5 minute read
TIPS
Oleh Ahmad Arif Isnan
Me n j a d i s a l a h s e o r a n g sekarang ini, seperti Mas Isa dan Bang mahasiswa tentunya akan Affan dengan background politiknya, dihadapkan dengan beberapa Bang Raihan dari Fakultas Hukum pilihan kedepan terkait partisipasinya dengan background pergerakan, dan dalam mengikuti organisasi. Menjadi Bang Akmal dari Fakultas Agama Islam seorang mahasiswa itu bukan hanya dengan background berdialektikanya. semata – mata mengejar IPK, tetapi juga Disaat sudah memiliki gur, itu melatih softskill dan jiwa sosialnya menjadikan sebagai motivasi dan melalui wadah organisasi. beban. Dapat dikatakan menjadi beban Saya adalah seorang kader IMM karena harus mampu mengkualitaskan bidang Hikmah yang menjadi salah satu diri, memperbanyak literasi, dan gur yang dapat menjadi contoh dalam menjadi pribadi yang lebih baik untuk partisipasinya mengikuti organisasi di dijadikan contoh bagi generasi kampus. Motivasi saya dalam mengikuti berikutnya. organisasi dimulai sejak menjadi maba, Saya tidak terlalu berfokus berangkat dari pengalaman say yang mengejar IPK tinggi karena yang paling berkesan saat SD, saya sudah menjadi tolak ukur IPK itu hanya sebuah mulai dilibatkan dalam organisasi nilai dan sebatas kertas saja. Orang kepramukaan dan futsal disekolah. yang tidak mengenyam pendidikan Namun waktu memasuki SMP dan SMA tinggi tetapi memiliki kemampuan saya mulai kembali pasif dalam softskill yang mumpuni akan lebih mengikuti organisasi diakibatkan pantas dan dibutuhkan oleh industri karena faktor lingkungan. Ketika daripada seorang sarjana yang memasuki dunia perkuliahan, saya memiliki IPK tinggi tetapi tidak memiliki kembali melakukan dobrakan untuk diri softskill sama sekali. saya sendiri dalam memperbaiki diri Kuliah dan organisasi merupakan dan menjadi pribadi yang lebih aktif sesuatu yang sangat penting bagi dalam organisasi. Dan saat ini saya seorang mahasiswa. Menurut saya dan mengikuti berbagai organisasi di yang saya lakukan agar kuliah dan kampus diantaranya yaitu I organisasi tidak terbengkalai dengan MM, BEM FEB, dan KSPM. cara mengurangi hal yang
Advertisement
Awal saya tertarik tidak penting atau tidak un tuk b erorg a n i sa si diprioritaskan, serta mampu setelah berkenalan dan memanage waktu dengan bercengkrama dengan baik antara kuliah dan banyak orang dalam organisasi. organisasi IMM, ada beberapa gur yang menjadi motivasi saya untuk terus berproses hingga
IMM FEB NEWS LETTER | 14
TIPS
Oleh Mayasari
Ketika saya maba dan masih asing dengan yang namanya kuliah, saya berkir kuliah iu seperti apa sih? Di dalam perkuliahan itu apa? Apa hanya seperti SMA duduk mendengarkan dosen berbicara? Awal mulanya adalah waktu mataf atau masa ta’aruf melihat kakak-kakak yang hebat merupakan salah satu acuan dan semangat saya untuk mengikuti organisasi, namun diluar itu kita harus tau kalau organisasi juga tergantung pada kebutuhan kita, jika merasa memang butuh maka harus dikejar tanpa kenal lelah, jika merasa tidak dibutuhkan ya sudah tidak usah dikejar. Setelah resmi menjadi mahasiswa dan berkenalan dengan kakak-kakak yang mengikuti organisasi bahkan lebih dari satu organisasi itu adalah awal saya memutuskan untuk berorganisasi tujuan saya adalah mencari pengalaman dan jati diri. Organisasi pertama yang saya ikuti adalah IMM dan BEM Fakultas. Ternyata tidak hanya pengalaman yang saya dapatkan, tetapi banyak relasi dan teman baru pun saya dapatkan. Berjalannya waktu berorganisasi, awalnya masih berani ke ranah Fakulta, tetapi Alhamdulillah tahun 2019 tepatnya semester 3 mulai mencoba di ranah Universitas. Dalam berorganisasi pasti merasakan ditengah perjalanan banyak hambatan dan lika-liku, ada rasa jenuh dan tentunya rasa takut jika nilai turun tetapi dengan mengingat motivasi hidup dan tujuan awal mengikuti organisasi semua rasa jenuh hilang berganti semangat. Motivasi hidup saya adalah “Jadilah matahari dimana pun kamu ditempatkan” tidak melulu tentang nilai, asalkan memiliki kepribadian yang baik, dan bisa bermanfaat bagi orang lain. Kuliah memang nomor satu dan o rganisasi setelahnya. Namun kembali lagi dimana titik yang paling dibutuhkan, jadi s emakin dewasa harus bisa membedakan mana y ang penting dana mana yang tidak tentunya y ang bermanfaat. Jika untuk mengatur waktu menurut saya mudah, yang terpenting selagi ada waktu luang gunakan waktu tersebut untuk mengerjakan sesuatu yang penting, misalnya mengerjakan tugas kuliah dan sebagainya.
NADIEM MAKARIM
Solusi inovatif dengan menggunakan teknologi Hal pertama setelah mendengar kisah Gojek, adalah solusi inovatif dengan menggunakan teknologi. Idenya sangat sederhana hanya mempermudah mempertemukan antara pengemudi ojek dengan calon penumpang. Solusi yang sederhana tersebut ternyata mendapat respons yang positif dari masyarakat dan segera berkembang pesat Membuat kebutuhan baru Pada awalnya orang tidak mau menggunakan ojek, karena di beberapa kota harga ojek cukup mahal dan permasalahan transaparansi harga. Aplikasi Gojek berusaha menyadarkan pada masyarakat, ada sebuah solusi atas kebutuhan mereka. Moda transportas ojek sebenarnya dapat menjadi solusi, jika dikelola dengan benar. Membuka lapangan kerja baru dan padat karya Terakhir, Gojek membuka lapanngan kerja baru yang padat karya. Banyak orang-orang muda yang awalnya tidak memiliki penghasilan, saat ini dapat menghasilkan pendapatan yang cukup besar dengan menjadi pengemudi gojek.
KH AHMAD DAHLAN
Malioboro
Selasa wage menjadi hari yang sangat berbeda di sisi lain Malioboro. Bisa dibilang hari selasa wage adalah cara jalan yang menjadi ikon wisata baru di Yogyakarta untuk beristirahat dari hiruk pikuk kendaraan bermotor yang setiap hari melintasi Malioboro, yang boleh melintas di Jalan Malioboro hanya becak, andong, dokar, sepeda, ambulance, dan khusus transportasi umum seperti trans jogja. Suasana jalan di Malioboro nampak sepi dari kendaraan bermotor dan nampak wisata Sumber Google asing dan domestik berlalu lalang leluasa tanpa perlu mengkhawatirkan kendaraan yang biasanya melintas di Malioboro. Walaupun jalanan steril dari kendaraan, bukan berarti kawasan Malioboro nampak sepi dan mati, akan ada banyak sekali kegiatan kesenian dan kebudayaan yang akan ditampilkan pada beberapa titik tersebar di sepanjang jalan Malioboro, mulai dari depan Hotel Grand Inna, Pintu masuk UPT Malioboro, Depan DPRD DIY, Pintu Gerbang Barat Kepatihan, Depan Gapura Pecinan Ketandan, Pasar Beringharjo, Plaza SO 1 Maret, Titik Nol, Eks Koni, dan Hamzah Batik, tentunya banyak acara yang akan lebih menarik dan meriah. Seperti pentas musik, workshop batik, workshop anak, permainan tradisional anak dan berbagai kegiatan kebudayaan ataupun non kebudayaan. Kegiatan yang diadakan setiap Selasa Wage pun berbeda-beda setiap bulannya. Selain bebas dari kendaraan bermotor, setiap selasa wage sepanjang Malioboro juga bebas dari Pedagang Kaki Lima, tidak ada pedagang kaki lima yang berjualan di Malioboro. Penyebab PKL tidak berjualan karena setiap Selasa Wage para PKL wajib memberi libur agar jalan Malioboro bisa bernafas dan membersihkan diri. Caranya dengan tidak berjualan sehari penuh dan Sumber Google mengganti aktivitas dagangnya dengan kegiatan bersih-bersih. Tidak hanya pedagang kaki lima yang melakukan bersih-bersih, tetapi juga pengayuh becak, kusir andong, seniman, hingga komunitas masyarakat melakukan bersihbersih bersama di sepanjang jalan Malioboro. Mulai dari menyapu sampah, menyirami tanaman, mengecat, hingga memperbaiki fasilitas yang rusak. Sudah siap untuk ber-Selasa Wage di Malioboro? Catat jadwal kegiatan dan persiapkan diri untuk menyaksikan kegiatan-kegiatan yang ditampilkan sembari menikmati pedestrian Malioboro pada Selasa Wage!