UTISM &FRIENDS No 1 EDISI maret 2015
Newsletter of London School Centre for Autism Awareness
Fokus
YUK, MAIN KARTU UNO…
M
uotes
ain kartu uno? Wah, sungguh mengasyikkan kare na sesama pemain bisa saling adu cerdas dengan menunjukkan kesamaan angka atau warna kartu yang dibuang oleh pemain terakhir. Misal, ketika Andi membuang kartu 7 hijau, maka Bambang dapat membuang kartu angka 7 dengan warna apa saja, atau kartu warna hijau dengan angka apa saja. Jika kartu Andi sampai habis, maka Andi lah yang menang dan Bambang kalah. Tapi, kartu uno yang ini yang akan segera kita main kan, adalah kartu sangat spesial. Kartu uno spesial ini sudah dimodifikasi dengan pesan-pesan penting, tidak hanya terdiri dari warna-warna atau angka-angka saja. Ada gambar dengan kalimat ringan yang diselipkan dalam setiap kartu. Pesan-pesan di dalam kartu itu akan mendorong pemain menjadi ingin tahu terhadap pesan berikutnya, Jadi, pemain di sini juga sekaligus belajar apa saja, mulai dari masalah kesopanan, motivasi, kesantunan, disiplin sampai ilmu pengetahuan. Main kartu uno biasanya terdiri dari dua sampai 10 orang. Pertama-tama, kartu dibagi habis dulu, sama rata untuk semua pemain. Kelompok ini bisa saja terdiri dari ayah ibu, kakak dan adik, sehingga suasananya menjadi seru. Adik dan kakak boleh saya berteriak untuk meme nangkan pertandingan uno ini, apalagi kalau kartunya tinggal satu. Bagi orangtua dengan anak autis, main uno sekaligus untuk menyenangkan anak. Kartu uno spesial ini dapat menjadi media komunikasi dan menyampaikan
pesan-pesan untuk perkembangan anak. Di samping itu, sekaligus terapi psikis dengan mudah, dengan menunjukkan pesan-pesan di dalam kartu uno. Di samping itu, main kartu uno dengan pesan dan gambar ini dapt mengajak anak untuk paham tentang sesuatu yang dibolehkan dan yang dilarang. Sementara bagi anak-anak, maka kartu uno bergambar pesan ini dapat merangsang otak, karena pesan-pesan yang disampaikan dalam kartu bisa merupakan ajakan, larangan atau dorongan untuk berb uat sesuatu. Sebelum kita main, yuk kita kenali dulu sejarah kartu uno. Uno diciptakan tahun 1971 oleh Merie Robbins,yang waktu itu sedang bertengkar dengan anaknya tentang aturan main kartu popular lainnya yang namanya Crazy Eights. Kata uno sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang memiliki arti satu. Permainan ini lebih cocok untuk anak-anak usia tujuh btahun dengan jumlah peserta 2 - 10 orang. Namun, tak ada salahnya kalau orang tua juga ikutan, sehingga anak-anak autis juga merasa nyaman di sampiung ibu atau ayahnya. Satu pak kartu uno ada 108 kartu, yang terdiri dari kartu biasa dan kartu aksi dengan pembagian sebagai berikut: kartu biasa ada 76 buah dengan empat warna bernomor 0 sampai 9. Tiap angka terdiri dari dua kartu kecuali angka 0. Maka total kartu ada 18 kartu merah, 19 kartu hijau, 19 kartu biru dan 19 kartu kuning. Kartu aksi terdiri dari enam kartu wild draw two, delapan kartu reverse, delapan kartu skip, empat kartu wild draw four, dan empat kartu wild.
the very deepest “partArtofcanus,permeate where no words exist. ” – EILEEN MILLER –
Follow Us
@LSCAA17 @ LSBA 1992
1
KATA PEMBACA k ercinta, kita untu Pembaca t intu bagi p n a k a p u er Menulis m an kepada m pemikir a c a m i a g a berb bercerita u n i a k u D dunia. gan tema n e d A M S is siswa Karya tul merupakan rsama e B a t i K n unia ncerminka Duniamu D s yang me i l u t a y r u ka autisme. salah sat nyandang a p k a n a p i n terhada at berart kepedulia yang sang n a i l u d e p Bentuk ke moga akan autis. Se k a n a n a a rad bagi kebe ran yang an-pemiki r i k i m e p yak lebih ban sprisasi. enjadi in m n a d l u munc kan pada an cerita d u m u t n i Bukalah p
Sejak kuliah ini, Rega me ngalami banyak perubahan. Yang awalnya tidak berani, menarik diri dari orang lain sekarang dia bisa lebih mandiri, berani berbicara, dapat menyampaikan apa yang sedang dipikirkan, dan dapat mengespresikan diri. (Wiwied)
dunia.... gat Salam han
Bagaimana cara mainnya? Saat pertama kali main, masing-masing peserta diberikan tujuh kartu, dan sisanya digunakan untuk kartu tarikan atau draw card. Dari kartu draw card ini, buka satu kartu untuk menjadi kartu pertama yang dimainkan (first card). Inti permainan ini adalah menyamakan warna atau angka pada kartu yang dimainkan. Misal, kartu yang pertama dimainkan adalah kartu angka tujuh berwarna merah, maka pemain berikutnya dapat mengeluarkan kartu berwarna merah juga dengan angka apa saja atau kartu dengan angka tujuh dengan warna empat saja. Jadi, yang disamakan, bisa angka atau warnanya. Jika kartu di tangan pemain tinggal satu, maka ia wajib berteriak UNO… hingga seluruh pemain mende ngarnya. Itu berarti, kartu ditangannya hanya tinggal satu. Jika lupa berteriak, dan ada pemain lain yang lebih dulu berteriak UNO… maka ia harus menaik kartu dari draw card. Pemenang uno adalah pemain pertama menghabiskan kartu yang ada ditangannya dan pemain yang kalah adalah pemain terakhir yang masih memiliki kartu di tangan.
Semua kartu uno ini sudah dimodifikasi dengan tulisan-tulisan berisi ajakan, larangan, motivasi dan ilmu pengetahuan, yang semunya tertera di tengah gambar kartu. Misal, kartu angka 1: ada tulisan membuang sampah di tempat sampah kartu angka 2: menyiram tanaman kartu angka 3: jagalah kebersihan kartu angka 4: matikan lampu jika tidak dipakai kartu angka 5: rapikan tempat tidurmu kartu angka 6: sikat gigi sebelum tidur kartu angka 7: ucapkan salam sebelum masuk rumah kartu angka 8: patuh kepada orang tua kartu angka 9: minta maaf bila salah kartu angka 0: santun kepada orang tua Semuanya ada 108 kartu, berarti ada 108 pesan yang dapat ditulis pada kartu itu diitambah gambar-gambarnya yang menarik. Ini tugas orang tua untuk menyelipkan 108 pesan pada setiap kartu sesuai kebutuhan anak. Pesan-pesan ini dapat melekat pada anak karena disampaikan sambil bermain. (ARTINI)
(Disarikan dari artikel pemenag pertama lomba karya tulis autisme di LSPR berjudul “Modifikasi Kartu Uno Sebagai Media Pengajaran Kebiasaan Positif, Kedisiplinan dan Kemandirian Kepada Penderita Autis” oleh Anggit Refo Kurniawan, Adib Ihsan Pangabean, Sekar Nur Aprilya dari SMA Negeri 80 Sunter Jakarta Utara/Artini)
2
OPINI AHLI
Merajut Masa Depan Anak Autis dr. Tri Gunadi, AMd. OT, S.Psi Dosen Vokasi Kedokteran Universitas Indonesia Konsultan Anak Berkebutuhan Khusus
M
empersiapkan masa depan anak autis, bagaikan merajut benang menjadi sebuah kain rajutan yang harus tertata dengan baik susunan dan tata urutannya dengan mempertimbangkan segi seni dan kreativitas dalam merajutnya. Apa saja yang harus disiapkan anak Autis menjelang dewasa ? Orang tua harus merancang sebuah peta perjalanan anak autis dan mempesiapkan rencana anak autis yang beranjak dewasa dalam hal: 1. Fungsional saat sekarang (perilaku, handling emosi, komunikasi 2. Fungsional dalam jangka panjang (akademik, ADL, dan bekerja). a. Mengembangkan kemampuan life survival i. Menyeberang jalan sendiri dengan aman. ii. Bertanya kepada orang yang tepat dan bagaimana cara bertanya bila mengalami tersesat. iii. Menaiki kendaraan umum. b. Mengembangkan self help skill: kemandirian hidup dalam sehari hari (dressing, grooming, merawat diri sendiri saat sakit, dll) c. Vocational skill : kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan di tempat kerja ( transportasi, bergaul di tempat kerja, datang tepat waktu, membersihkan, manajemen uang, memberi salam pada pelanggan) Biasanya anak autis sudah harus menjadi co – worker di sebuah tempat kerja yang menerima. Apa yang paling penting dalam mencapai goal tsb: Goal paling penting untuk anak autis adalah dapat ber- produktifitas dalam hidup: dapat mempelajari hal yang baru, datang ke sekolah atau tempat kursus, hidup mandiri. Berfikir: kalau anak bisa mencapai hal ini, maka anak dapat mencapai hal yang paling tinggi kemampuan potensialnya, tahu apa yang arah dan kemana hidupnya.
Strategi untuk mencapai skill acquisition atau masa perpindahan atau masa transisi pada tiap tahapan usia anak autis: kita harus memperkirakan 20 tahun yang akan datang anak autis akan jadi apa, dengan mempertimbangkan asset anak dan limitasi/keterbatasan anak. 1. NETS (natural environment teaching strategies): Pengajaran di lingkungan alamiah Diberikan intrsuksi dari orang yang dewasa dengan setting lingkungan alamiah. Menggunakan event atau kejadian yang menyiapkan dalam mengahadapi skill baru 2. Job coaching: i. On job training (pelatih kerja mengajarkan skill spesifik untuk mengahandel tantangan kerja). ii. Instruksi selama kerja iii. Selalu mendorong hubungan dengan teman kerja di tempat kerja iv. Membantu tugas di tempat kerja: strategi bantuan, instruksi verbal, modeling, hand over hand teaching, dll v. Mengajarkan menyapa pelanggan baru dan pelanggan lama. 3. 0ne on one instruction i. Berikan anak latihan dengan cara melihat video, modeling, simulasi, membaca instruksi dan tips, dan menulis kan psasyarat yang dibutuhkan dalam kerja. Mitos tentang anak autis yang sudah dewasa: ii. Tidak kerja iii. Tidak mandiri iv. Tidak dapat mempelajari hal yang baru v. Tidak punya kesempatan vi. Orang tidak memahami mereka vii. Tidak aka nada perusahaan manapun yang memperkejakan mereka
Untuk konsultasi lebih lanjut bisa berkonsultasi tentang “merajut masa depan anak autis “ ke dr.tri.gunadi@vokasi.ui.ac.id atau ke www.yametindonesia.com atau ke Klinik Tumbuh Kembang Anak YAMET Jl H Ismail no 15B Komplek Taman Cilandak Jaksel 12430 Tlp 021-7659839 atau 08111339688.
3
PESONA ANAK
CINDY
Remaja Berkebutuhan Khusus dengan segudang Bakat & Prestasi
A
nak dengan autistik mempunyai kekurangan dalam berinteraksi sosial, gangguan dalam berkomunikasi, dan sebagainya, tetapi hal tersebut tidak menutup anak dengan autistik berkreasi dan mengasah bakat yang dimilikinya. Kebanyakan anak dengan autistik mampu menciptakan bakat yang luar biasa dan prestasi yang diperoleh. Kini di Indonesia anak-anak dengan autistik mampu memperoleh prestasi baik dalam negeri maupun di luar negeri dari bakat dan talenta yang dimilikinya. Salah satu dari anak dengan autistik yang mempunyai berbagai bakat dalam usianya yang kini menginjak 18 tahun adalah Cindy Widhoretno atau yang sering disapa dengan Cindy. Cindy anak ketiga dari pasangan Djoko Hariyanto dan Retno Wahyu Wijayati, dia merupakan anak dengan autis murni dan hiperaktif. Cindy diketahui mempunyai ganguan autism sejak usia 2 tahun, Orangtua Cindy selalu berjuang keras merawat Cindy. Orangtua Cindy sempat bingung untuk melakukan tindakan dalam menangani gangguan autis yang dimiliki oleh Cindy karena waktu itu papanya Cindy masih bertugas di Pulau Bunyu (dulu Kalimantan Timur sekarang sudah menjadi Kalimantan Utara) sedangkan Pulau Bunyu jauh dari mana-mana. Tak lama kemudian Orangtua Cindy dipindahtugaskan ke Cirebon. Saat di Cirebon akhirnya orangtua Cindy memutuskan untuk memasukan Cindy ke sekolah, terapi dan berobat. Di Cirebon Cindy dan orangtua hanya satu tahun, lalu mereka berpindah kota dan akhirnya sekarang Cindy dan Ibu Retno tinggal di Semarang dan Pak Djoko tinggal di Yogyakarta. Mereka berkumpul bersama saat weekend di Yogyakarta. Ibu Retno melihat bakat yang dimiliki oleh Cindy sejak usia 4 tahun, ada hal unik yang dimiliki Cindy saat itu karena setiap dia menangis bukan merengek malah menyanyi. Cindy mempunyai bakat dibidang seni dan komputer, pada awalnya ketika di kelas 3 SD Cindy mengikuti drumband di sekolah dengan memainkan Belera dan Senar Drum. Saat kelas 4 SD Cindy mulai menari dan memainkan keyboard. Di kelas 5 SD bakat yang dimiliki Cindy bertambah yaitu memainkan gendang dalam kesenian gamelan, menyanyi, bermain dengan komputer, dan menggambar. Setiap Cindy menggambar, dalam hasil karyanya terdapat gambar perem-
4
Cindy dengan berbagai kegiatannya dan prestasi
info acara puan berambut panjang dan bis angkutan umum itu yang menjadi ciri khas hasil karyanya. Saat kelas 6 SD Cindy bergabung dengan grup band Autis dari SLB Negeri Semarang, dalam band tersebut Cindy memainkan piano, keyboard, gitar bass dan drum. Dan saat kelas 1 SMP dia mulai memasak khususnya bawang goreng. Begitu banyak bakat-bakat yang dimiliki oleh Cindy, dia pun mendapatkan prestasi dari berbagai penghargaan yaitu Juara I Tari Tradisional Perorangan Bagi ABK/SD/SMP Inklusi PK-PKL Tingkat Propinsi DIY di tahun 2009, Juara Harapan III Lomba Tari Perorangan, Gebyar Seni & Ajang Kreasi Siswa PK & PKL Tingkat Nasional 2009 di Malang, Band Autis SLB Negeri Semarang meraih rekor muri tahun 2010 saat itu Cindy sebagai vokalis dan pemain keyboard, Juara I memainkan alat musik modern seprovinsi Jawa Tengah tahun 2012, Juara Harapan I memainkan alat musik modern Tingkat Nasional di NTB tahun 2012, dan penghargaan terbesar Cindy yaitu tahun 2013 Cindy meraih rekor muri sebagai Anak Autis dengan Kemampuan Terbanyak (Vokal, keyboard, bass gitar, drum, menari, menggambar dan memasak). Dari berbagai bakat yang dimiliki Cindy menurut pandangan Ibu Retno Cindy sangat menyukai musik dan memasak. Orangtua Cindy sangat mendorong Cindy untuk terus mengasah bakat yang dimilikinya, khususnya Ibu Retno yang selalu membantu Cindy. “Saya menggali bakat Cindy dengan rasa (kata hati saya), saya amati, saya arahkan, saya bimbing dan saya beri kesempatan. Semua itu saya lakukan dengan kesabaran. Dan dukungan keluarga terhadap perkembangan Cindy adalah dukungan yang sepenuhnya dan satu kata agar kedepan Cindy bisa mandiri.” Kata Ibu Retno. Seperti orangtua lainnya yang mempunyai anak dengan berkebutuhan khusus, orangtua Cindy juga mempunyai harapan untuk Cindy agar bisa mandiri, berkarya, bisa memberi contoh untuk teman-teman sesama autis, dan bisa menginspirasi orang lain. “Orangtua yang mempunyai anak dengan berkebutuhan khusus janganlah menyalahkan siapapun tentang anak kita. Anggaplah anak kita sebegai anugerah. Yakin suatu saat anak kita mempunyai sisi lebih bila kita beri perhatian, kasih sayang, pengarahan, bimbingan bahkan diberi kesempatan. Semua itu kita lakukan dengan hati yang tulus, ikhlas dan semangat” pesan dari ibu Retno (NURUL)
Lomba Karya Tulis: DUNIAMU DUNIAKU DUNIA KITA BERSAMA
L
ondon School Centre for Autism Awareness [LSCAA] untuk pertama kalinya menggadakan lomba karya tulis SMA dengan mengangkat tema “Duniaku, Duniamu, Dunia Kita Bersama”. Untuk pertama kalinya diselenggarakan ada 18 karya tulis yang dilombakan oleh 44 peserta dari 9 SMA di Jakarta. Untuk mengapresiasikan, LSCAA menyelenggarakan Awarding Lomba Karya Tulis SMA pada Jumat 16 Januari 2015 lalu di Auditorium Prof. DR. Djayusman- Kampus B LSPR. Acara tersebut dihadiri oleh peserta lomba karya tulis yang didampingi oleh guru pembimbing, para management dan staff LSPR. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Fauzan, Zhafran, dan siswa-siswi LSBA yang bertugas sebagai panitia. Selain itu LSCAA memberikan plakat kepada para juri sebagai bentuk apresiasi. Mrs. Chrisdina Wempi, M. Si selaku Head of LSCAA bahagia karena untuk pertama kalinya diadakannya lomba karya tulis SMA tapi sudah banyak peserta yang mengikuti lomba tersebut dan diharapkan kedepannya lebih banyak lagi peserta yang mengikuti lomba ini dan peduli kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Lomba karya tulis SMA ini bertujuan untuk membentuk rasa empati kepada anak berkebutuhan khusus, khususnya para penyandang autis dan memberikan gambaran bahwa kita semua hidup dalam sebuah tempat bersama-sama selain itu mendapat hak dan kesempatan yang sama untuk hidup saling berdampingan dan saling mendukung satu dengan lainnya. (NURUL) Juara I: Anggit Refo Kurniawan / Adib Ihsan Pangabean / Sekar Nur Aprilya dari SMAN 80 Jakarta dengan Judul “Modifikasi Kartu Uno Sebagai Media Pengajaran Kebiasaan Positif, Kedisplinan, dan Kemandirian Kepada Penyandang Autis” Juara II: Gentur Ngudiharjo / Muhammad Faisal ammar / Nadira Cahya Purnama dari SMAN 80 Jakarta dengan Judul “Modifikasi Penggunaan Permainan Ular Tangga sebagai Media Motivator Guna Membangun Kepercayaan Diri Bagi Golongan Minoritas Penyandang Tuna Netra” Juara III: Nada Salsabila / Latitia Dhayita dari SMA Labschool dengan Judul “Metode Social Story dan Pengaruhnya Dalam Pengembangan Komunikasi Bagi Anak Penyandang Autisme” Juara Harapan I: Achmad Fazri / Esti Marzeta dari SMAN 83 Jakarta Juara Harapan II: Adiva Reyhan Puteri / Nathasya Felia Zahra dari SMA Labschool
5
Liputan Khusus
Pemutaran Film “Saudaraku Berbeda”
P
emutaran film “Saudaraku Berbeda” merupakan kegiatan rutin oleh London School Centre for Autism Awareness ke sekolah-sekolah dasar dengan tujuan memberikan pemahaman tentang autism. Kali ini LSCAA berkempatan datang ke SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, SDN Kemanggisan 10 Pagi, SDN Kemanggisan 12 Pagi, SDN Kebayoran Lama Selatan 10 Petang dan SDN Kebayoran Lama Selatan 09 Pagi. Kehadiran LSCAA disambut dengan meriah, di awal acara tim LSCAA mempresentasikan tentang dunia autism kepada siswa-siswi lalu mereka berlomba mewarnai Goy Goy. Tidak ketinggalan di inti acara LSCAA menayangkan film Saudaraku Berbeda. 400 siswa-siswi dari ketiga SDN tersebut sangat antusias karena selain mereka mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang autism, mereka juga mendapatkan bingkisan dari LSCAA. (NURUL)
SDN Kebayoran Lama Selatan 09 Pagi
Smart Training Centre
S
mart Training Centre merupakan tempat les secara privat maupun grup untuk belajar komputer, lukis, keyboard, piano, drum, vocal, bahasa inggris, dan yoga khusus untuk anak berkebutuhan khusus. Smart Training Centre didirikan oleh Ibu Lisa pada bulan Juli 2008. Ide awal mendirikan tempat tersebut ketika Ivan anak Ibu Lisa yang juga individu autistik belajar seni secara privat, teman-teman ibu Lisa yang juga mempunyai anak berkubutuhan khusus ingin ikut bergabung belajar karena mereka pernah ditolak di tempat belajar regular. Selain itu banyak teman-teman yang menyarankan untuk membuka tempat kursus untuk ABK guna menggali minat bakat ABK. Smart Training Centre sebagai tempat untuk anak-anak berkebutuhan khusus dimana mereka dilatih terus menerus sesuai bidangnya sampai mereka kelak berhasil menjadi anak-anak yang “smart” sehingga berguna bagi kehidupannya di kemudian hari. Tanpa mereka sadari, mereka dilatih motorik halus, motorik kasar, ketekunan, konsentrasi bahkan perilakunya. Smart Training Centre mempunyai guru-guru yang terlatih dan berpengalaman dalam menangani ABK. Setiap tahun anak didik Smart Training Centre akan diuji sampai sejauh mana mereka menyerap apa yang telah diajarkan lalu mereka akan menerima rapot. Smart Training Centre juga menggunakan buku komu-
6
nikasi antara orangtua dan guru sehingga orangtua dapat memantau sejauh mana perkembangan si anak. Smart Training Centre menerima semua kondisi anak berkebutuhan khusus baik autism, ADHD, dan sebagainya. Smart Training Centre tidak membatasi umur untuk ABK
SDN Kebayoran Lama Selatan 10 Petang
SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi
SDN Kemanggisan 10 Pagi
SDN Kemanggisan 12 Pagi
yang mendaftar. Hal yang membedakan Smart Training Centre dengan tempat lain yaitu setiap siswa ABK mendapat kesempatan untuk tampil di acara-acara umum seperti acara Autism Awareness, ikut lomba, orchestra, tampil di acara natal, dan diundang di berbagai kegiatan. Untuk pendaftaran Smart Training Centre Alamat: Puri Indah D4/7 Jakarta 11610 Telp: (021) 5803565/08159069655 Email: lisa_ch99@yahoo.com Jam buka Smart Training Centre : Senin-Sabtu (08.30 - selesai)
7
INFO ACARA
Liputan Khusus
Lomba Karya Tulis: DUNIAMU DUNIAKU DUNIA KITA BERSAMA
L
Informasi lebih lanjut bisa dilihat di: http://lscaalsba.wix.com/autismandfriends
Redaksi Newsletter AUTISM & FRIENDS Pembina: Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR Pemimpin Redaksi Chrisdina Wempi, MSi. Redaktur: DR. Artini, MSi., Erni Adi Astuti, S.Pd Nurul Hidayah Kordinator Desain: Anies Alwi Distribusi: Summy Damayanti
LSCAA
(LONDON SCHOOL CENTRE FOR AUTISM AWARENESS) Merupakan divisi Corporate Social Responsibility dari STIKOM LONDON SCHOOL OF PUBLIC RELATIONS JAKARTA Alamat: Sudirman Park Office , Jl. K.H. Mas Mansyur Kav.35, Jakarta Pusat 10220 Hotline: 0815 11300 225
8
ondon School Centre for Autism Awareness [LSCAA] untuk pertama kalinya menggadakan lomba karya tulis SMA dengan mengangkat tema “Duniaku, Duniamu, Dunia Kita Bersama”. Untuk pertama kalinya diselenggarakan ada 18 karya tulis yang dilombakan oleh 44 peserta dari 9 SMA di Jakarta. Untuk mengapresiasikan, LSCAA menyelenggarakan Awarding Lomba Karya Tulis SMA pada Jumat 16 Januari 2015 lalu di Auditorium Prof. DR. Djayusman- Kampus B LSPR. Acara tersebut dihadiri oleh peserta lomba karya tulis yang didampingi oleh guru pembimbing, para management dan staff LSPR. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Fauzan, Zhafran, dan siswa-siswi LSBA yang bertugas sebagai panitia. Selain itu LSCAA memberikan plakat kepada para juri sebagai bentuk apresiasi. Mrs. Chrisdina Wempi, M. Si selaku Head of LSCAA bahagia karena untuk pertama kalinya diadakannya lomba karya tulis SMA tapi sudah banyak peserta yang mengikuti lomba tersebut dan diharapkan kedepannya lebih banyak lagi peserta yang mengikuti lomba ini dan peduli kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Lomba karya tulis SMA ini bertujuan untuk membentuk rasa empati kepada anak berkebutuhan khusus, khususnya para penyandang autis dan memberikan gambaran bahwa kita semua hidup dalam sebuah tempat bersama-sama selain itu mendapat hak dan kesempatan yang sama untuk hidup saling berdampingan dan saling mendukung satu dengan lainnya. (NURUL)
Juara I: Anggit Refo Kurniawan / Adib Ihsan Pangabean / Sekar Nur Aprilya dari SMAN 80 Jakarta dengan Judul “Modifikasi Kartu Uno Sebagai Media Pengajaran Kebiasaan Positif, Kedisplinan, dan Kemandirian Kepada Penyandang Autis” Juara II: Gentur Ngudiharjo / Muhammad Faisal ammar / Nadira Cahya Purnama dari SMAN 80 Jakarta dengan Judul “Modifikasi Penggunaan Permainan Ular Tangga sebagai Media Motivator Guna Membangun Kepercayaan Diri Bagi Golongan Minoritas Penyandang Tuna Netra” Juara III: Nada Salsabila / Latitia Dhayita dari SMA Labschool dengan Judul “Metode Social Story dan Pengaruhnya Dalam Pengembangan Komunikasi Bagi Anak Penyandang Autisme” Juara Harapan I: Achmad Fazri / Esti Marzeta dari SMAN 83 Jakarta Juara Harapan II: Adiva Reyhan Puteri / Nathasya Felia Zahra dari SMA Labschool