Autism & Friends September 2013

Page 1

U T I S M & F RI E NDS Newsletter of London School Centre for Autism Awareness Edisi OKTOBER 2013

Fokus

Lembaga Pelatihan Ketrampilan Pendidikan Lanjutan bagi Anak Berkebutuhan Khusus 1

2

3

4

1. Siswa belajar sosialisasi, salah satu bagian dari mata pelajaran Pengembangan Kepribadian oleh ibu Veronica 2. Suasana belajar - mengajar di ruang kelas 3. Komposisi warna, salah satu pelajaran yang diberikan 4. Belajar di lab komputer untuk mata pelajaran Typografi

L

uotes

ondon School Beyond Academy (LSBA) adalah pengembangan dari visi London School Center for Autism Awareness (LSCAA) dalam menggali potensi anak berkebutuh­ an khusus dan terus menggalang kesadaran masyarakat akan keberadaan anak berkebutuhan khusus. LSBA diharapkan dapat memberikan bekal ketrampilan bagi putra & putri dengan kebutuhan khusus agar dapat berkarya di kemudian hari. LSBA terbagi menjadi dua program yaitu kelas ekstrakulikuler (eksul) dan Lembaga Pelatihan Ketrampilan (LPK). Kelas eksul dikhususkan bagi anak yang berumur 5 tahun s/d remaja

sedangkan LPK dikhususkan bagi anak yang sudah lulus SMA dan ingin tetap melanjutkan pendidikan. Lembaga Pelatihan Ketrampilan terbagi menjadi tiga kelas yaitu kelas desain grafis, kelas multimedia dan kelas performing arts. Masing - masing kelas menekankan dan mengasah kemampuan si anak sehingga yang diajarkan lebih banyak ke praktek. Agar siswa dapat merasakan atmosfer kampus dan menunjang kegiat­ an belajar, maka fasilitas yang digunakan akan berada di kampus B, London School of Public Relations (LSPR). Adapun fasilitas yang akan nanti dipakai adalah : 1. Lab Komputer 2. Lab Editing 3. Studio TV & Photography 4. Studio musik LSBA didukung oleh para pengajar baik dari LSPR Jakarta maupun Lembaga Pendidikan Tinggi lainnya. Pengalaman mengajar dibidangnya menjadi prioritas pemilihan pengajar di LSBA agar para siswa dapat belajar & berkembang dengan maksimal. (BERNIDA)

London School beyond Academy ­berlokasi di Sudirman Park Office Complex, ­Jl. KH Mas Mansyur Kav. 35 Rukan C-16. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi di (­ 021) 29888944 atau 081511300225 atau add pin bb kami di 29394E58

“If they can’t learn the way we teach, We teach the way they learn ” – O. iVAR LOVAAS –

Follow Us @LSCAA17 @ LSBA 1992


WA WA N C A R A

LSBA: Mengasah Ketrampilan

Untuk Masa Depan London School Beyond Academy (LSBA) adalah sebuah Lembaga ketrampilan bagi anak berkebutuhan khusus yang ingin mengasah bakatnya dalam bidang kreatif. Terbagi menjadi tiga bidang, saat ini LSBA membuka kelas untuk multimedia, desain grafis dan juga performing arts. Walaupun kemampuan berkomunikasinya ­cukup minim, LSBA yakin para anak dengan kebutuhan khusus mampu meraih mimpi mereka setinggi bintang. Berikut petikan wawancara tim Autism & Friend ­dengan Ibu Chrisdina Wempi sebagai Head of LSBA.

1. Bagaimana ceritanya sampai terbentuk LSBA? London School Beyond Academy (LSBA) terbentuk dari kepedulian ibu Prita Kemal Gani melalui program London School Center for Autism Awareness (LSCAA). Hal ini disadari saat melihat banyak Anak Berkebutuhan Khusus yang sering bergabung bersama kegiatan-kegiatan LSCAA tumbuh semakin besar hingga dapat menyelesaikan jenjang SMA. Sayangnya, tidak semua Anak Berkebutuhan Khusus yang lulus SMA dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Alasan ketidak mampuannya juga sangatlah beragam.

Chrisdina Wempi, M.Si Head of LSBA

Munculah pertanyaan akan kemana Anak Berkebutuhan Khusus yang tidak dapat melanjutkan studi setelah SMA? ­Sedangkan mereka masih terus perlu untuk belajar mempersiapkan bekal bagi masa depan mereka.

2. Apa arti dibalik nama LSBA? Pertanyaan tersebut menjadi dasar dari terbentuknya LSBA. Yaitu sebuah lembaga edukasi yang memberikan pembelajaran yang fokus pada keterampilan, bagi Anak Berkebutuhan Khusus yang lulus SMA. Nama LSBA terbentuk dengan arti bahwa London School memberikan sebuah pendidikan yang tidak terbatas, artinya semua anak bisa belajar, bisa pandai dan bisa terampil.

3. Siapa saja yang menjadi penggerak di LSBA? LSBA bergerak dan berkembang atas arahan Ibu Prita Kemal Gani dan didukung oleh tim yang khusus menangani operasional LSBA. Sedangkan para pengajar adalah para dosen LSPR maupun dosen perguruan tinggi lainnya.

4. Harapan kedepan untuk LSBA? Dengan terbentuknya LSBA, semoga cita-cita Anak Berkebutuh­an Khusus dapat tercapai. Hingga pada akhirnya mereka akan memiliki keterampilan yang dapat menjadi bekal hidup serta dapat bergabung di masyarakat layaknya kita semua. (BERNIDA)

2


P ro f i l LSBA didukung oleh pengajar baik dari LSpr maupun perguruan tinggi lainnya. Berikut adalah profil para dosen Lsba Mr. Dr. J.A. Wempi, M.Si

Mr. Delrino Kamaroedin

Berlatar belakang S1 desain produk Universitas Trisakti, kemudian lanjut jenjang S2 komunikasi di LSPR - Jakarta. Menyelesaikan program S3 di Universitas Sahid pada tahun 2012. Saat ini bekerja sebagai dosen full time di LSPR - Jakarta.

Mengambil photography course di Houston (Texas) America pada tahun 1991-1992. Pernah bekerja di PT. Caltex Pacific Indonesia (Oil Company), Majalah Tiras, Tabloid Kronika & Power, Popular Group, Majalah Male Emporium, Majalah OB (Golf), Majalah Hongsui, Majalah Maestro dan Majalah Indonesia Design. Saat ini bekerja sebagai dosen part time di London School of Public Relations.

Ms. Veronika Trimardhany Soepomo, M.Si,Psikolog

Mr. Arif Handoko, ST.MT

S1 dan S2 mengambil jurusan Psikologi di Universitas Indonesia. Saat ini sedang melanjutkan pendidikan S3 di Universitas Persada Indonesia Yayasan Administrasi Indonesia (UPI YAI). Bekerja sebagai dosen di London School of Public Relations dan psikolog klinis anak&dewasa serta trainer.

S1 teknik di Universitas Trisakti, S2 mengambil jurusan teknik di ITB dan sempat mengikuti kursus dan pelatihan di bidang design grafis & Multimedia. Saat ini bekerja sebagai dosen dan ketua Jurusan Design Multimedia di STDI. Pernah juga menjadi dosen bidang design multimedia di STT I-Tech selain itu juga dosen jurusan omunikasi visual di Universitas Bunda Mulia. Serta pernah menjadi pengajar bidang multimedia di LPKT Gramedia dan di Binus Center .

Mr. Faldin Nur Ichwan , S. Sn S1 Seni Rupa, minat utama Seni Grafis di Institut Kesenian Jakarta. Pernah bekerja sebagai Property Master (Art Dept.) di Trans TV, saat ini bekerja sebagai dosen dan graphic designer di London School of Public Relations.

Mr. Achmad Sultani, S. Si S1 mengambil jurusan advertising dan sekarang sedang melanjutkan pendidikan di London School of Public Relations mengambil jurusan Marketing Communication. Saat ini bekerja sebagai Dosen di London School of Public Relations dan Graphic Designer.

Mr. Aditya Nugroho,S.Si, M.Ds S1 mengambil jurusan advertising di London School of Public Relations dan S2 mengambil jurusan design di Universitas Trisakti. Pengalaman bekerja pernah menjadi Assisstant Producer di Imaginex Studio, Graphic Designer di SIM Communication, Co-Founder & Photographer / Videographer di Most Pictureworks selain itu saat ini menjadi dosen part time di London School of Public Relations dan menjadi freelance art director di PT. Angdipana Mutiara. (ASHER)

3


S P ESI A L I N F O

Pentingnya Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Erni Adi Astuti, S.Pd - Pendidik ABK

4

bermain yang guru-gurunya dianggap bisa memahami kondisi Grandin. Sesuai saran dokter, orang tuanya menyewa seorang terapi wicara. Ketidakmampuan untuk berbicara membuatnya frustrasi. Jika seorang dewasa berbicara langsung kepadanya, ia dapat memahami apa yang mereka katakan, tapi ia kesulitan mengeluarkan kata-kata yang ingin diucapkan. Terapis wicara itu tahu betul bagaimana cara masuk ke dalam dunia Grandin. Ia akan memegang dagu Grandin dan membuat Grandin menatap matanya dan kemudian berkata sepatah kata. Jika si terapis terlalu memaksa, Grandin biasanya akan mengamuk (tantrum). Namun, semua

ketidaknyamanan ini memang harus dialami Grandin. Karena tanpanya, tidak akan ada perkembangan berarti yang bisa dicapai Grandin saat itu. Dan orang tuanya sangat mendukung guru dan juga terapis yang menangani Grandin tersebut dalam upaya mengajar Grandin. Akhirnya pada usia empat tahun, Grandin mulai bisa berbicara dan mulai memperlihatkan perkembangan dari waktu ke waktu, dengan perjuangan belajarnya yang habis – habisan sampai pada akhirnya mampu meraih gelar doktor. Kisah dari Temple Grandin ini dapat menjadi inspirasi, betapa pentingnya peranan guru dan keluarga dalam mendidik seorang ABK.

Ilustrasi

P

endidikan merupakan hal penting bagi semua orang, setiap individu mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan tanpa terkecuali. Demikian pula dengan ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) juga memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan, seperti tertulis dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 32 disebutkan bahwa setiap warga Negara mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. ABK adalah anak yang mempunyai kesulitan, keterbatasan atau gangguan baik fisik, perilaku, kemampuan sosial maupun mental. Dengan keterbatasan yang dimilikinya, Ia membutuhkan pendidikan yang khusus yang mampu meningkatkan perkembangan dan kemampuan dari ABK. Berbicara mengenai pendidikan bagi ABK, pada dasarnya bergantung pada peranan guru, orang tua dan juga keluarga. Apabila keduanya saling mendukung dan satu visi dalam mendidik ABK maka perkembangan dari ABK tersebut akan dapat terlihat semakin meningkat dan bahkan akan pesat dalam perkembangannya. Misalnya seperti Temple Grandin, sebelum didiagnosis mengidap autis, awalnya didiagnosis mengidap kerusakan otak ketika berusia dua tahun. Orang tuanya kemudian mencari dan memasukkannya ke sebuah kelompok


Diskusi Parents - Siblings 21 September 2013

PROBLEM REMAJA AUTISTIK = Problem Anak Atau Orangtua?

Ibu Ages Soerjana, (orthopedagog) yang mempimpin acara diskusi Parents Siblings

tua juga harus tetap aktif berusaha pemimpin redaksi majalah melibatkan anak. Menurut ibu Ages, ada Anak Spesial. beberapa hal yang dapat dilakukan dalam Akhirnya, karena orangrangka penerimaan ABK, yaitu: tua terbatasi dengan target1. Orangtua sebaiknya lebih santai dalam target, tanpa sadar mereka ­me­nerima kondisi ABK, dan tidak memembatasi pe­ngalaman nekan s­ i anak, atau diri sendiri. anak.Misalnya, anak jarang 2. Penerimaan dalam keluarga. Semua dilibatkan ke acara atau anggota harus dilibatkan untuk berinaktivitas keluarga besar, teraksi dengan ABK. karena kondisi khusus yang dianggap takut merepotkan. 3. Kolaborasi dengan semua pihak (keluarga, sekolah, lingkung­an) untuk Atau orangtua cenderung membangun p ­ enerimaan yang baik overprotected, yang akhirnya terhadap ABK. membatasi ruang gerak si 4. Ajak anak untuk terlibat dengan urusan anak. Padahal, menurut ibu rumah. Membereskan kamar, mencuci Ages, “tidak apa-apa, jika Suasana Diskusi Parents Siblings yang diadakan LSCAA piring, sesuai dengan standar kemamdi tempat umum seperti di puan mereka. mal, anak sesekali bertepuk 5. Terakhir, dalam penerimaan ABK, etika beranjak remaja, anak-anak tangan keras, mengeluarkan suara-suara orangtua mesti refleksi diri. Saat ABK dalam spektrum autisme menga- yang mungkin dianggap ‘aneh’, atau berberanjak remaja, apa yang mereka tingkah laku yang juga mungkin dianggap lami banyak masalah.Salah satu butuhkan, bukan yang orangtua butuh‘tidak normal’.” yang kerap muncul adalah perubahan kan. (Her) Masyarakat umum juga perlu diajak emosi, serta masalah dari lingkungan masuk ke dunia ABK, mengenali perilaku sekitar anak, seperti bullying(intimidasi atau perlakuan menyakitkan) dari teman- dan kondisi mereka, teman di sekolah maupun orang-orang di karena ABK juga merupakan bagian dari kelingkungan sekitar. hidupan mereka.Inilah Menurut ibu Ages Soerjana, seorang Tanggal: 17 Oktob yang dimaksud dengan orthopedagog (ahli di bidang pendidikan er 2013 acceptance, atau yang berkekhususan) yang menjadi narasumJam: 08.00 - 13.0 0 lebih populer dengan ber dalam diskusi orangtua ABK (PSG/ Tempat: istilah autism accepParents Support Group), yang diselengProf. Djayusman A uditorium tance. garakan LSCAA, kunci untuk membantu and Performance Hall Penerimaan meringankan masalah ABK yang beranjak STIKOM LSPR Jaka rta - Campus B terhadap ABK, bukan remaja ini adalah dengan acceptance, Sudirman Park Offi berarti menerima seatau penerimaan. ce Complex Jl. KH Mas Mansyur cara pasif atau pasrah “Seringkali permasalahan dalam Kav. 35 mengatasi ABK justru ada pada orangtua. terhadap keadaan. Jakarta Pusat 1022 0 Orangtua menganggap anak harus diatur Melainkan penerimaan secara aktif, di mana sedemikian rupa, untuk berinteraksi Topik: Membang un Karakter ortu dan lingkungan dengan lingkungan ‘normal’”, jelas ibu Anak Berkebutuh an Khusus Ages, yang juga aktif sebagai konsultan di menerima tanpa mePembicara: Bpk. Tr i Gunadi , OTR, S.Ps lembaga pendidikan berkekhususan serta nekan si anak.Orang-

K

TEACHERS TRAIN

ING

i

5


R ESE P

Orak-Arik

MIE AREN Bahan : • 1 bungkus mie aren (125 gram) • 2 butir telur ayam kampung (jika boleh) • 100 ml air kaldu sayuran • 100 gram tauge • 3 siung bawang merah, dirajang • 5 siung bawang putih, dirajang • 1 buah bawang Bombay, dipotong-potong • ½ buah paprika, dipotong-potong • 2 buah wortel, diserut • 1 batang daun bawang, dirajang

• 1 batang seledri, dirajang • 1 gram stevia / 2 lembar daun stevia Segar • 1 sdt garam Himalaya • ¼ sdt merica halus • 5 buah bakso konjak rumput laut, dipotong-potong • 2 sdm minyak kelapa untuk menumis • Bawang goreng untuk taburan

Kainara: The Shop at La Mitta Jl. Cempaka No. 20, Jatibening, Bekasi • Tel. 0813 1756 2730, 021-8477417 Email: kainara.sehat@gmail.com • www.kainara.com

Fly Away F

ilm ini menceritakan tentang seorang single mother (Jeanne) yang memberanikan diri untuk mendaftarkan putrinya (Mandy), penyandang autistik ke tempat terapi. Sejak lahir Jeanne menyayangi Mandy tanpa syarat, tapi semakin dewasa, perilaku Mandy semakin menguras perhatian. Bahkan gangguan sekecil apapun, bisa mengakibatkan reaksi yang berlebihan pada Mandy. Mandy telah melewati hari-hari dimana tingkah laku aneh Mandy masih bisa diterima. Oleh sebab itu, pengendalian diri menjadi perhatian yang penting bagi mereka berdua karena sangat memungkinkan mereka membahayakan satu sama lain saat keributan terjadi. Pada suatu kesempatan, Jeanne berfikir untuk menjalin hubungan asmara dengan Tom, tetangganya. Tapi karena tekanan masalah di rumah dan pekerjaannya semakin meningkat, menyebabkan Jeanne meminta Tom untuk meninggalkannya. Akhirnya Jeanne sadar bahwa dengan ‘menempel’ pada Mandy, hanya akan membuat mereka berdua tersiksa. Ketika datang kesempatan bagi Mandy untuk pindah ke tempat dimana orang-orang professional yang akan menjaganya selama waktu yang diperlukan, Jeannie pun menerima tawaran tersebut. Jeanne mengakui, walaupun itu keputusan yang menyakitakan, tapi lebih baik buat mereka berdua melepaskan diri satu sama lain. Anda dapat memesan Film ini dalam bentuk DVD melalui www.amazon.com

6

Cara : 1. Rendam mie aren dalam air selama 10 menit, tiriskan. 2. Tumis bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay, hingga harum. 3. Masukkan wortel, tauge, bakso, air kaldu, stevia, garam, dan merica, tutup wajan sebentar. 4. Masukkan daun bawang, paprika dan seledri. 5. Kocok dan tuang telur ke wajan, aduk, dan angkat. 6. Sajikan dengan taburan bawang goreng


C E R I TA I N S P I R A S I O N A L

Memilih Pendidikan Untuk

I

rvan adalah anak ke dua, lahir 20 tahun yang lalu. Tidak ada tanda-tanda khusus yang saya rasakan pada saat mengandung Irvan. Ketika lahir, memang hitungan bulannya belum cukup. Disamping berat badannya yang kurang, Irvan juga tidak menangis ketika lahir. Dari hasil pemeriksaan darah, ternyata Irvan terkena virus Rubella. Kami mengetahui Irvan berbeda dengan anak-anak yang lain sejak usia 2 tahun. Kami bingung, karena tidak tahu harus mulai darimana untuk mendidik Irvan agar bisa berkembang seperti anak-anak yang lain. Â Kami tidak pernah menyangka akan diberi titipan seperti Irvan, tapi penolakan tidak pernah terbersit di pikiran kami, karena bagi kami, Irvan adalah anugerah. Tuhan sudah mempersiapkan hati kami untuk menerima Irvan apa adanya. Kami tidak bertanya kenapa kami yang dipilih oleh Tuhan, tapi bagaimana kami harus memulai? Mendidik Irvan agar memiliki kehidupan yang normal dan mandiri. Â Sejak usia 3 tahun semua terapi kami jalankan dengan penuh kesabaran, karena hasilnya tidak bisa kami lihat secara instan. Usia 5 tahun, Irvan sudah mulai sekolah di Sekolah Umum. Walaupun banyak penolakan dari lingkungan sekolah tapi kami tetap terus coba. Sambil Irvan belajar bicara dan mengenal lingkungan. Usia 8 tahun, Irvan masuk Sekolah Dasar Khusus. Walaupun Irvan sulit beradaptasi, tapi kami tidak menyerah, karena kami yakin bahwa Tuhan selalu memberi kelebihan disamping kekurangan. Usia 15 tahun, Irvan masih sekolah di SMP Khusus selama 3 tahun. Kemandirian Irvan sudah mulai terlihat. Semua kami syukuri, walaupun kadang-kadang masih ngambek/emosi, tapi sudah mulai terkontrol. Di usia 18 tahun, Irvan mulai mencoba masuk ke sekolah biasa di Sekolah Kejuruan. Rasanya kembali ke titik nol, karena kami harus memulai dengan lingkungan baru, dimana pengajar

Irvan

Nama : M. Irvan Dwi Nugroho Tempat/ Tanggal Lahir : Denpasar Bali. 3 Januari 1993 Nama Orang tua : Harry Satrio/ Erna Iswindarning Tyas (Iis)

Tuhan sudah mempersiapkan hati kami untuk menerima Irvan apa adanya.

Irvan bersama kedua orangtuanya

pada waktu itu belum bisa menerima kondisi Irvan. Tapi Alhamdulillah, Irvan bisa menyelesaikan dalam waktu 3 tahun. Irvan banyak mendapat bantuan dari teman-teman dan pengajar di SMK. Irvan disana mengambil jurusan perhotelan. Sesuai dengan bidang ayahnya, dengan pertimbangan kalau Irvan harus kerja praktek, bisa ditempat ayahnya juga. Alhamdulillah dengan bantuan teman-teman ayahnya, Irvan bisa menyelesaikan pendidikan di SMK tersebut. Â Persoalan baru datang ketika Irvan akan meneruskan ke Perguruan Tinggi. Karena saat ini belum banyak perguruan tinggi yang bisa menerima anak-anak berkebutuhan khusus seperti Irvan. Kami mendapat info ada satu Perguruan Tinggi Negeri yang membuka jurusan yang bisa menerima anak-anak berkebutuhan khusus. Dan kami mencoba menyekolahkan Irvan disana. Tetapi ternyata kurang cocok untuk Irvan. Sampai akhirnya kami menemukan tempat yang menurut kami benar-benar pas untuk Irvan di London School Beyond Academy. Disini hilang keraguan kami, ketika melihat Irvan begitu bahagia dan menikmati semua yang diajarkan oleh pengajar disana. Â Harapan kami sebagai orangtua hanyalah kebahagiaan anak-anak. Baik Irvan maupun teman-temannya disana. Karena kami yakin sesuatu yang diawali dengan perasaan bahagia dan cinta akan membuahkan hasil yang membahagiakan juga. Semoga Tuhan mendengar semua harapan orangtua yang mempunyai anak-anak berkebutuhan khusus seperti anak kami, Irvan yang baik hati. (ANIES)

7


DIRECTORY DAFTAR SEKOLAH INKLUSI, SEKOLAH KHUSUS DAN PUSAT TERAPI AUTISME

1

MITRA ANAKKU Legenda Wisata, Ruko Newton Blok U 23, No 20, Cibubur Telp: (021) 82494734

2

DAYA PELITA KASIH Jl. Jati Padang Utara Pasar Minggu Telp: (021) 7807313

3

LENTERA ASA Jl. Ciangsana Raya No. 60 (Dekat Kota Wisata-Cibubur) Telp: 0817-663218

4

SEKOLAH AUTIS MANDIRI Komp. Kimia Farma Blok E 3 No. 19 Parung - Serab Ciledug (Dekat Bintaro Jaya Sektor IX) Telp: (021) 73445265/70025348

Telah Dibuka

!

Mulai bula n Septem ber 2013 pendaftara kami ­mem n program buka K u rs u s bagi ana tuhan khus k berkebuus yang sud ah lulus da umum, Khu ri SMU, baik sus, Inklus SMU i ataupun H Program K ome ­Schoo ursus ini ling. ­bertujuan anak – ana untuk mem k ­kebutuha bina n khusus y SMA supay ang sudah a memiliki lulus skill dalam minatinya. bidang yan Program y g diang kami jurusan: buka ini m eliputi 1. Design g rafis 2. Multimed ia 3. Perform ing Art Keteranga n lebih lanjut: Hubungi LS BA Hotline: 08 15 1130022 5 PIN BB: 29 394E58

The Team Principle: Yayasan Pesona Pribadi Sejahtera Publisher: Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR Publication Division: Joe Harrianto Editor: Aprida Sihombing Designer: Anies Alwi Reporter: Bernida, J. Aser, Hersinta Saran dan Kritik: London School Centre for Autism Awareness Sudirman Park Office, Rukan C 16 Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 35 PHONE: 02129338944 , FAX: 02129338945 Hotline: 081511300225 PIN BB: 29394E58 FACEBOOK: London School Centre for Autism Awareness Twitter: LSCAA17, LSBA1992 Website: www.lspr.edu/csr/autismawareness

8

LSCAA juga didukung oleh:


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.