Edisi MARET 2012
UTISM & FRIENDS Newsletter of London School Centre for Autism Awareness Fokus
Hari Bermain
B
uotes
agi anak-anak berkebutuhan khusus kegiatan bermain sangatlah dibutuhkan untuk melatih fungsi motorik mereka. Anak-anak dirangsang untuk meningkatkan kesadaran diri, fokus, serta mengurangi isolasi diri dari dunia luar. Oleh sebab itu London School Cares for Autism Awareness (LSCAA) mengadakan “Hari Bermain”. Sebuah acara yang rencananya akan digelar satu bulan sekali di arena bermain anak, baik indoor maupun outdoor. Kegiatan ini sudah mulai dilaksanakan pada awal tahun, tepatnya pada tanggal 26 Januari 2012 di arena bermain KidZania, Pacific Place – Jakarta Selatan. “Hari Bermain” yang diselenggarakan oleh LSCAA ini cukup mengundang antusias para orang tua yang memiliki anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam kegiatan perdananya, sembilan belas anak telah berpartisipasi dalam acara ini. Mereka dibagi menjadi empat kelompok dan didampingi oleh empat guru pendamping dari Sekolah Cita Buana. Ingin bergabung bermain bersama kami? silakan meng hubungi LSCAA (Anies/ Asher) di 021-57943801/0815 11 300 225 atau 29394E58 untuk Blackberry Messanger (J. ASHER)
“I may have been born different and misunderstood from birth, but I know there is a place for me, somewhere in this universe.” Alyson Bradley
Follow Us
@LSCAA17 1
WA WA N C A R A
Bermain itu Penting! Nama Lengkap : dr. Adre Mayza, SPS(K) Tanggal Lahir : 1 Mei 1957 Tempat praktek : RS. Islam Cempaka Putih, RS MMC Kuningan, RS Admira Pulomas
1. Apa pentingnya bermain khususnya bagi anak autisme? Kita tahu bahwa anak berkebutuhan khusus punya potensi untuk dikembangkan. Sama dengan anak normal lainnya bahwa bermain itu menyenangkan. Tetapi yang harus diingat adalah : a) Anak harus bermain dengan apa yang dia senengi b) Orang tua atau pendamping mengarahkan agar dari bermain itu, dapat dikembangkan potensi-potensi yang si anak miliki Secara teori, perkembangan motorik merupakan dasar dari perkembangan kognitif. Orang yang memiliki sensorik yang baik kemudian motoriknya juga seimbang nanti akan menghasilkan kognitif yang maksimal. Bagi anak berkebutuhan khusus yang tidak berkembang adalah kognitifnya. Ada yang berat ada yang ringan. Oleh karena itu, harus dilihat potensi apa yang si anak miliki. Anak berkebutuhan khusus itu perlu fasilitas khusus untuk belajar, bermain, dan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Bermain itu adalah aktifitas fisik. Dari bermain, orang tua dapat mengarahkan kemampuan kinestetik (kemampuan gerak yang terarah) si anak. Misalnya melempar bola, yang awalnya tidak pas, sekarang jadi pas. Kemudian misalnya membuat konstruksi bangunan dari lego, yang awalnya tidak bisa membangun, akhirnya bisa membangun. Hal itu penting untuk perkembangan otaknya yang membantu si anak dalam proses belajar. Khusus untuk anak autis, selama ini orang menganggap mereka adalah anak berkebutuhan khusus tetapi disamping itu anak autis adalah anak yang jenius secara visual, jika si anak masuk ke ruangan, dia tidak perlu lihat satu-satu, dia langsung melihat semua karena visual-nya si anak terlalu dominan, menyebabkan tidak menjadi seimbang sehingga dia kelihatan berbeda. Tetapi kelebihan anak autis itu bisa dimanfaatkan untuk kemampuankemampuan yang tidak kita miliki, contohnya bermain musik. Bermain musik merupakan aktifitas fisik yaitu aktifitas pendengar, dari situ aja, si anak sudah keluar dari dunia visual, dia bisa mendengar kemudian bisa mengkoordinasikan gerakan-gera-
2
kan tangannya. Harapannya adalah mungkin jika aktifitas fisik ditingkatkan sedikit lagi berkaitan dengan tari menari, maka itu sudah masuk ke body controlnya, dengan begitu, maka sedikit demi sedikit dapat mengurangi gangguan autisnya sendiri. Jadi intinya bermain itu memang dapat membantu mengembangkan aktifitas fisik serta perkembangan sensor motoric. Jika kita bicarakan ke arah gerakan bertujuan berarti kita mengembangkan untuk meningkatkan kognitif praktisnya, jadi yang diharapkan adalah si anak memiliki kemampuan-kemampuan yang bisa direpresentasikan. 2. Sebaiknya mereka bermain sendiri atau bermain secara kelompok? Pada prinsipnya, seorang anak autis memiliki kemampuan interpersonal yang tidak bagus, mereka individualis. Kalau pada awalnya si anak bermain sendiri biarkan dulu, yang penting si anak merasa senang. Yang jelas kalau mau ngajak main bareng dengan teman-temannya, harus yang sama dengan dia dan tidak bisa langsung, jadi butuh waktu dan tahapan karena si anak butuh percaya dulu dengan orang lain dan yang bukan orang tuanya 3. Berapa lama biasanya anak autis boleh bermain? Anak autis sebenarnya dapat bermain selama berjam-jam,
tinggal orang tua atau pendamping yang mengarahkan, jangan terlalu lama, misalnya 1 jam bermain kemudian istirahat, kemudian arahkan dia ke aktifitas yang lain, jangan monoton main itu saja. Tetapi untuk pertama kali, misalnya jika si anak main selama 3 jam, biarkan dulu dia bermain, besoknya baru dikurangi atau dialihkan ke permainan lain yang dia suka.
katanya, misalnya : “Kamu ga capek?? Kita berhenti dulu yah..” Jadi bukan larangan.
6. Apakah ada kriteria khusus tempat bermain bagi anak autis? Lingkungannya harus bersih, dari segi kesehatan, sirkulasi udaranya bagus. Alat bermainnya juga harus bersih. Ada alat bermain untukk individual dan Dari ada alat bermain kelompok, ada permainan bermain, orang kelompok, ada permainan individual. Dan tua dapat meng sebaiknya melakukan permainan kelompok arahkan kemampuan karena dapat membangun kerjasama kinestetik interpersonal.
4. Apakah efektif anak autis bermain di tempat bermain umum, seperti di Kidzania, Timezone, dll? Sebenarnya setiap bermain itu ada manfaatnya, (kemampuan gerak tergantung dari permainannya. Jadi yang terarah) tergantung dari situasi bermainnya seperti apa. 7. Tips mengajak bermain anak autis? Bermain itu adalah bisa membangun hubungan Yang jelas kita harus tahu alat permainan interpersonalnya si anak. Kalau misalnya si anak ingin yang sering ia mainkan. Biasanya dia aktif dengan bermain puzzle, temannya menyusun ini, dia menyusun itu benda-benda yang tidak bergerak karena anak autis lebih bagus karena memang kita arahkan untuk mempunyai matanya tidak bisa bergerak mengikuti sesuatu. Kemudian kemampuan beradaptasi dengan orang lain. kenapa si anak tidak punya eye contact karena dia melihat orang lain itu sebagai boneka. Ekspresi muka kita tidak keliatan. Nah 5. Apa efek yang timbul ketika kita melarang anak autis bermain sekarang bagaimana membangun emosi dengan anak autis, apa yang sedang ia mainkan? yaitu dengan memberi sentuhan, pelukan agar membangun Anak autis memang tidak mau dilarang karena mereka sudah kepercayaan dengan kita, setelah mereka percaya baru kita banyak mendengar larangan. Jadi apapun yang kita bilang membawa mereka ke permainan-permainan yang mereka suka. mengenai larangan, pasti si anak tidak mau mendengar. Jadi Kita ikut bermain atau mencarikan teman yang sebaya dan yang kalau kita mau melarang, sebaiknya kita mengubah katajuga mengerti dia. (BERNIDA)
Pemutaran Film Saudaraku Berbeda
K
amis, 15 Desember 2011, Auditorium STIKOM LSPR kampus B mengadakan acara pemutaran film “Saudaraku Berbeda” yang dibuat oleh salah satu jurusan STIKOM LSPR yaitu PAC dan dibantu oleh Media Center. Acara tersebut dihadiri oleh anak-anak dari sekolah negeri Karet Tengsin 01 PG dari kelas 4-6 beserta dengan wali kelasnya. Pukul 08.40 WIB dimulai acara pemutaran film tersebut, film yang berdurasi kurang lebih 30 menit itu menggugah para penonton serta anak-anak sehingga mereka lebih mengerti tentang anak dengan autisme, bagaimana cirri-cirinya dan bagaimana mengatasinya. Acara pemutaran film ini disertai dengan games yang dibawakan oleh kak Martin. Permainannya yaitu “Martin says/ Martin bilang”. Setelah itu dilanjutkan dengan panel kepada ibu Ira perwakilan guru SDN Karet Tengsin 01 PG. Kemudian dilanjutkan dengan foto bersama-sama bergilir mulai dari kelas 4-6, yang ditemani dengan badut maskot peduli autisme yaitu “Goy-Goy”. Di penghujung acara, LSPR sudah menyediakan bingkisan yang akan diberikan kepada anak-anak, dan mereka berbaris untuk mengambilnya.(Theresia, Ditya)
3
S P ESI A L I N F O
Kegiatan Diet Sensorik untuk Anak Khusus Oleh: Regina R. Rastrullo, M.Ed, OT
Apa itu Diet Sensorik? Anak anda membutuhkan makanan untuk kegiatan sehariharinya, sama seperti kebutuhan sensoriknya yang harus dipenuhi setiap hatinya. Diet sensorik (dicetuskan oleh OT Patricia Wilbarger) dirancang dengan hati-hati, rencana aktivitas personal untuk kebutuhan sensorik seseorang agar tetap fokus dan terorganisir sepanjang hari. Sama seperti menggoyangkan lutut dan mengunyah permen karet untuk terus terjaga atau berendam dalam bak air panas untuk bersantai, maka anak-anak pun perlu untuk memfokuskan dan menyeimbangkan kegiatannya pula. Dari bayi, anak-anak, remaja, dan orang dewasa dengan isu sensorik yang ringan sampai berat, semua bisa mendapatkan manfaat dari diet sensorik. Setiap anak memiliki kebutuhan sensorik yang berbeda-beda. Umumnya, seorang anak yang memiliki sistem ketegangan terlalu tinggi membutuhkan masukan yang santai dan mene nangkan dan sebaliknya, anak yang terlalu santai dan tenang membutuhkan masukan yang membangkitkan semangat. Seorang terapi profesional mampu mengembangkan diet sensorik yang baik terhadap anak anda ataupun anda dengan berbagai pelatihan dan juga kemampuan evaluasinya, tapi itu semua tergantung anak anda dan anda untuk mengimplementasikannya di kegiatan sehari-hari. Oleh sebab itu, diet sensorik adalah sebuah strategi yang digunakan untuk membantu orang-orang dengan gangguan pe ngolahan sensorik untuk mengerti informasi sensorik tersebut.
Apa itu sensorik? Informasi sensorik ialah segala informasi yang didapat melalui sentuhan, bau, suara, penglihatan, dan perasa (sensasi dari sendi, otot dan jaringan penghubung yang menyebabkan kesadaran akan tubuh) dapat diperoleh dengan mengangkat, mendorong, dan menarik benda-benda berat, termasuk berat tubuh seseorang. Seorang anak juga dapat merangsang ‘senseproprioceptive’ nya dengan terlibat dalam kegiatan yang menstimulasikan sendi secara bersama-sama seperti mendorong sesuatu yang berat atau seperti bergelantungan di monkey-bar (mainan anak-anak)
Kenapa kita perlu menerapkan diet sensorik? Diet sensorik,ketika diterapkan dengan benar, dapat membantu meningkatkan atau memaksimalkan pembelajaran, me ningkatkan keterampilan motorik, meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan perilaku seseorang menjadi positif dan berbagai perubahan signifikan lainnya. Seseorang dengan gangguan sensorik memiliki saat-saat
4
yang sulit dalam mengolah informasi dengan benar . Mabuk adalah gangguan pengolahan sensorik, karena otak bekerja tidak sesuai dengan informasi yang didapat, misalnya mabuk darat, atau mabuk udara, bisa menjadi indikator pengolahan gangguan sensorik. Penurunan perhatian terhadap tugas, memaksakan diri untuk mendapat ruang pribadi yang besar, kesulitan dalam perpindahan, perilaku stimulasi diri, kelemahan dalam kemampuan berencana dan atau menghindari kegiatan yang berhubungan dengan pergerakan bisa jadi indikator terjadinya gangguan pengolahan sensorik. Diet sensorik dapat menghubungkan kembali otak sese orang dan membantu untuk menginterpretasikan informasi sensorik dengan baik. Ketika seseorang dengan benar menginterpretasikan informasi sensorik, maka orang tersebut akan lebih mudah mengerjakan pekerjaannya sehari-hari.
Bagaimana cara menerapkan diet sensorik? Dibawah ini ada beberapa aktivitas yang bisa diterapkan untuk anak ataupun murid anda. Kunci untuk diet sensorik adalah melakukan satu sampai dua kegiatan yang direkomendasikan di setiap jam-jam baru bangun tidur. Jangan panik! Kegiatan ini tidak memerlukan waktu yang lama, hanya sekitar 30 detik kegiatan pemanasan, dua menit meloncat dengan menggunakan trampolin, atau bahkan membaringkan teman anak anda di pangkuan anak anda. Contoh diet sensorik: A. Proprioception Membuat “burrito” atau “sandwich”. Tekan kuat lengan dan paha dan punggung anak anda dengan bantal dan buatlah “burrito” dengan menggulung mereka di dalam selimut. Mendorong dan menarik. Anak anda bisa diajar untuk mendorong trolly barang di supermarket. Pinjamkan anak anda vacuum cleaner, memindahkan buku-buku dari satu ruangan ke ruangan lainnya, memban tu membersihkan jendela ataupun memindahkan baju yang basah dari mesin cuci ke mesin pengering. Membawa barang-barang berat. Anak anda bisa diajak untuk membawa tas ransel yang berisi mainan (jangan terlalu berat). Lompat! Buat anak anda meloncat di atas trampolin mini. B. Vestibular Mengayun. Dorong anak anda untuk bermain ayunan di tempat permainan anak-anak, dengan berbagai macam gerakan
TA N YA PA K GU N Tips dan Trik Mengajak Anak Autis Bermain di Taman Bermain (Tri Gunadi, Amd. OT, S.Psi, S.Ked):
1
Mengingat anak autis sangat terobsesi dengan 4 hal (elektronik, transportasi, logo dan hewan) maka saat kita mengajak bermain ke taman, singkirkan barang-barang elektronik dan lain sebagainya. Cenderung 4 hal tsb tidak boleh dijadikan pilihan utama, karena nanti akan menyebabkan anak asyik dengan dunia kesendiriannya, tapi bila terpaksa menggunakan 4 hal tsb, sebaiknya digunakan untuk sarana berinteraksi, bersosialisasi, berkomunikasi dan belajar saat di taman. Ajak anak ke halaman tempat bermain di taman yang nyaman, manfaatkan taman kota/ taman di perumahan yang murah meriah, dengan suasana yang nyaman, sebaiknya pagi atau sore hari. Pemilihan permainan disarankan yang melatih untuk sensori, gross motor, fine motor, oral motor, wicara dan interaksi secara sosial, dan bukan malahan menjadi anak terisolir dari dunia luar/lingkungannya. a. Permainan sensori: •Permainan keseimbangan: yang melibatkan keseimbangan seperti ayunan, perosotan, memanjat, melompat. •Permainan raba: berjalan di rumput tanpa alas kaki, bermain pasir, bermain memilah kerang, menyiram bunga, dll •Permainan rasa sendi: menggantung, tarik tambang, dll. •Permainan visual: lempar tangkap bola, bulu tangkis, dll •Permainan auditori: menari, senam, menyanyi, dll b. Permainan motorik kasar: berlari, sepak bola, melompat, dll c. Permainan motorik halus: karambol, ular tangga, monopoli, dll
c. Permainan Oral motor: meniup balon, meniup bubble, dll. d. Permainan wicara: tebak kuis, menyebutkan macam-macam kategori dari huruf yang disebutkan oleh ibu, misal hewan yang berhuruf “k”: kodok, kijang, kuda, dll. e. Permainan interaksi sosial: ular naga panjang, tikus dan kucing, dll. Saat bermain di alam, anak boleh membawa hasil alam ke rumah, seperti kerang, daun, atau apapun yang diminati anak. Sediakan ruangan atau tempat baik di dalam maupun di teras rumah untuk menyimpan barang-barang dari alam tsb. Sediakan peralatan untuk bermain di taman/luar rumah untuk khusus petualangan misalnya: sekop, kaca pembesar, sarung tangan, helm, dll. Anak biasanya menyukai perkakas – perkakas mini. Anak diberikan kebebasan saat bermain di taman/luar ruang, biarkan mereka bereksplorasi tapi tetap tanamkan aturanaturan seperti tidak boleh memetik bunga ditaman, dsb. Pergi ke taman lebih baik dengan berjalan kaki, bisa sambil melewati mini shop atau warung dan bisa dijanjikan akan berbelanja ke mini shop kalau bermain di tamannya bagus dan tidak rewel. Saat di mini shop ajarkan anak untuk berkomunikasi sendiri dengan berinteraksi dengan petugas / pelayan tokonya sendiri, dan mengatur uang nya sendiri bila memungkinkan. Saat di taman manfaatkan alam dengan baik, untuk belajar melabel segala macam yang ada di taman, misal: alat permainan, jenis-jenis bunga atau beriteraksi dengan anak yang lain.
ayunan, seperti dari depan ke belakang, atau dari sisi kanan ke sisi kiri dan sebaliknya. Berputar. Buat dia berputar menggunakan kursi kantor. Buat mereka berputar di lingkaran dan menaiki komedi putar. Pegang lengan anak anda dan putar mereka searah lingkaran sehingga mereka terangkat sedikit dari tanah, atau bermain pesawat-pesawatan dengan memegang salah satu lengan mereka dan kaki mereka di sisi yang sama sembari memutarkan mereka. (kecuali jika anak anda memiliki otot yang lemah). Ajak mereka untuk pergi ke taman bermain untuk menaiki permainan berputar. Naik dan turun. Ajak mereka untuk bermain permainan se perti rollercoaster yang membawa mereka naik dan turun. Berayun dan berguling. Bujuk anak anda untuk menaiki ayunan dan menuruni bukit bersalju maupun bukit rumput. (berguna pula untuk masukan proprioceptive)
C. Tactile Bermain dengan tekstur. Ajar anak anda untuk bermain dengan busa sabun, krim pencukur, dan tambahkan pasir untuk tambahan tekstur. Buatlah lukisan jari, bermainlah dengan lem glitter, atau mencampurkan adonan kue, dan sejenisnya. Biarkan anak anda menggunakan kotak pasir di tempat bermain, atau mengisi kaleng dengan kacang kering, beras, ataupun bahan-bahan lain. Gunakan materi yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya. Seperti Play-Doh, Model Magic, dan Sculpey (model lama Play-Doh). Jangan paksakan anak anda untuk memegang bahan-bahan kenyal jika anak anda tidak mau. Biarkan ia menggunakan kuas, stik, atau mainan lainnya. Berdandan. Pakailah kos tum yang unik untuk membiasakan diri dengan kostum yang tidak familiar.
2 3
4 5
6 7 8
5
R ESE P Ayam Panggang Kentang Untuk 2 porsi
Bahan:
AUTISM AWARENESS FESTIFAL 13 - 14 April 2012 Bersama
LSCAA
London School Centre for Autism Awareness
TAMAN MENTENG Jl. HOS Cokroaminoto Menteng Jakarta Pusat
Aku Bisa...
6
• 2 buah paha ayam buang tulangnya atau 2 buah fillet dada ayam, beri sedikit garam dan merica, diamkan 10 menit • 3 buah kentang besar, dikupas, potong tipis (0.5 cm) • 2 sdm minyak zaitun halus seledri • 1 buah zukini, belah dua, potong tipis (1 cm) • 1/2 buah bawang bombai, iris halus • Merica secukupnya
Cara Membuat: 1. Goreng paha ayam dengan mentega sampai kulitnya berwarna kecokelatan, sisihkan. 2. Kentang dan zukini diberi sedikit garam, minyak zaitun (kalau suka tambahkan seledri, aduk rata lalu
masukkan dalam pinggan tahan panas. Taruh ayam di atasnya) 3. Taburkan irisan halus bawang bombai, taburkan merica lalu tutup dengan aluminium foil. 4. Panggang selama 15 menit dengan api sedang, buka aluminium foilnya lalu panggang 5 menit lagi. Hidangkan hangat dengan hiasan tomat dan daun selada.
R ESE N SI
The Out of Sync Child has Fun Oleh: Ms. Regina R. Rastrullo, M.Ed, OT Apakah Anda orang tua, guru, atau penyedia tempat penitipan anak (daycare) yang terkadang atau sering kehilangan ide untuk beraktivitas dengan anak yang bermasalah dengan sensoriknya? Apakah anak anda menerima terapi atau pengobatan lain yang membantu mereka lebih baik di rumah atau di sekolah? Dengan atau tanpa bimbingan terapis, apakah anda menemukan bahwa sang anak mampu melakukan kegiatan seperti berayun, melompat, dan menarik atau mendorong beban berat? Buku The OUT – OF- SYNC CHILD HAS FUN tersedia untuk anda. Buku ini mencakup beberapa kegiatan favorit. Lainnya adalah variasi kegiatan “sensory diet” yang di desain ahli terapi untuk seorang anak yang dapat dilakukan di rumah. Juga dari para orang tua yang mengobservasi anaknya, mencari apa yang terbaik bagi anak mereka. Ada juga beberapa ide yang datang dari anak-anak itu sendiri, yang menunjukkan kepada kita apa yang tepat untuk mereka. Pengarang buku ini, Carol Stock Kranowitz menjelaskan berbagai jenis anak-anak de ngan masalah sensoriknya yang membuat mereka sulit untuk bersosialisasi dengan anak-anak lain. Buku ini telah menjadi penyelamat untuk orang tua, penyedia penitipan, guru dan profesional yang masih sering bingung dengan perilaku anak dengan karakteristik dari Sensory Processing Disorder (SPD). Sang penulis menyarankan melakukan beberapa teknik praktis seperti menjadi contoh bagi sang anak dan menyesuaikan aktivitas sesuai respon anak. Yang paling penting, Carol menjelaskan bagaimana 115 kegiatan ini bekerja untuk memperkuat pengembangan sensorik sang anak.
C E R ITA I N S P I R A SIO N A L
Anakku
Kunci Surgaku Jakarta, 29 Oktober 2009. Dikisahkan oleh Bunda Kamila : ADE S.AISYAH
D
uabelas tahun lalu, aku menikah dengan suamiku, tepatnya 31 agustus 1997. Bahagia rasa nya, aku membayangkan keluarga kecil yang akan dimeriahkan oleh celoteh anak-anakku kelak. setahun berlangsung, aku belum diberi kepercayaan oleh Allah untuk mempunyai anak, aku terus berdo’a dan berikhtiar, rupanya Allah menguji kesabaranku. 2 tahun...3 tahun...aku belum juga hamil, ditahun ke 4 akhirnya Allah mengabulkan do’aku. Akhirnya aku hamil, bahagia rasanya, kujaga kehamilanku dengan sebaik mungkin. Tanggal 05 Mei 2002, lahirlah seorang bayi mungil, dengan berat 2,4 kg, diusia kehamilanku 8 bulan, bayiku prematur, tapi dia sehat & cantik, dan kuberinama Kamila Maharani Adisya. Dia tumbuh dengan normal seperti bayi keba nyakan. Sampai pada usia 2 tahun, kecurigaan itu hadir, karena Kamila yang awalnya bisa berceloteh beberapa kata menjadi hilang katakatanya. Aku panik...karena bukan bertambah perbendaharaan katanya, malah dia diam tidak mau bicara. Ya Allah...Ya Rabb....ujian apalagi ini? Aku bingung apa yg terjadi dengan anakku?. Lalu aku ke dokter anak untuk konsultasi, dokter mengatakan mungkin terlambat bicara saja, tunggu sampai usia 2,5 tahun. Aku ikuti saran dokter, tapi sampai Kamila berusia 2,5 tahun, tidak ada perubahan. Dia lebih senang main sendiri walaupun teman-temannya ada. Lalu aku konsul ke dokter rehabilitasi medik anak. Setelah diperiksa, bagai mendengar petir disiang hari, dokter mengatakan bahwa Kamila mengalami Autis. Astagfirullohaladzim... Ya Allah...Ya Rabb...rupanya Engkau masih memberikan ujian kepada kami lewat anakku. Kaget, sedih, bingung, marah, kesal jadi satu rasanya. Aku menangis setiap kali aku pandangi wajah anakku dikala tidur..aku ciumi dia..lalu kubisikan ditelinganya “Sabar ya nak...Semoga Allah memberikan jalan
keluar kepada kita, dan mama akan selalu ada disampingmu sayang...”. Lalu Kamila menjalani terapi seperti yang disarankan oleh dokter. Alhamdulillah, kemajuan itu ada, akhirnya kami bisa bicara, walaupun kalimatnya sering diulang-ulang, dan tingkat pemahamannya pun sedikit demi sedikit bertambah. Sekarang anakku sudah duduk di kelas 2 SD dan yang membuat aku bangga adalah karna Kamila tidak mau tertinggal sholat 5 waktu dan sholat dhuha-nya. Subhanallah...rupanya Allah telah menitipkan malaikat kecil dirumahku, yang selalu istiqomah dalam menjalankan sholat 5 waktu dan sholat dhuha. Aku banyak belajar dari Kamila, belajar untuk sabar dan belajar istiqomah dalam sholat. Alhamdulillah hirabbilalamin... kupanjatkan puji syukur kepadamu Ya Rabb..karena engkau telah menitipkan kunci surga kepada kami. Kunci yang Insya Allah membawa kedua orang tuanya kedalam surgamu. Ternyata dibalik ujian yg berat, Allah akan memberikan hadiah yang teramat indah, yang tidak bisa diukur dengan apapun. Kini aku sadar, Kamila adalah hadiah dari Allah untukku bukan sekedar ujian. Kamila adalah anak istimewa, karena diusia yang baru 7 tahun, dia sudah menunjukkan kepatuhannya terhadap perintah Allah SWT. Terima kasih Ya Allah, atas segala yang telah engkau berikan kepada kami. Insya Allah kami akan menjaga titipanmu dengan sebaik mungkin. Karena lewat Kamila kami belajar bahwa sabar & tawakal akan membuahkan hasil yang membanggakan. Semoga dapat menginspirasi saudara-saudaraku yang diberikan ujian oleh Allah SWT.
Ternyata dibalik ujian yang berat, Allah akan memberikan hadiah yang teramat indah
7
DI R E C TO R Y DAFTAR SEKOLAH INKLUSI DAN PUSAT TERAPI AUTISME
1
Dwi Gantari Indonesia Jl. Cilandak Tengah II No. 35 Jakarta Selatan (Alamat Baru) Telp: (021)70444207, (021)91413076 E-mail: marjuki_sca@yahoo.co.id
2
Perkumpulan Terapis Rumah (Koord. Ibu Ria) Otista III No. 33 Kel. Bidaracina, Kampung Melayu, Jakarta Timur Telp: 0818931495
3
Mandiga School for Autism Jl. Mulawarman no. 3, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 Telp: 021-7220153
4
Sekolah Harapan Utama Ananda Jl. Kemang Raya no. 60 Studio Alam TVRI - Depok Telp: 021-27363073/081399058854
5
Pra TK/TK/SD/SMP Pelangi Lazuardi GIS Jl. Garuda Ujung No 35, Griya Cinere1 Limo Depok 6515 Telp: 021-7534841 Fax: 021-7534519
KESEMPATAN BERPROMOSI! Kabar gembira
buat pembaca yang ingin memprom osikan usaha at au produk2 yang b erhubungan de ngan dunia anak-ana k. Sekarang, kam i membuka pelu ang untuk memasa ng iklan di Newsletter Aut ism & Friends in i. Untuk info sela njutnya bisa hubungi ka mi (Anies, Ashe r) 021 57943801/08 1511300225
6
WILA KERTIA (Ibu Dewi Semarabhawa) Jl. Maleo I Blok JA No. 20 Sektor IX Bintaro Jaya , Jaksel Telp: 021-7450426
The Team Principle : Yayasan Pesona Pribadi Sejahtera Publisher : Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR Publication Division : Joe Harrianto Editor : Aprida Sihombing Designer : Anies Alwi Reporter : Bernida, J. Aser Saran dan Kritik : London School Centre for Autism Awareness Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 35 Sudirman Park A-09, Jakarta Pusat 10220 Hotline: 081511300225 Email: csr@lspr.edu Website: www.lspr.edu/csr/autismawareness
8
LSCAA juga didukung oleh :