USAHA PERJALANAN WISATA
Modul Manajemen UPW For internal use only STP Sahid Jakarta
[2015]
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
DAFTAR ISI
I. BIRO PERJALANAN WISATA
2
II. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PARIWISATA
7
III. JENIS AKOMODASI
17
IV. PENDIRIAN BIRO PERJALANAN WISATA
20
V. STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI BPW
27
VI. DOKUMEN PERJALANAN WISATA
13
1
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
BAB I BIRO PERJALANAN WISATA
Pengetian Biro Perjalanan Wisata masih belum banyak diketahui orang, banyak istilah yang digunakan, ada yang menyebutnya dengan istilah travel agent, travel services, tour operator, tourist bureau dan adapula yang menyebutnya dengan istilah tour and travel services. Menurut peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. PM.85/HK.501/MKP/2010 Bab 1 Pasal 1 dalam ketentuan umum diberikan pengertian dengan batasannya, antara lain : Biro Perjalanan Wisata adalah usaha jasa perencanaan perjalanan dan / atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah. Bisa juga diartikan juga bahwa Biro Perjalanan Wisata merupakan usaha perjalanan komersial yang mengatur, menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan bagi seseorang atau kelompok orang (group) untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama untuk berwisata. Biro Perjalanan Wisata adalah usaha yang merencanakan perjalanan dan sekaligus penyelenggaraan wisata yang kegiatannya meliputi :
Penyusunan dan penyelenggaraan paket wisata
Penyediaan pelayanan wisata Pemesanan akomodasi, restoran, dan sarana lainnya
Penyelenggaraan perlengkapan perjalanan (dokumen) wisata
(Kepmen Parpostel No: Km 10/Pw.102/Mppt-93) Fungsi Umum Biro Perjalanan Wisata merupakan sebuah perusahaan jasa pariwisata yang mempunyai tujuan untuk mempersiapkan atau menguruskan perjalanan seseorang dengan segala kebutuhan dari perjalanan itu, maka dari itu BPW berfungsi untuk dapat memberikan penerangan atau informasi tentang segala sesuatu yang 2
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
berhubungan dengan masalah perjalanan pada umumnya dan perjalanan wisata pada khususnya. ďƒœ Fungsi Khusus - Travel Biro sebagai intermediary (perantara) Travel biro berfungsi sebagai perantara antara wisatawan dengan perusahaan industri pariwisata (supplier) atau sebaliknya dari sisi perusahaan industri pariwisata sebagai produsen, travel biro merupakan saluran distribusi untuk menjual produk produk jasa perusahaannya. Maka jika kita perhatikan pengertian diatas maka kita memperoleh dua pengertian bahwa di samping Agen Perjalanan (Travel Agent) dijumpai istilah Biro Perjalanan (Travel Bureau) yang mempunyai kegiatan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Menurut ketentuan ini, biro perjalanan memiliki fungsi umum dan khusus yaitu : - Travel Biro sebagai Organisator Travel biro harus bisa menciptakan kerjasama yang baik antara wisatawan dengan perusahaan industri pariwisata, maka dari itu perusahaan harus aktif melakukan kontak dan kerjasama dengan pihak supplier. Serta fungsi lain sebagai organisator yang penting adalah menyiapkan bermacam-macam paket wisata, baik berupa tailor made tour maupun ready made tour yang ditawarkan kepada calon wisatawan. Travel Biro sebagai Organisator Travel biro harus bisa menciptakan kerjasama yang baik antara wisatawan dengan perusahaan industri pariwisata, maka dari itu perusahaan harus aktif melakukan kontak dan kerjasama dengan pihak supplier. Serta fungsi lain sebagai organisator yang penting adalah menyiapkan bermacam-macam paket wisata, baik berupa tailor made tour maupun ready made tour yang ditawarkan kepada calon wisatawan. Kegiatan Biro Perjalanan Wisata antara lain : 1. Menyusun dan menjual paket wisata (package tour) dalam negeri kepada umum atau atas permintaan.
3
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
2. Menyusun dan menjual paket wisata (package tour) luar negeri kepada umum atau atas permintaan. 3.
Menyelenggarakan dan menjual pelayanan wisata.
4.
Penyelenggaraan pemanduan wisata (guiding) dan tour conducting.
5.
Penyediaan sewa transportasi (mobil/bus) untuk wisatawan.
6.
Menjual tiket, sarana angkutan dan lain-lain.
7.
Mengadakan pemesan dari sarana wisata.
8. Mengurus dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Agen Perjalanan Wisata adalah usaha jasa pemesanan sarana seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta pengurusan dokumen perjalanan. Bisa juga diartikan bahwa Agen Perjalanan Wisata adalah badan usaha yang menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara di dalam menjual dan atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan. kegiatan agen perjalanan wisata : 1.
Menjual tiket, sarana angkuta dan lain-lain.
2.
Mengadakan pemesanan sarana wisata.
3. Mengurus dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Dalam surat keputusan Menteri Perhubungan RI tersebut tidak diberikan pengertian tentang istilah-istilah travel services, tourist bureau, tour operator maupun istilah tour and travel services. Sebagai pegangan dapat diartikan bahwa suatu perusahaan perjalanan kegiatannya hanya melakukan: 1. Penjualan tiket, sarana angkutan (darat, laut, udara) dan karcis hiburan lainnya.
4
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
Melakukan pemesanan (reservation) kamar hotel, pertunjukan, atraksi wisata dan hiburan (entertaiment) lainnya. 3.Mengurus mendapatkan dokumen perjalanan (exit permit, fiskal keberangkatan ke luar negeri, paspor, visa, entry permit dan lain-lain. Maka perusahaan semacam ini dapat di sebut biro perjalanan (travel bureau) atau travel services. Bila suatu perusahaan melakukan kegiatan selain tersebut diatas, ia juga mempunyai kegiatan lainnya, seperti : 1. Merencanakan dan menyelenggarakan macam-macam perjalanan wisata, seperti : City Sighseeing, Multyday Tour, atau Excurtion. 2. Merencanakan dan menjual paket wisata baik di dalam negeri, ke luar negeri, dari luar negeri ke dalam negeri.
Menyediakan tenaga pemandu wisata (tour guide), Tour Leader, Tour Conductor, Tour Supervisor, kurir dan sebagainya. 4 Menyewakan angkutan wisata (tourist bus) untuk perjalanan wisata atau layanan transfer in/out. 5. Menyediakan atau memberikan fasilitas angkutan borong atau charter seperti air taxi, pesawat udara, kapal pesiar dan fasilitas lainnya. Maka perusahaan semacam ini dapat dikategorikan sebagai Tour and Travel Services atau Tour Operator. Suatu perusahaan dapat disebut sebagai tour operator bilamana perusahaan tersebut kegiatan utamanya ditekankan pada perencanaan (planning) dan penyelenggaraan (arrangement) perjalanan wisata (tour) atas inisiatif sendiri dan tanggung jawab sendiri, dengan tujuan untuk mencari keuntungan dari perjalanan wisata tersebut. Sedangkan kegiatan lain hanya pelengkap saja untuk memperlancar kegiatan utamanya. Lehman dalam bukunya Travel and Tourism memberikan batasan tentang tour operator sebagai berikut :
5
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
“Tour operator is a company that creates tour package or market inclusive tour, selling them through travel agent or directly to the public that may perform tour services or sub-contract for such services.� Tour Operator tidak selalu perusahaan perjalanan tetapi dapat pula suatu maskapai penerbangan (airlines) dalam rangka untuk menjual seat pesawatnya seperti KLM, Cathay Pasific (CX), Qantas (QF) dan lainnya. Atau dapat pula suatu hotel yang berlokasi di tourist resort untuk menjual kamar hotel, makanan, minuman. Pengertian Tour Operator inilah yang dapat disamakan dengan istilah Biro Perjalanan Umum atau wholesaler yang dalam istilah ekonomi berarti pedagang besar. Disebut demikian karena perusahaan ini mempunyai kegiatan usaha terutama dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada pengecer (retailer) atau orang yang bertindak sebagai agen yang dapat menjualkan barangbarang dan jasa kepada pemakai terakhir (end-user or client).
6
MODUL MANAJEMEN UPW
STP Sahid Jakarta
BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PARIWISATA
Objek wisata terdiri dari: A. Objek Wisata Alam (Nature) merupakan objek wisata yang terbentuk dari gejala-gejala alam dan dipelihara dengan memperhatikan keasliannya, walaupun ditambahkan dengan fasilitas umum, seerti gunung,danau,kawah,dll. B. Objek Wisata Buatan (Man-Made) merupakan objek wisata yang dibuat manusia seperti museum,monumen,gedung bersejarah,taman dan hutan kota,tempat ibadah,pusat perbelanjaan,dll Sebuah daerah dikatakan layak dikunjungi wisatawan bila ada lima aspek yang menjasi acuan atau lebih dikenal dengan schema 5A, antara lain :
1. Accessibility : kemudahan untuk dikunjungi dan memiliki jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan. Lokasi wisata yang layak,aman,nyaman dan dapat dijangkau/ditempuh oleh wisatawan secara individual maupun rombongan dan adanya sarana penunjang transportasi seperti kelayakan dan kenyamanan serta keamanan jalan menuju lokasi, kecuali bagi wisatawan adventure yang mampu menelusuri lokasi wisata dengan berjalan kaki, namun pada jarak tertentu. 2. Accommodations : Kemudahan mendapatkan / ada tempat penginapan yang layak bersih, ramah / menyenangkan dan memenuhi persyaratan kesehatan/sanitasi yang sehat. Seperti hotel,resort,hostel,losmen,guest house,caravan,sewa tenda ataupun rumah penduduk (sebagian fasilitasnya) yang memang diperuntukan bagi wisatawan. 3. Attraction : Kemudahan melihat atraksi yang khas di lokasi wisata Adanya atraksi atau objek wisata yang dikelola oleh pemerintah/ masyarakat setempat yang layak serta aman untuk dikunjungi wisatawan. 4. Activities : Kemudahan dan adanya sarana fasilitas untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan dan aman di daerah tersebut. Adanya aktivitas yang layak dilakukan wisatawan dengan aman dan dapat dipantau keselamatannya, Seperti mendaki gunung,ski,menyelam,berjlan santai,dll.
7
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
5. Amenities : Fasilitas lain yang menunjang perjalanan wisata, seperti telepon,penukaran uang,toko souvenir,bank,ATM,jaringan internet, dll. Alasan Melakukan Wisata, Jenis dan Tujuan Wisata menurut Pasific Association of Travel Agent (PATA) : Pengakuan sosial dan kebanggaan Relaks dan bersenang-senang Menikmai fasilitas yang belum ada di kota/negara tempat tinggalnya Menikmati makanan khas/tradisional Berbelanja sesuatu yang khas dan tidak untuk dijual Menyatukan diri dan menikmati keindahan alam Melakukan ziarah keagamaan Mengagumi hasil dan teknik pertanian Menyaksikan pertunjukan budaya tradisional Melihat langsung dan merasakan kehidupan masyarakat dan adat istiadatnya Menyaksikan peninggalan sejarah dan benda-benda kuno Keramah-tamahan penduduk (warm and friendly people) Penginapan yang menyenangkan (comportable accomodation) Keindahan alam (beautifil natural scenary) Harga yang memuaskan ( reasonable prices) Adat istiadat dan pandangan hidup yang menarik ( an attractive costumer and way of live) Cuaca yang baik (good climate) Keindahan kreasi manusia (beautiful creation of man) Makanan yang menarik (outstanding food)
8
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
Pembelanjaan yang menarik (good shopping) Dengan bermacam-macam alasan melakukan perjalanan wisata tersebut, maka para pelaku bisnis wisata, berlomba-lomba berkreasi untuk membuat dan menyusun paket-paket wisata berdasarkan kebutuhan, antara lain : Wisata Alam / Ekowisata / Ecotourism Wisata Kota / City Tour Wisata Budaya / Culture Wisata Sejarah / Historical Wisata Ziarah / Pilgrim Wisata Boga / Kuliner / Culinary Wisata Belanja / Shopping Wisata Pertanian / Agriculture Wisata Kelana / Petualangan / Adventure
Perjalanan Umum
Perjalanan Wisata
Travellers
Tourist
Route
Mengutamakan cepat, berangkat dan pulang dengan rute yang sama.
Mengutamakan nyaman, berkeliling/round, berangkat dan pulang diupayakan tidak menempuh rute yang sama.
Tujuan
Berdagang, berobat, belajar, meneliti, bekerja, mengunjungi keluarga.
Bersenang-senang, santai, menambah wawasan keindahan alam/ budaya/ adat.
Perjalanan
9
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
Finansial
Mendapatkan upah dari perjalanan yang dilakukan.
Membelanjakan perjalanan.
uangnya
Tiket
One way atau return
Selalu return (pergi dan pulang ke tempat asal)
Perusahaan
Hanya menjual tiket perjalanan
Menyediakan paket wisata (tiket, akomodasi, meals, transportasi, dan lain-lain)
Ciri-ciri utama dari perjalanan wisata: Perjalan merupakan perjalanan keliling, pergi dan kembali ke tempat asal Perjalanan wisata dilakaukan secara individu maupun rombongan / group Perjalanan dilaksanakan dalam keadaan santai Bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada wisatawan Perjalanan dirangkai dari berbagai komponen kebutuhan yang diperlukan dalam pencapaian tujuan Perjalanan dilengkapi dengan mengunjungi objek/daya tarik wisata Perjalanan tidak bertujuan mencari nafkah bagi peserta perjalanan Membelanjakan uang yang dibawanya di tempat tujuan wisata Pelaku perjalanan tinggal untuk sementara di tempat tujuan perjalanan dan berpindah dari satu objek ke objek yang lain Perjalanan dilaksanakan dalam kurun waktu yang ditentukan dan terjadwal sesuai dengan rencana kunjungan wisata Sesuai dengan Undang-Undang RI No.9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan, usaha pariwisata digolongkan ke dalam :
10
selama
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
1. Usaha Jasa Pariwisata terdiri dari : a. Jasa Biro Perjalanan Wisata; b. Jasa Agen Perjalanan Wisata; c. Jasa Pramuwisata; d. Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif, dan Pameran; e. Jasa Impresariat; f. Jasa Konsultan Pariwisata; g. Jasa Informasi Pariwisata. 2. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata dikelompokan menjadi : a. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata Alam; b. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya; c. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata Minat Khusus. 3. Usaha Sarana Pariwisata dikelompokan menjadi : a. Penyediaan Akomodasi; b. Penyediaan Makan dan Minuman; c. Penyediaan Angkutan Wisata; d. Penyediaan Sarana Wisata Tirta; e. Penyediaan Kawasan Pariwisata. a. Jasa Perjalanan Wisata adalah kegiatan usaha yang bersifat komersial yang mengatur, menyediakan, dan menyelenggarakan perjalanan bagi seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama untuk berwisata; b. Jasa Agen Perjalana Wisata adalah badan usaha yang menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara di dalam menjual dan atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan;
11
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
c. Usaha Jasa Pramuwisata adalah kegiatan usaha bersifat komersial yang mengatur, mengkordinir, dan menyediakan tenaga pramuwisata untuk memberikan pelayanan bagi seseorang atau kelompok orang yang melakukan perjalanan wisata; d. Usaha Jasa Konvensi, Perjalanan Insentif dan Pameran adalah usaha dengan kegiatan pokok memberikan jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (misalnya negarawan, usahawan, cendikiawan) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama; e. Jasa Impresariat adalah kegiatan pengurusan penyelenggaraan hiburan baik yang mendatangkan, mengirimkan, maupun mengembalikannya, serta menentukan tempat, waktu, dan jenis hiburan; f. Jasa Konsultasi Pariwisata adalah jasa berupa saran dan nasihat yang diberikan untuk penyelesaian masalah-masalah yang mulai timbul dan penciptaan gagasan, pelaksanaan operasinya dan disusun secara sistematis berdasrkan disiplin ilmu yang diakui serta disampaikan secara lisan, tertulis maupun gambar oleh tenaga ahli profesional; g. Jasa Informasi Pariwisata adalah usaha penyediaan informasi, penyebaran dan pemanfatan informasi kepariwisataan. 2. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata : a. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam merupakan usaha pemanfaatan sumber daya alam dan tata lingkungannya yang telah ditetapkan sebagai objek dan daya tarik wisata untuj dijasikan sasaran wisata; b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya merupakan usaha seni budaya bangsa yang telah dilengkapi sebagai objek dan daya tarik wisata untuk dijadikan sasaran wisata; c. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus merupakan usaha pemanfaatan sumber daya alam dan atau potensi seni budaya bangsa untuk dijadikan sasaran wisatawan yang mempunyai minat khusus. 3. Usaha Sarana Pariwisata :
12
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
a. Penyediaan akomodasi merupakan usaha penyediaan kamar dan fasilitas lain serta pelayanan yang diperlukan; b. Penyediaan makanan dan minuman adalah usaha pengolahan, penyediaan dan pelayanan makanan dan minuman yang dapat dilakuakan sebagai bagian dari penyediaan akomodasi ataupun sebagai usaha yang berdiri sendiri; c. Penyediaan angkutan wisata adalah usaha khusus atau sebagaian dari usaha dalam rangka penyediaan angkutan pada umumnya seperti angkutan khusus wisata atau angkutan umum yang menyediakan angkutan wisata; d. Penyediaan sarana wisata tirta adalah usaha penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana serta jasa yang berkaitan dengan kegiatan wisata tirta (dapat dilakukan di laut, sungai, danau, rawa atau waduk), dermaga serta fasilitas olahraga air untuk keperluan olahraga selancar air, selancar angin, berlayar, menyelam dan memancing; e. Penyediaan kawasan pariwisata adalah usaha yang kegiatannya membangun atau mengelola kawasan dengan luas tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.
TRAVEL AGENT PERTAMA DI DUNIA Thomas Cook yang dilahirkan tanggal 22 November 1818 di Derbyshire, inggris dianggap sebagai orang pertama yang menemukan profesi Travel Agent, sebagai salah satu usaha seperti yang kita kenal sekarang ini. Thomas Cook lahir John dan Elizabeth Cook yang tinggal sebuah di desa Melbourne, Derbyshire. Anak pertama pasangan itu, ia diangkat setelah ayah Elizabeth, Thomas Perkins, John Cook meninggal ketika Thomas adalah tiga tahun, dan ibunya menikah lagi kemudian pada tahun yang sama.
13
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
Gb.1. Photo Thomas Cook Cook mencoba peruntungan lain setelah melihat dan mempelajari perkembangan transportasi yang semakin lengkap fasilitasnya, ditambah banyaknya hotel yang didirikan, maka ia mencoba merencanakan suatu perjalanan wisata dengan kereta api. Tour yang paling bersejarah yang pernah diselenggarakan adalah “A Round Trip excursion� antara kota Leicester dan Loughborogh dengan biaya murah yaitu 1 shilling seorang pada tanggal 5 Juli 1841.
Gb.2. Perjalanan Pertama
Di luar dugaan, pengikut tournya itu membludak lantaran mencapai angka yang tak pernah di bayangkan sebelumnya yaitu mencapai angka sebanyak kurang lebih 500 orang. Kepiawaiannya bekerja, ia dapat carter kereta api untuk keperluan tour tersebut. Sambutan hangat diterimanya, sehingga usahanya dianggap sebagai pengaturan perjalanan wisata yang terorganisasi pertama di dunia. Empat tahun kemudian usahanya berkembang sebagai suatu perusahaan perjalanan (Travel Agent), yang fungsinya merencanakan, mengkoordinasi, mengorganisasi serta menyelenggarakan perjalanan wisata dengan kereta api. Dari usahanya ini ia dapat komisi dari perusahaan kereta api Midland Countries Railways sebesar 5%.
14
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
Gb. Brosur Perjalanan Wisata
Tour yang diselenggarakannya tidak hanya ke suatu daerah tujuan yang baru, sesuai dengan perkembangan jaringan kereta api pada khususnya serta transportasi pada umumnya. Atas permintaan yang cukup banyak pada tahun 1851 ia menyelenggarakan tour dari London dengan pengikut sebanyak 50.000 orang yang menyaksikan World Exhibition di Prancis dengan menyediakan fasilitas transportasi dan akomodasi bagi para pengikutnya. Hari demi hari usaha Travel Agent tersebut
15
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
semakin maju. Kalau tadinya tour yang diselenggarakannya di dalam negeri saja, sekarang ia mulai merambah ke Eropa. Dengan dibukanya kantor Cook’s Travel Agent di London tahun 1868, ia menjadi orang pertama yang ditunjuk menjadi agen dari beberapa perusahaan pengangkutan, termasuk agen kapal laut. Sedangkan anaknya, John Mason Cook, mulai aktif pula membantunya untuk menyelenggarakan tour ke Eropa dan Amerika Serikat dalam tahun 1865.
16
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
BAB III JENIS AKOMODASI
1. Jenis Akomodasi a. Hotel Sebuah bangunan yang dikelola secara komersial yang memberikan fasilitas untuk umum dengan fasilitas pelayanan makanan dan minuman, londry, concierge dan jasa lainnya. Hotel di Indonesia di klasifikasikan oleh Dirjen Pariwisata dengan SK: Kep22/U/VI/78 dengan bentuk tingkatan melati (1,2,3), bintang (1,2,3,4 & 5 bronze, 5 palm, 5 diamond) b. Losmen/ Penginapan Salah satu jenis akomodasi yang dikelola secara perorangan, biasanya jumlah kamar kurang dari 100 dan pelayanannya hanya berupa penginapan (kadangkala dengan small dining room). Di Indonesia sangat banyak terdapat losmen/penginapan, tingkatannya diklasifikasikan dengan melati. c. Inn / Lodge Semacam losmen yang memiliki fasilitas lebih modern dan hamper sama dengan hotel tetapi harga yang ditawarkan lebih murah dai hotel. Inn pada dasarnya sama dengan losmen / penginapan tetapi lebih banyak terdapat di Amerika dan Kanada biasanya terletak di pinggir kota. d. Hostel Fasilitas penginapan murah, lebih murah dari losmen dan pelayanannya terbatas. Kamarnya berupa bangsal yang luas berisi beberapa buah tempat tidur tanpa penyekat. Kamar mandi dipakai secara bersama-sama dan biasanya ada beberapa kamar masndi untuk satu bangsal (missal : youth hostel) e. Dormitory / Asrama / Mess / Wisma Suatu penginapan yang biasanya dikelola oleh sebuah yayasan/ perusahaan dan digunakan hanya untuk keperluan kalangan sendiri. f. Guest house Rumah yang disewakan oleh pemiliknya dan dilengkapi beberapa fasilitas tambahan yang hamper sama dengan fasilitas suatu hotel. g. Rumah Tinggal / Kos Salah satu bentuk akomosadi yang paling umum saat ini, biasanya sudah terisi perabotan lengkap untuk kenyamanan penghuninya. h. Villa / Rumah Peristirahatan
17
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
Salah satu bentuk akomodasi yang sama dengan rumah tinggal, hanya letaknya dekat atau berada di lokasi wisata alam atau tempat yang berpemandangan indah. i. Apartemen / Kondominium / Residential Salah satu bentuk akomodasi modern, dimana kebutuhan akan tempat tinggal yang pokok tidak diimbangi lahan yang memadai hingga dibangunlah akomodasi bertingkat berupa kamar/ ruangan (lebih besar dari kamar hotel). j. Marina / boatel / Nautel Salah satu bentuk akomodasi yang terapung atau berada di perairan. k. Camping Site / Ground Suatu lokasi alam terbuka yang digunakan sebagai tempat bermalam dengan konsep berkemah dengan segala kelengkapan pendukungnya. 2. Jenis Hotel a. Airport / Transit hotel Hotel yang berada dekat bandara/airport atau stasiun kereta, terminal bus antarkota/Negara sebagai tempat sementara penumpang yang menunggu angkuta berikutnya. b. Motel Motor hotel, hotel yang menyediakan carport atau garasi, pompa bensin dan bengkel untuk tamunya sebagai kelengkapan. Biasanya terletak di pinggir jalan besar atau highway. c. Casino Hotel Hotel yang mempunyai fasilitas kasino/ tempat perjudian dan mempunyai tiket khusus untuk tamu-tamunya. d. Conference Center Hotel Hotel yang khusus untuk konferesi dan rapat, dapat menampung peserta pertemuan dalam jumlah besar, ada yang berada di daerah resort dan ada yang di daerah bisnis. e. Cottage Beberapa rumah yang terpisah dari bangunan induk dan dikelola seperti pengelolaan hotel. f. Marine Hotel Kapal laut yang dibuat sedemikian rupa hingga mempunyai fasilitas yang sama dengan hotel di darat. g. Health Spa Hotel Hotel yang mempunyai fasilitas khusus, biasanya untuk kebugaran dan penyembuhan bagi tamu-tamunya. Menurut sifat dan tujuan didirikan suatu hotel, hotel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, yaitu :
18
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
1. Business Hotel yang dibangun untuk menunjang kepentingan bisnis, biasanya terletak di tengah kota (down town), accessable dari manapun, dekat dengan business central district dan mempunyai komponen penunjang bisnis yang kuat, seperti bank/ATM, penyewaan peralatan bisnis dan lainlain. 2. Resort Hotel yang dibangun untuk tujuan dan keperluan rekreasi, fasilitas rekreasi dan olah raga, biasanya terletak di daerah rekreasi atau tujuan wisata seperti pantai, pegunungan atau daerah atraksi wisata. 3. Bisnis & Resort Menggabungkan keduanya, biasanya dari suatu resort yang melengkapi fasilitasnya dengan fasilitas bisnis.
3. Hotel Plan Usage Hotel plan usage adalah system penjualan kamar dimana harga yang ditawarkan dapat berupa kamar saja atau berikut makan (meal). Beberapa hotel plan usage yang sering dipergunakan adalah : 1. European Plan Harga yang ditawarkan hanya berupa kamar/ penginapan dan tidak berikut makan, sistem ini paling banyak dipergunakan. 2. American Plan Harga yang ditawarkan berupa kamar berikut makan (meals) di bagi menjadi dua macam, yaitu : a. Full American Plan, 3 kali makan/meals, makan pagi/ makan siang/ makan malam. b. Modified American Plan
19
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
BAB IV PENDIRIAN SUATU PERJALANAN BIRO PERJALANAN
A. Perlunya Suatu Rencana Bisnis (business plan) Pada umumnya pendirian suatu biro perjalanan wisata pada masa yang lalu bahkan sampai dengan hari ini relative mudah, ada beberapa alasan antara lain : 1. Tidak ada produk atau bahan mentah yang harus disimpan dalam bentuk persediaan. 2. Kantor dapat diperoleh dengan menyewa atau mengontrak (lease) dan sering kali di daerah pinggiran kota dimana biaya sewa masih lebih murah. 3. Alat kantor juga dapat diperoleh dengan menyewa atau mengontrak. 4. Bisnis dapat beroprasi pada tingkat dimana tidak ada kerugian atau keuntungan (break even) yang relative lebih rendah daripada bisnis lain. 5. Izin-izin yang diperlikan jauh lebih mudah dibandingkan dengan banyak profesi seperti kedokteran, ahli hukum atau akuntansi. Dengan faktor-faktor ini serta manfaat yang diperlihatkan dari pekerjaan dalam industry perjalanan, mudah dimengerti mengapa laju pertumbuhan jumlah biro perjalanan wisata begitu pesat, walaupun memicu tingkat persaingan yang sangat tinggi da tajam. Pada masa sekarang ini dunia pariwisata sudah berubah dan memberikan banyak tantangan kepada biro perjalanan, dan bahwa hari esok tidak dapat di tebak. Suatu hal yang pasti bahwa keadaan yang semakin kompetitif akan memerlukan keahlian manajerial yang lebih baik, keadaan tersebut diperlukan untuk kesuksesan suatu biro perjalanan dalam bisnis pariwisata. Perencanaan yang matang adalah salah satu kunci sukses untuk setiap biro perjalanan, terutama yang akan memasuki bisnis pariwisata, suatu rencana bisnis (business plan) sangatlah penting karena beberapa alasan. Sebagai salah satu contoh, bank-bank dan lembaga-lembaga keuangan lainnya memerlukan perencanaan bisnis sebelum mereka berani meminjamkan uang. Biasanya suatu lembaga keuangan bersedia menanggung resiko berdasarkan pada : a. Nama atau reputasi (reputation) pemohon dan pengalamannya dalam industry pariwisata; b. Kesuksesan pemohon dan kemantapan usaha yang selama ini dikelola; c. Keadaan keuangan pribadi pemohon (personal financial net worth);
20
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
d. Penilaian rencana bisnis pemohon. Siapapun yang akan membuka suatu biro perjalanan pastilah optimis terhadap kesuksesan usahanya dimasa mendatang, akan tetapi sering kali keputusan diambil lebih didasarkan pada emosi daripada pertimbangan yang objektif. Suatu rencana bisnis menuntut pengelola untuk menganalisis peluang dan kemungkinan ancaman yang timbul dari sudut pandang bisnis. Sesudah menganalisis situasi, beberapa pengelola mungkin mengurungkan niatnya mamasuki bisnis pariwisata, kemudian pengusaha ini mungkin memutuskan untuk tidak mendirikan biro perjalanan wisata tetapi mamasuki bisnis yang lain. B. Komponen Rencana Bisnis Rencana bisnis biasanya berisi suatu rencana pelaksanaan dan penyediaan semua informasi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, bagian atau komponen utama suatu rencana bisnis meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama untuk biro perjalanan Kepemilikan Lokasi dan bangunan atau gedung Visi dan misi biro perjalanan Struktur organisasi Analisis pasar dan industry Rencana strategis Prediksi penjualan Perijinan Kerjasama dengan asosiasi-asosiasi
C. Nama Perusahaan Sangat penting memilih suatu nama yang bersifat sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Mudah diingat oleh pelanggan Mudah diucapkan oleh pelanggan Mudah dieja (spell) dan ditulis secara betul Memberi kesan yang baik (impressive) kalau dicetak atau muncul di papan iklan atau baligo 5. Mendukung citra (image) yang diinginkan 6. Bertahan dan tidak hanya ikut kecenderungan sementara (trendy) 7. Tidak melanggar atau menyalahi (infringe) nama perusahaan lain dan tidak sama dengan nama perusahaan lain yang tidak berhasil dan bangkrut. Sangat penting
21
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
meyakinkan bahwa nama yang diusulkan dapat digunakan secara hukum dan tidak digunakan oleh orang atau bisnis lain. D. Kepemilikan Biasanya ada empat jenis dan bentuk suatu kepemilikan suatu perusahaan : Kepemilkkan Individual (an individual proprietorship), Kerja sama (partnership), Kerja sama terbatas (limited partnership) dan perusahaan terbatas (corporation). Banyak biro perjalanan wisata yang dimiliki oleh lebih dari satu pihak pernah mengalami masalah-masalah yang serius karena konflik antara para pemiliknya termasuk mereka yang hanya mempunyai minat kecil dalam bisnis. Pada umumnya paling baik kalau jumlah pemilik minimum saja. Namun kalau diinginkan bentuk beberapa pemilik maka bentuk organisasi bisnis yang terbaik adalah perusahaan terbatas (corporation).
E. Lokasi dan Gedung Lokasi dapat menjadi faktor penting kalau para pelanggan diharapkan dapat berjalan kaki ke kantor biro perjalanan wisata. Lantai pertama yang menghadap jalan di daerah pusat bisnis dengan jendela besar untuk ruang panjang sangat penting untuk menarik para pelanggan yang akan masuk kantor dengan berjalan kaki. Kalau jenis pelanggan ini bukan isu atau focus bisnis, maka lokasi dapat dipilih dengan uang sewa dan tingkat pemeliharaannya lebih rendah. Faktor lainnya termasuk ketersediaan lahan parkir yang memadai baik itu untuk mobil ataupun motor, jumlah biro perjalanan yang dekat dengan lokasi ini, dan apakah lokasi kantor dekat dengan pusat bisnis atau pusat kota dimana golongan sosial ekonomi menengah dan atas tinggal. Sebagai biro perjalanan yang baru, lebih bijaksana kalau mereka hanya menyewa atau mengontrak (lease) dan jangan membeli gedung kantor (office property). Pelayanan atau jasa professional agen properti yang berpengalaman sangat membantu untuk menemukan lokasi yang cocok. Perusahaan property biasanya mempunyai orang ahli sewa komersial (retail leasing specialist) yang berspesialisi membantu pelanggan yang membutuhkan informasi.
22
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
F. Visi dan Misi Usaha bisnis yang sukses, beroprasi dengan pernyataan atau penjelasan tentang apa yang menjadi maksud atau tujuan bisnis. Pernyataan filosofis (visi dan misi) menjelaskan bagaimana perusahaan akan beroperasi, hal ini perlu dipikirkan secara jelas dan ditulis sebagai pedoman bagi perusahaan. G. Gambar Organisasi Efesiensi operasi dan minimalisasi konflik internal tergantung pada pengertian atau pemahaman dari kewenangan (authority), tanggung jawab (responsibility) dan nama jabatan (title) dari masing-masing individu dalam biro perjalanan wisata. Susunan organisasi atau struktur organisasi (organization chart) merupakan metode biasa yang menggambarkan secara visual desain operasional, dan penjelasan dari masing-masing jabatan dan tanggung jawab masing-masing pegawai harus diberikan bersama dengan susunan organisasi. Sebagian dari biro perjalanan yang baru berdiri memilih untuk mulai dengan sedikit tenaga kerja, namun seiring dengan perkembangan bisnis jumlah karyawan bertambah sedikit demi sedikit. Kalau orang terpaksa menangani tugas-tugas yang baru karena keterbatasan jumlah tenaga kerja, seringkali mereka dipaksa melakukan tugas yang belum dikuasai, maka mereka menggunakan metode ‘learning on the job’ tanpa persiapan yang professional. Lama kelamaan ada beberapa tugas yang dirangkap, yang dkiperlukan adalah job description baru supaya tugas masing-masing pegawai jelas. H. Analisis Pasar dan Industri Suatu rencana bisnis harus memuat suatu gambaran dan analisis mengenai industry biro perjalanan wisata, suatu analisis yang baik memerlukan wawancara dengan orang yang memiliki pengetahuan dalam hal tersebut, antara lain : -
Organisasi yang mewakili biro perjalanan Perusahaan jasa seperti hotel, perusahaan penerbangan, biro pemerintah dan pesaing. Media cetak (majalah perjalanan atau travel journals)
Analisis industry akan memberikan sudut pandang atau perspektif makro dan memungkinkan pemilik untuk mengetahui kecenderungan yang penting dan kemungkinan yang dapat dilakukan.
23
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
Meskipun biro perjalanan akan dipengaruhi oleh kecenderungan nasional, namun sebagian besar dari penghasilannya didapatkan dari pasar local dan biasanya keadaan pasar local berbeda dengan gambaran nasional. Suatu analais mengenai pasar local harus mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. Persaingan Semua pesaing usaha harus di identifikasi, terutama yang menjual produk serupa. Identifikasi tersebut harus menjelaskan - Kekuatan dan kelemahan, - Dasar atau landasan konsumen atau pelanggan (costumer base), - Strategi persaingan yang dipakai, - Kecenderungan terhadap perubahan seperti kebangkrutan dan masuknya banyak biro perjalanan baru selama tiga tahun terakhir. Perkiraan apakah masyarakat secara realistis dapat menerima atau mendukung suatu biro perjalanan baru dan perkiraan tentang keunggulan-keunggulan kompetitif dari biro perjalanan yang direncanakan harus juga dibuat. 2. Kecenderungan pasar (market trend) 3. Bagian-bagian pasar (market segments) 4. Hambatan-hambatan memasuki suatu pasar tertentu (barriers to entry)
I. Perencanaan Strategis Berdasarkan analis pasar dan industry perjalanan serta tujuan poko perjalanan wisata, suatu strategi bisnis harus dipilih atau ditentukan. Strateri itu meliputi bagaimana sumber daya ekonomi yang terbatas dari perusahaan dapat digunakan untuk memaksimalkan keuntungan atau laba dan mencapai tujuan lain dalam lingkungan dan dengan persaingan yang di hadapi. Perencanaan strategis berarti penentuan status atau keadaan masa depan perusahaan dengan penjelasan spesifik tentang produk-produk, besarnya, laju pertumbuhan inovasi serta hubungan dengan para pemilik, para manajer, paara pegawai dan sebagainya. Proses perencanaan membantu biro perjalanan wisata mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih benar mengenai semua aspek dari operasi perusahaan. 1. Kombinasi Pasar dan Produk (Product Market Mix) – Matriks dengan macam-macam pasar dan produk merupakan komponen pokok atau hasil dari perencanaan strategis perusahaan. Matriks tersebut mengidentifikasikan produk mana yang akan dijual dan kepada siapa produk itu akan dijual.
24
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
Sangat penting membagi-bagi baik produk maupun pasar dalam kelompok tertentu (segment) untuk menentukan perbedaan dalam sumber daya ekonomi yang diperlukan seperti tenaga kerja, fasilitas dan pemasaran. Suatu matriks menyediakan cara sederhana untuk meganalisis keputusan-keputusan berkaitan dengan pasar dan produk. 2. Ramalan tentang lingkungan bisnis (Environmental Forecast) – Ramalan tentang lingkungan bisnis masa depan merupakan dasar pokok untuk perencanaan dan harus dibuat secara eksplisit selama proses perencanaan. Suatu biro perjalanan wisata yang kecil biasanya tidak mempunyai sumber daya ekonomi untuk melaksanakan penelitian dan ramalan yang mahal. Mereka dapat menggunakan data yang tersedia dan hasil ramalan yang tersedia melalui penerbitan bisnis (trade publications) dan organisasi atau asosiasi bisnis lokal. 3. Arah Pertumbuhan (Growth Direction) – Untuk perencanaan jangka pendek dan jangka panjang, manajemen biro perjalanan harus menentukan arah pertumbuhan masa depan dan sumber daya ekkonomi yang diperlukan. Ada tiga pilihan pokok : a. Perluasan Pasar (Market Expansion) berarti perluasan pasar termasuk penjualan produk yang sudah ada ke pasar yang baru. b. Perluasan Produk (Product Expansion) berarti penambahan produk baru yang cocok dengan jenis-jenis produk yang sekarang di jual. c. Integrasi Vertikal (Vertical Integration) misalnya untuk biro perjalanan yang beroperasi pada tingkat eceran ditingkatkan ke operasi pada tingkat grosir. Arah pertumbuhan harus dijelaskan secara spesifik sebagai bagian dari perencanaan spesifik.
J. Prediksi Penjualan Para kepala bank dan pihak yang meminjamkan uang biasanya tidak berminat pada penjelasan atau pernyataan yang terlalu umum dan kurang spesifik. Mereka biasanya mewajibkan daftar fakta-fakta dan data mengenai bisnis yang mungkin terjadi. Maka suatu rencana bisnis biro perjalanan wisata harus meliputi prediksi atau perkiraan basarnya penjualan untuk tiap bulan dan tiap tahun. Penjualan sangat cenderung berfluktuasi secara drastis dari bulan ke bulan dan dari musim ke musim. Hal ini biasanya tergantung pada lokasi dan pelanggan biro perjalanan itu sendiri.
25
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
Prediksi atau proyeksi keuangan (financial projections) dan penentuan dari arus uang tunai (cash flow) biasanya berdasarkan perkiraan per bulan, oleh karena itu prediksi penjualan harus realistis. Ada periode waktu antara saat penjualan dan saat pembayaran komisikomisi. Juga ada konsekuensi kalau penjualan dilaksanakan dengan menggunakan kartu kredit, hal ini sangat mempengaruhi arus uang tunai. Prediksi penjualan harus termasuk penerimaan dari semua sumber yang mungkin. K. Sertifikat dan Surat ijin Untuk membuka suatu biro penjualan perjalanan di amerika serikat dan banyak negara lain termasuk Indonesia, individu-individu tidak wajib mempunyai gelar dari perguruan tinggi atau sertifikasi professional. Negara lain mungkin mempunyai peraturan yang berbeda, misalnya mungkin orang harus lulus ujian, mempunyai ijin, mempunyai sertofikasi profesioanal, ijin pembayaran pajak penjualan dan ijin sebagai pedagang eceran. L. Kerjasama dengan Asosiasi-Asosiasi Biro perjalanan wajib mempunyai pengangkatan atau penunjukan (appointment) yang diperoleh dari asosiasi yang mewakili perusahaan penerbangan nasional dan internasional. Pengangkutan tersebut member kuasa atau hak (authorize) kepada biro perjalanan wisata untuk berfungsi sebagai agen penjualan bagi perusahaan penerbangan, memungkinkan biro perjalanan wisata menulis atau member karcis pesawat terbang dan mengumpulkan atau menerima komisi dari perusahaan penerbangan. Agen perjalanan dibimbing oleh peraturan-peraturan yang ditentukan oleh asosiasi nasional dan internasional.
26
MODUL MANAJEMEN UPW
STP Sahid Jakarta
BAB V STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI BIRO PERJALANAN WISATA
Direktur
HRD
Sekretaris
Manajer Umum
Dep. Tiket
Dome stik
Internas ional
Dep. Tour
Dome stik
Inbou nd
Akunting
Outbo nd
Doku men
Kasir
Pembuk uan
.Gb.4. Struktur Organisasi
Lingkup pekerjaan pada masing-masing divisi di Biro Perjalanan Wisata Fungsi Pemasaran ď ś Making Salles Calls Menghubungi customers dan menginformasikan produk wisata
27
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
Advising Clients Menjelaskan detail produk yang ditawarkan dan memberikan saran-saran kepada clients berkaitan dengan produk yang di tawarkannya. Transmitting Informastion Menyebarkan dan memberikan informasi yang diperlukan Planning and carrying out promotional company Merencanakan dan mempromosikan perusahaan beserta produknya. Analyzing clients and maintaining Passenger name Records (PNRs) Menganalisa dan memelihara PNRs B. Fungsi Produksi Collecting and Reviewing brochures and other literatures from travel products suppliers and ascertaing the currency of information. Mengkoleksi dan meninjau ulang brosur dan literatur lain dari pemasok dan menetapkan informasi terbaru, termasuk mengadakan dan mengarsifkan contract rate dari suppliers Writing tickets Menerbitkan / Issued tiket Booking Space Mengupayakan pemesanan tour maupun tiket Maintaining and Contolling airline ticket stock Menjaga dan mengontrol stok tiket Keeping tariff up to date Menjaga agar info harga dari produk yang ditawarkan up to date Designing Package Tour Merancang paket tour baik ready made tour maupun tailor made tour. 28
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
Preparing quotation and agent tariff Menyiapkan perhitungan harga untuk keperluan agen lain yang akan bekerjasama dalam menjual produk kita. Receive and process resrvations Menerima dan memproses pemesanan Finalising booking and execution Mengeksekusi pelayanan produk yang telah ditawarkan Filing Mengarsipkan dokumen perusahaan Ordering Memesan segala kebutuhan perusahaan yang berkaitan dengan proses produksi Fungsi Keuangan
Bookeeping and Accounting Melakukan pembukuan dan akuntansi
Billing Menerbitkan invoice dan melakukan pembayaran kepada suppliers
Budgeting Merencanakan anggaran perusahaan
Sumber Pendapatan Biro Perjalanan Wisata Sumber pendapatan (sources of revenue) didapatkan antara lain dari : Commission on sales (komisi atas menjualan) Misalnya : komisi atas penjualan tiket pesawat, dll.
29
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
Override Commissions yaitu tambahan komisi dari komisi normal yang diberikan oleh suppliers. Misalnya: bonus tambahan dari pihak maskapai penerbangan jika target pernjualan tiket tercapai dalam jangka waktu yang ditentukan. Fees charge for services yaitu biaya atas layanan jasa yang diberikan, misalnya : pengurusan paspor, visa, dll. Profit margin yaitu laba yang ditambahkan dari harga pokok, biasanya istilah ini muncul pada penyusunan paket tour. Baik dengan cara a set ammount (menamahkan sejumlah nominal tertentu) atau a set percentage (menambahkan dalam persen tertentu)
30
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
BAB VI DOKUMEN PERJALANAN
A. Paspor Passpor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat pemerintah yang berwenang dari suatu negara untuk mengadakan perjalanan antar negara. Passpor menyatakan identitas kewarganegaraan pemegangnya serta memperoleh hak perlindungan dari negaranya di luar negeri. B. Macam-macam Paspor Paspor Diplomatik Masa berlakunya sesuai dengan waktu yang dibutuhkan dalam masa tugasnya Paspor Dinas Masa berlakunya 1 s/d 2 tahun Paspor Biasa Masa berlakunya 5 tahun yang berisi 48 halaman Paspor untuk orang asing (Stateless Passport) Masa berlakunya 1 tahun Paspor lainnya Surat perjalanan laksana paspor Masa berlakunya 1 kali perjalanan Joint Passport (paspor keluarga) Paspor untuk naik haji C. Prosedur Pengeluaran Paspor Pemohon Paspor 31
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
a. Mengisi formulir yang telah dipersiapkan (diambil di kantor imigrasi atau jika melalui travel agent semua syarat diserahkan, proses selanjutnya agent yang menangani) b. Menyerahkan formulir yang selanjutnya proses ± 4 hari c. Pemotretan di kantor imigrasi d. Penandatanganan pejabat yang berwenang (paspor selesai ± 7 hari kerja atau kilat ± 3 hari kerja) Syarat-syarat permohonan paspor: Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) Akte Kelahiran dan Akte Nikah Surat Kewarganegaraan (WNI) Surat ganti nama (bila ex WNA dan berganti nama) Pas foto (foto di tempat/kantor imigrasi) Surat sponsor perusahaan/izin perusahaan Surat izin orang tua / suami Isi Lembar paspor: Petunjuk khusus Identitas Masa berlaku paspor Disahkan oleh lepala imigrasi Catatan pengesahan (4 lembar) Slip kedatangan Lembar visa (12 lembar) UU Kewarganegaraan
32
STP Sahid Jakarta
MODUL MANAJEMEN UPW
33