Inilah Review Edisi 24 : YAWADWIPA SIAPA DIA?

Page 1



iklan iklan.indd 57

1/21/2012 5:42:21 PM


Mailbox majalah ekonomi dan bisnis

inilahREVIEW pendiri: Muchlis Hasyim

http://www.inilah.com/ireview

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: andi suruji

inilah grup media : n portal news: www.inilah.com n portal news : www.inilahjabar.com n Surat kabar : inilah koran n portal news : www.jakartapress.com

Redaktur Eksekutif: Tri Juli Sukaryana, latihono sujantyo Redaktur: Derek Manangka, Satrio Adinugroho, Sigas, Setiyadi, FONDA LAPOD, Iwan purwantono redaktur foto: dahlan rebo pahing Fotografer: wirasatria

Cover: Ramawijaya

Hak Jawab PT Pertamina Redaksi Inilah Review Yth. Bersama ini kami sampaikan hak jawab PT Pertamina (Persero) atas informasi yang kurang tepat yang dimuat dalam artikel, sebagaimana disebutkan dalam badan hak jawab kami berikut ini: “Pertamina tidak merugi dari kontrak sewa Ekaputra.” Terkait dengan pemberitaan Inilah Review pada edisi 23-29 Januari 2012 dengan judul artikel ‘Gairah Pertamina Membuat Kapal—Pertamina akan in­ ves­ tasi banyak kapal. Industri dalam negeri kebagian’ pada halaman 28, kami apresiasi atas upaya positif dari Inilah Review untuk memuat artikel tentang aktivitas dan kinerja PT Pertamina (Persero), khususnya yang terkait dengan perkapalan. Namun, kami sangat keberatan dengan adanya dua kalimat dalam artikel di alinea ke-3 yang berbunyi: “Kasus terbaru adalah tudingan miring tentang sewa kapal Ekaputra, milik Humpuss Intermoda. Urusan sewa ini, membuat Pertamina diperkirakan merugi, gara-gara kongkalikong sewa kapal yang tidak pernah terpakai.” Ada beberapa hal yang perlu diluruskan terkait kedua kalimat yang saling berhubungan tersebut. 1. Dengan adanya optimalisasi first options kontrak Ekaputra melalui skema charter back, Pertamina sama sekali tidak dirugikan, bahkan justru sangat diuntungkan. Total nilai keuntungan yang diperoleh Pertamina dari charter back pada

4

periode 2010 hingga 2014 mencapai sekitar US$27 juta. Seluruh keuntungan tersebut masuk ke dalam kas perusahaan secara wajar. Perlu ditekankan penggunaan first options yang memperpanjang kon­ trak selama 5 tahun merupakan ke­ pu­ tusan bisnis semata dan segala sesuatunya, termasuk kandungan risiko yang dihadapi, harus dilihat dalam perspektif bisnis. 2. PT Pertamina (Persero) adalah BUMN yang mendapatkan skor Good Corporate Governance (GCG) ter­ tinggi (8,95) oleh KPK di 2011 dan merupakan BUMN per­ contohan untuk pengendalian prog­ ram gratifikasi yang selalu me­ nge­ depankan prinsip-prinsip GCG dalam setiap pengambilan kepu­ tusan, termasuk terkait dengan opti­ malisasi first options penyewaan kapal tanker Ekaputra dari PT Hum­ puss Intermoda Tbk. 3. Sebagai pengejawantahan dari prinsip tersebut, kami sampaikan bahwa proses, sebagian ataupun secara keseluruhannya, dalam pene­ tapan kontrak kapal tanker Ekaputra tersebut dilakukan dalam koridor hukum dan perundang-undangan di Republik Indonesia. Kami tegaskan sekali lagi,semua proses dilakukan secara transparan dan terangbenderang, terdapat catatan resmi hitam di atas putih yang memiliki kekuatan hukum. Proses menuju ke­se­pakatan perpanjangan kontrak Ekaputra selama 5 tahun (20092014) dilakukan oleh tim negosiasi yang menjalankan tugas sesuai kewenangannya dengan berpedoman pada best practice bisnis dan koridor hukum yang berlaku sehingga tuduhan kongkalikong sangat menci­ derai semangat GCG yang kami jun­ jung dalam proses ini. 4. PT Pertamina (Persero) membuka akses seluas-luasnya kepa­da media,

REDAKTUR DESAIN: Erbhayu prananta Desain & layout: yayan taryana, Ramawijaya RiSET: Mahario, tri handika, Aditya b sekretaris redaksi: ira sri rejeki

unit usaha pemimpin usaha: I nyoman brahmandita, general manager: Sjarifuddin Manager keuangan: fahmi alamsyah manager iklan: alvin alverdian account executive: selvi (avi), Tri Cahyani manager it: bonny hardi putra sirkulasi: herry chatib tata usaha: nonon primayani putri penasehat hukum: lucas sh & partners alamat usaha: jl. rimba no. 42, kebayoran barujakarta selatan 12150, tel. 021 7222338 (hunting), fax. 021 7222659, alamat redaksi: jl. sungai sambas vi/12, kebayoran baru-jakarta selatan 12130, tel 021 72787313, 72787316, fax. 021 7210976 penerbit: pt media berita indonesia Distribusi: Three mandiri (3M)

termasuk InilahReview untuk men­da­patkan informasi seba­gai kon­ firmasi atas isu kontrak Ekaputra. Namun, kami sangat menyayangkan InilahReview sama sekali tidak me­la­kukan konfirmasi atas tuduhan ter­sebut, bahkan tidak pula menye­ butkan sumber beritanya sehingga terkesan InilahReview hanya mem­bu­at opini atas asumsi sendiri. Demikian kami sampaikan hak kami untuk meluruskan informasi kurang te­ pat yang sudah muncul ke ruang publik melalui InilahReview. Klarifikasi ini sekaligus sebagai hak jawab dari PT Pertamina (Persero) yang dilindungi oleh Undang-Undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers Media Manager PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro Tembusan: Dewan Pers

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


CONTENTREVIEW

LaporanUtama pers dibawah pemilik modal Para pengusaha ramai-ramai ke bisnis media massa dengan berbagai kepentingannya

50 | profil

4 | MailBox

62 tahun btn bermimpi naik peringkat Menargetkan naik peringkat dari urutan kesepuluh menjadi kesembilan bank terbesar di tanah air.

13 | wawancara Anindya novyan bakrie

“Saya tidak ikut campur redaksi”

56 | Keuangan dan Perbankan 60 | Pasar Modal

n Iqbal lantarno

direktur utama btn.

31 | Sisipan bisnis panggung menangguk untung Maraknya pentas musisi asing, memunculkan banyak pemain baru di industri musik.

22 | Bisnis Sepekan • FLPP mandek • Pabrik setrum untung Rp 10.7 triliun. • Mandala siap terbang lagi. • Pos Indonesia, menggenjot bisnis yang sudah sunset. 24 BISNIS | adu balap motor matik Masih didominasi Jepang, produk China dan Italia mulai ramaikan pasar di Indonesia.

44 | Internasional Bertekuk lutut di hadapan Samsung. 52 | Hukum Agar pilot tak lagi pakai narkoba

presdir visi media Asia

18 | nasional siapa yang memainkan bank mutiara ..tiba-tiba ditawar Rp 6,75 triliun oleh Yawadwipa Companies.

8 | Editorial

66 | Kolom

38 | Figur

al pacino

setahun rp. 450 MILIAR “Tua-tua keladi, makin tua penghasilannya makin tinggi” 40 | gaya hidup Premium citycar Kecil itu indah (dan mahal) Kehadirannya yang mungil di antara kepadatan jalan raya, membuat banyak pengendara mobil lain melirik sejenak.

42 | Kehutanan heart of borneo. apa yang diharapkan? ...tak cukup menyelamatkan hutan Kalimantan dari kerusakan.


#1 Kecelakaan di Puncak, 14 Orang Tewas SEBUAH bus Karunia Bakti mengalami rem blong dan menabrak mobil, sepeda, motor, serta sebuah warung, di Cisarua Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (10/2/2012). Sebanyak 14 orang tewas dan 47 orang lainnya mengalami luka. Informasi yang diperoleh INILAH.COM di lokasi kejadian, tabrakan ini bermula dari bus Karunia Bakti Jurusan Garut-Jakarta yang membawa sekitar 60 orang penumpang melaju dari arah Cianjur menuju Bogor. Saat melintas di turunan Citeko, Kecamatan Cisarua, diduga bus mengalami rem blong. n

#2 ‘Kaki’ Anas Urbaningrum Dilumpuhkan PERNYATAAN Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat SBY Minggu (4/2/2012) sama sekali tak menjadikan ingar-ingar suasana internal partai meredup. Justru, secara sistemik manuver yang muncul kian melumpuhkan ‘kaki’ Anas Urbaningrum Sikap SBY merespons kasus internal Partai Demokrat yang menegaskan tidak akan melengserkan Anas Urbaningrum dari kursinya sebelum proses hukum di Komisi Pemberantsan Korupsi (KPK), nyatanya tak linier dengan praktik di lapangan. n

#3 Analis Optimistis, Emas 2012 Capai U$2.000

#4 PSSI Akan Akui ISL, Misi Menpora Berjalan Sukses

KEPERCAYAAN diri investor terhadap emas terus bertumbuh. Para analis pun yakin, harga logam mulia ini akan melampaui US$2.000 per troy ounce tahun ini. Fund manager Kanada Eric Sprott meyakini harga emas akan bullish dalam 10 bulan ke depan. Ia memprediksikan, level tertinggi sepanjang sejarah, yakni US$ 2.000 per troy ounce akan tercapai tahun ini. Sementara perak juga akan mengikuti, dengan menembus level US$50. n

MENTERI Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng akhirnya bertemu langsung dengan PSSI. Andi pun sekali lagi menegaskan kepada PSSI untuk mengakui kompetisi Indonesia Super League (ISL). Solusi yang terus disodorkan Menpora adalah melegalkan ISL. Ini diambil hanya dengan dasar membuka kesempatan bagi seluruh warga Indonesia untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia. ”Saya sampaikan posisi pemerintah yang menginginkan rekonsiliasi, suasana kondusif dibutuhkan agar pembinaan sepakbola makin maju,” ujar Andi pada jumpa pers usai pertemuan dengan PSSI, Jumat malam WIB (10/2/2012) . n

inilahREVIEW 15 Tahun I | 05-11 Desember 2011

7


26 IReview Edisi 7 th 1.indd 26

inilahREVIEW 06 Tahun I | 3-9 Oktober 2011

7/16/2011 12:22:26 AM


editorial

Kenapa Kau Ragu?

S

ikap , pemerintah dalam menetapkan kebijakan subsidi BBM dan listrik, memang, membingungkan, sekaligus menyebalkan. Betapa tidak? Sudah bertahun pemerintah menampilkan sikap mengambang. Setiap akan mengambil keputusan, terutama yang tidak populer, Presiden SBY selalu memakai gaya klise, yakni melempar balon untuk mengetahui reaksi masyarakat. Tapi yang bikin sebal, setelah reaksi muncul ke permukaan, pemerintah tak melakukan aksi apa-apa. Beleid subsidi bahan bakar minyak tetap dipertahankan, begitu pun subsidi listrik. Akibatnya, dana yang harus dianggarkan pun terus membengkak tak tertahankan. Bahkan tahun lalu, nilai subsidi yang harus dibayar jauh lebih besar lagi, kendati nilainya sudah ditambah melalui APBN Perubahan 2011. Apa sebenarnya yang membuat SBY begitu ragu untuk mengambil keputusan? Tak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan yang satu ini. Orang hanya menduga-duga. Menurut kalangan posikolog, sebagai anak tunggal SBY pada dasarnya memang peragu. Ia tak berani mengambil keputusan yang dampaknya sulit diduga. Tapi ada juga yang bilang, di pemerintahannya yang terakhir ini, sang presiden tak mau membuat ‘langkah cacat’ di mata rakyat. Ia ingin dikenang sebagai pemimpin yang ‘membela kepentingan rakyat’ dengan menambah subsidi dan membiarkan harga premium dan solar tetap di tempatnya. Ia, sepertinya, tak mau rakyat ingat bahwa di awal pemerintahannya telah menaikkan harga BBM sebanyak tiga kali. Betulkah begitu? Wallahualam, hanya SBY dan Allah SWT yang tahu jawabnya. Padahal, kalau mau menyelamatkan pemborosan anggaran, pemerintah sebenarnya sudah bisa menaikkan harga BBM bersubsidi sejak tahun lalu. Tak perlu terlalu takut, sebab pihak yang mendukung sudah cukup banyak. Salah satunya, hasil kajian yang dilakukan oleh tiga perguruan tinggi negeri (ITB, UI dan YGM) yang dipimpin oleh Anggito Abimanyu. Tim ini merekomendasikan BBM bersubsidi layak dinaikkan antara Rp 500 – Rp 1.000 per liter. Jika langkah ini telah diambil, maka perpindahan dari BBM ke gas akan lebih mudah dilakukan lantaran adanya perbedaan harga y ang cukup lebar. Kalangan pengusaha, yang biasanya paling cerewet dalam menyikapi kenaikan harga BBM, kali ini tampak lebih jinak. Bahkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengusulkan, agar premium dan solar kendaraan roda empat pelat hitam dinaikkan menjadi Rp 7.500. Ini sama dengan usulan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia alias Hipmi yang mengusulkan agar subsidi BBM dicabut. Menurut Suryo Bambang Susilo, Ketua Kadin, subsidi BBM telah menyedot seperempat dana anggaran pemerintah. Kata dia, alangkah indahnya kalau uang yang jumbo itu dipakai untuk membangun infrastruktur, membangun UMKM dan—yang paling penting—dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan. Kalangan wakil rakyat, juga sami mawon. Kecuali PDIP, fraksi lainnya memberikan dukungan penuh jika pemerintah akan menaikkan

8

Kalangan pengusaha, yang biasanya paling cerewet dalam menyikapi kenaikan harga BBM, kali ini tampak lebih jinak. Bahkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengusulkan, agar premium dan solar kendaraan roda empat pelat hitam dinaikkan menjadi Rp 7.500. harga premium. Semua sadar, mengirit subsidi tak mungkin dilakukan dengan cara mengalihkan konsumen premium ke pertamax dan gas. Sebab SPBU yang ada belum siap melayani konsumen yang demikian banyak. Apalagi konversi ke gas, selain pompa-pompa bensin, harus pula membangun alat-alat pengisian baru untuk gas, ada puluhan juta mobil yang harus dilengkapi dengan conventer kit. Jadi, dukungan sudah cukup kuat, lantas kenapa masih ragu? Yang tak kalah parah, sikap seperti itu juga nampak ketika pemerintah akan mengurangi subsidi setrum dengan cara menaikkan tarif dasar listrik alias TDL sebesar 10%. Pagi-pagi, Menteri Keuangan Agus Martowardojo sudah mengumumkan rencana ini ke publik. Tapi, entah apa yang terjadi, susai rapat dengan Komisi XI DPR RI, Agus melontarkan pernyataan yang bertolak belakang. Kata dia, kalau kenaikan TDL tidak jadi, pemerintah akan segera mengajukan APBN Perubahan 2012. Nah, ragu lagi kan. Padahal, kendati mendapat tentangan dari dunia partikelir, para pengusaha sudah mau mengalah. Dengan syarat, kenaikan dilakukan secara bertahap. Misalnya 1% setiap bulan. Selain itu, tak banyak juga penggiat di LSM yang memprotes kebijakan ini. Soalnya, kenaikan tarif tidak diberlakukan pada pelanggan kecil yang memakai listrik berdaya 450 watt. Kalangan UKM juga tidak keberatan. Sebab, penelitian yang dilakukan LPEM Universitas Indonesia dan LKFT UGM menunjukkan bahwa kenaikan TDL 10% tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap daya saing mayoritas (90%) UKM. Walhasil, jangan ragu, segera ambil keputusan selama itu bermaslahat bagi rakyat banyak. Apalagi, dari beleid itu, subsidi yang bisa dihemat mencapai Rp 20 triliun.n

Email kami: ireview.redaksi@gmail.com Kirim surat: inilahreview, Jl. Sambas VI No.12 Kebayoran Baru, Jakarta 12130 Info Berlangganan: (021) 72787313, 72787316

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


LAPORAN UTAMA BISNIS PERS

Para pengusaha ramai-ramai masuk ke bisnis media massa. Berbagai kepentingan mewarnai langkah mereka. TEKS Latihono Sujantyo, Sjarifuddin, dan Iwan Purwantono FOTO Riset, ABROR/PRESIDENSBY.INFO Ilustrasi Ramawijaya Infografis erbhayu Prananta

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

9


LAPORAN UTAMA BISNIS PERs

n PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PADA HARI PERS NASIONAL KE 66 DI JAMBI. KEBEBASAN PERS

S

ejak awal pekan lalu kota Jambi bak gadis cantik. Berbagai baliho dan umbul-umbul terlihat di berbagai sudut. Kota dihias dan begitu bersih. Berbagai acara digelar, mulai dari Fun Bike sampai Konvensi Media Massa yang menghadirkan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung. Maklum kali ini Jambi menjadi tuan rumah Hari Pers Nasional ke-66. Puncak peringatan Hari Pers Nasional kemudian diisi oleh pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 Februari, Kamis pekan lalu. “Saya masih konsisten hingga hari ini bahwa freedom of the press sangat penting untuk kita hadirkan di negeri ini,” ujar Presiden Yudhoyono. Kalimat itu begitu pas dengan tema Hari Pers Nasional kali ini, “Pers Merdeka Rakyat Punya Suara”. Tapi benarkah? Tunggu dulu. Simak saja apa yang dikatakan Sekjen Serikat Perusahaan Pers (SPS), Ahmad Djauhar. Dia bilang, saat ini media

Saya masih konsisten hingga hari ini bahwa freedom of the press sangat penting untuk kita hadirkan di negeri ini. Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia

10

massa bukan lagi hanya sumber informasi, tapi juga menjadi kepentingan tertentu. “Cukup banyak pengusaha atau pejabat yang juga membuat surat kabar sehingga jika diserang orang lain, dia bisa mempertahankan diri,” kata Djauhar. Tak jelas siapa yang dimaksud Djauhar. Yang jelas sejak tahun 1985-an para pengusaha yang sebelumnya tak melirik bisnis media massa, mulai menggarap bisnis ini. Tengok saja ketika pada 1985 Sukamdani Sahid Gitosardjono bersama Ciputra, Anthony Salim, dan Eric Samola (almarhum) mendirikan Bisnis Indonesia. Setahun kemudian giliran Surya Paloh, pengusaha catering, mendirikan Harian Prioritas. Namun umur Prioritas hanya setahun karena dibredel pemerintah. Beberapa tahun kemudian Surya mengambil alih Media Indonesia dari T. Yousli Syah. Kolaborasi Media Sejak saat itu, banyak pengusaha berbondong-bondong menanamkan uangnya di bisnis ini. Yang paling agresif adalah Hary Tanoesoedibjo. Sejak mengambil alih PT Bimantara Citra Tbk. tahun 2000 lalu, Hary mengusung ambisi ingin menjadi jawara bisnis media penyiaran dan telekomunikasi. Ambisinya menjadi kenyataan. Ia lewat Media Nusantara Citra (MNC) Group kini memiliki belasan media massa, mulai dari televisi, surat kabar, majalah, radio, hingga media online. Maka tak begitu heran kalau kemudian Hary dijuluki “Raja Multimedia”. Selain Hary, sederet pengusaha lain menggarap bisnis ini. Ada Aburizal Bakrie melalui Bakrie Group mendirikan tvOne, ANTV, dan Vivanews.com. Kemudian Chairul Tanjung lewat Trans Corporation membangun televisi Trans TV, Trans 7, dan tahun lalu membeli situs detik.com. Yang tak kalah sengit apa yang dilakukan Lippo Group. Sejak tahun 2000-an kelompok usaha ini sudah mulai mendiri-

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


LAPORAN UTAMA BISNIS PERs

kan media online bernama Lippostar.com dan ecommerce Lipposhop.com. Beberapa tahun kemudian kedua media online ini ditutup. Lantas, Lippo mengambil alih koran ekonomi Investor Daily dan mendirikan majalah Investor. Pada Januari 2011, Globe Media Group yang dimiliki oleh John Riady, anak James T. Riady, CEO Grup Lippo, mengakuisisi media online beritasatu.com. Nama Globe Media Group pun kini berganti menjadi Berita Satu Media Holdings. Tergabung dalam grup media baru ini adalah beberapa media cetak seperti The Jakarta Globe, Globe Asia, The Peak, Investor Daily, Kemang Buzz, Campus Asia, Student Globe, The Straits Times, Investor, Suara Pembaruan, stasiun televisi QTV, dan portal berita beritasatu.com. Menurut Sachin Gopalan, Chief Operating Officer Berita Satu Media Holdings, beritasatu.com ditarik bukan karena ada kepentingan politik tertentu. “Seperti sejak berdirinya beritasatu. com, kami ke depan tetap menjadi media yang independen, termasuk pada masa pemilihan umum 2014 nanti. Kami tidak mau menjadi partisan ideologi, partai politik, atau agama tertentu,” ujar Sachin. Ia menambahkan Grup Lippo pun tidak memiliki kepemilikan saham di Berita Satu Media Holdings. “Hanya pemegang sahamnya yang kebetulan juga duduk di manajemen Lippo. Mungkin disebutnya sebatas terafiliasi dengan Grup Lippo,” tutur Sachin.

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

Tak mau ketinggalan perusahaan rokok Djarum. Baru-baru ini Djarum membeli situs Kaskus, sebuah forum komunitas terbesar di Indonesia. Atau Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto yang mendirikan situs pelitaonline.com. Pendek kata bisnis pers saat ini yang digarap para pengusaha penuh gempita dan warna. Langkah Chairul Tanjung yang membeli portal berita detik.com senilai US$ 60 juta (Rp 521 miliar) membuat pergerakan konglomerasi media Indonesia makin riuh. Keriuhan tambah seru ketika masyarakat menyaksikan kolaborasi media antara Surya Paloh (Media Indonesia, Metro TV, Lampung Post, dan mediaindonesia.com) dengan Hary Tanoesoedibjo pemilik MNC Group dengan masuknya Hary di Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sebagai Ketua Dewan Pakar. Lima Pengusaha Kalau mau ditelisik, ada lima nama bos media dari kalangan pengusaha yang boleh dibilang sedang adu kuat di industri yang sarat dengan modal besar tersebut. Sebut saja Hary Tanoesoedibjo,

11


LAPORAN UTAMA BISNIS PERs

n Gedung MNC

Chairul Tanjung, Aburizal Bakrie, James Riady, dan Surya Paloh. Chairul Tanjung dan Aburizal Bakrie yang belum memiliki media cetak. Sementara itu, kelima pengusaha ini sama-sama pemilik stasiun televisi. Khusus untuk Hary, dialah bos media dengan koleksi bisnis paling lengkap. Mulai dari koran, majalah, radio, media online, televisi, hingga televisi berlangganan ada di genggaman kelompok bisnisnya. Hary dengan MNC Grup-nya boleh dibilang paling digdaya di jagad media elektronik Indonesia. Tak ada yang salah dengan langkah para pengusaha yang memasuki bisnis media massa. Toh tak ada aturan yang melarang. Di Amerika Serikat saja, sebagai kampiun kebebasan pers, banyak pengusaha menggarap bisnis ini. Hanya masalahnya, apakah sajian beritanya masih tetap memegang nilai-nilai idealisme pers, yakni independen dan jujur? Ketua Program Pasca Sarjana Komunikasi Universitas Pelita Harapan, Tjipta Lesmana menilai banyaknya pengusaha yang masuk ke bisnis media massa merupakan gejala yang tidak baik. “Bagi redaksi sulit buat menjaga independensi, sebab pengusaha punya banyak kepentingan. Namun gejala ini ada di mana-mana,” ujar Tjipta Lesmana kepada InilahREVIEW. Tjipta berharap PWI dan Dewan Pers segera menyikapi fenomena ini. Sebab bila tidak,” kehadiran pengusaha bisa membikin pers tidak sensitif. Kebebasan pers dapat terhambat,” katanya. Konglomerasi media memang menciptakan silang sengkarut kepentingan. Kepemilikan berbagai jenis media yang tersentral pada satu nama tertentu, secara implisit menampilkan kesan makin kuatnya cengkeraman pemilik modal terhadap ruang redaksi. Kalau sudah begini, apa yang bisa diharapkan? n

Berebut Pasar yang Masih Longgar Sejumlah media cetak di Amerika Serikat boleh saja ambruk karena tergerus media online, tapi itu tak berlaku di Indonesia. Media cetak di Indonesia malah tumbuh subur. Tengok saja, kalau pada 2008 hanya ada 1.008, tahun 2011 lalu melonjak menjadi 1.366 media cetak dengan tiras 25,5 juta eksemplar. Media cetak yang memiliki tiras paling banyak adalah surat kabar harian, disusul majalah, tabloid, dan surat kabar minggu. Kenaikan tiras, kata Sekjen Serikat Perusahaan Pers (SPS) Ahmad Djauhar, ada hubungannya dengan kenaikan daya beli masyarakat. Pendapatan per kapita penduduk Indonesia sekarang Rp 3 juta-Rp 3,5 juta per bulan. Hanya saja, pebisnis media cetak harus pandai berinovasi. Misalnya, mengintegrasikan media cetak dengan media online atau televisi. Persaingan bisnis media massa memang ketat. Pelaku bisnis media

12

massa yang dulunya hanya menguasai satu bentuk media, sekarang mulai merambah ke beberapa bentuk media agar penetrasinya ke pasar lebih luas. Selain media cetak, penetrasi pasar yang cukup kuat juga terjadi pada media televisi berbayar. Akhir tahun 2011 baru ada 3,5 juta pelanggan televisi berbayar. Menurut data SPS, masih terdapat 12 juta rumah tangga potensial yang belum terlayani televisi berbayar. Di Indonesia ada 40 juta rumah tangga yang punya televisi. Penetrasi televisi ini juga menjadi pesaing media cetak. Tumbuhnya media massa di Indonesia telah mendorong banyak perusahaan menggenjot belanja iklannya. Tahun ini belanja iklan diperkirakan mencapai Rp 92 triliun, atau meningkat 14,71% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 80,2 triliun. Dari jumlah itu, media berbasis televisi bakal meraup Rp 55,5 triliun, surat kabar Rp 27,7

triliun, dan majalah Rp 1,85 triliun. Sisanya ke tabloid, radio, dan media luar ruang. Persaingan merebut kue iklan akan terjadi antara radio, majalah, tabloid, dan media online. Kata Djauhar, tahun ini media online diperkirakan akan merebut kue iklan hingga Rp 1 triliun, setelah pada pada 2009 hanya Rp 220 miliar. Media online dan media sosial memang makin mewabah di Indonesia. Saat ini di Indonesia ada 45 juta pengguna internet yang menjadi pangsa pasar bagi pengiklan. Belum lagi media baru, seperti blog dan vlogging (video blogging), yang jumlahnya mencapai 5,27 juta pada akhir 2011. “Ini harus diwaspadai pebisnis media cetak,” ujar Asisten CEO untuk Kompas Gramedia Lukas Widjaja. Yang jelas pasar media di Indonesia masih terbuka lebar. Tinggal para pebisnis mengatur strategi untuk merebut pasar yang masih longgar ini. n

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


LAPORAN UTAMA BISNIS PERs

Anindya Novyan Bakrie, Presiden Direktur Visi Media Asia:

Saya Tidak Ikut Campur Redaksi

TEKS Sjarifuddin Foto Riset

A

nindya Novyan Bakrie adalah generasi ketiga Bakrie Group, kerajaan bisnis yang dibangun Ahmad Bakrie, sang kakek. Banyak orang mengira Anin—demikian Anindya biasa disapa—hanya tinggal enak saja meneruskan bisnis keluarga. Tapi tunggu dulu, ia ternyata harus merangkak dari bawah. “Saya dididik berbisnis mulai dari bawah. Bahkan, sebelum memegang bisnis keluarga, saya juga pernah bekerja di sebuah perusahaan keuangan di Amerika,” kata Anin dalam blog-nya. Bukan hanya dari bawah. Anin juga diminta keluarga untuk membenahi perusahaan yang kondisinya sangat buruk. Uji coba yang dilakukan adalah membereskan perusahaan telekomunikasi Ratelindo, yang kondisinya amburadul. Hanya kurang dua tahun, Ratelindo berubah nama menjadi Bakrie Telecom (BTel) dan berhasil sebagai salah satu market leader operator telekomunikasi CDMA terkemuka di negeri ini. Tahun 2002 Anin membenahi ANTV, lalu mengambil alih Lativi pada 2007 yang kemudian berubah nama menjadi tvOne. Dalam kemeriahan Hari Pers Nasional ke-66 di Jambi pekan lalu, Sjarifuddin dari InilahREVIEW menemui Anin untuk sebuah wawancara. Petikannya.

Apa motivasi Bakrie Group membangun bisnis media?

Kami ingin membuat ANTV, tvOne, dan VIVAnews yang bernaung di bawah Visi Media Asia sebagai perusahaan yang memproleh laba dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Khusus untuk target yang kedua, ketiga media antara lain memiliki fungsi mendidik dan menghibur masyarakat hingga sebagai entitas mempunyai nilai tambah bagi masyarakat.

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

Adakah indikator keberhasilan dari merealisaikan motivasi itu?

Setelah sepuluh tahun berdiri, Viva Group melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan nilai pasar Rp 8,5 triliun. Ini menunjukkan grup media kami secara bisnis bisa diterima masyarakat sekaligus juga memperlihatkan masyarakat menerima baik substansi yang ditampilkan media kami.

Masyarakat masih memandang negatif kehadiran pengusaha di dunia pers karena meragukan independensi dan nilai-nilai kejuangan dalam media?

Media sebagai perantara berada di tengah-tengah. Pasarlah yang menentukan apakah media yang bersangkutan baik, berimbang dan menjalankan fungsi edukatif? Kami mempunyai tim redaksi yang baik dan pihak manajemen tidak mencampuri substansi yang mereka tampilkan.

Bapak Aburizal Bakrie sebagai pemimpin Bakrie Group akan mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2014. Tidakkan sekalian media itu dapat dimanfaatkan untuk mensukseskan pencalonan tersebut?

Pak Aburizal Bakrie mempunyai keinginan pribadi sendiri dan hal itu harus dihormati. Yang harus diingat adalah VIVAnews, tvOne, serta ANTV memiliki visi dan misi sendiri. Redaksi dan manajemen tidak memiliki hubungan.

Jadi Anda dan manajemen tidak ikut campur dalam masalah keredaksian? Tidak! n

13


LAPORAN UTAMA BISNIS PERs

Inilah Pengusaha Media TEKS Latihono Sujantyo dan IWAN PURWANTONO Foto Dahlan Rebo Pahing, Muhammad Ali, Agus Priatna, Riset

B

isnis media massa kini tak cuma milik sejumlah wartawan, seperti Jacob Oetama dengan Kompas-Gramedianya, Dahlan Iskan dengan Jawa Posnya, Goenawan Mohamad dengan Temponya, atau H Tahar-Harmoko dengan Pos Kotanya. Pengusaha kakap yang semula tak bermain di bisnis ini, sejak tahun 1985-an perlahan-lahan mulai masuk. Inilah sejumlah pengusaha yang membangun bisnis media massa.

miliar dan ANTV sekitar Rp 460 miliar. “Untuk media online, yakni Vivanews.com, tidak menyumbang terlalu banyak. Paling besar sekitar 5% atau Rp 30 miliar,” ujar Direktur Utama Visi Media Asia, Erick Thohir. Menurut Erick, tahun ini Visi Media Asia menargetkan pendapatan sekitar Rp 1,2 triliun. Sama dengan tahun lalu, dia memproyeksikan kontribusi pendapatan paling besar masih berasal dari bisnis televisi.

James Riady (Lippo Group)

Setelah sempat gagal dengan bisnis media online Lippostar. com dan e-commerce Lipposhop.com pada 2000-an, Grup Lippo kembali mencoba peruntungannya di bisnis online. Pada Januari 2011, Globe Media Group yang dimiliki oleh John Riady, anak James T. Riady, CEO Grup Lippo, mengakuisisi media online beritasatu.com.

Hary Tanoesoedibjo (MNC Group)

Julukan “Raja Bisnis Multimedia” memang kian lekat pada pria kelahiran 26 September 1965 ini. Apalagi sejak mengambil alih PT Bimantara Citra Tbk. tahun 2000 lalu, Hary mengusung ambisi ingin menjadi jawara bisnis media penyiaran dan telekomunikasi. Dan, mimpi itu terbukti. Kini Hary memiliki televisi RCTI, MNC TV, Global TV, Sindo TV, Indovision, Sindo Radio, V Radio, Radio Dangdut Indonesia, Harian Seputar Indonesia, Tabloid Genie, Majalah Trust, Majalah HighEnd, Sindo.com, Okezone.com, dan lain-lain. Hary juga sedang mempersiapkan provider satelit direct broadcast, PT MNC Skyvision di awal tahun 2012. Di bawah bendera PT Media Nusantara Citra (MNC) Tbk, akhir kuartal III tahun 2011, perusahaan meraup pendapat iklan sebesar Rp 3,24 triliun, naik 21% dibandingkan akhir kuartal III 2010 sebesar Rp 2,67 triliun.

Hary Tanoesoedibjo (MNC Group)

SUKAMDANI SAHID GITOSARDJONO (SAHID Group)

Chairul Tanjung (CT Corp)

Trans Corp adalah salah satu kelompok usaha besar yang memiliki stasiun Trans TV dan Trans 7. Trans Corp dimiliki oleh CT Corp yang dipimpin oleh Chairul Tanjung. Pada 3 Agustus 2011 lalu, Chairul Tanjung membeli detik. com (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom) secara total senilai US$ 60 juta (Rp 521 miliar). Saat ini tinggal media cetak yang belum dimiliki — meski ada kabar, ia sudah mengantongi lisensi terbit majalah asing terkemuka.

SURYA PALOH (MEDIA GROUP)

Aburizal Bakrie (Bakrie Group)

Bisnis media bukan barang baru bagi Grup Bakrie. Mereka telah cukup lama menguasai kepemilikan stasiun televisi ANTV dan TVOne. Keseriusan kelompok usaha pimpinan Aburizal Bakrie ini di bisnis media makin bertambah setelah pada bulan Desember 2008 mereka meluncurkan sebuah portal berita bernama Vivanews.com. Semua bisnis media ini di bawah bendera PT Visi Media Asia Tbk. Sepanjang tahun lalu, Visi Media Asia mencetak pendapatan sekitar Rp 970 miliar. Kontributor pendapatan paling besar berasal dari TVOne yang menyumbang sekitar Rp 480

14

ROBERT BUDI HARTONO (DJARUM Group)

SARIATMADJA (EMTEK Group)

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


LAPORAN UTAMA BISNIS PERs Nama Globe Media Group pun kini berganti menjadi Berita Satu Media Holdings. Tergabung dalam grup media baru ini adalah beberapa media cetak seperti The Jakarta Globe, Globe Asia, The Peak, Investor Daily, Kemang Buzz, Campus Asia, Student Globe, The Straits Times, Investor, Suara Pembaruan, stasiun televisi QTV, dan portal berita beritasatu.com. Menurut Sachin Gopalan, Chief Operating Officer Berita Satu Media Holdings, Grup Lippo tidak memiliki kepemilikan saham di Berita Satu Media Holdings. “Hanya pemegang sahamnya yang kebetulan juga duduk di manajemen Lippo. Mungkin disebutnya sebatas terafiliasi dengan Grup Lippo,” tutur Sachin.

Surya Paloh (Media Group)

Media Group adalah kelompok usaha media yang didirikan oleh Surya Paloh Kelompok usaha ini memiliki harian Media

CHAIRUL TANJUNG (CT CORP)

Indonesia, Lampung Post, Borneonews, stasiun televisi MetroTV. Sudah sejak lama Surya Paloh menggeluti bisnis pers. Tahun 1986 dia mendirikan Harian Prioritas, koran berwarna pertama di Indonesia. Tapi sayang umur koran ini tak panjang. Hanya setahun Prioritas dibredel. Pembredelan Prioritas tak membuat Surya mundur dari bisnis pers. Ia kemudian bekerja sama dengan T. Yously Syah mengelola koran Media Indonesia. Atas persetujuan Yously sebagai pemilik dan pemimpin redaksinya, Surya memboyong Media Indonesia ke Gedung Prioritas. Kemajuan koran ini, menyebabkan Surya Paloh makin bersemangat untuk melakukan ekspansi. Ia kemudian mengambil alih Lampung Post, Borneonews, dan mendirikan stasiun televisi MetroTV.

Sukamdani Sahid Gitosardjono (Sahid Group)

Empat pengusaha nasional, yakni Sukamdani Sahid Gitosardjono (Sahid Group), Ciputra (Ciputra Group), Anthony Salim (Salim Group), dan Eric Samola (almarhum) pada 14 Desember 1985 berkongsi mendirikan harian ekonomi Bisnis Indonesia. Sukses menggarap koran ini, mereka kemudian mendirikan surat kabar Solopos yang terbit di Solo, Jawa Tengah. Lalu koran komunitas, Monitor Depok, tabloid Tren Digital, dan Harian Jogja yang terbit di Yogyakarta.

Sariaatmadja (Emtek Group)

ABURIZAL BAKRIE (BAKRIE GROUP)

PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek) Tbk dikendalikan oleh keluarga pengusaha Sariaatmadja. Mereka adalah pemilik stasiun televisi SCTV. Pada 13 Mei 2011, mayoritas saham PT Indosiar Karya Media Tbk dibeli oleh Emtek. Dengan pembelian ini, stasiun televisi SCTV dan Indosiar berada dalam satu pengendalian Emtek Group.

Tommy Soeharto (Humpuss Group)

Bertepatan dengan hari ulang tahun mantan Presiden Soeharto, pada 8 Juni 2011, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto mendirikan media online bernama pelitaonline.com. Bersama PT Pelita Indonesia Baru (penerbit Harian Pelita), Tommy membentuk perusahaan bernama PT Pelita Mandala Online sebagai perusahaan pengelola portal berita itu. Di perusahaan baru ini ia menduduki posisi komisaris utama. “Saya menargetkan dalam kurun waktu satu tahun ke depan, pelitaonline.com akan mandiri dan menjadi media online yang utama di Indonesia,” ujar Tommy. JAMES RIADY (LIPPO GROUP)

TOMMY SOEHARTO (HUMPUSS GROUP)

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

Robert Budi Hartono (Djarum Group)

Melalui PT Global Digital Prima Venture, Grup Djarum diketahui menempatkan modalnya di PT Darta Media Indonesia, perusahaan pengelola situs internet Kaskus.us. Robert Budi Hartono, pemilik Grup Djarum memang tidak secara langsung terlibat di sini, melainkan anaknya, Martin Basuki Hartono, yang memiliki peran besar. Martin adalah pengelola PT Global Digital Prima Venture (GDP Venture) dan ia diketahui memiliki minat yang besar di bidang teknologi informasi. Sebelum mendirikan GDP Venture, Martin menjabat sebagai Direktur Bisnis, Teknologi, dan SDM PT Djarum. Kaskus.us merupakan situs paling populer di Indonesia. Dirintis pada November 1999, Kaskus kini beranggotakan hampir tiga juta orang. Oleh sebab itu, tak heran bila nilai penyertaan modal GDP Venture di Kaskus dikabarkan mencapai US$ 2 juta. n

15


LAPORAN UTAMA BISNIS PERs

Apa Kabar Media Lama? TEKS Latihono Sujantyo dan Iwan Purwantono FOTO Riset, Asep Rochyadi

K

onglomerasi media massa boleh saja berlangsung di Indonesia, tapi itu tak membuat media cetak lama yang didirikan sejumlah wartawan, lantas tenggelam. Hingga kini mereka masih tetap eksis, bahkan berkembang sangat baik. Inilah beberapa contoh media cetak yang masih berdiri kokoh. Kompas Surat kabar ini didirikan oleh Petrus Kanisius Ojong dan Jakob Oetama pada 28 Juni 1965. Saat ini diperkirakan oplah Kompas mencapai 500 ribu eksemplar dengan jumlah pembaca 1,85 juta yang tersebar di seluruh Indonesia. Kompas-Gramedia atau KG—demikian kelompok usaha ini kemudian bernama—makin berkembang pesat. Beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, bermunculan. Mulai bisnis toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas. Selain Kompas, KG juga memiliki Pers Daerah (Persda). Semula Persda hanya memiliki beberapa koran, di antaranya Serambi Indonesia (Aceh), Pos Kupang (Kupang), Bernas (Yogja), Bangka Pos (Bangka), Banjarmasin Pos, Sriwijaya Pos (Palembang), Tifa (Papua), Surya (Surabaya), yang perkembangannya di luar dugaan. Pada 2003, Persda menciptaklan brand baru yakni Tribun. Uji coba pertama kali dilakukan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Lahirlah koran Tribun Kaltim. Selanjutnya, lahirlah Tribun Timur (Sulawesi), Tribun Pekanbaru, Tribun Batam, Tribun Jabar, Tribun Manado, Tribun Pontianak, Tribun Medan, Tribun Jogja, Tribun Lampung, Tribun Jambi. Rencananya, Tribun akan hadir di sejumlah kota. Di kelompok surat kabar, KG memiliki Kompas, Warta Kota, Kontan, dan berbagai Tribun di sejumlah kota. Di kelompok majalah dan tabloid tercatat sebanyak 27 buah. Untuk bisnis media di dunia maya, KG memiliki Kompas.com. Portal berita yang bisa langsung diakses melalui internet. Ada pula Kompas e-paper atau koran digital. Di media elektronik, KG memiliki Kompas TV. Stasiun televisi yang berisikan program-program edukatif. Sedangkan di media frekuensi, KG punya dua stasiun radio yakni Sonora dan Motion Radio. Khusus untuk Sonora, sudah memiliki cabang di Surabaya, Yogyakarta, Palembang, Pangkal Pinang, Pontianak, Semarang, Solo dan Bandung. Jawa Pos

Jawa Pos merupakan harian umum nasional yang lahir di Surabaya, Jawa Timur, memiliki oplah yang cukup besar. Di Jawa, Jawa Pos tak hanya merajai Jawa Timur saja. Namun hampir merata, mulai Bali, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Saat ini, oplah Jawa Pos, mencapai 350 ribu sampai 400 ribu.

16

Koran yang didirikan The Chung Shen pada 1 Juli 1949, awalnya bernama Djawa Post. Saat itu, The Chung Shen adalah pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya. Tahun 1982 PT Grafiti Press—penerbit Majalah Tempo, membeli Djawa Post. Pengelolaan Djawa Pos kemudian diserahkan kepada Dahlan Iskan, Kepala Biro Tempo di Surabaya. Di tangan Dahlan, oplah Jawa Pos naik pesat. Dia kemudian membidani lahirnya Jawa Pos News Network (JPNN). Sebuah jaringan surat kabar tersebar se-Indonesia. Dari sinilah bermunculan koran “Radar” di hampir seluruh kota di Indonesia. Jawa Pos Grup mulai tergiur bisnis media elektronik. Beberapa TV lokal didirikan, seperti JTV (Surabaya), Batam TV, Riau TV, Fajar TV (Makassar), Palembang TV, dan Parijz van Java TV (Bandung). Di 2008, Jawa Pos Group mendirikan stasiun TV baru, Mahkamah Konstitusi Televisi (MKTV). Bagaimana dengan banyaknya media online bermunculan belakangan ini? ‘’Media online bukan ancaman. Semua media,

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


LAPORAN UTAMA BISNIS PERs Pikiran Rakyat. Berdiri sejak 24 Maret 1967, dibidani Atang Ruswita, salah satu wartawan senior. Saat ini, Pikiran Rakyat dikelola PT Pikiran Rakyat, Bandung memiliki tiras sekitar 185 ribu eksemplar. Pikiran Rakyat juga menelorkan beberapa tabloid, Galamedia, Kabar Cirebon, Kabar Banten, Kabar Priangan, dan Galura. Tak hanya itu, koran ini juga memiliki radio Mustika FM dan percetakan PT Granesia. Suara Merdeka

Suara Merdeka termasuk salah satu koran tertua, berdiri 11 Februari 1950, Bagi warga Semarang Jawa Tengah, koran ini seolah menjadi bacaan wajib. Didirikan oleh Hetamani, wartawan senior Semarang, oplah Suara Merdeka, boleh dibilang cukup. Per harinya, tiras koran ini mencapai 250 ribu. Suara Merdeka di bawah bendera PT Suara Merdeka, lebih memprioritaskan porsi berita lokal. Seperti surat kabar lainnya, Suara Merdeka juga memiliki anak perusahaan, Suara Solo. Harian ini, khusus untuk memenuhi hasrat informasi warga Surakarta dan sekitarnya. Sementara untuk pembaca di Tegal dan sekitarnya, Suara Merdeka memiliki Suara Pantura. Grup koran ini juga sudah merambah bisnis media online, Suara Merdeka online. Selain itu, Suara Merdeka tak lagi menjadi satu-satunya basis bisnis. Karena ada beberapa bisnis yang digagas PT Suara Merdeka. Yakni sektor properti (PT Merdeka Sandi Surya), percetakan dan penerbitan (PT Masscom Graphy Semarang). Kedaulatan Rakyat

Harian Kedaulatan Rakyat disingkat KR adalah koran tertua yang didirikan H Samawi dan H Soemadi Martono Wonohito pada 27 September 1945. Oplahnya saat itu, sekitar 125 ribu eksemplar per hari. Meski zaman telah berubah, koran ini, tetap mempertahankan pakemnya. Menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan Jawa. Saat ini, koran ini dikelola KR Grup. Pangsa pasarnya membidik pembaca di kawasan DIY. Untuk pembaca di luar DIY, KR Grup mendirikan Kedaulatan Rakyat Online, sejak 1 Juni 2009. Selain itu, KR Grup juga memiliki bisnis media lainnya yakni Minggu Pagi, Harian Merapi, KR Radio, dan Majalah Ultra. Majalah Tempo

apa pun bentuknya, punya batasan masing-masing. Termasuk online, yang punya batasannya sendiri,� kata Presiden Direktur PT Jawa Pos Koran, Azrul Ananda kepada InilahREVIEW. Pos Kota

Surat kabar yang khusus menyajikan berita kriminal dan perkotaan ini didirikan pada 1970 di Jakarta oleh Harmoko dan H Tahar. Sampai saat ini Pos Kota masih tetap eksis di tengah gempuran konglomerasi media massa. Zaman keemasan sempat dirasakan Pos Kota di pertengahan tahun 1980 ketika oplahnya mencapai 600 ribu eksemplar per hari. Grup media ini juga memiliki surat kabar sore bernama Terbit dan percetakan Metro Pos. Pikiran Rakyat

Salah satu koran tertua dan terbesar di Jawa Barat adalah

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

Majalah berita mingguan ini lahir pada April 1971 yang digagas oleh wartawan senior Goenawan Mohamad dan kawan-kawan. Sempat dibredel dua kali, 12 April 1982 dan 21 Juni 1994. Pada 6 Oktober 1998, PT Arsa Raya Perdana memberikan suntikan dana Rp 5 milliar, sehingga Tempo bisa terbit kembali. Di luar dugaan, oplahnya tembus 60 ribu eksemplar per terbit. Sejak 6 November 2000, Tempo menjadi media pertama yang masuk bursa saham (go public). Nama PT Arsa Raya Perdana diganti menjadi PT Tempo Media Inti. Pada penawaran perdananya, Tempo menawarkan 200 juta saham dan 100 juta warran, guna meraup dana cash Rp 75 milliar. Tiga dasa warsa Tempo, tepatnya 2 April 2001, terbitlah Koran Tempo, setelah sebelumnya lahir Tempointeraktif.com. Setelah itu, bisnis televisi mulai dilirik. Tempo mendirikan Tempo TV, bekerjasama dengan radio KBR68H. Kini, Tempo TV telah memberikan kontribusi program di sekitar 27 TV lokal di seluruh Indonesia. n

17


nasional bank mutiara

I

nilah babak lanjutan dari kisah skandal Bank Century. Bank yang kini telah menjema menjadi PT Bank Mutiara Tbk dan masih dalam naungan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu, tiba-tiba saja ditawar oleh sebuah perusahaan private equity fund bernama Yawadwipa Companies. Bank Mutiara, yang sebelumnya tak ada yang melirik, kini seolah menjadi mutiara sejati—sesuai namanya yang sangat berharga. Bagaimana tidak, begitu LPS mulai membuka periode kedua penjualan Bank Mutiara—mulai 1 Februari 2012 hingga April 2012—tiba-tiba saja Yawadwipa secara terbuka menyatakan siap membeli dengan harga US$ 750 juta atau sekitar Rp 6,75 triliun. Ini nilai yang sama dengan dana yang disuntikkan pemerintah, ketika bank ini sudah dalam posisi bangkrut.

gera menjadi perhatian. Dan ternyata memang muncul sejumlah kejanggalan. Pertama, perusahaan yang luar biasa itu, baru berdiri per 9 Januari 2012 atau sekitar 3 pekan sebelum LPS mulai membuka penawaran tahap kedua untuk penjualan Bank Mutiara. Kedua, Yawadwipa merupakan investor pertama yang mengklaim bakal mengajukan penawaran kepada LPS. Kegan-jilan ketiga, ekuitas Bank Mutiara per 30 September 2011 senilai Rp 998,8 miliar. Itu berarti tawaran Yawadwipa bernilai 7 kali lipat nilai ekuitas. Sebuah tawaran sangat berani. Niat Yawadwipa membeli Bank Mutiara dilansir secara resmi sejak Senin pekan lalu. Dalam siaran persnya, Yawadwipa bakal membeli Bank Mutiara melalui Danareksa —selaku agen penjual— sesuai dengan harga minimal yang ditetapkan

mengakuisisi Bank Mutiara? Menurut Ketua Dewan Komisioner LPS, Heru Budiargo, seluruh calon investor yang berniat membeli Bank Mutiara harus mengikuti prosedur resmi yang ditetapkan. Termasuk Yawadwipa Companies. Selain itu, calon pemegang saham pengendali sebuah bank harus lolos syarat-syarat Bank Indonesia. Di antaranya, sebelum mengakuisisi sebuah bank, investor harus punya modal yang diambil dari kocek pribadi. Masalahnya, belum jelas benar siapa investor di balik Yawadwipa. Dalam laman resminya www.yawacompanies.com, hanya disebutkan bahwa perusahaan bergerak di bidang jasa keuangan yang terdiversifikasi dengan perusahaan konsultasi dan jasa manajemen investasi. Kantor Yawadwipa tersebar di 4 kota yakni Jakarta, Singapura, Hongkong, dan Kuala

Bank Mutiara yang sudah lama ditawarkan ke publik, tiba-tiba ditawar Rp 6,75 triliun oleh Yawadwipa Companies. Salah satu tokoh Yawadwipa ternyata kerabat almarhum mantan Presiden Soeharto. TEKS Ardi Siregar Foto Riset Ilustrasi Ramawijaya

Apabila benar seperti itu, Yawadwipa agaknya bakal melakukan akuisisi 100% terhadap Bank Mutiara. Dan negara melalui LPS bakal mendapatkan kembali dana Rp 6,75 triliun yang dulu digunakan untuk ‘memperbaiki’ Bank Century pada 2008. Dengan kata lain, skandal bail-out Bank Century pun, kelihatannya, harus tutup buku karena dana talangan sudah kembali ke kocek negara. Jadi, benar-benar tak ada kerugian negara seperti yang disebutkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Adanya skenario seperti ini, tentu membuat Yawadwipa Companies se-

18

pemerintah sebesar Rp 6,75 triliun. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan Yawadwipa, kondisi Bank Mutiara terus membaik. Antara lain bisa dilihat dari perolehan laba yang terus-menerus meningkat selama dua tahun terakhir. Dari laba Rp 69,8 miliar per September 2010, menjadi Rp 285 miliar pada September 2011. Apalagi aset Bank Mutiara juga terus tumbuh dari Rp 10,8 triliun per Desember 2010 menjadi Rp 12,6 triliun. Itu terjadi hanya dalam waktu 9 bulan.

Kerabat Soeharto Benarkah Yawadwipa bakal benar-benar

Lumpur. Hal yang agak benderang adalah penjelasan bahwa Yawadwipa didirikan oleh C. Cristopher Holm, seorang eks bankir dari Bank of America Merrill Lynch. Holm —yang akrab disapa Chad— menjadi Presiden Direktur Yawadwipa dan akan menjadi komisaris di Komite Investasi Java Fund. Holm mengaku sudah menyertakan modal senilai US$ 25 juta di perusahaan tersebut. Prestasi Holm adalah menangani lebih dari 50 kesepakatan finansial dengan nilai lebih dari US$ 150 miliar atau setara Rp 1.350 triliun. Saat peresmian Yawadwipa 9 Janu-

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


nasional bank mutiara ari lalu, Holm menyebut nantinya perusahaannya akan dinamai Java Fund. Rencana besar perusahaan adalah menghimpun dana US$1 miliar untuk diinvestasikan ke Indonesia. Sayang, Holm masih enggan menyebutkan siapa investor besar yang sudah berada di Java Fund. Alasannya, Yawadwipa belum mengantongi izin resmi dari regulator. Izin bakal keluar pada kuartal pertama 2012 ini. Toh dia menyebut, pengelola inti Java Fund nantinya sebagaian besar warga negara Indonesia. Selain Holm, nama yang sudah terang-terangan muncul adalah Prasetyo PA Singgih yang menjabat Chief Operating Officer Yawadwipa. Prasetyo saat ini menjadi Ketua Departemen Hukum dan HAM Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Pada Pemilu 2009 silam, dia tercatat sebagai calon anggota DPR dari daerah

luar negeri, baik institusi dan individu. “Kemudian dana tersebut selanjutnya dikelola oleh sekelompok profesional. Jadi simpel dan clear!» katanya. Sementara Holm mengatakan, Yawadwipa memiliki sumber pendanaan yang menarik untuk mengembangkan Bank Mutiara. Lalu darimana sumber pendanaan Rp 6,75 triliun? “Kami tidak bisa membuka informasi semacam itu secara sembarangan,” kata Holm. Toh, Holm mengaku mendapat dukungan beroperasinya Yawadwipa dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan dan Ketua Umum Kadin Suryo B Sulisto. Apabila target dana US$1

pemilihan Lampung II. Prasetyo ternyata juga salah satu Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesa (Kadin) Komite Tiongkok. Satu informasi penting lainnya, ia kabarnya masih kerabat almar-hum mantan Presiden Soeharto. Entah, kaitan persaudaraan dari sebelah mana. Prasetyo inilah yang menegaskan bahwa Yawadwipa memang serius mengincar Bank Mutiara. “Ini bukan novel atau film. Kami bukan pengarang buku atau sutradara film, sehingga tidak ada yang misterius atau yang ditutup-tutupi,” ujar Prasetyo, Kamis pekan lalu. Soal berbagai kecurigaan siapa investor besar di belakang Yawadwipa, Prasetyo mengatakan, tidak ada siapa-siapa di belakang Yawadwipa. Ini, kata dia, murni merupakan private equity fund yang menghimpun dana dari dalam dan

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

19


nasional bank mutiara

miliar itu terealisasi, Yawadwipa praktis bakal menjadi lembaga private equity fund terbesar di Indonesia, mengalahkan lembaga yang sudah ada. Yawadwipa melalui Java Fund akan mengungguli Northstar, Saratoga, Quvat, Ancora, Falcon, atau Recapital yang dalam setahun terakhir diestimasi mengumpulkan dana US$200 juta-US$800 juta. Lalu benarkah seperti klaim Yawadwipa bahwa Bank Mutiara memang layak untuk dibeli senilai Rp 6,75 triliun? Beberapa bankir papan atas yang dihubungi InilahREVIEW mengatakan, membeli Bank Mutiara sama saja mencari masalah. Maklum, selain kondisinya

belum sehat benar, bank yang tak lain penjelmaan Bank Century ini sudah terlanjur carut-marut dengan cawe-cawe berbagai kepentingan politik. Pada akhir Desember lalu, Direktur Utama PT Bank Mutiara Tbk, Maryono mengatakan, sepanjang tahun 2011, aset bermasalah yang berhasil diselesaikan mencapai Rp 750 miliar. Saat Bank Century diambil alih oleh LPS, total aset bermasalah mencapai Rp 6,5 triliun. “Jadi total aset yang berhasil diselesaikan sejak diambil alih hingga Desember 2011 senilai Rp 2,5 triliun atau diperkirakan sekitar 38 persen,” katanya. Masih menurut Maryono, di antara

aset bermasalah yang belum diselesaikan dalam bentuk surat berharga nilainya mencapai Rp 2,8 triliun. “Untuk menyelesaikan itu, kami menggunakan langkah-langkah hukum,” kata Maryono. Sementara aset bermasalah lain seperti kredit dan letter of credit (L/C) penyelesaiannya sudah mencapai 50%. Kredit bermasalah misalnya, dari total Rp1,6 triliun, berhasil diselamatkan Rp 800 miliar. Sementara L/C bermasalah Rp 1,7 triliun telah diselamatkan Rp 900 miliar. Terlepas dari keberhasilan versi Maryono ini, agaknya tunggakan-tunggakan inilah yang disebut para bankir tadi sebagai ‘cari masalah’. n

Rp 6,75 Triliun Kok Kantor Berbagi Pantas memang jika banyak orang yang mempertanyakan bonafiditas Yawadwipa Companies. Soalnya, penampilannya tidak seperti perusahaan yang mampu membayari Bank Mutriara dengan harga Rp 6,75 triliun. Ia tidak punya kantor sendiri. Yawadwipa Companies ‘membuka warung’ di Lantai 17, Menara 2, Gedung Bursa Efek Indonesia, di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, berbagi dengan beberapa perusahaan lainnya. Berdasarkan data di laman mereka www.yawacompanies. com, Yawadwipa memiliki kantor cabang di empat kota besar di dunia, yakni Jakarta, Singapura, Hongkong, dan Kuala Lumpur. Namun yang alamatnya tertulis lengkap hanya kantor di Jakarta dan Singapura yang terletak di Singapore Land Tower, lantai 37, di Jalan Raffles Place 50. Kantor Yawadwipa di lantai 17 Gedung Bursa Efek Indonesia, ternyata berbagi dengan perusahaan lainnya. Salah satunya Kantor Panin Sekuritas. Di lobi lantai 17, begitu keluar dari lift, laiknya tempat lain, terdapat dua orang resepsionis yang bukan karyawan Yawadwipa. Salah satu resepsionis itu mem-

20

benarkan bahwa ruangan itu merupakan kantor Yawadwipa. Uniknya, lobi kantor yang hanya ruangan bercat krem tersebut hanya dipajang lukisan dan sama sekali tidak ada logo maupun nama Yawadwipa sebagaimana terdapat di laman resmi Yawadwipa. Entahlah, meski kantornya baru berbentuk ruangan, toh Yawadwipa menyatakan bakal membeli Bank Mutiara senilai Rp 6,75 triliun. Hebatnya (kalau boleh dibilang hebat) bukan hanya Bank Mutiara yang diincar. Jumat pekan lalu, CEO Yawadwipa Christopher Holm menyatakan berniat membeli sebagian saham Bumi Plc milik Aburizal Bakrie dan Samin Tan. Menurut Holm, Yawadwipa telah mencermati berbagai soal Bumi dan mengikuti transaksinya yang diumumkan dengan Borneo Lumbung Energi & Metals Tbk (BORN), pada November 2011. Bahkan Chad mencoba memberi kesan profesional. “Yawadwipa sangat mendukung untuk menjadi pemilik Bumi. Namun hanya akan melakukannya apabila stabilitas tata kelola terjamin,” katanya. Wah, boleh juga syarat yang dia ajukan. n

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


nasional bank mutiara

Makin Transparan Ada Kerugian Negara BPK menemukan adanya kucuran dana sebesar Rp 809 miliar, yang tak sesuai dengan peruntukan di Bank Century. Kini semakin jelas, negara memang dirugikan. TEKS Ardi Siregar FOTO Riset

S

ungguh masuk akal, jika penawaran yang diajukan oleh Yawadwipa mengundang banyak pertanyaan. Bukan hanya lantaran perusahaan yang baru ‘menetas’ itu berani mengajukan penawaran yang sangat tinggi. Tapi juga karena bank ini sedang ditelisik oleh Tim Pengawas Century DPR dan Badan Pemeriksa Keuangan. Pada awal Februari lalu, BPK menyerahkan hasil audit tahap II. Badan pemeriksa ini, akhir 2011 lalu, juga telah menyerahkan hasil audit forensik pertama skandal Bank Century ke DPR. Hasil audit itu menyimpulkan, adanya 9 temuan terkait aliran dana Bank Century. Pada rapat awal Februari, Hasan Bisri Wakil Ketua BPK mengungkapkan 13 temuan yang merupakan hasil audit investigasi lanjutan tahap II. Temuan BPK di antaranya menyebut soal dana pencairan kredit sebesar Rp 809 miliar kepada 11 debitur yang tidak digunakan sesuai peruntukan pemberian kredit. Menurut Hasan, dalam investigasi kali ini, BPK memeriksa 86 juta transaksi, 80 ribu rekening, 60 ribu nasabah yang semuanya berasal dari 33 bank umum dengan rata-rata transaksi sebanyak 6 lapis. Hasil investigasi menunjukkan bahwa para debitur yang mendapat pinjaman untuk investasi, ternyata uangnya tidak dipergunakan sesuai peruntukan, tapi justru mengalir ke perusahaan terafiliasi Bank Century. Sebut saja soal dana dari PT CBI sebagai pihak terafiliasi dengan Bank Century kepada BM sebesar Rp 1 miliar yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Atau penambahan rekening PT ADI, juga sebagai pihak yang berafiliasi di Bank Century, sebesar Rp 23 miliar tanpa ada aliran dana masuk ke Bank Century.

Ada pula soal transaksi pengalihan dana hasil penjualan surat berharga US Treasury Strips (UTS) Bank Century sebesar US$ 7 juta yang dijadikan deposit PT AI di Bank Century, ternyata belakangan justru merugikan bank tersebut. Atau surat berharga yang diajukan dalam skema AMA sebesar US$ 163,48 juta yang telah jatuh tempo namun tidak dapat dicairkan. “Surat-surat berharga itu tidak jadi dibeli dan akhirnya menjadi tanggung jawab bank itu. Maka surat itu dinyatakan sebagai kerugian Bank Century,” kata Hasan. Ada juga soal DT, pemegang saham Bank Century, yang menutup ketekoran dana valas sebesar US$ 18 juta dengan deposito milik BS, salah seorang nasabah Bank Century. Sebagian dana valas yang diduga digelapkan oleh DT, di antara-

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

nya mengalir ke ZEM (Ketua Komisi IX dari PDIP) pada tahun 2008 sebesar US$ 392,110. Bahkan BPK menemukan adanya aliran dana dari Bank Century kepada AR yang dinilai tidak wajar. “Karena tidak ada transaksi yang mendasarinya,” kata Hasan. Menurut Taufiequrachman Ruki, anggota BPK, seluruh hasil investigasi tahap I dan II sudah diserahkan kepada KPK, Kepolisian dan Kejaksaan. “Jika aparat penegak hukum ingin mendalami, kami siap melayani. Kami akan buka semua masalahnya,” kata Ruki. Nah, kini bola ada di tangan aparat penegak hukum. Jadi tinggal kita tunggu, apakah ada keberanian dari mereka untuk membuka kasus ini secara transparan? n

21


bisnis sepekan

FLPP Mandek, Pengembang Rugi Rp 4 triliun TEKS Hideko FOTO dahlan rebo pahing

S

etelah menjadi polemik selama dua bulan, Djan Faridz akhirnya melunak dalam kisruh Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Awalnya, Menteri Perumahan Rakyat itu meminta agar bunga FLPP sebesar 5% - 6% per tahun. Namun ia menyetujui Bunga FLPP sebesar 7%, seperti yang diinginkan oleh Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai bank penyalur FLPP terbesar. Meski sudah setuju soal suku bunga, ia masih ngotot agar kompisisi dana penyertaan pemerintah di bank penyalur menjadi 50:50 atau berubah dari kompisisi tahun lalu yang 60% : 40%. Walaupun mulai menemui titik terang, krisruh FLPP terlanjur merugikan para pengembang. Pasalnya, selama kisruh berlangsung, program penyaluran FLPP terhenti total. Akibatnya, sekitar 21 ribu unit rumah yang sudah selesai dibangun oleh anggota Real Estate Indonesia (REI) gagal terjual karena akad kredit kepemilikan rumah (KPR) tak dapat dilakukan. Total kerugian yang ditanggung anggota REI ditaksir mencapai Rp1,4 triliun. Sementara Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) mengaku, hingga Februari ini total rumah yang tak dapat dijual akibat terhentinya program FLPP mencapai 23 ribu unit. Kadin memperkirakan, total kerugian yang dialami para pengembang mencapai Rp 4triliun. n

2222

Pabrik Setrum Untung Rp 10,7 triliun TEKS Hideko FOTO dok. inilah.com

S

elama 2011 lalu PT Perusahaan Listrik Negara (persero) membukukan laba bersih (unaudited) sebesar Rp 10,7 triliun atau naik 6% dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya. Kenaikan laba bersih tersebut disumbang oleh pendapatan usaha yang mencatat pertumbuhan sebesar 31% menjadi Rp 213 triliun. Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, mengatakan bahwa pendapatan usaha tersebut berasal dari hasil penjualan tenaga listrik, subsidi listrik pemerintah, penyambungan pelanggan baru, serta pendapatan lain-lain. Kendati tarif dasar listrik (TDL) tidak mengalami kenaikan, namun tahun lalu PLN berhasil mendapatkan 3,44 juta pelanggan baru atau hampir 130% di atas target yang dipatok perseroan. Juga lebih tinggi dari jumlah pelanggan baru sepanjang 2010 yang mencapai 2,31 juta. “Dengan tambahan pelanggan tersebut, angka rasio elektrifikasi pada 2011 mencapai 72,03%,� ujar Bambang. Saat ini total konsumen listrik PLN mencapai 45,89 juta pelanggan atau tumbuh 8% dibandingkan 2010. Mayoritas pelangagn PLN atau sekitar 42,5 juta pelanggan (92,7%) merupakan rumah tangga. Sementara, realisasi susut jaringan pada 2011 (unaudited) sebesar 9,81%. Adapun lama padam per pelanggan mencapai 282,1 menit. Hal ini turun drastis dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai 418 menit per pelanggan. Adapun frekuensi padam per pelanggan pada 2011 adalah 4,91 kali atau lebih baik dari 2010 yang sebesar 6,82 kali. Dengan kinerja yang semakin baik itu, memang pantas jika sejumlah anggota DPR menolak usul pemerintah untuk menaikan TDL April depan.n inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


bisnis sepekan

Mandala Siap Terbang Lagi TEKS Hideko FOTO riset

D

i tengah persiapan Mandala Air untuk kembali mengudara pada April mendatang, pekan lalu maskapai itu resmi menggandeng Tiger Airways Holding Limited. Tak sekedar menjalin kerjasama, maskapai penerbangan dari Singapura itu juga membeli 33% saham di PT Mandala Airlines Indonesia. Investasi Tiger di Mandala dilakukan lewat anak perusahaannya, Roar Aviation Pte. Ltd. Di maskapai itu Tiger berpartner dengan Grup Saratoga. Perusahaan milik pengusaha Sandiaga Uno yang sebelumnya telah mengambil 51,3% saham Mandala. Sementara sisanya, sebesar 15,7%, dimiliki oleh pemegang lama dan sejumlah kreditur. Seperti diketahui, Mandala dipailitkan gara-gara memiliki utang Rp 800 miliar kepada 271 kreditur, di antaranya para lessor atau pemilik pesawat. Setelah menutup kegiatannya, maskapai ini mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat sembari mencari investor baru. Nah, akhir Februari 2011, para kreditor menyetujui restrukturisasi utang Mandala yang mencapai Rp 2,4 menjadi saham. Jika OAC keluar bulan ini, rencananya April depan Mandala mulai berjualan tiket dan melakukan penerbangan. n

Mengenjot Bisnis Yang Sudah Sunset TEKS Hideko FOTO dok. inilah.com

M

eski pengiriman surat sudah sunset, namun tak berarti PT Pos Indonesia (Posindo) akan meninggalkan bisnis ini. Justru sebaliknya. Tahun ini Posindo memasang target pengiriman lebih dari 245 ribu pucuk surat standar (perangko) dan 16 ribu paket pos. Untuk dapat mencapai target tersebut, minggu lalu I Ketut Mardjana, Direktur Utama PT Pos Indonesia, meluncurkan Sistem Kontrol Operasi (Operation Control System atau OCS). Ini merupakan bagian dari strategi manajemen untuk meningkatkan kualitas operasi yang meliputi Collection, Process, Transport serta Delivery (C-P-T-D) pada setiap unit operasi. “Dengan OCS yang handal, maka bisnis surat dan paket Posindo bakal meningkat,� kata Ketut n

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

23


bisnis motor matik

Adu Balap Motor Matik

Motor matik masih didominasi Jepang. Produk China dan Italia mulai ramaikan pasar di Indonesia.

S

epeda motor bertransmisi otomotis (matik) semakin menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia saat ini. Dalam sehari, motor jenis ini bisa terjual sebanyak 10.576 unit. Skutik pun kini menjadi model motor terlaris di tanah air, mengalahkan motor model cub alias bebek atau pun sport. Persaingan produk ini pun semakin ketat. Tak hanya motor-motor keluaran Jepang seperti Honda, Yamaha, maupun Suzuki, motor matik China pun mulai percaya diri dan membanjiri pasar. Pekan lalu, PT Asean Motor International (AMI), pabrikan motor asal negeri Tiongkok, meluncurkan varian matik terbarunya: APP KTM Paris. Persaingan jenis motor ini akan semakin ketat. Motor bertansmisi otomatis kali pertama diperkenalkan oleh Kymco di Indonesia. Produsen asal Taiwan ini menggandeng Lippo Grup mengeluarkan Jet Matic tahun 2000. Namun sayang, Kymco tak mendapat respons di masyarakat yang saat itu memang belum mengenal motor jenis ini. Bahkan nasib PT Kymco Lippo Motor Indonesia harus berakhir pahit. Sejak 2008, karyawan sudah dirumahkan, dan perusahaan ini diputus pailit oleh pengadilan

TEKS AS Riyanto FOTO riset

24

inilahREVIEW inilahREVIEW24 23Tahun TahunI I| |13-19 6-12 Februari 2012


bisnis motor matik tahun 2010. Di saat masyarakat belum ngeh dengan teknologi ini, Yamaha berani mengeluarkan Nouvo, tahun 2002. Setahun kemudian, Yamaha memperkenalkan Mio dengan tagline sepeda motor yang “mengerti wanita.” Ukuran Mio lebih ramping dan ringan. Pendekatan ini ternyata sangat mengena dan Mio menjadi andalan Yamaha. Sejak 2003 atau awal diluncurkannya, Mio terjual 15.967 unit dengan pangsa pasar 74%. Setahun kemudian pangsa pasar Mio meningkat menjadi 80% dan terjual 57.465 unit. Peningkatan penjualan yang kian tajam terjadi pada 2005 dengan pangsa 94%, Mio mencatat penjualan 168.400 unit. Honda dan Suzuki juga ingin merasakan manisnya pasar motor matik. Honda meluncurkan Vario dan Suzuki mengeluarkan Spin, tahun 2006. Namun, keduanya lahir telat dan masyarakat sudah terlanjur melihat bahwa motor matik itu identik dengan Mio. Persaingan semakin ketat dan produk-produk baru pun terus bermunculan. Setelah Nouvo dan Mio, Yamaha meluncurkan Mio Soul, Mio J, Fino, Xeon, dan Lexam. Adapun Honda, dari Vario, BeAT, Scoopy, Spacy, dan PCX. Sedangkan Suzuki dengan Spin, Skywave, Skydrive, dan Nex sebagai produk terbarunya. Berbagai varian bermunculan dan pasar terus menerimanya. Dari data penjualan motor tahun 2011 yang dirilis Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), jenis motor matik terjual 4.150.614 unit dengan persentase 51,60% dari total motor yang terjual di 2011 yakni 8.043.535 unit. Heboh motor matik terus terjadi di awal 2012. Penjualan motor pada bulan Januari tahun ini masih didominasi pasar motor matik dengan persentase 50,19% atau sebanyak 327.882 unit dari total 653.239 motor yang terjual di Januari. Dominasi Yamaha mulai mendapat tantangan dari Honda. Pada bulan Januari Honda berhasil menjual 223.295 unit motor matik. Di bawahnya ada Yamaha yang hanya mampu melepas 87.062 unit. Di sisi lain, Suzuki tampak mulai mendapat manfaat dari kehadiran Nex yang berhasil menjadi tulang punggung Suzuki di segmen ini meski masih berumur baru. Total dari seluruh varian matik yang mereka miliki, Suzuki berhasil melepas 17.359 motor matik untuk pasar Indonesia di Januari 2011.

n peluncuran produk ktm

Matik Dari Luar Jepang Pasar motor matik di Indonesia memang didominasi ketiga merek di atas. Namun, produk dari luar Jepang juga mulai mencuri pasar motor matik di Indonesia. Contohnya motor-motor China. Motor produk China muncul tahun 2000, mulai dari Sanex, Jialing, Vivamas, Happy, dan lainnya. Namun merek-merek ini rontok satu per satu, karena citra motor China berkulitas rendah di mata masyarakat. Dari sekian banyak merek motor bikinan China, yang masih bertahan hingga kini adalah KTM. Pekan lalu, PT Asia Putra Perkasa (APP) meluncurkan varian terbaru matik KTM Paris. Redy Sun, Manajer Umum Marketing PT Asean Motor Internasional, yang menjadi distributor KTM, mengatakan target penjualan itu bisa diraih dengan mengandalkan 800 outlet penjualan di seluruh Indonesia. “Segmen marketnya, masyarakat berusia 15 tahun hingga 45 tahun,” kata Redy. Peluncuran KTM Paris merupakan kelanjutan dari varian sepeda motor matik yang diluncurkan pada bulan Juni 2011, yaitu KTM Milan. Sejauh ini, penjualan KTM Milan ke dealer mencapai 1.000 unit per bulan. KTM Paris yang baru diluncurkan dibekali dengan mesin 125 cc yang tergolong cukup besar di kelasnya. Sepeda motor itu didukung dengan teknologi 4 langkah SOHC ditambah dengan sistim pendingin udara. Daya yang dihasilkan 4,2 kw/7.000 rpm dan torsi 8,5 Nm/7.500 rpm. Motor lainnya adalah Attila dan

inilahREVIEW 24 23 Tahun I | 6-12 13-19Februari Februari2012 2012

Shark produk SYM. Keduanya diusung PT Sanyang Industri Indonesia selaku ATPM dan menggandeng PT Sentrakarya Ekamegah (Sun Motor) untuk memasarkan skutiknya untuk wilayah Ibukota. Sebelumnya SYM sudah lebih dulu memasarkan produknya untuk wilayah Surabaya, Palembang, Lampung, dan juga Medan. Adapun Jialing melepas motor Evomatic. Motor matic ini dipatok harga sekitar Rp 8,5 jutaan dan sekilas mirip dengan Yamaha Mio MX yang beredar di Thailand. Selain itu, masih ada penantang dari Piaggio. Produsen motor asal Italia ini sudah mengeluarkan Zip dan Liberty untuk sistem transmisi otomatisnya. Produk Piaggio di Indonesia bukanlah produk baru. Piaggio telah hadir di Indonesia melalui merek Vespa sejak awal tahun 60-an. Salah satu model yang sangat terkenal saat itu adalah Vespa PX yang telah dipasarkan hingga awal tahun 2000 sebelum akhirnya Piaggio memutuskan untuk secara bertahap menghapus model ini karena belum dapat memenuhi standar emisi yang berlaku. Nah, produk barunya kini, Piaggio Liberty bermesin 150 cc ini memiliki desain lebih elegan sekaligus modern. Wheel base yang panjang dan lingkar roda 16 inci menawarkan stabilitas dan kenyamanan ekstra. Sedang Piaggio Zip yang mungil terbilang kompak untuk melaju di kemacetan Ibu Kota. Soal harga, Piaggio Liberty 150 ie dilepas Rp 22,5 juta, sedang Piaggio Zip dijual lebih hemat mulai Rp 12,9 jutaan. n

25


bisnis cokelat

Berebut Si Hitam Manis Permintaan cokelat terus meningkat. Namun, susah memperoleh kakao. TEKS AS Riyanto FOTO dahlan rebo pahing, riset

C

okelat menjadi jajanan wajib pada perayaan Valentine’s day. Si hitam manis ini digemari oleh segala usia dan kalangan serta menjadi komoditas yang menarik. Produk cokelat yang terkenal tentu saja berasal dari Swiss. Selain itu, orang Swiss mengonsumsi cokelat lebih banyak dari penduduk negara mana pun di dunia. Selain Swiss, produsen cokelat terkenal dunia adalah Belgia, Spanyol, dan Perancis. Padahal, keempat negara itu tak memiliki perkebunan kakao untuk memproduksi cokelat. Bahan baku cokelat produk mereka didatangkan dari Pantai Gading dan Ghana sebagai produsen kakao terbesar di dunia serta Indonesia yang memproduksi kakao nomor tiga setelah kedua Negara Afrika tersebut. Tahun ini, Indonesia memiliki peluang menjadi nomor satu. Penyebabnya,

26

kedua Negara Afrika tersebut diprediksi mengalami penurunan produksi kakao akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Melimpahnya produk kakao di Indonesia juga diimbangi semakin kuatnya daya serap industri cokelat di negeri ini. Permintaan kakao terus meningkat seiring peningkatan investasi pabrik cokelat di dalam negeri. Bahkan industri merasa kesulitan memperoleh pasokan bahan baku dari dalam negeri. Indonesia memang diprediksi akan mengalami peningkatan produksi kakao. Menurut Laurent Pipitone, Direktur Divisi Ekonomi dan Statistik International Cocoa Organization (ICO), tahun ini produksi kakao Indonesia bakal tumbuh 15% - 20% dari realisasi produksi tahun lalu sebesar 440 ribu ton. Sementara itu produksi global tahun ini akan turun 10% dari realisasi pro-

duksi periode 2010 dan 2011 sebesar 4,3 juta ton. Penurunan terbesar terjadi di Afrika Barat yang dilanda musim kering yang diprediksi terjadi sampai Maret depan. Penurunan produksi ini terjadi pada saat permintaan kakao naik sebesar 2%. Lain Pipitone, lain pemerintah, lain pula Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo). Pemerintah menghitung, produksi kakao 2011 berkisar 712 ribu ton dari 1,67 juta hektare lahan perkebunan. Sedangkan menurut Zulhefi Sikumbang, Ketua Askindo, produksi kakao nasional Indonesia pada 2011 sebesar 450 ribu ton. Adapun tahun 2012, Zulheri memprediksi naik sebanyak 10% atau sekitar 500 ribu ton. “Walau naik, produksi kakao Indonesia sebenarnya masih di bawah 2010 yang mencapai 575.000 ton,� kata dia. Dalam beberapa tahun terakhir,

inilahREVIEW inilahREVIEW24 23Tahun TahunI I| |13-19 6-12 Februari 2012


bisnis cokelat lanjut Zulhefi, produksi kakao petani sering terhambat cuaca (anomali cuaca) yang menyebabkan serangan hama makin dahsyat dan membuat pohon kakao berbuah sedikit.

Permintaan Industri Tinggi Kenaikan produksi kakao juga diimbangi oleh kenaikan permintaan industri cokelat di dalam negeri. Sebab, konsumsi cokelat di Indonesia dan Asia terus mengalami peningkatan. Penyebabnya, menurut Piter Jasman, Ketua Umum Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI), pendapatan per kapita masyarakat Indonesia pada 2011 mencapai US$ 3.542 atau sekitar Rp 31,8 juta. Naik 17,7% dibandingkan tahun 2010 yang sebesar US$ 3.010. Akibatnya, permintaan cokelat olahan di dalam negeri naik cukup signifikan. Bukan hanya di dalam negeri, setiap tahun permintaan cokelat di dunia terus meningkat, setidaknya berdasarkan data International Cocoa Organization (ICCO) di negara-negara Asia akan ada kenaikan permintaan cokelat hingga 5%. “Terutama di negara-negara berkembang lebih banyak menggunakan cocoa powder, kalau negara Eropa lebih banyak cocoa butter,� kata dia. Saat ini harga bubuk cokelat sudah

menembus US$ 4500 per ton atau sudah naik dibandingkan beberapa tahun lalu. Meskipun belakangan ini harga biji cokelat cenderung turun, karena permintaan cocoa butter yang turun di pasar seperti Eropa. Gurihnya pasar cokelat ini membuat industri meminta pasokan lebih besar. Apalagi, industri dalam negeri memiliki kapasitas produksi sebesar 600 ribu ton per tahun. Sayangnya, tahun lalu industri pengolahan hanya kebagian jatah 207 ribu ton dari total produksi biji kakao. Kini, industri dalam negeri menargetkan produksi kakao olahan bisa mencapai 400 ribu ton pada 2012. Penyebabnya, investasi di sektor ini terus bertambah. Misalnya, PT Asia Cocoa Indonesia, anak usaha dari Goliath Guan Chong Berhad asal Malaysia, membangun pabrik kakao olahan dengan kapasitas 60 ribu ton di Batam senilai US$ 24 juta pada semester I 2011. Tahun ini, Asia Cocoa akan meningkatkan kapasitas produksi hingga dua kali lipat. Begitu pula PT General Food Industries, PT Bumitangerang Mesindotama, PT Cocoa Ventures Indonesia, PT Teja Sekawan, PT Kakao Mas Gemilang, PT Gandum Mas Kencana, PT Freyabadi Indotama, dan PT Sekawan Karsa Mulia. Total investasi delapan produsen

tersebut diperkirakan mencapai US$ 45 juta. Selain itu, Kementerian Perindustrian juga mencatat rencana pembangunan pabrik pengolahan kakao di Sulawesi Selatan oleh PT Cargill Indonesia senilai Rp 1 triliun mulai Juni 2012 dan ditargetkan mulai beroperasi pada Juni 2013. Pabrik tersebut akan memproduksi 70 hingga 80 jenis produk kakao olahan kualitas tinggi. Begitu juga ADM Cocoa Pte Ltd asal Singapura juga berminat investasi. Kini industri memasang target kakao olahan sebanyak 400 ribu ton. Namun, Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Sindra Wijaya, pesimistis. Alasannya hambatan pasokan bahan baku. Apalagi tawaran ekspor sangat menggiurkan. Ya, sejak sebulan terakhir, produksi kakao Indonesia mendapat harga premium sebesar US$ 50 per ton sampai US$ 260 per ton di atas harga pasar internasional. Penyebabnya, konsumen mulai kesulitan memperoleh kakao di pasar internasional gara-gara pemerintah Pantai Gading melarang ekspor kakao. Akibatnya, rebutan kakao akan terus terjadi. Kakao akan terus dilempar ke luar dan industri hanya kebagian jatah sisanya saja . n

n toko coklat permintaan yang terus meningkat

24 Tahun I | 6-12 13-19Februari Februari2012 2012 inilahREVIEW 23

27


bisnis tdl

Diintai Produk- I produk China Industri was-was rencana kenaikan TDL. Impor dari China akan semakin banyak. TEKS AS Riyanto FOTO Syamsudin Nasution, Dok inilah.com

n produk china makin berjaya

28

ndustri di dalam negeri akan semakin berat. Berbagai kemudahan yang diperoleh dari pemerintah belum jua mampu menolong mereka. Sementara itu barang-barang impor tetap saja membanjir. Tekstil, misalnya. Pemerintah sudah memberi subsidi listrik bagi industri ini, namun tetap saja tak bisa bersaing dengan produk China yang lebih murah. Kini, industri tekstil terancam semakin tenggelam setelah pemerintah berencana menaikkan tarif dasar listrik (TDL) 1 April mendatang. Kenaikan TDL memang sudah dirancang jauh hari. Dalam APBN 2012, alokasi anggaran untuk subsidi listrik dan subsidi BBM masing-masing sebesar Rp 45 triliun dan Rp 123,6 triliun. Porsi anggaran tersebut sudah memperhitungkan adanya kenaikan TDL sebesar 10%, pembatasan BBM bersubsidi, dan konversi BBM ke bahan bakar gas. Nah, April depan, pemerintah ingin menaikkan TDL sebesar 10%. Apalagi tarif listrik di Indonesia paling murah bila dibanding negara lain di kawasan Asean. Saat ini, tarif listrik di Indonesia sebesar Rp 632 per kilowatt hour (KWh). Bandingkan dengan Singapura yang sebesar Rp 1.453/Kwh, Filipina (Rp 1.149/Kwh), Vietnam (Rp 848/Kwh), Malaysia Rp 829/Kwh), dan Thailand (Rp 782/Kwh). Namun, keinginan ini bakal memberatkan industri. Karena, kenaikan TDL juga dibarengi kenaikan atau pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kepala Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, berpendapat, dampak langsung kenaikan tarif listrik kepada inflasi berkisar antara 0,2-0,3%. “Itu jika kenaikannya 10%,” ujar dia. Kenaikan tarif listrik yang berbarengan dengan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, pengaruhnya terhadap inflasi bisa dikatakan hampir sama. Menurut Purbaya, dampak kenaikan tarif listrik akan mempengaruhi usaha kecil dan menengah (UKM). Sebab, kegiatan usaha mereka banyak menggunakan energi listrik dalam proses produksi. Begitu pula dengan Gita Wiryawan, Menteri Perdagangan. Menurutnya, kenaikan TDL akan berdampak pada industri. “Ini akan memukul pabrik yang menggunakan kapasitas mesin, dan alat yang memerlukan listrik, seperti semen,” katanya. Gita juga menilai kenaikan TDL bakal memukul kinerja ekspor dan perdagangan. “Tentunya ini akan berpengaruh

inilahREVIEW inilahREVIEW24 23Tahun TahunI I| |13-19 6-12 Februari 2012


bisnis tdl

Pasokan listrik yang tidak optimal berpengaruh pada kondisi mesin-mesin tekstil. Padahal, mesin-mesin tekstil sangat rentan kerusakan.” Kevin Hartanto, Sekretaris API JABAR kepada kinerja ekspor, perdagangan, tapi kita urus, ini kan daya beli masyarakat meningkat,” ujarnya. Gita menganggap, kenaikan TDL sudah pasti masuk dalam pertimbangan pemerintah mengenai daya beli masyarakat. “Tapi kalau itu tidak bisa diserap daya beli masyarakat, tentunya harus ada pertimbangan-pertimbangan lain,” tandas Gita. Kenaikan TDL dan BBM secara bersamaan tampaknya akan alot. Sebab, beberapa anggota DPR sudah menyatakan penolakannya. Anggota Komisi VII Satya W. Yudha mengatakan pemerintah harus hati-hati dalam menjalankan amanat APBN 2012. Sebab, dalam usulan pemerintah yang disetujui DPR dalam APBN 2012, akan ada kenaikan TDL 10%, yang diikuti pengurangan subsidi ke PLN. “Di sini letak kesulitannya. Dalam APBN 2012 tidak ada amanat kenaikan BBM, yang ada pengendalian. Tetapi saat ini terkesan pemerintah memilih kenaikan BBM. Mana mungkin kami (DPR) dan rakyat akan menerima dua kenaikan beban pokok belanja bersamaan,” ujar Satya.

Industri nasional semakin tertekan Bila April nanti TDL dan BBM naik, industri tekstil benar-benar dalam kondisi susah. Menurut Kevin Hartanto, Sekretaris Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jabar, Kenaikan TDL maksimal 10% April nanti bisa memicu kenaikan ongkos produksi sekitar 5%. Hal ini akan akan membuat daya saing perusahaan merosot. Apalagi, banyak industri tekstil yang menderita akibat krisis ekonomi sehingga nilai ekspor mereka turun.

n industri lokal terancam tenggelam

Penderitaan mereka bertambah karena barang impor tekstil membanjiri pasar di Jabar. “Saat ini saja sudah banyak industri tekstil yang berada di ujung tanduk. Jika kenaikan tersebut terealisasi maka dipastikan banyak industri tekstil yang gulung tikar,” kata Kevin. Kevin mengeluhkan rencana kenaikan itu belum dibarengi dengan perbaikan pasokan listrik bagi industri. Selama ini, suplai listrik tidak optimal, seperti tegangan turun serta pemadaman listrik secara mendadak. “Pasokan listrik yang tidak optimal berpengaruh pada kondisi mesin-mesin tekstil. Padahal, mesin-mesin tekstil sangat rentan kerusakan,” katanya. Selain itu, harga suku cadang mesin tekstil saat ini sangat mahal. Jika terjadi kerusakan, biayanya bisa lebih mahal dari pada biaya operasional. Seharusnya, kenaikan TDL diimbangi oleh optimalisasi pasokan listrik. Jika TDL naik, tetapi pasokan masih tetap tidak optimal, jelas hal itu sangat merugikan industri tekstil. Kekhawatiran juga diungkapkan oleh Asosiasi Kaca Lembaran dan Pen-

inilahREVIEW 24 23 Tahun I | 6-12 13-19Februari Februari2012 2012

gaman (AKLP). Menurut Yustinus Gunawan, Ketua AKLP, rencana kenaikan TDL akan memicu lonjakan impor produk kaca lembaran dan keramik, terutama dari China. Meski pasar Eropa sedang lesu, negeri tirai bambu ini tidak mengurangi produksinya. Maklum, mereka bisa mengalihkan produksinya ke pasar Asia dengan harga murah. Kondisi tersebut juga diperburuk dengan tidak adanya kepastian pasokan gas. Apalagi harga gas di Jawa Timur sudah mengalami kenaikan sejak akhir tahun lalu. Padahal, komponen energi bagi industri kaca lembaran mencapai 35%. Biaya produksi yang meningkat memaksa produsen lokal harus menaikkan harga. Kekhawatiran yang sama juga terjadi di industri keramik. Elisa Sinaga, Sekretaris Jenderal Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), mengatakan bahwa daya saing keramik Indonesia yang lemah pasti akan memudahkan produk impor masuk ke sini. “Saat ini saja, produk keramik homogeneous tile sudah membanjiri pasar Indonesia,” katanya. Ya sudah, jadi importir sajalah. Tetap beroperasi pun bayar buruh tak murah .n

29


HOTEL Hotel Sentral - Pramuka (Drug Store) Hotel Century - Sudirman Hotel Kaisar - Duren Tiga Hotel Mega - Cikini Hotel Mega Anggrek Hotel Peninsula -Slipi Hotel Menteng II Hotel Manhattan Hotel Sun Lake Hotel Omni Batavia Hotel Ibis Slipi Hotel Regent Inter Continental Rasuna Said Hotel Sahid Jaya - Sudirman Hotel Ambara - Blok M Hotel Classic - Jl. Samanhudi Hotel Mulia - Senayan Hotel Mercure - Ancol Hotel Milenium - Kebon Sirih Hotel Cipta I Hotel Golden Truly - Gunung Sahari Hotel Sofyan Betawi - Cikini Hotel Traveller - mangga Dua Apartement & Hotel Tropic grogol mall Bellagio - Mega Kuningan Apartement Taman Rasuna - MM Little Corner Apartement Mediterania Palace Residence - Kemayoran Gedung Plaza Aldiron - inkopau Gatot Subroto Gedung Menara Thamrin Basement Gedung Graha Niaga - liquid Shop - Loby Gedung manara jamsostek Gedung Graha Surya Internusa Rasuna Said Gedung Manara gracia - Rasuna Said Gedung Century Tower - Rasuna Said

Gedung Depnaker RI Gatot Subroto Gedung Wisma Adhi Graha - Gatot Subroto Gedung Wisma Indo Mobil - MT Haryono Gedung Depkes RI - Rasuna Said Gedung Wisma 77 Gedung Menara Dea Mega Kuningan Gedung Graha Pertamina - Rasuna Said Gedung BPK RI. S.Parman Gedung Menara Karya - Rasuna Said Gedung Wisma Sonatopas - S. Parman TIPTOP Pondok Bambu (Hypermart) Rest Area km 13.5 Tol Jkt Tangerang - Pujasera Total Bonjour - Buncit Mampang Rumah Sakit Medistra Toko Buku Gramedia (Jabodetabek, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan) Toko Buku Gunung Agung (Jabodetabek, Surabaya, Medan) Times Bookstore (Jabodetabek) EXECUTIVE LOUNGE HAVANA (TERM 2 F) PRIMA (TERM 2F) EL JOHN (TERM 1B) EL JOHN (TERM 1C) HAVANA CIGAR LOUNGE (PI)

FORM LANGGANAN

CHEESE & CAVIAR LOUNGE (PI) BSC ( TERM 1B) BATAVIA LOUNGE (TERM 2D) MUTIARA LONGE (TERM 2E) PADMA LOUNGE (NGURAHRAI BALI) CEMPAKA LOUNGE (NGURAHRAI, BALI) MANDIRI PRIORITAS (NGURAHRAI BALI) CAFÉ KOPI LUWAK KOPI THIAM J.CO DONUTS & CAFÉ OH LALA (Jakarta, Bandung) APPLE TREE (MMC TOWER) MARZANO (SENAYAN CITY) FOUNZU RESTORAN (WISMA BNI) BENGAWAN SOLO CAFÉ (Jabodetabek, Surabaya, Jogjakarta, Medan) CUP & CINO COFE HOUSE (Jakarta, Surabaya, Medan) SEGAFREDO ZANETI ESPRESO TATOR CAFÉ CAZASUKI RESTO

Nama: ...........................................................................

ALAMAT : JL. SUNGAI SAMBAS VI/12, KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN 12130 TELP 021 72787313, 72787316, FAX. 0217210976

Alamat: ........................................................................... ........................................................................... ........................................................................... ........................................................................... ...........................................................................

Telephone: ...........................................................................

E-mail: ...........................................................................

iklan tarif terbaru ok.indd 55

1/22/2012 1:50:20 AM


sisipan musik

Maraknya pentas musisi asing, memunculkan banyak pemain baru di industri musik. Seperti bisnis laris pada umumnya, ingar-bingar industri pentas musik juga diaramaikan oleh agen-agen nakal, yang menggoreng harga. TEKS Mikail FOTO Dahlan Rebo Pahing, Wirasatria, Riset Ilustrasi erbhayu prananta

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

31


sisipan musik

n Konser Iron Maiden, Indonesia semakin diminati banyak artis asing

J

oko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi memang punya banyak cerita. Setelah mobil Esemka buatan siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Solo, kini Jokowi yang Walikota Solo itu kembali membuat anak muda Solo kesengsem. Ia ternyata penggemar berat musik cadas, musiknya anak muda. Tak cuma gemar mendengar, Jokowi pun kerap nonton konser musisi rock, baik yang lokal maupun kelas dunia. Nah, saking gemarnya pada musik genre ini, belum lama Jokowi menyebut hasratnya mengundang grup musik super cadas Sepultura dan Lamb of God ke Solo.

n Mengantri tiket Justin bieber

32

Sepultura bukan nama baru bagi penggemar musik bergenre rock atau lebih tepatnya trash metal. Grup musik ingar bingar ini sudah pernah manggung di Jakarta beberapa tahun silam. Sebenarnya, Sepultura juga telah berencana menggelar konser pada 3 hingga 9 Februari lalu di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Makasar, Jakarta, Medan, Surabaya, dan Bali. Tetapi lantaran sesuatu hal, pihak promotor urung melaksanakannya dan menundanya hingga bulan Oktober 2012, mendatang. Nah, kabar inilah yang menggelitik Jokowi. Rencananya sang walikota akan menarik Sepultura ke Solo. “Akan saya agendakan dalam konser tahunan Rock In Solo, Oktober mendatang. Solo harus kebagian dong. Jakarta, Surabaya kan sudah kebagian,” ucapnya beberapa waktu lalu. Jokowi tak main-main. Selain Sepultura, grup cadas lainnya seperti Lamb of God juga bakal dihadirkan. Guna menggelar Rock in Solo, pihaknya akan mempelajari bagaimana mengatur manajemen konser serta berapa biaya untuk mendatangkan grup band tersebut. Selain mengundang Event Organizer (EO) lokal, Jokowi juga akan melancong ke Singapura untuk menemui pihak manajemen Lamb of God saat konser nanti. “Dengan bertemu manajemen, saya kan bisa tahu berapa biaya untuk mengundang Lamb of God dan Sepultura,” ujarnya.

Banjir artis asing Bukan hanya kota Solo yang akan ‘bergaya’ dengan menam-

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


sisipan musik pilkan artis asing. Di tahun 2012 ini, sejumlah kota besar di Indonesia memang bakal kebanjiran artis dari manca negara. Beberapa nama yang sudah tampil dan menyedot pengunjung antara lain Katy Perry atau Rod Steward. New Kids On The Block, boysband yang kondang di tahun 80-an bakal tampil menghibur anak muda Indonesia yang kini lagi gandrung boysband dan girlsband. Nah, bagi penggemar jazz, Java Jazz Festival (JJF) bakal hadir pada 2-4 Maret 2012. Sederet musisi dipastikan tampil. Sebut saja Al Jarreau, Pat Matheny, atau Geroge Duke Trio. Dan yang paling ditunggu tentu saja tawaran panitia yang akan menampilkan penyanyi beraliran soul Stevie Wonder.

Untuk kawasan Asia, Indonesia menempati urutan kedua setelah Jepang dalam urusan hiburan musik yang banyak mendatangkan penyanyi dan band asing.

Pasar Potensial Tak bisa dibantah lagi, negeri ini merupakan pasar potensial bagi konser musik dunia. Bahkan untuk kawasan Asia, dalam urusan mendatangkan musisi asing, Indonesia menempati urutan kedua setelah Jepang. Jumlah penduduk yang mencapai 245 juta jiwa, jelas, pasar potensial bagi setiap manajemen atau produser musik manapun untuk ‘berdagang’. Apalagi, beberapa tahun belakangan, ekonomi Indonesia bisa dibilang terus menggeliat. Setidaknya itu terlihat dari terus bertumbuh pesatnya strata masyarakat menengah yang dalam ilmu bisnis hiburan merupakan pasar empuk dan legit. Pasarnya juga potensial untuk segala genre musik dengan jenjang usia penikmat yang beragam. Banyak promotor konser musik meyakini, Indonesia semakin diminati banyak artis asing, terutama musisi negeri Paman Sam. Pertanda itu jelas terlihat pasca kunjungan Presiden Barack Obama, pada November 2010. Setidaknya, itu jadi jaminan betapa aman dan kondusifnya Indonesia setelah badai isu terorisme menghantam. Keyakinan itu ada benarnya. Memasuki tahun 2011, panggung musik Indonesia dihiasi kedatangan sederet musisi asing. Sebut saja kedatangan grup band lawas Iron Maiden pada Februari tahun lalu, Justin Bieber dan Maroon5 pada April, Carlos Santana dalam ajang Java Jazz, Kylie Minogue pada Juni, Bad Religion pada September, dan beberapa nama lainnya yang datang untuk pertama kalinya ke Indonesia. Persaingan Lebarnya pasar konser musisi asing ini, jelas, merupakan peluang bisnis yang menggiurkan. Makanya, tak mengherankan jika Indonesia menjadi lahan subur bagi bertumbuh kembangnya promotor musik. Cukup banyak nama-nama baru di dunia promotor musik Indonesia yang menggebrak pasar dengan keberanian mereka mendatangkan musisimusisi dunia. Ini menunjukkan jika konser musik bisa disebut sebagai cabang baru dalam industri musik Indonesia. Terutama di tengah karut-marutnya pembajakan, atau dibatasinya ring back tone (RBT) yang membuat pelaku industri musik di berbagai dunia mencari cara efektif menambah pundipundinya. Dan jurus menggelar konser adalah cara efektif. Otomatis, persaingan yang berlangsung antar promotor pun semakin mengetat. Para pendatang baru harus bersaing dengan nama-nama kondang yang sudah malang melintang di dunia bisnis hiburan, seperti Java Musikindo,

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

n Konser Kylie Minogue, di jakarta

33


sisipan musik Java Jazz Productions, Original Productions, Buena Produktama, atau Log Zhelebour Productions. Bisnis ini pun menjadi kian dinamis sekaligus rentan. Pasalnya, banyak promotor baru terlalu bernafsu mendatangkan musisi asing sebanyak-banyaknya.

Agen Memainkan Harga Kondisi inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh agenagen asing. Mereka berperan layaknya makelar yang bisa seenaknya menggoreng harga. Makelar konser inilah yang membuat rantai transaksi di industri ini bertambah kian panjang. Menurut Log Zhelebour, promotor kawakan yang menguasai hampir semua konser rock di Tanah Air sejak awal tahun 1980-an hingga awal 2000-an, agen-agen artis asing selalu menggelar lelang dan mencari promotor mana yang berani bayar paling mahal. Mereka agresif mendekati dan menawarkan artis-artisnya, terutama kepada promotor baru atau investor yang umumnya terjebak dalam irrasionalitas. “Akibatnya, tarif artis asing naik berlipat-lipat. Band

Mereka berperan layaknya makelar yang bisa seenaknya menggoreng harga. Makelar konser inilah yang membuat rantai transaksi di industri ini bertambah kian panjang.

yang dulu tarifnya hanya belasan ribu dolar AS jadi ratusan ribu dolar AS,” kata lelaki yang bernama asli Ong Oen Log ini. Tommy Pratama punya cerita sendiri. Dulu, katanya, tarif konser Bon Jovi rata-rata hanya 300.000 dolar AS. Namun karena banyak promotor di sini berani menawar dengan harga mahal, tarifnya naik jadi 600.000 dolar AS dan sekarang menjadi sekitar 2 juta dolar AS. “Akibatnya, harga tiket konser di Indonesia jadi mahal sekali. Kasihan kan penonton,” ujarnya.

Loyalitas penggemar Yang menarik, konser musik agaknya soal selera. Fanatisme pada musisi kesayangan, membuat penonton tidak peduli pada siapa promotor yang membawa musisi pujaan mereka. Dan berapa pun tiket yang dipasang, pasti dibeli. Contohnya Konser Katty Perry. Kendati diselenggarakan oleh promotor anyar (FM Live, Ismaya Live, dan Sound Rhythm), 7.000 tiket laris manis tak tersisa. FM Live sebelumnya pernah memanggungkan Ian Brown di Jakarta dan Bali di tahun 2010, serta rocker gaek Alice Cooper pada 2011. Walau disebut ‘rugi’, toh para penggiat konser ini tak kapok hingga akhirnya terbayar saat menghadirkan Katty Perry. Contoh lain adalah StarD yang digawangi anak-anak muda. Walau baru berkibar di tahun 2010, StarD terbilang sukses menggelar konser band rock asal Amerika Serikat, Secondhand Serenade, di Bandung dan Surabaya, awal Februari 2010. “Modal yang saya tanam Rp 1 miliar untuk mendirikan StarD, langsung kembali dalam satu bulan. Ini

n Promotor konser katty perry

34

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


sisipan musik bisnis yang perputaran uangnya sangat cepat,” kata Adam Ariaji sang penggagas. Itu contoh bahwa penggemar tak mempersoalkan harga yang harus dibayar. Tiket menonton Stevie Wonder, yang dijadwalkan mengisi special show pada Minggu, 4 Maret 2012 dalam ajang JJF misalnya, jauh-jauh hari sudah dipatok dengan harga Rp 1,3 juta dari sebelumnya Rp 1,1 juta. Harga itu belum termasuk pajak. Penyelenggara jelas tahu nilai jual Stevie Wonder, pelantun lagu “I Just Call to Say I Love You” yang punya banyak penggemar di Indonesia. Tak heran jika harga tiket musisi tuna netra ini jauh melampaui musisi seperti Al Jarreau and George Duke Trio yang dipatok Rp 160 ribu, Herbie Hancock Rp 125 ribu, Erykah Badu Rp 170 ribu, dan Pat Metheny yang cuma Rp 150 ribu. Tapi, nilai jual Stevie Wonder belum seberapa jika dibandingkan harga tiket konser ‘The Greatest Hits Rod Stewart’, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center akhir Januari lalu. Kapasitas tempat duduk yang hanya sekitar 3.000 kursi dipatok Big Dady selaku penyelenggara dengan harga tiket mulai dari Rp 1.500.000 sampai Rp 15.000.000. Gile benerrr… Mahal memang. Namun itu wajar saja mengingat Big Dady selaku penyelenggara sudah mengeluarkan kocek tak kurang dari Rp 20 miliar untuk memboyong Rod Stewart ke Indonesia. Meski mahal, toh daya pikat dan suara khas Rod Stewart yang gaek itu masih menjadi magnet penonton fanatik yang memenuhi hampir seluruh kursi yang disediakan.

Untung-Rugi Walhasil, bisnis konser memang menggiurkan. Tapi, ya itu tadi, modalnya terbilang cukup besar. Sebuah konser musik di Indonesia umumnya digelar dengan dana antara 100.000 hingga dan 2 juta dolar AS. “Keuntungannya antara 10-20 persen, bahkan saya pernah untung 200 persen,” kata Tommy Pratama, bos Original Productions seperti dikutip Kompas. Itu untuk konser besar. Nah, untuk konser kecil macam event perusahaan, pihak promotor pun bisa meraup laba yang terbilang lumayan. Ya, walau nilai proyek kecil, dalam skala jumlah, proyek kecil ini terbilang seabrek dan berkesinambungan. Misalnya saja Image Production yang bisa meraup 20 hingga 30 proyek konser kecil dalam satu tahun. Nilainya bisa mencapai Rp 300 juta hingga Rp 3 miliar. Bila fee dipatok 12,5 persen, rasanya cukup membuat pengelola Image Production tersenyum. Cipratan bisnis ini juga dirasakan pemerintah daerah setempat. Dinas Pelayanan Pajak DKI misalnya, sepanjang tahun 2011 berhasil memungut pajak hiburan sebesar Rp 15 miliar. Pajak itu dikutip dari sekitar 305 pertunjukan insidental, termasuk konser musik. Namun, seperti mata uang, selain keuntungan, bisnis ini juga memiliki risiko yang tidak kecil. Ini dirasakan Big Daddy yang gagal memanggungkan musisi Elton John dan Chris Brown pada November 2011 lalu. Sekalipun manajemen sang artis menjadwal ulang di tahun 2012, tetap saja kas Bid Dady jebol juga.“Kami kadung mengeluarkan biaya produksi, sewa panggung, dan tempat,” ujar Michael Rusli, Presiden Direktur Big Daddy. n

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

n Konser Katty Perry, di jakarta

35


sisipan musik

Pasar Kita Memang Untuk Asing

Bisnis panggung musisi asing sudah berlangsung sejak lama. Bermula dari propaganda politik hingga menjelma menjadi lahan bisnis. Mengapa musisi lokal tersisih dalam sunyi? TEKS Mikail FOTO Riset

M

araknya pertunjukkan musik, yang menghadirkan musisi mancanegara di sejumlah kota besar di Tanah Air, sebenarnya bukan hal baru. Setidaknya, itu sudah berlangsung sejak akhir tahun 1965-an, setelah tumbangnya rezim Orde Lama yang menabukan musik barat yang disebut musik ngak-ngik-ngok dan dituding progresif revolusioner. Rezim Orde Baru, harus diakui, membawa angin segar bagi perkembangan musik di Indonesia. Kehadiran Blue Diamond bisa disebut sebagai grup band pembuka cakrawala musik Indonesia untuk melongok ke barat. Blue Diamonds melakukan tur keliling daerah di Indonesia pada bulan Desember 1965 sampai Januari 1966. Saat itu, tidak ada event organizer atau penyelenggara pertunjukkan profesional. Pihak pengundang adalah Hotel Indonesia. Sementara untuk urusan tetek bengek konser, semua dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dalam hal ini BKS Kostrad. “Grup asal Eropa itu mendapat pengawalan dari ABRI, karena semangat antiasing yang didengungkan kuat pada era Soekarno masih sangat terasa,� papar Ernanto Bayu Pamungkas, pemerhati sejarah musik asal Surabaya. Kedatangan Blue Diamond itu, tidak saja menjadi pertanda menggeliatnya gairah musik Indonesia. Muhammad Mulyadi, Peneliti Sejarah Industri Musik dan dosen Jurusan Sejarah Universitas Padjajaran dalam artikelnya menyebut, kehadiran Blue Diamond juga dijadikan sarana politik ABRI guna proses pengikisan nilai-nilai Orla yang dianggap condong ke ‘komunis’ atau sosialis. Ini juga sekaligus merupakan upaya pembalikan nilai yang coba diterapkan pemerintah Orba yang pro Barat.

Quincy Jones menilai, Indonesia memiliki potensi menjadi pusat ekonomi kreatif, terutama dalam industri musik

36

Jadi Bisnis Mulai saat itulah panggung-panggung musik di Indonesia mulai sering menghadirkan musisi asing. Pada awal tahun 1970-an, kehadiran musik barat mulai terasa makin kuat sejalan dengan tingkat perekonomian Indonesia yang membaik seiring dengan terjadinya booming minyak. Pada era ini, kehadiran artis asing ke Indonesia tidak lagi mewujud sebagai langkah politik, melainkan murni sebagai bisnis. Anak-anak muda berlomba mendirikan grup band dengan berkiblat ke Barat. Hotel dan tempat hiburan menjadi ajang pertunjukan dengan diisi artis lokal atau artis luar negeri yang punya daya jual tinggi. Yang paling fenomenal adalah kehadiran super grup

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


sisipan musik Deep Purple pada 4-5 Desember 1975. Cerita sukses kedatangan Deep Purple bergaung lama. Jumlah penonton terbilang spektakuler, sekitar 30.000 orang. Belum lagi cerita kerusuhan, kematian salah seorang kru Deep Purple yang jatuh dari hotel tempatnya menginap, serta kematian petugas pengaman saat pertunjukan berlangsung menjadi pembicaraan yang tak habis-habisnya. Toh kerusuhan itu tak membuat penggagas pertunjukkan, Denny Sabri dan Peter Basuki, urung mendapat keuntungan finansial. Konon, modal yang mencapai Rp 70 juta (ketika itu kurs dolar AS dipatok pada klevel Rp 385) langsung kembali, tentu saja ditambah dengan keuntungannya. Sejak itulah orang baru ngeh bahwa bisnis konser atau pertunjukan musik cukup menjanjikan. Tahun 1980-an, mulailah bermunculan promotor lokal musik panggung yang masih didominasi anak-anak muda dari kalangan menengah atas. Pihak sponsor juga mulai melirik bisnis ini sebagai bisnis yang tak main-main atau hura-hura belaka. Dunia musik panggung sempat mengalami stagnasi pada era reformasi hingga tahun 2006. Kondisi keamanan kerap jadi alasan para musisi asing untuk menolak hadir di Indonesia. Selepas itu, dunia panggung Indonesia kembali

n Suasana Pada saat konser

ramai. Terlebih pasca-Presiden Amerika Serikat Barack Obama datang ke Indonesia pada November 2010. Indonesia seperti kebanjiran musisi asing hingga melahirkan banyak promotor baru.

Bagaimana Musisi Lokal? Lalu, adakah musisi lokal mampu unjuk gigi di negeri orang? Wacana ini sudah lama menyembul. Dalam acara Indonesian Music Expo (IMEX) di Nusa Dua Bali, beberapa waktu lalu, Quincy Jones, komponis dan produser musik kelas dunia asal AS, menilai Indonesia memiliki potensi menjadi pusat ekonomi kreatif, terutama dalam industri musik. Jones menyebut, bukan hal sulit bagi para musisi Indonesia untuk bersaing dan menembus pasar Amerika, terlebih dengan segala kekayaan budayanya. Mudah diucapkan, tapi tak gampang dilaksanakan. Industri musik di Indonesia tidak bisa disamakan dengan industri musik di AS. Harus diakui, selama ini di dunia luar, Indonesia hanya dikenal dengan seni tradisionalnya.

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

Sedangkan untuk musik jenis pop atau modern, bukan hal mudah menembus pasar luar negeri. Kalaupun ada, sebutlah Anggun C. Sasmi yang sudah malang melintang di benua biru Eropa. Itu pun lebih dikarenakan sang artis total terjun dan menetap di luar. Artinya, bila berharap pada manajemen lokal, sulit rasanya musisi Indonesia menembus pasar Eropa atau AS. Dana memang jadi persoalan yang mengganjal. Bahkan tak sedikit musisi potensial dalam negeri yang urung menghadiri undangan dari luar negeri hanya karena tidak adanya sponsor. Padahal, para musisi potensial inilah yang bisa membuka peluang untuk menerobos pasar musik internasional. Sungguh ironis jika beberapa dekade yang lalu, saat pasar musik internasional tertarik produk yang dikenal dengan nama world music (music dengan akar tradisional), Indonesia justru sulit menembus pasar. Padahal, dengan kekayaan budaya dan tradisinya, negeri ini bisa disejajarkan atau mungkin lebih kaya ketimbang negara-negara Afrika atau Eropa. Pada tahun 80-an, pasar world music berhasil menguasai 3% dari pangsa pasar seluruh jenis musik di dunia. Se-

n Deep Purple

puluh tahun kemudian, porsinya naik menjadi 10%. Jika secara kasar kita hitung, pangsa pasar seluruh jenis musik yang ada berkisar sebesar 80 miliar dolar AS. Itu berarti, dewasa ini pangsa pasar world music sudah mencapai 8 miliar dolar AS. Toh, nyatanya Indonesia tak kebagian ‘kue’ itu. Indonesia kalah jauh ketimbang musik tradisional benua hitam, Amerika Latin, bahkan India. Untuk yang terakhir, harus diakui, ‘pahlawan pasar’ seperti Ravi Shankar dan Zakir Husein punya peran besar dalam mempopulerkan musik India. Apalagi musik India juga ikut dipopulerkan oleh grup legendaris The Beatles yang mengajak Ravi Shankar berkolaborasi. Kalaupun ada, mungkin hanya gamelan yang masih terdengar sebagai ciri khas Indonesia di negeri luar. Sayang, popularitasnya hanya dalam lingkup universitas yang memiliki program etnomusikologi. Jadi sungguh ironis, jika negeri kaya bunyi ini justru tenggelam dalam banjirnya musik asing. n

37


figur

al pacino

T

ua -tua keladi, makin tua penghasilannya makin tinggi. Kiasan inilah yang pas disematkan buat Alfredo James Pacino, yang lebih dikenal sebagai Al Pacino. Bagaimana tidak, sepanjang tahun 2011, aktor kelahiran East Harlem, Manhattan, New York pada 25 April 1940 memiliki penghasilan bersih yang jumlahnya ditaksir US$ 40 juta – 50 juta atau sekitar Rp 450 miliar. Maklum saja, untuk sekali bermain dalam sebuah film, pemeran tokoh gangster Michael Corleone dalam trilogi Godfather itu, dibayar US$ 2 juta hingga 10 juta atau sekitar Rp 18 miliar hingga Rp 90 miliar. Pada film Simone tahun 2002 misalnya, peraih aktor terbaik Oscar 1992 lewat perannya sebagai Letkol Frank Slade dalam film Scent of Woman itu dibayar US$ 11 juta atau sekitar Rp 99 miliar. Dengan penghasilan seperti itu, maka tak heran bila Al Pacino, yang tahun ini bakal menginjak usia 72 tahun, berhasil memikat Lucila Polak (32) model cantik asal Argentina. Perbedaan usia 39 tahun agaknya tak jadi masalah bagi Lucila Polak. “Dia memiliki usia emosional yang jauh lebih muda. Tapi rutinitas sehari-harinya lebih mirip pria 40 tahun,”kata Lucila tentang Pacino yang duda dan memiliki tiga anak dari dua wanita berbeda itu. Kini Lucila bahkan terpikir untuk mempunyai anak dari Al Pacino. Sang maestro sendiri, pada awal 2012 ini, dikabarkan akan mulai melakukan pengambilan gambar film tentang bos mafia di negara Paman Sam, John Gotti. Filmnya berjudul Gotti: In The Shadow of My Father. Tokoh Gotti diperankan John Travolta. Sementara Al Pacino berperan sebagai Aniello ‘Neil’ Dellacroce, mafioso mitra bisnis Gotti. Dengan tampilnya dua aktor kaliber Oscar, film yang bakal dilansir tahun depan itu agaknya bakal jadi jaminan mutu. n

Setahun Rp 450 Miliar TEKS Ardi Siregar FOTO riset TEKS Ardi siregar FOTO riset

38

inilahREVIEW inilahREVIEW24 18Tahun TahunI I|12-19 |09-15Februari Januari 2012


figur

Tamara Bleszyński

Bikin Iri TEKS Ardi Siregar FOTO RISET

A

ktris cantik yang pernah disebut sebagai Cindy Crawford Indonesia, Tamara Baleszynski (37) kini sibuk menekuni hobi baru. Aktris berdarah Polandia-Sunda itu lagi berkonsentrasi di dunia masak memasak. Bahkan secara terus terang, Tamara mengaku ingin menjadi host program kuliner seperti Farah Queen. “Saya belajar di sekolah khusus kuliner untuk belajar masak berbagai makanan sesuai dengan cita-cita saya dari dulu,” kata mantan bintang iklan sabun mandi itu. Bahkan sebenarnya, Tamara telah membuka restoran bernama ‘Negev Resto’ bersama teman-temannya. Mike Lewis, suami Tamara yang juga aktor dan model, mengaku menjadi lebih mencintai isterinya sejak pandai memasak. Apalagi, Tamara sering mengirim makanan buah tangannya untuk Mike di lokasi syuting. “Semua pemain dan aktor lain jadi iri banget sama saya,” kata Mike bangga. n

Lulu Luciana Tobing inilahREVIEW 24 19 Tahun I ||09-15 13-19Januari Februari2012 2012

Sempat Canggung TEKS Ardi Siregar FOTO RISET

S

ejak menikah dengan Danny Rukmana, cucu almarhum mantan Presiden Soeharto pada 2006 silam, Lulu Luciana Tobing –beken dipanggil Lulu Tobing—kembali berakting di depan kamera. Agaknya kecintaan pada dunia peran membuat perempuan Batak kelahiran 21 November 1977 itu tak pernah pudar. Film terbaru Lulu berjudul Negeri 5 Menara. Pemenang Gadis Sampul 1992 itu berperan sebagai Amak, ibu tiga anak yang berasal dari Minangkabau. Rasa canggung di depan kamera sempat menyer­ wwgap. “Aku udah 6 tahun gak akting, jadi sulit ya. Agak susah saya ingat akting,” kata Lulu yang dalam perannya kali ini harus belajar bahasa Minang. Untunglah, semuanya berjalan lancar dan akting Lulu banyak mendapat pujian. Lalu berapa uang yang diterima di film ini? Lulu yang kini menjadi keluarga besar Cendana itu menjawab singkat, ”Kalau itu sih nomor enam ya.” n

39


gaya hidup premium city car

Kecil Itu Indah (dan Mahal‌) Kehadirannya yang mungil di antara kepadatan lalu lintas Jakarta, membuat banyak pengendara mobil lain melirik sejenak. Tapi jangan salah, biar mungil harganya hanya cocok untuk mereka yang berkantong tebal. TEKS Elka Saraswati FOTO riset

J

alanan Jakarta yang kian hari kian padat, ternyata bisa menjadi peluang pasar bagi pabrikan mobil. Mereka berlomba-lomba menawarkan mobil berukuran kecil, tapi dengan kinerja mesin ciamik. Mobil mungil boleh dibilang kian jadi kebutuhan. Terlebih bila mengingat perkembangan kota-kota besar di Indonesia, kebanyakan berujung pada kepadatan lalu lintas tinggi. Kecenderungan ini sejalan tren otomotif dunia, yang terus berupaya menghadirkan mobil-mobil hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Kondisi itu pula yang kemudian menjadi pertimbangan banyak pabrikan mobil di Eropa, untuk menghadirkan mobil-mobil dengan dimensi ukuran lebih kecil dari yang sudah ada. Gayung bersambut, konsumen di sana juga

40

ternyata menyenangi mobil-mobil mungil. Tidaklah mengherankan jika kemudian pasar mobil model ini di Eropa terus tumbuh dalam dua dasawarsa terakhir. Keunggulan pada desain unik dengan bentuk yang eye-catching ditambah teknologi kinerja mesin dan kelengkapan piranti keselamatan, menjadikan faktor utama mengapa mobil-mobil mungil menuai sukses di Eropa. Ceruk pasar mobil-mobil kompak dengan ukuran mungil, menurut asosiasi industri mobil Eropa (AECA), kini mencapai 30-40 persen dari seluruh mobil yang terjual.

Tampil Unik dan Beda Kesuksesan di pasar benua biru pula, yang kemudian menjadikan agen pemegang merek mobil-mobil premium berani

mendatangkan mobil-mobil mungil ke Indonesia. PT Mercedes-Benz Distribusi Indonesia sudah memulai dengan menawarkan Smart Fortwo, si mungil berkapasitas untuk dua orang saja. Toh biar mungil, namun mobil yang didatangkan langsung dari pabriknya di Hambach, Perancis ini dijual dengan harga cukup mahal. Ada tiga varian yang diusung dalam konsep lifestyle, safety, and environment. l Varian Pure Coupe, bermesin tenaga 61 HP dan fixed roof dibanderol Rp 219 juta. l Passion Coupe dengan tenaga 71 HP dan panoramic roof dijual Rp 249 juta. l Passion Cabriolet yang bertenaga 71 HP dan atap soft top dihargai Rp 269 juta. Semua harga tersebut off the road.

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


gaya hidup premium city car Agen mobil premium lain, PT BMW Group Indonesia juga optimistis mobil mungil besutannya bakal menuai sukses. Ada dua varian yang ditawarkan dalam peluncuran akhir Januari kemarin di Jakarta: MINI Countryman dan MINI S Countryman. Perbedaan kedua varian ini terletak pada desain luar dan kinerja mesin meski sama-sama bertenaga 1.600 cc. Varian MINI S Countryman dilengkapi twin scroll turbocharger dan injeksi langsung. Harga jual off the road mobil kedua mobil ini bahkan lebih mahal lagi. Varian MINI Countryman adalah Rp 579 juta. Sementara saudaranya, MINI S Countryman dibanderol Rp 659 juta off

the road. Namun sepertinya soal harga tak jadi masalah. Kenyataannya pesanan atas mobil-mobil mungil tersebut terus diterima. Harga mahal sepertinya juga jadi daya tarik sendiri untuk kendaraankendaraan mungil di kelas premium. Semakin menegaskan bergengsinya memiliki si mungil, dan berbedanya si mungil dari kebanyakan city car lain. Tengok juga si mungil A1 dari Audi, yang disebutkan siap memasuki pasar Indonesia. Mobil empat penumpang ini dilepas dengan banderol harga off the road di kisaran Rp 235 juta. Harga yang disebut sebanding dengan kualitas, teknologi dan desain yang ditampilkan

si mungil besutan pabrik asal Ingolstadt, Jerman ini. Dengan harga selangit, sudah pasti mobil-mobil mungil ini dipilih kalangan tertentu. Terutama bagi mereka yang ingin tampil unik dan invidual, di antara banyaknya pilihan model mobil. Kendaraan-kendaraan mungil tersebut bisa menjadi alternatif bagi mereka yang tinggal di kota besar untuk tampak beda dengan orang lain. Ini juga yang menjelaskan, mengapa banyak yang rela antri menunggu giliran mendapatkan si mungil yang diincar. Bagaimana dengan Anda? n

Si Mungil Ini Lebih Murah Ingin memiliki mobil mungil, tapi dengan harga lebih murah? Berikut beberapa alternatif:

l VW Up! Bermesin 1.000 cc dan sudah dilengkapi dengan keamanan canggih, yaitu electronic stability program (ESP) dan automatic emergency braking (AEB). Harga off ther road sekitar Rp 117 juta.

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

l Toyota Pixis Space. Hadir sebagai jawaban atas tren mobil mini di Jepang. Keunggulan mobil ini adalah mesin 660 cc yang disebut hemat bahan bakar. Harganya, Rp 129 juta saja.

l FIAT 500L. Mobil mungil asal Italia ini disebutkan mampu mengangkut tujuh penumpang. Soal harga, harus sabar karena baru akan diperkenalkan dalam Geneva Motor Show 2012 beberapa bulan mendatang. n

41


kehutanan hutan kalimantan

Heart of Borneo, Apa Yang Diharapkan? Hutan Kalimantan akhirnya ditetapkan sebagai kawasan paru-paru dunia. Tapi itu tak cukup untuk menyelamatkan hutan Kalimantan dari kerusakan. TEKS Hideko FOTO riset

H

utan Kalimantan akhirnya resmi ditetapkan sebagai kawasan paru-paru dunia, Heart of Borneo. Ketetapan itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 3 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan. Berdasarkan belied tersebut, 45% pulau Kalimantan merupakan daerah hijau yang mampu menyerap karbon dioksida. Perpres tersebut juga merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerintah yang ingin menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% pada tahun 2020. Heart of Borneo merupakan kawasan di jantung Kalimantan seluas kurang lebih 23 juta hektar yang secara ekologi saling berhubungan dan merupakan inisiatif yang didukung tiga negara yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia. “Pengelolaan kawasan Heart of Borneo sebagai salah satu Kawasan Strategis Nasional (KSN) memerlukan pendekatan multidisipliner. Oleh karena itu kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti dengan lembaga pendidikan, menjadi sangat penting,� kata Dr. Efransjah, Direktur Eksekutif WWF-Indonesia. Hadi Daryanto, Sekjen Kementerian

42

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


kehutanan hutan kalimantan Kehutanan, menyebutkan bahwa Perpres yang diteken 5 Januari lalu itu merupakan turunan dari UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Selain masalah hutan, aturan mengenai tata ruang pulau Kalimantan tersebut juga mengatur mengenai kemandirian dan lumbung energi nasional, pertambangan, dan kelapa sawit. Itu sebabnya, pemerintah menginginkan aturan ini harus melibatkan koordinasi dengan pemerintah empat provinsi yang ada di Kalimantan. Sebagian kalangan menyambut baik terbitnya Perpers ini, tapi tak sedikit yang menganggapnya terlambat karena kerusakan hutan di Kalimantan sudah sangat parah. Ibarat terserang penyakit TBC, sebagian paru-paru itu sudah bolong-bolong. Save Our Borneo (SOB), LSM di bidang lingkungan, mengungkapkan laju kerusakan hutan di Kalimantan rata-rata mencapai 864 ribu hektare per tahun. Sekitar 80% di antaranya disebabkan oleh ekspansi kebun sawit oleh perusahaan besar. Sekitar 20% karena digunakan untuk aktivitas pertambangan dan area transmigrasi.

Gundul, 70 tahun lagi Saat ini masih ada sekitar 59 juta hektar hutan di Kalimantan atau sekitar 52% dari luas pulau tersebut. Namun, dengan laju kerusakan seperti sekarang, maka 69 tahun lagi hutan di Kalimantan bakal habis. Oleh karena itu, menurut Munhur, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, penetapan 45% lahan di Kalimantan sebagai paru-paru dunia sulit terwujud tanpa adanya evaluasi izin konsesi dan tambang. “Ini merupakan syarat dasar agar komitmen pemerintah tersebut dapat terwujud,” katanya.

Permasalahan lain yang dihadapi Kalimantan saat ini adalah masih banyaknya peruntukan lahan yang tumpang tindih. Menurut perhitungan Greenpeace Indonesia, ada sekitar 11,2 juta hektar lahan di Borneo yang statusnya masih tumpang tindih. Jadi, jangan kaget bila banyak hutan gambut yang berubah menjadi perkebunan sawit atau pertambangan. Karena itu, pemetaan tata ruang di Kalimantan saat ini perlu dilakukan agar tidak ada lagi status lahan yang tumpang tindih. Karena itu pula, menurut Yaya Rayadin, pengamat masalah kehutanan dari Universitas Mulawarman Kalimantan Timur, keterlibatan pemerintah daerah dalam menjaga kawasan paru-paru dunia ini menjadi sangat penting. Soalnya, selama ini, peruntukan lahan yang tumpang tindih kerap menimbulkan konflik di masyarakat. Yaya mengusulkan pemerintah daerah menggunakan pendekatan konsep mengintegrasikan

kawasan konservasi dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Selama ini, kawasan dataran tinggi lebih banyak ditetapkan sebagai kawasan konservasi seperti dalam program Heart of Borneo. Padahal keanekaragaman hayati di kawasan itu lebih sedikit dibandingkan dengan dataran rendah. “Harus ada variasi kawasan yang ditetapkan untuk konservasi dan mewakili ekosistem di Kalimantan seperti kawasan gambut, rawa dan mengutamakan daerah dataran rendah, karena dataran rendah lebih kaya akan keanekaragaman hayati,” tambah Yaya. Selain itu, pemerintah pusat juga harus memberikan anggaran yang cukup untuk melindungi kawasan konservasi. Selama ini, anggaran untuk pengamanan kawasan konservasi dan hutan lindung hanya sekitar US$ 4 atau sekitar Rp 36.000 per hektar per tahun. “Idealnya adalah US$ 50 atau sekitar Rp 450 ribu per hektar per tahun,” tegas Yaya..n

43


internasional samsung

Bertekuk Lutut di H Raksasa-raksasa elektronik Jepang seperti Panasonic, Sony, dan Sharp tidak berdaya menghadapi inovasi pesaingnya dari Korea Selatan, Samsung. TEKS Ali Sundoluhur FOTO riset

44

P

erlahan namun pasti Korea Selatan menancapkan hegemoninya di dunia. Di arena budaya pop, misalnya, Korea menginvasi dunia dengan Korean Pop atau K-Pop lewat musik maupun drama seri televisi. Di Indonesia, K-Pop begitu digilai, khususnya oleh anak-anak muda, lewat kreasi musik dan dance dengan format boy band maupun girl band. Invasi budaya Korea ke seluruh dunia inilah yang kerap disebut dengan nama “Hallyu� atau Korean Wave. Perhatian terhadap budaya Korea pun merambah ke

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


internasional samsung Panasonics, Hitachi, Sony, dan Sharp. Samsung, yang tidak membuat forecast pendapatan tahunan, melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 17% pada kuartal keempat 2011. Saat ini, Samsung adalah pembuat TV, chip memory, dan panel layar datar, serta produsen ponsel terbesar di dunia. Perusahaan berbasis di Suwon Korea Selatan ini berencana membelanjakan 47,8 triliun won (US$ 42 miliar) tahun ini untuk riset produk baru dan meningkatkan kapasitas pabrik. “Samsung adalah produsen yang mengagumkan,” kata Edwin Merner, Presiden Atlantis Investment Research di Tokyo yang mengelola US$ 300 juta. “Mereka bisa membuat hal-hal yang baik dengan harga yang sangat rendah. Sony tidak bisa melakukan itu.” Karena itu, pabrikan elektronik Jepang disarankan tidak bersaing di pasarnya Samsung, tapi fokus pada inovasinya sendiri. “Para pembuat elektronik Jepang tidak harus bersaing dengan Samsung di pasar yang sama,” kata Koji Toda, kepala fund manager Resona Bank Ltd di Tokyo.

TERBURUK Memang, 2011 menjadi tahun keterpurukan produsen elektronik Jepang. Secara kumulatif kerugian Panasonics, Sony, dan Sharp mencapai US$ 17 miliar. “Produsen elektronik Jepang benarbenar terpuruk,” kata Masamitsu Ohki, fund manager di Stats Investment Management Co, sebuah hedge fund yang berbasis di Tokyo. “Mereka harus bersaing dengan ide-ide, bukan teknologi.” Sony, eksportir elektronik terbesar di Jepang, diperkirakan mengalami kerugian pada tahun operasi yang berakhir

kan rugi 780 miliar yen (US$ 10 miliar). Ini merupakan yang terburuk sejak perusahaan berbasis di Osaka ini didirikan pada 1918. Sedangkan Sharp, pembuat TV Aquos, diperkirakan mengalami kerugian US$ 3,8 miliar yang merupakan kerugian terburuk dalam satu abad terakhir. Perusahaan-perusahaan itu terluka oleh penguatan yen dan banjir Thailand yang membuat pabrik mereka di negara itu ditutup. Yen menguat 7,3% terhadap dolar dan 11% terhadap euro. Ini memukul penjualan produksi perusahaan-perusahaan Jepang di luar negeri. Padahal, Sony memperoleh 70% pendapatan dari penjualan di luar Jepang. Sedangkan Panasonic memperoleh pendapatannya sebanyak 48% dari luar Jepang. Banjir Thailand tahun lalu yang merupakan terburuk dalam 70 tahun terakhir membuat pabrikan Jepang menutup pabrik pembuat kamera dan hard-disk drive. Ini mengganggu produksi dan menyebabkan kekurangan pasokan selama musim belanja liburan. Selain itu, juga terjadi pelemahan permintaan terhadap produk TV mereka karena kalah bersaing dengan produk Samsung. Ketika pabrikan Jepang dirugikan oleh penguatan mata uang yen, Samsung justru diuntungkan oleh melemahnya won terhadap dolar. Sebagai perbandingan, won melemah 1,3% terhadap dolar dalam satu tahun terakhir. Ini membantu bisnis Samsung yang memperoleh 85% pendapatan pada 2010 dari luar Korea Selatan.

Beralih Fokus Situasi ini mendorong Sony dan Panasonic menggeser fokus pada sektor peralatan medis, panel surya, dan baterai isi

Hadapan Samsung berbagai bidang lainnya, di antaranya produk elektronik dan gadget. Dan, nama terdepan untuk elektronik dan gadget Korea adalah Samsung. Tahun lalu, bisa jadi merupakan tahun fenomenal dari perusahaan dengan nama Samsung Electronics Co tersebut. Penegasan tentang kejayaan Samsung, ironisnya diikuti dengan keruntuhan para kompetitornya dari Jepang seperti

Maret sebesar 220 miliar yen (US$ 2,9 miliar). Ini merupakan kerugian tahun keempat berturut-turut, sekaligus kerugian beruntun pertama sejak perusahaan berbasis di Tokyo mulai beroperasi pada 1958. Nilai Sony, yang pada 2000 mencapai US$ 100 miliar, kini hanya bernilai US$ 18 miliar. Sementara itu, Panasonic, produsen peralatan terbesar di Jepang, diperkira-

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

ulang dalam upaya untuk menghidupkan kembali pendapatan. Sony di bawah CEO baru, Kazuo Hirai, yang akan mulai bertugas April depan berjanji akan mengubah paradigma berpikir. Hirai berjanji akan meninjau dan menutup bisnis yang kurang kompetitif. Sony akan memperkuat lini ponsel dan ekspansi di sejumlah area seperti peralatan medis. Bisnis Sony di jasa

45


internasional samsung keuangan, musik, dan film juga tercatat menguntungkan. “Selama ini kami tidak menjaga konsentrasi di area yang dikomoditaskan. Jadi, kami ingin membuat fokus kita segera jelas,” tandas Hirai. Sementara itu, Panasonic akan memperkuat penjualan panel surya di Jepang dan menjual lebih banyak peralatan rumah tangga hemat energi di luar Jepang, serta baterai isi ulang mobil. Presiden Panasonic Fumio Ohtsubo mengatakan, pihaknya akan membelanjakan 45 milar yen untuk membangun pabrik sel surya dan modul di Malaysia. Pembuat oven microwave, rice cooker, dan cordless drills ini juga akan memproduksi mesin cuci dan lemari es di Amerika Utara. Selain itu, Panasonic juga memindahkan basis pengadaan dari Osaka ke Singapura untuk membeli lebih banyak komponen di Asia Panasonic yang membeli saham mayoritas Sanyo pada 2008 kini sudah menjadi pemilik sepenuhnya perusahaan pembuat baterai isi ulang terbesar di Jepang itu tahun lalu. Ini bagian dari rencana Panasonic untuk mempercepat ekspansi di bisnis baterai. Perusahaan tersebut kemudian digabung dengan

Panasonic Electric Works yang membuat sistem pencahayaan, alat kelengkapan kabel listrik, dan bahan elektronik. “Panasonic berusaha menjauh dari persaingan dengan kompetitor Korea Selatan, namun upayanya seperti membeli Sanyo tidak menunjukkan hasil. Panasonic perlu bergerak lebih cepat,” kata Koji Toda, fund manager di Resona Bank Ltd Tokyo.

SMART TV Di saat para kompetitor asal Jepang mengubah fokus bisnis, Samsung justru memperkuat lini televisi. Ini antara lain dengan rencana merilis smart tv pada Maret depan. Pabrikan Korea Selatan ini berencana menjual lebih dari 25 juta unit smart tv tahun ini. Smart tv ini merupakan televisi yang bisa untuk internet dan interaktif. TV pintar ini memungkinkan penggunanya untuk mengakses internet dan video online serta menawarkan aplikasi khusus seperti video game. Smart tv bisa menjadi terminal yang akan terkoneksi dengan peralatan rumah tangga dan gadget mobile. Samsung juga berharap segera memperkenalkan TV pintarnya dengan platform operasi

Google pada akhir tahun ini. Smart tv terbaru Samsung dapat mengenal suara manusia dalam 30 bahasa untuk mematikan atau menghidupkan televisi, beralih saluran, atau mengatur volume. Smart tv Samsung juga mengenali gerakan tangan, serta menyediakan sekitar 1.500 aplikasi. “TV ini berisi semua teknologi dan fitur yang kita miliki,” kata Kim Hyun Suk, kepala bisnis televisi Samsung, soal televisi yang diberi nama ES8000 itu. Menurut Kim, pihaknya berharap mampu mengisi lebih dari setengah permintaan smart tv yang diperkirakan mencapai 50 juta unit tahun ini. Mengenai permintaan televisi yang tetap tinggi di tengah krisis di Uni Eropa dan Amerika Serikat, Kim menyebut karena permintaan dari Cina tetap kuat. “Penjualan sepanjang tahun ini sudah lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” katanya. Samsung mencoba menangkap pasar TV internet yang mulai muncul dan juga sedang digarap oleh pesaing seperti Apple. Pabrikan elektronik papan atas lainnya seperti LG juga secara agresif mengembangkan televisi pintar ini. n

Raja Baru dari Suwon SAMSUNG Electronics didirikan pada 1969 di Suwon, Korea Selatan, dengan nama Samsung Electric Industries. Awalnya, Samsung Electronics memproduksi peralatan seperti TV, kalkulator, kulkas, AC, dan mesin cuci. Pada 1981, Samsung telah memproduksi lebih dari 10 juta TV hitam putih. Pada 1988, Samsung Electronics merger dengan Samsung Semiconductor & Communications. Saat ini, Samsung Electronics bermarkas di Samsung Town, Seoul. Jumlah pabrik perakitan dan jaringan penjualan Samsung kini tersebar di 61 negara dengan jumlah karyawan mencapai 160.000 orang. Pada 2009, Samsung mengambil alih posisi pembuat teknologi informasi terbesar di dunia, melampaui pemim-

46

pin sebelumnya, Hewlett-Packard. Penjualan di bidang displai LCD, LED, dan memory chip menjadi nomor satu di dunia. Di segmen TV, posisi pasar Samsung sangat dominan. Selama lima tahun sejak 2006, Samsung berada di posisi teratas dalam hal jumlah TV yang terjual. Diperkirakan dominasi Samsung di TV akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Di lini ponsel, Samsung memiliki andalan Samsung Galaxy S, yang merupakan smartphone dengan slot terbaik kedua di pasar dunia. Sementara itu, dalam kompetisi dengan tablet iPad Apple, Samsung merilis Samsung Galaxy Tablet berbasis Android. n

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


internasional toyota

Kebangkitan Toyota Toyota mencanangkan kebangkitan tahun ini setelah tahun lalu terpuruk. Pasar Amerika Serikat kembali diincar setelah tahun lalu direbut GM, VW, dan Hyundai. TEKS Ali Sundoluhur FOTO riset

T

oyota Motor Corp tidak sudi pa­ sarnya dirampas oleh pro­ dusen mobil lain. Tahun lalu, itulah yang terjadi. Komplikasi keadaan mem­buat Toyota melepaskan statusnya sebagai raja mobil dunia. Sudah sering disebut, penguatan yen, banjir Thailand, dan menurunnya permintaan global akibat krisis Eropa dan AS sebagai penyebab menurunnya penjualan Toyota, dan produsen Jepang lainnya. Banjir Thailand saja membuat Toyota kehilangan kapasitas produksinya se­ banyak 240.000 mobil. Ini membuat

penjualan global Toyota turun 6% dan terpaksa menyerahkan kepemimpinan globalnya kepada General Motors dan Volkwagen (VW). Tahun ini, Toyota mencanangkan kebangkitan. Produsen mobil terbesar di Asia ini berani meningkatkan proyeksi laba sebasar 11%. Mobil-mobil model baru keluaran Toyota dijadikan ujung tombak bagi kebangkitan pabrikan ini. Toyota merilis rencananya mena­ warkan 19 model mobil baru di AS. Dengan line up itu, Toyota bertekad mengambil kembali share yang direbut General Motors dan Volkswagen tahun

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

lalu, sekaligus menjadi kampiun di pasar mobil dunia. Optimisme Toyota ini diamini para analis. Bahkan, para analis lebih optimistis dari produsen mobil yang berbasis di Toyota City ini. Jika Toyota memperkirakan laba bersih tahunan hingga 200 miliar yen (US$ 2,6 miliar), para analis yang disurvei Bloomberg memproyeksikan 285,4 miliar yen. “Produsen mobil ini meningkatkan produksinya setiap bulan,” kata Takashi Aoki, fund manager Mizuho Asset Management Co yang berbasis di Tokyo. “Toyota akan melakukan apa pun untuk meningkatkan volume penjualan dan untuk memulihkan pangsa pasar sebanyak mungkin.” Menurut Autodata, penjualan Toyota di AS pada Januari ini naik 7,5% yang dipimpin oleh melonjaknya penjualan sedan menengah Camry sebanyak 56%. Di dalam negeri (Jepang), pengiriman kendaraan penumpang Toyota naik 46%. Menurut Asosiasi Dealer Otomotif Jepang, ini merupakan kenaikan terbesar sejak April 2010. Menurut survei Bloomberg, Toyota diyakini akan merebut kembali pangsa pasar dari GM di AS tahun ini. Pabrikan asal Jepang ini diprediksi akan merebut 13,8% dari pasar tahun ini dibandingkan dengan 12,9% tahun lalu. Di sisi lain, GM kemungkinan turun menjadi 19% dari 19,6% tahun lalu. Toyota sendiri menaikkan proyek­ si penjualan untuk satu tahun fis­ kal sampai dengan 7,41 juta unit ken­ daraan, dibandingkan dengan proyek­ si sebelumnya sebanyak 7,38 juta unit. Secara keseluruhan, Toyota mem­ pro­ yeksikan penjualan termasuk Hino Motors Ltd dan Daihatsu Motor Co dari Januari sampai Desember naik ke rekor 9,58 juta kendaraan. Jim Lentz, kepala penjualan Toyota di AS yang merupakan pasar Toyota terbesar mengatakan, di Detroit penjualan Toyota Prius akan naik lebih dari 60%. Jumlahnya diperkirakan mencapai 220.000 kendaraan yang didorong oleh versi hibrida hatchback yang lebih kecil.Sementara di Jepang, yang merupakan pasar terbesar kedua Toyota, muncul optimisme karena pemerintah mulai mengurangi sebagian pajak untuk kendaraan rendah emisi. Japan Automobile Manufacturers Association mengatakan, insentif akan mem­ bantu meningkatkan permintaan domestik sebesar 900.000 kendaraan pada 2012. n

47


internasional china

n ANGELA MERKEL & WEN JIABAO

Sinyal China Buat Eropa Bagi China, membantu krisis utang Uni Eropa berarti juga menyelamatkan kinerja ekspor negeri tirai bambu itu sendiri. TEKS Ali Sundoluhur FOTO riset

U

ni Eropa menemukan titik terang dari China. Untuk pertama kalinya, Tiongkok secara eksplisit menyatakan komitmennya membantu mengatasi krisis utang yang diderita zona euro. Penegasan ini disampaikan Perdana Menteri China Wen Jiabao dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Beijing. “Saat ini Eropa sedang menghadapi krisis dan kita harus mem-

48

pertimbangkan hubungan strategis dengan Eropa untuk menjaga kepentingan bangsa kita,” ujar Wen. China akan membantu Eropa memecahkan masalahnya melalui mekanisme yang terdapat dalam Fasilitas Stabilitas Finansial Eropa (Eropean Financial Stability Facility/EFSF) dan Mekanisme Stabilitas Eropa (Eropean Stability Mecanism/ESM). Namun, Beijing tetap belum memberikan janji spesifik tentang

kontribusinya terhadap dana yang akan dikucurkan zona euro. Kendati begitu, ini jelas kemajuan. Beberapa saat lalu, para petinggi EFSF berkunjung ke China untuk meminta komitmen China. Namun, mereka pulang dengan tangan hampa karena China ingin ada penjelasan lebih rinci mengenai penyelesaian krisis Eropa itu. Saat ini, China memiliki cadangan devisa terbesar di dunia, yakni US$ 3,2 triliun. Menurut beberapa perkiraan, sepertiga cadangan devisa China dalam bentuk mata uang euro. Selama ini, Eropa merupakan pasar terbesar ekspor China. Namun, surplus perdagangan China ke Eropa terus tergerus belakangan ini. Pada 2011 lalu, surplus perdagangan ke Eropa menyempit menjadi US$ 155,1 miliar dari US$ 183 miliar pada 2010. “Di satu sisi, Eropa adalah pasar ekspor terbesar kita. Di sisi lain, Eropa merupakan sumber impor terbesar kita di bidang teknologi. Dari perspektif ini, membantu menstabilkan pasar Eropa sesungguhnya membantu kita sendiri. Kita harus membuat masyarakat mema-

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


internasional china hami hal ini,” kata Wen.

“Membantu menstabilkan pasar Eropa sesungguhnya membantu kita sendiri. Kita harus membuat masyarakat memahami hal ini.”

PERTUMBUHAN China memang memiliki kepentingan untuk membantu Uni Eropa, karena ini sekaligus membantu kinerja ekspor Tiongkok. Uni Eropa merupakan pasar ekspor terbesar Tiongkok. Dengan kondisi Uni Eropa saat ini, pertumbuhan ekonomi China juga bisa melambat signifikan. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) bahkan telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada 2012 menPerdana Menteri Chinajadi 8,25% dari proyeksi yang dirilis Wen Jiabao September 2011 sebesar 9%. IMF mengingatkan, keperkasaan ekspor China bahaan-perusahaan China sebagai peluang kal mulai melambat dua tahun ke depan. investasi langsung (foreign direct investIMF memprediksikan pertumbuhan ment/FDI) di kawasan tersebut. Mereka ekonomi global juga mengalami penumembeli perusahaan energi, proyek, runan tahun ini ke level 3,25% dari perbahkan produsen yacht. Pengusaha-penkiraan 4% sebelumnya. Ini terutama gusaha China terlihat antusias memburu karena tekanan dari ekonomi zona euro kesempatan bisnis di Eropa. yang bisa menimbulkan resesi tahun ini. Perusahaan-perusahaan manufakBahkan, skenario terburuknya, pertur menjadi ujung tombak gelombang tumbuhan ekonomi China bisa terjungkal ke angka 4% jika zona euro terus memburuk dan pertumbuhan ekonomi global jatuh ke level 1,75%. “Risiko yang ditanggung China dari kawasan Eropa besar dan nyata,” ujar Murtaza Syed, perwakilan IMF di Beijing. Jika kawasan Uni Eropa terus terhuyung-huyung, IMF merekomendasikan Beijing meluncurkan program stimulus substansial, setara dengan sekitar 3,0% dari produk domestik bruto 2012-2013. Ini akan membatasi penurunan pertumbuhan sebasar 1,0% serta mengurangi dampak negatif terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian rakyat. “Pemulihan global masih dibayangi oleh kendala dari zona euro dan kerentanan di tempat lain. Jika saja skenario terburuk menjadi kenyataan, China harus menanggapi keadaan tersebut dengan paket fiskal yang signifikan melalui anggaran pemerintah pusat maupun daerah,” sebut pernyataan IMF. INVESTASI LANGSUNG n guangzhou cadangan devisa terbesar Sementara itu, krisis di Uni Eropa ternyata dilihat perusa-

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

akuisisi di Eropa ini. Angka dari kementerian perdagangan menunjukkan, pada 2011, investasi China di Uni Eropa melonjak 94,1% menjadi US$ 4,28 miliar. Padahal, investasi langsung China di luar negeri secara keseluruhan hanya 1,8%. “Perusahaan-perusahaan China mencari kesempatan menarik untuk membeli aset-aset di Eropa, karena mereka terbelit masalah utang yang membuat pertumbuhan ekonomi Eropa merosot dan menciptakan tingginya tingkat penggangguran,” kata Sun Yongfu, kepala departemen urusan Eropa di Kementerian Perdagangan China. Menurut Sun, perusahaan-perusahaan China sudah memiliki keunggulan kompetitif global. Mereka ingin menggunakan kesempatan emas ini untuk melakoni usaha di Eropa yang tengah haus akan investasi. Perususahaan-perusahaan di Eropa sendiri gencar mengundang masuknya investasi dari China. Dalam kunjungan ke China, Kanselir Jerman Angela Merkel mengundang investasi langsung China ke negaranya. “Jerman adalah negara yang terbuka bagi siapa pun. Kami menyambut hangat investasi China,” katanya. Dana-dana segar sudah bergabung dalam wabah investasi di Eropa ini. China Investment Corp yang merupakan perpanjangan tangan investasi pemerintah, mengatakan akan berinvestasi pada sebuah perusahaan infrastruktur Inggris melalui partnership. Kesepakatan terbesar di Eropa baru-baru ini dilakukan oleh perusahaan pembuat peralatan konstruksi San Heavy Industry Co Ltd. Perusahaan ini membeli 90% kepemilikan sebuah perusahaan Jerman yang terkenal dalam pembuatan pompa beton dengan membayar 324 juta euro (US$ 426 juta). Hubungan China dan Uni Eropa ke depan tampaknya akan semakin erat. Sebuah konferensi tingkat tinggi China-Eropa pekan ini diselenggarakan untuk mendiskusikan banyak topik, termasuk memperkuat investasi bilateral. Uni Eropa benar-benar berharap banyak pada China. n

49


profil btn

Yang Bermimpi Di usianya yang ke62, BTN menargetkan naik peringkat dari urutan kesepuluh menjadi kesembilan bank terbesar di tanah air. Berbagai rencana pun disusun. TEKS Hideko FOTO dahlan rebo pahing

L

ayaknya mereka yang merayakan hari jadi, BTN pun punya mimpi. Tidak muluk-muluk, tahun ini bank pemerintah ini menargetkan naik peringkat dari urutan kesepuluh menjadi kesembilan bank terbesar di tanah air. Harapan itu disampaikan oleh Iqbal Latanro, Direktur Utama Bank BTN, di saat perayaan ulang tahun ke-62 BTN, 9 Februari lalu. Ia yakin, kenaikan peringkat ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat, investor, nasabah, karyawan, maupun pemegang saham. Menariknya, dalam rapat kerja pimpinan Bank BTN se-Indonesia di Surabaya akhir Januari lalu, seluruh karyawan BTN telah sepakat untuk mewujudkan mimpi tersebut. Bahkan mereka bertekad menjadikan tahun 2012 sebagai tonggak sejarah bagi bank yang memfokuskan diri di bidang pembiayaan perumahan itu. “Untuk mencapainya butuh dukungan moril dari masyarakat dan karyawan,� kata Iqbal. Dukungan moril, terutama dari segenap karyawan BTN, memang mutlak diperlukan. Soalnya, ada sejumlah indikator yang harus dicapai BTN agar bisa menembus peringkat ke-9. Salah satunya adalah aset. Dalam beberapa tahun terakhir ini, aset BTN terus bergerak naik. Jika tahun 2010 kekayaan bank ini baru sekitar Rp 68 triliun, maka tahun lalu angka sudah melebihi Rp89 triliun. Untuk bisa naik peringkat, tahun ini BTN harus meningkatkan asetnya hingga mencapai Rp100 triliun. Inilah sebenarnya tantangan yang ingin diraih BTN di bawah komando Iqbal. Upaya lain yang tengah dikerjakan

50

inilahREVIEW inilahREVIEW 24 20Tahun TahunII||13-19 16-22Februari Januari 2012


profil btn

i Naik Peringkat BTN dalam meningkatkan kinerjanya adalah menyiapkan rencana rights issue (penerbitan saham baru melalui metode hak memesan efek terlebih dahulu) dan membawanya ke DPR untuk mendapat persetujuan. Rencana rights issue BTN ini sebenarnya terkait dengan rasio kecukupan modal (CAR) BTN yang berpotensi turun. Betul, saat ini CAR BTN masih berada di kisaran 18%. Tapi jika tidak melakukan rights issue, CAR bank BUMN ini berpotensi turun menjadi 14%. Melalui langkah rights issue, BTN berharap dapat memperkuat struktur modalnya. “Dengan rights issue, kemampuan kami untuk ekspansi kredit pada tahun 2014 akan meningkat lagi,” ujar Iqbal.

Jual saham untuk ekspansi Berapa banyak saham yang akan dilepas ke publik, Iqbal hanya berucap, “Lebih banyak, lebih bagus.” Namun, kabarnya, BTN berencana akan melepas 12%-14% sahamnya dengan nilai antara Rp2 triliun –Rp 3 triliun. Bila rencana ini berjalan mulus, maka CAR BTN akan naik menjadi sekitar 20%. Dengan dukungan permodalan yang kuat, BTN bisa lebih leluasa melakukan ekspansi kredit di sektor properti. Tahun ini, bank pemerintah menargetkan kucuran kreditnya tumbuh 24% dibandingkan penyaluran kredit pada 2011 yang mencapai sekitar Rp 63 triliun. Di Tahun Naga Air ini, BTN juga akan mengembangkan teknologi informasi

“Dengan rights issue, kemampuan kami untuk ekspansi kredit pada tahun 2014 akan meningkat lagi.” Iqbal Lantanro Direktur Utama BTN (TI). Seperti diketahui, saat ini penerapan TI sudah tidak bisa dipisahkan dari layanan perbankan. Nah, untuk meningkatkan kapasitas bisnis melalui pengembangan teknologi, tahun ini bank pelat merah ini mengalokasikan dana belanja modal sampai US$ 35 juta atau sekitar Rp 315 miliar. Selain itu, BTN juga akan menambah sekitar 120 outlet, dengan total dana belanja modal mencapai US$ 30 juta. Begitulah gambaran rencana yang akan dilakukan Iqbal di BTN tahun ini. Tapi tampaknya tidak mudah bagi pria kelahiran Makassar 43 tahun silam ini untuk mewujudkan rencana-rencananya itu. Permintaan pemerintah agar BTN menyalurkan kredit kepemilikan rumah (KPR) dengan bunga rendah, sulit dipenuhi. Seperti diketahui, Kementerian Peru-

inilahREVIEW 24 20 Tahun I | 13-19 16-22Februari Januari 2012 2012

mahan Rakyat (Kemenpera) meminta BTN untuk menyalurkan KPR dengan bunga antara 5%-6%, sementara BTN hanya menyanggupi bunga 7,75%. Alasannya, BTN akan rugi bila keinginan pemerintah itu diikuti. Meski menghadapi berbagai persoalan yang berat, di sela-sela kesibukannya di BTN, Iqbal setia menekuni hobi lamanya, mengisi teka teki silang (TTS). Bahkan intensitasnya dalam setahun terakhir makin bertambah. Kini, dalam sehari, rata-rata peraih gelar master manajemen dari Universitas Hasanuddin ini mampu menyelesaikan dua TTS. Jika ada kesulitan dalam mengisi TTS, tak segan ia bertanya langsung kepada orang di sekitarnya, termasuk sopir pribadinya yang dianggap jago menjawab pertanyaan seputar sepakbola. Atau bertanya kepada satpam penjaga rumahnya yang dianggap piawai menjawab pertanyaan seputar budaya Jawa. Kegigihan Iqbal dalam menawab TTS memang patut diajungi jempol. Pernah dalam sebuah penerbangan ia meminta pramugari untuk mencarikan penumpang atau kru pesawat yang memiliki marga batak. Rupanya, ia tengah kesulitan menjawab pertanyaan TTS tentang gelar tertinggi di masyarakat Batak. Kebiasan mengisi TTS ini sudah dilakoni Iqbal sejak di bangku kuliah. “Selain mengasah otak, saya mendapat kepuasan batin jika mampu menjawab seluruh pertanyaan,” katanya. n

51


hukum pilot & narkoba

Agar Pilot Tak Lagi Pakai Narkoba

Keseriusan pemerintah menerapkan regulasi di bidang transportasi dipertanyakan. Terakhir, dua kali pilot tertangkap nyabu, maskapai Lion Air masih dimaafkan. Ada apa? TEKS elka syaraswati FOTO riset infografis ramawijaya

I

nilah potret amburadulnya pengelolaan transportasi di Indonesia. Keseriusan pemerintah menerapkan regulasi masih sebatas di atas kertas. Akibatnya, masyarakat pengguna jasa transportasi terus dihantui ancaman keselamatan. Anggota Komisi V DPR, Arwani Thomafi menilai, ketidaktegasan pemerintah bermuara pada keengganan perusahaan transportasi untuk menjamin keselamatan penumpang. Indikasi ini terlihat dari banyaknya kasus kecelakaan transportasi yang terjadi. “Di mana jaminan keselamatan para penumpang? Naik angkot takut diperkosa, jalan kaki takut ditabrak mobil, naik kereta di atas gerbong, naik pesawat eh

52

pilotnya nyabu,” ucap politisi asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut, pekan kemarin di Gedung DPR. Arwani Thomafi pantas gusar. Pasalnya dari kasus-kasus yang terjadi memang tidak ada sanksi apapun untuk penyelenggara jasa transportasi. Dalam kasus pemerkosaan di angkutan kota (angkot) yang terjadi beberapa kali, pihak berwajib hanya memproses hukum para pelaku yang tak lain adalah sopir tembak. Demikian pula dengan kecelakaan bus antarkota, perusahaan otobus tak pernah kena sanksi yang bisa membuat mereka kapok. Setali tiga uang dengan kasus pilot nyabu yang terjadi di maskapai Lion Air.

Sudah tiga kali pilot maskapai nasional tersebut tertangkap tangan mengonsumsi narkoba. Toh sampai kini tak ada sanksi untuk si singa terbang. Tidak adanya sanksi untuk Lion Air, diiyakan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti S. Gumay. Menurut Herry, Lion Air hanya dikenai teguran keras. “Kami hanya memberikan teguran keras ke maskapai. Bukan sanksi karena maskapai tak memantau pilot selama 24 jam. Lion Air juga sudah punya program cek narkoba secara periodik enam bulan sekali,” katanya. Kalaupun ada “hukuman tambahan”, Lion Air hanya diminta membuat program tes narkoba dan alkohol bagi kru kabin, utamanya pilot. Sejauh ini Lion Air yang memiliki sekitar 500 pilot, mengaku sudah melaksanakan tes narkoba untuk 200 pilot di antaranya.

Tidak Beres Sikap Kementerian Perhubungan jelas

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


hukum pilot & narkoba mengundang tanda tanya. Alasannya seperti dikatakan Arwani Thomafi, terulangnya kasus pilot menggunakan narkoba menunjukkan ada yang tidak beres dengan manajemen pembinaan awak kabin oleh Lion Air. Dalih Lion Air bahwa kejadian tersebut sebagai kesalahan individu, dinilainya juga kurang tepat dan sejatinya tak menafikan sanksi bagi maskapai penerbangan nasional tersebut. “Jangan dilokalisir hanya seakan persoalan moral pilot saja, maskapai tetap harus ikut bertanggung jawab atas kejadian ini,” tambahnya. Seharusnya kali ini tak ada maaf untuk Lion Air. Apalagi dalam kasus yang terakhir sang pilot ketahuan mengonsumsi sabu hanya berselang beberapa jam sebelum bertugas menerbangkan pesawat. Sebuah situasi yang pastinya bisa mengantar para penumpang pada penerbangan berisiko tinggi.

Citra Buruk Teguran keras memang tak cukup. Terlebih bila mempertimbangkan dampaknya bagi penerbangan nasional. Penangkapan pilot Lion Air menurut sejumlah praktisi penerbangan, membuat citra penerbangan nasional makin buruk. Bila dibiarkan, pada akhirnya mengimbas pada kekhawatiran masyarakat akan jaminan keselamatan penerbangan. “Peris­tiwa ini ju­ga telah mem­buat masyarakat menjadi ragu dan takut untuk terbang,” tandas Direktur Operasi Garuda Indonesia, Capt. Ari Sapari. Kare­n anya m e­n u­r u t hemat Ari Sapari, sudah sepa-

tutnya Kementerian Perhubungan melakukan langkah lebih tegas. Termasuk membuat masyarakat tetap yakin untuk terbang dengan maskapai nasional. Pendapat senada juga disampaikan anggota Komisi II DPR, Abdul Malik Haramain yang bilang, “Orang-orang kebanyakan pasti khawatir dan pikir-pikir pakai pesawat dengan perilaku pilot yang tidak bertanggungjawab.” Meski kecemasan itu ada, namun sejauh ini belum terlihat pengaruh pasti pada penurunan penumpang pesawat. Bahkan Lion Air menyatakan, jumlah penumpang mereka tidak berkurang pasca kejadian penangkapan pilot mereka. Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, meyakini tingkat kepercayaan masyarakat tetap tinggi terhadap pelayanan perusahaannya. Ditegaskannya, “Kami mengutamakan keselamatan dan selalu mengingatkan awak pesawat untuk menghindari tindak pidana apa pun termasuk narkoba.” Sejumlah biro perjalanan juga mengungkapkan, jumlah pemesanan tiket pesawat untuk semua maskapai termasuk Lion Air, tetap normal. Tidak sedikit penumpang tetap memilih Lion Air karena pertimbangan harga tiket yang lebih murah.

Jaga Kepercayaan Menurut sejumlah kalangan, tetap tingginya tingkat kepercayaan hendaknya harus dijaga dan diperhatikan bersama, baik oleh maskapai penerbangan selaku operator maupun Kementerian Perhubungan sebagai regulator. Salah satu prioritas adalah memastikan tidak ada lagi awak kabin, terutama pilot yang terlibat dalam kasus penyalahgu-

n edward sirait tingkat kepercayaan masyarakat masih tinggi

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

naan narkoba. Sejauh ini diperoleh keterangan, Kementerian Perhubungan bakal menerbitkan regulasi baru yakni Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 120. Aturan baru ini diyakini akan memperketat pengawasan terhadap pilot dan awak kabin dari sentuhan narkoba. CASR 120 mengatur tentang program pengawasan penggunaan alkohol dan obatobatan terlarang khusus penerbangan (drugs and alcohol control programs). Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Herry Bhakti S Gumay menargetkan aturan ini berlaku mulai April 2012 dan saat ini masih dalam bentuk draf yang menunggu pengesahan. Nantinya aturan terbaru ini wajib diterapkan semua maskapai penerbangan. Jadi ditunggu saja, akankah regulasi baru tersebut bisa membersihkan awak kabin dari kasus-kasus penyalahgunaan narkoba? Atau lagi-lagi seperti peraturan yang lain, hanya menjadi macan kertas. n

Berulang Kali Masih Tanpa Sanksi Sudah berulang kali pilot Lion Air tertangkap tangan menyalahgunakan narkoba. Hebatnya, maskapai ini selalu luput dari sanksi. Entah mengapa bisa demikian? 4 Februari 2012, Saiful Salam, 44 tahun, ditangkap BNN di Hotel Grand Palace, Surabaya. Barang bukti 0,04 gram sabu dan alat isap. Ia dijadwalkan menerbangkan pesawat pada pukul 06.00 WIB. 10 Januari 2012, Hanum Adhyaksa, ditangkap BNN di Grand Clarion Hotel, Makassar. Barang bukti satu kantung plastik sabu 0,9 gram. Pertengahan 2011, Moh Nasri dan kopilot Husni Thamrin ditangkap di Apartemen The Colour, Modernland, Kota Tange­rang. Barang bukti berupa empat butir ekstasi dan sabu. Lion Air menyatakan keduanya telah dipecat sebelum ditangkap karena acap bolos kerja. Dalam persidangan PN Tangerang memvonis Moh Nasri hukuman pidana lima tahun penjara dan denda Rp 300 juta. 6 April 2011, Winnie Raditya, pramugari Lion Air ditangkap petugas Polres Metro Jakarta Pusat di kawasan Karet, Tanah Abang. Barang bukti berupa sabu yang disimpan di pakaian dalamnya. PN Jakarta Pusat menjatuhkan vonis pidana penjara empat tahun. n

53


hukum humpuss

Tommy Tersandung Pailit di Singapura BisnisTommy Soeharto tersandung per­ kara di Singapura. Pengadilan Tinggi negeri jiran memutus pailit Humpuss Sea Transport Pte. Ltd. TEKS elka syaraswati foto riset

H

umpuss Sea Transport Pte. Ltd. sedang dirundung masalah. Anak perusahaan PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk, milik Tommy Soeharto yang berbasis di Singapura ini pada 20 Januari lalu divonis Pengadilan Tinggi Singapura, setelah mengabulkan permohonan gugatan kepailitan yang diajukan Linsen International Ltd., melalui kuasa hukumnya, TSMP Law Corporation. Corporate Secretary Humpus Intermoda Transportasi Tbk, Yayak Iskandar, membenarkan vonis pailit terhadap Humpuss Sea Transport Pte. Ltd., Dijelaskannya, “Dengan ini kami sampaikan pada hari Jumat 20 Januari 2012, Majelis Hakim perkara terkait telah mengambil keputusan dengan amar putusan menyatakan Humpuss pailit.� Dalam amar putusannya, Pengadilan Tinggi Singapura juga menunjuk Cossimo Borelli dan Jason Kardachi baik secara sendiri-sendiri maupun bersamasama sebagai likuidator Humpuss Sea Transport Pte. Ltd. Putusan berikutnya menyatakan, bahwa biaya perkara akan disetujui para pihak atau ditentukan ke-

54

mudian dan dibayarkan kepada Linsen International Ltd melalui aset Humpuss Sea Transport Pte. Ltd..

Kasus Lama Sayangnya Yayak Iskandar tak merinci lebih lanjut, dalam kasus apa Humpus Sea Transport Pte. Ltd. pailit. Pun halnya dengan Pengadilan Tinggi Singapura, yang tidak secara gamblang menguraikan duduk perkara. Namun keterangan yang didapat dari publikasi media massa diketahui, benang merah vonis pailit terkait perjanjian sewa kapal antara Humpuss Sea Transport Pte. Ltd. dengan tujuh perusahaan pemilik kapal, beberapa waktu lalu. Salah satu perusahaan pemilik kapal adalah Linsen International Ltd. Disepakati mereka akan menyerahkan kapal kepada Humpuss Sea Transport Pte. Ltd. untuk disewakan selama 60 bulan. Adapun biaya sewa yang disepakati mulai dari 16.600 dolar AS sampai 19.900 dolar AS per hari. Persoalan timbul ketika Humpuss Sea Transport Pte. Ltd. gagal bayar. Upaya negosiasi ulang juga gagal mendapatkan

kata sepakat di antara mereka. Sengketa yang terjadi kemudian bergulir ke pengadilan di Singapura, dan dimenangkan para pemilik kapal dan dinyatakan berhak atas pembayaran ganti kerugian. Sayangnya perintah pengadilan tersebut tak bisa dipenuhi. Belakangan para pemilik kapal mendapat informasi bahwa Humpus Sea Transport Pte. Ltd. telah memindahkan aset-asetnya ke perusahaan lain di lingkungan Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Di antaranya menjual beberapa kapal tanker besar kepada Humpuss Intermoda Transportasi Tbk, dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-Undang No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang mengatur azas cabotage. Persoalannya, penjualan kapal dan aset-aset Humpus Sea Transport Pte. Ltd., yang lain, membuat kinerja keuangan perusahaan limbung. Akibatnya mereka tak juga bisa membayarkan kewajibannya hingga kemudian digugat pailit. Humpuss Sea Transport Pte. Ltd. didirikan tahun 1996, dan selama ini bergerak di bidang penyediaan angkutan jenis kapal tanker minyak dan gas.n

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


hukum elnusa

ngraha elnusa siapa diuntungkan?

Dari Pidum Jadi Pidsus Persidangan kasus raibnya dana PT Elnu­ sa tinggal menunggu vonis hakim. Para terdakwa yang di tingkat penyidik kepolisian disangka dengan pasal peng­ ge­lap­an dan penipuan, oleh jaksa dikenai dak­waan melakukan tindak pidana korup­ si. Siapa diuntungkan? TEKS elka syaraswati FOTO riset

A

DA enam orang yang menjadi terdakwa terkait kasus raibnya dana sebesar Rp 111 miliar milik PT Elnusa. Mereka menjalani persidangan terpisah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Bandung, Jawa Barat. Dalam persidangan akhir Januari kemarin, keenam terdakwa dihadapkan pada tuntutan vonis pidana penjara bervariasi dari 8 hingga 14 tahun. Tuntutan vonis terberat disampaikan jaksa terhadap Ivan CH Litha, Direktur PT Discovery Indonesia dengan pidana 14 tahun penjara. Adapun mantan Direktur PT Elnusa, Santun Nainggolan, dihadapkan pada tuntutan vonis pidana penjara 12 tahun dan denda Rp 1 miliar subsider kurungan

6 bulan serta mengganti kerugian negara Rp 11 miliar. Sama seperti terdakwa lainnya, Santun Nainggolan didakwa terbukti melawan hukum dan merugikan seperti diatur Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UndangUndang Antikorupsi Nomor 31 Tahun 1999 jo Pasal 55 ayat (1) jo pasal 64 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Siapa Diuntungkan? Kasus raibnya uang PT Elnusa di Bank Mega sempat membetot perhatian publik, mengingat besarnya uang yang hilang. Kasus ini kemudian disidik Polda Metro Jaya, yang kemudian menjerat para tersangka pelaku dengan pasal tindak pidana umum (pidum) yakni penggelapan dan pencurian dana nasabah bank dengan modus pemalsuan doku-

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

men. Fakta itu pula menurut Johnson Siregar, kuasa hukum Santun Nainggolan, yang terungkap dalam persidangan. Dikatakannya, “Sidang pemeriksaan sebelumnya yang jelas terbukti sebenarnya kasus pemalsuan dokumen saja. Cuma dalam sidang tak disebut siapa pelakunya.” Namun jaksa rupanya punya pertimbangan lain. Kejaksaan Tinggi Jawa Barat menjadikan kasus raibnya dana Elnusa di Bank Mega sebagai tindak pidana khusus (pidsus). Dalam surat dakwaannya, jaksa menambahkan dua pasal yakni tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang. Pihak Elnusa disebutkan tak terlalu sreg dengan pertimbangan jaksa menjadikan perkara ini sebagai tindak pidana korupsi. Penerapan pasal tindak pidana khusus, menurut Roni Maulana dari Elnusa, mengandung konsekuensi dakwaannya hanya ditujukan pada enam terdakwa saja. Sementara Bank Mega yang secara organisasi seharusnya bertanggung jawab, malah bisa dilepaskan dari konsekuensi hukum.

Kronologi Kasus Sekadar mengingatkan, raibnya dana Elnusa berawal ketika Santun Nainggolan menerima tawaran menempatkan dana di Bank Mega Cabang Jababeka. Pada 7 September 2009, Elnusa menggelontorkan dana Rp 50 miliar, yang sedianya disimpan dalam rekening deposito berjangka dengan bunga 7%. Namun dana tersebut dipindahkan ke rekening deposito on call palsu atas nama PT Elnusa di Bank Mega dengan cara memalsukan akta dan tanda tangan pada surat kuasa dan blangko pencairan deposito. Selanjutnya dana itu dipindahkan ke rekening milik PT Discovery Indonesia dan PT Harvest. Menariknya, Elnusa tak menyadari dananya telah berpindah karena tetap menerima pembayaran atas bunga deposito. Elnusa pun terus menggelontorkan duit ke Bank Mega Jababeka hingga empat kali lagi mencapai total Rp 161 miliar. Setelah kasus terungkap, Bank Mega mengembalikan dana Rp 50 miliar ke Elnusa. Namun Rp 111 miliar sisanya tak tentu rimbanya dan Bank Mega belum mau mengembalikan uang tersebut, sampai bergulirnya persidangan dan para terdakwa kemudian didakwa dengan pasal tindak pidana korupsi. Jadi, siapa yang diuntungkan?n

55


keuangan suku bunga

Menanti Musim Gugur Bunga Suku bunga bank terus ditekan. Tak hanya memangkas suku bunga, BI pun akan mengawasi biaya operasional bank secara ketat. Bagaimana dengan margin bank? TEKS Bastaman FOTO dahlan rebo pahing, riset

B

agi para deposan, jelas ini kabar buruk. Kamis pekan lalu, BI kembali memangkas suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Langkah BI itu akan diikuti Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dan perbankan dengan memotong suku bunga simpanan. Tapi, bagi kalangan pengusaha, ini berita baik. Walaupun angkanya tergolong kecil, penurunan BI rate tadi diharapkan akan diikuti penurunan bunga pinjaman. Turunnya BI rate sebenarnya sudah diperkirakan sebelumnya. Memburuknya kondisi ekonomi dunia yang ditandai dengan turunnya laju ekspor, terus stabilnya inflasi dan batalnya pengurangan subsidi BBM, membuat banyak kalangan yakin BI akan menurunkan suku bunganya. Dengan turunnya BI rate, diharapkan suku bunga kredit turun dan perekonomian dapat menggeliat. Tapi, benarkan suku bunga pinjaman bakal turun? Entahlah. Yang jelas, sejak tahun lalu sejumlah kebijakan telah diayunkan bank sentral untuk menurunkan suku pinjaman. Salah satunya adalah dengan menurunkan BI rate sebesar 50 basis poin. Untuk merangsang penurunan suku bunga pinjaman, BI juga mewajibkan perbankan mengumumkan suku bunga dasar kredit (SBDK atau prime rate) mereka di media massa. Yang tak kalah pentingnya adalah rencana BI untuk memangkas biaya operasional atau overhead cost bank yang kelewat tinggi (lihat boks). Namun, upaya BI untuk menekan suku bunga pinjaman tampaknya kurang begitu berhasil. Suku bunga kredit ritel, misalnya, sejak Maret hingga Desember 2011 hanya terpangkas 0,02% hingga tinggal 11,78% per tahun. Sementara bunga KPR hanya terpangkas 0,34% menjadi 10,82%. Padahal, dalam periode yang sama, BI rate telah dipangkas sebesar 50 basis poin (0,50%). Di situ terlihat jelas, perbankan Indonesia masih menghadapi

56

ntransaksi asuransi, resiko tak sebanding polis

inilahREVIEW inilahREVIEW24 23Tahun TahunI I| |13-19 6-12 Februari 2012


keuangan suku bunga masalah inefisiensi dan cenderung mencari untung (margin) besar. “Perbankan kita memang belum efisien,” kata Ahmad Erani Yustika, ekonom dari INDEF. Harus diakui, dibandingkan dengan negara lain, perbankan Indonesia masih menghadapi masalah inefisiensi. KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) mencatat, di Malaysia, Singapura, dan Filipina, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) bank berkisar antara 32,7% - 73,1%. Di perbankan Indonesia masih berada di level 81,6%. Sementara net interest margin (NIM) di tiga negera tersebut berkisar 2,2% - 4,5%, dan perbankan di sini rata-rata mematok margin sebesar 5,8%.

Bunga kredit cuma turun 0,10% Masalah di tubuh perbankan nasional juga dikemukakan oleh Muhammad Doddy Arifianto, Kepala Ekonomi Universitas Ma Chung, Malang, Jawa Timur. Menurut kajiannya, sensitivitas penurunan BI rate terhadap bunga kredit hanya sebesar 0,42%. Artinya, penurunan BI rate sebesar 0,25% hanya akan memangkas suku bunga kredit sebesar 0,10%. “Ada masalah pada transimisi pendanaan dengan bunga kredit,” ujar Muhammad. Kecil, memang. Kendati begitu, kebijakan BI untuk memangkas kembali BI rate telah menimbulkan keyakinan

“Bunga kredit jangka pendek mungkin turun menjadi single digit. Tapi bunga kredit jangka panjang masih double digit karena bank harus memasukkan unsur risiko di masa depan,” Krishna R. Suparto Direktur Business Banking BNI baru bagi pasar. Soalnya, seperti dikatakan oleh Krishna R. Suparto, Direktur Business Banking BNI, yang lebih dulu menikmati penurunan bunga kredit ini adalah sektor konsumsi seperti kendaraan bermotor. “Bunga kredit jangka pendek mungkin turun menjadi single digit. Tapi bunga kredit jangka panjang masih double digit karena bank harus memasukan unsur risiko di masa depan,” kata Krishna. Namun sebagian bank tidak grasa-

grusu menurunkan suku bunga kredit. Sebab, seperti ditulis InilahREVIEW edisi 23, sumber pendanaan perbankan saat ini masih didominasi dana mahal milik deposan kakap. Karena itu, beberapa bank diperkirakan baru akan memangkas bunga kreditnya tiga hingga enam bulan ke depan. “Kami akan menyesuaikan dengan kondisi yang ada,” kata seorang bankir papan atas. Ia mungkin benar. Kendati indikator ekonomi makro saat ini cukup mendukung untuk penurunan suku bunga, namun masih banyak yang ragu apakan kondisi tersebut akan bertahan hingga akhir tahun. Adalah faktor inflasi yang diduga akan melesat di bulan-bulan mendatang. Walaupun rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan pengurangan subsidi BBM kemungkinan besar batal, para ekonom percaya pemulihan ekonomi di China serta sejumlah negara maju akan terjadi pada paruh kedua tahun ini. Pemulihan ini diperkirakan bakal mendongkrak harga komoditas dan berpengaruh pada inflasi. Tak heran bila sejumlah bank tak akan buru-buru memangkas suku bunga kredit. Sebab, jika benar setelah pertengahan tahun ini inflasi dan suku bunga bakal naik, maka risikonya adalah makin tingginya kemungkinan penumpukan kredit bermasalah alias NPL. n

Akibat Bank Tak Efisien

Para bankir boleh saja protes, termasuk menuduh BI terlalu ikut mengatur biaya operasional perbankan. Mereka juga tak dilarang untuk mengatakan pemangkasan BI rate sebesar 25 basis poin tak banyak berpengaruh terhadap penurunan suku bunga pinjaman. Namun para petinggi di BI tampaknya tak mau peduli dengan protes tersebut. Pasukan di bawah pimpinan Darmin Nasution itu tetap pada keyakinannya, bunga kredit yang tinggi saat ini akibat perbankan tidak efisien dan mencari untung besar.

inilahREVIEW 24 13-19Februari Februari2012 2012 23 Tahun I | 6-12

Itu sebabnya, selain memangkas suku bunga, BI juga akan mengatur biaya operasional (overhead cost) bank. Melalui Surat Edaran No. 14/4/DPDN tentang Bank Umum, BI mewajibkan bank untuk meminta izin jika akan memperluas produk, jasa, pasar dan jaringan kantor. Tak hanya itu, bank juga diharuskan menyusun kajian mengenai strategis bisnis, proyeksi terhadap neraca, mekanisme pengawasan, dan penilaian kinerja. Realisasi rencana tersebut harus dilaporkan dalam realisasi Rencana Bisnis Bank. Singkat kata, seluruh rencana operasional bank harus dilaporkan secara rinci kepada BI. Beberapa komponen biaya yang harus dilaporkan antara lain pemberian hadiah dan cash back yang dimasukkan dalam perhitungan biaya overhead. Pembukaan kantor cabang pun akan diperketat. “Ada bank yang membuka cabang di sana dan di sini, lalu ditutup. Ini membuat biaya bank tinggi,” kata Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI. Padahal, pembukaan kantor cabang itu bisa menghabiskan dana Rp 1 miliar - Rp 2 miliar. “Ini belum termasuk biaya pegawai, listrik, dan biaya lain-lain,” lanjutnya. n

57


keuangan asumsi apbn

Bukan Karena Tak Punya Nyali Dalam waktu dekat sejumlah asumsi dalam APBN 2012 akan diubah. Bukan gara-gara pemerintah tak punya nyali untuk menaikkan harga energi, tapi memang situasi dunia telah berubah. TEKS Bastaman FOTO ardhy fernando, riset

O

rang bilang, pemerintah kita tak punya nyali. Buktinya, ketika digertak para pengusaha, pemerintah langsung mengurungkan niatnya untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL) dan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi. Padahal, rencana kenaikan harga energi ini akan dilakukan awal April depan. Akibat pembatalan itu, pemerintah terpaksa mempercepat perubahan APBN 2011 dari rencana Juni depan menjadi bulan ini. Apa boleh buat, pembatalan kenaikan TDL dan pembatasan subsidi BBM itu membuat asumsi di APBN 2012 harus diubah. Gara-gara batal menaikkan TDL sebesar 10% misalnya, pemerintah terpaksa harus menambah anggaran subsidi listrik sekitar Rp 8,9 triliun. Tambahan anggaran yang harus disiapkan pemerintah untuk subsidi BBM tentu akan lebih besar lagi. Soalnya, menurut penghitungan

58

inilahREVIEW inilahREVIEW24 23Tahun TahunI I| |13-19 6-12 Februari 2012


keuangan asumsi apbn

“Pembatasan BBM bersubsidi di Jawa dan Bali dapat menghemat subsidi sekitar Rp 30 triliun,itu sama dengan 20% dari total anggaran subsidi BBM untuk tahun anggaran 2012.” Anggito Abimanyu - Ekonom UGM Anggito Abimanyu, ekonom dari UGM, pembatasan BBM bersubsidi di Jawa dan Bali dapat menghemat subsidi sekitar Rp 30 triliun. “Itu sama dengan 20% dari total anggaran subsidi BBM untuk tahun anggaran 2012,” katanya. Menteri Keuangan Agus Martowardojo tak menampik percepatan perubahan APBN ini akibat batalnya kenaikan TDL dan pembatasan BBM bersubsidi. Selain itu, produksi minyak (lifting) dan harga minyak dunia juga telah berubah. Harga minyak Indonesia (ICP) misalnya, saat ini sudah bereda di level US$ 115 per barel. Sementara dalam APBN 2012 pemerintah hanya mengasumsikan harga minyak US$ 90 dengan tingkat produksi minyak (lifting) sebesar 950 ribu beral per hari. “Realisasi lifting minyak selalu di bawah anggaran, sehingga berdampak pada penerimaan negara,” kata Anny Ratnawati, Wakil Menteri Keuangan. Asumsi harga dan lifting minyak

memang termasuk yang disebut-sebut akan segera diubah. “Belajar dari tahun lalu, realisasi lifting minyak hanya sekitar 898 ribu barel,” kata Anny. Namun bukan hanya minyak semata, beberapa asumsi lain pun akan diubah karena sudah tidak sesuai lagi. Nilai tukar rupiah, misalnya. Bank Indonesia memperkirakan, tahun ini rupiah diperkirakan akan bergerak melemah di kisaran Rp 8.900 – Rp 9.000 per dolar. Padahal, dalam APBN 2012, kurs rupiah ditetapkan Rp 8.800 per dolar AS. Begitu pula dengan tingkat suku bunga SPN (Surat Perbendaharaan Negara) tiga bulan, yang dalam APBN dipatok 6,4%. Suku bunga SPN tampaknya akan diturunkan untuk mengikuti langkah BI yang pekan lalu memangkas BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Penurunan BI rate ini tak lepas dari tingkat inflasi yang relatif rendah belakangan ini. Dalam APBN 2012, pemerintah mematok tingkat inflasi sebe-

inilahREVIEW 24 13-19Februari Februari2012 2012 23 Tahun I | 6-12

sar 5,3%. Asumsi pertumbuhan ekonomi juga hampir dipastikan akan diubah. Dalam APBN 2012, pemerintah mematok pertumbuhan ekomoni 6,7%. Banyak kalangan menilai, target tersebut tak akan tercapai mengingat sejumlah negara tujuan ekspor Indonesia saat ini sedang dilanda krisis keuangan. Tidak hanya itu saja. Bank Dunia sendiri telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari semula 3,7% menjadi 3,3%. Koreksi ini sudah barang tentu akan berdampak pada target pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jadi, memang, perubahan APBN 2012 bukan semata-mata karena pemerintah tidak berani menaikkan TDL dan membatasi konsumsi BBM bersubsidi. Malah sebaliknya, keputusan pemerintah menaikkan harga energi ini justru agar perekonomian di dalam negeri dapat tumbuh dan mampu menyediakan lapangan kerja.n

59


pasar modal ihsg

Sementara, Wait And See

Indeks masih bisa menguat, tapi terbatas. Kalau pun terjadi ko­ reksi sehat, penurunan yang akan terjadi tak akan terlalu dalam. TEKS Ahmad Munjin FOTO riset infografis ramawijaya

“K

eajaiban” kembali terjadi di Bursa Efek Indonesia. Biasanya, jika tingkat inflasi rendah ditambah dengan pemangkasan suku bunga acuan, suasana perdagangan berlangsung meriah. Apalagi didorong dengan akan terbitnya laporan keuangan para emiten untuk tahun 2011, yang diyakini bakal mencatatkan peningkatan kinerja yang cukup signifikan. Tapi yang terjadi sungguh di luar dugaan. Indeks harga saham gabungan malah merosot tajam, terutama pada perdagangan Jumat 10/25. Penguatan didorong, antara lain, oleh rendahnya tingkat inflasi Januari yang hanya 0,76% atau di bawah ekspektasi pasar. Dan yang lebih menentukan lagi adalah faktor eksternal yang, salah satunya, adalah bergeraknya indeks Dow Jones di jalur hijau. Di penghujung pekan kemarin, IHSG longsor hingga 1,67% dan berlabuh di level 3.912,39. Sehingga, jika dihitung dalam sepekan, indeks telah tergerus sebesar 103,56 poin atau sekitar 2,57%. Kemungkinan terjadinya koreksi, sebelumnya sudah diprediksi oleh para analis dan komandan riset di sejumlah sekuritas. Namun, yang mereka ramalkan, kejatuhannya tidak sedalam itu. Purwoko Sartono dari Panin Securities misalnya, meramalkan indeks hanya akan terkoreksi hingga ke level 3.965. Sementara Willy Sanjaya memasang level support di angka 3.955. Jadi, dalam benak mereka, tak terbayangkan kalau penurunan akan sedalam kemarin. Menurut Cece Ridwanullah, dua hari terakhir di pekan lalu, bursa Jakarta memang bergerak anomali. Ketika indeks Dow Jones dan sejumlah pasar saham di Asia bergerak di jalur positif, IHSG malah sebaliknya. Itu, kata Cece, terjadi lantaran aksi jual yang di lakukan oleh investor asing. Tekanan jual yang terbesar terjadi pada saham-saham perbankan dan Astra (ASII). Lihat saja nasib efek-efek perbankan yang berada di kelas satu. BMRI, BBRI, BBNI, BBCA dan BDMN semua bergelompangan dengan tingkat koreksi di atas 4%. Sementara saham Astra International alias ASII, dalam sepekan, mengalami penurunan hingga 9,58%. Ada sejumlah alasan yang membuat efek-efek unggulan itu dibuang pemodal asing. Salah satunya, kata Cece, lantaran bank-bank besar itu banyak mengoleksi suat-surat berharga, terutama obligasi pemerintah. Nah, seiring dengan pemberian status investment grade dari Fitch Rating dan Moody’s, ditambah dengan pemangkasan BI Rate sebesar 25 basis poin, yield obligasi menjadi menjadi ikut menurun. Dan itu, jelas, akan membuat pendapatan bank yang mengoleksi obligasi akan tergerus. “Itulah yang mendorong asing melakukan aksi jual pada saham-saham perbankan,”kata analis dari Sekuritas Ekokapital ini.

60

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


pasar modal ihsg

Pemegang obligasi terbesar adalah Bank Mandiri Rp75,57 triliun, BNI Rp15,6 triliun, BCA Rp 9,8 triliun dan BRI Rp4 triliun. Keadaan menjadi semakin runyam lantaran adanya kemungkinan gagal bayar dari obligasi PT Berlian Laju Tanker (BLTA). Meskipun sudah dibantah, bahwa BLTA masih bisa membayar kuponnya, namun pasar melihat dengan kacamata yang berbeda. Maklum, surat utang yang dikempit nilainya cukup besar, Bank Mandiri yang memegang Rp500 miliar, BCA Rp 500 miliar dan BNI Rp 290 miliar

Ada yang bilang harga wajar saham ini berada di level Rp 81 ribu, ada juga yang menghitung nilai layak ASII di kisaran Rp 92.000-an.

Time to buy Lain lagi dengan pemicu yang membuat saham Astra merosot. Menurut Cece, itu disebabkan oleh sejumlah sekuritas asing yang menganggap saham PT Astra International (ASII) sudah kemahalan. Makanya, yang terjadi bertolak belakang dari kebiasaan. Biasanya, kalau bunga turun, harga ASII menguat lantaran penjualan mobil dan motornya yang mayoritas ditransaksikan dengan sistem kredit akan meningkat. Cara menghitung ASII memang berbeda-beda. Selama ini, tak sedikit investor yang percaya saham ini masih mampu melaju ke atas karena ada beberapa analis yang mengkalkulasi bahwa saham ini masih berada di bawah harga wajarnya. Berapa? Ada yang bilang harga wajar saham ini berada di level Rp 81 ribu ada juga yang menghitung nilai layak ASII di kisaran Rp 92.000-an. Untuk pekan ini, lanjut Cece, saham bank dan ASII tetap akan berperan dalam menentukan IHSG. Kalau asing masih melakukan aksi jual pada saham-saham tersebut, indeks dipastikan bakal kem-

bali menggelosor. Ia memprediksi, indeks akan bergerak di rentang yang cukup lebar, 3.870 – 4.040. Dalam kondisi seperti sekarang, investor disarankan untuk bersikap wait and see atas saham-saham yang sedang dilepas asing. Perhatikan, apakah aksi jual masih berlanjut atau sudah mereda. Khusus untuk ASII, Cece merekomendasikan beli pada harga Rp 68 ribu. Di luar itu, ia menyodorkan saham-saham lainnya yang akan terdongkrak oleh penurunan suku bunga. Di sektor properti misalnya, yang layak dipertimbangkan adalah efek Summarecon Agung (SMRA), Modernland Realty (MDLN) dan Agung Podomoro Land (APLN). Di sisi lain, ada salah satu analisis dari sekuritas asing yang menyatakan bahwa saham-saham di sektor CPO dan batubara masih ketinggalan kereta alias masih murah. Pilihannya, antara lain, AALI, London Sumatra Plantation (LSIP), Sampoerna Agro (SGRO), Gozco Plantations (GZCO), dan BW Plantation (BWPT). Sementara dari sektor batubara yang layak diperhatikan adalah saham-sa-

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

ham berkapitalisasi besar seperti PT Bukit Asam (PTBA), PT Harum Energy (HRUM), PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan efek terbitan Adaro Energy (ADRO). Potensi kenaikan pada sahamsaham itu lebih besar dibandingkan saham ASII dan perbankan, ”Saya rekomendasikan buy on weakness untuk saham-saham tesebut,” katanya. Lain halnya dengan rekomendasi yang diberikan oleh Felix Sindhunata. Kepala Riset Henan Putihrai Securities ini menjagokan tiga saham unggulan dari Grup Astra yakni ASII, PT Astra Agro Lestari (AALI) dan United Tractors (UNTR). Selain itu, efek Bukit Asam (PTBA, HRUM, Gudang Garam (GGRM), dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF) juga, layak dipertimbangkan. “Setiap pasar mengalami koreksi menjadi kesempatan beli untuk saham-saham itu, time to buy,” katanya. Bagi Felix, koreksi yang terjadi minggu lalu merupakan sesuatu yang wajar dan sehat. Sebab, “Tak ada cerita menyangkut fundamental yang memengaruhi pelemahan kemarin,” ujarnya. Itu sebabnya ia optimistis, pekan ini, akan terjadi pembalikan. Kecuali jika ada sentimen negatif dari pasar Eropa dan AS. Nah, kan, ujung-ujungnya, faktor eksternal tetap yang menentukan hijau merahnya bursa Jakarta. n

61


pasar modal saham logam

Yang Mengekor Harga Minyak Dalam jangka panjang maupun pendek, ANTM dan TINS cukup menjanjikan. Harga di bawah Rp 2.000 tergolong sangat murah. TEKS Ahmad Munjin FOTO riset infografis ramawijaya

S

ama seperti surat berharga lainnya, ketika terjadi koreksi yang cukup tajam akhir pekan lalu, harga efek keluaran emiten logam juga ikut menciut. Tak terkecuali saham PT Aneka Tambang (ANTM) dan PT Timah alias TINS. Dalam seminggu kemarin, harga ANTM melemah 2,6% dan TINS 4,2%. Tapi, investor yang mengempit saham-saham ini tampak tenang. Mereka tidak khawatir investasinya akan jeblok. “Ini saham aman. Tapi kalau mau dilepas juga tidak masalah, masih untung,”kata seorang pemain saham. Enteng lelaki ini berucap, karena TINS dan ANTM yang dikoleksinya menjelang penutupan tahun 2011, sudah menghasilkan gain yang lumayan tebal. ANTM sudah bisa mendatangkan untung 14,81% dan TINS 14,97%. Coba, usaha apa yang bisa mendatangkan keuntungan sebegitu besar dalam waktu 40 hari. Hanya saja, sang investor tampaknya belum mau memetik untung dari modal yang ditanamnya di dua saham tersebut. Soalnya, seperti diungkapkan sejumlah analis, TINS dan ANTM masih memiliki potensi penguatan yang cukup besar. Kemungkinan itu muncul terkait dengan memanasnya harga minyak dunia. Betul, harga minyak belakangan ini terus bergerak liar. Bahkan, akhir pekan lalu mengalami penurunan hingga 1,95%, namun si emas hitam tetap berada di jalur menanjak. Dan ini merupakan sinyal bagi harga barang-barang tambang untuk meningkat. Seperti biasa, kalau minyak naik, memang selalu diikuti oleh meningkatnya harga barang-barang tambang dan sejumlah komoditas lain. Itu sebabnya, Pardomuan Sihombing, Kepala Riset Recapital Securities, menilai prospek dua saham ini mencorong karena naiknya harga timah, nikel, dan emas. “Kenaikan terjadi sejak November tahun lalu, ketika perekonomian AS menunjukkan perbaikan dan mulai dilonggarkannya likuiditas di India dan China,” kata Pardomuan. Pada Jumat lalu (10/2) emas ditutup pada level US$1.720 per troy ounce (sekitar 33 gram), nikel US$ 21.350 per ton dan timah US$ 25.160 per ton. Di hari

62

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


pasar modal saham logam

”Ketika harga berada di bawah 2.000 seperti sekarang, merupakan saat yang tepat untuk mengoleksi sahamsaham ini.” Hendra Bujang pengamat pasar modal

itu, memang, terjadi penurunan harga yang cukup signifikan. Tapi tidak demikian, jika dibandingkan dengan kondisi tiga bulan sebelumnya. Pada November 2011, harga nikel masih bertenger di level US$17.500 per ton dan timah US$18.500. Akan halnya harga emas, jika dibandingkan dengan yang tercetak pada Bulan November, seperti jalan di tempat. Bahkan, kalau disandingkan dengan pencapaian September (US$ 1.920), si kuning boleh dibilang melandai. Tapi, pemandangan akan tampak berbeda jauh bila disejajarkan dengan harga di bulan yang sama tahun lalu. Dalam setahun terakhir, emas mengalami kenaikan lebih dari 28%.

wah 2.000 seperti sekarang, merupakan saat yang tepat untuk mengoleksi saham-saham ini,” timpal Hendra Bujang. Hanya saja, ia menyarankan, pembelian sebaliknya dilakukan secara bertahap. Ini penting untuk mengantisipasi terjadinya penurunan yang tajam. Hendra sepakat, dilihat dari sisi dividen pun ANTM dan TINS tetap menarik. Sebab, sebagai BUMN, keduanya selalu membagikan keuntungan dalam jumlah yang signifikan, kisarannya antara 39% hingga 50% dari laba bersih. Dengan adanya jaminan dari pembagian dividen ini, investor tak perlu khawatir menelan kerugian yang disebabkan oleh koreksi harga. Menurut Hendra, jika dilihat prospek usahanya, dua saham ini mampu menyentuh harga hingga Rp 4.000. Sayang, tidak bisa diketahui, kapan harga wajar itu bisa tercapai. Bisa saja angka itu hanya di atas kertas semata alias tidak tercapai. Namun, sejumlah analis lainnya punya perhitungan yang sama. Bahkan satu analis menyebutkan, dalam jangka panjang, TINS bisa mencapai Rp 5.149. “Jadi, harga yang terbentuk saat ini menggambarkan adanya diskon yang sangat besar,” tuturnya. Benarkah?. n

Diskonnya sudah besar Tahun ini, menurut perkiraan Hendra Bujang, harga komoditas logam kemungkinan masih akan menguat. Apalagi kalau hubungan Iran dan negara-negara barat semakin memanas, yang otomatis akan memanaskan harga minyak dunia. Bahkan pengamat pasar modal ini memprediksi, kalau sampai terjadi perang terbuka antara Iran dan Barat, harga si kuning tahun ini bisa mencapai US$ 2.000 per troy ounces. Begitu pula harga TINS. Dalam hitungan konservatif Hendra, dua saham ini akan mengalami kenaikan sedikitnya 10%. “Saya rekomendasikan beli untuk jangka panjang untuk ANTM dan TINS,” katanya. Pardomuan juga memberikan rekomendasi yang sama. Dua saham ini, kata dia, pantas dikoleksi oleh investor yang mengejar gain maupun dividen. Sebab, dengan PER (price earnings ratio) 9,4 kali (ANTM) dan 8,8 kali (TINS), harganya masih tergolong murah. Ia memasang target untuk dua saham ini di level Rp 2.100. Makanya,”Ketika harga berada di ba-

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012

63


pasar modal saham astra

Tenang, Takkan Lama Dipicu oleh perhitungan Credit Suisse, harga ASII terperosok hingga di atas 9% dalam sepekan. Tapi saham ini masih punya kekuatan untuk menguat. TEKS Ahmad Munjin FOTO nury sybli, riset

S

emakin tinggi sebuah pohon, maka akan semakin kencang angin yang meniupnya. Pepatah itu, rupanya berlaku juga bagi harga saham. Contohnya seperti yang terjadi pekan lalu. Gara-gara dianggap sudah masuk ke area mahal, efek terbitan PT Astra International yang berkode ASII, menjadi salah satu ‘pelopor’ dalam pelemahan indeks harga saham gabungan. Pada akhir perdagangan pekan lalu, harga ASII terkoreksi 2,4% menjadi Rp 71.200. Itu bukan penurunan yang pertama. Jika dibandingkan dengan harga yang terbentuk seminggu sebelumnya, koreksi yang terjadi mencapai 9,2%. Koreksi terjadi, gara-gara adanya penilaian dari Credit Suisse (CS) Securities

64

yang menyebutkan bahwa saham ini sudah kemahalan. Tanpa alasan yang jelas, sekuritas ini menilai harga normal ASII mestinya berada di level Rp 65.890. “Saya mendapat informasi adanya downgrade ASII pada Selasa (7/2),” kata Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management. Banyak yang mempertanyakan pernyataan yang dikeluarkan CS ini. Maklum, semua orang tahu, perusahaanperushaan yang berada di bawah Astra rata-rata memiliki fundamental yang kuat. Dan akhir-akhir ini, tak ada berita negatif yang menerpa kelompok bisnis tersebut. Permintaan terhadap mobil dan motor, yang merupakan andalan ASII, masih tetap besar. Bahkan diyakini akan terus

merekah seiring dipangkasnya tingkat bunga acuan oleh Bank Indonesia. Sementara bisnis United Tractors (UNTR) juga makin mengilap setelah mengakuisisi perusahaan batu bara. Seharusnya, kata Reza, pelemahan ASII sudah berhenti pada Kamis 9 Februari. Sebab, ketika itu, batas jenuh jual (over sold) di level Rp 72.350 sudah terlewati. Itu sebabnya, melesaknya saham ini ke Rp 71.200, membuat Reza optimistis ASII akan memasuki masa pembalikan di minggu ini. Apalagi, secara historis, saham Astra tidak pernah lama berada di area over sold. Selain itu, yang menjadi daya tarik, saham-saham di kelompok ini juga menjadi favorit lantaran emitennya rajin membagikan dividen. Tahun lalu contohnya, ASII memberikan dividen Rp 1.730, AALI Rp 940, UNTR Rp 615 dan AUTO Rp 464 per saham. Dan untuk tahun ini, keuntungan yang dibagikan diprediksi akan lebih besar lagi. Berdasarkan fakta-fakta itulah, Reza menghitung, dalam sepekan ke depan, ASII memiliki support Rp 70.500 – Rp 70.950 dan resistance Rp 72.250 – Rp 73.000. Sementara support AALI berada di kisaran Rp 20.950 – Rp 21.800 dan resistance Rp 23.150 – Rp 23.600, support UNTR di Rp 27.950 – Rp 28.800 dan resistance Rp 29.950 – Rp 30.200; dan PT Astra Otoparts (AUTO) di level Rp 3.475 – Rp 3.500 dan resistance Rp 3.600 – Rp 3.675. “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” katanya. Irwan Ibrahim, seorang pengamat pasar modal, juga optimistis pelemahan yang mendera saham Astra tidak akan berlangsung lama. Yang terjadi pada ASII, kata dia, merupakan hal yang wajar terjadi lantaran harganya sudah cukup tinggi. Sehingga mendorong investor untuk melakukan aksi profit taking. “Jadi, secara teknikal, saham ini tengah masuk ke fase konsolidasi,” katanya. Pengamat ini yakin, untuk jangka panjang, ASII masih bisa bergerak menguat secara signifikan, dengan target Rp 110 ribu hingga akhir tahun ini. Penguatan juga diprediksi akan terjaid pada sahamsaham Astra lainnya. UNTR diperkirakan akan mencapai Rp 52.000, AALI Rp 35 ribu dan AUTO Rp 7.000. “Beli untuk jangka panjang,” katanya. Nah, jadi masih ada peluang yang cukup menawan. Tapi, investor sebaiknya sabar menunggu pergerakan di awal pekan. Lihat dulu, apakah aksi jual investor asing sudah mereda atau belum?. n

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012



kolom andi suruji

Ironi PDB…!

P

erekonomian tumbuh cukup tinggi. Pendapatan per kapita masyarakat meningkat. Itu klaim pemerintah. Lantas mengapa panjang barisan pengangguran tak berkurang, dan jumlah orang miskin tidak menurun signifikan? Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan besaran perekonomian Indonesia yang diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun lalu telah mencapai Rp7.427,1 triliun. Kalau diukur pakai dolar Amerika Serikat, ya kira-kira US$850 miliar. Nah dari besaran PDB itu, jika dibagi dengan jumlah penduduk pada posisi tengah tahunan (sesuai teori ekonominya), diperoleh angka Rp30,8 juta atau US$ 3,542,9 per orang. Itulah yang diklaim sebagai pendapatan per kapita. Hebat…! Selayaknyalah kita berbesar hati menyaksikan angka-ang­ ka itu. Apalagi, banyak negara lain yang terpuruk perekonomiannya. Teorinya, jika pertumbuhan ekonomi tinggi, pendapatan per kapita melonjak, menjadi indikator bertambahnya tingkat kesejahteraan rakyat. Sayangnya, apa yang dilihat mata – seperti angka-angka tadi – belum tentu bisa terkoneksi dengan rasa perasaan rakyat kebanyakan. Mari kita merenung sejenak! Kita periksa orang-orang sekitar! Contoh paling dekat, pembantu rumah tangga. Apakah betul mereka itu, yang bekerja kadangkadang lebih dari delapan jam sehari, memang telah mengantongi pendapatan Rp30,8 juta dalam setahun? Jika ya, syukur Alhamdulillah. Fenomena pembantu rumah tangga ini membalikkan teori ekonomi. Kita sering kali kesulitan mencari pembantu. Artinya pembantu itu langka. Padahal teori ekonomi mengajarkan, sesuatu yang langka, permintaan tidak bisa terpenuhi oleh penawaran, pasti harganya mahal. Nyatanya, walaupun kita kesulitan, pontang-panting mencari pembantu, bahkan harus antre dan inden berbulan-bulan, toh harga alias upah mereka tidak juga mampu mensejahterakan mereka. Inilah salah satu yang diledek dalam buku “Matinya Ilmu Ekonomi”. Nah, kembali ke soal pendapatan pembantu. Kalau mereka belum menerima pendapatan sebesar itu dalam setahun, mungkin Anda bertanya dalam hati bagaimana BPS melakukan penghitungan pendapatan per kapita tersebut? Inilah…! BPS hanya membagi rata total nilai PDB dengan seluruh penduduk. Termasuk juga mereka yang tidak berproduksi sekalipun. Anak-anak, orang jompo, pun masuk sebagai pembagi. Padahal, pembentukan PDB, hanya disumbang oleh segelintir orang. Jangan-jangan PDB itu disumbang oleh hanya sekitar 20% dari total penduduk. Soalnya, PDB dihitung dari seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh semua unit

66

usaha dan penduduk. Padahal, ada orang miskin, ada pengangguran, yang sangat kecil, bahkan nihil kontribusinya dalam perhitungan PDB. Kalau kembali mempersoalkan PDB senilai Rp7.427,1 triliun dan pendapatan per kapita yang senilai Rp30,8 juta tadi, rasanya sudah tidak ada lagi orang miskin di Indonesia ini, bukan…! Dengan jumlah pendapatan sebanyak itu, tentu tidak perlu lagi ada anggaran beras untuk orang miskin. Akan tetapi, nyatanya, menurut data BPS sendiri, jumlah orang miskin masih sekitar 30 juta orang. Belum lagi yang dikategorikan hampir miskin (near poor). Nah, yang hampir miskin ini, begitu ada gejolak harga, sementara pendapatan tidak membaik, atau bahkan sebaliknya justru memburuk, maka mereka juga langsung jatuh miskin. Ironis, memang. Padahal, anggaran untuk bantuan pemberantasan kemiskinan juga terus meningkat dari tahun ke tahun dalam anggaran pendapatan dan belanja negara. Itulah yang sering dikatakan para pengamat, bahwa pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,5 persen pada tahun 2011, bahkan dinilai yang tertinggi pasca gelombang dahsyat tsunami krisis ekonomi belasan tahun silam, masih belum berkualitas. Tidak berkualitas karena pertumbuhan ekonomi yang terjadi, tidak banyak membuka lapangan kerja baru. PDB justru dipicu sektor-sektor yang kurang mampu menyerap tenaga kerja secara masif. Lihat saja sektor pertanian, porsinya kian mengkerut dalam pembentukan PDB. Padahal di sektor inilah sekitar 40 juta orang menggantungkan hidupnya. Sektor keuangan yang relatif kecil daya serap tenaga kerjanya, justru meningkat signifikan perannya dalam pembentukan PDB. Kesimpulan dari cerita indah PDB dan pendapatan per kapita ini, adalah masih terjadinya, atau bahkan semakin melebarnya kesenjangan antara yang kaya dan miskin. Inilah tugas pemerintah, mempersempit jurang perbedaan itu. Terapkanlah konsep pembangunan yang lebih adil. Malulah bicara pertumbuhan ekonomi tinggi, pendapatan per kapita semakin meningkat, tetapi kian berjubel pula orang tidur di kolong jembatan. Pengemis makin banyak di jalanan, usia produktif terpaksa menjadi tukang ojek. Pedagang kaki lima semakin menyesaki trotoar, anak-anak putus sekolah. Ah, sederet indikator dan karikatur kemiskinan lainnya. Oh…! Para elite tak lagi bicara konsep keberpihakan pada rakyat yang didera kemiskinan. Mereka sibuk bergunjing tentang proyek dan strategi mengorupsi uang negara. Amat bersemangat mengatur fasilitas ruang kerja mewah yang dilengkapi tempat tidur, padahal saat rapat pun mereka cuma tidur. Oh, negeri ini memang bertabur anekdot…. . n

inilahREVIEW 24 Tahun I | 13-19 Februari 2012


b

inilahREVIEW 08 Tahun I | 17-23 Oktober 2011



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.