KERTAS POSISI
Volume 1, Aliansi Rakyat Jawa Barat
September 2012
Krisis Agraria di Provinsi Jawa Barat: Semakin Lemahnya Perlindungan terhadap Petani Lemahnya peran pemerintah dalam mengendalikan pertumbuhan alih fungsi lahan sawah dan hutan, alih pekerjaan petani, rendahnya tingkat penyelesaian sengketa lahan pertanian dan kehutanan serta tidaknya adanya skema jaminan kesejahteraan bagi petani menjadi penyebab utama tingginya angka kemiskinan masyarakat pedesaan di Provinsi Jawa Barat.
LEMBAR FAKTA Fakta 1: Cepatnya Pertumbuhan Alih Fungsi Lahan Hutan, Sawah dan Tambak menjadi Lahan Permukiman, Perkebunan, Semak Belukar, Kebun Campur dan Pertambangan Prosentase Pergesaran Lahan 1994-2005
Pada kurun waktu 1994-2005, lahan (primer & sekunder) berkurang seluas 261 ribu Ha 43% Hutan Sekunder • Lahan sawah pada kurun waktu yang sama 36% Semak Belukar berkurang seluas 181,5 ribu Ha 28% Kawasan dan Zona Industri 26% • Lahan tambak pun berkurang seluas 1,7 ribu 26% Kawasan Pertambangan / Ha. 17% Galian • Lahan permukiman bertambah seluas 53,9 Ladang / Tegalan 10% 11% ribu Ha. Padang Rumput/Ilalang 4% • Lahan perkebunan bertambah seluas 1% Perkebunan 140,3ribu Ha Permukiman -3% • Semak belukar bertambah seluas 14,1ribu Ha Sawah • Kebun campuran bertambah seluas 175 ribu Tambak Ha -19% Tanah Kosong / Terbuka • Kawasan industri bertambah seluas 3,2 ribu -26% Kebun Campuran Ha Sungai/Tubuh Air/Danau/ • Kawasan pertambangan/galian bertambah -36% Waduk/ Situ seluas 318 Ha. • Pada tahun 2012, luasan lahan kawasan industry dan pertambangan/galian disinyalir semakin meningkat, diantaranya mengingat tumbuhnya kawasan industri di Jawa Barat bagian utara serta maraknya kegiatan pertambangan/galian di Jawa Barat bagian selatan Hutan Primer
•
A L J A B A R
Aliansi Rakyat Jawa Barat (AGRA Jabar, DTI, STNPRM, WALHI Jabar, KPA, SPBS, FMN, AMBU, Perkumpulan INISIATIF, PSDK, UKSK, LBH Bandung, FK3I, FDA, SHI, FPB, FKPA, GMNI Sumedang, Kelompok Tani Pangkalan, ASAS, KWT Barokah, Baraya Tani, MPSA, SOS, Kelompok Tani Tumaritis, SPHP, SHI Jawa Barat) Contact person: Dadan Ramdan (082116759688) Alamat: Jalan Piit No 5 Bandung 0222507740
KERTAS POSISI
Volume 1, Aliansi Rakyat Jawa Barat
September 2012
(Sumber: Hasil olahan data RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029, Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2007 dan 2011)
Fakta 2: Tingginya Jumlah Petani yang Beralih Pekerjaan menjadi Pekerja di Sektor Industri dan Jasa Prosentase Distribusi Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama per Agustus 2010 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan, 2.0% Pengangkutan & Komunikasi, 7.1%
Jasa-Jasa, 15.7%
Perdagangan, Hotel dan Restoran, 24.8%
Pertanian, 23.4%
•
•
•
Industri Pengolahan, 20.0%
Bangunan, 6.0%
•
Pertambangan & Penggalian, 0.6%
•
Per Agustus 2010, total jumlah penduduk Jawa Barat usia 15 tahun ke atas yang bekerja adalah sebanyak 16,95 juta jiwa. Lapangan pekerjaan utama yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah di sektor perdagangan, hotel dan restoran (4,21 juta jiwa), pertanian (3,96 juta jiwa) dan industry pengolahan (3,39 juta jiwa).
Listrik, Gas & Air Bersih, 0.4%
Jika dilihat perubahan alih Pergeseran Lapangan Pekerjaan Utama Penduduk Usia 15 Tahun pekerjaan dalam kurun waktu keatas Tahun 2008-2010 (Juta Jiwa) Pertanian Agustus 2008-Agustus 2010, 0.45 ditemukan terjadi pengurangan Pertambangan & Penggalian tenaga kerja yang cukup besar di 0.33 Industri Pengolahan sektor pertanian sebanyak 250 ribu jiwa dan di sector Listrik, Gas & Air Bersih pengangkutan dan komunikasi Bangunan sebanyak 190 ribu juta jiwa 0.07 0.03 Perdagangan, Hotel & Sementara itu,disektor industry 0.02 0.01 Restoran pengolahan terjadi penambahan Pengangkutan & Komunikasi -0.01 tenaga kerja sebanyak 450 ribu Keuangan, Persewaan & Jasa jiwa dan di sektor jasa sebanyak Perusahaan 330 ribu jiwa. Jasa-Jasa -0.19 Hal tersebut memperlihatkan -0.25 bahwa banyak petani dan pekerja disektor angkutan dan komunikasi yang beralih pekerjaan, diantaranya menjadi pekerja di sektor industry pengolaan dan jasa.
(Sumber: Indeks Kesejahteraan Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2011, TNP2K)
A L J A B A R
Aliansi Rakyat Jawa Barat (AGRA Jabar, DTI, STNPRM, WALHI Jabar, KPA, SPBS, FMN, AMBU, Perkumpulan INISIATIF, PSDK, UKSK, LBH Bandung, FK3I, FDA, SHI, FPB, FKPA, GMNI Sumedang, Kelompok Tani Pangkalan, ASAS, KWT Barokah, Baraya Tani, MPSA, SOS, Kelompok Tani Tumaritis, SPHP, SHI Jawa Barat) Contact person: Dadan Ramdan (082116759688) Alamat: Jalan Piit No 5 Bandung 0222507740
KERTAS POSISI
Volume 1, Aliansi Rakyat Jawa Barat
September 2012
Fakta 3: Jumlah Petani Gurem Semakin Meningkat • Hasil Sensus Pertanian tahun 2003, jumlah Rumah Tangga di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2003 terdapat sebanyak 9,9 juta Rumah Tangga yang terbagi menjadi 3,5 juta Rumah Tangga Pertanian dan 6,4 juta Rumah Tangga Non Pertanian. • Dari total jumlah Rumah Tangga Prosentase Rumah Tangga Pertanian Pertanian, 2,58 juta merupakan Rumah Tangga Petani Gurem yang memiliki lahan (Sensus Pertanian 2003) kurang dari setengah hektar. Rumah tangga Rumah tangga petani pemilik • Dengan mempertimbangkan semakin petani lahan > 0.5 Ha gurem/pemilik berkurangnya tenaga kerja di sector lahan < 0.5 Ha 26% pertanian dan semakin berkurangnya lahan sawah dan tambak, maka pada tahun 2012 74% jumlah Rumah Tangga Gurem akan semakin bertambah. (Sumber: Hasil Sensus Pertanian 2003, BPS)
Fakta 4: Tingginya Angka Kemiskinan di Perdesaan • • •
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Barat pada Maret 2012 adalah sebanyak 4,48 juta jiwa atau 10.09% dari total jumlah penduduk Jawa Barat Jika dilihat sebarannya, penduduk miskin terbanyak berada di Perdesaan, yaitu sebanyak 1,99 juta jiwa (13,3%) pada Maret 2011 dan pada Maret 2012 berkurang menjadi 1,90 juta jiwa (12,5%). Jika dilihat Garis kemiskinan di Perdesaan pada Maret 2012, terbesar adalah untuk konsumsi makanan yaitu sebesar Rp. 164 ribu/kapita.
A L J A B A R
Aliansi Rakyat Jawa Barat (AGRA Jabar, DTI, STNPRM, WALHI Jabar, KPA, SPBS, FMN, AMBU, Perkumpulan INISIATIF, PSDK, UKSK, LBH Bandung, FK3I, FDA, SHI, FPB, FKPA, GMNI Sumedang, Kelompok Tani Pangkalan, ASAS, KWT Barokah, Baraya Tani, MPSA, SOS, Kelompok Tani Tumaritis, SPHP, SHI Jawa Barat) Contact person: Dadan Ramdan (082116759688) Alamat: Jalan Piit No 5 Bandung 0222507740
KERTAS POSISI
Volume 1, Aliansi Rakyat Jawa Barat
September 2012
Prosentasi Penduduk Miskin (Juli 2012) 13.3% 9.3%
8.8%
Maret 2011
Maret 2012
12.5%
Maret 2011
Perkotaan
(Sumber: Berita Resmi Statistik, BPS Provinsi Jawa Barat, Edisi 2 Juli 2012)
Maret 2012
Perdesaan
Fakta 5: Lapangan Usaha Pertanian Berkontribusi Cukup Besar terhadap PDRB • Di Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku adalah sebesar Rp. 652 Trilyun. Sementara itu PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 adalah sebesar Rp. 302,6 Trilyun. Pergeseran PDRB Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2008 – 2009 • Jika dilihat lebih dalam, (Trilyun Rupiah) lapangan usaha yang Pertanian 17.4 memiliki kontribusi Pertambangan & Penggalian terbesar terhadap pertumbuhan PDRB di Industri Pengolahan 12.1 Jawa Barat adalah pada Listrik, Gas & Air Bersih sector Perdagangan, Hotel & Restoran (Rp. 17,4 Bangunan 6.6 Trilyun) dan sector 5.8 5.4 4.7 4.6 Perdagangan, Hotel & Pertanian (Rp. 12,1 3.2 Restoran Trilyun). 1.8 1.6 1.0 0.6
0.6
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
-3.0
1.0 0.5 0.6
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
-2.3
Pengangkutan & Komunikasi
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa-Jasa
Fakta 6: Penanganan Sengketa, Kasus dan Konflik Lahan Sering diungkapkan bahwa penyelesaian konflik agraria salah satu tujuan pokok reforma agraria. Selama ini memang tercatat begitu banyak konflik agraria struktural yang terjadi akibat penggunaan dan penyalahgunaan
A L J A B A R
Aliansi Rakyat Jawa Barat (AGRA Jabar, DTI, STNPRM, WALHI Jabar, KPA, SPBS, FMN, AMBU, Perkumpulan INISIATIF, PSDK, UKSK, LBH Bandung, FK3I, FDA, SHI, FPB, FKPA, GMNI Sumedang, Kelompok Tani Pangkalan, ASAS, KWT Barokah, Baraya Tani, MPSA, SOS, Kelompok Tani Tumaritis, SPHP, SHI Jawa Barat) Contact person: Dadan Ramdan (082116759688) Alamat: Jalan Piit No 5 Bandung 0222507740
KERTAS POSISI
Volume 1, Aliansi Rakyat Jawa Barat
September 2012
kewenangan negara. Begitu banyak korban telah jatuh dan begitu luas lahan yang dipersengketakan tanpa ada mekanisme penyelesaiannya secara adil. Agenda penanganan konflik dan sengketa memberi harapan agar sengketa dan konflik agraria dapat ditangani dan diselesaikan dengan mengutamakan hak-hak rakyat yang menjadi korban Berdasarkan data base KPA terakhir tahun 2001 saja, tercatat sengketa dan kasus agraria sebagai berikut : • Jumlah kasus mencapai 506 kasus Jawa Barat • Luas lahan sengketa mencapai ± 176.758,77 ha • Jumlah korban dalam sengketa mencapai ± 185.542 KK atau 821.950 jiwa • Cakupan sengketa mencapai 739 desa di 330 kecamatan dan 26 kota/kabupaten • Lawan sengketa terdiri dari 193 pihak pemerintah, 13 militer, 71 perusahaan negara, 235 perusahaan swasta • Dari 325 kasus yang terekam status penyelesaiannya, hanya 41 yang terselesaikan.
REKOMENDASI DAN PENYIKAPAN Berdasarkan uraian di atas, Al JABAR mengeluarkan 10 perintah rakyat Jawa Barat sekaligus sebagai rekomendasi untuk pemerintahan Propinsi Jawa Barat. Pemerintahan Propinsi Jawa Barat harus : 1. Berperan aktif dalam memajukan kebudayaan agraris di Tatar Parahyangan 2. Mengeluarkan rekomendasi penetapan Peraturan Pemerintah tentang Reforma Agraria kepada Pemerintah Pusat 3. Berperan serta menyelesaikan sengketa dan konflik agraria dalam: a). Kasus Pembangunan Waduk Jatigede, b). Sengketa dan Konflik Agraria PT. Agro Jabar dengan Rakyat Pangalengan, c). sengketa dan konflik agraria antara Kehutanan dan masyarakat petani Angkola Cianjur, Sumedang dll, d). Korban Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, sengketa agraria di KBU, dan wilayah konflik lainnya di Jawa Barat. 4. Menjalankan mandat Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah-tanah terlantar di Jawa Barat 5. Melindungi kepentingan kaum tani dari tindak pencemaran lingkungan oleh industri dan pertambangan 6. Bersungguh-sungguh untuk mengalokasikan dan merealisasikan kebijakan dan program pendukung berupa: anggaran, teknologi, pasar, irigasi, pengembangan organisasi petani. 7. Bertindak secara sungguh-sungguh untuk menyelamatkan lahan-lahan pertanian produktif dari proses alih fungsi lahan 8. Bersungguh-sungguh untuk melindungi petani atas sumber air 9. Mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah pusat agar menerbitkan kebijakan proteksi terhadap produkproduk pertanian bangsa Indonesia 10. Bersungguh-sungguh untuk melindungi kaum tani dari tindak kriminalisasi.
A L J A B A R
Aliansi Rakyat Jawa Barat (AGRA Jabar, DTI, STNPRM, WALHI Jabar, KPA, SPBS, FMN, AMBU, Perkumpulan INISIATIF, PSDK, UKSK, LBH Bandung, FK3I, FDA, SHI, FPB, FKPA, GMNI Sumedang, Kelompok Tani Pangkalan, ASAS, KWT Barokah, Baraya Tani, MPSA, SOS, Kelompok Tani Tumaritis, SPHP, SHI Jawa Barat) Contact person: Dadan Ramdan (082116759688) Alamat: Jalan Piit No 5 Bandung 0222507740