UTISM &FRIENDS No 3 EDISI SEPTEMBER 2015
Newsletter of London School Centre for Autism Awareness
Fokus
K
MEMILIH PENDIDIKAN LANJUTAN UNTUK REMAJA KHUSUS
uotes
etika anak remaja tunarungu dengan autism mulai beranjak dewasa, dan sudah lulus sekolah menengah, kemana lanjutannya? Sama saja de ngan anak-anak atau remaja lainnya, persekolahan dari satu jenjang ke jen jang berikutnya membawa orangtua dan anak seringkali kebingungan. Tentu saja, konsep utamanya adalah memilih sekolah lanjutan yang terbaik buat anak remaja. Namun, bagi remaja tunarungu dengan autism tentu mempu nyai tantangan sendiri. Sejumlah sekolah masih keberatan karena masalah bahasa yang dapat mem pengaruhi pola belajarnya, terma suk psikososial dan perilakunya. Orangtua pun sedih dan bingung, bercampur aduk, memikirkan seko lah lanjutan bagi buah hatinya yang tunarungu dan autism sekaligus. Berikut ini ada beberapa panduan dari Austism Research Institute dalam memilihkan sekolah lanjutan bagi mereka. Langkah awal, tentu saja, orangtua perlu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin memgenai program pendidikan lanjutan bagi remaja tuna rungu dan autism. Usahakan, kegiatan mengumpulkan informasi ini sudah dimulai sejak anak masih di SMP atau tahun-tahun pertama SMA. Orangtua juga dapat menghubungi sejumlah komunitas atau klub,
atau orangtua lainnya, untuk menanyakan program vokasi atau kejuruan buat anak tunarungu dengan autism ini. Cari tahu juga apakah pola belajar harus dilaku kan di kampus atau bisa di rumah dengan sistem home schooling. Pada tahapan ini, orangtua harus benar-benar yakin dalam meng umpulkan informasi perguruan yang terbaik dan benar-benar sesuai untuk remaja tunarungu dengan autism ini. Selama mencari informasi ini, ajaklah remaja juga terlibat dalam proses pemilihan seko lah ini, karena mereka yang akan bersekolah di tempat itu nantinya. Mereka juga lah yang tahu persis kebutuhannya dan kesenangannya dalam belajar. Orangtua jangan memaksakan ke hendaknya dalam pemilihan seko lah lanjutan ini. Selain itu, carilah program-pro gram latihan vokasi yang memungkin kan anak remaja ini dapat mengikutinya beberapa hari sebagai percobaan saja. Ini perlu, untuk meyakinkan anak dan orangtua, apakah sekolah lanjutan itu memang sudah tepat. Di sisi lain, tentu saja, orang tua juga perlu memiliki ukuran atau standar dalam mengevaluasi setiap pro gram pendidikan lanjutan ini. Antara lain, berdasarkan:
“I am beautiful, not broken. Different, not less.
Challenged, not challenging. Overwhelmed, not spoiled. Autism is not a choice. However, acceptance is” #autism#quote
Follow Us
@LSCAA17 @ LSBA 1992
1