VIII
Vol. V No. 12
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 Nopember 2010
Pengelola Desa Wisata Harus Kembangkan Aspek Lokal
29 Oktober - 11 Nopember 2010
PIHAK Pengelola desa wisata diharapkan benar-benar mampu mengelola desanya sendiri, sehingga menjadi tempat wisata yang ideal. Jangan asal mengcopy desa lain saja. Untuk mengembangkan desa wisata perlu mengembangkan aspek local. Kalaupun mengcopy, utamakan konsep dan prinsip dari desa wisata yang sudah maju itu.
D
EMIKIAN terungkap pada kegiatan p e m b e k a l a n kepariwisataan bagi pengelola desa wisata di Bali di Sanur, Jumat (22/10). Kegiatan yang digelar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Budpar bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali ini dibuka oleh Prof. Dr. Ir I Gde Pitana, M.Sc.Kepala Badan Pengembangan SDM Budpar yang ditandai dengan pengalungan tanda peserta. Sedang peserta diikuti oleh 45 pengelola dari desa wisata di Bali. Pitana mengatakan, desa wisata di Bali mempunyai potensi sebagai atraksi wisata yang dapat mendukung pengembangan daya tarik wisata. Apalagi desa-desa yang ada sudah mempunyai potensi masing-masing, sehingga tinggal memoles sedikit dari segi potensi, desa itu sudah menjadi
tempat wisata yang menarik. Dari segi pasar, tidak perlu melakukan promosi hingga keluar negeri. Cukup dengan melakukan networking saja sudah bisa. Tinggal melakukan kerjasama dengan industri dan para BPW, guide dan lainnya. Kalau memiliki produk desa wisata, industri jangan dianggap saingan. Harus dijadikan mitra untuk memasarkan produk yang ada, katanya. Pengelola desa wisata diminta jangan tergiur dengan wisman saja, tetapi wisnus juga menjadi market ke depannya. Sebab, banyak orang yang menggelar acara out bound dan memilih desa. Pitana mengaku, sejak tahun 1991 di Bali sudah mengembangkan desa wisata yang hanya pada tahap mencari bentuk saja. Dan tahun 2010 desa wisata kembali dihidupkan Malah, sambungnya, pemerintah mengeluarkan peraturan menteri Menteri Kebudayaan dan Parwiwisata
Dik Doank dan Green Camp Bali Update
II
Aktivitas Wisata Bahari di Bali Terpadat di Asia Tenggara Save Our Destinations
IV
Pengelola Desa Wisata Harus Kembangkan Aspek Lokal Page Advertorial
VIII
Body Painting Wanita Cantik MELUKIS tubuh wanita, oh..tentu asyik. 15 pelukis beraksi diatas tubuh model cantik, justru mendapat sambutan hangat dari pengunjung. Bahkan, tidak sedikit dari pengunjung memuji hasil dari aksi mereka yang menjadikan tubuh model kanvas hidup itu. Bahkan, seorang bule mengacungkan jempolnya.
I
(Image/bud)
PELATIHAN - Gde Pitana didamping Dra. Riwud Muji Rahayu, M.Pd. Pejabat Komitmen Budpar dan Drs. Hamdan Rivai, MA Kapusbang SDM Budpar sebelum membuka pelatihan kepariwisataan
No PM. 26/UM.001/MK/2010 tentang program pemberdayaan masyarakat mandiri melalui desa wisata. Sementara IGA. Manik Silvia Dewi, SH. A.Par., M.Kn., salah satu panitia dari STP Bali
mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan wawasan pariwisata terhadap desa wisata yang akan dikelola. Saat ini, yang mengirim perwakilannya dari Kabupaten
Tabanan, Singaraja, Badung, Gianyar, Bangli, Karangasem dan Kota Denpasar. Mereka mengikuti pembekalan selama dua hari dengan materi seperti perkuliahan, tanya jawab dan micro teaching. (image/bud)
TULAH lomba body painting yang digelar serangkaian Nusa Dua Fiesta 2010 di Peninsula, Nusa Dua, beberapa waktu lalu. Dalam menuangkan ekspresi seninya itu, aksi para pelukis seakan menjadi tontonan menarik. Walau tak memakai sutradara yang pasti, mulai dari memilih model, tempat melukis hingga menggores mulus tubuh model merupakan alur pertunjukan yang unik. Setiap menggores lekukan tubuhnya seakan menjadi aksen pertunjukan itu sendiri.
Tema yang diangkat sangat beragam, namun tidak menyimpang dari misi menjaga lingkungan. Keragaman tema, menggambarkan watak dari setiap pelukis yang berbagai aliran itu. Namun, aktivitas, estetika, pewarnaan dan originalitas tetap menjadi perhatian para peserta lomba. Interaksi antara pelukis dengan model, ketepatan waktu tetap diperhatikan karena itu menjadi kreteria lomba. Halaman II
Body Painting ................
Speedy 5 Star Bonus Meriahkan Book Fair 2010 U
(Image/ist)
MERIAH-Acara Book fair 2010 berlangsung meriah dengan kehadiran Speedy 5 Star Bonus.
NTUK memeriahkan Book Fair 2010 dan Workshop Wanita Wirausaha BNI “ Femina, PT. Telkom Area Denpasar menghadirkan Speedy 5 Star Bonus di Jl. Kamboja dan Hotel Aston, Denpasar. Dalam event ini kembali ditawarkan paket-paket menarik dari Speedy. Dengan melakukan aktivasi Speedy, pelanggan berhak mendapatkan Bonus Discount Abonemen 30% selama 3 bulan, Bonus Pasang Baru Speedy (Free Registrasi), Bonus Voucher Workshop ICT, Bonus CD Kids Browser (browser sehat untuk anak). Selain itu, setiap pelanggan juga akan mendapatkan Bonus Free Modem Wifi untuk pilihan paket Load, Familia, Executive dan Biz.Dalam event ini juga selain diberikan 5 bonus tersebut, pelanggan yang melakukan registrasi Speedy berhak untuk membeli Netbook HP tipe tertentu dengan harga khusus dibawah harga pasar. I Ketut Tedja selaku
pimpinan Telkom Area Denpasar menjelaskan kehadiran Speedy 5 Star Bonus dalam event-event seperti ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses internet Speedy, dan tentunya untuk lebih memasyarakatkan internet dan produk-produk Telkom dikalangan masyarakat luas. Apalagi event Book Fair 2010 ini berkaitan dengan pendidikan, dimana Telkom Speedy juga memiliki konten yang berhubungan dengan dunia pendidikan yaitu Speedy Edu.Pelanggan tidak hanya dapat melakukan registrasi Speedy saja tetapi juga dapat memperoleh informasi lebih banyak atau berkonsultasi tentang akses internet Speedy. Selain itu, PT. Telkom juga menyediakan layanan Wifi gratis sehingga pengunjung bisa langsung menikmati dan mencoba akses internet Speedy . (BTN/r)
(Image/bud)
PENUH EKSPRESI- Peserta model body painting penuh ekspresi pada NDF 2010.
C12-59
II
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 Nopember 2010
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 Nopember 2010
VII
Pelebon Raja Puri Peliatan IX
Gunakan Bade Tumpang Sebelas Tertinggi ke-2 Sejak 1967
Lolec
UPACARA pelebon jenasah Raja Peliatan IX Ida I Dewa Agung Peliatan (71th) akan dilaksanakan keluarga Puri Agung Peliatan Ubud pada Anggare Gumbreg, Selasa (2/11) mendatang.
R
AJA Peliatan IX Ida I Dewa Agung Peliatan lebar(meninggal dunia) pada 21 Agustus lalu. Jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka Puri Agung Peliatan. Almarhum adalah Raja Peliatan dari keturunan Raja Peliatan I, Ida I Dewa Agung Made, yang merupakan putra dari pasangan Ida Tjokorda Gde Rai(alm) dan AA Istri Mas(alm), yang mabhiseka Ratu sebagai Raja Peliatan IX pada 5 Juni 2001. Upacara Nyiraman(memandikan jenasah) telah dilakukan pada Kamis((7/10) yang sekaligus dirangkaikan dengan ritual penunjukan Tjokorda Gde Putra Nindia selaku Raja pengganti raja Peliatan IX yang baru. Sementara sisi lain, pelebon ini akan mencatat sejarah tersendiri, karena menggunakan Bade(sarana pengusung jenazah) tumpang solas (tingkat 11) dengan ketinggian mencapai 25,5 meter . Tertinggi ke dua setelah bade pelebon almarhum Tjokorda Sukawati(mantan Presiden NIT) dari Puri. Ubud pada 1967 lalu. Bade untuk pelebon Raja Peliatan IX dirancang dengan tinggi 25,5 meter, lebar 8 meter dengan bobot mencapai 2,5 ton, dengan ketinggian 25,5 meter ini terbagi menjadi 10,5 meter bagian dasar, 3 meter balebalean(tempat jenazah) dan tumpang dengan
ketinggian 12 meter, termasuk bade untuk pelebon tingkat utamaning utama(tingkatan tertinggi sesuai keyakinan Hindu Bali) karena selain berukuran besar, juga kelengkapan hiasannya. Untuk bantarannya bade ini menggunakan pepalihan agung misalnya bungan Tuwung, bedawang nala, karang asti, bebaturan/gegunungan. Sebagaimana tradisi yang diwariskan oleh panglingsir di Puri Agung Peliatan, pelebon ini menggunakan Naga Banda dan Bade tumpang solas. Bade fenomenal ini sudah mulai digarap sejak 13 September lalu oleh lebih dari 50 orang perhari, yang menghabiskan waktu penggarapan hingga 1,2 bulan. Sementara untuk sarana pembakaran jenasah(lembu) juga dikerjakan bersamaan, dengan ketinggian mencapai 10 meter. Pemberangkatan jenazah dengan Bade, akan dimulai sekitar pukul 12.00 wita dari rumah duka dengan menempuh jarak lebih dari 2 kilometer ini, ke setra dalem Puri Ubud, bagi masyarakat dan wisatawan yang ingin menyaksikan upacara Pitra Yadnya terbesar di Bali tahun ini, sebaiknya, sudah di Ubud lebih awal, karena, sebagian jalan akses ke Ubud akan ditutup, untuk kelancaran prosesi menuju Setra. (Image/014)
Basmi TPA Liar DENPASAR - Warga masyarakat Desa Kesiman Petilan Denpasar Timur mengadakan gotong royong bhakti kebersihan serta membasmi TPA (tempat pembuangan sampah) liar yang ada di Jl Waribang, di depan Setra Kesiman Br. Kedaton, Minggu ( 24/10). Menurut Kades Kesiman Petilan Dharma Putra, upaya untuk menciptakan Denpasar bersih bebas sampah harus dimulai dari disiplin pribadi dengan tidak membuang sampah rumah tangga sembarangan serta menjaga keasrian, kebersihan telajakan rumah masing-masing, dilanjutkan dengan kegiatan kebersihan secara umum setiap bulan ditingkat Banjar. (image/015)
Dik Doank dan Green Camp MANGUPURA “ Lebih dari 900 siswa terlibat dalam kegiatan green camp Nusa Dua Fiesta (NDF) 2010. Mereka berasal dari 17 sekolah dasar dari seluruh kabupaten dan kota di Bali ini merupakan kelompok anak-anak peduli lingkungan. Acara green camp ini dimotori oleh masing-masing hotel di Nusa Dua dan dipandu oleh presenter terkenal yaitu Dik Doank. Ajang kreativitas anak ini bertujuan untuk mengajak anak-anak peduli lingkungan, dengan melestarikan laut dan pesisir dari segala isinya dalam bentuk permainan dan lomba lukis. Saya sudah tiga kali berpartisipasi dalam kegiatan green camp yang digelar oleh panitia Nusa Dua Fiesta. Saya akan terus berupaya mengajak anak-anak untuk mengkampanyekan lingkungan hidup, kata Dik Doang yang ditemani ribuan anak itu. (Image/bud)
Sejak puluhan tahun, Bali tetap menjadi tujuan wisata primadona. Wisatawan dari berbagai negera mengalir datang ke pulau seribu pura ini. Karenanya, kita harus mampu menjadi tuan rumah yang baik, khususnya dalam memberi pelayanan kepada wisatawan. Caranya dengan menerapkan Sapta Pesona yang terdiri dari 7 unsur ; keamanan, kebersihan, ketertiban, kesejukan, keindahan, keramahan dan kenangan.
D
Tanah Lot Pusat Aksi Sosial Unud TABANAN “ Objek wisata Tanah Lot menjadi pusat kegiatan aksi social Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Udayana Denpasar. Kedatangan rombongan yang beranggotakan 50 orang ini merupakan salah satu bagian dari gerakan Menuju Bali Clean & Green 2013. Mereka melakukan kegiatan bersih-bersih sampah plastic, penghijauan hingga talk show bertempat di wantilan objek tersebut. Sebelum melakukan semua kegiatan itu, semua rombongan melakukan persembahyangan di Pura Luhur Tanah Lot. Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kab. Tabanan I Wayan Diasa, Manager Operasional Obyek Wisata Tanah Lot I Made Suyana, Bendesa Pekraman dan Perbekel Desa Beraban. (image/bud)
Sapta Pesona di Warung Made
Pemkab. Badung Nganyarin di Pura Pasar Agung. BADUNG - Pemkab Badung melaksanakan upacara bakti penganyaran di Pura Pasar Agung. Nganyarin ini berkaitan dengan Pujawali Purnamaning Sasih Kelima di Pura Pasar Agung, Desa Sebudi Selat Karangasem. Upacara penganyaran Pemkab Badung di Pura Pasar Agung dipuput oleh Ida Pedanda Putra Manuaba dari Griya Sibangkaja. , Upacara penganyaran, Sabtu (23/10) ini dihadiri Bupati Badung AA. Gde Agung,SH, Sekda Kompyang R. Swandika, SH,MH, Nyonya Ratna Gde Agung dan Nyonya Kompyang Swandika serta pejabat di lingkungan Pemkab Badung. (image/015) DARI Halaman I
EMIKIAN terungkap pada pennyuluhan kepariwisataan Dinas Pariwisata Badung di Warung Made Kuta, belum lama ini. Hadir sebagai pembicara Kasi Bimbingan Wisata Dinas Pariwisata Kab. Badung Drs. I Made Astawa, MM. dan Dosen Pariwisata STP Bali, Hanugerah Kristiono Liestiandre. Sementara sebagai peserta puluhan karyawankaryawati Warung Made. Astawa mengatakan, sapta pesona menjadi rohnya
pariwisata Bali, maka itu kita harus sadar untuk menerapkan setiap butir dari konsep itu. Tanpa aman, sudah barang tentu wisatawan tidak akan merasa nyaman. Sementara Kristiono mengatakan, senyum merupakan sikap yang sangat sederhana tetapi memiliki arti yang luar beiasa karena produk pariwisata itu menjual pelayanan. Maka itu berikanlah pelayanan yang maksimal sehingga menjadi kenangan. (image/bud)
Drs. I Made Astawa dan Hanugerah Kristiono Liestiandre sedang memberi penyuluhan
Sadar Wisata Wujudkan Pariwisata Ideal K
EPUASAN wisatawan adalah value of money, apa yang dikeluarkan sesuai dengan apa yang didapatkan.
Karena itu pekerja parwisata dituntut memberikan pelayanan secara profesional. Sadar wisata sebagai kunci untuk
Body Painting ................
Nakita Alice Andrea Lomax mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk ungkapan seni karena body painting dapat memberi kesan tersendiri bagi penikmat seni. Nakita mengaku bersedia menjadi model pada kegiatan itu demi memberi ruang bagi para pelukis untuk mengekspresikan idenya ke dalam sebuah lukisan yang sensasional. Hal senada juga dilontarkan Ayu Erliana seorang model “body painting” ini. Ia mengaku sangat senang bisa tampil menjadi model lukis ini. Saya sangat senang dan menikmati, ucap mahasiswi jurusan seni tari ISI Denpasar itu. Sementara Kadek Sumadiyasa, salah seorang pelukis tubuh itu mengatakan, menuangkan ide dan goresan pada tubuh manusia tidak sulit, hampir sama dengan melukis di atas kanvas kain. Kuncinya, tambahnya, menuangkan lukisan di tubuh dituntut mampu mengikuti lekuk tubuh yang menjadi model, baik dalam posisi berdiri atau duduk dengan gaya sesuai keinginan sang model. (Image/bud)
(Image/bud)
(Image/bud)
IGA Manik Silvia dan I Made Astawa
mewujudkan pariwisata budaya yang ideal, ujar Kasi Bimbingan Wisata Dinas Pariwisata Kab. Badung Drs. I Made Astawa, MM ketika memberikan penyuluhan kepariwisataan di Hotel The Wolas yang berlokasi di Jl. Yudistira Seminyak ” Kuta belum lama ini. Lebih lanjut dikatakan Astawa, peran serta masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung sangat dibutuhkan dalam menjaga kelangsungan pariwisata Bali ke depan. Sadar wisata merupakan partisipasi dan dukungan dari masyarakat untuk menciptakan iklim yang kondusif di suatu daerah. Caranya dengan menerapan sadar wisata, sehingga tercipta kondisi
kepariwisataan sesuai dengan yang dinginkan, tegasnya. Selain itu, lanjutnya, penerapan unsur sapta pesona secara konsisten atas dasar kesadaran yang tumbuh dari dalam diri juga sangat penting dalam menjaga pariwisata yang berlandaskan budaya. Sebagai insan pariwisata kita sangat perlu meningkatkan keramahan serta mampu memberikan informasi yang baik kepada wisatawan, ucapnya. Sementara, IGA Manik Silvia D, Dosen STP (Sekolah Tinggi Pariwisata) Bali yang juga seorang akademisi pariwisata mengatakan, Seorang insan pariwisata harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan memiliki sikap serta perilaku
yang baik. Lewat penerapan tiga hal tersebut, akan mampu memberikan wisatawan itu rasa senang, sehingga akan muncul multi player effect, ucapnya. Manik mengatakan, kepuasan dan rasa senang kepada semua orang merupakan ciri dari pada berwisata. Senang dirasakan oleh tamu, senang dirasakan oleh pelaku pariwisata itu sendiri serta puas bagi pemerintah dan pengusaha. Manik juga menerangkan lima ciri kegiatan pariwisata serta tiff-nya. Pertama adalah kumpulan gejala ekonomi, kerja politik maka perlu ada hubungan politik antar negara, kedua sesuatu yang menyenangkan atau kenangan,dan kelima berkaitan dengan uang dan waktu. (image/bud)
VI
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 November 2010
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 November 2010
Neneng Agustianingsih
I Gde Wiratha
Wajah dan Seluruh Tubuh
Kebijakan VOA harus Dicabut
AMANYA Neneng Agustianingsih. Jika disapa, ia pasti tersenyum ramah karena keramahan menjadi kunci utama sebagai pekerja pariwisata. Sebagai Manager Spa di Bali Tropic Resort and Spa, Neneng demikian sapaan akrabnya, mengaku telah memiliki produk unik dan cara perawatan yang natural. Saat ini ujar, wanita asal Surabaya ini, usaha spa sudah demikian menjamur. Namun dari sejumlah yang ada, ternyata tidak semuanya memiliki dasar-dasar pemijatan yang baik, benar serta sehat. Menurut wanita kelahiran Surabaya.10 Agustus 1978 ini, di hotel ini lokasi spa yang berada di dekat pool paling menarik dan unik. Selain menyuguhkan spa yang natural, suasana akan lebih alami karena menyatu dengan alam, gemercik air kolam, deburan ombak serta hembusan angin yang sepoi -sepoi. Pepohanan yang rindang disertai alunan musik, membuat suasana semakin asri. Suasana itu memang disukai wisatawan, imbuhnya. Ibu dua putra ini mengaku, pada awalnya ia ingin menjadi seorang ahli gizi namun nasibnya tidak beruntung sehingga melamar salah satu klinik di Surabaya. Di situ ia banyak belajar tentang arti perawatan kencantikan tubuh dan wajah. Dari klinik ini saya harus belajar cara memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada customer. Dan itu masih berlaku hingga sekarang, paparnya bangga. Wanita yang tinggal di Perum.Kori
EBIJAKAN pemerintah memberlakukan ketentuan visa on arrival bari pelancong dari beberapa negara harus dicabut karena hal sudah tidak relavan lagi dengan alasan diambilnya kebijakan itu sendiri beberapa tahun lalu. Selain itu, kebijakan itu cenderung menjadi kontraprodukstif dengan kondisi faktual yang ada saat ini. Malahan kebijakan itu semestinya diganti dengan bebas visa. Demikian ditegaskan mantan ketua kadin Bali I Gde Wiratha di pelabuhan benoa, kamis (7/10). Wiratha yang juga mantan Ketua BPD PHRI Bali serta pengusaha beberapa properti pariwisata itu kemudian memflashback kebijakan yang diambil semasa Menkum Yusri Ihza Mahendra itu. ‘’Nah, alasan saat itu kan faktor keamanan yang dicurigai akan dirusak oleh orang asing yang mengaku-ngaku jadi turis. makanya, kebijakan VOA itu menjadi salah satu filter ampuh,’’ katanya. Namun apa yang kemudian terjadi? ‘’Aksi teroris yang terjadi di negeri ini bukan dilakukan oleh orang asing tetapi oleh anak bangsa kita sendiri,’’ ujarnya. Imbuh dia lagi, orang Amerika tidak ingin mengbom Bali, orang Inggris juga, orang Australia apalagi. ‘’Semua orang asing yang datang ke Bali, boleh dikatakan mereka semuanya cinta Bali dan mencintai Indonesia karena keanekaragaman budaya serta keindahan alamnya,’’ katanya. Karena kebijakan VOA itulah yang sampai hari ini diberlakukan, aliran wisatawan menjadi sangat seret. Bukan hanya karena mereka banyak buang waktu tetapi juga sangat melelahkan. ‘’Bayangkan, bagi pelancong yang datang dari Eropa mereka harus terbang selama lebih dari delapan jam, ngantri di konter imigrasi bisa dua jam, belum lagi ngantri di bus, macet dan lainnya. Sangat melelahkan,’’ ujar pemilik Bounty Cruise ini. Bagi Bali sendiri tentu saja hal itu menimbulkan efek negatif dalam proses pencitraan. ‘’Saya kira pemerintah Pak SBY belum memberikan stimulus berarti bagi dunia pariwisata kita,’’ katanya. Untuk itulah
N
K
Nuansa Utama Selatan Jimbaran ini, kemudian mendapat dasar pendidikan spa melalui pengalaman dari berbagai hotel selanjutnya bersekolah tentang spa dan product untuk mendapatkan ilmu yang lebih baik.Spa di Bali lebih menjanjikan ketimbang di daerah yang bukan tempat pariwisata. Para therapist di Bali juga memiliki keunikan, dan itu memang disukai wisatawan, ucapnya. Segudang pengalaman dibidang spa telah memberinya pelajaran untuk memberikan servis yang lebih baik. . Sebelum di Bali Tropic, dia pernah bekerja di beberapa hotel besar lainnya di Bali. Malahan, Neneng juga pernah terdampar selama tiga tahun di Turki. (image/bud)
Gede Sukarta
Jalan Baik-Baik Ternyata Tidak Baik EMERINTAH jangan acuh-tak acuh terhadap infrastruktur hancur di sejumlah pusat akomodasi. Jalan Baik-Baik yang terletak di kawasan Seminyak misalnya. Jalanya hancur total, penuh lobang dan digenangi air saat hujan. Pemandangan itu sangat tidak mengenakkan. Bahkan,. Pemerintah sebagai pemegang kebijakan mesti segera memperbaiki jalan-jalan rusak, sehingga tak merusak citra
P
pariwisata Bali, kata Pengurus PHRI Badung, Gede Sukarta, di Seminyak, belum lama ini. Ketika tamu check in dari Jalan By Pass Sunset Road, maka pemandangan yang menyolok ketika memasuki jalan Baik-Baik ini, first impression (kesan pertama) tamu sangat tidak baik. Di samping itu kesan kumuh dan juga kemacetan di ujung jalan ketika masuk dari arah Jalan Nakula di depan Dewa Berata Village menuju Jalan Baik-Baik. Menurutnya, sejumlah pengelola dan pemilik vila sudah mengajukan surat keluhan kepada pemerintah, namun belum ada tindakannya. Seorang anggota DPRD Badung pernah menjanjikan untuk menyampaikan hal itu di dewan, bahkan ketika BVA (Bali Villa Association) tatap muka denga Kadisparda Badung yang baru sempat pula menyampaikan secara lisan. Namun, sampai saat ini belum ada realisasi. Padahal, lanjutnya, di kawasan Jalan Baik-Baik sudah banyak berdiri usaha akomodasi seperti hotel serta vila yang digandrung wisatawan. Dengan suara datar, Sukarta kemudian meminta agar pemerintah Badung sebagai otoritas segera memperhatikan kondisi jalan yang rusak ini. Selama ini Badung menghandalkan PAD dari pariwisata. Seharusnya infrastruktur ini juga harus diperhatikan, sehingga pundi-pundi PAD Badung terus bisa bertambah. Jika ada villa yang tidak membayar pajak cari saja. Itu kan kewenangan pemerintah, ujarnya. (image/bud)
dia mengajak semua komponen masyarakat Bali dan seluruh Indonesia untuk mendukung kebijakan bebas visa. ‘’Hal ini tidak hanya untung bagi Bali tetapi juga seluruh Indonesia karena lonjakan wisatawan akan menyebar ke seluruh Nusantara. jadi tidak numplek-blek di Bali. ‘’Mereka, para turis ini akan lebih mengenal Indonesia. Papua, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan sebagainya. terapkan bebas visa, enam bulan saja,’’ kata dia. Otomatis, dengan kebijakan itu ekonomi akan beranjak naik, menciptakan lapangan pekerjaan karena tuntutan pasar mulai tumbuh secara dinamis. Dia juga menilai spending power rata-rata turis yang ada saat ini, seperti dari Cina, Korea serta Taiwan yang lebih banyak main di volume, hanya sekitar 100 dolar AS perhari. Bandingkan kalau kemudian langit Indonesia dibuka lebar dan didarati berbagai maskapai asing dengan jumlah serta kualitas tamu yang lebih tinggi. Sebagai orang lapangan dia menilai kekuatan belanja tamu Eropa serta AS sekitar 400 dolar AS perhari., terlepas dari semua itu, dia mengajak semua elemen masyarakat Bali berpikir secara jernih apa sebaiknya yang akan dilakukan. (055)
BANYAK yang menarik di arena Nusa Dua Fiesta (NDF). Salah satunya, wajah para tokoh green tourism yang dibingkai dalam pameran kartun. Pengunjung NDF, utamanya yang menyukai seni rela berjam-jam mengamati wajah para tokoh kita itu. Bentuk wajahnya memang amburadul, namun memiliki nilai artistic tinggi dan makna yang mendalam. Semua wajah para tokoh dalam bingkai itu merupakan hasil lomba karikatur serangkaian dengan NDF 2010 yang digelar sebelum hajatan ini berlangsung.
Ada 123 karya seni dari 93 kartunis dari berbagai kota di Indonesia yang ikut dalam lomba karikatur bertema wajah tokoh green tourism itu. Wajah Joop Ave yang terpilih menjadi juara I paling banyak diminati pengunjung pameran. Gambaraan itu, merupakan buah karya Angga Ari Agustia (Semarang). Selain itu wajah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik karya, M. Syaifoddin Ifoed (Jakarta) dan wajah mantan membudpar I Gede Ardika karya Made Ardiana (Bali) masing-masing mendapat juara II dan III juga menarik. Sementara yang terpilih sebagai karikatur favorit adalah wajah Menpora Adi Mallarangeng. Wajah tokoh lain yang menjadi sasaran tembak para kartunis dalam lomba yang dikordinatori Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Bali diantranya; Erata, IB. Ngr. Wijaya, Ramanta, Rahyuda, Thamrin, Md Mandra, Solichin, IGK Purnaya, Adijaya, Therry Gasnier, dan Mustafa Abubakar. (image/bud)
Gong Kebyar Anakanak Sedot Pengunjung DENPASAR - Pertunjukan seni ini tak jauh beda dengan pesta kesenian Bali. Setiap peserta parade yang tampil senantiasa mendapat perhatian pengunjung. Animo penonton menyaksikan parade seni tradisional itu sangat tinggi. Apalagi menampilkan penari cilik yang lincah membuat pertunjukan itu semakin menarik. Begitulah suasana parade gong kebyar anak-anak yang digelar Pemkot Denpasar pada Minggu (10/10) di Lapangan Puputan Badung. Saat itu tampil duta empat sekeha gong anak-anak yakni Banjar Poh Gading, Banjar Kertasari Panjer, Dauh Kutuh Desa Ubung dan Banjar Merangga Desa Kesiman. Sebelumnya juga ditampilkan gong klasik dari Banjar Titih Dauh Puri Kangin dengan kreasi tabuh angklungnya dan Banjar Kedaton Kesiman dengan tetabuhan Leluangan/Saron. (image/015)
Sukses, Pengunjung Naik Dua Lipat
BP/dok
I Gde Wiratha
NDF Angkat UMKM USA Dua Fiesta (NDF) yang digelar setiap tahunnya, tak hanya menjadi ajang promosi pariwisata, juga sebagai bagian dari perhelatan mengangkat ekonomi kerakyatan. Kegiatan ini turut mendukung perkembangan sektor ekonomi yakni mengangkat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kata Ketua Umum Panitia NDF IGK Purnaya di Wantilan BTDC (Direktur Utama Bali Tourism Developmen Corporation), belum lama ini. Semua itu, lanjutnya, dapat diwujudkan dengan menyediakan standstand pameran ditengah-tengah acara
Joop Ave Juara, Andi Mallarangeng Favorit
NDF 2010 Ditutup
IGK Purnaya N
III
NDF berlangsung. Pameran tahun 2010 ini, melibatkan 110 peserta yang diikuti oleh 18 provinsi, 28 Kabupaten/kota, 36 instansi pemerintah, 4 BUMN, 2 departemen yaitu Kementerian Budpar dan Kementerian Kehutanan, 4 perusahaan swasta, 12 hotel di Nusa Dua, 10 ICCA Bali dan 13 stand lainnya. Purnaya menegaskan, pameran ini untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam, baik hasil usaha seni kerajinan, yang secara konsisten digelar provinsi-provinsi dan kabupaten dari Indonesia. Stand pameran ini sepenuhnya memberikan ruang kepada para pelaku usaha dari berbagai daerah, tidak saja Bali juga dari daerah lainnya di Indonesia,ujarnya. Melalui even ini diharapkan dapat memotivasi minat pelaku usaha untuk lebih kreatif lagi memasarkan hasil produksinya. Kita memberikan ruang kepada masyarakat untuk tetap menjaga budayanya, yakni melibatkan seniman untuk terus berkreasi lewat even yang sudah digagas sejak 13 tahun lalu, ungkap Purnaya. (image/bud)
ACARA Nusa Dua Fiesta (NDF) 2010 yang digelar selama lima hari mampu menyerap puluhan ribu pengunjung. Ketua Umum Panitia, I Gusti Ketut Purnaya memperkirakan jumlah pengunjung mencapai 80.000 orang, Naik dari pada tahun lalu yang mencapai 40.000 orang. Bahkan khusus untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terjadi peningkatan yang signifikan. Perkirakan sementara, jumlah kunjungan wisman naik hingga 100 persen, katanya disela-sela acara penutupan NDF, Selasa, (19/10). Menurutnya, setiap hari pengunjung selalu ramai baik pagi ataupun malam. Jumlah ratarata pengunjung setiap harinya berkisar antara 15 ribu hingga 19 ribu orang. Ini membuktikan kegiatan NDF menjadi tontonan menarik. Selain untuk tujuan promosi, NDF juga ditujukan untuk
acara wisata masyarakat lokal, ucapnya.. Menurutnya, NDF sebagai ajang yang sangat tepat untuk mempromosikan pariwisata yang ada di daerah-daerah di Tanah Air yang belum banyak dikenal wisatawan mancanegera. Hal itu sangat memungkikan karena keterlibatan mereka dalam mengisi acara tahunan ini baik dalam bentuk pertunjukan seni ataupun lewat pameran potensi daerah masing-masing. NDF 2010 ditutup oleh Wakil Gubernur Bali A.A Ngurah Puspayoga dengan ditandai penancapan kayonan serta diiringi pesta kembang api. Namun sebelum puncak acara penutupan, Puspayoga yang didampingi Dirut BTDC Made Mandra dan IGK Purnaya menyerahkan hadiah kepada para pemenang berbagai lomba yang diadakan terkait NDF.. (image/bud)
MODIFIKASI- Suasana lomba rias pengantin modifikasi NDF. (Image/bud)
Lomba Rias Pengantin
Cantik, Cantik, Cantik
DTUTUP-Wagub Bali A.A. Puspayoga didamping Made Mandra dan Purnaya menancapkan kayonan bertanda berakhirnya NDF 2010. (Image/bud)
WANITA Bali tak hanya lihai melayani suami dan mengurus anak, tetapi juga piawai dalam merias wajah hingga menata busana. Mau bukti? Lihat saja, lomba tata rias pengantin Bali modifikasi yang digelar serangkaian dengan Nusa Dua Fiesta, pekan lalu. Para wanita ini sangat cekatan mengubah wajah menjadi lebih manis dan cantik. Meski tempat merias agak berdesak-desakan, namun kaum hawa ini mampu menunjukan eksistensinya sebagai wanita Bali yang sangat dekat dengan seni. Dan yang menjadi lebih menarik, lomba rias pengantin yang digelar kerjasama Koran Tokoh, Kelompok Media Bali Post dengan PKK Kabupaten Badung, Salon Agung dan BTDC Nusa Dua ini banyak peminatnya. Semula panitia menargetkan 500 peserta, namun setelah lomba dimulai pesertanya melonjak menjadi 878 orang peserta, sehingga berhasil memecahkan rekor MURI. Itu menunjukan wanita Bali mulai senang merias wajah, bukan hanya hidup untuk bekerja, kata Ketua panitia lomba Inten Indrawati. Dikatakan Inten, sebagian peserta merupakan para perias yang telah mendapatkan pelatihan dari lembaga-lembaga pendidikan nonformal yang tumbuh di masyarakat. Namun, ada juga peserta yang murni ibu rumah tangga yang ingin mencoba kemampuan merias wajah. (image/bud)
IV
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 November 2010
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 November 2010
Life Guard Harus Berkualitas
DIBUKAIB Subhiksu mewakili Gubernur Bali membuka Musda IV Gahawisri Bali dengan memukul gong Image/bud
DILANTIK-Ketua DPP IAPINDO Sani Sumakno melantik pengurus DPDIAPINDO Bali. (Image/bud)
Pekerja Pariwisata Bali Harus Miliki Sertifikasi MENGHADAPI persaingan global, pekerja pariwisata dituntut memiliki sertifikasi. Standar kerja ini sangat perlu diberikan karena pada 2015 nanti sertifikasi kerja itu akan berlaku di seluruh dunia. Kalau sudah mengantongi sertifikasi kerja, orang akan bisa bekerja dimana saja, kata Ketua DPD Ikatan Ahli Perhotelan Indonesia (IAPINDO) Bali, Dr. IK. Putra Suarthana, MM,.seusai pelantikan pengurus IAPINDO Bali periode 2010 - 2014 di Puri Saron Hotel, Kamis (21/10). Sekarang ini sudah ada 5 ribu tenaga kerja Bali yang sudah mengantongi sertifikasi. Jumlah itu masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah pekerja yang mencapai 40 ribu lebih. Sertifikasi itu hanya berlaku se-Asian saja dan tahun 2012 akan diwajibkan untuk seluruhnya. Selain itu, sebagai nahkoda IAPINDO Bali yang baru, ia beserta anggota juga sangat berkomitmen untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Bali serta meningkatkan pelayanan di hotel-hotel, termasuk fasilitas di airport. Di samping itu juga akan meningkatkan SDM para pekerja pariwisata dengan cara melakukan pendidikan, pelatihan-pelatihan terhadap pegawai hotel menengah ke bawah khususnya hotel yang memiliki manajeman kurang bagus. Putra Suarthana juga menyinggung lebih mempertegas syaratsyarat dan ketentuan bagi pekerja asing yang mengais rejeki di pulau dewata ini. Hal itu dirasakan perlu karena belakangan ini banyak sekali orang asiang bekerja tanpa melalui ketentuan yang berlaku. Ketua DPP IAPINDO, Sani Sumakno mengatakan, pesatnya perkembangan hotel di Bali harus dibarengi dengan peningkatan manajemen yang baik. Klasifikasi hotel, villa terkait masalah ijin juga perlu mendapat perhatian yang bisa dilakukan bekerjasama dengan pemerintah. Vila-vila itu harus segera diatur utamanya masalah ijin karena sudah banyak melibatkan pekerja asing, ujarnya. Sementara, Ketua DPD IAPINDO yang lama, Hadi Taryoto berpesan,untuk segera memperjuangkan sertifikasi tenaga kerja pariwisata dan sertifikasi hotel-hotel menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki. Kalau bisa klasifikasi hotel-hotel itu IAPINDO yang pegang, celetuknya. (image/bud)
Image/ist
Pengropyokan Hama Tikus GIANYAR - Petani Subak Selasih beserta Dinas Pertanian Gianyar melakukan pengropyokan tikus di areal persawahan subak setempat, Selasa (21/10). Kegiatan ini untuk meminilasasi hama tikus yang sering merusak tanaman petani. Pengeropyokan yang dilaksanakan dari pukul 07.00 – 10.00 hari itu berhasil membasmi 47 ekor tikus. Namun diperkirakan masih ada ribuan tikus yang bersembunyi di lahan pertanian lainnya, untuk itu kegiatan semacam ini akan terus dilakukan. (image/015)
Image/bud
Aktivitas Wisata Bahari di Bali Terpadat di Asia Tenggara S
EBAGAI destinasi wisata dunia, Bali mengalami perkembangan usaha wisata bahari yang sangat pesat. Kondisi itu membuat kegiatan wisata bahari di Pulau Dewata menjadi yang terpadat di Indonesia, bahkan di Asia Tengara. Karena itu kegiatan wisata tirta di Bali ini perlu mendapatkan penanganan yang lebih baik, kata Ketua DPD Gahawisri Bali, Yos WK. Amerta disela-sela Musda IV Gahawisri Bali di Sanur belum lama ini. Yos lalu mengatakan, pada 1992 sejak berdirinya Gahawisri Bali jumlah angotanya hanya 18 pengusaha, kini dalam usianya yang ke- 18 jumlahnya sudah mencapai 187 perusahaan. Jumlah itu tersebar di Bali, dan terbanyak di kabupaten Badung. Dalam beberapa tahun ke depan jumlah pengusaha wisata tirta pasti akan bertambah lagi, ucapnya. Pesatnya perkembangan wisata bahari di Bali, lanjut Yos, harus diimbangi dengan penataan objek wisata yang menjadi tempat kegiatan wisata bahari. Pemerintah perlu menyediaan infrastrutur untuk memudahkan pelaku wisata
bahari dalam upaya penataan objek wisata yang menjadi lokasi kegiatan wisata bahari. Selain itu, perlu juga dibarengi dengan meningkatkan standar kualitas SDM, kualitas produk yang lebih serius, kualitas pelayanan, kualitas peralatan, kualitas tempat dan yang terpenting adalah standar lingkungan tempat objek itu berdiri. Menurutnya, dari hasil kegiatan itu kini keberadaan terumbu karang sudah mulai pulih. Kerusakan terumbu karang ini diakibatkan oleh ulah manusia. Gahawisri sendiri melakukan berbagai upaya untuk menjaga produk wisata seperti pendidikan, penanaman terumbu karang, juga melakukan beach clean. Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, IB. Kade Subhiksu yang mewakili Gubernur Bali menilai, jumlah anggota Gahawisri Bali sudah cukup banyak. Itu menunjukkan setiap jengkal sungai, danau, dan laut di Bali memiliki nilai yang sangat mahal. Untuk itu, Subhiksu minta, pengusaha wisata bahari menghindari adanya praktik perang tariff karena akan berdampak pada penurunan kualitas pelayanan kepada wisata pengguna jasa wisata bahari. (Image/bud)
KPA Nusa Dua Sosialisasi AIDS MANGUPURA Ratusan karyawan hotel dan masyarakat di kawasan pariwisata Nusa Dua mengikuti sosialisasi dan penyuluhan HIV/AIDS di Nusa Dua, Rabu (13/10). Kegiatan yang digelar Kelompok Peduli HIV/AIDS atau KPA Nusa Dua, Bali ini sebagai upaya menekan penyakit tersebut di Bali, serta untuk memberikan pemahaman resiko penyakit kapada masyarakat, ujar Ketua KPA Nusa Dua, Ida Bagus Gede Abdi. Sementara Koordinator
Ketua KPA Nusa Dua, Ida Bagus Gede Abdi sedang sosialisasi dan penyuluhan HIV/AIDS di Nusa Dua.
Pengelola Program Global Foundation, Kerthi Praja Bali Dewa Suyetna mengatakan, warga yang telah tercatat terjangkit HIV/AIDS di Bali mencapai 3.000 orang. Data tersebut berdasarkan dari warga yang telah melakukan pemeriksaan , namun dari prediksi di lapangan mungkin lebih banyak lagi. Sementara berdasarkan data Dinas Kesehatan Bali mulai 2006 hingga Agustus 2010, total penderita HIV/AIDS tercatat 3.659 orang.
Jika penemuan kasus HIV lajunya sama seperti empat tahun terakhir, diperkirakan empat tahun dari sekarang jumlahnya akan bertambah hingga 6.000 orang lebih. Hingga saat ini, data menunjukkan penderita HIV di bawah satu tahun ada 29 orang, 1-4 tahun sekitar 58 orang, antara 5-14 tahun ada 7 orang dan yang paling banyak adalah rentang usia 20-29 tahun dengan 1.653 orang dan 30-39 tahun mencapai 1.297 orang. (Image/Bud)
V
(Image/ist)
PRESTASI-Alam Kulkul Boutique Resort yang sarat prestasi melakukan audensi dengan Bupati badung A.A. Gde Agung belum lama ini.
Alam Kulkul Boutique Resort
Orang Tua Asuh Tukad Mati PRESTASI Alam Kulkul Boutique Resort dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan sangat membanggakan Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH. Wujud nyata kepedulian Alam Kulkul tersebut sangat sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Badung dalam mewujudkan Badung bersih dan hijau. Hingga tahun 2010 ini, kepedulian Alam Kulkul terhadap lingkungan telah ditunjukkan melalui aksi penanaman pohon sebanyak 40.000 pohon. Hal tersebut terungkap saat Alam Kulkul beraudensi dengan Bupati Badung A.A. Gde Agung, Selasa (12/10) di Puspem Badung. Pada kesempatan tersebut Bupati didampingi Kadis
Kebersihan dan Pertamanan Putu Eka Merthawan dan Kepala Badan Lingkungan Hidup I Wayan Suteja. Menurut Feisol Hasyim dari Alam Kulkul, dari 2005 hingga 2010 ini Alam Kulkul Bountique Resort ditunjuk sebagai orang tua asuh Tukad Mati Desa Legian. Sebagai orang tua asuh pihak Alam Kulkul telah melakukan aksi penanaman 7.500 pohon trembesi di sepanjang Tukad Mati, Jalan Dewi Sri dan Jalan Sunset Road. Dari upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan Alam Kulkul, telah banyak prestasi maupun penghargaan yang pernah diraih. Seperti tahun 2001, Alam Kulkul memperoleh penghargaan dari Bupati Badung
sebagai juara I bidang hotel ramah lingkungan hidup di Kabupaten Badung. Di tahun 2010, Alam Kulkul juga secara berturut-turut mendapat penghargaan seperti, Alam Kulkul Bountique Resort Hotel berwawasan lingkungan menjadi peserta Indonesia Green Award 2010 kategori Best Indonesia Green CSR (national). Selain itu juga menerima penghargaan The Asean Green Hotel Award 2010-2011 dari Asean Travel Forum (regional) dan menerima penghargaan The Grand Pata Award 2010-2011 di Macau.Pada kesempatan tersebut Feisol Hasyim dari Alam Kulkul menyerahkan secara simbolis bibit tanaman jeruk bali kepada Bupati Badung. (r)
PULUHAN orang yang sedang menikmati Pantai Kuta terseret arus. Mereka dibawa ke tengah laut hingga ratusan meter. Sayangnya, mereka tidak bisa berenang sehingga berteriak minta tolong. Mendengar terikan itu, Life Guard (Tim Balawista) yang bertugas di pantai itu berlari mengambil peralatan, seperti jet ski, selancar kemudian melaut dan ada juga tim balawista yang berenang tidak memakai alat. Beberapa menit kemudian, para korban dapat diselamatkan berkat kerjasama antara Tim Balawista dan Polisi Pantai. Sebelum dilarikan ke rumah sakit, korban diberikan pertolongan pertama dengan memberi nafas bantuan. Itulah sepenggal demonstrasi Tim Balawista Kabupaten Badung pada acara pembukaan pelatihan penyelamat wisata tirta di Pantai Kuta, Selasa (19/10) lalu Pelatihan ini dibuka langsung Bupati Badung A.A Gde Agung, SH yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Dewa Made Apramana, MM ditandai dengan penyematan tanda peserta pelatihan. Hadir pada kesempatan tersebut Anggota DPRD Kabupaten Badung I Gst. Anom Gumanti, Kepala Dinas Pariwisata Cok. Raka Darmawan, SH. MSi, Lurah Kuta serta para pelaku dan tokoh pariwisata. Dewa Apramana mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan tenaga Balawista di Kabupaten Badung agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan. Pelatihan Balawista angkatan ke-XXXV yang merupakan kerjasama dengan Pocari Sweet ini diselenggarakan selama 10 hari yang diikuti 120 orang peserta yang berasal dari satgas kolam renang hotel berbintang dan non bintang, peserta berasal dari masyarakat umum dan usaha hotel tirta lainnya. Pelatihannya dibagi dalam 3 tingkatan yaitu tingkat dasar (resucitation), tingkat lanjutan (live saving) dan tingkat madya (bronze). Tenaga pelatih sendiri berasal dari tenagatenaga Balawista Kabupaten Badung dan 7 orang pelatih khusus dari Australia. (Image/bud)
Image/bud
DEMONSTRASI-Baliwista berdemonstrasi menyelamatkan korban (BTN/bud
Garuda Group Cycling Comunity Gelar Relly Sepeda Berbagai cara bisa dilakukan untuk mewujudkan Bali Go Clean & Green. Garuda Group Cycling Community (G2C2) misalnya. Perusahan penerbangan ini mengelar rally sepeda sebagai wujud mensukseskan program pemerintah menuju Bali Go
PT. Bali Sinar Mentari Tours & Travel Jl. Wanbira Sakti-Pondok Indah Raya III/ 1 Gatot Subroto Barat Ph.62-361-414057,411074 Fax.62-361-414507 Email : bsmtours@dps.centrin.net.id bali_sunshine@indo.net.id Reservasi : Hotel, Restoran, Transport, Tiket, Tirta Yatra, dll. SA-126
Clean & Green. Rally sepeda yang dilaksanakan, Sabtu (23/10) diikuti keluarga besar Garuda Indonesia dan sejumlah club sepeda ini berangkat dari Desa Ubud, Gianyar dan berakhir di Hotel Sanur Beach. Sebelum pembagian door price, para peserta melakukan bersih-bersih pantai. GM Garuda Indonesia Denpasar, Jubi prastyo di sela kegiatan berharap, kegiatan tersebut bukan yang pertama dan terakhir, namun diselenggarakan secara berkelanjutan dalam rangka memajukan garuda yang dan menjalin kebersamaan. “Kegiatan bersepeda akan dikembangkan terus untuk menjalin komunikasi dengan semua pihak. Olahraga ini tidak
hanya menyehatkan tubuh, tapi juga mensukseskan program pemerintah,” ungkapnya. Kata Jubi, kegiatan yang mengangkat tema “Ubud-Sanur Touring 2010” ini menjadi pilot project yang nantinya akan ditawarkan menjadi paket wisata kepada wisatawan domestik dan mancanegara. “Kegiatan bersepeda ini akan kami kemas menjadi salah satu paket wisata bagi wisatawan domestik dan asing. Kami akan upayakan rute-rute yang akan dilalui melewati kawasan wisata dengan mengunakan sepeda,” katanya. Ketua Sekretariat Bersama Sepeda (SAMAS) Dewa Mertakota dalam kesempatan tersebut juga mengatakan, kegiatan bersepeda yang digelar
G2C2 Bali merupakan salah satu upaya mengurangi dampak dari global warming serta mendukung program Bali Go Clean & Green. “Kami secara rutin mensosialisasikan program
bersepeda kepada masyarakat. Ini menyehatkan, kegiatan ini menjadi salah satu solusi dalam mengurangi polusi udara yang kian parah,” imbuhnya. (image/bud)
Image/bud
Para peserta relly sepeda yang sudah sampai pada finish
IV
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 November 2010
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 November 2010
Life Guard Harus Berkualitas
DIBUKAIB Subhiksu mewakili Gubernur Bali membuka Musda IV Gahawisri Bali dengan memukul gong Image/bud
DILANTIK-Ketua DPP IAPINDO Sani Sumakno melantik pengurus DPDIAPINDO Bali. (Image/bud)
Pekerja Pariwisata Bali Harus Miliki Sertifikasi MENGHADAPI persaingan global, pekerja pariwisata dituntut memiliki sertifikasi. Standar kerja ini sangat perlu diberikan karena pada 2015 nanti sertifikasi kerja itu akan berlaku di seluruh dunia. Kalau sudah mengantongi sertifikasi kerja, orang akan bisa bekerja dimana saja, kata Ketua DPD Ikatan Ahli Perhotelan Indonesia (IAPINDO) Bali, Dr. IK. Putra Suarthana, MM,.seusai pelantikan pengurus IAPINDO Bali periode 2010 - 2014 di Puri Saron Hotel, Kamis (21/10). Sekarang ini sudah ada 5 ribu tenaga kerja Bali yang sudah mengantongi sertifikasi. Jumlah itu masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah pekerja yang mencapai 40 ribu lebih. Sertifikasi itu hanya berlaku se-Asian saja dan tahun 2012 akan diwajibkan untuk seluruhnya. Selain itu, sebagai nahkoda IAPINDO Bali yang baru, ia beserta anggota juga sangat berkomitmen untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Bali serta meningkatkan pelayanan di hotel-hotel, termasuk fasilitas di airport. Di samping itu juga akan meningkatkan SDM para pekerja pariwisata dengan cara melakukan pendidikan, pelatihan-pelatihan terhadap pegawai hotel menengah ke bawah khususnya hotel yang memiliki manajeman kurang bagus. Putra Suarthana juga menyinggung lebih mempertegas syaratsyarat dan ketentuan bagi pekerja asing yang mengais rejeki di pulau dewata ini. Hal itu dirasakan perlu karena belakangan ini banyak sekali orang asiang bekerja tanpa melalui ketentuan yang berlaku. Ketua DPP IAPINDO, Sani Sumakno mengatakan, pesatnya perkembangan hotel di Bali harus dibarengi dengan peningkatan manajemen yang baik. Klasifikasi hotel, villa terkait masalah ijin juga perlu mendapat perhatian yang bisa dilakukan bekerjasama dengan pemerintah. Vila-vila itu harus segera diatur utamanya masalah ijin karena sudah banyak melibatkan pekerja asing, ujarnya. Sementara, Ketua DPD IAPINDO yang lama, Hadi Taryoto berpesan,untuk segera memperjuangkan sertifikasi tenaga kerja pariwisata dan sertifikasi hotel-hotel menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki. Kalau bisa klasifikasi hotel-hotel itu IAPINDO yang pegang, celetuknya. (image/bud)
Image/ist
Pengropyokan Hama Tikus GIANYAR - Petani Subak Selasih beserta Dinas Pertanian Gianyar melakukan pengropyokan tikus di areal persawahan subak setempat, Selasa (21/10). Kegiatan ini untuk meminilasasi hama tikus yang sering merusak tanaman petani. Pengeropyokan yang dilaksanakan dari pukul 07.00 – 10.00 hari itu berhasil membasmi 47 ekor tikus. Namun diperkirakan masih ada ribuan tikus yang bersembunyi di lahan pertanian lainnya, untuk itu kegiatan semacam ini akan terus dilakukan. (image/015)
Image/bud
Aktivitas Wisata Bahari di Bali Terpadat di Asia Tenggara S
EBAGAI destinasi wisata dunia, Bali mengalami perkembangan usaha wisata bahari yang sangat pesat. Kondisi itu membuat kegiatan wisata bahari di Pulau Dewata menjadi yang terpadat di Indonesia, bahkan di Asia Tengara. Karena itu kegiatan wisata tirta di Bali ini perlu mendapatkan penanganan yang lebih baik, kata Ketua DPD Gahawisri Bali, Yos WK. Amerta disela-sela Musda IV Gahawisri Bali di Sanur belum lama ini. Yos lalu mengatakan, pada 1992 sejak berdirinya Gahawisri Bali jumlah angotanya hanya 18 pengusaha, kini dalam usianya yang ke- 18 jumlahnya sudah mencapai 187 perusahaan. Jumlah itu tersebar di Bali, dan terbanyak di kabupaten Badung. Dalam beberapa tahun ke depan jumlah pengusaha wisata tirta pasti akan bertambah lagi, ucapnya. Pesatnya perkembangan wisata bahari di Bali, lanjut Yos, harus diimbangi dengan penataan objek wisata yang menjadi tempat kegiatan wisata bahari. Pemerintah perlu menyediaan infrastrutur untuk memudahkan pelaku wisata
bahari dalam upaya penataan objek wisata yang menjadi lokasi kegiatan wisata bahari. Selain itu, perlu juga dibarengi dengan meningkatkan standar kualitas SDM, kualitas produk yang lebih serius, kualitas pelayanan, kualitas peralatan, kualitas tempat dan yang terpenting adalah standar lingkungan tempat objek itu berdiri. Menurutnya, dari hasil kegiatan itu kini keberadaan terumbu karang sudah mulai pulih. Kerusakan terumbu karang ini diakibatkan oleh ulah manusia. Gahawisri sendiri melakukan berbagai upaya untuk menjaga produk wisata seperti pendidikan, penanaman terumbu karang, juga melakukan beach clean. Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, IB. Kade Subhiksu yang mewakili Gubernur Bali menilai, jumlah anggota Gahawisri Bali sudah cukup banyak. Itu menunjukkan setiap jengkal sungai, danau, dan laut di Bali memiliki nilai yang sangat mahal. Untuk itu, Subhiksu minta, pengusaha wisata bahari menghindari adanya praktik perang tariff karena akan berdampak pada penurunan kualitas pelayanan kepada wisata pengguna jasa wisata bahari. (Image/bud)
KPA Nusa Dua Sosialisasi AIDS MANGUPURA Ratusan karyawan hotel dan masyarakat di kawasan pariwisata Nusa Dua mengikuti sosialisasi dan penyuluhan HIV/AIDS di Nusa Dua, Rabu (13/10). Kegiatan yang digelar Kelompok Peduli HIV/AIDS atau KPA Nusa Dua, Bali ini sebagai upaya menekan penyakit tersebut di Bali, serta untuk memberikan pemahaman resiko penyakit kapada masyarakat, ujar Ketua KPA Nusa Dua, Ida Bagus Gede Abdi. Sementara Koordinator
Ketua KPA Nusa Dua, Ida Bagus Gede Abdi sedang sosialisasi dan penyuluhan HIV/AIDS di Nusa Dua.
Pengelola Program Global Foundation, Kerthi Praja Bali Dewa Suyetna mengatakan, warga yang telah tercatat terjangkit HIV/AIDS di Bali mencapai 3.000 orang. Data tersebut berdasarkan dari warga yang telah melakukan pemeriksaan , namun dari prediksi di lapangan mungkin lebih banyak lagi. Sementara berdasarkan data Dinas Kesehatan Bali mulai 2006 hingga Agustus 2010, total penderita HIV/AIDS tercatat 3.659 orang.
Jika penemuan kasus HIV lajunya sama seperti empat tahun terakhir, diperkirakan empat tahun dari sekarang jumlahnya akan bertambah hingga 6.000 orang lebih. Hingga saat ini, data menunjukkan penderita HIV di bawah satu tahun ada 29 orang, 1-4 tahun sekitar 58 orang, antara 5-14 tahun ada 7 orang dan yang paling banyak adalah rentang usia 20-29 tahun dengan 1.653 orang dan 30-39 tahun mencapai 1.297 orang. (Image/Bud)
V
(Image/ist)
PRESTASI-Alam Kulkul Boutique Resort yang sarat prestasi melakukan audensi dengan Bupati badung A.A. Gde Agung belum lama ini.
Alam Kulkul Boutique Resort
Orang Tua Asuh Tukad Mati PRESTASI Alam Kulkul Boutique Resort dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan sangat membanggakan Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH. Wujud nyata kepedulian Alam Kulkul tersebut sangat sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Badung dalam mewujudkan Badung bersih dan hijau. Hingga tahun 2010 ini, kepedulian Alam Kulkul terhadap lingkungan telah ditunjukkan melalui aksi penanaman pohon sebanyak 40.000 pohon. Hal tersebut terungkap saat Alam Kulkul beraudensi dengan Bupati Badung A.A. Gde Agung, Selasa (12/10) di Puspem Badung. Pada kesempatan tersebut Bupati didampingi Kadis
Kebersihan dan Pertamanan Putu Eka Merthawan dan Kepala Badan Lingkungan Hidup I Wayan Suteja. Menurut Feisol Hasyim dari Alam Kulkul, dari 2005 hingga 2010 ini Alam Kulkul Bountique Resort ditunjuk sebagai orang tua asuh Tukad Mati Desa Legian. Sebagai orang tua asuh pihak Alam Kulkul telah melakukan aksi penanaman 7.500 pohon trembesi di sepanjang Tukad Mati, Jalan Dewi Sri dan Jalan Sunset Road. Dari upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan Alam Kulkul, telah banyak prestasi maupun penghargaan yang pernah diraih. Seperti tahun 2001, Alam Kulkul memperoleh penghargaan dari Bupati Badung
sebagai juara I bidang hotel ramah lingkungan hidup di Kabupaten Badung. Di tahun 2010, Alam Kulkul juga secara berturut-turut mendapat penghargaan seperti, Alam Kulkul Bountique Resort Hotel berwawasan lingkungan menjadi peserta Indonesia Green Award 2010 kategori Best Indonesia Green CSR (national). Selain itu juga menerima penghargaan The Asean Green Hotel Award 2010-2011 dari Asean Travel Forum (regional) dan menerima penghargaan The Grand Pata Award 2010-2011 di Macau.Pada kesempatan tersebut Feisol Hasyim dari Alam Kulkul menyerahkan secara simbolis bibit tanaman jeruk bali kepada Bupati Badung. (r)
PULUHAN orang yang sedang menikmati Pantai Kuta terseret arus. Mereka dibawa ke tengah laut hingga ratusan meter. Sayangnya, mereka tidak bisa berenang sehingga berteriak minta tolong. Mendengar terikan itu, Life Guard (Tim Balawista) yang bertugas di pantai itu berlari mengambil peralatan, seperti jet ski, selancar kemudian melaut dan ada juga tim balawista yang berenang tidak memakai alat. Beberapa menit kemudian, para korban dapat diselamatkan berkat kerjasama antara Tim Balawista dan Polisi Pantai. Sebelum dilarikan ke rumah sakit, korban diberikan pertolongan pertama dengan memberi nafas bantuan. Itulah sepenggal demonstrasi Tim Balawista Kabupaten Badung pada acara pembukaan pelatihan penyelamat wisata tirta di Pantai Kuta, Selasa (19/10) lalu Pelatihan ini dibuka langsung Bupati Badung A.A Gde Agung, SH yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Dewa Made Apramana, MM ditandai dengan penyematan tanda peserta pelatihan. Hadir pada kesempatan tersebut Anggota DPRD Kabupaten Badung I Gst. Anom Gumanti, Kepala Dinas Pariwisata Cok. Raka Darmawan, SH. MSi, Lurah Kuta serta para pelaku dan tokoh pariwisata. Dewa Apramana mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan tenaga Balawista di Kabupaten Badung agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan. Pelatihan Balawista angkatan ke-XXXV yang merupakan kerjasama dengan Pocari Sweet ini diselenggarakan selama 10 hari yang diikuti 120 orang peserta yang berasal dari satgas kolam renang hotel berbintang dan non bintang, peserta berasal dari masyarakat umum dan usaha hotel tirta lainnya. Pelatihannya dibagi dalam 3 tingkatan yaitu tingkat dasar (resucitation), tingkat lanjutan (live saving) dan tingkat madya (bronze). Tenaga pelatih sendiri berasal dari tenagatenaga Balawista Kabupaten Badung dan 7 orang pelatih khusus dari Australia. (Image/bud)
Image/bud
DEMONSTRASI-Baliwista berdemonstrasi menyelamatkan korban (BTN/bud
Garuda Group Cycling Comunity Gelar Relly Sepeda Berbagai cara bisa dilakukan untuk mewujudkan Bali Go Clean & Green. Garuda Group Cycling Community (G2C2) misalnya. Perusahan penerbangan ini mengelar rally sepeda sebagai wujud mensukseskan program pemerintah menuju Bali Go
PT. Bali Sinar Mentari Tours & Travel Jl. Wanbira Sakti-Pondok Indah Raya III/ 1 Gatot Subroto Barat Ph.62-361-414057,411074 Fax.62-361-414507 Email : bsmtours@dps.centrin.net.id bali_sunshine@indo.net.id Reservasi : Hotel, Restoran, Transport, Tiket, Tirta Yatra, dll. SA-126
Clean & Green. Rally sepeda yang dilaksanakan, Sabtu (23/10) diikuti keluarga besar Garuda Indonesia dan sejumlah club sepeda ini berangkat dari Desa Ubud, Gianyar dan berakhir di Hotel Sanur Beach. Sebelum pembagian door price, para peserta melakukan bersih-bersih pantai. GM Garuda Indonesia Denpasar, Jubi prastyo di sela kegiatan berharap, kegiatan tersebut bukan yang pertama dan terakhir, namun diselenggarakan secara berkelanjutan dalam rangka memajukan garuda yang dan menjalin kebersamaan. “Kegiatan bersepeda akan dikembangkan terus untuk menjalin komunikasi dengan semua pihak. Olahraga ini tidak
hanya menyehatkan tubuh, tapi juga mensukseskan program pemerintah,” ungkapnya. Kata Jubi, kegiatan yang mengangkat tema “Ubud-Sanur Touring 2010” ini menjadi pilot project yang nantinya akan ditawarkan menjadi paket wisata kepada wisatawan domestik dan mancanegara. “Kegiatan bersepeda ini akan kami kemas menjadi salah satu paket wisata bagi wisatawan domestik dan asing. Kami akan upayakan rute-rute yang akan dilalui melewati kawasan wisata dengan mengunakan sepeda,” katanya. Ketua Sekretariat Bersama Sepeda (SAMAS) Dewa Mertakota dalam kesempatan tersebut juga mengatakan, kegiatan bersepeda yang digelar
G2C2 Bali merupakan salah satu upaya mengurangi dampak dari global warming serta mendukung program Bali Go Clean & Green. “Kami secara rutin mensosialisasikan program
bersepeda kepada masyarakat. Ini menyehatkan, kegiatan ini menjadi salah satu solusi dalam mengurangi polusi udara yang kian parah,” imbuhnya. (image/bud)
Image/bud
Para peserta relly sepeda yang sudah sampai pada finish
VI
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 November 2010
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 November 2010
Neneng Agustianingsih
I Gde Wiratha
Wajah dan Seluruh Tubuh
Kebijakan VOA harus Dicabut
AMANYA Neneng Agustianingsih. Jika disapa, ia pasti tersenyum ramah karena keramahan menjadi kunci utama sebagai pekerja pariwisata. Sebagai Manager Spa di Bali Tropic Resort and Spa, Neneng demikian sapaan akrabnya, mengaku telah memiliki produk unik dan cara perawatan yang natural. Saat ini ujar, wanita asal Surabaya ini, usaha spa sudah demikian menjamur. Namun dari sejumlah yang ada, ternyata tidak semuanya memiliki dasar-dasar pemijatan yang baik, benar serta sehat. Menurut wanita kelahiran Surabaya.10 Agustus 1978 ini, di hotel ini lokasi spa yang berada di dekat pool paling menarik dan unik. Selain menyuguhkan spa yang natural, suasana akan lebih alami karena menyatu dengan alam, gemercik air kolam, deburan ombak serta hembusan angin yang sepoi -sepoi. Pepohanan yang rindang disertai alunan musik, membuat suasana semakin asri. Suasana itu memang disukai wisatawan, imbuhnya. Ibu dua putra ini mengaku, pada awalnya ia ingin menjadi seorang ahli gizi namun nasibnya tidak beruntung sehingga melamar salah satu klinik di Surabaya. Di situ ia banyak belajar tentang arti perawatan kencantikan tubuh dan wajah. Dari klinik ini saya harus belajar cara memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada customer. Dan itu masih berlaku hingga sekarang, paparnya bangga. Wanita yang tinggal di Perum.Kori
EBIJAKAN pemerintah memberlakukan ketentuan visa on arrival bari pelancong dari beberapa negara harus dicabut karena hal sudah tidak relavan lagi dengan alasan diambilnya kebijakan itu sendiri beberapa tahun lalu. Selain itu, kebijakan itu cenderung menjadi kontraprodukstif dengan kondisi faktual yang ada saat ini. Malahan kebijakan itu semestinya diganti dengan bebas visa. Demikian ditegaskan mantan ketua kadin Bali I Gde Wiratha di pelabuhan benoa, kamis (7/10). Wiratha yang juga mantan Ketua BPD PHRI Bali serta pengusaha beberapa properti pariwisata itu kemudian memflashback kebijakan yang diambil semasa Menkum Yusri Ihza Mahendra itu. ‘’Nah, alasan saat itu kan faktor keamanan yang dicurigai akan dirusak oleh orang asing yang mengaku-ngaku jadi turis. makanya, kebijakan VOA itu menjadi salah satu filter ampuh,’’ katanya. Namun apa yang kemudian terjadi? ‘’Aksi teroris yang terjadi di negeri ini bukan dilakukan oleh orang asing tetapi oleh anak bangsa kita sendiri,’’ ujarnya. Imbuh dia lagi, orang Amerika tidak ingin mengbom Bali, orang Inggris juga, orang Australia apalagi. ‘’Semua orang asing yang datang ke Bali, boleh dikatakan mereka semuanya cinta Bali dan mencintai Indonesia karena keanekaragaman budaya serta keindahan alamnya,’’ katanya. Karena kebijakan VOA itulah yang sampai hari ini diberlakukan, aliran wisatawan menjadi sangat seret. Bukan hanya karena mereka banyak buang waktu tetapi juga sangat melelahkan. ‘’Bayangkan, bagi pelancong yang datang dari Eropa mereka harus terbang selama lebih dari delapan jam, ngantri di konter imigrasi bisa dua jam, belum lagi ngantri di bus, macet dan lainnya. Sangat melelahkan,’’ ujar pemilik Bounty Cruise ini. Bagi Bali sendiri tentu saja hal itu menimbulkan efek negatif dalam proses pencitraan. ‘’Saya kira pemerintah Pak SBY belum memberikan stimulus berarti bagi dunia pariwisata kita,’’ katanya. Untuk itulah
N
K
Nuansa Utama Selatan Jimbaran ini, kemudian mendapat dasar pendidikan spa melalui pengalaman dari berbagai hotel selanjutnya bersekolah tentang spa dan product untuk mendapatkan ilmu yang lebih baik.Spa di Bali lebih menjanjikan ketimbang di daerah yang bukan tempat pariwisata. Para therapist di Bali juga memiliki keunikan, dan itu memang disukai wisatawan, ucapnya. Segudang pengalaman dibidang spa telah memberinya pelajaran untuk memberikan servis yang lebih baik. . Sebelum di Bali Tropic, dia pernah bekerja di beberapa hotel besar lainnya di Bali. Malahan, Neneng juga pernah terdampar selama tiga tahun di Turki. (image/bud)
Gede Sukarta
Jalan Baik-Baik Ternyata Tidak Baik EMERINTAH jangan acuh-tak acuh terhadap infrastruktur hancur di sejumlah pusat akomodasi. Jalan Baik-Baik yang terletak di kawasan Seminyak misalnya. Jalanya hancur total, penuh lobang dan digenangi air saat hujan. Pemandangan itu sangat tidak mengenakkan. Bahkan,. Pemerintah sebagai pemegang kebijakan mesti segera memperbaiki jalan-jalan rusak, sehingga tak merusak citra
P
pariwisata Bali, kata Pengurus PHRI Badung, Gede Sukarta, di Seminyak, belum lama ini. Ketika tamu check in dari Jalan By Pass Sunset Road, maka pemandangan yang menyolok ketika memasuki jalan Baik-Baik ini, first impression (kesan pertama) tamu sangat tidak baik. Di samping itu kesan kumuh dan juga kemacetan di ujung jalan ketika masuk dari arah Jalan Nakula di depan Dewa Berata Village menuju Jalan Baik-Baik. Menurutnya, sejumlah pengelola dan pemilik vila sudah mengajukan surat keluhan kepada pemerintah, namun belum ada tindakannya. Seorang anggota DPRD Badung pernah menjanjikan untuk menyampaikan hal itu di dewan, bahkan ketika BVA (Bali Villa Association) tatap muka denga Kadisparda Badung yang baru sempat pula menyampaikan secara lisan. Namun, sampai saat ini belum ada realisasi. Padahal, lanjutnya, di kawasan Jalan Baik-Baik sudah banyak berdiri usaha akomodasi seperti hotel serta vila yang digandrung wisatawan. Dengan suara datar, Sukarta kemudian meminta agar pemerintah Badung sebagai otoritas segera memperhatikan kondisi jalan yang rusak ini. Selama ini Badung menghandalkan PAD dari pariwisata. Seharusnya infrastruktur ini juga harus diperhatikan, sehingga pundi-pundi PAD Badung terus bisa bertambah. Jika ada villa yang tidak membayar pajak cari saja. Itu kan kewenangan pemerintah, ujarnya. (image/bud)
dia mengajak semua komponen masyarakat Bali dan seluruh Indonesia untuk mendukung kebijakan bebas visa. ‘’Hal ini tidak hanya untung bagi Bali tetapi juga seluruh Indonesia karena lonjakan wisatawan akan menyebar ke seluruh Nusantara. jadi tidak numplek-blek di Bali. ‘’Mereka, para turis ini akan lebih mengenal Indonesia. Papua, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan sebagainya. terapkan bebas visa, enam bulan saja,’’ kata dia. Otomatis, dengan kebijakan itu ekonomi akan beranjak naik, menciptakan lapangan pekerjaan karena tuntutan pasar mulai tumbuh secara dinamis. Dia juga menilai spending power rata-rata turis yang ada saat ini, seperti dari Cina, Korea serta Taiwan yang lebih banyak main di volume, hanya sekitar 100 dolar AS perhari. Bandingkan kalau kemudian langit Indonesia dibuka lebar dan didarati berbagai maskapai asing dengan jumlah serta kualitas tamu yang lebih tinggi. Sebagai orang lapangan dia menilai kekuatan belanja tamu Eropa serta AS sekitar 400 dolar AS perhari., terlepas dari semua itu, dia mengajak semua elemen masyarakat Bali berpikir secara jernih apa sebaiknya yang akan dilakukan. (055)
BANYAK yang menarik di arena Nusa Dua Fiesta (NDF). Salah satunya, wajah para tokoh green tourism yang dibingkai dalam pameran kartun. Pengunjung NDF, utamanya yang menyukai seni rela berjam-jam mengamati wajah para tokoh kita itu. Bentuk wajahnya memang amburadul, namun memiliki nilai artistic tinggi dan makna yang mendalam. Semua wajah para tokoh dalam bingkai itu merupakan hasil lomba karikatur serangkaian dengan NDF 2010 yang digelar sebelum hajatan ini berlangsung.
Ada 123 karya seni dari 93 kartunis dari berbagai kota di Indonesia yang ikut dalam lomba karikatur bertema wajah tokoh green tourism itu. Wajah Joop Ave yang terpilih menjadi juara I paling banyak diminati pengunjung pameran. Gambaraan itu, merupakan buah karya Angga Ari Agustia (Semarang). Selain itu wajah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik karya, M. Syaifoddin Ifoed (Jakarta) dan wajah mantan membudpar I Gede Ardika karya Made Ardiana (Bali) masing-masing mendapat juara II dan III juga menarik. Sementara yang terpilih sebagai karikatur favorit adalah wajah Menpora Adi Mallarangeng. Wajah tokoh lain yang menjadi sasaran tembak para kartunis dalam lomba yang dikordinatori Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Bali diantranya; Erata, IB. Ngr. Wijaya, Ramanta, Rahyuda, Thamrin, Md Mandra, Solichin, IGK Purnaya, Adijaya, Therry Gasnier, dan Mustafa Abubakar. (image/bud)
Gong Kebyar Anakanak Sedot Pengunjung DENPASAR - Pertunjukan seni ini tak jauh beda dengan pesta kesenian Bali. Setiap peserta parade yang tampil senantiasa mendapat perhatian pengunjung. Animo penonton menyaksikan parade seni tradisional itu sangat tinggi. Apalagi menampilkan penari cilik yang lincah membuat pertunjukan itu semakin menarik. Begitulah suasana parade gong kebyar anak-anak yang digelar Pemkot Denpasar pada Minggu (10/10) di Lapangan Puputan Badung. Saat itu tampil duta empat sekeha gong anak-anak yakni Banjar Poh Gading, Banjar Kertasari Panjer, Dauh Kutuh Desa Ubung dan Banjar Merangga Desa Kesiman. Sebelumnya juga ditampilkan gong klasik dari Banjar Titih Dauh Puri Kangin dengan kreasi tabuh angklungnya dan Banjar Kedaton Kesiman dengan tetabuhan Leluangan/Saron. (image/015)
Sukses, Pengunjung Naik Dua Lipat
BP/dok
I Gde Wiratha
NDF Angkat UMKM USA Dua Fiesta (NDF) yang digelar setiap tahunnya, tak hanya menjadi ajang promosi pariwisata, juga sebagai bagian dari perhelatan mengangkat ekonomi kerakyatan. Kegiatan ini turut mendukung perkembangan sektor ekonomi yakni mengangkat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kata Ketua Umum Panitia NDF IGK Purnaya di Wantilan BTDC (Direktur Utama Bali Tourism Developmen Corporation), belum lama ini. Semua itu, lanjutnya, dapat diwujudkan dengan menyediakan standstand pameran ditengah-tengah acara
Joop Ave Juara, Andi Mallarangeng Favorit
NDF 2010 Ditutup
IGK Purnaya N
III
NDF berlangsung. Pameran tahun 2010 ini, melibatkan 110 peserta yang diikuti oleh 18 provinsi, 28 Kabupaten/kota, 36 instansi pemerintah, 4 BUMN, 2 departemen yaitu Kementerian Budpar dan Kementerian Kehutanan, 4 perusahaan swasta, 12 hotel di Nusa Dua, 10 ICCA Bali dan 13 stand lainnya. Purnaya menegaskan, pameran ini untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam, baik hasil usaha seni kerajinan, yang secara konsisten digelar provinsi-provinsi dan kabupaten dari Indonesia. Stand pameran ini sepenuhnya memberikan ruang kepada para pelaku usaha dari berbagai daerah, tidak saja Bali juga dari daerah lainnya di Indonesia,ujarnya. Melalui even ini diharapkan dapat memotivasi minat pelaku usaha untuk lebih kreatif lagi memasarkan hasil produksinya. Kita memberikan ruang kepada masyarakat untuk tetap menjaga budayanya, yakni melibatkan seniman untuk terus berkreasi lewat even yang sudah digagas sejak 13 tahun lalu, ungkap Purnaya. (image/bud)
ACARA Nusa Dua Fiesta (NDF) 2010 yang digelar selama lima hari mampu menyerap puluhan ribu pengunjung. Ketua Umum Panitia, I Gusti Ketut Purnaya memperkirakan jumlah pengunjung mencapai 80.000 orang, Naik dari pada tahun lalu yang mencapai 40.000 orang. Bahkan khusus untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terjadi peningkatan yang signifikan. Perkirakan sementara, jumlah kunjungan wisman naik hingga 100 persen, katanya disela-sela acara penutupan NDF, Selasa, (19/10). Menurutnya, setiap hari pengunjung selalu ramai baik pagi ataupun malam. Jumlah ratarata pengunjung setiap harinya berkisar antara 15 ribu hingga 19 ribu orang. Ini membuktikan kegiatan NDF menjadi tontonan menarik. Selain untuk tujuan promosi, NDF juga ditujukan untuk
acara wisata masyarakat lokal, ucapnya.. Menurutnya, NDF sebagai ajang yang sangat tepat untuk mempromosikan pariwisata yang ada di daerah-daerah di Tanah Air yang belum banyak dikenal wisatawan mancanegera. Hal itu sangat memungkikan karena keterlibatan mereka dalam mengisi acara tahunan ini baik dalam bentuk pertunjukan seni ataupun lewat pameran potensi daerah masing-masing. NDF 2010 ditutup oleh Wakil Gubernur Bali A.A Ngurah Puspayoga dengan ditandai penancapan kayonan serta diiringi pesta kembang api. Namun sebelum puncak acara penutupan, Puspayoga yang didampingi Dirut BTDC Made Mandra dan IGK Purnaya menyerahkan hadiah kepada para pemenang berbagai lomba yang diadakan terkait NDF.. (image/bud)
MODIFIKASI- Suasana lomba rias pengantin modifikasi NDF. (Image/bud)
Lomba Rias Pengantin
Cantik, Cantik, Cantik
DTUTUP-Wagub Bali A.A. Puspayoga didamping Made Mandra dan Purnaya menancapkan kayonan bertanda berakhirnya NDF 2010. (Image/bud)
WANITA Bali tak hanya lihai melayani suami dan mengurus anak, tetapi juga piawai dalam merias wajah hingga menata busana. Mau bukti? Lihat saja, lomba tata rias pengantin Bali modifikasi yang digelar serangkaian dengan Nusa Dua Fiesta, pekan lalu. Para wanita ini sangat cekatan mengubah wajah menjadi lebih manis dan cantik. Meski tempat merias agak berdesak-desakan, namun kaum hawa ini mampu menunjukan eksistensinya sebagai wanita Bali yang sangat dekat dengan seni. Dan yang menjadi lebih menarik, lomba rias pengantin yang digelar kerjasama Koran Tokoh, Kelompok Media Bali Post dengan PKK Kabupaten Badung, Salon Agung dan BTDC Nusa Dua ini banyak peminatnya. Semula panitia menargetkan 500 peserta, namun setelah lomba dimulai pesertanya melonjak menjadi 878 orang peserta, sehingga berhasil memecahkan rekor MURI. Itu menunjukan wanita Bali mulai senang merias wajah, bukan hanya hidup untuk bekerja, kata Ketua panitia lomba Inten Indrawati. Dikatakan Inten, sebagian peserta merupakan para perias yang telah mendapatkan pelatihan dari lembaga-lembaga pendidikan nonformal yang tumbuh di masyarakat. Namun, ada juga peserta yang murni ibu rumah tangga yang ingin mencoba kemampuan merias wajah. (image/bud)
II
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 Nopember 2010
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 Nopember 2010
VII
Pelebon Raja Puri Peliatan IX
Gunakan Bade Tumpang Sebelas Tertinggi ke-2 Sejak 1967
Lolec
UPACARA pelebon jenasah Raja Peliatan IX Ida I Dewa Agung Peliatan (71th) akan dilaksanakan keluarga Puri Agung Peliatan Ubud pada Anggare Gumbreg, Selasa (2/11) mendatang.
R
AJA Peliatan IX Ida I Dewa Agung Peliatan lebar(meninggal dunia) pada 21 Agustus lalu. Jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka Puri Agung Peliatan. Almarhum adalah Raja Peliatan dari keturunan Raja Peliatan I, Ida I Dewa Agung Made, yang merupakan putra dari pasangan Ida Tjokorda Gde Rai(alm) dan AA Istri Mas(alm), yang mabhiseka Ratu sebagai Raja Peliatan IX pada 5 Juni 2001. Upacara Nyiraman(memandikan jenasah) telah dilakukan pada Kamis((7/10) yang sekaligus dirangkaikan dengan ritual penunjukan Tjokorda Gde Putra Nindia selaku Raja pengganti raja Peliatan IX yang baru. Sementara sisi lain, pelebon ini akan mencatat sejarah tersendiri, karena menggunakan Bade(sarana pengusung jenazah) tumpang solas (tingkat 11) dengan ketinggian mencapai 25,5 meter . Tertinggi ke dua setelah bade pelebon almarhum Tjokorda Sukawati(mantan Presiden NIT) dari Puri. Ubud pada 1967 lalu. Bade untuk pelebon Raja Peliatan IX dirancang dengan tinggi 25,5 meter, lebar 8 meter dengan bobot mencapai 2,5 ton, dengan ketinggian 25,5 meter ini terbagi menjadi 10,5 meter bagian dasar, 3 meter balebalean(tempat jenazah) dan tumpang dengan
ketinggian 12 meter, termasuk bade untuk pelebon tingkat utamaning utama(tingkatan tertinggi sesuai keyakinan Hindu Bali) karena selain berukuran besar, juga kelengkapan hiasannya. Untuk bantarannya bade ini menggunakan pepalihan agung misalnya bungan Tuwung, bedawang nala, karang asti, bebaturan/gegunungan. Sebagaimana tradisi yang diwariskan oleh panglingsir di Puri Agung Peliatan, pelebon ini menggunakan Naga Banda dan Bade tumpang solas. Bade fenomenal ini sudah mulai digarap sejak 13 September lalu oleh lebih dari 50 orang perhari, yang menghabiskan waktu penggarapan hingga 1,2 bulan. Sementara untuk sarana pembakaran jenasah(lembu) juga dikerjakan bersamaan, dengan ketinggian mencapai 10 meter. Pemberangkatan jenazah dengan Bade, akan dimulai sekitar pukul 12.00 wita dari rumah duka dengan menempuh jarak lebih dari 2 kilometer ini, ke setra dalem Puri Ubud, bagi masyarakat dan wisatawan yang ingin menyaksikan upacara Pitra Yadnya terbesar di Bali tahun ini, sebaiknya, sudah di Ubud lebih awal, karena, sebagian jalan akses ke Ubud akan ditutup, untuk kelancaran prosesi menuju Setra. (Image/014)
Basmi TPA Liar DENPASAR - Warga masyarakat Desa Kesiman Petilan Denpasar Timur mengadakan gotong royong bhakti kebersihan serta membasmi TPA (tempat pembuangan sampah) liar yang ada di Jl Waribang, di depan Setra Kesiman Br. Kedaton, Minggu ( 24/10). Menurut Kades Kesiman Petilan Dharma Putra, upaya untuk menciptakan Denpasar bersih bebas sampah harus dimulai dari disiplin pribadi dengan tidak membuang sampah rumah tangga sembarangan serta menjaga keasrian, kebersihan telajakan rumah masing-masing, dilanjutkan dengan kegiatan kebersihan secara umum setiap bulan ditingkat Banjar. (image/015)
Dik Doank dan Green Camp MANGUPURA “ Lebih dari 900 siswa terlibat dalam kegiatan green camp Nusa Dua Fiesta (NDF) 2010. Mereka berasal dari 17 sekolah dasar dari seluruh kabupaten dan kota di Bali ini merupakan kelompok anak-anak peduli lingkungan. Acara green camp ini dimotori oleh masing-masing hotel di Nusa Dua dan dipandu oleh presenter terkenal yaitu Dik Doank. Ajang kreativitas anak ini bertujuan untuk mengajak anak-anak peduli lingkungan, dengan melestarikan laut dan pesisir dari segala isinya dalam bentuk permainan dan lomba lukis. Saya sudah tiga kali berpartisipasi dalam kegiatan green camp yang digelar oleh panitia Nusa Dua Fiesta. Saya akan terus berupaya mengajak anak-anak untuk mengkampanyekan lingkungan hidup, kata Dik Doang yang ditemani ribuan anak itu. (Image/bud)
Sejak puluhan tahun, Bali tetap menjadi tujuan wisata primadona. Wisatawan dari berbagai negera mengalir datang ke pulau seribu pura ini. Karenanya, kita harus mampu menjadi tuan rumah yang baik, khususnya dalam memberi pelayanan kepada wisatawan. Caranya dengan menerapkan Sapta Pesona yang terdiri dari 7 unsur ; keamanan, kebersihan, ketertiban, kesejukan, keindahan, keramahan dan kenangan.
D
Tanah Lot Pusat Aksi Sosial Unud TABANAN “ Objek wisata Tanah Lot menjadi pusat kegiatan aksi social Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Udayana Denpasar. Kedatangan rombongan yang beranggotakan 50 orang ini merupakan salah satu bagian dari gerakan Menuju Bali Clean & Green 2013. Mereka melakukan kegiatan bersih-bersih sampah plastic, penghijauan hingga talk show bertempat di wantilan objek tersebut. Sebelum melakukan semua kegiatan itu, semua rombongan melakukan persembahyangan di Pura Luhur Tanah Lot. Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kab. Tabanan I Wayan Diasa, Manager Operasional Obyek Wisata Tanah Lot I Made Suyana, Bendesa Pekraman dan Perbekel Desa Beraban. (image/bud)
Sapta Pesona di Warung Made
Pemkab. Badung Nganyarin di Pura Pasar Agung. BADUNG - Pemkab Badung melaksanakan upacara bakti penganyaran di Pura Pasar Agung. Nganyarin ini berkaitan dengan Pujawali Purnamaning Sasih Kelima di Pura Pasar Agung, Desa Sebudi Selat Karangasem. Upacara penganyaran Pemkab Badung di Pura Pasar Agung dipuput oleh Ida Pedanda Putra Manuaba dari Griya Sibangkaja. , Upacara penganyaran, Sabtu (23/10) ini dihadiri Bupati Badung AA. Gde Agung,SH, Sekda Kompyang R. Swandika, SH,MH, Nyonya Ratna Gde Agung dan Nyonya Kompyang Swandika serta pejabat di lingkungan Pemkab Badung. (image/015) DARI Halaman I
EMIKIAN terungkap pada pennyuluhan kepariwisataan Dinas Pariwisata Badung di Warung Made Kuta, belum lama ini. Hadir sebagai pembicara Kasi Bimbingan Wisata Dinas Pariwisata Kab. Badung Drs. I Made Astawa, MM. dan Dosen Pariwisata STP Bali, Hanugerah Kristiono Liestiandre. Sementara sebagai peserta puluhan karyawankaryawati Warung Made. Astawa mengatakan, sapta pesona menjadi rohnya
pariwisata Bali, maka itu kita harus sadar untuk menerapkan setiap butir dari konsep itu. Tanpa aman, sudah barang tentu wisatawan tidak akan merasa nyaman. Sementara Kristiono mengatakan, senyum merupakan sikap yang sangat sederhana tetapi memiliki arti yang luar beiasa karena produk pariwisata itu menjual pelayanan. Maka itu berikanlah pelayanan yang maksimal sehingga menjadi kenangan. (image/bud)
Drs. I Made Astawa dan Hanugerah Kristiono Liestiandre sedang memberi penyuluhan
Sadar Wisata Wujudkan Pariwisata Ideal K
EPUASAN wisatawan adalah value of money, apa yang dikeluarkan sesuai dengan apa yang didapatkan.
Karena itu pekerja parwisata dituntut memberikan pelayanan secara profesional. Sadar wisata sebagai kunci untuk
Body Painting ................
Nakita Alice Andrea Lomax mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk ungkapan seni karena body painting dapat memberi kesan tersendiri bagi penikmat seni. Nakita mengaku bersedia menjadi model pada kegiatan itu demi memberi ruang bagi para pelukis untuk mengekspresikan idenya ke dalam sebuah lukisan yang sensasional. Hal senada juga dilontarkan Ayu Erliana seorang model “body painting” ini. Ia mengaku sangat senang bisa tampil menjadi model lukis ini. Saya sangat senang dan menikmati, ucap mahasiswi jurusan seni tari ISI Denpasar itu. Sementara Kadek Sumadiyasa, salah seorang pelukis tubuh itu mengatakan, menuangkan ide dan goresan pada tubuh manusia tidak sulit, hampir sama dengan melukis di atas kanvas kain. Kuncinya, tambahnya, menuangkan lukisan di tubuh dituntut mampu mengikuti lekuk tubuh yang menjadi model, baik dalam posisi berdiri atau duduk dengan gaya sesuai keinginan sang model. (Image/bud)
(Image/bud)
(Image/bud)
IGA Manik Silvia dan I Made Astawa
mewujudkan pariwisata budaya yang ideal, ujar Kasi Bimbingan Wisata Dinas Pariwisata Kab. Badung Drs. I Made Astawa, MM ketika memberikan penyuluhan kepariwisataan di Hotel The Wolas yang berlokasi di Jl. Yudistira Seminyak ” Kuta belum lama ini. Lebih lanjut dikatakan Astawa, peran serta masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung sangat dibutuhkan dalam menjaga kelangsungan pariwisata Bali ke depan. Sadar wisata merupakan partisipasi dan dukungan dari masyarakat untuk menciptakan iklim yang kondusif di suatu daerah. Caranya dengan menerapan sadar wisata, sehingga tercipta kondisi
kepariwisataan sesuai dengan yang dinginkan, tegasnya. Selain itu, lanjutnya, penerapan unsur sapta pesona secara konsisten atas dasar kesadaran yang tumbuh dari dalam diri juga sangat penting dalam menjaga pariwisata yang berlandaskan budaya. Sebagai insan pariwisata kita sangat perlu meningkatkan keramahan serta mampu memberikan informasi yang baik kepada wisatawan, ucapnya. Sementara, IGA Manik Silvia D, Dosen STP (Sekolah Tinggi Pariwisata) Bali yang juga seorang akademisi pariwisata mengatakan, Seorang insan pariwisata harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan memiliki sikap serta perilaku
yang baik. Lewat penerapan tiga hal tersebut, akan mampu memberikan wisatawan itu rasa senang, sehingga akan muncul multi player effect, ucapnya. Manik mengatakan, kepuasan dan rasa senang kepada semua orang merupakan ciri dari pada berwisata. Senang dirasakan oleh tamu, senang dirasakan oleh pelaku pariwisata itu sendiri serta puas bagi pemerintah dan pengusaha. Manik juga menerangkan lima ciri kegiatan pariwisata serta tiff-nya. Pertama adalah kumpulan gejala ekonomi, kerja politik maka perlu ada hubungan politik antar negara, kedua sesuatu yang menyenangkan atau kenangan,dan kelima berkaitan dengan uang dan waktu. (image/bud)
VIII
Vol. V No. 12
Vol. V No. 12, 29 Oktober - 11 Nopember 2010
Pengelola Desa Wisata Harus Kembangkan Aspek Lokal
29 Oktober - 11 Nopember 2010
PIHAK Pengelola desa wisata diharapkan benar-benar mampu mengelola desanya sendiri, sehingga menjadi tempat wisata yang ideal. Jangan asal mengcopy desa lain saja. Untuk mengembangkan desa wisata perlu mengembangkan aspek local. Kalaupun mengcopy, utamakan konsep dan prinsip dari desa wisata yang sudah maju itu.
D
EMIKIAN terungkap pada kegiatan p e m b e k a l a n kepariwisataan bagi pengelola desa wisata di Bali di Sanur, Jumat (22/10). Kegiatan yang digelar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Budpar bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali ini dibuka oleh Prof. Dr. Ir I Gde Pitana, M.Sc.Kepala Badan Pengembangan SDM Budpar yang ditandai dengan pengalungan tanda peserta. Sedang peserta diikuti oleh 45 pengelola dari desa wisata di Bali. Pitana mengatakan, desa wisata di Bali mempunyai potensi sebagai atraksi wisata yang dapat mendukung pengembangan daya tarik wisata. Apalagi desa-desa yang ada sudah mempunyai potensi masing-masing, sehingga tinggal memoles sedikit dari segi potensi, desa itu sudah menjadi
tempat wisata yang menarik. Dari segi pasar, tidak perlu melakukan promosi hingga keluar negeri. Cukup dengan melakukan networking saja sudah bisa. Tinggal melakukan kerjasama dengan industri dan para BPW, guide dan lainnya. Kalau memiliki produk desa wisata, industri jangan dianggap saingan. Harus dijadikan mitra untuk memasarkan produk yang ada, katanya. Pengelola desa wisata diminta jangan tergiur dengan wisman saja, tetapi wisnus juga menjadi market ke depannya. Sebab, banyak orang yang menggelar acara out bound dan memilih desa. Pitana mengaku, sejak tahun 1991 di Bali sudah mengembangkan desa wisata yang hanya pada tahap mencari bentuk saja. Dan tahun 2010 desa wisata kembali dihidupkan Malah, sambungnya, pemerintah mengeluarkan peraturan menteri Menteri Kebudayaan dan Parwiwisata
Dik Doank dan Green Camp Bali Update
II
Aktivitas Wisata Bahari di Bali Terpadat di Asia Tenggara Save Our Destinations
IV
Pengelola Desa Wisata Harus Kembangkan Aspek Lokal Page Advertorial
VIII
Body Painting Wanita Cantik MELUKIS tubuh wanita, oh..tentu asyik. 15 pelukis beraksi diatas tubuh model cantik, justru mendapat sambutan hangat dari pengunjung. Bahkan, tidak sedikit dari pengunjung memuji hasil dari aksi mereka yang menjadikan tubuh model kanvas hidup itu. Bahkan, seorang bule mengacungkan jempolnya.
I
(Image/bud)
PELATIHAN - Gde Pitana didamping Dra. Riwud Muji Rahayu, M.Pd. Pejabat Komitmen Budpar dan Drs. Hamdan Rivai, MA Kapusbang SDM Budpar sebelum membuka pelatihan kepariwisataan
No PM. 26/UM.001/MK/2010 tentang program pemberdayaan masyarakat mandiri melalui desa wisata. Sementara IGA. Manik Silvia Dewi, SH. A.Par., M.Kn., salah satu panitia dari STP Bali
mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan wawasan pariwisata terhadap desa wisata yang akan dikelola. Saat ini, yang mengirim perwakilannya dari Kabupaten
Tabanan, Singaraja, Badung, Gianyar, Bangli, Karangasem dan Kota Denpasar. Mereka mengikuti pembekalan selama dua hari dengan materi seperti perkuliahan, tanya jawab dan micro teaching. (image/bud)
TULAH lomba body painting yang digelar serangkaian Nusa Dua Fiesta 2010 di Peninsula, Nusa Dua, beberapa waktu lalu. Dalam menuangkan ekspresi seninya itu, aksi para pelukis seakan menjadi tontonan menarik. Walau tak memakai sutradara yang pasti, mulai dari memilih model, tempat melukis hingga menggores mulus tubuh model merupakan alur pertunjukan yang unik. Setiap menggores lekukan tubuhnya seakan menjadi aksen pertunjukan itu sendiri.
Tema yang diangkat sangat beragam, namun tidak menyimpang dari misi menjaga lingkungan. Keragaman tema, menggambarkan watak dari setiap pelukis yang berbagai aliran itu. Namun, aktivitas, estetika, pewarnaan dan originalitas tetap menjadi perhatian para peserta lomba. Interaksi antara pelukis dengan model, ketepatan waktu tetap diperhatikan karena itu menjadi kreteria lomba. Halaman II
Body Painting ................
Speedy 5 Star Bonus Meriahkan Book Fair 2010 U
(Image/ist)
MERIAH-Acara Book fair 2010 berlangsung meriah dengan kehadiran Speedy 5 Star Bonus.
NTUK memeriahkan Book Fair 2010 dan Workshop Wanita Wirausaha BNI “ Femina, PT. Telkom Area Denpasar menghadirkan Speedy 5 Star Bonus di Jl. Kamboja dan Hotel Aston, Denpasar. Dalam event ini kembali ditawarkan paket-paket menarik dari Speedy. Dengan melakukan aktivasi Speedy, pelanggan berhak mendapatkan Bonus Discount Abonemen 30% selama 3 bulan, Bonus Pasang Baru Speedy (Free Registrasi), Bonus Voucher Workshop ICT, Bonus CD Kids Browser (browser sehat untuk anak). Selain itu, setiap pelanggan juga akan mendapatkan Bonus Free Modem Wifi untuk pilihan paket Load, Familia, Executive dan Biz.Dalam event ini juga selain diberikan 5 bonus tersebut, pelanggan yang melakukan registrasi Speedy berhak untuk membeli Netbook HP tipe tertentu dengan harga khusus dibawah harga pasar. I Ketut Tedja selaku
pimpinan Telkom Area Denpasar menjelaskan kehadiran Speedy 5 Star Bonus dalam event-event seperti ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses internet Speedy, dan tentunya untuk lebih memasyarakatkan internet dan produk-produk Telkom dikalangan masyarakat luas. Apalagi event Book Fair 2010 ini berkaitan dengan pendidikan, dimana Telkom Speedy juga memiliki konten yang berhubungan dengan dunia pendidikan yaitu Speedy Edu.Pelanggan tidak hanya dapat melakukan registrasi Speedy saja tetapi juga dapat memperoleh informasi lebih banyak atau berkonsultasi tentang akses internet Speedy. Selain itu, PT. Telkom juga menyediakan layanan Wifi gratis sehingga pengunjung bisa langsung menikmati dan mencoba akses internet Speedy . (BTN/r)
(Image/bud)
PENUH EKSPRESI- Peserta model body painting penuh ekspresi pada NDF 2010.
C12-59