ANGKLUNG HARUS TETAP MENDUNIA

Page 1

rd INILAH GRUP : INILAH KORAN  PORTAL NEWS : INILAH.COM  INILAHKORAN.COM YANGMUDA.COM  JAKARTAPRESS.COM  MAJALAH: INILAH REVIEW

EDISI 341/TAHUN III/2014 SENIN, 17 NOVEMBER 2014

Telinga, Mata, dan Hati Rakyat REDAKSI /IKLAN/SIRKULASI: JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TELP 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI) FAX 022-6127769 HARGA LANGGANAN RP55.000/BULAN Website www.inilahkoran.com

Email redaksijabar@inilah.com

e

e-Paper www.inilah.com/ikoran

Facebook inilahkoran jabar

Twitter @inilahkoran

Line Chat inilahkoran

RP 2.000

SECTION A

ANGKLUNG HARUS TETAP MENDUNIA

INILAH/BAMBANG PRASETHYO

ANGKLUNG DAY: Sekitar 3 ribu pemain angklung secara serentak memainkan sejumlah lagu di halaman Gedung Sate, Minggu (16/11). Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati Angklung Day 2014.

WARGA Jabar harus bangga lantaran memiliki warisan karya seni dan budaya angklung. Beberapa sekolah di penjuru dunia bahkan antusias mempelajarinya. Oleh: Jaka Permana

T

iga menit itu waktu yang singkat. Tapi Ahmad Heryawan betulbetul memanfaatkannya. Dalam durasi waktu pendek, Gubernur Jabar itu berlatih menjadi konduktor. Dia pun sukses memimpin sekitar 3.000 pemain angklung yang tumplek di halaman Gedung Sate, Minggu (16/11). Begitulah kemeriahan Ang-

klung Day 2014. Di bawah pimpinan Heryawan, para pemain angklung yang sebagian besar siswa-siswi SD itu terlihat antusias. Mereka di antaranya membawakan lagu Halo-Halo Bandung, Peuyeum Bandung, Yamko Rambe Yamko, dan lagu Bendera (Coklat). “Latihannya tiga menit tadi. Halo Halo Bandung saya hapal, hanya tadi ada nada

mukadimah sebelum masuk, terus masuk kan,” ungkap Heryawan kepada wartawan seusai usai acara, Minggu (16/11). Tahun ini Angklung Day mengambil tema Bersama Angklung Beraksi. Ada 76 Grup Angklung yang ikut ambil bagian.

» Bersambung ke Hal A7

BEBERSIH KOTA

Aksi Seniman Cintai Bandung

Oleh: KH.Abdullah Gymnastiar

Penyakit Hati: Buruk Sangka ALHAMDULILLAH, segala puji sempurna hanya milik Allah. Dialah pencipta langit, bumi beserta isinya. Dia yang mendesain tanpa bantuan siapa pun. Dia yang mencipta tanpa membutuhkan contoh dari siapapun. Dia yang memelihara siang dan malam dengan sempurna. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah, Muhammad Saw, keluarga, dan para sahabat. Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. » Bersambung ke Hal A7

BOLAMANIA

C

SPORTY

BANDUNG & SEKITARNYA 17 NOVEMBER 2014 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:05 11.35 14.49 17.46 18.57

18 NOVEMBER2014 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:05 11.35 14.49 17.46 18.57

022-6127 865

Kota” ini tak hanya dilakukan para seniman yang di antaranya adalah Man Jasad, Pidibaiq serta Budi Cilok. Ada pula komunitas musik di Bandung dan sekitarnya.

Mereka semua terlibat dalam bentuk perbaikan sarana umum pengecatan trotoar/media di sepanjang Car Free Day.

» Bersambung ke Hal A7

Kembali ke Pangkal

WAYNE Rooney tak akan gantung sepatu seusai mencetak penampilan ke-100 untuk timnas Inggris, Sabtu (15/11). » BACA HAL C6

IKLAN & BERLANGGANAN

BEBERSIH KOTA: Sejumlah seniman menggelar kegiatan ”Bebersih Kota” yang merupakan pra-event Bhinneka Tunggal Ika Movement 2014.

INILAH, Bandung – Irjen Pol Mochamad Iriawan mengambil ancang-ancang. Memasuki musim hujan, Kapolda Jabar itu sudah menyiapkan personel polisi di beberapa titik rawan banjir dan longsor. Satu yang jadi perhatian adalah wilayah Pantai Utara (Pantura). “Personel sudah disiapkan dan dikerahkan di beberapa titik rawan. Di antaranya di Pantura,” kata Iriawan kepada wartawan, Minggu (16/11). Dia menyebutkan, Pantura jadi salah satu daerah yang dapat perhatian. Sebab di musim penghujan, kawasan Pantura yang merupakan jalur antarprovinsi, kerap disergap kemacetan. Penyebabnya banyak, di antaranya jalan rusak. Selain kemacetan, katanya, kawasan Pantura sering di-

Setiap hujan pemukiman kami selalu terkena banjir bandang. Akibatnya, kami harus gotong royong bersih-bersih lumpur. Kami juga khawatir terjadi banjir susulan. Karena hujan masih terus turun. landa banjir. Makanya, selain menyiagakan personel, fasilitas seperti perahu karet pun disediakan.

» Bersambung ke Hal A7

Serat Bang Sem

DORONGAN COLEEN

JADWAL SALAT

INILAH/ASTRI AGUSTINA

INILAH, Bandung – Mencintai Kota Bandung jangan hanya sekadar wacana. Para seniman Kota Bandung mewujudkannya dalam bentuk “Bebersih Kota”. Hajatan Car Free Day Dago menjadi lahan kegiatan “Bebersih Kota”. Ini merupakan pra-event Bhinneka Tunggal Ika Movement 2014 yang kedua kalinya. Setelah sukses dengan “Dialog 4 Presiden” pada Rabu (12/11) silam, kegiatan “Bebersih Kota” juga rupanya berhasil menyedot animo massa. Dimulai pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB, “Bebersih

Polda Jabar Waspada Banjir dan Longsor

ADA masa, ketika kaum yang bertikai mulai sadar, karena semua tak ada yang mendapat bagian. Warisan (kebaikan dan kebajikan masa lampau atau secara harafiah) semua telah habis, dihabisi oleh mereka yang punya otoritas. Para raksasa menyusup, yang bertikai jadi diam, kuatir disalahkan hilangnya negara. Sang raksasa sibuk mencari gembala, yang saungnya di dalam rimba, yang pintunya hanya sebuah batu, beratap

Jurnalis, broadcaster, imagineer yang aktif mengembangkan Imagineering Training dan Locus Training.

N. Syamsuddin Ch. Haesy handeuleum, bertiang hanjuang. Mencari bocah untuk tumbal, karena para raksasa itu meminta tumbal. Tapi, anakanak gembala itu tak ada lagi,

telah pergi bersama dengan bocah-bocah berjanggut. Kisah ini sudah sangat lama saya dengar. Disampaikan dengan cara mamaos : “Nu garelut laju rareureuh; laju kakara arengeuh; kabéh gé taya nu meunang bagian. Sabab warisan sakabéh béak, béakna ku nu nyarekel gadéan. Butabuta laju nyarusup, nu garelut jadi kareueung, sarieuneun ditempuhkeun leungitna nagara. Laju naréangan budak angon, nu saungna di birit leuwi nu pantona batu satangtung, nu dihateup ku

handeuleum ditihangan ku hanjuang. Naréanganana budak tumbal. sejana dék marénta tumbal. Tapi, budak angon enggeus euweuh, geus narindak babarengan jeung budak anu janggotan...!” Saya membayangkan, memang ada warisan yang hilang dalam kehidupan kita

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kini. Yakni, warisan budaya tentang etika. Akibatnya, hidup bagai berdiri di atas perahu oleng. Nilai-nilai baru yang belum terpahami dengan baik, merasuk dan merusak akal budi.

» Bersambung ke Hal A7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
ANGKLUNG HARUS TETAP MENDUNIA by Inilah Media Jabar - Issuu