu- pembinaan dengan penerapan sia (SDM) yaitu kemampuan sapta pesona dan sadar wisata. (imaga/bud) angota untuk berkomonikasi baik dalam bidang pariwisata, da

MANGUPURA HUT ke-37 Bali Tourism Development Corporation (BTDC) dirayakan dengan pemotongan tumpeng dan olah raga, Jumat (12/11) di kantor setempat. Namun, ada yang menarik dari perayaan itu, dimana biaya perayaan HUT itu sebagian besar disumbangkan untuk bencana Gunung Merapi, bahkan 5 relawan pilihan BTDC ditugaskan secara langsung ke lokasi posko bencana Gunung Merapi menyerahkan bantuan uang tunai, pakaian serta sembako. HUT kali ini memang kita rayakan secara sederhana karena kita turut prihatin atas musibah bencana alam yang terjadi akhir akhir ini dan sebagian besar dana HUT kita sumbangkan untuk saudara saudara kita yang mengalami musibah ungkap Ir I Made Mandra, Direktur Utama BTDC di sela-sela acara tersebut. (image/bud) (image/bud)

Š BTN/kmb

evaluasi kepada Pokdarwis di Desa Bongkasa, Abiansemal Badung belum lama ini. Dalam evaluasi itu, Nuryati mengatakan, secara administrasi yang baik harusnya semua kegiatan itu dicatat dengan lengkap, tanpa ditambah-tambah juga dikurangi. Hal itu sebagai bukti bahwa kita sudah melakukan upaya dan usaha dalam meningkatkan produk yang akan ditawarkan kepada wisatawan. Nuryati menilai, kelemahan Pokdarwis Bongkasa belum terisinya buku kunjungan tamu. Padahal, melalui catatan itu kita bisa bandingkan hasil sebelum kegiatan dan sesudah kegiatan yang dilakukan, ucapnya. Sementara Hanugerah Kristiono Liestiandre, Dosen Pariwisata STP Bali mengatakan Pokdarwis Bongkasa harus lebih kreatif dalam menggali potensi

yang dimiliki. Buktinya, sampai saat ini belum tampak kegiatan pariwisata yang dikelola. Padahal, potensi desa sangat potensial, seperti adanya kegiatan rafting dan wisata puri. Pokdarwis mestinya bisa berkoordinasi dengan pengusaha wisata yang ada, ujarnya. Hal senada juga dikatakan Kasi Bimbingan Wisata Dinas Pariwisata Kab. Badung Drs. I Made Astawa, MM. Lelaki murah senyum ini mengatakan, dengan adanya produk wisata yang dikelola secara langsung tentunya akan berdampak pada kesejahteraan anggota, dan masyarakat secara umum. Pokdarwis juga diharapkan bisa bekerjasama dengan pengusaha yang ada, sehingga terjadi saling menguntungkan antara masyarakat denga pengelola usaha itu. (image/bud)


VIII

Vol. V No. 14

Vol. V No. 14, 26 Nopember - 16 Desember 2010

26 Nopember - 16 Desember 2010 Lomba Beleganjur FSBB

Bali Update

III

Kapolda Bersama Warga lepas 87 peyu hijau Save Our Destinations

V

Wisata Puri dan Rafting di Bongkasa

Page Advertorial

VII

MACET-Kemacetan di sekitar Patung Dewa Ruci. Sudah kronis dan menunggu solusi tepat dan cepat. (Bali Post/dok). (image/dok)

Jalan Tol Bandara Diharapkan Atasi Kemacetan M

ACET di Bali? Ah, sudah berbagai wacana dilontarkan untuk mengatasi kemacetan tersebut, namun belum juga ada tindakan nyata. Kemacetan di Jl. By Pass Ngurah Rai, utamanya di Simpang Siur hingga di sebelah timur Bandara Ngurah Rai sudah semakin menjadi jadi. Kini, gagasan tergres datang lagi, PT Angkasa Pura, Jasa Marga,

BTDC, Pelindo III, berencana membuat tol dari BenoaNusa Dua sebagai alternatif mengatasi kemacetan. Ini baru wacana awal. Perhitungan belum dilakukan. Ini usaha nyata BUMN untuk pembangunan, ungkap GM PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Heru Legowo, di tempat kerjanya baru-baru ini. Jalan

tol ini, lanjutnya, melewati bakau dengan ketinggian 2 meter di atas tanah. Jalur ini, nantinya akan bisa dilewati kendaraan, sehingga ada dua jalur yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Ini sebagai jalan alternatif untuk atasi kemacetan menuju Nusa Dua, tegasnya. Sementara itu, untuk perlua-

san bandara, Heru mengatakan ada 143 rumah dinas di wilayah bandara Ngurah Rai akan dibongkar. Semua peghuni rumah di wilayah PT Angkasa Pura I diminta rela meninggalkan lokasi. Tiga sekolah juga akan dipindahkan, tandas Heru. Heru kemudian menambahkan tidak ada pergantian biaya dalam pembongkaran itu. Ru-

mah dinas itu nantinya akan jadi terminal. Rancangan bandara Ngurah Rai yang baru akan memiliki pintu masuk bandara sebelah Hotel Harris, Tuban. Sementara ketiga sekolah akan direlokasi ke belakang tempat ibadah yang ada di dekat patung kuda. (image/bud)

Awal Desember, Ngurah Rai Mulai Bersolek ANDARA Ngurah Rai benar-benar akan tampil beda nantinya. proyek terminal Bandara Ngurah Rai yang semula direncanakan November 2010 akan dimulai awal Desember mendatang. Pembangunan terminal Ngurah Rai sangat mendesak menyusul meningkatnya wisatawan yang datang ke Bali. Tiap tahun Bandara Ngurah Rai menampung lebih dari 10 juta penumpang. Jumlah ini melebihi kapasitas yang seharusnya sehingga bandara sering mengalami krodit. Proyek pembangunan fisik Terminal Bandara Ngurah Rai akan menelan anggaran sekitar Rp 2 trilyun dan ditargetkan selesai Bulan Maret 2013 mendatang, ungkap Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura I, Tommy Soetomo di sela peresmian taman bacaan dan instalasi air bersih, Jumat (19/11).

B

Menurutnya, percepatan pembangunan Bandara Ngurah Rai atas intruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), karena Bali akan menjadi tuan rumah pertemuan Asia Pacific Economi Cooperation (APEC) Summit 2013. Untuk keperluan perluasan bandara, 143 rumah dinas di wilayah Bandara Ngurah Rai serta tiga sekolah juga akan dibongkar. Sementara ketiga sekolah akan direlokasi ke belakang tempat ibadah yang ada di dekat patung

GM PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Heru Legowo

kuda. Bupati Badung AA Gde Agung dalam kesempatan tersebut menyambut baik atas percepatan pembangunan bandara. Kami mendorong pembangunan Badara Ngurah Rai agar jauh lebih baik sebagai bandara internasional, katanya. Sebelumnya AA Gde Agung sempat mengatakan desain dan rancangan pengembangan Bandara Ngurah Rai sudah mengadopsi arsitektur Bali. Desain Bandara Ngurah Rai telah dipresentasikan pada Juli 2010 lalu. Sedangkan, 19 Juli 2010 rekomendasi pembangunan sudah dikeluarkan oleh Pemkab Badung. Sementara terkait letusan Gunung Merapi, diakui Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura I, Tommy Soetomo membawa dampak yang cukup luas. Bahkan lebih dari

10 hari penerbangan menuju atau dari Jogja ditutup. Kejadian ini memberikan dampak terhadap penerbangan wisatawan ke Bali. Penutupan resmi berlangsung hingga Sabtu (20/11). Penutupan dilakukan selama 10 hari akibat letusan Gn Merapi. Kami tidak membawa data berapa jumlah pembatalan. Kami pun tidak bisa menyebutkan kerugian akibat penutupan penerbangan. Nyawa lebih penting dari pada sekedar kerugian material, ugkapnya. Kendati ada sejumlah peristiwa yang mengganggu bisnis penerbangan, namun Tommy yakin kinerja tahun ini akan tercapai. Kami yakin target kinerja bisnis AP I akan tercapai kendati ada sejumlah masalah alam, tandasnya. (Image/kmb)

Pura Enjung Galuh dengan pemandangan sunset di Tanah Lot

(image/bud)

Romantisnya Sunset di Tanah Lot

MENYAKSIKAN sunset , diringi suara gemuruh ombak yang berkejar-kejaran menjadi sebuah pemandangan yang sangat indah. Apalagi, menyaksikan bersama orang yang kita sayangi, pastinya menjadi sangat romantis. Pemandangan indah serta aura spiritual yang tinggi mampu mencuci pikiran jenuh menjadi lebih fresh. Objek wisata yang mampu mewujudkan semua kenangan manarik itu tiada lain adalah Tanah Lot.

O

bjek wisata ini berada di Kabupaten Tabanan, tepatnya berlokasi di Desa Beraban, Kecamatan Kediri Tabanan, sekitar 20 km dari Denpasar. Tak hanya satu, sangat banyak keunikan yang dapat anda saksikan di objek seluas 202.830m ini. Pura Luhur Tanah Lot yang menjorok kelaut, Ular suci, panorama sunset yang mengagumkan, Living cultural (attraksi budaya dan agama), serta

pantai berkarang dengan ombak yang besar adalah beberapa diantara keunikan di objek wisata itu. Tanah Lot sebagai tempat yang indah dengan pemandangannya yang eksotik. Bagi masyarakat Bali objek wisata Tanah Lot bukan saja sebatas tempat berekresi mengingat terdapat dua buah pura terletak di di atas batu besar. Pura Enjung Galuh terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing

yang menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini merupakan pura pemujaan kepada dewa Laut. Meskipun tergolong objek wisata namun jangan salah ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh pengunjung untuk kemanan dan kenyamanan anda berwisata. Dilarang memasuki areal suci/pura terkecuali untuk keperluan persembahyangan dengan pakaian yang sesuai, menjaga kebersihan, berpakaian yang sopan dan lengkap, dan terakhir apabila air laut sedang pasang, dilarang bermain-main dekat dengan ombak. Disamping itu masalah keamanan juga menjadi proiritas utama objek yang berada diantara lahan

sawah dan laut ini. Adanya Penjagaan yang optimal, baik dari pihak kepolisian, Manajemen Operasional maupun pihak Pecalang (sebagai wakil dari Desa Pakraman Beraban) merupakan bentuk tanggung jawab pengelola kepada pengunjung. Fasilitas kamera CCTV di enam titik objek serta fasilitas metal detector juga melengkapi sistem keamanan kata Sujana Manager Operasional Objek Wisata Tanah Lot. Sambil menikmati sunset disore hari pengunjung juga dapat menyaksikan pementasan tari Kecak setiap hari Sabtu (19.00 wita) di Surya Mandala Cultural Park Tanah Lot. Berbagai kegiatan ritual juga sering dilaksanakan di pura ini dari kegiatan regular keagamaan (Kajeng kli-

won, purnama dan tilem, 6 bulan dan 1 tahun), dan upacara khusus (setiap 210 hari tepatnya 4 (empat) hari setelah Hari Raya Kuningan). Puas berkeliling kini saatnya berburu oleh-oleh sebagai kenangkenangan. Berbagai jenis kerajinan seperti lukisan, patung, serta busana tersedia disini dengan berbagai macam pilihan. Jika anda pintar menawar maka tak jarang barang dengan kualitas bagus dapat anda bawa pulang. Disamping itu berbagai jenis makanan dari tradisional hingga ala barat juga tersedia di beberapa restaurant yang dapat anda nikmati sambil bersantai menyaksikan deburan ombak. (Image/bud)

C12-59


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.