U T I S M & F RI E NDS Newsletter of London School Centre for Autism Awareness Edisi Juli 2013
Fokus
Ilustrasi
London School Beyond Academy
S
uotes
aat ini banyak Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang telah berhasil menyelasaikan pendidikan SMA dengan baik. Mengingat pentingnya pendidikan berkelanjutan bagi ABK, London School of Public Relations (LSPR) kembali mengembangkan satu divisi baru yang bergerak dalam pengembangan pendidikan lanjutan bagi ABK yang sudah tamat SMA atau sederajatnya. London School Beyond Academy (LSBA), setelah membuka kelas ekstrakurikuler saat ini hadir memberikan semangat dan harapan baru kepada para orang tua ABK yang menginginkan dan membutuhkan pendidikan lanjutan bagi anak-anaknya yang sudah lulus SMA. Program pelatihan yang dapat ditempuh selama 3 tahun ini terbagi menjadi 6 semester, dengan tiga program studi yaitu, Design Graphic, Multimedia, dan Performing Arts.
Di setiap akhir tahunnya, para siswa akan mendapatkan sertifikat dari program studi yang sudah dipilih dan diharapkan para siswa sudah bisa memperlihatkan hasil studi mereka ke dalam bentuk sebuah pameran. Objektif dari LSBA adalah memberikan wadah pelatihan keterampilanbagi ABK. Dengan harapan dapat dijadikan bekal bekerja dikemudian hari. Untuk mendampingi pelatihan keterampilan maka akan diselipkan materi-materi pengembangan kepribadian. Saat ini LSBA menerima ABK dengan Autistik, Asperger, ADHD, Disleksia, Tuna Rungu, Slow Leaner. Kelengkapan surat rekomendasi dari psikolog atau sekolah asal akan sangat membantu proses penerimaan siswa di LSBA. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi LSBA di 081511300225 atau add pin bb 29394E58. (ASHER)
“I never set out to be weird. It was always other people who called me weird. ” – Frank Zappa –
Follow Us
@LSCAA17 1
WA WA N C A R A
Kainara:
Satu toples pun dibuatkan Setiap ibu dengan anak berkebutuhan khusus pasti memiliki kesulitan tersendiri dalam memilihkan makanan maupun cemilan bagi buah hatinya. Hal ini juga dialami oleh Ibu Christien dan menginspirasinya dalam memulai bisnis makanannya, Kainara. 1. Tolong ceritakan background dari Ibu Christien? ( ibu dari berapa anak, pendidikan, anak ibu ada berapa? dll) Saya adalah seorang ibu dari dua anak yaitu Zoe Larasati Ismunatica Waluyo (13 tahun) dan Kay Saidpurnama Ismunara Waluyo (7.5 thn). Pendidikan terakhir saya adalah S2 Environmental Technology, Imperial College, London, UK. 2. Sejak kapan ibu membuat Kainara? Bagaimana awal berdirinya? Kainara saya mulai April 2010, saat Autism Awareness Expo 2010. Terapis Kay mengakomodasi Kainara untuk membuka stand pameran di Expo tersebut. Kainara bermula dari kebutuhan Kay yang didiagnosa autisme pada usia 2.5 tahun. Oleh psikolog disarankan salah satu intervensinya adalah diet bebas gluten-casein, sambil menunggu proses tes alergi. Saat itu sangat sulit mendapatkan produk yang sesuai dengan dietnya. Beberapa produk impor cukup mahal dan Kay tidak suka.
Dengan latar belakang biodiversity, saya mencoba mencari makanan dari sumberdaya lokal seperti dari umbi-umbian (garut, gayong, kimpul, dll). Umbi-umbian ini umumnya juga ditanam bebas pestisida dan pupuk kimia. Kay ternyata suka kripik dan emping dari umbi-umbian ini. Keluarga saya dan terapis Kay mendorong saya untuk membuka usaha yang mengembangkan produk-produk makanan sehat bebas gluten-casein untuk membantu keluarga-keluarga lain yang juga mengalami kepusingan yang sama dalam memenuhi diet anak berkebutuhan khususnya. 3. Apa sih arti nama dari Kainara? Apa yang unik dari Kainara? Kainara diambil dari nama anak kedua saya. Logo capung merupakan simbol harapan, cinta dan perubahan. sedangkan di bidang biodiversity/lingkungan, capung merupakan indikator sehatnya ekosistem.
1
2 1. Ibu Kristien melakukan demo masak ala Kainara. 2. Beberapa produk Kainara 2
S P ESI A L I N F O Bagi saya, faktor yang sangat berkontribusi pada permasalahan anak ASD adalah racun dan polusi baik di alam (udara, air, tanah) dan lingkungan buatan manusia (bangunan) dan makanan yang diproses dengan cara dan bahan yang memberatkan metabolisme tubuh kita. Uniknya Kainara: menggunakan bahan lokal, sehingga terjangkau, alami, sebisa mungkin organik. Value yang diusung adalah untuk saling berbagi. Customer Kainara menjadi teman saya. Hubungan terbina beyond transactions. Kadang ada yang memesan cookies dengan spesifikasi tertentu, selama masih memungkinkan, akan dibuatkan, meski hanya pesan satu toples saja. 4. Produk-produk apa saja sih yang dijual oleh Kainara? Kerupuk/keripik (emping dari arrowroot/garut, keripik kimpul/taro, dll), cookies, beras organik, abon, tepung-tepung gf (mocaf, pati ganyong, tepung cantel/sorghum, ubi ungu, dll), bahan masakan (seperti mie aren, soun ganyong, minyak kelapa, dll), olahan ayam (bakso, nugget). Semua produk bebas gluten, casein, telur, margarine, gula pasir, pengawet juga membuat cake, cupcake, berdasarkan pesanan. Umumnya masih pakai telur ayam kampung dan gula aren/stevia. 5. Biasanya produk atau kue apa yang paling banyak dipesan pada saat Lebaran? Cookies yang sugar free, seperti shortbread, saltines, maupun yang menggunakan gula aren seperti rice cereal cookies. Juga nugget, bakso, kripik dan abon. 6. Bagaimana persiapan ibu menjelang lebaran? Tidak ada persiapan khusus. Hanya menambah stok cookies dan produk lainnya untuk mengantisipasi peningkatan pemesanan. Tidak membuat paket spesial Lebaran atau promosi khusus Lebaran. Usaha Kainara saya jalankan dengan tidak ‘ngoyo’ dan tanpa target khusus sehingga saya nyaman dan tetap fokus mengelola keluarga di saat support team mudik/ libur. 7. Apa makna lebaran bagi Ibu Christien? Momen lebaran mempererat hubungan keluarga dan meningkatkan kemandirian anak-anak. 8. Adakah tips dari Ibu Kristien dalam mensiasati makanan untuk anak-anak spesial pada saat lebaran? Menyiapkan makanan yang praktis, disuka anak, dan mirip dengan yang akan dijumpai saat lebaran baik di rumah atau saat bersilaturahmi ke sanak saudara. Beberapa jenis makanan bisa disiapkan beberapa hari sebelum lebaran dan disimpan di freezer (seperti stok kaldu, nugget, bakso, fillet ikan, dll) atau sudah dibuat jadi (kripik ikan, rengginang, abon, cookies, dll) (BERNIDA)
Jalan-jalan ke Museum Tekstil 1
2
3
1 & 2. Anak-anak belajar membatik dengan canting dan malam. 3. Foto bersama setelah berkunjung ke museum tekstil.
K
egiatan bermain dan berwisata merupakan salah satu kebutuhan yang harus tetap dilakukan oleh anak-anak, khususnya Anak Berkebutuhan Khusus sebab kegiatan ini berguna untuk melatih fungsi motorik mereka. Anak-anak dirangsang untuk meningkatkan kesadaran diri, fokus, serta mengurangi isolasi diri dari dunia luar. LSCAA kembali lagi mengadakan kegiatan “Hari Bermain” yang kali ini akan berkunjung, berwisata dan menambah pengetahuan di Museum Tekstil Jakarta, pada hari Sabtu, 15 Juni 2013, Pukul 10.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh sembilan orang anak yang didampingi oleh mahasiswa dan mahasiswi Akademi Terapi Wicara. Anak-anak diajak untuk melihat-lihat hasil karya tangan orang Indonesia dalam menghasilkan sebuah kain batik. Setelah itu para anak juga diajarkan bagaimana menggambar batik dengan menggunakan canting dan malam. Seru kan?! Ingin bergabung dan bermain bersama kami? silahkan menghubungi LSCAA (Anies/ Asher) di 021-57943801/0815 11 300 225 atau add pin 29394E58 untuk Blackberry Messanger. (Asher)
3
S P ESI A L I N F O
Mengajarkan Berdoa
Perlukah?
Erni Adi Astuti, S.Pd - Pendidik ABK
M
inggu siang, cuaca agak sedikit mendung. Di suatu rumah mungil terlihat seorang anak kecil duduk di kursi makan didampingi oleh mamanya dan disebelah kiri duduk seorang pengasuh dari anak itu. Dihadapan anak itu telah tersedia makanan yang pastinya akan disantap anak tersebut. Dion si anak kecil itu, sudah terlihat tidak sabar untuk menyantap makanan itu. Namun terlihat mama dan pengasuhnya berusaha memberikan pengertian ke Dion untuk berdoa dulu sebelum menyantap makanan tersebut. Dion kembali te nang dan mamanya mulai membimbing Dion untuk mengucapkan doa, dengan pelan – pelan Dion mengucapkan doa tersebut mengikuti mamanya. Saat berdoa, posisi duduk dan juga posisi tangan Dion mengikuti seperti yang dicontohkan baik mama maupun pengasuhnya. Akhir dari doa itu, terdengar kata – kata amin jelas terucap dari bibir Dion yang mungil yang menandakan bahwa sesi berdoa itu sudah selesai. Dan pada akhirnya Dion menyantap makanan itu dengan lahap sekali. Mungkin cerita tentang Dion itu biasa saja tidak ada yang luar biasa, namun yang membuat istimewa adalah Dion merupakan anak special need, penyandang autism. Dari sejak dini, Dion
telah diajarkan untuk berdoa. Dan saat berdoa, Dion seperti mengerti, memahami sehingga dengan tenang dan khusuk berdoa mengikuti doa yang dicontohkan oleh mama atau pe ngasuhnya. Walaupun kemampuan verbal Dion masih terbatas, namun Dion berusaha mengucapkan doa itu kata demi kata. Pertanyaannya adalah pentingkah mengajarkan anak special need untuk berdoa? Dan jawabannya adalah sangat penting. Mengapa? Karena doa itu memiliki kuasa untuk merubah semuanya menjadi lebih baik dan akan membawa dampak positif dalam kehidupannya. Keuntungan yang lainnya yaitu anak mempunyai rutinitas yang baik, dimana hal ini berkaitan dengan komunikasi manusia kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi selain itu juga melatih kemampuan verbalnya dengan jalan mengucapkan kata – kata doa tersebut. Anak – anak spesial adalah anak – anak yang terlahir putih dan memiliki hati yang bersih. Disaat kita mengajarkan doa yang pada akhirnya mereka mendaraskan doa dengan keterbatasan dan kemurnian mereka, pastinya Tuhan akan mendengarkan doa mereka.
Hadiah untuk LSPR Jakarta D
alam rangka Hari Ulang Tahun Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi London School of Public Relations Jakarta yang ke 21, T iffany Komara seorang Anak Berkebutuhan Khusus yang merupakan puteri pertama dari Bpk. Benny Komara dan Ibu Meilissa, menghadiahkan hasil karyanya berupa lukisan untuk LSPR. Keceriaan dan kejayaan LSPR selama 21 tahun diterjemahkan oleh Tiffany Komara dalam komposisi salah satu warna khas LSPR yaitu bernuansa merah. Tiffany yang gemar melukis sejak 10 tahun yang lalu, juga mempunyai hobby lain seperti bernyanyi dan bermain keyboard. Terima Kasih Tiffany...
4
Profil
Zhafran: Belajar Sholat dan Al-Quran Sejak Kecil Kehilangan Ayah bukan menjadi alasan untuk tidak menjalankan ibadah seperti sholat dan membaca Al-Quran. Dua Hal ini dilakukan UMRAN ZHAFRAN IBRAHIM atau yang akrab disapa dengan Zhafran berkat arahan dan dukungan sang Ibu dalam mengajarkan agama kepada anaknya. Berikut penuturan Zhafran mengenai ibadahnya selama bulan puasa ini: 1. Zhafran sudah mulai puasa?/kalau sudah, kuat sampai jam berapa? Saya berpuasa sejak usia 9 tahun sampai Maghrib 2. Sudah bisa sholat? Saya sudah bisa sholat sejak ayah saya meninggal dunia tahun 2009. 3. Siapa yang mengajarkan sholat? Saya sholat diajarkan Ustadz Ujang datang kerumah 4. Biasanya Lebaran ngapain aja/kemana aja? Kalau Hari Raya Lebaran saya sholat Ied di lapang an, saya langsung kerumah Eyang dan keluarga Besar. Langsung ikut mama saya bekerja (Job) Open House ke Istana Presiden dan ke tempat-tempat lain 5. Bagaimana lebaran saat bersama keluarga? Apakah Zhafran mengerti apa itu lebaran? Saat berlebaran dengan keluarga besar senang, semua saling maaf-maafan. 6. Apakah Zhafran bermain bersama saudara-saudara? Biasanya main apa? Saya bermain dengan kakak dan adik sepupu, main PS (playstation-red) 7. Apa Makanan/minuman kesukaan Zhafran saat buka puasa dan Lebaran? Saat berbuka puasa saya suka pacar cina dan gorengan, risol, dan minum es campur, kalau Lebaran saya suka makan Opor buatan Mamah. Saya tidak suka ketupat. 8. Bagaimana mengajarkan Zhafran untuk menunjukkan makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan pada saat lebaran? Cara mengajarkan makanan yang tidak boleh dimakan dengan diberi tahu dan dijelaskan ex: cabe rasa pedas, ice cream boleh tapi tidak boleh banyak karena dilarang dokter.
BIODATA Nama Lengkap: UMRAN ZHAFRAN IBRAHIM Nama Panggilan: Zhafran Usia: 12 Tahun Sekolah: Home Schooling, BBC English School, Yamaha Music School, London School Beyond Academy (Komputer Desain Grafis) Makanan Favorit: Suka semua makanan
9. Apakah Zahfran sudah diajarkan ibadah lain seperti mengaji? Ibadah selain sholat Zhafran sudah menyelesaikan Iqro dan sekarang sudah Alquran. Ibadah rutin setiap malam Jumat membaca surah Jassin dengan mamah, untuk mendoakan Alm. Ayah 10. Apakah ada tips mengajarkan beribadah kepada anak-anak spesial? Tips mengajarkan yang utama Sholat ,sudah dilakukan praktek dengan sarana VCD kurang berhasil. Dengan pengalaman mamanya waktu kecil lebih berhasil dengan mengetik dengan huruf latin seluruh bacaan niat dan bacaan Sholat lalu dilaminating, diletakan diatas sajadah, itu lebih efektif dan lebih cepat hafal, dan bisa dibawa di dalam tas, Alhamdulillah sekarang, niat dan bacaan sholat (Al Fatihah dan ayat-ayat pendek), Zhafran sudah hafal. (ANIES)
5
R ESE P
Semprit Carob Cookies gluten-free, egg-free, dairy-free & rendah gula.
Lebaran sebentar lagi, bagaimana kita menyediakan cookies yang aman dikonsumsi oleh ABK? Bagi anak yang tidak disarankan untuk mengonsumsi cokelat, dapatkan resep lezat dengan Carob sebagai pengganti cokelat Bahan Kue Kering Semprit Carob : • 600 gr tepung sagu • 60 gr tepung carob • 350 gr margarin • 300 gr gula aren yang sudah diayak halus (bisa diganti Stevia bubuk kira-kira 15 gram atau sesuai selera) • 3 sdm saus Apel (bukan sari buah, bisa dibeli dalam kemasan biasanya dijual sebagai makanan bayi) • 60 ml santan kental • 1/2 sdt garam halus Cara Membuat Kue Kering Semprit Sagu : • Sangrai tepung sagu dengan api kecil selama 15 menit. Sisihkan.
• Kocok margarin, gula aren halus, dan garam halus hingga lembut. Tambahkan saus Apel, kocok rata kembali. • Masukkan tepung sagu dan tepung carob, ke dalam campuran margarin, aduk hingga rata. Tambahkan santan kental sambil terus diaduk hingga tercampur rata. • Masukkan adonan ke dalam plastik segitiga / piping bag yang telah dipasang sepuit bintang. Semprotkan ke atas loyang beroles margarin hingga adonan habis. • Panggang adonan yang telah dicetak ke dalam oven bertemperature 150 C selama kurang lebih 30 menit hingga kue matang
dan kering. Angkat, dan dinginkan. • Masukkan kue kering semprit carob ke dalam toples kedap udara.
Jl. Kelapa Puan Timur 1, Blok NE 1, No.23 Kelapa Gading - Jakarta Utara Phone: 021 450 0201 • BB: 27F45E09
Developing Leisure Time Skills for Persons with Autism:
A Practical Approach for Home, School, and Community Penerbit: Future Horizons (September 1, 1999) Penulis: Phyllis Coyne, Colleen Nyberg, Mary Lou Vandenburg
W
aktu luang adalah ketika para individu bisa menghabiskan waktu untuk melakukan yang kita inginkan atau hobby. Kita dapat mengisi waktu luang untuk bersantai, untuk mengekspresikan diri secara kreatif, untuk dihibur, atau untuk bersosialisasi. Tapi kebanyakan dari individu autisme, hal tersebut merupakan bagian dalam hari yang tidak berstruktur secara menyakitkan, mencemaskan dan ada rasa takut. Buku ini menyajikan pendekatan berstruktur dan menyeluruh bagi para individu yang mengidap autisme untuk mengembangkan kompetensi dalam memilih dan menghabiskan waktu luang yang menyenangkan. Buku tersebut mengandung strategistrategi untuk membantu pengasuh memperkenalkan aktivitasaktivitas berarti kepada para individu yang mengidap ASD, yang mana dapat mereka praktekkan di sekolah, rumah, atau di masyarakat. Materi di buku ini dapat digunakan secara efektif dengan para individu dari berbagai umur yang beragam dan tingkatan
6
autisme. Buku ini juga ditujukan untuk disesuaikan dengan ketertarikan dan kepentingan pribadi. Strategi-strateginya diuraikan kedalam pertimbangan preferensi pribadi dari individu yang mengidap autisme untuk waktu luang yang lebih berarti dan menyenangkan. Pada bagian depan setengah buku ini menyajikan bentukbentuk dan grafik-grafik yang dapat membantu orang dewasa menilai kebutuhan-kebutuhan sensor anak mereka, memilih aktivitas-aktivitas yang layak sesuai umur, lalu menentukan tingkat ketertarikan dalam aktivitas-aktivitas tertentu. Bagian kedua menyajikan beragam ‘Aktivitas Kartu’ untuk pergi ke taman, bermain permainan, mendengarkan lagu, dll. Para orang tua dan profesional akan menemukan materi-materi ini mudah untuk digunakan. Buku ini bisa didapat di PERIPLUS .COM atau AMAZONE.COM
C E R ITA I N S P I R A SIO N A L
Bahagia itu Sederhana
R
ani Yacob yang biasa sering dipanggil Miss Rani atau Kak Rani adalah anak pertama dari dua bersaudara. Lahir di Jakarta pada tanggal 6 januari 1981. Saat ini Kak Rani mengajar di Sekolah Cita Buana. Sudah hampir 5 tahun, Kak Rani menghabiskan hari – harinya bersama murid – murid yang rata-rata berumur 5 – 12 tahun. Sebenarnya cita-cita Kak Rani bukan menjadi guru tetapi karena kebetulan Ibu dari Kak Rani adalah seorang guru, yaitu guru agama, maka Kak Rani mengikuti jejak ibunya menjadi guru dan ternyata setelah terjun ke dunia pendidikan, Kak Rani menemukan bahwa passion-nya adalah mengajar. Sebelum di Cita Buana, Kak Rani mengajar di pre-school dan di ILP selama 4 tahun. Bahkan Kak Rani sempat juga kerja di Production House film sebagai International Affair dan Fil Festival Publicist dan pernah membuat Goelali Children Film Festival sebagai Festival Director. Selain mengajar, saat ini Kak Rani sedang mengikuti pendidikan foto jurnalistik di Galeri Jurnalistik Antara. Kak Rani juga aktif sebagai humas di Yayasan Sahabat Anak dan menjadi pengurus di Kumpul Bocah Production dimana anak berkebutuhan khusus dapat merasakan kegiatan yang menyenangkan di waktu liburannya mereka.
memasang tali sepatunya sendiri, ternyata itu membuatnya cukup bangga dan bahagia. Memasuki bulan suci Ramadhan, tantangan terberat bagi Kak Rani ketika mengajar di saat puasa adalah mengantuk. Untuk menyiasatinya, kak Rani tidur lebih cepat dan biasanya sehabis sahur sebisa mungkin Kak Rani sudah tidak tidur lagi. Pengalaman paling berkesan selama bulan puasa adalah ketika melihat murid–murid melakukan Sholat Berjamaah. Di Sekolah, Kak Rani tidak mengajarkan anak–anak berpuasa karena anak–anak yang diajar masih kecil-kecil, tetapi tetap ada pengenalan singkat mengenai puasa terhadap mereka. Menjelang lebaran,biasanya murid-murid diminta untuk memakai baju muslim kerudung untuk anak perempuan dan peci untuk anak laki-laki dan melakukan tradisi seperti layaknya lebaran, saling salam-salaman berikut makan ketupat.
Hal yang membuat Kak Rani paling bahagia adalah ketika Kak Rani melihat murid-muridnya mengalami kemajuan yang baik, walaupun kemajuannya itu untuk hal – hal yang sepele
(BERNIDA)
Awalnya Kak rani memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar terhadap anak – anak berkebutuhan khusus. Tapi ternyata dari rasa keinginan tahu ini lama kelamaan menjadi mencintai dunia special education. Alasan Kak Rani suka mengajar anak berkebutuhan khusus adalah karena ini merupakan sesuatu hal yang menantang. Hal yang membuat Kak Rani paling bahagia adalah ketika Kak Rani melihat murid-muridnya mengalami kemajuan yang baik, walaupun kemajuannya itu untuk hal – hal yang sepele. Contohnya saja ketika salah satu murid Kak Rani ada yang bisa
7
DI R E C TO R Y DAFTAR SEKOLAH INKLUSI, SEKOLAH KHUSUS DAN PUSAT TERAPI AUTISME
1
MANDIGA SCHOOL FOR AUTISM (Pindah Alamat) Jl. Puri Mutiara 14 Cipete, Jakarta Selatan Telp: 021-29042570/021-29042571
2
Rumah Anak Mandiri Karim (Making Children Feel at Home) Jl.Pasir No.30, Moh Kahfi I RT 01/06, Ciganjur - Jakarta Selatan Telp : (021) - 7270883, 085717441515 Email : rumah_anakmandiri@yahoo.com
3
Yayasan Autisma Indonesia Jasmine Tower Lt. 2, #CC02, Apartemen Kalibata City Jl. Kalibata Raya no.1, Jakarta 12750 Tlp. 021-33555643
Telah Dibuka
!
Mulai bula n Septem ber 2013 pendaftara kami mem n program buka Kursus bag tuhan khus i anak berk us yang sud ebuah lulus da umum, Khu ri SMU, baik sus, Inklus S MU i ataupun H Program K ome Schoo ursus ini ling. bertujuan anak – ana untuk mem k kebutuha bina n khusus y SMA supay ang sudah a memiliki lu lus skill dalam minatinya. bidang yan Program y g diang kami jurusan: buka ini m eliputi 1. Design g rafis 2. Multimed ia 3. Perform ing Art Keteranga n lebih lanju t Hubungi LS BA Hotline: 08 15 1130022 5 PIN BB: 29 394E58
The Team Principle: Yayasan Pesona Pribadi Sejahtera Publisher: Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR Publication Division: Joe Harrianto Editor: Aprida Sihombing Designer: Anies Alwi Reporter: Bernida, J. Aser, Hersinta Saran dan Kritik: London School Centre for Autism Awareness Sudirman Park Appartment, Tower B, Lt 2, No. 08 Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 35 PHONE: 02129338944 , FAX: 02129338945 Hotline: 081511300225 PIN BB: 29394E58 FACEBOOK: London School Centre for Autism Awareness Twitter: LSCAA17 Website: www.lspr.edu/csr/autismawareness
8
LSCAA juga didukung oleh: