Inilah Review Edisi 10 : Kenapa Menteri Keuangan Ngotot

Page 1

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011

c


inilahREVIEW 06 Tahun I | 3-9 Oktober 2011

IReview Edisi 6 th 1 b.indd 67

67 7/7/2011 8:40:47 AM


inilahREVIEW 08 Tahun I | 17-23 Oktober 2011

3


Mailbox MAJALAH ekonomi dan bisnis

http://www.inilah.com/ireview inilah grup media : n portal news: www.inilah.com n portal news : www.inilahjabar n majalah inilah review n portal news : www.jakartapress.com

inilahREVIEW Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Muchlis Hasyim Redaktur Eksekutif: Tri Juli Sukaryana Redaktur Senior: Derek Manangka, Satrio Adinugroho, Sigas, Setiyadi, FONDA LAPOD redaktur foto: dahlan rebo pahing Fotografer: wirasatria Desain & layout: irfan ananta,

Orang Kaya dan Tukang Abu Gosok Cover: Achilles Lapod

Minggu lalu, mungkin hari paling apes bagi Presiden SBY dan Wapres Boediono. Bagaimana tidak, Kamis lalu (27/10), Presiden SBY membuka acara besar dan serius. Namanya, ASEAN Fair 2011, bertempat di kawasan elit Nusa Dua, Denpasar, Bali. Tiba-tiba, seorang tukang kebun bernama Nyoman Minta, bisa leluasa men­ dekati presiden beserta tamu-tamu VVIP. Lengkap dengan sepeda ontel butut miliknya. Sehari berselang, Jum’at (28/10), giliran Wapres Boediono, ketiban sial. Saat menghadiri upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-83 di Stadion Siliwangi, Bandung, Iqbal, pemuda berlari ke tengah lapangan. Sambil memben­ tangkan karton, berisikan kritikan kepada pemerintah. Alhasil, nama Nyoman dan Iqbal, langsung tenar. Harus diakui, keduanya berhasil ‘’membobol’’ du­ nia intelijen. Seharusnya, kejadian apes itu, tidak perlu menimpa pe­ mimpin tertinggi kita. Apabila apa­ rat penegak hukum serta intelijen, tidak lengah. Atau jangan-jangan, sudah tidak peduli lagi. Demikian pula, kesigapan Paspampres yang katanya dibekali kemampuan lebih. Intelijen kita seolah penggalan lagu Ayu Tingting ‘’Dimana…dimana…dimana….’’

Awal Oktober, saya baca daf­ tar orang terkaya versi Majalah Forbes. Kaget juga. Ternyata, banyak juga orang Indonesia yang kaya raya. Mulai R Budi Hartono, Lock Tuck Kwong, sampai Chairul Tandjung atau Murdaya Poo. Yang katanya, punya kekayaan tak habis sampai tujuh turunan. Tapi, saya tak kenal mereka. Saya hanya kenal, Mahmud, penjual abu gosok. Atau Mbak Romlah, penjual sayur yang biasa keliling kompleks. Adalagi, Pak Sangadji, sekuriti sekolahan swasta. Dalam kesehariannya, mereka acapkali sampaikan unek-unek. Beban hidup, kok ya semakin berat. Mulai mahalnya beras, transportasi, sampai bea buku dan ‘’bangku’’ sekolah. Di jalanan, gelandangan atau penga­ men, bukannya berkurang. Dari situ, saya menjadi ngeri melihat potret republik ini. Yang kaya semakin kaya. Menurut cerita, pertambahan kekayaan orang tajir di Indonesia, men­ capai US$ 420 miliar. Setara de­ ngan Rp 3.738 triliun. Sementara, si miskin kondisinya semakin rapuh dan terpuruk. Apalagi tersiar informasi bahwa jumlah penduduk calon miskin, naik 5 juta orang. Ini masalah serius. Peme­ rintah tidak boleh membiarkan semakin melebarnya kesen­ jangan sosial. Tentunya, Presiden perintahkan departemen terkait untuk mengatasi masalah ini.

Singgih Hariyanto, BSD-Serpong, Tangerang

Ina Lusiana Dewantoro, Lampung

Dimana Intelijen dan Paspampres…

4

yayan taryana, kamaludin nur fahri RiSET: Mahario, Asri Putri, Aditya b sekretaris redaksi: ira sri rejeki

unit usaha pemimpin usaha: I nyoman brahmandita, Manager keuangan: fahmi alamsyah manager iklan: alvin alverdian manager it: bonny hadi putra sirkulasi: herry chatib tata usaha: nonon primayani putri penasehat hukum: lucas sh & partners alamat usaha: jl. rimba no. 42, kebayoran barujakarta selatan 12150, tel. 021 7222338 (hunting), fax. 021 7222659, alamat redaksi: jl. sungai sambas vi/12, kebayoran baru-jakarta selatan 12130, tel 021 72787319, fax. 021 7210976 penerbit: pt iPo comm Distribusi: Three mandiri (3M)

SuratMingguini Kenapa Harus Dibanjiri Barang Impor? Saya adalah pembaca setia Inilah­ Review. Dalam laporan utama, edisi 09, mengupas soal Menperindag Gita Wirjawan. Rasanya, kok pas banget. Saat ini, pasar-pasar lokal dipenuhi barang-barang luar. Mulai dari ma­ kanan, produk pertanian, pakaian sampai mainan anak-anak. Saya kira, Menperindag Gita Wir­ jawan, harus berani membenahi ma­ salah ini. Nasib ribuan bahkan jutaan rakyat Indonesia di tangan Anda. Kita mampu berkreasi, berkarya untuk Indonesia. Bukan untuk bangsa atau negara lain. Semoga para menteri baru khususnya di jajaran tim ekonomi, bisa mengemban amanat rakyat. Amien. Merdeka. Mohammad Furqon, Bekasi, Jabar

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011


CONTENTREVIEW

LaporanUtama

46 profil

Ada Don King di HIPMI

kenapa menteri keuangan ngotot? Sederet masalah kini ada di depan mata. Pembelian 7% saham Newmont oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo dianggap tidak sah. Kenapa pemerintah tetap ngotot?

12 | “Ada Risiko yang Harus Ditanggung� 14 | Yang Menumpang, yang Bikin Rugi 16 nasional | Survei Membuktikan, Semua Bisa Diatur Survei kandidat presiden pilihan rakyat menyisakan banyak tanda tanya. Penyandang dana ternyata turut menentukan hasilnya.

Editorial Kotak Surat 36 | Gaya Hidup 38 | Kehutanan 42 | Internasional 50 | Hukum 54 | Makro 58 | Pasar Modal 64 | Bisnis Sepekan

27 Sisipan | Elegi Ilmuwan di Negeri Instan Ilmuwan yang hengkang ke negeri jiran semakin banyak. Ini bukan semata-mata karena kecilnya fulus yang mereka dapat di tanah air.

66 | Kolom Lie Charlie

34 Figur |

lindsay lohan tolak tawaran playboy

20 BISNIS | Saatnya Pengusaha Indonesia Berburu Klub Krisis Amerika dan Eropa memungkinkan orang kaya Indonesia membeli klub olahraga. Setelah keluarga Bakrie, kini ada Erick Thohir dan Handy P Soetedjo.

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011

5


editorial

Jebakan Utang

T

ekad pemerintah, untuk memperkecil rasio utang terhadap Pendapatan Domestik Bruto, tampaknya tidak akan tercapai. Sebab, dari bulan ke bulan, kewajiban yang harus ditanggung terus bertambah seiring penerbitan surat utang yang baru. Total, hingga akhir September lalu, kewajiban pemerintah telah mencapai Rp 1.754,91 triliun. Itu berarti, dalam waktu sembilan bulan, beban utang yang harus ditanggung republik ini telah bertambah sebesar Rp 78 triliun. Dan jika dibandingkan dengan produk domestik bruto, maka rasionya telah mencapai 27,3%. Padahal, di awal tahun, presiden sudah memasang target rasio utang pada PDB sebesar 25%. Tapi dengan munculnya kenyataan seperti ini, di akhir tahun akan ada dua kemungkinan. Yang pertama, target akan tercapai dengan catatan PDB meningkat signifikan sementara kegiatan menambah utang baru direm. Sedangkan kemungkinan yang kedua, rasio utang terhadap PDB kembali ke tahun 2010 yakni 28%. Harus diakui, sejak satu dasa warsa terakhir, beban utang pemerintah kita terus membesar. Ketika SBY baru memimpin negeri ini di tahun 2004, nominal utang RI baru mencapai Rp 1.299,5 triliun. Jadi dalam kurun waktu tujuh tahun telah bertambah Rp 455,5 triliun. Namun jika dibandingkan dengan PDB, rasionya terus mengalami penurunan (pada 2004 sebesar 57%). Sukses SBY seolah melanjutkan keberhasilan Presiden Megawati yang berhasil menurunkan rasio dari 89% ke 61%. Itu sebabnya, Pemerintah RI banyak mendapat pujian dari berbagai lembaga keuang­ an dunia. Soalnya, kendati secara nominal angkanya terus membengkak, utang yang dibuat terbukti bisa dimanfaatkan untuk memperlancar roda perekonomian. Jadi wajar kalau Menteri Keuang­ an Agus Martowardojo berani berujar bahwa kita tak perlu terlalu mengkhawatirkan posisi utang Indonesia. Sebab, kata Agus, nilai produktivitas utang kita cukup tinggi dan mampu menciptakan skala ekonomi yang jauh lebih besar. Optimisme serupa pernah dilontarkan Gita Wiryawan, tiga pekan lalu, ketika ia masih menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ia begitu yakin rasio utang terhadap PDB akan terus menurun sehingga di 2014 nanti angkanya akan berada di bawah 20%.

6

Salah satu pemicunya adalah peningkatan PDB yang akan didorong oleh derasnya aliran investasi yang masuk ke Indonesia. Ia menargetkan nilai investasi yang masuk pada tahun depan mencapai Rp 290 triliun. Sebab, ketika itu Indonesia sudah masuk ke dalam investment grade. Pujian dan optimisme yang patut disyukuri, memang. Tapi itu bukan berarti pemerintah boleh terlena. Cita-cita untuk terus memangkas utang harus tetap dipupuk. Bagaimana pun utang tetaplah utang kewajiban yang membebani seluruh rakyat Indonesia. Jangan biarkan anggaran negara morat-marit dan program pembangunan terlantar hanya lantaran besarnya dana yang dianggarkan untuk membayar kewajiban. Di penghujung pekan lalu, ketika RAPBN 2012 disahkan DPR, kita tahu bahwa dana yang dipakai untuk membayar bunga saja mencapai Rp 122,2 triliun. Kita memang sudah terjebak dalam kegiatan ‘gali lobang tutup lobang’. Sebab, untuk membayar utang yang jatuh tempo plus bunganya, tahun depan pemerintah berencana mencetak utang baru hingga Rp 133,56 triliun. Nah, kalau sudah begitu, kapan negeri ini bisa terbebas dari belitan utang? Apakah kita menunggu utang kita membengkak seperti yang dialami AS, Italia, Jerman, Portugal, Yunani, dan sejumlah negara lainnya? Utang mereka bukan lagi sebatas leher, tapi sudah menenggelamkan kepala mereka, sehingga kini sulit untuk bernapas. n

Email kami: ireview.redaksi@gmail.com Kirim surat: inilahreview, Jl. Sambas VI No.12 Kebayoran Baru, Jakarta 12130 Info Berlangganan: (021) 7278313, 72787316

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


#1 Bintang MotoGP Hadiri Pemakaman Simoncelli Para bintang MotoGP menghadiri acara pemakaman Marco Simoncelli, Kamis (27/10/2011). Simoncelli tewas dalam kecelakaan saat berlaga di ajang MotoGP Malaysia yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Minggu (23/10/2011) siang WIB. Dalam acara pemakamannya di gereja Santa Maria, Assunta, Italia, tampak Valentino Rossi, Loris Capirossi, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, Hiroshi Aoyama, Mattia Pasini, dan Raffaele de Rosa. n

#2 Insiden Kecil Saat Rapat Kabinet Besar Ada insiden kecil saat sidang kabinet paripurna pertama pasca reshuffle, Kamis (27/10/2011). Sidang dipindahkan dari kantor Presiden ke gedung Sekretariat Negara. Insiden tersebut memperlihatkan kekurangsiapan para staf di kantor Presiden, yang kemudian membuat Presiden SBY agak tersinggung. Mulai dari mikrofon yang kurang optimal hingga petugas rapat yang tak siap. Baru saja Presiden mengucapkan salam, muncul masalah. Presiden agak kesal karena materi yang akan dipresentasikannya dalam rapat sudah ditampilkan pada layar melalui proyektor LCD. n

#3 Mantan Istri Beberkan Wanita-wanita Ustad Solmed Dewi Yulianti terus saja membeberkan aib mantan suaminya, Ustad Solmed. Dewi mengungkapkan, banyak wanita di sekeliling Solmed, meskipun ia telah menikah dengan Dewi. Dengan nada bicara polos Dewi menyatakan Solmed yang pernah mengisi hidupnya itu adalah seorang laki-laki mata keranjang. Benarkah? “Iya, betul sekali. Perceraian saya aja karena itu,” ujar Dewi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (27/10). n

#4 Inilah Bank Terdampak Haircut Yunani Haircut sebesar 50% atas obligasi Yunani sudah jadi kesepakatan sukarela para kreditor swasta. Dari sekian banyak bank yang terpengaruh, salah satunya adalah yang rasio kecukupan modalnya tergerus, yakni Dexia dan salah satu bank di Austria. “Semakin besar haircut, perbankan yang memiliki eksposur pada obligasi Yunani akan kesulitan memenuhi rasio kecukupan modal yang diinginkan Bank Sentral,” kata Analis Monex Invstindo Futures Ariston Tjendra, Kamis (27/10). n

#5 Sembilan Fakta Mengejutkan Steve Jobs Pendiri dan mantan CEO Apple ini meninggal karena kanker pankreas yang ia derita. Sedikit demi sedikit, fakta mengejutkan mengenai pria ini mulai terkuak. Penulis biografi Jobs, Walter Isaacson, dalam ‘Steve Jobs,’ Isaacson menuangkan sejumlah informasi rahasia yang ia peroleh. Rahasia apa saja yang dimaksud? Salah satunya mengenai Presiden AS Bill Clinton yang pernah meminta nasihat Jobs mengenai skandalnya dengan Monica Lewinsky. n

inilahREVIEW 06 Tahun I | 3-9 Oktober 2011

7


laporan utama PT Newmont Nusa Tenggara

Sederet masalah kini ada di depan mata Pembelian 7% saham Newmont oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo dianggap tidak sah. Kenapa pemerintah tetap ngotot? TEKS Satrio Adi Nugroho dan Iwan Purwantono FOTO ardhY fernando ilustrasi fonda lapod

8

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


laporan utama PT Newmont Nusa Tenggara

S

ebuah surat dilayangkan Komisi XI DPR Rabu pekan lalu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Isinya, meminta Presiden mematuhi hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang pembelian 7% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo lewat Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Inilah untuk kesekian kalinya DPR, khususnya Komisi XI, menggugat tata cara pembelian saham tersebut. Namun kali ini Komisi XI terlihat makin jengkel karena Agus tetap ngotot bahwa pembelian itu sah. Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Aziz adalah salah satu orang yang paling berang dalam soal ini. “BPK menyatakan bahwa untuk kepentingan investasi yang menggunakan anggaran negara, perlu aturan pemerintah tersendiri. Sama seperti PMN (Penyertaan Modal Negara) yang dikucurkan bagi perusahaan BUMN, itu semua perlu atur­an khusus,” ujarnya. Tak hanya itu. Dalam kebijakan investasi ini pemerintah mesti mengajukan permohonan persetujuan dari legislator. “Harus ada persetujuan dari DPR karena sumber dana pembelian saham itu berasal dari dana APBN. Sedangkan selama ini Menkeu tidak pernah meminta restu dari DPR,” ujar Harry. Nah, dengan adanya pendapat BPK itu, tidak ada alasan lagi bagi Menkeu Agus Martowardojo untuk melanjutkan transaksi saham Newmont. “Audit BPK itu mewajibkan transaksi saham Newmont itu batal demi hukum. Kecuali jika nanti Menkeu Agus Martowardojo bersedia mengajukan proposal baru guna meminta persetujuan DPR,” katanya. Namun Agus yakin pembelian 7% saham NNT tidak melawan hukum. Menurut Agus, pembelian saham NNT masuk kategori investasi yang bersifat sementara. Izin kepada DPR hanya dilakukan untuk Penanaman Modal Negara (PMN) yang bersifat permanen. Dalam pasal 41 UU Perbendaharaan Negara, disebutkan investasi pemerintah bisa berwujud pembelian saham, surat utang, ataupun bentuk sekuritas lainnya. “Kalau investasi dilakukan dengan PMN, itu sifatnya penyertaan modal tetap dan ini yang perlu persetujuan DPR. Kalau yang investasi ini (pembelian saham NNT) adalah tidak memerlukan persetujuan DPR,” katanya.

Ditentang Asal mula kisruh ini dimulai tahun lalu ketika NNT berkewajiban melepaskan sahamnya. Sesuai dengan kontrak karya pertambangan 1986, Newmont Mining dan Sumitomo wajib melakukan divestasi (melepas) 51% sahamnya kepada Indonesia. Sebanyak 20% saham telah dilepas kepada PT Pukuafu Indah. Sebanyak 24 persen dijual kepada PT Multi

“Audit BPK itu mewajibkan transaksi saham Newmont itu batal demi hukum. Kecuali jika nanti Menkeu Agus Martowardojo bersedia mengajukan proposal baru guna meminta persetujuan DPR”

n

Agus Martowardojo

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

Daerah Bersaing, konsorsium PT Multicapital dan PT Daerah Maju Bersaing, perusahaan daerah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Sumbawa Barat, serta Kabupaten Sumbawa. Tinggal 7% kewajiban divestasi Newmont. Nah, awal Mei lalu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo memutuskan untuk membeli 7% saham tersebut senilai US$ 246,8 juta atau lebih rendah dari harga awal US$ 271 juta. Menurut Agus, pembelian itu membuat pemerintah punya akses mengawasi Newmont—dan Newmont akan dibikin lebih mematuhi aturan, termasuk pajak dan tanggung jawab sosial perusahaan. Agus membeli 7% saham NNT melalui PIP. Saat itu pemerintah curiga ada beberapa perusahaan tambang yang curang dalam melaporkan transaksi ekspornya. Misalnya, dalam laporan nilai ekspornya hanya 5 juta ton. Ternyata, di negara tujuan, impor dari perusahaan itu tercatat 20 juta ton. Namun, upaya Agus membeli 7% saham NNT tak berjalan mulus. Kendati sudah meneken Sales and Purchase Agreement (SPA) dengan PT Nusa Tenggara Partnership— yang sebelumnya masih memegang 56% saham NNT—toh transaksi itu tak segera tuntas. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) enggan memberi surat persetujuan karena adanya persoalan hukum berupa gugatan dari pihak ketiga terhadap transaksi itu. Lalu, Rapat Kerja Gabungan Komisi VII DPR RI dengan Kementrian ESDM, Kementerian Keuangan, dan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat, pada 11 Mei 2011, juga tidak menyetujui transaksi itu. Keputusan Agus membeli 7% saham tersebut memang sempat didemo ribuan orang dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. Mereka memblokade kegiatan penambangan emas dan tembaga NNT. Mereka menuntut, sisa saham yang tinggal 7% itu dibeli kembali pemerintah daerah, seperti pada divestasi-divestasi sebelumnya.

Ada yang Aneh Sebenarnya ada hal aneh ketika pemerintah memutuskan membeli 7% saham NNT. Dalam divestasi 31% saham NNT, pemerintah pusat mendapat opsi pertama untuk menawar, setelah itu pemerintah daerah, dan terakhir

9


laporan utama PT Newmont Nusa Tenggara swasta nasional. Tahun 2007 silam, pemerintah pusat menolak membeli saham itu. Kenapa? Inilah yang dianggap banyak orang aneh, ketika kemudian pemerintah membeli 7% saham NNT. Alasan Menteri Keuangan (saat itu) Sri Mulyani karena tak punya uang. Soal 31% saham itu ceritanya begini. Di NNT sudah ada PT Pukuafu Indah, milik Jusuf Merukh, yang punya 20% saham. Sehingga, saham NNT yang didivestasi tidak lagi 51%, tapi 31%. Pukuafu dianggap bagian dari “pihak nasional”. Nah, dari 31% saham yang akan dijual, sebanyak 24% sudah dibeli oleh PT Multi Daerah Bersaing (MDB). Multicapital menguasai 75% saham MDB dan tiga pemerintah daerah punya 25%. MDB juga menginginkan 7% sisa saham yang dijual—sebelum dijegal Menteri Agus. Jika MDB menguasai 31% saham Newmont, MDB akan menjadi pemegang saham mayoritas NNT. Soalnya, Nusa Tenggara Partnership (NTP) masih terbagi antara Newmont Indonesia Ltd. (NIL), milik Newmont Mining Corporation (Amerika), dan Nusa Tenggara Mining Corporation (milik Sumitomo Jepang). Newmont Indonesia punya 56,25% saham dan Nusa Tenggara Mining Corporation 43,75%. Jika saham NTP di NNT tinggal 49%--setelah 7% saham terakhir dilepas ke pihak nasional--maka penguasaan langsung NIL terhadap NNT hanya 27,56% dan penguasaan langsung Sumitomo terhadap NNT adalah 21,44%.

Di Tangan Asing Belakangan, ada kabar menyatakan 2,2% saham Pukuafu Indah di NNT sudah dijual ke perusahaan asing yang terkait dengan NIL-- Pukuafu lalu membantah kabar itu. Tapi, jika kabar itu benar, tetap saja saham MDB (31%) akan lebih besar dari saham NIL (29,76%). Kebijakan Menteri Keuanganlah yang membuat pemegang saham terbesar di NNT tetap di pihak asing. Makanya, Harry Azhar Azis mengatakan, kebijakan Menteri Agus sama dengan mengukuhkan dominasi asing di NNT. Soal alasan Agus bahwa pemerintah, lewat 7% saham NNT, bisa membuat Newmont mematuhi pelbagai aturan, kasus PT Freeport Indonesia bisa jadi pelajaran. Di Freeport, pemerintah punya 9,36% saham. Tapi, apa yang terjadi? Freeport tetap saja gelap—tanpa pernah bisa terjangkau pemerintah. Kalau memang begitu, kenapa Menkeu tetap ngotot membeli 7% saham Newmont? n

10

Kepemilikan Saham NNT Sebelum Divestasi PT Pukuafu Indah

Sumitomo

35 %

20 %

45 %

Newmont Mining Corp

Sesudah Divestasi (s/d Juni 2011) PIP

NTP

7%

PT Pukuafu Indah

MDB

20 % 18 %

Multi CapitaL (Bumi Resources Mineral)

49 % 24 % 6%

DMB (BUMD Pemda NTB)

Pemda dan Tambang Sesuai UU Otonomi Daerah dan Desentralisasi: Daerah mendapat dana bagi hasil dari tambang (DBH) Untuk penerimaan landrent pembagiannya adalah pusat 20% dan daerah 80%,

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


laporan utama PT Newmont Nusa Tenggara

Misteri Royalti Newmont

L

n Penambangan PT Newmont Nusa Tenggara. Tetap dikuasai asing.

Untuk penerimaan royalti tambang pembagiannya adalah; pusat mendapat 20% dan daerah mendapat 80%,

20 % 80 % Pusat

daerah

Dari 80% bagian daerah tersebut dibagi lagi menjadi : Untuk royalti : Pemerintah provinsi mendapat 16% Pemerintah kabupaten/kota penghasil mendapat 32% Pemerintah kabupaten/kota lainnya mendapat bagian prorata dari 32%

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

uas area penambangan Newmont Nusa Tenggara (NNT) terbilang wah. Bayangkan, luasnya mencapai 1.127.134 hektar ber­dasarkan kontrak awal. Lokasinya berada di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Produk yang dihasilkan berupa kon­ sentrat tembaga, emas, dan perak. Diperkirakan, di lokasi ini tersimpan 11,2 miliar pound tembaga, 14,7 juta ounce emas, dan 27,6 juta ounce perak senilai US$ 67,41 miliar atau sekitar Rp 580 triliun berdasarkan kurs Rp 8.600 per dolar AS. Semula produksi tambang batu hijau NNT ber­ akhir 2018, namun diperpanjang 10 tahun sampai 2028. Perubahan ini disebabkan adanya tam­bahan dua fase dari temuan eksplorasi pada 2005. Sebelumnya, NNT menyebutkan di sana terdapat kandungan tembaga porfiri dan sedikit kan­dungan emas dan perak. Pada akhir tahun 2004, tercatat cadangan tembaga sebesar 6,3 miliar pound dan cadangan emas 7,2 juta ounce. Diperkirakan cadangan mineral akan habis dalam waktu 20 tahun. Setiap harinya penambang­ an batuan mencapai 600.000 ton. Setiap ton bijih yang diolah menghasilkan 487 kilogram tembaga. Sedangkan rata-rata hasil perolehan emas jauh lebih sedikit, yaitu hanya 0,37 kilogram dari setiap ton bijih yang diolah. Menurut Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW), Firdaus Ilyas, mengacu pada kontrak kar­ ya NNT dan peraturan pemerintah, total royalti yang harus dibayarkan NNT kepada negara untuk hasil emas, perak, dan tembaga senilai US$ 382,2 juta. Namun laporan keuangan NNT 2004-2010 me­nunjukkan jumlah yang disetor hanya US$ 138,8 juta. Karena itu bulan Mei lalu ICW melaporkan kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Juru bicara NNT, Kasan Mulyono, menolak tu­dingan kantornya telah berlaku curang. Selama ini, katanya, NNT sudah membayar tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam kontrak karya. Kasan menambahkan, sepanjang tahun lalu, NNT membayarkan Rp 5,76 triliun kepada nega­ra. Awal Mei lalu, NNT mengklaim menyetorkan Rp 1,36 triliun terkait dengan semua kewajiban ke­uangan, berupa pajak, nonpajak, dan royalti untuk kuartal pertama. Dengan demikian, sejak 1999 sampai awal 2011, NNT telah menyelesaikan semua kewajibannya sebanyak Rp 22,53 triliun. Nah, mana? n

11


laporan utama PT Newmont Nusa Tenggara

Harry Azhar Aziz, Wakil Ketua Komisi XI DPR

“Ada Risiko yang Harus Ditanggung” TEKS Satrio Adi Nugroho FOTO Harry Azhar Aziz.com

K

omisi XI DPR bersikukuh bah­ wa pembelian 7% saham Newmont Nusa Tenggara (NNT) ha­rus mengacu pada hasil auidit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yakni melalui persetujuan DPR. Bagaimana bila Menteri Keuangan Agus Martowardojo tetap ngotot bahwa pembelian itu sah? Berikut ini petikan wawancara Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Aziz dengan Iwan Purwantono dari Inilah Review.

Sikap Komisi XI DPR tidak berubah mengenai pembelian 7% saham Newmont oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo? Kalau sikap Komisi XI, tidak pernah berubah. Bahwa pemerintah wajib mengikuti hasil audit BPK. Itu keputusan resmi Komisi XI. Kami sudah kirimkan keputusan tersebut kepada banyak pihak. Kepada Presiden, Wapres, Kemenkeu, Gubernur NTB, sampai Bupati Sumbawa Barat. Hasil audit BPK itu, seperti apa? Intinya, pembelian 7% saham Newmont, harus mendapatkan persetujuan DPR. Selain itu, teknisnya adalah, setiap investasi yang menggunakan uang negara, harus dilakukan melalui PP (Peraturan Pemerintah). Jadi, tiap transaksi harus ada PP-nya.

“Hanya saja, kalau ada pejabat negara yang melanggar undang-undang, tentu ada risiko yang harus dihadapi.”

Bukannya audit BPK baru November selesai? Bagi kami, tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi. Bahwa, Komisi XI kan sudah berikan keputusan. Bahwa pemerintah harus mendengarkan hasil audit BPK, sebagai lembaga auditor yang diakui negara. Kalau BPK tidak digubris, artinya pemerintah tidak hormati BPK sebagai lembaga negara, dong. Masak kita mau, begitu.

siko yang harus ditanggung. Saya tidak mau berandai-andai atau berspekulasi. Hanya saja, kalau ada pejabat negara yang melanggar undang-undang, tentu ada risiko yang harus dihadapi.

Kalau Menkeu Agus ngotot? Silakan saja, monggo. Tentu ada ri-

Maksudnya risiko hukum? Itu pernyataan Anda, lho. Bukan dari

12

saya. Sekali lagi, saya tak mau berspekulasi. Tinggal kita lihat saja, bagaimana yang akan terjadi. Artinya, hubungan Menkeu Agus dengan DPR, bisa tidak harmonis? Silakan saja wartawan berspekulasi. Asal bukan saya. Semuanya kan sudah terang-benderang. Menkeu Agus merasa tidak ada yang salah dalam divestasi 7% saham Newmont? Menurut undang-undang, menyangkut uang negara, tidak bisa main-main. Apalagi seenaknya. Dalam pembelian saham Newmont kan memakai uang negara. Nah, diatur bahwa penggunaannya harus mendapat izin DPR. Begitu bunyi konstitusinya. Kalau itu ditabrak, buat apa ada aturan. Menkeu Agus siap mundur apabila gagal dalam divestasi 7% saham Newmont? Kalau itu, pernyataan dari Menkeu. Dalam forum resmi, ada rekamannya. Dan, publik juga sudah mencatat pernyataan tersebut. Saya rasa, sebaiknya Anda tanyakan kepada yang bersangkutan. n

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


laporan utama PT Newmont Nusa Tenggara

n Hasil produksi PT Inalum. Melibatkan Pemerintah Jepang.

Alotnya Mengambil Asing Pemerintah berambisi mengambil alih Inalum dan Blok Mahakam dari tangan Total E & P. Tapi ternyata tak semudah itu. TEKS Satrio Adi Nugroho FOTO riset

L

ain PT Newmont Nusa Tenggara, lain PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Kalau di Newmont Pemerintah Indonesia hanya mampu membeli 7% saham, di Inalum bisa jadi sampai 100%. Tapi pembelian saham keduanya berasal dari badan yang sama, yakni lewat Pusat Investasi Pemerintah (PIP), sebuah badan layanan umum yang beroperasi di bawah kendali Kementerian Keuangan. Saat ini pemerintah sedang mengumpulkan duit untuk mengambil alih Inalum. Inalum ditaksir berharga US$ 700 juta atau sekitar Rp 6,3 triliun. “Kami sudah mendapatkan persetujuan DPR atas usul investasi sebesar Rp 3,2 triliun untuk 2012. Rencana kami Rp 1,2 triliun untuk pembiayaan infrastruktur dasar seperti jalan, sekolah, dan jembatan, sisanya Rp 2 triliun buat mengangsur pembelian Inalum,� kata Kepala PIP

Soritaon Siregar. Inalum adalah proyek kerjasama antara pemerintah Indonesia dan investor asal Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Alumunium Co.Ltd (NAA) Pemerintah Indonesia menguasai kepemilikan sebesar 41,13% saham di perusahaan itu, sementara sisanya sebesar 58,87% dikuasai Jepang. Proyek itu mulai beroperasi pada 6 Januari 1976 sesuai Master of Agreement yang ditandatangani 7 Juli 1975. Selama ini, hasil produksi Inalum sebagian besar dikirim ke Jepang. Anehnya, Indonesia malah mengimpor alumunium dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Saat ini aset Inalum sudah mencapai US$ 2 miliar. Laporan Otorita Asahan menyebutkan, proyek Inalum sudah untung. Pada 2008, Inalum membukukan laba bersih US$ 85 juta dari total

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

penjualan US$ 548 juta. Inalum memanfaatkan dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA), yaitu PLTA Sigura-gura dengan kapasitas terpasang 4X71,5 MW dan PLTA Tangga 4X79,2 MW atau total 603 MW. Hingga saat ini pemerintah masih terus berunding dengan NAA mengenai pembelian tersebut mengingat batas waktu kontrak akan berakhir pada 30 Oktober 2013. Pemerintah lewat Ketua Otorita Asahan, Effendi Sirait sempat mengirim surat kepada NAA yang memberi tahu bahwa Indonesia akan menyetop kontrak pada 2013. Namun NAA membalas bahwa mereka ingin kontrak diperpanjang. Negosiasi pembelian saham Inalum ini sempat melibatkan Pemerintah Jepang. Beberapa tahun lalu Pemerintah Jepang mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Isinya, bila kontrak Jepang di Inalum distop, perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia akan hengkang. Ancaman itu tak menyurutkan Pemerintah Indonesia untuk mengambil alih Inalum. Sebab, menurut Menteri Keuangan Agus Martowardojo, jika Inalum dilepas begitu saja, maka negara akan rugi hingga US$ 1,2 miliar. Selain Inalum, pemerintah lewat PT Pertamina saat ini sedang mengincar Blok Mahakam, Kalimantan Timur, yang selama ini dikelola Total E & P Indonesie. Kontrak perusahaan migas asal Perancis ini akan berakhir tahun 2017. Namun Total E & P telah mengajukan perpanjangan kontrak hingga 25 tahun ke depan. Blok Mahakam telah dikuasai Total E&P sejak 31 Maret 1967. Beberapa waktu lalu pemerintah menyatakan keinginannya agar Pertamina masuk ke Blok Mahakam sebelum kontrak dengan Total selesai. Untuk tahap awal Pertamina mengincar 15%-25% di blok tersebut. Baru setelah 2017, Pertamina menjadi pemegang saham mayoritas dan menjadi operator di Blok Mahakam. Menurut data Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi, blok itu telah memproduksi 1.056 miliar barel minyak dan kondensat 12,7 triliun kaki kubik. Seperti halnya dengan Inalum, negosiasi pengambilalihan Blok Mahakam dari tangan Total E & P berjalan sangat alot. Berhasilkah Indonesia? Semoga. n

13


laporan utama PT Newmont Nusa Tenggara

Yang Menumpang, yang Bikin Rugi Newmont, Freeport, dan sejumlah perusahaan tambang lainnya menolak negosiasi ulang yang diajukan Pemerintah Indonesia. Tapi pemerintah sudah mengambil ancang-ancang untuk memutus kontrak mereka. TEKS Satrio Adi Nugroho dan Iwan Purwantono FOTO riset

I

ni seperti kemladheyan ngajak sempal. Orang itu menumpang, tapi malah bikin rugi orang yang ditumpangi. Pepatah Jawa ini barangkali pas buat PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara. Soalnya, sudah puluhan tahun kedua perusahaan asal Amerika Serikat ini mengeruk keuntungan yang sangat besar dari perut Indonesia, eh si tuan rumah cuma kebagian sedikit. Tengok saja, penerimaan negara atau royalti dari Freeport hanya 1% untuk emas dan 1,5%-3,5% untuk tembaga. Sementara, dari Newmont, sejak berproduksi Desember 2010, tarif royalti untuk emas dan perak sebesar 1%-2% (tergantung harga penjualan). Sedangkan untuk tembaga, tarif royaltinya bahkan lebih rendah dari Freeport. Menurut Syafrizal, Asisten Deputi Menko Urusan Pertambangan Umum, setiap tahun Freeport menghasilkan emas 1.800 kg, tembaga 450.000 ton, dan perak 2,7 ton. Meski banyak pihak meragukan data tersebut. Tahun lalu, total penerimaan negara dari Freeport sekitar Rp 12 triliun. Sesuai kontrak karya kedua yang berlaku sejak Desember 1991, kontribusi Freeport kepada pemerintah Indonesia lebih dari US$ 12 miliar (Rp 108 triliun). Dengan harga emas yang terus menan-

14

jak, penerimaan negara itu dinilai masih sangat kecil. ”Penerimaan negara dari Newmont juga belum memadai. Tapi kita belum terima datanya,” kata Syafrizal. Menurut anggota Komisi Keuangan DPR, Kemal Azis Stamboel, pendapatan negara dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada sektor pertambangan umum sangat rendah, terutama jika dibandingkan dengan PNBP Migas. Tahun 2010, tercatat PNBP sektor pertambangan hanya Rp 9,7 triliun, sedangkan PNBP sektor Migas Rp 151,7 triliun. Tahun 2011, target PNBP sektor pertambangan menjadi Rp 15,4 triliun, sedangkan PNBP sektor migas Rp 173,2 triliun. Hal ini terjadi karena besaran royalti yang diterima pemerintah sangat rendah. Fakta ini menunjukkan adanya kesalahan dalam sistem kontrak karya pertambangan di Indonesia pada masa sebelumnya. Tak hanya itu. Sebanyak 70% pasir konsentrat Freeport langsung diekspor ke berbagai negara, seperti Jepang dan Spanyol, sementara hanya 30% diolah dan dimurnikan di Gresik, Jawa Timur. Padahal menurut UU No 4/2009, semua bahan tambang harus diolah di dalam negeri mulai 2014. Sehingga Freeport dan Newmont harus membangun pabrik pengolahan di Indonesia. Lucunya, Freeport dan Newmont

serta beberapa perusahaan tambang lain menolak negosiasi ulang kontrak karya yang diajukan Pemerintah Indonesia. Mereka beralasan, kontrak karya sekarang sudah bagus, tidak perlu ada perubahan. Freeport dan Newmont juga kerap mengungkapkan, negosiasi ulang kontrak karya hanya akan memperburuk iklim investasi di Indonesia. Juru bicara PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait, mengatakan bahwa tak ada yang salah dalam kontrak yang dijalin Freeport bersama Pemerintah Indonesia selama ini. Freeport berkukuh tetap menghormati dan mematuhi ketentuan sesuai dengan kontrak sejak 1991. Selama ini Freeport meyakini bahwa perusahaannya telah memberi kontribusi cukup besar kepada Indonesia. “Kontribusi kami kepada pemerintah lebih dari US$ 12 miliar,” ujarnya.

Empat Poin Pemerintah Indonesia mengajukan empat poin yang mesti dinegosiasi ulang, seperti luas wilayah kerja, perpanjangan kontrak, penerimaan negara atau royalti, dan kewajiban pengolahan dan pemurnian. Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Energi, Sumberdaya

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


laporan utama PT Newmont Nusa Tenggara klausul perpanjangan kontrak sebagai senjata. Kontrak karya pemerintah dengan Freeport pertama kali ditandatangani tahun 1967, dan sudah diperpanjang pada tahun 1991. Kontrak karya kedua ini berlaku selama 30 tahun yaitu hingga 2021, dengan opsi perpanjangan 2 kali masing-masing 10 tahun. Sedangkan kontrak dengan PT Newmont berlaku sejak tahun 2000 hingga 2030. Posisi pemerintah jauh lebih kuat dengan Newmont. Berkat hasil divestasi, pemerintah dan perusahaan nasional memiliki 51% saham perusahaan tambang di Nusa Tenggara ini. Bandingkan dengan saham pemerintah di Freeport yang hanya 8,5%. Semula,perusahaan tambang berpedoman pada UU No 11/1967 tentang Ketentuan Pokok Pertambangan. Nah, karena UU No 11/1967 sudah dicabut dan tidak berlaku lagi, sekarang landasannya UU No 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) dan PP No 45/2003 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak. n Untung besar: Tumpukan uang dolar AS

Dari Newmont, sejak berproduksi Desember 2010, tarif royalti untuk emas dan perak sebesar 1%-2%. Sedangkan untuk tembaga, tarif royaltinya bahkan lebih rendah dari Freeport. Mineral dan Kehutanan, Wimpy S Tjetjep, mengatakan, pemerintah ingin agar area yang tidak tergarap untuk dikembalikan kepada pemerintah. Meskipun dalam kontrak karya dinyatakan bahwa wilayah tersebut memang milik perusahaan selama kontrak masih berlaku. Menurut Syafrizal, wilayah konsesi pertambangan Freeport yang dulu mencapai 2,6 juta hektar kini tinggal 212.950 hektar. Tapi yang berproduksi hanya di tambang Grassberg yang total luasnya 10.000 hektar. Artinya, lebih dari 200.000 hektar menganggur.

Sedangkan wilayah konsesi pertambangan Newmont seluas 87.540 hektar, dan wilayah yang digarap lebih kecil dari Freeport. �Tapi mereka masih keberatan mengembalikan area yang menganggur kepada pemerintah,� kata Wimpy. Pemerintah juga menginginkan perusahaan pertambangan menaikkan royalti sesuai ketentuan PP No 45/2003. Royalti untuk tembaga seharusnya 4%, emas 3,75%, dan perak 3,25%

Senjata Pemerintah Dalam negosiasi ulang, lanjut Wimpy, pemerintah akan menggunakan

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

Putus Kontrak Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo menegaskan, setiap perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia wajib mematuhi hukum yang berlaku. Saat ini, ada sekitar 113 kontrak pertambangan yang akan dinegosiasi ulang, terdiri atas 37 kontrak karya di sektor pertambangan dan 76 perjanjian karya pengusahaan pertambahan batu bara (PKP2B). Dari jumlah tersebut, ada lima kontrak karya tidak menyetujui seluruh klausul negosiasi ulang, 21 kontrak karya menyetujui sebagian klausul, dan 11 kontrak karya menyetujui seluruh klausul. Sedangkan dari 76 PKP2B, belum satu pun yang bersedia menegosiasi ulang kontrak mereka, terutama terkait royalti dan kewajiban pengolahan dan pemurnian. Para pemegang PKP2B itu merasa royalti sebesar 13,5% sudah maksimal. Mereka juga menilai kewajiban pengolahan tidak diperlukan, karena batubara merupakan barang yang siap pakai sehingga tidak perlu diolah lagi. Namun pemerintah sudah mengambil ancang-ancang untuk memutus kontrak bila mereka tetap menolak melakukan negosiasi ulang. Inilah yang diisyaratkan Widjajono. n

15


nasional lembaga survei

Megawati Soekarnoputri

19,6 persen

Sri Mulyani Indrawati

Prabowo Subianto

2,0 persen

10,8 persen

hasil survei:

Jaringan Suara Indonesia Surya Paloh

Aburizal Bakrie

2,3 persen

8,9 persen

Hidayat Nur Wahid

3,8 persen

Sri Sultan Hamengkubuwono X

6,5 persen

Wiranto

7,3 persen

Survei Membuktikan, Semua Bisa Diatur Survei kandidat presiden pilihan rakyat menyisakan banyak tanda tanya. Penyandang dana ternyata turut menentukan hasilnya. TEKS Ardi Siregar FOTO wirasatria, agus priatna, dok. inilah.com

E

ntah kebetulan atau tidak, sepanjang pekan lalu, publik disuguhi tiga hasil survei seputar kandidat presiden untuk 2014 mendatang. Yang aneh, kendati obyek yang diriset hampir sama, hasilnya sangat bervariatif. Itulah yang membuat pu-

16

blik bertanya-tanya: adakah survei itu dilandasi oleh kejujuran atau ada yang menunggangi? Hasil survei pertama dilansir oleh Jaringan Suara Indonesia (JSI) pada Ming­gu 23 Oktober. Survei bertema ‘Eva­ luasi Dua Tahun Pemerintahan SBY dan

Preferensi Pilihan Parpol dan Pre­siden’ itu menempatkan Megawati Soekarnoputri di urutan teratas sebagai kandidat presiden dengan dukungan ter­ tinggi. Mega mendapat dukungan 19,6 persen, disusul Prabowo Subianto 10,8 per­ sen dan Aburizal Bakrie 8,9 persen.

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011


nasional lembaga survei Seolah tak mau kalah, dua hari kemudian, Selasa 25 Oktober, Reform Institute (RI) ikut meluncurkan produk serupa. Untuk kandidat presiden, nama Aburizal Bakrie justru berada di posisi puncak dengan dukungan publik 13,6 persen. Kemudian Prabowo Subianto 8,5 persen dan Jusuf Kalla 7,1 persen. Menariknya, nama Megawati yang menurut JSI berada di peringkat tertinggi justru terlempar dari bursa kandidat. Sehari kemudian, Rabu 26 Oktober, Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) menyusul mengeluarkan hasil risetnya. Di sana terlihat, Megawati tercatat sebagai kandidat presiden dengan dukungan publik terendah hanya 0,3 persen. Kandidat yang mendapat dukungan terbanyak tak lain Prabowo Subianto 28 persen, Mahfud MD 10,6 persen, Sri Mulyani Indrawati 7,4 persen dan Aburizal Bakrie 6,8 persen. Naik, turun, dan bahkan hilangnya Megawati itulah yang dipertanyakan PDIP. “Sebagai orang politik, saya bisa merasakan walau tidak bisa membuktikan. Anda bisa cermati sendiri, kalau disurvei nama Ibu Megawati pasti tertinggi. Jadi kenapa ada lembaga survei yang merilis hasil surveinya tanpa menyertakan nama Ibu?”kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo pada Kamis pekan lalu. Kegundahan Tjahjo dijawab pe­nga­ mat politik Ikrar Nusa Bakti. Menurutnya, PDIP tidak perlu risau dan marah. Jika tidak suka dengan hasil survei itu, anggap saja survei tidak sahih dan rendah validitasnya. “Penyandang dana, pemilihan metodologi dan orang-orang yang berada di balik suatu lembaga survei, juga dapat turut menentukan hasil akhir sebuah survei,” ujar Ikrar.

Sarat Kepentingan dan Pesanan Masalah survei, termasuk pendanaannya, sebenarnya sedang dibahas di DPR. Pada Kamis dua pekan lalu, Panitia Khusus perubahan Undang-undang (UU) Pemilu mulai membahas Pasal 245 RUU Pemilu yang mengatur soal waktu pengumuman hasil survei dan hasil penghitungan cepat (quick count) pada Pemilu 2014. Pada sidang itu, pansus mengundang beberapa pengelola lembaga survei. Di antaranya Saiful Mujani dari LSI, Rustam Effendi LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) juga Mohammad Qodhari Indobarometer. Pasal 245 mengingatkan bahwa lembaga survei dilarang mengumumkan

hasil survei

Reform Institute Aburizal Bakrie 13,58 persen Prabowo Subianto 8,46 persen Jusuf Kalla 7,06 persen Hidayat Nur Wahid 5,17 persen Ani Yudhoyono 4,13 persen. Puan Maharani 3,78 persen Anas Urbaningrum 3,33 persen. Wiranto 3,58 persen Akbar Tandjung 3,33 persen Hatta Radjasa 3,13 persen

hasil survei

Soegeng Sarjadi Syndicate Prabowo Subianto 28 persen Mahfud MD 10,6 persen Sri Mulyani Indrawati 7,4 persen Aburizal Bakrie 6,8 persen KH Said Aqil Siradj 6,0 persen Din Syamsuddin 5,2 persen Pramono Edhie Wibowo 4,2 persen Jusuf Kalla 4,0 persen Djoko Suyanto 3,2 persen Hatta Rajasa 2,8 persen Surya Paloh 2,5 persen. Megawati 0,3 persen

hasil survei politik selama masa tenang atau tiga hari menjelang hari H pelaksanaan Pemilu. Sementara hasil quick count atau hitung cepat hanya boleh diumumkan dua jam setelah tempat pemungutan suara (TPS) ditutup di Wilayah Indonesia Barat (WIB). Menurut Ketua Pansus Arif Wibowo, pengumuman hasil survei kerap mempengaruhi perilaku politik pemilih. Makanya, DPR menginginkan adanya pengaturan waktu yang tepat bagi lembaga survei untuk mengumumkan hasil surveinya. “Survei akan mempengaruhi psikologi massa, maka hal ini harus diatur undang-undang,” ujarnya. Namun hal itu ditentang Qodhari yang menganggap hasil survei tidak akan mempengaruhi preferensi politik pemilih. Berdasarkan hasil studi akademik yang dilakukan William Liddle dan Saiful Mujani, perilaku pemilih di Indonesia dipengaruhi oleh kedekatan dengan tokoh dan kedekatan dengan partai

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011

politik, serta kepuasan terhadap kinerja pemerintah. Pada rapat itu, anggota Pansus dari Fraksi Partai Golkar, Popong Otje Djundjunan sempat mengusulkan agar sumber dana lembaga survei juga seharusnya diumumkan kepada publik demi menjaga transparansi. Hal itu diamini semua peserta rapat. Berapa sebenarnya dana yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah survei? Menurut Direktur Riset LSI Dodi Ambardi, biaya sangat tergantung berapa jumlah responden yang hendak disasar. “Semakin banyak responden, semakin besar. Kira-kira kalau survei nasional dengan 1.500 responden antara Rp 400 juta sampai Rp 500 juta. Kalau 2.200 responden ya dihitung saja,” kata Dodi. Pengakuan LSI ini diamini Lembaga Survei Nasional (LSN). “Biasanya kalau survei nasional dengan 1.200 responden sekitar Rp 400 juta dan itu kita tidak dapat keuntungan. Tapi kalau di atas Rp 500 juta, kita dapat untung sekitar 10 persen,” kata Direktur Eksekutif LSN Umar S Bakri. Sementara Direktur Eksekutif Indonesian Research and Development Institute (IRDI) Notrida GB Mandica Nur pernah mengungkapkan bahwa survei dengan 2.600 responden membutuhkan dana antara Rp 700 juta hingga Rp 800 juta. Lalu siapa yang menjadi klien yang memesan sebuah survei dan bersedia mendanainya? “Pendanaan LSI memang dari klien yang biasanya adalah kandidat, parpol dan non-parpol,” kata Dodi Ambardi terus terang. Hal yang sama diakui Qodhari dari Indobarometer. “Sumber dana survei bisa juga dari kandidat untuk mengetahui pilihan politik masyarakat,” katanya. Tjipta Lesmana, guru besar Ilmu Komunikasi Politik menyatakan ragu atas kredibilitas lembaga survei di Indonesia. Khususnya yang melakukan survei prediksi calon presiden. “Saya meragukan kredibilitasnya. Harus dilihat siapa yang melakukan survei dan kepentingannya apa,” kata Tjipta Rabu pekan lalu. Bahkan dia melihat, beberapa peneliti lembaga survei berkepentingan terhadap parpol dan politikus tertentu. “Mereka seperti kutu loncat. Ada yang dulu merapat ke tokoh ini dan sekarang pindah ke tokoh yang lain. Manuvernya ke mana-mana,” kata Tjipta. Nah, agaknya benar seperti kata Ikrar tadi, siapa penyandang dana sebuah survei turut menentukan hasil akhirnya. n

17


nasional ancaman banjir

Sedia Payung Sebelum Banjir Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengantisipasi datangnya banjir lima tahunan, yang diprediksi terjadi awal 2012. Kerugian sekitar Rp 4,3 triliun akibat banjir 2007 menjadi pelajaran. TEKS Ardi Siregar FOTO wirasatria

S

iklus lima tahunan itu hampir tiba. Banjir besar yang menenggelamkan Jakarta, seperti yang terjadi Februari 2007, kembali mengancam. Fakta menunjukkan, banjir merupakan momok yang menakutkan. Con-

18

tohnya yang terjadi di Thailand saat ini. Hingga Jumat pekan lalu, jumlah korban tewas di negeri gajah putih itu telah mencapai 400 orang. Sementara, kerugian ditaksir sekitar US$ 31,44 miliar atau Rp 277 triliun. Bagaimana dengan nasib Jakarta?

Mudah-mudahan tidak seperti itu. Dan, mari kita berdoa, semoga tak terjadi bencana banjir mirip lima tahun lalu yang menimbulkan kerugian materil hingga Rp 4,7 trililun. Untuk saat ini, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan pada Oktober sampai November 2011, musim hujan sudah tiba dengan potensi hujan curah sedang. “Puncak hujan diperkirakan terjadi pada Januari dan Februari 2012 yang disebabkan badai La Nina,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Tuamin Mulyono. Badai La Nina biasanya muncul antara 7 hingga 10 tahun sekali. Fenomena La Nina ini, menurut Agus Supangkat, dipengaruhi oleh aliran sistem air dari Samudera Pasifik ke Samudera Indonesia. “Indonesia kebetulan terlewati alir­ an sistem air dari Pasifik ke Samudera Hindia, jadi itu sangat berpengaruh terhadap musim di Indonesia,” kata Kordinator Peningkatan Kapasitas RisetDewan Nasional Perubahan Iklim ini. Dan, pengaruh La Nina merata di kawasan Asia. Sebenarnya pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah mengantisipasi siklus yang kemungkinan terjadi awal tahun depan ini dengan menyediakan dana anggaran senilai Rp 1,76 triliun pada 2011. Jumlah ini naik Rp 400 miliar dibading 2010 senilai Rp 1,36 triliun. “Anggaran ditambah untuk mengantisipasi banjir besar yang diperkirakan akan terjadi di Jakarta pada 2012,” kata Triwisaksana, Wakil Ketua DPRD DKI. Tambahan anggaran yang Rp 400 miliar itu digunakan untuk pembangunan empat tanggul di kawasan Jakarta Utara dan rumah pompa di Cilincing. Alasan pemilihan lokasi di Jakarta Utara lantaran wilayah ini kerap diserang rob. Empat kawasan yang menjadi langganan banjir rob adalah Marunda, Cilincing, Jalan RE Martadinata dan Kamal Muara. Dengan total dana sebesar Rp1,76 triliun untuk mengantisipasi siklus banjir, Pemprov DKI diharuskan segera mengatasi 106 titik genangan di jalan arteri yang harus selesai 2011 ini. Sejatinya, pihak BMKG sendiri belum berani memastikan bakal adanya bencana banjir di Jakarta seperti tahun 2007 lalu. “Kami belum melihat adanya potensi ke arah sana,”kata Tuamin Mulyono. Syukurlah. Tapi itu tidak berarti kita tidak perlu menyediakan payung sebelum datang hujan. n

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011


nasional proyek terminal peti kemas

Kalibaru yang Tak Baru Pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru kembali terancam molor. Empat dari lima konsorsium berencana mengundurkan diri. TEKS Ardi Siregar FOTO Dahlan rebo pahing

n Pelabuhan kalibaru

R

encana pembangunan Terminal Peti Kemas Kalibaru, Ja­ karta Utara agaknya bakal kembali mengambang. Setelah sempat berlarut gara-gara perbedaan pendapat antara Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN, kini empat dari lima konsorsium yang lolos pra kualifikasi tender senilai Rp 11,7 triliun itu berubah pikiran. Penyebabnya tak lain aturan yang ditetapkan Kemenhub yang hanya memberi tenggang waktu 17 hari kepada lima konsorsium yang dinyatakan lolos pada September lalu. “Kami targetkan pada akhir tahun ini sudah selesai proses lelang sehingga tahun depan sudah dapat dikerjakan. Un-

tuk itu kita kasih waktu 17 hari untuk menyelesaikan persyaratan,” ungkap Kemal Heryandri, Direktur Pelabuhan dan Pengerukan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Rabu pekan lalu. Waktu yang sangat pendek. Sebab, dokumen rencana bisnis—apalagi yang menyangkut proyek triiunan rupiah— membutuhkan data yang akurat dan lengkap. Setidaknya butuh waktu enam bulan. “Pembuatan studi untuk melengkapi data itu memerlukan dana miliaran rupiah. Itu pun belum tentu menang,” kata Bernadus Djonoputro, Managing Director PT Nusantara Infrastruktur yang mewakili Konsorsium Nusantara Infrastruktur.

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011

Dengan alasan itulah, konsorsium berencana mengundurkan diri. Bahkan Bernadus memberi bocoran bahwa ada kemungkinan tiga konsorsium lainnya juga mengundurkan diri. “Bukan kami saja yang menyatakan keberatan tetapi juga peserta lainnya. Jadi dari lima konsorsium, sebanyak empat konsorsium menyatakan keberatan,” ujarnya. Pada bulan September lalu, panitia tender menyatakan lima konsorsium lolos prakualifikasi tender dan dua lainnya gagal. Konsorsium yang lolos adalah PT Pelabuhan Socah Madura yang menggandeng Port Authority of Singapore; PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I menggandeng ICTSI Filipina dan PT Sinar Rajawali Cemerlang; konsorsium PT Pelindo II; Konsorsium Hulchinson Port Indonesia menggandeng Cosco Pacific Limited, Brilliant Permata Negara, dan PT Salam Pacific Indonesia Lines; serta Konsorsium Nusantara Infrastruktur yang menggandeng Mitsui, Evergreen, dan 4848 Global System. Sejatinya sebelum muncul ancaman mundur, telah terjadi perbedaan pendapat antara Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN. Niatan Kemenhub untuk terus melakukan tender ditentang Kementerian BUMN. Deputi Meneg BUMN Bidang Infrastruktur, Sumaryanto Widayatin, sempat meminta agar proyek ditangani Pelindo II. “Kebutuhan akan pelabuhan kontener sangat mendesak di Kalibaru. Kalau prosesnya berlarut-larut bisa tidak jadijadi. Nah ini yang dikhawatirkan,” kata Sumaryanto. Alasan lainnya, proyek Kalibaru sangat strategis sehingga sebaiknya dilaksanakan oleh BUMN dan tidak diserahkan pada swasta. “Hal sama juga terjadi pada Tanjung Perak yang pengembangnya ditunjuk Pelindo III. Dan ternyata pelaksanaannya sukses,” lanjut Sumaryanto. Toh, pihak Kemenhub jalan terus. Dirjen Perhubungan Laut, Leon Mohammad mengatakan, jika tender dibatalkan maka pemerintah akan melanggar aturan karena sudah ada peraturan presiden mengenai tender. “Tidak ada penunjukan, kami tidak ingin ada aturan yang dilangkahi,” tegas Leon. Tender memang terus berjalan, tapi toh ternyata muncul kendala lainnya. Empat konsorsium keberatan akan mepetnya waktu yang diberikan Kemenhub. Makanya, proyek ini dipastikan bakal kembali terkatung-katung. n

19


bisnis olahraga

Saatnya Pengusaha Indonesia Berburu Klub S

iapa tak kenal Cristiano Ronaldo? Pemain bola sohor asal Portugal dan klub Real Madrid ini sempat ditawarkan kepada Spanyol dan Inggris. Pemain berusia 26 tahun ini dijual untuk menutup utang yang membelit negaranya. Bahkan Ronaldo pun siap bermain membela tim nasional negara pembeli untuk Piala Dunia dan Piala Eropa mendatang. Harga yang dipatok sebesar EUR 160 juta atau sekitar Rp 2,2 triliun. Parahnya krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa memang ikut menyeret klub olahraga. Sejumlah pemain bintang dan klub pun ditawar-tawarkan pemiliknya. Salah satunya adalah Comcast-Spectator yang menjual Philadelphia 76ers kepada konsorsium yang dipimpin oleh Joshua Haris dengan seharga 280 juta dolar (sekitar Rp 2,46 triliun). Harris menggandeng 14 partner lainnya. Di antaranya adalah Erick Thohir dan Handy P. Soetedjo, dua pengusaha asal Indonesia penggila olahraga bola basket. Restu dari Dewan Regulator NBA pun telah ke luar. Krisis ekonomi kali ini memang membikin kelabakan sejumlah klub olahraga. Utang 22 klub NBA telah mencapai US$ 300 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun. Berbagai

20

n Ronaldo. Dilego untuk menutupi utang negara.

Krisis Amerika dan Eropa memungkinkan orang kaya Indonesia membeli klub olahraga. Setelah keluarga Bakrie, kini ada Erick Thohir dan Handy P. Soetedjo. TEKS AS Riyanto FOTO riset

rencana penyelamatan dilakukan antara pemilik klub dengan asosiasi pemain. Mereka pun telah membahas pajak, durasi kontrak pemain, bagi hasil persentase dalam Basketball Related Income (BRI) tahunan, dan lain-lain. Setelah menggelar rapat maraton selama 2 hari, pada pekan lalu ada titik terang untuk mengakhiri lockout yang terjadi sejak 1 Juli lalu. Meskipun belum ada pengumuman resmi, Billy Hunter, Direktur Eksekutif Asosiasi Pemain NBA (NBPA), mengklaim keputusan pada rapat itu akan mengubah situasi saat ini 180 derajat. Konon, rapat itu menghasilkan kesepakatan tentang sistem penggajian, terutama pembatasan gaji atau salary cap pemain dan pajak. Namun, kesepakatan ini tak bisa langsung dibahas lantaran Kevin Murphy, ahli ekonomi dari NBPA, berhalangan hadir di rapat. Meski begitu, tak ada indikasi isu pembagian pemasukan dari BRI tuntas. Para pemilik masih bertahan dengan share 50:50. Sedangkan, pemain tetap pada pendiriannya untuk mendapat jatah 52,5% dari BRI tahun lalu yang nilainya hampir mencapai US$ 4 miliar. Kondisi klub sepakbola di Eropa tak berbeda jauh dengan dunia basket Amerika. Liga Serie A Italia terlambat digelar dari jadwal yang ditetapkan karena para pemain melakukan aksi mogok. Aksi

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


bisnis olahraga menarik, 1,61miliar pounsterling (Rp 14,4 triliun) di antaranya adalah utang Manchester United dan Liverpool, dua klub besar dari Inggris. n NBA. Sebagian sahamnya dimiliki pengusaha Indonesia.

tersebut merupakan akibat dari belum tercapainya kesepakatan kontrak kolektif antara klub dan asosiasi pemain. Demikian pula pada kancah La Liga Spanyol. Beberapa kali dilakukan pertemuan antara LFP dan Asosiasi Pemain Spanyol (AFE) yang dengan alot membahas mengenai tuntutan pemain untuk mendapatkan jaminan gaji dari pihak klub. Pemain meminta jaminan dana yang lebih besar sebab mereka terancam tidak mendapat gaji jika klub terlilit masalah finansial. The Guardian di awal tahun ini menyebutkan, utang klub-klub Eropa sudah mencapai jumlah 6,25 poundsterling alias Rp 86,25 triliun. Nilai ini tujuh kali lipat dibanding APBD Jatim yang sekitar Rp 12 triliun tahun ini. Menariknya 56% dari keseluruhan utang klub di Eropa itu berada di Liga Premier Inggris yang begitu terkenal dengan prestasi bolanya. Bila dikumpulkan dari 18 klub Liga Premier (tanpa West Ham dan Pompey), total utang mereka seluruhnya mencapai 3,5 miliar poundsterling (Rp 50,4 triliun). Yang

Mimpi itu jadi kenyataan Dengan kontribusi sebesar 56%, utang klub-klub di Liga Premier itu melebihi total jenderal utang gabungan liga utama Eropa lainnya. Bahkan, empat kali lebih besar daripada utang La Liga yang menduduki peringkat kedua pengutang setelah Liga Premier. Akibatnya, mayoritas klub sepakbola di Inggris tak mampu menaikkan gaji pemain terkait dengan raihan penjualan tiket dan kostum pemain yang akhir-akhir ini tak menggembirakan. Bahkan Arsen Wenger, Manajer Arsenal, memperingatkan bahwa krisis ekonomi global juga akan mempengaruhi jumlah penonton di seluruh stadion sepanjang musim ini. Erick dan Handy adalah penggemar bola basket. Mereka sama-sama memiliki dan mengelola klub basket Satria Muda Britama yang kini juga bernama Indonesia Warriors. Nama Satria Muda dipakai untuk bertanding di National Basketball League, adapun Indonesia Warriors dipergunakan saat bertanding di ajang Asean Basketball League. Erick adalah bos Grup Mahaka yang membawahi perusahaan Republika (ko­ran), Indika (radio), online, dan terakhir Alif TV. Adapun Handy adalah Direktur PT Armadian Tritunggal yang memegang 51% saham Berau, perusahaan tambang batu bara. Selain Erick dan Handy, sejumlah nama terkenal masuk dalam konsorsium ini. Antara lain pasangan Hollywood, Will Smith dan Jada Pinkett. Pembelian itu seharga US$ 280 juta sekitar Rp 2,46 triliun. “Saya suka bola basket, tapi tidak pernah terpikir atau mimpi punya tim NBA. Ini sangat luar biasa,” kata Erick. Sebelum Erick, keluarga Bakrie sudah memulainya. April lalu, mayoritas saham klub sepakbola Royal Cercle Sportif Vise (CS Vise) dikuasai Keluarga Bakrie melalui PT Pelita Jaya Cronus. Berapa nilainya? Tidak dibeberkan. Hanya saja, Pelita Jaya memasukkan beberapa orangnya di klub tersebut, seperti Andhika Nuraga Bakrie yang menjabat sebagai chairman klub dan Iman Djunardi n Erick Thohir sebagai direktur klub. n

Saya suka bola basket, tapi tidak pernah terpikir atau mimpi punya tim NBA. Ini sangat luar biasa

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

21


bisnis bir

Segarnya Bisnis Bir Dengan sedikit pemain, bisnis bir menjadi sangat menyegarkan. Namun banyak masalah yang mengadang. TEKS AS Riyanto FOTO riset, dahlan rebo pahing

n Konsumsi minuman beralkohol naik terus

B

isnis bir sangat menyegarkan. Pemain bisnis ini hanya tiga, yakni PT Delta Djakarta, PT Multi Bintang Indonesia, dan PT Bali Hai Brewery. Produksi minuman ini pun masih rendah. Total produksi ketiga produsen itu hanya mencapai 2 juta hektoliter per tahun. Padahal, permintaan terus meningkat. Itu pula yang membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurung­ kan niatnya menjual 26,25% saham PT Delta. Langkah itu diambil karena Delta mampu memberikan dividen yang lumayan. Tahun 2009, perusahaan ini menyetor dividen sebesar Rp 39,9 miliar, dan tahun lalu meningkat lagi menjadi Rp 44,1 miliar. Pemprov DKI menjadi pemegang saham terbesar di Delta, sedang sisanya dipegang San Miguel Malaysia (L) Private Limited. Delta memproduksi minuman beralkohol, seperti Anker Beer, San Miguel Beer, San Mig Light, Carlsberg Beer, dan Anker Stout, dan Kuda Putih. Perusahaan ini juga memproduksi minuman

22

Meskipun permintaan terus meningkat, perusahaan produsen bir diikat berbagai aturan. tak beralkohol, seperti Soda Ice dan Sodaku. Minuman-minuman tersebut dibuat di pabrik yang berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur, Jawa Barat. Delta didirikan pada 1932 oleh perusahaan Jerman, Archipel Brouwerij NV.

Selama Perang Dunia II, pabrik bir ini pindah dari perusahaan Belanda, kemudian diambil Jepang, dan kembali dikuasai perusahaan Belanda. Tahun 1970, Pemprov DKI Jakarta di bawah pimpinan Ali Sadikin mengakuisisi sejumlah sahamnya dan mengubah namanya menjadi PT Delta Djakarta. Perusahaan ini menjadi rombongan pertama perusahaan di Indonesia yang menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia, 1984. Dengan setoran deviden yang tidak kecil, memang sayang bila Delta dilepas. Penjualan bersih perseroan selama enam bulan pertama di 2011 mencapai Rp 651,81 miliar. Nilai ini meningkat 11,4% bila dibanding periode sama tahun lalu. Namun, laba bersih PT Delta melorot 0,9% dari Rp 74,84 di semester-I 2010 menjadi Rp 74,20 di semester-II 2011. Torehan menyejukkan juga dicatat oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk. Selama semester-I 2011, produsen bir Bintang ini berhasil membukukan laba bersih Rp 246,74 miliar. Nilai tersebut meningkat sebesar 11,73% dibanding

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


bisnis bir catatan laba bersih PT Multi Bintang pada periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp 220,82 miliar. Total pendapatan Multi Bintang sepanjang paruh 2011 tercatat sebesar Rp 859,78 miliar. Nilai tersebut turun tipis dibanding pendapatan semester-I tahun lalu sebesar Rp 868,79 miliar. Namun, penurunan tipis tersebut berhasil direduksi perusahaan melalui penekanan beban perusahaan berupa beban usaha yang menurun Rp 159,69 miliar dan beban lain-lain yang menurun Rp 506 juta. Selain memproduksi Bir Bintang, perusahaan ini juga membuat Guiness, Heineken, dan minuman non-alkohol seperti Green Sands dan Recharge Energy Soda. Adapun PT Bali Hai Brewery memproduksi Bali Hai Premium Beer , Draft Beer, Panther Stout, Panther Stout Ginseng, dan Timor Super Brew. Dalam penjualan bir, perusahaan ini memang kalah dari Delta dan Multi Bintang.

Banyak aturan Masalahnya, produsen bir dibatasi oleh kuota produksi. Kondisi ini membuat Ga­bungan Industri Minuman Malt In­ donesia (GIMMI) mendesak pemerintah (Badan Koordinasi Penanaman Modal) agar menambah kuota produksi bir. Alasannya, jumlah wisatawan asing setiap tahun terus bertambah. Meskipun permintaan terus meningkat, perusahaan produsen bir di­ ikat berbagai aturan. Aturan tak hanya di pusat, tetapi juga dibuat oleh pemerintah daerah. Misalnya, regulasi tentang pemberlakuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62 Tahun 2010 yang diterapkan sejak 1 April 2010. Dalam peraturan tersebut, cukai minuman yang mengandung etil alkohol naik dengan batas terendah 15% dan batas tertinggi 500%. Seperti diketahui, minuman ber­ alkohol dibagi menjadi tiga golongan. Golongan A, maksimal memiliki kandungan alkohol 5%. Untuk golongan B, kadar alkohol 5-20%. Adapun golongan C mengandung alkohol di atas 20%. Sejak April 2010, cukai golongan A dinaikkan dari Rp 3.500 menjadi Rp 11 ribu per liter. Untuk golongan B naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 30 ribu per liter, sedangkan golongan C naik dari Rp 25 ribu menjadi Rp 75 ribu per liter. Cukai dan pajak penjualan menjadi komponen pengurang hingga 41%-55% terhadap pendapatan usaha produsen

minuman alkohol. Produsen minuman alkohol akhirnya mulai memperbesar portofolio penjualan dari produk-produk minuman nonalkohol. Selain cukai, minuman beralkohol juga dikenakan kuota produksi. Kondisi ini membuat Gabungan Industri Minuman Malt Indonesia (GIMMI) mendesak pemerintah (Badan Koordinasi Penanaman Modal) agar menambah kuota produksi bir. Selama ini permintaan bir terus bertambah sementara produksi bir dalam negeri tetap dibatasi. Ipung Nimpuno, juru bicara GIMMI, mengatakan imbas dari kondisi itu berdampak pada munculnya produksi minuman keras oplosan dan peningkatan jumlah minuman beralkohol impor ilegal. Ipung mengilustrasikan dampak pembatasan kuota minuman beralkohol

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

dapat dilihat dari jenis minuman alokohol C yang dibatasi hanya 24.500 liter. Namun berdasarkan survei pasar angka yang diserap untuk jenis minuman itu mencapai 476.000 liter. “Kita perkirakan dari produk pararel (oplosan dan impor ilegal),” katanya. Ipung juga mencatat, sejak adanya kenaikan cukai minuman beralkohol April 2010 hingga sekarang telah terjadi peristiwa 250 orang meninggal karena minuman keras oplosan. Angka itu jauh lebih besar dibandingkan tahun 2009 yang hanya 70 orang. Karena itu, GIMMI mendesak pemerintah untuk meningkatkan kuota produksi bir. Selain untuk mencegah penyelundupan minuman beralkohol dan minuman oplos­ an, peningkatan kuota produksi secara langsung dapat meningkatkan penerimaan negara. n

23


bisnis properti

n “Mewujudkan mimpi megaproyek”

Ciputra Tak Henti Tancapkan Patok Ciputra semakin agresif mengembangkan bisnis properti di dalam dan luar negeri. Investasinya lebih dari Rp 10 triliun. TEKS AS Riyanto FOTO dahlan rebo pahing

C

iputra terus berusaha men­ ceng­keram dunia. Setiap jengkal lahan dimaksimalkan menjadi hotel, apartemen, dan mal. Di dalam negeri, perusahaan properti ini telah masuk di hampir seluruh provinsi, mulai Jakarta, Tegal, Semarang, Medan, Manado Pangkal Pinang, Surabaya, hingga Pontianak. Di luar negeri, kelompok usaha ini membangun proyek properti di Vietnam, Kamboja, China, dan Timur Tengah. Nah, di Jakarta, Grup Ciputra terus mewujudkan mimpinya membangun megaproyek Ciputra World. Saat ini PT Ciputra Property Tbk berencana membangun Ciputra World III, meskipun proyek Ciputra World I tengah dalam proses penyelesaian, dan Ciputra World II akan dibangun. Proyek ini berlokasi di Jalan Satrio, Jakarta Selatan. Ciputra World I merupakan proyek besar yang tengah ditangani Ciputra

24

Ketiga proyek itu akan menelan investasi lebih dari Rp 10 triliun dan luas lahan yang digarap sekitar 12 hektare.

Property. Lahan seluas 5,5 hektare itu nantinya akan dibangun pusat perbelanjaan, perkantoran, apartemen, dan hotel. Proyek itu diperkirakan memakan biaya sekitar Rp 5 triliun. Sedangkan di Ciputra World II, yang juga dibangun di Central Business Dis­trict Kuningan, akan dibangun li­ma tower dengan nilai investasi Rp 3 triliun dan luas lahan 3,2 hektare. Awal­nya perusahaan akan membangun dua tower dengan masing-masing 40 lantai. Kini Ciputra Property telah ancangancang untuk melakukan proyek Ciputra World III yang akan menempati lahan seluas dua hektare. Sampai saat ini perusahaan belum menargetkan apapun yang akan dibangun di situ. “Namun yang pasti ketiga proyek itu akan menelan investasi lebih dari Rp 10 triliun dan luas lahan yang digarap sekitar 12 hektare,” kata Ardinata Djangkar, Sekretaris Perusahaan PT Ciputra Property. Ciputra World berada di bawah kendali Harun Hajadi dan Junita Ciputra. Keduanya membawahi proyek di dalam negeri, mulai dari Jakarta, Bogor, hingga Manado. Adapun kelompok kedua membawahi proyek CitraGrand City Tangerang, Palembang, Century 21, media Grup Bintang, dan beberapa proyek baru di Hanoi, Vietnam, Kamboja, dan China. Sedangkan kelompok ketiga dipimpin putra kembar Ciputra, Candra dan Cakra Ciputra. Mereka berdua tengah menyiapkan proyek properti di Pangkal Pinang, Tegal dan Pontianak. Sepanjang 2011, Grup Ciputra menargetkan penjualan Rp 3,19 triliun. Adapun hingga September 2011, grup usaha ini mencatat penjualan sebesar Rp 3,14 triliun. Pencapaian ini diambil dari beberapa anak usaha perseroan di dalam dan luar negeri. Sementara PT Ciputra Development Tbk (CTRA), salah satu anak usaha Ciputra, menghasilkan penjualan Rp 2,4 triliun. Angka ini meningkat 83% dibandingkan periode September 2010. Saat ini perseroan membawahi proyek Ciputra World Jakarta, Mal dan Hotel Ciputra Jakarta, Semarang, Sommerset Citra Jakarta, Dipo Business Center, Ciputra Hospital, dan beberapa lainnya. Hingga akhir tahun, Grup Ciputra akan meluncurkan lima proyek baru Citraland Tegal, CitraGran Jogja, Raffles Residences, Ciputra World Jakarta II, dan Bizpark CE Banjarmasin. n

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


bisnis katering

n Agar terhindar dari diare

Bisnis Makanan Jemaah Haji Pemerintah menggandeng 13 perusahaan katering untuk melayani perut jemaah haji. Dulu nasi kotak, kini prasmanan. TEKS AS Riyanto FOTO dok. inilah.com

M

usim haji adalah juga masa-masa menyenangkan untuk bisnis. Maklum, saat itu ada 211 ribu orang tengah berhaji. Itu berarti bisnis menggiurkan untuk menjual makanan kepada mereka. Bayangkan, 211 ribu orang makan tiga kali sehari selama 40 hari, itu berarti uang miliaran rupiah. Itu belum termasuk makan di asrama sebelum berangkat ke Mekah. Sebab, selama di asrama haji, calon jemaah tak boleh jajan di luar asrama. Mereka harus makan di dalam asrama. Ambil contoh, untuk embarkasi Jakarta-Bekasi saja, Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat melelangkan pengadaan katering senilai Rp 2,8 miliar. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pelayanan makanan

bagi jemaah haji dilakukan dengan cara prasmanan. Akibatnya, para jemaah haji pun harus mengantre panjang demi mendapatkan makanan. Cara ini dipilih lantaran pemerintah Indonesia ingin jemaah haji Indonesia terhindar dari penyakit diare yang disebabkan dari nasi kotak. Selain itu, para calon haji itu pun bisa memilih makanan yang disukai. “Kami memilih prasmanan dengan antrean panjang, tetapi tidak berisiko sakit perut. Karena kalau sakit perut itu nanti para jemaah haji tidak bisa beribadah,� ucap Suryadarma Ali, Menteri Agama. Pemerintah telah menggandeng 13 perusahaan yang akan melayani jemaah haji di Arab. Perusahaan tersebut adalah Funduk Tasnim Al Faizin Catering atau

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

biasa disebut Tasnim Catering yang menyediakan makanan di Armina. Perusahaan lainnya di antaranya Al Damanhuri Indonesian Food, Al Munief Corp, Al Ahmadi Catering, dan Mataim We Matbah Al Jawa. Sejak 2007, Tasnim Catering sudah rutin ditunjuk melaksanakan proyek serupa. Perusahaan ini sudah mendatangkan sejumlah bumbu masak dari Indonesia, seperti jahe, lengkuas, asem, hingga terasi. Katering ini juga telah menumpuk beras di gudangnya. Sementara sayuran yang familiar dengan lidah orang Indonesia juga sudah ditimbun dan didatangkan dari daerah dekat Arab Saudi karena pertimbangan pasokan dan kesegaran. Sementara untuk lauk pauk disesuaikan dengan aturan Kementerian Agama. Dalam 15 kali makan, jamaah mendapat ayam goreng sebanyak dua kali dan empal tiga kali. Di sela menu ini, Tasnim Catering juga menambah ikan asin. Saat ini, ikan-ikan asin asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah disimpan di puluhan kulkas besar. Seluruh makanan dibuat oleh 250 juru masak yang didatangkan dari Indonesia. Bisa dibayangkan, semakin banyak orang berhaji, semakin banyak pula makanan yang harus disediakan. Tentunya juga, semakin banyak fulus yang menggelontor dari bisnis ini. n

25


b

inilahREVIEW 08 Tahun I | 17-23 Oktober 2011


sisipanilmuwan

Ilmuwan yang hengkang ke negeri jiran semakin banyak. Ini bukan semata-mata karena kecilnya fulus yang mereka dapat di tanah air. TEKS Satrio Adi Nugroho FOTO Dahlan rebo pahing, Ardhy Fernando, Presidensby.info, riset

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

27


sisipanilmuwan

n Presiden SBY memperhatikan BBM blue energy di kediaman pribadi Puri Cikeas Indah, Bogor

A

pa benar “Rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri”? Tanyakan itu pada ilmuwan atau peneliti. Senin lalu (24/10), sebuah koran terkemuka menurunkan satu artikel dengan judul yang cukup besar: “Ilmuwan Indonesia Diincar”. Isinya menggambarkan betapa ilmuwan-ilmuwan muda negeri ini terus jadi objek buruan negeri-negeri tetangga. Malaysia dan Singapura terbilang yang paling getol berburu. Negara-negara ‘pemburu’ atau mungkin tepatnya pembajak, seperti Malaysia dan Singapura, sepertinya tahu betul, jika banyak ilmuwan Indonesia sudah gerah di negerinya sendiri. Mereka juga tahu persis kalau pemerintah Indonesia terkesan acuh tak acuh pada ilmuwan-ilmuwan cerdas yang dimilikinya. Ini adalah peluang bagi mereka. Umpannya juga seder­ hana, gaji besar dan jaminan fasilitas penelitian modern yang bisa mewadahi adrenalin rasa keingintahuan para ilmuwan itu. Tidak saja berburu dan merayu para ilmuwan Indonesia yang tengah belajar di negeri luar, mereka juga tak sungkan berburu langsung di beberapa lembaga riset di Indonesia. Lukijanto, peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, punya pengalaman saat ia belajar dan mengambil program doktoral bidang pesisir dan kelautan di

28

Mungkin karena hasil riset ini mereka berani menawari gaji Rp 40 juta sebulan Kyushu University Jepang pada 2009 lalu. “Perguruan tinggi Malaysia sempat menawarkan gaji total 5.000 dolar AS (sekitar Rp.45 juta) per bulan,” ujarnya seperti dikutip Kompas. Sejumlah ilmuwan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga pernah merasakan tawaran serupa. Iming-iming gaji tinggi dan fasilitas lengkap jadi gincu pemikat. Ahli mikrobiologi pada Pusat Penelitian Biologi LIPI, I Made Sudiana, yang mengembangkan riset isolasi dan pengembangbiakan mikroba tanah dari lereng Gunung Merapi sempat merasakan rayuan maut negeri jiran. Tawarannya begitu menggoda iman. Bayangkan, gaji tujuh kali

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


sisipanilmuwan lipat disodorkan utusan negeri para datuk itu. Tapi Sudiana ogah. Sebab dia menduga, hasil risetnya yang mampu mengisolasi dan mengembangbiakkan lima strain mikroba endemik lereng Merapi yang berfungsi sebagai pelarut fosfat, penambat nitrogen, dan pengatur hormon tumbuh itulah yang membuat lembaga penelitian negeri jiran kepincut. “Mungkin karena hasil riset ini mereka berani menawari gaji Rp 40 juta sebulan,” kata Sudiana seperti dikutip i-berita.com.

Bukan Cerita Baru Perburuan ilmuwan Indonesia oleh beberapa negara tetangga sejatinya bukan cerita baru. Di tahun 2008 misalnya, sejumlah periset bidang unggulan LIPI memilih hengkang ke luar negeri. Ines Irene Atmosukarto, periset pada Pusat Penelitian Bioteknologi, salah satunya. Riset Ines, yang dilakukan antara tahun 2003 dan 2006, terbilang penting. Ines menemukan cara membuat protein M2 yang terdapat pada virus flu burung dengan bahan dari keanekaragaman hayati lokal. Dan menurutnya, hasil risetnya itu berpeluang untuk dijadikan vaksin sintetis flu burung (H5N1) yang belakangan jadi momok menakutkan dunia. Namun sejak awal 2007 Ines memilih Australia dan bekerja di sebuah perusahaan bioteknologi di Canberra, yang bergerak di bidang penelitian pembuatan vaksin. Peneliti lainnya Inez Slamet-Loedin, periset bidang unggulan di bidang tanaman pangan padi dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI. Ia memilih hengkang ke Filipina dan bekerja pada International Rice Research Institute (IRRI) sejak 1 Agustus 2008. Inez sebelumnya mengembangkan riset unggulan LIPI berupa rekayasa genetika tanaman pangan padi untuk menghasilkan varietas tahan kekeringan dan banjir. Memang, kasus Inez ini sempat ditampik LIPI, di mana ia dibesarkan. Pihak LIPI menyebut, Inez bukan hengkang melainkan tengah menjalani program pelatihan demi penelitiannya. Benarkah demikian? Wallahualam. Yang jelas, bukan hanya Inez yang berperilaku seperi itu. Kenyataannya makin banyak ilmuwan dan peneliti Indonesia memilih negeri tetangga untuk berkarir. Prof. Dr. BJ Habibie, mantan Menristek, pakar penerbangan internasional, sekaligus Presiden Ke­ tiga RI dalam orasi budaya awal 2011 di Universitas Muhamma­ diyah Yogyakarta bahkan menyebut, ada 48 ribu tenaga ahli bertitel S2 (master) hingga S3 (doktor) dari berbagai bidang yang

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

disekolahkan ke luar negeri 15 tahun lalu oleh pemerintah. Kini, mereka tidak diketahui lagi keberadaannya. Kabarnya, sebagian besar mereka memilih menetap dan bekerja di beberapa negara Eropa dan Amerika. Lalu ada data Atase Pendidikan KBRI Malaysia yang juga mengejutkan. Setidaknya ada sekitar 4.000 WNI yang

Umpannya juga sederhana, gaji besar dan jaminan fasilitas penelitian modern yang bisa mewadahi adrenalin rasa keingintahuan para ilmuwan itu menjadi pengajar dan peneliti kontrak di berbagai perguruan tinggi di Malaysia. Inilah yang disebut Arman Hakim Nasution, dosen Teknik Industri ITS, dalam opininya di Kompasiana. Menurutnya, dua fenomena di atas merupakan gejala yang disebut “brain drain”. “Brain drain” adalah suatu kondisi terjadinya perubahan signifikan dari definisi aset perusahaan/ organisasi. Bila bila pada tahun 70-an struktur aset perusahaan didominasi oleh tangible asset sebanyak 83 persen, tetapi pada era 2000-an terjadi pegeseran besar di mana komposisi intangible asset mendominasi 80 persen aset perusahaan. Intangible asset di sini maksudnya adalah SDM berpengetahuan tinggi yang kini menunjukkan tren peningkatan di era knowledge and information. Saat ini brain drain di Indonesia diperkirakan telah mencapai 5%.

Bukan Soal Fulus Memang, bukan hanya soal gaji atau fulus yang jadi ukuran. Hampir

n Inez SlametLoedin

29


sisipanilmuwan

Sebanyak 48 ribu tenaga ahli bertitel S2 (master) hingga S3 (doktor) dari berbagai bidang yang disekolahkan ke luar negeri 15 tahun lalu oleh pemerintah, tidak diketahui lagi keberadaannya. Sebagian besar mereka memilih menetap dan bekerja di beberapa negara Eropa dan Amerika

kan, tidak seperti di Indonesia,� kata Soebandrio. Benar. Di negara-negara itu kegiatan riset adalah hal penting dan mutlak. Malaysia dan Korea Selatan, misalnya melarang para ilmuwannya bekerja ke luar negeri. Konsekuensinya tentu saja pemerintah berkewajiban memenuhi fasilitas yang memadai untuk para peneliti berkreasi. Sebaliknya, pemerintah Indonesia seperti mengabaikan peran penting para peneliti yang ada di berbagai lembaga riset.

Anggaran Minim Tengok saja besaran anggaran negara untuk investasi riset. Di tahun 2010, pemerintah telah berupaya meningkatkan alokasi dana untuk penelitian dan pengembangan dari semula sebanyak Rp 1 triliun di tahun 2005, menjadi Rp 1,9 triliun. Bandingkan dengan negara lain. India misalnya, yang menganggarkan dana 40 miliar dolar AS untuk lembaga riset dan penelitian. Sementara China dan Jepang jumlahnya masing-masing mencapai 200 miliar dolar AS. Selanjutnya, Jerman 80 miliar dolar AS, serta Prancis 50 miliar dolar AS. Amerika Serikat terbilang memiliki anggaran penelitian terbesar, yaitu 400 miliar dolar AS per tahun. Rektor Universitas Indonesia, Gumilar R Soemantri, di Jakarta, Rabu (26/11) menyebut, anggaran riset di Indonesia yang hanya berkisar 0,01 persen dari total Produk Domestik Brutto (PDB), sangatlah rendah. Angka ini disebut Gumilar tidak menjanjikan lahirnya sebuah kultur akademik yang di dalamnya terdapat inovasi dan juga kreativitas

semua yang hengkang beralasan bahwa mereka pergi lantaran perhatian pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana penelitian sangatlah minim. Ini tentu jadi hambatan bagi manusia bertipe penuh rasa keingintahuan tinggi seperti para ilmuwan atau peneliti itu. Staf Ahli Menteri Riset dan Teknologi Amin Soebandrio juga pernah menyebut, hengkangnya para peneliti ke luar negeri bukan semata karena uang. Harus diakui, Indonesia tidak secepat negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, atau Vietnam, dalam mengoptimalkan tenaga peneliti unggulan. “Iklim penelitian di negara-negara itu menyegar-

n Kusmayanto Kadiman

30

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


sisipanilmuwan

para peneliti. Termasuk tentunya gaji memadai yang kerap dikeluhkan. “Tugas pemerintahlah untuk melakukan perbaikan kesejahteraan itu melalui peningkatan anggaran riset. Anggaran sekitar 2-3 persen dari PDB adalah jumlah ideal,” papar Gumilar.

Negeri Instan Di negeri yang inginnya serba instan seperti Indonesia, bidang riset atau penelitian memang kurang mendapat tempat. Cerita Kusmayanto Kadiman, mantan Menristek di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid 1 menarik untuk disimak. Kusmayanto ingat betul momen saat pertama kali dia dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla yang baru terpilih pada Pemilu 2004 lalu. Saat ditanya apa hal yang mendesak dalam urusan Kementerian Riset dan Teknologi, Kusmayanto pun menyebut minimnya anggaran sebagai persoalan. “Saya ajukan anggaran satu triliun rupiah untuk setahun kala itu. SBY dan JK mengiyakan,” ujar Kusmayanto. Namun, pada kenyataannya itu tak berlangsung mulus. Jumlah anggaran selalu mentok di Departemen Keuangan yang saat itu dipimpin Sri Mulyani. “Jadi, saya yang teknolog tak sejalan dengan gaya ekonom yang selalu berpegang pada prinsip ekonomi. Bagi ekonom, riset maupun penelitian mungkin dianggap sesuatu yang tidak ekonomis!” Begitu pun halnya dengan penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2007, di mana pemerintah akan memberikan insentif kepada perusahaan yang melakukan penelitian. PP ini juga tidak jalan. Padahal bila PP ini diimplementasikan dengan baik dan perusahaan, misalnya badan usaha milik negara (BUMN), bisa menganggarkan dana untuk penelitian, maka dipastikan kehidupan peneliti di Indonesia akan lebih baik. Tapi, sudahlah. Indonesia memang negeri instan. Ter-

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

masuk pemimpinnya yang selalu bereaksi pada sesuatu yang instan. Masih ingat geger blue energy dan padi Super Toy HL-2? Dua kasus itu terbilang memalukan. Sulit diterima akal sehat, bagaimana mungkin Presiden SBY begitu mudah percaya pada sesuatu yang ilmiah tetapi tidak didasari proses ilmiah. Semula blue energy, yang juga disebut Minyak Indonesia Bersatu, dianggap sebagai temuan spektakuler di mana air laut bisa disulap menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Bahkan, SBY sendiri sempat melepas rombongan kendaraan berbahan bakar blue energy temuan warga Nganjuk, Jawa Timur Joko Suprapto itu di Puri Cikeas untuk diberangkatkan ke Bali saat diselenggarakannya Konferensi Internasional Climate Change 3-14 Desember 2007. Tak jelas hasil blue energy, kontroversi ‘ilmiah’ kembali berlanjut. Adalah padi Super Toy HL- 2 rekaan seorang petani bernama Supriadi alias Toyong asal Bantul, Jawa Tengah. Temuan ini disambut baik SBY. Namun yang terjadi kemudian, para petani mengeluhkan dan meminta ganti rugi setelah Super Toy yang digembar-gemborkan bisa panen tiga kali dalam satu kali tanam itu, kopong belaka. Pantaslah bila Istana dibuat malu. Tapi anehnya, kalangan istana yang diisi oleh orang-orang pintar sepatutnya tahu betul sosok PT Sarana Harapan Indopangan (SHI) promotor dua temuan gombal itu. Apalagi itu melibatkan presiden. SHI bukanlah perusahaan, apalagi lembaga riset. Dan Heru Lelono, sosok penting di dalam SHI itu bukanlah seorang peneliti. Dia cuma politisi yang begitu lengket dengan SBY. Istilah kerennya adalah ‘pembisik’. Inilah yang aneh. Pemimpin yang mau serba instan rupanya lebih mendengar dan percaya pada pembisik ketimbang para ilmuwan. Kalau sudah begini, tak salah jika para penelitri melihat rumput tetangga lebih baik dari rumput halaman rumah kita. n

31


sisipanilmuwan

Bantal Emas dan Kita yang Tertidur Peran bio teknologi dipercaya bakal menggeser teknologi informasi di era bio-age ini. Perlu ketegasan dan keberpihakan pemerintah agar Indonesia tak semakin jauh tertinggal. TEKS Satrio Adi Nugroho FOTO Riset

n Pedagang Durian di pinggir jalan

P

residen Kelima RI Megawati Soekarnoputri adalah penggemar durian. Bukan cuma karena rasanya yang aduhai, tapi juga lantaran durian punya kenangan khusus. Ceritanya berawal saat Megawati belia. Pada 1957 Ratu Sirikit dari Thailand bertandang ke Indonesia sebagai tamu negara. Sudah jadi kebiasaan, Presiden Pertama RI, Soekarno menyambut hangat tamu agung itu. Salah satunya adalah mengajak sang ratu menyambangi Kebun Binatang Ragunan. Sebagai anak presiden, Megawati diajak ikut serta. Jadilah mereka piknik berkeliling kebun binatang kebanggaan Indonesia saat itu. Tak cuma itu, Bung Karno, seperti bia-

32

sanya, menyajikan santapan khas Indonesia. Dan durian yang dijuluki Fruit of the Kings atau buah para raja jadi santapan utama. Ratu Sirikit sempat terheran melihat buah berduri tajam dengan aroma menyengat itu. Tapi itu tak lama, karena dalam sekejap sang ratu begitu antusias menyantap. Bung Karno puas. “Akhirnya Bapak membawakan beberapa buah durian Ragunan untuk dibawa pulang ke Thailand,� kenang Mega. Itu cerita masa lalu. Kini, mengingat kisah itu Mega mengaku sebal. Bayangkan, durian yang dulu datang dari Indonesia disulap Thailand menjadi komoditas yang menggiurkan. Namanya durian monthong, yang merupa-

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


sisipanilmuwan kan hasil rekayasa para ilmuwan negeri Gajah Putih. Ukurannya laksana ‘gajah’ bila disandingkan durian Ragunan. Monthong dalam bahasa Thailand berarti bantal emas, lantaran memiliki daging buah manis, tebal berserat, dan berwarna kuning sekalipun berkulit tajam. Yang menakjubkan lagi, Thailand kini menjadi negara eksportir durian monthong terbesar di dunia. Jumlahnya luar biasa, sekitar 781,000 ton atau 56% dari jumlah total panen durian dunia yang mencapai 1.400.000 ton dalam setahun. Di tahun 1999, misalnya Thailand sudah melempar buah berduri itu ke berbagai negara di dunia seperti Taiwan, Hongkong, Singapura, Kanada, bahkan Indonesia. Memang, belakangan, nilai ekonomis durian monthong mendorong petani lokal ikutan membudidayakan monthong. Tapi tetap saja ini menyesakkan. “Walah, kalau ingat itu pahit. Thailand yang awalnya cuma dapat durian dari kita, kini telah menjadi eksportir durian monthong terbesar di dunia,” ungkap Mega.

Investasi Jangka Panjang Harus diakui, menciptakan durian monthong bukanlah perkara sekejap. Thailand telah melaluinya dengan berbagai riset dan penelitian yang melibatkan banyak ilmuwan. Hasilnya, tak cuma durian. Pepaya, jambu, mangga, bahkan beras kini banyak berembel-embel Bangkok alias Thailand. Jadi, jelas, dalam hal pengembangan bioteknologi, Thailand memang tak mau main-main. Berbagai badan riset didukung penuh pemerintah. Mereka meyakini jika penelitian, riset, atau apapun namanya adalah sebuah investasi jangka panjang. Dalam satu kesempatan diskusi di kantor Inilah Review beberapa waktu lalu, Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), Kusmayanto Kadiman menyebutkan, persoalan budidaya pangan atau apapun yang menyangkut hajat hidup rakyat Thailand, pasti didukung Raja. “Absoluditas Raja menjadikan Pemerintah tak kuasa menolak. Dan itu terbukti berhasil. Pemerintah Thailand tak sungkan menyisihkan budget yang besar demi penelitian,” katanya. Era Bio-Age Masa kini adalah era yang disebut bio-age. Akselerasi spektakuler di bidang teknologi (pertanian), yang ditandai dengan perkembangan bioteknologi dalam beberapa dasawarsa terakhir, terutama di negara-negara maju tampak di depan mata. Karena itu, bukan hal mustahil jika di masa depan, persaingan di sektor pangan dan pertanian tidak lagi ditentukan oleh kepemilikan sumberdaya alam, melainkan teknologi biologis yang padat kapital dan menghasilkan produktivitas tenaga kerja dan sumberdaya lain yang tinggi. Jacques Diouf, Direktur Jenderal FAO di tahun 2004 pernah brujar, “Clearly, agricultural biotechnology has real potential as a new tool in the war of hunger”. Jelas, teknologi di bidang pertanian adalah senjata potensial dalam pertempuran melawan ancaman kelaparan. Lalu, apa yang terjadi di Indonesia? Ini yang memiriskan. Mainstream pembangunan ekonomi negeri ini masih belum fokus pada pengembangan kapabilitas sumberdaya pertanian. Persoalan riset, penelitian, di bidang apapun

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

n Panen padi super toy, Agri bisnis menjadi sebatas jargon yang tidak jelas arahnya

Jadi jangan heran jika kemudian kebijakan impor pangan yang dipilih ketimbang berinvestasi dalam pengembangan pangan sebagai upaya pemanfaatan biotekonologi itu, sebut Kusmayanto, selalu dipandang sebagai sebuah investasi besar yang mubazir. ”Jadi jangan heran jika kemudian kebijakan impor pangan yang dipilih ketimbang berinvestasi dalam pengembangan pangan sebagai upaya pemanfaatan bioteknologi.” Makanya, agribisnis menjadi sebatas jargon yang tidak jelas arahnya. Padahal tehnologi (pertanian) di era bio-age sungguh memerlukan ketegasan visi, misi dan upaya-upaya terobosan dalam mengembangkan riset-riset bioteknologi berbasis keunggulan kompetitif negara kita. Ia juga harus merupakan long term blue print yang menjadi urusan bangsa demi menatap masa depan agar tidak tertinggal lebih jauh lagi. Keberpihakan pemerintah adalah mutlak. Sebab, selama ini kita hanya tertidur pulas di tengah lari kencang negeri-negeri tetangga memerangi ancaman kelaparan. n

33


figur

Lindsay Lohan

Tolak Tawaran Playboy TEKS Ardi siregar FOTO danu

A

ktris Lindsay Lohan dikabarkan baru saja me-

nampik Rp 15,5 miliar yang ditawarkan kepadanya. Maklum saja, tawaran menggiurkan buat bintang ‘Mean Girls’ itu disampaikan oleh Majalah Playboy dan sebuah perusahaan sex toys. Untuk berpose tanpa busana di cover Playboy, aktris 25 tahun itu diiming-iming Rp 6,6 miliar. Sementara tawaran US$ 1 juta atau Rp 8,9 miliar diajukan perusahaan Fleshlight yang ingin membuat cetakan bagian tubuh Lindsay. Meski tawaran sangat menggiurkan, Lindsay Lohan kabarnya bakal menolak. Teman dekat Lindsay dengan yakin mengatakan, sang aktris tidak akan mau menerima tawaran semacam itu. “Dia tidak akan pernah mau. Berapapun yang ditawarkan,” kata;nya. Toh kabar tetap santer mengabarkan bahwa Lindsay akan tampil dalam cover Majalah Playboy edisi Januari 2012. Sesi pemotretan rencananya akan dilakukan di sebuah rumah mewah di kawasan Beverly Hills. Benarkah? Pihak Lindsay enggan berkomentar. “Untuk saat ini saya belum mengkonfirmasi atau pun membantahnya,” kata Steve Honig, juru bicara Lindsay.n

34 HAl 34 - 35 Edisi 10 Figur.indd 34

inilahREVIEW I | 17-23 Oktober 2011 inilahREVIEW 10 Tahun I | 08 31 Tahun Oktober06 November

8/2/2011 12:46:26 AM


figur

Atiqah Hasiholan

Duta Kelestarian Lingkungan TEKS Ardi Siregar FOTO aris DANU

A

tiqah Hasiholan bangga dengan predikat yang baru saja disandangnya. Dia dipercaya menjadi duta kelestarian lingkungan oleh sebuah produk komersil. Itu sebabnya, dia mengaku akan selalu menampilkan pribadi seorang pecinta lingkungan. “Ini bukan sembarangan. Ini concern tentang lingkungan. Bukan hanya perkataan, tapi dari hati,” ujar Atiqah yang mengaku serius mempelajari masalah pemanasan global atau global warming itu. Setelah mempelajari, Atiqah menerapkannya dalam kehidupan keseharian. Dia mulai menerapkan hemat listrik, hemat air dan memakai produk yang ramah lingkungan di rumahnya. Termasuk menegur keluarga atau teman yang dianggapnya tak peka kelestarian lingkungan. “Kalau satu orang saja peka lingkungan, dampaknya akan sangat besar dalam kehidupan,”ujarnya.n

Ratna Anjani

Protes Syair Nakal TEKS Ardi Siregar FOTO ratnaanjani.com

P

edangdut Ratna Anjani belakangan ini semakin gundah. Itu lantaran makin banyaknya syair lagu dangdut yang nakal dan berbau pornografi. Ibu dua anak itu pun siap menggelar aksi protes dengan didukung Raja Dangdut Rhoma Irama. “Bayangkan saja seandainya syair lagu yang nakal serta mengandung unsur porno tersebut didengar, dihafal dan dinyanyikan anak-anak kecil. Tentu akan membawa dampak buruk psikologis dalam pertumbuhan dan perkembangan mental anak-anak tersebut,” ujar Ratna geram. Kini, penyanyi lagu ‘Bojo Loro’ itu sedang giat menggalang dukungan atas aksi yang bakal digelarnya. Beruntung dirinya sudah mengantongi dukungan dari Rhoma Irama. “Jalankan dan saya siap dukung,” kata Bang Haji Rhoma saat Ratna menyampaikan maksudnya. Salah satu pihak yang dikonfirmasi Ratna terkait rencana aksinya tadi tak lain Komisi Penyiaran Indonesia.n

inilahREVIEW inilahREVIEW08 10Tahun TahunII||17-23 31 OktoberOktober 062011 November 2011

HAl 34 - 35 Edisi 10 Figur.indd 35

35 8/2/2011 12:46:29 AM


gaya hidup mobil

Mobil “Terpanas” 2012:

Super Mahal, Super Mewah Diam-diam sudah lebih dari seabad silam, mobil-mobil mewah diburu orang-orang kaya di negeri ini. Pabrikan dunia telah menyiapkan model-model terbarunya untuk tahun 2012 ke pasar Indonesia. TEKS Elka Saraswati FOTO riset

M

all Taman Anggrek, suatu siang. Beberapa lelaki dan perempuan muda memandang mobilmobil Mer­­cedes Benz yang dipamerkan. Di antaranya ada seri SLK 200 yang memanjakan mata. Harganya jangan tanya, lebih dari Rp 900 juta. Tentu saja, untuk sebuah kepuasan dan kenyamanan, harga bukan lagi masalah. Sejumlah kalangan, menganggap mobil keren yang super mewah itu adalah perwujudan eksitensi. Tak heran bila banyak orang yang sejak lama mempersiapkan diri untuk memilikinya. Bahkan mereka mencermati mobilmobil super apa yang sedang disiapkan pabrikan-pabrikan dunia, dan bakal diluncurkan tahun 2012 mendatang. Mereka yakin, cepat atau lambat mobilmobil tersebut bakal datang juga ke negeri ini. Hanya soal waktu saja.

2012 Lamborghini Jota

Harga sekitar Rp 4,75 miliar.

Imbalannya, tentu saja keme­ wahan berkendara di sedan sport yang m­emiliki mesin yang berdaya pacu sekitar 700 tenaga kuda dan dilengkapi dengan space frame aluminium baru untuk mengganti rangka baja tabung sebelumnya.

Mercedes-Benz SLS AMG Roadster

ya yang menandai kehadiran 125 tahun Mercedes-Benz. Model ini mengusung atap lunak tiga lapis yang dapat dibukatutup dalam tempo 11 detik dengan jantung pacunya adalah mesin V8 berkapasitas 6.208 cc (6.3 liter) bertenaga 563 tenaga kuda dan transmisi kopling ganda 7-speed. Di bagian interiornya, kemewahan ditunjukkan secara anggun oleh pelapis kulit designo, trim metalik dan sepasang jok dilengkapi perangkat penghangat Airscarf System. Fasilitas opsionalnya menawarkan sistem audio Bang & Olufsen dan layar display AMG Performance Media yang menampilkan informasi kendaraan secara aktual.

Harga Rp 4,4 miliar. Varian terbaru Mercedes-Benz ini disebut-sebut sebagai salah satu mahakar­ 2012 Lamborghini Jota concept

36

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011


gaya hidup mobil

Lexus LS 600h L

Harga Rp 2,7 miliar. Mobil ini diklaim memiliki fitur berteknologi tinggi dengan mesin hybrid termewah berupa mesin V8 5.0-liter dan dua motor listrik yang salah satunya digunakan sebagai starter mesin saat menghidupkan mesin mobil. Mobil ini juga memiliki bahan bakar yang cukup irit dibandingkan dengan pendahulunya, sementara interior mobil ini juga akan hadir dengan interior yang cukup luas dan handling yang lebih baik dan tetap mementingkan kenyamanan serta akselerasi yang prima.

BMW Seri 6 Coupe 2012

Harga belum dirilis, ditaksir lebih dari Rp 1,5 miliar. Merupakan generasi ketiga Seri 6 Coupe. Desain menampilkan bonnet yang panjang, garis atap dinamis, shark nose dengan kidney grille maju ke depan, beberapa air intake besar. Bagian wheel arch dan kap mesin dipahat sedemikian rupa sehingga menampilkan sosok yang berotot. Seri 6 Coupe terbaru memiliki dimensi lebih panjang, lebih rendah, dan lebar dari pendahulunya. Semua model memilik transmisi otomatis 8-speed dan diimbuhi fungsi Auto Start-Stop dan mode ECO PRO (khusus BMW 640i Coupe).

Sports sedan BMW M5

Diluncurkan November 2011. Harga ditaksir Rp 1 miliar. Jenis ini adalah sedan premium yang mempunyai kedinamisan seperti mobil balap sekaligus kenyamanan untuk per-

jalanan jauh. Jantung pacunya adalah mesin dengan performa tertinggi yang pernah dibuat M Division. Transmisi menawarkan pilihan manual (S) dan otomatis (D) yang masing-masing dilengkapi tiga program yang bisa dipilh pengemudi yaitu sport, relaxed dan efficient driving. Juga ada speed assistance yang membantu saat mobil melaju lambat.

Chrysler 300C

Harga Rp 910 juta. Mobil ini menggunakan Electrical Fuel Injection (EFI) dengan seluruh piranti sudah terkomputerisasi dan disertai dengan sistem Anti Roll Mitigation (ARM) sehingga tidak akan terbalik ketika harus belok dengan kecepatan tinggi. Ada beberapa warna sebagai pilihan dan ditunjang dengan automatic sunroof dengan audio menggunakan sistim digital mulai dari radio dengan 30 GB hard drive yang dipadu dengan 6,5 inch layar sentuh.

Nissan GT-R 2012

Harga Rp 800 jutaan. Rencananya model ini akan dijual di pasaran awal tahun depan. Fitur-fitur pada Black Edition sudah termasuk kursi Recaro merah dan trim interior hitam dengan headliner berwarna gelap. Mobil ini juga dilengkapi mesin twin turbo V6 3.8-liter GT-R yang memproduksi daya 530 tenaga kuda. Fasia depan juga telah diperbarui dengan sirip ganda dan lampu LED intensitas tinggi, ditambah ban roda 20-inci terbaru dengan serat karbon trim di kabin. n

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011

Benz tipe Carl Benz

Bangsawan dan Tradisi Mobil Mewah

S

oal kegemaran sebagian orang di negeri ini memburu mo­ bil me­ wah, boleh jadi tak bisa dilepaskan dari tradisi masa lalu. Beberapa literatur dunia mencatat, bangsawan-bangsawan di Nusantara termasuk orang pertama di dunia yang memiliki mobil mewah. Sunan Solo, misalnya, pada tahun 1894 memesan khusus mobil ber­merek Benz tipe Carl Benz dari Eropa. Diperlukan waktu satu tahun persiapan pembuatannya, kare­ na tipe ini memiliki banyak variasi sesuai dengan pesanan Sunan. Raja Nusantara lain yang membeli mobil adalah Sultan Ternate, pa­da tahun 1913. Sultan memesan mo­bil setelah terkesan diajak keliling oleh seorang Belanda dengan mengendarai mobil bermerek King Dick. Bangsawan lain di luar raja yang men­ datangkan mobil dari Eropa ada­lah Kanjeng Raden Sosrodining­ rat. Pada tahun 1907 dia membeli se­buah mobil merk Daimler yang me­mang tergolong mobil mahal dan hanya dimiliki petinggi Belanda, ter­ masuk Gubernur Jenderal di Batavia. Di Pekalongan, ada bangsawan ber­nama Raden Mas Ario Tjondro yang pada tahun 1904 juga sudah ber­ keliling kota dengan mobilnya yang bermerek Orient Backboard. n

37


kehutanantanam satu miliar pohon

Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan :

“Menanam Pohon Bisa Menjadi Lifestyle” TEKS hideko FOTO wirasatria

K

ementerian Kehutanan tampaknya tak ingin setengahsetengah dalam menjalankan program penanaman satu miliar pohon per tahun. Maklum, kerusakan hutan di negeri ini sudah sangat parah. Sampai saat ini luas hutan yang rusak sudah mencapai 65 juta hektar atau 50% dari luas hutan Indonesia. Hutan yang ter-

38

sisa pun terus terancam karena tingkat kerusakan hutan rata-rata mencapai 1,08 juta hektar per tahun. Karena itu, selain terus menggalakkan program menanam pohon minimal satu miliar batang per tahun, Kementerian Kehutanan juga mengambil kebijakan moratorium penebangan hutan. “Hutan Indonesia sudah dalam keadaan

kritis karena selama puluhan tahun menjadi andalan untuk pendapatan negara,” kata Zulkifli. Pemerintah, lanjutnya, akan lebih ak­tif memperbaiki kondisi hutan yang terlanjur rusak. Jika program penanaman satu miliar pohon berjalan baik, menurut Zulkifli, bukan hanya kerusakan hutan yang bisa

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


bursasaham teratasi. “Indonesia, 25 tahun ke depan akan menjadi produsen kayu terbesar dunia. Karena itu, ini program besar dan perlu melibatkan seluruh lapisan masyarakat,� kata Zulkifli. Dalam sebuah wawancara dengan Iwan Purwantono dan Wirasatria dari InilahReview, Selasa (25/10/2011), Zulkifli, menjelaskan mengenai kehutanan dan potensi yang terkandung di dalamnya. Berikut Petikannya : Kementerian Kehutanan (Kemenhut) terlihat sibuk mengejar target penanaman satu miliar pohon? Memang, saat ini Kemenhut fokus pada penananam. Kemenhut sudah tidak lagi memberikan izin baru ataupun konsesi baru. Kami sudah menetapkan moratorium, tidak ada lagi penebangan di hutan alam primer maupun di lahan gambut. Keputusan moratorium ini murni keputusan Kemenhut, tidak ada tekanan apalagi pesanan dari pihak lain. Moratorium itu tentu ada konsekuensinya. Bagaimana dengan ketersediaan bahan baku kayu? Tidak ada masalah. Industri tanaman kayu kini berkembang pesat. Sehingga, persediaan bahan baku kayu cukup. Artinya moratorium tidak berdampak pada ketersediaan bahan baku kayu. Dahulu, sekitar 70% bahan baku kayu didapat dari hutan alam, sisanya baru dari hasil tanaman. Sekarang kondisinya

terbalik, 75% bahan baku kayu berasal dari tanaman, dan hanya 25% dari hutan alam. Ini menunjukkan budaya menanam pohon sudah berjalan. On the track. Mengapa baru sekarang program tanam satu miliar pohon dicanangkan? Karena saya baru sekarang menjabat menteri kehutanan. Akibat eksploitasi hutan yang kebablasan, selama 40 tahun hutan banyak yang rusak. Menurut Prof Herman Haeruman (pakar kehutanan, yang juga guru besar IPB), kerusakan hutan di Indonesia, sangat parah. Bila pemerintah hanya berdiam diri, perlu waktu 200 tahun untuk memulihkan hutan. Perlu langkah konkret untuk segera menghidupkan kembali hutan kita. Sedangkan untuk merealisasi kegiatan menanam, pemerintah juga tidak bisa jalan sendiri. Makanya seluruh elemen masyarakat, kita libatkan. Apakah itu TNI/Polri, PNS, anak-anak sekolah, pramuka, ulama dan pondok pesantren, mahasiswa, LSM, politisi, pengusaha, pokoknya semua lapisan. Ayo, kita budayakan menanam pohon. Program ini perintah langsung dari Presiden? Presiden memang menginstruksikan langsung program ini. Dalam setahun, minimal ada semiliar pohon ditanam. Program ini sudah masuk tahun kedua. Rencananya pada 13 November nanti gerakan ini akan dibuka oleh Presiden

SBY dan Ibu Negara, Ani Yudhoyono. Tempatnya di Sentul, Bogor. Waktunya pas, karena sudah masuk musim hujan. Dalam acara tersebut sedikitnya 4 ribu TNI/Polri dan 4 ribu civil society terlibat. Kegiatan menanam ini serentak diikuti anggota Pramuka, siswa sekolah serta kepala daerah se-Indonesia. Sudah berapa banyak pohon yang ditanam? Tahun pertama, program ini cukup sukses. Hampir 1,5 miliar pohon yang ditanam. Insya Allah, tahun ini bisa lebih banyak. Paling apes samalah dengan tahun lalu, 1,5 miliar pohon. Saya ingin katakan ini program serius, perlu kerjasama dan kerja keras. Apa saja kendala yang dihadapi? Kendala selalu saja ada. Biasalah, masalah ecek-ecek. Yang perlu dijaga adalah kontinuitas semangat. Jangan sampai budaya menanam pohon hanya semangat seremonialnya saja. Bagaimana dengan respons masyarakat? Alhamdulillah, respons publik cukup positif. Tergambar dari banyaknya partisipasi masyarakat. Kami juga mengajak seluruh pihak bergabung, mari budayakan menanam pohon. Ada yang menggembirakan, kesadaran untuk menjaga lingkungan (penghijauan) cukup dahsyat.

n wawancara dengan inilah review

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

39


kehutanantanam satu miliar pohon

Saya sangat berharap, menanam pohon bisa menjadi gaya hidup atau life style rakyat Indonesia. Jangan malah, sebaliknya. Di satu sisi, semangat membudayakan menanam pohon, namun masih ada pula yang getol membakar atau merusak hutan. Dukungan dari kalangan pengusaha? Partisipasi kalangan bisnis cukup baik, mereka layak mendapat apresiasi. Semua mendukung, mulai dari industri manufaktur, perkebunan, energi dan migas, pertambangan hingga perbankan. Hutan Indonesia dianggap penting bagi dunia. Adakah kepedulian dari negara lain? Cukup bagus. Seperti diketahui, Menteri Lingkungan Norwegia mengajak dunia internasional membantu pemerintah Indonesia. Jangan hanya bisa mendikte atau mengajari saja, Indonesia adalah leader dalam perubahan iklim. Kalau soal bantuan dari asing, bukan di Kemenhut, tetapi langsung ditangani satgas REDD-Plus yang dipimpin oleh Pak Kuntoro Mangkusubroto. Bagaimana dengan ketersediaan bibit untuk program ini? Sekarang sudah ada program Kebun Bibit Rakyat (KBR). Tahun ini, Kemenhut akan membangun 10 ribu KBR di desa-desa. Kita juga akan bangun 23 persemaian permanen di 23 propinsi. Estimasinya, dari 10 ribu kelompok itu akan menghasilkan 500 juta bibit. Belum lagi,

40

Saya sangat berharap, menanam pohon bisa menjadi gaya hidup atau life style rakyat Indonesia. sumbangan dari berbagai kalangan. Tahun ini, diperkirakan lebih dari 1,5 miliar bibit. Saya rasa, cukup. Berapa besar anggaran yang digelontorkan negara? Untuk tanam bibit, anggarannya Rp 500 miliar. Ditambah untuk rehabilitasi hutan, Rp 2 triliun, sehingga totalnya Rp 2,5 triliun. Rasanya tidak cukup untuk membiayai kegiatan sebesar ini. Tapi bukan berarti upaya menanam semiliar pohon tidak bisa terwujud. Kita bisa kalau ada kemauan. Di sinilah perlu partisipasi aktif dari masyarakat dan seluruh stakeholder kehutanan. Ini pekerjaan besar dan berat, tetapi kalau dipikul bareng-bareng, dikerjakan bersama-sama, Insya Allah bisa terwujud. Apakah program menanam semiliar pohon ini termasuk Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Ta-

naman Industri (HTI)? Betul, program tanam semiliar termasuk HTI dan HTR. Perlu diingat, program ini bisa berhasil bila melibatkan rakyat. Kemenhut telah mencadangkan 600 ribu hektar untuk dikelola rakyat. Masing-masing KK (Kepala Keluarga) bisa mendapat jatah mengelola 3 atau 6 hektar. Selain aktif dalam program menanam semiliar pohon, Kemenhut juga terlihat ngotot dalam pengembangan energi geothermal? Memang demikian, sebab potensinya sangat besar. Selama empat tahun terakhir, baru dua izin yang dikeluarkan Kemenhut terkait pemanfaatan energi geothermal. Mei lalu, Peraturan Pemerintah (PP) No.28/2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestraian Alam mulai berlaku. Kemenhut pun sudah menyetujui 28 izin. Bagaimana dengan pemanfaatan geothermal di kawasan hutan lindung, diizinkan? Sebagian besar pemanfaatan energi geothermal, 80% memang di kawasan hutan lindung. Menurut UU diperkenankan, kok. Demikian pula, berdasarkan peraturan pemerintah, tidak ada masalah. Hanya saja, dalam PP itu dikatakan diatur lebih lanjut melalui Perpres. Nah, kita sedang menunggu Perpres-nya. Saat ini tinggal ditandatangani Presiden. n

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


26 IReview Edisi 7 th 1.indd 26

inilahREVIEW 06 Tahun I | 3-9 Oktober 2011

7/16/2011 12:22:26 AM


internasional ekonomi china

China Dalam Ancaman Hard Landing? TEKS Ali Sundoluhur FOTO wirasatria

Pertumbuhan ekonomi China melemah pada kuartal ketiga 2011. Analis melihat ekonomi Negeri Tirai Bambu ini akan mengalami “hard landing”. TEKS Satrio Adi Nugroho FOTO riset

C

hina harus menghadapi kenyataan mengkhawatirkan. Perekonomiannya melambat di saat pemerintah mencoba kebijakan mengontrol inflasi. Pertumbuhan ekonomi China hanya berada di level 9,1% pada September, atau turun dari 9,5% pada kuartal sebelumnya. Padahal, dalam beberapa tahun terakhir, China mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat. Saat ini China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia. Tetapi, ekspansi yang cepat ini menyebabkan tingkat inflasi yang tinggi, di atas target bank sentral. Kenyataan ini mengemuka di tengah kekha-

42

watiran perlambatan ekonomi AS dan krisis ekonomi Eropa yang ternyata mempengaruhi ekonomi China. Pemerintah China saat ini mencoba menahan laju inflasi dan lonjakan harga properti dengan memperketat pasar kredit. Bank sentral China telah meningkatkan suku bunga acuan lima kali dalam beberapa tahun terakhir. Juga meningkatkan cadangan rasio bank, kemudian mengurangi jumlah uang yang bisa dipinjam. Analis mengatakan, di saat kebijakan ini bisa mengurangi lonjakan harga, mereka menurunkan pertum-

buhan. “Kami melihat adanya penurunan yang besar sepanjang tahun,” kata Alistair Thornton, analis dari IHS Global Insight. “Kebijakan pengetatan yang mereka lakukan selama beberapa tahun telah berhasil, tetapi pertumbuhan menurun sebagai konsekuensinya,” imbuhnya. Ekspor China diperkirakan menurun mengikuti perlambatan ekonomi dalam beberapa bulan ke depan. Ada kekhawatiran krisis utang di Eropa akan mempengaruhi permintaan konsumen. Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat Uni Eropa merupakan pembeli terbesar barang-barang China, dengan pasar sebesar

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


internasionalekonomi china lah struktural yang sama seperti yang dialami Amerika Serikat dan Eropa. Perlambatan dalam perekonomian sebagian besar karena kebijakan yang disengaja pemerintah China sendiri. Dalam pandangan Chung, PDB China akan berada di kisaran 8-9% untuk 2011, dan antara 7-8% untuk 2012. “Kami mempertahankan pandangan kami bahwa risiko hard landing tidak tinggi di China. Tentu saja, itu tergantung pada definisi hard landing”. Kami menyebut hard landing jika PDB turun menjadi 5%-6% dalam jangka pendek,” katanya.

US$380 miliar di tahun 2010. Kekhawatiran ini juga terlihat dari data pertumbuhan ekspor yang melemah menjadi 17,1% di bulan September, turun dari 24,5% di bulan sebelumnya. Meski ada kekhawatiran dari sisi ekspor, tetapi ekonomi China masih akan dibantu oleh permintaan domestik.

Siap-siap Perlambatan ekonomi China itu memicu kekhawatiran baru. Beberapa analis mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya “hard landing” di negeri tersebut. “Investor harus mempersiapkan diri dari kemungkinan terjadinya hard landing dan devaluasi mata uang yuan,” kata analis Societe Generale, Albert Edwards. Dia menunjuk ke penurunan tajam cadangan China pada kuartal terakhir dan pengetatan likuiditas sebagai tanda yang mengkhawatirkan. Pembelian dolar AS dan mata uang asing lainnya dari bank-bank komersial dengan yuan dicetak oleh bank sentral China dan menyuntikkan likuiditas adalah cara yang mirip dengan pelonggaran kuantitatif yang dilakukan oleh Federal Reserve AS dan Bank of Jepang. Edwards juga mengingatkan investor agar memberi perhatian pada bankbank di China. Menurutnya, industri perbankan dalam keadaan limbung. Perlambatan ini, kata Edwards, mencerminkan upaya Beijing untuk mencapai “soft landing”. Untuk sementara, langkah itu dapat membantu menahan krisis dalam waktu dekat. Namun, hanya akan mampu menahan guncangan

di beberapa titik saja. “Ini tidak akan berhasil,” katanya. Ia menyebut China sebagai ekonomi yang “aneh” dalam hal tingkat investasi yang tinggi dalam jangka panjang dibandingkan dengan ukuran Produk Domestik Bruto. “Jika Anda turun dari Mars dan melihat perekonomian dengan rasio investasi terhadap PDB 50%, Anda akan menyimpulkan, itu akan menjadi gejolak,” katanya.

Berkah Tersembunyi Namun, analis lain masih optimistis, perekonomian China tidak akan mengalami “hard landing”. Menurut analis dari Allianz, Christina Chung, perlambatan ekonomi secara moderat bahkan bisa dipandang sebagai suatu berkah tersembunyi. Chung percaya, ekonomi China tidak akan kebal dari kesulitan yang dialami perekonomian global. Namun, China diyakini tidak akan menghadapi masa-

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

“Dalam skenario resesi global, China pasti akan terpengaruh. Namun, kami berharap pemerintah China akan meluncurkan kebijakan untuk mencegah skenario hard landing di tengah resesi global,” imbuhnya. Menurut Chung, China memang rentan terhadap perlambatan ekspor ke Eropa yang merupakan mitra dagang utama. Tapi, China dapat meningkatkan perjanjian dengan negara tetangga. Ini dapat membantu mengisi kekosongan itu. “Dalam hal ekspor, pasar negara berkembang dan Asia semakin memiliki bagian yang lebih besar dari pasar ekspor global. Oleh karena itu, perdagangan intra-regional dapat memberikan dukungan pada saat pasar ekspor AS dan Eropa lambat,” katanya. Pandangan Chung itu diamini sejumlah analis lain. Dalam sebuah konferensi link yang digelar Bloomberg, kepala ekonom Australia & New Zealand Ban-

43


internasionalekonomi china king Group Ltd untuk wilayah greater China, Liu Li-Gang, menyebut sekenario hard landing itu masih sangat jauh. Ia merujuk pada konsumsi yang masih kuat. “Utang nasional China untuk rasio PDB masih cukup rendah, dan pemerintah juga memiliki banyak aset, termasuk bank, perusahaan milik negara dan tanah, dan berada dalam posisi fiskal yang kuat,” kata Liu. “Jadi pemerintahan masih kaya. Sangat sulit untuk berpikir bahwa China akan jatuh hard landing.” Liu memperkiraan pertumbuhan China akan melambat menjadi 9,4% - 9,5% tahun ini, setelah kenaikan 10,4% pada 2010. Sementara itu, John Tang, analis dari UBS AG wilayah China memperkirakan pertumbuhan akan turun menjadi 8,5% pada kuartal keempat dan ke level 7,7% pada kuartal pertama tahun depan karena pelemahan ekspor. Sedangkan Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan China tahun depan menjadi 8,5% dari 10%.

Kami berharap pemerintah China akan meluncurkan kebijakan untuk mencegah skenario hard landing di tengah resesi global: Christina Chung (analis dari Allianz)

Menurut penelitian BlackRock Institute, ketergantungan perekonomian China pada kredit selama dekade terakhir akan mendorong pertumbuhan

lebih lambat di tahun mendatang. PDB China tumbuh 7% - 8% dalam beberapa tahun ke depan. Menurut BlackRock Institute, 1 yuan dari PDB sekarang membutuhkan sekitar 0,30 yuan kredit. Bandingkan pada 2002, satu yuan pada PDB butuh 0,17 yuan kredit. BlackRock menggambarkan ini seperti mobil dengan jarak tempuh yang berkurang dengan jumlah bahan bakar yang sama. “China menjadi tempat yang kurang menguntungkan untuk berinvestasi,” kata Neeraj Seth dari BlackRock. Inflasi pada September turun menjadi 6,1% dari 6,5% pada Juli. Namun, tingkat upah justru meningkat. Sebanyak 21 daerah di China, termasuk Beijing dan Tianjin, upah minimum per akhir September meningkat rata-rata 21,7%. Kementerian Sumber Daya Manusia dan Keamanan Sosial mengatakan, di 28 dari 31 provinsi, kenaikan upah mencapai 20% dari tahun lalu. n

Indonesia Waswas

Perlambatan ekonomi China ternyata lebih mengkhawatirkan bagi Indonesia dibanding krisis yang terjadi Eropa dan AS. “Pengaruhnya, kalau China melambat mungkin kita punya dampak yang lebih besar,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah seperti dikutip INILAH.COM. Jika pertumbuhan China di bawah 8%, itu akan memiliki dampak serius. “Kalau sampai turun segitu tentu ada dampaknya. Makanya kita melakukan berbagai upaya. Jangan lupa tadi saya katakan, ekonomi kita tidak tergantung pada ekspor. Domestic demand kita sangat kuat,” sebut Halim.

44

Perlambatan ekonomi China juga meningkatkan kekhawatiran menurunnya permintaan komoditas karet. Harga karet di pasar berjangka turun setelah China mengumumkan pertumbuhan ekonominya kurang dari perkiraan. Harga kontrak pengiriman Maret turun 3,4% menjadi US$ 4.041 per metrik ton. Penurunan itu adalah yang terbesar sejak 29 September 2011. Di Shanghai, harga karet untuk pengiriman Januari turun 3,4% menjadi US$4.348 per metrik ton yuan. Tentu ini merugikan negara seperti Indonesia, juga Thailand dan Malaysia sebagai penghasil karet. n

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


internasional thailand Gubernur Bank Sentral Thailand Prasarn Trairatvorakul menyatakan, pertumbuhan ekonomi akan kurang dari 3%, mengoreksi ferecast sebelum­ nya yang memperkirakan ekonomi ma­ sih bisa tumbuh 4,1%. Sementara itu, Citigroup meramal­ kan pertumbuhan hanya akan mencapai 2,2% dari ramalan sebelumnya yang mencapai 2,7%. Sedangkan Barclays Ca­ pital memangkas forecast pertumbuhan menjadi 2,9% dari ramalan 3,7%.

Thailand Menyerah pada Banjir Thailand tak kuasa membendung kekuatan alam: banjir. Ekonomi negeri Gajah Putih itu makin terpuruk, jauh lebih buruk dari ramalan semula. TEKS Ali Sundoluhur FOTO riset

K

ekhawatiran banjir ma­ suk ke Ibu Kota mulai jadi kenyataan. Hingga Kamis pe­ kan lalu, tujuh dari 50 distrik di Bang­ kok sudah tergenang banjir. Ancaman serius pada Ibu Kota membuat peme­ rintah memberlakukan libur lima hari. Masyarakat Bangkok mulai mengungsi untuk mengantisipsi keadaan yang le­ bih buruk. Dengan berlinang air mata, Per­ dana Menteri Yingluck Shinawatra menyatakan, pemerintah tidak dapat mengendalikan banjir. “Apa yang kita lawan sekarang adalah kekuatan alam,” kata Yingluck. “Air yang masuk ke Bangkok begitu besar dan kami tidak bisa mencegahnya.” Thailand menye­ rah pada banjir. Banjir di negeri itu merupakan yang terburuk dalam setengah abad terakhir.

Keganasan banjir telah merenggut tak kurang dari 400 nyawa sejak perte­ ngahan Juli lalu. Banjir juga merusak area pertanian dan kawasan industri, serta menyebabkan derita bagi 2,5 jura warga. Pemerintah dan para ekonom pun kembali memangkas proyeksi pertum­ buhan tahun ini. Pemerintah menyata­ kan kehilangan potensi pertumbuhan ekonomi sebesar 1%-1,7% akibat banjir. Tapi, biaya dari banjir dapat lebih tinggi jika Bangkok juga terkena banjir. Menteri Keuangan Thailand Thira­ chai Phuvanatnaranubala mengatakan, ekonomi akan menciut 1,1% pada kuar­ tal keempat dan pertumbuhan tahun ini hanya akan 2 persen lebih dikit, turun dari ramalan pekan lalu yang memper­ kirakan pertumbuhan masih bisa men­ capai 3,7%.

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011

Perusahaan Tutup Banjir telah memaksa tujuh perusahaan besar di bagian utara Bangkok tutup. Ini berdampak pada setidaknya 9.859 pabrik tutup dan 660.000 pekerja menganggur. Situasi ini menganggu industri barangbarang kebutuhan, khususnya otomotif dan elektronik yang anjlok sampai 65% dari total produksi nasional. Sedangkan produk pertanian menurun hingga 17%19% dari total. Kementerian Perdagangan berha­ rap ekspor, yang menyumbang 60% dari PDB tiap tahun, turun hingga 13% pada kuartal keempat. Dan, ekspor ta­ hun depan kemungkinan tumbuh ku­ rang dari 15%. Thailand merupakan pasar otomotif terbesar Asia Tenggara, sekaligus men­ jadi basis produksi dan ekspor. Toyota Motor Corp menyebut, banjir Thailand akan memangkas perakitan di Jepang pekan ini hingga 6.000 mobil. Ini juga akan mengganggu produksi di Amerika Utara yang suplai komponennya terhen­ ti karena banjir. Thailand merupakan eksportir beras terbesar. Tapi, sebanyak 1,55 juta hektar persawahan kebanjiran dan menurunkan produksi beras menjadi 21 juta ton dari target 25 juta ton. Banjir merusak 3,5 ton padi atau setara dengan 2 juta ton beras. “Banjir menunda pengiriman beras. Ekspor tahun 2012 kemungkinan turun 30% dari 2011 yang mencapai 7 juta-7,5 juta ton,” kata Korbsook Lamsuri, presi­ den Thai Rice Exporters Association. Sementara itu, Menteri Pariwisata Chumphol Silpaarcha mengatakan, ke­ datangan wisatawan diperkirakan tu­ run 500 ribu hingga 1 juta dari target sebanyak 19 juta orang tahun ini. Ban­ dara Dong Muang yang melayani pener­ bangan domestik dan penerbangan pri­ badi telah ditutup akibat banjir karena akses ke bandara sangat sulit. Setidaknya 295 cabang bank ditutup, kebanyakan di provinsi sebelah utara Bangkok. n

45


internasional eropa

Tiga Formula Selamatkan Eropa Para pemimpin Eropa akhirnya menyepakati paket komprehensif untuk mengatasi krisis utang negara zona euro. Tiga formula dihasilkan dalam KTT Uni Eropa di Brussels, Belgia. TEKS Ali Sundoluhur FOTO riset

K

ekhawatiran dunia atas ketidakjelasan penyelesaian krisis utang negara zona euro akhirnya dijawab para pemimpin Eropa dalam puncak KTT di Brussels Belgia, Rabu pekan lalu. Tiga keputusan pen­ ting yang disepakati adalah pengha­ pusan 50% surat utang Yunani kepada bank swasta, penambahan dana bailout dari 440 miliar euro menjadi satu triliun euro, dan menyepakati program rekapi­ talisasi perbankan eropa. Kesepakatan penambahan dana bailout itu hanya sepertiga dari jumlah yang se­ lama ini didengung-dengungkan Jerman dan Prancis yakni tiga triliun euro. Meski demikian, Presiden Dewan Uni Rropa, Herman van Rompuy menegaskan, lang­ kah penyelamatan disepakati cukup untuk menjaga euro dari krisis berkelanjutan. “Sungguh suatu pertahanan yang me­ madai untuk memerangi penularan kri­ sis. Terimakasih atas kesepakatan untuk melipatgandakan kekuatan dana penyela­ mat Eropa hingga lima kali lipat,” katanya. Penambahan dana stabilitas keuang­ an Eropa menjadi satu triliun euro itu,

46

imbuhnya, tentu diasumsikan sejalan dengan kondisi pasar dan tanggapan in­ vestor dalam melihat kebijakan ekonomi. Komentar serupa juga diungkapkan Presiden Prancis Nicholas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel yang memainkan peran kunci dalam penyele­ saian krisis utang negara zona euro. Demikian pula Direktur IMF Chris­ tine Lagard yang menilai kesepakatan KTT Uni Eropa itu komprehensif dan membuktikan komitmen politik para pemimpin Eropa terhadap integrasi fis­ kal dan ekonomi zona euro. “Apa yang kita capai adalah sebuah rencana kom­ prehensif yang mencakup semua mate­ ri,” sebutnya. Direktur IMF menyambut baik ke­ terlibatan sektor swasta yang solid un­ tuk Yunani, program rekapitalisasi per­ bankan yang disepakati oleh seluruh anggota Uni Eropa, serta adanya dana stabilitas keuangan Eropa yang seha­ rusnya menjadi dasar yang baik untuk memperkuat ketahanan Eropa terhadap penularan krisis. “Di atas semua itu, jelas ada suatu

konsensus politik untuk memiliki pen­ dekatan kohesif dan ekonomi yang le­ bih baik serta integrasi fiskal. Itu bagus,” ujar Lagard. “Kami menyambut baik atas kepu­ tusan penting Uni Eropa yang meletak­ kan dasar-dasar penting dan menyelu­ ruh untuk mengatasi krisis zona euro,” sambut Presiden AS Barack Obama da­ lam pernyataan tertulisnya. Penghapusan 50% utang Yunani yang setara dengan 100 miliar euro dapat me­ ngurangi beban utang pemerintah Yunani dari 160% menjadi 120% terhadap PDB hingga tahun 2020. Sedangkan dari pe­ nambahan dana bailout zona euro men­ jadi satu triliun euro, sebanyak 290 mi­ liar euri di antaranya dialokasikan untuk membantu Yunani, Irlandia dan Portugal. Tapi analis segera mempertanyakan kurang detilnya rencana tersebut. “Yang bisa kami katakan adalah bahwa Uni Eropa telah merekayasa penangguh­ an sementara, tetapi tidak ada jaminan adanya resolusi menyeluruh untuk mengakhir krisis,” kata Neil MacKinnon dari VTB Capital. n

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011


internasional insider trading

n Rajat Gupta

Heboh Skandal Insider Trading Skandal insider trading yang melibatkan orang-orang keturunan Asia Selatan kini menjadi perhatian luas publik Amerika Serikat. TEKS Ali Sundoluhur FOTO riset

P

ertengahan Oktober lalu, tepatnya 13 Oktober 2011, peng­ adilan federal di Manhattan, New York menjatuhi hukuman penjara 11 tahun bagi Raj Rajaratnam. Pendiri Galleon Group, firma manajemen hedge fund, ini terbukti bersalah melakukan insider trading. Kini giliran Rajat Gupta, mantan direktur Goldman Sachs Group, ha­ rus menghadapi dakwaan yang sama di pengadilan federal Manhattan. Raj Raja­ ratnam dan Rajat Gupta adalah kawan dekat. Keduanya juga berasal dari kawa­ san yang sama: Asia Selatan. Raj Rajarat­ nam lahir di Tamil Sri Lanka, sedangkan Rajat Gupta lahir di Bengali, India. Hukuman 11 tahun penjara bagi Raj

Rajaratnam merupakan yang tertinggi dalam sejarah skandal insider trading di AS. Sedangkan bagi Rajat Gupta, ia men­ jadi eksekutif tertinggi yang dituduh melakukan kejahatan insider trading. Gupta, yang menyerah kepada FBI di New York, Rabu, pukul delapan pagi waktu setempat, muncul di pengadilan mengenakan dasi salmon Hermes, ke­ meja biru, dan jas biru laut. Dalam surat dakwaan tersegel di pengadilan federal, Gupta yang juga duduk di dewan direk­ tur Procter & Gamble Co dan dipimpin McKinsey & Co didakwa dengan lima tuduhan penipuan sekuritas dan satu tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan sekuritas. Surat dakwaan menuduh Gupta,

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011

62, asal Westport, Connecticut, mem­ buat investasi bernilai jutaan dolar de­ ngan Rajaratnam. Ia dituduh memberi informasi pembahasan rapat setelah menghadiri pertemuan dewan direksi Goldman Sach dari 2008 hingga Januari 2009. “Informasi terlarang itu meng­ hindarkan kerugian lebih dari US$ 23 juta,” sebut dakwaan US Securities and Exchange Commission (SEC). “Rajat Gupta dipercayakan oleh be­ berapa lembaga utama bisnis Amerika untuk duduk di dalam ruang rapat me­ reka, antara eksekutif dan direksi, dan menerima informasi rahasia mereka sehingga ia bisa memberikan saran dan nasihat,” kata Jaksa Manhattan, Preet Bharara. Juri memperdengarkan kesaksian bahwa pada 23 Oktober 2008, Goldman Sachs menggelar rapat dewan direksi. Anggota diberitahu bahwa bank inves­ tasi ini menghadapi kerugian kuartalan untuk pertama kalinya sejak go public itu 1999. Jaksa menunjukkan bahwa Gupta di­ telepon Rajaratnam selama 23 detik se­ telah pertemuan itu berakhir. Informasi itu membuat Rajaratnam menjual se­ luruh saham Goldman pagi berikutnya dan menyelamatkan jutaan dolar. Hakim Jed Rakoff menetapkan tang­ gal persidangan 9 April. Gupta dilepas dengan jaminan US$ 10 juta dengan rumahnya. Seorang hakim federal me­ mintanya menyerahkan paspor dan me­ larang Gupta meninggalkan Amerika Serikat. Gupta dan pengacaranya, Gary Nafta­ lis, menolak mengomentari tuduhan se­ telah persidangan. Naftalis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Gupta memiliki “alasan yang sah” untuk berko­ munikasi dengan Rajaratnam, termasuk investasi US$ 10 juta yang dikelola Raja­ ratnam. “Tuduhan itu benar-benar tak berdasar,” kata Naftalis dalam pernya­ taannya. “Fakta-fakta dalam kasus ini menun­ jukkan bahwa Mr Gupta tidak bersalah dari setiap tuduhan dan bahwa ia selalu bertindak dengan kejujuran dan integri­ tas,” kata Naftalis. “Dia bukan trader dan tidak mendapat bagian dalam setiap ke­ untungan.” Biro Investigasi Federal (FBI) meng­ habiskan waktu empat tahun untuk me­ nyelidiki perdagangan ilegal di hedge fund, termasuk kasus ini. Tampaknya, Gupta harus bersiap menyusul rekan­ nya, Rajaratnam. n

47


profil ketua HIPMI

Raja Sapta Oktohari

Ada Don King di HIPMI Pengusaha muda ini berjanji akan mendorong lebih banyak lagi anakanak muda untuk menjadi wirausahawan. TEKS hideko FOTO wirasatria

K

amis dini hari dua pekan lalu, suasana di Ballroom Grand Clarion Hotel Makassar, Sulawesi Selatan, terlihat ingar bingar. Ratusan orang yang berkumpul di sana terlihat gembira, mengumbar senyum dan terus meneriakkan yel-yel kemenangan. Jangan salah sangka dulu, mereka bukan para penggila bola yang tengah menggelar acara nonton bareng di hotel. Mereka adalah peserta Musyawarah Nasional (Munas) XIV HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), di Makassar, Sulawesi Selatan. Sebagian dari mereka merupakan pendukung Raja Sapta Oktohari, yang pada Munas tersebut terpilih sebagai ketua HIPMI baru periode 2011-2014. Seperti pemilihan Ketua HIPMI sebelumnya, pada pemilihan kali ini pun berlangsung seru dan alot. Begitu alotnya pemilihan ketua HIMPI yang dimulai pada Rabu (19/10) pukul 13.00 Wita baru rampung pada Kamis dini hari. Saat pemilihan ketua umum HIPMI berlangsung, Okto, demikain ia akrab disapa, mendapat perlawanan dari kandidat lainnya, yakni Harry Warganegara Harun, Erik Hidayat (putra Menteri Perindustrian MS Hidayat) dan Raditya Priamanaya Djan, (putra Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz). Sesaat sebelum acara pemilihan dimulai, secara tiba-tiba Erik mengundurkan diri pen-

48

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011


profil ketua HIPMI

calonan dan mengalihkan suara pendukungnya kepada Okto. Klimaksnya dalam pemilihan ketua HIMPI itu, Okto meraih 97 suara, rivalnya Raditya Priamanaya Djan hanya mengantongi 67 suara. Sementara Harry Warganegara Harun, tidak mendapatkan satu suara dan satu suara dinyatakan abstain. Usai memenangkan pemilihan ketua HIPMI periode 2011-2014 Raja Sapta Oktohari berjanji akan melanjutkan program kerja yang telah dilakukan oleh Ketua Umum HIPMI sebelumnya, Erwin Aksa. Okto juga akan membenahi semua kekurangan pada tubuh HIPMI dan siap merangkul tiga calon ketua lainnya yang tidak terpilih. Sebab, sebelum pemilihan para kandidat ketua umum itu telah sepakat, siapapun yang terpilih siap bekerja sama membangun HIPMI untuk jauh lebih baik dari sebelumnya. Di dunia bisnis, pria kelahiran Jakarta 19 Oktober 1975 ini dikenal sebagai pemilik OSO Group. Di Group perusahaan ini Okto didapuk menjadi komisaris. Selain itu putra dari pengusaha Oesman Sapta (pengusaha kawakan asal Kalimantan) juga dikenal sebagai promotor. Kiprahnya menjadi promotor boleh jadi diturunkan dari ayahnya yang merupakan promotor tinju di era Ellyas Pical menjadi juara dunia. Pada 2010 lalu Okto menyelamatkan nama baik Indonesia. Kala itu Chris John pemegang sabuk juara dunia kelas bulu versi WBA harus melakukan pertarungan wajib, bila tidak gelarnya akan dicopot.

Hipmi mendorong peningkatan jumlah wirausaha baru setiap tahunnya. Saat itu tidak ada satu pun promoter tinju yang mau menggelar pertandingan wajib itu. Tampilah Okto yang berani menjadi promotor pertandingan antara Chris John VS Fernando David Saucedo dari Argentina. Pada pertandingan yang digelar di Pontianak itu, Chris John dinyatakan menang angka mutlak. Nama Indonesia di kancah tinju dunia pun terjaga. Sayangnya Okto harus gigit jari, seperti yang telah diduga sebelumnya, pertandingan ini tak menghasilkan keuntungan secuil pun bagi sang promotor. Beberapa bulan kemudian tepatnya pada April 2011, Okto juga sukses menggelar duel antara Chris John melawan Daud Yordan. Dalam sejarah pagelaran tinju di Indonesia, pertarungan Daud Yordan melawan Chris John ini disebut-sebut seba-

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011

gai penyelenggaraan termahal dan setting terbaik yang pernah ada. Mantan Juara dunia Mike Tyson, sedianya akan hadir alam pertandingan ini sekaligus menjadi komentator pertandingan. Tapi di detik-detik terakhir Si Leher Beton itu menyatakan batal datang ke Indonesia. Keandalanya yang mampu menggelar pertandingan tinju yang prestise membuat ia dijuluki Asian Don King. Selain pertandingan tinju Okto juga pernah menjadi promotor untuk beberapa pertunjukan musik di tanah air. Ia yang pernah mendatangkan David Foster and Friends, Janet Jackson, dan Justin Bieber ke Jakarta. Okto juga men­ sponsori pendaki gunung asal Indonesia Sabar Gorky, yang akan mendaki puncak tertinggi di Afrika Gunung Kilimanjaro. Kegigihan lelaki yang hanya mempunyai satu kaki itu, ternyata mampu menggerakkan empatinya. Karier bisnis Okto dimulai setelah ia menyelesaikan studinya di Oklahoma City University, Amerika Serikat. Ia lulus dari perguruan tinggi itu pada 1994 dan kembali ke Indonesia. Bisnis pertamanya dimulai di Pare-Pare dalam bidang usaha perdagangan beras (pertanian), yang mendistribusikan beras dari Sulawesi ke Kalimantan. Setelah itu ia juga melebarkan sayap dengan membuka usaha garmen di Tanah Abang Blok E Jakarta Pusat. Saat ini di bawah payung PT Citra Putra Mandiri (holding company OSO Group, bisnis Okto makin berkibar. Di bawah payung OSO Group, terdapat sekitar 15 perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Di bidang properti ada empat perusahaan yang dimilikinya. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di bisnis hotel yang ada di Kalimantan. Pilar bisnis lainnya yang menopang OSO Group adalah bisnis transportasi udara, agribisnis, pertambangan dan strategic investment. Setelah menjadi Ketua umu HIPMI, Salah satu upaya yang akan dilakukan Okto adalah meningkatkan jumah pengusaha muda di Indonesia. Menurutnya pengusaha baru yang muncul per tahunnya hanya 0,18%. Sedangkan angka pengangguran tak kurang dari 18%. Untuk itu, Hipmi mendorong peningkatan jumlah wirausaha baru setiap tahunnya. Selain itu, “Saya akan lebih banyak mendedikasikan waktu bersama-sama teman-teman di daerah untuk memaksimalkan potensi-potensi yang ada di daerah,â€? kata Okto. n

49


hukum airtime

Babak Baru Sengketa Biaya Airtime Asosiasi Pengusaha Wartel Indonesia (APWI) mulai menyoal biaya airtime yang dikutip operator seluler dari pengguna telepon kabel. Buntutnya, dua Direksi Telkom dilaporkan ke polisi karena tuduhan penggelapan biaya airtime. TEKS elka saraswati FOTO inilah.com infografis kamal fahri

Penggelapan Airtime

Pemanggilan Dirut Telkom bersama koleganya, Direktur Compliance & Risk Management (CRM), Prasetio dilakukan menyusul pelaporan oleh Srijanto Tjokrosudarmo ke Polda Metro Jaya pada 19 Juli 2011. Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: TBL/2472/VII/2011/PMJ/Dit. reskrimum, kedua petinggi Telkom ini dikenai tuduhan penggelapan tagihan airtime pada nomor public switched telephone network (PSTN) atau pesawat telepon kabel. Dalam laporannya, Srijanto Tjokrosudarmo yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Wartel Indonesia (APWI) mencurigai Telkom menggelapkan tarif pulsa pada telepon kabel yang digunakan warung telekomunikasi (wartel) dengan memberlakukan biaya airtime pada penggunaan telepon kurang dari enam detik. Tindakan ini juga dinilai melanggar Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi (Kepmenparpostel) Nomor: KM 46/IR301/MPPT-98 tentang Tarif Interkoneksi Jaringan Telekomunikasi Antarpenyelenggara Telekomunikasi. Aturan tersebut menegaskan larangan membebankan biaya airtime penggunaan telepon berdurasi kurang dari enam detik. Penggelapan biaya airtime, menurut Srijanto Tjokrosudarmo berlangsung sejak April 2005 hingga Desember 2006. APWI menemukan indikasi Telkom menagih biaya airtime kepada pengusaha wartel senilai Rp28 miliar dan tagihan dari masyarakat pengguna telepon kabel sebesar Rp570 miliar.

Sengketa Lanjutan

S

atu per satu pesan singkat itu disampaikan Head of Corporate Communication & Affair Telkom, Eddy Kurnia kepada wartawan. Awal pekan kemarin ia disibukkan pertanyaan wartawan menyoal kabar ketidakdatangan Direktur Utama (Dirut) Telkom ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan. Sempat beredar spekulasi Pak Dirut, Rinaldi Firmansyah memang sengaja mangkir. Kalau ini benar, maka orang nomor satu di Telkom itu bakal menghadapi risiko penangkapan sebagai upaya

50

paksa karena sudah dua kali tidak datang memenuhi pemanggilan penyidik. Jadilah Eddy Kurnia pun sibuk memberikan penjelasan kepada wartawan, bahwa atasannya tidaklah mangkir dari panggilan polisi. Katanya dalam pesan singkat yang dikirim ke wartawan, “Tidak benar Dirut Telkom mangkir memenuhi panggilan polisi. Panggilan itu akan dipenuhi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pihak kepolisian sudah diberitahukan secara resmi. Ini soal pengaturan waktu saja.�

Upaya hukum APWI melaporkan Dirut Telkom ke polisi, menandakan babak baru dari sengketa biaya airtime yang selama ini menjadi ganjalan antara Telkom dan operator seluler dengan APWI. Menilik ke belakang, sengketa biaya airtime berawal dari adanya setoran biaya airtime yang dikutip operator seluler ketika airtime masih diberlakukan sebagai salah satu komponen biaya saat menghubungi jaringan seluler dari telepon tetap. Para pengusaha wartel semula tak mempermasalahkan penetapan biaya airtime karena Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) No. KM 46/1998 tentang Tarif Interkoneksi Jaringan Telekomunikasi, mengatur

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011


hukum airtime

airtime sepenuhnya menjadi milik operator seluler. Mereka mulai mempersoalkan pascaterbitnya Kepmenhub No. KM 46/2002 tentang Warung Telekomunikasi. Di dalamnya disebutkan, 10 persen dari biaya airtime menjadi hak pengusaha wartel. Pelaksanaan aturan itulah yang kemudian ditanyakan APWI karena mereka merasa berhak untuk mendapatkan bagian dari total biaya airtime yang sudah disetorkan. Sebenarnya pada Oktober 2004 sudah ada kesepakatan dimana operator seluler bersedia menggelontorkan hampir Rp 120 miliar sebagai pembayaran biaya airtime periode Agustus 2002 hingga Maret 2005 yang menjadi bagian para pengusaha wartel. Sayangnya kesepakatan tersebut tetap menyisakan persoalan dan bahkan sempat bergulir ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. APWI pun menggugat Telkom karena tak juga membayarkan pengembalian biaya airtime sejak April 2005 hingga Desember 2006 sebesar Rp 54,56 miliar. Kala itu Telkom menyampaikan jawaban, tidak membayar bagian biaya airtime karena menunggu keputusan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sesuai kesepakatan 22 Juni 2010 antara Telkom, operator seluler lain dan APWI. Nyatanya BRTI tidak mengeluarkan keputusan mengenai metode pembayaran airtime sehingga Telkom menganggap BRTI telah menolak permintaan

pembayaran airtime tersebut. Persoalan pembayaran biaya airtime yang menjadi hak pengusaha wartel kian sengkarut, karena para operator seluler tak mau begitu saja tunduk pada desakan APWI usai bersepakat pada 22 Juni 2010. Salah satunya adalah menyoal batas waktu berlakunya biaya airtime karena operator seluler beranggapan ketentuan biaya airtime berakhir pada Januari 2006. Sementara APWI bersikukuh, biaya airtime baru berakhir pada Januari 2007 sesuai Permenkominfo No. 5/2006 yang memberikan masa peralihan satu tahun dan mengaku punya bukti selama pe-

riode hingga 2007 masih menyetorkan biaya airtime. Para operator seluler juga menghendaki adanya perhitungan dan jumlah yang jelas mengenai besaran pembayaran airtime. Karenanya mereka lebih memilih menyelesaikan sengketa lewat Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Permintaan yang tentu saja ditolak APWI, dan memilih menempuh penyelesaian di pengadilan. Ya, jalur hukum dan pengadilan sepertinya akan menjadi jalan tengah untuk menyelesaikan sengkarut ini. Jadi, marilah menunggu seperti apa akhir dari kisruh biaya airtime ini. n

Enam Operator yang Dituntut Bayar Airtime Rp 37 miliar

1

2

3

4

5

6

7

8

9

*

0

#

Rp 12 miliar Rp 4,2 miliar Rp 75 juta Rp 72,9 juta Rp 5 juta

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011

51


hukum asuransi

Bilakah “Elang” Masuk Kandang? Kasus dugaan penggelapan dana nasabah oleh perusahaan manajer investasi (MI) PT Falcon Asia Resources Management (FARM), sampai kini tak kunjung jelas penyelesaiannya. TEKS Elka Saraswati FOTO riset

“E

lang” yang satu ini me­ mang istimewa. Meski pe­ nyidik di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terus membidiknya, namun tetap saja terbang bebas. Entah kapan bisa dimasukkan ke dalam kandang. FARM atau Falcon adalah sang elang istimewa tersebut dan kini menjadi perhatian banyak pihak, tak terkecuali Komisi XI DPR. Maklum saja, Falcon tengah tersandung perkara karena di­ duga mengelapkan dana nasabahnya. Jumlahnya Rp 57 miliar. Dana tersebut adalah milik beberapa perusahaan, di antaranya Dana Pensiun Mitra Krakatau (DPMK), Asuransi Bumi Asih, Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 (Bumida), Dana Pensiun Pegawai Universitas Muhamaddiyah Malang (Da­ pen UMM), dan PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasre). Sebagian dari mereka menanamkan dananya di Falcon dalam bentuk reksadana Falcon Optima Plus dan juga Kontrak Pengelolaan Dana (KPD).

52

Ada nasabah lain di Falcon yang juga terancam kehilangan uang sebesar Rp 20 M Alih-alih mendapatkan untung, in­ vestasi mereka malah dipatuk diamdiam oleh Falcon. Dana nasabah yang tersimpan dalam reksadana di bank kus­ todian, misalnya, tanpa sepengetahuan mereka dicairkan (redemption). Aksi tersebut diketahui ketika Bumida seba­ gai nasabah, tidak bisa mencairkan dana

yang diinvestasikan sebesar Rp 11 miliar. Modus yang dilakukan adalah me­ malsukan tanda tangan nasabah. Versi CIMB Niaga sebagai bank kustodian dalam laporan ke Bareskrim Mabes Polri, tindak kejahatan diduga dilaku­ kan Direktur Falcon, Bernardo Ali dan Direktur Falcon Asia, Hendro Chris­ tanto. Namun penjelasan lain menyebut pelaku pemalsuan tanda tangan adalah Jodi Haryanto, kakak kandung Hendro Christanto. Jodi Haryanto sendiri pernah men­ jadi terpidana tiga tahun penjara da­ lam perkara pemalsuan tandatangan di PT Eurocapital Peregrine Securities (EPS). Ia memang memiliki akses atas kegiatan Falcon yang semula bernama Asia Wealth Investment Management. Harap maklum, pemegang mayoritas sa­ ham Falcon adalah PT Karyatech Prima milik Eriana, istrinya sendiri.

Tanda Tanya Tetap terbangnya sang elang, memang mengundang tanda tanya. Demikian pula dengan keengganan pihak kepo­ lisian melebarkan penyelidikan kasus ini pada dugaan kelalaian pihak bank kustodian menerapkan prinsip kehatihatian (prudential banking). Tudingan kelalaian bank kustodian tidak terlepas dari proses pencairan melalui penandatanganan formulir redemption yang dilakukan berkalikali oleh Falcon. Pencairan dana milik DPMK sebesar Rp 4,1 miliar, misalnya dilakukan lewat tujuh kali redemption. Sedang dana Bumida Rp 11 miliar dicair­ kan lewat 18 kali redemption. Komisi XI DPR sendiri berharap, pi­ hak kepolisian segera menyelesaikan ka­ sus yang membelit Falcon dan memaksa “sang elang” masuk ke kandang. Apalagi belakangan diketahui, bukan tak mung­ kin perkara yang dihadapi Falcon juga bisa berlanjut dengan dugaan tindak pidana korupsi. Pasalnya ada nasabah lain di Falcon yang juga terancam kehilangan uang se­ besar Rp 20 miliar yang diinvestasikan. Dana tersebut adalah milik PT Reasu­ ransi Nasional Indonesia (Nasre) yang merupakan anak usaha badan usaha mi­ lik negara (BUMN) PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo). Investasi dilaku­ kan melalui transaksi KPD. Akankah bidikan penyidik Bareskrim Mabes Polri benar-benar bertuah dan menggiring sang elang ke kandang? Di­ tunggu saja. n

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011


hukum kartu kredit

E

si Ronaldi tak bisa menyem­ bunyikan kekecewaannya ka­ rena jaksa penuntut umum (JPU) sama sekali tak menyentuh Citi­ bank. Padahal dalam hemat perempuan yang datang ke persidangan dengan busana muslim serba biru itu, seharus­ nya Citibank juga ikut dihadapkan ke persidangan. Karenanya ditandaskan Esi, “Kami min­ta tanggung jawab Citi­ bank. Saya berharap keadilan, ini hak kemanusiaan.” Kekecewaan juga disampaikan Ficky Ficher Ahmad, kuasa hukum keluarga Irzen Octa. Menurutnya, Citibank se­ bagai pemberi fasilitas seharusnya juga dimintai pertanggungjawaban hukum. “Kalau pekerja gedung melakukan kesalahan maka pemilik gedungnya yang harus dijadikan tersangka, harus­ nya seperti itu,” tandasnya di PN Jakarta Selatan dalam sidang yang berlangsung Senin pekan kemarin.

Persidangan Terpisah Dalam persidangan pekan kemarin, JPU menghadapkan lima orang tukang tagih sebagai terdakwa. Mereka adalah Arief Lukman, Henry Waslinton, Donald Har­ ris Baskara, Boy Yanto Tambunan, dan Humisar Silalahi. Kelimanya disidang dalam tiga per­ sidangan terpisah. Arief, Henry, dan Donald didakwa dalam satu berkas, se­ mentara Boy dan Humisar didakwa da­ lam dua berkas yang berbeda. Peristiwa kekerasan yang dialami Irzen Octa terjadi saat almarhum datang ke kantor Citibank di Jalan Gatot Subro­ to pada 29 Maret 2011, setelah sebelum­ nya diiming-imingi terdakwa Humisar bahwa utangnya dapat diselesaikan ha­ nya dengan membayar 10 persen dari seluruh tunggakan kartu kredit sebesar Rp100,51 juta. Namun saat almarhum menyampai­ kan niatnya untuk melunasi tunggakan kartu kredit sesuai yang dijanjikan ter­ dakwa Humisar, hal tersebut ditolak ter­ dakwa Arief. Karena tidak terjadi titik temu, almarhum terus disudutkan para terdakwa termasuk Henry dan Donald yang datang kemudian. Irzen Octa sempat menyampaikan ke­ luhan kalau kepalanya sakit dan meminta untuk dapat beristirahat, namun ditolak terdakwa Donald dengan mengatakan: “Pak, jangan pura-pura dong.” Tak lama kemudian ia terjatuh ke lantai dalam kondisi nafas yang mendengkur dengan mulut mengeluarkan cairan berbusa.

Citibank Tak Tersentuh Kasus kematian Irzen Octa, nasabah Citibank korban kekerasan debt collector atau tukang tagih utang, mulai disidang. Jaksa Penuntut Umum (JPU) hanya menjadikan para tukang tagih di kursi terdakwa, sementara Citibank sepertinya tak tersentuh. TEKS Elka Saraswati FOTO ardhy fernando

n Sidang perdana pembunuhan nasabah citibank

Irzen Octa tewas dan dibawa ke RSAL Mintohardjo. Dari RS itu, jena­ zahnya lantas dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk divisum. Berdasarkan visum dokter disebutkan bahwa penyebab pasti kematian kor­ ban adalah pecahnya pembuluh darah bagian bawah batang otak yang menim­ bulkan pendarahan di dalam bilik otak hingga akhirnya mati lemas. Lutfi selaku kuasa hukum terdakwa Arief, Henry dan Donald tentu saja membantah dakwaan JPU. Ia bahkan

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011

menganggap ada sejumlah rekayasa yang dilakukan terhadap kliennya dan menilai kematian Irzen Octa diakibat­ kan serangan stroke, sehingga tidak se­ patutnya dijadikan sebagai dampak dari penganiayaan. Persidangan ini diharapkan bisa meng­ungkap apa yang sebetulnya ter­ jadi. Bisa jadi, Lutfi benar, bisa pula ke­lima penagih utang itu terbukti me­ newaskan Irzen. Namun, hakikat per­ soalannya tetaplah gelap, karena sang tuan, Citibank, masih tak tersentuh. n

53


pasar modal saham batubara

Saham Batubara Yang Makin Membara Seiring naiknya harga minyak dunia, harga batubara pun ikut terdongkrak. Hampir seluruh sahamnya berpeluang untuk menguat. TEKS Ahmad Munjin FOTO Nury Sybli

S

etelah rontok gara-gara di­ gun­ cang oleh ‘gempa’ yang cukup besar, saham-saham ba­­­­­tubara kembali menggeliat naik. Pe­ nguatan terjadi, terutama setelah ada tanda-tanda positif menyangkut pe­ mulih­an perekonomian di sejumlah ne­ ga­ra di Eropa. Tengok saja pergerakan har­ganya yang berlangsung sejak awal Oktober lalu. Hampir seluruh saham ba­tubara mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Yang mengesankan, kenaikan yang terjadi mampu melampui gerakan in­ deks harga saham gabungan. Jika IHSG sejak awal Oktober mengalami peningkatan 7,89%, maka harga saham ba­ tubara melesat sebesar 11,9% hingga

60

25,6%. Pertumbuhan yang disebut pal­ ing akhir, mudah ditebak, dialami oleh efek terbitan PT Bumi Resources (BUMI). Setelah itu baru di belakangnya meng­ekor ADRO yang menguat 23,5%, BORN 16,8%, UNTR 14,5%, HRUM dan ITMG mencatatkan angka yang hampir sama (13,3%) dan PTBA 11,9%. Menurut Cece Ridwanullah, analis dari PT Ekokapital Securities, salah satu yang mendorong peningkatan harga saham batubara adalah menguatnya harga minyak mentah dunia yang kini bertengger di kisaran US$ 93 – US$ 94 per barel. Selain itu, kinerja emiten juga menjadi faktor yang menentukan kinclongnya saham-saham di sektor ini. “Laporan keuangan mereka untuk triwulan ketiga

cukup baik lantaran didukung juga oleh peningkatan produksi dan harga jual,” katanya. Di triwulan ketiga ini, lanjut Cece, harga batubara stabil di kisaran US$ 115 – US$ 135 per ton. Hampir sama dengan harga yang terbentuk pada triwulan II, memang. Hanya saja, pada periode Maret – Juni, produksi para emiten menu­kik gara-gara musim hujan. Nah, pada triwulan III persoalan hujan tak lagi men­jadi gangguan, sehingga pada periode ini laba bersih yang diraih emiten batubara menigkat antara 20% hingga 35%. Bahkan PTBA sukses mencatatkan laba bersih hingga 68,26% menjadi Rp 2,32 triliun. Kinerja yang lumayan mengilap ini diyakini akan semakin bersinar di tri-

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011


pasar modal saham batubara (BORN) yang sudah banyak terkoreksi bisa kembali ke Rp1.900-2.000.

wulan IV. Terutama setelah KTT Eropa menemukan solusi untuk memecahkan masalah resesi yang membelitnya. Setelah Eropa sepakat menambah kapasitas dana The European Financial Stability Facility (EFSF) sebesar 1 triliun euro (US$1,4 miliar), ”Kekhawatiran ter­ hadap perlambatan global menjadi tereduksi,” kata Cece. Itu pula yang menyebabkan analis ini

percaya harga saham-saham batubara beserta efek yang terkait dengan bisnis ini (seperti alat berat) bakal terus menguat. BUMI misalnya, diprediksi bakal menguat hingga ke level Rp 3.000. Se­mentara PTBA diduga bakal kembali menapak di Rp 23.000, ITMG menuju Rp 53.000, ADRO Rp 2.800 – Rp 2.900, HRUM bisa kembali ke Rp 11.000 dan saham PT Borneo Lumbung Energi

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011

Hanya beda target Dengan PER (Price Earning Ratio) 10 kali, BUMI tergolong saham paling murah. Bandingkan dengan PER ITMG yang 14 kali. Yang hampir sama dengan BUMI adalah BORN dengan PER 11 kali. Jadi, saham BUMI paling murah. Se­ dangkan yang lain: ADRO 14 kali, PTBA 13 kali, dan HRUM 18 kali. Faktor valuasi memang penting jadi pertimbangan investor. Tetapi, secara fundamental juga harus dilihat apakah emiten bersangkutan memiliki cadang­ an batubara dan track record yang juga baik. Menurut Cece, dari sisi rekam jejak, ITMG dan PTBA lebih baik dibandingkan BUMI yang secara valuasi paling murah. Rekam jejak itu berupa historis fluktuasi harga, baik level terendahnya maupun level tertingginya. Dan yang tak boleh dilupakan adalah soal Good Corporate Governance (GCG), seperti pengelolaan utang dan lain-lain. Saham yang terkait batu bara adalah sektor alat berat. Salah satunya UNTR yang sudah merilis laporan penjualannya yang naik 56%. Selain alat berat, emiten ni memang melakukan diversifikasi usaha ke batu bara. Sebagai saham unggulan dari Kelompok Astra, Cece nmelihat saham ini cukup menarik untuk dikoleksi karena memiliki PER 15 kali. Ia memasang target untuk UNTR di kisaran Rp 28.000 – Rp 30.000. Bagus Hananto dari Onix Capital juga memupnyai pandangan yang positif terhadap saham-saham batubara. Sama seperti rekannya, kepala riset yang satu ini juga menilai krisis Eropa sudah bisa diredam. Dan, pada gilirannya akan meng­ angkat harga saham-saham batubara. Bagus merekomendasikan buy untuk ADRO, BUMI, ITMG, dan UNTR. Sementara Praska Putranto, analis dari Infovesta Utama, hanya menyarankan saham terbitan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan BUMI. Menurut perhitungannya, di pekan ini, ITMG akan mendekati level Rp 47.000 dan BUMI akan mencoba target resistance pertama di Rp 2.500 dan resistance kedua Rp 2.800. Lain analis, lain pula ramalannya. Kendati demikian, mereka mereka sepakat bahwa saham batubara memiliki potensi yang cukup besar untuk menguat sehingga layak dikoleksi. n

61


pasar modalihsg

n kilang lepas pantai. salahsatu yang diprediksi menjadi penggerak perdagangan

Kembalinya Mimpi 4.000 Laporan keuangan emiten, tingkat inflasi yang terkendali, window dressing dan January Effect akan terus menghangatkan pasar modal. Inilah saat yang tepat bagi investor untuk mengincar saham bank dan tambang. TEKS Ahmad Munjin FOTO riset

A

da yang bilang, aksi yang dilakukan para investor di pasar modal, selalu lebih cepat dari bayangannya. Ungkapan yang kerap ditemukan di buku-buku cerita silat itu, memang, tidak berlebihan. Pekan lalu contohnya. Ketika KTT Uni Eropa belum berlangsung, para pemodal sudah melakukan antisipasi dengan melakukan pembelian. Mereka begitu yakin, KTT akan melahirkan solusi untuk meng-

62

atasi krisis yang melanda negara-negara di benua biru. Terbukti, tebakan itu benar. Dan indeks harga saham gabungan pun melanjutkan penguatannya. Jumat minggu lalu (28/10), indeks akhirnya ditutup di level 3.829,96 atau menguat 5,78% dalam sepekan. Kehangatan yang berlangsung di Bursa Efek Indonesia, seperti biasa, tak lepas dari apa yang terjadi di pasar-pasar saham dunia. Indeks Dow Jones, salah satu yang

menjadi panutan bursa di manca negara, misalnya, pekan lalu berhasil kembali menembus level psikologis baru di angka 12.000-an. Dow akhirnya berhasil menclok di 12.231,11 alias menguat 3,81%. Penguatan indeks diprediksi masih akan berlangsung di minggu ini. Menurut Ukie Jaya Mahendra dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), ada dua faktor yang bakal menjadi pemicu kenaikan indeks. Pertama adalah terbitnya laporan keuangan para emiten untuk triwulan III2011. “Masih banyak emiten besar yang belum merilis laporan keuangannya. Diperkirakan isinya bagus, sesuai ekspektasi pasar,�katanya. Di sisi lain, indeks juga mendapat dukungan dari pengumuman tingkat inflasi yang diumumkan minggu ini. Para pelaku pasar optimistis, tingkat inflasi akan terkendali. Bahkan, seperti dinyatakan Bank

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


inilahREVIEW 08 Tahun I | 17-23 Oktober 2011

IReview Edisi 6 th 1 b.indd 57

57 7/21/2011 4:15:07 AM


pasar modalihsg

n kilang lepas pantai. salahsatu yang diprediksi menjadi penggerak perdagangan

Kembalinya Mimpi 4.000 Laporan keuangan emiten, tingkat inflasi yang terkendali, window dressing dan January Effect akan terus menghangatkan pasar modal. Inilah saat yang tepat bagi investor untuk mengincar saham bank dan tambang. TEKS Ahmad Munjin FOTO riset

A

da yang bilang, aksi yang dilakukan para investor di pasar modal, selalu lebih cepat dari bayangannya. Ungkapan yang kerap ditemukan di buku-buku cerita silat itu, memang, tidak berlebihan. Pekan lalu contohnya. Ketika KTT Uni Eropa belum berlangsung, para pemodal sudah melakukan antisipasi dengan melakukan pembelian. Mereka begitu yakin, KTT akan melahirkan solusi untuk meng-

58

atasi krisis yang melanda negara-negara di benua biru. Terbukti, tebakan itu benar. Dan indeks harga saham gabungan pun melanjutkan penguatannya. Jumat minggu lalu (28/10), indeks akhirnya ditutup di level 3.829,96 atau menguat 5,78% dalam sepekan. Kehangatan yang berlangsung di Bursa Efek Indonesia, seperti biasa, tak lepas dari apa yang terjadi di pasar-pasar saham dunia. Indeks Dow Jones, salah satu yang

menjadi panutan bursa di manca negara, misalnya, pekan lalu berhasil kembali menembus level psikologis baru di angka 12.000-an. Dow akhirnya berhasil menclok di 12.231,11 alias menguat 3,81%. Penguatan indeks diprediksi masih akan berlangsung di minggu ini. Menurut Ukie Jaya Mahendra dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), ada dua faktor yang bakal menjadi pemicu kenaikan indeks. Pertama adalah terbitnya laporan keuangan para emiten untuk triwulan III2011. “Masih banyak emiten besar yang belum merilis laporan keuangannya. Diperkirakan isinya bagus, sesuai ekspektasi pasar,�katanya. Di sisi lain, indeks juga mendapat dukungan dari pengumuman tingkat inflasi yang diumumkan minggu ini. Para pelaku pasar optimistis, tingkat inflasi akan terkendali. Bahkan, seperti dinyatakan Bank

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


pasar modalihsg Indonesia, Oktober terbuka kemungkinan terjadi deflasi. Dengan demikian, bisa dipastikan BI Rate juga belum akan diubah alias tetap dipatok di level 6,5%. Kalkulasi itulah, ditambah dengan sentimen positif dari Eropa, yang membuat para pelaku pasar optimistis. Menurut Ukie, di pekan ini indeks berpeluang untuk menembus angka 4.000. Sebuah level yang sempat ‘dilupakan’ para pelaku pasar ketika indeks mengalami longsor berat pada 23 September lalu.

Beli, simpan sampai Januari Hanya saja, setiap penguatan yang signifikan, selalu diikuti oleh aksi profit taking. Dan kemungkinan itu, bukan mustahil terjadi di minggu ini. Itu pula yang membuat Ukie memasang rentang yang cukup lebar bagi pergerakan IHSG yakni resistance di level 4.004 dan support 3.620. “Pergerakan pasar masih akan volatile, kendati kecenderungannya ke arah menguat. Tapi percayalah, level 4.000 akan tercapai, paling tidak di akhir November,” tuturnya panjang lebar. Apalagi, KTT Uni Eropa telah menyepakati tambahan dana untuk The European Financial Stability Facility (EFSF) senilai 1 triliun euro atau US$1,5 triliun. Sehingga, tekanan dari luar bakal makin berkurang. Sejumlah saham yang diprediksi bakal menjadi penggerak perdagangan, kata Ukie, adalah efek-efek dari sektor pertambangan batu bara (coal mining), pertambangan minyak dan gas (oil and gas) dan perbankan. Pilihannya, antara lain, PT Borneo Lumbung Energi (BORN), PT Adaro Energy (ADRO), Indo Tambang Raya (ITMG), Energi Mega Persada (ENRG), AKR Corporindo (AKRA), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI). BORN diatergetkan akan menguji level Rp 1.080 untuk kemudian lanjut ke Rp 1.150. ITMG dengan target Rp 47.000, PGAS Rp 3.275; AKRA Rp 3.475, ADRO Rp 2.400, BMRI Rp 7.500 dan BBRI dengan target Rp 7.250. “Target-target tersebut berpeluang dicapai dalam dua pekan ke depan. Saya rekomendasikan buy on weakness,” ujarnya. Pengamat pasar modal Irwan Ibrahim juga optimistis indeks akan menembus 4.000. Alasannya, dulu IHSG kecebur ke 3.500--salah satunya--lantaran BI mempertahankan tingkat bunga acuan di level 6,75%. Nah, kini, setelah BI Rate dipangkas sudah selayaknya kalau indeks kembali

terkerek naik. Pada saat yang sama, imbal hasil surat utang pemerintah AS yang bertenor jangka panjang (30 tahun) saat ini mengalami penurunan. Yield US Treasury dengan tenor 10 tahun turun ke 2,125%. Itu tandanya investor asing telah kembali berburu sahamsaham di negara berkembang, terutama saham-saham di sektor pertambangan. Namun sebelum mencapai 4.000, kata Irwan, di pekan ini IHSG memiliki support di level 3.800 dan resistance 3.850 - 3.900. Sebab, setelah melemah tajam dan kembali naik tajam, menandakan indeks sudah dikontrol oleh pemain-pemain besar sehingga akan cepat menguat. Apalagi, sekarang pasar tidak terlalu mengkhawatirkan krisis utang Eropa, meskipun detil penyelesaiannya masih dinantikan. Faktor-faktror itulah yang akan mendorong indeks di pasar modal dunia akan terus menguat yang pada gilirannya akan merembet ke Bursa Efek Indonesia. Sama seperti rekannya, Irwan juga menyodorkan saham pertambangan dan perbankan sebagai pilihan investasi. Menurutnya, saham pertambangan—seperti BUMI, ADRO, PTBA, MEDC, PGAS, INCO dan ANTM—hingga akhir tahun berpotensi naik sebesar 10%. Sementara saham perbankan memiliki peluang naik antara 10% hingga 15%. Pilihannya: BMRI, BBCA, BDMN dan BBRI. “Saya rekomendasikan buy and hold saham-saham tersebut hingga January effect 2012,” ujarnya.n

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

59


pasar modal saham batubara

Saham Batubara Yang Makin Membara Seiring naiknya harga minyak dunia, harga batubara pun ikut terdongkrak. Hampir seluruh sahamnya berpeluang untuk menguat. TEKS Ahmad Munjin FOTO Nury Sybli

S

etelah rontok gara-gara di­ gun­ cang oleh ‘gempa’ yang cukup besar, saham-saham ba­­­­­tubara kembali menggeliat naik. Pe­ nguatan terjadi, terutama setelah ada tanda-tanda positif menyangkut pe­ mulih­an perekonomian di sejumlah ne­ ga­ra di Eropa. Tengok saja pergerakan har­ganya yang berlangsung sejak awal Oktober lalu. Hampir seluruh saham ba­tubara mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Yang mengesankan, kenaikan yang terjadi mampu melampui gerakan in­ deks harga saham gabungan. Jika IHSG sejak awal Oktober mengalami peningkatan 7,89%, maka harga saham ba­ tubara melesat sebesar 11,9% hingga

60

25,6%. Pertumbuhan yang disebut pal­ ing akhir, mudah ditebak, dialami oleh efek terbitan PT Bumi Resources (BUMI). Setelah itu baru di belakangnya meng­ekor ADRO yang menguat 23,5%, BORN 16,8%, UNTR 14,5%, HRUM dan ITMG mencatatkan angka yang hampir sama (13,3%) dan PTBA 11,9%. Menurut Cece Ridwanullah, analis dari PT Ekokapital Securities, salah satu yang mendorong peningkatan harga saham batubara adalah menguatnya harga minyak mentah dunia yang kini bertengger di kisaran US$ 93 – US$ 94 per barel. Selain itu, kinerja emiten juga menjadi faktor yang menentukan kinclongnya saham-saham di sektor ini. “Laporan keuangan mereka untuk triwulan ketiga

cukup baik lantaran didukung juga oleh peningkatan produksi dan harga jual,” katanya. Di triwulan ketiga ini, lanjut Cece, harga batubara stabil di kisaran US$ 115 – US$ 135 per ton. Hampir sama dengan harga yang terbentuk pada triwulan II, memang. Hanya saja, pada periode Maret – Juni, produksi para emiten menu­kik gara-gara musim hujan. Nah, pada triwulan III persoalan hujan tak lagi men­jadi gangguan, sehingga pada periode ini laba bersih yang diraih emiten batubara menigkat antara 20% hingga 35%. Bahkan PTBA sukses mencatatkan laba bersih hingga 68,26% menjadi Rp 2,32 triliun. Kinerja yang lumayan mengilap ini diyakini akan semakin bersinar di tri-

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011


pasar modal saham batubara (BORN) yang sudah banyak terkoreksi bisa kembali ke Rp1.900-2.000.

wulan IV. Terutama setelah KTT Eropa menemukan solusi untuk memecahkan masalah resesi yang membelitnya. Setelah Eropa sepakat menambah kapasitas dana The European Financial Stability Facility (EFSF) sebesar 1 triliun euro (US$1,4 miliar), ”Kekhawatiran ter­ hadap perlambatan global menjadi tereduksi,” kata Cece. Itu pula yang menyebabkan analis ini

percaya harga saham-saham batubara beserta efek yang terkait dengan bisnis ini (seperti alat berat) bakal terus menguat. BUMI misalnya, diprediksi bakal menguat hingga ke level Rp 3.000. Se­mentara PTBA diduga bakal kembali menapak di Rp 23.000, ITMG menuju Rp 53.000, ADRO Rp 2.800 – Rp 2.900, HRUM bisa kembali ke Rp 11.000 dan saham PT Borneo Lumbung Energi

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011

Hanya beda target Dengan PER (Price Earning Ratio) 10 kali, BUMI tergolong saham paling murah. Bandingkan dengan PER ITMG yang 14 kali. Yang hampir sama dengan BUMI adalah BORN dengan PER 11 kali. Jadi, saham BUMI paling murah. Se­ dangkan yang lain: ADRO 14 kali, PTBA 13 kali, dan HRUM 18 kali. Faktor valuasi memang penting jadi pertimbangan investor. Tetapi, secara fundamental juga harus dilihat apakah emiten bersangkutan memiliki cadang­ an batubara dan track record yang juga baik. Menurut Cece, dari sisi rekam jejak, ITMG dan PTBA lebih baik dibandingkan BUMI yang secara valuasi paling murah. Rekam jejak itu berupa historis fluktuasi harga, baik level terendahnya maupun level tertingginya. Dan yang tak boleh dilupakan adalah soal Good Corporate Governance (GCG), seperti pengelolaan utang dan lain-lain. Saham yang terkait batu bara adalah sektor alat berat. Salah satunya UNTR yang sudah merilis laporan penjualannya yang naik 56%. Selain alat berat, emiten ni memang melakukan diversifikasi usaha ke batu bara. Sebagai saham unggulan dari Kelompok Astra, Cece nmelihat saham ini cukup menarik untuk dikoleksi karena memiliki PER 15 kali. Ia memasang target untuk UNTR di kisaran Rp 28.000 – Rp 30.000. Bagus Hananto dari Onix Capital juga memupnyai pandangan yang positif terhadap saham-saham batubara. Sama seperti rekannya, kepala riset yang satu ini juga menilai krisis Eropa sudah bisa diredam. Dan, pada gilirannya akan meng­ angkat harga saham-saham batubara. Bagus merekomendasikan buy untuk ADRO, BUMI, ITMG, dan UNTR. Sementara Praska Putranto, analis dari Infovesta Utama, hanya menyarankan saham terbitan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan BUMI. Menurut perhitungannya, di pekan ini, ITMG akan mendekati level Rp 47.000 dan BUMI akan mencoba target resistance pertama di Rp 2.500 dan resistance kedua Rp 2.800. Lain analis, lain pula ramalannya. Kendati demikian, mereka mereka sepakat bahwa saham batubara memiliki potensi yang cukup besar untuk menguat sehingga layak dikoleksi. n

61


pasar modalsaham viva

IPO: Menghitung Plus Minus VIVA Saham TV One Cs menawarkan banyak kelebihan. Sayang, saham sektor ini hanya bergerak kalau ada aksi korporasi. TEKS Ahmad Munjin FOTO riset

n Karni Ilyas,sebagai host dalam acara TvOne Jakarta Lawyer Club

S

etelah tertunda selama tiga bulan, PT Visi Media Asia alias VIVA akhirnya jadi juga melantai di pasar modal. Rencananya, setelah melalui masa penawaran 8 hingga 10 November, maka pada 16 November mendatang VIVA akan melakukan pencatatan resmi di Bursa Efek Indonesia. Selain melepas 2,286 miliar saham baru pada kisaran harga Rp 280 – Rp 305, setiap pemegang empat saham akan memperoleh insentif berupa waran dengan harga

62

pelaksanaan Rp 300 – Rp 310. Dari hajatan ini, perseroan menargetkan akan meraih dana segar Rp 640, 1 miliar. Likuiditas sebesar itu, 40% akan digunakan untuk membayar kewajiban kepada Credit Suisse AG, Cabang Singapura sebesar US$ 54 juta. Sedangakan sisanya, 40% untuk belanja modal dan 20% lainnya dialokasikan untuk modal kerja. Induk perusahaan dari TV One, ANTV dan Vivanews.com ini memang bertekad untuk memperbesar usahanya dengan

berbagai aksi korporasi. Dalam triwulan empat ini, perseroan akan meluncurkan portal komunitas VIVAbola. Dan di awal 2012 akan diluncurkan portal komunitas lifestyle dengan bendera VIVAlife. Tidak hanya sampai di situ. Perseroan juga akan membangun stasiun televisi baru dengan nama Sports One. Jika saluran frekuensi di daerah tidak tersedia, VIVA akan mengakuisisi stasiun televisi yang sudah berdiri. Belum jelas benar, di daerah mana

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011


pasar modalsaham viva Sports One akan beroperasi. Yang pasti, manajemen melihat untuk jangka panjang industri media di Indonesia masih akan terus bertumbuh. Menurut Erick Tohir, Presiden Direktur VIVA, kebutuhan konsumen akan konten, data serta informasi terkini memberi peluang yang positif bagi prospek usaha VIVA. “Ini merupakan hasil transformasi berkesinambungan yang dilakukan Viva untuk menyambut era konvergensi konten dan platform industri media, telekomunikasi, dan teknologi informasi,” tutur Erick yang juga Ketua Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI). Lantas akan seperti apa nasib sahamnya pasca IPO kelak? Banyak analis yang begitu bersemangat memberikan rekomendasi. Tapi tak sedikit yang bersikap acuh tak acuh. Pengamat bursa Reza Priambada misalnya, menganggap saham berkode VIVA ini sebagai yang la­yak dikoleksi. Ia berpendapat emiten tidak menghadapi masalah yang berarti dalam menjalankan bisnisnya. “Bahkan laporan keuangannya juga cukup solid,” ujarnya. Itu sebabnya, Reza optimistis, hajatan yang digelar oleh salah satu anak perusahaan Grup Bakrie ini akan berlangsung sukses. Apalagi, IPO dilakukan di kala pasar sedang menghangat seperti sekarang. Dan kalau melihat sejarah, biasanya, di pekan kedua dan ketiga pasar selalu menyambut hangat penawaran saham baru.

Untuk jangka menengah Bukan tanpa alasan jika analis dari PT Indosurya Asset Management ini memberikan rekomendasi positif untuk VIVA. Sebab kinerja perseroan me­­­mang cukup mengkilap. Pendapatan dan la­­­ba bersihnya terus meningkat. Ini, kata dia, merupakan poin positif bagi investor. Sebagai penguasa 16,6% pangsa pasar iklan televisi nasional, tahun lalu VIVA ber­­hasil meraih laba bersih Rp 37 miliar. Sedangkan untuk tahun ini, manajemen menargetkan laba bersih perseroan bisa melesat hingga angka Rp 500 miliar. Sebuah target yang ekstra optimistis. Tapi, bukan mustahil untuk dicapai. Salah satu indikasinya, hingga Bulan Mei lalu VIVA telah berhasil meraih pendapatan Rp 383,8 miliar dengan untung bersih Rp 15,9 miliar. “Seperti kita ketahui bersama, TV One dan ANTV memiliki sejumlah acara andalan yang berhasil memikat pemirsa. Dan Vivanews juga masuk ke dalam lima besar,” kata seorang pengamat pasar lainnya. Nah, untuk mencapai target laba yang ambisius tersebut, kata Erick, perusahaan

akan menginvestasikan dana US$ 9 juta untuk membangun empat studio baru. Ini penting agar jumlah produksi program sendiri (in-house production) me­ningkat. Dengan diperbanyaknya a­ca­ra buatan sendiri diharapkan beban program yang merupakan salah satu pos pengeluaran terbesar menjadi lebih ringan. Menurut Erick, empat studio baru itu diperkirakan mampu memproduksi sekitar delapan program tayangan live setiap hari. Saat ini perusahaan baru menggu-

tapi sahamnya belum tentu seirama. Dalam jangka pendek, ramal pengamat pasar modal Irwan Ibrahim, harga VIVA bisa naik-turun dengan tajam, kendati saham ini ditawarkan dengan harga yang cukup murah. Makanya, ia menyarankan agar investor jangka pendek tak perlu melirik efek ini. VIVA, lanjut Irwan, hanya cocok untuk investor jangka menengah sebab harganya bisa menembus Rp 350. “Apalagi jika ada sentimen positif terhadap sahamsaham Grup Bakrie,” ujarnya. Namun bila

n salah satu acara TVone

untuk mencapai target laba yang ambisius tersebut, kata Erick, perusahaan akan menginvestasikan dana US$ 9 juta untuk membangun empat studio baru. nakan tiga studio yang berada di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, untuk operasional dan produksi. Dengan bertambahnya sarana produksi, diperkirakan VIVA akan berhasil mempertahankan rata-rata pertumbuhan pendapatannya di level 45%. Sehingga, kalau itu tercapai, perseroan tahun ini diperkirakan akan berhasil meraih pendapatan Rp 1,28 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 95 miliar. Di atas kertas, emiten ini memang ‘oke’,

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober-06 November 2011

investor berniat melakukan trading jangka pendek, Irwan menyarankan agar melakukannya setelah listing pada 16 November. Satu hal yang perlu dipertimbangkan oleh pemodal adalah sifat dari saham-saham media yang cenderung pasif alias sulit bergerak. Biasanya, kata Irwan, harga efek-efek di sektor ini baru akan bergerak jika emitennya melakukan aksi korporasi. Kalau tidak ada corporate action, tak akan banyak investor yang peduli dan harganya akan cenderung flat.n

63


bisnis sepekan

Peternak Sapi Butuh Dukungan Modal TEKS hideko FOTO dahlan rebo pahing

P

ara pelaku usaha peternakan mengeluh karena akses pembiayaan ke sektor peternakan masih minim. Dampaknya bila pada 2006 Indonesia bisa menjadi salah satu negara eksportir sapi, kini malah jadi importir sapi. Ketua Komite Tetap Agribisnis Peternakan Kadin, Juan Permata Adoe mangatakan mekanisme kredit usaha pembibitan sapi (KUPS) yang ada saat ini harus diperbaiki. Tujuanya agar industri peternakan lokal dapat berkembang secara maksimal. Menurutnya saat ini populasi sapi potong di Indonesia mencapai 14,8 juta ekor. Jumlah ini masih tergolong riskan untuk mewujudkan swasembada daging sapi. Pasalnya, tidak semua sapi itu siap potong karena data itu masih berupa total jumlah sapi (populasi). Untuk itu jumlah sapi harus ditingkatkan, mini-

n Saat ini ada 14,8 juta ekor sapi

mal untuk stok produksi lima tahun. Bila populasi sapi memenuhi harapan, ten-

Target Dana Kelolaan Schroder Naik TEKS hideko FOTO wirasatria

n membidik investor institusi.

64

tunya investasi ke sektor ini akan makin semarak. n

B

oleh saja krisis, tapi kondisi pasar modal di negeri ini relatif aman. Itu sebabnya banyak perusahaan investasi yang optimistis dana kelolaan mereka akan meningkat di 2012. Seperti target yang dicanangkan oleh Schroder Investment Management Indonesia, tahun depan perusahaan ini mamatok target dana kelolan sebesar Rp 64 triliun. Meningkat sekitar 10,34% dibandingkan dana kelolan tahun ini sebesar Rp 58 triliun. Dari target tersebut, menurut Direktur Utama Schroder Investment Michael Tjoajadi, sekitar Rp 45 triliun akan diraih dari produk reksa dana. Untuk mencapai target itu perusahaan sudah merancang berbagai produk reksa dana yang menarik bagi investor di 2012. Produk reksa dana ini akan membidik investor institusi, termasuk dana pensiun dan asuransi. Strategi ini ditempuh agar ketika indeks saham bergejolak dana kelolaan reksa dana tidak ikut berfluktuasi. n

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011


bisnis sepekan

Bank BUMN Bersatu di ATM TEKS hideko FOTO wirasatria

B

ank-bank milik negara dalam waktu dekat akan meningkatkan fungsi jaringan antarbank BUMN melalui ATM (anjungan tunai mandiri). Dengan ATM bersama Bank BUMN ini, nasabah pun diuntungkan karena tidak dikenakan biaya transkasi saat mentransfer uang antarbank dan juga tarik tunai. Sehingga nantinya, kata Deputi Menteri BUMN bidang Jasa Keuangan Parikesit Suprapto, setiap bank tidak perlu lagi memiliki jaringn ATM sendiri-sendiri. “Cukup satu jaringan ATM saja untuk bank-bank BUMN,� katanya. Pengenaan biaya transaksi antarbank BUMN lewat jaringan ATM bersama

n Nasabah Tidak Dipungut Biaya Lagi

atau ATM Link memang sudah tidak besar lagi, yakni Rp4.500. Parikesit menyatakan bank BUMN terus berkomitmen untuk peningkatan pelayanan kepada

nasabah. Tak hanya ATM, bank BUMN juga akan menghubungkan mesin Electronic Data Capture (EDC). Satu EDC untuk empat bank BUMN. n

Sudah ada 10 bank yang menyatakan siap mengucurkan dana untuk pembiayaan proyek ini. n Diperkirakan rampung dalam waktu 30 bulan

Tol Cikampek-Paliman Siap Dibangun TEKS hideko FOTO wirasatria

A

khirnya ruas jalan tol Cikampek-Palimanan siap dibangun pada November tahun ini. Kapastian tersebut disampaikan oleh Djoko Kirmanto,

Menteri Pekerjaan Umum, mingu lalu. Pemegang konsesi tol Cikampek-Palimanan, PT Lintas Marga Sedaya, telah menandatangani amendeman perjan-

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011

jian pengusahaan jalan tol (PPJT). Setelah ditandatanganinya PPJT, groundbreaking proyek pembangunan tol senilai Rp 12,56 triliun ini sudah bisa dilakukan pada November 2011. Di sisi lain, proses pembebasan tanah proyek ini sudah mencapai 92,45%. Menurut Direktur PT Lintas Marga Sedaya, Fadzil, pembangunan ruas tol sepanjang 116,75 km ini akan memakan waktu sekitar 30 bulan. Sudah ada 10 bank yang menyatakan siap mengucurkan dana untuk pembiayaan proyek ini. n

65


kolom lie charlie

Negara Kaya dan Miskin Penulis Lie Charlie

K

ITA sangat sensitif terhadap impor. Setiap kali negara mengimpor komoditas, kita selalu bereaksi keras dan negatif. “Apa? Impor beras lagi? Gula juga? Astaga, termasuk garam?” Padahal, tidak ada salahnya mengimpor komoditas apabila memang memerlukannya. Menyelamatkan petani dan industri dalam negeri? Tidak ada korelasi langsung antara impor dan usaha menyelamatkan petani dan pemilik pabrik. Petani disebut-sebut menderita setiap kali pemerintah mengimpor komoditas, padahal ada banyak faktor lain yang dapat mengakibatkan petani sengsara. Misalnya gabah atau benih jelek, harga pupuk yang mahal, serangan hama, cuaca buruk, jeratan bunga utang, dan lain-lain. Pengusaha, entah kenapa, juga harus selalu dilindungi pemerintah. Padahal pengusaha itu orang istimewa dan hebat. Tidak semua orang bisa jadi pengusaha. Mereka kuat, tahan banting, penuh inisiatif, licik, pandai berkelit, dan tentu saja banyak uang. Jangan bertanya kepada pengusaha mengenai dampak impor. Mereka pasti menjawab sudah mau mati. Setiap hari Pak Sofyan Wanandi ditanya tentang usahanya, ia terus menjawab, “Sepi… Lebih bagus zaman Pak Harto.” Padahal, ia baru saja dapat “kangtau” (peluang) besar kemarin. Singapura tidak punya apa-apa dan mengimpor sebagian besar komoditas yang menjadi kebutuhannya. Ia mengimpor mulai dari brokoli, wortel, jeruk, pisang, mangga, durian, sampai pasir. Jika tidak mengimpor beras, rakyat Singapura mau makan apa? Meskipun begitu, Singapura disebut negara kaya dan kita yang gemah ripah loh jinawi digolongkan sebagai negara tak berdaya.

Negara Kaya Bisa Memilih

KITA juga seperti senang sekali setiap kali mendengar AS atau negara Eropa yang selama ini diketahui maju diberitakan hampir bangkrut. AS dan negara Eropa Barat yang telanjur kaya tidak mungkin jatuh miskin. Setelah The Great Depression 1930, AS terus tumbuh menjadi kuat. Menunggu ekonomi AS dan Eropa ambruk ibarat mengharapkan tetangga kita yang lebih sukses mendapat musibah. Dasarnya adalah dengki. AS dan negara Eropa Barat tidak memperebutkan kursi Sekretaris Jendral PBB karena tahu, capek mengurusi orang susah dan korban bencana di seantero dunia. Mereka mengincar kursi basah di IMF atau Bank Dunia, organisasi yang mengendalikan banyak uang. Kita bangga setengah mati

66

menjadi Ketua ASEAN, padahal menyelenggarakan konferensi-konferensi hanya menghabiskan uang. Cara berpikir negara kaya dan negara miskin memang berbeda. Di Carolina Utara tidak ada pabrik celup kain lagi. Semua industri yang menghasilkan limbah telah dialihkan ke negara yang disebut “dunia ketiga”, termasuk Brazil dan Indonesia (Majalaya dan Rancaekek di Kabupaten Bandung). Di AS bahkan tidak ada lagi pabrik yang membuat televisi. Negara kaya bisa memilih. Itu sebabnya mereka menggelontorkan banyak uang untuk mengatasi penyakit AIDS di Afrika dan Asia. Jika memang untuk kepentingan Asia dan Afrika, seyogyanya, dana lebih pantas dialokasikan untuk mengobati penyakit malaria. Tapi negara barat, terutama AS, ketakutan AIDS masuk ke negara mereka. Soal malaria, se-lama negara bersih, mereka tidak takut. Lagipula Malaria sudah ada obatnya.

Ciri Negara Kaya

Orang dikatakan kaya apabila punya banyak uang, lantas apa ciri-ciri negara kaya? Tentu saja negara kaya itu juga banyak uangnya. China dengan cadangan devisa US$ 3 triliun (dibandingkan dengan Indonesia yang hanya memiliki cadangan devisa US$ 150 miliar) tentu saja tergolong kaya. Ciri kedua adalah, rakyatnya memiliki jaminan sosial tinggi yang umumnya berupa tempat berteduh, sekolah serta pengobatan gratis, skema pensiun memadai dan makan cuma-cuma bagi warga yang belum bekerja atau tidak tahu malu. Hanya negara yang punya banyak uang dapat melakukan hal-hal di atas untuk rakyatnya. Memiliki banyak sekutu menjadi ciri ketiga negara kaya. Sama dengan orang kaya yang punya banyak relasi, teman, dan orang-orang yang mengaku-aku kerabat dekat. Setiap kali AS menyerang suatu negara, ia selalu didampingi Inggris atau Prancis dan sebaliknya. Ketika Kuwait diambil alih oleh tentara Saddam Husein, AS buru-buru datang membantu. Ciri keempat negara kaya adalah bersih, sebab orang kaya takut penyakit. Banyak mengekspor atau mengimpor tidak menentukan sebuah negara kaya atau miskin. Ekspor-impor adalah kegiatan berdagang wajar. Implikasinya tidak besar kalau tidak dibesar-besarkan. Biarlah Hollywood memproduksi film, kita tinggal mengimpor dan menontonnya. Mari kita kerjakan saja hal yang bisa kita kerjakan. n Bandung, 29 Oktober 2011 Penulis pegawai swasta di Bandung.

09 Tahun I | 24-30 Oktober 2011 inilahREVIEW 10 inilahREVIEW Tahun I | 31 Oktober-06 November


inilahREVIEW 06 Tahun I | 3-9 Oktober 2011

IReview Edisi 6 th 1 b.indd 3

3 7/6/2011 11:43:19 AM


b

inilahREVIEW 10 Tahun I | 31 Oktober - 06 November 2011


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.